THE
BOOK OF ZECHARIAH
Part 01/04 – Walter Veith
CHAPTER 1-3 ~ THE FIRST
FOUR VISIONS
https://www.youtube.com/watch?v=E4glfJKATtQ
Dibuka
dengan doa.
Today we'll be
looking at the book Zechariah. Zechariah is a fascinating book and there are so
many parallels in the book of Zechariah with what we read in the book of
Revelation that it deserves a second look.
It's not much known
about Zechariah other than that he was a prophet, he was probably also a priest,
and he served in the construction of the temple when it was restored after the
Babylonian captivity.
Zechariah was
probably born in captivity, and he probably started his mission roundabout 520
BC. And there is some confusion as to Zechariah because Jesus mentions a
Zechariah when He talks to the Pharisees, and He says in Matthew 23:33, “33 Ye
serpents, ye generation of vipers, how can ye escape the damnation of hell? 34
Wherefore, behold, I send unto you prophets, and wise men, and scribes, and
some of them ye shall kill and crucify; and some of them shall ye scourge in
your synagogues, and persecute them from city to city…” then He says this, “…35 That upon you may come all the righteous blood
shed upon the earth, from the blood of righteous Abel unto the blood of
Zacharias son of Barachias, whom ye slew between the temple and the altar. 36
Verily I say unto you, ‘All these things shall come upon this generation.’…”
So this has caused
some confusion because in the first verse of the book of Zechariah it says, “1 In the
eighth month, in the second year of Darius, came the Word of the LORD unto
Zechariah, the son of Berechiah, the son of Iddo the prophet…”
Now in the book of
Ezra, he's referred to as “the son of Iddo”. That is not a problem
because grandfathers and fathers who were basically interchangeable when it
came to the terminology of “son of”.
Hari ini
kita akan menyimak kitab Zakharia. Zakharia adalah kitab yang menarik, dan
karena ada begitu banyak paralel dalam kitab Zakharia dengan apa yang terdapat
di kitab Wahyu, maka kitab ini layak disimak.
Tidak
banyak yang diketahui tentang Zakharia kecuali bahwa dia adalah seorang nabi,
kemungkinan dia juga seorang imam, dan dia
melayani di pembangunan Bait Suci ketika itu dipulihkan setelah
pengasingan Babilon.
Zakharia kemungkinan lahir di
pengasingan, dan dia kira-kira memulai pelayanannya sekitar 520 BC. Ada sedikit
yang membingungkan tentang Zakharia karena Yesus menyinggung seorang Zakharia
ketika Dia bicara kepada orang-orang Farisi, dan Dia berkata di Matius 23:33, “33 Kamu ular-ular, kamu keturunan ular beludak! Mana kamu bisa
lolos dari hukuman neraka? 34 Karena lihatlah, Aku mengutus kepadamu
nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat, beberapa di antara mereka akan
kamu bunuh dan kamu salibkan, beberapa dari mereka akan kamu sesah di
rumah-rumah ibadatmu dan kamu persekusi dari
kota ke kota…” lalu
Yesus berkata begini, “…35 sehingga ke atas kamu akan tertanggung darah semua orang benar
yang ditumpahkan di bumi, mulai dari darah Habel yang
benar, sampai kepada darah Zakharia anak
Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah. 36 Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, ‘Semua hal ini akan ditanggung angkatan ini!’ ”
Jadi
ini menimbulkan kebingungan karena di ayat pertama kitab Zakharia dikatakan, “1 Dalam bulan yang kedelapan, pada tahun kedua pemerintahan Darius datanglah Firman TUHAN
kepada si nabi Zakharia, bin Berekhya, bin Ido…”
Nah,
di kitab Ezra, dia disebut sebagai “Zakharia bin Ido” (Ezr. 5:1). Ini
tidak masalah karena kakek dan ayah pada dasarnya bisa digunakan bergantian
bilamana berkaitan dengan “anak dari” (bin).
But Berechiah did
cause some problems because there was a Zechariah that was killed between the
porch and the altar, but it was not this Zechariah. That Zechariah lived some 300
years before, and that was in the time of Joash and we read that in 2
Chronicles 24:20, “20 And the Spirit of God came upon Zechariah the son
of Jehoiada…” so here is a another genealogy, “…the priest, which stood above the people, and said unto them,
‘Thus saith God, Why transgress ye the Commandments of the LORD, that ye cannot
prosper?’…” so here is a reference to the Commandments of God “…’because ye have forsaken the LORD, He hath
also forsaken you. 21 And they conspired against him, and stoned him
with stones at the commandment of the king in the court of the house of the
LORD…” and in verse 22, “…22 Thus
Joash the king remembered not the kindness which Jehoiada his father had done
to him, but slew his son. And when he died, he said, ‘The LORD look upon it,
and require it.’
So that is a
reference to the death of Zechariah some 300 years, probably 310 years, prior
to the Zechariah that is writing the book of Zechariah.
Tetapi nama Berekhya menimbulkan masalah karena ada
seorang Zakharia yang terbunuh di antara beranda dan mezbah, tetapi itu bukan
Zakharia ini. Zakharia yang terbunuh itu hidup sekitar 300 tahun sebelumnya,
dan itu di zaman Yoas dan itu kita baca
di 2 Tawarikh 24:20, “20 Dan Roh Allah datang
ke atas Zakharia, anak Yoyada…” jadi
di sini ada silsilah yang berbeda, “…seorang imam, yang tampil di depan
umat, dan berkata kepada mereka, ‘Beginilah
firman Allah, Mengapa kamu melanggar Perintah-perintah TUHAN, sehingga kamu
tidak bisa makmur?…” jadi di sini ada rujukan kepada
Perintah-perintah Allah. “…‘Karena kamu telah meninggalkan TUHAN, Ia pun telah
meninggalkan kamu!" 21 Tetapi mereka berkonspirasi terhadap dia, dan melontari dia dengan batu atas
perintah raja, di pelataran rumah TUHAN…”
dan di ayat 22, “…22 Demikianlah raja Yoas tidak mengingat kesetiaan yang telah dilakukan Yoyada, ayah Zakharia terhadap dirinya, tetapi membunuh anaknya. Dan pada saat kematiannya dia berkata,
‘TUHAN melihatnya dan menuntut pertanggungjawaban.’…”
Maka
ini merujuk kepada kematian Zakharia sekitar 300 tahun, mungkin 310 tahun
sebelum zaman Zakharia yang menulis kitab Zakharia.
Now which one did
Jesus referred to? Some people claim that the Zechariah who wrote the book
Zechariah suffered the same fate as the previous one. That is a possibility but
it seems somewhat unlikely, because the only prophet that is mentioned as
having been stoned between the porch and the altar is the prophet that lived
300 years prior to the one in the book of Zechariah. So the argument is, was
Jesus mistaken?
Some say that the
word “son of Berechiah” was added, because if you go to the
parallel text, which you find in Luke 11:51 then it just reads, “51 From the
blood of Abel unto the blood of Zacharias which perished between the altar and
the temple; verily I say unto you, it shall be required of this generation.”
So some feel that
perhaps it was added. Nevertheless, irrespective of whether this Zechariah
suffered the same fate as the previous one or not, I don't think that is what
we need to concern ourselves with when we read the prophecies of Zechariah; but
it's likely that Jesus was probably referring to the one that died at the hand
of Joash.
Nah yang
mana yang disebut Yesus? Ada orang yang mengklaim bahwa Zakharia yang menuis
kitab Zakharia mengalami nasib yang sama seperti Zakharia sebelumnya. Itu satu
kemungkinan, tetapi lebih tidak mungkinnya karena satu-satunya nabi yang
disebutkan di Alkitab mati dirajam antara pelataran dan mezbah adalah si nabi
yang hidup sekitar 300 tahun sebelum yang menulis kitab Zakharia.
Maka
perdebatannya ialah, apakah Yesus yang salah?
Ada yang mengatakan kata “bin Berekhya” itu
ditambahkan karena jika kita ke ayat paralelnya yang kita temukan di Lukas
11:51, di sana hanya tertulis, “51 mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang mati di antara mezbah dan Rumah Allah; sesungguhnya Aku berkata kepadamu, itu akan
dituntut dari angkatan ini.”
Jadi
ada yang merasa mungkin itu ditambahkan. Apa pun itu, apakah Zakharia ini mengalami
atau tidak nasib yang sama seperti Zakharia yang sebelumnya, saya rasa kita
tidak perlu mempersoalkannya ketika kita membaca nubuatan-nubuatan Zakharia;
namun kemungkinan Yesus mengacu kepada Zakharia yang mati di tangan Yoas.
Now why I'm
interested in this book Zechariah is because of the relationship between the
visions in Zechariah and those that we find in the book of Revelation. Noteworthy
in connection with the book of Chronicles which mentions the death of Zechariah
between the porch and the altar, those books were originally in the last place in
the Old Testament, in fact they where we have the book Malachi now.
So by referring
to Abel and Zacharias it would be the beginning and the end of the Old
Testament period, and that would make a lot of sense.
