Friday, January 14, 2022

EPISODE 17/24 ~ REVELATION 15-22 ~ REVELATION 19 PART 4 ~ STEPHEN BOHR

 

FROM THE CLOSE OF PROBATION TO THE NEW EARTH

Part 17/24 - Stephen Bohr

REVELATION 19 PART 4

https://www.youtube.com/watch?v=_uSN1k4KM4A

 

Dibuka dengan doa

 

Alright. Yesterday we began our study of Revelation chapter 19 and we covered verses 11 and 12. And today we want to continue with verse 13.

You remember that verse 11 and verse 12 describe Jesus coming from Heaven on a white horse, and let's read the first two verses for the context that says, 11 Now I saw heaven opened, and behold, a white horse. And He who sat on him was called Faithful and True, and in righteousness He judges and makes war…” and this of course is the battle of Armageddon “…12 His eyes were like a flame of fire, and on His head were many crowns. He had a name written that no one knew except Himself…”   and of course we explained what that means in our last class yesterday.

 

Baiklah. Kemarin kita memulai pelajaran kita tentang Wahyu pasal 19 dan kita sudah membahas ayat 11 dan 12. Dan hari ini kita mau lanjut ke ayat 13.

Kalian ingat ayat 11 dan 12 menggambarkan Yesus datang dari Surga di atas kuda putih, dan mari kita  baca dua ayat pertama ini sebagai konteks, yang berkata, 11 Lalu aku melihat Sorga terbuka dan lihatlah, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama ‘Setia dan Benar’, dan dalam kebenaran Ia menghakimi dan berperang…”  dan tentu saja ini adalah Perang Harmageddon. “…12 Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota, dan Ia mempunyai sebuah nama yang tidak diketahui seorang pun, kecuali Ia sendiri…”  dan tentu saja ini sudah dijelaskan apa maknanya di kelas kita kemarin.

 

 

Now let's notice at verse 13, how is this Warrior seated on a white horse garbed or dressed. It says there in verse 13, “ 13 He was clothed with a robe dipped in blood, and His name is called The Word of God.”

Now a commentary in Revelation suggests that the blood on the garments of Jesus represents the blood of God's people, and Jesus is coming to avenge the blood of God's people. However, when we read Isaiah 63:1-6, Joel 3:9-12, and Revelation 14:20, we see that really Jesus is not coming stained in the blood of His people, He is coming stained in the blood of those who are in the winepress outside the City. And you know you can actually read  Isaiah 63:1-6 where this imagery comes from, and also we read previously Joel 3:9-12 where the winepress is outside the holy City, right?

And so what happens here is in ancient times when wine was made, you know they put the grapes in a big vat and then people would get inside and they would trample the grapes, and they would make the grape juice. They don't do that these days, or else people probably wouldn't drink the wine, but that's the way they used to do it back then. And then as they trampled the grapes, what happened to their garments? Their garments became stained. And grape juice looks like what? Grape juice looks like blood. So Jesus is coming to trample the winepress because the winepress has wanted to what? Has wanted to slay His people, and so Jesus comes defending His people.

Now Jesus is not literally trampling on a winepress. This is symbolic language, but it points to a reality, and that is that Jesus is going to come and Jesus is going to defend His people, Jesus is going to avenge His people.

 

Nah, mari kita simak ayat 13, bagaimana pakaian Pejuang ini yang duduk di atas kuda putih. Dikatakan di sana di ayat 13, 13 Dan Ia memakai jubah yang dicelup dalam darah, dan nama-Nya disebut: Firman Allah…” 

Nah ada komentar di Wahyu yang mengetengahkan ide bahwa darah di pakaian Yesus melambangkan darah umat Allah, dan Yesus datang untuk membalaskan darah umat Allah. Namun, bila kita membaca Yesaya 63:1-6, Yoel 3:9-12, dan Wahyu 14:20, kita melihat  bahwa sesungguhnya Yesus tidak terkena darah umatNya, Dia datang terkena darah mereka yang ada di tempat pemerasan anggur di luar Kota. Dan kalian bisa membaca Yesaya 63:1-6 di mana gambaran ini berasal, dan juga kita sudah pernah membaca Yoel 3:9-12 di mana dikatakan tempat pemerasan anggur berada di luar Kota suci, benar?

Maka apa yang terjadi di sini ialah, di zaman lampau saat membuat anggur, mereka memasukkan anggur-anggurnya ke dalam sebuah tempat besar, kemudian orang-orang akan masuk ke dalam tempat itu dan menginjak-injak anggurnya, dan mereka membuat jus anggur. Sekarang mereka sudah tidak berbuat demikian lagi, kalau tidak, kira-kira tidak ada yang mau minum anggurnya. Tetapi di zaman lampau begitulah cara mereka melakukannya. Kemudian pada waktu mereka menginjak-injak anggur itu, apa yang terjadi pada pakaian mereka?  Pakaian mereka terciprat. Dan jus anggur mirip apa? Jus anggur mirip darah. Jadi Yesus akan datang menginjak-injak tempat pemerasan anggur karena tempat pemerasan anggur itu mau melakukan apa? Mau membunuh umatNya, jadi Yesus datang untuk membela umatNya.

Nah, Yesus tidak menginjak-injak tempat pemerasan anggur secara literal. Ini bahasa simbolis, tetapi ini menunjuk ke sebuah realita, yaitu bahwa Yesus akan datang, dan Yesus akan membela umatNya, Yesus akan membalas umatNya.

 

 

Now let's go to verse 14 and He doesn't come by Himself, “14 And the armies in heaven, clothed in fine linen, white and clean, followed Him on white horses.”

Now a very well known commentary identifies the armies as God's people, however, the armies are not God's people. The armies are explicitly explained by the Spirit of Prophecy, as the angelic hosts that accompany Jesus at His Second Coming.

Let's read this passage from the writings of Ellen White. “Soon there appears in the east a small black cloud, about half the size of a man's hand. It is the cloud which surrounds the Savior and which seems in the distance to be shrouded in darkness. The people of God know this to be the sign of the Son of man. In solemn silence they gaze upon it as it draws nearer the earth, becoming lighter and more glorious, until it is a great white cloud, its base a glory like consuming fire, and above it the rainbow of the covenant. Jesus rides forth as a mighty Conqueror…” so is this portrayal a portrayal of Jesus coming on a white horse as a Conqueror? Yes!   “…Not now a Man of Sorrows, to drink the bitter cup of shame and woe, He comes, victor in heaven and earth, to judge the living and the dead. ‘Faithful and True, in righteousness He doth judge and make war.…”  and now notice how she understands “the armies of Heaven”, it’s not God’s people. She explains, “…And the armies which were in heaven follow Him.  With anthems of celestial melody,  the holy angels,  a vast, unnumbered throng, attend Him on His way. The firmament seems filled with radiant forms ten thousand times ten thousand, and thousands of thousands. No human pen can portray the scene; no mortal mind is adequate to conceive its splendor. ‘His glory covered the heavens, and the earth was full of His praise. And His brightness was as the light.’…” that's Habakkuk 3:3 and 4.  “…As the living cloud comes still nearer, every eye beholds the Prince of life. No crown of thorns now mars that sacred head; but a diadem of glory rests on His holy brow. His countenance outshines the dazzling brightness of the noonday sun. And He hath on His vesture and on His thigh a name written, King of kings, and Lord of lords. (Revelation 19:16)

So who are the armies of Heaven, are they the people of God or are they the angels that accompany Jesus at His coming? Clearly according to the Spirit of Prophecy they are the angels that accompany the Second Coming of Jesus Christ.

 

Nah, mari kita ke ayat 14 dan Dia tidak datang sendirian, 14 Dan pasukan yang di Sorga memakai lenan halus yang putih bersih, mengikutiNya menunggang kuda-kuda putih.”

Nah ada komentar dari sumber yang terkenal (Ranko Stefanovic) yang mengidentifikasi pasukan itu sebagai umat Allah. Namun, pasukan ini bukan umat Allah. Pasukan ini oleh Roh Nubuat secara eksplisit diterangkan sebagai balatentara surgawi yang menyertai Yesus saat KedatanganNya yang Kedua.

Mari kita  baca bacaan ini dari tulisan Ellen White. “…Tak lama kemudian muncul dari timur sebuah awan hitam kecil kira-kira sebesar setengah ukuran tangan manusia. Itulah awan yang mengelilingi Sang Juruselamat dan di kejauhan tampaknya seolah-olah diselimuti oleh kegelapan. Umat Allah tahu bahwa inilah tanda Anak Manusia. Dalam keheningan yang khidmat mereka memandangnya sementara awan itu semakin dekat ke bumi, menjadi semakin terang dan semakin indah, hingga dia adalah sebuah awan besar putih, dasarnya suatu kemuliaan seperti api yang meghanguskan dan di atasnya pelangi perjanjian. Yesus mengendarainya sebagai seorang Penakluk yang perkasa…” jadi apakah gambaran ini gambaran Yesus datang naik kuda putih sebagai Penakluk? Ya!  “…Sekarang bukan lagi seorang ‘Manusia Penuh Duka’ (Yes. 53:3) yang harus minum dari cawan aib dan ratapan, sekarang Dia datang, Pemenang di Surga dan di bumi, untuk menghakimi yang hidup dan yang mati, Setia dan Benar’, ‘dalam kebenaran Ia menghakimi dan berperang’ (Wahyu 19:11)…” dan sekarang simak bagaimana Ellen White memahami “pasukan yang ada di Surga”. Itu bukan umat Allah. Ellen White menjelaskan, “… Dan pasukan yang di Sorga mengikutiNya (Wahyu 19:14). Dengan nyanyian irama suragawi malaikat-malaikat kudus, suatu kumpulan besar yang tidak terhitung jumlahnya, menyertaiNya dalam perjalananNya. Cakrawala seolah-olah dipenuhi oleh makhluk-makhluk yang indah ~ ‘sepuluh ribu kali sepuluh ribu dan beribu-ribu dari beribu-ribu.’ (Wah. 5:11). Tidak ada pena manusia yang bisa menggambarkan adegan ini; tidak ada pikiran manusia yang mampu mengerti keindahannya. 3 …Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumi pun penuh dengan pujian kepada-Nya. 4 Dan terangNya bagaikan  cahaya’…”  ini Habakuk 3:3-4.  “…Ketika awan yang hidup itu semakin dekat, setiap mata memandang Pangeran Kehidupan. Sekarang tidak ada lagi mahkota duri yang melukai kepala yang kudus itu; melainkan sebuah mahkota kemuliaan menempel di alisNya yang kudus. WajahNya bersinar mengalahkan cahaya matahari tengah hari yang menyilaukan, ‘16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: RAJA SEGALA RAJA DAN TUAN SEGALA TUAN.’ (Wah. 19:16). (The Great Controversy, hal. 640, 641.)

Jadi siapakah pasukan surgawi? Apakah mereka umat Allah atau apakah mereka malaikat-malaikat yang menyertai Yesus saat KedatanganNya. Jelas menurut Roh Nubuat mereka adalah malaikat-malaikat yang menyertai Kedatangan Kedua Yesus Kristus.

 

 

Now if we remember the Sixth Plague  has the purpose of doing what? Of preparing the way for the Kings that come from the east. So who are the Kings that come from the east? The Kings that come from the east are explained in Revelation 19. See, the Sixth Plague  says  that the drying up of the Euphrates prepares the way for the coming of the Kings of the east. And Revelation chapter 19 explains who those Kings are. It's Jesus and the armies of Heaven. Are you with me or not? So Revelation 19 is an expansion of the Sixth and Seventh Plagues, although this actually is the Seventh Plague  because the Sixth Plague  actually prepares the way for the Seventh Plague. 

 

Nah, jika kita ingat Malapetaka Keenam, apa tujuannya? Menyiapkan jalan bagi Raja-raja yang datang dari timur. Jadi siapakah Raja-raja ini yang datang dari timur? Raja-raja yang datang dari timur dijelaskan di Wahyu 19. Lihat, Malapetaka Keenam mengatakan bahwa mengeringnya Efrat menyiapkan jalan bagi datangnya Raja-raja dari timur. Dan Wahyu pasal 19 menjelaskan siapa Raja-raja ini. Itulah Yesus dan pasukan dari Surga. Apakah kalian paham atau tidak? Jadi Wahyu 19 adalah perluasan dari Malapetaka-malapetaka Keenam dan Ketujuh, walaupun ini sesungguhnya adalah Malapetaka Ketujuh karena Malapetaka Keenam sebenarnya mempersiapkan jalan bagi Malapetaka Ketujuh.

