Tuesday, November 16, 2021

EPISODE 06/24 ~ REVELATION 15-22 ~ DECODING THE MYSTERIES OF REVELATION 17 PART 1 ~ STEPHEN BOHR

 

FROM THE CLOSE OF PROBATION TO THE NEW EARTH

Part 06/24 - Stephen Bohr

DECODING THE MYSTERIES OF REVELATION  17 PART 1

https://www.youtube.com/watch?v=5bO9Z_ObNUo

 

Dibuka dengan doa.

 

I'm going to follow my notes rather closely  in this presentation as well as in the next two, because we're going to study Revelation chapter 17, and I’ve written it in the study notes just the way that I want it to come out. This is a very complex chapter. It's not easy to understand, so let's delve right into it. We're on page 71.

The book of Revelation is saturated with exotic symbols and imagery. This imagery is known among theologians as “apocalyptic”, which was part of the lingua franca or the way of thinking of that day. In order to understand this bizarre symbolism we must walk in the shoes of the people that lived at that particular time, that is we must understand the symbols as they did back then, and not as we would in the 21st century.

 

Dalam presentasi ini saya akan mengikuti yang tertulis di diktat, dan juga dalam dua presentasi berikutnya, karena kita akan mempelajari Wahyu pasal 17, dan diktat ini sudah saya tulis tepat seperti yang akan saya ketengahkan. Ini adalah pasal yang sangat rumit, yang tidak mudah dipahami, jadi mari kita langsung kupas. Kita di hal. 71.

Kitab Wahyu itu penuh dengan simbol-simbol eksotik dan bahasa-bahasa simbol. Bahasa-bahasa simbol ini di antara para theolog dikenal sebagai “apokaliptis”, yang adalah bagian dari lingua franca (bahasa gaul) atau cara berpikir manusia di zaman itu.  Supaya bisa memahami simbolisme yang aneh ini, kita harus memakai sepatu orang-orang yang hidup di zaman itu, yaitu kita harus memahami simbol-simbol itu sebagaimana yang dipahami mereka di zaman itu, dan bukan seperti yang kita pahami di abad ke-21 ini.

 

 

Revelation 17 is one of the most complex and intellectually challenging chapters in the book of Revelation, and I might say in the entire Bible. It contains vivid symbols, mysterious numbers, and strange expressions. It's like a giant jigsaw puzzle with each symbol being a piece of the puzzle. Now before we can put the puzzle together we must first analyze each piece of the puzzle, and then when we notice that the shape of the piece of the puzzle as well as the colors on the piece that we classify and put together, then we put everything together and we see the complete picture.

 

Wahyu 17 adalah salah satu pasal yang paling rumit dan menantang secara intelektual dalam kitab Wahyu, dan bisa saya katakan di seluruh Alkitab. Itu berisikan simbol-simbol yang hidup, angka-angka rahasia, dan ungkapan-ungkapan yang ajaib. Seperti sebuah jigsaw puzzle (potongan-potongan kecil yang harus disusun menjadi sebuah gambar), yang setiap simbolnya merupakan satu potong dari gambar itu. Nah, sebelum kita bisa menyusun gambar itu menjadi satu, kita harus lebih dulu menganalisa setiap potongan gambar. Lalu bila kita sudah menyimak bentuk potongan gambar itu dan juga warnanya, yang kita klasifikasikan dan kita kumpulkan, kemudian kita bisa memasang semuanya menjadi satu dan kita melihat gambar yang sempurna.



Fortunately for us the first part of Revelation 17 contains the vision that God  gave John, and in the second part the vision is explained. So we have the vision in verses 1-8 and we have the explanation of the vision by the interpreting angel in verses 9-18.

Revelation 1:1 tells us that the book of Revelation was signified to John, you'll notice that the first four letter are from the word “sign”. In other words the book of Revelation is written in what we  might call sign language. Sign language is symbolic, for example for those people who are not able to hear, what does this (crossing both hands in front of his chest) mean? Love. It is a symbol, right? It's a symbol. This isn't love. It symbolizes love. And so the book of Revelation is a symbolic book, which means that in order to understand that we have to decode or we have to decipher the symbols, we have to discover what the symbols represent or mean. And of course as we study the totality of Scripture we are able to decipher or decode the meaning of the symbols.

 

Untunglah bagi kita, bagian pertama Wahyu 17 berisikan penglihatan yang diberikan Allah kepada Yohanes, dan di bagian kedua penglihatan tersebut dijelaskan. Jadi penglihatannya di ayat-ayat 1-8, dan penjelasan penglihatan tersebut oleh malaikat yang memberikan tafsirannya di ayat-ayat 9-18.

Wahyu 1:1 mengatakan kepada kita bahwa kitab Wahyu diberikan dalam bentuk tanda/simbol (signified) kepada Yohanes. Kita lihat bahwa empat huruf pertama dari kata “signified” adalah kata “sign” (tanda/simbol). (di versi LAI kata “signified” diterjemahkan “menyatakan” jadi makna “tanda”nya hilang).  Dengan kata lain, kitab Wahyu ditulis dalam apa yang bisa kita sebut bahasa tanda/simbol. Bahasa tanda itu simbolis. Misalnya bagi mereka yang tunarungu, apa artinya (menyilangkan kedua tangan di dada) ini? Cinta. Itu suatu simbol, kan? Itu simbol. Itu bukan cinta, itu menyimbolkan cinta. Maka kitab Wahyu adalah kitab yang simbolis, artinya supaya kita bisa mengerti, kita harus menemukan makna simbol itu, atau kita harus menguraikan simbol itu, kita harus mencari apa makna atau yang dilambangkan oleh simbol tersebut.  Dan tentu saja bila kita mempelajari seluruh Kitab Suci kita bisa menemukan atau memecahkan makna simbol-simbol tersebut.

 

 

In order to understand the symbolic language of Revelation 17 we must have wisdom. In fact the chapter says,  “here is wisdom” specifically this chapter, and wisdom comes only from God,  according to James 1:5. For this reason when we are studying this chapter we must pray that God  will help us to understand the chapter. Whenever we open the Bible we must pray for God’s wisdom. We must say, “Speak, Lord, for Your servant heareth.” just like happened in the days of Samuel.  Because we have our own biases, we have our own mental blocks,  we have our own preconceived notions, and when we come to Scripture we have to come to Scripture with an open mind, and that applies especially to this passage of Scripture.

Many times when I’m studying a passage and I come to what appears to be a roadblock where I can't understand, I just stop and pray and ask the Lord, you know, “Lord, help me understand this” and the Lord comes through, unless it's a mystery. And then you know I  just have to fold my hands and say, “Lord, okay, I accept what You say.”

 

Untuk memahami bahasa simbol Wahyu 17, kita harus memiliki hikmat, bahkan pasal itu berkata, “Di sinilah hikmat” (Wahyu 13:18), terutama untuk pasal ini. Dan hikmat hanya berasal dari Allah menurut Yakobus 1:5. Karena itu bila kita mempelajari pasal ini kita harus berdoa agar Allah membantu kita untuk memahami pasal ini. Setiap kali kita membuka Alkitab, kita harus memohon hikmat dari Allah. Kita harus berkata, “Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar." (1 Samuel 3:19)  sama seperti yang terjadi di zaman Samuel. Karena kita punya bias kita sendiri, kita punya blok mental kita sendiri, kita punya konsep-konsep praduga kita sendiri, dan saat kita datang kepada Kitab Suci kita harus datang dengan pikiran yang terbuka, dan itu terutama berlaku untuk ayat-ayat Kitab Suci di pasal ini.

Seringkali saat saya mempelajari suatu ayat dan saya tiba di jalan yang seolah-olah buntu, di mana saya tidak bisa mengerti, saya berhenti dan berdoa dan mohon kepada Tuhan, “Tuhan, tolong saya mengerti ini”, dan setiap kali Tuhan membantu, kecuali itu suatu rahasia. Kalau begitu, saya hanya bisa melipat tangan saya dan berkata, “Baiklah, Tuhan, saya menerima kehendakMu.”

 

 

Now, let's notice about the angel of Revelation 17.

Revelation 16 describes seven angels who pour out the Seven Last Plagues upon the earth. The vision of Revelation 17 was given to John ~ this is an important detail ~ by one of the seven plague angels. So of course the question is, by which of the seven? Are you understanding the question? An angel that poured out the Seven Last Plagues comes back to John in chapter 17 and the question is which of the seven came back to talk with John.

The answer to this question is not hard to find.

The Harlot of Revelation 17 is described as a woman sitting on what? On many waters, and on her forehead is found the inscription “Mystery Babylon the great”. So she's sitting on many waters, and her name is Babylon. So the question is, what were the many waters of ancient Babylon? What river? The Euphrates. So does this have a connection with the Sixth Plague? Absolutely! She is also said to be that great city who reigns over the kings of the earth that is to say, “the Harlot” and “the city” are interchangeable terms.  

·       The Harlot represents the religious side of Babylon,

·       and the city represents the civil side.

Are you with me or not?

 

Nah, mari kita simak malaikat Wahyu 17.

Wahyu 16 menggambarkan tujuh malaikat yang mencurahkan Ketujuh Malapetaka Terakhir ke  atas bumi.

Penglihatan Wahyu 17 diberikan kepada Yohanes ~ ini adalah detail yang penting ~ oleh salah satu dari malaikat Tujuh Malapetaka. Jadi tentu saja pertanyaannya ialah oleh yang mana dari ketujuh itu? Apakah kalian paham pertanyaannya? Seorang malaikat yang mencurahkan Ketujuh Malapetaka Terakhir, kembali ke Yohanes di pasal 17, dan pertanyaannya ialah yang mana dari ketujuh malaikat itu kembali untuk bicara dengan Yohanes. Jawaban pertanyaan ini tidak sulit dicari.

Pelacur Wahyu 17 digambarkan sebagai perempuan yang duduk di atas apa? Di atas banyak air. Dan di dahinya terdapat tulisan “Misteri Babilon yang Besar”. Jadi dia sedang duduk di atas banyak air dan namaya Babilon. Maka pertanyaannya ialah, banyak air Babilon kuno itu apa? Sungai apa? Efrat. Jadi, apakah ini ada koneksiknya dengan Malapetaka Keenam? Jelas. Dia juga dikatakan sebagai Kota Besar itu yang memerintah atas raja-raja bumi (Wah. 16:19, 18:21), artinya “perempuan Pelacur” dan “Kota” itu adalah istilah yang bisa ditukar-tukar.

·       Perempuan Pelacur itu melambangkan sisi relijius Babilon,

·       dan Kota itu melambangkan sisi sipilnya.

Apakah kalian paham atau tidak?

 

 

And you know when we talk about the papacy, we're not talking about the Catholic Church. The Beast is not the Catholic Church. The Beast is the papacy.

And you say, “Well, what's the difference?”

The papacy is the union of Church and State.  The papacy received a deadly wound in 1798. Did the Catholic Church disappear in 1798? No! Did parents continue baptizing their babies? Yes! Did people continue going to mass? Did they continue going to the confessional? The Church as church did not cease to function, but the State side was wounded. So you have no longer any papacy because the papacy is a union of Church and State.

 

Dan kalian tahu, bila kita bicara mengenai Kepausan, kita tidak bicara tentang Gereja Katolik. Binatang itu bukan Gereja Katolik. Binatang itu adalah Kepausan.

Dan kalian berkata, “Nah, apa bedanya?”

