Tuesday, November 22, 2022

EPISODE 09/22 ~ BELIEVE HIS PROPHETS ~ UNDERSTANDING THE WORK OF A PROPHET ~ STEPHEN BOHR

BELIEVE HIS PROPHETS

Part 09/22 - Stephen Bohr

UNDERSTANDING THE WORK OF A PROPHET

https://www.youtube.com/watch?v=0FshgcbVCCQ

 

Dibuka dengan doa

 

Well, good morning.  Wow, that was weak. Is it a good morning? Hallelujah! We’re alive and well. Do you all have a good night's sleep? Had a good supper? Did you do your homework? Have you been doing your reading? It’s been a blessing, hasn't it? There's a lot of valuable information in that second syllabus, and I hope that, you know, you will take the time to read it. We still have Wednesday, Thursday, Friday, Sabbath. And as you go home, if you're not driving, if you're flying, you can read on the airplane. But make sure that you read the second syllabus because it has some really valuable resource material, particularly on revelation and inspiration, how Ellen White was inspired and how she imparted the message that she received. Many people have misconceptions about that, but these materials explain clearly the issue of plagiarism, how she used editorial assistants, how she received the message, how she did research, included the writings of others, it explains everything. So that if you read those materials, I don't think you'll have any misgivings whatsoever about how God spoke to Ellen White, and how she delivered the message.

 

Selamat pagi! Wah, kok kurang tenaga? Apakah ini pagi yang indah? Haleluya! Kita masih hidup dan sehat. Apakah kalian semua semalam tidur nyenyak? Makan malamnya enak? Apakah kalian membuat PR kalian? Sudahkah kalian membaca yang harus dibaca? Itu suatu berkat, bukan? Ada banyak informasi yang berharga di diktat jilid 2, dan saya berharap kalian akan meluangkan waktu untuk membacanya. Kita masih ada hari Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabat. Dan saat kalian pulang, jika kalian tidak mengendarai mobil sendiri, jika kalian naik pesawat, kalian bisa membaca selagi di dalam pesawat. Tetapi pastikan kalian membaca diktat jilid 2 itu karena isinya benar-benar materi yang berharga, terutama mengenai wahyu dan ilham, bagaimana Ellen White diilhami dan bagaimana dia membagikan pekabaran tersebut yang dia terima. Banyak orang punya konsep yang salah tentang hal itu, tetapi materi-materi ini menjelaskan dengan gamblang isu tentang plagiarisme, bagaimana Ellen White menggunakan bantuan editorial, bagaimana dia menerima pekabarannya, bagaimana dia membuat riset, memasukkan tulisan-tulisan orang lain, ini menjelaskan semuanya. Sehingga jika kalian baca materi-materi itu, saya rasa kalian tidak akan punya keragu-raguan apa pun tentang bagaimana Allah bicara kepada Ellen White, dan bagaimana dia menyampaikan pekabaran itu.

 

 

Now in our study this morning, our first study, we want to go to page 91 in Vol. 1 of our syllabus and I want to review just a few details that we covered yesterday in our last session. And we're talking about a comparison between John the Baptist and the ministry and message that God gave through Ellen White. And I'm just going to review very briefly pages 91 through 95, to set the stage for finishing the treatment of Ellen White as compared to John the Baptist. 

 

Nah, di pelajaran kita pagi ini, pelajaran yang pertama, kita akan ke hal. 91 di jilid 1 dari diktat kita, dan saya mau mengulangi beberapa detail yang kita liput kemarin dalam sesi kita yang terakhir. Dan kita bicara tentang perbandingan antara Yohanes Pembaptis dan ministri dan pekabaran yang Allah berikan melalui Ellen White. Dan saya hanya akan mengulanginya secara sinkat hal. 91 hingga 95, sebagai konteks menyelesaikan pembicaraan kita tentang perlakuan orang terhadap Ellen White dibandingkan dengan terhadap Yohanes Pembaptis.

 

 

v   You remember that Ellen White was accused of not being a true prophet because she did not perform miracles.

The same thing is true of John the Baptist. John the Baptist performed no miracles, but his message was true. And the message of Ellen White is what we need to take a look at.

v   Ellen White did not claim to be a prophet,

and John the Baptist did not claim to be the prophet. And when it says “the prophet” it's referring to Deuteronomy 18, where Moses promised a prophet that would come after him, that was greater than he. But it's interesting that Ellen White said that she was not a prophet even though we know that she was a prophet.

v   Now we also noticed in our study yesterday that Ellen White was the messenger of the Lord,

just like John the Baptist, his title was the messenger of the Lord.

v   We also noticed that Ellen White by her own Testimony was more than a prophet,

just like we noticed that John the Baptist was more than a prophet. And the reason why Ellen White was more than a prophet is because she was called to prepare a people for the second coming of Christ, and because her ministry involves all areas of life, in other words, she is called upon to restore everything relating to preparation for the second coming of Christ.

v   And then we noticed that just as John the Baptist, Ellen White had the Testimony of Jesus.

And we read a statement that's found in Loma Linda Messages page 33 where Ellen White applies the phrase “the Spirit of Prophecy” to the work that she did, to her writings.

v   And then we noticed also that John the Baptist was a lesser light,

whose purpose was to shine upon the pages of the Scriptures so that people could understand the Scriptures and see the Greater Light, Jesus Christ.

And we noticed also that Ellen White fits in the same category.

 

v   Kalian ingat bahwa Ellen White dituduh bukan seorang nabi sejati karena dia tidak membuat mujizat.

Hal yang sama juga pada Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis tidak membuat mujizat apa pun, tetapi pekabarannya benar. Dan pekabaran Ellen White itulah yang perlu kita simak.

v   Ellen White tidak mengklaim sebagai seorang nabi,

dan Yohanes Pembaptis tidak mengklaim sebagai nabi itu. Dan ketika dikatakan “nabi itu” itu mengacu kepada Ulangan 18 di mana Musa menjanjikan setelah dia akan datang seorang nabi yang lebih besar daripada dirinya. Tetapi yang menarik, Ellen White berkata bahwa dia bukanlah seorang nabi walaupun kita tahu dia seorang nabi.

v   Nah, kita juga menyimak dalam pelajaran kita kemarin bahwa Ellen White adalah seorang utusan Tuhan,

sama seperti Yohanes Pembaptis, gelarnya ialah utusan Tuhan.

v   Kita juga menyimak bahwa Ellen White melalui kesaksiannya sendiri itu lebih daripada seorang nabi,

sama seperti kita sudah menyimak bahwa Yohanes Pembaptis itu lebih daripada seorang nabi. Dan alasannya mengapa Ellen White itu lebih dari seorang nabi ialah karena dia dipanggil untuk menyiapkan suatu umat bagi kedatangan kedua Kristus, dan karena ministrinya meliputi semua aspek kehidupan, dengan kata lain, dia dipanggil untuk memulihkan segala sesuatu berkaitan dengan persiapan kedatangan kedua Kristus.

v   Kemudian kita menyimak, bahwa sama seperti Yohanes Pembaptis,

Ellen White memiliki Kesaksian Yesus. Dan kita sudah membaca pernyataan yang ada di Loma Linda Messages hal. 33 di mana Ellen White mengaplikasikan istilah “Roh Nubuat” kepada pekerjaan yang dilakukannya, kepada tulisan-tulisannya.

v   Kemudian kita menyimak bahwa Yohanes Pembaptis adalah terang yang kecil,

yang tujuannya adalah menerangi halaman-halaman Kitab Suci sehingga orang-orang bisa mengerti Kitab Suci dan melihat Terang Besar, Yesus Kristus.

Dan kita melihat bahwa Ellen White juga masuk dalam kategori yang sama.

 

 

Now yesterday when we ended, we were actually reading some statements about John and you noticed that all of these statements by Ellen White ~ and I'll mention once again the references Desire of Ages 220, and Review and Herald, April 8, 1873, This Day with God page 246 that's a devotional book that was compiled a few years ago ~ all of these statements make it very clear that the lesser light is not the Scriptures. The lesser light is John the Baptist, and the Scriptures; as well as Ellen White and the Scriptures. And the Greater Light is always whom in these statements? The Greater Light is always Jesus Christ.

 

Nah, kemarin ketika kita mengakhiri, kita sedang membaca beberapa pernyataan tentang Yohanes dan kalian melihat bahwa semua pernyataan yang ditulis Ellen White ~ dan saya sebutkan sekali lagi sumbernya, Desire of Ages hal. 220, dan Review and Herald April 8 1873, This Day with God hal. 246 ini sebuah buku devosi yang dikompilasi beberapa tahun yang lalu ~ semua pernyataan ini membuatnya sangat jelas bahwa terang yang kecil itu bukan hanya Kitab Suci. Terang kecil itu Yohanes Pembaptis dan Kitab Suci juga; begitu juga Ellen White dan Kitab Suci. Dan Terang yang Besar itu selalu siapa dalam pernyataan-pernyataan ini? Terang Besar itu selalu Yesus Kristus.

 

 

Now let's begin at the paragraph where it says “Traditionally”.  

Traditionally it's been taught that the Bible is the Greater Light and the writings of Ellen White are a lesser light. Some have taken the word “lesser” to mean inferior, less inspired, or of less authority. That is, they believe that Ellen White was less inspired than biblical prophets, and therefore she has less authority. But those who believe this, actually are missing the point.  As we have shown both the Bible and Ellen White are lesser lights that lead to Jesus Christ the Greater Light.

Ellen White's inspiration and authority is equal to that of the biblical prophets, but she was called to fulfill a different function. She was not called to bring forth new truths, but rather to amplify the truths already revealed, and to correct those who go astray from the truth, in order to bring them back to the truth.

 

Nah, mari kita mulai di paragraf yang mengatakan “Secara tradisi”.

Secara tradisi telah diajarkan bahwa Alkitab adalah Terang Besar dan tulisan-tulisan Ellen White itu terang kecil. Beberapa orang melihat kata “kecil” dan mengartikannya sebagai inferior, kurang diilhami, atau kurang punya autoritas. Artinya mereka meyakini bahwa Ellen White itu kurang diilhami dibandingkan nabi-nabi di Alkitab, dan karenanya Ellen White kurang punya autoritas. Tetapi mereka yang meyakini ini sudah meleset pandangannya. Sebagaimana yang sudah kita tunjukkan, baik Alkitab maupun Ellen White adalah terang kecil, yang membimbing kepada Yesus, Terang yang Besar.

Ilham dan autoritas Ellen White itu sama dengan nabi-nabi Alkitab, tetapi Ellen White dipanggil untuk melaksanakan fungsi yang berbeda. Dia tidak dipanggil untuk membawa terang yang baru, melainkan untuk memperjelas kebenaran-kebenaran yang sudah dinyatakan, dan untuk mengoreksi mereka yang telah menyimpang dari kebenaran, guna membawa mereka kembali kepada kebenaran.

 

 

But of course the question comes up, why two lesser lights? Why the written Scriptures and also the writings of Ellen White? If we have one lesser light, the Scriptures, why would we need the other lesser light, the writings of Ellen White?

As in the times of John, today two sources give witness to Jesus:

1.   one canonical that's the biblical Canon, the sixty-six books of the Bible;

2.   and the other non-canonical, in other words it's not part of the Canon of Scripture, those are the writings of Ellen White.

As with John, the purpose of the writings of Ellen White is to focus attention on the written Scriptures that had been misinterpreted and buried in the dark ages. You notice that God raised up Ellen White shortly after 1798, shortly after almost all of the doctrines of the Bible had been buried underneath a mass of tradition. So God raised her up to bring people back to what? Back to the Bible, so that they could see Jesus Christ in all of the doctrines of the Bible. If God's people had studied the Word of God with a sincere desire to know God's will and to obey it, God would never have called Ellen White. She says so herself, I'm going to read the statement.

Christians today who claim to follow the Bible, keep Sunday as the day of rest, they eat pork, they believe that the dead are not dead, that the wicked will burn in hell forever, that we should baptize infants, and that it should be done by sprinkling. God called Ellen White to restore that which had been torn down during the period of papal dominion. Are you understanding the function of Ellen White?

 

Tetapi tentu saja pertanyaannya muncul, mengapa ada dua terang kecil? Mengapa Kitab Suci yang tertulis dan juga tulisan-tulisan Ellen White? Jika kita sudah punya satu terang kecil, Kitab Suci, mengapa kita masih membutuhkan terang kecil yang lain, tulisan-tulisan Ellen White?

Sebagaimana di zaman Yohanes, hari ini dua sumber memberikan kesaksian tentang Yesus:

1.   yang satu kanonikal, yaitu Kanon alkitabiah, ke-66 kitab Alkitab;

2.   dan yang lain tidak kanonikal, dengan kata lain bukan bagian dari Kanon Kitab Suci, itulah tulisan-tulisan Ellen White.

