FROM
THE CLOSE OF PROBATION TO THE NEW EARTH
Part 07/24 - Stephen Bohr
DECODING THE MYSTERIES OF REVELATION
17 PART 2
https://www.youtube.com/watch?v=-w0jVgQzaRY
Dibuka dengan doa.
Okay we are going to deal with the Harlot's name. The
Harlot has a name. The Harlot's name is what? Babylon. And she is what? The mother of harlots. If the
Harlot is a mother then she must have daughters that were born from her, right?
Because I’m not talking about male harlots, we're speaking about female harlots
here. So she must have daughters that at some point later than her existence,
were born from her. Revelation describes these daughters also as the false
prophet.
So you say how do we know that the (1) false prophet is the same as
the (2) daughters in Revelation 17, and also is the same as the false prophet
in Revelation chapter 19?
Well, let's notice something where we can prove that the (3)
Beast that rises from the earth that has two horns like a lamb, is the
same thing as the false prophet later on in the book.
Oke, kita akan membahas nama perempuan Pelacur itu. Perempuan Pelacur itu punya nama.
Namanya apa? Babilon.
Dan dia itu apa? Ibu dari
pelacur-pelacur. Jika perempuan Pelacur itu seorang ibu,
tentunya dia punya anak-anak perempuan yang lahir darinya, benar? Karena di
sini kita tidak bicara tentang pelacur laki-laki, kita bicara tentang pelacur
perempuan. Maka perempuan Pelacur itu tentunya punya anak-anak perempuan yang
eksis beberapa lama setelah eksistensi si ibu, yang berasal darinya. Wahyu
menggambarkan anak-anak perempuan ini juga sebagai nabi palsu.
Jadi kalian berkata, bagaimana kita bisa tahu bahwa (1) nabi palsu itu sama dengan
(2) anak-anak perempuan si Pelacur di Wahyu 17, dan juga sama dengan nabi
palsu di Wahyu 19?
Nah, mari kita simak sesuatu di mana kita bisa
membuktikan bahwa (3) Binatang yang
muncul dari bumi yang punya dua tanduk seperti domba, adalah
sosok yang sama dengan nabi palsu yang disebutkan belakangan di kitab ini.
Let's go to Revelation 16:13. This is speaking about the
threefold union that we discussed this morning, and it says there in verse 13, “ 13 And I saw three unclean spirits like
frogs coming out of
the mouth of the dragon, out of the mouth of the Beast, and out of the
mouth of the false prophet…” so there are
three powers:
·
the
dragon,
·
the
Beast,
·
and
false prophet.
Now
early in Revelation these three powers are called:
·
the
dragon,
·
the
Beast,
·
and
the second Beast that rises from the earth with two horns like a lamb.
Mari kita ke Wahyu
16:13. Ini bicara tentang persekutuan tiga serangkai yang kita bicarakan pagi
ini, dan dikatakan di ayat 13 di sana, “13 Dan aku melihat tiga roh najis yang menyerupai
katak keluar dari mulut naga dan dari mulut Binatang dan dari mulut nabi palsu.
…” Jadi ada tiga
kekuasaan:
· Naga,
· Binatang,
· Nabi palsu.
Nah, di bagian awal kitab Wahyu, tiga kekuasaan ini
disebut:
· Naga,
· Binatang (pertama)
· Binatang kedua yang muncul dari bumi dengan dua tanduk
seperti domba.
What I want us to see is that the Beast that rises from the earth
that has two horns like a lamb in Revelation 13 is the same false prophet of
Revelation 16 and Revelation chapter 19.
You say how do we know that?
Well, notice Revelation chapter 16, and let's read verse
13 once again, “ 13 And I saw three
unclean spirits like frogs coming out
of the mouth of the dragon, out of the mouth of the Beast, and out of the
mouth of the false prophet.”
Now let's go back to Revelation chapter 13, and let's read verse 13 to see what the Beast
that rises from the earth that has two horns like a lamb does. It says there in
verse 13, “ 13 He performs great signs, so that he even makes fire come
down from heaven on the earth in the sight of men…” so what does this Beast from the earth do? It performs
great what? Great signs. And it performs the signs to please the first Beast,
okay?
Yang saya ingin kalian lihat ialah Binatang yang muncul dari bumi yang punya dua tanduk
seperti domba di Wahyu 13 adalah nabi palsu yang sama dari Wahyu 16 dan Wahyu
19.
Kalian berkata, dari mana kita tahu?
Nah, simak Wahyu
16, dan mari kita baca ayat 13
sekali lagi, “13 Dan aku
melihat tiga roh najis yang menyerupai katak keluar dari mulut naga dan dari
mulut Binatang dan dari mulut nabi palsu…”
Sekarang mari kita kembali ke Wahyu 13, dan mari
kita baca ayat 13 untuk melihat apa yang
dilakukan Binatang yang muncul dari bumi yang punya dua tanduk seperti domba
itu. Dikatakan di ayat 13, “…13
Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari
langit ke bumi di depan mata semua orang…”
Jadi apa yang dilakukan Binatang yang
muncul dari bumi ini? Dia melakukan apa? Tanda-tanda (keajaiban-keajaiban)
besar. Dan dia melakukan tanda-tanda itu untuk menyenangkan Binatang yang
pertama, oke?
So we have:
·
in
Revelation chapter 12, we have the dragon
·
Revelation
13:1-10 we have the Beast
·
and
then Revelation 13:11-18 we have the Beast that rises from the earth with two
horns like a lamb.
Jadi:
·
Di Wahyu 12 ada naga,
·
Wahyu 13:1-10 ada Binatang (pertama)
·
Lalu Wahyu 13:11-18 ada Binatang yang muncul dari bumi
yang punya dua tanduk seperti domba.
Now, how do we know that this
Beast that rises from the earth is the same as the false prophet that we read
in Revelation 16:13? Let's go to Revelation chapter 19 and let's read verse 20.
“ 20 Then the Beast was
captured…” that's
the Beast, the Roman Catholic papacy representing,
“… 20 Then
the Beast was captured, and with him…” what? “…the false
prophet…” now
how do we know that false prophet is the same Beast that rises from the earth
that has two horns like a lamb? Because it says,
“…who worked…” what?
“…signs in his presence…” that is in the presence of the Beast, and he practiced
deception.
·
So
in Revelation 13:13 the Beast that rises from the earth is the one that performs
signs to deceive,
·
here
it is the
false prophet that performs signs to deceive.
So in other words, the Beast from the earth with two horns
like a lamb is the same thing as the false prophet. Are you with me or
not?
Now that took me a while to explain, but it's an
important detail we're going to find as
we study along.
Nah, bagaimana
kita tahu bahwa Binatang yang muncul dari bumi ini sama dengan nabi palsu yang
kita baca di Wahyu
16:13? Mari kita ke Wahyu 19 dan membaca ayat 20, “20 Maka tertangkaplah Binatang
itu…” ini Binatang
pertama, yang melambangkan Kepausan Roma Katolik, “…20
Maka tertangkaplah Binatang itu, dan bersama-sama dengan dia…” apa? “…si Nabi
palsu…” nah, bagaimana
kita tahu bahwa nabi palsu itu sama dengan Binatang yang muncul dari bumi yang
punya dua tanduk seperti domba? Karena dikatakan, “…yang
telah mengadakan…” apa? “…tanda-tanda di hadapannya…” yaitu di hadapan
Binatang (yang pertama) itu dan dia mempraktekkan kebohongan.
· Maka di Wahyu 13:13 Binatang
yang muncul dari bumi ialah yang mengadakan tanda-tanda untuk
menipu.
· Di sini itu adalah si nabi palsu yang mengadakan tanda-tanda
untuk menipu.
Jadi dengan kata lain Binatang yang muncul dari bumi dengan dua
tanduk seperti domba itu sama
dengan nabi palsu. Apakah kalian paham atau tidak?
Now let's continue here. In order to get a full picture
of this end time triumvirate which
is:
·
the
papacy,
·
the
apostate Protestant churches,
·
and
the kings of the earth.
We need to refer to the story of Elijah in the Old
Testament, and the story of the martyrdom of John the Baptist in the New
Testament. It gives us a picture of what's going to happen at the end of time.
Sekarang mari kita lanjut. Agar bisa mendapatkan gambaran
yang lengkap dari tiga serangkai akhir zaman ini, yang adalah:
·
Kepausan.
·
Gereja-gereja Protestan murtad.
·
Dan raja-raja bumi.
Kita perlu merujuk ke kisah Elia di Perjanjian Lama, dan
kisah martir Yohanes Pembaptis di Perjanjian Baru. Itu memberi kita gambaran
apa yang akan terjadi pada akhir masa.
Now, Elijah was God's faithful messenger, but
Elijah never appears alone in Scripture. He always appears with three evil
companions. He's righteous, but the companions are evil.
·
First
of all you have a king, who is wishy-washy.
He
is easily
influenced. What was his name in the Old Testament? Ahab.
·
And
there was a woman, a harlot woman,
who
manipulated the king to do what she wanted.
So
you have a king, you have a harlot,
·
And
the harlot had false prophets, that did
her bidding
because
Scripture tells us that they ate at Jezebel's table and you don't bite the hand
that feeds you.
And so you have this triumvirate of enemies of Elijah,
who is God's prophet in the Old Testament. You have a harlot who influences the
king, the king has a weak character, and you have the false prophets who do the
bidding of the harlot, who do the bidding of Jezebel.
Nah, Elia adalah utusan setia Allah, tetapi Elia tidak
pernah muncul sendirian di Kitab Suci. Dia selalu muncul bersama tiga
pendampingnya yang jahat. Elia orang benar, tetapi pendamping-pendampingnya
jahat.
·
Pertama, ada seorang
raja yang plin-plan.
Dia mudah
dipengaruhi. Siapa namanya di Perjanjian Lama? Ahab.
·
Dan ada seorang perempuan, seorang pelacur,
yang memanipulasi si raja untuk melakukan apa yang
diinginkannya.
Jadi ada seorang raja, ada seorang perempuan pelacur.
·
Dan perempuan pelacur itu punya nabi-nabi palsu yang melakukan semua
kehendaknya karena Kitab Suci mengatakan bahwa mereka makan di meja Izebel, dan
sudah pasti orang tidak menggigit tangan yang memberinya makan.
Maka ada tiga serangkai musuh Elia, yang adalah nabi
Allah di Perjanjian Lama. Ada seorang perempuan pelacur yang mempengaruhi si
raja, raja itu karakternya lemah, dan ada nabi-nabi palsu yang melakukan
kehendak perempuan pelacur itu, yang melakukan apa yang diperintahkan Izebel.
Now what about the New Testament? You remember the
martyrdom of John the Baptist? Very interesting. John the Baptist, Jesus said,
is Elijah, not in person. Three times in the New Testament we have John the
Baptist identified as Elijah, not the end time Elijah, but what I call the
Elijah from the times of Christ.
Now have you read the story of the martyrdom of John the
Baptist? How many individuals are involved in the martyrdom of John the
Baptist? Three!
·
Do
you have a wicked king who's wishy-washy?
What
was his name? Herod.
·
Do
we have a woman that was an adulteress? Yes!
What
was her name? Herodias.
Now
who wanted the death of John the Baptist? Oh it wasn't king Herod, it was
Herodias. But Herodias, it was like she had a wound, she had no
power to do it,
·
unless
she could influence her daughter to work on the king to kill John the Baptist.
Are you following me or not?
That
is going to be the scenario at the end time. The papacy has a deadly wound, so the daughter has
to help the papacy to influence the civil power of the United States and the
world to do what she wants.
That is the biblical typological picture of what is going
to happen in the end time.
Nah, bagaimana dengan Perjanjian Baru? Kalian ingat
martirnya Yohanes Pembaptis? Sangat menarik. Yohanes Pembaptis, kata Yesus,
ialah Elia, tidak secara pribadi. Tiga kali di Perjanjian Baru Yohanes
Pembaptis diidentifikasi sebagai Elia, bukan Elia akhir zaman tetapi yang saya
sebut Elia zaman Kristus.
Nah, apakah kalian sudah membaca
kisah martirnya Yohanes Pembaptis? Berapa orang yang terlibat dalam martirnya
Yohanes Pembaptis? Tiga!
·
Apakah ada seorang raja lalim yang plin-plan?
Siapa namanya? Herodes.
·
Apakah ada seorang perempuan yang seorang pezinah? Ya!
Siapa namanya? Herodias.
Nah, siapa yang menginginkan kematian Yohanes Pembaptis?
O, bukan raja Herodes, melainkan Herodias. Namun Herodias seperti punya luka,
dia tidak punya kemampuan untuk melakukannya,
·
kecuali jika dia bisa mempengaruhi anak perempuannya untuk meyakinkan si raja supaya membunuh Yohanes Pembaptis.