 

 

Now let's go to verse 15. “ 15 Now out of His mouth goes a sharp sword…” is Jesus really going to have a literal sword coming out of His mouth? No! This is a symbolic language that points to a reality. This is a real Second Coming, but the sword symbolizes something. Let's notice,  “…15 Now out of His mouth goes a sharp sword that with it He should…”  what?  “…strike the nations…” So the purpose of the sword now is not to save people, it's to what? It's to strike, and it says,  “…And He Himself will rule them with a rod of iron. He Himself treads the winepress of the fierceness and wrath of Almighty God.” 

So He comes to tread the winepress and of course this is picking up on Revelation 14:20 as we're going to notice.

So what is the symbol of the sword, what does it represent? Well, we all know that it represents what? The Word of God. So what is it that's coming out of the mouth of Jesus? It is His word. He has just said, “It is done”, right? 

 

Nah, mari kita ke ayat 15. 15 Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam…”  apakah dari mulut Yesus benar-benar akan keluar pedang literal? Tidak! Ini adalah bahasa simbolis yang menggambarkan suatu kenyataan. Ini benar-benar adalah Kedatangan Kedua, tetapi pedangnya melambangkan sesuatu. Mari kita simak, “…15 Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam dan dengan pedang itu Dia akan…” apa?   “…memukul bangsa-bangsa…” Jadi tujuan pedang ini saat ini bukanlah untuk menyelamatkan manusia, tapi untuk apa? Memukul. Dan dikatakan,  “…Dan Ia Sendiri akan memerintah atas mereka dengan tongkat besi. DIa sendiri yang menginjak tempat pemerasan anggur kegeraman dan murka Allah Yang Mahakuasa…” 

Jadi Dia datang untuk menginjak-injak tempat pemerasan anggur dan tentu saja ini merupakan kelanjutan Wahyu 14:20, yang akan kita lihat.

Jadi apa simbol pedang, itu melambangkan apa? Nah, kita semua tahu bahwa itu melambangkan apa? Firman Allah. Jadi apa yang keluar dari mulut Yesus? Itu FirmanNya. Dia baru saja mengatakan, “Sudah selesai,” benar?

 

 

And so, now Jesus is coming. Let's read The Sanctified Life page 77 where Ellen White interprets the sword. “Out of His mouth issues a sharp,  two-edged sword, an  emblem of the power of His…” what?  “…of His Word.

So the sword that comes out of His mouth is His Word.

 

Maka, sekarang Yesus akan datang. Mari kita  baca The Sanctified Life hal. 77, di mana Ellen White menerjemahkan pedang itu. “…Dari mulutNya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, suatu lambang dari kuasa…”  apaNya?    “…FirmanNya. …” 

Jadi pedang yang keluar dari mulutNya ialah FirmanNya.

 

 

Also like the eyes of fire which are spoken of in Revelation chapter 19, the eyes of fire were also in Revelation chapter 1:16 the inaugural vision. But in Revelation 1:16 the eyes had the purpose of detecting sin, so that it could be rooted out. Here the eyes are eyes that caused the wicked to hide in the caves and to cry for the rocks to fall upon them. So no longer is the purpose of the eyes to detect sin and the purpose of the sword to cut out sin, now the purpose is the eyes now show the wicked that their case is beyond hope, and the sword is actually now going to serve as an instrument of punishment against them.

The bottom line is that on the one hand,

·       the fire can consume sin,

·       the sword can cut out sin from the heart,

·       the stone can break a selfish heart.

Or on the other hand,

·       the fire can consume the sinner

·       the sword can slay the sinner

·       and the stone can crush the sinner and that is what Matthew 21:44 says.

So in other words, the fire, the stone, and the sword, can be remedial or they can be retributive.

And do you remember Jesus said in Matthew 21:44, He who falls on the stone will be broken…” in other words, be converted  “…but him upon which the stone falls will be crushed.”

 

Sama seperti mata yang menyala yang disebut di Wahyu pasal 19, mata yang menyala ini juga terdapat di Wahyu 1:16 di penglihatan inaugurasi. Tetapi di Wahyu 1:16 fungsi mata itu ialah untuk mendeteksi dosanya, supaya itu bisa disingkirkan. Di sini mata itu justru membuat orang-orang jahat bersembunyi di gua-gua dan berteriak kepada batu-batu supaya menimpa mereka. Jadi fungsi mata itu bukan lagi untuk mencari dosa, dan fungsi pedang bukan lagi untuk membuang dosa dengan memotongnya, sekarang fungsi mata ialah untuk menunjukkan kepada orang-orang jahat bahwa kasus mereka sudah tidak ada harapan lagi, dan pedang itu sekarang akan berfungsi sebagai alat penghukuman terhadap mereka.

Intinya ialah, di satu pihak,

·       api bisa membakar habis dosa,

·       pedang bisa memotong dosa dan membuangnya dari hati,

·       batu bisa mematahkan hati yang egois.

Di pihak yang lain,

·       api bisa membakar habis orang berdosa,

·       pedang bisa membunuh orang berdosa,

·       dan batu bisa menghancurkan orang berdosa dan itulah kata Matius 21:44.

Maka dengan kata lain, api, batu, dan pedang bisa menyembuhkan atau mereka juga bisa memberi pembalasan (menghukum).

Apakah kalian ingat Yesus berkata di Matius 21:44, 44 Dan barangsiapa jatuh ke atas Batu itu ia akan patah…”  dengan kata lain, ditobatkan,   “…tetapi barangsiapa yang ditimpa Batu itu, akan diremukkan.”

 

 

Now let's continue here reading Hebrews 4:12-13. This is the remedial function of the sword. You know we can study the Bible now and come to the Lord Jesus and we can be saved by studying the Word, but in Revelation chapter 19 the Word is going to be not a saving Word, it is going to be a retributive  Word. 

Let's notice Hebrews 4:12-13 where you have the two-edged sword, “ 12 For the Word of God is living and powerful, and sharper than any two-edged sword, piercing even to the division of soul and spirit, and of joints and marrow, and is a discerner of…” what is the purpose of the sword? To what? So the sword actually has eyes, you have the two symbols together here. The sword has eyes and what is the purpose of the sword? It penetrates and it discerns. What does it discern? It discerns  “…the thoughts and intents of the heart…” It's very penetrating, right? It doesn't deal with the externals, it goes all the way inside. Verse 13, and we notice that the sword is actually a person, because it says, “…13 And there is no creature hidden from His sight…” not from “its sight”, but from “His sight”,  “…but all things are naked and open to the eyes of Him to whom we must give account.”

So let me ask you,  is there a relationship between the eyes of fire and the sword? Yes! Does God want the eyes and the sword to be remedial? The eyes of fire to detect sin and the sword to cut it out. Does God want that to happen? Of course, He does. But if that doesn't happen, what's going to happen? Oh, when the eyes are seeing, you know, we're going to hide in the caves and we're to cry for the rocks to fall upon us, and none of us want that. And of course the sword will be a sword that will slay the wicked.

 

Nah, marilah kita lanjut di sini membaca dari Ibrani 4:12-13. Ini adalah fungsi penyembuh dari pedang. Kalian tahu, kita bisa mempelajari Alkitab sekarang dan datang kepada Tuhan Yesus dan kita bisa diselamatkan dengan mempelajari Firman, tetapi di Wahyu 19, Firman itu tidak akan menjadi Firman yang menyelamatkan, tapi itu akan menjadi Firman yang menghukum.

Mari kita simak Ibrani 4:12-13 di mana terdapat pedang bermata dua ini, 12 Sebab Firman Allah itu hidup dan berkuasa dan lebih tajam daripada pedang bermata dua manapun, ia menusuk bahkan sampai ke pemisahan jiwa dan roh, dan dari sendi-sendi dan sumsum; dan adalah pengenal dari…”  apa fungsi pedang? Untuk apa? Jadi pedang itu sesungguhnya punya mata. Di situ terdapat kedua simbol tersebut bersama-sama. Pedang itu punya mata, dan apa fungsi pedang itu? Dia menembus dan dia mengenali. Apa yang dikenali? Dia mengenali   “…pikiran dan niat hati…”  Pedang itu sangat mempenetrasi, benar? Dia tidak berurusan dengan hal-hal eksternal, dia masuk terus sampai ke dalam. Ayat 13, dan kita lihat di sini bahwa pedang itu sesungguhnya adalah satu Sosok, karena dikatakan,   “…13 Dan tidak ada satu makhluk pun yang tersembunyi dari pandangan-Nya…”  “Nya” di sini adalah kata ganti orang ketiga maskulin, dan bukan “nya” kata ganti benda netral,   “…tetapi segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mataNya, kepada siapa kita harus memberikan pertanggungjawaban.”

Jadi coba saya tanya, apakah ada kaitan antara mata yang menyala dengan pedang? Ya! Apakah Allah ingin agar mata dan pedang itu menyembuhkan? Mata yang menyala untuk mencari dosa dan pedang untuk memotong dosa itu dan menyingkirkannya. Apakah Allah mau itu yang terjadi? Tentu saja ya. Tetapi jika itu tidak terjadi, apa yang akan terjadi? Oh, pada waktu mata itu melihat, kita akan bersembunyi di gua-gua dan kita akan berteriak agar batu-batu menimpa kita, dan tidak seorang pun dari kita yang menghendaki itu. Dan tentu saja, pedang itu akan menjadi pedang yang membunuh orang-orang jahat.

 

 

Now William Miller was a powerful preacher of the Word, as probably we all know. L.D.  Fleming attended one of William Miller's meetings in Portland, Maine, and I want to read what Fleming said about the preaching of William Miller, because the sword is the Word and we’ve just noticed that the sword is living and powerful, right? So let's notice the power of the preaching of William Miller. He described the revival this way, "Things here are moving powerfully. Last evening about two hundred requested prayer and the interest seems constantly increasing. The whole city seems agitated. Brother Miller's lectures have not the least effect to frighten people; they are far from it. The great alarm is among those who do not come near them. Many who stay away and oppose, seem excited, and perhaps alarmed; but those who candidly hear are far from excitement or alarm. The interest awakened by his lectures is of the most deliberate and dispassionate kind…”   in other words there's not this excitement there, everybody's raising their hands and shouting hallelujah and speaking in tongues, and so on. “…The interest awakened by his lectures is of the most deliberate and dispassionate kind. Though  this  is  the   greatest  revival  I  ever  saw, yet  there  is  the  least passionate excitement  about it. It seems to take a deep hold on the main part of the community. What produces the effect is this,…” now he's going to explain why this is the greatest revival he's ever seen.  “…What produces the effect is this, Brother Miller simply takes the sword of the Spirit, unsheathed, and lays its sharp edge on the naked heart, and it  cuts; that is all. Before the  edge of this mighty weapon, infidelity falls and Universalism withers; false foundations vanish, and Babel's merchants wonder. It seems to me that this must be a little the nearest to apostolic revivals of anything that modern times have witnessed."

What was the secret of the power of the preaching of Miller? It was what? Placing the sword of the Spirit on the naked heart, and the sword cut out the sin. That's what God wants the sword to do in this probationary time. But if we don't allow the sword to do that, the result will be that the sword will become a punitive sword, not a saving sword.