Sebagaimana dengan Yohanes, tujuan tulisan-tulisan Ellen White adalah untuk memusatkan perhatian pada tulisan-tulisan Kitab Suci, yang telah disalahartikan dan dipendam selama Zaman Kegelapan. Kalian simak bahwa Allah membangkitkan Ellen White tidak lama setelah 1798, tidak lama setelah nyaris semua doktrin Alkitab telah dipendam di bawah tumpukan tradisi. Maka Allah membangkitkan Ellen White untuk membawa umat kembali ke mana? Kembali ke Alkitab, supaya mereka bisa melihat Yesus Kristus di dalam semua doktrin Alkitab. Andaikan umat Allah mempelajari Firman Allah dengan niat tulus untuk mengetahui kehendak Allah, dan mematuhinya, Allah tidak akan memanggil Ellen White. Ellen White sendiri berkata demikian. Nanti akan saya bacakan pernyataannya.

Orang Kristen hari ini yang mengklaim mengikuti Alkitab, memelihara hari Minggu sebagai hari perhentian, mereka makan babi, mereka meyakini bahwa orang mati tidak mati, bahwa orang-orang jahat akan dibakar selama-lamanya di neraka, bahwa kita harus membaptis bayi-bayi, dan itu harus dilakukan dengan percikan. Allah memanggil Ellen White untuk memulihkan kembali apa yang telah diruntuhkan selama periode kekuasaan Kepausan. Apakah kalian paham fungsi Ellen White?

 

 

Ellen White clarified the purpose of her writings in Testimonies for the Church Vol. 5 pages 663 to 666 and I'm going to read this even though it's a very long passage. It is a powerful passage where Ellen White describes the purpose of her writings, and she's going to say, you know, if people had paid attention to the Bible, God would have never raised me up. God would never have raised up John the Baptist if the people had repented and confessed their sins, and they were ready to receive the Messiah. God in His mercy raised up John the Baptist to say, “Let's give these people a little help.”  God in His mercy raised up Ellen White to say, “Hey, let's give the Seventh-Day Adventist Church a little help, so that they can return to the Scriptures.” I read now, "Brother J. would confuse the mind by seeking to make it appear that the light God has given through the Testimonies is  an addition to the Word of God…”  see, there was an individual who was saying, “Well, the writings of Ellen White that's an addition to the Word of God”, in other words, that's a supplement to the Word of God. Notice what Ellen White states,  “…but in this he presents the matter in a false light…” so if you believe that the writings of Ellen White are in addition to the Bible, that is a false light. She continues saying, “…God has seen fit in this manner to bring…”  listen carefully now “…to bring the minds of His people to His Word, to give them a  clearer understanding of it…”  are you seeing the purpose? She continued saying, “…The Word  of God  is  sufficient…” what does “sufficient” mean? It means it has everything you need, it's enough, is what it means. “…The Word of God is sufficient to enlighten the most beclouded mind and may be understood by those who have any desire to understand it. But notwithstanding all this…” notwithstanding that the Bible has everything that we need, really  “…some who profess to make the word of God their study are found living in direct opposition to its plainest teachings. Then, to leave men and women  without excuse, God gives plain and pointed Testimonies…” listen carefully now  “…bringing  them  back  tthe Word that they have neglected to follow. ..”  So time and again she says, the purpose of my writings is to bring people back to the Word. She continues saying, “…God gives plain and pointed Testimonies bringing  them  back  tthe Word that they have neglected to follow. The Word of God abounds in  general principles  for  the  formation  of  correct  habits  of  living,  and  the Testimonies, general and personal, have been calculated to call their attention more especially to these principles…." (5T 663, Counsels for the Church pg. 92

 

Ellen White menjelaskan tujuan tulisan-tulisannya di Testimonies for the Church Vol. 5 hal. 663-666, dan saya akan membacakan ini walaupun ini adalah bacaan yang sangat panjang. Ini adalah bacaan yang penuh kuasa, di mana Ellen White menggambarkan tujuan tulisan-tulisannya, dan dia berkata andai umat memberikan perhatian kepada Alkitab, Allah tidak akan membangkitkan dirinya. Allah tidak akan membangkitkan Yohanes Pembaptis seandainya umat bertobat dan mengakui dosa-dosa mereka, dan mereka siap menerima Sang Mesias. Allah dalam kemurahanNya membangkitkan Yohanes Pembaptis dengan berkata, “Mari Kita beri umat sedikit bantuan.” Allah dalam kemurahanNya membangkitkan Ellen White dan berkata, “Hei, mari Kita beri gereja MAHK sedikit bantuan supaya mereka boleh kembali ke Kitab Suci.”

Sekarang saya bacakan, “Saudara J. mau membingungkan pikiran dengan berusaha menampilkan bahwa terang yang diberikan Tuhan melalui Kesaksian-kesaksian adalah tambahan kepada Firman Tuhan…”  lihat, ada seseorang yang berkata, “Tulisan-tulisan Ellen White itu tambahan dari Firman Allah”, dengan kata lain itu suplemen kepada Firman Allah. Simak apa kata Ellen White, “…Tetapi dengan demikian, Saudara J. telah menyampaikan masalahnya secara tidak benar…”  jika kita meyakini tulisan-tulisan Ellen White adalah tambahan dari Alkitab, maka itu adalah terang yang palsu. Ellen White melanjutkan berkata,  “…Dalam hal ini Tuhan menganggapnya perlu untuk membawa…”  dengarkan baik-baik sekarang, “…untuk membawa pikiran umatNya kepada FirmanNya, untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada mereka…”  apakah kalian melihat tujuannya? Ellen White melanjutkan berkata,  “…Firman Tuhan itu cukup…”  apa artinya “cukup”? Artinya kita sudah punya semua yang kita butuhkan, pas untuk kebutuhan kita, itulah artinya. “…Firman Tuhan itu cukup untuk mencerahkan pikiran yang paling buram dan bisa dipahami oleh mereka yang memang rindu untuk memahaminya. Tetapi kendatipun demikian…”  kendatipun Alkitab sudah mempunyai segala yang kita butuhkan, sesungguhnya, “…beberapa orang yang mengaku mempelajari Firman Tuhan, didapati hidup secara berlawanan dengan ajaranNya yang paling sederhana. Maka, supaya laki-laki dan wanita tidak punya alasan berkelit, Tuhan memberikan Kesaksian-kesaksian yang sederhana dan tajam…” dengarkan baik-baik sekarang,  “…untuk membawa mereka kembali kepada Firman yang telah mereka abaikan…”  Jadi berulang-ulang Ellen White berkata, tujuan tulisan-tulisanku adalah untuk membawa orang-orang kembali kepada Firman Allah. Dia melanjutkan berkata, “…Tuhan memberikan Kesaksian-kesaksian yang sederhana dan tajam untuk membawa mereka kembali kepada Firman yang telah mereka abaikan. Firman Allah penuh berisikan prinsip-prinsip umum guna membentuk kebiasaan hidup yang benar. Dan Kesaksian-kesaksian itu secara umum dan pribadi telah diperhitungkan untuk memanggil perhatian mereka terutama kepada prinsip-prinsip ini…”(5T 663, Counsels for the Church hal. 92

 

 

The bible does not address every little thing in the  world today, for example there were no Hollywood movies in biblical times, so people say, it's okay to go and watch movies. It's okay to go to the movie theater because the Bible doesn't say, you can't. But the Bible has principles that would tell us not to go watch movies where violence is predominant, where illicit sexual relations are predominant, and where spiritualism is predominant, because almost every movie these days is saturated with spiritualism. And so the principle is in the Bible. Ellen White simply defines and amplifies the principle, and applies it to specific circumstances today. Are you with me? Now notice what she continued saying, “…If you had made God's Word your  study, with a desire treach the  Bible standard and attain to Christian perfection, you would  not have needed the Testimonies…”  there she is, very clear. She says if you had been sincere in studying the Bible and wanted to put your life in harmony with the Bible, you would not needed the Testimonies. She continued saying, “…It is…”  remember, she's writing to Brother J. “…It is because you have neglected to acquaint yourselves with  God's inspired  Book…”  see, she always directs back to the Bible “…that He has sought to reach you by simple, direct Testimonies, calling your attention to the words of inspiration which you had neglected to obey…”  there it is once again, back to the Bible, “…and urging you to fashion your lives in accordance with its pure and elevated teachings. (5T 665, Counsels for the Church pg. 92)

 

Alkitab tidak membahas setiap hal kecil di dunia hari ini, misalnya di zaman Alkitab tidak ada film Hollywood, maka orang-orang berkata, tidak apa pergi nonton film. Tidak apa pergi ke bioskop karena Alkitab tidak mengatakan tidak boleh. Tetapi Alkitab punya prinsip-prinsip yang mengatakan kepada kita jangan menonton film di mana didominasi oleh kekerasan, hubungan seksual gelap, dan spiritualisme, karena hampir setiap film sekarang ini jenuh dengan spiritualisme. Jadi prinsipnya ada di Alkitab. Ellen White semata-mata mendefinisikannya dan memperjelas prinsipnya, dan mengaplikasikannya kepada kondisi khusus hari ini. Apakah kalian paham? Sekarang simak apa yang dikatakannya selanjutnya.

“…Andai kamu telah menjadikan Firman Allah pelajaranmu, dengan niat untuk mencapai standar Alkitab dan mendapatkan kesempurnaan Kekristenan, kamu tidak akan membutuhkan Kesaksian-kesaksian…”  nah, jelas kan? Dia mengatakan andai kamu tulus dalam mempelajari Alkitab dan mau membuat hidupmu selaras dengan Alkitab, kamu tidak butuh Kesaksian-kesaksian. Ellen White melanjutkan berkata,  “…Karena…”  ingat dia menulis kepada Saudara J. “…Karena  kamu telah melalaikan untuk mengenal Kitab yang diinspirasikan Tuhan…”  lihat, Ellen White selalu mengarahkan kembali ke Alkitab,    “…maka Tuhan telah berusaha meraih kamu dengan Kesaksian-kesaksian yang sederhana dan langsung, memanggil  perhatianmu kepada Firman yang diinspirasi, yang mana sudah lalai kamu patuhi…”  ini dia, sekali lagi, kembali ke Alkitab,    “…dan mendesak kamu untuk membentuk hidupmu sesuai dengan ajarannya yang murni dan luhur.” (5T 665, Counsels for the Church hal. 92)

 

 

“The Lord designs to warn you, to reprove, to counsel, through the Testimonies given, and to impress your minds with the importance of the  truth of His word…” have you noticed the number of times she's saying, “Let's go back to the Word.” She continues writing,  “…The written Testimonies are  not to give new light, but to impress vividly upon the heart, the  truths of inspiration already revealed…”  there she is again, going back to the Bible. “…Man's duty to God and to his fellow man has been distinctly specified…” where?  “…in God's Word, yet but few of you are obedient to the light given.  Additional truth is not brought out; but God has through the Testimonies  simplified the great truths already given and in His own chosen way brought them before the people to awaken and impress the mind with them, that all may be left  without excuse.” (5 T 665)

On the day of judgement, you're not going to be able to stand before the judgment bar of God and say, “Well, You did not say in the Bible explicitly that I couldn't watch that movie.” God is going to say, “I gave you the Testimonies to amplify, to simplify, to give greater detail about what your responsibility was.” Now what is your excuse? Are you following me?

 

“Tuhan mau memperingatkan kamu, menegur, menasihati, melalui Kesaksian-kesaksian yang diberikan, dan menanamkan dalam pikiranmu betapa pentingnya kebenaran FirmanNya…”  sudahkah kalian simak berapa kali Ellen White berkata, “Ayo kembali ke Firman Allah”? Dia melanjutkan menulis,  “…Kesaksian-kesaksian yang tertulis bukan untuk memberikan terang yang baru, tetapi  guna menekankan dengan jelas pada hati manusia, semua kebenaran inspirasi yang sudah dinyatakan. Kewajiban manusia kepada Tuhan dan kepada sesamanya telah diperinci dengan jelas…”  di mana? “…dalam Firman Tuhan, namun hanya beberapa dari kalian yang patuh kepada terang yang diberikan. Tambahan kebenaran tidak disampaikan, tetapi Tuhan melalui Kesaksian-kesaksian itu telah menyederhanakan kebenaran-kebenaran besar yang telah diberikan, dan dengan cara yang dipilihNya sendiri telah menyodorkannya ke hadapan umatNya, untuk menyadarkan dan menanamkan kesan pada pikirian mereka, supaya semua tidak punya alasan berkilah.”

Pada hari penghakiman kita tidak akan bisa berdiri di hadapan pengadilan Allah dan berkata, “Nah, Engkau tidak berkata secara eksplisit di Alkitab bahwa aku tidak boleh menonton film itu.” Allah akan berkata, “Aku telah memberikan kepadamu Kesaksian-kesaksian untuk menjelaskan, menyederhanakan, dan memberikan detail yang lebih banyak tentang apa saja tanggung jawabmu.” Nah, apa alasan kita? Apakah kalian paham?

