_____REVELATION’S
SEVEN TRUMPETS 2020_____
Part 03/24 - Stephen Bohr
THE
FIRST TRUMPET
https://www.youtube.com/watch?v=i9eGCjJo0PI&t=4s
Dibuka dengan
doa
Okay we want to begin by reading Revelation
8:7. We have several symbols in this verse. It says there, “7 The first angel
sounded: And hail and fire followed…” By the way the hail is not ice, it is fiery hail, okay? Like that that fell
on Egypt. So it says, “…And hail and
fire followed mingled with blood, and they were thrown to the earth.
And a third of the trees were burned up, and all green grass was burned
up…”
So
here you have several symbols. You have:
ü hail and fire
ü blood
ü a third of the trees and
ü all of the green grass
So
how do we interpret these symbols? Well, that's the purpose of this particular
lesson.
Baiklah, kita akan mulai dengan membaca Wahyu 8:7. Ada
beberapa simbol di ayat ini. Dikatakan, “7 Lalu malaikat yang pertama meniup
sangkakalanya: dan
hujan batu dan api mengikuti…” nah, hujan batu
ini bukan batu es, ini batu api, oke? Seperti yang jatuh di Mesir. Jadi
dikatakan, “…dan hujan batu dan api mengikuti, bercampur
darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari
pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau…” Jadi di sini ada
beberapa simbol. Ada:
ü hujan batu yang menyala dan api
ü darah
ü sepertiga pohon
ü dan semua rumput hijau
Jadi bagaimana kita menafsirkan simbol-simbol ini? Nah,
inilah tujuan pelajaran ini.
Now the constant use of the passive voice in the Trumpets
indicates that God is allowing these things to happen, and sometimes
God commands them to happen. As you
notice it says for example here, that the hail and fire mingled with blood were
thrown to the earth. So in other words, God is allowing this to happen. Time
and again you have the passive voice in the Trumpets.
It's no coincidence that Ellen White begins the book Great Controversy with the chapter on the
destruction of Jerusalem because that is actually the First Trumpet.
Nah, dipakainya secara berulang-ulang bentuk kalimat pasif dalam seri
Terompet, mengindikasikan bahwa Allah mengizinkan kejadian-kejadian itu terjadi,
dan terkadang Allah memerintahkan agar mereka terjadi. Seperti yang kalian lihat sebagai contoh, dikatakan di sini bahwa hujan batu yang menyala dan api bercampur dengan darah, dilemparkan ke bumi.
Jadi dengan kata lain, Allah mengizinkan ini terjadi. Berulang-ulang di seri
Terompet dipakai bentuk kalimat pasif.
Bukanlah suatu kebetulan Ellen White mengawali buku The Great Controversy dengan bab
tentang penghancuran Yerusalem
karena itu sesungguhnya ialah
Terompet Pertama.
Now the Bible tells us that the judgment begins where? The
judgment must begin in the house of God. So the question is, who is the house of God? Those
who profess to be followers of whom? Those who profess to be followers of God. Now to whom did the gospel go first when Jesus
came to this earth? The Jews. That's why for example in Romans 2:8-9 ~ if you go with me there Romans 2:8-9 ~ the apostle Paul says something very interesting, and I read there beginning with
verse 8, “8 but to those who are
self-seeking and do not obey the truth, but obey unrighteousness…” what is going to come upon them? “…indignation and…” what? “…and wrath, 9 tribulation and anguish,
on every soul of man who does evil, of…” whom first? “…of the Jew first and also of the
Greek…” or of the Gentiles.
So why does the indignation of God fall first of all upon
the Jews? Because they were the first ones to receive what? The blessing of the
gospel.
Nah, Alkitab
mengatakan kepada kita bahwa penghakiman dimulai di mana? Penghakiman harus
dimulai di rumah Allah. Maka pertanyaannya ialah, siapakah rumah Allah ini?
Mereka yang mengaku sebagai pengikut siapa? Mereka yang mengaku sebagai
pengikut Allah. Nah, kepada siapa injil pertama-tama diberikan ketika Yesus
datang ke bumi ini? Kepada bangsa Yahudi. Itulah mengapa misalnya di Roma 2:8-9
~ silakan kalian ke sana bersama saya Roma 2:8-9 ~ rasul Paulus mengatakan
sesuatu yang sangat menarik, dan saya bacakan mulai ayat 8, “8 tetapi kepada mereka yang mencari
kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada
kelaliman…” apa yang akan datang pada mereka?
“…murka dan…” apa? “…geram, 9 kesengsaraan dan penderitaan, pada
setiap orang yang berbuat jahat, pada…” siapa lebih dulu?
“…orang Yahudi dulu dan juga pada orang Yunani…” atau orang-orang
non-Yahudi.
Jadi mengapa murka Allah jatuh lebih dulu kepada
orang-orang Yahudi? Karena merekalah yang lebih dulu menerima apa? Berkat
injil.
Also notice the book of Acts 13 ~ these are some texts that I’m just adding to the
notes ~ Acts 13 and here the apostle Paul is ministering and he says to the
Jews that are gathered there, who are rejecting by the way his message. Once
again chapter 13 of Acts and verses 46 and 47, “46 Then Paul and Barnabas
grew bold and said, ‘It was necessary that the word of God should be
spoken to you…” what? “…first…” speaking to the Jews,
“…but since you reject it, and judge yourselves unworthy of
everlasting life, behold, we turn to…” whom?
“…to the Gentiles….” And Jesus referred to this when He said “the first shall be last” and the gentiles who receive the gospel
last will be what? “…will be first.”
Dan simak juga
kitab Rasul-rasul pasal 13 ~ ini adalah ayat-ayat yang saya tambahkan pada
catatan ~ Kisah 13, dan di sini rasul Paulus sedang melayani, dan dia berkata
kepada orang-orang Yahudi yang sedang berkumpul di sana yang sedang menolak
pekabarannya. Sekali lagi Kisah 13:46-47, “46
Tetapi Paulus dan Barnabas menjadi berani dan berkata: ‘Memang firman Allah perlu diberitakan kepadamu…” apa? “…lebih dahulu…” berbicara kepada orang-orang Yahudi, “…tetapi karena
kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak beroleh hidup yang kekal, lihatlah, kami berpaling kepada…” siapa?
“…kepada bangsa-bangsa lain…” Dan Yesus merujuk
ini ketika Dia berkata, “…yang
terdahulu akan menjadi yang terakhir,” dan bangsa-bangsa
lain yang menerima injil terakhir akan menjadi apa? “…akan
menjadi yang terdahulu.” (Mat. 19:30)
So the judgment of the First Trumpet falls first on those who first received the message
and then oppressed God’s people.
Do you remember in the Old Testament who were the ones to be judged first in the
book of Ezekiel? What did God say? Begin where? “Begin
in My sanctuary”,
right? And also you remember that
according to Jesus the Jewish nation by rejecting
Him, God withdrew His Spirit from them, and poured out His wrath, which is manifested
in the destruction of Jerusalem.
Maka penghakiman Terompet Pertama lebih dulu jatuh ke
atas mereka yang lebih dulu menerima pekabaran yang lalu menindas umat Allah.
Apakah kalian ingat di Perjanjian Lama, siapakah yang
dihakimi lebih dulu di kitab Yehezkiel? Apa kata Allah? Mulai dari mana? “…mulailah dari tempat kudus-Ku!’…” (Yehez.
9:6), benar? Dan juga kalian ingat menurut Yesus, dengan
menolak Dia, Allah menarik RohNya dari bangsa Yahudi dan menjatuhkan murkaNya
ke atas mereka, yang diwujudkan dalam penghancuran Yerusalem.
Now let's go to page 26, the book of Ezekiel portrays the
divine judgment against Jerusalem ~ this is in the Old Testament not AD 70, but
in the Old Testament ~ as a throwing down of the censer, and the consequent ~ what is the consequence? The burning of the city with what? With fire. You
can read that in Ezekiel 10:2, 6-7, 22; 2 Chronicles 36:14-23.
The second destruction of Jerusalem parallels the first destruction of Jerusalem,
and for this I recommend that you read the first chapter of the book the Great Controversy.
Nah, mari ke hal. 26. Kitab Yehezkiel menggambarkan
penghakiman ilahi atas Yerusalem ~ ini di zaman Perjanjian Lama, bukan di AD70,
melainkan di zaman Perjanjian Lama ~ dengan dilemparkannya pedupaan, dan
akibatnya ~ apa akibatnya? Terbakarnya kota itu dengan apa? Dengan api. Kalian
bisa membacanya di Yehezkiel 10:2, 6-7, 22; 2 Tawarikh 36:14-23.
