_____REVELATION’S
SEVEN TrumpetS_____
Part 18/24 - Stephen Bohr
THE SEVEN THUNDERS
https://www.youtube.com/watch?v=RjcnPV_SnnI
Dibuka
dengan doa.
Welcome back to session number two of the morning presentations. We want to
continue studying in this session what we started last time, which is a study
of Revelation chapter 10, and we got to page 248 in our last study together.
I'm hoping to be able to finish this particular lesson in this session, so that
this afternoon we can get to the issue of “Prophesying Again” and “Measuring the
Temple”.
Selamat bertemu kembali di sesi kedua pagi ini. Di sesi ini kita akan
melanjutkan mempelajari apa yang sudah kita mulai sebelumnya, yaitu tentang
Wahyu pasal 10, dan kita sudah sampai hal. 248 dalam pelajaran yang lalu. Saya
berharap bisa menyelesaikan pelajaran ini di sesi ini supaya petang ini kita
bisa membahas isu “Bernubuat Lagi” dan “Mengukur Bait Suci.”
So we're going to begin at the bottom of page 248, in the middle of the page.
Three points:
1. the Seven Thunders are delineation of events that happened
between 1842 and 1844
2. the people were not supposed to know the
message that the Thunders uttered, and,
3. the reason why they were not to know what
the Thunders uttered is because their faith needed to be tested.
Now what does all this mean?
Jadi kita akan mulai di bagian bawah hal. 248, di
tengah-tengah halaman itu. Tiga poin:
1.
Ketujuh Guntur adalah gambaran dari
peristiwa-peristwa yang terjadi
antara 1842 hingga 1844.
2.
Manusia tidak
boleh tahu tentang pesan yang diucapkan Ketujuh Guntur, dan
3.
Alasannya mengapa mereka tidak boleh tahu apa yang
dikatakan Ketujuh Guntur ialah iman
mereka harus diuji.
Nah, apa makna semua ini?
The message of
the Seven Thunders told John that those who
proclaimed the judgment hour message would be
disappointed when Jesus failed to come in 1843 or the spring of 1844. As is well known by informed Seventh-Day
Adventists, Miller originally believed that Jesus was going to come about the
year 1843. Unfortunately, Miller and His associates failed to reckon that there
is no year zero (0) between 1 BC and 1 AD, and therefore they were disappointed when Jesus did
not come in 1843.
Pesan yang
diberitahukan Ketujuh Guntur kepada Yohanes ialah
bahwa mereka yang mengumumkan pekabaran tentang waktu penghakiman, akan
mengalami kekecewaan ketika Yesus tidak datang di tahun 1843
atau di musim semi 1844. Sebagaimana yang memang diketahui oleh orang-orang
MAHK yang berpengetahuan, aslinya Miller meyakini bhwa Yesus akan datang
sekitar tahun 1843. Sayangnya, Miller dan rekan-rekannya gagal memperhitungkan
bahwa tidak ada tahun nol (0) antara 1 BC dan 1 AD, dan oleh karenanya mereka
menjadi kecewa ketika Yesus tidak datang di 1843.
Ellen White wrote about this particular disappointment. “…I saw the people of God joyful in expectation…” this is in 1843 “… looking for their Lord…” now notice this, “…But God designed to prove them…” what is the synonym of “prove”? Test. “…But God designed to prove them. His hand covered a mistake in the
reckoning of the prophetic periods…” would that be
kind of like the sealing of the Thunders, what the Thunders uttered?
Absolutely! “…His hand covered a mistake in the reckoning
of the prophetic periods…” this is the same thing as the sealing of
the Seven Thunders. If John had written down what the
Thunders said, the people would not have been what? Would not have been
disappointed. “…Those who were looking for their Lord
did not discover this mistake, and the most learned men who opposed the time
also failed to see it. God designed that His people should meet with a
disappointment..” who was the one who told John to seal
the Thunders? So God did. So why didn't the people understand? Because God
designed it that way. Are you following me or not? I continue, “… The time passed, and those who
had looked with joyful expectation for their Saviour were sad and
disheartened…” now notice, there's another group “…while those who had not loved the
appearing of Jesus, but embraced the message through fear, were pleased that He
did not come at the time of expectation. Their profession had not affected the
heart and purified the life. The passing of the time was well calculated to
reveal such hearts. They were the first to turn and ridicule the
sorrowful, disappointed ones who really loved the appearing of their Saviour. I
saw the wisdom of God in proving His people and giving them a searching
test…” do you remember what Ellen White stated that their faith must necessarily
be what? Tested. Are you following this? So she says, “…I saw the wisdom of God in proving His people and giving them a
searching test to discover those who would shrink and turn back in the hour of
trial.
Khusus tentang kekecewaan ini, Ellen White menulis, “…Saya melihat umat Allah
menunggu dengan sukacita menantikan…” ini di tahun
1843, “…menantikan Tuhan
mereka…” sekarang simak ini. “…Tetapi
Allah punya rencana untuk membuktikan mereka…” apa sinonim kata “membuktikan”? Menguji. “…Tetapi
Allah punya rencana untuk membuktikan mereka.Tangan Allah menutupi kesalahan
dalam perhitungan waktu nubuatan…” apakah ini
sepertinya mirip dimeteraikannya Guntur-guntur itu, apa yang diucapkan
Guntur-guntur itu? Tepat sekali! “…Tangan
Allah menutupi kesalahan dalam perhitungan waktu nubuatan…” Ini sama dengan dimeteraikannya Ketujuh Guntur.
Andaikan Yohanes mencatat apa yang dikatakan Ketujuh Guntur, orang-orang tidak
akan apa? Orang-orang tidak akan kecewa. “…Mereka
yang menantikan Tuhan mereka tidak menemukan
kesalahan ini, dan orang-orang yang paling terpelajar yang menentang hasil perhitungan waktu itu, juga
gagal melihat kesalahan itu. Allah merancang agar umatNya harus mengalami
kekecewaan…” Siapa yang menyuruh Yohanes memeteraikan
Guntur-guntur itu? Jadi Allah. Maka mengapa orang-orang tidak bisa mengerti?
Karena Allah yang merancangnya demikian. Apakah kalian mengikuti saya atau
tidak? Saya lanjutkan, “…Waktu
berlalu dan mereka yang tadinya menunggu Juruselamat mereka dengan sukacita,
menjadi sedih dan putus asa…” nah, simak,
ada kelompok yang lain, “…sementara
mereka yang tidak benar-benar merindukan kedatangan Yesus namun ikut bergabung
menerima pekabaran tersebut karena rasa takut, merasa senang ketika Yesus tidak
datang pada waktu yang ditunggu-tunggu. Pengakuan iman mereka tidak berdampak
pada hati mereka maupun menyucikan hidup mereka. Berlalunya waktu sudah
diperhitungkan dengan tepat untuk menyatakan hati-hati yang demikian. Merekalah
yang pertama berbalik dan mengolok-olok orang-orang yang berduka dan kecewa
yang benar-benar merindukan kedatangan Juruselamat mereka. Saya melihat
kebijaksanaan Allah dalam menguji umatNya dan memberikan kepada mereka suatu
ujian yang menyelidik…” apakah kalian ingat Ellen White sudah mengatakan
iman mereka harus diapakan? Diuji. Apakah kalian mengikuti ini? Jadi Ellen
White berkata, “…Saya
melihat kebijaksanaan Allah dalam menguji umatNya dan memberikan kepada mereka
suatu ujian yang menyelidik untuk
mengungkap mereka yang akan mundur dan berbalik pada saat pencobaan.” [EW 235-236].
The next statement has to do with after the 1843 disappointment. They've
discovered the reason why they were disappointed and Jesus didn't come in 1843.
They said, “Well, the prophecy ends in 1844.”
But they thought it was in the spring first, but then when they realized
that the Day of Atonement was in the fall, in the summer of 1844, then they said, “No, it's in October.” So notice the second
statement after the 1843 disappointment.
Pernyataan berikutnya berkaitan dengan setelah kekecewaan tahun 1843.
Mereka menemukan alasan mengapa mereka kecewa dan Yesus tidak datang di 1843.
Mereka berkata, “Nah, nubuatan itu berakhir di 1844.” Tetapi sebelumnya mereka
mengira pertama itu di musim semi, kemudian ketika mereka menyadari bahwa Hari
Pendamaian itu di musim gugur, di musim panas 1844 maka mereka berkata, “Tidak,
itu seharusnya di bulan Oktober.” Jadi simak pernyataan yang kedua setelah
kekecewaan 1843.
“Those faithful
disappointed ones who could not understand why their Lord did not come, were
not left in darkness…” is God going to take away the hand now to
reveal what the Seven Thunders mean? Yes. “…Again they were led to
their Bibles to search the prophetic periods. The hand of the Lord was removed
from the figures…” so are they going to understand now?
Yes,
“…and the mistake was explained. They saw that the prophetic periods reach to
1844 and that the same evidence that they had presented to show that the
prophetic periods closed in 1843, proved that they would terminate in 1844.. Light from the Word of God shone upon their
position, and they discovered a tarrying time, ‘Though it…” that is the vision “…tarry, wait for it.’ (Hab. 2:3) ~ In their love for
Christ’s immediate coming, they had overlooked the tarrying of the vision which
was calculated to…” what? “…manifest the true
waiting ones…” a test, right?
“…Again,
they had a point of time. Yet I saw that many of them could not rise above
their severe disappointment to possess that degree of zeal and energy which had
marked their faith in 1843.”
“Mereka yang kecewa
tetapi tetap setia, yang tidak bisa mengerti
mengapa Tuhan mereka tidak datang, tidak ditinggalkan dalam kegelapan…” apakah
sekarang Allah akan menyingkirkan tangan untuk mengungkapkan apa makna Ketujuh
Guntur? Ya. “…Kembali mereka dipimpin ke Alkitab mereka
untuk mempelajari masa-masa nubuatan. Tangan Tuhan pun dipindahkan dari
angka-angka itu…” jadi apakah mereka akan mengerti sekarang? Ya.
“…dan kesalahan itu pun mendapatkan penjelasan. Mereka
melihat bahwa masa nubuatan itu harus sampai tahun 1844, dan bahwa bukti yang
sama yang tadinya
telah mereka kemukakan untuk menunjukkan bahwa masa
nubuatan itu berakhir di tahun 1843, terbukti akan berakhir di 1844. Terang
dari Firman Allah menyinari posisi mereka, dan mereka menemukan suatu waktu
penundaan ‘Walaupun penglihatan itu tertunda, tunggulah’ (Hab.
2:3). Demi kerinduan mereka akan segeranya kedatangan Kristus,
mereka telah kelewatan menyimak bahwa penglihatan itu tertunda, yang
diperhitungkan untuk…” apa? “…menyatakan
siapa orang-orang yang memang benar-benar menantikan…” suatu ujian, bukan?
“…Sekali lagi mereka punya poin waktu. Tetapi saya melihat
banyak dari mereka tidak bisa bangkit dari kekecewaan parah mereka untuk tetap
memiliki semangat dan kekuatan yang menandai iman mereka di 1843.” (EW hal.
236)
Now there's a statement that some Adventists have misinterpreted, and this statement gives the impression ~ if
you don't read it carefully ~ that the Thunders are still future. It's a miss-reading
of the statement. So you're going to probably face this at some point in your church,
so let's go through it on the next page. Page 250.
“After
these seven thunders uttered their voices, the injunction comes to John as to
Daniel in regard to the little book: ‘Seal up those things which the seven thunders uttered.’…” Now here's the
point. “…These (the thunders) relate to future events…”
so they say, “See, the Thunders are still
in the future.” But the question is, future from when? She's just mentioned John and Daniel,
right? So it's future not from the time of Ellen
White, it's future from the time of Daniel, are you understanding me or not? So “…These (the thunders)
relate to future events which will be
disclosed in their order…” and then she refers to Daniel,
“…Daniel shall stand in his lot at the end of the days. John sees the little
book unsealed. Then Daniel’s prophecies have their proper place in the First,
Second, and Third Angels’ Messages to be given to the world. The unsealing of
the little book was the message in relation to time…”
So in other words, the Seven Thunders are
not future from the time of Ellen White. They’re future from the time of Daniel
and John. Is that point clear?
Nah, ada suatu pernyataan yang disalahtafsirkan oleh
beberapa orang Advent, dan pernyataan ini memberikan kesan ~ jika tidak kita
baca dengan teliti ~ bahwa Guntur-guntur itu masih di masa depan. Itu adalah
kesalahan dalam membaca pernyataan tersebut. Jadi mungkin suatu waktu kalian
akan berhadapan dengan hal ini di gereja kalian, maka marilah kita bahas di
halaman berikut, hal. 250.
