THE
BOOK OF ZECHARIAH
Part 02/04 – Walter Veith
CHAPTER 4 ~ 5 ~ VISION
5 - 7
https://www.youtube.com/watch?v=XNlw8-esAOg
As we looked at the
first section up to chapter 4 of Zechariah in our last discussion, and now we
get to some very fascinating prophecies. And if you read the commentaries that
we find out there in the world from various sources, then most of these
prophecies they apply only to the time of Israel. But I think it is pretty
apparent that these prophecies work their way through to the coming of Christ
~ which could have happened in literal Israel had they fulfilled the conditions
of the Covenant ~ but we know that these promises were passed on to spiritual Israel,
because Paul says so in his writings.
So as we look at
these prophecies let us see where we can find parallels with the time that we
are living in as well, and with the book of Revelation, because much of the
imagery that we find in the book of Zechariah we also find in the book of
Revelation; so they are linked together.
Maka
sementara kita menyimak nubuatan-nubuatan ini mari kita lihat di mana kita bisa
menemukan paralelnya dengan masa di mana kita hidup sekarang, dan juga dengan
kitab Wahyu; jadi mereka berkaitan.
FIFTH VISION
Zechariah 4:1-3
“1 And the angel that talked with me came again, and
waked me, as a man that is wakened out of his sleep…” we're now going to discuss the fifth vision. “…2 And said unto me, ‘What seest
thou?’ And I said, ‘I have looked, and behold a candlestick all of gold, with a
bowl upon the top of it, and his seven lamps thereon, and seven pipes to the
seven lamps, which are upon the top thereof…” So this is distinct
sanctuary language. The plan of salvation is written in sanctuary language. We
also find in the book of Revelation where the Author of Revelation, who is Jesus Christ, is introduced. He also
stands amidst the candlesticks. “…3 And two olive trees by it, one upon the right
side of the bowl, and the other upon the left side thereof…” Now we know that in the literal sanctuary there were no olive trees
next to the candlestick, so these are symbolic. Some people who want to read
this literally will make these individuals. But they cannot be individuals,
they are
symbolic of the oil that is to nurture the candlestick.
PENGLIHATAN
KELIMA
Zakharia
4:1-3
“1 Dan malaikat yang
berbicara dengan aku, datang kembali, dan
membangunkan aku, seperti orang yang dibangunkan dari tidurnya…” kita sekarang akan membahas penglihatan
kelima. “…2
Dan berkata kepadaku, ‘Apa yang engkau
lihat?’ Dan aku berkata, ‘Aku sudah melihat, dan
tampak sebuah kandil (kaki dian) dari emas seluruhnya, dengan sebuah cawan di bagian atasnya; dan ketujuh
pelita di atas itu, dan tujuh pipa (corot) menuju ketujuh pelita yang ada di bagian
atasnya itu…” Jadi
ini jelas bahasa Bait Suci. Rancangan keselamatan ditulis dalam bahasa Bait
Suci. Kita juga melihat di kitab Wahyu di mana Pengarang
kitab Wahyu yaitu Yesus Kristus diperkenalkan. Dia juga berdiri di antara kaki
dian (kandil). “…3
Dan dua pohon zaitun di sampingnya, satu di sebelah kanan cawan
minyak itu, dan satu di sebelah kirinya…”
Nah, kita tahu di Bait Suci yang
literal tidak ada pohon zaitun
di sebelah kaki dian, jadi ini simbolis. Beberapa orang yang mau mengartikan
ini literal, menganggap dua pohon zaitun ini manusia. Tetapi mereka tidak
mungkin manusia, mereka adalah
simbol dari minyak untuk memberi bahan asupan ke kaki dian itu.
Zechariah 4:4-6
“4 So I answered and spake to the angel that talked with me,
saying, ‘What are these, my lord?’ 5 Then the angel that talked with
me answered and said unto me, ‘Knowest thou not what these be?’ And I said,
‘No, my lord.’ 6 Then he answered and spake unto me, saying, ‘This
is the Word of the LORD unto Zerubbabel, saying, Not by might, nor by power,
but by My Spirit,’ saith the LORD of hosts.”
The candlestick, seven lamps attached to it, represents Jesus Christ, the
light of the world. The number seven is evidently the number of deity. In the
book of Revelation, you have the letters to the Seven Churches, representing a
time period. So here we have the Light of the world, we have the olive
branches standing next to it, and they are supplying oil to the lamps. And
it is clear that it says, “…‘This is the word of the LORD unto Zerubbabel, saying, Not by
might, nor by power, but by My Spirit,’ saith the LORD of hosts.” So here you have the controlling power of the universe, the
Spirit of God is in control, whether we can see it or not, It is in control.
Zakharia 4:4-6
“4 Lalu aku menjawab dan
bicara kepada malaikat yang berbicara dengan aku, ‘Apakah semua ini,
tuanku?’ 5 Lalu malaikat yang
berbicara dengan aku menjawab dan berkata
kepadaku, ‘Tidakkah engkau tahu, apa
semua ini?’ Dan aku berkata, ‘Tidak, tuanku.’ 6 Lalu ia menjawab
dan berkata kepadaku, katanya: ‘Inilah Firman TUHAN kepada Zerubabel, mengatakan, Bukan dengan keperkasaan maupun dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku,’
firman TUHAN semesta alam.”
Kaki dian, tujuh pelita
yang melekat padanya, melambangkan
Yesus Kristus, Terang dunia. Angka 7 jelas adalah angka ilahi. Di kitab
Wahyu ada surat-surat kepada Ketujuh Jemaat, melambangkan suatu periode waktu.
Jadi di sini ada Terang dunia, ada cabang-cabang
pohon zaitun yang berdiri di sampingnya dan mereka mensuplai minyak ke
pelita-pelita itu. Dan jelas dikatakan, “Inilah Firman TUHAN kepada Zerubabel, mengatakan, Bukan dengan keperkasaan maupun
dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku,’ firman TUHAN semesta alam.” Jadi di sini ada kuasa yang mengendalikan
alam semesta, Roh Allah yang mengendalikan, apa kita melihatnya atau tidak, Dia
sedang memegang kendali.
Zechariah 4:7
“7 Who art thou, O great mountain before Zerubbabel?
Thou shalt become a plain. And he shall bring forth the Headstone thereof with
shoutings, crying, ‘Grace, grace unto It.”
Referring to the “great
mountain before”, all the nations were trying to hinder the
construction of the temple, and we are thinking here in terms of an end time
scenario, in other words, the construction of the spiritual temple,
gathering the people of God out of every nation, tribe, and creed, and tongue,
and bringing them into harmony with God's Word; and the obstacle is the nation
or the
nations around them, the mountains of obstacle. But they shall
not prevail.
And the Headstone shall come forth, and the Headstone of course is Jesus Christ. The plan of
salvation will be made clear.
Zakharia
4:7
“7 Siapakah
engkau, gunung yang besar di depan Zerubabel? Engkau akan menjadi tanah datar. Dan Ia akan membawa
keluar Batu fondasi utama dengan sorakan, menyerukan, ‘Rahmat! Rahmat
bagiNya!”
Merujuk
ke “gunung yang besar di depan”,
itu semua bangsa yang berusaha menghalangi pembangunan Bait
Suci. Dan jika kita di sini berpikir menurut skenario akhir zaman,
dengan kata lain itu pembangunan
Bait Suci spiritual, dikumpulkannya umat Allah yang keluar dari
segala bangsa, suku, kepercayaan, dan bahasa, dan membuat mereka menjadi serasi
dengan Firman Allah; dan penghalangnya ialah bangsa atau bangsa-bangsa di sekeliling mereka, gunung yang
mengahalangi. Tetapi mereka tidak akan menang.
Dan Batu
fondasi yang utama akan keluar, dan tentu saja Batu fondasi utama itu Yesus Kristus.
Rancangan keselamatan akan dibuat jelas.
Zechariah 4:8
“8 Moreover the word of the LORD came unto me, saying, 9
The hands of Zerubbabel have laid the foundation of this House…” what does the Bible say about foundation? There's no other
foundation that can be laid than Christ Jesus, “…his hands shall also finish it; and thou shalt know that the
LORD of hosts hath sent me unto you.”
