RANDY
SKEETE
BINDING AND LOOSING
https://www.youtube.com/watch?v=Dpz7j7xz174
Dibuka dengan doa
Matthew 16 reading from verse 13, our subject: Binding and Loosing.
I’ll be with you again at 11 o'clock, I believe, dr. Jim, right here.
Matius 16, mulai dari ayat 13,
pokok pembahasan kita: Mengikat dan Melepaskan.
Saya akan kembali bersama Anda
lagi nanti pukul 11, dr. Jim, di sini.
Binding and Loosing, Matthew 16 reading from verse 13. The Bible says, “13
When Jesus came into the coasts of Caesarea Philippi, He asked His disciples,
saying, ‘Whom do men say that I the Son of Man am?’ 14 And they said, ‘Some
say that Thou art John the Baptist; some, Elias; and others, Jeremias, or one
of the prophets.’ 15 He saith unto them, ‘But whom say ye that I
am?’ 16 And Simon Peter answered and said, ‘Thou art the Christ, the
Son of the living God.’ 17 And Jesus answered and said unto him,
‘Blessed art thou, Simon Barjona, for flesh and blood hath not revealed it unto
thee, but My Father which is in Heaven. 18 And I say also unto thee,
that thou art Peter, and upon this Rock I will build My church; and the gates
of hell shall not prevail against it…” now pay attention to verse 19, read it microscopically, read with me, “…19 And I will give unto thee…” what? “…the
Keys of the Kingdom of Heaven; and whatsoever thou shalt bind on earth shall be
bound in Heaven: and whatsoever thou shalt loose on earth shall be loosed in
Heaven.”
That's a very serious passage.
“whatsoever”, what does “whatsoever” mean? “anything”.
“whatsoever
thou shalt bind on earth shall be bound in Heaven…” that's tremendous power. Jesus tells Peter ~ and by extension the early
church ~ and by further extension all the faithful down through the
centuries, “Whatever you bind on earth, Heaven will recognize. Whatever you loose
on earth, Heaven will recognize.” I say again,
that's tremendous power. But that teaches us, that the family in Heaven and the
family on earth ~ read my mind and finish my thoughts ~ I won, nobody remembers, my fault. Let me try it
again.
The church on earth and the church in
Heaven are one, just two separate locations.
Bible Commentary Volume 1 page 1081
paragraph 2 listen to these remarkable words, Bible
Commentary Volume 1 page 1081 paragraph 2 Ellen White writes, "God created the world to enlarge
Heaven”. In other words, when the world was created, the earth
was an extension of Heaven, meaning the standards of Heaven were the
standards for the earth. And nobody is impressed.
That has not changed! Despite the ruin of
sin, through the gospel of Jesus Christ, through a connection with Christ in us
individually, and in us as a church, the standards of Heaven can be reproduced on this
earth again, because God never changes His standards. When Adam and Eve
sinned they fell. God did not bring His Law down, He arranged the gospel to lift them up. “whatsoever thou shalt bind on earth shall be
bound in Heaven: and whatsoever thou shalt loose on earth shall be loosed in
Heaven.”
Mengikat dan Melepaskan, Matius
16, mulai dari ayat 13. Alkitab mengatakan, “…13 Ketika Yesus tiba di daerah pantai
Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, berkata, ‘Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?’ 14 Dan mereka berkata,
‘Ada yang mengatakan Engkau Yohanes
Pembaptis; ada yang mengatakan Elia; Yeremia; atau salah seorang dari para
nabi.’ 15 Yesus berkata kepada
mereka, ‘Tetapi katamu, siapakah Aku?’ 16 Dan Simon Petrus menjawab dan berkata,
‘Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!’ 17 Dan Yesus menjawab
dan berkata kepadanya, ‘Diberkatilah engkau,
Simon bin Yunus, sebab bukan manusia
yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di Surga. 18
Dan Aku pun berkata kepadamu, ‘Engkau adalah Petrus. Dan di atas Batu Karang
ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan gerbang
kubur tidak akan menaklukkannya…” sekarang simak
ayat 19, baca dengan teliti, bacalah bersama saya, “…19 Dan Aku akan memberikan
kepadamu…” apa? “…Anak-anak Kunci
Kerajaan Surga. Dan apa pun yang akan kauikat di dunia
akan terikat di Surga; dan apa pun yang akan kaulepaskan di dunia akan terlepas di
Surga.’…"
Ini adalah ayat-ayat yang sangat serius.
“apa pun”, apa arti “apa pun”? “Apa saja”.
“apa pun yang akan kauikat
di dunia akan terikat di Surga” ini kuasa yang
luar biasa.
Yesus berkata kepada Petrus ~ dan kalau diperluas
perkataan ini juga untuk gereja yang mula-mula ~ dan kalau lebih diperluas lagi, untuk semua orang beriman yang setia sepanjang segala abad. “Apa yang kamu ikat di dunia,
akan diakui di Surga. Apa yang kamu lepaskan di dunia, akan diakui di Surga.”
Saya katakan lagi, ini adalah kuasa yang luar biasa. Tetapi ini mengajarkan
kepada kita bahwa keluarga di Surga dan
keluarga di dunia ~ bacalah pikiran saya dan lanjutkan kalimat saya ~ saya
menang, tidak ada yang ingat, saya yang salah. Coba saya ulangi lagi.
Gereja di dunia dan gereja di
Surga itu satu, hanya dua lokasi berbeda.
Bible Commentary Volume 1 hal. 1081 paragraf 2, dengarkan kata-kata yang mengagumkan ini. Bible Commentary Volume 1 hal. 1081 paragraf 2, Ellen White menulis, “Allah
menciptakan dunia untuk memperluas Surga.” Dengan kata lain, ketika
dunia diciptakan, bumi merupakan perluasan Surga, artinya standar Surga adalah standar
untuk dunia. Dan tidak ada yang kagum.
Ini tidak pernah berubah!
Walaupun dosa sudah merusak dunia ini, melalui injil Yesus Kristus, melalui
suatu hubungan dengan Kristus dalam kita, baik secara individu maupun
secara jemaat, standar Surga bisa
dihadirkan kembali di bumi ini karena Allah tidak pernah mengubah standarNya.
Ketika Adam dan Hawa berbuat dosa, mereka jatuh. Allah tidak menurunkan posisi
HukumNya, Dia mengaturnya agar injil yang mengangkat mereka naik. “apa pun yang akan kauikat
di dunia akan terikat di Surga; dan apa pun
yang akan kaulepaskan di dunia akan terlepas
di Surga."
But this remarkable power is based on the
Keys to the Kingdom of Heaven. Jesus said, “…19 And I will give unto thee the
Keys of the Kingdom of Heaven…” with this Key, this is important, whatever you bind down here will be
bound up there, whatever you lose down here, will be loosed up there.
