FROM
THE CLOSE OF PROBATION TO THE NEW EARTH
Part 14/24 - Stephen Bohr
REVELATION 19
https://www.youtube.com/watch?v=XsRGvRLO67Y
Dibuka
dengan doa
Alright, page 161. First of all you'll find here the
literary flow of Revelation 13:11 through 19:21. This lesson is going to take
us two classes because the lesson is too long to cover in just one class.
So let's review beginning with Revelation 13:11-18. These
verses describe the final crisis over the Beast, His image, and His mark. It's
the Beast that rises from the earth, has two horns like a lamb, speaks like a
dragon, and it says it makes an image of the first Beast, and enforces the mark
of the Beast, okay? So that's the focus of Revelation 13:11-18 is on the final
crisis over the Beast, His image, and His mark.
But when Revelation 13 ends, we don't have any indication
as to whether there was a group that didn't worship the Beast, His image, or
receive the mark. It simply speaks about the end time crisis.
Baiklah, hal. 161. Pertama kita melihat di sini alur
literal Wahyu 13:11 hingga 19:21. Pelajaran ini butuh dua kelas karena terlalu
panjang untuk hanya satu kelas.
Jadi mari kita ulangi mulai dari Wahyu 13:11-18. Ayat-ayat ini
menggambarkan krisis akhir karena Binatang itu, patungnya, dan tandanya. Yaitu
Binatang yang muncul dari bumi, yang punya dua tanduk seperti domba, bicara
seperti naga, dan dikatakan dia membuat patung Binatang yang pertama, dan
memaksakan tanda Binatang itu, oke? Jadi itulah fokus Wahyu 13:11-18, yaitu pada krisis terakhir karena
Binatang, patungnya dan tandanya.
Tetapi ketika Wahyu 13 berakhir, tidak ada indikasi
apakah ada kelompok yang tidak menyembah Binatang itu, patungnya, atau menerima
tandanya. Yang dibicarakan semata-mata adalah krisis akhir masa itu.
So in chapter 14:1-5 which comes immediately
after this passage, you have the 144’000 standing victorious on mount
Zion, that is the climax of the previous chapter. So we need to understand that
Revelation 14:1-5 actually should belong to chapter 13, because the question at
chapter 13 at the end is, well, did everybody worship the Beast, and His image,
and receive the mark? Chapter 14 says, No, there was a group called the 144’000
that did
not worship the Beast, or His image, or His mark. So Revelation 14:1-5
is really the climax of chapter 13.
Jadi di pasal
14:1-5 yang ada segera setelah ayat-ayat ini, ialah ke-144’000 yang
berdiri sebagai pemenang di gunung Sion,
inilah klimaks dari pasal sebelumnya. Jadi kita perlu memahami bahwa Wahyu
14:1-5 sesungguhnya adalah bagian dari pasal 13 karena pertanyaan di pasal 13
di bagian akhirnya ialah, apakah semua orang menyembah Binatang itu, patungnya,
dan menerima tandanya? Pasal 14 mengatakan Tidak, ada satu kelompok yang
disebut ke-144’000 yang tidak
menyembah Binatang itu atau patungnya, atau tandanya. Jadi Wahyu
14:1-5 sesungguhnya adalah klimaks pasal 13.
But then the question is how did this group come to the
point where they could stand victorious on mount Zion? Well, now we find that
John inspired by the Spirit is going to go back in time to when the Three
Angels’ Messages began to be proclaimed, and that's Revelation 14:6-13.
See, Revelation 14:1-5 is not in order with
Revelation 14:6-13. Are you understanding the sequence here? So Revelation
14:6-13 goes back to explain that those who are standing on mount Zion
received the messages of the Three Angels that were proclaimed.
Tetapi kemudian pertanyaannya ialah bagaimana kelompok
ini bisa berdiri sebagai pemenang di gunung Sion? Nah, sekarang kita melihat
bahwa Yohanes yang diilhami oleh Roh akan mundur ke waktu ketika Pekabaran Tiga
Malaikat mulai diumumkan, dan itu di
Wahyu 14:6-13.
Lihat, Wahyu 14:1-5 tidak sesuai urutannya dengan Wahyu
14:6-13. Apakah kalian paham urutannya di sini? Jadi Wahyu 14:6-13 mundur untuk menjelaskan bahwa mereka
yang berdiri di gunung Sion, menerima Pekabaran Tiga Malaikat yang diumumkan.
And then in Revelation 14:14-17 you have the harvest,
you have the
harvest of the earth and you have the grapes. Has humanity been divided into
two groups then by the Three Angels’ Messages? Yes! See, and then what happens?
Probation
closes, right? Because you have the harvest of the earth and the grapes
of the earth.
By the way what is it that separated the harvest from the
grapes? The Three Angels’ Messages. So the Three Angels’ Messages what they do
is, they ripen
the world for salvation or destruction.
Kemudian di Wahyu
14:14-17 ada tuaian, tuaian
bumi dan anggur. Apakah manusia sudah terbagi menjadi dua
kelompok pada saat itu oleh Pekabaran Tiga Malaikat? Ya! Lihat, lalu apa yang
terjadi? Pintu kasihan ditutup,
benar? Karena ada tuaian bumi dan anggur bumi.
Nah, apa yang memisahkan antara tuaian bumi dari anggur?
Pekabaran Tiga Malaikat. Jadi apa yang dilakukan Pekabaran Tiga Malaikat ialah mereka mematangkan dunia bagi
penyelamatan atau pembinasaan.
And then we notice in Revelation 14 ~ this is the next
page ~ Revelation
14:17-20 the picture is that God's faithful people are inside the City spiritually
speaking, and the wicked are outside in the winepress around the City, wanting
to destroy those who are inside. Are you following me or not? And let's read
the description here, next to the text Revelation 14:17-20. When probation closes, God’s spiritual Israel ~ that is the harvest of the earth ~ is gathered inside
worldwide spiritual
Mt.
Zion and the wicked spiritual
Babylon ians ~ the grapes ~ are
gathered in
the
worldwide spiritual winepress outside the
City intent on destroying those who are inside. At the critical moment, the horse riders ~ that's
Jesus and the angels ~ trample the winepress and deliver those who
were in the City. Clear?
Kemudian kita menyimak di Wahyu 14 ~ ini di halaman
berikutnya ~ Wahyu 14:17-20,
yang menggambarkan umat Allah yang setia berada di dalam Kota, secara
spiritual, dan orang-orang jahat
ada di tempat pemerasan anggur di sekeliling Kota, berniat memusnahkan
mereka yang di dalam. Apakah kalian paham atau tidak? Dan mari kita baca
deskripsinya di sini, di samping ayat Wahyu 14:17-20. Ketika pintu kasihan tutup, Israel
spiritual Allah ~ yaitu tuaian
bumi ~ dikumpulkan
di gunung Sion spiritual yang global, dan orang-orang Babilon spiritual
yang jahat ~ anggur-anggur bumi ~ secara
spiritual dikumpulkan secara global di tempat pemerasan anggur di luar Kota,
berniat memusnahkan mereka yang ada di dalam. Pada saat yang kritis itu,
penunggang-penunggung kuda ~ yaitu Yesus dan para malaikat ~ menginjak-injak
tempat pemerasan anggur dan menyelamatkan mereka yang berada di dalam Kota. Jelas?
·
And
then Revelation 15 takes you back.
See, at the end of chapter 14 you have the horses trampling the wine press,
that's the Seventh Plague. But now Revelation 15 takes you back to when
probation closed before the Plagues. So
we have a back and forth here. It takes you back to when probation closes.
·
And
then Revelation
16 describes the Plagues that take place after the close of probation.
·
And
then chapter 17 amplifies the Sixth and
Seventh Plagues, the drying up of the Euphrates, the kings’ turning against
the Harlot.
Are you with me or not? So it's amplifying
the last Three Plagues, particularly the
last two.
·
And
then chapter
18:1-5 takes us back to the warning that was given to people
so that they would not be on the wrong side when the Plagues ~ the Sixth and Seventh Plagues ~ come.
·
Kemudian Wahyu 15 membawa kita mundur.
Lihat, pada akhir
pasal 14, ada penunggang-penunggang
kuda menginjak-injak tempat pemerasan anggur, itu Malapetaka Ketujuh.
Tetapi sekarang Wahyu 15 membawa kita kembali ke saat tutupnya pintu kasihan
sebelum jatuhnya Malapetaka-malapetaka. Jadi di sini bolak-balik. Ini membawa
kita kembali ke saat tutupnya pintu kasihan.
·
Lalu Wahyu
16 menggambarkan Malapetaka-malapetaka yang terjadi setelah
tutupnya pintu kasihan.
·
Kemudian pasal
17 memperluas Malapetaka Keenam dan Ketujuh, mengeringnya Efrat,
berbaliknya raja-raja memusuhi perempuan Pelacur itu.
Apakah kalian
paham atau tidak? Jadi itu memperluas Tiga Malapetaka terakhir, terutama dua
yang terakhir.
·
Lalu pasal
18:1-5 membawa kita kembali ke saat diberikannya peringatan kepada manusia
supaya mereka tidak akan berada di pihak yang salah ketika
Malapetaka-malapetaka ~ yang Keenam dan Ketujuh ~ tiba.
So is it important to know the historical sequence? If
you don't you're way out in left field. You don't know how to make sense out of
what Revelation is talking about.
And then after the warning in Revelation 18:1-5, Revelation 18:6-24 it takes you again to the Sixth and
Seventh Plagues, but it
describes the
meltdown of the economic system and the political system of the world.
Jadi apakah penting mengetahui urut-urutan sejarahnya?
Jika tidak, kita akan tertinggal. Kita tidak akan tahu bagaimana memahami apa
yang dibicarakan Wahyu.
Kemudian setelah peringatan di Wahyu 18:1-5, Wahyu
18:6-24 membawa kita
kembali ke Malapetaka Keenam
dan Ketujuh, tetapi itu menggambarkan kehancuran sistem ekonomi dan politik dunia.
And then Revelation 19:1-9 describe once again the
victorious group that are standing on mount Zion in Heaven, after it describes
the wailing during the last three Plagues. Then God's people are in Heaven, and they're
praising the Lord, and this is the passage that we're going to take a look at.
Kemudian Wahyu
19:1-9 sekali lagi menggambarkan kelompok pemenang yang berdiri
di gunung Sion di Surga, setelah menggambarkan ratapan pada masa Tiga
Malapetaka terakhir. Kemudian umat Alah ada di Surga dan mereka sedang memuji
Tuhan. Dan ayat-ayat ini yang akan kita bahas.
But now comes something very interesting. Revelation 19:11-21
is going to take you back. It's going to take you back to the Seventh Plague when Jesus and the angels came to take His people
to Heaven, so that they would sing the song that is in verses 1-9. Are
you following me?
So the structure is very tricky and if we know the
structure then we're going to be able to make sense out of this.
Tetapi sekarang ada yang sangat menarik. Wahyu 19:11-21
akan membawa kita kembali. Itu membawa kita
kembali ke Malapetaka Ketujuh
ketika Yesus dan para malaikat datang untuk membawa umatNya ke Surga,
supaya mereka akan menyanyikan lagu yang ada di ayat 1-9. Apakah kalian paham?
Jadi strukturnya sangat rumit dan jika kita tahu
strukturnya, maka kita akan bisa memahami semua ini.
Now you can look at all of the chart that we have at the
top of page 163. Basically it puts everything that we've looked at now
together, where you have the Bible verses. We're not going to go into the chart
because that's what we’ve just described.
Nah, kalian bisa melihat skema di bagian atas hal. 163.
Pada dasarnya ini mengumpulkan segala yang sudah kita bahas, ada ayat-ayat
Alkitabnya. Kita tidak akan mengupas skema ini karena kita baru saja
membicarakannya.
Chart:
Sequence of Events in
Revelation 14-19
Urut-urutan peristiwa di Wahyu 14-19
The titles of the following chart should be read
from left to right:
Judul
dari skema berikut harus dibaca dari kiri ke kanan:
Victory Celebration Plague |
Warning Message |
Close of Probation |
Plagues |
Sixth/Seventh Plagues |
14:1-5 |
14:6-13 |
14:14-17 |
- |
14:18-20 |
15:2-4 |
- |
15:5-8 |
15:1 |
- |
- |
- |
- |
16:1-21 |
16:12-21 |
- |
- |
- |
- |
17:1-17 |
- |
18:1-5 |
- |
- |
18:6-24 |
19:1-9 |
- |
- |
- |
19:11-21 |
Let's just notice the paragraph at the bottom of page 163.