So we do not need
to panic, we do not need to be discouraged. The House will be built even if the
obstacles and the mountains of obstacles surrounding us seem insurmountable, it
will happen, because God said so.
Zakharia
4:8
“8 Dan lagi datanglah Firman
TUHAN kepadaku, mengatakan, 9 ‘Tangan
Zerubabel yang telah meletakkan fondasi Rumah ini…” apa kata Alkitab tentang fondasi? Tidak
ada fondasi lain di atas mana
bisa dibangun selain Kristus Yesus (1 Kor. 3:11), “…tangannya juga yang akan menyelesaikannya. Dan kamu akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta
alam yang mengutus aku kepadamu.”
Jadi kita
tidak perlu panik, kita tidak perlu berkecil hati. Rumah itu akan dibangun
walaupun penghalang-penghalang dan gunung-gunung penghalang yang mengelilingi
kita sepertinya tidak bisa diatasi, namun itu akan terjadi karena Allah berkata
begitu.
Zechariah 4:10
“10 For who hath despised the day of small things? For they shall
rejoice, and shall see the plummet in the hand of Zerubbabel, with those seven;
they are the eyes of the LORD, which run to and fro through the whole earth.”
It might seem to us that the work is
progressing slowly, that we do not see tremendous results
of our labors, but the Word of God is like yeast, working its way through the
dough. We cannot always discern how it operates and who it reaches. You can get
little glimpses, but we need not be discouraged. So this
structure, this kingdom of God, this House of God, this gathering of His people
will take place. It will be based upon the Word of God. It will be
based upon the Light of the world. It will be based upon the work of the Holy Spirit,
not our work, not by might nor by power, but by
His Spirit.
Zakharia 4:10
“10 Sebab siapa yang memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil?
Karena mereka akan bersukaria dan akan melihat batu pengukur (unting-unting) di tangan Zerubabel, bersama yang tujuh; mereka adalah mata TUHAN, yang hilir mudik di seluruh bumi.”
Bagi
kita mungkin sepertinya pekerjaan itu lambat sekali majunya, kita tidak melihat
hasil yang berarti dari kerja keras kita, tetapi Firman Allah itu seperti
ragi, yang bekerja di dalam adonan. Kita tidak selalu bisa
melihat bagaimana cara kerjanya dan siapa yang dijangkaunya. Tetapi kita bisa
mendapat kilasan-kilasan kecil, kita
tidak usah berkecil hati.
Jadi struktur ini, kerajaan Allah ini, Rumah Allah ini, pengumpulan
umatNya ini akan terjadi. Itu akan berdasarkan Firman Allah. Itu
akan berdasarkan Terang unia. Itu akan berdasarkan
pekerjaan Roh Kudus, bukan pekerjaan kita, tidak dengan
keperkasaan maupun dengan kekuatan, melainkan oleh RohNya.
And now we need to find
out what the issue will be. Remember there is a then-time application and there is an
end-time application.
Now when we look at
the work of the Reformers, when we look at the Advent
pioneers, how did they see these issues? It's interesting to me that
they had some very pertinent ideas which we won't find in the general
commentaries of the world today. But it's noteworthy that they saw it from beginning to end.
In other words, they incorporated the eschatological views that we also find in the book
of Revelation right here in the book of Zachariah.
Dan
sekarang kita perlu mencari tahu isunya akan seperti apa. Ingat, ada aplikasi untuk zaman itu dan
ada aplikasi untuk akhir zaman.
Nah, bila
kita lihat pekerjaan para
Bapak Reformator, bila kita simak para pioner Advent, bagaimana mereka
melihat isu-isu itu? Menarik bagi saya bahwa mereka punya beberapa ide yang penting
yang tidak akan kita temukan dalam komentar-komentar umum di dunia sekarang.
Tetapi perlu dicatat bahwa mereka
melihatnya dari awal hingga akhir. Dengan kata lain mereka memasukkan
pandangan-pandangan eskatologis dalam kitab Wahyu yang juga kita temukan dalam
kitab Zakharia di sini.
So let's have a
look at the issues and see if we can see any parallels. Please note that I am
NOT saying that there's the absolute essence of everything in the book of
Zachariah, but we are told that if we
dig deeply, God will help us to understand these things, because surely He
didn't write it down so that it just should decorate the book. Surely these
words are written for us.
Jadi mari
kita simak isu-isu itu dan kita lihat apakah kita bisa mengenali paralelnya.
Harap diingat bahwa saya TIDAK mengatakan bahwa di kitab Zakharia ada esensi
mutlak dari segalanya, tetapi kita diberitahu jika kita menggali sampai dalam,
Allah akan membantu kita memahami hal-hal ini, karena sudah barang tentu Dia
tidak menyuruh hal itu ditulis hanya sebagai perhiasan kitab itu, sudah pasti
kata-kata itu ditulis bagi kita.
SIXTH VISION
Chapter 5, this is
the sixth vision and now we're getting to the heart of the issue.
Zechariah 5:1-3
“1 Then I turned, and lifted up mine eyes, and looked, and behold
a flying roll…” flying in the midst of heaven. Does
that sound familiar, something flying in the midst of heaven, do we find it in
the book of Revelation? Do we find it in the Three Angels’ Messages where we
have the angels flying in the midst of heaven? And there is a roll which is a
scroll on which there was written. “…2 And he
said unto me, ‘What seest thou?’ And I answered, ‘I see a flying roll; the
length thereof is twenty cubits, and the breadth thereof ten cubits.’…” so it's a very specific size, it's a massive role that we see
flying through the midst of heaven and we need to see whether there are any
parallels that we can associate this roll with. But let's first get some more
details about the roll. “… 3 Then
said he unto me, ‘This is the curse that goeth forth over the face of the whole
earth; for every one that stealeth shall be cut off as on this side according
to it; and every one that sweareth shall be cut off as on that side according
to it….”
PENGLIHATAN
KEENAM
Pasal 5,
ini adalah penglihatan keenam, dan sekarang kita menghampiri inti isunya.
Zakharia
5:1-3
“1 Lalu aku berpaling, dan
mengangkat mataku, dan melihat, dan tampak sebuah gulungan yang terbang…” terbang di tengah-tengah langit. Apakah
ini terdengar familier, sesuatu yang terbang di tengah langit, apakah kita
melihatnya di kitab Wahyu? Apakah kita melihatnya di Pekabaran Tiga Malaikat di
mana ada malaikat-malaikat yang terbang
di tengah langit? Dan ada sebuah gulungan yaitu gulungan kitab yang ada
tulisannya “… 2
Dan ia berkata kepadaku: ‘Apa yang
engkau lihat?’ Dan aku menjawab, ‘Aku
melihat sebuah gulungan terbang; panjangnya dua puluh hasta dan lebarnya
sepuluh hasta.’…” jadi
ini adalah ukuran yang sangat spesifik, sebuah gulungan besar yang kita lihat
terbang di tengah-tengah langit, dan kita perlu mencari apakah ada paralelnya
yang bisa kita hubungkan dengan gulungan ini. Tetapi lebih dulu marilah kita
mendapatkan lebih banyak detail tentang gulungan ini. “…3 Lalu ia
berkata kepadaku. ‘Inilah kutukan yang
keluar menimpa seluruh permukaan bumi; sebab
setiap orang yang mencuri akan disingkirkan
menurut sebelah sini gulungan itu; dan setiap orang yang bersumpah, akan disingkirkan menurut sebelah sana gulungan
itu.”
So this scroll has writings on both sides, and the one portion
of the roll has to do with the dealings of man to man, stealing for example.
Where do we find that? Do we not find it in the Ten Commandments? And the other
one has to do with swearing, in other words being faithful to your oath.
So here we have the two
tablets of stone in the form of a roll, written on both sides just as
the tablets of stones were written on both sides. The one tablet was associated
with your duty towards man, the other tablet was associated with your duty
towards God.
