THE GREAT PROPHECIES OF THE OLD TESTAMENT 1
Part 09/25 - Stephen Bohr
THE
TYPOLOGY OF HABAKKUK PART 2
https://www.youtube.com/watch?v=U1ylvUlpj1E&list=PLIWJyuxBfZ7je1L5eNH11ROzC-CaAKO3E&index=9
Dibuka
dengan doa.
Habakkuk 2:6-8 tell
us that after
Babylon has ransacked apostate Jerusalem, the supporters of Babylon will rise
against her. So you'll find many connections here with the book of Revelation.
Let's go to Habakkuk 2:6-8, “6 Will not all of them taunt him…”
(Revelation 17:15-17 and amplified in Revelation 18:9-11, 15-16) that is Babylon
“…with ridicule and scorn, saying,
'Woe to him who piles up
stolen goods and makes himself wealthy by extortion!...” this is speaking
about economic matters, isn't it? It's speaking about, you know, greed,
financial greed. It continues saying, you'll notice that I have in brackets
here references to the book of Revelation. We don't have time to go to all
those references that's why I've included them here in brackets. But this whole
idea of the supporters of Babylon now taunting Babylon, ridiculing and scorning
Babylon are actually found in Revelation as well. It continues saying in this
passage,
“…How long must this go on?...” and then it continues, “…7 Will not your
debtors…” that is the debtors
of Babylon “…suddenly arise? Will
they
not
wake up and make you tremble?...” So notice, the financial institutions that were supportive of Babylon now
are going to make Babylon what? Tremble, according to this. “…Then you will become…” what? “…their victim.
8 Because…” here's the reason why Babylon is
going to become the victim of its financial partners. “…8
Because you have plundered many nations, the peoples who are
left
will plunder you. For…”
this means because “…you have shed man's blood; you have destroyed lands and cities and
everyone in them.” (NIV)
Habakuk 2:6-8 memberitahu kita bahwa setelah Babilon
memporakporandakan Yerusalem yang murtad, para pendukung Babilon akan
bangkit melawannya. Jadi
kita akan menemukan banyak kaitan di sini dengan kitab Wahyu. Mari kita ke
Habakuk 2:6-8, “6 Tidakkah
mereka semuanya akan mengolok-olok dia…” yaitu Babilon (Wahyu 17:15-17 dan
diperjelas di Wahyu 18:9-11, 15-16) “…dengan cemoohan dan penghinaan, mengatakan, ‘Celakalah bagi orang yang menimbun
barang curian dan membuat dirinya kaya
dengan pemerasan!…” ini bicara tentang persoalan ekonomi, bukan? Ini bicara tentang keserakahan, keserakahan
finansial. Kalian lihat bahwa di dalam kurung ada referensi ke kitab Wahyu.
Kita tidak punya waktu untuk melihat semua referensi itu, itulah mengapa saya
memasukkan mereka di sini dalam kurung. Tetapi seluruh konsep bahwa para
pendukung Babilon sekarang mencemooh Babilon, menertawakannya dan menghinanya
sesungguhnya juga ada di kitab Wahyu. Selanjutkan dikatakan di ayat-ayat ini, “…Berapa lama lagi ini akan
berlangsung?…” lalu dilanjutkan, “…7 Tidakkah debiturmu…”
para debitur Babilon, “…akan sekonyong-konyong
bangkit? Apakah mereka tidak akan terjaga dan membuat engkau
gemetar?…” Jadi simak, lembaga-lembaga keuangan yang tadinya mendukung
Babilon, sekarang akan membuat Babilon apa?
Gemetar, menurut ini. “…Pada waktu itu engkau akan menjadi…”
apa? “…mangsa mereka. 8 Karena…”
ini alasannya mengapa Babilon akan menjadi mangsa
mitra-mitra finansialnya, “…8 Karena engkau
telah menjarah banyak bangsa, bangsa-bangsa yang tersisa
akan menjarah engkau. Karena…” artinya oleh sebab “…engkau telah menumpahkan darah
manusia, engkau telah menghancurkan
negeri-negeri dan kota-kota dan seluruh penduduknya di sana.” (NIV)
So is Babylon going
to receive double of what she gave? She most certainly is. God will answer the plea of
Habakkuk, because He will punish the apostates in Judah and He will
drastically punish Babylon as well.
Jadi
apakah Babilon akan menerima dua kali lipat dari apa yang dia berikan? Tentu
saja dia akan. Allah akan
menjawab permohonan Habakuk, karena Dia akan menghukum mereka yang murtad di Yehuda dan Dia akan
menghukum Babilon dengan drastis juga.
Now Ellen White
described this moment in The Great Controversy
page 654. By the way this is a really, really, interesting chapter. The
title of the chapter is “The Desolation of the Earth”. It's her commentary
on Revelation 18. You know, many people don't realize that Ellen White
has a full commentary in Revelation 18, the whole chapter deals with the collapse of the economy
of Babylon. Notice how she describes it. Incidentally she begins this
chapter by quoting Revelation 18, that's why we know that she is commenting on
Revelation 18. “When the voice of
God…” which is at the
seventh plague according to Revelation 16:17 “…turns the captivity of His people…” who has kept God's
people captive? Babylon, spiritual Babylon! “…there is a terrible awakening
of those who have lost all in the great conflict of life. While probation continued they were blinded by Satan's deceptions, and they justified their course of sin.
The rich
prided themselves upon their superiority to those who were
less favored; but they had obtained
their riches by violation of the Law of
God…” is that what we just read in the book
of Habakkuk where it says, “…7 Will not your
debtors suddenly arise? Will
they
not
wake up and make you tremble?...” And the reason why, earlier it says “Woe to him who piles up
stolen goods and makes himself wealthy by extortion!”
Revelation 18 is the commentary on that. So it says, “…The rich prided themselves upon their superiority to those who were
less favored; but they had obtained
their riches by violation of the Law of
God.
They had neglected to feed the
hungry, to
clothe the naked, to deal justly,
and to love mercy. They had
sought to
exalt themselves and to obtain the homage of their fellow creatures…”
Now what happens to this Babylonian system, this capitalistic
system? “…Now they are
stripped
of all that made them great and are left…”
what? “…destitute and defenseless. They look with terror upon the
destruction of the idols which they preferred before their Maker. They have sold their souls for earthly riches and enjoyments,
and
have not sought to become rich toward God. The result is, their lives are a failure; their pleasures are now turned to gall, their treasures to corruption. The
gain
of a lifetime is swept away in a moment. The
rich bemoan the destruction of
their grand houses, the scattering of their gold and silver. But their
lamentations are
silenced by the fear that
they themselves are to
perish with their idols.”
Is that an
amplification of what we find in the book of Habakkuk? Yes, very, very clearly.
There is a relationship between Habakkuk and Revelation. And we need to see
that in the book of Habakkuk is the type, literal Babylon. But what literal Babylon
did, becomes an illustration of what global Babylon will do at the end of time.
Type - anti-type, in other words.
Nah,
Ellen White menggambarkan saat tersebut di The Great
Controversy hal. 654. Nah, ini adalah bab yang benar-benar sangat
menarik. Judul bab ini ialah “The Desolation of the Earth” (Kehancuran Bumi). Ini adalah komentar
Ellen White pada Wahyu 18. Kalian tahu, banyak orang tidak
menyadari bahwa Ellen White punya komentar lengkap tentang Wahyu 18, seluruh
pasal tersebut berkaitan dengan
kolapsnya ekonomi Babilon. Simak bagaimana Ellen White
melukiskannya. Kebetulan dia memulai bab ini dengan mengutip Wahyu 18, itulah
mengapa kita tahu bahwa dia mengomentari Wahyu 18. “…Ketika suara
Allah…” ini saat jatuhnya malapetaka ketujuh menurut Wahyu
16:17, “…mengubah penawanan umatNya…” siapa yang telah menawan umat Allah? Babilon. Babilon spiritual, “…terbitlah
kesadaran yang mengerikan pada mereka yang telah kehilangan segalanya dalam
konflik besar kehidupan. Ketika masa kemurahan Allah masih berlangsung, mereka
telah dibutakan oleh penipuan Setan, dan mereka membenarkan kehidupan mereka
yang berdosa. Yang kaya membanggakan diri mereka akan keunggulan mereka
dibandingkan yang kurang beruntung; tetapi mereka telah mendapatkan kekayaan
mereka dengan melanggar Hukum Allah…” Inikah yang baru kita baca dari
kitab Habakuk di mana dikatakan, “7 Tidakkah debiturmu akan sekonyong-konyong
bangkit? Apakah mereka tidak akan terjaga dan membuat engkau
gemetar?... ” dan alasannya mengapa dikatakan tadi, “…6 ‘Celakalah bagi orang yang menimbun barang curian
dan membuat dirinya kaya dengan pemerasan!...” (Habakuk 2:7, 6). Wahyu 18 adalah komentar dari ini.
Jadi dikatakan, “…Yang kaya
membanggakan diri mereka akan keunggulan mereka dibandingkan yang kurang
beruntung; tetapi mereka telah mendapatkan kekayaan mereka dengan melanggar
Hukum Allah. Mereka sudah lupa memberi makan yang lapar, memberi pakaian yang
telanjang, bersikap adil dan mencintai kemurahan. Mereka telah berusaha
meninggikan diri sendiri dan untuk mendapatkan penghormatan dari sesama makhluk
ciptaan…” Nah, apa yang terjadi pada sistem
Babilon ini, sistem kapitalistis ini? “…Sekarang, mereka dilucuti dari
segala yang telah menjadikan mereka hebat dan ditinggalkan…” apa? “…miskin dan
tidak berdaya. Mereka memandang dengan ngeri pada penghancuran berhala-berhala
yang lebih mereka sukai di hadapan Pencipta mereka. Mereka telah menjual nyawa
mereka untuk kekayaan dan kenikmatan
duniawi, dan tidak berusaha menjadi kaya di mata Allah. Hasilnya, hidup mereka
adalah suatu kegagalan, kenikmatan mereka sekarang berubah menjadi kepahitan,
harta mereka menjadi barang rongsokan. Apa yang telah mereka kumpulkan seumur
hidup disapu bersih dalam sekejap. Yang kaya meratapi kehancuran rumah-rumah
mewah mereka, terseraknya emas dan perak mereka. Tetapi ratapan mereka
dibungkam oleh rasa takut bahwa mereka sendiri akan binasa bersama
berhala-berhala mereka.”
Apakah ini penjelasan lebih luas
dari apa yang kita temukan di kitab Habakuk? Ya, amat sangat jelas. Ada kaitan
antara Habakuk dengan Wahyu. Dan kita perlu melihat bahwa di kitab Habakuk itu adalah tipenya,
Babilon literal. Tetapi apa yang dilakukan Babilon literal
menjadi ilustrasi dari apa yang akan dilakukan Babilon global pada akhir zaman. Dengan
kata lain, tipe dan antitipe.
Now Ellen White in
the very next chapter, the very next chapter of the book The Great Controversy describes how the multitudes will turn against the
apostate shepherds. You know this is one of the saddest moments in
history, is when the members of the churches will turn against their religious
leaders. It's a serious thing to be a pastor, it's a serious thing to be a
preacher, because preachers have huge influence, and if they lead people down
the wrong road, not only will they be lost, but their congregation will be
lost, and the pastors will be lost as well. It's a serious thing.