When the earth is desolated in Revelation 18, the
righteous dead are resurrected, the living righteous are changed, and together
they ascend with Jesus to Heaven, where they will sing the songs of Revelation 19:1-9.
Revelation
19 is divided into two parts:
·
the
first part is verses 1-9 where we find the heavenly celebration of the redeemed.
·
the
second part is verses 11-21 where the Rider of the white horse and His armies
emerge victorious over the kings of the earth, the Beast, and the false
prophet.
So Revelation 19 is not in chronological order.
You have first of all the climax which is the songs of victory of the redeemed,
and then the last part of the chapter takes you back to speak about how Jesus
and the angels came to this world to
redeem God's people from certain death, in other words to liberate them
from certain death. And then they're taken to Heaven for the heavenly
celebration.
Mari kita simak paragraf di bagian bawah hal. 163.
Ketika bumi ditelantarkan di Wahyu 18, orang-orang mati
yang benar dibangkitkan, yang hidup diubahkan, dan bersama-sama mereka naik
dengan Yesus ke Surga, di mana mereka akan menyanyikan lagu-lagu Wahyu 19:1-9.
Wahyu 19 dibagi dua
bagian:
·
Bagian pertama itu ayat
1-9, di mana kita melihat perayaan
di surga orang-orang tebusan.
·
Bagian kedua ialah ayat
11-21, di mana Si
Penunggang kuda putih dan balatentaraNya keluar sebagai pemenang
setelah mengalahkan raja-raja bumi, Binatang, dan nabi palsu.
Jadi Wahyu
19 tidak mengikuti urutan kronologi yang benar. Pertama ada
klimaksnya yaitu lagu-lagu kemenangan umat tebusan, lalu bagian akhir pasal itu
membawa kita kembali berbicara tentang bagaimana Yesus dan malaikat-malaikat
datang ke dunia untuk menyelamatkan umat Allah dari kematian yang pasti, dengan
kata lain untuk membebaskan mereka dari kematian pasti. Lalu mereka dibawa ke
Surga untuk perayaan surgawi.
Now let's go to page 164, and the comments on verse 1.
We're going to go verse by verse through Revelation 19:1-9.
And I’ve added some explanatory notes in brackets.
“1 After these things…” that is after the rescue of the righteous
by the Rider on the white horse, “…I heard a
loud voice of a great multitude in heaven, saying, ‘Alleluia!...” and you'll notice now that I have added in
brackets the definite article “the” because it's in the Greek, “…[the] Salvation and [the] glory and [the]
honor and [the] power belong to the
Lord our God!...”
You know the writer wants to make sure that we know that
all these things belong to the Lord. Now the great multitude is composed of the
end time generation who have lived without an intercessor during the outpouring
of the Seven Last Plagues. At this point they have been delivered from the
Harlot and they stand victorious in Heaven.
Nah, mari kita ke hal. 164, dan komen ayat 1.
Kita akan membahas ayat demi ayat Wahyu 19:1-9. Dan saya
telah menambahkan beberapa penjelasan dalam kurung.
“1 Setelah hal-hal ini…” yaitu setelah diselamatkannya orang-orang benar oleh
Penunggang kuda putih, “…aku
mendengar suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, berkata, ‘Haleluya!…” dan kalian melihat
saya menambahkan di dalam kurung kata sandang tentu “the”,
karena di bahasa Greeka aslinya ada. “…Keselamatan
[itu] dan kemuliaan
[itu] dan kehormatan [itu] dan kekuasaan [itu] adalah milik
Tuhan Allah kita…”
Kalian tahu, penulisnya mau memastikan agar kita tahu
segala hal ini adalah milik Tuhan. Nah, himpunan besar orang banyaknya terdiri
atas generasi akhir zaman yang sudah hidup tanpa Perantara selama saat
dicurahkannya Tujuh Malapetaka Terakhir. Di saat ini mereka telah diselamatkan
dari perempuan Pelacur itu dan mereka berdiri sebagai pemenang di Surga.
As we shall see in verse 2, the multitude is praising God because the
Babylonian Harlot at this point has been judged, and the spilt blood of the
martyrs has been avenged. This by the way proves that the events of Revelation 19:1-9
occur after the events of Revelation 19:11-21, and not before. The following
quote provides clear evidence that the singers in Revelation 19 are the 144’000 and
not the heavenly host. Now you
say, why are the 144’000 singing this song? I have no doubt that the song is
also being sung by others, but the central focus is on the 144’000.
Why? Let me give you an analogy or a parallel example so you understand the fact
that the 144’000 are singing this song does not exclude the fact that others
might be singing it as well, but the focus is on 144’000 because they
lived through the Time of Trouble when the Harlot tried to kill them.
Let me give you an illustration. You have
Daniel chapter 7, and this is somewhat of a digression. But you have Daniel
chapter 7, and in Daniel chapter 7 you have the judgment scene where the Judge
sits, and the books are opened, and the judgment begins. Now who is going to be
judged in that judgment? In the context what God is going to judge, He’s going
to condemn the Little Horn and He’s going to absolve God's people that were
persecuted by the Little Horn. In that context it's talking about the Little
Horn, the judgment always comes after the Little Horn rules for 1260 years and
mistreats the saints. So some scholars say Daniel 7 has nothing to do with the
beginning of the investigative judgment in 1844 where everyone is going to be
judged because it's only talking about judging those who live during the 1260
years. But let me ask you, does the fact that the focus is on the judgment of
those who live during the 1260 years, that the focus is on that, does it
exclude the fact that everyone is being judged, everyone who has ever claimed
the name of Christ? No! It's simply, that the emphasis in that chapter is on the 1260 years,
it does not exclude a broader view. Are you with me or not?
And so the same we have here. The 144’000
are the focus, so the emphasis is on them singing this particular song.
Seperti yang akan kita lihat nanti di ayat 2, himpunan
orang banyak itu memuji Allah karena Pelacur Babilon pada saat ini sudah
dihakimi, dan darah para martir telah dibalaskan. Ini membuktikan bahwa
peristiwa-peristiwa Wahyu 19:1-9 terjadi setelah peristiwa-peristiwa Wahyu
19:11-21 dan bukan sebelumnya.
Kutipan berikut memberikan bukti yang jelas bahwa para penyanyi di Wahyu 19 adalah
ke-144’000 dan bukan para malaikat. Nah, kalian berkata, mengapa
ke-144’000 menyanyikan lagu ini? Saya yakin lagu itu juga dinyanyikan oleh yang lain, tetapi fokus
intinya ada pada ke-144’000. Mengapa? Saya akan memberikan suatu
analogi atau contoh paralel supaya kalian paham faktanya bahwa ke-144’000 yang menyanyikan lagu ini tidak
menutup kesempatan yang lain-lain juga mungkin menyanyikannya,
tetapi fokusnya ialah pada ke-144’000 karena mereka yang mengalami Masa
Kesukaran Besar ketika perempuan Pelacur itu berusaha untuk membunuh mereka.
Saya akan memberikan ilustrasi. Daniel pasal 7, dan ini agak menyimpang,
tetapi di Daniel pasal 7 ada adegan penghakiman, di mana Hakim itu duduk, dan
kitab-kitab dibuka, dan penghakiman dimulai. Nah, siapa yang akan dihakimi
dalam penghakiman tersebut? Dalam konteks tersebut, yang akan dihakimi Allah
ialah, Dia akan menghukum Tanduk Kecil dan Dia akan membebaskan
umat Allah yang dipersekusi oleh Tanduk Kecil. Di konteks tersebut, yang
dibicarakan ialah Tanduk Kecil, penghakiman selalu muncul setelah Tanduk Kecil
berkuasa selama 1260 tahun dan menganiaya orang-orang kudus. Maka beberapa
pakar mengatakan Daniel 7 tidak ada hubungannya dengan dimulainya penghakiman
di 1844 di mana semua orang akan dihakimi, karena Daniel 7 hanya bicara tentang
menghakimi mereka yang hidup di kurun waktu 1260 tahun itu. Tetapi coba saya
tanya, apakah faktanya fokus penghakiman atas mereka yang hidup di kurun 1260
tahun itu, apakah fokusnya di sana lalu menutup fakta semua orang juga
dihakimi, semua yang pernah mengklaim nama Kristus? Tidak! Itu semata-mata
mengatakan bahwa penekanan di Daniel pasal 7 itu adalah pada masa 1260 tahun,
tetapi itu tidak menutup pandangan yang lebih luas. Apakah kalian paham atau
tidak?
Maka di sini kita ada kondisi yang sama. Ke-144’000 adalah fokusnya, maka penekanannya ada pada mereka yang menyanyikan lagu ini.
Let's read this passage from Ellen White, “The words will soon be spoken, ‘Go your ways, and pour out the vials of the wrath
of God
upon
the earth’, one of the ministers of vengeance declares…”
who are the ministers of vengeance? The
angels with the Plagues, right?
“…’And I heard the angel of the waters say…” this
is the Third Plague “…’Thou art righteous,
O Lord, which art, and wast,
and shalt be, because Thou hast judged thus.’ These heavenly beings, in executing the
mandate of God, ask no questions, but do as they are bid.
Jehovah of hosts, the
Lord God Almighty, the just, the true, and
the
holy, has given them their work to
do.
With unswerving fidelity, they go forth panoplied in pure white
linen, having their breasts girded with golden girdles. And when
their task is done…” that's after they poured out the Seven Last Plagues, “…when the last vial of God's wrath is poured out, they return and
lay
their emptied vials at the feet of the
Lord...” So at this point have the Plagues already been poured out, all of them? Yes!
Now, let's continue the statement, “…And the next scene…” so this is going to come next, right? “…the next scene is recorded,…”
so does this happen after the Plagues are ended? Yes! What we're going to read is after
the Plagues,
“…‘And the next scene is recorded. After these things, ‘I heard…” she's quoting Revelation chapter 19, “…’I heard as it were the voice
of a
great multitude, and as the voice of many waters, and as the voice of mighty thunderings, saying, alleluia: for the
Lord God Omnipotent reigneth.’…” that's Revelation 19:6. And now notice who's singing this song. “…They sing the song of Moses and the song of the Lamb [Revelation 15:2,
3].”
Who is it that sings the song of Moses and the Lamb? The 144’000. Does this exclude the
possibility of others singing? No! But what is the focus? The focus is on
144’000 because they went through the Great Tribulation, and the Harlot wanted
to slay them. By the way, the martyrs also could probably sing this song pretty well.
So are we doing well so far? Is Revelation 19:1-9, does
it take place after the Seven Last Plagues are finished? Very clearly, in the
light of what Ellen White says, yes!
Mari kita baca tulisan dari Ellen White, “…Kata-kata ini akan segera diucapkan, ‘Pergilah dan curahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi.’ (Wah. 16:1), salah satu petugas pembalasan itu menyatakan…” Siapa petugas pembalasan?
Malaikat-malaikat Malapetaka, benar? “…‘5 Dan
aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata…” Ini Malapetaka Ketiga, “…‘Adil
Engkau, O, Tuhan, yang sekarang ada, dan yang dulu ada, dan yang akan ada, karena Engkau yang telah menghakimi
demikian.’ (Wah. 16:5).
Makhluk-makhluk surgawi ini, dalam menjalankan mandat Allah, tidak mengajukan
pertanyaan, melainkan melakukan seperti yang diperintahkan. Yehova semesta
alam, Tuhan Allah yang mahakuasa, yang adil, yang setia, dan yang kudus, telah
memberi mereka tugas untuk dilaksanakan. Dengan loyalitas yang teguh, mereka
pergi berperisai lengkap dalam linen putih murni, dengan dada mereka terikat
sabuk emas. Dan ketika tugas mereka selesai…”
yaitu setelah mereka mencurahkan Ketujuh Malapetaka Terakhir, “…ketika cawan yang terakhir murka Allah
sudah dicurahkan, mereka kembali dan meletakkan cawan-cawan kosong mereka di
kaki Tuhan…” Maka pada saat ini apakah
Malapetaka-malapetaka sudah dicurahkan semuanya? Ya! Nah, mari kita lanjutkan, “…Dan adegan
berikutnya…” Jadi ini yang akan terjadi
berikutnya, benar? “…adegan berikutnya dicatat…”
apakah ini terjadi setelah Malapetaka-malapetaka
berakhir? Ya! Apa yang akan kita baca adalah setelah
Malapetaka-malapetaka. “…Dan
adegan berikutnya dicatat. ‘6
Dan setelah ini aku mendengar seperti suara
himpunan besar orang banyak, dan seperti suara banyak air, dan seperti deru guruh yang
hebat, berkata, ‘Haleluya! Karena Tuhan
Allah Yang Mahakuasa, telah menjadi raja!…” ini Wahyu 19:6. Dan sekarang simak siapa yang menyanyikan lagu ini, “…Mereka menyanyikan nyanyian Musa dan nyanyian Anak
Domba (Wahyu 15:2-3).” (Testimonies to Ministers and Gospel Workers, hal. 432)
Siapa yang menyanyikan nyanyian Musa dan Anak Domba? Ke-144’000. Apakah ini
menutup kemungkinan yang lain-lain menyanyi? Tidak! Tetapi fokusnya apa?
