FROM
THE CLOSE OF PROBATION TO THE NEW EARTH
Part 02/24 - Stephen Bohr
WITHOUT AN INTERCESSOR
https://www.youtube.com/watch?v=l6aVVeH4h64
Dibuka dengan doa
Okay, we are going to go to page 10 of our study notes,
page 10, we're going to try and get through the second half of this chapter on
Revelation chapter 15. Let me just illustrate what we mean by “judge” and “avenge”
so that it's clear in your mind.
You'll notice that the saints at the end of time are going
to be singing “judging and avenging: You
have judged and You have avenged” ~ they are two related but distinct things. Let
me give you an example.
Baiklah, kita akan ke hal. 10 dari
diktat kita, hal. 10, dan kita akan mencoba menyelesaikan paro kedua dari bab
ini mengenai Wahyu pasal 15. Izinkan saya mengilustrasikan apa yang dimaksud
dengan “menghakimi” dan “membalaskan” supaya itu jelas di pikiran kalian.
Kalian lihat orang-orang saleh pada
akhir zaman akan menyanyikan “penghakiman dan pembalasan: Engkau telah
menghakimi dan Engkau telah membalaskan” ~ itu adalah dua hal yang terkait
tetapi berbeda. Saya aka memberikan sebuah contoh.
We've all heard of the martyrdom of John Huss, right? You
know he was actually a priest in Prague which used to be Czechoslovakia. And he
went down to the southern region of Germany to Constance where they gave him
safe conduct. And when he arrived there they threw him into prison, and to make
a long story short he was burned at the stake. Was the earthly tribunal
righteous and true in their judgment of Huss? No! Was an injustice done? Yes!
Does the injustice need to be rectified? Of course! When does God rectify
the injustice that was committed against Huss? He rectifies it when the
name of John Huss comes up in the heavenly judgment, when
his case comes up. You know it's done
chronologically, beginning with the first who lived on the earth, which would
be Adam, ending with those who are alive. When his turn comes up, the heavenly
tribunal examines the record. They say, “Now wait a minute, his oppressors were
wrong and he was right, but he was burned at the stake, and they lived. What
kind of justice is there in that?” So what does the heavenly court do? It
reverses the judgment of the earthly court in Heaven while Huss is dead. That's
the judging part. When will Huss receive the avenging part or the reward part? It's
at the
resurrection, right? At the end of
time.
And so judging and avenging are two different things.
They're related but they're not identical.
Kita semua sudah pernah tahu kisah martir
John Huss, benar? Kalian tahu, dia sebenarnya adalah seorang romo di Praha,
dulu itu negara Cekoslowakia. Dan dia pergi ke selatan Jerman ke Konstanz di
mana mereka memberinya perlindungan selama perjalanannya. Dan ketika dia tiba
di sana, mereka melemparkannya ke dalam penjara, dan untuk menyingkat cerita,
dia dibakar di tonggak. Apakah pengadilan duniawi benar dan adil dalam
menghakimi Huss? Tidak! Apakah suatu ketidakadilan telah terjadi? Ya! Apakah
ketidakadilan tersebut harus diperbaiki? Tentu! Kapan Allah memperbaiki ketidakadilan yang telah dikenakan
kepada Huss? Allah memperbaikinya ketika
nama John Huss muncul
saat penghakiman surgawi, ketika giliran kasusnya. Kalian tahu
itu dilakukan secara kronologis, dimulai dengan yang pertama hidup di bumi,
yang adalah Adam, dan diakhiri oleh mereka yang masih hidup. Ketika tiba
giliran John Huss, pengadilan surgawi memeriksa catatannya. Mereka berkata,
“Tunggu sebentar, para penindasnya salah dan John Huss benar, tetapi dia yang
dibakar di tonggak, sedangkan mereka yang hidup. Di mana keadilannya di sana?”
Jadi apa yang dilakukan pengadilan surgawi? Di Surga mereka memutarbalik
keputusan pengadilan duniawi selagi Huss mati. Itu bagian penghakimannya. Kapan
Huss akan menerima bagian
pembalasannya atau pahalanya? Pada saat kebangkitan, benar? Pada akhir zaman.
Maka penghakiman dan pembalasan
adalah dua hal yang berbeda. Mereka berkaitan tetapi mereka tidak sama.
So now let's go to page 11 and notice a song that is sung
by the same 144’000 that sang in Revelation 15:2-4. It says there in Revelation
19:1-2, “1 After these things…” this is the same group seen at the same moment “…After these things I heard a
loud voice of a great multitude in heaven, saying, ‘Alleluia! Salvation
and glory and honor and power belong to the Lord our God! 2 For true and righteous are His judgments…” now notice what they're going to sing “…because He has…” what? “…has judged the great harlot…” which is the papacy “…who corrupted the earth with her
fornication…” and now notice what it
says, “…and…” what else? “…and He has avenged on her
the blood of His servants shed by her.’…”
Jadi
sekarang mari kita ke hal. 11 dan menyimak suatu nyanyian yang dinyanyikan oleh
ke-144’000 yang sama, yang menyanyikannya di Wahyu 15:2-4. Dikatakan di sana di
Wahyu 19:1-2, “1 Setelah hal-hal ini, …” ini adalah elompok
yang sama yang terlihat pda waktu yang sama, “…1 Setelah hal-hal ini, aku mendengar
suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, berkata, ‘Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan
dan kehormatan dan kekuasaan adalah milik Tuhan Allah kita, 2 sebab
benar dan adil segala penghakiman-Nya…” sekarang simak apa yang akan mereka nyanyikan, “…karena Ia telah…” apa? “…telah
menghakimi pelacur besar itu…” yang adalah Kepausan, “…yang merusak bumi dengan perzinahannya…”
dan sekarang simak apa yang dikatakan, “…dan
Ia telah membalaskan padanya darah
hamba-hamba-Nya yang telah dicurahkan
pelacur itu.’...”
The Seven Last Plagues are the avenging portion. Are you following me or not?
And it's based on the decisions that were made in the
heavenly court before. So there's an investigative judgment, a sentence
pronounced in favor of the saints, and then the wicked oppressors are punished,
and God’s faithful people are avenged.
Now this song of Revelation 19:1-2 has to be related
to the song that we find in Revelation 15:2-4.
Ketujuh Malapetaka Terakhir adalah
bagian pembalasannya. Apakah kalian paham atau tidak? Dan itu berdasarkan
keputusan yang dibuat di pengadilan surgawi sebelumnya. Jadi ada penghakiman
investigasi, suatu keputusan diumumkan yang membenarkan orang-orang saleh, dan
kemudian para penindas yang jahat dihukum, dan umat Allah yang setia
dibalaskan.
Nah, nyanyian Wahyu 19:1-2 ini harus terkait kepada nyanyian
yang kita dapati di Wahyu 15:2-4.
Revelation 15:2-4
So let's go back to Revelation 15:2-4, same group singing
at the same time, the 144’000, the living saints of the end time. It says in
verse 2, “2 And I saw something like a sea of
glass mingled with fire, and those who have the victory over the Beast, over
his image and over his mark and over
the number of his name, standing on the sea of glass, having harps of
God…” by the way, are they
in Heaven at this point victorious? Yes, of course. Verse 3, “…3 They sing…” not “will sing”, “…They sing the
song of Moses, the servant of God, and the song of the Lamb, saying: ‘Great and marvelous are Your
works, Lord God Almighty! Just and true are Your ways, O King of
the saints! 4 Who shall not fear You, O Lord, and glorify
Your name? For You alone are holy…” so up to this point
all of the verbs are what? Present, when they're singing. But now notice what
it says at the last part of verse 4, “…For all nations…” now it goes to the
future, “…For all nations shall come and worship
before You…” so they're
singing when they get to Heaven, victorious over the Beast, his
image, mark, the number of his name. But they're
actually singing about an event that is going to take place when? After the
Millennium, when all nations will be gathered outside the holy city and
God will reveal that His judgments were just and true.
Wahyu 15:2-4
Jadi mari
kita kembali ke Wahyu 15:2-4, kelompok yang sama yang sedang bernyanyi pada
waktu yang sama, ke-144’000 orang-orang saleh yang hidup pada akhir zaman.
Dikatakan di ayat 2, “2 Dan aku
melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan mereka yang mendapat kemenangan atas
Binatang itu, atas patungnya, dan tandanya, dan atas bilangan namanya, berdiri di atas
laut kaca, pada mereka ada kecapi
Allah…” Nah, pada saat ini
apakah mereka sudah ada di Surga sebagai pemenang? Ya, tentu. Ayat 3, “…3 Mereka
menyanyikan…” bukan “akan menyanyikan”, “…Mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, mengatakan,
‘Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah yang Mahakuasa! Adil dan
benar segala jalan-Mu, ya Raja semua orang saleh!
4 Siapakah yang tidak akan takut pada-Mu, ya Tuhan, dan memuliakan nama-Mu?
Sebab Engkau saja yang kudus…” jadi sampai saat itu semua kata kerjanya dalam waktu apa?
Waktu sekarang, saat mereka sedang menyanyi. Tetapi sekarang simak apa yang
dikatakan di bagian akhir ayat 4, “…karena
semua bangsa…” sekarang ini ke masa yang akan datang,
“…karena semua bangsa akan datang
dan sujud menyembah Engkau…” jadi mereka
bernyanyi ketika mereka tiba di Surga, setelah menang atas
Binatang itu, patungnya, tandanya, dan bilangan namanya. Tetapi sebenarnya mereka sedang menyanyikan peristiwa
yang akan terjadi kapan? Setelah
Millenium, ketika semua bangsa akan berkumpul di luar Kota Suci
dan Allah akan menyatakan bahwa penghakimanNya itu adil dan benar.
So going to page 11, the song of the 144’000 not only
praises God for delivering them at the end of the Time of Trouble, the song
takes us beyond the Millennium when God will reveal His righteous judgments
before Satan, his angels, and the wicked.
Kita ke hal.11, nyanyian ke-144’000
bukan hanya memuji Allah telah menyelamatkan mereka pada akhir Masa Kesukaran
Besar, tetapi nyanyian itu membawa kita melampaui Millenium ketika Allah akan menyatakan
penghakimanNya yang adil di hadapan Setan, malaikat-malaikatnya dan orang-orang
jahat.
Ellen White quoted
Revelation 15:2-4 in the context after the Millennium. Let's notice what she
wrote in Great Controversy 668-669, The
wicked are gathered outside the City. “As if entranced,
the wicked have looked upon the coronation
of the Son of God. They see in His hands the tables of the divine Law, the Statutes which they have
despised and transgressed. They witness
the outburst of wonder, rapture, and
adoration from the saved; and as the wave of melody sweeps over the multitudes without the City, all with one
voice exclaim…” what? “… ‘Great…”
here's Revelation 15:2-4 “…’Great and marvelous are Thy works, Lord God Almighty; just and true are Thy ways, Thou
King of saints’ and, falling prostrate, they worship the Prince of life.”
Ellen
White mengutip Wahyu 15:2-4 dalam konteks setelah Millenium. Mari kita simak
apa yang ditulisnya di Great Controversy hal. 668-669.
Orang-orang jahat sedang berkumpul di luar Kota. “…Seperti terkesima, orang-orang jahat memandang
pemahkotaan Anak Allah. Mereka melihat di tanganNya kedua tablet Hukum Ilahi,
peraturan-peraturan yang telah mereka benci dan langgar. Mereka menyaksikan luapan
kagum, terpesona, dan adorasi dari orang-orang yang telah diselamatkan, dan
bagaikan gelombang melodi yang menyapu ke atas orang banyak yang ada di luar Kota, semuanya dengan satu suara berseru, ‘Besar…” ini Wahyu 15:2-4 “…‘Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya
Tuhan, Allah yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja semua orang saleh!’ dan sambil sujud tersungkur, mereka menyembah Sang Pangeran Kehidupan.”
And then in Desire of Ages
page 58 she again quotes Revelation 15 and tells us when it is that this song
will be sung. By the way it's going to be sung at the Second Coming and
it's also going to be sung after the Millennium, but it points to
events after the Millennium as well as to events after God’s people have been
delivered from their enemies. It says there, “In the day of final judgment, every lost soul will understand the nature of his own
rejection of truth. The cross will be presented, and its real bearing will be seen by
every mind that has been blinded by transgression. Before the vision of Calvary
with its mysterious Victim, sinners
will stand condemned…” this is after the Millennium “…Every lying excuse will be
swept away. Human apostasy will appear in its heinous character. Men will see what
their choice has been. Every question of truth and error in the long-
standing controversy will then have been made plain. In the judgment of the
universe, God will stand clear…” see, that's why He's righteous and true “…God will stand
clear of blame for the existence or continuance of evil. It
will be demonstrated…” because Your judgments have been seen, it says there
Revelation 15, “…It will be demonstrated that the divine decrees are not accessory to sin. There was no defect in God’s government, no cause for disaffection. When the thoughts of all
hearts shall be revealed, both the loyal and the rebellious will unite in declaring…” and now she's going to quote the verses from Revelation 15, “…‘Just and true are Thy ways, Thou King of saints. Who shall not fear Thee, O Lord, and glorify Thy name? . . . for Thy judgments are made manifest’…”
Are you understanding this point? Is the whole universe
going to be in harmony when God shows all of the decisions that He has made in
the great controversy? Everyone will say, “Just and true are all Your
ways”, both loyal and disloyal to God’s
government.