Now we need to understand what Key that
authorizes human beings to make decisions that God accepts 100 percent.
Tetapi kuasa yang mengagumkan
ini berdasarkan pada Anak-anak Kunci
Kerajaan Surga. Yesus berkata, “…19 Dan Aku akan memberikan
kepadamu Anak-anak Kunci
Kerajaan Surga…” dengan Anak Kunci ini ~ ini penting ~ apa
pun yang kamu ikat di bawah sini akan terikat di atas di sana; apa pun yang
kamu lepaskan di bawah sini, akan dilepaskan di atas sana.
Nah, kita perlu memahami Anak Kunci apa yang memberikan
wewenang kepada manusia untuk membuat keputusan yang diterima 100% oleh Allah.
Go to Matthew chapter 23. What's our
subject? Binding and Loosing.
Looks like 20 to 9, I will not go
past nine, please. Matthew, what book did I say? Matthew 23 reading verse 13,
as you read, read very carefully. Matthew 23:13. When you’ve found it, say
“amen”. You may read with me. “13 But woe unto you, scribes
and Pharisees, hypocrites!...” now what did
Jesus Christ say they do?
“…for ye shut up the kingdom of Heaven against men…” now keep in mind what Jesus told Peter.
What did He say? “…19 And I will give unto thee…” what? “…the
Keys of the Kingdom of Heaven…”. Now He tells the Pharisees, “…ye
shut up the kingdom…” so that Jesus is
telling Peter and the others, “You will
open what the Pharisees have closed!”
“13
But woe unto you, scribes and Pharisees, hypocrites! For ye shut up the kingdom
of Heaven against men…” let's keep reading,
“…for ye neither go in yourselves, neither suffer ye them that are entering to
go in.” Jesus is saying, “You're not entering the Kingdom, and you're preventing
others from entering.”
Mari ke Matius pasal 23. Apa pokok pembahasan kita?
Mengikat dan Melepaskan. Pukul 9
kurang 20, saya tidak akan melampaui pukul 9. Matius, kitab mana kata saya?
Matius 23, mulai ayat 13, sementara kalian membaca, bacalah dengan teliti.
Matius 23:13. Bila kalian sudah mendapatkannya katakan “amin”. Kalian boleh
membacanya bersama-sama saya.
“13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi, orang-orang munafik…” nah, apa kata
Yesus Kristus yang mereka lakukan? “…karena
kamu menutup Kerajaan Surga bagi orang…” sekarang ingat-ingat apa kata Yesus kepada Petrus. Yesus
bilang apa? “…19 Dan Aku akan memberikan kepadamu…” apa? “…Anak-anak Kunci
Kerajaan Surga…” Sekarang Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “…kamu menutup Kerajaan Surga…” maka sekarang Yesus berkata kepada Petrus dan yang
lainnya, “Kalian yang akan membuka apa yang telah ditutup oleh orang-orang
Farisi!”
“13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi, orang-orang munafik…” nah, apa kata
Yesus Kristus yang mereka lakukan? “…karena
kamu menutup Kerajaan Surga bagi orang…” mari kita
lanjutkan baca, “…sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu tidak mengizinkan mereka yang akan masuk, untuk masuk…” Yesus mengatakan, “Kalian tidak masuk ke Kerajaan, dan
kalian mencegah orang lain masuk.”
How did the scribes and Pharisees shut up
the Kingdom of Heaven against men and women? How did they do that? When
studying the Bible, study a little over here, a little over there. We call that
“line upon line, precept upon precept, here a little, there a little”.
Let Luke explain Matthew.
Matthew says, that Jesus said, “…ye shut up the kingdom of Heaven against
men…” Now Luke is recording the same speech. He says
it differently. He does not disagree with Matthew, he simply explains Matthew.
Luke 11:52, our subject: Binding and Loosing. Luke is gospel number three. Luke was a medical doctor, I’m sure
that resonates with quite a few of you in this community. Luke 11:52 when
you’ve found it, say “amen”. Now as you read Luke 11:52 keep in mind Matthew
23:13. Here's what we'll do. You keep your eyes on Luke 11:52, you read it quietly in your mind, I will
read out loud Matthew 23:13 and tell me what you observe. Are you ready? What
verse are you looking at? Luke 11:52. What verse will I read? Matthew 23:13.
Here we go. You look, I read.
Bagaimana caranya para ahli
Taurat dan orang-orang Farisi menutup Kerajaan Surga bagi manusia? Bagaimana
mereka melakukannya? Bila mempelajari Alkitab, pelajari sedikit di sini,
sedikit di sana. Kami menyebutnya, “kalimat demi kalimat, perintah demi perintah,
sedikit di sini, sedikit di sana.”
Izinkan Lukas menjelaskan
Matius.
Menurut Matius, Yesus berkata,
“…13
kamu menutup Kerajaan Surga bagi orang…”
Nah, Lukas mencatat pembicaraan yang sama, tetapi dia
menuliskannya berbeda. Lukas bukannya bertentangan dengan Matius, dia
semata-mata menjelaskan Matius. Lukas 11:52, topik pembicaraan kita: Mengikat
dan Melepaskan. Lukas adalah injil ketiga. Lukas seorang dokter medis, saya
yakin itu ada persamaan dengan beberapa orang dari kalian dalam komunitas ini.
Lukas 11:52, bila sudah kalian temukan, katakan “amin.” Nah, sambil membaca
Lukas 11:52, ingat-ingat Matius 23:13. Inilah yang akan kita lakukan. Kalian
membaca Lukas 11:52, kalian baca dalam hati; saya akan membaca dengan suara
Matius 23:13, dan katakan kepada
saya apa yang kalian temukan. Siap? Apa
ayat yang kalian baca? Lukas 11:52. Apa ayat yang akan saya baca? Matius 23:13.
Nah, kita mulai, kalian
melihat, saya membacakan.
“13
But woe unto you, scribes and Pharisees, hypocrites! For ye shut up the kingdom of Heaven against men. For ye neither go in
yourselves, neither suffer ye them that are entering to go in.” (Matthew 23:13)
13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, orang-orang
munafik, karena kamu menutup Kerajaan Surga
bagi orang. Sebab kamu sendiri tidak
masuk dan kamu tidak mengizinkan mereka yang
akan masuk, untuk masuk.” (Matius 23:13)
“52
Woe unto you, lawyers! For ye have taken away
the Key of knowledge. Ye entered not in yourselves, and them that were
entering in ye hindered.” (Luke 11:52).
52 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah menyingkirkan Anak Kunci pengetahuan. Kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang mau masuk, kamu halang-halangi." (Lukas 11:52)
Do you see a similarity? Yes.