Fokusnya ada pada ke-144’000 karena mereka telah mengalami Masa Kesukaran
Besar, dan perempuan Pelacur itu berusaha membunuh mereka.
Nah kira-kira para martir juga bisa menyanyikan nyanyian ini dengan baik.
Jadi sampai di sini apakah semuanya jelas? Apakah Wahyu 19:1-9 terjadi
setelah Tujuh Malapetaka Terakhir selesai? Sangat jelas, berdasarkan penerangan
yang diberikan Ellen White, iya!
Let's go to verse 2. Verse 2 explains the reason why
the multitude in Heaven sing that “…the Salvation and the glory and the
honor and the power belong to the
Lord our God!...”
Why are they singing this? That the salvation, and the
glory, and the honor, and the power, belong to the Lord God? Notice verse 2,
very important, “ 2 For…” what does “for” mean? Now
the reason is given, right? Because “…true and righteous are His judgments,
because He has judged…” what
tense is that? It's actually a perfect tense. You know what a perfect tense is,
those of you who went to elementary school and to high school? A perfect tense
is an act that began in the past and continues in the present. So has the
Harlot been judged at this point when they're singing this song? Yes! Because
it says, “…because He has judged the great
harlot who corrupted the earth with her fornication; and He…” what? “…He has avenged on her the blood of His servants shed by
her.’…” At this point has the
blood of God's people been vindicated? Yes! Have the Plagues been poured out? Yes! Because the judging and
the avenging at this point is complete, that's why they're singing the song.
Because the Seven Last Plagues have
fallen upon the Harlot. At this point the righteous are in Heaven. Because the
Harlot has been judged and the blood of God’s saints has been avenged.
Mari ke ayat
2. Ayat 2 menjelaskan alasan mengapa himpunan orang banyak di
Surga bernyanyi bahwa “…Keselamatan
[itu] dan kemuliaan
[itu] dan kehormatan [itu] dan kekuasaan [itu] adalah milik
Tuhan Allah kita…”
Mengapa mereka
menyanyikan ini? Bahwa keselamatan
itu, dan kemuliaan itu, dan kehormatan itu, dan kekuasaan
itu adalah milik Tuhan Allah? Simak ayat 2, sangat penting. “2 sebab…” apa artinya
“sebab”? Sekarang alasannya diberikan, benar? Karena
“…benar dan adil segala penghakiman-Nya karena Ia telah menghakimi…”
kata kerjanya waktu apa itu (dalam bahasa aslinya)? Ini Perfect Tense.
Kalian tahu apa Perfect Tense, kalian
yang sekolah SMP dan SMA? Perfect Tense
ialah suatu perbuatan yang dimulai di waktu lampau dan berlanjut terus hingga
waktu sekarang. Jadi apakah si perempuan Pelacur sudah dihakimi pada waktu ini
ketika mereka sedang menyanyikan nyanyian ini? Ya! Karena dikatakan, “…karena Ia telah menghakimi pelacur besar
itu yang merusak bumi dengan perzinahannya
dan Ia…” apa? “…Ia telah membalaskan padanya darah hamba-hamba-Nya yang
telah dicurahkan pelacur itu.’…” Pada saat ini apakah darah umat Allah telah
dibalaskan? Ya! Apakah Malapetaka-malapetaka sudah dicurahkan? Ya! Karena
penghakiman dan pembalasan sudah lengkap pada saat ni, itulah mengapa mereka
menyanyikan nyanyian itu. Karena Ketujuh Malapetaka Terakhir telah jatuh ke
atas si Pelacur. Pada saat ini orang-orang benar ada di Surga. Karena perempuan
Pelacur itu telah dihakimi dan darah orang-orang kudus Allah telah dibalaskan.
The judging of the Harlot took place during when? We
studied this before. When does the judging of the Harlot take place? It
takes place in the pre-advent investigative judgment. Let me ask you, does
the Harlot represent an apostate Christian religious system? So would those who
belong to this system be judged in the pre-advent judgment? Yes! Because
everyone who has ever professed the name of Christ is judged in this judgment.
So does the Little Horn come into view in the judgment?
Yeah, because it professes to serve Jesus. Are you following me or not? So
yeah, of course. Ellen White says that
everyone who has ever professed the name of Christ. Does the Roman Catholic
Church, do all the members claim to profess Jesus Christ as Savior and Lord?
Absolutely!
Penghakiman atas perempuan Pelacur itu terjadi kapan?
Kita sudah mempelajari ini sebelumnya. Kapan penghakiman atas perempuan Pelacur itu terjadi?
Itu terjadi di masa penghakiman
investigasi pra-Kedatangan Kedua.
Coba saya tanya, apakah si perempuan Pelacur melambangkan
suatu sistem relijius Kristen murtad? Jadi apakah mereka yang termasuk dalam
sistem ini dihakimi di penghakiman investigasi pra-Kedatangan Kedua? Ya! Karena setiap orang yang pernah
mengakui nama Kristus, dihakimi di penghakiman ini.
Jadi apakah Tanduk Kecil muncul di penghakiman tersebut?
Iya, karena dia mengaku melayani Yesus. Apakah kalian paham
atau tidak? Jadi iya, tentu saja. Ellen White berkata bahwa semua yang pernah
mengakui nama Kristus. Apakah Gereja Roma Katolik, semua anggotanya mengakui
Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan? Tentu saja!
So let's continue here. The judging of the Harlot took
place during the pre-advent investigative judgment, and the avenging will take place
when? During
the Seven Last Plagues,
especially the Sixth, and the Seventh Plague. The Greek word “avenge” ἐκδικέω [ekdikeō] is used in only one other place in the book
of Revelation, and we're going to come to that passage a little bit later.
Revelation 6:10 where the martyrs are crying out under the altar, “until
when o,
Lord do you not judge and avenge our blood that is shed on the earth”. So must these texts be connected? Of
course.
By the way this word “avenge” ἐκδικέω [ekdikeō] is
also used ~ it appears only once more in Revelation ~ but it's used in Luke
18:3, 5, the widow that kept on coming to the judge for the judge to do justice
to her, and he kept putting her off, and putting her off, but finally he judged
and avenged the widow over her adversary.
Revelation 6:10 describes the martyrs that the Harlot
killed during the 1260 years, and they're crying out to God for God to perform
a just judgment, and for God to avenge their blood on those who have slain
them.
Jadi mari kita lanjutkan. Penghakiman atas perempuan
Pelacur itu terjadi di penghakiman investigasi pra-Kedatangan
Kedua, dan pembalasannya akan
terjadi kapan? Pada
waktu Tujuh Malapetka Terakhir, terutama yang Keenam dan
Ketujuh.
Kata Greeka “membalas”
ἐκδικέω
[ekdikeō] dipakai hanya di satu tempat lain lagi di kitab Wahyu, dan nanti kita akan ke ayat itu. Wahyu
6:10 di mana para martir di bawah mezbah berseru, “…‘Sampai berapa
lamakah lagi, ya, Tuhan, yang kudus dan benar, hingga
Engkau menghakimi dan membalaskan darah
kami kepada mereka yang diam di bumi?’…” jadi haruskah
ayat-ayat ini terkait? Tentu.
Nah, perkataan “membalas” ἐκδικέω [ekdikeō] ini juga dipakai ~
dia muncul hanya satu kali lagi di Wahyu ~ tetapi dia dipakai d Lukas 18:3, 5,
di kisah janda yang datang terus-menerus kepada si hakim supaya hakim itu
memberikan keadilan kepadanya, dan hakim itu menolaknya terus, menolaknya terus,
tetapi akhirnya dia memberinya keadilan dan membalaskan janda itu atas
musuhnya.
Wahyu 6:10 menggambarkan para martir yang dibunuh si
perempuan Pelacur selama 1260 tahun dan mereka berseru kepada Allah untuk
melakukan suatu penghakiman yang adil, dan agar Allah membalaskan darah mereka
kepada orang-orang yang telah membunuh mereka.
Verse 11 then describes another group of martyrs and
we're going to read this in a few moments. Verse 11 then describes another group of
martyrs who will be killed during the little Time of Trouble, just before
the close of probation. Let me ask you, are there going to be some people
who don't worship the Beast, and his image, and don't receive the mark,
who are
going to be killed before probation closes? We read in Revelation 20:4
during the Q&A remember? “Then I saw the souls of those
who had been beheaded … who had not worshiped the beast or his image, and
had not received his mark…” I guess if you're beheaded you were killed. That's the
little Time of Trouble when God's people denounce Babylon, they denounce the
Beast, his image, and his mark. When the Loud Cry is being proclaimed, are some
of God's people going to be killed? Yes! Is it the same Harlot that killed the
past martyrs who is going to kill the future martyrs? Absolutely! That is contemplated
in the Fifth Seal.
Ayat 11 lalu
menggambarkan kelompok martir yang lain, dan sebentar kita akan membaca ini.
Ayat 11 lalu menggambarkan kelompok martir yang lain yang akan dibunuh di Masa Kesukaran Kecil,
tidak lama sebelum tutupnya pintu kasihan. Coba saya tanya, apakah akan ada orang-orang yang tidak
mau menyembah Binatang, dan patungnya, dan tidak menerima tandanya, yang akan
dibunuh sebelum pintu kasihan menutup? Kita sudah membaca ini di
Wahyu 20:4 saat Tanya-Jawab, ingat? “4…Lalu aku
melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya…yang tidak menyembah
Binatang itu atau patungnya dan yang tidak
juga menerima tandanya…” Saya rasa kalau orang dipenggal kepalanya ya berarti dibunuh. Inilah saat Masa Kesukaran Kecil ketika umat
Allah menolak Babilon, mereka menolak Binatang, patungnya dan tandanya. Ketika
Seruan Nyaring diproklamasikan, apakah ada umat Allah yang dibunuh? Ya! Apakah itu Pelacur yang sama yang telah membunuh martir-martir di masa lampau yang akan membunuh martir-martir yang akan datang? Tepat
sekali! Itu dimunculkan di Meterai
Kelima.
Let's continue the next paragraph. As noted before, in
order to comprehend the Third Angel's Message, Revelation 14:9-11 we must go
back to chapter 13 where the Beast, his image, and his mark are mentioned for
the first time in the book. Chapter 13 describes a Beast that ruled for 42
months, and during this period it wore out and persecuted the saints of the
Most High. In spite of being savagely mowed down, the saints remained what?
Faithful to God. These martyrs of the past are portrayed as crying out from
under the altar of sacrifice, at the time of the Fifth Seal. Had a great
injustice been done to them? Of course.
You know I mentioned the case of John Huss,
this faithful man of God. You know he was a Roman Catholic priest, but he was
unhappy with the corruption in the church and how the gospel had been
perverted. And so the papacy was angry at him and the emperor gave him safe
conduct to Constance in the South of Germany. It's very exciting to be there,
remember what happened? And so he got there and they put him in prison, and the
emperor violated the safe conduct because the idea was that they were going to
protect him until he got back to Prague. And they put him in prison for several
months, and then they took him to the cathedral and they did a trial, and they found him guilty, and they took him a little distance from
the cathedral and they burned him alive. Had a great injustice been done to
Huss? Yeah, the bad people won and the good person died, now what justice is
there in that? It's a terrible injustice. Did it need to be rectified? Yes!
Where is it rectified? It is rectified when John Huss' name comes up in the
judgment. God will reverse the judgment of the earthly court, and it is God's
court of appeal if you please. And then Huss will be proclaimed guiltless, and
in the resurrection he will be resurrected from the dead. Are you understanding
what I’m saying? So is the blood of Huss crying out for justice and for
vengeance? Absolutely! That's what's happening here.
Mari kita lanjutkan paragraf berikutnya. Seperti yang
sudah dikatakan, agar bisa memahami Pekabaran Malaikat Ketiga, Wahyu 14:9-11,
kita harus kembali ke pasal 13 di mana Binatang itu, patungnya, dan tandanya,
disebutkan untuk pertama kalinya di dalam kitab itu. Pasal 13 menggambarkan
Binatang yang memerintah selama 42 bulan, dan selama periode itu menganiaya dan
mempersekusi orang-orang kudus Yang Mahatinggi. Walaupun dibasmi secara biadab,
orang-orang kudus tetap apa? Setia kepada Allah. Martir-martir di masa lampau
ini digambarkan sebagai berseru dari bawah mezbah kurban pada waktu Meterai
Kelima. Apakah mereka telah diperlakukan dengan sangat tidak adil? Tentu saja!
