FROM THE CLOSE OF PROBATION TO THE NEW EARTH
Part 01/24 - Stephen Bohr
THE LITERAL STRUCTURE OF REVELATION
https://www.youtube.com/watch?v=tNgy9W5xp8w
Dibuka dengan doa
Now the first thing that we're going to do this morning is
study a chart. Now I’ve actually taught on this chart at an Anchor before when
we dealt with prophetic principles, however, we have a lot of new people here and
for that reason I feel like I need to begin by studying this chart that you
have at the very beginning of your study notes, because this is going to give
you a bird's-eye view of Revelation
chapter 12 through Revelation chapter 22. It's going to give you a view of the
structure of these chapters.
So if you take out the chart, and by the way you're going
to need your eyeglasses because the chart is very small it had a lot of
information so we could only get it on one page by reducing the size. But most
of you out there, probably I should say all of you to be politically correct, are young
enough to be able to read what we find in this chart. So let's go to the chart
and this will take the better part of our first session. And then in the second
session we will begin with Revelation chapter 15.
Nah, hal pertama yang akan kita
pelajari pagi ini ialah sebuah skema. Nah, saya sudah pernah mengajarkan skema
ini di kelas Anchor
sebelumnya ketika kami membahas prinsip-prinsip nubuatan, namun karena ada
banyak orang baru di sini, maka saya merasa saya perlu mulai dengan mempelajari
skema yang ada di bagian awal diktat kalian, karena ini akan memberi kita suatu
pandangan menyeluruh dari Wahyu pasal 12 hingga Wahyu pasal 22. Ini akan
memberi kita pandangan bagaimana struktur
dari pasal-pasal tersebut.
Jadi silakan buka skema itu, dan
kalian akan butuh kacamata karena skema ini sangat kecil, banyak informasinya
sehingga kami hanya bisa memasukkannya di satu halaman dengan memperkecil
ukurannya. Tetapi kebanyakan dari kalian ~ mungkin saya harus mengatakan semua dari
kalian supaya tidak salah secara politis ~ cukup muda untuk bisa membaca apa
yang tertulis di skema ini.
Jadi mari kita ke skema ini dan ini
akan menghabiskan sebagian besar dari waktu sesi kita yang pertama ini. Dan
nanti di sesi kedua kita akan mulai dengan Wahyu pasal 15.
Now the way you want to read this chart, if you go to the
extreme left side, you'll find in the bottom corner number 12. You see that?
We're
going to begin there, and we're going to work our way upward, see
Revelation 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, all the way to 21:2-8, you see that?
So usually we begin the chart from top to bottom. We're going to begin at
the bottom and we're going to move to
the top.
Nah, cara kita membaca skema ini
ialah, kita ke sisi paling kiri,
kita akan menemukan di pojok bagian
bawah angka 12. Kalian lihat itu? Kita akan mulai dari sana dan kita akan
bergerak ke atas, lihat, Wahyu 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, terus sampai
21:2-8. Kalian lihat itu? Biasanya kita memulai skema dari atas ke bawah. Kita
di sini mulai dari bawah dan kita akan bergerak ke atas.
At the bottom of the chart you have the dates, and above the dates you have
the events. You see that? So basically you have three things. You have
the chapters, the dates, and the events that fit within those dates. And so
we're going to take a look at the structure of Revelation chapter 12 through
chapter 22.
Di bagian bawah skema itu ada tanggal-tanggal, dan di atas tanggal-tanggal itu ada
peristiwa-peristiwanya. Kalian lihat itu? Maka pada
dasarnya ada tiga hal. Ada pasal-pasal, tanggal-tanggal, dan
peristiwa-peristiwa yang sesuai dengan tanggal-tanggal tersebut. Maka kita akan
melihat struktur Wahyu pasal 12 hingga pasal 22.
So let's begin in chapter 12. You'll notice that
there are several sequential events in chapter 12. First of all, you'll see
that it says chapter 12:7-9, I put “Heaven”
there. Really this section fits better in the next section where you have
Revelation 12:3-5 and 10-12, but it does allude to an original controversy in Heaven where
Lucifer was cast out of Heaven, so I put that as the beginning point of
Revelation chapter 12.
So first of all Revelation 12 begins with an allusion to
the battle in Heaven.
Jadi mari mulai dari pasal 12. Kalian akan melihat
bahwa ada beberapa peristiwa berurutan di pasal 12. Pertama kalian akan melihat
dikatakan di pasal 12:7-9, saya menulis “Heaven
(Surga)” di sana. Sesungguhnya bagian ini lebih tepat berada di bagian berikutnya
di mana ada Wahyu 12:3-5 dan 10-12, tetapi ini menyinggung kontroversi yang asli di Surga ketika Lucifer dibuang dari Surga, maka
saya masukkan itu sebagai titik awal Wahyu pasal 12.
Jadi pertama-tama Wahyu 12 dimulai
dengan disinggungnya pertempuran di Surga.
Then if you read chapter 12:1-2 you'll find the Old Testament period, there's
this woman, and she's with child. That woman represents the church, and the Child is
Jesus. Now obviously the woman existed before the Child, that's kind of
a dumb statement, but it's very important to realize that. Did the church exist
before the birth of Christ? Yes! So you have this woman, she's about to bear a
child, this is the Old Testament church that is about to bring Jesus into the
world. The
Old Testament church of course is Israel and this is indicated
by the number 12 stars on the head of this woman.
Kemudian jika kita baca pasal 12:1-2 kita
akan melihat periode Perjanjian
Lama, ada seorang perempuan yang sedang mengandung. Perempuan itu melambangkan
gereja, dan Anak itu Yesus. Nah, jelas perempan itu sudah ada
sebelum Anak itu, ini pernyataan yang konyol, tetapi sangatlah penting untuk
menyadari hal itu. Apakah gereja sudah ada sebelum kelahiran Kristus? Ya! Jadi
ada perempuan ini, dia akan segera melahirkan anak, itu adalah gereja
Perjanjian Lama yang akan segera menghadirkan Kristus ke dunia. Gereja Perjanjian Lama tentu
saja adalah Israel, dan ini diindikasikan
dengan angka 12 bintang di kepala perempuan tersebut.
And then continuing to the next stage, 4 BC to 31 AD you
have Jesus’ birth and death, and His ascension to Heaven. You remember that the
scene is that the dragon stands next to the woman to devour the Child as soon
as the Child is born, but the Child escapes from his hands and then He's caught
up to God into His throne? So you have very briefly the birth of Christ all the way through
His ascension to Heaven, that's the next stage.
Kemudian lanjut ke tahap berikutnya, 4 BC hingga 31 AD,
ada kelahiran dan kematian dan kenaikan Yesus ke Surga. Kalian ingat adegan di
mana naga itu berdiri di dekat perempuan itu siap melahap Sang Anak begitu Anak
itu dilahirkan, tetapi Anak itu lolos dari tangannya dan kemudian Dia diangkat
ke Allah ke takhtaNya? Maka secara singkat di sini menggambarkan kelahiran Kristus terus hingga kenaikanNya ke Surga, itulah tahap berikutnya.
Then the next stage is the 1260 years, that the
woman has to flee to the wilderness after the Child escapes from the hands of the
dragon, and of course that's chapter 12:6. And then the last half of the
chapter repeats what you have in verse 6. See, so Revelation 12 repeats things
twice. We're not going to get into the
structure. We dealt with that in a previous Anchor class. The important thing
is for you to realize that Revelation 12:6 and Revelation 12:13-15 covers the
1260 years or the “time, times and dividing of time” of the papal dominion.
Kemudian tahap berikutnya ialah ke-1260 tahun, masa
ketika perempuan itu lari ke padang gurun setelah Sang Anak lolos dari tangan
si naga, dan tentu saja itu di pasal 12:6. Kemudian paro terakhir dari pasal
itu mengulangi apa yang ada di ayat 6. Lihat, jadi Wahyu 12 mengulangi dua
kali. Kita tidak akan membahas strukturnya, kami sudah membahas itu dalam kelas
Anchor sebelumnya. Yang penting ialah kalian harus menyadari bahwa Wahyu 12:6 dan Wahyu 12:13-15
meliputi ke-1260 tahun atau “satu masa, masa-masa, dan setengah masa” periode kekuasaan Kepausan.
And then the next stage is that the earth helps the woman.
And what does the earth represent? The earth represents the United States, the
territory of the United States because there was no United States when the
pilgrims arrived here. There were colonies
of Great Britain. However, in 12:16 we
have the earth helping the woman and then you have chapter 12:17 where a
remnant is gathered and that remnant bears two characteristics. What
are those characteristics? They keep the Commandments of God and
have the testimony of Jesus Christ.
Kemudian tahap berikut ialah bumi menolong perempuan itu.
Dan itu melambangkan apa? Bumi
melambangkan Amerika Serikat, teritori Amerika Serikat karena pada waktu
para pelarian dari Eropa tiba di sini belum ada negara Amerika Serikat, yang
ada ialah koloni-koloni milik Inggris Raya. Namun di pasal 12:16 kita lihat
bumi menolong perempuan itu, kemudian di pasal 12:17 ada umat sisa yang dikumpulkan, dan umat sisa
ini memiliki dua karakteristik. Apakah kedua karakteristik tersebut? Mereka memelihara
Perintah-perintah Allah dan memiliki kesaksian Yesus Kristus.
And then the next stage is that, that remnant who keep
the Commandments of God and have the testimony of Jesus Christ at the very end,
what does the dragon do? The dragon persecutes the remnant of the woman's Seed.
Kemudian tahap berikut ialah, umat
yang sisa itu yang memelihara Perintah-perintah Allah dan memiliki kesaksian
Yesus Kristus, pada akhirnya apa yang dilakukan si naga? Naga mempersekusi umat yang sisa dari Benih perempuan itu.
So you've moved from:
·
the battle in Heaven, an allusion to it,
·
you have the Old Testament period,
·
you have the birth and the ascension of Christ,
·
you have the 1260 years of papal persecution,
·
then you have the earth helping the woman, that would be the territory of
what became the United States,
·
then a remnant rises which keeps the Commandments of God and has the
testimony of Jesus Christ,
·
and then the final stage is that the dragon is enraged with the remnant of
the woman's seed.
Is the sequence clear? Okay.
Jadi kita telah bergerak dari:
·
Pertempuran di Surga, disinggungnya
tentang itu,
·
masa Peranjian Lama,
·
kelahiran dan kenaikan Kristus,
·
1260 tahun masa persekusi Kepausan,
·
lalu bumi menolong perempuan itu,
itu adalah teritori yang akan menjadi negara Amerika Serikat,
·
lalu bangkitnya suatu umat yang sisa
yang memelihara Perintah-perintah Allah dan memiliki kesaksian Yesus Kristus,
·
kemudian tahap akhirnya ialah si
naga marah kepada umat
yang sisa dari Benih perempuan itu.
Apakah urut-urutan ini jelas? Oke.
Now let's go to Revelation 13. You'll notice that Revelation 13
follows the same sequence of Revelation 12. The little boxes are the same as the boxes on the bottom. First
of all in Revelation 13:1-2 you have reference
to a lion, a bear, and a leopard. What period of history would that be? That would be the Old Testament period,
correct? So where does Revelation 13 begin? It begins with
the church in the Old Testament.