 

 

In the book The Faith I Live By page 295, also a compilation, a devotional book Ellen White stated, “Above all other books, the  Word of God must be our study, the great textbook, the basis of all education.”

Ellen White always direct it to the Bible.

 

Di buku The Faith I Live By hal. 295, juga sebuah buku kompilasi, buku devosi, Ellen White menyatakan, “…Di atas segala buku yang lain, Firman Allah haruslah menjadi pelajaran kita, buku pelajaran yang luar biasa, dasar dari segala pendidikan.”

Ellen White selalu mengarahkan ke Alkitab.

 

 

In the devotional book The Faith I Live By page 295, she also says, “The Testimonies are  not to belittle the Word of God, but to…” what?  “…to exalt it and  attract…” what?  “… minds to it,..”  are you understanding her function? In what sense is Ellen White a lesser light? Ellen White is a lesser light in the sense that she's bringing back people back to what? To the Bible, so that from the Bible people can see Jesus.  And why do you need her to attract attention of the people back to the Bible to see Jesus? Because people excuse their behavior saying that certain things are not in the Bible. Are you following me? So “…The Testimonies are  not to belittle the Word of God, but to exalt it and  attract minds to it, that the beautiful simplicity of truth may impress all…” back to the Bible.

 

Di buku devosi The Faith I Live By hal. 295, Ellen White juga berkata,   “…Kesaksian-kesaksian itu bukan untuk merendahkan Firman Allah, melainkan untuk…”  apa?    “…untuk meninggikannya dan menarik…”  apa?    “…pikiran manusia kepadanya…”  Apakah kalian paham fungsi Ellen White? Dalam pengertian apa Ellen White itu terang kecil? Ellen White adalah terang yang kecil dalam pengertian dia membawa orang kembali kepada apa? Kepada Alkitab, sehingga orang bisa melihat Yesus dalam Alkitab. Dan mengapa kita membutuhkan Ellen White untuk menarik perhatian orang-orang kembali kepada Alkitab untuk melihat Yesus? Karena orang-orang memberi alasan untuk sikap mereka dan berkata bahwa hal-hal tertentu tidak ada dalam Alkitab. Apakah kalian paham? Maka,     “…Kesaksian-kesaksian itu bukan untuk merendahkan Firman Allah, melainkan untuk meninggikannya dan menarik pikiran manusia kepadanya, agar kesederhanaan kebenaran yang indah boleh meninggalkan kesan kepada semua. …”  kembali ke Alkitab.

 

 

God called Ellen White to be a restorer of the truths of Scripture that had been lost during the dark ages. It is significant that John the Baptist is called Elijah on three separate occasions in the Gospels.

As we have seen Elijah did not present any new truths he was called to call people back to the true worship of Jehovah, and to restore the teachings that they had gone astray from. This is the reason why he built the altar of the Lord that had been broken down. That is why he invoked the God of Abraham, Isaac, and Jacob, the founders, in his prayer because he is called to bring them back to the foundations. And that is the purpose of Ellen White.

 

Allah memanggil Ellen White menjadi seorang pemulih kebenaran Kitab Suci yang telah hilang selama Zaman Kegelapan. Signifikan bahwa Yohanes Pembaptis disebut Elia di tiga kesempatan terpisah dalam Injil.

Seperti yang sudh kita lihat, Elia tidak menyampaikan kebenaran baru apa pun, dia dipanggil untuk membawa orang kembali kepada ibadah Yehova yang sejati dan memulihkan ajaran-ajaran dari mana mereka telah menyimpang. Inilah alasannya mengapa dia membangun mezbah Tuhan yang telah diruntuhkan. Itulah mengapa dia menyebut Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, bapak-bapak pendiri bangsa Israel, dalam doanya karena dia dipanggil untuk membawa mereka kembali kepada fondasinya. Dan itulah juga tujuan Ellen White.

 

 

John the Baptist also called the people to repentance, he did not bring any new truths, but sought to restore, clarify, amplify, the truth. This is what is stated explicitly in Matthew 17:11 where it says that he came to restore all things, he came to bring people back to the faith of the fathers, in order to prepare a people for the first coming of Jesus.

Likewise, Ellen White was chosen to restore the truth, and thus prepare a people for the second coming of Jesus.

 

Yohanes Pembaptis juga memanggil orang supaya bertobat, dia tidak membawa kebenaran baru, tetapi berusaha untuk memulihkan, menerangkan, memperluas kebenaran. Itulah mengapa di Matius 17:11 dikatakan secara eksplisit bahwa dia akan datang untuk memulihkan segala sesuatu, dia datang untuk membawa orang-orang kembali ke iman para leluhur mereka, untuk mempersiapkan suatu umat bagi kedatangan pertama Yesus.

Begitu pula Ellen White dipilih untuk memulihkan kebenaran, dan dengan demikian mempersiapkan suatu umat bagi kedatangan kedua Yesus.

 

 

But the question is, isn't Scripture sufficient? Why do we need Ellen White if we have the Bible? For the same reason that the Jews need a John even though they had the Old Testament. The Jews did not understand or obey the Scriptures, so God in His mercy gave them a helping hand by simplifying and amplifying the truth already given.

Ellen White is not a new source of light but rather one who amplifies and simplifies the old light. She corrects those who err from Bible truth, bringing them back to the Word.

 

Tetapi pertanyaannya ialah, bukankah Kitab Suci sudah cukup? Mengapa kita masih perlu Ellen White jika kita punya Alkitab? Untuk alasan yang sama orang Yahudi perlu seorang Yohanes walaupun mereka sudah memiliki Perjanjian Lama. Orang Yahudi tidak mengerti maupun mematuhi Kitab Sucinya, maka Allah dalam kemurahanNya memberi mereka bantuan dengan menyederhanakan dan menjelaskan kebenaran yang sudah diberikan.

Ellen White bukanlah sumber terang yang baru, melainkan yang memperluas dan menyederhanakan terang yang lama. Dia mengoreksi mereka yang menyimpang dari kebenaran Alkitab, membawa mereka kembali kepada Firman Allah.

 

 

And then you have this illustration. And by the way this this is a true story, this is not an embellished story, this is a true story.

I was once listening to a call-in program, a religious talk-show in Albuquerque, New Mexico. A pastor was receiving questions from callers and answering them on the air. As I listened a person called and asked a two-part question. The first question was it a sin to smoke; and the second question was, will God send me to hell for smoking.

I was captivated by the questions and curious to see how the pastor on the other side of the line would answer them. This is not a Seventh-Day Adventist program.

To the first question the pastor answered, “I can assure you that it’s not a sin to smoke, because the Bible does not say ‘thou shalt not smoke’.” And the pastor answered the second question, “With regards to your second question, I can assure you, that you will not go to hell, but rather you will make it to Heaven quicker.” Why? Because by smoking he would die, and he’d go to heaven a lot faster.

So he's wrong. First of all on the issue of health. And secondly he's wrong on the issue of what Hell is all about.

My question was, had the pastor forgotten that the Bible says “thou shalt not kill”? The Commandment doesn't say “thou shalt not kill quickly”, you know, like taking out a gun and shooting someone. If you're smoking you're killing yourself, so that Commandment applies in principle to the issue of smoking. Did he not remember that the Bible states that God will destroy those who defile the body temple? That nothing that defiles will enter Heaven? Are there all kinds of principles in Scripture that would forbid smoking? Absolutely! But just because the Bible doesn't say, “thou shalt not smoke”, we can smoke. That's the way in which people excuse their behavior.

And many in the Adventist church are excusing their behavior. You know on issues, maybe smoking isn't the big issue, but maybe drinking wine with the meals, in some circles of the Seventh-Day Adventist Church, that's quite common; or perhaps maybe I mentioned this yesterday, maybe drinking coffee ~ it's amazing and alarming the number of Adventists that drink coffee these days, it's detrimental to the health, it's bad for you. Physicians will tell you that, Starbucks won't, but physicians will tell you that it does damage to your nervous system, and yet in the Adventist church it appears like coffee has gone through a conversion experience. Like I was mentioning yesterday, coffee is not detrimental anymore in the minds of people.

And so what are we going to say to God in the day of judgment, when we appear before His bar, you know, and God says, “Why did you drink coffee?” “Well, Lord, because You didn't tell us in the Bible that we weren't supposed to.” And God is going to say, “Yeah, but I told you very clearly that coffee, tea, and tobacco are poisons. And that you should not use them. So what was your excuse?” And every mouth will be shut. And no one will be able to present an excuse to the Lord.

 

Kemudian ada ilustrasi ini. Nah, ketahuilah ini adalah kisah sejati, ini bukan cerita karangan, ini perstiwa yang benar.

Suatu kali saya sedang mendengarkan sebuah program, sebuah talk show rohani, di Albuquerque, New Mexico. Seorang pendeta sedang menerima pertanyaan-pertanyaan dari para penelepon, dan menjawabnya lewat siaran. Waktu saya mendengarkan itu ada seseorang yang menelepon dan mengajukan dua pertanyaan. Pertanyaan pertama ialah, apakah merokok itu dosa; dan pertanyaan kedua apakah Allah akan mengirimnya ke neraka karena merokok.

Saya tertarik oleh pertanyaan-pertanyaan itu dan ingin tahu bagaimana si pendeta di sebelah sana akan menjawab mereka. Ini bukan program dari MAHK.

Untuk pertanyaan pertama pendeta itu menjawab, “Saya menjamin merokok bukan dosa karena Alkitab tidak berkata ‘engkau tidak boleh merokok’.” Dan pendeta itu menjawab pertanyaan kedua, “Sehubungan dengan pertanyaan Anda kedua, saya menjamin Anda tidak akan ke neraka melainkan Anda akan lebih cepat ke Surga.” Mengapa? Karena dengan merokok dia akan lebih cepat mati dan dia akan lebih cepat ke Surga.

Pendeta ini salah. Petama, tentang isu kesehatan. Dan kedua dia salah mengenai isu neraka. Pertanyaan saya ialah, apakah si pendeta sudah lupa bahwa Alkitab berkata “engkau tidak boleh membunuh”? Perintah itu tidak berkata, “engkau tidak boleh membunuh dengan cepat”, misalnya mengambil pistol dan menembak orang. Jika kamu merokok, kamu membunuh dirimu, maka Perintah itu berlaku secara prinsip kepada isu merokok. Apakah pendeta itu tidak ingat bahwa Alkitab menyatakan Allah akan membinasakan mereka yang menajiskan tubuh bait Allah? Bahwa tidak ada yang najis yang akan masuk Surga? Apakah di Kitab Suci ada segala macam prinsip yang melarang merokok? Tentu saja! Tetapi hanya karena Alkitab tidak berkata “engkau tidak boleh merokok”, maka kita boleh merokok. Beginilah cara orang membenarkan perbuatan mereka.

Dan banyak di gereja Advent yang membenarkan tindakan mereka. Mungkin dalam hal merokok bukan isu yang besar, tetapi minum anggur pada waktu makan, itu cukup biasa dalam lingkungan tertentu di gereja MAHK; atau mungkin seperti yang saya singgung kemarin, minum kopi ~ mengagumkan dan mengkhawatirkan jumlah orang Advent yang minum kopi sekarang ini. Itu merugikan kesehatan, itu buruk bagi kita. Para dokter akan mengatakan itu kepada kita, Starbucks tidak, tetapi para dokter akan mengatakan bahwa itu merusak sistem saraf kita, namun di gereja Advent sepertinya kopi telah mengalami perubahan rohani. Seperti yang saya sebutkan kemarin, kopi itu sudah tidak merugikan lagi dalam pikiran orang.

Maka apa yang akan kita katakan kepada Allah pada saat penghakiman ketika kita tampil di hadapan pengadilanNya, dan Allah berkata, “Mengapa kamu minum kopi?” “Nah, Tuhan, karena Engkau tidak memberitahu kami di Alkitab bahwa kami tidak boleh.” Dan Allah akan berkata, “Ya, tetapi Aku sudah memberitahumu dengan sangat jelas bahwa kopi, teh, tembakau itu racun, dan kamu tidak boleh memakai mereka. Jadi apa alasanmu?” Dan semua mulut akan terkatup, dan tidak ada yang bisa mengajukan alasan kepada Tuhan.

 

 

When we put our lives in harmony with the Spirit of Prophecy we can be sure that we'll be happier, holier, and healthier, and that's what God wants us to be. These are not restrictions to make us miserable, they are restrictions because God wants us to be healthy. God wants us to have a clear mind. The purpose of health reform isn't to prevent cancer, that's not the prime reason for health reform, to prevent cancer,  or to prevent any other disease. The purpose of health reform is because only through the mind can God communicate with the human being. The brain is the organ of the mind, and if your brain is clouded, it affects your ability to communicate with God. That is the ultimate and large reason for practicing health reform. It affects our relationship with Jesus Christ, our capacity to understand and grasp the truth. God wants us to have a clear mind so that we can understand Him, so that we can come close to Him, so that we had the willpower and the strength to perform His will. Are you with me? So we shouldn't consider these as prohibition.

