FROM
THE CLOSE OF PROBATION TO THE NEW EARTH
Part 13/24 - Stephen Bohr
THE MARRIAGE AND THE MARRIAGE
SUPPER
https://www.youtube.com/watch?v=Y_-gOUas1Ug
Dibuka
dengan doa
We are going to start on page 146, I know the chapter begins on page 145 but
this is a long chapter so I’m going to pick and choose what we're going to present.
You have the entire material there that you can read, and you can review and study,
but I’m going to just choose certain parts of the chapter.
Kita akan mulai di hal. 146, saya tahu bab ini mulai di
hal. 145 tapi ini adalah bab yang panjang jadi saya akan memilih apa yang akan
saya presentasikan. Kalian memiliki materinya lengkap di sana yang bisa kalian
baca, dan kalian bisa mengulanginya dan mempelajarinya, tetapi saya hanya akan
memilih bagian-bagian tertentu dari bab ini.
Now let's take a look at THE
PARABLE OF THE TEN VIRGINS. The different elements of the parable of the
ten virgins. It's found in Matthew 25:1-13 and we're going to just move through
this list here, so that you see the sequence of events in this parable.
·
Now
you have first of all lighting the way to the bridal chamber.
What is lighting the way to the bridal
chamber? It is the preaching of what? Preaching the gospel, you know
enlightening the way, so that people can follow the way to the wedding.
·
Now
all 10 virgins claim to be believers.
How do we know that? Because all had lamps,
which is the Bible. And all had oil, right? So all of them actually
claimed to be believers. However, the wise virgins had an extra supply of oil, which
would represent
the latter rain.
·
The
next point is that the five wise virgins represent what kind of
Christian?
Represent
genuine
Christians. Whereas the five foolish virgins represent counterfeit believers,
because in the church there are wheat and tares, good and bad fish. At the end
of the lesson you have the same type of teaching as the ten virgins but with
fishing as the illustration.
·
Now
what is the delay?
The delay represents the
delay in Jesus receiving the kingdom from His Father. You see, has the Second Coming delayed a
long time? Absolutely! What happens during the delay? Well, many people just kind of slumber, you
know, and many people even lose their faith.
·
But
then you have the Midnight Cry.
This
is the final invitation for the guest to come to the wedding. And what would
that be equivalent to at the end of time? What will be the final cry? It's what
we studied yesterday, it's the Loud Cry under the power of what? Of the latter
rain, that's right.
And
then you know, when everybody has accepted the invitation to the wedding, then
what happens?
·
The
door is shut.
What
moment of history is the shutting of the door? It's not the
Second Coming. It is the closing of the door of probation because all cases are
decided, everyone has made their irrevocable decision. It's not that God
arbitrarily says, “These will be saved, and those will be lost.” God simply
respects the choice that people make. And then when the door is shut, what
takes place?
·
The
wedding.
Where
does the wedding take place? In Heaven.
Where
is the bride? On earth.
See,
we're not used to thinking this, in this way, are we? You know we say oh how can
you have a wedding when the bride and the groom aren't together? Well, the
biblical concept is that you have the wedding in Heaven, while the bride which is
the totality of Christ's church are on earth.
·
And
then you know after the wedding takes place,
then
you have the
foolish virgins who were not ready, and they come back, and they cry to be
let in. And what does the voice say from inside? “I don't know you.”
You know when that is going to take place? During the Time of Trouble. Many will
try to prepare during the Time of Trouble if you read the chapter on the Time
of Trouble in the Great Controversy but it
is too late.
·
And
then of course you are invited to watch ~ this is the top of page 147 ~ invited
“to watch for you do not know…” what? “…when
the Lord is coming.”
Coming
where? To the earth in the Second Coming. Of course we don't know
when He's going to come in His Second Coming, but even more importantly we
don't know when the door is going to be closed, that's why we need to what?
We need to watch, we need to be awake, we need to have a relationship, a strong
relationship with the Lord Jesus, because we don't know when the door is going
to close.
And
by the way there are two closings of the door of probation:
1. one is the corporate door of probation at the end of time,
you
know that's the one that we're talking about here, when the door of mercy
closes for
the entire human race.
2. but there's another door that closes before
that,
and
that is when
a person dies. That's a solemn thought. When a person dies their door
of probation is closed. So you know, let's not think and say, oh you know, I
need to prepare for the closing of the door of probation at the end of time,
but if we should die and we're not in a relationship with the Lord, the door
closed. Are you following me or not? So we need to be ready all the time, we
need to be watching all the time, we need to be studying all the time, we need
to be praying all the time, we need to be witnessing all the time, because we
know not the hour, which means we don't know when the probation will close.
Sekarang mari kita simak PERUMPAMAAN
SEPULUH ANAK DARA. Unsur-unsur yang berbeda dari perumpamaan sepuluh anak
darah ini. Ini ada di Matius 25:1-13 dan kita akan mengikuti daftarnya di sini
supaya kalian bisa melihat urut-urutan peristiwanya dalam perumpamaan ini.
·
Nah, pertama ada menerangi jalan menuju ke kamar
pengantin.
Apa artinya menerangi jalan
ke kamar pengantin? Itu adalah
mengabarkan apa? Mengabarkan Injil, kalian tahu, menerangi jalan supaya
orang-orang bisa mengikuti jalannya ke perkawinan itu.
·
Nah, semua kesepuluh anak dara itu mengaku sebagai orang
percaya.
Dari mana kita tahu itu? Karena semuanya punya lampu, yaitu Alkitab.
Dan semua punya minyak, benar? Jadi mereka semua benar-benar mengklaim sebagai
orang-orang percaya. Namun, anak-anak dara yang bijak punya minyak cadangan yang
melambangkan hujan akhir.
·
Poin berikutnya ialah kelima anak dara yang bijak melambangkan orang
Kristen yang bagaimana?
Melambangkan Kristen
yang sejati. Sementara lima anak
dara yang bodoh melambangkan orang-orang percaya yang palsu,
karena di dalam gereja ada gandum dan lalang, ikan yang baik dan ikan yang
busuk. Pada akhir pelajaran ada ajaran yang sama seperti kesepuluh anak dara
tetapi menggunakan ikan sebagai ilustrasinya.
·
Nah, penundaannya itu apa?
Penundaannya
melambangkan tertundanya Yesus menerima kerajaan dari BapaNya. Kalian lihat,
apakah Kedatangan Kedua sudah tertunda lama? Betul sekali. Apa yang terjadi
selama penundaan itu? Nah, banyak orang tertidur, dan bahkan banyak orang
kehilangan iman mereka.
·
Tetapi lalu ada Seruan
Tengah Malam.
Ini adalah undangan terakhir bagi tamu-tamu untuk datang
ke perkawinan itu. Dan apakah persamaan akhir zamannya? Apakah seruan yang
terakhir? Itu yang kita pelajari kemarin, itulah Seruan Nyaring di bawah kuasa apa? Hujan Akhir,
betul.
Lalu setelah semua orang sudah merespons ke undangan
perkawinan itu, apa yang terjadi?
·
Pintunya menutup.
Pintu menutup itu momen apa dalam
sejarah? Itu bukan Kedatangan Kedua. Itu adalah menutupnya pintu kasihan karena semua
kasus sudah diputuskan, semua orang sudah membuat pilihan mereka yang tidak
bisa diubah lagi. Jadi bukan Allah semaunya berkata, “Yang ini akan
diselamatkan, dan yang itu tidak diselamatkan.” Allah semata-mata menghargai
pilihan yang dibuat manusia. Kemudian ketika pintu menutup apa yang terjadi?
·
Perkawinan itu.
Di mana perkawinan itu terjadi? Di Surga. Di mana
mempelai perempuannya? Di bumi.
Lihat, kita tidak terbiasa berpikir seperti ini, bukan?
Kita berkata, oh, bagaimana bisa ada perkawinan jika mempelai perempuan dan
mempelai laki-lakinya tidak bersama-sama? Nah, konsep alkitabiahnya ialah perkawinannya di Surga,
sementara mempelai perempuan yang adalah keseluruhan gereja Kristus, ada di
bumi.
·
Lalu, setelah perkawinan itu terjadi,
anak-anak dara
yang bodoh, yang tidak siap, kembali, dan mereka berseru minta dibukakan pintu.
Dan apa kata suara dari dalam? “Aku tidak mengenal kamu.” Kalian tahu, kapan
itu akan terjadi? Ketika Masa
Kesukaran Besar. Banyak yang berusaha bersiap-siap untuk Masa
Kesukaran Besar jika kita membaca bab tentang Masa Kesukaran Besar di Great Controversy, tetapi saat itu
sudah terlambat.
·
Kemudian tentu saja kita diajak untuk berjaga ~ ini di
bagian atas hal.147 ~ diajak untuk “berjaga-jagalah,
sebab kamu tidak tahu…” apa? “…pada hari mana Tuhanmu datang…”(Mat
24:42).
Datang ke mana? Ke
bumi saat Kedatangan Kedua. Tentu saja kita tidak tahu kapan Dia akan datang saat KedatanganNya yang Kedua,
tetapi yang lebih penting ialah kita tidak tahu kapan pintu kasihan akan ditutup. Itulah
mengapa kita harus apa? Kita perlu berjaga-jaga, kita perlu tidak tertidur,
kita perlu punya hubungan yang akrab dengan Tuhan Yesus, karena kita tidak tahu
kapan pintunya akan menutup.
Dan ketahuilah ada dua penutupan pintu kasihan:
1.
Yang satu adalah pintu kasihan korporasi pada
akhir zaman.
Itulah yang sedang
kita bahas di sini, ketika pintu kasihan menutup bagi seluruh umat manusia.
2.
Tapi ada pintu
lain yang menutup sebelum itu,
dan itu ialah ketika seseorang mati.
Ini perlu dipikirkan dengan serius. Bila seseorang mati, maka pintu kasihan
menutup baginya. Jadi, jangan mengira dan berkata, oh, saya perlu bersiap-siap
untuk tutupnya pintu kasihan pada akhir masa, tetapi jika kita mati dan kita
tidak berada dalam suatu ikatan hubungan dengan Tuhan, maka pintu kasihan kita
menutup. Apakah kalian paham atau tidak? Jadi kita perlu selalu siap sedia,
kita perlu selalu berjaga-jaga, kita perlu selalu belajar, kita perlu selalu
berdoa, dan kita perlu selalu bersaksi, karena kita tidak tahu jamnya, artinya
kita tidak tahu kapan pintu kasihan akan menutup.
Now there's another parable on the next
page, page 147, WITHOUT A WEDDING GARMENT. This
is such an interesting parable. I wish we had time to read it, and just study
this parable. You know I actually have an entire presentation on this one
parable. But let's go through the details. In Matthew 22:1-14, we find the
parable of the wedding garment and Ellen White had this to write about that
parable. Great Controversy 428. “In the parable
of Matthew 22 the same figure…”
and the context is, she's saying, the same
figure as the ten virgins “…of the marriage
is introduced, and the investigative Judgment is clearly represented as taking place…”
when? “… before the marriage.”
So what she's saying is the parable of the ten virgins
and the parable of the wedding garment are teaching the same truth, they are
two different ways of saying the same thing.
Nah, ada
perumpamaan lain di halaman berikut, hal. 147, TANPA
PAKAIAN PERKAWINAN. Ini adalah
perumpamaan yang begitu menarik. Seandainya kita punya waktu untuk membacanya
dan mempelajari perumpamaan ini. Sesungguhnya saya punya presentasi lengkap
mengenai perumpamaan satu ini. Tetapi marilah kita simak detail-detailnya. Di
Matius 22:1-14 kita mendapatkan suatu perumpamaan tentang pakaian perkawinan dan Ellen White menulis sbb. tentang perumpamaan
tersebut. Great Controversy hal. 428, “…Di perumpamaan
Matius 22, diperkenalkan bentuk yang
sama…” dan konteksnya ialah, Ellen White berkata, bentuk yang sama dengan perumpamaan sepuluh anak
dara, “…tentang perkawinan. Dan penghakiman
investigasi dengan jelas dilambangkan sebagai terjadi …” kapan? “…sebelum perkawinan itu…” Jadi apa yang dikatakan Ellen
White ialah perumpamaan sepuluh anak dara dan perumpamaan pakaian perkawinan mengajarkan kebenaran yang sama, itu adalah dua cara berbeda untuk
mengatakan hal yang sama.
Now let's go through the details very quickly.
·
Matthew
22:2-3 describe the Jewish nation being invited to the wedding.
