FROM
THE CLOSE OF PROBATION TO THE NEW EARTH
Part 06/24 - Stephen Bohr
DECODING THE MYSTERIES OF REVELATION
17 PART 1
https://www.youtube.com/watch?v=5bO9Z_ObNUo
Dibuka
dengan doa.
I'm going to follow my notes rather closely in this presentation as well as in the next
two, because we're going to study Revelation chapter 17, and I’ve written it in
the study notes just the way that I want it to come out. This is a very complex
chapter. It's not easy to understand, so let's delve right into it. We're on page
71.
The book of Revelation is saturated with exotic symbols
and imagery. This imagery is known among theologians as “apocalyptic”, which
was part of the lingua franca or the
way of thinking of that day. In order to understand this bizarre symbolism we
must walk in the shoes of the people that lived at that particular time, that
is we
must understand the symbols as they did back then, and not as we would in the 21st century.
Dalam presentasi ini saya akan mengikuti yang tertulis di
diktat, dan juga dalam dua presentasi berikutnya, karena kita akan mempelajari
Wahyu pasal 17, dan diktat ini sudah saya tulis tepat seperti yang akan saya
ketengahkan. Ini adalah pasal yang sangat rumit, yang tidak mudah dipahami,
jadi mari kita langsung kupas. Kita di hal. 71.
Kitab Wahyu itu penuh dengan simbol-simbol eksotik dan bahasa-bahasa
simbol. Bahasa-bahasa simbol ini di antara para theolog dikenal sebagai
“apokaliptis”, yang adalah bagian dari lingua franca (bahasa gaul) atau cara
berpikir manusia di zaman itu. Supaya
bisa memahami simbolisme yang aneh ini, kita harus memakai sepatu orang-orang
yang hidup di zaman itu, yaitu kita
harus memahami simbol-simbol itu sebagaimana yang dipahami mereka di zaman itu,
dan bukan seperti yang kita pahami di abad ke-21 ini.
Revelation 17 is one of the most complex and
intellectually challenging chapters in the book of Revelation, and I might say in
the entire Bible. It contains vivid symbols, mysterious numbers, and strange
expressions. It's like a giant jigsaw puzzle with each symbol being a piece of
the puzzle. Now before we can put the puzzle together we must first analyze
each piece of the puzzle, and then when we notice that the shape of the piece
of the puzzle as well as the colors on the piece that we classify and put
together, then we put everything together and we see the complete picture.
Wahyu 17 adalah salah satu pasal yang paling rumit dan
menantang secara intelektual dalam kitab Wahyu, dan bisa saya katakan di
seluruh Alkitab. Itu berisikan simbol-simbol yang hidup, angka-angka rahasia,
dan ungkapan-ungkapan yang ajaib. Seperti sebuah jigsaw puzzle (potongan-potongan
kecil yang harus disusun menjadi sebuah gambar), yang setiap simbolnya
merupakan satu potong dari gambar itu. Nah, sebelum kita bisa menyusun gambar
itu menjadi satu, kita harus lebih dulu menganalisa setiap potongan gambar.
Lalu bila kita sudah menyimak bentuk potongan gambar itu dan juga warnanya, yang kita klasifikasikan dan kita kumpulkan, kemudian kita
bisa memasang semuanya menjadi satu dan kita melihat gambar yang sempurna.
Fortunately for us the first part of Revelation 17
contains the vision that God gave John, and
in the second part the vision is explained. So we have the vision in verses 1-8
and we have the explanation of the vision by the interpreting angel in verses 9-18.
Revelation 1:1 tells us that the book of Revelation was signified
to John, you'll notice that the first four letter are from the word “sign”. In
other words the book of Revelation is written in what we might call sign language. Sign language is
symbolic, for example for those people who are not able to hear, what does this
(crossing both hands in front of his chest) mean? Love. It is a symbol, right?
It's a symbol. This isn't love. It symbolizes love. And so the book of
Revelation is a symbolic book, which means that in order to understand that we
have to decode or we have to decipher the symbols, we have to discover what the
symbols represent or mean. And of course as we study the totality of Scripture
we are able to decipher or decode the meaning of the symbols.
Untunglah bagi kita, bagian pertama Wahyu 17 berisikan penglihatan
yang diberikan Allah kepada Yohanes, dan di bagian kedua penglihatan tersebut
dijelaskan. Jadi penglihatannya di ayat-ayat 1-8, dan penjelasan penglihatan
tersebut oleh malaikat yang memberikan tafsirannya di ayat-ayat 9-18.
Wahyu 1:1 mengatakan kepada kita bahwa kitab Wahyu diberikan dalam bentuk tanda/simbol (signified) kepada
Yohanes. Kita lihat bahwa empat huruf pertama dari kata “signified” adalah kata “sign” (tanda/simbol). (di versi LAI kata “signified” diterjemahkan “menyatakan”
jadi makna “tanda”nya hilang). Dengan kata lain, kitab Wahyu ditulis dalam
apa yang bisa kita sebut bahasa tanda/simbol. Bahasa tanda itu simbolis. Misalnya bagi mereka yang tunarungu, apa
artinya (menyilangkan kedua tangan di dada) ini? Cinta. Itu suatu simbol, kan?
Itu simbol. Itu bukan cinta, itu menyimbolkan cinta. Maka kitab Wahyu adalah
kitab yang simbolis, artinya supaya kita bisa mengerti, kita harus menemukan
makna simbol itu, atau kita harus menguraikan simbol itu, kita harus mencari
apa makna atau yang dilambangkan oleh simbol tersebut. Dan tentu saja bila kita mempelajari seluruh
Kitab Suci kita bisa menemukan atau memecahkan makna simbol-simbol tersebut.
In order to understand the symbolic language of
Revelation 17 we must have wisdom. In fact the chapter says, “here
is wisdom” specifically this chapter,
and wisdom comes only from God, according
to James 1:5. For this reason when we are studying this chapter we must pray
that God will help us to understand the
chapter. Whenever we open the Bible we must pray for God’s wisdom. We must say,
“Speak, Lord, for Your servant heareth.” just like happened in the days of
Samuel. Because we have our own biases,
we have our own mental blocks, we have
our own preconceived notions, and when we come to Scripture we have to come to
Scripture with an open mind, and that applies especially to this passage of
Scripture.
Many times when I’m studying a passage and
I come to what appears to be a roadblock where I can't understand, I just stop
and pray and ask the Lord, you know, “Lord, help me understand this” and the
Lord comes through, unless it's a mystery. And then you know I just have to fold my hands and say, “Lord,
okay, I accept what You say.”
Untuk memahami bahasa simbol Wahyu 17, kita harus
memiliki hikmat, bahkan pasal itu berkata, “Di sinilah hikmat” (Wahyu
13:18), terutama untuk pasal ini. Dan hikmat hanya berasal dari Allah menurut
Yakobus 1:5. Karena itu bila kita mempelajari pasal ini kita harus berdoa agar
Allah membantu kita untuk memahami pasal ini. Setiap kali kita membuka Alkitab,
kita harus memohon hikmat dari Allah. Kita harus berkata, “Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini
mendengar." (1
Samuel 3:19) sama seperti yang terjadi di zaman
Samuel. Karena kita punya bias kita sendiri, kita punya blok mental kita
sendiri, kita punya konsep-konsep praduga kita sendiri, dan saat kita datang
kepada Kitab Suci kita harus datang dengan pikiran yang terbuka, dan itu
terutama berlaku untuk ayat-ayat Kitab Suci di pasal ini.
Seringkali saat saya mempelajari suatu ayat dan saya tiba di jalan yang
seolah-olah buntu, di mana saya tidak bisa mengerti, saya berhenti dan berdoa
dan mohon kepada Tuhan, “Tuhan, tolong saya mengerti ini”, dan setiap kali
Tuhan membantu, kecuali itu suatu rahasia. Kalau begitu, saya hanya bisa
melipat tangan saya dan berkata, “Baiklah, Tuhan, saya menerima kehendakMu.”
Now,
let's notice about the angel of Revelation 17.
Revelation
16 describes seven angels who pour out the Seven Last Plagues upon the earth. The
vision of Revelation 17 was given to John ~ this is an important detail ~ by
one of the seven plague angels. So of course the question is, by which of the
seven? Are you understanding the question? An angel that poured out the Seven
Last Plagues comes back to John in chapter 17 and the question is which of the
seven came back to talk with John.
The
answer to this question is not hard to find.
The
Harlot of Revelation 17 is described as a woman sitting on what? On many
waters, and on her forehead is found the inscription “Mystery Babylon the
great”. So she's sitting on many waters, and her name is Babylon. So
the question is, what were the many waters of ancient Babylon? What river? The
Euphrates. So does this have a connection with the Sixth Plague? Absolutely! She is also
said to be that great city who reigns over the kings of the earth that
is to say, “the Harlot” and “the city” are interchangeable terms.
· The
Harlot represents the religious side of Babylon,
· and the
city represents the civil side.
Are you
with me or not?
Nah, mari kita simak malaikat Wahyu 17.
Wahyu 16 menggambarkan tujuh malaikat yang mencurahkan
Ketujuh Malapetaka Terakhir ke atas
bumi.
Penglihatan Wahyu 17 diberikan kepada Yohanes ~ ini
adalah detail yang penting ~ oleh salah satu dari malaikat Tujuh Malapetaka.
Jadi tentu saja pertanyaannya ialah oleh yang mana dari ketujuh itu? Apakah
kalian paham pertanyaannya? Seorang malaikat yang mencurahkan Ketujuh
Malapetaka Terakhir, kembali ke Yohanes di pasal 17, dan pertanyaannya ialah
yang mana dari ketujuh malaikat itu kembali untuk bicara dengan Yohanes.
Jawaban pertanyaan ini tidak sulit dicari.
Pelacur Wahyu 17 digambarkan sebagai perempuan yang duduk di atas apa? Di atas banyak air.
Dan di dahinya terdapat tulisan
“Misteri Babilon yang Besar”. Jadi dia sedang duduk di atas
banyak air dan namaya Babilon. Maka pertanyaannya
ialah, banyak air Babilon kuno itu apa? Sungai apa? Efrat. Jadi, apakah ini ada
koneksiknya dengan Malapetaka Keenam? Jelas. Dia juga dikatakan sebagai Kota Besar itu yang memerintah
atas raja-raja bumi (Wah. 16:19, 18:21), artinya “perempuan
Pelacur” dan “Kota” itu adalah istilah yang bisa ditukar-tukar.
·
Perempuan Pelacur itu melambangkan sisi relijius Babilon,
·
dan Kota itu melambangkan sisi sipilnya.
Apakah kalian paham atau tidak?
And you
know when we talk about the papacy, we're not talking about the Catholic Church.
The
Beast is not the Catholic Church. The Beast is the papacy.
And you
say, “Well, what's the difference?”
The papacy is the union
of Church and State. The papacy
received a deadly wound in 1798. Did the Catholic Church disappear in
1798? No! Did parents continue baptizing their babies? Yes! Did people continue
going to mass? Did they continue going to the confessional? The Church as church
did not cease to function, but the State side was wounded. So you have no longer
any papacy because the papacy is a union of Church and State.
Dan kalian tahu, bila kita bicara mengenai Kepausan, kita
tidak bicara tentang Gereja Katolik. Binatang
itu bukan Gereja Katolik. Binatang itu adalah Kepausan.
Dan kalian berkata, “Nah, apa bedanya?”
Kepausan adalah
gabungan Gereja dengan Negara. Kepausan
menerima luka yang mematikan di 1798. Apakah Gereja Katolik
lenyap di 1798? Tidak! Apakah para orangtua masih membaptiskan bayi-bayi
mereka? Ya! Apakah orang-orang masih datang ke misa? Apakah mereka masih datang
ke pengakuan dosa? Gereja sebagai gereja tidak berhenti berfungsi, tetapi sisi negaranya yang terluka.