Penghancuran kedua atas Yerusalem, itu paralel dengan
penghancuran pertama Yerusalem, dan untuk ini saya rekomendasikan kalian
membaca bab pertama buku Great Controversy.
Now the Churches and the Seals begin when? They
begin in
apostolic times, right? Ephesus
the first church is the apostolic church, and with regard to the Seals the white
horse represents the apostolic church. So when must the Trumpets also begin? Must
they also begin in apostolic times? They must also begin in apostolic times.
Now furthermore the First Trumpet must refer to a
judgment that falls upon those who first oppressed God’s people. What judgment
fell upon the
oppressors of God’s people in apostolic times? There is only one possibility and what is
that? The
destruction of Jerusalem.
Nah, seri
Jemaat dan seri Meterai kapan dimulainya? Mereka dimulai di zaman apostolik,
benar? Efesus gereja yang pertama ialah gereja apostolik. Dan sehubungan dengan
seri Meterai, kuda putih mewakili gereja apostolik. Maka seri Terompet juga harus mulai di
mana? Apakah mereka harus mulai di zaman apostolik? Mereka juga harus mulai di zaman apostolik.
Lebih lanjut, Terompet Pertama harus merujuk kepada suatu
penghakiman yang jatuh kepada mereka yang pertama menindas umat Allah.
Penghakiman apa yang jatuh pada para
penindas umat Allah di zaman apostolik? Hanya ada satu
kemungkinan dan itu ialah apa? Penghancuran
Yerusalem.
Now going to the next section right around the middle of
page 26. According to Jesus the destruction of Jerusalem was due directly to what? To the persecution against
Jesus and who else? His faithful
followers. Let's read Matthew 27:24-25, “24 When Pilate
saw that he could not prevail at all, but rather that a tumult was rising, he took water and
washed his hands
before the multitude, saying,…” now notice the terminology, “…‘I am
innocent of the…” what? “…of the blood of this just Person. You
see to it.’ 25 And all the
people answered and said, ‘His…” what?
“…His blood be on
us and on our children.’…”
Is blood one of the key terms that we find in the First
Trumpet? Fire mingled with what? Mingled with blood. So the representatives of
the Jewish nation are saying, “His blood be upon us and upon our
children”.
Sekarang kita ke bagian berikut di tengah hal. 26. Menurut Yesus
penghancuran Yerusalem secara langsung dikarenakan apa? Karena persekusi
terhadap Yesus dan siapa lagi? Pengikut-pengikutNya yang setia. Mari kita baca Matius 27:24-25, “24
Ketika Pilatus melihat bahwa dia sama sekali tidak bisa menang, malah sudah
mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan
orang banyak dan berkata, …” sekarang simak istilahnya, “…‘Aku tidak bersalah terhadap…” apa?
“…darah Orang benar ini; kamu saksinya.’
25 Dan seluruh rakyat itu menjawab, ‘Biarlah darah-Nya…” apa?
“…darahNya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!’ …”
Apakah darah salah satu kata kunci yang kita temui di
Terompet Pertama? Api bercampur apa? Bercampur darah. Maka wakil-wakil bangsa
Yahudi berkata, “…darahNya ditanggungkan atas kami dan atas
anak-anak kami!”
Luke 19:41-44 Jesus is predicting what is going to happen
to the city of Jerusalem and to the temple. It says there, “41 Now as He
drew near…” that
is drew near to the city
“…He saw the city and wept over it, 42 saying, ‘If you had
known, even you, especially in this your day,
the things that make for
your peace! But
now they are hidden from your eyes. 43 For days
will come upon you when your enemies…” who are the enemies? The Romans, right? God used the
Romans to punish those who rejected the gospel and persecuted Christ and His
followers. So it says, “… For days
will come upon you when your enemies will build an
embankment around you, surround you and close you in on every side, 44 and level
you, and your children within you, to the ground; and they will
not leave in you one stone upon another…” and what is the reason for this? “…because you did not know the time of your
visitation….” that
is you did not recognize the Messiah.
After Jesus ascended to Heaven the Jewish nation persecuted and shed the blood
of the followers of Jesus as well. So
not only did the Jewish nation reject the gospel by persecuting and killing
Christ, but they also did the same thing with the followers of Jesus all
throughout the book of Acts.
Lukas 19:41-44
Yesus meramalkan apa yang akan terjadi pada kota Yerusalem dan Bait Allah.
Dikatakan di sana, “41 Dan
ketika Yesus telah dekat…” maksudnya sudah
dekat ke kota, “…Dia melihat
kota itu dan menangisinya, 42
kata-Nya, ‘Wahai, seandainya saja engkau tahu,
yaitu engkau, terutama pada saatmu sekarang ini, akan hal-hal yang mendatangkan
damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal-hal
itu tersembunyi dari matamu. 43 Sebab akan datang harinya, ketika musuhmu…” siapa musuhnya?
Bangsa Roma, benar? Allah memakai bangsa Roma untuk menghukum mereka yang telah
menolak injil dan mempersekusi Krisus dan pengikut-pengikutNya. Jadi dikatakan, “…43 Sebab akan datang harinya, ketika musuhmu akan membangun tembok mengelilingi engkau, lalu mengepung engkau dan
menghimpit engkau dari segala jurusan 44dan meratakan engkau beserta dengan anak-anakmu
di dalam kotamu hingga rata dengan tanah;
dan padamu mereka tidak akan membiarkan satu
batu pun tinggal tersusun di atas batu yang
lain…” dan apa alasannya
untuk hal ini? “…karena engkau tidak menyadari saat Allah melawat engkau.’…” maksudnya kamu
tidak mengenali Sang Messias.
Setelah Yesus kembali ke Surga, bangsa Yahudi
mempersekusi dan mencurahkan darah para pengikut Yesus juga. Maka bangsa Yahudi
bukan hanya menolak injil dengan mempersekusi dan membunuh Kristus, mereka juga
melakukan hal yang sama kepada pengikut-pengikut Yesus sepanjang kitab Kisah
Para Rasul.
Let's read Matthew 23:34-39 this is the discourse of
Jesus to the Scribes and the Pharisees it's the culmination of that chapter that
deals with the woes on Scribes and Pharisees. Here Jesus stated, ” 34 Therefore,
indeed, I send you prophets…” what Jesus is saying from that point on ~ this is just a
few days before His death, by the way ~ He's saying, “…I send you
prophets…” in
other words I will send you prophets,
“…wise men, and scribes…” so the crucifixion of Christ was not the close of
probation for the Jewish nation because
Jesus is promising, after His death to do what? To send them prophets, wise
men, and scribes. The prophets would be like
Stephen. Did he have a prophetic vision? Was Peter also a prophet? Did he have
a vision? Yes! He most certainly did. What about wise men? The seven deacons,
are described as men full of wisdom. And who is the scribe or the theologian?
The apostle Paul. So Jesus is saying,
I’m going to send you additional witnesses.
And what will they do with them? The same thing that they did with
Christ, “…some of
them you will kill and crucify, and some of
them you will scourge in your synagogues and persecute from city to city…” What is going to be the sentence as a
result of persecuting Christ and then His people? It says in verse 35, “…35 that on you
may come all the righteous…” what? See, that's one of the symbols in the First
Trumpet, “…all the
righteous blood shed on the earth, from the
blood of righteous Abel to the blood
of Zechariah, son of Berechiah, whom you murdered between the temple and the
altar. 36 Assuredly,
I say to you, all these things will come upon this generation…” are you catching the picture? Fire mingled with blood.