Kalian tahu saya pernah cerita tentang kasus John Huss, orang yang setia
kepada Allah ini. Kalian tahu dia adalah seorang imam Roma Katolik, tetapi dia
tidak suka dengan korupsi di dalam gereja dan bagaimana injil itu telah diselewengkan. Maka Kepausan marah padanya dan kaisar
menjamin perjalanan yang aman ke Konstanz di selatan Jerman. Berada di sana
sangat menegangkan. Ingat apa yang terjadi? Maka Huss tiba di sana dan mereka
menjebloskannya ke penjara, dan kaisar ingkar janji dengan jaminan keselamatan
karena seharusnya mereka melindungi dia hingga dia tiba kembali di Praha. Dan
mereka memenjarakannya selama beberapa bulan, kemudian mereka membawanya ke
katedral dan mereka mengadilinya, dan dia dinyatakan bersalah, dan mereka membawanya tidak jauh dari katedral itu di
mana mereka membakarnya hidup-hidup. Apakah suatu ketidakadilan yang besar
telah dilakukan kepada Huss? Ya, orang jahat menang, dan orang baik mati, nah
mana keadilannya di sana? Ini suatu ketidakadilan yang besar. Apakah ini perlu
diperbaiki? Ya! Di mana diperbaikinya? Itu diperbaiki ketika nama John Huss
muncul dalam penghakiman. Allah akan memutarbalik keputusan pengadilan duniawi,
dan itu adalah Mahkamah Agung Allah, katakanlah demikian. Kemudian Huss akan
dinyatakan tidak bersalah, dan pada saat kebangkitan dia akan dibangkitkan dari
kematian. Apakah kalian paham apa kata saya? Jadi apakah darah Huss berteriak
minta keadilan dan pembalasan? Tentu saja! Itulah yang terjadi di sini.
Now let's read the passage in Revelation 6:9-11. “9 When He opened the fifth seal, I saw
under the altar the souls of those who had been slain…” these are the martyrs of the 1260 years
“…for the word of God and for the testimony which they held. 10 And they cried with a
loud voice, saying, ‘How long, O Lord, holy and true, until You
judge and avenge our blood on those who dwell on the earth?’…” was their case secure? Yeah, even though
they died, their case was secure, because we're told in verse 11, “…11 Then a white robe
was given to each of them; and it was said to them that they should rest a
little while longer…” in
other words, “Stay asleep for a while,” God is saying, “I’m going to take care of it, don't worry,
I’m in charge.” And so they're told to rest a little while longer. Death is
like a rest, right?
“…until…” now
notice this, is there going to be another group of martyrs in the future? Yes!
By the same Harlot, by the same system? Yes! So it says, “…and it was said to them that they should
rest a little while longer, until both the number of their fellow
servants and their brethren, who would be killed as they were, was
completed.”
Nah, mari
kita baca ayat-ayat di Wahyu
6:9-11. “9
Dan ketika Anak Domba itu membuka Meterai yang Kelima, aku melihat di bawah
mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh…”
inilah para martir dari masa 1260
tahun, “…oleh karena Firman Allah dan oleh karena
kesaksian yang mereka miliki. 10 Dan mereka berseru dengan suara
nyaring, katanya: ‘Sampai berapa lamakah
lagi, ya, Tuhan, yang kudus dan benar, hingga
Engkau menghakimi dan membalaskan darah
kami kepada mereka yang diam di bumi?’…” apakah kasus
mereka sudah aman? Iya, bahkan walaupun mereka mati, kasus mereka aman, karena
di ayat 11 dikatakan, “…11
Lalu kepada mereka masing-masing diberikan
sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus
beristirahat sedikit waktu lagi…” dengan kata lain, Allah berkata, “Tidurlah sebentar, Aku
yang akan urus, jangan khawatir, Aku yang pegang kendali.” Maka mereka disuruh
tidur dulu sebentar lagi. Kematian itu seperti tidur, benar? “…hingga…”
sekarang simak ini, apakah nanti akan
ada kelompok martir yang lain di masa depan? Ya! Oleh perempuan Pelacur yang
sama? Oleh sistem yang sama? Ya! Maka dikatakan, “…dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka
harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara
mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka, digenapi.”
So is there going to be a future group of martyrs? Yes! Where
do we find that in the Bible? We find it
in Matthew 24:9. When you have wars, and
rumors of wars, pestilence, earthquakes, famines, social unrest, and other
disasters, who's going to be blamed for what's happening? God's people are
going to be blamed. Are some of them going to be killed? Notice verse 9,9 Then they will deliver you up to
tribulation and…” what? “…and kill you, and you will be hated by
all nations for My name’s sake.” Is there going to be a little Time of Trouble where many
of God's people will be slain? Yes! In Revelation 20:4 which we read in the
last Q&A clearly says that some of those who did not worship the Beast, or
his image, or his mark, will be beheaded. So clearly there will be martyrs in
the future. Will it be the papacy once again behind the future
persecution of the martyrs? Absolutely!
Jadi apakah akan
ada kelompok martir yang akan datang? Ya! Di mana kita temukan itu di Alkitab?
Kita temukan di Matius 24:9. Pada waktu ada perang, dan kabar tentang perang, wabah
penyakit, gempa bumi, kelaparan, keresahan
sosial, dan bencana-bencana lain, siapa yang akan dipersalahkan atas apa yang terjadi? Umat Allah yang akan disalahkan. Apakah
beberapa dari mereka akan dibunuh? Simak ayat 9, “9
Lalu mereka akan
menyerahkan kamu kepada kesengsaraan dan…” apa? “…dan kamu
akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa karena namaKu…” Apakah akan ada Masa Kesukaran Kecil di mana banyak umat Allah
akan dibunuh? Ya! Di Wahyu 20:4 yang tadi sudah kita baca dalam sesi Tanya-TJawab,
jelas dikatakan ada dari mereka
yang tidak menyembah Binatang itu, atau patungnya, atau tandanya, akan
dipenggal kepalanya. Jadi jelas akan ada martir di masa depan. Apakah
Kepausan yang sekali lagi berada di belakang persekusi martir-martir tersebut?
Tentu saja!
Now let's continue here. The passage tells us that these
martyrs that were persecuted and killed by the Beast in the past, were given
the spiritual white robes of Christ's righteousness as a reward for their
faithfulness. Matthew 22:11-12 explain, and this is what we looked at in the
last class, that the robe is assigned to the faithful before the investigative judgment.
True? Do God's people receive a white robe before the investigative judgment?
Of course they do, because the garments are examined in the investigative
judgment and it is discovered that they
have the white robe. So were they okay with the Lord even before the case is
examined? Yes! That's what the white robe is all about here.
Nah, mari kita lanjut. Bacaan itu memberitahu kita bahwa
martir-martir ini yang dipersekusi dan dibunuh oleh Binatang itu di masa
lampau, telah diberi jubah putih
spiritual kebenaran Kristus sebagai ganjaran kesetiaan mereka. Matius 22:11-12
menjelaskan, dan inilah yang kita simak di kelas yang lalu, bahwa jubah itu dibagikan kepada yang
setia sebelum penghakiman investigasi. Benar? Apakah umat Allah
menerima sebuah jubah putih sebelum penghakiman investigasi? Tentu saja iya,
karena pakaian itulah yang diperiksa
dalam penghakiman investigasi dan yang dibuktikan bahwa mereka
memang memiliki jubah putih itu. Jadi apakah
hubungan mereka sudah beres dengan Tuhan bahkan sebelum kasus mereka diperiksa? Ya! Itulah makna
jubah putih tersebut. h
Now notice what Ellen White writes in Counsels on Education page 237, “When Christ shall come, he will not…” what?
“…change the character of any individual. Precious,
probationary time is given to be improved in…” doing what?
“…in washing our robes of character, and making them white in the blood of the Lamb.”
Sekarang simak apa
yang ditulis Ellen White di Counsels on Education
hal. 237, “…Ketika Kristus datang
kembali, Dia tidak akan…” apa? “…mengubah karakter manusia mana pun. Masa kemurahan
yang sangat berharga telah diberikan untuk digunakan dengan baik untuk…” melakukan apa? “…untuk membasuh jubah karakter kita dan membuat mereka putih
dalam darah Anak Domba…”
So do we develop white garments during probationary time even
before our name appears in the judgment? Yes! Notice the following statement Testimonies for the Church Volume 3 page 183, “The provision has been made for us to wash. The fountain has been prepared
at infinite expense, and the burden of
washing rests upon us, who are imperfect before God…”
Listen, folks, God provides the water and
the soap, but we have to use them. That's the point that is being made here. So
once again,
“…The Lord does not propose to remove these spots of defilement without our doing anything on our part.
We must wash our robes…”
in fact Revelation says they have washed
their robes, what do they wash it in? The blood of the Lamb, that's the soap. “…We must wash our robes in the blood
of the Lamb. We may lay hold of the merits of the blood of Christ by faith, and through
His
grace and power we may have strength to overcome our errors, our sins, our imperfections of character, and
come off victorious, having washed our
robes in the blood of the Lamb.”
What a beautiful statement. There's all power to overcome
sin.
Jadi apakah kita
mengembangkan pakaian putih di masa kemurahan Allah bahkan sebelum nama kita
muncul di penghakiman? Ya! Simak pernyataan berikut, Testimonies for the Church Vol. 3 hal. 183, “…Persediaan telah disiapkan bagi kita untuk membasuh.
Pancuran air telah disiapkan dengan harga yang mahalnya tidak terbilang, dan
tanggung jawab membasuh terletak pada kita, yang tidak sempurna di hadapan
Allah…” dengarkan, Saudara-saudara, Allah menyiapkan air
dan sabunnya, tetapi kita harus menggunakannya. Itulah poin yang dibuat di
sini. Jadi sekali lagi, “…Allah tidak
bermaksud menyingkirkan noda-noda yang cemar tanpa kita melakukan bagian kita,
tanpa kita melakukan apa-apa. Kita harus membasuh jubah kita…” bahkan Wahyu mengatakan mereka
telah membasuh jubah mereka, mereka membasuhnya dalam apa? Darah Anak Domba,
itulah sabunnya. “…Kita harus membasuh
jubah kita dalam darah Anak Domba. Kita boleh
memakai jasa darah Kristus melalui iman dan dengan rahmat dan kuasaNya kita
bisa mendapat kekuatan untuk mengalahkan kesalahan-kesalahan kita, dosa-dosa
kita, ketidaksempurnaan tabiat kita, dan keluar sebagai pemenang, setelah
membasuh jubah kita dalam darah Anak Domba…”
Suatu pernyataan yang sangat indah. Ada segala
kuasa untuk mengalahkan dosa.
Bottom of page 166. The purpose of the investigative
judgment is to reveal to the heavenly universe that the righteous were clothed with the
white robe of Christ's righteousness when they died, and upon their
resurrection they will be given what? Literal white robes and they shall walk
with Jesus in the kingdom.
·
So
which robe do we receive now? The spiritual robe.
·
What
do we receive when Jesus comes? The literal robe.
See, what we have now is a shadow, it's a type, it's an
illustration. But the real deal comes in the future.
You know we'll eat from the literal tree of life, we will
eat literal manna, we will drink literal water that comes from the throne. What is
spiritual now will be literal then.
Now we are spiritually in Jerusalem. Where is Jerusalem
today? All over the world, the world is Jerusalem. And the citizens of
Jerusalem are the righteous. Let me ask you, is there also a winepress in all over the world? You’d better believe it. It's the wicked
in the world that surround the spiritual City of Jerusalem.
Bagian bawah hal. 166. Tujuan penghakiman investigasi
ialah menyatakan kepada alam semesta surgawi bahwa mereka yang benar sudah mengenakan jubah putih kebenaran
Kristus ketika mereka mati, dan pada waktu kebangkitan mereka,
mereka akan diberi apa? Jubah putih literal dan mereka akan berjalan bersama
Yesus di kerajaanNya.
·
Jadi jubah mana yang kita terima sekarang? Jubah
spiritual.
·
Apa yang kita terima ketika Yesus datang? Jubah literal.
Lihat, apa yang kita punya sekarang itu suatu bayangan,
sebuah tipe, sebuah ilustrasi. Tetapi yang
asli datang di masa depan.