 

Bila kita menempatkan hidup kita selaras dengan Roh Nubuat, kita boleh merasa pasti kita akan lebih bahagia, lebih kudus, dan lebih sehat, dan itulah yang Tuhan inginkan bagi kita. Ini bukan pembatasan untuk membuat kita sengsara, ini adalah pembatasan karena Allah mau kita sehat, Allah mau kita punya pikiran yang jelas. Tujuan reformasi kesehatan bukanlah mencegah kanker, itu bukan tujuan utama dari reformasi kesehatan, untuk mencegah kanker atau mencegah penyakit lainnya. Tujuan reformasi kesehatan itu karena Allah hanya bisa berkomunikasi dengan manusia melalui pikirannya. Otak adalah organ pikiran, dan jika otak kita berkabut, itu mempengaruhi kemampuan kita untuk berkomunikasi dengan Allah. Itulah alasan besarnya dan yang tertinggi untuk mempraktekkan reformasi kesehatan. Ini mempengaruhi hubungan kita dengan Yesus Kristus, kemampuan kita untuk mengerti dan menangkap kebenaran. Allah ingin kita punya pikiran yang jernih supaya kita bisa mengerti Dia, supaya kita bisa datang dekat padaNya, sehingga kita akan memiliki kemauan dan kekuatan untuk melakukan kehendakNya. Apakah kalian paham? Jadi janganlah kita menganggap ini sebagai pembatasan.

 

 

Now let's go to an example it'll show us the difference between Ellen White as a prophet and some of the other prophets that have appeared on the scene in the last couple of hundred years.

Around the same time that God called Ellen White, another person arose claiming to have the prophetic gift. He purportedly found and translated some gold plates in Palmyra New York, written in an ancient Egyptian dialect and today of course after the translation supposedly of those plates, you have as a result, the Book of Mormon. The Mormons refer to this book as another testament of Jesus Christ, it is considered a supplement or an addition to the Word of God, along with Pearl of Great Price, and Doctrine and Covenants. The Mormons without apology affirm that these books contain truths that are not found in the Bible. Do they openly say that? Of course they do. They say these books contain truths that are not in the Bible. One wonders why ~ and I added this ~ one wonders why there's no manuscript trail for the Book of Mormon. See, for the Bible we have all kinds of manuscripts that prove that the Bible was handed down from ancient times.  The Book of Mormon you don't have any way of seeing that it has any manuscripts behind it. You just have to accept by faith that the golden plates existed.

And another problem that I present when the missionaries come ~ you know, we need to be nice to them, the Mormons are nice people, and they have very high you know principles when it comes to health, and they're very family-oriented, you know, their doctrine believes in polygamy, but  they you know they're very family-oriented, and they're very nice people. The young men who come to the house, you know they're very nice, they're not combative, they're  always nice ~ and so we should be nice to them.

But anyway you know, when these individuals come, I say, “Well, where are the manuscripts that were used to translate the Book of Mormon?”

And they say, “Well, those things, you know, they were buried and nobody has access to them.” That's different than the Bible, because we have the manuscripts to the Bible, so you can prove that the Bible has a trajectory.

And then I asked them, I say, “When is it that Joseph Smith lived?”

They say, “Well, he lived around the 1830s.” 

I say, “Well, that's interesting. Then why is the Book of Mormon written in King James English?” Have you ever noticed that the Book of Mormon is written in 1611 English? But Joseph Smith lived in the 1830s, so why would Joseph Smith translate the Book of Mormon into King James English, an English that existed 200 years before? It's because he wanted the Book of Mormon to sound like the King James Version, so that people would believe that it was equal to the Bible. If he translated in the language of his day and age, the language would be different, the English would be different, and people would not be as prone to say, “Well this reads just like the King James Version.

 

Sekarang mari kita ke sebuah contoh yang akan menunjukkan kepada kita beda antara Ellen White sebagai nabi dengan beberapa orang nabi lain yang muncul dalam dua ratus tahun terakhir.

Sekitar waktu yang sama Allah memanggil Ellen White, seseorang lain tampil mengklaim memiliki karunia nubuat. Dia mengaku menemukan beberapa lempeng emas di Palmyra New York, bertuliskan tulisan dalam dialek Mesir kuno yang kemudian dia terjemahkan, dan hari ini setelah lempeng-lempeng emas itu dia terjemahkan, hasilnya ialah Kitab Mormon. Kelompok Mormon menyebut buku ini sebagai kesaksian lain dari Yesus Kristus, dan ini dianggap sebagai suplemen atau tambahan kepada Firman Allah, bersama dengan Pearl of Great Price (Mutiara yang Sangat Mahal), dan Doctrine and Covenants (Dokrin dan Perjanjian). Golongan Mormon tanpa memberikan pembelaan melalui debat atau pembuktian, membenarkan bahwa buku-buku ini berisikan kebenaran-kebenaran yang tidak ada di dalam Alkitab. Apakah mereka mengatakan begitu secara terang-terangan? Tentu saja iya. Mereka mengatakan buku-buku ini berisi kebenaran-kebenaran yang tidak ada dalam Alkitab. Kita jadi bertanya-tanya ~ dan ini tambahan saya ~ kita jadi bertanya-tanya mengapa tidak ada jejak naskah dari Kitab Mormon? Lihat, untuk Alkitab kita punya segala macam naskah yang membuktikan bahwa Alkitab itu diturunkan dari zaman purba dari tangan ke tangan. Kitab Mormon, tidak bisa dilihat bahwa dia mempunyai naskah, orang harus menerima saja dengan iman bahwa lempeng-lempeng emas itu ada.

Dan problem lain yang saya kemukakan bilamana penginjil-penginjil mereka datang ~ kita harus bersikap ramah kepada mereka, orang-orang Mormon itu orang-orang yang ramah, dan kalian tahu mereka memiliki prinsip-prinsip yang luhur tentang kesehatan, dan mereka sangat berorientasi pada keluarga, doktrin mereka meyakini poligami, tetapi mereka sangat berorientasi pada keluarga dan mereka adalah orang-orang yang ramah. Para pemuda yang datang ke rumah, mereka sangat ramah, mereka tidak menyerang, mereka sopan ~ maka kita juga harus ramah kepada mereka. Tetapi, ketika orang-orang ini datang, saya berkata, “Nah, di mana naskah-naskah yang dipakai untuk menerjemahkan Kitab Mormon?”

Dan mereka berkata, “Oh, barang-barang itu terpendam dan tidak ada yang punya akses kepada mereka.” Ini beda dengan Alkitab, karena kita punya naskah-naskah Alkitab sehingga kita bisa membuktikan jalur perjalanan Alkitab.

Lalu saya tanya mereka, saya katakan, “Kapan Joseph Smith hidup?”

Mereka berkata, “Oh, dia hidup sekitar 1830an.”

Saya berkata, “Nah, itu menarik. Kalau begitu mengapa Kitab Mormon ditulis dalam bahasa Inggris King James?” Pernahkah kalian memperhatikan bahwa Kitab Mormon itu ditulis dengan bahasa Inggris zaman 1611? Tetapi Joseph Smith hidup di tahun 1830an, maka mengapa Joseph Smith menerjemahkan Kitab Mormon ke dalam bahasa Inggris King James, bahasa Inggris dari zaman 200 tahun sebelumnya? Itu karena dia mau Kitab Mormon bunyinya seperti Alkitab KJV, supaya orang-orang percaya bahwa itu setara dengan Alkitab. Andaikan dia menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris zamannya, bahasanya beda, bahasa Inggrisnya berbeda, dan orang-orang tidak akan semudah itu mengatakan “Nah, ini bunyinya sama dengan Alkitab KJV.

 

 

Now when the Latter day Saints pay a visit to a home ~ how many of you have ever received a visit from the Latter day Saints?  Several of you. So you know that what I'm going to say is true. The first task is to convince the prospective convert that Joseph Smith was a true prophet, and that the Book of Mormon must be studied as a supplement to the Bible. Is that true? The first Bible study is the history of the golden plates, and the history of Joseph Smith, and the history of the Book of Mormon. The question is, why do they make this the first thing that is taught? Because they have doctrines that they can't prove from the Bible. And so they have to convince you that the Book of Mormon is as inspired as the Bible, so that they can then use the Book of Mormon to share with you the doctrines that are not in the Bible. Are you following me or not? So they have to first of all, give you the history of the golden plates, and then when you say, “Wow, you know, so there's a supplement to the Bible, there's like another Bible!”, then they can use the Book of Mormon and not only the Bible to teach you the doctrines of the church.

 

Nah bila kelompok Orang Suci Akhir Zaman ini datang berkunjung ke rumah ~ berapa dari kalian yang pernah dikunjungi Orang Suci Akhir Zaman? Beberapa dari kalian. Jadi kalian tahu apa yang akan saya katakan ini benar. Maka tugas pertama mereka adalah meyakinkan calon anggota mereka bahwa Joseph Smith benar-benar adalah seorang nabi, dan bahwa kitab Mormon harus dipelajari sebagai suplemen Alkitab. Benarkah itu? Pelajaran Alkitab yang pertama ialah sejarah lempeng-lempeng emas itu, sejarah Joseph Smith, dan sejarah Kitab Mormon. Pertanyaannya ialah, mengapa mereka menjadikan itu hal pertama yang mereka ajarkan? Karena mereka punya doktrin yang tidak bisa mereka buktikan dari Alkitab. Maka mereka harus meyakinkan kita bahwa Kitab Mormon itu sama terilhaminya seperti Alkitab sehingga mereka bisa memakai Kitab Mormon untuk membagikan kepada kita doktrin-doktrin yang tidak ada di dalam Alkitab. Apakah kalian paham atau tidak? Jadi pertama-tama mereka harus memberikan sejarah dari lempeng-lempeng emas itu, dan ketika kita berkata, Wow! Jadi ada suplemen kepada Alkitab, ini seperti Alkitab yang lain!”, maka mereka bisa menggunakan Kitab Mormon dan bukan hanya Alkitab untuk mengajari kita doktrin-doktrin gereja mereka.

 

 

At the bottom of page 98, with Seventh-Day Adventists, the process is what? Is reversed. The catechumen ~ that is the person who's studying ~ is taught the truth from the Bible alone, and once all the doctrines have been clearly presented from the Bible, then the Spirit of Prophecy is presented, hopefully, not as a supplement but rather as a complement to the Bible. This is not done because the Spirit of Prophecy is of lesser inspiration, or lesser authority, or lesser importance, than the written Scriptures; but rather because the purpose of the writings of Ellen White is to complement not supplement Scripture. So at the end we present the Spirit of Prophecy, and we say, “Hey, folks, by the way, you know we've studied all of these doctrines from the Bible, aren't they wonderful? Everything, the state of the dead, the Sabbath, the sanctuary, the Law of God, health reform, and tithing, stewardship, and all these things, we've taught them all from the Bible. You say, “Oh by the way, we also have a prophet in our midst, and she simplifies, and amplifies, and explains, what we've already studied; and makes it simple.” Now if you do that, people are prone to be willing to sit down and to read the Spirit of Prophecy, once you present it from that perspective, because they're going to say, “Hey, these writings are not the source of the doctrines of the church, but they are rather an explanation and simplification of the message that is found in the Scriptures.”

 

Di bagian bawah hal. 98, pada MAHK prosesnya bagaimana? Terbalik. Si katekumen ~ yaitu orang yang belajar ~ diajari kebenaran hanya dari Alkitab. Begitu semua doktrin sudah disampaikan dengan jelas dari Alkitab, lalu baru diperkenalkan Roh Nubuat, semoga, bukan sebagai suplemen (tambahan) melainkan sebagai komplemen (pelengkap)  dari Alkitab. Ini tidak dilakukan karena Roh Nubuat itu ilhamnya kurang, atau autoritasnya kurang, atau kurang pentingnya dibandingkan Kitab Suci yang tertutlis; tetapi karena tujuan tulisan-tulisan Ellen White itu untuk melengkapi bukan untuk menambahi Kitab Suci. Maka pada akhirnya kita mengenalkan Roh Nubuat, dan kita berkata, “Hei, Saudara-saudara, nah, kalian tahu kita sudah mempelajari semua dotrin dari Alkitab, bukankah mereka mengagumkan? Semuaya, status orang mati, Sabat, Bait Suci, Hukum Allah, reformasi kesehatan, persepuluhan, penatalayanan, dan segala hal itu, sudah kita ajarkan dari Alkitab. Lalu kita berkata, “Ketahuilah, kami juga punya seorang nabi di tengah-tengah kami, dan dia menyederhanakan, dan memperluas, dan menjelaskan apa yang sudah kita pelajari, dan membuatnya mudah.” Nah, jika kita lakukan itu, orang-orang cenderung untuk mau duduk dan membaca Roh Nubuat, begitu kita mempersembahkannya dari perspektif itu, karena mereka akan berkata, “Hei, tulisan-tulisan ini bukanlah sumber doktrin-doktrin gerejanya, melainkan mereka itu bersifat menjelaskan dan menyederhanakan pekabaran yang terdapat di Kitab Suci.”

