BELIEVE
HIS PROPHETS
Part 04/22 - Stephen Bohr
THE END-TIME PROPHET
https://www.youtube.com/watch?v=Mq0O1p0nH_4
Dibuka
dengan doa
I'm actually going to skip page 29 because we already took a look at that
this morning, so we are going to begin at the top of page 30. Certainly God has
given a precious message to the Seventh-Day Adventist Church through the ministry
of Ellen G. White. But how can we be certain that she was called by God
to be the eyes of the remnant church? In this study we are going to pursue only
one avenue that will help us understand that God raised up this gift exactly at
the right time, with the right message, to the right people. And in order to
understand what we're going to study, we need to comprehend that God has a
mode of operation, when He calls
prophets, and links with the calling of the prophet a time prophecy. And so what I’d like to
do as we begin is take a look at this modus operandi or this mode of operation
of God when He calls a prophet and links
with the call of a prophet a time
prophecy. This will become clear as we go along.
Saya akan meloncati hal. 29 karena kita sudah menyimaknya
tadi pagi, jadi kita akan mulai di bagian atas hal. 30. Sungguh Allah telah memberikan pesan
yang sangat berharga kepada gereja MAHK melalui ministri Ellen G. White.
Tetapi bagaimana kita bisa meyakini bahwa dia memang dipanggil oleh Allah untuk
menjadi mata bagi gereja umat yang sisa? Di pelajaran ini kita akan fokus hanya
pada satu hal yang akan membantu kita memahami bahwa Allah telah membangkitkan
karunia ini persis di waktu yang tepat, dengan pekabaran yang tepat, kepada
umat yang tepat. Dan supaya bisa mengerti apa yang akan kita pelajari, kita
perlu mengerti bahwa Allah
punya metode kerja ketika Dia
memanggil nabi-nabi dan mengaitkan pemanggilan nabi itu dengan nubuatan waktu. Maka yang saya ingin kita lakukan pada
awalnya ini ialah menyimak modus operandi atau metode kerja Allah ini
ketika Dia memanggil seorang nabi dan menghubungkan panggilan itu dengan suatu
nubuatan waktu. Ini akan menjadi jelas sambil kita pelajari.
In this study we are going to analyze several time prophecies of the Bible,
all of these time prophecies are found in the Old Testament. The first three
were fulfilled in Old Testament times, the last two are fulfilled in New
Testament times. In each of these time prophecies we will find that there is a
common thread as to how God operates, to convey the reliability of the message.
His mode of operation is as follows:
v First of all, God calls a
prophet and to that prophet God imparts a message.
The message that
God
imparts to that prophet is always a message concerning judgment. Linked with
the message of judgment is a time prophecy. And when God gives this
message to the original prophet, it is not present truth for that generation.
The prophecy even though it's given to that prophet, it does not apply to that
particular time and place.
v Now when the
time period comes to an end, (the time period that's connected with the
message of judgment in what God gives to the first prophet),
God calls another prophet, and God imparts to this prophet at the end of
the time period, the same message that He gave to the first prophet, that is a message of judgment, and God at this
time says, “The time which was spoken of by the first prophet is now going to
be fulfilled.” In other words, the prophecy now becomes present truth;
that which was not present truth for the original prophet now becomes present
truth for the prophet at the end of this period.
v And at the end
of the period,
the prophet that is called always is instrumental in drawing out a
remnant in connection with the fulfillment of the prophecy.
Are you clear as to the mode of God's operation?
Di pelajaran ini kita akan menganalisa beberapa nubuatan
waktu di Alkitab. Semua nubuatan waktu ini terdapat di Perjanjian Lama. Tiga
yang pertama digenapi di masa Perjanjian Lama, dua yang terakhir digenapi di
masa Perjanjian Baru. Dalam setiap nubuatan waktu ini kita akan mendapatkan
bahwa ada benang merah yang sama mengenai bagaimana Allah bekerja, untuk
menyampaikan bahwa pekabaran itu bisa dipercaya.
Metode kerja Allah itu seperti berikut:
v Pertama, Allah
memanggil seorang nabi, dan Allah memberikan pesan kepada nabi
itu.
Pesan/pekabaran
yang diberikan Allah kepada nabi itu selalu adalah pekabaran tentang
penghakiman. Terkait
dengan pekabaran penghakiman itu ada sebuah nubuatan waktu. Dan ketika
Allah memberikan pekabaran ini kepada nabi yang pertama ini, pekabaran tersebut bukanlah
kebenaran masa kini bagi generasi tersebut. Walaupun pekabaran
tersebut diberikan kepada nabi ini, pekabaran ini tidak berlaku bagi masa dan
tempat nabi itu.
v Nah, ketika
waktu nubuatan itu akan berakhir
(waktu yang terkait dengan pekabaran penghakiman yang Allah berikan
kepada nabi yang pertama),
Allah memanggil
nabi yang lain, dan Allah
memberikan kepada nabi ini pada saat berakirnya masa nubuatan
itu, pekabaran yang sama
yang Allah dulu berikan kepada nabi yang pertama, yaitu pekabaran tentang penghakiman, dan di
waktu ini Allah berkata, “Nubuatan waktu yang dikatakan oleh nabi yang pertama,
sekarang akan digenapi.” Dengan kata lain, nubuatan
itu sekarang menjadi kebenaran masa kini; yang bagi nabi pertama
dulu bukan kebenaran masa kini, sekarang menjadi kebenaran masa kini bagi nabi
pada akhir masa nubuatan itu.
v Dan pada akhir masa itu, nabi yang dipanggil ini (nabi yang kedua)
selalu berperan
membawa keluar suatu umat yang sisa sehubungan dengan penggenapan nubuatan tersebut.
Apakah kalian jelas bagaimana metode kerja Allah?
Now what we're going to study is fascinating. We're going to see how in
these five Bible prophecies this mode of operation is fulfilled. Now I must say
that these
time prophecies do not point to measly historical events, they actually
point
forward to the great markers of salvation history. In other words, God
uses this method for the great events of salvation history, not only
for personal and individual situations.
Nah, apa yang akan kita pelajari ini sangat menarik. Kita
akan melihat bagaimana dalam kelima nubuatan Alkitab, modus operandi ini
digenapi. Nah, harus saya katakan bahwa nubuatan-nubuatan
waktu ini tidak menunjuk kepada peristiwa-peristiwa sejarah yang sepele, mereka
menunjuk kepada tanda-tanda besar sejarah penyelamatan. Dengan
kata lain Allah menggunakan metode ini untuk peristiwa-peristiwa besar dalam
sejarah penyelamatan, bukan
untuk hanya satu pribadi atau situasi individu.
We're going to find that God uses this method
ü when He
calls the first prophet that we know of according to Scripture in
history.
ü We're going to notice that this method is used by God when God brought
about the
global flood on planet Earth.
ü We're going to notice that this function when God called Abraham to begin the
process of instituting His people that would bring the Messiah to the world.
ü We're going to notice that this method was used by God in connection with the exodus
of Israel from Egypt, a major event in salvation history.
ü We're going to notice that this is the method that God used with regards to
the
Babylonian captivity and its restoration to the land,
ü and we're going to notice that this method also is related to the
baptism, and the death of the Messiah,
ü and also the close of probation for the Jewish nation.
ü And finally we're going to notice that this method is used by God to
specify the exact time in which the final judgment of the world will begin.
Obviously great events of salvation history.
Kita akan melihat bahwa Allah menggunakan metode ini:
ü Ketika Dia memanggil nabi yang pertama yang kita
tahu dalam sejarah menurut Alkitab.
ü Kita akan menyimak bahwa
metode ini dipakai Allah ketika Allah mendatangkan air bah global di planet Bumi.
ü Kita akan menyimak bahwa ini berfungsi ketika Allah
memanggil Abraham untuk memulai proses melembagakan umatNya yang
akan menghadirkan Sang Messias ke bumi.
ü Kita akan menyimak bahwa
inilah metode yang dipakai Allah sehubungan dengan eksodus Israel dari Mesir, suatu peristiwa
besar dalam sejarah penyelamatan.
ü Kita akan menyimak inilah
metode yang dipakai Allah sehubungan dengan penawanan Babilon dan pemulihan umat Allah
ke negerinya.
ü Dan kita akan menyimak bahwa
metode ini juga berkaitan dengan pembaptisan,
dan kematian Sang Messias.
ü Dan juga untuk penutupan pintu kasihan
bagi bangsa Yahudi.
ü Dan akhirnya kita akan melihat
bahwa metode ini dipakai Allah untuk memberikan
perincian kapan waktunya
yang persis penghakiman yang
terakhir atas dunia akan dimulai.
Jelas semuanya peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah
penyelamatan.
FIRST EXAMPLE
So let's go to our first biblical example of this method that God uses. We're
referring to the first prophet whose name is Enoch.
Let's go in our syllabus or in our Bibles to Jude 14 and 15, the first explicit mention of a prophet in
Scripture. Now we know that Adam was a prophet, but I’m talking about explicit
mention of an individual as a prophet. It says there in Jude verses 14-15, “14 Now Enoch,
the seventh from Adam, prophesied…” so he was a prophet, “…prophesied about these men also, saying, ‘Behold, the
Lord comes with ten thousands of His saints,…” and what is He coming for, according to the
message that Enoch delivers? He is coming “…15 to execute judgment on all, to convict all who are
ungodly among them, of all their ungodly deeds which they have committed in an
ungodly way, and of all the harsh things which ungodly sinners have spoken
against Him.’…”
CONTOH PERTAMA
Jadi mari kita ke contoh pertama di Alkitab tentang
metode yang dipakai Allah ini. Kita merujuk kepada nabi yang pertama, yang namanya Henokh.
Mari ke diktat kita atau Alkitab kita, ke Yudas ayat
14-15, pertama disebutnya secara ekplisit tentang seorang nabi di Kitab Suci.
Nah kita tahu Adam itu seorang
nabi, tetapi yang saya maksudkan adalah disebutkannya seseorang secara eksplisit sebagai
seorang nabi. Dikatakan di Yudas ayat 14-15, “14
Nah Henokh, keturunan ketujuh dari Adam,
telah bernubuat…” jadi dia seorang nabi, “…telah bernubuat tentang orang-orang ini juga, katanya, ‘Lihatlah, Tuhan datang dengan sepuluh
ribu orang kudus-Nya,…” dan Dia datang untuk apa menurut pekabaran yang
disampaikan Henokh? Dia datang “…15
untuk mengeksekusi
penghakiman atas
semua orang, untuk menjatuhkan
hukuman atas semua orang fasik di antara mereka, karena semua perbuatan fasik mereka, yang telah
mereka lakukan dengan cara yang fasik, dan
karena semua kata-kata kasar, yang telah diucapkan
orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan.’…”
So clearly God calls Enoch to deliver a message of judgment to the civilization
that he is directing his remarks to.
Now the question is which event was Enoch pointing to? The answer is
twofold.
ü He's pointing first of all to the destruction of the world,
because of its
wickedness at the time of the flood in the days of Noah.
ü But he's also pointing forward
to the
wickedness of the world shortly before the Second Coming of Christ.
Jadi jelas Allah memanggil Henokh untuk menyampaikan
suatu pekabaran penghakiman bagi peradaban kepada siapa dia mengarahkan
pesannya.
Sekarang pertanyaannya ialah, Henokh menunjuk ke
peristiwa apa? Jawabannya ganda.
ü Pertama dia menunjuk ke kebinasaan dunia
karena kejahatannya pada waktu air bah di zaman Nuh.
ü Tetapi dia juga menunjuk ke
depan
kepada kejahatan dunia sedikit waktu sebelum Kedatangan Kedua Kristus.
Now you say, how do we know that?
We need to go to Matthew 24:37-39, where these two events are linked by
Jesus: the flood and the final destruction of the world.
We find in verse 37 the following words, “ 37 But as the days of Noah were, so also will the coming of
the Son of Man be…” so what two
events are being compared? The days of Noah and the coming of the Son of Man.
Was there a message of judgment in the days of Noah? Yes! Enoch gave that
message and we're going to find that Noah, when the time was about to arrive.
Is that message of judgment going to be given in connection with the Second
Coming of Christ? Absolutely! So it says, “…37 But as the days of Noah were, so also will the coming of
the Son of Man be. 38 For as in the days before the flood, they
were eating and drinking, marrying and giving in marriage, until the day that
Noah entered the ark, 39 and did not know until the flood came and
took them all away…” and then the
same thought at the beginning is repeated at the end “…so also will the coming of the Son of
Man be.”
So the message of Enoch has in view two events:
1. the wickedness of the world and God coming
in judgment against the world in the days of Noah.
