Saturday, December 18, 2021

EPISODE 12/24 ~ REVELATION 15-22 ~ REVELATION 18 ~ STEPHEN BOHR

 

FROM THE CLOSE OF PROBATION TO THE NEW EARTH

Part 12/24 - Stephen Bohr

REVELATION 18

https://www.youtube.com/watch?v=q7-DZDGE4R4

 

Dibuka dengan doa.  

 

Okay, we are on page 133, and we're going to comment now on verse 4 of Revelation 18. It says there in Revelation 18:4, And I heard another voice from Heaven saying, ‘Come out of her, My people…” and now, the reason is,  “…lest you share in her sins, and lest you receive of her Plagues.”

So why do the Plagues come? Because of the sins, right? The sins of Babylon. So God says, “Get out!” And of course we noticed in verse 3 that Babylon is in a terrible condition, filled with demons, according to what Revelation 18:2-3 say. 

 

Baiklah, kita di hal. 133, dan kita sekarang akan mengomentari ayat 4 Wahyu 18. Dikatakan di Wahyu 18:4,  4  Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: ‘Keluarlah darinya, hai umat-Ku…” dan sekarang, alasannya ialah, “…supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya…” 

Jadi mengapa Malapetaka-malapetaka itu jatuh? Karena dosa, benar? Dosa-dosa Babilon. Jadi Allah berkata, “Keluarlah!” Dan tentu saja kita sudah menyimak di ayat 3 bahwa Babilon sedang dalam kondisi yang sangat buruk, penuh dengan iblis, menurut apa kata Wahyu 18:2-3. 

 

 

Now the purpose of the Loud Cry is to proclaim the fall of Babylon and to call God's faithful people out of Babylon before the outpouring of the Seven Last Plagues. An angel comes down from Heaven to the earth to proclaim that “Babylon is fallen, is fallen” but it is God's voice that calls His people to come out of Babylon. So the mighty angel that descends with a loud voice is an angel, we don't know the name of the angel, but the person who calls the people out of Babylon is Jesus. He says, “Come out of her, My people.”

 

Nah, tujuan dari Seruan Nyaring ialah mengumumkan kejatuhan Babilon dan memanggil umat Allah yang setia keluar dari Babilon sebelum dicurahkannya Ketujuh Malapetaka Terakhir. Seorang malaikat turun dari surga ke bumi untuk mengumumkan “Sudah roboh, sudah roboh Babilon” tetapi suara Allah-lah yang memanggil umatNya keluar dari Babilon. Jadi malaikat yang perkasa yang turun dengan suara yang keras itu seorang malaikat, kita tidak tahu nama malaikat itu. Tetapi Sosok yang memanggil umatNya keluar dari Babilon adalah Yesus. Yesus yang berkata, “Keluarlah darinya, umatKu.”

 

 

Now where are people being called out from? Well, they're actually being called out from the three parts of Babylon:

·       first from the secular world,

·       second from the papacy,

·       and third from apostate Protestantism.

So the call of Babylon does not only apply to people who are in the Roman Catholic Church, it applies also to Protestants.

 

Nah, dari mana orang-orang ini dipanggil keluar? Sesungguhnya mereka dipanggil keluar dari ketiga bagian Babilon:

·       pertama dari dunia sekuler,

·       kedua dari Kepausan,

·       dan ketiga dari Protestantisme murtad.

Jadi panggilan kepada Babilon tidak hanya diperuntukkan mereka yang berasal dari Gereja Roma Katolik, itu juga diperuntukkan Protestan.

 

 

Notice this next statement from the writings of Ellen White, Great Controversy 382. “Babylon  is  said  to  be  the  mother  of  harlots. By  her  daughters  must  be symbolized churches that cling to her doctrines and traditions, and follow her example of sacrificing the truth and the approval of God, in order to form an unlawful alliance with the world. The message of Revelation 14, announcing the fall of Babylon must apply to religious bodies that were once pure and  have become corrupt…” because it says Babylon has fallen. Well if it's fallen, it must not have been fallen before, right?  “…Since this message follows the warning of the judgment, it must be given in the last days; therefore…”  listen carefully, “… it cannot refer to the Roman Church alone…”  so does the call to come out of Babylon only a call for Catholics to come out of the papal system? No! It includes Protestants, and in other places Ellen White says that it includes worldlings, those are secular people who are neither Protestants nor members of the Roman Catholic communion. So once again, “…therefore it cannot refer to the Roman Church alone, for that Church has been in a fallen condition for many centuries…” So this must refer to another group of people at the end besides those who belong to the Roman Catholic communion.  “…Furthermore, in the eighteenth chapter of the Revelation the people of God are called upon to come out of Babylon. According to this scripture, many of God's people must still be in Babylon. And in what religious bodies is the greater part of the followers of Christ now  to  be  found?  Without  doubt…” where?  “…in  the  various  churches  professing  the Protestant faith.”

 

Simak pernyataan ini dari tulisan Ellen White, Great Controversy hal. 382. “…Babilon disebut sebagai ‘ibu perempuan-perempuan pelacur.’ Maka anak-anak perempuannya haruslah melambangkan gereja-gereja yang terus berpegang pada doktrin-doktrinnya dan tradisi-tradisinya, dan mengikuti teladannya dengan mengorbankan kebenaran dan perkenan Allah demi membentuk suatu aliansi yang tidak sah dengan dunia. Pekabaran Wahyu 14 yang mengumumkan kejatuhan Babilon, haruslah diaplikasikan kepada badan-badan relijius yang dulunya murni tapi telah menjadi rusak…”  karena dikatakan Babilon sudah roboh. Nah, jika dia sudah roboh, tentunya sebelum itu dia tidak roboh, benar?   “…Oleh karena pekabaran ini mengikuti peringatan tentang penghakiman, tentunya ini disampaikan pada hari-hari terakhir, maka…”  dengarkan baik-baik,    “…ini tidak mengacu hanya kepada gereja Roma saja…”  jadi apakah panggilan untuk keluar dari Babilon hanyalah panggilan bagi orang-orang Katolik untuk keluar dari sistem Kepausan? Tidak! Termasuk mereka yang Protestan. Dan di tempat lain Ellen White berkata bahwa termasuk juga orang-orang dunia, mereka yang adalah orang-orang sekuler yang bukan Protestan maupun anggota komunitas Roma Katolik. Jadi sekali lagi, “…maka ini tidak mengacu hanya kepada gereja Roma saja, karena gereja itu sudah dalam kondisi jatuh selama berabad-abad…”  Maka ini haruslah mengacu kepada kelompok manusia yang lain di akhir masa selain mereka yang berasal dari komunitas Roma Katolik. “…Lebih jauh, di pasal 18 Wahyu umat Allah dipanggil untuk keluar dari Babilon. Menurut ayat ini, tentunya masih banyak umat Allah yang berada di Babilon. Dan dalam badan-badan relijius apa sebagaian besar pengikut Kristus sekarang ditemukan? Tanpa keraguan…”  di mana?     “…di pelbagai gereja yang mengakui iman Protestan.”

 

 

So we need to understand that the call that God gives, that Christ gives, “Come out of her, My people” applies to everyone who belongs to the threefold union:

1.   kings, rulers, which are the secular people,

2.   those who belong to the papal system, and

3.   those who are members of the Protestant churches that have fallen from the truth that God gave Protestantism.

God wanted Protestantism to progress and to grow in their knowledge to fully restore the truth, but somehow the process got truncated, and as a result Protestantism lost its way.

 

Jadi kita perlu memahami bahwa panggilan Allah, panggilan Kristus untuk “Keluarlah darinya, umatKu” berlaku bagi semua yang termasuk di dalam persekutuan tiga serangkai:

1.   raja-raja, penguasa-penguasa, yang adalah orang-orang sekuler,

2.   mereka yang termasuk dalam sistem Kepausan, dan

3.   mereka yang adalah anggota gereja-gereja Protestan yang telah jatuh dari kebenaran yang diberikan Allah kepada Protestantisme.

Allah menghedaki Protestantisme terus maju dan bertumbuh dalam pengetahuan mereka agar memulihkan kebenaran dengan sepenuhnya. Tetapi entah bagaimana proses itu terpotong pendek, dan akibatnya Protestantisme kehilangan arahnya.

 

 

Now we're on page 134. We must understand the call to come out of Babylon in verse 4 in the light of the Old Testament, literal, parallel.  Do you remember when Babylon was about to fall? We read repeatedly in Isaiah and Jeremiah where God called His people to come out before the fall of Babylon on that fateful night. Well, that was what literally happened, and that becomes a shadow or becomes a type of the call out of Babylon at the end of time. God's literal Israel in the Old Testament were called to come out of literal Babylon in order to escape her doom. However, they were not merely to leave Babylon without any particular destination. You know, God doesn't say, “Get out of Babylon!”, they say, “Okay, where are we going?” Why were God's people called out of Babylon, to go where? To go to Jerusalem, hello! So when God calls all of these individuals out of Babylon, He calls them out of Babylon to join where? To join the remnant Church, God's end time Israel, in other words, God's end-time remnant. So they were to come out and to go to Jerusalem. So today we call people out to join God's remnant Church. And of course this will happen in a spiritual sense. At the end of time God has a global spiritual Israel, and the Devil has followers in global spiritual Babylon. And the call will be given for the wicked to come out.

 

Sekarang kita di hal. 134. Kita harus memahami bahwa panggilan untuk keluar dari Babilon di ayat 4 sehubungan dengan Perjanjian Lama, itu literal, paralel. Apakah kalian ingat ketika Babilon akan jatuh? Kita sudah membacanya berulang-ulang di Yesaya dan Yeremia di mana Allah memanggil umatNya keluar sebelum Babilon jatuh pada malam yang bersejarah itu. Nah, itulah yang terjadi secara literal, dan itu menjadi bayangan atau tipe dari panggilan untuk keluar dari Babilon di akhir zaman. Israel Allah yang literal di Perjanjian Lama dipanggil keluar dari Babilon literal supaya selamat dari kebinasaannya. Namun, mereka bukan semata-mata meninggalkan Babilon tanpa tujuan tertentu apa pun. Kalian tahu, Allah tidak berkata, “Keluarlah dari Babilon!” , lalu mereka berkata, “Oke, ke mana kami pergi?” Mengapa umat Allah dipanggil keluar dari Babilon? Untuk pergi ke mana? Untuk ke Yerusalem, halo! Jadi ketika Allah memanggil semua individu itu keluar dari Babilon, Dia memanggil mereka keluar dari Babilon untuk bergabung ke mana? Bergabung dengan gereja umat yang sisa, Israel akhir zaman milik Allah, dengan kata lain, umat Allah yang sisa di akhir zaman. Jadi mereka harus keluar dan pergi ke Yerusalem. Maka hari ini kita memanggil orang keluar untuk bergabung dengan Gereja umat Allah yang sisa. Dan tentu saja ini akan terjadi secara spiritual. Pada akhir masa Allah memiliki Israel spiritual yang global, dan Iblis punya pengikut-pengikut di Babilon spiritual yang global. Dan panggilan diberikan agar yang jahat keluar.

 

 

Now in Prophets and Kings pages 715 and 134 Ellen White speaks about a spiritual Israel. It shouldn't surprise us to talk  about spiritual Israel. You know the Bible tells us that to be an Israelite means to belong to Christ, “if ye are Christ's you are Abraham's seed” it has nothing to do with your ancestors, it has nothing to do with the blood that runs through your veins, it has to do with your relationship to Christ. If you are Christ’s you are Abraham's seed, in other words there are individuals who are not physically Jews, but in the sight of God, they are His true Israel.

