FROM
THE CLOSE OF PROBATION TO THE NEW EARTH
Part 03/24 - Stephen Bohr
INTRODUCTION TO THE PLAGUES
https://www.youtube.com/watch?v=nK4OgJaZ8VI
Dibuka
dengan doa
Like I mentioned page 23 we're going to study in our
first lesson an introduction to the Plagues and I’m hoping that we'll be able
to also begin the next chapter during the time that we have in our first
session today. So let’s go right to lesson # 3 as we look at the Plagues in
Revelation chapter 16.
Seperti yang sudah saya sebutkan, hal. 23, kita akan
mempelajari pengantar ke Malapetaka-malapetaka, dan saya berharap kita juga
bisa mulai dengan bab berikutnya dalam waktu yang ada di sesi pertama kita hari
ini. Jadi mari kita ke pelajaran # 3 sambil kita melihat Malapetaka-malapetaka
di Wahyu pasal 16.
There are two Old Testament backgrounds that we need
to keep in mind.
1. The first Old Testament background ~ and
you'll see this in the classes this afternoon ~ is the Exodus of Israel from Egypt.
It
is in the background of the Plagues of Revelation chapter 16.
2. And the second source or root is found in the
deliverance of Israel from Babylon.
You remember when Cyrus came from the East
with armies and dried up the river Euphrates, well the story in Revelation 16
draws from that experience.
So remember those are the two backgrounds: the Exodus
from Egypt, and the deliverance of Israel from Babylon.
Ada dua
latar belakang di Perjanjian Lama yang harus kita ingat.
1.
Latar belakang Perjanjian Lama yang pertama ~ dan nanti
di kelas petang akan kita lihat ~ ialah Eksodus
bangsa Israel dari Mesir.
Inilah latar belakang Malapetaka-malapetaka Wahyu pasal
16.
2.
Dan sumber atau akar yang kedua terdapat di penyelamatan bangsa Israel dari
Babilon.
Kalian ingat ketika Koresh datang dari Timur dengan
tentaranya dan mengeringkan sungai Efrat, nah, kisah di Wahyu 16 diambil dari
pengalaman tersebut.
Jadi ingat itulah kedua latar belakangnya: Eksodus dari
Mesir, dan penyelamatan Israel dari Babilon.
Now it's not possible for us to fully understand the
purpose of the Plagues without first understanding the biblical concept of the
Covenant. You
can't understand the Plagues without the Covenant.
When probation closes, the living saints have a perfect Covenant relationship with the Lord Jesus, and
therefore Jesus promises to what? To protect them. We've been studying during
this whole quarter in our Sabbath school class the Covenant, and so you know
God fulfills His conditions as long as those that He has a Covenant with
fulfill their side of the bargain. And when there's this Covenant, God promises
to protect His people. And we could give four illustrations of this.
·
What
happened when a bear or a lion came to kill one of David's sheep?
Who
were they really messing with? They were not messing with the sheep, they were messing
with the shepherd. So when the wicked
come against God's people they're not only messing with the people, they're
actually fighting against the Lord.
·
then
we have a “Suzerain” and that might be a strange word, “a sovereign king” makes
a Covenant with lesser kings.
And
he says to the lesser kings, you know, “If you obey me, if an enemy comes to
attack you, I’m going to protect you.”
Well God's people are the Lord’s army, and when the wicked come with
their armies to destroy God's people, God says, “Now wait a minute, I have a Covenant with them, and I will
protect them, because I promised.”
·
Then
we can look at it also from the perspective of the husband and his wife.
Jesus
is the husband, the church is His wife. Those who are married, what would you
do if somebody came and started beating up on your wife? Well, I would hope
that you would say, “Hey, what you're doing to her, you're doing to me”,
because the Bible says that we are what?
One flesh. That's the Covenant
relationship. So whoever messes with the wife is really messing with the
husband.
·
And
then we have the head and the body.
Jesus
is the head and the church is His body. What happens when Satan attacks the
body? Who is he really attacking? He's attacking the head.
Nah, mustahil bagi kita untuk memahami sepenuhnya tujuan
Malapetaka-malapetaka tanpa lebih dulu memahami konsep alkitabiah dari Perjanjian. Kita
tidak bisa mengerti Malapetaka-malapetaka tanpa Perjanjian.
Ketika pintu kasihan tutup, orang-orang saleh yang masih
hidup memiliki hubungan Perjanjian yang sempurna dengan Tuhan Yesus. Oleh
karenanya Yesus berjanji untuk apa? Untuk melindungi mereka. Selama kuartal ini
di kelas Sekolah Sabat kita sedang mempelajari tentang Perjanjian, maka kalian
tahu Allah memenuhi janjiNya selama mereka yang memilki Perjanjian denganNya
juga memenuhi bagian dari kewajiban mereka. Dan bilamana ada Perjanjian ini,
Allah berjanji untuk melindungi umatNya. Dan ada empat ilustrasi tentang ini.
v Apa yang terjadi
ketika seekor beruang atau singa datang mau memangsa salah satu dari
domba-domba Daud?
Sesungguhnya mereka mencari perkara dengan siapa? Mereka
tidak mencari perkara dengan si domba, mereka mencari perkara dengan
gembalanya. Maka ketika orang-orang jahat datang memusuhi umat Allah, mereka
bukan mencari perkara dengan umat, sesungguhnya mereka bertempur melawan Tuhan.
v Lalu ada “Suzerain” dan ini
mungkin adalah kata yang asing, ini adalah “seorang raja feodal” yang membuat Perjanjian
dengan raja-raja yang lebih kecil.
Dan dia berkata kepada raja-raja yang lebih kecil, “Kalau
kamu tunduk padaku, jika musuh datang menyerangmu, aku akan melindungimu.” Nah,
umat Allah adalah tentara Allah, dan ketika si jahat datang bersama tentaranya
untuk membinasakan umat Allah, Allah berkata, “Tunggu dulu, Aku punya
Perjanjian dengan mereka, dan Aku akan melindungi mereka karena Aku sudah
berjanji.”
v Lalu kita bisa
memandangnya juga dari perspektif suami dan istrinya.
Yesus adalah Sang Suami, gereja adalah istriNya. Mereka
yang sudah beristri, apa yang akan kalian lakukan jika seseorang datang dan
mulai memukuli istri kalian? Nah, harapan saya kalian akan berkata, “Hei, apa
yang kamu lakukan padanya itu kamu lakukan padaku!” karena Alkitab mengatakan kami
itu apa? Satu daging. Itulah hubungan Perjanjian. Jadi siapa yang mencari
perkara dengan si istri itu mencari perkara dengan suaminya.
v Kemudian ada
kepala dan tubuh.
Yesus adalah Kepalanya, dan gereja adalah tubuhNya. Apa
yang terjadi ketika Setan menyerang tubuhNya? Siapa sebenarnya yang diserang?
Dia menyerang KepalaNya.
And so we need to understand the Plagues in the context
of the Covenant. You see if God didn't pour out the Plagues, God's people would
be destroyed, and God would not be keeping His Covenant, because God has
promised that we have a Covenant with Him, He is going to protect us from our
enemies. So if God didn't, He would be breaking His side of the Covenant.
Maka kita perlu memahami Malapetaka-malapetaka dalam
konteks Perjanjian. Kalian lihat, andai Allah tidak mencurahkan
Malapetaka-malapetaka, umat Allah akan dibinasakan dan Allah tidak memenuhi
kewajiban PerjanjianNya, karena Allah telah berjanji bahwa kita yang punya
Perjanjian denganNya, akan Dia lindungi dari musuh-musuh kita. Maka andaikan
Allah tidak demikian, artinya Dia telah mengingkari kewajibanNya pada
Perjanjian itu.
So let’s go to page 24. Who pours out the Plagues? Well,
there are people today that are saying that God destroys no one. God doesn't
send the Plagues. The fact is that God is the One who sends the Seven Last Plagues
by the choice of the wicked, because they were given a choice.
Notice Revelation 15:5-7, on who pours out the Plagues, “5 After these things I looked, and behold, the
Temple of the Tabernacle of the testimony in heaven…” where was the Temple of the Tabernacle? In
Heaven. So they must be loyal angels, right, who are going to do this? “…was
opened. 6 And out of the Temple…” which Temple? The Most Holy Place, “…came the seven angels having the seven
plagues, clothed in pure bright linen…” are these faithful angels? Of course. “…and having
their chests girded with golden bands. 7 Then one of the four living creatures gave to the seven angels seven golden
bowls full of the wrath of God who lives forever and ever.”
When the cup fills that means that
probation is closed. And now God is going to meet out strict justice. Now some people say,
“Well, how could God pour out Plagues even on the wicked?”
Jadi mari kita ke hal. 24. Siapa yang mengirim
Malapetaka-malapetaka? Nah, ada orang-orang sekarang ini yang berkata bahwa
Allah tidak membinasakan siapa pun. Allah tidak mengirim Malapetaka-malapetaka.
Faktanya ialah Allah-lah yang
mengirimkan Ketujuh Malapetaka Terakhir berdasarkan pilihan
orang-orang jahat, karena mereka diberi kesempatan membuat pilihan.
Simak Wahyu 15:5-7
mengenai siapa yang mencurahkan Malapetaka-malapetaka. “5
Kemudian setelah itu aku melihat, dan tampaklah
Kuil kemah kesaksian [tabernakel] di
sorga…” di manakah Kuil
Tabernakel? Di Surga. Kalau begitu yang akan melakukannya ini tentunya malaikat-malaikat
yang setia, benar? “…terbuka. 6 Dan dari
Kuil Tabernakel…” Kuil yang mana?
Bilik Mahakudus “…keluar ketujuh malaikat dengan ketujuh
malapetaka itu, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan…” apakah ini
malaikat-malaikat yang setia? Tentu saja! “…dan dadanya berlilitkan ikat pinggang emas. 7 Dan satu dari keempat
makhluk hidup itu memberikan kepada ketujuh
malaikat itu tujuh cawan emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah yang
hidup selama-lamanya.…”
Ketika cawan itu penuh, itu artinya masa kemurahan Allah
sudah habis. Dan sekarang Allah akan menakar keadilan yang tegas. Nah, ada orang yang berkata, “Mana mungkin Allah
mencurahkan Malapetaka-malapetaka walaupun pada orang-orang jahat?”
Let's notice Last Day
Events page 241, “The plea may be made
that a loving Father would not see His children suffering the punishment of God
by fire while He
had the power to relieve them. But God
would, for the good of His subjects and for their safety…” you see the concept of the Covenant? Why does God pour
out the Plagues? For the good of whom? “…for the good of His subjects and for their safety punish the transgressor. God does not work on the plan of man. He can do infinite justice that
man has
no
right to do before his fellow man. Noah would have displeased God
to
have drowned one of the scoffers and mockers that harassed him, but God drowned the vast world….” who did? God did! “…Lot would have had no right to inflict punishment on his sons-in-law, but
God
would do it in…” what kind of justice?
“…in strict justice.”
Because there's no longer mercy when the Plagues are
poured out. God not only allows Satan and his angels to work, God also has His
angels sometimes perform a work of destruction, although this is God's strange act,
according to Isaiah 28:21.
Mari simak Last Day Events hal. 241, “…Permohonan boleh dibuat agar Bapa yang
pengasih tidak akan melihat anak-anakNya menderita hukuman Allah dengan api
selagi Dia memiliki kuasa untuk menolong mereka. Tetapi Allah akan, demi
kebaikan umatNya dan demi keamanan mereka…” kalian lihat konsep
Perjanjian? Mengapa Allah mencurahkan Malapetaka-malapetaka? Demi kebaikan
siapa? “…demi kebaikan umatNya dan demi keamanan
mereka, menghukum si pelanggar Hukum. Allah tidak bekerja mengikuti rencana
manusia. Dia bisa melakukan keadilan yang tidak ada batasnya yang manusia tidak
berhak melakukan terhadap sesama manusianya. Nuh akan menimbulkan kegusaran
Allah andai dia menenggelamkan satu dari orang-orang yang mengejek dan
mengolok-olok dan mengganggunya, tetapi Allah menenggelamkan dunia yang
luas…” siapa yang melakukan? Allah
yang melakukan! “…Lot tidak punya hak untuk menjatuhkan
hukuman pada menantu-menantunya, tetapi Allah melakukannya dengan…” keadilan yang bagaimana? “…keadilan yang
tegas.…”
Karena tidak ada belas kasihan lagi ketika Malapetaka-malapetaka
dicurahkan. Allah bukan hanya mengizinkan Setan dan malaikat-malaikatnya
bekerja, Allah juga mengutus malaikat-malaikatNya terkadang untuk melakukan
suatu pekerjaan pemusnahan, walaupun itu
adalah tindakan Allah yang asing (tidak biasanya), menurut
Yesaya 28:21.
Notice Ellen White expressed this principle in the Great Controversy page 614, “The same destructive power exercised by
holy angels…” who
exercises the destructive power? Holy angels. “…The same destructive power exercised by
holy angels when God
commands, will be
exercised by evil angels when He…” what?
“…when He permits…” Does God cause destruction? Yes! Does God
permit destruction? Yes, He does. She continues,. “…There are forces now ready and only
waiting the
divine permission, to spread desolation everywhere.”
Praise the Lord, that the Lord is still sitting on the
throne. He does not give the Devil free rein because we would not be here.
Simak Ellen White
mengekspresikan prinsip ini di Great Controversy hal.
614,
“…Kuasa penghancur yang sama yang dijalankan oleh malaikat-malaikat
kudus…” siapa yang menjalankan kuasa
penghancur? Malaikat-malaikat kudus.