Apakah kalian paham atau tidak?
Inilah yang akan
menjadi skenario akhir zaman. Kepausan
punya luka yang mematikan, maka anak perempuannya harus membantu Kepausan untuk
mempengaruhi kekuasaan sipii Amerika Serikat dan dunia untuk melakukan
kehendaknya.
Inilah tipologi alkitabiah dari apa yang akan terjadi di
akhir zaman.
Now let's go to page 82. Are the Protestant churches, daughters
of the mother? This is the question we're going to answer now.
The
Protestant churches that were born from Roman Catholicism in the 16th century, failed to fully sever their relationship with
their Harlot mother. Instead
of completing the reformation, they fell into apostasy along with the mother, teaching
many of the mothers doctrines, such as the sacredness of Sunday, the
immortality of the soul, and an eternally burning hell. The book of
Revelation clearly teaches that the daughters will be anxious to join Church
and State just as their mother did. In
fact the
daughters will help the mother recover the power she lost at the end of the
1260 years. The reason why the Protestant denominations are going to do
this is because they were never able to break fully their relationship with the
mother, they still have some of the doctrines of the mother that links them
with the mother Church.
Nah, mari kita ke hal. 82. Apakah gereja-gereja
Protestan, anak-anak perempuan si ibu? Inilah pertanyaan yang akan kita jawab
sekarang. Gereja-gereja Protestan yang
lahir dari Roma Katolikisme di abad ke-16, gagal memutuskan dengan tuntas
seluruh hubungan mereka dengan ibu Pelacur mereka. Mereka
bukannya menuntaskan reformasi,
mereka malah jatuh ke kemurtadan bersama ibu mereka, mengajarkan banyak dari doktrin-doktrin si ibu seperti
kekudusan hari Minggu, kebakaan jiwa, dan suatu neraka yang menyala secara
abadi. Kitab Wahyu jelas mengajarkan bahwa anak-anak perempuan
ini semangat sekali untuk menggabungkan Gereja dengan Negara, sama seperti yang
dilakukan ibu mereka. Bahkan, anak-anak
perempuan ini akan membantu si ibu mendapatkan kembali kekuasaannya yang hilang darinya pada akhir 1260 tahun. Alasan mengapa
denominiasi-denominasi Protestan akan melakukan ini ialah karena mereka tidak
pernah benar-benar memutuskan hubungan mereka dengan si ibu, mereka masih mempertahankan beberapa doktrin si ibu, yang menjadi penghubung mereka dengan Gereja ibu.
Now let's continue. Ellen White wrote, “Babylon is said to be ‘the mother of harlots.’ By her daughters must be symbolized churches that cling to…” what? See, they didn't break their relationship, they “…cling to her doctrines and traditions, and follow her example of sacrificing the truth and the approval of God, in order to form an unlawful alliance
with the world….”,
with the civil powers of the world.
Sekarang mari kita
lanjut. Ellen White menulis, “…Babilon
disebut sebagai ‘ibu perempuan-perempuan
pelacur.’ Anak-anak perempuannya haruslah melambangkan gereja-gereja yang
terus berpegang pada…” apa? Lihat, mereka tidak
memutuskan hubungan mereka, mereka “…terus
berpegang pada doktrin-doktrinnya dan tradisi-tradisi dan mengikuti teladannya
mengorbankan kebenaran dan perkenan Allah demi membentuk suatu aliansi yang
tidak sah dengan dunia…” (The Great Controversy, pp.
382,
383) dengan kekuasaan-kekuasaan sipil dunia.
Now, here's some interesting details. At Vatican Council II
~ you've heard of Vatican Council II, right? ~ at Vatican Council II which took place from
1962 to 1965, Pope John XXIII actually
presided the council when it started, he died during the council, but he
started the council. Paul VI the succeeding pope, actually completed the
council.
I want you to notice what John XXIII had to say to the
Protestant representatives who were there as observers. Interesting that they
would accept the invitation to come as observers to a Roman Catholic council.
This is what Pope John XXIII said, “….She…” that is the Roman Catholic Church, wishes “…to be an
affectionate, kind and
patient
mother, she is moved by
compassion and goodness towards her alienated
children.”
Isn't that interesting? This conciliatory tone sounds
nothing like the power that slew the saints of the Most High during the 1260
years.
Nah, ini ada beberapa detail yang menarik. Di Konsili
Vatikan II ~ kalian pernah dengar tentang Konsili Vatikan II, benar? ~ Di
Konsili Vatikan II yang berlangsung dari 1962 hingga 1965, Paus Yohanes XXIII
yang mengetuai konsili itu ketika dimulai, dia meninggal sementara konsili itu
masih berlangsung, tetapi dia yang membuka konsili ini.
Paulus VI, paus yang menggantikannya, dialah yang menutup konsili itu.
Saya mau kalian melihat apa yang dikatakan Yohanes XXIII
kepada wakil-wakil Protestan yang hadir sebagai penonton. Menarik bukan mereka
mau menerima undangan untuk hadir sebagai penonton suatu konsili Roma Katolik?
Inilah yang dikatakan Paus Yohanes XXIII, “…Dia…” yaitu Gereja Roma Katolik, “…mau menjadi ibu yang penyayang dan penyabar. Dia
tergerak oleh rasa iba dan kebaikan terhadap anak-anaknya yang menjauh…” (Ernesto Balducci,
John: The Transitional Pope,
terjmh., Dorothy White
[New York: Hill Book Company, 1964, hal. 269.)
Tidakkah itu menarik? Nada berbaikan ini sama sekali tidak mirip dengan
kuasa yang membunuh orang-orang kudus Yang Mahatinggi selama masa 1260 tahun.
Ellen White well
described the deceitfulness of this system. This is the best description of the
papacy I’ve ever found anywhere, what Ellen White states in Great Controversy 571,
“…It
is part of her policy to assume the character which will best accomplish her
purpose, but beneath the variable
appearance of the chameleon she conceals the invariable venom of the
serpent.”
In other words, she's a harlot, she's all painted up,
filled with her jewels and clothed with purple and scarlet, has wonderful
music, and the politicians of the world say, “What a wonderful beautiful
system!” But inside this external
veneer, is filthiness and corruption. That's the only way that I can describe it, because that's
the way that the Bible describes it.
Ellen White menggambarkan dengan bagus kelicikan sistem
ini. Ini adalah deskripsi yang paling bagus tentang Kepausan yang pernah saya
temukan di mana-mana, apa yang dinyatakan Ellen White di Great Controversi hal. 571, “…Adalah bagian dari kebijakannya untuk memerankan
peranan yang paling cocok guna mencapai tujuannya, tetapi di bawah penampilan
seekor bunglon yang berubah-ubah, dia menyembunyikan bisa ular yang tidak
pernah berubah.”
Dengan kata lain, dia seorang
perempuan Pelacur, dia berdandan, penuh dengan perhiasan dan berpakaian ungu
dan merah darah, musiknya indah dan para politikus dunia berkata, “Betapa indah
dan mengagumkannya sistem ini!” Tetapi di bagian dalam penampilan luarnya yang
dipoles, terdapat kenajisan dan kerusakan. Itulah satu-satunya cara yang bisa
saya gambarkan tentang dia, karena itulah cara Alkitab menggambarkannya.
Notice what Paul VI had to say, this is the next pope who
ended the Vatican II council, this is the way he addressed the Protestants. “Because of their position,
separated brethren…”
see, he doesn't call them “heretics”
anymore, “…separated brethren are the object of deep and tender affection on the part of the…”
what? “…Mother Church. It is a love that feels grief and sadness, the love of a heart wounded by estrangement, because the estrangement prevents our brethren from enjoying so many privileges and
rights, and makes them lose so much grace. But perhaps for this very reason its love is all the deeper and more burning. . .”
So the pope is saying, the papacy loves the alienated
brethren, the mother loves the children.
Simak apa yang dikatakan
Paulus VI, ini adalah paus berikutnya yang menutup Konsili Vatikan II.
Beginilah caranya menyebut orang-orang Protestan, “…Karena posisi mereka, maka
saudara-saudara yang terpisah ini…” lihat, dia tidak menyebut
mereka “orang-orang bidat” lagi,
“…saudara-saudara yang terpisah ini, adalah
objek kasih sayang yang mendalam dan lembut dari…” siapa? “…Gereja
Ibu. Itu adalah kasih yang merasakan duka dan kesedihan, kasih dari hati yang
terluka akibat pemisahan, karena pemisahan menghalangi saudara-saudara kita
untuk menikmati begitu banyak hak-hak istimewa dan membuat mereka kehilangan
begitu banyak karunia. Tetapi mungkin justru karena alasan inilah kasihnya
semakin mendalam dan berkobar…” (Cardinal Augustin Bea, The Unity of Christians, ed., Bernard
Leeming [New York:
Herder and Herder, 1963, hal.
140)
Jadi paus ini berkata,
Kepausan mengasihi saudara-saudara yang telah menjauh, si ibu mengasihi
anak-anaknya.
John O'brien who for many years taught at Notre Dame University
in South Bend Indiana and was the author of over 40 books, wrote this about
Protestants. Listen carefully, “That observance…” of
Sunday, it’s talking about Sunday, “… that observance remains as a reminder of
the Mother Church…” this is to Protestants
“…from which the non-Catholic sects broke away…” and notice this comparison now, “…
like a boy running away from home but still carrying in his pocket a picture of
his mother or a lock of her hair…”
See, never forgetting mommy, never forgetting mother,
because there are doctrines that link Protestants with
the Roman Catholic Church.
The Protestant reformation was truncated, the Protestant
reformation was never completed. God has called the Seventh-Day Adventist Church to
complete the reformation.
John O’brien yang selama bertahun-tahun mengajar di Notre
Dame University di South Bend Indiana, yang
menulis lebih dari 40 buku, menulis demikian tentang Protestan. Dengarkan
baik-baik, “…Pemeliharan itu…” pemeliharaan hari Minggu, ini
bicara tentang hari Minggu, “…tersisa sebagai peninggalan Gereja Ibu…” ini ditujukan kepada golongan
Protestan “…dari mana sekte-sekte non-Katolik telah
memisahkan diri…” dan simak perbandingannya sekarang, “…seperti seorang
anak yang melarikan diri dari rumah tetapi tetap menyimpan di sakunya foto
ibunya atau seikat rambut ibunya.” (The Faith of Millions,
pg 400-401 ~ Huntington, Indiana: Our Sunday Visitor, Inc., 1974)
Lihat, tidak pernah melupakan mami, tidak pernah melupakan si ibu, karena
ada doktrin-doktrin yang mengaitkan Protestan dengan Gereja Roma Katolik.
Reformasi Protestan telah terpotong pendek, Reformasi Protestan tidak
pernah tuntas. Allah telah
memanggil Gereja MAHK untuk menuntaskan reformasi itu.
Now let's talk about the evil triumvirate or the
threefold impious union.
Revelation chapter 17 describes a wicked triumvirate composed
of:
·
the
Harlot,
·
her
daughters,
·
and
the kings of the earth.
By
the way these three powers are the same as what we found in Revelation chapter
12 and 13 where it's spoken of as:
·
the
dragon,
·
the
Beast,
·
and
the false prophet.
Nah, mari kita bicara mengenai tiga serangkai yang jahat,
atau persekutuan tiga sekawan yang najis.
Wahyu 17 menggambarkan tiga serangkai yang jahat, yang
terdiri atas:
·
si perempuan Pelacur,
·
anak-anak perempuannya,
·
dan raja-raja bumi.
Nah, ketika kekuasaan ini sama dengan apa yang kita lihat
di Wahyu 12 dan 13, di mana mereka disebut sebagai:
·
naga,
·
Binatang,
·
dan nabi palsu.
Now I’m going to
read a long statement from Ellen White and
I have my explanatory notes in brackets, that's not what Ellen White wrote, whatever is in brackets means the
person who is actually reading the statement is adding those explanations. So let's
read beginning at the bottom of page 83. Ellen White wrote, “I saw that the two-horned
Beast…” that's the false prophet, right? Apostate Protestantism, “…had a dragon's mouth…”
this Beast speaks like a what according to
Revelation 13? It speaks like a dragon. So it said, “…had a dragon's mouth and that his power was in
his head, and that the
decree would go
out
of his mouth…”
the Sunday law would go out of his mouth. “…Then I saw the Mother of Harlots; that the mother was not
the
daughters…” so is there a distinction between the mother and the
daughters? Yes! “…that the mother was not
the
daughters but separate and distinct from them…” now
in brackets you'll notice this indicates that the Roman Catholic Church in the old
world and Protestantism in the new, cover two separate heads of the Beast in
Revelation chapter 17 because they are what? They are distinct. She
continues, this is the top of page 84, “…She…” that is the mother, “…has had her day, and it is
past…” when
was her day in the past? We studied it this morning. During the 1260 years,
right? “…She has had her day, and it is past, and her daughters, the
Protestant sects, were the next to come on the stage and act out the
same
mind that the
mother had when
she persecuted the saints…”
like
mother like daughter, like Herodias like Salome.