And
how do they react to the invitation? They say, “Thanks, but
no, thanks.”
·
And
so then in Matthew 22:4 you have the killing of the fatted calf,
which represents the
sacrifice of Christ on the cross.
·
And
after that, after Jesus dies, Matthew 22:5-6 the Jewish nation gets a second
invitation.
In
Matthew 23:34 Jesus says, “Lo, I send
you prophets and wise men”, and He says there, “you're going to do to them the
same thing that you did to Me.” So He sends additional messengers afterwards,
and what do they do? Once again they say, “Thanks, but no, thanks.”
·
And
so then the king is angry, according to verse 7,
and
it says that he burns up their city. What city is that? Jerusalem. In what
year? The year 70, okay?
·
And
then the gospel goes where?
The
gospel goes to the gentiles, to “the
highways and the byways” as
the parable says.
·
And
so during the
period of the gentiles, which is the time that we're living in now, all
believers are being gathered for the wedding.
Are
you following me or not? Everyone who accepts the gospel, who accepts Jesus
Christ, is entering, so to speak, the wedding chamber. Let's notice what Matthew 22 says, “ 10 So those servants went out into the
highways and gathered together all whom they found, both
bad and good. And the wedding hall was filled with guests.” So did the wedding hall have good and bad
guests? Absolutely! Is everybody who claims to have accepted Jesus Christ a
true believer? No! Absolutely not! Does the gospel net gather good and bad
fish? Absolutely! The church is filled with good and bad fish.
· Now notice the next stage at the bottom of the page, the examination of the garments of the guests, is what?
The investigative judgment that begins
when? It begins
in 1844. The groom's father sent out invitations to the wedding with a
special garment for each guest. Once in the wedding chamber, the father
examines the garments of the guests to determine if each guest wore the garment.
So after everyone has been gathered in the chamber, what happens? An
examination of each person who claims to have a right to be there for the
wedding. Are you following me or not? What event is that? It's the pre-advent
investigative judgment. I don't know how people can say that there's no such thing as the investigative judgment
beginning in 1844. To me it's an enigma, it's puzzling because the parables of
Jesus are full of this idea, that there's an investigation. And so notice what
the parable says, “11 But when the king came in to see…” that's not a good translation. There's a
common word in Greek for “seeing” it's the word βλέπω [blepō] and there's one or two other words as
well, but that's not the word here. The word here is θεάομαι [theaomai]
which means “to examine" or "to
scrutinize”
“…the guests, he saw a man there who did not have on a wedding
garment." Is this taking place after the Second Coming of Christ?
Is the examination of the garments after Jesus comes? Is it the idea that
someone is going to sneak into Heaven without the wedding garment and then when
everybody is in Heaven that the judge, the Father comes, He says, “How did you
make it here?" Of course not! This is talking about the examination of the
person's life while they are on earth. Is that clear? Absolutely clear in the
parable. So it says, “11 But when the king came in to see the
guests, he saw a man there who did not have on a wedding garment. 12 So he said to him,...” notice how He addresses him,
“...‘Friend, how did you come in here without a wedding garment?’ And he
was...” what? “... speechless."
·
Notice
Ellen White's commentary on this in Great
Controversy 482,
“Those who in the judgment are ‘accounted worthy’…”
in other words, their case is examined, and
it's been shown that they're worthy,
“…will have a part in the resurrection of the just. Jesus said: ‘They which shall be
accounted worthy to
obtain that world…”
that is the world to come,
“…and the resurrection from the dead … are equal unto the angels; and are the children of
God, being the children of the
resurrection.’. And again He declares that ‘they that have
done good’ shall
come forth ‘unto the
resurrection of
life.’ ….” now come see, now here comes the important
part of this statement,
“…The righteous dead will not be raised until after the judgment at which they are
accounted worthy of ‘the resurrection of life.’…”
are you understanding that? “…Hence they will not be present…” what?
“…in person at the tribunal when their records are examined and their cases decided.”
So
when do the righteous receive their reward? When Jesus comes. But must the
reward have been determined previously to that? Absolutely! I mean it's not
rocket science. And some people say, well the investigative judgment takes away
our assurance of salvation. No, it doesn't.
If we're in a good relationship with the Lord, it doesn't. If we're not
in a good relationship with the Lord, then that's a different story.
·
Now
after all the garments of the guests ~ we're still talking about this parable
of the garment ~ after the garments of all the guests have been examined, what
happens?
Probation closes.
The bride and the kingdom is what? Complete. Because the
marriage of Jesus with His bride is the same as Him taking over the kingdom,
okay? Two different ways of expressing the same thought. So when probation closes, the bride is
complete, the kingdom is complete, and now what does Jesus do?
·
He marries His bride or
He receives what? The kingdom,
because His kingdom is made up.
See,
the investigative judgment revealed who's the subject of His kingdom, so His
kingdom is complete, His bride is complete. We're not used to thinking this
way, but that's because the Bible is speaking in eastern terminology not in
western terminology.
·
And
then the next point is, those who did not have a garment will be cast out
of the wedding chamber into outer darkness where there is wailing and
gnashing of teeth.
What
moment of time is that describing? It is describing the Time of Trouble. Have you
ever read Amos 8:11-12 where it says that people will go to the north and to
the east from sea to sea seeking the Word of God and they shall not find it?
Ellen
White says that many will cry out in the Time of Trouble, “Let us in!”, too late, the door has closed,
everyone has made their irrevocable decision.
And
so it says, “13 Then the king said to the servants, ‘Bind
Him hand and foot, take Him away, and cast Him into outer darkness; there will
be weeping and gnashing of teeth.’…”
Is this making sense? I hope it's not only making sense,
but you see it in the Bible, because it is clearly in the Bible.
Sekarang, mari kita bahas detail-detail itu dengan cepat.
·
Matius 22:2-3 menggambarkan bangsa Yahudi diundang ke
perkawinan itu.
Dan bagaimana respon mereka? Mereka berkata, “Terimakasih, tapi enggaklah.”
·
Lalu di Matius 22:4 ada disembelihnya anak lembu yang tambun,
yang melambangkan
kurban Kristus di salib.
·
Sekarang simak tahap berikut di bagian bawah halaman, pemeriksaan pakaian perkawinan
itu apa?
Penghakiman
investigasi, yang dimulai kapan? Dimulai tahun 1844. Ayah mempelai
laki-laki mengirimkan undangan perkawinan dengan pakaian khusus kepada setiap
tamu. Begitu berada di dalam ruang perkawinan, si ayah memeriksa pakaian
tamu-tamu untuk menentukan apakah setiap tamu mengenakan pakaian khusus
tersebut. Jadi setelah setiap orang dikumpulkan di dalam ruangan, apa yang
terjadi? Suatu pemeriksaan atas setiap orang yang mengklaim berhak berada di
sana untuk perkawinan itu. Apakah kalian paham atau tidak? Peristiwa apa itu? Itulah penghakiman
investigasi pra-kedatangan Kristus. Saya tidak tahu bagaimana orang bisa
mengatakan bahwa penghakiman investigasi yang dimulai di tahun 1844 itu tidak
ada. Bagi saya ini sesuatu yang tidak bisa saya mengerti, mengherankan, karena
perumpamaan-perumpamaan Yesus penuh dengan konsep ini, bahwa akan ada
penghakiman investigasi. Maka simak apa kata perumpamaan itu, “11
Tetapi ketika raja itu masuk untuk melihat…”
ini bukan terjemahan yang tepat. Dalam
bahasa Greeka ada kata yang umum dipakai untuk “melihat”, yaitu kata βλέπω
[blepō] dan ada satu-dua
lagi kata yang lain. Tetapi di sini itu bukan kata tersebut. Kata yang di sini
adalah kata θεάομαι
[theaomai] yang berarti “memeriksa” atau “meneliti”,
“…tamu-tamu itu, ia
melihat di sana seorang yang tidak mengenakan pakaian perkawinan.” Apakah ini terjadi
setelah Kedatangan Kedua Kristus? Apakah pemeriksaan
pakaian-pakaian terjadi setelah Yesus datang? Apakah yang
dimaksud di sini ada yang menyelinap masuk ke Surga tanpa mengenakan pakaian
untuk acara perkawinan itu, lalu saat semua sudah berada di Surga, si Hakim,
Bapa itu datang dan berkata, “Bagaimana kamu bisa masuk kemari?” Tentu saja
tidak! Ini bicara tentang
pemeriksaan atas hidup seseorang sementara
mereka hidup di dunia. Apakah itu
jelas? Dalam perumpamaan ini sangat jelas. Jadi dikatakan, “11 Tetapi
ketika raja itu masuk untuk meneliti tamu-tamu itu, ia melihat di sana
seorang yang tidak mengenakan pakaian perkawinan. 12 Maka ia
berkata kepadanya…” simak bagaimana
raja itu menyebut si tamu, “…'Teman,
bagaimana engkau masuk kemari dengan tidak mengenakan pakaian perkawinan?' Dan orang
itu…” apa? “…tidak bisa menjawab.”
·
Simak komentar Ellen White mengenai ini di Great Controversy
hal. 482,
“…Mereka
yang di penghakiman diperhitungkan sebagai layak…” dengan kata lain ketika kasus
mereka diperiksa dan terbukti bahwa mereka layak, “…akan punya
bagian dalam kebangkitan orang benar. Yesus berkata, ‘Mereka yang akan diperhitungkan layak untuk mendapatkan dunia itu…” maksudnya dunia yang akan
datang, “…dan
kebangkitan dari orang mati… itu sejajar dengan para malaikat; dan adalah anak-anak
Allah, yaitu anak-anak dari kebangkitan’ (Lukas 20:35-36). Dan Dia
menyatakan lagi, bahwa ‘mereka yang
berbuat baik akan bangkit untuk hidup kekal’ (Yohanes 5:29)…” sekarang lihat, sekarang ini
bagian yang penting dari pernyataan ini, “…Orang-orang benar yang mati tidak akan dibangkitkan
hingga penghakiman selesai, pada saat mana mereka diperhitungkan layak
mendapatkan ‘kebangkitan hidup’…” apakah kalian paham itu? “…Maka mereka
tidak akan hadir…” apa?
“…secara pribadi di pengadilan ketika catatan mereka diperiksa dan kasus
mereka diputuskan.”
Jadi kapan orang-orang benar menerima pahala mereka?
Ketika Yesus datang. Tetapi haruskah pahala itu ditentukan sebelumnya? Tentu
saja! Maksud saya ini bukan sains yang sulit. Namun ada orang-orang yang
berkata, nah penghakiman investigasi menghapus jaminan keselamatan kita. Tidak.
Jika kita berada dalam hubungan yang baik dengan Tuhan, itu tidak menghapus
jaminan keselamatan kita. Jika kita tidak berada dalam hubungan yang baik
dengan Tuhan, baru itu cerita yang lain.
·
Nah, setelah semua pakaian tamu-tamu ~ kita masih bicara
tentang perumpamaan pakaian ini ~ setelah pakaian tamu-tamu diperiksa, apa yang
terjadi?
Pintu kasihan
menutup. Mempelai perempuan dan kerajaan itu sudah apa? Sudah lengkap. Karena perkawinan Yesus dengan
mempelaiNya itu sama dengan Dia mengambil alih kerajaanNya, oke?
Dua cara berbeda yang menggambarkan
konsep yang sama. Jadi ketika pintu kasihan menutup, mempelai perempuan sudah
lengkap, kerajaan sudah lengkap. Sekarang apa yang dilakukan Yesus?
·
Yesus mengawini
mempelai perempuanNya atau Dia menerima apa? KerajaanNya,
karena kerajaanNya sudah lengkap.
Lihat, penghakiman investigasi menyatakan siapa-siapa
yang menjadi rakyat kerajaanNya, jadi sekarang kerajaanNya lengkap, mempelai
perempuanNya lengkap. Kita tidak terbiasa berpikir demikian, tetapi itu karena
Alkitab berbicara dalam terminologi timur bukan terminologi barat.
·
Kemudian poin berikutnya ialah, mereka yang tidak memakai pakaian perkawinan
akan dilemparkan keluar dari ruang perkawinan ke kegelapan malam
di mana terdapat ratapan dan kertak gigi.
Momen apa yang digambarkan di sini? Ini menggambarkan Masa Kesukaran Besar.
Pernahkah kalian membaca Amos 8:11-12 di mana dikatakan bahwa orang akan
berlarian ke utara dan timur dari laut ke laut mencari Firman Allah dan mereka
tidak akan menemukannya?
