Wednesday, December 9, 2020

EPISODE 07/24 ~ REVELATION'S SEVEN TRUMPETS ~ THE FOURTH TRUMPET ~ STEPHEN BOHR

 

_____REVELATION’S SEVEN TRUMPETS_____

Part 07/24 - Stephen Bohr

THE FOURTH TRUMPET

https://www.youtube.com/watch?v=zWiCSzjT8n4

 

 

Dibuka dengan doa.

 

 

Alright, we are going to page 95 in our study notes, page 95, and incidentally it is Revelation 8:12 we're not going to include 13 yet, we're going to get to 13 a little bit later on, but it's really Revelation 8:12 that is quoted here, so let's read the verse that describes the Fourth Trumpet, 12 Then the fourth angel sounded: And a third of the sun was struck, a third of the moon, and a third of the stars, so that a third of them were darkened. A third of the day did not shine, and likewise the night.” So that is the Fourth Trumpet.  

 

Baiklah, kita ke hal. 95 dari diktat kita, hal. 95, dan kebetulan itu Wahyu 8:12, kita belum akan mengikutsertakan ayat 13, kita ke ayat 13 nanti, tetapi yang dikutip di sini ialah Wahyu 8:12, jadi mari kita  baca ayat yang menggambarkan Terompet Keempat. 12 Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya: dan terpukullah sepertiga dari matahari, dan sepertiga dari bulan, dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari mereka menjadi gelap. Sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari…”  Jadi itulah Terompet Keempat.

 

 

So you'll notice that there are three main symbols in this Fourth Trumpet: the sun, the moon, and the stars. So in order to understand the period of the Fourth Trumpet we need to understand what is meant by the sun, the moon, and the stars.  So what are the key verses for us to understand the meaning of these symbols? Well, one of the key verses is Genesis 1:16, “Then God made two great lights, the greater light to rule the day…” what light is that? The sun,  “…and the lesser light…” remember, that's a very important expression “…the lesser light to rule the night. He made the stars also…” So do you have all three symbols in this verse? You have all three symbols in the verse: the greater light, the lesser light, and the stars that shine at night.

 

Jadi kalian akan melihat ada tiga simbol utama di Terompet Keempat ini: matahari, bulan, dan bintang-bintang. Jadi supaya bisa mengerti periode Terompet Keempat, kita perlu mengerti apa yang dimaksud oleh matahari, bulan, dan bintang-bintang. Jadi apakah ayat kuncinya supaya kita bisa mengerti simbol-simbol ini? Nah, salah satu ayat kuncinya ialah Kejadian 1:16, 16  Maka Allah menciptakan dua benda penerang yang besar,  yang lebih besar untuk memerintah siang…”  terang yang mana itu? Matahari,   “…dan terang yang lebih kecil…”  ingat ini istilah yang sangat penting,   “…dan terang yang lebih kecil untuk memerintah malam. Dia juga menciptakan bintang-bintang. …”  Jadi di ayat ini apakah ada ketiga simbol? Ketiga simbol ada di ayat ini: terang yang lebih besar, terang yang lebih kecil, dan bintang-bintang yang bersinar di malam hari.

 

Now another key verse is Revelation 12:1. It also contains the three symbols. “1Now a great sign appeared in heaven: a woman…” what does the woman represent? The church,  “…clothed with…” what?  “…with the sun, with the moon under her feet, and on her head a garland…” or a crown of what?  “…of twelve stars.”

This uses the three key words that we find in the Fourth Trumpet: the sun, the moon, and the stars.

 

Nah, ayat kunci yang lain ialah Wahyu 12:1. Di situ juga ada ketiga simbol. 1      Sekarang tampaklah suatu tanda besar di langit: seorang perempuan…”  perempuan melambangkan apa? Gereja,   “…berselubungkan…”  apa?   “…matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan di atas kepalanya sebuah mahkota…”  dari apa?   “…dari dua belas bintang…”  Ini memakai ketiga kata kunci yang kita temukan di Terompet Keempat: matahari, bulan, dan bintang-bintang.

 

 

Now I don't have time to go into all the details, but:

·       the sun represents the age of fulfillment, in other words it's when Jesus actually comes in person,

·       the moon on the other hand represents the period of symbols, types, and shadows in the Old Testament that pointed forward to the age of fulfillment, pointed forward to Christ,

·       the stars represent the founders of the Old Testament church and the founders of the New Testament church. And we know that  because there were 12 patriarchs that established the Old Testament church and there were 12 apostles that Jesus chose as the foundation of the New Testament church.

 

Nah, saya tidak punya waktu untuk masuk ke semua detailnya, tetapi:

·       Matahari melambangkan era penggenapan, dengan kata lain itu ialah ketika Yesus benar-benar datang Sendiri.

·       Bulan, di pihak lain melambangkan periode simbol, tipe, dan bayangan, zaman Perjanjian Lama, yang menunjuk ke era penggenapan, menunjuk ke masa depan ke Kristus.

·       Bintang-bintang melambangkan pendiri-pendiri gereja Perjanjian Lama dan pendiri-pendiri gereja Perjanjian Baru. Dan kita tahu itu karena ada 12 bapak-bapak bani (suku) yang diangkat di gereja Perjanjian Lama, dan ada 12 rasul yang dipilih Yesus sebagai fondasi gereja Perjanjian Baru.

 

 

Now, let's talk about the greater light: the sun.

We're dealing not with the literal object in heaven we're dealing with symbols so we need to find out what the sun symbolizes. So who is represented by the sun, the greater light?  Well, yes that's correct.  Let's notice the Bible verses.

 

Sekarang, mari kita  bicara tentang terang yang lebih besar: matahari.

Kita tidak berurusan dengan benda-benda di langit yang literal, kita berurusan dengan simbol-simbol jadi kita perlu mencari tahu matahari melambangkan apa. Maka, siapa yang dilambangkan matahari, terang yang lebih besar? Ya, benar, mari kita simak ayat-ayat Alkitab.

 

Psalm 27:1 “The Lord is…” what? “…my light and my salvation. Whom shall I fear? The Lord is the strength of my life, of whom shall I be afraid?”   So who is the light? The Lord is the light. In other words the light of the sun represents the Lord, symbolizes the Lord.

 

Mazmur 27:1, 1 TUHAN adalah…”  apa?   “…terangku dan keselamatanku. Siapakah yang harus kutakuti? TUHAN adalah kekuatan dalam hidupku, terhadap siapakah aku harus takut? …”  Jadi terang itu siapa? Tuhanlah terang itu. Dengan kata lain, terang matahari melambangkan Tuhan, simbol dari Tuhan.

 

 

Psalm 84:11 is another key verse. It says,1 For the Lord God is a…” what?  “…is a sun and shield; the Lord will give grace and glory; no good thing will He withhold from those who walk uprightly.”  So this text explicitly tells us that the Lord God is a sun, obviously not a literal sun but a symbolic sun.

 

Mazmur 84:11 adalah ayat kunci yang lain. Dikatakan, 11 Sebab TUHAN Allah adalah…”  apa?   “…adalah matahari dan perisai; Tuhan akan memberikan karunia dan kemuliaan; Ia tidak menahan apa pun yang baik dari orang yang hidup benar. …”  Jadi ayat ini secara eksplisit mengatakan kepada kita bahwa Tuhan Allah itu matahari, jelas bukan matahari yang literal, tetapi matahari yang simbolis.   

 

 

Malachi 4:2 once again identifies God as the sun. It says,  But to you who fear My name, the Sun of Righteousness shall arise with healing in…” not “its wings” but what?  “…His wings…” so in other words the sun is a person  “…healing in His wings and you shall go out and grow fat like stall-fed calves.” 

 

Maleakhi 4:2 sekali lagi Tuhan diidentifikasi sebagai matahari. Dikatakan, 2 Tetapi bagi kamu yang takut akan nama-Ku, Surya Kebenaran  akan terbit dengan penyembuhan di…”  bukan di “sayapnya” (bentuk netral untuk benda) tetapi apa?   “…sayapNya (bentuk maskulin)…”  jadi dengan kata lain matahari itu seorang manusia, “…penyembuhan di sayapNya. Dan kamu akan keluar dan menjadi tambun seperti anak lembu yang diberi makan di kandang.”

 

 

So we have several texts that indicate that the Lord is the light, the Lord is the sun, the sun represents the Lord.

Now that's the Old Testament.

 

Jadi ada beberapa ayat yang mengindikasikan bahwa Tuhan itu terang, Tuhan itulah matahari, matahari melambangkan Tuhan.

Nah, itu dari Perjanjian Lama.

 

 

Let's take a look at the New Testament. John 8:12 here Jesus is going to go to Jerusalem for the Feast of Tabernacles and we find Him saying the following words, 12 Then Jesus spoke to them again, saying, ‘I am the light of the world. He who follows Me shall not walk in darkness, but have the light of life.’…”

Now Ellen White makes a very interesting remark about where Jesus was when He spoke these words of John 8:12. In the book Desire of Ages 463 and 464 we find these words, “It was morning; the sun had just risen above the Mount of Olives, and its rays fell with dazzling brightness on the marble palaces, and lighted up the gold of the temple walls, when Jesus, pointing to it, said, ‘I am the light of the world.’…"

So Jesus is saying, that object in heaven symbolizes Me, I am the light of the world.

 


Mari kita lihat Perjanjian Baru. Yohanes 8:12, di sini Yesus akan pergi ke Yerusalem untuk Perayaan Pondok Daun, dan kita melihat Dia mengatakan kata-kata berikut, 12 Lalu Yesus berbicara kepada mereka lagi, kata-Nya, ‘Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.’…” 

Nah, Ellen White membuat komentar yang sangat menarik tentang di mana Yesus berada ketika Dia mengucapkan kata-kata Yohanes 8:12 ini. Di buku Desire of Ages hal. 463-464 kita temukan kata-kata ini,  “…Hari sudah pagi, matahari baru saja terbit di atas Bukit Zaiitun, dan pancaran sinarnya jatuh dengan terang yang kemilau di atas istana-istana pualam, dan menerangi emas-emas di dinding-dinding bait suci, ketika Yesus sambil menunjuk ke sana, berkata, ‘Akulah terang dunia.’ …”  

Jadi Yesus berkata, benda yang di langit itu menyimbolkan Aku, Akulah terang dunia.

 

 

A little later on John 9:5 Jesus once again made the same declaration, He said,  As long as I am in the world, I am…” what?  “…I am the light of the world.”

 

Tak lama kemudian di Yohanes 9:5 sekali lagi Yesus membuat pernyataan yang sama, Dia berkata, 5 Selama Aku ada di dunia, Akulah…”  apa?   “…Akulah terang dunia."

 

 

Let's notice a few other verses.

Revelation 1:16 we're in the New Testament now. The face of Jesus, the glorified Christ shines like what? Like the sun. Notice, “ 16 He had in His right hand seven stars, out of His mouth went a sharp two-edged sword, and His countenance was like the sun shining in its strength.” 

 

Mari kita simak beberapa ayat lain.

Wahyu 1:16, kita di Perjanjian Baru sekarang. Wajah Yesus, Kristus yang dimuliakan bersinar seperti apa? Seperti matahari. Simak, 16 Di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang, dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bagaikan matahari yang bersinar dengan terang.”

 

 

Notice John 1:4-9 speaking about Jesus,  In Him was life, and the life was the light of men. And the light shines in the darkness…” who is the one who is shining in the darkness? Jesus, right?  “…And the light shines in the darkness and the darkness did not comprehend it. There was a man sent from God, whose name was John. This man came for a witness, to bear witness of the Light, that all through him might believe…” so God raised up John the Baptist to give witness to whom? To Jesus.  So was John a lesser light to lead people to a Greater Light? We will find that explicitly a little bit later on. Verse 8, “…He was not that Light…” in other words he wasn't the sun,   “…but was sent to bear witness of that Light. That was the true Light…”  that's Jesus, “…which gives light to every man coming into the world.”

This passage certainly tells us that Jesus is The Light, but we're going to find that John the Baptist was a light, he was a lamp, or a moon if you please.

