_____REVELATION’S
SEVEN CHURCHES_____
Part 04/13 - Stephen Bohr
SMYRNA
https://www.youtube.com/watch?v=8kuVoPyYkus
Dibuka
dengan doa.
First thing we want to do is read the passage or the message
to the church of Smyrna, it's found in the book of Revelation 2:8-11, and I'm
just going to read the passage as we begin so we’ll remember all of the details
as we unpack the language that we find in these verses. It says there in
Revelation 2:8, “8 And to the angel of
the church in Smyrna write, ‘These things says the First
and the Last, who was dead, and came to life, 9 ‘I know your
works, tribulation, and poverty. But you are rich.
And I know the
blasphemy of those who
say they are Jews and are not, but are a synagogue of Satan. 10 Do not fear
any of those things which you are about to suffer. Indeed, the Devil is about
to throw some of you
into prison, that you may be tested, and you will have tribulation ten days. Be faithful
until death, and I will give you the crown
of life. 11 He who has an
ear, let him hear what the Spirit says
to the churches. He who overcomes shall not be hurt by the second
death.’…”
That is the message to the church of Smyrna. You'll
notice that there's a lot of death language in this message. Jesus introduces
Himself as the One who was dead and yet came to life. You know at the end you
have a reference to the second death and so on. And there's a special reason
for that, which we’re going to study. But first of all we want to study a few
things about the city of Smyrna.
Hal pertama yang akan kita lakukan ialah membaca bagian
atau pesan kepada jemaat Smirna, itu ada di kitab Wahyu 2:8-11, dan saya akan
membacakan bagian itu untuk memulai, jadi kita akan mengingat semua detailnya
ketika kita mengupas bahasa yang kita temukan di ayat-ayat tersebut.
Dikatakan di Wahyu 2:8 sana, “8 Dan
tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna, ‘Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir,
yang telah mati dan hidup kembali: 9 Aku tahu pekerjaanmu, kesengsaraanmu, dan
kemiskinanmu. Namun engkau kaya. Dan aku tahu
hujatan mereka
yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya bukan, melainkan jemaat
Iblis. 10 Jangan takut terhadap
segala hal itu yang akan engkau derita. Memang benar Iblis
akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu boleh diuji, dan kamu akan mendapat kesengsaraan sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai
mati dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. 11 Dia yang bertelinga, hendaklah ia mendengarkan
apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.
Dia yang menang, tidak akan menderita
oleh kematian yang kedua.’…”
Itulah
pesan/pekabaran kepada jemaat Smirna. Kalian akan melihat bahwa ada banyak bahasa kematian
dalam pesan ini. Yesus memperkenalkan DiriNya sebagai Dia yang sudah mati tapi
hidup kembali. Kalian tahu pada akhirnya ada referensi kepada kematian kedua,
dan lain-lain. Dan ada alasan khusus untuk itu, yang akan kita pelajari nanti.
Tetapi lebih dulu kita mau mempelajari beberapa hal tentang kota Smirna.
The city of Smyrna was the center of emperor worship
in the Roman Empire. Once a year Roman citizens were required to burn incense in
honor of the divinity of the emperor, and the Empire actually issued a certificate,
certifying that the inhabitants had complied with the order. To refuse to do
this meant a certain death.
Kota Smirna adalah pusat
penyembahan kaisar di kekaisaran Romawi. Setahun sekali
warganegara Roma diharuskan membakar kemenyan untuk menghormati keilahian
kaisar dan kekaisaran itu benar-benar mengeluarkan suatu sertifikat, yang
menyatakan bahwa penduduk telah melakukan
kewajiban tersebut. Menolak melakukannya berarti kematian yang pasti.
The name Smyrna means bittersweet myrrh, and it was
used to embalm the dead. This name is not coincidental because there is much
death language, as I have mentioned, in the message to the church of Smyrna.
This is the period when the early Roman emperors of the second century
persecuted the Christians mercilessly, this is the period when Christians were
slaughtered by the Empire. One of those individuals who was slain was
called Ignatius, Bishop of Antioch. He actually in the year 107 AD was martyred
and actually he was thrown to the lions in the amphitheater.
I’d like to read you what he said before he was torn
apart by the lions.
“Let
me be eaten by the wild beasts through whom I can reach the presence of God. I
am God's wheat and I am ground by the teeth of wild beasts so that I may be
found the pure bread of Christ. Instead, cook the wild beast to be my grave,
and to leave none of my body. So that when I have fallen asleep, I may not be
burdensome to anyone.” That's
the way Christians faced the persecution during this period.
Nama Smirna
berarti mur yang manis pahit, dan itu dipakai untuk mengawetkan
jenazah. Nama ini tidak kebetulan karena di sini, di pesan kepada gereja Smirna
ada banyak bahasa kematian seperti yang sudah saya singgung. Inilah periode
ketika kaisar-kaisar Romawi yang mula-mula di abad kedua mempersekusi
orang-orang Kristen tanpa belas keasihan. Ini adalah periode ketika orang-orang Kristen dibantai oleh
Kekaisaran. Salah satu dari orang-orang ini bernama Ignasius,
uskup Antiokia. Dia dimartir di tahun 107 AD dan dilemparkan ke singa-singa di
arena gelanggang terbuka di Roma.
Saya ingin membacakan apa yang dikatakannya sebelum dia
dicabik-cabik singa.
“…Biarlah aku dimakan oleh binatang-binatang
buas melalui mana aku bisa mencapai hadirat Allah. Aku adalah gandum Allah, dan
aku digiling oleh gigi-gigi binatang-binatang buas agar aku boleh didapati
sebagai roti Kristus yang murni. Melainkan, masaklah binatang buas itu sebagai
kurburku, supaya tidak ada yang tersisa dari tubuhku. Agar ketika aku jatuh
tertidur, aku tidak usah merepotkan siapa pun…” begitulah cara orang-orang Kristen menghadapi
persekusi selama periode itu.
Another martyr was Polycarp of Smyrna. He was actually
born in the year 69 AD, just a few years after Jesus ascended to Heaven, and in
AD 156 he was martyred for not burning incense before the Emperor. And these
are the words that he spoke before his martyrdom. “For
86 years I have been His slave…”
that is the slave of Jesus, “…and He has done me no
wrong. How can I blaspheme my King who has saved me?”
So you have two examples there, Ignatius and Polycarp,
that went through this period of the church where the Roman emperors were
mowing down the Christians, right and left, because people were becoming
Christians by masses and they were forsaking the religion of the Roman Empire.
Seorang martir yang
lain ialah Polycarpus dari Smirna. Dia dilahirkan di tahun 69 AD, sejumlah
tahun setelah Yesus naik ke Surga, dan di tahun 156 AD dia dimartir karena
tidak mau membakar kemenyan di hadapan Kaisar. Dan inilah kata-kata yang diucapkannya sebelum kematiannya sebagai martir. “…Selama 86 tahun aku menjadi hambaNya…”
maksudnya hamba Yesus, “…dan Yesus tidak pernah menyalahi aku.
Mana mungkin aku menghujat Rajaku yang telah menyelamatkan aku?”
Jadi ada dua contoh di sini, Ignasius dan Polycarpus,
yang mengalami periode gereja ini di mana kaisar-kaisar Roma membantai orang
Kristen kanan dan kiri, karena banyak sekali orang yang menjadi Kristen dan
mereka meninggalkan agama Kekaisaran Roma.
Now let's read Revelation 2:8-9 where we have a reference
to the specific character the praiseworthy qualities of the church of Smyrna.
Revelation 2:8-9. “8 And to the angel of
the church in Smyrna write, ‘These things says the First
and the Last, who was dead, and came to life, 9 ‘I know your
works, tribulation, and poverty. But you are rich…” Now Jesus knew the works of the church of Smyrna. This
word “tribulation”, which is the Greek word θλίψις [thlipsis] is a reference to a tribulation where an individual
bears a burden that crushes. It can also
mean “to be under intense pressure”. And of course the Christians were being
crushed by the persecution by the Roman Emperor. The church during the period
of Smyrna had very little of this world's goods, in fact we know, and I'm going
to read a statement from Ellen White towards the end of our presentation, that
the Roman emperors when they arrested the Christians they confiscated all of
their earthly goods, their homes, and everything that belonged to them. And
that's the reason why in this verse that we just read it says, “I
know… your poverty. But you are rich.” They were not rich when it comes to material resources,
but they were rich when it comes to faith and to love.
Sekarang mari kita
baca Wahyu 2:8-9 di mana ada acuan kepada karakter yang khas, sifat-sifat yang patut dipuji dari gereja Smirna. Wahyu 2:8-9, “8 Dan tuliskanlah kepada malaikat
jemaat di Smirna, ‘Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir,
yang telah mati dan hidup kembali: 9 Aku tahu pekerjaanmu, kesengsaraanmu, dan kemiskinanmu. Namun engkau kaya…” Nah, Yesus tahu semua pekerjaan gereja Smirna. Kata
“kesengsaraan” ini yang adalah kata Greeka θλίψις [thlipsis] mengacu kepada kesengsaraan di mana seseorang menanggung
suatu beban yang meremukkannya. Itu juga bisa diartikan “berada di bawah
tekanan yang besar”. Dan tentu saja orang-orang Kristen sedang diremukkan oleh
persekusi kaisar Roma. Gereja di masa periode Smirna punya sedikit sekali harta
dunia, bahkan kita tahu, dan saya akan membacakan suatu pernyataan dari Ellen
White di bagian akhir presentasi kita, bahwa kaisar-kaisar Roma ketika mereka
menangkap orang-orang Kristen dan mereka menyita semua harta duniawi mereka,
rumah mereka, semua yang mereka punya. Dan itulah alasannya mengapa di ayat
yang baru kita baca ini dikatakan, “…Aku
tahu…
kemiskinanmu. Namun engkau kaya…” mereka tidak kaya dalam harta benda, tetapi mereka kaya
dalam iman dan kasih.
Let's read several verses of the Bible that explain what
kind of riches the church of Smyrna had. Go with me to Luke 12:21, this is at
the end of the parable that Jesus told about the individual who built ever
larger barns, do you remember that? He said, “I need bigger barns to store my
goods.” And then finally it was said, “This night your soul is going to be
required of you.” This is the conclusion of that parable. Jesus stated, “21 So is he who lays up treasure for
himself, and is not
rich toward God.” So
notice, those individuals who lay up treasure on this earth they're really in
poverty, because they're not rich toward God. That was the condition of the
church of Smyrna.
Mari kita baca
beberapa ayat Alkitab yang menjelaskan kekayaan macam apa yang dimiliki gereja
Smirna. Mari bersama saya ke Lukas 12:21, ini di bagian akhir perumpamaan yang
dikisahkan Yesus tentang seseorang yang terus-menerus membangun lumbung yang
lebih besar. Kalian ingat
itu? Orang itu berkata, “Aku perlu lumbung yang lebih besar untuk menyimpan
barang-barangku.” Kemudian akhirnya dikatakan, “Malam ini nyawamu diambil
darimu.” Inilah akhir dari perumpamaan itu. Yesus berkata, “ 21 Demikianlah jadinya dengan
orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, dan tidak kaya bagi Allah." Jadi simak,
orang-orang yang menimbun harta di bumi ini sebenarnya mereka miskin karena
mereka tidak kaya bagi Allah. Itulah
kondisi gereja Smirna (kaya bagi Allah).
The apostle Paul also had some verses where he explains
what it means to be rich even though you are materially poor. 1 Timothy 6:17-19. Here the apostle Paul stated, “17 Command
those who are rich in this present age not to be haughty, nor to trust in
uncertain riches but in the living God, who gives us richly all
things to enjoy. 18 Let them do good, that they be
rich in…” what? “…that they be rich in good works…” is that the characteristics of the church
of Smyrna? Absolutely, “…that they be rich in good works ready to
give, willing to share, 19 storing
up for themselves a good foundation for the time to come, that they may lay
hold on eternal life.”
So we find Jesus saying that there are some individuals
that are materially rich but they're not rich toward God. The apostle Paul says
don't
gather riches in this present age but be rich in good works. That's the
reason why the church of Smyrna it says, you're poor, but actually you are,
what? You are rich.