2. and the wickedness of the world and God
coming in judgment upon the world at the end of time.
Nah, kalian berkata, dari mana kita tahu itu?
Kita perlu ke Matius 24:37-39, di mana kedua peristiwa
ini dikaitkan oleh Yesus: air bah dan kebinasaan akhir dunia.
Kita mendapatkan di ayat 37
kata-kata berikut, “37
Tetapi sebagaimana halnya di zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada
kedatangan Anak Manusia…” Jadi dua peristiwa mana yang dibandingkan? Zaman Nuh dan
kedatangan Anak Manusia. Apakah ada pekabaran penghakiman di zaman Nuh? Ya,
Henokh memberikan pesan itu, dan kita akan melihat Nuh, ketika waktunya hampir tiba. Apakah pekabaran
penghakiman itu akan diberikan sehubungan dengan Kedatangan Kedua Kristus?
Tentu saja! Jadi dikatakan, “…37 Tetapi sebagaimana halnya di zaman
Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 38
Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin
dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh
masuk ke dalam bahtera 39dan mereka tidak menyadarinya sampai air bah itu datang dan menyapu habis mereka semua…” lalu konsep yang
sama dengan yang ada di bagian awal, diulangi di bagian akhirnya, “…demikian
pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.”
Jadi pekabaran
Henokh menggambarkan dua peristiwa:
1.
Kejahatan dunia dan Allah datang dalam penghakiman atas
dunia di zaman Nuh.
2.
Dan kejahatan dunia dan Allah datang dalam penghakiman
atas dunia di akhir zaman.
Was the world as wicked as was described by Enoch in Jude 14 and 15?
Absolutely! Notice Genesis 6:5 and then verses 11-13 on the wickedness of the
world. See, Enoch was pointing to the wickedness of the world before the flood.
It says, “5 Then the Lord saw
that the wickedness of man was great
in the earth, and that every intent of
the thoughts of his heart was only
evil continually…” that sounds
pretty bad, doesn't it? “…11 The earth also…” this is verse 11, “…11 The earth also was
corrupt before God, and the earth was filled with violence. 12 So God looked upon
the earth, and indeed it was corrupt; for all flesh had corrupted their
way on the earth. 13 And
God said to Noah, ‘The end of all flesh has come before Me, for the earth is
filled with violence through them; and behold, I will destroy them
with the earth.”
Is this a message of judgment because of the wickedness of the world?
Absolutely! A global destruction in the flood.
Apakah dunia sejahat seperti
yang digambarkan Henokh di Yudas 14-15? Tentu saja! Simak Kejadian 6:5 kemudian
ayat 11-13 tentang kejahatan dunia. Lihat, Henokh menunjuk ke kejahatan dunia
sebelum air bah. Dikatakan, “5 Lalu TUHAN melihat, bahwa kejahatan manusia itu hebat di bumi dan bahwa segala
kecenderungan hatinya hanyalah jahat terus-menerus…”
ini kedengarannya parah, kan? “…11 Bumi pun juga…” ini ayat 11, “…11 Bumi pun juga telah rusak di hadapan Allah dan bumi penuh dengan kekerasan. 12 Maka
Allah menilik bumi dan sungguhlah itu
rusak, sebab semua makhluk hidup sudah merusak hidupnya di bumi. 13 Dan berfirmanlah Allah kepada Nuh, ‘Akhir
segala makhluk telah tiba di depanKu, sebab
bumi dipenuhi oleh kekerasan melalui mereka, dan
lihatlah, Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.’…”
Apakah ini suatu pekabaran penghakiman karena kejahatan
dunia? Betul sekali! Suatu pembinasaan global dalam air bah.
So Enoch was describing Christ’s coming to destroy the world for its wickedness at the Second Coming, but
he was also describing the destruction of the world for its wickedness by the
flood in the days of Noah. Neither of these events took place during the
times of Enoch. So the message was not what? The message was not present truth for
the days of Enoch. The world was getting pretty bad, but right before the
days of Noah it was as it is described in Genesis chapter 6.
Jadi Henokh menggambarkan Kristus datang untuk
membinasakan dunia karena kejahatannya saat Kedatangan Kedua, tetapi dia juga
menggambarkan kehancuran dunia, oleh air bah di zaman Nuh, karena kejahatannya. Tidak satu pun dari
peristiwa-peristiwa ini terjadi di zaman Henokh. Jadi pekabaran
itu bukan apa? Pekabaran itu bukan
kebenaran masa kini untuk zaman Henokh. Kondisi dunia sudah cukup parah,
tetapi tepat sebelum air bah di zaman Nuh, itu seburuk yang digambarkan di
pasal 6.
Now, where is the time prophecy that pointed to the destruction of the
world by a flood? Because we notice God gave Enoch a message, the message was a
message of judgment because of the wickedness of the world. And it's not
present truth. But we mentioned that there's a time prophecy connected with the
message of judgment. So where is the time prophecy that pointed to the
destruction of the world by a flood?
In order to answer this question, we must look beneath the surface of
Scripture. We must appeal to the significance of names in the book of Genesis.
In fact more than 75 times in the book of Genesis alone the significance and
importance of the meaning of names is given.
Nah, di manakah nubuatan waktu yang menunjuk ke
pembinasaan dunia oleh air bah? Karena kita melihat Allah telah memberi Henokh
suatu pekabaran, pekabaran itu adalah suatu pekabaran penghakiman karena
kejahatan dunia. Dan itu bukan kebenaran masa kini. Tetapi kita sudah
mengatakan ada suatu nubuatan waktu yang terkait dengan pekabaran penghakiman.
Jadi di mana nubuatan waktu yang
menunjuk ke pembinasaan dunia oleh air bah?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus melihat di
bawah permukaan Kitab Suci. Kita harus merujuk ke makna nama-nama di kitab
Kejadian. Sesungguhnya lebih dari 75 kali di kitab Kejadian saja, diberikan makna
dan pentingnya arti nama-nama.
So let's take a look at the name of Enoch’s son, what is the meaning of the
name of Enoch’s son? The book of Genesis informs
us that the son of Enoch was called what? Methuselah. In Genesis 5:21 it says, “21 Enoch lived
sixty-five years, and begot Methuselah.”
Now the name of “Methuselah” is a compound name, it is composed
of two Hebrew words. I put the reference to Strong's
Concordance so you can check me out on this.
ü The first is the word מוּת [mûth -–muwth - H4191] which means "death" or it means "to die”.
ü and the second word is the word שָׁלַח [shâlach -–H7971] which means
"to send”.
So the combination of the name is "when he dies it will be sent”. What
a strange name to call your son: “When
he dies it will be sent”.
The question begs to be asked, what would be sent when Methuselah died?
Well, first of all, I’d like to say that in Jewish tradition Methuselah died just ten days
before the flood. We cannot prove from the Bible that he died 10 days
before the flood, we can't confirm that specific Jewish tradition, but we can
prove that Methuselah died the year of the flood. "When he dies,
it will be sent" you say how can you prove that? Well, let's go to our
next paragraph.
Jadi marilah kita menyimak
nama anak Henokh, apakah makna nama anak Henokh? Kitab Kejadian mengatakan
kepada kita bahwa anak Henokh dinamai apa? Metusalah. Di Kejadian 5:21
diktakan, “21 Henokh hidup
enam puluh lima tahun dan ia memperanakkan
Metusalah.”
Nah, nama Metusalah itu dari dua kata bentukan, itu
terdiri atas dua kata Ibrani. Saya cantumkan referensi Strong’s Concordance supaya kalian
bisa mengecek saya.
ü Kata pertama ialah מוּת [mûth -–muwth - H4191] yang artinya
“kematian” atau “mati”.
ü Dan kata kedua
adalah kata שָׁלַח [shâlach -–H7971] yang berarti “mengirim”.
Maka kombinasi nama itu ialah “ketika dia mati, itu akan dikirim”. Aneh
sekali nama untuk memanggil seorang anak: “ketika dia mati, itu akan dikirim”.
Pertanyaannya yang harus diajukan ialah, apa yang akan dikirim ketika
Metusalah mati? Nah, pertama-tama saya ingin mengatakan bahwa menurut tradisi Yahudi Metusalah
mati hanya 10 hari sebelum air bah. Kita tidak bisa membuktikan
ini dari Alkitab bahwa dia mati 10 hari sebelum air bah, kita tidak bisa
mengkonfirmasi tradisi Yahudi ini, tapi
kita bisa membuktikan bahwa Metusalah mati di tahun yang sama dengan air bah
itu. “ketika dia mati, itu akan dikirim”. Kalian berkata bagaimana cara membuktikannya? Nah, mari ke
paragraf berikutnya.
Let's do a little bit of math.
ü From the time that Methuselah was born, till the time that his son
Lamech was born: 187 years passed.
You can read
that in Genesis 5:22. So from the time that
Methuselah was born till his son Lamech is born you have 187 years.
ü Then from the time that Lamech was born until his son Noah was born, there
was 182 years.
ü And then from the time that Noah was born until the flood came: 600 years
passed.
So what do you do? You add 187 + 182 + 600 and what is the result
when you do that particular operation?
969 from the
time that Methuselah was born till the time of the flood.
And you say now how do you know that Methuselah was 969? Because the Bible
says so. Notice what we find in Genesis 5:27, “ 27 So all the days of
Methuselah were nine hundred and sixty-nine years; and he died.”
The name of
Enoch’s son was a time prophecy. When he dies,
the flood will be sent. Unequivocally Methuselah died
the very year of the flood. His name was a time prophecy.
Mari kita kerjakan sedikit matematika.
ü Mulai dari saat Metusalah
lahir, hingga saat anaknya Lamekh lahir itu 187 tahun.
Kita bisa membaca ini di Kejadian 5:22. Jadi dari waktu
Metusalah lahir hingga anaknya Lamekh lahir ada 187 tahun.
ü Lalu dari waktu Lamekh lahir
hingga anaknya Nuh lahir itu 182 tahun.
ü Lalu dari saat Nuh lahir
hingga air bah datang itu 600 tahun.
Maka apa yang kita lakukan? Kita jumlah 187 + 182 + 600,
dan apa hasilnya dari pekerjaan ini? 969
dari waktu Metusalah lahir hingga air bah.
Dan kalian berkata dari mana kita tahu Metusalah mati umur 969? Karena
Alkitab yang berkata begitu. Simak apa yang kita dapati di Kejadian 5:27, “27 Jadi keseluruhan hari Metusalah hidup adalah sembilan ratus enam puluh sembilan
tahun, lalu ia mati.”
Nama anak Henokh adalah sebuah nubuatan waktu. Bila dia mati, air bah itu akan dikirim. Tidak bisa
dibantah, Metusalah memang mati pada tahun yang sama dengan air bah itu.
Namanya adalah sebuah nubuatan waktu.
So in summary,
ü God called
His prophet Enoch,
ü gave him a message of judgment.
ü Connected with the message of judgment was a time prophecy,
ü but the message
was not present truth for the days of Enoch.
ü Significantly, when the time prophecy was about to come to its end,
God called another prophet to make the
message of Enoch present truth. Of course we
know the name of that prophet was what? Was Noah.
Notice what we are told about Noah in 2 Peter 2:5 and Hebrews 11:7. Incidentally Genesis never mentions that Noah
actually preached. We have to go to the New Testament to see that Noah was to
impart a message of judgment. And of course Ellen White confirms that. It says
in 2 Peter 2:5, “ 5 and did not spare the
ancient world, but saved Noah, one
of eight people,
a preacher of righteousness, bringing in the flood on the world of the
ungodly…” Remember the
word “ungodly” that were used several times in Jude 14 and 15? This is the
judgment upon the ungodly.
But Noah not only preached, Noah showed that
he believed what he preached, by building an ark on dry land. It says in
Hebrews 11:7, “7 By
faith Noah, being divinely warned of things not yet seen, moved with godly
fear, prepared an ark for the saving of his household, by which he…” what? “…he condemned the world…” is that a message of judgment? Absolutely! “…and
became heir of the righteousness which is according to faith.”
Jadi sebagai kesimpulan,
ü Allah memanggil nabiNya Henokh,
ü memberinya suatu pekabaran penghakiman.
ü Terkait dengan pekabaran
penghakiman itu ada sebuah nubuatan
waktu,
ü tetapi pekabaran
itu bukanlah kebenaran masa kini untuk zaman Henokh.
ü Yang jelas, ketika
waktu nubuatan itu hampir sampai,
Allah memanggil
nabi yang lain untuk menjadikan pekabaran Henokh kebenaran masa kini. Tentu saja kita tahu nama
nabi itu siapa? Nuh.
