FROM
THE CLOSE OF PROBATION TO THE NEW EARTH
Part 10/24 - Stephen Bohr
REVELATION 16 & 18
THE DEMISE OF THE BABYLONIAN’S
CAPITALISM PART 1
https://www.youtube.com/watch?v=H4sfVirtFcA
Dibuka
dengan doa
Well, the first part of this is a review of what we've studied
so far. So we're going to go through that quickly. And then we'll get into new
material. We basically are going to look at Revelation chapter 16 referring to
the Sixth Plague, that's what we're going to review, and then we'll go to chapter 18.
Nah, bagian pertama ini ialah mengulangi apa yang sudah
kita pelajari sampai di sini. Jadi kita akan mengulanginya cepat-cepat.
Kemudian kita akan masuk ke materi baru. Pada dasarnya kita akan melihat Wahyu
pasal 16 tentang Malapetaka Keenam, itulah yang akan kita ulangi, kemudian kita
akan ke pasal 18.
So page 111 begins by saying, up to the moment of the Fifth Plague ~ and
we've studied this, which is the plague of darkness ~ Babylon's waters which are the multitudes that
support Babylon, are at flood stage, and they intend on drowning God's people.
However, at the Sixth Plague the waters suddenly dry up, the multitudes are
arrested, in other words they withdraw their support from the Babylonian
leaders, and then they avalanche themselves against the religious leaders, and
Babylon falls. The drying up of the waters distracts the masses from their murderous
rage, because their focus is on destroying God's people, but these last
plagues, the darkness causes the multitudes to now turn away from God's
people toward their enemies, those who have deceived them, and this
prepares the way for the coming of Jesus in the battle of Armageddon, which is not really a battle because when Jesus
comes, the wicked are slaying each other, because their focus is not any longer
on God's people, their focus is on the deception that has been practiced on
them.
Jadi hal. 111 mulai dengan mengatakan bahwa hingga saat
Malapetaka Kelima ~ dan kita sudah mempelajari ini, yang adalah Malapetaka
Kegelapan ~ air-air Babilon yaitu orang banyak yang mendukung Babilon, sedang
pada tahap banjir, dan mereka berniat menenggelamkan umat Allah. Namun, saat
Malapetaka Keenam, air-air tersebut tiba-tiba mengering, orang banyak berhenti,
dengan kata lain mereka menarik dukungan mereka dari para pemimpin Babilon, dan
kemudian mereka menimpa para pemimpin rohani, dan Babilon jatuh. Mengeringnya air-air mengalihkan
perhatian massa dari amarah mereka yang berniat membunuh, karena
fokus mereka ialah membinasakan umat
Allah, tetapi malapetaka-malapetaka yang terakhir ini,
kegelapan, membuat orang banyak sekarang berpaling dari umat Allah kepada musuh-musuh mereka, yaitu
orang-orang yang telah menyesatkan mereka. Dan ini mempersiapkan jalan bagi
kedatangan Yesus untuk perang Harmagedon, yang sesungguhnya
tidak bisa dikatakan perang, karena ketika Yesus datang, orang-orang jahat
sedang sibuk saling membunuh, karena fokus mereka tidak lagi pada umat Allah,
fokus mereka ada pada praktek penyesatan yang mereka alami.
And then we notice in Revelation 16:13-14, that these verses
deal with events before the close of
probation, okay? So basically it's a parenthesis, it takes us back to the
gathering time of the righteous and the wicked for the battle, and that
gathering is taking place now, according to what we've studied. Three evil
angels which are the opposite of the three angels that God sends to the earth,
actually go to the kings of the earth and the whole world to gather them for
the battle against the Lord God Almighty in the person of His witnesses.
Lalu kita melihat di Wahyu
16:13-14, bahwa ayat-ayat ini berkaitan dengan
peristiwa-peristiwa sebelum tutupnya pintu kasihan, oke? Jadi pada dasarnya itu
adalah sisipan, itu membawa kita kembali ke masa pengumpulan orang-orang benar dan orang-orang jahat
untuk perang tersebut, dan pengumpulan itu terjadi sekarang, menurut apa yang sudah
kita pelajari. Tiga malaikat jahat yang adalah lawan dari tiga malaikat yang
diutus Allah ke dunia, pergi kepada raja-raja bumi dan seluruh dunia untuk
mengumpulkan mereka bagi perang melawan Tuhan Allah yang mahakuasa dalam
pribadi saksi-saksiNya.
And then we notice that Revelation 16:15 is also a
parenthetical statement. What it says there is, make sure that you’re gathered
on the Lord’s side, by His three angels, and not on the other side gathered by
the three wicked angels. And that's the warning of verse 15. Verse 15 says, hey, make sure that that time does not
catch you naked ~ not talking about physical nakedness, it's talking about not
being covered with what? With the robe of Christ’s righteousness. And so the purpose of verse 15 is to tell
people in the world, make sure that when the loyal angels and the evil angels
gather people into their groups, make sure you’re gathered in the Lord’s group, and
that you're covered with the righteousness of Christ, lest when this
time arrives you're walking around naked, and they see your shame.
Kemudian kita melihat bahwa Wahyu 16:15 juga pernyataan sisipan. Apa
yang dikatakan di sana ialah, pastikan kamu terkumpul ke pihak Tuhan oleh
ketiga malaikatNya, dan bukan di pihak yang lain yang dikumpulkan oleh ketiga
malaikat jahat. Dan itulah peringatan yang di ayat 15. Ayat 15 mengatakan, hei,
pastikan bila saat itu tiba, kamu tidak kedapatan telanjang ~ ini tidak bicara
tentang telanjang fisik, ini bicara tentang tidak tertutup oleh apa? Jubah
kebenaran Kristus. Maka tujuan ayat 15 ialah memberitahu manusia di bumi,
pastikan saat malaikat-malaikat yang setia dan malaikat-malaikat jahat sedang
mengumpulkan orang ke kubu masing-masing, pastikan
kamu dikumpulkan ke kelompok Tuhan, dan kamu tertutup oleh kebenaran Kristus,
supaya jangan saat waktu itu tiba, kamu kedapatan sedang berjalan telanjang dan
malumu ditonton orang.
And then Revelation 16:16 speaks about the place where the
wicked are gathered after the gathering. And the place is called what? The
place is called Har-Mageddon. So Revelation 16:16, we're not to understand that
this verse is occurring after the events of verses 13 and 14. In other words verse 16 doesn't
come chronologically, it's out of order in other words with verses
13 and 14. 13 and 14 occur before verse 16.
Now let's read Revelation 16:13-16. “ 13 And I saw three
unclean spirits like frogs coming out
of the mouth of the dragon, out of the mouth of the beast, and out of the
mouth of the false prophet. 14 For they are spirits of demons, performing
signs, which go out
to the kings of the earth and of the whole world…” and now notice the key phrase, “…to gather
them to the battle of that great day of God Almighty…” So this verse is dealing with the
gathering of the wicked for the final battle. And then in parentheses you have
this warning, “…15 ‘Behold, I am
coming as a thief…” Jesus
is speaking. “…Blessed is he who watches, and keeps his garments, lest he
walk naked and they see his shame.’…” and then verse 16 picks up where the
expression “to gather them” ended. Are you following me or not? It
says “…16 And they
gathered them…” who
gathered them? The three evil spirits, right? “…they gathered them together to the place
called in Hebrew, Armageddon.”
·
So
verse 12 has the Sixth Plague, the drying up of the waters.
·
Verses
13 and 14 go back in time to the gathering during probationary time.
·
Verse
15 is a parenthetical statement where God is saying, “gather on My side don't
gather on the devil's side!”
·
Verse
16 actually says where the wicked are gathered for the battle of Armageddon.
Kemudian Wahyu
16:16 bicara tentang tempat di mana orang-orang jahat berkumpul setelah mereka
dikumpulkan. Dan tempat itu disebut apa? Tempat itu disebut Har-Mageddon.
Jadi Wahyu 16:16, kita jangan menganggap ayat ini terjadi mengikuti
peristiwa-peristiwa di ayat 13 dan 14. Dengan kata lain ayat 16 tidak mengikuti
kronologinya, dengan kata lain itu tidak sesuai urutannya sehubungan dengan
ayat 13 dan 14. 13 dan 14 terjadi jauh sebelum masa ayat 16.
Sekarang mari
kita baca Wahyu 16:13-16. “13 Dan aku
melihat tiga roh najis yang menyerupai katak keluar dari mulut naga dan dari
mulut Binatang dan dari mulut nabi palsu.14 Itulah roh-roh iblis yang mengadakan tanda-tanda ajaib, yang pergi kepada raja-raja bumi
dan seluruh dunia…” dan sekarang simak
ungkapan kuncinya, “…untuk
mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar Allah Yang Mahakuasa…” Jadi ayat ini
berkaitan dengan pengumpulan orang-orang jahat untuk peperangan terakhir.
Kemudian sebagai sisipan, ada peringatan ini, “…15 Lihatlah, Aku datang seperti pencuri…” Yesus sedang bicara, “…Diberkatilah dia yang berjaga-jaga dan yang mempertahankan pakaiannya kalau tidak, ia harus berjalan dengan telanjang dan mereka melihat aibnya…” lalu ayat 16
melanjutkan di mana ungkapan “untuk
mengumpulkan mereka” (ayat 13) berakhir. Apakah
kalian paham atau tidak? Dikatakan, “…16 Lalu mereka mengumpulkan mereka…” siapa yang
mengumpulkan mereka? Ketiga malaikat jahat, benar? “…mereka
mengumpulkan mereka ke tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut
Harmagedon.”
·
Jadi ayat 12 itu
Malapetaka Keenam, mengeringnya air-air.
·
Ayat 13 dan 14
mundur ke masa pengumpulan saat pintu kasihan masih terbuka.
·
Ayat 15 adalah
pernyataan sisipan di mana Allah berkata, “berkumpullah ke pihakKu, jangan
berkumpul di pihak iblis!”
·
Ayat 16 mengatakan
di mana orang-orang jahat itu dikumpulkan untuk perang Harmagedon.
So now we approach this important question, where is Armageddon
located? Because it says, “to the place called in the Hebrew tongue
Armageddon”. Well, let's pursue this.
This is interesting. The word “Armageddon” is a compound word that comes from
two Hebrew words. The word הַר[har] which means “mount” and מוֹעֵד[môg‛gêd] which means “congregation”. So you put those words together and it
means that they're gathered at “the mount of congregation”.
As is well known, the Hebrew language has no vowels, you're aware of that, right? Only
consonants. Thus the vowels a, o, and e,
in הַר[har] ~ you see
הַר[har] has
an “a” there, that's not in the Hebrew; and the word מוֹעֵד[môg‛gêd] where the word “gedon” comes from, does not
have an “o” and does not have an “e” in Hebrew. So basically what you have in
Hebrew are the consonants “hr” הַר[har] and “mggd”
מוֹעֵד[môg‛gêd], are
you understanding what it's saying?
Now, the Greek word
Ἀρμαγεδδών [Armageddōn] is
borrowed from the Hebrew, and has the identical vowels Ἀρ [Ar] μαγεδδ[magedd] ,you see, it has the same vowels? But what
do we do with the Greek ending ών [ōn]?
See, that's not in the Hebrew, the ending “o-n” in “Armageddon”, ών [ōn].
Well, what do we do with it? The fact is that the ending ών [ōn] is
a way of expressing in Greek a Hebrew word.
Let's notice at the middle of the page. I’ll give you an example. A biblical example
would be the Hebrew word אָבַד['âbad] it means “destroyer”. אָבַד['âbad] that's a Hebrew word, but in the book of
Revelation that word is expressed as Ἀβαδδών [Abaddōn]. Why
do you have an ών [ōn] “o-n” on the end? Because it's a Greek way
of expressing a Hebrew word. Are you following me or not?
We have something similar in our language. For those of
you who know Spanish, you know we say, “I’m going to park my car.” In Spanish you say, “I’m going to parquear my car.” So you add “ear” at the end to make an English
word a word in Spanish. Are you following me or not? This this is important.