Nah, mengapa saya tertarik dengan kitab
Zakharia ini, ialah karena kaitan antara penglihatan-penglihatan di kitab
Zakharia dengan yang kita temukan di kitab Wahyu. Patut dicatat, sehubungan
dengan kitab Tawarikh yang bicara tentang kematian Zakharia di antara pelataran
dan mezbah, kitab-kitab itu aslinya berada di bagian terakhir di
Kitab Perjanjiann Lama, tepatnya mereka berada di mana sekarang
kitab Maleakhi berada.
Maka dengan menyebut Habel dan Zakharia, itu sepertinya
mencakup dari awal hingga akhir periode Perjanjian Lama, dan ini
sangat masuk akal.
So let us study
this book Zechariah and see whether we can see some parallels. Now not much is
known about him except that he contemporaneous with Haggai, and they were actually
very successful prophets. Haggai is probably the most successful prophet
because he encouraged the people when they were really disheartened, because
the temple was going nowhere, there were so many obstacles placed in their way,
they were waiting for decrees to stop the building in its entirety, and they
were discouraged, and here come Haggai and Zechariah and encouraged the people
to build the temple, and they were exceedingly successful.
Jadi mari
kita simak kitab Zakharia ini dan kita lihat apakah kita bisa menemukan
beberapa paralel. Nah tidak banyak diketahui tentang dia selain bahwa dia itu
sezaman dengan Haggai, dan mereka adalah nabi-nabi yang sangat sukses. Haggai kira-kira adalah nabi
yang paling berhasil karena dia mendorong orang-orang ketika
mereka benar-benar putus asa, karena pembangunan Bait Suci itu macet, ada
begitu banyak rintangan yang ditempatkan menghalangi mereka, mereka sedang
menunggu keluarnya titah untuk sama sekali menghentikan pembangunannya,
dan mereka sangat berkecil hati, dan kemudian datanglah Haggai dan Zakharia dan
mendorong orang-orang itu untuk terus membangun Bait Suci, dan mereka sangat
berhasil.
Now some claim that
the prophesies are hard to understand, we have to see them in the context of
ancient Israel only, but these prophecies seem to have so many parallels
with the coming of the Lord and the time of the end, that perhaps there
is a double application that we might look at.
Nah, ada
yang mengklaim bahwa nubuatan-nubuatannya sulit dipahami, kita harus menyimak
mereka dalam konteks Israel purba saja, tetapi nubuatan-nubuatan ini sepertinya memiliki begitu banyak
paralel dengan kedatangan Tuhan dan masa kesudahan, sehingga
mungkin ada aplikasi ganda yang bisa kita simak.
We read in Fundamentals of Christian Education on pages 187
to 189 we read a statement that's quite interesting, “The reason that many professed Christians do not have a clear,
well-defined experience, is that they do not think it is their privilege
to understand what God has spoken through
His Word…” In other words, God
didn't write the Bible and He didn't give prophecies for us to be uninformed,
He gave them so that we should be informed, so we have a duty, no, we have a
privilege to study the Word and to see what is it trying to tell us. That
doesn't mean that we get it right 100%, but it does mean that we can look for
parallels and try to understand what the book is telling us. So let us look at
this book in some detail and go through it verse by verse.
Kita baca
di Fundamentals of Christian Education di hal. 187-189, kita membaca sebuah pernyataan yang cukup
menarik, “…Alasan banyak orang yang mengaku Kristen
tidak memiliki pengalaman yang jelas dan terdefinisikan dengan baik ialah
karena mereka tidak menganggap itu hak istimewa mereka untuk memahami apa yang
telah disampaikan Allah melalui FirmanNya…” dengan kata lain, Allah tidak menyuruh Alkitab ditulis dan Dia tidak
memberikan nubuatan-nubuatan kepada kita supaya kita tidak tahu, Dia memberikan
mereka supaya kita menjadi tahu. Maka kita punya kewajiban, tidak, kita punya
hak istimewa untuk mempelajari Firman dan melihat apa yang mau disampaikan
Firman kepada kita. Itu tidak berarti bahwa kita menangkapnya dengan benar
100%, tetapi itu berarti kita bisa
mencari paralelnya dan berusaha mengerti kitab itu mau mengatakan apa kepada
kita. Jadi mari kita simak kitab ini dengan sedikit mendetail dan membahasnya
ayat per ayat.
The name Zechariah
in itself is interesting, because it means “the Lord has remembered”, even if
it sometimes seems as though God has forgotten His people, things are going
wrong on a corporate level, or an individual level, God doesn't forget, He remembers.
Nama Zakharia sendiri
itu menarik karena itu artinya
“Tuhan telah mengingat”, walaupun terkadang sepertinya Allah
sudah melupakan umatNya, dan hal-hal tidak beres semua baik di tingkat umat atau di tingkat
individu, Allah tidak lupa, Dia ingat.
The other interesting
thing is that Zechariah unlike Haggai who gives encouragement to the people, has visions,
and these visions pertain to the future and the glory of Israel, which weren't actually
fulfilled in the time of Israel; and therefore must have a double application for
the time of the end. And he received 8 visions. Now eight is an
interesting number because if you study the numerology of the Bible, then you
will find that 8 is normally associated with Jesus Christ.
So where 6 is
associated with the Antichrist and with the adversary, 8 is associated with
Jesus. We don't have time to go into all of that.
So this is
actually a book of visions concerning Jesus Christ.
Hal lain
yang menarik ialah, tidak seperti Haggai yang memberikan dorongan kepada umat, Zakharia mendapat
penglihatan-penglihatan, dan
penglihatan-penglihatan ini berkaitan dengan masa depan dan kemuliaan Israel, yang tidak digenapi
di zaman Israel, karenanya mereka harus memiliki aplikasi ganda untuk masa
akhir zaman. Dan Zakharia menerima 8 pengihatan. Nah angka 8
adalah angka yang menarik jika kita mempelajari numerologi Alkitab, maka
kita akan menemukan bahwa 8
itu biasanya diasosiasikan dengan Yesus Kristus.
6
diasosiasikan dengan Antikristus dan dengan si musuh, 8 diasosiasikan dengan
Yesus. Kita tidak punya waktu untuk membahas semua itu.
Maka ini sesungguhnya adalah sebuah
kitab penglihatan mengenai Yesus Kristus.
Zechariah 1:1-3
“1 In the eighth month, in the second year of Darius,
came the Word of the LORD unto Zechariah, the son of Berechiah, the son of Iddo
the prophet, saying, 2 ‘The LORD hath been sore displeased with your
fathers. 3 Therefore say thou unto them, ‘Thus saith the LORD of
hosts, ‘Turn ye unto Me, saith the LORD of hosts, and I will turn unto you,
saith the LORD of hosts.’…”
So here is a
request for the people of God to return to God.
If we look at the
end times, there was a time when people were on fire for God. During the
Reformation time, people were prepared to die at the stake, they suffered
persecution, they stood firm for their faith. And then slowly as the fires of
persecution appeared to decline, well, there was this falling away in this
complacency. And I believe God is calling His people back in the time that we
are living in. Then we should return to the Lord with all our hearts
and with all our souls and with all our minds.
Zakharia
1:1-3
“1 Dalam bulan yang kedelapan, pada tahun kedua pemerintahan Darius datanglah Firman TUHAN kepada si nabi Zakharia,
bin Berekhya, bin Ido, bunyinya: 2 ‘TUHAN sangat murka kepada nenek moyangmu. 3 Sebab itu
katakanlah kepada mereka, ‘Beginilah firman TUHAN semesta alam, Kembalilah
kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN semesta alam, maka Aku pun akan kembali
kepadamu, firman TUHAN semesta alam.’…”
Jadi di sini ada permintaan agar umat
Allah kembali kepada Allah.
Jika kita melihat ke akhir zaman, ada
masanya ketika orang berkobar-kobar semangatnya demi Allah. Di masa Reformasi
Protestan, orang-orang rela mati dibakar di tiang, mereka menderita persekusi,
mereka berdiri teguh membela iman mereka. Kemudian saat perlahan-lahan api
persekusi mereda, nah, terjadilah kemunduran dalam rasa puas. Dan saya percaya Allah sedang memanggil umatNya
kembali di zaman kita hidup sekarang. Dengan demikian kita harus kembali kepada
Tuhan dengan segenap hati dan segenap jiwa dan dengan segenap
pikiran kita.
Zechariah 1:4-6
“4 Be ye not as your fathers, unto whom the former
prophets have cried, saying, ‘Thus saith the LORD of hosts, ‘Turn ye now from
your evil ways, and from your evil doings’ but they did not hear, nor hearken
unto Me,’ saith the LORD…” So it's actually a call to stop our
stubbornness, to compare our actions and our doings with this Word, this Word of
God, and to see where we stand. “…5 Your fathers, where are they? And the prophets,
do they live forever? 6 But My words and My statutes, which I
commanded My servants the prophets, did they not take hold of your fathers? And
they returned and said, ‘Like as the LORD of hosts thought to do unto us,
according to our ways, and according to our doings, so hath He dealt with
us.’…” Cause and effect, action and consequence. God had given
instruction to His prophets, they had been informed of the consequences of
their ways, and should they not live in harmony with what God had required,
there were consequences. And the fathers had experienced this.
It's fascinating
that every generation has to experience it again. We all make the same mistakes
as our fathers. We are not better than they were.