Kemudian
di Desire of
Ages hal. 58, Ellen
White mengutip lagi Wahyu 15, dan memberitahu kita kapan nyanyian itu akan
dinyanyikan. Nah, nyanyian itu akan dinyanyikan
saat Kedatangan Kedua dan juga akan dinyanyikan setelah Millenium,
tetapi itu menunjuk ke peristiwa-peristiwa setelah Millenium dan juga
peristiwa-peristiwa setelah umat Allah diselamatkan dari musuh-musuh mereka.
Dikatakan di sana, “…Di hari penghakiman terakhir, semua jiwa
yang tidak selamat akan paham kondisi penolakannya sendiri terhadap kebenaran.
Salib akan ditunjukkan, dan maknanya yang sejati akan tampak oleh setiap
pikiran yang selama ini sudah dibutakan oleh pelanggaran. Di hadapan Kalvari
yang terlihat bersama Korbannya yang misterius, orang-orang berdosa akan dihukum…”
ini setelah Millenium. “…Setiap alasan
bohong akan disapu pergi. Kemurtadan manusia akan terlihat dalam karakternya
yang mengerikan. Manusia akan melihat apa hasil keputusan mereka. Setiap
pertanyaan tentang yang benar dan salah dalam kontroversi yang berlangsung
sangat lama ini, akan menjadi jelas. Di penghakiman alam semesta, Allah akan dinyatakan
bebas…” lihat, itulah sebabnya Dia
adil dan benar, “…Allah akan dinyatakan bebas dari kesalahan
untuk munculnya dan berlanjutnya kejahatan. Akan didemonstrasikan…” karena keadilanMu telah nyata, kata Wahyu 15, “…Akan didemonstrasikan bahwa Hukum-hukum Ilahi itu
bukanlah yang mengakibatkan dosa. Tidak ada yang salah dalam pemerintahan
Allah, tidak ada alasan untuk ketidakpuasan. Ketika pikiran semua hati sudah
dinyatakan, baik yang setia maupun yang memberontak akan bersatu dalam
menyatakan…” dan sekarang Ellen White akan
mengutip ayat-ayat dari Wahyu 15 (ay. 3-4), “…Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja semua orang saleh! 4 Siapakah yang
tidak akan takut pada-Mu, ya Tuhan, dan memuliakan nama-Mu? Sebab … penghakimanMu
telah dinyatakan.’ …”
Apakah kalian mengerti poin ini? Apakah seluruh alam semesta akan serasi
ketika Allah menunjukkan semua keputusan yang telah dibuatNya dalam
pertentangan besar itu? Semua orang akan berkata, “Adil dan benar segala
jalanMu” baik oleh mereka yang setia maupun yang tidak setia kepada
pemerintahan Allah.
Ellen White presents
a clear chronological sequence of events from the close of probation to the deliverance
of the 144’000. Let's read Early Writings 36-37,
and then we have a summary below that of all of the key points. Ellen White
wrote, “I
saw that the four angels would hold the four winds until Jesus' work was done
in the sanctuary, and then will come the
Seven Last Plagues. These plagues enraged the wicked against the righteous…”
by the way it's the
First Four Plagues that enrage the wicked against the righteous. We're
going to notice that at the point of the Fifth Plague God’s people are
no longer in danger. But she's talking here about the First Four
Plagues. “…These plagues enraged the wicked against the righteous, they thought
that we had brought the judgments of God
upon them, and that if they could rid the earth of us, the
plagues would then be stayed. A decree went forth to slay the saints,..” you know, the death decree is after the close of
probation, not before the close of probation. It's after, Satan's final resort.
It says,
“…A decree went forth to slay the saints which
caused them to…” what?
“…to cry day and night for deliverance…” that reminds us of the parable in Luke 18 where it says, “will God not deliver His elect who cry to Him day and night”? So
we have to go back to the parables to get a full picture. It continues saying, “…This was the
time of Jacob's trouble. Then all the saints cried out with anguish of spirit, and were
delivered by
the voice of God. The 144,000 triumphed…” are the 144’000 the
living, folks? Are they the living? Of course! Very clearly. Did they go
through the time of trouble? Yes! “…Their faces were
lighted up with the glory of God.”
Ellen
White menyampaikan suatu urutan kronologis dari peristiwa-peristiwa sedari
tutupnya pintu kasihan hingga ke penyelamatan ke-144’000. Mari kita baca Early Writings hal. 36-37, kemudian ada ringkasan di bawah
tentang semua titik kunci. Ellen White menulis, “…Aku melihat bahwa keempat malaikat akan tetap menahan
keempat angin hingga pekerjaan Yesus di Bait Suci selesai, lalu akan datang
Ketujuh Malapetaka Terakhir. Malapetaka-malapetaka ini menimbulkan kemarahan
orang-orang jahat terhadap mereka yang benar…”
ketahuilah, Empat
Malapetaka yang pertama yang membuat orang-orang jahat marah terhadap yang
benar. Kita akan melihat itu. Pada saat Malapetaka yang Kelima umat Allah tidak lagi
dalam bahaya. Tetapi di sini Ellen White bicara tentang Empat
Malapetaka yang pertama.
“…Malapetaka-malapetaka ini menimbulkan kemarahan orang-orang jahat terhadap
mereka yang benar, mereka mengira kami yang telah mendatangkan penghukuman
Allah ke atas mereka, dan bahwa jika mereka bisa menyingkirkan kami dari bumi,
malapetaka-malapetaka itu akan berhenti. Keluarlah suatu perintah untuk
membunuh orang-orang saleh…” kalian tahu, perintah untuk membunuh itu setelah berakhirnya masa kemurahan
Allah, bukan sebelumnya, tapi setelahnya. Itu adalah upaya terakhir Setan.
Dikatakan, “…Keluarlah suatu perintah untuk membunuh
orang-orang saleh yang mengakibatkan mereka…”
apa? “…berseru siang malam minta diselamatkan.
…” itu mengingatkan kita tentang
perumpamaan di Lukas 18:7 di mana dikatakan, “Tidakkah Allah akan membela orang-orang pilihan-Nya sendiri
yang siang malam berseru kepada-Nya…” Maka kita harus
kembali ke perumpamaan-perumpamaan itu untuk mendapatkan gambaran lengkapnya.
Selanjutnya dikatakan, “…Inilah saatnya Masa Kepicikan Yakub. Lalu semua orang
saleh berseru dengan rasa takut, dan diselamatkan oleh suara Allah. Ke-144’000
menang…” apakah ke-144’000 mereka yang
hidup, Saudara-saudara? Apakah mereka orang-orang yang masih hidup? Tentu!
Sangat jelas. Apakah mereka harus melewati Masa Kesukaran Besar? Ya! “…Wajah mereka
bercahaya dengan kemuliaan Allah.”
So based on this statement, notice the chronological
sequence:
·
the angels hold the four winds.
That's now, right? Then what happens?
·
Jesus finishes His work.
He says, “he who is righteous let him
be righteous still, he who is holy let him be holy still, he who is filthy let
him be filthy still, he who is unrighteous let him be unrighteous still.”
He finishes His work in the Sanctuary.
·
Then what do the angels do?
They pour out the Seven Last Plagues.
·
What happens when the Plagues are poured out with the wicked, particularly
the First Four?
We're going to notice in our study. They say, “Oh it's because these
people, these Sabbath-keepers.”
·
And so they're going to turn against Sabbath-keepers.
·
So then what do the wicked do in their rage?
They give a death decree against the 144’000 or the living righteous.
And this will be the time of what? The Time of Jacob's Trouble.
·
The 144’000 or the living saints, those who go through the Time of Trouble
will cry day and night for their deliverance.
·
And what will deliver them?
The voice of God will deliver the 144’000, the living saints. And their
faces will light up. Ellen White adds, “like the face of
Moses when he came down from the mount.”
Jadi berdasarkan pernyataan ini,
simak urutan kronologisnya:
·
Malaikat-malaikat menahan keempat
angin.
Itu sekarang, benar? Lalu apa yang
terjadi?
·
Yesus menyelesaikan pekerjaanNya.
Dia berkata, “dia yang benar biarlah dia tetap
benar, dia yang kudus biarlah dia tetap kudus, dia yang cemar biarlah dia tetap
cemar, dia yang tidak benar biarlah dia tetap tidak benar.” Yesus menyelesaikan pekerjaanNya di Bait
Suci.
·
Lalu apa yang dilakukan para
malaikat?
Mereka mencurahkan Ketujuh
Malapetaka Terakir.
·
Apa yang terjadi pada orang-orang
jahat ketika Malapetaka-malapetaka dicurahkan, terutama empat malapetaka yang
pertama?
Kita akan menyimak dalam pelajaran
kita. Mereka berkata, “Oh, itu karena orang-orang itu, para pemelihara Sabat.”
·
Maka mereka akan berbalik memusuhi para
pemelihara Sabat.
·
Kemudian apa yang dilakukan
orang-orang jahat dalam kemarahan mereka?
Mereka mengeluarkan perintah untuk
membunuh ke-144’000 atau orang-orang benar yang masih hidup.
Dan ini adalah saatnya apa? Masa
Kepicikan Yakub.
·
Ke-144’000 atau orang-orang saleh
yang masih hidup, mereka yang melewati Masa Kesukaran Besar, akan berseru siang
malam minta diselamatkan.
·
Dan apa yang akan menyelamatkan
mereka?
Suara Allah akan menyelamatkan
ke-144’000, orang-orang saleh yang masih hidup. Dan wajah-wajah mereka akan
bercahaya. Ellen White menambahkan,
“…seperti wajah Musa saat dia turun dari gunung.”
So Ellen White wrote about the moment that the 144’000 gained
the victory over the worshipers of the Beast, his image, and his mark.
I want you to notice that when she refers to this she refers
to all of God’s faithful people as “Israel”. Don't miss this point.
Jadi Ellen White menulis tentang
momen ke-144’000 mendapatkan kemenangan atas para penyembah Binatang, patungnya
dan tandanya.
Saya mau kalian melihat bahwa ketika
Ellen White merujuk ini, dia
menyebut semua umat Allah yang setia sebagai “Israel”. Jangan
melewatkan poin ini.
Early Writings 285 and
286 she wrote, “The Israel of God…” she's describing all of God’s saints from every nation,
kindred, tongue, and people,
“…The Israel of God stood with their eyes fixed upward, listening to the words as
they came from the
mouth of Jehovah and rolled through the earth like peals of loudest thunder…” this is when God’s people are delivered. “…It was awfully solemn. At the end of every sentence the saints
shouted, "Glory! Hallelujah!" Their countenances were lighted up with the glory
of God, and they shone with glory as did the face of Moses when he came down from
Sinai. The wicked could
not
look upon them for the glory. And when the never-ending blessing was pronounced on those who had honored God in keeping His
Sabbath holy, there was a mighty shout
of victory over the Beast and over
his image.”
She's commenting on
Revelation 15:2-4.
Early Writings hal. 285-286, Ellen
White menulis, “…Israel Allah…” dia menggambarkan semua orang
saleh milik Allah dari setiap bangsa, suku, bahasa, dan kaum, “…Israel Allah
berdiri dengan tatapan mata mereka ke atas, mendengarkan, sementara dari mulut Yehovah keluar
kata-kata yang menggelegar menyapu bumi bagaikan guntur yang sangat keras…” ini adalah saat ketika umat
Allah diselamatkan. “…Sangat khidmat. Pada akhir setiap kalimat,
orang-orang saleh berseru, “Kemuliaan! Halleluya!” Wajah mereka bercahaya dengan kemuliaan
Allah, dan mereka bersinar dengan kemuliaan seperti wajah Musa ketika dia turun
dari Sinai. Orang-orang jahat tidak tahan memandang mereka karena kemuliaannya.
Dan ketika berkat yang tidak ada akhirnya diumumkan bagi mereka yang telah
menghormati Allah dengan memelihara kekudusan SabatNya, ada seruan kemenangan
yang keras atas Binatang itu dan atas patungnya…” sekarang Ellen White mengomentari
Wahyu 15:2-4.
