Thursday, March 10, 2022

EPISODE 04/13 ~ REVELATION'S SEVEN CHURCHES ~ SMYRNA ~ STEPHEN BOHR

 

_____REVELATION’S SEVEN CHURCHES_____

Part 04/13 - Stephen Bohr

SMYRNA

https://www.youtube.com/watch?v=8kuVoPyYkus

 

Dibuka dengan doa.

 

 

First thing we want to do is read the passage or the message to the church of Smyrna, it's found in the book of Revelation 2:8-11, and I'm just going to read the passage as we begin so we’ll remember all of the details as we unpack the language that we find in these verses. It says there in Revelation 2:8, And to the angel of the church in Smyrna write, ‘These things says the First and the Last, who was dead, and came to life, 9 ‘I know your works, tribulation, and poverty. But you are rich. And I know the blasphemy of those who say they are Jews and are not, but are a synagogue of Satan. 10 Do not fear any of those things which you are about to suffer. Indeed, the Devil is about to throw some of you into prison, that you may be tested, and you will have tribulation ten days. Be faithful until death, and I will give you the crown of life. 11 He who has an ear, let him  hear what the Spirit says to the churches. He who overcomes shall not be hurt by the second death.’…”

That is the message to the church of Smyrna. You'll notice that there's a lot of death language in this message. Jesus introduces Himself as the One who was dead and yet came to life. You know at the end you have a reference to the second death and so on. And there's a special reason for that, which we’re going to study. But first of all we want to study a few things about the city of Smyrna.

 

Hal pertama yang akan kita lakukan ialah membaca bagian atau pesan kepada jemaat Smirna, itu ada di kitab Wahyu 2:8-11, dan saya akan membacakan bagian itu untuk memulai, jadi kita akan mengingat semua detailnya ketika kita mengupas bahasa yang kita temukan di ayat-ayat tersebut.

Dikatakan di Wahyu 2:8 sana,  8 Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna, Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali: 9 Aku tahu pekerjaanmu, kesengsaraanmu, dan kemiskinanmu. Namun engkau kaya. Dan aku tahu hujatan mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya bukan, melainkan jemaat Iblis. 10 Jangan takut terhadap segala hal itu yang akan engkau derita. Memang benar Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu boleh diuji, dan kamu akan mendapat kesengsaraan sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. 11 Dia yang bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.  Dia yang menang, tidak akan menderita oleh kematian yang kedua.’…” 

Itulah pesan/pekabaran kepada jemaat Smirna. Kalian akan melihat bahwa ada banyak bahasa kematian dalam pesan ini. Yesus memperkenalkan DiriNya sebagai Dia yang sudah mati tapi hidup kembali. Kalian tahu pada akhirnya ada referensi kepada kematian kedua, dan lain-lain. Dan ada alasan khusus untuk itu, yang akan kita pelajari nanti. Tetapi lebih dulu kita mau mempelajari beberapa hal tentang kota Smirna.

 

 

The city of Smyrna was the center of emperor worship in the Roman Empire. Once a year Roman citizens were required to burn incense in honor of the divinity of the emperor, and the Empire actually issued a certificate, certifying that the inhabitants had complied with the order. To refuse to do this meant a certain death.

 

Kota Smirna adalah pusat penyembahan kaisar di kekaisaran Romawi. Setahun sekali warganegara Roma diharuskan membakar kemenyan untuk menghormati keilahian kaisar dan kekaisaran itu benar-benar mengeluarkan suatu sertifikat, yang menyatakan bahwa penduduk telah melakukan kewajiban tersebut. Menolak melakukannya berarti kematian yang pasti.

 

 

The name Smyrna means bittersweet myrrh, and it was used to embalm the dead. This name is not coincidental because there is much death language, as I have mentioned, in the message to the church of Smyrna. This is the period when the early Roman emperors of the second century persecuted the Christians mercilessly, this is the period when Christians were slaughtered by the Empire. One of those individuals who was slain was called Ignatius, Bishop of Antioch. He actually in the year 107 AD was martyred and actually he was thrown to the lions in the amphitheater.

I’d like to read you what he said before he was torn apart by the lions.

“Let me be eaten by the wild beasts through whom I can reach the presence of God. I am God's wheat and I am ground by the teeth of wild beasts so that I may be found the pure bread of Christ. Instead, cook the wild beast to be my grave, and to leave none of my body. So that when I have fallen asleep, I may not be burdensome to anyone.” That's the way Christians faced the persecution during this period.

 

Nama Smirna berarti mur yang manis pahit, dan itu dipakai untuk mengawetkan jenazah. Nama ini tidak kebetulan karena di sini, di pesan kepada gereja Smirna ada banyak bahasa kematian seperti yang sudah saya singgung. Inilah periode ketika kaisar-kaisar Romawi yang mula-mula di abad kedua mempersekusi orang-orang Kristen tanpa belas keasihan. Ini adalah periode ketika orang-orang Kristen dibantai oleh Kekaisaran. Salah satu dari orang-orang ini bernama Ignasius, uskup Antiokia. Dia dimartir di tahun 107 AD dan dilemparkan ke singa-singa di arena gelanggang terbuka di Roma.  

Saya ingin membacakan apa yang dikatakannya sebelum dia dicabik-cabik singa.

 “…Biarlah aku dimakan oleh binatang-binatang buas melalui mana aku bisa mencapai hadirat Allah. Aku adalah gandum Allah, dan aku digiling oleh gigi-gigi binatang-binatang buas agar aku boleh didapati sebagai roti Kristus yang murni. Melainkan, masaklah binatang buas itu sebagai kurburku, supaya tidak ada yang tersisa dari tubuhku. Agar ketika aku jatuh tertidur, aku tidak usah merepotkan siapa pun…”  begitulah cara orang-orang Kristen menghadapi persekusi selama periode itu.

 

 

Another martyr was Polycarp of Smyrna. He was actually born in the year 69 AD, just a few years after Jesus ascended to Heaven, and in AD 156 he was martyred for not burning incense before the Emperor. And these are the words that he spoke before his martyrdom. “For 86 years I have been His slave…” that is the slave of Jesus, “…and He has done me no wrong. How can I blaspheme my King who has saved me?”

So you have two examples there, Ignatius and Polycarp, that went through this period of the church where the Roman emperors were mowing down the Christians, right and left, because people were becoming Christians by masses and they were forsaking the religion of the Roman Empire.

 

Seorang martir yang lain ialah Polycarpus dari Smirna. Dia dilahirkan di tahun 69 AD, sejumlah tahun setelah Yesus naik ke Surga, dan di tahun 156 AD dia dimartir karena tidak mau membakar kemenyan di hadapan Kaisar. Dan inilah kata-kata yang diucapkannya sebelum kematiannya sebagai martir. “…Selama 86 tahun aku menjadi hambaNya…”  maksudnya hamba Yesus, “…dan Yesus tidak pernah menyalahi aku. Mana mungkin aku menghujat Rajaku yang telah menyelamatkan aku?”

Jadi ada dua contoh di sini, Ignasius dan Polycarpus, yang mengalami periode gereja ini di mana kaisar-kaisar Roma membantai orang Kristen kanan dan kiri, karena banyak sekali orang yang menjadi Kristen dan mereka meninggalkan agama Kekaisaran Roma.

 

 

Now let's read Revelation 2:8-9 where we have a reference to the specific character the praiseworthy qualities of the church of Smyrna. Revelation 2:8-9. And to the angel of the church in Smyrna write, ‘These things says the First and the Last, who was dead, and came to life,  9  ‘I know your works, tribulation, and poverty. But you are rich…”  Now Jesus knew the works of the church of Smyrna. This word “tribulation”, which is the Greek word θλίψις [thlipsis] is a reference to a tribulation where an individual bears a burden that crushes.  It can also mean “to be under intense pressure”. And of course the Christians were being crushed by the persecution by the Roman Emperor. The church during the period of Smyrna had very little of this world's goods, in fact we know, and I'm going to read a statement from Ellen White towards the end of our presentation, that the Roman emperors when they arrested the Christians they confiscated all of their earthly goods, their homes, and everything that belonged to them. And that's the reason why in this verse that we just read it says,  “I know… your poverty. But you are rich.” They were not rich when it comes to material resources, but they were rich when it comes to faith and to love.

 

Sekarang mari kita baca Wahyu 2:8-9 di mana ada acuan kepada karakter yang khas, sifat-sifat yang patut dipuji dari gereja Smirna. Wahyu 2:8-9, 8 Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna, Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali: 9 Aku tahu pekerjaanmu, kesengsaraanmu, dan kemiskinanmu. Namun engkau kaya…” Nah, Yesus tahu semua pekerjaan gereja Smirna. Kata “kesengsaraan” ini yang adalah kata Greeka θλίψις [thlipsis] mengacu kepada kesengsaraan di mana seseorang menanggung suatu beban yang meremukkannya. Itu juga bisa diartikan “berada di bawah tekanan yang besar”. Dan tentu saja orang-orang Kristen sedang diremukkan oleh persekusi kaisar Roma. Gereja di masa periode Smirna punya sedikit sekali harta dunia, bahkan kita tahu, dan saya akan membacakan suatu pernyataan dari Ellen White di bagian akhir presentasi kita, bahwa kaisar-kaisar Roma ketika mereka menangkap orang-orang Kristen dan mereka menyita semua harta duniawi mereka, rumah mereka, semua yang mereka punya. Dan itulah alasannya mengapa di ayat yang baru kita baca ini dikatakan, “…Aku tahu kemiskinanmu. Namun engkau kaya…”  mereka tidak kaya dalam harta benda, tetapi mereka kaya dalam iman dan kasih. 

 

 

Let's read several verses of the Bible that explain what kind of riches the church of Smyrna had. Go with me to Luke 12:21, this is at the end of the parable that Jesus told about the individual who built ever larger barns, do you remember that? He said, “I need bigger barns to store my goods.” And then finally it was said, “This night your soul is going to be required of you.” This is the conclusion of that parable. Jesus stated, 21 So is he who lays up treasure for himself, and is not rich toward God.” So notice, those individuals who lay up treasure on this earth they're really in poverty, because they're not rich toward God. That was the condition of the church of Smyrna.

 

Mari kita  baca beberapa ayat Alkitab yang menjelaskan kekayaan macam apa yang dimiliki gereja Smirna. Mari bersama saya ke Lukas 12:21, ini di bagian akhir perumpamaan yang dikisahkan Yesus tentang seseorang yang terus-menerus membangun lumbung yang lebih besar. Kalian ingat itu? Orang itu berkata, “Aku perlu lumbung yang lebih besar untuk menyimpan barang-barangku.” Kemudian akhirnya dikatakan, “Malam ini nyawamu diambil darimu.” Inilah akhir dari perumpamaan itu. Yesus berkata, 21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, dan tidak kaya bagi Allah." Jadi simak, orang-orang yang menimbun harta di bumi ini sebenarnya mereka miskin karena mereka tidak kaya bagi Allah. Itulah kondisi gereja Smirna (kaya bagi Allah).

 

 

The apostle Paul also had some verses where he explains what it means to be rich even though you are materially poor. 1 Timothy 6:17-19. Here the apostle Paul stated, 17 Command those who are rich in this present age not to be haughty, nor to trust in uncertain riches but in the living God, who gives us richly all things to enjoy. 18 Let them do good, that they be rich in…” what?  “…that they be rich in good works…” is that the characteristics of the church of Smyrna? Absolutely,   “…that they be rich in good works ready to give, willing to share, 19 storing up for themselves a good foundation for the time to come, that they may lay hold on eternal life.”

So we find Jesus saying that there are some individuals that are materially rich but they're not rich toward God. The apostle Paul says don't gather riches in this present age but be rich in good works. That's the reason why the church of Smyrna it says, you're poor, but actually you are, what? You are rich.