Now Jesus is saying the same thing, but
Luke just uses slightly different words, and in doing that Luke explains what
Matthew was saying. Matthew said, “…ye
shut up the kingdom of Heaven against men…”. Luke says, “52 Woe unto you, lawyers! …” what? “…For
ye have taken away…” what? “… the Key…” but the Key of
what? “… of knowledge…” Aaah! It's the same charge, because many Pharisees were scribes, it's the same
charge. He says, Luke says, that Jesus said, “…ye
have taken away the Key of knowledge…” and so that which opens the Kingdom of Heaven is the
knowledge of God's Word! Somebody say “amen”.
Apakah kalian melihat persamaannya? Ya.
Nah, Yesus mengatakan hal yang sama, tetapi Lukas memakai kata-kata yang
sedikit berbeda, dan dengan melakukan itu, Lukas menjelaskan apa yang dikatakan
Matius. Matius berkata, “…13
kamu menutup Kerajaan Surga bagi orang…” Lukas berkata, “52Celakalah kamu, hai ahli-ahli
Taurat…” apa? “…sebab
kamu telah menyingkirkan…” apa? “…Anak Kunci…” apa? “…pengetahuan.”
Aaah! Tuduhan yang sama, karena banyak orang Farisi itu
ahli Taurat, ini tuduhan yang sama. Lukas mengatakan, Yesus berkata, “…kamu
telah menyingkirkan Anak Kunci pengetahuan…”
Maka, yang membuka Kerajaan Surga adalah pengetahuan tentang
Firman Allah! Ayo bilang “amin”!
Now when Jesus said to Peter, “…19 And I will give unto thee the
Keys of the Kingdom of Heaven…” Christ was
referring to the principles and the tenets of the gospel of Jesus Christ. This
is the
Key to the Kingdom of Heaven. When you understand that, you begin to
understand what Jesus meant when He said, “whatsoever thou shalt bind on earth shall
be bound in Heaven” because with
the Key, anything
bound on earth is bound based on what? The Word of God. Where does the Word of God originate from?
Heaven. So whatever we bind on earth based on the Word of God, is
naturally bound in Heaven. Are you following me? Because the Key
originates from Heaven. What this means is the church must only see what the
Bible says. A church that does not say what the Bible says, may bind something on
earth, but that thing will not be bound in Heaven. Is that clear? Say
“amen”.
Let me say it again. The church of Christ
must say what Jesus says in His Word. That's the only way, what they bind on
earth can be bound in Heaven.
Nah, ketika Yesus berkata
kepada Petrus, “…19 Dan Aku akan memberikan
kepadamu Anak-anak Kunci Kerajaan
Surga…” Kristus sedang
mengacu kepada prinsip-prinsip dan
ketentuan-ketentuan injil Yesus Kristus. Inilah Anak Kunci Kerajaan Surga. Bila kita memahami itu, kita mulai memahami apa maksud
Yesus ketika Dia mengatakan, “apa pun yang akan kauikat
di dunia akan terikat di Surga” karena dengan Anak
Kunci ini (Firman Allah), apa
pun yang diikat di dunia, itu diikat berdasarkan apa? Firman Allah.
Dari mana datangnya Firman Allah? Surga. Jadi apa pun yang kita ikat di dunia
berdasarkan Firman Allah, dengan
sendirinya terikat di Surga. Apakah kalian mengerti? Karena Anak
Kunci itu asalnya dari Surga. Apa yang dimaksudkan di sini ialah gereja harus
hanya melihat apa yang dikatakan Alkitab. Gereja
yang tidak mengatakan apa yang dikatakan Alkitab, bisa saja mengikat sesuatu di
dunia, tetapi itu tidak terikat di Surga. Apakah ini jelas?
Katakan “amin”.
Saya akan mengatakannya lagi. Gereja Kristus haruslah
mengatakan apa yang dikatakan Kristus dalam FirmanNya. Ini satu-satunya jalan
agar apa yang mereka ikat di dunia ini, bisa diikat di Surga.
Let me give you an example. Exodus 20 reading
from verse 8, the Bible says, “8
Remember the sabbath day, to keep it holy. 9 Six days shalt thou
labour, and do all thy work. 10 But the seventh day is the sabbath
of the LORD thy God…” Stop. That's
what the Bible says. That's what the Key says. Now when you observe the
Seventh-Day Sabbath, it's bound on earth ~ finish my words ~ it's bound in
Heaven, why? Because the Key says that.
Let me be direct. When you observe the
first day of the week is the Sabbath, it may be bound on earth ~ finish my words ~ it's not bound in Heaven,
because it disagrees with the Key. My brothers and sisters, it is not enough to
have it bound on earth, it must be bound in Heaven, and the only thing that guarantees the
binding on earth and the binding in Heaven is that the action of the
decision must
be based on the Word of God. This is the Key with which we bind on
earth, and that Heaven recognizes it, my brothers and my sisters. Truth. Truth is
the Key.
Saya akan memberikan sebuah
contoh. Keluaran 20, membaca mulai ayat 8, Alkitab mengatakan, “8
Ingatlah hari Sabat, peliharalah kekudusannya. 9 Enam
hari lamanya engkau harus bekerja dan
melakukan segala pekerjaanmu, 10
tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat
TUHAN, Allahmu…” Berhenti. Itu yang dikatakan Alkitab. Nah, bila kita
memelihara Sabat Hari Ketujuh, itu terikat di
dunia ~ lanjutkan kata-kata saya ~ itu terikat di Surga. Mengapa? Karena Anak
Kuncinya yang mengatakan itu.
Izinkan saya bicara terus terang. Bila kita memelihara
hari yang pertama setiap minggu (hari Ahad/Minggu) sebagai Sabat, itu mungkin
terikat di dunia ~ lanjutkan kata-kata saya ~ itu tidak terikat di Surga,
karena itu tidak sesuai dengan Anak Kuncinya. Saudara-saudaraku, tidaklah cukup hanya mengikatnya
di dunia, itu harus terikat di Surga. Dan satu-satunya yang
menjamin terikatnya di dunia dan terikatnya di Surga ialah keputusan tindakan itu haruslah berdasarkan Firman
Allah. Inilah Anak Kunci dengan mana kita mengikat di dunia,
yang diakui Surga, Saudara-saudaraku. Kebenaran. Kebenaran itulah Anak Kuncinya.
It is not enough to come to church whether Saturday
or Sunday, and sing and dance and whatever else people do, and do it contrary
to God's Word. Let me give you an example. Go to 1 Corinthians chapter 14, our
subject: Binding and Losing. 1 Corinthians 14 we read verse 27 and 28. You may be a little
surprised with what you're about to read. You may ask yourself how can this be
in the Bible and so many people do the opposite? Are you ready? Read with me. “27 If
any man speak in an unknown tongue…” read carefully
“…let it be by two, or at the most by three, and that by course…” or one after the other “…and let…” the other one
“…one interpret…” Now stop. This is referring to the gift of
tongues. Now according to the Key, when tongues are used in the church, no more
than two people, on rare occasions three, and they must speak one at a time.