“Setelah
ketujuh guntur itu mengeluarkan suara mereka, datanglah kepada Yohanes
perintahnya sebagaimana dulu datang kepada Daniel sehubungan dengan kitab kecil
itu, ‘Meteraikan hal-hal yang diutarakan
ketujuh guntur.’…” nah, inilah poinnya, “…Ini (guntur-guntur itu) berkaitan dengan
peristiwa-peristiwa di masa depan…” Maka mereka
berkata, “Lihat, Guntur-guntur itu masih di masa depan.” Tapi pertanyaannya
ialah, masa depan dilihat dari kapan?
Ellen White baru saja menyebut Yohanes dan Daniel, benar? Jadi masa depannya bukan dari zaman
Ellen White, masa depannya dari zaman Daniel, apakah kalian
memahami saya atau tidak? Jadi, “…Ini (guntur-guntur itu) berkaitan dengan peristiwa-peristiwa
di masa depan yang akan diungkapkan sesuai urutan mereka…” kemudian Ellen White menyebut Daniel,
“…Daniel akan berdiri di bagiannya pada akhir zaman.
Yohanes melihat kitab kecil itu dibuka meterainya. Maka nubuatan-nubuatan
Daniel menempati urutannya yang tepat dalam Pekabaran Malaikat Pertama, Kedua,
dan Ketiga yang akan disampaikan kepada dunia. Pembukaan meterai kitab kecil
itulah pekabaran yang berkaitan dengan waktu…” (Bible Commentary Vol. 7 hal. 971)
Jadi dengan kata lain, Ketujuh Guntur bukanlah di
masa depan dari zaman Ellen White. Mereka itu di masa depan dari zaman Daniel
dan Yohanes. Apakah poin itu jelas?
Now let's go to the Angel’s oath.
“After
the Angel descended from heaven with the open book…” that's point number one, “…and the seven thunders had uttered their
message…” 1842 to the spring of 1844 “…He [the Angel] raised His right hand to
heaven and swore an oath in the name of the eternal God, the Creator…” and He said that “…that ‘time would be no longer.’…”
Sekarang, mari kita ke sumpah si
Malaikat.
“Setelah Malaikat itu turun dari Surga dengan
kitab yang terbuka…” ini point nomor 1, “…dan ketujuh guntur
menyampaikan pesan mereka…” 1842 hingga musim semi 1844,
“…Dia [Malaikat itu] mengangkat tangan kananNya ke langit
dan bersumpah suatu sumpah dalam nama Allah yang kekal, Sang Pencipta…” dan Dia berkata bahwa
“…’waktu tidak akan ada lagi.’ …”
So let me ask you, is this happening after the Seven Thunders uttered
their message that was sealed, and then the people understood? Yes. What
did the Angel mean by “time will be no
longer”? Was He referring to the end of probationary
time? Was He referring to the end of the world? No. Ellen White was explicit
and I'm going to prove it from the Bible as well.
Jadi coba saya tanya, apakah ini terjadi setelah Ketujuh Guntur
mengutarakan pesan mereka yang dimeteraikan, dan kemudian orang-orang paham? Ya. Apa yang dimaksud
Malaikat itu dengan ’waktu
tidak akan ada lagi.’? Apakah Malaikat itu mengacu kepada akhir masa kemurahan
Allah? Apakah Malaikat itu mengacu kepada kesudahan dunia? Tidak. Ellen White sangat jelas tentang hal ini dan saya akan membuktikannya juga dari
Alkitab.
SDA Bible Commentary volume 7 page 971, “This time which the Angel
declares with a solemn oath is not the end of this world’s history…” in other words it's not the Seventh
Trumpet, “…neither of…” what? “…probationary time…” when the Seventh Trumpet is what? About to
sound. “…but of
prophetic time which should precede the advent of our Lord. That is, the
people will not…” listen carefully, “…the people
will not have another message upon definite time…” because all prophetic periods ended in
1844. She continues,
“…After this period of time, reaching from…” when? Aaah, see
there it is, “…1842 to 1844, there can be no definite tracing of the prophetic
time. The longest reckoning reaches to the autumn of 1844.”
SDA Bible Commentary volume 7 hal 971, “Waktu
ini, yang dinyatakan Sang Malaikat dengan sumpah yang khidmat, bukanlah akhir
sejarah dunia ini…” dengan kata lain itu bukan Terompet Ketujuh,
“…maupun…” apa?
“…waktu tertutupnya pintu kasihan…” ketika Terompet Ketujuh apa? Akan ditiup “…melainkan
tentang waktu nubuatan yang harus mendahului kedatangan Tuhan
kita. Artinya manusia tidak lagi…” dengarkan
baik-baik, “…manusia
tidak lagi mendapat
pekabaran lain terkait waktu yang ditentukan…” karena semua waktu nubuatan berakhir di 1844. Ellen
White melanjutkan, “…Setelah periode waktu ini,
yang berlangsung dari…” kapan? Aaah, lihat, ini dia,
“…1842 hingga 1844, tidak ada lagi catatan waktu
nubuatan yang pasti. Hitungan yang paling panjang itu hanya sampai musim gugur
1844.”
Here's another one. This is Selected Messages Volume 2 page 108, “… ‘And the Angel which I saw stand upon the
sea and upon the earth, lifted up His hand to heaven and sware by Him that
liveth forever and ever, who created heaven and the things that therein are,
and the earth and the things that therein are, and the sea and the things which
are therein, that there should be time no longer.’ (Rev. 10:5-6)…” now what does that mean, “time will be no longer”? She's explicit. “…This
message announces the end of the prophetic periods. The disappointment of
those who expected to see our Lord in 1844 was indeed…” what? “…bitter to those who had so ardently looked
for His appearing. It was in the Lord’s order that this disappointment should
come, and that hearts should be…” what? “… revealed.”
Ini ada pernyataan yang lain. Ini dari Selected Messages Vol. 2 hal. 108. “… ‘Dan Malaikat yang aku lihat berdiri di
atas laut dan di atas daratan, mengangkat tanganNya ke langit dan bersumpah
demi Dia yang hidup selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan semua
isinya, dan bumi dan semua isinya, dan laut dan semua isinya, bahwa waktu tidak
akan ada lagi.’ (Wahyu 10:5-6)…” nah, apa
maksudnya “waktu tidak akan ada
lagi”? Ellen White sangat
jelas. “…Pekabaran
ini memberitakan berakhirnya masa-masa nubuatan. Kekecewaan
mereka yang rindu bertemu dengan Tuhan kita di tahun 1844, benar-benar…” apa? “…pahit bagi mereka yang telah dengan begitu
sungguh-sungguh menantikan kedatanganNya. Ini adalah kehendak Tuhan, bahwa
kekecewaan ini harus datang dan kesungguhan setiap hati harus…” apa? “…dibuktikan.”
Now biblically speaking how do we know that the expression “time will be no longer” does not refer to the close of probation
or to the end of the world? Two reasons.
1. the oath of the Angel that “time will be no
longer” takes place during which Trumpet? During the Sixth
Trumpet. Has probation closed during the Sixth Trumpet? No. So we know
that the expression “time will be no
longer” is done during probationary time, so it
can't be the close of probation or at the end of the world. Are you following
me?
2. now there's a second reason. After the
Angel announced that “time will be no
longer” He instructed John to prophesy again and
measure the temple. What good would it do to prophesy again and measure the temple if
probation has closed? Are we on the same page?
Nah, bicara secara akitabiah, bagaimana kita tahu bahwa
istilah “waktu tidak akan ada
lagi” tidak mengacu kepada berakhirnya kemurahan
Allah atau kepada kesudahan dunia? Dua alasan.
1.
Sumpah Sang Malaikat bahwa “waktu tidak akan ada lagi” terjadi di masa Terompet keberapa? Di masa
Terompet Keenam.
Apakah pintu kasihan sudah tertutup di masa Terompet Keenam? Tidak. Jadi kita
tahu bahwa istilah “waktu
tidak akan ada lagi” ada di masa pintu kasihan masih
terbuka, jadi itu tidak mungkin setelah berakhirnya kemurahan
Allah atau saat kesudahan dunia. Apakah kalian mengikuti saya?
2.
Nah, ada alasan kedua. Setelah Malaikat itu mengumumkan “waktu tidak akan ada lagi” Dia menyuruh
Yohanes untuk bernubuat lagi dan mengukur Bait Suci. Apa gunanya bernubuat lagi dan mengukur Bait Suci jika
pintu kasihan sudah tutup? Apakah kalian sependapat?
Unfortunately all modern versions of the Bible, including the New King
James by the way, translate the expression “time will be no longer” as “there should no
longer be any delay”. Folks, that totally disconnects Revelation
10 from Daniel 12:4. Even our very own Andrews University Study Bible
translates it in this fashion. However,
this translation is simply wrong, it totally severs the time referred to in
Revelation 10:6 from the time prophecy of the 2300 days, which is the last time
prophecy. In other words, when the 2300 days come to an end, that is the end
of the prophetic period. Time, prophetic time will be no more.
Sayangnya, semua terjemahan Alkitab yang baru, termasuk
NKJV, menerjemahkan istilah “waktu tidak akan ada lagi” sebagai "Tidak akan ada penundaan lagi”. Saudara- saudara, itu sama
sekali memutuskan
hubungan antara Wahyu 10 dari Daniel 12:4. Bahkan Andrews University Study
Bible milik kami sendiri juga menerjemahkannya seperti ini. Namun, terjemahan
ini sama sekali salah, dia memutuskan segala hubungan antara waktu yang
disebutkan di Wahyu 10:6 dengan waktu nubuatan 2300 hari, yang adalah nubuatan
waktu terakhir. Dengan kata lain ketika
ke-2300 hari itu berakhir, itu adalah akhir dari masa nubuatan.
Waktu, waktu nubuatan tidak akan ada lagi.
The word χρόνος [chronos] which is the word "time" appears
in 3 other places in Revelation:
a. it appears in Revelation 2:21 where it says
that God gave Jezebel time to repent,
b. it
appears in Revelation 6:11 where the martyrs are told to rest a little time
and,
c. it's used in Revelation 20:3 where it
speaks about the Devil being unleashed after the Millennium for a short time.
All modern
versions translate the word “time” there. And in the other thirty references of the word χρόνος [chronos] in the New Testament, the versions always
translate "time”. This is the
one time where they translate "delay”. I think there's an agenda
here.
By the way there is a Greek word in the New Testament for “delay”, it's the
word χρονίζω [chronizō] at the bottom
of page 251. The word appears in Matthew 24:48 where the lord's servant says, "my Master delays His coming”. So
if John had wanted to say “delay" could he have used a word that means
"delay”? Of course.
Kata χρόνος
[chronos] yang artinya “waktu” muncul di 3 tempat lain di kitab
Wahyu:
a.
itu muncul di Wahyu 2:21 di mana dikatakan Allah memberi
Izebel waktu untuk
bertobat,
b.
itu muncul di Wahyu 6:11 di mana para martir disuruh
beristirahat sedikit waktu
lagi, dan
c.
itu dipakai di Wahyu 20:3 yang bicara tentang Iblis
dilepaskan setelah masa 1000 tahun untuk waktu
yang singkat.
Semua versi modern
menerjemahkan kata “waktu” di sana. Dan di 30 referensi yang lain kata χρόνος
[chronos] di Perjanjian Lama, selalu diterjemahkan “waktu” oleh
versi-versi Alkitab. Hanya
satu kali ini yang mereka terjemahkan “penundaan”. Menurut saya
ada agenda khusus di sini.
Nah, di bahasa Greeka ada perkataan di Perjanjian Baru
untuk “penundaan” dan itu ialah kata χρονίζω [chronizō], bagian bawah hal. 251. Kata
itu muncul di Matius 24:48 di mana hamba tuan itu berkata, “Tuanku menunda
kedatangannya”. Jadi andai
Yohanes mau mengatakan “penundaan” bisakah dia memakai kata yang berarti
“penundaan”? Tentu saja.
Now it is obvious the Angel’s declaration that “time will be no
longer” cannot have been made before the 42 months
ended, before the 1260 days ended, before the 3.5 times ended, before the 3.5
days ended, and before the 2300 days ended. Because if these time periods had
not ended, and they were still future from the time that He said “time will be no longer” then time would be longer.
Nah, jelas deklarasi Sang Malaikat bahwa “waktu tidak akan ada lagi” tidak mungkin
dibuat sebelum berakhirnya ke-42 bulan, sebelum berakhirnya ke-1260 hari,
sebelum berakhirnya 3½ masa, sebelum berakhirnya 3½ hari, dan sebelum
berakhirnya ke-2300 hari. Karena seandainya periode-periode waktu itu belum
berakhir, dan mereka masih berada di masa depan dari waktu yang Dia katakan “waktu tidak akan ada lagi”, maka waktu
(nubuatan) masih akan ada.
Now here's another important point. Contrary to the accusations of the
enemies of Adventism, within and without, I might say; the
Seventh-Day Adventist Church has never set a date for any prophetic event.