 

Rasul Paulus juga ada beberapa ayat di mana dia menjelaskan apa artinya kaya walaupun secara kebendaan kita miskin. 1 Timotius 6:17-19. Di sini rasul Paulus menyatakan, 17 Perintahkan orang-orang kaya sekarang ini agar mereka jangan tinggi hati, maupun mengandalkan pada kekayaan yang tidak tentu, melainkan pada Allah yang hidup, yang memberikan kepada kita dengan limpah segala sesuatu untuk dinikmati. 18 Hendaknya  mereka itu berbuat baik, agar mereka menjadi kaya dalam…”  apa?   “…agar mereka menjadi kaya dalam perbuatan baik…”  apakah itu karakteristik gereja Smirna? Tepat sekali!  “…agar mereka menjadi kaya dalam perbuatan baik, siap memberi, rela berbagi, 19 mengumpulkan bagi diri mereka sendiri, suatu dasar yang baik untuk masa yang akan datang, supaya mereka bisa mendapatkan hidup yang kekal.”

Jadi kita mendapatkan Yesus berkata bahwa ada orang-orang yang kaya secara materi tetapi mereka tidak kaya bagi Allah. Rasul Paulus mengatakan jangan mengumpulkan kekayaan di masa sekarang ini, tetapi hendaknya kaya dalam perbuatan baik. Itulah alasannya mengapa gereja Smirna dikatakan, kamu miskin, tetapi sesungguhnya kamu apa? Kamu kaya.

 

 

Notice also James 2:5-6 where we have an explanation of what it means to maybe be rich in this world but to be poor, and to be poor in this world and yet to be rich. James 2:5-6,

Listen, my beloved brethren: Has God not chosen the poor of this world to be rich in faith and heirs of the kingdom which He promised to those who love Him?...” So  notice once again the combination of rich and poor, “poor of this world to be rich in…” what?  “…to be rich in faith”.

We notice also to be rich in works, not gathering for this life, but laying up store for the life to come.

 

Simak juga Yakobus 2:5-6 di mana ada penjelasan tentang apa artinya menjadi kaya di dunia ini tetapi miskin, dan miskin di dunia ini namun kaya. Yakobus 2:5-6, 5 Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah telah memilih orang-orang miskin di dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan ahliwaris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada mereka yang mengasihi Dia?…” Jadi simak sekali lagi kombinasi kaya dan miskin,  “…miskin di dunia ini untuk menjadi kaya dalam…”  apa?   “…menjadi kaya dalam iman.”

Kita simak, juga kaya dalam perbuatan, tidak mengumpulkan untuk dunia ini, melainkan mengumpulkan bagi kehidupan yang akan datang.

 

 

Also we need to read Hebrews 11:24-26, it's speaking about Moses and notice what it says,

24 By faith Moses, when he became of age, refused to be called the son of Pharaoh’s daughter, 25 choosing rather to suffer affliction with the people of God than to enjoy the passing pleasures of sin, 26 esteeming the reproach of Christ…” was the church of Smyrna reproached for the name of Christ? Absolutely. So once again, “…25 choosing rather to suffer affliction with the people of God than to enjoy the passing pleasures of sin, 26 esteeming the reproach of Christ greater riches than the treasures in Egypt; for he looked to the reward.”

You know what if Moses had chosen to stay in Egypt and enjoy the prestige and the fame and the power and the riches of Egypt? He would probably be a mummy in the basement of the British Museum. But where is Moses today? The Bible tells us that Moses is in Heaven enjoying eternal riches, just like what’s going to happen with the church of Smyrna. Persecuted yes, hated yes, but laying up a store of riches that will not wear away, that will not rust.

 

Juga kita perlu membaca Ibrani 11:24-26, ini bicara dengan Musa, dan simak apa katanya, 24 Oleh iman Musa ketika dia menjadi dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, 25 lebih memilih untuk menderita sengsara bersama umat Allah daripada menikmati kenikmatan dosa yang sementara, 26 lebih menghargai penghinaan karena Kristus…”  apakah gereja Smirna dihina karena nama Kristus? Tepat sekali! Jadi sekali lagi, “…25 lebih memilih untuk menderita sengsara bersama umat Allah daripada menikmati kenikmatan dosa yang sementara, 26 lebih menghargai penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar daripada harta karun di Mesir, sebab dia memandang kepada upahnya.”

Kalian tahu, bagaimana seandainya Musa memilih tetap tinggal di Mesir dan menikmati prestasi dan ketenaran dan kekuasaan dan kekayaan Mesir? Kemungkinan dia sekarang adalah sebuah mumi di ruang bawah British Museum. Tetapi di mana Musa sekarang? Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Musa ada di Surga, menikmati kekayaan yang kekal, sama seperti apa yang akan terjadi dengan gereja Smirna. Dipersekusi, iya. Dibenci, iya. Tetapi mengumpulkan kumpulan kekayaan yang tidak akan lapuk, yang tidak akan berkarat.

 

 

Now you'll notice also, we are told in the message to Smyrna, that there are counterfeit Jews in the church of Smyrna, there are counterfeit Jews.

Let's read Revelation 2:9, here Jesus speaking to the church of Smyrna says, 9 ‘and I know the blasphemy of those who say they are Jews and are not, but are a synagogue of Satan.’…” 

Now, how is that possible that you have Jews that are not really Jews?

They say they're Jews but they really are not Jews. Well, we need to take into account the population as it was in the church of Smyrna. There was a strong and large Jewish population in this city who were hostile towards the Christians. These Jews joined the Romans in denouncing the Christians as cannibals, atheists, and seditionist against the Roman Empire. In claiming to be children of God and persecuting the Christians, these Jews were actually guilty of blasphemy. They claimed to be Jews, but they were not really Jews. Now what does that mean, they claimed to be Jews, but they were really not Jews? They claimed to be the people of God, but they were really not the people of God.

 

Nah, kalian juga akan melihat, kita diberitahu di pesan kepada Smirna, bahwa ada Yahudi palsu di dalam gereja Smirna, ada Yahudi palsu.

Mari kita  baca Wahyu 2:9, di sini Yesus berbicara kepada gereja Smirna, berkata, 9 …Dan aku tahu hujatan mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya bukan, melainkan jemaat Iblis.’…” 

Nah, bagaimana bisa ada orang Yahudi tetapi bukan benar-benar Yahudi?

Mereka mengatakan mereka Yahudi, tetapi sebenarnya mereka bukan Yahudi. Nah, kita perlu mempertimbangkan populasi yang ada di gereja Smirna. Ada kelompok Yahudi yang besar dan kuat di kota ini yang bersikap memusuhi orang-orang Kristen. Orang-orang Yahudi ini bergabung dengan orang-orang Roma menuduh orang-orang Kristen sebagai kanibal, atheis, dan penghasut yang melawan kekaisaran Roma. Dengan mengklaim sebagai anak-anak Allah dan mempesekusi orang-orang Kristen, orang-orang Yahudi ini sebenarnya sudah berdosa menghujat. Mereka mengklaim sebagai Yahudi, tetapi sesungguhnya bukan Yahudi. Nah, apa artiya ini ~ mengklaim sebagai Yahudi tetapi sebenarnya mereka bukan Yahudi? Mereka mengklaim sebagai umat Allah, tetapi sesungguhnya mereka bukan umat Allah.

 

 

Well, we need to go to John chapter 8 to understand what this means. You see, in John chapter 8 Jesus is going to tell the Jews, you claim to be Jews, but you're not really Jews. Now that's quite a statement by Jesus, saying, you claim to be Jews, but you're not really Jews. What did Jesus mean? Notice John 8:37-41. Jesus says to the Jews that are gathered there, 37 ‘I know that you are Abraham’s descendants…” I know that you have  Abraham's blood in you,   “…but you seek to kill Me, because My word has no place in you. 38 I speak what I have seen with My Father, and you do what you have seen with your father.’ 39 They answered and said to Him, ‘Abraham is our father.’ Jesus said to them, ‘If you were Abraham’s children, you would do the works of Abraham. 40 But now you seek to kill Me, a Man who has told you the truth which I heard from God. Abraham did not do this. 41 You do the deeds of your father.’…” And now let's jump down to verse 44. Jesus is saying,  “I know that you’re descendants of Abraham.” Is that what Jesus is saying? Yes, we just read it. Jesus says, “I know that your Jews,” but now He's going to say, “You're not really Jews.” Because why? Because they want to kill Jesus. Would Abraham have killed Jesus? No! We're told in John 8:56 that Abraham saw the day of Jesus and rejoiced. And the Jews were claiming to be descendants of Abraham, they're claiming to be true Jews, they want to kill Jesus, so they're not really Jews. Are you understanding this? Now verse 44, “ 44 You are of your father the devil…” no political correctness here,  “…and the desires of your father you want to do. He was a murderer from the beginning, and does not stand in the truth, because there is no truth in him. When he speaks a lie, he speaks from his own resources, for he is a liar and the father of it.’…”

 

Nah, kita harus ke Yohanes pasal 8 untuk bisa memahami apa artinya. Kalian lihat, di Yohanes pasal 8 Yesus mengatakan kepada orang-orang Yahudi, kalian mengklaim sebagai Yahudi, tetapi kalian sesungguhnya bukan Yahudi. Nah, itu pernyataan yang cukup keras oleh Yesus, yang mengatakan, kalian mengklaim sebagai Yahudi tetapi kalian sebenarnya bukan Yahudi. Apa yang dimaksud Yesus? Simak Yohanes 8:37-41. Yesus mengatakan kepada orang-orang Yahudi yang berkumpul di sana, 37 Aku tahu, bahwa kamu adalah benih Abraham…” Aku tahu kamu memiliki darah Abraham dalam dirimu,   “…tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.  38 Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, kamu berbuat apa yang kamu lihat dari bapamu.’ 39 Jawab mereka kepadaNya, ‘Bapa kami ialah Abraham.’ Kata Yesus kepada mereka: ‘Andaikan kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.40 Tetapi sekarang kamu berusaha membunuh Aku; Orang yang mengatakan kebenaran kepadamu yang Kudengar dari Allah; Abraham tidak pernah berbuat demikian. 41 Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.’…”  dan sekarang mari lompat ke ayat 44, Yesus berkata, “Aku tahu kamu keturunan Abraham,” apakah itu yang dikatakan Yesus? Ya! Kita baru membacanya. Yesus mengatakan, “Aku tahu kamu Yahudi.” Tetapi sekarang Dia akan berkata, “Kamu bukan benar-benar Yahudi.” Mengapa? Karena mereka mau membunuh Yesus. Apakah Abraham mau membunuh Yesus? Tidak! Di Yohanes 8:56 kita tahu bahwa Abraham melihat hari kedatangan Yesus dan bersukacita. Dan orang-orang Yahudi mengklaim keturunan Abraham, mereka mengklaim sebagai Yahudi tulen, tapi mereka mau membunuh Yesus, maka mereka bukanlah benar-benar Yahudi. Apakah kalian paham ini? Sekarang ayat 44,   “…44              Kamu berasal dari bapakmu, si Iblis…”  secara politik ini tidak tepat,   “…dan keinginan bapakmulah yang kamu mau lakukan.  Ia adalah pembunuh sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Saat ia berkata dusta, itu bersumber dari dirinya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapak segala dusta.’…”

 

 

Now were the Jews of that day persecuting Christ? Yes, they were persecuting Christ in the person of whom? Of His followers.

Do you remember when Saul was on the road to Damascus and suddenly you know there was a bright light, he was knocked to the ground, and he hears a voice that says: “Saul, Saul.” Was Saul a Jew? Was he really a Jew? No, he wasn't really a Jew, not in the sense that we're talking about here, no! Did he claim to be a Jew? “Of the tribe of Benjamin; circumcised the eighth day; with regards to the Law, blameless, he said. “I'm the best of all Jews.” And yet he hears the Voice says, “Saul, Saul why do you persecute Me?” And Saul is thinking, but I'm going to Damascus, You're talking from Heaven, how is that I'm persecuting You? “In that you have done it unto one of these the least of My brethren, you have done it unto Me.”

The Jews at the time of the church of Smyrna claimed to be God's people, but they were persecuting the Christians, and as a result of persecuting the Christians they were actually persecuting Jesus Christ.

 

Nah, apakah orang-orang Yahudi di zaman itu mempersekusi Kristus? Ya, mereka mempersekusi Kristus dalam pribadi siapa? Pribadi pengikut-pengikutNya.