Nah,
Ellen White di bab berikutnya, bab berikutnya di buku The Great Controversy,
menggambarkan bagaimana orang
banyak akan berbalik memusuhi para gembala yang murtad. Kalian
tahu, ini adalah salah satu saat yang paling menyedihkan dalam sejarah, yaitu
ketika jemaat gereja-gereja akan berbalik memusuhi para pemimpin rohani mereka.
Menjadi gembala itu hal yang serius, menjadi pengkhotbah itu hal yang serius,
karena para pengkhotbah punya pengaruh yang besar, dan
jika mereka membimbing orang ke jalan yang salah, bukan saja mereka yang tidak
selamat, tetapi jemaat mereka akan tidak selamat, dan para gembala akan tidak
selamat juga. Ini hal yang serius.
Notice Ellen White's
description here in Great Controversy pg. 655-656. By the way a little bit later
in these study notes you have a
commentary on this moment that we find in the book of Ezekiel, and we'll come
to that later. But Ellen White, what Ellen White describes here is contained in
Scripture. “The people see that they have been deluded…” are they going to sober up? Oh, you’d
better believe it, they're going to sober up. “…They accuse one another of having led them to destruction; but all unite in heaping their
bitterest condemnation upon the ministers. Unfaithful pastors
have
prophesied smooth things; they have led their hearers to make void the Law of God and to persecute those who
would keep it holy. Now, in their despair, these teachers
confess before the world their work of deception. The multitudes are filled with fury…”
are the multitudes going to turn against Babylon? Are the
merchants going to turn against Babylon? Absolutely! Revelation describes that. Revelation 17:16 says that the kings will hate the Harlot,
Babylon, they will make her naked, and they will burn her with fire, you know,
they are going to destroy her; whereas before they supported her. She
continues, “…The multitudes are
filled with fury. ‘We are lost!’ they cry, ‘and you are the cause of our ruin’; and they turn upon the false shepherds.
The very ones that
once admired them most will pronounce the most dreadful curses upon them. The very hands that once crowned them
with laurels will be
raised for their destruction. The swords which were to slay God's people
are now
employed to destroy their enemies. Everywhere there is
strife and bloodshed.” What a description!
Simak deskripsi Ellen White di Great Controversy hal. 655-656. Nah, nanti sedikit lebih jauh di
makalah kita, ada komentar tentang saat yang kita temukan di kitab Yehezkiel,
dan nanti kita akan tiba di sana. Tetapi apa yang digambarkan Ellen White di
sini itu ada di Kitab Suci. “…Orang-orang
itu melihat bahwa mereka telah tertipu…” apakah mereka akan sadar? O, percayalah, mereka akan sadar. “…Mereka menuduh satu sama lain telah membawa
mereka ke kebinasaan; tetapi semua bersatu menjatuhkan kutukan mereka yang
paling getir kepada para hamba Tuhan. Hamba-hamba
Tuhan yang tidak setia telah meramalkan hal-hal yang baik; mereka telah
menggiring pendengar-pendengar mereka untuk mengabaikan Hukum Allah dan
menganiaya orang-orang yang mau memelihara kekudusannya. Sekarang, dalam keputusasaan mereka,
guru-guru ini mengakui penipuan mereka di hadapan seluruh dunia. Orang banyak pun
dipenuhi oleh angkara murka…” apakah orang banyak akan berbalik
memusuhi Babilon? Apakah para pedagang akan berbalik memusuhi Babilon? Tentu
saja. Wahyu menggambarkan itu. Wahyu 17:16 mengatakan bahwa raja-raja bumi akan
membenci Perempuan Pelacur itu, Babilon, mereka akan menelanjanginya, dan
mereka akan membakarnya dengan api, kalian tahu, mereka akan memusnahkannya;
padahal sebelumnya mereka mendukungnya. Ellen White melanjutkan, “…Orang banyak pun
dipenuhi oleh angkara murka. ‘Kami binasa!’
teriak mereka, ‘dan kalianlah penyebab kebinasaan kami’, dan mereka berbalik
memusuhi gembala-gembala yang palsu itu. Orang-orang
yang sama yang pernah paling memuji mereka, akan menyuarakan kutukan yang
paling mengerikan kepada mereka. Tangan-tangan yang sama yang pernah memahkotai
mereka dengan bunga kehormatan akan diangkat untuk membinasakan mereka. Pedang
yang akan dipakai membunuh umat Allah sekarang dipakai untuk
membunuh musuh-musuh mereka. Di mana-mana terjadi perkelahian dan pertumpahan
darah.” Deskripsi yang luar biasa!
And then of course
we have the passage in James 5:1-6 which describe this moment as well, when the
economy is going to collapse because the rich oppressed the poor. It says there,
“1 Come now, you rich, weep and howl…” is there weeping and howling in
Revelation 18? You’d better believe it, “…for your miseries that are
coming upon you! 2 Your riches are
corrupted, and your garments are moth-eaten. 3 Your gold and silver are
corroded, and their corrosion will be a witness against you and will eat your
flesh like fire. You have heaped up treasure…” when?
“…in the last days…” what should we be doing with our resources? Make
treasures where? In heaven. How can we do that? By winning
souls. You know Ellen White states that
one soul is of more value than the world and all its treasures. She
said, we should use our strength to the utmost to win one soul. By the way, she also says that souls are of infinite value. How do
you buy something that is of infinite value? By paying an infinite price. Yeah.
Did Jesus pay the infinite price? He sure did. So it says, “…You have heaped up treasure
in the last days. 4 Indeed the
wages of the laborers who mowed your fields, which you kept back by fraud…” is that in Habakkuk? Yes, it is, “…cry out; and the cries
of the reapers have reached the ears of the Lord of Sabaoth. 5 You have lived on the
earth…” how?
“…in pleasure and luxury; you have fattened your hearts as in a day
of slaughter. 6 You
have condemned, you have murdered the just; he does not resist you.” What a sad commentary on what is going to come.
Kemudian
tentu saja ada kutipan di Yakobus 5:1-6, yang menggambarkan saat itu juga,
ketika ekonomi kolaps karena yang kaya menindas yang miskin. Dikatakan di sana,
“1 Jadi sekarang hai kamu orang-orang
kaya, menangislah dan merataplah…” apakah
ada ratap tangis di Wahyu 18? Percayalah, “…atas sengsara yang akan
menimpa kamu! 2 Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan
ngengat! 3 Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan
menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu
telah mengumpulkan harta…” kapan? “…di hari-hari akhir…” Apa yang seharusnya kita lakukan dengan
sumber daya kita? Menjadikan harta
di mana? Di Surga.
Bagaimana kita bisa membuat itu? Dengan
memenangkan jiwa. Kalian tahu, Ellen White berkata satu jiwa itu
lebih berharga daripada dunia dan semua kekayaannya. Dia berkata kita harus
menggunakan seluruh kekuatan kita untuk memenangkan satu jiwa. Nah dia juga
berkata jiwa itu nilainya tidak terbatas. Bagaimana kita bisa membeli sesuatu
yang nilainya tidak terbatas? Dengan membayar harga yang tidak terbatas. Ya.
Apakah Yesus telah membayar harga yang tidak terbatas? Betul sekali. Jadi
dikatakan, “…Kamu telah mengumpulkan harta di hari-hari akhir. 4 Sungguh upah
buruh yang membajak ladangmu, yang kamu tahan secara
tidak jujur,…” apakah ini ada di Habakuk? Ya, ada, “…berteriak; dan jeritan para penuai
telah sampai ke telinga Tuhan bala tentara
surgawi. 5 Kamu telah hidup di bumi…” bagaimana? “…dalam kenikmatan dan kemewahan, kamu telah membuat
tambun hatimu sama seperti untuk hari
penyembelihan. 6 Kamu telah menghukum, kamu telah membunuh orang yang
benar dan ia tidak berdaya terhadapmu…” Komentar yang begitu sedih tentang apa
yang akan datang.
So then Habakkuk
continues describing the malevolence of Babylon in verses 9 to 13, how Babylon
is just a totally corrupt and violent system. “9 Woe to him who builds his realm by unjust gain,…” did we just notice that in Revelation
18? Yeah. See this section of Habakkuk Is a commentary on Revelation 18. You
know, we usually talk about the demise of the Papacy and the demise of apostate
Protestantism, but we also need to remember that there's going to be a demise of the
whole financial system of the world. Now we can't take anything to
heaven, so we must wisely invest it here on earth. We must build our treasures
in Heaven, that's crucially important.
So, “…9 Woe to him who builds his realm by unjust gain, to set his nest
on high, to escape the clutches of ruin!...” in other words:
hoarding; always saving for a rainy day. The people before the flood all saved
for a rainy day; and when the rain came, nothing survived. So once again, “…10You [Babylon]
have plotted the ruin of many peoples,
shaming
your own house and forfeiting
your life…”
you know, do you remember the quotation that we read from Ellen
White, when the voice of God turns the captivity of His people, there's a
terrible awakening of those who have lost all in the great conflict of life? And now Habakkuk says,
“…10 You have
plotted the ruin of many peoples, shaming your own house and
forfeiting your life…” maybe Ellen White
is kind of echoing that, because Ellen White was well versed in Scripture. “…11The
stones of
the wall will cry out,
and the
beams of
the woodwork will echo it…” in other words the
wickedness of Babylon is so great that even inanimate objects will cry out
against her, this is called hyperbole, by the way. “…12‘Woe…” is that word used in Revelation 18? “woe”? Time and again. “…12‘Woe to him who builds a city with…”
what?
“…bloodshed…”
Is that what's going to happen at the end of time, building the
city of Babylon with bloodshed? Absolutely! “…and establishes a town by crime! 13 Has not the Lord Almighty determined that the
people's labor is only fuel for the fire,…” By the way, the end
of Babylon is with fire “…that the nations exhaust themselves for
nothing?”
(NIV)
Maka Habakuk melanjutkan menggambarkan kejahatan
Babilon di ayat 9-13, bagaimana Babilon itu hanya sebuah sistem bengis yang
sudah rusak total. “9 Celakalah orang
yang membangun dunianya dengan laba yang
tidak halal…” bukankah
kita baru saja melihat ini di Wahyu 18? Ya. Lihat, Habakuk bagian ini adalah
komentar dari Wahyu 18. Kalian tahu, biasanya kita bicara tentang kematian
Kepausan dan kematian Protestantisme murtad, tetapi kita juga harus ingat bahwa
akan ada kematian dari seluruh
sistem finansial dunia. Nah, kita tidak bisa membawa apa-apa ke
Surga, jadi kita harus menginvestasikannya dengan bijaksana di dunia di sini.