Ellen White berkata, banyak yang akan berteriak di Masa
Kesukaran Besar, “Izinkan kami masuk!” tapi sudah terlambat, pintunya sudah
menutup, semua orang sudah membuat pilihan masing-masing yang tidak bisa
diubah.
Maka dikatakan, “13 Lalu kata raja itu kepada
hamba-hambanya, ‘Ikatlah
kaki dan tangannya, bawalah dia keluar dan
campakkan orang itu ke dalam kegelapan di luar, di sanalah akan ada
ratapan dan kertak gigi.’…”
Apakah ini masuk akal? Saya berharap ini bukan saja masuk
akal, tetapi kalian melihatnya di Alkitab karena jelas ini ada di Alkitab.
Now the next section is the wedding and the wedding
supper. Are they the same thing? Are they related? Yes! But are they the same
event? No! Let's go through this.
In 1844 Jesus moved from the Holy to the Most Holy place
of the Heavenly sanctuary, for what purpose? To receive the kingdom. Another
way of saying it is to eventually marry His bride. Same thing.
Now, how do we
know this that Jesus went to the Father to receive the kingdom? Well, let's go
to Daniel chapter 7, we'll read verses 9 and 10, and then we'll read verses 13
and 14. It says there in Daniel 7:9-10, “9 I watched
till thrones were put in place, and the Ancient of Days was
seated…” who is the Ancient of Days? The Father.
Where does He live? Last I knew we prayed, “our Father which art in Heaven”. It
continues describing His garment, “…His garment was white as snow, and the hair of His head was like pure wool. His
throne was a fiery
flame, its wheels a burning fire; 10
a fiery stream issued and came forth from before Him. A thousand thousands
ministered to Him; ten thousand times ten thousand stood before Him….” who are those? The angels. Where do they
live? Where is this happening? In Heaven. And what is going to take place now? “…The court was seated, and the books
were opened…” the
investigative judgment begins, where? In Heaven. Is it while the gospel is
still being preached? Yes, because the First Angel's Message says that there's
an angel that goes to the whole world
with the everlasting gospel and that angel says, the hour of His judgment has
come. So the judgment begins while the gospel is being preached.
Nah, berikutnya ialah perkawinan dan perjamuan
perkawinan. Apakah mereka hal yang sama? Apakah mereka terkait? Ya! Tetapi
apakah mereka peristiwa yang sama? Tidak! Mari kita bahas.
Di tahun 1844 Yesus pindah dari Bilik Kudus ke Bilik
Mahakudus Bait Suci surgawi. Untuk apa? Untuk menerima kerajaanNya. Cara yang
lain mengatakan ini ialah untuk akhirnya mengawini mempelai perempuanNya. Sama.
Nah, dari mana
kita tahu bahwa Yesus datang ke Bapa untuk menerima kerajaanNya? Nah marilah
kita ke Daniel pasal 7, dan kita akan membaca ayat-ayat 9 dan 10, kemudian kita
akan membaca ayat 13 dan 14. Dikatakan di sana di Daniel 7:9-10, “9Aku melihat hingga
takhta-takhta diletakkan di tempatnya dan Yang Lanjut Usia pun duduklah…” Yang Lanjut Usia
itu siapa? Allah Bapa. Di mana Dia tinggal? Setahu saya terakhir kita berdoa
“Bapa kami yang ada di Surga”. Selanjutnya digambarkan pakaianNya, “…pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut di kepalaNya seperti bulu domba murni. Takhta-Nya
dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. 10
Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu
melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya…” siapa mereka? Para
malaikat. Di mana mereka tinggal? Di mana ini terjadi? Di Surga. Dan sekarang
apa yang akan terjadi? “…Lalu
duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab…” Penghakiman
investigasi dimulai, di mana? Di Surga. Apakah itu selagi injil masih
dikabarkan? Ya, karena Pekabaran Malaikat Pertama mengatakan ada malaikat yang
pergi ke seluruh dunia dengan injil yang kekal, dan malaikat itu berkata saat
penghakimanNya sudah tiba. Jadi penghakiman dimulai ketika injil sedang
dikabarkan.
Now let's notice verses 13 and 14, the Father moves from the Holy to the Most
Holy, sits, the judgment begins. And now Jesus moves to where the Father is. Why
does He move to where the Father is in Heaven? Well, let's read verse 13, “13 I was
watching in the night visions, and behold, One like the Son of Man…” who is that? Jesus, “…coming with the clouds of heaven!...” did He come to the earth? See the
Millerites missed this point, they interpreted this as the Second Coming. But
it doesn't say that the Son of Man came to the earth, it says He went to the
Ancient of Days and where was the Ancient of Days? In Heaven. “…He came to the Ancient of Days, and they
brought Him near before Him…” Why does He go there? “…14 Then to Him was given…” who gives it to Him? The angels? No! “…14 Then to Him was given dominion and glory and a…” what? “…a kingdom, that all peoples, nations,
and languages should serve Him. His dominion is an everlasting dominion, which shall not pass away, and
His kingdom the one which
shall not be destroyed.”
Sekarang mari kita
simak ayat-ayat 13 dan 14, Bapak pindah dari Bilik Kudus ke Bilik Mahakudus,
duduk, dan pengadilan pun dimulai. Dan sekarang
Yesus mendatangi ke mana Bapa berada. Mengapa Yesus mendatangi ke mana Bapa
berada di Surga? Nah, mari kita baca
ayat 13, “ 13 Sedang aku melihat dalam penglihatan malam itu, dan lo, tampak seorang seperti Anak Manusia…” siapa itu? Yesus, “…datang dengan awan-awan surgawi…” apakah dia datang
ke dunia? Lihat, kelompok Miller kelewatan poin ini, mereka menafsirkan ini
sebagai Kedatangan Kedua. Tetapi di sini tidak dikatakan bahwa Anak Manusia
datang ke dunia, di sini dikatakan Dia datang ke Yang Lanjut Usia, dan di mana
Yang Lanjut Usia berada? Di Surga. “…Datanglah Ia kepada
Yang Lanjut Usia dan mereka membawaNya dekat ke
hadapan-Nya…” mengapa Ia ke sana? “…14
Lalu kepadaNya diberikan…” siapa yang memberikan kepadaNya? Malaikat? Tidak! “…14
Lalu kepadaNya diberikan
kekuasaan dan kemuliaan dan…” apa? “…sebuah kerajaan supaya semua suku, bangsa,
dan bahasa mengabdi kepadaNya. KekuasaanNya
ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah
kerajaan yang tidak akan dihancurkan…”
Where does Jesus receive the kingdom? Is it when He comes
to this world to take over this world? No!
He receives the kingdom by divine decree in the Heavenly court, in other words,
the sentence is given first and then He empirically comes and takes over the kingdom.
So in other words the court of law says, the kingdom does not belong to Satan,
it belongs to Him. And so Jesus is given the kingdom by decree in the Heavenly
court. And then of course after the Millennium ultimately He takes over this
world and He becomes the King of this world empirically, and in practical
terms.
Nah, di mana Yesus menerima kerajaanNya? Apakah ketika
Dia datang ke dunia ini untuk mengambil alih dunia ini? Tidak! Dia menerima
kerajaanNya melalui suatu keputusan Ilahi dari pengadilan surgawi, dengan kata
lain keputusan itu diambil dulu, baru kemudian secara empiris Dia datang dan
mengambil alih kerajaanNya. Jadi dengan kata lain, pengadilan hukum berkata,
kerajaan bukan milik Setan, itu milik Yesus. Maka Yesus diberi kerajaan tersebut
melalui keputusan pengadilan surgawi. Dan kemudian tentu saja setelah
Millenium, akhirnya Dia secara empiris mengambil alih dunia ini dan Dia praktis
menjadi Raja dunia ini
Receiving the kingdom from the Father is another way of
describing the wedding between Jesus and the totality of the faithful members
of His church. The wedding clearly takes place where? In Heaven, because Jesus returns from there
to earth where the subjects of His kingdom are waiting for Him to take them to
Heaven for the reception.
You say
where do you get that from?
Well, from another parable of Jesus. Notice Luke
12:35-37, this is so clear. Jesus says to His followers, to His disciples, “35 Let your waist be girded and your lamps burning…” does this have anything to do with the
parable of the ten virgins? Yeah? Lamps, right? Keep your lamps burning, in
other words, keep witnessing, “…36 and you yourselves be like men who wait for
their master, when he will…” what? “…return from the wedding…” He's saying to His disciples, wait until He
returns from the wedding. Well, were the disciples at the wedding? The
disciples were not at the wedding, they're waiting for Him to return from the
wedding. It continues saying, “…that when he comes and knocks
they may open to him immediately. 37 Blessed are those servants whom
the master, when he comes, will find watching. Assuredly…” now comes the other event, “…Assuredly I say to you that he will gird
himself and have them sit down to eat, and will come and serve them…”
that is the party, that is the
reception. So what does Jesus do? Jesus
comes ~ according to this ~ He returns
from the wedding, and then what does He do? He takes His people with Him to
Heaven. And then you have the party,
then you have the reception.
Menerima kerajaan dari Bapa adalah cara lain untuk
menggambarkan perkawinan antara Yesus dengan keseluruhan anggota gerejaNya yang
setia. Perkawinan itu jelas terjadi
di mana? Di Surga, karena
dari sana Yesus kembali ke bumi di mana rakyat kerajaanNya sedang menantikan
Dia untuk membawa mereka ke Surga untuk mengikuti perjamuannya.
Kalian berkata, dari mana Anda mendapatkan semua itu?
Nah, dari
perumpamaan Yesus yang lain. Simak Lukas 12:35-37, ini sangat jelas. Yesus
berkata kepada pengikut-pengikutNya, kepada murid-muridNya, “35 Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu
tetap menyala…” apakah ini ada
hubungannya dengan perumpamaan sepuluh anak dara? Iya? Pelita, benar? Jagalah
supaya pelitamu tetap menyala, dengan kata lain, tetaplah bersaksi. “…36 Dan hendaklah kamu sendiri sama seperti orang-orang yang menantikan tuannya saat dia akan…” apa? “…kembali dari
perkawinan itu…” Yesus berkata kepada murid-muridNya, tunggu sampai Dia
kembali dari perkawinan itu. Nah, apakah para murid hadir di perkawinan itu?
Para murid tidak hadir di perkawinan itu, mereka menantikan Dia kembali dari
perkawinan itu. Lanjut, “…supaya ketika
Ia datang dan mengetok pintu, mereka akan segera
membuka pintu bagiNya. 37 Diberkatilah hamba-hamba yang tuannya ketika Ia
datang, didapati sedang berjaga-jaga. Aku
berkata kepadamu…” sekarang peristiwa yang satunya. “…Aku berkata kepadamu sesungguhnya
Ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan Ia akan
datang melayani mereka…” inilah pestanya,
inilah perjamuannya. Jadi apa yang
dilakukan Yesus? Yesus datang ~ menurut ini ~ Dia kembali dari perkawinan, lalu
apa yang dilakukanNya? Dia membawa umatNya bersamaNya ke Surga. Lalu di sanalah
pestanya, saat itulah perjamuannya.
Now let's go to the next page. In the parable of the
pounds, Jesus informed His followers that He was going to a far country, to
receive what? The kingdom. After which He would return to this earth. So you
notice in the previous parable it's talking about returning from the wedding,
here it talks about returning after getting the kingdom. It's the same thing.
Notice Luke 19:11-12, “11 Now as they heard these things, He spoke another parable, because He was
near Jerusalem and because they thought the kingdom of God would appear
immediately. 12 Therefore
He said: ‘A certain
nobleman…” that's Jesus “…went into a far country…” where is that? Heaven “…to receive for himself…” what? “…a kingdom and…” then to do what? “…and to return.”
Nah, mari kita ke halaman berikut. Dalam perumpamaan
sepuluh mina, Yesus memberitahu pengikut-pengikutNya bahwa Dia akan pergi ke
negeri yang jauh untuk menerima apa? Sebuah kerajaan. Setelah mana Dia akan
kembali ke bumi. Jadi kalian simak dalam perumpamaan yang terdahulu, itu bicara
tentang kembali dari perkawinan. Di sini bicara tentang kembali setelah
mendapatkan kerajaan. Itu hal yang sama.
