_____THE HEBREW RELIGIOUS CALENDAR_____
Part 19/24 - Stephen Bohr
THE FEAST OF DEDICATION AND THE MESSIAH’S BIRTH
https://www.youtube.com/watch?v=F0b-Fukqw-c&t=27s
Dibuka
dengan doa
Good to see all of
you again. I hope you had a good lunch and you're ready to study God's Word. This
is a difficult time to study because we've eaten and after we eat there's a tendency
to doze off, but I hope that as we study this very important subject that it
will awaken interest in our minds, because we're going to talk about the season
of the Messiah's birth. We can't know the specific date, but I believe that
chronologically we can know the season when the Messiah was born, and it was
not in wintertime.
Senang
bertemu kalian semua lagi. Moga-moga kalian menikmati makan siang yang enak,
dan kalian siap mempelajari Firman Allah. Ini adalah waktu yang sulit karena
kita baru makan dan setelah kita makan ada kecenderungan menjadi mengantuk,
tetapi saya berharap sementara kita belajar topik yang sangat penting ini, itu
akan membuat minat di otak kita terjaga, karena kita akan bicara tentang musim
di mana Mesias dilahirkan. Kita tidak bisa mengetahui tanggalnya yang tepat,
tetapi saya yakin secara kronologis kita bisa tahu kapan musimnya Mesias
dilahirkan, dan itu bukan di musim dingin.
Now we have studied
the seven Feasts that are mentioned in Leviticus 23, actually three are Feasts
and the other ones are observances, but you know that's just terminology,
really we speak of them as the seven Hebrew Feasts.
We've started with
the Passover, we continued with Unleavened Bread, then with First Fruits,
Pentecost, those were the spring Feasts. Then the long summer of drought broken
by the Feast of Trumpets in the fall, the Day of Atonement, and the Feast of
Tabernacles.
We’ve noticed that:
· the first four Feasts have to do with
events connected
with Christ's first coming,
· whereas the last three Feasts have to do with
events that lead up to the Second Coming of Christ.
Nah, kita
sudah mempelajari ketujuh Perayaan yang disebutkan di Imamat 23, sebenarnya
tiga adalah Perayaan dan yang lain adalah upacara-upacara, tetapi kalian tahu
itu hanya istilah, sesungguhnya kita membicarakan mereka sebagai ketujuh
Perayaan Ibrani.
Kita
mulai dengan Passah, kita melanjutkan dengan Roti Tidak Beragi, lalu dengan
Buah Sulung, Pentakosta, itulah Perayaan-perayaan musim semi. Kemudian musim
panas yang kering dan panjang diakhiri oleh Perayaan Terompet di musim gugur,
Hari Pendamaian, dan Perayaan Tabernakel.
Kita
sudah menyimak:
· empat Perayaan yang pertama berkaitan
dengan peristiwa-peristiwa yang
terhubung dengan kedatangan Kristus
yang pertama,
· sementara tiga
Perayaan terakhir berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang
mengarah sampai ke Kedatangan Kedua
Kristus.
We have actually
choreographed in the Feasts the chronology of the steps that Messiah takes in
order to save us. He dies at Passover, He’s buried at Unleavened Bread, He resurrects
at First Fruits, He begins His intercession in the Holy Place at the Feast of Pentecost.
The Trumpets announce that He’s going to begin the Day of Atonement on October
22, 1844, and then of course we don't have a date for the Feast of Tabernacles
that is left open, because if we had a date everybody would wait till the last
minute to get ready, and then they really wouldn't be ready, because when you
rush at the end it's mainly because you want to escape punishment not because
you love the Lord.
Kita
sudah mengkoreografikan di Perayaan-perayaan itu kronologi langkah-langkah yang
dibuat Mesias untuk menyelamatkan kita. Dia mati di Passah, Dia dikuburkan di
Roti Tidak Beragi, Dia bangkit di Buah Sulung, Dia memulai pekerjaan
perantaraanNya di Bilik Kudus di Perayaan Pentakosta. Perayaan Terompet
mengumumkan bahwa Dia akan memulai Hari Pendamaian pada 22 Oktober 1844, lalu
tentu saja kita tidak punya tanggalnya untuk Perayaan Tabernakel yang
ditinggalkan terbuka, karena andai kita diberi tanggalnya, semua orang akan
menunggu hingga saat yang terakhir untuk bersiap-siap, dan mereka tidak akan
benar-benar siap karena jika kita tergesa-gesa di saat yang terakhir itu
semata-mata karena kita mau menhindar dari hukuman, bukan karena kita mengasihi
Tuhan.
And so this
afternoon we are going to study beginning on page 217 of the syllabus the topic
titled “The Feast of Dedication and Messiah's Birth” and this is a very
interesting subject, and I think that it'll be beneficial as we work with
people who belong to Protestant churches and Roman Catholics to help them
understand that the traditional date that is celebrated for the birth of Jesus
simply does not hold water.
Maka
petang ini kita akan belajar mulai dari hal. 217 di silabus, topik yang
berjudul “Perayaan Dedikasi dan Kelahiran Mesias”, dan ini adalah topik yang
sangat menarik, dan saya pikir ini akan bermanfaat saat kita berhubungan dengan
orang-orang dari gereja-gereja Protestan dan Roma Katolik, untuk membantu
mereka memahami bahwa tanggal yang dirayakan secara tradisional untuk kelahiran
Yesus sama sekali tidak bisa dibenarkan.
Let me ask you, how
would you feel if somebody celebrated your birthday on a day that's not your
birthday? Does it make any difference which day your birthday is? Of course it makes
a difference. You can't say, “Well, you know my birthday is June 26, but this
year I think I'll celebrate it August 3rd.” No! Because you weren't born August 3rd.
And so it's
important to know at least the season of the year when Jesus was born. So let's
go to the top of the page and work through this material.
Coba saya
tanya, bagaimana perasaan kita jika orang merayakan ulangtahun kita pada hari
yang bukan ulangtahun kita? Apakah ada artinya kapan tanggal lahir kita itu?
Tentu saja ada artinya. Kita tidak akan berkata, “Nah, ulangtahun saya ialah 26
Juni, tetapi tahun ini saya pikir saya akan merayakannya pada 3 Agustus.”
Tidak! Karena kita tidak lahir tanggal 3 Agustus.
Maka
paling sedikit pentinglah untuk mengetahui kapan musimnya ketika Yesus
dilahirkan. Jadi mari kita ke bagian atas halaman dan kita bahas materinya.
Hanukkah, have you
heard of Hanukkah? Hanukkah is a post biblical Feast, post-biblical in the sense
that it's after
the Canon was finished, and it was celebrated on the 25th day of Kislev (Chislev) which is the ninth
month of the Hebrew civil year, and the time would be approximately
our month of December. The Feast lasted for eight days. Can you think
of another Feast that lasted eight days? Tabernacles.
So we immediately
begin to discern that there might be a relationship between the Feast of Lights
or the Feast of Dedication and the Feast of Tabernacles. We're going to find
that they're very much related. So the Feast lasted for eight days and is known as
the Feast of Lights, and the nine-branched candelabrum is its symbol,
still to this day.
You know there's
the seven-branched candelabrum, the one from the Sanctuary. But Hanukkah is
celebrated with a nine-branched candelabrum. It commemorated the rededication
of the Jewish temple by Judas Maccabees after the temple have been
rededicated when Antiochus Epiphanes had desecrated it by sacrificing a pig on
the altar of sacrifice.
This was a winter festival and even though it is a post biblical festival in the sense
that it's
not one of the original Feasts of Leviticus 23, Jesus attended the Feast of
Dedication. You can find that in John 10:22 and Ellen White also
mentions that in Desire of Ages page 470.
Hanukkah,
pernahkah kalian dengar Hanukkah? Hanukkah
ialah sebuah Perayaan pasca alkitabiah. Pasca alkitabiah dalam
pengertian itu
diciptakan setelah penulisan kitab-kitab Alkitab selesai dibuat. Dan itu dirayakan setiap hari ke-25
Kislev (Chislev) yang adalah bulan ke-9 dari tahun sipil Ibrani,
dan waktunya kira-kira sekitar
bulan Desember kita. Perayaan
ini berlangsung selama 8 hari. Bisakah kalian ingat Perayaan lain yang
berlangsung 8 hari? Tabernakel.
Maka kita
segera menyadari bahwa mungkin ada kaitan antara Perayaan Terang atau Perayaan
Dedikasi dengan Perayaan Tabernakel. Kita akan melihat bahwa mereka berkaitan
sangat erat. Jadi Perayaan itu berlangsung 8 hari dan dikenal sebagai Perayaan Terang, dan simbolnya ialah sembilan kaki
dian, sampai hari ini.
Kalian
tahu, ada tujuh kaki dian yang ada di Bait Suci. Tetapi Hanukkah dirayakan dengan sembilan kaki dian.
Ini memperingati pendedikasian ulang
Bait Suci Yahudi oleh Yudas Makabeus setelah Bait Suci itu
didedikasikan ulang ketika Antiochus Ephiphanes menajiskannya dengan
mengurbankan seekor babi di mezbah kurban.
Ini adalah pesta musim dingin dan walaupun ini adalah perayaan pasca alkitabiah
dalam arti ini bukan salah
satu Perayaan asli yang ada di Imamat 23, tetapi Yesus menghadiri Perayaan
Dedikasi ini. Kita bisa melihatnya di Yohanes 10:22 dan Ellen
White juga menyebutnya di Desire of
Ages hal. 470.
Now most Christians
today celebrate the birth of Jesus on December 25th even though the Bible does
not give us a specific date. Christmas in fact is one of the mandated festivals
or one of the mandated holy days on the Roman Catholic list of holy days, and
Protestants have embraced the practice from Roman Catholicism. It is common
knowledge that December 25 was the birth date of many of the ancient pagan gods
because it comes around the time of the winter solstice when the days get longer
and longer.
Nah,
kebanyakan orang Kristen sekarang merayakan kelahiran Yesus pada tanggal 25
Desember walaupun Alkitab tidak memberikan tanggalnya yang persis. Faktanya
Natal adalah salah satu perayaan yang diwajibkan atau salah satu hari kudus
yang dimandatkan di daftar hari-hari kudus Roma Katolik, dan Protestan menerima
apa yang dipraktekkan Roma Katolikisme. Adalah pengetahuan umum bahwa tanggal 25 Desember adalah tanggal
kelahiran banyak dewa-dewa pagan karena itu terjadi sekitar waktu “winter solstice”
ketika hari terus menjadi semakin panjang.
So we need to ask
ourselves this question, in what season of the year was Jesus born? In this
study we are going to attempt to answer this question, and as we begin we're
going to see that there are three approaches to determining the approximate
time of the year. Before we actually get into the first two ~ which we'll be
able to cover very quickly ~ I must say
that Christians during this period of the year are about to celebrate Easter.
Now let me ask you the question, where does the Bible say we are supposed to celebrate
Easter? Nowhere! Where does the Bible tell us that we're supposed to celebrate
Sunday because Jesus resurrected on Sunday? Nowhere! It's interesting
how Christians will celebrate Resurrection Sunday when the Bible says nothing
about it, and they will totally ignore the biblical Sabbath which the Bible
enjoins. So basically what the Christian world is doing, they're creating
a tradition of their own, while they are
ignoring God's mandate in Scripture to keep His holy Sabbath.
Now Christians have
embraced many of the holy days from ancient times that are not found in
Scripture.
Jadi kita
perlu bertanya kepada diri kita sendiri, di musim mana Yesus lahir? Dalam
pelajaran ini kita akan berusaha menjawab pertanyaan ini, dan saat kita mulai
sekarang kita akan melihat bahwa ada tiga cara untuk menentukan kira-kira musim
mana.
Sebelum
kita mulai membahas dua yang pertama ~ yang akan bisa kita liput dengan sangat
cepat ~ harus saya katakan bahwa sekarang ini waktunya orang Kristen akan
segera merayakan Paskah. Nah, coba saya tanya, di mana di Alkitab dikatakan bahwa kita harus merayakan
Paskah? Tidak ada! Di mana di Alkitab dikatakan kita harus merayakan hari
Minggu karena Yesus bangkit pada hari Minggu? Tidak ada! Menarik
bagaimana orang-orang Kristen mau merayakan Minggu Kebangkitan ketika Alkitab
tidak berkata apa-apa tentang itu, dan mereka sama sekali mengabaikan Sabat
alkitabiah yang diperintahkan Alkitab. Jadi pada dasarnya apa yang dilakukan dunia Kristen,
mereka menciptakan tradisi mereka
sendiri sementara mereka mengabaikan perintah dari Allah yang ada di Kitab Suci
supaya memelihara SabatNya yang kudus.