Really? In
1844 the Seventh-Day Adventist Church did not even exist. It is true
that later the Seventh-Day Adventist Church embraced October 22, 1844, as the
date when Jesus entered the Most Holy place to begin a work of investigative
judgment, however, leading up to 1844 scholars of many different denominations
came up with that date. Ellen White on
multiple occasions warned Adventists not to set dates for any prophetic event
after 1844. She's been explicit. And yet
there are people in the church that are giving dates for the Sunday Law, and
they're giving dates for the International Sunday Law, and they're giving dates
for the close of probation for the Adventist Church, and giving dates for the
close of probation for the world. Ellen White says no more dates, folks. No
more dates having to do with prophecy. The last date is October 22, 1844, “time will be no longer” is what the Angel said.
Nah, ini poin yang penting. Bertolak-belakang dengan
tuduhan-tuduhan musuh-musuh Adventisme, bisa saya tambahkan dari dalam maupun dari luar, gereja MAHK tidak pernah
menetapkan tanggal untuk peristiwa nubuat apa pun. Benar? Di 1844, gereja MAHK bahkan belum
ada. Memang benar kemudian gereja MAHK menerima 22 Oktober 1844
sebagai tanggal Yesus memasuki bilik Maha Kudus untuk memulai pekerjaan
penghakiman investigasi. Namun hingga 1844, pakar-pakar dari banyak denominasi
yang memunculkan tanggal tersebut. Ellen White dalam pelbagai kesempatan
memperingatkan agar orang Advent tidak menetapkan tanggal untuk peristiwa
nubuatan apa pun setelah 1844. Ellen White sangat
jelas. Namun ada
orang-orang di dalam gereja yang memberikan tanggal untuk Undang Undang Hari Minggu,
dan mereka memberikan tanggal untuk UU Hari Minggu Internasional, dan mereka
memberikan tanggal untuk penutupan pintu kasihan bagi gereja MAHK, dan memberikan tanggal penutupan pintu kasihan
bagi dunia. Ellen White berkata, tidak ada tanggal lagi, Saudara-saudara. Tidak
ada tanggal lagi yang berkaitan dengan nubuatan. Tanggal yang terakhir ialah 22
Oktober 1844. “waktu tidak akan ada
lagi” itulah yang
dikatakan Sang Malaikat.
Let me just read this one statement because we really want to finish this lesson
before the end of this session. The first statement has Ellen White's comment
about the setting of dates. She wrote Review
and Herald July 21, 1851. “The
Lord has shown me that the message of the Third Angel must go and be
proclaimed to the scattered children of the Lord, and that it should not
be hung on…” what? “…time, for time
never will be a test again. I saw that some were getting a false
excitement arising from preaching time, that the Third Angel’s Message was
stronger than time can be. I saw that this message can stand on its own
foundation…” In other words, this Third Angel’s Message
can stand on its own foundation“…and that it needs not
time to strengthen it, and that it will go in mighty power and do its work, and
will be cut short in righteousness.” So is this clear?
If anybody sets dates, you know that they're on the wrong track. You know their
purpose might be sincere, what is the purpose of setting a date? To excite the
people. But then what happens after the date passes and nothing occurs? The
excitement disappears and it's more difficult next time to get them excited
about something that really is worthy to be excited about. Like the little boy
who cried, “Wolf, wolf.”
Saya akan membacakan satu pernyataan ini karena kita
benar-benar perlu menyelesaikan pelajaran ini sebelum akhir sesi ini.
Pernyataan pertama adalah komentar Ellen White mengenai penetapan tanggal.
Ellen White menulis di Review and Herald,
21 Juli 1851. “Tuhan telah menunjukkan
kepada saya bahwa pekabaran Malaikat Ketiga harus keluar
dan diberitakan kepada anak-anak Tuhan yang tersebar di mana-mana, dan
pekabaran itu tidak boleh dikaitkan pada…” apa? “…waktu karena waktu tidak pernah akan menjadi ujian lagi. Saya
melihat beberapa orang dipengaruhi oleh semangat palsu yang bangkit karena
berbicara tentang waktu, tetapi pekabaran Malaikat Ketiga ini lebih kuat
daripada waktu. Saya melihat pekabaran ini bisa berdiri di atas fondasinya
sendiri…” dengan kata lain pekabaran Malaikat Ketiga bisa
berdiri di atas fondasinya sendiri, “…dan dia tidak butuh dikuatkan
oleh waktu, dan bahwa dia akan keluar dengan kuasa besar dan melakukan
tugasnya, dan akan dihentikan dalam kebenaran…” Jadi apakah ini jelas? Jika ada yang menetapkan
tanggal, kalian tahu mereka berada di jalur yang salah. Kalian tahu, tujuan
mereka mungkin tulus, apa tujuannya menetapkan tanggal? Untuk membangkitkan
semangat orang. Tetapi kemudian apa yang terjadi setelah tanggal tersebut lewat
dan tidak terjadi apa-apa? Semangatnya lenyap dan lain kali lebih sulit lagi
untuk membangkitkan semangat mereka tentang sesuatu yang benar-benar berharga
untuk disemangati. Seperti cerita anak kecil yang berteriak “Serigala!
Serigala!” (anak ini sering berteriak “Serigala” ketika tidak ada apa-apa untuk
mengagetkan orang, sehingga ketika benar-benar ada serigala dan anak itu
berteriak “Serigala!” tidak ada yang datang menolongnya karena tidak ada lagi yang percaya.)
Now let's go to the oaths in Daniel and Revelation. Both in Daniel and
Revelation, both of these books refer to the Angel’s oath, and both books begin
the oath by invoking the name of the everlasting God. So both Daniel 12:7 and
Revelation chapter 10 invoke the eternal God. In Daniel 12:7, the Angel lifts
both hands to Heaven. But in Revelation the Angel raises only His right hand. And the reason is very simple. In the
book of Daniel, the Angel did not yet have the book so He raises both hands.
But in Revelation the Angel has the book in one hand so He can only raise one
hand, unless He raises the hand with the book, He only raises one hand.
Nah, mari kita ke sumpah-sumpah di Daniel dan Wahyu. Baik
di Daniel maupun Wahyu, kedua kitab ini mengacu
kepada sumpah Sang Malaikat, dan kedua kitab itu mengawali sumpah itu dengan berseru
menyebut nama Allah yang kekal. Jadi baik Daniel 12:7 dan Wahyu pasal 10, berseru
menyebut Allah yang kekal. Di Daniel 12:7, Malaikat itu mengangkat kedua
tanganNya ke langit. Tetapi di Wahyu, Malaikat itu mengangkat hanya tangan
kananNya. Dan alasannya sangat sederhana. Di kitab Daniel, Malaikat itu belum
memegang gulungan kitab, maka Dia mengangkat kedua tanganNya. Tetapi di Wahyu,
Malaikat itu memegang gulungan kitab di satu tanganNya sehingga Dia hanya bisa
mengangkat satu tangan, kecuali Dia mengangkat tanganNya yang memegang gulungan
kitab, jadi Dia hanya mengangkat satu tanganNya.
Now significantly the Angel in the book of Revelation invokes the name of
the eternal God and He swears the oath. However, the book of Revelation
adds that the eternal God was the One who what? Aaah, this is not in
Daniel, this is in Revelation. The eternal God is the One who created the Heaven and
the things that are in it, the earth and the things that are in it, and the sea
and the things that are in it. What does this bring to our minds? How
about the First Angel’s Message, “worship Him
who made the Heavens the earth, the seas and the fountains of waters”. Is this an allusion to the Fourth
commandment, also to the Sabbath? Absolutely!
Nah, secara signifikan Malaikat di kitab Wahyu berseru
menyebut nama Allah yang kekal dan Dia mengucapkan suatu sumpah. Namun kitab Wahyu menambahkan bahwa Allah
yang kekal adalah Dia yang apa? Aaah, ini tidak ada di kitab Daniel, ini
di kitab Wahyu. Allah yang kekal adalah Dia
yang menciptakan langit dan semua isinya, bumi dan semua isinya, serta laut dan
semua isinya. Itu mengingatkan kita kepada apa? Bagaimana dengan
Pekabaran Malaikat Pertama? “sembahlah Dia yang telah menjadikan langit
dan bumi dan laut dan semua mata air.” Apakah ini singgungan kepada Perintah Keempat, juga ke
Sabat? Betul sekali!
Now notice the description of God as the eternal Creator links the little book of
Revelation 10 with what? With the First Angel’s Message of Revelation 14.
There are three similarities between Revelation 10 and the First Angel’s
Message:
1. both underline that the message is what? Global.
Does the First Angel’s Message go to every nation, kindred, tongue, and people?
Does the Angel that brings the little book plant His left foot on the land and
the right foot on the sea? So is it a global message? Yes.
2. both announce the beginning of the what?
Does the First Angel’s Message announce the beginning of the judgment? Is
Revelation 10 also about the beginning of the judgment? Absolutely!
3. Do both focus on the Creator? Yes.
So Revelation 14:6-7 is closely related to Revelation chapter 10.
Nah, simak deskripsi
Allah sebagai Allah yang kekal mengaitkan kitab kecil Wahyu 10 dengan
apa? Dengan Pekabaran Malaikat
Pertama kitab Wahyu 14.
Ada tiga
persamaan antara Wahyu 10 dengan Pekabaran Malaikat Pertama:
1.
keduanya sama-sama menekankan bahwa pekabaran itu apa? Global. Apakah Pekabaran Malaikat Pertama
ditujukan setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum? Apakah Malaikat yang membawa
kitab kecil itu menempatkan kaki kiriNya di darat dan kaki kananNya di laut?
Jadi apakah ini pekabaran yang global? Ya.
2.
keduanya mengumumkan dimulainya apa? Apakah Pekabaran
Malaikat Pertama mengumumkan
dimulainya penghakiman? Apakah Wahyu 10 juga tentang dimulainya
penghakiman? Tentu saja!
3.
Apakah keduanya fokus
pada Sang Pencipta? Ya.
Jadi Wahyu 14:6-7 berkaitan erat dengan Wahyu pasal 10.
Let's continue, last paragraph. The Angel’s
command for John to prophesy again from the Little Book bears a
direct relationship with the First Angel’s Message where God commands
the world to worship the Creator because the hour of God's judgment has come.
Thus the final remnant people of God will admonish the world to worship
whom? To worship the Creator in the context of the judgment. In addition
there's something more. In His oath the Angel strongly paraphrases the
language of what? Of the Fourth commandment where God commands
His people to keep the Sabbath as a sign of what? As a sign of creation.
Mari kita lanjut ke paragraf terakhir. Perintah Malaikat itu
kepada Yohanes supaya bernubuat
lagi dari kitab kecil itu menyatakan
hubungan langsung dengan Pekabaran Malikat Pertama di mana Allah
memerintahkan dunia untuk menyembah Sang Pencipta karena saat penghakiman Allah
telah tiba.
Dengan demikian umat Allah yang terakhir, yang sisa, akan
mengingatkan dunia agar menyembah siapa? Menyembah Sang Pencipta dalam konteks
penghakiman. Sebagai tambahan ada sesuatu yang lain. Dalam sumpahNya, Malaikat itu dengan tegas
memparafrase bahasa dari
apa? Dari Perintah Keempat
di mana Allah memerintahkan umatNya untuk memelihara Sabat sebagai tanda apa? Tanda penciptaan.
Now, let's talk about the Mystery of God, the
finishing of the Mystery of God. As I mentioned this verse is out of order. This verse Revelation 10:7, we're going to
notice, actually should be placed at the end of the Sixth Trumpet. We'll see
that. Revelation 10:7, “ 7 but…” or means “however”, “…in the days of the sounding of
the Seventh Angel, when He is about to sound…” not when the Seventh Angel sounds, but when
He is about to sound, what is going to happen when the Seventh Angel is about
to sound? “…the mystery of God would be…” what? “…the
mystery of God would be finished, as He declared to His servants…” what?
“…the prophets.”
Nah, mari kita bicara tentang Misteri Allah, selesainya
Misteri Allah. Seperti yang sudah saya singgung, ayat ini tidak ada di
urutannya yang benar. Ayat ini, Wahyu
10:7 akan kita lihat, seharusnya
di tempatkan di bagian akhir
Terompet Keenam. Akan kita lihat. Wahyu 10:7, “7 Tetapi…” atau artinya
“namun”, “…pada zaman
ditiupnya sangkakala Malaikat yang ketujuh, ketika Ia akan meniup sangkakalaNya…” bukan ketika
Malaikat yang Ketujuh meniup, melainkan ketika Dia akan meniup, apa yang akan
terjadi ketika Malaikat Ketujuh akan meniup? “…akan …”
apa? “…akan selesailah
misteri Allah, seperti yang telah Ia
beritakan kepada hamba-hamba-Nya…” apa? “…para nabi. “
Now what does it mean the Mystery of God would be finished? Let's skip the
next two paragraphs because of the brevity of time and go to the subtitle “What
is the Mystery of God?”