Simak Lukas
19:11-12, “11 Nah, sementara mereka mendengarkan hal-hal itu, Dia
menceritakan perumpamaan yang lain, sebab Ia
sudah dekat Yerusalem dan karena mereka
menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan muncul segera. 12 Maka Ia berkata,
‘Seorang bangsawan tertentu…” itu Yesus,
“…berangkat ke sebuah negeri yang jauh…”
di mana itu? Surga, “…untuk
menerima bagi dirinya sendiri…” apa? “…sebuah kerajaan dan…” kemudian berbuat
apa? “…dan untuk
kembali.”
Even a child can understand this. So where does He receive
the kingdom? In the far country. And then what does He do after He receives the
kingdom? He returns. What for? Well, to pick up His bride, the totality of
believers, to receive the subjects of His kingdom, to take them where? To take
them to Heaven. And what's going to happen in Heaven? Oh, you're going to have
that table where there is manna you
know, all California products, almonds, Ellen White says almonds, pomegranates,
see, you’ve got to move to California so you get a foretaste of it. I’m just
kidding. Don't move to California! So the Lamb's bride is the New Jerusalem,
listen carefully now, it's the New Jerusalem, with all of the redeemed in it.
It's not an empty city, are you understanding the point? Because people say,
well, Jesus is going to marry the New Jerusalem. God is not going to marry
brick and mortar! He marries the city
with all of the redeemed in it, that's His bride. And we're going to see some
texts in a minute. It's the capital of His kingdom, where all of His people
are.
Bahkan seorang anak
pun bisa memahami ini. Jadi di mana Dia menerima kerajaan? Di negeri yang
jauh. Kemudian apa yang dilakukannya setelah Dia menerima kerajaan? Dia
kembali. Untuk apa? Nah, untuk menjemput mempelai perempuanNya, keseluruhan
orang beriman, untuk menerima rakyat kerajaanNya, untuk membawa mereka ke mana?
Membawa mereka ke Surga. Dan apa yang akan terjadi di Surga? Oh, akan ada meja
perjamuan itu di mana ada manna, semua hasil California, buah badam, Ellen
White menyebut buah badam, delima, lihat kalian harus pindah ke California
supaya kalian bisa mengicipi lebih dulu. Hanya bergurau. Jangan pindah ke
California! Jadi mempelai perempuan Anak Domba ialah Yerusalem Baru, dengarkan
baik-baik, ini adalah Yerusalem Baru bersama
semua orang tebusan di dalamnya, bukan sebuah kota kosong.
Apakah kalian paham poinnya? Karena orang-orang berkata, nah, Yesus akan
mengawini Yerusalem Baru. Allah tidak akan
mengawini batu dan semen! Dia mengawini kota itu dengan semua orang tebusan di
dalamnya, itulah mempelai perempuanNya. Dan sebentar kita akan melihat beberapa
ayat. Itu adalah ibukota kerajaanNya di mana semua umatNya berada.
Now let's talk about the New Jerusalem. Revelation 21:2 middle of page 150. “ 2 Then I, John, saw the holy city,
New Jerusalem, coming down out of heaven from God, prepared as a bride
adorned for her husband.”
Jesus
will marry His bride and receive the kingdom before His Second Coming.
Nah, mari kita bicara tentang Yerusalem Baru. Wahyu 21:2
bagian tengah hal. 150. “2
Dan aku, Yohanes, melihat kota yang kudus,
Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, dipersiapkan sebagai pengantin perempuan yang berdandan untuk
suaminya.”
Yesus akan mengawini mempelai perempuanNya dan menerima
kerajaanNya sebelum KedatanganNya yang Kedua.
Now notice this statement from Ellen White, once again
Ellen White is right on target. You know she had this clear in her mind, the
Holy Spirit revealed all of this that we're studying to her. She has been
extremely helpful in establishing Seventh-Day Adventist theology, so why cast
her aside? She amplifies, she explains, she clarifies, what the Bible has.
Let's thank the Lord for the gift that is given to His church.
Notice this statement, this is speaking about the moment
when probation closes, “Every case had
been decided
for
life or death. While
Jesus had been ministering in the sanctuary, the judgment had been going on for
the
righteous dead, and then for the righteous living.
Christ…”
now notice this “…Christ had received His
kingdom, having made
the
atonement for His people and blotted out their sins…”
what is receiving the kingdom? Let's notice
the next sentence. “…The subjects of the kingdom were made up…”
so what is His kingdom? The subjects of His
kingdom are the kingdom. It's not geographical, it has to do with people. Then
it says, “…The marriage of the Lamb was
consummated…”
do you see once again the idea that
receiving the kingdom is the same as marrying His bride? See, there are two
ways of teaching the same thing. “…The marriage of the Lamb was
consummated.
And
the kingdom, and the greatness
of the kingdom
under the whole heaven, was given to Jesus and the heirs of salvation, and Jesus was to reign
as
King of kings and Lord
of lords.”
Sekarang simak pernyataan ini dari Ellen White. Sekali
lagi Ellen White tepat sasaran. Kalian tahu, dia punya pengertian yang jelas di
otaknya, Roh Kudus menyatakan semua yang sedang kita pelajari sekarang ini
kepadanya. Ellen White sudah sangat membantu dalam menyusun theologi MAHK, jadi
mengapa dia disingkirkan? Dia memperluas, dia menjelaskan, dia menerangkan apa
yang ada di Alkitab. Marilah kita bersyukur kepada Tuhan untuk karunia ini yang
telah diberikan kepada gerejaNya.
Simak pernyataan ini, ini bicara tentang saat ketika
pintu kasihan menutup, “…Setiap kasus telah diputuskan untuk hidup atau mati. Selagi Yesus
melayani di Bait Suci, penghakiman sudah berlangsung bagi orang-orang benar
yang sudah mati kemudian bagi orang-orang benar yang masih hidup. Kristus…” sekarang perhatikan ini, “…Kristus telah menerima kerajaanNya, setelah membuat
pendamaian bagi umatNya, dan menghapus dosa-dosa mereka…” menerima kerajaan itu apa?
Mari kita simak kalimat berikut. “…Rakyat
kerajaanNya telah terbentuk…” jadi kerajaanNya itu apa? Rakyat kerajaanNya itu kerajaanNya. Bukan secara
geografis, melainkan berkaitan dengan manusianya. Lalu dikatakan, “…Perkawinan Anak
Domba sudah disahkan…” apakah kalian melihat sekali lagi ada konsep bahwa menerima kerajaan itu
sama dengan mengawini mempelai perempuanNya? Lihat, ada dua cara untuk
mengajarkan hal yang sama.
“…Perkawinan Anak Domba sudah disahkan. Dan kerajaan itu,
dan kemegahan kerajaan itu, di bawah seluruh langit diberikan kepada Yesus dan
para ahliwaris keselamatan, dan Yesus akan memerintah sebagai Raja
segala raja dan Tuhan segala tuan.” (Early Writings, hal. 280)
That's the reason why when Jesus returns to this earth
according to Revelation 19 which we're going to study at the end of this day,
it says that when He returns He has on His vestment a name written “King of
kings and Lord of lords”. So why is He King of kings and Lord of lords? Simply
because the investigative judgment has given Him His kingdom. King of kings and
Lord of lords.
Itulah alasannya mengapa ketika Yesus kembali ke dunia
ini menurut Wahyu 19 yang akan kita pelajari di akhir hari ini, dikatakan bahwa
ketika Dia kembali, Dia mengenakan pakaian yang bertuliskan “Raja segala raja
dan Tuhan segala tuan”. Jadi mengapa Dia itu Raja segala raja dan Tuhan segala
tuan? Semata-mata karena penghakiman investigasi telah memberikan kerajaanNya
kepadaNya. Raja segala raja dan Tuhan segala tuan.
Now let's notice at the top of page 151.
Jesus does not marry a city of brick and mortar, gold and
silver. He marries the New Jerusalem with
the redeemed of all ages inside.
Hebrews 12:22-24 which is a passage that I deal with in
the State of the Dead series ~ I don't watch my own program, so I don't know
whether that has aired yet or not, but it's a very important passage when it
comes to the state of the dead, because it speaks about the spirits of just men
made perfect. So in this passage we are told that the names of the redeemed are
written in the Heavenly Jerusalem. So our names are written in the Heavenly
Jerusalem.
And Philippians 3:20 tells us that our citizenship is
where? Our citizenship is in Heaven. When Jesus spoke of Jerusalem He spoke of
Jerusalem as the people in Jerusalem.
Sekarang mari menyimak bagian atas hal. 151.
Yesus tidak mengawini sebuah kota dari batu dan semen,
emas dan perak. Dia mengawini Yerusalem Baru dengan orang-orang tebusan dari segala zaman di dalamnya.
Ibrani 12:22-24 yang adalah ayat-ayat yang saya bahas
dalam seri Status Orang Mati ~ saya tidak menonton program saya sendiri jadi
saya tidak tahu apakah itu sudah ditayangkan atau belum ~ tetapi itu adalah
ayat-ayat yang sangat penting sehubungan dengan status orang mati karena itu berbicara
tentang roh-roh orang-orang benar yang disempurnakan. Jadi di ayat-ayat ini
kita diberitahu bahwa nama-nama orang-orang tebusan tertulis di Yerusalem
surgawi. Jadi nama-nama kita tertulis di Yerusalem surgawi.
Dan Filipi 3:20 mengatakan kepada kita bahwa
kewarganegaraan kita ada di mana? Kewarganegaraan kita ada di Surga. Ketika
Yesus bicara tentang Yerusalem, Dia
bicara tentang Yerusalem sebagai orang-orang yang ada di dalamnya.
Notice Luke 19:41-44. “41 Now as He
drew near, He saw the city and wept over it, 42 saying, ‘If you had known, even you, especially in
this your day, the things that make for your peace!...” is He weeping over the brick and mortar of the city? He
says, oh this physical beautiful city? No! He's talking about what? The people
in the city.
“…But now they are hidden from your eyes….” Verse 43, “…43 For days will come upon you when your
enemies…” He's personifying
Jerusalem, isn't He? The time will come upon you when your enemies
“…will build an embankment around you, surround
you and close you in on every side, 44 and level you, and your children within
you, to the ground; and they will not leave in you…” that is the city,“…one stone upon another, because you did not know the time of your
visitation.”
It's not the brick and mortar that didn't know the time,
it's the people inside the city. That's the kingdom, that's the bride in the
lesson that we're studying.
Simak Lukas
19:41-44, “41 Dan ketika Yesus telah dekat, Dia melihat
kota itu dan menangisinya, 42
kata-Nya, ‘Wahai, seandainya saja engkau tahu,
yaitu engkau, terutama pada saatmu sekarang ini, akan hal-hal yang mendatangkan
damai sejahteramu!…” apakah Dia
menangisi batu dan semen kota itu? Dia berkata, O, kota fisik yang cantik ini?
Tidak! Dia bicara tentang
apa? Orang-orang yang ada di kota itu. “…Tetapi sekarang
hal-hal itu tersembunyi dari matamu…” Ayat 43, “…43 Sebab akan datang harinya, ketika musuhmu…” Yesus sedang mempersonifikasikan Yerusalem, bukan?
Waktunya akan datang kepadamu ketika musuh-musuhmu “…akan membangun
tembok mengelilingi engkau, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau
dari segala jurusan 44 dan meratakan
engkau beserta dengan anak-anakmu di dalam kotamu
hingga rata dengan tanah; dan padamu…” yaitu kotanya, “…mereka
tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal tersusun
di atas batu yang lain karena
engkau tidak menyadari saat Allah melawat
engkau.’…”
Bukan batu dan semen yang tidak mengenal waktunya,
orang-orang yang di dalam kota itulah yang dimaksud. Itulah kerajaannya, itulah
mempelai perempuannya dalam pelajaran yang sedang kita pelajari.
Notice Matthew 23:37, “37 O Jerusalem, Jerusalem, the one who kills the prophets…” so the brick and mortar killed the
prophets? No! The people in it.
“…37 O Jerusalem, Jerusalem, the one who
kills the prophets and stones those who are sent to her! How often I wanted to gather your children together, as a hen
gathers her chicks under her wings,
but you were not willing!” Sad,
right?
Simak Matius 23:37, “37 ‘Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh
nabi-nabi…” jadi apa batu dan semen membunuh nabi-nabi? Tidak!
Orang-orang yang ada di dalamnya. “…37 ‘Yerusalem,
Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang
yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama
seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu
tidak mau…” Menyedihkan, bukan?
So when we are told that Jesus marries the New Jerusalem what are we to understand? We're not to
understand that Jesus is marrying a physical city. He's marrying His kingdom
which is composed of the people that belong to His bride, the totality of His bride.