“…Kuasa penghancur yang sama yang dijalankan oleh malaikat-malaikat kudus
bilamana diperintahkan Allah, akan dijalankan oleh malaikat-malaikat jahat bila
Dia…” apa? “…bila Dia
izinkan…” Apakah Allah yang menyebabkan
kehancuran? Ya! Apakah Allah mengizinkan penghancuran? Ya. Ellen White
melanjutkan, “…Ada kekuatan-kekuatan yang sekarang siap
dan hanya menantikan izin ilahi untuk menyebarkan kebinasaan di
mana-mana…”
Puji Tuhan, Tuhan masih duduk di takhta. Dia tidak memberi Iblis kebebasan mutlak, kalau tidak kita sudah tidak ada di sini.
Now the world during the Plagues ~ let’s notice what the world is going to be like during the
Plagues. Ellen White described the
disastrous condition of the world during the outpouring of the Seven Last
Plagues, and here's a very interesting tidbit.
In the first chapter of the Great Controversy ~ have you ever read that chapter on the
destruction of Jerusalem? It's terrible, but it's a shadow ~ let’s continue, in
the first chapter of the Great Controversy
Ellen White described the condition of Jerusalem leading up to its destruction,
and yet Jerusalem was a mere shadow of what will transpire in the world during
the Time of Trouble. And when I read that first chapter, I say, “How can
anything get worse than what happened to Jerusalem?” Let's read a few statements from the Spirit
of Prophecy, speaking about the Time of Trouble.
Sekarang, dunia di masa Malapetaka-malapetaka ~ mari kita
simak seperti apa dunia ini pada waktu Malapetaka-malapetaka. Ellen White
menggambarkan kondisi dunia yang rusak berat selama dicurahkannya Ketujuh
Malapetaka Terakhir, dan di sini ada masukan kecil yang sangat menarik.
Di bab pertama Great Controversy ~ pernahkah kalian
membaca bab tentang penghancuran Yerusalem? Mengerikan, tetapi itu
adalah suatu bayangan ~ mari kita lanjut, di bab pertama Great Controversy, Ellen White
menggambarkan kondisi Yerusalem hingga ke saat penghancurannya, namun Yerusalem
hanyalah sebuah bayangan dari apa yang akan terjadi di dunia selama Masa
Kesukaran Besar. Dan ketika saya membaca bab pertama ini, saya berkata, “Mana
bisa kondisi lebih jelek daripada apa yang terjadi pada Yerusalem?” Mari
kita baca beberapa pernyataan dari Roh
Nubuat yang bicara mengenai Masa Kesukaran Besar.
“Satan will then plunge the inhabitants of
the earth into one great, final trouble.
As the angels of
God cease to hold in check the fierce winds of human passion…” listen now, “…all the elements of strife will be let loose….” Let’s make sure we're on the right side, folks. Now notice,
is this going to be global or is it just going to be a little city somewhere,
like in Jerusalem? No, she says,
“…The whole world will be involved in ruin more terrible than that which came upon Jerusalem of old.”
What was literal with literal Jews in literal Jerusalem
will be global with God's spiritual Israel at the end of time.
“Setan akan menceburkan
penduduk bumi ke dalam satu kesukaran besar yang terakhir. Ketika
malaikat-malaikat Allah berhenti menahan angin kencang nafsu manusia…” sekarang dengarkan, “…semua elemen pertikaian akan dilepaskan…” Mari kita pastikan kita berada
di pihak yang benar, Saudara-saudara. Nah, simak, apakah ini akan terjadi global atau hanya di sebuah kota kecil entah di mana seperti di
Yerusalem? Tidak! Ellen White berkata, “…Seluruh dunia
akan terlibat dalam kehancuran yang jauh lebih dahsyat daripada apa yang
terjadi pada Yerusalem Lama…” (The Great Controversy, hal. 614).
Apa yang literal yang terjadi pada bangsa Yahudi literal, di Yerusalem
literal, akan menjadi global pada umat Israel Allah yang simbolis pada akhir
zaman.
In the book Education 179-180
Ellen White wrote, “Angels are now
restraining the winds of strife that they may not blow until the
world shall be warned of its coming doom, but a storm is gathering…” would you agree that it's gathering these days? “…a storm is gathering
ready to burst
upon the earth, and
when
God shall bid His angels loose the
winds there will be such a scene of strife as no pen can picture.”
You can think of the worst, and it's going to be worse.
Di buku Education hal. 179-180, Ellen White wrote,
“…Malaikat-malaikat sekarang sedang menahan angin-angin pertikaian
supaya mereka tidak bertiup hingga dunia sudah diperingati akan datangnya
kebinasaannya, tetapi suatu badai sedang membentuk…” kalian setujukah bahwa badai sedang
membentuk sekarang ini? “…suatu badai sedang membentuk siap meletus
ke atas bumi, dan ketika Allah memberikan perintah kepada malaikat-malaikatNya
untuk melepaskan angin-angin, akan ada suatu adegan pertikaian yang tidak dapat
dilukiskan oleh pena mana pun. …”
Kalian bisa membayangkan yang paling buruk, dan saat itu akan lebih buruk
daripada itu.
In the next statement, Great
Controversy 621-622 she wrote, “It is often the case that trouble is greater in anticipation than in reality…”
isn't that true that we usually think of
things worse than what they really become? But she says, “…It is often the case that trouble is greater in anticipation than in reality, but this
is not true of the crisis before us. The
most vivid presentation cannot reach the
magnitude of the ordeal.” But those who are in a Covenant relationship with the
Lord have nothing to fear.
Dalam pernyataan berikutnya
Great Controversy hal. 621-622, Ellen White
menulis, “…Seringkali kesukaran yang kita bayangkan
itu lebih besar daripada kenyataannya…” tidakkah itu benar, biasanya bayangan kita akan kesukaran itu lebih
parah daripada kenyataannya nanti? Tetapi Ellen White berkata, “…Seringkali
kesukaran yang kita bayangkan itu lebih besar daripada kenyataannya, tetapi ini tidak benar dalam hal krisis yang ada di
hadapan kita. Bayangan yang paling hidup tidak bisa menyamai keparahan
kesukaran itu…” Tetapi mereka yang berada dalam hubungan Perjanjian dengan Tuhan, tidak
perlu takut.
In the Review and Herald
April 14, 1896, this is a chilling statement. Really! Ellen White writes, “The forces of darkness…”
who are the forces of darkness? Satan and
his angels,
“…will unite with human agents…”
Satan and his angels with human beings “…who have given themselves into the control of Satan…” and now listen, we're going to repeat the story
of Jesus, “…and
the same scenes that were exhibited at the trial, rejection, and crucifixion of Christ will be revived…” we are going to have the same experience that Jesus went
through, and then this is the chilling part, “…Through yielding
to
satanic influences, men will be transformed into fiends…” do you know what a fiend is? A demon! “…and those who were
created
in
the image of God, who were formed
to honor and glorify their Creator,
will become the
habitation of dragons, and Satan will see in an apostate race his masterpiece of evil—men who reflect his own image.”
So the final conflict is between two groups that reflect
an image. God's
people will fully reflect the image of Christ, and the wicked will fully
reflect the image of Satan. Those will be the two armies in the final
battle.
Di Review and Herald, 14 April 1896, ini adalah pernyataan yang mengerikan. Sungguh! Ellen
White menulis, “…Kuasa kegelapan…” siapa kuasa kegelapan? Setan
dan malaikat-malaikatnya, “…akan
bersatu dengan agen-agen manusia…” Setan dan malaikat-malaikatnya
bersama-sama dengan manusia “…yang telah menyerahkan diri mereka kepada
kendali Setan…” dan sekarang dengarkan, kita akan mengulangi pengalaman Yesus “…dan
adegan-adegan yang sama yang ditunjukkan saat penghakiman, penolakan, dan
penyaliban Kristus akan dihidupkan kembali…”
kita akan melalui pengalaman yang sama yang dialami
Yesus. Kemudian ini bagian yang
mengerikan
“…Dengan menyerah kepada pengaruh satanik, manusia akan diubahkan
menjadi ‘fiend’ (iblis)…” tahukah kalian “fiend” itu apa? Iblis! “…dan mereka yang diciptakan dalam rupa Allah, yang
dibentuk untuk menghormati dan memuliakan Pencipta mereka, akan menjadi tempat
tinggalnya naga-naga, dan Setan akan melihat pada bangsa yang murtad ini karya
unggulnya yang jahat ~ manusia-manusia yang memantulkan rupanya sendiri…”
Jadi konflik yang terakhir adalah antara dua kelompok yang memantulkan
suatu rupa. Umat Allah akan
sepenuhnya memantulkan rupa Kristus, dan orang-orang jahat akan sepenuhnya
memantulkan rupa Setan. Itulah tentara kedua pihak dalam
peperangan yang terakhir.
Now another question that comes up is, are the Plagues
literal or symbolic? Well if you read Great
Controversy 627 to 629 they are going to be very literal. Let’s read that
passage even though it's long. In these verses Ellen White is going to describe the
First Four Plagues.
“The plagues upon Egypt when God was about to deliver Israel were similar in
character to those more terrible and…”
what's the next word? “…extensive…”
it means that back there it was local, and
at the end it's going to be what? Global. “…those more terrible and
extensive judgments which are to fall
upon
the world just
before the
final
deliverance of God's people. Says the
revelator, in describing
those
terrific scourges…”
Now I’m not going to read the rest of this statement. you
can read it, but I’m just going to tell you that then Ellen White describes, she actually quotes:
v the First Plague, the sores.
v Then you'll notice that the sea is
underlined.
That's
the Second
Plague, the sea is turned into blood.
v Then she describes how the fountains of
waters, that's Plague number Three, the fountains of waters are turned into blood.
v And then in the next paragraph it says that
the sun,
the Fourth Plague is going to scorch men with a great heat, and all of
the vegetation of the world is going to be scorched.
Nah, pertanyaan yang lain yang muncul adalah, apakah Malapetaka-malapetaka ini
literal atau simbolis? Nah, jika kita
baca Great Controversy hal. 627-629, mereka itu sangat literal.
Mari kita baca itu walaupun panjang.
Dalam ayat-ayat itu Ellen White akan menggambarkan Keempat Malapetaka Pertama. “…Malapetaka-malapetaka yang jatuh di Mesir ketika Allah
akan menyelamatkan bangsa Israel, karakternya sama dengan penghakiman yang lebih dahsyat dan…” apa kata berikutnya? “…ekstensif
(luas)…” artinya di zaman Mesir itu
lokal, tapi pada akhir masa itu akan menjadi apa? Global. “…dengan
penghakiman yang lebih dahsyat dan ekstensif (luas) yang akan jatuh ke atas
dunia tepat sebelum penyelamatan umat Allah. Kata penulis Wahyu dalam
menggambarkan siksaan-siksaan yang mengerikan itu. …”
Nah saya tidak akan membaca
sisa pernyataan ini, kalian bisa membacanya sendiri, tetapi saya hanya akan
mengatakan kepada kalian bahwa setelah itu Ellen White menggambarkan, dia benar-benar mengutip:
·
Malapetaka yang Pertama, yaitu borok-borok.
·
Lalu kalian akan melihat bahwa
laut digarisbawahi.
Itulah Malapetaka Kedua, laut yang menjadi darah.
·
Lalu Ellen White menggambarkan
bagaimana mata-mata air, itu Malapetaka
Ketiga, mata-mata air berubah menjadi darah.
·
Kemudian di paragraf
berikutnya dikatakan bahwa matahari,
Malapetaka Keempat, akan membakar manusia dengan panas terik yang hebat,
dan semua tanaman di dunia akan terbakar hangus.
“…[Plague # 1] ‘There fell
a
noisome and grievous sore upon the men which had
the
mark of the Beast and upon them which
worshiped his image.’ [Plague #2]: The sea ‘became as the
blood of a dead man: and every living
soul
died in the sea.’ [Plague #3]:
And ‘the rivers and fountains
of waters . . . became blood.’ Terrible as these inflictions are, God's justice stands fully vindicated. The angel of God declares: ‘Thou art righteous, O Lord, . . . because Thou hast judged thus. For they have shed the blood
of saints and prophets, and Thou hast given them blood to drink; for they are worthy.’ By
condemning the people of God to death, they have as truly incurred the guilt of their blood as if it had been shed by their hands. In like
manner Christ declared the Jews of His time guilty of all the blood of holy men which had been shed since the days of Abel; for they possessed the
same spirit
and were seeking to do the same work with
these murderers of
the prophets. [Plague #4]: In the plague that follows, power is given to
the
sun ‘to scorch men with fire. And men were scorched with great heat.’. The
prophets thus describe the condition of the earth at this fearful time: ‘The land mourneth; . . . because the harvest of the field is perished.
. . All the trees of the field are withered: because joy is withered away from the sons of men.’ ‘The
seed is rotten under their
clods; the garners are laid desolate. . . How do the beasts groan! The herds of cattle are
perplexed, because they have no pasture. . . The rivers of
water are dried up,
and
the fire hath devoured the pastures of the wilderness.’ ‘The songs of the temple
shall be howlings in that day, saith the Lord God: there shall be many dead bodies in every place; they shall cast them forth with silence.’ “These plagues are not universal, [Plagues #1-4]
or the inhabitants of the
earth would be
wholly
cut off. Yet they will
be the most awful scourges that
have ever been known to mortals. All the judgments upon men, prior to the close
of probation, have been mingled with
mercy. The pleading
blood of Christ has
shielded the sinner from receiving
the full measure of his guilt; but in the final
judgment, wrath is poured
out
unmixed with mercy.”
So she's commenting on the First Four Plagues of the book
of Revelation.
“…[Malapetaka # 1]: ‘maka timbullah borok yang berbau busuk dan menjijikkan pada orang-orang
yang mempunyai tanda dari Binatang itu dan mereka yang menyembah patungnya.’ [Malapetaka # 2]: 3
‘laut itu menjadi darah, seperti darah orang
mati; dan segala yang bernyawa yang hidup di dalam laut, mati.’ [Malapetaka # 3]: 4 ‘sungai-sungai
dan mata-mata air… menjadi darah’.