Sekarang mari ke Wahyu 13. Kalian
akan melihat bahwa Wahyu 13 mengikuti
urutan yang sama dengan Wahyu 12. Kotak-kotak kecilnya sama
dengan kotak-kotak yang di bagian bawah.
Pertama di Wahyu 13:1-2 disebutkan
singa, beruang, dan macan tutul. Periode sejarah yang mana ini? Ini adalah
periode Perjanjian Lama, benar? Jadi Wahyu
13 mulai dari mana? Mulai dari
gereja Perjanjian Lama.
And then in Revelation 13:2 it speaks about the dragon, and
the dragon represents what? Satan working through the Roman Empire. So in Revelation 13:2 the dragon hands off the baton to
whom? To the
Beast, right? And then what does the Beast do?
Kemudian di Wahyu 13:2 disebut
tentang seekor naga, dan naga itu melambangkan apa? Setan yang bekerja melalui
Kekaisaran Roma. Jadi di Wahyu 13:2 naga
menyerahkan tongkat estafetnya kepada siapa? Kepada Binatang itu, benar?
Kemudian apa yang dilakukan Binatang itu?
The next point Revelation 13:3-10 the Beast now rules for how
long? 42
months. Is that the same period as the “time, times, dividing of
time” and 1260 days? Yes!
And so at the end of that period what happens to the Beast?
It receives
a deadly wound, correct?
Poin berikutnya, Wahyu 13:3-10 Binatang itu sekarang berkuasa
selama berapa lama? 42
bulan. Apakah itu sama
dengan periode “satu masa, masa-masa, dan setengah masa” dan ke-1260 hari?
Ya!
Maka pada akhir periode tersebut, apa yang
terjadi pada Binatang itu?
Dia menerima luka yang mematikan,
benar?
And then what's the next stage? A Beast that has two horns like a
lamb rises where? In the earth, the territory that provided
refuge for God’s people. So this Beast rises on the earth. And what does it do at the
beginning of its stage of existence? Does it benefit God’s people? Does
it benefit the remnant? Does it help in the proclamation of the gospel to the
world? Absolutely! You know we live in the United States now and we can freely preach
the message of God.
Lalu tahap berikutnya apa? Binatang yang punya dua tanduk seperti domba bangkit,
di mana? Dari bumi,
teritori yang telah memberikan tempat perlindungan bagi umat Allah. Maka
Binatang ini bangkit dari bumi. Dan apa yang dilakukannya pada tahap pertama eksistensinya? Apakah dia membantu umat Allah?
Apakah dia membantu umat yang sisa? Apakah dia membantu proklamasi injil ke
seluruh dunia? Tentu saja! Kalian tahu, kita hidup di Amerika Serikat sekarang
dan kita bisa dengan bebas mengabarkan pekabaran dari Allah.
But then what happens with this Beast that has two horns like a
lamb ~ represents civil and religious liberty, Protestantism and Republicanism (has nothing to do with the Republican party,
by the way, it's a republic, a style of government that's a republic). And so this
nation first of all provides refuge for God’s remnant, but then what happens in
this country?
You have the final stage, this nation will speak like
a what? Like a dragon.
Tetapi kemudian apa yang terjadi
pada Binatang yang bertanduk dua
seperti domba ini ~ yang melambangkan kebebasan sipil dan kebebasan beragama,
Protestantisme dan Republikanisme (tidak berkaitan dengan partai
Republik. Ini adalah bentuk republik,
jenis pemerintahan republik). Maka bangsa ini pertama-tama memberikan
perlindungan bagi umat Allah yang sisa,
tetapi kemudian apa yang terjadi di negara ini?
Tahap terakhirnya, bangsa ini akan bicara seperti
apa? Seperti naga.
Do you see the connection between 12:17 and 13:11-18? The
last stage in Revelation 12 says that the dragon was enraged with the woman,
who went to make war with the remnant of her Seed. And Revelation 13 says that
the Beast spoke as a dragon.
So what is Revelation 13 doing? Revelation 13 is amplifying
what we have in Revelation chapter 12. It expands. See, Revelation 12 doesn't
mention for example that the Beast received a deadly wound, it simply says that, you know, the woman
was persecuted for 1260 days, the woman was persecuted for “time, times, the
dividing of time”. But Revelation 13 adds that at the end of the period, the Beast received a deadly wound. Are you with
me or not?
And Revelation chapter 12 doesn't tell us you know, about
how the dragon is enraged against the remnant of the woman's Seed. Revelation
13 says, ah the devil raised up a Beast that had two horns like a lamb, and it
ended up speaking like a dragon.
Does Revelation 13 expand upon Revelation 12? Absolutely,
folks!
Apakah kalian melihat koneksi antara
12:17 dan 13:11-18? Tahap terakhir Wahyu 12 berkata bahwa si naga marah besar
terhadap perempuan itu, yang lalu pergi memerangi umat yang tersisa dari
Benihnya. Dan Wahyu 13 berkata bahwa Binatang itu bicara seperti naga. Jadi apa
yang dikatakan Wahyu 13? Wahyu
13 memberikan lebih banyak keterangan tentang Wahyu 12, dia
memperluasnya. Lihat, Wahyu 12 misalnya tidak berkata apa-apa tentang Binatang itu menerima luka yang
mematikan, dia hanya berkata perempuan itu dipersekusi selama 1260 hari,
perempuan itu dipersekusi selama “satu
masa, masa-masa, dan setengah masa”. Tetapi Wahyu 13 menambahkan bahwa
pada akhir periode itu, Binatang itu menerima luka yang mematikan. Apakah
kalian paham atau tidak?
Dan Wahyu pasal 12 tidak mengatakan
kepada kita bagaimana naga itu marah besar pada umat yang tersisa dari Benih
perempuan itu. Wahyu 13 berkata, aaahh, Iblis membangkitkan Binatang yang punya
dua tanduk seperti domba, yang akhirnya berbicara sama seperti naga.
Apakah Wahyu 13 memperluas Wahyu 12?
Betul sekali, Saudara-saudara!
Now let's go. Do you notice here that as we move from
left to right there's less and less about the first stages? Because Revelation is
concerned about the end time primarily, it only gives you the outlines
in Revelation 12 and 13 in order to give us a historical reference point. Are
you following me or not? So that we have the sequence. Because if it begins
with the Three Angels’ Messages, see, you don’t know when
does that take place. But when you have the historical sequence, you know
exactly when the Three Angels’ Messages were going to begin to be proclaimed.
Lanjut. Apakah kalian sadar bahwa
semakin kita bergerak dari kiri ke kanan, semakin sedikit tahap-tahap pertama
yang dibahas? Karena Wahyu
terutama fokus kepada akhir zaman, jadi dia hanya memberikan
garis besarnya di Wahyu 12 dan 13 untuk memberi kita poin referensi sejarahnya.
Apakah kalian paham? Supaya kita punya urutannya. Karena seandainya itu dimulai
dengan Pekabaran Tiga Malaikat, nah, kita tidak akan tahu kapan itu terjadi.
Tetapi jika ada urutan sejarahnya, kita tahu persis kapan Pekabaran Tiga
Malaikat akan mulai dikumandangkan.
And so in Revelation chapter 14, if you notice here
verses 6-17 you have the Three Angels’ Messages. And what does the Three Angels’ Messages do? It gathers God’s remnant people.
You say, how do we know that? Because
we're going to find in our next point that God’s people are spoken of as the
Harvest of the Earth.
You see there are two groups in Revelation 14 after the
Three Angels’ Messages are proclaimed, you have:
·
the Harvest of
the Earth which represents the righteous,
·
and you have the Grapes of the Earth which represent the wicked.
So what have the Three Angels’ Messages done, if you look
at the last part of Revelation 14? What has taken place is the messages of the Three Angels
polarized the world into two groups, into the harvest and into the
grapes. And by the way, the latter rain accomplishes that because
that which matured the crop and ripened the crop was the latter rain.
So
you have the
latter rain there in Revelation chapter 14.
Maka di Wahyu pasal 14, jika kita
simak di sini ayat 6-17 ada Pekabaran Tiga Malaikat, dan apa yang dilakukan
Pekabaran Tiga Malaikat? Dia mengumpulkan umat Allah yang sisa. Kalian berkata,
dari mana kita tahu itu? Karena kita akan menemukan dalam poin kita berikutnya,
umat Allah disebut sebagai Tuaian Bumi.
Kalian lihat ada dua kelompok di
Wahyu 14 setelah Pekabaran Tiga Malaikat dikumandangkan, ada:
·
Tuaian Bumi yang mewakili orang-orang yang benar,
·
Dan Anggur-anggur Bumi yang melambangkan orang-orang jahat.
Jadi apa yang dilakukan Pekabaran
Tiga Malaikat jika kita lihat ke Wahyu 14 bagian akhir? Yang terjadi ialah pesan-pesan Ketiga Malaikat
mempolarisasi dunia ke dalam dua kelompok, menjadi tuaian bumi
dan anggur-anggur. Dan ketahuilah, hujan
akhir yang merampungkan itu karena yang menuakan dan mematangkan
tanaman adalah hujan akhir.
Jadi ada hujan
akhir di sana di Wahyu pasal 14.
So you have the Three Angels’ Messages that divide the
world into two groups: The Remnant who keep the Commandments of God and
have the testimony of Jesus Christ, and the other group are the grapes that are
just the opposite.
Jadi Pekabaran Tiga Malaikat membagi dunia menjadi dua kelompok: umat yang
sisa yang memelihara Perintah-perintah Allah dan memiliki kesaksisan Yesus
Kristus, dan kelompok yang lain ialah anggur-anggur yang adalah kebalikannya.
And
then when you look at the end of the chapter, it speaks about God’s remnant being where? In Jerusalem.
Does that mean that God’s remnant has to travel to the Middle East? No! As
we've studied in previous Anchors, Jerusalem and Israel is a spiritual Jerusalem, a spiritual
Israel, at the end of time. It's God’s people from every nation, kindred,
tongue, and people. And they are symbolically gathered in Jerusalem.
Lalu ketika kita melihat bagian akhir pasal itu,
itu berbicara tentang umat
Allah yang sisa di mana? Di
Yerusalem. Apakah itu berarti umat Allah yang sisa harus pergi
ke Timur Tengah? Tidak! Seperti yang sudah dipelajari dalam seri-seri Anchor
sebelumnya, Yerusalem dan
Israel pada akhir masa adalah Yerusalem spiritual, Israel spiritual, yaitu umat
Allah dari setiap bangsa, suku, bahasa, dan kaum. Dan mereka
secara simbolis dikumpulkan di Yerusalem.
What
is outside Jerusalem in Revelation 14 the last few verses? The Grapes are outside Jerusalem. They have
Jerusalem surrounded. Why did they come there? On vacation? No! They came why? They
came to slay the remnant who were found within the city, God’s global Israel if you please. Are you following me or not?
So
is this
another description of the dragon being enraged with the remnant? Yes!
What
enrages them against the remnant? The Three Angels’ Messages, the fact that the
remnant has accepted the Three Angels’ Messages. Are you with me or not?