The Mystery of
God is the gospel of salvation that He kept secret
in the eternal councils of the past, but is now revealed by the preaching of the
gospel. In other words, the Mystery of God is the preaching of the gospel
for people to be saved. What would the finishing of the Mystery of God be?
What would it be? It would simply mean that there's no use to preach
anymore because people cannot be saved by the preaching.
Let's notice Romans 16:25-27, did you notice here that it says, that the
servants, the prophets declared the finishing of the Mystery of God? So let's
notice Romans 16:25-27, “25 Now to Him who is able to establish
you according to my…” what does Paul say? “…my gospel and the…” what?
“…preaching of Jesus Christ, according to the revelation of the…” what?
“…of the mystery kept secret since the world began…” what is the Mystery that was kept secret
since the world began? The Mystery of preaching the gospel, the plan of
salvation. When was the plan of salvation devised? In the ages of eternity even
before sin. But then Paul says, “…26 but now made…” what? “…
manifest…” what was secret
in the eternal councils in the past, is now made manifest,
“…and by the…” what?
“…prophetic Scriptures…” did you notice that it says, the Mystery of God would be finished as He
declared to His servants the prophets? Now Paul is saying what? He says, “…now made manifest, and by the…” what?
“…prophetic Scriptures made known to all nations, according to the
commandment of the everlasting God, for obedience to the faith— 27 to God, alone wise, be glory through Jesus Christ
forever. Amen.”
So what is the Mystery that is finished shortly before the Seventh Trumpet
sounds? It is the preaching of the gospel, the gospel of salvation, where
people can be saved.
Nah, apa yang dimaksud dengan Misteri Allah akan selesai?
Mari kita lompati kedua paragraf berikut karena singkatnya waktu, dan kita ke
sub judul “Apakah Misteri Allah”.
Misteri Allah
ialah injil keselamatan yang disimpan Allah tersembunyi pada dewan kekekalan di
masa lampau, tetapi yang sekarang dinyatakan melalui dikhotbahkannya injil. Dengan kata lain, Misteri Allah ialah
dikhotbahkannya Injil supaya manusia boleh diselamatkan. Selesainya Misteri Allah itu
apa? Apa itu? Itu semata-mata berarti
bahwa tidak ada gunanya untuk berkhotbah lagi karena manusia
sudah tidak bisa diselamatkan melalui khotbah.
Mari kita simak Roma 16:25-27.
Apakah kalian melihat di sini dikatakan bahwa hamba-hamba Allah, para nabi
mengumumkan selesainya Misteri Allah? Jadi mari kita simak Roma 16:25-27, “25 Bagi Dia, yang sanggup menguatkan kamu, menurut Injil…” apa kata Paulus? “…injilku dan…” apa? “…pemberitaan tentang
Yesus Kristus, sesuai dengan diungkapkannya…” apa? “…misteri yang dirahasiakan
sejak dunia diciptakan…” apakah misteri
yang dirahasiakan sejak dunia diciptakan? Misteri dikhotbahkannya injil,
rancangan keselamatan. Kapan rancangan keselamatan itu dibuat? Di masa
kekekalan, bahkan sebelum adanya dosa. Tetapi kemudian Paulus berkata, “…26 tetapi yang sekarang telah…” diapakan? “…dinyatakan…” apa yang
dirahasiakan pada dewan kekekalan
di masa lampau, sekarang diungkapkan, “…dan oleh…” apa? “…Nubuatan Alkitab…” apakah kalian melihat dikatakan bahwa Misteri Allah akan
selesai seperti yang diumumkanNya kepada hamba-hambaNya para nabi? Sekarang
Paulus berkata apa? Paulus berkata,
“…sekarang telah dinyatakan, dan oleh…” apa? “…Nubuatan Alkitab telah diberitakan kepada segala bangsa, sesuai perintah Allah yang kekal agar patuh kepada iman. 27 Bagi Allah,
satu-satunya yang penuh hikmat, segala kemuliaan melalui
Yesus Kristus sampai selama-lamanya!
Amin.”
Jadi apa Misteri
yang selesai sedikit waktu sebelum ditiupnya Terompet Ketujuh? Itu ialah
dikhotbahkannya injil, injil keselamatan, dengan mana manusia bisa
diselamatkan.
Now notice this statement from Ellen White, powerful statement where she
concurs that the Mystery of God is the Mystery that was kept secret, but then
in the New Testament times, because Jesus came, now it's been revealed in its
fullness. She says, “The incarnation of Christ is a…” what? “…is a mystery. The union of divinity with
humanity is a mystery indeed…” what? “…hidden with
God, ‘even the mystery which hath been
hid from ages.’…” and now Ellen
White comments. She was just quoting the verse that we read from Romans. “…It was kept in
eternal silence by Jehovah, and was first revealed…” where? “… in Eden…”
Did it exist before Eden? Yes. It was
first revealed in Eden. So once again, “…It was kept in eternal silence by Jehovah,
and was first revealed in Eden by the prophecy that the Seed of the woman
should bruise the serpent's head, and that he should bruise His heel…” Now listen carefully, “…To present to the world this mystery that
God kept in silence for eternal ages before the world was created, before man
was created, was the part that Christ was to act in the work He entered upon
when He came to this earth…” and now what
should be done with this Mystery, this wonderful Mystery of salvation? “…And this wonderful mystery, the incarnation of Christ
and the atonement that He made, must be…” what? “… declared to
every son and daughter of Adam whether Jew or Gentile…” What is the Mystery of God? The preaching
of the gospel so that people can be what? Saved. So what is the finishing of
the Mystery of God? It must be when the
preaching of the gospel comes to an end and no one any longer can be what? Can
be saved, because probation has closed.
Sekarang simak pernyataan ini dari Ellen White,
pernyataan yang hebat di mana dia menegaskan bahwa Misteri Allah ialah misteri
yang dirahasiakan, tetapi kemudian di zaman Perjanjian Baru, karena Yesus
datang, maka sekarang misteri itu dinyatakaan secara sempurna. Ellen White
berkata, “…Inkarnasi Kristus
adalah sebuah…” apa?
“…sebuah misteri. Persatuan antara keilahian dan kemanusiaan benar-benar adalah suatu misteri…” apa? “…yang tersembunyi pada Allah,
‘yaitu misteri yang telah disembunyikan dari berabad-abad.’…” dan sekarang Ellen White mengomentarinya, tadi dia
hanya mengutip ayat yang baru kita baca dari kitab Roma.
“…Itu disimpan dalam kerahasiaan kekal oleh Yehova, dan pertama
dinyatakan…” di mana?
“…di Eden…” apakah itu
sudah ada sebelum Eden? Ya. Itu pertama dinyatakan di Eden. Jadi sekali lagi, “…Itu disimpan dalam kerahasiaan kekal oleh Yehova, dan pertama dinyatakan di Eden oleh nubuatan bahwa Benih
perempuan itu akan meremukkan kepala si ular, dan ular itu akan meremukkan tumitNya…”
sekarang
dengarkan baik-baik, “…Demi menyampaikan kepada dunia misteri ini yang telah dirahasiakan Allah
selama abad-abad kekekalan sebelum dunia diciptakan, sebelum manusia
diciptakan, itulah peranan yang harus dimainkan Kristus dalam pekerjaan
yang dimasukiNya ketika Dia datang ke dunia ini…” dan sekarang apa yang harus dilakukan dengan
misteri ini, misteri keselamatan yang indah ini? “…Dan misteri yang indah ini, inkarnasi
Kristus dan pendamaian yang dibuatNya, harus…” apa? “…dideklarasikan kepada setiap
putra dan putri Adam baik Yahudi maupun non-Yahudi. (The Signs
of the Times, January 30, 1912, dicetak ulang dari The Signs
of the Times, March 25, 1897 – 6BC 1082). …” Apakah
Misteri Allah? Dikhotbahkannya injil agar manusia boleh diapakan? Diselamatkan.
Jadi selesainya Misteri Allah itu apa? Itu haruslah ketika injil berhenti
dikhotbahkan dan tidak ada manusia lagi yag bisa diapakan? Bisa diselamatkan,
karena pintu kasihan sudah tutup.
Let me ask you, is this happening before or after 1844? (audience: after). But
now wait a minute, in the next verse you're going to have the bittersweet
experience, that was in 1844. Are you with me? So is 10:7 chronologically after the
following verses? Very clearly it
is. It is
an interjection, in other
words, it is a clarification that the Mystery of God takes place at the very end of
the Sixth Trumpet, before the Seventh Trumpet begins to blow.
Coba saya tanya, apakah ini terjadi sebelum atau sesudah 1844
(hadirin: sesudah). Tetapi sekarang tunggu sebentar, di ayat berikutnya ada
pengalaman manis-pahit, itu di tahun 1844. Apakah kalian mengikuti saya? Jadi
apakah Wahyu 10:7 secara
kronologis setelah ayat-ayat ini? Jelas sekali iya. Itu adalah suatu sisipan, dengan kata lain itu
adalah suatu penjelasan bahwa Misteri
Allah terjadi pada penghujung Terompet Keenam, sebelum Terompet
Ketujuh ditiup.
Now let's go to the next paragraph. The Mystery of God that is the preaching
of the gospel to the world, will end shortly before the Seventh Trumpet begins to sound.
At that time what will Jesus do? He will remove His priestly robe and
clothe Himself with His kingly robe. Is He going to be intercessor
anymore? No, He's going to be clothed as King because He's going to come as
King, and King of kings and Lord of lords to rescue His people. Daniel 12:1
describes this
moment by Michael standing up. At
this time Jesus will begin to reign. And because the judgment has ended and the
number of His subjects is complete ~ we’ve already described that, right? What does the investigative judgment do? It
reveals who are subjects of His kingdom. So when is the kingdom complete? When the
Mystery of God is finished and the preaching of the gospel ends, and all cases
are decided in the judgment.
Revelation 15:5-8 describes the moment as well where Christ's work of intercession ends
in the Heavenly ναός [naos] which is the Heavenly Most Holy place of
the sanctuary.
Sekarang mari kita ke paragraf berikut. Misteri Allah
yang adalah dikhotbahkannya injil ke seluruh dunia, akan berakhir tidak lama sebelum Terompet
Ketujuh mulai ditiup. Pada waktu itu apa yang akan dilakukan
Yesus? Yesus akan melepas jubah imamNya
dan mengenakan jubah rajaNya. Apakah Dia masih akan menjadi
Perantara? Tidak, Dia akan mengenakan pakaian rajaNya karena Dia akan datang
sebagai Raja, Raja segala raja dan Tuhan segala tuan untuk menyelamatkan
umatNya. Daniel 12:1 menggambarkan saat
itu dengan Mikhael
berdiri. Pada waktu itu Yesus akan mulai memerintah. Dan karena
penghakiman telah berakhir dan jumlah rakyatNya sudah genap ~ kita sudah
membahas itu, benar? Apa yang dilakukan penghakiman investigasi? Itu menyatakan
siapa-siapa rakyat kerajaanNya. Jadi kapan kerajaanNya selesai terbentuk?
Ketika Misteri Allah selesai, dan injil selesai dikhobahkan, dan semua kasus
sudah diputuskan di dalam pengadilan.
Wahyu 15:5-8 menggambarkan waktu itu juga ketika pekerjaan perantara Kristus
berakhir di ναός
[naos] surgawi yang adalah Bilik Mahakuuds Bait Allah surgawi
In summary, when the Seventh Angel is about to sound, the following events
will transpire:
·
probation will
close,
·
the Mystery of
God will be finished,
·
and you need to
add one there, the Time of Trouble will ensue in-between the Mystery of God and the Seventh Trumpet,
·
and then the
Seventh Trumpet will sound,
·
and Jesus will
possess the kingdoms of the world.
Are you understanding the chronology?
So is there a period of time between when the Seventh Trumpet is about
to sound and probation closes, and when the Seventh Trumpet actually sounds?
What is in-between those two points? The Time of Trouble.
Sebagai ringkasan, ketika Malaikat Ketujuh akan meniup,
peristiwa-peristiwa berikut akan terjadi:
·
Pintu kasihan menutup.
·
Misteri Allah selesai.
·
Dan kalian perlu menambahkan satu di sini, Masa Kesukaran
Besar akan terjadi antara Misteri Allah dan Terompet Ketujuh.
·
Lalu Terompet Ketujuh akan ditiup.
·
Dan Yesus akan mengambil kerajaan-kerajaan dunia.
Apakah kalian paham kronologinya?
Jadi apakah ada suatu periode waktu antara saat Terompet Ketujuh akan berbunyi
dan pintu kasihan menutup dengan
ketika Terompet Ketujuh benar-benar berbunyi? Apa yang terjadi
di antara ke dua titik ini? Masa
Kesukaran Besar.