Walaupun memang mengerikan hukuman ini, keadilan Allah ternyata sepenuhnya
dibenarkan. Malaikat Allah menyatakan, 5 ‘Adil Engkau, O, Tuhan, … karena Engkau yang
telah menghakimi demikian. 6
Karena mereka telah mencurahkan darah
orang-orang kudus dan para nabi, dan Engkau
telah memberi mereka minum darah; karena itu
pembalasan mereka yang setimpal!’ (Wahyu
16:2-6) Dengan menjatuhkan hukuman mati kepada umat Allah mereka
benar-benar menanggung darah umat Allah seolah-olah darah itu sudah dicurahkan
oleh tangan mereka. Dengan cara yang sama Kristus menyatakan orang-orang Yahudi
di zamanNya berdosa atas semua darah orang kudus yang telah dicurahkan sejak
zaman Habel, karena mereka memiliki semangat yang sama, dan berupaya untuk
melakukan pekerjaan yang sama dengan para pembunuh nabi-nabi. [Malapetaka # 4]: Di Malapetaka berikutnya, kuasa diberikan kepada
matahari ‘untuk membakar manusia dengan api. 9 Dan
manusia dibakar oleh panas yang dahsyat (Wahyu
16:8-9). Nabi-nabi menggambarkan kondisi bumi pada waktu yang mengerikan ini
demikian, ‘10 …negeri berkabung, sebab gandum sudah rusak, …segala pohon di padang sudah layu; karena
sukacita sudah melayu dari antara anak-anak manusia. (Yoel 1:10-12) ‘17 Biji-bijian membusuk di dalam gumpalan tanah, lumbung-lumbung sudah terlantar,
…18 Betapa hewan mengerang! Kawanan-kawanan
ternak kebingungan sebab mereka tidak punya
lagi rumput; … sungai-sungai air telah
kering, dan api pun telah memakan habis rumput
di padang gurun.’(Yoel 1:17-20). 3
‘Dan nyanyian-nyanyian di Bait Suci akan menjadi ratapan pada hari itu,’
demikianlah firman Tuhan ALLAH. ‘Akan ada
banyak mayat di
mana-mana, mereka akan melemparkan mereka tanpa berkata-kata.’ (Amos 8:3)
Semua
Malapetaka ini tidak universal [Malapetaka # 1-4] atau penduduk bumi akan semuanya musnah. Namun
mereka akan menjadi cambuk yang paling mengerikan yang pernah dikenal manusia.
Semua hukuman pada manusia sebelum tutupnya pintu kasihan, selalu bercampur
dengan belas kasihan. Darah Kristus yang memohon telah melindungi orang yang
berdosa dari menerima takaran penuh kesalahannya, tetapi di penghukuman yang
terakhir, murka dicurahkan tidak bercampur belas kasihan. …”
Jadi Ellen White mengomentari pada Keempat Malapetaka yang pertma di kitab
Wahyu.
Now, let’s notice on page 27. On page 27 ~ by the way I hope
you read this whole passage because it's very informative, but you know you have it in written form, so
I’m only going to cover the key points, so that you know where we're at.
Notice this statement from Ellen White.
“These plagues are not…”
what? We'll come back to that in a few
moments.
“…These plagues are not universal…” which Plagues are not universal? The first
four. What would happen if they were universal? “…or
the inhabitants of the earth would be
wholly cut off…” So what does universal mean? Is it talking about geography
or is it talking about the people? The people! She continues, “…Yet they will be the most awful
scourges that have ever been
known to mortals. All the judgments upon men, prior to the
close of probation, have been mingled with mercy. The
pleading blood of Christ has shielded the sinner from receiving the full measure of his guilt; but in the final judgment, wrath is poured
out unmixed with mercy.”
Nah, mari kita simak hal. 27. Di hal. 27 ~ nah saya harap
kalian membaca seluruh teks itu karena itu sangat informatif, tetapi kalian
sudah memilikinya dalam bentuk tertulis, jadi saya hanya akan meliput poin-poin
kuncinya supaya kalian tahu di mana kita berada.
Simak pernyataan ini dari Ellen White.
“Semua
Malapetaka ini tidak…” apa? Nah, kita nanti akan
kembali kemari. “…Semua Malapetaka ini tidak
universal…” Malapetaka yang mana yang tidak universal? Empat yang pertama. Apa yang akan terjadi
seandainya mereka universal? “…atau
penduduk bumi akan semuanya musnah…” Jadi apa makna “universal”?
Apa ini bicara tentang geografis atau bicara tentang manusianya? Manusianya.
Ellen White melanjutkan, “…Namun mereka akan menjadi cambuk yang
paling mengerikan yang pernah dikenal manusia. Semua hukuman pada manusia
sebelum tutupnya pintu kasihan, selalu bercampur dengan belas kasihan. Darah
Kristus yang memohon telah melindungi orang yang berdosa dari menerima takaran
penuh kesalahannya, tetapi di penghukuman yang terakhir, murka dicurahkan tidak
bercampur belas kasihan…” (The Great Controversy,hal.
628, 629)
The Plagues are actually God's literal response to
specific spiritual maladies in Babylon. God doesn't say to Himself, “Now, let’s see. Let’s choose seven Plagues. What
shall I choose?” And then out of His head, of Plagues He chooses seven. No, there's a specific purpose
why He chooses the seven.
Let me ask you. The Plagues that fell on Egypt, did they
attack specific idolatrous objects of worship in Egypt? Absolutely! They were
targeted, in other words. And the Plagues will be targeted.
You say, “How is this?”
·
The
spiritual leaders of Babylon have used their tongues to deceive.
And
therefore they
will have sores on their tongues in the First Plague.
·
The
inhabitants of the earth, the wicked have planned to shed the blood of God’s
people.
So
God says, “You like blood? Here's a sea of blood and rivers of blood.” Furthermore
~ that's the Second and Third Plagues.
·
The Fourth
Plague, the sun scorches human beings, and it scorches the vegetation.
Why
the sun? Well, because they've been worshiping on the day of the sun.
You
say, “Well, it's not the same to worship the sun as it is to worship on the day
of the sun.” In principle it is the same thing. And you know you've probably
heard me express this, you know, I asked three questions:
v who created the sun?
Ah, God created the sun.
v Did He create it for worship?
No,
He didn't create it for worship. It's a secular object, to give light.
v what happens if we make the sun an object
of worship?
What
is that called? Idolatry.
v Who created the first day of the week?
God
did.
v Did He create it for worship?
No,
it's a day, a secular day of work.
v So what happens if you make it a day of
worship?
It
is idolatry.
It doesn't matter if it's an object, it
doesn't matter if it's a day, it's still idolatry. Anything that man makes for
worship that God did not make for worship is what? Is idolatry. That's the
reason why the sun scorches human beings.
·
What
has Babylon taught, doctrines of darkness, right?
And therefore the Fifth Plague is a Plague of
what? Darkness
upon the throne of the Beast.
·
How
the harlot used the multitudes of the world?
She's
used the multitudes of the world to persecute God's people.
So
in the Sixth
Plague God is going to dry up her waters, going to dry up the
multitudes. Are you with me or not?
The Plagues are targeted to certain characteristics that
Babylon had in opposition to God's people.
Malapetaka-malapetaka ini sesungguhnya adalah respons
Allah yang aktual kepada masalah-masalah rohani tertentu di Babilon. Allah
tidak berkata kepada DiriNya, “Coba Aku lihat, ayo Kita pilih tujuh malapetaka.
Apa kira-kira yang akan Aku pilih?” Lalu dari malapetaka-malapetaka yang muncul
di kepalaNya, Dia memilih tujuh. Tidak! Ada tujuan khusus mengapa Dia memilih
ketujuh malapetaka tersebut.
Coba saya tanya, Malapetaka-malapetaka yang jatuh di
Mesir, apakah mereka menyerang objek-objek penyembahan berhala tertentu di
Mesir? Tentu saja! Objek-objek itu dijadikan
sasaran, dengan kata lain. Dan Malapetaka-malapetaka itu diarahkan ke sasaran-sasaran tersebut.
Kalian berkata, “Bagaimana?”
·
Para pemimpin rohani Babilon telah memakai lidah mereka
untuk menipu.
Oleh karena itu mereka
mendapat borok di lidah mereka di Malapetaka Pertama.
·
Penduduk bumi yang jahat sudah merencanakan untuk
mencurahkan darah umat Allah.
Maka Allah berkata, “Kalian suka darah? Ini ada lautan darah dan sungai-sungai
darah.” Itu Malapetaka Kedua dan Ketiga.
·
Malapetaka Keempat, matahari membakar manusia,
dan menghanguskan tanaman.
Mengapa matahari? Nah, karena mereka menyembah pada hari
matahari.
Kalian berkata, “Nah, tidak sama menyembah matahari
dengan menyembah pada hari matahari.” Pada prinsipnya itu hal yang sama. Dan
kalian tahu, kira-kira kalian sudah pernah mendengar saya menyatakan ini, saya
mengajukan tiga pertanyaan:
v Siapa yang
menciptakan matahari?
Ah, Allah yang menciptakan matahari.
v Apakah Allah
menciptakannya untuk disembah?
Tidak, Dia tidak menciptakannya untuk disembah. Itu
adalah objek sekuler, untuk memberikan cahaya.
v Apa yang terjadi
jika kita menjadikan matahari objek penyembahan?
Itu disebut apa? Penyembahan berhala.
v Siapa yang
menciptakan hari pertama dalam satu minggu?
Allah.
v Apakah Dia
menciptakannya untuk disembah?
Tidak. Itu suatu hari, hari sekuler untuk bekerja.
v Kalau begitu apa
akibatnya jika itu dijadikan hari penyembahan?
Itu penyembahan berhala.
Tidak jadi soal apakah itu suatu objek, tidak jadi soal
apakah itu suatu hari, itu tetap penyembahan berhala. Apa pun yang dijadikan
manusia untuk disembah yang tidak dijadikan Allah untuk disembah itu apa?
Penyembahan berhala. Itulah sebabnya mengapa matahari membakar manusia.
·
Apa yang diajarkan Babilon? Doktrin kegelapan, benar?
Maka Malapetaka
Kelima adalah Malapetaka apa? Kegelapan di takhta Binatang itu.
·
Bagaimana si pelacur memakai orang banyak di dunia?
Dia memakai orang banyak dunia untuk mempersekusi umat
Allah. Maka di Malapetaka Keenam
Allah akan mengeringkan
air-airnya, mengeringkan orang banyak itu. Apakah kalian paham
atau tidak?
Malapetaka-malapetaka itu ditargetkan ke karakteristik tertentu Babilon yang melawan umat Allah.
Now here's another question. Are the Plagues local or are
the Plagues global? Well, let’s read the statement that we read before, the
first part, “These plagues are not
universal or the inhabitants of the earth would be
wholly cut off…” It's
really describing the First Four Plagues.
Now there are two ways to understand the word “universal”
in this quotation. It can mean:
1. worldwide in terms of geographical expanse
extension
2. or it can mean worldwide in the sense of
every person in that geographical extension.
The Plagues will fall upon the entire world because
Babylon is worldwide, and the Plagues are for Babylon, are you with me or not?
But they will not affect every single person in the world, or else everyone
would what? Everyone would die, that's right.
Nah, ini ada
pertanyaan lain. Apakah Malapetaka-malapetaka ini lokal atau apakah mereka
global? Nah, mari kita baca pernyataan
yang sudah kita baca tadi, bagian yang
pertama, “…Semua Malapetaka ini tidak
universal atau penduduk bumi akan semuanya musnah…” Ini menggambarkan Empat Malapetaka yang pertama.
Nah ada dua cara untuk memahami kata “universal” dalam kutipan ini. Itu
bisa berarti:
1.
mendunia dalam arti geografis
perluasan bidang.
2.
atau bisa berarti mendunia
dalam pengertian setiap manusia di perluasan geografis tersebut.
Malapetaka-malapetaka itu akan jatuh ke atas seluruh dunia karena Babilon itu mendunia,
dan Malapetaka-malapetaka itu memang diperuntukkan Babilon, apakah kalian paham
atau tidak? Tetapi mereka tidak
akan mengenai setiap manusia di dunia, kalau tidak semua orang
akan apa? Semua orang akan mati, benar.
Notice how Ellen White uses the word “universal” in this
way. This statement from Prophets and Kings page 171 speaking about the days of Elijah, she says, “Yet this apostasy, widespread as it has come to be, is
not…”
what? “…universal…” She's comparing the days of Elijah with the end time
crisis. What does she mean that they will not be universal? Is it saying that
it doesn't cover everywhere? No! She explains, “… Not all in
the
world are lawless and sinful…”
it's talking about the people, “… not all have taken sides with the enemy. God has many thousands who have not bowed the knee to Baal, many
who long to understand more
fully in regard to Christ and the
Law, many who are hoping
against hope that Jesus will come soon to end the reign of sin and death. And there are many who have been worshiping Baal ignorantly, but with whom the Spirit of God is still striving.”
Are you understanding this? So the Plagues are global,
because Babylon is global, and the Plagues are Babylon's plagues, as we'll see when we study Revelation 17 and
18.