 

Nah, di Prophets and Kings hal. 715 dan 134, Ellen White bicara tentang Israel spiritual. Kita tidak perlu heran bicara tentang Israrel spiritual. Kalian tahu Alkitab mengatakan bahwa untuk menjadi seorang Israel artinya menjadi milik Kristus, 29 Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah benih Abraham” (Gal. 3:29) tidak ada kaitannya dengan nenek moyang kita, tidak ada kaitannya dengan darah yang mengalir dalam pembuluh darah kita, tetapi berkaitan dengan hubungan kita dengan Kristus. Jika kita milik Kristus, kita adalah benih Abraham, dengan kata lain ada individu-individu yang bukan Yahudi secara fisik, tetapi di pemandangan Allah, mereka adalah IsraelNya yang sejati.

 

 

Notice how Ellen White refers to this in Prophets and Kings 715 and 134.  No longer have the hosts of evil power to keep the church captive…” she's talking about the 1260 years of persecution   “…for Babylon is fallen, is fallen, that great city,’ which hath made all nations drink of the wine of the wrath of her fornication and to  spiritual Israel is given the message, ‘Come out of her, My people, that ye be not partakers of her sins, and that ye receive not of her Plagues.’. As the captive exiles heeded the message, ‘Flee out of the midst of Babylon’…”  this is Jeremiah 51, ”…and were restored to the Land of Promise, so those who fear God today are heeding the message to  withdraw from spiritual Babylon, and soon they are to stand as trophies of divine grace in the earth made new, the  heavenly Canaan.”

Isn't that beautiful?

 

Simak bagaimana Ellen White merujuk kepada ini di Prophets and Kings hal. 715.  “…Balatentara kejahatan tidak lagi punya kuasa untuk menawan gereja…”  dia bicara tentang ke-1260 tahun persekusi, “…karena  ‘Sudah roboh, sudah roboh Babel, kota besar itu’, yangtelah membuat segala bangsa minum dari anggur murka hawa nafsu cabulnya’ (Wah. 14:8) dan kepada Israel rohani diberikan pekabaran ini, Keluarlah darinya, hai umat-Ku, supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.’(Wah.18:4). Ketika para tawanan mematuhi pekabaran tersebut, ‘Larilah dari tengah-tengah Babilon’…” ini Yeremia 51(:6), “…dan dipulihkan ke Tanah Perjanjian, demikianlah mereka yang takut pada Allah sekarang ini mematuhi pekabaran tersebut untuk keluar dari Babilon spiritual, dan tidak lama lagi mereka akan berdiri bagaikan piala-piala karunia Ilahi di bumi yang diciptakan baru, Kanaan surgawi. …” 

Bukankah ini indah?

 

 

Now let's go to verse 5. It says there why people need to get out.

“ For her sins have reached to heaven, and God has remembered her iniquities.” 

What are Babylon's iniquities? Well, I have a brief list here, this is not a complete list, these are the main sins that characterize end time Babylon.

·       first of all pride and arrogance.

It's the same pride that Nebuchadnezzar showed when he says, “Is this not great Babylon that I have built for my glory?” and, “so that everybody looks at me as this great builder.” I’m just paraphrasing. In other words, Babylon is an arrogant system. In fact in Isaiah 47 Babylon says, “I am seated as queen and I shall not see widowhood neither will I lose my children” it says there in Isaiah 47 this is what the Harlot Babylon says.

·       what is the second sin? Crass materialism.

You can read this in Revelation 18:11-14 which we're going to go to in a few minutes.

·       Another sin is giving wine, a false doctrine to the nations.

You find that in Revelation 14:8, 17:2, 18:2-3 etc.

·       The fourth sin is fornication between Church and state.

That is one of the great sins of Babylon.

·       Another one is persecution of God's people.

And you have several references there in parentheses. 

·       And another real negative sin or terrible sin in Babylon is practicing the art of deception through sorcery.

And we're going to come back to that word. It's a very interesting word. It's the word φαρμακεία [pharmakeia] where we get the word “pharmacy” from. Very interesting. We'll come back to that a little bit later.

 

Nah, mari ke ayat 5. Di situ dikatakan mengapa orang-orang harus keluar.

 5 Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.”

Apa saja kejahatan Babiblon? Nah, saya punya sebuah daftar singkat di sini, ini bukan daftar yang lengkap, ini adalah dosa-dosa utama yang menjadi karakter Babilon akhir zaman.

·       Yang pertama keangkuhan dan kesombongan.

Keangkuhan yang sama yang ditunjukkan Nebukadnezar ketika dia berkata, "Bukankah ini Babel yang megah itu, yang telah kubangun untuk kemuliaanku?” (Dan. 4:30) dan supaya semua orang memandang aku sebagai pembangun yang hebat.” Saya memakai kata-kata saya sendiri. Dengan kata lain Babilon adalah suatu sistem yang angkuh. Bahkan di Yesaya 47(:8) Babilon berkata, “Aku duduk seorang ratu, dan aku tidak akan menjadi janda, juga tidak akan kehilangan anak-anakku”. Inilah yang dikatakan si perempuan Pelacur Babilon di Yesaya 47.  

·       Apa dosanya yang kedua? Materialisme murahan.

Kalian bisa membaca ini di Wahyu 18:11-14 yang sebentar lagi akan kita bahas.

·       Dosa yang lain ialah memberikan anggur, doktrin yang palsu kepada bangsa-bangsa.

Kalian mendapatkannya di Wahyu 14:8, 17:2, 18:2-3, dll.

·       Dosa keempat ialah perzinahan antara Gereja dengan Negara.

Ini adalah salah satu dosa besar Babilon.

·       Yang lain ialah mempersekusi umat Allah.

Dan ada beberapa referensi dalam kurung (Wahyu 17:6; 18:20, 24; Yeremia 51:24)

·       Yang lain lagi dosanya yang betul-betul buruk atau mengerikan di Babilon ialah mempraktekkan seni penipuan dengan ilmu hitam.

Dan kita akan kembali ke kata ini, ini adalah kata yang sangat menarik, yatu kata φαρμακεία [pharmakeia] dari mana kita memperoleh kata “farmasi”. Sangat menarik. Nanti kita akan kembali kemari.

 

 

Revelation 16 describes Babylon's Plagues. The culmination of her punishment comes during which Plagues? The culmination of her punishment ~ well the first Four Plagues are punishment to Babylon, right? But what is the climax of the punishment for Babylon? Oh it's when the darkness covers the earth, and when the multitudes withdraw their support from the leaders of this system, and when you have these phenomena in nature, that's the moment when Babylon especially is punished by the Lord during the Fifth, Sixth, and Seventh Plagues and you have the references there in parentheses.

 

Wahyu 16 menggambarkan Malapetaka-malapetaka Babilon. Kulminasi hukumannya datang di masa malapetaka-malapetaka yang mana? Kulminasi hukumannya ~ nah, empat Malapetaka pertama itu hukuman bagi Babilon, benar? Tetapi mana yang klimaks penghukuman buat Babilon? Oh, itu ketika kegelapan menutupi bumi dan ketika orang banyak menarik dukungan mereka dari para pemimpin sistem ini, dan saat terjadi semua fenomena di alam, itulah waktunya Babilon terutama dihukum oleh Tuhan saat Malapetaka Kelima, Keenam dan Ketujuh. Dan ada referensinya di sana dalam kurung. (Wahyu 16:19; 17:1, 16; 18:6-8).

 

 

Now you notice, it says here, For her sins have reached to heaven, and God has remembered her iniquities.” 

We are not to understand the word “remembered” as God suffering from some sort of temporary amnesia. God does not suffer amnesia. He says, oh you know, now I remember that I’m supposed to punish Babylon. No! God has been aware of Babylon's sins all  along and they have been what? Accumulating. You can read Jeremiah 51:9, the divine ledger has been adding up and when her sins have reached the limit that God has established, God will remember ~ that means God is going to execute justice, execute punishment. God's remembering must be understood in the sense of God delaying the ultimate punishment until the cup of iniquity is full, until the final straw breaks the camel's back, to use another expression. That is to say God delays punishment, and when the cup is full, He what? He remembers. It's not that He's forgotten all the way along. “Remember” means simply that God is now going to execute justice, because the cup is full, and the straw broke the camel's back.

 

Sekarang kita perhatikan, dikatakan di sini, 5 Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.”

Janganlah kita menganggap kata “mengingat” itu berarti Allah menderita sejenis penyakit lupa sementara. Allah tidak punya sakit lupa. Dia tidak berkata, oh, sekarang baru Aku ingat Aku harus menghukum Babilon. Tidak! Sejak dulu Allah sudah tahu tentang dosa-dosa Babilon, dan dosa-dosa itu terus bagaimana? Bertambah-tambah. Kalian bisa membacanya di Yeremia 51:9, di buku besar Ilahi angkanya terus bertambah dan ketika dosa-dosanya telah mencapai batas yang ditentukan Allah, Allah akan ingat ~ artinya Allah akan mengeksekusi keadilan, mengeksekusi hukuman. Ingatnya Allah harus dipahami dalam pengertian Allah menunda penghukumannya  hingga cawan dosanya penuh, hingga jerami yang terakhir mematahkan punggung unta, memakai ungkapan yang lain. Dengan kata lain Allah menunda penghukumannya, dan ketika cawannya penuh, apa yang dibuat Allah? Allah ingat. Bukan berarti selama ini Allah lupa. “Mengingat” di sini berarti Allah sekarang akan mengeksekusi keadilan, karena cawannya sudah penuh, dan jerami yang terakhir sudah mematahkan punggung si unta.

 

 

One is reminded ~ now come several examples ~ one is reminded of the doom of the cities of the plain. Do you know that God did an investigative judgment of the cities before they were actually destroyed? You can read that in Genesis 13:13 and Genesis 18:20-21. God says, “I will descend and see if they've gone too far.” That's what He's really saying. So in other words God is performing an investigative judgment of the cities, to determine if they have filled the cup, or if they have put the straw that broke the camel's back.

 

Kita diingatkan ~ nah, sekarang beberapa cotoh ~ kita diingatkan tentang kebinasaan kota-kota di dataran rendah. (5 kota yang disebut “cities of the plain” atau kota-kota di dataran rendah ialah: Sodom, Gomora, Admah, Zeboiim, and Zoar/Bela). Tahukah kalian bahwa Allah membuat penghakiman investigasi atas kota-kota tersebut sebelum mereka benar-benar dibinasakan? Kalian bisa membacanya di Kejadian 13:13 dan 18:20-21. Allah berkata, “Aku akan turun dan melihat apakah mereka sudah melampaui batas.” Itulah yang dikatakan Allah. Jadi dengan kata lain Allah sedang melakukan suatu penghakiman investigasi atas kota-kota tersebut untuk menentukan apakah mereka telah memenuhi cawannya, atau apakah mereka telah meletakkan jerami terakhir yang mematahkan punggung si unta.

 

 

Notice Ellen White's comment on this in Counsels on Diet and Foods page 60.  “The destruction of Sodom and Gomorrah was on account of their great wickedness. They gave loose rein to their intemperate appetites, then to their corrupt passions, until they were so debased, and their sins were so abominable…” is that true of Babylon at the end, according to what we've studied? Yes!  “…that their cup of iniquity was full…” and then God remembers. It says,  “…and they were consumed with fire from heaven.”