Is that clear?
Jadi ketika kita diberitahu bahwa Yesus mengawni
Yerusalem Baru, bagaimana kita harus memahaminya? Jangan kita terima itu
sebagai Yesus mengawini sebuah kota fisik. Dia mengawini kerajaanNya yang
terdiri atas orang-orang yang membentuk mempelai perempuanNya, keseluruhan dari
mempelai perempuanNya. Apakah ini jelas?
Now let's go to the next section. The wedding reception.
We've already talked about the wedding. Let's review.
·
Where
does the wedding take place? In Heaven.
Where
does Jesus receive the kingdom? Are those two different things or the same
thing? They're the same thing.
·
After
Jesus marries His kingdom, or marries His bride, or receives the kingdom, then
what is He going to do?
He
is going to return, right? According to the parable.
·
And
then He's going to take us where?
To
Heaven. For what? For the reception.
Notice Revelation 19:9, here's where it is. “9 Then he said to me,
‘Write: ‘Blessed are those
who are called to…” what?
“…to the marriage supper of the Lamb!’…” not the marriage, the marriage supper of the Lamb. “…And he said to me, ‘These are the true
sayings of God.’…”
Nah, mari ke bagian berikut. Resepsi/perjamuan
perkawinan.
Kita sudah membicarakan perkawinannya. Mari kita ulangi.
·
Di mana perkawinan diadakan? Di Surga.
Di mana Yesus menerima kerajaanNya? Apakah itu dua hal
yang berbeda atau hal yang sama? Itu hal yang sama.
·
Setelah Yesus mengawini kerajaanNya, atau mengawini
mempelai perempuanNya, atau menerima kerajaanNya, lalu apa yang akan
dilakukanNya?
Dia akan kembali, benar? Menurut perumpamaan ini.
·
Lalu Dia akan membawa kita ke mana?
Ke Surga. Untuk apa? Untuk perjamuannya.
Simak Wahyu 19:9,
di sinilah tempatnya, “9
Lalu ia berkata kepadaku, ‘Tuliskanlah: Diberkatilah
mereka yang diundang ke…” mana? “…ke perjamuan perkawinan
Anak Domba.’…” bukan ke perkawinannya, tapi ke perjamuan perkawinan Anak Domba. “…Dan katanya lagi kepadaku, ‘Perkataan ini adalah
perkataan-perkataan yang benar dari
Allah.’…”
Now the reason why we're studying the wedding customs is
because Revelation 19:1-9 are saturated with wedding terminology. You know we
won't be able to understand Revelation 19:1-9 unless we understand the wedding
customs.
An angel here pronounced a blessing upon the invited
guests to the marriage supper of the Lamb. Now listen, this is a tricky thing
that I’m going to share with you now.
The
bride which is the church as a whole, was ready, clothed in fine linen, bright
and pure.
The
marriage and the marriage supper are two distinct yet related events.
Now let's look at the composite pictures so that this is
absolutely crystal clear.
1. those who preach the gospel are inviting
the guests to the wedding.
And those who
genuinely accept the invitation become part of what? Of the bride
corporately, although they are guests individually. Are you with me or
not?
·
So
the bride is all of them;
·
the
guest is each individual.
2. in 1844 Jesus began the process that will
culminate with Him receiving the kingdom or marrying His bride, the church as a
whole, right?
Because
since 1844 He's revealing who is a member of His kingdom, who is a part of
His bride.
3. since 1844 the King has been doing what?
Examining the garments of
each person who accepted the
gospel invitation, to determine if they have the right to be present for the
wedding, or to be part of the kingdom.
I
don't know if you follow me or not. Does this make sense? This is unique to the
Adventist Church, folks, and it's firmly biblical. And Ellen White certainly is
in harmony with Scripture when she amplifies and explains this.
4. the process of examination
began with the dead who
first lived on the earth, and then each
successive generation is evaluated in the judgment, and it ends with
whom? It ends
with those who are alive, the judgment of the living.
These
persons as individuals are what? The invited guests to the wedding.
However, faithful believers as a whole, the church in its entirety, is
Christ's bride or kingdom.
·
So
the totality of the church is the kingdom or the bride.
·
The
individuals in the church are the guests to the wedding.
Now
Ellen White wrote this, “The parable of the wedding garment opens before us a lesson of the highest consequence. By the marriage
is
represented
the union
of humanity with
divinity…” in other words the wedding is Jesus marrying all of
humanity, that is saved humanity, that has been proven worthy in the
investigative judgment, “…the
wedding garment represents the character which all must possess
who shall be accounted fit guests for the wedding.”
Now you say how is it possible for the
church to be the bride and the individuals in the church to be the guests?
Well I have this little illustration that I
wrote at the bottom of page 152. Someone might be wondering how individuals can
be guests to the wedding, and yet be part of the bride at the same time.
Perhaps a contemporary illustration will help us understand the distinction
between the bride and the guests.
Joseph Biden is the
President of the United States. Is he the president of rivers, lakes,
mountains, empty buildings, streets, and avenues? Yes and No! He is the
president of the totality of the citizens, right? And the territory that they
live in. The totality of the citizens in all the territory make up the what?
The country. But individual citizens are not the country. Are you with me?
Likewise
Jesus is the husband of the totality of the citizens of the New Jerusalem, but the citizens are not the New
Jerusalem. Are you with me?
Now let's go to the next page.
According to 2 Corinthians 11:2 Paul
engaged the entire church to Jesus, so it's the entirety of the church that is
engaged to Christ. The apostle Paul wrote there,“ 2 For I am jealous for
you with godly jealousy. For I have betrothed…” what does “betroth” mean? Engaged that's, right? “… 2 For I am jealous for
you with godly jealousy. For I have betrothed you…” and
by the way the word “you” is in plural. It was talking about the church, it's
not talking about individuals. “… I have betrothed you to one
husband, that I may present you…”
once again plural, it's
the totality, the entire church “…as a
chaste virgin to Christ.”
It's interesting the way that it's
translated by the NIV and by let's see, in God’s Word.
It translates “I
have promised you to one husband”.
And God’s Word translates “you're a virgin whom I promised in
marriage to one man, Christ.”
Notice Ephesians 5:25-27, once again the
bride is the entire church, it says there in a passage that we know very well, “25 Husbands,
love your wives, just as Christ also loved the church and gave Himself for
her, 26 that
He might sanctify and cleanse her with the washing of water by
the word, 27 that
He might present her to Himself a glorious…” what? So who is the bride? Individuals? No!
The bride is everyone, the totality of
the kingdom, “… 27 that He might present her to Himself a glorious
church, not having spot or wrinkle or any such thing, but that she should
be holy and without blemish.”
So now what is happening is people by
accepting the gospel invitation, and those who have accepted it in the past,
they become part of the bride. When probation closes the bride is complete.
5. Now let's go to point number five. Not
everyone who has claimed Jesus as Savior has been true and faithful.
Those
who are found without a wedding garment in the judgment will be removed from
the Book of Life. And when the last case has been examined, the bride or
kingdom will be without spot or wrinkle or any such thing, that's why in
Revelation 19 the bride is clothed in white bright linen, because she is ready.
6. When every person has been found either
faithful or wanting in the judgment, the door will close,
and
Jesus will receive the kingdom or marry His bride. Any guest who arrives late
will hear Jesus say what? “I know you not” and will be cast into outer darkness
where there is wailing and gnashing of teeth, that's talking about the Time of
Trouble, when the wicked realize that they're lost.
7. After the wedding in Heaven is over,
a
terrible Time of Trouble will ensue for the bride. Is God’s bride going to go
through a severe time of trouble? Absolutely! And what is Jesus going to do?
Jesus will return to the earth to what? To rescue her from what appears to be
certain annihilation. So when Jesus comes, He comes to save His bride. He says,
“Hey, don't do that to My bride!” So He comes and gets His bride.
8. Jesus will then gather His kingdom or His
bride and take her to the Father's house in Heaven.
When the faithful arrive
in Heaven they will sit with Jesus to eat the marriage supper at the wedding
reception. This is Revelation 19:9 also Matthew 8:11-12 where it says, “11… many will come from east and west, and sit down with
Abraham, Isaac, and Jacob in the kingdom…” at the table. Isn't that a wonderful thought? We will be
the guests, we'll sit at the table and Jesus is going to be the waiter. You
say, “What? Jesus? We should be waiting on Him.” He said, “Well, you waited on
Me now I’m going to wait on you.”
Notice
this statement in Adventist Home 503, “To the mind of Jesus the gladness of the wedding festivities
pointed forward to the rejoicing of that day when He shall bring home His bride to the Father's house, and the redeemed with the Redeemer shall sit down to the marriage
supper of the Lamb.”
And
then also in Counsels to the Church page 36
she wrote, “Soon we heard His lovely voice again, saying,
‘Come, My people, you have
come out of great tribulation, and done My will; suffered for Me; come in to supper, for I will gird Myself, and serve you.’ We
shouted, ‘Alleluia! Glory!’…” she's actually referring to Revelation 19.
“…’Alleluia! Glory!’ And entered
into the city. And I saw a
table of pure silver; it was many miles in length, yet our
eyes could extend over it…” our eyesight is going to be repaired because we're going
to be able to see miles and miles, all of the redeemed. “…I saw the fruit…” and
now she's going to mention all the products of California. Why? Because at the end of her life she lived in
California, she's speaking in the language of her time. If she'd lived in
Colombia she would have talked about mangoes and papayas. So this shows that
the prophet speaks in the language God shows her what she's accustomed to
seeing, if He’d shown her a mango, I don't know if that people knew about
mangoes back then, in the times of Ellen White. But you know our dragonfruit
she probably wouldn't have recognized what it was. So it says here, “…I saw the fruit of the tree of life, the manna, almonds,
figs, pomegranates, grapes,…”
and for those of you from other countries, “…and many other kinds
of
fruit.” And
that's going to really taste like fruit. I mean the fruit we eat here you know
it's nothing like that fruit. You know why, you know when Jesus made wine at
the wedding feast, you know usually the worst wine was saved till last, when
people were pretty much under the influence, but Jesus made the best wine at
the end, and how did they know, why was that wine the best? Well, I would say
because it came from the hand of the Creator, it was like the grape juice that
would have existed in the garden of Eden. They said, “Wow!” And when we eat
this fruit we're going to say, “Wow!”
Nah, alasan mengapa kita mempelajari tradisi perkawinan
ialah karena Wahyu 19:1-9 dipenuhi dengan istilah-istilah perkawinan. Kita
tidak akan bisa memahami Wahyu 19:1-9 kecuali kita memahami tradisi perkawinan.
Seorang malaikat di sini mengumumkan suatu berkat atas
tamu-tamu undangan ke perjamuan perkawinan Anak Domba. Nah, dengarkan, apa yang
akan saya bagikan kalian sekarang ini adalah hal yang rumit.
Mempelai perempuan
yang adalah gereja secara keseluruhan, sudah siap, berpakaian linen halus,
terang dan murni.
Perkawinan dan
perjamuan perkawinan adalah dua peristiwa yang berbeda namun berkaitan.
Sekarang mari kita lihat gambar bentukannya supaya ini
benar-benar jelas.
1.
Mereka yang mengabarkan injil adalah yang mengundang
tamu-tamu datang ke perkawinan.
Dan mereka
yang menerima undangan itu dengan sungguh-sungguh, menjadi bagian dari apa?
Dari mempelai perempuan secara korporasi,
walaupun secara individu masing-masing
adalah tamu-tamu. Apakah kalian paham atau tidak?
·
Jadi mempelai perempuannya adalah mereka semua secara
kesatuan,
·
Tamunya adalah masing-masing individu.
2.
Di tahun 1844 Yesus mulai
suatu prosess,
yang puncaknya ialah Dia menerima kerajaanNya atau
mengawini mempelai perempuanNya, yaitu gereja secara keseluruhan, benar? Karena
sejak 1844 Yesus mengungkapkan siapa yang adalah anggota kerajaanNya, siapa yang adalah bagian dari mempelai perempuanNya.
3.
Sejak 1844, Sang
Raja sedang berbuat apa?
Memeriksa pakaian
setiap orang yang menerima undangan injil, untuk menentukan apakah mereka memang
berhak hadir di perkawinan atau menjadi bagian dari kerajaan itu. Saya tidak
tahu apakah kalian paham atau tidak. Apakah ini masuk akal? Saudara-saudara ini
memang khas Gereja Advent, dan ini benar-benar alkitabiah. Dan Ellen White
benar-benar selaras dengan Kitab Suci ketika dia memperluas dan menjelaskan
ini.
