BELIEVE
HIS PROPHETS
Part 17/22 - Stephen Bohr
SOME AMAZING DETAILS CONFIRMED
https://www.youtube.com/watch?v=09j_BYFfRbI&list=PLiwN1cixRap1J1tT0tO4vYHZ77zrnBmOb&index=17
Dibuka
dengan doa
Let's take a few moments to examine some statements from Ellen White where
she does not add to the Scriptures but rather helps us clarify certain concepts.
1.THE END OF JUDAS
The first example ~ I’m going to give you several examples ~ the first
example that we're going to take a look at, is the end of Judas. Now when you
read the Gospels and the account in the book of Acts there appears to be a contradiction
between how the Gospels describe the end of Judas, and how the book of Acts
describes it. We're going to find that Ellen White reconciles both very
beautifully.
I want to read first of all Matthew 27:5 where we find the description of
how Judas died. Of course we know he committed suicide. It says there in
Matthew 27:5, “ 5 Then he threw down the pieces of silver in the temple and departed, and went and
hanged himself.” So clearly the gospel tells us that Judas went and hanged himself, he
committed suicide.
But in Acts 1:16-19 we have a different explanation. I want you to notice
what we find there, and here Peter is
speaking on the day of Pentecost, “ 16 ‘Men and brethren,
this Scripture had to be fulfilled, which the Holy Spirit spoke before by
the mouth of David concerning Judas, who became a guide to those who
arrested Jesus; 17 for he
was numbered with us and obtained a part in this ministry.’…” and then comes a parenthetical statement
about his end. It says, “…18 (Now this man purchased
a field with the wages of iniquity; and falling headlong, he burst
open in the middle and all his entrails gushed out…” How do you reconcile Judas falling and his
belly bursting open and his entrails gushing out, with the idea in the Gospels
that Judas hanged himself?
Mari kita mengambil waktu untuk menyimak beberapa
pernyataan dari Ellen White di mana dia tidak menambahi Kitab Suci, melainkan
menolong kita dengan menjelaskan konsep-konsep tertentu.
1. AKHIR HIDUP YUDAS
Contoh yang pertama ~ saya akan memberikan beberapa
contoh ~ contoh yang pertama yang akan kita simak ialah, akhir hidup Yudas.
Nah, bila kita membaca kitab-kitab Injil dan ceritanya di kitab Kisah, sepertinya
ada kontradiksi antara bagaimana kitab-kitab Injil menggambarkan nasib Yudas,
dan bagaimana kitab Kisah menggambarkannya. Kita akan melihat bahwa Ellen White
merekonsiliasi keduanya dengan sangat cantik.
Saya mau membacakan dulu dari Matius 27:5 di mana kita
melihat deskripsi bagaimana Yudas mati. Tentu saja kita tahu dia bunuh diri.
Dikatakan di Matius 27:5, “5 Maka ia pun melemparkan keping-keping uang perak itu di Bait Suci, dan meninggalkan tempat itu, dan pergi menggantung dirinya.” Jadi jelas Injil mengatakan
kepada kita bahwa Yudas pergi dan menggantung dirinya, dia bunuh diri.
Tetapi di kitab Kisah 1:16-19 kita mendapatkan penjelasan yang berbeda.
Saya mau kalian perhatikan apa yang kita temukan di sana, dan di sini Petrus
yang sedang berbicara pada hari Pentakosta, “…16 ’Hai saudara-saudara, nas Kitab Suci ini harus digenapi, yang dikatakan Roh Kudus sebelumnya melalui mulut Daud tentang Yudas, yang menjadi penunjuk jalan bagi
orang-orang yang menangkap Yesus; 17 karena dahulu
ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini.’…” kemudian muncul
pernyataan sisipan tentang akhir hidupnya. Dikatakan, “…18 Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan
upah kejahatannya; dan saat jatuh tertelungkup, dia pecah di tengah
sehingga semua isi perutnya terhambur keluar…” Bagaimana kita merekonsiliasikan Yudas jatuh dan perutnya pecah terbuka dan isinya keluar
dengan konsep yang ada di kitab-kitab
Injil bahwa Yudas menggantung dirinya?
Well, listen to this beautiful reconciliation of the two statements by the
Spirit of Prophecy. This is found in Volume 3 of Spirit of Prophecy page 148. “They hurried Jesus away with loud
shouts of triumph; but their noise ceased for a time when they passed a retired place…”
that's the crowd that's following Jesus to
the place of the crucifixion “…and saw at the foot of a lifeless tree the dead body of Judas, who had betrayed Christ. It was a most revolting spectacle; his
weight had broken the cord by which he had hung himself to the tree, and, in falling, his body had become
horribly mangled, and was then being devoured
by dogs. The mutilated remains were ordered to be buried at once, and the crowd passed on; but there
was less noisy mockery, and many a pale face
revealed the
fearful thoughts within. Retribution seemed already to be visiting those who were
guilty of the blood
of
Jesus.” Interesting description, isn't it?
Nah, dengarkan rekonsiliasi
yang indah dari kedua pernyataan tersebut oleh Roh Nubuat. Ini terdapat di Spirit of Prophecy Vol. 3 hal. 148. “…Mereka segera menggiring Yesus pergi di
tengah teriakan-teriakan kemenangan yang nyaring; tetapi kegaduhan mereka
berhenti sejenak ketika mereka melewati suatu tempat yang sepi dan
terpisah…” ini orang banyak yang
mengikuti Yesus ke tempat penyaliban, “…dan melihat di kaki sebatang pohon yang
mati, mayat Yudas yang telah mengkhianati Kristus. Pemandangan yang sangat
menjijikkan; berat badannya telah membuat putus tali yang dipakai menggantung
dirinya di pohon itu, dan ketika jatuh, tubuhnya yang terkoyak secara
mengerikan pada saat itu sedang dimakan anjing-anjing. Sisanya yang termutilasi
disuruh segera dikuburkan dan rombongan itu melanjutkan perjalanan; tetapi
ejekan-ejekan sudah tidak seramai tadi, dan banyak wajah yang tampak pucat,
menyatakan pikiran-pikiran yang ngeri dalam hati. Sepertinya retribusi sudah tiba pada mereka yang bersalah atas
darah Yesus…” Deskripsi yang menarik, bukan?
So are both accounts true? Of course they are. Now for the superficial
reader, the person would say, “Hey, you have a contradiction in the Bible,
because the account in the Gospels and the account in the book of Acts are
totally different. The Gospels say he hanged himself and Acts says that he fell
from a height, and you know, his belly busted open and his entrails came out.”
But Ellen White is a great help in explaining how these two accounts are
both reliable from Scripture.
Jadi apakah kedua
cerita itu benar? Tentu saja. Nah, bagi
pembaca yang asal membaca, dia akan berkata, “Hei, ini ada kontradiksi di
Alkitab, karena cerita yang di kitab-kitab Injil dan yang di kitab Kisah sama
sekali berbeda. Injil mengatakan dia menggantung dirinya sedangkan Kisah
mengatakan dia jatuh dari ketinggian dan perutnya pecah terbuka dan isinya
terburai.”
Tetapi Ellen White sangat membantu dengan menjelaskan
bagaimana kedua narasi dari Kitab Suci sama-sama bisa dipercaya
2. WHEN DID GOD SANCTIFY THE SABBATH?
Now the next point I already mentioned in a previous presentation but I did
not provide the evidence so I’m going to take the time to do this. When did God
sanctify the Sabbath.
It is commonly thought ~ and I thought for
many years ~ that Adam and Eve were commanded to keep the first Sabbath of
Creation week. Ellen White begs to differ. In every statement she makes it
clear that the Sabbath was sanctified when the day ended, after God rested the
entire day. In other words, the day was made holy by God's rest. Adam
and Eve could not have kept the Sabbath holy before it was made holy. They
could not have followed God's example before God gave the example. And they
could not keep the fourth Commandment until they had worked 6, because the
Bible says work 6 and rest the seventh. And Adam and Eve had not worked 6. See,
it makes perfect sense. And when you read Genesis 2:2-3, and Exodus 20 the
fourth Commandment, it becomes very clear that God sanctified and blessed the Sabbath
when the day ended.
2. KAPAN ALLAH
MENGUDUSKAN SABAT?
Nah, poin berikutnya sudah saya singgung dalam presentasi
yang lalu, tetapi saat itu saya tidak memberikan buktinya, jadi saya akan
mengambil waktu untuk itu. Kapan Allah menguduskan Sabat.
Biasanya dianggap ~ dan selama banyak tahun saya berpikir
demikian ~ bahwa Adam dan Hawa diperintahkan untuk memelihara Sabat yang pertama
minggu Penciptaan. Ellen White tidak sependapat. Dalam setiap pernyataannya,
dia membuatnya jelas bahwa Sabat
dikuduskan ketika hari itu berakhir, setelah Allah beristirahat seluruh hari
itu. Dengan kata lain, hari itu menjadi kudus oleh perhentian
Allah. Adam dan Hawa tidak bisa memelihara kekudusan Sabat itu sebelum dia
dijadikan kudus. Adam dan Hawa tidak bisa mengikuti teladan Allah sebelum Allah
memberi teladanNya. Dan mereka tidak bisa memelihara Perintah Keempat
sampai mereka telah bekerja 6 hari; karena Alkitab berkata, bekerja 6 hari, dan
berhenti hari ke-7. Dan Adam dan Hawa belum bekerja 6 hari. Lihat, sangat masuk
akal. Dan bila kita membaca Kejadian 2:2-3 dan Keluaran 20 Perintah Keempat,
sangatlah jelas Allah menguduskan
dan memberkati Sabat itu ketika hari itu berakhir.
Now the biblical testimony is clear. Let's notice the biblical text and then
Ellen White's explanation and amplification.
Genesis 2:3 says, “ 3 Then God blessed the seventh day and sanctified
it…” why did God bless and sanctify the
day? “…because in it He…” what? “…rested…” that's past tense, right? “…because in it He rested from all His work
which God had created and made.” So you have cause and effect. He sanctified the Sabbath because He had
rested upon the Sabbath. So He rests and then He sanctifies the day.
It's just as clear in the fourth Commandment. Exodus 20:11, “ 11 For in six days the Lord made
the heavens and the earth, the sea, and all that is in them, and rested the seventh day…” period. “…Therefore…” what does “therefore” indicate? Because He
did this, now He's going to do this. “…Therefore the Lord blessed
the Sabbath day and hallowed it.” When did God blessed the Sabbath day and hallowed it? After He rested the
entire day. It's God's rest that makes the Sabbath holy. And after God makes
it holy, He gives the Sabbath to man. Are you clear on that point?
Nah, kesaksian alkitabiahnya jelas. Mari kita simak ayat
Alkitabnya kemudian penjelasan dan perluasan dari Elen White.
Kejadian 2:3 mengatakan, “3
Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya…” mengapa Allah memberkati dan menguduskan hari itu? “…karena di hari itu Ia…” apa? “…telah berhenti…” ini kata kerja masa lampau, kan? “…karena di hari itu Ia telah berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah
dibuat-Nya itu…” Jadi di sini ada
sebab-akibat. Allah menguduskan Sabat karena Dia telah berhenti di hari Sabat. Jadi
Allah berhenti, kemudian Dia menguduskan hari itu.
Sama jelasnya seperti yang terdapat di Perintah Keempat.
Keluaran 20:11, “…11 Sebab dalam enam hari TUHAN telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan telah berhenti
bekerja pada hari ketujuh…” titik.
“…Itulah sebabnya…” “itulah sebabnya”
mengindikasikan apa? Karena Allah telah melakukan itu, sekarang Dia akan
melakukan ini. “…Itulah sebabnya TUHAN
memberkati hari Sabat dan menguduskannya…”
Kapan Allah memberkati hari Sabat dan
menguduskannya? Setelah Dia sudah beristirahat seluruh hari itu. Perhentian Allah-lah yang
menjadikan Sabat itu kudus, lalu Dia memberikan Sabat itu kepada
manusia. Apakah kalian jelas tentang hal ini?
Let's read some statements from Ellen White. She never makes a mistake of
saying, you know, “God told Adam and Eve to keep the first Sabbath because it
was holy.” No, it was made holy by God's rest, and then along with the first
six days God gave the entire week to Adam and Eve. He had to create the week
before He gave the week to them. Is that clear?
Now notice the statements from Ellen White. “After resting upon the seventh day,..” now what part of “after” don't you understand? “…After resting upon the seventh day, God sanctified it, or set it apart, as a day of rest
for man.” (Patriarchs and
Prophets, p. 47)
When did the Sabbath become a day of rest for man? When it ended. God
created it first, the Sabbath was made for man, God had to make it before He gave it to
man.