Rasul Paulus juga
ada beberapa ayat di mana dia menjelaskan apa artinya kaya walaupun secara
kebendaan kita miskin. 1 Timotius 6:17-19. Di sini rasul Paulus menyatakan, “17 Perintahkan
orang-orang kaya sekarang ini agar mereka
jangan tinggi hati, maupun mengandalkan pada kekayaan yang tidak tentu,
melainkan pada Allah yang hidup, yang
memberikan kepada kita dengan limpah segala
sesuatu untuk dinikmati. 18 Hendaknya
mereka itu berbuat baik, agar mereka menjadi kaya dalam…” apa? “…agar mereka menjadi kaya dalam perbuatan baik…” apakah itu
karakteristik gereja Smirna? Tepat sekali! “…agar mereka menjadi
kaya dalam perbuatan baik, siap memberi, rela berbagi, 19 mengumpulkan bagi
diri mereka sendiri, suatu dasar yang baik untuk
masa yang akan datang, supaya mereka bisa
mendapatkan hidup yang kekal.”
Jadi kita mendapatkan Yesus berkata bahwa ada orang-orang
yang kaya secara materi tetapi mereka tidak kaya bagi Allah. Rasul Paulus
mengatakan jangan mengumpulkan
kekayaan di masa sekarang ini, tetapi hendaknya kaya dalam perbuatan baik.
Itulah alasannya mengapa gereja Smirna dikatakan, kamu miskin, tetapi
sesungguhnya kamu apa? Kamu kaya.
Notice also James 2:5-6 where we have an explanation of
what it means to maybe be rich in this world but to be poor, and to be poor in
this world and yet to be rich. James 2:5-6,
“5 Listen, my
beloved brethren: Has God not chosen the poor of this world to be rich in faith and heirs of
the kingdom which He promised to those who love Him?...” So notice once again the combination of rich and
poor, “poor of this world to be rich in…” what? “…to be rich in faith”.
We notice also to be rich in works, not gathering for
this life, but laying up store for the life to come.
Simak juga Yakobus
2:5-6 di mana ada penjelasan tentang apa artinya menjadi kaya di dunia ini
tetapi miskin, dan miskin di dunia ini namun kaya. Yakobus 2:5-6, “5 Dengarkanlah, hai saudara-saudara
yang kukasihi! Bukankah Allah telah memilih
orang-orang miskin di dunia ini untuk
menjadi kaya dalam iman dan ahliwaris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada
mereka yang mengasihi Dia?…” Jadi simak sekali lagi kombinasi kaya dan miskin, “…miskin
di dunia ini untuk menjadi kaya dalam…” apa?
“…menjadi kaya dalam iman.”
Kita simak,
juga kaya dalam perbuatan, tidak mengumpulkan untuk dunia ini, melainkan
mengumpulkan bagi kehidupan yang akan datang.
Also we need to read Hebrews 11:24-26, it's speaking
about Moses and notice what it says,
“24 By faith Moses, when he
became of age, refused to be called the son of Pharaoh’s daughter, 25 choosing rather to
suffer affliction with the people of God than to enjoy the passing
pleasures of sin, 26 esteeming the reproach
of Christ…” was the church of Smyrna reproached for the
name of Christ? Absolutely. So once again, “…25 choosing rather to suffer affliction with the people
of God than to enjoy the passing pleasures of sin, 26 esteeming the reproach
of Christ greater riches than the treasures in Egypt; for he looked to
the reward.”
You
know what if Moses had chosen to stay in Egypt and enjoy the prestige and the
fame and the power and the riches of Egypt? He would probably be a mummy in the
basement of the British Museum. But where is Moses today? The Bible tells us
that Moses is in Heaven enjoying eternal riches, just like what’s going to
happen with the church of Smyrna. Persecuted yes, hated yes, but laying up a
store of riches that will not wear away, that will not rust.
Juga kita perlu
membaca Ibrani 11:24-26, ini bicara dengan Musa, dan simak apa katanya, “24 Oleh iman Musa ketika dia menjadi dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, 25
lebih memilih untuk menderita sengsara bersama umat Allah daripada
menikmati kenikmatan dosa yang sementara, 26 lebih
menghargai penghinaan karena
Kristus…” apakah gereja Smirna dihina karena nama Kristus? Tepat
sekali! Jadi sekali lagi, “…25
lebih memilih untuk menderita sengsara bersama umat Allah daripada
menikmati kenikmatan dosa yang sementara, 26 lebih menghargai penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan
yang lebih besar daripada harta karun di Mesir, sebab dia memandang kepada upahnya.”
Kalian tahu, bagaimana seandainya Musa memilih tetap
tinggal di Mesir dan menikmati prestasi dan ketenaran dan kekuasaan dan
kekayaan Mesir? Kemungkinan dia sekarang adalah sebuah mumi di ruang bawah British Museum. Tetapi di mana Musa sekarang? Alkitab mengatakan
kepada kita bahwa Musa ada di Surga, menikmati kekayaan yang kekal, sama
seperti apa yang akan terjadi dengan gereja Smirna. Dipersekusi, iya. Dibenci,
iya. Tetapi mengumpulkan kumpulan kekayaan yang tidak akan lapuk, yang tidak
akan berkarat.
Now you'll notice also, we are told in the message to
Smyrna, that there are counterfeit Jews in the church of Smyrna, there are
counterfeit Jews.
Let's read Revelation 2:9, here Jesus speaking to the
church of Smyrna says, “9 ‘…and I know the blasphemy of those who
say they are Jews and are not, but are a synagogue of Satan.’…”
Now, how is that possible
that you have Jews that are not really Jews?
They say they're Jews but they really are not Jews. Well,
we need to take into account the population as it was in the church of Smyrna.
There was a strong and large Jewish population in this city who were hostile
towards the Christians. These Jews joined the Romans in denouncing the
Christians as cannibals, atheists, and seditionist against the Roman Empire. In claiming
to be children of God and persecuting the Christians, these Jews were actually
guilty of blasphemy. They claimed to be Jews, but they were not really Jews. Now what does
that mean, they claimed to be Jews, but they were really not Jews?
They
claimed to be the people of God,
but they were really not the people of God.
Nah, kalian juga akan melihat, kita diberitahu di pesan kepada Smirna, bahwa ada Yahudi palsu di dalam gereja Smirna,
ada Yahudi palsu.
Mari kita baca Wahyu 2:9, di sini Yesus berbicara
kepada gereja Smirna, berkata, “9
…Dan aku tahu hujatan mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi,
tetapi yang sebenarnya bukan, melainkan jemaat Iblis.’…”
Nah,
bagaimana bisa ada orang Yahudi tetapi bukan benar-benar Yahudi?
Mereka mengatakan mereka Yahudi, tetapi sebenarnya mereka
bukan Yahudi. Nah, kita perlu mempertimbangkan populasi yang ada di gereja
Smirna. Ada kelompok Yahudi yang besar dan kuat di kota ini yang bersikap
memusuhi orang-orang Kristen. Orang-orang Yahudi ini bergabung dengan
orang-orang Roma menuduh orang-orang Kristen sebagai kanibal, atheis, dan
penghasut yang melawan
kekaisaran Roma. Dengan mengklaim
sebagai anak-anak Allah dan mempesekusi orang-orang Kristen, orang-orang Yahudi
ini sebenarnya sudah berdosa menghujat. Mereka mengklaim sebagai
Yahudi, tetapi sesungguhnya bukan Yahudi. Nah, apa artiya ini ~ mengklaim
sebagai Yahudi tetapi sebenarnya mereka bukan Yahudi? Mereka mengklaim sebagai umat Allah, tetapi sesungguhnya
mereka bukan umat Allah.
Well, we need to go to John chapter 8 to understand what
this means. You see, in John chapter 8 Jesus is going to tell
the Jews, you claim to be Jews, but you're not really Jews. Now that's quite a
statement by Jesus, saying, you claim to be Jews, but you're not really Jews.
What did Jesus mean? Notice John 8:37-41. Jesus says to the Jews that are
gathered there, “37 ‘I know that you are Abraham’s descendants…”
I know that you have Abraham's blood in you, “…but you seek to kill Me, because My word has no
place in you. 38 I speak what I have seen with My Father,
and you do what you have seen with your father.’ 39 They answered and said to
Him, ‘Abraham is our father.’ Jesus said to them, ‘If you were Abraham’s children, you would
do the works of Abraham. 40 But now you seek to kill Me, a Man who has
told you the truth which I heard from God. Abraham did not do this. 41 You do the deeds of your father.’…” And now let's jump down to verse 44. Jesus
is saying, “I know that you’re
descendants of Abraham.” Is that what Jesus is saying? Yes, we just read it.
Jesus says, “I know that your Jews,” but now He's going to say, “You're not
really Jews.” Because why? Because they want to kill Jesus. Would Abraham have
killed Jesus? No! We're told in John 8:56 that Abraham saw the day of Jesus and
rejoiced. And the Jews were claiming to be descendants of Abraham, they're
claiming to be true Jews, they want to kill Jesus, so they're not really Jews.
Are you understanding this? Now verse 44, “ 44 You are of your father the devil…” no political correctness here,
“…and the desires of your father you want to do. He was a murderer from the beginning,
and does not stand in the truth, because there
is no truth in him. When he speaks a lie, he speaks from his own resources, for he is a liar and
the father of it.’…”
Nah, kita harus ke
Yohanes pasal 8 untuk bisa memahami apa artinya. Kalian lihat, di Yohanes pasal
8 Yesus mengatakan kepada orang-orang Yahudi, kalian mengklaim sebagai Yahudi,
tetapi kalian sesungguhnya bukan Yahudi. Nah, itu pernyataan yang cukup keras
oleh Yesus, yang mengatakan, kalian mengklaim sebagai Yahudi tetapi kalian
sebenarnya bukan Yahudi. Apa yang dimaksud Yesus? Simak Yohanes 8:37-41. Yesus
mengatakan kepada orang-orang Yahudi yang berkumpul di sana, “37 Aku tahu, bahwa kamu adalah benih Abraham…” Aku tahu kamu
memiliki darah Abraham dalam dirimu, “…tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku
karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. 38 Apa yang Kulihat pada Bapa,
itulah yang Kukatakan, kamu berbuat apa yang kamu lihat dari bapamu.’ 39 Jawab mereka kepadaNya, ‘Bapa kami
ialah Abraham.’ Kata Yesus kepada mereka: ‘Andaikan
kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan
oleh Abraham.40 Tetapi sekarang kamu
berusaha membunuh Aku; Orang yang mengatakan
kebenaran kepadamu yang Kudengar dari Allah; Abraham tidak pernah berbuat demikian. 41 Kamu mengerjakan
pekerjaan bapamu sendiri.’…” dan sekarang mari lompat ke ayat 44, Yesus berkata, “Aku
tahu kamu keturunan Abraham,” apakah itu yang dikatakan Yesus? Ya! Kita baru
membacanya. Yesus mengatakan, “Aku tahu kamu Yahudi.” Tetapi sekarang Dia akan
berkata, “Kamu bukan benar-benar Yahudi.” Mengapa? Karena mereka mau membunuh
Yesus. Apakah Abraham mau membunuh Yesus? Tidak! Di Yohanes 8:56 kita tahu
bahwa Abraham melihat hari kedatangan Yesus dan bersukacita. Dan orang-orang
Yahudi mengklaim keturunan Abraham, mereka mengklaim sebagai Yahudi tulen, tapi
mereka mau membunuh Yesus, maka mereka bukanlah benar-benar Yahudi. Apakah
kalian paham ini? Sekarang ayat 44, “…44 Kamu berasal dari bapakmu, si Iblis…” secara politik ini tidak tepat, “…dan keinginan bapakmulah yang kamu mau lakukan. Ia adalah pembunuh sejak semula dan tidak
hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Saat ia berkata dusta, itu bersumber dari dirinya
sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapak segala dusta.’…”
Now were the Jews of that day persecuting Christ? Yes,
they were persecuting Christ in the person of whom? Of His followers.
Do you remember when Saul was on the road
to Damascus and suddenly you know there was a bright light, he was knocked to
the ground, and he hears a voice that says: “Saul, Saul.” Was Saul a Jew? Was
he really a Jew? No, he wasn't really a Jew, not in the sense that we're
talking about here, no! Did he claim to be a Jew? “Of
the tribe of Benjamin; circumcised the eighth day; with regards to the Law, blameless,” he said. “I'm the best of all Jews.” And yet he hears the Voice says, “Saul, Saul why do you persecute Me?” And Saul is thinking, but I'm going to
Damascus, You're talking from Heaven, how is that I'm persecuting You? “In that you have done it unto one of these
the least of My brethren, you have done it unto Me.”
The Jews at the time of the church of Smyrna claimed to be God's people, but they were
persecuting the Christians, and as a result of persecuting the Christians they
were actually persecuting Jesus Christ.