 

Simak komentar Ellen White tentang ini di Counsels on Diet and Foods hal. 60.    “…Kehancuran Sodom dan Gomora dikarenakan kejahatan mereka yang sangat besar. Mereka membiarkan kerakusan mereka bebas tidak dikekang, kemudian juga nafsu bejat mereka, hingga akhirnya mereka menjadi sedemikian bobroknya dan dosa-dosa mereka sedemikian kejinya…”  apakah Babilon pada akhirnya juga demikian menurut apa yang sudah kita pelajari? Dikatakan,    “…dan mereka dihanguskan oleh api dari langit.”

 

 

Does God keep a ledger of every nation on earth? Yes, He does.

Does God give each nation a period of grace to see if that nation will fulfill His will?  Absolutely, including the United States.

Does God do the same thing with churches? Of course, with the exception of the Adventist church, right? No! No exceptions! No exceptions! The will of God must be fulfilled.

 

Apakah Allah punya buku besar untuk setiap bangsa di dunia? Iya, benar.

Apakah Allah memberi setiap bangsa suatu masa kemurahan untuk melihat apakah bangsa itu akan menggenapi kehendakNya? Tentu saja, termasuk Amerika Serikat.

Apakah Allah berbuat yang sama dengan gereja-gereja? Tentu, dengan perkecualian gereja Advent, benar? Tidak! Tidak ada perkecualian! Tidak ada perkecualian! Kehendak Allah harus digenapi.

 

 

Now notice this statement about how God deals with nations. Prophets and Kings page 364. With unerring accuracy the Infinite One still keeps  account with the nations. While His mercy is tendered, with calls to repentance, this account remains…” what?  “…open; but when the figures reach a certain amount that God has fixed, the ministry of His wrath begins. The account is closed. Divine patience ceases. Mercy no longer pleads in their behalf.”

 

Sekarang simak pernyataan ini tentang bagaimana Allah bertindak terhadap bangsa-bangsa. Prophets and Kings hal. 364.   “…Dengan ketepatan yang tidak bisa salah, Yang Mahakuasa masih membuat perhitungan dengan bangsa-bangsa. Selagi belas kasihanNya ditawarkan, dengan ajakan untuk bertobat, perhitungan ini tetap…”  apa?    “…terbuka. Tetapi ketika angkanya sudah mencapai jumlah tertentu yang ditentukan Allah, pelayanan murkaNya dimulai. Perhitungan itu pun ditutup. Kesabaran Ilahi berhenti. Tidak ada lagi belas kasihan yang memohon bagi mereka.”

 

 

You remember the Amorites in the promised land? This is another example that God keeps a ledger of the wickedness of nations.  When they reached a certain limit, God says, “No further!”

Notice Testimonies for the Church volume 5 page 208,  “Of the Amorites the Lord said:In the fourth generation they shall come hither again…” that is Jacob and his sons would come back to the land  “…for the iniquity of the Amorites is  not yet…”  what? “…full.’…”  in other words they had not sinned away their day of grace, to use the expression that Ellen White uses. “…Although this nation was conspicuous because of its idolatry and corruption; it had  not yet filled up the cup of its iniquity, and God would not give command for its utter destruction. The people were to see the divine power…”  would that be comparable to the Loud Cry? Did the people in Canaan, did they have an abundant light that God was with Israel? Of course they did. Did they hear that God had sent 10 Plagues upon Egypt? You’d better believe it. Did they hear that the Red Sea had swallowed up the Egyptians? Absolutely! Did they hear that God was feeding Israel from the bakery in heaven? Absolutely! Did they hear that in the desert, in the wilderness, water had come from a rock? Did they hear that their shoes did not wear in the wilderness? Yes! They had every evidence in the world that God was with Israel. And yet ~ like it's going to happen at the end of time with Babylon ~ they become entrenched in hardihood and so the quotation continues, “…The people were to see the divine power manifested in a marked manner…”   do you think that the nations of Canaan heard about Jericho? You know just marching around the city, boom! Down it goes. They say, “Oh, we're in danger.” But instead of recognizing that God was with Israel, they hardened their hearts. So it continues saying, “…The people were to see the divine power manifested in a marked manner that they might be left  without excuse. The compassionate Creator was willing to bear with their iniquity until the fourth generation. Then, if  no change was seen for the better, His judgments were to fall upon them.”

 

Kalian ingat bangsa Amori di Tanah Perjanjian? Ini adalah contoh lain bahwa Allah memiliki buku besar mengenai kekejian bangsa-bangsa. Ketika mereka mencapai batasnya, Allah berkata, “Cukup sampai di sini!”

Simak Testimonies for the Church Vol. 5 hal. 208, “…Tentang bangsa Amori, Tuhan berkata, ‘Di generasi keempat mereka akan datang kemari lagi…”  yaitu Yakub dan anak-anaknya yang akan kembali ke tanah itu,  “…karena kejahatan orang Amori sekarang belum…”  apa?    “…penuh.’…” dengan kata lain mereka masih belum menghabiskan masa kemurahan  Allah dengan dosa-dosa mereka, meminjam ungkapan yang dipakai Ellen White. “…Walaupun bangsa ini menyolok karena penyembahan berhala dan kebobrokan mereka, namun bangsa ini belum memenuhi cawan dosa mereka dan Allah belum akan memberikan perintah untuk membinasakan mereka sampai lenyap. Bangsa itu harus menyaksikan kuasa Ilahi…”  apakah ini bisa disamakan dengan Seruan Nyaring? Apakah bangsa-bangsa di Kana’an, apakah mereka sudah mendapat terang yang berlimpah bahwa Allah menyertai Israel? Tentu saja. Apakah mereka sudah mendengar bahwa Allah telah mengirim 10 malapetaka ke atas Mesir? Percayalah! Apakah mereka sudah mendengar bahwa Laut Merah sudah menelan habis orang-orang Mesir? Pasti! Apakah mereka sudah mendengar bahwa Allah memberi makan Israel dari bakerai di Surga? Betul sekali! Apakah mereka sudah mendengar di padang gurun, air keluar dari batu? Apakah mereka sudah mendengar bahwa sepatu Israel tidak rusak di padang gurun? Ya! Mereka sudah mendapatkan segala macam bukti bahwa Allah menyertai Israel. Namun ~ seperti yang akan terjadi pada akhir masa dengan Babilon ~ mereka terperangkap dalam kenekatan. Kutipan ini lanjut, “…Bangsa itu harus menyaksikan kuasa Ilahi itu dimanifestasikan secara jelas…”  menurut kalian apakah bangsa-bangsa di Kana’an sudah mendengar tentang Yerikho? Hanya dengan berjalan mengelilingi kota itu lalu boom! Runtuhlah kota itu. Mereka berkata, “Wah, kami dalam bahaya.” Tetapi bukannya mengakui bahwa Allah menyertai Israel, mereka malah mengeraskan hati mereka. Jadi dikatakan selanjutnya, “…Bangsa itu harus menyaksikan kuasa Ilahi itu dimanifestasikan secara jelas agar mereka tidak akan punya alasan lagi. Sang Pencipta yang penyayang rela bersabar dengan dosa-dosa mereka hingga generasi keempat. Kemudian, jika tidak tampak adanya perubahan ke arah yang lebih baik, penghakimanNya akan jatuh ke atas mereka.”

 

 

The next statement Ellen White wrote about the downward slide of the Protestant world into apostasy. Has Protestantism become a lot worse since the days of Martin Luther? Much, much, worse. You know people love what the world loves, and basically there's been an adoption of doctrines that Luther and Calvin would have never believed that would come into the Church.

 

Pernyataan berikutnya Ellen White menulis tentang kemerosotan dunia Protestan ke kemurtadan. Apakah Protestantisme telah menjadi jauh lebih buruk daripda di zaman Martin Luther? Amat sangat lebih buruk. Kalian tahu, orang-orang mencintai apa yang dicintai dunia, dan pada dasarnya telah terjadi pengadopsian doktrin-doktrin yang baik Luther maupun Calvin tidak akan percaya bahwa itu bisa masuk ke dalam Gereja.

 

 

Notice this statement from Ellen White, “The professed Christian world is advancing, as did the Jewish nation, from one degree of sinfulness to a  greater degree, refusing  warning after warning, and rejecting a ‘Thus saith the Lord’, while crediting the fables of men…” one of the greatest fables of men that the Christian world has embraced, that Sunday is the day you're supposed to keep. She continues,  “…The Lord God will soon arise in His wrath, and pour out His judgments upon those who are repeating the sins of the inhabitants of the Noachic world…” do you know what happened to the world in the days of Noah? “Every intent of the hearts of men was only evil continually”.  In fact the whole civilization before the flood committed the unpardonable sin. Did they have abundant light? Of course they did. Noah's preaching, building a transatlantic ship on dry ground when it had never rained, and they made fun of him, and even at the very end the people see these animals coming two by twos in perfect order ~ you know, it's not like the Hollywood version where Noah's sons are haaah, they're pulling these animals with ropes into the ark. No, no, they're marching in perfect military style, the animals, into the ark. And even then they rejected the message to come into the ark. They were beyond repair. And that will be the condition of Babylon at the end of time. So she continues,  “…Those whose hearts are  fully set in them to do evil, as were the hearts of the inhabitants of Sodom, will like them be destroyed. The fact that God had long forbearance, patience and mercy, the fact that His judgments have been long delayed, will not make the punishment any less severe when it does come.”

 

Simak pernyataan ini dari Ellen White,   “…Dunia yang mengaku sebagai Kristen sedang terus melaju, sebagaimana bangsa Yahudi, dari satu tahap keberdosaan menuju ke tahap yang lebih parah, menolak peringatan demi peringatan, dan menolak bukti yang alkitabiah ‘demikianlah sabda Tuhan’, sementara mereka lebih mempercayai dongeng-dongeng manusia…”  salah satu dongeng manusia yang paling besar yang dianut dunia Kristen ialah bahwa hari Minggu adalah hari yang harus dipelihara. Ellen White melanjutkan,   “…Tuhan Allah akan segera bangkit amarahNya, dan mencurahkan penghakimanNya kepada mereka yang mengulangi dosa-dosa penghuni bumi zaman Nuh…”  Tahukah kalian apa yang terjadi pada dunia di zaman Nuh?  “segala kecenderungan hati manusia hanyalah jahat terus-menerus” (Kejadian 6:5). Bahkan seluruh peradaban manusia sebelum air bah, melakukan dosa yang tidak bisa diampuni. Apakah mereka sudah mendapatkan terang berlimpah? Tentu saja. Khotbah Nuh, dibangunnya sebuah bahtera transatlantik di atas daratan kering padahal belum pernah hujan. Dan mereka menertawakan Nuh, dan bahkan di saat terakhir ketika orang-orang melihat binatang-binatang datang dua demi dua dengan teratur ~ tidak seperti versi Hollywood di mana anak-anak Nuh harus menarik-narik binatang-binatang itu dengan tali supaya masuk ke dalam bahtera. Tidak, tidak, binatang-binatang itu berbaris sendiri dengan rapi layaknya cara militer, masuk ke dalam bahtera. Dan bahkan hingga saat itu orang-orang itu menolak pekabaran untuk masuk ke dalam bahtera. Mereka sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Dan itu akan menjadi kondisi Babilon pada akhir zaman. Ellen White melanjutkan, “…Mereka yang hatinya sudah sepenuhnya berniat melakukan kejahatan seperti hati para penduduk Sodom, akan dibinasakan seperti mereka. Fakta bahwa Allah memiliki panjang sabar, kesabaran, dan belas kasihan; fakta bahwa penghakimanNya tertunda lama, tidak akan menjadikan hukuman itu lebih ringan ketika terjadi.” (Seventh-day Adventist Bible Commentary, vol. 4, hal.. 1143)

 

 

What about the United States of America? Has God given great light to this nation? Folks, the greatest light in the history of the world has come to the United States of America. Here the truth has been taught in its purity,  Ellen White says. And yet what has happened with the United States? It has been unthankful to the Lord.