Apa yang ada di luar Yerusalem di
Wahyu 14 ayat-ayat terakhirnya? Anggur-anggur
ada di luar Yerusalem. Mereka mengepung Yerusalem. Mengapa
mereka ke sana? Liburan? Tidak! Mengapa mereka datang? Mereka datang untuk
membunuh umat yang sisa yang ada di dalam
kota, katakanlah, umat
Allah Israel yang global. Kalian paham atau tidak?
Jadi apakah ini gambaran lain dari naga itu marah besar pada umat
yang sisa? Ya! Apa yang membuat mereka marah terhadap umat yang
sisa? Pekabaran Tiga Malaikat, faktanya bahwa umat yang sisa telah menerima
Pekabaran Tiga Malaikat. Apakah kalian paham atau tidak?
Is it important to know the structure? If you don't know
the structure you won't know where left field is, or where right field is. You
will have no idea how to study the book of Revelation. We need to understand
the structure.
Apakah penting untuk mengetahui
strukturnya? Jika kita tidak tahu strukturnya kita tidak akan tahu mana
lapangan kiri atau mana lapangan kanan (dalam permainan bisbol). Kita tidak
punya bayangan bagaimana caranya mempelajari kitab Wahyu. Kita harus memahami
strukturnya.
Now let's go to the next point. We'll go to chapter 15. Chapter 15, which we're going to begin with
in our study today, describes the close of probation, that's the central thought of
Revelation chapter 15. By the way, does this take place after the two groups
are gathered, after the latter rain and the Three Angels’ Messages have
gathered all of God’s people on God’s side, and all of the wicked on Satan's
side? That's when probation closes, right?
Sekarang mari kita ke poin
berikutnya. Kita ke pasal 15.
Pasal 15 yang akan menjadi awal pelajaran kita hari ini, menggambarkan tutupnya pintu kasihan,
itulah inti Wahyu pasal 15. Nah, apakah ini terjadi setelah kedua kelompok
dikumpulkan, setelah hujan akhir dan Pekabaran Tiga Malaikat mengumpulkan semua
umat Allah di satu sisi dan semua orang jahat di sisi Setan? Itulah ketika
pintu kasihan tutup, benar?
And that's the next point that is mentioned in
Revelation. Revelation chapter 15 describes the close of probation after the
righteous and the wicked have been gathered, and then if you move one step
above, after probation closes, what is going to happen? The Seven Last Plagues are going to be poured out.
What comes first, the Seven Plagues and then the close of
probation, or the close of probation and then the Plagues? Well, that's not a
very intelligent question. We know that probation closes and then the Plagues
are poured out upon the wicked.
So Revelation 16:1-21 which is the entirety
of the chapter, describes the totality of the
Seven Last Plagues from one through seven, after probation closes in
chapter 15.
Dan itulah poin berikutnya yang disebutkan di Wahyu.
Wahyu pasal 15 menggambarkan tutupnya pintu kasihan setelah orang-orang benar
dan orang-orang jahat dikumpulkan, kemudian jika kita bergerak satu langkah ke
atas, setelah berakhirnya masa kemurahan Allah, apa yang akan terjadi? Ketujuh Malapetaka Terakhir akan
dicurahkan.
Yang mana terjadi dulu, Ketujuh
Malapetaka Terakhir kemudian tutupnya pintu kasihan atau tutupnya pintu kasihan
kemudian Ketujuh Malapetaka Terakhir? Nah, itu bukan pertanyaan yang cerdik.
Kita tahu bahwa pintu kasihan tutup kemudian Malapetaka-malapetaka dicurahkan
ke atas orang-orang jahat.
Jadi Wahyu 16:1-21 yang adalah keseluruhan
pasal tersebut, menggambarkan semua Ketujuh Malapetaka Terakhir dari yang pertama hingga ketujuh,
setelah pintu kasihan tutup di pasal 15.
And then I want you to notice what we find in Revelation 17:1-18
and we'll be taking a look at all of this structure, all these details we're
going to flash them out as we move along. In Revelation 17:1-18 there is a focus upon the
Sixth and Seventh Plagues. So do you notice that we’ve moved even a
step further? See, Revelation 16 has all of them, but when you get to
Revelation 17, it's number six and number seven. And we're going to notice
this, I want you just to keep in mind
the concept that we're sharing.
Lalu saya ingin kalian menyimak apa
yang ada di Wahyu 17:1-18 dan kita nanti
akan mempelajari semua struktur ini, semua detail ini akan kita keluarkan satu
per sama sambil kita jalan. Di
Wahyu 17:1-18 fokusnya ialah pada Malapetaka yang Keenam dan Ketujuh.
Jadi apakah kalian lihat bahwa kita sudah maju satu langkah lebih jauh? Lihat,
Wahyu 16 bicara tentang semua Malapetaka, tetapi tiba di Wahyu 17, itu
Malapetaka Keenam dan Ketujuh. Dan kita akan menyimak ini, saya ingin kalian
ingat-ingat konsep ini yang telah kami bagikan.
And then after describing the Sixth and Seventh Plagues you
have a
flashback that takes place before the close of probation which is a
mighty Angel that descends from Heaven and He cries with a loud voice for God’s
people to come out of where? God’s people to come out of Babylon. Does that
take place after the close of probation? What would be the use after the close
of probation to call God’s people out of Babylon? You know that this is a
flashback. In other words, chapter 17 has described Plague number six and
Plague number seven and now God says I’m
going to give a warning to Babylon, “Get out! Because if you don't get
out, what was just described in Revelation 17 is going to happen with you.” Are
you with me or not?
Dan setelah menggambarkan Malapetaka
Keenam dan Ketujuh, ada kilas
balik yang terjadi sebelum berakhirnya masa kemurahan Allah,
yaitu seorang Malaikat perkasa yang turun dari Surga dan Dia berseru dengan
suara yang nyaring agar umat Allah keluar dari mana? Agar umat Allah keluar
dari Babilon. Apakah itu terjadi setelah pintu kasihan tutup? Apa gunanya
memanggil umat Allah keluar dari Babilon setelah pintu kasihan tutup? Kalian
tahu, ini adalah kilas balik. Dengan kata lain, pasal 17 menggambarkan
Malapetakan Keenam dan Ketujuh dan sekarang Allah berkata Aku akan memberi
peringatan kepada Babilon, “Keluarlah! Karena jika kalian tidak keluar, apa
yang baru digambarkan di Wahyu 17 akan terjadi pada kalian.” Apakah kalian
paham atau tidak?
And then you'll notice that beginning with chapter 18:6-24
then it returns to the historical sequence. In Revelation 18:6-24 you have once
again a description of the Sixth and Seventh Plagues, and we're going to study this
chapter in detail. And the perspective
of Revelation
17 and Revelation 18 is different, it's the same time period but a different
emphasis.
·
When you look at Revelation 17, the emphasis is on the religious
political perspective, it's a harlot who governs over the kings of the
earth.
·
And Revelation chapter 18 covers the same
Sixth and Seventh Plague, you have an emphasis
on the political economic perspective, it deals totally with commerce, with
buying and selling. See God’s people have been forbidden to buy and
sell, so there's a special punishment also for the merchants of the earth.
And so you have then in Revelation 18:6-24, once again a
description of the Sixth and Seventh Plagues from a political economic
perspective.
Lalu kalian akan melihat bahwa mulai
dari pasal 18:6-24, itu kembali ke urut-urutan sejarah. Di Wahyu 18:6-24 sekali
lagi ada deskripsi Malapetaka Keenam dan Ketujuh, dan kita nanti akan
mempelajari pasal ini secara mendetail. Dan perspektif Wahyu 17 dan Wahyu 18 itu beda,
itu adalah periode waktu yang
sama, tetapi penekanan yang berbeda.
·
Bila kita lihat di Wahyu 17, penekanannya pada
perspektif politik-keagamaan, di mana seorang perempuan pelacur
berkuasa atas raja-raja bumi.
·
Dan Wahyu 18 meliput Malapetaka Keenam dan Ketujuh yang sama,
tetapi penekanannya pada perspektif
politik-ekonomi, seluruhnya berurusan dengan perdagangan, membeli dan menjual.
Lihat umat Allah dilarang berjual-beli, jadi ada hukuman istimewa juga bagi
para pedagang bumi.
Maka ada di Wahyu 18:6-24 sekali
lagi suatu deskripsi tentang Malapetaka Keenam dan Ketujuh dari sudut pandang
politik-ekonomi.
And then you go to Revelation 19:11-21, this focus is on the Seventh
Plague as we're going to notice. Are you seeing how this moves historically
from the battle in Heaven all the way now to the Seventh Plague?
Now you'll notice that on the right hand side of this
line that says “Second Coming” you have three sections:
·
you have Revelation 14:1-5.
Do you see that there? On the right
of the line, towards the bottom? Revelation 14:1-5.
·
then above that Revelation 15:2-4.
·
and then above that Revelation 19:1-10.
We need to understand that those passages are the climax of what happened
previously. In other words, in Revelation 13:11-18 you have the final crisis
for God’s people. We find that the dragon is speaking against God’s
people, and persecuting God’s people, and when you get to the end of chapter 13
you say, well was there anybody that stayed faithful? You know, did everybody
worship the Beast, and his image, and receive the mark?
·
So chapter
14 gives us a picture of the 144’000.
They were victorious over the Beast, his image, and his mark. So it takes
us beyond the line. Are you with me or not? It shows the 144’000, the living
saints of the end time, now they're victorious on the sea of glass. Are you
following me or not?
·
And then in Revelation 15 you have the same thing.
When the wicked try to destroy God’s people, after that you have a group
which is the
same 144’000 the living saints at the end of time, that have gained the
victory over the Beast, over his image and his mark, and the number of his
name, and they're singing a song of victory.
·
And then in Revelation 19:1-10 you have once again the 144’000 singing a song of
victory.
It takes you beyond the Second Coming.
However, if you read verses 11-21 here Jesus is coming on a white horse,
the armies of Heaven are following Him, He's coming at His Second Coming. So
how can God’s people be praising the Lord in Heaven if Jesus hasn't even come
yet? The fact is, that it's not in chronological order. Verses 1-10 are actually the climax of
the previous chapter.
·
And then we find in Revelation 19:11-21 now John inspired
by the Spirit goes back and describes the event that made it possible for God’s people
to praise the Lord.
Isn't the structure of Revelation fascinating?
Kemudian kita ke Wahyu 19:11-21, ini fokus pada
Malapetaka Ketujuh, nanti akan kita simak. Apakah kalian melihat
bagaimana ini bergerak mengikuti alur sejarah dari pertempuran di Surga terus
berlanjut hingga ke Malapetaka Ketujuh?
Nah, kalian akan melihat di sebelah
kanan dari kata “Second Coming” (Kedatangan Kedua), ada tiga bagian:
·
Wahyu 14:1-5.
Apakah kalian melihatnya? Di sebelah
kanan garis, agak ke bawah? Wahyu 14:1-5.
·
Kemudian di atasnya, Wahyu 15:2-4.
·
Kemudian di atasnya Wahyu 19:1-10.
Kita perlu mengerti ayat-ayat itu
adalah klimaks dari apa yang terjadi sebelumnya. Dengan kata lain, di Wahyu 13:11-18 kita melihat
krisis terakhir umat Allah. Kita melihat si naga berbicara
melawan umat Allah dan mempersekusi umat Allah, dan ketika kita tiba di bagian
akhir pasal 13, kita berkata, nah, apakah
ada orang yang tetap setia? Apa semua orang menyembah Binatang
itu, dan patungnya, dan menerima tandanya?