Kita harus membangun harta kita di Surga, ini amat sangat penting. Maka, “9 Celakalah orang yang membangun
dunianya dengan laba yang tidak halal untuk menempatkan sarangnya di tempat
yang tinggi, untuk meloloskan diri dari
cengkeraman kehancuran…” dengan kata lain: menimbun; selalu
menyimpan untuk hari hujan. Manusia-manusia sebelum air bah semua menyimpan
untuk hari hujan, dan ketika hujan datang tidak ada yang selamat. Jadi sekali
lagi, “…10 Engkau [Babilon]
telah merancang kehancuran banyak bangsa, mempermalukan keluargamu
sendiri dan kehilangan hidupmu…” kalian
ingat kutipan Ellen White yang kita baca,
ketika suara Allah membalikkan penawanan umatNya, muncullah kesadaran yang
mengerikan dari mereka yang telah kehilangan semuanya dalam konflik kehidupan
yang besar. Dan sekarang Habakuk berkata, “…10 Engkau [Babilon] telah merancang kehancuran banyak bangsa, mempermalukan keluargamu
sendiri dan kehilangan hidupmu…” mungkin
Ellen White menggemakan itu, karena Ellen White sangat mahir dalam Kitab Suci. “…11 Batu-batu dinding
akan berseru, dan balok-balok kerangka kayu akan
menggemakannya…” dengan kata lain kejahatan Babilon
sedemikian besarnya bahkan benda-benda mati akan berteriak tentang dia, nah,
ini disebut hiperbola. “…12
Celakalah…” apakah
kata ini ada di Wahyu 18, “celaka”? Berulang-ulang. “…12 Celakalah orang yang mendirikan sebuah kota besar
dengan…” apa? “…menumpahkan darah…” apakah
ini akan terjadi di akhir zaman, membangun kota besar Babilon dengan
menumpahkan darah? Tentu saja. “…dan membuat sebuah kota kecil dengan kejahatan! 13 Bukankah
TUHAN yang Mahakuasa yang menentukan bahwa kerja keras orang-orang itu hanya bahan bakar untuk api,…” nah, akhir dari Babilon itu dengan api, “…dan bangsa-bangsa menguras tenaga
sendiri untuk yang sia-sia?” (NIV)
And now comes
something very, very, interesting. There
is now going to be a parenthetical statement that breaks the flow of thought. See,
in the previous verses it's been spoken about the fall of Babylon, the
destruction of Babylon, but now is going to be interjected, something that happened before Babylon
is destroyed, and then after this parenthetical statement, then Habakkuk is going to pick up
again on the destruction of Babylon. Are you understanding my argument?
Dan
sekarang ada sesuatu yang amat sangat menarik. Sekarang akan ada pernyataan
sisipan yang memutuskan aliran pemikiran. Lihat, di ayat-ayat sebelumnya,
dibicarakan tentang kejatuhan Babilon, penghancuran Babilon; tetapi sekarang
akan disisipkan sesuatu yang terjadi
sebelum Babilon dimusnahkan, kemudian setelah pernyataan sisipan
ini, Habakuk akan melanjutkan tentang penghancuran Babilon. Apakah kalian
mengerti argumentasi saya?
Now notice ~ by the
way the book of Revelation does this too. You read chapter 17 of Revelation, it speaks
about
ü the judgment of
the great Harlot, when the kings hate the Harlot and turn against her,
that's at the moment of the Sixth and Seventh Plagues.
ü Then chapter 18:7
till the end of the chapter describes the collapse of the economy of the world,
the economy of Babylon.
ü But in between
those two views of destruction of the Harlot and of the financial
system, you have something that happened before that: the Loud Cry.
Sekarang
simak ~ nah, kitab Wahyu juga berbuat
yang sama. Kita baca pasal 17 Wahyu
dan itu bicara tentang:
ü Penghakiman Perempuan Pelacur besar, ketika para raja-raja bumi membenci si Pelacur
dan berbalik memusuhinya, ini pada saat Malapetaka
Keenam dan Ketujuh.
ü Lalu pasal 18:7 hingga akhir pasal tersebut
menggambarkan kolapsnya ekonomi
dunia, ekonomi Babilon.
ü Tetapi di
antara kedua gambar penghancuran Pelacur itu dan sistem
finansial, ada sesuatu yang terjadi sebelum itu: Seruan Nyaring.
And you have the
same pattern in Habakkuk, because Habakkuk is describing:
ü the demise of
the capitalist system, the demise of Babylon.
ü Then he adds this
comment in
between, that takes us back to the time when the Loud Cry is proclaimed.
ü And then he picks
up again on the destruction of Babylon.
Dan ada
pola yang sama di Habakuk, karena Habakuk menggambarkan:
ü kematian sistem kapitalis, kematian Babilon.
ü Lalu dia menambahkan komen ini di antaranya, yang
membawa kita kembali ke waktu ketika Seruan Nyaring diserukan.
ü Lalu dia melanjutkan lagi tentang penghancuran Babilon.
Notice what
Habakkuk 2:14 has to say. Are you understanding what I'm saying? Notice
Habakkuk 2:14, “14 For the
earth will be filled
with the knowledge of the glory of the Lord,…”
let me ask you, is that related to Revelation 18:1, “1 … I saw another angel coming down from heaven,
having great authority, and the earth was illuminated with his glory.” This is the Loud Cry. Is this out of
chronological place? Does the Loud Cry take place when Babylon is destroyed, or
is it before the close of probation? It takes us back to the Loud Cry, just
like Revelation 17 ends with the destruction of the Harlot, and then Revelation
18:1 says ~ by the way there was a warning before ~ so it says “…14 For the earth will be filled with the knowledge of the glory of the Lord,
as
the waters cover the sea.”
Simak apa kata Habakuk 2:14. Apakah kalian mengerti
apa yang saya katakan? Simak Habakuk 2:14, “14 Sebab bumi
akan dipenuhi dengan pengetahuan tentang
kemuliaan TUHAN…” saya
mau tanya, apakah ini terkait Wahyu 18:1, “1…aku melihat seorang malaikat lain turun dari
sorga, mempunyai kekuasaan besar dan bumi diterangi
oleh kemuliaannya.” Inilah
Seruan Nyaringnya. Apakah ini keluar dari urutan
kronologisnya? Apakah Seruan Nyaring terjadi ketika Babilon dimusnahkan atau
sebelum tutupnya pintu kasihan? Ini membawa kita kembali ke Seruan Nyaring,
sama seperti Wahyu 17 berakhir dengan pemusnahan si Pelacur, kemudian Wahyu
18:1 berkata ~ nah, sebelumnya sudah
ada peringatan ~ maka dikatakan, “…“14Sebab bumi akan dipenuhi
dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air-air yang menutupi laut.”
By the way, Ellen
White understood this. You know, people are critical of Ellen White and there
are only two kinds of people that criticize Ellen White:
ü the first group are
the ones who don't believe that Ellen White was inspired, therefore they don't
read her.
ü the second group
are those individuals who read her writings with the intention of criticizing.
Nah,
Ellen White memahami ini. Kalian tahu, orang-orang itu mengkritisi Ellen White,
dan hanya ada dua jenis orang yang mengritik Ellen White:
ü kelompok yang pertama adalah mereka yang tidak
percaya bahwa Ellen White itu diilhami, itulah mengapa mereka tidak membaca
tulisannya.
ü Kelompok kedua adalah para individu yang membaca
tulisannya dengan niat untuk mengritiknya.
If you go to the Spirit
of Prophecy with a critical spirit, you'll find plenty of things to criticize,
right? Sure, you will!
“Oh Ellen White got
the bell wrong that marked the beginning of the St. Bartholomew massacre,” because there's a
debate on whether it was the bell of the cathedral or the bell of the palace,
and historian say, “Well, Ellen White you
know she got the wrong bell.” So what? God did not reveal to her the bell, where
the bell was, the bottom line is there was a bell, that tolled the beginning of
the St Bartholomew massacre.
Are you with me or
not? If you want to nitpick, you'll find some things to nitpick, and you'll
find things in the Bible to nitpick at too. But if you want to have faith,
you'll have plenty of evidence in the Bible on which to base your faith. You
have to come to the Bible in faith, believing that it's true, and then all of
these supposed discrepancies will take care of themselves.
Jika kita
ke Roh Nubuat dengan roh mencari salah, kita akan menemukan banyak hal yang
bisa dikritik, benar? Tentu saja!
“Oh Ellen
White salah tentang loncengnya yang menandakan dimulainya pembantaian pada hari
St. Bartholomeus”, karena
ada perdebatan apakah yang berdentang itu lonceng di katedral atau
lonceng istana, dan para sejarahwan mengatakan, “Nah, Ellen White salah tentang
loncengnya.” Memangnya terus kenapa?
Allah tidak mengungkapkan kepadanya lonceng yang mana, di mana lonceng itu,
yang penting ialah pada saat itu ada sebuah lonceng yang berdentang yang
mengawali pembantaian pada hari St. Bartholomeus.
Apakah
kalian mengikuti saya tidak? Jika kita mau mencari-cari kesalahan, kita akan
menemukan hal-hal yang disalahkan, dan kita juga bisa menemukan
kesalahan-kesalahan di Alkitab. Tetapi jika kita mau punya iman, ada banyak
alasan di Alkitab di mana kita bisa mendasarkan iman kita. Kita harus datang ke
Alkitab dengan iman, meyakini bahwa itu benar, lalu semua yang dianggap
perbedaan-perbedaan itu akan beres sendiri.
And by the way, many things
that we assume are discrepancies, are discrepancies only in our limited brain. Let me give you one example.
How did Judas die? There are two conflicting descriptions of the
death of Judas. If you read the Gospels, it says that he went and hung himself.
But if you read Acts chapter 1, it says that he fell headlong and his belly
split open and his guts came out. So how do you reconcile those two? “See, the Bible contradicts itself,” the
superficial person will say the Bible contradicts itself. But Ellen White reconciles
them both. She says that Judas was the tallest and heaviest of the apostles,
and he went and there was a branch over a ledge, and he put the rope over to
jump off the ledge, and the branch broke, and he fell a large distance, his
belly spit open and his guts came out. So there's no contradiction, there's
only a contradiction if we want to find a contradiction.
There are ways of
reconciling things, so let's come to the Bible in faith. Ellen White says that
there are difficulties in the Bible, if there are difficulties in the Bible,
let's struggle with the text, and try to resolve the difficulty, right? Well,
two or three of you agree.
Dan
ketahuilah, banyak hal yang
kita anggap ketidakcocokan adalah ketidakcocokan hanya di dalam benak kita yang
terbatas. Saya akan memberikan contoh.
Bagaimana Yudas mati? Ada dua
deskripsi yang bertentangan tentang kematian Yudas. Jika kita baca kitab-kitab
Injil, itu mengatakan bahwa dia pergi menggantung dirinya. Tetapi jika kita
membaca kitab Kisah pasal 1, itu mengatakan bahwa
dia jatuh dari ketinggian dan perutnya robek terbuka dan ususnya terburai
keluar. Jadi bagaimana kita mempertemukan keduanya? Lihat, Alkitab
mengkontradiksi dirinya sendiri, begitu orang yang dangkal akan
berkata. Tetapi Ellen White mempertemukan keduanya. Dia berkata bahwa Yudas itu
yang paling besar dan berat di antara semua rasul, dan dia pergi dan ada sebuah cabang
pohon yang menjulur di atas tebing, dan dia memasang tali di sana untuk
menggantung dirinya di cabang
yang di atas tebing itu, dan
cabang itu patah dan Yudas jatuh cukup jauh, perutnya robek dan ususnya keluar.
Jadi tidak ada kontradiksi, kontradiksi hanya ada jika kita mau menemukan
kontradiksi.