That's what the Bible says. Read verse 28, come on I’m listening to you, “… 28
But if there be no interpreter, let him keep silence in the church; and let him
speak to himself, and to God…” The Bible says,
the Key says, when tongues are used, if there is no interpretation, keep quiet.
Every Sunday
there are churches in Manila, I imagine, and Jakarta, and Kuala Lumpur and
Ghana, and in the United States, and Nigeria, and wherever else, and they're
all speaking in tongues at the same time. That's not what the Key says. And so
that behavior may be bound where? On earth ~ finish my words ~ it's not bound in Heaven.
Tidak cukup datang ke gereja apakah pada hari Sabtu atau
Minggu, dan menyanyi dan menari, dan melakukan apa saja yang dilakukan banyak
orang, yang bertentangan dengan Firman Allah. Saya akan memberikan contoh.
Mari ke 1 Korintus pasal 14, topik pembahasan kita:
Mengikat dan Melepaskan.
1 Korintus 14, kita
baca ayat 27-28. Kalian mungkin agak heran dengan apa yang akan kalian
baca. Kalian mungkin akan bertanya-tanya, bagaimana mungkin di Alkitab ada
tulisan ini tetapi begitu banyak orang melakukan yang sebaliknya? Apakah kalian
sudah siap? Mari membaca bersama saya. “27
Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa yang
tidak dikenal…” baca dengan seksama, “…hendaknya itu oleh dua,
atau sebanyak-banyaknya oleh tiga orang, dan itu bergiliran…” atau satu per
satu, “…dan harus ada satu…” orang yang lain, “…untuk menerjemahkannya…”
Berhenti dulu. Ini bicara tentang
karunia lidah. Nah, menurut Anak Kunci, bilamana bahasa lain digunakan di dalam
gereja, tidak lebih dari dua orang, dan sangat jarang sampai tiga, dan mereka
harus bicara bergantian. Ini yang dikatakan Alkitab. Kita baca ayat 28, ayo, saya mendengarkan kalian, “…28 Tetapi
jika tidak ada penerjemahnya, hendaklah dia tidak bersuara di dalam gereja; dan biarlah dia
bicara kepada dirinya sendiri, dan kepada Allah…” Alkitab berkata, Anak Kunci itu berkata, bilamana digunakan
bahasa-bahasa asing, jika tidak ada penerjemah, jangan bersuara.
Setiap hari Minggu
ada gereja-gereja di Manila, saya bayangkan, dan Jakarta, dan Kuala Lumpur dan
Ghana, dan di Amerika Serikat, dan Nigeria, dan di tempat-tempat lain, dan
mereka semuanya berbicara dalam bahasa-bahasa yang tidak dikenal berbarengan.
Itu tidak sesuai dengan apa kata Anak Kuncinya. Maka perilaku itu bisa terikat
di mana? Di dunia ~ lanjutkan kata-kata saya ~ itu tidak terikat di Surga.
Question for you, don't answer me, let's
apply this to our personal lives, forget the church, our personal lives. Let's
examine our lives, the way we handle money, our romantic lives, our
professional lives, our social lives, the way we eat and drink, now is the way
we live our lives bound in Heaven?
Ø Here's a man, he has two wives,
that may be
bound on earth. What's the question we
need to ask? Come on tell me. Is it bound in Heaven? If it's not, it's
illegitimate on the earth.
Ø Here's a man who works on the Sabbath,
that's bound on
earth ~ finish my words ~ is not bound in Heaven. Regardless of the reasoning
you bring, you cannot reason your way to disobedience. You must submit to the
Key.
Ø Here’s someone who uses the tithe to pay rent, or school fees, or buy food,
that may be
bound on earth, it is not recognized in Heaven, because it is contrary to the
Key.
Pertanyaan buat kalian, jangan
menjawab saya, mari kita aplikasikan ini ke kehidupan pribadi kita, lupakan
dulu gereja, kehidupan pribadi kita. Mari kita periksa hidup kita, cara kita
mengatur uang, hidup asmara kita, hidup profesional kita, hidup sosial kita,
cara kita makan-minum, nah, apakah
cara kita menjalankan hidup kita itu terikat di Surga?
Ø Ada seorang laki-laki, dia
punya dua istri,
itu mungkin terikat di dunia. Pertanyaan apa yang perlu
kita tanyakan? Ayo, katakan kepada saya. Apakah itu terikat di Surga? Jika
tidak, itu tidak sah di dunia.
Ø Ada orang yang bekerja pada
hari Sabat,
ini terikat di dunia. Lanjutkan kalimat saya. Itu
tidak terikat di Surga. Apa pun alasannya, kita tidak
bisa menawar izin untuk boleh melanggar. Kita harus tunduk kepada
Anak Kuncinya.
Ø Ada orang yang menggunakan
uang persepuluhan untuk membayar uang sewa, atau uang sekolah, atau beli
makanan,
itu mungkin terikat di dunia, itu tidak diakui di Surga,
karena itu bertentangan dengan Anak Kuncinya.
My beloved friends, I am not trying to be
harsh, I’m trying to be direct. The lives we live must be bound on earth and in
Heaven. For too many Christians the way we live our lives is bound only
on the earth, it is not recognized in Heaven. And if it's not recognized in Heaven one
day there will be an accounting, that's required. You know, in the
parable of the talents, the ruler gave five to one man, two to another, one to
one. The Bible says in Matthew 25:19, “19
After a long time the lord of those servants cometh, and reckoneth with them.”
“After a long time” this long time deceives
many of us into thinking God is senile and He has forgotten. The long time is
God's way of giving us an opportunity to change, not to continue. “19
After a long time the lord of those servants cometh, and reckoneth with them.” My brothers and sisters, we must live our
lives by the Key.
Teman-temanku yang terkasih,
saya bukan mau bersikap garang, saya berusaha berterus terang. Hidup yang kita jalani haruslah
terikat di dunia dan di Surga. Bagi banyak orang Kristen cara
mereka hidup itu hanya terikat di dunia, tapi tidak diakui di Surga. Dan jika itu tidak diakui Surga,
suatu hari akan dituntut pertanggungjawabannya. Kalian tahu,
dalam perumpamaan talenta, si tuan memberikan lima talenta kepada satu orang,
dua talenta kepada orang lain, dan satu talenta kepada yang satunya. Alkitab
mengatakan di Matius 25:19, “19
Setelah waktu yang lama datanglah tuan hamba-hamba itu, dan
mengadakan perhitungan dengan mereka…” “Setelah waktu yang lama”, waktu yang lama ini
menyesatkan kita untuk menganggap Allah sudah pikun dan Dia sudah lupa. Waktu
yang lama ini adalah cara Allah memberi kita kesempatan untuk berubah, untuk
tidak tetap begini. “…19 Setelah
waktu yang lama datanglah tuan
hamba-hamba itu, dan mengadakan perhitungan
dengan mereka…” Saudara-saudaraku, kita harus hidup sesuai dengan Anak
Kunci itu.