Mari kita baca Matius 23:34-35, ini adalah ceramah
Yesus kepada para ahli Taurat dan Farisi, ini adalah kulminasi pasal yang
berbicara tentang celaka-celaka para ahli Taurat dan Farisi. Di sini Yesus
menyatakan, “34 Sebab itu, sesungguhnya
Aku mengutus kepadamu nabi-nabi…” apa yang dikatakan Yesus dari titik itu ialah ~ ini hanya
beberapa hari sebelum kematianNya ~ Dia berkata, “…Aku
mengutus kepadamu nabi-nabi…” dengan kata lain, Aku akan mengirimkan nabi-nabi
kepadamu, “…orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat…” jadi penyaliban
Kristus bukanlah berakhirnya kemurahan Allah bagi bangsa Yahudi karena Yesus
menjanjikan setelah kematianNya Dia akan melakukan apa? Mengirimkan kepada
mereka nabi-nabi, orang-orang bijaksana, dan ahli-ahli Taurat. Nabi-nabi
misalkan Stefanus. Apakah dia mendapat penglihatan nubuat? Apakah Petrus juga
seorang nabi? Apakah Petrus mendapat penglihatan? Ya! Tepat sekali. Bagaimana
dengan orang-orang bijaksana? Ketujuh diakon, digambarkan sebagai orang-orang
yang penuh hikmat. Dan siapa ahli Tauratnya atau theolognya? Rasul Paulus. Jadi
Yesus berkata, “Aku akan mengirimi kamu saksi-saksi tambahan.” Dan apa yang
akan mereka lakukan kepada saksi-saksi ini? Sama seperti yang mereka perbuat
kepada Kristus, “…beberapa di antara mereka akan kamu bunuh dan kamu
salibkan, yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah ibadatmu dan kamu aniaya
dari kota ke kota…” apa hukumannya sebagai akibat mempersekusi Kristus dan
kemudian pengikut-pengikutNya? Dikatakan di ayat 35, “…35 sehingga
ke atas kamu akan tertanggung darah semua orang
benar…”
apa? Lihat, itu salah satu simbol
Terompet Pertama, “…darah semua
orang benar yang ditumpahkan di bumi, mulai
dari darah Habel yang benar, sampai kepada darah Zakharia
anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semuanya ini akan terjadi atas angkatan ini!…” apakah kalian
menangkap gambarannya? Api yang bercampur darah.
Now notice Ellen White's comment. This is in Great Controversy page 28. Almost all of the
statements that I’m going to read from Ellen White are from the chapter “The
Destruction of Jerusalem”. Notice this statement,
“The longsuffering of God toward Jerusalem only
confirmed the Jews in their stubborn impenitence. In their hatred and cruelty
toward the disciples of Jesus they rejected the last offer of mercy. Then God withdrew
His protection from them and removed His restraining power from Satan and his
angels, and the nation was left to the control of the leader she had chosen…”
And by the way the book of Acts ~ you find a whole series
of verses here in your study notes ~ you read the book of Acts and you see that
the Jews were constantly appealing to the Roman rulers to persecute the
Christians. In other words they did the same thing that they did to Christ.
So in other words God gave them great light first before the
Gentiles. They rejected the light by persecuting God’s people, and for that
reason what did God do? We studied this you know in our previous
lesson, God
allowed them to reap what they what? What they sowed, which is the
judgment of the First Trumpet.
Sekarang simak komentar Ellen White. Ini ada di Great Controversy hal. 28. Nyaris semua pernyataan yang akan saya bacakan dari
Ellen White datang dari bab “The Destruction
of Jerusalem” (Penghancuran Yerusalem).
Simak pernyataan ini, “…Kesabaran Allah bagi Yerusalem hanya
membuat orang-orang Yahudi semakin keras kepala tidak mau bertobat. Karena
kebencian mereka terhadap murid-murid Yesus, mereka menolak tawaran pengampunan
yang terakhir. Lalu Allah menarik perlindunganNya dari mereka dan mencabut
kuasaNya yang menahan Setan dan malaikat-malaikatnya, dan bangsa itu dibiarkan
berada di bawah pengendalian pemimpin yang mereka pilih…”
Dan di kitab
Kisah Rasul-rasul ~ kalian akan menemukan rangkaian ayat-ayat di diktat kalian
~ kalian membaca kitab Kisah
Rasul-rasul, dan kalian akan melihat bahwa bangsa Yahudi terus-menerus
mengajukan permohonan kepada penguasa-penguasa Roma untuk mempersekusi
orang-orang Kristen. Dengan kata lain, mereka melakukan yang sama seperti yang
mereka lakukan pada Kristus.
Jadi dengan
kata lain, Allah memberi
kepada mereka terang yang besar lebih dahulu sebelum kepada bangsa-bangsa lain.
Mereka menolak terang itu dengan mempersekusi umat Allah, dan karena alasan itu,
apa yang dilakukan Allah? Kita telah mempelajari ini dalam pelajaran kita yang
lalu. Allah mengizinkan mereka menuai
apa yang mereka perbuat? Apa yang mereka tanam, yaitu penghakiman Terompet Pertama.
Now let's take a look at the symbol of “thirds”. You'll
notice that the Trumpets only afflict thirds. The Trumpets don't afflict everything
like the Plagues, it's not the fullness of God’s wrath, it's only partial. A third of the trees means that the Trumpets
were what? Partial and preliminary judgments that point forward to greater judgments
in the future. The Trumpet judgments fell on limited geographical areas and
they foreshadow the Plagues that will fall globally. Ellen White repeatedly
stated that the destruction of Jerusalem foreshadows the final destruction of the
world.
Now let's look at a couple of texts that use the word “a
third”. By the way the word “third” means a portion simply, it doesn't
represent 33.33%, it means a portion. In other words these judgments don't
afflict everyone everywhere.
Notice Zechariah 13:8.
· first of all in the KJV, “8
And it shall come to pass, that in all the land, saith the Lord, two parts
therein shall be cut off and die; but the third shall be left therein.” So notice it doesn't say “two thirds”, it says two what? “…two
parts shall be cut off… but the third…” it's understood that it's the third part, “…the third part shall be left therein.”
· Notice Young's Literal translation (YLT), “8 And it hath come to pass, in all the land, an affirmation of Jehovah, two
parts in it are cut off -- they expire, and the third…” that is understood the third part “…is…” what? “…is left in it.”
So we're to understand the word “a third” to refer to
what? To a
part or a portion.
Now you say how do we know that?
Nah, mari kita lihat simbol
“sepertiga”. Kalian akan melihat bahwa Terompet-terompet hanya
kena atas sepertiga. Seri Terompet tidak menyiksa semua seperti
Malapetaka-malapetaka, Terompet bukan kepenuhan murka Allah, tapi hanya
sebagian. Sepertiga dari pohon-pohon berarti Terompet-terompet ini apa? Penghakiman awal dan sebagian
yang menunjuk kepada penghakiman yang lebih besar di masa depan. Penghakiman
seri Terompet jatuh atas daerah geografis yang terbatas dan merupakan bayangan
pendahulu dari Malapetaka-malapetaka yang akan jatuh secara global. Ellen White
berulang-ulang menyatakan bahwa penghancuran
Yerusalem adalah bayangan pendahulu dari penghancuran terakhir dunia.
Nah, mari kita lihat beberapa ayat yang memakai kata
“sepertiga”. Ketahuilah, kata “sepertiga” hanya berarti sebagian, tidak
mewakili 33.33%, artinya satu bagian. Dengan kata lain, penghakiman-penghakiman
in tidak kena kepada semua orang di semua tempat.
Simak Zakharia 13:8,
· pertama-tama, dari KJV, “8 Maka akan terjadi, di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua bagian darinya akan dilenyapkan dan mati, tetapi yang ketiga akan ditinggalkan di sana…” Jadi simak, ini
tidak berkata “dua pertiga”, ini mengatakan “dua” apa? “…dua bagian
darinya akan dilenyapkan… tetapi yang ketiga…” ini dipahami bahwa ini adalah bagian yang ketiga, “…yang ketiga akan ditinggalkan
di sana.”
· Simak YLT (Young’s Literal
Translation) “…8
Dan telah terjadi, di seluruh
negeri, suatu pernyataan dari Yehova, dua bagian akan dilenyapkan – mereka
mati, dan yang ketiga…” ini dipahami sebagai bagian yang ketiga “…itu…” apa? “…ditinggalkan di
sana.”
Jadi kita harus memahami kata “sepertiga” itu merujuk kepada apa?
Kepada satu bagian atau satu porsi.
Nah kalian berkata, dari mana kita tahu?
Well, let's take a look at an interesting detail that Ellen
White presents. The Bible tells us that
God cast Satan out of Heaven with how
many of his angels? With a third of the angels of Heaven. But according to
Ellen White a third actually means nearly one half, thus a third does not mean 33.3% not one more,
not one less; but rather a fraction or a part of the angels.
Notice this statement from The
Story of Redemption page 18, “Satan had proved himself unworthy of a
place in Heaven, Then Satan exaltingly pointed to his sympathizers, comprising nearly half of all the angels…” not 33%, nearly half of the angels, “…and exclaimed, ‘These are with me! Will
You expel these also and make such a void in Heaven?’ He then declared that he
was prepared to resist the authority of Christ and to defend his place in Heaven
by force of might, strength against strength…”
So a third simply means that it's not an affliction that
falls upon everyone everywhere, it means that it's a partial judgment that
affects only some, it's a preliminary judgment.
Nah, mari kita lihat pada detail yang menarik yang
diberikan Ellen White. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Allah melemparkan
Setan keluar dari Surga dengan berapa banyak dari malaikatnya? Dengan sepertiga
dari malaikat-malaikat Surgawi. Tetapi menurut Ellen White, sepertiga sesungguhnya berarti
hampir setengah, dengan demikian sepertiga tidak berarti 33.3%,
tidak kurang, tidak lebih; melainkan sebenarnya itu satu bagian dari
malaikat-malaikat.