Ada
banyak cara untuk mempertemukan sesuatu, jadi marilah kita datang ke Alkitab
dengan iman. Ellen White mengatakan ada kesulitan-kesulitan di Alkitab. Jika
ada kesulitan di Alkitab, marilah kita bergumul dengan ayatnya dan mencoba menyelesaikan
kesulitan itu, benar? Nah, ada dua-tiga orang dari kalian yang setuju.
So notice, Ellen
White's comments on the Loud Cry. She's going to refer to Habakkuk, she's going
to apply this verse in Habakkuk to something that happens before the fall of
Babylon, before the destruction of Babylon. She wrote In The Review and Herald October 20, 1904
“We see before us a special work to be done in the time when the whole earth shall be filled with the
light and the glory of
the Lord, as the
waters cover the sea…”
where does that come from? Where does it come from? It comes
from Habakkuk, I just read Habakkuk 2:14 “14 For
the earth will be filled
with the knowledge of the glory of the Lord, as the waters
cover the sea”. Now what is she applying it to? She continues, “…The
prophecies in the eighteenth of Revelation…”
Oh, now she's connecting Revelation 18 with Habakkuk 2:14, “…The
prophecies in the eighteenth of Revelation will soon
be fulfilled. During the proclamation of the Third Angel's Message, ‘another angel’…” this is the Loud
Cry angel, “…‘another angel’ is to
‘come down from heaven, having great power;’ and the earth is to be ‘lightened with the glory.’ The Spirit of the Lord will so graciously and
universally bless consecrated human
instrumentalities, that men, women, and children will open their lips in praise and testimony, filling the earth with the knowledge of God, and with His unsurpassed glory,
as the waters cover the sea.”
Jadi simak, komentar Ellen White tentang Seruan Nyaring. Dia akan mengacu ke Habakuk, dia akan
mengaplikasikan ayat ini di Habakuk ke sesuatu yang terjadi sebelum kejatuhan
Babilon, sebelum penghancuran Babilon. Dia menulis di The Review and Herald 20 Oktober
1904. “…Kita melihat di hadapan kita sebuah pekerjaan
istimewa untuk dilakukan pada waktu seluruh dunia akan dipenuhi oleh terang dan
kemuliaan Tuhan, sebagaimana air-air menutupi laut…” ini berasal dari mana? Ini datang dari mana? Ini datang dari Habakuk,
saya baru membacakan Habakuk 2:14, “14 Sebab bumi akan dipenuhi
dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air-air yang menutupi laut.” Nah, Ellen White mengaplikasikannya kepada apa? Dia melanjutkan, “…Nubuatan-nubuatan
di Wahyu pasal 18…” O, sekarang dia mengaitkan Wahyu
18 dengan Habakuk 2:14, “…Nubuatan-nubuatan
di Wahyu pasal 18 akan segera digenapi. Pada waktu diserukannya Pekabaran
Malaikat Ketiga, ‘seorang malaikat lain’…” ini
malaikat Seruan Nyaring, “…‘seorang malaikat
lain’ akan ‘turun dari sorga, yang
mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya’ (Wahyu 18:1). Roh
Allah akan dengan rahmani dan secara universal memberkakti manusia-manusia yang
menyerahkan dirinya menjadi alat-alat Tuhan,
sehingga laki-laki, wanita, dan anak-anak akan membuka bibir mereka dalam
pujian dan kesaksian, memenuhi bumi dengan pengetahuan akan Allah dan dengan
kemuliaanNya yang tak tertandingi, sebagaimana air-air menutupi laut.”
Did Ellen White
understand that this verse is parenthetical? Did she understand that this verse
is out of order chronologically? She did. How did she know? Lucky guess? No way!
She was inspired. And I'll tell you, the more I read Ellen White the more I am
amazed at the harmony between her and the Bible. She has some incredible
insights in her writings and when you compare with Scripture you find perfect
harmony.
· You know, some
people say, “Well, you know Ellen White
said that the serpent could fly. Yes,
she's adding to the Bible.”
No, she's not! You know God told the serpent, “Because of what you did, you're going to
drag yourself, and eat dust.” Well, if he was already dragging himself and
eating dust, that would be no punishment.
· God says that,
actually the Bible says, that Satan disguised himself behind the serpent. Why
did he do that?
Ellen White says that God had warned Adam and Eve that a
powerful angel had fallen from Heaven, he was going to come to the garden to
try and convince them to eat from the tree. So why didn't the Devil appear to Eve
as an angel? See, it makes perfect sense. Why didn't he appear to her as an
angel? Because Eve would have said, “Ha!
God warned us that there was an angel that fell from heaven and was going to
come to deceive us.” And so he had
to hide himself. See, if we just think and reason, we’ll find that what Ellen
White states makes absolute perfect sense in the context of the Bible.
Well, this seminar is not on the
Spirit of Prophecy so, but anyway I have a passion for this, you can tell.
Because you know, the Adventist Church is losing a humongous blessing by ignoring the
Spirit of Prophecy. They don't know what they're missing. And when they
come back to the Spirit of Prophecy, wow! I didn't know that.
Apakah
Ellen White memahami bahwa ayat ini adalah sisipan? Apakah dia mengerti bahwa
ayat ini ada di luar urutan kronologisnya? Ya. Dari mana dia tahu? Tebakan
kebetulan? Sama sekali bukan! Dia diilhami. Dan saya katakan, semakin banyak
saya membaca Ellen White, semakin saya kagum pada keserasian antara dirinya
dengan Alkitab. Dia punya wawasan-wawasan yang luar biasa dalam
tulisan-tulisannya dan bila kita bandingkan dengan Kitab Suci, kita akan
menemukan keharmonisan yang sempurna.
· Kalian tahu, ada yang berkata, “Nah,
Ellen White berkata bahwa ular itu bisa terbang. Nah, dia menambahi Alkitab.”
Tidak, dia tidak! Kalian tahu,
Allah berkata kepada ular, “Karena apa yang telah kamu lakukan, kamu akan
berjalan dengan perutmu dan kamu akan makan debu tanah.” Nah, andaikan si ular memang sudah berjalan dengan perutnya dan makan
debu tanah dari
awal, ini bukan hukuman.
· Allah berkata, tepatnya Alkitab mengatakan bahwa
Setan menyamar di balik si ular, mengapa dia berbuat begitu?
Ellen White berkata bahwa Allah
telah memperingatkan Adam dan Hawa bahwa ada malaikat yang perkasa telah jatuh
dari Surga, dan dia akan datang ke taman Firdaus untuk mencoba meyakinkan
mereka untuk makan buah dari pohon larangan. Jadi mengapa Iblis tidak
muncul kepada Hawa sebagai malaikat? Lihat, ini sangat masuk akal. Mengapa dia
tidak muncul kepada Hawa sebagai malaikat? Karena andai begitu Hawa akan
berkata, “Aha!
Allah telah memperingatkan kami bahwa ada malaikat jatuh dari Surga dan akan
datang kemari untuk menyesatkan kami.”
Maka Setan harus menyembunyikan dirinya. Lihat, jika kita mau berpikir dan
bernalar, kita akan melihat bahwa apa yang dikatakan Ellen White itu seluruhnya
masuk akal dalam konteks Alkitab.
Nah,
seminar ini bukan tentang Roh Nubuat, tetapi saya punya semangat untuk ini,
kalian bisa melihat. Karena kalian tahu, gereja
Advent kehilangan berkat yang sangat besar dengan mengabaikan Roh Nubuat.
Mereka tidak sadar mereka telah kehilangan apa. Dan ketika mereka kembali ke
Roh Nubuat, wow! Saya tadinya tidak tahu itu.
Here's another
statement from Ellen White. “In the visions of the prophets of old the Lord of glory was represented as
bestowing special light upon His church, in the days of darkness and unbelief preceding His second coming. As the Sun of Righteousness, He was to arise upon His
church, ‘with healing in His wings.’ (Malachi 4:2). And from every true disciple
was to be diffused an influence for life,
courage, helpfulness, and true healing.
The coming
of Christ will take place in the darkest period of this earth’s
history. The days of Noah and of Lot picture the condition of the world just
before the coming of the Son of Man. The Scriptures, pointing
forward to this time, declare
that Satan will work with all power and “with all deceivableness of unrighteousness.” (2 Thessalonians 2:9, 10). His working is plainly
revealed by the rapidly
increasing darkness, the multitudinous errors,
heresies, and delusions of these last days. Not only is Satan leading
the world captive, but his deceptions
are leavening the professed churches
of our Lord Jesus Christ.
The great apostasy will develop into darkness deep as midnight.To God’s people it will be a night of
trial, a night of weeping,
a night of persecution for the truth’s sake. But out of that
night of darkness
God’s light will shine.”
Oh, what a
beautiful promise that is.
Ini
ada pernyataan lain dari Ellen White. “…Di pengelihatan-penglihatan para nabi masa
lampau, Tuhan yang mulia digambarkan sebagai mengaruniakan terang yang istimewa
ke atas gerejaNya di hari-hari kegelapan dan ketidakpercayaan, yang mendahului kedatanganNya yang kedua. Sebagai Matahari
Kebenaran, Dia akan muncul di gerejaNya ‘dengan
penyembuhan di sayap-sayapNya’ (Maleakhi 4:2). Dan dari setiap murid yang
sejati, akan disebarkan pengaruh untuk hidup, keberanian, ringan tangan dan
penyembuhan yang sesungguhnya. Kedatangan Kristus akan terjadi di periode yang
paling gelap dari sejarah bumi ini. Zaman Nuh dan Lot menggambarkan kondisi
dunia tepat sebelum kedatangan Anak Manusia. Kitab-kitab Suci menunjuk ke depan
ke masa ini, menyatakan bahwa Setan akan bekerja dengan segala kuasa dan dengan
‘segala penyesatan yang tidak
benar’ (2 Tesalonika 2:9-10). Pekerjaannya
dinyatakan dengan jelas oleh kegelapan yang semakin cepat bertambah,
kesalahan-kesalahan yang sangat banyak, kebidatan, dan delusi-delusi hari-hari
akhir ini. Setan bukan hanya menuntun dunia menjadi tawanan, tetapi
penyesatan-penyesatannya meragi (meracuni) gereja-gereja yang mengaku milik Tuhan kita Yesus Kristus. Kemurtadan
akbar akan berkembang menjadi kegelapan yang sepekat tengah malam. Bagi umat
Allah, itu akan menjadi malam penuh ujian, malam ratapan, malam persekusi demi
kebenaran. Tetapi dari kegelapan malam, terang Allah akan bersinar.” (Prophets and Kings hal.
716-717). (3/116) O, betapa indahnya janji itu.
Then notice
how Ellen White used the paradigm of darkness and light at Creation. Now,
remember this point that I'm going to go through now because we're going to
come back to it in chapter 3. But this is in chapter 2. Ellen White used the paradigm
of literal darkness and light at Creation as a pattern for dispelling
the spiritual darkness by light at the end of time. So the literal at Creation
becomes the symbolism for spiritual darkness and spiritual light.
Lalu
simak bagaimana Ellen White menggunakan paradigma
kegelapan dan terang saat Penciptaan. Nah, ingat-ingat poin ini yang akan saya
kupas sekarang karena kita nanti akan kembali kemari ke pasal 3. Tetapi yang
ini di pasal 2. Ellen Whie memakai paradigma kegelapan literal dan terang saat
Penciptaan sebagai pola untuk menerangkan kegelapan
spiritual dan terang
spiritual pada akhir zaman. Maka yang
literal saat Penciptaan menjadi simbolisme
untuk kegelapan spiritual dan terang spiritual.