Mari kita baca beberapa pernyataan dari Ellen White. Dia
tidak pernah membuat kesalahan dengan mengatakan, “Allah menyuruh Adam dan Hawa
memelihara Sabat yang pertama karena itu kudus.” Tidak. Sabat itu menjadi kudus
karena perhentian Allah, lalu bersama-sama dengan enam hari yang pertama, Allah
menyerahkan seluruh minggu itu kepada Adam dan Hawa. Allah harus menciptakan
minggu itu sebelum Dia menyerahkan minggu tersebut kepada mereka. Apakah ini
jelas?
Sekarang, simak
pernyataan-pernyataan Ellen White.
“…Setelah berhenti pada hari ketujuh…” nah, bagian mana dari kata “setelah” yang tidak kita pahami? “…Setelah
berhenti pada hari ketujuh, Allah menguduskannya, atau memisahkannya sebagai
satu hari perhentian bagi manusia. …” (Patriarchs and Prophets, hal. 47)
Kapan Sabat menjadi hari perhentian bagi manusia? Ketika Sabat yang pertama
berakhir. Allah lebih dulu menciptakannya, Sabat
itu diciptakan untuk manusia, Allah harus menciptakannya dulu sebelum Dia
menyerahkannya kepada manusia.
Now notice Desire
of Ages 281, “Because He had rested upon the Sabbath…”
Because He had what? “…He had rested upon the Sabbath God blessed the seventh day,
and
sanctified it,—set it apart to a holy use.
He gave it to Adam…”
when did He give it to Adam? Because He had
rested, now He sanctifies it and then He gives it to Adam, “…as a day
of rest…”
So when did the Sabbath become a day of
rest for Adam? After the Sabbath ended, because each second that God rested,
that second became holy. Every minute God rested, that minute became holy. And
every hour that God rested, that hour became holy. And when God had rested the
last second, the whole day was holy. That's why Sunday can't be a day of rest,
because no one rested. God did not rest on Sunday, He did not set aside Sunday
as a day of rest, because He did not rest on it. Now Ellen White continues
saying, “…It was a memorial of the work of Creation, and thus a sign of God's power and His…”
what? “…His love.”
Nah, simak Desire of Ages
hal. 281, “…Karena Dia telah berhenti pada hari Sabat…” karena Dia telah apa? “…Dia telah
berhenti pada hari Sabat, Allah memberkati hari yang
ketujuh dan menguduskannya ~ memisahkannya untuk dipakai secara kudus. Allah
memberikannya kepada Adam…” kapan Dia memberikannya kepada Adam? Karena Allah sudah berhenti, sekarang
Dia menguduskannya, kemudian Dia memberikannya kepada Adam, “…sebagai hari perhentian…” Jadi kapan Sabat menjadi hari
perhentian bagi Adam? Setelah Sabat yang pertama berakhir, karena setiap detik
Allah berhenti, detik itu menjadi kudus. Dan setiap jam Allah berhenti,
jam itu menjadi kudus. Dan ketika Allah telah berhenti sampai detik yang
terakhir dari hari itu, seluruh hari itu menjadi kudus. Itulah mengapa hari
Minggu tidak bisa menjadi hari perhentian karena tidak ada yang berhenti waktu
itu. Allah tidak berhenti pada hari Minggu, Dia tidak menyisihkan hari Minggu
sebagai hari perhentian, karena Allah tidak berhenti pada hari itu. Sekarang
Ellen White melanjutkan berkata, “…Itu
menjadi peringatan dari pekerjaan Penciptaan, dan dengan demikian menjadi tanda
dari kekuasaan Allah dan…” apaNya?
“…kasihNya.”
Here's another one, My Life Today page 259,
she's referring to the day in Revelation 1:10 where John says “I was in the spirit on the Lord's Day”, which most Christian churches say, “Well, that
was Sunday that he received this vision.”
But notice what Ellen White explains, “The Lord's day mentioned by John was the Sabbath, the day on which Jehovah
rested after
the great
work of Creation,
and
which
He blessed
and
sanctified
because
He had
rested
upon it.”
So she doesn't make the mistake that so many theologians make, you know
Adventist theologians that God told Adam and Eve to keep that first Sabbath.
Listen, God couldn't tell Adam and Eve to keep the first Sabbath before it was
made holy. And incidentally enemies of the Adventist Church like Dale Ratzlaff
who sends out this magazine Proclamation
trashing everything Adventist, he says the Sabbath is not a Creation
institution because in Genesis it doesn't say that God told man to rest, but
now we know why it doesn't say that man should rest on that first Sabbath. But
the fourth Commandment says that after man worked 6 days, the next Sabbath he
was going to rest. Are you with me or not?
The Bible is clear on that point. So this is a very important theological
point, this is not an insignificant thing, because the enemies of the Adventist
Church they always say that the Sabbath first appears in Exodus, and therefore
it's Jewish, it is not a Creation ordinance. But now we know why God didn't
command Adam and Eve to keep that first Sabbath, it's because that first
Sabbath is the Lord's Sabbath, He rested and after He made it holy He gave it
to man.
Ini ada yang lain, My Life Today hal. 259, Ellen White merujuk ke hari di Wahyu 1:10 di mana Yohanes berkata, “10 Aku berada di dalam Roh pada hari Tuhan”, banyak gereja Kristen berkata, “Nah, itu hari Minggu ketika Yohanes menerima penglihatan ini.” Tetapi simak apa yang dijelaskan Ellen White, “…Hari Tuhan yang disebut oleh Yohanes adalah Sabat, hari di mana Yehova berhenti setelah pekerjaan Penciptaan yang besar, dan yang Dia berkati dan kuduskan karena Dia telah berhenti di hari itu. …”
Jadi Ellen White tidak membuat kesalahan yang dibuat oleh banyak theolog,
theolog-theolog Advent, bahwa Allah
menyuruh Adam dan Hawa memelihara Sabat yang pertama. Dengarkan,
Allah tidak bisa menyuruh Adam dan Hawa memelihara Sabat yang pertama sebelum
itu dijadikan kudus. Dan ketahuilah, musuh-musuh gereja Advent seperti Dale
Ratzlaff yang mengirimkan majalahnya Proclamation, yang mencaci segala ajaran Advent, dia berkata bahwa Sabat bukan institusi/lembaga
Penciptaan karena di kitab Kejadian tidak dikatakan bahwa Allah menyuruh
manusia untuk berhenti. Sekarang kita tahu mengapa tidak dikatakan manusia
harus berhenti pada Sabat pertama itu. Tetapi Perintah Keempat mengatakan bahwa
setelah manusia bekerja 6 hari, hari berikutnya itu Sabat dan dia harus
berhenti. Kalian paham atau tidak?
Alkitab jelas tentang poin itu. Maka ini adalah poin theologi yang sangat
penting, ini bukan hal yang sepele, karena musuh-musuh gereja Advent, selalu
berkata bahwa Sabat itu pertama muncul di kitab Keluaran, dengan demikian itu
untuk orang Yahudi, itu bukan peraturan/ketetapan Penciptaan. Tetapi sekarang kita tahu mengapa Allah tidak
memerintahkan Adam dan Hawa untuk memelihara Sabat yang pertama itu. Itu
dikarenakan Sabat yang pertama
itu Sabat Tuhan. Tuhan yang berhenti, dan setelah Tuhan menjadikannya kudus,
Dia menyerahkannya kepada manusia.
Here's another one Testimonies for the Church
Vol. 4 page 247, “God blessed and sanctified the seventh day,
because He rested upon it from all His wondrous work of
creation.”
Ini ada yang lain. Testimonies for the Church Vol.
4 hal. 247, “…Allah memberkati dan menguduskan hari ketujuh karena
Dia telah beristirahat di hari itu dari semua pekerjaan PenciptaanNya yang luar
biasa.”
Here's another one Patriarchs and Prophets
111, now Ellen White never makes the theological mistake. How'd she know? She
only had two and a half years of primary
education. She had no PhD. So how could she get it right? Because she was
inspired, folks!
Now, notice, Patriarchs
and Prophets 111, “The first six days of each week are given to man for labor, because God employed
the
same period of the first
week in the work of Creation. On the
seventh day…” listen carefully now “…man is to refrain from labor, in commemoration of the Creator's rest.”
Are you getting it? Not of his rest, the
Creator's rest.
So what was important on that first seventh, was it man's rest or was it
the Creator's rest? It was the Creator's rest.
Ini ada yang lain, Patriarchs and Prophets hal. 111. Nah Ellen White
tidak pernah membuat kesalahan theologi. Dari mana dia tahu? Dia hanya pernah mengikuti 2½ tahun
pendidikan dasar, dia tidak punya gelar PhD. Jadi bagaimana dia bisa
memahaminya dengan benar? Karena dia diilhami, Saudara-saudara!
Nah, simak Patriarchs and Prophets hal. 111. “…Enam hari yang pertama dari setiap minggu
diberikan kepada manusia untuk bekerja, karena Allah menggunakan periode yang
sama dari minggu yang pertama dalam pekerjaan Penciptaan. Pada hari yang
ketujuh…” dengarkan baik-baik sekarang, “…manusia harus berhenti bekerja, untuk mengingat
perhentian Sang Pencipta…” Apakah kalian mengerti? Bukan perhentian manusia, tetapi perhentian Sang
Pencipta.
Jadi, apa yang penting pada hari ketujuh yang pertama itu, apakah itu
perhentian manusia atau itu perhentian Sang Pencipta? Perhentian Sang Pencipta.
Great Controversy pg. 453, “Hallowed by the Creator's rest…”
Do you know what “hallowed” means? It means
“made holy”. How was it made holy? By the Creator's rest.
That's why it can't be holy until God had rested on the day “…Hallowed by the Creator's rest and
blessing, the Sabbath was kept
by Adam in his
innocence in holy
Eden…” Do you notice that Adam kept the Sabbath after it had been hallowed and
blessed, did you notice that in that quotation?
Great Controversy hal. 453,
“…Dikuduskan oleh perhentian Sang Pencipta…”
“Hallowed” artinya dikuduskan. Bagaimana dikuduskannya? Oleh perhentian
Sang Pencipta. Itulah mengapa hari itu tidak bisa menjadi kudus
hingga Allah sudah berhenti pada hari itu. “…Dikuduskan
oleh perhentian Sang Pencipta dan berkatNya, Sabat dipelihara oleh Adam dalam
kemurniannya di taman Eden yang kudus…” Apakah kalian melihat bahwa Adam memelihara Sabat setelah dikuduskan dan
diberkati, apakah kalian melihatnya dalam kutipan ini?
Notice Review and Herald, September 16,
1862, “Instead of keeping God's own rest-day…”
she's talking about Sunday-keepers “…which He sanctified after He had rested
upon it, and set it apart for man to observe
and reverence…” so when did God set it apart for man and reverence? After He had rested, she says, “…they honor a Papal institution.”
Simak Review and Herald, 16 September 1862, “…Bukannya memelihara hari perhentian Allah sendiri…” Ellen White bicara tentang para pemelihara hari Minggu, “…yang dikuduskan olehNya setelah Dia berhenti di hari
itu, dan menyisihkannya bagi manusia agar dipelihara dan dihormati…” Jadi kapan Allah memisahkannya
untuk dihormati manusia? Setelah Dia berhenti, kata Ellen White, “…mereka
menghormati suatu institusi Kepausan.”
So the question is, was Ellen White in harmony with Scripture when she
stated that the Sabbath was sanctified when it ended? She makes absolutely
explicit what you find in Genesis 2:3 and what you find in Exodus 20:11, and
she never makes the mistake. You know, she was a staunch supporter of the
Sabbath. It would have been very easy for Ellen White to say, “Yeah, and God
told Adam and Eve to keep that first Sabbath.” It would have been very easy.
But Ellen White doesn't make that mistake because she knew that that was not
the case. She was inspired by God.
Maka pertanyaannya ialah, apakah Ellen White selaras
dengan Kitab Suci ketika dia menyatakan bahwa Sabat itu dikuduskan setelah
harinya berakhir? Dia membuat apa yang kita temukan di Kejadian 2:3 dan
Keluaran 20:11 mutlak eksplisit, dan dia
tidak membuat kesalahan. Tahukah kalian
dia adalah seorang pembela Sabat yang gigih. Sangatlah mudah bagi Ellen White
untuk berkata, “Iya, dan Allah memberitahu Adam dan Hawa untuk memelihara Sabat
yang pertama itu.” Sangat mudah baginya untuk berbuat itu. Tetapi Ellen White
tidak membuat kesalahan itu, karena dia tahu itu tidaklah demikian. Dia
diilhami oleh Allah.