4.
Jadi mari kita ke poin 4, proses pemeriksaan dimulai
dari orang mati
yang pertama hidup di bumi, kemudian
setiap generasi penerusnya dievaluasi dalam penghakiman, dan
berakhir dengan siapa? Berakhir
dengan mereka yang masih hidup, penghakiman atas orang-orang
hidup.
Sebagai individu
orang-orang ini adalah apa? Tamu-tamu
undangan ke perkawinan itu.
Namun, orang-orang beriman yang setia sebagai kesatuan, yaitu gereja
secara keseluruhannya, adalah mempelai perempuan Kristus atau kerajaanNya.
·
Jadi keseluruhan gereja adalah kerajaanNya atau mempelai
perempuanNya.
·
Individu-individu dalam gereja adalah tamu-tamu
perkawinan itu.
Nah, Ellen White menulis ini, “…Perumpaman pakaian perkawinan membuka bagi kita suatu
pelajaran yang sangat penting. Perkawinan itu melambangkan persatuan antara
kemanusiaan dengan keilahian…” dengan kata lain perkawinan itu ialah Yesus mengawini semua manusia,
tentunya manusia yang sudah selamat, yang telah terbukti layak dalam
penghakiman investigasi, “…pakaian perkawinan melambangkan karakter
yang harus dimiliki semua yang akan diperhitungkan layak untuk perkawinan itu.” ( Christ
Object Lessons, hal. 307).
Nah, kalian berkata bagaimana mungkin gereja menjadi mempelai perempuan
tapi individu-individu di dalam gereja adalah tamu-tamunya?
Nah, saya punya ilustrasi singkat ini yang saya tulis di bagian bawah hal.
152. Mungkin ada yang bertanya-tanya bagaimana individu-individu bisa menjadi
tamu-tamu perkawinan namun pada waktu yang sama juga adalah bagian dari
mempelai perempuan. Mungkin suatu ilustrasi kontemporer bisa membantu kita
memhami perbedaan antara mempelai perempuan dan tamu-tamu.
Joseph Biden adalah Presiden Amerika Serikat. Apakah dia
presiden dari semua sungai, danau, gunung, bangunan kosong, jalan-jalan, dan
lorong-lorong? Ya dan Tidak! Dia adalah presiden dari keseluruhan
warganegaranya, benar? Dan teritori di mana mereka tinggal. Keseluruhan
warganegara di seluruh teritori itu membentuk apa? Negara. Tetapi individu
warganegaranya bukanlah negara itu. Kalian paham?
Demikian juga Yesus adalah suami dari keseluruhan warganegara Yerusalem
Baru, tetapi warganegaranya bukanlah Yerusalem Baru. Apakah kalian paham?
Nah, mari kita ke halaman berikutnya.
Menurut 2 Korintus 11:2 Paulus mempertunangkan seluruh gereja ke Yesus, maka itu adalah
keseluruhan gereja yang dipertunangkan kepada Kristus. Rasul Paulus menulis di
sana, “2 Sebab aku
cemburu demi kamu dengan cemburu rohani. Karena aku telah mempertunangkan
kamu…” nah, kata “kamu” ini
jamak, ini bicara tentang gereja, ini
tidak bicara tentang individu. “…aku
telah mempertunangkan kamu kepada satu suami, agar aku bisa menyerahkan kamu…” sekali lagi ini
jamak, ini keseluruhannya, seluruh gereja “…sebagai perawan suci kepada Kristus.”
Yang menarik ialah
cara NIV dan God’s Word menerjemahkannya.
NIV
menerjemahkannya, “…aku
telah menjanjikan kamu kepada satu suami.”
Dan God’s Word
menerjemahkannya,“…kamu
adalah seorang perawan yang aku janjikan dalam perkawinan kepada satu
laki-laki, Kristus.”
Simak Efesus
5:25-27, sekali lagi mempelai perempuan adalah keseluruhan gereja. Dikatakan di
sana di ayat-ayat yang begitu kita kenal, “…25 Hai
suami-suami, kasihilah isteri kalian sebagaimana Kristus telah mengasihi
jemaat dan telah menyerahkan Diri-Nya baginya 26 supaya
Dia boleh menguduskannya dan membersihkannya dengan pembasuhan air, oleh firman 27supaya dengan demikian Ia boleh menampilkan jemaat di hadapan diri-Nya, sebagai satu…” apa? Jadi siapakah mempelai perempuan? Individu? Tidak!
Mempelai perempuan itu semua orang, keseluruhan kerajaanNya, “…27supaya
dengan demikian Ia boleh menampilkan jemaat
di hadapan diri-Nya, sebagai satu gereja yang
mulia, tanpa noda atau kerut atau apa pun yang seperti itu, tetapi agar jemaat bisa
kudus dan tanpa cela.”
Jadi sekarang apa yang terjadi ialah orang-orang dengan menerima undangan
injil, dan mereka yang sudah menerimanya di masa lampau, mereka menjadi bagian dari
mempelai perempuan. Ketika pintu kasihan menutup, mempelai perempuan sudah
lengkap.
5.
Nah, mari ke poin 5. Tidak setiap orang yang mengklaim
Yesus sebagai Juruselamat itu benar dan setia.
Mereka yang didapati tanpa pakaian perkawinan di
penghakiman akan dikeluarkan dari Kitab Kehidupan. Dan ketika kasus yang
terakhir sudah diperiksa, mempelai perempuan atau kerajaan itu akan tanpa noda
atau kerut, atau apa pun yang seperti itu, itulah mengapa di Wahyu 19, mempelai
perempuan mengenakan pakaian linen putih terang karena dia sudah siap.
6.
Ketika di penghakiman setiap orang sudah didapati setia
atau tidak memenuhi syarat,
pintu kasihan akan menutup, dan Yesus akan menerima
kerajaanNya atau mengawini mempelai perempuanNya. Tamu siapa pun yang tiba
terlambat akan mendengar Yesus berkata apa? “Aku tidak kenal kamu” dan akan
dilemparkan ke kegelapan malam di luar di mana ada ratapan dan kertak gigi, ini
bicara tentang Masa Kesukaran Besar, ketika orang-orang jahat menyadari bahwa
mereka sudah tidak selamat.
7.
Setelah perkawinan di Surga selesai,
suatu Masa Kesukaran Besar akan terjadi bagi mempelai
perempuan. Apakah mempelai perempuan Allah akan melewa
ti suatu masa kesukaran yang berat? Tentu saja! Dan apa
yang akan dilakukan Yesus? Yesus akan kembali ke bumi, untuk apa? Untuk
menyelamatkan dia dari apa yang seolah-olah
suatu pemusnahan yang pasti. Jadi ketika Yesus datang, Dia datang untuk
menyelamatkan mempelai perempuanNya, Dia berkata, “Hei, jangan lakukan itu pada
mempelai perempuanKu!” Maka Yesus datang dan menjemput mempelai perempuanNya.
8.
Lalu Yesus akan mengumpulkan kerajaanNya atau mempelai
perempuanNya dan membawanya ke rumah Bapa di Surga.
Ketika orang-orang
setia tiba di Surga, mereka akan duduk bersama Yesus untuk makan perjamuan
perkawinan di resepsi perkawinan. Ini Wahyu 19:9 dan juga Matius 8:11-12 di
mana dikatakan, “11 ‘Banyak orang
akan datang dari Timur dan Barat dan duduk bersama-sama dengan Abraham, Ishak
dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga…” di meja. Bukankah
ini gambaran yang indah? Kita akan menjadi tamu-tamu, kita akan duduk di meja
dan Yesus yang akan melayani. Kalian berkata, “Apa? Yesus? Kita yang harus
melayani Dia!”. Yesus berkata, “Nah, kalian sudah melayani Aku, sekarang Aku
yang akan melayani kalian.”
Simak pernyataan ini dari Adventist Home hal.
503,
“…Di pikiran Yesus sukacita pesta perkawinan itu menunjuk ke depan ke
sukacita pada hari ketika Dia akan membawa pulang mempelai perempuanNya ke
rumah Bapa, dan orang-orang tebusan bersama sang Penebus akan duduk di
perjamuan perkawinan Anak Domba.”
Kemudian juga di Counsels to the Church
hal. 36, Ellen White menulis, “…Tak lama
kemudian kami mendengar suaraNya yang indah lagi, berkata, ‘Mari, umatKu,
kalian telah keluar dari kesukaran besar dan melakukan kehendakKu, menderita
bagiKu, masuklah ke perjamuan itu, karena Aku akan mengikat pinggangKu sendiri
dan melayani kalian.’ Kami berseru, ‘Halelluyah! Mulia!’…” Ellen White merujuk ke Wahyu
19.
“…’Halelluyah! Mulia!’ Dan kami masuk ke
dalam kota. Dan aku melihat sebuah meja dari perak murni, panjangnya
bermil-mil, namun mata kami bisa melihat seluruhnya…” penglihatan kita akan diperbaiki, karena kita akan bisa melihat bermil-mil
jauhnya, semua orang tebusan. “…Aku melihat
buah…” dan sekarang Ellen White akan menyebutkan semua produk California. Mengapa?
Karena di bagian akhir hidupnya dia tinggal di California, jadi dia berbicara
dalam bahasa di zamannya. Andai dia tinggal di Colombia, dia mungkin akan
menyebut mangga dan papaya. Jadi ini menunjukkan bahwa nabi itu berbicara dalam
bahasa menurut apa yang ditunjukkan Allah yang biasa dilihatnya. Seandainya
Allah menunjukkan kepada Ellen White mangga, entahlah apa orang di zaman itu
mengenal mangga, di zaman Ellen White. Kalian tahu, buah naga kita, kira-kira
Ellen White tidak akan tahu itu buah apa. Jadi di sini dikatakan, “…Aku melihat
buah pohon kehidupan, manna, buah badam, buah
ara, buah delima, anggur…” dan bagi kalian yang berasal dari negara-negara lain, “…dan banyak jenis buah
yang lain…” Dan buah-buahan itu akan benar-benar terasa seperti buah. Maksud saya,
buah-buahan yang kita makan di sini sama sekali tidak seperti buah-buahan itu.
Kalian tahu mengapa? Kalian tahu ketika Yesus membuat anggur di pesta
perkawinan (di Kana), biasanya anggur yang paling jelek yang disajikan terakhir
pada waktu orang-orang sudah mabuk. Tetapi Yesus justru membuat anggur yang
terbaik pada saat terakhir, dan dari mana mereka tahu? Bagaimana anggur itu
bisa menjadi anggur yang terbaik? Nah, menurut saya itu karena anggur tersebut
datang dari tangan Sang Pencipta, kira-kira itu seperti sari anggur yang
terdapat di taman Eden. Mereka mengatakan, “Wow!” Dan ketika kita makan
buah-buahan itu, kita akan berkata, “Wow!”
Now let's go to the next section here, I’m trying to, you
know, see what how much we can cover. Let's go to the next section which is solving
a problem. The Bible teaches that the wedding will take place in Heaven before
Jesus returns, however, many modern versions ~ this is where we need to weigh
between the King James and the modern versions ~ many modern versions for
example the NIV and the English Standard Version leave the erroneous impression that
Jesus will return to the earth to gather His people to Himself after the
marriage supper has ended. These translations are confusing because
other texts clearly indicate that Jesus will literally sit with His people at
the supper table in His kingdom after He has come for them, right? We already
read that in Luke 12. So the question is this, when is the marriage supper?
Does it take place before Jesus comes for His own or after He takes them to
Heaven?
Well, let's compare Luke 12:35-37 in the NKJV versus the
New International Version.
·
first
the New
King James,
Jesus
says, “35 Let your waist be girded and your lamps burning; 36 and you yourselves be like men who wait for
their master, when he will return from the wedding, that when he comes and
knocks they may open to him immediately. 37 Blessed are those servants whom
the master, when he comes, will find watching. Assuredly, I say to you that he
will gird himself and have them sit down to eat, and will come and
serve them.”
So
He returns from what according to the New King James Version? He returns from
the wedding.
·
But
now notice what the NIV has.
“Be dressed ready for service and
keep your lamps burning, like men waiting for their master to return from a wedding banquet…” so this gives the impression that the
banquet will take place in Heaven, and then Jesus is going to return. Why have
a banquet up there when God’s people are not there? It continues saying, “…so that when he comes and knocks
they can immediately open the door for him. It will be good for those servants whose master finds them watching when he
comes. I tell you the truth, he will dress himself to serve, will have them recline
at
the table and will come
and wait on them.”