Simak pernyataan ini dari The Story of Redemption, hal. 18, “…Setan telah membuktikan dirinya
tidak layak mendapatkan tempat di Surga. Lalu Setan dengan sombong menunjuk
kepada simpatisannya, yang terdiri atas hampir
separo dari semua malaikat…” bukan 33%,
hampir separo dari para malaikat, “…dan berseru,
‘Mereka ini bersama aku! Apakah Engkau akan mengusir mereka juga dan membuat
kekosongan yang sedemikian besar di Surga?’ Dia lalu membuat pernyataan bahwa
dia siap melawan autoritas Kristus dan mempertahankan tempatnya di Surga dengan
kekuatan tenaga, kekuatan melawan kekuatan. …”
Jadi
sepertiga semata-mata berarti itu bukan siksaan yang jatuh kepada semua orang
di semua tempat, ini berarti penghakiman parsial (sebagian) yang hanya mengenai
beberapa, suatu penghakiman pendahuluan.
So a third of the trees in the First Trumpet doesn't mean
that we're supposed to look for a place on earth where a third of the trees
were burned up, literally speaking. No! A third of the trees means a partial judgment upon
people ~ we're going to notice ~ that foreshadows a greater global
destruction at the end of time, notably in the Seven Last Plagues God will pour
out what? He will pour out the fullness of His wrath.
Jadi sepertiga pohon di Terompet Pertama tidak berarti
kita harus mencari suatu tempat di bumi di mana sepertiga dari pohon-pohonnya
terbakar secara literal. Tidak! Sepertiga
pohon berarti penghakiman parsial atas manusia ~ kita akan
menyimak ~ yang adalah bayangan pendahulu dari penghancuran global yang lebih
luas pada akhir masa, yaitu saat Ketujuh Malapetaka Terakhir, Allah akan
mencurahkan apa? Allah akan mencurahkan kepenuhan murkaNya.
Notice Revelation 15:1, the contrast between “a third” and
the “fullness”. It says in Revelation 15:1, “1Then I
saw another sign in heaven, great and marvelous: seven angels having the
seven last plagues…” just
like you have seven angels with Seven Trumpets pouring out partial judgments
represented by the word “a third”, a
part. How many do the Plagues affect?
Oh, it says here, “…for in them the wrath
of God is…” what? “…complete…” by the way a better translation would be “the wrath of God is full” in other words, it will affect everyone,
everywhere, of course excepting the remnant.
Simak Wahyu 15:1,
kontras antara “sepertiga” dan “kepenuhan”. Dikatakan di Wahyu 15:1, “1 Dan aku melihat suatu tanda lain
di langit, besar dan mengagumkan: tujuh
malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir…”
sama seperti ada tujuh malaikat dengan
Tujuh Terompet yang mencurahkan penghakiman parsial yang diwakili oleh kata
“sepertiga”, satu bagian. Malapetaka-malapetaka itu mengenai berapa banyak
orang? Oh, dikatakan di sini, “…karena di
dalam mereka murka Allah…” apa? “…lengkap…” Nah, terjemahan
yang lebih baik ialah “…murka Allah penuh…” dengan kata lain
itu akan kena kepada semua orang, di segala tempat, tentunya kecuali pada umat
yang sisa.
Now, Ellen White wrote that the destruction of Jerusalem
was the first draft, so that would indicate something partial too, right? Ellen
White said that the destruction of Jerusalem which we believe is the First Trumpet was
the first draft of the cup that the wicked will have to drink fully
during the Plagues. Here's the statement Great
Controversy 21, by the way all these
statements that I’m going to read are from the chapter on “The Destruction of
Jerusalem”, interestingly enough. She wrote on page 21, “In the temporal
retribution about to fall upon her children, He saw but the…” what? “…He saw but the first draft from that cup of
wrath, which at the final judgment she must drain to its dregs…” are you catching the picture?
So what fell upon Jerusalem was only the first draft, a
local judgment of God pointing forward
to a much greater judgment. In fact Ellen White has repeatedly statements where
she says that the destruction of Jerusalem was a small scale model, a partial
model of what will happen all over the world, with all of the wicked at the end
of time.
Nah, Ellen White menulis bahwa penghancuran Yerusalem
adalah tegukan yang pertama, jadi itu mengindikasikan sesuatu yang parsial
juga, kan? Ellen White berkata bahwa penghancuran
Yerusalem yang kita yakini adalah Terompet yang pertama, tegukan pertama dari
cawan yang harus diminum orang-orang jahat seluruhnya pada waktu
Malapetaka-malapetaka. Inilah pernyataannya di Great Controversy
hal. 21. Ketahuilah yang menarik, semua pernyataan yang akan saya bacakan ialah
dari bab “The Destruction of Jerusalem”. Ellen White menulis di hal. 21, “…Dalam pembalasan duniawi yang akan
jatuh ke atas anak-anaknya, Dia melihat
hanya…” apa?
“…Dia melihat hanya tegukan yang pertama dari cawan murka yang pada
penghakiman terakhir harus diminum semua sampai ke ampas-ampasnya…” apakah kalian menangkap gambarannya?
Jadi apa yang
jatuh ke atas Yerusalem hanyalah tegukan pertamanya, penghakiman lokal dari
Allah yang merujuk ke penghakiman yang jauh lebih besar di masa depan. Bahkan Ellen White berulang-ulang membuat
pernyataan di mana dia berkata bahwa penghancuran Yerusalem adalah model skala
kecil, model parsial dari apa yang akan terjadi di seluruh dunia atas
orang-orang jahat akhir zaman.
Notice these statements here that Ellen White uses, and
these are from the chapter on “The Destruction of Jerusalem”, it says, “Christ saw in Jerusalem
a symbol…” what is greater? A symbol or what the symbol
symbolizes? What the symbol symbolizes. You know the Old Testament you have a
lamb, it represented a much larger and greater reality, doesn't it. So, “…Christ
saw in Jerusalem a symbol of the world, hardened in unbelief and rebellion, and
hastening on to meet the retributive judgments
of God…” (p. 22)
Simak pernyataan-pernyataan ini, yang dipakai Ellen
White, dan mereka dari bab “The Destruction of
Jerusalem”, dikatakan, “…Kristus melihat pada Yerusalem suatu
simbol…” apa yang
lebih besar? Simbolnya atau apa yang dilambangkan simbol itu? Apa yang
dilambangkan simbol itu. Kalian tahu di Perjanjian Lama, ada domba dan dia
melambangkan realita yang lebih besar dan lebih luas, bukan? Jadi, “…Kristus melihat pada Jerusalem suatu
simbol dari dunia, yang dikeraskan oleh ketidakpercayaan dan pemberontakan,
yang bergegas untuk menemui penghakiman pembalasan Allah…” (hal. 22)
And then she speaks about the sin of the Jews and
compares it with the sin of the Christian world at the end of time. And by the
way, they look like two different errors but they really are the same error
when you look at it carefully. On page 22
Ellen White wrote, “Jesus looking down to
the last generation, saw the world involved in a deception similar to that
which caused the destruction of Jerusalem…” so the world is going to be guilty of a similar sin to
the sin that was being practiced in Jerusalem.
What was it? The great sin of the Jews was the rejection of whom? Of Christ. The
great sin of the Christian world would be the rejection of what? Of the Law of
God, the foundation of His government in Heaven and earth.
You say, well,
those are two different rejections. No, they're not.
Let me ask you, the Law is a reflection of whom? The law is
a
transcript of the character of Christ. So how can you say “I love Jesus
but I hate the Law”? “I love the reality
but I hate the reflection”. It's the same sin. The Jews rejected
Christ, the Christian world will reject the reflection of Christ in His Law. Are you with me or not?
Kemudian Ellen White berbicara tentang dosa bangsa Yahudi
dan membandingkannya dengan dosa dunia Kristen pada akhir zaman. Dan
ketahuilah, mereka tampaknya seperti dua kesalahan yang berbeda tetapi jika
diamati dengan seksama sesungguhnya mereka adalah kesalahan yang sama. Di hal. 22 Ellen White menulis, “…Yesus memandang ke generasi terakhir,
dan melihat dunia terlibat dalam penipuan yang mirip dengan yang menyebabkan
penghancuran Yerusalem…” jadi dunia
akan berbuat dosa yang mirip dengan dosa yang dipraktekkan di Yerusalem. Apa
itu? Dosa besar orang Yahudi ialah
penolakan akan siapa? Akan
Kristus. Dosa besar dunia Kristen ialah penolakan akan apa? Akan Hukum Allah,
dasar pemerintahan Allah di Surga dan bumi.