Nah, apakah orang-orang Yahudi di zaman itu mempersekusi
Kristus? Ya, mereka mempersekusi Kristus dalam pribadi siapa? Pribadi
pengikut-pengikutNya.
Ingatkah kalian ketika Saulus dalam perjalanan ke Damsyik
dan tiba-tiba ada cahaya yang terang, dan dia terpukul jatuh ke tanah, dan dia
mendengar suara yang berkata, “Saulus, Saulus!” Apakah Saulus Yahudi? Apakah dia
benar-benar Yahudi? Tidak, dia bukan benar-benar Yahudi, tidak dalam pengertian
yang kita bicarakan di sini, tidak! Apakah dia mengklaim sebagai Yahudi? , “5 …disunat pada hari kedelapan,
dari suku Benyamin, 6…dalam hal kebenaran
menurut hukum Taurat, tidak bercacat…” (Fil. 3:5) katanya, “…yang paling Ibrani dari semua orang Ibrani…” namun dia
mendengar Suara itu berkata,
“…‘Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?’…”(Kis. 9:4). Dan Saulus berpikir, tetapi aku sedang menuju Damsyik,
Engkau bicara dari langit, bagaimana kok aku menganiaya Engkau? “sesungguhnya seberapa
banyak yang telah kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling
hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.’…”
(Mat. 25:40).
Orang-orang Yahudi
di zaman gereja Smirna mengklaim sebagai umat Allah, tetapi mereka mempersekusi
orang-orang Kristen, dan sebagai akibat mempersekusi orang-orang Kristen,
sesungguhnya mereka sedang mempersekusi Yesus Kristus.
I want you to notice also
Romans 2:28-29. Here the apostle Paul says something very, very interesting.
Romans 2:28-29. We're talking about those who claim to be Jews and are not
really Jews, spiritually speaking. A true Jew is one who accepts Jesus Christ as
Savior and Lord and loves fellow Christians.
Saya mau kalian menyimak juga Roma 2:28-29. Di sini rasul
Paulus mengatakan sesuatu yang amat sangat menarik. Roma 2:28-29. Kita bicara
tentang mereka yang mengklaim sebagai Yahudi dan bukan sungguh-sungguh Yahudi, dalam arti spiritual. Seorang Yahudi
yang sejati adalah yang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan
mengasihi sesama umat Kristen.
Notice Romans 2:28-29, “28 For he is not a Jew
who is one outwardly,…” what is an outward Jew? What is the sign of an outward
Jew? Circumcision. Yes, the New Testament mentions this several times. “…28 For he is not a Jew
who is one outwardly,
nor is circumcision
that which is outward in
the flesh; 29 but he is a
Jew who is one inwardly;
and circumcision is that of
the heart,…” in
other words, someone who has been converted to Jesus Christ. And then it says, “…in the Spirit, not in
the letter; whose praise is not
from men but from God.”
So the Jews during the period of the church of Smyrna
they claimed to be God's people, but they were
persecuting Christians. And therefore even though they claimed to be Jews, spiritually they were
not. That's what this is referring to.
Simak Roma
2:28-29, “28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang
Yahudi yang lahiriah;…” Yahudi lahiriah itu apa? Apakah tanda seorang Yahudi
secara lahiriah? Sunat. Ya, Perjanjian Baru menyebut ini beberapa kali. “…28 Sebab yang disebut Yahudi
bukanlah orang Yahudi yang lahiriah, dan sunat
bukanlah sunat lahiriah pada daging. 29
Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang
Yahudi secara batiniah; dan sunat adalah yang di
dalam hati…” dengan kata lain,
seseorang yang telah ditobatkan pada Yesus Kristus. Kemudian dikatakan, “…secara Roh, bukan
secara harafiah; maka pujian baginya
datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.”
Maka orang-orang Yahudi selama periode gereja Smirna,
mereka mengklaim sebagai umat Allah, tetapi mereka mempersekusi orang-orang
Kristen. Dan oleh karena itu walaupun mereka mengklaim sebagai Yahudi, secara
rohani mereka bukan. Ini mengacu kepada hal tersebut.
Now you'll notice also that there's a reference to the
synagogue of Satan. Did you notice that? Let's notice again what the text tells
us there in Revelation chapter 2. It says reading once again. “ 9 ‘… I know the blasphemy of those who
say they are Jews and are not, but are a…” what? “…the synagogue of Satan.”
Now the question is, what is the synagogue of Satan? Well,
it's the
opposite of the church of God.
Sekarang kalian
akan melihat juga bahwa ada referensi di sini kepada jemaat Setan. Apakah
kalian menyimak itu? Mari kita simak lagi apa yang dikatakan ayat-ayat ini di
Wahyu pasal 2 kepada kita. Dikatakan sekali lagi, “9 …Dan aku tahu hujatan mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi,
tetapi yang sebenarnya bukan, melainkan…” apa? “…jemaat Iblis.”
Sekarang pertanyaannya ialah, jemaat Setan itu apa? Nah, itu adalah lawan dari gereja Allah.
Now let me read you an interesting statement from the
book Christian Experience and Teaching page 207,
here Ellen White tells us what is the synagogue of Satan. “Satan has a large confederacy, his church…” Now what was the apostate church in the days of the
Church of Smyrna? We already noticed well, it was Rome, but it was also there
was a group of what? Of Jews who were persecuting the Christians, right? And so
the Jews are one church and the Christians who are being persecuted are
Christ’s true church. So once again,
“…Satan has a large confederacy, his church. Christ calls them the synagogue of Satan because the members are the children of sin. The members of Satan's church have been
constantly working to cast off the divine Law…” notice the interesting characteristic,
“…and
confuse the distinction between good and evil. Satan is
working with great power in and through
the children of disobedience, to exalt
treason
and
apostasy as truth and loyalty. And at this
time
the power of his satanic inspiration is moving the
living agencies to carry out the great rebellion
against God that commenced in Heaven.”
Nah, saya akan membacakan suatu pernyataan yang menarik
dari buku Christian Experience and Teaching
hal. 207, di sini Ellen White mengatakan kepada kita apa itu jemaat Setan. “…Setan punya sekutu yang besar,
gerejanya…” Nah, apakah
gereja murtad di zaman jemaat Smirna? Kita sudah menyimak dengan baik, itu
Roma, tetapi juga ada sekelompok apa? Orang-orang Yahudi yang mempersekusi
orang-orang Kristen, benar? Maka orang-orang Yahudi itu satu jemaat, sedangkan
orang-orang Kristen yang dipersekusi adalah gereja Kristus yang benar. Jadi,
sekali lagi, “…Setan mempunyai sekutu
yang besar, gerejanya. Kristus menyebut mereka jemaat Setan, karena
anggota-anggotanya adalah anak-anak dosa. Anggota-anggota jemaat Setan
terus-menerus bekerja untuk menyingkirkan Hukum Ilahi…” simak karakteristik yang menarik,
“…dan mengacaukan bedanya antara yang baik dan yang jahat. Setan sedang
bekerja dengan kekuatan besar di dalam dan melalui anak-anak yang tidak patuh,
untuk meninggikan pengkhianatan dan kemurtadan sebagai kebenaran dan kesetiaan.
Dan pada saat ini kuasa inspirasi sataniahnya sedang menggerakkan agen-agennya
yang hidup untuk melaksanakan pemberontakan besar terhadap Allah yang sudah
dimulai di Surga.”
Now I know what you're probably thinking. You're saying, “Now
wait a minute, the synagogue of Satan cannot apply to the literal Jews who were
persecuting the Christians, because the Jews they exalted the Law, they didn't
attack the Law, the apostle Paul said with regards to the Law, blameless. How
do we explain this?”
Let me read you a statement from Great Controversy, a short statement from Great Controversy that will help us understand this, Great Controversy page 22, listen carefully, “The great sin of the Jews was their
rejection of Christ;…”
is that registering? “…“The great sin of the Jews was their
rejection of Christ;…” now she talks about the great sin at the end of time, “…the great sin of the Christian world would be their rejection of the Law of God, the foundation of His government in heaven and
earth.”
Now, I just want to mention that both of those statements
are not opposed to one another,
they are complementary, they're actually saying the same thing. Is
it the same thing to reject the Law of God as it is to reject Christ? Yes.
Sekarang aku tahu
kira-kira apa yang kalian pikirkan. Kalian berkata, “Tunggu dulu, gereja Setan
tidak bisa diaplikasikan kepada Yahudi literal yang mempersekusi orang-orang
Kristen, karena orang-orang Yahudi kan meninggikan Hukum, mereka tidak
menyerang Hukum, rasul Paulus berkata sehubungan dengan Hukum dia tidak ada
cacatnya. Bagaimana kita menjelaskan ini?”
Saya akan membacakan suatu pernyataan dari Great Controversy, suatu pernyataan
pendek dari Great Controversy yang akan membantu kita memahami ini. Great Controversy hal. 22, dengarkan baik-baik,
“…Dosa besar orang Yahudi adalah penolakan mereka terhadap Kristus…” sudah
dicatat ini? “…Dosa besar orang Yahudi adalah penolakan
mereka terhadap Kristus…” sekarang
Ellen White bicara tentang dosa besar pada akhir zaman, “…dosa besar dunia Kristen adalah
penolakan mereka terhadap Hukum Allah, fondasi dari pemerintahanNya di Surga
dan di bumi.”
Nah, saya
hanya mau menyebut bahwa kedua pernyataan itu tidak saling bertentangan satu
sama lain, justru saling melengkapi karena sesungguhnya mereka mengatakan hal yang sama. Apakah
sama menolak Hukum Allah dan menolak Kristus? Iya.
Let me read you another statement, and this one is a very
short one.
Manuscript 77, 1899. “He…” that is Jesus, “…was
the embodiment of the Law of
God,…”
He was the Law of God in the flesh, He
obeyed, He illustrated what it means to obey the Law of God, He was the Law of
God in person. So it says. “…He was the embodiment of the Law
of God, which is the transcript of
His character.”
So what are the Jews doing? They're saying, “We love the
Law, but we hate Jesus.” So how can they claim to love the Law and hate Jesus
if the Law is a reflection of Jesus?
·
So by
rejecting the Law, at the end of time the Christian world is rejecting Jesus.
·
The
Jews by rejecting Jesus they're rejecting what? They are rejecting the Law.
In other words it's the same sin when you really look at
it carefully, because the Law is a reflection of who Jesus is. How can you say,
I love Jesus but I hate the Law of Jesus, which is a reflection of His
character?
Saya akan membacakan pernyataan yang lain, ini juga
sangat singkat.
Manuscript 77, 1899,
“…Dia…” yaitu Yesus,
“…adalah perwujudan Hukum Allah…” Dia adalah Hukum Allah dalam bentuk daging
(manusia), Dia patuh, Dia mengilustrasikan apa artinya mematuhi Hukum Allah.
Dialah Hukum Allah dalam bentuk pribadi.
Jadi dikatakan “…Dia adalah perwujudan Hukum Allah, yang
adalah transkrip dari karakterNya.”
Jadi apa yang
dilakukan orang-orang Yahudi? Mereka berkata, “Kami mencintai Hukum tapi kami
membenci Yesus.” Jadi bagaimana mereka bisa mengklaim mencintai Hukum dan
membenci Yesus jika Hukum itu adalah pantulan Yesus?
·
Maka dengan
menolak Hukum, pada akhir zaman dunia Kristen menolak Yesus.
·
Orang-orang Yahudi dengan menolak Yesus, mereka menolak
apa? Mereka menolak Hukum.
Dengan kata lain, itu
adalah dosa yang sama bila kita memandangnya dengan cermat,
karena Hukum adalah pantulan siapa Yesus. Mana kita bisa mengatakan, aku
mencintai Yesus tetapi aku membenci Hukum Yesus yang adalah pantulan dari
karakterNya?
So were the Jews Law-keepers in the days of
Christ? They were not Law-keepers in the truest sense of the word. Yes, they kept the
letter of the Law. The rich young ruler said, “You know I've done all
these things since my youth, what more do I lack?” Well, his keeping of the Law
was loveless, and a loveless keeping of the Law is not accepted in the sight of God
because the apostle Paul says love is the fulfillment of the Law. Jesus
said, “if you love me you will keep My commandments”. The motivation has to be love. So are you
understanding this point?
In the days of the church of Smyrna what was happening
is, the Jews who claimed to be Law- keepers wanted to kill the
Christians who were followers of Christ.
Whereas at the end of time what's going to happen
is, there's
going to be attack on the Law of God by people who claim to be Christians,
and they're not really true Jews either, spiritually speaking.