Jadi Kepausan tidak ada lagi karena
Kepausan adalah gabungan Gereja dengan Negara.
Now
what was the name of the river that ran through the city of Babylon? This is the
bottom of page 72. The answer to this question is provided by a geographical
study of the region as well as by Scripture. The ancient city of Babylon sat
upon the many waters of what river? Of the river Euphrates. This means that we
must look for the bowl angel who refers to the river Euphrates, and that bowl
angel is which? The Sixth. In other words, the angel who poured out the Sixth
Plague upon the river Euphrates in Revelation 16:12-16 came back to John in
chapter 17, and further explained the meaning of that same plague in Revelation
chapter 17. Revelation 17 then is an explanation and amplification of the Sixth
Plague. So far so good?
Nah, apakah nama sungai yang melalui kota Babilon? Ini
bagian bawah hal. 72. Jawaban pertanyaan ini tersedia dengan mempelajari
geografi daerah itu dan juga oleh Kitab Suci. Kota kuno Babilon duduk di atas
banyak air sungai mana? Sungai Efrat. Ini berarti kita harus mencari malaikat
pembawa cawan yang berkaitan dengan sungai Efrat, dan
itu adalah malaikat pembawa cawan yang mana? Yang Keenam. Dengan kata lain
malaikat yang mencurahkan Malapetaka Keenam ke atas sungai Efrat di Wahyu
16:12-16 kembali ke Yohanes di pasal 17 dan menjelaskan lebih jauh makna dari
malapetaka yang sama di Wahyu 17. Dengan demikian Wahyu 17 adalah penjelasan dan keterangan tambahan dari
Malapetaka Keenam.
Sampai di sini semua oke?
Now,
let's talk about the Harlot woman that is seated on the many waters.
· The
Harlot woman is the main protagonist of the story.
· She's
the key actor in this drama.
· She
sits on the waters,
· she
fornicates with the kings,
· she
gives wine to the kings and the nations,
· she
sheds the blood of God’s saints,
· she has
dominion over the nations,
· and she
will be hated by the ten kings described as ten horns on the seventh head of
the dragon beast.
So who
is the
central actress in this chapter?
Everything revolves around who? The Harlot. She is the central figure.
Of
course the real central figure is Jesus Christ, because Christ is going to
overcome the Harlot. But the chapter itself centers upon the actions of this
Harlot woman.
Mari kita bicara tentang perempuan Pelacur yang duduk di
atas banyak air.
·
Perempuan Pelacur adalah pemeran protagonis dalam cerita itu.
·
Dialah pemeran utama drama ini.
·
Dia duduk di atas banyak air.
·
Dia berzinah dengan raja-raja.
·
Dia memberi minum anggur kepada raja-raja dan
bangsa-bangsa.
·
Dia mencurahkan darah orang-orang saleh milik Allah.
·
Dia berkuasa atas bangsa-bangsa.
·
Dan dia akan dibenci oleh kesepuluh raja yang digambarkan
sebagai sepuluh tanduk yang di kepala nomor tujuh binatang naga itu.
Jadi siapakah pemeran sentral dalam pasal ini? Semuanya berputar di sekitar siapa? Si perempuan Pelacur.
Dialah pemeran utamanya.
Tentu saja tokoh sentral yang sesungguhnya ialah Yesus
Kristus, karena Kristus akan mengalahkan perempuan Pelacur itu. Tetapi pasal
itu sendiri berpusat pada perbuatan-perbuatan perempuan Pelacur ini.
In the Old Testament a harlot woman was a symbol of apostate Israel. And do you
know ~ read Ezekiel chapter 15 and 16 and the entirety of chapter 23 ~ God describes Israel as a Harlot because Israel
mingled with the surrounding nations.
Notice these two statements from the writings of Ellen White.
“In Revelation 17 Babylon is represented as
a woman—a figure which is used in
the
Bible as the symbol of a…”
what? “…church,
a virtuous woman representing a pure church, a vile woman an apostate church.”
So this Harlot must represent an apostate church.
The question is which apostate church? Well, in Great Controversy 382 Ellen White wrote, “The power
that for
so
many centuries
maintained despotic
sway
over the
monarchs of Christendom is…”
what? “…Rome.”
And she's referring to papal Rome.
The
Harlot woman of Revelation 17 represents
apostate religion which has climbed on the back of the civil powers of the
world with the purpose of using them to support her doctrines and persecute
God’s faithful people.
Di Perjanjian Lama, seorang perempuan pelacur adalah
simbol dari Israel murtad. Dan tahukah kalian ~ baca Yehezkiel pasal 15 dan 16
dan keseluruhan pasal 23 ~ Allah
menggambarkan Israel sebagai Pelacur karena
Israel berbaur dengan bangsa-bangsa di sekitarnya.
Simak kedua pernyataan ini dari tulisan Ellen White.
“…Di Wahyu 17
Babilon diwakili oleh seorang perempuan – sosok yang dipakai di Alitab sebagai
simbol sebuah…” apa? “…gereja,
seorang perempuan saleh mewakili sebuah gereja yang murni, seorang perempuan
jahat mewakili sebuah gereja yang murtad.” ( The Great Controversy, hal. 381.)
Jadi perempuan Pelacur ini tentunya mewakili gereja yang murtad.
Pertanyaannya ialah, gereja murtad yang mana? Nah, di Great
Controversy hal. 382 Ellen White menulis, “…Kekuasaan
yang selama berabad-abad mempertahankan tekanan yang kejam atas para monarki
Kristen ialah…” apa?
“…Roma.”
Dan Ellen White merujuk ke Kepausan Roma.
Perempuan Pelacur Wahyu 17 mewakili
agama murtad yang telah naik ke atas punggung kekuasaan sipil dunia dengan
tujuan memanfaatkan mereka untuk mendukung doktrin-doktrinnya dan mempersekusi
umat Allah yang setia.
Now the next paragraph is critically important.
The
Harlot woman at the stage in which she
appears in
Revelation 17 represents the apostate Roman Catholic system. In other
words, as she appears in Revelation 17 the woman represents the apostate Roman
Catholic Church. However, the meaning of the symbol is broader. In our study we
shall find that that apostate religion actually allied
itself with seven consecutive world civil powers beginning with
Nebuchadnezzar's Babylon, and ending with resuscitated papacy after her deadly
wound is healed. Are you understanding the point?
So the seven heads represent seven stages
where the Church or the religious power has used the power of the State to
persecute God’s people.
By way of example, was Babylon a persecuting power
against God’s people? Did the religious leaders appeal to the State to
persecute God’s people? How about Daniel 3? How about Medo-Persia, Daniel in
the lions den, right? And we could go on.
Each
head represents a Church, a stage of
a religious power, that uses the power of the State to persecute God’s people.
Nah, paragraf berikutnya amat sangat penting.
Perempuan Pelacur
saat dia muncul di Wahyu 17 berada di tahap ketika dia mewakili sistem Roma Katolik yang murtad.
Dengan kata lain, ketika perempuan itu muncul di Wahyu 17, perempuan itu
melambangkan Gereja Roma Katolk yang murtad. Namun, makna simbolnya lebih luas.
Dalam pelajaran kita, kita akan melihat bahwa agama yang murtad sesungguhnya telah
mengadakan persekutuan dengan tujuh kekuasaan sipil dunia yang memerintah
secara berurutan, dimulai dengan Babilonnya Nebukadnezar, dan berakhir dengan
Kepausan yang dihidupkan kembali setelah lukanya yang mematikan itu disembuhkan. Apakah kalian
paham poin ini?
Jadi ketujuh
kepala itu mewakili tujuh tahap di mana Gereja atau kekuasaan
agama memakai kekuasaan negara untuk mempersekusi umat Allah.
Sebagai contoh, apakah Babilon suatu kekuasaan yang
mempersekusi umat Allah? Apakah para pemimpin rohaninya minta kepada Negara
untuk mempersekusi umat Allah? Bagaimana dengan Daniel 3? Bagaimana dengan
Medo-Persia, Daniel di gua singa, benar? Dan masih ada banyak yang lain.
Setiap kepala
mewakili suatu gereja, atau suatu
tahap kekuasaan rohani, yang memakai kuasa negara untuk mempersekusi umat Allah.
Now
let's talk about this woman's fornication.
What is
meant by the Harlot’s fornication? See, we're going symbol by symbol, right? We're
deciphering the symbols, and once we have the meaning of all the symbols then
we put them together and the puzzle is together.
The
Bible refers to the Church as Christ's bride. The Church must be faithful to
Jesus, her one and only husband. However, when the Church seeks out other
lovers she becomes a harlot. The Harlot represents an apostate religion that
links up, in other words, commit spiritual adultery with the
kings of the earth and influences them to support her agenda. Thus fornication
means that the Church unites with the State in an unholy love affair and
in this way the Harlot forsakes her legitimate husband, Jesus Christ, and has
other lovers which are the civil powers of the world.
Nah, mari kita bicara tentang perzinahan perempuan ini.
Apa artinya perzinahan perempuan Pelacur itu? Lihat, kita
mengupas simbol per simbol, benar? Kita menguraikan simbol-simbol, dan begitu
kita mendapatkan makna semua simbol, maka kita akan mengumpulkan mereka dan
gambar itu akan tersusun.
Alkitab merujuk ke Gereja sebagai pengantin Kristus.
Gereja haruslah setia kepada Yesus, suami satu-satunya. Namun, ketika Gereja
mencari kekasih-kekasih lain, dia menjadi pelacur. Perempuan Pelacur itu mewakili suatu agama murtad yang
bersatu, dengan kata lain, berzinah secara spiritual dengan raja-raja bumi
dan mempengaruhi mereka untuk mendukung agendanya. Dengan demikian, perzinahan berarti Gereja
bergabung dengan Negara dalam suatu percintaan yang haram dan
dengan demikian perempuan Pelacur itu telah meninggalkan suaminya yang sah,
Yesus Kristus, dan memiliki kekasih-kekasih lain yang adalah kekuasaan sipil
dunia.
Ellen White amplifies this point in Great Controversy page 382 she wrote, “It was by
departure…”
the word “departure” means apostasy “…It was by
departure from the Lord,
and alliance with the heathen, that the
Jewish Church became a harlot;…”
and then she speaks about the papacy “…and
Rome, corrupting herself in like manner by seeking the support of…”
what? “…of worldly powers,
receives a like
condemnation.”
So how did the Jewish Church become a harlot? By uniting with the powers that
surrounded her.
And how did the papacy become a harlot? By gaining the support of the
worldly powers.
Ellen White
menjelaskan poin ini di Great Controversy hal.
382, dia menulis, “…Dengan meninggalkan…”
kata “meninggalkan” berarti murtad “…Dengan
meninggalkan Tuhan, dan bersekutu dengan orang-orang kafir, Gereja Yahudi telah
menjadi pelacur…” lalu Ellen White bicara tentang Kepausan, “…dan Roma, yang merusak dirinya dengan cara yang sama,
dengan mencari dukungan…” siapa?
“…kekuasaan dunia, menerima penghukuman yang sama.”
Jadi bagaimana
Gereja Yahudi menjadi pelacur? Dengan bersekutu dengan kekuasaan-kekuasaan yang
ada di sekitarnya.
Dan bagaimana Kepausan menjadi pelacur? Dengan
mendapatkan dukungan kekuasaan-kekuasaan dunia.
And then she added this on page
443, “Whenever the church has obtained
secular power, she has employed it to punish
dissent from her doctrines. Protestant churches that have followed in the steps of Rome by forming alliance with worldly powers have manifested a similar desire to restrict liberty of conscience.”