Jadi sekarang kita
tiba pada pertanyaan yang penting ini, di mana Harmagedon terletak? Karena
dikatakan, “ke tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut
Harmagedon”. Nah, mari kita bahas ini. Ini
menarik. Kata “Harmagedon” adalah kata gabungan yang berasal dari dua kata
Ibrani. Kata הַר[har] yang
berarti “gunung”, dan מוֹעֵד[môg‛gêd] yang berarti “pertemuan”. Jadi kedua kata itu dijadikan satu dan itu berarti mereka dikumpulkan di “gunung pertemuan”.
Seperti yang sudah
diketahui, di bahasa Ibrani
tidak ada huruf hidup (vokal). Kalian tahu tentang itu, bukan?
Hanya ada huruf mati (konsonan). Maka huruf-huruf hidup a, o, dan e, di הַר[har] ~ kalian lihat
di הַר[har] ada huruf “a” di sana, itu tidak ada di
bahasa Ibrani; dan kata מוֹעֵד[môg‛gêd] dari mana kata
“gedon” berasal, di bahasa Ibraninya tidak ada huruf “o” dan tidak ada
huruf “e”. Maka pada dasarnya apa yang
ada di bahasa Ibrani ialah huruf-huruf mati “hr” הַר[har] dan “mggd” מוֹעֵד[môg‛gêd] , apakah kalian
paham apa yang dikatakan?
Nah, kata Greeka Ἀρμαγεδδών
[Armageddōn] itu dipinjam dari bahasa Ibrani, dan memiliki
huruf-huruf hidup yang sama Ἀρ [Ar] μαγεδδ[magedd] , kalian lihat
bahwa ini memiliki huruf-huruf hidup yang sama? Tetapi bagaimana dengan akhiran
Greeka ών [ōn]? Lihat, itu tidak
ada di bahasa Ibrani, akhiran “o-n” di “Hargamedon”,
ών [ōn]. Nah, apa yang
harus kita lakukan dengan ini? Faktanya ialah akhiran ών
[ōn] adalah cara membahasakan kata Ibrani dalam bahasa
Greeka.
Mari kita simak
bagian tengah halaman. Saya berikan sebuah contoh. Contoh alkitabiah bisa dari
kata Ibrani אָבַד['âbad] yang berarti
“pemusnah”. אָבַד['âbad] adalah sebuah kata Ibrani, tetapi di kitab
Wahyu kata itu diekspresikan sebagai Ἀβαδδών
[Abaddōn]. Mengapa ada
tambahan ών [ōn] “o-n” di ekornya?
Karena itu adalah cara Greeka memakai kata Ibrani. Apakah kalian paham atau
tidak?
Kita punya
persamaan di bahasa kita (maksudnya bahasa
Inggris). Bagi kalian yang bisa bahasa Spanyol, kalian tahu kita berkata, “I am going to park my
car” (Saya akan memarkir mobil saya).
Dalam bahasa Spanyol dikatakan, “I am going to parquear
my car”. Jadi ditambahkan “ear” di bagian ekornya untuk menjadikan sebuah kata
Inggris menjadi kata Spanyol. Apakah kalian paham? Ini penting.
Now both Daniel and Revelation tell us that God will
gather His people to spiritual mount Zion and they will there worship the Lord.
Now this is an important principle that we've already mentioned. In the
dispensation of the Spirit which is this period of history before the close of
probation, Zion represents God's faithful remnant that is gathered to Jesus in
the entire world. In other words, mount Zion is global. Jerusalem is global. Israel
is global. It's not geographically limited to a specific place.
Revelation describes a two-fold gathering:
·
God's
people are gathered globally and
spiritually to mount Zion, spiritual
mount Zion, that's the mount of the congregation by the way.
·
And
the wicked are gathered globally around it, where?
At
the mount of congregation, at Armageddon, in an attempt to do what with those
who are gathered in Zion? In an attempt to destroy those who are in the City.
You know the chapter on the invasion of Sennacherib in your study notes is an
illustration of this. You know the wicked never actually enter mount Zion or Jerusalem,
they are only gathered outside.
Nah, baik kitab Daniel maupun Wahyu mengatakan bahwa
Allah akan mengumpulkan umatNya ke gunung Sion dan mereka di sana akan
menyembah Tuhan. Nah, ini adalah prinsip yang penting, yang sudah pernah
dibicarakan. Di zaman Roh Kudus,
yaitu di periode sejarah sekarang ini sebelum tutupnya pintu kasihan, Sion
melambangkan umat sisa Allah yang setia, yang dikumpulkan kepada
Yesus di seluruh dunia.
Dengan kata lain, gunung Sion itu
global, Yerusalem itu global, Israel itu global. Mereka tidak
terbatas secara geografis di tempat tertentu.
Wahyu menggambarkan dua rangkap pengumpulan:
·
umat Allah dikumpulkan secara global dan spiritual ke
gunung Sion, ke gunung Sion spiritual, itulah gunung pertemuan.
·
Dan orang-orang jahat dikumpulkan secara global di
sekelilingnya, di mana?
Di gunung pertemuan, di Harmagedon, dalam upaya untuk
berbuat apa kepada mereka yang berkumpul di gunung Sion? Dalam upaya untuk
membinasakan mereka yang ada di dalam Kota. Kalian tahu, bab tentang invasi
Sanherib di diktat kalian mengilustrasikan ini. Kalian tahu, orang-orang jahat
tidak pernah benar-benar memasuki gunung Sion, mereka hanya berkumpul di
luarnya.
In the Old Testament the Hebrew word “mggd” which are only
consonants is used exclusively ~ this is important ~ to the Congregation of the Tabernacle.
In other words, the word הַר[har]
מוֹעֵד[môg‛gêd] is used only to refer to
gathering at the sanctuary location, it is a sanctuary term that refers to the
congregation that meets at the temple on mount Zion to worship the Lord. The
mount of the congregation in Heaven is the place that Lucifer attempted to
usurp from the Lord, right?
Di Pernjanjian Lama, kata
Ibrani “mggd” yang hanya terdiri atas huruf-huruf mati, dipakai secara ekslusif
~ ini penting ~ untuk pertemuan yang ada di Bait Suci. Dengan kata lain, kata הַר[har] מוֹעֵד[môg‛gêd] dipakai untuk mengacu kepada berkumpulnya di lokasi Bait Suci. Ini adalah istilah Bait Suci yang
mengacu kepada pertemuan yang berkumpul di Bait Suci di gunung Sion untuk
menyembah Tuhan. Gunung pertemuan yang di Surga adalah tempat yang mau direbut
Lucifer dari Tuhan, benar?
Notice that the same expression is used in Isaiah 14:12-14.
Let's read those verses. “12 ‘How you
are fallen from heaven, O Lucifer, son of the morning! How you are cut down to the
ground, you who weakened the nations! 13 For you have said in your heart: ‘I will ascend into
heaven, I will exalt my throne above the stars of God; I will also sit on…” where? “…the mount of the congregation on the
farthest sides of the north; 14 I will ascend above the
heights of the clouds, I will be like the Most High.’…” So Satan and his angels wanted to overthrow
God from His throne.
And where was God's throne? It was on the mount of the
congregation.
Simak ungkapan yang sama dipakai di Yesaya
14:12-14. Mari kita baca ayat-ayat itu. “12 Betapa
engkau sudah jatuh dari Surga, hai Lucifer
(Bintang Fajar), putera fajar! Engkau yang sudah
ditebang ke
tanah, engkau yang melemahkan bangsa-bangsa!
13 Karena engkau telah
berkata dalam hatimu: ‘Aku akan naik ke Surga, aku akan
meninggikan takhtaku di atas
bintang-bintang Allah, dan aku juga akan duduk
di…” mana?
“…bukit pertemuan, di sebelah utara yang paling jauh. 14 Aku akan naik mengatasi ketinggian awan-awan, aku akan menjadi seperti Yang Mahatinggi!’…” Jadi Setan dan
malaikat-malaikatnya mau menggulingkan Allah dari takhtaNya.
Dan di mana takhta Allah? Itu ada di gunung (bukit) pertemuan.
Notice what we find in Psalm 48:1-2, “1 Great is the Lord, and
greatly to be praised in the City of our God, in His holy mountain. 2 Beautiful in elevation, the joy of the whole
earth, is Mount Zion on the sides of the north, the
City of the great King.”
Now God's dwelling place then is on mount Zion on the
sides of the north. At the beginning of the great controversy in heaven, Satan
aspired to take over the heavenly mount of the congregation, didn't he? He
wanted to overthrow God from His throne on the mount of congregation, but he
was defeated. Therefore, at the end Satan will attempt to conquer the
earthly mount of the congregation, where God's people are spiritually gathered
to worship the Lord. He couldn't do it in heaven, so now he's going to
attempt to do it where? On earth, globally, at global mount Zion where God’s
spiritual Israel are gathered together.
Simak apa yang ada di Mazmur 48:1-2, “1 Besarlah TUHAN dan sangat dipuji
di kota Allah kita, di gunung-Nya yang kudus. 2 Indah di ketinggian, sukacita bagi seluruh bumi; yaitu
gunung Sion di sebelah utara, kota Raja yang
agung.”
Nah berarti tempat kediaman Allah itu di gunung Sion, di
sebelah utara. Pada awal pertentangan besar di Surga, Setan beraspirasi untuk
mengambil alih gunung pertemuan surgawi, bukan? Dia mau menggulingkan Allah
dari takhtaNya di gunung pertemuan, tetapi dia dikalahkan. Oleh karena itu, akhirnya Setan akan mencoba
untuk menaklukkan gunung pertemuan di dunia di mana umat Allah berkumpul secara
simbolis untuk menyembah Tuhan. Setan gagal di Surga, jadi
sekarang dia akan berusaha melakukannya di mana? Di dunia, secara global, di
gunung Sion global di mana umat Allah, Israel spiritual sedang berkumpul
bersama.
Now you'll notice in the next verses that we have here in the study notes, that
the wicked gather around the City but the wicked never enter the City, in other
words the
wicked are not going to conquer God's people, God's people will remain
faithful to the Lord. Notice Revelation 14:1 here God's people stand victorious
on mount Zion after the trial over the Beast, his image, and his mark, in the
previous chapter. Where are they standing? It says there, “1 Then I looked,
and behold, a Lamb standing on Mount Zion, and with Him one
hundred and forty-four thousand, having His
Father’s name written on their foreheads.”
Nah, kalian akan melihat di ayat berikut yang ada di
diktat, bahwa orang-orang jahat berkumpul mengelilingi Kota itu tetapi mereka
tidak pernah memasukinya, dengan kata lain orang-orang
jahat tidak akan menaklukkan umat Allah, umat Allah akan tetap
setia kepada Tuhan. Simak Wahyu 14:1 di sini umat Allah berdiri sebagai
pemenang di gunung Sion setelah ujian mereka atas Binatang itu, patungnya, dan
tandanya di pasal sebelumnya. Di mana mereka berdiri? Dikatakan di sini, “1 Dan aku memandang,
dan melihat, Anak Domba berdiri di bukit
Sion dan bersama-sama dengan Dia ke seratus
empat puluh empat ribu, yang punya nama Bapa-Nya tertulis di dahi
mereka.”
Revelation 14:19-20 once again tell us that the faithful
are in the City and the wicked are outside the City in the wine press. It says
there, “ 19 So the angel thrust his sickle into the earth and
gathered the vine of the earth, and threw it into the great winepress of the wrath of God. 20 And the winepress…”
this is where the wicked are gathered, it’s
symbolic language “… 20 And the winepress was
trampled outside the city…” which city? Jerusalem. Is this the literal city of
Jerusalem or is this spiritual Jerusalem? This is spiritual Jerusalem, because this
is at the Second Coming of Jesus Christ, where God's people have gathered
together on spiritual mount Zion. So it says, “… 20 And the winepress was trampled outside the
city and blood came out of the winepress, up to the horses’ bridles…” who's riding the horses that are trampling
the wine press? It's the armies of heaven. How does Jesus come clothed in
Revelation 19? His garments are dipped in blood. Why? Because He's coming to
trample on what? On the wine press. This is symbolic language. We're not to
conceive that Jesus is going to have His clothes all splattered with blood. He's coming
to avenge His people by trampling on the wicked that have gathered around
spiritual Jerusalem to try and destroy it. What is the focus here? Is
it the Arabs versus the Jews? Is it the white versus the blacks? It is good and
evil, folks, those who keep the commandments and those who don't, those who
have the testimony of Jesus and those who have the testimony of the devil. It is a
spiritual end time battle, it's not a political battle, it's not an
economic battle, it is a spiritual battle between good and evil.