Notice this
statement that we find in Isaiah, actually this is Patriarchs and Prophets page 717
and 718, but she's quoting first of all Isaiah. “He causes
‘the light to shine out of darkness.’ (2
Corinthians 4:6). When ‘the earth was without
form, and void; and darkness was upon the face of the deep,
the Spirit of God moved upon the face of the waters. And God said, ‘Let there be light’, and there was light.’ (Genesis 1:2, 3)…” so now comes the comparison, are you
understanding this? She's using the literal darkness that was on the planet;
and the light, to illustrate at the end of time the darkest period of history,
and the light of the Loud Cry. She continues here, “…And God said,
‘Let there be light’, and there was light.’ (Genesis 1:2, 3).
So in the night of spiritual darkness, God’s word goes forth,
‘Let there be light.’…”
interesting. “…To His people He says…”
She’s speaking about the Loud Cry, right? “…To His people
He says, ‘Arise, shine; for thy light is come, and the glory of the Lord is risen upon thee.’ (Isaiah 60:1). ‘Behold,’ says the Scripture, ‘the darkness shall cover the earth, and gross
darkness the people: but the Lord shall arise upon thee, and His glory shall be seen
upon thee.’…” This is the promise
that God makes to His church. She continues, “…Verse 2. Christ, the outshining of the Father’s glory, came to the
world as its light. He came to represent God to men, and
of Him it is written that He was anointed
‘with the Holy Ghost and with power,’ and ‘went about
doing good.’ (Acts 10:38). In the synagogue at Nazareth He said, ‘The Spirit of the
Lord is upon Me, because
He hath anointed Me to preach the gospel to the poor; He
hath sent Me to heal the brokenhearted, to preach deliverance
to the captives, and
recovering of sight to the blind, to set at liberty them that are bruised, to preach
the acceptable year of the Lord.” (Luke 4:18, 19). This was the work He commissioned His disciples to do. ‘Ye are the light of the world,’ He
said. ‘Let your light so shine before
men, that they may see your good works, and glorify
your Father which is in heaven.’
(Matthew 5:14, 16)…”
Simak
pernyataan ini yang ada di Patriarchs
and Prophets hal. 717-718, Ellen White mengutip terutama dari Yesaya. “…‘Allah yang telah memerintahkan
terang untuk bersinar dari kegelapan…’ (2 Korintus 4:6). Ketika ‘2 … bumi belum berbentuk, dan kosong; dan kegelapan berada di atas permukaan kedalaman.
Dan Roh Allah bergerak di atas permukaan
air. 3 Dan Allah berfirman, ‘Hendaklah ada terang.’ Dan terang
itu ada.’ (Kejadian 1:2-3)…” Sekarang perbandingannya. Apakah
kalian mengerti ini? Ellen White menggunakan kegelapan literal yang ada di
planet bumi, dan terang, untuk mengilustrasikan periode yang paling gelap dari
sejarah di akhir zaman, dan terang dari Seruan Nyaring. Ellen White melanjutkan
di sini, “…3 Dan Allah berfirman, ‘Hendaklah ada
terang.’ Dan terang itu ada.’ (Kejadian
1:2-3). Maka di malam kegelapan spiritual, Firman Allah keluar, ‘Hendaklah
ada terang’…” menarik! “…Kepada umatNya Dia berkata…” Ellen White bicara tentang Seruan Nyaring, benar? “…Kepada umatNya Dia berkata, 1‘Bangkitlah, bersinarlah,
sebab terangMu telah datang. Dan kemuliaan
TUHAN telah terbit atasMu. 2… lihatlah, kegelapan akan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi
TUHAN akan terbit atasMu, dan kemuliaan-Nya akan terlihat di atasMu (Yesaya 60:1-2)…” Inilah janji yang dibuat Allah
kepada gerejaNya. Ellen White melanjutkan, “…Ayat 2, Kristus
yang adalah pancaran kemuliaan Bapa, datang ke dunia ini sebagai Terang. Dia
datang untuk mewakili Allah kepada manusia, dan tentang Dia ada tertulis bahwa
Dia diurapi ’38 … dengan Roh Kudus dan dengan
kuasa’ dan pergi ‘keliling
berbuat baik’ (Kisah
10:38). Di sinagog Nazaret Dia berkata, ’18 Roh Tuhan
ada pada-Ku, sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada
orang-orang miskin; Ia telah mengutus Aku untuk
menyembuhkan mereka yang berduka, untuk memberitakan pembebasan kepada
orang-orang yang tertawan, dan kesembuhan penglihatan bagi orang-orang buta,
untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, 19 untuk memberitakan
tahun rahmat Tuhan.’ (Lukas 4:18-19). Inilah pekerjaan yang Dia
tugaskan untuk dilakukan murid-muridNya. ’14 Kamu
adalah terang dunia… 16 Hendaknya terangmu bercahaya sedemikian di depan orang, supaya mereka
melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga’ (Matius 5:14, 16)…” (3/117-118)
So there's going to
be a Loud
Cry and it's going to go to all of the earth, and the
glory is the glory of Christ's character revealed in His people. And God's
people will proclaim the last message to Babylon, and to the world, for
them to come out because if they don't come out of Babylon, if they don't
forsake apostasy, if they don't forsake false doctrine, they will suffer the
plague. Do we want anyone to suffer the plagues? No!
“It sounds kind of harsh, you know, don't talk about plagues
falling, that's not nice, it's not kind, it's not loving.”
It's very loving if
you present it in a loving way. If you say,
“I want you to be saved I don't want you to suffer the plagues, God doesn't
want you to suffer the plagues, I want to spend eternity with you,” and
then it sounds loving. Is the Third Angel's Message a loving message? Wow! If
you say this, “Man, you know whoever
worships the Beast or his image receives his mark, you know, he’s going to
burn.” They’d say, “Wow!” But we need to understand that it's a
message of love because God doesn't want anyone to end up there in the lake of
fire.
Jadi
nanti akan ada Seruan Nyaring
dan itu akan pergi ke seluruh dunia,
dan kemuliaannya adalah kemuliaan karakter Kristus yang dinyatakan dalam
umatNya. Dan umat Allah akan mengumandangkan pekabaran terakhir kepada Babilon dan kepada dunia, agar
mereka keluar, karena jika mereka tidak keluar dari Babilon,
jika mereka tidak meninggalkan kemurtadan, jika mereka tidak meninggalkan
doktrin yang salah, mereka akan kena malapetaka. Apakah kita mau ada yang kena
malapetaka? Tidak!
“Tapi ini terdengarnya keras, kita
jangan bicara tentang jatuhnya malapetaka, itu tidak pantas, itu tidak baik,
itu tidak mengasihi.”
Itu
justru sangat mengasihi! Jika kita menyampaikannya dengan cara yang mengasihi.
Jika kita berkata, “Saya ingin kamu selamat, saya tidak ingin kamu kena malapetaka, Allah
tidak ingin kamu kena malapetaka, saya mau melewatkan kekekalan bersamamu”, kalau begitu itu terdengar mengasihi.
Apakah Pekabaran Malaikat Ketiga itu sebuah pesan kasih? Wow! Jika kita berkata
ini, “Hei, tahukah kamu siapa pun yang menyembah Binatang itu atau
patungnya, menerima tandanya, dia akan dibakar?” Mereka akan berkata, “Wow!”. Tetapi kita perlu mengerti bahwa itu adalah sebuah pesan kasih
karena Allah tidak mau siapa pun berakhir di dalam lautan api.
Now let's go to
Habakkuk 2:15 and 16, here we pick up on the wine again. Any relationship with
Revelation? Absolutely! “15 Woe to him who gives drink to
his neighbors, pouring
it from the wineskin till
they are…” what?
“…drunk,…” is the world going to be drunk at the end of time? Why? Because
Babylon is giving them what? The wine. So it says, “…15 Woe to him who gives drink to
his neighbors, pouring
it from the wineskin till
they are
drunk, so that he can gaze on their naked bodies…” Now what does that
mean “gaze on their naked bodies”? Well, let's go to Revelation 16:15, there
are some people who belong to the remnant church that when the plagues come,
particularly the battle of Armageddon plague, they're going to be found naked. It means
devoid of the garment of Christ’s righteousness in the spiritual
application. Notice Revelation 16:15, “15 ‘Behold, I am coming as a
thief...” Jesus says. By the way this is the close of probation “…I am coming as a thief.
Blessed is he who
watches, and keeps his garments,…” what do the
garments represent? Christ’s righteousness
“…keeps his garments, lest he walk…” what? “…naked and they see his
shame.’ And it's the same context of the plagues in Habakkuk as
well as here. So, “…15 Woe to him who gives drink to
his neighbors, pouring
it from the wineskin till
they are
drunk, so that he can gaze on their naked bodies. 16 You will be filled with shame instead of
glory…” speaking about Babylon, the doom of Babylon. “…Now it is your turn!...” And then what does
it say? “… Drink and be exposed!...” What is Babylon going to drink? Is Babylon going to drink wine?
Whose wine? The Lord's wine. The wine of God's wrath. She gave wine, God says, “You like wine? Here's wine!” Any
relationship with Revelation? Absolutely!
“…16 You will be filled with shame instead of glory.
Now
it is your turn! Drink and be exposed! The cup from the Lord's right
hand
is coming around to you, and disgrace will cover
your glory.”
That's what awaits
Babylon.
Nah, mari kita ke Habakuk 2:15-16, di sini kita
kembali lanjut tentang anggur lagi. Apa ada kaitannya dengan Wahyu? Tentu saja!
“15 Celakalah orang yang memberi minum
sesamanya, menuangnya dari wadah anggur dari kulit hingga mereka…” apa? “…mabuk…” apakah dunia akan mabuk pada akhir
zaman? Mengapa? Karena Babilon memberi mereka apa? Anggur. Jadi dikatakan, “…15 Celakalah orang yang memberi minum sesamanya, menuangnya dari kulit wadah anggur hingga mereka
mabuk, supaya dia bisa memandang tubuh mereka yang telanjang…” Nah,
apa maksudnya “memandang tubuh mereka yang telanjang”? Mari kita ke Wahyu
16:15. Ada orang-orang anggota gereja yang sisa yang pada saat datangnya
malapetaka-malapetaka, terutama ketika perang Harmagedon, mereka akan didapati
telanjang. Artinya tidak punya jubah
kebenaran Kristus, menurut aplikasi spiritualnya. Simak Wahyu
16:15, “…15 Lihatlah,
Aku datang seperti pencuri…” kata
Yesus. Nah, ini adalah tutupnya pintu kasihan. “…Aku datang seperti pencuri. Diberkatilah
dia yang berjaga-jaga dan yang mempertahankan
pakaiannya…” pakaian itu melambangkan apa? Kebenaran
Kristus, “…mempertahankan pakaiannya, kalau
tidak, ia harus berjalan…” apa? “…dengan telanjang dan mereka melihat aibnya.’ Dan
ini adalah konteks yang sama dengan malapetaka-malapetaka di Habakuk juga,
seperti di sini. Maka, “15 Celakalah
orang yang memberi minum sesamanya, menuangnya
dari wadah anggur dari
kulit hingga mereka mabuk,
supaya dia bisa memandang tubuh mereka yang telanjang. 16
Engkau akan kenyang oleh malu gantinya kemuliaan…” bicara tentang Babilon, kebinasaan
Babilon. “…Sekarang ini giliranmu!…” lalu apa katanya? “…Minumlah engkau dan biarlah engkau terekspos!…” Apa yang akan diminum Babilon? Apakah
Babilon akan minum anggur? Anggur siapa? Anggur Tuhan! Anggur murka Tuhan.