Lalu dia menambahkan ini di hal. 443, “…Bilamana gereja
telah mendapatkan kekuasaan sekuler, dia menggunakannya untuk menghukum
orang-orang yang berlawanan dengan doktrinnya. Gereja-gereja Protestan yang
mengikuti jejak Roma yang membentuk aliansi dengan kekuasaan dunia, telah
menunjukkan keinginan yang sama untuk mengekang kebebasan hati nurani.”
So now let's talk about the act of sitting. See, the
Harlot what? Sits. What does that mean? Revelation chapter 17 tells us that the Babylonian
Harlot sits on:
1. many waters
2. on a scarlet Beast, and
3. on seven mountains
How could you be seated in all three of these?
Well, we're not going to answer that question right now,
we'll get to it a little bit later on. How is it possible for the Harlot to be
sitting on waters, on the scarlet Beast, and on the seven mountains? There's an
explanation but we need to go back to the ancient concept of dragons, in order
to understand it.
Jadi sekarang mari kita bicara tentang tindakan duduk.
Lihat, perempuan Pelacur itu apa? Apa yang dimaksud Wahyu 17 dengan mengatakan
bahwa Pelacur Babilon itu duduk di:
1.
banyak air
2.
atas Binatang berwarna merah padam, dan
3.
atas tujuh gunung
Bagaimana dia bisa duduk di atas ketiganya semua?
Nah, kita tidak akan menjawab pertanyaan ini sekarang,
nanti kita akan membahasnya. Bagaimana mungkin bagi perempuan Pelacur itu untuk
duduk di atas banyak air, di atas Binatang berwarna merah padam, dan di atas
tujuh gunung? Ada penjelasannya, tetapi kita harus kembali ke konsep kuno
mengenai naga supaya bisa memahaminya.
The top of page 75. The act of sitting symbolizes the
fact that the Harlot not only rules over the kings of the earth -- notice
Revelation 17:18, it says, “ 18 And the woman whom you
saw is that great city which reigns over the kings of the earth.” So does the Harlot reign over the kings of
the earth? Yes! But not only over the kings of the earth because Revelation
13:7 tells us that she also reigns over the nations through the kings. It
says there in Revelation 13:7 speaking
about this Beast, “ 7 It was granted to him to make war with the
saints and to overcome them. And authority was given him over every
tribe, tongue, and nation.” So the act of sitting means that she has dominion
over the kings, she has dominion over the multitudes of the world.
Bagian atas hal.
75. Tindakan “duduk” melambangkan fakta bahwa perempuan Pelacur itu tidak hanya
memerintah atas raja-raja bumi – simak Wahyu 17:18, dikatakan, “18 Dan perempuan yang telah
kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi…” Jadi apakah
perempuan Pelacur itu memerintah atas raja-raja bumi? Ya! Tetapi bukan hanya
atas raja-raja bumi karena Wahyu 13:7 mengatakan bahwa dia juga menguasai
bangsa-bangsa melalui raja-raja itu. Dikatakan di Wahyu 13:7 berbicara tentang
Binatang itu, “…7 Dan ia diperkenankan untuk
berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka. Dan autoritas diberikan kepadanya atas setiap suku,
bahasa, dan bangsa…” Jadi tindakan “duduk”
berarti bahwa perempuan Pelacur itu berkuasa atas raja-raja, dia berkuasa atas
banyak orang di dunia.
What about the waters upon which the Harlot sits? What do
they represent? Chapter 17 gives us the answer. The waters are symbolic of people from every
nation, kindred, and tongue.
Later on in this study we shall find that the waters and
the body of the dragon Beast are interchangeable. In other words, the waters
and the body of the Beast are the same thing. But just hold that in the
back of your mind. They're interchangeable.
Bagaimana dengan air-air di mana perempuan Pelacur itu
duduk? Mereka melambangkan apa? Pasal 17 memberikan jawabannya kepada kita. Air-air merupakan simbol
orang-orang dari setiap bangsa, suku dan bahasa.
Nanti di pelajaran ini kita akan melihat bahwa air-air
dan tubuh binatang naga itu bisa dipertukarkan. Dengan kata lain, air-air dan tubuh Binatang
adalah hal yang sama. Tetapi simpan itu dulu dalam ingatan
kalian. Mereka bisa dipakai bergantian.
Now the waters upon which the Harlot sits,
folks, are
wicked waters. It's not simply that she sits upon nations, multitudes,
tongues, and peoples, you know she sits upon the righteous and she sits upon
the wicked, everybody on planet earth. No! In the Bible waters, the
rambunctious waters of the sea represent wicked people that want to destroy God’s people.
Notice Isaiah 17:12-13 these are powerful verses, “12 Woe to the
multitude of many people who make
a noise like the roar of the seas…” many people are compared with what? With the roar of the
seas
“…and to the rushing of nations…” what is it that rushes? Waters, “…that make
a rushing like the rushing of mighty waters! 13 The nations will rush like the rushing of many
waters…” I
think that there's an emphasis on the word “rush” here in this passage. “…13 The nations will rush like the rushing of many
waters but…” what
is God going to do? “…but God will rebuke
them…” would that be like drying
up? The Lord will rebuke them “…and they
will flee far away, and be chased like the chaff of the mountains before
the wind, like a rolling thing before the whirlwind.” Who has the last word? God has the last word.
Nah, air-air
yang diduduki perempuan Pelacur itu, Saudara-saudara, adalah air-air yang jahat.
Dia tidak semata-mata duduk di atas bangsa-bangsa, orang banyak, bahasa-bahasa,
dan kaum-kaum, seperti dia duduk di atas orang benar dan orang jahat, semua
orang di planet bumi. Tidak! Di Alkitab, air-air laut yang menggelora,
melambangkan orang-orang jahat yang
mau membinasakan umat Allah.
Simak Yesaya
17:12-13 ini adalah ayat-ayat yang keras, “12 Celaka bagi banyak orang yang
membuat ribut seperti gemuruh lautan…” banyak orang dibandingkan dengan apa? Dengan gemuruh
lautan, “…dan bagi bangsa-bangsa yang menggulung…” apa yang menggulung? Air “…yang menggulung seperti menggulungnya air yang
hebat! 13 Bangsa-bangsa
akan menggulung seperti menggulungnya lautan besar…” saya rasa ada
penekanan pada kata “menggulung” di ayat-ayat ini. “…13 Bangsa-bangsa
akan menggulung seperti menggulungnya lautan besar tetapi…” apa yang akan dilakukan Allah? “…tetapi Allah
akan menghardik mereka…” apakah itu mirip mengeringkannya? Tuhan akan menghardik
mereka, “…dan mereka akan lari jauh-jauh, dan akan dihalau seperti sekam dari gunung yang diterbangkan angin, seperti benda menggelinding di hadapan angin puting beliung…” Siapa yang menang
akhirnya? Allah yang menang.
Now the next section that we're going to deal with is a
little complex, so stay focused.
The waters dried up, what does that mean? One of the
mistakes that people commit when they study Revelation 17, I believe is, they disconnect the chapter from chapters
12 and 13. You cannot understand Revelation 17 unless you understand Revelation
12 and 13, because those chapters are the foundation for what we find in Revelation
chapter 17. So a careful comparison ~ we're on page 75 ~ a careful comparison of Revelation 12, 13, and 17 reveals that the
persecuting waters upon which the woman sits were dried up once in the past when
the populace forsook the papacy and arose against it in 1798, what happened was when
France rose against the papacy. And will be
dried up once more in the future when the populace will arise during the
Sixth Plague against the apostate religious leaders. Are you
understanding that point?
·
The
waters were dried up once when the papacy received its deadly wound in 1798
·
they
will be dried up once again at the time of the Sixth Plague.
Nah bagian kedua yang akan kita dalami itu sedikit rumit,
jadi tetap fokus.
Air-air mengering, apa artinya itu? Salah satu kesalahan
yang dibuat orang ketika mempelajari Wahyu 17, menurut saya, ialah mereka tidak
menghubungkannya dengan pasal-pasal dari Wahyu 12 dan 13. Kita tidak bisa
memahami Wahyu 17 kecuali kita mengerti Wahyu
12 dan 13, karena pasal-pasal itu adalah fondasi dari apa yang ada di Wahyu 17.
Jadi suatu perbandingan yang teliti ~ kita di hal. 75 ~ perbandingan yang
teliti Wahyu 12, 13, dan 17, mengungkapkan bahwa air-air yang mempersekusi yang diduduki perempuan Pelacur itu, sudah pernah dikeringkan satu kali di masa lampau ketika orang
banyak meninggalkan Kepausan dan bangkit melawannya di 1798, yang terjadi ketika Perancis
bangkit melawan Kepausan. Dan
air-air itu akan dikeringkan sekali lagi di masa depan
ketika orang banyak akan bangkit saat Malapetaka Keenam
melawan para pemimpin agama yang murtad. Apakah kalian paham poin ini?
·
Air-air sudah dikeringkan satu kali ketika Kepausan
menerima luka yang mematikan di 1798.
·
Mereka akan dikeringkan sekali lagi saat Malapetaka
Keenam.
Now let's take a closer look at this.
THE
PERSPECTIVE OF REVELATION CHAPTER 12.
Revelation 12:15 in fact let's go there, Revelation 12:15
it’s speaking about the persecutions against God’s people during the 1260 years
(538-1798) it says, “ 15 So the serpent…” who by the way is interchangeable with the
dragon “…So the serpent
spewed water out of his mouth like a flood after the woman, that he might cause
her to be carried away by the flood…” So are the waters flowing at this time? Who
is spitting out the waters? Oh Satan, the dragon, is spewing out the waters,
according to this.
Sekarang mari kita simak.
PERSPEKTIF WAHYU
PASAL 12
Wahyu 12:15,
sebaiknya kita ke sana, Wahyu 12:15, ini bicara tentang persekusi atas umat
Allah selama 1260 tahun (538–1798), dikatakan, “15 Lalu ular itu…” yang sama dengan
naga, “…15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya
air, seperti air bah, ke arah perempuan itu,
supaya ia boleh mengakibatkan perempuan itu
hanyut oleh air bah itu…” Jadi apakah air-air sedang mengalir saat itu? Siapa yang
menyemburkan air? Oh, Setan, naga itu, yang menyemburkan air menurut ayat ini.
Now I want you to notice something very interesting. How
many heads does this dragon have? No! The dragon actually has seven. Let's go back to Revelation 12:3, “3 And another sign appeared in heaven:
behold, a great, fiery red dragon having seven heads and ten horns,…”
How many heads does the dragon have? Seven.
But here's a very important point. How many heads of the dragon are spewing out
waters? One! That means that the heads do not exist all at the same time,
they rise one by one. Are you with me? Important detail. So Revelation 12:15
tells us that the seven-headed dragon seemingly with seven mouths ~ if it has
seven heads, hello! ~ spewed water out of a single mouth for how
long? For 1260
days or years.
What was the intention of spewing out the waters? It was
drowning the woman, destroying the woman. But were the waters dried up? Yes,
they were. Notice verse 16, Revelation
12:16, “ 16 But the earth helped the
woman, and the earth opened its mouth and swallowed up the flood which the
dragon had spewed out of his mouth.”
Do the water cease to flow? Are the waters dried up, that
come out of the mouth of the dragon, this one mouth of the dragon? Absolutely!
The waters are dried up.
Nah, saya mau
kalian menyimak sesuatu yang sangat menarik. Naga ini punya berapa kepala? Tidak!
Naga ini punya tujuh kepala. Mari kita kembali ke Wahyu 12:3, “3 Maka tampaklah suatu tanda yang
lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala
tujuh dan bertanduk sepuluh…”
Berapa kepala yang dimiliki naga ini? Tujuh.