So
does this mean there's going to be a second banquet? You guys are going to sit
at the table again? It's confusing, isn't it?
Nah, mari kita ke bagian berikutnya di sini. Saya mencoba
untuk melihat berapa banyak yang masih bisa kita liput. Mari kita ke bagian
berikutnya, yaitu menyelesaikan suatu masalah. Alkitab mengajarkan bahwa
perkawinan itu akan terjadi di Surga sebelum Yesus kembali, namun banyak
terjemahan Alkitab yang modern ~ nah, di sinilah kita perlu menimbang antara
KJV dan versi-versi modern ~ banyak
versi modern misalnya NIV dan ESV memberikan kesan yang salah, yaitu bahwa Yesus akan
kembali ke dunia untuk mengumpulkan umatNya kepada DiriNya
sendiri setelah perjamuan perkawinan itu
selesai. Ternjemahan-terjemahan modern ini membingunkan karena
ayat-ayat yang lain dengan jelas mengindikasikan bahwa Yesus akan duduk dengan
umatNya secara literal di meja perjamuan di kerajaanNya setelah
Dia datang menjemput mereka, benar? Kita sudah membacanya di Lukas 12. Maka
pertanyaannya ialah ini, kapankah perjamuan perkawinan itu terjadi? Apakah itu
sebelum Yesus datang menjemput umatNya atau setelah Dia datang untuk membawa
mereka ke Surga?
Marilah kita bandingkan Lukas 12:35-37 versi NKJV versus
NIV.
·
Pertama NKJV.
Yesus berkata, “35 Hendaklah
pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. 36 Dan
hendaklah kamu sendiri sama seperti
orang-orang yang menantikan Tuannya saat Dia
akan kembali dari perkawinan itu, supaya ketika
Ia datang dan mengetok pintu, mereka akan segera
membuka pintu bagiNya. 37 Diberkatilah
hamba-hamba yang Tuannya ketika Ia
datang, didapati sedang berjaga-jaga. Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya Ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan
mereka duduk makan, dan Ia akan datang melayani mereka.”
Jadi Yesus kembali dari mana menurut NKJV? Yesus kembali
dari perkawinannya.
·
Sekarang lihat apa yang ada di
NIV.
“Kenakanlah
pakaianmu dan bersiap untuk melayani, dan pertahankanlah lampumu tetap menyala,
bagaikan orang yang menantikan tuannya kembali dari
sebuah perjamuan perkawinan…” jadi ini memberikan kesan bahwa perjamuan itu akan
terjadi di Surga, kemudian Yesus akan kembali. Untuk apa ada perjamuan di atas
sana ketika umat Allah tidak berada di
sana? Selanjutnya dikatakan, “…supaya pada saat dia datang dan mengetuk,
mereka bisa segera membukakan pintu baginya. Baiklah bagi hamba-hamba ini yang
majikannya mendapatkan mereka sedang menantikan pada saat dia datang. Saya
katakan sejujurnya bahwa dia akan mengenakan pakaian untuk melayani, akan
mempersilakan mereka duduk bersandar di meja dan akan datang melayani mereka.”
Jadi apakah ini berarti akan
ada dua perjamuan? Kalian akan duduk di meja perjamuan lagi? Ini membingungkan,
bukan?
Now it
will be noticed that the NIV and many other contemporary versions,
Jesus
returns to the earth from the Heavenly wedding banquet, to gather His waiting
people. In other words, the wedding banquet takes place before Jesus comes to
take His people to Heaven.
However,
in the
NKJV Jesus returns from the wedding, not from the banquet, to gather
His people to take them to the banquet.
Which
translation makes more sense and fits best with all the biblical evidence?
Sekarang
terlihat di NIV dan banyak versi
kontemporer yang lain, bahwa Yesus kembali ke bumi dari perjamuan perkawinan di
Surga untuk mengumpulkan umatNya yang sedang menanti. Dengan
kata lain, perjamuan perkawinan itu terjadi sebelum Yesus datang untuk membawa
umatNya ke Surga. Namun, di
NKJV, Yesus kembali ke bumi dari perkawinannya, bukan dari perjamuannya,
untuk mengumpulkan umatNya dan membawa mereka ke perjamuan.
Terjemahan
mana yang lebih masuk akal dan sesuai dengan semua bukti alkitabiah?
Now we need to consider something from the Greek language.
In the Greek, the words used for marriage which are γάμος [gamos] and
γάμου [gamou] include both the wedding and the wedding feast.
In our times we make a marked distinction between the wedding and the wedding
feast or the reception. However, in biblical times the covenant vow which is the wedding
itself took very little time, while the feast was a major community
event that would last hours, days, or even weeks, depending on the social
status of the person. Thus the wedding was simply a brief ceremony, with a
celebration that was a big feast after. The Greek language did not have a word that
distinguishes between the wedding and the feast ~ in other words, the
word covers both the wedding and the feast ~ such as we do today, because
people perceive both to be phases of the same event. However, although the
Greeks ~ this is an important point ~ although the Greeks did not have a word
for the vow as distinguished from the feast, they did have a word for the "feast”alone when that is what they wish to emphasize. The word δεῖπνον [deipnon]
appears in Revelation 19:9 where the saints
are invited to the wedding feast. So there is a word for "the feast",
therefore the process is as follows:
·
Jesus
will marry His kingdom or His church in Heaven,
·
then
Jesus will return from the wedding in Heaven or from receiving the kingdom in
Heaven, to take His waiting people on earth,
·
to
the Heavenly feast or reception.
·
The
bride is the church or kingdom as a whole,
·
while
the church members as individuals are the guests.
·
The
bride or kingdom is the New Jerusalem,
the dwelling place of Christ's entire human kingdom.
·
Individual
members of the City are not the City itself, but the residents who have homes
there.
Clear?
Sekarang kita perlu mempertimbangkan dari sudut bahasa
Greeka. Dalam bahasa Greeka, kata-kata yang dipakai untuk “perkawinan” ialah γάμος
[gamos] dan γάμου [gamou], mengacu baik kepada perkawinan maupun perjamuan perkawinannya. Di zaman
kita, kita membuat perbedaan yang jelas antara perkawinannya dengan
perjamuan/pesta perkawinannya atau resepsinya. Namun, di zaman alkitabiah akad nikahnya yang adalah
perkawinan itu sendiri hanya berlangsung singkat sekali,
sementara pestanya adalah suatu peristiwa
besar dalam komunitas yang berlangsung berjam-jam, berhari-hari, atau bahkan
berminggu-minggu tergantung status sosial yang bersangkutan.
Dengan demikian perkawinan itu hanyalah suatu upacara singkat, yang dirayakan
dalam perjamuan yang besar setelah itu. Dalam bahasa Greeka tidak ada perkataan
yang membedakan antara "perkawinan" dengan "perjamuan/resepsi"nya
seperti tradisi kita sekarang ~ dengan
kata lain, kata itu dipakai baik untuk perkawinannya maupun perjamuannya karena
orang menganggap keduanya adalah tahap-tahap peristiwa yang sama. Namun,
walaupun dalam bahasa Greeka ~ ini poin yang penting ~ walaupun dalam bahasa Greeka
tidak ada kata yang membedakan akad nikah dari resepsinya, mereka punya suatu kata untuk “resepsi”
itu sendiri
bilamana itulah yang mau disampaikan. Kata δεῖπνον [deipnon] muncul di Wahyu
19:9 di mana orang-orang saleh diundang ke perjamuan perkawinan itu. Jadi ada
kata untuk “perjamuan”. Maka prosesnya itu sbb.:
·
Yesus akan megawini kerajaanNya atau gerejaNya di Surga,
·
lalu Yesus akan kembali dari perkawinan di Surga, atau
dari menerima kerajaanNya di Surga, untuk membawa umatNya yang menunggu di
dunia,
·
ke perjamuan atau resepsi di Surga.
·
Mempelai perempuan adalah gereja atau kerajaan secara
utuh,
·
sementara
anggota-anggota gerejanya secara individu adalah tamu-tamunya.
·
Mempelai perempuannya atau kerajaanNya adalah Yerusalem
Baru, tempat tinggal semua manusia dari kerajaan Kristus.
·
Anggota-anggota individu Kota itu bukanlah Kota itu
sendiri, melainkan warga-warga yang punya rumah di sana.
Jelas?
Now let's read this statement from Early Writings 279, “I saw angels hurrying to and fro in heaven. An angel with a writer's inkhorn by
his side returned from the earth and reported to Jesus that his work was done and the saints were numbered and sealed….” see, His kingdom is made up, His bride is made up. “…Then I saw Jesus, who had been ministering before the ark containing the Ten Commandments,
throw down the censer…”
what event is that? That's the close of
probation.
“…He raised His hands, and with a loud voice said, ‘It is done.’ And all the angelic host laid off their crowns as Jesus made the solemn declaration, ‘He that is unjust, let him be unjust still: and he which is filthy, let him be filthy still: and he that is righteous, let him be righteous still: and
he
that is holy, let him be holy still.’…”
Nah, mari kita baca pernyataan ini dari Early Writings hal. 279, “…Aku melihat malaikat-malaikat bergegas ke sana kemari di Surga. Satu
malaikat dengan tempat tinta di sisinya kembali dari bumi dan melaporkan kepada
Yesus bahwa pekerjaannya sudah selesai dan orang-orang kudus sudah dihitung dan
dimeteraikan…” lihat, kerajaanNya sudah
terbentuk, mempelai perempuannya lengkap. “…Lalu aku melihat Yesus yang melayani di hadapan Tabut yang berisikan
Kesepuluh Perintah melemparkan pedupaannya…” peristiwa apa ini? Ini
tutupnya pintu kasihan. “…Dia
mengangkat tangan-tanganNya dan dengan suara keras berkata, ‘Sudah selesai!’
dan semua bala tentara surgawi meletakkan mahkota mereka saat Yesus membuat
pernyataan yang serius ini, ‘11 Barangsiapa yang tidak benar, biarlah ia tetap tidak benar, barangsiapa yang cemar, biarlah ia
tetap cemar; dan barangsiapa yang benar,
biarlah ia tetap benar; barangsiapa yang kudus, biarlah ia tetap kudus’…”
(Wah. 22:11).
Then we have another statement in Great Controversy page 426, “The marriage represents the reception by Christ of His kingdom. The Holy City,
the
New Jerusalem, which is the capital and representative of the kingdom, is called ‘the bride, the Lamb's wife.’ Said the angel to John: ‘Come hither, I will show thee the bride, the Lamb's wife.’ ‘He carried me away in the spirit,’ says the
prophet, ‘and showed me that great city, the holy Jerusalem, descending out of
heaven from God’ (Revelation 21:9-10). Clearly, then,
the
bride represents the Holy
City, and the virgins that go out to meet the bridegroom
are
a symbol of the church. In the Revelation, the people of God are said to be
the
guests at the
marriage supper (Revelation 19:9). If
guests, they cannot be represented also as
the
bride…” each individual that is. “…Christ, as stated by the prophet Daniel, will receive from the Ancient of Days in heaven, ‘dominion, and glory, and a kingdom’. He will receive the New Jerusalem, the capital of His kingdom, ‘prepared as a bride adorned for her husband.’.
Having received the kingdom, He will come in His glory, as King of kings and
Lord of lords, for the redemption of His
people,…” and then notice there comes a reception “…who are to ‘sit down with Abraham, and Isaac, and Jacob,’ at His table in His kingdom, to partake of the
marriage supper of the Lamb.”
Are you
understanding the concept of the wedding and the reception?