Nah,
orang-orang Kristen telah menerima banyak hari-hari kudus dari zaman purba yang
tidak terdapat di Kitab Suci.
Now the first
approach ~ and by the way the first two approaches are general, you know. They're
useful but they're not as determinative as the third approach.
The first approach is, that most likely the shepherds would not have been in the field on December
25, because it is cold in Bethlehem, that's up where Jerusalem is. It
can actually snow in December, they've had big snowstorms there. Let's read
Luke 2:8-9, “8 And there were in the
same country shepherds abiding in the field, keeping watch over their flock by
night. 9 And, lo, the angel of the Lord came upon them, and the
glory of the Lord shone round about them: and they were sore afraid. (KJV)
So the shepherds
were in the field, most likely they would have never been in the field at the
end of the month of December, because it is extremely cold, and the sheep would
have been sheltered or put away.
So the first
approach would basically tell us, it is very unlikely that Jesus was born at
the end of December.
Nah, cara
yang pertama ~ dan ketahuilah dua cara pertama itu bersifat umum. Mereka
berguna tetapi tidak benar-benar menentukan seperti cara yang ketiga.
Cara yang pertama ialah, kemungkinan besar para gembala tidak akan berada di padang pada 25 Desember
karena Bethlehem itu dingin, itu ada di bagian atas Yerusalem.
Di bulan Desember salju bisa turun, mereka sudah pernah mengalami badai salju
besar di sana. Mari kita baca Lukas
2:8-9, “8 Dan
di daerah yang sama itu ada
gembala-gembala yang tinggal di padang, menjaga kawanan ternak mereka pada
waktu malam. 9 Dan tiba-tiba,
malaikat Tuhan datang kepada mereka dan
kemuliaan Tuhan bersinar di sekeliling
mereka, dan mereka sangat ketakutan.”
Jadi para gembala sedang di padang,
kemungkinan besar mereka tidak akan berada di padang di akhir bulan Desember
karena saat itu sangat dingin dan domba-domba waktu itu pasti dikandangkan atau
terlindung.
Maka cara yang pertama memberitahu kita
pada dasarnya sangatlah mustahil Yesus lahir di akhir Desember.
The second approach is an approach that I call prophetic and it has to do
with the prophecy of the 70 weeks. Daniel 9:27 reads like this, “27 Then He…” that is the Messiah, “…shall
confirm a covenant with many for one week…” this is week number seventy, right?
“…for one week and in the midst of the week he shall cause the sacrifice and the
oblation to cease…” (KJV)
So in the middle of
the last week, the Messiah would cause the sacrifice and oblation to cease. Was
that literally fulfilled in Jesus? Yes! Do you remember we studied at Passover
what happened? When the earthquake shook the ground and the temple veil was
rent from top to bottom, the priest had his hand up with the knife to plunge it
into the lamb and what happened? The knife fell out of his hand and the lamb
escaped. In other words, there was no lamb sacrifice that day, because the true
Lamb of God who takes away the sin of the world was sacrificed.
Now what season of
the year was the Passover? Let's read first of all 1 Corinthians 5:7, so you
see that the death of Jesus is the Passover sacrifice. It says there, “ 7 Purge out therefore the
old leaven, that ye may be a new lump, as ye are unleavened. For even Christ
our passover is sacrificed for us…”(KJV) so if Jesus was sacrificed in the middle of the
last week, and that was at Passover, that would be around which month?
That would be around the month of March or early April, right? That Jesus was
sacrificed. Now, if we go three and a half years earlier, Jesus was about
thirty years of age, three and a half years earlier what happened?
Three and a half
years earlier He was baptized. What season of the year was He baptized? What
season of the year did Jesus turn 30? During the fall, not during
the spring. Are you with me or not?
Let's notice Luke
3:23 it's speaking about the baptism of Jesus, “23 And Jesus himself began to be about thirty years
of age, being (as was supposed) the son of Joseph, which was the son of Heli,
etc. etc.” (KJV)
So the bottom line
is that if
Jesus had just turned 30 in the fall,
then Jesus must have been born when? He must have been born in the fall.
Now that is not
absolutely determinative, but it helps us know that it was not in the month of
December.
Cara kedua adalah cara yang saya sebut berdasarkan
nubuatan, dan itu berkaitan dengan
nubuatan 70 minggu di Daniel 9:27 yang tertulis demikian, “27 lalu Pangeran
itu…” yaitu Sang Mesias, “…akan membuat suatu perjanjian yang kuat dengan banyak orang selama
satu minggu…” ini adalah minggu ke-70, benar? “…satu minggu. Dan pada pertengahan minggu
itu Ia akan menyebabkan kurban sembelihan
dan korban persembahan berhenti…”(KJV). Maka di tengah-tengah minggu yang
terakhir, Mesias akan menyebabkan kurban dan persembahan berhenti. Apakah itu
digenapi secara literal dalam Yesus? Ya. Ingatkah kalian di Passah kita sudah
mempelajari apa yang terjadi? Ketika gempa bumi mengguncang dan tabir Bait Suci
robek dari atas ke bawah, imam yang waktu itu tangannya terangkat dengan pisau
yang siap dipakai membunuh si domba kurban, apa yang terjadi? Pisau itu
terjatuh dari tangannya dan si domba melarikan diri. Dengan kata lain, hari itu
tidak ada kurban domba karena Domba Allah yang sejati yang mengangkat dosa
dunia telah dikurbankan.
Nah, Passah itu terjadi di musim mana?
Mari kita baca dulu 1 Korintus 5:7, jadi
kalian lihat bahwa kematian Yesus itu adalah kurban Passah. Dikatakan di sana, “7Maka buanglah ragi yang lama itu,
supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu benar-benar
telah dibersihkan dari ragi. Karena sesungguhnya
Kristus, Domba Passah kita telah dikurbankan untuk kita…” Jadi jika Yesus dikurbankan pada tengah-tengah
minggu yang terakhir, dan itu adalah waktu
Passah, itu terjadi sekitar bulan yang mana? Itu harusnya
terjadi sekitar bulan Maret hingga awal
April, benar? Saat Yesus dikurbankan. Nah, jika kita mundur 3½ tahun, saat Yesus
berusia sekitar 30 tahun tiga setengah tahun sebelumnya, apa
yang terjadi? Tiga setengah tahun sebelumnya Dia dibaptis. Musim apa sewaktu Dia
dibaptis? Musim apa saat Yesus
memasuki usia 30 tahun? Di Musim gugur, bukan di musim semi.
Apakah kalian paham?
Mari
kita simak Lukas 3:23 yang bicara tentang pembaptisan Yesus, “…23 Dan Yesus sendiri baru
mulai berumur kira-kira tiga puluh
tahun, dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli…” dst. dst.
(KJV)
Jadi
pada dasarnya, jika Yesus baru
memasuki usia 30 tahun di musim gugur, maka Yesus tentunya
dilahirkan kapan? Tentunya Dia
dilahirkan di musim gugur.
Nah,
ini tidak mutlak menentukan, tetapi ini membantu kita mengetahui bahwa itu
bukan di bulan Desember.
So for these first
two reasons, basically we can say the baptism of Jesus and the birth of Jesus
was in the fall, and the shepherds would not have been in the fields in late
December.
Maka
berdasarkan kedua alasan ini, kita bisa mengatakan bahwa baptisan Yesus dan
kelahiran Yesus terjadi di musim gugur, dan para gembala tidak akan berada di
padang di akhir bulan Desember.
The third method is what I call the chronological method and this is the
one that is even more determinative than the first two. The first two are
helpful, but the third is even more powerful. Now it is important first of all
for us to realize that Luke was not only a physician, Luke was a historian. He was a
meticulous historian. He established dates for example the birth of
Jesus. I want you just to notice this in Luke 3, just as an example of the care
that Luke took when he was documenting things. In Luke 3 we find the date for the
birth of Jesus. It says, “1 Now in the fifteenth year of the reign of Tiberius
Caesar, Pontius Pilate being governor of Judaea, and Herod being tetrarch of
Galilee, and his brother Philip tetrarch of Ituraea and of the region of Trachonitis,
and Lysanias the tetrarch of Abilene, 2 Annas and Caiaphas being the
high priests…” I think that he’s trying to give us lots of reference
points, isn't he? Mentioning all these individuals that were ruling when Jesus
were baptized. He was a meticulous historian, that's the point that I want us
to notice. So most likely would we be able to trust his chronological details?
Most certainly. So let's take a look at what Luke had to say about the birth of
Jesus.
And we have the
testimony in Luke 1, you know there's lots of very detailed chronological items
in chapter 1 of Luke, and you might wonder, you might say, Well, why does Luke
mention this happened after so many months, and this happened after so many
months, and this happened after so many months, there must be some important
reason for that, right? To mention all of those chronological details.
Cara yang ketiga, saya sebut sebagai cara kronologis, dan cara inilah yang
lebih menentukan daripada yang dua pertama. Yang dua pertama itu membantu,
tetapi yang ketiga ini alasan yang lebih kuat.
Nah, pertama-tama harus kita sadari bahwa Lukas
bukan hanya seorang tabib, Lukas
juga seorang sejarahwan. Dia adalah
sejarahwan yang teliti. Dia menetapkan waktu-waktu, misalnya
kelahiran Yesus. Saya mau kalian menyimak ini di Lukas 3, sebagai contoh betapa
seksamanya Lukas membuat dokumentasi peristiwa-peristiwa. Di Lukas 3, kita mendapatkan waktu kelahiran Yesus.
Dikatakan, “1 Pada tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius ketika Pontius
Pilatus menjadi gubernur Yudea, dan Herodes penguasa wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, penguasa wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan
Lisanias penguasa wilayah Abilene, 2 Hanas
dan Kayafas menjadi Imam Besar…” Saya
rasa Lukas berusaha memberi kita banyak poin referensi, bukan? Dengan
menyebutkan semua individu yang sedang berkuasa ketika Yesus dibaptis. Lukas
adalah sejarahwan yang teliti, itulah poin yang saya ingin kita sadari. Maka
besar kemungkinan kita boleh percaya pada detail-detail kronologi yang
diberikannya kan? Tentu saja. Jadi marilah kita simak apa yang dikatakan Lukas
tentang kelahiran Yesus.
Kita memiliki kesaksian di Lukas 1,
kalian tahu ada banyak detail kronologi di pasal 1 Lukas, dan mungkin kalian
bertanya-tanya, kenapa Lukas menyinggung ini terjadi setelah sekian bulan, itu
terjadi setelah sekian bulan, dan ini terjadi setelah sekian bulan, tentunya
ada alasan penting untuk itu, benar? Dengan menyebutkan semua detail kronologi
tersebut.
Now let's notice
Exodus 12:18, “18 In the first month, on the fourteenth day of the
month at even, ye shall eat unleavened bread, until the one and twentieth day
of the month at even.” (KJV)
Now let me ask
you, when is it that the Passover
took place? We noticed that it was on the 14th day of what? Of the month
of Nisan,
right? That's when the Sanctuary service has begun, that's the religious year.
So the
starting point of our chronology is going to be with Passover, with the
beginning of the Sanctuary services.
Now the Bible tells
us that there
were 24 courses of service in the Sanctuary, “courses” means that there were 24 cycles to
the service of the priests in the Sanctuary, each set of priests covered two
specific courses or cycles. Now let's notice 1 Chronicles 24:1 where
this is mentioned, Aaron had four sons. “1 Now these are the divisions of the sons of Aaron. The sons
of Aaron were Nadab,
Abihu, Eleazar, and Ithamar.”
And you'll notice
that Aaron has four sons and these four sons divide the priesthood into 24
periods or 24 courses, it means that for two weeks out of the year the priests served in
the Sanctuary, and they took turns in other words.