Babilon memberi orang anggur, Tuhan berkata, “Kamu suka anggur? Ini anggur!” Apa
ada kaitannya dengan Wahyu? Tepat sekali! “…16
Engkau akan kenyang oleh malu gantinya kemuliaan. Sekarang ini giliranmu! Minumlah
engkau dan biarlah engkau terekspos! Cawan
dari tangan kanan TUHAN sedang datang kepadamu, dan aib akan
menutupi kemuliaanmu…” Inilah yang menunggu Babilon.
So why would you
want to stay there? See, this is what we need to tell people in other church,
why you want to stay there? What's the use to stay?
“Well, I like my preacher.”
“Praise the Lord! Preach to your preacher”, because you should have a passion for the salvation of your
preacher, right? We should have a
passion for the salvation of everyone. But we can't keep silent. If we keep
silent, then thow are people going to be saved from what is coming? They won't
be.
Jadi
mengapa kalian mau tetap tinggal di sana? Lihat, inilah mengapa kita perlu
memberitahu orang-orang di gereja-gereja lain. Mengapa kalian mau tetap tinggal
di sana? Apa gunanya tetap tinggal di sana?
“Nah, saya suka pengkhotbah saya.”
“Puji Tuhan! Sampaikan kepada
pengkhotbah kalian,” karena kita harus
punya perhatian bagi keselamatan pengkhotbah kita, bukan? Kita harus punya
perhatian bagi keselamatan semua orang. Tetapi kita tidak boleh tinggal diam.
Jika kita tinggal diam, lalu bagaimana orang-orang bisa diselamatkan dari apa
yang akan terjadi? Mereka tidak akan selamat.
Verses 15 and 16
once again describe the damage caused by the drinking of Babylon's wine and how
this sin will force Babylon to drink the wine of God's wrath. The power that inebriated the nations with the
wine cup in her hand, in Babylon's hand, will drink the wine of God's wrath
from the cup of His hand. The giver of
intoxicating wine will be forced to drink God's wine. Babylon will be forced to drink the wine
of God's wrath which is vividly described in Revelation 17:1-5, 16:1
and the Third Angel's Message Revelation 14:8-10. The glory of Babylon will be
shamed and disgrace will cover her glory.
Ayat 15
dan 16 sekali lagi menggambarkan kerusakan yang diakibatkan minum anggur
Babilon dan bagaimana dosa ini akan memaksa Babilon minum anggur murka Allah.
Kekuasaan yang telah membuat mabuk bangsa-bangsa dengan cawan anggur yang di
tangan Babilon, akan minum anggur murka Allah dari tangan Allah. Dia yang
memberikan anggur yang memabukkan, akan dipaksa minum anggur Allah. Babilon akan dipaksa minum
anggur murka Allah yang digambarkan dengan sangat nyata di Wahyu
17:1-5, 16:1, dan Pekabaran Malaikat Ketiga, Wahyu 14:8-10. Kemuliaan Babilon
akan dipermalukan dan aib akan menutupi kemuliaannya.
The intoxicating
wine of the religious leaders was teaching the people that they could be saved
in their sins, or by their works. This is diametrically opposed to
righteousness by faith as described in verses 2-4 regarding the Papacy, and we
read this statement before. So the world is opposed of basically two groups:
ü those who believe
that they can be saved in their sins;
ü and those who
believe that they can be saved by their works.
Ellen White says
that this embraces almost the entire world. The only ones that it doesn't
embrace is the faithful remnant.
Anggur
yang memabukkan dari para pemimpin rohani mengajar orang-orang bahwa mereka
bisa diselamatkan dalam dosa mereka, atau oleh perbuatan mereka. Ini sama
sekali bertentangan dengan pembenaran oleh iman seperti yang digambarkan di ayat 2-4
tentang Kepausan, dan kita sudah membaca pernyataan ini sebelumnya. Jadi dunia
pada dasarnya bertentangan dalam dua kelompok:
ü Mereka yang percaya mereka bisa diselamatkan dalam dosa-dosa
mereka,
ü dan mereka yang percaya mereka bisa diselamatkan oleh perbuatan
mereka.
Ellen
White berkata bahwa ini mencakup nyaris seluruh dunia. Satu-satunya yang tidak
tercakup di sini adalah umat sisa yang setia.
So what is righteousness
by faith? Is righteousness by faith mean you're justified by Christ and it
doesn't matter how you live? No! Because:
· righteousness by
faith is Christ's
imputed righteousness;
· which then is manifested
in the life, His imparted righteousness.
Jadi
pembenaran oleh iman itu apa? Apakah itu berarti kita dibenarkan oleh Kristus
dan tidak jadi soal bagaimana kita hidup? Tdak! Karena:
· pembenaran oleh iman itu kebenaran Kristus yang diperhitungkan sebagai milik kita,
· yang kemudian dinyatakan
di dalam kehidupan kita, yaitu kebenaranNya yang dibagikan kita.
In our next lesson
after we finish Habakkuk, it's a continuation of Habakkuk, we're going to go through
this idea of what faith really is, what true biblical faith is.
1.
So one end of the spectrum is, “Oh you know, I don't have to do anything because I'm saved by grace
through faith.”
2. And the other one
say, “Well, you know I'm going to be nice,
and good, I'm going to behave, and God is going to save me”.
Both of those are
deadly delusions. Our works don't save us, but our works reveal if we're saved.
Di
pelajaran kita berikutnya setelah kita selesai dengan Habakuk, itu adalah
kelanjutan Habakuk, kita akan mengupas apa konsep
iman itu sesungguhnya, iman yang alkitabiah yang sejati itu bagaimana.
1.
Jadi satu
ujung dari spektrumnya ialah, “Oh, saya tidak usah berbuat apa-apa karena saya
telah diselamatkan oleh kasih karunia melalui iman.”
2.
Dan ujung
yang lainnya berkata, “Nah, saya akan bersikap manis, saya akan menjadi
orang baik, saya tidak akan bertingkah macam-macam, dan Allah akan
menyelamatkan saya.”
Keduanya
adalah penyesatan yang mematikan. Perbuatan kita tidak menyelamatkan kita, tapi
perbuatan kita mengungkapkan apakah kita sudah diselamatkan.
Let me ask you, when you turn on your car in the morning, you put the car in
drive, let's suppose that it's back-wheel drive, which of the two wheels move, the
axles, move first? The front wheels or the
back wheels? Most people say of course the back wheels. No, they don't. As soon
as the back wheels move the front wheels follow. That's faith. Faith is
the driving force and works are what come as a result of the driving force of
faith.
So saying that you
can have a life of faith without works is like driving without front tires. How
far are you going to get? Not very far. Actually Ellen White says that the
righteousness by which we are Justified is imputed. We're going to read that in
our next lesson. “Imputed” you know that's a theological word, it means
accredited to our account. You know, God takes the life and death of
Jesus, and puts it to our account, to our bank account, and so then God through
Christ looks at us as if we've never sinned. And so we say, “Wow! This is amazing I’m now covered with
Christ’s righteousness, I'm accepted in the Beloved, I'm sitting with Jesus in
Heavenly places. This is unbelievable!” And then I say to Jesus, “Oh, Jesus You're so nice, You saved me by
Your free grace, now what do You want me to do?”
Do you understand me?
Coba saya
tanya. Bila kita menghidupkan mobil kita di pagi hari, kita masukkan
persnelling mobil itu siap untuk berangkat, mari kita anggap ini adalah mobil
roda belakang ~ dua roda yang mana yang bergerak dulu, gandar
yang mana yang bergerak dulu? Roda depan atau roda belakang? Kebanyakan orang
berkata, tentu roda belakang. Tidak, tidak benar. Begitu roda belakang
bergerak, roda depan juga bergerak pada waktu yang sama. Itulah iman. Iman adalah tenaga penggeraknya,
dan perbuatan ialah apa yang terjadi sebagai akibat tenaga penggerak iman
tersebut.
Jadi
mengatakan bahwa kita bisa punya suatu kehidupan beriman tanpa perbuatan itu
seperti mengemudi tanpa roda depan. Seberapa jauh kita akan bergerak? Tidak
akan jauh. Sebenarnya Ellen White mengatakan bahwa kebenaran dengan mana kita
dibenarkan itu diperhitungkan. Kita akan membaca ini di pelajaran kita
berikutnya. “Diperhitungkan” (imputed) itu adalah sebuah kata theologi, itu artinya dikreditkan ke rekening
kita. Kalian tahu, Allah mengambil hidup dan mati Yesus dan
memasukkannya ke rekening kita, ke rekening bank kita, maka Allah melalui
Kristus memandang kita seolah-olah kita tidak pernah berbuat dosa. Dan kita
berkata, “Wow! Ini
mengagumkan, saya sekarang tertutup oleh kebenaran Kristus. Saya diterima di
dalam Yang Terkasih. Saya duduk bersama Yesus di tempat-tempat surgawi. Ini
luar biasa!” Dan saya berkata kepada Yesus, “Oh,
Yesus, Engkau begitu baik, Engkau menyelamatkan saya dengan kasih karuniaMu
yang gratis, sekarang apa yang Engkau ingin aku perbuat?”
Apakah
kalian mengerti saya?
Let me ask you,
does somebody want to come up and take one side off of this page? Can you take
one side off? You can peel a side off, but still two sides. Faith and
works they can't be separated, it's impossible. Let me ask you, when
you have a rowboat, which of the ores is the most important, the right ore or
the left ore? If you have only the right ore, you're going to go in circles to
the left; if you have only the left ore you're going to go in circles to the
right. Ellen White as well as James says that faith and works work together to have
progress in our Christian life. And unfortunately, these days
righteousness by faith is considered just basically justification, and we can
continue listening to the music we listened to when we were in the world, we
can continue eating what we ate when we were in the world, we can continue to
dress like we did when we were in the world. No! If we've come to Jesus Christ,
everything in our life changes, everything is transformed, not because you know
we make an effort to do so, but because the Holy Spirit works in our life and transforms
and changes us.
Coba saya
tanya, apakah ada yang mau naik kemari dan merobek satu
sebelah dari halaman ini? Bisakah kalian merobek satu
sebelahnya? Kalian bisa merobek satu sebelahnya, tetapi itu tetap dua sisi. Iman dan perbuatan tidak bisa
dipisahkan, itu mustahil. Coba saya tanya, bila kita mendayung
di perahu, dayung yang mana yang paling penting, yang kanan atau yang kiri?
Jika kita hanya punya dayung kanan, kita akan
berputar-putar ke arah kiri; jika kita hanya punya dayung kiri, kita akan
berputar-putar ke kanan. Ellen White dan Yakobus mengatakan bahwa iman dan perbuatan bekerja
bersama-sama untuk mencapai kemajuan dalam kehidupan Kristen kita.