Tetapi ada poin yang sangat penting. Berapa kepala naga
itu yang menyemburkan air? Satu! Itu berarti kepala-kepala ini tidak eksis bersamaan,
mereka muncul satu per satu. Apakah kalian paham? Detail yang penting. Jadi
Wahyu 12:15 mengatakan kepada kita bahwa naga yang berkepala tujuh itu ~ yang
tentu saja berarti punya tujuh mulut, halo! ~ menyemburkan air dari satu mulutnya
itu selama berapa lama?
Selama 1260 hari atau tahun.
Apa tujuannya menyemburkan air? Untuk menenggelamkan
perempuan itu, membinasakan perempuan itu. Tetapi apakah airnya dikeringkan?
Ya, benar. Simak ayat 16, Wahyu 12:16, “…16 Tetapi bumi menolong
perempuan itu. Dan bumi membuka mulutnya,
dan menelan air bah yang disemburkan naga
itu dari mulutnya…” Apakah airnya berhenti mengalir? Apakah air-airnya
dikeringkan, yang keluar dari mulut naga, dari satu mulut naga itu? Tentu saja!
Air-air itu dikeringkan.
Now let's continue, we are on page 76.
After a time of respite when the waters no longer
persecuted, the dragon will once again be enraged with the woman, and will spew waters out of its mouth once more
against the remnant of the woman's Seed. Does that mean that the waters
are going to flow again? Yes! And verse 17 says so.
Notice verse 17 of Revelation 12, when the
earth helps the woman and swallows up the waters of
persecution, it says 17 And the dragon was enraged with the woman…” is there going to be persecution again by the same Harlot, by the Beast?
Yes! “…and he went to make…” what? “…war…” which battle specifically? What's the name of the battle? Armageddon,
“…went to make war with the remnant of her Seed (NKJV: the rest of her offspring), who keep the
commandments of God and have the testimony of Jesus Christ.”(KJV). Are the
persecuting waters going to flow again? Is the dragon going to spew waters out
again? Yes, he is, according to verse 17.
· So you have the waters flowing, he's spewing waters out of his mouth,
persecuting God’s people,
· the earth swallows up the waters, dries up the waters,
· and then 12:17 says that the dragon will once again persecute by spewing
waters out of his mouth.
Is this clear?
Nah, mari
kita lanjut, kita di hal. 76.
Setelah
suatu masa jedah saat air-air tidak lagi mempersekusi, naga itu sekali lagi
akan marah terhadap perempuan itu dan akan
menyemburkan air keluar dari mulutnya sekali lagi terhadap yang tersisa dari
Benih perempuan itu. Apakah itu berarti air-air akan mengalir
lagi? Ya! Dan ayat 17 berkata demikian.
Simak Wahyu 12:17, ketika bumi membantu perempuan itu dan
menelan air-air persekusi, dikatakan, “17 Maka marahlah naga itu kepada
perempuan itu…” apakah akan ada
persekusi lagi oleh perempuan Pelacur yang sama, oleh Binatang itu? Ya! “…lalu
pergi…” apa? “…memerangi
yang tersisa dari Benihnya,
yang memelihara perintah-perintah Allah
dan memiliki kesaksian Yesus Kristus…” Apakah air-air yang mempersekusi akan mengalir lagi?
Apakah naga itu akan menyemburkan air lagi dari mulutnya? Ya, betul, menurut
ayat 17.
· Jadi air-air mengalir, dia menyemburkan air-air dari
mulutnya, mempersekusi umat Allah.
· Bumi menelan air-air itu, mengeringkan air-air itu.
· Kemudian 12:17 mengatakan naga itu sekali lagi akan
mempersekusi dengan menyemburkan air-air dari mulutnya.
Apakah ini jelas?
Now let's read the note at the middle of page 76. This is
interesting.
Joshua
24:2, 3, 14, 15, describes the Euphrates river euphemistically as “the flood”. So the Euphrates is
called “the flood” there. In fact,
several modern versions such as the ESV and the NCV replace the word “flood”
with the word “Euphrates”. Interesting.
Genesis
15:18 describes the Euphrates as “the great river”.
Is Revelation 16 speaking about the Euphrates as the great river
Euphrates? Yes! It's referred to as “the great river Euphrates”.
Thus in Revelation 12 we are to understand “the river” that the dragon spews out of
his mouth as what? As which river? As the Euphrates river, because it says
that the dragon spewed water out of his mouth like a what? “Like a flood”, which is the word
that is used in Genesis (should be
Joshua) to refer to which river? The Euphrates.
Nah, mari
kita baca catatan di bagian tengah hal.
76. Ini menarik.
Yosua 24:2, 3, 14,
15, menyebut sungai Efrat dengan kata lain yaitu “air bah”. Jadi sungai Efrat disebut “air bah” di sana. Bahkan
beberapa versi terjemahan Alkitab modern seperti ESV dan NCV mengganti kata
“air bah” dengan kata “Efrat”. Menarik.
Kejadian 15:18
menyebut Efrat sebagai “sungai besar” itu.
Apakah Wahyu
16 bicara tentang Efrat sebagai “sungai besar Efrat”? Ya! Itu disebut sebagai
“sungai besar Efrat”.
Maka, di Wahyu 12
apakah kita harus memahami “sungai”
yang disemburkan naga itu dari mulutnya sebagai apa? Sebagai
sungai mana? Sebagai sungai
Efrat, karena dikatakan bahwa naga itu dari mulutnya
menyemburkan air keluar seperti apa? “Seperti air bah” (Wah. 12:15), yang adalah kata yang dipakai di Yosua untuk merujuk ke sungai mana?
Efrat.
Now it gets even more interesting! The word
“flood” in Revelation 12:15-16 is ποταμός [potamos].
You know we have the word “hippopotamus”, υπό [ypó] means “under” and ποταμός [potamos] means “river”. It swims
under the river, under the water.
So the word “flood” in Revelation 12:15-16
is ποταμός [potamos] the self same word that appears in
the story of the wise and the foolish men who built their houses on the rock
and on the sand. In the New Testament most of the uses of this word ποταμός [potamos] refer simply to a river. However,
in the parable of the wise and foolish men, Jesus was not referring to a mere
river, but rather to a river at what? Flood stage. Thus the King James Version
I believe correctly translates the word “river” in Revelation (this should be
Revelation 12:15-16) it translates it correctly as “the flood”.
Notably the parallel parable in the gospel
of Luke, in Luke 6:48-49 uses the word ποταμός [potamos] and it also uses the word πλημμύρα [plimmýra] which does mean
not simply “river”, it means “flood”.
Sekarang ini
menjadi semakin menarik! Kata “air bah” di Wahyu 12:15-16 adalah ποταμός [potamos].
Kalian tahu perkataan “hippopotamus” (kuda nil), υπό [ypó] berarti “di bawah” dan ποταμός
[potamos] berarti “sungai”. Jadi dia berenang di bawah sungai, di bawah air.
Maka
perkataan “air bah” di Wahyu 12:15-16 ialah ποταμός [potamos] perkataan yang
sama yang muncul dalam cerita orang bijak dan orang bodoh yang membangun rumah
mereka, yang satu di atas batu dan yang lain di pasir. Di Perjanjian Baru,
kebanyakan kata ini ποταμός
[potamos] dipakai untuk bicara tentang sebuah sungai. Namun, di perumpamaan orang
yang bijak dan bodoh itu, Yesus tidak mengacu semata-mata kepada sembarang
sungai, melainkan kepada sungai yang berada di tahap banjir. Dengan demikian,
menurut saya KJV menerjemahkan dengan tepat kata “sungai” di Wahyu (yaitu Wahyu
12:15-16), KJV menerjemahkannya dengan tepat sebagai “air bah”.
Perlu
diperhatikan, perumpamaan yang sama di Injil Lukas, Lukas 6:48-49 memakai kata ποταμός [potamos] dan
juga memakai kata πλημμύρα [plimmýra] yang berarti
bukan sekedar “sungai” biasa, melainkan berarti “air bah”.
So what is “the flood”? The whole point of this
is, what is the flood that the dragon spews out of his mouth? It is the
great river, what? It is the great river Euphrates. The definite
article is used “the river” in Revelation chapter 12. It is not any river, it is
the
river Euphrates. So is the Euphrates flowing during the 1260 years? Is that
river, that flooding river stopped and swallowed up, and dried up at the end of
the 1260 years?
Is it going to flow again? Yes! Okay, you
caught it. Good point.
Jadi “air
bah” itu apa? Poin yang mau diambil dari ini ialah, apa air bah yang disemburkan naga itu dari mulutnya?
Itu adalah sungai besar apa? Itu adalah
sungai besar Efrat itu. Kata sandang tentu “itu” dipakai di Wahyu pasal 12. Jadi itu
bukan sembarang sungai, itu adalah sungai Efrat itu. Jadi apakah Efrat mengalir selama
ke-1260 tahun? Apakah sungai itu, sungai yang membanjiri itu dihentikan dan
ditelan, dan dikeringkan pada akhir 1260 tahun?
Apakah
sungai itu akan mengalir lagi? Ya! Oke, kalian sudah menangkapnya. Bagus.
Now let's go to THE PERSPECTIVE OF REVELATION 13.
You remember it said that Revelation 13 is
parallel to Revelation 12? It goes over the same sequence of powers, we studied
that in our first lesson when we looked at that chart that we started with. So let's see if Revelation 13 has the same
ideas of Revelation 12, however, but with different terminology. So let's go. We're on page 77.
Revelation 13:1-10 repeat and expand upon Revelation 12
but with different symbolism.
Revelation 13:7 describes a sea Beast that
persecuted the saints for 42 months. Is that the same time as the 1260 years
that the dragon was spewing water out of his mouth? Yes! But it’s a different
symbol, you see. In Revelation 12 it's a dragon.
Revelation 13 it's the Beast. So the dragon is using the Beast to do
this.
Now let's continue.
·
Revelation 13:7 describes a sea Beast that persecuted the saints
for 42 months.
The same
period as
the 1260 days or years during which the flood attempted to drown the
woman in Revelation 12:6, 14-15.
·
At the end of this period the sea Beast received a what? A deadly
wound.
The same as the
earth swallowing up the waters, and we'll come back to that a little bit later.
·
What was the Beast wounded with? The Beast was wounded with the
sword.
And what happened? Persecution
against the woman ceased, right? For a season. It is important to underline
that only
one of the seven heads was wounded, isn't this interesting?
How many heads are
spewing out water in Revelation chapter 12? One!
How many heads are
wounded in Revelation chapter 13? One!
So all heads
are not functioning simultaneously. One rules and falls, the other
rules and falls, the other rules and falls, the other rules and false, the
other rules and falls. In other words, they follow in sequence one after the
other. Only
one head is spewing out waters, both in Revelation 12 and in Revelation chapter
13.
When the wound
heals, all the heads do not heal, but only the one that was wounded.
·
According to Romans 13:4, the sword belongs to the civil powers.
Is that important
that the sword belongs to the civil power?
What was it that gave
the deadly wound to the papacy? It was the civil power of France, followed by
other nations in Europe afterwards. Is that what stopped the waters of
persecution? Absolutely!
·
After a period of convalescence, the deadly wound of the sea
Beast is healed,
that is the waters
of persecution flow again, and the whole world wonders after the Beast.
In other words, the multitudes, tongues, and peoples, once again support the
Harlot.
Now some people
wonder whether the Beast was actually killed or only mortally wounded. The
expression in Revelation 13:3 “as it were wounded to death” is identical to
the description of Jesus as the Lamb “as It had been slain”. Was Jesus only wounded and not killed?