Kalian tahu, kita akan makan dari pohon kehidupan, kita
akan makan manna literal, kita akan minum air yang literal berasal dari takhta
Allah. Apa yang sekarang spiritual
nanti akan menjadi literal. Sekarang kita berada secara
spiritual di Yerusalem. Di mana Yerusalem
hari ini? Di seluruh dunia, dunia inilah Yerusalem. Dan warga
Yerusalem adalah mereka yang benar. Coba saya tanya, apakah juga ada tempat pemerasan anggur di seluruh dunia? Percayalah! Itulah mereka
yang jahat di dunia yang
mengelilingi Kota Yerusalem yang spiritual.
Now let's go to the following page as stated before,
Revelation 6:9-11 describe two groups of martyrs.
1.
The first group was slain by the Beast, when? During the
1260 years.
Those who were slain received what? A white
robe. And they are presently resting in death. When their names come up in the
investigative judgment, their cases will be shown to be in harmony with God.
They were in harmony with God.
·
Now
notice how Ellen White describes
this first group of martyrs.
Great Controversy 59 and 60. “In the 13th century…” when?
That's the past, right? “…In the 13th century was established that most
terrible
of all the engines of the papacy—the Inquisition. The prince of darkness wrought with the leaders of
the
papal hierarchy. In their secret councils Satan and
his
angels controlled the minds of evil men, while unseen in the midst stood an angel of God,…” and what is the angel doing? “… taking the fearful record…”
why would the angel be taking the fearful
record? Because in the judgment, the fearful record is going to be brought
forth, the books, so it says,
“…while unseen in the midst stood an angel of God taking the
fearful record
of their iniquitous decrees and writing the history of deeds too horrible to appear to human eyes. ‘Babylon the great’ was ‘drunken with the blood
of the saints.’ The mangled forms of millions of martyrs…” now this is the crying out of the Fifth Seal, the martyrs, “… cried
to
God for…” what? “… for vengeance…” is
this the martyrs under the altar? Yes! In the past. The martyrs cried out to
God for vengeance “…upon that apostate
power.”
2.
But
is there going to be a second group in the set in the Fifth
Seal? Absolutely!
Notice the following statements from Ellen
White. “When our nation
shall so abjure the principles of its government as to enact a Sunday law…” is
this future? Yes! “…Protestantism will in this
act
join hands with
popery;
it will be nothing else than giving life to the
tyranny which has long been eagerly watching its opportunity to spring again
into
active despotism.”
·
What
does “giving life” mean?
You
can't give life to something that has life. What's going to happen with the
papacy? It's going to be given life again, which means that before it received
what? A deadly wound. So when it says “it
will be nothing else than giving life” it means resuscitating the papacy, if you please, to the
tyranny that was exercised in the past.
·
And
then it says that the papacy has been eagerly awaiting the opportunity “to
spring again”.
So
when would be the first time? During the 1260 years. When is “again”? The future persecution, “into active despotism”. Notice the following statement. By the way
that one is Testimonies for the Church Volume 5
pg 712.
·
Now Review and Herald December 21, 1897, she
wrote,
“When the defiance of God's law is
almost universal, when His people are pressed in
affliction by their
fellow men, God will interpose.
Then will the voice be heard from the graves of martyrs, represented by the souls that John saw slain for the Word
of God, and for the testimony of Jesus Christ, which they held—then the prayer will ascend from every
true child of God: ‘It is time for Thee, Lord, to work:
for
they have made void Thy
law.’…”are the martyrs going to cry out again? They cried out in
the 13th century, right? Are they going to cry out again, the future group of
martyrs? Are you understanding the Fifth Seal? See, you need to get the study
notes for The Seals, there's lots of truth in that series, it's a tremendous
concept in Scripture. It continues, “…The fervent prayers of His people will be
answered; for God loves to have His people seek Him with all the heart, and depend
upon Him as their deliverer. He will be sought unto to do these things for His people, and He will arise as their…”
what? “…as their
protector and avenger…”
and then she quotes the parable of the
persistent widow,
“…’Shall not God avenge His
own elect, which cry day and night unto Him?’…”
·
Are
the persecutions of the past going to be resurrected?
Notice
this next statement that we find in Counsels to
the Church page 39. Ellen White tells us, “It is impossible to give any idea of the experience of the people of God who shall
be alive
upon the earth when celestial glory…” what
is the
celestial glory that she's referring to here? It's the angel that descends from
Heaven, and the entire world is filled with his glory, it's talking about the
Loud Cry under the power of the Latter Rain. So she says, “…It is impossible to give any idea of the experience of the people of God who shall be alive upon the earth when celestial glory…”
that is when the Latter Rain and the Loud
Cry “…and
a repetition of the persecutions of the past
are blended.”
Is
there going to be a new period of persecution? Yes! Is it going to blend with the proclamation of
the Loud Cry? Absolutely! Revelation 20:4 describes the end time
martyrs who will be slain just before the close of probation. We read this, “4 And I saw thrones, and they sat on
them, and judgment was committed to them. Then I saw the souls
of those who had been beheaded for their witness to Jesus and for the word of
God, who had not worshiped the beast or his image, and had not
received his mark on their foreheads or on their hands…” by the way is this talking about the end
time generation or is it talking about the past martyrs? It's the end time. Let
me ask you, were the past martyrs tested over the Beast, and his image, and the
mark? No! That has to do with the Third Angel's Message at the end of time.
Nah, mari kita ke halaman berikutnya seperti yang dikatakan
sebelumnya. Wahyu 6:9-11 menggambarkan dua kelompok martir.
1.
Kelompok pertama di bunuh oleh
Binatang itu kapan? Di masa 1260 tahun.
Mereka yang
dibunuh ini menerima apa? Sebuah jubah putih. Dan saat ini mereka sedang tidur
dalam kematian. Pada waktu nama-nama mereka muncul dalam penghakiman
investigasi, kasus-kasus mereka akan dibuktikan selaras dengan Allah, mereka
selaras dengan Allah.
·
Sekarang simak bagaimana Ellen White menggambarkan
kelompok martir yang pertama ini.
Great Controversy
hal.59-60 “…Di abad ke-13…” kapan? Ini di waktu lampau,
benar?
“…Di abad ke-13 terciptalah motor Kepausan yang paling mengerikan ~
Inkuisisi. Pangeran kegelapan bekerja sama dengan para pemimpin hirarki
Kepausan. Di perundingan-perundingan rahasa
mereka, Setan dan malaikat-malaikatnya mengendalikan pikiran orang-orang jahat,
sementara di tengah-tengah mereka seorang malaikat Allah yang tidak tampak…” apa yang dilakukan malaikat
ini? “…sedang membuat catatan tentang keputusan-keputusan
mereka yang jahat…” mengapa malaikat ini membuat catatan tentang perbuatan mereka yang
mengerikan? Karena di penghakiman catatan yang mengerikan ini akan diajukan,
kitab-kitab itu. Jadi dikatakan, “…sementara di
tengah-tengah mereka seorang malaikat Allah yang tidak tampak sedang membuat catatan tentang keputusan-keputusan
mereka yang jahat dan menulis sejarah perbuatan-perbuatan yang terlalu
mengerikan bagi mata manusia. ‘Babilon
besar’ telah ‘mabuk oleh darah
orang-orang kudus’ (Wah. 17:6). Tubuh-tubuh yang hancur dari jutaan martir…” ini adalah seruan di Meterai
Kelima, martir-martir itu “…berseru
kepada Allah minta…” apa?
“…pembalasan.…” Apakah ini martir-martir yang di bawah mezbah? Ya, di masa lampau.
Martir-martir itu berseru kepada Allah, minta pembalasan “…atas kekuasaan
yang murtad itu.”
2.
Tetapi akankah ada kelompok kedua di Meterai Kelima? Tentu
saja!
Simak pernyataan berikut dari Ellen White. “Pada waktu bangsa kami secara resmi bersumpah meninggalkan prinsip-prinsip
pemerintahannya dengan memberlakukan suatu Undang-undang Hari Minggu…” apakah ini masih akan datang?
Ya!
“…maka dalam tindakan ini Protestantisme akan bergandengan tangan dengan
Kepausan, dan ini semata-mata tak lain daripada menghidupkan kembali tirani
yang sudah sejak lama menunggu kesempatannya untuk bangkit lagi ke kelalimannya
yang aktif.” (Testimonies for the Church, vol. 5, hal. 712)
·
Apa artinya “menghidupkan”?
Kita tidak bisa menghidupkan
sesuatu yang sudah hidup. Apa yang akan terjadi dengan Kepausan? Kepadanya akan
diberikan hidup lagi, berarti sebelumnya dia telah menerima apa? Luka yang
mematikan. Jadi ketika dikatakan “ini semata-mata tak lain daripada
menghidupkan kembali” artinya membuat Kepausan hidup
kembali, katakanlah demikian, ke tirani yang dipraktekkannya di masa lampau.
·
Kemudian dikatakan bahwa
Kepausan sudah menanti-nantikan dengan tidak sabar kesempatan “untuk bangkit lagi”.
Kalau begitu kapan yang
pertama kalinya? Di masa 1260 tahun. Kapan “lagi”-nya? Saat persekusi yang akan datang, “ke kelalimannya
yang aktif”. Simak pernyataan berikutnya. Nah, yang ini adalah
Testimonies for the Church Vol. 5
hal. 712.
·
Sekarang Review
and Herald, 21 Desember 1897,
Ellen White menulis, “…Ketika perlawanan terhadap Hukum Allah
nyaris universal, ketika umatNya ditindas penderitaan oleh sesama manusianya,
Allah akan campur tangan. Pada saat itu suara-suara dari kubur para martir akan
terdengar, yang dilambangkan oleh jiwa-jiwa yang dilihat Yohanes mati terbunuh
demi Firman Allah dan Kesaksisan Yesus Kristus yang mereka pegang. Lalu doa-doa
dari setiap anak Allah yang sejati akan naik ke atas, ‘Sudah saatnya bagi Engkau, Tuhan, untuk melakukan sesuatu, karena
mereka telah mengabaikan HukumMu.’ (Maz.119:126)…” apakah para martir akan
berseru lagi? Di abad ke-13 mereka pernah berseru, benar? Apakah mereka akan
berseru lagi, kelompok martir yang akan datang? Apakah kalian mengerti Meterai
Kelima? Lihat, kalian perlu mendapatkan diktat pelajaran untuk Meterai-meterai,
ada banyak kebenaran di seri ini, itu adalah konsep yang luar biasa di Kitab
Suci. Lanjut, “…Doa-doa
yang sungguh-sungguh dari umatNya akan dijawab, karena Allah suka bila umatNya
mencariNya dengan segenap hati, dan bergantung padaNya sebagai Penyelamat
mereka. Dia akan dicari untuk melakukan hal-hal ini bagi umatNya, dan Dia akan
bangkit sebagai…” apa?
“…Pelindung dan Pembalas mereka…” lalu Ellen White mengutip dari
perumpamaan janda yang tidak putus asa itu, “…‘Tidakkah Allah akan membalaskan umat pilihanNya
sendiri yang berteriak siang dan malam kepadaNya?’ (Lukas 18:7)…”
·
Apakah persekusi di masa lampau akan muncul kembali?
Simak pernyataan berikut ini yang ada di Counsels to the Church hal. 39. Ellen White mengatakan kepada kita, “…Mustahil memberikan gambaran tentang
apa yang akan dialami umat Allah yang akan hidup di bumi ketika kemuliaan
surgawi…” kemuliaan surgawi apa yang dimaksudnya di sini? Itulah malaikat yang turun dari
Surga, dan seluruh dunia dipenuhi oleh kemuliaannya. Ini bicara tentang Seruan
Nyaring di bawah kuasa Hujan Akhir. Jadi kata Ellen White, “…Mustahil memberikan gambaran tentang apa yang akan
dialami umat Allah yang akan hidup di bumi ketika kemuliaan surgawi…” yaitu ketika Hujan Akhir dan Seruan Nyaring, “…dan pengulangan
persekusi masa lampau bercampur menjadi satu.…” Apakah nanti akan ada suatu
periode persekusi yang baru?
Ya! Apakah itu akan bercampur
dengan proklamasi Seruan Nyaring? Tentu saja! Wahyu 20:4
menggambarkan martir-martir akhir zaman yang akan dibunuh sedikit waktu sebelum
tutupnya pintu kasihan. Kita sudah membaca ini, “4
Dan aku melihat takhta-takhta dan mereka yang duduk di atasnya dan penghakiman diserahkan kepada mereka. Lalu aku melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah
dipenggal kepalanya karena kesaksian mereka tentang
Yesus dan karena Firman Allah, yang tidak menyembah Binatang itu atau patungnya dan yang tidak juga menerima
tandanya pada dahi dan tangan mereka…” nah, apakah ini berbicara tentang generasi akhir zaman
atau tentang martir-martir yang lampau? Ini yang akhir zaman. Coba saya tanya,
apakah para martir yang lampau dicobai dengan Binatang itu, dan patungnya, dan
tandanya? Tidak. Itu berkaitan dengan Pekabaran Malaikat Ketiga pada akhir
masa.