Now let's talk about
3. JESUS CHANGING HIS GARMENTS.
I was once talking with an individual, and this individual was an Adventist,
and he was saying, you know, “Where in the world do you ever find in the Bible
that Jesus is going to change His garments before He returns to this earth? So
that must be something that Ellen White came up with, but we can't find that in
the Bible.” And he was being somewhat sarcastic.
So I looked at him and I said, “You know what, if you used a little bit of
the gray matter that God put in your brain, you would be able to figure out
that it is in the Bible.”
Of course he didn't like the way that I expressed it, and probably I
shouldn't have expressed it that way, but you know unfortunately in this sinful
world sometimes sarcasm is answered with sarcasm.
Does the Bible corroborate what Ellen White says?
Notice Hebrews 8:1-2, what is the function of Jesus now in the heavenly
sanctuary? What is His function? He's a High Priest. Let's read it. “1 Now this is the main point of the
things we are saying…” Hebrews 8:1-2, “…We have such a High Priest, who is
seated at the right hand of the throne of the Majesty in the heavens, 2 a Minister
of the sanctuary and of the true tabernacle which the Lord
erected, and not man.” Does this
passage clearly tell us that Jesus is now serving as our High Priest? Yes!
Nah mari kita membahas tentang
3. YESUS
MENUKAR PAKAIANNYA.
Suatu saat saya berbicara dengan seseorang, dan individu
ini adalah orang Advent, dan dia berkata, “Memangnya di mana di Alkitab
ditemukan bahwa Yesus akan menukar pakaianNya sebelum Dia kembali ke bumi? Jadi
itu pastilah sesuatu yang dikarang Ellen White, kita tidak bisa menemukannya di
Alkitab.” Dan dia bersikap rada sarkastis.
Maka saya memandangnya dan berkata, “Kau tahu, andaikan
kau menggunakan sedikit dari bahan yang dimasukkan Allah di otakmu, kau akan bisa mengerti bahwa
itu ada di dalam Alkitab.”
Tentu saja dia tidak suka cara saya mengutarakannya, dan
mungkin seharusnya saya tidak mengutarakannya seperti itu, tetapi di dunia yang
berdosa ini terkadang sarkasme dijawab dengan sarkasme.
Apakah Alkitab mengkoraborasi apa kata Ellen White?
Simak Ibrani 8:1-2 apa fungsi
Yesus sekarang di Bait Suci surgawi? Apa fungsiNya? Dialah Imam Besar. Mari
kita baca, “1 Inilah pokok
utama dari hal-hal yang kita bicarakan…” Ibrani 8:1-2, “…kita mempunyai Imam Besar yang demikian,
yang duduk di sebelah tangan kanan takhta
Yang Mahabesar di surga, 2 Pelayan
dari Bait Suci dan dari Tabernakel yang sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan
manusia…” apakah ayat-ayat ini jelas mengatakan kepada kita bahwa
Yesus sekarang melayani sebagai Imam Besar kita? Ya!
Now, here's the question: when Jesus returns to this earth, how is He going
to be clothed? He's going to be clothed as a King. Notice Revelation 19:11-16, “11 Now I saw heaven
opened, and behold, a white horse. And He who sat on him was called Faithful and
True, and in righteousness He judges and makes war…” so notice He's coming, this is the Battle
of Armageddon, “…12 His
eyes were like a
flame of fire, and on His head were…”
what? “…many
crowns. He had a name written that no one knew except Himself. 13 He was clothed with a robe dipped
in blood, and His name is called The Word of God. 14 And the armies in
heaven, clothed in fine linen, white and clean, followed Him on white
horses. 15 Now out
of His mouth goes a sharp sword, that with it He should strike the
nations. And He Himself will rule them with a rod of iron. He Himself
treads the winepress of the fierceness and wrath of Almighty God. 16 And He has on His robe and on His thigh a name
written: KING OF KINGS AND LORD OF LORDS.” So how is Jesus clothed when He returns to this earth at His second coming?
He comes robed as King of kings and Lord of lords.
Sekarang, ini pertanyaannya:
ketika Yesus kembali ke bumi ini, bagaimana pakaian yang akan dikenakanNya? Dia
akan berpakaian sebagai Raja. Simak Wahyu 19:11-16, “11 Lalu aku melihat sorga terbuka dan lihatlah, ada seekor kuda putih; dan Ia
yang menungganginya bernama ‘Yang Setia dan Yang Benar’, dan dalam kebenaran Ia menghakimi dan berperang …” jadi simak, Dia
akan datang, ini adalah Perang Harmageddon “…12
Mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat…” apa? “…banyak mahkota, dan pada-Nya ada tertulis
suatu nama yang tidak dimengerti seorang
pun, kecuali Ia sendiri. 13 Dan
Ia memakai jubah yang dicelup dalam darah, dan nama-Nya disebut: Firman Allah. 14 Dan semua pasukan yang di sorga
memakai lenan halus yang putih bersih, mengikutiNya
menunggang kuda-kuda putih. 15
Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam dan dengan pedang itu Dia akan memukul segala bangsa. Dan Ia Sendiri akan memerintah
atas mereka dengan tongkat besi. DIa sendiri yang menginjak
tempat perasan anggur kegeraman dan murka Allah Yang Mahakuasa. 16
Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: RAJA SEGALA RAJA
DAN TUAN SEGALA TUAN. …”
Jadi bagaimana pakaian yang akan dipakai Yesus ketika Dia
kembali ke bumi ini saat KedatanganNya yang Kedua? Dia datang berjubah sebagai
Raja segala raja dan Tuan segala tuan.
Now let's use our head a little bit. If Jesus now is serving as a High Priest,
how is He clothed? He's clothed as a High Priest. Now if He is going to come
clothed as a King, before He comes He must have changed, right?
So is what Ellen White says preposterous? No, it's biblical, if you just
use the logical mind that God has given you.
Nah, mari kita gunakan otak kita sedikit. Jika Yesus
sekarang melayani sebagai Imam Besar, bagaimana pakaianNya? Dia berpakaian
sebagai Imam Besdar. Nah, jika Dia akan datang berpakaian sebagai Raja, sebelum
Dia datang tentunya Dia menukar pakaiannya, benar?
Jadi, apakah yang dikatakan Ellen White itu tidak masuk
akal? Tidak, itu alkitabiah, jika kita memakai logika yang telah diberikan
Allah kepada kita.
Now let me read you Ellen White's statement Early
Writings page 281, “Then I saw Jesus lay off His priestly attire and clothe Himself with His most
kingly robes. Upon His head were many
crowns,…”
that's what Revelation says, right? “…Upon His head were many
crowns, a crown
within a crown. Surrounded by the angelic host, He left heaven. The plagues were falling upon the
inhabitants
of
the earth.
Some were
denouncing
God and cursing
Him. Others
rushed to the people of God and begged to be taught how
they might escape His
judgments. But the saints had nothing for them. The last tear for sinners had been shed, the
last
agonizing prayer offered, the
last
burden borne, the last warning given.”
That that's found in Early Writings 281.
Nah, saya akan membacakan pernyataan Ellen White di Early Writings
hal. 281, “…Lalu aku melihat Yesus melepas pakaian imamNya dan
mengenakan jubah kerajaanNya yang paling indah. Di atas kepalanya ada banyak
mahkota…” itu yang dikatakan Wahyu,
bukan?
“…Di atas kepalanya ada banyak mahkota, mahkota dalam mahkota. Dikelilingi oleh balatentara surgawi, Dia
meninggalkan Surga. Malapetaka-malapetaka sedang berjatuhan ke atas penduduk
bumi. Ada yang tidak mengakui Allah dan mengutukNya. Yang lain bergegas datang
ke umat Allah dan memohon supaya diajar bagaimana mereka bisa lolos dari penghakimanNya.
Namun orang-orang saleh tidak bisa berbuat apa-apa untuk mereka. Air mata terakhir bagi orang-orang
berdosa telah dicucurkan, doa terakhir yang penuh kesedihan telah
dipersembahkan, beban yang terakhir telah ditanggung, peringatan terakhir telah
diberikan.”
Ini ada di Early Writings hal. 281.
In Christian Experience and Teaching page
100 she expresses it a little differently. She doesn't say that Jesus puts
on His garments as a King, she says that He puts on His garments of vengeance,
because He is coming as King of kings and Lord of lords. She says, “The nations are now getting angry, but when our High Priest has finished
His work in the sanctuary,…” notice “…when our High Priest has finished His work in the sanctuary, He will stand up…” and what?
“… put on the garments of vengeance, and
then the seven last plagues will be poured out”
So once again Ellen White is in harmony with Scripture.
Di Christian Experience and Teaching hal. 100, Ellen White mengambarkannya sedikit berbeda. Dia tidak
mengatakan bahwa Yesus mengenakan pakaianNya sebagai Raja, dia mengatakan bahwa
Yesus mengenakan pakaian pembalasanNya, karena Dia akan datang sebagai Raja
segala raja, dan Tuan segala tuan. Ellen White berkata, “Bangsa-bangsa sekarang
marah, tetapi ketika Imam Besar kami telah menyelesaikan pekerjaanNya di Bait
Suci, …” simak,
“…ketika Imam Besar kami telah menyelesaikan
pekerjaanNya di Bait Suci, Dia akan berdiri…” dan apa? “…mengenakan pakaian pembalasan lalu Ketujuh Malapetaka
terakhir akan dicurahkan.”
Jadi sekali lagi Ellen White selaras dengan Kitab Suci.
Now let's take another example:
4. “TIME NO LONGER”.
You know Revelation chapter 10 is describing the Millerite Movement, right?
It's describing the time when you know they devoured the little book, and the
little book was sweet in the mouth. By the way this little book is not the
entire Book of Daniel, we're going to notice that; this little book is actually
the portion of Daniel that has to do with the 2300 days. It is Daniel 8 through
12, that the central theme is the 2300-Day
Prophecy, that is what this little book is. And so you know, they eat this
book, and it's sweet in the mouth, but it becomes bitter in the aftermath. In
other words the message of judgment was going to have a sweet aspect to it, but
then the aftermath was going to be bitter.
And we know that this represents the Millerite Movement, they were
expecting the second coming of Christ. That was ~ Ellen White said, it was the happiest day of
her whole life ~ and that you know they were in anticipation until midnight ~ they had the beginning of the day wrong ~ and Jesus didn't come, and so the
aftermath was very, very bitter.
Now in the context of this experience, this little book experience ~ remember the little book is the time element of
the 2300 Day Prophecy, the Angel makes a very interesting declaration,
and I’m reading from the King James Version because most other modern versions do
not translate it like the King James does. And the King James is right, here.
Revelation 10:6, “And sware by Him that liveth for ever and ever, who created heaven, and the
things that therein are, and the earth, and the things that therein are, and the
sea, and the things which are therein,
that there should be time no longer.”
So when the 2300 Day Prophecy comes to an end, when the judgment hour
message has come to its end in the Millerite Movement, a declaration is made by
the Angel that time will be no longer.
Nah, mari kita ambil contoh lain:
4. WAKTU TIDAK AKAN ADA LAGI
Kalian tahu Wahyu
pasal 10 menggambarkan Gerakan Miller, benar? Itu menggambarkan saat ketika mereka memakan kitab kecil itu, dan kitab kecil
itu terasa manis di mulut. Nah, kitab kecil ini bukan seluruh kitab Daniel,
kita akan menyimak ini; kitab kecil ini adalah bagian dari Daniel yang
berkaitan dengan nubuatan 2300 Petang dan Pagi, yaitu Daniel pasal 8 hingga 12,
yang tema intinya ialah nubuatan 2300 Petang dan Pagi, itulah isi kitab kecil
ini. Maka, mereka makan kitab itu, dan terasa manis di mulut tetapi itu
kemudian menjadi pahit. Dengan kata lain, pekabaran tentang penghakiman akan punya
aspek yang manis, tetapi akhirnya akan menjadi pahit. Dan kita tahu bahwa ini
melambangkan Gerakan Miller. Mereka sedang menantikan Kedatangan Kedua Kristus.
Kata Ellen White itu adalah hari yang paling bahagia baginya seumur hidupnya ~
dan kalian tahu mereka menunggu penuh harap hingga tengah malam ~ mereka tadinya salah menghitung permulaan harinya ~ dan Yesus tidak
datang, maka kesudahannya itu amat sangat pahit.