Wahyu 14:19-20
sekali lagi mengatakan kepada kita bahwa orang-orang yang setia ada di dalam
Kota dan yang jahat ada di luar Kota di tempat pemerasan anggur. Dikatakan di
sana, “19 Lalu Malaikat itu mengayunkan sabitNya ke
atas bumi, dan mengumpulkan buah pohon
anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan pemeras anggur yang besar yaitu murka Allah. 20
Dan tempat memeras anggur itu…” di sinilah
orang-orang jahat dikumpulkan, ini bahasa simbolis, “…20 Dan tempat memeras anggur itu diinjak-injak di luar kota…” kota yang mana? Yerusalem. Apakah ini kota Yerusalem
literal atau ini Yerusalem spiritual? Ini
Yerusalem spiritual karena ini terjadi saat Kedatangan Kedua
Yesus Kristus, di mana umat Allah telah berkumpul bersama di gunung Sion
spiritual. Jadi dikatakan, “…20
Dan tempat memeras anggur itu diinjak-injak di
luar kota dan darah keluar dari kilangan itu tingginya sampai ke kekang kuda…” siapa yang menunggang kuda-kuda yang menginjak-injak
tempat memeras anggur? Tentara surgawi. Bagaimana Wahyu 19 menyebut pakaian
Yesus saat datang? PakaianNya tercelup darah. Mengapa? Karena Dia akan
menginjak-injak apa? Di tempat memeras anggur. Ini bahasa simbolis. Kita jangan
membayangkan pakaian Yesus seluruhnya akan terkena darah. Dia datang untuk membalaskan umatNya dengan
menginjak-injak orang-orang jahat yang telah berkumpul sekitar Yerusalem
spiritual untuk mencoba membinasakan mereka. Apa fokusnya di sini? Apakah bangsa Arab melawan
Yahudi? Apakah kulit putih melawan kulit hitam? Ini adalah yang baik melawan
yang jahat, Saudara-saudara, antara mereka yang memelihara Perintah-perintah
Allah dan mereka yang tidak, antara mereka yang memiliki kesaksian Yesus dan
mereka yang memiliki kesaksian iblis. Ini
adalah perang spiritual akhir zaman, ini bukan
perang politik, bukan perang ekonomi, ini adalah perang spiritual antara yang baik dan yang jahat.
Notice Joel 2:32, “32 And it shall come to pass that whoever
calls on the name of the Lord shall be saved. For in Mount Zion and in Jerusalem there shall
be deliverance…” if there's going to be deliverance it must
be that people need to be delivered, hello! Where is deliverance found? On
mount Zion and in Jerusalem deliverance is found and “…as the Lord has said, among the remnant whom the Lord calls.”
And then the very
next chapter ~ I don't quote the verses here in the study notes ~ but in 3:9-12 all of the
wicked are gathered in the wine press around those who are gathered in mount
Zion. There you have it once again, the same picture.
Simak Yoel 2:32, “32 Dan akan terjadi, barangsiapa yang berseru pada nama TUHAN akan
diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada penyelamatan,’…” kalau akan ada
penyelamatan tentunya itu karena ada orang-orang yang butuh diselamatkan, halo!
Di manakah penyelamatan ditemukan? Di gunung Sion dan di Yerusalem ditemukan
penyelamatan dan “…seperti yang telah difirmankan TUHAN; ‘di antara umat yang sisa yang dipanggil
TUHAN’…”
Kemudian di pasal berikutnya ~ saya tidak akan mengutip
ayat-ayat yang di diktat itu di sini tetapi di pasal 3:9-12 semua
orang jahat dikumpulkan di tempat memeras anggur di sekeliling mereka yang
berkumpul di gunung Sion. Nah, kan, kata-kata yang sama lagi, gambaran yang
sama.
And in Daniel chapter 11, the king of the north conquers everything
in his path, and eventually he ends up there in the valley that surrounds God's
holy City, and it's not the literal city, once again it's spiritual Jerusalem. It
says, “ 45 And he shall plant the tents of his palace between
the seas and the glorious holy mountain…” what is the glorious holy mountain? It's mount Zion, folks. Where is the king of
the north going to plant his tents? He's going to plant his tents “…between the seas…” which would be the Mediterranean, “…and the glorious holy mountain…” with what intention is he going to plant
his tents there? By the way, these are military tents that kings used when they
were in a military campaign. Why is he camping there? Well, because he wants to
conquer mount Zion. Is he going to be successful? No! Because the very next
verse says that Michael's going to stand up and He's going to defend His
people.
Dan di Daniel
pasal 11, raja negeri utara menaklukkan segala yang menghadangnya, dan akhirnya
dia berakhir di lembah yang mengelilingi Kota suci Allah, dan itu bukan kota
yang literal, sekali lagi itu adalah Yerusalem spiritual. Dikatakan, “45 Ia akan mendirikan kemah istananya di antara lautan dan gunung yang mulia
yang kudus itu…” gunung mulia yang
kudus itu apa? Itu gunung Sion, Saudara-saudara. Di mana raja negeri utara akan
mendirikan kemahnya? Dia akan mendirikan kemahnya “…di
antara lautan…” yang adalah Laut Mediteranian “…dan gunung yang mulia yang kudus itu…” dengan tujuan apa dia mendirikan kemahnya di sana? Nah,
ketahuilah ini adalah kemah-kemah militer yang dipakai raja-raja saat mereka
membuat kampanye militer. Mengapa dia camping di sana? Nah, karena dia mau menaklukkan gunung Sion. Apakah dia akan
berhasil? Tidak! Karena di ayat berikutnya dikatakan Mikhael akan berdiri dan
Dia akan membela umatNya.
Now let's then notice the conclusion. In Revelation 16:16,
the kings of the earth and the whole world are gathered in the place whose name
means what? Mount of the congregation, where the sanctuary is. Their intention
in gathering there is to slay God's people who are spiritually on mount Zion.
God's people are depicted as the harvest of the earth, inside the City. And the
wicked are portrayed as the grapes gathered outside the City, in Revelation
14:20.
So is this clear? It's clear to two people [Laughter].
Are you catching the gist of this? Well, praise the Lord.
Sekarang mari kita simak kesimpulannya. Di Wahyu 16:16 raja-raja
bumi dan seluruh dunia berkumpul di tempat yang namanya berarti apa? Gunung
pertemuan, di mana Bait Suci berada. Tujuan mereka berkumpul di sana ialah
untuk memusnahkan umat Allah yang secara spiritual berada di gunung Sion. Umat
Allah digambarkan sebagai tuaian bumi, di dalam Kota. Dan orang-orang jahat
digambarkan sebagai anggur-anggur yang dikumpulkan di luar Kota, di Wahyu
14:20.
Jadi apakah ini jelas? Ini jelas bagi dua orang
(Tertawa). Apakah kalian menangkap intinya? Nah, puji Tuhan.
Okay, now let's notice the composite picture of
Revelation 16 through 19. Up till now we've dealt with Revelation 16, and we've
dealt with Revelation 17. Now let's look at the composite picture, how everything
fits together in Revelation 16 through 19.
Oke, nah mari kita simak gambar gabungan dari Wahyu 16
hingga 19. Hingga sekarang kita telah membahas Wahyu 16, dan Wahyu 17. Sekarang
mari kita lihat gambar yang terbentuk bagaimana segala sesuatu tersusun menjadi
satu dari Wahyu 16 hingga 19.
This is the summary of Revelation 16:12-16.
·
The
spirits of devils have totally possessed Babylon at the close of probationary
time,
·
and
have gathered the kings of the earth and the whole world to war against Christ
in the person of His witnesses. That's
Revelation 16:12-16.
·
When
probation closes the waters of the spiritual Euphrates are at flood stage.
·
Each
of the First Four Plagues intensifies the angers of the waters against God's
people, until they're ready to blot God's people out of the earth.
·
When
it appears that the waters will drown God's people, the Plague of darkness, the
Fifth Plague falls upon the earth.
·
And
immediately followed by the drying up of the flooding waters of the Euphrates.
In
other words, the multitudes withdraw their support from the religious leaders.
·
And
then the Seventh Plague divides Babylon into three parts.
Babylon
was united before: the dragon, the Beast, and the false prophet. The kings of the earth the false prophet
and the Beast were all on the same page. The Seventh Plague divides Babylon
into three parts, now they're fighting against each other.
·
and
then you have the desolation of the earth.
That's the picture of Revelation 16:12-16.
Inilah ringkasannya dari Wahyu 16:2-16.
·
Roh-roh iblis sudah menguasai Babilon secara menyeluruh
saat berakhirnya masa kemurahan Allah,
·
dan telah mengumpulkan raja-raja bumi dan seluruh dunia
untuk berperang melawan Kristus dalam bentuk saksi-saksiNya. Ini Wahyu
16:12-16.
·
Ketika pintu kasihan menutup, air-air Efrat simbolis
berada pada tahap banjir.
·
Setiap dari Keempat Malapetaka Pertama meningkatkan
amarah air-air itu terhadap umat Allah, hingga mereka sudah siap untuk
melenyapkan umat Allah dari permukaan bumi.
·
Ketika tampaknya air-air itu akan menenggelamkan umat
Allah, Malapetaka Kegelapan, Malapetaka Kelima, jatuh ke atas bumi.
·
Dan segera diikuti oleh mengeringnya air-air Efrat yang
membanjir.
Dengan kata lain orang banyak menarik kembali dukungan
mereka kepada para pemimpin rohani.
·
Lalu Malapetaka Ketujuh memisahkan Babilon menjadi tiga
bagian.
Babilon yang tadinya bersatu: naga, Binatang dan nabi
palsu. Raja-raja bumi, dan nabi palsu dan Binatang itu tadinya semua seia
sekata. Malapetaka Ketujuh memisahkan Babilon menjadi tiga bagian dan sekarang
mereka saling berkelahi satu sama lain.
·
Lalu tiba penghancuran dan pengosongan bumi.
Inilah gambaran Wahyu 16:12-16.
Now what about chapter
17? Chapter 17 amplifies this.
·
Once
again the Babylonian Harlot appears to be in what?
In
full control. She's sitting on the waters, right? She's fornicating with the
kings. They're having a great time together. “Great” is a qualified term.
·
And
she's supported by her daughters.
Everything
is going well.
·
They're
gathered together, they're on the same page, the waters are flowing.
And God's people are in what? In jeopardy.
Did
we see that in chapter 16 as well? God's people are in jeopardy. But then what
happens?
·
The
unity of Babylon is destroyed when the kings do what?
When
the waters dried up, the kings turn on her, on the Harlot.
·
This
unity comes to an end when the Words of God are finished.
And
what are God's words? “It
is done!” Those are the final words.
So is Revelation 17 an expansion of chapter 16:12-16?
Yes!
Nah, bagaimana dengan pasal 17? Pasal 17 menjelaskan ini lebih
jauh.
·
Sekali lagi perempuan Pelacur Babilon tampaknya
bagaimana?
Berkuasa penuh. Dia duduk di atas banyak air, benar? Dia
berzinah dengan raja-raja. Mereka semua sedang sangat bergembira bersama-sama.
“Sangat” itu istilah yang menerangkan kondisinya.
·
Dan perempuan Pelacur itu didukung oleh anak-anak
perempuannya.
Semuanya berjalan baik-baik.