 

Bagaimana dengan Amerika Serikat? Apakah Allah telah memberikan terang besar kepada bangsa ini? Saudara-sadara, terang terbesar dalam sejarah dunia telah diberikan kepada Amerika Serikat. Di sini kebenaran telah diajarkan dalam kemurniannya, kata Ellen White. Namun apa yang telah terjadi dengan Amerika Serikat? Dia sudah tidak bersyukur kepada Tuhan.

 

 

Notice this next statement that we find here, from Review and Herald May 2, 1893, and there's another one that we're going to read later on, that is July 4. She wrote for the Review and Herald for the Independence Day where she actually amplifies what we find in this quotation. This is what she wrote, “The people of the United States have been a favored people; but when they restrict religious liberty, surrender Protestantism, and give countenance to popery…” that is to the papacy  “…the  measure of their guilt will be full,…” when is that the cup is going to be full? When is it the last straw that's going to break the camel's back? It's when the United States imposes Sunday, the papal day of worship, that will be the final drop in the cup. And what will God do?   “…the  measure of their guilt will be full, and…” what?  “…‘national apostasy will be registered in the books of heaven. The result of this apostasy will be…” what?  “…‘ national ruin.”.   Are we advancing towards that? It doesn't matter whether you're a Democrat or Republican or an independent, they're all in the same boat, on the way to perdition because they have totally rejected the light that God has given to this magnificent country, such as never has existed in the history of the world.

You know sometimes I sit down and I almost cry when I see how God lifted up this nation to have a base from where the gospel can be proclaimed to the whole world and what eventually is going to happen with this nation. It is sad.

 

Simak pernyataan berikut ini yang kita lihat di sini, dari Review and Herald, 2 Mei 1893, dan ada pernyataan yang lain yang nanti akan kita  baca, yaitu yang tertanggal 4 Juli, Ellen White menulisnya untuk Review and Herald untuk acara Hari Kemerdekaan di mana dia memperluas apa yang kita lihat di kutipan ini. Inilah yang ditulisnya, “…Bangsa Amerika Serikat adalah bangsa yang dikaruniai keistimewaan, tetapi ketika mereka membatasi kebebasan beragama, menyerahkan Protestantisme dan memberikan dukungan kepada Kepausan, takaran kesalahan mereka akan penuh…”  Kapan cawannya akan penuh? Kapan saatnya jerami terakhir yang mematahkan punggung si unta? Itulah ketika Amerika Serikat memaksakan hari Minggu, hari ibadah Kepausan, itu adalah tetesan terakhir ke dalam cawannya. Dan apa yang akan dilakukan Allah?    “…takaran kesalahan mereka akan penuh, dan…”  apa? “…’kemurtadan nasional’ akan tercantum dalam kitab-kitab di Surga. Akibat dari kemurtadan ini ialah…”  apa?  “…’kehancuran nasional’…” (The Review and Herald, May 2, 1893). Apakah kita sedang menuju ke sana? Tidak jadi soal apakah mereka   seorang Demokrat atau Republik atau independen, mereka semuanya ada dalam perahu yang sama, menuju ke kebinasaan karena mereka telah sama sekali menolak terang yang telah diberikan Allah kepada negara yang luar biasa ini, yang tidak pernah ada dalam seluruh sejarah dunia ini.

Kalian tahu, terkadang saya duduk dan hampir menangis ketika saya melihat bagaimana Allah telah mengangkat bangsa ini agar punya basis di mana injil bisa diproklamasikan ke seluruh dunia, dan apa yang akhirnya akan terjadi pada bangsa ini. Sangat menyedihkan.

 

 

We're going to page 137. On the other side of the coin, the same could be said about the relationship of God with His people. Now here's the good news. See, the bad news is that the cup is going to fill for the United States of America and for Babylon, but on the other side we need to talk about God's people. We can say the same about God and His people. As His faithful children are suffering to the utmost in the Time of Trouble, and God seems to have forgotten them, He will remember His covenant and deliver them.

 

Kita ke hal. 137. Di sisi balik koin, hal yang sama bisa dikatakan tentang hubungan Allah dengan umatNya. Nah, ini kabar baiknya. Lihat, kabar buruknya ialah cawan Amerika Serikat dan Babilon akan penuh, tetapi di pihak lain kita perlu bicara mengenai umat Allah. Kita bisa mengatakan hal yang sama mengenai Allah dan umatNya. Ketika anak-anakNya yang setia sedang menderita yang paling berat di Masa Kesukaran Besar dan Allah seolah-olah telah melupakan mereka, Allah akan mengingat perjanjianNya dan menyelamatkan mereka.

 

 

Let's go to Exodus chapter 2. This is when Israel is in bondage in Egypt. Exodus chapter 2, you have the references there in your notes. Exodus chapter 2 and let's read verse 24, it says there, 24 So God heard their groaning…” is God going to hear the groaning of His people during the Time of Trouble? Yes!   “… 24 So God heard their groaning and God…”  what? So it's good when God remembers His remnant people.  When He remembers Babylon that's a problem. So it says, “… 24 So God heard their groaning and God remembered His covenant with Abraham, with Isaac, and with Jacob. . 25 And God looked upon the children of Israel, and God acknowledged them.”

So to remember them means to acknowledge them. And then of course He intervenes to deliver them from bondage.

 

Mari kita ke Keluaran pasal 2. Ini adalah ketika Israel berada dalam perbudakan di Mesir. Keluaran pasal 2, ada referensinya di sana di diktat kalian. Keluaran pasal 2 dan mari kita baca ayat 24, dikatakan di sana, 24 Maka Allah mendengar mereka mengerang…”  apakah Allah akan mendengar erangan umatNya di Masa Kesukaran Besar? Ya! “…24 Maka Allah mendengar mereka mengerang  dan Allah…” apa? Jadi bila Allah mengingat umatNya yang sisa itu bagus. Bila Allah mengingat Babilon itu berarti ada masalah. Jadi dikatakan,   “…24 Maka Allah mendengar mereka mengerang  dan Allah mengingat perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub.  25 Maka Allah memberikan perhatianNya kepada bangsa Israel, dan Allah mendengarkan mereka.”

Jadi mengingat mereka berarti mendengarkan mereka. Kemudian tentu saja Allah campur tangan untuk menyelamatkan mereka dari perbudakan mereka.

 

 

Now let's go to verses 6-8. Babylon's reward.

Let's read the passage first, and then we'll read a statement from the writings of Ellen White.

“ Render to her just as she rendered to you…”  in other words, what she rendered to God's people now, she is going to be rendered “…and repay her double according to her works; in the cup which she has mixed, mix double for her. In the measure that she glorified herself and lived luxuriously, in the same measure give her torment and sorrow; for she says in her heart…” here's Isaiah 47,  “…‘I sit as queen, and am no widow, and will not see sorrow.’…” Well, Babylon think again. Revelation 18 says that you will have great sorrow. And then verse 8 says, “…Therefore her plagues will come in one day—death and mourning and famine. And she will be utterly burned with fire, for strong is the Lord God who judges her.”

That's why you don't want to stay in Babylon, because she is going to be repaid primarily for what she did to God's people.

 

Sekarang mari kita ke ayat-ayat 6-8. Ganjaran Babilon.

Mari kita baca ayat-ayat itu dulu, kemudian kita akan membaca pernyataan dari tulisan Ellen White.

6 Berikanlah kepadanya, sama seperti yang dia berikan kepadamu…”  dengan kata lain, apa yang diberikannya kepada umat Allah sekarang, dia akan mendapatkannya, “…dan balaskanlah kepadanya dua kali lipat sesuai perbuatannya, di dalam cawan di mana dia telah membuat campuran,  campurkanlah baginya dua kali lipat;  7 sesuai takaran yang dipakainya untuk memuliakan dirinya sendiri dan hidup dalam kemewahan, dengan takaran yang sama berikanlah kepadanya siksaan dan kesedihan. Sebab ia berkata di dalam hatinya…”  ini Yesaya 47, “…‘Aku bertakhta sebagai ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan mengalami kesedihan.’…” Nah, Babilon, berpikirlah lagi. Wahyu 18 mengatakan kamu akan mengalami kesedihan besar. Lalu ayat 8 berkata,  “…8 Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu kematian, dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar sampai habis dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, itu perkasa…”  Itulah sebabnya kita tidak mau tinggal di Babilon karena dia akan mendapat balasan terutama karena apa yang dilakukannya kepada umat Allah.

 

 

Notice Testimonies to Ministers and Gospel Workers page 62, "Fallen angels upon earth form confederations with evil men. In this age antichrist will appear as the true Christ, and then the Law of God will be fully made void in  the nations of our world. Rebellion against God's holy Law will be  fully ripe...” when is it that rebellion becomes fully ripe? She says it's when what? When rebellion against God's holy Law, then the nations will be fully ripe for destruction.  “…But the true leader of all this rebellion is Satan clothed as an angel of light. Men will be deceived and will exalt him to the place of God, and deify him. But Omnipotence will interpose, and  to the apostate churches that unite in the exaltation of Satan, the sentence will go forth…” and now she's going to quote Revelation 18:6-8  “…'Therefore shall her plagues come in one day, death, and mourning, and famine; and she shall be utterly burned with fire: for strong is the Lord God who judgeth her.'…"

 

Simak Testimonies to Ministers and Gospel Workers hal. 62,  “…Malaikat-malaikat yang berdosa di bumi membentuk persekutuan dengan manusia-manusia jahat. Di zaman ini Antikristus akan muncul sebagai Kristus yang benar, kemudian Hukum Allah akan dijadikan sepenuhnya tidak berarti di bangsa-bangsa dunia kita. Pemberontakan terhadap Hukum Allah yang kudus akan menjadi betul-betul matang…”  kapan pemberontakan menjadi betul-betul matang? Ellen White mengatakan kapan? Ketika terjadi pemberontakan terhadap Hukum Allah yang kudus, saat itu bangsa-bangsa benar-benar sudah matang untuk dihancurkan.  “…Tetapi pemimpin yang sesungguhnya dari semua pemberontakan ini ialah Setan, yang menyamar sebagai malaikat terang. Manusia akan disesatkan dan akan meninggikan dia di tempat Allah, dan mendewakannya. Tetapi Yang Mahakuasa akan turun tangan, dan kepada gereja-gereja murtad yang bersatu dalam meninggikan Setan, vonnisnya akan diberikan…”  dan sekarang Ellen White akan mengutip Wahyu 18:6-8,  “…8 Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu kematian, dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar sampai habis dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, itu perkasa…”

 

 

Notice also Isaiah 47:8-9 which was alluded to in the passage in Revelation chapter 18. Therefore hear this now, you who are given to pleasures…” this is speaking about Babylon,  “…who dwell securely, who say in your heart, ‘I am, and there is no one else besides me; I shall not sit as a widow, nor shall I know the loss of children’…” is the Harlot going to lose her children, the support of her children? Oh, absolutely, yes! Is she going to lose the support of her lovers? Yes! That's what this is talking about. And then God says,  “…9 But these two things shall come to you in a moment, in one day: the loss of children, and widowhood. They shall come upon you in their fullness because of the multitude of your sorceries, for the great abundance of your enchantments…”  which of course has to do with spiritualism, right? Sorcery and enchantments have to do with spiritualism. In other words, she was immersed in spiritualism. Babylon will be a widow because she will lose the support of her lovers, the kings; and she will lose support of the children, the Protestant denominations. Both her lovers and her children will turn against her and that's what Daniel 11:45 means when it says,  “she will come to her end with none to help”, of course it's talking about the king of the north. The masculine is used in Daniel 11, but the king of the north is the Harlot of Revelation chapter 17.