Simak apa yang kita tahu tentang Nuh di 2 Petrus 2:5, dan
Ibrani 11:7. Nah, kitab Kejadian tidak pernah mengatakan bahwa Nuh berkhotbah.
Kita harus ke Perjanjian Baru untuk melihat bahwa Nuh harus membagikan suatu
pekabaran penghakiman. Dan tentu saja Ellen White mengkonfirmasi itu.
Di 2 Petrus 2:5 dikatakan, “5…dan
(Allah) tidak menyayangkan dunia purba ~ tetapi
menyelamatkan Nuh, satu dari delapan
orang, seorang pengkhotbah kebenaran ~ dengan mendatangkan air bah atas dunia
orang-orang yang fasik.” Ingat kata “fasik”
yang dipakai beberapa kali di Yudas 14 dan 15? Inilah penghakiman atas
orang-orang fasik.
Tetapi Nuh tidak hanya berkhotbah, Nuh membuktikan bahwa
dia meyakini apa yang dikhotbahkan dengan membangun sebuah bahtera di atas
daratan. Dikatakan di Ibrani 11:7, “…7
Karena iman, Nuh setelah diperingatkan Allah
tentang hal-hal yang belum kelihatan, bertindak dengan takut
akan Allah, mempersiapkan sebuah bahtera
untuk menyelamatkan keluarganya; dengan tindakan
mana ia…” apa? “…ia telah menghukum
dunia…” apakah ini suatu pekabaran penghakiman?
Tentu saja! “…dan menjadi
ahliwaris kebenaran, sesuai dengan iman.”
Now something very interesting is, you've read in Genesis 6:3 where God
says, “…3 ‘My Spirit shall not…” always what? “… strive with man…”
You know that word “strive” the Hebrew word דּוּן [dûn] almost every single instance in the Old
Testament is translated “to judge” or “judgment”. So the message of Noah was a message that was striving with the hearts of people, so that they would decide to be on
the Lord's side. People were making a decision to accept or reject, and in this
way they were being judged. Are you following me? Because the purpose of the
judgement is to separate the righteous from the unrighteous.
Nah, sesuatu yang
sangat menarik ialah, kita sudah membaca di Kejadian 6:3 di mana Allah berkata,
“3…‘Roh-Ku tidak akan selama-lamanya…” apa? “…bergumul dengan manusia…”
Kalian tahu kata “bergumul” dalam bahasa Ibrani ialah דּוּן [dûn] dan nyaris setiap kali di Perjanjian Lama itu diterjemahkan “menghakimi” atau “penghakiman”. Jadi
pekabaran Nuh ialah sebuah pekabaran yang bergumul dengan hati manusia supaya mereka bisa membuat
keputusan untuk berada di pihak Tuhan. Manusia membuat keputusan untuk menerima
atau menolak, dan dengan cara ini mereka
dihakimi. Apakah kalian paham? Karena tujuan penghakiman ialah untuk memisahkan
yang benar dari yang tidak benar.
v The question is, was Noah a prophet? Of course, he
was.
v Was the message of Noah one of judgment?
Absolutely!
v Did the message of Noah culminate, when the time prophecy
that God had given to Enoch was about to come to an end? Yes!
v Did Noah make the message of Enoch present
truth? Absolutely!
v And did the mission of Noah save a
remnant or separate a remnant? Yes! Eight people.
So that's the first
example.
v Pertanyaannya
ialah, apakah Nuh seorang nabi?
Tentu saja iya.
v Apakah pekabaran Nuh tentang penghakiman?
Tepat sekali!
v Apakah pekabaran
Nuh mengkulminasi ketika nubuatan
waktu yang diberikan Allah kepada Henokh akan berakhir? Iya!
v Apakah Nuh
menjadikan pekabaran Henokh itu kebenaran
masa kini? Tepat sekali!
v Dan apakah misi
Nuh menyelematkan atau memisahkan
suatu umat yang sisa? Ya! 8 orang.
Jadi inilah contoh yang pertama.
SECOND EXAMPLE
Let's go to the
second example. The first three had to do with events that were fulfilled in the Old Testament period.
In Genesis 20:7 we are told that when Abraham went to the city of Gerar and
fearing for his life he convinced his wife to tell King Abimelech the half
truth that she was his sister, you remember that? He said, “Tell Abimelech that
you're my sister.” And that was a half truth. But a half truth is a full lie.
That very evening God gave Abimelech a dream where He revealed to him the
complete truth. God explained that Sarah was also Abraham's wife and that
Abraham was a prophet, and commanded him to return Sarah to her husband. We
usually don't think of Abraham as a prophet, but he was. In John 8:56 it says, “ 56…Abraham…” Jesus is speaking, “…Abraham
rejoiced to see My day, and he
saw it and was glad.’…”
So Abraham when he offered his son, when he was about to offer his son,
Ellen White explains that he could understand the love of The Father in giving
up His Son for our salvation. Notice what we find in Genesis 20:7.“ 7 Now therefore, restore
the man’s wife; for he is…”
what? “…a prophet, and he will pray for you and you
shall live. But if you do not restore her, know that you shall surely die, you and all
who are yours.”
So do you see here, God calls a prophet, Abraham.
CONTOH KEDUA
Mari kita ke contoh kedua. Tiga yang pertama berkaitan
dengan peristiwa-peristiwa yang digenapi di periode Perjanjian Lama.
Di Kejadian 20:7 kita
diberitahu bahwa ketika Abraham pergi ke kota Gerar dan karena takut akan dibunuh, dia meyakinkan istrinya untuk berkata kepada raja
Abimelek separo kebenaran bahwa dia adalah saudara Abraham, kalian ingat itu?
Abraham berkata, “Bilang kepada Abimelek kamu saudaraku.” Itu separo kebenaran.
Tetapi separo
kebenaran adalah 100% kebohongan. Malam itu juga Allah memberi Abimelek mimpi di mana Dia
menyatakan kepadanya seluruh kebenarannya. Allah menjelaskan bahwa Sarah juga
istri Abraham, dan bahwa Abraham itu seorang nabi, dan menyuruh Abimelek untuk
mengembalikan Sarah ke suaminya. Biasanya kita tidak memandang Abraham sebagai seorang
nabi, tetapi dia nabi. Di Yohanes 8:56 dikatakan, “56 ‘Abraham…”
Yesus sedang bicara, “…‘Abraham bapamu bersukacita melihat hari-Ku, dan
ia telah melihatnya, dan bergembira.’…"
Jadi ketika Abraham mempersembahkan
anaknya, ketika dia akan mempersembahkan anaknya, Ellen White menjelaskan, dia
bisa mengerti kasih Allah Bapa menyerahkan AnakNya untuk keselamatan kita.
Simak apa yang ada di Kejadian 20:7, “7Jadi sekarang, kembalikanlah isteri orang
itu, sebab dia…” apa? “…seorang nabi; ia akan berdoa untuk engkau,
maka engkau akan hidup; tetapi jika engkau
tidak mengembalikan dia, ketahuilah, engkau pasti akan mati, engkau dan semua orang milikmu.
…”
Jadi apakah kalian lihat, Allah memanggil seorang nabi.
Abraham.
Now the question is,
ü did God give Abraham a special message of judgment?
He most
certainly did. It's found in Genesis 15:13-14, a message of judgment.
ü And linked with the message of judgment is a time prophecy. Let's read
those verses.
“ 13 Then He said to Abram,
‘Know certainly that your descendants will be strangers in a land that is not theirs, and will
serve them, and they will afflict them four hundred years…” is there a time prophecy that God gave to Abraham?
Yes! “…they will afflict them four hundred
years….’ but now notice
there's also a message of judgment. ‘…14 And also the nation whom they serve I will
judge…” at the end of this period God says, “…I will judge, afterward they shall come out with great
possessions.”
ü Was this message present truth for the days of Abraham? No.
In fact it says
in Genesis 15:15-16, God says to Abraham, “ 15 Now
as for you, you shall go to your fathers in peace…” he was not going to go through any severe
affliction, “…you
shall go to your fathers in peace, you shall be buried at a good old
age. 16 But in
the fourth generation they shall return here, for the iniquity of the
Amorites is not yet
complete.”
So the question is, was this message present truth for when God gave
it to Abraham?
Absolutely not! Yet God gave it to Abraham.
Sekarang pertanyaannya ialah,
ü
Apakah Allah memberi Abraham suatu pekabaran khusus tentang penghakiman?
Tentu
saja. Itu ada di Kejadian 15:13-14, suatu pekabaran penghakiman.
ü
Dan terkait dengan pekabaran penghakiman
itu ada nubuatan waktu.
Mari kita baca ayat-ayat itu.
“13
Lalu TUHAN berfirman
kepada Abram, ‘Ketahuilah dengan pasti bahwa
keturunanmu akan menjadi orang asing di
negeri yang bukan kepunyaan mereka, dan akan menghamba
kepada mereka, dan mereka akan menganiaya
mereka empat ratus tahun lamanya…” apakah Allah memberi Abraham suatu nubuatan waktu? Ya! “…mereka akan menganiaya mereka empat ratus tahun
lamanya…” tetapi sekarang simak, juga ada
pekabaran penghakiman. “…14 Dan juga bangsa kepada siapa mereka menghamba, akan Kuhakimi…” pada akhir periode itu Allah berkata, “…akan Kuhakimi, dan sesudah itu mereka akan keluar
dengan membawa harta benda yang banyak…”
ü Apakah pekabaran
ini kebenaran masa kini untuk zaman Abraham? Tidak.
Justru dikatakan
di Kejadian 15:15-16, Allah berkata kepada Abraham, “…15 Nah, akan
halnya engkau, engkau akan pergi kepada nenek moyangmu dengan sejahtera…” dia tidak akan mengalami penderitaan berat apa pun, “…engkau akan pergi kepada nenek moyangmu dengan
sejahtera; engkau akan dikuburkan pada usia yang
lanjut. 16 Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini,
sebab kedurjanaan orang Amori itu masih
belum genap…” Maka pertanyaannya ialah, apakah pekabaran ini kebenaran masa kini untuk masa
ketika Allah memberikannya kepada Abraham?
Sama sekali tidak! Namun Allah memberikannya kepada Abraham.
Now when
the four hundred years were about to be fulfilled, God raised up another
prophet who spoke to the same issue as Abraham did. In fact we are told
that, on the very day that the time prophecy came to an end, God delivered His people
from bondage to the Egyptians. What was the name of that prophet? Moses.
We find in Exodus 12:40-41, “40 Now
the sojourn of the children of Israel who lived in Egypt was four hundred and thirty
years. 41 And
it came to pass at the end of the four hundred and thirty years—on that very
same day—it came to pass that all the armies of the Lord went
out from the land of Egypt.”
Nah ketika
ke-400 tahun itu hampir habis, Allah membangkitkan seorang nabi lain
yang bicara tentang isu yang sama seperti yang dilakukan Abraham. Bahkan kita
mendapat tahu, bahwa pada hari nubuatan itu jatuh tempo, Allah menyelamatkan
umatNya dari perbudakan Mesir. Siapa nama nabi itu? Musa. Kita mendapatkan ini di Keluaran
12:40-41, “40 Nah, lamanya orang Israel diam di Mesir adalah
empat ratus tiga puluh tahun. 41 Dan
terjadilah pada
akhir empat ratus tiga puluh tahun ini ~
tepat pada hari itu juga ~ terjadilah segala
pasukan TUHAN keluar dari tanah Mesir.”
So God gives Moses a message. He says, “Deliver My people, because that's
what I predicted 400 years before.”
We're not going to deal with the
discrepancy between the 400 and 430, they're dealing with two different
beginning points.
But what I want you to see is this concept
now. And in the Question and Answer
period you can ask if you want, about the 400 and the 430.
Jadi Allah memberi Musa suatu pekabaran. Dia berkata,
“Selamatkan umatKu, karena itulah yang sudah Aku nubuatkan 400 tahun sebelumnya.”
Kita tidak
akan membahas selisih antara 400 tahun dan 430 tahun, mereka bicara tentang dua
titik mula yang berbeda.
Tetapi yang
saya mau kalian simak adalah konsep ini. Dan di Tanya Jawab nanti kalian boleh
bertanya jika mau, tentang 400 dan 430 tahun.
Now the question is, was Moses a prophet? We usually don't think of Moses
as a prophet, but Moses was a prophet. Notice Hosea 12:13 it says, “13 By a
prophet the Lord brought
Israel out of Egypt, and by a
prophet he was preserved.”
v So was Moses a prophet?