Can you imagine this, was Salome just like
her mother? Just like her mother, she was an image of her mother, if you
please. Mother says, “I want you to ask the king for the head of John the
Baptist.” She said, “Okay, Mom.” She was just like her mother. You know she
didn't even protest, she didn’t say, “Mother! What are you talking about?” No!
She immediately ~ we're told ~ told the king that she wanted the head of John
the Baptist. But it wasn't her, it was her mother who wanted it.
Just like at the end, it is the papacy that wants it,
not necessarily apostate Protestantism. Apostate Protestantism will do what the
mother wants. Is this helpful to know how it's going to all
work out? I hope so. She continues,
“…I saw that as the mother has been
declining in power, the
daughters
had been growing,
and
soon they
will
exercise the power
once
exercised by
the mother …” this means that we have more to fear of Protestantism than
Catholicism, because if it wasn't for the Protestant denominations, the
papacy would never recover its power. Notice the next paragraph.
“…I saw the nominal church and
nominal Adventists…” that
is Adventists that are only so in name, “…like Judas…”
so these must be people that belong to the
remnant, they must be insiders like Judas was with the disciples. “…I saw
the nominal church and
nominal Adventists
like Judas, would betray us to the Catholics to obtain their influence…” that is the influence of the Roman Catholics “…to come against the truth. The saints then will be an obscure people, little
known to the Catholics;
but
the churches…” talking about Protestants “…and nominal Adventists who know of our faith
and
customs (for they hated us on account of the Sabbath, for they could not refute it) will betray the saints and
report them to the Catholics as those who
disregard
the institutions of
the people; that
is, that
they keep the
Sabbath and disregard Sunday. Then
the Catholics
bid the
Protestants
to go forward…”
what is this? Who are we to fear? We're to fear
Protestants doing what the mother wants “…Then
the Catholics
bid the
Protestants
to go forward and issue a decree that all who will not observe the first day of the week, instead of
the seventh day, shall
be slain. And the
Catholics, whose numbers are
large, will stand by the Protestants. The Catholics will give their power to the image of the Beast.
And the Protestants will
work as their mother worked before them…”
that is during the 1260 years “…to destroy the saints.”
Sekarang saya akan
membacakan suatu pernyataan yang panjang dari Ellenn White, dan di diktat saya
memberikan catatan saya dalam kurung, jadi yang di dalam kurung itu bukan yang
ditulis Ellen White, yang di dalam kurung itu artinya orang yang membacakan
pernyataan itu menambahkan penjelasan-penjelasan tersebut. Jadi, mari kita baca
mulai dari bagian bawah hal. 83. Ellen White menulis, “…Aku melihat
bahwa Binatang yang bertanduk dua itu…” ini si nabi palsu, benar? Protestantisme murtad, “…memiliki
mulut naga…” Binatang ini bicara seperti
apa menurut Wahyu 13? Bicara seperti naga. Jadi dikatakan, “…memiliki mulut
naga dan kekuatannya ada di kepalanya, dan bahwa perintah itu akan keluar dari
mulutnya…” Undang-undang Hari Minggu akan
keluar dari mulutnya. “…Lalu saya melihat Ibu perempuan-perempuan
Pelacur, bahwa si ibu bukanlah anak-anak perempuannya…” jadi apakah ada perbedaan
antara si ibu dan anak-anak perempuannya? Ya! “…bahwa si ibu bukanlah anak-anak perempuannya melainkan
terpisah dan berbeda dari mereka. …” Sekarang di dalam kurung kalian melihat ini mengindikasikan bahwa Gereja Roma Katolik di dunia
yang lama (Eropa) dan Protestantisme di dunia baru (Amerika) meliput dua kepala
yang berbeda di Binatang Wahyu 17, karena mereka apa? Mereka
berbeda. Ellen White melanjutkan, ini bagian atas hal. 84, “…Dia…” yaitu si ibu “…telah
menjalani masa kejayaannya, itu sudah lewat…”
kapan masa kejayaannya di waktu lampau? Kita sudah mempelajarinya tadi pagi, selama masa 1260 tahun,
benar?
“…Dia telah menjalani masa kejayaannya, itu sudah lewat, dan sekarang
giliran anak-anak perempuannya, sekte-sekte
Protestan, yang akan muncul ke panggung dan melakukan konsep yang sama yang
dimiliki si ibu ketika dia mempersekusi orang-orang saleh…” Sebagaimana ibunya, demikian
pulalah anak-anak perempuannya. Sebagaimana Herodias begitulah Salome.
Bisakah kalian membayangkan
ini, apakah Salome sama seperti ibunya? Persis seperti ibunya, dialah
keserupaan ibunya, katakanlah demikian. Ibunya berkata, “Aku mau kamu minta kepada
raja kepala Yohanes Pembaptis.” Salome berkata, “Baik, Bu.” Dia persis ibunya.
Kalian tahu, dia bahkan tidak memprotes, dia tidak berkata, “Ibu! Ibu ngomong apa?”
Tidak! Dia langsung ~ kita mendapat tahu bahwa ~ dia langsung berkata kepada
raja dia minta kepala Yohanes Pembaptis. Tetapi bukan dia yang mau, ibunya yang
mau itu.
Persis seperti nanti di akhir zaman, Kepausan yang menghendakinya, tidak
harus Protestantisme murtad. Protestantisme murtad akan melakukan apa yang
diinginkan si ibu. Apakah ini membantu mengetahui bagaimana semua itu akan
terjadi? Saya harap begitu. Ellen White melanjutkan, “…Aku melihat,
karena si ibu kuasanya menurun, anak-anak perempuannya yang bertumbuh, dan
tidak lama lagi mereka akan menjalankan kuasa yang pernah dijalankan oleh si
ibu…” ini berarti kita harus lebih takut kepada
Protestantisme dari Katolikisme, karena andaikan bukan karena
adanya denominasi-denominasi Protestan, Kepausan tidak akan pernah pulih
kekuasaannya. Simak paragraf berikut.
“…Aku melihat gereja nominal dan orang Advent
nominal…” yaitu orang-orang yang hanya
Advent dalam nama, “…seperti Yudas…” berarti mereka ini haruslah
berasal dari umat yang sisa, mereka haruslah orang dalam seperti Yudas dengan
para murid.
“…Aku melihat gererja nominal dan orang Advent nominal seperti Yudas, akan mengkhianati kita kepada orang-orang Katolik untuk
mendapatkan pengaruh mereka…” maksudnya pengaruh Roma Katolik “…untuk melawan kebenaran. Pada saat
itu orang-orang saleh akan menjadi umat yang
tidak menyolok, tidak begitu dikenal
oleh orang-orang Katolik, tetapi gereja-gereja…” ini bicara tentang orang-orang
Protestan,
“…dan orang Advent nominal yang tahu tentang iman kita dan kebiasaan
kita (sebab mereka membenci kita
gara-gara Sabat, karena mereka tidak bisa mendebatnya), akan mengkhianati
orang-orang saleh dan melaporkan mereka kepada orang-orang Katolik sebagai
orang-orang yang mengabaikan institusi-institusi masyarakat; maksudnya mereka
memelihara Sabat dan mengabaikan hari Minggu. Lalu Katolik menyuruh Protestan
untuk maju…” apa ini? Kita harus takut sama siapa? Kita harus takut sama Protestan yang melakukan apa yang diinginkan
si ibu
“…Lalu Katolk menyuruh Protestan untuk maju dan mengeluarkan
perintah bahwa semua yang tidak mau memelihara hari yang pertama dalam mingguan,
sebagai ganti hari ketujuh, akan dibunuh. Dan Katolik, yang jumlahnya besar
akan berdiri mendukung Protestan. Katolik akan memberikan kekuasaan mereka
kepada patung Binatang. Dan Protestan akan bekerja sebagaimana ibu mereka dulu
bekerja sebelumnya…” yaitu selama masa 1260 tahun “…untuk
membinasakan orang-orang saleh.” (Spaulding Magan
Collection, hal.
1, 2).
What an incisive picture Ellen White portrays here. And by the way this is the
early Ellen G. White.
So at the bottom of page 84 the statement indicates that
we have far more to fear of apostate Protestantism than we do of the papacy.
Betapa tajam dan jelasnya Ellen White menggambarkannya di
sini. Dan ketahuilah ini adalah Ellen G. White yang awal-awal.
Jadi di bagian bawah hal. 84, pernyataan itu
mengindikasikan bahwa kita harus jauh lebih takut kepada Protestantisme murtad
daripada kepada Kepausan.
In a related statement Ellen White gave her understanding, actually God's understanding,
of Revelation 17:1-4. Ellen White wrote, “In the seventeenth of Revelation is foretold the destruction of all the churches…” she's talking about the apostate Protestant churches “…who corrupt themselves
by
idolatrous devotion to the
service of…” whom?
“…to the service of the papacy, those who have drunk of ‘the wine of the
wrath of her fornication.’…”
She continues, “…Thus is represented the papal power…” which is the Harlot, right? “…which with all deceivableness
of unrighteousness, by outside
attraction and gorgeous display, deceives all nations; promising them, as did Satan our first parents, all
good to those who
receive its mark, and all harm to those who oppose its fallacies. The power which
has
the deepest inward corruption will
make the greatest display, and will clothe itself with the most elaborate signs of power. The Bible plainly declares
that this covers a corrupt and deceiving wickedness. ‘Upon her forehead was a name written, ‘Mystery, Babylon the Great, the Mother of Harlots and
Abominations of the Earth.’ …” and
now comes a very important portion of this statement. Are we to understand that
the
United States and the papacy are two separate kingdoms? Are they two
separate kingdoms? Yes, they are. So there must be two separate heads, in the heads of
this Beast of Revelation chapter 17. Notice what this statement ends by
saying, “…What is it that gives its kingdom to this power…” what is it that gives its kingdom to the papacy, in other
words. What is the answer? “…Protestantism, a power which
while professing to have
the
temper and spirit of
a lamb and to
be allied to Heaven,
speaks with
the
voice of a dragon.
It
is moved by a power from beneath.” So is the United States going to give its kingdom to the
papacy? Yes! So the United States is a separate kingdom in the sequence of
powers that are mentioned here.
Dalam suatu
pernyataan yang terkait Ellen White memberikan pemahamannya, sebenarnya itu
pemahaman Allah, tentang Wahyu 17:1-4. Ellen White menulis, “…Di pasal 17 Wahyu, dinubuatkan tentang pemusnahan
semua gereja…” Ellen White bicara tentang gereja-gereja Protestan murtad, “…yang merusak diri mereka sendiri dengan penyembahan
berhala sebagai perbaktian kepada…” siapa? “…kepada
Kepausan, yaitu mereka yang telah minum ‘anggur murka perzinahannya’ (Wah.
17:1-4)…” Ellen White melanjutkan, “…Seperti
inilah kekuasaan Kepausan digambarkan…” yaitu si perempuan Pelacur,
benar? “…dengan segala ketidakbenaran yang
menyesatkan, dengan daya tarik dan keindahan penampilan lahiriah, menyesatkan segala bangsa, menjanjikan kepada mereka
sebagaimana Setan kepada orangtua kita yang pertama, segala kebaikan bagi
mereka yang menerima tandanya, dan segala bencana kepada mereka yang menentang
kesalahan-kesalahannya. Kekuasaan yang paling bobrok di dalamnya, akan memberikan
tampilan yang paling hebat, dan akan mengenakan pada dirinya
tanda-tanda kekuatan yang paling luas. Alkitab secara gamblang
menyatakan bahwa ini menutupi kebobrokan dan kejahatan yang menyesatkan. ‘…Pada
dahinya tertulis suatu nama: ‘Misteri, Babel Besar, Ibu dari Wanita-Wanita
Pelacur, dan dari Kekejian-Kekejian Bumi.’…” dan sekarang kita tiba di porsi yang sangat penting dari pernyataan ini.
Apakah kita harus memahami bahwa Amerika
Serikat dan Kepausan adalah dua kerajaan yang terpisah? Apakah
mereka dua kerajaan yang terpisah? Ya, betul. Jadi harus diwakili oleh dua kepala yang berbeda dari kepala-kepala
Binatang Wahyu 17. Simak bagaimana akhir pernyataan ini dengan
mengatakan, “…Siapa yang memberikan kerajaannya kepada kekuasaan ini…” dengan kata lain siapa yang memberikan kerajaannya kepada Kepausan? Apa jawabannya?