Jadi apakah orang-orang Yahudi
pemelihara Hukum di zaman Kristus? Mereka bukan pemelihara Hukum dalam arti
kata yang sesungguhnya. Ya, mereka memelihara
Hukum itu secara harafiah. Orang muda yang kaya itu berkata,
“Aku sudah melakukan semua hal ini sejak masa mudaku, masih kurang apa lagi?”
Nah, cara dia memelihara Hukum itu tanpa kasih, dan pemeliharaan Hukum tanpa kasih itu tidak diterima di
pemandangan Allah, karena rasul Paulus berkata, “kasih adalah kegenapan Hukum Taurat” (Rom. 13:10). Yesus berkata, “15
Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” (Yoh. 14:15). Motivasinya
haruslah kasih. Jadi apakah kalian paham poin ini?
Di zaman gereja Smirna yang terjadi ialah orang Yahudi yang mengklaim
sebagai pemelihara Hukum justru mau membunuh orang-orang Kristen yang adalah
pengikut-pengikut Kristus.
Sementara di akhir zaman
apa yang akan terjadi ialah, akan
ada penyerangan atas Hukum Allah oleh orang-orang yang mengklaim sebagai
Kristen, dan mereka juga bukan orang Yahudi tulen, bicara secara
spiritual.
Now let's go to verse 10, Revelation 2:10, here is Jesus
talking to the Smyrnans and He's saying, “ 10 Do not fear
any of those things which you are about to suffer…” and now notice, “…Indeed, the Devil is about to throw some of you into prison…” now does the Devil in person throw people
into prison? No. How does he do it? He uses people. He was using the Empire,
the Roman Empire to send people to prison, but
really the Devil is behind it, right? Have you ever noticed in Revelation chapter
12 we are told that the dragon stood next to the woman to devour her Child as
soon as the Child was born? Did the Devil stand right next to Mary you know
with horns and pitchfork ~ I know the Devil isn't that way, he was a beautiful
angel, but I'm speaking as many people think that’s how he looks ~ did he stand next to Mary to
try and kill Jesus when He was born? No! Who did he use? He used Herod, a ruler
of the Roman Empire. That's the way in which Satan accomplishes his purpose,
is through
the civil rulers of the world. So it says here, “…the Devil is about to throw some of you into prison…” And is this a good thing or a bad thing for
those people? Ah, it says, “…that you may be…” what? “…that you may be tested, and you will have
tribulation…” how
long?
“…ten days…” Now
we're going to talk about those ten days in a moment. And then comes the
counsel,
“…Be faithful until death, and I will give you the crown
of life.’…”
Nah, mari kita ke
ayat 10, Wahyu 2:10, di sini Yesus sedang berbicara kepada jemaat Smirna dan
Dia berkata, “10 Jangan takut
terhadap segala hal itu yang akan engkau derita…” dan sekarang
simak, “…Memang
benar Iblis akan melemparkan
beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara…”
nah, apakah Iblis secara pribadi
melemparkan manusia ke dalam penjara? Tidak. Bagaimana dia melakukannya? Dia
menggunakan manusia. Dia memakai
kekaisaran, kekaisaran Roma untuk mengirim orang ke penjara, tetapi sebenarnya
Iblis
itu biang keladinya, benar? Pernahkah
kalian menyimak di Wahyu pasal 12 kita diberitahu bahwa si naga berdiri di
samping perempuan itu untuk melahap Anak itu begitu Anak itu dilahirkan? Apakah
Iblis berdiri di samping Maria dengan tanduk dan garpunya ~ saya tahu Iblis
tidak begitu, dia dulunya malaikat yang indah, saya hanya bicara sesuai pikiran
banyak orang bagaimana penampilan Iblis ~ apakah dia berdiri di samping Maria
dan berusaha membunuh Yesus saat Dia dilahirkan? Tidak. Siapa yang dipakainya?
Dia memakai Herodes, penguasa dari kekaisaran Roma. Begitulah cara Setan mencapai tujuannya, yaitu melalui
penguasa sipil dunia. Jadi dikatakan di sini, “…Iblis akan melemparkan beberapa orang dari
antaramu ke dalam penjara…” dan apakah ini baik atau
buruk bagi orang-orang itu? Ah, dikatakan, “…supaya kamu boleh…” apa? “…supaya kamu boleh
diuji, dan kamu akan mendapat kesengsaraan…” berapa lama? “…sepuluh hari…” Nah, kita akan
membahas sepuluh hari itu. Kemudian ini nasihatnya, “…Hendaklah engkau setia sampai mati dan Aku
akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.’…”
Jesus warned the church of Smyrna that they would suffer
a period of severe persecution. By using the Roman Emperors as his instruments,
Satan would throw some of them into prison, and this would test their faithfulness to Jesus
Christ. The word “tested”
that is used here is the same word that's
used in Revelation 2:2 which we studied last evening, where the record tells us
that the apostolic church was tested, and they tested those who claimed to be
apostles, but were really not apostles. The Greek word is πειράζω [peirazō] which
means “to be tested, to make sure that your faith is strong, and that your
allegiance to Christ cannot be broken.”
Yesus memperingatkan gereja Smirna bahwa mereka akan
menderita selama suatu periode persekusi
yang berat. Dengan menggunakan kaisar-kaisar Roma sebagai alatnya, Setan akan
melemparkan beberapa dari mereka ke dalam penjara, dan ini akan menguji kesetiaan mereka kepada
Yesus Kristus. Kata “diuji” yang dipakai di sini adalah kata
yang sama yang dipakai di Wahyu 2:2 yang kita pelajari semalam, di mana catatan
itu mengatakan kepada kita bahwa gereja apostolik diuji, dan mereka menguji
yang mengklaim sebagai rasul namun mereka sesungguhnya bukan rasul. Kata
Greekanya ialah πειράζω
[peirazō] yang artinya “diuji, dipastikan bahwa imanmu kuat, dan
loyalitasmu kepada Kristus tidak bisa dipatahkan.”
I want to read you a statement from the Exegetical Dictionary of the New Testament
that defines this word πειράζω [peirazō] this
word which is translated “tested”. See they're thrown into prison so that their
allegiance to Christ can be tested. This quotation is from the Exegetical
Dictionary of the New Testament. “This testing is accompanied by burdening, risk, uncertainty, and even danger and mistrust.
Depending on the intention at hand, the test can be, positively, a test in which one proves
oneself; or negatively, an enticement to failure. Since persons are virtually the only object of such testing
in the New Testament, trust, faithfulness, and
obedience usually play a
role as well.”
So what's happening here is the church of Smyrna, its
obedience, and its allegiance to Christ is being tested by them being
persecuted, and by them being thrown into prison.
You know tests as I was mentioning in connection
with the church of Ephesus (should be
Smyrna) are not meant to break us. The tests are meant to make us, tests
are
meant to strengthen our faith, not to weaken our faith.
Saya mau membacakan suatu pernyataan dari Exegetical Dictionary of the New
Testament yang menjelaskan perkataan πειράζω
[peirazō] ini yang
diterjemahkan “diuji”. Lihat mereka dilemparkan ke dalam penjara sehingga
kesetiaan mereka kepada Kristus bisa diuji. Ini adalah kutipan dari Exegetical Dictionary of the New
Testament. “…Ujian ini disertai oleh beban, resiko,
ketidakpastian, dan bahkan bahaya dan kecurigaan. Tergantung pada niatnya,
ujian itu bisa secara positif, menjadi suatu ujian di mana seseorang
membuktikan dirinya sendiri; atau secara negatif menjadi suatu umpan kegagalan. Karena pada
dasarnya hanya manusia yang menjadi objek ujian semacam ini di Perjanjian Baru,
maka kepercayaan, kesetiaan, dan kepatuhan biasanya juga punya peranan di
sini.”
Jadi apa yang
terjadi di sini ialah gereja Smirna,
kepatuhannya, dan kesetiaannya kepada Kristus, sedang diuji dengan mempersekusi
mereka, dan dengan mereka dilemparkan ke dalam penjara.
Kalian tahu, ujian-ujian
seperti yang saya singgung sehubungan dengan gereja Smirna, tidak bertujuan untuk mematahkan
kita. Ujian-ujian tersebut tujuannya untuk menguatkan kita,
ujian-ujian itu dimaksudkan
untuk menguatkan iman kita, bukan melemahkan iman kita.
Now what is meant by the ten days that are referred to here,
that they were going to be thrown into prison and they were going to be tested
ten days?
Well, basically from the year 303 till the year 313 the church
went through a severe period of persecution under the leadership of an
Emperor called Diocletian. In fact, it was a terrible period of persecution. I
want to read you a statement from a church historian Roland Bainton, he was a
Lutheran church historian and in his book Christendom
Vol. 1 pages 89 and 90 he explained what happened to the church during that
period of Smyrna. “Early in the fourth century, the Emperor
Diocletian initiated
a further attempt at extermination.
The persecution
of
Christians began in 303 with an
edict requiring that church
buildings be destroyed and all copies of the Scriptures be consigned to be publicly burned. Christians lost their civil status and protection of
the
laws. Next the edict was issued against the officials of the Church. A third edict was in effect an invitation
to
repent, but a
fourth decreed death for all Christians. The
roster of martyrs was so swollen that the days of the year
no longer suffice for their commemoration.”
Nah, apa yang dimaksud dengan sepuluh hari yang dirujuk di sini, bahwa
mereka akan dilemparkan ke dalam penjara dan mereka akan diuji selama 10 hari?
Nah, pada dasarnya dari
tahun 303 hingga 313, gereja itu mengalami periode persekusi hebat di bawah
kepemimpan seorang kaisar
bernama Diocletian.
Bahkan itu adalah persekusi yang mengerikan. Saya akan membacakan suatu
pernyataan dari seorang sejarahwan gereja, Roland Bainton, dia adalah
sejarahwan gereja dari gereja Lutheran, dan di dalam bukunya Christendom Vol. 1 hal. 89-90 dia menjelaskan apa yang terjadi kepada gereja selama
periode Smirna itu. “…Di awal abad keempat, kaisar Diocletian memulai suatu upaya lanjutan
untuk pembasmian. Persekusi orang-orang Kristen dimulai di 303 dengan suatu
perintah yang mengharuskan bangunan-bangunan gereja dihancurkan dan semua
salinan Kitab Suci diserahkan untuk dibakar di hadapan umum. Orang-orang
Kristen kehilangan status sipil mereka dan perlindungan hukum. Berikutnya surat
perintah dikeluarkan terhadap pengurus-pengurus gereja. Surat perintah ketiga
adalah undangan untuk bertobat, tetapi yang keempat memerintahkan kematian bagi
semua orang Kristen. Daftar giliran orang-orang yang dimartir sedemikian membengkaknya
hingga hari-hari dalam satu tahun itu tidak cukup untuk memperingati
mereka.”
But something very interesting happened in the year
313, an Emperor by the name of Constantine the Great signed what is known
as the
Edict of Milan in the year 313, it's known also as the Edict of Toleration
where now he
favors Christians, and that will be our topic for our next study
together, the church at Pergamum, the politically correct church, the
compromising church, the church that no longer has persecution, because now the
church is favored by Constantine and favored by the Roman Empire.
Tetapi sesuatu yang sangat menarik terjadi di tahun 313,
seorang kaisar bernama Constantine
Agung menandatangani apa yang dikenal sebagai Edict of Milan di tahun 313, itu
juga dikenal sebagai Edict of
Toleration di mana sekarang dia memberi hati kepada
orang-orang Kristen, dan itu akan menjadi topik pelajaran kita berikutnya,
gereja Pergamum, gereja yang benar secara politis, gereja yang berkompromi,
gereja yang tidak lagi dipersekusi, karena sekarang gereja itu mendapat
perkenan Constantine dan diperkenan oleh kekaisaran Roma.
You know it's interesting that the church historian
Eusebius who lived during the times of Constantine and actually was very close
to the Emperor Constantine, describes a church council that occurred in the
year 325
AD. This is known as the Council of Nicaea, and in his book
where he describes the Council of Nicaea, he describes many of the bishops that
were present there for this church council. He said, one of them has his two
hands incapacitated because they were burned with a searing iron. He said that
others were missing eyes, and others had their right limb cut off, and in his
own words, this was an assembly of martyrs. And all that was a result of what
happened during the period of Smyrna.