Kepausan adalah gabungan Gereja dengan Negara. Kepausan menerima luka yang mematikan di 1798. Apakah Gereja Katolik lenyap di 1798? Tidak! Apakah para orangtua masih membaptiskan bayi-bayi mereka? Ya! Apakah orang-orang masih datang ke misa? Apakah mereka masih datang ke pengakuan dosa? Gereja sebagai gereja tidak berhenti berfungsi, tetapi sisi negaranya yang terluka. Jadi Kepausan tidak ada lagi karena Kepausan adalah gabungan Gereja dengan Negara.

 

 

Now what was the name of the river that ran through the city of Babylon? This is the bottom of page 72. The answer to this question is provided by a geographical study of the region as well as by Scripture. The ancient city of Babylon sat upon the many waters of what river? Of the river Euphrates. This means that we must look for the bowl angel who refers to the river Euphrates, and that bowl angel is which? The Sixth. In other words, the angel who poured out the Sixth Plague upon the river Euphrates in Revelation 16:12-16 came back to John in chapter 17, and further explained the meaning of that same plague in Revelation chapter 17. Revelation 17 then is an explanation and amplification of the Sixth Plague. So far so good?

 

Nah, apakah nama sungai yang melalui kota Babilon? Ini bagian bawah hal. 72. Jawaban pertanyaan ini tersedia dengan mempelajari geografi daerah itu dan juga oleh Kitab Suci. Kota kuno Babilon duduk di atas banyak air sungai mana? Sungai Efrat. Ini berarti kita harus mencari malaikat pembawa cawan yang berkaitan dengan sungai Efrat, dan itu adalah malaikat pembawa cawan yang mana? Yang Keenam. Dengan kata lain malaikat yang mencurahkan Malapetaka Keenam ke atas sungai Efrat di Wahyu 16:12-16 kembali ke Yohanes di pasal 17 dan menjelaskan lebih jauh makna dari malapetaka yang sama di Wahyu 17. Dengan demikian Wahyu 17 adalah penjelasan dan keterangan tambahan dari Malapetaka Keenam.

Sampai di sini semua oke?

 

 

Now, let's talk about the Harlot woman that is seated on the many waters.

·       The Harlot woman is the main protagonist of the story.

·       She's the key actor in this drama.

·       She sits on the waters,

·       she fornicates with the kings,

·       she gives wine to the kings and the nations,

·       she sheds the blood of God’s saints,

·       she has dominion over the nations,

·       and she will be hated by the ten kings described as ten horns on the seventh head of the dragon beast.

So who is the central actress in this chapter?  Everything revolves around who? The Harlot. She is the central figure.

Of course the real central figure is Jesus Christ, because Christ is going to overcome the Harlot. But the chapter itself centers upon the actions of this Harlot woman. 

 

Mari kita bicara tentang perempuan Pelacur yang duduk di atas banyak air.

·       Perempuan Pelacur adalah pemeran protagonis dalam cerita itu.

·       Dialah pemeran utama drama ini.

·       Dia duduk di atas banyak air.

·       Dia berzinah dengan raja-raja.

·       Dia memberi minum anggur kepada raja-raja dan bangsa-bangsa.

·       Dia mencurahkan darah orang-orang saleh milik Allah.

·       Dia berkuasa atas bangsa-bangsa.

·       Dan dia akan dibenci oleh kesepuluh raja yang digambarkan sebagai sepuluh tanduk yang di kepala nomor tujuh binatang naga itu.

Jadi siapakah pemeran sentral dalam pasal ini? Semuanya berputar di sekitar siapa? Si perempuan Pelacur. Dialah pemeran utamanya.

Tentu saja tokoh sentral yang sesungguhnya ialah Yesus Kristus, karena Kristus akan mengalahkan perempuan Pelacur itu. Tetapi pasal itu sendiri berpusat pada perbuatan-perbuatan perempuan Pelacur ini.

 

 

In the Old Testament a harlot woman was a symbol of apostate Israel. And do you know ~ read Ezekiel chapter 15 and 16 and the entirety of chapter 23 ~ God  describes Israel as a Harlot because Israel mingled with the surrounding nations.

Notice these two statements from the writings of Ellen White.

In Revelation 17 Babylon is represented as a womana figure which is used in the Bible as the symbol of a…” what?  “…church, a virtuous woman representing a pure church, a vile woman an apostate church.

So this Harlot must represent an apostate church.

The question is which apostate church? Well, in Great Controversy 382 Ellen White wrote, “The  power  that  for  so  many  centuries  maintained  despotic  sway  over  the monarchs of Christendom is…” what?  “…Rome.”

And she's referring to papal Rome.

The Harlot woman of Revelation  17 represents apostate religion which has climbed on the back of the civil powers of the world with the purpose of using them to support her doctrines and persecute God’s faithful people.

 

Di Perjanjian Lama, seorang perempuan pelacur adalah simbol dari Israel murtad. Dan tahukah kalian ~ baca Yehezkiel pasal 15 dan 16 dan keseluruhan pasal 23 ~ Allah menggambarkan Israel sebagai Pelacur karena Israel berbaur dengan bangsa-bangsa di sekitarnya.

Simak kedua pernyataan ini dari tulisan Ellen White.

 “…Di Wahyu 17 Babilon diwakili oleh seorang perempuan – sosok yang dipakai di Alitab sebagai simbol sebuah…” apa? “…gereja, seorang perempuan saleh mewakili sebuah gereja yang murni, seorang perempuan jahat mewakili sebuah gereja yang murtad.” ( The Great Controversy, hal. 381.)

Jadi perempuan Pelacur ini tentunya mewakili gereja yang murtad.

Pertanyaannya ialah, gereja murtad yang mana? Nah, di Great Controversy hal. 382 Ellen White menulis, “…Kekuasaan yang selama berabad-abad mempertahankan tekanan yang kejam atas para monarki Kristen ialah…”  apa?    “…Roma.”

Dan Ellen White merujuk ke Kepausan Roma.

Perempuan Pelacur Wahyu 17 mewakili agama murtad yang telah naik ke atas punggung kekuasaan sipil dunia dengan tujuan memanfaatkan mereka untuk mendukung doktrin-doktrinnya dan mempersekusi umat Allah yang setia.

   

 

Now the next paragraph is critically important.

The Harlot woman at the stage in which she appears in Revelation 17 represents the apostate Roman Catholic system. In other words, as she appears in Revelation 17 the woman represents the apostate Roman Catholic Church. However, the meaning of the symbol is broader. In our study we shall find that that apostate religion actually allied itself with seven consecutive world civil powers beginning with Nebuchadnezzar's Babylon, and ending with resuscitated papacy after her deadly wound is healed. Are you understanding the point?

So the seven heads represent seven stages where the Church or the religious power has used the power of the State to persecute God’s people.

By way of example, was Babylon a persecuting power against God’s people? Did the religious leaders appeal to the State to persecute God’s people? How about Daniel 3? How about Medo-Persia, Daniel in the lions den, right? And we could go on.

Each head represents a Church, a stage of a religious power, that uses the power of the State to persecute God’s people.

 

Nah, paragraf berikutnya amat sangat penting.

Perempuan Pelacur saat dia muncul di Wahyu 17 berada di tahap ketika dia mewakili sistem Roma Katolik yang murtad. Dengan kata lain, ketika perempuan itu muncul di Wahyu 17, perempuan itu melambangkan Gereja Roma Katolk yang murtad. Namun, makna simbolnya lebih luas. Dalam pelajaran kita, kita akan melihat bahwa agama yang murtad  sesungguhnya telah mengadakan persekutuan dengan tujuh kekuasaan sipil dunia yang memerintah secara berurutan, dimulai dengan Babilonnya Nebukadnezar, dan berakhir dengan Kepausan yang dihidupkan kembali setelah lukanya yang mematikan itu disembuhkan. Apakah kalian paham poin ini?

Jadi ketujuh kepala itu mewakili tujuh tahap di mana Gereja atau kekuasaan agama memakai kekuasaan negara untuk mempersekusi umat Allah.

Sebagai contoh, apakah Babilon suatu kekuasaan yang mempersekusi umat Allah? Apakah para pemimpin rohaninya minta kepada Negara untuk mempersekusi umat Allah? Bagaimana dengan Daniel 3? Bagaimana dengan Medo-Persia, Daniel di gua singa, benar? Dan masih ada banyak yang lain.

Setiap kepala mewakili suatu gereja, atau suatu tahap kekuasaan rohani, yang memakai kuasa negara untuk mempersekusi umat Allah.

 

 

Now let's talk about this woman's fornication.

What is meant by the Harlot’s fornication? See, we're going symbol by symbol, right? We're deciphering the symbols, and once we have the meaning of all the symbols then we put them together and the puzzle is together.

The Bible refers to the Church as Christ's bride. The Church must be faithful to Jesus, her one and only husband. However, when the Church seeks out other lovers she becomes a harlot. The Harlot represents an apostate religion that links up, in other words, commit spiritual adultery with the kings of the earth and influences them to support her agenda. Thus fornication means that the Church unites with the State in an unholy love affair and in this way the Harlot forsakes her legitimate husband, Jesus Christ, and has other lovers which are the civil powers of the world.

 

Nah, mari kita bicara tentang perzinahan perempuan ini.

Apa artinya perzinahan perempuan Pelacur itu? Lihat, kita mengupas simbol per simbol, benar? Kita menguraikan simbol-simbol, dan begitu kita mendapatkan makna semua simbol, maka kita akan mengumpulkan mereka dan gambar itu akan tersusun.

Alkitab merujuk ke Gereja sebagai pengantin Kristus. Gereja haruslah setia kepada Yesus, suami satu-satunya. Namun, ketika Gereja mencari kekasih-kekasih lain, dia menjadi pelacur. Perempuan Pelacur itu mewakili suatu agama murtad yang bersatu, dengan kata lain, berzinah secara spiritual dengan raja-raja bumi dan mempengaruhi mereka untuk mendukung agendanya. Dengan demikian, perzinahan berarti Gereja bergabung dengan Negara dalam suatu percintaan yang haram dan dengan demikian perempuan Pelacur itu telah meninggalkan suaminya yang sah, Yesus Kristus, dan memiliki kekasih-kekasih lain yang adalah kekuasaan sipil dunia.

 

 

Ellen White amplifies this point in Great Controversy page 382 she wrote, It was by departure…” the word “departure” means apostasy  “…It was by departure from the Lord, and alliance with the heathen, that the  Jewish Church became a harlot;…” and then she speaks about the papacy  “…and  Rome, corrupting herself in like manner by seeking the support of…” what?  “…of worldly powers, receives a like condemnation.”

So how did the Jewish Church become a harlot? By uniting with the powers that surrounded her.

And how did the papacy become a harlot? By gaining the support of the worldly powers.

 

Ellen White menjelaskan poin ini di Great Controversy hal. 382, dia menulis, “…Dengan meninggalkan…” kata “meninggalkan” berarti murtad   “…Dengan meninggalkan Tuhan, dan bersekutu dengan orang-orang kafir, Gereja Yahudi telah menjadi pelacur…”  lalu Ellen White bicara tentang Kepausan, “…dan Roma, yang merusak dirinya dengan cara yang sama, dengan mencari dukungan…”  siapa?    “…kekuasaan dunia, menerima penghukuman yang sama.”

Jadi bagaimana Gereja Yahudi menjadi pelacur? Dengan bersekutu dengan kekuasaan-kekuasaan yang ada di sekitarnya.

Dan bagaimana Kepausan menjadi pelacur? Dengan mendapatkan dukungan kekuasaan-kekuasaan dunia.