Now notice 1
Chronicles 24:18-19, here the Bible clearly tells us that there were 24 courses
it says, you know I could quote the entire chapter but I'm only quoting the
last few verses so that you see that there's 24, it says, “18 The three
and twentieth to Delaiah, the four and twentieth to Maaziah….” these were the divisions of the sons of Aaron. “…19 These
were the orderings of them in their service to come into the house of the LORD,
according to their manner, under Aaron their father, as the LORD God of Israel
had commanded him.” (KJV)
So how many courses
do we have? We have 24 courses. And we know that each group of priests served for two
courses in the year.
Sekarang mari kita simak Keluaran 12:18,
“18 Dalam bulan pertama, pada hari yang keempat belas bulan itu pada
waktu petang, kamu harus makan roti yang
tidak beragi, sampai kepada hari yang kedua puluh satu bulan itu, pada waktu
petang…”
Nah,
coba saya tanya, kapan Passah
terjadi? Kita sudah menyimak bahwa itu terjadi
pada hari ke-14 bulan apa? Bulan Nisan, benar? Itulah saatnya Bait Suci
memulai pelayannya, itulah tahun relijiusnya. Maka titik mula dari kronologi kita ialah dari Passah, dari
dimulainya pelayanan Bait Suci.
Nah,
Alkitab memberitahu kita bahwa ada
24 kelas pelayanan di Bait Suci. “Kelas” berarti ada 24 putaran
pelayanan bagi imam-imam di Bait Suci, masing-masing
kelompok imam melayani dua kelas
atau putaran tertentu. Sekarang mari simak 1 Tawarikh 24:1
di mana ini disebutkan. Harun memiliki 4 anak. “…1 Inilah pembagian dari anak-anak Harun. Anak-anak Harun
ialah Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar…”
Dan
kalian akan melihat bahwa Harun memilki 4 anak dan keempat anak ini membagi tugas
pelayanan imam menjadi 24 periode atau 24 kelas, artinya selama dua minggu dalam satu tahun,
imam-imam ini melayani di Bait Suci, dengan kata lain, mereka bergantian.
Sekarang
simak 1 Tawarikh 24:18-19, di sini Alkitab dengan jelas mengatakan kepada kita
bahwa ada 24 kelas. Saya bisa membacakan seluruh pasal tetapi saya hanya akan
mengutip ayat-ayat terakhir supaya kalian bisa melihat bahwa ada 24 kelas.
Dikatakan, “ 18 yang kedua puluh tiga pada Delaya;
yang kedua puluh empat pada Maazya…” inilah pembagian anak-anak Harun. “…19 Itulah urutan mereka dalam pelayanan mereka untuk masuk rumah
TUHAN, sesuai cara mereka, di bawah Harun, bapa leluhur mereka, seperti
yang diperintahkan kepadanya oleh TUHAN, Allah Israel…”
Jadi
ada berapa kelas? Ada 24 kelas. Dan kita tahu setiap kelompok imam melayani dua kelas dalam setahun.
Now the showbread
was changed on the Sabbath when the course changed. In other words when
the priest brought a fresh show bread to put in the Sanctuary, that's when the
guard changed. And you have another course coming in. Notice Leviticus 24:8, “8 Every
sabbath he shall set it in order before the LORD continually, being taken from
the children of Israel by an everlasting covenant. 9 And it shall
be…” whose? “…Aaron's and his
sons';…” (KJV)
So what I want you
to notice now is that there were 24 courses beginning in the month of
Nisan, 24
cycles of priesthood, starting in the 14th day of Nisan.
Nah, roti sajian diganti pada hari Sabat ketika kelasnya ganti.
Dengan kata lain, ketika imam membawa masuk roti sajian yang baru untuk
diletakkan di Bait Suci, itulah saatnya ketika kelasnya ganti. Dan ada kelas
yang lain yang mulai. Simak Imamat 24:8, “8 Setiap hari Sabat ia harus mengaturnya di hadapan TUHAN, terus-menerus; yang
diambil dari umat Israel berdasarkan perjanjian yang kekal.
9 Roti itu akan teruntuk
bagi…” siapa? “…Harun serta anak-anaknya…”
Jadi
apa yang saya mau kalian simak sekarang ialah bahwa ada 24 kelas yang dimulai
di bulan Nisan, 24 kelas pelayanan
imam yang dimulai pada hari ke-14 bulan Nisan.
Flavius Josephus
who was a Jewish historian, he was born in the year 37 AD shortly after Jesus
ascended to Heaven, six years in fact after Jesus ascended to Heaven. He was an
eyewitness of the destruction of Jerusalem, and he wrote profusely about it, he
wrote a work called Antiquities of the Jews
and he wrote another one, The Wars of the Jews
where he described how Jerusalem fell to the Romans. But I want you to notice
what he had to say about these services of the priesthood. This is from Antiquities of the Jews book 7, chapter 14 and
paragraph 7, “He [David]
divided them also into courses: and when he had separated the priests from among them, he found of these priests twenty-four courses, sixteen of the house of Eleazar, and eight of that of Ithamar
and
he ordained that one course should minister to God
eight days, from Sabbath to Sabbath. And thus were the courses distributed by lot, in the presence of David and Zadok and Abiathar, the high priests, and of all
the
rulers and that course which came first was written down as the first, and accordingly the
second, and so on to
the twenty-fourth; and this partition
hath remained to
this day.” So are you catching
the picture? In other words, there were 24 periods of service of the
priesthood.
Flavius Josephus seorang sejarahwan Yahudi, lahir
di tahun 37 AD tidak lama setelah Yesus kembali ke Surga, tepatnya 6 tahun
setelah Yesus kembali ke Surga. Dia adalah seorang saksi mata penghancuran
Yerusalem, dan dia menulis panjang lebar tentang hal itu. Dia menulis karya
yang berjudul Antiquities of the Jews dan karyanya yang lain ialah The Wars
of the Jews di mana dia menggambarkan
jatuhnya Yerusalem ke tangan Roman. Tetapi saya ingin kalian menyimak apa yang
dikatakannya tentang pelayanan keimaman. Ini ada di Antiquities of the Jews buku 7,
bab 14, paragraf 7,
“…Dia (Daud) membagi mereka juga ke dalam kelas-kelas. Dan ketika dia selesai
memisahkan imam-imam dari antara mereka, dia mendapatkan 24 kelas pada
imam-imam ini, 16 dari keluarga Eliezer dan 8 dari keluarga Ithamar. Dan dia
menetapkan bahwa satu kelas harus melayani
Allah 8 hari, dari Sabat hingga Sabat. Maka kelas-kelas itu dibagikan
dengan diundi di hadapan Daud, dan Zadok dan Abiathar imam besar, dan para
pemimpin. Dan kelas yang muncul pertama dicatat sebagai yang pertama, demikian
juga yang kedua dan seterusnya hingga yang ke-24. Dan pembagian ini berlaku
hingga hari ini. …”
Jadi apakah
kalian menangkap gambarnya? Dengan kata lain ada 24 periode pelayanan keimaman.
Now you say, why
would this be important?
It's important
because it helps us understand the chronology of Luke 1. Let's go to 1
Chronicles 24:10. Are we doing well so far? Let's go to 1 Chronicles 24:10,
this is speaking about the period of service of Zechariah, the father of John
the Baptist. It says there, this is a short verse, “10 The seventh…” by the way it doesn't speak here about
Zechariah directly but it's the period of service of Zechariah we're going to
see. It says in 1 Chronicles 24:10, “…The seventh to Hakkoz,
the eighth to…” whom? “…Abijah,” So the eighth course which would be
how many weeks, it would be the eighth week, right? Because each served
from Sabbath to Sabbath, a week. So this would be the eighth week. Are
you with me or not? So the eighth week is the week that corresponded to
Abijah.
Now you say why is
that important?
Very simple because
Zechariah
is the
father of John the Baptist, was serving during the period of Abiyah.
Let's notice Luke 1:5, “5 There was in the days of Herod, the king of
Judaea, a certain priest named Zacharias, of the course of…” it spelled
differently but it's the course of “…Abia (Abiyah), and his wife was of the daughters of Aaron, and
her name was Elisabeth.”
Now, if this is the
eighth period or the eighth week after the 14th of Nisan, it
would take us to where? It would take us to early/mid June, right? April to
early/mid June. So I want you to remember this.
So when
Zechariah is going to serve during the period of Abijah we’re in approximately
mid-June.
Nah,
kalian berkata, mengapa ini penting?
Ini penting karena ini membantu kita memahami
kronologi Lukas pasal 1. Mari kita ke 1 Tawarikh 24:10. Sampai di sini apakah
semuanya jelas? Mari kita ke 1 Tawarikh 24:10, ini bicara tentang periode
pelayanan Zakharia, ayah Yohanes Pembaptis. Dikatakan di sana, ini adalah ayat
yang pendek, “10 yang ketujuh…” nah,
di sini tidak langsung bicara tentang Zakharia, tetapi periode pelayanan
Zakharia yang akan kita simak. Dikatakan di 1 Tawarikh 24:10 “…10 yang
ketujuh kepada
Hakos; yang kedelapan…” ke
siapa? “…kepada Abia…”
Jadi siklus yang kedelapan adalah minggu ke berapa? Minggu
kedelapan, benar? Karena setiap
siklus melayani dari Sabat hingga Sabat, satu minggu. Maka ini
berarti minggu kedelapan. Apakah kalian paham atau tidak? Maka minggu kedelapan adalah minggu
yang terkait pada Abia.
Nah,
kalian berkata, mengapa itu penting?
Sangat
sederhana karena Zakharia
adalah ayah Yohanes Pembaptis, dia
melayani selama periode Abia. Mari kita simak Lukas 1:5, “5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam
yang bernama Zakharia dari kelas…” tulisannya mungkin beda (di sedikit (di KJV) tetapi itulah kelas “…Abia. Isterinya dari keturunan Harun,
namanya Elisabet…”
Nah,
jika ini adalah periode kedelapan
atau minggu yang kedelapan setelah hari ke-14 Nisan, itu membawa
kita ke mana? Itu membawa kita hingga ke awal/pertengahan Juni, benar? Dari
April hingga awal/pertengahan Juni. Jadi saya mau kalian mengingat ini.
Jadi
ketika Zakharia mulai melayani selama
periode Abia, posisi
kita berada di awal/pertengahan Juni.
· Now let's read verses 8-9
of Luke 1.
“8 And it came to pass, that while he executed the
priest's office before God in the order of his course…” see, this proves that you had these courses. “…9 According
to the custom of the priest's office, his lot was to burn incense when he went
into the temple of the Lord.” So this is happening when
chronologically? It's you know, if 14th of Nisan is around the end of
March/early April, you go forward how many weeks? You go forward
seven weeks, because it's the eighth week, right? And that would take
you to where? Let's say it's early April, early May, early what? June.
If it's a little bit later in April,
you're a
little bit into the month of April (should
be June).
Are we doing well so far?
· Now let's notice Luke 1:23-24.
“23 And it came to pass, that, as soon as the days of
his ministration were accomplished, he departed to his own house. 24
And after those days…” that is after the days of his service
in the Sanctuary, “…his wife Elisabeth
conceived, and hid herself five months…” (KJV) So Zacharias goes
back home. He has sexual relations with his wife, and she conceives, okay?
Now where would we be at the end of
his service of his course? It would be the end of the eighth week,
right? So we would be mid June, somewhere in mid June.
· Now Elizabeth now becomes pregnant and then she hides herself for how long? For
five
months.
So let's read the verse once again,
it said, “23 And it came to pass, that, as soon as the days of
his ministration were accomplished, he departed to his own house. 24
And after those days…” that is after his course, after his
period of service, “…his wife Elisabeth conceived, and hid herself five months…”
(KJV). Where would this
take us to? It would take us to early/mid what? To mid November,
that's right. So we're counting, right? Why would Luke include all these
details here in chapter 1? There must be a purpose. But of course Christians
don't pay any attention to this. You know,
December 25 and you know whether you're naughty or nice you're going to
get gifts anyway.
· Now, notice Luke 1:26-27.
It says, “26 And in the sixth month…” so where are we at this point? We're in mid-December, right? “…26 And in the sixth month the
angel Gabriel was sent from God unto a city of Galilee, named Nazareth, 27
To a virgin espoused to a man whose name was Joseph…” and at this point Jesus is going to be conceived. So far so good?