·
Maka pasal 14 memberi kita gambaran tentang ke-144’000.
Mereka telah menang atas Binatang
itu, atas patungnya dan tandanya. Jadi ini membawa kita melampaui garis waktu
itu. Apakah kalian paham atau tidak?
·
Lalu di Wahyu 15, ada hal yang sama.
Ketika orang-orang jahat berusaha
mau memusnahkan umat Allah, setelah itu ada suatu kelompok yaitu ke-144’000 yang sama,
orang-orang saleh yang tetap hidup pada akhir zaman, yang telah
menang atas Binatang itu, atas patungnya dan tandanya, dan bilangan namanya,
dan mereka sedang menyanyikan suatu
lagu kemenangan.
·
Kemudian di Wahyu 19:1-10 sekali lagi ada ke-144’000 yang sedang menyanyikan
lagu kemenangan.
Ini membawa kita melampaui
Kedatangan Kedua.
Namun bila kita membaca ayat 11-21,
di sini Yesus datang menunggang kuda putih, balatentara surgawi mengikutiNya,
Dia datang saat KedatanganNya yang Kedua. Jadi bagaimana umat Allah bisa memuji
Tuhan di Surga, jika Yesus masih belum datang waktu itu? Faktanya adalah, ini
bukanlah susunan yang kronologis. Ayat
1-10 sesungguhnya adalah klimaks pasal sebelumnya.
·
Lalu kita melihat di Wahyu 19:11-21
sekarang Yohanes yang diinspirasi oleh Roh Kudus mundur dan menggambarkan peristiwa yang membuat umat
Allah punya kemungkinan untuk memuji Tuhan.
Bukankah struktur Wahyu itu sangat
menarik?
You know this is the reason why the Christian world is
totally oblivious to what's going on. The Christian world knows nothing about this
because of two reasons:
1.
mainly number one they do not understand the Sanctuary, because Revelation
is structured after the order of the Sanctuary.
2.
and secondly because they do not understand the book of Daniel and
primarily the book of Revelation.
If they understood the structure of the book of
Revelation everything would suddenly click and make sense, and they would
become Seventh-Day Adventists because
the Seventh-Day Adventist church is founded upon prophetic interpretation.
People say, well it's not one of our fundamental beliefs.
Well, it's fundamental to our fundamental beliefs. It
really is. We originated by the fulfillment of prophecy, and we will end as a
people who proclaim prophecy.
In contrast to one of our scholars that came out recently, I’m sure many of you are aware, just basically
down playing and casting aside all of our Seventh-Day Adventist prophetic
interpretation.
Kalian tahu, inilah alasannya
mengapa dunia Kristen sama sekali tidak paham dengan apa yang terjadi. Dunia
Kristen tidak tahu apa-apa tentang ini karena dua alasan:
1.
Terutama mereka tidak mengerti Bait
Suci, karena kitab Wahyu strukturnya dibuat mengikuti urut-urutan Bait Suci.
2.
Karena mereka tidak memahami kitab
Daniel dan terutama kitab Wahyu.
Seandainya mereka paham struktur
kitab Wahyu, semuanya akan tiba-tiba klop dan masuk akal, dan mereka akan
menjadi MAHK karena gereja MAHK dibangun di atas interpretasi nubuatan.
Orang berkata itu bukan salah satu dari keyakinan fundamental (doktrin) kita.
Nah, itu dasar untuk keyakinan
fundamental kita. Sungguh. Kita berasal dari penggenapan nubuatan, dan kita
akan berakhir sebagai umat yang mengumandangkan nubuatan.
Sebagai kontras dengan salah satu
pakar kita yang baru-baru ini membuat pengakuan, saya rasa banyak dari kalian
yang tahu, yang semata-mata meremehkan dan menyingkirkan semua interpretasi
nubuatan MAHK kita.
Now notice above, we haven't gotten to the end point yet.
In
Revelation chapter 20 we have four cycles. Revelation chapter 20 ~ and we're going to study this in detail.
1.
Revelation 20:1-2 describe the beginning of the Millennium. Events at the
beginning.
Revelation 20:3 the first part of the verse describes events during the
Millennium.
And Revelation 20:3 the last part of the verse describes events after the
Millennium.
So events before, during, and after the Millennium.
2.
Then when you go to Revelation 20:4, if you go above that, Revelation 20:4
you have once again events at the beginning of the Millennium.
In Revelation 20:5-6 you have events during the Millennium.
In Revelation 20:7-10 you have events after the Millennium.
3.
But John still has a few things to say, inspired by God’s Spirit.
And so above that in Revelation 20:11 we have events described at the
beginning of the Millennium again.
In Revelation 20:12 during the Millennium.
And in Revelation 20:13 through 21:1 you have events after the Millennium.
4.
And then finally you look at right above that there's no mention of the
beginning and during the Millennium, the entire mention is after the
Millennium.
Sekarang simak di atas, kita masih
belum selesai. Di Wahyu pasal 20
ada empat siklus. Wahyu 20 ~ dan nanti kita akan mempelajari ini
secara mendetail.
1.
Wahyu 20:1-2 menggambarkan awal
Millenium. Peristiwa-peristiwa pada awalnya.
Wahyu 20:3 bagian pertama ayat itu
menggambarkan peristiwa-peristiwa selama Millenium.
Dan Wahyu 20:3 bagian akhir dari
ayat ini menggambarkan peristiwa-peristiwa setelah Millenium.
Jadi peristiwa-peristiwa sebelum,
selama, dan setelah Millenium.
2.
Lalu kalau kita ke Wahyu 20:4, di
atas itu, Wahyu 20:4 sekali lagi peristiwa-peristiwa pada awal Millenium.
Di Wahyu 20:5-6 ada
peristiwa-peristiwa selama Millenium.
Di Wahyu 20:7-10 ada
peristiwa-peristiwa setelah Millenium.
3.
Tetapi di bawah inspirasi Roh Kudus
Yohanes masih mau mengatakan beberapa hal lagi.
Karena itu di atasnya, Wahyu 20:11
ada peristiwa-peristiwa pada awal Millenium lagi.
Di Wahyu 20:12 selama Millenium.
Dan di Wahyu 20:13 hingga 21:1
peristiwa-peristiwa setelah Millenium.
4.
Kemudian akhirnya lihat ke kanan
atas, di situ tidak disebutkan awal dan
selama Millenium. Semua yang disebut adalah setelah Millenium.
And then if you
go to the last part of the chart you have Revelation 21:9 to 22:21.
And Revelation
21:2-8 describes life with God in the city.
Revelation
chapter 21:9 through 22:21 gives a view of the saints, a view of the earth and
so on.
Lalu jika kita ke bagian terakhir
dari skema itu ada Wahyu 21:9 hingga 22:21.
Dan Wahyu 21:2-8 menggambarkan
kehidupan bersama Allah di kota Yerusalem.
Wahyu 21:9 hingga 22:21 memberikan
gambaran orang-orang saleh, gambaran bumi, dan lain-lain.
And so in the book of Revelation you have chapter 12 through chapter 22, you have a definite structure, you're moving
from:
·
the battle in Heaven,
·
to the birth of Christ,
·
to the ascension of Christ,
·
to the Roman Empire,
·
to the dominion of Papal Rome,
·
the deadly wound,
·
the rise of the United States favoring God’s remnant so that God’s remnant
can be gathered,
·
and then the United States speaks as a dragon,
·
God’s people are persecuted,
·
probation closes,
·
then you have the Seven Last Plagues.
As you move along you have an emphasis on the Sixth and Seventh Plague,
·
then you move on to the Seventh Plague,
·
and then you move on to the events that take place before or at the point
of the beginning of the Millennium,
·
during the Millennium
·
after the Millennium
·
and it finally ends with the new heavens and the new earth.
Maka di kitab Wahyu pasal 12 hingga
pasal 22 ada struktur yang tertentu, kita bergerak dari:
·
pertempuran di Surga,
·
ke kelahiran Kristus,
·
ke kenaikan Kristus,
·
ke Kekaisaran Roma,
·
ke periode kekuasaan Kepausan,
·
luka yang mematikan,
·
bangkitnya Amerika Serikat yang
membantu umat Allah yang tersisa, supaya umat sisa ini bisa dikumpulkan,
·
kemudian Amerika Serikat yang bicara
seperti naga,
·
umat Allah dipersekusi,
·
pintu kasihan tutup,
·
lalu Ketujuh Malapetaka Terakhir,
Sambil kita lanjut kita bertemu
dengan penekanan pada Malapetaka Keenam dan Ketujuh,
·
lalu lanjut ke Malapetaka Ketujuh,
·
lalu lanjut ke peristiwa-peristiwa
yang terjadi sebelum atau pada saat dimulainya Millenium,
·
selama Millenium,
·
setelah Millenium,
·
dan diakhiri dengan langit baru dan
bumi baru.
So with this chart in mind we're going to be able to know exactly where we're at, as we study in
this class. You know you're going to
remember the structure of Revelation and you're going to see that we're not
taking things out of context, we're not just inventing or creating a structure
that doesn't exist. The structure is there.
Maka dengan mengingat skema ini kita
akan bisa tahu tepatnya di mana kita berada selagi kita mempelajarinya di kelas
ini. Kalian akan mengingat struktur Wahyu dan kalian akan bisa melihat bahwa
kita tidak mengambil hal-hal di luar konteks, kita tidak sekadar menciptakan
struktur yang tidak ada. Struktur itu ada.
Now let's go in our study notes. And by the way you know
if you have questions we're going to have
half an hour of QA. In previous years we've had actually only 15 minutes.
We're going to have a full half hour, and those who are registered online will
also be able to ask questions as well.
Sekarang mari ke diktat kita. Dan
ketahuilah jika kalian punya pertanyan kita akan punya waktu setengah jam untuk
Tanya-Jawab. Di tahun-tahun yang lalu kami hanya ada waktu 15 menit. Sekarang
kita punya waktu setengah jam penuh, dan mereka yang terdaftar online juga bisa
mengajukan pertanyaan.
So let's go to page 5 of our study notes and the title of lesson number 2 is “Revelation 15:1-8 Without
An Intercessor”. So we're going to follow the syllabus quite closely. You have
it written there, and if you have any questions make sure you write them down
so in the QA period you can ask those questions.
Jadi mari kita ke hal. 5 dari diktat
dan judul pelajaran 2 ialah “Wahyu 15:1-8 Tanpa Seorang Perantara”. Kita akan
mengikuti silabus. Ada tertulis di sana, dan jika kalian punya pertanyaan,
pastikan kalian catat dulu supaya nanti waktu Tanya-Jawab kalian bisa
mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu.
Let's read verse 1 of Revelation 15.
“1Then I
saw another sign in heaven, great and marvelous: seven angels having the
seven last plagues, for in them the wrath of God is complete.”
Now let's unpack what this verse contains because it has a lot of
important information. This verse portrays seven angels in the Most Holy Place
of the heavenly Sanctuary, and they're receiving seven bowls that are filled
with the wrath of God, which are the Seven Last Plagues.
Mari kita baca ayat 1 Wahyu 15.
“1 Dan aku melihat suatu tanda lain
di langit, besar dan mengagumkan: tujuh
malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dalamnya murka Allah lengkap.