Jadi gulungan itu ada tulisannya pada kedua sisinya, dan satu bagian berkaitan dengan interaksi antar-manusia, misalnya mencuri. Di mana kita melihat itu? Tidakkah kita menemukannya di Sepuluh Perintah Allah? Dan yang satunya lagi berkaitan dengan sumpah, dengan kata lain setia kepada sumpah kita.
Jadi di sini
ada kedua loh batu dalam bentuk gulungan,
yang ada tulisannya pada kedua sisinya persis sama seperti pada kedua loh batu yang juga bertuliskan pada kedua
sisinya. Satu loh itu berkaitan dengan kewajiban manusia terhadap sesama, loh
batu yang lain berkaitan dengan kewajiban manusia terhadap Allah.
So we need some
information regarding the scroll. We have its size, it is 20
cubits, and the breadth thereof is 10 cubits. Now where do we find these
dimensions in the Bible? Well, you find them in 1 Kings 6:3 where it refers to
Solomon's Temple, and particularly here the dimensions of the porch.
Now the
portico or colonnade as it was, was on the
east side and it says here, “3 And the porch before the temple of the house, twenty cubits was
the length thereof, according to the breadth of the house; and ten cubits was
the breadth thereof before the house.” So this is the
area where many, many, events took place within the temple court. Here
was the place within this colonnade where the Pharisees had their quarters,
this is where judgments took place, this is where the reading of the Law took
place, this is where curses and judgments and promises were relayed to the
people. So the porch was a very, very, important part of the temple, and it had
a very specific size, and it was on the east, and when you looked into the
temple you were looking at the entrance to the Altar of burnt-offering, and to
the Holy and to the Most Holy.
Jadi kita perlu informasi mengenai gulungan itu. Kita tahu ukurannya, yaitu 20 hasta, dan lebarnya 10 hasta. Nah di mana kita menemukan ukuran ini di Alkitab? Nah, kita temukan di 1 Raja 6:3 merujuk ke Bait Suci buatan Salomo, terutama dimensi berandanya. Nah, beranda atau serambi di mana ada banyak tiang-tiangnya (kolonade), terdapat di sebelah timur, dan dikatakan, “3 Dan beranda di depan bilik Rumah itu, dua puluh hasta panjangnya, sesuai lebar Rumah itu, dan sepuluh hasta lebarnya di sebelah depan Rumah itu.”
Jadi inilah area di mana
banyak-banyak peristiwa terjadi di dalam pelataran Bait Suci. Di
sinilah di dalam kolonade itulah tempat orang-orang Farisi, di sinilah penghakiman
berlangsung, di sinilah Hukum Allah dibacakan, di sinilah kutuk dan penghakiman
dan janji-janji disampaikan kepada umat. Jadi beranda itu bagian yang amat
sangat penting dari Bait Suci, dan memiliki ukuran yang spesifik, dan letaknya
di sebelah timur, dan bila orang melihat ke Bait Suci, orang melihat ke pintu
masuk mezbah bakaran, dan ke Bilik Kudus dan Mahakudus.
And then we find it
also in verse 23 that they are dimensions that are the same. And we read in 1
Kings 6:23, “23 And within the oracle…” this is now
Solomon's Temple “…23 And
within the oracle he made two cherubims of olive tree, each ten cubits high…” It's interesting that these cherubs were constructed of olive
wood. “…24 And five
cubits was the one wing of the cherub, and five cubits the other wing of the
cherub: from the uttermost part of the one wing unto the uttermost part of the
other were ten cubits. 25 And the other cherub was ten cubits…” So you have the height was ten cubits and from
the one angel’s tip of the wing to the other angel’s tip of the wing was twenty
cubits. So there you have the figures: ten and twenty again. So the portico or the porch where many of the
activities took place, where the judgments took place, where the consequences
of the transgression of God's Law were relayed to the people, to the Law itself
where the angels, the cherub were the covering cherubs on the Ark of the
Covenant.
Lalu kita juga menemukannya di ayat 23 ukuran yang
sama. Dan kita baca di 1 Raja 6:23, “23 Dan di dalam Bilik Mahakudus…”
ini Bait Suci yang dibangun Salomo, “…Dan di dalam Bilik Mahakudus dibuatnya dua kerub dari kayu zaitun, masing-masing sepuluh hasta
tingginya…” yang
menarik kerub-kerub ini dibuat dari kayu zaitun. “…24 Dan lima hasta itu panjang satu sayap kerub, dan lima hasta sayap
yang lain
kerub itu, dari titik paling
ujung satu sayap hingga titik paling ujung sayap yang satunya, itu sepuluh
hasta. 25 Juga kerub yang kedua adalah sepuluh hasta…” Jadi
kita tahu tingginya yaitu 10 hasta, dan dari satu ujung sayap kerub yang satu
hingga ke ujung sayap kerub yang lain itu 20 hasta. Jadi kita dapat angka-angka
yang sama lagi: 10 dan 20. Maka beranda atau serambi di mana terdapat banyak
kegiatan, di mana penghakiman diadakan, di mana konsekuensi pelanggaran Hukum Allah disampaikan kepada
umat, hingga ke Hukum itu sendiri, di mana malaikat-malaikat, kerub-kerub
adalah kerub-kerub penudung Tabut Perjanjian.
So the scroll
is the message of God's Covenant, the Ten Commandments, flying through the
midst of heaven, and sending a message to the entire world. In other
words it's
akin to the message of Revelation of the First Angel, “6 And I saw another angel
fly in the midst of heaven, having the everlasting gospel to preach unto them
that dwell on the earth, and to every nation, and kindred, and tongue, and
people, 7 Saying with a loud voice, ‘Fear God, and give glory to
Him; for the hour of His judgment is come: and worship Him that made heaven,
and earth, and the sea, and the fountains of waters.’…”
So we have a
parallel, a message concerning the Law of God.
Maka gulungan itu ialah pekabaran Perjanjian
Allah, Kesepuluh Perintah, yang terbang di tengah-tengah langit, dan
mengirimkan pesannya ke seluruh dunia. Dengan
kata lain, ini sama dengan
pekabaran di Wahyu dari Malaikat Pertama, “6 Dan aku melihat malaikat lain terbang di tengah-tengah
langit, padanya ada Injil yang kekal, untuk diberitakannya kepada mereka yang
diam di atas bumi, kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, 7
berseru dengan suara nyaring, ‘Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena
telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit
dan bumi dan laut dan semua mata air.’…"
Jadi ada
paralelnya, suatu pekabaran tentang Hukum Allah.
Zechariah 5:4
Now what will this
message do? “4 ‘I will bring it forth,’
saith the LORD of hosts, ‘and it shall enter into the house of the thief, and
into the house of him that sweareth falsely…”
so here you have two aspects, you have the thief, so in earlier
time we read here in verse 3, “every one that stealeth” in other words,
break the second tablet “Love your neighbor”,
“and every one that
sweareth” sweareth falsely. So here you have the relationship to your fellow man and you have
your relationship to God. And who would those be that swear falsely? Wouldn't it
be the
systems that have compromised their faith in God? Wouldn't it be those
institutions that bring in syncretism and compromise the Word of God?
Wouldn't it be those institutions that set aside the Law of God and its requirements?
So it will
enter:
ü
into the houses of the non-religious man who lives in
transgression with God's Law,
ü
and it will enter into the houses of worship of those that
pretend to be in harmony with God but they swear falsely.
They don't adhere to the Covenant because they are swearing by
His name.