Kalian
berkata, nah, itu dua penolakan yang berbeda. Tidak, tidak beda.
Coba saya
tanya, Hukum adalah pantulan
siapa? Hukum adalah transkrip (bentuk tertulis) karakter Kristus. Jadi bagaimana kita bisa berkata, “Saya cinta
Yesus tetapi membenci
Hukum”? “Saya cinta realitanya tetapi membenci pantulannya”? Itu
dosa yang sama. Orang Yahudi menolak Kristus, dunia Kristen akan
menolak pantulan Kristus pada HukumNya. Apakah kalian mengikuti saya atau
tidak?
Notice this other statement Great Controversy page 25 also in the chapter on “The Destruction of
Jerusalem”, “The prophecy which He uttered was twofold in
its meaning, while foreshadowing the destruction of Jerusalem, it prefigured
also the terrors of the last great day…” So the judgment
that fell in Jerusalem was that a total and complete worldwide judgment? No, it
was partial, indicated by the word “a third”, right?
Simak pernyataan yang lain ini, Great Controversy hal. 25, juga dari bab “The Destruction of Jerusalem”, “…Nubuatan yang diutarakanNya memiliki
makna ganda, sementara itu adalah bayangan pendahulu dari penghancuran
Yerusalem, itu juga melambangkan teror
yang akan terjadi pada hari besar yang terakhir…” Jadi penghakiman yang jatuh ke atas Jerusalem,
apakah itu penghakiman bagi seluruh dunia yang menyeluruh dan komplet? Tidak,
itu penghakiman parsial, ditandai oleh kata “sepertiga”, benar?
Now notice this other statement Great Controversy 36 and 37, “The savior's prophecy…” this is on Matthew 24, “…concerning the visitation of judgments upon
Jerusalem, is to have…” what? “…another fulfillment, of which that
terrible desolation was…” what? “…but a faint shadow. In the fate of the chosen
city we may behold the doom of…” what?
No longer local and partial, “…the doom of the world
that has rejected God’s mercy and trampled upon His Law. Dark are the records of human misery that
earth has witnessed during its long centuries of crime. … the results of rejecting the authority of
Heaven. However, a scene yet darker is
presented in the revelations of the future. The records of the past ~ the long
procession of tumults, conflicts, and revolutions, the ‘battle of the warrior… with confused noise and garments rolled in
blood’ (Isaiah 9:5) ~ what are these
in contrast with the terrors of that day when the restraining Spirit of God
shall be wholly withdrawn from the wicked, no longer to hold in check the
outburst of human passion and satanic wrath. The world will then behold, as never
before, the result of Satan's rule.”
Sekarang, simak pernyataan yang lain ini, Great Controversy hal. 36-37, “…Nubuatan Sang Juruselamat…” ini tentang Matius 24, “…mengenai datangnya penghakiman atas
Yerusalem, akan memiliki…” apa?
“…penggenapan yang lain, yang mana pembinasaan yang mengerikan itu
hanya…” apa?
“…hanyalah suatu bayangan yang remang-remang. Dari nasib kota pilihan
itu kita bisa melihat kebinasaan…” apa? Tidak
lagi lokal dan parsial, “…kebinasaan dunia yang telah menolak pengampunan Allah dan menginjak-injak
HukumNya. Gelaplah catatan penderitaan manusia yang telah disaksikan oleh bumi
selama berabad-abad kejahatannya… akibat menolak autoritas Surga. Namun, suatu
adegan yang lebih gelap disajikan dalam ungkapan masa depan. Catatan-catatan
masa lampau ~ barisan panjang kekacauan, konflik, dan revolusi, ‘pertempuran
para pejuang… disertai oleh suara yang
membingungkan, dan pakaian yang
berlumuran darah’ (Yes. 9:5) ~ apalah ini dibandingkan dengan teror hari itu ketika Roh Allah yang mengendalikan
akan ditarik seluruhnya dari orang-orang jahat, tidak lagi mengekang luapan
nafsu manusia dan murka sataniah. Pada saat itu dunia akan melihat, hasil pemerintahan Setan, yang belum pernah dilihatnya
sebelumnya.”
Have you ever read chapter 1 of the book Great Controversy? Satan was in control of the
nation, mothers ate their children, people gnawed at the leather on their belts
and their sandals because of the hunger, people betrayed one another, it was
terrible and yet that was only a foreshadowing of what is going to happen
globally at the end of time, indicated by “a third”, a portion, in other words. So only a portion of God’s wrath fell.
Pernahkah kalian membaca bab 1 buku Great Controversy? Setan sedang
memegang kendali atas bangsa-bangsa, para ibu makan anak-anak mereka sendiri,
orang-orang mengunyah kulit ikat pinggang dan sandal mereka karena kelaparan,
orang saling mengkhianati, mengerikan. Namun itu hanya suatu bayangan pendahulu
dari apa yang akan terjadi secara global pada akhir masa, diindikasikan oleh
“sepertiga”, dengan kata lain satu porsi. Jadi hanya satu porsi dari murka
Allah yang jatuh.
Now let's talk about the fire, in the
symbolism. Fire falling from Heaven signifies what? A judgment from God against apostate
Jerusalem. Now did apostate Jerusalem persecute God’s faithful people
even in the Old Testament? Oh yeah, Jesus says, you kill the prophets and all
the messengers that are sent to you. Notice Exodus 9:22-26 this is one of the
Plagues that fell upon Egypt. Why did
God send the Plagues upon Egypt? Because what? They were oppressing God’s
people, right? They are God’s punishment because of the oppression of God’s
people, it says there. And notice a symbolism similar to what we find in the
Trumpets, of the First Trumpet. It says, “22 Then the Lord said to
Moses, ‘Stretch out your hand toward heaven, that there may be…” what? “…hail…” by the way it was burning hail if you read the story,
“…hail in all the land of Egypt—on man, on beast, and on every herb of
the field, throughout the land of Egypt.’ 23 And Moses stretched out his rod toward heaven;
and the Lord sent thunder and…” what? “…hail, and…”
what else? Are those two symbols that we
find in the First Trumpet? Absolutely! “…and fire darted to the ground. And the
Lord rained hail on the land of Egypt. 24 So there was hail, and fire mingled with the hail,
so very heavy that there was none like it in all the land of Egypt since it became
a nation. 25 And
the hail struck throughout the whole land of Egypt, all that was in the field, both man and
beast; and the hail struck every herb of the field and broke every tree of the
field. 26 Only
in the land of Goshen, where the children of Israel were, there was no hail….”
How
many Christians were destroyed in the destruction of Jerusalem? How many Christians died? None died because
they were like the children of Israel in Goshen, they were protected from the
wrath of the Lord. So fire mingled with hail represents a judgment of God upon
apostasy, especially those who persecute His
people.
Nah, mari kita
bicara tentang api dalam simbol itu. Api
jatuh dari langit menandakan apa? Penghakiman dari Allah terhadap Yerusalem
yang murtad. Nah, apakah Yerusalem murtad mempersekusi umat
Allah yang setia bahkan sejak zaman Perjanjian Lama? Oh, iya, Yesus berkata,
kamu membunuh para nabi dan utusan-utusan yang dikirimkan kepadamu. Simak
Keluaran 9:22-26, ini salah satu malapetaka yang jatuh ke atas Mesir. Mengapa
Allah mengirim malapetaka kepada Mesir? Karena apa? Mereka sedang menindas umat
Allah, benar? Dikatakan di sana itu adalah hukuman dari Allah karena penindasan
atas umat Allah. Dan simak simbolisme yang mirip dengan apa yang kita temukan
di seri Terompet, dari Terompet Pertama. Dikatakan, “22 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa, ‘Ulurkanlah tanganmu ke langit, supaya ada…” apa?