 

Simak juga Yesaya 47:8-9 yang disinggung dalam ayat-ayat Wahyu pasal 18. 8 Oleh sebab itu, dengarlah ini, kamu yang hidup bermanja-manja…”  ini bicara tentang Babilon,   “…yang hidup dengan aman, yang berkata dalam hatimu: ‘Aku adalah aku, tiada yang lain di sampingku! Aku tidak akan menjadi janda, maupun akan kehilangan anak-anak.’…” apakah si perempuan Pelacur akan kehilangan anak-anaknya, dukungan dari anak-anaknya? Oh, tentu saja iya! Apakah dia akan kehilangan dukungan para kekasihnya? Ya! Itulah yang dibicarakan di sini. Kemudian Allah berkata, “…9 Tetapi kedua hal itu akan menimpa engkau dalam sekejap mata, dalam satu hari: kehilangan anak-anak dan kejandaan. Keduanya akan menimpa engkau dengan seluruh kekuatannya karena banyaknya sihirmu, karena berlimpahnya tenungmu…” yang tentu saja berkaitan dengan spiritualisme, benar? Sihir dan tenung berkaitan dengan spiritualisme. Dengan kata lain Babilon terbenam dalam spiritualisme. Babilon akan menjadi janda karena dia akan kehilangan dukungan para kekasihnya, raja-raja; dan dia akan kehilangan dukungan anak-anaknya, denominasi-denominasi Protestan. Baik kekasih-kekasihnya maupun anak-anaknya akan berbalik memusuhinya, dan itulah yang dimaksud oleh Daniel 11:45 ketika dikatakan,  “…ia akan menemui ajalnya dan tidak ada seorang pun yang menolongnya”, tentu saja ini bicara tentang raja negeri utara. Di Daniel 11 dipakai bentuk maskulin, tetapi raja negeri utara adalah perempuan Pelacur Wahyu pasal 17.

 

 

So now let's go to verses 9-10. This is the lament of the kings, let's read those verses. The kings of the earth who committed fornication…” who did they commit fornication with? With the Harlot, right? With the apostate Church, “…and lived luxuriously with her…” what are they going to do at this point? They “…will weep and lament for her, when they see the smoke of her burning, 10 standing at a distance for fear of her torment, saying, ‘Alas, alas, that great city Babylon, that mighty city!...” and of course it's been identified as the Harlot, the woman is the city, right? This is talking particularly about the papacy. It says,  “… ‘Alas, alas, that great city Babylon, that mighty city! For in one hour your judgment has come.’…”

 

Jadi sekarang mari kita ke ayat-ayat 9-10. Ini adalah ratapan raja-raja, mari kita  baca ayat-ayat itu. 9 Raja-raja bumi yang telah berzinah…”  dengan siapa mereka berzinah? Dengan perempuan Pelacur itu, benar? Dengan Gereja yang murtad,    “…dan hidup mewah bersamanya…”  apa yang akan mereka lakukan pada saat ini? Mereka  “…akan menangis dan meratapinya, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya. 10 Berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya, mereka berkata, ’Celaka, celaka, kota besar Babel, kota yang perkasa,…”  dan tentu saja ini sudah diidentifikasi sebagai perempuan Pelacur itu, perempuan adalah kota itu, benar? Ini bicara khusus tentang Kepausan. Dikatakan,   “…’Celaka, celaka, kota besar Babel, kota yang perkasa, sebab dalam satu jam penghakimanmu telah tiba!’…”

 

 

Now the Greek word “judgment” that is used here is the word κρίσις [krisis] and it refers to the execution of the judgment, it's not talking about the investigative judgment, it's talking about the execution of the sentence that was proclaimed in the investigative judgment previously. It's the same word that is used in Revelation 17:1 where God says to John, "Come, and I will show you the judgment of the great Harlot." Really it should be translated "the condemnation of the great Harlot" or "the implementation of the sentence" against the great Harlot.

 

Nah, kata “penghakiman” yang dipakai di sini kata Greekanya ialah kata κρίσις [krisis] dan itu mengacu kepada eksekusi penghakimannya, ini tidak bicara tentang penghakiman investigasinya, ini bicara tentang eksekusi dari keputusan yang diumumkan dalam penghakiman investigasi sebelumnya. Ini adalah kata yang sama yang dipakai di Wahyu 17:1 di mana Allah berkata kepada Yohanes, “…‘Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu keputusan atas Pelacur besar...”. Sesungguhnya itu harus diterjemahkan “penghukuman si Pelacur besar” atau “implementasi keputusan” terhadap si Pelacur besar.

 

 

The Seventh-Day Adventist Bible Commentary explains the meaning of the word κρίσις [krisis], Whereas chapter 17 deals primarily with the sentence against Babylon, chapter 18 is concerned with the execution of that sentence.

 

The Seventh-Day Adventist Bible Commentary menjelaskan makna kata κρίσις [krisis]    “…Sementara pasal 17 terutama membahas tentang vonnis/keputusan atas Babilon, pasal 18 berurusan dengan eksekusi dari keputusan tersebut.” (The Seventh-Day Adventist Bible Commentary, vol. 7, hal. 864)

 

 

What would the expression “at a distance” mean? No doubt this means that the kings  now realize that they have been collaborating with the Harlot, and that what they've been doing was deceitful, they should never have done it. And so whereas before they were  in bed with the Harlot, now they're keeping what? They're keeping their distance. They don't want anything to do with her. When we no longer want to be associated with someone, we say that we distance ourselves from them, right? In other words, the fate of the kings is inexorably bound up with hers. They did not listen to the call to come out of her, and therefore they share in her sins, and they receive her Plagues. This is a phenomenal time of history, isn't it? All of this that is going to happen.

 

Apa artinya ungkapan “berdiri jauh-jauh”? Sudah pasti ini berarti raja-raja sekarang menyadari bahwa mereka telah berkolaborasi dengan perempuan Pelacur itu, dan bahwa apa yang mereka lakukan itu menyesatkan, mereka seharusnya tidak melakukannya. Maka jika sebelumnya mereka masuk ranjang bersama si perempuan Pelacur, sekarang mereka menjaga apa? Mereka menjaga jarak. Mereka tidak mau punya urusan dengan perempuan Pelacur itu. Bila kita sudah tidak mau berasosiasi lagi dengan seseorang kita berkata bahwa kita menjaga jarak dengan mereka, benar? Dengan kata lain,tak terelakkan lagi nasib raja-raja ini sudah terkait dengan perempuan Pelacur itu. Raja-raja ini tidak mau mendengar ajakan untuk keluar dari sana, maka mereka ambil bagian dalam dosa-dosanya, dan mereka menerima malapetaka-malapetakanya. Ini adalah waktu yang fenomenal dalam sejarah, bukan? Semua ini yang akan terjadi.

 

 

Let's go to verses 11-16.  These verses describe the extreme anguish of the capitalist merchants when they see that their trust in Babylon has all been in vain. Let's read those verses, 11And the merchants of the earth will weep and mourn over her, for no one buys their merchandise anymore: 12 merchandise of gold and silver, precious stones and pearls, fine linen and purple, silk and scarlet, every kind of citron wood, every kind of object of ivory, every kind of object of most precious wood, bronze, iron, and marble; 13 and cinnamon and incense, fragrant oil and frankincense, wine and oil, fine flour and wheat, cattle and sheep, horses and chariots, and bodies and souls of men…” notice how the list ends: “bodies and souls of men” we’ll come back to that in a few moments. Lots of products are mentioned here, right? Lots of products that the merchants have sold. It continues saying, “…14 The fruit that your soul longed for has gone from you, and all the things which are rich and splendid have gone from you, and you shall find them no more at all. 15 The merchants of these things, who became rich by her, will stand at a distance for fear of her torment, weeping and wailing, 16 and saying, ‘Alas, alas, that great city that was clothed in fine linen, purple, and scarlet…” that's found in Revelation 17, right? To describe the Harlot. So it says,  “… that great city that was clothed in fine linen, purple, and scarlet and adorned with gold and precious stones and pearls!...” that's a quotation from Revelation 17:4, that's how we know also that Revelation 18 is amplifying what we find in Revelation chapter 17. And it says in verse 17, “…17 For in one hour such great riches came to…” what? “…came to nothing.’…”  These verses describe the reaction of the merchants of the earth when Babylon falls apart. Those who weep and wail are called the great men of the earth. In that day the Amazons, the Facebooks and the Googles of the world will see that the accumulation of wealth at the expense of the poor has cost them eternal life. The wicked don't lament because they have sinned, they lament because they have lost their riches, and with the riches they have lost eternal life. Time and again as the Plagues are being poured out, we are told that the wicked refuse to repent.


Mari ke ayat-ayat 11-16. Ayat-ayat ini menggambarkan kesedihan luar biasa para pedagang kapitalis ketika mereka melihat bahwa kepercayaan mereka kepada Babilon semuanya sia-sia. Mari kita  baca ayat-ayat itu, 11 Dan pedagang-pedagang di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada lagi orang yang membeli barang-barang mereka,  12 barang-barang dagangan dari emas dan perak, permata dan mutiara, dari lenan halus dan kain ungu, sutera dan kain kirmizi, pelbagai jenis barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis barang dari gading, pelbagai jenis barang dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi dan pualam, 13 kayu manis dan rempah-rempah, minyak-minyak yang harum, dan kemenyan, anggur dan minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi dan domba, kuda dan kereta, tubuh dan nyawa manusia…”  simak bagaimana daftar ini berakhir:  tubuh dan nyawa manusia”,  nanti kita akan kembali kemari. Banyak barang yang disebutkan di sini, benar? Banyak barang yang telah dijual para pedagang ini. Selanjutnya dikatakan,  “…14 Hasil yang diingini hatimu telah lenyap darimu, dan segala barang yang mewah dan indah telah hilang darimu, dan kamu tidak akan menemukan mereka lagi.’ 15 Pedagang-pedagang barang-barang itu, yang telah menjadi kaya karena dia, akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya, sambil menangis dan meratap, 16 dan berkata: ‘Celaka, celaka, kota besar itu, yang berpakaian lenan halus, kain ungu dan kain kirmizi…”  ini ada di Wahyu 17, benar? Menggambarkan si perempuan Pelacur. Jadi dikatakan,  “…kota besar itu, yang berpakaian lenan halus, kain ungu dan kain kirmizi,  dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara…”  ini kutipan dari Wahyu 17:4. Karena itulah kita juga tahu Wahyu 18 menjelaskan apa yang kita dapati di Wahyu 17. Dan dikatakan di ayat 17, “…17 sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu…” apa?  “…musnah.’…”

Ayat-ayat ini menggambarkan reaksi para pedagang bumi ketika Babilon jatuh berantakan. Mereka yang menangis dan meratap disebut pembesar-pembesar dunia. Pada hari itu, para Amazon, Facebook dan Google dunia akan melihat bahwa akumulasi kekayaan yang diperoleh dengan menindas orang miskin telah membuat mereka kehilangan hidup kekal. Orang-orang jahat bukan meratap karena mereka telah berbuat dosa, mereka meratap karena mereka telah kehilangan harta mereka, dan bersama dengan harta itu mereka telah kehilangan hidup kekal. Berulang-ulang saat Malapetaka-malapetaka dicurahkan, kita diberitahu bahwa orang-orang jahat menolak untuk bertobat.