Nah, dalam konteks
pengalaman ini, pengalaman kitab kecil ini ~ ingat, kitab kecil itu adalah unsur
waktu dari nubuatan 2300 Petang dan Pagi. Malaikat itu
memberikan pengumuman yang sangat menarik, dan saya
membacakan dari KJV karena
kebanyakan versi modern tidak menerjemahkan ayat ini seperti KJV. Dan versi KJV
itu di sini benar.
Wahyu 10:6, “6 dan ia bersumpah demi Dia yang
hidup selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi
dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, bahwa
waktu tidak akan ada lagi! …”
Jadi ketika nubuatan 2300 Petang dan Pagi berakhir,
ketika pekabaran tentang waktu penghakiman telah berakhir di Gerakan Miller,
Malaikat itu membuat pengumuman bahwa tidak
akan ada waktu lagi.
Now Ellen White remarks about the expression that there should be “time no longer”, the following: “This time, which the Angel declares with a solemn oath, is
not the end of this
world ’s
history
,
neither
of probationary time, but of
prophetic time, which would precede the advent of our Lord…”
you notice she says this is not the end of this world's
history, it's not the end of time, it's not the close of probation. It's the
end of the prophetic periods, is what she's saying. She continues
stating, “…That is, the people will not have another
message upon definite time. After this period of time, reaching from 1842 to 1844…” which is the period when they were
proclaiming the hours judgment will come “…there can be no
definite tracing of the
prophetic
time. The longest reckoning reaches to the autumn of 1844.”
( Christ Triumphant, p. 344)
Ellen White is clear.
Nah, komentar Ellen White
tentang ungkapan “waktu tidak akan ada lagi” seperti berikut
ini: “Waktu
ini yang dinyatakan Sang Malaikat dengan sumpah yang khidmat, bukanlah akhir
sejarah dunia ini maupun waktu tertutupnya pintu kasihan, melainkan
tentang waktu nubuatan yang harus mendahului kedatangan Tuhan
kita…” kalian lihat Ellen
White mengatakan ini bukan akhir
sejarah dunia ini, ini bukan akhir masa, ini bukan tutupnya pintu kasihan.
Ini adalah habisnya periode-periode nubuatan, itulah yang
dikatakannya. Ellen White melanjutkan berkata, “…Artinya
manusia tidak lagi mendapat pekabaran lain yang terkait hitungan waktu
yang pasti. Setelah periode waktu ini yang berlangsung dari 1842 hingga 1844…” yang adalah periode ketika
mereka sedang memproklamasikan saat penghakiman akan tiba, “… tidak akan ada lagi hitungan waktu
nubuatan yang pasti. Hitungan yang paling panjang itu hanya sampai musim gugur
1844.” (Christ Triumphant, hal.
344,
SDA Bible Commentary VII hal. 971)
Ellen White jelas.
Scholars have struggled with the expression that there should be “time no longer”.
Albert Barnes lists several scholars, each with his own interpretation of
what the phrase means.
Two of our ablest Revelation scholars, Jon Pauline and Ranko Stefanovic,
contrary to what Ellen White says, believed that the expression should be
translated that “there would no
longer be any delay”. One thing is clear, the “time” referred to in this verse,
cannot mean the end of human history, for at least two reasons. It cannot be the end of human history. Ellen
White was right on that. You say why can't it be? Why when it says “time will be no longer”, it means that the end of the world has
come? Why can't we believe that that's what it's talking about?
For two reasons:
1. This announcement that “time would be no longer” is made during the period of the Sixth Trumpet,
but Jesus does
not take over His kingdom until the Seventh Trumpet, so it cannot be the end of
the world. Are you with me or not?
2. And this is a very important point.
After the
announcement was made ~ by the way, this
shows that it's before the close of probation what I’m going to share now ~
after the announcement was made that “time will be no
longer” John was instructed to prophesy again. How
could he do this if the world had come to an end, and if probation had come to
an end?
The end of “time” referred to in
this verse is not the end of the world, but rather the end of the prophetic
time periods. Once again the word “time” is
employed to describe the events on God's prophetic calendar. Are you
understanding the two reasons why this is speaking about the end of time before probation closes? It must
refer to 1844, “time will be no
longer” because that is the longest prophetic
time period.
Para pakar bergumul dengan ungkapan “waktu tidak akan ada lagi” ini.
Albert Barnes mencantumkan beberapa pakar, masing-masing
dengan interpretasinya sendiri tentang apa makna ungkapan itu.
Dua pakar kitab Wahyu kita yang paling mumpuni, Jon
Pauline dan Ranko Stefanovic, berbeda dengan apa kata Ellen White, meyakini
bahwa ungkapan tersebut harus diterjemahkan “tidak akan ada penundaan
apa pun lagi.” Satu hal
yang jelas, “waktu” yang
dimaksud di ayat ini, tidak bisa diartikan akhir dari sejarah manusia
untuk sedikitnya dua alasan. Ellen White benar dalam hal ini. Kalian berkata,
mengapa tidak bisa? Mengapa ketika dikatakan “waktu
tidak akan ada lagi” yaitu telah tiba kesudahan dunia, mengapa kita tidak
bisa menganggap itulah yang dimaksudkan di sini?
Karena dua alasan:
1. Pengumuman ini bahwa “waktu
tidak akan ada lagi” dibuat
di masa Terompet Keenam,
tetapi Yesus tidak mengambil alih KerajaanNya hingga
Terompet Ketujuh, maka itu tidak bisa berarti kesudahan dunia. Kalian paham
atau tidak?
2. Ini poin yang sangat penting.
Setelah pengumuman tersebut dibuat ~ nah, ini justru
menunjukkan bahwa peristiwa ini
yang akan saya ungkapkan, terjadi sebelum
tutupnya pintu kasihan ~ setelah pengumuman tersebut dibuat
bahwa “waktu
tidak akan ada lagi” Yohanes diperintah
untuk bernubuat lagi. Bagaimana Yohanes bisa berbuat itu jika dunia sudah
berakhir, dan jika pintu kasihan sudah menutup?
Berakhirnya “waktu” yang
dimaksud di ayat ini bukanlah kesudahan dunia, melainkan tidak ada lagi waktu
yang berkaitan dengan nubuatan. Sekali lagi kata “waktu” dipakai untuk menggambarkan
peristiwa-peristwa di kalender nubuatan Allah. Apakah kalian paham kedua alasan
mengapa ini bicara tentang berakhirnya “waktu” sebelum tutupnya pintu kasihan? Ini harus merujuk ke 1844,
“waktu tidak akan ada lagi” karena itu adalah waktu
nubuatan yang paling panjang.
Now it's interesting that even some of our scholars and probably most of
our scholars believe that it should be translated that there “would no longer
be any delay”. There is a problem with this. It's not even scholarly. The
translation “there should no longer be any delay” is incorrect. In the book of
Revelation the word χρόνος [chronos] which is the word that is used there for
“time” where we get the word “chronology” from, is used three other times, and
in none of these can the word be translated in such a way. It's used three
other times in Revelation and in those verses it's translated “time”. So why
suddenly do you translate it “delay” here?
Furthermore, in fact this word “time” is used in over 30 places in the
New Testament, and it is not translated “delay” by modern versions except in
this one verse. The New Testament had a way of expressing a “delay”
and it is
the word χρονίζω [chronizō]. And that word is used in Matthew 24:48
where the servant says, “My master is delayed.” So there was a Greek word. So
it's an enigma to me why this would be translated even by our own scholars
“there will no longer be any delay”? What it does is, it totally disconnects
this verse from the experience of the Millerite Movement. Are you with me or
not? The
translation “delay” obscures the link between Revelation 10:6 and Daniel 10 and
12.
Nah, yang menarik, bahkan beberapa pakar kita dan
kemungkinan kebanyakan pakar kita sendiri meyakini bahwa ayat itu harus
diterjemahkan “tidak akan ada penundaan apa pun lagi.” Ada masalah dengan ini, yang
bahkan bukan kelas pakar. Terjemahan “tidak akan ada penundaan apa pun lagi” itu tidak tepat. Di kitab Wahyu kata χρόνος
[chronos] yang adalah kata yang dipakai untuk “waktu” dari mana
kita mendapatkan kata “kronologi”, kata ini dipakai tiga kali lagi di kitab Wahyu, dan setiap kalinya kata ini tidak bisa
diterjemahkan seperti itu. Kata itu dipakai tiga kali lagi di kitab Wahyu dan
di ayat-ayat tersebut kata itu diterjemahkan “waktu”. Jadi mengapa tiba-tiba
kata itu diterjemahkan “penundaan” di sini?
Lebih jauh, bahkan kata
“waktu” ini dipakai lebih dari 30 kali di kitab-kitab Perjanjian Baru, dan itu
tidak diterjemahkan “penundaan” di versi-versi yang modern, kecuali hanya di
satu ayat yang ini. Kitab-kitab Perjanjian Baru punya kata untuk
mengungkapkan maksud “penundaan”
dan itu adalah kata χρονίζω [chronizō]. Dan kata itu dipakai di
Matius 24:48 di mana si hamba berkata, “Tuanku menunda
kedatangannya.” Jadi ada kata
Greekanya. Maka saya tidak mengerti mengapa kata ini diterjemahkan oleh
pakar-pakar kita sendiri “tidak akan ada penundaan
apa pun lagi”? Akibatnya ialah,
ini sama sekali menghilangkan koneksi ayat ini dari pengalaman Gerakan Miller.
Apakah kalian paham atau tidak? Penerjemahan
“penundaan” mengaburkan hubungan antara Wahyu 10:6
dan Daniel 10 dan 12.
C. Mervyn Maxwell who passed away a few years ago ~ he was my teacher at
the seminary he taught the denominational history class ~ had this to say. “In Daniel 12 the ‘Man’ swore that the book would be closed until the time of the end, that is, until the
time when the 1260
days and the 2300 days would come
to an end. In
Revelation 10 the ‘Angel’ holds the book open and
swears that time— that is, prophetic time—has come to
an
end.” (C. Mervyn Maxwell, God Cares,
Vol. 2, p. 305)
You see the relationship between Daniel and Revelation there? Once you
translate “delay” in Revelation chapter 10 it disconnects it from Daniel; and
Daniel and Revelation are to be studied together according to the Spirit of
Prophecy.
C. Mervyn Maxwell, yang meninggal beberapa tahun yang
lalu ~ dia adalah dosen saya di seminari, dia mengajar kelas sejarah denominasi
~ berkata demikian, “…Di Daniel 12, ‘Orang’
itu bersumpah bahwa kitab itu akan dimeteraikan hingga masa akhir zaman, yaitu,
masa ketika ke-1260 hari dan ke-2300 petang dan pagi akan berakhir. Di Wahyu
10, ‘Malaikat’ itu memegang kitab itu terbuka, dan bersumpah bahwa waktu ~
yaitu waktu nubuatan ~ telah habis.” (C. Mervyn Maxwell, God Cares,
Vol. 2, p. 305)
Kalian lihat
hubungan antara Daniel dan Wahyu di sana? Begitu kata tersebut diterjemahkan
“penundaan” di Wahyu pasal 10, itu memutus hubungannya dari kitab Daniel; dan
kitab Daniel dan Wahyu harus dipelajari bersama-sama menurut Roh Nubuat.
Now let's continue. In Daniel 12:4 we are told that the little book was sealed until the
time of the end, and then he sees a Man clothed in linen who raises His
hand to swear by the Creator that the book will remain sealed for
three-and-a-half times, and then all will be fulfilled.
Notice that
·
the book is open
first,
·
then seven
thunders utter their voices,
·
then the Angel
declares that time will be no longer.
Thus there is a difference between the opening of the little book in 1798;
and the
declaration that “time will be no longer” which happens after the book
is opened in
1844; then when the message from the book is finished the mystery of
God comes to an end, and probation closes.
It is obvious that the declaration “time will be no
longer” cannot have been made by the Angel before
the 42 months, the 1260 days, the three and a half times, the three and a half
days, and the 2300 days would be fulfilled because if the Angel said “time will be no longer” and any of those prophecies had not yet
been fulfilled then it would not be true that time will be no longer. Are you
following me or not?
Nah, mari kita lanjut. Di Daniel 12:4 kita diberitahu
bahwa kitab kecil itu dimeteraikan
hingga akhir zaman, kemudian dia melihat Seseorang berpakaian
lenan yang mengangkat tanganNya untuk bersumpah demi Sang Pencipta bahwa kitab
itu akan tetap termeterai selama tiga setengah masa, kemudian semua akan
digenapi.