Ingatkah kalian ketika Saulus dalam perjalanan ke Damsyik dan tiba-tiba ada cahaya yang terang, dan dia terpukul jatuh ke tanah, dan dia mendengar suara yang berkata, “Saulus, Saulus!” Apakah Saulus Yahudi? Apakah dia benar-benar Yahudi? Tidak, dia bukan benar-benar Yahudi, tidak dalam pengertian yang kita bicarakan di sini, tidak! Apakah dia mengklaim sebagai Yahudi? , “5 …disunat pada hari kedelapan, dari suku Benyamin, 6dalam hal kebenaran menurut hukum Taurat, tidak bercacat…” (Fil. 3:5) katanya,  “…yang paling Ibrani dari semua orang Ibrani…”  namun dia mendengar Suara itu berkata, “…‘Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?’…”(Kis. 9:4). Dan Saulus berpikir, tetapi aku sedang menuju Damsyik, Engkau bicara dari langit, bagaimana kok aku menganiaya Engkau?  “sesungguhnya seberapa banyak  yang telah kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.’…”  (Mat. 25:40).

Orang-orang Yahudi di zaman gereja Smirna mengklaim sebagai umat Allah, tetapi mereka mempersekusi orang-orang Kristen, dan sebagai akibat mempersekusi orang-orang Kristen, sesungguhnya mereka sedang mempersekusi Yesus Kristus.

 

 

I want you to notice also Romans 2:28-29. Here the apostle Paul says something very, very interesting. Romans 2:28-29. We're talking about those who claim to be Jews and are not really Jews, spiritually speaking. A true Jew is one who accepts Jesus Christ as Savior and Lord and loves fellow Christians.

 

Saya mau kalian menyimak juga Roma 2:28-29. Di sini rasul Paulus mengatakan sesuatu yang amat sangat menarik. Roma 2:28-29. Kita bicara tentang mereka yang mengklaim sebagai Yahudi dan bukan sungguh-sungguh Yahudi, dalam arti spiritual. Seorang Yahudi yang sejati adalah yang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan mengasihi sesama umat Kristen.

 

 

Notice Romans 2:28-29, 28 For he is not a Jew who is one outwardly,…”  what is an outward Jew? What is the sign of an outward Jew? Circumcision. Yes, the New Testament mentions this several times. “…28 For he is not a Jew who is one outwardly, nor is circumcision that which is outward in the flesh; 29 but he is a Jew who is one inwardly; and circumcision is that of the heart,…” in other words, someone who has been converted to Jesus Christ. And then it says, “…in the Spirit, not in the letter; whose praise is not from men but from God.”

So the Jews during the period of the church of Smyrna they claimed to be God's people, but they were persecuting Christians. And therefore even though they claimed to be Jews, spiritually they were not.  That's what this is referring to.

 

Simak Roma 2:28-29, 28   Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang Yahudi yang lahiriah;…”  Yahudi lahiriah itu apa? Apakah tanda seorang Yahudi secara lahiriah? Sunat. Ya, Perjanjian Baru menyebut ini beberapa kali. “…28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang Yahudi yang lahiriah, dan sunat  bukanlah sunat lahiriah pada daging. 29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang  Yahudi secara batiniah; dan sunat adalah yang di dalam hati…” dengan kata lain, seseorang yang telah ditobatkan pada Yesus Kristus. Kemudian dikatakan, “…secara  Roh, bukan secara harafiah;  maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.”

Maka orang-orang Yahudi selama periode gereja Smirna, mereka mengklaim sebagai umat Allah, tetapi mereka mempersekusi orang-orang Kristen. Dan oleh karena itu walaupun mereka mengklaim sebagai Yahudi, secara rohani mereka bukan. Ini mengacu kepada hal tersebut.

 

 

Now you'll notice also that there's a reference to the synagogue of Satan. Did you notice that? Let's notice again what the text tells us there in Revelation chapter 2. It says reading once again. “ 9 ‘… I know the blasphemy of those who say they are Jews and are not, but are a…” what?  “…the synagogue of Satan.”

Now the question is, what is the synagogue of Satan? Well, it's the opposite of the church of God.

 

Sekarang kalian akan melihat juga bahwa ada referensi di sini kepada jemaat Setan. Apakah kalian menyimak itu? Mari kita simak lagi apa yang dikatakan ayat-ayat ini di Wahyu pasal 2 kepada kita. Dikatakan sekali lagi,9 …Dan aku tahu hujatan mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya bukan, melainkan…”  apa?   “…jemaat Iblis.”

Sekarang pertanyaannya ialah, jemaat Setan itu apa? Nah, itu adalah lawan dari gereja Allah.

 

 

Now let me read you an interesting statement from the book Christian Experience and Teaching page 207, here Ellen White tells us what is the synagogue of Satan. “Satan has a large confederacy, his church…” Now what was the apostate church in the days of the Church of Smyrna? We already noticed well, it was Rome, but it was also there was a group of what? Of Jews who were persecuting the Christians, right? And so the Jews are one church and the Christians who are being persecuted are Christ’s true church. So once again,  “…Satan has a large confederacy, his church. Christ calls them the synagogue of Satan because the members are the children of sin. The members of Satan's church have been constantly working to cast off the divine Law…” notice the interesting characteristic,  “…and confuse the distinction between good and evil. Satan is working with great power in and through the children of disobedience, to exalt treason and apostasy as truth and loyalty. And at this time the power of his satanic inspiration is moving the living agencies to carry out the great rebellion against God that commenced in Heaven.”

 

Nah, saya akan membacakan suatu pernyataan yang menarik dari buku Christian Experience and Teaching hal. 207, di sini Ellen White mengatakan kepada kita apa itu jemaat Setan. “…Setan punya sekutu yang besar, gerejanya…”  Nah, apakah gereja murtad di zaman jemaat Smirna? Kita sudah menyimak dengan baik, itu Roma, tetapi juga ada sekelompok apa? Orang-orang Yahudi yang mempersekusi orang-orang Kristen, benar? Maka orang-orang Yahudi itu satu jemaat, sedangkan orang-orang Kristen yang dipersekusi adalah gereja Kristus yang benar. Jadi, sekali lagi, “…Setan mempunyai sekutu yang besar, gerejanya. Kristus menyebut mereka jemaat Setan, karena anggota-anggotanya adalah anak-anak dosa. Anggota-anggota jemaat Setan terus-menerus bekerja untuk menyingkirkan Hukum Ilahi…” simak karakteristik yang menarik,  “…dan mengacaukan bedanya antara yang baik dan yang jahat. Setan sedang bekerja dengan kekuatan besar di dalam dan melalui anak-anak yang tidak patuh, untuk meninggikan pengkhianatan dan kemurtadan sebagai kebenaran dan kesetiaan. Dan pada saat ini kuasa inspirasi sataniahnya sedang menggerakkan agen-agennya yang hidup untuk melaksanakan pemberontakan besar terhadap Allah yang sudah dimulai di Surga.”

 

 

Now I know what you're probably thinking. You're saying, “Now wait a minute, the synagogue of Satan cannot apply to the literal Jews who were persecuting the Christians, because the Jews they exalted the Law, they didn't attack the Law, the apostle Paul said with regards to the Law, blameless. How do we explain this?”

Let me read you a statement from Great Controversy, a short statement from Great Controversy that will help us understand this, Great Controversy page 22, listen carefully, The great sin of the Jews was their  rejection of Christ;…”  is that registering? “…The great sin of the Jews was their  rejection of Christ;…” now she talks about the great sin at the end of time,  “…the great sin of the Christian world would be their  rejection of the Law of God, the foundation of His government in heaven and earth.”

Now, I just want to mention that both of those statements are not opposed to one another, they are complementary, they're actually saying the same thing. Is it the same thing to reject the Law of God as it is to reject Christ? Yes.

 

Sekarang aku tahu kira-kira apa yang kalian pikirkan. Kalian berkata, “Tunggu dulu, gereja Setan tidak bisa diaplikasikan kepada Yahudi literal yang mempersekusi orang-orang Kristen, karena orang-orang Yahudi kan meninggikan Hukum, mereka tidak menyerang Hukum, rasul Paulus berkata sehubungan dengan Hukum dia tidak ada cacatnya. Bagaimana kita menjelaskan ini?”

Saya akan membacakan suatu pernyataan dari Great Controversy, suatu pernyataan pendek dari Great Controversy yang akan membantu kita memahami ini. Great Controversy hal. 22, dengarkan baik-baik,  “…Dosa besar orang Yahudi adalah penolakan mereka terhadap Kristus…”  sudah dicatat ini?   “…Dosa besar orang Yahudi adalah penolakan mereka terhadap Kristus…”  sekarang Ellen White bicara tentang dosa besar pada akhir zaman, “…dosa besar dunia Kristen adalah penolakan mereka terhadap Hukum Allah, fondasi dari pemerintahanNya di Surga dan di bumi.”

Nah, saya hanya mau menyebut bahwa kedua pernyataan itu tidak saling bertentangan satu sama lain, justru saling melengkapi karena sesungguhnya mereka mengatakan hal yang sama. Apakah sama menolak Hukum Allah dan menolak Kristus? Iya.

 

 

Let me read you another statement, and this one is a very short one.

Manuscript 77, 1899. “He…” that is Jesus,  “…was  the   embodiment  of  the  Law  of  God,…”  He was the Law of God in the flesh, He obeyed, He illustrated what it means to obey the Law of God, He was the Law of God in person. So it says. “…He was the embodiment of the Law of God, which  is  the  transcript  of  His  character.

So what are the Jews doing? They're saying, “We love the Law, but we hate Jesus.” So how can they claim to love the Law and hate Jesus if the Law is a reflection of Jesus?

·       So by rejecting the Law, at the end of time the Christian world is rejecting Jesus.

·       The Jews by rejecting Jesus they're rejecting what? They are rejecting the Law.

In other words it's the same sin when you really look at it carefully, because the Law is a reflection of who Jesus is. How can you say, I love Jesus but I hate the Law of Jesus, which is a reflection of His character?

 

Saya akan membacakan pernyataan yang lain, ini juga sangat singkat.

Manuscript 77, 1899,  “…Dia…”  yaitu Yesus,   “…adalah perwujudan Hukum Allah…”  Dia adalah Hukum Allah dalam bentuk daging (manusia), Dia patuh, Dia mengilustrasikan apa artinya mematuhi Hukum Allah. Dialah Hukum Allah dalam bentuk pribadi. Jadi dikatakan   “…Dia adalah perwujudan Hukum Allah, yang adalah transkrip dari karakterNya.”

Jadi apa yang dilakukan orang-orang Yahudi? Mereka berkata, “Kami mencintai Hukum tapi kami membenci Yesus.” Jadi bagaimana mereka bisa mengklaim mencintai Hukum dan membenci Yesus jika Hukum itu adalah pantulan Yesus?

·       Maka dengan menolak Hukum, pada akhir zaman dunia Kristen menolak Yesus.

·       Orang-orang Yahudi dengan menolak Yesus, mereka menolak apa? Mereka menolak Hukum.

Dengan kata lain, itu adalah dosa yang sama bila kita memandangnya dengan cermat, karena Hukum adalah pantulan siapa Yesus. Mana kita bisa mengatakan, aku mencintai Yesus tetapi aku membenci Hukum Yesus yang adalah pantulan dari karakterNya?

 

 

So were the Jews Law-keepers in the days of Christ? They were not Law-keepers in the truest sense of the word. Yes, they kept the letter of the Law. The rich young ruler said, “You know I've done all these things since my youth, what more do I lack?” Well, his keeping of the Law was loveless, and a loveless keeping of the Law is not accepted in the sight of God because the apostle Paul says love is the fulfillment of the Law. Jesus said, “if you love me you will keep My commandments”. The motivation has to be love. So are you understanding this point?

In the days of the church of Smyrna what was happening is, the Jews who claimed to be Law- keepers wanted to kill the Christians who were followers of Christ.

Whereas at the end of time what's going to happen is, there's going to be attack on the Law of God by people who claim to be Christians, and they're not really true Jews either, spiritually speaking.