Lalu ada suatu
pernyataan lain di Great Controversy hal. 426, “…Perkawinan melambangkan diterimanya
kerajaanNya oleh Kristus. Kota suci Yerusalem Baru yang adalah ibu kota dan
lambang dari kerajaan disebut ‘mempelai
perempuan, istri Anak Domba’. Kata Malaikat itu kepada Yohanes, ‘Datanglah
kemari, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, istri Anak Domba. Lalu, ia membawa aku pergi di dalam Roh’, kata nabi itu ‘dan ia menunjukkan kepadaku kota yang besar itu, Yerusalem yang kudus, turun dari sorga, dari Allah.’ (Wah. 21:9-10). Jelaslah kalau begitu mempelai perempuan mewakili kota
suci itu dan anak-anak dara yang keluar menyambut Mempelai laki-laki adalah
simbol gereja. Di kitab Wahyu umat Allah disebut
sebagai tamu-tamu perjamuan perkawinan (Wah. 19:9). Jika mereka tamu-tamu,
mereka tidak bisa dilambangkan juga sebagai mempelai perempuan…” maksudnya setiap individu. Kristus,
sebagaimana yang dikatakan nabi Daniel, akan menerima dari Yang Lanjut Usia di
Surga ‘kekuasaan dan kemuliaan dan sebuah kerajaan’ (Dan 7:14). Dia akan
menerima ‘Yerusalem yang baru’, ibukota kerajaanNya, ‘dipersiapkan sebagai pengantin perempuan yang
berdandan untuk suaminya’. (Wah. 21:2). Setelah menerima kerajaan
itu Dia akan datang dengan kemuliaanNya sebagai Raja segala raja dan Tuhan
segala tuan demi penebusan umatNya…” nah, simak, sekarang muncul
resepsinya, “…yang akan
‘duduk bersama Abraham, dan Ishak, dan
Yakub di mejaNya dalam kerajaanNya’ (Mat. 8:11; Lukas 22:30) untuk mengambil bagian dalam perjamuan perkawinan Anak
Domba.”
Apakah kalian paham
konsep tentang perkawinan dan resepsi (perjamuan)nya?
Now I want to go to the final illustration. This is on
page 158. This is another way of looking at it. It's another parable that Jesus
told. It has the same basic elements as the parable of the garment and the 10 virgins
etc.
It says in Matthew 13:47-50, “47 Again, the kingdom of
heaven is like a dragnet…” they did not fish with fishing hooks, but
with nets. That's an important detail, “…that was cast into the sea and gathered some
of every kind, 48 which, when it was full,
they drew to shore; and they sat down and gathered the good into vessels, but
threw the bad away…” And
now comes the application of the parable. “…49 So it will be at the end
of the age. The angels will come forth, separate the wicked
from among the just, 50 and cast them into the
furnace of fire. There will be wailing and gnashing of teeth.”
Now let's notice the symbolism that we have here.
Let's read Matthew 4:18-20 and then we'll look at the
individual symbols in this story of the fishing expedition. “18 And Jesus,
walking by the Sea of Galilee, saw two brothers, Simon called Peter, and
Andrew his brother, casting a net into the sea; for they were fishermen….” notice
the underlined words, you have “casting a net”, you have “the sea”, you have
“the fishermen”. “…19 Then He said to
them, ‘Follow Me,
and I will make you fishers of men.’ 20 They immediately
left their nets and
followed Him.”
Nah, saya akan ke ilustrasi terakhir. Ini di hal. 158.
Ini adalah cara lain memandangnya. Ini adalah perumpamaan yang lain yang
diberikan Yesus yang memiliki unsur-unsur dasar yang sama dengan perumpamaan
pakaian perkawinan dan kesepuluh anak dara, dll.
Dikatakan di
Matius 13:47-50, “47
Demikian pula Kerajaan Sorga itu seumpama sebuah
pukat…” mereka tidak menangkap ikan dengan kail, melainkan dengan
pukat. Ini detail yang penting, “…yang dilabuhkan di laut, dan mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. 48
yang bila penuh, mereka bawa ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan
yang baik ke dalam pasu tetapi yang tidak
baik mereka buang.…” Dan sekarang aplikasi perumpamaannya. “…49
Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan
orang jahat dari orang benar, 50 lalu mencampakkan orang jahat ke
dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.”
Sekarang mari kita simak simbolisme yang ada di sini.
Mari kita baca
Matius 4:18-20 kemudian kita akan melihat ke masing-masing simbol cerita
ekspedisi menangkap ikan ini. “18
Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur Laut
Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan
Andreas, saudaranya, sedang menebarkan jala
di laut, sebab mereka penjala ikan…” perhatikan kata-kata yang digarisbawahi, ada “menebarkan
jala”, ada “laut” dan “penjala ikan” “…19 Lalu kata Yesus kepada mereka, ‘Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan
Kujadikan penjala manusia.’ 20 Lalu mereka pun segera meninggalkan
jala mereka dan mengikuti Dia. “
Now let's look at the symbolism that we have in these two
passages Matthew 13 and Matthew chapter 4.
·
what
would “the sea” represent in this parable?
The
sea represents humanity, everyone in the world
·
what
do “the fish” represent?
The
fish represent the persons that belong to humanity, they swim in the sea.
·
who
are ‘the fishermen”?
The
fishermen are those who proclaim the gospel. Jesus says, “Come unto Me and I will make you…” what?
“…I will make you fishers of men.” (Mark 1:17). So the fishers of men are those who preach
the gospel.
·
what
is “the boat”?
The
fish are put first in the boat. What is the boat? The boat represents the
church.
Now
let me ask you, when the fishermen fish the fish, and put them in the boat, do
they separate between the fish as they put them in the boat? No! They put all
of the fish in the boat. And there's all kinds of fish there, I’m going to give
you an illustration in a few moments of that.
·
So
is it necessary when they get to the shore to do a work of separation of the
good fish that are going to the marketplace and the bad fish?
Absolutely!
Of course. What event is that describing? It is describing the investigative
judgment, the separation of the good fish from the bad fish, that is the
investigative judgment.
·
and
the casting out of the bad where there's wailing and gnashing of teeth.
By the way
ü there's wailing and gnashing of teeth in
the Time of Trouble,
ü but there's also going to be wailing and
gnashing of teeth in the last three plagues when Babylon is punished,
ü and also wailing and gnashing of teeth when
the fire consumes the wicked.
So
it's a process. It's not something that happens just during the Time of
Trouble. It's a process that happens during the Time of Trouble, at the
conclusion of the Time of Trouble, and even after the Millennium there will be
wailing and gnashing of teeth.
Nah, mari kita lihat simbolisme yang ada di dua bacaan
Matius 13 dan Matius 4.
·
“laut” itu melambangkan apa dalam perumpamaan ini?
Laut melambangkan kemanusiaan, semua manusia di dunia.
·
“ikan” melambangkan apa?
Ikan melambangkan manusia-manusia dari kemanusiaan,
mereka berenang di dalam laut.
·
Siapa para “penjala ikan”?
Penjala ikan adalah mereka yang mengabarkan injil. Yesus
berkata, "Mari, ikutlah Aku dan
kamu akan Kujadikan…” apa? “…penjala manusia." (Mark.
1:17). Jadi penjala manusia adalah mereka yang
mengabarkan injil.
·
“perahu” itu apa?
Ikan-ikan pertama dimasukkan ke dalam perahu. Perahu itu
apa? Perahu melambangan gereja.
Nah, coba saya tanya, ketika para penjala ikan menangkap
ikan dan memasukkan mereka ke dalam perahu, apakah mereka memisahkan ikan-ikan
iitu pada saat mereka memasukkannya ke dalam perahu? Tidak! Mereka memasukkan
semua ikan ke dalam perahu. Dan ada segala jenis ikan di sana, nanti saya akan
memberikan sebuah ilustrasi.
Jadi ketika mereka tiba di pantai apakah perlu melakukan
suatu pekerjaan memisahkan ikan-ikan yang baik yang akan dibawa ke pasar dari
ikan-ikan yang tidak baik? Pasti! Tentu saja! Ini menggambarkan peristiwa apa?
Ini menggambarkan penghakiman investigasi, pemisahan ikan-ikan yang baik dari
yang tidak, itulah penghakiman investigasi.
·
Dan dicampakkannya ikan-ikan yang tidak baik ke mana ada
ratapan dan kertak gigi.
Nah,
ü ada ratapan dan
kertak gigi di Masa Kesurakan Besar,
ü tetapi juga akan
ada ratapan dan kertak gigi saat Tiga Malapetaka Terakhir ketika Babilon
dihukum,
ü dan juga ada
ratapan dan kertak gigi ketika api menghanguskan orang-orang jahat.
Jadi ini adalah suatu proses, ini tidak sesuatu yang
hanya terjadi saat Masa Kesukaran Besar. Ini adalah proses yang terjadi selama
Masa Kesukaran Besar, pada akhir Masa Kesukaran Besar, dan bahkan setelah
Millenium akan ada ratapan dan kertak gigi.
Now the Christian world rejects the Heavenly judgment before
the Second Coming because they believe that a person's soul goes to Heaven or
to hell at the moment of death. If a person goes to Heaven or hell when they
died, why do a judgment to determine who was righteous and who wasn't? So the state of the dead determines their view
of the judgment. If this were true, all cases are decided at the moment of
death and not in the Heavenly judgment before the Second Coming. The
so-called Apostles Creed is also wrong, when it states that Jesus will
come to judge the living and the dead. Jesus is not coming to judge the living and the dead, He did that before He's coming
to reward those who were faithful to Jesus.
Nah, dunia Kristen menolak konsep penghakiman surgawi
sebelum Kedatangan Kedua Kristus karena mereka meyakini bahwa nyawa orang pergi
ke Surga atau ke neraka pada saat kematian. Kalau orang pergi ke
Surga atau ke neraka ketika dia mati, ngapain mengadakan penghakiman untuk
menentukan siapa yang benar dan siapa tidak? Jadi status orang mati itu
menentukan pandangan mereka tentang penghakiman. Andai ini benar, maka semua
kasus sudah diputuskan pada saat kematian dan bukan dihakimi di pengadilan
surgawi sebelum Kedatangan Kedua. Apa
yang disebut Kredo Para Rasul
pun keliru karena menyatakan bahwa Yesus akan datang untuk
menghakimi yang hidup dan yang mati. Yesus
tidak datang untuk menghakimi yang hidup dan yang mati. Dia sudah melakukan itu
sebelum Dia datang untuk memberi pahala kepada mereka yang setia kepadaNya.
Now I know that this fishing expedition, I know
personally what it's like, because when I was a kid, my parents, we lived in Venezuela where I grew up, and we would go
to this pristine island called Margarita island. And we would go early in the
morning to watch the fishermen come in. And the fishermen would bring in their boats with the fish in the boats and then they
had baskets, they had two different baskets, and there were several of them
doing the separating, and they would take the good fish and they would put the
good fish in one basket, and they would put all of the starfish and the little
sharks and you know they had a fish that was like a catfish, had a great big
head like that and a very slender body, and that's not edible, so they would
throw it in the other basket, they would do the work of separation. And then
they would discard the bad fish, and they would take to the market the good
fish.
And so that's an illustration of what happens during the investigative
judgment. Individuals are separated. When the separation is finished, then the
kingdom of Jesus will be complete, the bride of Christ will be complete, and
then probation will close. Jesus will marry His bride, He will take over the
kingdom. And then He will return to rescue His bride, take His bride to Heaven
for the great celebration at the feast
Nah, tentang ekspedisi penangkapan ikan ini, secara
pribadi saya tahu itu seperti apa, karena ketika saya masih kecil orangtua kami, kami tinggal di Venezuela,
saya besar di sana, dan orangtua saya akan membawa kami ke pulau yang masih
perawan ini yaitu pulau Margarita. Dan kita berangkat pagi-pagi untuk melihat
para nelayan pulang dari menangkap ikan. Dan para nelayan ini akan membawa
perahu mereka dengan ikannya di dalam, kemudian mereka punya keranjang, mereka
punya dua keranjang, dan beberapa orang dari mereka yang mengerjakan pemisahan
itu. Mereka akan mengambil ikan yang baik dan mereka akan memasukkannya ke satu
keranjang, dan mereka akan memasukkan semua tapak-tapak dan hiu-hiu kecil, dan
ada sejenis ikan seperti ikan lele yang punya kepala yang besar dan badan yang
sangat ramping, dan ikan itu tidak bisa dimakan, maka mereka akan
melemparkannya ke keranjang yang lain, mereka mengerjakan suatu pemisahan.
Kemudian mereka akan membuang ikan yang tidak baik dan membawa ikan yang baik
ke pasar.
Maka itulah ilustrasi dari apa yang terjadi saat
penghakiman investigasi. Orang-orang dipisahkan. Ketika pemisahan itu selesai,
maka kerajaan Yesus lengkap, mempelai perempuan Kristus lengkap, lalu pintu
kasihan akan ditutup. Yesus akan
mengawini mempelai perempuanNya, Dia akan mengambil alih kerajaanNya. Kemudian
Dia akan kembali untuk menyelamatkan mempelai perempuanNya, membawanya ke Surga
untuk perayaan besar di perjamuan.
24 12 21
No comments:
Post a Comment