Monday, August 9, 2021

EPISODE 14/24 ~ THE HEBREW RELIGIOUS CALENDAR ~ GOD'S CHAIN OF COMMAND ~ STEPHEN BOHR

_____THE HEBREW RELIGIOUS CALENDAR_____

Part 14/24 - Stephen Bohr

GOD’S CHAIN OF COMMAND

https://www.youtube.com/watch?v=3EDIAPI6L3s&t=10s

 

Dibuka dengan doa

 

 

Welcome back.  We are going to go in our syllabus to page 140, that's where we're going to begin our study for the second session this morning. And just let me make some remarks here about the previous page, we're not going to read the statements. But the Spirit of Prophecy is very clear that the Holy Spirit is a Person. There are three Persons in the Godhead: the Father, the Son, and the Holy Spirit. However, Ellen White makes it clear that the nature of the Holy Spirit is a mystery. In the book Acts of the Apostles page 52,  this is in the middle of page 140 in your syllabus,  she explains, The  nature of the Holy Spirit is a  mystery. Men cannot explain it, because the Lord has  not revealed it to them. Men having fanciful views may bring together passages of Scripture and put a human construction on them, but the acceptance of these views will not strengthen the church. Regarding such mysteries, which are too deep for human understanding, silence is golden.”

 

Selamat bertemu lagi. Kita akan ke silabus kita hal. 140, dari situlah kita akan memulai pelajaran kita untuk sesi kedua pagi ini. Dan saya hanya ingin mengatakan di sini tentang halaman sebelumnya, yang tidak akan kita baca pernyataan-pernyataannya. Tetapi Roh Nubuat sangat jelas bahwa Roh Kudus adalah Pribadi. Ada tiga Pribadi dalam keIlahian: Bapa, Anak dan Roh Kudus. Namun Ellen White membuatnya sangat jelas bahwa Pribadi Roh Kudus itu suatu misteri. Dalam buku Acts of the Apostles hal. 52, ini ada di bagian tengah hal. 140 silabus kalian, Ellen White menjelaskan, “…Pribadi Roh Kudus itu suatu misteri. Manusia tidak bisa menjelaskannya karena Tuhan belum menyatakannya kepada mereka. Manusia yang punya pandangan yang macam-macam bisa mengumpulkan ayat-ayat Kitab Suci dan menciptakan sesuatu dari itu menurut pendapat manusia, tetapi menerima pandangan-pandangan demikian tidak akan menguatkan gereja. Sehubungan dengan  misteri-misteri yang terlalu dalam bagi pemahaman manusia, diam itu emas.”

 

 

Now we can explain the work of the Holy Spirit, because the Bible has much information on the work of the Holy Spirit. But we cannot explain specifically who the Holy Spirit is, what the nature of the Holy Spirit is.

Now with that in mind, we want to begin at the subtitle that says “Adam’s Original Dominion” and we will begin by reading Psalm 8:3-8. The title of our study is “The Chain of Command”.

Here the psalmist wrote the following words, When I consider Your heavens, the work of Your fingers, the moon and the stars, which You have ordained. What is man that You are mindful of him, and the son of man that You visit him?  For You have made him a little lower than  the angels, and You have crowned him…” who wears crowns? Kings, okay. So Adam was made a what? A king by God. So, “…You have crowned him with glory and honor…” and a king of course has dominion, right? So it continues saying,  “…You have made him to have dominion over the works of Your hands; You have put all things under his feet, all sheep and oxen—even the beasts of the field, the birds of the air, and the fish of the sea that pass through the paths of the seas.”

Two points that I want us to notice in these verses:

1.   number one is the fact that Adam was established as king. That was his function or his position when God created this world, and

2.   secondly his realm of dominion or the territory over which this king was to govern was  everything relating to planet Earth. When the Bible uses the expression “beasts of the field, fish of the sea, and birds of the air” it means everything relating to planet Earth.

In other words, the original function of Adam was to be king and the realm of his dominion was planet Earth.

 

Nah, kita bisa menjelaskan pekerjaan Roh Kudus, karena Alkitab punya banyak informasi tentang pekerjaan Roh Kudus. Tetapi kita tidak bisa menjelaskan secara spesifik siapa Roh Kudus itu, bagaimana Pribadi Roh Kudus itu.

Nah, dengan pemahaman ini, kita mau mulai dari subtitel yang berjudul “Adam’s Original Dominion” (“Kekuasaan Asli Adam”) dan kita akan mulai dengan membaca Mazmur 8:3-8. Judul pelajaran kita ialah Rantai Komando.

Di sini pemazmur menulis kata-kata berikut, 3 Bila aku memikirkan langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang telah Kautempatkan.4 Apalah manusia, sehingga Engkau mempedulikannya? Dan anak manusia, sehingga Engkau mendatanginya5  Karena Engkau telah membuatnya  sedikit lebih rendah daripada malaikat, dan Engkau telah  memahkotainya…”  siapa yang memakai mahkota? Raja-raja. Oke. Jadi Adam dijadikan sebagai apa? Seorang raja oleh Allah. Maka “…Engkau telah  memahkotainya dengan kemuliaan dan kehormatan…”  dan seorang raja pasti punya daerah kekuasaan, benar? Jadi selanjutnya dikatakan, “…Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu, segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya. 7 kambing domba dan lembu sapi sekalian, yaitu binatang-binatang di padang; 8 burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut yang melintasi arus lautan…” 

Dua poin yang saya mau kita simak dari ayat-ayat ini:

1.   Pertama ialah fakta bahwa Adam dijadikan raja. Inilah fungsinya atau kedudukannya ketika Allah menciptakan dunia ini, dan

2.   Kedua, daerah kekuasaannya atau teritori di mana raja ini harus memerintah adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan planet Bumi. Ketika Alkitab menggunakan ungkapan “binatang-binatang di padang;  burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut”  artinya segala yang berkaitan dengan planet Bumi.

Dengan kata lain, fungsi asli Adam adalah menjadi raja dan daerah kekuasaannya adalah planet Bumi.

 

 

But we all know the sad story. Of course, we're here, so we must know the sad story, that Adam relinquished his position and he relinquished his territory to his conqueror. Notice Romans 6:16 that has the specific principle involved here. Here the Apostle Paul writes, 16 Do you not know that to whom you present yourselves slaves to obey, you are that one’s slaves whom you obey, whether of sin leading to death, or of obedience leading to righteousness?” So when Adam gave in to the tempter’s insinuations Adam now became a servant. Before this he was lord, and the earth was his territory. When he is conquered, the conqueror takes over his position and takes over the territory. So Adam lost his position as king, and he lost his territory, because he was overcome by Satan.

 

Tetapi kita semua tahu kisah tragisnya. Tentu saja, kita ada di sini, jadi kita pasti tahu kisah tragisnya bagaimana Adam melepaskan kedudukannya dan dia melepaskan daerah kekuasaannya kepada penakluknya. Simak Roma 6:16 di mana terdapat prinsip spesifiknya. Di sini rasul Paulus menulis, 16 Apakah kamu tidak tahu, kepada siapa kamu menyerahkan dirimu sebagai hamba yang patuh, kamu menjadi hamba orang yang kamu patuhi ituapakah itu dalam hal dosa yang membawa kamu kepada kematian, atau dalam hal  kepatuhan yang membawa kamu kepada kebenaran?”

Jadi ketika Adam menyerah kepada insinuasi-insinuasi si penggoda, sekarang Adam menjadi hamba. Sebelumnya dia adalah yang berkuasa, dan bumi adalah daerah kekuasaannya. Ketika dia ditaklukkan, si penakluk mengambil alih kedudukannya dan merebut daerah kekuasaannya. Maka Adam kehilangan posisinya sebagai raja, dan dia kehilangan teritorinya, karena dia dikalahkan oleh Setan.

 

 

Ellen White has an interesting comment about this in Patriarchs and Prophets page 67, At his creation Adam was placed  in dominion over the earth. However, by yielding to temptation he was brought under the  power of Satan…” and then she quotes 2 Peter 2:19 which has the same principle as Romans 6:16 that we just read,  “…‘Of whom a man is overcome, of the same is he brought in bondage.’…” so when Adam was overcome, he was brought into bondage, a bondage to his conqueror. She continues writing,  “…When man became Satan's captive, the  dominion that he held, passed to his conqueror. Thus, Satan became the god of this world.’  He had  usurped…” now the Devil was not the legitimate king, and he was not legitimately his territory. He was a usurper,  “…He had usurped that dominion over the earth that had been  originally given to Adam. But Christ, by His sacrifice paying the penalty of sin, would not only redeem man, but also…” what?  “… recover the dominion, which he had forfeited. All that was lost by the first Adam will be restored by the second.”

So what did Adam lose when he gave in to the tempter? He lost his position of king and his territory.

What was the purpose of Jesus coming to this world? It was to recover the rulership and to recover the territory that had been lost.

 

Ellen White memiliki komentar yang menarik tentang ini di Patriarchs and Prophets hal. 67,  “…Saat penciptaannya, Adam ditempatkan untuk menguasai bumi. Namun, dengan menyerah kepada pencobaan, dia dibuat takluk di bawah kekuasaan Setan…”  lalu dia mengutip 2 Petrus 2:19 yang memiliki prinsip yang sama dengan Roma 6:16 yang baru saja kita baca, “…‘Oleh siapa seseorang dikalahkan, orang itulah yang menjadikan dia budaknya.’…” jadi ketika Adam dikalahkan, dia dibawa ke dalam perbudakan, perbudakan di bawah penakluknya. Ellen White melanjutkan menulis, “…Ketika manusia menjadi tawanan Setan, kekuasaan yang dimilikinya beralih ke penakluknya. Dengan demikian Setan menjadi  ‘ilah dunia ini”,  (2 Kor. 4:4). Dia telah merebut…”  nah, Iblis bukan raja yang sah, dan dia secara tidak sah berada di daerahnya. Dia adalah seorang perampas kekuasaan. “…Dia telah merebut kekuasaan atas bumi yang aslinya diberikan kepada Adam. Tetapi Kristus, melalui kurbanNya membayarkan hukuman dosa, tidak saja menebus manusia tetapi juga…”  apa?  “…mendapatkan kembali kekuasan yang telah dihilangkan Adam. Semua yang telah dihilangkan oleh Adam yang pertama akan dipulihkan oleh yang kedua.”

Jadi Adam kehilangan apa ketika dia menyerah kepada penggodanya? Dia kehilangan kedudukannya sebagai raja dan daerah kekuasaannya.

Apa tujuan Yesus datang ke dunia ini? Untuk mendapatkan kembali pemerintahan dan mengambil balik teritori yang telah hilang.

 

Now, did Satan lay claim to this world? He most certainly did. Notice Luke 4:5-7, this is when the Devil takes Jesus up to the mount and shows Him all of the kingdoms of the world. Then the Devil, taking Him up on a high mountain, showed Him all the kingdoms of the world in a moment of time. And the Devil said to Him, ‘All this authority I will give You…” in other words, “I'll give You the dominion, I'll give You all of the kingdoms of the world, all of the territory,  “…and their glory…” and then notice this,  “…for this has been delivered to me…”  who delivered it to him? Adam, that's right. “…and I give it to whomever I wish….” So did Satan claim to be the ruler of this world? Yes, he did. Did he claim that this was his territory? Absolutely! He said,  “This is my turf, and I am lord over this turf,” and then he finishes by saying,  “…Therefore, if You will worship before me, all will be Yours.’…”

 

Nah, apakah Setan mengklaim dunia ini miliknya? Jelas sekali iya. Simak Lukas 4:5-7, ini adalah saat Iblis membawa Yesus naik ke gunung dan menunjukkan kepadaNya semua kerajaan dunia. 5    Kemudian Iblis membawa Yesus ke gunung yang tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dalam sekejap. 6 Kata Iblis kepada-Nya: ‘Segala kekuasaan ini akan kuberikan kepada-Mu…”  dengan kata lain, “Aku berikan kepadaMu kekuasaannya, aku berikan kepadaMu semua kerajaan dunia, semua teritorinya.” “…serta kemuliaannya,…” Kemudian simak ini, “…sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku…” siapa yang menyerahkan kepadanya? Adam, benar, “…dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki…”  Jadi apakah Setan mengklaim sebagai penguasa dunia ini? Iya benar. Apakah dia mengklaim bahwa ini adalah teritorinya? Betul sekali! Dia berkata, “Ini daerahku, dan akulah tuan atas tempat ini.” Kemudian dia mengakhirinya dengan berkata, “…7Jadi jikalau Engkau mau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.’…"

 

 

But in order for Jesus to redeem what was lost, He couldn't just worship Satan just for a moment, because that would make things a lot worse. Jesus had to live in our place and He had to die in our place to recover that which was lost. So what was the mission of Jesus? The mission of Jesus was to live a perfect life, to weave a perfect robe of righteousness for everyone who lives on planet Earth, and then to pay the penalty of sin for everyone who has ever sinned in the history of the world.