Let's go to verse 3.
“ 3 Again they…” who?
The same group that was singing in verse 2, right?
“… 3 Again they…” the 144’000, the special focus, doesn't
mean that the other beings are not singing the song. Can the 144’000 sing this song
with special meaning? Can the martyrs sing it with special meaning? Oh, yeah.
You know, can we sing this song in the same way they do? No! No, we can sing
it, it's like the Song of Moses and the Lamb, if it were set to music do you think that we could
sing the song of Moses and the Lamb? Oh sure. Could we sing it the same way
that those who are delivered from the death decree will sing it? No! It's kind
of like, you know it's kind of like Negro spirituals. I’ve heard white guys
sing Negro spirituals, they don't hold a candle to black guys who sing Negro
spirituals. What's the difference? The difference is that black people who sing
Negro spirituals, they're singing about their experience, the experience of
slavery. Can we sing the words, “swing
low, sweet chariot, coming for to carry me home”? Yeah, we can sing that,
but when you're a slave and you don't have freedom, and you sing “swing low, sweet chariot coming for to
carry me home” that has a special meaning. Are you understanding how the
144’000 is the focus, although the other redeemed might also join along? And so
it says, “… 3 Again they…” the 144’000, “…said, ‘Alleluia! Her…” who is “her”? The harlot. “…Her smoke rises up…” and now we have a phrase that we're going
to dedicate the last half of the class to, and that is “forever”, “…Her smoke rises up forever and
ever!’…”
So the Harlot is going to burn forever, and she's never
going to go out. If we were real vengeful we would say, “Serves her right.”
Mari kita ke ayat
3.
“3 Lagi-lagi
mereka…” siapa? Kelompok
yang sama yang sedang menyanyi di ayat 2, benar? “…3 Lagi-lagi mereka…” ke-144’000, fokus khususnya, tidak berarti bahwa yang
lain-lain tidak menyanyikan lagu itu. Bisakah ke-144’000 menyanyikan lagu ini
dengan arti istimewa? Bisakah para martir menyanyikannya dengan arti yang
istimewa? Oh, iya. Bisakah kita menyanyikan lagu ini dengan cara yang sama
seperti mereka? Tidak! Tidak, kita bisa menyanyikannya, seperti Nyanyian Musa
dan Anak Domba, jika itu dibuatkan musiknya, menurut kalian bisakah kita
menyanyikan nyanyian Musa dan Anak Domba? Tentu. Bisakah kita menyanyikannya dengan
cara yang sama seperti mereka yang telah diselamatkan dari surat perintah bunuh
itu menyanyikannya? Tidak! Itu seperti nyanyian spiritual Negro. Saya pernah
mendengar kulit putih menyanyikan lagu spiritual Negro, mereka sama sekali
tidak sebanding dengan kalau kulit hitam yang menyanyikan lagu spiritual Negro.
Apa bedanya? Bedanya ialah kulit hitam yang menyanyikan lagu spiritual Negro,
mereka bernyanyi tentang pengalaman mereka, pengalaman perbudakan. Bisakah kita
menyanyikan kata-kata, “turunlah rendah, kereta kencana, datang untuk membawaku
pulang”? Iya, kita bisa menyanyikan itu,
tetapi jika seorang budak yang tidak punya kebebasan, dan dia menyanyikan, “turunlah
rendah, kereta kencana, datang untuk membawaku pulang” itu punya makna tersendiri.
Apakah kalian paham mengapa ke-144’000 itulah fokusnya walaupun orang-orang tebusan yang lain juga
bisa menyanyi bersama? Maka dikatakan, “…3
Lagi-lagi mereka…” ke-144’000 itu “…berkata: ‘Haleluya! Asapnya…” siapa “nya”? Perempuan Pelacur itu.
“…Asapnya naik…” dan sekarang kita melihat ungkapan yang untuk membahasnya
kita akan mendedikasikan paro terakhir dari kelas ini, dan itu ialah kata
“selamanya”, “…Asapnya naik sampai selama-lamanya…”
Jadi perempuan Pelacur itu akan dibakar selama-lamanya, dan
dia tidak akan pernah padam. Jika kita sangat mendendam, kita bisa berkata,
“Rasain kamu.”
So now we need to dwell on the word “forever” because
it's also used in Revelation 20. So let's pursue that. What is the meaning of
the expression “forever and ever”? Revelation 20:10 tells us that not only the
Harlot, but Satan as well, will be tormented in the fires of hell forever and
ever. Now although the word “torment” does not appear in verse 3, it says that “the smoke rises up forever and ever”, ~ the word “torment” doesn't appear ~ it would be well at this point to take a look at the word
as it appears in Revelation 20:10 in the original language, because Revelation 20:10 is in the
purview of our study in this class.
The
Greek word for “torment” is βασανίζω [basanizō] and there is no doubt that it refers to
conscious torment. So there's no debate about the meaning of βασανίζω [basanizō]
“torment”. It is conscious torment.
For example the word is used in:
·
Revelation
12:2,
that
describes the birth pangs of a woman who is having a baby. Let me ask you, is
the torment quite literal? Is the pain quite literal? Oh you’d better
believe it.
·
In
Matthew 8:29,
the
evil spirits asked Jesus whether He had come to torment them before their time.
Interesting. Does that involve psychological torment on the part
of the evil spirits that encounter Jesus? Absolutely!
·
A
significant use of the word is in Revelation 9:5.
Here
we're told that the scorpions from the abyss are given command to torment men
for 5 months. This is talking about conscious torment because the scorpions are
told not to kill but to inflict pain and torment.
So does the word “torment” mean real physical and
psychological anguish? Absolutely!
·
This
word is also used in Revelation 18:7,10,15.
The
word there describes psychological and spiritual pain and anguish
as we studied, when Babylon realizes
that she has fallen and there's no redemption for her, there can be no doubt
that conscious torment is intended in these particular verses. It is clear that
the word βασανίζω [basanizō] in
Revelation 20:10 is graphically describing the future conscious torment of
Satan in the fires of hell, and also all of his followers.
Up to here there's no problem, because the Bible
consistently teaches that Satan and his angels as well as the wicked, by the
way ~ in the Third Angel's Message you can read it ~ will be tormented in the
post-millennial lake of fire.
Jadi sekarang kita perlu membahas kata “selamanya” karena
itu juga dipakai di Wahyu 20. Jadi mari kita mulai. Apa arti ungkapan “selama-lamanya”?
Wahyu 20:10 mengatakan kepada kita bahwa bukan hanya perempuan Pelacur itu
tetapi juga Setan, akan disiksa dalam api neraka selama-lamanya. Nah, walaupun
kata “siksa” ini tidak muncul di ayat 3, dikatakan “…Asapnya
naik sampai selama-lamanya…”, kata “siksa” tidak ada
~ pada saat ini baiklah kita lihat kata itu sebagaimana
adanya di Wahyu 20:10 dalam bahasa aslinya, karena Wahyu 20:10 adalah lingkup
pertimbangan pelajaran kita di kelas ini.
Kata Greeka untuk
“siksa” ialah βασανίζω
[basanizō] dan tidak ada keraguan bahwa ini mengacu kepada siksaan yang disadari. Jadi
tidak diperdebatkan mengenai makna βασανίζω [basanizō]. Itu ialah siksa
yang disadari.
Misalnya kata tersebut dipakai di:
·
Wahyu 12:2,
yang menggambarkan siksaan sakitnya seorang wanita yang
akan melahirkan. Coba saya tanya, apakah siksaan
itu literal? Apakah sakitnya
cukup literal? Oh, percayalah!
·
Matius 8:29,
roh-roh jahat bertanya pada Yesus apakah Dia datang untuk
menyiksa mereka sebelum waktunya. Menarik. Apakah ini termasuk siksaan psikologi di pihak
roh-roh jahat yang bertemu dengan Yesus itu? Tentu saja!
·
Pemakaian kata tersebut yang signifikan ada di Wahyu 9:5.
Di sini kita diberitahu bahwa kalajengking-kalajengking
dari abusos diberi
perintah untuk menyiksa manusia selama 5 bulan. Ini bicara tentang siksaan yang disadari
karena kalajengking-kalajengking itu diberitahu untuk jangan membunuh melainkan
untuk menimbulkan rasa sakit dan siksaan.
Jadi apakah perkataan “siksa” berarti penderitaan fisik dan psikologis?
Betul sekali!
·
Perkataan ini juga dipakai di Wahyu 18:7, 10, 15.
Kata di sana menggambarkan sakit psikologis dan spiritual dan penderitaan
seperti yang sudah kita pelajari, ketika Babilon menyadari bahwa dia sudah
roboh dan tidak ada penyelamatan baginya, tidak ada keraguan lagi bahwa yang
dimaksud di ayat-ayat ini ialah siksaan yang disadari. Sangat jelas perkataan βασανίζω
[basanizō] di Wahyu 20:10 menggambarkan secara grafis siksaan yang betul-betul dirasakan Setan di masa depan dalam api neraka, dan juga semua
pengikutnya.
Sampai di sini tidak ada masalah, karena Alkitab
mengajarkan secara konsisten bahwa Setan dan malaikat-malaikatnya, serta
orang-orang jahat, ~ nah, di Pekabaran Tiga Malaikat kalian bisa membacanya ~ akan
disiksa di dalam lautan api pasca Millenial.
However, a serious problem appears when we realize that
Revelation 20:10 states that the torment will last how long? “forever and ever”. Are we to understand that
the pain and anguish of Satan is to last forever, that is to say, shall never
cease? Perhaps it would be good to examine the idea behind the word “forever”
in the New Testament.
Several non-Adventist scholars have weighed in to explain
that the
word αἰών [aiōn] and the equivalent word in the Old Testament
עֹלָם [‛ôlâm ] does not necessarily mean
something that occurs without end.
Let's take a look at some of the comments by non-Adventist scholars.
You know many years ago I was invited to speak at the seminary at Andrews
University and you know I had mostly free time when I wasn't preaching, and the
James White Library was there, a fantastic resource. So I said, why waste time?
So I went to the library and one thing that I wanted to study was what the
scholars have to say about the word “forever” that is used in Revelation. And
when I looked at the scholars, I was amazed that the scholars, non-Adventists,
say that the
word “forever” which is αιώνιος
[aiónios] or αἰών [aiōn] in the New Testament and עֹלָם [‛ôlâm ] in the Old Testament does not necessarily mean
“endless”, “never-ending".
Tetapi suatu masalah yang serius muncul saat kita
menyadari bahwa Wahyu 20:10 menyatakan bahwa siksaan itu akan berlanjut berapa
lama? “Selama-lamanya”. Apakah kita harus memahami bahwa rasa sakit dan
penderitaan Setan itu berlangsung selamanya, artinya tidak pernah berhenti?
Mungkin sebaiknya kita periksa konsep di balik perkataan “selamanya” di
Perjanjian Baru.
Beberapa pakar non-Advent telah memberikan kontribusi
bobot mereka dalam menjelaskan kata
αἰών [aiōn] dan persamaan
katanya di Perjanjian Baru עֹלָם [‛ôlâm ] tidak harus berarti sesuatu yang terjadi tanpa akhir.
Mari kita simak beberapa komentar pakar-pakar non-Advent.
Kalian tahu banyak tahun yang lalu saya diundang untuk berbicara di
seminari di Andrews University
dan kalian tahu saya punya banyak waktu luang di saat saya tidak berkhotbah.
Dan di sana ada perpustakaan James White, sumber yang luar biasa. Maka saya
berkata, mengapa menyia-nyiakan waktu? Jadi saya ke perpustakaan itu dan satu
hal yang ingin saya pelajari ialah apa
kata para pakar tentang kata “selamanya” yang dipakai di Wahyu. Dan ketika saya
meneliti pakar-pakar itu, saya kagum pakar-pakar non-Advent ini mengatakan
bahwa kata “selamanya” yang adalah
αιώνιος [aiónios] atau αἰών [aiōn] di Perjanjian
Baru dan עֹלָם [‛ôlâm ] di Perjanjian Lama
tidak harus berarti “tanpa akhir” atau “tidak pernah berakhir”.