And by the way does Daniel chapter 12 prove that? “1 At that time Michael shall
stand up…” that's the close of probation,
“…the Great Prince…” what ensues
after that? “…a
time of trouble such as never…” as has been
seen. What follows that? “…your
people shall be…” what? “…delivered…”
He comes to get His people, that's the Seventh
Trumpet, the giving of the kingdom.
Dan apakah Daniel
12 membuktikan itu? “1 Pada
waktu itu juga Mikhael akan berdiri…” itu tutupnya pintu
kasihan, “…Pangeran besar itu…” Apa yang terjadi
setelah itu? “…suatu Waktu Kesesakan yang besar, seperti yang belum
pernah…” dilihat. Setelah
itu diikuti apa?
“…bangsamu akan…” apa? “…diselamatkan…”
Dia datang untuk menjemput umatNya,
itulah Terompet yang Ketujuh, diberikannya kerajaan.
Now I wish that we could cover what we find next, but the clock is rolling
very fast. Let me just summarize what you have.
This closing of probation is amplified in Revelation 15:5-8.
By the way, next year Lord willing if I'm
still alive and if Jesus hasn't come, and the final crisis is not upon us, we
will be studying Revelation 15 through 22. Tremendous material, unbelievable
material. So you want to make sure you sign up early. We only have space for 47
people. So if everybody who's here registers for next year, nobody new can
register, which is not what we necessarily want, but what I'm saying if you
want to save your space do it early. And by the way the same price, it's never
gone up and we don't anticipate it going up either.
·
So Revelation
15:5-8 speaks about when Michael stands up, the close of probation,
·
and Revelation
22:10-12 also describes the moment when probation closes,
·
and Daniel 7 which we already looked at
yesterday, also describes the time when the judgment ends and Jesus takes over the
kingdom.
So you need to read from the bottom of page 255 through almost the end of
page 257, because we don't have time to do that right now. But basically the key point that you
need to remember is, that these pages are describing the same moment when
Michael stands up, the Mystery of God is finished, and probation closes.
Nah, seandainya kita bisa meliput apa yang ada berikut,
tetapi jam berputar cepat sekali. Saya akan merangkum apa yang kita punya.
Tutupnya pintu kasihan ini dijelaskan lebih luas di Wahyu
15:5-8.
Nah, tahun
depan, insya Allah, jika saya masih hidup dan jika Yesus belum datang dan
krisis yang terakhir belum menimpa kita, kita akan mempelajari Wahyu 15 hingga
22. Materi yang banyak sekali, materi yang luar biasa. Jadi jika kalian mau,
daftarlah pagi-pagi. Kami hanya punya tempat untuk 47 orang, jadi jika semua
yang hadir di sini mendaftar untuk tahun depan, tidak ada orang baru yang bisa
mendaftar, belum tentu itu yang kami inginkan. Tetapi maksud saya ialah jika
kalian mau memesan tempat kalian, lakukan pagi-pagi. Dan dengan harga yang
sama, harga tidak pernah naik dan kami juga tidak mengantisipasi ada kenaikan harga.
·
Jadi Wahyu
15:5-8 berbicara tentang ketika Mikhael berdiri, tutupnya pintu kasihan,
·
Dan Wahyu
22:10-12 juga menggambarkan saat
ketika pintu kasihan tutup.
·
Dan Daniel
7 yang sudah kita simak kemarin, juga menggambarkan waktu ketika penghakiman berakhir dan
Yesus mengambil alih kerajaan.
Jadi kalian perlu membaca dari bagian bawah hal. 255
hingga hampir ke akhir hal. 257, karena kita tidak punya waktu melakukan itu
sekarang. Tetapi pada dasarnya, poin kunci yang perlu kalian ingat ialah
halaman-halaman ini menggambarkan momen yang sama ketika Mikhael berdiri,
Misteri Allah selesai, dan pintu kasihan tutup.
Now let's go actually to page 258. The bitter sweet experience. This is an important
point. It is clear that the little book experience of verses 8 through 11
precedes Revelation 10:7 in time, right? It's not a case that the Mystery of God ends
and then John is told, “Now you eat the book it'll be sweet and bitter.” No! The sweet and bitter experience takes place before
the finishing of the Mystery of God. In other words, Revelation 10:7 is
a parenthetical statement that breaks the flow of thought. Someone may wonder why this is so. Well, the
reason is obvious. After John eats the
little book and it's sweet in his mouth and bitter in his stomach, the Angel
tells him to prophesy again and measure the temple. If the Mystery of God (the
preaching of the gospel) had already finished and probation is closed, there
would be no reason to prophesy again, and there would be no reason to measure
the temple, because that takes place before the blowing of the Seventh Trumpet.
So verses 8 through 11 take us back to events that occurred between verses 6
& 7.
The assimilation of the little book by John, causes a bittersweet reaction.
In the mouth ~ the judgment book, by the way this is the judgment book,
right? The announcement of the end of
the 2300 days, this is important. So there's going to be something bitter and something
sweet about the 2300 day prophecy.
So when John eats the book it is what? Oh, it is sweet like honey. But
then what happens? The contents of the book ~ because he's eating the book ~
the contents of this judgement book, the 2300 day prophecy, becomes what?
Becomes bitter.
By the way have you ever had the experience
of eating something that is sweet but it gives you indigestion? Well, then you
literally know what John went through.
Nah, mari kita ke hal. 258. Pengalaman manis-pahit. Ini
adalah poin yang penting. Jelas bahwa pengalaman kitab kecil dari ayat 8-11
mendahului Wahyu 10:7 dalam urutan waktu, benar? Bukan ketika Misteri Allah
berakhir lalu Yohanes disuruh, “Sekarang makanlah kitab itu dan itu akan
menjadi manis dan pahit.” Tidak. Pengalaman
manis-pahit terjadi sebelum selesainya Misteri Allah. Dengan
kata lain, Wahyu 10:7 adalah suatu sisipan yang memutus alur pikiran yang ada.
Mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa begitu. Nah, alasannya jelas. Setelah
Yohanes makan kitab kecil itu dan itu manis di mulutnya tapi pahit di perutnya,
Malaikat itu menyuruhnya untu bernubuat lagi dan mengukur Bait Sucinya. Jika
Misteri Allah (dikhotbahkannya injil) sudah selesai dan pintu kasihan sudah
tutup, tidak ada lagi alasan untuk bernubuat lagi dan tidak ada lagi alasan
untuk mengukur Bait Suci, karena itu terjadi sebelum ditiupnya Terompet Ketujuh.
Jadi ayat 8-11 membawa kita kembali ke
peristiwa-peristiwa yang terjadi antara ayat 6 dan 7.
Dimakannya kitab kecil itu oleh Yohnes menimbulkan reaksi
manis-pahit. Di mulut ~ kitab penghakiman ini, dan ini adalah kitab
penghakiman, benar? Diumumkannya akhir dari 2300 hari, ini penting. Jadi ada sesuatu yang pahit dan
sesuatu yang manis di nubuatan 2300 hari. Jadi ketika Yohanes
makan kitab itu, bagamana? Oh, terasa manis seperti madu. Tetapi kemudian apa
yang terjadi? Isi kitab itu ~ karena Yohanes memakan kitab itu ~ isi dari kitab
penghakiman ini, nubuatan 2300 hari menjadi apa? Menjadi pahit.
Nah, pernahkah
kalian punya pengalaman makan sesuatu yang manis tetapi itu membuat perut
sakit? Nah, kalau begitu kalian tahu secara literal apa yang dialami Yohanes.
Now what does it mean when it says “eat the book”? Well, actually we don't go
around eating books. It means to assimilate the book, the message of the book. Notice
three texts:
Jeremiah 15:16, Jeremiah says, “16 Your words were found, and I ate them, and Your word was to me…” what? “…the joy and rejoicing of my
heart; for I am called by Your name, O Lord God of hosts.” So when God utters
His word, it is what? It causes joy and rejoicing.
Psalm 119:103, “103 How sweet are Your…” what? “…are Your words to my taste, sweeter than
honey to my mouth!”
So somehow the bittersweet experience has to do with what? With reading the words that are found in the little
book. Something relating to the 2300 day prophecy is going to cause
bitterness after sweetness in the mouth.
By the way what was the taste of the manna? Oh, it says, you know this was
a very versatile kind of food. It says “And the house of Israel called its name manna. And it was like
white coriander seed, and the taste of it was like…” what? “…wafers made with honey.” Does that sound good? Oh, that sounds
tasty.
Nah, apa artinya ketika dikatakan “makanlah kitab itu”?
Sesungguhnya itu bukan kita ke mana-mana berburu kitab untuk dimakan. Itu
artinya mencerna kitab itu, pesan yang ada di dalam kitab itu. Simak tiga ayat:
Yeremia 15:16, Yeremia
berkata, “16 Kata-kataMu ditemukan dan aku memakannya; dan perkataan-Mu bagiku…” apa? “…adalah sukacita dan kegembiraan hatiku, sebab aku
dipanggil dengan nama-Mu, ya TUHAN Allah semesta alam.” Jadi ketika Allah mengucapkan FirmanNya, itu apa? Itu
mendatangkan sukacita dan kegembiraan.
Mazmur 119:103, “103 Betapa manisnya…” apa? “…kata-kata-Mu itu bagi seleraku, lebih manis daripada
madu di mulutku…” Jadi entah
bagaimana pengalaman manis-pahit itu
berkaitan dengan apa? Dengan membaca kata-kata yang ada di dalam kitab kecil itu.
Sesuatu yang berkaitan dengan nubuatan 2300 hari akan mengakibatkan
kepahitan setelah rasa manis di mulut.
Nah, bagaimana rasanya manna?
Oh, dikatakan, kalian tahu, ini adalah jenis makanan yang sangat serbaguna.
Dikatakan, “Dan umat Israel menyebut namanya: manna; dan itu seperti biji ketumbar putih dan rasanya seperti…” apa? “…wafer yang
dibuat dengan madu.” (Kel.
16:31)
Apakah itu
terdengar sedap? Oh, itu terdengar sedap.
Ellen White explained in what sense the book concerning the judgment
message was sweet. She wrote this Manuscript 59,
1900, “The comprehension
of truth, the glad reception of the message, is represented in the eating
of the little book. The truth in regard to the time of the advent of our Lord…”
had they specified that Jesus was going to
come October 22, 1844? She says, the timing or
“…the time of the advent of our Lord was…” what “…a…” most
“…precious message to
our souls.” In other words it was what? Sweet. In fact
Ellen White described the year that led up to 1844 as “the happiest year of my
life” because she was going to see Jesus come back in power and glory.
Ellen White menjelaskan dalam pengertian apa kitab tentang
pekabaran penghakiman itu manis. Dia menulis ini, Manuscript 59,
1900, “…Pemahaman akan kebenaran, penerimaan yang
penuh sukacita pada pekabaran itu, dilambangkan oleh memakan kitab kecil itu. Pengetahuan sehubungan dengan waktu kedatangan Tuhan kita…” apakah mereka telah menetapkan bahwa Yesus akan
datang tanggal 22 Oktober 1844? Ellen White berkata, waktunya atau
“…waktu kedatangan Tuhan kita adalah…” apa? “…suatu pekabaran yang paling
berharga bagi jiwa kami… ( 7BC p.
971).” Dengan kata lain
itu apa? Manis. Bahkan Ellen White menggambarkan masa hingga 1844 sebagai
“tahun yang paling bahagia dalam hidupku” karena dia mengira dia akan melihat
Yesus datang kembali dalam kuasa dan kemuliaan.
Now the
act of eating the scroll ~ continuing here ~ not only represents the
fact that John was to assimilate the message and digest the message, it also means
that he was supposed to impart the message. So the Millerites not only
were supposed to understand the message but they were to proclaim the message.
You say, how do we know that? Well, we go back. We allow Scripture to
interpret Scripture. We go back to Ezekiel 3:1-4, very similar verses. “1 Moreover He
said to me, ‘Son of man,
eat what you find; eat this scroll, and go, speak to the house of Israel.’…” so do you have a scroll? Is the prophet
Ezekiel commanded to eat the scroll? Yes. So what does he do?
“…2 So I opened
my mouth, and He caused me to eat that scroll. 3 And He said
to me, ‘Son of man,
feed your…” what? “…feed your belly, and fill your
stomach…” is there a mention of “stomach” there in
Revelation? Yes. “…fill your stomach with this scroll that
I give you.’ So
I ate, and it was in my mouth…” what?
“…like honey in sweetness…” Are you seeing the parallels? And now notice, not only is Ezekiel supposed
to eat it and have it be sweet to him, but then in verse 4 it says, “…4 Then He
said to me, ‘Son of man,
go to the house of Israel and speak with My words to them…” Did the Millerites only rejoice, “O, Jesus
is coming again, hallelujah!” and then sit at home and not tell anyone? No!
They assimilated, understood the message, were with joy, and then they what?
And then they proclaimed it.