·
Mereka berkumpul bersama, mereka punya pikiran yang sama,
air-air sedang mengalir
dan umat Allah bagaimana? Dalam bahaya.
Apakah kita melihat ini di pasal 16 juga? Umat Allah
dalam bahaya. Tetapi kemudian apa yang terjadi?
·
Persatuan Babilon dihancurkan, ketika raja-raja berbuat
apa?
Ketika airnya mengering, raja-raja berbalik memusuhinya,
memusuhi si perempuan Pelacur.
·
Persatuan ini berakhir ketika Firman Allah selesai.
Dan apa kata-kata yang diucapkan Allah? “Sudah
selesai!” Itulah kata-kata yang terakhir.
Jadi apa Wahyu 17 itu perluasan dari Wahyu 16:12-16?
Tentu saja!
Now let's notice the picture in Revelation 18:6-24. We're skipping verses 1-5 because that
happens before what is described in verses 6-24. So in other words, Revelation 18:1-5
is a flashback to what happened during probationary
time. See, Revelation goes back and forth, back and forth, back and forth, and
if you know where it goes back and where it goes forth you're going to be able
to make a sense out of the book.
·
So
let's notice Revelation 18:6-24,
this
chapter describes the lamentation of the multitudes of the world when they see
that Babylon has fallen, and that they are lost.
Is
this picking up on the same theme of the Sixth Plague, as well as Revelation
17? Are they going to wail when they see that they're lost? Absolutely!
·
When
God's people are delivered by the voice of God before Jesus comes with the
armies of Heaven ~ which are the kings that come from the east ~
there
will be a period where the merchants and the kings of the earth will lament and
wail over the fact that their riches cannot save them in the day of God's
wrath.
·
You
know there's going to be a period of time between when the Fifth, Sixth, and
Seventh Plagues fall and when Jesus actually comes or begins His Second Coming.
You
realize that the Second Coming is not an instantaneous thing, it's not like
Jesus leaves and He's here the next second. No! This is a military procession
of Jesus with the angels of heaven, it's going to take several days. Ellen
White describes for example you know, that little black cloud about half the
size of the palm of a man's hand, and she says it’s in a great distance, and
then she says that it gets closer, and closer, and it becomes a great white
cloud, and God's people realize that this is Jesus coming with the armies of
heaven.
·
And
this is describing by the way the Seventh Plague.
·
It's
describing also Revelation 19:11-21 where Jesus rides on a white horse and the
armies of Heaven are coming with Him.
So
Revelation chapter 18 is picturing the wailing of Babylon, primarily the
merchants of the world, the capitalists of the world, when they realize that
they've been deceived by Babylon, and that they're lost.
v So Revelation 18 gives us the political
economic perspective.
v Revelation 17 gives us the religious
political perspective.
Are you following me or not?
So that's covering the same period but it is giving us a
different picture during that same period.
Nah, mari kita simak gambaran yang di Wahyu 18:6-24.
Kita lompati ayat-ayat 1-5 karena itu terjadi jauh sebelum apa yang digambarkan
di ayat-ayat 6-24. Jadi dengan kata lain, Wahyu 18:1-5 adalah kilas balik
mengenai apa yang terjadi di masa kemurahan Allah. Lihat, kitab Wahyu itu
maju-mundur, maju-mundur, maju-mundur, dan jika kita tahu di mana dia mundur
dan di mana dia maju, kita akan bisa memahami isi kitab ini.
·
Jadi mari kita simak Wahyu 18:6-24.
Pasal ini menggambarkan ratapan banyak orang di dunia
ketika mereka melihat bahwa Babilon sudah jatuh, dan mereka tidak selamat.
Apakah ini mengambil tema yang sama
dari Malapetaka Keenam dan juga Wahyu 17? Apakah mereka akan meratap ketika
mereka melihat bahwa mereka tidak selamat? Tentu saja!
·
Ketika umat Allah diselamatkan oleh suara Allah sebelum
kedatangan Yesus bersama balatentara surgawi ~ yaitu raja-raja yang datang dari
timur ~
akan ada suatu masa di mana para pedagang dan raja-raja
bumi akan meratap dan menangisi fakta bahwa kekayaan mereka tidak bisa
menyelamatkan mereka dari hari murka Allah.
·
Kalian tahu, akan ada suatu periode waktu antara saat jatuhnya Malapetaka Kelima, Keenam, dan Ketujuh, dengan ketika
Yesus benar-benar datang atau memulai KedatanganNya yang Kedua.
Kalian sadar kan bahwa Kedatangan Kedua itu bukanlah
peristiwa yang instan, tidak seperti Yesus meninggalkan Surga lalu detik
berikutnya Dia sudah ada di sini. Tidak! Itu adalah suatu prosesi militer yang
dilakukan Yesus bersama malaikat-malaikat surgawi, itu akan makan waktu
beberapa hari. Ellen White misalnya menggambarkan bahwa ada awan kecil hitam
seukuran setengah telapak manusia, dan dia berkata itu ada di kejauhan. Lalu
katanya awan itu bergerak mendekat, dan semakin dekat, dan menjadi awan putih
yang besar, dan pada waktu itu umat Allah tahu bahwa itu adalah Yesus yang
datang bersama balatentara surgawi.
·
Dan ini mengambarkan Malapetaka Ketujuh.
·
Ini menggambarkan juga Wahyu 19:11-21 ketika Yesus
menunggang kuda putih dan balatentara surgawi datang bersamaNya.
Jadi Wahyu pasal 18 menggambarkan meratapnya Babilon,
terutama para pedagang dunia, para kapitalis dunia, ketika mereka menyadari
bahwa mereka telah disesatkan oleh Babilon, dan bahwa mereka sudah tidak
selamat.
v Maka Wahyu 18
memberi kita sudut pandang dari politik-ekonomi.
v Wahyu 17 memberi
kita sudut pandang dari politik relijiusnya.
Apakah kalian paham atau tidak?
Jadi ini juga meliput periode yang sama, tetapi
memberikan gambaran yang berbeda selama periode tersebut.
So going back here to the middle of the page when God's
people are delivered by the voice of God before Jesus comes with the armies of
heaven, there will be a period where the merchants and the kings of the earth will
lament and wail over the fact that their riches cannot save them in the day of
God's wrath. That's the picture of Revelation 18.
Jadi kembali ke bagian tengah halaman, ketika umat Allah
diselamatkan oleh suara Allah sebelum Yesus datang bersama balatentara surgawi,
akan ada satu masa di mana para pedagang dan raja-raja bumi akan meratap dan
menangisi fakta bahwa kekayaan mereka tidak bisa menyelamatkan mereka pada hari
murka Allah. Itulah gambaran Wahyu 18.
Now what about Revelation 19:1-10? Revelation 19:1-10 is actually not the next
event in the order of the chapters, actually Revelation 19:1-10 happens after what we
find in verses 11-21. So in
other words, Revelation 19:1-10 even though it's in the first part of the chapter, it actually takes place after
what occurs in Revelation 19:11-21.
Now what happens in Revelation 19:11-21?
·
Well
Jesus is sitting on a white horse, the armies of Heaven are coming with Jesus
·
and
then of course after this you have verses 1-10
where
the righteous are praising the Lord in the kingdom, because Jesus has come with
the angels, and He has judged the Harlot and He has avenged them. So in other
words verses 1-10 come after chronologically verses 11-21. Are you
understanding that point?
·
So
let's go here then to Revelation 19:1-10,
this
section, there is a song of joy in Heaven because
God has judged the Harlot and avenged His people. This song is to be seen in
contrast to the lamentation of the multitudes when they see that Babylon has
fallen.
There are several words that describe the wailing
and the crying out of the merchants of the earth when they realize that they're
lost, and we're going to study all of those words. In contrast to that in
Revelation 19:1-10 you have the righteous that are in Heaven now and they're
singing praises to the Lord. It's a jubilatory scene, in other words Babylon
wails and after God's people are avenged, and after God has judged, God's
people praise the Lord with jubilatory singing.
Nah, bagaimana dengan Wahyu 19:1-10? Wahyu 19:1-10
sesungguhnya bukanlah kelanjutan peristiwa menurut urutan pasalnya, sesungguhnya Wahyu 19:1-10
terjadi setelah apa yang ada di ayat-ayat 11-21. Jadi dengan
kata lain, Wahyu 19:1-10 walaupun itu ada di bagian pertama dari pasal tersebut,
sebenarnya itu terjadi setelah peristiwa-peristiwa Wahyu 19:11-21.
Nah, apa saja yang terjadi di Wahyu 19:11-21?
·
Yesus naik kuda putih, balatentara surgawi datang bersama
Yesus.
·
Kemudian tentu saja setelah ini ialah ayat-ayat 1-10
di mana orang-orang benar memuji Tuhan di dalam kerajaan,
karena Yesus sudah datang bersama para malaikat, dan Dia telah menghakimi si
perempuan Pelacur dan Dia telah membalaskan mereka. Jadi dengan kata lain
secara kronologis ayat-ayat 1-10 terjadi setelah ayat-ayat 11-21. Apakah kalian
paham poin itu?
·
Jadi mari kita ke Wahyu 19:1-10,
bagian ini, di Surga ada lagu sukacita
karena Allah telah menghakimi perempuan Pelacur itu dan membalaskan umatNya.
Lagu ini harus dibandingkan sebagai kontras dengan ratapan orang banyak ketika
mereka melihat bahwa Babilon sudah jatuh.
Ada beberapa perkataan yang menggambarkan ratapan dan
tangisan para pedagang bumi ketika mereka menyadari bahwa mereka sudah tidak
selamat, dan kita akan mempelajari semua kata-kata tersebut.
Sebagai kontrasnya, di Wahyu 19:1-10 ada orang-orang
benar di Surga sekarang dan mereka sedang menyanyikan pujian kepada Tuhan. Itu
adalah adegan sukacita. Dengan kata lain Babilon meratap dan setelah umat Allah
dibalaskan, dan setelah Allah menghakimi, umat Allah memuji Tuhan dengan
nyanyian sukacita.
Notice how Jeremiah 51:48-49 describes it, “48 Then the
heavens and the earth and all that is in
them shall sing joyously over Babylon…” this is parallel to what we find in Revelation
19:1-10. What are the heavens and the
earth going to do? Oh, they shall “…sing
joyously over Babylon for the plunderers shall come to her from the north,’…” who is this, the plunderers that are coming
from the north? From Heaven, Jesus and the armies of Heaven, the angels. “…says the Lord. 49 As Babylon has
caused the slain of Israel to fall, so at Babylon the slain of all
the earth shall fall.”
And then in Revelation 19:11-21 John inspired by God's
Spirit, goes back to describe the deliverance of God's people. So the singing
comes first, and then comes the event that led them to sing. Are you following
me or not?
Is it important to know the structure of
Revelation? Listen, folks, if we don't ~ you know we are experts at
interpreting symbols and you know we take for example, we talk about the
papacy, we talk about the Beast, and you know, he spoke blasphemies, and you
know, he thought he could change God's law and so on, and that's good, it's not
bad. But unless we understand how things are structured we're going to be
totally messed up. We're going to say, how are people singing if Jesus hasn't
come yet? How are God's people going to be in Heaven singing praises to the
Lord in verses 1-10 if verses 11-21 are describing the Second Coming? Are you
with me? And so we need to understand the sequence of events. Revelation works
on the basis of cycles.
Simak bagaimana
Yeremia 51:48-49 menggambarkannya. “48
Saat itu langit dan bumi serta segala apa
yang ada di dalamnya akan bernyanyi gembira
tentang Babel…” ini paralel dengan apa yang kita lihat di Wahyu 19:1-10.