Kalian tahu, yang menarik ialah sejarahwan gereja
Eusebius yang hidup di zaman Constantine dan sesungguhnya punya hubungan yang
sangat dekat dengan kaisar Constantine, menggambarkan sebuah konsili gereja
yang terjadi di tahun 325 AD,
ini dikenal sebagai Konsili Nicaea,
dan di bukunya di mana dia menggambarkan Konsili Nicaea, dia menggambarkan
banyak uskup yang hadir di sana mengikuti konsili ini. Dia mengatakan, ada yang
kedua tangannya tidak berfungsi karena dibakar dengan besi panas. Dia
mengatakan yang lain-lain ada yang kehilangan matanya, dan ada yang kaki
kanannya dipotong, dan dalam kata-katanya sendiri ini ada perkumpulan para
martir. Dan semua itu adalah akibat dari apa yang terjadi selama periode
Smirna.
So the church of Ephesus goes out conquering and to conquer, and Satan says, “I've got to
finish them off because the church is growing.” So what happens? Persecution
rises, he leads the Roman emperors to persecute the Christians with the
intention of eliminating Christianity. But what happens during the church of
Smyrna? Instead of eliminating the church, the church grows. Tertullian says, “the more they mow us down the more we
are, the blood of Christians is seed.”
Maka gereja Efesus keluar untuk mendapatkan kemenangan dan menaklukkan, dan Setan
berkata, “Aku harus menghabisi mereka karena gereja ini terus bertumbuh.” Maka
apa yang terjadi? Persekusi muncul, dia memimpin kaisar-kaisar Roma untuk
mempersekusi orang-orang Kristen dengan tujuan menghapus Kekristenan. Tetapi
apa yang terjadi selama gereja Smirna? Bukannya gereja
lenyap, gereja malah berkembang. Tertullian berkata, “semakin banyak mereka
membantai kami, semakin banyak jumlah kami. Darah orang Kristen itu benih.”
Now let's continue our study by going once again to
Revelation 2:10, “ 10 Do not fear
any of those things which you are about to suffer. Indeed, the Devil is about
to throw some of you
into prison, that you may be tested, and you will have tribulation ten days…” And this is the part that we want to look
at now.
“…Be faithful until death, and I will give you the crown
of life…” That's the promise that Jesus gives to the
church of Smyrna.
Sekarang mari kita
lanjutkan pelajaran kita dengan sekali lagi ke Wahyu 2:10, “10 Jangan takut terhadap segala hal itu yang akan engkau derita. Memang benar Iblis akan melemparkan beberapa orang dari
antaramu ke dalam penjara supaya kamu boleh diuji, dan kamu akan mendapat kesengsaraan sepuluh hari…”
Dan inilah bagian yang akan kita simak
sekarang. “…Hendaklah engkau setia
sampai mati dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.’…” Itulah janji yang
diberikan Yesus kepada gereja Smirna.
Incidentally there are different words for “crown” in the
Greek language. The word for “crown” here is the word στέφανος [stephanos], where my name comes from. στέφανος [stephanos] means “crown”. My parents called me Stephen Paul.
You say, why did they call me Stephen Paul?
I have the name of the martyr and the martyriser, but I have the name of the
martyriser after his conversion, because he was Saul. I'm glad they didn't call
me Saul, they called me Paul. Why? Because they simply like the name? They say,
oh, those are pretty names Stephen Paul. No. Because they wanted me to have the
character of Paul and they wanted me to have the character of Stephen, that's
the reason. They wanted me as I heard my name, they wanted me to think, hey,
you know, be like those characters that are mentioned in the Bible. I'm not
worthy to tie their shoe strings, by the way, I guess you wouldn't say their
shoe strings because they wore sandals, the straps of their sandals.
Now this word στέφανος [stephanos] was used to describe winners in the
Olympic Games, and the Olympic Games took place in Smyrna interestingly enough.
Nah, ada kata-kata berbeda untuk “mahkota” dalam bahasa
Greeka. Kata “mahkota” di sini adalah kata στέφανος [stephanos], dari mana nama
saya berasal. στέφανος
[stephanos] berarti “mahkota”. Orangtua saya memberi saya nama
Stephen Paul.
Kalian berkata, mengapa mereka memanggil saya Stephen Paul? Saya memiliki
nama seorang martir dan yang menjadikannya martir, tetapi saya memiliki nama
pembuat martir itu setelah pertobatannya karena tadinya namanya Saulus. Saya
senang orangtua saya tidak memberi saya nama Saulus, mereka memberi saya nama
Paul. Mengapa? Karena mereka semata-mata suka nama itu? Mereka berkata, oh, itu
nama-nama yang bagus, Stephen Paul. Tidak. Karena mereka mau saya memiliki
karakter Paulus dan mereka mau saya memiliki karakter Stefanus, itulah
alasannya. Mereka ingin bila saya mendengar nama saya, saya akan berpikir,
jadilah seperti tokoh-tokoh itu yang dikisahkan di Alkitab. Saya tidak layak
untuk menalikan tali sepatu mereka ~ nah seharusnya kita tidak mengatakan tali
sepatu karena mereka memakai sandal ~ jadi tali sandal mereka.
Nah, kata στέφανος
[stephanos] ini dipakai untuk menggambarkan para pemenang di Olympic Games, dan Olympic
Games itu terjadi di Smirna, menarik kan?
Now we find a similar promise in James 1:12, it says
there, “12 Blessed is the man who endures
temptation…” You
say have mercy! Blessed if I endure temptation? What does that mean? “…12 Blessed is the
man who endures temptation for when he has been approved…” See, the word “tested” once again? Once
they've been tested by temptation, “…
he will receive…” what? “…the crown of life which the Lord has
promised to those who love Him.”
You see, those who are victorious they will receive the
crown.
Nah, kita menemukan
janji yang serupa di Yakobus 1:12, dikatakan di sana, “12 Diberkatilah
orang yang bertahan dalam pencobaan…” kalian berkata, ya
ampun! Diberkati jika aku bertahan dalam pencobaan? Apa artinya itu? “…12
Diberkatilah orang yang bertahan dalam
pencobaan sebab apabila ia sudah dinyatakan
lulus…” lihat, kata “diuji” sekali lagi? Begitu mereka sudah
diuji oleh pencobaan, “…ia
akan menerima…” apa? “…mahkota
kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.”
Lihat, mereka yang menang, mereka akan menerima mahkota.
To the faithful elders of the church the apostle Peter
promised in 1 Peter 5:4, “4 and
when the Chief Shepherd appears…” that's Jesus, “…you
will receive the crown of glory that does not fade away.”
Kepada tua-tua gereja yang setia, rasul Petrus
berjanji di 1 Petrus 5:4, “4
Dan bila Gembala Agung datang…” yaitu Yesus, “…kamu
akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak akan
pudar.”
Same promise in another context, and of course we all know
about the apostle Paul, he was in the Mamertine prison in Rome. I've been in
there, you know they have a light in there now, but at that time it would have been
totally dark, cold, damp, filled with critters, undoubtedly; and the apostle Paul
knows ~ this is the second imprisonment ~ he knows that his head is going to be
chopped off, he's going to be beheaded for his witness to Christ. But notice
his attitude when he is about to be martyred. 2 Timothy 4:6-8, “6 For I
am already being poured out as a drink offering, and the time of my
departure is at hand. 7 I
have fought the good fight…” so was he tested? We read in our last lecture how he was
tested.
“… 7 I
have fought the good fight I have finished the race…” see there's the idea of competition, the
Olympic Games.“…I have finished the race, I have kept the
faith. 8 Finally,
there is laid up for me the crown of righteousness, which the Lord, the
righteous Judge, will give to me on that Day…” and now notice the comforting news for us, “…and not
to me only but also to all who have loved His appearing.” Notice it doesn't say all those who have
taught His appearing, or preached His appearing, or believe His appearing,
those who love His appearing those who long for His appearing.
Janji yang sama di
konteks yang berbeda, dan tentu saja kita semua tahu tentang rasul Paulus, dia
ditahan di penjara Mamertine di Roma. Saya pernah ke sana, sekarang di dalamnya
ada lampu, tetapi di zaman
Paulus pasti itu gelap gulita, dingin, lembap, sudah pasti dipenuhi oleh
hewan-hewan kecil, dan ini penahanannya yang kedua, rasul Paulus sudah mengetahui bahwa kepalanya akan segera
dipancung, dia akan dipenggal kepalanya karena kesaksiannya tentang Kristus.
Tetapi simak sikapnya ketika dia akan dimartir. 2 Timotius 4:6-8, “6 Karena darahku sudah mulai dicurahkan seperti persembahan minuman, dan saat kematianku sudah dekat. 7 Aku telah bertarung dalam pertempuran yang baik, aku telah menyelesaikan pertandingannya…”
lihat, ada konsep perlombaan di sini, Olympic Games, “…aku
telah menyelesaikan pertandingannya, aku
telah memelihara iman. 8 Akhirnya
telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh
Tuhan, Hakim yang adil, pada hari itu…” dan sekarang simak
kabar yang menghibur bagi kita, “…dan bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada
semua orang yang merindukan kedatangan-Nya…”
Simak, di sini tidak dikatakan semua
yang mengajarkan kedatanganNya, atau yang mengkotbahkan kedatanganNya, atau
yang mempercayai kedatanganNya, tetapi mereka yang mengharapkan kedatanganNya,
mereka yang merindukan kedatanganNya.
I want to read you a statement from Ellen White, it's
found in the book Patriarchs and Prophets page
77. “Whenever, through faith in the Lamb of God, a soul renounces the service of sin, Satan's wrath
is kindled. The holy life of Abel testified against Satan's claim that it is impossible for man to keep God's
Law. When Cain, moved by
the
spirit of the wicked one,
saw
that he could not control Abel, he was so enraged that he destroyed his life. And
wherever there are any who will stand in vindication of the righteousness of the Law of God, the same spirit will be manifested
against them. It is the spirit that through all the ages has set up the stake and kindled the burning pile
for
the disciples of Christ. But the cruelties heaped upon the follower of Jesus are instigated by Satan and his hosts because they cannot force him to submit to
their
control. It is the rage of a vanquished foe. Every
martyr of Jesus
has died a conqueror.”
Now what does she mean that every martyr, every
individual who remains faithful, dies a conqueror? Well the fact is, Satan was not able to conquer the
person with the temptation, the person still remained faithful. So who won? the
Devil or the person? The person won, the person defeated the Devil because he
did not allow the Devil to discourage him
and to renounce the faith. So she says, “Every
martyr of Jesus
has died a conqueror.” and
so now we have a beautiful promise.
Saya mau membacakan suatu pernyataan dari Ellen White,
yang ada di buku Patriarchs and Prophets hal. 77. “…Setiap kali, satu jiwa melalui iman dalam Domba Allah menolak melayani
dosa, amarah Setan tersulut. Kehidupan Habel yang kudus bersaksi melawan klaim Setan bahwa manusia tidak mungkin memelihara Hukum Allah. Ketika Kain,
digerakkan oleh roh si jahat, melihat bahwa dia tidak bisa mengendalikan Habel,
dia begitu murka dia menghancurkan hidupnya. Dan setiap kali ada yang mau
membela kebenaran Hukum Allah, roh yang sama akan diwujudkan terhadap mereka.
Roh itulah yang selama berabad-abad telah mendirikan tiang pembakaran dan
menyalakan kayu api bagi para murid Kristus. Tetapi kekejaman yang
ditimpakan kepada pengikut Yesus dinyalakan oleh Setan dan bala tentaranya
karena mereka tidak bisa memaksanya untuk tunduk kepada pengendalian mereka.
Itulah murka seorang musuh yang sudah dikalahkan. Setiap martir Yesus mati
sebagai pemenang.”
Nah, apa yang
dimaksud Ellen White bahwa setiap martir, setiap individu yang tetap setia,
mati sebagai pemenang? Nah, faktanya ialah, Setan tidak berhasil menaklukkan
orang itu dengan pencobaan, orang tersebut tetap setia. Siapa yang menang?
Iblis atau orang itu? Orang itu menang, orang itu mengalahkan Iblis karena dia
tidak mengizinkan Iblis membuatnya patah semangat dan mengingkari iman. Jadi
Ellen White berkata, “Setiap martir Yesus mati sebagai
pemenang” maka sekarang kita punya janji yang indah.
And we are told in the message to the church of Smyrna
that those who remain faithful will not be hurt by the second death. Interesting.
So how many deaths are there? There are two deaths
according to the book of Revelation. Now with the exception of those who will
be alive when Jesus comes, those who have died in Christ, they've all died the
first death, right? And they're resting in the tomb now. When they resurrect to
eternal life, will they die again? No. So all of the martyrs that were faithful in the
church of Smyrna they only suffered what? The first death. So what Jesus is saying, “Don't worry about the first
death.” By the way, by saying that they would not be hurt by the second death
He's already implying the resurrection, because you can't have a second death
unless you're resurrected from the first.