 

Nah, William Miller adalah seorang pengkhotbah Firman yang penuh kuasa, kira-kira kita semua sudah tahu itu. L.D. Fleming menghadiri salah satu pertemuan William Miller di Portland, Maine, dan saya mau membacakan apa kata Fleming tentang khotbah William Miller, karena pedang adalah Firman, dan kita baru menyimak bahwa pedang itu hidup dan berkuasa, benar? Jadi mari kita simak kuasa khotbah William Miller. Fleming menggambarkan kebangunan rohani itu demikian, “…Hal-hal di sini berlangsung dengan penuh kuasa. Semalam sekitar 200 orang minta didoakan, dan minat itu sepertinya terus bertambah. Seluruh kota sepertinya tergerak. Khotbah Saudara Miller sama sekali tidak menimbulkan reaksi menakut-nakuti orang, jauh dari itu. Kepanikan besar terdapat di antara mereka yang tidak hadir. Banyak yang tidak mau datang dan menolaknya, tampak tegang dan mungkin panik, tetapi mereka yang mendengarkan dengan teliti jauh dari perasaan tegang atau panik. Minat yang dibangkitkan oleh pidato-pidatonya adalah dari jenis yang paling sadar dan tenang…”  dengan kata lain di sana tidak ada kegaduhan seperti orang-orang mengangkat tangan mereka dan berteriak-teriak halleluya dan berbicara dalam bahasa yang tidak dipahami, dan lain-lain.  “…Minat yang dibangkitkan oleh pidato-pidatonya adalah dari jenis yang paling sadar dan tenang. Walaupun ini adalah kebangunan rohani terbesar yang pernah saya saksikan namun di sana hanya ada kegaduhan yang paling sedikit. Sepertinya itu mencekam di sebagian besar komunitas. Apa yang menciptakan efek ini ialah…”  sekarang dia akan menjelaskan mengapa ini adalah kebangunan rohani terbesar yang pernah dilihatnya. “…Apa yang menciptakan efek ini ialah Saudara Miller semata-mata memakai pedang Roh, mengeluarkannya dari sarungnya, dan meletakkan bagiannya yang tajam di hati yang telanjang, dan pedang itu memotong. Itu saja. Di hadapan mata pedang senjata yang hebat ini, ketidakpercayaan luruh dan Universalisme melayu; dasar-dasar yang palsu lenyap, dan pedagang-pedagang Babel heran. Tampaknya kepada saya ini sepertinya sesuatu yang paling mirip dengan kebangunan rohani zaman rasul-rasul yang pernah disaksikan di zaman modern.” (The Review and Herald, November 25, 1884).

Apakah rahasia kuasa khotbah Miller? Itu apa? Menempatkan pedang Roh di atas hati yang telanjang, dan pedang itu memotong dosa dan membuangnya. Itulah yang Allah mau pedang itu lakukan di masa kemurahan Allah ini. Tetapi jika kita tidak mengizinkan pedang itu berbuat demikian, akibatnya pedang itu akan menjadi pedang yang menghukum, bukan pedang yang menyelamatkan.

 

 

Ellen White also spoke about the redemptive meaning of the sword. In Signs of the Times May 17, 1883 she wrote, “The worldliness in the church, which is the great cause of spiritual death, is attributable to the influence of selfish, ease-loving members. The progress of this deadly malady must be checked…” so how is the malady of worldliness checked in the church? Here comes the solution.  “…The  surgeon's knife cuts deep when it is necessary to remove  festering, pestilent matter; so the  Word of God, sharper than any two-edged sword, must be made to cut to the heart, or the evil will never be removed.

Are you catching the picture? You know Jesus says, you can pay Me now or you can pay Me later.

 

Ellen White juga bicara tentang makna penyelamatan dari pedang. Di Signs of the Times 17 Mei, 1883, dia menulis, “…Kecintaan pada dunia di dalam gereja, yang merupakan penyebab besar kematian spiritual, diatributkan kepada dampak keegoisan, dan sifat manja para anggota. Lajunya penyakit yang mematikan ini harus dihentikan…”  jadi bagaimana penyakit cinta kepada dunia ini dihentikan dalam gereja? Ini solusinya.    “…Pisau dokter bedah memotong hingga ke dalam bilamana perlu untuk membuang sesuatu yang membusuk dan beracun, demikian jugalah Firman Allah yang lebih tajam dari pedang bermata dua mana pun, harus dipakai untuk memotong hati, kalau tidak, apa yang jahat tidak akan pernah dibuang. …” 

Apakah kalian menangkap gambarnya? Kalian tahu, Yesus berkata, kamu bisa membayar Aku sekarang, atau kamu harus membayar Aku nanti.

 

 

Now let's notice page 194. If we fail to allow the sword to cut out the pestilential matter, in other words, sin from our character now, it will smite us when Jesus comes.

 

Sekarang mari kita simak hal. 194. Jika kita gagal mengizinkan pedang itu memotong dan membuang benda yang beracun, dengan kata lain, dosa dari karakter kita sekarang, itu akan memukul kita ketika Yesus datang.

 

 

Now in order to fully understand the winepress language in Revelation 19:15 which we just read, we need to go back to Revelation 14:14-20. Let's review the main structure of these verses, actually the whole chapter.

·       The 144’000 stand on mount Zion, victorious, after the crisis over the Beast, his image, and his mark, in chapter 13.

So in other words, Revelation 14:1-5 is the climax to the previous chapter because it describes those who are victorious over the Beast, his image, and his mark that are mentioned in the previous chapter. 

·       Then we notice in verses 6-12 the Three Angels’ Messages are proclaimed with the power of the Latter Rain, because they ripen the earth; and the Latter Rain is what ripens the harvest of the earth.

·       The messages do what? They polarize the world into two groups:

(1) the harvest of the earth and

(2) the grapes.

·       Jesus harvests the righteous and they are gathered where? They are gathered in spiritual Jerusalem. We're moving through the chapter now.

·       And then Jesus gathers the grapes, and He throws them where? In the winepress outside the City.

At this point what does the City represent? The City is where God's people are, right? Globally. It's not the literal City of Jerusalem over in the Middle East. No, this is global Jerusalem.

·       And then we notice at the end of the chapter in verse 20 that there's some horses.

Lo and behold, this is strange. Some horses, and what are the horses doing? Let's read that verse. Revelation 14:20, after the gathering of the harvest to the City and the wicked to the winepress, suddenly some horses do something. What do they do? It says in verse 20, “ 20 And the winepress…” is that the same winepress of chapter 19? Yes, it is. “…20 And the winepress was trampled outside the City…” do the wicked ever enter the City? No! They don't conquer the City, “…and blood came out of the winepress…” now wait a minute, if the winepress is grapes, why is blood coming out? Because the grape juice looks like blood. Are you catching the picture?  It's a very vivid picture.  So it says, “…20 And the winepress was trampled outside the City and blood came out of the winepress up to the horses’ bridles…”  And so you say, now wait a minute, who's riding those horses? You don't know in Revelation 14, but who is riding the horses according to Revelation chapter 19? They are the angelic hosts and Jesus Christ. And Jesus Christ comes with His garment stained in blood because He comes to what? To trample the winepress. It's not the blood of God's people that are involved here, it is the blood of the wicked that is being shed because they wanted to destroy God's people. Are you clear on this point?

 

Untuk bisa memahami dengan baik bahasa tempat pemerasan anggur di Wahyu 19:15 yang baru saja kita  baca, kita perlu kembali ke Wahyu 14:14-20. Mari kita ulangi struktur utama dari ayat-ayat ini, sesungguhnya seluruh pasal itu.

·       Ke-144’000 berdiri di gunung Sion sebagai pemenang, sehabis krisis menghadapi Binatang, patungnya, dan tandanya, di pasal 13.

Jadi dengan kata lain, Wahyu 14:1-5 adalah klimaks dari pasal sebelumnya, yang menggambarkan mereka yang sudah menang atas Binatang itu, patungnya, dan tandanya yang disebutkan di pasal sebelumnya.

·       Lalu kita melihat di ayat 6-12 Pekabaran Tiga Malaikat yang disampaikan dengan kuasa Hujan Akhir karena mereka mematangkan bumi; dan Hujan Akhir itulah yang mematangkan tuaian bumi.

·       Pekabaran-pekabaran itu berbuat apa? Mereka mempolarisasi dunia menjadi dua kelompok:

(1)  tuaian bumi dan

(2)  anggur-anggur

·       Yesus menuai orang-orang benar dan mereka dikumpulkan di mana?

Mereka dikumpulkan di Yerusalem spiritual. Kita sekarang menjelajahi pasal-pasal itu.

·       Kemudian Yesus mengumpulkan anggur-anggur, dan mereka dilemparkanNya di mana?

Ke dalam tempat pemerasan anggur di luar Kota. Pada saat ini Kota itu melambangkan apa? Kota itu ialah di mana umat Allah berada, benar? Secara global. Itu bukan kota Yerusalem literal di Timur Tengah. Tidak, ini adalah Yerusalem global.

Kemudian kita menyimak di bagian akhir pasal itu, di ayat 20, ada kuda-kuda. Nah, lihatlah, ini aneh. Kuda-kuda, apa yang dilakukan kuda-kuda ini? Mari kita  baca ayat itu. Wahyu 14:20, setelah dikumpulkannya tuaian bumi ke dalam Kota dan orang-orang jahat ke dalam tempat pemerasan anggur, tiba-tiba kuda-kuda berbuat sesuatu. Apa yang mereka lakukan? Dikatakan di ayat 20,  20 Dan tempat memeras anggur itu…”  apakah ini tempat pemerasan anggur yang sama dengan yang di Wahyu 19? Ya, benar. “…20 Dan tempat memeras anggur itu  diinjak-injak di luar Kota…”  apakah orang-orang jahat pernah masuk ke dalam Kota? Tidak, mereka tidak menaklukkan Kota itu, “…dan darah keluar dari kilangan itu…” tunggu dulu, jika yang di tempat pemerasan itu anggur, mengapa yang keluar itu darah? Karena jus anggur mirip darah. Apakah kalian menangkap gambarnya? Ini gambar yang sangat hidup. Jadi dikatakan, “…20 Dan tempat memeras anggur itu  diinjak-injak di luar Kota dan darah keluar dari kilangan itu  tingginya sampai ke kekang kuda…” Maka kalian berkata, tunggu dulu, siapa yang menunggang kuda-kuda ini? Di Wahyu 14 kita tidak tahu, tetapi menurut Wahyu pasal 19 siapa yang menunggang kuda-kuda itu? Mereka adalah balatentara surgawi dan Yesus Kristus. Dan Yesus Kristus datang dengan pakiannya ternoda darah karena Dia datang untuk apa? Untuk menginjak-injak tempat pemerasan anggur. Itu bukan darah umat Allah yang terlibat di sini, itu adalah darah orang-orang jahat yang dicurahkan karena mereka mau memusnahkan umat Allah. Apakah kalian jelas dengan poin ini?  

 

 

Now at this point in Revelation 14, we don't know who's riding but in Revelation chapter 19 we do know who is riding the horse and the horses that follow the white horse. Now there's a passage in Scripture that vividly illustrates what we find in Revelation 14:20 and  Revelation 19, the winepress symbolism. That passage is in Jeremiah 25:30-38 it's a long passage but we're going to read it now because it is foundational to the picture of the winepress in the book of Revelation. Let's begin at verse 30 of Jeremiah 25. 30 Therefore prophesy against them all these words, and say to them: ‘The Lord will roar from on high, and utter His voice from His holy habitation…” now in the fulfillment what moment would this be? It is when God says what? “It is done!” So it says,  “…‘The Lord will roar from on high, and utter His voice from His holy habitation…” it doesn't say “Hear what the voice says”, but Revelation in the Seventh Plague  says that  He  states “It is done!” and then it continues saying, “…He will roar mightily against His fold. He will give a…” what?  “…a shout…” is there any verse in the New Testament that talks about Him coming with a shout? 1 Thessalonians 4:16. And the shout is,  “…as those who tread the…” what?  “…tread the grapes…” is that picked up in the book of Revelation, treading the grapes in the winepress? Absolutely! You say, now wait a minute, what is this where it says He will give a shout as those who tread the winepress? Well, folks,  in Italy  in some places this still happens, people get into the vat, they start trampling on the grapes, and as they trample on the grapes they're singing, and they're shouting, they're having a great time trampling the grapes to make the grape juice.  “…against all the inhabitants of the earth…” It continues saying here in verse 31, “…31 A noise will come to the ends of the earth— for the Lord has a controversy with the nations…” is that true of the end time? Does He have a controversy with the nations? Absolutely!   “…He will plead His case with all flesh. He will give those who are wicked to the…” excuse me, what?  “…sword,’ says the Lord…”  Is this related to Revelation chapter 19? Certainly is. “…32 Thus says the Lord of hosts:Behold, disaster shall go forth from nation to nation, and a great whirlwind shall be raised up from the farthest parts of the earth. 33 And at that day the slain of the Lord…” you can read that concept in Revelation chapter 19 and the last verse, verse 21,  “…33 And at that day the slain of the Lord shall be from one end of the earth even to the other end of the earth. They shall not be lamented, or gathered, or buried; they shall become refuse on the ground…” what condition is being described here? What period is being described here? The Millennium.  What is the earth going to be like during the Millennium? Are the wicked going to be buried at the Second Coming? No! They're going to remain upon the ground. And then Jeremiah describes who particularly is going to be punished. Notice what we find in verse 34,  “…34 Wail…” whom?  “…shepherds, and cry!...” did we notice that already in the Spirit of Prophecy and in the book of Revelation how the waters will turn on the religious leaders? Here it is, right here.   “…34 Wail shepherds, and cry! Roll about in the ashes, you leaders of the flock! For the days of your slaughter and  our dispersions are fulfilled; you shall fall like a precious vessel. 35 And the shepherds will have no way to flee, nor the leaders of the flock to escape. 36 A voice of the cry of the shepherds, and a wailing of the leaders to the flock will be heard…” is there wailing and crying out in Revelation 18? Yes! The book of Revelation is picking up on this.  “…36 A voice of the cry of the shepherds, and a wailing of the leaders to the flock will be heard.  For the Lord has plundered their pasture, 37 And the peaceful dwellings are cut down because of the fierce anger of the Lord. 38 He has left His lair like the lion; for their land is desolate because of the fierceness of the Oppressor, and because of His fierce anger.”