Let's lead that verse again. “…4 ‘I will
bring it forth,’ saith the LORD of hosts, ‘and it shall enter into the house of
the thief…” that's the secular man who disregards the Law of God, and
his love to his neighbor, “…and into the house of
him that sweareth falsely by My name…” that's the
religious institutions which break the Covenant of God and make the Law of God
of none effect “…and it shall remain in
the midst of his house, and shall consume it with the timber thereof and the
stones thereof…”
Zakharia
5:4
Nah, pekabaran ini akan berbuat apa? “4 ‘Aku akan mengadakannya,’ firman TUHAN semesta alam, ‘dan
itu akan masuk ke dalam rumah si pencuri, dan ke dalam rumah dia yang bersumpah palsu…” jadi
di sini ada dua aspek, ada si pencuri ~ dan tadi kita baca di ayat 3, “setiap orang yang mencuri” dengan
kata lain, ini melanggar loh batu kedua “mengasihi sesama”; dan “setiap orang yang bersumpah” bersumpah palsu. Jadi di sini ada hubungan sesama manusia
dan hubungan manusia dengan Allah. Dan siapa mereka yang bersumpah palsu? Bukankah itu sistem-sistem yang telah
mengkompromikan iman mereka dalam Allah? Bukankah itu
institusi-institusi yang membawa masuk
sinkretisme dan mengkompromikan Firman Allah? Bukankah itu
institusi-institusi yang menyingkirkan
Hukum Allah dan tuntutan-tuntutannya?
Jadi
itu akan:
ü masuk ke dalam rumah-rumah manusia yang
tidak relijius yang hidup dalam pelanggaran Hukum Allah,
ü dan itu akan masuk ke dalam rumah-rumah
ibadah mereka yang berpura-pura selaras dengan Allah tetapi mereka bersumpah
palsu.
Mereka tidak patuh pada Perjanjian karena
mereka bersumpah palsu dalam namaNya.
Mari
kita baca lagi ayat itu, “…4 ‘Aku akan mengadakannya,’ firman TUHAN semesta alam, ‘dan
itu akan masuk ke dalam rumah si pencuri…” ini manusia sekuler yang mengabaikan
Hukum Allah, dan kasihnya pada sesama “…dan ke dalam rumah dia yang bersumpah palsu demi nama-Ku…”
ini institusi-institusi relijius yang melanggar Perjanjian
Allah dan yang menjadikan Hukum Allah tidak berarti, “…dan itu akan tetap ada di dalam rumahnya, dan akan memusnahkannya bersama kayu dan batu-batunya…"
And it's fascinating to me that when you read the scriptures Moses
would describe the idols of the people as those having been constructed of wood and
stone. Let me give you an example. Deuteronomy 29:16 says, “16 For ye know how we have dwelt in the land of Egypt; and how we
came through the nations which ye passed by. 17 And ye have seen
their abominations, and their idols, wood and stone, silver and gold, which were among them. 18 Lest
there should be among you man, or woman, or family, or tribe, whose heart
turneth away this day from the LORD our God, to go and serve the gods of these
nations; lest there should be among you a root that beareth gall and wormwood.”
So these houses that swear falsely,
these individuals or institutions that break God's Law and do harm to their
fellow man, in other words, the transgressors of God's Law, will be consumed “with the timber…” the wood stands for the individual human beings “…thereof and the stones thereof…”
Dan bagi saya itu menarik ketika
kita membaca tulisan Musa, dia menggambarkan berhala-berhala orang-orang itu sebagai dibuat dari kayu dan batu.
Saya akan memberikan contoh. Ulangan 29:16 mengatakan, “16 Sebab kamu tahu bagaimana kita sewaktu diam di tanah Mesir; dan bagaimana kita berjalan melewati bangsa-bangsa yang kamu lalui. 17
Dan kamu sudah melihat kekejian-kekejian mereka
dan berhala-berhala mereka, kayu dan batu, perak dan emas yang ada di antara mereka. 18 Supaya jangan sampai ada di antara kamu laki-laki
atau perempuan, atau keluarga, atau suku,
yang hatinya hari ini berpaling dari TUHAN,
Allah kita, untuk pergi berbakti kepada allah-allah
bangsa-bangsa itu; supaya jangan ada di
antaramu akar yang mengandung kepahitan atau absinthium.”
Maka rumah-rumah
ini yang bersumpah palsu, orang-orang atau institusi-institusi yang melanggar
Hukum dan mencelakai sesama manusia, dengan kata lain para pelanggar Hukum
Allah, akan dihanguskan “bersama kayu…”
kayu mewakil individu manusianya “…dan batu-batunya.”
SEVENTH VISION
Zechariah 5:5-6
“5 Then the angel that talked with me went forth, and
said unto me, ‘Lift up now thine eyes, and see what is this that goeth forth.’ 6
And I said,’ What is it?’ And he said, ‘This is an ephah…” now here's another interesting prophecy. So first you have a
flying scroll, and now he sees an ephah.
And this is the seventh vision. And it's a very intriguing vision. And the
pioneers of the Advent Movement had very distinct ideas about this prophecy. You
could make it a local application, or you could give it a local application to
literal Israel, yes, but I'm concerned and interested in what could the
eschatological dimension be. So let's have a look at this fascinating prophecy
that begins in verse 5. “…5 Then the angel that talked with me went forth,
and said unto me, ‘Lift up now thine eyes, and see what is this that goeth
forth.’…” We’ve just had this magnificent description of the power
of the Law of God associated with His sanctuary service, the holiness thereof,
the covering cherubs, the message that goes out to the world, and then we had
the warning against the individuals and the institutions that do not adhere to
the principles of the Law of God. And then we come to these interesting verses.
“…6 And I said,’ What is it?’ And
he said, ‘This is an ephah that goeth forth.’…” So what was an
ephah? Well an ephah was a standard of measure, and it was used as a dry
measure. So grain was sold by the ephah, so it was a component with quite a
fair amount of material in it, and it was a standard of measure. “…He said moreover, ‘This is their
resemblance through all the earth.’…”
And now what is
this resemblance?
PENGLIHATAN
KETUJUH
Zakharia
5:5-6
“5 Lalu malaikat yang
berbicara dengan aku maju, dan berkata kepadaku, ‘Angkatlah sekarang matamu dan lihatlah apa yang muncul itu!’ 6
Dan aku berkata, ‘Apa itu?’ Dan dia berkata, ‘Ini adalah sebuah efa…’…” nah
ini ada nubuatan yang menarik. Jadi pertama ada gulungan kitab terbang, dan
sekarang dia melihat sebuah efa. Dan ini adalah penglihatan ketujuh, yang
adalah penglihatan yang sangat menarik. Dan para pioner Gerakan Advent punya
ide-ide yang sangat jelas mengenai nubuatan ini. Ini bisa dianggap aplikasi
lokal atau menjadikannya aplikasi lokal bagi Israrel literal, tetapi saya memikirkan
dan tertarik dengan apa kira-kira dimensi eskatologinya. Jadi mari kita simak
nubuatan yang menarik ini yang dimulai di ayat 5.
“…5 Lalu malaikat yang
berbicara dengan aku maju, dan berkata kepadaku, ‘Angkatlah sekarang matamu dan lihatlah apa yang muncul itu!’ …” Kita baru saja melihat deskripsi luar
biasa dari kuasa Hukum Allah yang terkait dengan pelayanan Bait SuciNya,
kekudusannya, kerub-kerub penudungnya, pekabaran yang pergi ke seluruh dunia,
kemudian ada peringatan bagi individu-individu dan institusi-institusi yang
tidak patuh pada prinsip-prinsip Hukum Allah. Kemudian kita tiba pada ayat yang
menarik ini. “…6 Dan
aku berkata, ‘Apa itu?’ Dan dia berkata,
‘Ini adalah sebuah efa yang keluar.’…” Jadi efa itu apa? Efa itu standar takaran (sekitar 22
liter), dan dipakai sebagai takaran barang-barang kering. Misalnya biji-bijian
gandum djual per efa, jadi itu adalah komponen yang cukup banyak bahannya, dan
itu standar takaran. “…Lagi katanya, ‘Inilah kemiripan mereka di seluruh dunia!’…"
Nah,
“kemiripan” ini apa?
Zechariah 5:7-8
“7 And, behold, there was lifted up a talent of
lead…” now both of these are measures. A talent of lead was a weight that was
put onto a scale; the ephah was a measure of volume; and they were
are measures of things that were used in merchandise selling. And God was very
particular about the size of the ephah and the accuracy of the weights that
were being used. No false weights. And God warned against those who make it
lighter, or heavier, or smaller, or greater. So God was very precise in how He
enacted His issues fairly. So there was a talent of lead over this ephah, “…7 And,
behold, there was lifted up a talent of lead and this is a woman that sitteth
in the midst of the ephah…” so here was a woman sitting in the midst of this dry measure.