…”
Sekarang mari kita kupas isi ayat ini karena dia
mengandung banyak informasi. Ayat ini menggambarkan tujuh malaikat di Bilik
Mahakudus Bait Suci surgawi, dan mereka sedang menerima tujuh cawan yang
dipenuhi oleh murka Allah, yaitu Ketujuh Malapetaka Terakhir.
In verse 1, the Plagues have not yet been poured out. The
bowls are given to the angels to pour out.
Now it's not coincidental that God will give the seven angels the
Plagues in the Most Holy Place of the heavenly Sanctuary. It's not a
coincidence. What is found in the Most Holy Place? The Ark of the Covenant. And
what is inside the Ark of the Covenant? The Ten
Commandments are inside the Ark of the Covenant.
Di ayat 1, Malapetaka-malapetaka
belum dicurahkan. Cawan-cawannya sedang diserahkan kepada para malaikat untuk
dicurahkan.
Nah bukan kebetulan Allah akan memberikan
Malapetaka-malapetaka itu kepada ketujuh malaikat di Bilik Mahakudus
di Bait Suci surgawi. Itu bukan kebetulan. Apa yang ada di Bilik Mahakudus? Tabut Perjanjian.
Dan apa yang ada di dalam Tabut Perjanjian? Kesepuluh Perintah Allah.
Now you remember that when Israel had a faithful covenant relationship with God and
they went to war, what happened? God protected them. But when Israel was not in
a covenant relationship with the Lord, they actually were not protected by the
Lord, and you can read those references, and I have here, you know Joshua 6:13 speaks
about Jericho. Did God protect Israel? Absolutely! And you'll notice 1 Samuel 4:3-11,
21-22, where it shows that when they broke their covenant relationship with the
Lord, they were not protected.
Nah, kalian ingat ketika Israel
memiliki hubungan perjanjian yang setia dengan Allah dan mereka pergi
berperang, apa yang terjadi? Allah melindungi mereka. Tetapi ketika Israel
tidak berada dalam hubungan perjanjian dengan Allah, mereka tidak dilindungi
Tuhan, dan kalian bisa membaca referensi yang ada di diktat, Yoshua 6:13 bicara
tentang Yerikho. Apakah Allah melindungi Israel? Tentu saja! Dan kalian akan
melihat 1 Samuel 4:3-11, 21-22, di mana ditunjukkan bahwa ketika mereka
melanggar hubungan perjanjian dengan Tuhan, mereka tidak dilindungi.
We go on to page 6. When the uncircumcised Philistines captured
the Ark and placed it beside their fish god Dagon, Dagon fell on his face. So
they put him back up. So God says, “Not so fast.” So he fell again, and his head
fell off, Dagon lost his head and both extremities
as well. And then what did the Ark do? The Ark poured out Plagues upon the uncircumcised
Philistines.
Kita lanjut ke hal. 6. Ketika bangsa
Filistin yang tidak disunat merampas Tabut Perjanjian dan meletakkannya di
samping patung Dagon dewa ikan mereka, Dagon nyungsep dengan wajahnya ke
lantai. Maka mereka menegakkan patung Dagon lagi. Allah berkata, “Tidak bisa!”.
Jadi Dagon jatuh lagi, dan kepalanya copot. Dagon kehilangan kepalanya dan
kedua lengannya sekali. Lalu apa yang dilakukan Tabut itu? Tabut itu
mengeluarkan malapetaka-malapetaka kepada bangsa Filistin yang tidak disunat.
Where do the plagues come from? They come from the Ark. Why?
Because the Christian world has broken what? Their covenant relationship with
God by violating God’s Law.
The so-called Christian world after the close of probation will have
trampled on God’s Law and they will have no protection from the enemy. However, God’s people who have a strong covenant
relationship with the Lord, will be protected.
So that's the significance of the Most Holy Place being
the location where the angels are given the Seven Last Plagues. It's because
the Christian world has trampled upon God’s Law that is found in the Ark of the
Covenant in the Most Holy Place of the Sanctuary.
Dari mana datangnya
malapetaka-malapetaka itu? Dari Tabut Perjanjian. Mengapa? Karena dunia Kristen
telah melanggar apa? Hubungan perjanjian mereka dengan Allah dengan melanggar
Hukum Allah. Yang mengaku dunia
Kristen setelah tutupnya pintu kasihan sudah menginjak-injak Hukum Allah, dan
mereka tidak akan dilindungi dari musuh mereka. Namun, umat
Allah yang memiliki hubungan perjanjian yang kuat dengan Tuhan akan dilindungi.
Jadi itulah makna Bilik Mahakudus
menjadi lokasi di mana para malaikat diberi Ketujuh Malapetaka Terakhir. Itu
karena dunia Kristen telah menginjak-injak Hukum Allah yang ada di dalam Tabut
Perjanjian di Bilik Mahakudus dari Bait Suci.
Now the question is why Seven Plagues? Well, you have a
list here of things that relate to the number 7. The number 7 represents totality or
completeness.
·
Creation seven days,
·
the city of Jericho completely destroyed seven times marching around it the
seventh day.
·
Naaman totally clean after he dipped seven times.
·
Seven Churches the totality of church
history.
·
Seven Seals the totality of church history from a different perspective.
·
Seven Trumpets the totality of the history of the church from another
perspective.
·
the Seven Plagues the totality of God’s wrath.
·
Jesus has seven horns represents totality of power.
·
He has seven eyes symbolically it represents total and complete
wisdom.
·
The blood was sprinkled seven times on the mercy seat, meaning that the
Sanctuary was being totally cleansed by the blood.
·
and of course you know the furnace was heated seven times more than ever
before. I don't think that Nebuchadnezzar had a thermometer. What does 7 mean
there? It means that was heated to the max it couldn't be heated any more than
it was.
And so the number 7 as related to the Plagues means that the
Plagues are the total outpouring of God’s wrath without any mixture of mercy.
Sekarang pertanyaannya, mengapa ada
tujuh malapetaka? Nah, di sini ada daftar yang berkaitan dengan angka 7. Angka 7 melambangkan keseluruhan
atau sepenuhnya.
·
Penciptaan tujuh hari,
·
kota Yerikho seluruhnya dimusnahkan
setelah berbaris mengelilinginya tujuh kali pada hari ketujuh,
·
Naaman sembuh total setelah dia
membasuh dirinya di sungai tujuh kali,
·
Tujuh Sidang, keseluruhan sejarah
gereja,
·
Tujuh Meterai, keseluruhan sejarah
gereja dari sudut pandang yang berbeda,
·
Tujuh Terompet, keseluruhan sejarah
gereja dari sudut pandang yang lain lagi,
·
Tujuh Malapetaka, keseluruhan murka
Allah,
·
Yesus punya tujuh tanduk,
melambangkan keseluruhan kuasa,
·
Dia secara simbolis punya tujuh mata
melambangkan hikmat penuh dan lengkap,
·
darah dipercikkan tujuh kali di
Tutup Pendamaian, berarti Bait Suci dibersihkan secara total oleh darah,
·
dan tentu saja tungku api yang
dipanaskan tujuh kali lebih panas dari sebelumnya, saya rasa Nebukadnezar tidak
punya thermometer. Apa arti tujuh di sini? Artinya tungkunya dipanaskan sampai
maksimum, tidak bisa lebih panas lagi dari itu.
Maka angka 7 terkait kepada malapetaka-malapetaka
berarti malapetaka-malapetaka
itu adalah pencurahan keseluruhan murka Allah tanpa campuran belas kasihan.
Before God pours out the seven eschatological Plagues, this
is at the bottom of page 6, He mingles His judgments with mercy. But the seven
eschatological or end time Plagues are the full and total outpouring of His justice
without mixture of mercy. Revelation 14:10 refers to this as ~ and I quote, “…the wine of the wrath of
God, which is poured out without mixture into the cup of His
indignation...” (KJV)
Sebelum Allah
mencurahkan Ketujuh Malapetaka Terakhir, ini ada di hal. 6 bagian bawah, Dia
mencampur penghakimanNya dengan belas kasihan. Tetapi Ketujuh Malapetaka
eskatologi atau akhir zaman, itu adalah curahan penghakimanNya yang penuh dan
total tanpa campuran belas kasihan. Wahyu 14:10 mengacu ini sebagai ~ dan saya
kutip ~ “…anggur murka Allah, yang dicurahkan tanpa campuran ke dalam cawan murka-Nya…”
Now we're not to conceive of God’s wrath as anger or
vengeance as commonly understood but rather as a manifestation of God’s strict
justice.
You see just before the close of probation God will give
every inhabitant of the earth a choice. An Angel, a powerful Angel will descend
from Heaven. The whole earth will be filled with His glory. No one will be left
in limbo. Nobody will be able to stay on the fence. God will give everyone on earth the
choice either to receive the seal of God or to receive the mark of the Beast.
Every person on the planet will choose sides. When all have made their
irrevocable decision, God will release the Plague angels. So when the wicked
receive the Plagues whose fault is it? It is theirs, not God’s. The
outpouring of God’s holy wrath in the Plagues is for those who worship the Beast,
his
image, and received his mark. How important is it to know what and who
the Beast is, and what the image is, and what the mark is?
How important is it?
If we don't know who the Beast is, we're not going to know what the mark of the
Beast is, we're not going to know what the image of the Beast is. You won't find it in our fundamental beliefs,
but it is fundamental to our beliefs.
Nah, kita jangan memandang murka Allah sebagai kemarahan atau
pembalasan dendam seperti yang umumnya dianggap begitu, melainkan sebagai
manifestasi dari keadilan Allah yang tegas.
Kalian lihat, sebelum menutupnya
pintu kasihan, Allah akan memberikan kepada setiap penduduk di bumi suatu
pilihan. Seorang Malaikat, Malaikat yang perkasa akan turun dari Surga. Seluruh
bumi akan dipenuhi kemuliaanNya. Tidak ada yang akan ditinggalkan dalam keadaan
tidak tahu. Tidak ada yang bisa tidak mau memilih. Allah akan memberikan kepada setiap orang di bumi pilihan
untuk menerima meterai Allah atau menerima tanda Binatang.
Setiap orang di planet bumi harus memilih pihak mana. Ketika semua sudah
membuat pilihan mereka yang tidak bisa diubah lagi, Allah akan melepaskan
malaikat-malaikat Malapetaka. Maka ketika orang-orang jahat menerima
malapetaka-malapetaka, salah siapa itu? Salah mereka, bukan salah Allah. Pencurahan murka Allah yang
kudus adalah kepada mereka yang menyembah Binatang itu, patungnya dan yang
menerima tandanya. Betapa pentingnyakah untuk mengetahui apa dan
siapa Binatang itu, apa patung itu, dan apa tandanya? Betapa pentingnyakah? Jika kita
tidak tahu siapa Binatang itu, kita tidak akan tahu apa tanda Binatang itu,
kita tidak akan tahu apa patung Binatang itu. Kita tidak akan menemukannya
dalam keyakinan fundamental (28 doktrin)
kita, tetapi itu adalah fundamental bagi keyakinan kita.