Dan sayangnya, sekarang ini pembenaran oleh iman dianggap hanyalah sekadar
pembenaran, dan kita bisa terus mendengarkan musik yang kita dengarkan ketika
kita masih di dunia; kita bisa terus makan apa yang kita makan ketika kita
masih di dunia; kita bisa terus berpakaian seperti yang kita pakai ketika kita
masih di dunia. Tidak! Jika kita sudah datang ke Yesus Kristus, semua di hidup
kita berubah, semua diganti, bukan karena kita berusaha untuk berbuat begitu,
tetapi karena Roh Kudus bekerja
dalam hidup kita dan mentransformasi dan mengubah kita.
So let's go back
here to this statement by Ellen White. “It is prepared for two classes of mankind, embracing nearly the whole world— those who would be saved by their merits, and those who would be saved in
their sins…” (The Great Controversy,
p. 572). By the way, does
Habakkuk mention righteousness by faith? Did we see that in the book of
Habakkuk? Yeah, but what is the emphasis in Habakkuk? The emphasis is not on
justification the emphasis is on sanctification, being willing to remain
faithful in the face of delay, in the face of persecution, in the face of
tribulation and difficulty, in other words, Paul is describing the root of
salvation; and Habakkuk and James are
describing the fruit of salvation. They have to go together.
Jadi mari
kita kembali ke pernyataan Ellen White ini. “…Ini disiapkan untuk
dua kelompok manusia, yang mencakup nyaris seluruh dunia ~ mereka yang akan
diselamatkan oleh jasa mereka, dan mereka yang akan diselamatkan dalam
dosa-dosa mereka…” (The Great Controversy, hal. 572). Nah, apakah Habakuk menyinggung
tentang pembenaran oleh iman? Apakah kita melihat itu di kitab Habakuk? Iya,
tetapi apakah penekanannya di Habakuk? Penekanannya tidak pada pembenaran,
penekanannya pada pengudusan, bersedia tetap setia walaupun harus menunggu
lama, ada persekusi, ada tribulasi (kesukaran besar) dan kesulitan. Dengan kata
lain Paulus menggambarkan akar
keselamatan; sedangkan Habakuk dan Yakobus menggambarkan buah dari keselamatan.
Mereka harus jalan bersama-sama.
And you know Martin
Luther, I know we're in the Lutheran church,
v but Martin Luther
did not like the book of James, he called it the Epistle of Straw, he said, “If I had my way it would never have found
its place into the Bible.”
Don't be hard on Luther because Luther was struggling
against a church that said you're saved by your works. So God raised up Luther to say, “No, No, No, No! You're justified by grace through faith.”
He was fighting a different kind of enemy.
v James on the other
hand was fighting those who said, “I've
been justified by grace through faith, and I can ignore the needs of those who
don't have anything to eat, and don't have anything to clothe themselves with.”
So in other words, Paul and
James are not fighting each other, they're back to back fighting two different
enemies of the Gospel. Paul is
fighting against those who think that they can work their way to heaven. James
is saying that we will not make it to heaven with a workless faith. They
complement each other. Luther didn't understand that, because he was
fighting against a system that was totally works oriented. So let's not be hard
on Martin Luther.
Dan
kalian tahu, Martin Luther ~ saya tahu kita ada di gereja
Lutheran,
v tetapi Martin Luther tidak suka kitab Yakobus, dia
menyebutnya Surat Jerami, dia berkata, “Andaikan kehendak saya dituruti,
tulisan itu tidak akan pernah mendapatkan tempat di dalam Alkitab.”
Jangan terlalu menghakimi Luther
karena Luther bergumul dengan sebuah gereja yang mengatakan bahwa manusia
diselamatkan oleh perbuatannya. Maka Allah
membangkitkan Luther untuk berkata, “Tidak! Tidak! Tidak! Tidak! Kita dibenarkan oleh kasih
karunia melalui iman.” Dia
sedang berperang dengan jenis musuh yang berbeda.
v Di pihak lain Yakobus sedang bertempur dengan
mereka yang berkata, “Saya sudah dibenarkan oleh kasih karunia melalui
iman, dan saya bisa mengabaikan kebutuhan mereka yang tidak punya makanan, dan
tidak punya pakaian.”
Jadi
dengan kata lain, Paulus dan Yakobus
tidak sedang saling berkelahi, mereka sedang
bertempur punggung-memunggungi melawan dua musuh Injil yang berbeda.
Paulus sedang bertempur dengan mereka yang mengira mereka bisa ke Surga dengan
upaya mereka sendiri. Yakobus berkata bahwa kita tidak akan sampai ke Surga
dengan iman yang tidak disertai perbuatan. Mereka
saling melengkapi. Luther tidak memahami itu, karena dia sedang
bertempur dengan sebuah system yang seluruhnya berorientasi pada perbuatan.
Jadi janganlah kita terlalu menyalahkan Martin Luther.
Now the next
section that we have here, you can read it. It speaks about “17
The violence you
have
done
to Lebanon will overwhelm
you…”
that is Babylon,
“…and your destruction
of animals
will
terrify you.
For you
have shed
man's blood;
you
have destroyed lands and cities and
everyone in them.”
(Habakkuk 2:17 NIV)
I want to jump to the next page, because time is flying by.
Nah bagian berikutnya yang ada di sini,
kalian bisa membacanya, itu bicara tentang, “17 Kekerasan yang telah engkau lakukan terhadap Libanon akan
lebih daripada yang bisa engkau tangani…” yaitu Babilon, “… dan penghancuranmu atas binatang-binatang akan mengerikan engkau. Karena engkau telah
menumpahkan darah manusia; engkau telah menghancurkan negeri-negeri dan kota-kota dan semua
orang di dalamnya.” (Habakuk 2:17).
Saya mau melompat ke halaman berikut,
karena waktu terbang cepat sekali.
Let's go to
Habakkuk 2:18 and 19. What was another problem that existed in that day that
Babylon proliferated? Idolatry, hello! Any reference to that in the book of
Ezekiel? Yeah, absolutely! Any reference to that in the writings of Moses that
we read? Absolutely! Notice Habakkuk 2:18-19, “18 Of what value is an
idol, since a man has carved it? Or an image that teaches
lies? For he who makes it trusts in his
own creation…”
Let me ask you, is Sunday as the day of rest man's creation, is
it? Did God create Sunday as the Sabbath? No! So would Sunday observance be idolatry?
Yes, because it says here,
“…For he who makes it trusts in his own creation,
he makes idols that cannot speak.19
Woe to him who says to wood, 'Come to life! 'Or to lifeless stone, 'Wake up!' Can it give guidance? It is covered
with gold and silver; there is no
breath in it.” (NIV)
Mari ke Habakuk
2:18-19. Apakah problem lain yang ada di zaman itu yang disebarluaskan Babilon?
Penyembahan berhala, halo?? Apakah di kitab Yehezkiel ada referensi tentang hal
it? Iya, tentu saja! Apakah ada referensi tentang hal itu dalam tulisan-tulisan
Musa yang sudah kita baca? Tentu saja! Simak Habakuk 2:18-19, “18 Apakah nilainya sebuah
patung, karena yang memahatnya itu manusia? Atau sebuah patung yang mengajarkan dusta? Karena dia
yang membuatnya mempercayai buatannya sendiri…”
Coba saya tanya, apakah hari Minggu sebagai hari perhentian
itu ciptaan manusia? Iyakah? Apakah Allah menciptakan hari Minggu sebagai hari
perhentian (Sabat)? Tidak! Maka apakah memelihara
hari Minggu itu menyembah berhala? Ya, karena dikatakan di sana,
“…Karena dia yang membuatnya mempercayai buatannya sendiri, dia membuat berhala-berhala yang tidak bisa bicara. 19 Celakalah
orang yang berkata kepada kayu: ‘Hiduplah!’ atau kepada batu yang
mati, ‘Bangunlah!’ Bisakah benda itu memberikan tuntunan? Itu bersalutkan emas dan perak, tetapi tidak
ada napas padanya.”
So did Ezekiel have
anything to say about idolatry? Does Revelation have anything to say about
idolatry? Absolutely! See, all of these Minor Prophets are related to the book
of Revelation. The greed, the economy, hating Babylon, those who supported her,
all those ideas are contained already in the Minor Prophets. Only what happened
literally back there becomes symbolic of something that happens spiritually and
globally at the end of time.
Jadi apakah Yehezkiel mengatakan sesuatu
tentang penyembahan berhala? Apakah Wahyu mengatakan sesuatu tentang
penyembahan berhala? Tentu saja! Lihat, semua Nabi Kecil ini terkait kepada
kitab Wahyu. Keserakahan, ekonomi, membenci Babilon, mereka yang mendukungnya,
semua ide sudah ada pada Nabi-nabi Kecil. Hanya saja apa yang terjadi secara
literal di masa lampau menjadi
simbolis dari sesuatu yang terjadi secara spiritual dan global pada akhir
zaman.
And then chapter 2
ends, and this will be final point. “20 But the Lord is in His holy temple;
let all the
earth be silent
before Him.”
(Habakkuk 2:20
NIV)
Do you know what is
described in the very next verse? The second coming of Christ! You say, “Now
why is this significant?” Now we usually use this verse to say that we're
supposed to be reverent in church. There's nothing wrong with that, by the way.
You know we shouldn't be dancing in the aisles, and shouting, and rolling on
the floor, and things like that. This verse does teach reverence, but in this
context it's describing something that happens in relationship to the second
coming of Christ. “the Lord is in His holy temple”, it's describing the moment when Jesus is about to leave to
what? To
return to this earth.
Kemudian pasal 2 berakhir, dan ini
akan menjadi poin terakhir. “20 Tetapi TUHAN
ada di dalam bait-Nya yang kudus. Hendaknya segenap
bumi hening di hadapan-Nya.” (Habakuk 2:20)
Tahukah kalian apa yang digambarkan di
ayat berikut? Kedatangan kedua Kristus! Kalian berkata, “Nah,
mengapa ini signifikan?” Nah, biasanya
kita memakai ayat ini untuk mengatakan kita harus khusuk di dalam gereja. Nah, tidak ada yang
salah dengan itu. Kita memang tidak boleh menari di lorong antara
bangku-bangku, dan berteriak, dan guling-guling di lantai, dan hal sejenisnya.
Ayat ini memang mengajarkan supaya bersikap khusuk, tetapi
dalam konteks ini, ini
menggambarkan sesuatu yang terjadi sehubungan dengan kedatangan kedua Kristus.
“TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus” Itu menggambarkan saat ketika Yesus akan meninggalkan tempat itu untuk
apa? Untuk kembali ke bumi ini.
And what does the
silence mean? By the way, is there silence in heaven in Revelation 8:1? Yeah. Do
you know what that is? Let's read the Spirit of Prophecy. See the little lady
knows what she was talking about. Notice this statement from Great Controversy 641 speaking about the
second coming in 2:20, the very next verse is the second coming. So the silence
has to do with the second coming. “Before His presence ‘all faces are turned into paleness’(Jeremiah 30:6); upon the rejecters of God's mercy falls the
terror of eternal despair. ‘The heart melteth, and the knees smite together, and the faces of them all gather blackness’ (Nahum 2:10). The
righteous cry with trembling: ‘Who shall be able to stand?’…”
where does that come from? From Revelation 6:17 speaking about
the second coming.