Jesus is going to be conceived.
· Notice, Luke 1:36.
“36 And,
behold, thy cousin Elisabeth, she hath also conceived a son in her old age: and
this is the sixth month with her, who was called barren.” So when was Jesus conceived? In mid-December approximately,
might be two weeks before two weeks after, but that's the ballpark figure.
· Luke 1:38.
“38 And Mary
said, ‘Behold the handmaid of the Lord…” this is in the
sixth month, “…‘Behold the handmaid of the Lord, be it unto me according to thy
word.’ And the angel departed from her.” So the angel
actually implants Jesus in the womb of Mary in the sixth month mid December
approximately.
· Luke 1:39-42.
“39 And Mary
arose in those days, and went into the hill country with haste, into a city of
Juda; 40 And entered into the house of Zacharias, and saluted
Elisabeth. 41 And it came to pass, that, when Elisabeth heard the
salutation of Mary, the babe leaped in her womb; and Elisabeth was filled with
the Holy Ghost: 42 And she spake out with a loud voice, and said,
‘Blessed art thou among women, and blessed is the fruit of thy womb.’
So had Jesus been conceived in the sixth month? Absolutely.
So where are we in the sixth month? We are in the middle approximately of
December.
· And then we're told that Mary remained with Elizabeth for three
months.
Notice Luke 1:56, “56 And Mary abode with her about three months, and
returned to her own house.” So where would this take us to? It would
take us to early/mid March. Isn’t this interesting? Like detective
work. I love detective work. I'd say I'm the Lord's detective.
And so then by this time Mary has been pregnant for how long? She's
been pregnant for three months. So how much further forward do you have to go till
the birth of Jesus? You have to go six months forward, and that would take us
to when? It would take us from early to mid September.
· So when most likely was Jesus born? He was born early/mid, it might even be
a little bit later in the month of September, but not in December!
Impossible in December according to the chronology of Luke 1.
·
Sekarang
mari kita baca ayat 8-9 Lukas 1.
“8 Pada suatu
kali, ketika dia melakukan tugas keimaman di
hadapan Allah menurut urutan kelasnya…” lihat,
ini membuktikan bahwa kelas-kelas ini memang ada. “…9 Menurut kebiasaan tugas
imam, dia terundi untuk membakar ukupan bila ia masuk ke dalam Bait Suci
Tuhan…” Jadi secara kronologi ini terjadi kapan? Kalian tahu jika hari ke-14 Nisan itu
sekitar akhir Maret/awal April, maka kita maju berapa minggu? Kita harus maju tujuh minggu,
karena ini adalah minggu kedelapan, benar? Dan ini membawa kita ke mana? Katakanlah itu awal
April, awal Mei, awal
apa? Juni.
Jika itu lebih jauh di bulan April,
maka kita masuk sedikit lebih jauh ke
bulan Juni. Sampai di sini semua bisa mengikuti?
·
Sekarang mari simak Lukas 1:23-24.
“23 Dan terjadilah, begitu masa pelayanannya sudah
selesai, ia pulang ke rumahnya sendiri. 24
Dan setelah masa itu…” yaitu setelah masa dinasnya di Bait
Suci, “…istrinya, Elisabet, mengandung dan menyembunyikan dirinya selama lima bulan…” Jadi
Zakharia pulang ke rumahnya, dia berhubungan seksual dengan istrinya, dan
istrinya mengandung. Oke?
Nah, di mana posisi kita pada akhir masa pelayanan kelasnya?
Tentunya di akhir minggu yang kedelapan,
benar? Jadi kita harus berada di
pertengahan Juni, di periode pertengahan bulan Juni.
·
Nah Elisabet sekarang mengandung, lalu dia menyembunyikan dirinya
untuk berapa lama? Untuk lima
bulan.
Jadi mari kita baca ayat itu sekali lagi, dikatakan, “23 Dan terjadilah, begitu
masa pelayanannya sudah selesai, ia pulang ke rumahnya sendiri. 24 Dan setelah
masa itu…” maksudnya
setelah jadwal kelasnya berakhir, setelah masa dinasnya, “…istrinya, Elisabet, mengandung dan menyembunyikan
dirinya selama lima bulan…” ini membawa kita ke mana? Ini membawa kita ke awal/pertengahan
apa? Ke pertengahan November,
benar. Jadi kita hitung, benar? Mengapa Lukas memasukkan semua detail ini di
pasal 1? Pasti ada tujuannya. Tetapi tentu saja orang-orang Kristen tidak
memberi perhatian kepada semua ini. Kalian tahu, pokoknya 25 Desember, dan
apakah kita baik atau nakal kita toh akan menerima
kado.
·
Sekarang simak Lukas 1:26-27.
Dikatakan, “26 Dan di bulan keenam…” jadi posisi kita di mana di saat ini?
Kita berada di pertengahan
Desember, benar? “…26 Dan di bulan keenam malaikat Gabriel diutus Allah pergi ke sebuah kota di Galilea
bernama Nazaret, 27 kepada seorang perawan yang sudah dijanjikan kepada seorang yang bernama Yusuf…” dan pada saat ini pembuahan Yesus akan terjadi.
Sampai di sini semua jelas? Pembuahan Yesus akan terjadi.
·
Simak Lukas 1:36.
“…36 Dan lihatlah, sepupumu Elisabet, ia pun sedang mengandung seorang
anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang dulu disebut mandul…” Jadi kapan pembuahan Yesus terjadi? Pertengahan Desember kira-kira,
bisa dua minggu lebih pagi atau dua minggu lebih lambat, tetapi
itulah estimasi kasarnya.
·
Lukas 1:38.
“…38 Kata Maria: ‘Lihatlah,
hamba Tuhan ini…” ini
di bulan keenam. “…‘Lihatlah, hamba Tuhan ini,
jadilah padaku menurut perkataanmu itu.’ Lalu malaikat itu meninggalkan dia…” Jadi malaikat itu menanamkan benih Yesus dalam rahim
Maria pada bulan keenam, kira-kira pertengahan Desember.
· Lukas
1:39-42.
“39 Dan pada hari-hari itu berangkatlah Maria menuju ke daerah
pegunungan dengan tergesa-gesa, ke
sebuah kota di Yehuda. 40 Dan
masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. 41 Dan terjadilah ketika Elisabet mendengar salam
Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan
Roh Kudus, 42 lalu ia bicara dengan
suara nyaring, dan berkata, ‘Diberkatilah
engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.’…”
Jadi apakah pembuahan Yesus terjadi pada bulan keenam?
Betul sekali!.
Maka di mana posisi kita di bulan keenam? Kita berada
kira-kira di pertengahan Desember.
·
Kemudian kita mendapat tahu bahwa Maria
tinggal bersama Elisabet selama tiga
bulan.
Simak Lukas 1:56, “56 Dan Maria tinggal bersamanya
kira-kira tiga bulan lamanya, lalu pulang ke rumahnya sendiri…” Jadi
ini membawa kita sampai ke mana? Ini membawa kita ke awal/pertengahan Maret. Bukankah ini
menarik? Seperti pekerjaan detektif. Saya suka pekerjaan detektif. Bisa saya
katakan saya adalah detektif Tuhan.
Maka di waktu ini Maria sudah hamil kira-kira berapa lama?
Dia sudah hamil kira-kira tiga
bulan. Jadi masih berapa lama lagi kita harus maju hingga ke
saat kelahiran Yesus? Kita harus maju
enam bulan lagi, dan itu membawa kita sampai mana? Itu membawa kita hingga ke
awal/pertengahan September.
·
Jadi kemungkinan besar kapan Yesus lahir? Dia
lahir awal/pertengahan, atau mungkin
bisa sedikit lebih jauh di bulan September, tetapi pasti bukan
di bulan Desember! Mustahil di bulan Desember menurut kronologi Lukas 1.
Now here's the interesting part. The conception of Jesus
would have been in December, but His birth would have been September or perhaps as
much as late as early October.
Nah, inilah bagian yang menarik.
Pembuahan Yesus kira-kira terjadi di bulan Desember, tetapi kelahiranNya kira-kira di bulan
September atau paling lambat awal Oktober.
Now the question is, what was it that took place in
December and what was it that took place in the month of September or early October?
The fact is that in December what would be celebrated was
the Feast of Dedication, known as the Feast of Lights. It takes place
in the month of December, and it's not
always fixed at a certain date. For example last year or this year rather
Hanukkah will be from December 12 to
December 20. Would that be about the middle of December? Yes! Next year it will
be from December 2 through December 10. It is highly probable that the conception of Jesus
took place during the Feast of Dedication.
Sekarang pertanyaannya ialah, apa
yang terjadi di bulan Desember, dan apa yang terjadi di bulan Septermber/awal
Oktober? Faktanya ialah di
bulan Desember apa yang dirayakan ialah Perayaan Dedikasi, yang dikenal sebagai
Perayaan Terang. Ini terjadi di bulan Desember, dan tidak selalu
pada tanggal yang tertentu. Misalnya tahun lalu atau lebih tepatnya tahun ini
Hanukkah akan dirayakan dari 12 Desember hingga 20 Desemer. Apakah itu sekitar
pertengahan Desember? Iya! Tahun depan itu akan terjadi antara 2 Desember
hingga 10 Desember. Jadi amat
sangat besar kemungkinannya pembuahan Yesus yang terjadi saat Perayaan Dedikasi.
Let's examine a little history about Hanukkah.
From 165 to 163 BC Antiochus Epiphanes persecuted the Jews,
suspended the temple service, and offered a pig on the altar, thus desecrating
the temple. In other words, Israel was under the dominion of their enemies.
Judas Maccabeus delivered the Jews from Antiochus, and in
commemoration of the deliverance, the Feast of Dedication was established.
Mari kita periksa sedikit sejarah
tentang Hanukkah.
Dari 165-163 BC, Antiochus
Epiphanes mempersekusi bangsa Yahudi, menghentikan pelayanan Bait Suci, dan
mengurbankan seekor babi di atas mezbah, dengan demikian menajiskan Bait Suci.
Dengan kata lain, Israel berada di bawah kekuasaan musuh-musuh mereka.
Yudas Macabeus menyelamatkan
bangsa Yahudi dari Antiochus, dan untuk memperingati penyelamatan itu,
ditetapkanlah Perayaan Dedikasi.
Now here's a big question. How was the Feast of Dedication celebrated?
The fact is that it was celebrated virtually identical to the celebration
of the Feast of Tabernacles.
1.
First of all, it commemorated
deliverance from their enemies.
2.
It lasted eight days.
I'm going to prove this from Josephus in a minute and from the
book of Maccabees.
You say but Maccabees isn't inspired? Yes! But it was written
about this period, so the person who's writing knows what he’s talking about.
3.
in the third place, the days were a
season of rejoicing, feasting, and singing hymns. Both festivals.
4.
It was celebrated in a similar
fashion to the Feast of Tabernacles.
5.
And it is called, the Feast of
Dedication, it’s called the Feast of Lights.
6.
And we know that the people carried
palm branches during the Feast of Dedication.
That sound familiar?
Nah, ini pertanyaan yang penting.
Bagaimana Perayaan Dedikasi
itu dirayakan? Faktanya ialah ia dirayakan nyaris identik dengan pesta Perayaan Tabernakel.
1. Pertama tama, itu adalah peringatan diselamatkannya
dari musuh-musuh.
2. Berlangsung selama 8 hari.
Sebentar akan saya buktikan ini dari Josephus dan
dari kitab Makabee.
Kalian berkata, “Tapi kitab Makabee itu kan tidak
diilhami Roh Kudus!” Betul. Tapi kitab ini ditulis tentang zaman itu, maka
orang yang menulisnya tahu tentang apa yang ditulisnya.
3. Ketiga, hari-hari itu adalah masa untuk
bersukacita, berpesta, menyanyikan pujian. Pada kedua perayaan.
4. Dirayakan dengan cara yang sama seperti Perayaan
Tabernakel.
5. Dan disebut Perayaan Dedikasi, disebut Perayaan
Terang.
6. Dan kita tahu orang-orang membawa dahan-dahan palem
di Perayaan Dedikasi.
Apakah ini terdengar familier?