Now shortly before Jesus died He predicted what He was going to do by His death, notice John 12:31-33, this is just two or three days before the death of Jesus, when Jesus is speaking these words. “ 31 Now is the judgment of this world; now the ruler of this world will be…” what?  “…cast out…” so what is Jesus saying here to Satan? He's saying that by His life and His death, the ruler of the world who took away the rulership from Adam and the territory from Adam, by His death is now going to recover the rulership, and He's going to recover the territory, by casting out the ruler of the world at that time, who was Satan. And so it says,  “… 31 Now is the judgment of this world; now the ruler of this world will be cast out.  32 And I, if I am lifted up from the earth, will draw all peoples to Myself.’…” And then Jesus explains what it was that was going to defeat Satan. “…33 This He said, signifying by what death He would die…”  So what is it that was going to gain the victory where Adam was defeated? It was going to be, of course the life of Jesus,  His perfect life; and His death for sinners.

 

Tetapi supaya Yesus bisa menebus apa yang the hilang, Dia tidak bisa menyembah Setan begitu saja walaupun untuk sejenak karena itu akan membuat kondisi semakin parah. Yesus harus hidup menggantikan kita dan Dia harus mati menggantikan kita untuk mengambil kembali apa yang telah hilang. Jadi apa misi Yesus? Misi Yesus ialah untuk menjalani suatu hidup yang sempurna, untuk merajut sebuah jubah kebenaran bagi setiap manusia yang pernah hidup di planet Bumi, dan kemudian untuk membayar hukuman dosa bagi setiap orang yang pernah berbuat dosa dalam sejarah dunia.

Nah, tidak lama sebelum Yesus mati, dia mengamarkan apa yang akan dilakukanNya melalui kematianNya, simak Yohanes 12:31-33, ini terjadi hanya dua atau tiga hari sebelum kematian Yesus, ketika Yesus mengucapkan kata-kata ini. 31‘Sekarang inilah penghakiman atas dunia ini; sekarang penguasa dunia ini akan…”  apa?   “…dilemparkan ke luar…”  Jadi apa yang dikatakan Yesus di sini kepada Setan? Dia berkata bahwa melalui hidupNya dan matiNya, penguasa dunia yang telah merebut kepemimpinan dari Adam dan teritorinya dari Adam, melalui kematianNya sekarang akan mengambil kembali kepemimpinan, dan Dia akan mengambil kembali teritorinya, dengan mencampakkan keluar penguasa dunia pada waktu itu, yaitu Setan. Maka dikatakan,   “…31‘Sekarang inilah penghakiman atas dunia ini; sekarang penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar 32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua bangsa  kepada-Ku.’…”  Lalu Yesus menjelaskan apa yang akan mengalahkan Setan. “…33 Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati…”  Jadi apakah yang akan mendatangkan kemenangan di mana Adam telah dikalahkan? Tentunya itu adalah hidup Yesus, hidupNya yang sempurna; dan kematianNya untuk orang-orang berdosa.

 

 

In Desire of Ages page 758, Ellen White has this beautiful comment, “Christ did not yield up His life till He had accomplished the work which He came to do, and with His parting breath He exclaimed, It is finished.’…”  now listen carefully “… The battle had been won…” notice it didn't say the battle was going to be won,  “…The battle had been won.  His right hand and His holy arm had…”  what?  “…had gotten Him the victory. As a Conqueror He planted His banner on the eternal heights. Was there not joy among the angels? All heaven triumphed in the Savior's victory. Satan was defeated, and knew that his kingdom was…”  what?  “…that his kingdom was lost.”

When did Jesus recover the position as king? When He died on the cross. Did He recover the territory? So who is king of this world now? Jesus is the King of this world.

 

Di Desire of Ages hal. 758, Ellen White memberikan komentar yang indah ini, “…Kristus tidak menyerahkan hidupNya hingga Dia telah menyelesaikan pekerjaan yang Dia datang untuk melakukan, dan dengan napas perpisahanNya Dia berseru, ‘Sudah selesai’ (Yoh. 19:30)…”  sekarang dengarkan baik-baik,   “…Peperangan telah dimenangkan…”  simak, ini tidak berkata bahwa peperangan akan dimenangkan.  “…Peperangan telah dimenangkan. Tangan kananNya dan lenganNya yang kudus telah…” apa? “…telah mendapatkan kemenangan bagiNya. Sebagai Sang Pemenang, Dia menancapkan panjiNya di ketinggian yang kekal. Tidakkah ada sukacita di antara para malaikat? Seluruh Surga menang dalam kemenangan Sang Juruselamat. Setan telah dikalahkan, dan sadar bahwa kerajaannya sudah…”  apa?    “…bahwa kerajaannya sudah hilang…” 

Kapan Yesus merebut kembali kedudukan raja? Ketika Dia mati di salib. Apakah Dia mendapatkan kembali teritorinya? Jadi siapa sekarang raja dunia ini? Yesuslah Raja dunia ini.

 

 

Now, we've talked about the connection between the sacrifice of Christ and the outpouring of the Holy Spirit on the day of Pentecost. What we want to do now is to pursue that a little bit further. What is the purpose of our evangelistic task? It's actually quite simple. The purpose of our evangelistic task is to tell people that the Devil lost and that Jesus won, and that if you remain in the Devil's army you're going to be with the loser, and if you desert the Devil's army and you join Christ's army you will gain the victory with Jesus. That's simply our evangelistic task, to proclaim that the Devil is a loser and Jesus is the winner. Jesus is the King, this is His territory and of course Jesus has an army that is supposed to go out and announce these things to people.

With this in mind, let's ask the question: what is it that really happened on the day of Pentecost? What is the relationship between Christ's victory and our task? Go with me to Acts 2:1-4. 1 When the Day of Pentecost had fully come, they…” that is the faithful  “…were all with one accord in one place. And suddenly there came a sound from heaven, as of a rushing mighty wind…” I want you to remember that,  “…a rushing mighty wind and it filled the whole house where they were sitting. Then there appeared to them divided tongues, as of fire…” so what are the two phenomena on the day of Pentecost? A mighty rushing wind and what else? Tongues of fire,  “…and one sat upon each of them. And they were all filled with the Holy Spirit and began to speak with…” what?  “…with other tongues…”  now listen carefully, “…as the Spirit gave them utterance.”

 

Nah, kita sudah bicara tentang hubungan antara kurban Kristus dan dicurahkannya Roh Kudus pada hari Pentakosta. Apa yang akan kita lakukan sekarang ialah membahas itu sedikit lebih lanjut. Apa tujuan tugas penginjilan kita? Sangat sederhana. Tujuan tugas penginjilan ialah memberitahu orang bahwa Iblis sudah kalah dan Yesus yang menang, dan bahwa jika orang tetap berada di kubu Iblis, dia ada di kelompok yang kalah, tetapi jika dia meninggalkan kubu Iblis dan bergabung dengan pasukan Kristus, dia akan mendapatkan kemenangan bersama Yesus. Itu sederhana, tugas penginjilan kita ialah mengumumkan bahwa Iblis adalah si pecundang dan Yesus-lah pemenangnya. Yesus adalah Rajanya, ini adalah teritoriNya dan tentu saja Yesus memiliki tentara yang harus keluar untuk memberitahu hal-hal ini kepada orang-orang.

Sambil mengingat ini, mari kita ajukan pertanyaan: apa yang benar-benar terjadi pada hari Pentakosta? Apa hubungannya antara kemenangan Kristus dan tugas kita? Mari bersama saya ke Kisah 2:1-4. 1Ketika hari Pentakosta benar-benar telah tiba, mereka…”  yaitu orang-orang yang setia,  “…semuanya dengan  sehati berkumpul di satu tempat. 2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras…”  saya mau kalian mengingat ini,  “…tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah yang bercabang, seperti nyala api…”  jadi apa kedua fenomena yang terjadi pada hari Pentakosta? Tiupan angin keras dan apa lagi? Lidah-lidah api, “…dan satu hinggap di atas masing-masing mereka. 4 Dan mereka semuanya dipenuhi oleh Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam…” apa?   “…dalam bahasa-bahasa lain…” sekarang dengarkan, “…sesuai ucapan-ucapan yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengucapkannya.”

 

 

So who imparted the gift of tongues? The Holy Spirit, right? Would you agree with that?

So you have:

·       a mighty rushing wind,

·       you have tongues of fire,

·       and you have the gift of tongues imparted by the Holy Spirit.

What was the purpose of the gift of tongues? We've  already discussed this. The purpose of the gift of tongues was to empower the disciples to go out and to witness to others about what Jesus had accomplished, and the ministry that He was beginning to perform in the Holy Place of the Sanctuary. In other words, now Christ's army, so to speak, because Jesus now is the Victor, He's the Conqueror, His army has to go out and they have to announce that Jesus has won. And to invite those who belong to the Devil's army to desert and to join the Lord's army.

 

Jadi siapa yang membagikan karunia lidah? Roh Kudus, benar? Apakah kalian setuju? Jadi ada:

·       Tiupan angin keras,

·       Ada lidah-lidah api,

·       Dan ada karunia lidah yang diberikan oleh Roh Kudus.

Apa tujuannya karunia lidah? Kita sudah membahas ini. Tujuan karunia lidah ialah memberi kuasa kepada para murid untuk keluar dan bersaksi kepada orang lain tentang apa yang telah dilakukan Yesus dan pelayanan yang mulai Dia lakukan di Bilik Kudus Bait Suci. Dengan kata lain, sekarang tentara Kristus ~ katakanlah begitu karena Yesus sekarang adalah Sang Pemenang, Dia Sang Penakluk ~ tentaraNya harus keluar dan mengumumkan bahwa Yesus sudah menang, dan mengundang mereka yang ada di kubu Iblis untuk keluar dari sana dan bergabung dengan tentara Tuhan.

 

 

Now let's take a closer look at the gift of tongues that was imparted by the Holy Spirit at Pentecost.

Where is the first place in the Bible where we find the gift of tongues imparted? It was at the Tower of Babel. Now it was imparted for a different purpose. There it was to confuse.

At Pentecost it was not to confuse, it was to actually share the gospel.

But the first time that God gave the gift of tongues was at the Tower of Babel. Let's notice Genesis 11:8-9, So the Lord scattered them abroad from there over the face of all the earth, and they ceased building the city. Therefore its name is called Babel, because there…” listen carefully now,  “…the Lord confused the language of all the earth…” who confused the language of all the earth?   “…the Lord confused the language of all the earth and from there the Lord scattered them abroad over the face of all the earth.”

 

Sekarang mari kita simak lebih teliti karunia lidah yang diberikan Roh Kudus saat Pentakosta.

Di mana di Alkitab yang pertama kita temukan karunia lidah diberikan? Di Menara Babel. Nah, itu diberikan untuk tujuan yang berbeda. Di sana tujuannya untuk mengacaukan.

Saat Pentakosta itu bukan untuk mengacaukan, tapi sesungguhnya untuk membagikan injil.