Simak bahwa:
·
Kitab itu terbuka dulu
·
Ketujuh guntur mengeluarkan suaranya
·
Kemudian Malaikat itu mengumumkan bahwa “waktu tidak akan ada lagi”.
Jadi ada bedanya antara dibukanya kitab kecil itu di 1798; dan pengumuman bahwa
“waktu tidak akan ada lagi” yang terjadi setelah kitab itu dibuka di 1844; kemudian
ketika pekabaran dari kitab itu selesai, misteri Allah berakhir, dan pintu
kasihan ditutup.
Jelas bahwa
pengumuman “waktu tidak akan ada lagi” tidak mungkin dibuat oleh Malaikat itu sebelum ke-42
bulan, ke-1260 hari, ketiga setengah masa, dan ketiga setelah hari, dan ke-2300
Petang dan Pagi digenapi, karena andai Malaikat itu berkata “waktu tidak akan ada lagi” dan ada dari nubuatan itu yang belum digenapi, maka
pernyataan itu menjadi tidak benar bahwa waktu tidak akan ada lagi. Apakah
kalian paham atau tidak?
5. THE IDENTITY OF THE LITTLE BOOK
Now let's talk about something else. The identity of the little book, the little
book of Daniel chapter 12:4. Let's read that verse, “4 But
you, Daniel, shut up the words and seal the book until the time of the end;
many shall run to and fro, and knowledge shall increase.”
What is this verse really saying when it says that “knowledge shall be
increased”? Is it talking about a great increase in transportation, great
increase in modern technology, computers and iPhones, and electric
toothbrushes, is it talking about things like that? Absolutely not! What the
verse is saying is, “Daniel, seal the little book and close it.” So can people understand it? No! Close the
book and it's going to remain closed until a certain point, until the time of
the end. But what's going to happen at the time of the end? At the time of the
end many are going to run to and fro, and knowledge of the book will be increased,
of the little book, are you with me or not?
Incidentally, the same idiom is used in Amos 8:11-12 where it says that
many will run to and fro, they'll go to the north, and to the east, seeking the
Word of God, and they shall not be able to find it. So “running to and fro”
doesn't mean you know they're getting on trains, and on airplanes, and in
automobiles, and race cars, and all these things. No, no, no! It's not talking
about movement that way. It's talking actually about a people running to
and fro seeking for the meaning of what is found in this little book.
Is that true, the Millerite Movement after 1798? Oh, you’d better believe it.
5. IDENTITAS KITAB KECIL
Nah, mari kita bicara tentang hal lain. Identitas dari
kitab kecil itu, kitab kecil Daniel pasal 12:4. Mari kita baca ayat itu, “4
Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah
Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak yang akan
berlarian ke sana kemari, dan pengetahuan
akan bertambah…”
Ayat ini sesungguhnya berkata tentang apa ketika dia
mengatakan bahwa “pengetahuan akan bertambah”? Apakah ini bicara
tentang meningkatnya transportasi secara
luar biasa, meningkatnya teknologi modern secara
luar biasa, komputer, iPhone, sikat
gigi listrik, apakah ini bicara tentang hal-hal seperti itu? Sama sekali tidak!
Apa yang dikatakan ayat itu ialah, “Daniel, meteraikan kitab
itu dan tutuplah.” Berarti, apakah kitab itu
bisa dimengerti manusia? Tutuplah kitab itu, dan kitab itu akan tinggal
tertutup hingga suatu titik, hingga akhir zaman. Tetapi apa yang akan terjadi
di akhir zaman? Di akhir zaman banyak orang akan berlarian ke sana kemari, dan pengetahuan akan kitab itu akan
meningkat, akan kitab kecil itu, apakah kalian paham atau tidak?
Nah, idiom yang sama dipakai di Amos 8:11-12 di mana
dikatakan bahwa banyak yang akan berlarian ke sana kemari, mereka akan ke
utara, ke timur, mencari Firman Allah, dan mereka tidak akan menemukannya. Jadi
“berlarian ke sana kemari” tidak berarti naik kereta api, pesawat udara, mobil,
mobil balap, dan segala hal itu. Tidak, tidak, tidak! Ini tidak bicara tentang
mobilitas seperti itu. Ini
sesungguhnya bicara tentang manusia berlarian ke sana kemari mencari makna apa
yang ada di dalam kitab kecil ini. Benarkah, Gerakan Miller setelah 1798? Percayalah.
And let me ask you,
the Book of Daniel can many parts of the Book of Daniel be understood? Can
Daniel 2 be understood? Could it be understood before 1844? Could Daniel 7 be
understood before 1844? Could Daniel 4, and Daniel 3, and Daniel 2, and Daniel 1,
could all those be understood before the time of the end? Absolutely! In fact, Hippolytus
in the 3rd century of the Christian era interpreted Daniel 2 and Daniel 7
exactly like we do. So the portion of Daniel that is sealed is the
portion that has to do with the 2300 Day Prophecy. And you know I have
an entire presentation on that particular point that we can't go into right now.
Dan coba saya tanya, kitab Daniel, bisakah banyak bagian
yang lain di kitab Daniel dimengerti? Bisakah Daniel 2 dimengerti? Bisakan itu
dimengerti sebelum 1844? Bisakah Daniel 7 dimengerti sebelum 1844? Bisakah
Daniel 4, Daniel 3, dan Daniel 2, dan Daniel 1, bisakah semua itu dimengerti
sebelum akhir zaman? Tentu saja! Malah, Hippolytus yang hidup di abad ke-3 era
Kristen, menginterpretasikan Daniel 2 dan Daniel 7 persis seperti kita. Jadi bagian Daniel yang dimeteraikan
ialah bagian yang berkaitan dengan nubuatan 2300 Pagi dan Petang.
Dan saya punya presentasi lengkap tentang poin khusus itu, tetapi sekarang kita
tidak akan membahasnya.
So let's notice what Ellen White had to say about this little book. Did
Ellen White understand that the little book was not all of Daniel but it was
really a portion of Daniel, the portion that had to do with the 2300 Day Prophecy?
Of course, she did. You know many scholars say that Daniel is the little book,
Ellen White didn't make that mistake. She always said it's a portion of Daniel.
Jadi mari kita simak apa kata Ellen White tentang kitab
kecil ini. Apakah Ellen White mengerti bahwa kitab kecil itu bukan seluruh
kitab Daniel melainkan hanya satu bagian saja, bagian yang berkaitan dengan
nubuatan 2300 Petang dan Pagi? Tentu saja dia mengerti. Kalian tahu, banyak
pakar mengatakan seluruh kitab Daniel itu kitab kecil tersebut, Ellen White
tidak melakukan kesalahan itu. Dia selalu mengatakan bahwa itu adalah satu bagian dari kitab Daniel.
Let's read those statements.
Acts of the Apostles page 585, “In the
Revelation
all the
books of the
Bible meet
and
end.
Here is
the complement of the book of Daniel. One is a prophecy; the other a revelation. The
book that was sealed is not the Revelation, but that portion…”
now what part of portion don't you
understand?
“…but that portion of the prophecy of Daniel relating to the last days. The Angel commanded,…” and now she's going to say, this is the little book of Daniel 12:4 “…The Angel commanded, ‘But thou, O Daniel,
shut
up the words, and seal the book, even to the time of the end.’
( Daniel 12:4).”
Are you seeing what Ellen White is saying?
Mari kita baca pernyataan-pernyataan itu.
Acts of the Apostles hal. 585, “Di kitab Wahyu semua kitab di Alkitab
bertemu dan berakhir. Di sinilah kelengkapan dari kitab Daniel. Yang satu
adalah nubuatan, yang lain suatu pengungkapan. Kitab yang dimeteraikan bukanlah
kitab Wahyu, melainkan itu satu bagian…” nah bagian mana dari kata
“bagian” yang tidak kita pahami? “…melainkan itu satu bagian dari nubuatan Daniel yang berkaitan dengan hari-hari
terakhir. Malaikat itu memberi perintah…” dan sekarang Ellen White akan
berkata, inilah kitab kecil dari Daniel 12:4 “…Malaikat itu
memberi perintah, ‘Tetapi
engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu
sampai pada akhir zaman.’ (Dan. 12:4)…”
Apakah kalian melihat apa yang
dikatakan Ellen White?
Now notice Great Controversy 355, “The message of salvation has been preached in all ages; but
this message…”
she's referring to the First Angel’s
Message,
“…is a part of the gospel which could be proclaimed only
in the last days, for
only then would it be true that the hour of judgment had
come…” Could Paul
preach “the hour of His judgment had come”? Did Luther preach “the hour of His
judgment had come”? They couldn't preach that because the judgment hadn't come.
So this is a message that could only be preached at the end of time. She
continues saying, “…The prophecies present a
succession of events…” like Daniel 2:
lion, bear, leopard, dragon, ten horns, Little Horn, succession of events
that's historicism. “…The prophecies present a
succession of events
leading down
to the
opening of the…”
what? “…judgment…” Daniel 7. What do you have after the
line of prophecy? You have the Father moving and then Jesus coming on the
clouds for the judgment. And in Daniel chapter 8 the culmination is the 2300
Day Prophecy, the judgment. See? She's in harmony with Scripture. She continues
saying,
“…This is especially true of the
book of Daniel. But that part of his prophecy which related to the last days, Daniel was bidden to close up and
seal
‘to
the
time of the end.’…”
is the entire book of Daniel sealed till
the time of the end? No! How did Ellen White with two and a half years of
primary education understand this? Without any Ph.D she got the point. How?
Because she was inspired. She continues saying, “…But that
part of his prophecy which related to the
last days, Daniel was bidden to close
up
and seal ‘to
the
time of the end.’…” now notice, “…Not
till we reach this time could a message
concerning the judgment be proclaimed,
based on the fulfillment
of
these
prophecies. But…”
now she's going to explain Daniel 12:4, “…But at the
time of the end, says the prophet, ‘many shall run to and
fro, and knowledge shall be increased.’ Daniel 12:4.”
How is she using this phrase “many shall run
to and fro and knowledge shall be increased”? What is it that's going to be increased? The knowledge of the little book
of the judgment aspect.
Sekarang simak Great Controversy hal. 355, “…Pekabaran keselamatan telah dikhotbahkan di segala zaman; tetapi
pekabaran ini…” Ellen White mengacu ke Pekabaran Malaikat Pertama, “…adalah bagian dari
injil yang hanya bisa disampaikan pada hari-hari akhir karena hanya pada saat
itulah kabar itu benar, bahwa saat penghakiman telah tiba…” Bisakah Paulus mengkhotbahkan “saat penghakiman telah tiba”? Bisakah Luther
mengkhotbahkan “saat penghakiman telah tiba”? Mereka tidak bisa karena
penghakiman belum tiba di zaman mereka. Maka ini adalah pekabaran yang hanya bisa dikhotbahkan di akhir zaman. Ellen White melanjutkan berkata, “…Nubuatan-nubuatan itu
menyajikan suatu urut-urutan peristiwa…”
seperti Daniel 2: singa – beruang – macan tutul –
naga – sepuluh tanduk – Tanduk Kecil – urut-urutan peristiwa yang adalah
sejarah, “…Nubuatan-nubuatan itu menyajikan suatu
urut-urutan peristiwa yang terus menuju ke pembukaan…” apa?
“…penghakiman…” Daniel 7. Apa yang ada setelah
jalur nubuatan? Allah Bapa pindah, kemudian Yesus datang di atas awan untuk
penghakiman. Dan di Daniel pasal 8 kulminasinya ialah nubuatan 2300 Petang dan
Pagi, penghakiman itu. Lihat? Ellen White itu sesuai dengan Kiab Suci. Ellen
White melanjutkan berkata, “…Ini terutama benar tentang kitab Daniel. Tetapi bagian
dari nubuatannya yang berkaitan dengan hari-hari akhir Daniel disuruh
menyembunyikannya dan memeteraikannya
‘sampai pada akhir zaman.’…” apakah seluruh kitab Daniel
dimeteraikan hingga akhir zaman? Tidak! Bagaimana Ellen White yang hanya punya
pendidikan dasar dua setengah tahun, memahami ini, tanpa gelar PhD dia bisa
memahami ini. Bagaimana? Karena dia diilhami. Ellen White melanjutkan berkata, “…Tetapi bagian dari nubuatannya yang berkaitan dengan
hari-hari akhir Daniel disuruh menyembunyikannya dan memeteraikannya ‘sampai pada akhir zaman.’…” sekarang simak, “…Hingga kita tiba di waktu itu, pekabaran mengenai
penghakiman ini tidak bisa disampaikan, berdasarkan penggenapan
nubuatan-nubuatan ini. Tetapi…” sekarang Ellen White akan menjelaskan Daniel 12:4. “…Tetapi pada masa akhir zaman, kata nabi Daniel, ‘banyak
orang akan berlarian ke sana kemari, dan
pengetahuan akan bertambah’
(Dan. 12:4) …”
Bagaimana Ellen White menggunakan ungkapan “banyak yang akan
berlarian ke sana kemari, dan pengetahuan
akan bertambah”? Apa yang
akan meningkat? Pengetahuan tentang kitab kecil mengenai aspek penghakiman.