Zakharia
1:4-6
“4 Janganlah kamu seperti nenek moyangmu yang kepadanya
para nabi yang dahulu telah menyerukan, demikian, ‘Beginilah Firman TUHAN
semesta alam, ‘Berbaliklah kamu dari tingkah lakumu yang jahat dan dari perbuatanmu yang jahat!’ tetapi
mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau menghiraukan Aku,’ demikianlah
firman TUHAN…” Jadi
sebenarnya ini adalah suatu panggilan untuk menghentikan kekerasan kepala kita,
untuk membandingkan tingkah laku dan perbuatan kita dengan Firman ini, Firman
Allah, untuk melihat di mana posisi kita. “…5 Nenek moyangmu, di mana mereka?
Dan para nabi, apakah mereka hidup selamanya? 6 Tetapi segala Firman
dan ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepada hamba-hamba-Ku, para nabi,
bukankah itu telah sampai kepada nenek moyangmu? Dan
bertobatlah mereka serta berkata, ‘Sebagaimana TUHAN semesta alam berniat untuk berbuat kepada kita sesuai
tingkah laku kita dan perbuatan kita, demikianlah Ia telah mengambil tindakan terhadap kita!’…” Sebab dan akibat, tindakan dan
konsekuensi. Allah sudah memberikan petunjuk kepada nabi-nabiNya, mereka sudah
diberitahu tentang konsekuensi tingkah laku mereka, dan sekiranya mereka tidak
mau hidup selaras dengan tuntutan Allah, ada akibatnya. Dan para leluhur mereka
sudah mengalaminya.
Sangat
menarik setiap generasi harus mengalaminya lagi. Kita semua membuat kesalahan
yang sama seperti leluhur kita. Kita tidak lebih baik daripada mereka.
FIRST VISION
Zechariah 1:7-8
“7 Upon the four and
twentieth day of the eleventh month, which is the month Sebat, in the second
year of Darius, came the word of the LORD unto Zechariah, the son of Berechiah,
the son of Iddo the prophet, saying, 8 ‘I saw by night, and behold…”
so here is the first vision. It's an introductory vision basically
to the rest of the book of Zechariah. And some people want to draw
parallels between what we will see in this vision and what happened at the end.
In this introductory vision, it's probably not an exact align, so let’s just look at it. “…8 ‘I saw by
night, and behold a man riding upon a red horse, and he stood among the myrtle
trees that were in the bottom; and behind him were there red horses, speckled,
and white.’…” so he sees a man riding on a red horse standing amongst
the myrtle trees, a little bit lower down. Now the myrtle tree was an evergreen
tree and it had beautiful flowers and it was very fragrant.
So the myrtle
trees stand for God's people because in the Bible a tree is often
associated with an individual, a person. Nebuchadnezzar was likened unto a tree
that was cut down. We're supposed to be pillars of cedar in the temple,
etc.
So he's
standing between the myrtle trees, in other words he's in amongst God's
people.
PENGLIHATAN
PERTAMA
Zakharia
1:7-8
“7 Pada hari yang kedua puluh empat dari bulan yang kesebelas--yaitu bulan Syebat--pada tahun kedua pemerintahan
Darius, datanglah firman TUHAN kepada Zakharia nabi itu, bin Berekhya bin Ido; katanya, 8 ‘Tadi malam aku mendapat penglihatan dan
melihat…” jadi
inilah penglihatan yang pertama. Pada
dasarnya ini adalah penglihatan pengantar untuk seluruh kitab Zakharia.
Dan beberapa orang menarik paralel antara apa yang akan kita lihat di
penglihatan ini dan apa yang terjadi
di akhir zaman. Di penglihatan pengantar ini, kira-kira ini bukanlah sesuatu
yang tepat sejajar, jadi mari kita simak. “…8 ‘Tadi malam
aku mendapat penglihatan dan melihat seorang
menunggang kuda merah dan sedang
berdiri di antara pohon-pohon murad yang ada di
bawah; dan di belakangnya ada kuda-kuda merah, bintik-bintik, dan putih…” Jadi
dia melihat seorang menunggang seekor kuda merah yang berdiri di antara
pohon-pohon murad, sedikit lebih rendah di bawah. Nah, pohon murad adalah pohon
yang selalu hijau (jenis pohon yang tidak rontok daunnya di musim dingin tapi
senantiasa berdaun hijau) dan memiliki bunga-bunga yang indah dan baunya sangat
harum.
Maka
pohon murad ini melambangkan
umat Allah karena di Alkitab pohon sering dikaitkan dengan
seorang individu, seorang manusia. Nebukadnezar disamakan dengan sebatang pohon
yang ditebang. Kita seharusnya menjadi tiang-tiang pohon cedar (sejenis cemara)
di dalam Bait Suci, dsb.
Jadi
orang ini berdiri
di antara pohon-pohon murad, dengan kata lain dia berada di antara umat Allah.
Zechariah 1:9-10
And then he sees
behind them were red horses, speckled, and white. “…9 Then said I, ‘O my lord, what are these?’ And the angel that
talked with me said unto me, ‘I will shew thee what these be.’ 10
And the Man that stood among the myrtle trees answered and said, ‘These are
they whom the LORD hath sent to walk to and fro through the earth.’…”
v
So these are individuals that have been sent to walk to and fro in
the earth.
They have been sent by God, so they are God's
messengers, God's ambassadors, God's people, God's evangelists, God's
pastors, God's
people who spread the gospel.
v
And the color of the horses is red.
Red stands for martyrdom.
v
And the Man who is in the midst of his people throughout Scripture is Jesus Christ the One who is in the
midst of His people.
And He himself was martyred. So the color red stands for
martyrdom.
v
And behind Him were red horses, people that had been martyred; speckled horses and the alternative would be bay horses,
which is also a bright red in a sense, and white, color of righteousness.
It's interesting that amongst these horses the black horses are
not mentioned. So those that represent God that have been sent to witness, are
those with these colours.
So it's the message
that goes on.
Zakharia
1:9-10
Kemudian
Zakharia melihat di belakang mereka ada kuda-kuda merah, bintik-bintik, dan
putih. “9 Lalu
kataku, ‘Ya, tuanku, apakah semuanya ini?’ Dan
malaikat yang berbicara dengan aku berkata
kepadaku,‘Aku akan memperlihatkan kepadamu apa semuanya ini.’ 10
Dan Orang yang berdiri di antara pohon-pohon
murad itu menjawab dan berkata, ‘Inilah
mereka yang telah diutus TUHAN untuk berjalan hilir mudik di atas bumi!’…”
v Jadi ini adalah orang-orang yang telah dikirim
untuk berjalan hilir mudik di atas bumi.
Mereka diutus oleh Allah, berarti
mereka adalah utusan-utusan Allah,
duta-duta Allah, penginjil-penginjil Allah, gembala-gembala Allah, umat Allah yang menyebarkan
injil.
v Dan warna kuda-kudanya merah.
Merah melambangkan kemartiran.
v Dan Orang yang berada di tengah-tengah umatNya
di seluruh Kitab Suci ialah
Yesus Kristus, Dia yang berada di tengah-tengah umatNya.
Dan Dia sendiri mati dimartir. Maka
warna merah melambangkan kemartiran.
v Dan dibelakangNya ada kuda-kuda merah
yaitu orang-orang yang sudah dimartir; kuda-kuda
bintik-bintik kata alternatifnya ialah kuda-kuda merah kecoklatan,
yang juga berarti merah yang terang; dan putih, warna kebenaran.
v Yang menarik di antara kuda-kuda itu
tidak disebutkan ada kuda hitam.
Jadi mereka yang melambangkan yang diutus oleh Allah
untuk bersaksi adalah mereka yang berwarna ini.
Jadi
itulah pekabaran yang terus berlangsung.
Zechariah 1:11
“11 And they answered the
Angel of the LORD that stood among the myrtle trees…” so now we get some
more information, “the Angel of the Lord” in the Old Testament is referred to as “the
Captain of the Lord's host” and it's a representation of Jesus Christ, so
we know that it is Jesus Christ in the midst of His people. “…“11 And they answered the Angel of the LORD that stood among the
myrtle trees and said, ‘We have walked to and fro through the earth, and,
behold, all the earth sitteth still, and is at rest.’…”
So once their work
has been done, then the consequence is rest. Rest in what? Must be in the
completed work of Christ. So it is the Gospel message that brings rest.
Zakharia
1:11
“11 Dan mereka menjawab Malaikat TUHAN yang berdiri di antara
pohon-pohon murad itu…” jadi
sekarang kita mendapat lebih banyak
keterangan. “Malaikat Tuhan” di Perjanjian Lama disebut sebagai “Komandan (Penghulu) balatentara Tuhan”
dan itu adalah lambang Yesus Kristus, jadi kita tahu bahwa itulah Yesus Kristus di
tengah-tengah umatNya. “11 Dan mereka menjawab
Malaikat TUHAN yang berdiri di antara pohon-pohon murad itu, dan berkata, ‘Kami telah berjalan hilir mudik di atas bumi, dan lihat,
seluruh bumi itu duduk diam dan dalam
perhentian.’…” Jadi
sekali pekerjaan mereka selesai, maka hasilnya ialah perhentian. Perhentian dalam
apa? Tentunya dalam pekerjaan Kristus
yang sempurna. Jadi pekabaran
injillah yang membawa perhentian.