What a picture! Did this ever happen in the Old Testament? Was this ever fulfilled like this in the Old Testament? There's no event that we know of that fulfilled this passage. This is a directly prophetic passage about the end time.

 

Nah, di poin ini di Wahyu 14, kita belum tahu siapa yang menunggang kuda, tetapi di Wahyu 19 kita tahu siapa yang menunggang kuda dan mereka yang mengikuti kuda putih itu. Nah, ada bacaan di Kitab Suci yang menggambarkan apa yang ada di Wahyu 14:20 dan Wahyu 19 dengan sangat hidup, simbolisme dari tempat pemerasan anggur. Bacaan itu ada di Yeremia 25:30-38, itu adalah bacaan yang panjang tetapi kita akan membacanya sekarang karena itu sangat fundamental bagi gambaran tempat pemerasan anggur di Wahyu. Mari kita mulai dari ayat 30 Yeremia 25. 30 Karena itu, bernubuatlah terhadap mereka segala kata-kata ini dan katakanlah kepada mereka: ‘TUHAN akan meraung dari tempat tinggi dan memperdengarkan suara-Nya dari kediamanNya yang kudus…”  dalam penggenapannya, kira-kira ini momen yang mana? Ini adalah saat Allah berkata “Sudah selesai!” Maka dikatakan, “…‘TUHAN akan meraung dari tempat tinggi dan memperdengarkan suara-Nya dari kediamanNya yang kudus’…” tidak dikatakan “Dengarkan apa kata suara itu” tetapi kitab Wahyu di Malapetaka Ketujuh mengatakan Dia berkata, “Sudah selesai!” lalu selanjutnya dikatakan,  “…Ia akan meraung hebat pada kawanan-Nya, Dia akan memberikan…”  apa?  “…suatu pekikan…”  apakah di Perjanjian Lama ada ayat yang bicara tentang Dia datang dengan suatu pekikan? 1 Tesalonika 4:16. Dan pekikan itu   “…seperti mereka yang mengirik…” apa?   “…mengirik anggur…”  apakah ini ada di kitab Wahyu, menginjak-injak anggur di tempat pemerasan anggur? Betul sekali! Kalian berkata, tunggu dulu, apa ini di mana dikatakan Dia akan memberikan suatu pekikan seperti mereka yang mengirik anggur? Nah, Saudara-saudara, di Italia, di tempat-tempat tertentu, orang-orang masuk ke tempat pemerasan anggur dan mereka menginjak-injak anggur, dan sementara mereka menginjak-injak itu mereka bernyanyi, dan mereka berteriak-teriak, mereka senang sekali menginjak-injak anggur untuk membuat jus anggur, “…terhadap segenap penduduk bumi…”  Dikatakan selanjutya di sini di ayat 31,   “…31 Suatu suara akan sampai ke ujung bumi, sebab TUHAN mempunyai pertikaian dengan bangsa-bangsa…”  apakah ini benar di akhir masa? Apakah Allah punya pertikaian dengan bangsa-bangsa? Tepat sekali!   “…Ia akan berperkara dengan segala makhluk: Dia akan menyerahkan orang-orang fasik kepada…”  maaf, apa?   “…pedang,’ demikianlah firman TUHAN…”  apakah ini terkait kepada Wahyu 19? Tentu saja iya. “…32 Beginilah firman TUHAN semesta alam: ‘Lihat, malapetaka akan menjalar dari satu bangsa ke bangsa yang lain, dan suatu angin puyuh besar akan dibangkitkan dari ujung bumi yang paling jauh. 33 Dan di hari itu orang-orang yang mati terbunuh oleh TUHAN…”  kalian bisa membaca konsep ini di Wahyu 19, dan ayat yang terakhir, ayat 21. “…33 Dan di hari itu orang-orang yang mati terbunuh oleh TUHAN  ada dari ujung bumi yang satu sampai ke ujung bumi yang lain. Mereka tidak akan diratapi atau dikumpulkan atau dikuburkan; mereka akan menjadi sampah di tanah…”  Kondisi apa yang digambarkan di sini? Periode mana yang digambarkan di sini? Millenium. Bumi akan seperti apa selama Millenium? Apakah orang-orang jahat akan dikuburkan saat Kedatangan Kedua? Tidak! Mereka akan ditinggalkan di atas permukaan bumi. Kemudian Yeremia menggambarkan siapa yang terutama akan dihukum. Simak apa yang ada di ayat 34. “…34 Merataplah…”  siapa?   “…para gembala, dan menangislah!…”  apakah kita sudah melihat ini di Roh Nubuat dan di kitab Wahyu bagaimana air-air itu berbalik memusuhi para pemimpin rohani? Ini dia, ada di sini, “…34 Merataplah,  para gembala, dan menangislah! Berguling-gulinglah dalam abu, hai kamu pemimpin-pemimpin kawanan! Sebab hari pembantaianmu dan pembubaran kita sudah genap.  Kamu akan rebah seperti bejana yang mahal.  35 Dan para gembala itu tidak akan punya tempat untuk melarikan diri, maupun para pemimpin kawanan itu tidak bisa lolos.  36 Akan terdengar suara teriakan para gembala, dan tangisan para pemimpin kawanan…”  apakah akan ada ratapan dan tangisan di Wahyu 18? Ya! Wahyu mengambil dari sini.   “…36 Akan terdengar suara teriakan para gembala, dan tangisan para pemimpin kawanan.  Sebab TUHAN telah menghancurkan padang rumput mereka, 37 dan tempat-tempat kediaman yang sejahtera dirobohkan  karena murka TUHAN yang dahsyat itu. 38 Ia telah meninggalkan liang-Nya seperti singa, karena negeri mereka sudah tidak didiami oleh sebab ganasnya Yang Menindas, dan karena murka-Nya yang dahsyat."

Gambaran yang luar biasa. Apakah ini pernah terjadi di zaman Perjanjian Lama? Apakah ini pernah digenapi di zaman Perjanjian Lama? Tidak ada kejadian yang kita ketahui yang bisa menggenapi ayat-ayat ini. Ini adalah nubuatan langsung mengenai akhir zaman.

 

 

Now  verse 15 also has an interesting allusion. Notice once again verse 15 of chapter 19 says, “ 15 Now out of His mouth goes a sharp sword, that with it He should strike the nations. And He Himself will rule them with a rod of iron…”  now where does that terminology come from: He will rule them with a rod of iron? It actually comes from Psalm 2. So we're going to dedicate now some time to take a look at Psalm 2. The original historical setting of Psalm 2, if you look at the historical event, is that David had just been crowned king of Israel and the surrounding nations are plotting and colluding to overthrow him. However, on a broader scale this is a messianic Psalm that points to the installation of Christ as King of the kingdom of grace ~ and I’m going to prove this from the New Testament in a few moments ~ this is after His resurrection Jesus is installed as King of the kingdom of grace.

This Psalm appears messianically to Him although it has a limited fulfillment with the enthronement of David in the Old Testament. Let's consider the content of the Psalm  followed by its messianic fulfillment.

Verses 1 to 3 describe the rage of the kings who want to overthrow David from the throne; in the end time the Messiah. Notice verse 1-3, 1 Why do the nations rage, and the people plot a vain thing? The kings of the earth set themselves, and the rulers take counsel together, against the Lord and against His Anointed…” the word מָשִׁיחַ[mâshı̂yach]   “…against His Messiah, saying, 3 ‘Let us break Their bonds in pieces and cast away Their cords from us.’...”  so the nations are plotting against the king. Verses 4-6 describe the reaction of the King. You know, God kind of smiles or laughs, it says here. Verse 4 says, “…He who sits in the heavens shall laugh...” so this represents more than David, doesn't it?  It's a messianic Psalm. “...He who sits in the heavens shall laugh, the Lord shall hold them in derision. Then He shall speak to them in His wrath, and distress them in His deep displeasure, ‘6Yet I have set My King on My holy hill of Zion...” Notice then that in verse 7 the Anointed One speaks to the Father.  So we have two individuals here in this story of Psalm 2.  In  verses 4-6 we find the reaction of God the Father to the desire to overthrow the Messiah, the Anointed One, or the King;  but now notice that the Son speaks to the Father, I will declare the decree: The Lord has said to Me, ‘You are My Son, today I have begotten You…” are there two divine Figures in Psalm 2? Absolutely! Now the beginning of the Anointed One by the Father ~ this is important ~ cannot refer to His physical birth, it's not talking about the physical birth of the Son or of the Messiah. Clearly the Psalmist uses the word “begotten” in what kind of a sense? In a metaphorical sense to describe the moment when the Anointed is actually installed as the King on Zion. You see, in antiquity the day of the king's enthronement was considered the day of his rebirth because from that point on he began to count his regnal years. Also when a king ascended to the throne, he received a new name just like a newborn baby receives a new name. If you want documentation for this, you know, you can go and Google this source that I mentioned here, that actually gives all of the process of coronations in antiquity. It's very interesting to see what happened in antiquity.  Actually kings would start counting their years from the moment that they acceded  to the throne and a new name was given to them when they ascended to the throne. And then in verses 8 and 9 the Father promises something to the Son, it says,  “…8 Ask of Me, and I will give You the nations for Your inheritance…” is the Father going to give Jesus, the nations for the inheritance? He's going to give Him the kingdom according to Daniel chapter 7, right?  “…8 Ask of Me, and I will give You the nations for Your inheritance and the ends of the earth for Your possession. You…” that is the Son,  “…shall break them with a rod of iron…” is that in Revelation 19:15? It is!  “…You shall break them with a rod of iron, You shall dash them to pieces like a potter’s vessel.’…”  And then at the end of the Psalm, comes counsel from God to those who are plotting to overthrow the King.  It says there, “…10 Now therefore, be wise, O kings; be instructed, you judges of the earth. 11 Serve the Lord with fear, and rejoice with trembling. 12Kiss the Son, lest He be angry, and you perish in the way, when His wrath is kindled but a little. Blessed are all those who put their trust in Him.”

Isn't this a magnificent Psalm? It's a beautiful messianic Psalm that portrays what is going to happen at the end of time. But as I mentioned, it also has a messianic fulfillment in the First Coming.

You see, many prophecies have a fulfillment in the First Coming and also in the Second Coming.

 

Nah, ayat 15 juga punya kiasan yang menarik. Simak sekali lagi ayat 15 dari pasal 19, yang mengatakan, 15 Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam dan dengan pedang itu Dia akan memukul segala bangsa. Dan Ia Sendiri akan memerintah atas mereka dengan tongkat besi…” Nah, dari mana istilah ini berasal: Dia akan memerintah mereka dengan tongkat besi? Itu sesungguhnya berasal dari Mazmur 2. Jadi kita akan mendedikasikan sedikit waktu untuk menyimak Mazmur 2. Latar belakang Mazmur 2 yang asli ~ jika kita melihat peristiwa sejarahnya ~ ialah Daud baru saja dimahkotai sebagai raja Israel dan bangsa-bangsa di sekitarnya membuat rencana dan berkolusi untuk menggulingkannya. Namun, pada skala yang lebih luas, ini adalah mazmur messianik yang menunjuk ke pelantikan Kristus sebagai Raja dari kerajaan kasih karunia ~ dan sebentar saya akan membuktikan ini dari Perjanjianja Baru. Ini adalah setelah kebangkitanNya, Yesus dilantik sebagai Raja dari kerajaan kasih karunia.  

Mazmur ini muncul sebagai mazmur messianik untuk Kristus walaupun mazmur ini punya penggenapan yang terbatas saat pemahkotaan Daud di zaman Perjanjian Lama. Mari kita simak isi mazmur ini diikuti oleh penggenapan messianiknya.