Dan kita diberitahu di pesan kepada jemaat Smirna bahwa
mereka yang tetap setia tidak akan menderita kematian kedua. Menarik.
Jadi ada berapa kematian? Ada dua kematian menurut kitab
Wahyu. Nah, dengan mengecualikan mereka yang masih akan hidup ketika Yesus
datang, semua yang sudah mati dalam Kristus, mereka sudah mengalami kematian
pertama, benar? Dan sekarang mereka sedang tidur di dalam kubur. Ketika mereka
bangkit kepada hidup kekal, apakah mereka akan mati lagi? Tidak. Jadi semua martir yang setia di
gereja Smirna, mereka hanya mengalami apa? Kematian pertama. Maka apa yang dikatakan Yesus ialah, “Jangan khawatir
dengan kematian pertama.” Nah, dengan mengatakan bahwa mereka ini tidak akan
menderita kematian kedua, Yesus sudah menyiratkan kebangkitan, karena tidak
mungkin ada kematian kedua kecuali kita dibangkitkan dari
kematian pertama.
Now let's read several verses that we find in Scripture concerning
this. And by the way do you know the apostle Paul tells us in Romans 8:38-39
that even death cannot separate us from the love of God that is in Christ
Jesus.
Sekarang, mari kita
baca beberapa ayat yang kita temukan di Kitab Suci mengenai ini. Dan
tahukah kalian rasul Paulus mengatakan kepada kita di Roma 8:38-39 bahwa bahkan
maut pun tidak bisa memisahkan kita dari kasih Allah yang ada di dalam Kristus
Yesus.
Let's read about the victory over the second death in
Revelation 20:6. “ 6 Blessed and holy is he who has part in the first resurrection. Over
such the second death has no power, but they shall be priests of God
and of Christ, and shall reign with Him a thousand years.”
Revelation 20:13-15, the last part of Revelation describes
the second death many times. Revelation 20:13-15, “ 13 The sea gave up the dead who were in
it, and Death and Hades delivered up the dead who were in them. And
they were judged, each one according to his works. 14 Then Death and Hades were cast into
the lake of fire. This is the second death. 15 And anyone not found written in the Book of
Life was cast into the lake of fire.”
Mari kita baca
tentang kemenangan atas kematian kedua di Wahyu 20:6, “6 Diberkati
dan kuduslah ia yang mendapat bagian dalam kebangkitan yang pertama. Kematian yang kedua tidak
berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan
Kristus, dan akan memerintah bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.”
Wahyu 20:13-15
bagian akhir dari Wahyu menggambarkan kematian kedua banyak kali. Wahyu
20:13-15, “13 Maka laut
menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan kematian dan kubur menyerahkan
orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing
menurut perbuatannya. 14 Lalu kematian
dan kubur dilemparkan ke dalam lautan api. Inilah kematian yang kedua. 15 Dan
setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan
itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
So here you have something very interesting. In the
church of Smyrna who is going to suffer the second death? The persecutors,
right? The persecutors are going to suffer second death. Are they going to rise
again from the grave? Yes, because they died the first time, they're going to
be raised, right? When are they going to be raised? After the thousand years.
Where are they going to see all the individuals that they martyred during the
period of the church of Smyrna? They're all going to be inside the City. Isn't that
comforting? In other words, God is going to reverse the judgment. On earth,
God's people, the innocent were condemned and the wicked prevailed. But in the
judgement God is saying, “I'm going to reverse this thing, I'm going to make
things right. Now the oppressors will suffer second death, but My people will
not suffer second death, because their name is in the Book of Life.”
Let's read Revelation 21:8, “8 But the cowardly, unbelieving,
abominable, murderers, sexually immoral, sorcerers, idolaters, and all liars
shall have their part in the lake which burns with fire and brimstone,
which is the second death.”
That's the death that we need to make sure that we don't
suffer, by remaining faithful to Jesus.
Jadi di sini ada sesuatu yang sangat menarik. Di gereja
Smirna, siapa yang akan menderita kematian kedua? Mereka yang mempersekusi,
benar? Mereka yang mempersekusi yang akan menderita kematian kedua. Apakah
mereka akan bangkit dari kubur? Ya, karena mereka sudah mengalami kematian
pertama, mereka akan dibangkitkan, benar? Kapan mereka akan dibangkitkan?
Setelah masa 1000 tahun. Di mana mereka akan melihat semua orang yang telah
mereka martirkan selama periode gereja Smirna? Orang-orang itu semua akan
berada di dalam Kota. Bukankah itu sangat melegakan? Dengan kata lain, Allah
akan membalikkan vonnis penghakiman. Di bumi, umat Allah yang tidak bersalah
dihukum dan orang jahat menang. Tetapi di penghakiman Allah, Allah akan
berkata, “Aku akan membalikkan keputusan ini, Aku akan mengoreksi hal ini. Sekarang
para penindas yang akan menderita kematian kedua, tetapi umatKu tidak akan
mengalami kematian kedua karena nama mereka ada di dalam Kitab Kehidupan.”
Mari kita baca
Wahyu 21:8, “8 Tetapi, orang-orang penakut, orang-orang yang
tidak percaya, orang-orang keji, para pembunuh,
orang-orang amoral secara seksual,
tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, akan
mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan
belerang; inilah kematian yang kedua.”
Inilah kematian
yang harus kita pastikan tidak kita alami, dengan tetap setia kepada Yesus.
Let me ask you this: Is God's church going to go through a similar
experience at the end of time over the issue of the mark of the Beast and the
seal of God? Many of these scenes of these churches are going
to be repeated with God's people at the end of time. In fact, most of
the characteristics of all of the churches are going to affect God's people during
the final Tribulation Period. Let's read Matthew 10:28, a verse that has been
misunderstood quite frequently by other Christians. Jesus says, “28 And do not
fear those…” who
are able to what?
“…those who kill the body but cannot kill the soul…” Now, so they say, “See, the soul is
immortal, they can just kill the body.” That's not what Jesus is saying. What
Jesus is saying, “Don't fear those who are able to take away your present
physical life,” that's the “body”. The “soul” would refer to what? To when you resurrect, and the last part
of the verse makes it very clear. “…28 And do not
fear those who kill the body but cannot kill the soul…” in other words, don't fear those who can
take away your present existence, but not your eternal existence. “…But rather fear Him
who is able to destroy both soul and body in hell…” who
can take away your present life, and can also take away your eternal life.
Coba saya tanya
ini: Apakah gereja Allah akan
melalui pengalaman yang serupa pada akhir zaman gara-gara isu tanda Binatang dan meterai Allah? Banyak adegan jemaat-jemaat akan terulang pada umat Allah di akhir zaman. Bahkan kebanyakan
karakteristik dari semua gereja akan mempengaruhi umat Allah selama Masa
Kesukaran Besar. Mari kita baca Matius
10:28, suatu ayat yang sering disalahpahami oleh banyak orang Kristen. Yesus
berkata, “28 Dan janganlah
kamu takut kepada mereka…” yang bisa berbuat apa? “…yang bisa
membunuh tubuh tetapi yang tidak berkuasa membunuh nyawa…” nah, sekarang mereka berkata, “Tuh, lihat, nyawa itu
kekal, mereka hanya bisa membunuh tubuh.” Bukan itu yang dikatakan Yesus. Yang
dikatakan Yesus ialah, “Jangan takut mereka yang hanya bisa mengambil hidup
fisikmu yang sekarang,” itu “tubuh”. “Nyawa”
itu mengacu kepada apa? Kepada saat kita dibangkitkan, dan bagian
terakhir dari ayat ini membuatnya sangat jelas, “…melainkan takutlah kepada Dia yang berkuasa
membinasakan baik nyawa maupun tubuh di
neraka…” yang bisa
mengambil hidupmu yang sekarang ini, dan juga bisa mengambil hidup kekalmu.
The comfort that we have in Revelation is found in
Revelation 1:17-18, the introductory chapter that we studied already in lesson #
2 when we studied about the Christ of Revelation chapter 1. It says, “17 And when I saw Him…” here John is speaking, “…I fell at His feet as dead.
But He laid His right hand on me, saying to me, ‘Do not be afraid; I am the First and the
Last. 18 I am He who lives, and was dead, and
behold, I am alive forevermore. Amen…” And now here comes the comforting part. “…And I have the keys of Hades and of Death…” In other words, I have the keys of the
grave and of death. Why do we need to fear death?
You know I travel a lot in planes, and you
know sometimes somebody will ask me, “Pastor Bohr, aren't you afraid of flying?”
And I say, “No, not really.” I've flown
close to 4 million miles just on American Airlines, not all the other airlines
that I've flown on as well.
“So, aren't you afraid of flying?”
I say, “No, why should I be?”
“Well, you know, the airplane might fall
out of the sky.”
I say, “Yeah, and what's the problem?”
“Well, you’d get killed.”
I say, “Yeah, what's the problem?”
“So you're not scared?”
“No.”
“Why not?”
“Because 1 Thessalonians 4 says that the
dead in Christ will rise first. As long as I'm in Christ I don't have to worry.
I'm just going to sleep a little longer than usual, because the Bible speaks
about death as a sleep.”
How many of you are afraid of going to bed to sleep
tonight saying, “Oh, I'm terrified I have to
go to sleep”? No, we're not afraid of going to sleep. So we shouldn't be
anymore afraid of dying than going to sleep if we are in Christ. Because the
apostle Paul says that the dead in Christ will rise first. What a comforting
thought. Jesus has the keys. When Jesus entered the grave and He came out, He
met the jailer at the entrance, He
says “Give Me those keys.” So now Jesus has the keys, Satan does not have the
keys.
Penghiburan yang
kita peroleh di Wahyu ada di Wahyu 1:17-18, pasal pengantar yang sudah kita
pelajari di episode # 2 ketika kita belajar tentang Kristus di Kitab Wahyu
pasal 1. Dikatakan, “17
Dan ketika aku melihat Dia…” di sini Yohanes yang berbicara,
“…tersungkurlah aku di depan kaki-Nya seperti orang yang mati; tetapi Ia
meletakkan tangan kanan-Nya padaku, lalu
berkata kepadaku, ‘Jangan takut! Aku adalah
Yang Awal dan Yang Akhir, 18 Akulah
Dia yang hidup, yang telah mati, dan lihatlah, Aku hidup selama-lamanya. Amin…” dan sekarang ini
bagian yang menghibur, “…Dan
Aku memegang kunci-kunci Hades dan maut…” dengan kata lain,
Aku memiliki kunci-kunci kubur dan maut. Mengapa kita harus takut pada
kematian?
Kalian tahu saya sering bepergian naik pesawat, dan terkadang ada yang
tanya kepada saya, “Pastor Bohr, tidakkah Anda takut terbang?”
Dan saya berkata, “Tidak.” Saya sudah terbang hampir 4 juta mil hanya
menggunakan penerbangan Amerika, belum lagi penerbangan-penerbangan lain yang
juga pernah saya gunakan.
“Jadi, tidakkah Anda takut terbang?”
Saya bilang, “Tidak, mengapa saya harus takut?”
“Nah, pesawat bisa jatuh dari langit.”
Saya bilang, “Yah, dan apa masalahnya?”
“Nah, Anda bisa mati.”
Saya bilang, “Ya, lalu apa masalahnya?”
“Jadi Anda tidak takut?”
“Tidak.”
“Kenapa tidak?”
“Karena 1 Tesalonika 4 mengatakan bahwa yang mati dalam Kristus akan
bangkit lebih dulu. Selama saya dalam Kristus, saya tidak usah khawatir. Saya
cuma akan tidur sedikit lebih lama daripada biasanya, karena Alkitab bicara
tentang kematian sebagai tidur.
Berapa banyak dari kalian yang takut pergi tidur malam
ini dan berkata, “Oh, saya takut sekali
harus pergi tidur”? Tidak, kita tidak takut pergi tidur. Jadi kita seharusnya
juga tidak lebih takut mati daripada pergi tidur jika kita ada di dalam
Kristus. Karena rasul Paulus berkata bahwa yang mati dalam Kristus akan bangkit
dulu. Itu kan pikiran yang menghibur. Yesus memegang kunci-kuncinya. Ketika
Yesus masuk ke kubur dan Dia keluar, Dia bertemu dengan sipir kubur di pintu
dan berkata, “Berikan kunci-kunci itu kepadaKu.” Jadi sekarang Yesus yang
memegang kunci-kuncinya, Setan tidak punya kunci-kunci itu lagi.