So we have an
introduction of those that are being sent. I don't believe that in this
particular case there are specific time periods associated with these horses as
you would find in the book of Revelation. It's just an introduction. We'll come
to other horses later on which would be more specific.
Jadi di sini diperkenalkan
mereka yang diutus. Menurut saya dalam kasus khusus ini tidak ada periode waktu
yang tertentu yang dikaitkan dengan kuda-kuda itu seperti yang kita lihat di
kitab Wahyu. Ini sekadar pengenalan. Nanti kita akan ke kuda-kuda lain yang
lebih spesifik.
Zechariah 1:12
Now we get to verse
12 which in the original is a new paragraph, and we read from there ~ by the way if you look at the numbers in these
chapters they're very interesting. For example verse 7 said, “ 7 Upon the four and twentieth day of the eleventh
month, which is the month Sebat…” etc. these dates are scriptural
dates, and it's interesting that in the occult world they take these dates and
make them special events. So the 11th month often has very interesting
connotations: chaos, etc.; the 24th day of the month, so we will just take it
at face value this is the time when it happened, and we don't want to put any
connotations into the particular date as do cabbalistic thinkers.
Zakharia
1:12-14
Sekarang
kita ke ayat 12 yang aslinya adalah paragraf yang baru, dan kita membaca dari
sana ~ nah jika kita simak angka-angka di pasal-pasal ini, mereka sangat
menarik. Misalnya ayat 7 mengatakan, “ 7 Pada hari yang kedua puluh
empat dari bulan yang kesebelas--yaitu bulan
Syebat” dll. tanggal-tanggal ini adalah tanggal-tanggal alkitabiah,
dan yang menarik di dunia okult mereka mengambil tanggal-tanggal ini dan
menjadikannya peristiwa-peristiwa yang istimewa. Jadi bulan ke-11 sering punya
konotasi yang sangat menarik: kekacauan, dll.; hari ke-24 dari bulan itu, maka
kita terima saja sebagaimana tertulis bahwa itulah saatnya ketika peristiwa ini
terjadi, dan kita tidak mau mengaitkan konotasi apa pun kepada tanggal khusus
ini seperti yang dilakukan golongan kabalis.
Verse 12, “…12 Then the
angel of the LORD answered and said, ‘O LORD of hosts, how long wilt Thou not
have mercy on Jerusalem and on the cities of Judah, against which Thou hast had
indignation these threescore and ten years?’…”
So there is the number 70
and this number again is one that is very prominent in cabbalistic thinking,
and just recently we had the 70th year of the existence of the modern nation of
Israel being celebrated. So these dates are used by cabbalistic thinkers to
bring about or discuss events in modern times, but it's obviously referring to the time of
captivity that the Jews were in, and the restoration of all things. So
if we parallel that to our time well, we are also waiting for the restoration
of all things and I think we can also cry, “How long, Lord, how long
Sovereign Lord?”
If we go to the book
of Revelation we have the souls that are symbolically under the altar also
shouting, “How long, Sovereign Lord, how long before You avenge the blood of
the saints and the martyrs?”
Ayat 12, “12 Lalu malaikat TUHAN itu menjawab dan
berkata, ‘Ya TUHAN semesta alam, berapa lamanya Engkau tidak akan
bermurah hati pada Yerusalem dan kota-kota
Yehuda, terhadap siapa Engkau telah murka selama tujuh puluh tahun lamanya itu?’
…” Jadi di sini ada angka 70 dan angka ini
juga angka yang sangat menyolok dalam pemikiran kabalis, dan baru saja kita
merayakan 70 tahun eksistensi bangsa Israel modern. Jadi tanggal-tanggal ini
dipakai oleh pemikiran kabalis untuk mengadakan atau membahas
peristiwa-peristiwa di zaman modern, tetapi ini jelas mengacu kepada masa pengasingan yang dialami bangsa
Yahudi, dan pemulihan segala sesuatu. Maka jika kita
memparalelkan itu ke zaman
kita, nah, kita
juga sedang menunggu pemulihan segala sesuatu dan saya pikir
kita juga bisa berseru, “Berapa lama, Tuhan, berapa lama lagi Tuhan Maharaja?”
Jika kita
ke kitab Wahyu ada jiwa-jiwa yang secara simbolis di bawah mezbah juga berseru,
“Berapa lama lagi, Tuhan Maharaja, berapa lamanya sebelum Engkau membalaskan
darah orang-orang kudus dan para martir?”
So when will the
restoration take place? “13 And the LORD answered the angel that talked with
me with good words and comfortable words…” so even if it seems
daunting, and even if times are hard, remember that God is in control and He
will comfort His people, He's the God of comfort. “…14 So the
angel that communed with me said unto me, ‘Cry thou, saying, ‘Thus saith the
LORD of hosts; ‘I am jealous for Jerusalem and for Zion with a great jealousy.”
Now all of these
prophecies have a then-time application and a future application. It's talking
about literal Israel and it's talking about spiritual Israel. And just as God
was concerned with literal Israel so He is concerned with His church, with His
people in this time in which we are living.
Jadi kapan pemulihan akan terjadi? “ 13 Dan TUHAN menjawab malaikat yang
berbicara dengan aku, dengan kata-kata yang ramah dan yang menghibur…” jadi walaupun itu sepertinya menakutkan
dan walaupun hidup itu susah, ingatlah bahwa Allah memegang kendali dan Dia
akan menghibur umatNya, Dialah Allah penghibur. “…14 Maka malaikat yang
berkomunikasi dengan aku, berkata kepadaku,
‘Berserulah kamu, katakan, ‘Beginilah firman
TUHAN semesta alam, ‘Aku cemburu untuk
Yerusalem dan untuk Sion dengan cemburu yang besar.’…”
Nah
semua nubuatan ini memiliki aplikasi untuk
masa itu dan aplikasi untuk masa yang akan datang. Ini bicara tentang Israel literal, dan Israel spiritual.
Dan sebagaimana Allah peduli tentang Israel literal, Dia juga peduli tentang
gerejaNya, tentang umatNya di zaman di mana kita sekarang hidup.
Zechariah 1:15
“15 And I am very sore displeased with the heathen that are at
ease…” and when we look at what's happening in the world today, and the
legislations that are being passed, which seems so far removed from the Word of
God, one sometimes wonder how they can be so at ease, and we’re asking the same
questions, “…for I was but a little displeased, and they
helped forward the affliction. 16 Therefore thus saith the LORD; I
am returned to Jerusalem with mercies. My house shall be built in it,’ saith
the LORD of hosts, and a line shall be stretched forth upon Jerusalem…” There will be a
restoration. I believe that restoration in the spiritual sense is just before
us, so it's very important that we understand what Zechariah is trying
to tell us, and how does it pertain to our time, because the time that he was
predicting to his people is past. So we're now in the anti-type. “…17 Cry yet, saying, ‘Thus saith
the LORD of hosts; My cities through prosperity shall yet be spread abroad; and
the LORD shall yet comfort Zion, and shall yet choose Jerusalem.’…” It is a promise. We can put a big “P” next to our Bibles and
say, it's a promise, there will be a restoration, just be patient.
So chapter 12 (should be verse 17) talks about
the restoration that will come, a comfort that God will give.
Zakharia
1:15
“15 Dan Aku sangat jengkel pada bangsa-bangsa kafir yang santai…” dan bila kita melihat apa yang sedang
terjadi di dunia hari ini, dan undang-undang yang dikeluarkan yang begitu
jauhnya dari Firman Allah, terkadang ada yang bertanya-tanya bagaimana mereka
bisa sesantai itu, dan kita juga menanyakan pertanyaan yang sama, “…karena Aku cuma jengkel sedikit
dan mereka membantu memperparah kesusahan. 16 Sebab itu, demikianlah Firman TUHAN, ‘Aku kembali kepada
Yerusalem dengan belas kasihan. Rumah-Ku
akan didirikan di sana’, firman TUHAN semesta alam, dan seutas tali akan direntangkan atas Yerusalem…” Akan ada pemulihan. Saya meyakini bahwa
pemulihan dalam pengertian
spiritual ada tepat di hadapan kita, jadi sangatlah penting kita
mengerti apa yang Zakharia mau katakan kepada kita, dan bagaimana itu
sehubungan dengan masa kita, karena waktu dia menubuatkan kepada bangsanya
sudah lampau. Jadi sekarang kita ini di masa antitipenya. “…17 Serukanlah bahkan
sekarang, katakan, ‘Demikianlah firman
TUHAN semesta alam, ‘Melalui kemakmuran kota-kota-Ku masih akan meluas keluar; dan TUHAN bahkan akan menghibur Sion dan akan masih memilih Yerusalem.’…” Ini suatu janji. Kita bisa mencantumkan
huruf “J” besar di samping ayat ini di Alkitab kita dan berkata, itu suatu
janji, akan ada pemulihan, bersabarlah.
Jadi
ayat 17 bicara tentang pemulihan yang akan terjadi, suatu penghiburan yang akan
diberi Allah.
SECOND VISION
Zechariah 1:18
And then we come to
verse 18 which is again a new paragraph. And now we're getting a little bit of detail,
and basically this will be the second vision of Zechariah.