Yes!
v Did God give
Moses a
message of judgment? Yes!
v Was there a time
prophecy linked with the message of judgment? Yes!
v Was that
present truth for the days of Moses? Yes!
It was now
present truth for the days of Moses.
v Now did Moses lead
out a remnant from bondage? Yes!
v Who was that
remnant?
The children of Israel. He led out a people, didn't he? A remnant
people.
Are you starting to see what the process is here, God's mode of operation
when He gives a time prophecy?
Nah, pertanyaannya ialah, apakah Musa seorang nabi?
Biasanya kita tidak memandang Musa sebagai seorang
nabi, tetapi Musa adalah seorang nabi. Simak Hosea 12:13 mengatakan, “13 Oleh seorang nabi, Tuhan membawa Israel
keluar dari Mesir, dan oleh seorang nabi, ia ( = Israel) dipeliharakan.”
v Jadi apakah Musa
seorang nabi? Ya!
v Apakah Allah memberi Musa suatu pekabaran penghakiman? Ya!
v Apakah ada nubuatan
waktu yang dikaitkan dengan pekabaran penghakiman? Ya!
v Apakah itu kebenaran
masa kini untuk zaman Musa? Ya!
Sekarang itu kebenaran masa kini untu masa Musa.
v Nah, apakah Musa
memimpin suatu umat sisa keluar dari perbudakan? Ya!
v Siapa umat sisa itu? Bangsa
Israel.
Dia memimpin keluar suatu umat, bukan? Suatu umat yang
sisa.
Apakah kalian mulai paham bagaimana prosesnya di sini,
modus operandi Allah ketika Dia memberikan suatu nubuatan waktu.
THIRD EXAMPLE
Let's go to our
third example. In Jeremiah 1:5 we are told that Jeremiah was called to be a prophet
while he was still in the womb. Was Jeremiah given a specific time
prophecy along with the message of judgment? Yes, indeed. The time
prophecy is found in Jeremiah 25:11-12, let's read those verses, “ 11 And
this whole land shall be a desolation and an astonishment…” speaking about the
land of Judah “…and these nations shall serve the king of
Babylon seventy years…” time prophecy, right? Given to one
who was a prophet. And now notice, at the end of this period it says, “…12 ‘Then it will come to pass, when seventy
years are…” what? “…completed, that I will…” is that judgment? Absolutely! “…I will punish…” you know some
versions say “I will visit”, it's not a friendly visit, “I will visit”, “…the king of Babylon and that
nation, the land of the Chaldeans, for their iniquity,’ says the Lord; ‘and I will make it a
perpetual desolation.”
CONTOH KETIGA
Mari kita ke contoh ketiga. Di
Yeremia 1:5, kita diberitahu bahwa Yeremia
dipanggil menjadi nabi selagi dia masih di dalam kandungan.
Apakah Yeremia diberi suatu nubuatan
waktu yang spesifik bersama dengan pekabaran penghakiman? Ya, betul. Nubuatan
waktu itu ada di Yeremia 25:11-12, mari kita baca ayat-ayat itu, “11
Dan seluruh negeri ini akan menjadi terlantar dan suatu
keheranan…” bicara tentang
tanah Yehuda, “…dan bangsa-bangsa
ini akan menjadi hamba kepada raja Babel tujuh puluh tahun lamanya…” nubuatan waktu, kan? Diberikan kepada seorang yang adalah
seorang nabi. Dan sekarang simak, pada akhir periode ini, dikatakan, “…12 ‘Kemudian akan
terjadi, ketika ketujuh puluh tahun itu…” apa? “…berakhir, maka Aku akan…” apakah itu penghakiman? Tentu saja! “…Aku akan menghukum…” beberapa versi mengatakan “Aku akan melawat”, itu
bukanlah lawatan yang menyenangkan, “…Aku
akan menghukum raja
Babel dan bangsa itu, negeri orang-orang Kasdim, oleh karena dosa-dosa mereka,’ firman Tuhan, ‘dan Aku akan membuatnya terlantar
untuk selama-lamanya.”
ü So God calls a prophet: Jeremiah.
ü He gives him a message of judgment,
ü linked with the message of judgment is a time
period.
ü Is this message present truth for the days of Jeremiah?
Absolutely not!
Jeremiah died long before the seventy
years were completed, and this prophecy was fulfilled.
ü Maka Allah
memanggil seorang nabi: Yeremia.
ü Dia memberinya suatu pekabaran penghakiman,
ü terkait dengan pekabaran
penghakiman itu adalah suatu nubuatan
waktu.
ü Apakah pekabaran ini kebenaran masa kini untuk zaman
Yeremia? Sama sekali tidak!
Yeremia sudah lama mati sebelum waktu 70 tahun itu
berakhir dan nubuatan ini digenapi.
But near the conclusion of the 70 years, God called another prophet
to make the message of Jeremiah present truth, and that prophet was whom? Daniel.
God had just judged Babylon the year before, as He had promised, and now Daniel
wondered whether God's people would go back to their land as promised. God's
people were delivered in 539 BC, the prophecy of the 70 years, the conclusion
of the 70 years would be concluded in the year 536 BC. So Daniel is wondering whether the prophecy
of the 70 years is going to be fulfilled or not. Where do you suppose Daniel
would go to try and study this issue? Of course to the one who was given the
message first.
Tetapi menjelang
berakhirnya ke-70 tahun itu, Allah memanggil seorang nabi lain,
untuk menjadikan pekabaran Yeremia suatu kebenaran masa kini, dan nabi itu
ialah siapa? Daniel.
Allah baru saja menghakimi Babilon tahun sebelumnya seperti yang dijanjikanNya,
dan sekarang Daniel bertanya-tanya apakah umat Allah akan kembali ke negeri
mereka seperti yang dijanjikan. Umat Allah diselamatkan tahun 539 BC, nubuatan
ke-70 tahun itu akan diakhiri pada tahun 536 BC. Maka Daniel bertanya-tanya
apakah nubuatan 70 tahun itu akan digenapi atau tidak. Menurut kalian ke mana
Daniel pergi untuk berusaha mempelajari isu ini? Tentu saja kepada dia yang
pertama diberi pekabaran tersebut.
Daniel 9:1-2, “1 In
the first year of Darius the son of Ahasuerus, of the lineage of the
Medes, who was made king over the realm of the Chaldeans— 2 in the first year of his
reign I, Daniel, understood by the books…” now listen to where he's studying “…the number of the years specified by the word of
the Lord through Jeremiah
the prophet, that He would accomplish seventy years in the desolations of
Jerusalem.”
v Which is the
prophet that makes the message of Jeremiah present truth? Daniel.
Now notably,
Daniel was studying the very prophecy that God had given Jeremiah.
v When Cyrus
entered Babylon on the night of the fall ~ Ellen White specifies this ~ Daniel
showed Cyrus the prophecies of Isaiah concerning himself.
God had named
Cyrus over a hundred years before Cyrus was born, and Daniel met him, and said,
“Look, I’ve been expecting you.” And then Cyrus, when he understood this,
exactly 70 years after the captivity began according to Ezra 1:1-4, he gave the
decree releasing God's people.
v Did Daniel lead
a remnant back to their land to re-establish their religion, the
Sanctuary, the walls, and the temple? Absolutely!
Daniel 9:1-2, “1 Pada tahun pertama pemerintahan
Darius, anak Ahasyweros, dari keturunan orang Media, yang telah menjadi raja
atas kerajaan orang Kasdim, 2 pada tahun pertama pemerintahannya itu, aku, Daniel, memahami dari kumpulan Kitab…” sekarang dengarkan apa yang dipelajarinya, “…jumlah tahun yang disebutkan firman TUHAN kepada nabi Yeremia, bahwa Dia akan menyelesaikan tujuh puluh tahun
penelantaran atas Yerusalem.”
v Nabi mana yang membuat
pekabaran Yeremia kebenaran masa kini?
Daniel.
Nah, perhatikan, Daniel sedang mempelajari nubuatan yang
sama yang Allah berikan Yeremia.
v Ketika Koresh memasuki
Babilon pada malam kejatuhan Babilon ~ Ellen White menjelaskan ini ~ Daniel
menunjukkan Koresh nubuatan-nubuatan Yesaya tentang dirinya.
Allah telah menyebutkan nama Koresh seratus tahun lebih
sebelum Koresh lahir, dan Daniel bertemu dengannya dan berkata, “Lihat, saya
sedang menantikan engkau.” Lalu ketika Koresh memahami ini, tepat 70 tahun setelah
penawanan itu dimulai menurut Ezra 1:1-4, dia mengeluarkan titah untuk
melepaskan umat Allah.
v Apakah Daniel memimpin suatu umat sisa
kembali ke tanah mereka untuk memulihkan agama mereka, Bait
Suci, dinding-dinding, dan Bilik Mahakudus? Tepat sekali!
FOURTH EXAMPLE
Now let's go to our next example.
This is one that is fulfilled in the New Testaments. A prophecy that is
given in the Old Testament but it's fulfilled in New Testament times. This is
page 36.
God gave Daniel
the time prophecy of the 70 weeks. This is our
next time prophecy. This prophecy contemplated three great events that would transpire
during the final seven years of the 70 week prophecy.
You're aware that the 70 weeks is 490 years, right? And that the last week
has to do with events relating to the Messiah.
Now the three events that are specified in this last week are:
1. the anointing of the Messiah.
You're aware of
that, right? In the year 27 Messiah will be anointed. The word “Messiah” means
“anointed”.
2. His death.
In the middle of
the week He
would be cut off.
3. And then at the end the period of probation
would end for the Jewish nation.
Because it was
the end of the 70 week prophecy of the 490 years.
So three events: the anointing of the Messiah at the beginning of His
ministry; His cutting off; and the final rejection of the Jewish nation for
rejecting Jesus.
CONTOH KEEMPAT
Sekarang mari ke contoh kita yang keempat.
Yang ini digenapi di zaman Perjanjian Baru. Suatu
nubuatan yang diberikan di zaman Perjanjian Lama tetapi digenapi di zaman
Perjanjian Baru. Ini hal. 36.
Allah memberi
Daniel nubuatan 70 minggu (70 x 7 hari). Inilah nubuatan waktu kita berikutnya. Nubuatan ini
menyodorkan tiga peristiwa
besar yang akan terjadi di tujuh tahun
terakhir dari nubuatan 70 minggu tersebut.
Kalian sadar bahwa 70 minggu adalah 490 tahun, kan? Dan
minggu yang terakhir berurusan dengan peristiwa-peristiwa yang berhubungan
dengan Sang Messias.
Nah, ketiga peristiwa yang diperinci di minggu yang
terakhir itu adalah:
1.
Pengurapan Sang
Messias.
Kalian tahu tentang itu, kan? Di tahun 27 AD, Messias
akan diurapi. Kata “Messias” berarti “Yang diurapi”.
2.
KematianNya.
Di tengah-tengah minggu itu Dia akan di”potong” (dihabisi).
3.
Kemudian di bagian akhir periode itu, masa percobaan bagi bangsa Yahudi akan berakhir,
karena itu adalah akhir dari nubuatan 70 minggu,
sepanjang 490 tahun.
Jadi tiga peristiwa: pengurapan Sang Messias pada awal
ministriNya; pembunuhanNya; dan penolakan terakhir bangsa Yahudi, penolakan
mereka atas Yesus.
Was that a message of judgment?
v Did Jesus
fall under the judgment of God?
You’d better
believe He did. Isaiah 53 says so.
v Did the Jewish
nation fall under the hand of the judgment of God for rejecting the
Messiah? Absolutely!
Apakah itu suatu pekabaran
penghakiman?
v Apakah Yesus
berada di bawah penghakiman Allah?
Percayalah, iya. Yesaya 53 mengatakan demikian.
v Apakah bangsa
Yahudi berada di bawah tangan penghakiman Allah karena menolak
Sang Messias? Tepat sekali.