Ayat 1 hingga 3 menggambarkan amarah raja-raja yang ingin menggulingkan Daud dari takhtanya; di akhir zaman, itu Sang Messias. Simak ayat 1-3, 1 Mengapa bangsa-bangsa marah dan orang-orang merencanakan perkara yang sia-sia? 2 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para penguasa bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan melawan  Yang Diurapi-Nya…”  kata מָשִׁיחַ[mâshı̂yach] “…melawan Messias-Nya, berkata, 3 ‘Marilah kami memutuskan ikatan Mereka menjadi berkeping-keping dan membuang tali-tali Mereka dari kami!’…” jadi bangsa-bangsa bersekongkol melawan sang Raja. Ayat 4-6 menggambarkan reaksi sang Raja. Allah malah tersenyum atau tertawa dikatakan di sini.  Ayat 4 mengatakan, “…4 Dia, yang bersemayam di Sorga, akan tertawa…”  jadi ini melambangkan lebih dari Daud, bukan? Ini adalah mazmur yang messianik. “…4 Dia, yang bersemayam di Sorga, akan tertawa. Tuhan akan mengejek mereka. 5 Lalu Ia akan berkata kepada mereka dalam murka-Nya, dan dalam amarah-Nya yang mendalam  Ia akan membuat mereka takut,6 Namun Aku yang telah melantik raja-Ku di gunung-Ku Sion yang kudus!’…”  Simak kemudian di ayat 7 Yang Diurapi berbicara kepada Allah Bapa. Maka dalam kisah di Mazmur 2 ini ada dua Sosok. Di ayat 4-6 kita melihat reaksi Allah Bapa terhadap niatan untuk menggulingkan sang Messias, Yang Diurapi, atau sang Raja; tetapi sekarang simak sang Anak berbicara kepada Allah Bapa, “…7 Aku mau mengumumkan ketetapannya: TUHAN telah berkata kepadaKu: ‘Engkau Anak-Ku, hari ini Aku telah memperanakkan Engkau…”  apakah ada dua Sosok Ilahi di Mazmur 2? Tepat sekali! Sekarang, awal dari Yang Diurapi oleh Allah Bapa ~  ini penting ~ tidak merujuk kepada kelahiranNya yang fisik, ini tidak bicara tentang kelahiran fisik sang Anak atau sang Messias. Jelas penulis Mazmur memakai kata “memperanakkan” dalam pengertian apa? Dalam pengertian metaforis untuk menggambarkan saat  ketika Yang Diurapi dilantik sebagai Raja di Sion. Lihat, di zaman lampau hari di mana seorang raja dimahkotai, dianggap sebagai hari kelahirannya kembali karena mulai dari titik itu dia mulai menghitung tahun-tahun pemerintahannya sebagai raja. Juga bila seorang raja naik takhta, dia menerima sebuah nama/gelar baru, sama seperti bayi yang baru lahir diberi nama baru. Jika kalian mau dokumentasi ini, kalian bisa mengGoogle sumber yang saya sebutkan di sini, itu memberikan keterangan tentang segala proses pemahkotaan di zaman lampau. (Stephen D. Ricks and John J. Sroke, King, Coronation, and Temple: Enthronement Ceremonies in History hal. 236-271). Ini sangat menarik, melihat apa yang terjadi di zaman lampau. Sesungguhnya raja-raja mulai menghitung umur mereka dari saat mereka menerima kedudukan di atas takhta, dan suatu nama baru diberikan kepada mereka ketika mereka naik takhta. Kemudian di ayat 8 dan 9 Allah Bapa menjanjikan sesuatu kepada AnakNya. Dikatakan, “…8 Mintalah kepada-Ku, dan akan Kuberikan kepadamu bangsa-bangsa menjadi milik pusakamu…” apakah Allah Bapa akan memberikan kepada Yesus bangsa-bangsa sebagai milik pusakaNya? Menurut Daniel pasal 7, Bapa akan memberikan kepadaNya kerajaanNya, benar? “…8 Mintalah kepada-Ku, dan akan Kuberikan kepadamu bangsa-bangsa menjadi milik pusakamu, dan seluruh bumi menjadi kepunyaanmu. 9 Engkau…” yaitu sang Anak, “…akan mematahkan mereka dengan tongkat besi…” apakah itu ada di Wahyu 19:15? Iya! “…9 Engkau akan mematahkan mereka dengan tongkat besi, Engkau akan  membanting mereka pecah berkeping-keping seperti bejana tukang periuk.’…”  Lalu di bagian akhir Mazmur ini, muncul nasihat dari Allah kepada mereka yang bersekongkol untuk menjatuhkan sang Raja. Dikatakan di sana, “…10 Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! 11 Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut, dan bersukacitalah dengan gentar. 12 Ciumlah sang Anak, supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, ketika murka-Nya menyala hanya sedikit. Diberkatilah semua orang yang menempatkan kepercayaan mereka dalam Dia. 

Bukankah ini Mazmur yang luar biasa? Ini adalah Mazmur messianik yang indah, yang menggambarkan apa yang akan terjadi pada akhir zaman. Tetapi, seperti yang sudah saya katakan, ini juga memiliki penggenapan messianik di Kedatangan Pertama.

Lihat, banyak nubuatan memiliki penggenapan di Kedatangan Pertama dan juga di Kedatangan Kedua.

 

 

Let me give you an example. Elijah.  Is Elijah a type? Elijah is a type, right? It says at the end of the Old Testament, “I will send you Elijah before the great and terrible day of the Lord”,  so we're to expect another Elijah. But before the end-time Elijah, we had another Elijah, when Jesus came to this earth. Not in person, but to do the work of Elijah. Who was it? John the Baptist. So the coming of Elijah has a dual fulfillment. Just like the destruction of Jerusalem, it foreshadows greater events at the end. There are prophecies in the Old Testament that point both to the First Coming and to the Second Coming.

 

Saya akan memberikan contoh. Elia. Apakah Elia sebuah tipe? Elia itu sebuah tipe, benar? Dikatakan pada bagian akhir Perjanjian Lama,  “Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu sebelum datangnya hari TUHAN yang besar dan mengerikan itu” (Mal. 4:5). Jadi kita harus menantikan Elia yang lain. Tetapi sebelum Elia akhir zaman, ada Elia yang lain di zaman Yesus datang ke dunia. Bukan pribadi Elia yang asli, tetapi seseorang yang melakukan pekerjaan Elia. Siapa itu? Yohanes Pembaptis. Jadi datangnya Elia memiliki penggenapan ganda. Sama seperti penghancuran Yerusalem, itu adalah bayangan pendahulu dari peristiwa-peristiwa yang lebih besar di akhir zaman. Ada nubuatan-nubuatan di Perjanjian Lama yang sama-sama menunjuk ke Kedatangan Pertama dan Kedatangan Kedua.

 

 

Now let's notice the messianic fulfillment of Psalm 2 at the First Coming.

This messianic Psalm ~ we’re on page 197 ~  this messianic Psalm was partially fulfilled when Pilate, Herod, and the gentiles, and the people of Israel colluded against Christ the Lord's Anointed. When the Jewish Sanhedrin persecuted Peter and John and forbade them to preach in the name of Jesus, they quoted Psalm 2:1-2. Let's notice Acts 4:24-30. “ 24 So when they heard that, they raised their voice to God with one accord and said…” this is Peter and John,  “…Lord, You are God, who made heaven and earth and the sea, and all that is in them, 25 who by the mouth of Your servant David have said: ‘Why did the nations…” now what is going to be quoted here? Psalm 2,  “…’Why did the nations rage, and the people plot vain things? 26 The kings of the earth took their stand, and the rulers were gathered together against the Lord and against His Christ.’…” or His Anointed. So how many people do we have in this Psalm? Well, we have the nations, but we also have the Father, and what? And the Son,  the Anointed One. Now notice that they're only quoting Psalm 2:1 and 2. They're not quoting where it says, “You are My Son, I have begotten You”, they don't quote that, and I’m going to tell you the reason why. Let's notice verse 27, “…27 ‘For truly against Your holy Servant Jesus, whom You anointed…” so who is the fulfillment of Psalm 2? Who is the Anointed One? Jesus.  “…27 ‘For truly against Your holy Servant Jesus, whom You anointed both Herod and Pontius Pilate, with the gentiles and the people of Israel, were gathered together 28 to do whatever Your hand and Your purpose determined before to be done. 29 Now, Lord, look on their threats, and grant to Your servants that with all boldness they may speak Your word, 30 by stretching out Your hand to heal, and that signs and wonders may be done through the name of Your holy Servant Jesus.”

 

Nah, mari kita simak penggenapan messianik Mazmur 2 pada Kedatangan Pertama.

Mazmur messianik ini ~ kita di hal. 197 ~ Mazmur messianik ini digenapi sebagian ketika Pilatus, Herodes, bangsa-bangsa non-Yahudi, dan orang Israel berkolusi melawan Kristus, Yang Diurapi Tuhan. Ketika Sanhedrin Yahudi mempersekusi Petrus dan Yohanes dan melarang mereka berkhotbah dalam nama Yesus, mereka mengutip Mazmur 2:1-2. Mari kita simak Kisah 4:24-30. 24 Maka ketika mereka mendengar hal itu, berserulah mereka serempak kepada Allah, dan berkata…”  ini Petrus dan Yohanes, “…‘Ya Tuhan, Engkaulah Allah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. 25 yang melalui mulut hamba-Mu Daud, telah berfirman, ‘Mengapa bangsa-bangsa…” nah, apa yang akan dikutip di sini? Mazmur pasal 2. “…‘Mengapa bangsa-bangsa marah dan orang-orang merencanakan hal-hal yang sia-sia? 26 Raja-raja dunia mengambil posisi dan para penguasa berkumpul untuk melawan Tuhan dan Kristus-Nya…”  atau Yang DiurapiNya. Jadi di Mazmur ini ada berapa sosok? Nah, ada bangsa-bangsa, tetapi juga ada Allah Bapa. Dan apa? Dan sang Anak, Yang Diurapi. Sekarang, simak mereka hanya mengutip Mazmur 2:1-2. Mereka tidak mengutip di mana dikatakan, “Engkau adalah AnakKu, Aku telah memperanakkan Engkau”, mereka tidak mengutip ini. Dan saya akan memberitahukan alasannya mengapa demikian. Mari kita simak ayat 27, “…27 Sebab sesungguhnya untuk menghadapi Hamba-Mu yang kudus, Yesus, yang Engkau urapi; berdua Herodes dan Pontius Pilatus, bersama bangsa-bangsa non-Yahudi dan bangsa Israel telah dikumpulkan menjadi satu 28 untuk melaksanakan apa pun yang telah ditentukan sebelumnya oleh tanganMu dan kehendakMu agar mereka lakukan. 29 Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah ancaman-ancamannya, dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu agar dengan segala keberanian mereka boleh memberitakan FirmanMu. 30 Dengan mengulurkan tangan-Mu untuk menyembuhkan, dan agar tanda-tanda dan mujizat-mujizat boleh dibuat melalui nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus."

 

 

Now the the next paragraph is very important. It is important to note that at this point Peter and John only quote Psalm 2:1-2 because at this point Jesus has not yet been installed as King and Priest of the kingdom of grace, are you with me or not? The apostle Paul described the resurrection of Jesus and His installation as King and Priest as the day the Father metaphorically begot Him. 

Let's notice Acts 13:33-35, now Paul is going to quote other verses from the Psalm because now Jesus has already been installed on the day of Pentecost as the High Priest. Are you with me or not? Notice what it says in Acts 13:33-35, “ 33 God has fulfilled this for us their children, in that He has raised up Jesus. As it is also written in the second Psalm: ‘You are My Son, today I have begotten You.’ 34 And that He raised Him from the dead, no more to return to corruption, He has spoken thus: ‘I will give You the sure mercies of David.’ 35 Therefore He also says in another Psalm: ‘You will not allow Your Holy One to see corruption.’…” he's quoting several Psalms and he's applying them to whom? To Jesus. But one of those quotations is that when Jesus resurrected, “You are My Son and today I have begotten You”.

 

Nah paragraf berikutnya sangat penting. Sangatlah penting untuk menyimak bahwa pada saat itu Petrus dan Yohanes hanya mengutip Mazmur 2:1-2 karena pada waktu itu Yesus belum dilantik sebagai Raja dan Imam dari kerajaan kasih karunia. Apakah kalian paham atau tidak? Rasul Paulus menggambarkan kebangkitan Yesus dan saat pelatikanNya sebagai Raja dan Imam sebagai hari di mana Bapa secara metafor memperanakkan Dia.