“…Protestantisme, suatu kekuasaan yang sementara mengakui memiliki sifat
dan roh domba dan terkait kepada Surga, tetapi berbicara dengan suara naga. Dia digerakkan oleh suatu
kuasa dari bawah.” (Letter 232, 1899, The Seventh-Day Adventist Bible Commentary,
vol. 7, hal. 983) Jadi apakah Amerika Serikat akan
memberikan kerajaannya kepada Kepausan? Ya! Jadi Amerika Serikat adalah
kerajaan yang terpisah dalam urut-urutan kekuasaan yang disebutkan di sini.
Now Ellen White's assessment which we just read squares
perfectly with Revelation 13:11-18 where everything, the false prophet does, it
does to honor the first Beast. See, you read about this Beast that has two
horns like a lamb, everything it does, it does to please the first Beast. That's
exactly the picture. The daughter does what the mother wants. See, in the Old
Testament the false prophets, they do what Jezebel wants.
Nah, penilaian Ellen White yang baru kita baca selaras
dengan Wahyu 13:1-18 di mana segala yang dilakukan nabi palsu itu, dia lakukan
untuk menghormati Binatang pertama. Lihat, kalian baca tentang Binatang yang
memiliki dua tanduk seperti domba ini, semua yang dia lakukan, dia lakukan
untuk menyenangkan Binatang pertama. Persis begitulah gambarannya. Anak
perempuannya melakukan apa yang diinginkan si ibu. Lihat, di Perjanjian Lama
nabi-nabi palsu, mereka melakukan apa yang diinginkan Izebel.
Now let's read this passage of Revelation 13:11-18 and
then I’m going to show you that everything that this Beast does ~ the Beast from
the earth ~ it does to restore power to the mother. The United States is going to heal the deadly
wound, and it's going to bring back persecution. That's the way the
Bible portrays it. Let's begin at the bottom of page 85.
“11 Then I saw another Beast coming up…” now I have my explanatory notes in brackets once again, “…another Beast
coming up…” that word in Greek ἀναβαίνω [anabainō] is used of a plant that is beginning its
growth. See in 1798 Ellen White is just
seeing that this Beast is beginning its process of growth. So it says, “…11 Then I saw another Beast coming up out of the earth...” is this a different place than the Beast that rose from the sea? Of course,
they rise in two different places. And
you know, prophecy
moved from east to west; from Babylon, further west Medo-Persia, then
further west Greece, then further west Rome. So where would you expect the next
Beast to arise? In the Atlantic Ocean which is west of Europe, right? No! The
United States of America, that's right. So it says, “...11 Then I saw another Beast coming up out of the earth and
he had two horns like a lamb…” by the way the word “lamb” is used 28 times in the book of Revelation, and
in every single case that applies to Christ, and I believe that it applies to
Christ here too. Two Christ-like principles that are based on the idea of two kingdoms, in the United States. She continues, “…he had two horns like a lamb…” but what happens? “…and spoke like a dragon…” is this the same persecuting dragon of Revelation 12:17, the dragon was enraged
with the woman, and wait to make war with the remnant of her Seed, who keep the
commandments of God and have the testimony of Jesus Christ? Yes! Verse 12, now
notice the details, “…12 And he exercises…” that is the Beast that rises from the earth, “…exercises all
the authority of…” what? “…of the first Beast…” so by whose authority is this Beast from the earth working? Working on behalf of the first Beast. So it says, “…12 And he exercises all the authority of the first Beast in
his presence…” some versions translate “at the first Beast commissioning” I like that translation, “…and causes…” What does “causes” mean? It means that it forces, it “…causes the earth and those who dwell in it to
worship…” what? “…the first
Beast…” so notice the details. So far it exercises
all the authority of the first Beast, and it tells everyone to worship the
first Beast. Everything it does, it does at the first Beast’s commissioning. So
let's read beginning at verse 13 at the top of page 86, “… 13 He…” that is the land Beast “…performs great signs, so that he even makes
fire come down from heaven on the earth in the sight of men…” this is reminiscent of the days of Elijah, right? And it's reminiscent of
the day of Pentecost. You know the work of Satan at the end of time is going to
be far more deceptive than it was in the days of Elijah and at Pentecost,
because in the days of Elijah the false prophets were not able to bring fire
from heaven, but in the end time the false prophet is going to bring fire from heaven,
and he's going to try to use that as proof that this system has God on its side,
because when Elijah brought fire from heaven it was a sign that he was the true
messenger of God, and the people said, “Oh the Lord, He is God! The Lord He is
God!” So at the end Satan is going to be able to counterfeit the true, which
did not happen in the days of Elijah. Verse 14, “…14 And he…” that is the false prophet “…deceives those who
dwell on the earth by those signs which he was granted to do…” notice, “…in the sight of the Beast…” once again the translation could be “the
commissioning of the Beast”, “…telling those…”
that is ordering them “…who dwell on
the earth to make an image to the…” first
“…beast…” now what does that mean “an image to the
first Beast”? Not only “of the first Beast” but “to the first Beast”. It is in the dative case
in Greek, in terms of Greek grammar, it means “in honor of the Beast”.
So in other words, the image that this Beast makes, is in honor of the
Beast. And so back to verse 14, “… 14 And he…” the false prophet “…deceives those who
dwell on the earth by those signs which he was granted to do in the sight of…” or at the commissioning of “…the Beast, telling those…” in other words, ordering them “…who dwell on the earth to make an image
to…” that is “in honor of”. The NIV translates it that way, “in honor of” “…the Beast who was wounded by the sword and
lived. 15 He…” this is the
first Beast
“…was granted power to
give breath to the image of the Beast…” now it's the image of the Beast, so it's an image in honor of the Beast, and it's also
an image of the Beast. So it says, “…15 He was granted power to give breath to
the image of the Beast that the image of the Beast should both speak…” how does a nation speak? Through its legislative and judicial authority, “…and cause…” what does “cause” indicate? Compulsion, “…cause as many
as would not worship the image of the Beast to be…” what?
“…killed. 16 He causes…” you know in fact the NIV translates “he forced everyone” so the word “causes” here means he's using force, “… 16 He causes all, both small and great, rich and poor, free
and slave, to receive a mark on their right hand or on their foreheads...” whose mark is this mark? It's the mark of what? Of the Beast. So the Beast
from the earth is actually enforcing the mark of the first Beast, right? And so
it says in verse 17, “…17 and that no one may buy or sell except one who has the
mark, or the name of the Beast, or the number of his name. 18 Here is wisdom. Let him who has understanding calculate
the number of the Beast, for it is the number of a man: his number is 666….”
And by the way if you're interested in that number, I wrote a little
32-page booklet on the number 666, that's available from Secrets Unsealed, a
very interesting book because there's a lot of debate in the Adventist Church.
Many of our scholars are saying, “Oh, that doesn't have anything to do with the
name VICARIOUS FILII DEI like we've traditionally believed.” In that little book I showed that there's persuasive evidence that
VICARIOUS FILII DEI is a proper understanding of the number of the name of this
Beast.
Nah, mari kita
baca ayat-ayat Wahyu 13:11-18 kemudian saya akan menunjukkan kepada
kalian bahwa segala yang dilakukan Binatang ini ~ Binatang yang muncul dari
bumi ini ~ dia lakukan untuk memulihkan kembali kekuasaan si ibu. Amerika Serikat akan menyembuhkan
luka yang mematikan, dan dia akan mengembalikan persekusi.
Itulah yang digambarkan Alkitab. Mari kita mulai di bagian bawah hal. 85.
“11
Kemudian aku melihat seekor Binatang lain keluar…” nah, penjelasan
saya ada dalam kurung. Sekali lagi, “…seekor
Binatang lain keluar…” dalam bahasa
Greeka kata ini ἀναβαίνω
[anabainō] dipakai untuk
tanaman yang baru mulai tumbuh.
Lihat, di 1798 Ellen White melihat
Binatang ini baru memulai proses pertumbuhannya. Jadi dikatakan, “…11 Kemudian aku
melihat seekor Binatang lain keluar dari dalam bumi…” apa ini tempat
yang berbeda dari Binatang yang keluar dari laut? Tentu saja, mereka muncul di
dua tempat yang berbeda. Dan kalian tahu, nubuatan
bergerak dari timur ke barat; dari Babilon, lebih ke barat
Medo-Persia, lebih ke barat lagi Greeka, lalu lebih ke barat lagi Roma. Jadi
kita berharap di mana Binatang berikutnya akan muncul? Di Lautan Atlantik yang
di barat Eropa, benar? Tidak! Di Amerika Serikat, betul. Jadi dikatakan, “…11 Kemudian aku melihat
seekor Binatang lain keluar dari dalam bumi dan dia
memiliki dua tanduk seperti anak domba…” nah, kata “anak
domba” dipakai 28 kali di kitab Wahyu, dan setiap kali itu diaplikasikan kepada
Kristus, dan saya yakin di sini itu juga diaplikasikan kepada Kristus. Dua prinsip
di Amerika Serikat yang mirip prinsip Kristus, berdasarkan konsep dua
kerajaan. Ellen White
melanjutkan, “…dia memiliki dua tanduk seperti anak domba…” tetapi apa yang
terjadi? “…dan ia berbicara seperti
seekor naga…” apakah ini naga yang mempersekusi, yang sama dengan yang
di Wahyu 12:17, naga yang marah kepada perempuan itu dan mau memerangi yang
tersisa dari Benihnya, yang memelihara Perintah-perintah Allah dan memiliki
kesaksian Yesus Kristus? Ya! Ayat 12, sekarang simak detailnya, “…12 Dan dia menjalankan…” yaitu Binatang yang muncul dari bumi “…menjalankan seluruh kuasa…” apa?
“…Binatang yang pertama itu…” jadi dengan autoritas siapa Binatang yang dari bumi ini
bekerja? Atas nama Binatang yang pertama. Jadi dikatakan, “…12 Dan dia menjalankan seluruh kuasa Binatang yang pertama itu di depan matanya…” beberapa versi
menerjemahkannya “atas perintah Binatang yang pertama”,
saya suka terjemahan ini, “…dan Ia membuat…”
apa artinya “membuat”? Artinya dia
memaksa, “…ia membuat seluruh
bumi dan semua penghuninya menyembah…” apa? “…Binatang pertama…” perhatikan detailnya. Sejauh ini dia mejalankan semua
autoritas Binatang yang pertama, dia menyuruh semua orang menyembah Binatang
yang pertama. Semua yang dilakukannya, dia melakukannya atas perintah Binatang
pertama. Jadi mari kita baca mulai dari
ayat 13 di bagian atas hal. 86. “…13 Dan ia…” yaitu Binatang
yang muncul dari bumi, “…mengadakan
tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan
mata semua orang…” ini mengingatkan tentang zaman Elia, benar? Dan
mengingatkan juga tentang hari Pentakosta. Ketahuilah, pekerjaan Setan pada
akhir zaman akan jauh lebih menyesatkan daripada di zaman Elia dan Pentakosta,
karena di zaman Elia, nabi-nabi palsu tidak bisa menurunkan api dari langit,
tetapi di akhir zaman, nabi palsu itu
akan membawa api turun dari langit, dan dia akan berusaha memakai itu sebagai
bukti bahwa itu berarti Tuhan berada di pihaknya, karena ketika Elia membawa api turun dari langit itu
adalah tanda bahwa dia adalah utusan Allah yang benar, dan orang-orang berkata,
“Oh, Tuhan, Dialah Allah! Tuhan, Dialah Allah.” Maka di akhir zaman Setan akan
mampu memalsukan yang benar, yang tidak terjadi di zaman Elia. Ayat 14, “…14 Dan ia…” yaitu si nabi palsu,
“…menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang diizinkan untuk dilakukannya…” simak, “…di depan mata Binatang itu…” lagi-lagi bisa
diterjemahkan “atas perintah Binatang itu”,
“…menyuruh mereka…” maksudnya memerintahkan mereka “…yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan
patung Binatang…” yang pertama “…itu…” Nah, apa artinya “patung Binatang yang pertama”? Bukan
hanya “dari Binatang
yang pertama”, melainkan “untuk Binatang yang pertama” dalam bahasa Greeka ini kasus
Dative (objek penyerta) menurut tatabahasa Greeka, artinya “sebagai penghormatan kepada Binatang itu.”