Now what is a woman? Well, a woman in prophecy is a church. So if we
want to give it a spiritual application let's use the symbols that the Bible
gives us. So
the standard whereby things are measured is controlled by a woman who
sits within this ephah, and she's covered with lead so you cannot
see her, you do not know what is the standard. “…7 And,
behold, there was lifted up a talent of lead and this is a woman that sitteth
in the midst of the ephah. 8
And he said, ‘This is wickedness.’ And he cast it into the midst of the ephah;
and he cast the weight of lead upon the mouth thereof…”
So for a while
the cover was removed and the world could see that the measure that which
controls the standards of the world is wicked. For a moment it was visible, and then the
lead cover was put over it again, and it became invisible.
And what happened
then? It was recognized as wickedness, it was cast back into the ephah. The
weight was put back on top of it, to contain it.
Zakharia 5:7-8
“7 Dan lihat, timbal (timah
hitam) seberat satu talen itu diangkat…” nah, keduanya itu (efa dan talen)
adalah takaran. (1 talen zaman Perjanjian Lama sekitar 34 kg). 1 talen timbal adalah beban yang
diletakkan pada timbangan; efa adalah ukuran dalam bentuk volume;
dan mereka adalah takaran yang dipakai untuk berjual-beli dulu. Allah sangat
teliti mengenai takaran isi efa dan keakuratan berat beban-beban timbangan yang
dipakai. Tidak boleh ada beban yang palsu. Dan Allah memberi peringatan kepada
mereka yang membuatnya lebih ringan, atau lebih berat, atau lebih sedikit, atau
lebih banyak. Jadi Allah itu sangat presisi bagaimana Dia melakukan urusannya
secara adil.
Jadi
ada satu talen timbal di atas
efa ini, “…7 Dan lihat, timbal (timah hitam) seberat
satu talen itu diangkat, dan ada seorang
perempuan yang
duduk di tengah-tengah efa itu…” jadi di sini ada seorang perempuan yang duduk di tengah-tengah takaran
kering ini. Nah, perempuan itu melambangkan apa? Seorang perempuan dalam nubuatan adalah
gereja. Jadi jika kita mau mengaplikasikannya secara spiritual,
mari kita pakai simbol-simbol yang diberikan Alkitab. Nah, standar
dengan mana benda-benda ditakar, dikendalikan seorang perempuan
yang duduk di dalam efa, dan perempuan itu tertutup
oleh tutup timbal sehingga kita tidak bisa melihatnya, kita
tidak tahu apa standarnya. “…7 Dan lihat, timbal (timah hitam) seberat
satu talen itu diangkat, dan ada seorang
perempuan yang
duduk di tengah-tengah efa itu. 8
Dan dia berkata, ‘Ini kejahatan.’ Dan dia melemparkannya ke tengah-tengah efa itu,
dan dia melemparkan timbal pemberat ke
atas mulut efa itu…”
Jadi selama beberapa waktu lamanya
tutup itu dibuka dan dunia bisa melihat bahwa takaran yang mengendalikan
standar dunia itu jahat. Untuk sejenak itu terlihat, kemudian
tutup timbal itu ditutupkan kembali ke atasnya, dan tidak terlihat lagi.
Lalu apa
yang terjadi? Dia sudah dikenali sebagai kejahatan, dia dimasukkan kembali ke
dalam efa, pemberatnya ditutupkan kembali ke atasnya untuk mengurungnya.
Zechariah 5:9
“9 Then lifted I up mine eyes, and looked, and, behold, there came
out two women, and the wind was in their wings…” “wind” רוּחַ [rûach], spirits, “…for they had wings
like the wings of a stork, and they lifted up the ephah between the earth and
the heaven...”
Two women, and they have the wind in their wings. So a woman is a church.
Two
churches, or two religious systems come, and they lift up the ephah. They have
the רוּחַ [rûach], the spirit with them, but they have the wings of a stork. Now a stork is an unclean
bird. So why would these women have the wings of an unclean bird?
Well, if you go to
the book of Revelation then you will read in chapter 18 of the book of
Revelation, well let's go there, let's read from verse 18 chapter 17, “18 And the woman...” church “... which thou sawest
is that great city...” Rome “...which reigneth over
the kings of the earth. 1 And after these things I saw another angel
come down from heaven, having great power; and the earth was lightened with his
glory. 2 And he cried mightily with a strong voice, saying, ‘Babylon
the great is fallen, is fallen, and is become the habitation of devils, and the
hold of every foul spirit רוּחַ [rûach], and a cage of every unclean and hateful bird. 3 For
all nations have drunk of the wine of the wrath of her fornication, and the
kings of the earth have committed fornication with her, and the merchants of
the earth are waxed rich through the abundance of her delicacies. 4
And I heard another voice from heaven, saying, ‘Come out of her, My people,
that ye be not partakers of her sins, and that ye receive not of her plagues. 5
For her sins have reached unto heaven, and God hath remembered her
iniquities.’…” wickedness! “…6 Reward her even as she rewarded you, and double
unto her double according to her works: in the cup which she hath filled, fill
to her double. 7 How much she hath glorified herself…” and what does she say? She says, "...‘I sit a queen, and am no widow, and shall see no
sorrow.’…” And then there's the story of all the merchants that are
wailing and crying because of her demise.
So this is the
effect of the Second Angel’s Message, “Babylon has fallen, has fallen” which is repeated there in Revelation chapter 18. And God's
people are called out of these systems that have made null and void God's
Law. And the one, the spirit that actuates them is an unclean spirit.
Zakharia 5:9
“9 Lalu aku mengangkat mataku
dan melihat, dan tampak dua perempuan muncul yang sayapnya didorong oleh angin…”
“angin” רוּחַ [rûach], roh, “…karena mereka
punya sayap seperti sayap burung bangau. Dan mereka mengangkat efa itu di antara bumi dan langit…” Dua
perempuan, dan angin sedang meniup sayap mereka.
Perempuan itu lambang gereja. Jadi ini dua
gereja, atau dua sistem relijius, datang, dan mereka mengangkat efa itu. Mereka memiliki רוּחַ [rûach], roh
pada mereka, tetapi mereka
bersayapkan sayap burung bangau. Nah, burung bangau itu burung yang najis
(haram, tidak boleh dimakan). Jadi mengapa kedua perempuan ini memiliki sayap
burung yang najis?
Nah, bila kita ke kitab Wahyu, kita
akan membaca di pasal 18, marilah kita ke sana, mari kita baca mulai pasal
17:18, “18 Dan perempuan
yang telah kaulihat itu, adalah kota besar…”
Roma “…yang memerintah atas raja-raja di bumi. Wahyu 18:1-7, “1 Setelah hal-hal itu, aku melihat seorang malaikat lain turun dari
sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. 2 Dan
ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: ‘Sudah roboh, sudah roboh Babel yang besar itu dan telah menjadi tempat
kediaman roh-roh jahat, penjara bagi setiap roh najis רוּחַ [rûach], dan sebuah sangkar untuk
setiap burung yang najis dan yang
dibenci, 3 karena semua
bangsa telah minum dari anggur murka zinahnya, dan raja-raja di bumi telah berbuat zinah dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi
telah menjadi kaya oleh kelimpahan kemewahannya.’
4 Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata, ‘Keluarlah darinya, hai umat-Ku, supaya kamu
jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut
ditimpa malapetaka-malapetakanya. 5 Sebab dosa-dosanya telah
bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala
kejahatannya.’…” kejahatan! “…6 Berikanlah kepadanya, sama seperti yang dia berikan
kepadamu, dan balaskanlah kepadanya dua
kali lipat sesuai perbuatannya, di dalam
cawan di mana dia telah membuat campuran, campurkanlah baginya dua kali lipat; 7
Betapa
dia telah memuliakan
dirinya sendiri…” dan apa katanya? Dia bilang, “…‘Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan mengalami kesedihan.’…” Lalu ada cerita bagaimana semua
saudagar meratap dan menangis karena kematiannya.