 


Simak Yohanes 1:4-9 berbicara tentang Yesus, 4 Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang bagi manusia. 5 Dan terang itu bercahaya  dalam kegelapan…”  siapa yang bersinar dalam kegelapan? Yesus, benar?   “…Dan terang itu bercahaya  dalam kegelapan

dan kegelapan itu tidak memahaminya. 6 Ada seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 7 Orang ini datang sebagai saksi,  untuk memberi kesaksian tentang Terang itu supaya oleh dia semua orang boleh percaya. …”  Jadi Allah membangkitkan Yohanes Pembaptis untuk memberi kesaksian tentang siapa? Tentang Yesus. Jadi apakah Yohanes ini terang kecil yang menuntun orang kepada Terang yang lebih besar? Kita akan menemukan bahwa demikianlah tepatnya sedikit jauh ke depan. Ayat 8,   “…8 Ia bukan Terang itu…”  dengan kata lain dia bukanlah matahari itu,   “…tetapi ia diutus untuk memberi kesaksian tentang Terang itu. 9 Terang itulah Terang yang sesungguhnya…”  itulah Yesus, “…yang memberi terang kepada setiap orang yang masuk ke dalam dunia.…” 

Perikop ini benar-benar memberitahu kita bahwa Yesus itu Sang Terang, tetapi kita juga akan menemukan bahwa Yohanes Pembaptis adalah sebuah terang, dia adalah sebuah lampu/obor, atau katakanlah dia adalah bulan. 

 

 

Now what about when Jesus came to this earth? Notice Matthew 4:16, 16 The people who sat in darkness have seen…” what? Because Jesus has come  “…have seen a great light, and upon those who sat in the region and shadow of death Light has…” what?  “…dawned.”

So once again the light of the sun is related to Jesus, it's a symbol of Christ.

 

Nah, bagaimana dengan ketika Yesus datang ke dunia? Simak Matius 4:16, 16 Bangsa yang duduk dalam kegelapan, telah melihat…”  apa? Karena Yesus sudah datang, “…telah melihat Terang yang besar, dan  ke atas mereka yang duduk di daerah dan bayang-bayang maut, Terang telah…”  apa?   “…terbit. …” 

Jadi sekali lagi terang matahari dikaitkan kepada Yesus, itu simbol Kristus. 

 

 

Now when Jesus was going to be born, Zacharias described the birth of Jesus by using the symbolism of the sun. Let's read Luke 1:76-79, 76 And you, child, will be called the prophet of the Highest; for you will go before the face of the Lord to prepare His ways, 77 to give knowledge of salvation to His people by the remission of their sins, 78 through the tender mercy of our God, with which the Dayspring from on high has visited us…” now that word “Dayspring” is composed really of two Greek words:  ἀνατολή [anatolē] Ἠέλιος [helios, helius].  ἀνατολή [anatolē] means “to rise” and Ἠέλιος [helios, helius] where we get the word “helium” from, is the sun.  So a better translation is, 78 through the tender mercy of our God, with which the Rising Sun from on high has visited us...” So when Jesus comes into the world He is the what? He's the Rising Sun. What did He come for?  Oh, if the sun rises, it's “…79 to give light to those who sit...” where?  “...in darkness and the shadow of death, to guide our feet into the way of peace.” 



Nah, ketika Yesus akan dilahirkan, Zakharia menggambarkan kelahiran Yesus dengan memakai simbol matahari. Mari kita  baca Lukas 1:76-79, 76  Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya,  77 untuk memberikan pengertian akan keselamatan bagi umat-Nya  melalui pengampunan dosa-dosa mereka. 78 oleh rahmat belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Sang Matahari Terbit (= Dayspring) dari tempat tinggi telah melawat kita,…”  nah kata “Dayspring” sebenarnya terdiri atas dua kata Greeka: ἀνατολή [anatolē] Ἠέλιος [helios, helius].  ἀνατολή [anatolē] artinya “terbit” dan  Ἠέλιος [helios, helius]  dari mana kita mendapatkan kata “helium”, ialah matahari. Jadi terjemahan yang lebih tepat ialah,   “…78 oleh rahmat belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Sang Matahari Terbit dari tempat tinggi telah melawat kita…”  Jadi ketika Yesus datang ke dunia, Dia itu apa? Dialah Sang Matahari Terbit. Dia datang untuk apa? Oh, jika matahari itu terbit, itu   “…79 untuk memberi terang kepada mereka yang duduk…”  di mana?   “…dalam kegelapan dan dalam bayang-bayang maut untuk menuntun kaki kita ke jalan damai sejahtera.”

 

 

Another text 2 Corinthians 4:6, “ For it is the God who commanded light to shine out of darkness, who has shone in our hearts to give the light of the knowledge of the glory of God in the face of Jesus Christ.”

 

Ayat yang lain, 2 Korintus 4:6, 6 Sebab Allah yang telah memerintahkan  terang untuk bersinar dari kegelapan, yang telah bersinar dalam hati kita, untuk memberikan terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah di wajah Yesus Kristus.

 

 

1 John 1:5, is there any darkness in God? Can darkness exist where the sun is? No. Darkness can't exist where the sun is. Notice this verse, This is the message which we have heard from Him and declare to you, that God is…” what?  “…God is light and in Him is no darkness at all.” 

 

1 Yohanes 1:5, apakah ada kegelapan pada Allah? Bisakah ada  kegelapan di mana ada matahari? Tidak. Kegelapan tidak bisa ada kalau ada matahari. Simak ayat ini, 5 Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: bahwa Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.”

 

 

So this has a very important bearing on the Fourth Trumpet because in the Fourth Trumpet the lights are eclipsed, partially eclipsed not totally, but partially eclipsed.

 

Jadi ini punya hubungan yang sangat penting di Terompet Keempat karena di Terompet Keempat terang-terang tertutup, tertutup parsial, tidak seluruhnya, melainkan sebagian tertutup.

 

 

Notice 1 Peter 2:9, here Peter is speaking about God's people, But you are a chosen generation, a royal priesthood, a holy nation, His own special people, that you may proclaim the praises of Him who called you out of…” what?  “…out of darkness into His marvelous light;

So what does the sun represent? The sun is a symbol of Jesus Christ, The Light.

 

Simak 1 Petrus 2:9, di sini Petrus berbicara tentang umat Allah, 9 Tetapi kamu adalah angkatan yang terpilih, suatu imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaanNya sendiri yang unik,  agar kamu boleh memberitakan puji-pujian tentang Dia yang telah memanggil kamu keluar dari…”  apa?  “…dari kegelapan kepada terangNya yang mengagumkan.…” 

Jadi matahari melambangkan apa? Matahari adalah simbol Yesus Kristus, Terang itu.

 

 

Now let's see what the Spirit of Prophecy has to say about this.

Testimonies to Ministers page 280, “God makes His sun to shine on the just and on the unjust, and this sun represents Christ, the Sun of Righteousness, who…” what?  “…who shines as the light of the world, giving His blessings and mercies, seen and unseen, to rich and poor alike.”

Explicitly she says, this sun represents Christ, and where Jesus lives, people live in the light. Where Jesus is not present, people are in what? In darkness.

 


Sekarang mari kita lihat Roh Nubuat berkata apa tentang hal ini.

Testimonies to Ministers hal. 280, “…Allah membuat matahariNya bersinar bagi orang benar dan bagi orang tidak benar, dan matahari ini melambangkan Kristus, Surya Kebenaran, yang…”  apa?   “…yang bersinar sebagai Terang dunia, memberikan berkatNya dan rahmatNya, yang tampak dan yang tidak tampak, sama-sama kepada yang kaya maupun yang miskin.…”  

Tepatnya Ellen White berkata, matahari melambangkan Kristus, dan di mana Kristus berdiam, manusia hidup dalam terang. Di mana Kristus tidak hadir, manusia ada dalam apa? Kegelapan.

 

 

Let's notice the next quotations. “Were the Sun of Righteousness to withdraw his beams of light from the world, we should be left in…” what?  “…in the darkness of eternal night…”   So let me ask you, somehow was Christ eclipsed during the period of the Fourth Trumpet? Was He, was Jesus eclipsed during the period of the Fourth Trumpet? Absolutely, because a third of the sun is eclipsed, right? So let's continue, “…Jesus spake as never man spake. He poured out to men the whole treasure of heaven in wisdom and knowledge. He is The Light that lighteth every man who cometh into the world.” That is Counsels on Education 78 and 79.

 

Mari kita simak kutipan-kutipan berikut. “…Seandainya Surya Kebenaran menarik cahaya terangnya dari dunia, kita akan tertinggal dalam…”  apa?   “…kegelapan malam yang kekal…” Jadi coba saya tanya, apakah Kristus tertutup selama masa Terompet Keempat? Apakah Dia, apakah Yesus tertutup selama periode Terompet Keempat? Sudah pasti, karena sepertiga bagian matahari tertutup, benar? Jadi mari kita lanjutkan,   “…Yesus berbicara sebagaimana tak pernah manusia berbicara. Dia mencurahkan kepada manusia seluruh harta hikmat dan pengetahuan Surga. Dialah Terang yang menerangi setiap manusia yang lahir ke dunia. …”  Ini dari Counsels on Education, hal. 78-79.

 

 

In the book Fundamentals of Christian Education page 183,  Ellen White wrote, “We should ask the Lord to open our understanding, that we may comprehend divine truth. If we humble our hearts before God, empty them of vanity and pride and selfishness, through the grace abundantly bestowed upon us; if we sincerely desire and unwaveringly believe, the bright beams of the Sun of Righteousness will…”  what?  “…will shine into our minds, and illuminate our darkened understanding. Jesus is the Light that lighteth every man that cometh into the world. He is the Light of the world, and He bids us come unto Him, and learn of Him.”

 

Di buku Fundamentals of Christian Education hal. 183, Ellen White menulis,   “…Kita harus minta kepada Tuhan untuk membuka pemahaman kita, supaya kita bisa memahami kebenaran Ilahi. Jika kita merendahkan hati kita di hadapan Allah, mengosongkannya dari kesombongan dan kebanggaan dan egoisme  melalui rahmat yang dilimpahkan kepada kita; jika kita dengan tulus merindukan dan meyakini dengan sungguh-sungguh, maka sinar terang Surya Kebenaran akan…”  apa?   “…akan menyinari pikiran kita, dan membuat pemahaman kita yang gelap menjadi terang. Yesus itulah Terang yang menerangi setiap manusia yang lahir ke dunia. Dialah Terang dunia, dan Dia meminta kita untuk datang kepadaNya, dan belajar dariNya.”

 

 

One final quotation That I May Know Him page 97, “Christ makes no apology when He declares, ‘I am The Light of the world.’ He was, in life and teaching, The Gospel…”  So Jesus is The Light in the sense that He is the what? He is The Gospel, the fulfillment of the gospel, “…the foundation of all pure doctrine. Just as the sun compares with the lesser lights in the heavens, so did Christ, the Source of light, compare with the teachers of His day. He was before them all, and shining with the brightness of the sun, He diffused His penetrating, gladdening rays throughout the world. . .”

 

Satu kutipan terakhir, That I May Know Him hal. 97,   “…Kristus tidak membuat pembelaan ketika Dia menyatakan, ‘Akulah Terang dunia’. Dalam hidupNya dan ajaranNya, Dialah Injil itu…”  Jadi Yesus adalah Terang dalam arti Dia ialah apa? Dialah Injil itu, penggenapan Injil,   “…dasar dari semua doktrin yang murni. Sebagaimana matahari dibandingkan dengan terang-terang yang lebih kecil di langit, demikianlah Kristus ~ Sumber terang, berbanding dengan guru-guru zamanNya. Dia berada di atas mereka semuanya, dan dengan memancarkan sinar cahaya terang matahari, Dia menebarkan cahayanya yang sanggup menembus dan menggembirakan ke seluruh dunia.”

 

 

So now we know what the sun represents. See you can't understand the darkening of the sun, the moon, and a third of the stars, without knowing what the sun represents, what the moon represents, and what the stars represent, right? You have to understand first of all what the symbols represent or mean.

 

Jadi sekarang kita tahu matahari melambangkan apa. Lihat, kita tidak bisa mengerti digelapkannya matahari, bulan, dan sepertiga bintang-bintang tanpa mengetahui matahari itu melambangkan apa, bulan melambangkan apa, dan bintang-bintang melambangkan apa, benar? Kita harus mengerti dulu semua simbol itu melambangkan apa atau berarti apa.