 

Jadi apakah orang-orang Yahudi pemelihara Hukum di zaman Kristus? Mereka bukan pemelihara Hukum dalam arti kata yang sesungguhnya. Ya, mereka memelihara Hukum itu secara harafiah. Orang muda yang kaya itu berkata, “Aku sudah melakukan semua hal ini sejak masa mudaku, masih kurang apa lagi?” Nah, cara dia memelihara Hukum itu tanpa kasih, dan pemeliharaan Hukum tanpa kasih itu tidak diterima di pemandangan Allah, karena rasul Paulus berkata,  kasih adalah kegenapan Hukum Taurat (Rom. 13:10). Yesus berkata, 15 Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” (Yoh. 14:15). Motivasinya haruslah kasih. Jadi apakah kalian paham poin ini?

Di zaman gereja Smirna yang terjadi ialah orang Yahudi yang mengklaim sebagai pemelihara Hukum justru mau membunuh orang-orang Kristen yang adalah pengikut-pengikut Kristus.

Sementara di akhir zaman apa yang akan terjadi ialah, akan ada penyerangan atas Hukum Allah oleh orang-orang yang mengklaim sebagai Kristen, dan mereka juga bukan orang Yahudi tulen, bicara secara spiritual.

 

 

Now let's go to verse 10, Revelation 2:10, here is Jesus talking to the Smyrnans and He's saying, “ 10 Do not fear any of those things which you are about to suffer…” and now notice,  “…Indeed, the Devil is about to throw some of you into prison…” now does the Devil in person throw people into prison? No. How does he do it? He uses people. He was using the Empire, the Roman Empire to send people to prison, but really the Devil is behind it, right? Have you ever noticed in Revelation chapter 12 we are told that the dragon stood next to the woman to devour her Child as soon as the Child was born? Did the Devil stand right next to Mary you know with horns and pitchfork ~ I know the Devil isn't that way, he was a beautiful angel, but I'm speaking as many people think that’s how he looks ~ did he stand next to Mary to try and kill Jesus when He was born? No! Who did he use? He used Herod, a ruler of the Roman Empire. That's the way in which Satan accomplishes his purpose, is through the civil rulers of the world. So it says here,  “…the Devil is about to throw some of you into prison…” And is this a good thing or a bad thing for those people? Ah, it says, “…that you may be…” what?   “…that you may be tested, and you will have tribulation…” how long?  “…ten days…” Now we're going to talk about those ten days in a moment. And then comes the counsel,  “…Be faithful until death, and I will give you the crown of life.’…”

 

Nah, mari kita ke ayat 10, Wahyu 2:10, di sini Yesus sedang berbicara kepada jemaat Smirna dan Dia berkata, 10 Jangan takut terhadap segala hal itu yang akan engkau derita…”  dan sekarang simak,  “…Memang benar Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara…”  nah, apakah Iblis secara pribadi melemparkan manusia ke dalam penjara? Tidak. Bagaimana dia melakukannya? Dia menggunakan manusia. Dia memakai kekaisaran, kekaisaran Roma untuk mengirim orang ke penjara, tetapi sebenarnya Iblis itu biang keladinya, benar? Pernahkah kalian menyimak di Wahyu pasal 12 kita diberitahu bahwa si naga berdiri di samping perempuan itu untuk melahap Anak itu begitu Anak itu dilahirkan? Apakah Iblis berdiri di samping Maria dengan tanduk dan garpunya ~ saya tahu Iblis tidak begitu, dia dulunya malaikat yang indah, saya hanya bicara sesuai pikiran banyak orang bagaimana penampilan Iblis ~ apakah dia berdiri di samping Maria dan berusaha membunuh Yesus saat Dia dilahirkan? Tidak. Siapa yang dipakainya? Dia memakai Herodes, penguasa dari kekaisaran Roma. Begitulah cara Setan mencapai tujuannya, yaitu melalui penguasa sipil dunia. Jadi dikatakan di sini,     “…Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara…”  dan apakah ini baik atau buruk bagi orang-orang itu? Ah, dikatakan,   “…supaya kamu boleh…”  apa? “…supaya kamu boleh diuji, dan kamu akan mendapat kesengsaraan…” berapa lama? “…sepuluh hari…”  Nah, kita akan membahas sepuluh hari itu. Kemudian ini nasihatnya, “…Hendaklah engkau setia sampai mati dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.’…”

 

 

Jesus warned the church of Smyrna that they would suffer a period of severe persecution. By using the Roman Emperors as his instruments, Satan would throw some of them into prison, and this would test their faithfulness to Jesus Christ. The word “tested” that is used here is the same word that's used in Revelation 2:2 which we studied last evening, where the record tells us that the apostolic church was tested, and they tested those who claimed to be apostles, but were really not apostles. The Greek word is πειράζω [peirazō] which means “to be tested, to make sure that your faith is strong, and that your allegiance to Christ cannot be broken.”

 

Yesus memperingatkan gereja Smirna bahwa mereka akan menderita selama suatu periode persekusi yang berat. Dengan menggunakan kaisar-kaisar Roma sebagai alatnya, Setan akan melemparkan beberapa dari mereka ke dalam penjara, dan ini akan menguji kesetiaan mereka kepada Yesus Kristus. Kata “diuji” yang dipakai di sini adalah kata yang sama yang dipakai di Wahyu 2:2 yang kita pelajari semalam, di mana catatan itu mengatakan kepada kita bahwa gereja apostolik diuji, dan mereka menguji yang mengklaim sebagai rasul namun mereka sesungguhnya bukan rasul. Kata Greekanya ialah πειράζω [peirazō] yang artinya “diuji, dipastikan bahwa imanmu kuat, dan loyalitasmu kepada Kristus tidak bisa dipatahkan.”

 

 

I want to read you a statement from the Exegetical Dictionary of the New Testament that defines this word πειράζω [peirazō] this word which is translated “tested”. See they're thrown into prison so that their allegiance to Christ can be tested. This quotation is from the Exegetical Dictionary of the New Testament. This testing is accompanied by burdening, risk, uncertainty, and even danger and mistrust. Depending on the intention at hand, the test can be, positively, a test in which one proves oneself; or negatively, an enticement to failure. Since persons are virtually the only object of such testing in the New Testament, trust, faithfulness, and obedience usually play a role as well.”

So what's happening here is the church of Smyrna, its obedience, and its allegiance to Christ is being tested by them being persecuted, and by them being thrown into prison.

You know tests as I was mentioning in connection with the church of Ephesus (should be Smyrna) are not meant to break us. The tests are meant to make us, tests are meant to strengthen our faith, not to weaken our faith.

 

Saya mau membacakan suatu pernyataan dari Exegetical Dictionary of the New Testament yang menjelaskan perkataan πειράζω [peirazō]  ini yang diterjemahkan “diuji”. Lihat mereka dilemparkan ke dalam penjara sehingga kesetiaan mereka kepada Kristus bisa diuji. Ini adalah kutipan dari Exegetical Dictionary of the New Testament.  “…Ujian ini disertai oleh beban, resiko, ketidakpastian, dan bahkan bahaya dan kecurigaan. Tergantung pada niatnya, ujian itu bisa secara positif, menjadi suatu ujian di mana seseorang membuktikan dirinya sendiri; atau secara negatif menjadi suatu umpan kegagalan. Karena pada dasarnya hanya manusia yang menjadi objek ujian semacam ini di Perjanjian Baru, maka kepercayaan, kesetiaan, dan kepatuhan biasanya juga punya peranan di sini.”

Jadi apa yang terjadi di sini ialah gereja  Smirna, kepatuhannya, dan kesetiaannya kepada Kristus, sedang diuji dengan mempersekusi mereka, dan dengan mereka dilemparkan ke dalam penjara.

Kalian tahu, ujian-ujian seperti yang saya singgung sehubungan dengan gereja Smirna, tidak bertujuan untuk mematahkan kita. Ujian-ujian tersebut tujuannya untuk menguatkan kita, ujian-ujian itu dimaksudkan untuk menguatkan iman kita, bukan melemahkan iman kita.

 

 

Now what is meant by the ten days that are referred to here, that they were going to be thrown into prison and they were going to be tested ten days?

Well, basically from the year 303 till the year 313 the church went through a severe period of persecution under the leadership of an Emperor called Diocletian. In fact, it was a terrible period of persecution. I want to read you a statement from a church historian Roland Bainton, he was a Lutheran church historian and in his book Christendom Vol. 1 pages 89 and 90 he explained what happened to the church during that period of Smyrna. Early in the fourth century, the Emperor Diocletian initiated a further attempt at extermination. The persecution of Christians began in 303 with an edict requiring that church buildings be destroyed and all copies of the Scriptures be consigned to be publicly burned. Christians lost their civil status and protection of the laws. Next the edict was issued against the officials of the Church. A third edict was in effect an invitation to repent, but a fourth decreed death for all Christians. The roster of martyrs was so swollen that the days of the year no longer suffice for their commemoration.”

 


Nah, apa yang dimaksud dengan sepuluh hari yang dirujuk di sini, bahwa mereka akan dilemparkan ke dalam penjara dan mereka akan diuji selama 10 hari?

Nah, pada dasarnya dari tahun 303 hingga 313, gereja itu mengalami periode persekusi hebat di bawah kepemimpan seorang kaisar bernama Diocletian. Bahkan itu adalah persekusi yang mengerikan. Saya akan membacakan suatu pernyataan dari seorang sejarahwan gereja, Roland Bainton, dia adalah sejarahwan gereja dari gereja Lutheran, dan di dalam bukunya Christendom Vol. 1 hal. 89-90 dia menjelaskan apa yang terjadi kepada gereja selama periode Smirna itu. “…Di awal abad keempat, kaisar Diocletian memulai suatu upaya lanjutan untuk pembasmian. Persekusi orang-orang Kristen dimulai di 303 dengan suatu perintah yang mengharuskan bangunan-bangunan gereja dihancurkan dan semua salinan Kitab Suci diserahkan untuk dibakar di hadapan umum. Orang-orang Kristen kehilangan status sipil mereka dan perlindungan hukum. Berikutnya surat perintah dikeluarkan terhadap pengurus-pengurus gereja. Surat perintah ketiga adalah undangan untuk bertobat, tetapi yang keempat memerintahkan kematian bagi semua orang Kristen. Daftar giliran orang-orang yang dimartir sedemikian membengkaknya hingga hari-hari dalam satu tahun itu tidak cukup untuk memperingati mereka.”

 

 

But something very interesting happened in the year 313, an Emperor by the name of Constantine the Great signed what is known as the Edict of Milan in the year 313, it's known also as the Edict of Toleration where now he favors Christians, and that will be our topic for our next study together, the church at Pergamum, the politically correct church, the compromising church, the church that no longer has persecution, because now the church is favored by Constantine and favored by the Roman Empire.

 

Tetapi sesuatu yang sangat menarik terjadi di tahun 313, seorang kaisar bernama Constantine Agung menandatangani apa yang dikenal sebagai Edict of Milan di tahun 313, itu juga dikenal sebagai Edict of Toleration di mana sekarang dia memberi hati kepada orang-orang Kristen, dan itu akan menjadi topik pelajaran kita berikutnya, gereja Pergamum, gereja yang benar secara politis, gereja yang berkompromi, gereja yang tidak lagi dipersekusi, karena sekarang gereja itu mendapat perkenan Constantine dan diperkenan oleh kekaisaran Roma.

 

 

You know it's interesting that the church historian Eusebius who lived during the times of Constantine and actually was very close to the Emperor Constantine, describes a church council that occurred in the year 325 AD. This is known as the Council of Nicaea, and in his book where he describes the Council of Nicaea, he describes many of the bishops that were present there for this church council. He said, one of them has his two hands incapacitated because they were burned with a searing iron. He said that others were missing eyes, and others had their right limb cut off, and in his own words, this was an assembly of martyrs. And all that was a result of what happened during the period of Smyrna.