Now John saw the smoke and din of the final battle and
the joyous song of the 144’000. This is
how she describes it, and she's going to quote once again Revelation 15:2-3. “While John was shown the last great struggles of the church with earthly powers, he was also
permitted
to behold the final victory and
deliverance
of
the
faithful. He saw the church brought into
deadly conflict with the Beast and his image, and the worship of that Beast enforced on
pain
of death. But looking
beyond the smoke and din of the
battle…” going to the positive side, after the crisis, the victory, once again “…But looking beyond the smoke and din of the battle …”
which battle? I added
in brackets “…[Armageddon]…”
that's right. “…he beheld a company upon
Mount Zion with the Lamb, having, instead
of the mark of the Beast, the ‘Father's name written in their foreheads.’ And again he
saw…”
she's going to quote
Revelation 15 now “…And again he
saw ‘them that had gotten the victory over the Beast, and
over his image, and over his mark, and over the number of his name, stand on the
sea of glass, having the harps of God’
and ‘singing the song of Moses and the
Lamb.’…”
Sekarang Yohanes melihat asapnya dan
keriuhan pertempuran yang terakhir dan nyanyian sukacita ke-144’000.
Demikianlah Ellen White menggambarkannya, dan dia akan mengutip sekali lagi
Wahyu 15:2-3.
“…Sementara Yohanes ditunjukan pergumulan besar terakhir
gereja melawan kekuasaan-kekuasaan
duniawi, dia juga diizinkan melihat kemenangan terakhir dan penyelamatan
orang-orang yang setia. Dia melihat gereja yang dihadapkan kepada konflik
mematikan dengan Binatang itu dan patungnya, dan penyembahan Binatang itu di
bawah ancaman kematian. Namun melihat melampaui asap dan keriuhan
pertempuran…” beralih ke sisi yang positif, setelah krisis, kemenangan, sekali lagi, “…Namun melihat
melampaui asap dan keriuhan pertempuran…”
pertempuran yang mana? Saya tambahkan dalam kurung “…[Harmagedon] …” benar, “…kami melihat
suatu kelompok di atas Gunung Sion bersama Anak Domba, dan bukannya tanda
Binatang yang mereka memiliki, melainkan ‘nama
Bapa tertulis di dahi mereka’ (Wah. 22:4). Dan lagi dia melihat…” sekarang Ellen White akan
mengutip Wahyu 15:2-3 “…Dan lagi dia melihat ‘…mereka yang
mendapat kemenangan atas Binatang itu, atas patungnya, dan
tandanya, dan atas bilangan namanya, berdiri di atas laut kaca, pada mereka ada
kecapi Allah.’ dan 3 …menyanyikan
nyanyian Musa, …dan nyanyian Anak Domba…’” (Testimonies for the Church, volume 5, hal. 752, 753).
Now it's interesting that Ellen White intermingles the description of 144’000 with the
description of the great multitude that no one could number.
Now in another Anchor class, the one that dealt with
prophetic principles I showed what I believe to be the case, and that is, that the 144’000
and the great multitude which no one can number are actually the same group.
·
In Revelation 7:1-8 they're being sealed
·
In verses 9 till the end of the chapter they have come out of the great
tribulation.
So in other words there are two pictures. This is one of
the reasons why I believe that the number 144’000 is not literal. The number
144’000 is used a multiple of 12 to describe that this is God’s true Israel.
But the last half of the chapter deals with those who were sealed having gone
through the great tribulation and they've made their robes white in the blood
of the Lamb. That's why Ellen White
makes no distinction between the great multitude and the 144’000 because
they're the same group.
Nah, yang menarik ialah Ellen White
mencampur deskripsi ke-144’000 dengan deskripsi himpunan besar orang banyak
yang tidak bisa dihitung.
Nah, di kelas Anchor yang lain, yang membahas prinsip-prinsip nubuatan, saya menunjukan apa
yang saya yakini, yaitu bahwa ke-144’000
dan himpunan besar orang banyak yang tidak bisa dihitung jumlahnya sesungguhnya
adalah kelompok yang sama.
·
Di Wahyu 7:1-8 mereka sedang
dimeteraikan
·
Di ayat-ayat 9 hingga akhir pasal
itu mereka keluar dari Kesukaran Besar.
Jadi dengan kata lain ada dua
gambaran. Inilah salah satu alasannya mengapa saya meyakini bahwa angka
144’000 itu bukan literal. Angka 144’000
memakai perkalian dari angka 12 untuk menggambarkan bahwa inilah Israel, umat
Allah yang sejati. Tetapi paro terakhir dari pasal itu membahas tentang mereka
yang sudah
dimeteraikan setelah melewati Kesukaran Besar dan mereka telah membuat jubah
mereka putih dalam darah Anak Domba. Itulah sebabnya Ellen White tidak membedakan antara himpunan besar orang
banyak dengan ke-144’000 karena mereka adalah kelompok yang sama.
And you know in that class that I dealt with this, I also showed that the
great multitude in Revelation 7 it says that “they serve God in His Temple day
and night”, but Ellen White had a vision
I believe in Early Writings page 16 where
she says, that when they approached the temple, an angel raised his hand and
said only the 144’000 enter here.
·
So that great multitude serves in His Temple day and night
·
but the angel said only the 144’000 enter here
So the only conclusion you can reach is that it's dealing with the same
group.
Dan kalian tahu di kelas itu di mana
saya membahas ini, saya juga menunjukkan bahwa himpunan besar orang banyak di
Wahyu 7:15 dikatakan bahwa “…mereka…
melayani Allah siang malam di Bait Suci-Nya” tetapi Ellen White
mendapat penglihatan, seingat saya itu di Early Writings hal. 16 di mana dia berkata, ketika mereka mendekati Bait Suci,
seorang malaikat mengangkat tangannya dan berkata hanya ke-144’000 yang boleh
masuk.
·
Jadi jika himpunan besar orang banyak itu yang melayani di Bait Suci siang dan
malam,
·
tetapi malaikat itu berkata hanya
ke-144’000 yang boleh masuk,
maka
satu-satunya kesimpulan yang bisa dicapai ialah ini bicara tentang kelompok
yang sama.
Let's read this long passage and you'll see how she intermingles the two. This
is Great Controversy 648-649, it's a long
passage but it's loaded with valuable information.
“…Upon the crystal sea before the throne,
that sea of glass as it were mingled with fire…” this is going back to Revelation 15:2-4 “…so resplendent it is with the glory of
God, are gathered the company that have…” now she quotes Revelation 15 again “…are gathered the company that have gotten
the victory over the Beast, and over his image, and over his mark, and over the
number of his name…” now notice the verses that I placed in brackets. Where is she getting this
quotation from? Revelation 15:2. Now she continues, “…With the Lamb upon Mount Zion…” what is she referring
to there? Revelation 14:1 “…having the
harps of God..”. Once again she’s
going to Revelation 15:2,
“…they
stand, the 144’000 that were redeemed from among men…” Revelation 14:4
she’s alluding to, “…and there is
heard as the sound of many waters and as the sound of a great thunder, the
voice of harpers harping with their
harps…” she’s referring to Revelation 14:2. “…And they
sing a new song before the throne, a song which no man can learn save the
144’000…” she’s referring to Revelation 14:3. “…It is the song of Moses and the Lamb, a song
of deliverance…” now she’s
alluding to Revelation 15:3, “…None but the 144’000 can learn that song…” she’s alluding to Revelation 14:3, “…for it is
the song of their experience, an
experience such as no other company have
ever had. These are they which follow the Lamb whithersoever He goeth…” she’s
referring to Revelation 14:1. “…These having
been translated from the earth…” so who are the 144’000? They're what?
Do they die? No! “…having been
translated from the earth from among the living…” in case you didn't
understand the word “translated” “…are counted as First Fruits unto God and to
the Lamb…” she’s referring to Revelation 14:4. And
now she’s going to do something really interesting. She’s now going to apply a
verse that deals with the great multitude to the 144’000. This is what she
says, “…These are they which came out of the Great Tribulation…” Revelation 7:14, which refers to the great
multitude, “…These are they which came out of the
Great Tribulation, they have passed through the time of trouble such as never
was since there was a nation..” can that be the redeemed of all ages? No! Absolutely not! “…They have
endured the anguish of the time of Jacob's trouble…” can that be said of all the redeemed? No! “…They have stood without an Intercessor
through the final outpouring of God's judgments…” can that be referring to all the redeemed? No! “…However,
they have been delivered for they have washed their robes and made them white
in the blood of the Lamb…” Once
again she’s quoting a verse that deals with the Great Multitude, she’s applying
it to the 144’000. Now, she’s going to go back to Revelation 14 which deals
with the 144’000. “…In their mouth
was found no guile for they are without fault…” before God. Now she’s going back to Revelation 14:5 “…Therefore…” now she's going to go back to the great multitude again, “…Therefore
are they before the throne of God and serve Him day and night in His Temple and
He that sitteth on the throne shall
dwell among them…” Now Revelation 7:15 the great
multitude. “…They have seen the earth wasted with
famine and pestilence, the sun having power to scorch men with great heat…” that's the Fourth Plague Revelation
16:8-9, “…and they themselves have endured
suffering, hunger, and thirst. However,…” now she's going to go back to quote verses on the great
multitude, “…However, they
shall hunger no more, neither thirst any more, neither shall the sun light on them, nor any heat for the
Lamb which is in the midst of the throne shall feed them and shall lead them
unto living fountains of waters. And God shall wipe away all tears from their
eyes…”
Mari kita baca teks yang panjang ini dan kalian akan
melihat bagaimana Ellen White menggabungkan keduanya.
Ini di Great Controversy hal. 648-659, ini
adalah bacaan yang panjang tetapi penuh dengan informasi yang berharga.
“…Di atas laut kaca di hadapan takhta,
laut kaca yang seolah-olah bercampur api…” ini kembali ke Wahyu 15:2-4, “…begitu indahnya dengan
kemuliaan Allah, berkumpul kelompok yang telah…” sekarang Ellen White mengutip
Wahyu 15 lagi, “…berkumpul kelompok yang telah memperoleh kemenangan atas Binatang itu, atas
patungnya, dan atas tandanya, dan atas bilangan namanya (Wah. 15:2)…” sekarang simak ayat-ayat yang saya letakkan dalam
kurung. Dari mana Ellen White mendapatkan kutipan ini? Wahyu 15:2. Sekarang dia
melanjutan, “…Bersama Anak Domba itu di atas Bukit Zion…”
dia merujuk
kepada apa di sana? Wahyu 14:1. “…membawa kecapi Allah…” Sekali lagi dia ke Wahyu 15:2,
“…mereka berdiri, ke-144’000 yang
telah ditebus dari antara manusia…” dia
menyinggung Wahyu 14:4, “…dan terdengar seperti suara banyak air dan bagaikan suara guntur yang
kuat, suara pemain kecapi memainkan kecapi mereka…” dia merujuk ke Wahyu 14:2.
“…Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta, nyanyian
yang tidak bisa dipelajari oleh manusia mana pun selain ke-144’000…” dia merujuk ke Wahyu 14:3,
“…itulah nyanyian Musa dan Anak Domba, nyanyian penyelamatan…” sekarang dia menyinggung Wahyu 15:3,
“…Hanya ke-144’000 yang bisa belajar nyanyian itu…” dia menyinggung
Wahyu 14:3, “…karena inilah nyanyian pengalaman mereka,
suatu pengalaman yang tidak pernah dimiliki kelompok yang lain. Mereka inilah
yang mengikuti Anak Domba itu ke mana pun Dia pergi…” dia merujuk ke Wahyu 14:1.
“…Setelah diubahkan dari bumi…” jadi siapa ke-144’000 ini?
Mereka apa? Apakah mereka mati? Tidak! “…Setelah
diubahkan dari bumi dari antara orang hidup…” barangkali kalian tidak
mengerti perkataan “diubahkan” “…mereka ini
diperhitungkan sebagai Buah Sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba…” dia merujuk ke Wahyu 14:4. Dan sekarang dia akan
melakukan sesuatu yang sangat menarik. Sekarang dia akan mengaplikasikan satu
ayat yang berkaitan dengan himpunan besar orang banyak kepada ke-144’000.
Inilah katanya, “…Mereka inilah yang keluar dari Kesukaran
Besar…” Wahyu 7:14,
yang merujuk ke himpunan besar orang banyak.
“…Mereka inilah yang keluar dari Kesukaran Besar, mereka telah melewati suatu masa kesukaran
seperti yang belum pernah ada sejak adanya suatu bangsa. …” mungkinkah mereka itu orang-orang tebusan dari segala zaman? Tidak! Sama
sekali tidak!
“…Mereka telah mengalami penderitaan masa
kepicikan Yakub…” bisakah semua orang tebusan masuk kategori ini? Tidak! “…Mereka telah berdiri
tanpa seorang Perantara melalui pencurahan terakhir penghukuman Allah…” bisakah ini merujuk kepada semua orang tebusan?