Here's another quotation, Desire of Ages
234, “The words
of the
Angel
to Daniel
relating
to the
last
days
were to
be
understood in the time of the end…” what portion was to be understood in the
time of the end? The whole book of Daniel? No! The part that had to do with the
last days. “…At that time,…” she quotes
Daniel 12:4 again
“…At that time, ‘many shall run to and fro, and
knowledge shall be increased.’ ‘The wicked shall do wickedly: and none of
the
wicked shall understand; but the wise shall understand.’ (Daniel 12:4,
10).”
So who are the wise ones? The wise ones are the ones that understand the
2300 Day Prophecy, and the wicked ones are the ones that deny it.
Ini ada kutipan lain, Desire of Ages
hal. 234, “…Kata-kata Malaikat itu kepada Daniel berkaitan dengan
hari-hari akhir adalah untuk dimengerti di masa akhir zaman…” bagian yang mana yang untuk
dimengerti pada akhir zaman? Seluruh kitab Daniel? Tidak! Bagian yang berkaitan
dengan akhir masa. “…Pada waktu itu…” Ellen White mengutip Daniel
12:4 lagi, “…Pada waktu itu, ‘banyak
yang akan berlarian
ke sana kemari, dan pengetahuan akan bertambah’ ‘…orang-orang fasik akan
berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi
orang-orang bijaksana akan memahaminya.’ (Dan. 12:4, 10).”
Jadi siapakah
orang-orang yang bijaksana? Orang-orang
bijaksana adalah mereka yang mengerti nubuatan 2300 Petang dan Pagi, dan
orang-orang fasik adalah mereka yang menolaknya.
Manuscript Releases Vol. 1 page 99, “The unsealing
of
the little
book was the message in relation to
time.”
There it is in black and white. She never was mistaken on this point.
Manuscript Releases Vol. 1, hal. 99, “…Pembukaan meterai kitab kecil itu adalah
pekabaran yang berkaitan dengan waktu. …”
Inilah hitam di atas putih. Ellen White tidak pernah salah mengenai hal ini.
6. THE IRON AND THE CLAY
Now I’m going to skip the next quotation and
I’m going now to page 336, let's discuss the iron and the clay. Yesterday we
had a question about this. Ellen White has a very interesting explanation of
the iron and the clay, different than any of our scholars that I know of ever
present in evangelistic meetings.
And you know, there's one characteristic ~ and I’ll show this in the next Anchor Class if we're all still here ~ there's one characteristic that all of the Antichrist passages have,
one common denominator, and that is a union of church and state. Every single one of the
Antichrist prophecies, whether it be “the man of sin” whether it be “the harlot”, whether it
be “the king of the north” (you remember the king of the north that
says, “arms shall stand on his part”, you know those arms were going to help the
king of the north), whether it be “the abomination
of desolation”, it doesn't
matter which picture of the Antichrist you have in Scripture, you always have
this common denominator of the church using the power of the state, and it is
in Daniel 2 as well.
Let me read this
statement from Ellen White Volume 4 of the
Bible Commentary 1168-1169.
6. BESI DAN TANAH
LIAT
Nah, saya akan meloncati kutipan berikut dan saya akan ke
hal. 336, mari kita bahas besi dan tanah liat. Kemarin ada pertanyaan tentang
ini. Ellen White punya penjelasan yang sangat menarik tentang besi dan tanah
liat, berbeda dari yang pernah dipresentasikan oleh pakar kita yang mana pun di
pertemuan-pertemuan penginjilan.
Dan kalian tahu ada satu karakteristiknya ~ dan saya
akan menunjukkan ini di Kelas Anchor berikutnya jika kita masih ada ~ ada satu karakteristik
yang dimiliki semua ayat tentang Antikristus, satu denominator yang sama, dan
itu adalah persatuan gereja dengan negara. Setiap
nubuatan tentang Antikristus, apakah itu “manusia dosa/durhaka”, apakah itu “perempuan pelacur”, apakah itu “raja negeri utara” (kalian ingat raja negeri
utara yang berkata, “tentaranya akan
berdiri di pihaknya” (Dan. 11:31), kalian tahu
tentara-tentara itu akan membantu raja negeri utara), apakah itu “kekejian yang
mengakibatkan penelantaran”, tidak jadi soal gambaran mana dari Antikristus yang ada
di Kitab Suci, selalu ada denominator yang sama ini, yakni gereja menggunakan kekuatan negara, dan itu
juga ada di Daniel pasal 2.
Saya akan
membacakan pernyataan dari Ellen White dari Bible
Commentary Vol. 4 hal. 1168-1169.
~ by the way if I might make a parenthesis
here. What would be a more powerful way
of using Daniel 12:4 ~ would it be more powerful to speak about the increase of
modern technology, or would it be more powerful to show people the prophecy of
the 2300 days, and how leading up to 1844 there was an intercontinental interdenominational
movement that preached this very message? Much more powerful in its context.
~ nah, kalau
boleh saya mau menyisipkan sesuatu di sini. Cara mana yang akan
memberikan dampak lebih besar, memakai Daniel 12:4 untuk bicara tentang
peningkatan teknologi modern, atau lebih besar dampaknya dengan menunjukkan
kepada orang-orang nubuatan 2300 Petang dan Pagi, dan bagaimana itu sampai tiba
di 1844 di mana ada suatu gerakan interkontinental interdenominasi yang
mengkhotbahkan pekabaran yang sama ini? Lebih besar dampaknya dalam konteks
itu.
Now Ellen White speaks about the iron and the clay. “The iron and the clay represent the mingling of churchcraft and statecraft.
This union is weakening all the power of the churches. This investing the
church
with the power of the state will bring
evil results.
Men have almost passed the
point of God's forbearance. They have
invested their strength in…” what?
“…in politics, and
have
united with the papacy. But the time will come when God will punish those who have made void His law, and their evil work will recoil upon themselves.” (MS 63, 1899)
Sekarang Ellen White bicara
tentang besi dan tanah liat. “…Besi dan
tanah liat melambangkan bercampurnya kekuatan gereja dengan kekuatan negara.
Persatuan ini melemahkan seluruh
kekuatan gereja. Dengan memasukkan kekuatan negara ke dalam gereja ini akan menghasilkan akibat yang jahat. Manusia
sudah hampir melampaui batas kesabaran Allah. Mereka telah menanamkan kekuatan
mereka dalam…” apa?
“…politik, dan telah bersatu dengan Kepausan. Tetapi saatnya akan tiba
ketika Allah akan menghukum mereka yang telah menjadikan HukumNya tidak
berarti, dan pekerjaan jahat mereka akan berbalik menjatuhi mereka sendiri.” (MS 63, 1899) Bible
Commentary Vol. 4 hal. 1168-1169.
I’ll tell you I’ve
never heard an evangelist of the Seventh-Day Adventist Church use this
interpretation of Daniel 2. Interesting. Why not? Well, because you really can't prove
biblically that the iron and the clay represent church and state, right? Wrong! Let me ask you, how do you suppose we
should determine what is represented by the iron and the clay? How do we find
out? Because Ellen White said so? So when you're giving a Bible study you say, “Ellen
White says”? No! You go to the Bible verses and then oh, by the way, Ellen
White also said that. You know, if you show Ellen White is right enough times,
it'll start dawning on them that maybe this lady had supernatural wisdom. And
that's what I’m trying to do here. I’m trying to show, she's right on this,
she's right on this, she's right on this, she's right on this. If you do that
enough times, people will say, “Well, maybe she's right about other things too.”
Saya
katakan, saya belum pernah mendengar seorang penginjil MAHK menggunakan
interpretasi ini untuk Daniel 2. Menarik. Mengapa tidak? Nah, karena kita tidak
bisa membuktikan secara alkitabiah bahwa besi dan tanah liat melambangkan
gereja dan negara, benar? Salah! Coba saya tanya, menurut kalian bagaimana seharusnya
kita tentukan apa yang dilambangkan oleh besi dan tanah liat? Bagaimana kita
mencari tahu? Karena itu kata Ellen White? Jadi pada saat kita memberikan
pelajaran Alkitab kita berkata, “Kata Ellen White”? Tidak! Kita pergi ke
ayat-ayat Alkitab, kemudian baru, nah, ketahuilah, Ellen White juga berkata
demikian. Jika kita cukup sering menunjukkan bahwa Ellen White itu benar,
mereka akan mulai menyadari bahwa barangkali ibu ini memang memiliki hikmat
supranatural. Dan itulah yang saya mencoba lakukan di sini. Saya mencoba
menunjukkan Ellen White benar mengenai ini, dia benar mengenai ini, dia benar
mengenai ini, dia benar mengenai ini. Jika kita cukup sering melakukannya,
orang akan berkata, “Nah, barangkali dia juga benar mengenai hal-hal yang
lain.”
Now I’m going to go through this quickly. Jeremiah 18:1-6 we'll talk about the potter’s
clay. Should we look up potter’s clay in Scripture? Of course, because
Daniel chapter 2 speaks of potter’s clay. Let me ask you, is Daniel 2 dealing
with symbols? Is the gold a symbol? Is the silver a symbol? Is the bronze a
symbol? Is the iron a symbol? Is the mountain a symbol? Is the rock a symbol?
But the clay isn't! You see the inconsistency? I’m being sarcastic by the way. The clay
must also be symbolic of something! So we have to look in other places
of Scripture, what the clay symbolizes. Is that the biblical norm? Let
Scripture interpret Scripture. The Holy Spirit placed in Scripture everything we
need to understand Scripture. You don't need commentaries, you don't
need scholars. I’m not saying that it's bad to have scholars, there are many
good scholars. I’m not saying that commentaries are bad. What I’m saying is
that if
you didn't have scholars or commentaries you could still make sense of
Scripture by comparing one text with another. Sola Scriptura, no external source is absolutely indispensable to
explain Scripture. Scripture explains itself from
within.
Sekarang saya akan membahas ini secara cepat. Yeremia
18:1-6 bicara tentang tanah liat tukang periuk. Haruskah kita mencari
tentang tanah liat yang dibuat tembikar di Kitab Suci? Tentu saja, karena
Daniel pasal 2 bicara tentang tanah liat itu. Coba saya tanya, apakah Daniel 2
berkaitan dengan simbol-simbol? Apakah emas itu simbol? Apakah perak itu
simbol? Apakah tembaga itu simbol? Apakah besi itu simbol? Apakah gunung itu
simbol? Apakah batu itu simbol? Tetapi tanah liatnya bukan! Kalian lihat
ketidak-konsistenannya? Saya sedang bersikap sarkastis. Tentu saja tanah liat itu juga haruslah simbol dari
sesuatu! Maka kita harus mencari di tempat lain di Kitab Suci,
tanah liat itu simbol dari apa. Itukah cara yang alkitabiah? Mengizinkan Kitab
Suci menginterpretasikan Kitab Suci. Roh
Kudus telah menempatkan di Kitab Suci segala yang kita butuhkan untuk bisa
memahami Kitab Suci. Kita tidak butuh komentar, kita tidak butuh
pakar-pakar. Saya tidak mengatakan punya pakar-pakar itu buruk, ada banyak
pakar yang baik. Saya tidak mengatakan komentar itu buruk. Apa yang saya
katakan ialah andaikan tidak ada pakar
atau komentar pun, kita tetap bisa memahami Kitab Suci dengan membandingkan
satu ayat dengan ayat yang lain. Sola Scriptura, tidak ada sumber lainnya dari luar yang
mutlak dibutuhkan untuk menjelaskan Kitab Suci. Kitab Suci bisa menjelaskan dirinya sendiri dari dalam.