   

 

At the bottom of the page Ellen White describes the reason for the lamentation of the wicked. “The rich  bemoan the destruction of their grand houses, the scattering of their gold  and  silver.  But  their   lamentations  are  silenced  by  the  fear  that  they themselves are to perish with their idols.”  

So what is worse, the fact that they're losing all their goods, or the facts that they're going to lose their life? It's the fact that they're going to lose eternal life.

 

Di bagian bawah halaman Ellen White menggambarkan alasan bagi ratapan orang-orang jahat itu. “…Yang kaya meratapi kehancuran rumah-rumah mereka yang megah, terseraknya emas dan perak mereka. Tetapi ratapan mereka terhenti oleh rasa takut bahwa mereka sendiri akan binasa bersama berhala-berhala mereka.” (The Great Controversy, hal. 654)

Jadi mana yang lebih buruk, faktanya bahwa mereka telah kehilangan semua harta mereka, atau faktanya mereka akan kehilangan nyawa mereka? Fakta bahwa mereka akan kehilangan hidup kekal.

 

 

In Great Controversy 654, the same page of the statement that I just read, she writes, “The wicked are filled with  regret, not because of their sinful neglect of God and their fellow men, but because God has conquered. They  lament that the result is what it is; but they do not repent of their wickedness. They would leave no means untried to conquer if they could.”  

What a picture!

 

Di Great Controversy hal. 654, halaman yang sama dengan pernyataan yang baru saya bacakan, Ellen White menulis, “…Orang-orang jahat dipenuhi penyesalan, bukan karena dosa mereka telah mengabaikan Allah dan sesama manusia, tetapi karena Allah telah menang. Mereka meratapi akibatnya yang seperti demikian ini; tetapi mereka tidak bertobat dari kejahatan mereka. Mereka tidak akan berhenti berusaha untuk menang sekiranya mereka bisa. …” 

Suatu gambaran yang luar biasa!

 

 

You know chapter 17 doesn't give us this picture. See, to catch the full picture of what's going to happen we have to look at Revelation 16, which talks about the darkness, it talks about the drying up of the waters, it talks about you know the waters avalanching themselves against the wicked, and also the phenomenal nature under the Seventh Plague. But that doesn't tell us anything about the reaction of the people when that happens. So in chapter 18 God says, “I’m going to tell you what the people are going to act like when they realize that they're lost.”

So we have a building pattern.

Chapter 16 is amplified in chapter 17, is amplified in chapter 18, and we're going to find the fullest amplification in chapter 19, where after this trial God's people are going to be in Heaven and they're going to be praising the Lord, because He has judged and avenged the blood of His people. We'll come to that a little bit later.

 

Kalian tahu, pasal 17 tidak memberikan gambaran ini. Lihat, untuk mendapatkan gambaran yang lengkap dari apa yang akan terjadi, kita harus melihat Wahyu 16, yang bicara tentang kegelapan, tentang mengeringnya air-air, tentang air-air itu yang menjatuhkan diri mereka ke atas orang-orang jahat, dan juga fenomena alam saat Malapetaka Ketujuh. Tetapi itu tidak menceritakan apa-apa tentang reaksi orang-orang ketika semua itu terjadi. Maka di pasal 18 Allah berkata, “Aku akan memberitahu kamu  bagaimana orang-orang akan bertindak ketika mereka menyadari bahwa mereka sudah tidak selamat.”

Jadi kita punya suatu pola.

Pasal 16 diperjelas di pasal 17, diperjelas di pasal 18, dan kita akan melihat bahwa penjelasan yang paling lengkap ada di pasal 19, di mana setelah ujian ini umat Allah akan berada di Surga dan mereka akan memuji Tuhan karena Tuhan telah menghakimi dan membalaskan darah umatNya. Nanti kita akan kembali kemari.

 

 

Now we're going to skip the next paragraph because we've read that one before. This is also in the chapter “The Desolation of the Earth” where Ellen White is commenting on Revelation chapter 18. This is where she says that people will become bitter against the ministers because unfaithful ministers have preached smooth things. The multitudes will be filled with fury, they will cry, you know, “we're lost and you are the cause of our ruin.” We read that once before so I’m not going to read it again.

 

Nah, kita akan melompati paragraf berikut karena sudah kita  baca sebelumnya. Ini juga ada di bab “The Desolation of the Earth” (Penelantaran Bumi) di mana Ellen White mengomentari tentang Wahyu 18. Di sinilah Ellen White berkata bahwa orang-orang menjadi getir terhadap para pendeta karena pendeta-pendeta yang tidak setia telah mengkhotbahkan hal-hal yang lancar. Orang banyak akan dipenuhi murka, mereka akan berteriak, “Kami tidak selamat dan kalianlah penyebab kehancuran kami.” Kita sudah pernah membaca ini jadi saya tidak akan membacanya lagi.

 

 

Now let's go to the middle of page 140. The extreme anguish of the wicked is expressed with several intense Greek words. You know, you would think that probably John would use just one word, you know “they cried out”, or you know “they bewailed”, but there are several Greek words that are used to describe the anguish. Let's notice what those words are.

·       The extreme anguish is found in the word  κλαίω [klaiō] which is translated “bewail” in Revelation 18.

And you see there all of the verses where this word appears. It also appears in James 5:1. Remember we read that passage describing this period?

·       Then there is the word πενθέω [pentheō] and that word is translated “mourn” there in Revelation chapter 18.

·       the third word is κόπτω [koptō] which means “to lament”.

That word is used also in Revelation chapter 18.

·       Then we have the word κράζω [krazō] which means “to cry”.

It's the word that is used of Jesus crying out in anguish on the cross of Calvary.

So I think that what God is trying to get across is, that this is going to be a time of severe anguish. All of these synonyms are used to describe the crying out, the anguish, the bewailing, the mourning, of all of the wicked who have lost eternal life, have lost everything that they had.

 

Sekarang mari kita ke bagian tengah hal. 140. Rasa duka yang luar biasa orang-orang jahat digambarkan dengan beberapa perkataan Greeka. Kita pikir mungkin Yohanes hanya akan memakai satu kata, “mereka berseru”, atau “mereka meratap”, tetapi ada beberapa perkataan Greeka yang dipakai untuk menggambarkan duka. Mari kita simak apa kata-kata tersebut.

·       Duka yang luar biasa ada di kata κλαίω [klaiō] yang diterjemahkan “menangis” di Wahyu 18.

Dan kalian bisa melihat semua ayat di mana perkataan ini muncul (ayat 9, 11, 15, 19; Lukas 6:25; Matius 2:18, 27:75; Markus 16:10; Lukas 8:52, Wahyu 5:5; Kisah 21:13). Ini juga muncul di Yakobus 5:1, ingat kita sudah pernah membaca bagian ini yang menggambarkan periode ini?

·       Lalu ada kata πενθέω [pentheō] dan kata tersebut diterjemahkan “berkabung” di Wahyu pasal 18. (dipakai di ayat 11, 15, 19; Yakobus 4:9; Wahyu 21:4)

·       Kata ketiga ialah  κόπτω [koptō] yang berarti “meratapi”.

Kata ini juga dipakai di Wahyu 18. (dipakai di ayat 9; Matius 24:30; Lukas 8:52; Wahyu 1:7)

·       Kemudian ada kata κράζω [krazō] yang berarti “berseru/menjerit”.

Inilah kata yang dipakai Yesus untuk berseru dengan kesedihan di atas salib di Kalvari. (Wahyu 18:18, 19; Matius 27:50; Wahyu 12:2; Matius 14:26; Markus 5:5; Kisah 7:57; Yakobus 5:4).

Jadi saya pikir Allah sedang berusaha untuk menyampaikan bahwa ini adalah saat kedukaan yang luar biasa. Semua sinonim ini dipakai untuk menggambarkan jeritan, duka, ratapan, perkabungan semua orang jahat yang telah kehilangan hidup kekal, kehilangan segala yang mereka punya.

 

 

It's interesting to notice also ~ now we're at the top of page 141 ~ that we're told in Revelation 18 that in their angst and affliction they're actually sprinkling dust upon their heads. What does that mean sprinkle dust upon your heads? It means extreme affliction and suffering.

And you see that there are some texts there in parentheses,  you know if we read all these texts we wouldn't get through half of what we're getting through, but you'll notice in those texts that throwing dust on your head is a sign of affliction, tremendous affliction.

 

Menarik juga untuk menyimak ~ sekarang kita di bagian atas hal. 141 ~ bahwa di Wahyu 18 kita diberitahu bahwa dalam ketakutan dan penderitaan mereka, mereka benar-benar menabur abu di atas kepala. Apa artinya menabur abu di atas kepala? Itu artinya kesusahan dan penderitaan yang ekstrem.

Dan kalian lihat ada beberapa ayat di dalam kurung (Yosua 7:6; Ayub 2:12; Ratapan 2:10; Yehezkiel 27:30) kalian tahu jika kita membaca semua ayat itu kita tidak akan mencapai separo dari yang kita capai, tetapi kalian bisa melihat di ayat-ayat itu bahwa menabur abu di atas kepala adalah pertanda penderitaan, penderitaan yang luar biasa.

 

 

And so we find also a list of the merchandise. Now what is included in the merchandise that is described? There are several items that are mentioned, some of them are necessities in the ancient world, some of them are commodities, and some of them are luxuries. This list includes basically all or most of the items of trade in the ancient world, and it represents the fact that the capitalists exerted total control of the world economy and therefore lived in luxury. So basically this list includes almost all, if not all, of the products that were sold in the ancient world.

There are 28 items mentioned on the list, some of the items like I said what are staples  and others are luxuries. The list includes items that were common in the days of John.  God spoke to the prophet in the context of his time, right? What would God say if He called the prophet today to give the perspective of what was going to happen  during this time? Well, you would have the prophet speaking about stocks and bonds, he would be talking about Iphones, and Ipads, and widescreen televisions, and fancy vehicles, and also mansions. But John is speaking in the language of his time, so that's why all these things are not mentioned. But does the principle apply that everything that people leaned on is going to be taken from them? Absolutely! So the main point is, that before her fall, Babylon had a stranglehold  on the commerce of the world and used it to oppress God's people.

 

Maka kita melihat ada sebuah daftar dagangan. Nah, apa yang termasuk dalam barang dagangan yang digambarkan? Ada beberapa item yang disebutkan, beberapa darinya adalah item kebutuhan di dunia lama, beberapa adalah komoditas, dan beberapa adalah barang-barang mewah. Pada dasarnya di daftar ini termasuk semua atau nyaris semua barang dagangan di dunia lama, dan itu melambangkan fakta bahwa para kapitalis memegang kontrol penuh atas perekonomian dunia sehingga mereka hidup dalam kemewahan. Jadi pada dasarnya di daftar ini termasuk nyaris semua, jika bukan semua produk yang diperdagangkan di dunia lama.