“18 Then lifted I up mine
eyes, and saw, and behold four horns…” now we know that a
horn in the Bible represents a political entity, so in the time of Israel there
had been nations that had persecuted literal Israel. As to what those horns
represent there is much speculation. We know that Egypt persecuted God's
people, we know that the Assyrians persecuted God's people, we know that the
Babylonians persecuted God's people. We knew that they were under captivity in
the time of the Medo-Persians. They have four horns. And the time in which this
was written, this book was in the time of the Medo-Persians.
And if we look at
the end time application, we also have four powers, four political entities
that we find in the Book of Daniel, and that would be a representation of
Babylon, Medo-Persia, Greece, and Rome. So four
people, four entities that afflicted God's people. “…18 Then
lifted I up mine eyes, and saw, and behold four horns…” four nations, four
entities. “…19 And I
said unto the angel that talked with me, ‘What be these?’ And he answered me,
‘These are the horns which have scattered Judah, Israel, and Jerusalem.’…” So what is the good Lord's answer to this persecuting power? So
you have the nations outside that try to destroy God's people, and the message
they bear. So God has answered. “…20 And the LORD shewed me four carpenters…” Now the word used there incorporates more than just carpentry
in wood, it would include all kinds of artisan work, like metalwork, etc. but
the connotation of carpenter is an interesting one, because Jesus was a
carpenter. So the four carpenters could be the answer to what these outside
powers are inflicting upon God's people. “…21 Then
said I, ‘What come these to do?’ And he spake, saying, ‘These are the horns
which have scattered Judah…” referring to the four horns, “…so that no man did lift up his head. But
these are come to fray them, to cast out the horns of the Gentiles,…” now “to fray” something is to unravel it, if your clothes are
frayed they’re unraveled. So God will
send His messengers that represent His character, the character of the Carpenter,
the Bethlehmite Jesus Christ, and they will unravel what these other powers had done.
So it's a counter message. “…which lifted up their
horn over the land of Judah to scatter it.’…”
So you have these
competing forces, good >< evil, a
message of destruction >< a message of restoration, two characters, one
representing the character of Christ the other one representing the character
of the arch deceiver.
PENGLIHATAN
KEDUA
Zakharia
1:18
Lalu kita
tiba di ayat 18 yang kembali adalah paragraf baru. Dan sekarang kita mendapat
keterangan sedikit lagi, dan pada dasarnya ini adalah penglihatan Zakharia yang
kedua.
“18 Lalu aku mengangkat mataku dan memandang, dan melihat empat
tanduk…” nah kita tahu bahwa tanduk di Alkitab
melambangkan suatu kekuasaan politik, maka di zaman Israel ada bangsa-bangsa
yang pernah mempersekusi Israel. Tentang siapa yang dilambangkan oleh
tanduk-tanduk ini, ada banyak spekulasi. Kita tahu bahwa Mesir pernah
mempersekusi umat Allah, kita tahu bahwa bangsa Asyur pernah mempersekusi umat
Allah, kita tahu bahwa bangsa Babilon pernah mempersekusi umat Allah. Kita tahu
bahwa bangsa Israel ada di bawah penawanan di zaman Medo-Persia. Mereka punya 4
tanduk. Dan saat ketika kitab ini ditulis, kitab ini ditulis di zaman
Medo-Persia.
Dan
jika melihat ke aplikasi akhir zamannya, juga ada 4 kekuasaan politik yang kita
temukan di kitab Daniel, dan itu melambangkan Babilon –
Medo Persia – Greeka – dan Roma. Jadi empat bangsa, empat entitas yang
menyusahkan umat Allah. “…18 Lalu aku mengangkat
mataku dan memandang, dan melihat empat tanduk…” empat bangsa, empat entitas. “…19 Dan aku berkata
kepada malaikat yang berbicara dengan aku, ‘Ini apa?’ Dan ia menjawab aku, ‘Inilah tanduk-tanduk yang telah menyerakkan
Yehuda, Israel dan Yerusalem.’…” Jadi apa jawaban Allah kepada
kuasa-kuasa yang mempersekusi ini? Bangsa-bangsa itu ada di luar, yang berusaha
membinasakan umat Allah dan pekabaran yang mereka bawa. Jadi Allah sudah
memberi jawaban. “…20 Dan TUHAN memperlihatkan kepadaku empat tukang kayu…” Nah
kata yang dipakai di sana termasuk lebih daripada sekadar pekerjaan tukang kayu,
tetapi termasuk segala macam pekerjaan kerajinan, seperti pekerjaan logam, dll.
tetapi konotasi tukang kayu itu menarik, karena Yesus itu seorang tukang kayu.
Jadi ke-4 tukang kayu bisa merupakan jawaban bahwa kuasa-kuasa di luar itu
sedang menyusahkan umat Allah. “…21 Lalu kataku, ‘Mereka ini datang untuk
melakukan apa?’ Dan ia bicara, katanya, ‘Inilah tanduk-tanduk yang telah menyerakkan
Yehuda…” merujuk kepada ke-4 tanduk, “…sehingga tidak ada yang mengangkat kepalanya. Tetapi yang ini datang untuk menguraikan mereka, untuk mencampakkan tanduk
bangsa-bangsa lain…” nah, “mengurai” sesuatu itu ialah
melepaskan rajutannya. Jika kain pakaian kita terurai, artinya robek-robek.
Maka Allah akan mengirim
utusan-utusanNya yang mewakili karakterNya, karakter Sang Tukang Kayu, Sang Orang
Bethlehem Yesus Kristus dan mereka akan
menguraikan apa yang telah dilakukan kekuasaan-kekuasaan lain itu.
Jadi ini adalah pesan balasan, “…yang telah mengangkat tanduk mereka terhadap tanah Yehuda untuk menyerakkannya.’…”
Jadi
ada kekuatan-kekuatan yang bersaing ini, baik >< jahat; pekabaran yang
menghancurkan >< pekabaran yang memulihkan; dua sosok, yang satu mewakili
karakter Kristus, yang lain mewakili karakter si penyesat besar.
So that was
the second vision, the one of the competing powers which had a then-time
application, but I believe also has an end time application. And I certainly
hope that the carpenters will do their job well, and unravel what the enemy has
done, not only in terms of the physical aspects, the political aspects, the
economic aspects, but also in terms of the spiritual aspects, the false
representation, the Babylonian syncretism, that has come into the world; to
unravel it and show how to come back into harmony with the Word of God.
Jadi itu
penglihatan kedua, mengenai kekuatan-kekuatan yang bersaing, yang memiliki
aplikasi pada masa itu, tetapi saya yakin juga memiliki aplikasi akhir zaman.
Dan saya sungguh-sungguh berharap para tukang kayu akan melakukan pekerjaan
mereka dengan baik, dan mengurai apa yang telah dirajut musuh, bukan hanya
dalam aspek fisik, aspek politik, aspek ekonomi, tetapi juga dalam aspek spiritual,
pada representasi yang palsu, sinkretisme Babilon yang telah masuk ke dunia;
untuk mengurai ini dan menunjukkan bagaimana caranya kembali menjadi selaras
dengan Firman Allah.
THIRD VISION
Zechariah 2:1-2
Now we come to a
third vision.
“1 I lifted up mine eyes
again, and looked, and behold a man with a measuring line in his hand…” now whenever the Bible speaks about a measuring line, it has to
do with the measuring whether
you qualify, measuring your stature, measuring your character, seeing if you
will fit into God's kingdom or whether you won’t. So it's a measure of
character. “…2 Then said I, ‘Whither goest
thou?’ And he said unto me, ‘To measure Jerusalem…” in other words to measure God's people, to see whether they qualify, whether they measure up to God's
standard, “…to see what is the breadth thereof, and
what is the length thereof.”
So this is a reference
to judgment. Do we measure up, do we qualify? And we will come to
lengths and breadths in the rest of the book of Zechariah in a while.
PENGLIHATAN
KETIGA
Zakharia
2:1-2
Sekarang
kita tiba pada penglihatan ketiga.
“1 Aku mengangkat mataku lagi, dan memandang, dan melihat seorang dengan tali pengukur di tangannya…” Nah,
setiap kali bila Alkitab bicara tentang tali pengukur, itu berkaitan dengan
mengukur apakah kita memenuhi syarat, mengukur kemampuan kita, mengukur karakter
kita, untuk melihat apakah kita cocok berada di kerajaan Allah atau tidak. Jadi
itu mengukur karakter. “…2 Lalu kataku, ‘Ke manakah engkau pergi?’ Dan
ia berkata kepadaku, ‘Untuk mengukur Yerusalem,…” dengan
kata lain untuk mengukur umat Allah,
untuk melihat apakah mereka memenuhi syarat, apakah mereka mencapai standar
Allah, “…untuk
melihat berapa lebarnya dan berapa panjangnya.’…"
Jadi ini bicara tentang penghakiman.
Apakah kita mencapai standar, apakah kita memenuhi syarat. Dan nanti kita akan
membahas tentang lebar dan panjang di sisa kitab Zakharia.