“…hujan batu …” nah, itu batu yang
menyala jika kita baca ceritanya, “…hujan
batu menyala di seluruh tanah Mesir, menimpa
manusia dan binatang dan menimpa tumbuh-tumbuhan di padang di seluruh tanah Mesir.’ 23 Lalu Musa
mengulurkan tongkatnya ke langit, maka TUHAN mengirim
guruh dan…” apa? “… hujan batu menyala,
dan…” apalagi? Apakah
kedua simbol itu kita temukan di Terompet Pertama? Betul sekali! “…dan api pun menyambar ke bumi, dan TUHAN
menurunkan hujan batu menyala meliputi tanah
Mesir. 24 Jadi ada hujan batu menyala, dan
api yang bercampur dengan batu menyala itu, begitu lebatnya seperti yang belum pernah
terjadi di seluruh negeri orang Mesir, sejak mereka menjadi suatu bangsa. 25
Dan hujan batu
menyala itu menimpa seluruh tanah Mesir, semua
yang ada di padang, baik manusia maupun binatang; dan hujan batu menyala itu juga menimpa segala tumbuh-tumbuhan di padang dan mematahkan setiap pohon di padang. 26
Hanya di tanah Gosyen, tempat kediaman orang Israel, tidak turun hujan batu menyala. …”
Berapa orang Kristen yang binasa dalam penghancuran
Yerusalem? Berapa orang Kristen yang mati? Tidak ada yang mati karena mereka
seperti umat Israel di Gosyen, mereka dilindungi dari murka Tuhan. Jadi api
bercampur dengan hujan batu menyala melambangkan penghakiman Allah atas
kemurtadan, terutama pada mereka yang mempersekusi umatNya.
Notice Psalm 18:12-13, “12 From the
brightness before Him, His thick
clouds passed with hailstones and coals of fire. 13 The Lord thundered
from heaven, and the Most
High uttered His voice, hailstones
and coals of fire.” Symbols
of God’s judgment.
Simak Mazmur
18:12-13, “12 Dari cahaya
yang ada di hadapan-Nya,
awan-awan-Nya yang tebal lewat
bersama hujan batu dan bara api. 13
TUHAN mengguntur dari Surga, dan Yang Mahatinggi memperdengarkan suara-Nya, hujan batu dan bara api. …” simbol-simbol dari
penghakiman Allah.
Now are you noticing the method that we're using here? We
are allowing the Bible to explain its symbols. We're not taking Uriah Smith ~
bless his heart, he's resting in the Lord till Jesus comes ~ we're not allowing anyone to interpret the
Trumpets for us. We interpret the symbols in the light of all of Scripture and
therefore we gain a picture of what this is talking about.
Nah, apakah kalian melihat metode yang kita pakai di
sini? Kita mengizinkan Alkitab menjelaskan simbol-simbolnya. Kita tidak
mengambil dari Uriah Smith ~ Tuhan berkati, dia sedang beristirahat dalam Tuhan
hingga Yesus datang ~ kita tidak mengizinkan siapa pun menafsirkan
Terompet-terompet bagi kita. Kita menafsirkan simbol-simbol berdasarkan terang
dari Firman Allah dan dengan demikian kita mendapatkan gambaran apa yang
dibicarakan.
Now notice something else which is very interesting. Repeatedly
the latter prophets of the Old Testament, and I put only the references, I can't include all of the references
because then we would have to have two volumes. In all these texts it tells us
that God’s judgments on apostate Israel fall because they had forsaken the
covenant of the Lord.
By the way was the city of Jerusalem burned with fire?
Was it? Absolutely. You remember the parable of Matthew 22:7 where messengers
are sent out to invite the Jews to the wedding and they said, “No, we're not
interested.” So He sends out other messengers, that's after the death of Christ, and they do likewise. They say “We're
not interested,” and they kill the messengers. And so then the parable tells us
in Matthew 22 that the King who represents God the Father was angry, and so
what did He do? Well, Matthew 22:7 tells us what happened to Jerusalem. “7 But when the king heard about
it, he was furious. And he sent out his armies, destroyed
those murderers…” and
what did he do? “…and burned up their city.”
Was Jerusalem punished with fire? Yes, it was. Was there
a great shedding of blood? Oh, we're going to see that in a few moments.
Nah, simak hal lain yang sangat menarik. Berulang-ulang
nabi-nabi Perjanjian Lama yang muncul belakangan ~ dan saya hanya mencantumkan
referensinya, saya tidak bisa memasukkan seluruhnya karena kalau tidak diktat
kita akan menjadi dua volume. Dalam semua ayat itu, kita tahu bahwa penghakiman
Allah atas Israel murtad jatuh karena mereka telah ingkar dari perjanjian
dengan Tuhan.
Nah, apakah kota
Yerusalem dibakar api? Iyakah? Tentu saja. Kalian ingat perumpamaan Matius 22:7
di mana utusan-utusan dikirimkan untuk mengundang orang-orang Israel ke pesta
perkawinan dan mereka berkata, “Tidak, kami tidak tertarik.” Lalu Dia mengirimkan
utusan-utusan yang lain, itu setelah kematian Kristus, dan bangsa Israel
sikapnya sama, mereka berkata, “Kami tidak tertarik”, dan mereka membunuh para
utusan. Maka perumpamaan itu mengatakan kepada kita di Matius 22 bahwa Raja itu
yang mewakili Allah Bapa, menjadi marah, dan apa yang dilakukanNya? Nah, Matius
22:7 memberitahu kita apa yang terjadi pada Yerusalem. “7 Tetapi
ketika raja itu mendengar tentang hal itu, murkalah dia. Dan dikirimnya
pasukannya, membinasakan pembunuh-pembunuh itu…” dan apa yang
dilakukannya? “…dan membakar kota mereka. …”
Apakah Yerusalem dihukum dengan api? Iya, benar. Apakah
ada pencurahan darah? Oh, kita akan melihat itu sebentar lagi.
Now it is of interest that just before the destruction of
Jerusalem signs and wonders appeared in the heavens. One of the signs
was the
appearance of chariots of fire and men of war gathering for battle. So above the city you have the clouds and
there are armies marching on the clouds. Now what are these armies that are
marching on the clouds?
Well, let's notice what Ellen White has to say, and then
we'll look at some biblical texts. Great
Controversy page 29, “Signs and wonders
appeared, foreboding…”
what? “…disaster and doom. In
the midst of the night an unnatural light shone over the temple and the altar.
Upon the clouds at sunset were pictured chariots and men of war gathering for
battle…”
Let me ask you who are the chariots? The chariots are the angels. In
fact you'll notice in the next line that we have here, the Bible describes God’s chariots as chariots
of what? Chariots of fire, and you can read all these texts. So what were people seeing above Jerusalem,
on the clouds? They were seeing the heavenly armies preparing for the
destruction of the city.
Nah, yang menarik, tepat
sebelum penghancuran Yerusalem tanda-tanda dan keajaiban muncul di langit.
Salah satu tanda-tanda itu ialah munculnya kereta-kereta
yang menyala dan prajurit-prajurit perang yang berkumpul untuk berperang.
Jadi di atas kota ada awan-awan dan ada pasukan-pasukan berbaris di awan-awan.
Nah, apakah pasukan-pasukan yang sedang berbaris di awan-awan? Marilah kita
lihat apa kata Ellen White, kemudian kita akan melihat beberapa ayat Alkitab. Great Controversy hal. 29, “…Tanda-tanda dan keajaiban muncul, memberikan tanda akan ada…” apa? “…bencana dan kebinasaan. Di
tengah malam buta suatu cahaya yang ajaib bersinar di atas Bait Suci dan
mezbah. Saat matahari terbenam, di awan-awan tampak kereta-kereta dan pasukan
perang yang berkumpul untuk berperang…” Coba saya tanya kereta-kereta itu apa?
Kereta-kereta itu para malaikat. Bahkan kita akan melihat ini di baris berikutnya, Alkitab menggambarkan
kereta-kereta Allah sebagai kereta-kereta apa? Kereta-kereta yang menyala, dan
kita bisa membaca semua ayat itu. Jadi apa yang dilihat orang-orang di atas
Yerusalem di awan-awan? Mereka sedang melihat pasukan-pasukan surgawi
bersiap-siap untuk menghancurkan kota itu.
Ellen White described the fiery inferno that destroyed
Jerusalem in the year 70. Notice this description that she gives, once again the
emphasis on fire that you have in the First Trumpet. Page 34, “The whole summit of the
hill which commanded the city, blazed like a…” what? “…like a volcano. One
after another the buildings fell in, with a tremendous crash and were swallowed
up in the…” what?
“…fiery abyss. The roofs of the cedar were like…” what? “…sheets of flame, the
gilded pinnacles shone like the spikes of red light; the gate tower sent up
tall columns of…” what? “…of flame and smoke…” Is there great emphasis on fire in the destruction
of Jerusalem? There most certainly is.
Ellen White menggambarkan kebakaran besar yang
menghancurkan Yerusalem di tahun 70. Simak ini deskripsi yang diberikannya,
sekali lagi penekanan pada api yang ada di Terompet Pertama. Hal. 34, “…Seluruh puncak bukit yang menguasai
kota, terbakar seperti…” apa?
“…seperti gunung berapi. Satu per satu bangunan-bangunan runtuh dengan
suara gemuruh dan ditelan ke dalam…” apa? “…lubang dalam yang menyala. Atap
dari kayu cedar seperti…” apa?