 

Kalian tahu, yang menarik ialah sejarahwan gereja Eusebius yang hidup di zaman Constantine dan sesungguhnya punya hubungan yang sangat dekat dengan kaisar Constantine, menggambarkan sebuah konsili gereja yang terjadi di tahun 325 AD, ini dikenal sebagai Konsili Nicaea, dan di bukunya di mana dia menggambarkan Konsili Nicaea, dia menggambarkan banyak uskup yang hadir di sana mengikuti konsili ini. Dia mengatakan, ada yang kedua tangannya tidak berfungsi karena dibakar dengan besi panas. Dia mengatakan yang lain-lain ada yang kehilangan matanya, dan ada yang kaki kanannya dipotong, dan dalam kata-katanya sendiri ini ada perkumpulan para martir. Dan semua itu adalah akibat dari apa yang terjadi selama periode Smirna.

 

 

So the church of Ephesus goes out conquering  and to conquer, and Satan says, “I've got to finish them off because the church is growing.” So what happens? Persecution rises, he leads the Roman emperors to persecute the Christians with the intention of eliminating Christianity. But what happens during the church of Smyrna? Instead of eliminating the church, the church grows. Tertullian says, “the more they mow us down the more we are, the blood of Christians is seed.”

 

Maka gereja Efesus keluar untuk mendapatkan kemenangan dan menaklukkan, dan Setan berkata, “Aku harus menghabisi mereka karena gereja ini terus bertumbuh.” Maka apa yang terjadi? Persekusi muncul, dia memimpin kaisar-kaisar Roma untuk mempersekusi orang-orang Kristen dengan tujuan menghapus Kekristenan. Tetapi apa yang terjadi selama gereja Smirna? Bukannya gereja lenyap, gereja malah berkembang. Tertullian berkata, “semakin banyak mereka membantai kami, semakin banyak jumlah kami. Darah orang Kristen itu benih.”

 

 

Now let's continue our study by going once again to Revelation 2:10, “ 10 Do not fear any of those things which you are about to suffer. Indeed, the Devil is about to throw some of you into prison, that you may be tested, and you will have tribulation ten days…” And this is the part that we want to look at now.  “…Be faithful until death, and I will give you the crown of life…”  That's the promise that Jesus gives to the church of Smyrna.

 

Sekarang mari kita lanjutkan pelajaran kita dengan sekali lagi ke Wahyu 2:10, 10 Jangan takut terhadap segala hal itu yang akan engkau derita. Memang benar Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu boleh diuji, dan kamu akan mendapat kesengsaraan sepuluh hari…”  Dan inilah bagian yang akan kita simak sekarang. “…Hendaklah engkau setia sampai mati dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.’…”  Itulah janji yang diberikan Yesus kepada gereja Smirna.

 

 

Incidentally there are different words for “crown” in the Greek language. The word for “crown” here is the word στέφανος [stephanos], where my name comes from. στέφανος [stephanos] means  “crown”. My parents called me Stephen Paul.

You say, why did they call me Stephen Paul? I have the name of the martyr and the martyriser, but I have the name of the martyriser after his conversion, because he was Saul. I'm glad they didn't call me Saul, they called me Paul. Why? Because they simply like the name? They say, oh, those are pretty names Stephen Paul. No. Because they wanted me to have the character of Paul and they wanted me to have the character of Stephen, that's the reason. They wanted me as I heard my name, they wanted me to think, hey, you know, be like those characters that are mentioned in the Bible. I'm not worthy to tie their shoe strings, by the way, I guess you wouldn't say their shoe strings because they wore sandals, the straps of their sandals.

Now this word στέφανος [stephanos] was used to describe winners in the Olympic Games, and the Olympic Games took place in Smyrna interestingly enough.

 

Nah, ada kata-kata berbeda untuk “mahkota” dalam bahasa Greeka. Kata “mahkota” di sini adalah kata στέφανος [stephanos], dari mana nama saya berasal. στέφανος [stephanos] berarti “mahkota”. Orangtua saya memberi saya nama Stephen Paul.

Kalian berkata, mengapa mereka memanggil saya Stephen Paul? Saya memiliki nama seorang martir dan yang menjadikannya martir, tetapi saya memiliki nama pembuat martir itu setelah pertobatannya karena tadinya namanya Saulus. Saya senang orangtua saya tidak memberi saya nama Saulus, mereka memberi saya nama Paul. Mengapa? Karena mereka semata-mata suka nama itu? Mereka berkata, oh, itu nama-nama yang bagus, Stephen Paul. Tidak. Karena mereka mau saya memiliki karakter Paulus dan mereka mau saya memiliki karakter Stefanus, itulah alasannya. Mereka ingin bila saya mendengar nama saya, saya akan berpikir, jadilah seperti tokoh-tokoh itu yang dikisahkan di Alkitab. Saya tidak layak untuk menalikan tali sepatu mereka ~ nah seharusnya kita tidak mengatakan tali sepatu karena mereka memakai sandal ~ jadi tali sandal mereka.

Nah, kata στέφανος [stephanos] ini dipakai untuk menggambarkan para pemenang di Olympic Games, dan Olympic Games itu terjadi di Smirna, menarik kan?

 

 

Now we find a similar promise in James 1:12, it says there, 12 Blessed is the man who endures temptation…” You say have mercy! Blessed if I endure temptation? What does that mean?  “…12 Blessed is the man who endures temptation for when he has been approved…” See, the word “tested” once again? Once they've been tested by temptation,  “… he will receive…” what?  “…the crown of life which the Lord has promised to those who love Him.”

You see, those who are victorious they will receive the crown.

 

Nah, kita menemukan janji yang serupa di Yakobus 1:12, dikatakan di sana, 12 Diberkatilah orang yang bertahan dalam pencobaan…” kalian berkata, ya ampun! Diberkati jika aku bertahan dalam pencobaan? Apa artinya itu?  “…12 Diberkatilah orang yang bertahan dalam pencobaan sebab apabila ia sudah dinyatakan lulus…”  lihat, kata “diuji” sekali lagi? Begitu mereka sudah diuji oleh pencobaan, “…ia akan menerima…”  apa? “…mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.”

Lihat, mereka yang menang, mereka akan menerima mahkota.

 

 

To the faithful elders of the church the apostle Peter promised in 1 Peter 5:4, and when the Chief Shepherd appears…” that's Jesus,  “…you will receive the crown of glory that does not fade away.”

 

Kepada tua-tua gereja yang setia, rasul Petrus berjanji di 1 Petrus 5:4, 4 Dan bila Gembala Agung datang…”  yaitu Yesus,   “…kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak akan pudar.”

 

 

Same promise in another context, and of course we all know about the apostle Paul, he was in the Mamertine prison in Rome. I've been in there, you know they have a light in there now, but at that time it would have been totally dark, cold, damp, filled with critters, undoubtedly; and the apostle Paul knows ~ this is the second imprisonment ~ he knows that his head is going to be chopped off, he's going to be beheaded for his witness to Christ. But notice his attitude when he is about to be martyred. 2 Timothy 4:6-8,For I am already being poured out as a drink offering, and the time of my departure is at hand. I have fought the good fight…” so was he tested? We read in our last lecture how he was tested.  “… I have fought the good fight I have finished the race…” see there's the idea of competition, the Olympic Games.“…I have finished the race, I have kept the faith. Finally, there is laid up for me the crown of righteousness, which the Lord, the righteous Judge, will give to me on that Day…” and now notice the comforting news for us, “…and not to me only but also to all who have loved His appearing.” Notice it doesn't say all those who have taught His appearing, or preached His appearing, or believe His appearing, those who love His appearing those who long for His appearing.

 

Janji yang sama di konteks yang berbeda, dan tentu saja kita semua tahu tentang rasul Paulus, dia ditahan di penjara Mamertine di Roma. Saya pernah ke sana, sekarang di dalamnya ada lampu, tetapi di zaman Paulus pasti itu gelap gulita, dingin, lembap, sudah pasti dipenuhi oleh hewan-hewan kecil, dan ini penahanannya yang kedua, rasul Paulus sudah mengetahui bahwa kepalanya akan segera dipancung, dia akan dipenggal kepalanya karena kesaksiannya tentang Kristus. Tetapi simak sikapnya ketika dia akan dimartir. 2 Timotius 4:6-8, 6          Karena darahku sudah mulai dicurahkan seperti persembahan minuman, dan saat kematianku sudah dekat. 7 Aku telah bertarung dalam pertempuran yang baik, aku telah menyelesaikan pertandingannya…”  lihat, ada konsep perlombaan di sini, Olympic Games, “…aku telah menyelesaikan pertandingannya, aku telah memelihara iman. 8 Akhirnya telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari itu…”  dan sekarang simak kabar yang menghibur bagi kita, “…dan bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya…”  Simak, di sini tidak dikatakan semua yang mengajarkan kedatanganNya, atau yang mengkotbahkan kedatanganNya, atau yang mempercayai kedatanganNya, tetapi mereka yang mengharapkan kedatanganNya, mereka yang merindukan kedatanganNya.  

 

 

I want to read you a statement from Ellen White, it's found in the book Patriarchs and Prophets page 77. “Whenever, through faith in the Lamb of God, a soul renounces the service of sin, Satan's wrath is kindled. The holy life of Abel testified against Satan's claim that it is impossible for man to keep God's Law. When Cain, moved by the spirit of the wicked one, saw that he could not control Abel, he was so enraged that he destroyed his life. And wherever there are any who will stand in vindication of the righteousness of the Law of God, the same spirit will be manifested against them. It is the spirit that through all the ages has set up the stake and kindled the burning pile for the disciples of Christ. But the cruelties heaped upon the follower of Jesus are instigated by Satan and his hosts because they cannot force him to submit to their control. It is the rage of a vanquished foe.  Every martyr of Jesus has died a conqueror.”

Now what does she mean that every martyr, every individual who remains faithful, dies a conqueror? Well the fact is, Satan was not able to conquer the person with the temptation, the person still remained faithful. So who won? the Devil or the person? The person won, the person defeated the Devil because he did not allow the Devil to discourage him  and to renounce the faith. So she says,   Every martyr of Jesus has died a conqueror.” and so now we have a beautiful promise.

 

Saya mau membacakan suatu pernyataan dari Ellen White, yang ada di buku Patriarchs and Prophets  hal. 77. “…Setiap kali, satu jiwa melalui iman dalam Domba Allah menolak melayani dosa, amarah Setan tersulut. Kehidupan Habel yang kudus bersaksi melawan klaim Setan bahwa manusia tidak mungkin memelihara Hukum Allah. Ketika Kain, digerakkan oleh roh si jahat, melihat bahwa dia tidak bisa mengendalikan Habel, dia begitu murka dia menghancurkan hidupnya. Dan setiap kali ada yang mau membela kebenaran Hukum Allah, roh yang sama akan diwujudkan terhadap mereka. Roh itulah yang selama berabad-abad telah mendirikan tiang pembakaran dan menyalakan kayu api bagi para murid Kristus. Tetapi kekejaman yang ditimpakan kepada pengikut Yesus dinyalakan oleh Setan dan bala tentaranya karena mereka tidak bisa memaksanya untuk tunduk kepada pengendalian mereka. Itulah murka seorang musuh yang sudah dikalahkan. Setiap martir Yesus mati sebagai pemenang.”

Nah, apa yang dimaksud Ellen White bahwa setiap martir, setiap individu yang tetap setia, mati sebagai pemenang? Nah, faktanya ialah, Setan tidak berhasil menaklukkan orang itu dengan pencobaan, orang tersebut tetap setia. Siapa yang menang? Iblis atau orang itu? Orang itu menang, orang itu mengalahkan Iblis karena dia tidak mengizinkan Iblis membuatnya patah semangat dan mengingkari iman. Jadi Ellen White berkata, Setiap martir Yesus mati sebagai pemenang”  maka sekarang kita punya janji yang indah.

 

 

And we are told in the message to the church of Smyrna that those who remain faithful will not be hurt by the second death. Interesting.

So how many deaths are there? There are two deaths according to the book of Revelation. Now with the exception of those who will be alive when Jesus comes, those who have died in Christ, they've all died the first death, right? And they're resting in the tomb now. When they resurrect to eternal life, will they die again? No. So all of the martyrs that were faithful in the church of Smyrna they only suffered what? The first death. So what Jesus is saying, “Don't worry about the first death.” By the way, by saying that they would not be hurt by the second death He's already implying the resurrection, because you can't have a second death unless you're resurrected from the first.