 

 

And then she added this on page 443, “Whenever the church has obtained secular power, she has employed it to punish dissent from her doctrines. Protestant churches that have followed in the steps of Rome by forming alliance with worldly powers have manifested a similar desire to restrict liberty of conscience.”

Lalu dia menambahkan ini di hal. 443,  “…Bilamana gereja telah mendapatkan kekuasaan sekuler, dia menggunakannya untuk menghukum orang-orang yang berlawanan dengan doktrinnya. Gereja-gereja Protestan yang mengikuti jejak Roma yang membentuk aliansi dengan kekuasaan dunia, telah menunjukkan keinginan yang sama untuk mengekang kebebasan hati nurani.”

 

 

So now let's talk about the act of sitting. See, the Harlot what? Sits. What does that mean? Revelation chapter 17 tells us that the Babylonian Harlot sits on:

1.   many waters

2.   on a scarlet Beast, and

3.   on seven mountains

How could you be seated in all three of these?

Well, we're not going to answer that question right now, we'll get to it a little bit later on. How is it possible for the Harlot to be sitting on waters, on the scarlet Beast, and on the seven mountains? There's an explanation but we need to go back to the ancient concept of dragons, in order to understand it.

 

Jadi sekarang mari kita bicara tentang tindakan duduk. Lihat, perempuan Pelacur itu apa? Apa yang dimaksud Wahyu 17 dengan mengatakan bahwa Pelacur Babilon itu duduk di:

1.   banyak air

2.   atas Binatang berwarna merah padam, dan

3.   atas tujuh gunung

Bagaimana dia bisa duduk di atas ketiganya semua?

Nah, kita tidak akan menjawab pertanyaan ini sekarang, nanti kita akan membahasnya. Bagaimana mungkin bagi perempuan Pelacur itu untuk duduk di atas banyak air, di atas Binatang berwarna merah padam, dan di atas tujuh gunung? Ada penjelasannya, tetapi kita harus kembali ke konsep kuno mengenai naga supaya bisa memahaminya.

 

 

The top of page 75. The act of sitting symbolizes the fact that the Harlot not only rules over the kings of the earth -- notice Revelation 17:18, it says, “ 18 And the woman whom you saw is that great city which reigns over the kings of the earth.” So does the Harlot reign over the kings of the earth? Yes! But not only over the kings of the earth because Revelation 13:7 tells us that she also reigns over the nations through the kings. It says  there in Revelation 13:7 speaking about this Beast,  “ It was granted to him to make war with the saints and to overcome them. And authority was given him over every tribe, tongue, and nation.” So the act of sitting means that she has dominion over the kings, she has dominion over the multitudes of the world.

 

Bagian atas hal. 75. Tindakan “duduk” melambangkan fakta bahwa perempuan Pelacur itu tidak hanya memerintah atas raja-raja bumi – simak Wahyu 17:18, dikatakan, 18 Dan perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi…”  Jadi apakah perempuan Pelacur itu memerintah atas raja-raja bumi? Ya! Tetapi bukan hanya atas raja-raja bumi karena Wahyu 13:7 mengatakan bahwa dia juga menguasai bangsa-bangsa melalui raja-raja itu. Dikatakan di Wahyu 13:7 berbicara tentang Binatang itu,   “…7 Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka. Dan autoritas diberikan kepadanya atas setiap suku, bahasa, dan bangsa…”  Jadi tindakan “duduk” berarti bahwa perempuan Pelacur itu berkuasa atas raja-raja, dia berkuasa atas banyak orang di dunia.



What about the waters upon which the Harlot sits? What do they represent? Chapter 17 gives us the answer. The waters are symbolic of people from every nation, kindred, and tongue.  

Later on in this study we shall find that the waters and the body of the dragon Beast are interchangeable. In other words, the waters and the body of the Beast are the same thing. But just hold that in the back of your mind. They're interchangeable.

 

Bagaimana dengan air-air di mana perempuan Pelacur itu duduk? Mereka melambangkan apa? Pasal 17 memberikan jawabannya kepada kita. Air-air merupakan simbol orang-orang dari setiap bangsa, suku dan bahasa.

Nanti di pelajaran ini kita akan melihat bahwa air-air dan tubuh binatang naga itu bisa dipertukarkan. Dengan kata lain, air-air dan tubuh Binatang adalah hal yang sama. Tetapi simpan itu dulu dalam ingatan kalian. Mereka bisa dipakai bergantian.

 

 

Now the waters upon which the Harlot sits, folks, are wicked waters. It's not simply that she sits upon nations, multitudes, tongues, and peoples, you know she sits upon the righteous and she sits upon the wicked, everybody on planet earth. No! In the Bible waters, the rambunctious waters of the sea represent wicked people that want to destroy God’s people.

Notice Isaiah 17:12-13 these are powerful verses,12 Woe to the multitude of many people who make a noise like the roar of the seas…” many people are compared with what? With the roar of the seas  “…and to the rushing of nations…” what is it that rushes? Waters,  “…that make a rushing like the rushing of mighty waters! 13 The nations will rush like the rushing of many waters…” I think that there's an emphasis on the word “rush” here in this passage.  “…13 The nations will rush like the rushing of many waters but…” what is God  going to do?  “…but God will rebuke them…” would that be like drying up? The Lord will rebuke them “…and they will flee far away, and be chased like the chaff of the mountains before the wind, like a rolling thing before the whirlwind.” Who has the last word? God  has the last word. 

 

Nah, air-air yang diduduki perempuan Pelacur itu, Saudara-saudara, adalah air-air yang jahat. Dia tidak semata-mata duduk di atas bangsa-bangsa, orang banyak, bahasa-bahasa, dan kaum-kaum, seperti dia duduk di atas orang benar dan orang jahat, semua orang di planet bumi. Tidak! Di Alkitab, air-air laut yang menggelora, melambangkan orang-orang jahat yang mau membinasakan umat Allah.

Simak Yesaya 17:12-13 ini adalah ayat-ayat yang keras, 12 Celaka bagi banyak orang yang membuat ribut seperti gemuruh lautan…” banyak orang dibandingkan dengan apa? Dengan gemuruh lautan, “…dan bagi bangsa-bangsa yang menggulung…”  apa yang menggulung? Air “…yang menggulung seperti menggulungnya air yang hebat! 13 Bangsa-bangsa akan menggulung seperti menggulungnya lautan besar…” saya rasa ada penekanan pada kata “menggulung” di ayat-ayat ini. “…13 Bangsa-bangsa akan menggulung seperti menggulungnya lautan besar tetapi…” apa yang akan dilakukan Allah? “…tetapi Allah akan menghardik mereka…”  apakah itu mirip mengeringkannya? Tuhan akan menghardik mereka, “…dan mereka akan lari jauh-jauh, dan akan dihalau seperti sekam dari gunung yang diterbangkan angin, seperti benda menggelinding di hadapan angin puting beliung…”  Siapa yang menang akhirnya? Allah yang menang.

 

 

Now the next section that we're going to deal with is a little complex, so stay focused. 

The waters dried up, what does that mean? One of the mistakes that people commit when they study Revelation 17, I believe is, they disconnect the chapter from chapters 12 and 13. You cannot understand Revelation 17 unless you understand Revelation 12 and 13, because those chapters are the foundation for what we find in Revelation chapter 17. So a careful comparison ~ we're on page 75 ~  a careful comparison of Revelation  12, 13, and 17 reveals that the persecuting waters upon which the woman sits were dried up once in the past when the populace forsook the papacy and arose against it in 1798, what happened was when France rose against the papacy.  And will be dried up once more in the future when the populace will arise during the Sixth Plague against the apostate religious leaders. Are you understanding that point?

·       The waters were dried up once when the papacy received its deadly wound in 1798

·       they will be dried up once again at the time of the Sixth Plague. 

 

Nah bagian kedua yang akan kita dalami itu sedikit rumit, jadi tetap fokus.

Air-air mengering, apa artinya itu? Salah satu kesalahan yang dibuat orang ketika mempelajari Wahyu 17, menurut saya, ialah mereka tidak menghubungkannya dengan pasal-pasal dari Wahyu 12 dan 13. Kita tidak bisa memahami Wahyu 17 kecuali kita mengerti Wahyu 12 dan 13, karena pasal-pasal itu adalah fondasi dari apa yang ada di Wahyu 17. Jadi suatu perbandingan yang teliti ~ kita di hal. 75 ~ perbandingan yang teliti Wahyu 12, 13, dan 17, mengungkapkan bahwa air-air yang mempersekusi yang diduduki perempuan Pelacur itu, sudah pernah dikeringkan satu kali di masa lampau ketika orang banyak meninggalkan Kepausan dan bangkit melawannya di 1798, yang terjadi ketika Perancis bangkit melawan Kepausan. Dan air-air itu akan dikeringkan sekali lagi di masa depan ketika  orang banyak akan bangkit saat Malapetaka Keenam melawan para pemimpin agama yang murtad. Apakah kalian paham poin ini?

·       Air-air sudah dikeringkan satu kali ketika Kepausan menerima luka yang mematikan di 1798.

·       Mereka akan dikeringkan sekali lagi saat Malapetaka Keenam.

 

 

Now let's take a closer look at this.

THE PERSPECTIVE OF REVELATION CHAPTER 12.

Revelation 12:15 in fact let's go there, Revelation 12:15 it’s speaking about the persecutions against God’s people during the 1260 years (538-1798) it says, “ 15 So the serpent…” who by the way is interchangeable with the dragon  “…So the serpent spewed water out of his mouth like a flood after the woman, that he might cause her to be carried away by the flood…”  So are the waters flowing at this time? Who is spitting out the waters? Oh Satan, the dragon, is spewing out the waters, according to this.

 

Sekarang mari kita simak.

PERSPEKTIF WAHYU PASAL 12

Wahyu 12:15, sebaiknya kita ke sana, Wahyu 12:15, ini bicara tentang persekusi atas umat Allah selama 1260 tahun (538–1798), dikatakan, 15 Lalu ular itu…”  yang sama dengan naga, “…15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, seperti air bah, ke arah perempuan itu, supaya ia boleh mengakibatkan perempuan itu hanyut oleh air bah itu…”  Jadi apakah air-air sedang mengalir saat itu? Siapa yang menyemburkan air? Oh, Setan, naga itu, yang menyemburkan air menurut ayat ini.

 

Now I want you to notice something very interesting. How many heads does this dragon have? No! The dragon actually has seven.  Let's go back to Revelation 12:3, And another sign appeared in heaven: behold, a great, fiery red dragon having seven heads and ten horns,…”  

How many heads does the dragon have? Seven.

But here's a very important point.  How many heads of the dragon are spewing out waters? One! That means that the heads do not exist all at the same time, they rise one by one. Are you with me? Important detail. So Revelation 12:15 tells us that the seven-headed dragon seemingly with seven mouths ~ if it has seven heads, hello! ~ spewed water out of a single mouth for how long? For 1260 days or years.

What was the intention of spewing out the waters? It was drowning the woman, destroying the woman. But were the waters dried up? Yes, they were.  Notice verse 16, Revelation 12:16, “ 16 But the earth helped the woman, and the earth opened its mouth and swallowed up the flood which the dragon had spewed out of his mouth.”

Do the water cease to flow? Are the waters dried up, that come out of the mouth of the dragon, this one mouth of the dragon? Absolutely! The waters are dried up.