You're involved in a relationship
romantically with an unbeliever that's bound on earth, and not very tightly. It
is not ~ finish the words ~ bound in Heaven. I don't care whether his father is
the mayor, and his mother is the governor, it is not bound in Heaven. Heaven
says, “be ye not unequally
yoked together with unbelievers” that's what
Heaven says. Now you and I have to live according to that in order for our
behavior to be recognized and bound in Heaven. It is useless to argue with God,
because no one has ever argued with God and won. Are you following me? That's
like saying God was wrong. You may reason with God, you cannot argue with God.
Kita terlibat dalam hubungan
asmara dengan seorang yang tidak beriman, itu terikat di dunia, walaupun tidak
terlalu kokoh. Itu tidak ~ lanjutkan kata-kata saya ~ terikat di Surga. Saya
tidak peduli apakah bapaknya walikota, ibunya gubernur, itu tidak terikat di
Surga. Surga mengatakan, “14
Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang
tak percaya.” (2 Kor. 6:14) Ini kata Surga. Nah, kalian dan saya harus hidup sesuai
dengan itu, agar perilaku kita diakui dan terikat di Surga. Tidak ada gunanya
membantu Allah, karena tidak ada orang yang pernah berbantah dengan Allah dan
menang. Apakah kalian paham? Itu sama seperti mengatakan Allah itu salah. Kita
boleh berunding dengan Allah, kita tidak bisa membantah Allah.
“…19
And I will give unto thee the Keys of the Kingdom of Heaven: and
whatsoever thou shalt bind on earth shall be bound in Heaven, …”
Let’s see a practical example of this “bound
on earth - bound in Heaven”, someone using the Key. Acts 9 reading from verse 1,
let's go there quickly. The book of Acts chapter 9 reading from verse 1, our
subject: Binding and Loosing. It's about eight minutes to nine. Binding and losing, Acts chapter
9 reading from verse 1, when you found it say “Amen”.
Let's pray again. Dear God as I come to the
close of this message grant me a fresh infilling of the Spirit of truth. I ask
sincerely, speak literally through me, dear God, as I speak according to Your
Word. Give every listener in this church and via the internet the assurance that
what I say is bound on earth and bound in Heaven, because I am using the Key.
Hear this humble prayer, dear God, in Jesus name I pray. Amen.
“…19 Dan Aku akan memberikan kepadamu Anak-anak Kunci Kerajaan Surga. Dan apa pun
yang akan kauikat di dunia akan terikat di
Surga…”
Mari kita lihat contoh yang praktis tentang “terikat di
dunia ~ terikat di Surga” ini, oleh seseorang yang menggunakan Anak Kuncinya.
Kisah 9 mulai dari ayat 1, mari kita ke sana cepat-cepat.
Kitab Kisah pasal 9 mulai ayat 1, pokok pembahasan kita: Mengikat dan Melepaskan. Ini sekitar pukul 9 kurang 8 menit. Mengikat
dan Melepaskan, Kisah pasal 9 mulai ayat 1, kalau kalian sudah dapat, katakan
“amin”.
Mari kita berdoa lagi. Ya Allah, sementara aku mendekati
akhir pekabaran ini, berikan kepadaku curahan segar Roh kebenaran. Aku minta
dengan tulus, bicaralah secara literal melalui aku, ya Allah, karena aku bicara
sesuai dengan FirmanMu. Berikan setiap pendengar di gereja ini dan yang melalui
internet, jaminan bahwa apa yang aku katakan itu terikat di dunia dan terikat
di Surga, karena aku menggunakan Anak Kuncinya. Dengarkan doa yang rendah hati
ini, ya Allah. Dalam nama Yesus aku berdoa, amin.
Acts 9 reading from verse 1, “1 And
Saul, yet breathing out threatenings and slaughter against the disciples of the
Lord, went unto the high priest, 2 And desired of him letters to
Damascus to the synagogues, that if he found any of this way, whether they were
men or women, he might bring them bound unto Jerusalem…” Paul would arrest Christians and have them
killed “…3 And as he journeyed, he came
near Damascus: and suddenly there shined round about him a light from Heaven: 4
And he fell to the earth, and heard a voice saying unto him, ‘Saul, Saul, why
persecutest thou Me?’ 5 And he said, ‘Who art Thou, Lord?’ And the
Lord said, ‘I am Jesus whom thou persecutes. It is hard for thee to kick
against the pricks.’ 6 And he trembling and astonished said, ‘Lord,
what wilt Thou have me to do?’ And the Lord said unto him, ‘Arise,…” and do what?
“…and go into the city, and it shall be…” what? “…told thee what thou must do.’…”
Kisah 9 mulai ayat 1, “1 Dan Saulus, yang
masih menggebu-gebu menyerukan ancaman dan pembantaian terhadap murid-murid Tuhan, pergi menghadap Imam Besar, 2
dan meminta darinya untuk ke sinagog-sinagog
di Damsyik, supaya, jika ia menemukan siapa pun yang
mengikuti jalan itu, entah itu laki-laki atau perempuan, ia boleh
membawa mereka sebagai tawanan ke Yerusalem…” Paulus mau
menangkap orang-orang Kristen dan memerintahkan pembunuhan mereka. “…3 Dan
dalam perjalanannya ketika ia sudah dekat
Damsyik, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. 4 Ia rebah ke tanah dan mendengar
suatu suara yang berkata kepadanya, ‘Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya
Aku?’ 5 Dan dia berkata, ‘Siapakah Engkau, Tuan?’ Dan
Tuhan berkata, ‘Akulah Yesus yang
kauaniaya. Beratlah bagimu untuk menendang
tongkat penghalau ternak.’ 6 Dan
dia dengan gemetar dan terkejut berkata, ‘Tuhan, apa yang Engkau mau aku
perbuat?’ Dan Tuhan berkata kepadanya, ‘Bangunlah,…” dan berbuat apa? “…dan masuklah ke
dalam kota, dan akan…” apa? “…dikatakan kepadamu, apa yang harus
kauperbuat.’…”
Now read this microscopically, now Paul
said,
“what wilt Thou have me to do?” Give me the
details of my responsibilities, what is it that You want me to do?
Jesus said, “You go to the city and someone
will tell you what to do.”
Follow me closely, could Jesus have told
Paul right there what to do? Yes! But He didn't do that. You know, Paul asked
Jesus two questions.
ü question one was, “Who are Thou?”
And Jesus
answered directly, “I am Jesus.”
ü when he asks the second question,
“What will Thou have me to do?”
Jesus said, “You
go to the city. I have someone who will tell you what to do. And whatever that
person tells you, you accept it as My Word. So whatever he tells you to do,
will be bound on earth…” finish my
words “…and in Heaven, because he'll
only tell you what I tell him to tell you.” Let's see that in action.