Jeremiah 18:1-6, “1 The word
which came to Jeremiah from the Lord, saying, 2 ‘Arise and
go down to the potter’s house…” that's the key word in Daniel 2, “…and there I will cause you to hear My
words.’ 3 Then I went down to the
potter’s house, and there he was, making something at the wheel. 4 And the vessel that
he made of…” what? Oh there's
another key word that we find in Daniel 2. Two key words: “potter’s” and “clay”. And so it says, “…4 And the vessel that he made of clay
was marred in the hand of the potter…” let me explain what that means. Jeremiah
wrote right before the Babylonian captivity, and we're going to find that the vessel
that the Potter made is the formation of the nation of Israel, the
breaking of the vessel is the captivity, and we're going to find that
after the vessel is broken, God makes it again, He restores them after the
captivity. Now notice what it says, “…4 And the vessel that he made of clay
was marred in the hand of the potter so he made it again into another
vessel, as it seemed good to the potter to make. 5 Then the
word of the Lord came
to me, saying,…” now notice,
“…6 ‘O house of
Israel, can I not do with you as this potter?’…” so what does the clay represent here? It
represents Israel, God's Old Testament church, God's people. And so it says,
“…5 Then the
word of the Lord came
to me, saying, 6 ‘O house of
Israel, can I not do with you as this potter?’ says
the Lord. ‘Look, as
the clay is in the
potter’s hand, so are you
in My hand, O house of Israel!’…” So what does the potter's clay represent? It represents God's Old
Testament church, it represents God's people. Are you following me?
Yeremia 18:1-6, “1 Firman yang datang dari TUHAN
kepada Yeremia, mengatakan, 2 ‘Bangkit dan
pergilah ke rumah tukang periuk…” itulah kata kunci
di Daniel 2, “…dan di sana
Aku akan membuat engkau mendengar perkataan-perkataan-Ku’ 3 Lalu pergilah aku ke rumah
tukang periuk, dan di sana ia sedang membuat sesuatu di roda pemutar. 4 Dan
bejana yang dibuatnya dari…” apa? Oh, kata kunci yang lain yang kita temukan di Daniel
2. Jadi dua kata kunci: “tukang periuk” dan “tanah liat”. Maka dikatakan, “…4 Dan
bejana yang dibuatnya dari tanah liat rusak di
tangan tukang periuk…” saya akan
menjelaskan apa artinya. Yeremia ini menulis tepat sebelum orang Babilon datang
menawan bangsa Israel, dan kita akan melihat bahwa bejana yang dibuat tukang periuk itu adalah pembentukan
bangsa Israel, pecahnya bejana itu adalah penawanan mereka, dan kita akan
melihat setelah bejana itu pecah, Allah membuatnya lagi, Dia memulihkan mereka
setelah penawanan itu. Sekarang simak apa katanya, “…4 Dan
bejana yang dibuatnya dari tanah liat, rusak di tangan tukang periuk, maka tukang
periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik untuk dibuat pada pemandangannya. 5 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, mengatakan…” sekarang simak, “…6 ‘Ya,
kaum Israel, tidakkah Aku boleh berbuat kepada kamu seperti tukang periuk
ini?’…” jadi tanah liatnya melambangkan
apa di sini? Itu melambangkan Israel,
gereja Perjanjian Lama Allah, umat
Allah. Maka dikatakan “…5 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, mengatakan, 6 ‘Ya, kaum Israel, tidakkah Aku boleh berbuat kepada
kamu seperti tukang periuk ini?’firman TUHAN. ‘Lihatlah,
seperti tanah liat ada di tangan tukang
periuk, demikianlah kamu ada di tangan-Ku,
hai kaum Israel!’…” Jadi tanah liat
tukang periuk itu melambangkan apa? Itu melambangkan gereja Perjanjian Lama
Allah, itu melambangkan umat Allah. Apakah kalian paham?
Now there's another couple of ways that we can approach this and I’ll do
this very quickly because there's one other thing that I want us to come to
before we bring this to an end. There's much more that I hope that you'll read
in here, in the syllabus, other examples that I provide.
Let's take for example Genesis 2:7 that's speaking about the literal
Creation of the body of man and giving him the literal breath of life.
It says, “7 And
the Lord God
formed man…” formed as a potter,
Isaiah 64:8 says, that God was a Potter who took the clay to make us literally.
So it says, “…7 And
the Lord God
formed man of the dust
of the ground…” it was wet dust
by the way, it was clay,
“…and breathed into his nostrils the breath of life;
and man became a living being.”
Now you say, “What possible relationship could that have with the issue of
the clay in Daniel chapter 2?”
Well, just let's reflect and think for a moment. The body of man was
composed literally of clay. Did the body have many different members? Did the
body function if it didn't have the spirit or the breath? No! The breath is
given to the body, and every part of the body begins to function.
Now let me ask you symbolically speaking ~ because we're dealing with
symbols here in Daniel 2 ~ symbolically what is the body of Christ? The church.
What needed to happen with the church in order for each part of the body to
function? The Spirit had to enter on the day of Pentecost, and then when the
Spirit entered, every part of the body begins to function and to work. So,
·
the physical
clay that the body of man was formed out of,
represents the
spiritual body, the church.
·
And the
physical Breath that entered the body
represents the
Spiritual Breath that enters on the day of Pentecost.
So once again the clay symbolically speaking represents what? It represents
the church. Are you with me?
So was Ellen White right when she spoke about “churchcrafts” and “statecraft”? Of course. We know that the state
portion would be the iron, because that's the iron monarchy of Rome,
that's the state portion. So the clay must represent the church.
Nah ada dua jalan yang bisa kita tempuh dalam hal ini,
dan saya akan melakukannya dengan cepat karena masih ada satu hal lain yang
saya ingin kita simak sebelum kita akhiri pelajaran ini. Ada lebih banyak lagi
di sini yang saya harap akan kalian baca
di diktat, contoh-contoh lain yang saya sertakan.
Mari kita ambil sebagai contoh Kejadian 2:7 yang bicara
tentang Penciptaan literal tubuh manusia
dan memberinya nafas hidup yang literal.
Dikatakan, “…7 Dan TUHAN Allah membentuk manusia…” membentuknya seperti tukang
periuk, Yesaya 64:8 mengatakan bahwa Allahlah tukang periuk itu yang mengambil
tanah liat untuk membuat kita secara literal. Maka dikatakan, “…7 Dan TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu
tanah…” itu debu yang
basah, itu tanah liat, “…dan menghembuskan nafas hidup ke dalam
hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup…”
Nah, kalian berkata, “Apa kaitan yang mungkin ada dengan
isu tanah liat di Daniel pasal 2?”
Nah, coba kita renungkan dan pikirkan sejenak. Tubuh
manusia secara literal terbuat dari tanah liat. Apakah tubuh ini punya
anggota-anggota yang berbeda? Apakah tubuh ini bisa berfungsi jika tidak ada
roh atau nafas hidup? Tidak! Nafas diberikan kepada tubuh dan setiap bagian
dari tubuh itu mulai berfungsi.
Nah, coba saya tanya, secara simbolis ~ karena kita berurusan
dengan simbol di Daniel 2 di sini ~ tubuh
Kristus itu apa secara simbolis? Gereja. Apa yang harus terjadi dengan
gereja supaya setiap bagian tubuhnya bisa berfungsi? Roh harus masuk pada hari
Pentakosta, kemudian ketika Roh masuk, maka setiap bagian dari tubuh mulai
berfungsi dan bekerja.
Jadi,
·
tanah liat fisik yang dipakai membentuk
tubuh manusia,
melambangkan tubuh spiritual: Gereja.
·
Dan nafas
fisik yang masuk ke tubuh
melambangkan Nafas
Spiritual yang masuk pada hari Pentakosta.
Jadi sekali lagi, tanah
liat secara simbolis melambangkan apa? Melambangkan gereja. Apakah
kalian paham?
Jadi apakah Ellen White benar ketika dia bicara tentang “kekuatan gereja” dan “kekuatan negara”? Tentu saja. Kita tahu bagian negara adalah besinya,
kaena itulah kerajaan besi Roma, itu bagian negaranya. Maka tanah liatnya haruslah
melambangkan gereja.
7. THE GARDEN OF EDEN
Let's go now to page 338, Ellen White states that the Garden of Eden was like a little
piece of heaven on earth. Where in the Bible would you ever find that
idea? Ezekiel 28:13 has the answer. It's speaking about Lucifer, before his sin
when he was in heaven. Notice what it says about him,“13 You were
in Eden, the garden of God…” so where was the garden before? Where's the garden before? On earth? It's
not talking about earth, it’s talking about heaven, when he's perfect, you read
it, “…13 You were in Eden,
the garden of God every precious stone was your covering: the sardius, topaz, and diamond, beryl,
onyx, and jasper, sapphire, turquoise, and emerald with gold. The workmanship
of your timbrels and pipes was prepared for you on the day you were
created.” So where was
Lucifer? In Eden the garden of God.
But was the Garden of Eden on earth? Does Genesis say that the Garden of
Eden was on earth? Of course it does! Where were Adam and Eve placed? In Eden.
So Eden
was a little piece of heaven on earth. Let's read some interesting
statements.
7. TAMAN EDEN
Marilah sekarang ke hal. 338,
Ellen White menyatakan bahwa Taman
Firdaus/Eden adalah secuil Surga di bumi. Di mana di Alkitab
kita bisa menemukan konsep itu? Yehezkiel 28:13 memberikan jawabannya. Bicara
tentang Lucifer sebelum dia berdosa ketika dia masih hidup di Surga. Simak apa
yang dikatakan tentang dirinya. “13 Engkau dulu
di Eden, yaitu taman Allah…” jadi sebelumnya
taman itu ada di mana? Di mana taman itu sebelumnya? Di bumi? Ini tidak bicara
tentang bumi, ini bicara tentang Surga, ketika Lucifer masih sempurna,
kita baca, “…13 Engkau dulu di Eden, yaitu taman Allah
setiap batu
permata yang berharga adalah pakaianmu: yaspis
merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit,
batu darah, malakit dan emas. Seni pembuatan tambur dan alat tiupmu sudah
disiapkan untukmu pada hari penciptaanmu…” Jadi Lucifer ada di mana? Di Eden taman Allah.
Tetapi bukankah taman Eden ada di bumi? Kitab Kejadian
kan mengatakan bahwa taman Eden ada di bumi? Tentu saja! Di mana Adam dan Hawa
ditempatkan? Di Eden. Jadi Eden
adalah secuil Surga di bumi. Mari kita baca beberapa pernyataan yang menarik.
Volume 1 of the Bible commentary page 1082, “Adam had themes for contemplation in the works of God in Eden, which was heaven in miniature.”
Bible Commentary Vol. 1 hal. 1082, “…Adam punya tema-tema untuk direnungkan dari karya Allah di Eden, yang adalah Surga dalam ukuran
miniatur.”
Volume 3 of Spiritual Gifts 83 and 84, “As His feet touch the mountain, it parts asunder, and becomes a very great plain…” this is the
third coming “…and is prepared
for
the reception
of the Holy City
in which is the paradise of God,
the
garden of Eden, which was taken
up after
man's transgression.
Now it descends with
the
City, more
beautiful, and
gloriously adorned than when
removed from
the earth.”
Spiritual Gifts Vol. 3 hal. 83-84, “…Saat
kakinya menyentuh gunung itu, gunung itu pun terbelah, dan menjadi suatu
dataran yang sangat luas…” inilah Kedatangan Ketiga, “…dan dipersiapkan untuk menerima Kota Suci
di mana terdapat firdaus Allah, taman Eden, yang diangkat setelah dosa manusia.
Sekarang itu turun bersama Kota itu, berhiaskan kemuiaan dan lebih indah, daripada ketika dia
dipindahkan dari bumi.”
Would it be true to say that the Garden of Eden was removed from the earth
before the flood? It was a little piece of heaven on earth. It wasn't like the
rest, because guardians were placed at the gate. See, what Ellen White says
makes perfect sense, and it's biblical in the light of Ezekiel 28:13.
Benarkah bila dikatakan bahwa taman Eden telah
dipindahkan dari bumi sebelum air bah? Itu adalah secuil Surga di bumi. Itu
tidak seperti sisanya yang lain, karena malaikat-malaikat penjaga ditempatkan di pintu gerbangnya. Lihat, apa yag
dikatakan Ellen White itu masuk akal, dan itu alkitabiah sesuai penerangan di
Yehezkiel 28:13.
Let's go to the bottom of page 339. Are you starting to catch an interesting
picture here? Don't pass up the details that Ellen White uses, they're amazing.
And then go to the Bible and try to find them.