Tidak! “…Namun demikian, mereka telah diselamatkan
karena mereka telah membasuh jubah mereka dan membuatnya menjadi putih dalam
darah Anak Domba…” Sekali lag
Ellen White mengutip ayat yang berkaitan dengan himpunan besar orang banyak,
dia mengaplikasikan itu kepada ke-144’000. Sekarang dia akan kembali ke Wahyu
14 yang bicara tentang ke-144’000. “…Di mulut mereka tidak ditemukan kebohongan karena
mereka tanpa cacat…” di hadapan Allah. Sekarang Ellen
White kembali ke Wahyu 14:5. “…Itulah sebabnya…” sekarang Ellen White kembali ke himpunan besar orang banyak lagi, “…Itulah
sebabnya mereka berada di hadapan takhta Allah dan
melayani Dia siang dan malam dalam BaitNya, dan Dia yang duduk di atas takhta
akan diam bersama mereka…” sekarang
Wahyu 7:15, himpunan besar orang banyak, “…Mereka telah melihat dunia rusak oleh
kelaparan dan wabah, matahari yang berkuasa membakar orang dengan panas yang
luar biasa…” itu
Malapetaka Keempat, Wahyu 16:8-9, “…dan mereka
sendiri telah mengalami penderitaan, kelaparan, dan kehausan. Namun…” sekarang dia akan kembali mengutip ayat-ayat himpunan besar orang banyak, “…Namun mereka
tidak akan lapar lagi, maupun haus lagi, maupun matahari tidak akan menerangi
mereka lagi, maupun panasnya mengenai mereka karena Anak Domba yang berada di
tengah-tengah takhta akan memberi makan mereka dan akan memimpin mereka ke
sumber air hidup. Dan Allah akan menghapus semua air mata dari mata mereka…”
Did Ellen
White understood that the great multitude and the 144’000 are the same group?
She did. She was very perceptive. See, you know people are critical of Ellen
White, but when you study her carefully,
you see that when she expresses herself regarding Revelation, and you study
carefully, she knew what she was talking about because she was inspired by the
Holy Spirit. You know she is an amplification of the book of Revelation. The
best commentary in the book of Revelation is The
Great Controversy. In fact the best commentary on Matthew 24 is the book The Great Controversy. It's no coincidence
that in the historical fulfillment, Jesus began in Matthew 24 speaking about
the destruction of Jerusalem, that's the first thing Jesus deals with, and He
ends by speaking about the Second Coming. Do you know how Ellen White begins the book Great Controversy? With the destruction of Jerusalem. Do you know
how she ends the book Great Controversy?
With the Second Coming and final events. So if you want a full commentary on
the book of Revelation, on Matthew 24 just read Great
Controversy that's light for this time.
Apakah Ellen White paham bahwa himpunan besar banyak orang dan
ke-144’000 adalah kelompok yang sama? Iya. Dia sangat perseptif.
Lihat, orang-orang mengeritik Ellen White, tetapi bila kita mempelajari dia
dengan seksama, kita akan melihat bahwa dalam memberikan pernyataannya tentang
kitab Wahyu, dan kita mempelajarinya dengan seksama, dia menguasai apa yang dia
katakan karena dia terinspirasi oleh Roh Kudus. Kalian tahu dia adalah
penjelasan kitab Wahyu. Komentar yang paling bagus untuk kitab Wahyu adalah The Great Controversy. Bahkan
komentar yang paling bagus untuk Matius pasal 24 adalah buku The Great Controversy. Bukan
kebetulan dalam penggenapan historisnya, di Matius 24 Yesus memulai dengan
bicara tentang penghancuran Yerusalem, itulah hal pertama yang dibahas Yesus.
Dan Dia mengakhiri dengan bicara tentang Kedatangan Kedua. Tahukah kalian
bagaimana Ellen White memulai buku Great Controversy? Dengan
penghancuran Yerusalem. Tahukah kalian bagaimana dia mengakhiri buku Great Controversy? Dengan
Kedatangan Kedua dan peristiwa-peristiwa terakhir.
Jadi jika kita mau mendapatkan
komentar yang lengkap tentang kitab Wahyu, tentang Matius 24, baca saja Great Controversy, itulah
terang untuk masa kini.
Revelation 15:5
Now we're on page 15. We're going to deal with verse 5 now. What does verse 5
have to say?
It says there, “5 After these things I looked, and behold, the
Temple of the Tabernacle of the testimony in heaven was opened.”
Now there's an important nuance here, the Temple of the Tabernacle was
opened, what is the tabernacle? The Tabernacle is the totality of the Sanctuary,
the tent itself. What is the Temple of the Tabernacle? The Temple of the Tabernacle is the
Most Holy Place, the word ναός [naos] which is translated
“Temple” in the book of Revelation appears 16 times, and every time it refers
to the Most Holy Place.
Wahyu 15:5
Sekarang kita di hal. 15. Kita akan
membahas ayat 5 sekarang.
Ayat 5 berkata apa? Dikatakan di sana, “5
Kemudian setelah itu aku melihat, dan tampaklah
Kuil kemah Kesaksian [tabernakel] di sorga terbuka. …”
Nah, ada nuansa yang penting di sini. Kuil dari
Tabernakel terbuka. Tabernakel itu apa? Tabernakel
adalah keseluruhan Bait Suci, tendanya sendiri. Apa Kuil dari
Tabernakel? Kuil dari
Tabernakel ialah Bilik Mahakudus, kata ναός
[naos] yang diterjemahkan “kuil” di kitab Wahyu
muncul 16 kali, dan setiap kali itu mengacu kepada Bilik
Mahakudus.
So it says in verse 5 once again, “5 After these things I looked, and behold, the Temple of the
Tabernacle of the testimony in heaven was opened.” In other words the
Most Holy Place of the Tabernacle was opened in Heaven. Now
the “Temple of the Tabernacle” why is it called “the testimony” here? What was
the “testimony”? The Old Testament refers to “the testimony” as the Ten Commandments inside
the Ark of the Covenant.
Jadi dikatakan di
ayat 5 sekali lagi, “5 Kemudian
setelah itu aku melihat, dan tampaklah Kuil
kemah Kesaksian [tabernakel] di sorga terbuka.
…” Dengan kata lain Bilik Mahakudus dari
Tabernakel terbuka di Surga. Nah, mengapa “Kuil dari Tabernakel” mengapa di
sini disebut “kesaksian” di sini. “Kesaksian” itu apa? Perjanjian Lama menyebut “Kesaksian” sebagai Kesepuluh
Perintah Allah di dalam Tabut Perjanjian.
Now let's go to the note here on page 15. The opening of the door in this verse reminds
us of the same door that was opened when? In 1844 at the beginning of the
judgment. Although the door ~ this is very important ~ although the door in
both instances is the same, the historical occasion and the reason for opening
the door is different.
·
The door in Revelation 11:19 where it says, (the verse originally
quoted was Revelation 15:5) “19 Then the
temple of God was opened in heaven, and the ark of His covenant was seen
in His temple…”
The door in
Revelation 11:19 was opened for God’s people to what? To enter
there by faith, to follow the final work of Jesus in the Most Holy
Place.
·
However, the door in Revelation 15:5 is opened for the plague angels to come out,
because Christ’s ministration has ended.
Are you following me?
So 11:19 gives us the beginning of the heavenly judgment,
when people can go in.
Revelation 15:5 tells us of the ending point of Christ's
ministry when no one can go in as we're going to see.
So they give us the beginning and the ending of the
what? The
beginning and ending of the judgment.
See, the little lady was right. It comes right from
the book of Revelation.
Sekarang mari ke catatan di hal. 15.
Dibukanya pintu di ayat ini
mengingatkan kita kepada pintu yang sama yang dibuka kapan? Di 1844, pada
awal penghakiman. Walaupun pintu itu ~ ini sangat penting ~ walaupun pintu itu pada kedua peristiwa
tersebut adalah pintu yang sama, tetapi peristiwa historisnya dan alasan untuk
dibukanya pintu itu, berbeda.
·
Pintu di Wahyu 11:19 di mana
dikatakan, “19 Lalu kuil Allah terbuka di sorga dan
kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Kuil…”
Pintu di Wahyu 11:19 dibuka bagi umat Allah untuk apa?
Untuk masuk melalui iman,
mengikuti pekerjaan terakhir Yesus di Bilik Mahakudus.
·
Namun, pintu di Wahyu 15:5 dibuka supaya malaikat-malaikat
Malapetaka bisa keluar, karena pelayanan Kristus sudah selesai.
Apakah
kalian paham?
Jadi 11:19 memberi
kita awal dimulainya penghakiman
surgawi, saat manusia bisa masuk.
Wahyu 15:5 memberi kita
titik akhir pelayanan Kristus
saat tidak ada manusia yang bisa masuk, sebagaimana yang akan kita simak.
Jadi
mereka memberi kita awal dan akhir dari apa? Awal dan akhir dari penghakiman.
Lihat,
Ibu kecil itu benar. Ini berasal langsung dari kitab Wahyu.
Without exception Ellen White applied the opening of the door in Revelation
11:19 which is a door that was opened in 1844, to 1844. Never does Ellen
White present that open door as being
the open door to any other place than the Most Holy Place.
We have this example Great
Controversy 433, “Therefore, the announcement that the Temple of God was opened in Heaven, and
the
Ark of His Testament was seen, points to the
opening of the Most Holy Place of the heavenly
Sanctuary, in 1844, as Christ entered there to perform the closing work of the atonement…” now are we supposed to
follow Him? Yes! “…Those who by faith followed their great High Priest, as He entered upon His ministry in the Most Holy Place, beheld the Ark of His testament. As they had studied the subject of the Sanctuary,
they had come to
understand the Savior's change of ministration,
and
they saw that He was now officiating before the Ark of God,
pleading His blood in behalf of sinners.”
Tanpa kecuali Ellen White
mengaplikasikan dibukanya pintu di Wahyu 11:19 yang adalah pintu yang dibuka di
tahun 1844, ke 1844. Ellen White tidak pernah mempresentasikan pintu tersebut
sebagai pintu yang dibuka ke tempat lain mana pun selain
ke Bilik Mahakudus.
Ada contoh ini di Great
Controversy hal. 433. “…Oleh karena itu, diumumkannya
bahwa Kuil Allah terbuka di Surga dan Tabut KesaksianNya terlihat, menunjuk ke
dibukanya Bilik Mahakudus dari Bait Suci surgawi di 1844 saat Kristus masuk ke
sana untuk melakukan pekerjaan terakhir pendamaian…” nah, apakah kita harus mengikutiNya? Ya! “…Mereka yang mengikuti Imam
Besar mereka melalui iman saat Dia memasuki pelayananNya di Bilik Mahakudus,
memandang Tabut KesaksianNya. Karena mereka telah mempelajari topik Bait Suci,
mereka sudah memiliki pemahaman tentang perubahan pelayanan Sang Juruselamat,
dan mereka melihat bahwa sekarang Dia melayani di depan Tabut Allah,
mempersembahkan darahNya demi orang-orang berdosa.”
Now here's a very important point. If you read the
verses that come before Revelation 11:19 because we said Revelation 11:19
refers to 1844 when the judgment begins in Heaven, but if you read the previous
verses there's room for apparent
confusion because they appear to be out of order. So that's what we're going to
deal with now.
Nah, ini ada poin yang sangat
penting. Jika kita membaca ayat-ayat yang ada sebelum Wahyu 11:19 karena kita
berkata Wahyu 11:19 mengacu ke 1844 saat dimulainya penghakiman di Surga,
tetapi jika kita baca ayat-ayat sebelumnya, terbuka kemungkinan untuk munculnya
kebingungan karena mereka tidak berurutan. Jadi itulah yang akan kita bahas
sekarang.
It is important to remember that Revelation 11:19 begins a new series of events in the book of
Revelation, in other words Revelation 11:19 is not the conclusion of the previous
verses. It introduces a new
section of the book, and you're going to see the reason why. So we need to
remember that Revelation 11:19 begins a new series of events in the book of
Revelation. And Revelation 15:5-8 concludes the series with the end of the judgment.
Adalah penting untuk mengingat bahwa
Wahyu 11:19 itu adalah awal dari
seri peristiwa yang baru dalam kitab Wahyu, dengan kata lain
Wahyu 11:19 bukan kesimpulan
dari ayat-ayat sebelumnya. Dia memperkenalkan bagian yang baru
dari kitab itu, dan kita akan melihat alasannya apa. Jadi kita harus mengingat
bahwa Wahyu 11:19 memulai seri peristiwa-peristiwa yang baru di kitab Wahyu.
Dan Wahyu 15:5-8 mengakhiri seri
akhir penghakiman.