 

 

Now let's read a few statements from Ellen White on the relationship between the Testimonies and the Bible.

The first statement is in the book Evangelism page 256, she says, “The Testimonies of Sister White should not be carried to the front. Gods Word is the unerring standard. The Testimonies  are not to take the place of the Word…” so when she says that “not to be placed in front” she's saying they're not to take the place of the Word. She says,  “…Let all prove their positions from…” where?  “…from the Scriptures and substantiate every point they claim as truth from…” where?  “…from the revealed Word of God.”(Letter 12, 1890)

So if we're going to prove something to someone, we have to do it from where? From the Bible. And then once we've done it from the Bible, can we use the Spirit of Prophecy? “Oh, by the way, listen she's in perfect harmony with the Bible, and she adds details that fills out the picture.” We can do that.

 

Nah, mari kita  baca beberapa pernyataan dari Ellen White tentang hubungan antara Kesaksian-kesaksian dengan Alkitab.

Pernyataan yang pertama dari buku Evangelism hal. 256, Ellen White berkata,    “…Kesaksian-kesaksian Sdri. White jangan ditempatkan di depan. Firman Allah adalah standar yang selalu benar. Kesaksian-kesaksian bukan untuk mengambil tempat Firman Allah…”  jadi ketika Ellen White berkata “bukan untuk ditempatkan di depan”, dia berkata mereka tidak boleh mengambil tempat Firman Allah. Ellen White berkata, “…Biarlah semua membuktikan posisi mereka dari…”  mana?    “…dari Kitab Suci dan mengukuhkan setiap poin yang mereka klaim sebagai kebenaran dari…”  mana?    “…dari Firman Allah yang telah dinyatakan.” (Letter 12, 1890)

Maka bila kita mau membuktikan sesuatu kepada seseorang, kita harus melakukannya dari mana? Dari Alkitab. Kemudian begitu kita sudah melakukannya dari Alkitab, bolehkah  kita menggunakan Roh Nubuat? “Oh, ketahuilah, Ellen White itu serasi penuh dengan Alkitab, dan dia menambahkan detail yang mengisi gambarnya.” Kita boleh berbuat begitu.

 

 

Evangelism page 256 same page, Ellen White says, “The  more we look at the promises of the Word of God, the brighter they grow. The more we practice them, the deeper will be our understanding  of them. Our position and faith is in the Bible. And never do we want any soul to bring in the Testimonies ahead of the Bible.” (Manuscript 7, 1894).

See, she made it very clear. Don't take the Testimonies and put them ahead of the Bible, don't just quote, and quote, and quote Ellen White from the pulpit. If you're going to quote Ellen White, make sure that you proved your point from Scripture, and then you go to Ellen White. And that's one of the very important principles that we're going to look at a little bit later on in this class.

 

Evangelism hal. 256, halaman yang sama, Ellen White berkata,    “…Semakin kita melihat ke janji-janji di Firman Allah, semakin terang mereka bersinar. Semakin kita mempraktekkan mereka, semakin dalam pemahaman kita akan mereka. Posisi dan iman kita ialah pada Alkitab. Dan tidak pernah kita inginkan siapa pun untuk mengetengahkan Kesaksian-kesaksian mendahului Alkitab.” (Manuscript 7, 1894)

Lihat, Ellen White membuatnya sangat jelas. Jangan mengambil Kesaksian-kesaksian dan menempatkan mereka mendahului Alkitab. Jangan hanya mengutip, dan mengutip, dan mengutip Ellen White dari mimbar. Kalau kita mau mengutip Ellen White, pastikan kita sudah membuktikan poin kita dari Kitab Suci, kemudian kita boleh ke Ellen White. Dan itulah salah satu prinsip yang sangat penting yang akan kita simak nanti di kelas ini.

 

 

And yet Ellen White also warned that if we lose confidence in the Testimonies, we will lose confidence in the Scriptures. In Counsels to the Church page 94 Ellen White explained, “If you lose confidence in the Testimonies you will drift away from Bible truth…

And we have several examples of individuals in the Seventh-Day Adventist Church that drifted away. And I won't mention any names, great thinkers, great scholars of the church, that first doubted the Testimonies, and now they are not members of the Seventh-Day Adventist Church.

 

Namun begitu Ellen White juga memperingatkan, jika kita kehilangan kepercayaan pada Kesaksian-kesaksian, kita juga akan kehilangan kepercayaan kepada Firman Allah. Di Counsels to the Church hal. 94  Ellen White menjelaskan, “…Jika kamu kehilangan kepercayaan pada Kesaksian-kesaksian, kamu akan hanyut lepas dari kebenaran Alkitab…”  Dan kita punya beberapa contoh individu di gereja MAHK yang hilang lepas. Saya tidak akan menyebutkan nama, mereka orang-orang pemikir yang hebat, pakar-pakar Alkitab di gereja, yang pertama-tama meragukan Kesaksian-kesaksian, dan sekarang mereka bukan lagi anggota gereja MAHK.

 

 

She also stated in Letter 63, 1893 it's also found in Vol. 3 of Selected Messages page 31, she says,  “Besides the instruction in His Word, the Lord has given special testimonies to His people, not as…”  what? “…not as a new revelation, but that He may set before us the plain lessons of…”  what? “…of His Word, that errors may be corrected, that the right way may be pointed out, that every soul may be…”  what? “… without excuse.”

 

Ellen White juga menyatakan di Letter 63, 1893, yang juga ditemukan di Selected Messages Vol. 3 hal. 31, dia berkata,   “…Selain petunjuk dalam FirmanNya, Tuhan telah memberikan kesaksian-kesaksian istimewa kepada umatNya, bukan sebagai…”  apa?    “…bukan sebagai pengungkapan yang baru, melainkan agar Dia boleh menempatkan di depan kita pelajaran-pelajaran yang sederhana tentang…”  apa?    “…FirmanNya, agar kesalahan-kesalahan bisa dikoreksi, agar jalan yang benar bisa ditunjukkan, agar setiap nyawa boleh…”  apa?    “…tidak punya alasan.”

 

 

We also find in Vol. 3 of Selected Messages page 32, “The Bible must be your counselor. Study it and the testimonies God has given; for they  never …”  what? “…they never contradict His Word.”  (          Letter 106, 1907)

Do the Testimonies ever contradict God's Word? They never contradict God's Word, I can vouch for that. You know, the more I study the writings of Ellen White, the more amazed I am, and in one of our future classes I'm going to show you several interesting details that Ellen White mentions, that  are just simply amazing, that she got it right, when most scholars really got it wrong. We're going to deal with that a little bit later.

 

Kita juga menemukan di Selected Messages Vol. 3 hal. 32,  “…Alkitab yang harus menjadi penasihatmu. Pelajarilah itu dan kesaksian-kesaksian yang telah diberikan Allah, karena mereka tidak pernah…”  apa?    “…mereka tidak pernah mengkontradiksi FirmanNya.” (          Letter 106, 1907)

Apakah Kesaksian-kesaksian pernah mengkontradiksi Firman Allah? Mereka tidak pernah mengkontradiksi Firman Allah, saya jamin itu. Kalian tahu, semakin banyak saya mempelajari tulisan-tulisan Ellen White, semakin saya kagum, dan nanti di salah satu kelas kita yang akan datang saya akan menunjukkan kepada kalian beberapa detail yang menarik yang disebutkan Ellen White, yang benar-benar mengagumkan, bagaimana dia menangkapnya dengan benar ketika kebanyakan pakar Alkitab salah memahaminya. Kita akan membahas itu nanti.

 

 

Ellen White magnifies, explains, amplifies, corrects, simplifies, and highlights, the great truths of Scripture; but does not add any new truth. Elder Arthur G. Daniells ~ I think he was the longest-standing president of the General Conference, from 1901 through 1922, I believe that he was president of the General Conference ~ he compared Ellen White to a microscope or a telescope. That's an interesting comparison. Let me ask you this, does a microscope help us see things that we can't see with our simple eyesight? Yes! And so the microscope is creating reality? The microscope is not creating anything that's not there. What is the microscope doing? The microscope is amplifying things so that you can see what you can't see with a simple eyesight. And so Ellen White's writings are like a microscope. There are things in Scripture that when we look at them in the light of what Ellen White says, is, wow! I had never seen that before. And then we compare other Scripture, and say, she's absolutely right!  Are you following me?

She's like a telescope. Are there certain heavenly bodies out there that you can't see with your simple eyes? Of course! So when you put a telescope and you look in the sky, the telescope is creating those objects out there? No! The telescope is not creating reality, the telescope is simply helping us see what it cannot be seen with a simple eyesight.

And so the writings of Ellen White are like a microscope, they are like a telescope, they don't create truth, what they do is they amplify, and help us see the truth, many things that perhaps are not seen with the simple eye.

 

Ellen White memperbesar, menerangkan, menjelaskan, mengoreksi, menyederhanakan dan menekankan kebenaran-kebenaran besar dalam Kitab Suci; tetapi tidak menambahkan kebenaran baru apa pun. Ketua Arthur G. Daniells ~ saya rasa dia adalah presiden General Conference yang menjabat paling lama dari 1901 hingga 1922 ~ dia membandingkan Ellen White dengan sebuah mikroskop atau teleskop. Itu perbandingan yang menarik. Coba saya tanya ini, apakah sebuah mikroskop membantu kita melihat hal-hal yang tidak bisa kita lihat dengan penglihatan kita yang biasa? Ya! Jadi mikroskop itu menciptakan realitas? Mikroskop itu tidak menciptakan apa-apa yang tidak ada. Apa yang dibuat mikroskop? Mikroskop itu memperbesar benda-benda supaya kita bisa melihat apa yang tidak bisa kita lihat dengan penglihatan biasa. Maka tulisan-tulisan Ellen White itu seperti sebuah mikroskop. Ada hal-hal dalam Kitab Suci yang bila kita lihat mereka dalam konteks yang dikatakan Ellen White, itu menjadi “Wow! Saya belum pernah melihat itu sebelumnya!” Kemudian kita bandingkan dengan ayat-ayat yang lain, kita berkata, dia memang benar. Apakah kalian mengerti?

Dia seperti sebuah teleskop. Apakah ada benda-benda langit tertentu di luar sana yang tidak bisa kita lihat dengan mata biasa? Tentu saja! Maka jika kita memasang sebuah teleskop dan kita memandang ke langit, teleskop itu menciptakan benda-benda di luar sana. Tidak! Teleskop itu tidak menciptakan realita, teleskop itu semata-mata membantu kita melihat apa yang tidak terlihat dengan penglihatan biasa.

Maka tulisan-tulisan Ellen White itu seperti sebuah mikroskop dan seperti sebuah teleskop. Mereka tidak menciptakan kebenaran. Apa yang mereka lakukan ialah mereka memperjelas dan membantu kita melihat kebenaran, banyak hal yang mungkin tidak bisa kita lihat dengan mata biasa.

 

 

In the course of time ~ we're on page 100 ~ in the course of time Ellen White has been accused of mesmerism, that's a fancy word for hypnotism. Aaah, Ellen White she was just hypnotized when she was in vision, that's what they, the enemies, say. Some have accused her of demon possession,  and others have accused her of epileptic seizures. Sad to say, sometimes the leaders and scholars of the church are Ellen White's greatest critics. Is it just possible that many persons in the Seventh-Day Adventist Church today, who say,  “I don't need Ellen G. White because I have the Bible,” are really violating every principle of God's Word? The fact is, that many within the church despised Ellen G. White as much as was John the Baptist by the Jews. In some churches when Ellen White is quoted from the pulpit, certain members cringe, but they don't mind at all when Max Lucado or Rick Warren or Richard Foster are quoted from the pulpit. In case you don't know who those gentlemen are, Max Lucado is a very famous author, Church of Christ, who's written much on Christ, the life of Christ; and Rick Warren, well, of course you know The Purpose Driven Life and The Purpose Driven Church; and Richard Foster, is the individual who is into Spiritual Formation, Contemplative Prayer, which is really a refined form of spiritualism, and these books are being quoted right and left in the Seventh-Day Adventist Church. But the minute that you quote Ellen White, they say, “Oh, no! You're going to quote from Ellen White, people are going to be offended, they're going to leave.” Sad, isn't it? That you really can't quote the Spirit of Prophecy. And there's a church here in town which I won't mention the name of,  that when they have a guest speaker, before the guest speaker goes in the platform they tell him, “In this church we don't quote the writings of Ellen White.” In this very town that this studio is in. Former pastors and scholars of the church write books such as The White Lie and Ellen G. White Prophetess of Health to undermine confidence in the prophetic gift. Internet sites lambasted  Ellen White with vitriolic hatred, all under the pretense that because we have the Bible we don't need Ellen White. Sounds familiar, doesn't it?