Mari ke bagian bawah hal. 339. Apakah kalian mulai menangkap
gambaran yang menarik di sini? Jangan melewatkan detail-detail yang dipakai
Ellen White, mereka mengagumkan. Lalu pergilah ke Alkitab dan cobalah mencari
ayatnya.
8. SERPENTS
COULD FLY
Ellen White stated that serpents could fly.
Patriarchs and Prophets page 53, “The serpent was then one of the wisest and most beautiful creatures on the earth.
It
had wings, and while
flying through the
air presented an appearance of
dazzling brightness, having
the color and brilliancy of burnished gold.”
You say, “Now, that's preposterous. Where do you find that in the Bible?”
Well, first of all allow me to say that in the artwork of antiquity, in
inscriptions, in archaeological excavations, quite frequently serpents are
depicted with wings. It is clear that in the minds of the ancients there was
still a remnant of the original character of the serpent. Why would they paint
serpents with wings? Even Hollywood these days has movies where serpents have
wings.
8. ULAR BISA
TERBANG
Ellen White menyatakan bahwa ular bisa terbang.
Patriarchs and Prophets hal. 53, “…Pada
waktu itu ular adalah salah satu ciptaan yang paling bijaksana dan indah di atas bumi. Dia
memiliki sayap, dan bila sedang terbang di angkasa, dia memberikan pemandangan
cahaya yang semarak, dengan warna dan kemilau
emas bakar…”
Kalian berkata, “Nah, ini tidak masuk akal. Di mana itu ada di Alkitab?”
Pertama-tama izinkan saya mengatakan bahwa di seni lukis purba, di
prasasti-prasasti, di penggalian-penggalian arkeologi, cukup sering ular-ular
digambarkan bersayap. Di pikiran orang-orang purba jelas masih
tersisa karakter asli dari ular. Kalau tidak, mengapa mereka menggambarkan
ular bersayap? Bahkan sekarang ini Hollywood juga membuat film di mana ular-ular
punya sayap.
Genesis 3:14, “14 So the Lord God
said to the serpent,…” here is the
biblical evidence “…‘Because you have done this, you are cursed more than all cattle,
and more than every beast of the field; on your belly you shall go,
and you shall eat dust all the days of your life.’…” If the serpent was doing that before, that
would have been no punishment. So it was not dragging itself along the ground
before, so by inference it's very logical to say that the serpent wasn't eating
dust, the serpent was flying.
Incidentally Isaiah 14:29 says, “29 ‘Do not
rejoice, all you of Philistia, because the
rod that struck you is broken; for out of
the serpent’s roots will come forth a viper, and its
offspring will be a
fiery flying serpent.”
Was Ellen White right?
Kejadian 3:14, “14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah
kepada ular itu…” inilah bukti alkiabiahnya, “…’Karena engkau berbuat demikian, engkau
terkutuk lebih dari segala ternak, dan lebih dari setiap binatang hutan; dengan
perutmulah engkau akan melata dan engkau
akan makan debu tanah seumur hidupmu.’…”
Andaikan ular sudah melakukan itu
sebelumnya, maka itu bukanlah suatu hukuman. Jadi ular itu sebelumnya tidak
melata di atas tanah, jadi berdasarkan kesimpulan
sangatlah masuk akal mengatakan bahwa ular tadinya tidak makan debu, ular itu
terbang.
Nah, Yesaya 14:29 mengatakan, “…29
Janganlah bersukaria, hai segenap Filistea, sebab tongkat yang memukul engkau patah,
karena dari keturunan ular itu akan keluar seekor ular beludak, dan anaknya adalah ular berapi
yang terbang. …”
Apakah Ellen White benar?
9. GOD WARNED
ADAM AND EVE ABOUT LUCIFER
Ellen White says that God had warned Adam and Eve that a powerful angel had
fallen from heaven. Where does the Bible say that?
Well, let's read Genesis 3:1, “1 Now the serpent was more cunning
than any beast of the field which the Lord God had made. And he said to the woman,
‘Has God indeed said, ‘You shall not eat of evey tree of the garden’?” So who was that that came to tempt Eve? A
serpent. Who was really speaking? It was the Devil. It's like Balaam's donkey.
It was not the donkey that was speaking, Balaam thought so and he was so angry.
You know, if a donkey talked to me, I’ll be out of there.
But he was so mad that when the donkey says, “Why you're beating me up?”
He says, “I want to kill you.”
It wasn't the donkey that was speaking. The angel of the Lord was standing
in front of the donkey and was doing the talking. An angel was talking.
In Genesis we find also an angel, a fallen angel, talking.
9. ALLAH TELAH
MEMPERINGATKAN ADAM DAN HAWA TENTANG LUCIFER.
Ellen White berkata bahwa Allah telah memperingatkan Adam
dan Hawa bahwa seorang malaikat yang sangat kuat telah jatuh dari Surga. Di
mana Alkitab berkata begitu?
Nah, mari kita baca Kejadian 3:1, “ 1 Adapun ular itu lebih licik daripada binatang apa
pun di hutan yang telah dijadikan oleh TUHAN Allah. Dan ular
itu berkata kepada perempuan itu ’Sungguhkah Allah
telah berfirman, ‘Engkau
tidak boleh makan dari setiap pohon dalam taman ini?’…” Jadi siapa itu yang datang untuk mencobai Hawa? Seekor
ular. Siapa sesungguhnya yang sedang bicara? Iblis. Ini seperti keledai Bileam,
bukan keledai itu yang bicara. Bileam menyangka begitu dan dia marah. Jika ada
keledai bicara kepada saya, saya segera kabur. Tetapi Bileam sebegitu murkanya
ketika keledai itu berkata, “Mengapa kamu memukuli aku?”
Bileam berkata, “Aku mau membunuhmu!”
Bukan keledainya yang bicara. Malaikat Tuhan yang berdiri di depan keledai itu dan yang bicara.
Malaikat yang berbicara.
Di kitab Kejadian kita juga mendapatkan seorang malaikat,
malaikat yang sudah jatuh dalam dosa, yang berbicara.
How do we know that God had warned Adam and Eve?
Listen, Patriarchs and Prophets page 52,
“Our first parents were not left without a warning of the danger that threatened them. Heavenly messengers opened to them the history of Satan's fall and his plots for their destruction, unfolding more fully the
nature of the
divine government, which the prince of evil was trying
to overthrow.”
Why didn't the Devil appear as an angel? Why did he feel like he had to
hide himself behind a serpent? Because it would have been too obvious. So we have
evidence that God had warned them because the Devil had to use a devious method.
Dari mana kita tahu bahwa Allah telah memperingatkan Adam
dan Hawa?
Dengarkan, Patriarchs and Prophets hal. 52, “…Orangtua
kita yang pertama tidak dibiarkan tanpa diberitahu tentang bahaya yang
mengancam mereka. Utusan-utusan surgawi menceritakan kepada mereka sejarah
kejatuhan Setan dan rencananya untuk membinasakan mereka, membuka lebih jelas
sifat pemerintahan ilahi yang ingin digulingkan oleh
pangeran kejahatan.”
Mengapa Iblis tidak muncul sebagai seorang malaikat? Mengapa dia merasa dia
harus menyembunyikan dirinya di belakang seekor ular? Karena itu terlalu
kentara. Jadi kita punya bukti
bahwa Allah telah memperingatkan mereka sampai Iblis harus menggunakan cara yang licik.
Patriarchs and Prophets page 53, “Had she been addressed by a being like the angels, her fears would have been
excited; but she had no thought that the fascinating serpent could
become the medium of
the fallen foe.”
So the Devil said, “She's suspecting an angel, I’m not coming there as an
angel.” Makes perfect sense.
Patriarchs and Prophets hal. 53, “…Andaikan
Hawa diajak bicara oleh makhluk seperti malaikat, ketakutannya akan tersulut; tetapi dia tidak menyangka bahwa ular yang menarik ini
bisa menjadi medium dari musuh yang sudah jatuh…”
Jadi Iblis berkata, “Hawa mencurigai malaikat, aku tidak akan ke sana
sebagai malaikat.” Masuk akal banget.
10. WAS ADAM WITH
EVE WHEN SHE WAS TEMPTED?
Ellen White says Yes. Notice the last paragraph, “The angels had
cautioned
Eve to
beware
of separating
herself from
her
husband while occupied in their daily labor in the garden; with him she would
be in less danger
from temptation
than if she were alone. But absorbed in her
pleasing
task, she unconsciously wandered from
his side.” ( PP 53,
54 341)
They were not together.
So people say Ellen White was wrong.
Genesis 3:6, “6 So when the
woman saw that the tree was good
for food, that it was pleasant
to the eyes, and a tree desirable to make one wise, she took of its fruit and ate. She also gave
to her husband with her, and he ate.” See, that's the verse that's used, the he was with her. So how can Ellen
White say that they were separated? Well, that we need to understand what is
meant by the expression “with her”. Does it mean that he was going to be with
her 24/7 365? No!
9. APAKAH ADAM BERSAMA HAWA KETIKA
DIA DICOBAI?
Ellen White berkata Ya. Simak
paragraf terakhir, “…Para malaikat sudah mengingatkan Hawa
supaya waspada jangan memisahkan dirinya dari
suaminya selagi sibuk dalam pekerjaan
sehari-hari mereka di taman; bersama suaminya, Hawa akan lebih aman dari
pencobaan daripada jika dia sendirian. Namun terbenam dalam tugasnya yang
menyenangkan, secara tidak sadar dia mengeluyur dari sisi Adam…” ( PP 53, 54 341)
Mereka tidak sedang bersama-sama.
Maka orang-orang berkata Ellen
White salah.
Kejadian 3:6, “6
Jadi ketika perempuan itu melihat, bahwa
buah pohon itu baik untuk dimakan dan menyenangkan
dipandang, dan pohon yang patut
didambakan yang membuat orang bijak,
ia mengambil dari buahnya dan memakannya. Dia juga memberikannya
kepada suaminya yang bersama dengan dia, dan suaminya pun makan.”
Lihat, itulah ayat yang dipakai bahwa suaminya bersama
dengan dia. Jadi kok Ellen White bisa berkata bahwa mereka terpisah? Nah, kita
perlu memahami apa yang dimaksud dengan ungkapan “yang
bersama dengan dia”. Apakah itu berarti Adam bersamanya 24/7 365?
Tidak!
The explanation is
given in Genesis 3:12, same expression. “12 Then the man said, ‘The woman
whom You gave to be with
me, she gave me of the tree, and I ate.’…” Is Adam saying, “The
woman that You gave me to be with me every single second of my existence”? No! So
when Ellen White says that Adam and Eve were not together in the light of
Genesis 3:12, we know that it doesn't mean the way people say that it means,
that Adam and Eve were together at that time, and that Ellen White was wrong.
God created Adam and Eve to be together, but does it mean that they were going
to be together 24/7 365? God simply created Eve to be with Adam. Is that clear?
So these are
examples.
Penjelasannya diberikan di Kejadian 3:12, ungkapan yang sama. “12
Manusia itu menjawab: ‘Perempuan yang Kauberikan
kepadaku untuk mendampingi aku, dialah yang memberi buah pohon itu
kepadaku, dan kumakan.’…” Apakah Adam berkata, “Perempuan yang
Kauberikan kepadaku untuk mendampingi aku setiap
sekon dari hidupku”? Tidak! Jadi ketika Ellen White berkata
bahwa Adam dan Hawa tidak bersama-sama dalam konteks Kejadian 3:12, kita tahu
itu tidak berarti seperti apa yang orang-orang katakan, bahwa Adam dan Hawa
bersama-sama pada waktu itu, dan Ellen White salah. Allah menciptakan Adam dan
Hawa agar hidup bersama-sama, tetapi apakah itu
berarti mereka akan bersama-sama 24/7 365? Allah semata-mata menciptakan
Hawa untuk menemani Adam. Apakah itu jelas?
Jadi inilah
contoh-contohnya.
In the next material here, beginning on page 343, you have something that was
written by Douglas Waterhouse. He was my teacher in college at Andrews
University. He should have been a teacher in the seminary, never was. Phenomenal
teacher! You'll find many more examples of how Ellen White is in perfect
harmony with Scripture on so many details
Di materi berikutnya di sini, mulai hal. 343, ada sesuatu
yang ditulis oleh Douglas Waterhouse. Dia dulu dosen saya di Andrews
University. Seharusnya dia menjadi dosen di seminari, tapi tidak pernah. Guru
yang luar biasa! Kalian akan melihat banyak contoh lagi bagaimana Ellen White
itu sepenuhnya serasi dengan Kitab Suci dalam begitu banyak detail.
24
01 23
No comments:
Post a Comment