Zechariah 2:3-4
“3 And, behold, the angel
that talked with me went forth, and another angel went out to meet him, 4
and said unto him, ‘Run, speak to this young man, saying, ‘Jerusalem shall be
inhabited as towns without walls for the multitude of men and cattle
therein.’…” what an amazing promise! It looks as though God’s people are
hounded. You take the time period of Zechariah, when the Samaritans were
putting so much pressure on God's people and it looked like nothing, nothing,
was progressing and here comes this amazing statement: ‘I will measure it and I
will see whether it can hold God's people and whether people will measure up to
fit into it.’ And this promise, it “shall be inhabited as towns without walls”, in other words, no boundaries, it will be huge “for the multitude of men and cattle therein”.
Zakharia
2:3-4
“3 Dan lihat, malaikat
yang berbicara dengan aku itu berangkat, dan satu malaikat lain pergi menemuinya, 4 dan
berkata kepadanya, ‘Berlarilah, bicaralah
kepada orang muda itu, katakan, ‘Yerusalem
akan dihuni sebagai kota tanpa dinding, oleh
karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya.’…” janji yang luar biasa! Kelihatannya
seperti umat Allah terus direcoki. Kita lihat periode di masa Zakharia ketika
orang-orang Samaria menimbulkan begitu banyak tekanan kepada umat Allah, dan
pembangunan Bait Suci sepertinya sama sekali macet, tidak ada kemajuan, lalu muncul
pernyataan yang luar biasa ini: ‘Aku akan mengukurnya dan Aku akan melihat
apakah itu cukup luas untuk menampung umat Allah, dan apakah mereka memenuhi
standar untuk masuk ke dalamnya.’ Dan janji ini, bahwa Yerusalem “akan dihuni sebagai kota tanpa dinding”
dengan kata lain
tidak ada batas-batasnya, ukurannya akan luar biasa besarnya “oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya.”
Now the Samaritans were an interesting people, because they had
a mixture of the religion of Israel and the religion of Babylon, it was a syncretistic religion. It started off with Jeroboam would set up the
counterfeit temple, and said you will not worship in Jerusalem you will worship
here, you can use the name YaHWeH, you can do all of those things, but you will
not go to Jerusalem.
But salvation is
outlined very specifically, there is only one path to salvation, and that is
through the method that God has put in place and there's only one Individual
according to Scripture whereby we may have salvation because there is no other
name under heaven and earth whereby you may be saved except the name Christ
Jesus.
So here is the
promise that God's kingdom will triumph in the end, and that there will be multitudes
that will accept this message.
Nah, orang-orang Samaria adalah
suku yang menarik, karena mereka memiliki agama campuran Israel dengan Babilon,
agama sinkretisme. Agama ini dimulai ketika Yerobeam mendirikan Bait Suci tiruan,
dan mengatakan kalian tidak akan beribadah di Yerusalem, kalian akan beribadah di
sini, kalian bisa memakai nama YaHWeH, kalian boleh melakukan semua yang
berkaitan dengan ibadah tetapi kalian tidak ke Yerusalem.
Tetapi
keselamatan sudah sangat jelas digambarkan bahwa hanya ada satu jalan
keselamatan, dan itu ialah melalui cara yang ditetapkan Allah, dan hanya ada
satu Individu menurut Kitab Suci melalui Siapa kita bisa mendapatkan
keselamatan karena tidak ada nama lain di bawah kolong langit dengan mana kita
bisa diselamatkan selain nama Kristus Yesus. (Kisah 4:12)
Jadi di
sinilah janji bahwa kerajaan Allah akan menang pada akhirnya, dan akan ada
banyak manusia yang menerima pekabaran ini.
Zechariah 2:5
Verse 5, “5 ‘For I,’ saith the LORD,
‘will be unto her a wall of fire round about, and will be the glory in the
midst of her.’…”
So just as He was
standing amidst the myrtle trees so He's standing in the midst of God's people,
then, and in the end.
Zakharia 2:5
Ayat 5, “
5 Karena Aku,’ firman TUHAN, ‘akan menjadi baginya sebuah tembok api yang
mengelilinginya, dan akan menjadi kemuliaan
di tengah-tengahnya.’…"
Jadi
sebagaimana Allah berdiri di antara pohon-pohon murad, demikian juga Dia
berdiri di tengah-tengah umat Allah, pada zaman itu, dan pada akhir zaman.
Zechariah 2:6-7
Then this 6 is a new paragraph, and it starts with these
interesting words, “6 ‘Ho, ho, come forth, and flee from the land of the north,’
saith the LORD, ‘for I have spread you abroad as the four winds of the heaven,’
saith the LORD…” And verse 7 makes it abundantly clear, “…7 Deliver
thyself, O Zion, that dwellest with the daughter of Babylon…” So come out of Babylon, this is a theme that runs throughout the
Bible. This is the theme of the book of Revelation. What was happening here in
the time of Zechariah, they were no longer part of the Babylonian kingdom, they were now
living in Medo-Persian times because Darius was a Medo-Persian king. And yet
this admonition remains, “come out of her, My people! Come out
of Babylon!”
So we need to know
what constitutes Babylon, and what do we have to distance ourselves from, from the land of the north.
Zakharia
2:6-7
Kemudian ayat 6 itu paragraf baru, dan diawali
dengan kata-kata yang menarik ini, “6 Ho, ho, keluarlah, dan larilah
dari negeri utara,’ firman TUHAN, ‘sebab Aku
telah menyerakkan kamu ke mana-mana, seperti keempat
mata angin di langit,’ firman TUHAN. …” Dan ayat 7 membuatnya sangat jelas, “…7 Selamatkanlah dirimu, O Sion, yang hidup bersama anak perempuan Babilon…” Jadi keluarlah dari Babilon! Ini adalah suatu tema yang terus ada
di seluruh Alkitab. Inilah tema kitab Wahyu. Apa yang terjadi di
sini ialah di zaman Zakharia mereka bukan lagi bagian dari kerajaan Babilon,
mereka sekarang sedang hidup di masa Medo-Persia karena Darius adalah raja Medo-Persia. Namun peringatan ini tetap
ada, “Keluarlah darinya, hai umat-Ku! Keluarlah dari
Babilon!” (Wah. 18:4).
Jadi
perlu tahu Babilon itu terbentuk dari apa, dan kita harus menjauhkan diri kita dari apa,
dari negeri utara.
P.S. Dari pelbagai pelajaran yang diterjemahkan di
blog ini, kita sudah melihat betapa banyaknya perbedaan antara terjemahan KJV
dengan LAI. Aku mau mengingatkan lagi. Misalkan ayat 7 di atas, itu seruan yang diberikan kepada Sion = umat
Allah. Sion ini sedang hidup bersama anak perempuan Babilon. Siapa “anak
perempuan Babilon”? Kitab Wahyu memberikan deskripsi yang jelas. Jadi Tuhan
memanggil umatNya (Sion) untuk keluar meninggalkan anak perempuan Babilon.
Tetapi
terjemahan LAI sangat berbeda, ini yang tertulis di LAI, “Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!”. Di sini penduduk
Babilon yang disuruh lari ke Sion! Loh kan salah sasaran. Bahkan
“anak perempuan” Babilon tidak disebut sama sekali. Padahal “anak perempuan
Babilon” ini punya makna yang sangat penting. Jadi terjemahan LAI ini mengaburkan
pesan yang diberikan Allah. Bukan itu yang dikatakan Allah.
Ini baru satu contoh dari sekian banyak. Karena itu, sebisanya
selalu bandingkan LAI dengan KJV, dan ikutilah semua pembahasan di blog ini
karena semua ayat yang dikutip di blog ini sudah disesuaikan dengan yang ada di
KJV atau NKJV.
And there's two
little words “Ho, ho”. It's interesting that these words
are spoken
by God and there's a counterfeit in the days in which we live, where
there is a counterfeit individual who also claims to be eternal, who also rides
in his chariot across the skies, who also utters the
words “Ho, ho” and that is a representation of the sun god.
He is called Santa which is a scrambling of the word “Satan” but let’s not go
there. I'm just interested that the words “Ho ho” should be used in such a
counterfeit fashion in the days in which we live.
So one of the
Babylonian ideologies was the story of the sun god who would ride across the
sky at the Solstice time, and he would be drawn by a chariot of animals, and if you were a Scandinavian it was drawn
by the chariot of reindeer. It's a Babylonian syncretistic religion that has
been mingled with Christianity. “Come out of her, My people! Separate yourself
from those that dwell in Babylon!”
Dan ada dua kata kecil, “Ho, ho”. Menarik bahwa kata-kata ini diucapkan oleh Allah, dan di masa di mana kita hidup ini, ada tiruannya, ada satu individu tiruan yang mengklaim dia juga kekal, yang mengendarai keretanya terbang melintasi langit, yang mengucapkan kata “Ho, ho”, dan yang adalah lambang dari dewa matahari. Dia disebut Santa, yang merupakan anagram (susunan huruf dalam satu kata yang dikacaukan) dari kata “Satan”, tetapi kita tidak akan membahas ini. Saya hanya tertarik bahwa kata “Ho, ho” dipakai dengan cara pemalsuan di zaman kita hidup sekarang.