 





Dalam perjalanan waktu ~ kita di hal. 100 ~ dalam perjalanan waktu Ellen White telah dituduh melakukan mesmerisme itu kata yang indah untuk hipnotisme. Aaah, Ellen White dia cuma dihipnotis ketika dia mendapat penglihatan, itulah yang dikatakan mereka yang musuhnya. Ada yang menuduhnya kesurupan setan, dan yang lain menuduhnya kena serangan ayan. Menyedihkan, terkadang para pemimpin gereja dan pakar-pakar Alkitab adalah kritikus Ellen White yang paling besar. Mungkinkah banyak orang dalam gereja MAHK sekarang ini yang berkata, “Saya tidak butuh Ellen G. White karena saya punya Alkitab” sebenarnya sudah melanggar setiap prinsip Firman Allah? Faktanya ialah, banyak di dalam gereja tidak menyukai Ellen G. White seperti Yohanes Pembaptis dibenci oleh orang-orang Yahudi. Di beberapa gereja bilamana Ellen White dikutip dari mimbar, beberapa jemaat berdiri bulu kuduknya, tetapi mereka sama sekali tidak keberatan bila Max Lucado atau Rick Warren atau Richard Foster yang dikutip dari mimbar. Seandainya kalian tidak kenal siapa orang-orang ini, Max Lucado adalah penulis yang sangat terkenal, dari Church of Christ, yang banyak menulis tentang Kristus, kehidupan Kristus. Dan Rick Warren, nah, tentu saja kalian kenal buku The Purpose Driven Life dan The Purpose Driven Church. Dan Richard Foster adalah tokoh Spiritual Formation, doa kontemplasi, yang sesungguhnya adalah bentuk spiritualisme yang diperhalus, dan buku-buku itu dikutip kanan dan kiri di gereja MAHK. Tetapi begitu kita mengutip Ellen White, mereka berkata, “Astaga, Anda akan mengutip dari Ellen White, orang-orang akan tersinggung, mereka akan meninggalkan gereja.” Menyedihkan, bukan? Bahwa kita tidak bisa mengutip dari Roh Nubuat. Dan ada sebuah gereja di kota ini yang tidak akan saya sebutkan namanya, yang bilamana mereka mengundang pengkhotbah tamu, sebelum pengkhotbah tamu itu naik ke mimbar, mereka memberitahu dia, “Di gereja ini kita tidak mengutip tulisan-tulisan Ellen White.” Di kota yang sama ini, di mana studio ini berada. Mantan-mantan pendeta dan pakar-pakar Alkitab gereja menulis buku-buku semacam The White Lie dan Ellen G. White Prophetess of Health untuk melemahkan keyakinan dalam karunia nubuat. Situs-situs internet mencerca Ellen White dengan racun kebencian semuanya dengan alasan bahwa karena kita punya Alkitab kita tidak butuh Ellen White. Terdengar familier, bukan?

 

 

Ellen White foresaw all of this. She assured us that the very last deception of Satan ~ and this is the last deception of those who are in the remnant Church before the close of probation ~ because there's  a deception that takes place after the close of probation which Don mentioned yesterday, which is to try and deceive those that are in the world,  and by the way the counterfeit Second Coming of Christ,  will deceive practically the whole world ~ she has assured us that the very last deception of Satan would be to make of none effect the Testimony of the Spirit of God.  Notice that she doesn't say it is to attack the Spirit of Prophecy. She says it is to annul the effect of the Spirit of Prophecy, to make of none effect, so that it has no impact, in other words, on people.

In this, if this is Satan's last deception, then we must be close to the end, because we can see this hatred being exhibited even now as we're in this class.

 

Ellen White sudah melihat sebelumnya semua hal ini. Ellen White meyakinkan kita bahwa penipuan yang paling akhir dari Setan ~ dan inilah penyesatan terakhir dari mereka yang ada di dalam gereja umat yang sisa sebelum pintu kasihan ditutup ~ karena ada penipuan yang terjadi setelah tutupnya pintu kasihan yang disebut Don kemarin, yaitu untuk berusaha menipu mereka yang di dunia, dan ketahuilah, pemalsuan kedatangan kedua Kristus akan praktis menyesatkan seluruh dunia ~ Ellen White meyakinkan kita bahwa penyesatan terakhir Setan adalah membuat Kesaksian dari Roh Nubuat menjadi tidak berarti. Simak, Ellen White tidak berkata itu untuk menyerang Roh Nubuat. Dia berkata itu untuk membatalkan pengaruh Roh Nubuat, membuatnya tidak berarti, sehingga dengan kata lain, itu tidak punya dampak pada manusia.

Dalam hal ini, jika inilah penipuan terakhir Setan, maka kita sekarang tentunya sudah dekat dengan masa akhir itu karena kita sudah bisa melihat kebencian ini ditunjukkan bahkan sekarang sementara kita ada di kelas ini.

 

 

Ellen White explains in Selected Messages Vol. 1 page 48 this is the statement, “The  very last deception of Satan will be to make of  none effect the testimony of the Spirit of God. ‘Where there is no vision, the people perish’ (Proverbs 29:18). Satan will work ingeniously, in different ways and through different agencies,…” to do what?  “…to unsettle the confidence of God's remnant people in the true testimony.” (Letter 12, 1890)

We're seeing that today in the church, so we must be very close to the end, because we're seeing this happened as I speak.

 

Ellen White menjelaskan di Selected Messages Vol. 1 hal. 48, inilah pernyataannya,  “…Penipuan Setan yang paling akhir ialah membuat kesaksian Roh Tuhan itu tidak berpengaruh. ‘Di mana tidak ada penglihatan umat pun binasa’ (Amsal 29:18) Setan akan bekerja dengan cerdik, dengan cara-cara yang berbeda dan melalui perantara-perantara yang berbeda…”  untuk melakukan apa?  “…untuk menggoncang keyakinan umat Allah yang sisa pada kesaksian yang sejati.” (Letter 12, 1890)

Kita sedang melihat itu terjadi sekarang ini di dalam gereja, maka tentunya kita sudah sangat dekat masa akhir, karena kita sedang melihat ini terjadi sementara saya bicara.

 

 

I learned something long ago, and it is this. I never form an opinion of someone based on what his enemies say about him, because the enemies tend to distort the truth. On the other hand I don't form an opinion of a person on the basis of what his friends say, because they tend to embellish the truth. So if you want to know the truth, go to the source and find out for yourself. Don't take what the enemies say, and don't take what the friends of Ellen White say,  you go and you read the books, and if you read the books you will be blessed.

 

Lama sebelumnya saya telah belajar sesuatu, yaitu ini. Saya tidak pernah membentuk opini tentang seseorang berdasarkan apa yang dikatakan musuh-musuhnya tentang dia, karena musuh-musuh cenderung mendistorsi kebenaran. Di pihak lain, saya juga tidak membentuk opini tentang seseorang berdasarkan apa yang dikatakan teman-temannya karena mereka cenderung menambah-nambahi kebenaran. Jadi jika kita mau tahu yang sebenarnya, pergilah ke sumbernya dan cari tahu sendiri. Jangan percaya apa yang dikatakan para musuhnya, dan jangan percaya apa yang dikatakan para teman Ellen White, pergilah dan bacalah buku-bukunya dan jika kita membaca buku-bukunya kita akan diberkati.

 

 

For example, some non-Adventist scholars have stated that the Seventh-Day Adventist believe that Satan is their savior, because of Ellen White's interpretation of the scapegoat ceremony. See, all the sins or responsibilities are placed on the head of the scapegoat. Well, so they say if the sins are placed on the head of the scapegoat, Adventists believe that the scapegoat is our savior, and the scapegoat is a symbol of Satan. But any impartial and fair minded observer will see that Azazel bears sins that have already been forgiven in the sanctuary. The scapegoat does not forgive sin, neither is his blood shed, and without shedding of blood there's no remission of sin. But they're not honest in the way that they deal with this.

 

Misalnya, beberapa pakar Alkitab non-Advent menyatakan bahwa MAHK percaya Setan itu juruselamat kita karena interpretasi Ellen White atas upacara kambing hitam Azazel. Lihat, semua dosa, atau tanggung jawabnya ditempatkan di atas kepala si kambing hitam. Nah, jadi mereka berkata, jika dosa-dosa itu ditempatkan di kepala si kambing hitam, maka orang Advent percaya kambing hitam itulah juruselamat mereka, sementara kambing hitam itu ialah simbol Setan. Tetapi orang yang tidak berat sebelah dan berpikiran terbuka akan melihat bahwa kambing Azazel itu menanggung dosa-dosa yang sudah diampuni dari dalam Bait Suci. Kambing itu tidak mengampuni dosa, darahnya pun tidak dicurahkan, sementara tanpa darah yang dicurahkan tidak ada penghapusan dosa. Tapi manusia tidak jujur dengan cara mereka membahas ini.

 

 

Others claim that Ellen White taught that keeping the Sabbath saves us. Clearly a false statement. If you want to know the truth about Ellen White, go directly to the source. Read her writings for yourself. Get the information first hand. Shake the dust off the read books, they're not read anymore ~ they used to be read ~ and read them for yourself. You will be blessed.

 

Yang lain mengklaim bahwa Ellen White mengajarkan bahwa memelihara Sabat itu menyelamatkan kita. Jelas pernyataan yang salah. Jika orang mau tahu yang sebenarnya tentang Ellen White, pergilah langsung ke sumbernya. Bacalah buku-bukunya sendiri. Dapatkan informasi dari tangan pertama. Kebaskan debu dan bacalah buku-bukunya yang sekarang sudah tidak dibaca lagi ~ dulunya mereka dibaca ~ dan bacalah sendiri. Kita akan diberkati.

 

 

Folks, the greatest Bible commentary that has ever been written is The Conflict Series hands down,  there is no rival in the world, that will help you understand the entire Bible like the conflict series, it covers all of the Bible.

1.   Patriarchs and Prophets

begins with the conflict in Heaven and it takes you through the pilgrimage of Israel, Moses, etc. up to the period of the Hebrew monarchy.

2.   Then you have Prophets and Kings,

it deals with all of the prophets and kings of Israel down to the captivity.

3.   And then you have Desire of Ages

which  deals with, actually the first chapter deals with events that take place before Jesus is incarnate, and then it goes into the incarnation of Christ, and describes the ministry of Christ.  That's all of the Gospels.

4.   And then after that you have Acts of the Apostles,

it covers all of the history of the book of Acts.

5.   And finally you have Great Controversy

which takes you from the times of John the Apostle on Patmos, all the way to the end of the controversy, and the new Heavens and the new earth.

It is a complete Bible commentary. It is an eye-opener. I mean there are details in there if you read it carefully and slowly, you'll be amazed and say, wow! I never knew that. Even today, when I still read the Conflict Series, I still am discovering things in there that I'd never seen before. It's like a Bible, you know, text that I've read a hundred times before and suddenly I come in I say, wow! That's amazing!

 

Saudara-saudara, komentar Alkitab yang paling hebat yang pernah ditulis tanpa diragukan lagi adalah Seri Konflik, tidak ada saingannya di dunia, yang bisa membantu kita mengerti seluruh Alkitab seperti Seri Konflik, yang meliputi seluruh Alkitab.

1.   Patriarchs and Prophets

mulai dengan konflik di Surga dan membawa kita terus melalui perjalanan Israel, Musa, dll. hingga ke periode kerajaan Ibrani.

2.   Kemudian Prophets and Kings

yang membahas semua nabi dan raja-raja Israel hingga penawanan Babilon.

3.   Lalu Desire of Ages  

sesungguhnya bab pertama membahas peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum inkarnasi Yesus, kemudian dilanjutkan ke inkarnasi Kristus, dan ministri Kristus, itu mencakup semua kitab injil.

4.   Kemudian setelah itu ada Acts of the Apostles,

yang meliputi seluruh sejarah kitab Kisah Rasul.

5.   Dan akhirnya ada Great Controversy

yang membawa kita dari zaman Yohanes di P. Patmos terus hingga ke akhir pertentangan, dan langit baru dan bumi baru.

Ini adalah komentar Alkitab yang lengkap. Ini membuka mata. Maksud saya ada detail-detail di sini yang jika dibaca dengan teliti dan perlahan-lahan, akan membuat kita kagum dan berkata, wow, saya tidak pernah tahu tentang itu. Bahkan hari ini bila saya masih membaca Seri Konflik, saya masih menemukan hal-hal di dalamnya yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Seperti Alkitab, ayat yang telah saya  baca ratusan kali sebelumnya, dan tiba-tiba ketika saya membacanya, wow! Itu luar biasa!