Now I’m not going to read all of these statements, I’m only
going to emphasize the underlying portions. You can read the entire statements,
but we just don't have the time to read the entire statements, and you have
them there, it is written and so you can actually read the totality of them.
But notice at the bottom of page 169, the word עֹלָם [‛ôlâm ] which is exactly equivalent to the Greek word αἰών [aiōn] or αιώνιος [aiónios]
this person says, it refers to a lengthy duration or distant time,
and then the quotation ends by saying it refers to as a lengthy duration. And
then you'll notice at the end of this statement ~ this is the Vine’s Expository Dictionary of Biblical Words by
Thomas Nelson Publishers ~ it says that עֹלָם [‛ôlâm ] the
Old Testament word, equivalent to the New Testament one, expresses
the idea of continued, measurable existence, rather than a state of
being independent of temporal considerations. Are you understanding what it's
saying? This is a non-Adventist scholar by the way.
Nah, saya tidak akan membacakan semua pernyataan itu,
saya hanya akan menekankan bagian yang digarisbawahi. Kalian bisa membaca
seluruh pernyataan-pernyataan itu, tetapi kita tidak punya waktu untuk membaca
seluruh pernyataan-pernyataan itu, dan kalian sudah memilikinya, sudah tertulis
di situ maka kalian bisa membaca keseluruhannya.
Tetapi simak bagian bawah hal. 169, kata עֹלָם [‛ôlâm ] yang adalah kata yang sama dengan kata Greeka αἰών [aiōn] atau αιώνιος [aiónios], menurut orang ini, itu merujuk ke suatu durasi yang panjang atau waktu yang jauh.
Kemudian kutipan ini diakhiri dengan mengatakan itu merujuk ke durasi yang
panjang. Lalu kalian akan melihat di bagian akhir pernyataan ini ~ ini dari The Vine’s Expository Dictionary of
Biblical Words by Thomas Nelson Publishers ~ dikatakan bahwa עֹלָם [‛ôlâm ] kata dari Perjanjian Lama yang artinya sama dengan kata
di Perjanjian Baru, menyampaikan konsep
eksistensi yang bersambung, yang bisa diukur, dan bukan suatu
kondisi terlepas dari pertimbangan-pertimbangan duniawi (maksudnya bukan sesuatu yang kekal). Apakah kalian paham apa yang dikatakannya? Nah, ini
adalah dari seorang pakar non-Advent.
The next statement, Allan Macrae says “…neither
the Hebrew nor the Greek word in itself contains the idea of endlessness…” Praise the Lord for the non-Adventist scholars! “…neither the Hebrew nor the Greek word in itself contains the idea of endlessness…” and then he goes on to say that the word
can also be used to point to a definite point in the past.
Pernyataan
berikutnya, Allan Macrae mengatakan, “…Baik perkataan dalam bahasa Ibrani maupun
dalam bahasa Greeka itu sendiri tidak mengandung konsep ketiadaan akhir…” (Theological Wordbook of the Old Testament, volume 2, hal. 672-673.) …” Puji Tuhan untuk pakar-pakar non-Advent ini! “…Baik perkataan dalam bahasa Ibrani maupun
dalam bahasa Greeka itu sendiri tidak
mengandung konsep ketiadaan akhir…” kemudian dia melanjutkan berkata bahwa kata tersebut bisa juga dipakai
untuk menunjuk ke poin tertentu di masa lampau.
The next statement by Moulton and Milligan, they
actually prepared a concordance of the Greek New Testament. They stated in
general the word depicts that of which the horizon is not in view. In other
words, it depicts
something whose end you cannot see yet. Whether the horizon be at an
infinite distance or whether it lies no further than the span of a Caesar's
life ~ in other words, the word can be used to express the span of a Caesar's life
~ and not
necessarily endlessness, where it goes on forever and ever, and never
ends.
Pernyataan berikutnya oleh Moulton dan Milligan (James Hope
Moulton
and
George
Milligan, The Vocabulary of the Greek New Testament
(London: Holder and Stoughton, 1952), hal. 16.), Mereka mempersiapkan sebuah kamus untuk Perjanjian Baru bahasa Greeka.
Mereka menyatakan, secara umum kata tersebut menggambarkan di mana cakrawala
tidak tampak, dengan kata lain itu menggambarkan
sesuatu yang ujungnya belum bisa kita lihat. Apakah cakrawala
itu berada di jarak yang tidak terbatas atau apakah itu terletak tidak lebih
jauh dari masa hidup seorang Kaisar ~ dengan kata lain, kata tersebut bisa dipakai untuk menggambarkan
jangka hidup seorang Kaisar dan tidak harus suatu ketiadaan-akhir, yang
berlangsung terus menerus dan tidak pernah berakhir.
In the next statement we find that the scholar, this is
actually Gerhard Kittel, (The Theological
Wordbook of
the Old Testament,) the
person who wrote the article in this wordbook says the following about the
word. It
represents a long but limited stretch of time. Once again, it can express the duration of the world,
in other words, the word αἰών [aiōn] can
be used to express the duration of the world, limited by what? By creation and
conclusion. Also the writer of this article says, αἰών [aiōn] is
used to indicate two things that are profoundly antithetical, namely it can
refer to the eternity of God, and it can also refer to the duration of the
world. Are you catching the picture?
Di pernyataan berikut kita melihat bahwa pakar ini, dia
adalah Gerhard Kittel
(The Theological Wordbook of the
Old Testament), orang yang menulis artikel di kamus ini
mengatakan yang berikut tentang kata tersebut. Bahwa kata itu merujuk ke rentang waktu yang
panjang namun terbatas. Sekali lagi, itu bisa mengungkapkan durasi dunia, dengan kata lain
kata αἰών [aiōn] bisa dipakai untuk mengungkapkan durasi dunia yang
dibatasi oleh apa? Oleh Penciptaan dan pengakhirannya. Penulis artikel ini juga mengatakan αἰών [aiōn] dipakai untuk mengindikasikan dua hal yang jelas-jelas
antithetis, yaitu dia bisa
merujuk kepada keabadian Allah, dan dia bisa juga merujuk kepada durasi dunia. (Theological
Wordbook of
the Old Testament, volume 1, hal.
202), Apakah kalian
menangkap gambarnya?
And the next statement on page 171, the plural
presupposes knowledge of a plurality of aeons or ages and periods of time whose
infinite series constitutes eternity. Thus the idea of prolonged but not unending time
is also present in the αἰών [aiōn] formulae. The concept of limited and non-limited time
merge in the word αἰών [aiōn].
Dan pernyataan
berikutnya di hal. 171, banyaknya prakiraan pengetahuan adanya banyak aeon atau zaman dan periode
waktu yang tidak terbatas jumlahnya, membuatnya menjadi kekekalan. Dengan demikian konsep tentang waktu yang lama
namun bukan waktu yang tidak ada akhirnya juga terdapat di rumus
αἰών [aiōn]. Konsep waktu yang terbatas dan
tidak terbatas menyatu di dalam kata αἰών [aiōn]. (Gerhard Kittel
~ Theological Wordbook of the
Old Testament, volume 1, hal.
202)
It's helpful to have these statements, because the
scholars who are experts in the biblical languages are saying that the word αἰών [aiōn] and the Old Testament word עֹלָם [‛ôlâm ] do not
necessarily mean endless and never-ending.
Pernyataan-pernyataan ini membantu karena pakar-pakar ini
yang adalah ahli-ahli dalam bahasa Alkitab mengatakan bahwa kata αἰών [aiōn] dan kata עֹלָם [‛ôlâm] di Perjanjian Lama tidak harus berarti tiada akhir dan
tidak pernah berakhir.
Now let's continue here at the middle of page 171.
Revelation 20:10 cannot contradict Ezekiel 28:18-19 and Malachi 4:1-3. The
Bible does not contradict itself. So “forever” must not mean unending, because
of what Ezekiel and because of what Malachi say. There has to be harmony in the
Bible. The
fire must go out.
Let's read Malachi 4:1-3 first. We know these verses, we
use them in evangelism when we talk about hell and the state of the dead. It
says there, “1 ‘For behold, the day is coming, burning
like an oven, and all the proud, yes, all who do wickedly will
be stubble. And the day which is coming shall burn them up,’…” what part of “burned them up” don't you understand? “…says the Lord of
hosts, ‘That will leave them neither root nor branch…” now what part of “not leaving root and branch” don't you understand? Notice what it says
in verse 2, “…2 But to you who fear My name,
the Sun of Righteousness shall arise with healing in His wings; and you
shall go out and grow fat like stall-fed calves.3 You shall trample the wicked, for they
shall be…” what?
“…ashes under the soles of your feet…”
how many of you have ever
tried to use ashes to burn? Can you burn ashes? Why can't you burn ashes?
Because the ashes are the result of everything that can be burned. Are the wicked
going to be reduced to ashes? Root and branch will be eliminated. So
does the word “forever” mean that the wicked are never going to go out? Satan's
never going to go out? If that was the case the Bible would be contradicting
itself.
Nah, mari kita lanjut di sini di bagian tengah hal. 171.
Wahyu 20:10 tidak bisa mengkontradiksi Yehezkiel 28:18-19 dan Maleakhi 4:1-3.
Alkitab tidak mengkontradiksi dirinya sendiri. Maka “selamanya” tidak harus berarti tiada akhir,
berdasarkan apa yang dikatakan Yehezkiel dan Maleakhi. Harus ada keserasian di
Alkitab. Api itu harus padam.
Mari kita baca Maleakhi 4:1-3 lebih dulu. Kita kenal
ayat-ayat ini, kita memakainya untuk penginjilan bila kita bicara tentang neraka
dan status orang mati. Dikatakan di sana, “1Karena itu lihatlah, hari itu datang, menyala
seperti perapian, maka semua orang yang tinggi
hati, ya, semua yang berbuat fasik akan menjadi jerami dan hari yang datang itu akan membakar habis mereka…” bagian mana dari
“membakar habis” yang tidak dimengerti? “…firman TUHAN semesta alam, yang tidak akan meninggalkan akar dan cabang…” nah, bagian mana dari “tidak meninggalkan akar dan
cabang” yang tidak dimengerti? Simak apa yang dikatakan di ayat 2, “…2 Tetapi bagi kamu yang takut akan nama-Ku, Surya Kebenaran akan terbit dengan penyembuhan di sayapNya. Dan kamu akan keluar dan menjadi tambun seperti anak lembu yang
diberi makan di kandang. 3 Kamu akan menginjak-injak orang-orang
fasik, sebab mereka akan menjadi…” apa? “…abu di bawah telapak kakimu…” berapa banyak dari
antara kalian yang pernah mencoba membakar abu? Bisakah abu dibakar? Mengapa
abu tidak bisa dibakar? Karena abu adalah hasil dari semua yang
bisa dibakar. Apakah orang-orang jahat akan menjadi abu? Akar
dan cabang akan dilenyapkan. Maka apakah kata “selamanya”
berarti orang jahat tidak akan pernah padam apinya? Setan tidak akan pernah
padam? Jika demikian kasusnya maka Alkitab mengkontradiksi dirinya sendiri.
Notice what it says about Satan in the book of Ezekiel.
Ezekiel 28:18-19, and you know that this is dealing with the covering cherub,
right? This is dealing with Lucifer who was in Eden the garden of God, and
every precious stone was his covering. Notice Ezekiel 28 and let's read verses
18-19. God says about this being, “18 You defiled your sanctuaries by the
multitude of your iniquities, by the iniquity of your trading. Therefore I
brought fire from your midst; it devoured you, and I turned you to…” what? “…to ashes upon
the earth…” What's going to happen to Satan? He’s going to
be turned to what?
“…to ashes upon the earth in the sight of all who saw you….” in case you didn't understand what turning
to ashes means, it says in verse 19, “…19 All who knew you among the peoples are astonished at
you; you have become a horror, and shall be no more forever.”
So if he’s burning in the fires of hell how is it that he
shall be no more forever? Are you catching my point?
Simak apa yang
dikatakan tentang Setan di Yehezkiel. Yehezkiel 28:18-19, dan kalian tahu ini
bicara tentang kerub penudung, benar? Ini bicara tentang Lucifer yang dulunya
berada di Eden, di taman Allah, dan setiap batu permata yang mahal adalah
penutupnya. Simak Yehezkiel 28 dan mari kita
baca ayat-ayat 18-19. Tentang makhluk ini Allah berkata, “18 Engkau
menajiskan tempat-tempat kudusmu dengan dosamu yang banyak, dengan dosa niagamu. Maka Aku
menyalakan api dari tengahmu yang memakan habis engkau dan menjadikan engkau…” apa? “…abu di atas bumi…” Apa yang akan
terjadi pada Setan? Dia akan diubahkan menjadi apa? “…abu di atas bumi di hadapan semua yang melihatmu…” sekiranya kita
tidak paham apa maksudnya dijadikan abu, di ayat 19 dikatakan, “…19 Semua di antara bangsa-bangsa
yang mengenal engkau tercengang melihat
keadaanmu. Engkau menjadi mengerikan dan
akan lenyap selamanya…” Jadi kalau dia terus terbakar di api neraka, bagaimana
dia bisa lenyap selamanya? Apakah kalian menangkap poin saya?