Simak bagaimana
Ellen White menggunakan perkataan “universal” dengan cara demikian Pernyataan
ini dari Prophets and Kings hal. 171, berbicara
tentang zaman Elia, Ellen White berkata, “…Namun kemutadan ini, walaupun sudah tersebar luas,
tidaklah…” apa? “…universal…” Ellen White membandingkan zaman Elia dengan krisis akhir zaman. Apa
maksudnya bahwa mereka tidak universal? Apakah itu mengatakan mereka tidak akan
ada di mana-mana? Tidak! Ellen White menjelaskan, “…Tidak semua yang hidup di dunia ini melanggar Hukum
dan berdosa…” dia berbicara tentang orang-orangnya, “…tidak semua
berpihak dengan musuh. Allah memiliki beribu-ribu yang tidak sujud kepada Baal,
banyak yang rindu untuk bisa lebih mengerti tentang Kristus dan Hukum, banyak
yang senantiasa berharap Yesus akan segera datang untuk mengakhiri kekuasaan
dosa dan kematian. Dan ada banyak yang menyembah Baal karena tidak mengerti,
tetapi dengan mana Roh Allah masih tetap bergumul.…”
Apakah kalian paham ini? Jadi Malapetaka-malapetaka itu global karena
Babilon itu global, dan Malapetaka-malapetaka itu adalah malapetaka-malapetaka
Babilon, yang nanti akan kita lihat saat kita mempelajari Wahyu 17 dan 18.
We're at the middle of page 28. The Three Angels’
Messages including the call to come out of Babylon in chapter 18 are proclaimed
where? To the entire world. And people all over the world will accept the
messages, or will what? Reject them.
The entire world will have also worshippers of the Beast
and his image, agreed? So these Plagues must be what? They must be global in
extension. The book of
Revelation specifies that Babylon will be a global system at the end of time,
and therefore the Plagues must fall upon Babylon in the entire world. In short if Babylon is a worldwide system, then the Jerusalem that Babylon surrounds
must be worldwide as well.
Kita di tengah-tengah hal. 28. Pekabaran Tiga Malaikat
termasuk seruan untuk keluar dari Babilon di pasal 18, diproklamasikan ke mana?
Ke seluruh dunia. Dan manusia di seluruh dunia akan menerima pekabaran
tersebut, atau akan apa? Akan menolaknya.
Di seluruh dunia akan ada penyembah-penyembah Binatang
dan patungnya, setuju? Maka Malapetaka-malapetaka
ini harus apa? Mereka harus menjangkau
secara global. Kitab Wahyu menjelaskan bahwa Babilon adalah
suatu sistem yang global pada akhir masa. Oleh karena itu Malapetaka-malapetaka harus jatuh ke atas Babilon yang ada di seluruh dunia. Singkatnya jika Babilon adalah suatu sistem yang mendunia
maka Yerusalem yang dikepung Babilon haruslah mendunia juga.
And you know, to show you the inconsistency, Dave Hunt who was a Dispensationalist,
he was a Futurist, he believed in all of the rebuilding of the Temple in the Middle
East and a personal Antichrist sitting in the Temple, and you know, the Arabs
united with the Russians come to attack, and that's the battle of Armageddon.
He believed all that nonsense. But he at least he believed that the Antichrist
is the papacy. That I give him a point in favor. But he was very inconsistent
because he said in his book Global Peace, he said, you know we're
not to expect that Babylon is going to be rebuilt over there where Saddam
Hussein used to live. He said no, no, Babylon represents a global system of
apostate religion and apostate philosophies, etc. So he recognized that Babylon
is spiritual and global but Jerusalem, he says, well, no, but Jerusalem is that
literal city over in the Middle East. The great enemy of Jerusalem is Babylon.
So if Babylon is spiritual and worldwide that must mean that Jerusalem and
Israel must also be what? Worldwide. It's a very simple principle, folks.
Dan untuk menunjukkan ketidakkonsistenan, Dave Hunt
seorang Dispensasionalis, dia seorang
Futurist, dia meyakini tentang dibangunnya Bait Suci di Timur Tengah dan
seorang Antikristus pribadi akan duduk di Bait Suci itu, dan kalian tahu,
bangsa-bangsa Arab yang bersatu dengan bangsa Rusia datang menyerang, dan
itulah Perang Harmageddon. Dia meyakini semua yang tidak masuk akal ini. Tetapi
paling sedikit dia percaya bahwa Antikristus adalah Kepausan, dan untuk itu
saya memberinya satu angka. Tetapi dia sangat tidak konsisten karena dia
berkata dalam bukunya Global Peace, dia berkata, kita jangan berharap Babilon akan dibangun kembali di mana
Saddam Hussein dulu hidup. Dia berkata, tidak, tidak, tidak, Babilon mewakili
suatu sistem global dari agama yang murtad dan filsafat murtad, dll. Jadi dia
mengakui bahwa Babilon itu simbolis dan global tetapi tentang Yerusalem dia berkata,
oh, tidak, Yerusalem adalah kota literal di Timur Tengah. Musuh besar Yerusaem
adalah Babilon. Maka jika Babilon itu simbolis dan mendunia, berarti Yerusalem
dan Israel harus juga apa? Mendunia. Itu prinsip yang sangat sederhana,
Saudara-saudara.
Now how long will the Plagues last? This is another question
that people ask. We don't have a precise answer to that. I don't think we know,
but we have some guidance as to the fact that they're going to be short, the
period is going to be short.
Notice Isaiah 54:4-8, Ellen White quotes this passage when she's dealing with
the Seven Last Plagues. “5 For your Maker is your husband, the Lord of hosts is His name; and your Redeemer is the Holy One of Israel; He is called the God of the
whole earth. 6 For
the Lord has called you like a
woman forsaken and grieved in spirit, like a youthful wife when you were
refused,’ says your God…” and
then notice “…7 For a mere moment I have
forsaken you…” now
we need to understand what that means: “forsaken”. It's from the perspective of
Israel, God
did not forsake them. From the perspective of Israel, they were forsaken.
It's like Jesus on the cross, He said, “Why have You forsaken Me?” Well, had
the Father forsaken Him? No! Did He feel forsaken? He felt forsaken. So that's
what Ellen White is saying here. “…7 For a
mere moment I have forsaken you…” ah, here's the good news,
“…but with great mercies I will gather you. 8 With a little wrath I hid My face
from you for a moment; but with everlasting kindness I will have mercy on you,’
says the Lord, your Redeemer.”
So the period of
the suffering of God's people is going to be “a
mere moment”, and what the Bible
calls “a little wrath”, it's going to be short.
Nah, berapa lama Malapetaka-malapetaka
ini akan berlangsung? Ini adalah pertanyaan lain yang ditanyakan
orang-orang. Kita tidak punya jawaban yang pasti untuk itu. Saya rasa kita
tidak tahu, tetapi kita punya petunjuk tentang fakta bahwa mereka akan terjadi singkat, masanya akan singkat.
Simak Yesaya
54:4-8, Ellen White mengutip ayat-ayat ini ketika dia membahas Ketujuh
Malapetaka Terakhir. “5
Sebab Penciptamu itulah suamimu, TUHAN
semesta alam nama-Nya; dan Penebusmu ialah
Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. 6 Sebab
TUHAN telah memanggilmu seperti perempuan yang
ditinggalkan dan yang bersusah hati, seperti isteri
yang masih muda yang ditolak,’ firman Allahmu…”
lalu simak, “…7
‘Hanya untuk sesaat lamanya Aku telah meninggalkan engkau…” nah, kita perlu
mengerti apa yang dimaksud dengan “meninggalkan”. Ini dari perspektif Israel. Allah tidak meninggalkan mereka.
Dari perspektif Israel, mereka merasa ditinggalkan. Seperti
Yesus di atas salib, Dia berkata, “Mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Nah,
apakah Bapa meninggalkan Dia? Tidak! Apakah Yesus merasa ditinggalkan? Dia
merasa ditinggalkan. Jadi itulah yang dikatakan Ellen White di sini “…7
‘Hanya untuk sesaat lamanya Aku telah meninggalkan engkau…” ah, ini kabar
baiknya, “…tetapi dengan
belas kasihan yang besar Aku akan
mengumpulkan engkau. 8 Dengan
sedikit murka Aku telah menyembunyikan
wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dengan
kemurahan yang abadi Aku akan mengasihani
engkau,’ firman TUHAN, Penebusmu.”
Jadi masa penderitaan umat Allah akan “Hanya untuk sesaat
lamanya”, dan Alkitab menyebutnya “sedikit murka” jadi akan
singkat.
Notice Isaiah 26:20-21, “20 ‘ Come, My people…” this is what God says,
“…’Come, My people, enter your chambers, and shut your doors behind you;
hide yourself, as it were…” for how long? “…for a little moment, until the indignation is past…” the indignation is the period of trouble,
the outpouring of the Plagues. “…21 For behold, the Lord comes out of His place…” see, this is the Second Coming “…to punish the inhabitants of the earth
for their iniquity. The earth will also disclose her blood, and will no
more cover her slain.”
Simak Yesaya
26:20-21, “20 Mari umatKu…”
ini kata Allah, “…Mari
umatKu, masuklah ke dalam kamarmu dan tutuplah pintumu di belakangmu;
sembunyikanlah dirimu demikian…” untuk berapa lama? “…untuk sedikit
waktu, sampai kemarahan itu berlalu…” Kemarahan itu
adalah Masa Kesukaran Besar, saat dicurahkannya Malapetaka-malapetaka. “…21 Karena
lihatlah, TUHAN mau keluar dari tempat-Nya…” lihat, ini adalah
Kedatangan Kedua, “…untuk
menghukum penduduk bumi karena kesalahan mereka.
Bumi juga akan mengungkapkan darahnya
dan tidak lagi menutupi penduduknya yang terbunuh.”
So a “mere
moment”, “little wrath” and once again “for
a little moment”.
Jadi “sesaat
lamanya”, “sedikit murka” dan sekali lagi “untuk sedikit waktu.”
Notice Psalm 30:5, “5 For His anger is but for…” how long? “…but for a moment, His favor is for life; Weeping may endure
for a night, but joy comes in
the morning.” Isn't that good news? Great promise.
Simak Mazmur 30:5,
“5 Karena amarahNya hanyalah…” berapa lama? “…sebentar saja. Dia lebih suka pada hidup. Ratapan
mungkin berlangsung selama satu malam, tetapi sukacita tiba di pagi hari.
…” Bukankah ini kabar
baik? Janji yang hebat.
And then of course Revelation 18 which we will study in
detail, verses 9, 10, 17, 19 tell us that this period is going to be one hour and I believe
that “one hour” simply means a short period of time. It's not to be
understood in prophetic terms. It's used elsewhere in Scripture to refer to a
brief period of time. It says there, “9 The kings of the earth who committed fornication and
lived luxuriously with her…” that is the kings with the harlot “…will weep and lament for
her, when they see the smoke of her burning, 10 standing at a distance for fear of her torment,
saying, ‘Alas, alas, that great city Babylon, that mighty city! For
in one hour your judgment has come.… 17 For in one hour such great riches came to
nothing.’ Every shipmaster, all who travel by ship, sailors, and as many
as trade on the sea, stood at a distance… 19 They threw dust on their heads and cried out,
weeping and wailing, and saying, ‘Alas, alas, that great city, in which all who
had ships on the sea…” referring
to the commerce of the world “…became rich by
her wealth! For in one hour she is made desolate.’…”
Kemudian tentu
saja Wahyu 18 yang akan kita pelajari secara mendetail, ayat-ayat 9, 10, 17, 19
mengatakan kepada kita bawa masa
ini akan berlangsung satu jam, dan saya meyakini bahwa “satu
jam” sekadar berarti suatu
masa yang singkat, tidak untuk diartikan menurut perhitungan
nubuatan. Di tempat lain di Alkitab istilah ini mengacu kepada rentang waktu
yang singkat. Dikatakan di sana, “9
Raja-raja bumi yang telah berzinah dan hidup
mewah dengan dia…” yaitu raja-raja dan si perempuan pelacur, “…akan
menangis dan meratapinya, ketika mereka
melihat asap api yang membakarnya. 10 Berdiri jauh-jauh karena takut
akan siksaannya, mereka berkata, ’Celaka, celaka, kota besar Babel, kota yang perkasa, sebab dalam satu jam penghakimanmu telah tiba!’ 17 Sebab dalam satu jam itu kekayaan sebanyak itu musnah.’ Dan setiap
nakhoda, semua yang berlayar
dengan kapal, para pelaut dan seberapa banyak yang berdagang
di laut, berdiri jauh-jauh, 19 Mereka menghamburkan debu ke atas
kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: ‘Celaka,
celaka, kota besar itu, di mana semua orang yang mempunyai kapal di laut, …” mengacu kepada
perdagangan di dunia “…telah menjadi kaya oleh kekayaannya! Sebab dalam satu jam saja ia sudah
dijadikan terlantar’…”
And you know, when you read the chapter in the writings of Ellen White
in the Great Controversy “The Desolation of
the Earth” the entire chapter is on what's going to happen with the global economy.
You know I’m not really concerned about Bezos owning
Amazon, someday that's going to be mine and yours,
hehehe, if we are faithful to the
Lord.
You know, Ellen White there ~ I call it the
rebuke of the capitalists ~ You know
there's going to be a forbidding of buying and selling, right? Revelation 13
says that, so chapter 18 tells us what's going to happen with those who forbade
to buy and sell, and it's really a sad chapter.
Dan jika kita membaca bab di tulisan Ellen White di Great Controversy, “The Desolation of the Earth” (Penghancuran Dunia), seluruh bab itu bicara tentang apa yang akan
terjadi dengan ekonomi global. Kalian tahu, saya tidak memikirkan Bezos
memiliki Amazon, suatu hari itu akan menjadi milik saya dan kalian hehehehe, jika kita setia kepada Tuhan.
Kalian tahu, saya menyebut itu teguran kepada para
kapitalis. Kalian tahu akan ada larangan untuk berjual-beli, benar? Wahyu 13
mengatakan demikian. Maka pasal 18 memberitahu kita apa yang akan terjadi para
mereka yang telah melarang kita berjual-beli, dan itu benar-benar suatu bab
yang menyedihkan.