The book of Revelation refers to the group that will not worship the Beast, or his
image, or receive the mark, as the 144’000. And these days many scholars in the
church are saying the 144’000 are the redeemed of all ages. No! The book of
Revelation does not sustain that point of view, neither does the Spirit of
Prophecy. The Third Angel warns the
world before the close of probation, not to worship the Beast, his image, or
receive his mark, because if they do, they will drink the wine of God’s wrath
without mixture of mercy.
Kitab Wahyu menyebut kelompok yang
tidak mau menyembah Binatang, atau patungnya, atau menerima tandanya, sebagai
ke-144’000. Dan sekarang ini banyak pakar Alkitab dalam gereja yang mengatakan
bahwa ke-144’000 adalah mereka yang diselamatkan dari segala zaman. Tidak!
Kitab Wahyu tidak mendukung pandangan tersebut, demikian juga Roh Nubuat.
Malaikat Ketiga memberi peringatan sebelum tutupnya pintu kasihan, untuk jangan
menyembah Binatang, patungnya, atau menerima tandanya, karena jika orang
berbuat itu, dia akan minum dari anggur murka Allah tanpa campuran belas
kasihan.
Now I want to read a statement that's not in your study
notes. It's found in the devotional book The
Faith I Live By chapter 11. Ellen White wrote, “All the judgments
upon men, prior to the close of probation, have been
mingled with mercy.
The pleading blood
of Christ has shielded the sinner from receiving the full measure of his guilt;
but in the final judgment, wrath is poured out unmixed with mercy.”
Nah, saya
mau membacakan suatu pernyataan yang tidak ada dalam diktat kalian. Ini ada di
buku devosi The Faith I Live By, pasal 11. Ellen
White menulis, “…Semua penghakiman atas manusia, sebelum
tutupnya pintu kasihan, selalu bercampur dengan belas kasihan. Darah Kristus
yang membela telah melindungi orang-orang berdosa dari menerima takaran penuh
kesalahannya. Tetapi dalam penghakiman terakhir, murka itu dicurahkan tanpa
campuran belas kasihan. (Nov. hal. 340)
Now are the Seven Last Plagues poured out after the close
of probation? Absolutely! Notice these three statements from the Spirit of
Prophecy.
“The world is soon to
be left by the angel of mercy, and the seven last plagues are to be poured out.”
Nah, apakah Ketujuh Malapetaka Terakhir dicurahkan
setelah tutupnya pintu kasihan? Pasti! Simak ketiga pernyataan ini dari Roh
Nubuat.
“…Dunia akan segera ditinggalkan oleh malaikat rahmat, dan ketujuh malapetaka terakhir akan dicurahkan.” (Testimonies to Ministers and Gospel
Workers, hal. 182)
The next statement Early
Writings 36, “The nations are now getting angry…” remember that!
That’s an important point. “…The nations are
now getting angry but when our High Priest has finished His
work in the sanctuary…” which is going to be described in Revelation 15:5-8, “…when our High Priest has finished
His work in the sanctuary, He
will stand up, put on the garments of vengeance, and
then the seven last plagues will be poured out . . . I saw that the four angels would hold the four winds until…”
when? “…until Jesus' work was done in the sanctuary, and then
will come the seven last plagues.”
Is it clear that the Plagues are poured out after
probation closes? Yes!
Pernyataan
berikutnya Early Writings 36, “…Bangsa-bangsa
sekarang marah…” Ingat itu. Ini poin yang penting.
“…Bangsa-bangsa sekarang marah,
tetapi bila Imam Besar kita menyelesaikan pekerjaanNya di Bait Suci…” yang akan digambarkan di Wahyu
15:5-8
“…bila Imam Besar kita menyelesaikan pekerjaanNya di Bait Suci, Dia akan
berdiri, mengenakan pakaian pembalasan dendamNya, kemudian ketujuh malapetaka
terakhir akan dicurahkan… Aku
melihat bahwa keempat malaikat akan tetap menahan keempat angin hingga…”
kapan? “…hingga pekerjaan Yesus di Bait Suci
selesai, lalu akan datang ketujuh
malapetaka terakhir. …”
Apakah jelas Malapetaka-malapetaka itu dicurahkan setelah tutupnya pintu
kasihan? Ya!
The last statement is a rather lengthy one but has many,
many, interesting details. Testimonies to Ministers
432, we’re at the bottom of page 7, “The words will soon be spoken, ‘Go your ways, and pour out the vials of the wrath
of God upon the earth.’…”
quoting Revelation
16:1.
“…One of the ministers of vengeance declares. ‘And I heard the angel of the waters say, ‘Thou art righteous,
O Lord, which art, and wast,
and shalt be, because Thou hast judged thus.’…” now she's going to describe what these verses mean. “…These heavenly beings, in executing the mandate of God,
ask no questions…” they don't say, “Lord,
You want to do this? Really?” No! “…These heavenly beings, in executing the
mandate of God, ask no questions but do as they are bid. Jehovah of hosts, the
Lord God Almighty, the just, the true, and
the
holy, has given them their work to
do.
With unswerving fidelity, they go forth panoplied in pure white
linen, having their breasts girded with golden girdles…”
you know there's these
people that say, “Well, the Plagues are actually caused by Satan.” That doesn't fit with this quotation. Notice
what it continues saying, “…And when their task
is done…” by the way those who
pour out the Plagues are in pure white linen. I can't imagine Satan's angels
being like that, “…And when their task
is done, when the last vial of God's wrath is poured out, they return…” who returns? The faithful angels “…they return and lay their emptied vials at the feet of the Lord. And the next scene is recorded,…” Notice, and now she's going to quote Revelation 19:1-10. Remember that we
said that that's a song in Heaven that is given before the description of the
Second Coming? She's going to quote Revelation 19, to show that this is God’s
faithful people, victorious in Heaven. “…And the
next scene is recorded, ‘After these things I
heard as it were the voice of a great multitude, and as the voice of many waters,
and
as the voice of mighty thunderings, saying, Alleluia: for the Lord God Omnipotent reigneth.
[Revelation
19:6]’…"
Pernyataan
terakhir rada panjang, tetapi memiliki banyak, banyak detail menarik. Testimonies to Ministers hal. 432, kita di hal. 7 bagian bawah, “…Kata-kata ini
akan segera diucapkan, ‘Pergilah
dan curahkanlah ketujuh cawan murka Allah
itu ke atas bumi.’…” mengutip Wahyu 16:1. “…Salah satu petugas pembalasan menyatakan, ‘5 Dan
aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata, ‘Adil Engkau, O, Tuhan, yang sekarang
ada, dan yang dulu ada, dan yang akan ada, karena Engkau yang telah menghakimi
demikian.’ (Wah. 16:5)…” Sekarang Ellen White akan
menggambarkan apa makna ayat-ayat ini. “…Makhluk-makhluk
surgawi ini, dalam menjalankan mandat Allah, tidak mengajukan pertanyaan…” mereka tidak bertanya, “Tuhan,
benarkah Engkau mau melakukan ini? Sungguh?” Tidak! “…Makhluk-makhluk surgawi ini, dalam menjalankan mandat
Allah, tidak mengajukan pertanyaan, melainkan melakukan seperti yang
diperintahkan. Yehovah semesta alam, Tuhan Allah yang mahakuasa, yang adil,
yang setia, dan yang kudus, telah memberi mereka tugas untuk dilaksanakan.
Dengan loyalitas yang teguh, mereka pergi berperisai lengkap dalam linen putih
murni, dengan dada mereka terikat sabuk emas…”
Kalian tahu ada orang-orang yang berkata, “Nah, Malapetaka-malapetaka
itu sesungguhnya dibuat oleh Setan.” Itu tidak cocok dengan kutipan ini. Simak
apa kata selanjutnya, “…Dan
ketika tugas mereka selesai…” nah, mereka yang mencurahkan Malapetaka-malapetaka itu mengenakan linen
putih yang murni, saya tidak bisa membayangkan malaikat-malaikat Setan demikian. “…Dan ketika
tugas mereka selesai, ketika cawan yang terakhir murka Allah sudah dicurahkan,
mereka kembali…” siapa yang kembali? Malaikat-malaikat yang setia, “…mereka
kembali dan meletakkan cawan-cawan kosong mereka di kaki Tuhan. Dan adegan
berikutnya dicatat, …” Simak, dan sekarang Ellen White akan mengutip Wahyu 19:1-10. Ingat tadi
dikatakan ada lagu di Surga yang diberikan sebelum disebut tentang Kedatangan
Kedua? Ellen White akan mengutip Wahyu 19, untuk menunjukkan bahwa ini adalah
umat Allah yang setia, yang sudah menang dan berada di Surga. “…Dan adegan
berikutnya dicatat. ‘6
Dan setelah ini aku mendengar seperti suara
himpunan besar orang banyak, dan seperti suara banyak air, dan seperti deru guruh yang
hebat, berkata, ‘Haleluya! Karena Tuhan
Allah Yang Mahakuasa, telah menjadi raja! (Wahyu 19:6).’…”
Now it's significant that Ellen White quotes Revelation 19:6,
a great multitude singing at the marriage
supper of the Lamb. By the way the marriage takes place while God’s people are on
earth. We're going to see that in a later study. The supper takes place when God’s people
are in Heaven, and Jesus serves them at the heavenly table. So the wedding
is different from the supper, like these days the wedding is different than
the reception. We'll come back to that.
So it is significant that Ellen White quotes Revelation
19:6, a great multitude singing at the marriage supper of the Lamb and she
applies it to the 144’000 in Heaven, after the Plagues are over.
Nah, yang signifikan ialah Ellen
White mengutip Wahyu 19:6, suatu himpunan besar sedang bernyanyi di perjamuan
makan perkawinan Anak Domba. Nah, ketahuilah bahwa perkawinan itu terjadi selagi umat Allah ada di bumi.
Kita akan menyimak itu dalam pelajaran yang akan datang. Perjamuan makannya terjadi ketika umat Allah ada di Surga
dan Yesus melayani mereka di meja di Surga. Jadi perkawinan itu beda dengan
perjamuan makannya, seperti sekarang ini akad nikah itu beda
dengan resepsinya. Nanti kita kembali ke sana.
Jadi adalah signifikan Ellen White
mengutip Wahyu 19:6, suatu himpunan besar sedang bernyanyi di perjamuan makan
resepsi perkawinan Anak Domba, dan Ellen White mengaplikasikannya kepada
ke-144’000 di Surga setelah Malapetaka-malapetaka selesai.
Thus
the book of Revelation contains four views of the 144’000 with different
emphases.
Revelation
refers to the 144’000 four times.
·
Revelation 7:1-8 describes the sealing of
the 144’000.
·
Revelation 14:1-5 describes the character
of the 144’000.
·
Revelation 15:2-3 describes the victory of
144’000.
·
and Revelation 19:1-9 describes the
jubilatory song of praise to God by the 144’000.
So
when we study all four passages, we have a complete picture about the 144’000.
Maka kitab Wahyu berisi empat pandangan tentang
ke-144’000 dengan penekanan yang berbeda.
Wahyu menyebut ke-144’000 empat kali.
· Wahyu 7:1-8 menggambarkan pemeteraian ke-144’000.
· Wahyu 14:1-5 menggambarkan karakter ke-144’000.
· Wahyu 15:2-3 menggambarkan kemenangan ke-144’000.
· Dan Wahyu 19:1-9 menggambarkan nyanyian puji-pujian
sukacita kepada Allah oleh ke-144’000.