Now what dates do we give to the church of Smyrna? The date
that we give to the church of Smyrna is from the year 100 till the year 313 when
the persecution of the church officially ends, the 10 days officially end, by applying the year-day principal. You understand that the 10
days you apply the year-day principle, that a day is equal to what?
Is equal to a year, during the Christian dispensation. In
other words, when we're in the Old Testament period, the periods of time are literal.
So when the Bible says that Israel was going to remain in Egypt for 400 years,
400 years are literal. When it says that Israel was going to remain in Babylon
for 70 years, that's literal. We're dealing with Old Testament periods, however, when you're dealing in the Christian
dispensation with time periods that are found in a symbolic book like
Revelation, then the days of the prophecy represent years. That's why we say
that from
303 to 313 are the 10 days that Smyrna went through the tribulation.
Now, the year 100 is a round
figure, there's no specific event for the beginning of the church of Smyrna,
but you know you have the church growing and as a result it transitions into
the persecution of Christians because many pagans are joining the Christian
church.
Nah, kapan periode yang kita alokasikan ke jemaat Smirna?
Periode yang kita alokasikan ke gereja Smirna ialah dari tahun 100 hingga tahun 313 ketika
persekusi gereja diakhiri secara resmi, ke-10 hari berakhir
secara resmi, dengan
menggunakan rumus 1 hari = 1 tahun. Kalian paham bahwa untuk 10 hari itu kita mengaplikasikan rumus 1 hari = 1 tahun, bahwa satu hari itu sama dengan apa? Sama dengan satu
tahun selama masa dispensasi Kristen. Dengan kata lain, ketika kita di periode Perjanjian Lama, periode waktunya
literal. Jadi ketika Alkitab mengatakan Israel akan berada di
Mesir 400 tahun, 400 tahun itu literal. Ketika dikatakan bahwa Israel akan
tinggal di Babilon 70 tahun, itu literal. Kita berurusan dengan Perjanjian
Lama. Namun ketika kita berurusan dengan masa dispensasi Kristen, dengan
periode-periode waktu yang ditemukan di kitab yang simbolis macam Wahyu, maka
hari-hari nubuatan mewakili tahun-tahun. Itulah mengapa kita katakan bahwa dari 303 hingga 313 adalah ke-10
hari di mana Smirna mengalami masa kesengsaraan. Nah, tahun 100 adalah angka bulat, tidak ada peristiwa khusus
untuk awal dimulainya periode Smirna, tetapi kalian tahu, gereja pada waktu itu
bertumbuh dan sebagai akibatnya itu bertransisi ke persekusi bagi
orang-orang Kristen karena banyak penyembah berhala yang bergabung dengan
gereja Kristen.
Now I want to end our study by reading you a rather long
passage from the writings of Ellen White on this period. I could not express it
better myself, that's the reason why I'm going to read her commentary. It's
found in Great Controversy pages 40 to 42.
It's a long passage, it'll be on the screen, you'll be able to read it, and
it's very meaningful. It describes perfectly what happened with the church of
Smyrna. In fact she actually quotes verses from the message to Smyrna, so we
know she's talking about Smyrna. I begin by reading on page 40.
“The powers of earth
and hell arrayed
themselves against
Christ in the person of His followers…”
So they rose against whom? Against Christ
how? In the person of His followers. Like Saul of Tarsus. “…Paganism
foresaw that should the gospel triumph,
her temples and altars would be swept
away; therefore she summoned her forces to destroy Christianity. The fires of persecution were kindled. Christians were stripped of their possessions and driven from their homes…” remember it speaks about their poverty, yet you are rich?
She continues, “…They ‘endured a great fight
of afflictions.’…” she's quoting Hebrews 10:32. “…They…”
Now
she's quoting Hebrews 11:36, “…They ‘had trial of cruel mockings and scourgings,
yea, moreover of bonds and imprisonment.’ …” She's continues, “…Great numbers sealed their
testimony with their blood. Noble and slave, rich and poor, learned
and ignorant, were alike slain without mercy.
These persecutions, beginning under Nero about the time of
the martyrdom of Paul, continued with greater or less fury
for centuries. Christians were falsely accused
of the most dreadful crimes and declared to be the cause of great calamities—famine,
pestilence, and earthquake…” Let me ask you, is that the same accusation that's going
to be launched against God's people at the end of time? Just read Matthew 24,
it speaks about nation rising against nation, kingdom against kingdom, and then
it says there are going to be earthquakes, and there are going to be famines,
and there are going to be diseases, and then the very next verse it says, and
then they will persecute God's people. So in other words, the disasters will be blamed on God's
people. So this aspect is going to be repeated once again. By the way,
all this talk about climate change ~ I believe there is climate change. Do you
believe there's climate change? Yeah, but you know what? They're giving the
wrong reason for the climate change. You know it's not because of fossil fuels
and all those things; those might contribute, but it's because of sinfulness of
humanity. God is withdrawing His spirit from the earth. Ellen White says that
scientists would seek to explain the cause for the change of the climate for
every reason except the true reason. Now she continues in this remarkable
statement by writing, “…As they became the objects of popular hatred and suspicion, informers stood ready, for the sake of gain, to betray the innocent…” that would be the synagogue of Satan,
right? Those who claimed to be Jews and were not. “…They
were condemned as rebels against the empire,…” See, that's the Jewish accusation against Christ too, wasn't it?
“…as foes of religion, and pests to society. Great numbers were thrown to wild beasts or burned alive in
the amphitheaters. Some were crucified; others were covered with the skins of wild animals
and thrust into the arena to
be torn by dogs. Their punishment was often made the chief entertainment at public fetes. Vast multitudes assembled to enjoy the sight
and greeted their dying agonies with laughter and applause...” Imagine that. She continues, “…Wherever they sought refuge, the followers of Christ were hunted like beasts of prey. They were forced to seek concealment in desolate and solitary
places. ‘Destitute, afflicted, tormented; of whom the world was not worthy. They wandered
in deserts, and in mountains,
and in dens and caves of the earth.’…” She's quoting once again from Hebrews
verses 37, 38, chapter 11.
“…The catacombs afforded shelter for
thousands…” I don't know if any of you have been in the
catacombs, it's very interesting and moving experience. These were tunnels that
were dug under certain areas in Rome where the Christians hid. So she
continues, “…The catacombs
afforded shelter for
thousands. Beneath the hills outside the
city of Rome, long galleries had been
tunneled through earth and
rock; the dark and intricate
network of passages extended for miles beyond the city walls. In
these underground retreats the followers of
Christ buried their dead; and here also, when suspected and proscribed, they found a home. When the Life-giver shall awaken those
who have fought the good fight, many a martyr
for Christ’s sake will come forth from those gloomy caverns…”
Isn't that going to be wonderful? She
continues. “…Under the fiercest persecution these witnesses for Jesus kept their faith unsullied.
Though deprived of every comfort, shut away from the light of the sun, making their
home in the dark but friendly bosom of the earth, they uttered
no complaint…” Interesting they didn't say, “Oh, why does
the Lord let me go through this? You know I'm faithful to Him, He should
prosper me.” You know, maybe this has something to say to those who preach the
gospel of prosperity. Contribute to my ministry and the Lord's going to make
you rich. So what do you do with all the texts in the Bible that say that God's
people suffer? So they're not blessed by God? You know this prosperity gospel thing is really
a false gospel. So once again, “…Under the fiercest
persecution these
witnesses for
Jesus kept their faith unsullied. Though
deprived of every comfort,
shut away from
the light of the sun, making their home in the dark but friendly bosom of
the earth, they uttered
no complaint. With words of
faith, patience, and hope they encouraged one another to endure
privation
and distress. The loss of every
earthly blessing…” see, this is the fact
that they're poor when it comes to material possessions.
“…The loss of every earthly blessing could not force them
to renounce their belief in
Christ. Trials and persecution were but steps bringing them nearer their rest and their reward.
Like God’s servants of old, many were ‘tortured,
not accepting deliverance;
that they might obtain a
better resurrection.’…” Hebrews
11:35.
“…These called
to mind the words of their Master, that when persecuted
for Christ’s sake, they were to be exceeding glad, for great would be their reward in
Heaven; for so the prophets had been persecuted
before them. They rejoiced that they were accounted
worthy to suffer for the truth, and songs of triumph
ascended from the midst of
crackling flames. Looking upward by faith, they saw Christ and
the angels leaning over the battlements of Heaven, gazing upon them with the
deepest interest and regarding their steadfastness with approval…”
in other words, they were singing in
Heaven. “… A voice came down to them from the throne of God…” now she's going to quote the message to the church of
Smyrna “… ‘Be thou faithful
unto death, and I
will give thee a crown of life.’ In vain were Satan’s efforts to destroy the church
of Christ by violence. The great controversy in which the disciples of Jesus yielded up their lives did not cease when these faithful
standard-bearers fell at their
post. By defeat they conquered. God’s workmen were slain, but
His work went steadily forward. The gospel continued
to spread and the number
of its adherents to increase.
It penetrated into regions that were inaccessible even to
the eagles of Rome. Said a Christian, expostulating with the heathen
rulers who were urging forward the persecution: You may ‘kill us, torture us, condemn us. Your injustice is the proof that we are innocent.... Nor does your cruelty avail you.’ It was but a stronger
invitation to bring others to their persuasion…”
And then you have the words of Tertullian
that I referred to, “… ‘The oftener we are mown down by you, the more in number
we grow; the blood of
Christians is seed.’…” Of
course Tertullian lived during this period so he knew what he was talking
about. She ends with these words, “…Thousands were
imprisoned and
slain…” notice once again the reference to prison, one of the
references of the church of Smyrna. “…but others
sprang up to fill their places. And those who were martyred
for their faith were secured to
Christ and accounted of Him as conquerors. They had fought the good fight, and they were to receive…” here is another reference that this is talking about Smyrna. Once again, “…They had fought the good fight, and they were to receive the crown of glory when Christ should come. The sufferings which they endured
brought Christians nearer to one another and to their
Redeemer. Their living example and dying testimony were a constant witness for the truth; and where least expected,
the subjects of Satan
were leaving his service and enlisting
under the banner of Christ.”
See I told you I couldn't say it better myself. A vivid
description of the church of Smyrna.
Sekarang saya mau mengakhiri pelajaran kita dengan
membacakan suatu bacaan yang rada panjang dari tulisan Ellen White tentang
periode ini. Saya sendiri tidak bisa menyampaikannya dengan lebih baik, itulah
mengapa saya akan membacakan komentar darinya. Ini ada di Great Controversy hal. 40-42. Ini adalah bacaan yang panjang, ada ditayangkan di
layar, kalian bisa membacanya, dan ini sangat bermakna. Ini menggambarkan
dengan sempurna apa yang terjadi pada gereja Smirna. Malah Ellen White mengutip
ayat-ayat dari pesan kepada Smirna, jadi
kita tahu dia bicara tentang Smirna. Saya mulai membaca dari hal. 40.
“…Kuasa bumi dan neraka menempatkan diri
mereka sebagai lawan Kristus dalam pribadi pengikut-pengikutNya…” Jadi mereka bangkit melawan siapa? Melawan Kristus
bagaimana? Dalam
pribadi pengikut-pengikutNya. Seperti Saulus dari Tarsus. “…Paganisme sudah melihat kemungkinan bahwa begitu injil menang, maka kuil-kuilnya dan
altar-altarnya akan disapu habis; karena itu dia mengerahkan kekuatannya
untuk menghancurkan Kekristenan. Api persekusi disulut. Orang-orang Kristen
dilucuti harta miliknya dan diusir dari rumah-rumah mereka…” ingat, tadi bicara tentang kemiskinan mereka, namun
mereka kaya? Ellen White melanjutkan, “…Mereka ‘telah bertahan dalam perjuangan kesengsaraan yang besar’ (Ibrani 10:32)…” Ellen White mengutip Ibrani 10:32 “…Mereka…” sekarang dia
mengutip Ibrani 11:36, “…Mereka ‘36 mengalami
ujian ejekan yang kejam, dan didera, bahkan dibelenggu, dan dipenjarakan.’(Ibrani
11:36)…” Ellen White melanjutkan,
“…Banyak telah memeteraikan kesaksian mereka dengan darah mereka.