Nah, tindakan
memakan gulungan kitab itu ~ dilanjutkan di sini ~ bukan hanya
melambangkan fakta bahwa Yohanes harus menelan pekabaran itu dan mencernanya,
itu juga berarti bahwa dia harus
membagikan pekabaran itu. Maka golongan Miller tidak hanya harus
memahami pekabaran itu tetapi mereka juga harus mengumandangkan pekabaran
tersebut.
Kalian berkata, dari mana kita tahu itu? Nah, kita
kembali. Kita izinkan Kitab Suci menafsirkan Kitab Suci. Kita kembali ke
Yehezkiel 3:1-4, ayat-ayat yang sangat mirip. “1
Tambahan Dia berkata kepadaku, ‘Hai anak
manusia, makanlah apa yang engkau lihat, makanlah gulungan kitab ini dan
pergilah, berbicaralah kepada kaum Israel.’…”
jadi apa di sini ada gulungan kitab?
Apakah nabi Yehezkiel diperintahkan untuk makan gulungan kitab itu? Ya. Lalu
apa yang dilakukannya? “…2
Maka kubukalah mulutku dan Dia membuat aku makan
gulungan kitab itu. 3 Dan Dia berkata kepadaku, ‘Hai, anak manusia, suapilah…” apa? “…suapilah perutmu, dan isilah perutmu…” apakah di kitab
Wahyu ada disebutkan “perut”? Ya,
“…isilah perutmu dengan gulungan kitab ini yang
Kuberikan padamu.’ Maka aku memakannya, dan dalam mulutku…” apa? “…seperti
madu manisnya…” Apakah kalian
melihat paralelnya? Dan sekarang simak, bukan saja Yehezkiel harus memakannya dan dia yang merasakan manisnya, tetapi kemudian
di ayat 4 dikatakan, “…4
Lalu kataNya kepadaku, ‘Anak manusia,
pergilah ke kaum Israel dan bicaralah dengan kata-kataKu kepada mereka…” Apakah golongan Miller hanya bersukacita, “O, Yesus akan
datang lagi, halleluya!” lalu duduk manis di rumah dan tidak memberitahu siapa
pun? Tidak. Mereka menelannya, memahami pekabarannya, dipenuhi sukacita, lalu
mereka apa? Lalu mereka mengumumkannya.
Bottom of page 259. The message of the judgement imparted by the Millerites
leading up to October 22, 1844, was indeed sweet. They believed that the
judgement meant the cleansing of the earth by fire and the setting up of
Christ's everlasting kingdom. They were wrong about the event, and were
severely disappointed. Let's look at the reaction of some of the pioneers.
Hiram Edson ~ you can really sense by what he wrote, the deep sadness and sorrow that those who
went through the disappointment experienced.
“… We confidently expected to see Jesus Christ and all the holy angels with Him; and that
His voice would call up Abraham, Isaac, and Jacob, and all the ancient worthies, and dear friends which had been torn from us by
death, and that our trials and sufferings, with our earthly pilgrimage would close, and we should be caught up to meet our coming Lord to
be forever with Him, to inhabit
bright golden mansions in the golden home city
prepared for the redeemed. Our
expectations were raised high, and thus we looked
for our coming
Lord until the clock tolled 12, at midnight…” see they were wrong there, they needed
still to learn that the day begins at sunset, that's what Ellen White
says, they were not ready to meet their Lord. They still had duties and things
to learn. He continues, “…The day had then passed and our disappointment
became a certainty. Our
fondest hopes and expectations were blasted, and such a spirit of weeping came over us, as I never experienced before. It seemed that the loss
of all earthly
friends could have been no comparison. We wept, and wept, till the day dawn. I mused in
my own heart, saying, My advent experience has been the richest and brightest of all my
Christian experience. If this had proved a failure, what was the rest of my
Christian experience
worth? Has the
Bible
proved a failure? Is there no God,
no heaven, no golden
home city, no paradise? Is all this but a cunningly devised fable?...”
All these questions came up in his mind. “…Is there no reality to our
fondest hope and expectation
of these things? And thus we had something
to grieve and weep over, if all our fond hopes were lost. And as I said, we wept till the day dawn.”
Don't you dare criticize that movement unless you have this kind of spirit.
There are those who say, “Ahh, the great disappointment, the Adventist Church began with this
disappointment, let's bury that because that's embarrassing.”
Bagian bawah hal. 259. Pekabaran tentang penghakiman yang
dibagikan oleh golongan Miller hingga 22 Oktober 1844 memang manis. Mereka meyakini
bahwa penghakiman berarti dunia ini dibersihkan oleh api dan didirikannya
kerajaan Kristus yang kekal. Mereka salah tentang peristiwanya, dan kecewa
besar. Mari kita lihat reaksi beberapa pionir tersebut.
Hiram Edson ~ kalian bisa merasakan dari tulisannya,
kesedihan dan dukacita yang mendalam yang dialami
oleh mereka yang menjalani kekecewaan itu.
“…Kami begitu yakin akan melihat Yesus Kristus dan semua
malaikat yang suci bersamaNya; dan suaraNya yang akan membangunkan Abraham,
Ishak dan Yakub, dan semua orang saleh dari zaman purba, dan teman-teman kami
yang telah dirampas oleh kematian dari kami, dan bahwa cobaan dan penderitaan
kami serta perjalanan kami di dunia ini akan berakhir, dan kami akan diangkat
untuk bertemu dengan Tuhan kami yang datang, supaya bisa selamanya bersama-sama denganNya, mendiami
rumah-rumah indah yang bercahaya terang keemasan di kota emas, yang disediakan
untuk umat tebusan. Harapan kami terangkat begitu tinggi dan dengan demikian kami menunggu kedatangan
Tuhan kami hingga lonceng berbunyi 12 tengah malam…”
lihat, di
sana mereka keliru, mereka masih harus belajar bahwa hari itu mulai saat
matahari terbenam. Itulah kata Ellen White bahwa mereka belum siap bertemu
dengan Tuhan mereka. Mereka masih punya tugas dan hal-hal yang harus
dipelajari. Hiram Edson melanjutkan, “…Hari itu sudah lewat, dan kekecewaan kami menjadi suatu
kepastian. Harapan kami yang terindah serta penantian kami hancur, dan kami
dikuasai oleh roh duka yang belum pernah saya alami sebelumnya. Seandainya
semua teman kami di dunia ini lenyap pun tidak sebanding dengan perasaan saat
itu. Kami menangis, dan menangis, hingga fajar. Saya bertanya-tanya dalam hati
sendiri, ‘Pengalaman menantikan
kedatangan Kristus adalah pengalaman saya yang paling kaya dan cemerlang dari
seluruh pengalaman kekristenan saya. Jika ini terbukti suatu
kegagalan, apa nilainya pengalaman kekristenan saya yang lain? Apakah
Alkitab ternyata suatu kegagalan? Apakah Tuhan tidak ada, Surga tidak ada,
tidak ada kota emas, tidak ada firdaus? Apakah semua ini hanyalah dongeng yang diciptakan secara licik?…” semua pertanyaan ini muncul di
pikirannya. “…Apakah harapan kami yang
terindah dan penantian kami akan hal-hal itu, tidak ada kenyataannya?’ Maka
kami punya alasan untuk berduka dan mencucurkan air mata, jika semua harapan
terindah kami lenyap. Dan seperti saya katakan, kami menangis hingga fajar tiba.”
(Hiram Edson, manuscript fragment on his "Life and Experience," tidak bertanggal, hal. 4-5, Ellen G. White
Research Center,
James
White Library,
Andrews University, Berrien
Springs,
Mich.)
Jangan
sekali-kali berani mengeritik gerakan itu kecuali jika kita punya semangat
seperti mereka.
Ada
orang-orang yang berkata, “Ahhh, kekecewaan besar, gereja Advent dimulai dengan
kekecewaan ini. Mari kita pendam saja itu,
karena itu memalukan.”
Notice what Washington Morse said, “The passing
of the time was
a…” what? “…a bitter disappointment. True believers had given up all for
Christ…” they sold their things to pay the debts of
other people, they prayed all night, they studied the Scriptures all night,
they left the potatoes in the field. These people really believed this. “…True believers had given up all for
Christ and had shared His presence as never before. The love of Jesus filled every soul; and with inexpressible desire they
prayed, ‘Come, Lord Jesus, and come quickly;’ but He did not come. And now, to turn again to the cares, perplexities, and dangers of life, in full view
of jeering and reviling unbelievers who scoffed as never before, was a terrible trial of faith and patience. When elder
Himes visited Waterbury, Vermont, a
short time after the passing of the time, and stated that the brethren should prepare for another cold winter, my
feelings were almost incontrollable. I left the place of meeting and wept like a child.”
Simak apa kata Washington
Morse. “Berlalunya waktu merupakan…” apa? “…kekecewaan yang getir. Orang-orang yang sungguh-sungguh percaya telah
meninggalkan semuanya untuk Kristus…” mereka
menjual barang-barang mereka untuk membayarkan utang orang-orang lain, mereka
berdoa sepanjang malam, mereka mempelajari Kitab Suci sepanjang malam, mereka
meninggalkan kentang-kentang di ladang. Orang-orang ini sungguh-sungguh percaya pada hal itu. “…Orang-orang yang sungguh-sungguh percaya
telah meninggalkan semuanya untuk Kristus, dan telah merasakan kehadiranNya
yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Kasih untuk Yesus memenuhi setiap
jiwa, dan dengan hasrat yang tak terlukiskan, mereka berdoa, ‘Datanglah, Tuhan
Yesus, datanglah cepat.’ Tetapi Dia tidak datang. Dan sekarang kami harus
kembali ke semua kekhawatiran, kebingungan, dan bahaya dalam hidup, di hadapan
semua orang yang tidak percaya, yang menertawakan dan mencaci, dan mencemooh
dengan luar biasa. Ini adalah suatu pencobaan iman dan kesabaran yang sangat
berat. Ketika ketua Himes mengunjungi
Waterbury, Vermont, tak lama setelah itu, dan menyatakan bahwa saudara-saudara
harus bersiap-siap untuk menghadapi musim dingin lagi, perasaan saya nyaris tak
terkendalikan. Saya tinggalkan pertemuan itu dan menangis seperti seorang anak
kecil.” ( Washington Morse “Remembrance of Former Days”, the Advent Review
and Sabbath Herald, May 7, 1901.)
Does this help you understand a little bit about the bitterness of the disappointment?
Notice what William Miller wrote, “It passed. And the next day, it seemed as though all the
demons from the bottomless pit were let loose upon us. The same ones and many
more who were crying for mercy two days before, were now mixed with the rabble
and mocking, scoffing and threatening in a most blasphemous manner.”
Apakah ini membantu kalian
memahami sedikit tentang kepahitan kekecewaan itu? Simak apa yang ditulis
William Miller, “Penantian itu berlalu.
Dan keesokan harinya seolah-olah semua setan dari lubang yang tidak ada
dasarnya dilepaskan kepada kami. Orang-orang yang sama dan banyak yang lain
yang sebelumnya berseru memohon pengampunan dua hari sebelumnya, sekarang
bergabung dengan kelompok yang mencemooh, mencaci dan mengancam dengan cara
yang sangat menghina.” (~ William
Miller dalam suratnya kepada I.O.
Orr, MD, tertanggal 13 December 1844.)
Those people joined the movement because they were afraid, not because they
loved the Lord.
Orang-orang itu bergabung dengan gerakan itu karena
mereka ketakutan, bukan karena mereka mencintai Tuhan.
Now do you remember the triumphal entry of Jesus into Jerusalem? I'm going
to go through this very quickly. Let me ask you, was it a sweet experience for
those who participated in the triumphal entry? Oh, yes! The King is coming.
Was a specific prophecy being fulfilled by this? Which prophecy? The 70
week prophecy. Jesus was going to die in the middle of the week. Was this a
portion of the 2300 day prophecy? Absolutely!
What did the disciples believe? That Jesus was going to establish His
kingdom where? On earth. Were they mistaken about the event? Was the timing
right? Yes, the timing was right. After Jesus went to Gethsemane and the cross,
were His followers bitterly disappointed? Yes.
In fact after the disappointment, two of the followers of Jesus ~ not of
His 12 disciples ~ but two of His followers, are walking on a country road to
the little town of Emmaus. We know the name of one of them, but not of the
other. The name of one is Cleopas and it's interesting to notice that as they
are walking, who catches up to them? Jesus catches up to them. And what does
Jesus do? He says, “Guys, you misunderstood Scripture. Wasn't it necessary that
Jesus go to the cross and die and resurrect from the dead?” And beginning at
Moses, and all the prophets, He revealed to them in all the Scriptures the
things concerning Himself, and their hearts burn. They say, “We get it now. He
wasn't going to come to reign as king, He had to die.” So was prophecy
clarified to these two individuals who were walking on the country road to
Emmaus? Yes. And then Peter and the disciples understood that Jesus was not
going to establish His kingdom here on earth but He was going to enter the Holy
Place, to begin His work of intercession in the Heavenly sanctuary. Did the
majority of those who profess to follow Jesus follow Him into the Holy Place?