Was He only wounded, Jesus didn't die, right? Of course He died!
So does the Beast receive a mortal wound? Does the Beast pass away so to speak
at least for a season? Yes! No one would sustain that Jesus was not killed. Revelation 13:10 leaves no doubt that the Beast was killed with
the sword, because the text says “he who kills with the sword must be killed with the sword”. It is very
important to remember that when the head is dead, the Beast is dead. And when the
head is alive the Beast is alive. Are you catching the point? Very important.
See Revelation 12 and 13 are critically important to Revelation
17.
Sekarang
mari kita ke PERSPEKTIF WAHYU 13.
Kalian ingat, dikatakan bahwa Wahyu 13 itu paralel dengan Wahyu 12?
Itu meliput urut-urutan kekuasaan yang sama, kita sudah mempelajari ini di
pelajaran kita yang pertama ketika kita membahas skema yang mengawali pelajaran
kita. Jadi mari kita lihat apakah Wahyu 13 mempunyai konsep yang sama dengan
Wahyu 12, namun dengan istilah yang berbeda. Mari kita ke sana. Kita di hal.
77.
Wahyu 13:1-10
mengulang dan memperluas Wahyu 12 tetapi dengan simbol yang berbeda.
Wahyu 13:7
menggambarkan seekor Binatang dari laut yang mempersekusi orang-orang saleh
selama 42 bulan. Apakah ini sama dengan 1260 tahun ketika naga itu menyemburkan
air dari mulutnya? Ya! Tetapi dengan simbol yang berbeda. Kalian lihat, di Wahyu 12 itu seekor naga. Di
Wahyu 13 itu Binatang. Maka naga itu menggunakan Binatang untuk
berbuat ini.
Sekarang
mari kita lanjutkan.
· Wahyu 13:7 menggambarkan seekor Binatang dari laut yang
mempersekusi orang-orang saleh selama 42
bulan.
Periode yang sama
dengan 1260 hari/tahun ketika air bah berusaha menenggelamkan
perempuan itu di Wahyu 12:6, 14-15.
· Pada akhir periode ini Binatang dari laut ini menerima
apa? Luka yang mematikan.
Ini sama
dengan bumi menelan habis air-air, dan nanti kita akan kembali
kemari.
· Binatang itu dilukai oleh apa? Binatang itu dilukai oleh
pedang.
Lalu apa yang terjadi? Persekusi terhadap perempuan itu
berhenti, benar? Selama waktu yang tertentu.
Adalah penting untuk menekankan bahwa hanya satu dari ketujuh
kepalanya yang terluka. Bukankah ini menarik?
Berapa kepala yang menyemburkan air di Wahyu 12? Satu!
Berapa kepala yang terluka di Wahyu pasal 13? Satu!
Jadi semua
kepala tidak berfungsi pada waktu yang bersamaan. Satu berkuasa
lalu jatuh, yang lain berkuasa lalu jatuh, yang lain berkuasa lalu jatuh, yang
lain berkuasa lalu jatuh, yang lain berkuasa lalu jatuh. Dengan kata lain
mereka mengikuti urutan yang satu setelah yang lain. Hanya satu kepala yang menyemburkan air, baik di Wahyu 12
maupun Wahyu 13. Pada waktu luka itu sembuh, tidak semua kepalanya sembuh, tetapi hanya kepala yang terluka.
· Menurut Roma 13:4, pedang itu adalah milik kekuasaan
sipil.
Apakah penting pedang itu milik kekuasaan sipil?
Apa yang
memberikan luka yang mematikan kepada Kepausan? Kekuasaan sipil Perancis,
diikuti oleh bangsa-bangsa lain
di Eropa kemudian. Itukah yang menghentikan air-air persekusi? Betul sekali!
· Setelah suatu masa pemulihan, luka yang mematikan Binatang dari laut itu
sembuh.
Artinya air-air persekusi
mengalir kembali, dan seluruh dunia kagum pada Binatang ini.
Dengan kata lain, orang banyak, bahasa-bahasa, dan bangsa-bangsa sekali lagi
memberikan dukungannya kepada perempuan Pelacur itu.
Nah, beberapa orang bertanya-tanya apakah Binatang ini
benar-benar terbunuh atau hanya terkena luka parah. Ungkapan di Wahyu 13:3 “seperti kena luka yang mematikan” itu
identik dengan deskripsi Yesus sebagai “Anak Domba seperti telah disembelih” (Wah.
5:6). Apakah Yesus
hanya terluka dan tidak dibunuh? Apakah Dia hanya terluka? Yesus tidak mati, benar? Sudah pasti Dia mati!
Jadi apakah Binatang itu menerima luka yang mematikan? Apakah Binatang itu mati,
katakanlah demikian, untuk waktu yang tertentu? Ya! Tidak ada yang akan
menguatkan bahwa Yesus tidak dibunuh. Wahyu 13:10 tanpa keraguan menyatakan bahwa Binatang itu dibunuh
dengan pedang, karena ayat itu mengatakan “dia yang membunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang” Sangatlah penting untuk mengingat ketika kepalanya mati, Binatang itu mati.
Dan bila kepalanya hidup, Binatang itu hidup. Apakah kalian menangkap poinnya?
Sangat penting.
Lihat, Wahyu
12 dan 13 itu sangat penting untuk Wahyu 17.
Now let's talk about the final flood and
its drying up at the end of the Time of Trouble. We've already talked about how the waters of
persecution are flowing, the great river Euphrates is flowing during the 1260
year; then the water ceased to flow, the earth swallows up the waters, there's
a period of peace for the preaching of the gospel; and then the waters flow
again.
Nah, mari
kita bicara tentang banjir yang terakhir dan pengeringannya pada akhir Masa
Kesukaran Besar. Kita sudah bicara tentang bagaimana air-air persekusi
mengalir, sungai besar Efrat itu mengalir selama 1260 tahun. Lalu airnya
berhenti mengalir, bumi menelan habis air-air itu, ada suatu masa damai bagi
pekabaran injil. Lalu kemudian air-air itu mengalir kembali.
Revelation 13 presents it as the Beast persecutes
for 42 months; at the end of the period it receives the wound by the sword,
that's the drying up of the waters; and then it persecutes again through the
influence of the second Beast that rises from the earth with two horns like a
lamb but it ends up speaking like what? Like a dragon.
And by the way do you know the only
purpose for this second Beast according to the passage is to help the first
Beast recover its power? Everything the second Beast does, it does to
please the first Beast, in other words it is going to allow the waters to start
flowing again. This Beast that rises from the earth, the text tells us that, he
commands
all the earth to worship the first Beast, it makes an image of the first Beast,
it imposes the mark of the first Beast, everything it does is to help the Beast
have waters once again to flow to persecute God’s faithful people.
Wahyu 13
menggambarkan itu sebagai Binatang itu mempersekusi selama 42 bulan. Pada akhir
periode tersebut, dia menerima luka dari pedang, itulah mengeringnya air-air.
Kemudian dia mempersekusi lagi melalui pengaruh Binatang kedua yang muncul dari
bumi yang memiliki dua tanduk seperti domba tetapi yang akhirnya berbicara
seperti apa? Seperti naga.
Nah, tahukah
kalian satu-satunya tujuan Binatang
kedua ini menurut ayat-ayat itu ialah membantu Binatang pertama untuk
mendapatkan kembali kekuasaannya? Segala yang dilakukan Binatang
kedua, dia melakukannya untuk menyenangkan Binatang pertama. Dengan kata lain,
dia akan mengizinkan air-airnya mengalir kembali. Binatang ini yang muncul dari bumi ~
ayat-ayat ini memberitahu kita ~ dia
memerintah seluruh dunia untuk menyembah Binatang pertama, dia membuat patung
Binatang pertama, dia memaksakan tanda Binatang pertama, semua yang dia lakukan
ialah untuk membantu Binatang pertama mempunyai air-air sekali lagi yang
mengalir untuk mempersekusi umat Allah.
So when the deadly wound is healed the
Harlot will influence the persecuting waters of the symbolic Euphrates to
inundate and persecute God’s people, how? Once more.
That's when the deadly wound is healed. This is the Euphrates at flood stage in
Revelation 17. Are the waters flowing in
Revelation 17? Oh, the Harlot is sitting on the waters again, and she's having
her heyday because what are the waters doing? They're persecuting. Verse 6 of
Revelation 17 says that she's filled with the blood of the martyrs of Jesus and
with the saints, she's persecuting again. This is the Euphrates river at flood
stage in Revelation 17. Thus Revelation 17 describes the time when the symbolic
Euphrates will flow once more, because the Harlot is able once more to fornicate
with the kings of the earth, because they will lend her the power of the
sword.
So clear, at least to me.
This scenario will be similar to the one in
Revelation 12.
Jadi ketika
luka yang mematikan itu sembuh, perempuan Pelacur itu akan mempengaruhi air-air
persekusi dari Efrat simbolis untuk membanjiri dan mempersekusi umat Allah,
bagaimana? Sekali lagi. Itulah ketika luka yang mematikan sembuh. Ini adalah
Efrat pada tahap banjir di Wahyu 17. Apakah air-air mengalir di Wahyu 17? Oh,
perempuan Pelacur itu duduk lagi di atas air-air, dan dia sedang berjaya karena
air-air itu berbuat apa? Air-air itu mempersekusi. Wahyu 17:6 mengatakan bahwa
perempuan Pelacur itu kenyang dengan
darah para martir Yesus dan orang-orang saleh, dia mempersekusi lagi. Ini
saatnya sungai Efrat berada di tahap banjir di Wahyu 17. Jadi Wahyu 17
menggambarkan saat ketika Efrat simbolis akan mengalir kembali, karena
perempuan Pelacur itu bisa sekali lagi
berzinah dengan raja-raja bumi, karena mereka akan memberikan kepadanya
kekuasaan pedang.
Begitu
jelas, setidaknya bagi saya.
Skenario ini
mirip dengan yang di Wahyu 12.
After the earth helped the woman by drying
up the persecuting waters, the dragon was what? Enraged with the remnant of her
Seed, and launched a deadly persecution or flood against them. Revelation 16:12
explains that God will dry up the raging waters
of the Euphrates as He did at the end of the 1260 years. In other words
the seventh
and final head will receive a definitive and final deadly wound when the waters
are what? Dried up. Thus Revelation 17 is an expansion of the final
flowing of the water and its drying up.
Setelah bumi
membantu perempuan itu (umat Allah) dengan mengeringkan air-air persekusi, naga
itu apa? Marah besar pada umat yang tersisa dari Benihnya, dan dia melancarkan
persekusi yang mematikan atau air bah terhadap mereka.
Wahyu 16:12
menjelaskan bahwa Allah akan
mengeringkan air-air Efrat yang menggelora sebagaimana yang dilakukanNya pada
akhir 1260 tahun. Dengan kata lain, kepala yang ketujuh dan terakhir akan menerima luka
mematikan yang terakhir dan menentukan ketika air-air itu apa? Dikeringkan.
Dengan demikian Wahyu 17 adalah penjelasan lebih luas dari mengalirnya air-air yang terakhir dan
pengeringannya.
Revelation 17 explains that the kings over
whom the Harlot ruled will what? Are they going to dry up on her? Are the kings
going to dry up on her? Are the multitudes going to dry up on her? You’d better
believe it. They will hate her, make her naked, eat her flesh, and burn her
with fire; that's a way of saying that they're going to really be mad at her.
Once again the sword of civil power that the
Harlot used to kill God’s people will turn against her, repeating events
globally that will be similar in character to what happened at the French
Revolution. It's no coincidence that Ellen White says that the world is
moving on to a revolution like what happened in France from 1789 to 1798, when
the deadly wound was given.