Bangsawan dan budak, kaya dan miskin, terpelajar dan tidak berpendidikan,
sama-sama dibunuh tanpa belas kasihan. Persekusi ini, dimulai di bawah (kaisar) Nero sekitar waktu pemartiran Paulus, berlanjut selama berabad-abad dalam keganasan yang lebih besar atau lebih kecil. Orang-orang Kristen difitnah dengan
kejahatan yang paling mengerikan dan dinyatakan sebagai penyebab
bencana-bencana besar ~ bala kelaparan, wabah penyakit, dan gempa bumi…” Coba saya tanya apakah itu tuduhan yang sama yang
akan dilancarkan kepada umat Allah pada akhir zaman? Baca saja Matius 24, yang
bicara tentang bangsa bangkit melawan bangsa, kerajaan melawan kerajaan;
kemudian dikatakan akan ada gempa bumi-gempa bumi, dan akan ada bala-bala
kelaparan, dan akan ada wabah-wabah penyakit. Kemudian di ayat berikutnya
dikatakan lalu mereka akan mempersekusi umat Allah. Jadi dengan kata lain, umat Allah yang akan disalahkan untuk semua bencana itu, Berarti aspek ini akan diulangi
sekali lagi. Nah, semua pembicaraan tentang perubahan iklim ~ saya sih percaya memang ada perubahan
iklim. Apakah kalian percaya ada perubahan iklim? Iya, tetapi tahukah kalian,
mereka memberikan alasan yang salah untuk perubahan iklim itu. Itu bukan karena
bahan bakar fosil dan semua hal yang lain; hal-hal itu mungkin memberi kontribusi, tetapi penyebab utamanya ialah
keberdosaan manusia. Allah sedang menarik RohNya dari bumi. Ellen White berkata
bahwa para ilmuwan akan berusaha menjelaskan penyebab perubahan iklim itu
dengan segala macam alasan kecuali
alasannya yang sebenarnya. Sekarang Ellen White melanjutkan pernyataan yang
luar biasa ini dengan menulis, “…Saat mereka menjadi objek kebencian dan objek kecurigaan yang popular,
orang-orang yang siap memberikan informasi demi keuntungan pribadi,
mengkhianati mereka yang tidak bersalah ini…” ini tentunya jemaat Setan, benar? Orang-orang yang
mengklaim sebagai Yahudi namun bukan. “…Mereka dihukum sebagai pemberontak melawan
kekaisaran…” lihat, inilah
tuduhan orang-orang Yahudi terhadap Kristus, bukan?
“…Sebagai musuh agama, dan pengganggu masyarakat. Banyak yang
dilemparkan ke binatang-binatang buas atau dibakar hidup-hidup di gelanggang
terbuka. Ada yang disalibkan, yang lain dibungkus oleh kulit binatang buas dan
dilemparkan ke dalam arena untuk dicabik-cabik anjing-anjing. Hukuman mereka
sering dijadikan hiburan utama di pesta-pesta publik. Banyak orang berkumpul
untuk menikmati pemandangan itu dan menyambut penderitaan mereka yang sedang
sekarat dengan tawa dan tepuk tangan…” Bayangkan! Ellen White melanjutkan, “…Ke mana pun mereka mencari tempat
perlindungan, pengikut-pengikut Kristus diburu seperti binatang buas. Mereka
terpaksa bersembunyi di tempat-tempat yang terpencil dan sepi. ‘37 kekurangan, menderita, tersiksa,
38 dunia
ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di
pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung.’ (Ibrani 11:37-38)…”
Sekali lagi
Ellen White mengutip lagi dari Ibrani ayat 37-38, pasal 11. “…Katakombe-katakombe (gua-gua di bawah tanah yang sambung-menyambung) menjadi tempat perlindungan bagi
ribuan…” Entah apa ada
dari kalian yang pernah masuk ke katakombe, itu pengalaman yang sangat menarik
dan mengharukan. Ini adalah gorong-gorong yang digali di bawah beberapa tempat
tertentu di Roma, di mana orang-orang Kristen dulu bersembunyi. Ellen White melanjutkan, “…Katakombe-katakombe menjadi tempat
perlindungan bagi ribuan. Di bawah bukit-bukit di luar kota Roma, lorong-lorong
panjang telah digali menembus tanah dan bebatuan, jaringan jalan-jalan yang
gelap dan rumit bermil-mil panjangnya ini melewati hingga dinding-dinding kota. Di tempat-tempat
persembunyian bawah tanah inilah pengikut-pengikut Kristus mengubur rekan-rekan
mereka yang mati, dan di sini jugalah bilamana mereka dicurigai dan dikejar,
mereka menemukan tempat berlindung. Ketika Sang Pemberi Hidup membangkitkan
mereka yang telah bertarung dalam pertempuran yang baik, banyak martir demi
Kristus akan keluar dari gua-gua yang gelap ini…” Apa ini tidak sangat menyenangkan? Ellen White
melanjutkan, “…Di bawah persekusi yang paling dahsyat,
saksi-saksi untuk Yesus ini telah memelihara iman mereka tanpa tercemar.
Walaupun mereka terkikis dari semua kenyamanan, terhalang dari sinar
matahari, hidup di jantung bumi yang gelap namun ramah, mereka tidak mengeluh…”
menarik mereka tidak berkata, “O,
kenapa Tuhan membiarkan aku mengalami ini? Aku setia padaNya, seharusnya Dia
memberiku kemakmuran.” Nah, seharusnya ini merupakan petunjuk bagi mereka yang
mengkhotbahkan injil kemakmuran:
berkontribusilah ke ministri saya dan Tuhan akan membuat Anda kaya. Lalu apa
yang kalian lakukan dengan semua ayat di Alkitab yang mengatakan bahwa umat
Allah itu menderita? Berarti mereka tidak diberkati Allah? Tahukah kalian injil kemakmuran ini sebetulnya
adalah injil palsu. Jadi sekali lagi, “…Di bawah persekusi yang paling dahsyat,
saksi-saksi untuk Yesus ini telah memelihara iman mereka tanpa tercemar.
Walaupun mereka terkikis dari semua kenyamanan, terhalang dari sinar matahari, hidup di jantung bumi yang gelap namun ramah, mereka
tidak mengeluh. Dengan kata-kata iman, kesabaran, dan harapan, mereka mendukung
satu sama lain untuk bertahan menjalani kekurangan dan penderitaan. Hilangnya segala berkat
duniawi…” lihat, ini
faktanya mereka miskin dalam harta materi, “…Hilangnya segala berkat duniawi tidak
bisa memaksa mereka untuk mengingkari keyakinan mereka dalam Kristus. Ujian dan
persekusi hanyalah langkah-langkah yang membawa mereka semakin dekat ke
perhentian dan pahala mereka. Seperti hamba-hamba Allah yang dulu,
banyak yang ‘disiksa dan tidak mau
menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik.’(Ibrani
11:35)…” Ibrani 11:35 “…Ini mengingatkan kepada kata-kata
Sang Guru mereka, bahwa bila dipersekusi demi Kristus, mereka harus menjadi
sangat gembira, karena besarlah pahala mereka di Surga, karena demikianlah
nabi-nabi sebelum mereka telah dipersekusi. Mereka bersukacita
karena mereka diperhitungkan layak menderita demi kebenaran, dan lagu-lagu
kemenangan dinaikkan dari tengah-tengah api menyala yang membakar. Sambil menengadah ke atas,
melalui iman mereka melihat Kristus dan para malaikat yang mendoyong dari dinding-dinding benteng di Surga, memandang mereka dengan minat yang
terdalam dan melihat keteguhan mereka dengan bangga…” dengan kata lain, mereka sedang bernyanyi di Surga. “…Suatu suara turun kepada mereka dari
takhta Allah,…” sekarang
Ellen White akan mengutip pesan kepada gereja Smirna, “…‘Hendaklah
engkau setia sampai mati dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.’
(Wahyu
2:10). Sia-sia upaya Setan untuk
menghancurkan gereja Allah dengan kekerasan. Kontroversi besar di mana
murid-murid Yesus menyerahkan nyawa mereka tidak berhenti ketika
pembawa-pembawa panji yang setia ini gugur di pos mereka. Melalui kekalahan, mereka menang. Pekerja-pekerja Allah terbunuh, tetapi
pekerjaanNya tetap maju terus. Injil terus menyebar dan jumlah pengikutnya
terus bertambah. Dia masuk ke daerah-daerah yang tidak dapat dicapai bahkan oleh elang-elang Roma. Kata seorang Kristen, berbantah dengan
penguasa-penguasa kafir yang terus mendorong persekusi: Kalian boleh ‘membunuh
kami, menyiksa kami, menghukum kami. Ketidakadilanmu adalah bukti bahwa kami
tidak bersalah… maupun kekejamanmu tidak berfaedah bagimu.’ (Tertullian, Apology ~ Sider,
Ch.50 §12 and 16) Itu malah menjadi undangan yang lebih kuat untuk membawa yang lain menerima ajakan mereka.” Kemudian ada
kata-kata Tertullian yang sudah pernah saya singgung, “…semakin banyak mereka membantai kami,
semakin banyak jumlah kami. Darah orang Kristen itu benih.’ (Tertullian, Apologeticus L13)…” Tentu saja
Tertullian hidup di periode ini karena itu dia tahu apa yang dikatakannya.
Ellen White mengakhiri dengan kata-kata ini, “…Beribu-ribu dipenjarakan dan
dibunuh,…” simak sekali lagi referensi ke
penjara, salah satu referensi jemaat Smirna, “…tetapi orang-orang lain muncul untuk
mengambil tempat mereka. Dan mereka yang dimartir gara-gara iman mereka sudah
diamankan ke Kristus dan diperhitungkan olehNya sebagai pemenang. Mereka telah bertarung dalam pertempuran yang baik, dan mereka akan menerima…” ini referensi yang lain bahwa yang dibicarakan
adalah Smirna. Sekali lagi, “…Mereka telah bertarung dalam pertempuran yang baik, dan mereka akan
menerima mahkota kemuliaan ketika Kristus nanti datang. Penderitaan yang mereka
alami membuat orang-orang Kristen menjadi semakin akrab satu sama lain dan juga dengan
Penebus mereka. Teladan hidup dan kesaksian kematian mereka senantiasa menjadi
saksi untuk kebenaran; dan di tempat yang paling tidak disangka,
pengikut-pengikut Setan meninggalkan pelayanannya dan mendaftar di bawah panji
Kristus.”
Lihat, kan
saya sudah bilang saya tidak bisa menyampaikannya lebih baik, ini adalah
gambaran yang hidup tentang jemaat Smirna.
1So the Devil now sees that the church is growing
phenomenally, he's persecuting it, trying to eradicate it by persecution, but
this isn't working. So now the Devil is going to say, “If you can't fight them,
join them.” See, the Devil has two methods in the course of history.
·
One
is persecuting
the church and
·
the
other is infiltrating
the church.
Is the Devil
going to use both at the end of time? He is going to use both at the
end of time.
Maka sekarang Iblis melihat bahwa gereja tumbuh secara
fenomenal, dia sedang mempersekusinya, berusaha melenyapkannya dengan
persekusi, tetapi tidak berhasil. Maka sekarang Iblis berkata, “Jika tidak bisa
dilawan, ya kita bergabung dengan mereka.” Lihat, Iblis punya dua metode
sepanjang sejarah.
·
Satu dengan mempersekusi
gereja, dan
·
yang lain dengan menginfiltrasi
gereja.
Apakah Iblis
akan memakai keduanya pada akhir zaman? Dia akan memakai
keduanya pada akhir zaman.
And so in our next study together we are going to take a
look at the church of Pergamum. It is Satan's Plan B. Plan A didn't work,
persecution didn't work. It backfired because the church actually grew faster
than when the church wasn't persecuted. So Satan says, “I'm going to go to Plan
B.” And Plan B is that, “If you cannot eradicate them by persecution, infiltrate
the church, make it popular, make it politically correct, and then I will be
able to prevail,” is what the Devil says.
That will be our next study together.
Maka dalam pelajaran kita berikutnya kita akan menyimak
jemaat Pergamum. Itu rencana
B Setan. Rencana A nya tidak berhasil, persekusi tidak berhasil, itu
malah mendatangkan akibat yang sebaliknya karena gereja malah tumbuh lebih
cepat daripada ketika gereja tidak dipersekusi. Jadi Setan berkata, “Aku akan
ke rencana B.” Dan rencana B ialah, “jika tidak bisa melenyapkan mereka dengan
persekusi, gerejanya
diinfiltrasi, dibuat popular, dibuat sesuai secara politis, lalu aku akan
menang,” itulah yang dikatakan Iblis.
Itu akan menjadi pelajaran kita berikutnya.
09 03 22
No comments:
Post a Comment