Tetapi yang pertama kalinya Allah memberikan karunia lidah di Menara Babel. Mari kita simak Kejadian 11:8-9, 8 Maka TUHAN menyerakkan mereka keluar, dari situ ke seluruh muka bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. 9 Itulah sebabnya nama kota itu disebut Babel, karena di situlah…”dengarkan baik-baik sekarang, “…TUHAN mengacaukan bahasa seluruh bumi…”  siapa yang mengacaukan bahasa seluruh bumi?   “…TUHAN mengacaukan bahasa seluruh bumi dan dari situlah TUHAN menyerakkan mereka ke seluruh muka bumi.”

 

 

Now here the question is, did God personally come down to the Tower of Babel and confuse the languages and scatter the builders of the Tower of Babel? The answer to that question would be a No, God did not personally come down to do that.

But you say, “It says here clearly that the Lord confused their languages and the Lord scattered them. How do you say that the Lord did not come down personally and do it Himself?”

Let me read you an interesting statement from the Spirit of Prophecy of how God accomplished this. This has been revealed to us by the Spirit of Prophecy, this is in The Story of Redemption page 73, speaking about the Babel builders. “They had built their tower to a lofty height when the Lord sent two angels to confound them in their work. Men had been appointed for the purpose of receiving word from the workmen at the top of the tower, calling for material for their work, which the first would communicate to the second, and he to the third, until the word reached those on the ground. As the word was passing from one to another in its descent,  the angels confounded their language, and when the word reached the workmen upon the ground, material was called for which had not been required. Lightning from heaven, as a token of God's wrath, broke off the top of their tower, casting it to the ground.” Is that an interesting statement?

 

Nah, pertanyaannya ialah, apakah Allah turun secara pribadi ke Menara Babel dan mengacaukan bahasa dan menyerakkan mereka yang membangun Menara Babel? Jawaban kepada pertanyaan itu ialah, Tidak, Allah tidak turun secara pribadi untuk melakukannya.

Tetapi kalian berkata, “Dikatakan di sini dengan jelas bahwa Tuhan mengacaukan bahasa mereka dan Tuhan menyerakkan mereka. Bagaimana Anda berkata bahwa Tuhan tidak datang secara pribadi dan melakukannya sendiri?”

Saya akan membacakan suatu pernyataan yang menarik dari Roh Nubuat tentang bagaimana Allah menyelesaikan ini. Ini dinyatakan kepada kita oleh Roh Nubuat, ini ada di The Story of Redemption  hal 73, berbicara tentang para pembangun Babel. “…Mereka telah membangun menara sampai sangat tinggi ketika Tuhan mengirimkan dua malaikat untuk mengacaukan mereka yang bekerja. Ada orang-orang yang ditugaskan sebagai penyambung lidah para pekerja di bagian atas menara, untuk minta bahan bangunan yang mereka perlukan. Orang yang pertama akan meneruskan permintaan tersebut kepada orang yang kedua, dan dia kepada orang yang ketiga hingga permintaan itu sampai ke bawah. Sementara kata-kata itu diteruskan dari satu orang kepada yang lain dalam perjalanannya ke bawah, para malaikat mengacaukan bahasa mereka, dan pada saat kata-kata itu tiba pada para pekerja yang di bawah, bahan bangunan yang disebutkan bukanlah bahan bangunan yang diminta. Kilat dari langit yang melambangkan murka Tuhan, mematahkan bagian atas dari menara mereka, dan mencampakkannya ke bumi.”  Bukankah ini pernyataan yang menarik?

 

 

So who confused the languages at Babel? The Lord! The Lord did it. But how did the Lord do it? The Lord did it through the ministration of angels. The angels put the microchip in the brain ~ I'm not saying it was a microchip ~ but the angels were the ones that came down as emissaries of God and gave these people the gift of speaking the different languages of the earth. Does this start to raise some interesting thoughts in your minds? Let's pursue this.

Let's go to Psalm 104:1-4. In the Bible:

·       clouds represent what? Angels.

·       winds represent what? Angels.

·       and fire represents what? Angels.

You say, “Really!”

Let's notice Psalm 104:1-4. We're going to study some surprising things, so hang on to your seats. But it's all going to be sustained with what is in the Bible and the Spirit of Prophecy. Now let me just explain that in Hebrew and in Greek the word for “spirit” is the same word for “wind”, okay? In Hebrew the word is רוּ×—ַ [rûach] and it's used to translate the word “spirit” and it also translates “wind” because when you breathe you release wind. And in the New Testament the word πνεῦμα [pneuma] is translated “spirit” and it is also translated “wind” like when Jesus spoke with Nicodemus.

 

Jadi siapa yang mengacaukan bahasa di Babel? Tuhan! Tuhan yang melakukannya. Tetapi bagaimana Tuhan melakukannya? Tuhan melakukannya melalui pelayanan para malaikat. Para malaikat yang memasukkan microchip di otak ~ saya tidak mengatakan itu microchip ~ tapi para malaikatlah yang turun sebagai utusan-utusan Allah dan memberi manusia-manusia itu karunia berbicara dalam bahasa-bahasa yang berbeda. Apakah ini mulai menimbulkan pikiran yang menarik dalam benak kalian? Mari kita lanjutkan pembahasan ini.

Mari ke Mazmur 104:1-4. Di Alkitab:

·       Awan melambangkan apa? Malaikat-malaikat.

·       Angin melambangkan apa? Malaikat-malaikat.

·       Dan api melambangkan apa? Malaikat-malaikat.

Kalian berkata, “Masa?”

Mari simak Mazmur 104:1-4. Kita akan mempelajari beberapa hal yang mengherankan, jadi jangan ke mana-mana. Tetapi itu semua dikuatkan oleh apa yang ada di Alkitab dan di Roh Nubuat.

Sekarang saya akan menjelaskan, dalam bahasa Ibrani dan bahasa Greeka, kata “roh” adalah kata yang sama untuk “angin”, oke? Dalam bahasa Ibrani kata itu ialah רוּ×—ַ [rûach] dan itu dipakai untuk menerjemahkan kata “roh”, dan itu juga terjemahan kata “angin” karena ketika kita bernapas, kita mengembuskan angin. Dan di  kitab Perjanjian Baru kata πνεῦμα [pneuma] diterjemahkan “roh” dan itu juga diterjemahkan “angin” seperti ketika Yesus bicara kepada Nikodemus.

 

 

Now with that in mind, let's read the New King James Version of Psalm 104:1-4.

1 Bless the Lord, O my soul! Lord my God, You are very great: You are clothed with honor and majesty, Who cover Yourself with light as with a garment, Who stretch out the heavens like a curtain. He lays the beams of His upper chambers in the waters, Who makes the clouds His chariot…” what do the clouds represent? The angels. What is God's chariot then? God's chariot is the angels, that's right. So it says,  “…Who makes the clouds His chariot. Who walks on the wings of the…” what? God walks  “…on the wings of the wind…” and then it says,  “…Who makes His angels spirits, His ministers a flame of fire….”

Now you say,  “Now, well His angels are spirits”.

Let's read the New International Version translation, perfectly legitimate and it says there, 2 He wraps Himself in light as with a garment; He stretches out the heavens like a tent and 3 lays the beams of His upper chambers on their waters. He makes the clouds His chariot and rides on the  wings of the  wind. 4 He makes  winds His messengers,  flames of fire His servants.”

 

Nah, dengan mengingat itu, mari kita  baca Mazmur 104:1-4 versi NKJV.

1 Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Ya, TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar! Engkau yang berpakaian kehormatan dan kebesaran, 2Yang menyelimuti DiriMu dengan terang seperti pakaian, Yang membentangkan langit seperti tenda, 3 Dia menempatkan tiang-tiang dari kamar-kamar loteng-Nya di air-air, Yang menjadikan awan-awan kereta-Nya…”  awan melambangkan apa? Para malaikat. Kalau begitu kereta Allah itu apa? Kereta Allah ialah para malaikat, betul. Maka dikatakan, “…Yang menjadikan awan-awan kereta-Nya, Yang berjalan di atas sayap…”  apa? Allah berjalan,  “…di atas sayap angin…” kemudian dikatakan, “…4 Yang menjadikan malaikat-malaikatnya roh/angin, pelayan-pelayanNya suatu nyala api…” 

Sekarang kalian berkata, “Nah, malaikat-malaikatNya adalah roh.”

Mari kita  baca terjemahan versi NIV, sah-sah saja, dan dikatakan di sana, 2 Tuhan membungkus DiriNya dalam terang seperti pakaian. Dia membentangkan langit seperti tenda, 3 dan  menempatkan tiang-tiang dari kamar-kamar loteng-Nya di atas air-air mereka. Dia menjadikan awan-awan kereta-Nya, dan menunggang di atas sayap-sayap angin. 4 Dia membuat angin-angin menjadi utusan-utusanNya, dan nyala-nyala api pelayan-pelayan-Nya.

 

 

Are you with me?

So who are the winds? The angels.

Who are the flames? The angels.  

You say, “Are you sure?”

Well,  this verse is quoted in Hebrews 1:7. It says in Hebrews 1:7, And of the angels He says: ‘Who makes His angels spirits…” which can be translated “winds”  “…and His ministers a flame of fire.’…” So whom is being spoken about when you have winds and when you have fire according to Hebrews? Angels.

 

Apakah kalian sudah paham?

Jadi siapakah angin-angin? Para malaikat.

Siapa api-api? Para malaikat.

Kalian berkata, “Pasti?”

Nah, ayat ini dikutip di Ibrani 1:7. Dikatakan di Ibrani 1:7, 7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: ‘Yang membuat malaikat-malaikat-Nya roh…” yang bisa diterjemahkan angin-angin, dan pelayan-pelayan-Nya suatu nyala api…”  Jadi siapa yang dibicarakan kalau disebutkan ada “angin-angin” dan kalau disebutkan ada “api” menurut kitab Ibrani? Para malaikat.

 

 

Is it just possible that on the day of Pentecost the gift of the Holy Spirit, the gift of tongues more specifically, was imparted by God through the ministration of the angels? Allow me to read these statements from the Spirit of Prophecy, My Life Today page 58. You know what led me to start studying this in-depth were two things:

Number one I was in a class at Andrews University many years ago, and my teacher was C. Mervyn Maxwell, the fantastic Seventh-Day Adventist historian ~ he passed away a few years ago ~ but very well versed in Seventh-Day Adventist Church history. And I remember one day I was in class and he made an incidental statement, he said, “You know, I believe the Holy Spirit is a Person and I believe that the Holy Spirit is in the command and control center of the universe, and He accomplishes His work through the ministration of the angels.” And that you know, that lodged in my brain. I said, hmm that is so interesting, I think I'm going to investigate that, and I'm going to pursue it.

So I started investigating and I discovered some very interesting things in the Spirit of Prophecy. I discovered ~ and by the way this can be corroborated with Scripture as well ~ that what the Bible attributes to God is really performed by the angels. I don't have all of the references here, but let me give you some examples.

·       the Bible says that the Lord shut Noah in the ark, the Lord shut the door to the ark.

Ellen White says that God sent a powerful angel to shut the door.

·       the Bible says that God confused the languages at Babel.

Ellen White said two angels were sent to confuse the languages.

·       Ellen White explains that mighty angels laid hold of the walls of Jericho and brought them down.

The Bible says the Lord knocked down the walls of Jericho.

·       the Bible says that the Lord took off the wheels from the chariots of Pharaoh.

Ellen White says mighty angels laid hold of the wheels and brought them off.

·       even in Genesis 4, do you remember when Cain offered a lame sacrifice, God said, “If you do well, will you not be accepted? If you don't do well sin lies at the gate.”  It says in Genesis 4 the Lord God said that to Cain.

Ellen White in Patriarchs and Prophets says that God condescended to send an angel to speak those words to Cain.

And so time and again in the Old Testament things that are attributed to the Lord are really performed by the angels. And so it started working on me. I said, “Yeah, the Holy Spirit in the command and control center of the universe keeping  a communication with God's creation through the ministration of the angels.

And of course people say, “Well you know, if the angel did it, God didn't do it.”