Jadi
ini adalah akibat dari Pekabaran Malaikat Kedua, ”Sudah roboh, sudah roboh Babel” (Wah. 14:8)
yang diulangi di Wahyu pasal 18. Dan umat Alah dipanggil keluar dari
sistem-sistem ini yang telah menjadikan Hukum Allah nihil dan tidak berarti.
Dan roh yang menggerakkan mereka
adalah roh yang najis.
So when we
read these verses, let's read them with that in mind. And by the way, this is
what some of the pioneers believed. So here is the standard of measure, but it is
a wicked
standard of measure, and it is concealed. And there is a woman
controlling it, and that woman according to Revelation is the Roman
Catholic system which controls the morality of the world with an altered Law of
God. The basis for morality in the Roman system is not the Word of God,
but natural law.
Jadi bila
kita membaca ayat-ayat ini, mari kita membacanya dengan mengingat itu. Dan ini
diyakini oleh beberapa pioner. Jadi di sini ada standar takaran, tetapi itu standar
takaran yang jahat, dan
itu tersembunyi. Dan
ada seorang perempuan yang
mengendalikannya, dan menurut kitab Wahyu, perempuan itu ialah sistem Roma
Katolik yang mengendalikan moralitas dunia dengan Hukum Allah yang sudah
diubahnya. Dasar untuk moralitas di sistem Roma bukanlah Firman
Allah melainkan hukum alam.
But
interesting, when was the lid removed and she was revealed as wickedness? Well
it could have only happened during the Reformation, because the Reformers exposed
the system and everybody saw that it was a system which was contrary to
the Word of God.
So the
Reformers said Sola Scriptura.
And they said,
No, no, not Sola Scriptura! Tradition
is the context in which Scripture must be evaluated.
So you have two
systems of morality in the world:
1. one controlled by natural law
which is the Roman Catholic way of
dictating morality
2. and one by the Word of God
And the
scroll, this message has to go out into the world. And when she was revealed
and exposed as Antichrist system, the world knew it.
Tetapi
menarik, kapan tutup itu diangkat dan
perempuan itu terungkap sebagai kejahatan? Nah,
itu hanya bisa terjadi selama
masa Reformasi Protestan, karena para Reformator membuka kedok sistem itu
dan semua orang melihat bahwa itu adalah suatu sistem yang bertentangan dengan
Firman Allah.
Jadi para
Reformator mengatakan Sola Scriptura.
Mereka
berkata, Tidak, tidak, bukan Sola Scriptura!
Tradisi adalah konteks dengan mana Kitab Suci harus dievaluasi.
Jadi ada
dua sistem moralitas di dunia:
1. satu yang
dikendalikan oleh hukum alam
yang adalah cara Roma Katolik
mendikte moralitas.
2. dan yang
lain oleh Firman Allah.
Dan
gulungan kitab itu, pekabarannya harus disampaikan ke seluruh dunia. Dan
bilamana dia terungkap dan terekspos sebagai sistem Antikristus, dunia
mengetahuinya.
But then came
the Counter Reformation. And the Counter-Reformation took the heat off,
and the Antichrist was no longer seated in Rome, the Antichrist was some future
entity that would arise and rule for some literal period of three and a half
years here on earth, while the Church of God had been raptured away. These dispensationalist
views are all from the pens of Jesuit Roman Catholic fathers. Cardinal
Bellarmine was the one who eventually built it up to what it is today, and what
is being spread by Pentecostalism.
Kemudian muncul Kontra-Reformasi. Dan Kontra-Reformasi mengalihkan perhatian dari Antikristus, dan Antikristus mereka buat tidak lagi berbasis di Roma melainkan suatu perwujudan yang akan muncul di masa depan dan memerintah selama suatu periode literal tiga setengah tahun di bumi, sementara gereja Allah pada waktu itu sudah diangkat ke Surga. Pandangan dispensasionalis ini semuanya berasal dari pena-pena romo-romo Jesuit Roma Katolik. Kardinal Bellarmine adalah yang akhirnya membangunnya menjadi apa yang ada sekarang ini, dan yang disebarluaskan oleh Pentakostalisme.
But they had the
wings of a storck, “every unclean and detestable bird” says the book of Revelation, and this wind this רוּחַ [rûach], is a false spirit. Now do we have churches
today that seem to comply with this? And do they have a relationship with Rome?
Unfortunately, this is the case, because the book of Revelation tells us that there are
three components to the Babylonian system.
ü
the one is the Beast system
which pertains to Roman Catholicism, in which all the
Reformers agreed upon was to be associated with the Rome.
ü
And then there was the false prophet
the one that would perform miracles by which he would
deceive the world. So in other words these miracles were being performed by a
false holy spirit. And do we have a system like that in the world today? Well,
yes, we do. We have a system of Protestantism that does exactly that, that
relies on miracles, and wonders, and signs.
And what about the doctrine? What about the truth of God’s
Word? They claimed doctrine is not important. God will sort out the doctrine
when we come upstairs, they say. So they set aside doctrine. But when you set
aside doctrine you are setting aside the Word of God, and you are making the
emotion and the feeling the center of what you believe.
So fallen Protestantism is one of those two women.
ü
who is the other one? Well the Bible says it's
dragon worship, which means it's Spiritism.
And spiritism believes that there is no death. Spiritism
believes the words of the serpent “thou shalt surely not die.”
And by this
threefold union, the system, the anti-typical system of Babylon will be erected
upon this earth.
Tetapi
kedua perempuan itu memiliki sayap burung bangau,
“setiap burung yang najis dan yang dibenci” kata
kitab Wahyu, dan angin ini,
רוּחַ [rûach] ini, adalah roh yang sesat.
Nah, apakah sekarang ini ada
gereja-gereja yang tampaknya sesuai dengan ini? Dan apakah mereka punya
hubungan dengan Roma? Sayang sekali, begitulah, karena kitab Wahyu mengatakan
kepada kita bahwa ada tiga komponen
yang membentuk sistem Babilon:
ü
yang satu ialah sistem Binatang itu,
yang berkaitan dengan Roma Katolikisme, di mana semua
Reformator sepakat bahwa itu harus dikaitkan kepada Roma.
ü
Kemudian ada si nabi palsu.
Yang akan membuat mujizat dengan mana dia akan menyesatkan
dunia. Jadi dengan kata lain mujizat-mujizat itu dibuat oleh roh kudus yang
palsu. Dan apakah sekarang ini ada sistem yang seperti ini? Ya, ada. Ada sistem
Protestantisme yang melakukan persis demikian, yang bergantung pada
mujizat-mujizat, dan keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda.
Dan bagaimana dengan doktrinnya? Bagaimana dengan kebenaran
Firman Allah? Mereka mengklaim doktrin itu tidak penting, Allah nanti yang akan
membereskan doktrinnya kalau kita sudah di Surga, kata mereka. Maka mereka
mengesampingkan doktrin. Tetapi bila kita mengesampingkan doktrin, kita
mengesampingkan Firman Allah, dan kita membuat emosi dan perasaan menjadi inti
dari apa yang kita percayai.
Maka Protestantisme
murtad adalah salah satu dari kedua perempuan itu.
ü
Siapa yang satu lagi? Nah Alkitab mengatakan itu
penyembahan naga, yang berarti itu Spiritisme.
Dan Spiritisme meyakini tidak ada kematian. Spiritisme
mempercayai kata-kata si ular, “engkau pasti tidak akan mati.”
(Kejadian 3:4)
Dan dengan kesatuan tiga serangkai ini, sistem itu, sistem antitipe dari
Babilon akan didirikan di atas bumi ini.
So you have:
ü
the system of measure
the standard whereby morality is to be judged, which is a
wicked system.
And this system will be set up with the aid of
o
Spiritism and
o
fallen Protestantism, which have signed agreements with Rome
that they are back in harmony with the Roman ideologies.