Jadi
salah satu ideologi Babilon adalah cerita tentang dewa matahari yang melintasi
langit pada musim Solstice (hari titik balik
matahari, malam yang terpanjang namanya winter solstice), dan dia akan naik kereta yang ditarik oleh hewan-hewan, bagi orang
Skandinavia kereta itu akan ditarik rusa-rusa kutub. Ini adalah agama
sinkretisme Babilon yang sudah dicampur dengan Kekristenan. “Keluarlah darinya, hai umatKu!
Pisahkan dirimu dari mereka yang hidup di Babilon!”
Zechariah 2:8-9
“8 For thus saith the LORD
of hosts, ‘After the glory hath He sent Me unto the nations which spoiled you,
for he that toucheth you toucheth the apple of His eye.”
Here is another tremendous promise, said to these people
that spread these Babylonian ideologies. Separate yourselves from them. “…9 For,
behold, I will shake Mine hand upon them, and they shall be a spoil to their
servants: and ye shall know that the LORD of hosts hath sent Me…” So this is a promise that God's people will take heed of the
call and I believe God's Spirit is working with all of humanity, and many
people are waking up and saying that there's something wrong, we cannot put our
finger on it, but what is it? It's upto God's messengers to set this record
straight.
Zakharia
2-8-9
“8 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, ‘Setelah kemuliaan, Dia telah mengutus Aku kepada
bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu, sebab siapa yang menjamah kamu,
menjamah biji mata-Nya.’…” Ini
ada janji luar biasa yang lain lagi, yang dikatakan kepada orang-orang yang
menyebarkan ideologi Babilon. Pisahkanlah dirimu dari mereka. “…9 Karena lihatlah, Aku
akan menggerakkan tangan-Ku terhadap mereka, dan mereka akan menjadi jarahan hamba-hamba mereka. Maka kamu akan mengetahui
bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus Aku.’…”
Jadi
ini adalah suatu janji bahwa umat Allah akan memperhatikan panggilan itu, dan
saya yakin Roh Allah sedang bekerja dengan kemanusiaan, dan banyak orang mulai
terbangun dan berkata, ada yang tidak beres, kami tidak tahu apa persisnya,
tapi itu apa? Beban untuk mengoreksi konsep yang salah itu tergantung
utusan-utusan Allah.
Zechariah 2:11-13
Then we have come
to verse 10 which is a new paragraph. “10 Sing and rejoice, O daughter of Zion: for, lo, I come, and I
will dwell in the midst of thee, saith the LORD.” So it's the promise
of the
final restoration, which will take place. A reference to the coming of
the Lord. So this is a distinctly Messianic verse.
Now, promises were conditional, it could have
happened in the time of the Jewish nation had they accepted the Messiah,
then He would have reigned amongst them already, but they did not. So this
conditional promise is transferred to spiritual Israel, and will find its
fulfillment. So He will come, and He will reign in the midst of His
people. “…11 And many
nations shall be joined to the LORD…” That's another
amazing promise, “…in that day, and shall be My people; and I will dwell in the
midst of thee, and thou shalt know that the LORD of hosts hath sent Me unto
thee. 12 And the LORD shall inherit Judah his portion in the holy
land, and shall choose Jerusalem again. 13 Be silent, O all flesh,
before the LORD: for He is raised up out of His holy habitation.”
This powerful
representation of the coming of Christ, setting up His kingdom, it will be
fulfilled. It wasn't in the days of literal Israel but it will be fulfilled in
the days of spiritual Israel.
Zakharia
2:11-13
Lalu kita tiba di ayat 10, yang adalah
paragraf baru.
10 ‘Menyanyi dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab lihatlah, Aku datang, dan Aku akan diam di tengah-tengahmu,’ demikianlah firman TUHAN…” Jadi ini adalah janji pemulihan yang terakhir
yang akan terjadi. Suatu rujukan kepada kedatangan Tuhan. Jadi ini jelas adalah
ayat Messianik.
Nah janji
itu bersyarat, itu mungkin bisa terjadi di zaman bangsa Yahudi
seandainya mereka menerima Sang Messias, sehingga Dia akan sudah memerintah
atas mereka; namun ternyata tidak. Maka
janji yang bersyarat ini dipindahkan kepada Israel spiritual,
dan akan digenapi oleh Israel
spiritual. Jadi Sang Messias akan datang, dan Dia akan
memerintah di tengah-tengah umatNya. “…11 Dan banyak bangsa akan digabungkan kepada TUHAN…” ini
janji lain lagi yang luar biasa, “…pada waktu itu, dan akan menjadi umat-Ku;
dan Aku akan diam di tengah-tengahmu dan
engkau akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang telah mengutus Aku kepadamu. 12 Dan TUHAN akan memberikan Yehuda
warisannya di negeri kudus, dan akan
memilih Yerusalem lagi. 13 Diamlah,
hai segala makhluk, di hadapan TUHAN, sebab Ia telah bangkit dari tempat
kediaman-Nya yang kudus.”
Gambaran yang hebat tentang kedatangan Kristus, didirikanNya kerajaanNya, itu akan digenapi. Itu tidak terjadi di
zaman Israel literal, tetapi itu akan digenapi di zaman Israel spiritual.
FOURTH VISION
And then the fourth
vision, and this is an amazing vision, and it pertains to our message at the
end of time. And if we do not have this message, then we have a syncretism in
our midst, and we have to be very, very, careful that what we preach is in harmony
with the Word of God, is in harmony with what the disciples taught, is in
harmony with what the Reformers taught, because they took their stand on the
Word of God, Sola scriptura, Sola Fide, Sola Gratia.
PENGLIHATAN
KEEMPAT
Kemudian
penglihatan yang keempat, dan ini adalah penglihatan yang mengagumkan,
berkaitan dengan pekabaran kita pada akhir zaman. Dan jika kita tidak memiliki
pekabaran ini, maka kita memiliki sinkretisme di tengah-tengah kita. Kita harus
amat sangat waspada bahwa apa yang kita khotbahkan itu serasi dengan Firman
Allah, serasi dengan apa yang diajarkan para rasul, serasi dengan apa yang
diajarkan para bapak Reformator, karena mereka berdiri membela Firman Allah, Sola
Scriptura, Sola Fide, Sola Gratia.
Zechariah 3:1-4
“1 And he shewed me Joshua
the high priest standing before the Angel of the LORD, and Satan standing at
His right hand to resist Him…” well this is a type of God's people,
and Joshua
stands for the high priest that did service in the time of Zechariah, and he's
a representation of Jesus Christ as the high priest. But he's a human being, so
in a sense he becomes the embodiment of the people of Israel.
And you have Christ standing on the one hand, and you have the accuser standing
on the other hand, and the battle for
God's people is taking place. “…2 And the
LORD said unto Satan, ‘The LORD rebuke thee, O Satan; even the LORD that hath
chosen Jerusalem rebuke thee. Is not this a brand plucked out of the fire?’ 3
Now Joshua was clothed with filthy garments, and stood before the Angel.…” in a sense we all have filthy garments because “all have sinned and fall short of the glory of God”. “… 4 And He answered and spake unto those that stood before Him,
saying, ‘Take away the filthy garments from him.’ And unto him He said,
‘Behold, I have caused thine iniquity to pass from thee, and I will clothe thee
with change of raiment.’…”
Zakharia
3:1-4
“1 Dan ia memperlihatkan kepadaku
imam besar Yosua, berdiri di hadapan Malaikat TUHAN dan Setan berdiri di sebelah tangan kananNya
untuk menentangNya…” nah, ini adalah tipe dari umat Allah,
dan Yosua mewakili imam besar yang melayani di zaman Zakharia, dan dia adalah
lambang Yesus Kristus sebagai Imam Besar. Tetapi Yosua seorang manusia, maka dia menjadi perwujudan umat Israel.
Dan Kristus berdiri di satu pihak, sementara si penuduh berdiri di pihak yang
lain, dan pertempuran memperebutkan umat Allah sedang terjadi. “…2 Dan TUHAN berkata kepada Setan,
‘TUHAN menghardik engkau, hai Setan; yaitu TUHAN, yang memilih Yerusalem, menghardik
engkau. Bukankah ini sebatang
ranting yang telah dicabut
dari api?’ 3 Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, dan berdiri di hadapan Malaikat itu…” dalam pengertian tertentu kita semua
memiliki pakaian yang kotor karena “semua orang telah
berbuat dosa dan gagal mencapai kemuliaan
Allah,” (Rom. 3:23). “…4 Dan Dia menjawab dan
bicara kepada mereka yang berdiri di
hadapanNya, kataNya, ‘Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu darinya.’ Dan
kepada Yosua Ia berkata, ‘Lihat, Aku telah
membuat dosamu berlalu darimu, dan Aku akan mengenakan
kamu dengan pakaian yang lain.’…”
This is the most
important message that has to go out into the world. This is the message of
salvation. This is the message of the gospel, this is the good news, and it's
the message of righteousness by faith.
ü
Nothing that I do, I have filthy garments,
ü
it is He that says “Take away the filthy garments and I
will clothe thee with a change of raiment.”
ü
My unrighteousness will be exchanged for His righteousness.
ü
Clothed in His righteousness we stand before the Lord of Hosts.
Inilah
pekabaran yang paling penting yang harus disampaikan ke seluruh dunia. Inilah
pekabaran tentang keselamatan. Inilah pekabaran injil, inilah kabar baik itu,
dan inilah pekabaran pembenaran oleh iman.