Ada 28 item yang disebutkan di daftar itu. Beberapa darinya seperti kata saya adalah barang-barang konsumen, dan yang lain barang-barang mewah. Di daftar tersebut termasuk item-item yang umum di zaman Yohanes. Allah berbicara kepada nabi dalam konteks zamannya, bukan? Apa yang akan dikatakan Allah seandainya Dia memanggil nabi sekarang untuk memberikan sudut pandang dari apa yang akan terjadi di masa itu? Nah, nabi itu akan bicara tentang saham dan obligasi, dia akan bicara tentang Iphone dan Ipad dan televisi layar lebar, dan kendaraan-kendaraan mewah, dan juga bangunan-bangunan mewah. Tetapi Yohanes sedang bicara dalam bahasa di zamannya, jadi itulah mengapa semua barang itu tidak disebutkan. Tetapi apakah prinsipnya berlaku bahwa segala sesuatu yang diandalkan manusia akan diambil dari mereka?  Tepat sekali. Jadi poin utamanya ialah sebelum kejatuhannya, Babilon berkuasa penuh mengendalikan seluruh perdagangan dunia dan menggunakannya untuk menindas umat Allah.

 

 

Now here's an interesting detail. At the very end of the list you have the fact that Babylon also trafficked in the bodies and the souls of men. The bodies would refer to the present physical life. Many people lost their lives as a result of Babylon's persecution. While the word “soul” refers to the spiritual future life in the kingdom. Jesus used two words in this way in Matthew 10:28, “ 28 And do not fear those who kill…”  what? “…the body…” what does that mean? Don't fear those who are able to kill the body, it means who are able to take away your present physical existence. So who are we supposed to fear? Well, it says  “…but cannot kill the soul…” what can't they take away? They can't take away your eternal life.  In other words, to kill the body means to take away your present existence, your physical existence; to kill the soul would mean taking away your eternal life.  “… But rather fear Him who is able to destroy both soul…” in other words take away your eternal life  “…and body…” physically  “…in hell...” which is the word γέεννα [geenna].

Elsewhere in Revelation the word "souls" is used to describe those who are killed for refusing to practice the false words of Babylon. Babylon not only traded in the physical bodies of human beings, but also toyed with their very salvation and eternal destiny. Are you catching the picture?

 

Nah, ini ada detail yang menarik. Di bagian paling akhir dari daftar itu ada fakta bahwa Babilon juga memperdagangkan tubuh dan nyawa manusia. “Tubuh” merujuk kepada kehidupan fisikal yang sekarang. Banyak orang mati sebagai akibat persekusi Babilon. Sementara kata “nyawa” merujuk kepada kehidupan yang akan datang dalam kerajaan Allah. Yesus memakai dua kata ini demikian di Matius 10:28, 28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang bisa membunuh…”  apa?   “…tubuh…”  apa artinya itu? Jangan takut mereka yang bisa membunuh tubuh, artinya yang bisa mengambil eksistensi fisikalmu yang sekarang. Jadi kita harus takut kepada siapa? Nah, dikatakan, “…tetapi yang tidak berkuasa membunuh nyawa…”  apa yang tidak bisa mereka ambil? Mereka tidak bisa mengambil hidup kekalmu. Dengan kata lain, membunuh tubuh berarti mengambil eksistensimu sekarang, eksistensi fisikalmu; membunuh nyawa berarti mengambil hidup kekalmu, “…melainkan takutlah kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik nyawa…”  dengan kata lain mengambil hidup kekalmu, “…maupun tubuh…” secara fisik “…di neraka…”  yang adalah kata γέεννα [geenna].

Di tempat lain di Wahyu kata “nyawa” dipakai untuk menggambarkan mereka yang terbunuh karena menolak melakukan kata-kata palsu Babilon. Babilon tidak saja memperdagangkan tubuh fisik manusia, tetapi juga bermain-main dengan keselamatan mereka dan takdir kekekalannya. Apakah kalian menangkap gambarnya?

 

 

Now verses 17-19.

Now we have the lament of the employees and the travelers that work for the capitalists. It says, “ 17 Every shipmaster, all who travel by ship, sailors, and as many as trade on the sea, stood at a distance 18 and cried out when they saw the smoke of her burning, saying, ‘What is like this great city?’ 19 They threw dust on their heads and cried out, weeping and wailing, and saying, ‘Alas, alas, that great city, in which all who had ships on the sea became rich by her wealth! For in one hour she is made desolate.’

And of course the context of this is Tyre where the commerce was done in ships. And so it's actually referring back to Ezekiel chapter 27, it's using that symbolism because that's the way that commerce was held back then. But would it apply in principle to the commerce at the end of time? Would it apply to more than just commerce on the sea? Of course.

 

Sekarang ayat-ayat 17-19.

Sekarang ini ratapan para karyawan dan mereka yang bepergian, yaitu yang bekerja bagi para kapitalis. Dikatakan, 17  Dan setiap nakhoda, semua yang berlayar dengan kapal, para pelaut dan seberapa banyak yang berdagang di laut, berdiri jauh-jauh, 18 dan berseru ketika mereka melihat asap pembakarannya, katanya: ‘Kota manakah yang sama seperti kota besar ini? 19 Mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: ‘Celaka, celaka, kota besar itu, di mana semua orang yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh kekayaannya! Sebab dalam satu jam saja ia sudah dijadikan terlantar’…” 

Dan tentu saja konteks dari ini adalah Tyre (Tirus) di mana perdagangan dilakukan dengan kapal. Maka sesungguhnya ini mengacu kembali ke Yehezkiel pasal 27, menggunakan  simbolisme itu karena seperti itulah perdagangan dilakukan pada zaman itu. Tetapi apakah secara prinsip bisa diaplikasikan kepada perdagangan pada akhir zaman? Apakah itu bisa diaplikasikan kepada lebih daripada hanya perdagangan di laut? Tentu saja.

 

 

Now let's go to verse 20.

How are God's people going to react when this happens to Babylon? How is Heaven going to react when this happens to Babylon? Verse 20 now switches the scene. Now the scene is turned to God's people in the midst of this crisis. It says in verse 20, 20 Rejoice over her, O heaven…” so how does Heaven react to what's happening? Oh, they rejoice, “…and you holy apostles and prophets, for God has…”  what? “…avenged you on her!” Are the last three Plagues the avenging part? Remember we said “judge” and “avenge”? The martyrs say, “until when do You not judge and avenge?”.  The judgment portion in the investigative judgment, a sentence was pronounced in favor of God's people, but they're still dead. When is it that they are rewarded and they are avenged over this Harlot that did these things to them? It is during the Last Three Plagues when the wicked will wail.

 

Nah, mari kita ke ayat 20.

Bagaimana umat Allah akan bereaksi ketika ini terjadi pada Babilon? Bagaimana Surga akan bereaksi ketika ini terjadi pada Babilon? Ayat 20 sekarang beralih adegan. Sekarang adegannya beralih ke umat Allah di tengah-tengah krisis ini. Dikatakan di ayat 20, 20 Bersukacitalah atas dia, hai sorga…”  jadi bagaimana Surga bereaksi terhadap apa yang terjadi? Oh, mereka bersukacita, “…dan kamu, rasul-rasul dan nabi-nabi yang kudus, karena Allah telah…” apa? “…membalaskan kamu padanya!…” 

Apakah Tiga Malapetaka Terakhir itu bagian pembalasannya? Ingat kita bicara tentang “menghakimi” dan “membalaskan”? Para martir berkata, “sampai kapan Engkau tidak menghakimi dan membalaskan?…” Bagian penghakimannya saat penghakiman invetigasi, di mana suatu keputusan/vonnis dibuat yang memenangkan umat Allah. Tetapi mereka masih mati.  Kapan mereka mendapatkan pahala mereka dan mereka dibalaskan untuk segala hal yang telah diakukan  perempuan Pelacur itu kepada mereka? Yaitu pada saat Ketiga Malapetaka Terakhir ketika orang-orang jahat akan meratap.

 

 

By the way this hymn that is sung in Heaven will be picked up in the very next chapter, in verses 1-10, we'll find an expansion of the song that is sung in Heaven by the holy apostles, and the prophets, it says here besides the heavenly beings, singing because they have been delivered from the Harlot, from Babylon.

 

Nah, hymne yang dinyanyikan di Surga akan diteruskan di pasal berikutnya, ayat 1-10. Kita akan melihat perluasan dari lagu yang dinyanyikan di Surga oleh rasul-rasul dan nabi-nabi kudus, yang disebut di sini, di samping makhluk-makhluk surgawi, yang menyanyi karena mereka telah diselamatkan dari perempuan Pelacur itu, dari Babilon.

 

 

Now let's go to verses 21-24.

When Babylon falls, all of the activities of the city cease. It says in verse 21, 21 Then a mighty angel took up a stone like a great millstone and threw it into the sea, saying, ‘Thus with violence the great city Babylon shall be thrown down, and shall not be found anymore…” by the way this comes from the book of Jeremiah we're going to notice. “…22 The sound of harpists, musicians, flutists, and trumpeters shall not be heard in you anymore. No craftsman of any craft shall be found in you anymore, and the sound of a millstone shall not be heard in you anymore. 23 The light of a lamp shall not shine in you anymore, and the voice of bridegroom and bride shall not be heard in you anymore. For your merchants were the great men of the earth, for by your sorcery all the nations were deceived. 24 And in her was found the blood of prophets and saints, and of all who were slain on the earth.”

Does this hark back  to Revelation 17 where it says that the Harlot is full of the blood of the saints and the martyrs of Jesus? Is this the same time period that's being described in Revelation 18? It's the same time period, folks. Each of these chapters is related to the period of the Fifth, Sixth, and Seventh Plagues; each one gives details that the other does not give.

 

Sekarang mari ke ayat-ayat 21-24.

Ketika Babilon jatuh, segala aktivitas kota tersebut berhenti. Dikatakan di ayat 21, 21 Dan seorang malaikat yang perkasa mengangkat sebuah batu seperti batu kilangan yang besar, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: ‘Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan kekerasan ke bawah, dan tidak akan ditemukan lagi…”  nah, kita akan melihat bahwa ini berasal dari kitab Yeremia.  “…22 Dan suara pemain-pemain kecapi dan para musikus, dan peniup-peniup seruling dan para peniup sangkakala, tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Tidak ada seorang seniman apa pun yang akan ditemukan lagi di dalammu, dan suara kilangan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. 23 Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, karena oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan. 24 Dan di dalamnya didapati darah nabi-nabi dan orang-orang kudus, dan dari semua orang yang dibunuh di bumi…” 

Apakah ini mengingatkan kembali ke Wahyu 17(:6) di mana dikatakan bahwa si perempuan Pelacur itu kenyang dengan darah orang-orang kudus dan martir-martir Yesus? Apakah ini masa yang sama yang digambarkan di Wahyu 18? Ini masa yang sama, Saudara-saudara. Setiap pasal ini berkaitan dengan Malapetaka Kelima, Keenam, dan Ketujuh; masing-masing memberikan detail yang tidak diberikan oleh yang lain.  