Now let's read that prophecy in Daniel chapter 9, and I believe it begins
at verse 24, “24 Seventy weeks
are determined for your people and for your holy city, to finish the
transgression, to make an end of sins, to make reconciliation for iniquity, to
bring in everlasting righteousness, to seal up vision and prophecy, and to
anoint the Most Holy…” The Most Holy
can refer to a person or it can refer to the Most Holy Place. In fact Jesus
when He ascended to Heaven, the entire Sanctuary was anointed, so that He could
begin serving in the Heavenly Sanctuary upon His ascension. So now notice, it
continues saying, “…25 Know therefore and understand, that from the going forth of the
command to restore and build Jerusalem until Messiah the Prince…” that is until the Anointed One “…there
shall be seven weeks and sixty-two weeks…” so that would be how many years? There
would be 69 weeks multiplied by 7 days each week comes out to 483
days, which in prophecy days are equal to years. So it says, “…until Messiah the Prince there shall be seven weeks and
sixty-two weeks the street shall be built again, and the wall, even in
troublesome times. 26 And
after the sixty-two weeks…” that is the sixty-two and the seven according to the context, “…Messiah shall be cut off…” you see the second event? First it's the anointing of the Messiah, the
coming of the Anointed One. Then it says that the middle of the week, we’ll see that “…Messiah
shall be cut off but not for Himself…” And then it says,
“…and the people of the Prince who is to come shall destroy the
city and the Sanctuary. The end of it shall be with a flood, and till the end of the war
desolations are determined.
27 Then He shall confirm a covenant with many
for one week; but in the middle of the week…” which week would this be? First week of the
seventy weeks, the middle of the seventy weeks, or the last? It's discussing the last. So it says, “…but in the middle of the week He shall
bring an end to sacrifice and offering…” And then it speaks about the destruction of Jerusalem. Later it says, “…And on the wing of abominations shall be
one who makes desolate, even until the consummation, which is determined, is
poured out on the desolate.’…”
Nah, mari kita baca nubuatan Daniel pasal 9, dan saya
meyakini itu dimulai di ayat 24, “24 Tujuh puluh kali tujuh hari telah ditetapkan bagi
bangsamu dan bagi kotamu yang kudus untuk
melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk membuat
rekonsiliasi/memperbaiki hubungan yang rusak akibat dosa, untuk
mendatangkan pembenaran yang kekal, untuk memeteraikan (mengakhiri) penglihatan dan nubuat, dan untuk mengurapi yang Maha Kudus…” Yang Maha Kudus bisa mengacu kepada seorang Pribadi, atau
bisa mengacu kepada Bilik Maha Kudus. Faktanya ketika Yesus naik ke Surga,
seluruh Bait Suci diurapi supaya Dia boleh mulai melayani di Bait Suci surgawi saat
kenaikanNya. Jadi sekarang simak, selanjutnya dikatakan, “…25 Maka
ketahuilah dan pahamilah: dari saat titah
itu keluar untuk memulihkan dan membangun
kembali Yerusalem hingga Mesias, Pangeran
itu…” yaitu Dia yang diurapi, “…akan ada tujuh kali tujuh hari; dan enam puluh dua kali tujuh hari…” jadi ini berapa
tahun? Jumlahnya 69 minggu dikalikan 7 hari per minggu, hasilnya 483 hari, di nubuatan “hari” itu sama dengan “tahun”. Jadi dikatakan, “…hingga Mesias,
Pangeran itu akan ada tujuh kali tujuh hari; dan enam puluh dua kali tujuh hari, jalan-jalan akan dibangun kembali, dan dinding-dindingnya, walaupun di masa yang sulit.
26 Sesudah keenam puluh dua kali tujuh hari itu…”
menurut konteksnya berarti yang 62
minggu dan 7 minggu, “…Messias
akan dipotong…” kalian lihat
peristiwa kedua? Pertama adalah pengurapan Sang Messias, datangnya Dia yang
diurapi. Kemudian dikatakan bahwa di tengah-tengah minggu itu kita akan melihat “…Messias akan
dipotong, tetapi bukan karena dirinya
sendiri…” Kemudian dikatakan, “… Dan rakyat
Pangeran yang bakal datang, akan memusnahkan kota dan Bait Suci itu. Akhir darinya (= dari kota dan Bait Suci itu) akan dengan air bah dan hingga akhir dari peperangan itu,
penelantaran-penelantaran telah ditetapkan. 27 Lalu
Pangeran itu akan meneguhkah suatu perjanjian dengan banyak orang selama satu
kali tujuh hari, tetapi pada pertengahan
tujuh hari itu…” minggu yang mana
ini? Minggu pertama dari ke-70 minggu? Bagian tengah dari ke-70 minggu? Atau
minggu yang terakhir dari ke-70 minggu? Ini bicara tentang minggu yang terakhir. Jadi dikatakan, “…tetapi pada pertengahan tujuh hari itu Ia akan menghentikan korban sembelihan dan
korban persembahan…” Kemudian ini
bicara tentang kehancuran Yerusalem. Lalu dikatakan, “…Dan
di atas sayap kekejian ialah dia yang mengakibatkan penelantaran,
bahkan hingga seluruhnya selesai, yang sudah ditentukan, dicurahkan ke atas
yang terlantar itu.’…”
Incidentally when it says that He would cause the sacrifice and the oblation or the offering to cease, that was literally fulfilled.
You know Ellen
White describes it in Desire of Ages, the lamb was there in the altar, the knife
was raised, and suddenly there was this great earthquake, and the lamb escaped.
There was no lamb sacrifice that day because the True Lamb was offering His
life. So at least for that day. Now the Jews started their ceremonies
afterwards, but after that they are meaningless because the lamb is gone, and
the True Lamb has come. So that was literally fulfilled according to the Spirit
of Prophecy.
Nah, ketika dikatakan bahwa Dia akan membuat kurban dan
persembahan dihentikan (ay. 27), itu digenapi secara literal.
Kalian tahu, di Desire of Ages, Ellen White menggambarkan bagaimana domba itu sudah
berada di atas mezbah, dan pisau untuk menyembelihnya terangkat, tiba-tiba ada
gempa bumi besar dan domba itu lari. Hari itu tidak ada kurban domba karena
Domba yang sejati mengorbankan nyawaNya. Jadi, sedikitnya untuk hari itu.
Kemudian bangsa Yahudi memulai upacara mereka lagi, tetapi setelah itu
upacara-upacara itu sudah tidak berarti karena dombanya sudah tidak ada, dan
Domba yang sejati sudah datang. Maka itu digenapi secara literal menurut Roh
Nubuat.
Now let's continue here, notably at the very beginning of the last week of the 70
years, did God call another prophet to make this last week present truth? Did
He? Who was that prophet that makes all three of these events present truth? John the
Baptist. Let's notice.
Notably at the very beginning of the last seven years, John the Baptist
made the message of Daniel present truth, by addressing the exact same issues.
1. John the Baptist baptized and introduced Jesus.
So he was involved
in the Anointing that was predicted before. It was at His baptism that Jesus was anointed
as the Messiah. So does John the Baptis make the anointing of the Messiah
present truth? Oh literally.
Shortly after
His baptism when He began His ministry, the Spirit of the Lord anointed Him in
the same manner Peter affirmed on the day of Pentecost, that God anointed Jesus
with the Holy Spirit, and it was at His baptism that the Holy Spirit fell upon
Jesus.
So John the
Baptist makes the anointing of the Messiah present truth.
2. Does he also make the second event present
truth?
What do you think? Let's go to the next
page. How did John the Baptist introduce Jesus? As the Lamb of God. Is that
what happened at the middle of the last week? He was sacrificed as the Lamb of God
and the literal lamb escaped? Yes! John 1:29 and 36, “29 The next day John saw Jesus
coming toward him, and said, ‘Behold! The Lamb of God who takes away
the sin of the world!’…” And then in verse 36, “35 Again, the next day, John stood
with two of his disciples. 36 And looking at Jesus as He
walked, he said, ‘Behold…” what?
“…the Lamb of God!’…” Interesting! So John the Baptist makes the
anointing of Jesus present truth and he announces what's going to happen in the
middle of the week, he announces the Lamb of God. He's making the
prophecy of the 70 weeks the last week, present truth.
3. Now the question is, does he also make
present truth the idea of the judgment upon the Jewish nation? Yes, he does.
Go to Matthew
3:7-12, he's speaking to the Jewish leaders and notice what he says, “7 But when he saw many of the Pharisees and Sadducees coming to his baptism,
he said to them, ‘Brood of vipers!...” not a very
politically correct way of addressing them, “…Who warned you to flee from the wrath to come? 8 Therefore bear fruits…” remember that.
John the Baptist is telling these religious leaders to what? “…bear fruits worthy of repentance…”
remember that word “repentance” “… 9 and do not think to say
to yourselves, ‘We have Abraham as our father.’…” in other words, he's saying, “Don't
you think that just because you're members of the covenant community that
you're in some special category.” “…For I say to you that God is able to raise
up children to Abraham from these stones…” and Ellen White in Desire of Ages explains that Jesus (should be John?) was not
pointing at stones, he was pointing at the Gentiles whom the Jews felt had
hearts of stone, because the Jews addressed the Gentiles as “stones”, as
“swine”, you know Jesus said it's not
good to take the pearls, and the bread of the kingdom and give it to the
swine. You know they call them “dogs” and they thought
they had stony hearts. And so John the Baptist is saying, “Listen, God is able
to get children of Abraham from these Gentiles here. So don't you think that
you're super special just because you’re members of the covenant community.”
And then he says this, “…10 And even now the ax is laid to the root of the
trees. Therefore every tree…” singular “…every tree which does not bear good fruit is…” what? Remember
this terminology, “…cut down and thrown into the fire. 11 I indeed baptize you
with water unto repentance, but He who is coming after me is mightier than I,
whose sandals I am not worthy to carry. He will baptize you with the Holy
Spirit and fire…” and now notice the judgment terminology, “…12 His
winnowing fan is in
His hand, and He will thoroughly clean out His threshing floor, and gather His
wheat into the barn; but He will burn up the chaff with unquenchable
fire.” Is that a message of judgment: “every tree which does not bear good fruit is cut down and thrown into the
fire”? To whom was John the Baptist referring when he said “every tree which does not bear good fruit is cut down and thrown into the
fire”? He's addressing the Jewish nation. And he's saying, “Don't you think that
because you're the chosen nation that God has to fulfill His plan with you, He
can reject you and He can choose those stones over there.” Is that a message
of judgment? Does that have to do with the ending point of the 70 weeks?
Absolutely! In this passage John the Baptist compares the Jewish nation to a
tree, and he affirmed that if the tree did not produce fruit, it would be cut
down and thrown into the fire. That is a message of judgment.
Nah, mari kita lanjut, simak pada awal minggu yang terakhir dari ke-70 tahun itu,
apakah Allah memanggil seorang nabi
lain untuk menjadikan minggu terakhir ini kebenaran masa kini?
Siapa nabi yang menjadikan semua tiga peristiwa itu kebenaran masa kini? Yohanes Pembaptis.
Mari kita lihat.
Simak, pada awal tujuh tahun yang terakhir, Yohanes
Pembaptis membuat pekabaran Daniel menjadi kebenaran masa kini dengan bicara
tentang isu-isu yang sama.
1.
Yohanes Pembaptis
membaptis dan memperkenalkan Yesus.
Jadi dia terlibat dalam pengurapan yang sudah dinubuatkan
sebelumnya. Di pembaptisanNya
itulah Yesus diurapi sebagai Messias. Jadi apakah Yohanes Pembaptis membuat
pengurapan Messias menjadi kebenaran masa kini? Secara literal.
Tidak lama setelah pembaptisanNya ketika Dia memulai ministriNya,
Roh Tuhan mengurapiNya, dengan cara yang sama yang diafirmasi oleh Petrus pada
hari Pentakosta bahwa Allah mengurapi Yesus dengan Roh Kudus (Kis. 10:38), dan pada pembaptisanNya itulah Roh Kudus turun pada
Yesus.
Maka Yohanes Pembaptis menjadikan pengurapan Sang Messias
menjadi kebenaran masa kini.
2.
Apakah dia juga menjadikan peristiwa kedua kebenaran masa
kini?
Menurut kalian? Mari ke halaman berikut. Bagaimana Yohanes Pembaptis memperkenalkan
Yesus? Sebagai Anak Domba Allah. Itukah yang terjadi di
tengah-tengah minggu yang terakhir? Yesus
dikurbankan sebagai Anak Domba Allah dan domba yang literal
kabur? Ya! Yohanes 1:29 dan 36, “29
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata,
‘Lihatlah Anak domba Allah, yang membawa pergi
dosa dunia.’…” Kemudian di ayat 36, “…35
Kembali pada keesokan harinya setelah itu Yohanes berdiri dengan dua orang
muridnya, 36 dan melihat Yesus saat
Dia lewat, ia berkata, ‘Lihatlah…” apa? “…Anak Domba Allah!’…” Menarik! Jadi Yohanes Pembaptis
membuat pengurapan Yesus menjadi kebenaran masa kini dan dia mengumumkan apa
yang akan terjadi di tengah-tengah minggu yang terakhir itu, dia mengumumkan tentang Anak Domba
Allah. Dia menjadikan nubuatan minggu yang terakhir dari ke-70 minggu itu, kebenaran
masa kini.