Of course God did it, He does it through the ministration of the angel, because the angel does exactly what God tells him to do.

Are you following me or not?

 

Apakah mungkin pada hari Pentakosta karunia Roh Kudus, karunia lidah lebih tepatnya, diberikan Allah melalui pelayanan para malaikat? Saya akan membacakan pernyataan-pernyataan dari Roh Nubuat, My Life Today, hal. 58. Kalian tahu, apa yang membuat saya mempelajari secara mendalam topik ini, ada dua hal:

Yang pertama ialah ketika saya mengikuti kuliah di Andrews University banyak tahun yang lampau, dosen saya adalah C. Mervyn Maxwell, sejarahwan Advent yang luar biasa ~ dia sudah meninggal beberapa tahun yang lalu ~ dia sangat pakar dalam sejarah gereja MAHK. Dan saya ingat suatu hari dalam kelas dia membuat pernyataan insidental ini, dia berkata, “Kalian tahu, saya percaya Roh Kudus adalah seorang Pribadi dan saya percaya Roh Kudus ada di sentra komando dan kontrol alam semesta, dan Dia melaksanakan pekerjaanNya melalui pelayanan para malaikat.” Dan kalimat itu terpaku di ingatan saya. Saya pikir, hmmm, sangat menarik, saya rasa saya akan meneliti ini dan saya akan mempelajari ini lebih lanjut.

Maka saya mulai menelitinya dan saya menemukan beberapa hal yang sangat menarik di Roh Nubuat. Saya mendapatkan ~ dan ketahuilah ini bisa dikuatkan oleh Kitab Suci juga ~ bahwa apa yang diatributkan oleh Alkitab kepada Allah, sebenarnya dilaksanakan oleh para malaikat. Saya tidak punya semua referensinya di sini, tapi saya akan memberikan beberapa contoh.

·       Alkitab berkata bahwa Tuhan mengunci Nuh di dalam bahtera, Tuhan yang menutup pintu bahtera.

Ellen White berkata Allah mengutus malaikat yang besar kuasanya untuk menutup pintu itu.

·       Alkitab mengatakan Allah mengacaukan bahasa-bahasa di Babel.

Ellen White berkata dua malaikat diutus untuk mengacaukan bahasa-bahasa.

·       Ellen White menjelaskan bahwa malaikat-malaikat perkasa mencekal tembok-tembok Yerikho dan meruntuhkan mereka.

Alkitab berkata Tuhan yang meruntuhkan tembok-tembok Yerikho.

·       Alkitab berkata bahwa Tuhan mencopot roda-roda dari kereta-kereta Firaun.

Ellen White berkata malaikat-malaikat perkasa memegang roda-roda itu dan mencopot mereka.

·       Bahkan di Kejadian 4, apakah kalian ingat ketika Kain membuat persembahan kurban asal-asalan, Allah berkata, “Seandainya kamu melakukan yang benar, tidakkah kamu akan diterima? Jika kamu tidak melakukan yang benar, dosa sudah ada di depan pintu.” Dikatakan di Kejadian 4 (ay. 7), Tuhan Allah yang mengatakan itu kepada Kain.

Ellen White di Patriarchs and Prophets mengatakan bahwa Allah berkenan mengirimkan seorang malaikat untuk menampaikan kata-kata tersebut kepada Kain.

Maka berulang-ulang di Perjanjian Lama, hal-hal yang diatributkan kepada Tuhan sebenarnya dilaksanakan oleh para malaikat. Maka hal itu mulai berpengaruh pada saya. Saya berkata, “Iya, Roh Kudus ada di sentra komando dan kontrol alam semesta, menjalin komunikasi dengan makhluk-makhluk ciptaan Allah melalui pelayanan para malaikat.”

Dan tentu saja orang-orang berkata, “Nah, jika malaikat yang melakukannya, berarti bukan Allah yang melakukannya.”

Tentu saja Allah yang melakukannya, Dia melakukannya melalui pelayanan malaikat, karena malaikat itu melakukan persis apa yang Allah suruh dia lakukan.

Apakah kalian paham atau tidak?

 

 

So let's read these statements from the Spirit of Prophecy on the role of angels on the day of Pentecost.  

My Life Today page 58, When the truth in its simplicity is lived in every place, then God will work  through His angels as He worked on the  day of Pentecost, and hearts will be changed so decidedly that there will be a manifestation of the influence of genuine truth, as is represented in the descent of the Holy Spirit.

Interesting statement, isn't it?

 

Jadi mari kita  baca pernyataan-pernyataan dari Roh Nubuat mengenai peran malaikat pada hari Pentakosta.

 My Life Today hal. 58,    “…Bilamana kebenaran dalam bentuknya yang murni dihidupkan di mana-mana, maka Allah akan bekerja melalui malaikat-malaikatNya  sebagaimana Dia bekerja pada hari Pentakosta, dan hati-hati akan diubahkan sedemikian nyata sehingga akan tampak suatu manifestasi pengaruh kebenaran yang sejati, seperti yang dilambangkan pada turunnya Roh Kudus. …” 

Pernyataan yang menarik, bukan?

 

 

Selected Messages Volume 2 page 57, When the angels of heaven come among us and work through human agents, there will be solid, substantial conversions, after the order of the conversions after the day of  Pentecost.”

Once again angels involved at Pentecost.

 

Selected Messages Vol. 2 hal. 57,    “…Ketika malaikat-malaikat Surga datang ke tengah-tengah kita dan bekerja melalui agen-agen manusia, akan ada pertobatan yang solid dan substansial, seperti bentuk pertobatan setelah hari Pentakosta. …” 

Sekali lagi malaikat-malaikat terlibat saat Pentakosta.

 

 

Manuscript Releases Volume 10 page 112, All heaven is interested in your salvation, and…”   listen carefully now, “…and angels of God are  waiting to do for you what they did for the early disciples on the day of Pentecost.”

Amazing statement, isn't it?

 

Manuscript Releases Vol. 10 hal. 112, “…Seluruh Surga tertarik pada keselamatanmu, dan…”  dengarkan baik-baik, sekarang,    “…dan malaikat-malaikat Allah sedang menunggu melakukan untukmu apa yang mereka lakukan bagi murid-murid yang mula-mula pada hari Pentakosta…” 

Pernyataan yang luar biasa, bukan?

 

 

The devotional book That I May Know Him page 57, “Through the ministry of the angels, the Holy Spirit is enabled to work upon the  mind and heart of the human agent…”  that's an interesting statement, isn't it? “…Through the ministry of the angels, the Holy Spirit is enabled to work upon the  mind and heart of the human agent and  draw him to Christ, who has paid the ransom money for his soul, that the sinner may be rescued from the slavery of sin and Satan.

 

Buku devosi That I May Know Him hal. 57,    “…Melalui pelayanan para malaikat, Roh Kudus dimampukan bekerja pada pikiran dan hati agen manusia…”  ini pernyatan yang menarik, bukan?    “…Melalui pelayanan para malaikat, Roh Kudus dimampukan bekerja pada pikiran dan hati agen manusia,  dan membawanya kepada Kristus, yang telah membayar tebusan bagi nyawanya, supaya orang yang berdosa itu boleh diselamatkan dari perhambaan dosa dan Setan.”

 

 

Now let's talk a little bit about the chariots of God, so that you see how God is involved, the Holy Spirit is involved, and They do it through the ministration of the angels. Psalm  68:17 says, 17 The chariots of God are twenty thousand, even thousands of thousands; the Lord is among them as in Sinai, in the Holy Place…” Who are those twenty thousand and thousands of thousands? They are angels, that's right.

 

Nah, mari kita  bicara sedikit tentang kereta-kereta Allah, supaya kalian bisa melihat bagaimana Allah terlibat, Roh Kudus terlibat, dan Mereka melakukannya melalui pelayanan para malaikat. Mazmur 68:17 berkata,  17Kereta-kereta Allah ada dua puluh ribu, bahkan beribu-ribu banyaknya; Tuhan ada di antara mereka sebagaimana di Sinai, di Tempat Kudus! …”  Siapa kedua puluh ribu dan beribu-ribu itu? Mereka adalah malaikat-malaikat, benar.




Now notice 2 Kings 6:17 and 18, the angels are described as chariots of fire. It says, speaking about Elisha. “ 17 And Elisha prayed, and said, ‘Lord, I pray, open his eyes that he may see.’…” because the city was surrounded by the Syrians. It looked like the city was going to fall. So  the eyes now are opened, and the invisible world is seen. So it continues saying,  “…Then the Lord opened the eyes of the young man, and he saw. And behold, the mountain was full of horses and chariots of fire all around Elisha.  18 So when the Syrians came down to him, Elisha prayed to the Lord, and said, ‘Strike this people, I pray, with blindness.’ And He struck them with blindness according to the word of Elisha…” Who were riding those horses? Angels. 

 

Sekarang simak 2 Raja 6:17-18, malaikat-malaikat digambarkan sebagai kereta-kereta berapi. Dikatakan, berbicara tentang Elisa, 17 Lalu berdoalah Elisa, dan berkata,  Ya TUHAN, aku mohon, bukalah kiranya matanya, supaya ia boleh melihat.…”  karena kota itu dikelilingi bangsa Syria, Sepertinya kota itu akan jatuh. Maka terbukalah mata-mata sekarang, dan dunia yang tidak tampak, terlihat. Maka selanjutnya dikatakan,   “…Lalu TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Dan lihat, gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa. 18 Maka ketika orang-orang Aram itu turun mendatangi dia, berdoalah Elisa kepada TUHAN, dan berkata,Pukullah orang-orang ini, aku mohon, dengan kebutaan.’ Dan Dia memukul mereka dengan kebutaan sesuai perkataan Elisa…”  siapa yang mengendarai kuda-kuda itu? Para malaikat.

 

 

Now Great Controversy pg. 645 has this interesting statement. This is the chariot that is going to lead God's people home when Jesus takes us to heaven, “On each side of the cloudy  chariot are wings, and beneath it are living wheels; and as the chariot rolls upward, the wheels cry,Holy,’ and the wings, as they move, cry,Holy’, and the retinue of angels cry, ‘Holy, holy, holy, Lord God Almighty.’ And the redeemed shout,Alleluia!’ as the  chariot moves onward toward the New Jerusalem.” So God's people, everybody is transported to heaven in the chariot of angels. Can you remember somebody else that was transported to heaven in a chariot?  Elijah and he is a type of those who will be translated to heaven from among the living.

 

Sekarang Great Controvesy hal. 645, ada pernyataan yang menarik ini. Inilah kereta yang akan memimpin rombongan umat Allah pulang ketika Yesus membawa kita ke Surga, “…Pada setiap sisi kereta awan itu ada sayap-sayap, dan di bawahnya ada roda-roda yang hidup; dan selagi kereta-kereta itu meluncur ke atas, roda-roda itu berseru, ‘Suci’, dan sayap-sayap saat mereka bergerak, berseru, ‘Suci’, dan rombongan malaikat berseru, ‘Suci, suci, suci, Tuhan Allah yang Mahakuasa.’ Dan orang-orang tebusan berteriak, ‘Haleluya!’ sementara kereta-kereta itu bergerak terus menuju Yerusalem Baru.…”  Jadi umat Allah, semuanya, dibawa ke Surga dalam kereta-kereta malaikat. Apakah kalian ingat ada seseorang lain yang dibawa ke Surga dengan kereta? Elia! Dan dia adalah tipe dari mereka yang akan dipindahkan ke Surga dari antara orang hidup.

 

 

Now notice Ezekiel 1:12-14, angels are compared to torches of fire. It says, “ 12 And each one went straight forward; they went wherever the Spirit wanted to go, and they did not turn when they went. 13 As for the likeness of the living creatures, their appearance was like burning coals of fire, like the appearance of torches going back and forth among the living creatures…” these are angels by the way.   “…The fire was bright, and out of the fire went lightning. 14 And the living creatures ran back and forth, in appearance like a flash of…” what?  “…like a flash of lightning.”