 

Nah, saya mau kalian menyimak sesuatu yang sangat menarik. Naga ini punya berapa kepala? Tidak! Naga ini punya tujuh kepala. Mari kita kembali ke Wahyu 12:3, 3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh…” 

Berapa kepala yang dimiliki naga ini? Tujuh.

Tetapi ada poin yang sangat penting. Berapa kepala naga itu yang menyemburkan air? Satu! Itu berarti kepala-kepala ini tidak eksis bersamaan, mereka muncul satu per satu. Apakah kalian paham? Detail yang penting. Jadi Wahyu 12:15 mengatakan kepada kita bahwa naga yang berkepala tujuh itu ~ yang tentu saja berarti punya tujuh mulut, halo! ~ menyemburkan air dari satu mulutnya itu selama berapa lama? Selama 1260 hari atau tahun.

Apa tujuannya menyemburkan air? Untuk menenggelamkan perempuan itu, membinasakan perempuan itu. Tetapi apakah airnya dikeringkan? Ya, benar. Simak ayat 16, Wahyu 12:16,   “…16 Tetapi bumi menolong perempuan itu. Dan bumi membuka mulutnya, dan menelan air bah yang disemburkan naga itu dari mulutnya…”  Apakah airnya berhenti mengalir? Apakah air-airnya dikeringkan, yang keluar dari mulut naga, dari satu mulut naga itu? Tentu saja! Air-air itu dikeringkan.

 

 

Now let's continue, we are on page 76.

After a time of respite when the waters no longer persecuted, the dragon will once again be enraged with the woman,  and will spew waters out of its mouth once more against the remnant of the woman's Seed. Does that mean that the waters are going to flow again? Yes! And verse 17 says so.

Notice verse 17 of Revelation 12, when the earth helps the woman and swallows up the waters of persecution, it says 17 And the dragon was enraged with the woman…” is there going to be persecution again by the same Harlot, by the Beast? Yes!   “…and he went to make…” what?  “…war…” which battle specifically? What's the name of the battle? Armageddon,  “…went to make war with the remnant of her Seed (NKJV: the rest of her offspring), who keep the commandments of God and have the testimony of Jesus Christ.”(KJV). Are the persecuting waters going to flow again? Is the dragon going to spew waters out again? Yes, he is, according to verse 17.

·       So you have the waters flowing, he's spewing waters out of his mouth, persecuting God’s people,

·       the earth swallows up the waters, dries up the waters,

·       and then 12:17 says that the dragon will once again persecute by spewing waters out of his mouth.

Is this clear?

 


Nah, mari kita lanjut, kita di hal. 76.

Setelah suatu masa jedah saat air-air tidak lagi mempersekusi, naga itu sekali lagi akan marah terhadap perempuan itu dan akan menyemburkan air keluar dari mulutnya sekali lagi terhadap yang tersisa dari Benih perempuan itu. Apakah itu berarti air-air akan mengalir lagi? Ya! Dan ayat 17 berkata demikian.

Simak Wahyu 12:17, ketika bumi membantu perempuan itu dan menelan air-air persekusi, dikatakan, 17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu…”  apakah akan ada persekusi lagi oleh perempuan Pelacur yang sama, oleh Binatang itu? Ya!   “…lalu pergi…”  apa?   “…memerangi yang tersisa dari  Benihnya,  yang memelihara perintah-perintah Allah dan memiliki kesaksian Yesus Kristus…”  Apakah air-air yang mempersekusi akan mengalir lagi? Apakah naga itu akan menyemburkan air lagi dari mulutnya? Ya, betul, menurut ayat 17.

·       Jadi air-air mengalir, dia menyemburkan air-air dari mulutnya, mempersekusi umat Allah.

·       Bumi menelan air-air itu, mengeringkan air-air itu.

·       Kemudian 12:17 mengatakan naga itu sekali lagi akan mempersekusi dengan menyemburkan air-air dari mulutnya.

Apakah ini jelas?

 

 

Now let's read the note at the middle of page 76. This is interesting.

Joshua 24:2, 3, 14, 15, describes the Euphrates river euphemistically as “the flood”. So the Euphrates is called “the flood” there.  In fact, several modern versions such as the ESV and the NCV replace the word “flood” with the word “Euphrates”. Interesting.

Genesis 15:18 describes the Euphrates as “the great river”.

Is Revelation 16 speaking about the Euphrates as the great river Euphrates? Yes! It's referred to as “the great river Euphrates”.

Thus in Revelation 12 we are to understand “the river” that the dragon spews out of his mouth as what? As which river? As the Euphrates river, because it says that the dragon spewed water out of his mouth like a what? “Like a flood”, which is the word that is used in Genesis (should be Joshua) to refer to which river? The Euphrates.  

 


Nah, mari kita  baca catatan di bagian tengah hal. 76. Ini menarik.

Yosua 24:2, 3, 14, 15, menyebut sungai Efrat dengan kata lain yaitu “air bah”. Jadi sungai Efrat disebut “air bah” di sana. Bahkan beberapa versi terjemahan Alkitab modern seperti ESV dan NCV mengganti kata “air bah” dengan kata “Efrat”. Menarik.

Kejadian 15:18 menyebut Efrat sebagai “sungai besar” itu.

Apakah Wahyu 16 bicara tentang Efrat sebagai “sungai besar Efrat”? Ya! Itu disebut sebagai “sungai besar Efrat”.

Maka, di Wahyu 12 apakah kita harus memahami “sungai” yang disemburkan naga itu dari mulutnya sebagai apa? Sebagai sungai mana? Sebagai sungai Efrat, karena dikatakan bahwa naga itu dari mulutnya menyemburkan air keluar seperti apa? “Seperti air bah” (Wah. 12:15), yang adalah kata yang dipakai di Yosua untuk merujuk ke sungai mana? Efrat.

 


 

Now it gets even more interesting! The word “flood” in Revelation 12:15-16 is ποταμός [potamos].

You know we have the word “hippopotamus”, υπό [ypó] means “under” and ποταμός [potamos] means “river”.  It swims under the river, under the water.  

So the word “flood” in Revelation 12:15-16 is ποταμός [potamos]  the self same word that appears in the story of the wise and the foolish men who built their houses on the rock and on the sand. In the New Testament most of the uses of this word ποταμός [potamos]  refer simply to a river. However, in the parable of the wise and foolish men, Jesus was not referring to a mere river, but rather to a river at what? Flood stage. Thus the King James Version I believe correctly translates the word “river” in Revelation (this should be Revelation 12:15-16) it translates it correctly as “the flood”.

Notably the parallel parable in the gospel of Luke, in Luke 6:48-49 uses the word ποταμός [potamos] and it also uses the word πλημμύρα [plimmýra] which does mean not simply “river”,  it means “flood”.



 

Sekarang ini menjadi semakin menarik! Kata “air bah” di Wahyu 12:15-16 adalah ποταμός [potamos].

Kalian tahu perkataan “hippopotamus” (kuda nil),  υπό [ypó] berarti “di bawah” dan ποταμός [potamos] berarti “sungai”. Jadi dia berenang di bawah sungai, di bawah air.

Maka perkataan “air bah” di Wahyu 12:15-16 ialah ποταμός [potamos]  perkataan yang sama yang muncul dalam cerita orang bijak dan orang bodoh yang membangun rumah mereka, yang satu di atas batu dan yang lain di pasir. Di Perjanjian Baru, kebanyakan kata ini ποταμός [potamos] dipakai untuk bicara tentang sebuah sungai. Namun, di perumpamaan orang yang bijak dan bodoh itu, Yesus tidak mengacu semata-mata kepada sembarang sungai, melainkan kepada sungai yang berada di tahap banjir. Dengan demikian, menurut saya KJV menerjemahkan dengan tepat kata “sungai” di Wahyu (yaitu Wahyu 12:15-16), KJV menerjemahkannya dengan tepat sebagai “air bah”.

Perlu diperhatikan, perumpamaan yang sama di Injil Lukas, Lukas 6:48-49 memakai kata ποταμός [potamos] dan juga memakai kata πλημμύρα [plimmýra] yang berarti bukan sekedar “sungai” biasa, melainkan berarti “air bah”.

 


 

So what is “the flood”? The whole point of this is, what is the flood that the dragon spews out of his mouth? It is the great river, what? It is the great river Euphrates. The definite article is used “the river” in Revelation chapter 12. It is not any river, it is the river Euphrates. So is the Euphrates flowing during the 1260 years? Is that river, that flooding river stopped and swallowed up, and dried up at the end of the 1260 years?

Is it going to flow again? Yes! Okay, you caught it. Good point.

 


Jadi “air bah” itu apa? Poin yang mau diambil dari ini ialah, apa air bah yang disemburkan naga itu dari mulutnya? Itu adalah sungai besar apa? Itu adalah sungai besar Efrat itu. Kata sandang tentu “itu” dipakai di Wahyu pasal 12. Jadi itu bukan sembarang sungai, itu adalah sungai Efrat itu. Jadi apakah Efrat mengalir selama ke-1260 tahun? Apakah sungai itu, sungai yang membanjiri itu dihentikan dan ditelan, dan dikeringkan pada akhir 1260 tahun?

Apakah sungai itu akan mengalir lagi? Ya! Oke, kalian sudah menangkapnya. Bagus.

 

 


Now let's go to THE PERSPECTIVE OF REVELATION 13.

You remember it said that Revelation 13 is parallel to Revelation 12? It goes over the same sequence of powers, we studied that in our first lesson when we looked at that chart that we started with.  So let's see if Revelation 13 has the same ideas of Revelation 12, however, but with different terminology.  So let's go. We're on page 77.

Revelation 13:1-10 repeat and expand upon Revelation 12 but with different symbolism.

Revelation 13:7 describes a sea Beast that persecuted the saints for 42 months. Is that the same time as the 1260 years that the dragon was spewing water out of his mouth? Yes! But it’s a different symbol,  you see. In Revelation 12 it's a dragon. Revelation 13 it's the Beast. So the dragon is using the Beast to do this.

Now let's continue.

·       Revelation 13:7 describes a sea Beast that persecuted the saints for 42 months.

The same period as the 1260 days or years during which the flood attempted to drown the woman in Revelation 12:6, 14-15.

·       At the end of this period the sea Beast received a what? A deadly wound.

The same as the earth swallowing up the waters, and we'll come back to that a little bit later.

·       What was the Beast wounded with? The Beast was wounded with the sword.

And what happened? Persecution against the woman ceased, right? For a season. It is important to underline that only one of the seven heads was wounded, isn't this interesting?

How many heads are spewing out water in Revelation chapter 12? One!

How many heads are wounded in Revelation chapter 13? One!

So all heads are not functioning simultaneously. One rules and falls, the other rules and falls, the other rules and falls, the other rules and false, the other rules and falls. In other words, they follow in sequence one after the other. Only one head is spewing out waters, both in Revelation 12 and in Revelation chapter 13.

When the wound heals, all the heads do not heal, but only the one that was wounded.

·       According to Romans 13:4, the sword belongs to the civil powers.

Is that important that the sword belongs to the civil power?

What was it that gave the deadly wound to the papacy? It was the civil power of France, followed by other nations in Europe afterwards. Is that what stopped the waters of persecution? Absolutely!

·       After a period of convalescence, the deadly wound of the sea Beast is healed,

that is the waters of persecution flow again, and the whole world wonders after the Beast. In other words, the multitudes, tongues, and peoples, once again support the Harlot.