 

 

Now John the Baptist was a lesser light, and by the way the Old Testament was also a lesser light. So you have two lesser lights. Now if you want a full explanation of this, I have a series on the Spirit of Prophecy where ~ it’s  “Believe His Prophets” is the name of the series ~ where I have an entire presentation, and how the Old Testament and John the Baptist are lesser lights that lead to the time of fulfillment: Jesus Christ The Greater Light.

 

Nah, Yohanes Pembaptis adalah terang kecil, dan  ketahuilah kitab Perjanjian Lama juga terang kecil. Jadi ada dua terang kecil. Nah, jika kalian mau mendapatkan penjelasan lengkap tentang ini, saya punya satu seri mengenai Roh Nubuat di mana ~ nama seri itu ialah Believe His Prophets ~ di mana ada satu presentasi lengkap dan bagaimana Perjanjian Lama dan Yohanes Pembaptis adalah terang-terang kecil yang menuntun kepada masa penggenapan: Yesus Kristus, Terang Besar.

 

 

So let's go to this section: John the Baptist and the Old Testament were lesser lights ~  represented by the moon by the way  ~ whose purpose was to lead to The Greater Light, the person of Jesus Christ. John the Baptist was not The Light but he was “a light” to bear witness to The Light.

 

Jadi mari kita ke seksi ini: Yohanes Pembaptis dan Perjanjian Lama adalah terang-terang kecil ~ yang dilambangkan oleh bulan ~ yang tujuannya ialah menuntun kepada Terang Besar, pribadi Yesus Kristus. Yohanes Pembaptis bukanlah Sang Terang, tetapi dia adalah “sebuah terang” yang memberikan kesaksian tentang Sang Terang.

 

 

Now let's read these statements from the Spirit of Prophecy, two of them.

Desire of Ages 220 and Review and Herald, April 8, 1873.

“The prophet John was the connecting link between the two dispensations…” what are the two dispensations? The Old and New Testament, right? The age of promise and the age of fulfillment.  “…As God's representative he stood forth to show the relation of the Law and the Prophets to the Christian dispensation…”  Law and Prophets is Old Testament, Christian dispensation is New Testament. What was John?  “…He was the…”  what?  “…the lesser light, which was to be followed by a…”  what?  “…a Greater…” So let me ask you, what is The Greater Light? You know there's this idea that Ellen White's writings are the lesser light to lead to the Bible, the greater light. But The Greater Light we've identified as whom? The Greater Light is Jesus, exactly. Listen, a book cannot contain Jesus,  even the Bible is a lesser light that leads people to The Greater Light, who is Jesus Christ. So let's continue.  John was the lesser light, “…which was to be followed by a Greater.  The mind of John was illuminated by the Holy Spirit that he might shed light upon his people; but no other light ever has shone or ever will shine so clearly upon fallen man as that which emanated from the teaching and example of Jesus Christ…” that is when He was here, right? When He actually had come.  “…Christ and His mission had been but dimly understood as typified in the shadowy sacrifices…” what were the shadowy sacrifices? Sacrifice of the lamb, the Hebrew Feasts, etc. “…Even John had not fully comprehended the future, immortal life through the Savior.”

 

Sekarang mari kita  baca pernyataan-pernyataan dari Roh Nubuat, dua buah. Desire of Ages hal. 220 dan Review and Herald, 8 April 1873.

“…Nabi Yohanes adalah mata rantai penghubung antara kedua dispensasi (zaman)…”  kedua dispensasi itu apa? Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, benar? Zaman perjanjian dan zaman penggenapan.   “…Sebagai wakil Allah, dia tegak berdiri untuk menunjukkan hubungan antara kitab Hukum dan kitab Nabi-nabi dengan dispensasi Kristen…”  Kitab Hukum dan kitab Nabi-nabi itu Perjanjian Lama, dispensasi Kristen itu Perjanjian Baru. Yohanes itu apa?   “…Dia ialah…”  apa?   “…terang kecil, yang akan diikuti oleh…”  apa?   “…yang lebih Besar…”  Jadi coba saya tanya, Terang Besar itu apa? Kalian tahu ada pendapat bahwa tulisan-tulisan Ellen White adalah terang kecil yang menuntun ke Alkitab, terang yang besar. Tetapi Terang Besar sudah kita identifikasi sebagai siapa? Terang Besar adalah Yesus, tepat sekali. Dengarkan, sebuah buku tidak bisa muat Yesus, bahkan Alkitab adalah terang kecil yang menuntun orang kepada Terang Besar, yaitu Yesus Kristus. Jadi mari kita lanjut. Yohanes adalah terang kecil,   “…yang akan diikuti oleh yang lebih Besar. Pikiran Yohanes diterangi oleh Roh Kudus agar dia bisa memancarkan terang kepada bangsanya; tetapi tidak pernah ada terang yang bersinar atau akan bersinar pada manusia berdosa secerah yang terpancar dari ajaran dan teladan Yesus Kristus…”  itu saat Dia ada di dunia, bukan? Saat Dia benar-benar sudah datang.   “…Sebelumnya Kristus dan misiNya hanya dipahami secara samar-samar sebagaimana yang digambarkan oleh tipe-tipe kurban-kurban bayangan…”  kurban-kurban bayangan itu apa? Kurban-kurban domba, perayaan-perayaan Yahudi, dll.    “…Bahkan Yohanes tidak sepenuhnya mengerti tentang hidup kekal yang akan datang melalui Sang Juruselamat.” (DA 220)

 

 

Review and Herald April 8, 1873, “The religion of the Jews, in consequence of their departure from God, consisted mostly in ceremony. John was the lesser light, which was to be followed by a greater light. He was to shake the confidence of the people in their traditions, and call their sins to their remembrance, and lead them to repentance; that they might be prepared to appreciate the work of Christ. God communicated to John by inspiration, illuminating the prophet that he might remove the superstition and darkness from the minds of the honest Jews, which had been, through false teachings for generations, gathering upon them.”

 

Review and Herald 8 April 1873,   “…Agama orang Yahudi, sebagai akibat penyimpangan mereka dari Allah, kebanyakan hanyalah terdiri dari upacara-upacara. Yohanes adalah terang kecil yang akan diikuti oleh terang yang lebih besar. Tugasnya ialah mengguncang keyakinan bangsanya dalam tradisi mereka, dan mengingatkan mereka kepada dosa-dosa mereka, dan menuntun mereka kepada pertobatan supaya mereka boleh dipersiapkan untuk menghargai pekerjaan Kristus. Allah berkomunikasi dengan Yohanes melalui inspirasi, menerangi nabi itu supaya dia boleh menyingkirkan takhayul dan kegelapan dari pikiran orang-orang Yahudi yang tulus, yang menjadi demikian karena ajaran-ajaran palsu selama turun-temurun yang mengepung mereka.”

 

 

Now in what sense was John the Baptist a lesser light? Because we have an issue here, John the Baptist is the lesser light, and the Old Testament Scriptures are a lesser light. So why would you need two lesser lights to lead to Jesus The Greater Light? For a very simple reason. Did the Jews of Christ’s day understand the lesser light? Did they understand the Scriptures? Let me ask you, if they had understood the Scriptures would they have accepted Christ even without the ministry of John the Baptist? Yes.  Why did God raise up John the Baptist? Because they didn't understand the other lesser light. So God says, “I'm going to raise up John to point to Jesus the Lamb of God who takes away the sin of the world, so they’d say, ‘Hey, wait a minute, let's go back to the Bible and find out because we remember the lamb were sacrificed, so this Guy must have something to do with the sacrifice of the lamb.’” 

Now is the Ministry of Ellen White similar to this? Are the writings of Ellen White ~ do they have a purpose of leading people to Jesus Christ, The Greater Light? Absolutely. Are they a lesser light? Yes. What is The Greater Light, the Bible? No! The Greater Light is who? The Greater Light is Jesus Christ. Are you with me or not?

 


Nah, dalam pengertian apa Yohanes Pembaptis itu terang kecil? Karena ada masalah di sini, Yohanes Pembaptis terang kecil, Perjanjian Lama terang kecil. Jadi mengapa diperlukan dua terang kecil untuk menuntun kepada Yesus Terang Besar? Karena alasan yang sangat sederhana. Apakah orang-orang Yahudi di zaman Kristus mengerti tentang terang kecil? Apakah mereka mengerti tentang Kitab Suci? Coba saya tanya, andaikata mereka sudah paham Kitab Suci, apakah mereka akan menerima Kristus tanpa pelayanan Yohanes Pembaptis? Ya. Mengapa Allah membangkitkan Yohanes Pembaptis? Karena mereka tidak mengerti terang kecil yang satu itu (Alkitab). Maka Allah berkata, “Aku akan membangkitkan Yohanes untuk menunjuk kepada Yesus Anak Domba Allah yang telah mengangkat dosa dunia, supaya mereka akan berkata, ‘Hei, tunggu sebentar, mari kita  kembali ke Alkitab dan mencari tahu karena kita ingat kurban domba, berarti Orang ini tentunya berkaitan dengan kurban domba.’”

Nah, apakah ministri Ellen White mirip dengan ini? Apakah tulisan-tulisan Ellen White punya tujuan menuntun orang kepada Yesus Kristus, Terang Besar? Pasti. Apakah tulisan-tulisan itu terang kecil? Ya. Terang Besar itu apa, Alkitab? Bukan! Terang Besar ialah siapa? Terang Besar ialah Yesus Kristus. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?

 

 

Now this has been a fundamental misunderstanding of many because they say, well you know, the writings of Ellen White are lesser light and they interpret that as inferior light, of less authority light.  Ellen White is not less inspired than the Bible. Ellen White is not less authoritative than the Bible. She has a different function than the Bible. Her purpose is to shine on the pages of the Bible, so that people can understand the Scriptures, the other lesser light if you please.

 

Nah, ada suatu kesalahpahaman yang fundamental pada banyak orang karena mereka mengatakan, tulisan-tulisan Ellen White adalah terang kecil dan mereka mengartikannya sebagai terang yang inferior, atau yang kurang autoritasnya. Ellen White bukan kurang inspiratif dibandingkan Alkitab. Ellen White bukan kurang autoritatif dibandingkan Alkitab. Ellen White punya fungsi yang berbeda dari Alkitab. Tujuannya ialah menerangi halaman-halaman Alkitab supaya manusia bisa mengerti Kitab Suci, katakanlah terang kecil yang lain.

 

 

Now let's go to the next, page 100,   “…and when they say to you,  ‘Seek those who are mediums and wizards who whisper and mutter,’ should not a people seek their God? Should they seek the dead on behalf of the living?...” In other words  should you go consult the dead to know what God's will is? How do we discover the truth? “To the Law…” at this stage that  would be the writings of Moses that are called the Law,  “…and to the testimony…” that would be the writings of the prophets up to the time when Isaiah is writing,  “…if they do not speak according to this word, it is because there is no…” what? “…no light in them.” (Isa. 8:19-20)  So where do you find light? You find light in the Law and where? And in the testimony.  In the writings of Moses and in the writings of the prophets that existed up till that time.

Is the Word of God a lamp and a light? Yes. Psalm 119:105 that “Your Word is a lamp to my feet and a light to my path”.   So the Word of God is a lamp, it's not the sun, it's a lamp, right? Is that a bad thing that the Word is a lamp? No, it's  a good thing. So the Word of God is a lamp that leads to Jesus,  The Greater Light.

 


Sekarang mari ke halaman berikut, hal. 100, 19 Dan apabila orang berkata kepada kamu,  ‘Mintalah petunjuk kepada dukun dan peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit,’ maka jawablah, ‘Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada Allahnya? Haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?’…”  dengan kata lain haruskah kamu pergi bertanya kepada orang mati untuk mengetahui kehendak Allah? Bagaimana kita bisa menemukan kebenaran? “…20 Bandingkan dengan Hukum…”  di zaman ini, ini adalah tulisan-tulisan Musa yang disebut Hukum,   “…dan dengan Kesaksian…”  ini adalah tulisan-tulisan para nabi hingga ke zaman tulisan Yesaya,   “…Jika mereka tidak berbicara sesuai dengan kata-kata tersebut, itu karena tidak ada…”  apa?   “…terang di dalam mereka. (Yes. 8:19-20) …” 

Jadi di mana kita menemukan terang? Kita temukan terang dalam Hukum dan di mana? Di kesaksian; dalam tulisan-tulisan Musa dan tulisan-tulisan para nabi yang ada hingga waktu itu.