 

Dan kita diberitahu di pesan kepada jemaat Smirna bahwa mereka yang tetap setia tidak akan menderita kematian kedua. Menarik.

Jadi ada berapa kematian? Ada dua kematian menurut kitab Wahyu. Nah, dengan mengecualikan mereka yang masih akan hidup ketika Yesus datang, semua yang sudah mati dalam Kristus, mereka sudah mengalami kematian pertama, benar? Dan sekarang mereka sedang tidur di dalam kubur. Ketika mereka bangkit kepada hidup kekal, apakah mereka akan mati lagi? Tidak. Jadi semua martir yang setia di gereja Smirna, mereka hanya mengalami apa? Kematian pertama. Maka apa yang dikatakan Yesus ialah, “Jangan khawatir dengan kematian pertama.” Nah, dengan mengatakan bahwa mereka ini tidak akan menderita kematian kedua, Yesus sudah menyiratkan kebangkitan, karena tidak mungkin ada kematian kedua kecuali kita dibangkitkan dari kematian pertama.

 

 

Now let's read several verses that we find in Scripture concerning this. And by the way do you know the apostle Paul tells us in Romans 8:38-39 that even death cannot separate us from the love of God that is in Christ Jesus.

 

Sekarang, mari kita  baca beberapa ayat yang kita temukan di Kitab Suci mengenai ini. Dan tahukah kalian rasul Paulus mengatakan kepada kita di Roma 8:38-39 bahwa bahkan maut pun tidak bisa memisahkan kita dari kasih Allah yang ada di dalam Kristus Yesus.

 

 

Let's read about the victory over the second death in Revelation 20:6. “ Blessed and holy is he who has part in the first resurrection. Over such the second death has no power, but they shall be priests of God and of Christ, and shall reign with Him a thousand years.”

Revelation 20:13-15, the last part of Revelation describes the second death many times. Revelation 20:13-15, “ 13 The sea gave up the dead who were in it, and Death and Hades delivered up the dead who were in them. And they were judged, each one according to his works. 14 Then Death and Hades were cast into the lake of fire. This is the second death. 15 And anyone not found written in the Book of Life was cast into the lake of fire.”

 

Mari kita  baca tentang kemenangan atas kematian kedua di Wahyu 20:6, 6 Diberkati  dan kuduslah  ia yang mendapat bagian dalam kebangkitan yang pertama. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan akan memerintah bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.”

Wahyu 20:13-15 bagian akhir dari Wahyu menggambarkan kematian kedua banyak kali. Wahyu 20:13-15, 13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan kematian dan kubur menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. 14 Lalu kematian dan kubur dilemparkan ke dalam lautan api. Inilah kematian yang kedua. 15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

 

 

So here you have something very interesting. In the church of Smyrna who is going to suffer the second death? The persecutors, right? The persecutors are going to suffer second death. Are they going to rise again from the grave? Yes, because they died the first time, they're going to be raised, right? When are they going to be raised? After the thousand years. Where are they going to see all the individuals that they martyred during the period of the church of Smyrna? They're all going to be inside the City. Isn't that comforting? In other words, God is going to reverse the judgment. On earth, God's people, the innocent were condemned and the wicked prevailed. But in the judgement God is saying, “I'm going to reverse this thing, I'm going to make things right. Now the oppressors will suffer second death, but My people will not suffer second death, because their name is in the Book of Life.”

Let's read Revelation 21:8, But the cowardly, unbelieving, abominable, murderers, sexually immoral, sorcerers, idolaters, and all liars shall have their part in the lake which burns with fire and brimstone, which is the second death.”

That's the death that we need to make sure that we don't suffer, by remaining faithful to Jesus.

 

Jadi di sini ada sesuatu yang sangat menarik. Di gereja Smirna, siapa yang akan menderita kematian kedua? Mereka yang mempersekusi, benar? Mereka yang mempersekusi yang akan menderita kematian kedua. Apakah mereka akan bangkit dari kubur? Ya, karena mereka sudah mengalami kematian pertama, mereka akan dibangkitkan, benar? Kapan mereka akan dibangkitkan? Setelah masa 1000 tahun. Di mana mereka akan melihat semua orang yang telah mereka martirkan selama periode gereja Smirna? Orang-orang itu semua akan berada di dalam Kota. Bukankah itu sangat melegakan? Dengan kata lain, Allah akan membalikkan vonnis penghakiman. Di bumi, umat Allah yang tidak bersalah dihukum dan orang jahat menang. Tetapi di penghakiman Allah, Allah akan berkata, “Aku akan membalikkan keputusan ini, Aku akan mengoreksi hal ini. Sekarang para penindas yang akan menderita kematian kedua, tetapi umatKu tidak akan mengalami kematian kedua karena nama mereka ada di dalam Kitab Kehidupan.”

Mari kita  baca Wahyu 21:8, 8    Tetapi, orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, para pembunuh, orang-orang amoral secara seksual, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.”

Inilah kematian yang harus kita pastikan tidak kita alami, dengan tetap setia kepada Yesus.

 

 

Let me ask you this: Is God's church going to go through a similar experience at the end of time over the issue of the mark of the Beast and the seal of God? Many of these scenes of these churches are going to be repeated with God's people at the end of time. In fact, most of the characteristics of all of the churches are going to affect God's people during the final Tribulation Period. Let's read Matthew 10:28, a verse that has been misunderstood quite frequently by other Christians. Jesus says, “28 And do not fear those…” who are able to what?  “…those who kill the body but cannot kill the soul…” Now, so they say, “See, the soul is immortal, they can just kill the body.” That's not what Jesus is saying. What Jesus is saying, “Don't fear those who are able to take away your present physical life,” that's the body. The soul would refer to what? To when you resurrect, and the last part of the verse makes it very clear.  “…28 And do not fear those who kill the body but cannot kill the soul…” in other words, don't fear those who can take away your present existence, but not your eternal existence.  “…But rather fear Him who is able to destroy both soul and body in hell…”  who can take away your present life, and can also take away your eternal life.

 

Coba saya tanya ini: Apakah gereja Allah akan melalui pengalaman yang serupa pada akhir zaman gara-gara isu tanda Binatang dan meterai Allah? Banyak adegan jemaat-jemaat akan terulang pada umat Allah di akhir zaman. Bahkan kebanyakan karakteristik dari semua gereja akan mempengaruhi umat Allah selama Masa Kesukaran Besar. Mari kita  baca Matius 10:28, suatu ayat yang sering disalahpahami oleh banyak orang Kristen. Yesus berkata, 28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka…”  yang bisa berbuat apa?   “…yang bisa membunuh tubuh tetapi yang tidak berkuasa membunuh nyawa…”  nah, sekarang mereka berkata, “Tuh, lihat, nyawa itu kekal, mereka hanya bisa membunuh tubuh.” Bukan itu yang dikatakan Yesus. Yang dikatakan Yesus ialah, “Jangan takut mereka yang hanya bisa mengambil hidup fisikmu yang sekarang,” itu “tubuh”. “Nyawa” itu mengacu kepada apa? Kepada saat kita dibangkitkan, dan bagian terakhir dari ayat ini membuatnya sangat jelas, “…melainkan takutlah kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik nyawa maupun tubuh di neraka…”  yang bisa mengambil hidupmu yang sekarang ini, dan juga bisa mengambil hidup kekalmu.

 

 

The comfort that we have in Revelation is found in Revelation 1:17-18, the introductory chapter that we studied already in lesson # 2 when we studied about the Christ of Revelation chapter 1. It says, “17 And when I saw Him…” here John is speaking,  “…I fell at His feet as dead. But He laid His right hand on me, saying to me, ‘Do not be afraid; I am the First and the Last. 18 am He who lives, and was dead, and behold, I am alive forevermore. Amen…” And now here comes the comforting part.  “…And I have the keys of Hades and of Death…” In other words, I have the keys of the grave and of death. Why do we need to fear death?

You know I travel a lot in planes, and you know sometimes somebody will ask me, “Pastor Bohr, aren't you afraid of flying?”

And I say, “No, not really.” I've flown close to 4 million miles just on American Airlines, not all the other airlines that I've flown on as well.

“So, aren't you afraid of flying?”

I say, “No, why should I be?”

“Well, you know, the airplane might fall out of the sky.”

I say, “Yeah, and what's the problem?”

“Well, you’d get killed.”

I say, “Yeah, what's the problem?”

“So you're not scared?”

“No.”

“Why not?”

“Because 1 Thessalonians 4 says that the dead in Christ will rise first. As long as I'm in Christ I don't have to worry. I'm just going to sleep a little longer than usual, because the Bible speaks about death as a sleep.”

How many of you are afraid of going to bed to sleep tonight saying, “Oh, I'm terrified I have to go to sleep”? No, we're not afraid of going to sleep. So we shouldn't be anymore afraid of dying than going to sleep if we are in Christ. Because the apostle Paul says that the dead in Christ will rise first. What a comforting thought. Jesus has the keys. When Jesus entered the grave and He came out, He met the jailer at the entrance, He says “Give Me those keys.” So now Jesus has the keys, Satan does not have the keys.

 

Penghiburan yang kita peroleh di Wahyu ada di Wahyu 1:17-18, pasal pengantar yang sudah kita pelajari di episode # 2 ketika kita belajar tentang Kristus di Kitab Wahyu pasal 1. Dikatakan, 17 Dan ketika aku melihat Dia…” di sini Yohanes yang berbicara,   “…tersungkurlah aku di depan kaki-Nya seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya padaku, lalu berkata kepadaku, ‘Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, 18 Akulah Dia yang hidup, yang telah mati, dan lihatlah, Aku hidup selama-lamanya. Amin…” dan sekarang ini bagian yang menghibur, “…Dan Aku memegang kunci-kunci Hades dan maut…”  dengan kata lain, Aku memiliki kunci-kunci kubur dan maut. Mengapa kita harus takut pada kematian?

Kalian tahu saya sering bepergian naik pesawat, dan terkadang ada yang tanya kepada saya, “Pastor Bohr, tidakkah Anda takut terbang?”

Dan saya berkata, “Tidak.” Saya sudah terbang hampir 4 juta mil hanya menggunakan penerbangan Amerika, belum lagi penerbangan-penerbangan lain yang juga pernah saya gunakan.

“Jadi, tidakkah Anda takut terbang?”

Saya bilang, “Tidak, mengapa saya harus takut?”

“Nah, pesawat bisa jatuh dari langit.”

Saya bilang, “Yah, dan apa masalahnya?”

“Nah, Anda bisa mati.”

Saya bilang, “Ya, lalu apa masalahnya?”

“Jadi Anda tidak takut?”

“Tidak.”

“Kenapa tidak?”

“Karena 1 Tesalonika 4 mengatakan bahwa yang mati dalam Kristus akan bangkit lebih dulu. Selama saya dalam Kristus, saya tidak usah khawatir. Saya cuma akan tidur sedikit lebih lama daripada biasanya, karena Alkitab bicara tentang kematian sebagai tidur.

Berapa banyak dari kalian yang takut pergi tidur malam ini dan berkata, “Oh, saya takut sekali harus pergi tidur”? Tidak, kita tidak takut pergi tidur. Jadi kita seharusnya juga tidak lebih takut mati daripada pergi tidur jika kita ada di dalam Kristus. Karena rasul Paulus berkata bahwa yang mati dalam Kristus akan bangkit dulu. Itu kan pikiran yang menghibur. Yesus memegang kunci-kuncinya. Ketika Yesus masuk ke kubur dan Dia keluar, Dia bertemu dengan sipir kubur di pintu dan berkata, “Berikan kunci-kunci itu kepadaKu.” Jadi sekarang Yesus yang memegang kunci-kuncinya, Setan tidak punya kunci-kunci itu lagi.