So let's notice we're on page 16 now, the
chronology of Revelation 11:15-19. This is the reason why, folks, we can't
simply just read Revelation without understanding the structure. You know if we
don't understand the structure of Revelation we are not going to know the
beginning and ending point. It's that simple. You know as Adventists many times
we study the meaning of symbols, you know, and you know when we
deal with Revelation 13 we talk about the Beast that has two horns like a lamb,
and the Beast that came from the sea, and we discuss the papacy, and apostate
Protestantism, but rarely is there a study, a meticulous study of how the
events of Revelation fit together, how the book is structured. No human being
could have structured this book the way that it is. But you know it's not like
reading Time magazine. It requires study. Jesus did not say “read the
Scriptures”, He said “search the Scriptures”, we have to
struggle with Scripture, and there are
many things that I still struggle with, many things in the writings of the
apostle Paul for example. You know I
believe that you know what he said it was inspired, but I struggle to
fully understand everything.
Jadi mari kita simak, kita di hal.
16 sekarang, kronologi dari Wahyu 11:15-19. Inilah alasannya, Saudara-saudara,
mengapa kita tidak bisa membaca begitu saja kitab Wahyu tanpa memahami
strukturnya. Kalian tahu, jika kita tidak mengerti struktur Wahyu, kita tidak
akan tahu poin awal dan poin akhirnya, sesederhana itu. Kalian tahu, sebagai
orang Advent seringkali kita mempelajari makna simbol-simbol, dan ketika kita
membahas Wahyu 13 kita bicara tentang Binatang yang memilki dua tanduk seperti
domba, dan Binatang yang keluar dari laut, dan kita membahas Kepausan, dan
Protestantisme murtad, tetapi jarang sekali ada pelajaran, pelajaran yang
teliti tentang bagaimana peristiwa-peristiwa Wahyu klop satu sama lain,
bagaimana kitab itu terstruktur. Tidak ada manusia yang bisa membuat struktur
kitab ini sebagaimana adanya. Tetapi ini tidak seperti membaca majalah Time, ini
membutuhkan dipelajari. Yesus tidak berkata “bacalah Firman Allah”, Dia berkata
“Selidiki Firman Allah” (Yoh. 5:39), kita
harus bergumul dengan Firman Allah, dan saya masih bergumul dengan banyak hal
di tulisan rasul Paulus misalnya. Saya meyakini apa yang dikatakannya itu
diilhami, tetapi saya bergumul untuk memahami semuanya dengan sepenuhnya.
Now let's notice then the summary of the chronological
arrangement of Revelation 11:18-19. You'll notice, let's read in fact
Revelation 11:18. It says, “18 The nations
were angry…” notice the sequence of events
“…18 The nations
were angry and Your wrath has come, and the time of the dead, that they
should be judged, and that You should reward Your servants the prophets and the
saints, and those who fear Your name, small and great, and should destroy those
who destroy the earth.’…” So that's the sequence of events.
Now let's notice the sequence.
·
Revelation 12 through 14 is a summary, because verse 18 gives us a summary
of the rest of the book.
·
Revelation chapter 12 through 14 describe the anger of the nations.
“The nations
were angry” ~ Is the Beast angry at God’s people? Yes! Is the Beast with horns like a
lamb angry with God’s people? Yes! Those wicked in the winepress are they angry
when they come against God’s people, against Jerusalem? Absolutely! So chapters
12 to 14 are describing the anger of the nations.
·
Then notice at the top of page 17 “Your wrath has come” what section of
Revelation would that be dealing with?
When is God’s wrath revealed? It would be Revelation 15 through Revelation
chapter 19 where you have a description of the Plagues, the Seven Last
Plagues.
·
And then Revelation 20:4 and 11, the time to judge the dead.
Which dead? The righteous dead or the wicked dead? The wicked dead, that's
right. And when does God judge the wicked dead? During the Millennium. So there
you have Revelation chapter 20, right?
·
And then it says “and the time to reward your servants”
When does Jesus reward His servants? When He comes again and takes them to
Heaven, at the same time is God going to be judging the dead, the wicked dead? Yes!
·
And then it continues saying “and to destroy those who destroy the earth” when does that take
place that God destroys those who destroy the earth? It's after the Millennium.
So what you have in this one verse is a summary of the
rest of the book of Revelation: The anger of the nations, the wrath of
God coming in the Plagues, the time to reward Christ's servants when He comes
again and takes them to Heaven, the time to judge the wicked dead during the
Millennium, and after the Millennium to destroy those who destroy the earth.
That one verse summarizes the rest of the book of
Revelation.
Ellen White
understood this. How did she understand it? Lucky guess, right? No!
Ellen White is always right when it comes to this.
Sekarang mari kita
simak ringkasan dari pengaturan kronologis Wahyu 11:18-19. Kalian akan melihat,
sebaiknya mari kita baca Wahyu 11:18,
dikatakan, “18 Bangsa-bangsa telah marah…” simak urutan
peristiwa-peristiwanya, “…18 Bangsa-bangsa telah marah dan
amarah-Mu telah datang; dan saat bagi orang-orang mati, mereka harus dihakimi; dan Engkau
akan memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus
dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu, kecil dan besar; dan untuk
membinasakan mereka yang membinasakan bumi…”
Sekarang mari simak urutannya.
· Wahyu 12 hingga 14 adalah ringkasan, karena ayat 18
memberi kita ringkasan dari sisa kitab Wahyu.
· Wahyu 12
hingga 14 menggambarkan kemarahan bangsa-bangsa.
“…18
Bangsa-bangsa telah marah…” ~ apakah Binatang
itu marah pada umat Allah? Ya! Apakah Binatang yang punya tanduk seperti domba
marah pada umat Allah? Ya! Orang-orang jahat yang ada di tempat pemerasan
anggur, apakah mereka marah bila mereka berhadapan dengan umat Allah, terhadap
Yerusalem? Tepat sekali! Maka pasal 12 hingga 14 menggambarkan kemarahan
bangsa-bangsa.
· Lalu simak di bagian atas hal. 17, “amarah-Mu telah datang” bagian mana dari Wahyu yang berkaitan dengan ini?
Kapan murka Allah
dinyatakan? Tentunya di Wahyu
15 hingga Wahyu 19 di mana terdapat deskripsi
Malapetaka-malapetaka, Ketujuh Malapetaka Terakhir.
· Lalu Wahyu 20:4 dan 11, waktu untuk menghakimi yang mati.
Orang mati yang
mana? Yang benar atau yang jahat? Orang mati yang jahat, betul. Dan kapan Allah
menghakimi orang-orang mati yang jahat? Selama Millenium. Jadi itu Wahyu pasal 20,
benar?
· Kemudian dkatakan, “waktunya untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu”.
Kapan Yesus
memberi pahala kepada hamba-hambaNya? Waktu
Dia datang lagi dan membawa mereka ke Surga. Pada waktu yang
sama apakah Allah akan menghakimi orang-orang mati yang jahat? Ya!
· Kemudian dikatakan selanjutnya, “dan
untuk membinasakan mereka yang membinasakan bumi”.
Kapan itu terjadi,
Allah membinasakan mereka yang membinasakan bumi? Setelah Millenium.
Jadi apa yang terdapat dalam satu ayat ini adalah ringkasan dari sisa kitab
Wahyu: kemarahan bangsa-bangsa, kemarahan Allah dalam bentuk
Malapetaka-malapetaka, saatnya untuk memberi upah kepada hamba-hamba Kristus
ketika Dia datang lagi dan membawa mereka ke Surga, saatnya menghakimi
orang-orang mati yang jahat selama Millenium, dan setelah Millenium
membinasakan mereka yang membinasakan bumi.
Ayat satu ini meringkas sisa dari kitab Wahyu.
Ellen White memahami ini. Dari mana dia bisa paham?
Tebakan yang tepat, benar? Tidak! Ellen White selalu benar dalam hal-hal
demikian.
Now notice the statement that I skipped in Early Writings page 36 this is page 16.
“Then I saw that Jesus would not leave the Most Holy Place until every case was decided
either for salvation or destruction…” and now notice this “…and that the
wrath of God could not come until Jesus had
finished His work in the Most Holy Place, laid off His priestly attire, and
clothed Himself with the garments of vengeance. Then Jesus will step
out from between the Father
and man, and
God will keep silence no longer, but
pour out His wrath on those who have rejected His truth…”
now she's going to refer to the
verse that we read, Revelation 11:18. She wrote this, “…I saw that the [1]
anger of the nations, the [2] wrath of God, and the [3] time to judge the dead were
separate and distinct…” are you with her? Not
only separate and distinct but in chronological order, because she says, “…one following the
other…” So does the anger of the nations take place before
God pours out His wrath? Yes! So is that
during probationary time and also during the Time of Trouble? Absolutely! So
when would the time to judge the dead be? Is that talking about 1844, the time
to judge the dead? Are the righteous then judged after the Plagues? No! So it
must be the judgment of whom? It must be the Millennial judgment in Heaven of
the wicked. So she says, “…I saw that the [1] anger of the nations, the [2] wrath of God…”
which is the Plagues “…and the [3] time to judge the dead…” that's the wicked dead that are left on the earth “…were separate and distinct one following
the other. Also that Michael
had not
stood up, and that the time of trouble, such as never was, had not yet commenced…”
and now notice what she says, “…The nations are now getting angry…” does this happen
during probationary time? Are you understanding this? See, we need to
understand that Revelation 11:18 is a summary of the rest of the book. The Seventh
Trumpet ends in verse 17, 11:17. That's where the series of the
Trumpets ends. Revelation 11:18
summarizes the rest of the book and then Revelation 11:19 takes us to the moment
when the
heavenly investigative judgment begins for the righteous, and that
begins a
new section of the book of Revelation.
Sekarang simak pernyatan yang saya lompati di Early
Writings hal. 36, ini hal. 16. “…Lalu aku
melihat bahwa Yesus tidak akan meninggalkan Bilik Mahakudus hingga setiap kasus
sudah diputuskan entah untuk diselamatkan atau untuk dibinasakan…” dan sekarang simak ini, “…dan bahwa
murka Allah tidak akan datang hingga Yesus telah menyelesaikan pekerjaanNya di
Bilik Mahakudus, melepas pakaian imamNya dan mengenakan pada Dirinya Sendiri pakaian pembalasanNya. Lalu Yesus akan melangkah
keluar dari antara Bapa dan manusia, dan Allah tidak akan berdiam diri lagi,
melainkan mencurahkan murkaNya ke atas mereka yang telah menolak
kebenaranNya…” Sekarang Ellen White akan mengacu ke ayat yang sudah kita baca, Wahyu 11:18. Dia menulis ini, “…Aku melihat
bahwa [1] amarah bangsa-bangsa, dan [2] murka Allah, dan [3] saat untuk
menghakimi yang mati adalah terpisah dan berbeda…” apakah kalian mengikutinya?
Bukan hanya terpisah dan berbeda, tetapi dalam urutan kronologis, karena Ellen
White berkata, “…yang satu mengikuti yang lain…” Jadi apakah kemarahan
bangsa-bangsa terjadi sebelum Allah mencurahkan murkaNya? Ya! Jadi apakah itu
terjadi di masa kemurahan Allah dan juga selama Masa Kesukaran Besar? Tentu
saja! Jadi kapan waktunya menghakimi yang mati? Apakah ini bicara tentang 1844,
waktu menghakimi yang mati? Apakah orang-orang mati yang benar dihakimi setelah
Malapetaka-malapetaka? Tidak! Maka
tentunya ini penghakiman siapa? Tentunya ini penghakiman Millenial di Surga atas orang-orang jahat. Jadi kata Ellen
White,
“…Aku melihat bahwa [1] amarah bangsa-bangsa, dan [2] murka Allah…” yaitu Malapetaka-malapetaka, “…dan [3] saat
untuk menghakimi yang mati…” ini orang-orang mati yang jahat yang tertinggal di bumi, “…adalah
terpisah dan berbeda, yang satu mengikuti yang lain. Juga
Mikhael belum berdiri, dan Masa Kesukaran Besar seperti yang tidak pernah ada,
masih belum dimulai…” sekarang simak apa katanya, “…Bangsa-bangsa sekarang sedang marah…” apakah ini terjadi selama pintu kasihan belum tutup? Apakah kalian paham
ini? Lihat, kita perlu memahami bahwa Wahyu 11:18 adalah ringkasan dari seluruh
kitab Wahyu. Terompet Ketujuh
berakhir di ayat 17, 11:17. Di situlah seri Terompet berakhir.
Wahyu 11:18 meringkas sisa kita Wahyu, lalu Wahyu 11:19 membawa kita ke saat ketika penghakiman investigasi di Surga
bagi orang-orang benar dimulai dan itu mengawali bagian yang baru dari kitab
Wahyu.
So let's notice here, let's go to the bottom of
page 16 again.
Revelation 12 through 14, “The nations were angry” that's happening now, “Your wrath has come” it's when the Seven
Last Plagues are poured out, “the time to judge the
dead” that's the wicked dead, during the thousand years, “the time to reward
your servants” when the wicked dead are judged, God’s people are rewarded with Heaven. And then after the Millennium, God will “destroy those who destroy the earth”. And then Revelation 11:19 introduces chapters 12-14.
Jadi mari kita
simak di sini, mari ke bagian bawah hal. 16 lagi.