Apakah Firman Allah itu sebuah lampu dan terang? Ya. Mazmur 119:105,    “…105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku…”  Jadi Firman Allah adalah sebuah lampu, dia bukan mataharinya, dia lampu, benar? Apakah Firman Allah sebuah lampu itu tidak baik? Tidak. Itu hal yang baik. Jadi Firman Allah adalah sebuah lampu yang menuntun kepada Yesus, Terang Besar.

 

 

Micah 3:6-7, 6 ‘Therefore you shall have night without vision, and you shall have darkness without divination; the sun shall go down on the prophets,  and the day shall be dark for them….” why would that the day be dark for them? Why was the sun go out in darkness? Because the prophets were not pointing to whom? They were not pointing to Jesus, they were eclipsed if you please. Verse 7,  “…So the seers shall be ashamed, and the diviners abashed.  Indeed they shall all cover their lips; for there is no answer from God.…” So when a prophet speaks and does not point to Christ and does not teach the truth, they are in darkness.

 

Mikha 3:6-7, 6 Sebab itu hari akan menjadi malam bagimu tanpa ada penglihatan, dan akan ada kegelapan tanpa ada tenungan. Matahari akan terbenam bagi para nabi itu, dan hari menjadi hitam gelap bagi mereka…”  Mengapa hari menjadi gelap bagi mereka? Mengapa matahari menjadi gelap? Karena nabi-nabi itu tidak menunjuk ke siapa? Mereka tidak menunjuk ke Yesus, mereka tertutup, katakanlah demikian. Ayat 7,   “…7 Maka para peramal akan dipermalukan, dan tukang-tukang tenung akan bingung; sungguh mereka sekalian akan menutupi bibirnya, sebab tidak ada jawaban dari Allah…” 

Jadi bila seorang nabi berbicara dan tidak menunjuk ke Kristus, dan tidak mengajarkan kebenaran, mereka berada dalam kegelapan.

 

 

Now let's notice also that the Old Testament is a lesser light that leads to Jesus, The Greater Light. Let's read several texts here.

In John 5:35-36, then we'll jump to verses 39-40, and then 45-47, “ 35 He…” that is John the Baptist,  “…was the burning and shining lamp…” so was John the Baptist a lesser light? Yeah, he was a lamp, right? Did he give light? Yes, because it says he was a burning and shining lamp,  “…and you were willing for a time to rejoice in his light…” so John the Baptist had light? What kind of light? A lesser light. How do we know that? Verse 36 says, Jesus is speaking, “…36 But I have…” what?  “…a greater witness…” so who is The Greater Light? Jesus.   “…I have a greater witness than John’s; for the works which the Father has given Me to finish—the very works that I do—bear witness of Me, that the Father has sent Me….” And then in verse 39 He says to them,  “…39 You search the…” what?  “…the Scriptures…” what Scriptures?   When Jesus spoke these words there was no New Testament, so they're talking about the Old Testament.  “…You search the Scriptures…” He says to the Jews of His day,  “…for in them you think you have eternal life; and these are they which testify of Me…” in other words they give witness of Me. Did John give witness to Jesus? Does  the Old Testament give witness to Jesus? Yes. It continues in verse 40,  “…40 But you are not willing to come to Me that you may have life… 45 Do not think that I shall accuse you to the Father; there is one who accuses you—Moses, in whom you trust. 46 For if you believed Moses, you would believe Me; for he wrote about Me…” so to whom did Moses give witness? Moses gave witness to Jesus. Did Abraham give witness to Jesus too?  John 8:56 Jesus says,  “Abraham saw My day and rejoiced.” Interesting. And then verse 47,  “… 47 But if you do not believe his writings…”  that is Moses’ writings, to whom did Moses point? To Jesus. “…if you do not believe his writings…” that point to Me,  “…how will you believe My words?”

 


Sekarang mari kita simak bahwa Perjanjian Lama juga terang kecil yang menuntun ke Yesus, Terang Besar. Mari kita baca beberapa ayat di sini.

Di Yohanes 5:35-36, lalu kita akan lompat ke ayat 39-40, kemudian ke 45-47, 35 Ia…”  yaitu Yohanes Pembaptis,   “…adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya…”  jadi apakah Yohanes Pembaptis itu terang kecil? Iya, dia sebuah pelita, benar? Apakah dia memberikan terang? Ya, karena dikatakan dia adalah   “…pelita yang menyala dan yang bercahaya. Dan kamu rela untuk sejenak menikmati terangnya…”  jadi Yohanes Pembaptis punya terang? Terang macam apa? Terang kecil. Dari mana kita tahu itu? Ayat 36, Yesus berbicara,   “…36 Tetapi Aku mempunyai…”  apa?   “…suatu kesaksian yang lebih besar…”  jadi siapa Terang yang lebih besar? Yesus   “…Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih besar daripada kesaksian Yohanes, karena pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku supaya Aku selesaikan ~  yaitu pekerjaan yang Kukerjakan sekarang ~ memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku…”  Lalu di ayat 39 Yesus berkata kepada mereka,  “…39 Kamu menyelidiki…”  apa?   “…Kitab-kitab Suci…”  kitab-kitab suci apa? Ketika Yesus mengucapkan kata-kata ini tidak ada Perjanjian Baru, berarti mereka bicara tentang Perjanjian Lama, “…Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci…”  kata Yesus kepada orang-orang Yahudi di zamanNya,   “…sebab kamu menyangka di dalamnya kamu mendapatkan hidup yang kekal, dan kitab-kitab itulah yang memberi kesaksian tentang Aku…”  dengan kata lain mereka memberi kesaksian tentang Aku. Apakah Yohanes bersaksi tentang Yesus? Apakah Perjanjian Lama bersaksi tentang Yesus? Ya. Lanjut ayat 40,   “…40namun kamu tidak rela datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu…45Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; ada seorang yang akan mendakwamu ~ yaitu Musa, yang kamu percayai. Sebab seandainya kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia menulis tentang Aku. 46 Sebab andaikan kamu mempercayai Musa, tentu kamu akan mempercayai Aku, sebab ia menulis tentang Aku. …”  Jadi Musa memberi kesaksian tentang siapa? Musa memberi kesaksian tentang Yesus. Apakah Abraham memberi kesaksian tentang Yesus juga? Di Yohanes 8:56 Yesus berkata, 56 Abraham melihat hari-Ku dan ia bersukacita." Menarik. Lalu ayat 47,  “…47 Tetapi jikalau kamu tidak mempercayai apa yang ditulisnya…”  yang menunjuk kepadaKu,  “…bagaimanakah kamu akan percaya apa yang Kukatakan?"

 


Also Luke 24:25-27, and then we'll read verses 44 to 46. This is on the road to Emmaus that is verses 25-27.  44-46 is when Jesus is in the Upper Room with the disciples later on that evening. 25 Then He said to them, ‘O foolish ones, and slow of heart to believe in all that the prophets have spoken! 26 Ought not the Christ to have suffered these things and to enter into His glory?’ 27 And beginning…” where?  “…at Moses…” that would be the Law, the Pentateuch  “…and all the Prophets, He expounded to them in all the Scriptures the things concerning Himself.”  You know these three words: “Moses, Prophets and Scriptures” is really a summary of the entire Old Testament. The Jews divided  the Old Testament to three parts:

1.   the first was the Torah which are the writings of Moses,

2.   the second are the Nevi’im that's the Prophets, 

3.   and the other Scriptures were the Kethuvim.

So these three words Jesus is saying the entire Old Testament points forward to Me.

And then notice verses 44 to 46, Jesus is with the disciples in the upper room, actually it ends at verse 45, 44 Then He said to them, ‘These are the words which I spoke to you while I was still with you, that all things must be fulfilled which were written…” where?  “…in the Law of Moses…” where else?  “…and the Prophets…” where else?  “…and the Psalms concerning Me.’…” To whom did the Psalms give witness? To Jesus. To whom did the writings of Moses give witness? To Jesus. To whom did the prophets give witness? Jesus. So all of these sources are lesser lights that point to whom? To Jesus, The Greater Light. And it says in verse 45,  “…45 And He opened their understanding, that they might comprehend the Scriptures….”

Did a light go on in their brains when they saw that Jesus was a fulfillment of everything that the Old Testament pointed to? Absolutely.

 


Juga Lukas 24:25-27, lalu kita akan membaca ayat 44-46. Ini adalah perjalanan ke Emaus, ayat 25-27. Ayat 44-46 ialah ketika Yesus berada di ruang di loteng bersama murid-muridNya kemudian malam itu.

25 Lalu Ia berkata kepada mereka, ‘Hai kamu orang bodoh dan lamban hati untuk mempercayai semua yang telah dikatakan para nabi! 26 Bukankah Mesias harus menderita semua hal itu dan masuk ke dalam kemuliaan-Nya?’ 27 Dan mulai dari…”  mana?   “…dari Musa…”  itu berarti dari Taurat (Hukum), kelima kitab yang pertama,   “…dan semua Nabi-nabi, Dia menjelaskan kepada mereka semua hal dalam Kitab Suci tentang DiriNya Sendiri…” 

Kalian tahu ketiga kata ini: “Musa, Nabi-nabi, dan Kitab Suci” adalah rangkuman seluruh kitab Perjanjian Lama. Orang Yahudi membagi Perjanjian Lama menjadi tiga bagian:

1.   yang pertama ialah Taurat, yaitu tulisan-tulisan Musa,

2.   yang kedua ialah Nevi’im, itu kitab nabi-nabi,

3.   dan semua tulisan yang lain adalah Kethuvim.

Jadi ketiga perkataan yang diucapkan Yesus berarti bahwa seluruh Perjanjian Lama itu menunjuk kepada Aku.

Kemudian simak ayat 44-46, Yesus ada bersama para muridNya di ruang atas, sebenarnya perikop ini berakhir di ayat 45, 44 Lalu Ia  berkata kepada mereka, ‘Inilah perkataan yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu,  bahwa semuanya harus digenapi, yang tertulis…”  di mana?   “…dalam kitab Taurat Musa…”  mana lagi?   “…dan kitab nabi-nabi…”  mana lagi?   “…dan kitab Mazmur tentang Aku.’…”  Mazmur memberikan kesaksian tentang siapa? Tentang Yesus. Tulisan-tulisan Musa memberikan kesaksian tentang siapa? Tentang Yesus. Kitab-kitab para nabi memberi kesaksian tentang siapa? Yesus. Jadi semua sumber ini adalah terang-terang kecil yang menunjuk kepada siapa? Ke Yesus, Terang Besar. Dan dikatakan di ayat 45, “…45 Lalu Ia membuka pemahaman mereka, supaya mereka bisa mengerti Kitab Suci. …” 

Apakah pikiran mereka menjadi terang ketika mereka melihat bahwa Yesus adalah penggenapan dari semua yang ditunjukkan Perjanjian Lama? Tentu saja.

 


 

Now not only did John give witness to Jesus, but the Scriptures do as well. In this sense both John the Baptist and the Old Testament Scriptures are lesser lights that give witness to The Greater Light, Jesus Christ. No individual or book can reveal Jesus like He reveals himself in His Person. The Bible is simply a faint shadow of who Jesus is, it's a written description. But Jesus in Person far surpasses the glory that we find in the lesser light which is the Old Testament and the work of John the Baptist.

 


Nah, bukan hanya Yohanes yang memberikan kesaksian tentang Yesus, tetapi Kitab Suci juga. Dalam pemahaman ini Yohanes Pembaptis dan Kitab Perjanjian Lama adalah terang-terang kecil yang memberi kesaksian tentang Terang Besar, Yesus Kristus. Tidak ada manusia maupun buku yang bisa menyatakan Yesus seperti Dia menyatakan DiriNya sendiri secara Pribadi. Alkitab hanyalah suatu bayangan samar-samar dari siapa Yesus, suatu deskripsi yang tertulis. Tetapi secara Pribadi, Yesus jauh melebihi kemuliaan yang kita temukan pada terang kecil yaitu Perjanjian Lama dan pekerjaan Yohanes Pembaptis.