Jadi ada:
ü
Sistem
ukuran
Standar dengan mana moralitas akan
dihakimi, yang adalah sistem yang jahat.
Dan sistem ini akan didirikan
dengan bantuan:
o
Spiritisme
dan
o
Protestantisme
murtad, yang sudah menandatangani perjanjian-perjanjian dengan Roma bahwa
mereka sudah kembali serasi dengan ideologi-ideologi Roma.
So let's read what
they will do these women.
Zechariah 5:9-11
“9 Then lifted I up mine eyes, and looked, and,
behold, there came out two women, and the wind was in their wings; for they had
wings like the wings of a stork…” unclean birds,
false holy spirit, driving them along “…and they lifted up the
ephah…” the standard of measure, the standard of morality, in opposition
to God's flying scroll “…between the earth and
the heaven. 10 Then said I to the angel that talked with me,
‘Whither do these bear the ephah?’…” Where are they going? “… 11 And he
said unto me, ‘To build it an house…” a house? What is the
house? A
religious system! To build it a
house, to give it stature, a religious system, and where are they going to
build this? “…in the land of Shinar…” and where is Shinar? Shinar is Babylon, “…and it shall be established, and set there
upon her own base….” not upon the base of the Bible, not
upon the Cornerstone which holds the building together which is Jesus Christ.
No! It denies the atonement. It denies that Jesus Christ died for you. It
denies the righteousness of Christ ~ as we saw with Joshua and the Angel of the
Lord, that imputed and imparted
righteousness. It will be set on its own base, its own morality, and it will become the
system that governs the morality of the world.
Jadi mari
kita baca apa yang akan dilakukan
perempuan-perempuan itu.
Zakharia
5:9-11
“9 Lalu aku mengangkat mataku dan melihat, dan tampak dua perempuan muncul yang sayapnya didorong oleh angin karena mereka punya sayap seperti sayap burung bangau…” burung yang najis, roh kudus palsu,
yang menggerakkan mereka. “…Dan mereka mengangkat efa
itu…” standar takaran, standar moralitas,
berlawanan dengan gulungan kitab terbang Allah “… di antara bumi dan langit. 10 Lalu aku bertanya kepada malaikat yang
berbicara dengan aku, ‘Ke mana mereka ini
membawa efa itu?’ …” Ke mana mereka pergi? “…11 Dan dia berkata kepadaku,
‘untuk mendirikan sebuah rumah baginya’…” rumah? Rumah itu apa? Suatu sistem relijius! Membangun sebuah
rumah, memberinya wujud, suatu sistem relijius. Dan di mana mereka akan
membangun ini? “…di tanah Sinear…” dan di mana Sinear? Sinear itu Babilon, “…dan itu akan didirikan, dan akan ditempatkan di sana di atas dasarnya
sendiri…” bukan
atas dasar Akitab, bukan di atas Batu penjuru yang mengikat bangunan itu
menjadi satu, yaitu Yesus Kristus. Tidak! Dia menyangkal pendamaian. Dia
menyangkal Yesus Kristus mati bagi kita. Dia menyangkal kebenaran Kristus ~
sebagaimana yang kita lihat pada Yosua dan Malaikat Tuhan, kebenaran yang
diperhitungkan dan yang dibagikan itu. Ini
akan didirikan di atas dasarnya sendiri, moralitasnya sendiri, dan itu akan
menjadi sistem yang menguasai moralitas dunia.
Do we see movements like that in the world today? Absolutely!
The Pope
has asked for a one-world religion, and they came together in Seoul
Korea where they signed the document of the unity of religion agreement, and
the Protestant world has signed away its faith in righteousness by faith, by
signing a document which has such obscure language, that it actually supports
Roman Catholic doctrine and not Protestant doctrine.
Apakah kita melihat gerakan-gerakan seperti itu di dunia sekarang ini? Tepat sekali! Paus sudah minta dunia dengan satu agama, dan mereka datang berkumpul di Seoul Korea di mana mereka menandatangani dokumen kesepakatan persatuan agama, dan dunia Protestan dengan itu telah membuang imannya pada pembenaran oleh iman, dengan menandatangani suatu dokumen yang bahasanya begitu samar-samar yang sesungguhnya mendukung doktrin Roma Katolik dan bukan doktrin Protestan.
Let's just have a look and see what we can find in terms
of what some of the pioneers believed regarding this issue.
One of the early members of the Advent Movement was a man by
the name of Christian Edwardson and he wrote a book Facts of Faith. It is a marvelous book if you can ever get hold of Facts of Faith then read it. And he has some
interesting things to say. He says “…’a
woman that sitteth in the midst of the ephah’ (Zech. 5:7), a woman in prophecy symbolizes a church, and in the book of Revelation
this woman is called the ‘mother church’
which is ‘drunken with the blood of… the martyrs of Jesus’. It is also
represented as ‘that great city’ on ‘seven
mountains’ (Revelation 17:5, 6, 9, 18). This woman is said to be trading in all kinds of ‘merchandise’, linen,
silk, wine, flour, sheep, chariots, souls of men. (Revelation 18:12-13). A more
striking picture of the papacy could hardly be given, for no advantage in the
business world escapes her vigilance. She always seeks to place her members in
strategic government positions and at advantageous labor posts…” He says,
“…‘Two women’ are next seen who ‘lifted up the
ephah between earth and heaven’…” referring to Zechariah 5:8-9. “…That is after the true nature of the papacy has been
concealed, the miracle-working power of Spiritism in some Christian form and fallen Protestantism (these two women)
will raise the papacy to the sky…” (Facts of
Faith pg. 310.) I can only concur if this is the only logical
sense in which we can apply this prophecy to the time that we are living in.
Mari kita simak dan lihat apa yang bisa kita temukan sehubungan dengan apa yang diyakini para pioner mengenai isu ini.
Salah
satu anggota mula-mula Gerakan Advent adalah seseorang yang bernama Christian
Edwardson dan dia menulis sebuah buku Facts of
Faith. Ini adalah buku yang bagus
sekali, jika kalian bisa mendapatkan Facts of
Faith ini, bacalah. Dan ada beberapa
hal yang menarik yang dikatakannya. Dia berkata, “…seorang perempuan yang duduk di tengah-tengah efa
(Zak. 5:7), seorang perempuan dalam nubuatan melambangkan sebuah gereja, dan di kitab Wahyu perempuan ini disebut ‘ibu gereja’, yang ‘mabuk oleh darah
para martir Yesus.’ Dia juga digambarkan sebagai ‘kota
besar itu’ yang ada di ‘tujuh gunung’ (Wahyu 17:5, 6, 9, 18). Perempuan ini
dikatakan berdagang segala macam barang
dagangan, linen, sutra, anggur, tepung, domba, kereta, nyawa manusia (Wahyu
18:12-13). Gambaran
yang lebih jelas daripada ini untuk menggambarkan kepausan nyaris tidak ada
lagi, karena tidak ada keuntungan di dunia bisnis yang luput dari
pengamatannya. Dia selalu berusaha menempatkan orang-orangnya di posisi-posisi
strategis dalam pemerinthan dan di pos-pos buruh yang menguntungkan…” Edwardson berkata, “…’Dua perempuan’
berikutnya terlihat ‘mengangkat efa itu antara bumi dan langit’…” mengacu ke Zakharia 5:8-9. “…Setelah sifat alami sejati kepausan
disembunyikan, kuasa yang mengerjakan mujizat dari Spiritisme dalam semacam
bentuk Kekristenan dan Protestantisme murtad (kedua perempuan tersebut) akan
mengangkat kepausan ke langit…” (Facts of Faith pg. 310.) Saya hanya bisa setuju jika ini adalah satu-satunya
yang logis di mana kita bisa mengaplikasikan nubuatan ini ke masa di mana kita
hidup.
It's also fascinating to me that the counter to this,
God's truth, God's measure of righteousness and justice and true merchandise,
is the scroll that flies. Remember that scroll was the same dimension as the
porch. So let's just talk a little bit more about the porch and get some
interesting parallels about the porch.