Notice Matthew 24:21-22, “ 21 For then there will be great tribulation…” this is the tribulation after probation closes, as we
noticed this morning, “…such as has not been since the
beginning of the world until this time, no, nor ever shall be…” and what's going to happen with those days? “… 22 And unless those days were…” what?
“…were shortened, no flesh would be saved; but for the elect’s sake those days will be shortened.”
Simak Matius
24:21-22, “21 Sebab setelah itu akan terjadi masa kesukaran yang dahsyat…” ini adalah masa kesukaran setelah tutupnya pintu kasihan,
seperti yang kita simak tadi pagi, “…seperti yang belum pernah terjadi sejak
awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan pernah
terjadi lagi. …” dan apa yang akan terjadi di masa itu? “…22
Dan sekiranya masanya …” apa?
“…tidak dipersingkat, tidak ada yang
hidup yang akan selamat; tetapi demi orang-orang pilihan, masa itu
akan dipersingkat.”
And then you have this comment by Ellen White in Testimonies for the Church Volume 1 page 204
where she writes, “When Jesus leaves the Most Holy His
restraining Spirit is withdrawn from rulers
and
people. They are left to the control of evil angels. Then such laws will be made by the counsel and direction of Satan that, unless time should be…” not “short”
“… very short, no
flesh could be saved.”
That's what's going to happen during the period of the
Seven Last Plagues.
Lalu ada komentar
Ellen White di Testimonies for the Church Vol. 1 hal.
204 di mana dia menulis, “…Ketika Yesus meninggalkan Bilik Mahakudus,
RohNya yang menahan ditarik dari para pemimpin dan orang banyak. Mereka
dibiarkan jatuh ke pengendalian malaikat-malaikat yang jahat. Saat itu, hukum
akan dibuat berdasarkan nasihat dan arahan Setan, sehingga kecuali waktu
harus…” bukan “singkat” “…amat singkat,
tidak ada manusia yang bisa diselamatkan.”
Now where is the position of the death decree? You know
there are some people that say the death decree is given before the close of
probation, others say that the death decree is after the close of probation.
Well, Ellen White includes the death decree in the chapter on “the Time of
Trouble” and the chapter on “the Deliverance of God's People”, so in other
words, the
death decree comes after probation closes.
Nah, di mana posisi surat perintah bunuh? Kalian tahu,
ada yang mengatakan surat perintah bunuh itu diberikan sebelum tutupnya pintu
kasihan, yang lain berkata bahwa surat perintah bunuh itu setelah tutupnya
pintu kasihan. Nah, Ellen White memasukkan surat perintah bunuh di bab “The Time of Trouble”(Masa
Kesukaran Besar) dan bab “Deliverance
of God’s People” (Penyelamatan Umat
Allah), jadi dengan kata lain, surat perintah bunuh muncul setelah tutupnya pintu kasihan.
Let’s go to the paragraph here on page 30. Revelation 16:5-7
indicates that the wicked will ratify the death decree because of the devastating
effects of the first two Plagues. You know the world is going to be in
such a terrible condition, natural disasters so-called, wars between nation and
nation, social unrest, the world is
going to be like a jungle. And you know there's going to be this great
religious revival according to Great
Controversy, people are going to go back to church you know, and they're
going to be excited about their religion that are mostly based on feelings
because they're afraid of what's
happening, say, “You know we have to cry
out to God, so that God will take away this curse.” It's not because they're
sad of their sins, it's because they want God to withdraw the curses that are
falling upon the earth. That's the picture of Matthew 24.
Mari kita ke paragraf di hal. 30 di sini. Wahyu 16:5-7
mengindikasikan bahwa orang-orang
jahat akan mengesahkan surat perintah bunuh karena kerusakan akibat dua
Malapetaka yang pertama. Kalian tahu, dunia akan berada dalam
kondisi yang begitu mengerikan, bencana alam, peperangan antara bangsa-bangsa,
kerusuhan sosial, dunia akan seperti hutan rimba. Dan kalian tahu, akan ada
kebangunan rohani besar menurut Great Controversy, orang-orang akan kembali ke gereja, dan mereka akan
bersemangat tentang agama mereka, yang kebanyakan berdasarkan perasaan, karena
mereka takut pada apa yang sedang terjadi, dan berkata, “Kalian tahu, kita
harus berseru kepada Allah, supaya Allah akan mengangkat kutuk ini.” Bukan
sebab mereka merasa sedih karena dosa-dosa mereka, tetapi sebab mereka mau
Allah menarik kembali kutukan yang berjatuhan ke bumi. Itulah gambaran Matius
24.
However, things are going to get even worse even after
the religious revival. So they're going to say, you know, “We've been revived,
we're going to church, we're keeping Sunday and things are worse and worse.
Why? God should be blessing us. Aaah, there's a group that does not want to go
along!” Are you catching the picture? Matthew 24 makes this absolutely crystal
clear. You know if I might add a commercial you can get the study notes here at
Anchor.
Namun, kondisi akan menjadi semakin parah bahkan setelah
adanya kebangunan rohani. Maka mereka akan berkata, “Kami sudah dibangunkan,
kami sudah ke gereja, kami sudah memelihara hari Minggu dan kondisi masih
semakin memburuk. Mengapa? Allah seharusnya memberkati kami. Aaah, ternyata ada
satu kelompok yang tidak mau ikut!” Apakah kalian menangkap gambarnya? Matius
24 membuat ini amat sangat jelas. Kalau saya boleh menambahkan iklan, kalian
bisa mendapatkan diktat pelajaran Matius 24 di Anchor sini.
Let’s read the statements from Ellen White on page 30.
“By condemning the people of God to death, they have as truly incurred the guilt of their blood
as if it had been shed by their hands.” This is in the chapter in “the Time of Trouble”.
Mari kita baca
pernyataan-pernyataan Ellen White di hal. 30.
Dengan menjatuhkan hukuman mati kepada umat Allah mereka
benar-benar menanggung darah umat Allah seolah-olah darah itu sudah dicurahkan
oleh tangan mereka.” (The Great Controversy,
hal. 628.) …” Ini adalah dari bab “the Time of Trouble.”
Notice Early Writings
page 282 and 283, “I
saw the leading men of the earth consulting together, and Satan and his angels
busy around them. I saw
a writing, copies of which were scattered in different parts of the land, giving orders that unless the saints should
yield their peculiar faith, give
up
the Sabbath, and observe the first day of
the week, the people were
at
liberty after a certain time, to…” what?
“…put them to death.”
Simak Early Writings hal. 282-283, “…Saya melihat para pemimpin dunia berunding bersama,
dan Setan dan malaikat-malaikatnya sibuk di sekeliling mereka. Saya melihat
suatu tulisan, yang salinan-salinannya disebar-sebarkan di pelbagai bagian
dunia, memberikan perintah, kecuali orang-orang saleh melepaskan keyakinan
mereka yang berbeda, meninggalkan Sabat, dan memelihara hari pertama dari satu minggu, maka setelah waktu tertentu orang-orang
punya kebebasan untuk…” apa? “…membunuh
mereka.”
Now Ellen White gives the chronology. Notice this
statement Early Writings 36 and 37. You
know, Early Writings like the name
indicates, was the early Ellen G. White. In a certain sense ~ you know, and I want
to be careful about saying this, I actually like Early
Writings better than Great Controversy.
You say, “Now, wait a minute, Pastor. You’ve got to like it all.” I like it
all. Let me explain why. Because Early Writings
is succinct and short. It gives you the chronological order of events without
amplification. In Great Controversy she'll
give a certain characteristic and then she'll expand upon it and it takes
several pages to get to the next point.
But in Early Writings it's like an
outline of end time events one right after the other.
Nah, Ellen White memberikan kronologinya. Simak
pernyataan ini Early Writings hal. 36-37. Kalian tahu, sebagaimana diindikasikan namanya Early Writings adalah Ellen G.
White di awal-awalnya. Dalam pemahaman tertentu ~ kalian tahu, saya mau
berhati-hati dalam mengatakan ini ~ saya malah lebih suka Early Writings ketimbang Great Controversy. Kalian berkata,
“Sebentar, Pastor, Anda harus menyukai semuanya.” Saya menyukai semuanya.
Izinkan saya jelaskan mengapa. Karena Early Writings itu padat dan singkat. Itu memberikan kronologi
peristiwa-peristiwa tanpa penjelasan panjang lebar. Di Great Controversy Ellen White
menggambarkan suatu karakteristik, lalu dia memperluasnya dan setelah beberapa
halaman baru dia beralih ke poin berikutnya. Tetapi di Early Writings itu seperti garis
besar dari peristiwa-peristiwa akhir zaman, yang satu mengikuti yang lain.
So notice the sequence here in Early Writings 36 and 37. “Then I saw that Jesus would not leave the Most Holy Place until every case was
decided either for salvation or destruction, and that the wrath of God could not come until Jesus had
finished His work in the Most Holy Place, laid off His priestly attire, and clothed Himself with the garments of vengeance. Then…”
notice the next step, then what is Jesus
going to do?
“…Jesus will step out from between the Father and man, and God will keep silence no longer, but
pour out His wrath…” that's
the next point, right? “…pour out His wrath on those who have rejected His truth. I saw that the
anger of the nations…” and we read this part this morning,
“…the wrath of God, and the time to judge the dead were
separate and distinct, one
following the other…” so
the anger of the nations, is that transpiring now? Are the nations getting
angrier and angrier? Yes! Is it going to intensify? Absolutely! So the wrath of
God, has that been poured out yet? The wrath of
God? No, no, no, that's the Plagues. And the time to judge the dead, which
dead? The wicked, during the Millennium
because they come in order, right? According to what she's saying. She says,
they “…
were separate and distinct, one following the other, also
that Michael had not stood up, and that the time of trouble, such as never was,
had not yet commenced.
The nations are
now
getting angry, but when our High Priest has finished His work in the sanctuary, He will stand up…” that's the close of probation when Michael stands up, “…He will stand
up put on the garments of vengeance…” and now notice what it says, “…and
then the Seven Last
Plagues will be
poured out….”
Now what happens when the Plagues are
poured out, particularly the First Four? “…I saw that the four angels would hold the four winds until Jesus' work was done in the sanctuary, and then will come the Seven Last Plagues…”
what do the Plagues do, particularly the
First Four? “…These plagues enraged the
wicked against the righteous;
they thought
that
we had brought the
judgments of God upon them, and that if they could rid the earth of us, the
plagues would then be stayed. A decree went forth to slay the saints…” when is the death decree given? After the close of
probation, because in the previous line she's saying,
“…they thought
that
we had brought the
judgments of God upon them, and that if they could rid the earth of us, the
plagues would then be stayed…”
and then she says, “… A decree went forth to slay the saints…” during the Plagues, right? “…which caused them to
cry
day and night for deliverance. This was the time of Jacob's Trouble. Then all the saints cried out with anguish of spirit, and were delivered by the voice of God. The 144,000 triumphed…” that is those who are alive and remain according to the
apostle Paul,
“…Their faces were
lighted up with the glory of God.”
Jadi simak urutannya
di sini di Early Writings hal. 36-37, “…Lalu aku melihat bahwa Yesus tidak akan meninggalkan
Bilik Mahakudus hingga setiap kasus sudah diputuskan entah untuk diselamatkan
atau untuk dibinasakan dan bahwa murka Allah tidak akan datang hingga Yesus
telah menyelesaikan pekerjaanNya di Bilik Mahakudus, melepas pakaian imamNya
dan mengenakan pada Dirinya Sendiri pakaian pembalasanNya. Lalu…” apa yang akan dilakukan Yesus? “…Yesus akan
melangkah keluar dari antara Bapa dan manusia, dan Allah tidak akan berdiam
diri lagi, melainkan mencurahkan murkaNya…” ini poin berikutnya, benar? “…mencurahkan murkaNya ke atas mereka yang telah menolak
kebenaranNya. Aku melihat bahwa amarah bangsa-bangsa…” kita sudah membaca bagian ini
tadi pagi,
“…dan murka Allah, dan saat untuk
menghakimi yang mati adalah terpisah dan berbeda yang satu mengikuti yang
lain…” jadi kemarahan bangsa-bangsa
apakah itu yang sedang terjadi sekarang? Apakah bangsa-bangsa akan menjadi semakin marah dan semakin marah? Ya! Apakah itu akan menjadi lebih
parah? Pasti! Maka apakah murka Allah sudah dicurahkan? Murka Allah? Tidak,
tidak, tidak. Itu nanti waktu Malapetaka-malapetaka. Dan waktu untuk menghakimi
yang mati, yang mati yang mana? Orang-orang jahat di masa Millenium, karena
mereka ini berurutan, benar? Menurut apa yang dikatakan Ellen White. Dia
berkata, mereka itu “…terpisah dan berbeda yang satu mengikuti
yang lain. Juga Mikhael belum berdiri,
dan Masa Kesukaran Besar seperti yang tidak pernah ada, masih belum dimulai.
Bangsa-bangsa sekarang sedang marah tetapi ketika Imam Besar kita sudah
menyelesaikan pekerjaanNya di Bait Suci, Dia akan berdiri…” itu saatnya pintu kasihan
tutup ketika Mikhael berdiri. “…Dia akan
berdiri mengenakan pakaian pembalasan…” sekarang simak apa yang dikatakan, “…dan kemudian
Ketujuh Malapetaka Terakhir akan dicurahkan…”
Sekarang apa yang terjadi ketika
Malapetaka-malapetaka dicurahkan, terutama Empat yang Pertama? “…Aku melihat bahwa keempat malaikat akan tetap menahan
keempat angin hingga pekerjaan Yesus di Bait Suci selesai, lalu akan datang
Ketujuh Malapetaka Terakhir…” Malapetaka-malapetaka itu berbuat apa, terutama empat Malapetaka yang
pertama?