 

 



Now notice the following statements from the Spirit of Prophecy Desire of Ages 211, “In every page…” how many? “…every page whether history, or precept, or prophecy, the Old Testament Scriptures are irradiated…” what does irradiated mean? You have the word “ray” in there, right? “Irradiated”,  “shine”, right?  “…are irradiated with the glory of the Son of God. So far as it was of divine institution, the entire system of Judaism was a compacted prophecy of the gospel. To Christ ‘give all the prophets witness.’…" (Acts 10:43)

 


Sekarang simak pernyataan-pernyataan dari Roh Nubuat, Desire of Ages hal. 211, “…Di setiap halaman…”  di berapa halaman?  “…setiap halaman, apakah itu sejarah, peraturan-peraturan, atau nubuatan-nubuatan, kitab Perjanjian Lama diiradiasi…”  apa artinya “diiradiasi”? Ada kata “radiasi” di situ, kan? Iradiasi berarti disinari, benar?    “…diiradiasi oleh kemuliaan Anak Allah. Sejauh itu, karena itu ialah institusi ilahi, maka seluruh sistem Yudaisme merupakan nubuatan tentang injil yang dipadatkan. Tentang Kristus ‘semua nabi memberikan kesaksian.’…” (Kisah 10:43)

 

 



And then you have This Day with God page 246, “With the first advent of Christ there was ushered in an era of…” what?  “…greater light and glory…” so who is The Greater Light? It's the age of fulfillment when Jesus actually comes,  “…but it would indeed be sinful ingratitude to despise and ridicule the lesser light because a fuller and more glorious light had dawned…”   Are you understanding how Ellen White is defining greater and lesser light here? So don't let people tell you, “Well, look the Spirit of Prophecy that's only a lesser light, so don't worry about, you know, what you eat and what you're drinking, that's just Ellen White. Don't worry about how you worship, that's just Ellen White, she's a lesser light, as  if  “lesser” means “inferior”.  “Lesser” does not mean “inferior”, it simply means it has a different function. She continues, “…Those who despise the blessings and glory of the Jewish age are not prepared to be benefited by the preaching of the gospel…” that's the New Testament age.  “…The brightness of the Father's glory, and the excellence and perfection of His sacred Law are only understood through the atonement made upon Calvary by His dear Son; but even the atonement loses its significance when the Law of God is rejected.”

 


Lalu ada This Day with God hal. 246, “…Melalui kedatangan pertama Kristus, masuklah suatu era…”  apa?   “…terang dan kemuliaan yang lebih besar…”  Jadi siapakah Terang Besar? Itulah zaman penggenapan ketika Yesus betul-betul datang,   “…tetapi merendahkan dan mengolok-olok terang kecil karena terang yang lebih sempurna dan lebih mulia telah merekah, sungguh itu suatu dosa tidak berterimakasih …”  Apakah kalian paham bagaimana Ellen White mendefinisikan terang besar dan terang kecil di sini? Jadi jangan izinkan orang mengatakan kepada kalian, “Lihat, Roh Nubuat itu hanya terang kecil,  jadi jangan khawatir tentang apa yang kamu makan dan apa yang kamu minum, itu cuma Ellen White. Jangan khawatir tentang bagaimana kamu beribadah, itu cuma Ellen White, dia itu terang kecil. Seakan-akan “kecil” berarti “inferior”. “Kecil” tidak berarti “inferior”, itu semata-mata berarti dia punya fungsi yang lain. Ellen White melanjutkan, “…Mereka yang tidak menghargai berkat-berkat dan kemuliaan zaman Yahudi tidak siap menerima manfaat dari penyampaian injil…”  ini zaman Perjanjian Baru. “…Terang dari kemuliaan Bapa dan kesempurnaan yang tidak tertandingi dari HukumNya yang kudus hanya bisa dimengerti melalui penebusan yang dilakukan di Kalvari oleh AnakNya yang terkasih; namun bahkan penebusan itu pun kehilangan maknanya jika Hukum Allah ditolak.”

 

 


And then comes this remarkable statement. “What speech is to thought, so is Christ to the invisible Father…” in other words the Father thinks, and Jesus speaks what the Father thought. That's amazing!  “…He is the manifestation of the Father, and is called the Word of God. God sent His Son into the world, His divinity clothed with humanity, that man might bear the image of the invisible God. He made known in His words, His character, His power and majesty, the nature and attributes of God. Divinity flashed through humanity in softening, subduing light. He was the embodiment of the Law of God, which is the transcript of His character,” (Ms pp. 77, 1899).” 5BC p. 1131

 



Kemudian ada pernyataan yang luar biasa ini.  “…Peran kata-kata terhadap pikiran ialah seperti Kristus terhadap Bapa yang tidak tampak…”  dengan kata lain, Bapa berpikir dan Yesus mengatakan apa yang dipikir Bapa. Mengagumkan! “…Dia (Yesus) adalah wujud Bapa, dan disebut Firman Allah. Allah mengutus AnakNya ke dunia, keilahianNya diselubungi oleh kemanusiaan, agar manusia tahan dengan gambaran Allah yang tidak tampak. Dengan kata-kataNya, karakterNya, kuasaNya dan keanggunanNya, Dia memperkenalkan sifat dan tabiat Allah. Keilahian terpancar melalui kemanusiaan dalam sinar yang melembutkan dan menenangkan. Dialah perwujudan Hukum Allah, yang adalah transkrip dari karakterNya.” (Ms pp. 77, 1899) 5BC p. 1131

 

 


So let me ask you, the Law is a transcript of the character of Jesus, right? So what is greater: the transcript or the reality? Of course the reality. If you want to see the Law in living color, study the life of Jesus, who is the  Greater Light.  There is  the Old Testament that presents the basics but it cannot present Christ in all of His glory, such as we will know Him when we enter finally the kingdom.

 


Jadi coba saya tanya, Hukum adalah transkrip dari karakter Yesus, kan? Jadi mana yang lebih besar: transkripnya atau realitanya? Tentu saja realitanya. Jika kita mau melihat Hukum dalam warna yang hidup, pelajari hidup Yesus Sang Terang Besar. Ada kitab Perjanjian Lama yang menyajikan dasar-dasarnya, tetapi dia tidak bisa mewakili Kristus dalam semua kemuliaanNya seperti yang akan kita kenal ketika kita akhirnya masuk ke KerajaanNya.

 


 

Now does the New Testament also give witness to Christ? Does the New Testament give witness to Christ as well? Yes. So is the New Testament a lesser light? Yes, let's read John 21:24-25, 24 This is the disciple who testifies…” you know we have two words “witness” and “testify”, those two words are the same in the Greek language. There's one word for “give witness” and “testify” in Greek. So when it says here, John says, this is the disciple who testifies, it means that he gives witness, he  “…gives witness of these things, and wrote these things; and we know that his testimony…” it can be translated “witness”  “…is true. 25 And there are also many other things that Jesus did, which if they were written one by one, I suppose that even the world itself could not contain the books that would be written. Amen.”

So the Bible it's just a basic outline, in other words.

 


Nah, apakah kitab Perjanjian Baru juga memberikan kesaksian tentang Kristus? Apakah Perjanjian Baru memberikan kesaksian tentang Kristus juga? Ya. Jadi, apakah Perjanjian Baru itu terang kecil? Ya. Mari kita  baca Yohanes 21:24-25, 24 Dialah murid, yang memberi kesaksian…”  kalian tahu, ada dua kata “menyaksikan” dan “memberi kesaksian”, dan kedua kata itu sama dalam bahasa Greeka. Hanya ada satu kata untuk “menyaksikan” dan “memberi kesaksian” dalam bahasa Greeka. Jadi bila dikatakan di sini, Yohanes berkata, inilah murid yang memberi kesaksian, itu berarti dia menyaksikan, dia   “…menyaksikan tentang semuanya ini dan telah menulis hal-hal ini; dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. 25 Dan masih banyak hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, yang jikalau semuanya itu ditulis satu per satu, maka agaknya bahkan dunia sendiri pun tidak dapat memuat semua kitab yang ditulis. Amin…” 

Jadi dengan kata lain Alkitab hanyalah garis besar yang mendasar.

 


 

So does the New Testament give witness to Christ as well? Yes.

How about the Spirit of Prophecy? Does the Spirit of Prophecy give witness to Jesus?  Notice this statement from Review and Herald January 20, 1903, “The Lord has sent His people much instruction, line upon line, precept upon precept, here a little, and there a little. Little heed is given to the Bible, and the Lord has given a lesser light to lead men and women to The Greater Light..” Did the Jews pay little attention to the Bible in their day? Yes, so what did God do? He gave them a lesser light: John the Baptist to lead people to whom? To Jesus Christ The Greater Light.  She continued saying,  “...O, how much good would be accomplished if the books containing this light were read with a determination to carry out the principles they contain!”

 



Jadi apakah Perjanjian Baru memberikan kesaksian tentang Kristus juga? Ya.

Bagaimana dengan Roh Nubuat? Apakah Roh Nubuat memberikan kesaksian tentang Yesus? Simak pernyataan ini dari Review and Herald, 20 Januari 1903, “…Tuhan telah mengirim banyak instruksi kepada umatNya, kalimat demi kalimat, peraturan demi peraturan, di sini sedikit, di sana sedikit. Sedikit sekali perhatian yang diberikan kepada Alkitab, dan Tuhan telah memberikan terang kecil untuk menuntun laki-laki dan perempuan ke Terang Besar.…”  apakah orang Yahudi kurang memperhatikan Alkitab di zaman mereka? Ya. Jadi apa yang dilakukan Allah? Dia memberikan mereka terang kecil: Yohanes Pembaptis untuk menuntun orang kepada siapa? Ke Yesus Kristus, Terang Besar. Ellen White melanjutkan berkata,   “…O, betapa banyaknya kebaikan yang bisa dicapai seandainya buku-buku yang berisikan terang ini dibaca dengan tekad untuk melaksanakan prinsip-prisip yang terkandung dalamnya!”

 


 

Now not only are the Scriptures a lesser light but God's people are moons that are supposed to reflect the light of Jesus to the world. And by the way where do we find the light of Jesus in this world? We find it where? Oh, we don't see Him personally now so we present Jesus to the world by preaching what? By preaching the Bible,  which is a lamp or a light to the people in the world.

 


Nah, bukan hanya Kitab Suci itu terang kecil, tetapi umat Allah adalah bulan-bulan yang harus memantulkan terang Yesus kepada dunia. Dan di mana kita menemukan terang Yesus di dunia ini? Kita temukan di mana? Oh, kita tidak melihatNya secara pribadi sekarang, jadi kita mengenalkan Yesus kepada dunia dengan menyampaikan apa? Dengan menyampaikan Alkitab, yang adalah lampu/pelita atau terang kepada manusia di dunia.

 

 



So let's notice John 12:34-36, 34 The people answered Him, ‘We have heard from the Law that the Christ remains forever; and how can You say, ‘The Son of Man must be lifted up’? Who is this Son of Man?’…” they asked Him.  “…35 Then Jesus said to them, ‘A little while longer the Light is with you. Walk while you have the Light, lest darkness overtake you; he who walks in darkness does not know where he is going. 36 While you have the Light, believe in the Light, that you may become…” what?  “…sons of Light.’…”   Remember we studied this morning about the water that came forth from the rock? What happens when you drink the water? You become a well or a fountain, and then you become a fountain to give water to others. Is it the same principle with the Light? When you receive the Light what do you do? You project the Light, you're a lesser light that gives witness to The Greater Light.

 



Jadi mari kita simak Yohanes 12:34-36, 34 Orang banyak itu menjawab Dia, Kami telah mendengar dari hukum Taurat, bahwa Mesias tetap hidup selama-lamanya; bagaimana mungkin Engkau mengatakan, Anak Manusia harus ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu?…” mereka bertanya kepadaNya. “…35 Lalu kata Yesus kepada mereka, ‘Hanya sedikit waktu lagi Terang itu ada di antara kamu. Berjalanlah selama kamu memiliki Terang itu, kalau tidak kegelapan menguasai kamu. Barangsiapa berjalan dalam kegelapan, tidak tahu ke mana ia pergi. 36 Selama kamu memiliki  Terang itu, percayalah pada Terang itu supaya kamu boleh menjadi…”  apa?   “…anak-anak terang.’…”

Ingat kita sudah mempelajari tadi pagi tentang air yang keluar dari batu? Apa yang terjadi bila kita minum air itu? Kita menjadi sebuah sumur atau mata air, kemudian kita menjadi mata air yang memberi air kepada orang lain. Apakah berlaku prinsip yang sama untuk Terang? Bila kita menerima Terang, apa yang kita lakukan? Kita memproyeksikan terang itu, kita menjadi terang kecil yang memberi kesaksian tentang Terang Besar.