So the angels are compared with fire, they're compared with lightning. What was one of the phenomena on the day of Pentecost? Tongues of fire.

 

Nah, simak Yehezkiel 1:12-14, malaikat-malaikat dibandingkan dengan obor-obor api. Dikatakan, 12 Dan masing-masing pergi lurus ke depan; mereka pergi ke mana saja Roh mau pergi, dan mereka tidak berbalik bila mereka pergi. 13 Tentang rupa makhluk-makhluk hidup itu, penampilan mereka seperti bara api yang menyala, seperti penampilan suluh, yang bergerak bolak balik di antara makhluk-makhluk hidup itu…” nah, mereka adalah malaikat-malaikat. “…Api itu terang, dan dari api itu keluar kilat. 14 Dan makhluk-makhluk hidup itu berlarian bolak balik, dan tampaknya seperti kilatan…” apa?   “…seperti kilatan  petir…” 

Jadi para malaikat dibandingkan dengan api, mereka dibandingkan dengan petir. Apakah salah satu fenomena pada hari Pentakosta? Lidah-lidah api.

 

 

The angels are also compared with winds. What was another phenomena on the day of Pentecost? Winds. And other languages were given. Who was the one that imparted the gift of languages at the Tower of Babel? God through what? Through angels.  Are you starting to catch the picture? Probably angels are more important than what we thought. In fact I believe that the Seventh Day Adventist Church should have a 29th fundamental belief, I think we need a fundamental belief on angels. The Bible is saturated with angels and they  play a far more important function than any of us realize. They are the emissaries of God to perform the work of God on planet earth.

 

Para malaikat juga dibandingkan dengan angin-angin. Apakah fenomena lain pada hari Pentakosta? Angin-angin. Dan bahasa-bahasa lain dikaruniakan. Siapa yang memberikan karunia bahasa-bahasa di Menara Babel? Allah, melalui siapa? Melalui para malaikat. Apakah kalian mulai menangkap gambarnya? Sepertinya malaikat-malaikat itu jauh lebih penting daripada yang kita sangka. Bahkan saya percaya gereja MAHK harus memiliki kepercayaan fundamental yang ke-29, saya pikir kita perlu punya kepercayaan fundamental tentang malaikat. Alkitab itu penuh dengan malaikat dan mereka memerankan fungsi yang jauh lebih penting daripada yang kita sadari. Mereka adalah utusan-utusan Allah yang melaksanakan pekerjaan Allah di planet Bumi.

 

 


Now, let me read you three statements from Ellen White that are very interesting. Remember that the chariot in Ezekiel chapter 1, the wheel within a wheel, that everything looked confused? Notice Testimonies for The Church Volume 5 page 751. The angels, it tells us, are impelling  the wheels. It says, “There were wheels within wheels in an arrangement so complicated that at first sight they appeared to Ezekiel to be all in confusion. However, when they moved, it was with beautiful exactness and in perfect harmony…” now listen to who was impelling the wheels. The wheels represent the wheels of history, in other words, the wheels represent the course of history. Doesn't history look very complicated? Nobody can make any sense out of it. Yeah, but the wheels function in perfect order because the angels are impelling the wheels of history. So notice, “…Heavenly beings were...” what?  “…were impelling these wheels, and, above all, upon the glorious sapphire throne, was the eternal One; while round about the throne was the encircling rainbow, emblem of grace and love.” Who is it that orchestrates the movement of the wheels? The One who is seen where? On the throne. 

 

Sekarang, saya akan membacakan tiga pernyataan dari Ellen White yang sangat menarik. Ingat kereta di Yehezkiel pasal 1, roda yang berada di dalam sebuah roda, yang membingungkan? Simak Testimonies for the Church Vol. 5 hal. 751. Para malaikat ~ dikatakan kepada kita  ~ adalah yang menggerakkan roda-roda itu. Dikatakan, “…Ada roda-roda di dalam roda-roda dalam susunan yang begitu rumit yang saat pertama mereka tampak kepada Yehezkiel seolah-olah semuanya membingungkan. Namun, ketika mereka bergerak, ternyata gerakannya dengan presisi yang begitu indah dan dalam keserasian yang sempurna…”  sekarang dengarkan, siapa yang menggerakkan roda-roda itu. Roda-roda itu melambangkan roda-roda sejarah, dengan kata lain roda-roda itu melambangkan perjalanan sejarah. Tidakkah sejarah itu tampaknya sangat rumit? Tidak ada yang bisa memahaminya. Ya, tetapi roda-roda ini berfungsi dalam susunan yang sempurna karena para malaikat yang menggerakkan roda-roda sejarah. Jadi simak, “…Makhluk-makhluk surgawi…”  apa?    “…yang menggerakkan roda-roda ini, dan di atas semuanya, di atas takhta safir yang mulia, duduklah Dia yang kekal; sementara mengelilingi takhta itu terdapat pelangi yang menyelubungi, lambang kasih karunia dan cinta…”  Siapakah yang mengatur gerakan roda-roda itu? Dia yang terlihat di mana? Di atas takhta.

 

 

But now when we read Testimonies for The Church Volume 5 page 752, the next page, we suddenly run into a problem. Ellen White forgot that she said that they're impelled by the heavenly messengers. I'm being facetious. Notice what she says there, “The wheellike complications that appeared to the prophet to be involved in such confusion were under the guidance of an  infinite hand. The  Spirit of God, revealed to him as  moving and directing these wheels, brought harmony out of confusion…” so who's moving the wheels? Is that the heavenly messengers or is it the Holy Spirit? Yes, the Holy Spirit through the ministration of the angels. So she says,  “…The  Spirit of God, revealed to him as  moving and directing these wheels, brought harmony out of confusion. So the whole world was under His  control….” and now notice how it's done  “…Myriads of glorified beings were ready at His word to overrule the power and policy of evil men, and bring good to His faithful ones.”

 

Tetapi sekarang ketika kita membaca Testimonies for the Church Vol. 5 hal. 752, halaman berikutnya, tiba-tiba kita bertemu masalah. Ellen White lupa bahwa dia telah berkata mereka digerakkan oleh utusan-utusan surgawi. Saya cuma bergurau. Simak apa kata Ellen White di sana, “…Komplikasi yang berbentuk roda yang dilihat oleh nabi (Yehezkiel) yang dilibatkan dalam kebingungan itu, ada di bawah bimbingan tangan Ilahi. Roh Allah, yang dinyatakan kepadanya (kepada Yehezkiel) sebagai Yang menggerakkan dan mengarahkan roda-roda ini, membawa keharmonisan dari kebingunan…”  jadi siapa yang menggerakkan roda-roda itu? Apakah utusan-utusan surgawi atau apakah itu Roh Kudus? Iya, Roh Kudus melalui pelayanan para malaikat. Jadi kata Ellen White, “…Roh Allah, yang dinyatakan kepadanya sebagai yang menggerakkan dan mengarahkan roda-roda ini, membawa keharmonisan dari kebingunan. Jadi seluruh dunia ada di bawah kontrolNya (Roh Kudus)…”  dan sekarang simak bagaimana itu dilakukan.  “…Makhluk-makhluk mulia yang tak terhitung jumlahnya siap menunggu perintahNya (Roh Kudus) untuk mengalahkan kuasa dan kebijakan manusia-manusia jahat dan membawa kebaikan kepada umatNya yang setia.”

 

 

Then one other statement. Seventh-Day Adventist Bible Commentary Volume 4 page 1161, “The tireless vigilance of the heavenly messengers, their unceasing employment in their ministry in connection with the beings of earth, shows us  how God's hand is guiding the wheel within a wheel.”

 

Lalu satu pernyataan yang lain lagi. SDA Bible Commetary Vol. 4 hal. 1161,   “…Pengawasan yang tidak ada hentinya dari para utusan surgawi, pekerjaan mereka yang tidak pernah berhenti dalam pelayanan mereka sehubungan dengan makhluk-makhluk duniawi, menunjukkan kepada kita bagaimana tangan Allah yang menuntun roda di dalam roda.”

 

 

So God has a chain of command. God is not a do-it-all. He could do it all, but God is the great delegator. God does not delegate and then do it. We have a great lesson to learn there. We don't delegate something and then do what we delegated. God has a chain of command.

You say, “What is that chain of command?”

It's very, very, simple. It's found in Revelation 1:1-5. I'm not going to read these verses. You know, we use them for Revelation seminars.

·       To whom does the Father give the message of the book of Revelation?

To whom does He give it? He gives it to Jesus, right?

·       To whom does Jesus give the message?

To the Spirit.  “He who has an ear, let him hear what the Spirit says to the churches” okay? So He gives it to the Spirit.

·       And then the Spirit gives it to whom?

To the angel. Isn't it an angel that gives the message to John? Yeah.

·       So the angel then gives it to whom?

To John.

·       And what does John do?

He writes it down and he gives it to whom? To the church. 

·       And what does the church do?  Nothing. 

Where does the chain of command break? The chain of command breaks at our point. When it reaches us. That's the reason why the work hasn't been finished. The angels are all waiting to perform the work through us, but we don't lend ourselves.

 


Jadi Allah punya rantai komando. Allah tidak melakukan semuanya Sendiri. Dia bisa melakukan semuanya, tetapi Allah adalah seorang delegator yang hebat. Allah tidak mendelegasikan kemudian Dia melakukannya Sendiri. Ini pelajaran yang bagus untuk kita pelajari, jangan mendelegasikan sesuatu kemudian kita lakukan sendiri apa yang telah kita delegasikan.

Allah memiliki rantai komando.

Kalian berkata, “Rantai komando itu apa?”

Itu amat sangat sederhana. Itu ditemukan di Wahyu 1:1-5, saya tidak akan membacakan ayat-ayat itu. Kalian tahu, kami pakai ayat-ayat itu untuk seminar Wahyu.

·       Kepada siapa Bapa memberikan pekabaran kitab Wahyu?

Kepada siapa Bapa memberikannya? Dia berikan kepada Yesus, benar?

·       Kepada siapa Yesus memberikan pekabaran itu?

Kepada Roh, “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat." (Wah. 2:29), oke? Jadi Yesus memberikannya kepada Roh.

·       Lalu Roh memberikan kepada siapa?

Kepada malaikat. Bukankah seorang malaikat yang memberikan pekabaran itu kepada Yohanes? Iya.

·       Lalu malaikat itu memberikannya kepada siapa?

Kepada Yohanes.

·       Dan apa yang dilakukan Yohanes?

Dia menulisnya dan dia memberikannya kepada siapa? Kepada gereja.

·       Dan apa yang dilakukan gereja?

Tidak berbuat apa-apa.

Di mana rantai komando itu putus? Rantai komando itu putus di posisi kita, ketika mencapai kita. Itulah alasannya mengapa pekerjaan itu belum selesai. Para malaikat semuanya sedang menunggu untuk melakukan pekerjaan tersebut melalui kita, tetapi kita tidak mengizinkan diri kita dipakai.

 

 


Now let me give you a biblical example of how this works. There was a Roman centurion who understood this. Remember the story of the Centurion who had a servant who was ill? Let's read about it. Matthew 8:5-10, and then we're going to talk about what happened on the day of Pentecost.

Is the Holy Spirit mentioned a lot in the Old Testament? No.

Do you know every time that Jesus intervened in this world before He died on the cross, the Devil cried, “Foul!” Why did the Devil cry “foul”?  He says, “You're invading my territory. I'm the king here, this is my realm, how dare You invade my territory!”

But after the day of Pentecost, Jesus says, “This is Mine now! So I can send whoever I want here.” So what happened on the day of Pentecost is, that God unleashed all of the heavenly hosts to help the apostles in the preaching of the gospel, because you know, Jesus won on the cross but the Devil wasn't going to roll over and play dead. We still have to go out and we have to recover the territory that Jesus legally won. Are you with me or not?  Jesus legally won it, but we have to go out and we have to take it away because the Devil isn't going to say, “Okay, You won, go ahead, it's Yours.” No, no, no! The human armies helped by the angels directed by the Holy Spirit have to go out and have to share the message and get the Devil's soldiers to desert the Devil's army and to join the Lord's army. Everybody loves a winner, and so we have to tell people who the winner is. “Don't stay with the loser, join the army of the Winner!”