Now some people wonder whether the Beast was actually killed or only mortally wounded. The expression in Revelation 13:3 “as it were wounded to death” is identical to the description of Jesus as the Lamb “as It had been slain”. Was Jesus only wounded and not killed? Was He only wounded, Jesus didn't die, right? Of course He died! So does the Beast receive a mortal wound? Does the Beast pass away so to speak at least for a season? Yes! No one would sustain that Jesus was not killed.  Revelation 13:10 leaves no doubt that the Beast was killed with the sword, because the text says “he who kills with the sword must be killed with the sword”. It is very important to remember that when the head is dead, the Beast is dead. And when the head is alive the Beast is alive. Are you catching the point? Very important.

See Revelation 12 and 13 are critically important to Revelation 17.

 


Sekarang mari kita ke PERSPEKTIF WAHYU 13.

Kalian ingat, dikatakan bahwa Wahyu 13 itu paralel dengan Wahyu 12? Itu meliput urut-urutan kekuasaan yang sama, kita sudah mempelajari ini di pelajaran kita yang pertama ketika kita membahas skema yang mengawali pelajaran kita. Jadi mari kita lihat apakah Wahyu 13 mempunyai konsep yang sama dengan Wahyu 12, namun dengan istilah yang berbeda. Mari kita ke sana. Kita di hal. 77.

Wahyu 13:1-10 mengulang dan memperluas Wahyu 12 tetapi dengan simbol yang berbeda.

Wahyu 13:7 menggambarkan seekor Binatang dari laut yang mempersekusi orang-orang saleh selama 42 bulan. Apakah ini sama dengan 1260 tahun ketika naga itu menyemburkan air dari mulutnya? Ya! Tetapi dengan simbol yang berbeda. Kalian lihat, di Wahyu 12 itu seekor naga. Di Wahyu 13 itu Binatang. Maka naga itu menggunakan Binatang untuk berbuat ini.

Sekarang mari kita lanjutkan.

·       Wahyu 13:7 menggambarkan seekor Binatang dari laut yang mempersekusi orang-orang saleh selama 42 bulan.

Periode yang sama dengan 1260 hari/tahun ketika air bah berusaha menenggelamkan perempuan itu di Wahyu 12:6, 14-15.

·       Pada akhir periode ini Binatang dari laut ini menerima apa? Luka yang mematikan.

Ini sama dengan bumi menelan habis air-air, dan nanti kita akan kembali kemari.

·       Binatang itu dilukai oleh apa? Binatang itu dilukai oleh pedang.

Lalu apa yang terjadi? Persekusi terhadap perempuan itu berhenti, benar? Selama waktu yang tertentu.

Adalah penting untuk menekankan bahwa hanya satu dari ketujuh kepalanya yang terluka. Bukankah ini menarik?

Berapa kepala yang menyemburkan air di Wahyu 12? Satu!

Berapa kepala yang terluka di Wahyu pasal 13? Satu!

Jadi semua kepala tidak berfungsi pada waktu yang bersamaan. Satu berkuasa lalu jatuh, yang lain berkuasa lalu jatuh, yang lain berkuasa lalu jatuh, yang lain berkuasa lalu jatuh, yang lain berkuasa lalu jatuh. Dengan kata lain mereka mengikuti urutan yang satu setelah yang lain. Hanya satu kepala yang menyemburkan air, baik di Wahyu 12 maupun Wahyu 13. Pada waktu luka itu sembuh, tidak semua kepalanya sembuh, tetapi hanya kepala yang terluka.

·       Menurut Roma 13:4, pedang itu adalah milik kekuasaan sipil.

Apakah penting pedang itu milik kekuasaan sipil?

Apa yang memberikan luka yang mematikan kepada Kepausan? Kekuasaan sipil Perancis, diikuti oleh bangsa-bangsa lain di Eropa kemudian. Itukah yang menghentikan air-air persekusi? Betul sekali!

·       Setelah suatu masa pemulihan, luka yang mematikan Binatang dari laut itu sembuh.

Artinya air-air persekusi mengalir kembali, dan seluruh dunia kagum pada Binatang ini. Dengan kata lain, orang banyak, bahasa-bahasa, dan bangsa-bangsa sekali lagi memberikan dukungannya kepada perempuan Pelacur itu.

Nah, beberapa orang bertanya-tanya apakah Binatang ini benar-benar terbunuh atau hanya terkena luka parah. Ungkapan di Wahyu 13:3  seperti kena luka yang mematikan” itu identik dengan deskripsi Yesus sebagai “Anak Domba seperti telah disembelih” (Wah. 5:6). Apakah Yesus hanya terluka dan tidak dibunuh? Apakah Dia hanya terluka? Yesus tidak mati, benar? Sudah pasti Dia mati! Jadi apakah Binatang itu menerima luka yang mematikan? Apakah Binatang itu mati, katakanlah demikian, untuk waktu yang tertentu? Ya! Tidak ada yang akan menguatkan bahwa Yesus tidak dibunuh. Wahyu 13:10 tanpa keraguan menyatakan bahwa Binatang itu dibunuh dengan pedang, karena ayat itu mengatakan “dia yang membunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang” Sangatlah penting untuk mengingat ketika kepalanya mati, Binatang itu mati. Dan bila kepalanya hidup, Binatang itu hidup. Apakah kalian menangkap poinnya? Sangat penting.

Lihat, Wahyu 12 dan 13 itu sangat penting untuk Wahyu 17.

 

 


Now let's talk about the final flood and its drying up at the end of the Time of Trouble. We've already talked about how the waters of persecution are flowing, the great river Euphrates is flowing during the 1260 year; then the water ceased to flow, the earth swallows up the waters, there's a period of peace for the preaching of the gospel; and then the waters flow again.

 


Nah, mari kita bicara tentang banjir yang terakhir dan pengeringannya pada akhir Masa Kesukaran Besar. Kita sudah bicara tentang bagaimana air-air persekusi mengalir, sungai besar Efrat itu mengalir selama 1260 tahun. Lalu airnya berhenti mengalir, bumi menelan habis air-air itu, ada suatu masa damai bagi pekabaran injil. Lalu kemudian air-air itu mengalir kembali.

 

 


Revelation 13 presents it as the Beast persecutes for 42 months; at the end of the period it receives the wound by the sword, that's the drying up of the waters; and then it persecutes again through the influence of the second Beast that rises from the earth with two horns like a lamb but it ends up speaking like what? Like a dragon.

And by the way do you know the only purpose for this second Beast according to the passage is to help the first Beast recover its power? Everything the second Beast does, it does to please the first Beast, in other words it is going to allow the waters to start flowing again. This Beast that rises from the earth, the text tells us that, he commands all the earth to worship the first Beast, it makes an image of the first Beast, it imposes the mark of the first Beast, everything it does is to help the Beast have waters once again to flow to persecute God’s faithful people.

 


Wahyu 13 menggambarkan itu sebagai Binatang itu mempersekusi selama 42 bulan. Pada akhir periode tersebut, dia menerima luka dari pedang, itulah mengeringnya air-air. Kemudian dia mempersekusi lagi melalui pengaruh Binatang kedua yang muncul dari bumi yang memiliki dua tanduk seperti domba tetapi yang akhirnya berbicara seperti apa? Seperti naga.

Nah, tahukah kalian satu-satunya tujuan Binatang kedua ini menurut ayat-ayat itu ialah membantu Binatang pertama untuk mendapatkan kembali kekuasaannya? Segala yang dilakukan Binatang kedua, dia melakukannya untuk menyenangkan Binatang pertama. Dengan kata lain, dia akan mengizinkan air-airnya mengalir kembali. Binatang ini yang muncul dari bumi ~ ayat-ayat ini memberitahu kita ~ dia memerintah seluruh dunia untuk menyembah Binatang pertama, dia membuat patung Binatang pertama, dia memaksakan tanda Binatang pertama, semua yang dia lakukan ialah untuk membantu Binatang pertama mempunyai air-air sekali lagi yang mengalir untuk mempersekusi umat Allah.

 

 


So when the deadly wound is healed the Harlot will influence the persecuting waters of the symbolic Euphrates to inundate and persecute God’s people, how? Once more. That's when the deadly wound is healed. This is the Euphrates at flood stage in Revelation 17.  Are the waters flowing in Revelation 17? Oh, the Harlot is sitting on the waters again, and she's having her heyday because what are the waters doing? They're persecuting. Verse 6 of Revelation 17 says that she's filled with the blood of the martyrs of Jesus and with the saints, she's persecuting again. This is the Euphrates river at flood stage in Revelation 17. Thus Revelation 17 describes the time when the symbolic Euphrates will flow once more, because the Harlot is able once more to fornicate with the kings of the earth, because they will lend her the power of the sword. 

So clear, at least to me.

This scenario will be similar to the one in Revelation 12.

 


Jadi ketika luka yang mematikan itu sembuh, perempuan Pelacur itu akan mempengaruhi air-air persekusi dari Efrat simbolis untuk membanjiri dan mempersekusi umat Allah, bagaimana? Sekali lagi. Itulah ketika luka yang mematikan sembuh. Ini adalah Efrat pada tahap banjir di Wahyu 17. Apakah air-air mengalir di Wahyu 17? Oh, perempuan Pelacur itu duduk lagi di atas air-air, dan dia sedang berjaya karena air-air itu berbuat apa? Air-air itu mempersekusi. Wahyu 17:6 mengatakan bahwa perempuan Pelacur itu kenyang  dengan darah para martir Yesus dan orang-orang saleh, dia mempersekusi lagi. Ini saatnya sungai Efrat berada di tahap banjir di Wahyu 17. Jadi Wahyu 17 menggambarkan saat ketika Efrat simbolis akan mengalir kembali, karena perempuan Pelacur itu bisa sekali lagi  berzinah dengan raja-raja bumi, karena mereka akan memberikan kepadanya kekuasaan pedang.

Begitu jelas, setidaknya bagi saya.

Skenario ini mirip dengan yang di Wahyu 12.

 

 


After the earth helped the woman by drying up the persecuting waters, the dragon was what? Enraged with the remnant of her Seed, and launched a deadly persecution or flood against them. Revelation 16:12 explains that God  will dry up the raging waters of the Euphrates as He did at the end of the 1260 years. In other words the seventh and final head will receive a definitive and final deadly wound when the waters are what? Dried up. Thus Revelation 17 is an expansion of the final flowing of the water and its drying up.

 


Setelah bumi membantu perempuan itu (umat Allah) dengan mengeringkan air-air persekusi, naga itu apa? Marah besar pada umat yang tersisa dari Benihnya, dan dia melancarkan persekusi yang mematikan atau air bah terhadap mereka.

Wahyu 16:12 menjelaskan bahwa Allah akan mengeringkan air-air Efrat yang menggelora sebagaimana yang dilakukanNya pada akhir 1260 tahun. Dengan kata lain, kepala yang ketujuh dan terakhir akan menerima luka mematikan yang terakhir dan menentukan ketika air-air itu apa? Dikeringkan. Dengan demikian Wahyu 17 adalah penjelasan lebih luas dari mengalirnya air-air yang terakhir dan pengeringannya.

 

 


Revelation 17 explains that the kings over whom the Harlot ruled will what? Are they going to dry up on her? Are the kings going to dry up on her? Are the multitudes going to dry up on her? You’d better believe it. They will hate her, make her naked, eat her flesh, and burn her with fire; that's a way of saying that they're going to really be mad at her.

Once again the sword of civil power that the Harlot used to kill God’s people will turn against her, repeating events globally that will be similar in character to what happened at the French Revolution. It's no coincidence that Ellen White says that the world is moving on to a revolution like what happened in France from 1789 to 1798, when the deadly wound was given.