Jadi dengan kata lain, patung yang dibuat Binatang ini adalah sebagai
penghormatan Binatang yang pertama. Kita kembali ke ayat 14, “…14 Dan ia…” si nabi palsu,
“…menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang diizinkan untuk dilakukannya di depan mata…” atau atas perintah “…Binatang itu…” lagi-lagi bisa
diterjemahkan “atas perintah Binatang itu”, “…menyuruh mereka…” dengan kata lain memerintahkan mereka “…yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan
patung…” maksudnya sebagai
penghormatan kepada Binatang itu. NIV menerjemahkannya demikian “sebagai penghormatan kepada” “…Binatang itu yang telah
terluka oleh pedang, namun hidup. 15 Dan kepadanya…” yaitu kepada Binatang
yang pertama, “…diberikan kuasa untuk
memberikan nafas kepada patung Binatang itu…”
nah, ini patung Binatang itu, jadi itu
sebuah patung untuk menghormati
Binatang itu, dan itu juga patung dari Binatang itu. Dikatakan, “…15
Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nafas
kepada patung Binatang itu, sehingga patung Binatang itu boleh berbicara…” bagaimana suatu bangsa berbicara? Melalui kekuasaan
legislatif dan judisialnya, “…dan membuat…” “membuat” mengindikasikan
apa? Pemaksaan. “…dan membuat seberapa
banyak yang tidak mau menyembah patung
binatang itu, untuk…” apa? “…dibunuh.
16 Ia membuat…” sesungguhnya NIV
menerjemahkannya “dia memaksa semua orang”, jadi kata “membuat” di sini berarti
dia memakai paksaan. “…16 Ia membuat semua, baik kecil atau besar, kaya
atau miskin, merdeka atau hamba, untuk menerima
sebuah tanda pada tangan kanan mereka atau pada dahi mereka…” tanda ini tanda siapa? Ini tanda siapa? Tanda Binatang.
Jadi Binatang yang muncul dari bumi benar-benar memaksakan tanda Binatang yang pertama,
benar? Maka dikatakan di ayat 17, “…17
dan bahwa tidak seorang pun boleh membeli atau menjual selain dia yang mempunyai
tanda, atau nama Binatang itu, atau
bilangan namanya. 18 Di sinilah hikmat. Biarlah ia yang punya pengertian menghitung
bilangan Binatang itu, karena itu adalah bilangan manusia. Bilangannya ialah
enam ratus enam puluh enam…”
Nah, jika kalian
tertarik dengan bilangan itu, saya telah menulis sebuah buku kecil 32 halaman
mengenai angka 666 yang tersedia di Secrets Unsealed, sebuah buku yang sangat menarik karena ada
banyak perdebatan dalam Gereja Advent. Banyak pakar Alkitab kita mengatakan,
“Oh, itu tidak ada kaitannya dengan nama VICARIUS FILII DEI seperti yang kita
yakini secara tradisional.” Dalam buku kecil
tersebut saya menunjukkan ada bukti-bukti yang meyakinkan bahwa VICARIUS FILII DEI adalah pemahaman yang tepat
tentang bilangan nama Binatang ini.
So in summary let's summarize. At the bottom of page 86.
·
The
false prophet speaks like what? Like the dragon.
·
And
the dragon represents Rome in its various stages, right?
You
say who was it that stood next to the woman to try and devour the Child? The
dragon, right? Pagan Rome.
Who is it that persecuted the Church during
the 1260 years? The dragon spewed water out of his mouth.
So if at the end of time this nation is
going to speak like the dragon, it must be speaking like Rome. Are you
following me or not? Yeah, because every time the dragon works,
he's working through some aspect of Rome whether it be pagan Rome, papal Rome, or resurrected
papal Rome, it's still Rome.
So when it speaks like a dragon it's
speaking like Rome.
·
The
false prophet exercises all of the authority of the first Beast.
·
The
false prophet makes an image of the first Beast.
·
The
false prophet makes an image in honor of the first Beast.
·
The
false prophet tells everyone to worship the first Beast.
·
The
false prophet imposes the mark of the first Beast.
Somehow
I think that this Beast is simply helping the previous Beast get its power
back, right?
·
The
false prophet does everything in the presence of the first Beast, or the commissioning of the first
Beast.
Is there enough evidence that the United States is going
to play this role? Yes!
But there are some scholars in the Adventist Church today
saying, “No! No! No! That wasn't it, that was Ellen White's understanding in
the 19th century, you know, she didn't have the full picture, you know. We
won't know until we've reached the end time, you know, we don't even know
whether the mark of the Beast is Sunday, it might be any day of the week or it
might be no day.” Since when? In a time
when we should be certain about a prophetic interpretation and let people know
what's happening, we're watering down our prophetic interpretation, and the
result is we'll end up without any Seventh-Day Adventist Church, because we
began with prophecy and we will end with prophecy.
If
we get rid of our prophetic interpretation we have no reason to exist. Let's just close our doors and join the
other churches. I’m not recommending that! Because some people would take that little snippet and put on the
internet and say, “Pastor Bohr say we should join all the other churches.” You know what people do with editing these
days.
So far so good?
Jadi sebagai rangkuman mari kita ringkas. Di bagian bawah
hal. 86.
·
Nabi palsu berbicara seperti apa? Seperti naga.
·
Dan naga melambangkan Roma dalam pelbagai tahapnya,
benar?
Kalian berkata, siapa yang berdiri di samping perempuan
itu yang berusaha melahap Anaknya? Naga, benar? Roma pagan (kekaisaran).
Siapa yang mempersekusi Gereja selama 1260 tahun? Naga
yang menyemburkan air keluar dari mulutnya.
Maka jika pada akhir zaman bangsa ini akan bicara seperti
naga, dia haruslah bicara seperti Roma. Apakah kalian paham atau tidak? Iya,
karena setiap kali naga itu bekerja,
dia bekerja melalui salah satu aspek Roma, entah itu Roma
pagan, Roma Kepausan, atau Roma Kepausan yang bangkit kembali, tetap itu Roma.
·
Nabi palsu menjalankan semua autoritas Binatang yang
pertama.
·
Nabi palsu membuat patung Binatang pertama.
·
Nabi palsu membuat patung untuk menghormati Binatang
pertama.
·
Nabi palsu menyuruh semua orang untuk menyembah Binatang
pertama.
·
Nabi palsu memaksakan tanda Binatang pertama.
Nah saya pikir Binatang ini semata-mata membantu Binatang
sebelumnya untuk mendapatkan kekuasaannya kembali, benar?
·
Nabi palsu itu melakukan segalanya di hadapan Binatang
yang pertama, atau atas perintah Binatang yang pertama.
Apakah ada cukup bukti bahwa Amerika Serikat yang akan
memainkan peranan ini? Ya!
Namun ada beberapa pakar di Gereja Advent sekarang ini
yang mengataan, “Tidak, tidak, tidak! Tidak begitu, itu adalah pemahaman Ellen
White di abad 19, dia tidak punya gambaran lengkapnya. Kita tidak akan tahu
hingga kita tiba di akhir masa. Kita bahkan tidak tahu apakah tanda Binatang
itu hari Minggu, bisa saja itu hari apa pun dalam mingguan atau bahkan mungkin
itu bukan suatu hari.” Sejak kapan? Di masa di mana kita seharusnya kokoh mengenai interpretasi nubuatan dan memberitahukan orang
lain tentang apa yang sedang terjadi, kita malah membuat lemah interpretasi
nubuatan kita, dan akibatnya ialah kita akan berakhir tidak akan memiliki
Gereja MAHK lagi, karena kita diawali oleh nubuatan dan kita akan diakhiri oleh
nubuatan.
Jika kita
menyingkirkan interpretasi nubuatan kita, kita tidak punya alasan untuk eksis. Mari kita tutup
pintu saja dan pergi bergabung dengan gereja-gereja lain. Dan saya tidak
merekomendasikan itu! Karena beberapa orang akan mengambil potongan kalimat ini
dan menampilkannya di internet dan mengatakan, “Pastor Bohr bilang
kita harus bergabung dengan gereja-gereja yang lain.” Kalian tahu apa yang dilakukan orang hari ini dengan
mengedit.
Sampai di sini oke?
Now let's go to page 87, names of blasphemy.
I think you realize that I’m passionate about this.
The Harlot has names of blasphemy on her forehead. In
Scripture blasphemy means provoking God by claiming to exercise His powers on
earth such as the power to forgive sins. It is also used in the Old
Testament ~ and you can look up these verses ~ to describe opposition to God in the
person of His people, it is opposing God by persecuting the body of Christ which
is the Church. Now usually we say that blasphemy is, you know, the
papacy because it claims to have the power to forgive sins and it claims to be
God on earth, but there's much more to the picture than that.
Notice the following list:
·
who
is the representative of Christ on earth?
Who today is the representative of Christ on earth?
The Holy Spirit.
So listen carefully now, the visible
representative is where? In Heaven. And the invisible representative is
where? On
earth.
You know the papacy switches that around.
They say the visible representative is on earth, and the invisible one is in
Heaven. You see, when the pope says that
he takes the place of Christ on earth, which is the meaning of the word “vicar”
it means “someone who takes the place of”, when the pope claims to occupy Christ's position
on earth, he is usurping the position of the Holy Spirit because the Holy
Spirit is Christ's representative on earth and that is blasphemy of the highest
order.
·
The
Bible says that we can only bow in reverence before God.
But
the pope accepts people bowing before him.
Remember
Peter? You know when Cornelius bowed at his feet, Peter says, “Oh thank you very much”? No! That's not what he says. Peter says,
“You get up! You can only worship God.” Yet the pope allows people to bow before
him.
·
The
Bible says that only God can forgive sins.
The papacy claims to have
power to forgive sins.
You go to the confessional, the priest says ego
te absolvo (= I forgive you), and you can go home and keep on sinning, and
then come to the priest the next time and ask for absolution as well.
·
God
alone is infallible.
But in 1870 the
papacy proclaimed the dogma of papal infallibility. Would that be
usurping the prerogatives of God? It most certainly would!
·
The
Bible says in Daniel 2:21 that only God sets up kings and remove kings.
During the 1260 years the
papacy claimed the power to put kings and to remove kings from their throne.
·
The
Bible says that God alone can judge and He cannot be judged by anyone.
However,
the papacy ~ and I have statements you
know, I did a series on this several years ago ~ you know the papacy claims that they have a
right to judge and nobody can judge them.
·
And
then of course God established the seventh day as His memorial.
And the papacy
says, “No! We have our own memorial which is Sunday as the day of worship.”
All of this together is blasphemy, because it is the
papal system taking over the prerogatives and privileges that belong only to
whom? That belong only to God.
Nah, mari kita ke hal. 87, Nama-nama Hujat.
Saya rasa kalian menyadari bahwa saya sangat bersemangat
tentang ini.
Perempuan Pelacur itu punya nama-nama hujat di dahinya. Di Kitab Suci, menghujat berarti
memprovokasi Allah dengan mengklaim menjalankan kekuasaanNya di bumi, seperti
kuasa untuk mengampuni dosa. Di Perjanjian Lama itu juga dipakai
~ dan kalian bisa memeriksa ayat-ayatnya ~ untuk
menggambarkan perlawanan terhadap Allah dalam pribadi umatNya,
yaitu melawan Allah dengan mempersekusi
tubuh Kristus yaitu Gereja. Nah, biasanya kita berkata bahwa
menghujat itu adalah Kepausan, karena dia mengklaim memiliki kuasa untuk
mengampuni dosa, dan dia mengklaim sebagai Allah di bumi, tetapi gambarannya
jauh lebih luas daripada itu.
Simak daftar berikut:
·
Siapakah wakil Kristus di bumi?
Siapa yang hari ini adalah wakil Kristus di bumi? Roh Kudus.
Jadi dengarkan baik-baik, wakil yang tampak ada di mana? Di Surga. Dan wakil yang tidak
tampak ada di mana? Di
bumi.
Kalian tahu, Kepausan telah memutarbalikkan itu. Mereka
berkata bahwa wakil yang tampak ada di dunia, dan yang tidak tampak ada di
Surga. Ketika Paus berkata bahwa dia telah mengambil tempat Kristus di bumi,
yaitu makna kata “vicar” yang artinya ialah “seseorang yang menggantikan tempat
orang lain” ~ ketika Paus
mengatakan bahwa dia menempati posisi Kristus di bumi, dia telah merebut posisi
Roh Kudus, karena Roh Kudus-lah wakil Kristus di bumi. Dan ini adalah menghujat
tingkat dewa.
·
Alkitab berkata kita hanya boleh sujud hormat di hadapan
Allah.
Tetapi Paus menerima orang-orang sujud di hadapannya.
Ingat Petrus? Ketika Kornelius sujud di kakinya, Petrus
berkata, “Oh, terima kasih
banyak”? Tidak! Ia tidak berkata begitu. Petrus berkata,
“Bangun! Kamu hanya boleh menyembah Allah.” (Kisah 10:25-26). Namun Paus mengizinkan orang-orang
sujud kepadanya.