 

 

You know I'll give you one example. I have a presentation on  the Sabbath in Genesis. You know for years and years I believed that the Sabbath was blessed and sanctified when the Sabbath began, in other words, God finished His work the sixth day and then as the seventh day was beginning, God says, “Okay, this day now is holy. Adam and Eve, keep it.” I believe I taught that for years and years that, that first Sabbath God said, “It is holy, Adam and Eve, keep it.” But then one day I was reading from Patriarchs and Prophets where Ellen White states in the chapter on Creation, after resting upon the Sabbath, God sanctified and blessed it. Wow! So when was the Sabbath made holy? After God rested on the Sabbath. God's rest made the Sabbath holy.

And you say, “Who cares? What difference does it make?” 

It makes a huge difference, because the main argument that is used by people like Dale Raztlaff who sends out a magazine called Proclamation which is trying to trash all of the message of the Adventist Church. His main argument is that the Sabbath is not a creation institution because nowhere in Genesis does that say that God commanded man to rest. It was God who rested.  And that's true. In Genesis it says that God rested the seventh day. The word “rested” is the word שָׁבַת[shâbath]. He ceased, He created no more on the seventh day. He ceased  the sixth day, the seventh day He created no more.

 

Saya akan memberikan sebuah contoh. Saya punya presentasi tentang Sabat dari kitab Kejadian. Kalian tahu, selama bertahun-tahun saya meyakini bahwa Sabat itu diberkati dan dikuduskan ketika Sabat itu mulai, dengan kata lain Allah menyelesaikan pekerjaanNya di hari keenam, kemudian saat hari ketujuh mulai, Allah berkata, “Oke, hari ini kudus. Adam dan Hawa, peliharalah!” Saya mengajarkan itu selama bertahun-tahun bahwa pada Sabat yang pertama itu Allah berkata, “Hari ini kudus, Adam dan Hawa peliharalah!” Tetapi suatu hari ketika saya sedang membaca dari Patriarchs and Prophets di mana Ellen White menulis di bab tentang Penciptaan, bahwa setelah berhenti/beristirahat pada hari Sabat, Allah menguduskan dan memberkatinya. Wow! Jadi kapan Sabat itu dijadikan kudus? Setelah Allah berhenti pada hari Sabat. Perhentian Allah itulah yang menjadikan Sabat itu kudus.

Dan kalian berkata, “Memang siapa yang peduli? Memang apa bedanya?”

Itu membuat perbedaan yang besar, karena argumentasi utamanya yang dipakai orang-orang semacam Dale Raztlaff yang membuat majalah Proclamation yang berusaha menghina semua pekabaran gereja Advent. Argumentasi utamanya ialah bahwa Sabat itu bukan lembaga saat Penciptaan karena di kitab Kejadian tidak ada perintah Allah yang menyuruh manusia masuk pehentian. Allahlah yang masuk perhentian. Dan itu benar. Di kitab Kejadian dikatakan bahwa Allah berhenti pada hari ketujuh. Kata “berhenti” adalah kata שָׁבַת[shâbath]. Allah berhenti, Dia tidak mencipta lagi pada hari ketujuh. Dia berhenti pada hari keenam, dan di hari ketujuh Dia tidak mencipta lagi.

 

 

Now why in the world would God not say there in Genesis, “Adam and Eve, keep the Sabbath!” Very simple. God could not tell Adam and Eve to keep the Sabbath until it was holy. He could not tell Adam and Eve keep the Sabbath holy, until it was made holy, and it was made holy after God had rested on the seventh day. God could not tell Adam and Eve, “Follow My example in keeping the Sabbath” until He had first given the example. God could not give Adam and Eve the Sabbath until He had created the Sabbath, hello! Furthermore, it is the second Sabbath that God gives to Adam and Eve, the second week that God gives Adam and Eve because the first week is God's week. He worked six days and He rested the seventh. He made the week, and then He says to Adam and Eve, “Here, here's the week. It's for you now.” Just like He made everything else and gave it to Adam and Eve. Actually the fourth Commandment begins to apply to Adam and Eve beginning with the second Sabbath, after God made the first Sabbath holy, because the fourth Commandment says work six and rest the seventh. And Adam and Eve had not worked six. Are you with me?

 

Nah, mengapa Allah tidak berkata di kitab Kejadian, “Adam dan Hawa, peliharalah Sabat!”? Sangat sederhana. Allah tidak bisa menyuruh Adam dan Hawa memelihara Sabat itu hingga Sabat itu menjadi kudus. Dia tidak bisa menyuruh Adam dan Hawa memelihara kekudusan Sabat hingga itu dijadikan kudus, dan Sabat itu baru dijadikan kudus setelah Allah berhenti pada hari ketujuh. Allah tidak bisa menyuruh Adam dan Hawa, “Ikuti teladanKu memelihara Sabat” hingga Dia lebih dulu memberikan mereka teladannya. Allah tidak bisa memberikan kepada Adam dan Hawa Sabat itu hingga Dia sudah menciptakan Sabat itu, halo! Lebih jauh, Sabat yang kedualah yang diberikan Allah kepada Adam dan Hawa, minggu yang kedua itulah yang diberikan Allah kepada Adam dan Hawa karena minggu yang pertama itu milik Allah. Allah yang bekerja enam hari dan Dia berhenti pada hari ketujuh. Dia yang menciptakan minggu itu, lalu Dia berkata kepada Adam dan Hawa, “Ini, inilah satu minggunya, sekarang ini untuk kalian.” Sama seperti Dia menciptakan segala sesuatu kemudian diberikannya kepada Adam dan Hawa. Sesungguhnya Perintah keempat mulai berlaku bagi Adam dan Hawa dengan Sabat kedua, setelah Allah menjadikan Sabat yang pertama kudus, karena Perintah keempat berkata, bekerja enam hari dan berhenti pada hari ketujuh. Dan (di minggu pertama) Adam dan Hawa belum bekerja enam hari. Apakah kalian paham?

 

 

And so that's one thing that I discovered. You know for years I had read the creation story and I'd never seen it, and then I looked at all of Ellen White's statements that I could find on when God sanctified the Sabbath, every single case Ellen White says that the Sabbath was made holy when it ended. And it was made holy by God's rest.

Incidentally that's why Sunday cannot be holy, because God did not rest on Sunday. It's God’s rest that makes the day holy, and God did not rest on Sunday. So Sunday cannot be holy. Are you following me or not?

 

Jadi itulah satu hal yang saya temukan. Kalian tahu, selama bertahun-tahun saya sudah membaca kisah Penciptaan dan saya tidak pernah melihat itu, kemudian saya menyimak semua pernyataan Ellen White yang bisa saya temukan tentang kapan Allah menguduskan Sabat, dan setiap kali Ellen White berkata Sabat itu dijadikan kudus ketika hari itu berakhir. Dan itu dijadikan kudus oleh perhentian Allah.

Nah, itulah mengapa hari Minggu tidak bisa kudus karena Allah tidak berhenti pada hari Minggu. Perhentian Allah-lah yang menjadikan hari itu kudus, dan Allah tidak berhenti pada hari Mingu. Jadi hari Minggu tidak mungkin kuuds. Apakah kalian paham atau tidak?

 

 

Now let's go here to page 101. The fact is that God called Ellen White to prepare a people for the second coming, as John prepared a people for the first. As in the days of Christ there will be a small remnant that will take the message to heart. Ellen White described a group of Adventists who had no shelter in the Time of Trouble, and she gave the reason why. This is scary stuff that I'm going to read now. “I saw the state of some who stood on present truth, but disregarded…” what?  “…the visions--the way God had chosen to teach in some cases, those who erred from Bible truth…” so what was the purpose of the Testimonies? To speak to those who went astray from Bible truth. She says,  “…I saw that in striking against the visions…” these are people who claim to be in the platform of present truth  “…I saw that in striking against the visions they did not strike against the worm--the feeble instrument that God spake through--but against the Holy Ghost. I saw it was a small thing to speak against the instrument…”  that is against her, “…but it was dangerous to slight the words of God. I saw if they were in error and God chose to show them their errors through visions, and they disregarded the teachings of God through visions, they would be left to take their own way, and run in the way of error, and think they were right, until they would find it out too late…” solemn words. And now notice,  “…Then in the time of trouble I heard them cry to God in agony,Why didst Thou not show us our wrong, that we might have got right and been ready for this time?’…” a Time of Trouble such as never has been seen in the history of the world according to Matthew 24,  “…Then an angel pointed to them and said,My Father taught, but you would not be taught. He spoke through visions, but you disregarded His voice, and He gave you up to your own ways, to be filled with your own doings.’…” (Broadside, To Those Who Are Receiving the Seal of the Living God, Jan. 31, 1849).  Solemn words that's found in Selected Messages Vol. 1 page 40.

 

Sekarang mari ke hal. 101. Fakta bahwa Allah memanggil Ellen White untuk mempersiapkan suatu umat bagi kedatangan kedua sebagaimana Yohanes mempersiapkan suatu umat bagi kedatangan yang pertama. Sebagaimana di zaman Kristus, akan ada suatu umat sisa yang kecil jumlahnya yang akan meyakini pekabaran itu. Ellen White menggambarkan satu kelompok orang Advent yang tidak punya perlindungan di Masa Kesukaran Besar, dan dia memberikan alasannya mengapa. Ini mengerikan yang akan saya bacakan sekarang.   “…Aku melihat kondisi beberapa orang yang berdiri di atas kebenaran masa kini, tetapi mengabaikan…”  apa?  “…penglihatan-penglihatan itu ~ cara yang dipilih Allah dalam beberapa kasus untuk mengajar mereka yang telah menyimpang dari kebenaran Alkitab…”  jadi apa tujuan Kesaksian-kesaksian? Untuk bicara kepada mereka yang sudah menyimpang dari kebenaran Alkitab. Ellen White berkata,   “…Aku melihat bahwa dengan melawan penglihatan-penglihatan itu…”  ini adalah orang-orang yang mengklaim berada di plafon kebenaran masa kini “…Aku melihat bahwa dengan melawan penglihatan-penglihatan itu mereka bukan memukul cacingnya ~ alat lemah melalui siapa Allah berbicara ~ melainkan terhadap Roh Kudus. Aku lihat adalah hal kecil bicara melawan alatnya…”  yaitu melawan Ellen White, “…tetapi bahaya menyepelekan kata-kata Allah. Aku melihat jika mereka dalam kesalahan dan Allah memilih untuk menunjukkan kesalahan-kesalahan mereka melalui penglihatan dan mereka mengabaikan ajaran-ajaran Allah yang diberikan melalui penglihatan-penglihatan itu, mereka akan dibiarkan mengambil jalan mereka sendiri, dan berada dalam kesalahan, dan mengira bahwa mereka benar, hingga mereka terlambat menyadarinya…”  kata-kata yang serius. Dan sekarang simak,    “…Lalu di Masa Kesukaran Besar aku mendengar mereka berteriak kepada Allah dalam kesakitan, ‘Mengapa Engkau tidak menunjukkan kesalahan kami agar kami bisa menjadi benar dan siap untuk masa ini?’”  Suatu Masa Kesukaran Besar seperti yang belum pernah terjadi dalam sejarah dunia menurut Matius 24. “…Kemudian seorang malaikat menunjuk mereka dan berkata, ‘BapaKu sudah mengajarkan, tetapi kamu tidak mau diajar. Dia bicara melalui penglihatan-penglihatan, tetapi kamu mengabaikan suaraNya, dan Dia menyerahkan kamu kepada jalanmu sendiri agar kamu melakukan perbuatanmu sendiri.’…”(Broadside, To Those Who Are Receiving the Seal of the Living God, Jan. 31, 1849). Kata-kata yang serius yang terdapat di Selected Messages Vol. 1 hal. 40.

 

 

Here's another statement,  Selected Messages Vol. 1 page 48, “There will be a hatred kindled against the Testimonies which is satanic…”  why will there be this  satanic attack against the Testimonies? She explains, “…The workings of Satan will be to unsettle the faith of the churches in them…” what is the Devil's target? The churches. Which churches is this talking about? It must be the Methodists, and the Presbyterians, and the Lutheran's, right? Of course not! The Spirit of Prophecy was not given to them, it was given to the remnant Church. So what church is the Devil going to try to unsettle in the faith in the Testimonies? The Adventist churches, that's right. So she says,   “…The workings of Satan will be to unsettle the faith of the churches in them for this reason…”  now comes the reason, and before I read the reason, let me ask you this, has God given through Ellen White the deceptions that Satan is going to practice in the last days? Every single one of them. She has totally unmasked the Devil.