Let me read you from Flavius Josephus in his book The Antiquities of the Jews book 12 chapter 2 and
paragraph 7, here Josephus describes how the Feast of Dedication was
celebrated. “Now Judas…”
this is Judas Maccabeus
“…celebrated the festival
of the restoration of the sacrifices of the temple for…” how long? “…for eight days, and omitted no sort of…” what? “…pleasures thereon; but he feasted them upon very rich and splendid sacrifices and he honored God and delighted them by hymns and psalms…” is that the same
way that Tabernacles were celebrated? Absolutely!
“…Nay, they were so very glad at the revival of their customs, when, after a long time
of intermission, they
unexpectedly had regained the freedom of their worship, that they made it a
law for their
posterity, that they should keep a festival, on account of the restoration of their temple
worship, for eight days
and
from that time
to this we celebrate
this
festival and call it Lights.
I suppose the reason was because of
this liberty beyond our hopes
appeared to us and that
thence was the name
given to that festival.”
So it was a festival that proclaimed what? Liberty for
them from their enemies. And it was the Feast of lights, it was a period of
joyful singing, happiness, feasting, just like it happened at the Feast of
Tabernacles.
Saya akan membacakan dari Flavius Josephus dari
bukunya The Antiquities of the Jews, vol. 12, bab 2,
paragraf 7, di sini Josephus menggambarkan bagaimana Perayaan Dedikasi itu
dirayakan. “…Nah Yudas…” ini adalah Yudas Maccabeus, “…merayakan pesta dipulihkannya upacara-upacara kurban Bait Suci
selama…” berapa lama? “…selama 8 hari, dan tidak mengabaikan segala jenis sukacita di sana, melainkan
dia mengadakan pesta bagi mereka dengan kurban-kurban yang sangat mewah dan istimewa
dan dia menghormati Allah dan membuat mereka bersukacita dengan nyanyian pujian
dan mazmur…” apakah Perayaan Tabernakel juga dirayakan seperti
begitu? Tentu saja! “…Tidak, mereka sedemikian gembiranya dengan
dipulihkannya tradisi mereka, setelah suatu masa jeda yang lama, mereka secara
tidak terduga mendapatkan kembali kebebasan mereka untuk beribadah, dan mereka
membuatnya menjadi suatu peraturan bagi keturunan mereka agar keturunan mereka
akan memelihara perayaan ini, karena telah dipulihkannya ibadah di Bait Suci selama 8 hari lamanya. Dan sejak
saat itu hingga sekarang kita merayakan festival ini dan menyebutnya Terang.
Menurut saya alasannya ialah karena kebebasan yang tidak kita duga muncul bagi
kita dan dengan demikian itulah nama yang diberikan kepada perayaan ini.”
Jadi ini
adalah festival yang mengumumkan apa? Kebebasan bagi mereka dari musuh-musuh
mereka. Dan itu adalah Perayaan Terang, itu adalah suatu masa untuk bernyanyi
gembira, kebahagiaan, berpesta, sama seperti apa yang terjadi di Perayaan
Tabernakel.
Now let's read 2 Maccabees 10:6-7, here it makes a direct
link with the Feast of Tabernacles. It says, “This day of the purification of the temple fell
on the very day on which the Temple had been profaned by
the foreigners, the twenty-fifth of the
same
month, Chisel. They kept eight festal days with rejoicing…” listen carefully
now, “…in the manner of the Feast of Tabernacles…” is there a
connection between Dedication and Tabernacles? Absolutely! “…in the manner of the Feast of Tabernacles remembering how, not long before
at the time of the feast
of Tabernacles, they had been living
in the mountains and caverns like wild beasts. Then, carrying branches, leafy boughs and palms…” did that happen at the Feast of
Tabernacles? Yes! “…Then, carrying branches, leafy boughs and
palms they offered hymns to Him who had brought the cleansing of His own Holy Place to a happy outcome. They also decreed by public edict, ratified by vote that the whole Jewish nation
should celebrate those same days
every year.”
Nah, mari kita baca 2 Makabee 10:6-7, di sini ada
kaitan langsung dengan Perayaan Tabernakel. Dikatakan, “…Hari
ini, hari pemurnian Bait Suci jatuh tepat pada hari Bait Suci itu dinajiskan
oleh orang-orang asing, yaitu hari ke-25
bulan yang sama, Chisel. Mereka merayakan 8 hari perayaan dengan
sukacita…” dengarkan baik-baik sekarang, “…seperti pada Perayaan Tabernakel…” apakah ada kaitan antara Dedikasi dengan
Tabernakel? Tepat sekali, “…seperti pada Perayaan
Tabernakel, dengan mengingat bagaimana tidak lama saat Perayaan Tabernakel
mereka tinggal di gunung-gunung dan gua-gua seperti binatang buas. Kemudian,
sambil membawa dahan-dahan, ranting-ranting berdaun, dan palem…” apakah itu terjadi di Perayaan Tabernakel? Ya. “…Kemudian sambil membawa dahan-dahan,
ranting-ranting berdaun dan palem mereka mempersembahkan pujian kepada Dia yang
telah membawa pembersihan Tempat KudusNya sendiri ke hasil yang menggembirakan.
Mereka juga menetapkan dengan peraturan umum yang disahkan oleh pengambilan
suara bahwa seluruh bangsa Yahudi harus merayakan hari-hari yang sama itu
setiap tahun.”
And as I mentioned, Jesus attended the Feast of Dedication
in Jerusalem. Let's read it. It's found in John 10:22-23, “22 And it was
at Jerusalem the Feast of the Dedication, and it was winter…” Interesting, there's a winter festival, right? “…and it was winter. 23 And Jesus
walked in the temple in Solomon's porch.”(KJV)
Now let's summarize. If Mary conceived Jesus in mid-December ~ and in
a moment I'm going to share some very interesting details with you ~ then He
must have been born when? In mid-September. Which Feast did the Jews
celebrate around the month of September, late September/early October? The
answer is the
Feast of Tabernacles.
Luke and John both highlight the
work of John the Baptist in preparing the way for the arrival of Jesus ~ and
listen carefully now ~ both highlight the importance of light in
relationship to the Messiah's birth. And Luke emphasizes deliverance from
enemies too when he speaks about
the birth of Jesus.
So the idea that I
want to share with you is, that Jesus most likely was born during
which Feast? The Feast of Tabernacles.
Seperti
yang sudah saya katakan, Yesus menghadiri Perayaan Dedikasi di Yerusalem. Mari
kita baca. Ada di Yohanes 10:22-23, “22 Dan di Yerusalem diadakan
Perayaan Dedikasi (LAI
menyebutnya: Pentahbisan Bait Allah), ketika itu musim
dingin…” menarik, ada perayaan musim dingin, benar?
“…ketika itu musim dingin. 23
Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo…”
Sekarang
mari kita simpulkan. Jika pembuahan Yesus di
Maria itu pada pertengahan Desember ~ dan
sebentar saya akan bagikan detail-detail yang sangat menarik ~ maka Yesus tentunya lahir kapan? Di pertengahan September.
Pesta apa yang dirayakan orang Yahudi sekitar bulan September, September
akhir/awal Oktober? Jawabnya ialah Perayaan
Tabernakel.
Lukas dan Yohanes sama-sama menekankan
pekerjaan Yohanes Pembaptis dalam mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus ~
dan sekarang dengarkan baik-baik ~ keduanya sama-sama menekankan makna terang sehubungan dengan
kelahiran Sang Mesias. Dan Lukas
juga menekankan penyelamatan dari musuh-musuh ketika dia bicara
tentang kelahiran Yesus.
Jadi
konsep yang mau saya bagikan kalian ialah bahwa Yesus kemungkinan besar lahir saat perayaan
yang mana? Perayaan
Tabernakel.
Notice John 1:14, it's referring to the incarnation of
Christ, it says, “14 And the Word was made flesh, and…” what? “…dwelt among us…” The word “dwelt”
there is the Greek word σκηνόω [skēnoō] it can be translated, if that word existed in English “He
tabernacled with us” or “He pitched His tent with us”, in other words. So that the very
verse that speaks of His incarnation uses the word “tabernacle” to
refer to the incarnation of Jesus.
There's a much more common word for “dwell” in the New
Testament, that's the word κατοικέω [katoikeō], but the word used here is σκηνόω [skēnoō]. This is the very word that the book of Hebrews uses to describe
the earthly tabernacle. It could be translated that “He pitched His tent” or
“He tabernacled with us”.
Simak Yohanes 1:14, ini merujuk ke inkarnasi
Kristus, dikatakan, “14 Dan Firman itu telah menjadi daging dan…”
apa? “…diam di antara kita…” Kata “diam” di sana adalah kata Greeka σκηνόω [skēnoō], itu bisa diterjemahkan ~ jika kata itu ada dalam bahasa
Inggris ~ “Dia bertabernakel bersama kita” atau dengan kata lain “Dia
mendirikan tendaNya bersama kita”. Jadi tepat ayat
yang bicara tentang inkarnasiNya memakai kata “tabernakel”
untuk merujuk ke inkarnasi Yesus.
Ada
kata yang lebih umum untuk “diam” di Perjanjian Baru, yaitu kata κατοικέω [katoikeō]
tetapi kata yang dipakai di sini ialah kata σκηνόω [skēnoō]. Ini adalah kata yang sama yang dipakai di kitab Ibrani
untuk menggambarkan tabernakel duniawi. Itu bisa diterjemahkan bahwa “Dia
mendirikan tendaNya” atau “Dia bertabernakel bersama kita”.
Now, let's notice how Luke the historian describes
what will happen when Jesus is born. And this is actually Simeon who is speaking
these words, “69 And hath
raised up an horn of salvation for us in the house of His servant David; 70
As He spake by the mouth of His holy prophets, which have been since the world
began: 71 That we should be saved from our enemies…” is that talking about the Romans? No! It's not talking about the
Romans. “…and from the hand of all that…” what? “…hate us; 72
To perform the mercy promised to our fathers, and to remember His holy
covenant; 73 The oath which He sware to our father Abraham, 74
that He would grant unto
us, that we being delivered out of the hand of our…” what? “…of our enemies…” do you remember
that that was the theme of the Feast of Dedication? And this of course is
speaking about the incarnation of Christ, about His birth. It continues saying
here, “…73 The oath
which he sware to our father Abraham, 74 that he would grant unto
us, that we being delivered out of the hand of our enemies might serve him
without fear, 78 Through the tender mercy of our God; whereby the
dayspring…” actually that's two Greek words: Ανατολή ηλίου [Anatoli
iliou], it could be translated the “sun rising”.
So what happens when Jesus is born? This is the what? Sun rising. Was there an emphasis on light in the Feast of Tabernacles? Being released from the hands of the enemies? Absolutely! You
remember that when the Feast of Tabernacles was celebrated, God's people is
resting in the promised land, all their enemies in the land of Canaan had been
defeated. And so it continues saying, “…78 Through the tender mercy of our God; whereby the
Dayspring…” or the Rising Sun “…from on high hath
visited us,79 to give…” what? “…to give light to them that sit in darkness
and in the shadow of death, to guide our feet into the way of peace.”
Sekarang mari kita simak bagaimana Lukas si
sejarahwan menggambarkan apa yang akan terjadi ketika Yesus lahir. Dan yang
mengucapkan kata-kata ini adalah Simeon. (Lukas 1:69-74, 78-79) “69 dan telah membangkitkan sebuah Tanduk
keselamatan bagi kita dari rumah Daud, hamba-Nya, 70 --seperti
yang telah difirmankan-Nya melalui mulut
nabi-nabi-Nya yang kudus sejak dunia dijadikan 71
agar kita diselamatkan dari musuh-musuh kita…” apakah ini bicara tentang bangsa Roma?
Tidak! Ini tidak bicara tentang bangsa Roma, “…dan dari tangan semua
orang yang membenci kita, 72 untuk melaksanakan
rahmat yang dijanjikan kepada nenek moyang
kita dan untuk mengingat perjanjian-Nya yang
kudus 73 yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa
leluhur kita, 74 untuk mengaruniai
kita, supaya kita, dengan terlepas dari
tangan…” apa? “…musuh kita…” apakah kalian ingat bahwa itulah tema
Perayaan Dedikasi? Dan ini tentu saja berbicara tentang inkarnasi Kristus,
tentang kelahiranNya. Selanjutnya dikatakan di sini, “…73 yaitu
sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, 74 untuk mengaruniai kita, supaya kita, dengan terlepas dari tangan musuh kita, bisa melayani Dia tanpa takut….. 78 oleh rahmat belas kasihan
dari Allah kita, dengan mana Sang Fajar…” sebenarnya
ini dua kata Greeka Ανατολή ηλίου [Anatoli iliou], yang bisa diterjemahkan “terbitnya matahari”.