·
Alkitab berkata hanya Allah bisa mengampuni dosa.
Kepausan mengklaim
memiliki kuasa untuk mengampuni dosa. Orang yang pergi ke pengakuan dosa, imamnya akan
berkata ego te absolvo (aku
mengampuni kamu), dan orang itu boleh pulang dan terus melanjutkan berbuat dosa, untuk lain kali nanti datang
lagi kepada imam dan minta absolusi juga.
·
Hanya Allah yang infalibel (tidak bisa berbuat
kesalahan).
Tetapi di
1870 Kepausan mengumumkan dogma tentang infalibilitas Kepausan.
Apakah itu merebut hak prerogatif Allah? Tentu saja iya!
·
Alkitab berkata di Daniel 2:21 hanya Allah yang
mengangkat dan menurunkan raja-raja.
Selama masa 1260
tahun Kepausan mengklaim memiliki kuasa untuk menempatkan raja di takhta dan
menurunkan raja dari takhtanya.
·
Alkitab berkata bahwa hanya Allah yang boleh menghakimi
dan Allah tidak bisa dihakimi oleh siapa pun.
Namun, Kepausan ~ dan saya memiliki
pernyataan-pernyataannya kalian tahu, saya telah membuat satu seri mengenai
ini beberapa tahun lalu ~ kalian tahu Kepausan mengklaim bahwa mereka
punya hak untuk menghakimi dan tidak ada orang yang boleh menghakimi mereka.
·
Kemudian tentu saja Allah menetapkan hari ketujuh sebagai
peringatanNya.
Dan Kepausan
berkata, “Tidak! Kami memiliki peringatan kami sendiri, yaitu hari Minggu, sebagai hari ibadah.”
Semuanya ini adalah menghujat, karena sistem Kepausan telah mengambil alih prerogatif dan hak-hak istimewa
yang hanya milik siapa? Yang hanya milik Allah.
Now let's go to the next, page 88, the Harlot's attire. How
she is clothed.
See, do you notice that we're taking symbol by symbol? And
we're interpreting that at the end, we'll take everything, put it all together,
say wow, now I see the picture, I see the full picture, now all the pieces of
the puzzle fall together. So let's talk about her attire. Purple and scarlet are the colors of
royalty, you can read John 19:5, Matthew 27:28. And the Harlot sits or
reigns over multitudes, nations, tongues, and people. So does she claim that
she is the ruler? That's why she's clothed in purple and scarlet. The Harlot is
attired also
with gold, silver, precious stones, and pearls. This indicates that
this is a very what? Rich and ostentatious
power. Notably in the Old Testament Israel clothed herself with all this
paraphernalia to entice the kings of the
surrounding nations, to fornicate with her.
You know the kings of the world, the rulers of the world,
they see the papacy, the majestic art in the Sistine chapel, you know,
Michelangelo, and they see everything in the Vatican museum, they hear the
majestic music of the organ, they see the beautiful frescoes and the statues and everything. They say, wow
what an impressive system! People are impressed by what is before their eyes
and their ears, but they don't see that from the outside you can't determine
what the system is, inside it is rotten to the core. It's like a beautiful apple, that's shiny and
red outside, and inside it's full of worms. But people can't see it because
they're only looking at the outside.
Sekarang mari kita ke berikutnya, hal. 88, pakaian
perempuan Pelacur, pakaian apa yang dikenakannya.
Lihat, apakah kalian sadar bahwa kita mengupas simbol
demi simbol? Kita menginterpretasikan itu. Di bagian akhir kita akan mengumpulkan
semuanya, menyatukannya, dan berkata wow! Sekarang saya melihat gambarnya,
gambarnya yang lengkap. Sekarang semua potongan puzzlenya klop satu sama lain. Jadi
mari kita bicara tentang pakaiannya.
Warna ungu dan
merah adalah warna-warna raja. Kalian bisa membacanya di Yohanes 19:5, Matius 27:28.
Dan perempuan Pelacur itu duduk atau memerintah atas banyak orang,
bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, dan kaum-kaum. Jadi apakah dia mengklaim bahwa
dia seorang penguasa? Itulah sebabnya dia memakai warna ungu dan merah.
Perempuan Pelacur itu juga
mengenakan emas, perak, batu-batu permata, dan mutiara. Ini
mengindikasikan bahwa ini adalah kekuasaan yang sangat apa? Kaya dan suka
pamer. Perlu disimak, di Perjanjian Lama Israel juga berpakaian dengan semua asesori
ini untuk menggoda raja-raja bangsa-bangsa yang di sekitar mereka, agar
berzinah dengannya.
Kalian tahu, raja-raja bumi, para pemimpin dunia, mereka
melihat Kepausan, keseniannya yang agung di kapel Sistine, kalian tahu,
Michelangelo, dan mereka melihat semua yang ada di museum Vatikan, mereka
mendengar suara organ yang anggun, mereka melihat lukisan-lukisan di dinding
yang indah, patung-patung dan segalanya. Mereka berkata, Wow, ini adalah sistem
yang mengagumkan! Orang-orang terkesan oleh apa yang ada di depan mata mereka
dan telinga mereka, tetapi mereka tidak melihat bahwa dari luar mereka tidak
bisa menentukan sistem itu seperti apa, di dalamnya dia busuk sampai ke intinya. Seperti buah apel yang cantik,
yang gilap dan merah di luarnya, dalamnya penuh ulat. Tetapi orang tidak bisa
melihatnya karena mereka hanya melihat bagian luarnya.
Ellen
White wrote in Great Controversy 382, “The purple and scarlet color, the
gold and precious stones
and
pearls, vividly picture the
magnificence and more than kingly pomp affected by the haughty See
of Rome.”
Now
it's significant that the Roman Catholic clergy's colors are purple and scarlet.
It is also significant that the garments
of the clergy are never blue, because blue is a symbol of God's Holy Law. You
can read that in Numbers 15:37-41.
Ellen White menulis di Great
Controversy hal. 382, “…Warna ungu dan merah, emas dan
batu-batu permata, dan mutiara, menggambarkan secara nyata kebesaran dan lebih
daripada kemegahan ala kerajaan yang dikesankan oleh Pemerintahan Roma
Kepausan.…”
Nah, yang signifikan
warna-warna pakaian imam-imam itu ungu dan merah. Juga signifikan pakaian
imam-imam itu tidak pernah berwarna biru karena biru adalah simbol dari Hukum
Allah yang kudus. Kalian bisa membacanya di Bilangan 15:37-41.
I find that interesting, Ellen White she ends by saying, “Yeah, very impressive, but it's a vast pile of extravagance.”
Because it cost who knows how many probably billions that would be today to
build a structure like that.
Kepausan
menyesatkan kekuasaan-kekuasaan politik dunia dan orang banyak dengan ritualnya
yang mengesankan, musiknya yang menyihir,
katedral-katedralnya yang megah, pakaian-pakaian imamnya yang mengesankan,
barang-barang keseniannya yang tidak ternilai harganya. Nah, ini ada masukan
yang menarik. Ellen White pernah sekali mengunjungi katedral di Milan. Saya
pernah ke sana dua kali. Memang luar biasa! Huh! Dibutuhkan ratusan tahun (582
tahun) untuk membangun katedral Milan. Ellen White sendiri terkesan karena dia
mengunjunginya ketika dia ada di Eropa. Tetapi simak apa yang digambarkannya, “…Yang paling menonjol dari antara semuanya ialah
Katedral ini, yang selain St. Petrus di Roma merupakan gereja yang terbesar di
Eropa. Dibangun seluruhnya dari pualam putih, dan di bagian luarnya dihiasi
oleh tiga ribu patung pualam, 98 menara kecil Gotik, dan sebuah menara 360 kaki tingginya. Tidak
mungkin ada yang tidak terkesan dengan keagungan dan besarnya, dan keterampilan
seninya yang tampak dalam desain dan pengerjaannya…” tetapi sekarang simak bagaimana Ellen White mengakhirinya, “…Namun kita
hanya bisa memandangnya sebagai satu onggokan besar pemborosan,” (RH,
June 1,
1886)
Bagi saya itu menarik, Ellen White mengakhirinya dengan
mengatakan, “Iya memang mengesankan, tetapi itu adalah seonggok besar
pemborosan.” Karena entah berapa biayanya, berapa milyar mungkin sekarang ini
untuk membangun bangunan seperti itu.
So let's talk now about the golden cup in her hand.
See we're going symbol by symbol. The golden cup in the
Harlot's hand contains what? Her wine. So it could very well represent the
Magisterium of the Roman Catholic Church. Do you know what the
Magisterium is? It is the teaching office that contains all of the traditions
and teachings of the Church, the Magisterium. So in this cup of the Magisterium are all
of the false doctrines or the wine that Babylon gives to the kings of the world
and to the inhabitants of the earth.
Now the text indicates that this wine is not actually drunk optionally,
we are told that she makes all nations drink of the wine of the wrath of her
fornication. It is not optional in her mind, and if you don't drink you're
going to be killed. That's the whole idea here.
The wine is called ~ listen carefully now ~ the wine of
the wrath of her fornication, that is the drinking of the wine causes what? Wrath
against those who are not willing to drink. See, there are some that are not going to
want to drink the kool-aid, so to speak. They're going to say, “We're not
drinking, we're not drinking what you're giving.” And that is going to enrage
the Harlot who said, “You have to drink!” Because the text says, she makes all
nations drink of the wine of the wrath of her fornication.
Sekarang mari kita bicara mengenai cawan emas di
tangannya.
Lihat, kita mengupas simbol demi simbol. Cawan emas di
tangan perempuan Pelacur itu berisikan apa? Anggurnya. Jadi sangat mungkin ini melambangkan Magisterium Gereja Roma
Katolik. Tahukah kalian Magisterium itu apa? Magisterium itu
adalah bagian pengajaran mereka yang berisikan semua tradisi dan ajaran-ajaran
Gereja.
Jadi dalam
cawan Magisterium ini terdapat semua doktrin sesat atau anggur yang diberikan
Babilon kepada raja-raja bumi dan kepada semua penduduk bumi.
Nah, ayat ini mengindikasikan bahwa peminuman anggur itu tidaklah opsional.
Kita mendapat tahu bahwa Babilon
membuat semua bangsa
minum dari anggur murka perzinahannya. Itu tidak opsional di pikirannya.
Jika orang tidak mau minum, dia akan dibunuh. Itulah tujuannya.
Anggurnya disebut ~ sekarang dengarkan baik-baik ~ anggur
murka perzinahannya, yaitu dengan
minum anggur itu akan membuat apa? Murka terhadap mereka yang tidak mau minum.
Lihat, ada beberapa yang tidak mau minum kool-aid tersebut, katakanlah begitu.
Mereka akan berkata, “Kami tidak mau minum, kami tidak mau minum apa yang kamu
berikan.” Dan itu akan membuat murka si perempuan Pelacur yang berkata, “Kamu
harus minum!” Karena ayatnya berkata perempuan Pelacur itu membuat semua bangsa
minum anggur murka perzinahannya.
Now here's an interesting detail. How do we know that
wine represents false doctrine? Well, here's an interesting detail. Not only
does Revelation 17 say that the cup contains the wine, it says that the cup
contains her abominations. So the wine is equal to her what? Is equal to
her abominations.
So what do we do? We go in the Bible to search the meaning of the word
“abomination”. Because if you look for the word “wine” you're not going to be
able to find very many texts that prove that wine represents doctrine. Ah, but
when you realize that the wine are her abominations, then you say, Oh let's
look for the word “abominations”, and when you do that, notice what we have in the
study notes with the texts,
·
Idol worship is an abomination (Deuteronomy 7:25-26).
Of
course the Roman Catholics don't practice that, they don't bow before idols, do
they? Of course they do!
·
Also
Deuteronomy 18:9-13 says that the attempt to speak to and with the dead is an
abomination.
Does
the papacy claim that we can pray for the dead? Does the papacy claim
that we can pray to the dead? Can we pray to the saints? Yes! Can we pray to
Mary? Yes! So that is what according to the Bible? An abomination.
·
The
Bible says that refusing to hear God's Law is an abomination. (Proverbs 28:9)
Is that
true of the papacy as well? Yes!
·
Spiritual adultery is an abomination. (Ezekiel 23:35-45)
Is
the Roman Catholic system committing spiritual adultery with the kings of the
earth? Yes!