“…Malapetaka-malapetaka ini menimbulkan kemarahan orang-orang jahat
terhadap mereka yang benar, mereka mengira kami yang telah mendatangkan
penghukuman Allah ke atas mereka, dan bahwa jika mereka bisa menyingkirkan kami
dari bumi, malapetaka-malapetaka itu akan berhenti. Keluarlah suatu perintah
untuk membunuh orang-orang saleh…” kapan surat perintah bunuh itu dikeluarkan? Setelah tutupnya pintu kasihan,
karena di kalimat sebelumnya Ellen White berkata, “…mereka mengira
kami yang telah mendatangkan penghukuman Allah ke atas mereka, dan bahwa jika
mereka bisa menyingkirkan kami dari bumi, malapetaka-malapetaka itu akan
berhenti…” kemudian Ellen White berkata, “…Keluarlah
suatu perintah untuk membunuh orang-orang saleh…” selama waktu
Malapetaka-malapetaka berjatuhan, benar? “…yang
mengakibatkan mereka berseru siang malam minta diselamatkan. Inilah saatnya Masa
Kepicikan Yakub. Lalu semua orang saleh berseru dengan rasa takut, dan
diselamatkan oleh suara Allah. Ke-144’000 menang. …” yaitu mereka yang masih hidup
dan tersisa menurut rasul Paulus. “…Wajah mereka bercahaya dengan kemuliaan
Allah.”
Now another question. Are the Plagues consecutive and
cumulative? In other words are the Plagues poured out in order? And does the First
Plague go away when the Second Plague falls? And the Third Plague falls the
Second Plague goes away? No, no, they are cumulative. The biblical evidence
indicates that the Plagues will be cumulative and consecutive. The First Four Plagues
~ this is a very important point, and we'll notice this as we study along ~ the First
Four Plagues will have longer intervals between them than the Last Three.
The Last Three follow boom, boom, boom,
in quick succession. The First Four no. The First Four take longer and we're
going to see the reason why.
Sekarang pertanyaan yang lain. Apakah Malapetaka-malapetaka
ini berurutan dan kumulatif? Dengan kata lain apakah Malapetaka-malapetaka ini
dicurahkan menurut gilirannya, dan apakah Malapetaka yang Pertama berhenti
ketika yang Kedua jatuh? Dan ketika yang Ketiga jatuh, Malapetaka Kedua
berhenti? Tidak, tidak, mereka itu kumulatif. Bukti-bukti alkitabiah
mengindikasikan bahwa Malapetaka-malapetaka
akan kumulatif dan berurutan. Empat yang Pertama ~ ini poin yang sangat penting, dan kita akan
melihatnya sambil kita pelajari ~ Empat Malapetaka yang Pertama memiliki interval yang lebih lama satu
sama lain daripada Tiga yang Terakhir. Tiga yang Terakhir beruntun
bum, bum, bum, dalam suksesi yang cepat. Empat yang Pertama, tidak. Empat yang
Pertama butuh waktu lebih lama, dan kita akan melihat alasannya mengapa.
We know that the Plagues are cumulative because each
successive Plague increases the rage of the wicked against the saints. During
this time God's people must have learned to trust only in God.
·
The First Four Plagues
are what I call “Jeopardy Plagues”.
Because
during
them God's people are in danger of being annihilated by the wicked. So
in the First Four Plagues God's people are in danger of being wiped out, the
wicked want to kill them.
·
The Last Three Plagues are what I call “Deliverance Plagues” and this afternoon
we're going to take a look at this, you're going to see it. Because during them God's people will no longer be in
danger because the wicked will turn on one another.
You see, during
the First Four Plagues their focus is on God's people. During the Last Three Plagues the focus of the people is on their
religious leaders. That prepares the way for the coming of Jesus. God's
people will no longer be in danger because the wicked will turn on one another.
The Last Three Plagues flow in quick succession one right
after the other.
Kita tahu bahwa Malapetaka-malapetaka ini kumulatif,
karena setiap Malapetaka yang jatuh menambah kemarahan orang-orang jahat
terhadap orang-orang saleh. Selama waktu itu, umat Allah harus belajar untuk
berserah sepenuhnya hanya pada Allah.
·
Empat Malapetaka
Pertama adalah yang saya sebut “Malapetaka-malapetaka
Ancaman.”
Karena selama
masa mereka, umat Allah berada
dalam bahaya dibunuh oleh orang-orang jahat. Jadi di Empat
Malapetaka Pertama umat Allah berada dalam bahaya disingkirkan, orang-orang
jahat mau membunuh mereka.
·
Tiga Malapetaka
Terakhir adalah yang saya sebut “Malapetaka-malapetaka Penyelamatan”, dan nanti sore kita akan membahasnya, kita akan melihatnya. Karena selama masa itu umat Allah tidak lagi berada dalam bahaya karena
orang-orang jahat pada waktu itu akan saling menyerang satu sama lain.
Kita akan melihat selama Empat Malapetaka Pertama, fokus mereka ada pada
umat Allah. Selama Tiga Malapetaka Terakhir fokus orang-orang ada para pemimpin
rohani mereka. Itu mempersiapkan jalan bagi datangNya Yesus. Umat Allah tidak
lagi dalam bahaya karena yang jahat akan saling
bermusuhan satu sama lain.
Tiga Malapetaka
Terakhir datang dalam suksesi yang cepat beruntun satu per satu.
Now, let’s read this rather long statement from Ellen
White where you can perceive this is very interesting. Ellen White's assessment
of the Jeopardy Plagues and the Deliverance Plagues is in the chapter “God's People
Delivered” Great Controversy 635 and 636.
Regarding the First Four Jeopardy Plagues, Ellen White
wrote, “When the protection of
human laws shall be withdrawn from those who honor the Law of God, there will be, in different lands, a simultaneous movement for their destruction. As the
time appointed in the decree draws near, the people
will conspire to root out the hated sect. It will be determined to strike in one
night a decisive blow, which shall utterly silence the voice of dissent and reproof….”
what condition are God's people in during
this period?
“…The people of God—some in prison cells, some hidden in solitary
retreats in the forests and the mountains—still plead for divine protection, while in every quarter companies of armed men,
urged
on
by hosts of evil angels, are preparing
for
the work of death. It is now, in the hour of utmost extremity…” now notice the next point “…in the hour of utmost extremity that the God of…” whom? “…of Israel…” which Israel? The little Israel over in the Middle East?
No! God's global people. So she says, “…It is now, in the hour of utmost extremity that the God of
Israel will interpose
for the deliverance of
His chosen….” And then notice how the deliverance comes. “…With
shouts of triumph, jeering, and imprecation, throngs of
evil
men
are about
to
rush upon their prey…” what is it that rushes? Waters rush. So when Ellen White
states here
“…throngs of evil
men
are about
to
rush upon their prey…” those are the waters of what river? The Euphrates, upon
which the harlot sits, which are multitudes, nations, tongues, and peoples. Are
you with me? And now what happens? Now comes Plague number Five. Do you know
what Plague number Five is? Plague
number Five is darkness. Now
notice after Ellen White says that, you know, God is going to intervene for the
deliverance of His chosen, she writes, “…With shouts
of triumph, jeering, and imprecation,
throngs of evil men are about
to
rush upon their prey when, lo, a dense blackness, deeper than the darkness of the night, falls upon the earth…” which Plague is that? Plague number Five. The Plague of
darkness. She doesn't quote the verses but you know by the sequence of events
we're going to see that she's commenting on the Fifth and Sixth and Seventh
Plagues. She continues,
“…Then a rainbow, shining with the glory from the throne of God, spans the heavens and seems to
encircle each praying company…” so there's light upon God's people and there is darkness
upon the wicked. Now what happens when God intervenes to deliver His people?
When the Plague of darkness falls, it falls upon the throne of the Beast.
What's going to happen with the multitudes that we're about to rush upon God's
people? Aaah, notice Ellen White writes, “…The angry multitudes are suddenly arrested…”
what would it be a way of expressing that
according to Revelation? The waters that are going to rush are suddenly what?
Arrested. That means that the multitudes are going to dry out on the harlot who
sits on them. Are you following me? Ellen White is not quoting the verses from
the Fifth and Sixth Plagues, but you know that she's commenting on the Fifth
and Sixth Plagues. It's interesting. You notice that in Great Controversy 628 Ellen White quotes the verses that deal with
the First Four Plagues, Great Controversy 628. In pages 635 and 637 she actually quotes verses regarding the Seventh Plague. But in between, she doesn't quote the verses on the Fifth
and Sixth Plagues, but she comments on the Fifth and Sixth Plagues by using
different phraseology. Don't think that
because Ellen White doesn't quote verses that Ellen White doesn't have anything
to say about it, because she does. You know the 24 elders are an example of
that. You know Ellen White never says that, you know, she never actually quotes
the verses that deal with the 24 Elders but when you carefully look at Desire of Ages the last three
pages, she has an abundance of things to say about the 24 Elders, she just doesn't quote the verses.
The same with Daniel 11:40-45. Ellen White has no quotation of those verses,
and she doesn't even allude to the language, but when you read her carefully
you find that she has a lot to say about
Daniel 11:40-45. So beware, just because
Ellen White doesn't quote the verses and doesn't use the terminology, don't
fool yourself into thinking that Ellen White had nothing to say about it. Now
she continues, “…The angry multitudes are suddenly arrested. Their mocking cries die away…”
who is their focus now? They dried up on
the harlot, right? They were going to rush, but now notice they take away their
support, and she continues saying,
“…Their mocking cries die away.
The objects of their murderous rage are…” what?
“…forgotten…” Deliverance Plagues, folks, beginning with number Five. “…With fearful forebodings they gaze upon the symbol of God's
covenant and long
to be shielded from its overpowering brightness. It is at midnight that God manifests His
power for the
deliverance of His people. The
sun appears, shining
in its
strength. Signs and wonders follow in
quick succession. The wicked look with terror and amazement upon the scene, while the
righteous behold with solemn joy
the tokens of their deliverance.
Everything in nature seems turned out of its course. The streams
cease to flow. Dark, heavy clouds come up and clash against each other. In the midst of the angry heavens
is one clear space of indescribable glory, whence comes the voice of God like the
sound of many waters, saying: ‘It is done.’…” it's
a quotation from the Seventh Plague.
Sekarang mari kita
baca pernyataan yang rada panjang ini dari Ellen White di mana kalian
bisa memahami, ini sangat menarik. Penilaian Ellen White mengenai
Malapetaka-malapetaka Ancaman dan Malapetaka-malapetaka Penyelamatan ada di bab
“God’s People Delivered” dari Great Controversy hal. 635-636.
Mengenai Keempat
Malapetaka Ancaman yang Pertama, Ellen White menulis, “…Ketika perlindungan hukum-hukum
manusia ditarik dari mereka yang menghormati Hukum Allah, di pelbagai negara
akan terjadi gerakan serempak untuk membinasakan mereka. Ketika waktu yang
telah ditetapkan dalam perintah itu semakin mendekat, orang-orang akan
bersekongkol untuk mencabut sampai ke akar-akarnya sekte yang dibenci. Akan
ditetapkan untuk mengadakan dalam satu malam, suatu serangan yang mematikan,
yang akan seluruhnya membungkam suara-suara yang menentang dan yang menegur…” umat Allah dalam kondisi apa
selama periode ini? “…Umat Allah ~
beberapa di dalam penjara, beberapa bersembunyi di tempat-tempat terpencil di
hutan-hutan dan gunung-gunung ~ masih terus memohon perlindungan Ilahi
sementara di setiap tempat kelompok orang-orang yang bersenjata, atas dorongan
balatentara malaikat-malaikat jahat, sedang bersiap-siap untuk melakukan
pekerjaan pembunuhan. Sekarang inilah, di saat yang paling ekstrem…” sekarang simak poin
berikutnya,
“…di saat yang paling ekstrem Allah…” siapa? “…Allah
Israel…” Israel yang mana? Israel kecil
di Timur Tengah? Bukan! Umat Allah yang global. Jadi Ellen White berkata, “…Sekarang inilah, di saat yang paling ekstrem Allah Israel akan turut campur demi penyelamatan umat
pilihanNya…” Lalu simak bagaimana penyelamatan itu datang, “…Dengan pekik kemenangan, olok-olok dan makian-makian,
gelombang orang-orang jahat siap menggulung mangsa mereka…” yang menggulung itu apa? Air menggulung. Jadi ketika Ellen White menyatakan
di sini, “…gelombang orang-orang jahat siap
menggulung mangsa mereka…” itulah air-air dari sungai mana? Sungai Efrat, di atas mana perempuan
pelacur itu duduk, yang adalah orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, dan
kaum-kaum. Apakah kalian paham? Dan sekarang apa yang terjadi? Sekarang tibalah
Malapetaka Kelima. Tahukah kalian Malapetaka Kelima itu apa? Malapetaka Kelima itu kegelapan.