 


Wahyu 17 menjelaskan bahwa raja-raja yang dikuasai perempuan Pelacur itu akan apa? Apakah mereka akan menarik dukungan mereka darinya? Apakah raja-raja akan mengering terhadapnya? Apakah orang banyak akan berhenti mendukungnya? Percayalah. Mereka akan membencinya, menelanjanginya, memakan dagingnya, dan membakarnya dengan api; itu cara lain untuk mengatakan bahwa mereka benar-benar akan murka padanya.

Sekali lagi pedang kekuasaan sipil yang dipakai perempuan Pelacur itu untuk membunuh umat Allah, akan berbalik padanya, mengulangi kembali dalam skala global peristiwa yang sifatnya mirip dengan apa yang terjadi saat Revolusi Perancis. Bukan kebetulan Ellen White mengatakan bahwa dunia sedang melaju menuju suatu revolusi seperti apa yang terjadi di Perancis dari 1789-1798 ketika luka yang mematikan itu diberikan.

 

 


Now we need to include here THE PERSPECTIVE OF DANIEL 11:40-45.

Now you have an entire document in your study notes on Daniel 11.

In fact you know I was invited to go to Andrews University in October to present this particular paper at a symposium that they're having on Daniel 11, which they have every year. Somebody found the article on the internet  and actually was the organizer of the event, and he contacted me. He said, “You know, I read this article that you wrote on Daniel chapter 11, I’m wondering if you'll be willing to come to our symposium to present it,” he says, you know and I’m not bragging, folks. He says, “It's the best article that I’ve ever read on Daniel 11, and you know it needs to be presented.” So I accepted the invitation, in October, I’m going to be going up to Andrews University, it's not sponsored by the university, it's a group of scholars  that meet together to study Daniel 11. I’m going to be preaching at the Village Church there in Berrien Springs, it's the competition of Dwight Nelson's Church by the way, and I’ll be presenting that paper and preaching on Sabbath morning.

But anyway you have that document. The point is that you have that document in your study notes, the ones that I’m going to present there in October, and we don't have time we're not going to have time to really study that chapter in the study notes. There's lots of things in the study notes, we're not going to be able to get to, even though they're relating to what we're studying.

 


Sekarang kita perlu memasukkan di sini PERSPEKTIF DANIEL 11:40-45.

Nah, kalian punya dokumen lengkapnya di diktat kalian mengenai Daniel 11.

Kalian tahu, saya diundang ke Andrews University di bulan Oktober untuk menyampaikan dokumen ini di symposium tentang Daniel 11 yang mereka adakan, yang mereka selenggarakan setiap tahun. Ada yang menemukan artikel saya di internet ~ sebenarnya dia adalah event organizernya, dan dia menghubungi saya. Dia berkata, “Saya membaca artikel yang Anda tulis mengenai Daniel 11, saya mau tahu apakah Anda berkenan datang ke symposium kami untuk menyampaikannya,” katanya. Saya tidak omong besar, Saudara-saudara, dia berkata, “Itu artikel yang paling bagus yang pernah saya baca tentang Daniel 11, dan itu perlu disampaikan.” Maka saya terima undangan itu, di bulan Oktober saya akan ke Andrews University. Ini tidak disponsori oleh universitas itu, ini adalah sekelompok pakar Alkitab yang bertemu untuk mempelajari Daniel 11. Saya akan berkhotbah di Village Church di sana di Berrien Springs, omong-omong itu adalah saingan gereja Dwight Nelson. Nah, saya akan menyampaikan dokumen tersebut dan berkhotbah pada Sabat pagi.

Nah, kalian punya dokumen tersebut. Poinnya ialah kalian punya dokumen tersebut di diktat kalian, bahan yang akan saya sampaikan di bulan Oktober, dan kita tidak punya waktu, kita tidak akan punya waktu untuk mempelajari bab di diktat itu. Ada banyak bahan di diktat yang tidak akan sempat kita bahas walaupun mereka terkait kepada apa yang kita pelajari.

 

 


So let's go to this section, The Perspective of Daniel 11:40-45. Though Daniel 11:40-45 fall outside the immediate scope of our present study, a few remarks might be helpful.

·       Daniel 11:31-39 describes the king of the north which is a symbol of the papacy persecuting the saints, and doing his will. That's Daniel 11:33.

It says that this power does this for days, and in the light of Revelation we know it's 1260 days.

·       Then the next point is when the days are over,

the king of the south which represents atheism manifested particularly in France, turns against the king of the north that has persecuted for 1260 years and gives the papacy its what? Its deadly wound.

·       But then what happens?

The king of the north then recovers from his wound, and rises like a mighty tempest ~ in fact the language that is used there is the language of a tempest, and a storm, and flooding ~ rises like a mighty tempest to flood and overflow the world.

·       But at the apex of his power the king of the north comes to  his end with none to help him.

Who were his helpers before? The kings, and the waters.

Why does he come to his end with none to help him? Because he has received the final deadly wound. His waters have dried up, he can no longer persecute. The kings of the earth will rise against him, the kings and the multitudes will no longer support the Harlot. 

It does not take much of an imagination to discern the link between Daniel 11 and Revelation  12, 13, and 17.

 


Jadi mari ke bagian ini, Perspektif Daniel 11:40-45. Walaupun Daniel 11:40-45 berada di luar lingkup langsung pelajaran kita sekarang, beberapa komentar bisa membantu.

·       Daniel 11:31-39 menggambarkan raja negeri utara, yang adalah simbol Kepausan yang mempersekusi orang-orang saleh dan berbuat sesuka hatinya. Itu Daniel 11:33.

Dikatakan bahwa kuasa ini berbuat demikian selama berhari-hari, dan dengan apa yang ada di Wahyu kita tahu bahwa itu adalah 1260 hari.

·       Lalu poin berikutnya adalah ketika hari-hari itu berakhir,

raja negeri selatan yang melambangkan atheisme, terutama diwujudkan di Perancis, bangkit melawan raja negeri utara, yang sudah mempersekusi selama 1260 tahun, lalu memberikan kepada Kepausan apa? Lukanya yang mematikan.

·       Tetapi kemudian apa yang terjadi?

Raja negeri utara lalu sembuh dari lukanya, dan bangkit seperti topan yang kencang ~ malah bahasa yang dipakai di sana adalah bahasa topan, dan badai, dan air bah ~ bangkit seperti topan yang kencang untuk membanjiri dan menenggelamkan dunia.

·       Tetapi di puncak kekuasaannya, raja negeri utara menemui ajalnya tanpa seorang pun membantunya.

Siapakah pembantu-pembantunya sebelumnya? Raja-raja dan air-air.

Mengapa dia menemui ajalnya tanpa ada yang membantunya? Karena dia telah menerima luka yang mematikan yang terakhir. Air-airnya mengering, dia tidak bisa lagi mempersekusi. Raja-raja bumi akan bangkit melawannya, raja-raja dan orang banyak tidak akan lagi mendukung perempuan Pelacur itu.

Tidak dibutuhkan imajinasi banyak untuk memahami kaitan antara Daniel 11 dengan Wahyu 12, 13, dan 17.

 


 

Notice the following comparison. Let's go first of all to compare Revelation 13 with Revelation 12.

Revelation 13:5, 7, describe a Beast ~ which is the same as the king of the north by the way ~ persecuting the saints and ruling for how long? 42 months; what Daniel 11 describes as “days”, it doesn't say 1260 days, it says “days”.

What do you have in Revelation chapter 12? Parallel. It describes the same period of persecution but with different symbolism. The dragon spews waters out of its mouth to overflow the woman,  and it says that it does this for 1260 days or it does it for time, times, and the dividing of time. The same time period, right?

 


Simak perbandingan berikut. Mari kita membandingkan Wahyu 13 dengan Wahyu 12 dulu.

Wahyu 13:5, 7, menggambarkan seekor Binatang ~ yang sama dengan raja negeri utara ~ mempersekusi orang-orang saleh dan berkuasa selama berapa lama? 42 bulan; yang di Daniel 11 digambarkan sebagai “hari-hari”, tidak dikatakan 1260 hari, hanya dikatakan “hari-hari.”

Apa yang ada di Wahyu 12? Paralel. Itu menggambarkan periode persekusi yang sama tetapi dengan simbolisme yang berbeda. Naga menyemburkan air-air dari mulutnya untuk menenggelamkan perempuan itu, dan dikatakan dia melakukan ini selama 1260 hari, atau selama “satu masa, masa-masa (dua masa) dan setengah masa”. Periode waktu yang sama, benar?

 


 

Now, the waters were dried up at the end of the 1260 days or the 42 months. This is Revelation chapter 13. At the time of the end, the Beast ~ which is the same of the king of the north ~ received what? A deadly wound. Toward the end of the 1260 years, according to Revelation chapter 12, the dragon’s persecuting flood waters were dried up. The drying up of the waters in Revelation 12 is related to the deadly wound that we find in Revelation chapter what? In Revelation chapter 13. Are you following me or not? I hope so. It's somewhat complicated, see.

You can't just say, “it's okay, let's see what Revelation 17 has to teach us” so you start reading Revelation 17:1. And you know, you're not in left field, you're not even in the bleachers, you’re in the street beyond the bleachers. You don't know what this is talking about.

But when you look at Revelation 12 and 13, you have the historical context. This ~ the flowing of the Euphrates under the Sixth Plague  ~ is when the deadly wound is healed and the papacy is able to use the multitudes and the kings, to persecute once more as the papacy did in the past.

 


Sekarang, air-air dikeringkan pada akhir 1260 hari atau 42 bulan tersebut. Ini Wahyu 13. Di akhir masa, Binatang ~ yang sama dengan raja negeri utara ~ menerima apa? Luka yang mematikan. Menjelang akhir 1260 tahun, menurut Wahyu 12, air-air bah naga yang mempersekusi itu dikeringkan. Mengeringnya air-air itu di Wahyu 12, terkait kepada luka yang mematikan yang ada di Wahyu pasal berapa? Wahyu 13. Apakah kalian paham atau tidak? Saya harap begitu. Lihat, memang agak rumit.

Kita tidak bisa mengatakan, “Oke, mari kita lihat apa yang diajarkan Wahyu 17” lalu kita mulai membaca Wahyu 17:1. Ketahuilah kita tidak di sayap kiri  (ilustrasi sebagai pemain bola), kita bahkan tidak di duduk di bangku-bangku stadion, kita ada di jalan jauh dari bangku-bangku. (Maksudnya kita tidak mengerti apa-apa) Kita tidak tahu ini bicara tentang apa.

Tetapi bila kita menyimak Wahyu 12 dan 13, kita mendapat konteks historisnya. Ini ~ mengalirnya Efrat saat Malapetaka Keenam ~ ialah ketika luka yang mematikan itu sembuh dan Kepausan bisa memakai orang banyak dan raja-raja untuk sekali lagi mempersekusi seperti yang dilakukan Kepausan di masa lampau.

 

 


Now let's go to the next section, to the note on page 80.

The earth ~  this is an important point ~ some people say, “Well, but if it was France that gave the deadly wound, how is it that the earth swallows up the waters and dries up the waters? The earth would be the United States. What relationship is there?” Let's go to the note.

The earth from where this Beast that has two horns like a lamb rises, is the territory of what? The territory of the United States before the founding of the nation. It says, “the earth helped the woman”. In chapter 13 a Beast rises from the earth, right? Now a nation rises in the territory. The earth provided refuge for the pilgrims and others who fled the old world, to escape the persecuting waters, correct? Someone might object that it was France that gave the papacy its deadly wound and not the United States. This is only partially true. The colonial period provided the territory, where later the nation of the United States arose with the principles that have kept the papacy inactive.