  

 


So notice Ephesians 5:8-14 the same idea, For you were once darkness, but now you are…” what? He's speaking to the Ephesians.  “… you are…” what?  “…light in the Lord….”  so are we the great light? No. What are we? The lesser light, giving witness to whom? To Jesus. “…Walk as children of light 9for the fruit of the Spirit is in all goodness, righteousness, and truth, 10 finding out what is acceptable to the Lord. 11 And have no fellowship with the unfruitful works of darkness, but rather…” what?  “…expose them…” What is it that exposes the darkness? The light of course.  “… 12 For it is shameful even to speak of those things which are done by them in secret. 13 But all things that are exposed are made manifest by the...” what?  “…by the light, for whatever makes manifest is light. 14 Therefore He says: ‘Awake, you who sleep, arise from the dead,’ and Christ will give you light.…”

So we are like moons that present the Scriptures and the Spirit of Prophecy to point to whom? To point to Jesus Christ.

 

Jadi simak Efesus 5:8-14, konsep yang sama, 8 Karena dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah…”  apa? Dia berbicara kepada orang-orang Efesus,   “…kamu adalah…”  apa?   “…terang di dalam Tuhan…”  Jadi apakah kita terang besar? Tidak. Apa kita? Terang kecil, yang memberi kesaksian tentang siapa? Yesus.  “…Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, 9 karena buah Roh ada dalam segala  kebaikan, dan keadilan dan kebenaran, 10 dengan mencari tahu apa yang berkenan kepada Tuhan. 11 Dan janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berguna tetapi sebaliknya…” apa? “…telanjangilah perbuatan-perbuatan itu…” Apa yang mengungkapkan kegelapan? Tentu saja terang.  “…12 Sebab bahkan membicarakan apa yang dibuat oleh mereka secara sembunyi-sembunyi saja sudah memalukan. 13 Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi, menjadi terlihat oleh…”  apa?   “…oleh terang, sebab semua yang menjadikan terlihat adalah terang. 14 Itulah sebabnya Dia berkata, ‘Bangunlah, hai kamu yang tidur, dan bangkitlah dari kematian’ dan Kristus akan memberimu terang…” 

Jadi kita itu seperti bulan yang menyampaikan Kitab Suci dan Roh Nubuat untuk menunjuk kepada siapa? Menunjuk kepada Yesus Kristus.

 


 

Now let's continue here Desire of Ages page 465, “As the moon and the stars of the solar system shine by the reflected light of the sun, so, as far as their teaching is true…” where do we get the teaching from? From the Bible. What else? As Adventist? From the Spirit of Prophecy.  “…so as far as their teaching is true, do the world's great thinkers reflect  the rays of the Sun of Righteousness. Every gem of thought, every flash of the intellect, is from the Light of the world.”

 


Nah, mari kita lanjut, Desire of Ages hal. 465, “…Sebagaimana bulan dan bintang-bintang dari sistem tata surya bercahaya dengan memantulkan sinar dari matahari, demikianlah, selama ajaran mereka itu benar…”  dari mana kita memperoleh ajaran-ajaran itu? Dari Alkitab. Dan dari mana lagi, sebagai orang Advent? Dari Roh Nubuat.   “…selama ajaran mereka itu benar, maka pemikir-pemikir besar dunia memantulkan sinar dari Surya Kebenaran. Setiap permata pikiran, setiap kilatan intelek berasal dari Terang dunia.”

 


 

And then you have this last statement in this section. Reflecting Christ page 379, " ‘Ye are the light of the world,’ said Christ to His disciples. As the sun goes forth in the heavens, dispelling the shades of night, and filling the world with brightness, so must…”  who?  “…the followers of Jesus let their light shine to dispel the moral darkness of a world lying in sin. But they have no light of themselves; it is the light of Heaven which they are to reflect to the world.”

Are you catching the picture?

 


Kemudian ini adalah pernyataan yang terakhir dari seksi ini. Reflecing Christ hal. 379, “…‘Kamulah terang dunia’ kata Kristus kepada murid-muridNya. Sebagaimana matahari muncul di langit, menyingkirkan bayang-bayang malam dan memenuhi dunia dengan cahaya, demikian pula…”  siapa?   “…pengikut-pengikut Yesus harus membiarkan terang mereka bersinar untuk menyingkirkan kegelapan moral sebuah dunia yang berada dalam dosa. Namun mereka tidak punya terang sendiri, itu adalah terang dari Surga yang harus mereka pantulkan kepada dunia. …”  

Apakah kalian menangkap gambarnya?

 



 

So now we know what the sun represents, we know what the moon represents, so what is the meaning of the stars?  A third of the stars are eclipsed.

Let's read Daniel 12:3 and then we'll read Daniel 12:10. What are we doing here, folks?  We're using simple prophetic principles to interpret the Trumpets. We're using the same method that we use for the Churches, the same method that we use for the Seals, the same method that we use to interpret Daniel chapter 7, the Beast, and so on. We're allowing the Bible to interpret the meaning of the symbols. It's not rocket science. It's actually quite simple when you allow the Bible to explain itself. Daniel 12:3, Those who are wise shall shine  like the brightness of the firmament, and those who turn many to righteousness…” they will shine like what?  “…like the stars forever and ever.” So stars represent God's people, right? So notice it continues saying, “… 10 Many shall be purified, made white, and refined, but the wicked shall do wickedly; and none of the wicked shall understand, but the wise shall understand.”

 



Jadi sekarang kita tahu matahari melambangkan apa, kita tahu bulan melambangkan apa, jadi apa artinya bintang-bintang? Sepertiga bintang-bintang tertutup.

Mari kita  baca Daniel 12:3 kemudian kita akan membaca Daniel 12:10. Kita berbuat apa di sini, Saudara-saudara? Kita memakai prinsip nubuatan yang sederhana untuk menafsirkan Terompet-terompet. Kita memakai metode yang sama yang kita pakai untuk seri Jemaat, metode yang sama yang kita pakai untuk seri Meterai, metode yang sama yang kita pakai untuk menafsirkan Daniel pasal 7, Binatang itu, dan lain-lain. Kita mengizinkan Alkitab menafsirkan arti simbol-simbol itu. Ini bukan ilmu roket. Sesungguhnya ini cukup sederhana bila kita izinkan Alkitab menjelaskan dirinya sendiri.

Daniel 12:3, 3 Dan mereka yang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan mereka yang menuntun banyak orang kepada kebenaran…”  mereka akan bersinar seperti apa?  “…seperti bintang-bintang, selama-lamanya…”  Jadi bintang-bintang melambangkan umat Allah, benar? Jadi simak apa yang dikatakan selanjutnya, “…10 Banyak orang akan disucikan, dan dimurnikan, dan dihaluskan, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya.”

 


 

And then you have several very incisive statements by Ellen White.

In the book Prophets and Kings 188 and 189  Ellen White is dealing here with the end-time with those who are faithful to the Lord in the big trial ahead, “Among earth's inhabitants, scattered in every land, there are those who have not bowed the knee to Baal…” and what does she compare them to?  “…Like the stars of heaven, which appear only at night, these faithful ones will shine forth when darkness covers the earth and gross darkness the people…” Will they shine as the sun or will they shine as moons? Well, they shall be lesser lights, right? Because they're preaching the Scriptures. It continues, “…In heathen Africa, in the Catholic lands of Europe and of South America, in China, in India, in the islands of the sea, and in all the dark corners of the earth, God has in reserve a firmament of chosen ones…” what is in the firmament? The stars. So she says,  “…God has in reserve a firmament of chosen ones that will yet shine forth amidst the darkness, revealing clearly to an apostate world the transforming power of obedience to His law. Even now they are appearing in every nation, among every tongue and people; and in the hour of deepest apostasy…” that is when it's darkest, “…when Satan's supreme effort is made to cause ‘all, both small and great, rich and poor, free and bond,’ to receive, under penalty of death, the sign of allegiance to a false rest day, these faithful ones, ‘blameless and harmless, the sons of God, without rebuke,’ will ’shine as lights in the world.’ The darker the night, the more brilliantly will they shine.”

Do you want to be among those? We’ve got to let our lights shine, folks, like the stars of heaven.

 

Lalu ada beberapa pernyataan yang tajam dari Ellen White.

Di buku Prophets and Kings hal. 188-189, Ellen White di sini membahas akhir zaman, tentang mereka yang setia kepada Tuhan saat masa kesukaran besar yang akan datang,   “…Dari antara penghuni bumi, yang tersebar di mana-mana terdapat mereka yang tidak bertekuk lutut kepada Baal…”  dan Ellen White membandingkan mereka dengan apa?   “…Seperti bintang-bintang di langit yang hanya muncul di malam hari, orang-orang setia ini akan memancarkan sinar ketika kegelapan menyelimuti bumi dan kepekatan menutupi manusia…”  Akankah mereka bersinar seperti matahari atau mereka akan bersinar seperti bulan? Nah, mereka akan menjadi terang-terang kecil, benar? Karena mereka menyampaikan Kitab Suci. Lanjut,  “…Di Afrika yang tidak mengenal Allah, di negara-negara Katolik Eropa dan Amerika Selatan, di Cina, di India, di kepulauan-kepulauan samudra, dan di semua sudut yang gelap di bumi, Allah memiliki cadangan di cakrawala kumpulan orang-orang pilihan…”  apa yang ada di cakrawala? Bintang-bintang. Ellen White berkata,   “…Allah memiliki cadangan di cakrawala kumpulan orang-orang pilihan yang akan memancarkan sinar di tengah kegelapan, yang menyatakan dengan jelas kepada dunia yang murtad, bagaimana kuasa kepatuhan kepada HukumNya bisa mengubah manusia. Bahkan sekarang pun mereka muncul di setiap bangsa, di antara setiap bahasa, dan kaum, dan di saat kemurtadan yang paling dalam…”  yaitu ketika saat yang paling gelap,   “…ketika upaya Setan yang paling unggul dilancarkan untuk membuat semua, ‘baik kecil maupun besar, kaya maupun miskin, merdeka maupun budak’, menerima di bawah ancaman kematian, tanda keberpihakan kepada hari perhentian yang palsu; maka orang-orang yang setia ini, ‘tanpa dosa dan tanpa kekerasan, anak-anak Allah, yang tanpa cela’ akan ‘bersinar bagaikan terang di dunia’. Semakin gelap malam, semakin cemerlang mereka akan bersinar…”  Maukah kalian berada di antara mereka? Kita harus membiarkan terang kita bersinar, Saudara-saudara, seperti bintang-bintang di langit.

 

 

Here's another one. Maranatha page 200.  Maranatha was a devotional book many many years ago.  “The contest is between the commandments of God and the commandments of men. In this time the gold will be separated from the dross in the church. True godliness will be clearly distinguished from the appearance and tinsel of it…”  and now notice this, “…Many a star that we have admired for its brilliancy will then go out in darkness…”  many great individuals that we said, “Man, this person can't miss”, are going to go out in darkness. I pray to the Lord that I'm not one of them every day. “…Many a star that we have admired for its brilliancy will then go out in darkness. Chaff like a cloud will be borne away on the wind, even from places where we see only floors of rich wheat. All who assume the ornaments of the sanctuary…” that is the external beauty of the sanctuary,  “…but are not clothed with Christ's righteousness, will appear in the shame of their own nakedness.”

 

Ini ada yang lain. Maranatha hal. 200. Maranatha adalah kitab renungan harian banyak tahun yang lalu. “…Kompetisinya ialah antara Perintah-perintah Allah dengan perintah-perintah manusia. Pada saat itu di dalam gereja emas akan dipisahkan dari kotorannya. Kesalehan yang sejati akan dibedakan dengan jelas dari sekadar penampilan dan sepuhannya…”  dan sekarang simak ini,   “…Banyak bintang yang tadinya kita kagumi cahayanya, akan padam dalam kegelapan…”  banyak orang hebat yang kita katakan, “Wah, orang ini pasti lulus” akan padam menjadi gelap. Saya mohon kepada Tuhan setiap hari saya bukan salah satu dari mereka.  “…Banyak bintang yang tadinya kita kagumi cahayanya, akan padam dalam kegelapan. Sekam seperti awan akan diterbangkan pergi oleh angin, bahkan dari tempat-tempat di mana kita hanya melihat gundukan gandum yang kaya. Semua yang mengenakan perhiasan bait suci…”  artinya kecantikan lahiriah bait suci   “…tetapi tidak mengenakan kebenaran Kristus, akan tampil dalam kehinaan ketelanjangan mereka sendiri.”