Jadi apa yang terjadi ketika
Yesus lahir? Itu adalah apa? Terbitnya matahari. Apakah ada penekanan pada terang di
Perayaan Tabernakel? Dan dilepaskan dari tangan musuh-musuh?
Tentu saja! Kalian ingat ketika Perayaan Tabernakel dirayakan, umat Allah
sedang beristirahat di tanah perjanjian, semua musuh mereka di tanah Kana’an
sudah dikalahkan. Maka dikatakan selanjutnya, “…78 oleh rahmat belas kasihan
dari Allah kita, dengan mana Sang
Fajar…” atau Terbitnya Matahari “…dari tempat tinggi telah melawat
kita, 79 untuk memberi…” apa? “…untuk
memberi terang kepada mereka yang duduk
dalam kegelapan dan dalam bayang-bayang
maut, untuk menuntun kaki kita ke jalan
damai sejahtera.”
Not only Luke emphasizes that the birth of Jesus brings
light, but also John does so. Notice John 1:4 and then verses 5 and 9, this is
speaking about when Jesus comes into the world,
“4 In him was
life; and the life was the…” what? “…the light of men. 5 And the light shineth in
darkness; and the darkness comprehended it not. 9 That was the true
Light, which lighteth every man that cometh into the world.”
Does the birth of Jesus have anything to do with bringing
light? Absolutely! Victory over the enemies? Absolutely! Was that one of the
themes that we studied at the Feast of Tabernacles? Absolutely!
Bukan hanya Lukas menekankan bahwa kelahiran Yesus
membawa terang, tetapi Yohanes juga. Simak Yohanes 1:4, kemudian ayat 5 dan 9,
ini bicara tentang kapan Yesus datang ke dunia, “4 Dalam Dia ada
hidup, dan hidup itu adalah…” apa? “…terang bagi manusia. 5 Dan terang itu bercahaya dalam
kegelapan, dan kegelapan itu tidak memahaminya. 9 Terang itulah Terang yang sesungguhnya, yang memberi terang kepada setiap orang yang masuk ke dalam dunia…”
Apakah
kelahiran Yesus berkaitan dengan membawa terang? Tentu saja! Kemenangan atas
musuh-musuh? Tentu saja! Apakah itu salah satu dari tema-tema yang sudah kita
pelajari dari Perayaan Tabernakel? Tentu saja!
Now Jesus attended the Feast of Tabernacles and Jesus
underlined the importance of water, and the importance of light, at the Feast
of Tabernacles. John 7:2 it says, “2 Now the Jew's Feast of Tabernacles was at hand.” And then verses 10 and 11 of the same chapter, “10 But when
his brethren were gone up, then went He also up unto the feast, not openly, but
as it were in secret. 11 Then the Jews sought Him at the feast, and
said, ‘Where is He?’…” So is Jesus at the Feast? He most certainly is. Notice
verse 37, “37 In the
last day, that great day of the Feast, Jesus stood and cried, saying, ‘If any
man thirst, let him come unto Me, and drink.’…”
Nah, Yesus menghadiri Perayaan Tabernakel dan Yesus
menggarisbawahi pentingnya air, dan pentingnya terang di Perayaan Tabernakel.
Yohanes 7:2 berkata, “2 Ketika itu Perayaan
Tabernakel orang Yahudi sudah dekat…” Kemudian ayat 10 dan 11 dari pasal yang
sama “…10
Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Ia pun pergi juga
ke perayaan itu, tidak terang-terangan
tetapi diam-diam. 11 Lalu orang-orang
Yahudi mencari Dia di pesta itu dan berkata: ‘Di manakah Ia?’…” Jadi apakah Yesus ada di Perayaan itu?
Jelas iya. Simak ayat 37, “…37 Dan pada hari terakhir, yaitu
pada hari besar puncak Perayaan itu, Yesus
berdiri dan berseru, ‘Jika ada yang haus,
baiklah ia datang kepada-Ku dan minum.’…”
And then He emphasizes light at the Feast of Tabernacles. In
fact it says in John 8:12 and Ellen White has a very interesting remark about
this, she says that when Jesus said “I am the light of the world” He was
pointing at the sun. You know, the sun was just rising and the two pillars of
light in the temple were still lighted, and Jesus is really saying, you know,
“Don't look at those two pillars of light there, I am the light of the world, I
am the greater light,” is what Jesus is
saying. So in John 8:12, “12 Then spake
Jesus again unto them, saying, ‘I am the light of the world: he that followeth
Me shall not walk in darkness, but shall have the light of life.’…”
Kemudian Dia menekankan terang di
Perayaan Tabernakel. Bahkan dikatakan di Yohanes 8:12, dan Ellen White membuat
komentar yang sangat menarik tentang ini, dia berkata bahwa ketika Yesus
berkata, “Akulah terang dunia” Dia sedang menunjuk ke matahari. Kalian tahu,
matahari waktu itu baru saja terbit dan kedua tiang cahaya di Bait Suci masih
menyala, dan apa yang sebenarnya dikatakan Yesus ialah, “Jangan memandang ke
kedua tiang cahaya di sana. Aku inilah terang dunia, Aku inilah terang yang
lebih besar,” itulah yang dikatakan Yesus. Jadi di Yohanes 8:12, “12 Lalu Yesus berbicara kepada mereka
lagi, kata-Nya, ‘Akulah terang dunia;
barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia
akan mempunyai terang hidup.’…”
Now how long did the Feast of Tabernacles last? It lasted
how many days? Eight days. So if Jesus was born at the Feast of Tabernacles,
there must be something relating to eight days having to do with Jesus. Hmm,
interesting.
Notice Leviticus 23:35-36,
“34 Speak unto
the children of Israel, saying, ‘The fifteenth day of this seventh month shall
be the Feast of Tabernacles, for seven days unto the LORD. 35 On the
first day shall be an holy convocation: ye shall do no servile work therein. 36
Seven days ye shall offer an offering made by fire unto the LORD…” and then there's a special eighth day, “…on the eighth day
shall be an holy convocation unto you; and ye shall offer an offering made by
fire unto the LORD: it is a solemn assembly; and ye shall do no servile work
therein.” (KJV)
The question is, on which day was Jesus circumcised?
Luke 2:21, remember that these Feasts are fulfilled as to
day, we're not using the Year-Day principle, we're using the day itself. It
says, “21 And when
eight days were accomplished for the circumcising of the child, His name was
called…” what? “…JESUS, which was so
named of the angel before He was conceived in the womb.”
And then in Luke 2:28-32 it says, “28 Then took
he Him up in his arms…” and notice what he’s going to say, “… and blessed God, and said, 29
‘Lord, now lettest Thou thy servant depart in peace…” this is Simeon, “…according to Thy word:
30 For mine eyes have…” what? “…seen…” what? “…Thy salvation, 31 which Thou
hast prepared before the face of all people…” and now what does
he say? “…32 A light to lighten the
Gentiles, and the glory of Thy people Israel.’…”
So when Jesus is circumcised, He’s introduced as
the what? As the light.
Was there light emphasized at the Feast of Tabernacles?
Absolutely!
Nah, berapa lama Perayaan
Tabernakel berlangsung? Berapa hari berlangsungnya? Delapan hari. Jadi jika
Yesus lahir di Perayaan Tabernakel, tentunya ada sesuatu yang terkait kepada
hari kedelapan dalam hidup Yesus. Hmmm, menarik.
Simak Imamat 23:35-36, “34 ‘Bicaralah kepada
orang Israel, katakan, ‘Hari yang kelima
belas dari bulan yang ketujuh ini harus
menjadi hari raya Tabernakel (Pondok
Daun) tujuh hari lamanya bagi TUHAN. 35 Pada hari yang pertama
haruslah ada pertemuan kudus, kamu tidak boleh melakukan
pekerjaan sehari-hari waktu itu. 36
Selama tujuh hari lamanya kamu harus
mempersembahkan suatu persembahan kurban
api-apian kepada TUHAN…” kemudian ada hari kedelapan yang istimewa. “…Pada hari yang kedelapan kamu harus mengadakan pertemuan kudus
dan kamu harus mempersembahkan suatu persembahan kurban api-apian kepada
TUHAN. Itu adalah perkumpulan yang kudus, dan kamu
tidak boleh melakukan pekerjaan sehari-hari pada hari itu…”
Pertanyaannya
ialah, pada hari mana Yesus disunat?
Lukas
2:21, ingat bahwa Perayaan-perayaan ini digenapi menurut perhitungan hari yang
literal, kita tidak menggunakan prinsip 1 hari nubuatan = 1 tahun literal, kita
menggunakan 1 hari = 1 hari literal. Dikatakan, “…21 Dan ketika genap delapan hari agar anak itu harus disunat, namaNya disebut…” apa? “…YESUS, yaitu nama yang disebut oleh
malaikat sebelum Ia dibuahkan di rahim
ibu-Nya…”
Kemudian
di Lukas 2:28-32, “…28 Lalu ia mengambil
Anak itu dan menggendong-Nya…” dan simak apa yang akan dikatakannya, “…dan memuji Allah, katanya: 29
‘Tuhan, sekarang izinkanlah hamba-Mu ini
pergi dengan damai…” ini Simeon, “…sesuai dengan firman-Mu, 30
sebab mataku telah…” apa? “…melihat…” apa? “…keselamatan dari-Mu, 31 yang
telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa…” dan sekarang apa katanya? “…32 sebuah Terang untuk
menerangi bangsa-bangsa lain, dan kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.’…”
Jadi
ketika Yesus disunat, Dia
diperkenalkan sebagai apa? Sebagai
Terang.
Apakah
di Perayaan Tabernakel ada penekanan pada terang? Tentu saja!
So the chronology as well as the details seem to strongly
indicate that Jesus was conceived during the period of the Feast of Dedication but He
was born during the Feast of Tabernacles. And as we notice both of
these Feasts were linked, both of these Feasts were connected.
Jadi baik kronologinya maupun
detail-detailnya begitu kuat
mengindikasikan bahwa pembuahan
Yesus terjadi di periode Perayaan Dedikasi, tetapi Dia lahir saat Perayaan Tabernakel. Dan seperti yang sudah kita simak, kedua Perayaan
ini terkait, kedua Perayaan ini berhubungan.
Now we need to talk also about the final Feast of Tabernacles.
Because Jesus not only came to this world to tabernacle with us, when all
things are restored He will tabernacle with us forever. So He tabernacled when
He became incarnate, and He will tabernacle with us when He returns again.
· The Feast of Tabernacles commemorates the moment when Jesus came to
pitch His tent with us, to deliver us from our spiritual enemies. Now listen
carefully, to give a spiritual light, and refreshes with spiritual water, and I
would say feed us with spiritual manna.
· However, it also points forward to the time when Jesus will
tabernacle with us again.
Thus the Feast of Tabernacles is commemorative and also what? Prophetic.
It not only looks back to the incarnation of Christ, it
looks to the time when Jesus will dwell or will tabernacle with His people.
Nah, sekarang kita juga perlu
bicara tentang Perayaan Tabernakel
yang terakhir. Karena Yesus tidak hanya datang ke dunia ini
untuk bertabernakel dengan kita, nanti ketika segala hal sudah dipulihkan Dia
akan bertabernakel bersama kita selama-lamanya. Jadi Dia bertabernakel ketika
Dia menjadi manusia, dan Dia akan bertabernakel bersama kita ketika Dia kembali
lagi.
· Perayaan Tabernakel memperingati saat ketika Yesus datang pertama untuk mendirikan tendaNya bersama kita, untuk
menyelamatkan kita dari musuh-musuh spiritual kita. Sekarang dengarkan
baik-baik, untuk memberikan terang spiritual, dan menyegarkan dengan air
spiritual, dan bisa saya tambahkan memberi makan kita dengan manna spiritual.
· Namun, ini juga menunjuk ke depan ke masa ketika Yesus akan bertabernakel
bersama kita lagi.