 


Sekarang mari kita ke bagian berikutnya, ke catatan di hal. 80.

Bumi ~ ini adalah poin yang penting ~ ada orang berkata, “Jika Perancis yang memberikan luka yang mematikan, mengapa kok bumi yang menelan habis air-air dan mengeringkan air-air? Bumi kan Amerika Serikat. Ada kaitan apa dengannya?” Mari kita ke catatan itu.

Bumi di mana Binatang yang bertanduk dua seperti domba itu muncul, adalah teritori apa? Teritori Amerika Serikat sebelum dibentuknya negara itu. Dikatakan,  “bumi menolong perempuan itu” (Wah. 12:16). Di pasal 13, seekor Binatang muncul dari bumi, benar? Sekarang sebuah negara/bangsa muncul di teritori itu. Bumi memberikan tempat perlindungan bagi golongan pilgrim dan mereka yang melarikan diri dari dunia lama (Eropa), supaya lolos dari air-air yang mempersekusi, benar? Ada yang mungkin keberatan bahwa Perancis yang memberikan Kepausan luka yang mematikan dan bukan Amerika Serikat. Ini hanya benar sebagian. Zaman kolonial telah menyediakan teritorinya, dari mana kemudian bangkit negara Amerika Serikat dengan prinsip-prinsip yang membuat Kepausan tidak bisa aktif.

 

 

Revelation 12:14-17 present the following sequence of events:

1.   First, the dragon persecutes the woman for 1260 years from 538 to 1798.

Ending with what event? With the French Revolution.

2.   Then you have the colonial period, that's verse 16,

where the territory of the United States provided a refuge for God’s people who fled persecution in Europe

3.   and then third, the dragon then persecutes the remnant of the woman's Seed when the deadly wound is healed.

So you'll notice that the sequence is: the dragon persecutes the woman for 1260 years -- then you have the period when the earth or the territory of the United States helps the woman  -- and then you have a description of the final persecution against the woman.

 


Wahyu 12:14-17 memberikan urut-urutan peristiwa berikut:

1.   Pertama, naga mempersekusi perempuan selama 1260 tahun dari 538 sampai 1798.

Berakhir dengan peristiwa apa? Dengan Revolusi Perancis.

2.   Lalu Zaman Kolonial, itu ayat 16,

di mana teritori Amerika Serikat menyediakan tempat perlindungan bagi umat Allah yang melarikan diri dari persekusi di Eropa.

3.   Kemudian yang ketiga, naga itu lalu mempersekusi yang tersisa dari Benih perempuan itu ketika lukanya yang mematikan sembuh.

Jadi kalian akan melihat urutannya ialah: naga mempersekusi perempuan itu selama 1260 tahun --- lalu ada periode ketika bumi atau teritori Amerika Serikat menolong perempuan itu --- dan kemudian ada deskripsi persekusi yang terakhir terhadap perempuan itu.

 



Now what I’m going to share with you next shows to me that Ellen White had more than human wisdom. Do you know that Ellen White does the same thing as Revelation chapter 12 in the Great Controversy? The same sequence.

 


Sekarang apa yang akan saya bagikan kalian berikutnya, membuktikan kepada saya bahwa Ellen White memiliki lebih dari hikmat manusia. Tahukah kalian Ellen White menulis hal yang sama seperti Wahyu pasal 12 di Great Controversy? Urut-urutan yang sama.

 

 


Notice the next section here. It is hardly coincidental that Ellen White presents the same chronological order of events in the Great Controversy.

·       In Great Controversy 265 to 288 that's called “The Bible and the French Revolution”, Ellen White describes the 1260 years of papal persecutions ending in the French Revolution in 1798, okay?

·       The next chapter she goes back in history. Interesting!

What is it that Revelation chapter 12, notice Revelation 12:13, 13 Now when the dragon saw that he had been cast to the earth, he persecuted the woman who gave birth to the male Child.” How long did he persecute the woman? Ah it says in the next verse, “for a time, times, and half a time”, right?

And then the very next verse says that the dragon casts water out of its mouth.

And then “the earth helps the woman”.

And then it speaks about the final persecution against God’s people. 

Notice that in Great Controversy 265 to 288 Ellen White describes the deadly wound ending in the French Revolution. Then in the very next chapter of Great Controversy Ellen White takes us back to the colonial period, and she describes how the territory of the United States provided a refuge for the persecuted in Europe so that they would no longer be persecuted.

 


Simak bagian berikutnya di sini. Bukanlah kebetulan Ellen White memberikan susunan kronologi peristiwa yang sama di Great Controversy.

·       Di Great Controversy hal. 265-288, judulnya “The Bible and the French Revolution” (Alkitab dan Revolusi Perancis), Ellen White menggambarkan 1260 tahun persekusi Kepausan yang berakhir dengan Revolusi Perancis di 1798, oke?

·       Bab berikutnya dia mundur ke sejarah. Menarik!

Apa yang ada di Wahyu 12? Simak Wahyu 12:13, 13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan ke bumi, ia mempersekusi perempuan  yang melahirkan Anak laki-laki itu.” Berapa lama dia mempersekusi perempuan itu? Ah, dikatakan di ayat berikutnya,  “selama satu masa, masa-masa dan setengah masa”, benar?

Kemudian ayat berikutnya mengatakan bahwa naga itu  “menyemburkan dari mulutnya air”.

Lalu  “bumi menolong perempuan itu”.

Lalu dibicarakan tentang persekusi terakhir terhadap umat Allah.

Simak di Great Controversy hal. 265-288, Ellen White menggambarkan luka yang mematikan yang berakhir dengan Revolusi Perancis. Lalu di bab berikutnya Great Controversy Ellen White membawa kita kembali ke zaman kolonial, dan dia menggambarkan bagaimana teritori Amerika Serikat memberikan perlindungan bagi mereka yang dipersekusi di Eropa, sehingga mereka tidak lagi mengalami persekusi.

 


And then lo and behold, interesting, on pages 433 to 450 of Great Controversy Ellen White then describes the nation that rose after the colonial period, with its two foundational principles of civil and religious liberty.

And then she describes how this nation will repudiate  the principles of its Constitution and help the papacy persecute once more. 

She is following the same order as what we find in Revelation chapter 12.

·       1260 years of persecution

·       then the earth helps the woman (that's going back to the colonial period)

·       and then the dragon was enraged with the woman,

·       the final persecution

She's doing the same thing in the way that she structures the Great Controversy, and you don't think that that book was inspired by the Holy Spirit?

 


Kemudian, lo dan lihatlah, menarik, di hal. 433-450 Great Controversy, Ellen White lalu menggambarkan bangsa yang bangkit setelah zaman Kolonial dengan dua prinsip dasarnya yaitu kebebasan sipil dan kebebasan beragama.

Lalu dia menggambarkan bagaimana bangsa ini akan menyangkal prinsip-prinsip Konstitusinya dan membantu Kepausan untuk mempersekusi sekali lagi.

Ellen White mengikuti susunan yang sama dengan yang ada di Wahyu pasal 12.

·       1260 tahun persekusi.

·       Lalu bumi menolong perempuan itu (ini kembali ke Zaman Kolonial).

·       Kemudian naga itu marah pada perempuan itu.

·       Persekusi yang terakhir.

Dia melakukan hal yang sama dengan cara dia membuat kerangka Great Controversy, dan kalian tidak berpikir buku tersebut diilhami oleh Roh Kudus?

 

 


You know, it's like if I can just digress a minute, you know Ellen White when she spoke about the Sabbath, she said something very interesting about the Sabbath that you know I missed for at least half of my ministry. You know I thought for many years ~ and I’m just digressing now to give you another example of how we can trust the writings of Ellen White ~ you know I assumed that for many years in my ministry, in my early ministry that, you know God  Jesus created the world in six days, and when the sixth day ended, God  said to Adam and Eve, “Adam and Eve, you know this day that is starting now is holy. Keep it.” But then I studied more carefully and one day I was reading Patriarchs and Prophets and I was on my way to Panama, I was in a plane to speak in Panama, and I read a statement that I found in Patriarchs and Prophets where Ellen White says, after resting on the Sabbath, God  blessed and sanctified it. What? So the Sabbath didn't become holy until when? Until it ended. So how could God  tell Adam and Eve keep the Sabbath holy, if it wasn't yet holy? That's why there's no command in Genesis for Adam and Eve to keep the Sabbath holy, because that first Sabbath is the Sabbath of the Lord, the first week is God’s week, it's not man's week.  God  worked six and God  ceased on the seventh, and then He gives the week to Adam and Eve,  and says,  “Now, you're going to work the next six days, and the next seventh day you're going to rest like you saw Me do.”  Ellen White had that. She says “after”. It was there all of the early years of my ministry and never saw it. 

Ellen White has so many details that show that she was absolutely correct, absolutely right  in what she wrote. There are only two kinds of people that reject Ellen White. The first group of people are people that never read what she wrote; and the second group of people are the people who read with the intention of criticizing what she wrote.

 


Kalian tahu ~ jika boleh saya menyimpang sejenak ~ kalian tahu Ellen White ketika dia bicara tentang Sabat, dia mengatakan sesuatu yang sangat menarik mengenai Sabat yang terlewatkan oleh saya setidaknya selama separo dari masa pelayanan saya. Selama banyak tahun saya berpikir ~ dan saya menyimpang ini untuk memberikan contoh lain bagaimana kita bisa mempercayai tulisan Ellen White ~ kalian tahu, selama bertahun-tahun dalam ministri saya, ministri saya yang awal, saya berasumsi, bahwa Allah, Yesus setelah menciptakan bumi dalam enam hari, kemudian ketika hari keenam berakhir, Allah berkata kepada Adam dan Hawa, “Adam dan Hawa, kalian tahu hari yang sekarang dimulai ini, kudus. Peliharalah!” Tetapi kemudian saya mempelajarinya dengan lebih seksama, dan suatu hari saya membaca Patriarchs and Prophets dalam perjalanan saya ke Panama, saya sedang naik pesawat untuk berkhotbah di Panama, saya membaca suatu pernyataan yang saya temukan di Patriarchs and Prophets di mana Ellen White berkata, setelah beristirahat pada hari Sabat, Allah memberkatinya dan menguduskannya. Ha? Jadi Sabat itu belum kudus hingga kapan? Hingga dia berakhir. Jadi mana bisa Allah menyuruh Adam dan Hawa memelihara kesucian Sabat jika waktu itu Sabat masih belum kudus? Itulah sebabnya di Kejadian tidak ada perintah kepada Adam dan Hawa untuk memelihara kekudusan Sabat, karena Sabat yang pertama itu adalah Sabat Tuhan, minggu yang pertama itu minggu Tuhan, bukan minggu milik manusia. Allah yang telah bekerja enam hari dan Allah berhenti pada hari yang ketujuh. Kemudian Allah memberikan minggu itu kepada Adam dan Hawa, dan berkata, “Sekarang kalian akan bekerja enam hari berikutnya, dan hari ketujuh berikutnya kalian akan berhenti seperti yang kalian lihat Aku lakukan.” Ellen White memahami itu. Dia berkata “setelah”, ada di sana sepanjang tahun-tahun awal ministri saya dan saya tidak pernah melihatnya.