Jadi ketika kita mempelajari semua empat teks itu, kita
mendapat gambaran yang lengkap tentang ke-144’000.
So is verse 1 clear? There's a lot of important details
in this verse.
Jadi apakah ayat 1 jelas? Ada banyak
detail penting di ayat itu.
Now let's go to verses 2-4. Let's read first of all the
verses, “2 And I saw something like a sea of
glass mingled with fire, and those who have…” what tense is the
verb? Not past or future, “have”, “…have the
victory over the Beast, over his image, and over his mark, and over the number of his
name, standing on the sea of glass, having harps of God. 3 They sing…” what tense? Present.
“…They sing the song of Moses, the servant of God, and the song of
the Lamb, saying: ‘Great and
marvelous are Your
works, Lord God Almighty!...” now she's quoting from
Revelation 15 (wrong comment – this is not EGW’s writing) “…Great and marvelous are Your works, Lord
God Almighty! Just and true are Your
ways, O King of the saints!...” king of whom? Of the saints, an important detail, we'll
see. “…4 Who shall
not fear You, O Lord, and glorify Your name? For You alone are holy…”
now notice that, verb tenses are
important when we study, verb tenses are vital, “…For all nations…” they're seeing this in
the present, at that time when they've been delivered in the presence of
God. But it says, “…for all nations…” what? Ah, “…shall come and worship before You,…” why are all nations
going to come to worship before the Lord? “…for…” that means because, “…Your judgments have been…” what?
“…manifested.’…” Because all nations have seen God’s judgment.
Sekarang
mari ke ayat 2-4. Mari
kita baca dulu semua ayat itu. “2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca
bercampur api, dan mereka yang…” keterangan waktu
apa kata kerjanya? Bukan lampau atau akan datang, “have” “…mendapat kemenangan atas Binatang itu, atas patungnya, dan
tandanya, dan atas bilangan namanya, berdiri di atas laut kaca, pada mereka ada
kecapi Allah. 3 Mereka menyanyikan…” keterangan waktu
apa? Waktu sekarang, “…3
Mereka menyanyikan nyanyian
Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, mengatakan,
‘Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah yang Mahakuasa! Adil dan
benar segala jalan-Mu, ya Raja semua orang saleh!…” raja siapa? Raja
orang-orang saleh, suatu detail yang penting, nanti akan kita lihat. “…4 Siapakah yang tidak akan takut pada-Mu,
ya Tuhan, dan memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus…” sekarang simak
keterangan waktu kata kerjanya, itu penting ketika kita belajar, keterangan
waktu kata kerja itu vital, “…karena
semua bangsa…” mereka melihat ini di masa sekarang, pada waktu ketika
mereka semuanya sudah diselamatkan dan ada di hadirat Allah. Tetapi dikatakan,
“…karena semua bangsa…” apa? Aaah, “…akan datang dan sujud menyembah Engkau…” mengapa semua
bangsa akan datang menyembah di hadapan Tuhan? “…sebab penghakimanMu telah…” apa? “…dinyatakan.’…”
Karena semua bangsa telah melihat
keadilan Allah.
Now let's unpack these verses.
The sea is not made of glass, rather it is like glass mingled with fire, because from it emanates the glory of God. See,
the throne is above the sea, and God’s glory makes it look like glass mingled
with fire.
Sekarang mari kita kupas ayat-ayat
ini.
Lautnya tidak terbuat dari kaca, itu lebih seperti kaca yang
bercampur api, karena darinya terpancar kemuliaan Allah. Lihat, takhtaNya ada di
atas laut itu, dan kemuliaan Allah membuat laut itu seperti bercampur dengan
api.
The 144’000 are standing victorious in Heaven before the
throne of God. They have gained the victory over the Beast, his image, his mark,
and the number of his name. Now this is an important point. This means that Revelation 15:2-4
is the climax of Revelation 14:20. Now bear with me a moment.
·
Revelation 15:1 says that there are seven angels in the Most Holy Place,
and they're given seven bowls to pour out the wrath of God.
The Plagues have not been poured out yet.
·
Verse 2-4 describe the 144’000 already victorious.
The Plagues have already taken place.
So is Revelation 15:1 in chronological order with verse
2-4? No!
Revelation 15:1 gives you an inkling about what is going to come later.
Ke-144’000 yang sudah mendapatkan
kemenangan sedang berdiri di Surga di depan takhta Allah. Mereka telah
mendapatkan kemenangan atas Binatang itu, patungnya, tandanya, dan bilangan
namanya. Nah ini poin yang penting. Ini berarti Wahyu 15:2-4 adalah klimaks dari Wahyu 14:20.
Nah, beri saya waktu sebentar.
·
Wahyu 15:1 mengatakan ada tujuh
malaikat di Bilik Mahakudus, dan kepada mereka diberikan tujuh cawan murka
Allah untuk dicurahkan.
Malapetaka-malapetaka itu masih belum dicurahkan.
·
Ayat 2-4 menggambarkan ke-144’000
sudah menang.
Malapetaka-malapetaka sudah selesai
dicurahkan semua.
Jadi apakah Wahyu 15:1 mengikuti
urutan kronologi dengan ayat 2-4? Tidak!
Wahyu 15:1 memberi kita sedikit keterangan tentang apa yang akan terjadi
kemudian.
So verses 2-4 are actually the climax of the previous
chapter. What does the previous chapter say? The grapes are gathered around the
city to destroy those who are in the
city. The question is what happened?
Chapter 15:2-4 says there was a group, they were victorious
over the Beast, over his image, over his mark, and over the number of his
name. Are you following me or not?
So Revelation is
not in chronological order, folks. If we don't know the sequence we're not
going to be able to decipher the meaning
of the book.
Jadi ayat-ayat 2-4 sesungguhnya
adalah klimaks dari pasal sebelumnya. Apa yang dikatakan pasal sebelumnya?
Anggur-anggur dikumpulkan sekitar kota (Yerusalem) untuk membinasakan mereka
yang ada di dalam kota. Pertanyaannya ialah, apa yang terjadi?
Pasal 15:2-4 mengatakan ada satu
kelompok, mereka sudah mendapatkan kemenangan atas Binatang itu, atas
patungnya, atas tandanya, dan atas bilangan namanya. Apakah kalian paham atau
tidak?
Jadi Wahyu itu tidak ditulis secara
kronologis, Saudara-saudara. Jika kita tidak tahu urutannya kita tidak akan
bisa mengupas arti kitab tersebut.
Now, let's notice here. Revelation 16:1 actually 15:1 it
should be, is a parenthetical statement that introduces Revelation 15:5-8 and
Revelation chapter 16. Let's notice how it works out.
·
Revelation 14:20 Christ and His angels trample the winepress at the Seventh
Plague and deliver God’s people who are spiritually in Jerusalem.
·
Revelation 15:1 is the headline for the events described in verses 5-8.
So in other words, you go from verse 1 to verse 5, and you'll be in
chronological sequence.
·
Verse 2-4 are describing the climax, the 144’000 are singing the song of
victory over the Beast, his image, and his mark.
So in Revelation 15:2-4 the 144’000 stand victorious in Heaven after Christ
and the angels have trampled the winepress.
·
Then in Revelation 15:5-8 you have what event?
The close of probation, no one is able to enter the Temple until the Seven
Last Plagues have been poured out.
·
And then in Revelation 16 after the close of probation chapter 15:5-8 you
have the outpouring of the Seven Last Plagues.
Are you following me?
See, when you get back to your hotel room or wherever
you're staying at the end of the class today, it'll be very helpful to go over
this with your Bible in hand, and you'll see that it really makes sense.
Nah, mari kita simak di sini.
Wahyu 15:1 adalah pernyataan sisipan
yang memperkenalkan 15:5-8 dan Wahyu pasal 16. Mari kita lihat bagaimana ini.
·
Wahyu 14:20 Kristus dan para malaikatNya
menginjak-injak tempat pemerasan anggur saat Malapetaka Ketujuh dan
menyelamatkan umat Allah yang secara spiritual ada di Yerusalem.
·
Wahyu 15:1 adalah kepala berita bagi
peristiwa-peristiwa yang digambarkan di ayat 5-8.
Jadi dengan kata lain, dari ayat 1
lompat ke ayat 5, maka kita ada di urutan kronologinya.
·
Ayat 2-4 menggambarkan klimaksnya,
ke-144’000 sedang menyanyikan lagu kemenangan atas Binatang itu, patungnya, dan
tandanya.
Jadi di Wahyu 15:2-4 ke-144’000
berdiri sebagai pemenang di Surga setelah Kristus dan para malaikat
menginjak-injak tempat pemerasan anggur.
·
Lalu di Wahyu 15:5-8 ada peristiwa
apa?
Tutupnya pintu kasihan, tidak ada
yang bisa masuk ke Bait Suci hingga Ketujuh Malapetaka Terakhir sudah
dicurahkan.
·
Lalu di Wahyu 16 setelah tutupnya
pintu kasihan di pasal 15:5-8, ada pencurahan Ketujuh Malapetaka Terakhir.
Apakah kalian mengikuti saya?
Lihat, bila kalian kembali ke kamar
hotel kalian atau ke mana pun kalian tinggal setelah pulang dari kelas ini,
sangatlah membantu untuk mengulangi ini sambil membuka Alkitab kalian, dan
kalian akan melihat bahwa ini benar-benar masuk akal.
Now the backdrop for the song of Moses and the Lamb is in
the story of the deliverance of Israel from the armies of the Egyptians at the
edge of the Red Sea. When we study the Plagues of Revelation 16 we will draw a striking
parallel between the events at the Red
Sea and the events that are going to take place during the last three Plagues.
It's typology. What happened to Israel at the edge of the Red Sea will be
repeated on a global scale at the end of time. And so, keep that in mind.
Nah, latar belakang untuk nyanyian
Musa dan Anak Domba ada dalam kisah penyelamatan Israel dari tentara Mesir di
tepi Laut Merah. Waktu kita mempelajari Malapetaka-malapetaka Wahyu 16 kita
akan mendapatkan paralel yang
mencolok antara peristiwa-peristiwa di Laut Merah dengan peristiwa-peristiwa
yang akan terjadi selama ketiga Malapetaka yang terakhir. Itu
tipologi. Apa yang terjadi pada Israel di tepi Laut Merah akan terulang dalam
skala global pada akhir zaman. Jadi, ingat-ingat itu.
In their song the 144’000 refer to God as the King of
what? I emphasize that. The King of the saints. Is He not the king of the
wicked? He's not the king of the wicked. He's the King of the saints. Who's the king of the wicked? Satan is the
king of the wicked. Now bear with me on this point. Many of these things we're
going to deal with later on in the class.
In this song the 144’000 refer to God
as the King of the saints, because the pre-advent investigative judgment has
previously revealed who are the members of His kingdom. Are you following me or
not? What is the purpose of the investigative judgment? It's for Christ to make
up His kingdom. His kingdom is made up of the people. The kingdom is not territory, it's
not a geographical territory, the kingdom is
His people.
So what is the purpose of the investigative judgment?
It's for God to reveal who is a member of His kingdom.
Dalam lagu mereka ke-144’000
menyebut Allah sebagai Raja apa? Saya menekankan itu. Raja orang-orang saleh.