Dengan demikian Perayaan Tabernakel itu
suatu peringatan dan juga apa? Suatu nubuatan.
Dia tidak hanya melihat ke
belakang ke saat inkarnasi Kristus, tapi dia juga memandang ke depan ke saat
Yesus akan diam atau akan bertabernakel bersama umatNya.
So the Feast of Tabernacles today has a spiritual
significance.
Can we enjoy the light of the Feast of Tabernacles even
today? Yes!
Can we drink the water? Of course we can. Jesus said, “Come
to Me and drink!”
Can we partake of the manna? Certainly.
Ellen White even says that we can eat from the Tree of Life.
You say, how's that? She says that the Tree of Life extends its branches over
the wall all the way down to the earth, and we can partake of the Tree of Life,
not
literally, but by accepting Jesus Christ as our Savior and Lord. Then we eat
spiritually. But when we get to Heaven these things will not only have
a spiritual significance, they will have a what? They will have a literal
significance, because up there things are literal. In fact up there the literal and the spiritual
join together when we get there.
Jadi Perayaan Tabernakel hari ini
memiliki makna spiritual.
Bisakah kita menikmati terang
dari Perayaan Tabernakel bahkan sekarang ini? Ya!
Bisakah kita minum airnya? Tentu
saja bisa. Yesus berkata, “Datanglah padaKu dan minum!”
Bisakan kita ambil bagian
mannanya? Tentu.
Ellen White bahkan berkata kita bisa makan dari Pohon
Kehidupan. Kalian berkata, kok bisa? Ellen White berkata bahwa
Pohon Kehidupan memperpanjang cabang-cabangnya melampaui dinding terus ke bawah
sampai ke bumi, dan kita bisa ambil bagian dari Pohon Kehidupan tetapi bukan secara literal, melainkan
dengan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita. Maka kita
makan secara spiritual. Tetapi nanti bila kita tiba di Surga
semua hal ini bukan hanya memiliki makna spiritual, mereka juga akan memiliki
apa? Mereka akan memiliki makna literal, karena di atas sana segalanya literal.
Bahkan di atas sana yang literal dan
yang spiritual menjadi satu, pada waktu kita tiba di sana.
Let me give you an illustration, so we understand this law
of the literal and the spiritual. And let me just go back to the Garden of Eden.
Adam and Eve when they were created they were covered with
a robe of light, right? Was that a literal robe of light? Yes! Ellen White
says that a soft light covered them. What did that robe of light, that
literal robe of light represent? It represented the fact that they were
righteous, right? Because they were obedient to God. In other words, their
spiritual robe was righteousness, and their literal robe was a literal
robe of light that announced that they were holy, and they were righteous.
What happened when Adam and Eve sinned? What did they lose
first? Did they lose their spiritual robe of light first, or did they lose the
literal robe of light? They first lost their what? Spiritual
robe, because when they sinned they became what?
Unrighteous, right? And when they lost their spiritual robe, their
righteousness; what was the literal result? The literal result was that
they found themselves literally naked, without the robe of light.
So they lost their spiritual robe, and they lost their literal robe in
consequence of losing the spiritual robe.
Now what is the purpose of the plan of salvation? The purpose
of the plan of salvation is once again to cover man as he was at the beginning.
Which robe does God restore first? The spiritual robe or the literal robe? He
first restores the spiritual robe because when we accept the righteousness of Christ we are
covered with the robe of His righteousness spiritually speaking.
But what is Jesus going to do when He returns again? Those who
have put on the spiritual robe will now be once again robed with a literal robe
of light.
So once again the spiritual and the literal will meet. Are
you following me?
And the same is true with the water, and with the light,
and with the manna. Now we enjoy these things spiritually, but when Jesus
comes, not only will these things have spiritual significance, but there will
be real light, and we will drink real water, and we will eat real manna. And
we'll realize that these things symbolize what Jesus has done for us. Are you
understanding the principle?
Saya akan memberikan sebuah
ilustrasi supaya kita paham peraturan tentang yang literal dan yang spiritual.
Saya akan kembali ke Taman Eden.
Adam dan Hawa ketika mereka diciptakan
mereka tertutup oleh sebuah jubah cahaya, benar? Apakah itu
jubah cahaya yang literal? Ya! Ellen White berkata bahwa suatu cahaya yang
lembut menutupi mereka. Jubah
cahaya yang literal itu melambangkan apa? Itu melambangkan fakta bahwa mereka benar,
iya kan? Karena mereka patuh kepada Allah. Dengan kata lain, jubah spiritual mereka adalah
kebenaran, dan jubah literal mereka adalah jubah cahaya yang
literal yang menunjukkan bahwa mereka kudus, dan mereka benar.
Apa yang terjadi ketika Adam dan
Hawa berbuat dosa? Mereka kehilangan apa dulu? Apakah mereka kehilangan jubah
spiritualnya dulu atau mereka kehilangan jubah cahaya literalnya dulu? Mereka kehilangan
apa dulu? Jubah spiritual mereka,
karena ketika mereka berbuat dosa,
mereka menjadi apa? Tidak benar, iya kan? Dan ketika mereka kehilangan jubah
spiritual mereka yaitu kebenaran mereka, apa akibat literalnya? Akibat literalnya
ialah mereka mendapati diri mereka
telanjang secara literal, tanpa jubah cahaya. Jadi mereka
kehilangan jubah spiritual mereka, dan mereka kehilangan jubah literal mereka
sebagai konsekuensi kehilangan jubah spiritual.
Nah, apakah tujuan rencana
keselamatan? Tujuan rencana
keselamatan ialah sekali lagi menutupi manusia sebagaimana dia dulu pada
awalnya. Jubah yang mana yang dipulihkan Allah dulu? Jubah spiritual atau jubah literal? Allah pertama memulihkan jubah
spiritualnya dulu karena ketika
kita menerima kebenaran Kristus, kita ditutupi oleh jubah kebenaranNya secara
spiritual.
Tetapi apa yang akan dilakukan Yesus ketika Dia kembali?
Mereka yang telah mengenakan
jubah spiritual sekarang sekali lagi akan dikenakan sebuah jubah cahaya yang
literal. Jadi sekali lagi yang spiritual dan yang literal akan
menyatu. Apakah kalian paham?
Dan hal yang sama berlaku untuk
airnya, untuk terangnya, dan untuk mannanya. Sekarang kita menikmati semua ini
secara spiritual, tetapi nanti waktu Yesus kembali, bukan saja semua ini
mempunyai makna yang spiritual tetapi akan ada terang literal, dan kita akan
minum air literal, dan kita akan makan manna literal. Dan kita akan menyadari
bahwa hal-hal ini menyimbolkan apa yang telah dilakukan Yesus bagi kita. Apakah
kalian mengerti prinsipnya?
So let's notice what's going to happen at the Feast of Tabernacles,
the final Feast of Tabernacles. What was spiritual now becomes literal. It says
in Revelation 7:9-10, “9 After this I beheld, and, lo, a great multitude,
which no man could number, of all nations, and kindreds, and people, and
tongues, stood before the throne, and before the Lamb…” how are they clothed? Are those literal white robes? Sure they
are. They are not made out of out of fabric, they are robes of light, they're
white like the light. By the way God is robed with light too. Read Psalm 104:1-2, God covers Himself with
light as with a garment, it says there in Psalm 104. So God is covered with a
robe of light. And Adam and Eve reflected the glorious light of God. And so it
continues saying, “…clothed with white robes and…” what do they have
in their hands? So is this Tabernacles? Yeah! They have “… palms in their hands…” are they going to celebrate now? Oh yeah, it says, “…10 And cried with a loud voice,
saying, ‘Salvation to our God which sitteth upon the throne, and unto the
Lamb.’…” (KJV)
Jadi mari kita simak apa yang akan terjadi di
Perayaan Tabernakel yang terakhir. Apa yang sekarang spiritual nanti menjadi
literal. Dikatakan di Wahyu 7:9-10, “9 Setelah hal-hal itu aku melihat: dan tampaklah, suatu kumpulan besar yang tidak
dapat dihitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba…” mereka mengenakan apa? Apakah itu
jubah-jubah cahaya yang literal? Tentu saja. Mereka terbuat bukan dari kain,
mereka adalah jubah-jubah cahaya, mereka putih seperti sinar. Nah, Allah juga
berjubahkan cahaya. Bacalah Mazmur 104:1-2, Allah menyelubungi DiriNya dengan
cahaya ibarat pakaian, di Mazmur 104 dikatakan demikian. Jadi Allah tertutup jubah
cahaya dan Adam dan Hawa memantulkan sinar kemuliaan Allah. Maka dikatakan
selanjutnya, mereka “…memakai jubah putih
dan…” apa yang ada di tangan mereka? Jadi
apakah ini Perayaan Tabernakel? Iya! Mereka “…memegang daun-daun palem di tangan
mereka…” apakah mereka akan merayakan sekarang?
Oh, iya, dikatakan, “…10 Dan dengan
suara nyaring mereka berseru: ‘Keselamatan adalah
milik Allah kami yang duduk di atas takhta dan milik Anak Domba!’…”
Is there great emphasis on God tabernacling with us?
Notice Revelation 21:3, “3 And I heard a great voice out of heaven saying,
‘Behold, the…” what? “…the tabernacle of God
is with men…” why would it say “the tabernacle of God is with men”? And
then it says, “…and He will dwell…” that's the same word as John
1:14 “He dwelt among us”, “He
tabernacled among us”. This is the final
fulfillment of Tabernacles, where Jesus doesn't come only to live on earth for
three and a half years, He comes to dwell with His people forever. And so it
says, “…I heard a great voice out of heaven saying,
‘Behold, the tabernacle of God is with men and He will…” what? “…He will dwell with
them, and they shall be His people, and God Himself shall be with them, and be
their God.” This is happening when we're in Heaven.
But God dwelling eternally with them will happen when?
Notice the tense of the verbs. In the future, the future from the time that we
tabernacle with Him in Heaven.
Apakah
ada penekanan besar pada Allah akan bertabernakel bersama kita?
Simak
Wahyu 21:3, “…3
Dan aku mendengar suara yang nyaring dari Surga berkata: ‘Lihatlah…” apa? “…kemah (tabernakel) Allah ialah
bersama manusia…” mengapa dikatakan “tabernakel Allah
ialah bersama manusia”? Kemudian
dikatakan, “…dan Ia akan diam…” itu kata yang sama yang ada di Yohanes
1:14, “Dia diam di antara kita”, “Dia bertabernakel di antara kita”. Ini adalah
penggenapan terakhir dari Perayaan Tabernakel, di mana Yesus tidak datang hanya
untuk hidup di dunia selama tiga setengah tahun, Dia datang untuk diam bersama
umatNya selamanya. Maka dikatakan, “…3Dan aku mendengar suara yang nyaring dari Surga berkata: ‘Lihatlah kemah (tabernakel)
Allah ialah bersama manusia dan Ia
akan…” apa? “…Ia akan diam dengan mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya, Allah sendiri akan bersama mereka, dan menjadi
Allah mereka…” Ini
terjadi ketika kita di Surga.
Tetapi
Allah diam untuk selama-lamanya bersama mereka akan terjadi kapan? Simak
keterangan waktu kata kerjanya. Di masa depan, masa depan dari waktu kita
bertabernakel denganNya di Surga.
And then notice chapter 22:5, “5 And there shall be no night there…” see, this is the Feast of Tabernacles, so there's an emphasis on
light. “…there shall be no night there and they need
no candle, neither light of the sun; for the Lord God giveth them light: and
they shall reign for ever and ever.”
Kemudian simak pasal 22:5, “5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana…” lihat, inilah Perayaan Tabernakel, jadi
ada penekanan pada terang, “…malam tidak akan ada lagi di sana, mereka tidak memerlukan lampu maupun cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan
menerangi mereka. Dan mereka akan memerintah sebagai raja untuk selama-lamanya.”
And then of course you have water. Remember that at
Tabernacles you have the water ceremony as well? It says here, “17 And the
Spirit and the bride say, ‘Come’. And let him that heareth say, ‘Come’. And let
him that is athirst come. And whosoever will, let him take the water of life
freely.”
Kemudian tentu saja ada air. Ingat bahwa di Perayaan
Tabernakel ada upacara air juga? Dikatakan di sini, “17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: ‘Marilah!’
Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: ‘Marilah!’ Dan
barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang. Barangsiapa yang mau, hendaklah ia
mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!” (Wahyu 22)
So the coming of Jesus to dwell in our midst, to tabernacle in our midst is only a foretaste
of Him tabernacling with us in Heaven and then setting up His permanent
residence with God's people here on earth forever and ever.
Isn't the Feast of Tabernacles a beautiful celebration? We're
looking forward to it.
Jadi kedatangan Yesus (yang
pertama) untuk hidup ditengah-tengah kita, untuk bertabernakel di tengah-tengah
kita, hanyalah cicipan awal dari bertabernakelnya Dia bersama kita di Surga,
dan kemudian mendirikan tempat tinggalNya yang permanen bersama umat Allah di
sini di bumi untuk selama-lamanya.
Bukankah Perayaan Tabernakel
suatu perayaan yang indah? Kita menanti-nantikan terjadinya.
Now let me read you from Patriarchs
and Prophets page 540 and 541. Some people have misunderstood this, and
they say, “See, Ellen White said we’re supposed to celebrate the Feast of
Tabernacles, which means that we should celebrate all of the Feasts.”
I don't know how that adds up, because all of the other
Feasts have already been fulfilled, right? Or at least the Day of Atonement is in the process
of fulfillment. The only Feast that has not been fully fulfilled yet is the
Feast of Tabernacles, when we reach the kingdom, when we go to Heaven
for a thousand years, and we sing, and we eat the manna, and we're in the
presence of the Light, and we drink the water, and we have victory over our
enemies, and all these things that we spoke about concerning the Feast of
Tabernacles. Ellen White is not saying that we're supposed to celebrate the
Feast of Tabernacles. What she's saying is that we should have a tabernacle-like
celebration to remember the great blessings that God has poured out upon us.
And when you read everything that Ellen White has to say ~ and we'll come back
to this tomorrow afternoon in our last two sessions ~ what Ellen White is
saying is, that we need to have a season where we thank the Lord for His
goodness to us, and camp meetings are those times. When you read everything
that Ellen White has written. Camp meetings are those times when God's
people gather together to praise the Lord, to thank Him for the blessings that
we have received in the previous year. This is how Ellen White wrote about
Tabernacles.
“Well would it be…” is this a mandate? She's saying “it
must be”? No! She says, “… Well would it be
for the people of God at the present time to have a Feast of Tabernacles…”
notice she doesn't say to celebrate the Feast of Tabernacles. She
says, it would be like nice for us to
have a
Feast of Tabernacles
“…a joyous commemoration of the blessings of God to
them. As the children of Israel celebrated the deliverance that God had wrought for their
fathers, and His miraculous preservation of them during their journeyings from Egypt.
so should we gratefully
call to mind the various ways He has devised for bringing us out from
the world, and from the darkness of error,
into the precious light of
His grace and truth.”
Sekarang saya akan membacakan
dari Patriarchs and Prophets hal. 540-541. Ada
orang yang salah menangkap ini dan mereka berkata, “Lihat, Ellen White berkata
bahwa kita harus merayakan Perayaan Tabernakel, berarti kita harus merayakan
semua Perayaan.”
Saya tidak tahu bagaimana ini
bisa klop karena semua perayaan yang lain sudah digenapi,
benar? Atau paling tidak Perayaan
Hari Pendamaian sedang dalam proses penggenapannya. Satu-satunya Perayaan yang
belum sepenuhnya digenapi ialah Perayaan Tabernakel, itu nanti waktu
kita tiba di Kerajaan, bila kita ke Surga selama 1000 tahun, dan kita
bernyanyi, dan kita makan manna, dan kita berada di hadirat Terang, dan kita
minum airnya, dan kita telah mendapatkan kemenangan atas musuh-musuh kita, dan
segala sesuatu yang sudah kita bicarakan tentang Perayaan Tabernakel.
Ellen White tidak mengatakan
bahwa kita harus merayakan Perayaan Tabernakel itu. Apa yang dikatakannya ialah
kita seharusnya mengadakan suatu
perayaan mirip perayaan Tabernakel untuk mengingat berkat-berkat besar yang
telah dicurahkan Allah kepada kita. Dan bila kita membaca semua
yang dikatakan Ellen White ~ kita akan kembali kemari besok sore dalam dua sesi
kita yang terakhir ~ apa yang dikatakan
Ellen White ialah, kita perlu punya waktu di mana
kita berterimakasih kepada Tuhan untuk kebaikanNya kepada kita, dan camp meeting adalah waktu untuk itu. Jika kita baca segala yang ditulis Ellen White, camp
meeting adalah waktu itu
ketika umat Allah berkumpul bersama untuk memuji Tuhan, mengucapkan terima
kasih kepadaNya untuk berkat-berkat yang sudah kita terima di tahun sebelumnya.
Itulah bagaimana Ellen White menulis tentang Tabernakel.
“…Akan
bagus jika…” apakah ini suatu perintah? Ellen White berkata, “ini harus dilakukan!”?
Tidak! Ellen White berkata, “…Akan bagus jika umat Allah
pada masa sekarang ini mengadakan suatu Perayaan Tabernakel…” simak, dia tidak mengatakan untuk merayakan
Perayaan Tabernakel itu. Dia berkata, baguslah jika kita mengadakan suatu
perayaan seperti Tabernakel,
“…suatu peringatan penuh sukacita atas berkat-berkat Allah kepada
mereka. Sebagaimana bangsa Israel merayakan kelepasan yang telah dilakukan
Allah bagi nenek moyang mereka, dan pemeliharaanNya yang penuh mujizat atas
mereka selama perjalanan mereka dari Mesir, demikianlah kita seharusnya
memperingati dengan penuh rasa syukur segala cara yang dipakaiNya membawa kita
keluar dari dunia, dan dari kegelapan kesalahan, ke terangNya yang
berharga dari anugrah dan kebenaranNya.”
Incidentally we cannot keep the Feast of Tabernacles like
the Jews did, because we did not go into the wilderness and wander for 40 years.
That's not part of our experience, right? And yet let me ask you, have we been
wandering in the wilderness of this world for too long? Absolutely! But the Feast
of Tabernacles commemorated a specific historical event in which we did not
participate. But in general terms now we can have a Feast of
Tabernacles to see how God has led us in our wilderness wandering in this
world, and as Israel looked forward to the Messiah coming to tabernacle among
us, because it was prophetic not only did it point to the past for the Jews, to
the wanderings in the wilderness, but it pointed forward to the Messiah who
will bring the water, who would bring the light, who would bring rejoicing, who
would bring the manna, spiritually speaking.
Now what are we supposed to do?
The Feast of Tabernacles in a certain sense leads us to
look back where? It leads us to look back at the moment that Jesus came and
tabernacled with us. But the Feast of Tabernacles also points
forward to the time when Jesus will tabernacle with us for a thousand years in
the Kingdom, and this will be literal, now it's spiritual, later it
will be what? It will be literal.
Nah, kita tidak bisa memelihara
Perayaan Tabernakel seperti orang Yahudi karena kita tidak masuk ke padang
gurun dan mengembara selama 40 tahun. Itu bukan bagian pengalaman kita, benar?
Namun, coba saya tanya, tidakkah kita telah mengembara di dunia ini terlalu
lama? Tentu saja! Tetapi Perayaan
Tabernakel memperingati suatu peristiwa sejarah yang spesifik, yang kita tidak
punya bagian. Tetapi secara umum sekarang kita bisa mengadakan
suatu perayaan Tabernakel untuk memperingati bagaimana Allah telah memimpin
kita dalam pengembaraan kita di dunia ini, dan seperti bangsa Israel yang
memandang ke depan ke kedatangan Mesias untuk diam bersama mereka karena ini
bersifat nubuat bukan hanya menunjuk ke masa lampau buat bangsa Yahudi, ke
pengembaraan di padang gurun, tetapi ini juga menunjuk ke depan, ke Mesias yang
akan membawa air, yang akan membawa terang, yang akan membawa sukacita, yang
akan membawa manna, secara spiritual.
Nah, apa yang harus kita lakukan?
Perayaan Tabernakel dalam pengertian
tertentu membawa kita untuk memandang ke belakang, ke mana? Membawa kita untuk memandang ke belakang
ke saat ketika Yesus datang dan
hidup di tengah-tengah kita. Tetapi Perayaan Tabernakel juga menunjuk ke depan ke saat
ketika Yesus akan bertabernakel bersama kita selama 1000 tahun di Kerajaan,
dan ini literal. Sekarang masih spiritual. Nanti ini akan menjadi apa? Menjadi
literal.
So Ellen White is not saying that we should celebrate the
Feast of Tabernacles. She’s saying it would be good for us, it would be well,
she not saying “do it or else!”, she's not saying “do it, or else you can't be
saved!” She's saying, it would be well for us to have a celebration like
the Feast of Tabernacles, where we can remember the goodness of God to us. So
let me ask you, is that what we should be doing at
our camp meetings? Remembering the goodness of God towards His people. You
know, it's a wonderful thing to go to camp meetings to see ten thousand
believers there, all are celebrating the goodness of God and the blessings of God.
Jadi Ellen White tidak mengatakan
kita harus merayakan Perayaan Tabernakel itu. Dia berkata, baguslah bagi kita,
dia tidak berkata, “lakukan atau tahu rasa!”, dia tidak berkata, “lakukan,
kalau tidak kamu tidak diselamatkan!” Dia mengatakan, baguslah bagi kita
mengadakan suatu perayaan seperti
Perayaan Tabernakel di mana kita bisa memperingati semua kebaikan Allah kepada
kita.
Jadi coba saya tanya, apa yang
seharusnya kita lakukan di camp meeting
kita? Mengingat kebaikan Allah bagi umatNya. Kalian tahu, menghadiri camp
meeting adalah hal yang sangat indah,
melihat sepuluh ribu umat percaya di sana, semuanya merayakan kebaikan Allah
dan berkat-berkat Allah.
So we have a reason to look backwards in the Feast of
Tabernacles, to Jesus coming to dwell in our midst, to pitch His tent in our
midst so that He could save us spiritually. But we also have the privilege of
looking forward to the great Tabernacle celebration, where Jesus would not save
us only spiritually, but Jesus will save us literally from our enemies, to take
us to that land where we will spend a thousand years with Him in our temporary
abodes, to then return to Planet Earth where the Lord Jesus will establish us
here forever and ever, never more to part from us, because Jesus when He took
humanity He became our brother forever. And as Jesus said, He did not promise
that Heaven would be our eternal home, He did say that there are many rooms in
His Father's house where we're going to spend a while, but He said “the meek will inherit the earth”. What a glorious
day that will be. So let us remember the true meaning of The Feast of
Tabernacles.
Jadi kita punya alasan untuk
melihat ke belakang di Perayaan Tabernakel, ke kedatangan Yesus untuk hidup di
tengah-tengah kita, untuk mendirikan tendaNya di tengah-tengah kita supaya Dia
bisa menyelamatkan kita secara spiritual. Tetapi kita juga punya hak istimewa
untuk melihat ke depan, ke Perayaan Tabernakel yang besar, di mana Yesus bukan
hanya menyelamatkan kita secara spiritual, tetapi Yesus akan menyelamatkan kita
secara literal dari musuh-musuh kita, untuk membawa kita ke negeri di mana kita
akan melewatkan 1000 tahun bersamaNya di kediaman sementara kita, untuk
kemudian kembali ke planet Bumi di mana Tuhan Yesus akan menempatkan kita
selamanya di sini, tidak lagi akan berpisah dari kita selama-lamanya, karena
Yesus ketika Dia mengambil bentuk kemanusiaan, Dia telah menjadi saudara kita
untuk selamanya.
Dan seperti yang dikatakan Yesus,
Dia tidak berjanji bahwa Surga akan menjadi rumah kita yang kekal, Dia mengatakan
bahwa ada banyak kamar di rumah BapaNya di mana kita akan tinggal untuk
sementara, tetapi Dia berkata bahwa “yang rendah hati akan mewarisi bumi”. Betapa
mulianya hari itu nanti. Jadi marilah kita ingat makna sesungguhnya dari
Perayaan Tabernakel.
04 09 21
No comments:
Post a Comment