Apa yang akan dilakukan langit dan bumi? Oh, mereka akan “…bernyanyi
gembira tentang Babel, karena para penjarah akan datang kepadanya dari
utara’, demikianlah firman TUHAN…” siapa ini, para penjarah yang datang dari utara? Dari
Surga, Yesus dan balatentara surgawi, para malaikat. “…49 Sebagaimana
Babel telah mengakibatkan yang terbunuh
di antara Israel jatuh, demikian jugalah di
Babel orang-orang yang mati terbunuh
di seluruh bumi akan jatuh…”
Kemudian di Wahyu 19:11-21 Yohanes yang diilhami oleh Roh
Allah, kembali menggambarkan penyelamatan umat Allah. Jadi menyanyinya muncul
dulu, kemudian baru peristiwa yang mengakibatkan mereka bernyanyi. Apakah
kalian paham atau tidak?
Apakah penting
mengetahui struktur kitab Wahyu? Dengarkan, Saudara-saudara, jika tidak ~
kalian tahu kita ini ahli menafsirkan simbol-simbol, dan sebagai contoh
misalnya kita bicara tentang Kepausan, kita bicara tentang Binatang, dan bahwa
dia mengucapkan kata-kata hujat, dan dia mengira dia bisa mengubah Hukum Allah,
dll. Dan semua itu bagus, itu tidak salah. Tetapi kecuali kita paham bagaimana
hal-hal itu terstruktur, kita akan sama sekali salah kaprah. Kita akan berkata,
bagaimana kok orang-orang menyanyi jika Yesus belum datang? Bagaimana kok umat
Allah sudah ada di Surga menyanyikan pujian kepada Tuhan di ayat 1-10 jika ayat
11-21 masih menggambarkan Kedatangan Kedua? Kalian paham? Maka kita perlu
mengerti urut-urutan peristiwa. Wahyu bekerja atas dasar siklus.
Now let's go to the middle of page 117. This is really,
really, interesting and once again it shows me that Ellen White was inspired by
the Holy Spirit. By the way do you know that we have to be detectives when we
study Ellen White too, because you know she also presents things in the same
sequence that Revelation does, like we noticed yesterday. The pilgrims coming,
remember we dealt with that?
Nah, mari kita ke bagian tengah hal. 117. Ini sungguh,
sungguh menarik, dan sekali lagi ini menunjukkan kepada saya bahwa Ellen White
itu diilhami oleh Roh Kudus. Nah, tahukah kalian kita juga harus menjadi
detektif bila kita mempelajari Ellen White, karena dia juga menyampaikan
hal-hal dalam urutan yang sama seperti Wahyu, seperti yang sudah kita simak
kemarin. Kedatangan para pilgrim, ingat kita sudah membahas itu?
Now notice here, there are three chapters toward the end
of the Great Controversy ~ that's the book Great Controversy ~ where Ellen White begins
the chapter with Bible verses that provide the central theme of the entire
chapter. Are you understanding that concept?
Three chapters at the end of the book where Ellen White
begins a chapter by quoting a passage of Scripture that is the central theme of
the entire chapter. Now let's pursue this. On page 603 Ellen White begins the
chapter on “The Final Warning” by quoting Revelation 18:1-2, 4. Therefore
we know that the central theme of this chapter is what? The Latter Rain and The
Loud Cry of Revelation 18:1-5, correct? Well, if she quotes those verses, what
she's saying is, “I’m starting with these, now the whole chapter is about the
Loud Cry and the outpouring of the Latter Rain.”
On page 613, that's the next chapter, the title of the
chapter is “The Time of Trouble” and Ellen White begins the chapter by
quoting Daniel 12:1 ~ interesting ~ which has three main elements:
·
the
standing up of Michael, which is the close of probation.
·
the
Time of Trouble after the close of
probation
·
and the
deliverance of God’s people at the end of the Time of Trouble,
those who are written in the book.
So what is the central theme of this chapter that is
titled “The Time of Trouble”? The central thought is the content of Daniel
12:1.
And we're going to notice that this is really important.
In this chapter Ellen White expounds fully upon the first two ~ listen
carefully ~ upon the first two events of
Daniel 12:1. She expands upon the standing up of Michael and the Time of
Trouble. She does not expand upon “The
Deliverance of God’s People” in this chapter. Are you following me or not? See,
that? We need to be careful even when we read the writings of Ellen White. So
in this chapter, Ellen White expounds fully upon the first two events: (1) the
standing up of Michael which is the close of probation and (2) the Time of
Trouble that ensues of Daniel 12:1. And
then she ends this chapter with a very
brief mention of the third event, the last paragraph of the chapter, she
briefly mentions the third event when she writes the following words, Great Controversy 634, “Glorious will be
the…”
what? “…the deliverance of those who have patiently waited for His coming and whose names are written in the book of life.” God's people will be delivered, “every one who is found written in the
book” Daniel 12:1 says, so she ends the chapter by a very brief
mention of the last event, the deliverance of God's people.
We would expect Ellen White to have much more to say
about the third event than just this little paragraph at the end of this
chapter. The very next chapter is titled ~ I bet you can't guess ~ “God's People Delivered”. She doesn't begin the chapter with a
quotation, why not? Because she already quoted it at the beginning of the
previous chapter. It's still Daniel
12:1, that is the theme, it's the last
event in Daniel 12:1. The very next chapter is titled “God's People Delivered”.
Ellen White does not quote any biblical verse to begin this chapter. Why not?
Simply because this chapter is a full exposition of the third event of Daniel
12:1, which she briefly introduced at the end of the previous chapter. That is
to say Daniel 12:1 is still the introductory verse to this next chapter. Are you with me? Raise your hand if you're
with me and you're awake, alright? Good!
Nah, simak di sini, ada tiga bab di bagian akhir The Great Controversy ~ itu adalah buku The Great Controversy ~ di mana Ellen
White memulai bab itu dengan ayat-ayat Alkitab yang menunjukkan tema dari
seluruh bab tersebut. Apakah kalian paham konsepnya? Tiga bab di bagian akhir
buku itu di mana Ellen White memulai suatu bab dengan mengutip ayat dari Kitab
Suci yang adalah tema inti dari seluruh bab tersebut. Nah, mari kita bahas ini.
Di hal. 603 Ellen White memulai bab “The Final
Warning” (Peringatan Terakhir) dengan mengutip Wahyu 18:1-2, 4.
Karena itu kita tahu bahwa tema inti dari bab ini apa? Hujan Akhir dan Seruan
Nyaring Wahyu 18:1-5, benar? Nah, jika Ellen White mengutip ayat-ayat tersebut,
berarti dia berkata, “Aku memulai dengan ini, nah seluruh bab adalah mengenai
Seruan Nyaring dan dicurahkannya Hujan Akhir.”
Di hal. 613, itu bab berikutnya, judul babnya ialah “The Time of
Trouble” (Masa Kesukaran
Besar) dan Ellen White memulai bab ini dengan mengutip Daniel 12:1 ~ menarik ~
yang memiliki tiga unsur utama:
·
Berdirinya Mikhael, yang adalah tutupnya pintu kasihan.
·
Masa Kesukaran Besar setelah tutupnya pintu kasihan.
·
Dan diselamatkannya umat Allah pada akhir Masa Kesukaran
Besar, yaitu mereka yang namanya tertulis di dalam kitab.
Jadi apa tema inti bab ini yang berjudul “The Time of Trouble”
(Masa Kesukaran Besar)? Tema intinya adalah konten Daniel 12:1.
Dan kita akan
melihat bahwa ini benar-benar penting. Di bab ini Ellen White menjelaskan
panjang lebar mengenai dua peristiwa pertama ~ dengarkan baik-baik ~ mengenai
dua peristiwa pertama Daniel 12:1. Dia memperluas makna tentang berdirinya
Mikhael dan Masa Kesukaran Besar. Dia tidak memperluas makna tentang
penyelamatan umat Allah di bab ini. Apakah kalian paham atau tidak? Lihat itu?
Kita juga perlu teliti bila kita membaca tulisan Ellen White. Jadi di bab ini,
Ellen White menjelaskan dengan lengkap kedua peristiwa yang pertama: (1)
berdirinya Mikhael yang adalah berakhirnya masa kemurahan Allah, dan (2) Masa
Kesukaran Besar, yang terdapat di Daniel 12:1. Kemudian Ellen White mengakhiri
bab ini dengan menyinggung peristiwa ketiga secara sangat singkat, di paragraf
terakhir bab tersebut dia menyinggung secara singkat peristiwa ketiga, ketika
dia menulis kata-kata berikut, Great Controversy hal.
634, “…Mulialah…” apa? “…penyelamatan
mereka yang telah menantikan dengan sabar kedatanganNya dan yang namanya
tercantum di buku kehidupan…” Umat Allah akan diselamatkan “setiap orang
yang namanya didapati tertulis dalam Kitab itu.” Begitulah kata Daniel 12:1. Maka Ellen White mengakhiri
bab itu dengan menyinggung sedikit saja mengenai peristiwa terakhir ini,
penyelamatan umat Allah.
Tentunya kita berharap Ellen White akan bercerita lebih
banyak mengenai peristiwa yang ketiga dan bukan hanya satu paragraf pendek ini di bagian akhir bab itu.
Bab berikutnya berjudul ~ kira-kira kalian tidak bisa
menebaknya ~ “God’s People Delivered” (Umat Allah Diselamatkan). Ellen White tidak
memulai bab itu dengan kutipan ayat, mengapa tidak? Karena dia sudah mengutip
ayatnya di bagian awal bab sebelumnya. Ini masih Daniel 12:1, itulah temanya,
itulah peristiwa terakhir di Daniel 12:1. Bab berikutnya
berjudul “God’s People
Delivered” (Umat Allah Diselamatkan), Ellen White tidak mengutip ayat Alkitab di awal bab ini.
Mengapa tidak? Semata-mata karena bab ini adalah penjelasan lengkap tentang
peristiwa ketiga Daniel 12:1, yang sudah dia perkenalkan secara singkat di
bagian akhir bab sebelumnya. Artinya, Daniel 12:1 masih tetap ayat pengantar
untuk bab berikutnya ini. Apakah kalian paham? Angkatlah tangan yang paham, dan
yang tidak tertidur. Oke? Baik.
Now let's notice the structure. See we've got to study
the structure, the structure of the Great
Controversy pages 635 and 636 these are the first two pages of the chapter “God's
People Delivered”, so let's look at the structure of these first two pages, whose
central theme is the last phrase of Daniel 12:1, “your
people will be delivered everyone who is
found written in the book”. It
is important to note that Ellen White describes the first Four Plagues in the
chapter “The Time of Trouble” pages 627-629. So she mentions the first Four
Plagues on pages 627-629, but does not comment on the last three. There are
several pages after where she doesn't comment on the last three. She comments
on the last three on pages 635 and 636. The first two pages of the chapter
“God's People Delivered” contain Ellen White's commentary on the Fifth, Sixth,
and Seventh Plagues.
So let's look at this in greater detail.
Nah, sekarang mari kita simak strukturnya. Lihat, kita
perlu mempelajari strukturnya, struktur dari The Great Controversy hal. 635-636, ini adalah dua
halaman pertama dari bab “God’s People
Delivered” (Umat Allah Diselamatkan),
jadi mari kita lihat struktur kedua halaman pertama, yang tema intinya ialah
kalimat terakhir Daniel 12:1, “bangsamu akan diselamatkan,
yakni setiap orang yang namanya didapati
tertulis dalam Kitab itu.” Menyimak Ellen
White menggambarkan Empat Malapetaka pertama di bab “The Time of Trouble” (Masa Kesukaran Besar) hal. 627-629 itu
penting. Jadi Ellen White menyebut Empat Malapetaka pertama di hal. 627-629,
tetapi tidak mengomentari Tiga Malapetaka yang terakhir. Ada beberapa halaman
setelah itu di mana dia tidak mengomentari Ketiga Malapetaka terakhir. Dia
mengomentari Ketiga Malapetaka terakhir di hal. 635-636. Di dua halaman pertama
bab “God’s People Delivered” (Umat
Allah Diselamatkan) ada komentar Ellen White tentang Malapetaka Kelima, Keenam
dan Ketujuh. Jadi mari kita simak dengan lebih mendetail.