Ellen White memiliki begitu banyak detail yang membukikan dia mutlak betul, mutlak benar dalam apa yang dia tulis. Hanya ada dua jenis manusia yang menolak Ellen White. Kelompok yang pertama adalah mereka yang tidak pernah membaca apa yang ditulisnya; dan kelompok kedua adalah mereka yang membaca dengan tujuan untuk mengeritik apa yang ditulisnya.



 

 

Okay, now let's go to page 81, I want to get to the middle of the page before our next session. Well, it's going to take us at least three sessions to get through Revelation 17, but we'll go slowly but surely.

Now the waters will flow again and are dried up for the last time. So are you understanding that,

·       the waters flowed during the 1260 years?

·       Are you understanding that they were dried up? Yeah, in 1798.

·       So is the wound going to be healed? So the water is going to flow again?

·       Are the waters  going to be dried up again? When? During the Sixth Plague. 

Can you understand Revelation 17 without understanding Revelation 12 and 13? No!

 


Oke, sekarang mari kita ke hal. 81, saya mau mencapai bagian tengah halaman sebelum sesi kita berikutnya. Nah, kita perlu sedikitnya tiga sesi untuk menyelesaikan Wahyu 17, tetapi kita akan berjalan dengan lambat tapi pasti.

Nah, air-air akan mengalir lagi dan akan dikeringkan untuk terakhir kalinya. Jadi apakah kalian paham bahwa,

·       air-air mengalir selama 1260 tahun?

·       Apakah kalian paham bahwa air-air itu dikeringkan? Ya, di 1798.

·       Jadi apakah lukanya akan sembuh? Jadi airnya akan mengalir lagi?

·       Dan air-air itu akan dikeringkan lagi? Kapan? Saat Malapetaka Keenam.

Bisakah kalian mengerti Wahyu 17 tanpa mengerti Wahyu 12 dan 13? Tidak!

 

 


Now let's notice here at the top of page 81.

After a period of respite the Beast's deadly wound is healed, and the flood waters flow once more, thus threatening the very existence of God’s remnant people, that's Revelation   17. Revelation 16 the Sixth Plague.  Finally when the spiritual Euphrates is at flood stage God  will dry it up and He will deliver His people.

 


Sekarang mari kita simak di sini di bagian atas hal. 81.

Setelah melewati suatu masa jedah, luka yang mematikan pada Binatang itu sembuh, dan air-air bah mengalir sekali lagi, dengan demikian mengancam eksistensi umat Allah yang sisa. Ini Wahyu 17. Wahyu 16 Malapetaka Keenam. Akhirnya ketika Efrat simbolis berada pada tahap meluap, Allah akan mengeringkannya lagi dan Dia akan menyelamatkan umatNya.

 


 

In summary the sequence of Daniel 11 and Revelation 12, 13, and 17, is as follows, in case you didn't get it, here it is, in black and white, short and sweet.

1.   First the flood.

The papacy ruled for 1260 days or 42 months. The Beast ruled during that period. The dragon spewed out waters during that period.

2.   At the end of this period, this is the second point, what happened?

The waters dried up, which is the same as the Beast receiving what? The deadly wound. So the mouth, the head that is spewing out waters is the same head that receives what? The deadly wound? Yes!

3.   The flood or the deadly wound is going to be healed, true or false? True!

And the papacy will once again gain the support of the State, led by what nation? Led by the United States of America, sadly, sadly.

4.   And then when the Euphrates is at flood stage at the end of time,

when multitudes, tongues, and peoples, and nations, are allied with the Harlot; and the kings of the earth are allied with the Harlot; and it appears that God’s people are going to be drowned by the waters of the river Euphrates, God  will intervene once more. He will say, “It is done!”

5.   And the Harlot will lose all of her lovers.

The kings of the earth will turn against her, and the multitudes will dry up on her.

6.   And the multitudes will turn against her and also against the daughters,

who have  taught falsehoods instead of teaching the truth that we find in the Three Angels’ Messages.

 


Sebagai kesimpulan, urut-urutan Daniel 11 dan Wahyu 12, 13, dan 17, ialah sebagai berikut, sekiranya kalian tidak menangkapnya, ini dia, hitam di atas putih, singkat dan manis.

1.   Pertama air bahnya.

Kepausan berkuasa selama 1260 tahun atau 42 bulan. Binatang berkuasa selama periode tersebut.

Naga menyemburkan air-air selama periode itu.

2.   Pada akhir periode ini, ini poin kedua, apa yang terjadi?

Air-air mengering, yang sama dengan Binatang itu menerima apa? Luka yang mematikan. Jadi mulut, kepala yang menyemburkan air-air itu sama dengan kepala yang menerima apa? Luka yang mematikan! Ya!

3.   Air bah atau luka yang mematikan itu akan sembuh, benar atau salah? Benar!

Dan Kepausan sekali lagi akan mendapatkan dukungan dari negara, dipimpin oleh negara mana? Dipimpin oleh Amerika Serikat, menyedihkan, menyedihkan.

4.   Kemudian ketika Efrat berada pada tahap banjir pada akhir masa,

ketika orang banyak, bahasa-bahasa dan kaum-kaum dan bangsa-bangsa bersatu dengan perempuan Pelacur itu; dan raja-raja bumi bersekutu dengan perempuan Pelacur itu, dan tampaknya seolah-olah umat Allah akan ditenggelamka oleh air-air sungai Efrat, Allah akan campur tangan sekali lagi. Dia akan berkata, “Sudah selesai!”

5.   Dan perempuan Pelacur itu akan kehilangan semua kekasihnya.

Raja-raja bumi akan berbalik memusuhinya, dan orang banyak akan menarik dukungan mereka.

6.   Dan orang banyak akan berbalik memusuhinya.

Dan juga memusuhi anak-anak perempuannya yang telah mengajarkan kebohongan, bukan mengajarkan kebenaran yang ada di Pekabaran Tiga Malaikat.

 


 

This is a disciplined way of studying Scripture. Not just Oh, this means, you know like somebody wrote a book ~ this is not an Adventist,  a dispensationalist ~ says, you know,  the locusts of Joel chapter 3 represent helicopters. And so you ask him, why do they represent helicopters? Well, because locusts fly and so do helicopters. Is that any way of interpreting Scripture? Or you know, you might say, the lion that's England, because the lion you know lion is the mascot of England; and the bear: Russia; and the dragon: China. That's an undisciplined way of interpreting and studying Scripture. we have to study the terminology, we have to look at the immediate context, we have to look at the broader context, we have to look at the syntax, we have to look at the connections between early Revelation   and later on in Revelation.  It is like detective work. What does a detective do? Well, when a detective gets to a crime scene what does he do? Oh, he says, I know who's guilty! No! Like Columbo, you know, he finds this piece of evidence, and that piece of evidence, and that other piece of evidence, and then he takes all of the evidence and he puts it all together in a picture. He says, now I have a profile of who did this.  And so then after having all of the little details and all of the evidence, then he has the complete picture, and he goes out seeking the person who committed the crime. I’m not saying that when we study the Bible we're committing a crime, it's an illustration how we should be detectives in the study, particularly of the prophetic books of the Bible. They're not easy reading. You know, the reason why people don't want to study these books is because it takes effort. People want everything easy these days. They want everything masticated  you know you go to television, the scenes change, ssszzzz, ssszzz, and the mind of man has developed a point where all they're interested in is the superficial and the quick.  You know, satisfy me now! The Bible cannot be studied that way. It takes effort, it takes time, it takes prayer, it takes principles, in order to understand what prophecy is trying to teach us.

 


Ini adalah cara yang disiplin untuk mempelajari Kitab Suci. Bukan cuma, Oh, ini artinya begini. Seperti ada yang menulis sebuah buku ~ bukan orang Advent, dia seorang dispensasionalis ~ yang mengatakan, belalang-belalang di Yoel pasal 3 melambangkan helikopter. Maka kalau kita tanya dia, mengapa mereka melambangkan helikopter? Yah, karena belalang terbang dan helikopter juga. Apakah seperti itu caranya menginterpretasikan Kitab Suci? Atau misalnya, kita bisa berkata singa itu Inggris, karena singa adalah maskot Inggris; dan beruang itu Rusia; dan naga itu Cina. Itu cara yang tidak disiplin dalam menginterpretasikan dan mempelajari Kitab Suci. Kita harus mempelajari terminologinya, kita harus melihat ke konteks langsungnya, kita harus melihat ke konteksnya yang luas, kita harus melihat sintaksisnya, kita harus melihat ke kaitannya antara Wahyu awal dan Wahyu yang belakangan. Seperti pekerjaan detektif. Apa yang dilakukan seorang detektif? Nah, ketika seorang detektif tiba di TKP, apa yang dilakukannya? Dia berkata, O, saya tahu siapa yang berbuat! Tidak! Seperti Columbo (seri detektif kuno), dia pergi mencari potongan barang bukti ini, barang bukti itu, dan barang bukti yang lain, lalu dia mengumpulkan semua barang buktinya dan dia jadikan satu membentuk sebuah gambar. Dia berkata, sekarang saya punya profil siapa pelakunya. Maka setelah memiliki semua detail kecil-kecilnya dan semua buktinya, dia punya gambaran yang lengkap, lalu dia pergi mencari orang yang melakukan kejahatan itu. Saya tidak mengatakan ketika kita mempelajari Alkitab itu kita melakukan kejahatan, ini hanya sebuah ilustrasi bagaimana kita harus menjadi detektif dalam mempelajarinya, terutama kitab-kitab nubuatan di Alkitab. Mereka bukan bacaan ringan. Kalian tahu alasannya mengapa orang-orang tidak mau mempelajari kitab-kitab itu, ya karena itu membutuhkan upaya keras. Sekarang ini orang minta semuanya mudah, mereka mau semuanya sudah dikunyahkan. Kita ke televisi, adegannya berubah, ssszzz, ssszzz, dan pikiran manusia terbentuk sedemikian di mana yang menarik bagi mereka adalah yang dangkal dan instan. Kalian tahu, puaskan saya sekarang! Alkitab tidak bisa dipelajari demikian. Butuh kerja keras, butuh waktu, butuh doa, butuh prinsip, untuk bisa memahami nubuatan itu mau mengajarkan apa kepada kita.

 


 

And so I hope that if you don't get anything all in this class, that at least you get one thing, and that is that we have to study, we have to search the Scriptures. Jesus did not say “read the Scriptures”, although we're supposed to read them. He said,  “search the Scriptures for in them you think you have eternal life and they are  they which testify of Me”.  And by the way prophecy testifies of Jesus because it tells us that He will have the last word, and those that are with Him will be saved along with Him.

So we'll study our next chapter, the next part of the chapter in the next few minutes.

 


Maka saya berharap, sekalipun kalian tidak menangkap semuanya di kelas ini, setidaknya kalian mendapatkan satu hal, yaitu bahwa kita harus mempelajari, kita harus menyelidiki Kitab Suci. Yesus tidak berkata, “Baca Kitab Suci” walaupun kita harus membacanya. Yesus berkata, 39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci sebab kamu menyangka di dalamnya kamu mendapatkan hidup yang kekal, dan kitab-kitab itulah yang memberi kesaksian tentang Aku.” (Yoh. 5:39)  Dan ketahuilah nubuatan bersaksi tentang Yesus karena itu memberitahu kita bahwa Dia yang akan menang, dan mereka yang ada bersamaNya akan diselamatkan bersamaNya.

Jadi kita akan mempelajari bab kita berikutnya, bagian berikutnya dari bab itu dalam beberapa menit yang akan datang.

 

 

 

16 11 21

 

 

No comments:

Post a Comment