Wahyu 17
menjelaskan bahwa raja-raja yang dikuasai perempuan Pelacur itu akan apa? Apakah
mereka akan
menarik dukungan mereka darinya? Apakah raja-raja akan mengering terhadapnya?
Apakah orang banyak akan berhenti mendukungnya? Percayalah. Mereka akan
membencinya, menelanjanginya, memakan dagingnya, dan membakarnya dengan api; itu cara lain untuk
mengatakan bahwa mereka benar-benar akan murka padanya.
Sekali lagi pedang kekuasaan sipil yang
dipakai perempuan Pelacur itu untuk membunuh umat Allah, akan berbalik padanya,
mengulangi kembali dalam skala global peristiwa yang sifatnya mirip dengan apa
yang terjadi saat Revolusi Perancis. Bukan kebetulan Ellen White
mengatakan bahwa dunia sedang melaju menuju suatu revolusi seperti apa yang
terjadi di Perancis dari 1789-1798 ketika luka yang mematikan itu diberikan.
Now we need to include here THE PERSPECTIVE OF DANIEL 11:40-45.
Now you have an entire document in your study
notes on Daniel 11.
In fact you know I was invited to go to Andrews University in October to
present this particular paper at a symposium that they're having on Daniel 11,
which they have every year. Somebody found the article on the internet and actually was the organizer of the event,
and he contacted me. He said, “You know, I read this article that you wrote
on Daniel chapter 11, I’m wondering if you'll be willing to come to our
symposium to present it,” he says, you know and I’m not bragging, folks. He
says, “It's the best article that I’ve ever read on Daniel 11, and you know it
needs to be presented.” So I accepted the invitation, in October, I’m going to be going up to Andrews University, it's not
sponsored by the university, it's a group of scholars that meet together to study Daniel 11. I’m
going to be preaching at the Village Church there in Berrien Springs, it's the
competition of Dwight Nelson's Church by the way, and I’ll be presenting that
paper and preaching on Sabbath morning.
But anyway you have that document. The
point is that you have that document in your study notes, the ones that I’m
going to present there in October, and we don't have time we're not going to
have time to really study that chapter in the study notes. There's lots of
things in the study notes, we're not going to be able to get to, even though
they're relating to what we're studying.
Sekarang
kita perlu memasukkan di sini PERSPEKTIF
DANIEL 11:40-45.
Nah, kalian
punya dokumen lengkapnya di diktat kalian mengenai Daniel 11.
Kalian tahu, saya diundang ke Andrews
University di bulan Oktober untuk
menyampaikan dokumen ini di symposium tentang Daniel 11 yang mereka adakan,
yang mereka selenggarakan setiap tahun. Ada yang menemukan artikel saya di
internet ~ sebenarnya dia adalah event organizernya, dan dia menghubungi saya. Dia berkata, “Saya membaca artikel yang
Anda tulis mengenai Daniel 11, saya mau tahu apakah Anda berkenan datang ke
symposium kami untuk menyampaikannya,” katanya. Saya tidak omong besar,
Saudara-saudara, dia berkata, “Itu artikel yang paling bagus yang pernah saya
baca tentang Daniel 11, dan itu perlu disampaikan.” Maka saya terima undangan
itu, di bulan Oktober saya akan ke Andrews University. Ini tidak disponsori oleh universitas itu, ini adalah sekelompok
pakar Alkitab yang bertemu untuk mempelajari Daniel 11. Saya akan berkhotbah di
Village Church di sana di Berrien
Springs, omong-omong itu adalah saingan gereja Dwight Nelson. Nah, saya akan
menyampaikan dokumen tersebut dan berkhotbah pada Sabat pagi.
Nah, kalian
punya dokumen tersebut. Poinnya ialah kalian punya dokumen tersebut di diktat
kalian, bahan yang akan saya sampaikan di bulan Oktober, dan kita tidak punya
waktu, kita tidak akan punya waktu untuk mempelajari bab di diktat
itu. Ada banyak
bahan di diktat yang tidak akan sempat kita bahas walaupun mereka terkait
kepada apa yang kita pelajari.
So let's go to this section, The Perspective
of Daniel 11:40-45. Though Daniel 11:40-45 fall outside the immediate scope of
our present study, a few remarks might be helpful.
· Daniel 11:31-39 describes the king of the north which is a symbol of
the papacy persecuting the saints, and doing his will. That's Daniel
11:33.
It says that this power does this for days, and in the light of Revelation
we know it's
1260 days.
· Then the next point is when the days are over,
the king of the south which represents atheism manifested particularly in
France, turns against the king of the north that
has persecuted for 1260 years and gives the papacy its what? Its deadly
wound.
· But then what happens?
The king
of the north then recovers from his wound, and rises like a mighty tempest ~
in fact the language that is used there is the language of a tempest, and a
storm, and flooding ~ rises like a mighty tempest to flood and overflow the world.
· But at
the apex of his power the king of the north comes to his end with none to help him.
Who were his helpers before? The kings, and the waters.
Why does he come to his end with none to help him? Because he has received the final
deadly wound. His waters have dried up, he can no longer persecute. The
kings of the earth will rise against him, the kings and the multitudes will no
longer support the Harlot.
It does not take much of an imagination to
discern the link between Daniel 11 and Revelation 12, 13, and 17.
Jadi mari ke
bagian ini, Perspektif Daniel 11:40-45. Walaupun Daniel 11:40-45 berada di luar
lingkup langsung pelajaran kita sekarang, beberapa komentar bisa membantu.
· Daniel 11:31-39 menggambarkan raja negeri utara, yang adalah simbol Kepausan yang
mempersekusi orang-orang saleh dan
berbuat sesuka hatinya. Itu Daniel 11:33.
Dikatakan bahwa kuasa ini berbuat demikian selama berhari-hari, dan
dengan apa yang ada di Wahyu kita tahu bahwa itu adalah 1260 hari.
· Lalu poin berikutnya adalah ketika hari-hari itu
berakhir,
raja negeri
selatan yang melambangkan atheisme, terutama diwujudkan di Perancis, bangkit melawan raja negeri utara, yang sudah
mempersekusi selama 1260 tahun, lalu memberikan
kepada Kepausan apa? Lukanya
yang mematikan.
· Tetapi kemudian apa yang terjadi?
Raja negeri utara
lalu sembuh
dari lukanya, dan bangkit seperti
topan yang kencang ~ malah bahasa yang dipakai di sana adalah
bahasa topan, dan badai, dan air bah ~ bangkit seperti topan yang kencang untuk membanjiri dan
menenggelamkan dunia.
· Tetapi di
puncak kekuasaannya, raja negeri utara menemui ajalnya tanpa seorang pun
membantunya.
Siapakah pembantu-pembantunya sebelumnya? Raja-raja dan
air-air.
Mengapa dia menemui ajalnya tanpa ada yang membantunya?
Karena dia telah menerima luka
yang mematikan yang terakhir. Air-airnya mengering, dia tidak
bisa lagi mempersekusi. Raja-raja bumi akan bangkit melawannya, raja-raja dan orang
banyak tidak
akan lagi mendukung perempuan Pelacur itu.
Tidak
dibutuhkan imajinasi banyak untuk memahami kaitan antara Daniel 11 dengan Wahyu
12, 13, dan 17.
Notice the following comparison. Let's go
first of all to compare Revelation 13 with Revelation 12.
Revelation 13:5, 7, describe a Beast ~ which is the same as the king of the north by the way
~ persecuting
the saints and ruling for how long? 42 months; what Daniel 11 describes as
“days”, it doesn't say 1260 days, it says “days”.
What do you have in Revelation chapter 12?
Parallel. It describes the same period of persecution but with different
symbolism. The dragon spews waters out of its mouth to overflow the woman, and it says that it does this for 1260 days
or it does it for time, times, and the dividing of time. The same time period,
right?
Simak
perbandingan berikut. Mari kita membandingkan Wahyu 13 dengan Wahyu 12 dulu.
Wahyu 13:5, 7, menggambarkan seekor Binatang ~ yang sama dengan raja negeri
utara ~ mempersekusi
orang-orang saleh dan berkuasa selama berapa lama? 42 bulan; yang di Daniel 11 digambarkan
sebagai “hari-hari”, tidak dikatakan 1260 hari, hanya dikatakan “hari-hari.”
Apa yang ada
di Wahyu 12?
Paralel. Itu menggambarkan periode persekusi yang sama tetapi dengan simbolisme
yang berbeda. Naga
menyemburkan air-air dari mulutnya untuk menenggelamkan
perempuan itu, dan dikatakan dia melakukan ini selama 1260 hari, atau selama “satu masa, masa-masa (dua masa)
dan setengah masa”. Periode waktu yang sama, benar?
Now, the waters were dried up at the end of the
1260 days or the 42 months. This is Revelation chapter 13. At the time of the
end, the Beast ~ which is the same of the king of the north ~ received what? A
deadly wound. Toward the end of the 1260 years, according to Revelation chapter 12,
the dragon’s persecuting flood waters were dried up. The drying up of
the waters in Revelation 12 is related to the deadly wound that we find
in Revelation chapter what? In Revelation chapter 13. Are you
following me or not? I hope so. It's somewhat complicated, see.
You can't just say, “it's okay, let's see what Revelation 17 has to teach
us” so you start reading Revelation 17:1. And you know, you're not in left field,
you're not even in the bleachers, you’re in the street beyond the bleachers.
You don't know what this is talking about.
But when you look at Revelation 12 and 13,
you have the historical context. This ~ the flowing of the Euphrates under the
Sixth Plague ~ is when the deadly wound
is healed and the papacy is able to use the multitudes and the kings, to
persecute once more as the papacy did in the past.
Sekarang, air-air dikeringkan pada akhir 1260 hari atau 42 bulan
tersebut. Ini Wahyu 13. Di akhir masa, Binatang ~ yang sama dengan raja negeri
utara ~ menerima apa? Luka yang mematikan. Menjelang
akhir 1260 tahun, menurut Wahyu 12, air-air bah naga yang mempersekusi itu
dikeringkan. Mengeringnya air-air itu di Wahyu 12, terkait kepada luka yang mematikan yang
ada di Wahyu pasal
berapa? Wahyu 13. Apakah
kalian paham atau tidak? Saya harap begitu. Lihat, memang agak rumit.
Kita tidak bisa mengatakan, “Oke, mari kita lihat apa
yang diajarkan Wahyu 17” lalu kita mulai membaca Wahyu 17:1. Ketahuilah kita tidak
di sayap kiri
(ilustrasi sebagai pemain bola), kita bahkan tidak di duduk di bangku-bangku stadion, kita ada di jalan
jauh dari bangku-bangku. (Maksudnya kita tidak mengerti apa-apa) Kita tidak
tahu ini bicara tentang apa.
Tetapi bila
kita menyimak Wahyu 12 dan 13, kita mendapat konteks historisnya. Ini ~
mengalirnya Efrat saat Malapetaka Keenam ~ ialah ketika luka yang mematikan itu
sembuh dan Kepausan bisa memakai orang banyak dan raja-raja untuk sekali lagi mempersekusi
seperti yang dilakukan Kepausan di masa lampau.
Now let's go to the next section, to the
note on page 80.
The earth ~ this is an important point ~ some people say, “Well,
but if it was France that gave the deadly wound, how is it that the earth
swallows up the waters and dries up the waters? The earth would be the United
States. What relationship is there?” Let's go to the note.
The earth from where this Beast that has
two horns like a lamb rises, is the territory of what? The territory of the
United States before the founding of the nation. It says, “the earth helped the woman”. In chapter 13 a Beast
rises from the earth, right? Now a nation rises in the territory. The earth
provided refuge for the pilgrims and others who fled the old world, to escape
the persecuting waters, correct? Someone might object that it was France that
gave the papacy its deadly wound and not the United States. This is only
partially true. The colonial period provided the territory, where later the
nation of the United States arose with the principles that have kept the papacy
inactive.