Sekarang mari kita baca ini dengan teliti. Nah, Paulus berkata, “apa
yang Engkau mau aku perbuat?” (ay. 6). Beri aku perincian
kewajibanku, apa yang Engkau mau aku lakukan. Yesus berkata, “Masuklah ke kota
dan ada yang akan memberitahu kamu apa yang harus kamu lakukan.”
Ikuti saya dengan baik, bisakah Yesus mengatakan kepada
Paulus langsung di sana apa yang harus dilakukannya? Ya! Tetapi Dia tidak
berbuat begitu. Kalian tahu, Paulus punya dua pertanyaan untuk Yesus.
ü Pertanyaan pertama, “Siapakah
Engkau?”
Dan Yesus langsung menjawabnya, “Aku Yesus.”
ü Ketika dia mengajukan
pertanyaan kedua, “Apa yang Engkau mau aku lakukan?”
Yesus berkata, “Masuklah ke kota. Ada orang yang Aku suruh memberitahu kamu untuk melakukan apa. Dan apa
pun yang dikatakan orang itu kepadamu, terimalah itu sebagai perkataanKu. Jadi
apa pun yang disuruhnya kamu lakukan, itu akan terikat di dunia…” lanjutkan kalimat saya “…dan di Surga, karena dia hanya akan
mengatakan kepadamu apa yang Aku suruh dia sampaikan kepadamu.” Mari kita lihat
ini di prakteknya.
Verse 7, “7 And the men which journeyed
with him stood speechless, hearing a voice, but seeing no man. 8 And
Saul arose from the earth; and when his eyes were opened, he saw no man: but
they led him by the hand, and brought him into Damascus. 9 And he
was three days without sight, and neither did eat nor drink. 10 And
there was a certain disciple at Damascus, named Ananias…” focus now, focus
“…and to him said the Lord in a vision, ‘Ananias.’ And he said, ‘Behold, I am here, Lord.’ 11
And the Lord said unto him, ‘Arise, and go into the street which is called
Straight, and enquire in the house of Judas for one called Saul, of Tarsus; for, behold, he prayeth, 12 and hath seen in a vision a man named
Ananias coming in, and putting his hand on him, that he might receive his
sight….” Now God, Jesus, is telling Ananias what to
do with Saul. Are you following me? Are you sure? Remember, Jesus told Saul,
“You go to Damascus and someone will tell you.” Now Jesus leaves Saul, and goes
to the church in Damascus ~ somebody says “amen” for the church. And He tells a
church member what to tell Saul.
And Ananias answered, “13 Then Ananias answered, ‘Lord, I
have heard by many of this man, how much evil he hath done to Thy saints at
Jerusalem: 14 And here he hath authority from the chief priests to
bind all that call on Thy name.’ 15 But the Lord said unto him, ‘Go
thy way, for
he is a chosen vessel unto Me, to bear My name before the Gentiles, and kings,
and the children of Israel. 16 For I will shew him how great things
he must suffer for My name's sake.’ 17 And Ananias went his way, and
entered into the house; and putting his hands on him said, ‘Brother Saul, the
Lord, even Jesus, that appeared unto thee in the way as thou camest, hath sent
me, that thou mightest receive thy sight, and be filled with the Holy
Ghost.’…” Now Ananias said, “Jesus sent me to tell you what to do.” So whatever
Ananias told Saul to do, was bound where? On earth ~ come on ~ and in Heaven. Why? Because Ananias
was only saying what Jesus said. If that's clear, say “amen”.
This is the Key. So when someone tells you
that Sunday's the Sabbath, ask them where is
that found in the Key.
When someone tells you a man can marry
three wives, or a woman three husbands, where is that found in the Key?
This is the Key to the Kingdom of Heaven. That is why it is a serious crime against
humanity for a man or a woman to occupy a pulpit and preach error, because in
so doing that preacher shuts up the Kingdom of Heaven against men.
Ayat 7, “…7 Maka teman-temannya
seperjalanan berdiri termangu-mangu, mereka
mendengar suara tetapi tidak melihat siapa pun.
8 Dan Saulus bangkit dari tanah, dan ketika membuka matanya, ia tidak melihat
apa-apa; tetapi mereka menuntun tangannya dan membawanya ke Damsyik. 9
Dan tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat,
dan juga tidak makan dan minum. 10
Dan di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama
Ananias. …” sekarang
perhatikan, “…dan
kepadanya Tuhan berkata dalam penglihatan, ‘Ananias!’ Jawabnya, ‘Lihatlah, aku di
sini, Tuhan!’ 11 Maka firman
Tuhan kepadanya, ‘Bangkitlah, dan pergilah ke jalan
yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas, seorang bernama Saulus dari
Tarsus, karena lihatlah, ia berdoa, 12
dan melihat dalam penglihatan seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam, dan
menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.’…” Nah, Allah, Yesus, memberitahu Ananias harus berbuat apa
kepada Saulus. Apakah kalian paham? Yakin? Ingat, Yesus berkata kepada Saulus,
“Kamu pergi ke Damsyik dan seseorang akan memberitahumu.” Nah, Yesus
meninggalkan Saulus dan pergi ke gereja di Damsyik ~ ayo, katakan “amin” bagi
gereja. Dan Yesus memberitahu seorang anggota gereja di sana untuk berkata apa
kepada Saulus.
Dan Ananias menjawab, “13 Lalu
jawab Ananias, ‘Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu,
betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di
Yerusalem. 14 Dan di sini ia mendapat kuasa dari imam-imam kepala untuk
menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.’ 15 Tetapi firman Tuhan kepadanya, ‘Pergilah ke sana!
Sebab orang ini adalah bejana pilihan-Ku untuk membawa nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan umat Israel. 16 Karena Aku akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang
harus ia tanggung demi nama-Ku.’ 17 Lalu pergilah Ananias ke sana, dan masuk ke rumah itu. Sambil menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya,
‘Saudara Saulus, Tuhan, yaitu Yesus yang telah menampakkan Diri kepadamu di jalan ketika engkau datang, telah menyuruh aku,
supaya engkau dapat melihat lagi dan dipenuhi
dengan Roh Kudus.’…” Sekarang Ananias berkata, “Yesus mengutus aku untuk
memberitahu kamu harus berbuat apa.” Jadi apa pun yang dikatakan Ananias kepada
Saulus supaya dia lakukan, itu terikat di mana? Di dunia ~ ayo? ~ dan di Surga. Mengapa? Karena Ananias hanya mengatakan
apa yang dikatakan Yesus. Jika ini jelas, katakan, “amin”. Inilah (Alkitab) Anak Kuncinya.
Jadi bila ada orang yang mengatakan kepadamu hari Minggu
itu Sabat, tanyalah dia di mana itu ditemukan di Anak Kuncinya.