 

 

Now the picture of the stone being thrown into the sea finds its backdrop in Jeremiah 51:63-64. Jeremiah chapter 50 and chapter 51 are an oracle against literal Babylon in the Old Testament. And God tells Jeremiah to do something very strange. He says, take a stone, ~ which represents Babylon, the literal city of Babylon ~ and you take that stone and you throw it into the depths of the river Euphrates. In that way Babylon is going to be drowned. Is there the idea of drowning in the book of Revelation? Of course, there is. The waters are dried up, and then what? And then the waters avalanche themselves and they drown Babylon, so to speak.

 

Nah, gambaran dari batu yang dilemparkan ke dalam laut latar belakangnya ada di Yeremia 51:63-64. Yeremia pasal 50 dan 51 adalah nubuatan tentang Babilon literal di Perjanjian Lama. Dan Allah mengatakan kepada Yeremia untuk melakukan sesuatu yang aneh. Dia berkata, ambillah batu ~ yang melambangkan Babilon, kota Babilon yang literal ~ dan kamu ambil batu itu dan lemparkan ke kedalaman sungai Efrat. Dengan demikian Babilon akan tenggelam. Apakah ada konsep tenggelam di kitab Wahyu? Tentu ada. Air-air yang mengering lalu bagaimana? Lalu air-air itu menjatuhkan dirinya dan mereka menenggelamkan Babilon, katakanlah demikian.

 

 

Remember what we studied about Israel at the edge of the Red Sea? You know when the waters were united they were inimical to God's people, but when the waters dried up, a way was prepared for the escape of God's people. And so God's people escaped. And then not only did the waters dry up or were the waters divided, but then once God's people have gone across the sea, what did the waters do? The waters drowned the armies of the Egyptians. That is in the background of what is going to happen at the end of time.

So it says, 63 And it shall be, when thou hast made an end of reading this book, that thou shalt bind a stone to it, and cast it into the midst of Euphrates…” the stone of course is, so that the scroll which is Jeremiah 50 and 51 will not come to the surface because Babylon is not going to exist anymore. Verse 64,  “…64 And thou shalt say, ‘Thus shall Babylon sink, and shall not rise from the evil that I will bring upon her, and they shall be weary.’…” (KJV) 

So the stone is a metaphor of Babylon, the stone of course with the scroll. She will be drowned in the waters of the Euphrates. The waters will dry up like the waters of the Red Sea, and then avalanche themselves upon the apostate Babylonian system. All the activities that characterize a city will cease when Babylon falls.

 

Ingat apa yang sudah kita pelajari tentang Israel di tepi Laut Merah? Kalian tahu, ketika air-air itu bersatu mereka menjadi musuh bagi umat Allah, tetapi ketika air-air mengering, suatu jalan disiapkan bagi kelepasan umat Allah. Maka umat Allah lolos. Kemudian bukan hanya air-air itu mengering atau air-air itu tercerai, tetapi begitu umat Allah sudah menyeberangi laut itu, apa yang dilakukan air-air itu? Air-air itu menenggelamkan pasukan Mesir. Inilah latar belakang dari apa yang akan terjadi pada akhir masa.

Jadi dikatakan, 63 Maka akan terjadi, apabila engkau selesai membaca kitab ini engkau harus mengikatkan sebuah batu kepadanya lalu lemparkanlah ia ke dalam sungai Efrat.…”  tentu saja batu itu supaya gulungan kitab Yeremia 50 dan 51 tidak timbul lagi ke permukaan, karena Babilon akan tidak eksis lagi. Ayat 64, “…64 lalu engkau harus berkata, ‘Demikianlah Babel akan tenggelam, dan tidak akan timbul-timbul lagi, dari malapetaka yang akan Kudatangkan atasnya.’ Dan mereka akan tidak berdaya.’…”  Jadi batu itu adalah metafora Babilon, tentu saja batu itu bersama dengan gulungan kitabnya. Dia akan tenggelam dalam air-air Efrat. Air-air akan mengering seperti air-aiar Laut Merah, dan kemudian akan jatuh menimpa ke atas sistem Babilon yang murtad. Semua aktivitas yang menjadi karakter sebuah kota akan berhenti ketika Babilon jatuh.

 

 

Now here's an interesting tidbit. Babylon deceived the nations by her what? Sorcery, we already read that. It's the Greek word φαρμακεία [pharmakeia].  What word do we get from φαρμακεία [pharmakeia]? We get the word “pharmacy”. Why does this word appear? This word appears only in this verse and in Galatians 5:20. But a cognate word  which is φάρμακον [phármakon] is used in Revelation 9:21, 21:8, and 22:15. The word denotes the use of magic often involving drugs. Do you know that in antiquity people took drugs to enter altered states of consciousness, and they couldn't think straight because they were in altered states of consciousness? And so the word denotes the use of magic often involving drugs, and the casting of spells about the people. Did Babylon do that? Did the Harlot cast spells on people? And apostate Protestantism they deceive people, the people drank the kool-aid, so to speak. The simple fact is that those who visit Babylon's pharmacy are not able to think straight. That's the bottom line.

 

Nah, ini ada informasi yang menarik. Babilon menyesatkan bangsa-bangsa dengan apanya? Sihirnya, kita sudah membaca itu. Itu adalah kata Greeka φαρμακεία [pharmakeia]. Perkataan apa yang kita peroleh dari φαρμακεία [pharmakeia]? Kita mendapat kata “farmasi”. Mengapa kata ini muncul? Kata ini muncul hanya di ayat ini dan di Galatia 5:20. Tetapi kata yang serumpun yaitu φάρμακον [phármakon] dipakai di Wahyu 9:21, 21:8, dan 22:15. Kata itu menggambarkan dipakainya sihir yang sering melibatkan obat-obatan. Tahukah kalian di zaman kuno manusia minum obat untuk masuk ke kesadaran yang berbeda, dan mereka tidak bisa berpikir dengan wajar karena mereka berada dalam kondisi kesadaran yang berbeda? Maka kata tersebut menggambarkan dipakainya sihir yang sering melibatkan obat-obatan, dan memakai mantra-mantra pada orang. Apakah Babilon melakukan itu? Apakah perempuan Pelacur itu menyihir orang-orang? Dan Protestantisme murtad mereka menyesatkan orang-orang, orang-orang minum kool-aidnya, katakanlah begitu. Faktanya yang sederhana ialah mereka yang mengunjungi farmasi Babilon tidak bisa lagi berpikir wajar. Itulah poin pentingnya.

 

 

Verse 9 of Isaiah 47, But these two things shall come to you in a moment, in one day: the loss of children, and widowhood…”  is this alliance going to be torn apart, the Harlot, the children, and the  kings of the earth that were her lovers? The city is going to be divided into three parts, you remember we read that particular verse?

Yesaya 47:9, 9 Tetapi dua hal ini akan menimpa engkau dalam sekejap mata, dalam satu hari: hilangnya anak-anak dan kejandaan…”  apakah persekutuan ini akan dicabik-cabik, perempuan Pelacur itu, anak-anaknya, dan raja-raja bumi yang adalah kekasih-kekasihnya? Kota itu akan terpecah belah menjadi tiga bagian, kalian ingat kita sdah membaca ayatnya?

 

 

Now let's notice the last paragraph, because time is running out.

The great sin of Babylon is that she persecutes God's people, and sheds their blood. This is the picture in every one of the antichrist passages that we find in Scripture.

·       It's found in Matthew 24:14-15

where God's people have to flee because they're being persecuted.

·       It's found in Daniel 7:21, 25

where we are told that the Little Horn  persecuted the saints of the Most High.

·       It's used in Daniel 8:24

where it says the Little Horn broke the saints of the Most High.

·       It's used in Daniel 11:44-45

where it says that the king of the north goes out to kill and destroy many.

·       It's used in Revelation 13:7

where it says that the saints of the Most High were killed during the 1260 years.

·       It's used in Revelation 17:6

where it says that the Harlot is filled with the blood of the saints and the martyrs of Jesus.

·       And it's used in Revelation 18:20, 24.

Let's read those verses, chapter 18:20 says, 20 Rejoice over her, O heaven, and you holy apostles and prophets, for God has avenged you on her!...”  and notice verse 24 says, “…24 And in her was found the blood of prophets and saints, and of all who were slain on the earth.”

 

Sekarang mari kita simak paragraf terakhir karena waktu akan habis.

Dosa besar Babilon ialah dia mempersekusi umat Allah dan mencurahkan darah mereka. Inilah gambarnya di setiap bacaan tentang Antikristus yang kita lihat di Kitab Suci.

·       Ada d Matius 24:14-15

di mana umat Allah harus lari karena mereka dipersekusi.

·       Ada di Daniel 7:21, 25,

di mana kita diberitahu bahwa si Tanduk Kecil mempersekusi orang-orang kudus Yang Mahatinggi.

·       Ada di Daniel 8:24

di mana dikatakan bahwa Tanduk Kecil mengalahkan orang-orang kudus Yang Mahatinggi.

·       Ada di Daniel 11:44-45

di mana dikatakan bahwa raja negeri utara keluar untuk membunuh dan membinasakan banyak orang.

·       Dipakai di Wahyu 13:7

di mana dikatakan bahwa orang-orang kudus Yang Mahatinggi dibunuh selama 1260 tahun.

·       Dipakai di Wahyu 17:6

di mana dikatakan bahwa perempuan Pelacur itu kenyang dengan darah orang-orang kudus dan martir-martir Yesus.

·       Dan dipakai di Wahyu 18:20, 24.

Mari kita  baca ayat-ayat ini, pasal 18:20 berkata, 20 Bersukacitalah atas dia, hai sorga dan kamu, rasul-rasul dan nabi-nabi yang kudus, karena Allah telah membalaskan kamu padanya!…”  dan simak ayat 24 berkata,  24 Dan di dalamnya didapati darah nabi-nabi dan orang-orang kudus, dan dari semua orang yang dibunuh di bumi.”

 

 

What is the great sin of end time Babylon? It’s the persecution of God's people and God will not tolerate it. God will intervene, and He will say, “Up to here and no further!” So the prophecies, folks, are comforting to God's people. You know we've noticed a lot of negative things that are going  to be going on at this time, but what is the bottom line? “Yea, though I walk through the valley of the shadow of death I will fear no evil, for You are with me”. In other words, the whole purpose of prophecy is God saying, “Listen, there's going to be a real hard trial ahead. Babylon is going to be judged, but the good news is that if you form a personal relationship with Me, you have absolutely nothing to fear, because I will intervene and I will deliver you.”

What great news!

 

Apakah dosa besar Babilon akhir masa? Mempersekusi umat Allah, dan Allah tidak akan menoleransi itu. Allah akan campur tangan dan Dia akan berkata, “Cukup sampai di sini, tidak lebih jauh!” Maka nubuatan-nubuatan, Saudara-saudara, itu menghibur bagi umat Allah. Kalian tahu, kita sudah melihat banyak hal yang negatif yang akan terjadi, tetapi apa poinnya yang penting? 4 Sekalipun aku berjalan melalui lembah bayang-bayang maut, aku tidak akan takut bahaya, sebab Engkau besertaku…” (Mazmur 23:4). Dengan kata lain seluruh tujuan nubuatan adalah Allah berkata, “Dengar, nanti akan ada ujian yang benar-benar berat di depan. Babilon akan dihakimi. Tetapi kabar baiknya ialah jika kamu membentuk hubungan pribadi dengan Aku, kamu sama sekali tidak usah takut karena Aku akan campur tangan dan Aku akan menyelamatkan kamu.”

Itu benar-benar kabar baik!

 

 

 

17 12 21

 

 

No comments:

Post a Comment