ü
Apa pun
yang saya lakukan, pakaian saya tetap pakaian kotor.
ü
Dialah
yang berkata, “Tanggalkanlah pakaian yang
kotor itu darinya… dan Aku akan mengenakan kamu dengan pakaian yang lain.”
ü
Kebenaranku akan digantikan dengan
kebenaranNya.
ü
Mengenakan kebenaranNya, kita berdiri
di hadapan Tuhan semesta alam.
Zechariah 3:5-7
“5 And I said, ‘Let them
set a fair mitre upon his head. So they set a fair mitre upon his head…” this mitre of authority where originally it said “Holy unto the
Lord”, “Holiness unto the Lord” “…they set a fair mitre upon his head and
clothed him with garments. And the Angel of the LORD stood by. 6 And
the Angel of the LORD protested unto Joshua, saying, 7 ‘Thus saith
the LORD of hosts…” here comes the conditional aspect
which we may never forget “…If thou wilt walk in My ways, and if thou wilt keep My
charge, then thou shalt also judge My house, and shalt also keep My courts, and
I will give thee places to walk among these that stand by.’…”
Zakharia
3:5-7
“5 Dan Aku berkata, ‘Biarlah mereka meletakkan serban yang indah di kepalanya!’ Maka mereka meletakkan serban (serban
imam besar) di kepalanya…” serban autoritas ini yang asli
bertuliskan “Kudus bagi Tuhan” “Kekudusan pada Tuhan”, “…mereka meletakkan serban di kepalanya
dan mengenakan pakaian kepadanya. Dan Malaikat
TUHAN berdiri di situ. 6 Dan
Malaikat TUHAN itu memperingatkan Yosua,
katanya, 7 ‘Demikianlah Firman
TUHAN semesta alam…” sekarang
diberikan aspek persyaratan yang selamanya tidak boleh kita lupakan. “…‘Apabila engkau hidup menurut
jalanKu, apabila engkau memelihara yang Kupercayakan
kepadamu, maka engkau juga akan menghakimi rumah-Ku, dan juga akan memelihara pelataran-Ku, dan Aku akan memberi engkau tempat-tempat untuk
berjalan di antara mereka yang berdiri
di sini.’…”
So you know, people
today believe once saved always saved. No! Salvation is conditional and the condition has
never changed. God did not remove Adam and Eve from the Garden of Eden
just to let them come back in without repentance and change of heart. If they
were removed because of transgression, then they will be led in if they come
back into harmony with God's principles. But we cannot do it by ourselves, because
we are dead in transgression. So we need the power of God to resurrect
us from that death into which we have fallen, and we need a righteousness which
Martin Luther called “an alien righteousness” a righteousness outside of ourselves.
And this
is the message of righteousness by faith that the world
needs to hear. It is foreign to every single religious system other than
Protestant Christianity. Only Protestant Christianity had this principle
embodied in its constitution, and if this principle of justification
should fall, Martin Luther says, then the whole system will fall.
v
Other religions do not believe in
justification by faith.
Other religious systems do not believe in the atonement, they believe that you can be saved by your works.
v Roman Catholicism does not believe in the atonement.
They do not teach that Jesus died for you, you are not
saved by the blood of the Lamb, you are saved by His good works as well as the
good works, the meritorious actions of the saints and of Mary which are
all in the treasury of merit, out of which merit can be given to those who
lack.
Nah,
kalian tahu, manusia hari ini percaya sekali selamat selamanya selamat. Tidak! Keselamatan itu bersyarat, dan
syaratnya tidak pernah berubah. Allah tidak mengusir Adam dan
Hawa keluar dari taman Eden hanya untuk mengizinkan mereka kembali tanpa
pertobatan atau perubahan hati. Jika mereka disingkirkan karena dosa, maka
mereka akan dibawa masuk jika mereka kembali selaras dengan prinsip-prinsip Allah.
Tetapi kita tidak bisa melakukannya
sendiri, karena kita ini sudah mati dalam dosa. Jadi kita
memerlukan kuasa Allah untuk membangkitkan kita dari kematian tersebut ke mana
kita sudah jatuh, dan kita
membutuhkan suatu kebenaran yang oleh Martin Luther disebut
“suatu kebenaran yang asing”, suatu
kebenaran di luar diri kita sendiri. Dan inilah pekabaran pembenaran oleh iman yang perlu didengar
oleh dunia. Ini asing bagi semua sistem relijius selain Kekristenan Protestan. Hanya Kekristenan Protestan yang
memiliki prinsip ini terukir dalam konstitusinya, dan jika prinsip pembenaran ini sampai jatuh,
kata Martin Luther, maka seluruh sistem akan jatuh.
v
Agama-agama lain tidak percaya dengan pembenaran oleh iman.
Sistem relijius lain tidak
percaya dalam pendamaian
(penebusan), mereka percaya manusia bisa diselamatkan oleh
perbuatannya.
v
Roma Katoliksme tidak percaya pada pendamaian.
Mereka tidak mengajarkan bahwa Yesus mati untuk kita, kita tidak diselamatkan oleh
darah Anak Domba, kita diselamatkan oleh perbuatan baikNya, dan juga
perbuatan-perbuatan baik jasa-jasa baik orang-orang kudus dan Bunda Maria,
yang semuanya disimpan dalam perbendaharaan jasa, dari mana jasa itu bisa diberikan kepada mereka yang tidak
memilikinya.
So this message of righteousness
by faith is the central message of the Bible, it will be the central message of all that follows in the book
of Zechariah, and it is the salvation in Christ and Christ alone that is central
here in this book.
Maka
pekabaran pembenaran oleh iman ini adalah
pekabaran inti Alkitab, juga pekabaran inti dari semua yang
mengikuti kitab Zakharia, dan itu ialah
keselamatan hanya dalam Kristus dan Kristus saja, yang adalah
inti dari kitab ini.
Zechariah 3:8
“8 Hear now, O Joshua the high priest, thou, and thy
fellows that sit before thee; for they are men wondered at. For, behold, I will
bring forth My Servant the BRANCH.” Here you have a
Messianic promise, you have the Messianic promise of the Branch, the One who
would come from the stump, the One who had been cut off. In Babylonian law you
have the same symbolism, where you have Semiramis and Baal worship, which has the same connotation
of having been cut off. Nimrod having been destroyed, and then resurfacing,
which is a counterfeit of the true Branch that would come, namely Jesus Christ.
Zakharia
3:8
“8 Dengarkanlah sekarang, hai imam besar Yosua, engkau dan
teman-temanmu yang duduk di hadapanmu; karena
mereka adalah orang-orang yang dikagumi. Sebab, lihatlah Aku akan mendatangkan Hamba-Ku, CABANG itu.” Di sini ada suatu janji
Messianik, ada janji Messianik dari Cabang itu, Dia yang akan muncul dari
tunggul, Dia yang telah terpotong. Menurut hukum Babilon, ada simbolisme yang
sama, di mana ada penyembahan Semiramis dan Baal yang memiliki konotasi yang
sama, telah terpotong. Nimrod setelah dibinasakan,
kemudian muncul kembali, yang merupakan tiruan dari Cabang yang sejati yang
akan datang, yaitu Yesus Kristus.
Zechariah 3:9-10
“…9 ‘For behold the Stone that I have laid before Joshua; upon one Stone
shall be seven eyes: behold, I will engrave the graving thereof,’ saith the
LORD of hosts, ‘and I will remove the iniquity of that land in one day…” the Stone, this is the
Cornerstone upon which the whole structure of Christianity stands. It's a
reference to Jesus Christ. There were seven eyes, which is the number of
divinity, and “…10 In that day,’ saith the LORD
of hosts, ‘shall ye call every man his neighbour under the vine and under the
fig tree.” One fig tree, the fig tree was a symbol of Israel, spiritual
Israel shall be gathered to the Messiah and the message of
righteousness by faith will go into the world.
Zakharia
3:9-10
“9 ‘Sebab lihat, Batu yang telah Kuletakkan
di hadapan Yosua; pada satu Batu akan ada tujuh mata; lihat, Aku akan mengukir
ukiran padanya,’ firman TUHAN semesta alam, ‘dan
Aku akan menghapuskan dosa negeri itu dalam satu hari…” Batu itu, inilah Batu Penjuru yang padaNya seluruh konstruksi Kekristen berdiri. Ini adalah rujukan
kepada Yesus Kristus. Ada tujuh mata, yang adalah angka keilahian, dan “…10 Pada hari
itu,’ firman TUHAN semesta alam, ‘engkau akan
menyebut setiap orang tetanggamu di
bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara." Satu
pohon ara, pohon ara itu simbol
dari Israel, Israel spiritual akan dikumpulkan kepada Messias,
dan pekabaran pembenaran oleh iman akan pergi ke seluruh dunia.
Now in our next
study we will look at the visions that unfold and we’ll look at the 5th to the
8th vision and these are fascinating.
Let's pray.
Nah,
dalam pelajaran kita berikutnya kita akan menyimak penglihatan-penglihatan yang diungkapkan
dan kita akan melihat penglihatan ke-5 hingga ke-8, dan mereka ini menarik.
Mari kita
berdoa.
25 07 22
No comments:
Post a Comment