Sekarang simak, setelah Ellen White berkata demikian, Allah akan campur tangan
untuk menyelamatkan umat pilihanNya. Ellen White menulis, “…Dengan pekik kemenangan, olok-olok dan makian-makian,
gelombang orang-orang jahat siap menggulung mangsa mereka ketika, lihat,
suatu kegelapan pekat yang lebih dalam daripada kegelapan malam, jatuh ke atas
bumi…” Malapetaka mana itu? Malapetaka Kelima. Malapetaka Kegelapan. Ellen White
tidak mengutip ayat-ayatnya tetapi kita tahu melalui urutan peristiwanya kita
akan melihat bahwa dia mengomentari Malapetaka Kelima dan Keenam. Ellen White
melanjutkan, “…Lalu
sebuah pelangi yang bersinar dengan kemuliaan dari takhta Allah, membentang di
langit dan sepertinya mengelilingi setiap kelompok yang sedang berdoa…” jadi ada terang di atas umat
Allah dan kegelapan pada mereka yang jahat. Sekarang apa yang terjadi ketika
Allah campur tangan untuk menyelamatkan umatNya? Ketika Malapetaka kegelapan
jatuh, itu jatuh ke atas takhta Binatang. Apa yang akan terjadi pada orang banyak yang sudah siap menggulung umat Allah? Aaah, lihat Ellen
White menulis, “…Orang banyak yang marah tiba-tiba terhenti…” kalau di kitab Wahyu bagaimana
caranya menggambarkan ini: air-air yang
siap menggulung tiba-tiba apa? Terhenti. Itu berarti orang banyak akan
mengering (= menarik dukungannya) terhadap si perempuan pelacur yang duduk di
atas mereka. Apakah kalian mengikuti saya? Ellen White tidak mengutip ayat-ayat
dari Malapetaka-malapetaka Kelima dan Keenam, tetapi kita tahu dia mengomentari
Malapetaka-malapetaka Kelima dan Keenam. Menarik. Kita melihat di Great
Controversy hal. 628 Ellen White mengutip ayat-ayat yang membahas Keempat Malapetaka Pertama, Great
Controversy hal. 628. Di hal. 635 dan 637 dia mengutip
ayat-ayat tentang Malapetaka Ketujuh. Tetapi di antaranya, dia tidak mengutip
ayat-ayat mengenai Malapetaka Kelima dan Keenam, tetapi dia mengomentari
Malapetaka Kelima dan Keenam dengan memakai frasa (istilah-istilah) yang
berbeda. Jangan mengira karena Ellen White tidak mengutip ayat-ayatnya, dia
tidak berkata apa-apa tentang hal itu,
karena dia ada berkata! Kalian tahu ke-24 Tua-tua adalah contohnya. Ellen
White tidak pernah mengutip ayat-ayat yang bicara tentang ke-24 Tua-tua, tetapi jika kita menyimak dengan seksama di tiga halaman terakhir Desire
of Ages, ada banyak yang dia katakan tentang ke-24 Tua-tua, hanya saja dia tidak mengutip ayat-ayatnya. Hal yang sama terjadi
dengan Daniel 11:40-45, Ellen White tidak punya kutipan ayat-ayat tersebut, dan
dia bahkan tidak memakai bahasa yang sama, tetapi bila kita membacanya dengan
seksama, kita menemukan bahwa dia berkata banyak tentang Daniel 11:40-45. Jadi
hati-hati, hanya karena Ellen White tidak mengutip ayat-ayatnya, dan tidak
menggunakan istilah-istilah yang sama, jangan terkecoh menganggap Ellen White
tidak berkata apa-apa tentang itu. Sekarang Ellen White melanjutkan, “…Orang banyak yang marah
tiba-tiba terhenti. Teriakan olok-olok mereka mereda…” siapa yang menjadi fokus mereka sekarang? Mereka berbalik pada si perempuan
pelacur itu, bukan? Tadinya mereka sudah siap menggulung umat Allah, tetapi
sekarang simak, mereka mencabut dukungan mereka, dan Ellen White melanjutkan
berkata,
“…Teriakan olok-olok mereka mereda, sasaran
kemarahan mereka yang tadi ingin mereka bunuh…” apa? “…terlupakan…”
Malapetaka-malapetaka Penyelamatan,
Saudara-saudara, mulai dari nomor Lima. “…Dengan firasat buruk
mereka memandang simbol perjanjian Allah dengan ketakutan, dan mereka ingin
dilindungi dari cahayanya yang melumpuhkan. Di tengah malamlah Allah menyatakan
kuasaNya untuk menyelamatkan umatNya. Matahari muncul, bersinar dengan kekuatan
penuh. Tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban beruntun muncul secara cepat.
Orang-orang jahat memandang dengan ketakutan dan kekaguman pada adegan itu,
sementara orang-orang benar memandang tanda-tanda penyelamatan mereka dengan
sukacita yang khidmat. Segala yang di alam seakan-akan berubah keluar dari
kebiasaannya. Aliran itu berhenti mengalir. Awan hitam pekat muncul dan
berbenturan satu sama lain. Di tengah-tengah langit yang murka ada satu tempat
yang terang, dengan kemuliaan yang tidak terlukiskan, dari sana datang suara
Allah seperti suara banyak air, berkata, ‘Sudah
selesai’. (Wahyu 16:17)…” Ini adalah kutipan dari Malapetaka
Ketujuh.
So if Ellen White quotes on the First Four Plagues page
628 and she quotes verses in the Seventh Plague on page 635 and 636, where
would you expect to find number five and number six? Somewhere in between. Not
rocket science. It's like the work of a detective. One of my favorite
television programs used to be Colombo, man he was persistent. You know, he was
so persistent that eventually the persons proclaimed themselves guilty. And so
this is like the work of a detective. We have to have inquisitive active minds,
you know, where does Ellen White quote the First Four Plagues, where does she
quote the other one. Well, what must be in between.
Jadi jika Ellen White mengutip Keempat Malapetaka Pertama
di hal. 628 dan dia mengutip ayat-ayat Malapetaka Ketujuh di hal.635 dan 636,
di mana kira-kira kita bisa menemukan Malapetaka Kelima dan Keenam? Ya pasti
ada di antara keduanya. Bukan sains roket. Ini seperti pekerjaan seorang
detektif. Salah satu program televisi favorit saya dulu adalah Colombo, dan dia
sungguh-sungguh ulet. Dia begitu ulet hingga akhirnya orang-orang yang bersalah
mengakui sendiri. Dan ini seperti pekerjaan seorang detektif. Kita harus punya
pikiran yang suka bertanya, yang aktif, di mana Ellen White mengutip Keempat Malapetaka
Pertama, di mana dia mengutip yang lain. Nah pasti ada di antara keduanya.
Now what is the moral reason for the Plagues? We touched
on this point but let’s take a look at the moral reason for the Plagues. Great Controversy 627-628 says, “The plagues upon Egypt when God was about to deliver Israel were
similar in
character to those more terrible and extensive judgments which are to fall upon the
world
just
before the final deliverance of God's people.”
Nah, apakah
pelajaran moral Malapetaka-malapetaka? Kita sudah menyinggung poin ini, tetapi
marilah kita lihat apa alasan moral Malapetaka-malapetaka. Great Controversy hal. 627-628 mengatakan, “…Malapetaka-malapetaka
yang jatuh di Mesir ketika Allah akan menyelamatkan bangsa Israel, karakternya
sama dengan penghakiman yang lebih dahsyat dan ekstensif (luas) yang akan jatuh
ke atas dunia tepat sebelum penyelamatan umat Allah.”
Now the Seven Last Plagues accomplish five things just
like they did in Egypt. Five things that the Seven Last Plagues accomplish:
1. in each Plague what is God saying to the
wicked?
“Let
My people go!”
2. each Plague afflicts the favorite gods of the Christian world, like we noticed this
statement.
Manuscript Releases Volume 10 page 240 and
241, “The Lord God of Israel is to execute judgment upon the gods of this world as
upon
the gods of Egypt.
With fire
and flood, plagues and earthquakes, He will spoil the whole land. Then His redeemed people will exalt His
name and make it glorious
in the earth. Shall not
those who are living in the last remnant of this earth's history become intelligent in regard to
God's lessons?”
So
first each Plague says to the wicked, “these are My people, let them go!”
Secondly each Plague as I mentioned before, afflicts one of the favorite gods
of the Christian world.
3. the Plagues show that the cases of the
wicked are irreversible.
Several
times it says, “and they did not repent from their deeds“ so
in other words, their case is irreversible, no matter what God did they would
never commit themselves to the Lord.
4. the Plagues put God's people in an
inescapable situation.
To
show the universe that their faith is fixed for eternity and not even death can
shake their trust in God, in other words, the righteous will say “though He slay me yet will I trust in Him” it will reveal to the universe that God's
people are God's people, and they love the Lord not for the loaves and the
fishes, not because all of the good things that God does for them, that even if
evil things, bad things, happen one right after the other, they would still
love the Lord just like the story of Job,
where Job said, “though He slay me yet will I trust in Him.” The universe will see that God's people
serve Him out of pure love and not any self-interest.
5. And then finally the deliverance of the
saints will exalt the glory of God and prove that God is faithful to His
Covenant.
None
of the glory will belong to the saints. If God did not intervene to deliver
them, they would all what? Perish. So who is the glory for? You know we sing
“Dare to be a Daniel” and we say, “O, the faith of those three young men” let
me say, if it wasn't for God those three young men would have been ashes!
Daniel would have been cat food. So the honor and glory is not for Daniel
although he had a character in the similitude of Christ. The glory is not for
the three young men. The glory is always for God. And so the whole universe
will see God was faithful to His Covenant, God delivered His people, just like
He promised.
Can we serve a God like that? Marvelous!
Nah, Ketujuh Malapetaka Terakhir mencapai lima hal, sama
seperti yang terjadi di Mesir. Lima hal yang dicapai Ketujuh Malapetaka
Terakhir adalah:
1.
Dalam setiap Malapetaka, apa yang dikatakan Allah kepada orang
jahat?
“Lepaskan umatKu!”
2.
Setiap Malapetaka menyiksa dewa-dewa favorit dunia
Kristen, seperti yang kita lihat di pernyataan ini.
Manuscript Releases, Vol. 10 hal. 240-241, “…Tuhan
Allah Israel akan menjatuhkan hukuman kepada dewa-dewa dunia ini sebagaimana
dewa-dewa di Mesir. Dengan api dan banjir, malapetaka, dan gempa bumi, Dia akan
merusak seluruh negeri. Lalu umat tebusanNya akan meninggikan namaNya dan
menjadikannya mulia di bumi. Tidakkah mereka yang hidup sebagai umat sisa yang
terakhir di sejarah dunia ini menjadi berpengertian sehubungan dengan
pelajaran-pelajaran dari Allah ini?”
Jadi pertama setiap Malapetaka berkata kepada orang
jahat, “Ini umatKu, lepaskan mereka!”
Kedua, seperti yang sudah saya singgung sebelumnya,
setiap Malapetaka menyiksa satu dari antara dewa-dewa favorit dunia Kristen.
3.
Malapetaka-malapetaka itu
menunjukkan bahwa kasus orang-orang jahat sudah tidak bisa diubah.
Beberapa kali dikatakan, “mereka tidak bertobat dari perbuatan mereka” (Wah. 16:11), jadi dengan kata
lain, kasus mereka sudah tidak bisa diubah, apa pun yang dilakukan Allah,
mereka tidak akan pernah mau menyerahkan diri mereka kepada Tuhan.
4.
Malapetaka-malapetaka tersebut menempatkan umat Allah di
posisi di mana mereka tidak bisa lolos.
Untuk membuktikan kepada alam semesta bahwa iman mereka
teguh untuk selamanya dan bahkan maut pun tidak akan menggoncang iman mereka
pada Allah. Dengan kata lain, orang-orang benar akan berkata, “Walaupun Dia akan
membunuh aku, namun aku akan tetap mempercayaiNya” (Ayub 13:15), itu akan menyatakan kepada alam semesta
bahwa umat Allah adalah umat Allah, dan mereka mengasihi Tuhan bukan karena roti dan ikannya (manfaatnya), bukan karena semua
kebaikan yang dilakukan Allah bagi mereka, bahwa bahkan bila hal-hal jahat, hal-hal
buruk, terjadi beruntun, mereka akan tetap mengasihi Tuhan, sama seperti di
kisah Ayub di mana Ayub berkata, “Walaupun Dia akan membunuh aku, namun aku akan tetap
mempercayaiNya.” Alam semesta
akan melihat bahwa umat Allah melayani Allah melulu karena kasih dan bukan
karena pamrih.
5.
Kemudian yang terakhir, penyelamatan orang-orang saleh
akan meninggikan kemuliaan Allah dan membuktikan bahwa Allah itu setia kepada
PerjanjianNya.
Tidak ada kemuliaan yang milik orang-orang saleh. Andai
Allah tidak campur tangan menyelamatkan mereka, mereka semuanya akan apa?
Binasa. Jadi kemuliaan itu milik siapa? Kalian tahu kita menyanyi “Berani
seperti Daniel” dan kita berkata “O, iman ketiga orang pemuda”. Izinkan saya
berkata, andai bukan karena Allah, ketiga orang pemuda itu sudah menjadi abu!
Daniel sudah menjadi makanan kucing. Jadi penghormatan dan kemuliaan bukanlah
untuk Daniel walaupun karakternya ada kemiripan dengan Kristus. Kemuliaan bukan
untuk ketiga orang pemuda. Kemuliaan itu selalu milik Allah. Maka seluruh alam
semesta akan melihat Allah itu setia kepada PerjanjianNya, Allah menyelamatkan
umatNya persis seperti yang dijanjikanNya.
Bisakah kita
melayani seorang Allah seperti itu? Bagus sekali!
Some Adventists today fear the Plagues, and some of them I've
even heard say, “I hope the Lord lays me to rest before that time comes.” Can
you imagine what a joy it'll be to share God's message in the worst times of
human history, to exalt His glory and honor in the worst times of the history
of the world? You know, I don't know what the Lord has in plan for me, but I
sure would like to live during that period. The Plagues are for Babylon not for
God's people, so why are you afraid of the Plagues? They're for Babylon, it's
not for God's people. At no point do the Plagues afflict the righteous. So
there's no need to fear them as long as we have committed our lives without any
reservation to the Lord Jesus.
Beberapa orang Advent sekarang ini takut pada
Malapetaka-malapetaka itu dan beberapa dari mereka bahkan pernah saya dengar
mengatakan, “Moga-moga Tuhan menidurkan saya dulu sebelum masa itu tiba.”