“…The angels' song is hushed, and there is
a period of awful silence…”
silence in heaven, the angels are not singing anymore. “…Then the voice
of Jesus is heard, saying: ‘My grace is sufficient for you.’ The faces of the righteous
are
lighted up, and joy fills every heart.
And
the angels strike a note higher and sing again as they draw still nearer to the earth. The King of kings descends upon
the
cloud, wrapped in flaming
fire.”
So what does
Habakkuk 2:20 mean when it says that “the Lord is in His holy Temple”? He's about to leave His holy Temple by the way, “let
all the earth be silent before Him”.
Dan apa
yang dimaksud dengan keheningan itu? Nah,
apakah ada keheningan di Surga di Wahyu 8:1? Iya. Kalian tahu itu apa? Mari
kita baca Roh Nubuat. Lihat, ibu kecil
ini tahu apa yang dibicarakannya. Simak pernyataan ini dari Great Controversy hal. 641, bicara tentang kedatangan kedua di Habakuk 2:20,
ayat berikutnya adalah kedatangan kedua. Maka keheningan itu berkaitan dengan
kedatangan kedua. “…Di hadapanNya ‘setiap muka berubah menjadi pucat’ (Yeremia
30:6). Ke atas mereka yang menolak belas kasihan Allah, jatuhlah teror
keputusasaan yang kekal. ‘Hati pun patah semangat, dan lutut bergemelatukan,
… dan wajah mereka semuanya bermuram durja.’ (Nahum 2:10). Orang-orang
benar berseru dengan gemetar, ‘Siapakah
yang dapat bertahan?’…” ini datang dari mana? Dari Wahyu 6:17 bicara tentang kedatangan kedua. “…Nyanyian para
malaikat terhenti, dan ada satu periode keheningan yang mencekam…” keheningan di Surga, para malaikat tidak menyanyi lagi. “…Lalu suara Yesus terdengar berkata, ‘RahmatKu cukup bagimu’ (2 Korintus
12:9). Wajah orang-orang benar menjadi cerah, dan sukacita memenuhi setiap
hati. Dan para malaikat menaikkan satu nada lebih tinggi dan menyanyi lagi,
sementara mereka datang semakin dekat ke bumi. Raja segala raja turun di atas
awan yang terbungkus oleh api yang menyala.”
Jadi apa artinya Habakuk 2:20
ketika itu mengatakan bahwa “TUHAN ada di dalam bait-Nya
yang kudus”? Dia akan segera meninggalkan BaitNya yang kudus. “Hendaknya segenap bumi hening di hadapan-Nya.”
By the way the wicked
are also going to ask the same question. Notice Great
Controversy page 642, “The derisive jests have ceased. Lying lips are
hushed into silence. The clash of arms, the tumult of battle, ‘with confused noise, and garments rolled in blood’
(Isaiah 9:5), is stilled. Nought now is heard but the voice of prayer and the sound
of weeping and lamentation. The cry bursts forth from lips so lately scoffing: ‘The
great day of His wrath is come; and
who shall be able to stand?’ The wicked pray to be buried beneath the rocks of the mountains rather than meet the face of
Him whom they have despised and rejected.”
So both the
righteous and the wicked will be silent for a period as Jesus leaves His holy
Temple and returns to the earth, and this is already contemplated in Revelation
8:1 there was period of silence in heaven.
Nah, orang-orang jahat juga akan
mengajukan pertanyaan yang sama. Simak Great
Controversy hal. 642, “…Olok-olokan berhenti. Bibir-bibir yang berbohong, bungkam
terdiam. Bunyi senjata yang beradu, kekacauan pertempuran ‘…dengan kebisingan yang membingungkan dan pakaian yang berlumuran darah’ (Yesaya
9:5) menjadi hening. Tidak ada suara apa pun yang terdengar kecuali suara doa
dan bunyi tangisan dan ratapan. Teriakan terlontar dari bibir-bibir yang belum
lama masih mengejek, ‘Sudah tiba hari besar
murkaNya, dan
siapakah yang dapat bertahan?’ Orang-orang
jahat memohon agar boleh dikuburkan di bawah bebatuan gunung-gunung daripada
harus melihat wajah Dia yang pernah mereka benci dan tolak…”
Jadi
baik orang benar maupun orang jahat akan hening beberapa waktu lamanya ketika
Yesus meninggalkan BaitNya yang kudus dan kembali ke dunia, dan ini sudah
dikontemplasi di Wahyu 8:1, ada suatu periode keheningan di Surga.
Now we have about
four minutes left, so let's just try and get through the next section. In
chapter 3 you have a direct description of the second coming of Christ. This is
no longer typology, this is the real deal, this is a description of the second coming
of Jesus Christ, it's not describing something that happened in the days of
Habakkuk because that took place millennia ago, and chapter 3 has not been
fulfilled yet. And so chapter 3 is totally future. You don't
have typology. And by the way, this is the reason why liberal scholars say you
know, they're two different authors, one author wrote chapters 1 and 2, and
another author wrote chapter 3 because they're radically different. You don't
have any typology in chapter 3. But the reason why is,
1.
because the first two chapters have a
type of what happened back then, and applies it in a typology to the future.
2.
But chapter 3 directs us directly to
the future.
Are you following
me or not?
Nah, kita
punya waktu sekitar 4 menit yang sisa, jadi mari kita usahakan menyelesaikan
bagian berikut. Di pasal 3 ada deskripsi langsung tentang kedatangan kedua
Kristus. Ini bukan lagi tipologi, ini adalah kenyataan, ini adalah deskripsi
dari kedatangan kedua Yesus Kristus, ini tidak bicara tentang sesuatu yang
terjadi di zaman Habakuk karena itu sudah lewat ribuan tahun yang lalu, dan
pasal 3 masih belum digenapi. Maka pasal
3 ini seluruhnya masih di masa depan. Tidak ada tipologi. Nah,
inilah alasannya mengapa para pakar Alkitab yang liberal mengatakan ada dua
penulis, yang satu menulis pasal 1 dan 2, dan penulis lain menulis pasal 3
karena mereka berbeda secara radikal. Tidak ada tipologi di pasal 3. Tetapi
alasannya ialah:
1. Karena
dua pasal yang pertama punya tipe dari apa yang terjadi di waktu yang sudah
lewat itu, kemudian mengaplikasikannya dalam tipologi di masa depan.
2. Tetapi
pasal 3 membawa kita langsung ke masa depan.
Apakah
kalian mengikuti saya atau tidak?
We're going to
study this. At the beginning of chapter 3, the prophet asks the Lord to renew His
past acts of deliverance, he pleads with the Lord to have mercy for His people,
as He pours out His wrath. It says there, “1 A prayer of Habakkuk the prophet. On shigionoth.2
Lord, I have heard of
your
fame;
I stand
in
awe of your deeds,…” this is most likely
referring to the crossing of the Red Sea how God delivered Israel “…O Lord….” now what does
Habakkuk ask for? He's spoken about God's fame, he stands in awe of God's
deeds, and now what does he say? “…Renew them…” do it again, is what he's saying, “…in our day,
in our time make
them known;
in wrath remember
mercy.”(NIV)
Kita akan mempelajari ini. Di awal pasal 3, si nabi
minta kepada Tuhan untuk memperbarui tindakanNya yang menyelamatkan di masa
lampau. Dia memohon kepada Tuhan untuk berbelaskasihan kepada umatNya pada saat
Dia mencurahkan murkaNya. Dikatakan di sana, “1 Sebuah doa nabi Habakuk. Puisi ratapan. 2 TUHAN, telah kudengar kemasyhuranMu, aku sangat kagum akan pekerjaan-pekerjaanMu,…”
kemungkinan besar ini mengacu kepada penyeberangan di Laut
Merah, bagaimana Allah telah menyelamatkan bangsa Israel. “…Ya TUHAN…” nah,
apa yang diminta Habakuk? Dia telah bicara tentang kemasyhuran Allah, dia kagum
akan pekerjaan-pekerjaan Allah, dan sekarang apa katanya? “…perbaruilah mereka…” lakukanlah
lagi, itulah yang dikatakannya, “…di zaman kami, di masa kami buatlah mereka dikenal; dalam murka
ingatlah kemurahan.”
Now I have three other
translations here, and this is the last point that we're going to study today.
Habakkuk 3:2, CEV says:
“I
know Your reputation, Lord, and I am amazed at what You have done. Please
turn from Your anger and be merciful; do for us what
You did for our ancestors.”
Let's do it again.
Deliver us like You did at the edge of the Red Sea
Habakkuk 3:2, Good News Translation says:
“O
Lord, I have heard of what You have done, and I am filled with awe. Now
do again in our times the great deeds You
used to do. Be merciful, even when You
are
angry.”
When He is pouring
out His wrath.
And Habakkuk 3:2,
NET says this way:
“Lord, I have heard the report of what
You did; I am awed, Lord, by what
You accomplished. In our time
repeat
those deeds; in our time reveal them
again.
But
when You cause turmoil, remember to show us
mercy!”
So the final
deliverance will be like past deliverances.
Nah, ada
tiga versi terjemahan di sini, dan ini adalah poin terakhir yang akan kita
pelajari hari ini.
Habakuk 3:2, CEV mengatakan:
“Aku tahu reputasiMu, Tuhan, dan aku kagum dengan apa yang telah
Engkau buat. Mohon berbaliklah dari murkaMu dan berbelaskasihanlah; perbuatlah untuk kita apa yang telah Engkau lakukan bagi nenek moyang kita.”
Habakuk 3:2 Good News Translation mengatakan:
“O, Tuhan, aku telah mendengar apa yang telah Engkau perbuat, dan
aku dipenuhi oleh rasa kagum. Sekarang lakukan lagi di zaman kita
perbuatan-perbuatan besar yang pernah Engkau lakukan. Berbelaskasihanlah,
walaupun pada waktu Engkau murka.” … pada saat Dia
mencurahkan murkaNya.
Dan Habakuk 3:2 NET mengatakan demikian:
“Tuhan,
aku telah mendengar tentang apa yang telah Engkau
lakukan; aku kagum, Tuhan, dengan apa yang Engkau capai. Di zaman kami,
ulangilah perbuatan-perbuatan itu; di zaman kami nyatakan mereka lagi. Tetapi
ketika Engkau mendatangkan kekacauan, ingatlah untuk menunjukkan belas kasihan
pada kami.”
Jadi penyelamatan terakhir akan seperti
penyelamatan-penyelamatan di masa lampau.
So we need to study
what happened at the edge of the Red Sea. You know what happened at the edge of
the Red Sea is precisely what is going
to happen during plagues # 5, 6, 7 in the book of Revelation.
But our time is up,
so don't miss the next exciting episode of our study together. God bless you
all. Thanks for being here. We'll see you tomorrow bright and early 9:00.
Jadi kita perlu mempelajari apa yang
terjadi di tepi Laut Merah. Kalian tahu, apa yang terjadi di tepi Laut Merah itu
persis apa yang akan terjadi selama malapetaka # 5, 6, 7, di kitab Wahyu.
Tetapi waktu kita sudah habis, jadi
jangan kelewatan episode menarik berikutya dari pelajaran kita. Tuhan
memberkati kalian semua. Terima kasih sudah hadir di sini. Kita akan bertemu
lagi besok pagi-pagi pukul 9:00.
28 05 25
No comments:
Post a Comment