Matthew 8 ~ are you catching the picture here? The relationship between this and Pentecost?

 


Nah, saya akan memberikan suatu contoh dari Alkitab bagaimana cara kerjanya ini. Ada seorang perwira Roma yang memahami ini. Ingat kisah perwira yang mempunyai seorang hamba yang sakit? Mari kita  baca. Matius 8:5-10, kemudian kita akan bahas tentang apa yang terjadi pada hari Pentakosta.

Apakah Roh Kudus itu sering disebutkan dalam Perjanjian Lama? Tidak.

Tahukah kalian setiap kali Yesus campur tangan di dunia ini sebelum kematianNya di salib, Iblis berteriak, “Curang!” Mengapa Iblis berteriak, “curang”? Dia berkata, “Engkau sudah masuk ke daerah kekuasaanku! Akulah rajanya di sini, ini daerahku, kok berani-beraninya Engkau masuk ke teritoriku!”

Tetapi setelah hari Pentakosta, Yesus berkata, “Sekarang ini milikKu! Jadi Aku bisa mengutus siapa yang Aku mau ke sini.” Jadi apa yang terjadi pada hari Pentakosta ialah Allah mengutus seluruh balatentara surgawi untuk membantu para rasul mengabarkan injil, karena Yesus sudah menang di salib, tetapi si Iblis tidak akan menyerah begitu saja tanpa perlawanan. Kita masih harus keluar dan kita harus mengambil kembali teritori yang secara sah telah dimenangkan Yesus. Apakah kalian paham atau tidak? Yesus sudah memenangkannya secara sah, tetapi kita harus pergi dan kita harus mengambilnya karena Iblis tidak akan berkata, “Oke, Engkau sudah menang, ambillah, ini milikMu.” Tidak, tidak, tidak! Pasukan manusia dibantu oleh para malaikat, diarahkan oleh Roh Kudus, harus keluar dan harus membagikann pekabaran itu dan menarik tentara-tentara Iblis untuk meninggalkan pasukan Iblis dan bergabung dengan tentara Tuhan. Semua orang pasti menyukai si pemenang, maka kita harus memberitahu orang-orang siapa pemenangnya. “Jangan terus ikut yang kalah, bergabunglah dengan tentara Sang Pemenang!”

Apakah kalian menangkap gambarnya? Kaitannya antara ini dengan Pentakosta?

 


 

Matthew 8:5-10, Now when Jesus had entered Capernaum, a centurion came to Him, pleading with Him, saying, ‘Lord, my servant is lying at home paralyzed, dreadfully tormented.’ And Jesus said to him, ‘I will come and heal him.’…”  I'll come to your house.  “…The centurion answered and said,…” this Roman, this pagan Roman, really got it. He understood how it works.  “…The centurion answered and said, ‘Lord, I am not worthy that You should come under my roof. But only speak a word, and my servant will be healed…” and you know I used to think that when Jesus spoke the word somehow the word of Jesus flew through the air and healed the servant. I don't believe that anymore. Jesus healed the servant through the ministration of an angel. I'm going to prove that from the Spirit of Prophecy in a moment, and also from this story,  “…But only speak a word, and my servant will be healed.  9 For I…” now notice this, he says,  “…For I also am a man under authority, having soldiers under me. And I say to this one, ‘Go,’ and he goes; and to another, ‘Come,’ and he comes; and to my servant, ‘Do this,’ and he does it.’…”

Let's read what Ellen White has to say about this episode. Desire of Ages page 316, here the Centurion is speaking, As I represent the power of Rome, and my soldiers recognize my authority as supreme, so dost Thou represent the power of the Infinite God, and all created things obey Thy word. Thou canst command the disease to depart, and it shall obey Thee. Thou canst summon  Thy heavenly messengers, and  they shall impart healing virtue. Speak but the word, and my servant shall be healed.”

Are you with me?  Listen, folks, all of the heavenly armies are available to us under the direction of the Holy Spirit. The miracles of Jesus ~ how are the miracles of Jesus performed? I can't tell you. I can tell you the mechanism that was used, but of course I can't explain the miracle.

 

Matius 8:5-10, 5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: 6 ‘Tuan, hambaku terbaring di rumah lumpuh dan ia sangat menderita.’ 7 Yesus berkata kepadanya: ‘Aku akan datang dan menyembuhkannya.’…”Aku akan ke rumahmu. “…8 Perwira itu menjawab kepadaNya,..”  orang Roma ini, orang Roma pagan ini, benar-benar paham. Dia paham cara kerjanya.  “…8 Perwira itu menjawab kepadaNya, ‘Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh…”  dan kalian tahu, dulu saya kira ketika Yesus mengucapkan kataNya, maka perkataan Yesus itu terbang di udara dan menyembuhkan si hamba. Sekarang saya tidak berpikir demikian lagi. Yesus menyembuhkan hamba itu melalui pelayanan malaikat. Saya akan membuktikan itu dari Roh Nubuat nanti dan dari cerita ini sendiri, “…katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 9 Sebab aku…”  sekarang simak ini, dia berkata,   “…Sebab aku sendiri seorang yang punya wewenang, dan mempunyai prajurit di bawahku. Dan aku berkata kepada yang ini, ‘Pergi!’, maka ia pergi; dan kepada yang lain, ‘Datang!’, maka ia datang; dan kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’, maka ia mengerjakannya.’…”

Mari kita  baca apa kata Ellen White tentang episode ini di Desire of Ages hal. 316, di sini perwira itu yang berbicara, “Sebagaimana aku mewakili kekuasaan Roma, dan tentaraku mengakui wewenangku sebagai yang tertinggi, demikian pula Engkau mewakili kekuasaan Allah yang Mahakuasa, dan semua makhluk ciptaan tunduk pada kata-kataMu. Engkau bisa memerintahkan penyakit itu untuk pergi, dan penyakit itu akan mematuhi Engkau. Engkau bisa memanggil utusan-utusan surgawiMu, dan mereka akan membagikan kesembuhan. Cukup ucapkan saja perkataannya, dan hambaku akan sembuh.”

Apakah kalian memahami saya? Dengarkan, Saudara-dara, semua tentara surgawi siap melayani kita di bawah pengarahan Roh Kudus. Mujizat-mujizat Yesus ~ bagaimana mujizat-mujizat Yesus dilakukan? Saya tidak bisa memberitahu kalian. Saya bisa memberitahu kalian mekanisme yang dipakai, tetapi tentu saja saya tidak dapat menjelaskan mujizatnya.

 

 


Notice Desire of Ages page 143, “The  angels of God are ever passing from earth to heaven and from heaven to earth. The miracles of Christ…”  by the way in The Spirit of Prophecy Ellen White explains that “all” the miracles of Christ, “…The miracles of Christ for the afflicted and suffering were wrought by the  power of God through  the  ministration of the angels. And it is through Christ, by the ministration of His  heavenly messengers, that  every blessing comes from God to us.”

 

Simak Desire of Ages hal. 143, “Para malaikat Tuhan terus-menerus bolak-balik dari bumi ke Surga dan dari Surga ke bumi. Mujizat-mujizat Kristus…”  nah, di Spirit of Prophecy Vol. 2 hal 67 dan 68, Ellen White berkata, Semua mujizat Kristus”,  “…Mujizat-mujizat Kristus bagi mereka yang sengsara dan menderita, dibuat oleh kuasa Allah melalui pelayanan malaikat-malaikat. Dan melalui Kristuslah, dengan pelayanan utusan-utusan SurgawiNya, setiap berkat datang dari Allah kepada kita.”

 

 

How many blessings come from God to us through the heavenly messengers?

You say, “Well, then it's the messengers that are doing it, and not the Holy Spirit.”

No! That's not what I'm saying. The Holy Spirit does it through the ministration of the angels, they are His foot soldiers, and they help human agencies perform the work of God.

 


Berapa banyak berkat yang datang dari Allah kepada kita melalui utusan-utusan surgawi?

Kalian berkata, “Nah, kalau begitu para utusan itulah yang melakukannya bukan Roh Kudus.”

Tidak! Bukan itu kata saya. Roh Kudus yang melakukannya melalui pelayanan para malaikat, mereka adalah tentara suruhanNya, dan mereka membantu agen-agen manusia untuk mengerjakan pekerjaan Allah.

 

 


In the book In Heavenly Places page 113 Ellen White explains, “There is one blessing that all may have who seek for it in the right way. It is the  Holy Spirit of God, and this is a blessing that brings  all other blessings in its train.”

 

Di buku In Heavenly Places hal. 113, Ellen White menjelaskan,    “…Ada satu berkat yang bisa dimiliki semua yang mencarinya dengan cara yang benar. Itulah Roh Kudus Allah, dan ini adalah berkat yang membawa semua berkat lain mengikutinya.”

 

 

The book Our High Calling page 129, “I have been shown  angels of God all ready to…” do what?  “…to impart grace and power to those who feel their need of  divine strength…” So what do the angels do? They impart what? Grace and what? And power according to this.   “…But these  heavenly messengers will not bestow blessings unless…” what?  “…solicited. They have waited for the cry from souls hungering and thirsting for the blessing of God.”

 

Buku Our High Calling hal. 129, “…Kepadaku ditunjukkan malaikat-malaikat Allah yang siap untuk…”  melakukan apa?  “…membagikan kasih karunia dan kuasa kepada mereka yang merasa membutuhkan kekuatan Ilahi…” Jadi apa yang dilakukan para malaikat? Mereka membagikan apa? Kasih karunia dan apa? Dan kuasa, menurut ini.  “…Tetapi utusan-utusan surgawi ini tidak akan memberikan berkat kecuali…” apa? “…diminta. Mereka sudah menantikan jeritan jiwa-jwa yang lapar dan haus untuk berkat Allah.”

 

 

So what happened on the day of Pentecost? Jesus by His life and His death, and by the Father accepting His sacrifice, now the Holy Spirit is poured out and all of the angelic hosts now are unleashed on planet Earth, to help God's people in the proclamation of the message. That's how the Holy Spirit accomplishes His work on earth.

 


Jadi apa yang terjadi pada hari Pentakosta? Yesus melalui hidupNya dan matiNya, dan dengan diterimanya kurbanNya oleh Bapa, sekarang Roh Kudus dicurahkan dan semua balatentara surgawi sekarang dikirim ke planet Bumi untuk menolong umat Allah dalam menyampaikan pekabaran. Begitulah cara Roh Kudus melaksanakan pekerjaanNya di bumi.

 

 

Notice what we find on page 147, Desire of Ages page 352, speaking about the apostles, “They [the apostles] are to contend with…”  what kind of forces? “…with supernatural forces…” so is the Devil going to just roll over and play dead? No! Does the earthly army still have to go out and fight? You’d better believe it. You say, “Why do we have to fight if the territory belongs to Jesus?” It does legally belong to Jesus, but the Devil doesn't give it up just like that. We have to go out and we have to conquer it. So it says,  “…They [the apostles] are to contend with supernatural forces, but they are assured of  supernatural help. All the  intelligences of heaven are in this…”  what? “…army. And more than angels are in the ranks. The Holy Spirit…” and now I want you to notice, three Individuals are mentioned here:  “…The Holy Spirit, the   Representative of the Captain…” how many do we have there? Two, right? “The Representative” and we have “the Captain”. Who is the Captain of the host? Jesus is the Captain. Who is the Representative of the Captain? The Holy Spirit. But just wait a minute, it says,  “…the  Representative of the Captain of the Lord's host…”  would that be a Third Person? Who would that be? That would  be God the Father, right? I see some of you don't see it yet.  Representative would be one, right? Of the Captain, two; But it's whose host? It's the Lord's host. Who is the Lord there? It's God the Father. So how many are there to help us in conquering the territory that Satan is unwilling to give up, even though it legally belongs to Jesus?  All of heaven, folks, is available for us,  “…comes down to  direct the battle.”