 


 

So what do the stars represent? They represent God's faithful people that shine in the midst of darkness, the darkness of the world.

At the bottom of page 104, Ellen White referred to John Wycliffe as the morning star of the Reformation. Now wait a minute, Revelation 22:16 says that Jesus is the Morning Star so how can we say Jesus is the Morning Star but Wycliffe is the morning star of the Reformation?  Well, let's read Ellen White's quotation. This Day With God page 327,  “Every true  believer catches the beams from the Morning Star and transmits the light to those who sit in darkness…” So where did Wycliffe get his rays of light from? From the Morning Star.  “…Not only do they shine amid the darkness of their own neighborhood but as a church they shine forth to regions beyond.  The Lord expects every man to do his duty. Everyone who unites with the church…” how many? Two people believe this, hahaha.  “…Everyone who unites with the church is to be one with Christ to diffuse the beams of the Morning Star and becoming the light of the world. Christ and His people are to be…” what? “…Co-partners in the great work of saving the world.”

 



Jadi bintang-bintang melambangkan apa? Mereka melambangkan umat Allah yang setia yang bersinar di tengah-tengah kegelapan, kegelapan dunia.

Di bagian bawah hal. 104, Ellen White menyebut John Wycliffe sebagai Bintang Fajar Reformasi. Nah, tunggu dulu. Wahyu 22:16 mengatakan Yesuslah Sang Bintang Fajar (atau Bintang Timur), bagaimana kita bisa berkata Yesuslah Bintang Fajar tetapi Wycliffe Bintang Fajar Reformasi? Nah, mari kita  baca kutipan Ellen White. This Day With God hal. 327, “…Setiap orang beriman yang sejati, menangkap pancaran sinar dari Bintang Fajar dan meneruskan cahaya itu kepada mereka yang berada dalam kegelapan…”  Jadi dari mana Wycliffe mendapatkan sinar terangnya? Dari Sang Bintang Fajar.   “…Mereka bukan saja bersinar di tengah kegelapan lingkungan mereka sendiri, tetapi sebagai jemaat mereka memancarkan sinarnya  jauh ke daerah-daerah di luar itu. Tuhan ingin setiap orang melakukan kewajibannya. Semua orang yang bersatu dengan gereja…”  berapa orang? Hanya dua orang yang setuju dengan ini, hahaha.   “…Semua orang yang bersatu dengan gereja harus menyatu dengan Kristus untuk menebarkan cahaya Sang Bintang Fajar dan menjadi terang dunia. Kristus dan umatNya harus menjadi…”  apa?   “…rekan sekerja dalam pekerjaan besar menyelamatkan dunia.”




And then we have the statement I read this morning, I want to read it again because it's powerful.

Acts of the Apostles page 586 and 587, "’These things saith He that holdeth the seven stars in His right hand.’( Revelation 2:1). These words are spoken to…” whom? The seven stars ~  are you understanding what the seven stars in relation to the Churches are? The Seven Churches represent what? Seven periods of church history. The seven stars represent the religious leaders in each stage of the history of the church.  Now in that light, we need to see this statement.  “…These words are spoken to the teachers in the church--those entrusted by God with weighty responsibilities. The sweet influences that are to be abundant in the church are bound up with God's…”  whom? “…ministers, who are to reveal the love of Christ. The stars of heaven are under His control. He fills them with light. He guides and directs their movements. If He did not do this, they would become fallen stars…” And now she's going to say what the stars represent.  “…So with His ministers. They are but instruments in His hands, and all the good they accomplish is done through His power. Through them His light is to shine forth. The Savior is to be their efficiency. If they will look to Him as He looked to the Father they will be enabled to do His work. As they make God their dependence, He will give them His brightness to reflect to the world.”

Is it clear?

 

Lalu ada pernyataan yang sudah saya bacakan tadi pagi, saya mau membacanya lagi karena pernyataan itu sangat hebat.

Acts of the Apostles hal. 586-587, “…’Inilah kata Dia yang memegang ketujuh bintang di tangan kananNya’ (Wah. 2:1). Kata-kata ini diucapkan kepada…”  siapa? Ketujuh bintang ~ apakah kalian paham ketujuh bintang ini punya hubungan apa dengan Jemaat-jemaat? Ketujuh Jemat melambangkan apa? Tujuh periode sejarah gereja. Ketujuh bintang melambangkan para pemimpin rohani dalam setiap tahap sejarah gereja. Nah, dengan pemahaman inilah kita harus melihat pernyataan ini.   “…Kata-kata ini diucapkan kepada  guru-guru di dalam gereja ~ mereka yang dipercayai oleh Allah dengan tanggung jawab yang berat. Pengaruh-pengaruh manis yang akan berlimpah di dalam gereja itu terkait pada…”  siapa?   “…hamba-hamba Allah yang harus menyatakan kasih Kristus. Bintang-bintang Surga ada di bawah kendaliNya, Dia yang memenuhi mereka dengan cahaya. Dia yang memimpin dan mengarahkan gerakan mereka. Jika Dia tidak melakukan ini, mereka akan menjadi bintang-bintang jatuh…”  Dan sekarang Ellen White akan mengatakan bintang-bintang itu melambangkan siapa.   “…Demikianlah dengan hamba-hamba Allah, mereka hanyalah alat di tanganNya, dan semua kebaikan yang mereka hasilkan itu tercapai melalui kuasaNya. Melalui merekalah sinarNya harus terpancar. Sang Juruselamat yang harus menjadi kompetensi mereka. Jika mereka mau memandang kepadaNya sebagaimana Dia memandang kepada BapaNya, mereka akan dimampukan melakukan pekerjaanNya. Bila mereka menjadikan Allah sandaran mereka, Dia akan memberikan cahayaNya untuk dipantulkan ke dunia. …”  

Apakah ini jelas?  

 


 

So what does the sun represent? Jesus Christ, the person of Jesus Christ, the age of fulfillment.

What does the moon represent? It represents the Old Testament that pointed to Jesus, The Greater Light.

John the Baptist who pointed to Jesus The Greater Light.

Ellen White who pointed to Jesus as The Greater Light.

 



Jadi matahari melambangkan apa? Yesus Kristus, pribadi Yesus Kristus, masa penggenapan.

Bulan melambangkan siapa? Melambangkan Perjanjian Lama yang menunjuk ke Yesus, Sang Terang Besar.

Yohanes Pembaptis yang menunjuk ke Yesus, Sang Terang Besar.

Ellen White yang menunjuk ke Yesus sebagai Sang Terang Besar.

 

 



Now let's go to the next section, the eclipse of the two witnesses.

Were the two witnesses eclipsed during the period of the Fourth Trumpet? Absolutely.

Now I want you to notice that in Scripture the period of the 1260 years is an era of darkness, during the period of the papal dominion it's a period of darkness. Why do you suppose that's called the Dark Ages? Because the sun, moon, and stars had been what? Eclipsed. Exactly.

 



Nah, mari kita ke seksi berikut, tertutupnya kedua saksi.

Apakah kedua saksi tertutup selama periode Terompet Keempat? Betul sekali.

Sekarang saya mau kalian menyimak di Kitab Suci, periode 1260 tahun adalah era kegelapan, selama masa kekuasaan Kepauan itu suatu masa kegelapan. Mengapa menurut kalian masa itu disebut Zaman Kegelapan? Karena matahari, bulan dan bintang diapakan? Ditutupi. Tepat sekali.

 

 



Now let's notice Revelation 11:3, “ And I will give power to my two witnesses…” God says,  “…and they will prophesy…” for how long will the two witnesses going to prophesy?  “…one thousand two hundred and sixty days…” how are they going to prophesy?  “…clothed in sackcloth.’…”  What color is sackcloth? Black. Let's read the next two verses, and we'll see it.

 

Nah, mari kita simak Wahyu 11:3, 3 Dan Aku akan memberi kuasa kepada dua saksi-Ku…”  Allah berkata,  “…dan mereka akan bernubuat…”  selama berapa lama kedua saksi ini akan bernubuat?  “…seribu dua ratus enam puluh hari lamanya…”  bagaimana mereka akan bernubuat? “…sambil mengenakan pakaian berkabung…” apa warna pakaian berkabung? Hitam. Mari kita  baca dua ayat berikutnya dan kita akan melihatnya.

 


 

Isaiah 50:3, I clothe the heavens with blackness, and I make sackcloth their covering.” That's what you call a synonymous parallelism, where the second line is a repetition of the same thought, as the first line in different words.  So, “I clothe the heavens with…” what?  “…blackness…” or darkness,  “… and I make sackcloth their covering.”

How are the two witnesses going to give their witness then? In the fullness of light? No, in darkness.

 

Yesaya 50:3, 3 Aku mengenakan kegelapan kepada langit dan membuat goni berkabung sebagai penutupnya…”  Ini yang disebut paralelisme sinonim, di mana kalimat kedua merupakan repetisi dari konsep yang sama, seperti kalimat pertama tetapi dengan kata-kata yang berbeda. Jadi   “…3 Aku mengenakan…”  apa?   “…kegelapan…”  atau kehitaman   “…kepada langit dan membuat goni berkabung sebagai penutupnya…” 

Bagaimana kedua saksi ini akan memberikan kesaksian mereka? Di bawah terang yang bersinar? Tidak, dalam kegelapan.




Revelation 6:12 is another text that tells us that sackcloth is black and it's symbolic of blackness, 12 I looked when He opened the sixth seal, and behold, there was a great earthquake; and the sun became…” what?  “…black as sackcloth of hair, and the moon became like blood.”

So how do we interpret this  in ~ the two witnesses ~ in the light of this Fourth Trumpet? Well, the two witnesses represent what? The two witnesses represent the Old and New Testament. How did they witness during the period of the Fourth Trumpet?  They witnessed in sackcloth, in darkness, because the sun, the moon, and the stars were what? Partially eclipsed.  As we have seen the Old Testament gives witness to Jesus, as does the New Testament. In this sense the two witnesses give witness to Jesus.

 


Wahyu 6:12 adalah ayat lain yang mengatakan kepada kita bahwa pakaian berkabung itu hitam, dan itu adalah lambang kegelapan. 12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, dan lihatlah, terjadi gempa bumi yang dahsyat; dan matahari menjadi…”  apa? “…hitam bagaikan karung dari bulu hitam,  dan bulan menjadi bagaikan darah…” 

Jadi bagaimana kita menafsirkan ini ~ kedua saksi ~ dengan pemahaman di Terompet Keempat? Nah, kedua saksi melambangkan apa? Kedua saksi melambangkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Bagaimana mereka bersaksi selama periode Terompet Keempat? Mereka bersaksi dalam pakaian berkabung, dalam kegelapan, karena matahari, bulan, dan bintang-bintang sedang apa? Tertutup sebagian. Sebagaimana kita sudah melihat, Perjanjian Lama memberi kesaksian tentang Yesus, begitu juga Perjanjian Baru. Dalam pemahaman ini kedua saksi itu memberikan kesaksian tentang Yesus.

 


 

Let's notice Ellen White's concept of the two witnesses, what they represent.

Great Controversy 267, “The two witnesses represent the Scriptures of the Old and the New Testament…” how did the Old and New Testaments speak during the period of papal dominion? In fullness of light? No, in darkness. She continues,  “…Both are important testimonies to the origin and perpetuity of the law of God. Both are witnesses also to…”  what? “…to the plan of salvation. The types, sacrifices, and prophecies of the Old Testament point forward to a Savior to come. The Gospels and Epistles of the New Testament tell of a Savior who has come in the exact manner foretold by type and prophecy.”

Are you understanding this?

 



Mari kita simak konsep Ellen White tentang kedua saksi ini, mereka mewakili apa.

Great Controversy hal. 267,   “…Kedua saksi itu melambangkan Kitab Suci, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru…”  Bagaimana Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berbicara selama periode kekuasaan Kepausan? Dalam terang yang penuh? Tidak. Dalam kegelapan. Ellen White melanjutkan,   “…Keduanya adalah kesaksian yang penting tentang asal usul dan kelangsungan Hukum Allah. Keduanya adalah saksi-saksi juga tentang…”  apa?   “…tentang rancangan keselamatan. Tipe-tipe, kurban-kurban, nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama menunjuk ke depan, ke kedatangan seorang Juruselamat. Injil dan surat-surat Perjanjian Baru menceritakan tentang seorang Juruselamat yang sudah datang dengan cara yang tepat seperti yang sudah dikabarkan sebelumnya oleh tipe dan nubuatan. …”  

Apakah kalian paham ini?  