3.
Sekarang
pertanyaannya ialah, apakah dia juga menjadikan konsep penghakiman atas bangsa
Yahudi itu kebenaran masa kini? Ya, betul.
Mari ke Matius
3:7-12, dia berbicara kepada para pemimpin Yahudi dan simak apa katanya, “7
Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan Saduki datang ke pembaptisan yang diadakannya, berkatalah ia
kepada mereka, ‘Anak-anak ular beludak…” bukan cara menyebut mereka yang tepat secara politis,
“…siapakah yang memperingatkan kamu, supaya melarikan diri dari murka yang akan
datang? 8 Oleh karena itu,
hasilkanlah buah…” ingat itu. Yohanes
Pembaptis menyuruh para pemimpin agama ini untuk berbuat apa?
“…hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan…” ingat kata “pertobatan” “…9
Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata kepada dirimu sendiri: ‘Kami punya
Abraham sebagai bapa kami!’…” dengan kata lain dia berkata, “Jangan kira hanya karena
kalian anggota komunitas Perjanjian kalian itu kategori yang istimewa.” “…Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat membangkitkan anak-anak bagi Abraham dari
batu-batu ini…” Dan Ellen White di Desire of Ages menjelaskan bahwa Yohanes tidak sedang
menunjuk ke batu-batu, melainkan dia sedang menunjuk ke orang-orang non-Yahudi
yang oleh bangsa Yahudi mereka dikatakan memiliki hati batu karena bangsa
Yahudi memanggil orang-orang non-Yahudi sebagai “batu”, “babi”; kalian tahu Yesus berkata, tidaklah baik memberikan
mutiara dan roti kerajaan kepada babi (Mat. 7:6). Kalian tahu mereka memanggil
orang non-Yahudi “anjing” (Mat. 15:26) dan mereka menganggap orang Yahudi punya
hati batu. Maka Yohanes Pembaptis berkata, “Dengar, Allah bisa membangkitkan
anak-anak Abraham dari orang-orang non-Yahudi di sini. Jadi jangan kalian
sangka kalian itu super istimewa karena kalian adalah anggota komunitas
Perjanjian.” Lalu dia mengatakan ini, “…10 Dan bahkan sekarang kapak sudah disiapkan
pada akar pohon. Oleh karena itu setiap
pohon…” tunggal
“…setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, itu…” apa? Ingat istilah ini, “…ditebang dan dibuang ke dalam api. 11 Memang aku membaptis kamu dengan air sebagai
tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian daripadaku lebih berkuasa
daripada aku, yang sandalNya tidak layak aku
bawa. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh
Kudus dan dengan api…” dan sekarang simak istilah penghakimannya. “…12 Alat penampi ada ditangan-Nya dan
Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam
lumbung, tetapi Dia akan membakar habis jerami
itu dengan api yang tidak bisa dipadamkan…” apakah ini
pekabaran peghakiman? “…setiap pohon yang tidak menghasilkan buah
yang baik, itu ditebang dan dibuang ke dalam
api”? Yohanes Pembaptis merujuk kepada siapa
ketika dia berkata, “setiap
pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, itu
ditebang dan dibuang ke dalam api”? Dia merujuk
kepada bangsa Yahudi. Dan dia berkata, “Jangan kalian sangka karena kalian
bangsa pilihan, Allah harus menggenapi rancanganNya dengan kalian. Dia bisa
menolak kalian dan Dia bisa memilih batu-batu itu di sana.” Apakah itu suatu pekabaran penghakiman?
Apakah ini ada kaitanya dengan titik
berakhirnya nubuatan ke-70 minggu? Tentu saja! Di ayat-ayat ini Yohanes Pembaptis
membandingkan bangsa Yahudi dengan sebatang pohon, dan dia mengafirmasi jika
pohon itu tidak menghasilkan buah, itu akan ditebang dan dilemparkan ke dalam
api. Itu adalah pekabaran penghakiman.
Now listen, this
is where things get really interesting. It is worthy of note that three years
after John the Baptist began preaching (six months of the ministry of John the
Baptist before Jesus began His ministry), and then Jesus it was two and a half
years into His ministry, so it's three years, that Jesus is telling this
parable from the time that John the Baptist began to preach, because John the
Baptist preached six months, half a year, and then Jesus began His ministry two
and a half years.
And then He
tells this parable that we're going to notice. Notice the parable Luke 13:6-9.
“6 He also spoke this
parable…” by the way how long did the Ministry of
Jesus last? Three and a half years. So this is after two and a half years. How
many years left for His ministry? One. That's significant. “…6 He also spoke this parable ‘A certain man had a fig tree…” oh we encounter the tree again,
“…planted in his vineyard…” Ellen White says that there were many other
trees there too “…and he
came seeking…” what? Did John
the Baptist address that? Tree? Fruit? Yes! “…he came seeking fruit on it
and found none. 7 Then he said to the keeper of
his vineyard…” by the way, the Owner of the vineyard is God the Father, and the Keeper of the
vineyard is Christ. So he says to the keeper of
the vineyard, “…‘Look, for three years…” there it is
“…I have come seeking fruit on this fig tree and find none. Cut it
down!…” was that in the
message that John the Baptist gave? Aah, all of the elements. “…Cut it down! Why does it use up the ground?’ 8 But he answered and said to him,
‘Sir, let it alone this year also…” interesting
“…until I dig around it and fertilize it. 9 And if it bears fruit, well. But if not, after that you
can cut it down.’…”
Sekarang dengarkan, ini semakin menarik. Perlu
diperhatikan bahwa tiga tahun setelah Yohanes Pembaptis mulai berkhotbah
(Yohanes Pembaptis memulai ministrinya 6 bulan sebelum Yesus memulai
ministriNya), berarti itu 2½ tahun setelah Yesus memulai ministriNya ~ jadi Yesus menceritakan perumpamaan ini 3 tahun dari saat
Yohanes Pembaptis mulai berkhotbah (karena Yohanes Pembaptis sudah berkhotbah 6
bulan, setengah tahun, baru Yesus memulai ministriNya) dan 2½ tahun dari
ministri Yesus.
Kemudian Yesus menceritakan
perumpamaan yang akan kita simak ini. Perhatikan perumpamaan ini di Lukas
13:6-9, “6 Dia juga
bicara perumpamaan ini…” nah, berapa lama
ministri Yesus berlangsung? 3½ tahun. Ini terjadi di tahun ke 2½ nya. Masih
berapa tahun yang tersisa dari ministriNya? 1 tahun. Ini penting. “…6 Dia juga bicara
perumpamaan ini: ‘Ada seseorang
mempunyai sebatang pohon ara…” o, kita bertemu dengan pohon itu lagi, “…yang ditanam di kebun anggurnya…” Ellen White mengatakan di sana ada banyak pohon yang lain
juga, “…dan ia datang untuk mencari…” apa? Apakah Yohanes Pembaptis juga bicara tentang itu? Pohon?
Buah? Iya! “…ia datang untuk mencari buah pada pohon itu
tetapi ia tidak menemukannya. 7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur
itu…” nah, Pemilik kebun anggur itu Allah
Bapa, dan Pengurus kebun anggur itu Kristus. Jadi dia berkata
kepada pengurus kebun anggur itu, “…‘Lihat,
selama tiga tahun…” itu dia, “…aku
datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah
pohon ini!…” Itukah pekabaran yang diberikan Yohanes Pembaptis? Aaah,
semua unsurnya. “…Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia makan
tempat?’ 8 Tetapi pengurus
itu menjawab dan berkata kepadanya, ‘Tuan,
biarkanlah dia tahun ini juga…” menarik! “…hingga aku mencangkul tanah sekelilingnya dan
memberi pupuk padanya, 9 dan jika ia berbuah, baguslah. Tetapi jika tidak, setelah itu engkau boleh menebangnya.’…”
And so the
parable ends in suspense. What happened to the tree? Well, at the very end of
Christ's ministry, during the last week of His ministry we encounter the tree
again. Jesus sees a fig tree in the distance, says to His disciples, “Hey, I’m
hungry, let's go over to that tree, that fig tree, and get some fruit.” And He
goes and He sees this fig tree that John the Baptist spoke of, and that Jesus
spoke of, and there is not one single
fig on that tree. And by the way, you need to understand that in Israel first
of all, you have the fruit come out and then the leaves come out announcing
that the tree has fruit. And Ellen White amplifies that in that orchard there
were many other trees that had no leaves, they represent the Gentiles, because
they had not received the privileges that the Jewish nation had received, it
was not expected that they bear fruit, but it was expected that the Jewish tree
bear fruit, because of all of the blessings that it had received. You can read this in Christ’s Object Lessons.
Dan perumpamaan itu berhenti tanpa penyelesaian. Apa yang terjadi pada pohon itu? Nah, pada akhir
ministri Kristus, di minggu terakhir ministriNya, kita bertemu dengan pohon itu
lagi. Yesus melihat sebatang pohon ara dari kejauhan, dan berkata kepada
murid-muridNya, “Hei, Aku lapar, ayo kita ke pohon itu, pohon ara itu, dan
mengambil beberapa buahnya.” Dan Dia ke sana dan Dia melihat pohon ara yang
dibicarakan Yohanes Pembaptis, dan yang dibicarakan Yesus, dan di sana tidak
ada satu pun buah ara di pohon itu. Dan ketahuilah kita perlu memahami bahwa di
Israel pertama-tama buahnya keluar dulu, baru daun-daunnya keluar untuk
mengumumkan bahwa pohon itu sudah berbuah. Dan Ellen White menjelaskannya bahwa
di kebun itu ada banyak pohon yang lain yang tidak ada daunnya, mereka
melambangkan orang-orang non-Yahudi, karena mereka belum mendapatkan kesempatan
istimewa yang telah diperoleh bangsa Yahudi, maka mereka memang tidak
diharapkan punya buah, tetapi bangsa Yahudi diharapkan punya buah karena semua
berkat yang sudah mereka terima. Kalian bisa membaca ini di Christ’s Object Lessons.
So Jesus sees
the fig tree. We find that in Matthew 21:19, “ 19 And when He saw a
fig tree in the way, He came to it, and found nothing thereon, but leaves only,
and said unto it, ‘Let no fruit grow on thee henceforward for ever.’ (KJV)….”
The very next day
when Jesus and His disciples went by there, I want you to
notice what the result was. Mark 11:20-21, “20 And in the morning, as they
passed by, they saw the fig tree dried up from the roots…” So what's going
to be done with that fig tree? It's going to be cut down and burned, it's going to be good wood, good kindling
wood. So it says, “…dried
up from the roots. 21 And Peter, remembering,
said to Him, ‘Rabbi, look! The fig tree which You cursed has withered away.”
Jadi Yesus melihat pohon ara
tersebut. Kita menemukannya di Matius 21:19, “19 Dan ketika Dia melihat sebatang pohon ara di perjalanan, Dia menghampirinya, dan tidak mendapatkan apa-apa
pada pohon itu selain daun-daun saja, dan
kataNya kepada pohon itu, ‘Janganlah ada buah
lagi yang tumbuh padamu mulai sekarang untuk selama-lamanya!’…”
Keesokan harinya ketika Yesus dan murid-muridNya lewat di
sana, saya mau kalian menyimak apa akibatnya. Markus 11:20-21, “…20 Dan
pagi-pagi ketika mereka lewat, mereka
melihat pohon ara itu mengering dari akar-akarnya…” Jadi mau diapakan
pohon ara itu? Dia akan ditebang dan dibakar, dia akan dijadikan kayu yang
bagus untuk kayu bakar. Maka dikatakan, “…mengering dari
akar-akarnya. 21 Dan Petrus yang ingat,
berkata kepada Yesus, ‘Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah layu.’…"
As a result of
the work of John the Baptist was a remnant drawn out? Yes! Are you aware
that most of the disciples of Jesus were before this disciples of John the Baptist? In
Romans 11:5 we find these words, “ 5 Even so then, at this present time there is a…” what? “…a remnant according to the election of
grace.”
Sebagai hasil
pekerjaan Yohanes Pembaptis, apakah ada umat
sisa yang dipanggil keluar? Ya! Apakah kalian sadar bahwa
kebanyakan murid Yesus sebelumnya adalah murid-murid
Yohanes Pembaptis? Di Roma 11:5 kita mendapatkan kata-kata ini, “5 Demikian juga pada waktu ini
ada…” apa?
“…suatu umat yang sisa, menurut
pilihan kasih karunia.”