 

 

Now what dates do we give to the church of Smyrna? The date that we give to the church of Smyrna is from the year 100 till the year 313 when the persecution of the church officially ends, the 10 days officially end, by applying the year-day principal. You understand that the 10 days you apply the year-day principle, that a day is equal to what? Is equal to a year, during the Christian dispensation. In other words, when we're in the Old Testament period, the periods of time are literal. So when the Bible says that Israel was going to remain in Egypt for 400 years, 400 years are literal. When it says that Israel was going to remain in Babylon for 70 years, that's literal. We're dealing with Old Testament periods, however, when you're dealing in the Christian dispensation with time periods that are found in a symbolic book like Revelation, then the days of the prophecy represent years. That's why we say that from 303 to 313 are the 10 days that Smyrna went through the tribulation. Now, the year 100 is a round figure, there's no specific event for the beginning of the church of Smyrna, but you know you have the church growing and as a result it transitions into the persecution of Christians because many pagans are joining the Christian church.

 

Nah, kapan periode yang kita alokasikan ke jemaat Smirna? Periode yang kita alokasikan ke gereja Smirna ialah dari tahun 100 hingga tahun 313 ketika persekusi gereja diakhiri secara resmi, ke-10 hari berakhir secara resmi, dengan menggunakan rumus 1 hari = 1 tahun. Kalian paham bahwa untuk 10 hari itu kita mengaplikasikan rumus 1 hari = 1 tahun, bahwa satu hari itu sama dengan apa? Sama dengan satu tahun selama masa dispensasi Kristen. Dengan kata lain, ketika kita di periode Perjanjian Lama, periode waktunya literal. Jadi ketika Alkitab mengatakan Israel akan berada di Mesir 400 tahun, 400 tahun itu literal. Ketika dikatakan bahwa Israel akan tinggal di Babilon 70 tahun, itu literal. Kita berurusan dengan Perjanjian Lama. Namun ketika kita berurusan dengan masa dispensasi Kristen, dengan periode-periode waktu yang ditemukan di kitab yang simbolis macam Wahyu, maka hari-hari nubuatan mewakili tahun-tahun. Itulah mengapa kita katakan bahwa dari 303 hingga 313 adalah ke-10 hari di mana Smirna mengalami masa kesengsaraan. Nah, tahun 100 adalah angka bulat, tidak ada peristiwa khusus untuk awal dimulainya periode Smirna, tetapi kalian tahu, gereja pada waktu itu bertumbuh dan sebagai akibatnya itu bertransisi ke persekusi bagi orang-orang Kristen karena banyak penyembah berhala yang bergabung dengan gereja Kristen.

 

 

Now I want to end our study by reading you a rather long passage from the writings of Ellen White on this period. I could not express it better myself, that's the reason why I'm going to read her commentary. It's found in Great Controversy pages 40 to 42. It's a long passage, it'll be on the screen, you'll be able to read it, and it's very meaningful. It describes perfectly what happened with the church of Smyrna. In fact she actually quotes verses from the message to Smyrna, so we know she's talking about Smyrna. I begin by reading on page 40.

“The powers of earth and hell arrayed themselves against Christ in the person of His followers…” So they rose against whom? Against Christ how? In the person of His followers. Like Saul of Tarsus.   “…Paganism foresaw that should the gospel triumph, her temples and altars would be swept away; therefore she summoned her forces to destroy Christianity. The fires of persecution were kindled. Christians were stripped of their possessions  and driven from their homes…” remember it speaks about their poverty, yet you are rich? She continues, “…They endured a great fight of afflictions.’…”  she's quoting Hebrews 10:32. “…They…”  Now she's quoting Hebrews 11:36,   “…They had trial of cruel mockings and scourgings,  yea, moreover of bonds and imprisonment.’ …”  She's continues,  “…Great numbers sealed their testimony with their blood. Noble and slave, rich and poor, learned and ignorant, were alike slain without mercy. These persecutions, beginning under Nero about the time of the martyrdom of Paul, continued with greater or less fury for centuries. Christians  were falsely accused of the most dreadful crimes and declared to be the cause of great calamities—famine, pestilence, and earthquake…” Let me ask you, is that the same accusation that's going to be launched against God's people at the end of time? Just read Matthew 24, it speaks about nation rising against nation, kingdom against kingdom, and then it says there are going to be earthquakes, and there are going to be famines, and there are going to be diseases, and then the very next verse it says, and then they will persecute God's people. So in other words, the disasters will be blamed on God's people. So this aspect is going to be repeated once again. By the way, all this talk about climate change ~ I believe there is climate change. Do you believe there's climate change? Yeah, but you know what? They're giving the wrong reason for the climate change. You know it's not because of fossil fuels and all those things; those might contribute, but it's because of sinfulness of humanity. God is withdrawing His spirit from the earth. Ellen White says that scientists would seek to explain the cause for the change of the climate for every reason except the true reason. Now she continues in this remarkable statement by writing,  “…As they became the objects of popular hatred and suspicion, informers stood ready, for the sake of gain, to betray the innocent…” that would be the synagogue of Satan, right? Those who claimed to be Jews and were not. “…They were condemned as rebels against the empire,…” See, that's the Jewish accusation against Christ too, wasn't it? “…as foes of religion, and pests to society. Great numbers were thrown to wild beasts or burned alive in the amphitheaters.  Some were crucified; others were covered with the skins of wild animals and thrust into the arena to be torn by dogs. Their punishment was often made the chief entertainment  at public fetes.  Vast multitudes assembled to enjoy the sight and greeted their dying agonies with laughter and applause...” Imagine that. She continues, “…Wherever they sought refuge, the followers of Christ were hunted like beasts of prey. They were forced to seek concealment in desolate and solitary places. Destitute, afflicted, tormented; of whom the world was not worthy. They wandered in deserts, and in mountains, and in dens and caves of the earth.…”  She's quoting once again from Hebrews verses 37, 38, chapter 11. “…The catacombs afforded shelter for thousands…” I don't know if any of you have been in the catacombs, it's very interesting and moving experience. These were tunnels that were dug under certain areas in Rome where the Christians hid. So she continues, “…The catacombs afforded shelter for thousands. Beneath the hills outside the city of Rome, long galleries had been tunneled through earth and rock; the dark and intricate network of passages extended for miles beyond the city walls. In these underground retreats the followers of Christ buried their dead; and here also, when suspected and proscribed, they found a home.  When the Life-giver shall awaken those who have fought the good fight, many a martyr for Christs sake will come forth from those gloomy caverns…” Isn't that going to be wonderful? She continues. “…Under the fiercest persecution  these witnesses  for Jesus kept their faith unsullied. Though deprived of every comfort, shut away from the light of the sun, making their home in the dark but friendly bosom of the earth, they uttered no complaint…” Interesting they didn't say, “Oh, why does the Lord let me go through this? You know I'm faithful to Him, He should prosper me.” You know, maybe this has something to say to those who preach the gospel of prosperity. Contribute to my ministry and the Lord's going to make you rich. So what do you do with all the texts in the Bible that say that God's people suffer? So they're not blessed by God? You know this prosperity gospel thing is really a false gospel. So once again,  “…Under the fiercest persecution  these witnesses  for Jesus kept their faith unsullied. Though deprived of every comfort, shut away from the light of the sun, making their home in the dark but friendly bosom of the earth, they uttered no complaint. With words of faith, patience, and hope they encouraged one another to endure privation and distress. The loss of every earthly blessing…” see, this is the fact that they're poor when it comes to material possessions.  “…The loss of every earthly blessing could not force them to renounce their belief in Christ. Trials and persecution were but steps bringing them nearer their rest and their reward. Like Gods servants of old, many were tortured, not accepting deliverance; that they might obtain a better resurrection.’…” Hebrews 11:35.  “…These called to mind the words of their Master, that when persecuted for Christs sake, they were to be exceeding glad, for great would be their reward in Heaven; for so the prophets had been persecuted before them.  They rejoiced that they were accounted  worthy to suffer for the truth, and songs of triumph ascended from the midst of crackling  flames. Looking  upward by faith,  they saw Christ and the angels leaning over the battlements of Heaven, gazing upon them with the deepest interest and regarding their steadfastness with approval…” in other words, they were singing in Heaven.  “… A voice came down to them from the throne of God…” now she's going to quote the message to the church of Smyrna  “…Be thou faithful unto death, and I will give thee a crown of life.’ In vain were Satans efforts to destroy the church of Christ by violence. The great controversy in which the disciples of Jesus yielded up their lives did not cease when these faithful standard-bearers fell at their post. By defeat they conquered. Gods workmen were slain, but His work went steadily forward.  The gospel continued to spread and the number of its adherents to increase. It penetrated into regions that were inaccessible even to the eagles of Rome. Said a Christian, expostulating  with the heathen rulers who were urging forward the persecution: You maykill us, torture us, condemn us.  Your injustice is the proof that we are innocent.... Nor does your cruelty avail you.’   It was but a stronger invitation to bring others to their persuasion…” And then you have the words of Tertullian that I referred to,  “… ‘The oftener we are mown down by you, the more in number we grow; the blood of Christians is seed.’Of course Tertullian lived during this period so he knew what he was talking about. She ends with these words, “…Thousands  were imprisoned  and slain…”  notice once again the reference to prison, one of the references of the church of Smyrna.  “…but others  sprang  up to fill their places.  And those who were martyred for their faith were secured to Christ and accounted of Him as conquerors. They had fought the good fight, and they were to receive…” here is another reference that this is talking about Smyrna. Once again,  “…They had fought the good fight, and they were to receive the crown of glory when Christ should come. The sufferings which they endured brought Christians  nearer to one another and to their Redeemer. Their living example and dying testimony were a constant witness for the truth; and where least expected, the subjects of Satan were leaving his service and enlisting under the banner of Christ.”

See I told you I couldn't say it better myself. A vivid description of the church of Smyrna.

 

Sekarang saya mau mengakhiri pelajaran kita dengan membacakan suatu bacaan yang rada panjang dari tulisan Ellen White tentang periode ini. Saya sendiri tidak bisa menyampaikannya dengan lebih baik, itulah mengapa saya akan membacakan komentar darinya. Ini ada di Great Controversy hal. 40-42. Ini adalah bacaan yang panjang, ada ditayangkan di layar, kalian bisa membacanya, dan ini sangat bermakna. Ini menggambarkan dengan sempurna apa yang terjadi pada gereja Smirna. Malah Ellen White mengutip ayat-ayat dari pesan kepada Smirna, jadi kita tahu dia bicara tentang Smirna. Saya mulai membaca dari hal. 40.