 


 

So who are the two witnesses? The Old and New Testament, the two lesser lights, right? They were supposed to lead people to whom? To Jesus Christ The Greater Light. But what happened during the 1260 years? We're told here that the two witnesses prophesied in sackcloth, in darkness, because the Word of God was what? The Word of God was suppressed by the papal Church.

Ellen White described how the two witnesses gave their testimony dimly during the 1260 years of papal supremacy. The lesser lights pointed to Jesus dimly because the papacy partially eclipse them. Notice the statement from Great Controversy page 269, “The period when the two witnesses…”    that is the lesser light, “…were to prophesy clothed in sackcloth ended in 1798. As they were approaching the termination of their work in…”  what?  “…obscurity…”  what does “obscurity” mean? You know the word in Spanish  is used more, the word of “oscuro” it means dark, right?  Lupe?  “oscuro” that's what obscurity means, in darkness. So how did the two witnesses give their testimony? In darkness, in obscurity. So once again, “…As they were approaching the termination of their work in obscurity, war was to be made upon them by the power represented as ‘the beast that ascendeth out of the bottomless pit.’…”  this is the Fifth Trumpet by the way, the French Revolution.  “…In many of the nations of Europe the powers that ruled in Church and State had for centuries been controlled by Satan, through the medium of the papacy…” that's during the 1260 years.  “…But here…” speaking of the Fifth Trumpet, the French Revolution  “…But here is brought to view a new manifestation of Satanic power.

In France, the Scriptures were killed. The two witnesses were killed. During the 1260 years they give witness in obscurity, but in  the French Revolution the two witnesses are killed, the Old and New Testament. We’ll come to that when we deal with the Fifth Trumpet, and that will be tomorrow. Very, very exciting.

 



Jadi siapa kedua saksi ini? Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kedua terang kecil, benar? Mereka seharusnya menuntun manusia kepada siapa? Ke Yesus Kristus, Terang Besar. Tetapi apa yang terjadi selama 1260 tahun? Kita mendapat tahu di sini bahwa kedua saksi itu bernubuat dalam pakaian berkabung, dalam kegelapan, karena Firman Allah diapakan? Firman Allah disembunyikan oleh gereja Kepausan.

Ellen White menggambarkan bagaimana kedua saksi memberikan kesaksian mereka dengan cahaya yang redup selama 1260 tahun. Terang-terang kecil ini menunjuk kepada Yesus secara remang-remang karena Kepausan telah menutupi sebagian dari mereka. Simak pernyataan dari Great Controversy hal. 269, “…Periode ketika kedua saksi itu…”  yaitu terang kecil ini,  “…harus bernubuat dalam pakaian berkabung berakhir di 1798. Ketika mereka mendekati berakhirnya pekerjaan mereka dalam…” apa? “…keremangan (obscurity)…”  apa maksudnya “keremangan”? Dalam bahasa Spanyol kata itu lebih sering dipakai, yaitu “oscuro”, artinya gelap, benar, Lupe? “Oscuro” itu artinya tidak kelihatan, dalam kegelapan. Jadi bagaimana kedua saksi ini memberikan kesaksian mereka? Dalam kegelapan, dalam keremangan. Maka sekali lagi, “…Ketika mereka mendekati berakhirnya pekerjaan mereka dalam keremangan, mereka diperangi oleh kuasa yang dilambangkan oleh ‘binatang yang muncul dari jurang yang tidak berdasar’ (Wahyu 11:7) …”  ini Terompet Kelima, Revolusi Perancis,   “…Di banyak negara di Eropa kekuasaan yang memerintah di gereja dan negara sudah selama berabad-abad dikendalikan oleh Setan, melalui perantara Kepausan…”  itu selama 1260 tahun.  “…Tetapi di sini…”  bicara tentang Terompet Kelima, Revolusi Perancis,   “…Tetapi di sini ditampilkan wujud baru kekuatan Setan.…”  

Di Perancis, Kitab Suci dibunuh. Kedua saksi dibunuh. Selama 1260 tahun mereka memberikan kesaksian dalam keremangan, tetapi oleh Revolusi Perancis kedua saksi dibunuh, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kita akan ke sana ketika kita membahas Terompet Kelima, dan itu besok. Amat sangat menarik.

 




Notice Great Controversy page 269, “According to the words of the prophet, then, a little before the year 1798 some power of Satanic origin and character would rise to make war upon the Bible. And in the land where the testimony of God's two witnesses should thus be silenced, there would be manifest the atheism of the Pharaoh, and the licentiousness of Sodom.”

The chapter on the French Revolution describes the Fifth Trumpet which follows of course the period of obscurity of the sun, moon, and stars during the period of papal supremacy. Are you following me or not? 

 


Simak Great Controversy hal. 269, “…Menurut perkataan nabi itu, kemudian tak lama sebelum tahun 1798, suatu kuasa yang karakternya dan asalnya dari Setan akan bangkit untuk memerangi Alkitab. Dan di negara di mana kesaksian kedua saksi Allah ini harus dibungkam, di sana akan terwujud atheisme Firaun dan kecabulan Sodom.”

Bab tentang Revolusi Perancis menggambarkan Terompet Kelima yang tentu saja mengikuti periode keremangan matahari, bulan, dan bintang selama periode kekuasaan Kepausan. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?

 

 


Now let's talk about the darkening of the sun and the moon in the light of what Ellen White has to say, and we will have to stop when after we read probably the first statement here. Significantly Ellen White titled the chapter in the Great Controversy in the period of papal supremacy, you know how she titled that chapter? “An Era of Spiritual Darkness”, coincidence, right? No, because the sun, moon and stars are eclipsed during this period. She wrote repeatedly about the darkness that characterized this period. Let's read this statement, “The accession of the Roman Church to power marked the beginning of…” what?   “…the Dark Ages…”  hello!  “…Dark Ages. As her power increased, the…” what?  “…the darkness deepened. Faith was transferred from Christ…” so are people looking at Christ? No. It says,  “…Faith was transferred from Christ, the true foundation, to…”  whom?  “…to the pope of Rome….”  is Christ eclipsed during this period? He most certainly is.  “…Instead of trusting in the Son of God for forgiveness of sins and for eternal salvation, the people looked to the pope, and to the priests and prelates to whom he delegated authority. They were taught that the pope was their earthly mediator and that none could approach God except through him; and, further, that he stood in the place of God to them and was therefore to be implicitly obeyed…”  was  the sight of the people distracted from Christ to the Pope? Absolutely. Was Christ eclipsed, His intercessory work? Yes. “…A deviation from his requirements was sufficient cause for the severest punishment to be visited upon the bodies and souls of the offenders. Thus the minds of the people were turned away from God to fallible, erring, and cruel men, nay, more, to…” whom? “…the prince of darkness…”  there once again emphasis on darkness,  “…the prince of darkness himself, who exercised his power through them. Sin was disguised in a garb of sanctity. When the Scriptures are suppressed, and man comes to regard himself as supreme, we need look only for fraud, deception, and debasing iniquity.” (GC 55)

 



Nah, mari kita bicara tentang menggelapnya matahari, dan bulan, menurut apa yang dikatakan Ellen White. Dan kita harus berhenti mungkin setelah kita membaca pernyataan yang pertama di sini. Secara signifikan di Great Controversy Ellen White memberi judul bab periode kekuasaan Kepausan ~ tahukah kalian bagaimana dia memberi judul bab itu? “An Era of Spiritual Darkness” (Era Kegelapan Spiritual). Suatu kebetulan? Tidak! Karena matahari, bulan, dan bintang-bintang sedang tertutup selama periode ini. Ellen White berulang-ulang menulis tentang kegelapan yang menjadi ciri khas periode ini. Mari kita  baca pernyataan ini. “…Naiknya gereja Roma ke tampuk kekuasaan menandai dimulainya…”  apa?   “…Zaman Kegelapan…”  halo?   “…Zaman Kegelapan. Dengan meningkatnya kekuasaannya,…”  apa?  “…kegelapan menjadi semakin pekat. Iman dialihkan dari Kristus…”  jadi apakah manusia memandang ke Kristus? Tidak, dikatakan,   “…Iman dialihkan dari Kristus, dasar yang sejati kepada…”  siapa?   “…paus Roma…”  apakah Kristus tertutup selama periode ini? Jelas iya. “…Bukannya mempercayai Anak Allah untuk mendapatkan pengampunan dosa dan keselamatan kekal, manusia malah memandang ke paus, dan ke para imam dan petinggi-petinggi gereja kepada siapa paus mendelegasikan autoritasnya. Mereka diajari bahwa paus adalah perantara duniawi mereka dan tidak ada yang bisa menghampiri Allah kecuali melalui dia, dan lebih lagi bahwa bagi mereka paus berdiri di tempat Allah dan oleh karena itu secara implisit harus dipatuhi …”  apakah pandangan manusia pada Kristus teralih kepada paus? Tentu saja. Apakah Kristus tertutup, pekerjaan perantaraanNya? Ya.   “…Penyimpangan dari ketentuannya sudah cukup alasan untuk mendapatkan hukuman yang paling berat pada tubuh dan jiwa mereka yang bersalah. Dengan demikian pikiran manusia-manusia dialihkan dari Allah kepada manusia yang tidak sempurna, yang berdosa, dan kejam, tidak, melainkan lebih kepada…”  siapa?   “…pangeran kegelapan…”  ini, sekali lagi, penekanan pada kegelapan,   “…pangeran kegelapan sendiri, yang menjalankan kekuasaannya melalui orang-orang ini. Dosa disamarkan di bawah jubah kesalehan. Bilamana Kitab Suci disembunyikan, dan manusia menganggap dirinya unggul, kita langsung menemukan adanya penipuan, kebohongan, dan dosa yang merendahkan.” (GC 55)

 

 

We have time to read maybe one or two more, this one is from Great Controversy page 57 This isn't all from the chapter “An Era Of Spiritual Darkness”. Notice how she emphasizes darkness all the time, “. . . The darkness seemed to grow more dense. Image worship became more general. Candles were burned before images, and prayers were offered to them. The most absurd and superstitious customs prevailed. The minds of men were so completely controlled by superstition that reason itself seemed to have lost its sway. While priests and bishops were themselves pleasure-loving, sensual, and corrupt, it could only be expected that the people who looked to them for guidance would be sunken in ignorance and vice.”

 


Kita punya waktu untuk membaca mungkin satu atau dua lagi, ini dari Great Controversy hal. 57. Tidak semuanya dari bab “An Era of Spiritual Darkness”. Simak bagaimana Ellen White terus menekankan pada kegelapan.   “…Kegelapan sepertinya bertambah semakin tebal. Penyembahan kepada patung-patung menjadi semakin umum. Lilin-lilin dibakar di hadapan patung-patung, dan doa-doa dipersembahkan kepada mereka. Tradisi yang paling tidak masuk akal dan takhayul yang berlaku saat itu. Pikiran manusia sedemikian dikendalikan oleh takhayul, hingga logika sendiri seakan-akan sudah kehilangan kendalinya. Sementara para imam dan uskup sendiri suka plesir, sensual, dan korup, sudah dapat ditebak bahwa orang-orang yang memandang kepada mereka untuk bimbingan, akan tenggelam dalam kebodohan dan kejahatan.”

 

 

And in Great Controversy page 58 she wrote, “The advancing centuries witnessed a constant increase of error in the doctrines put forth from Rome.” .

Are you catching the picture of what's happening during the Fourth Trumpet? The Fourth Trumpet is not describing the barbarian invasions.

We’ll conclude this in our next session.




Dan di Great Controversy hal. 58, Ellen White menulis, “…Abad-abad berikutnya menyaksikan suatu penambahan kesalahan dalam doktrin-doktrin yang disodorkan dari Roma…”  

Apakah kalian menangkap gambar apa yang terjadi selama Terompet Keempat? Terompet Keempat tidak menggambarkan invasi barbar.

Kita akan menyelesaikan ini dalam sesi kita berikut.

 

 

 

 

08 12 20

No comments:

Post a Comment