So summarizing,
v was John the
Baptist a prophet? He was more than a prophet.
v Did he preach a message of
judgment? Yes!
v Was there a time
prophecy connected with it? Absolutely! The 70 week prophecy.
v Was that message
present
truth now for the days of John the Baptist? Yes!
v And was John the
Baptist instrumental in gathering a group of individuals that
formed the nucleus or remnant of those who would establish the
Christian Church? Absolutely!
Are you seeing how this works?
Jadi kesimpulannya,
v
Apakah Yohanes
Pembaptis seorang nabi? Dia lebih dari nabi.
v
Apakah dia mengkhotbahkan suatu pekabaran penghakiman? Ya!
v
Apakah ada nubuatan
waktu yang terkait dengannya? Tepat sekali! Nubuatan 70 minggu
(70 x 7 hari = 490 hari)
v
Apakah sekarang itu menjadi kebenaran masa kini untuk zaman Yohanes
Pembaptis? Ya!
v
Dan apakah Yohanes Pembaptis berperan dalam mengumpulkan sekelompok
orang yang membentuk inti atau umat
yang sisa dari mereka yang akan mendirikan gereja Kristen? Tepat
sekali!
Apakah kalian bisa melihat
bagaimana cara kerjanya?
FIFTH EXAMPLE
Now we need to go to the last example.
Daniel and Ellen G. White.
You say come on, you have got to be kidding
Daniel and Ellen G. White, it can't be! Well, let's take a look at it.
The time prophecy of the 70 weeks was given
to Daniel the prophet, and this was merely the first portion of a larger
prophecy: the prophecy of the 2300 days. So in other words, John the
Baptist was instrumental in helping in the fulfillment of the first 70 weeks.
But there's a larger portion to this prophecy, which is the 2300 days. It's
still a time prophecy, is it not? Still a time prophecy. Now this
prophecy announces the beginning of what? Of the final judgment in the Heavenly
Sanctuary in 1844. You know how the verse reads, “14 And he said
to me, ‘For two thousand three hundred days; then the Sanctuary shall be
cleansed.’…” What event is being announced with the
cleansing of the Sanctuary? What is the cleansing of the Sanctuary? The
cleansing of the Sanctuary is the beginning of the process of judgment, it's
the great day of judgment for Israel, it's the Day of Atonement when
those who afflicted their souls were separated from those who did not afflict
their souls, it's the great day of judgement that's been announced in the
prophecy of the 2300 days.
CONTOH KELIMA
Sekarang kita harus ke contoh
kelima. Daniel dan Ellen G. White.
Kalian berkata, yang bener,
masa Daniel dan Ellen G. White? Mustahil! Nah, mari kita simak.
Nubuatan waktu 70 minggu (490
hari) diberikan kepada nabi Daniel, dan ini hanyalah
bagian pertama dari nubuatan yang lebih panjang, yaitu nubuatan 2300 Petang
dan Pagi. Maka dengan kata lain, Yohanes
Pembaptis itu berperan dalam membantu penggenapan 70 minggu yang pertama.
Tetapi ada bagian yang lebih panjang pada nubuatan itu, yaitu
ke-2300 Petang dan Pagi. Itu tetap suatu nubuatan waktu, bukan? Itu tetap
sebuah nubuatan waktu. Nah, nubuatan
ini mendeklarasikan awal dari apa? Dari penghakiman terakhir di Surga di 1844.
Kalian tahu bagaimana bunyi ayatnya, “14 Dan
ia berkata kepadaku, ‘Selama dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu Bait Suci itu akan dibersihkan.’…” Peristiwa apa yang
sedang diumumkan dengan pembersihan Bait Suci? Pembersihan Bait
Suci itu apa? Pembersihan
Bait Suci adalah dimulainya proses
penghakiman, itulah hari besar penghakiman untuk Israel, itulah Hari Grafirat
(Pendamaian) saat mereka yang
menyelidiki hati mereka, dipisahkan dari
mereka yang tidak menyelidiki hati mereka, itulah hari besar penghakiman yang
diumumkan oleh nubuatan 2300 Petang dan Pagi.
But let me ask you, was this prophecy
present truth for the days of Daniel, to whom God gave this message? No! Notice
Daniel 12:4 and we'll read also verse 9, 13. Clearly this message was not for the days of
Daniel. He does give the time prophecy, it's the message of judgment, it's not
present truth for his day and age, it has a time element connected with
it, but it's really a prophecy that doesn't apply to his time. It says there in
Daniel 12:4,
“4 But you, Daniel, shut up the
words and seal the book until the time of the end; many shall run to and fro, and
knowledge shall increase.” Incidentally
this book where it says “seal the book” it's not all of the Book of Daniel, it is
the portion of Daniel that has to do with the 2300 days. And next year we'll
take a look at that more specifically, so “to be continued” you've got to come back next year, you
have no other choice.
Now notice also verse 9, “9 And he said, ‘Go your way, Daniel, for the
words are closed up
and sealed till the time of the end.” So was this message for the times of Daniel? No, it's for the time of the
end. And then verse 13 says, “13 But you, go your way till the end; for
you shall rest, and will arise to your inheritance at the end of the days.”
In other words, this does not apply to you, Daniel. I’m giving
you the time prophecy, it's the message of judgment, but it's not present truth
for your time, it's for when this time period comes to an end.
Tetapi coba saya tanya, apakah
nubuatan ini kebenaran masa kini untuk zaman Daniel kepada siapa Allah
memberikan pekabarannya? Tidak! Simak Daniel 12:4 dan kita juga akan membaca
ayat 9, 13. Jelas pekabaran ini
bukanlah untuk masa Daniel. Memang Daniel yang menyampaikan
nubuatan waktunya, suatu pekabaran penghakiman, tapi itu bukan kebenaran masa kini untuk zamannya.
Nubuatan itu memiliki unsur waktu yang terkait dengannya, namun itu
sesungguhnya nubuatan yang tidak berlaku di zamannya. Dikatakan di Daniel 12:4,
“4
Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu,
dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak yang akan berlarian
ke sana kemari, dan pengetahuan akan bertambah…” Nah, kitab ini di
mana dikatakan “meteraikanlah
Kitab itu” bukanlah seluruh kitab Daniel,
melainkan itu bagian dari kitab Daniel yang berkaitan dengan nubuatan 2300
Petang dan Pagi. Dan tahun depan kita akan mendalaminya dengan lebih spesifik, jadi “akan dilanjutkan”, kalian harus
kembali tahun depan, tidak ada pilihan lain.
Sekarang simak juga
ayat 9, “9
Dan ia berkata,
‘Lanjutkanlah hidupmu, Daniel, sebab firman
ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman…” Jadi apakah pekabaran ini untuk zaman Daniel? Tidak, itu
untuk akhir zaman. Kemudian ayat 13 berkata, “…13 Tetapi
engkau, lanjutkanlah hidupmu sampai akhirnya, karena
engkau akan beristirahat, dan akan bangkit untuk
menerima warisanmu di hari-hari akhir…” Dengan kata lain, ini bukan untukmu, Daniel. Aku
memberikan nubuatan ini kepadamu, ini pekabaran penghakiman, tetapi ini bukan
kebenaran masa kini untuk zamanmu, ini adalah untuk ketika periode nubuatan itu
berakhir.
Now, here's the question. Do you suppose
that at
the end of this time prophecy God might just raise up a movement and then a prophet
that would draw attention to this specific prophecy, and say, “Hey,
this prophecy is going to be fulfilled, this prophecy has been fulfilled”? Do
you think? Well, why would you think that? Because that's the way that God
operates, that's the way which God operates when it comes to time prophecies. Let's
pursue this. At the end of the time prophecy of the 2300 days, as you know ~ every knowledgeable Adventist knows ~ an intercontinental and
interdenominational movement arose to proclaim that the hour of God's judgment
had come. In fact, you know that the Millerites they not only use Daniel 8:14
about the cleansing of the Sanctuary, they also proclaimed Revelation 14:7 “the hour of His judgment has come”. They misunderstood the judgment, but they
proclaimed that the hour of God's judgment was going to come. Thus the message
of Daniel 8:14 became present truth in that generation, shortly before 1844.
The central text they used was Daniel 8:14, and though they were wrong about
the event, they were correct about the timing of the event. After the
great disappointment God called and commissioned Ellen G. White to fully
explain this prophecy. In fact if you look at the first visions of
Ellen White that she describes in Early
Writings, every single one of them has to do with what happened in 1844, and with
the Three Angels’ Messages, the messages of judgment; every single one has to
do with what happened in 1844. Why would she be dealing with that specific
topic? Of course there's a reason, because she's making the Old Testament prophecy
what? Present
truth. So after the great disappointment God called and commissioned Ellen G.
White to fully explain this prophecy. In her early visions, her burden
was to explain the prophecy of the 2300 days, and the reason for the great
disappointment; beginning with her first vision of The Path, you know,
on a bright light set behind which is the Midnight Cry and then the Heavenly
City was above and so on, it's explaining the experience of God's remnant
people that had been disappointed. Ellen White could have written on many
subjects, why did she have a burden to explain what happened at the end
of the 2300 days? Simply because she was making present truth the time prophecy
that God had given 2300 years before. And with Ellen White's guidance the remnant
Church was established.
Nah, ini pertanyaannya. Menurut kalian apakah pada akhir periode nubuatan ini Allah mungkin membangkitkan suatu gerakan kemudian seorang nabi yang akan menarik perhatian kepada nubuatan spesifik ini, dan berkata, “Hei, nubuatan ini akan digenapi, nubuatan ini telah digenapi.”? Menurut kalian? Nah, mengapa kita berpikir begitu? Karena itulah cara kerja Allah, itulah bagaimana Allah mengoperasikannya sehubungan dengan nubuatan-nubuatan waktu. Mari kita lanjut.
Di akhir nubuatan waktu 2300
Petang dan Pagi, seperti yang kalian sudah tahu ~ setiap orang Advent yang
berpengetahuan sudah mengetahui ini ~ suatu gerakan interkontinental
dan interdenominasi bangkit untuk mengumumkan bahwa saat penghakiman Allah
telah tiba. Bahkan, kalian tahu, golongan Miller tidak hanya menggunakan Daniel
8:14 tentang pembersihan Bait Suci, mereka juga mengumumkan Wahyu 14:7, “telah tiba saat penghakiman-Nya”. Mereka salah mengerti tentang makna kata “penghakiman”, tetapi mereka
mengumumkan saat penghakiman Allah memang akan datang. Pekabaran Daniel 8:14 menjadi kebenaran masa kini untuk
generasi itu, sedikit waktu sebelum 1844. Ayat inti yang mereka
pakai ialah Daniel 8:14 dan walaupun mereka salah tentang peristiwanya, mereka
benar tentang waktu peristiwa tersebut. Setelah
kekecewaan besar itu, Allah memanggil dan menugaskan Ellen G. White untuk
menjelaskan seluruh nubuatan ini. Bahkan jika kita melihat
penglihatan-penglihatan mula-mula Ellen White yang digambarkannya di Early Writings, setiap nubuatan
itu berkaitan dengan apa yang terjadi di 1844, dan dengan Pekabaran Tiga
Malaikat, pekabaran penghakiman; setiapnya berkaitan dengan apa yang terjadi di
1844. Mengapa Ellen White
membahas topik spesifik itu? Tentu saja ada alassannya, karena dia membuat nubuatan Perjanjian Lama
menjadi apa? Kebenaran
masa kini. Maka setelah kekecewaan besar itu, Allah memanggil dan menugaskan
Ellen G. White untuk menjelaskan seluruh nubuatan itu. Di
penglihatan-penglihatannya yang mula-mula, bebannya ialah untuk menjelaskan nubuatan 2300 Petang dan Pagi,
dan alasan untuk kekecewaan besar itu; mulai dengan penglihatannya
yang pertama tentang “Jalan” itu, kalian tahu, ada cahaya yang terang di belakang yang
adalah Seruan Tengah Malam, kemudian kota surgawi ada di atas, dan seterusnya,
itu menjelaskan pengalaman umat sisa Allah yang telah dikecewakan.
Ellen White bisa saja menulis tentang banyak topik lain, mengapa di punya beban untuk menjelaskan
apa yang terjadi pada akhir 2300 Petang dan Pagi? Semata-mata
karena dia menjadikan nubuatan waktu
yang diberikan Allah 2300 tahun sebelumnya menjadi kebenaran masa kini.
Dan dengan bimbingan Ellen White,
gereja umat sisa dibentuk.
Now you know what's really interesting is
that around
1844 many religious movements arose. You know New England was known as
the burned-over district, because there were so many religious movements that
arose in New England where the Millerites preached. It was hard to know where
to turn, to know the truth.
v for example Mormonism
came at this time.