 

Simak apa yang kita dapati di hal. 147, Desire of Ages hal. 352, berbicara mengenai para rasul, “…Mereka (para rasul) harus berperang dengan…” kekuatan macam apa?    “…dengan kekuatan supranatural…”  jadi apakah Iblis akan semata-mata menyerah dan pura-pura mati? Tidak! Apakah tentara duniawi masih harus keluar dan berperang? Percayalah! Kalian berkata, “Mengapa kita harus berperang jika teritorinya sudah milik Yesus?” Memang secara sah sudah milik Yesus, tetapi Iblis tidak menyerah begitu saja. Kita harus keluar dan kita harus menaklukkannya. Jadi dikatakan, “…Mereka (para rasul) harus berperang dengan  kekuatan supranatural, tetapi mereka diberi jaminan bantuan supranatural. Semua inteligen surgawi ada dalam…”  apa?  “…tentara ini. Dan lebih daripada malaikat ada dalam barisan itu. Roh Kudus…”  dan sekarang saya mau kalian simak, Tiga Individu disebutkan di sini:  “…Roh Kudus, Wakil dari Komandan…”  berapa Sosok ada di sini? Dua, benar? “Wakil” dan ada “Komandan”. Siapa Komandan balatentara surgawi? Yesuslah Komandannya. Siapakah Wakil dari Komandan itu? Roh Kudus. Tapi tunggu dulu, dikatakan,    “…Roh Kudus, Wakil dari Komandan balatentara Tuhan…”  Apakah ada Sosok Ketiga di sana? Siapa? Itulah Allah Bapa, benar? Saya lihat beberapa dari kalian belum menangkap ini. Wakil itu satu, benar? Dari Komandan, dua; tetapi itu balatentara siapa? Itu balatentara Tuhan. Siapakah Tuhan di sana? Itulah Allah Bapa. Jadi ada berapa Sosok di sana untuk menolong kita memenangkan teritori yang tidak rela dilepaskan Setan walaupun secara sah itu sudah milik Yesus? Seluruh Surga, Saudara-saudara, ada bagi kita.    “…turun untuk  memimpin peperangan.”

 

 

Let me read you a statement, we don't have time to read all of this material, but at the bottom of page 147 ~  that's why I say that it would be a good idea for those who are watching the livestream and for those who will be watching this on television as well as on the DVDs to get a copy of the syllabus, because there's so much more in the syllabus than what we're able to cover in class.

This statement is in a document called A Call To Stand Apart page 66, “There is no line of work in which it is possible  for the youth to receive greater benefit…”  that is working in the work of evangelism, reaching souls for Christ.  “…All who engage in ministry are  Gods helping hand. They are co-workers  with…” whom?  “…with the angels; rather, they are the human agencies through  whom  the angels accomplish their mission. Angels speak through their voices,…” have you ever read that Jesus says, “Don't think about what you're going to speak, the Holy Spirit will tell you what to speak.” Here it says,  “…Angels speak through their voices, and work by their hands. And the human workers, co-operating with heavenly agencies, have the benefit of their education and experience….”  that is the educational experience of the heavenly beings. “…As a means of education, what university course can equal this? With such an  army of workers as our youth,  rightly trained, might furnish,  how soon the message of a crucified, risen, and soon-coming Savior might be carried to the whole world! How soon might the end comethe end of suffering and sorrow and sin!  How soon, in place of a possession here, with its blight of sin and pain, our children might receive their inheritance where the righteous shall inherit the land, and dwell therein forever’, where the inhabitant shall not say, I am sick,’ and the voice of weeping shall be no more heard.’…”

How soon it would take place if we cooperated with the heavenly agencies. If we just respected the heavenly chain of command.

Mari saya bacakan satu pernyataan, kita tidak punya waktu untuk membaca semua bahan ini, tetapi pada bagian bawah hal. 147 ~ itulah sebabnya saya katakan adalah ide yang bagus bagi mereka yang mengikuti lewat livestream dan juga mereka yang akan menonton ini di televisi, dan yang menonton di DVD, untuk mendapatkan satu copy silabusnya karena di silabus ada begitu banyak bahan yang tidak bisa kita liput dalam kelas.

Pernyataan ini ada di dokumen yang berjudul A Call To Stand Apart hal. 66,  “…Tidak ada pekerjaan lain bagi orang-orang muda di mana mereka bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar…” maksudnya bekerja dalam pekerjaan penginjilan, menjangkau jiwa bagi Kristus. “…Semua yang terlibat dalam pelayanan adalah alat-alat yang dipakai Allah. Mereka adalah rekan sekerja bersama…”  siapa?    “…bersama para malaikat; lebih tepatnya mereka adalah agen-agen manusia melalui siapa para malakat menyelesaikan misi mereka. Malaikat-malaikat yang berbicara melalui suara mereka…”  pernahkah kalian membaca Yesus berkata, “Tidak usah memikirkan apa yang akan kamu katakan, Roh Kudus akan memberitahu kamu apa yang harus kamu katakan.” Di sini dikatakan,   “…Malaikat-malaikat yang berbicara melalui suara mereka dan bekerja melalui tangan-tangan mereka. Dan para pekerja manusia ini, yang bekerjasama dengan agen-agen surgawi, mendapatkan keuntungan dari pendidikan dan pengalaman mereka…” maksudnya pengalaman pendidikan makhluk-makhluk surgawi. “…Tentang sarana pendidikan, ‘mata pelajaran  universitas’ mana bisa menandingi ini? Dengan apa yang bisa diberikan oleh tentara pekerja seperti para orang muda kita ini yang dididik dengan tepat, betapa cepatnya pekabaran tentang Sang Juruselamat yang telah disalibkan, bangkit dan akan segera datang kembali, bisa disampaikan ke seluruh dunia! Betapa cepatnya kesudahan akan datang ~ kesudahan dari penderitaan dan kesedihan dan dosa! Betapa cepatnya ~ sebagai ganti kepemilikan di sini yang bernoda dosa dan sakit, anak-anak kita boleh menerima hak waris mereka di mana 29 Orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana selamanya.’ (Maz. 37:29) di mana24penduduknya tidak akan berkata, ‘Aku sakit,’ (Yes. 33:24) dan ’19 Bunyi tangisan tidak akan kedengaran lagi...’ (Yes. 65:19).”

Betapa cepatnya ini akan terjadi andaikan kita bekerjasama dengan agen-agen surgawi, seandainya kita mau menghormati rantai komando surgawi.

 

 

Now let me mention this, what do you suppose is going to happen during the period of the latter rain? Is it just possible that the angels are going to be involved in the outpouring of the latter rain?  That that's going to be the total unleashing of all of the heavenly hosts to help for the finishing of the work?  Listen to this statement from the Spirit of Prophecy. Review and Herald January 20, 1891,

Maranatha, p. 212,  “Before the work is closed up and the sealing of God's people is finished, we shall receive the outpouring of the  Spirit of God. Angels from heaven will be in our midst.”

The Holy Spirit is going to be poured out and what we're going to have? Angels of God will be in our midst.  By the way that's not Review and Herald, January 20, there should have been a separation there. It's Maranatha page 212.

The one from Review and Herald is the next one after that, there should have been a space in between.

 


Sekarang saya mau mengatakan ini, menurut kalian apa yang akan terjadi selama masa hujan akhir? Mungkinkah para malaikat akan terlibat dalam pencurahan hujan akhir? Apakah itu akan menjadi saat dikirimnya semua balatentara surgawi untuk menolong penyelesaian pekerjaan tersebut? Dengarkan pernyataan dari Roh Nubuat ini, Review and Herald, 20 Januari 1891,

Maranatha hal. 212, “Sebelum pekerjaan itu diakhiri, dan pemeteraian umat Allah selesai, kita akan menerima pencurahan Roh Tuhan. Malaikat-malaikat dari surga akan berada di tengah-tengah kita.”

Roh Kudus akan dicurahkan dan apa yang akan kita peroleh? Malaikat-malaikat Allah akan berada di tengah-tengah kita. Nah, ini bukan Review and Herald 20 Januari, seharusnya ada jarak di sana. Ini dari Maranatha hal. 212. Yang dari Review and Herald ialah yang berkutnya, seharusnya ada jarak di antara kedua kutipan itu.

 

 

Let me read that one from Review and Herald January 20, 1891, After the  outpouring of the Holy Spirit, thousands were converted…” why?  “… Angels of God that excel in strength, clothed with the brightness of heaven, came to…” what?  “…to the  help of the church, and swept back the forces of Satan…” how important is the ministration of angels? Vital. Then she states,  “…The work of the  Holy Spirit was not limited to apostolic days; it is not confined to any church, large or small: the field of His ministration is the world.He will convince the world of sin, and of righteousness, and of judgment.’ But the  instrumentalities through which the Holy Spirit works are…” whom?  “… the members of Christ's body…” and of course through the ministration of the angels,  “… the members of Christ's body,  those who believe in His name. It is through these light-bearers that the gospel is to be carried to all the nations of the earth.

 

Saya akan membacakan yang dari Review and Herald, 20 Januari 1891, “Setelah pencurahan Roh Kudus, ribuan orang bertobat…”  mengapa?    “…Malaikat-malaikat Tuhan yang sangat kuat, berselubung terang surgawi, datang untuk…”  apa?  “…untuk membantu gereja, dan menghalau mundur kekuatan Setan…”  Seberapa pentingkah pelayanan para malaikat? Vital! Lalu Ellen White berkata,    “…Pekerjaan Roh Kudus tidak terbatas hanya pada zaman apostolik, tidak terbatas pada gereja tertentu, besar atau kecil; bidang pelayananNya adalah dunia ini.Ia akan meyakinkan dunia akan dosa, akan kebenaran dan akan penghakiman’ [Yoh 16:8] .Tetapi alat yang dipakai Roh Kudus untuk bekerja adalah…”  apa?    “…anggota-anggota tubuh Kristus…”  dan tentu saja melalui pelayanan para malaikat,    “…anggota-anggota tubuh Kristus,  mereka yang mempercayai namaNya. Melalui pembawa-pembawa terang inilah Injil dibawa kepada semua bangsa di bumi.”

 

 


Now let's read a couple of other statements here.

Do you see where it says “the restrainer”? What does it mean to release the winds? Who is restraining the winds? Is it the angels or is it the Holy Spirit? There's division in the camp! [Laughter]

The ones that are holding back the winds are the four angels, but really it's the Holy Spirit that is restraining. You know the quotations, right? So how does the Holy Spirit restrain the passions of the human heart? Through the ministration of the angels.

Testimonies for The Church Volume 6 page 408, “The  restraining Spirit of God is even now being withdrawn from the world…” so who is it that restrains?  The Holy Spirit of God, right?  “…Hurricanes, storms, tempests, fire and flood, disasters by sea and land, follow each other in quick succession. Science seeks to explain all these…” they call it “climate change” by the way.  “…The signs thickening around us, telling of the near approach of the Son of God, are attributed to any other than the true cause. Men cannot discern the sentinel angels restraining the four winds…”  now wait a minute, didn’t we just read that the Spirit of God is the restrainer? Ellen White forgot what she wrote in the previous part of the quotation? Of course not! “…Men cannot discern the sentinel angels restraining the four winds that they shall not blow until the servants of God are sealed; but when God shall bid  His angels loose the winds there shall be such a scene of strife as no pen can picture.…” by the way what is the loosing of the winds? It's the withdrawing of the Holy Spirit, are you following me or not? I hope this is jogging your thought processes, so that we do a little bit more research into this, into the function of angels.

Folks, all of heaven is waiting to help us.

 


Nah, mari kita  baca dua pernyataan lain di sini.

Apakah kalian melihat di mana dikatakan “Si Penahan”? Apa maksudnya melepaskan angin-angin? Siapa yang sedang menahan angin-angin? Apakah para malaikat atau apakah Roh Kudus? (Tertawa) Ada perpecahan di perkemahan!