Wahyu 12 hingga 14,
“18 Bangsa-bangsa telah marah…” itu terjadi
sekarang ini, “…dan
amarah-Mu telah datang…” ini saat Ketujuh Malapetaka Terakhir dicurahkan, “…dan
saat bagi orang-orang mati, mereka harus dihakimi…” ini orang-orang
mati yang jahat selama masa 1000 tahun, “…dan Engkau
akan memberi upah kepada hamba-hamba-Mu…”
saat orang-orang mati yang jahat
dihakimi, umat Allah menerima pahala Surga. Kemudian setelah Millenium, Allah
akan “…membinasakan mereka yang membinasakan
bumi…” Lalu Wahyu 11:10 memperkenalkan pasal
12-14.
Now let's go to Revelation 3:7-8. This is talking about the Sixth Church. The
Sixth Church, Philadelphia, "7And to the angel of the church in Philadelphia write,
‘These things says He who is holy, He who is true, ‘He who has the key of David, He who opens and no one shuts, and shuts and no one opens’, 8 I know your works. See, I have set before
you an open door, and no one can shut it; for you have a
little strength, have kept My word, and have not denied My name.”
Philadelphia is church number six. What period of
history is the church of Philadelphia? It's the church of the Millerite Movement
because Laodicea is which church? The Lutherans, right? And the Methodists. No!
Laodicea,
Ellen White says is the Seventh-Day Adventist church.
So what door was placed before the Millerites?
Notice that they hadn't entered yet. God says, “I have placed before you an
open door” where did that open door lead to? To the Most Holy Place of the heavenly Sanctuary, in number six.
Nah, mari kita ke Wahyu 3:7-8. Ini bicara tentang
Jemaat Keenam. Gereja Keenam, Filadelfia. “7Dan
tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: ‘Inilah firman dari Dia yang kudus, Dia
yang benar, Dia yang memegang kunci
Daud, Ia yang membuka,
dan tidak ada yang menutup; dan
Ia menutup, dan tidak ada yang membuka. 8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah,
Aku telah menempatkan di depanmu sebuah pintu
yang terbuka, dan tidak ada yang bisa menutupnya,
karena engkau memiliki sedikit kekuatan, engkau
telah menuruti firman-Ku dan tidak
menyangkal nama-Ku…”
Filadelfia adalah jemaat
keenam. Periode sejarah yang mana jemaat
Filadelfia ini? Itu adalah gereja
Gerakan Miller karena Laodekia adalah jemaat yang mana?
Lutheran, benar? Dan Methodist? Bukan! Ellen White mengatakan Laodekia adalah gereja MAHK.
Kalau begitu pintu apa yang ditempatkan di depan Golongan
Miller? Perhatikan, mereka belum masuk. Allah berkata, “…Aku
telah menempatkan di depanmu sebuah pintu yang
terbuka…” pintu yang terbuka itu menuju ke mana? Ke Bilik Mahakudus
dari Bait Suci surgawi, di nomor enam.
Notice Ellen White's commentary Great Controversy 435, “Men sought
to
close the door which God had opened, and
to
open the door which He had
closed. But ‘He
that
openeth, and no man shutteth;
and shutteth, and no man openeth,’
had declared: ‘Behold, I have set before thee an open door, and
no man can shut it.’. Christ had opened the door, or ministration of the
Most Holy Place, light was shining from that open door of the sanctuary in heaven, and the
Fourth Commandment was shown to be included in the
Law
which is there
enshrined; what God
had established, no
man could overthrow.”
So are you clear on the sequence of Revelation
chapter 11:17, 18 and 19?
Simak komentar Ellen White di Great Controversy hal. 435, “…Manusia
berusaha menutup pintu yang telah dibuka Allah, dan membuka pintu yang telah
ditutupNya. Tetapi ‘Ia yang membuka, dan tidak ada
yang menutup; dan Ia menutup, dan tidak ada
yang membuka’ telah
menyatakan, ‘lihatlah,
Aku telah menempatkan di depanmu sebuah pintu
yang terbuka, dan tidak ada yang bisa menutupnya, (Wah. 3:7-8).
Kristus telah membuka pintu itu, atau pelayanan di Bilik Mahakudus. Terang
sedang bersinar dari pintu Bait Suci yang terbuka di Surga, dan Perintah
Keempat ditunjukkan termasuk ada di dalam Hukum yang disimpan di sana; apa yang telah ditetapkan Allah,
tidak bisa digulingkan manusia. …”
Jadi apakah kalian sudah jelas mengenai urutan Wahyu pasal 11:17, 18, dan
19?
Let's go there to Revelation 11 and make it
absolutely clear. It says there in verse 15 actually, “15 Then the
seventh angel sounded. And there were loud voices in heaven,
saying, ‘The kingdoms of this world have become the kingdoms of
our Lord and of His Christ, and He shall reign forever and ever!’…” And then let's jump
down to verse 17, “… 17 saying,
‘We give You thanks, O Lord God
Almighty, the One who is and who was and who is to come, because You
have taken Your great power and reigned.” There the Seventh
Trumpet ends, the series of the Trumpets ends.
And then verse 18 gives us a summary of the rest of
the book.
And then verse 19 takes us back to 1844 and
Revelation is going to develop all of the events that lead to the final
conflict, the Millennium, and what takes place after the Millennium.
Mari kita ke Wahyu 11 dan membuatnya benar-benar
jelas. Dikatakan di ayat 15, “15
Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya. Dan terdengarlah suara-suara
nyaring di Sorga, yang berkata, ‘Kerajaan dunia ini
telah menjadi kerajaan Tuhan kita dan Kristus-Nya,
dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.’…” Lalu mari kita
lompat ke ayat 17, “…17 sambil berkata, ‘Kami
mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada sekarang, dan yang ada dulu, dan yang ada kelak, karena
Engkau telah mengambil kuasa-Mu yang besar
dan memerintah sebagai raja…” di sini Terompet Ketujuh berakhir, seri Terompat
berakhir.
Lalu ayat 18 memberi kita rangkuman dari sisa kitab
Wahyu.
Lalu ayat 19 membawa kita kembali ke 1844, dan kitab
Wahyu akan mengembangkan semua peristiwa yang membawa hingga ke konflik
terakhir, Millenium, dan apa yang terjadi setelah Millenium.
Revelation 15:6-7
Now let's go to verses 6 and 7.
Verses 6-7 are
occurring actually before the vials are
poured out. Let's read those verses, “ 6 And
out of the temple came the seven angels having the seven
plagues, clothed in pure bright linen, and having their chests girded with
golden bands. 7 Then one of the four living creatures gave to the seven angels seven golden
bowls full of the wrath of God who lives forever and ever.”
So now the angels are given the bowls and the
angels are going to do what? They're going to come and they're going to pour
out the Seven Last Plagues.
Wahyu 15:6-7
Sekarang mari ke ayat 6 dan 7.
Ayat-ayat 6-7
sesungguhnya terjadi sebelum cawan-cawan itu dicurahkan. Mari kita
baca ayat-ayat ini, “6 Dan
ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Kuil Tabernakel berpakaian lenan yang putih
bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari
emas. 7 Dan satu dari keempat
makhluk hidup itu memberikan kepada ketujuh
malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah
yang hidup selama-lamanya…”
Jadi sekarang malaikat-malaikat itu diberi cawan-cawan
dan mereka akan melakukan apa? Mereka akan datang dan mereka akan mencurahkan
Ketujuh Malapetaka Terakhir.
Revelation 15:8
And verse 8
is of critical importance. Have you ever read in the writings of Ellen
White where she states that God's people
will have to live in the Time of Trouble without a Mediator, without an Intercessor? Where does she get that idea from? Off the top of her head? No!
She's just matter of fact explaining what Scripture teaches. Let's notice verse
8. “ 8 The temple…” what does the Temple
refer to? The Temple of the Tabernacle, what is the Temple of the Tabernacle?
The Most Holy Place.
“…The Temple was filled with smoke from the glory of God and from
His power, and no one was able to enter the Temple…” that is, enter the
Most Holy Place
“…till…” when?
“…till the seven plagues of the seven angels were completed.”
Can we enter the Most Holy Place today? Can we enter the Most Holy Place of the heavenly sanctuary? Of course! How do
we do that? By faith.
Is there a time when no one is going to be able to
enter the heavenly Sanctuary by faith?
Yes! When probation closes.
Wahyu 15:8
Dan ayat
8 itu sangat penting. Pernahkah kalian membaca tulisan Ellen White di mana dia
menyatakan bahwa umat Allah akan harus hidup melalui Masa Kesukaran Besar tanpa
seorang Mediator, tanpa seorang Perantara? Dari mana dia memperoleh ide
tersebut? Ngempot jarinya? Tidak! Dia hanya begitu saja menjelaskan apa yang
diajarkan Firman Allah. Mari simak ayat 8, “8
Dan Kuil itu…” “kuil” itu mengacu
kepada apa? Kuil Tabernakel, apa Kuil Tabernakel?
Bilik Mahakudus. “…Dan Kuil
itu dipenuhi asap dari kemuliaan Allah
dan dari kuasa-Nya, dan seorang pun tidak
dapat memasuki Kuil itu…” maksudnya memasuki
Bilik Mahakudus itu, “…hingga…” kapan? “…hingga ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu terjadi semuanya.”
Bisakah kita masuk ke Bilik Mahakudus hari ini? Bisakah
kita masuk ke Bilik Mahakudus Bait Suci surgawi? Tentu saja! Bagaimana kita
melakukannya? Melalui iman.
Apakah ada saatnya ketika tidak seorang pun bisa masuk ke
Bait Suci surgawi melalui iman? Ya! Ketika pintu kasihan tutup.
So here's the sequence of events ~ we're on page 18
~ here's the sequence of events that we find in this particular verse.
·
The Plague angels receive the seven bowls when probation closes.
·
The Plague angels pour out their bowls in consecutive order.
·
While the Plague angels pour out their bowls, the 144’000 living saints
cannot what? Cannot enter the Temple because there is no mediator there.
·
After the Plagues are poured out who are the only ones that will enter the
Temple? Only the 144’000 will enter the Temple, it says in the book Heaven page 88. This is Ellen White. “And as we were about to enter the temple,…” not a mere angel but “…Jesus raised His lovely voice and said, ‘Only the
144,000
enter this place,’…” and we said, “How
come? How do they rate? Why don't we get
to go in?” No, we will have overcome all those things by then. “… and we shouted…” what? “… ‘Alleluia!’…”
Praise the Lord. So the 144’000 will have privileges that no other
generation will have.
You say, “Why?” Let's just be happy, say,
“Praise the Lord!”
Jadi inilah urut-urutan peristiwa ~
kita di hal. 18 ~ inilah urut-urutan peristiwa yang kita peroleh khusus dari
ayat ini.
· Malaikat-malaikat
Malapetaka,
menerima ketujuh cawan ketika pintu kasihan tutup.
· Malaikat-malaikat
Malapetaka
mencurahkan cawan-cawan mereka menurut urutannya.
· Sementara
malaikat-malaikat itu mencurahkan isi cawan mereka, ke-144’000 orang saleh yang
hidup tidak bisa apa?
Tidak bisa masuk ke Kuil karena
sudah tidak ada Mediator di sana.
· Setelah Malapetaka-malapetaka
dicurahkan, hanya siapakah yang bisa masuk ke Kuil?
Hanya
ke-144’000 yang akan masuk ke Kuil, dikatakan di buku Heaven hal. 88. Ini Ellen White. “…Dan saat kami hampir memasuki kuil itu…” bukan seorang malaikat, melainkan “…Yesus mengangkat
suaraNya yang merdu dan berkata, ‘Hanya
ke-144’000 yang masuk tempat ini.’…” dan kita berkata, “Kok bisa? Memangnya apa keunggulan mereka? Mengapa kami tidak
boleh masuk?” Tidak, pada saat itu kita sudah mengatasi semua hal itu, “…dan kami berseru…” apa?
“…Halleluyah!’…” Puji Tuhan! Jadi ke-144’000 akan memiliki hak istimewa yang tidak dimiliki
generasi yang lain.
Kalian
berkata, “Kenapa?” Marilah kita bersukacita saja dan berkata, “Puji Tuhan!”
Now there are two occasions in the Old Testament
when the earthly Sanctuary was filled with smoke and no one could enter.
1. The first was when the
wilderness Tabernacle services were inaugurated.
2. And the second when
the priest placed the Ark of the Covenant in the Most Holy Place in the days of Solomon when the Temple
built by Solomon was inaugurated.
Let's read those two passages.
Exodus 40:34-35, “34 Then the cloud covered the tabernacle of meeting, and the glory of the Lord filled the tabernacle. 35 And Moses
was not able to enter the tabernacle of
meeting, because the cloud rested above it, and the
glory of the Lord filled the tabernacle.”
And 1 Kings 8:10-11 referring to the Temple that
was built by Solomon.