In fact the place where Hiram Edson had his momentary insight into Jesus
moving from the Holy into the Most Holy Place is very, very close to the place where Mormonism
originated. And of course Mormonism has their prophet Joseph Smith.
v During this same
timeframe about 20 years before and after, Christian Science originated with their
prophet Mary Baker Eddy.
v During this time
Theosophy
originated or what we call today New Age.
And that New Age philosophy had a prophet as well, her name was Helena
Blavatsky.
v The Bahai had their origin during this period with their prophet Abdul Bahá.
v Spiritualism as we know it today.
Modern Spiritualism had its origin with the Fox sisters. You remember the
Fox sisters in 1848 in Rochester, New York?
v Pentecostalism had its origin during this period with their prophet Margaret McDonald.
v The Jehovah's Witnesses had their origin around this same period
with their prophet Charles Taze Russell.
v Futurism came into Protestantism at this time, with John Nelson Darby and Edward
Irving.
I have quite a bit of information on these two individuals in the book Futurism’s Incredible Journey.
v Evolutionism ~ we're going to study this when we talk about the name of the Seventh-Day
Adventist Church.
Evolutionism with its so-called prophet Charles Darwin. Do you know that Charles Darwin finished his book The Origin of the Species in 1844, it was
published in 1859 but he finished it in 1844.
v and then at this
same time you have Karl Marx and
Friedrich Engels’ writing on Marxism.
Nah, kalian tahu apa yang
benar-benar menarik ialah sekitar
1844 ada banyak gerakan relijius yang bangkit. New England
sampai dikenal sebagai distrik yang terbakar, karena ada begitu banyak gerakan
relijius yang bangkit di New England di mana golongan Miller berkhotbah.
Sehingga sulit untuk mengetahui ke mana harus berpaling untuk mendapatkan yang
benar.
v
Misalkan Mormonisme
muncul pada waktu ini.
Faktanya tempat di mana Hiram Edson mendapatkan
penglihatan sejenaknya tentang berpindahnya Yesus
dari bilik Kudus ke Bilik Mahakudus itu sangat dekat dengan tempat asal usul
Mormonisme. Dan tentu saja Mormonisme memiliki nabi mereka Joseph Smith.
v
Selama kerangka waktu yang sama ini, sekitar 20 tahun sebelum dan
sesudahnya Christian Science
muncul dengan nabi mereka Mary Baker Eddy.
v
Di waktu ini Theosofi
muncul, atau yang sekarang kita sebut New Age.
Dan filosofi New Age ini punya nabi juga, namanya Helena
Blavatsky.
v
Kelompok
Bahai juga muncul
di periode ini dengan nabi mereka Abdul Bahá.
v
Spritualisme seperti yang kita kenal hari
ini.
Spiritualisme modern muncul bersama Fox bersaudara.
Kalian ingat Fox bersaudara di 1848 di Rochester, New York?
v
Pentakostalisme muncul di periode ini dengan
nabi mereka Margaret McDonald.
v
Saksi Yehova muncul sekitar periode yang
sama dengan nabi mereka Charles Taze Russell.
v
Futurisme masuk ke Protestantisme pada
saat ini, dengan John Nelson Darby dan Edward Irving.
Saya memberikan cukup banyak informasi tentang kedua
orang ini dalam buku Futurism’s
Incredible Journey.
v
Evolusionalisme ~ kita akan mempelajari ini
nanti waktu kita bicara tentang nama gereja Seventh-Day
Adventist (Masehi Advent Hari Ketujuh)
Evolusionalisme dengan “nabi” mereka Charles Darwin.
Tahukah kalian Charles Darwin menyelesaikan bukunya The Origin of Species di 1844, buku itu diterbitkan
di 1859, tetapi dia menyelesaikannya di 1844.
v
Kemudian di waktu yang sama ada tulisan Karl Marx dan
Friedrich Engels mengenai Marxisme.
So why do you suppose that there were so
many movements ~ and I’ve only mentioned some of them ~ that arose around this
time? How can we be sure that none of these movements were the genuine
manifestation of the prophetic gift?
The answer is that NONE OF THEM ADDRESSED OR EVEN HAD ANY INTEREST IN THE PROPHECY OF THE
2300 DAYS. They all had a central message but it had nothing to do with
the 2300 days and 1844. So for the prophet at the end to be the true prophet, that prophet would have to address the
same subject that was addressed at the beginning of that period. Are you with me or not?
And only Ellen White did. In contrast the
Millerites and Ellen White centered the message on this specific prophecy.
Jadi menurut kalian mengapa
ada begitu banyak gerakan ~ dan saya hanya menyebutkan beberapa dari antaranya
~ yang bangkit sekitar waktu ini? Bagaimana kita bisa yakin bahwa tidak ada satu pun dari
gerakan-gerakan ini yang adalah manifestasi tulen dari karunia nubuat?
Jawabannya ialah TIDAK ADA DARI
MEREKA YANG MEMBAHAS ATAU BAHKAN PUNYA MINAT DALAM NUBUATAN 2300 PETANG DAN
PAGI. Mereka semuanya memiliki pekabaran inti, tetapi itu tidak
ada hubungannya dengan nubuatan 2300 Petang dan Pagi dan 1844. Maka untuk menjadi nabi yang sejati di
akhir zaman, nabi itu harus bicara tentang topik yang sama yang dibicarakan
pada awal periode tersebut. Kalian paham tidak?
Dan hanya Ellen White yang
berbuat itu. Sebagai kontrasnya, golongan Miller dan Ellen White memfokuskan pekabaran
mereka pada nubuatan spesifik ini.
Ellen White thus became the founder of the
Adventist Church, God's remnant, with a special judgment message for these last
days. God drew out a remnant. So when we say that Ellen White had the prophetic
gift, is that just guesswork, wishful thinking? No! By the chronology that we
studied this morning, Daniel 7, Revelation 12, Revelation 13, we know the exact
sequence of when the prophetic gift was going to appear, and when the
counterfeit was going to appear at the same time to try and blur the
significance of the Sabbath, and the significance also of God's true way of
interpreting Bible prophecy. You can see it happening in history.
Maka Ellen White menjadi
pendiri gereja Advent, umat sisa Allah, dengan pekabaran istimewa tentang penghakiman
untuk hari-hari akhir ini. Allah menarik keluar suatu umat. Jadi ketika kita
mengatakan Ellen White memiliki karunia nubuat, apakah itu sekadar tebakan, suatu angan-angan?
Tidak! Dari kronologi yang kita pelajari tadi pagi, Daniel 7, Wahyu 12, Wahyu
13, kita mengetahui urut-urutan yang tepat kapan karunia nubuat itu akan
muncul, dan kapan yang palsu akan muncul di waktu yang sama untuk berusaha
mengaburkan pentingnya Sabat, dan juga pentingnya cara Allah yang benar untuk
menginterpretasikan nubuatan Alkitab. Kita bisa melihatnya terjadi di sejarah.
There are different attitudes that people
have for Ellen White, and sad to say within the Seventh-Day Adventist Church
there's a growing movement to question the writings of Ellen White.
I’ll give you one
example. At the Theology of Ordination Study Committee that I belong to in
Washington DC, there were some who were in favor of women's ordination, that
were saying that, Christ never ordained His disciples by the
laying on of hands, because the word that is used ~ you know that King James
word ~ is “ordained”; but in modern versions that's “God established”, or “God
designated”, something like that. Technically it's not exactly the word “ordained” with the laying on of
hands. So they say that there's no biblical evidence that Jesus ordained the
twelve apostles.
And so of course
I raised the question, I said, “Now, wait a minute, Ellen White in Desire of Ages says, the previous night Jesus
prayed all night, He gathered the little band of disciples around Him, He laid His
hands upon them and He prayed when He laid His hands upon them, and He ordained
them. That's the word that Ellen White uses.
And I was amazed
that some of those scholars said, “Yes, but that's not what the Bible says, and
we go by the Bible.” Now there are ways that you can prove biblically, I
believe that Jesus Christ ordained the twelve apostles. When you look at all of
the evidence and you read carefully, and you look at the terminology, there's
no doubt that Ellen White was right. But what really amazed me is that those
scholars were saying, “Don't bring Ellen White into the picture, because we go
only by what the Bible says.” And it's true that we go by what the Bible says, but
that doesn't mean that we discard the writings of Ellen White.
Ada bermacam-macam sikap orang
terhadap Ellen White. Sayangnya di dalam gereja MAHK sendiri ada gerakan yang
semakin membesar yang mempertanyakan tulisan-tulisan Ellen White.
Saya akan memberikan satu contoh. Di Theology of Ordination Study Committee (Komite yang mempelajari theologi
pengurapan) di mana saya adalah anggotanya, di Washington DC, ada beberapa
orang yang berpihak pada pentahbisan perempuan, yang mengatakan bahwa Kristus
tidak pernah mengurapi murid-muridNya dengan menumpangkan tangan, karena kata
yang dipakai ~ kalian tahu di KJV kata itu ~ adalah “ditahbiskan”, tetapi di
Alkitab versi modern itu “Allah menetapkan” atau “Allah mengangkat” atau
sesuatu seperti itu. Secara teknis itu bukanlah kata “pentahbisan” dengan
penumpangan tangan. Maka mereka berkata bahwa tidak ada bukti alkitabiah Yesus
menahbiskan keduabelas murid.
Maka tentu saja saya mengemukakan pertanyaan, saya
berkata, “Sebentar, Ellen White di Desire of Ages (hal. 290-297) berkata, malam sebelumnya
Yesus berdoa sepanjang malam, Dia mengumpulkan kelompok kecil muridNya di
sekelilingNya, Dia meletakkan
tanganNya pada mereka dan Dia berdoa ketika Dia meletakan
tanganNya pada mereka, dan Dia
menahbiskan mereka. Itulah kata yang dipakai Ellen White.
Dan saya heran beberapa pakar itu berkata, “Ya, tapi itu
tidak dikatakan di Alkitab, dan kami berpatokan pada Alkitab.”
Nah, ada jalan untuk membuktikan ini secara alkitabiah.
Saya meyakini Yesus Kristus menahbiskan keduabelas murid. Bila kita melihat
semua buktinya dan kita membaca dengan teliti, dan kita menyimak
terminologinya, tidak diragukan Ellen White benar. Tetapi apa yang mengherankan
saya ialah, pakar-pakar itu mengatakan, “Jangan membawa-bawa Ellen White,
karena kita hanya menurut apa kata Alkitab.” Memang benar kita menurut apa kata Alkitab, tapi itu
tidak berarti kita membuang tulisan-tulisan Ellen White.
So what attitudes can we have for the
Spirit of Prophecy?
1. We can open the attack on her ministry and
her writings,
that's the easiest to face because it's overt, I mean it's open.
2. We can ignore her by not reading her
comments.
That's pretty much just as bad, because we're not benefiting from her
writings.
3. We can undermine her through a selective
use of her writings,
which is we have to be very careful not to be selective in our use of the
writings of Ellen White. We must take everything she wrote on any given
subject.
4. We can also use Ellen White to pound people
over the head,
and that's the reason why many people reject Ellen White is because she's
used to pound people over the head.
5. And finally we can love, read, and obey the
counsels that God gave through her
and I can assure you that if we do this, we will be profoundly blessed.
Jadi sikap bagaimana yang bisa kita miliki
terhadap Roh Nubuat?
1.
Kita bisa menyerang ministrinya dan tulisan-tulisannya.
Itulah yang paling mudah untuk dihadapi, karena itu
jelas, maksud saya secara terbuka.
2.
Kita bisa mengabaikan dia dengan tidak membaca
komentar-komentarnya.
Itu sama buruknya, karena kita tidak mendapat manfaat
dari tulisan-tulisannya.
3.
Kita bisa melemahkan pengaruhnya dengan menggunakan
tulisan-tulisannya secara pilih-pilih.
Kita harus sangat berhati-hati untuk tidak memilih-milih
dalam menggunakan tulisan-tulisan Ellen White. Kita harus mengambil semua yang
dia tulis mengenai topik apa pun.
4.
Kita juga bisa menggunakan Ellen White untuk mementung
orang di kepala,
dan itulah alasannya mengapa banyak orang menolak Ellen
White karena dia dipakai untuk mementung kepala orang.
5.
Dan akhirnya kita bisa mencintai, membaca, dan mematuhi
nasihat-nasihat yang Allah berikan melalui dia
dan saya jamin jika kita melakukan ini, kita akan sangat
diberkati.
21 10 22
No comments:
Post a Comment