Yang menahan angin-angin adalah keempat malaikat, tetapi sesungguhnya Roh Kudus-lah yang menahan. Kalian tahu kutipannya, benar? Jadi bagaimana Roh Kudus menahan nafsu hati manusia? Melalui pelayanan para malaikat.

Testimonies for the Church Vol. 6 hal. 408, “…Roh Allah yang selama ini mengendalikan, sekarang sedang ditarik dari dunia…”  jadi siapa yang menahan? Roh Kudus Allah, benar?   “…Angin kencang, badai, topan, api, dan banjir, bencana di laut dan darat terjadi berturut-turut secara cepat. Sains berusaha menjelaskan semua ini…” nah, mereka menyebutnya “perubahan iklim”. “…Tanda-tanda yang menyatakan mendekatnya kedatangan Anak Allah, yang semakin menebal mengepung kita, diatributkan kepada penyebab apa saja selain penyebabnya yang benar. Manusia tidak bisa melihat para malaikat penjaga yang sedang menahan keempat angin…”  tunggu dulu, bukankah kita baru membaca bahwa Roh Allah penahannya? Apakah Ellen White sudah lupa apa yang ditulisnya di bagian awal dari kutipan ini? Tentu saja tidak! “…Manusia tidak bisa melihat para malaikat penjaga yang sedang menahan keempat angin agar angin itu tidak bertiup sebelum hamba-hamba Allah dimeteraikan. Tetapi ketika Allah menyuruh malaikat-malaikatNya melepaskan angin-angin itu, akan ada adegan kekacauan yang tidak dapat ditulis pena mana pun…”  Nah, dilepaskannya angin-angin itu apa? Itulah penarikan Roh Kudus. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak? Semoga ini mengocok proses berpikir kalian, jadi kita akan melakukan sedikit lebih banyak riset lagi ke dalam hal ini, ke fungsi-fungsi para malaikat.

Saudara-saudara, seluruh Surga mau menolong kita.

 


 

How many angels are there? Does God have more angels than the Devil? You’d better believe God has. He has two thirds and the Devil has one-third. So the Devil's bound to lose, he has a smaller army, besides that we have the Father, the Son, we have the Holy Spirit, we have all the angelic hosts to back us up. So let's not be afraid to go knock on doors. The Lord will be with us. He'll give us the words to speak. Of course that doesn't mean that we don't need to train, you know.  Are you understanding that our function is to gain back the territory that Jesus legally won? It's His, He's the King, but the Devil refuses to recognize it, so Jesus unleashes the angelic hosts to help God's people in the proclamation of the gospel.

 


Ada berapa jumlah malaikat? Apakah Allah punya lebih banyak malaikat daripada Iblis? Percayalah, iya. Allah punya duapertiga dan Iblis punya sepertiga. Jadi Iblis pasti kalah, dia punya tentara yang lebih kecil, selain itu kita punya Bapa, Anak, dan kita punya Roh Kudus, kita punya seluruh balatentara malaikat yang mendukung kita. Jadi janganlah kita takut untuk pergi mengetuk pintu. Tuhan akan menyertai kita. Dia akan memberi kita kata-kata untuk diucapkan. Tentu saja itu tidak berarti kita tidak perlu berlatih, kalian tahu. Apakah kalian paham bahwa fungsi kita ialah untuk mengambil kembali teritori yang sudah dimenangkan Yesus secara sah? Itu sudah milikNya, Dialah Rajanya, tetapi Iblis menolak mengakuinya, maka Yesus mengirimkan balatentara malaikat untuk membantu umat Allah memproklamasikan injil.

 


 

Notice a couple of other statements from Ellen White.

Christ's Object Lessons 341 and 342, When unconsciously we are in danger of exerting a wrong influence, the angels will be by our side,  prompting us to a better course…”   isn't it the Holy Spirit that does that? “…choosing our words for us, and influencing our actions…” isn't it the Holy Spirit that does that? Yeah, He does it through whom? Through the angels,  “…Thus our influence may be a silent, unconscious, but  mighty power in drawing others to Christ and the heavenly world.”

 


Simak dua lagi pernyataan lain dari Ellen White.

Christ’s Object Lessons hal. 341-342, “…Bila kita secara tidak sadar berada dalam bahaya menggunakan pengaruh yang salah, malaikat-malaikat akan berada di sisi kita, mendorong kita untuk mengambil cara yang lebih baik…”  bukankah Roh Kudus yang melakukan itu?    “…memilihkan kata-kata kita untuk kita, dan mempengaruhi tindakan-tindakan kita…”  bukankah Roh Kudus yang melakukan itu? Iya, Dia melakukannya melalui siapa? Melalui para malaikat. “…Dengan demikian pengaruh kita boleh menjadi tidak bersuara, di luar kesadaran kita, namun suatu kuasa yang kuat dalam menarik orang lain kepada Kristus dan ke dunia surgawi.”

 


 

I love this next statement, “The Lord is in active communication with every part of His vast dominions. He is represented as bending toward the earth and its inhabitants.  He is listening to every word that is uttered. He hears every groan;  He listens to every prayer;  He observes the movements of every one; He approves or condemns every action. The hand of Christ draws aside the veil which conceals from our eyes the glory of heaven; and we behold Him…” does this mean, you know there's this idea that God is personally present everywhere? The bible does not teach that God is personally present everywhere. You say,

“Now, that's heresy, pastor Bohr! That's heresy.” 

Do we pray, “our Father which art everywhere”? We pray, “our Father which art in heaven”. Is God in a place in heaven? Is He in the Sanctuary? Is Jesus with a human body standing before Him? Yes, He's in heaven.

You say, “What is the omnipresence of God?”

God is present everywhere, not personally, but because He's omniscient. God doesn't have to be present in China,  in the United States, and in Japan, in all these places to be there, because God's mind is infinite, He knows everything. In other words He is omnipresent because He is omniscient, are you following me or not? But the Bible says He's present in heaven, He sits on His throne. “Our Father which art in heaven”

Notice Ellen White continues. “…and we behold Him…”   where? “…in His high and holy place, not in a state of silence and indifference to His subjects in a fallen world, but  surrounded by all the heavenly host,--ten thousand times ten thousand, and thousands of thousands,  all waiting to go at His bidding on errands of mercy and love.”

 

Saya menyukai pernyataan ini, “Tuhan sedang berkomunikasi aktif dengan setiap bagian dari daerah kekuasaanNya yang luas. Dia digambarkan lagi membungkuk ke  arah bumi dan penduduknya. Dia sedang mendengarkan setiap perkataan yang diucapkan. Dia mendegar setiap erangan. Dia mendengar setiap doa. Dia memperhatikan gerakan setiap orang. Dia membenarkan atau menyalahkan setiap perbuatan. Tangan Kristus menyingkapkan tabir yang menutupi kemuliaan Surga dari pemandangan kita  dan kita memandangNya…”  apakah ini berarti ada konsep ini bahwa Allah hadir secara pribadi di mana-mana? Alkitab tidak mengajarkan bahwa Allah secara pribadi hadir di mana-mana.

Kalian berkata, “Nah, itu ajaran sesat, Pastor Bohr! Itu bidat!”

Apakah kita berdoa, “Bapa kami yang ada di mana-mana”? Kita berdoa, “Bapa kami yang ada di Surga.” Apakah Allah ada di suatu tempat di Surga? Apakah Dia ada dalam Bait Suci? Apakah Yesus  dengan tubuh manusiaNya sedang berdiri di hadapan Bapa? Ya, Dia ada di Surga.

Kalian berkata, “Kemahahadiran Allah itu apa?”

Allah hadir di mana-mana bukan secara pribadi, tetapi karena Dia mahatahu. Allah tidak harus hadir di Cina, di Amerika Serikat, di Jepang, di semua tempat itu untuk berada di sana, karena pikiran Allah itu tidak terbatas, Dia mengetahui segalanya. Dengan kata lain Dia mahahadir karena Dia mahatahu. Apakah kalian paham atau tidak? Tetapi Alkitab berkata Dia hadir di Surga, Dia duduk di atas takhtaNya. “Bapa kami yang ada di Surga”. Simak Ellen White melanjutkan, “…dan kita memandangNya…”  di mana?    “…di tempatNya yang tinggi dan kudus, tidak dalam kondisi diam dan tidak perduli pada umatNya di dunia yang berdosa, tetapi dikelilingi oleh seluruh bala tentara surgawi ~ sepuluh ribu kali sepuluh ribu, dan beribu-ribu dari beribu-ribu, semuanya menunggu untuk berangkat atas perintahNya untuk melakukan tugas rahmat dan kasih…” (Signs of the Times, November 17, 1898)

 

 

Can we focus our prayers to a specific place where God is? Yes, we can. Is God present everywhere? Does God need to be here and there and everywhere to know what's going on there? No! Because God is omniscient, He is present everywhere through His infinite  knowledge.

And if you read Psalm 139 which is spoken of as the psalm of the omnipresence of God, it really is the psalm of the omniscience of God.

 


Bisakah kita memfokuskan doa kita ke suatu tempat spesifik di mana Allah berada? Ya, bisa. Apakah Allah ada di mana-mana? Apakah Allah perlu berada di sini dan di sana dan di mana-mana untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di sana? Tidak!  Karena Allah itu mahatahu, Dia hadir di mana-mana melalui pengetahuanNya yang tidak terbatas.

Dan jika kalian membaca Mazmur 139 yang disebut mazmur kemahahadiran Allah, sesungguhnya itu adalah mazmur kemahatahuan Allah.

 

 


Let me read one more statement, Ministry of Healing 417, “The Bible shows us God in  His high and holy place, not in a state of inactivity, not in silence and solitude, but surrounded by ten thousand times ten thousand and thousands of thousands of  holy  beingsal waiting to do His will. Through these…”  listen carefully now, “…Through these messengers He is in active communication with every part of His dominio….” How is God in contact with every part of His dominion? Through the angels, folks, “…By  His Spirit He is everywhere present. Through the agency of  His Spirit and His angels He ministers to the children of men.  Above the distractions of the earth He sits enthroned…” now listen carefully,  “…all things are  open to His divine…”  what?  “…survey…” that's His omniscience, right?  “…and from His great and calm eternity He orders that which His providence sees best.”

Praise the Lord! We have all of the resources of heaven, folks, to fulfill our mission. We need not fear, we can go out boldly and speak for Jesus, and recover the territory that Satan claims as his but which legally belongs to Jesus.

 

Izinkan saya membacakan satu lagi pernyataan, Ministry of Healing hal. 417, “Alkitab menunjukkan kepada kita Allah di tempatNya yang maha tinggi dan kudus, bukan dalam keadaan tidak aktif, bukan dalam kebisuan dan kesendirian, tetapi dikelilingi oleh sepuluh ribu kali sepuluh ribu dan beribu-ribu dari beribu-ribu makhluk yang kudus, semuanya menunggu untuk melaksanakan kehendakNya. Melalui…” dengarkan baik-baik sekarang,   “…Melalui  utusan-utusan ini, Dia berada dalam komunikasi yang aktif dengan setiap bagian daerah kekuasaanNya…” Bagaimana Allah menjalin kontak dengan setiap bagian daerah kekuasaanNya? Melalui para malaikat, Saudara-suadara. “…Melalui RohNya Dia hadir di mana-mana. Melalui agen RohNya dan malaikat-malaikatNya, Dia melayani anak-anak manusia. Di atas hiruk pikuk dunia, Dia duduk di takhtaNya…”  sekarang dengarkan baik-baik, “…segala hal terbuka kepada…” apa? “…pengawasan IlahiNya…” itu kemahatahuanNya, benar? “…dan dari kekekalanNya yang agung dan tenang, Dia menentukan apa yang terbaik menurut kebijakanNya. …” 

Puji Tuhan! Kita memiliki semua sarana Surga, Saudara-saudara, untuk memenuhi misi kita. Kita tidak perlu takut. Kita bisa keluar dengan berani dan berbicara untuk Yesus, dan mengambil kembali teritori yang diklaim Setan sebagai miliknya, tetapi yang secara sah sebenarnya milik Yesus.

 

 

08 08 21

  

No comments:

Post a Comment