The scholars are right. They're saying that the word αἰών [aiōn] and
αιώνιος
[aiónios] and עֹלָם [‛ôlâm ] can mean a long period of time whose end
cannot be seen ~ that's an important point ~ whose ending point cannot be seen,
but it doesn't mean that there is not any ending point. Are you with me? Raise
your hand if you're with me. Praise the Lord! Good deal.
Para pakar benar. Mereka mengatakan kata αἰών [aiōn] dan αιώνιος [aiónios] dan עֹלָם [‛ôlâm] bisa berarti suatu masa yang panjang yang ujungnya tidak
tampak ~ ini poin yang penting ~ yang titik akhirnya tidak terlihat, tetapi tidak berarti bahwa tidak ada titik akhirnya.
Apakah kalian paham? Angkat tangan kalau paham.
Puji Tuhan, bagus.
Now you can use these statements in evangelism. You know
when you study with other people, you say, look at what the non-Adventist
scholars are saying here about the meaning of “forever and ever”. Scripture
must be consistent with itself. Revelation 20:10 must mean that the burning
will be until for “ages and ages” or as the 2000
Reina-Valera in Spanish says “por los siglos
de los siglos” in
other words “for the centuries and the centuries”. Now you say, wait a minute
are the wicked going to be burning a long time like that? Well, we're going to
read a couple of statements in a couple of moments from Ellen White. If certain wicked people will burn many days
for their own individual sins, how long will Satan burn if he’s to bear the
future ultimate punishment for the sins of all the righteous? Just do the math.
That's why Ellen White wrote the following words.
Nah, kalian bisa memakai pernyataan-pernyataan ini dalam
penginjilan. Waktu kita belajar dengan orang lain, kalian berkata, lihat apa
yang dikatakan para pakar non-Advent di sini mengenai makna “selama-lamanya”.
Kitab Suci haruslah konsisten dengan dirinya sendiri. Wahyu 20:10 haruslah
berarti bahwa pembakaran itu akan berlangsung selama “berabad-abad” atau
seperti yang dikatakan di Alkitab berbahasa Spanyol 2000 Reina-Valera, “por los siglos de
los siglos” dengan kata lain “selama
abad-abad dan abad-abad”. Sekarang kalian berkata, tunggu sebentar, apakah
orang-orang jahat akan dibakar begitu lama, selama itu? Nah, sebentar kita akan
membaca dua pernyataan dari Ellen White. Jika ada orang jahat yang akan
terbakar berhari-hari untuk dosa pribadinya sendiri, berapa lama Setan akan
terbakar jika dia harus menanggung hukuman untuk semua dosa orang-orang benar?
Hitung saja. Itulah mengapa Ellen White menulis kata-kata berikut.
There are two statements, powerful statements by Ellen
White here. She's speaking first of all about during the Millennium, this is
the bottom of page 171. “Then I saw thrones, and Jesus and the redeemed saints
sat upon them; and
the
saints reigned as kings and priests unto God. Christ, in union with His people, judged the wicked dead, comparing their acts with the
statute book, the Word of God, and deciding every case according to the deeds
done
in the
body…” this is the millennial investigative judgment “…Then they meted out to the
wicked the
portion that they must suffer…” so is each wicked person going to suffer a different
portion? Yeah, it's simple justice. Let me ask you this, would it be just for a
judge to say to someone who goes through a traffic light “I condemn you to the
death penalty”? Is there a different punishment for someone who goes through a
red light versus someone who kills someone? What would you think about a judge
who condemns both to the same punishment? That wouldn't be justice. She
continues, “…Then they meted out to the wicked the portion that they must suffer according to their works;
and
it was written
against their
names in the book of
death. Satan also and his angels were judged by Jesus and the saints…”
listen to this now, “…Satan's punishment…”
this is the execution of the sentence by
the way “…Satan’s punishment was to be far greater than that of those whom he had deceived…” not only greater in intensity, but greater in length
because she continues saying,
“…His suffering would so far exceed theirs as to bear
no comparison with it…”
Wow! “…After all those whom he had deceived had perished, Satan
was still to live and suffer on
much longer.” How
much longer? For a long indefinite period of time whose end is not in the
purview.
Ada dua
pernyataan, pernyataan-pernyataan yang keras oleh Ellen White di sini. Ellen
White pertama berbicara tentang masa selama Millenium, ini ada di bagian bawah
hal. 171.
“…Lalu aku melihat takhta-takhta, dan Yesus dan orang-orang kudus
tebusan duduk di atasnya; dan orang-orang kudus memerintah sebagai raja-raja
dan imam-imam bagi Allah. Kristus bersama dengan umatNya, menghakimi
orang-orang jahat yang mati, membandingkan tindakan-tindakan mereka dengan
kitab peraturan, Firman Allah, dan memutuskan setiap kasus menurut perbuatan
yang dibuat di masa hidupnya…” ini adalah penghakiman investigasi di masa Millenium “…Lalu mereka
menakar porsi yang harus diderita orang-orang jahat…” jadi apakah setiap orang jahat
akan menderita porsi yang berbeda? Iya, itu keadilan yang sederhana. Coba saya
tanya, apakah adil jika seorang hakim berkata kepada seseorang yang melanggar
lampu merah “Saya menghukum Anda dengan hukuman mati”? Apakah ada hukman yang
berbeda bagi orang yang melanggar lampu merah dengan orang yang membunuh orang
lain? Bagaimana pendapat kalian tentang seorang hakim yang menjatuhkan hukuman
yang sama kepada keduanya? Itu bukan keadilan. Ellen White melanjutkan, “…Lalu mereka
menakar porsi yang harus diderita orang-orang jahat menurut
perbuatan mereka, dan itu ditulis pada nama mereka di kitab kematian. Setan
juga dan malaikat-malaikatnya dihakimi oleh Yesus dan orang-orang kudus…” sekarang dengarkan ini “…Hukuman
Setan…” ini adalah eksekusi vonnisnya, “…Hukuman Setan
akan jauh lebih besar daripada hukuman mereka yang telah disesatkannya…” bukan saja lebih besar dalam
intensitasnya, tetapi lebih lama karena Ellen White melanjutkan berkata, “…Penderitaanya akan jauh melebihi penderitaan mereka
sehingga tidak bisa dibandingkan…” Wow!
“…Setelah semua yang disesatkannya binasa, Setan masih akan hidup dan
masih terus akan menderita jauh lebih lama.” (Early Writings hal. 290, 291) …” Berapa lebih lamanya? Selama
periode yang lama yang tidak diketahui, yang ujungnya tidak ada dalam lingkup
pandang.
And then we have this last statement. Great Controversy 673, “‘The wicked receive
their recompense in the earth’. They ‘shall be stubble: and the day that cometh shall burn them up, saith the Lord of hosts.’.
Some are destroyed
as in a moment, while others suffer many days. All are
punished ‘according to their deeds.’ The sins of the
righteous having been
transferred to Satan, he is made to suffer not only for his own rebellion but for
all
the sins which he has caused God's people to commit.
His punishment is to be far greater than that of those whom he has deceived. After all have perished who
fell
by his deceptions, he is still to
live
and suffer on. In the cleansing flames the
wicked
are at last destroyed, root
and branch—Satan the root, his followers the branches. The full penalty of the law has been visited; the demands of justice have
been met; and heaven and earth, beholding, declare the righteousness of Jehovah.”
Kemudian pernyataan yang
terakhir ini. Great Controversy hal. 673, “…Orang-orang
jahat menerima ganjaran mereka di bumi. Mereka ‘akan menjadi
jerami dan hari yang datang itu akan membakar
habis mereka, firman TUHAN semesta alam’ (Maleakhi 4:1). Ada yang musnah
dalam sekejap, sementara yang lain menderita berhari-hari. Semua dihukum ‘menurut perbuatan mereka’ (Mazmur
28:4). Dosa-dosa orang-orang benar telah dipindahkan kepada Setan, dia
diharuskan menderita bukan saja untuk pemberontakannya sendiri melainkan untuk
semua dosa yang telah dia akibatkan umat Allah melakukannya. Hukumannya akan
jauh lebih besar daripada mereka yang telah disesatkannya. Setelah semua yang
jatuh karena penipuannya sudah binasa, Setan masih harus hidup dan terus
menderita. Dalam nyala api yang membersihkan, akhirnya orang-orang jahat
dimusnahkan, akar dan cabang ~ Setan akarnya, pengikut-pengikutnya
cabang-cabangnya. Hukuman penuh dari Hukum telah dilaksanakan, tuntutan
keadilan telah dipenuhi, dan Surga dan bumi sambil memandang, menyatakan
kebenaran Yehova.”
Are you catching the picture? So when it says that the smoke of the Harlot's
torment ascends forever, does that mean that the Harlot is going to suffer in
the fires of hell endlessly? There's going to be some corner in the universe
where the Harlot, the religious leaders, and all the wicked, are going to be
screaming and crying out, because they're writhing in the flames? Is that going
to happen? No! That's not going to happen. The suffering will be long and there will be real
conscious suffering according to the word βασανίζω [basanizō]. But after this period, this period whose
end cannot be seen, the wicked and Satan will burn out, and then God will make
a new heavens and a new earth where righteousness dwells. Is this clear?
Why is Satan going to suffer much longer than the wicked?
Are there some people that are less wicked than others? Do you think Hitler was
more wicked than many people? Yeah. So is he going to suffer longer? Yeah. What
about the person who was a pretty moral person, you know, they didn't kill
anybody, or commit adultery, or anything, but they refused to accept Jesus
Christ, is their suffering going to be as long as Hitler's suffering? Is
Satan's suffering going to be as long as Hitler's suffering? Are you kidding
me? Satan was the one who caused Hitler to do that. So can you imagine how long
Satan's punishment is going to be? It's going to last a very, very, long period
of time. But after that long period, Satan and the wicked will burn out, and
God will have a clean universe and it will be clean forever and ever.
Apakah kalian menangkap gambarnya? Jadi ketika dikatakan
bahwa asap siksa perempuan Pelacur itu naik ke atas selama-lamanya, apakah itu
berarti perempuan Pelacur ini akan menderita di dalam api neraka tanpa akhir?
Bahwa di alam ini akan ada satu sudut di mana perempuan Pelacur, para pemimpin
rohani, dan semua yang jahat, akan terus berteriak dan berseru karena mereka
merintih di dalam nyala api? Apakah itu yang akan terjadi? Tidak! Itu tidak
akan terjadi. Penderitaan itu
akan berlangsung lama, dan menurut kata aslinya βασανίζω
[basanizō] penderitaan tersebut dirasakan dengan penuh kesadaran. Tetapi
setelah periode ini ~ periode yang
ujungnya tidak bisa dilihat ~ orang-orang jahat
dan Satan akan terbakar habis, lalu Allah akan menciptakan langit baru dan bumi
baru di mana orang-orang benar akan hidup. Apakah itu jelas?
Mengapa Setan akan menderita jauh lebih lama daripada
orang-orang jahat? Apakah ada manusia-manusia yang tidak sejahat yang lain?
Menurut kalian apakah Hitler lebih jahat daripada banyak orang? Iya. Jadi
apakah dia akan menderita lebih lama? Iya. Bagaimana dengan seseorang yang
adalah orang yang cukup bermoral, yang tidak membunuh orang, tidak berbuat
zinah atau perbuatan lainnya, tetapi dia menolak menerima Yesus Kristus, apakah
penderitaannya akan sama lamanya dengan penderitaan Hitler? Apakah penderitaan
Setan akan sama lamanya seperti penderitaan Hitler? Yang bener aja! Setan-lah
yang membuat Hitler melakukan perbuatannya5 itu. Jadi bisakah
kalian bayangkan bakal berapa lamanya
hukuman Setan? Itu akan berlangsung untuk waktu yang amat, sangat lama.
Tetapi setelah periode yang lama ini, Setan dan orang-orang jahat akan terbakar
habis, dan Allah akan memiliki alam semesta yang bersih, dan akan tetap bersih
untuk selama-lamanya.
28
12 21
No comments:
Post a Comment