“…lempengan api, puncak-puncak menara yang tersepuh emas bercahaya bagaikan ujung-ujung tombak yang bersinar merah, menara gerbang mengirimkan
kolom-kolom tinggi…” apa?
“…api dan asap…” apakah ada
penekanan besar pada api dalam penghancuran Yerusalem? Betul sekali, ada.
What about the blood symbolism? Because this is blood mingled
with fire. Well, as we've previously seen, the Jews in Pilate's judgment hall clamored
for Christ's crucifixion and what did they say? They say, “His
blood be upon us and upon our children!” Jesus also predicted that God would require from that
generation all the what? All the righteous blood shed from the time of Abel.
According to Revelation 16, by the
way, God will pour out the third plague upon the fountains of fresh water, for
the wicked to drink because they shed the blood of God’s people. So because the Jewish nation shed the blood of Christ, what
is happening ~ so to speak ~ symbolically God is giving them what? Blood to
drink. It's a terrible judgment of God. In fact let's read Revelation 16. The
third plague, it explains the reason why the fountains of waters are turned
into blood. Revelation 16:4, “4 Then the third
angel poured out his bowl on the rivers and springs of water, and
they became…” what? “…blood…” Did God have a moral reason for doing that? For turning
the fountains of waters into blood? Absolutely! “… 5 And I heard the angel of the waters saying: ‘You are
righteous, O Lord, the One who
is and who was and who is to be, because You
have…” what? “…judged these things. 6 For they
have shed the blood of saints and prophets, and You have
given them blood to drink for it is their
just due.’…”
Are you following me?
Bagaimana dengan simbol darah? Karena ini darah bercampur
dengan api. Nah, seperti yang telah kita lihat sebelumnya, orang-orang Yahudi
di pengadilan Pilatus meneriakkan agar Kristus disalibkan dan apa kata mereka?
Mereka berkata, “DarahNya tertanggung ke atas kami dan
anak-anak kami!” Yesus juga memprediksi bahwa Allah akan menuntut dari generasi itu semua
apa? Semua darah orang-orang benar yang telah ditumpahkan sejak dari zaman
Habel.
Menurut Wahyu 16,
Allah akan mencurahkan Malapetaka Ketiga ke atas sumber-sumber air bersih, agar
diminum oleh orang-orang jahat karena mereka telah mencurahkan darah umat
Allah. Jadi karena bangsa Yahudi telah mencurahkan darah Kristus, apa yang
terjadi ~ katakanlah secara simbolis Allah memberi mereka apa? Darah untuk diminum.
Ini adalah penghakiman yang mengerikan dari Allah. Marilah kita baca Wahyu 16, Malapetaka Ketiga, menjelaskan
alasan mengapa mata-mata air dijadikan darah. Wahyu 16:4, “4 Dan malaikat yang ketiga
menumpahkan cawannya ke atas sungai-sungai
dan mata-mata air, dan semuanya menjadi…”
apa? “…darah…”
apakah Allah punya alasan moral
melakukan ini? Mengubah semua mata air menjadi darah? Tentu saja! “…5 Dan aku mendengar malaikat yang
berkuasa atas air itu berkata: ‘Adil Engkau, ya,
Tuhan, yang ada sekarang dan yang ada dulu, dan yang
akan datang, karena Engkau telah…” apa? “…menghakimi hal-hal ini, 6 karena
mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, dan Engkau telah memberi mereka minum darah; karena itulah balasan yang layak bagi mereka!’
…” apakah kalian
mengikuti saya?
Now, let's read a few statements from the Spirit of Prophecy
in the chapter on the destruction of Jerusalem once again. “The
leaders of the opposing factions at times united to plunder and torture their
wretched victims and again they fell upon each other's forces…” and what's the next word? And what? “…and slaughtered without mercy. Even the
sanctity of the temple could not restrain their horrible ferocity. The
worshipers were stricken down before the altar and the sanctuary was polluted
with the bodies of the…”
what? “…of the slain…” (pg. 29)
On page 32 Ellen
White wrote, “The Roman leaders endeavored to strike
terror to the Jews and thus caused them to surrender. Those prisoners who
resisted when taken were scourged, tortured, and crucified before the wall of
the city…” is that what they had done to God’s
people? Yes! “…Hundreds were daily put to death in this
manner and the dreadful work continued until, along the valley of Jehoshaphat
and at Calvary, crosses were erected in so great numbers that there was
scarcely room to move among them. So terribly was visited that awful
imprecation uttered before the judgment seat of Pilate: ‘His blood be on us and on our children.’ (Mat. 27:25)…”
Nah, mari kita
baca beberapa pernyataan dari Roh Nubuat di bab tentang penghancuran
Yerusalem sekali lagi. “…Para pemimpin faksi-faksi lawan terkadang bersatu untuk menjarah dan
menyiksa korban-korban mereka yang malang, dan kembali mereka jatuh ke dalam
tangan masing-masing…” dan apa kata
berikutnya? Dan apa? “…dan disembelih tanpa ampun. Bahkan
kekudusan Bait Suci tidak bisa menghalangi kebuasan mereka yang mengerikan.
Orang-orang yang beribadah dibantai di depan mezbah, dan Bait Suci dinajiskan
oleh mayat-mayat mereka yang…” apa?
“…yang tersembelih.” (hal. 29)
Di hal. 32
Ellen White menulis, “…Para pemimpin Roma berusaha
menanamkan teror kepada bangsa Yahudi, dan dengan demikian membuat mereka
menyerah. Para tawanan yang melawan ketika ditangkap, dicambuk, disiksa, dan
disalibkan di depan tembok kota…” itukah yang
mereka lakukan kepada umat Allah? Ya! “…Ratusan orang setiap hari dihukum mati
dengan cara ini, dan pekerjaan yang mengerikan ini terus berlangsung hingga
sepanjang lembah Yosafat dan di Kalvari, begitu banyak jumlah salib-salib yang didirikan sehingga tidak ada ruang untuk bergerak di antaranya.
Sedemikian mengerikannya pembalasan kutukan kata-kata yang diucapkan di hadapan pengadilan Pilatus, ‘…darah-Nya
ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!’ (Mat. 27:25)…”
Let's
read a few more statements. “Like one entranced, he…” that is Titus, “…looked from the crest
of Olivet upon the magnificent temple and gave command that not one stone of it
be touched. Before attempting to gain possession of this stronghold he made an
earnest appeal to the Jewish leaders,
not to force him to defile the sacred place with…” what? “…with blood…” (pg. 32)
On page 33 Ellen White wrote, “…In
the struggle…” of the Jews against Titus, “…a firebrand was flung by a soldier through
an opening in the porch and immediately
the cedar-lined chambers about the holy house were in a…” what? “…blaze…”
Notice once again, fire. “…Titus
rushed to the place followed by his generals and legionaries and commanded the
soldiers to quench the flames. His words were unheeded. In their fury the
soldiers hurled blazing brands into the chambers adjoining the temple, and then
with their swords they slaughtered in great numbers those who had found shelter
there. Blood flowed down the temple steps like water…” fire mingled with what in the First Trumpet? With
blood. “…Thousands upon thousands of Jews perished. Above the sound of
battle, voices were heard shouting ‘Ichabod!’ ~ the glory is departed.”
Mari kita baca
beberapa pernyataan lagi. “…Seperti orang yang terpesona…” yaitu Titus,
“…memandang dari puncak bukit Zaitun ke bait suci yang megah itu dan
memberikan perintah agar tidak satu pun batunya boleh disentuh. Sebelum
berusaha menguasai tempat ini sebagai bentengnya, dia membuat permohonan
yang tulus kepada pemimpin-pemimpin Yahudi agar tidak memaksanya untuk
menajiskan tempat yang suci ini dengan…” apa? “…dengan darah…” (hal. 32) …”
Di hal. 33 Ellen White menulis,
“…Dalam pertempuran itu…” antara bangsa
Yahudi melawan Titus, “…sebatang kayu menyala dilemparkan oleh seorang tentara melalui bukaan di
beranda dan segera ruang-ruang di sekeliling bait suci yang dilapisi kayu
cedar…” apa?
“…terbakar…” Simak sekali
lagi, api. “…Titus bergegas ke tempat itu diikuti oleh
jenderal-jenderalnya dan pasukan-pasukannya, dan memerintahkan tentaranya untuk
memadamkan api. Kata-katanya tidak didengar. Dalam amuk mereka,
tentara-tentara melemparkan kayu-kayu yang terbakar ke dalam ruang-ruang di
sebelah bait suci, kemudian dengan pedang-pedang mereka, mereka membantai dalam
jumlah besar orang-orang yang mencari perlindungan di sana. Darah mengalir
menuruni anak tangga bait suci seperti air…” api bercampur dengan apa di Terompet Pertama?