Mari kita simak Kisah 13:33-35, sekarang Paulus akan mengutip ayat-ayat lain dari Mazmur karena sekarang Yesus sudah dilantik pada hari Pentakosta sebagai Imam Besar. Apakah kalian paham atau tidak? Simak apa yang dikatakan di Kisah 13:33-35, 33 Allah telah menggenapi untuk kita keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus. Seperti yang  tertulis dalam Mazmur 2:  ‘Engkau Anak-Ku, hari ini Aku telah memperanakkan Engkau.’  34 Dan Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, tidak lagi akan kembali ke kebinasaan, Dia telah berfirman demikian, ‘Aku akan memberikan kepadaMu  rahmat-rahmat yang terjamin dari Daud.’ 35 Sebab itu Ia juga mengatakan dalam mazmur yang lain: Engkau tidak akan membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.’…”  dia mengutip beberapa mazmur dan dia mengaplikasikannya kepada siapa? Kepada Yesus. Tapi salah satu kutipan itu ialah pada saat Yesus bangkit, “Engkau Anak-Ku, hari ini Aku telah memperanakkan Engkau.” 

 

 

Let's notice Hebrews 1:5 where specifically  we're told when Jesus was installed as king and when the word “begotten” applied to Him. Hebrews 1:5, 3 when He had by Himself purged our sins, sat down at the right hand of the Majesty on high, having become so much better than the angels, as He has by inheritance obtained a more excellent name than they…” so now Jesus sits at the Father's right hand, that happens on the day of Pentecost. Now notice the passage that is actually quoted  “…For to which of the angels did He ever say…” what?  “…‘You are My Son, today I have begotten You’? And again: ‘I will be to Him a Father, and He shall be to Me a Son’?”

Hebrews 5:5  adds, also quoting Psalm 2, So also Christ did not glorify Himself to become…” what?  “…to become High Priest, but it was He who said to Him:You are My Son, Today I have begotten You.’…”

So that idea of “begetting” has to do with Christ's resurrection, and His installation as Priest and King of His people in the kingdom of grace.  Are you following me or not?

 

Mari kita simak Ibrani 1:5 di mana secara spesifik  kita diberitahu kapan Yesus dilantik sebagai Raja dan kapan kata “diperanakkan” diaplikasikan kepadaNya. Ibrani 1:5, 3ketika oleh DiriNya sendiri Ia telah menghapuskan dosa kita,  Ia duduk di sebelah tangan kanan Yang Mahabesar di tempat yang tinggi, 4 setelah menjadi jauh lebih baik daripada malaikat-malaikat, karena Dia melalui warisan telah mendapatkan nama yang lebih hebat daripada mereka…”  Jadi sekarang Yesus duduk di tangan kanan Bapa, ini terjadi pada hari Pentakosta. Sekarang simak, bacaan yang dikutip,  “…5 Karena kepada malaikat-malaikat yang mana Ia pernah berkata…”  apa? “…‘Engkau Anak-Ku, hari ini Aku telah memperanakkan Engkau.’? Dan lagi ‘Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku’?..."

Ibrani 5:5 menambahkan mengutip Mazmur pasal 2, 5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri untuk menjadi…”  apa? “…untuk menjadi Imam Besar, tetapi Dialah (Allah Bapa) yang berfirman kepada-Nya, ‘Engkau Anak-Ku, hari ini Aku telah memperanakkan Engkau.’…”

Maka konsep “memperanakkan” itu berkaitan dengan kebangkitan Kristus, dan pelantikanNya sebagai Imam dan Raja atas umatNya di kerajaan kasih karunia. Apakah kalian paham atau tidak?

 

 

Now notice Ellen White's explanation, Acts of the Apostles page 39, “The Pentecostal outpouring was Heaven's communication that the Redeemer's inauguration was accomplished. According to His promise, He had sent the Holy Spirit from heaven to His followers as a token that He had…”  now the Holy Spirit that was poured out on the day of Pentecost, you know, the tongues of fire, and speaking in other languages, was simply a sign that Jesus had been installed as Priest and King. So once again she says, “…He had sent the Holy Spirit from heaven to His followers as a token that He had as  Priest and King, received  all authority in heaven and on earth, and was…” what? Psalm 2 speaks about the Anointed one, right?  “…and was the  Anointed One over His people.”

 

Nah, simak penjelasan Ellen White, Acts of the Apostles hal. 39,  “…Pencurahan Pentakostal adalah komunikasi dari Surga bahwa inaugurasi Sang Penebus telah selesai. Sesuai janjiNya, Dia telah mengirim Roh Kudus dari Surga kepada pengikut-pengikutNya sebagai tanda bahwa sebagai Imam Besar dan Raja, Dia telah…” nah Roh Kudus yang dicurahkan pada hari Pentakosta, kalian tahu, lidah-lidah api, dan berbicara dalam bahasa-bahasa lain, semata-mata adalah tanda bahwa Yesus telah dilantik sebagai Imam dan Raja. Jadi sekali lagi Ellen White berkata,  “…Dia telah mengirim Roh Kudus dari Surga kepada pengikut-pengikutNya sebagai tanda bahwa sebagai Imam Besar dan Raja, Dia telah  menerima segala kuasa di langit dan di bumi dan adalah…”  apa? Mazmur pasal 2 bicara  tentang Yang Diurapi, benar?  “…dan adalah Yang Diurapi atas umatNya.”

 

 

By the way did Jesus receive a new name when He ascended and was installed as High Priest? Yeah.

Philippians 2:9-11, “ Therefore God also has highly exalted Him and given Him the name which is above every name, 10 that at the name of Jesus every knee should bow, of those in heaven, and of those on earth, and of those under the earth, 11 and that every tongue should confess that Jesus Christ is Lord, to the glory of God the Father.”

Are you catching the picture? So where is this short phrase here in Revelation 19:15 where it actually quotes Psalm 2, “…And He Himself will rule them with a rod of iron...” that has a dual fulfillment.

·       It's fulfilled when Jesus is installed in Heaven as Priest and King of the kingdom of grace;

·       but does it also apply to the end of time when the nations will plot against Jesus in the person of His people, and Jesus will actually trample them in the winepress? Absolutely!

It has a dual fulfillment.

 

Nah, apakah Yesus sudah menerima sebuah nama baru ketika Dia naik ke Surga dan dilantik sebagai Imam Besar? Iya.

Filipi 2:9-11, 9 Itulah sebabnya Allah juga telah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama. 10 supaya pada nama Yesus, setiap lutut akan sujud, dari mereka yang ada di langit, dan dari mereka  yang ada di atas bumi, dan mereka yang ada di bawah bumi, 11 dan setiap lidah akan mengakui ‘Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah, Bapa!’…”

Apakah kalian menangkap gambarnya? Jadi di mana ungkapan singkat di sini di Wahyu 19:15, di mana itu benar-benar mengutip Mazmur pasal 2, “…Dan Ia Sendiri akan memerintah atas mereka dengan tongkat besi…” itu memiliki penggenapan ganda.

·       Itu digenapi ketika Yesus dilantik di Surga sebagai Imam dan Raja dari kerajaan kasih karunia;

·       tetapi apakah itu juga diaplikasikan ke akhir zaman ketika bangsa-bangsa akan bersekongkol melawan Yesus dalam pribadi umatNya, dan Yesus akan benar-benar menginjak-injak mereka di tempat pemerasan anggur? Tepat sekali!

Dia memiliki penggenapan ganda.

 

 

Now let's notice the paragraph that we find on page 199 at the top of a page. At the end the kings of the earth and of the whole world, the Beast, and the false prophet, along with all their supporters, will collude intending to destroy Christ's bride as Pilate, Herod, and the gentiles, and the Jews, colluded to destroy Jesus. The powers of earth and hell will collude together against Christ in the person of His witnesses. However, their plans will fail and they will be dashed to pieces like a potter's vessel. In fact that's quoted in Revelation 2:26-27 and it's alluding once again to Psalm 2. “ 26 And he who overcomes, and keeps My works until the end, to him I will give power over the nations…” is that in Psalm 2 “power over the nations”? Absolutely!  “…27 ‘He…” that is Jesus  “…shall rule them with…”  what? This is Psalm 2 “…shall rule them with a rod of iron; they shall be dashed to pieces like the potter’s vessels’…” that's what's going to happen with the wicked, folks. 

 

Nah, mari kita simak paragraf yang ada di hal. 199 bagian atas. Akhirnya raja-raja bumi dan seluruh dunia, Binatang itu, dan nabi palsu, bersama dengan semua pendukung mereka, akan berkolusi dengan niat untuk membinasakan mempelai perempuan Kristus; sebagaimana Pilatus, Herodes, bangsa-bangsa non-Yahudi, dan bangsa Yahudi, dulu berkolusi untuk membinasakan Yesus. Kuasa bumi dan neraka akan berkolusi bersama melawan Kristus dalam pribadi saksi-saksiNya. Namun, rencana mereka akan gagal dan mereka akan dibanting pecah berkeping-keping seperti bejana tukang periuk. Bahkan itu dikutip di Wahyu 2:26-27, dan sekali lagi itu mengacu kepada Mazmur 2. 26 Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa ~ …  apakah ini ada di Mazmur 2? Kuasa atas bangsa-bangsa? Tentu saja!  “…27 dan Ia…”  yaitu Yesus,  “…akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan dibanting pecah berkeping-keping seperti bejana tukang periuk…” itulah yang akan terjadi dengan orang-orang jahat, Saudara-saudara.  

 

 

But what's going to happen with the righteous? Aaahh, the righteous ~ those who have fallen on the Stone will not be crushed by the Stone. And you have to bring Daniel chapter 2 in here, don't you? What did the Stone do? It crushed all of the nations, and then the Stone became what? A mountain. What mountain is that? Zion, and it filled the whole earth. So  you have to connect Psalm 2 with Daniel 2 to get a complete picture of what this short phrase is referring to. Are we clear so far? Okay.

 

Tetapi apa yang akan terjadi dengan orang-orang benar? Aaahhh, yang benar ~ mereka yang telah jatuh di atas Batu, tidak akan dihancurkan oleh Batu itu. Dan kita harus membawa Daniel pasal 2 kemari, bukan? Apa yang dilakukan Batu itu? Dia menghancurkan segala bangsa, dan kemudian Batu itu menjadi apa? Sebuah gunung. Gunung apa itu? Sion, dan itu memenuhi seluruh bumi. Jadi kita harus menghubungkan Mazmur 2 dengan Daniel 2 untuk mendapatkan gambarannya yang lengkap dari apa yang dirujuk oleh ungkapan yang singkat ini. Apakah sampai di sini kita sudah jelas? Oke.

 

 

Now let's go to verse 16 on page 199.  “ 16 And He has on His robe and on His thigh a name written: KING OF KINGS AND LORD OF LORDS.”

Now does Revelation 19 have any connection with Revelation 17? Absolutely! How do we know that? Well, let's go back to Revelation 17:14. Notice that in chapter 19 He's called King of kings and Lord of lords. Revelation 17 uses the same title. It says there,  14 These…” referring to the kings of the earth and the whole world  “…will make war…” what is the war? Armageddon, the same war as Revelation 16:12 and the war of Revelation 19:11-21  “…with the Lamb…” not in person but in the person of His witnesses or His followers,  “…and the Lamb will…” what?  “…overcome them…” as He rides what? As He rides the white horse. And then it says,  “…for…” that means because,  “…He is…” what?  “…Lord of lords and King of kings; and those who are with Him are called, chosen, and faithful….” who are those who are called, chosen, and faithful?  They are with Jesus, they are the 144’000. They were called, and they responded to the call, they were chosen and after they were chosen they were what? They were faithful.

 

Nah, mari ke ayat 16 di hal. 199. 16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: RAJA SEGALA RAJA DAN TUAN SEGALA TUAN.”