Sekarang
mari kita ke bagian berikutnya, ke catatan di hal. 80.
Bumi ~ ini
adalah poin yang penting ~ ada orang berkata, “Jika Perancis yang memberikan
luka yang mematikan, mengapa kok bumi yang menelan habis air-air dan
mengeringkan air-air? Bumi kan Amerika Serikat. Ada kaitan apa dengannya?” Mari kita ke catatan itu.
Bumi di mana
Binatang yang bertanduk dua seperti domba itu muncul, adalah teritori apa?
Teritori Amerika Serikat sebelum dibentuknya negara itu. Dikatakan, “bumi
menolong perempuan itu” (Wah. 12:16). Di pasal 13, seekor Binatang
muncul dari bumi, benar? Sekarang sebuah
negara/bangsa
muncul di teritori itu. Bumi memberikan tempat perlindungan bagi golongan pilgrim dan mereka yang melarikan diri dari dunia
lama (Eropa), supaya lolos dari air-air yang mempersekusi, benar? Ada yang
mungkin keberatan bahwa Perancis yang memberikan Kepausan luka yang mematikan
dan bukan Amerika Serikat. Ini hanya benar sebagian. Zaman kolonial telah
menyediakan teritorinya, dari mana kemudian bangkit negara Amerika Serikat
dengan prinsip-prinsip yang membuat Kepausan tidak bisa aktif.
Revelation 12:14-17 present the following
sequence of events:
1.
First, the dragon persecutes the woman for
1260 years from 538 to 1798.
Ending with what event? With the French Revolution.
2.
Then you have the colonial period, that's
verse 16,
where the territory of the United States provided a refuge for God’s people
who fled persecution in Europe
3.
and then third, the dragon then persecutes
the remnant of the woman's Seed when the deadly wound is healed.
So you'll notice that the sequence is: the
dragon persecutes the woman for 1260 years -- then you have the period when the
earth or the territory of the United States helps the woman -- and then you have a description of the
final persecution against the woman.
Wahyu
12:14-17 memberikan urut-urutan peristiwa berikut:
1.
Pertama,
naga mempersekusi perempuan selama 1260 tahun dari 538 sampai 1798.
Berakhir dengan peristiwa apa? Dengan Revolusi Perancis.
2.
Lalu
Zaman Kolonial, itu ayat 16,
di mana teritori Amerika Serikat menyediakan tempat
perlindungan bagi umat Allah yang melarikan diri dari persekusi di Eropa.
3.
Kemudian
yang ketiga, naga itu lalu mempersekusi yang tersisa dari Benih perempuan itu
ketika lukanya yang mematikan sembuh.
Jadi kalian
akan melihat urutannya ialah: naga mempersekusi perempuan itu selama 1260 tahun
--- lalu ada periode ketika bumi atau teritori Amerika Serikat menolong
perempuan itu --- dan kemudian ada deskripsi persekusi yang terakhir terhadap
perempuan itu.
Now what I’m going to share with you next
shows to me that Ellen White had more than human wisdom. Do you know that Ellen
White does the same thing as Revelation chapter 12 in the Great Controversy? The same sequence.
Sekarang apa
yang akan saya bagikan kalian berikutnya, membuktikan kepada saya bahwa Ellen
White memiliki lebih dari hikmat manusia. Tahukah kalian Ellen White menulis
hal yang sama seperti Wahyu pasal 12 di Great Controversy?
Urut-urutan yang sama.
Notice the next section here. It is hardly coincidental
that Ellen White presents the same chronological order of events in the Great Controversy.
· In Great Controversy 265 to 288 that's
called “The Bible and the French Revolution”, Ellen White describes the 1260 years of papal persecutions ending in the French Revolution in
1798, okay?
· The next chapter she goes back in history. Interesting!
What is it that Revelation chapter 12, notice Revelation 12:13, “13 Now when the dragon saw that he had been
cast to the earth, he persecuted the woman who gave birth to the
male Child.” How long did he persecute the woman? Ah it says in the next verse, “for a time, times, and half a time”, right?
And then the very next verse says that the dragon casts water out of its
mouth.
And then “the earth helps the woman”.
And then it speaks about the final persecution against God’s people.
Notice that in Great Controversy 265 to 288 Ellen White describes the deadly wound
ending in the French Revolution. Then in the very next chapter of Great Controversy Ellen White takes us back to
the colonial period, and she describes how the territory of the United States
provided a refuge for the persecuted in Europe so that they would no longer be
persecuted.
Simak bagian
berikutnya di sini. Bukanlah kebetulan Ellen White memberikan susunan kronologi
peristiwa yang sama di Great
Controversy.
· Di Great
Controversy hal. 265-288, judulnya “The Bible and the French
Revolution” (Alkitab dan Revolusi
Perancis), Ellen White menggambarkan 1260 tahun persekusi Kepausan yang
berakhir dengan Revolusi Perancis di 1798, oke?
· Bab berikutnya dia mundur ke sejarah. Menarik!
Apa yang ada di Wahyu 12? Simak Wahyu 12:13, “13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa
ia telah dilemparkan ke bumi, ia mempersekusi perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.” Berapa lama dia mempersekusi perempuan itu? Ah, dikatakan
di ayat berikutnya, “selama satu masa, masa-masa dan setengah masa”, benar?
Kemudian ayat berikutnya mengatakan bahwa naga itu “menyemburkan dari mulutnya air”.
Lalu “bumi menolong perempuan itu”.
Lalu dibicarakan tentang persekusi terakhir terhadap umat
Allah.
Simak di Great Controversy hal.
265-288, Ellen White
menggambarkan luka yang mematikan yang berakhir dengan Revolusi Perancis. Lalu
di bab berikutnya Great
Controversy Ellen White
membawa kita kembali ke zaman kolonial, dan dia menggambarkan bagaimana
teritori Amerika Serikat memberikan perlindungan bagi mereka yang dipersekusi
di Eropa, sehingga mereka tidak lagi mengalami persekusi.
And then lo and behold, interesting, on pages 433 to 450 of Great Controversy Ellen
White then describes the nation that rose after the colonial period, with its two
foundational principles of civil and religious liberty.
And then she describes how this nation will
repudiate the principles of its Constitution and help the papacy persecute once
more.
She is following the same order as what we
find in Revelation chapter 12.
· 1260 years of persecution
· then the earth helps the woman (that's going back to the colonial period)
· and then the dragon was enraged with the woman,
· the final persecution
She's doing the same thing in the way that
she structures the Great Controversy, and
you don't think that that book was inspired by the Holy Spirit?
Kemudian, lo
dan lihatlah, menarik, di hal. 433-450 Great Controversy, Ellen White lalu menggambarkan bangsa yang bangkit setelah zaman Kolonial
dengan dua prinsip dasarnya yaitu kebebasan sipil dan kebebasan beragama.
Lalu dia
menggambarkan bagaimana bangsa ini akan menyangkal prinsip-prinsip
Konstitusinya dan membantu Kepausan untuk mempersekusi sekali lagi.
Ellen White
mengikuti susunan yang sama dengan yang ada di Wahyu pasal 12.
· 1260 tahun persekusi.
· Lalu bumi menolong perempuan itu (ini kembali ke Zaman
Kolonial).
· Kemudian naga itu marah pada perempuan itu.
· Persekusi yang terakhir.
Dia
melakukan hal yang sama dengan cara dia membuat kerangka Great Controversy, dan kalian tidak berpikir buku tersebut diilhami oleh Roh Kudus?
You know, it's like if I can just digress a minute, you
know Ellen White when she spoke about the Sabbath, she said something very interesting
about the Sabbath that you know I missed for at least half of my ministry. You
know I thought for many years ~ and I’m just digressing now to give you another
example of how we can trust the writings of Ellen White ~ you know I assumed
that for many years in my ministry, in my early ministry that, you know
God Jesus created the world in six days,
and when the sixth day ended, God said
to Adam and Eve, “Adam and Eve, you know this day that is starting now is holy.
Keep it.” But then I studied more carefully and one day I was reading Patriarchs and Prophets and I was on my way to
Panama, I was in a plane to speak in Panama, and I read a statement that I found in Patriarchs and
Prophets where Ellen White says, after resting on the Sabbath, God blessed and sanctified it. What? So the Sabbath
didn't become holy until when? Until it ended. So how could God tell Adam and Eve keep the Sabbath holy, if
it wasn't yet holy? That's why there's no command in Genesis for Adam and Eve
to keep the Sabbath holy, because that first Sabbath is the Sabbath of the Lord, the
first week is God’s week, it's not man's week. God
worked six and God ceased on the seventh, and then He gives the
week to Adam and Eve, and says, “Now, you're going to work the next six days,
and the next seventh day you're going to rest like you saw Me do.” Ellen White had that. She says “after”. It
was there all of the early years of my ministry and never saw it.
Ellen White has so many details that show
that she was absolutely correct, absolutely right in what she wrote. There are only two kinds
of people that reject Ellen White. The first group of people are people that
never read what she wrote; and the second group of people are the people who
read with the intention of criticizing what she wrote.
Kalian tahu ~ jika boleh saya menyimpang sejenak ~ kalian
tahu Ellen White ketika dia bicara tentang Sabat, dia mengatakan sesuatu yang
sangat menarik mengenai Sabat yang terlewatkan oleh saya setidaknya selama separo
dari masa pelayanan saya. Selama banyak tahun saya berpikir ~ dan saya
menyimpang ini untuk memberikan contoh lain bagaimana kita bisa mempercayai
tulisan Ellen White ~ kalian tahu, selama bertahun-tahun dalam ministri saya,
ministri saya yang awal, saya berasumsi, bahwa Allah, Yesus setelah menciptakan
bumi dalam enam hari, kemudian ketika hari keenam berakhir, Allah berkata
kepada Adam dan Hawa, “Adam dan Hawa, kalian tahu hari yang sekarang dimulai
ini, kudus. Peliharalah!” Tetapi kemudian saya mempelajarinya dengan lebih
seksama, dan suatu hari saya membaca Patriarchs
and Prophets dalam
perjalanan saya ke Panama, saya sedang naik pesawat untuk berkhotbah di Panama,
saya membaca suatu pernyataan yang saya temukan di Patriarchs and Prophets di mana
Ellen White berkata, setelah
beristirahat pada hari Sabat, Allah memberkatinya dan menguduskannya.
Ha? Jadi Sabat itu belum kudus hingga
kapan? Hingga dia berakhir.
Jadi mana bisa Allah menyuruh Adam dan Hawa memelihara kesucian Sabat jika
waktu itu Sabat masih belum kudus? Itulah sebabnya di Kejadian tidak ada
perintah kepada Adam dan Hawa untuk memelihara kekudusan Sabat, karena Sabat yang pertama itu adalah
Sabat Tuhan, minggu yang pertama itu minggu Tuhan, bukan minggu
milik manusia. Allah yang telah bekerja enam hari dan Allah berhenti pada hari
yang ketujuh. Kemudian Allah memberikan minggu itu kepada Adam dan Hawa, dan
berkata, “Sekarang kalian akan bekerja enam hari berikutnya, dan hari ketujuh
berikutnya kalian akan berhenti seperti yang kalian lihat Aku lakukan.” Ellen
White memahami itu. Dia berkata “setelah”, ada di sana sepanjang tahun-tahun
awal ministri saya dan saya tidak pernah melihatnya.
Ellen White
memiliki begitu banyak detail yang membukikan dia mutlak betul, mutlak benar
dalam apa yang dia tulis. Hanya ada dua jenis manusia yang menolak Ellen White.