·
Eating unclean meats is an abomination (Deuteronomy 14:3)
·
Shedding innocent blood is an abomination (Ezekiel 22:2)
·
And
the worst abomination of all abominations is in Ezekiel chapter 8,
where
God's religious leaders had their backs to the temple of God and they were worshiping
the sun god to the east. That is the worst abomination that could ever
be practiced. Does the papacy claim to worship on the day of the sun because
Jesus resurrected that day? Yes!
So it's her false doctrines that are found in the cup which
would be the
deposit of the faith of the Magisterium.
Nah, ini ada detail yang menarik. Bagaimana kita tahu
bahwa anggur mewakili doktrin-doktrin sesat? Nah, ini ada detail yang menarik.
Bukan saja Wahyu 17 mengatakan bahwa cawan itu berisikan anggur, tapi cawan itu
berisikan kekejian-kekejiannya. Jadi anggur
itu sama dengan apanya? Sama dengan kekejian-kekejiannya. Maka, apa yang kita
lakukan? Kita[J1] ke Alkitab untuk
mencari arti kata “kekejian”, karena kalau kita mencari kata “anggur” kita
tidak akan menemukan cukup ayat yang membuktikan bahwa anggur itu melambangkan
doktrin. Tapi bila kita sadar bahwa anggur itu kekejian-kekejiannya, maka kita
berkata, O, mari kita cari kata “kekejian”, dan bila kita melakukan itu simak
apa yang ada di diktat kita dengan ayatnya.
·
Penyembahan
berhala adalah kekejian (Ulangan 7:25-26)
Tentu saja orang-orang Roma Katolik tidak mempraktekkan
itu, mereka tidak sujud di depan patung-patung, bukan? Jelas mereka berbuat
begitu!
·
Juga Ulangan 18:9-13 berkata bahwa upaya untuk berbicara kepada dan berbicara
dengan orang mati, adalah kekejian.
Apakah Kepausan mengklaim orang bisa berdoa bagi orang mati? Apakah Kepausan
mengklaim orang bisa berdoa
kepada orang mati? Bisakah orang berdoa kepada santo-santa? Ya!
Bisakah orang berdoa kepada Maria? Ya! Jadi menurut Alkitab itu namanya apa?
Kekejian.
·
Alkitab mengatakan bahwa menolak mendengar Hukum Allah itu
kekejian. (Amsal 28:9).
Apakah Kepausan juga demikian? Ya!
·
Perzinahan
spiritual itu kekejian (Yehezkiel 23:35-45).
Apakah sistem Roma Katolik melakukan perzinahan spiritual
dengan raja-raja bumi? Ya!
·
Makan daging yang
haram itu kekejian (Ulangan 14:3).
·
Menumpahkan darah
orang yang tidak bersalah itu kekejian (Yehezkiel 22:2)
·
Dan kekejian yang paling parah dari segala kekejian ada
di Yehezkiel padal 8,
di mana para pemimpin rohani umat Allah membelakangi Bait
Suci Allah, dan mereka menyembah
dewa matahari menghadap ke timur. Itu adalah kekejian yang
paling parah yang pernah dipraktekkan. Apakah Kepausan mengklaim beribadah pada
hari matahari karena Yesus bangkit pada hari itu? Ya!
Jadi doktrin-doktrinnya
yang sesat itulah yang ada di dalam cawannya, yang adalah “kebenaran-kebenaran” iman yang diajarkan Magisterium.
Now notice the confirmation from Ellen White. Testimonies
to Minister 61 and 62 Ellen White is
explicit when she wrote, “The fallen denominational churches are Babylon…” No mincing of words there, right? “…Babylon has been fostering…”
what? “…poisonous doctrines, the wine of error. This wine of error is made up of…” what? “… false
doctrines, such as…”
now she's going to give a sampling “…such as the natural immortality of the soul, the
eternal torment of the
wicked,
the denial of the pre-existence of Christ prior to
His birth in
Bethlehem, and advocating and exalting the first day of the week above God's holy and sanctified day…” now this is only a sampling because she continues, “…These and
kindred errors are presented
to
the world by the various churches, and thus the Scriptures are fulfilled that say, 'For all
nations have drunk of the wine of the wrath of her fornication.' It is a wrath which
is created by false doctrines…”
now listen carefully, “…and when kings and presidents…”
these are political leaders, correct? Who's
giving the wine? Who's giving the wine? The Harlot, the apostate church, right?
So it says,
“…It is a wrath which is created by false doctrines and when
kings and presidents drink this wine of
the
wrath of her fornication, they are stirred with…” what?
“… anger…” that's why it's called the wine of the wrath of her
fornication
“…they are stirred with anger against those who will not come into harmony with the false and satanic heresies which exalt the false
Sabbath, and lead men to trample underfoot God's memorial.”
Every time I read Ellen White I’d stand amazed, you know, it's not her,
it's the Lord who is actually revealing these things to her.
Sekarang simak
konfirmasi dari Ellen White. Testimonies to Minister hal. 61-62, Ellen White itu
eksplisit ketika dia menulis, “Denominasi gereja-gereja yang murtad adalah Babilon…”
blak-blakan di sini, benar? “…Babilon sedang mempromosikan…” apa? “…doktrin-doktrin beracun, anggur kesesatan.
Anggur kesesatan ini terdiri atas…” apa? “…doktrin-doktrin palsu, misalnya…” sekarang Ellen White memberikan contoh, “…kebakaan
jiwa secara alami, penyiksaan abadi orang-orang fasik, penolakan atas
pra-eksistensi Kristus sebelum kelahiranNya di Betlehem, serta memberlakukan
dan meninggikan hari pertama dalam minggu di atas hari suci Tuhan yang
dikuduskanNya…” nah, itu cuma contoh, karena Ellen White melanjutkan, “…Ini, dan kesalahan-kesalahan sejenis, disajikan
kepada dunia oleh pelbagai gereja, dengan demikian digenapilah Firman Tuhan
yang berbunyi, ‘Karena semua bangsa
telah minum dari anggur murka perzihanannya.’ Murka ini diciptakan oleh doktrin-doktrin yang salah…” sekarang dengarkan baik-baik, “…dan ketika raja-raja dan presiden-presiden…” ini adalah para pemimpin politik, benar? Siapa yang memberikan anggur?
Siapa yang memberikan anggur? Perempuan Pelacur itu, gereja yang murtad, benar?
Maka dikatakan? “…Murka ini diciptakan oleh doktrin-doktrin
yang salah, dan ketika raja-raja dan presiden-presiden minum anggur murka perzinahannya, mereka digerakkan oleh…” apa? “…murka…” itulah sebabnya dinamakan
anggur murka perzinahannya, “…mereka
digerakkan oleh murka terhadap
orang-orang yang tidak mau mengikuti kesalahan dan kemurtadan setaniah yang
meninggikan sabat palsu dan membawa manusia untuk menginjak-injak tanda
peringatan Allah.”
Setiap kali saya membaca Ellen
White, saya terpukau terkagum-kagum. Bukan dia, tetapi Tuhan yang sesungguhnya
menyatakan hal-hal ini kepadanya.
At the end of our study we will see that these multitudes
and rulers who have swallowed the poisonous doctrines of this apostate system, will
sober up. When
the darkness falls on the earth, suddenly they're going to be sober. They're
not going to be deceived anymore. They're not going to drink the wine anymore and
the Bible says that when they awaken from their drunken stupor they will vent
their wrath against the Harlot for deceiving them.
Di bagian akhir pelajaran kita, kita akan melihat bahwa
orang banyak dan para pemimpin yang telah menelan doktrin-doktrin berbisa dari
sistem yang murtad ini, akan sadar. Ketika
kegelapan jatuh ke atas bumi, tiba-tiba mereka menjadi sadar.
Mereka tidak akan tertipu lagi. Mereka tidak akan minum anggur itu lagi, dan
Alkitab berkata bahwa ketika mereka sadar dari kemabukan mereka, mereka akan
melampiaskan amarah mereka ke perempuan Pelacur itu karena telah menipu mereka.
Do we have a message for the kings of the world, for the
political rulers? We have a message for all of those who work in the United Nations,
folks. There will be some faithful souls in the United Nations that will be on
God's side in the final conflict. We must reach them. We can't despise anyone. We
actually have to try and reach everyone with this message.
Apakah kita punya pekabaran bagi raja-raja bumi, bagi
para pemimpin politik? Kita punya pekabaran buat semua yang bekerja di PBB,
Saudara-saudara. Akan ada orang-orang yang setia di PBB yang akan berada di
pihak Allah dalam konflik terakhir. Kita harus menjangkau mereka. Kita tidak
boleh menyepelekan siapa pun. Kita harus mencoba dan menjangkau semua orang
dengan pekabaran ini.
In the above statement that we just read, Ellen White blamed the churches for giving the rulers of
the world the wine of Babylon. However in Great
Controversy 389 she is more specific. It is the ministers and the men of learning of the apostate
churches who are guilty of the spiritual intoxication of the world,
it's not only the churches in general, it's the leaders of the churches. Might
that be also true that there are some leaders in the remnant Church? Now we've
seen it recently, and we're going to see it more and more according to Ellen
White in Great Controversy.
Notice this statement, “When faithful teachers expound
the
Word of God, there arise men of learning…” these are the PhD's “…men of learning, ministers professing to
understand the
Scriptures,
who denounce sound
doctrine as heresy, and thus turn away inquirers after truth. Were it not that
the
world is hopelessly intoxicated with the wine of Babylon, multitudes would
be convicted and converted by the plain, cutting truths of the Word of God. But religious faith appears
so confused and
discordant that the people know not what
to believe as truth.
The sin of the world's impenitence lies
at the door of the
church.” The Church is to blame because the Church
is teaching false doctrine. And even in the Adventist Church we have become so evangelical in our
preaching, we have sermons where we could hear them in any Non-Adventist Church,
on any given Sunday. It might be that they're preaching truths, but not present
truths. Ellen White says, it's
present truth that the Church needs now. And present truth has to do
with where Jesus is now, and what He's doing.
·
He's
in the Most Holy Place cleansing the Sanctuary.
·
He
works through the power of the Holy Spirit to cleanse the Sanctuary of the
soul.
·
In
the Most Holy Place is the Ark;
inside the Ark, the Ten Commandments; in the center of the Ten Commandments the Sabbath,
·
the
pot of manna teaches health reform.
·
The
idea of the judgment shows us that people don't receive their reward when they
die, they receive it after the name comes up in the judgment.
All of our distinctive doctrines are centered in the Most
Holy Place, so if we're preaching Ellen White
says that we might be preaching beautiful truths from Scripture, but she
says it's present truth what the flock
needs now.
Di pernyataan di atas yang baru kita baca, Ellen White
menyalahkan gereja-gereja telah memberikan para pemimpin dunia anggur Babilon.
Namun di Great Controversy hal. 389 dia lebih
spesifik. Para pendetalah dan orang-orang terpelajar
dari gereja-gereja murtad yang bersalah membuat dunia mabuk spiritual,
bukan hanya gereja-gereja secara umum, tetapi para pemimpin gereja. Mungkinkah
juga benar bahwa di Gereja umat yang sisa ada para pemimpin yang demikian? Nah,
kita sudah melihatnya baru-baru ini, dan kita akan melihat semakin banyak
menurut Ellen White dan Great Controversy.
Simak pernyataan
ini, “…Ketika pengajar-pengajar yang setia
menjelaskan Firman Allah, muncullah orang-orang terpelajar…” mereka ini para PhD, “…orang-orang terpelajar, pendeta-pendeta yang mengaku
mengerti Kitab Suci, menolak doktrin
yang benar sebagai bidat, dan dengan demikian membuat mereka yang mencari
kebenaran, berbalik arah. Seandainya dunia tidak dalam keadaan mabuk tak
berdaya oleh anggur Babilon, orang banyak akan diyakinkan kesalahannya dan
ditobatkan oleh kebenaran-kebenaran Firman Allah yang sederhana, dan tajam.
Tetapi ajaran agama itu begitu
membingungkan dan tidak ada keselarasan, sehingga orang-orang tidak tahu apa
yang harus dipercayai sebagai kebenaran. Dosa orang-orang dunia yang tidak bertobat
terletak di pintu gereja…” Gereja yang harus disalahkan karena Gereja mengajarkan doktrin-doktrin
sesat. Dan bahkan di dalam Gereja Advent, kita telah menjadi sedemikian
evangelikal dalam khotbah-khotbah kita,
khotbah-khotbah seperti punya kita bisa terdengar di gereja-gereja
non-Advent mana pun pada hari Minggu kapan pun. Mungkin saja mereka
mengkhotbahkan kebenaran, tetapi bukan kebenaran masa kini. Ellen White
berkata, Gereja membutuhkan kebenaran
masa kini sekarang. Dan kebenaran masa kini terkait dengan di
mana Yesus sekarang berada, dan apa yang sedang dilakukanNya.