Nah, apakah Wahyu 19 terkait dengan Wahyu 17? Tentu saja! Bagaimana kita tahu? Nah, mari kita kembali ke Wahyu 17. Perhatikan, di pasal 19 Dia disebut Raja segala raja dan Tuan segala tuan. Wahyu 17 memakai gelar yang sama. Dikatakan di sana, 14 Mereka ini…”  merujuk kepada raja-raja bumi dan seluruh dunia,   “…akan berperang…”  perang apa? Harmageddon, perang yang sama yang di Wahyu 16:12 dan yang di Wahyu 19:11-21   “…melawan Anak Domba…”  tidak langsung, melainkan dalam pribadi saksi-saksiNya atau para pengikutNya. “…Tetapi Anak Domba akan…”  apa?   “…mengalahkan mereka…”  selagi Dia mengendarai apa? Selagi Dia mengendarai kuda putih. Lalu dikatakan, “…karena Ia adalah…”  apa?   “…Tuan segala tuan dan Raja segala raja; dan mereka yang bersama-sama dengan Dia, itu yang dipanggil, dipilih, dan setia…” Siapakah mereka yang dipanggil, dipilih dan setia? Mereka ada bersama Yesus, mereka itulah ke-144’000. Mereka dipanggil, dan mereka merespon panggilan itu; mereka dipilih, dan setelah mereka dipilih mereka apa? Mereka setia.

 

 

Now here comes a little interesting nuance. Let's notice Daniel chapter 12:1 which is not directly mentioned in this lesson, Daniel 12:1. It's speaking about the standing up of Michael, at the time of the end when God's people are in danger. It says, 1 At that time Michael shall stand up, the great Prince who stands watch over the sons of your people…”  what is the meaning of the name “Michael”? It actually is composed of three Hebrew words: מִיכָאֵל[mı̂y-kâ-'êl] and when you put the three Hebrew words together, it means “who is like God?”. 

Now why is Michael going to intervene, to be the defender of the people? It's simply because the wicked are saying what?  “Who is like the Beast?”. You see the contrast? Let's go to Revelation chapter 13. You see, the name Michael is a response to what the people are saying who's like the Beast, and the answer is who is like Michael, who is riding the white horse. It says there in in the book of Revelation chapter 13 and let's notice verse 3 and 4 the following, “ And I saw one of his heads as if it had been mortally wounded, and his deadly wound was healed…” see it’s speaking about when the wound is healed.  “…And all the world marveled and followed the Beast. So they worshiped the dragon who gave authority to the Beast; and they worshiped the Beast, saying, ‘Who is like the Beast? Who is able to make war with him?’…” And Michael says, “I will! Who is like God?” is the response to who is like the Beast.

Does Jesus come to war against these powers? Absolutely! There's a reason why He's called “Michael”, because it's a response to the arrogance of the wicked who are saying “Who's like the Beast?” Everybody's following the Beast except for a small remnant.

 

Nah, sekarang ini ada nuansa kecil yang menarik. Mari kita simak Daniel 12:1 yang tidak disebut di dalam pelajaran ini. Daniel 12:1. Ini bicara tentang berdirinya Mikhael pada akhir zaman ketika umat Allah berada dalam bahaya. Dikatakan, 1 Pada waktu itu juga Mikhael akan berdiri, Pangeran besar itu, yang menjaga anak-anak bangsamu…”  apa artinya nama “Mikhael”? Sesungguhnya ini terdiri dari tiga kata Ibrani: מִיכָאֵל[mı̂y-kâ-'êl]   dan bila kita persatukan ketiga kata Ibrani ini, artinya ialah “siapa yang seperti Allah?” 

Nah, mengapa Mikhael akan campur tangan, menjadi pembela umat? Semata-mata karena orang-orang jahat mengatakan apa? “Siapa yang seperti Binatang itu?” Kalian lihat kontrasnya?  

Mari kita ke Wahyu 13. Kalian lihat, nama Mikhael adalah jawaban kepada apa yang dikatakan manusia, siapa yang seperti Binatang itu; dan jawabannya ialah siapa yang seperti Allah, yang menunggang kuda putih. Dikatakan di kitab Wahyu pasal 13, dan mari kita simak  ayat 3 dan 4 berikut, 3 Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang mematikan,  dan lukanya yang mematikan itu sembuh…”  lihat, ini bicara tentang ketika luka itu sembuh.   “…Dan  seluruh dunia heran, dan mengikut Binatang itu.  4 Maka mereka menyembah naga itu, yang telah memberi kekuasaan kepada Binatang itu. Dan mereka menyembah Binatang itu, sambil berkata, Siapakah yang seperti Binatang ini? Siapa yang mampu berperang melawan dia?…”  dan Mikhael berkata, “Aku akan! Siapa yang seperti Allah?” itulah respons kepada siapa yang seperti Binatang itu.

Apakah Yesus datang berperang melawan kekuasaan ini? Tentu saja! Ada alasan mengapa Dia disebut “Mikhael” karena itu adalah respons terhadap kesombongan mereka yang jahat yang mengatakan, “Siapa yang seperti Binatang itu?” Semua manusia mengikuti Binatang itu kecuali satu kelompok kecil umat yang sisa. 

 

 

Now let's go to verses 17 and 18.

“ 17 Then I saw an angel standing in the sun; and he cried with a loud voice, saying to all the birds that fly in the midst of heaven…” you know these are fowl of the air, right? These are scavengers, these are not like the birds that my wife feeds in our backyard with seeds. Every day she puts out seeds and she puts out the fresh bread that she makes, because the birds won't eat any other kind of bread. I’m serious. She puts store bread there on the fence and they just won't eat it. She puts her bread, zoom, here they come, these birds. And she puts out the seeds and the little birds come and peck at it. That's not the kind of birds that's being spoken of here.  “…17 Then I saw an angel standing in the sun; and he cried with a loud voice, saying to all the birds that fly in the midst of heaven, ’Come and gather together for the supper of the great God, 18 that you may eat the flesh of kings, the flesh of captains, the flesh of mighty men, the flesh of horses and of those who sit on them, and the flesh of all people, free and slave, both small and great.”

 

Nah, mari kita ke ayat 17 dan 18.

17 Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit…”  kalian tahu bahwa ini adalah burung-burung pemangsa, benar? Mereka ini pemakan bangkai, ini bukan burung-burung yang diberi makan istri saya di kebun belakang dengan biji-bijian. Setiap hari istri saya menaruh biji-bijian dan roti segar yang dibuatnya, karena burung-burung itu tidak mau makan roti lain. Sungguh. Istri saya meletakkan roti dari toko di atas pagar di sana dan burung-burung itu tidak mau memakannya. Dia keluarkan roti buatannya dan zoom mereka datang, burung-burung itu. Dan dia meletakkan biji-bijian dan burung-burung kecil itu datang dan mematuknya. Ini bukan burung-burung yang dibicarakan di sini.  “…17 Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, ‘Datanglah kemari dan berkumpullah untuk perjamuan Allah Yang Mahabesar, 18  supaya kamu boleh makan daging semua raja, dan daging semua panglima, dan daging orang-orang perkasa, dan daging semua kuda dan mereka yang menungganginya, dan daging semua orang, yang merdeka maupun hamba, yang kecil maupun yang besar.’…”

 

 

Is this literal or is it symbolic? It is actually symbolic. Let's pursue this. We are not to understand that the birds of prey are literal. Revelation 19:11-21 express profound realities in symbolic language. Jesus does not come to trample a literal winepress, and He does not have a literal sword coming out of His mouth. The root prophecy for verses 17 and 18 ~ this is important ~ you have to go back to the Old Testament, like in so many other things ~ is Ezekiel 39:17-20, where the  beasts of the earth and the fowl of the air are summoned to feed on the hordes of Gog and Magog who have come to destroy Israel.

 

Apakah ini literal atau simbolis? Sesungguhnya ini simbolis. Mari kita kupas. Kita tidak boleh memahami burung-burung pemangsa ini sebagai literal. Wahyu 19:11-21 menggambarkan realita yang jelas dalam bahasa simbolis. Yesus tidak datang menginjak-injak tempat pemerasan anggur yang literal, dan tidak ada pedang literal yang keluar dari mulutNya. Akar nubuatan untuk ayat 17 dan 18 ~ ini penting ~ kita harus kembali ke Perjanjian Lama, seperti banyak kasus yang lain ~ adalah Yehezkiel 39:17-20 di mana binatang-binatang buas bumi dan burung-burung pemangsa di udara dipanggil untuk makan gerombolan Gog dan Magog yang datang untuk membinasakan Israel.

 

 

What do the birds and the beasts symbolize? The book of Revelation itself gives us the answer.

·       The birds represent Satan and his demons,

·       and the beasts represent great leaders of the earth.

Revelation 18 describes the fall of Babylon with three synonymous expressions, and the third refers to demons as what? Unclean and hated birds.

So do we allow the Old Testament and do we allow the book of Revelation itself to interpret what the birds are? Are the demons going to be very active during this period? So to speak are they going to feed on the wicked? Are they going to influence, are they going to cause all sorts of issues? Absolutely!

 

Burung-burung itu dan binatang-binatang buas itu melambangkan apa? Kitab Wahyu sendiri memberikan jawabannya.

·       Burung-burung melambangkan Setan dan iblis-iblisnya,

·       dan binatang-binatang buas melambangkan pemimpin-pemimpin dunia yang hebat.

Wahyu 18 menggambarkan jatuhnya Babilon dalam tiga ungkapan yang sinonim, dan yang ketiga merujuk kepada setan-setan sebagai apa? Burung-burung yang haram dan dibenci.

Jadi apakah kita mengizinkan Perjanjian Lama dan kitab Wahyu sendiri untuk menafsirkan burung-burung itu apa? Apakah setan-setan akan sangat aktif selama periode ini? Katakanlah demikian, apakah mereka akan makan dari orang-orang jahat? Apakah mereka akan mempengaruhi, apakah mereka akan menimbulkan segala macam isu? Pasti.

 

 

Revelation 18:2-3, “ And he cried mightily with a loud voice, saying, ‘Babylon the great is fallen, is fallen, and has become a dwelling place of demons, a prison for every foul spirit…” these are three synonymous phrases  “…and a cage for every unclean and hated bird!...”  are you with me? So this is speaking about the tremendous demonic activity that is taking place when Jesus is coming from Heaven?

 

Wahyu 18:2-3, 2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: ‘Sudah roboh, sudah roboh Babel yang besar itu dan telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat, penjara bagi setiap roh najis…”  ini adalah tiga ungkapan yang sinonim, “…dan sebuah sangkar untuk setiap burung yang najis dan yang dibenci…”  apa kalian paham? Jadi apakah ini bicara tentang aktivitas setaniah yang luar biasa yang sedang terjadi ketika Yesus datang dari Surga?  

 

 

Let's read Revelation 17:14,  actually this should be 19:14. It's Revelation 19:14. It says ~ is it 19 and 14? Eeee, 19:19 both references are wrong. Chapter 19:19 should be the reference there at the top of the page. 19 And I saw the Beast, the kings of the earth, and their armies, gathered together to make war against Him who sat on the horse and against His army.” So there's one variation here with what we noticed in Revelation chapter 16.

·       Revelation chapter 16 speaks of the dragon, the Beast, and the false prophet.

·       Here it speaks about the Beast, the kings of the earth, and the false prophet.

So what happened to the dragon? Where's the dragon here? Well, let's pursue this. In this verse we have two armies. On one side is a three-fold coalition with their armies and on the other side is Christ with His armies. The name of the battle that is to be fought is Armageddon. The battle ends up in a rout. The threefold coalition falls apart ~ we noticed that in Revelation 16:19 ~ and under demonic influence ends up fighting with one another, and that's described in Zechariah 14:12-13.

Let's notice what it says there. 12 And this shall be the plague with which the Lord will strike all the people who fought  against Jerusalem…” that is against God's faithfull people  “…their flesh shall dissolve while they stand on their feet, their eyes shall dissolve in their sockets, and their tongues shall dissolve in their mouths. 13 It shall come to pass in that day that a great panic from the Lord will be among them. Everyone will seize the hand of his neighbor, and raise his hand against his neighbor’s hand…”

 

Mari kita  baca Wahyu 19:19 di bagian atas halaman. 19 Dan aku melihat Binatang itu, dan raja-raja bumi, serta tentara-tentara mereka, telah berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Dia yang duduk di atas kuda itu dan melawan tentara-Nya…”  Jadi ada satu perbedaan di sini dengan apa yang kita simak di Wahyu pasal 16.

·       Wahyu pasal 16 bicara tentang naga, Binatang, dan nabi palsu.

·       Di sini ini bicara tentang Binatang, raja-raja bumi, dan nabi palsu.