That's why the Devil wanted to kill her before she wrote Great Controversy. Because the Devil said,  “Hey, if she writes these things out, people are going to know exactly the way I'm going to work, and they're going to be able to protect themselves. So I have to kill her before she's able to write this book. But praise the Lord, that she was able to write the book. So she explains, “…for this reason Satan cannot have so clear a track to bring in his deceptions and bind up souls in his delusions if the warnings and reproofs and counsels of the Spirit of God are heeded.” (Letter 40, 1890)

 

Ini pernyataan yang lain, Selected Messages Vol. 1 hal. 48. “Kebencian yang sataniah terhadap Kesaksian-kesaksian akan disulut…”  mengapa akan ada serangan sataniah terhadap Kesaksian-kesaksian? Ellen White menjelaskan,   “…Pekerjaan Setan ialah untuk mengguncang iman gereja-gereja terhadap kesaksian-kesaksian itu…”  apa sasaran Iblis? Gereja-gereja. Gereja-gereja mana yang dibicarakan ini? Tentunya gereja Methodist, dan Presbyterian, dan Lutheran, bukan? Tentu saja tidak! Roh Nubuat tidak diberikan kepada mereka. Itu diberikan kepada gereja umat yang sisa. Jadi gereja mana yang iman mereka pada Kesaksian-kesaksian mau digoncang Iblis? Gereja-gereja MAHK. Tepat. Maka Ellen White berkata,    “…Pekerjaan Setan ialah untuk mengguncang iman gereja-gereja terhadap kesaksian-kesaksian itu…”  sekarang alasannya. Dan sebelum saya bacakan alasannya saya mau tanya ini, apakah Allah sudah memberitahu penipuan-penipuan Setan di hari-hari akhir melalui Ellen White? Setiap penipuannya. Ellen White telah membuka seluruh kedok Iblis.

Itulah mengapa Iblis mau membunuhnya sebelum dia menulis Great Controversy. Karena Iblis berkata, “Hei jika dia menulis hal-hal itu, manusia akan tahu persisnya cara kerjaku dan mereka akan bisa melindungi diri mereka sendiri. Jadi aku harus membunuhnya sebelum dia menulis buku itu.” Tetapi puji Tuhan, Ellen White bisa menulis buku itu. Ellen White menjelaskan,  “…Karena alasan inilah Setan tidak akan mendapat jalan yang begitu lapang untuk memperkenalkan penipuan-penipuannya dan membelenggu jiwa-jiwa dalam kebohongannya apabila peringatan-peringatan dan teguran-teguran dan nasihat-nasihat Roh Allah didengarkan.” (Letter 40, 1890)

 

 

The Devil knows that the Spirit of Prophecy is a powerful way of protecting the church from the deceptions of Satan. And one of those deceptions is going to be discussed at the General Conference this year. This idea that there's no gender requirement for pastors and elders in the church, this egalitarian view. And you know Ellen White's writings are twisted out of shape and the Scriptures are twisted out of shape, you know, to try and defend this position. And the main argument is, if you don't believe that women can be ordained as pastors and elders then you believe that women are inferior to men. Totally false argument.

You know the fact is, Jesus is subject to His Father, He was subject to His Father before the creation of the angels. Ellen White makes it very clear in The  Story of Redemption, so He's subject to His Father so He's inferior to His Father, right? No! Just because He's subject to the Father doesn't mean that He's inferior.

 

Iblis tahu bahwa Roh Nubuat adalah cara yang manjur untuk melindungi gereja dari penipuan-penipuan Setan. Dan salah satu penipuan-penipuan itu akan dibicarakan di General Conference tahun ini. Konsep bahwa tidak ada ketentuan gender buat pendeta dan tua-tua gereja, pandangan egalitarian ini. Dan kalian tahu, tulisan-tulisan Ellen White diplintir tidak keruan dan Kitab Suci juga diplintir tidak keruan untuk mencoba dan mempertahankan posisi ini.  Dan argumentasi utamanya ialah, jika kita tidak percaya perempuan bisa diurapi sebagai pendeta dan tua-tua, maka kita meyakini perempuan itu tidak setara dengan laki-laki. Argumentasi yang salah sama sekali.

Kalian tahu, faktanya ialah, Yesus itu tunduk kepada BapaNya, Dia sudah tunduk kepada BapaNya sebelum penciptaan malaikat-malaikat. Ellen White membuatnya sangat jelas dalam The Story of Redemption, jadi Yesus itu tunduk kepada BapaNya, berarti Dia tidak setara BapaNya, begitu? Tidak! Hanya karena Dia tunduk kepada Bapa, tidak berarti Yesus itu tidak setara.

 

 

Eve was placed in subjection to Adam. We don't like the word “subjection”, a problem is  with our definition of “subjection”. See, we think that's despotism. No, no! See, when the husband loves the wife, the wife is willing to subject; but when the husband is a dictator than the wife rebels. See, Jesus knows the Father loves Him, so it's very easy for Jesus to say,  “Your will be done.” And that's the way it should be in marriage, incidentally.

 

Hawa ditempatkan tunduk kepada Adam. Kita tidak menyukai kata “tunduk”, suatu problem dengan definisi kita tentang “tunduk”. Lihat, kita menganggap itu kesewenang-wenangan. Tidak, tidak! Lihat, bila suami mencintai istrinya, istrinya mau tunduk; tetapi jika suaminya seorang diktator maka istrinya memberontak. Lihat, Yesus tahu BapaNya mencintai Dia, jadi sangat mudah bagi Yesus untuk berkata, “KehendakMu yang jadi.” Dan begitulah seharusnya dalam sebuah perkawinan.

 

 

Selected Messages Vol. 1 pages 45 and 46, “Those who have most to say against the testimonies are generally those who have not read them…”  I love that, “…just as those who boast of their disbelief of the Bible are those who have little knowledge of its teachings…”  for example you'll say to a Sunday-keeper, “The Bible says you're supposed to keep the Sabbath.” They'll say,  “Oh, no! The Bible says you're supposed to keep Sunday.”  And you say,  “Well, where does the Bible say that?”  “Well, I know it says it somewhere.” But they're not able to provide a verse. Notice what she finishes saying, “…They know that it condemns them, and their rejection of it gives them a feeling of…” what?  “…of security in their sinful course.” There's the real reason why the Spirit of Prophecy is rejected.

 

Selected Messages Vol. 1 hal. 45-46, “…Mereka yang punya paling banyak komentar menentang Kesaksian-kesaksian biasanya adalah mereka yang belum membacanya…”  saya suka itu,    “…sebagaimana mereka yang menyombongkan ketidakpercayaan mereka pada Alkitab adalah mereka yang hanya punya sedikit pengetahuan tentang ajaran-ajarannya. …”  Misalnya jika kita berkata kepada seorang pemelihara hari Minggu, “Alkitab mengatakan manusia harus memelihara Sabat.” Mereka akan berkata, “Oh, bukan! Alkitab mengatakan orang harus memelihara hari Minggu.” Dan jika kita berkata, “Nah, di mana di Alkitab dikatakan itu?” “Nah, saya tahu Alkitab berkata begitu, ada entah di mana.” Tetapi mereka tidak bisa memberikan ayatnya. Simak bagaimana Ellen White menyelesaikan perkataannya. “…Mereka tahu bahwa itu mempersalahkan mereka, dan penolakan mereka terhadapnya memberi mereka suatu perasaan…”  apa?    “…aman dalam jalur dosa mereka…”  Inilah alasan aslinya mengapa Roh Nubuat ditolak.

 

 

The final point I want to make in the last three minutes that we have is that Ellen G. White was not omniscient, she was not infallible, like John she grew in her understanding. Just compare Early Writings with Great Controversy, her theological understanding has grown phenomenally between Early Writings and Great Controversy.

In Early Writings she writes as a child. In Great Controversy she writes as a sophisticated theologian. She has grown in her ability to express her thoughts, her sentences are longer and more complex, and her theology is much deeper. And yet some people because Ellen White at the beginning of her ministry did not fully understand, they hold it against her; just like John the Baptist, he didn't fully understand but nobody says John the Baptist wasn't a prophet because he misunderstood the kind of kingdom that Jesus was going to establish.

 

Poin terakhir yang mau saya buat di tiga menit terakhir waktu yang kita punya, ialah bahwa Ellen White itu tidak mahatahu, dia tidak kebal kesalahan, sama seperti Yohanes, Ellen White bertumbuh dalam pengertiannya. Bandingkan saja Early Writings dengan Great Controversy, pemahaman theologinya bertumbuh luar biasa antara Early Writings dan Great Controversy.

Di Early Writings dia menulis seperti seorang anak. Di Great Controversy dia menulis sebagai theolog yang berpengalaman. Dia telah bertumbuh dalam kemampuannya menyampaikan pikiran-pikirannya, kalimat-kalimatnya lebih panjang dan lebih kompleks, dan theologinya lebih mendalam. Karena Ellen White di awal-awal ministrinya belum paham sepenuhnya, ada orang yang menghakiminya untuk itu, sama seperti Yohanes Pembaptis yang tidak sepenuhnya paham tetapi tidak ada yang mengatakan Yohanes Pembaptis bukan seorang nabi karena dia salah mengerti jenis kerajaan yang Yesus datang untuk mendirikan.  

 

 

One example is the shut door. Ellen White for a short time after 1844 believed that the door of mercy had closed for the world, and some people take that and say Ellen White believed that the door of mercy was shut for the world, and that shows that she is a false prophet, because she was wrong.  But in the course of time, she grew in her understanding. God explained to her that the door had closed for those who rejected the 1844 message, but it was not closed for the world. And so the correction was made. She says, “Now I understand that there was a door that was closed, but it was not closed for the whole world.” So she must be a false prophet because she grew in her understanding. Listen folks, don't take simply what she wrote once upon a time, take the total trajectory of what she says. It's unfair, just like it would be unfair to take John the Baptist. He says, “…12 His winnowing fan is in His hand and He will gather His wheat into the barn; but He will burn up the chaff with unquenchable fire.” Sounds like he believed the Messiah was going to come and save His people and burn the wicked. But he grew in his understanding, that the Messiah is coming involved more than just one stage, it included two stages. So let's not be harder on Ellen White than we would be on John the Baptist.

Prophets are not omniscient. They are not infallible. They grow in their understanding. And we need to look at the total trajectory of their writings.

 

Satu contoh ialah tentang pintu yang menutup. Untuk masa yang singkat setelah 1844 Ellen White meyakini bahwa pintu kasihan telah menutup bagi dunia, dan beberapa orang memegang itu dan berkata Ellen White meyakini bahwa pintu kasihan sudah menutup bagi dunia, dan itu membuktikan bahwa dia adalah seorang nabi palsu, karena dia salah. Tetapi dengan berjalannya waktu Ellen White bertumbuh dalam pengertiannya. Allah menjelaskan kepadanya bahwa pintu yang menutup adalah bagi mereka yang menolak pekabaran 1844, tetapi itu tidak menutup bagi dunia. Maka koreksi pun dibuat. Dia berkata, “Sekarang aku mengerti bahwa ada pintu yang menutup, tetapi itu tidak menutup bagi seluruh dunia.” Jadi dia tentunya seorang nabi palsu karena dia bertumbuh dalam pengertiannya. Dengarkan, Saudara-saudara, jangan semata-mata mengambil apa yang pernah ditulisnya di suatu masa yang lampau, ambillah keseluruhan jalur perkembangan dari apa yang dikatakannya. Itu tidak adil. Sama seperti juga tidak adil untuk berpegang pada apa yang dikatakan Yohanes Pembaptis. Yohanes berkata, 12 Alat penampi ada ditangan-Nya dan Ia akan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi Dia akan membakar habis jerami itu dengan api yang tidak bisa dipadamkan. “ (Mat. 3:12) Ini terdengarnya sepertinya Yohanes Pembaptis meyakini bahwa Sang Mesias akan datang dan menyelamatkan umatNya dan membakar yang jahat. Tetapi dia bertumbuh dalam pengertiannya, bahwa Sang Mesias datang itu melibatkan lebih dari satu tahap; ada dua tahap. Jadi janganlah kita bersikap lebih keras terhadap Ellen White daripada sikap kita terhadap Yohanes Pembaptis.

Nabi-nabi itu tidak mahatahu. Mereka tidak kebal dari kesalahan. Mereka bertumbuh dalam pengertian. Dan kita harus melihat ke keseluruhan jalur perkembangan tulisan-tulisan mereka.

 

 

Is it helpful to look at the ministry of John the Baptist and compare it with the ministry of Ellen White? It opens a tremendous scenario for us to understand the reason why God raised up a prophet in the Seventh-Day Adventist Church for these last days, folks. Let's learn to appreciate this gift that God has given to the church. Let's open the books, let's read them, and let's apply these principles to our own personal life.

 

Apakah dengan melihat ke ministri Yohanes Pembaptis itu membantu kita melihat ministri Ellen White? Ini membuka suatu skenario yang besar bagi kita untuk memahami alasan mengapa Allah membangkitkan seorang nabi di gereja MAHK untuk hari-hari akhir ini, Saudara-saudara. Marilah kita belajar untuk menghargai karunia yang diberikan Allah kepada gereja. Mari kita buka buku-bukunya, mari kita pelajari, dan marilah kita aplikasikan prinsip-prinsip itu dalam kehidupan pribadi kita.

 

22 11 22 

No comments:

Post a Comment