Bila ada orang mengatakan kepadamu seorang laki-laki bisa
menikahi tiga istri, atau seorang perempuan tiga suami, di mana itu dikatakan
di Anak Kunci?
Inilah Anak Kunci Kerajaan
Allah.
Itulah mengapa adalah kejahatan yang besar terhadap
kemanusiaan jika ada laki-laki atau
perempuan yang naik mimbar dan
mengkhotbahkan kesalahan, karena dengan berbuat demikian, pengkhotbah itu telah
menutup Kerajaan Surga bagi manusia.
Let me also bring this to your attention. The
Bible says that Saul when he had received meat was strengthened, and Saul was
with the disciples at certain days, with the disciples which were at Damascus, he was with the church. Listen
to me carefully, Jesus Christ must have a group on this earth that says exactly what He
says. Can you say “amen”? In other words, Jesus has a church whose doctrines is based on
Genesis to Revelation, not on the
traditions of men. Is there such a church? Well, don't go quiet now. Don't
discourage me. Is there such a church? Yes! Name it! The Seventh-Day Adventist church.
Every fundamental doctrine can be demonstrated from this Key.
Izinkan saya mengarahkan
perhatian kalian ke hal ini. Alkitab mengatakan bahwa Saulus setelah dia makan,
dia dikuatkan, dan Saulus tinggal bersama para murid yang di Damsyik beberapa
hari, dia bersama gereja di sana. Dengarkan baik-baik, Yesus Kristus harus memiliki suatu kelompok di dunia yang
mengatakan persis apa yang dikatakanNya. Bisakah kalian berkata
“amin”? Dengan kata lain, Yesus
memiliki sebuah gereja yang doktrinnya berdasarkan kitab Kejadian hingga kitab
Wahyu, bukan menurut tradisi manusia. Apakah ada gereja seperti
ini? Nah, jangan diam saja, jangan mengecilkan hati saya. Apakah ada gereja seperti
itu? Ya! Sebutkan namanya! Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh. Setiap doktrin fundamentalnya bisa
dibuktikan dari Anak Kunci (Alkitab) ini.
I didn't say all the members were saints. No,
no, no! You know what Jesus said of the twelve disciples? “Have I not
chosen you twelve one of you is a devil?”. If there was a
devil among the 12 disciples right in the presence of Christ, can you imagine
how many devils are in that other church? Not this one, that other church. There are
devils all over the church. You don't find devils in casinos, they
don't waste their time, that's theirs.
In whore houses, no. They come to the
church, to evangelize.
And so my brothers, my sisters of
Passaic Seventh-Day Adventist church, make up your mind to live your life by
the what? The Key. That's the only way. Whatever you do on earth shall be bound
where? In Heaven. Anything that varies from this will not meet with God's
approval, however much it may please men. That's why the Bible always has this
statement “in the eyes of God”, “in the
eyes of God”, “in the eyes of God”. There is
much that is right in the eyes of men that is horrible in the eyes of God,
why? Because the Lord does not see the way we see. “My ways are not
your ways, neither My thoughts your thoughts for as the Heaven is higher than
the earth…” how high is that? “…so
are My thoughts higher than your thoughts”
Saya tidak mengatakan semua
anggota gereja Advent itu orang-orang saleh. Tidak,
tidak, tidak! Kalian tahu apa kata Yesus tentang ke-12 murid? “Bukankah
Aku yang telah memilih kamu yang dua belas ini, dan
seorang di antaramu adalah Iblis?” (Yoh. 6:70). Jika di antara ke-12 murid yang bersama Kristus ada iblisnya,
bisakah kalian bayangkan berapa banyak iblis yang ada di gereja Advent yang
lain itu? Bukan di gereja Advent ini, tapi gereja Advent yang
lain. Iblis-iblis ada di semua gereja.
Kita tidak menemukan iblis di dalam kasino, mereka tidak membuang waktu mereka,
kasino itu tempat mereka sendiri. Atau di rumah-rumah pelacuran, tidak.
Iblis-iblis datang ke gereja untuk menyebarkan pekabaran mereka.
Jadi, saudara-saudaraku di
gereja MAHK Passaic, buatlah keputusan untuk menjalankan hidup kalian menurut apa?
Menurut Anak Kunci. Itulah satu-satunya jalan. Apa pun yang kita lakukan di
dunia hendaknya terikat di mana? Di Surga. Apa pun yang berbeda dari ini tidak
akan mendapat perkenan Allah, betapa pun itu menyenangkan manusia. Itulah
mengapa di Alkitab selalu ada kalimat ini, “di pemandangan Allah”,
“di pemandangan Allah”, “di pemandangan Allah”. Banyak yang tampak benar di pemandangan manusia tampak
mengerikan di pemandangan Allah, mengapa? Karena Tuhan tidak
melihat seperti cara kita melihat. 8 ‘Sebab pikiranKu
bukanlah pikiranmu, begitu pula jalanmu bukanlah jalan-Ku,’ demikianlah
firman TUHAN. 9 ‘Karena seperti
langit itu lebih tinggi daripada bumi,…” setinggi apa itu?
“…demikianlah jalan-Ku lebih tinggi daripada
jalanmu dan pikiran-Ku daripada pikiranmu.’ (Yes. 55:8-9)
Amos 3:3, “3 Can
two walk together, except they be agreed?” When two agree it means they're
using the same standard. Are you with me? The Bible says for two to walk
together they must agree. Now here's God and here I am, we have to agree, one
of us has to change in order for there to be agreement. I lost you. Did you say,
“Yes, I lost you?” Okay. Listen again.
ü Here's God.
Describe God, give me one word responses, quickly!
“holy”, come on! “righteous”, come on! “love”, come on! “principle”, come
on! “perfect”, come on! “sinless”, come on! “righteous”, that's God.
ü Describe a human
being.
“sinful”,
“corrupt”, “deceitful”, everything else.
Now how can they walk together? One of them
has to change, either God becomes corrupt or the sinner becomes like God, in
order for them to do what? Walk together. Now whichever way the change goes,
they will
both be using the same standard. But since God does not change ~ are
you with me ~ “I am the Lord I change not…” we
have to change to suit God, in order that we might walk how? Together. And
that's only possible when God and I walk according to God's Key, which is this.
Amos 3:3, “3 Bisakah
dua orang berjalan bersama-sama, kecuali mereka
sepikir?” Ketika dua orang
sepikir, berarti mereka menggunakan standar yang sama. Apakah kalian paham?
Alkitab berkata supaya dua orang bisa berjalan bersama mereka harus sepikir.
Nah, Allah di sini, dan saya di sini, kami harus sepikir, salah satu dari kami
harus berubah supaya bisa ada persamaan pikiran. Kalian tidak paham. Apakah
kalian berkata, “Ya, kalian tidak paham?” Oke, dengarkan lagi.