No. How many were left in the upper room? 120 out of all the multitudes. Did
most of them fall by the wayside? Yes.
Now, did Jesus then command the disciples to go prophesy again with new
understanding? Absolutely!
And was there a faithful remnant that founded the Christian Church?
Are you looking at the parallel here? The Christian Church began with a great disappointment.
Why don't we try to bury that if we're embarrassed?
Nah, apakah kalian ingat masuknya Yesus ke Yerusalem
dielu-elukan bagai raja? Saya akan membahas ini dengan cepat. Coba saya tanya,
apakah itu suatu pengalaman yang manis bagi mereka yang ikut ambil bagian dalam
arak-arakan tersebut? Oh, iya! Rajanya datang.
Apakah ada nubuatan khusus yang sedang digenapi oleh
peristiwa ini? Nubuatan yang mana? Nubuatan 70 minggu. Yesus akan mati di
tengah-tengah minggu itu. Apakah itu porsi dari nubuatan 2300 hari? Tepat
sekali!
Apa yang diyakini para murid? Bahwa Yesus akan mendirikan
kerajaanNya di mana? Di bumi. Apakah mereka keliru tentang peristiwanya? Apakah
waktunya benar? Ya, waktunya benar. Setelah Yesus ke Getsemani dan ke salib,
apakah pengikut-pengikutNya sangat kecewa? Ya.
Bahkan setelah kekecewaan itu, dua dari pengikut Yesus ~
bukan dari ke-12 muridNya ~ tetapi dua dari pengikutNya, sedang berjalan di
jalan pedesaan menuju kota kecil Emaus. Kita mengetahui nama salah satu dari
keduanya, tetapi yang satunya tidak. Namanya yang satu ialah Kleopas. Dan yang
menarik untuk disimak, sementara mereka berjalan siapa yang menyusul mereka?
Yesus menyusul mereka. Dan apa yang dilakukan Yesus? Dia berkata, “Hei, kalian
salah memahami Kitab Suci. Bukankah Yesus harus disalibkan dan mati dan bangkit
dari yang mati?” Dan mulai dari tulisan Musa dan semua nabi Dia mengungkapkan
kepada mereka semua tulisan Kitab Suci tentang
hal-hal yang mengenai DiriNya sendiri, dan hati mereka serasa terbakar. Mereka
berkata, “Kami paham sekarang. Dia bukan
datang untuk memerintah sebagai raja, Dia harus mati.” Jadi apakah nubuatan
dijelaskan kepada kedua orang ini yang sedang menapak di jalan pedesaan ke Emaus?
Ya. Kemudian Petrus dan murid-murid mengerti bahwa Yesus tidak akan mendirikan
kerajaanNya di bumi di sini tetapi Dia akan masuk ke bilik Kudus untuk memulai
pekerjaan perantaraanNya di Bait Suci surgawi. Apakah mayoritas mereka yang
mengaku pengikut Yesus mengikutiNya masuk ke bilik Kudus? Tidak. Berapa dari
mereka yang tertinggal di ruang atas? 120 dari seluruh orang banyak yang
mengikuti Yesus. Apakah bagian terbesar mereka jatuh di perjalanan? Ya.
Nah, apakah Yesus lalu memerintahkan para murid untuk
pergi bernubuat lagi dengan pemahaman yang baru? Tepat sekali!
Dan apakah ada sekelompok umat sisa yang mendirikan
Gereja Kristen?
Apakah kalian melihat paralelnya di sini? Gereja Kristen diawali dengan
suatu kekecewaan besar. Mengapa kita tidak berusaha mengubur hal
itu jika kita merasa malu?
Now let's draw a parallel. The Millerites also had a sweet experience. They
were expecting Jesus to come at the conclusion of the larger portion of that
prophecy. Was Jesus fulfilling a specific time prophecy? Yes, the 2300 days. What
kind of kingdom did the Millerites envision? A kingdom on earth. Cleansing the
earth and Jesus establishing Himself as King here. Were they right about the
timing? Yes. What were they wrong about? The event. When Jesus failed to
fulfill their expectations, was the sweet experience changed into bitterness as
we just noticed? Yes.
Nah, mari kita lihat paralelnya. Golongan Miller juga
mendapat pengalaman yang manis. Mereka sedang menantikan Yesus untuk datang
pada akhir bagian terbesar dari nubuatan itu. Apakah Yesus menggenapi nubuatan
waktu yang khusus? Ya, nubuatan 2300 hari. Kerajaan macam apa yang dibayangkan
golongan Miller? Bumi dibersihkan dan Yesus menetapkan Dirinya sebagai Raja di
sini. Apakah mereka benar tentang waktunya? Ya. Mereka salah tentang apanya?
Peristiwanya. Ketika Yesus gagal menggenapi harapan mereka, apakah pengalaman
yang manis itu berubah menjadi kepahitan seperti yang sudah kita simak? Ya.
Now here's the interesting thing. The
day after the disappointment there are two of the Millerites that are walking
across a field. We know the name of one of them, Hiram Edson. We don't know the
name of the other. And suddenly one Hiram Edson has this momentary insight, and
some people don't know whether it's a vision or whether it's just a momentary
insight of thought, but he said, “I saw this distinctly and clearly that
instead of Jesus coming to the earth on October 22, 1844, He entered the Most
Holy Place to begin a new work.” Are you with me? Amazing. As Jesus had entered
the Holy Place and Peter preached on the day of Pentecost. No, no, no, He
wasn't going to set up His kingdom here, He's begun as Intercessor in the Holy Place in 1844 (should be in AD 31). Now the message is
given. No, He wasn't coming to the earth, He was going to start His work in the
Most Holy Place.
Nah, ini ada hal yang menarik. Satu hari setelah
kekecewaan itu, ada dua orang dari kelompok Miller yang berjalan menyeberangi
sebuah ladang. Kita tahu nama salah satu dari mereka: Hiram Edson. Kita tidak
tahu nama yang satunya lagi. Dan tiba-tiba seorang Hiram Edson mendapatkan suatu pikiran. Dan
orang-orang tidak tahu apakah itu suatu penglihatan atau itu suatu pikiran yang
muncul tetapi dia berkata, “Aku melihat ini dengan jelas dan terang bahwa Yesus bukan
datang ke bumi pada 22 Oktober 1844, Dia masuk ke bilik Mahakudus untuk memulai
suatu pekerjaan yang baru.” Apakah kalian mengikuti saya? Luar biasa. Sama
seperti ketika Yesus masuk ke bilik Kudus dan Petrus berkhotbah pada hari
Pentakosta. Tidak, tidak, tidak, Yesus bukan mendirikan kerajaanNya di bumi di
sini, Ia sedang
mengawali peranNya sebagai Perantara di bilik Kudus di tahun 31. Sekarang
pesannya sudah disampaikan. Tidak, Yesus tidak akan datang ke dunia, Dia akan
memulai pekerjaanNya di bilik Mahakudus.
What happened with the majority of those who had believed that Jesus
was going to come as King on earth? They fell by the wayside and they became
by the way the synagogue of Satan.
What did the faithful do after this? They restudied the prophecies that
they had misinterpreted, that they now have further understanding. Yes! Did God
establish a remnant out of this group and tell them to prophesy again?
Absolutely! That faithful remnant was the nucleus
of the Seventh-Day Adventist Church that we know today. Isn't that a remarkable parallel? God has a
sense of humor.
Apa yang terjadi dengan mayoritas mereka yang percaya bahwa Yesus akan datang
sebagai Raja di bumi? Mereka jatuh sepanjang jalan dan mereka menjadi jemaat Setan.
Apa yang dilakukan orang-orang
yang setia setelah ini? Mereka mempelajari kembali nubuatan-nubuatan yang
telah salah mereka pahami, sekarang mereka sudah mendapatkan pengertian lebih
lanjut. Iya! Apakah Allah menetapkan
suatu umat sisa dari kelompok ini dan menyuruh mereka untuk
bernubuat lagi? Tepat sekali! Umat sisa yang setia itulah nukleus (inti) dari
gereja MAHK yang kita kenal hari ini. Bukankah ini paralel yang
mengagumkan? Allah itu humoris.
Now, let's talk about
the prophesying again. There's something strange about the Angel’s order for
John to eat the book. He first told John that the book would be what? Bitter in
the stomach and sweet in the mouth. Is that kind of a weird order? Yeah,
because things don't become bitter in your belly before you eat them. Why does the Angel reverse the natural order
in verse 9? In order to understand this, we need to look at the chiastic
structure of verses 9 through 11. So
notice this chiasm,
A.
The Angel
tells John
to take the scroll
and
eat it (9a)
B. It
will be bitter in your stomach
(9b)
C. In your
mouth it will be sweet as honey (9c)
C. It
tasted
as sweet as honey in
my
mouth (10a)
B. It
was bitter in my stomach
(10b)
A. You must prophesy again (11)
Nah, mari kita
bicara tentang perintah bernubuat lagi. Ada sesuatu yang janggal tentang
urutan pada perintah Malaikat itu kepada Yohanes untuk memakan gulungan kitab
itu. Malaikat itu pertama mengatakan kepada Yohanes bahwa kitab itu bagaimana?
Pahit di perut dan manis di mulut. Ini kan urutan yang aneh? Iya, karena tidak
bisa menjadi pahit di perut sebelum dimakan. Mengapa Malaikat itu membalik
urutannya yang wajar di ayat 9? Agar memahami ini, kita perlu menyimak
struktur kiastik ayat 9 hingga 11. Jadi simak kiasme ini,
A. Malaikat itu menyuruh Yohanes mengambil gulungan
kitab itu dan memakannya (9a)
B. Itu
akan terasa pahit di perutmu (9b)
C. Di mulutmu akan terasa manis seperti madu (9c)
C.
Memang terasa manis seperti madu di mulutku (10a)
B. Terasa pahit di perutku (10b)
A. Kamu harus bernubuat
lagi (11)
Letter “A” above is equivalent to letter “A” below, you see that? “B” above
equivalent to “B” below, and C and C are parallel.
A. So let's notice letter “A”, the Angel tells John to take the scroll
and what? Eat it.
B. Then he’s told, it's going to be bitter in your stomach, right?
C. Then letter “C”, in your mouth it will be sweet as honey.
Now in the second half of the chiasm, He's going to reverse the order.
C. in your mouth
it will be what? Sweet as honey, that's the same letter C in reverse order.
B. it was what? Bitter in my stomach, and,
A. what is equivalent to the Angel telling
John to take and eat the scroll? The Angel tells John, “you must prophesy again.”
So what does it
mean to eat
the scroll? It means it is equivalent to prophesying again.
Huruf “A” di atas ekuivalen huruf “A” di bawah, kalian
lihat itu? “B” ekuivalennya “B” bawah, dan “C” dan “C” itu
paralel.
A.
Jadi simak huruf “A”, Malaikat itu menyuruh Yohanes
mengambil gulungan kitab itu dan apa? Memakannya.
B.
Kemudian dia diberitahu bahwa di perutnya akan terasa
pahit, benar?
C.
Lalu huruf “C”, di mulutmu akan terasa manis
seperti madu.
Sekarang di paro kedua dari kiasme itu, Malaikat itu akan
membalikkan urutannya.
C. di mulutmu itu akan terasa apa? Manis seperti madu,
itu huruf “C” yang sama dengan urutan yang terbalik.
B.
Bagaimana rasanya? Pahit di perutku, dan,
A.
Apakah ekuivalen Malaikat itu menyuruh Yohanes
mengambil dan memakan gulungan kitab itu? Malaikat itu memberitahu Yohanes
“Kamu harus bernubuat lagi.”
Jadi apa artinya makan
gulungan kitab itu? Artinya itu ekuivalen dengan
bernubuat lagi.
Did the
Millerites eat the scroll? Does that mean only that they understood the
message? No. What does it mean? It means
they understood
the message and what? Proclaim it.
So what does the Angel say now? The Angel says, “Go and you must…” what? “…prophesy again.” In other words, you have to
proclaim this message again with new understanding.
The chiastic
structure is important because it shows that the Angel’s
order for John to eat the scroll in verse 9a) is equivalent to the order to prophesy again
in verse 11. When John ate the scroll, he assimilated the judgment message, and
proclaimed it. However, because of the disappointment it was necessary to
preach the message from the same scroll again.
Apakah golongan
Miller makan gulungan kitab itu? Apakah itu artinya mereka hanya
memahami pesannya? Tidak. Apa maksudnya? Maksudnya mereka memahami pesannya dan apa? Mengabarkannya.
Jadi apa yang dikatakan Malaikat itu sekarang? Malaikat itu berkata, “Pergilah
dan kamu harus…” apa? “…bernubuat lagi.”