Jadi apa yang terjadi pada naga? Di mana naganya di sini? Mari kita bahas. Di ayat ini ada dua pasukan. Di satu pihak ialah koalisi tiga unsur itu dengan tentara mereka, dan di pihak yang lain Kristus bersama pasukanNya. Nama peperangan yang akan dilancarkan ialah Harmageddon. Peperangan itu berakhir dengan kekalahan. Koalisi tiga unsur itu berantakan ~ kita simak itu di Wahyu 16:19 ~ dan di bawah pengaruh sataniah akhirnya mereka saling berkelahi, dan itu digambarkan di Zakharia 14:12-13.

Mari simak apa yang dikatakan di sini. 12 Dan inilah yang akan menjadi tulah dengan mana TUHAN akan memukul segala bangsa yang berperang melawan Yerusalem…”  yaitu melawan umat Allah yang setia; “…daging mereka akan hancur sementara mereka masih berdiri di atas kaki mereka, mata mereka akan hancur dalam rongga matanya, dan lidah mereka akan hancur dalam mulut mereka 13 Pada hari itu akan terjadi suatu kepanikan besar dari TUHAN di antara mereka. Masing-masing akan memegang tangan tetangganya, dan mengangkat tangannya melawan tangan tetangganya…” 

 

 

We must not misunderstand the nature of this war. It will not be that a three-fold coalition is shooting nuclear weapons at Jesus as He descends from Heaven riding on a white horse followed by His armies. The war is really against Christ in the person of His people. When the Lord took off Pharaoh's chariot wheels in the midst of the sea the Egyptians said, “Let us flee, for the Lord fights for Israel.” In fighting the people of God they were fighting the God of the people. That's why Ellen White wrote, “As we approach the last crisis, it is of vital moment that harmony and unity exist among the Lord's instrumentalities. The world is filled with storm and war and variance. Yet under one head—the papal powerthe people will unite to oppose God…” now how do they oppose God?  “…in the  person of His witnesses.”

 

Janganlah kita salah mengerti sifat perang ini. Ini bukanlah suatu koalisi tiga unsur menembakkan senjata nuklir pada Yesus pada waktu Yesus turun dari Surga menunggang kuda putih diikuti pasukanNya. Perang ini sebenarnya ialah melawan Kristus dalam pribadi umatNya. Ketika Tuhan mencopot roda-roda kereta Firaun di tengah laut, orang-orang Mesir berkata, “Ayo kita kabur, karena Tuhan yang berperang untuk Israel.” Dengan memerangi umat Allah mereka memerangi Allah umat itu. Itulah mengapa Ellen White menulis, “Selagi kita mendekati krisis yang terakhir, sangatlah penting pada saat itu ada keserasian dan persatuan di antara umat Tuhan. Dunia sudah dipenuhi oleh badai dan peperangan dan perselisihan, namun di bawah satu kepala ~ kuasa Kepausan ~ orang-orang akan bersatu untuk melawan Allah…”  nah, bagaimana cara mereka melawan Allah?    “…dalam pribadi saksi-saksiNya.” (Testimonies for the Church, vol. 7, hal. 182).

 

 

Now notice verse 20 which I alluded to a few moments ago. How many are going to be allied against Christ as He comes on the white horse? There's a unity of three, right?  The dragon, the Beast, and the false prophet, according to Revelation 16. But here the threefold union is described as what? As the kings of the earth, the Beast, and the false prophet. So what happened to the dragon? Well, before the Millennium what is represented by the dragon? The kings, because Satan is stealthy, he's behind the scenes. Where does the dragon appear next? He appears next in Revelation 20, there the dragon is.  But before how did the dragon work? The dragon worked through the kings. Are you with me or not?

So let's notice verse 20. “ 20 Then the Beast…” that's the sea Beast of Revelation 13, a symbol of the papacy  “…was captured, and with him the false prophet…” the false prophet is what? We already studied this. The land Beast, a symbol of apostate Protestantism. And now notice,  “…who worked signs…” that's Revelation 13:13, even making fire come down from Heaven, remember?  “…who worked signs in his…” that is in  the Beast's presence  “…presence, by which he…” the land Beast  “…deceived those who received the mark of the Beast and those who worshiped his image….”  are you catching the picture of what this is saying here? You know the false prophet performes miracles and signs to deceive people, to receive the mark of the Beast, and to worship the image of the Beast. So here we find another evidence that this Beast that rises from the earth is simply the power that helps the previous power recover its throne and its dominion. And then it says, “…These two were cast alive into the lake of fire burning with brimstone.”

And of course the dragon is missing. He's going to be cast into the fire when? He's going to be cast into the fire after the Millennium.

 

Nah, simak ayat 20 yang saya singgung  tadi. Berapa banyak yang akan bersekutu melawan Kristus ketika Dia datang menunggang kuda putih? Ada persekutuan tiga unsur, benar? Naga, Binatang, dan nabi palsu, menurut Wahyu 16. Tetapi di sini persekutuan tiga unsur itu digambarkan sebagai apa? Sebagai raja-raja bumi, Binatang, dan nabi palsu. Jadi apa yang terjadi pada si naga? Nah, sebelum Millenium, naga itu mewakili siapa? Raja-raja, karena Setan itu bekerja secara tersembunyi, dia di belakang layar. Di mana naga ini muncul berikutnya? Berikutnya dia muncul di Wahyu 20, di sana ada si naga. Tetapi sebelumnya bagaimana kerja si naga? Naga bekerja melalui raja-raja. Apakah kalian paham atau tidak?

Jadi mari kita simak ayat 20, 20 Kemudian Binatang itu…”  ini Binatang Wahyu 13 yang keluar dari laut, simbol Kepausan, “…ditangkap,  dan bersama-sama dengan dia si nabi palsu…”  nabi palsu itu siapa? Kita sudah mempelajari ini. Binatang yang keluar dari bumi, simbol Protestantisme murtad. Dan sekarang simak, “…yang telah mengadakan tanda-tanda…”  ini Wahyu 13:13, sampai menurunkan api dari langit, ingat? “…yang telah mengadakan tanda-tanda di hadapannya, …”  yaitu di hadapan Binatang (yang keluar dari laut) “…dan dengan mana ia…”  Binatang yang keluar dari bumi, “…menyesatkan mereka yang telah menerima tanda Binatang itu dan mereka yang menyembah patungnya…”  apakah kalian menangkap gambarnya tentang apa yang dikatakan di sini? Kalian tahu nabi palsu itu mengerjakan mujizat dan tanda-tanda untuk menyesatkan orang agar mau menerima tanda Binatang, dan menyembah patung Binatang. Jadi di sini kita melihat bukti yang lain bahwa Binatang ini yang muncul dari bumi semata-mata adalah kekuasaan yang membantu kekuasaan sebelumnya (Binatang yang keluar dari laut) untuk mendapatkan takhtanya dan kekuasaannya kembali. Lalu dikatakan, “…Keduanya ini dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang…”  Dan tentu saja si naga tidak ada di sini. Kapan dia akan dilemparkan ke lautan api? Dia akan dilemparkan ke lautan api setelah Millenium.

 

 

Now we have previously noticed that three powers will oppose God in the person of His witnesses, as the dragon, the Beast, and the false prophet. So the question is, why does verse 20 refer only to two of them: the Beast, and the false prophet? Actually verse 19 mentions the third power, the kings of the earth, but you see, before the Millennium the kings are the dragon, because they're the emissaries of the dragon. And after the Millennium it is Satan. So in the very next chapter, in fact the very next verse Revelation 20:1 you have a reference to the dragon who stands behind the kings. Are you understanding what I’m saying?

 

Nah, sebelumnya kita sudah menyimak bahwa ketiga kekuatan yang akan melawan Allah dalam pribadi saksi-saksiNya, adalah si naga, Binatang, dan nabi palsu. Maka pertanyaannya ialah, mengapa di ayat 20 hanya dua dari mereka yang disebutkan, yaitu Binatang dan nabi palsu? Sesungguhnya di ayat 19 sudah menyebutkan kekuatan yang ketiga, yaitu raja-raja bumi, tetapi kalian lihat, sebelum Millenium, raja-raja itulah si naga, karena mereka adalah duta-duta si naga. Dan setelah Millenium itu adalah Setan. Maka di pasal berikutnya, bahkan di ayat berikutnya yaitu Wahyu 20:1 ada referensi tentang si naga yang berdiri di belakang raja-raja. Apakah kalian paham apa yang saya katakan?

 

 

Now verse 21, 21 And the rest…”  that word should be translated “remnant”, it’s the same word of Revelation 12:17, the Greek word λοιπος [loipos]. In other words, those who survive the Plagues. Are the Plagues going to decimate the number of people that live on earth? Absolutely! And so it says, “…21 And the remnant…” those who are left alive at this point “…were killed with the sword which proceeded from the mouth of Him who sat on the horse. And all the birds were filled with their flesh.”

 

Nah, ayat 21, 21 Dan semua orang lain…”  kata ini harus diterjemahkan “yang tersisa”, ini adalah kata yang sama dengan yang di Wahyu 12:17, kata Greekanya ialah λοιπος [loipos]. Dengan kata lain, mereka yang belum mati kena Malapetaka-malapetaka. Apakah Malapetaka-malapetaka akan mengurangi penduduk manusia yang hidup di bumi dalam jumlah besar? Tentu saja! Jadi dikatakan, “…Dan semua orang yang tersisa…”  mereka yang masih hidup pada saat itu, “…dibunuh dengan pedang yang keluar dari mulut Dia yang menunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.”

 

 

And so in Revelation 19:11-21 you have a description of the Battle of Armageddon and it's spoken of course in symbolic language, but it's a real event, isn't it a real event? Is Jesus actually going to come? Is He going to utter His Word? Are the demons going to possess the nations? Yes! Is He going to trample them in the winepress symbolically? Yes! In other words, all of this symbolic language points to a very real event, to a real deliverance of God's real people, gathered all over the world. And the enemies are real systems, but all of the scene is presented in what kind of language? It's presented in symbolic language.

 

Maka di Wahyu 19:11-21 ada deskripsi tentang Perang Harmageddon dan itu tentunya bicara dalam bahasa simbolis, tetapi itu adalah peristiwa yang benar-benar terjadi, bukankah itu peristiwa yang nyata? Apakah Yesus benar-benar akan datang? Apakah Dia akan mengucapkan FirmanNya? Apakah para iblis akan menguasai bangsa-bangsa? Ya! Apakah Yesus akan menginjak-injak mereka di tempat pemerasan anggur secara simbolis? Ya! Dengan kata lain, semua bahasa simbolis ini menunjuk ke peristiwa yang nyata, menunjuk ke penyelamatan umat Allah yang nyata, yang dikumpulkan di seluruh dunia. Dan para musuh adalah sistem-sistem yang nyata, tetapi semua adegannya disampaikan dalam bahasa apa? Disampaikan dalam bahasa simbolis.

 

 

By the way Ellen White was impressed by Revelation chapter 19:11-21. In fact she describes that one night she had a dream, which is a vision of the night, and she says that three times ~  you know, one time God showed Jesus coming in a white horse, and she heard, she actually uttered, “They come! They come! They come!”  And then she went to  sleep. And

then again she had the same dream,   and “They come! They come! They come!”. And then a third time she went to sleep, and again “They come! They come! They come!” Because Ellen White was passionate about the Second Coming of Jesus Christ, because it's the culmination of the hopes of God's people. What is it worth for Jesus to save us from sin and then just leave us here? It would kind of defeat the purpose.

So I hope that Revelation 19 became clear as  we studied this chapter.

 

Nah, Ellen White terkesan oleh Wahyu 19:11-21. Bahkan dia menggambarkan bahwa suatu malam dia bermimpi, yang adalah penglihatan di malam hari, dan dia berkata bahwa tiga kali ~ satu kali Allah menunjukkan Yesus datang naik kuda putih, dan dia mendengar, dia sendiri ikut berkata, “Mereka datang! Mereka datang! Mereka datang!” Kemudian dia tidur. Dan lagi dia mendapat mimpi yang sama dan “Mereka datang! Mereka datang! Mereka datang!” Kemudian ketiga kalinya dia tidur, dan lagi-lagi “Mereka datang! Mereka datang! Mereka datang!” Karena Ellen White bersemangat dengan Kedatangan Kedua Yesus Kristus, karena itu adalah kulminasi dari harapan umat Allah. Apalah gunanya Yesus menyelamatkan kita dari dosa lalu hanya meninggalkan kita di sini? Itu sama dengan menggagalkan tujuannya.

Maka saya berharap Wahyu 19 menjadi jelas dengan kita mempelajari pasal ini.

 

14 01 22

 

No comments:

Post a Comment