Great Controversy 635 this is at the beginning of the chapter “God's
People Delivered”. After the first Four Plagues are poured out, now here it is
correct 627-629, the multitudes or the waters that support Babylon are
furiously swirling and are about to rush upon God's people to execute the death
decree. At this point the Harlot is sitting on many waters intending to destroy
God's people. And this is how Ellen White describes it in the chapter “God's
People Delivered”, “With shouts of triumph, jeering, and imprecation,
throngs…” what
does the word “throngs” mean? We don't use that word very much. What does it
mean? “Multitudes” “…throngs of evil men are about to
rush…” See, these are the
waters of the Euphrates
“…to rush upon their prey…” who
is the prey? The prey is God's people.
Then on page 635
Ellen White describes the darkness of the Fifth Plague that falls upon the
earth, and she describes how the spiritual waters of the Euphrates are suddenly
arrested or dried up. This is the Sixth Plague. Notice how she expresses it, “The angry multitudes…” that's
the throngs “…are suddenly…” what?
“…are suddenly arrested…” or
dried up. “…Their mocking cries die away.
The objects…”
which are the faithful remnant “…The objects of their murderous
rage are
forgotten.”
Great Controversy hal. 635, ini ada di bagian awal bab “God’s People Delivered” (Umat Allah
Diselamatkan). Setelah Empat Malapetaka pertama dicurahkan, orang banyak atau
air-air yang mendukung Babilon berputar dengan keras dan nyaris akan menggulung
umat Allah dalam mengeksekusi perintah untuk membunuh mereka. Pada saat itu, si
perempuan Pelacur sedang duduk di atas banyak air, berniat membinasakan umat
Allah. Dan beginilah Ellen White menggambarkannya di bab “God’s People
Delivered” (Umat Allah Diselamatkan), “Dengan pekik
kemenangan, olok-olok dan makian-makian, gelombang orang-orang jahat siap
menggulung…” lihat, ini adalah air-air
Efrat, “…menggulung mangsa mereka…” siapa mangsanya? Mangsanya
ialah umat Allah. Kemudian di hal. 635 Ellen White menggambarkan Malapetaka
Kelima yang jatuh ke bumi, dan dia menggambarkan bagaimana air-air simbolis
Efrat tiba-tiba terhenti atau mengering. Ini adalah Malapetaka Keenam. Simak
bagaimana Ellen White menggambarkannya, “…Orang banyak yang marah…” itulah gelombang yang
menggulung, “…tiba-tiba…” apa? “…tiba-tiba terhenti…”
atau mengering. “…Teriakan olok-olok mereka mereda, sasaran…”
yaitu umat sisa yang setia, “…sasaran kemarahan
mereka yang tadi ingin mereka bunuh terlupakan.”
And then on page 636
Ellen White is going to quote verses from the Seventh Plague. This is how she
expresses it, “In the midst of the angry heavens is one clear space of indescribable glory,
whence comes the
voice of God like the sound of many waters…” this is in the context of the Seventh Plague, “…saying: ‘It is done.’
(Revelation 16:17). That voice shakes the heavens and the
earth.”
Kemudian di hal. 636 Ellen White akan mengutip ayat-ayat
dari Malapetaka Ketujuh. Beginilah caranya menggambarkannya, “Di tengah-tengah langit yang murka ada satu
tempat yang terang, dengan kemuliaan yang tidak terlukiskan, dari sana datang
suara Allah seperti suara banyak air,…” ini dalam konteks Malapetaka
Ketujuh, “…berkata, ‘Sudah
selesai’. (Wahyu 16:17). Suara itu mengguncangkann langit dan bumi.”
And
then Ellen White goes on to quote verses 17, 18, 19, and 21, all of those
verses have to do with the Seventh Plague.
So does Ellen White have anything to say about Plagues number 5, 6, and 7? She
never quotes the verses for Plague 5 and Plague 6. She describes the first Four
Plagues in Great Controversy page 628 and
then she goes several pages and she quotes the Seventh Plague on page 636, so where would you expect to find her
commentary on Plagues 5 and 6? If she comments on the first four in page 628, and she quotes verses on the Seventh
Plague on page 636, and she doesn't quote
any verses for the Fifth and Sixth Plagues, where would you expect to find her
commentary on Plagues 5 and 6? Well, somewhere between page 628 and page 636,
hello! Does she have anything to say about the Fifth and Sixth Plagues? She
most certainly does. She doesn't use the biblical terminology, she doesn't
quote the verses, but we know by the sequence that she is describing these
Plagues, the Fifth and the Sixth.
Kemudian
Ellen White melanjutkan dengan mengutip ayat-ayat 17, 18, 19, dan 21, semua
ayat itu berkaitan dengan Malapetaka Ketujuh. Jadi apakah Ellen White punya
komentar tentang Malapetaka ke-5, 6, dan 7? Dia tidak pernah mengutip ayat-ayat
Malapetaka ke-5 dan ke-6. Dia menggambarkan Empat Malapetaka pertama di Great
Controversy hal. 628, kemudian dia melanjutkan beberapa halaman dan dia mengutip
Malapetaka Ketujuh di hal. 636, jadi di mana kita berharap menemukan
komentarnya tentang Malapetaka 5 dan 6? Jika Ellen White mengomentari Empat
Malapetaka pertama di hal. 628, dan dia
mengutip ayat-ayat Malapetaka Ketujuh di hal.
636, dan dia tidak mengutip ayat apa pun untuk Malapetaka Kelima dan
Keenam, di mana kita berharap bisa menemukan komentarnya tentang Malapetaka
ke-5 dan ke-6? Nah, tentunya di antara hal. 628 dan 636, halo! Apakah Ellen
White punya komentar tentang Malapetaka ke-5 dan ke-6? Tentu saja. Dia tidak
memakai istilah-istilah alkitabiah, dia tidak mengutip ayat-ayatnya, tetapi
kita tahu dari urutannya dia sedang menggambarkan Malapetaka-malapetaka ini,
yang ke-5 dan ke-6.
Now we're in the middle of page 119.
After ending the chapter on “The Deliverance of God's People”
on page 652 Ellen White begins the next chapter “The Desolation of the Earth” by
citing ~
now notice, this is the third place where
Ellen White begins the chapter by quoting verses, don't miss this. This is
important. It shows that Ellen White carefully structured her book. And by the
way she didn't just do it herself, she didn't say, well you know I’m going to
put this chapter here and that chapter there. No, no! She's being guided by the
Holy Spirit as to how to organize this,
just like Revelation chapter 16, 17, 18, and 19 are all organized and
they go back and forth. Ellen White was guided by the same Spirit, so we'd
expect her to structure her book in the same way.
So after the ending the chapter on “The Deliverance of
God’s People” on page 652 Ellen White ~ by the way the chapter doesn't end on
page 652, really there should be a
comma. After ending the chapter in “The Deliverance of God’s People”, on page 652 Ellen White begins the next
chapter on “The Desolation of the Earth” by citing Revelation 18:5-10, 11, 3,
that should be verse 13 by the way. So I know somebody is making the
corrections, that should be verse 13 instead of verse 3, and verses 15-17.
So let me ask you, what is the central theme of this
chapter “The Desolation of the Earth”, what is the central theme? It's the
wailing of the merchants of the earth, it's the wailing of the capitalists
because they've lost everything. Because she quotes those verses ~ notice that
she doesn't quote verses 1-5 (should
be 1-4). Why doesn't she quote verses 1-5? Because
she already quoted those in the chapter “The Final Warning”. She realizes that
those verses
1-5 apply to the final warning before probation closes, that's why she
doesn't quote them here. Are you with me? This is amazing.
Nah, kita berada di bagian tengah hal. 119.
Setelah mengakhiri bab “The Deliverance of God’s People”
(Penyelamatan Umat Allah) di hal. 652 Ellen White memulai bab berikutnya “The
Desolation of the Earth” (Penghancuran
Bumi) dengan mengutip ~
Nah, simak, ini adalah tempat ketiga di mana Ellen White memulai suatu bab
dengan mengutip ayatnya, jangan kelewatan fakta ini. Ini penting. Ini
menunjukkan bahwa Ellen White membuat struktur bukunya dengan teliti. Dan
ketahuilah dia tidak hanya melakukannya sendiri, dia tidak berkata, nah, aku
akan meletakkan bab ini di sini dan bab itu di sana. Tidak, tidak! Dia dipimpin
oleh Roh Kudus bagaimana harus mengaturnya, sama seperti Wahyu pasal 16, 17,
18, dan 19 diatur dan mereka maju mundur. Ellen White dipimpin oleh Roh yang
sama, maka kita bisa berharap dia membuat struktur bukunya dengan cara yang
sama.
Maka setelah mengakhiri bab “The Deliverance of God’s People”
(Penyelamatan Umat Allah) di hal. 652 Ellen White ~ nah bab itu tidak berakhir
di hal. 652, seharusnya ada koma (,) di sana. Setelah mengakhiri bab “The
Deliverance of God’s People”, di hal. 652 Ellen White memulai bab
berikutnya “The Desolation of the Earth”
(Penghancuran Bumi) dengan mengutip Wahyu 18:5-10, 11, 13, 15-17.
Jadi coba saya tanya, apakah tema inti di bab “The Desolation of the Earth” (Penghancuran Bumi), apa tema intinya?
Yaitu ratapan para pedagang bumi, ratapan para kapitalis karena mereka
telah kehilangan semua milik mereka. Karena Ellen White mengutip ayat-ayat itu
~ simak dia tidak mengutip ayat-ayat 1-4. Mengapa dia tidak mengutip ayat 1-4?
Karena dia sudah mengutip mereka di bab “The Final Warning” (Peringatan Terakhir). Ellen White menyadari
bahwa ayat-ayat 1-4 itu berlaku pada
peringatan terakhir sebelum tutupnya pintu kasihan, itulah
mengapa dia tidak mengutip mereka. Apakah kalian paham? Ini luar biasa.
So going back again ~ therefore we know that this chapter
contains Ellen White's commentary in the fulfillment of Revelation 18:5-24. It
is important to remember that Ellen White did not quote Revelation 18:1-4 ~ this is the point I was just making ~ at
this juncture, because she had already quoted these
verses at the beginning of the chapter on “The Final Warning”. Clearly Ellen
White understood that Revelation 18:1-4 describe events during
probationary time, and Revelation 18:5-24 describe events during the final
Three Plagues. Amazing! And you don't think that Ellen White was
inspired by the same Spirit that inspired Revelation? And I found this
phenomenon time and again in the writings of Ellen White where she follows the
same order and sequence as what you find in the Bible.
You know if you want to criticize Ellen
White, you know Ellen White says if you want to doubt, there's hooks upon which
you can hang your doubts. But people usually nitpick, oh this little detail,
you know, she said that it was the bell of the palace instead of the bell of
the cathedral ~ who cares? It was a bell that marked the beginning of the Saint
Bartholomew Massacre, that's the important point. There might be incidental
details that don't square with history, she herself said so, but they are
incidental, they make no difference. God did not dictate the writings of Ellen White.
God gave Ellen White thoughts just like all of the Bible writers, and
then Ellen White got those thoughts in her brain, and then she sat down and the
Holy Spirit was next to her making sure that what she included in her writings
was clear for salvation. That's God's message in human language. If God spoke
to us in His language we would not be able to understand. So God condescends to
our level and He uses imperfect speech to talk to us. That shows how wonderful
our God is.
Jadi, kembali lagi ~ oleh karena itu kita tahu bahwa bab ini berisikan komentar Ellen White
tentang penggenapan Wahyu 18:5-24. Penting untuk mengingat bahwa Ellen White
tidak mengutip Wahyu 18:1-4 ~ ini adalah poin yang baru saya buat ~ di titik
waktu ini karena dia sudah mengutip ayat-ayat ini di bagian awal bab “The Final Warning”
(Peringatan Terakhir). Jelas Ellen White memahami bahwa Wahyu 18:1-4 menggambarkan peristiwa-peristiwa selama
masa kemurahan Alah, dan Wahyu 18:5-24 menggambarkan peristiwa-peristiwa saat Tiga Malapetaka yang terakhir.