Dengan kata lain, kamu harus mengabarkan pekabaran ini lagi dengan pengertian
yang baru.
Struktur kiastik
itu penting karena itu menunjukkan perintah
Sang Malaikat kepada Yohanes untuk makan gulungan kitab itu di
ayat 9a) adalah ekuivalen dengan
perintah untuk bernubuat lagi di ayat 11. Ketika Yohanes makan
gulungan kitab itu, dia menelan pekabaran tentang penghakiman, dan
mengabarkannya. Namun, karena adanya kekecewaan, dia harus mengabarkan
pekabaran itu dari gulungan yang sama lagi.
So do we
have a judgment hour message to proclaim to the world today? Yes, we do.
But with
added understanding. You notice
that the Angel doesn't say you know, “I
hope you prophesy again”, “you should
prophesy again”, “please prophesy again”.
No! He says, “You must prophesy again!” What does the word “must” mean? The
exegetical dictionary of the New
Testament tells us what the word “must” means. It's an imperative in the Greek.
What is an imperative? A command. This word designates an unconditional
necessity. Sentences with this verb have fundamentally what kind? An absolute, unquestioned, and often
anonymous and deterministic character. In other words, “prophesying again” is
not optional but what? Obligatory.
Jadi apakah kita punya pekabaran saat
penghakiman yang harus dikabarkan kepada dunia hari ini? Ya, betul. Tetapi dengan pemahaman tambahan.
Kalian simak bahwa Malaikat itu tidak berkata, “Aku harap kamu bernubuat lagi”,
“sebaiknya kamu bernubuat lagi”, “tolong bernubuat lagi”. Tidak! Dia berkata,
“Kamu harus bernubuat
lagi!”
Apa arti kata “harus”? Kamus eksegetis Perjanjian Baru
mengatakan kepada kita apa arti kata “harus”. Itu dalam bahasa Greeka adalah
suatu imperatif. Imperatif itu apa? Sebuah perintah. Kata ini menunjukkan suatu
keharusan tanpa syarat. Kalimat-kalimat dengan kata kerja ini pada dasarnya
memiliki apa? Suatu karakter yang mutlak, pasti, dan sering anonim, dan
menentukan. Dengan kata lain “bernubuat lagi” bukan suatu pilihan melainkan
apa? Suatu kewajiban.
We find the “prophesying again” where? In the First Angel’s Message with a new
understanding. The Millerites preached this message leading up to 1844,
but the remnant needed to what? To preach it once more, but with what? Greater understanding.
Do we have greater understanding than
the Millerites? Oh, yeah. The Millerites also preached the Second Angel’s Message, but
the remnant must preach it again. And by the way they did not preach the Third
Angel’s Message, but we must preach the Third.
Kita melihat “bernubuat lagi” di mana? Di Pekabaran Malaikat Pertama
dengan pemahaman baru. Golongan Miller mengabarkan pekabaran ini
hingga 1844, tetapi umat yang sisa harus berbuat apa? Mengabarkannya sekali
lagi tetapi dengan apa? Pemahaman yang lebih luas. Apakah kita punya pemahaman
yang lebih luas daripada golongan Miller? Oh, iya. Golongan Miller juga mengabarkan Pekabaran Malaikat Kedua,
tetapi umat yang sisa harus mengabarkannya lagi. Dan ketahuilah, golongan
Miller tidak mengabarkan Pekabaran
Malaikat Ketiga, tetapi kita harus mengabarkan yang Ketiga.
Now, were there things that the Millerites did not understand besides what
was going to happen in 1844? You know there's something very interesting. Shortly
after
1844 the remnant that was faithful started discovering the distinctive
doctrines of the Seventh-Day Adventist Church.
·
They discovered
that the Law was still binding. The churches said, “No, it was nailed to the
cross.”
·
They discovered
the Sabbath.
·
they discovered
that the dead are dead.
·
they discovered
health reform.
Why did they discover all of those things? Because all of those things are centered in the
Most Holy Place.
Nah, apakah ada hal-hal yang tidak dipahami oleh golongan
Miller selain apa yang akan terjadi di 1844? Kalian tahu, ada hal yang sangat
menarik. Tidak lama setelah 1844 umat
yang sisa yang masih setia mulai menemukan doktrin-doktrin khas gereja MAHK.
·
Mereka menemukan bahwa Hukum masih mengikat.
Gereja-gereja berkata, “Tidak, itu sudah dipakukan ke salib.”
·
Mereka menemukan Sabat.
·
Mereka menemukan bahwa orang mati, mati.
·
Mereka menemukan reformasi kesehatan.
Mengapa mereka menemukan semua hal ini? Karena semua hal itu terpusat di bilik
Mahakudus.
You see, when they entered the Most Holy Place,
ü what is inside the Ark? The Ten
Commandments. What is at the center of the Ten Commandments? The Sabbath.
ü And the idea that the judgment began in
1844 and Adam was the first one judged, indicates that Adam did not go to
Heaven when he died because his case appears in 1844 before the Heavenly Court.
They said, “Well, the judgment begins in 1844 and it
starts with Adam and continues with everybody after that. Then nobody went
to Heaven when they died. Are you with me?
ü And the pot of manna not only represented the
need to keep
the Sabbath, but the manna also represented health reform. Remember when
Israel said, “Aah we're tired of the manna, give us all that good food that we
had in Egypt.” “Good” in quotation marks of course. So the manna inside the Ark
represented health reform.
ü And what about the rod? The dead
rod that sprouted life, represents that the hope of the Christian is
found in the
resurrection.
ü By the way I won't get into women's
ordination but the rod also has to have something to do
with that, because it comes after the rebellion of Korah, Dathan and Abiram.
But we'll leave that alone.
Kalian lihat, ketika mereka memasuki Bilik Mahakudus,
ü apa yang ada di dalam Tabut? Ke-10 Perintah Allah.
Apa yang ada di bagian tengah Ke-10 Perintah Allah? Hari Sabat.
ü Dan konsep bahwa penghakiman
dimulai di 1844 dan Adam adalah orang pertama yang dihakimi, mengindikasikan
bahwa Adam tidak pergi ke Surga ketika dia mati karena kasusnya muncul di
hadapan Pengadilan surgawi di tahun 1844. Mereka berkata, “Nah, penghakiman dimulai di 1844 dan
itu dimulai dengan Adam dan berlanjut dengan semua orang yang
lain, kalau begitu tidak ada yang
pergi ke Surga pada waktu matinya.” Apakah kalian mengikuti
saya?
ü Dan wadah berisi manna tidak hanya
melambangkan keharusan
memelihara hari Sabat tetapi manna juga melambangkan reformasi kesehatan.
Ingat ketika Israel berkata, “Aaah, kami sudah bosan dengan manna, beri kami
makanan yang bagus yang kami peroleh di Mesir”, “bagus” dalam tanda kutip tentunya. Jadi manna
di dalam Tabut melambangkan reformasi kesehatan.
ü Dan bagaimana dengan tongkat? Tongkat yang mati yang bertunas,
melambangkan bahwa harapan orang Kristen ada pada kebangkitan.
ü Nah, saya tidak akan masuk ke isu pentahbisan
wanita, tetapi tongkat itu juga
ada kaitannya dengan itu karena itu muncul setelah pemberontakan Korah, Dathan
dan Abiram. Tapi kita tidak akan menyinggung itu.
Now let's go to our final section. A representative person. The question we
must ask at this point is this: does this symbolic portrayal of eating the
scroll and it being sweet and bitter applied to John in the first century or
does the
act of John symbolize the experience of an end-time remnant? In other
words, is John symbolic of a movement at the end of time? Of course. Notice
what William Shay ~ who passed away recently, he was my teacher of the
seminary, photographic memory ~ he wrote
this, “John lived at the beginning of the Christian Era…” right? “…when he received this vision. But the prophetic scene itself looks down toward the end of time, long after John’s death…”
the Sixth Trumpet “…He should,
therefore, be
taken as…” what? “…representative of those who will bear
this
final message, the part he was acting out under those circumstances. It would have been physically impossible for
John to have borne his message to all
of the groups he was told to address…” could John alone witness to all nations,
tongues, peoples, kings? He was a prisoner in Patmos, folks. So John here
is symbolic of what? Symbolic of a movement.
Nah mari kita ke bagian yang terakhir. Orang yang menjadi
lambang. Pertanyaan yang harus kita tanyakan pada titik ini ialah: apakah
digambarkannya makan gulungan kitab yang manis dan pahit itu secara simbolis
diaplikasikan kepada Yohanes di abad pertama atau apakah tindakan Yohanes itu adalah simbol pengalaman umat sisa
akhir zaman? Dengan kata lain, apakah Yohanes itu simbol dari
suatu gerakan pada akhir zaman? Tentu saja. Simak apa kata William Shay ~ yang
baru saja meninggal, dia adalah dosen saya di seminari, punya
ingatan fotografis ~ dia menulis ini, “…Yohanes hidup di awal era Kristen…” benar? “…ketika dia
menerima penglihatan ini. Tetapi adegan nubuatan itu sendiri mengacu kepada
akhir zaman, lama setelah kematian Yohanes…” Terompet
Keenam. “…Oleh karena itu, dia [Yohanes] harus dianggap sebagai…” apa?
“…wakil dari mereka yang akan mengemban pekabaran yang terakhir ini,
peranan yang dilakoninya menurut kondisi tersebut. Adalah sama sekali tidak
mungkin bagi Yohanes untuk secara fisik mengemban pekabaran ini kepada semua kelompok
yang disuruhnya menjangkau…” (William Shea,
“The Mighty Angel and
His Message,” p.
321) Bisakah
Yohanes seorang diri bersaksi kepada semua bangsa, bahasa, kaum dan raja? Dia
seorang tawanan di pulau Patmos, Saudara-saudara. Jadi Yohanes di sini adalah sebuah simbol apa? Simbol suatu
gerakan.
Now let's go to the bottom of page 264. This prophecy then does not apply
to John in the first century for two reasons. Summarizing:
1. John lived during the first century, but
these events take place during the period of the Sixth Trumpet, at the time of
the end when John was already dead.
2. it would have been impossible for John to
prophesy again to many peoples, nations, tongues, and kings. After all he was a
prisoner on Patmos and there is no evidence that he ever fulfilled this
commission. A global message requires a what? Requires a global
people to proclaim that message. Did the Seventh-Day Adventist Church become
a global Church after 1844? Absolutely!
The proof is in the pudding, as they say.
Isn't this remarkable how everything in Revelation 10 was fulfilled in the
movement surrounding 1844?
Nah, mari kita ke bagian bawah hal. 264. Nubuatan ini
kalau begitu tidak berlaku atas Yohanes di abad pertama untuk dua alasan.
Merangkumnya:
1.
Yohanes hidup di abad pertama, tetapi peristiwa-peristiwa
ini terjadi selama periode Terompet Keenam, pada saat akhir masa ketika Yohanes
sudah mati.
2.
Adalah mustahil bagi Yohanes untuk bernubuat lagi kepada
banyak kaum, bangsa, bahasa, dan raja. Bukankah dia seorang tawanan di Patmos
and tidak ada bukti dia pernah memenuhi tugas ini. Suatu pekabaran yang global membutuhkan
apa? Membutuhkan umat yang global
untuk menyampaikan pekabaran tersebut. Apakah gereja MAHK menjadi gereja yang
global setelah 1844? Tepat sekali! Sudah ada buktinya.
Bukankah ini luar biasa bagaimana segalanya di Wahyu 10
digenapi oleh gerakan seputar 1844?
Now does the Bible say the Millerites were going to announce the coming of
the judgment, they will be disappointed because Jesus wasn't going to come? You
know Revelation 10 doesn't say that. Do we have to go outside the Canon of Scripture
to history to see these things being fulfilled? Yes. And when we look at the
history of the Advent movement everything happened exactly in the order in
which Revelation chapter 10 says. In other words, we have not believed
cunningly devised fables, we are on solid ground. Ellen White said it is as
certain that we have the truth as that God lives.
Nah, apakah Alkitab berkata bahwa golongan Miller akan
mengumumkan saat kedatangan penghakiman, mereka akan kecewa karena Yesus tidak
akan datang? Kalian tahu, Wahyu 10 tidak berkata begitu. Apakah kita harus
keluar dari Kanon (kitab-kitab di) Kitab Suci dan pergi ke sejarah untuk
melihat hal-hal itu digenapi? Ya. Dan bila kita melihat sejarah gerakan Advent
semuanya terjadi tepat seperti urutan yang dikatakan Wahyu pasal 10. Dengan
kata lain kita tidak percaya pada dongeng-dongeng karangan yang licik, kita
punya dasar yang kuat. Ellen White berkata kebenaran yang kita miliki itu sama pastinya sebagaimana Allah itu hidup.
24 02 21
No comments:
Post a Comment