Kelompok yang pertama adalah mereka yang tidak pernah membaca apa yang
ditulisnya; dan kelompok kedua adalah mereka yang membaca dengan tujuan untuk
mengeritik apa yang ditulisnya.
Okay, now let's go to page 81, I want to get
to the middle of the page before our next session. Well, it's going to take us at
least three sessions to get through Revelation 17, but we'll go slowly but surely.
Now the waters will flow again and are
dried up for the last time. So are you understanding that,
· the waters flowed during the 1260 years?
· Are you understanding that they were dried up? Yeah, in 1798.
· So is the wound going to be healed? So the water is going to flow again?
· Are the waters going to be dried up
again? When? During the Sixth Plague.
Can you understand Revelation 17 without understanding
Revelation 12 and 13? No!
Oke,
sekarang mari kita ke hal. 81, saya mau mencapai bagian tengah halaman sebelum
sesi kita berikutnya. Nah, kita perlu sedikitnya tiga sesi untuk menyelesaikan
Wahyu 17, tetapi kita akan berjalan dengan lambat tapi pasti.
Nah, air-air
akan mengalir lagi dan akan dikeringkan untuk terakhir kalinya. Jadi apakah
kalian paham bahwa,
· air-air mengalir selama 1260 tahun?
· Apakah kalian paham bahwa air-air itu dikeringkan? Ya, di
1798.
· Jadi apakah lukanya akan sembuh? Jadi airnya akan
mengalir lagi?
· Dan air-air itu akan dikeringkan lagi? Kapan? Saat
Malapetaka Keenam.
Bisakah
kalian mengerti Wahyu 17 tanpa mengerti Wahyu 12 dan 13? Tidak!
Now let's notice here at the top of page 81.
After a period of respite the Beast's
deadly wound is healed, and the flood waters flow once more, thus threatening
the very existence of God’s remnant people, that's Revelation 17. Revelation 16 the Sixth Plague. Finally when the spiritual Euphrates is at flood
stage God will dry it up and He will
deliver His people.
Sekarang
mari kita simak di sini di bagian atas hal. 81.
Setelah
melewati suatu masa jedah, luka yang mematikan pada Binatang itu sembuh, dan
air-air bah mengalir sekali lagi, dengan demikian mengancam eksistensi umat
Allah yang sisa. Ini Wahyu 17. Wahyu 16 Malapetaka Keenam. Akhirnya ketika Efrat simbolis berada pada tahap meluap,
Allah akan mengeringkannya lagi dan Dia akan menyelamatkan umatNya.
In summary the sequence of Daniel 11 and
Revelation 12, 13, and 17, is as follows, in case you didn't get it, here it is,
in black and white, short and sweet.
1.
First the flood.
The papacy ruled for 1260 days or 42 months. The Beast
ruled during that period. The dragon spewed out waters during that period.
2.
At the end of this period, this is the
second point, what happened?
The waters dried up, which is the same as the Beast receiving
what? The
deadly wound. So the mouth, the head that is spewing out waters is the
same head that receives what? The deadly wound? Yes!
3.
The flood or the deadly wound is going to
be healed,
true or false? True!
And the papacy will once again gain the support of the State,
led by what nation? Led by the United States of America, sadly, sadly.
4.
And then when the Euphrates is at flood
stage at the end of time,
when multitudes, tongues, and peoples, and nations, are allied with the
Harlot; and the kings of the earth are allied with the Harlot; and it appears
that God’s people are going to be drowned by the waters of the river Euphrates,
God will intervene once more. He will
say, “It is done!”
5.
And the Harlot will lose all of her lovers.
The kings of the earth will turn against her, and the
multitudes will dry up on her.
6.
And the multitudes will turn
against her and also against the daughters,
who have taught falsehoods instead
of teaching the truth that we find in the Three Angels’ Messages.
Sebagai
kesimpulan, urut-urutan Daniel 11 dan Wahyu 12, 13, dan 17, ialah sebagai
berikut, sekiranya kalian tidak menangkapnya, ini dia, hitam di atas putih,
singkat dan manis.
1.
Pertama air bahnya.
Kepausan berkuasa selama
1260 tahun atau 42 bulan. Binatang berkuasa selama periode
tersebut.
Naga menyemburkan air-air selama periode itu.
2.
Pada
akhir periode ini, ini poin kedua, apa yang terjadi?
Air-air mengering, yang sama dengan Binatang itu menerima apa? Luka yang mematikan.
Jadi mulut, kepala yang menyemburkan air-air itu sama dengan kepala yang
menerima apa? Luka yang mematikan! Ya!
3.
Air
bah atau luka yang mematikan itu akan
sembuh, benar atau salah? Benar!
Dan Kepausan sekali
lagi akan mendapatkan dukungan dari negara, dipimpin oleh negara
mana? Dipimpin oleh Amerika Serikat, menyedihkan, menyedihkan.
4.
Kemudian
ketika Efrat berada pada tahap banjir pada akhir masa,
ketika orang banyak, bahasa-bahasa dan kaum-kaum dan
bangsa-bangsa bersatu dengan perempuan Pelacur itu; dan raja-raja bumi
bersekutu dengan perempuan Pelacur itu, dan tampaknya seolah-olah umat Allah
akan ditenggelamka oleh air-air sungai Efrat, Allah akan campur tangan sekali lagi. Dia
akan berkata, “Sudah selesai!”
5.
Dan
perempuan Pelacur itu akan kehilangan semua kekasihnya.
Raja-raja bumi akan berbalik memusuhinya, dan orang banyak akan menarik dukungan mereka.
6.
Dan
orang banyak akan berbalik
memusuhinya.
Dan juga
memusuhi anak-anak perempuannya yang telah mengajarkan
kebohongan, bukan mengajarkan kebenaran yang ada di Pekabaran Tiga Malaikat.
This is a disciplined way of studying
Scripture. Not just Oh, this means, you know like somebody wrote a book ~ this
is not an Adventist, a dispensationalist
~ says, you know, the locusts of Joel
chapter 3 represent helicopters. And so you ask him, why do they represent helicopters?
Well, because locusts fly and so do helicopters. Is that any way of interpreting
Scripture? Or you know, you might say, the lion that's England, because the
lion you know lion is the mascot of England; and the bear: Russia; and the
dragon: China. That's an undisciplined way of interpreting and studying
Scripture. we have to study the terminology, we have to look at the immediate
context, we have to look at the broader context, we have to look at the syntax,
we have to look at the connections between early Revelation and later on in Revelation. It is like detective work. What does a
detective do? Well, when a detective gets to a crime scene what does he do? Oh,
he says, I know who's guilty! No! Like Columbo, you know, he finds this piece
of evidence, and that piece of evidence, and that other piece of evidence, and
then he takes all of the evidence and he puts it all together in a picture. He
says, now I have a profile of who did this.
And so then after having all of the little details and all of the
evidence, then he has the complete picture, and he goes out seeking the person
who committed the crime. I’m not saying that when we study the Bible we're
committing a crime, it's an illustration how we should be detectives in the
study, particularly of the prophetic books of the Bible. They're not easy
reading. You know, the reason why people don't want to study these books is
because it takes effort. People want everything easy these days. They want
everything masticated you know you go to
television, the scenes change, ssszzzz, ssszzz, and the mind of man has
developed a point where all they're interested in is the superficial and the
quick. You know, satisfy me now! The
Bible cannot be studied that way. It takes effort, it takes time, it takes
prayer, it takes principles, in order to understand what prophecy is trying to
teach us.
Ini adalah
cara yang disiplin untuk mempelajari Kitab Suci. Bukan cuma, Oh, ini artinya
begini. Seperti ada yang menulis sebuah buku ~ bukan orang Advent, dia seorang
dispensasionalis ~ yang mengatakan, belalang-belalang di Yoel pasal 3
melambangkan helikopter. Maka kalau kita tanya dia, mengapa mereka melambangkan
helikopter? Yah, karena belalang terbang dan helikopter juga. Apakah seperti
itu caranya menginterpretasikan Kitab Suci? Atau misalnya, kita
bisa berkata
singa itu Inggris, karena singa adalah maskot Inggris; dan beruang itu Rusia;
dan naga itu Cina. Itu cara yang tidak disiplin dalam menginterpretasikan dan
mempelajari Kitab Suci. Kita harus mempelajari terminologinya, kita harus
melihat ke konteks langsungnya, kita harus melihat ke konteksnya yang luas, kita
harus melihat sintaksisnya, kita harus melihat ke kaitannya antara Wahyu awal
dan Wahyu yang belakangan. Seperti pekerjaan detektif. Apa yang dilakukan
seorang detektif? Nah, ketika seorang detektif tiba di TKP, apa yang
dilakukannya? Dia berkata, O, saya tahu siapa yang berbuat! Tidak! Seperti
Columbo (seri detektif kuno), dia pergi mencari potongan barang bukti ini,
barang bukti itu, dan barang bukti yang lain, lalu dia mengumpulkan semua barang buktinya dan dia jadikan satu membentuk
sebuah gambar. Dia berkata, sekarang saya punya profil siapa pelakunya. Maka
setelah memiliki semua detail kecil-kecilnya dan semua buktinya, dia punya
gambaran yang lengkap, lalu dia pergi mencari orang yang melakukan kejahatan
itu. Saya tidak mengatakan ketika kita mempelajari Alkitab itu kita melakukan
kejahatan, ini hanya sebuah ilustrasi bagaimana kita harus menjadi detektif
dalam mempelajarinya, terutama kitab-kitab nubuatan di Alkitab. Mereka bukan
bacaan ringan. Kalian tahu alasannya mengapa orang-orang tidak mau mempelajari kitab-kitab
itu, ya karena itu membutuhkan upaya keras. Sekarang ini orang minta
semuanya mudah, mereka mau semuanya sudah dikunyahkan. Kita ke televisi,
adegannya berubah, ssszzz, ssszzz, dan pikiran manusia terbentuk sedemikian di
mana yang menarik bagi mereka adalah yang dangkal dan instan. Kalian tahu,
puaskan saya sekarang! Alkitab tidak bisa dipelajari demikian. Butuh kerja
keras, butuh waktu, butuh doa, butuh prinsip, untuk bisa memahami nubuatan itu
mau mengajarkan apa kepada kita.
And so I hope that if you don't get anything
all in this class, that at least you get one thing, and that is that we have to
study, we have to search the Scriptures. Jesus did not say “read the
Scriptures”, although we're supposed to read them. He said, “search the Scriptures for in them you
think you have eternal life and they are they which testify of
Me”. And
by the way prophecy testifies of Jesus because it tells us that He will have
the last word, and those that are with Him will be saved along with Him.
So we'll study our next chapter, the next
part of the chapter in the next few minutes.
Maka saya
berharap, sekalipun kalian tidak menangkap semuanya di kelas ini, setidaknya
kalian mendapatkan satu hal, yaitu bahwa kita harus mempelajari, kita harus
menyelidiki Kitab Suci. Yesus tidak berkata, “Baca Kitab Suci” walaupun kita
harus membacanya. Yesus berkata, “39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci sebab
kamu menyangka di dalamnya kamu mendapatkan hidup yang kekal, dan kitab-kitab itulah yang memberi kesaksian tentang
Aku.” (Yoh. 5:39) Dan ketahuilah nubuatan bersaksi
tentang Yesus karena itu memberitahu kita bahwa Dia yang akan menang, dan
mereka yang ada bersamaNya akan diselamatkan bersamaNya.
Jadi kita
akan mempelajari bab kita berikutnya, bagian berikutnya dari bab itu dalam
beberapa menit yang akan datang.
16 11 21
No comments:
Post a Comment