ü Di sini Allah.
Gambarkan Allah, beri saya satu kata, cepat!
“kudus”, ayo!
“benar”, ayo! “kasih”, ayo! “mendasar”, ayo! “sempurna”, ayo! “tidak berdosa”,
ayo! “kebenaran”, itulah Allah.
ü Gambarkan seorang
manusia.
“berdosa”,
“korup”, “penipu”, dan segala yang lain.
Nah, bagaimana mereka bisa berjalan bersama? Salah satu
dari mereka harus berubah, Allah yang menjadi korup, atau
orang berdosa yang menjadi seperti Allah, supaya mereka bisa apa? Berjalan
bersama. Nah, ke arah mana pun perubahan itu, keduanya akan menggunakan standar yang sama.
Tetapi karena Allah tidak berubah ~ kalian paham? ~ “6 Karena
Akulah TUHAN, Aku tidak berubah…”(Mal. 3:6), kita yang harus berubah supaya cocok dengan Allah, supaya
kita bisa berjalan bagaimana? Bersama. Dan itu hanya dimungkinkan bila Allah
dan saya berjalan menurut Anak Kunci
Allah, yang adalah Alkitab ini.
And so Jesus says to us in His words to Satan,
“Man shall not live by bread alone…” finish it for me “…but by every
word that proceedeth out of the mouth of God.” But now I want you to use the Passaic
version, “but by the Key”! Aaah, God bless whoever said that.
How many of you will say right now, “Father, this message has opened my eyes. Help
me to bring every item of my life in line with the Key.”
Maka Yesus berkata
kepada kita dalam perkataanNya kepada Setan, “…Manusia
hidup bukan dari roti saja…” selesaikan kalimatnya, “… tetapi dari setiap
firman yang keluar dari mulut Allah." (Mat. 4:4) Tetapi sekarang
saya mau kalian memakai versi Passaic (yang kita pelajari sekarang), “…tetapi dari Anak
Kunci…”! Aaah, Allah memberkati siapa yang
mengatakan itu tadi.
Berapa banyak dari kalian sekarang akan berkata, “Bapa,
pekabaran ini telah membuka mataku. Tolong aku membawa setiap aspek dalam
hidupku selaras dengan Anak Kunci ini.”
Can I see your right hand with the Key? The
Key, not your key, God’s Key. Stand up with me, with God's Key. So
that what you and I bind on earth, shall be bound in Heaven. The decisions you
make for your children, may be bound on earth and bound in Heaven. The
professional choices we make may be bound on earth and bound in Heaven because everything
we do we consult “thus saith the Lord”. That's why the Bible says, “5
Trust in the LORD with all thine heart; and lean not unto thine own
understanding.”. The Bible
doesn't say don't use your understanding, it says don't lean on it, use it, and
then present your findings for His final approval. If that's clear, say “amen”.
And so we want to live by the Key. That's
the only way what we bind on earth shall be bound in Heaven.
Bisakah saya melihat tangan
kanan kalian memegang Anak Kunci? Anak Kunci (Alkitab), bukan anak kunci kalian,
Anak Kunci Allah. Mari berdiri bersama saya, memegang Anak Kunci. Supaya apa
yang kalian dan saya ikat di dunia, akan diikat di Surga. Keputusan-keputusan
yang kalian buat untuk anak-anak kalian, bisa terikat di dunia dan terikat di
Surga. Pilihan-pilihan profesi yang kita buat bisa terikat di dunia dan terikat
di Surga karena segala yang kita lakukan, kita konsultasikan dengan “demikianlah sabda
Tuhan”. Itulah
mengapa Alkitab berkata, “5
Percayailah TUHAN dengan segenap hatimu, dan
janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.” (Ams. 3:5). Alkitab tidak
mengatakan jangan memakai pengertianmu sendiri, Alkitab mengatakan jangan
bersandar padanya. Pakailah, kemudian serahkanlah temuanmu untuk mendapatkan persetujuan
Tuhan. Jika ini jelas, katakan “amin”.
Jadi kita mau hidup menurut Anak Kunci. Itulah
satu-satunya cara agar apa yang kita ikat di dunia akan terikat di Surga.
Heads bowed eyes closed.
Dear God, we thank you for your Word, Father.
When studied honestly the Word is really, really clear. All of us standing
there, God, have made a commitment to review our lives. Is there an area of my
life that is not according to the Key? If that's the case, Father, You do not recognize it, however much the world may admire it. We
want to bring our lives in harmony with the Key, that actions on earth may be
actions in Heaven. Because Your original plan was that earth would be an
extension of Heaven, because the family on earth and the family in Heaven are
one. Because two can walk together only if they agree. Dear God in Heaven, as
an act of mercy, convict us of where we're contrary. We've
gone away from the Key, Father, and by the sustaining power of Your Son, bring
us back into harmony with the Key, that whatever we bind on earth ~ whether in
our lives as individuals or as a church ~ may meet with Your smiling approval
in Heaven. Bless us and as we walk this way usher us right into your Kingdom. I
pray in Jesus name and for His sake. Let God's people say amen, and amen.
Tundukkan kepala, tutup mata.
Ya Allah, kami mengucapkan
terima kasih untuk FirmanMu, Bapa. Bila dipelajari dengan jujur, FirmanMu
benar-benar sangat jelas. Kami semua yang berdiri di sini, Allah, telah membuat
komitmen untuk mengintrospeksi hidup kami. Apakah ada bagian dari hidupku yang
tidak sesuai dengan Anak Kunci itu? Jika demikian, Bapa, Engkau
tidak mengakuinya betapa pun itu mungkin dikagumi oleh dunia. Kami mau membawa
hidup kami selaras dengan Anak Kunci ini, agar tindakan-tindakan di dunia boleh
menjadi tindakan-tindakan di Surga. Karena rancanganMu yang asli ialah dunia
ini menjadi perluasan Surga, karena keluarga di bumi dan keluarga di Surga
adalah satu. Karena dua orang hanya bisa berjalan bersama bila mereka sepikir.
Ya, Allah yang di Surga. Sebagai karunia kemurahanMu, yakinkanlah kami di mana
kami telah menyimpang. Kami telah menyimpang dari Anak Kunci, Bapa. Dan oleh
kuasa AnakMu yang menopang kami, bawalah kami kembali ke
keselarasan dengan Anak Kunci itu, agar apa pun yang kami ikat di dunia ~
apakah itu dalam hidup kami sebagai individu atau sebagai jemaat ~ boleh
mendapatkan senyum perkenanMu di Surga. Berkati kami, dan sementara kami menapak di jalan ini, antarlah kami langsung ke KerajaanMu. Saya
berdoa dalam nama Yesus dan demi Dia. Hendaknya umat Allah berkata amin, dan
amin.
18 09 22
No comments:
Post a Comment