Notice I didn't say “Solomon's Temple”, it was the Lord's Temple built by Solomon.
We say “Noah's ark”, no, it was the Lord's ark built by Noah.
We say “Jacob’s ladder”, no, it was the Lord's ladder shown to Jacob.
You say, “You're being picky.” Yes, I am.
1 Kings 8:10-11, “ 10 And it came to pass, when the priests came out of the Holy Place, that the cloud filled the house of the Lord, 11 so that the priests could not continue ministering because of
the cloud; for the glory of the Lord filled
the
house of the Lord.”
Nah, ada dua peristiwa di zaman
Perjanjian Lama ketika Bait Suci di
dunia dipenuhi oleh asap dan tidak ada yang bisa masuk.
1. Ketika
pelayanan Tabernakel di padang gurun ditahbiskan.
2. Ketika
imam-imam menempatkan Tabut Perjanjian di Bilik Mahakudus di zaman Salomo
ketika Bait Suci yang dibangun Salomo ditahbiskan.
Mari kita baca kedua bacaan
tersebut.
Keluaran 40:34-35, “34 Lalu
awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci, 35 sehingga
Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu berhenti di atas kemah itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci.”
Dan 1 Raja-raja 8:10-11 mengacu ke
Kuil yang dibangun oleh Salomo.
Simak saya tidak mengatakan “Kuil
Salomo”. Itu
Kuil Tuhan, yang dibangun oleh Salomo.
Kita mengatakan “bahtera
Nuh”. Tidak,
itu bahtera Tuhan, yang dibangun oleh Nuh.
Kita mengatakan “anak
tangga Yakub”. Tidak, itu anak tangga Tuhan yang
ditunjukkan kepada Yakub.
Kalian mengatakan, “Anda cerewet.”
Ya, benar.
1 Raja-raja 8:10-11, “10 Dan
terjadilah, ketika imam-imam
keluar dari tempat kudus, awan memenuhi rumah TUHAN, 11 sehingga
imam-imam tidak bisa melanjutkan pelayanannya
oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.”
Now here's a very important paragraph. Both of
these events in Old Testament times occurred at the beginning of the Sanctuary administration.
However, Revelation
15:8 cannot be referring to inauguration of the priestly
ministration of Christ, but rather to its what? To its consummation. What historical
moment is described in Revelation 15:8? When does Jesus cease to minister for
sinners in the Sanctuary so that no one can enter by faith anymore? The answer
is what? The close of probation. Thus Revelation 15:8 describes the moment when
probation closes. And Revelation 16 then describes what? The Seven Last
Plagues after the close of probation.
Nah, ini ada paragraf yang sangat
penting. Kedua peristiwa di masa Perjanjian Lama terjadi pada awal pelayanan
Bait Suci. Namun, Wahyu 15:8
tidak bisa mengacu kepada
pentahbisan pelayanan keimamatan
Kristus, melainkan ke apanya? Ke penyelesaiannya. Momen sejarah mana yang
digambarkan di Wahyu 15:8? Kapan Yesus berhenti melayani orang-orang berdosa di
Bait Suci, sehingga tidak ada lagi yang bisa masuk ke sana melalui iman?
Jawabannya ialah apa? Tutupnya pintu kasihan. Dengan demikian Wahyu 15:8 menggambarkan momen
ketika pintu kasihan tutup. Dan Wahyu 16 menggambarkan apa?
Tujuh Malapetaka Terakhir setelah tutupnya pintu kasihan.
Now Revelation 8:3-5 describes this same moment. You
know Revelation 8:3-5 has two points of time like the introductory visions to
all of the Churches, the Seals, and the Trumpets. In the introductory scene you
have two moments of time that are pointed to: the time when the Trumpets begin
and the time when the Trumpets end.
They're summarized at the beginning in the inaugural vision.
So notice Revelation 8:3-5, “ 3 Then another Angel,
having a golden censer, came and stood at the altar. He was given much incense,
that He should offer it with the prayers of all the saints
upon the golden altar which was before the throne. 4 And the smoke of the
incense, with the prayers of the saints, ascended before God from the Angel’s
hand…” up till this point is
this describing events that take place before probation closes? Is the High
Priest ministering here, receiving the prayers of His saints? Are we able to
enter the Sanctuary at this point? Yeah, because it says that He offered
incense with the prayers of the saints, so the door of mercy is still open
because people can still enter there by prayer. But now notice the next verse,
verse 5, “…5 Then the Angel took the…” what?
“…the censer, filled it with fire from the altar…” and then what did He
do? “…and threw it to
the earth. And there were noises, thunderings, lightnings, and
an earthquake.”
What does throwing the censer to the earth
represent? It represents that the censer is no
longer interceding for God’s people.
Nah, Wahyu 8:3-5 menggambarkan momen
yang sama ini. Kalian tahu Wahyu 8:3-5 memiliki dua titik waktu, seperti pada
penglihatan pengantar pada seri Jemaat, Meterai dan Terompet. Di adegan
pengantarnya ada dua momen waktu yang ditunjukkan: waktu ketika Terompet itu
mulai, dan waktu ketika Terompet berakhir. Mereka diringkas pada bagian awal,
di penglihatan pembukanya.
Jadi simak Wahyu 8:3-5, “3 Maka seorang Malaikat lain, membawa sebuah pedupaan emas, datang dan
berdiri di dekat mezbah. Dan kepadaNya
diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkanNya bersama-sama dengan doa semua
orang kudus di atas mezbah emas yang ada di
hadapan takhta itu. 4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan
doa orang-orang kudus itu dari tangan Malaikat itu ke hadapan Allah…” hingga detik itu
apakah ini menggambarkan peristiwa-peristiwa sebelum tutupnya pintu kasihan?
Apakah Imam Besar sedang melayani di sini, menerima doa-doa orang-orang
salehNya? Apakah kita bisa masuk ke Bait Suci pada saat ini? Ya, karena
dikatakan Dia mempersembahkan kemenyan bersama doa-doa orang-orang saleh, maka
pintu kasihan masih terbuka, karena manusia masih bisa masuk ke sana melalui
doa. Tetapi sekarang simak ayat berikutnya. Ayat 5, “…5
Lalu Malaikat itu mengambil…” apa? “…pedupaan itu, mengisinya dengan api dari
mezbah…” lalu apa yang dilakukanNya? “…dan melemparkannya ke bumi. Dan ada suara-suara, guruh, halilintar dan
gempa bumi…” Melemparkan pedupaan ke bumi melambangkan apa?
Melambangkan bahwa pedupaan itu tidak lagi menjadi perantara bagi umat Allah.
Once again Ellen White understood this. Notice the
next statement that we find in Story of Redemption
page 402, “I saw angels hurrying to and fro in heaven. An angel with a writer's inkhorn by
his side returned from the earth and reported to Jesus that his
work was done, and the [living] saints were numbered and sealed…”
so who are the 144’000? They're the
living saints at the close of probation, right? So why do we have so
many scholars in the Adventist church that say that the 144’000 are the
redeemed of all ages? You have to question the Spirit of Prophecy to say that,
because Ellen White time and again says
that this is a special group such as no group that has ever existed in the
history of the world. She continues, “…Then I saw Jesus, who
had been ministering before the ark containing the Ten Commandments,…”
what did He do? Is this an allusion to Revelation 8? Yes! He “…throw down
the censer…” intercession in other
words has come to an end
“…He raised His hands, and with a loud voice said. ‘It is done.’ And
all
the angelic host laid off their crowns as Jesus made the solemn declaration, ’He
that is unjust, let him
be unjust still: and he
which is filthy, let him be filthy still: and he that is righteous, let him be righteous still: and he that is holy, let him be
holy still.’…"
Sekali
lagi, Ellen White memahami ini. Simak pernyataan berikut yang kita dapati di Story of Redemption hal.
402, “…Aku melihat malaikat-malaikat bergegas ke
sana kemari di Surga. Satu malaikat dengan tempat tinta di sisinya kembali dari
bumi dan melaporkan kepada Yesus bahwa pekerjaannya sudah selesai dan
orang-orang kudus [yang hidup] sudah dihitung dan dimeteraikan.…” jadi ke-144’000 itu
siapa? Mereka adalah orang-orang
saleh yang hidup pada saat tutupnya pintu kasihan, benar? Jadi
mengapa ada begitu banyak pakar di gereja Advent yang mengatakan bahwa
ke-144’000 adalah mereka yang ditebus dari segala zaman? Kita harus mempertanyakan
Roh Nubuat jika kita mengatakan begitu, karena Ellen White berulang-ulang
berkata bahwa ini adalah suatu kelompok yang istimewa, tidak pernah ada
kelompok yang seperti ini yang pernah ada sepanjang sejarah dunia. Ellen White
melanjutkan, “…Lalu aku
melihat Yesus yang melayani di hadapan
Tabut yang berisikan Kesepuluh Perintah…” Dia berbuat apa? Apakah ini
menyinggung Wahyu 8? Ya! Dia “…melemparkan
pedupaannya.…” dengan kata lain perantaraan telah berakhir. “…Dia mengangkat tangan-tanganNya dan dengan suara keras
berkata, ‘Sudah selesai!’ dan semua bala tentara surgawi meletakkan mahkota
mereka saat Yesus membuat pernyataan yang serius ini, ‘11 Barangsiapa
yang tidak benar, biarlah ia tetap tidak
benar, barangsiapa yang cemar, biarlah ia tetap
cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia tetap
benar; barangsiapa yang kudus, biarlah ia tetap kudus’
(Wahyu
22:11) …”
And then Ellen White describes you
know this is a phenomenal statement that we find next in the Spirit of
Prophecy, Early Writings pages 280-282, she
describes all of the events in chronological order, from the close of probation
till the end of time. She says, “As Jesus moved out of the Most Holy Place, I heard the tinkling of the bells upon
His garment; and as He left, a cloud of darkness covered the inhabitants of the
earth. There was then no mediator between guilty man and an offended God. While Jesus had been standing between God and guilty man, a restraint was upon
the
people; but when He stepped out from between man and the Father, the restraint was removed and Satan
had entire control of the finally impenitent…”
we cannot imagine what the world is going to be like, folks. Can you
imagine a world where Satan has full control of the wicked? Only if God
protects His people will His people survive. She continues, “…It was impossible for the Plagues to be poured out while Jesus officiated in the
sanctuary;…” because that's the
avenging portion “…but as His work there is finished, and His intercession closes, there
is nothing to stay the wrath of God, and it breaks with fury upon the
shelterless head of the guilty sinner, who has slighted salvation and hated reproof. In that fearful time, after the close of Jesus' mediation, the saints were living in the sight of
a holy God without an Intercessor….”
will victory
over sin have been achieved totally and completely at this point by God’s
people? Clearly. Even though the contrary is being taught these days,
that we're going to continue sinning until Jesus comes. That's not what the
Bible or the Spirit of Prophecy tell us. She says, “the saints would live without an intercessor.”
Now listen carefully, sometimes we try to scare
people, and we say, you know, “you're not going to have an Intercessor, so you
better come to the Lord now or else.” And we scare people with the Time of
Trouble. “Listen, God is going to leave the earth, you'll be on your own.” No,
no, no! Christ will not be here with us
as High Priest but He will be Michael the One who protects His people. He will no
longer intercede for sinners, we will no longer be able to take our sins and
enter into the Sanctuary with our sins, but He will be present. After all He
didn't say, “Lo, I am with you till the close of probation.” He said “I'm with
you always even until the end of the age, unto the ends of the world.” So
don't be afraid of the Time of Trouble. Jesus will be here protecting His
faithful people. It's not like He's going to abandon the earth. She continues, “…Every case was decided, every jewel numbered. Jesus tarried a moment in the outer apartment of the
heavenly
sanctuary, and the sins which had been confessed while He
was in the Most Holy
Place were placed upon Satan, the originator of
sin, who must suffer their punishment…”
Kemudian Ellen White menggambarkan pernyataan yang
fenomenal ini yang kita temukan di Roh Nubuat, Early Writings hal. 280-282.