Luar biasa! Dan kalian tidak berpikir bahwa Ellen White diinspirasi oleh Roh
yang sama yang menginspirasi Wahyu? Dan saya menemukan fenomena ini
berulang-ulang dalam tulisan-tulisan Ellen White di mana dia mengikuti susunan
yang sama dan urutan seperti yang kita temukan di Alkitab.
Jika orang mau mengeritik Ellen White, Ellen White berkata kalau orang mau
punya keraguan, ada banyak kaitan di mana dia bisa menggantungkan keraguannya.
Manusia biasanya suka mencari-cari kesalahan, oh, Ellen White berkata lonceng
di istana yang berbunyi bukan lonceng di katedral ~ memang siapa yang peduli? Pokoknya ada lonceng yang menandai dimulainya
Pembantaian pada hari St. Bartholomeus, itu poinnya yang penting. Bisa saja ada
detail-detail insidental yang tidak sama dengan sejarah, Ellen White sendiri
berkata demikian, tetapi mereka itu insidental, mereka tidak ada pengaruhnya. Allah tidak mendikte
tulisan-tulisan Ellen White. Allah memberi Ellen White pikiran-pikiran seperti
semua penulis Alkitab, lalu pikiran-pikiran tersebut masuk ke
benak Ellen White, kemudian dia duduk dan Roh Kudus ada di sampingnya untuk
memastikan apa yang dia masukkan ke dalam tulisan-tulisannya itu jelas bagi
keselamatan. Itulah pesan dari Allah dalam bahasa manusia. Andai Allah
berbicara kepada kita dalam bahasaNya, kita tidak akan mengerti. Maka Allah
menyesuaikan ke tingkatan kita dan Dia memakai bahasa yang tidak sempurna untuk
berbicara kepada kita. Ini buktinya betapa luar biasanya Allah kita.
Let's go to the bottom of page 119. In the chapter on
“The Desolation of the Earth” at 653-661 Ellen White picks up at the very same point
where she left off in Great Controversy 635 and
636. Now let me emphasize this point so you understand it. What did Ellen White
describe in pages 635 and 636? The last Three Plagues, right? The wicked are
about to rush upon God's people, and when they're about to do that, darkness
falls upon the earth, the waters dry up, the wicked avalanche themselves upon
their enemies that have deceived them, and then God says, “It is done!” and you have the Seventh Plague. God says “It is done!” there on pages
635 and 636. Now the chapter of “The Desolation of the Earth” begins at the
same point as the previous chapter.
You say, how do we know that?
Well, let's go back to our notes at the top of page 120.
This means that in this chapter Ellen White expands upon the events that will
occur when God delivers His people during the last Three Plagues. What is it
that God said that delivered God's people in the chapter on “The Deliverance of
God’s People”? What did God say? What were the words of God? “It is done!”
Mari ke bagian bawah hal. 119. Di bab “The Desolation of the Earth” (Penghancuran Bumi) di hal. 653-661 Ellen White melanjutkan dari titik
yang sama di mana dia berhenti di Great
Controversy hal. 635-635. Sekarang saya akan menekankan poin ini
supaya kalian paham.
Apa yang digambarkan Ellen White di hal. 635-636? Tiga
Malapetaka terakhir, benar? Orang jahat akan segera menggulung umat Alllah,
kemudian saat mereka akan berbuat itu, kegelapan jatuh ke atas bumi, air-air
mengering, dan orang jahat menjatuhkan diri mereka menimpa musuh mereka yang
telah menipu mereka. Lalu Allah berkata “Sudah selesai!” dan jatuhlah Malapetaka Ketujuh. Allah berkata “Sudah
selesai!” di sana di hal. 635-636.
Nah, bab “The Desolation of
the Earth” (Penghancuran Bumi) di mulai
di titik yang sama dengan yang di bab sebelumnya.
Kalian berkata, dari mana kita tahu itu?
Nah, mari kita kembali ke catatan kita di bagian atas
hal. 120. Ini berarti di bab ini Ellen White memperluas peristiwa-peristiwa
yang akan terjadi ketika Allah menyelamatkan umatNya selama Tiga Malapetaka
terakhir. Apa yang dikatakan Allah yang menyelamatkan umat Allah di bab “The Deliverance of God’s People” (Penyelamatan Umat Allah)? Apa kata Allah? Apa kata-kata Allah? “Sudah selesai!”
Now notice what Ellen White states in the very next
chapter, which is “The Desolation of the Earth”. She begins at the same point.
So is she going to deal with the same Plagues in this chapter as in the
previous one? Yes! She begins by saying, “When the voice of God turns the captivity of His people…” that's referring back to the beginning of the chapter on
“The Deliverance of God’s People”,
“…there is a terrible awakening of those
who have lost all in the great
conflict
of life.”
Are you following?
What is she saying?
She's
saying, “Now what I’m going to do in this chapter, I’m going to begin where I began
the previous chapter, the deliverance by the voice of God, and I’m going to
tell you the reaction of the people that realize that they're lost.”
It's
the same time frame, folks. The quotation on the second page of the chapter
“The Desolation of the Earth” takes us back to the moment when the voice of God
delivered His people at the moment of the Fifth Plague. Thus Ellen White gives
us the precise chronological point for the fulfillment of Revelation 18:6-24.
Do we know exactly when that's going to be fulfilled? Of course
we do. The book of Revelation itself links the events of Revelation 16, 17,
with chapter 18, in the concluding verse of chapter 17. The Bible itself tells
us that chapter 18 is an expansion of chapter 17, from a different perspective.
How does chapter 17 end? It ends by saying, “18 And the woman whom you saw…” which is Revelation
17, “…is that great city which reigns over the
kings of the earth” which is the theme of the very next chapter, the chapter on the city
or the commerce of the world.
Nah, simak apa yang dinyatakan Ellen White di bab
berikutnya, yang adalah “The Desolation of
the Earth” (Penghancuran Bumi). Dia mulai
di poin yang sama. Jadi apakah dia akan membahas Malapetaka-malapetaka yang
sama di bab ini dengan yang di bab sebelumnya? Ya! Dia mulai dengan berkata, “…Ketika suara Allah memutarbalik penawanan umatNya…” ini mengacu kembali ke awal bab “The Deliverance of God’s People” (Penyelamatan Umat Allah), “…timbullah
kesadaran yang mengerikan pada mereka yang telah kehilangan segalanya dalam
konflik besar kehidupan.” ( The Great Controversy, hal. 654)
Apakah kalian paham?
Apa yang dikatakannya?
Ellen
White berkata, “Nah apa yang akan aku lakukan di bab ini ialah, aku akan mulai
di mana aku mulai di bab sebelumnya, penyelamatan oleh suara Allah, dan aku
akan menceritakan reaksi manusia yang menyadari bahwa mereka tidak selamat.”
Itu
adalah kerangka waktu yang sama, Saudara-saudara. Kutipan di halaman kedua bab “The Desolation of
the Earth” (Penghancuran Bumi) membawa
kita kembali ke masa ketika suara Allah menyelamatkan umatNya pada saat Malapetaka
Kelima. Dengan demikian Ellen White memberi kita poin kronologi yang tepat
mengenai penggenapan Wahyu 18:6-24.
Apakah
kita tahu kapan itu akan digenapi secara tepat? Tentu saja. Kitab Wahyu sendiri
mengaitkan peristiwa-peristiwa Wahyu 16, 17, dengan pasal 18, di ayat terakhir
pasal 17. Alkitab sendiri mengatakan kepada kita bahwa pasal 18 adalah
perluasan dari pasal 17, dari sudut pandang yang berbeda.
Bagaimana pasal 17 berakhir? Dengan mengatakan, “18
Dan perempuan yang telah kaulihat itu…” yang adalah
Wahyu 17, “…adalah kota besar yang memerintah atas
raja-raja di bumi…” yang adalah tema dari bab berikutnya, bab mengenai kota atau
perekonomian dunia.
·
Revelation 17 expands upon Revelation 16
giving us the political religious perspective.
·
And Revelation 18 provides the political
economic perspective.
·
Revelation 17:18 that we just read, “18 And the woman whom you saw is that great
city which reigns over the kings of the earth” is striking because it tells us that the kings reign over the earth but the
Harlot reigns over them.
You catch that nuance? Once again, the kings reign over the earth, but who
reigns over the kings? The Harlot, that's right.
·
Revelation 18:6-24 is a description of the
last three Plagues, just like we read in Revelation 17 and also in Revelation
16.
It is a vivid portrayal of how the wicked will wail and lament when they
see that their own choice has forfeited for them eternal life for present
pleasures.
Ellen White vividly described the scene.
Let's read it. Great Conversation 655-656
and we read this before but let's read it again in this context. “The people see that
they have been deluded. They accuse one
another of having led them to destruction; but
all
unite in heaping their bitterest condemnation upon the ministers.
Unfaithful pastors have prophesied
smooth things; they have led their hearers to make
void the
law
of God and to persecute
those who would keep it holy. Now, in their despair,
these teachers confess before the world their work of deception…”
is this describing the same as the drying
up of the river of Euphrates? It’s the same as the drying up of the Euphrates.
Is Ellen White describing what she described previously? Of course she is. She
says, “…The multitudes
are filled with fury…” are the waters now going to turn on the religious leaders? Yes! “…‘We are lost!’ they cry…” so are they going to cry out? That's Revelation 18, right? The crying out. “…‘We are lost!’ they cry ‘and you are the cause
of our ruin;’ and they turn upon the false shepherds. The very ones that
once
admired them most will pronounce the most dreadful curses upon them. The very hands that
once crowned them with laurels will be
raised for their destruction. The swords that were to slay God's people are now employed to destroy their enemies. Everywhere there is strife and bloodshed.”
That's the Sixth Plague, folks, when the
waters dry up they turn on the religious leaders. She's picking up in this
chapter where she left off in the previous chapter.
·
Wahyu 17
memperluas Wahyu 16, memberi kita gambaran dari sudut pandang politik rohaninya.
·
Dan Wahyu 18
menyediakan sudut pandang politik ekonominya.
·
Wahyu 17:18 yang
baru kita baca, “18 Dan
perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas
raja-raja di bumi."
Itu menyolok karena
itu memberitahu kita bahwa raja-raja memerintah atas bumi, tetapi perempuan
Pelacur itu yang berkuasa atas mereka semua. Apakah kalian menangkapnya? Sekali
lagi, raja-raja memerintah atas bumi, tetapi siapa yang memerintah atas
raja-raja? Perempuan Pelacur itu, benar.
·
Wahyu 18:6-24 adalah
deskripsi dari Tiga Malapetaka terakhir,
sama seperti yang kita baca di Wahyu 17 dan juga di Wahyu 16. Itu
adalah gambaran yang hidup mengenai bagaimana orang-orang jahat akan meratap
dan menangis ketika mereka melihat bahwa pilihan mereka sendiri telah menutup
kesempatan bagi mereka untuk hidup kekal demi kesenangan saat ini.
Ellen White menggambarkan dengan nyata adegan itu. Mari
kita baca Great Controversy hal. 655-656 dan kita sudah pernah membaca ini sebelumnya tetapi mari
kita baca kembali dalam konteks ini. “…Orang-orang
itu melihat bahwa mereka telah tertipu. Mereka menuduh satu sama lain telah
membawa mereka ke kebinasaan; tetapi semua bersatu menjatuhkan kutukan mereka
yang paling getir kepada para hamba Tuhan. Hamba-hamba
Tuhan yang tidak setia telah meramalkan hal yang baik-baik; mereka telah
menggiring pendengar-pendengar mereka untuk mengabaikan Hukum Allah dan
menganiaya orang-orang yang mau memelihara kekudusannya. Sekarang,
dalam keputusasaan mereka, guru-guru ini mengakui penipuan mereka di hadapan
seluruh dunia…” Apakah ini gambaran yang sama dengan mengeringnya Efrat? Ini sama dengan
mengeringnya Efrat. Apakah Ellen White menggambarkan apa yang telah digambarkannya
sebelumnya? Tentu saja. Dia berkata, “…Orang
banyak itu dipenuhi oleh angkara murka…” apakah air-air sekarang akan berbalik memusuhi para pemimpin rohani? Ya! “…‘Kami
binasa!’ teriak mereka…” jadi apakah mereka akan
berteriak? Itu Wahyu 18, benar? Berteriaknya itu. “…‘Kami binasa!’ teriak mereka, ‘dan kalianlah penyebab kebinasaan kami’, dan mereka
berbalik memusuhi gembala-gembala
yang palsu itu. Orang-orang yang sama yang pernah paling memuji mereka,
akan menyuarakan kutukan yang paling mengerikan kepada mereka. Tangan-tangan yang sama yang pernah
memahkotai mereka dengan bunga kehormatan akan diangkat untuk membinasakan
mereka. Pedang yang akan dipakai membunuh umat Allah sekarang dipakai untuk membunuh musuh-musuh mereka. Di
mana-mana terjadi perkelahian dan pertumpahan darah.”