In Ezekiel 8:16 we read, “16 And he brought me into the inner court of the LORD's house,
and, behold, at the door of the temple of the LORD, between the porch and the
altar, were about five and twenty men, with their backs toward the temple of
the LORD, and their faces toward the east; and they worshipped the sun toward
the east.”
That is a rather startling statement. They were worshipping towards the east.
They should have been facing the temple but they were facing the other way, and
these were the leaders of Israel, they were facing the other way. And I'm
afraid we will find parallels of that even in our time, because this system, this
Babylonian system, is so indoctrinating, it is so hypnotic, that it has even
crept into the ranks of God's people, and many pay more adherence to
that than to the Word of God, and to the Testimony of His Word. So they are
facing the east, following this system.
Yang juga menarik bagi saya ialah
lawan dari semua ini, kebenaran Allah, standar kebenaran dan keadilan dan
dagangan Allah, ialah gulungan kitab yang terbang. Ingat gulungan itu punya
dimensi yang sama dengan beranda Bait
Suci. Jadi mari kita bicara sedikit
lebih banyak tentang beranda/serambi itu dan menyimak beberapa paralel menarik
tentang serambi itu.
Di Yehezkiel 8:16 kita baca, “16 Dan Ia membawa aku ke pelataran dalam Rumah TUHAN; dan
lihatlah, di pintu masuk ke Bait TUHAN, di antara serambi dan mezbah ada kira-kira dua puluh lima orang laki-laki, dengan punggung mereka menghadap Bait TUHAN dan
wajah mereka menghadap ke sebelah timur, dan mereka sedang menyembah matahari di sebelah
timur.”
Ini pernyataan yang cukup
mengejutkan. Mereka sedang
menyembah ke arah timur. Mereka seharusnya menghadap Bait Suci
tetapi mereka menghadap ke sebaliknya, dan ini adalah para pemimpin bangsa
Israel, mereka menghadap ke arah yang berlawanan. Dan saya khawatir kita akan
menemukan paralel dari hal itu bahkan di zaman kita, karena sistem ini, sistem Babilon ini,
begitu mengindoktrinasi, begitu menghipnotis, sehingga itu bahkan sudah menyelinap masuk ke dalam jajaran umat Allah,
dan banyak yang lebih mematuhi itu daripada mematuhi Firman Allah dan Kesaksian
FirmanNya. Jadi mereka sedang menghadap ke timur, mengikuti sistem itu.
Now let's have a look at what happened in the porch other
than that.
In John 10:23, “23 And Jesus walked in the temple in Solomon's porch…” This is where Jesus was doing most of His teaching. So there you
had the Pharisees teaching one thing, having their own standard of
righteousness, which they'd written in their construct of the Law; and then you
had the Teacher of righteousness walking in the same porch, teaching the people. And there was conflict. Verse 24 chapter 10 John, “24 Then came the Jews round about Him, and said unto Him, ‘How
long dost Thou make us to doubt? If Thou be the Christ, tell us plainly.’ 25
Jesus answered them, ‘I told you, and ye believed not. The works that I do in
My Father's name, they bear witness of Me. 26 But ye believe not,
because ye are not of My sheep, as I said unto you. 27 My sheep hear
My voice, and I know them, and they follow Me. 28 And I give unto
them eternal life; and they shall never perish, neither shall any man pluck
them out of My hand. 29 My Father, which gave them Me, is greater
than all; and no man is able to pluck them out of My Father's hand. 30
I and My Father are one.’ 31 Then the Jews took up stones again to
stone Him.”
So these teachings took place in this temple porch, and the
conflict between truth and error is associated with the porch. The
dimensions of the porch is the same as the dimension of the flying scroll. The
dimensions of the angelic beings above the Ark of the Covenant is associated
with this exact size.
Sekarang mari kita lihat apa yang
terjadi di beranda/serambi selain itu.
Di Yohanes 10:23, “23 Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi
Salomo…” Di sinilah Yesus memberikan kebanyakan
pengajaranNya. Jadi di sana ada orang-orang Farisi yang mengajarkan satu hal,
dengan standar kebenaran mereka sendiri yang telah mereka tulis dalam versi
Hukum mereka; dan ada Sang Guru kebenaran yang berjalan di serambi yang sama,
mengajar orang-orang. Dan terjadilah konflik di sana. Yohanes 10:24, “24 Lalu datanglah orang-orang
Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya, ‘Berapa lama lagi Engkau membuat kami bimbang?
Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.’ 25
Yesus menjawab mereka, ‘Aku telah mengatakannya kepada kamu, dan kamu tidak percaya. Pekerjaan-pekerjaan
yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang
Aku, 26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu bukan dari domba-domba-Ku, seperti
yang Kukatakan kepadamu. 27 Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku,
dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. 28 Dan Aku
memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka tidak akan pernah binasa, maupun
ada yang mencabut mereka dari tangan-Ku. 29 Bapa-Ku, yang
memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada semua; dan tidak seorang pun yang
dapat merebut mereka dari tangan BapaKu. 30 Aku dan Bapa adalah
satu.’ 31 Lalu orang-orang Yahudi
mengambil batu lagi untuk melempari Yesus.”
Jadi ajaran-ajaran itu terjadi di serambi Bait Suci, dan konflik antara kebenaran dan
kesalahan diasosiasikan dengan serambi itu. Dimensi serambi itu
sama dengan dimensi gulungan kitab terbang. Dimensi malaikat di atas Tabut
Perjanjian diasosiasikan dengan ukuran yang sama ini.
We read in Joel 2:17, “17 Let the priests, the ministers of the LORD, weep
between the porch and the altar, and let them say, ‘Spare Thy people, O LORD,
and give not Thine heritage to reproach, that the heathen should rule over them.’
Wherefore should they say among the people, ‘Where is their God?’
Kita
baca di Yoel 2:17, “17 hendaknya para imam yang melayani TUHAN, menangis di antara serambi dan mezbah, dan hendaknya
mereka berkata, ‘Luputkanlah, ya TUHAN,
umat-Mu dan janganlah biarkan milik pusaka-Mu
Sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa
lain memerintah atas mereka. Mengapa mereka
harus berkata di antara bangsa-bangsa, ‘Di mana Allah mereka?’…"
So the porch is a very prominent place in the Bible.
It is a
place of decision making, it is a place of choosing between the
blessings and the cursings.
So the message in Revelation chapters 13 to 17, in fact
the whole eschatology as is expounded in the book of Revelation, is identical
to what we see here in the book of Zechariah.
ü So they were going
to take the standard of measure,
ü they were going to
build a house, a religious structure for the uplifting of the Roman standard of
morality,
ü and they were going
to become a religious system to control the minds of men.
Jadi serambi (beranda) itu adalah tempat yang sangat penting
di Alkitab. Itulah tempat pengambilan keputusan, itulah tempat
untuk memilih antara berkat dan kutuk.
Jadi pekabaran Wahyu pasal 13
hingga 17 bahkan seluruh eskatologinya seperti yang diungkapkan di kitab Wahyu,
itu identik dengan apa yang kita lihat di kitab Zakharia di sini.
ü Jadi mereka akan mengambil standar ukurannya,
ü mereka akan mendirikan sebuah rumah,
sebuah bangunan relijius untuk meninggikan standar
moralitas Roma,
ü dan mereka akan menjadi suatu sistem relijius untuk
mengendalikan pikiran manusia.
We have choices to make. We have to either choose between
the blessings or the cursings. If we transgress God's Law, we will transgress
on a man-to-man level or on a man-to-God
level, and there is only one standard of righteousness. We have a choice to
make.
Kita harus membuat keputusan.
Kita harus memilih antara berkat atau kutuk. Jika kita melanggar Hukum Allah,
kita akan melanggar pada tahap manusia ke manusia, atau
tahap manusia ke Allah, dan hanya
ada satu standar kebenaran. Kita harus membuat keputuan.
Next time we will talk about the role players in the final
conflict as they unfold in the book of Zachariah.
Berikutnya kita akan bicara tentang pemeran-pemeran
dalam konflik terakhir sesuai yang diungkapkan di kitab Zakharia.
29 07 22