Dia menggambarkan semua peristiwa
dalam urutan kronologis, dari tutupnya pintu kasihan hingga akhir masa. Dia
berkata, “…Ketika Yesus bergerak meninggalkan Bilik
Mahakudus, aku mendengar suara denting lonceng-lonceng di jubahNya; dan saat Dia
keluar, suatu awan kegelapan menutupi penduduk bumi. Pada saat itu sudah tidak
ada lagi Perantara antara manusia yang berdosa dengan Allah yang murka. Ketika
Yesus masih berdiri di antara Allah dan manusia berdosa, manusia masih
dikekang; tetapi ketika Dia melangkah keluar dari antara manusia dan Bapa, maka
kekang tersebut disingkirkan dan Setan punya kendali penuh atas mereka yang
hingga akhirnya pun tidak bertobat…” Kita tidak bisa membayangkan seperti apa dunia pada saat itu,
Saudara-saudara. Bisakah kalian membayangkan suatu dunia di mana Setan punya
kontrol penuh atas orang-orang jahat? Hanya jika Allah melindungi umatNya,
umatNya bisa selamat. Ellen White melanjutkan, “…Mustahil bagi
Malapetaka-malapetaka itu dicurahkan selama Yesus masih dinas di Bait Suci…” karena itu bagian pembalasannya,
“…tetapi ketika pekerjaanNya selesai, dan perantaraanNya tutup, tidak ada lagi
yang menahan murka Allah, dan itu meletus dengan hebat atas kepala orang-orang
berdosa yang tidak terlindung, yang telah meremehkan keselamatan dan membenci
teguran. Di waktu yang mengerikan itu, setelah berakhirnya perantaraan Yesus,
orang-orang saleh hidup di hadapan Allah yang kudus tanpa seorang Perantara…” Apakah kemenangan atas dosa sudah tercapai oleh umat Allah secara
sempurna dan lengkap pada saat tersebut? Jelas. Walaupun yang
bertentangan yang diajarkan sekarang, bahwa kita akan terus berbuat dosa hingga
kedatangan Yesus. Itu bukan yang dikatakan Alkitab maupun Roh Nubuat. Ellen
White mengatakan, “orang-orang
saleh akan hidup tanpa Perantara.”
Sekarang dengarkan baik-baik, kadang-kadang kita mau menakut-nakuti orang
dan kita berkata, “kamu tidak akan punya Perantara, jadi sebaiknya kamu
cepat-cepat datang ke Tuhan sekarang, kalau tidak, kamu celaka.” Dan kita
menakut-nakuti orang dengan Masa Kesukaran Besar. “Dengar, Allah akan
meninggalkan dunia, kamu bakal sendirian.” Tidak, tidak, tidak! Kristus tidak
akan ada di sini bersama kita sebagai Imam Besar, tetapi Dia akan melindungi umatNya sebagai Mikhael.
Dia tidak lagi menjadi Perantara bagi orang-orang berdosa, kita tidak lagi bisa
membawa dosa kita dan masuk ke Bait Suci dengan dosa kita, tetapi Kristus akan
hadir. Bukankah Dia tidak berkata, “Lihat, Aku akan menyertai kamu hingga
tutupnya pintu kasihan”? Dia berkata, “Aku menyertai kamu selalu bahkan hingga akhir
zaman, hingga ke ujung bumi.” Jadi jangan
takut pada Masa Kesukaran Besar. Yesus akan ada di sini melindungi umatNya yang
setia. Dia tidak akan menelantarkan bumi. Ellen White melanjutkan, “…Setiap kasus sudah diputuskan, setiap permata sudah
dihitung. Yesus berhenti sejenak di luar bilik Bait Suci surgawi, dan dosa-dosa
yang telah diakui ketika Dia berada di Bilik Mahasuci ditempatkan kepada Setan,
sumber dosa, yang harus menanggung semua hukumannya…”
Now there's an important document in this group of
study notes on the scapegoat ceremony, on second death. You need to read that.
We're not going to have time in the class probably to cover that, it has to do
with the scapegoat ceremony which is Revelation chapter 20. You need to read that article because you
know, there are people who say, “Oh, Adventists they believe that Satan is
their savior because all the sins are placed on Satan.” Now, but what is
placed on Satan are the sins that the blood of the Lamb has forgiven.
But Satan is the one who suffers the final penalty because he's the guilty
party. So read that article, it's a very, very, important article that we're not going to have time to cover in
class.
Nah, di diktat ada dokumen yang
penting dalam kelompok pelajaran ini mengenai upacara kambing hitam, kematian
kedua. Kalian perlu membaca itu. Kemungkinan besar kita tidak akan punya waktu
untuk meliputnya dalam kelas, itu berkaitan dengan upacara kambing hitam yang
ada di Wahyu 20. Kalian perlu membaca artikel itu karena ada orang-orang yang
berkata, “Oh, orang-orang Advent meyakini Setan itu juruselamat mereka karena
semua dosa diletakkan pada Setan.” Nah, tetapi apa yang diletakkan pada Setan adalah dosa-dosa yang
telah diampuni oleh darah Anak Domba. Namun Setanlah yang harus
menanggung hukuman terakhirnya karena dialah pihak yang bersalah. Jadi bacalah
artikel tersebut, itu adalah artikel yang amat sangat penting yang kita tidak
punya waktu untuk meliputnya di kelas.
Let's go to the next paragraph, “…Then I saw Jesus
lay off His priestly attire and clothe Himself with
His most kingly robes. Upon
His head were many crowns, a crown within a crown…”
she's referring to Revelation 19:11-21
“…Surrounded by
the
angelic host, He left
heaven. The plagues were falling upon the inhabitants of the earth. Some were denouncing
God
and cursing Him. Others rushed to the people of God and begged to be taught how they might escape His judgments…” See, they're afraid
because of the consequences, not because of their sins. “…But the
saints had nothing for them. The last tear for sinners had been
shed, the last agonizing prayer offered, the last burden borne, the last warning given.
The
sweet voice of mercy was no more to
invite them. When the saints, and all heaven, were interested for their salvation,
they had no interest for themselves. Life and death had been set before them. Many
desired life, but made no effort to obtain it. They did not choose life, and now there was no
atoning blood to cleanse the guilty,
no compassionate Savior to plead for them, and cry, ‘Spare, spare the
sinner a little longer.’ All heaven had united
with Jesus, as they heard the fearful words, ‘It is done. It is finished.’ The plan of
salvation had been accomplished, but few had chosen to accept it. And as
mercy's
sweet voice died away, fear and horror seized the wicked. With terrible
distinctness they heard
the
words, ‘Too late! too late!’…” aren't these gripping
words that make us sad, and make us want to tell others about these things so
they're not in this situation? She continues, “…Those who had not prized God's Word were hurrying to and fro, wandering
from sea to sea, and from the north to the east, to seek the Word of the Lord. Said the
angel: ‘They shall not find
it. There is a famine in the land; not a famine of bread,
nor
a thirst for water, but for hearing the words of the Lord. What would they not
give for one word
of approval from God! But no, they must hunger and thirst on. Day after day have they slighted salvation, prizing earthly riches and earthly
pleasure higher than any heavenly treasure
or inducement. They have rejected Jesus and
despised
His
saints.
The filthy must remain filthy forever.’…” And then you have a
description of the wicked. “…Many of the wicked were greatly enraged as they suffered
the
effects of the
Plagues. It was a scene of fearful
agony. Parents were bitterly reproaching their
children,
and children their parents, brothers their sisters, and
sisters their
brothers. Loud, wailing cries were heard
in
every direction, ‘It was you who kept me from receiving the truth
which would have
saved me from this awful hour.’ The people turned upon their ministers with bitter hate and reproached
them…” this is the sixth
plague we're going to see “…saying,
‘You have not warned us. You told us that
all the world was to be converted, and cried,
Peace, peace, to quiet every fear that was aroused. You
have
not told us of this hour; and those
who warned us of it you declared to be fanatics and
evil men, who would ruin us.’ But I saw
that the ministers did
not escape the wrath of God. Their suffering was tenfold greater than that of their
people.”
It is a serious thing to be a preacher of the
gospel, much more serious than the common member in the pew. Ministers will
bear huge guilt for preaching mere evangelical sermons and not present
truth as is found in the
Scriptures.
Mari kita ke paragraf berikut, “…Lalu aku
melihat Yesus melepas pakaian imamNya dan mengenakan jubah kerajaanNya yang
paling indah. Di atas kepalanya ada banyak mahkota, mahkota dalam
mahkota…” Ellen White mengacu ke Wahyu
19:11-21.
“…Dikelilingi oleh balatentara surgawi, Dia meninggalkan Surga.
Malapetaka-malapetaka sedang berjatuhan ke atas penduduk bumi. Ada yang tidak
mengakui Allah dan mengutukNya. Yang lain bergegas datang ke umat Allah dan
memohon supaya diajar bagaimana mereka bisa lolos dari penghakimanNya…” Lihat, mereka takut pada
akibatnya, bukan karena dosa-dosa mereka. “…Namun
orang-orang saleh tidak punya apa-apa untuk mereka. Air mata terakhir bagi
orang-orang berdosa telah dicucurkan, doa terakhir yang penuh kesedihan telah
dipersembahkan, beban yang terakhir telah ditanggung, peringatan terakhir telah
diberikan. Tidak ada lagi suara rahmat yang manis untuk mengundang mereka.
Ketika orang-orang saleh dan seluruh Surga memberikan perhatian bagi
keselamatan mereka, mereka tidak punya perhatian bagi diri mereka sendiri.
Pilihan hidup dan mati sudah disodorkan di hadapan mereka. Banyak yang
menginginkan hidup, tetapi tidak berupaya apa-apa untuk mendapatkannya. Mereka
tidak memilih hidup, dan sekarang tidak ada lagi darah pendamaian untuk
membersihkan yang berdosa, tidak ada lagi Juruselamat yang berbelas kasihan
memohon bagi mereka, dan meratap, ‘Beri waktu, beri waktu orang-orang berdosa
sedikit lebih lama lagi.’ Seluruh Surga sudah bersatu dengan Yesus ketika
mereka mendengar kata-kata yang mengerikan, ‘Sudah terlaksana. Sudah selesai.’ Rancangan keselamatan sudah
terlaksana, tetapi hanya sedikit yang memilih untuk menerimanya. Dan saat suara
manis kemurahan lenyap, ketakutan dan horror menyerang orang-orang berdosa. Dengan
kejelasan yang mengerikan mereka mendengar kata-kata itu, ‘Sudah terlambat!
Sudah terlambat!’ …” bukankah ini kata-kata yang mengerikan yang membuat kita sedih, membuat
kita ingin memberitahu yang lain mengenai hal-hal ini supaya mereka tidak berada
dalam kondisi itu? Ellen White melanjutkan, “…Mereka yang
tidak menghargai Firman Allah, berlarian ke sana kemari, dari laut ke laut,
dari utara ke timur, untuk mencari Firman Tuhan. Malaikat itu berkata, ‘Mereka
tidak akan menemukannya. Ada kelaparan di negeri, bukan kelaparan akan makanan,
maupun kehausan akan air, melainkan untuk mendengarkan Firman Tuhan. Apa yang
tidak rela mereka berikan untuk mendapatkan satu saja kata restu dari Allah!
Tetapi tidak, mereka harus terus kelaparan dan kehausan. Dari hari ke hari
mereka telah meremehkan keselamatan, menjunjung kekayaan duniawi dan kesenangan
duniawi lebih tinggi dari harta surgawi apa pun atau bujukannya. Mereka telah
menolak Yesus dan membenci orang-orang salehNya. Yang cemar harus tetap cemar
selamanya.’…” Kemudian ada deskripsi tentang orang-orang jahat. “…Banyak dari
orang-orang jahat menjadi marah besar saat mereka menderita akibat
Malapetaka-malapetaka. Itu adalah suatu adegan kesengsaraan yang mengerikan.
Orang-orangtua menyalahkan anak-anak mereka secara getir, dan anak-anak
menyalahkan orang-orangtua mereka, saudara-saudara laki-laki menyalahkan
saudara-saudara perempuan mereka dan saudara-saudara perempuan menyalahkan
saudara-saudara laki-laki mereka. Ratapan-ratapan nyaring terdengar di segala
penjuru. ‘Kamulah yang menahan aku dari menerima kebenaran, yang seharusnya
bisa menyelamatkan aku dari saat yang mengerikan ini.’ Orang-orang berbalik pada
para hamba Allah mereka dengan kebencian yang getir dan menegur mereka…” ini adalah Malapetaka yang
Keenam, nanti akan kita lihat, “…dan berkata,
‘Kamu tidak memperingatkan kami. Kamu bilang seluruh dunia akan bertobat, dan
berteriak ‘Damai, Damai,’ untuk menenangkan setiap rasa takut yang
muncul. Kamu tidak memberitahu kami tentang saat ini, dan mereka yang memberi
kami peringatan tentang hal ini, kamu nyatakan sebagai orang-orang fanatik dan
orang-orang jahat yang akan merugikan kami.’ Tetapi aku melihat bahwa para
hamba Allah ini tidak akan lolos dari murka Allah. Penderitaan mereka sepuluh
kali lebih besar daripada umat mereka.”
Menjadi seorang pengkhotbah injil itu hal yang serius, jauh lebih serius
daripada anggota biasa yang duduk di bangku. Para hamba Allah akan memikul
kesalahan yang besar karena melulu menyampaikan khotbah-khotbah evangelikal dan
bukan kebenaran masa kini seperti yang ada di Firman Tuhan.
So we'll meet at the next class and take our next chapter.
Jadi kita akan bertemu lagi di kelas berikut dan melanjutkan bab yang berikut.
21 10 21
No comments:
Post a Comment