Bisakah kalian bayangkan betapa besar sukacitanya bisa membagikan pekabaran
Allah di masa yang paling buruk dalam sejarah dunia, meninggikan kemuliaan dan
penghormatan kepadaNya di masa sejarah dunia yang paling buruk? Tahukah kalian,
saya tidak tahu apa rencana Tuhan bagi saya, tetapi saya benar-benar ingin
masih hidup di masa itu. Malapetaka-malapetaka itu diperuntukkan Babilon bukan
umat Allah, jadi mengapa kita takut pada Malapetaka-malapetaka? Itu buat
Babilon, itu bukan buat umat Allah. Malapetaka-malapetaka itu tidak akan pernah
mengenai mereka yang benar. Jadi tidak perlu takut para mereka selama kita
menyerahkan hidup kita tanpa reserve kepada Tuhan Yesus.
Now, folks, we need to enjoy fellowship while it last. You
know some people even don't come to church anymore. The Bible says we should
not forsake the congregation, as is the custom of some. The covid situation
shows how terrible it is not to be able to have fellowship. I can't hug a zoom
screen. I've done multiple zoom programs all over the world, not the same you
know as looking at faces on the screen, no, no, you need that fellowship. Let’s
enjoy the opportunity to have that fellowship now in times of relative
prosperity because the time is coming we're not going to be able to.
Nah, Saudara-saudara, kita perlu menikmati persekutuan
selama itu masih mungkin. Kalian tahu, beberapa orang bahkan tidak datang ke
gereja lagi. Alkitab berkata kita jangan meninggalkan persekutuan, seperti yang
biasa dilakukan beberapa orang. (Ibr. 10:25).
Situasi covid membuktikan betapa buruknya tidak bisa bersekutu. Saya
tidak bisa memeluk layar Zoom. Saya telah membuat banyak program Zoom untuk
seluruh dunia, tapi itu tidak sama, menatap wajah-wajah di layar, tidak, tidak,
tidak, kita perlu persekutuan. Mari kita nikmati kesempatan bersekutu itu
sekarang di masa kondisi yang masih relatif baik karena saatnya akan tiba
ketika kita tidak akan bisa melakukannya lagi.
Notice these statements from Ellen White, “The people of God are not at this time all in one place. They are in different
companies and in all parts of the earth…” this is speaking about the Time of Trouble “… and they will be tried…”
how? “…singly, not in groups. Everyone must stand the test for himself.”
So let’s enjoy being able to meet together
while we can, because the time is coming when we're going to have to stand by
ourselves.
Simak
pernyataan-pernyataan ini dari Ellen White, “…Umat Allah pada saat ini semuanya tidak berada di satu
tempat. Mereka ada di kelompok-kelompok yang berbeda dan berada di pelbagai
bagian bumi…” ini bicara tentang Masa Kesukaran Besar, “…dan mereka akan dicobai…” bagaimana?
“…sendiri-sendiri, bukan dalam kelompok. Setiap orang harus melewati
ujian itu bagi dirinya sendiri.…” ( Last Day Events, hal. 260). Jadi mari kita nikmati
bersekutu bersama-sama selagi masih bisa, karena saatnya akan datang ketika
kita masing-masing harus berdiri seorang diri.
In Last Day Events page
260 we find these words that Ellen White wrote, “The faith of
individual members of the church will be tested as though there
were not another person in the world.”
So we must have a personal intimate relationship with the
Lord Jesus and that is developed in these times not at that time, because at
that time it's going to be too late.
Di Last Day Events hal. 260 kita mendapatkan kata-kata ini yang ditulis Ellen White, “…Iman setiap anggota gereja akan diuji seakan tidak ada
manusia lain di atas bumi. …” Jadi kita harus memiliki hubungan pribadi yang intim dengan Tuhan Yesus dan
itu harus dikembangkan di saat-saat sekarang, bukan pada waktu itu, karena pada
waktu itu sudah terlambat.
And by the way do you know the passage of Scripture
that's going to be most encouraging is Psalm 91? This is the tribulation psalm.
This Psalm was written especially for those who will go through the great tribulation
at the end of time. In fact Ellen White states that we should commit this psalm
to memory, we should memorize this psalm because in the Time of Trouble we're
going to be able to recite it. Do you know that when we speak words we are
impacted by our own words? When we speak faith, our faith gets stronger? When
we speak negative, our faith grows weaker? So we need to learn to speak
positive words that will increase and grow our faith.
Dan tahukah kalian ayat-ayat di Kitab Suci yang akan
paling membesarkan hati ialah Mazmur 91? Ini adala mazmur di Masa Kesukaran Besar.
Mazmur ini ditulis khusus bagi mereka yang harus melewati kesukaran besar pada
akhir zaman. Malah Ellen White menyatakan bahwa kita harus menghafal mazmur
ini, kita harus mengingatnya karena di Masa Kesukaran Besar kita akan bisa
mengulanginya. Tahukah kalian bahwa
ketika kita berbicara, kita dipengaruhi oleh kata-kata kita sendiri? Bila kita
bicara tentang iman, iman kita menjadi lebih kuat? Bila kita bicara yang
negatif, iman kita menjadi lemah? Jadi kita harus belajar bicara kata-kata yang
positif yang akan meningkatkan dan menumbuhkan iman kita.
Now let’s go to page 35. We only have like about four and
a half minutes left for this session but I want to take advantage of every
minute because we have so much material to cover. So let’s go to page 35 and let’s
deal with some tips for the study of the Last Three Plagues. We're going to focus now on the Last
Three.
Was it helpful what we studied about the global view of
the Plagues? Now let’s take a look at the Last Three.
When we study the Last Three Plagues of Revelation 16, we must not only
study them individually, but also look at the broader picture, how they all fit
together. Do not merely consider each Plague as isolated from the rest, but how they flow. So the Last Three Plagues have a flow.
By way of example, when we study the Elijah passages in
Scripture we must not only consider Elijah. Elijah never appears by himself,
you know if Elijah appears in the Bible, well his enemies appear with him. You can't study the complete picture
unless if there's an Elijah there must
be a Jezebel, and if there's a Jezebel
there must be a wicked king Ahab, the kings of the earth at the end of time,
and there also must be the false prophets of Baal, and also if there was a sun
god Baal, at the end there must be some kind of a Baal in the Christian world
too. So you have to look at the total flow and picture, not only the individual
parts.
Sekarang mari ke hal. 35. Kita hanya punya 4½ menit sisa
untuk sesi ini tetapi saya mau memanfaatkan setiap menit karena ada begitu
banyak materi yang harus diliput.
Jadi mari ke hal. 35 dan membicarakan beberapa tip untuk
mempelajari Ketiga Malapetaka Terakhir. Kita akan fokus sekarang pada Tiga yang
Terakhir.
Apakah membantu apa yang sudah kita pelajari mengenai
pandangan global Malapetaka-malapetaka itu? Sekarang mari kita lihat Tiga yang
Terakhir.
Ketika kita mempelajari Tiga Malapetaka Terakhir Wahyu
16, kita jangan hanya mempelajari mereka secara individu, tetapi lihat juga ke
gambarannya yang luas, bagaimana mereka itu klop satu sama lain. Jangan hanya
memikirkan setiap Malapetaka terpisah dari yang lain tetapi lihat bagaimana
mereka mengalir. Jadi Ketiga Malapetaka Terakhir itu mengalir.
Sebagai contoh, ketika kita mempelajari tulisan di Kitab
Suci tentang Elia, kita tidak hanya berpikir tentang Elia. Elia tidak pernah
muncul sendirian. Jika Elia muncul di Alkitab, maka musuh-musuhnya muncul
bersamanya. Kita tidak bisa mempelajari gambar yang lengkap kecuali jika ada
seorang Elia, tentu ada seorang Izebel, dan jika ada seorang Izebel tentu harus
ada seorang raja lalim Ahab, yaitu raja-raja bumi pada akhir masa, dan tentu
harus ada nabi-nabi palsu Baal, dan ada dewa matahari Baal. Pada akhir zaman
harus ada semacam dewa Baal di dunia Kristen juga. Jadi kita harus melhat ke
seluruh alur dan gambarnya, bukan hanya pada bagian-bagian individu.
When we study the Last Three Plagues of Revelation we must also make sure
that we take into account all the details from the Old Testament root stories.
·
So
first of all look at the flow and the big picture,
·
secondly
consider the root prophecies from the Old Testament that are in the background
of the Seven Last Plagues,
·
the
next point is when you search for Ellen White's understanding of the Last
Three Plagues, do not assume that she
will quote the verses that refer to them or even that she will use the biblical
terminology. Ellen White frequently refers to biblical passages without using
the specific words that are found in the passage.
·
the
final point is this, in in terms of principles to study the Last Three Plagues, learn to ask questions of the
passage and then look for the answers.
For
example ask this question, why does Revelation 15:2-4 say that the 144’000 will
sing the song of Moses and the Lamb after they come forth victoriously from the
Great Tribulation? Why would it mention that they will sing the song of Moses
and the Lamb? What does Moses have to do with the final deliverance? Why not
just the song of the Lamb? The reason is that
the deliverance at the end of time is going to be similar to the
deliverance in the days of Moses. Are you following me or not? And so this is a
hint. When I first read this, I say Moses and the Lamb, why in the world does
it mention Moses? What does he have to do with the final deliverance? And then
I started seeing, oh, you see, the final deliverance is going to be very
similar to the deliverance of Israel, when they brought all out of Egypt.
And that's the next thing that we're going to study in
our next session.
Ketika kita mempelajari Ketiga Malapetaka Terakhir kitab
Wahyu, kita juga harus memastikan kita mempertimbangkan semua detail dari
kisah-kisah akarnya di Perjanjian Lama.
·
Jadi pertama-tama lihat ke alurnya dan gambaran besarnya.
·
Kedua, pertimbangan nubuatan-nubuatan yang menjadi
akarnya di Perjanjian Lama, yang adalah latar belakang Ketujuh Malapetaka
Terakhir,
·
Poin berikutnya ialah bila kita mencari penjelasan Ellen
White tentang Tiga Malapetka Terakhir,
jangan berasumsi dia akan mengutip ayat-ayatnya yang mengacu kepada hal itu,
atau bahwa dia akan memakai istilah alkitabiah yang sama. Ellen White sering
mengomentari ayat-ayat Alkitab tanpa memakai istilah-istilah spesifik yang
terdapat di ayat-ayat tersebut.
·
Poin terakhir ialah ini, bicara tentang prinsip,
mempelajari Ketiga Malapetaka Terakhir, belajarlah untuk bertanya kepada
ayat-ayat itu, kemudian cari jawabannya.
Misalnya ajukan pertanyaan ini, mengapa Wahyu 15:2-4
mengatakan ke 144’000 akan menyanykan nyanyian Musa dan Anak Domba setelah
mereka tampil sebagai pemenang dari Kesukaran Besar? Mengapa dikatakan mereka
akan menyanyikan nyanyian Musa dan Anak Domba? Memangnya Musa punya hubungan
apa dengan penyelamatan terakhir? Mengapa bukan hanya nyanyian Anak Domba?
Alasannya ialah penyelamatan pada akhir masa itu akan mirip dengan penyelamatan
di zaman Musa. Apakah kalian paham atau tidak? Jadi ini adalah suatu petunjuk.
Ketika saya pertama membaca ini, saya berkata Musa dan Anak Domba? Mengapa kok
Musa? Apa kaitannya dengan penyelamatan terakhir? Kemudian saya mulai mengerti.
O, penyelamatan terakhir akan sangat mirip dengan penyelamatan Israel ketika
mereka dibawa semua keluar dari Mesir.
Dan itulah hal berikutnya yang akan kita pelajari di sesi
kita berikutnya.
Now let’s deal with one final point we have about just a
little over a minute. Revelation 16 describes seven devastating Plagues that
will fall upon the wicked after human probation closes. These Plagues will to a great degree return
the earth to the condition it was in before Creation week. The earth will
return to the condition of being without form, void, in darkness, and without
any inhabitants. In this lesson we are going to consider the subject of
the Last Three Plagues from three
different perspectives. We're going to look at the perspective of Revelation
16:10-21, then we're going to look at the perspective from Exodus 14 and 15,
and finally we're going to look at the perspective which we already dealt with
somewhat, the perspective of Ellen White in the Great
Controversy page 635-637 and you will marvel as you see how Ellen White
expresses everything in perfect order like Revelation 16 and the story of the
Exodus. So don't miss the next exciting episode.
Sekarang mari kita membahas satu poin terahir, ada waktu
satu menit lebih sedikit. Wahyu 16 menggambarkan tujuh Malapetaka yang
menghancurkan yang akan jatuh ke atas orang-orang jahat setelah masa kemurahan
Allah bagi manusia berakhir. Malapetaka-malapetaka
ini akan sangat banyak mengembalikan bumi ke kondisinya semula sebelum minggu
Penciptaan. Bumi akan kembali ke kondisinya yang tanpa bentuk, kosong, dalam
kegelapan, dan tanpa penghuni. Di pelajaran ini kita akan
mempelajari Ketiga Malapetaka Terakhir dari tiga sudut pandang berbeda. Kita
akan melihat ke sudut pandang Wahyu 16:10-21, lalu kita akan melihatnya dari
sudut pandang Keluaran 14 dan 15, dan akhirnya kita akan melihatnya dari sudut
pandang yang sudah sempat kita singgung, sudut pandang Ellen White di Great Controversy hal. 635-637, dan kita akan terpesona saat kita melihat bagaimana
Ellen White menggambarkan semuanya dalam susunan yang sempurna seperti Wahyu 16
dan kisah dari Eksodus.
Jadi jangan lewatkan episode berikutnya yang menarik.
26 10 21