Bukankah Dia raja orang-orang jahat? Dia bukan raja orang-orang jahat. Dia Raja
orang-orang saleh. Siapa raja orang-orang jahat? Setan itu raja orang-orang
jahat. Nah, mohon bersabar tentang poin ini. Banyak hal ini akan kita pelajari
nanti dalam kelas.
Dalam nyanyiannya ke-144’000
menyebut Allah sebagai Raja orang-orang saleh, karena penghakiman investigasi
sebelum Kedatangan Kedua Yesus sudah menyatakan siapa anggota kerajaanNya.
Apakah kalian paham atau tidak? Apa tujuan dari penghakiman investigasi? Agar
Kristus bisa membentuk kerajaanNya. KerajaanNya
terdiri atas umatNya. KerajaanNya bukan suatu teritori, bukan
teritori geografis. KerajaanNya adalah umatNya.
Jadi apa tujuan pengakiman
investigasi? Supaya Allah bisa menyatakan siapa-siapa anggota kerajaanNya.
So let's continue. In 1844 Jesus went into the presence
of the Father in the Most Holy Place to
receive what? Daniel 7 says He went in and the Father gave Him what? The kingdom. At the conclusion of the
judgment, once the subjects of the kingdom are made up, the Father gives the
kingdom to Jesus and to the saints.
Jadi mari kita lanjut. Di 1844 Yesus
datang menghadap Bapa di Bilik Mahakudus untuk menerima apa? Daniel 7 berkata
Dia datang dan BapaNya memberiNya apa? KerajaanNya. Pada akhir penghakiman,
begitu rakyat kerajaan sudah terbentuk, Bapa memberikan kerajaan itu kepada
Yesus dan kepada orang-orang saleh.
Now at the top of page 10, the expression in the song that we just noticed “just and true are Your ways” the 144’000 are singing that, “just and true are Your
ways” brings to mind the
pleas of the martyrs under the altar under the Fifth Seal, remember under the
Fifth Seal which is the period of papal supremacy, the martyrs are crying out
“until when, Lord, do you not judge and avenge our blood of those who are
shedding it on the earth?” So this reminds us of the cry of the martyrs, “How long O, Lord, holy
and true, until you judge and avenge our blood on those who dwell on the
earth?”
Nah, di bagian atas hal. 10,
ekspresi di nyanyian yang baru kita simak, “Adil dan benar segala jalan-Mu” ke-144’000 menyanyikan itu, “Adil dan benar segala jalan-Mu” mengingatkan kita
kepada permohonan para martir di bawah mezbah di pembahasan Meterai Kelima.
Ingat di Meterai Kelima yang adalah periode kekuasaan Kepausan, para martir
berteriak, “Sampai berapa lamakah lagi, ya, Tuhan, hingga Engkau menghakimi dan membalaskan darah kami kepada
mereka yang menumpahkannya di bumi?”
Jadi ini mengingatkan kita kepada teriakan para martir, “Sampai berapa lamakah lagi, ya, Tuhan, yang
kudus dan benar, hingga Engkau menghakimi dan membalaskan darah kami kepada
mereka yang diam di bumi?” (Wah.
6:10).
Now the next paragraph is extremely important. God judges
the cases of the martyrs during the pre-advent investigative judgment. God gives
a verdict in favor of the saints and against their oppressors in the
investigative judgment, and during the second and third Plagues what does God do? He does the avenging. So judging and avenging are two different
things.
Judging is the heavenly judgment, when the names of the martyrs appear, God says, “Oh, an
injustice was done on earth. We need to reverse the sentence.” So God
pronounces the sentence in favor of the martyrs and against their oppressors.
But the martyrs have not yet been avenged, their case has been judged in Heaven
but not avenged.
When is that avenged? In the Seven Last Plagues.
Nah, paragraf berikutnya itu sangat
penting. Allah menghakimi kasus-kasus para martir dalam penghakiman investigasi
pra-advent. Dalam penghakiman investigasi Allah memberikan vonnis yang
memenangkan orang-orang saleh dan mengalahkan para penindas mereka. Dan saat
Malapetaka Kedua dan Ketiga apa yang dilakukan Allah? Dia memberikan
pembalasanNya. Jadi menghakimi dan
membalas adalah dua hal yang berbeda.
Menghakimi adalah penghakiman
surgawi, ketika nama-nama para martir muncul, Allah berkata, “Oh, ketidakadilan
telah terjadi di bumi. Kita harus membalikkan vonnisnya.” Maka Allah
mengumumkan vonnis yang memenangkan para martir dan mengalahkan para penindas
mereka. Tetapi para martir belum dibalaskan, kasus mereka sudah dihakimi di
Surga tetapi belum dibalaskan.
Kapan pembalasannya? Saat Ketujuh Malapetaka Terakhir.
So let's continue here. Even further the Second and Third Plagues, the seas
and fountains of waters turned into blood, are not only God’s response to the
pleas of the martyrs of the past but also His answer to the death decree against
the 144’000 during the Time of Trouble. The
living saints have also cried out for the Lord to judge and avenge the blood
that their enemies intended to shed. So in intending to shed the blood, they
are just as guilty of the blood of the righteous which has not been shed, as of
the martyrs.
Let's read Revelation 16:4-7, “4 Then the third
angel poured out his bowl on the rivers and springs of water, and
they became blood…” now why did they
become blood? You know the springs of waters are drinking water, right? Now comes the avenging part. The
judging part is in Heaven, the investigative judgment sentenced in their favor,
but now comes the avenging part. “…5 And I heard the angel of the waters saying: ‘You are
righteous, O Lord, the One who is and who was and who is to be,
because You have…” what? Notice, it's passed,
“…You have judged these things. 6 For they have shed…” see, past, “…they have shed the blood of saints and
prophets, and You have given them blood to drink for it is their just due.’…” is that the avenging
portion? Yes or No? Absolutely! “…7 And I heard another
from the altar saying, ‘Even so, Lord God Almighty, true and
righteous are Your…” what? “…are Your
judgments.’…”
Jadi mari kita lanjut. Lebih jauh,
Malapetaka Kedua dan Ketiga, laut dan mata-mata air berubah menjadi darah, itu bukan respons
Allah hanya kepada permohonan para martir di zaman yang lalu, melainkan juga
jawabanNya kepada perintah membunuh terhadap ke-144’000 di Masa Kesukaran
Besar. Orang-orang saleh yang hidup juga berteriak kepada Tuhan minta dihakimi
dan dibalaskan darah yang berniat dicurahkan musuh-musuh mereka. Jadi dengan
berniat mencurahkan darah, mereka sudah
sama bersalahnya atas darah
orang-orang benar yang belum mereka
dicurahkan, sebagaimana
atas darah para martir.
Mari
kita baca Wahyu 16:4-7, “4 Lalu
malaikat yang ketiga mencurahkan cawannya ke atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan mereka menjadi darah…” nah, mengapa
mereka menjadi darah? Kalian tahu, mata-mata air adalah air minum, benar?
Sekarang ini bagian pembalasannya. Bagian penghakimannya terjadi di Surga,
penghakiman investigasi telah mengeluarkan vonnis yang memenangkan mereka,
tetapi sekarang bagian pembalasannya. “…5
Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata, ‘Adil Engkau, O, Tuhan, yang sekarang
ada, dan yang dulu ada, dan yang akan datang, karena Engkau yang telah…” apa? Simak, sudah
lampau, “…Engkau yang telah menghakimi demikian. 6 Karena mereka
telah mencurahkan…” lihat, waktu
lampau, “…mereka telah mencurahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, dan Engkau
telah memberi mereka minum darah; karena
itu pembalasan mereka yang setimpal!
…” apakah ini bagian pembalasannya?
Ya atau Tidak? Tentu saja! “…7 Dan aku mendengar yang lain dari mezbah berkata: ‘Demikianlah, Tuhan Allah Yang Mahakuasa, benar
dan adil segala…” apa? “…penghakiman-Mu.”
Notice Ellen White's incisive comment in Great Controversy page 627. This is speaking
about the living saints during the Time of Trouble. They were not martyred but
they are singing this song. Notice how Ellen White expresses it. “By condemning the
people of God…” this is during the Time of Trouble “…to death, they have as truly
incurred the guilt of their blood
as if it had been shed by their hands…”
So can the living
saints sing this song: “You have judged and avenged the blood”? Absolutely! The
statement continues, “…Christ
declared…”, now comes the biblical proof, “…In like
manner Christ declared the
Jews of His time guilty of
all
the blood of holy men
which had been shed since the days of Abel; for they possessed…”
what? “…the same spirit and were seeking to do
the
same work with these murderers of the prophets.”
Simak
komentar Ellen White yang sangat jelas Di Great Controversy hal. 627. Ini bicara tentang orang-orang
saleh yang hidup di Masa Kesukaran Besar. Mereka tidak dimartir tetapi mereka
menyanyikan nyanyian itu. Simak bagaimana Ellen White menggambarkannya. “…Dengan
menjatuhkan hukuman mati kepada umat Allah…”
ini di Masa Kesukaran Besar “…mereka
benar-benar menanggung darah umat Allah seolah-olah darah itu sudah dicurahkan
oleh tangan mereka…” Jadi bisakah orang-orang saleh yang hidup menyanyikan nyanyian ini: “Engkau
telah menghakimi dan membalaskan darah”? Tentu saja! Pernyataan itu berlanjut, “…Kristus menyatakan…” sekarang bukti alkitabiahnya, “…Dengan cara yang sama Kristus menyatakan orang-orang
Yahudi di zamannya berdosa atas semua darah orang kudus yang telah dicurahkan
sejak zaman Habel, karena mereka memiliki…”
apa? “…semangat yang sama, dan berupaya untuk
melakukan pekerjaan yang sama dengan para pembunuh nabi-nabi.”
So I hope we haven't gone too fast in this our first session.
You know this is just the beginning of sorrows, if you might call it that,
because you know, not sorrows in a bad sense, but in the sense that we're going
to study things that are quite complex. But
if you have questions you can ask those questions when this session comes to an
end, and hopefully we'll be able to clarify what we've studied.
So let me ask you, has what we've studied been at least
relatively clear? Yes? Oh, praise the Lord! Almost everybody raised their
hands. Good! Praise God.
Well, what we're going to do now is we are going to
transition into our Question and Answer period and so just stay tuned.
Jadi saya berharap kita tidak
bergerak terlalu cepat dalam sesi kita yang pertama ini. Kalian tahu, ini baru
awal dari kesedihan, boleh dikatakan demikian, karena kalian tahu, bukan
kesedihan dalam pengertian yang buruk, tetapi dalam pengertian yang akan kita
pelajari adalah hal-hal yang cukup rumit. Tetapi jika kalian punya pertanyaan
kalian boleh mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu nanti pada akhir sesi, dan
semoga nanti kami bisa menjelaskan apa yang telah kita pelajari.
Jadi coba saya tanya, apakah yang
telah kita pelajari sedikitnya cukup jelas? Ya? Puji Tuhan! Hampir semua
mengangkat tangannya. Bagus! Puji Tuhan.
Nah, apa yang akan kita lakukan
sekarang ialah kita akan beralih ke waktu Tanya-Jawab jadi jangan ke mana-mana.
13
10 21
No comments:
Post a Comment