Itulah Malapetaka Keenam, Saudara-saudara, ketika air-air mengering mereka
berbalik melawan para pemimpin rohani. Di bab ini Ellen White melanjutkan dari
mana dia berhenti di bab sebelumnya.
Now the following paragraph to the one that
we just read gives us the central theme of Revelation chapter 18.
Here she's going to describe those who
hoarded the wealth of the world. You know do I believe that in this world there
should be uprisings of the populace against the capitalists? I don't believe
that there should be violent reactions against the capitalists in the world.
But the day is coming during the period of the Three Last Plagues that the
multitudes will rise against those who hoarded the wealth of the world. And
isn't that the reason why the poor in the French Revolution ~ the proletariat
as it's called by the Marxists ~ the proletariat rose against the royalty of
France and against the the religious leaders of France? Wasn't that the reason?
They were oppressed, they were kept in poverty, they were kept in ignorance.
And that happened only in France! Can you imagine a worldwide French
Revolution? Ellen White describes this
and when she describes it, she's talking about this moment in history.
Nah, paragraf
berikutnya setelah apa yang baru kita
baca, memberi kita tema inti Wahyu 18.
Di sini dia
akan menggambarkan mereka yang menimbun kekayaan dunia. Kalian tahu, apakah saya
setuju di dunia ini harus ada kerusuhan rakyat terhadap para kapitalis? Saya tidak sepaham harus ada reaksi
kekerasan terhadap para kapitalis dunia. Tetapi harinya akan datang di masa
Tiga Malapetaka terakhir ketika orang banyak akan bangkit melawan mereka yang
menimbun kekayaan dunia. Dan bukankah itu alasannya mengapa orang-orang miskin
di Revolusi Perancis ~ golongan Proletar seperti yang disebut oleh Marxisme ~
golongan Proletar bangkit melawan bangsawan Perancis dan para pemimpin rohani
Perancis? Bukankah itu alasannya? Mereka tertindas, mereka dibiarkan dalam
kemiskinan, mereka dibiarkan dalam kebodohan. Dan itu terjadi hanya di
Perancis! Bisakah kalian bayangkan suatu Revolusi Perancis yang global? Ellen
White menggambarkan ini dan ketika dia menggambarkannya, dia berbicara mengenai
momen ini dalam sejarah.
Let's read that following paragraph, “The rich prided themselves upon their superiority to those
who were less favored…” those who were
what? “…less favored, but they had
obtained their
riches by violation
of the law
of God. They had
neglected to feed the hungry, to clothe the naked, to deal justly, and to love mercy…” how should they have used their riches? To bless others. Remember the guy
who kept on building bigger barns, according to Jesus? So, my goods they're
producing so much, so much interest, the stock market is going up, so I’m going
to build bigger barns. What should he have done? He should have given away what was in the
barn, so that more would fit in that barn. She continues, “…They had sought to exalt themselves and to obtain the
homage of their fellow creatures. Now they are
stripped of all that made them great and are left destitute and defenseless. They look with terror upon the destruction of the
idols that they preferred before their Maker.
They have sold their souls for earthly
riches and enjoyments, and have not sought to become rich
toward God. The result is, their
lives are a failure; their
pleasures
are
now turned
to gall…” which is very bitter by the way “…their treasures to corruption. The gain of a lifetime is swept
away in a moment. The rich bemoan
the destruction of their grand houses, the
scattering of their gold and silver…” remember that we're going to come back to that in the Bible.
“…But their
lamentations are silenced by the fear that they themselves are to perish with
their idols.” Is this going to be a terrible awakening even for Adventists who hoard, who
are saving for a rainy day? Among God's people there's a lot of money among
God's people, and a lot of it is in the stock market, in the bank. And the time
is coming we will not be able to get rid of any of that for anything in the
world. It will go to waste.
Ellen White says that she saw many in the
Time of Trouble, many of the remnant
church saying, “I could have gotten rid of all of the excess that I didn't
need, and now I can't sell it. It could have been used for the growth of God's
kingdom.”
Mari kita baca paragraf berikutnya, “…Yang kaya membanggakan diri mereka atas keunggulan
mereka dibandingkan yang kurang beruntung…” yang apa? “…kurang beruntung. Tetapi mereka telah mendapatkan
kekayaan mereka dengan melanggar Hukum Allah. Mereka sudah lupa memberi makan
yang lapar, memberi pakaian yang telanjang, bersikap adil dan mencintai
kemurahan…” Bagaimana seharusnya mereka memakai kekayaan
mereka? Untuk memberkati orang lain. Ingat orang yang terus-menerus membangun
lumbung yang lebih besar menurut Yesus? Jadi, barangku begitu banyak hasilnya,
bunganya begitu banyak, sahamnya naik, jadi aku akan membangun lumbung yang
lebih besar. Apa yang seharusnya dia lakukan? Dia seharusnya memberikan apa
yang ada di dalam lumbungnya, supaya bisa diisi lebih banyak. Ellen White
melanjutkan,
“…Mereka telah berusaha meninggikan diri sendiri dan mendapatkan
penghormatan dari sesama makhluk ciptaan. Sekarang, mereka dilucuti dari segala
yang telah menjadikan mereka hebat dan ditinggalkan terlantar dan tidak
berdaya. Mereka memandang dengan ngeri pada penghancuran berhala-berhala yang
mereka pilih di depan Pencipta mereka. Mereka telah menjual nyawa mereka kepada
kekayaan dan kenikmatan duniawi, dan tidak berusaha menjadi kaya di mata Allah.
Hasilnya, hidup mereka adalah suatu kegagalan, kenikmatan mereka sekarang
berubah menjadi seperti pahitnya empedu…” yang sangat pahit, “…harta mereka
menjadi barang rongsokan. Apa yang telah mereka kumpulkan seumur hidup disapu bersih
dalam sekejap. Yang kaya meratapi kehancuran rumah-rumah mewah mereka,
terseraknya emas dan perak mereka…” ingat, kita nanti akan kembali kemari di Alkitab. “…Tetapi ratapan mereka dibungkam oleh rasa
takut bahwa mereka sendiri akan binasa bersama
berhala-berhala mereka.” (The Great Controversy, hal. 654)
Apakah ini akan menjadi kesadaran yang mengerikan bahkan
buat orang-orang Advent yang menimbun, yang menimbun untuk hari hujan? Di
antara umat Allah ada banyak uang, dan banyak dari uang itu ada di bursa saham,
di bank. Waktunya akan tiba saat kita tidak bisa lagi melepaskan semua itu
untuk apa pun di dunia. Semua itu akan terbuang percuma.
Ellen White berkata bahwa dia melihat banyak di Masa
Kesukaran Besar, banyak dari umat yang sisa berkata, “Seharusnya saya
melepaskan semua kelebihan yang tidak saya butuhkan, dan sekarang saya tidak
bisa menjualnya. Seharusnya itu bisa dipakai untuk memperluas kerajaan Allah.”
Let's go to the bottom of page 121.
Thus the central theme of Revelation 18:6 is the
collapse of the world political and economic system that supported the
Babylonian Harlot and her daughters. At that point the kings, the
merchants, and the multitubdes, will see that they are lost and that their
riches are worthless, and they will be infuriated primarily with the wicked
religious leaders who have deceived them with a prosperity gospel, which is
popular today. Become a Christian and you'll get rich, and have yourself, you
know, even ministers, have yourself a corporate jet, or several corporate jets,
a mansion in every great city of the United States. For what? It's all going to
burn. Let's not hoard. Let's invest. There's a parable of the talents, invest,
invest, and God will give a return.
The entire chapter is written in the
literary style of a lamentation or funeral dirge when the Babylonian system
collapses the multitudes will realize that the religious leaders have deceived
them and they will turn on them. The religious leaders encourage them to get
rich and to persecute those who keep the Sabbath.
Mari kita ke
bagian bahwa hal. 121.
Dengan
demikian tema inti Wahyu 18:6 adalah
kolapsnya dunia politik dan sistem pereknomian yang mendukung perempuan Pelacur
Babilon dan anak-anak perempuannya. Di saat itu, raja-raja,
pedagang-pedagang, dan orang banyak akan melihat bahwa mereka sudah tidak
selamat, dan kekayaan mereka tidak ada gunanya, dan mereka akan sangat marah
terutama kepada para pemimpin rohani yang jahat yang telah menyesatkan mereka
dengan injil kemakmuran, yang sekarang ini sangat terkenal. Jadilah orang
Kristen dan kamu akan menjadi kaya, dan belilah bagi dirimu ~ bahkan di antara
para hamba Allah ~ belilah bagi dirimu sebuah jet perusahaan, atau beberapa jet
perusahaan, sebuah rumah mewah di setiap kota besar di Amerika Serikat. Untuk
apa? Semua itu akan terbakar. Janganlah kita menimbun. Mari kita menanam. Ada
perumpamaan tentang talenta, tanam, tanam, dan Allah akan memberikan hasil.
Seluruh bab
itu ditulis dengan gaya sastra ratapan atau lagu pemakaman ketika sistem
Babilon itu kolaps dan orang banyak menyadari bahwa para pemimpin rohani telah
menyesatkan mereka dan mereka akan berbalik melawan mereka. Para pemimpin
rohani mendorong mereka untuk menjadi kaya dan mempersekusi mereka yang
memelihara Sabat.
And then in our next session, because time is just about up, we
will read two biblical passages: Ezekiel 7:15-19 and James 5:1-7 where it is describing
this particular moment in human history.
Are all these structural ideas clear in your mind now, how
everything fits together? See, we can't just study Revelation chapter 16. No, no,
no. 17 is an expansion, chapter 18 is an expansion, chapter 19 is an expansion,
when you put it all together you have the complete picture. It's beautiful. The
Bible in the books of Daniel and Revelation work on the principle of repetition
and enlargement. And we see that here in the last half of the book of
Revelation.
Well, our time is up in this class, we'll pick up with these
verses or these passages in our next class. God bless and may you have a
wonderful lunch.
Kemudian dalam sesi kita berikutnya, karena waktu
kita hampir habis, kita akan membaca dua teks Alkitab: Yehezkiel 7:15-19 dan
Yakobus 5:1-7 di mana digambarkan momen ini dalam sejarah manusia.
Apakah semua konsep struktural ini jelas di pikiran
kalian sekarang, bagaimana semuanya klop satu sama lain? Lihat, kita tidak bisa
hanya mempelajari Wahyu pasal 16. Tidak, tidak, tidak. Pasal 17 adalah
perluasan, pasal 18 adalah perluasan, pasal 19 adalah perluasan, bila kita
jadikan satu semuanya kita mendapat gambar yang lengkap. Itu sangat indah.
Alkitab di Daniel dan Wahyu bekerja menurut prinsip pengulangan dan perluasan.
Dan itu kita lihat di sini di paro kedua kitab Wahyu.
Nah, waktu kita sudah habis di kelas ini, kita akan
melanjutkan dengan ayat-ayat atau teks ini di kelas kita berikutnya. Tuhan
memberkati dan semoga kalian menikmati makan siang yang sedap.
08 12 21
No comments:
Post a Comment