“…Kuasa bumi dan neraka menempatkan diri mereka sebagai lawan Kristus dalam pribadi pengikut-pengikutNya…”  Jadi mereka bangkit melawan siapa? Melawan Kristus bagaimana? Dalam pribadi pengikut-pengikutNya. Seperti Saulus dari Tarsus. “…Paganisme sudah melihat kemungkinan bahwa begitu injil menang, maka kuil-kuilnya dan altar-altarnya akan disapu habis; karena itu dia mengerahkan kekuatannya untuk menghancurkan Kekristenan. Api persekusi disulut. Orang-orang Kristen dilucuti harta miliknya dan diusir dari rumah-rumah mereka…” ingat, tadi bicara tentang kemiskinan mereka, namun mereka kaya? Ellen White melanjutkan, “…Mereka telah bertahan dalam perjuangan kesengsaraan yang besar’ (Ibrani 10:32)…”  Ellen White mengutip Ibrani 10:32 “…Mereka…” sekarang dia mengutip Ibrani 11:36, “…Mereka ‘36 mengalami ujian ejekan yang kejam, dan didera, bahkan  dibelenggu, dan dipenjarakan.’(Ibrani 11:36)…” Ellen White melanjutkan,   “…Banyak telah memeteraikan kesaksian mereka dengan darah mereka. Bangsawan dan budak, kaya dan miskin, terpelajar dan tidak berpendidikan, sama-sama dibunuh tanpa belas kasihan. Persekusi ini, dimulai di bawah (kaisar) Nero sekitar waktu pemartiran Paulus, berlanjut selama berabad-abad dalam keganasan yang lebih besar atau lebih kecil. Orang-orang Kristen difitnah dengan kejahatan yang paling mengerikan dan dinyatakan sebagai penyebab bencana-bencana besar ~ bala kelaparan, wabah penyakit, dan gempa bumi…”  Coba saya tanya apakah itu tuduhan yang sama yang akan dilancarkan kepada umat Allah pada akhir zaman? Baca saja Matius 24, yang bicara tentang bangsa bangkit melawan bangsa, kerajaan melawan kerajaan; kemudian dikatakan akan ada gempa bumi-gempa bumi, dan akan ada bala-bala kelaparan, dan akan ada wabah-wabah penyakit. Kemudian di ayat berikutnya dikatakan lalu mereka akan mempersekusi umat Allah. Jadi dengan kata lain, umat Allah yang akan disalahkan untuk semua bencana itu, Berarti aspek ini akan diulangi sekali lagi. Nah, semua pembicaraan tentang perubahan iklim  ~ saya sih percaya memang ada perubahan iklim. Apakah kalian percaya ada perubahan iklim? Iya, tetapi tahukah kalian, mereka memberikan alasan yang salah untuk perubahan iklim itu. Itu bukan karena bahan bakar fosil dan semua hal yang lain; hal-hal itu mungkin memberi kontribusi, tetapi penyebab utamanya ialah keberdosaan manusia. Allah sedang menarik RohNya dari bumi. Ellen White berkata bahwa para ilmuwan akan berusaha menjelaskan penyebab perubahan iklim itu dengan segala macam alasan kecuali alasannya yang sebenarnya. Sekarang Ellen White melanjutkan pernyataan yang luar biasa ini dengan menulis, “…Saat mereka menjadi objek kebencian dan objek kecurigaan yang popular, orang-orang yang siap memberikan informasi demi keuntungan pribadi, mengkhianati mereka yang tidak bersalah ini…”  ini tentunya jemaat Setan, benar? Orang-orang yang mengklaim sebagai Yahudi namun bukan. “…Mereka dihukum sebagai pemberontak melawan kekaisaran…”  lihat, inilah tuduhan orang-orang Yahudi terhadap Kristus, bukan?  “…Sebagai musuh agama, dan pengganggu masyarakat. Banyak yang dilemparkan ke binatang-binatang buas atau dibakar hidup-hidup di gelanggang terbuka. Ada yang disalibkan, yang lain dibungkus oleh kulit binatang buas dan dilemparkan ke dalam arena untuk dicabik-cabik anjing-anjing. Hukuman mereka sering dijadikan hiburan utama di pesta-pesta publik. Banyak orang berkumpul untuk menikmati pemandangan itu dan menyambut penderitaan mereka yang sedang sekarat dengan tawa dan tepuk tangan…”  Bayangkan! Ellen White melanjutkan, “…Ke mana pun mereka mencari tempat perlindungan, pengikut-pengikut Kristus diburu seperti binatang buas. Mereka terpaksa bersembunyi di tempat-tempat yang terpencil dan sepi. 37 kekurangan, menderita, tersiksa, 38 dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung.’ (Ibrani 11:37-38)…”   Sekali lagi Ellen White mengutip lagi dari Ibrani ayat 37-38, pasal 11. “…Katakombe-katakombe (gua-gua di bawah tanah yang sambung-menyambung) menjadi tempat perlindungan bagi ribuan…”  Entah apa ada dari kalian yang pernah masuk ke katakombe, itu pengalaman yang sangat menarik dan mengharukan. Ini adalah gorong-gorong yang digali di bawah beberapa tempat tertentu di Roma, di mana orang-orang Kristen dulu bersembunyi. Ellen White melanjutkan, “…Katakombe-katakombe menjadi tempat perlindungan bagi ribuan. Di bawah bukit-bukit di luar kota Roma, lorong-lorong panjang telah digali menembus tanah dan bebatuan, jaringan jalan-jalan yang gelap dan rumit bermil-mil panjangnya ini melewati hingga dinding-dinding kota. Di tempat-tempat persembunyian bawah tanah inilah pengikut-pengikut Kristus mengubur rekan-rekan mereka yang mati, dan di sini jugalah bilamana mereka dicurigai dan dikejar, mereka menemukan tempat berlindung. Ketika Sang Pemberi Hidup membangkitkan mereka yang telah bertarung dalam pertempuran yang baik, banyak martir demi Kristus akan keluar dari gua-gua yang gelap ini…”  Apa ini tidak sangat menyenangkan? Ellen White melanjutkan,   “…Di bawah persekusi yang paling dahsyat, saksi-saksi untuk Yesus ini telah memelihara iman mereka tanpa tercemar. Walaupun mereka terkikis dari semua kenyamanan, terhalang dari sinar matahari, hidup di jantung bumi yang gelap namun ramah, mereka tidak mengeluh…” menarik mereka tidak berkata, “O, kenapa Tuhan membiarkan aku mengalami ini? Aku setia padaNya, seharusnya Dia memberiku kemakmuran.” Nah, seharusnya ini merupakan petunjuk bagi mereka yang mengkhotbahkan injil kemakmuran: berkontribusilah ke ministri saya dan Tuhan akan membuat Anda kaya. Lalu apa yang kalian lakukan dengan semua ayat di Alkitab yang mengatakan bahwa umat Allah itu menderita? Berarti mereka tidak diberkati Allah? Tahukah kalian injil kemakmuran ini sebetulnya adalah injil palsu. Jadi sekali lagi, “…Di bawah persekusi yang paling dahsyat, saksi-saksi untuk Yesus ini telah memelihara iman mereka tanpa tercemar. Walaupun mereka terkikis dari semua kenyamanan, terhalang dari sinar matahari, hidup di jantung bumi yang gelap namun ramah, mereka tidak mengeluh. Dengan kata-kata iman, kesabaran, dan harapan, mereka mendukung satu sama lain untuk bertahan menjalani kekurangan dan penderitaan. Hilangnya segala berkat duniawi…”  lihat, ini faktanya mereka miskin dalam harta materi, “…Hilangnya segala berkat duniawi tidak bisa memaksa mereka untuk mengingkari keyakinan mereka dalam Kristus. Ujian dan persekusi hanyalah langkah-langkah yang membawa mereka semakin dekat ke perhentian dan pahala mereka. Seperti hamba-hamba Allah yang dulu, banyak yang ‘disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik.’(Ibrani 11:35)…”  Ibrani 11:35 “…Ini mengingatkan kepada kata-kata Sang Guru mereka, bahwa bila dipersekusi demi Kristus, mereka harus menjadi sangat gembira, karena besarlah pahala mereka di Surga, karena demikianlah nabi-nabi sebelum mereka telah dipersekusi. Mereka bersukacita karena mereka diperhitungkan layak menderita demi kebenaran, dan lagu-lagu kemenangan dinaikkan dari tengah-tengah api menyala yang membakar. Sambil menengadah ke atas, melalui iman mereka melihat Kristus dan para malaikat yang mendoyong dari dinding-dinding benteng di Surga, memandang mereka dengan minat yang terdalam dan melihat keteguhan mereka dengan bangga…”  dengan kata lain, mereka sedang bernyanyi di Surga. “…Suatu suara turun kepada mereka dari takhta Allah,…”  sekarang Ellen White akan mengutip pesan kepada gereja Smirna, “…‘Hendaklah engkau setia sampai mati dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.’ (Wahyu 2:10). Sia-sia upaya Setan untuk menghancurkan gereja Allah dengan kekerasan. Kontroversi besar di mana murid-murid Yesus menyerahkan nyawa mereka tidak berhenti ketika pembawa-pembawa panji yang setia ini gugur di pos mereka. Melalui kekalahan, mereka menang. Pekerja-pekerja Allah terbunuh, tetapi pekerjaanNya tetap maju terus. Injil terus menyebar dan jumlah pengikutnya terus bertambah. Dia masuk ke daerah-daerah yang tidak dapat dicapai bahkan oleh elang-elang Roma. Kata seorang Kristen, berbantah dengan penguasa-penguasa kafir yang terus mendorong persekusi: Kalian boleh ‘membunuh kami, menyiksa kami, menghukum kami. Ketidakadilanmu adalah bukti bahwa kami tidak bersalah… maupun kekejamanmu tidak berfaedah bagimu.’ (Tertullian, Apology ~ Sider, Ch.50 §12 and 16) Itu malah menjadi undangan yang lebih kuat untuk membawa yang lain menerima ajakan mereka. Kemudian ada kata-kata Tertullian yang sudah pernah saya singgung, “…semakin banyak mereka membantai kami, semakin banyak jumlah kami. Darah orang Kristen itu benih.’ (Tertullian, Apologeticus L13)…” Tentu saja Tertullian hidup di periode ini karena itu dia tahu apa yang dikatakannya. Ellen White mengakhiri dengan kata-kata ini, “…Beribu-ribu dipenjarakan dan dibunuh,…” simak sekali lagi referensi ke penjara, salah satu referensi jemaat Smirna, “…tetapi orang-orang lain muncul untuk mengambil tempat mereka. Dan mereka yang dimartir gara-gara iman mereka sudah diamankan ke Kristus dan diperhitungkan olehNya sebagai pemenang. Mereka telah bertarung dalam pertempuran yang baik, dan mereka akan menerima…”  ini referensi yang lain bahwa yang dibicarakan adalah Smirna. Sekali lagi, “…Mereka telah bertarung dalam pertempuran yang baik, dan mereka akan menerima mahkota kemuliaan ketika Kristus nanti datang. Penderitaan yang mereka alami membuat orang-orang Kristen menjadi semakin akrab satu sama lain dan juga dengan Penebus mereka. Teladan hidup dan kesaksian kematian mereka senantiasa menjadi saksi untuk kebenaran; dan di tempat yang paling tidak disangka, pengikut-pengikut Setan meninggalkan pelayanannya dan mendaftar di bawah panji Kristus.”

Lihat, kan saya sudah bilang saya tidak bisa menyampaikannya lebih baik, ini adalah gambaran yang hidup tentang jemaat Smirna.

 

 

1So the Devil now sees that the church is growing phenomenally, he's persecuting it, trying to eradicate it by persecution, but this isn't working. So now the Devil is going to say, “If you can't fight them, join them.” See, the Devil has two methods in the course of history.

·       One is persecuting the church and

·       the other is infiltrating the church.

Is the Devil going to use both at the end of time? He is going to use both at the end of time.

 

Maka sekarang Iblis melihat bahwa gereja tumbuh secara fenomenal, dia sedang mempersekusinya, berusaha melenyapkannya dengan persekusi, tetapi tidak berhasil. Maka sekarang Iblis berkata, “Jika tidak bisa dilawan, ya kita bergabung dengan mereka.” Lihat, Iblis punya dua metode sepanjang sejarah.

·       Satu dengan mempersekusi gereja, dan

·       yang lain dengan menginfiltrasi gereja.

Apakah Iblis akan memakai keduanya pada akhir zaman? Dia akan memakai keduanya pada akhir zaman.

 

 

And so in our next study together we are going to take a look at the church of Pergamum. It is Satan's Plan B. Plan A didn't work, persecution didn't work. It backfired because the church actually grew faster than when the church wasn't persecuted. So Satan says, “I'm going to go to Plan B.” And Plan B is that, “If you cannot eradicate them by persecution, infiltrate the church, make it popular, make it politically correct, and then I will be able to prevail,” is what the Devil says.

That will be our next study together.

 

Maka dalam pelajaran kita berikutnya kita akan menyimak jemaat Pergamum. Itu rencana  B Setan. Rencana A nya tidak berhasil, persekusi tidak berhasil, itu malah mendatangkan akibat yang sebaliknya karena gereja malah tumbuh lebih cepat daripada ketika gereja tidak dipersekusi. Jadi Setan berkata, “Aku akan ke rencana B.” Dan rencana B ialah, “jika tidak bisa melenyapkan mereka dengan persekusi, gerejanya diinfiltrasi, dibuat popular, dibuat sesuai secara politis, lalu aku akan menang,” itulah yang dikatakan Iblis.

Itu akan menjadi pelajaran kita berikutnya.

 

 

09 03 22

 

 

No comments:

Post a Comment