· Yesus ada di bilik Mahakudus, sedang membersihkan Bait Suci.
· Dia bekerja melalui kuasa Roh Kudus untuk membersihkan Bait Suci jiwa.
· Di bilik Mahasuci terdapat Tabut Perjanjian. Di dalam Tabut ada Kesepuluh
Perintah Allah. Di tengah Kesepuluh Perintah itu, perintah tentang Sabat.
· Pot manna mengajarkan reformasi kesehatan.
· Konsep penghakiman menunjukkan bahwa manusia tidak menerima pahalanya
ketika dia mati. Manusia menerimanya setelah namanya muncul dalam penghakiman.
Semua doktrin kita yang khas terpusat di bilik Mahakudus, jadi jika kita
berkhotbah, kata Ellen White, mungkin saja kita mengkhotbahkan
kebenaran-kebenaran yang indah dari Kitab Suci, tetapi katanya, kebenaran masa
kinilah yang dibutuhkan kawanan domba sekarang.
After quoting Revelation 17:1-4 Ellen White clearly identified this Harlot as the Roman
Catholic papacy. This is what she wrote, “In the seventeenth of Revelation is foretold the destruction of
all the churches who
corrupt themselves by idolatrous devotion to the service of the papacy…”
it's speaking about Protestants, right? “…those who
have drunk of the wine of the wrath of her fornication...”
and then she quotes Revelation 17:1-4. So
Revelation 17 the Harlot is the papacy according to Ellen White. She continues, “…Thus is represented the papal power, which
with all
deceivableness of
unrighteousness, by outside attraction
and gorgeous display, deceives
all
nations; promising them, as did Satan our first parents, all good to those who receive its mark, and all harm to those who oppose its fallacies.”
Setelah mengutip Wahyu 17:1-4 Ellen White dengan jelas
mengidentifikasi perempuan Pelacur ini sebagai Kepausan Roma Katolik. Inilah
yang ditulisnya, “…Di pasal 17 Wahyu dinubuatkan kehancuran
semua gereja yang merusak diri mereka sendiri dengan
penyembahan berhala sebagai perbaktian kepada Kepausan…” ini berbicara tentang golongan Protestan, benar? “…yaitu mereka yang telah minum
anggur murka perzinahannya…” lalu Ellen White mengutip Wahyu 17:1-4. Jadi Wahyu 17, perempuan Pelacur
itu adalah Kepausan menurut Ellen White. Dia melanjutkan, “…Seperti inilah kekuasaan Kepausan digambarkan, dengan segala
ketidakbenaran yang menyesatkan, dengan daya tarik dan keindahan penampilan
lahiriah, yang menyesatkan segala bangsa, menjanjikan kepada mereka sebagaimana
Setan kepada orangtua kita yang pertama, segala kebaikan bagi mereka yang
menerima tandanya, dan segala bencana kepada mereka yang menentang
kesalahan-kesalahannya.” (The Seventh-day Adventist Bible
Commentary, volume 7, hal. 983.)
Now another thing that we have here in Revelation 17 as
well as Revelation 12, and 13, is in every chapter God has a faithful remnant. Not
everybody drinks the kool-aid, so to speak. There are those who are faithful. Let's
notice a summary here that we find on page 91.
·
In
Revelation 12:13, 15 God's faithful people are referred to as what?
The woman who flees to the
wilderness, and is being
persecuted. So there you have the faithful remnant in Revelation chapter 12.
·
In
Revelation 12:17 at the end of the chapter you have the final persecution of
God's people,
and
that group is called what? The remnant of her Seed.
And
you know what I think? I think that we've misinterpreted what that means “the
remnant of her Seed”, we say, well it's
the last remnant of the woman's Seed. Well, yeah, but in order to know who the
remnant of the Seed is, we need to know
who the Seed is, right? Who's the Seed? Jesus! “I
will put enmity between you and the woman, and between her Seed and your seed”, right? And who is that Seed? Christ!
Galatians 3:16 the apostle Paul says, “to Abraham were the promises made, not to seeds, but to his Seed, not of
many but of one, and to your Seed who is Christ”
In
Revelation 12 who is the Seed of the woman at the beginning of the chapter? The
Seed of the woman is the Child that is born from the mother. So who is the
Seed? It's Jesus. And so who is “the remnant of her Seed”? It is the
remnant of Jesus. Are you with me or not? It is the remnant of Jesus,
it's not
the remnant of the woman, it's the remnant of Jesus because He is the
Seed.
So
in Revelation
12:17 the end time persecution brings to view a remnant who keep the
Commandments of God and have or possess the testimony of Jesus.
·
Revelation
13:7 describes God's people as the saints.
And
the Beast persecutes the saints. In Revelation chapter 17 once again the Harlot
is the center of the story, but we're told that the Harlot persecutes the
saints and the martyrs of Jesus.
So that in every chapter
there is a group who is faithful to Jesus Christ and does not go along with
what the Harlot and her daughters and the kings of the earth want.
Nah, hal lain yang ada di Wahyu 17 dan juga di Wahyu 12
dan 13, ialah di setiap pasal Allah memiliki umat sisa yang setia. Tidak semua
orang minum kool-aid,
katakanlah demikian. Ada mereka yang setia. Mari kita lihat ringkasan di sini
yang ada di hal. 91.
·
Di Wahyu 12:13, 15, umat Allah yang setia disebut sebagai
apa?
Perempuan yang
lari ke padang gurun, dan dipersekusi. Jadi di Wahyu pasal 12 ada umat sisa
yang setia.
·
Di Wahyu 12:17 di bagian akhir pasal itu, ada persekusi
terakhir atas umat Allah,
Dan kelompok itu disebut apa? Yang tersisa dari Benihnya.
Dan tahukah kalian apa yang saya pikirkan? Saya rasa kita
telah salah menafsirkan apa maksud “yang tersisa dari Benihnya”. Kita berkata,
nah itu adalah yang tersisa paling akhir dari Benih perempuan itu. Iya, tapi
agar tahu siapa yang tersisa dari Benih itu, kita harus tahu Benih itu siapa,
benar? Siapakah Benih itu? Yesus! “15 Aku akan
mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara benihmu dan Benihnya…”(Kejadian
3:15), benar? Dan siapakan
Benih itu? Kristus! Di Galatia 3:16 rasul Paulus berkata, “16 Dan janji itu diberikan kepada Abraham dan
kepada Benihnya. Dia tidak berkata
‘kepada benih-benihnya’ sebagaimana
berarti kepada banyak, tetapi hanya kepada satu: ‘dan kepada Benihmu’, yaitu Kristus.”
Di Wahyu 12 siapa Benih perempuan di bagian awal pasal
itu? Benih perempuan itu adalah Anak yang terlahir dari si ibu. Jadi siapa
Benih itu? Itu ialah Yesus. Kalau begitu siapa “yang tersisa dari Benihnya”? Itulah yang tersisa dari
Yesus. Kalian paham atau tidak? Itu yang tersisa dari Yesus bukan yang tersisa dari
perempuan itu. Itulah yang tersisa dari Yesus, karena Dialah
Benih itu.
Jadi di Wahyu
12:17 persekusi pada akhir zaman menunjukkan adanya umat yang sisa yang
memelihara Perintah-perintah Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
·
Wahyu 13:7
menggambarkan umat Allah sebagai orang-orang
kudus/saleh.
Dan Binatang itu
mempersekusi orang-orang kudus. Di Wahyu 17 sekali lagi perempuan Pelacur
adalah pusat ceritanya, tetapi kita mendapat tahu bahwa perempuan Pelacur itu
mempersekusi orang-orang kudus dan martir-martir Yesus.
Maka di setiap
pasal di sana ada satu kelompok yang setia kepada Yesus Kristus dan tidak mau
mengikuti apa yang dimaui si perempuan Pelacur dan anak-anak perempuannya dan
raja-raja bumi.
In Great Controversy page 382 Ellen White says,
that Revelation 17:6 where it says that the Harlot kills the saints and
the martyrs of Jesus, she says this applies to the papacy. This is how it reads
Great Controversy page 382. “The power that for so many centuries
maintained despotic sway
over the
monarchs of Christendom is…”
what? “…Rome…” she's talking about papal Rome
“…And no other power could be so truly
declared…” now she's going to quote Revelation 17:6 “…‘drunken with the blood of the saints’ as that church which has so cruelly
persecuted the followers of Christ. Babylon is also charged with the sin of unlawful
connection with ‘the kings of the earth.’”
Di Great Controversy hal. 382 Ellen White
berkata bahwa Wahyu 17:6 yang mengatakan bahwa perempuan Pelacur itu membunuh
orang-orang kudus dan martir-martir Yesus, kata Ellen White ini adalah aplikasi kepada Kepausan. Beginilah bunyinya di Great Controversy hal. 382. “…Kekuasaan
yang selama berabad-abad mempertahankan autoritas yang mutlak atas para monarki Kristen ialah…” siapa? “…Roma…” Ellen White bicara tentang Roma Kepausan. “…Dan tidak ada
kekuasaan lain yang bisa sedemikian tepatnya dinyataan…” sekarang dia akan mengutip
Wahyu 17:6 “…‘mabuk oleh darah orang-orang kudus dan
darah martir-martir Yesus’ seperti gereja tersebut yang telah mempersekusi pengikut-pengikut
Kristus dengan begitu kejamnya. Babilon juga dituntut dengan dosa hubungan yang
haram dengan raja-raja bumi.”
You have heard the story of the frog and the scorpion? Many
of you I’m sure have. There was a frog and a scorpion, they were next to a
river, and the frog can swim, the scorpion can't. So the scorpion says to the
frog, “Can I get on your back and you take me across the river?” And the frog
says, “No way! Because you're going to sting me and I’ll die.” And the scorpion
says, “No! Of course I wouldn't do that, you know because if I sting you and
you die we're both going to die. I’m
going to drown and you're going to die from the poison. I would never do that.”
And so after much persuasion the frog says, “Okay, I’ll take you across.” And right in the middle of
the river he stings the frog with the poison, and when the frog is in his dying
moments he says, “But you said that you weren’t going to sting me. Why did you
do this?” You know what the scorpion said? The scorpion said, “Because it is my
nature.”
That's what the papacy is like. They say, “No! Don't
worry, there's not going to be persecution, everything's going to be okay.” But
the
papacy has not changed. It is the same system with a different face. It
has covered itself with makeup and with jewelry and with apparent beauty, and
everybody is fooled. But don't be fooled! It is the same system that in the 1260 years
persecuted the saints of the Most High and will resurrect the power and
will once again do what she did in the past.
Now don't miss the next exciting episode in our study.
Kalian pernah mendengar cerita tentang seekor katak
dengan seekor kalajengking? Pasti banyak dari kalian sudah. Ada seekor katak
dan seekor kalajengking berada di tepi sungai. Katak bisa berenang,
kalajengking tidak. Maka kata si kalajengking kepada katak, “Bolehkah saya naik
punggungmu dan kamu menyeberangkan aku?” Katak menjawab, “Tidak mau! Kamu akan
menyengat aku, lalu aku akan mati.” Dan kalajengkin itu berkata, “Tidak! Tentu
saja aku tidak akan berbuat itu, karena kalau aku menyengat kamu dan kamu mati,
kita akan mati sama-sama. Aku akan tenggelam dan kamu mati kena racun. Aku
tidak pernah akan berbuat begitu.” Maka setelah banyak bujuk rayu katak
berkata, “Baiklah, aku seberangkan kamu.” Dan pas di tengah-tengah sungai
kalajengking menyengat katak dengan racunnya. Dan sementara katak itu sekarat
dia berkata, “Tetapi kamu bilang kamu tidak akan menyengat aku. Mengapa kamu
berbuat begini?” Tahukah kalian apa jawab si kalajengking? “Karena itu sudah
watakku.”
Seperti itulah Kepausan. Mereka berkata, “Tidak, jangan
khawatir, tidak akan ada persekusi, semuanya akan baik-baik saja.” Tetapi Kepausan tidak pernah berubah.
Itu masih tetap sistem yang sama hanya dengan wajah yang baru.
Dia telah menutupi dirinya dengan dandanan dan dengan perhiasan dan dengan
kecantikan lahiriah dan semua orang tertipu. Tetapi jangan tertipu! Itu masih sistem yang sama yang
selama 1260 tahun telah mempersekusi orang-orang kudus Yang Mahatinggi
dan akan membangkitkan kembali kekuasaan tersebut dan sekali lagi akan
melakukan apa yang dilakukannya di masa lampau.
Nah, jangan melewatkan episode berikutnya yang menarik
dari pelajaran kita.
22 11
21
[J1]ene
No comments:
Post a Comment