Dengan darah. “…Beribu-ribu orang Yahudi binasa. Di atas
hiruk pikuk pertempuran, terdengar teriakan-teriakan menyerukan ‘Ikabod!’ ~
kemuliaan sudah meninggalkan.”
On page 35 Ellen
White wrote, she's quoting Milman here, “The slaughter within was even more dreadful
than the spectacle from without . Men and women, old and young, insurgents and
priests, those who fought and those who
entreated mercy, were hewn down in indiscriminate carnage. The number of the
slain exceeded that of the slayers. The legionaries had to clamber over heaps
of dead to carry on the work of extermination…”
Di hal. 35 Ellen
White menulis, di sini dia mengutip Milman,
“…Pembantaian di dalam bahkan lebih mengerikan daripada pemandangan yang
di luar. Pria dan wanita, tua dan muda, pemberontak dan imam, mereka yang
melawan dan mereka yang memohon belas kasihan, semua dibantai tanpa
diskriminasi. Jumlah yang terbunuh melebihi jumlah yang membunuh.
Tentara-tentara harus memanjat tumpukan mayat untuk melaksanakan pekerjaan
pemusnahan…”
And one final one page 35,
“In
the siege and the slaughter that followed more than a million of the people perished. The survivors were carried away as captives, sold
as slaves, dragged to Rome to grace the conqueror's triumph, thrown to wild beasts
in the amphitheaters, or scattered as homeless wanderers throughout the earth.” Are
you catching a picture of what the First Trumpet is dealing with?
Dan satu pernyataan terakhir di hal 35,
“…Dalam pengepungan dan pembantaian yang mengikutinya, lebih dari satu
juta manusia binasa. Yang lolos dibawa sebagai tawanan, dijual sebagai budak,
diseret ke Roma dipertontonkan sebagai kemenangan si pemenang perang,
dilemparkan kepada binatang buas di gelanggang terbuka, atau diserakkan sebagai
tuna-wisma yang menggelandang di atas bumi.…” apakah kalian menangkap gambaran apa yang terlibat
dalam Terompet Pertama?
Now what about the tree and grass symbolism? A third of the
trees are burnt and all the green grass. Well, we need to understand a few
historical events that took place during the ministry of Christ. Six months
before Jesus began His ministry, John the Baptist compared the Jewish nation to a tree, and warned that if
the tree did not produce good fruit, it would be what? It would be cut down and
thrown where? Into the fire. John was specifically referring to the Jewish
nation. Let's read Matthew 3:7-12, “7 But when he saw many of the Pharisees and Sadducees coming to his baptism,
he said to them, ‘Brood of vipers! Who warned you to flee from the
wrath to come? 8 Therefore
bear fruits worthy of repentance, 9 and do not think to say to yourselves, ‘We have
Abraham as our father.’…” to whom is John the Baptist speaking? He's speaking to
the Jewish nation, ‘Don't say we have
Abraham as our father, “…For I say to you that
God is able to raise up children to Abraham from these…” what? “…from these stones….” by the way when it says “stones” it's not
talking about rocks. Ellen White explains in Desire
of Ages that Jesus was pointing to the Gentiles because the Jews considered
the Gentiles having stony hearts, the Jews were not very complimentary when it
came to the gentiles, they called them pigs, or swine, right? They referred to
them as dogs, very politically incorrect, and they referred to them as rocks
because they had stony hearts. They
could not be reached with the message. Verse 10, “…10 And
even now the ax is laid to the root of the…” what? “…trees…” that deals with individuals, doesn't it?
Every tree that does not produce fruit will be cut down in the fire, so it
says, “…the ax is laid to the root of the trees.
Therefore every tree which does not bear good fruit is cut down and…” what? “…and thrown into the fire….” and is thrown into the fire not right after
it's cut down because it’s green wood, it’s thrown into the fire after it what?
After it dries up. We'll come back to
that in a moment.
Nah, bagaimana dengan simbol pohon dan rumput? Sepertiga
pohon terbakar dan semua rumput hijau. Nah, kita perlu memahami beberapa
peristiwa sejarah yang terjadi selama pelayanan Kristus. Enam bulan sebelum
Yesus memulai pelayananNya, Yohanes Pembaptis membandingkan bangsa Yahudi
kepada sebatang pohon, dan memperingatkan jika pohon itu tidak menghasilkan
buah yang baik, dia akan diapakan? Dia akan ditebang dan dibuang ke mana? Ke
dalam api. Yohanes secara spesifik merujuk kepada bangsa Yahudi. Mari kita
baca Matius
3:7-12, 7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi
dan orang Saduki datang ke pembaptisan yang
diadakannya, berkatalah ia kepada mereka: ‘Anak-anak
ular beludak, siapakah yang memperingatkan kamu, supaya melarikan diri dari murka yang akan datang? 8 Oleh karena itu, hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. 9 Dan
janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata kepada
dirimu sendiri: ‘Kami punya Abraham sebagai bapa kami!’…” Yohanes Pembaptis
bicara kepada siapa? Dia berbicara kepada
bangsa Yahudi, “Jangan bilang kita punya Abraham sebagai bapak kita”, “…Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat membangkitkan anak-anak bagi Abraham dari…” apa? “…dari
batu-batu ini!…” Nah, bila dikatakan “batu” ini tidak bicara tentang batu
literal. Ellen White menjelaskan di Desire of Ages, Yesus sedang menunjuk ke orang-orang non-Yahudi, karena
orang Yahudi menganggap orang-orang non-Yahudi punya hati batu. Orang-orang
Yahudi tidak terlalu sopan dalam berurusan dengan
orang-orang non-Yahudi, mereka disebut babi, benar? Orang Yahudi menyebut
mereka anjing, sangat tidak tepat secara politis. Dan mereka menyebut
orang-orang non-Yahudi batu karena mereka dianggap punya hati batu, mereka
tidak bisa dijangkau oleh pekabaran. Ayat 10, “…10
Dan bahkan sekarang kapak sudah disiapkan pada akar…” apa? “…pohon…” ini berkaitan
dengan individu, benar? Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah akan ditebang
dan dilemparkan ke api, jadi dikatakan, “…kapak sudah disiapkan
pada akar pohon. Oleh karena itu setiap
pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, itu
ditebang dan …” apa? “…dan dibuang ke dalam api…” dilemparkan ke
dalam api tidak segera setelah ditebang karena itu masih kayu segar.
Dilemparkan ke dalam api setelah apa? Setelah dia mengering. Nanti kita akan
kembali kemari.
Now it's interesting. John the Baptist began his ministry
six months before Jesus did. Two and a half
years into the ministry of Christ, two
and a half years into His ministry we
meet this tree again. Let's go to Luke 13:1.
This is two years (should be two and a half)
into the ministry of Christ, two and a half years (should be three) after John the Baptist spoke
about the tree being cut down and thrown
into the fire.
Luke 13:1 says, “1 There were present at that
season some who told Him about the Galileans whose blood Pilate
had mingled with their sacrifices…” so Pilate had done this to a group of Jews, so now Jesus says in verse 2,
“…2 And
Jesus answered and said to them, ‘Do you suppose that these Galileans were
worse sinners than all other Galileans,
because they suffered such things?…” then Jesus says in verse 3 “…3 I tell you, no; but unless you
repent you will all likewise…” what? “…perish. 4 Or those eighteen on whom the tower
in Siloam fell and killed them, do you think that they were worse sinners than
all other men who
dwelt in Jerusalem? 5 I tell you, no; but unless you
repent you will all likewise perish.’…” and then Jesus tells a parable, “…6 He also spoke this parable: ‘A certain man had a fig tree planted in
his vineyard…” This i's the same tree that John the
Baptist spoke about, “…and he came seeking…” what? “…fruit on it and found none.…” which you would expect, right? By the way Ellen White explains that the fig
tree that we're going to look at later
it had leaves but it didn't have any fruit. And those of you who have
fig trees, you know the fruit comes out
first, and then the leaves come out afterwards. A couple of days ago I was in
Modesto at someone's home, and the fig tree has the fruit and just the budding
leaves coming out. But anyway it says in verse 7, “… 7 Then he said to the keeper of
his vineyard…” by the way the keeper of the vineyard is
Jesus, the owner of the vineyard is the Father. He said to the keeper of His
vineyard, “… ‘Look, for three years I have come seeking
fruit on this fig tree and find none. Cut it down; why does it use up the ground?’…” So you have actually you have six months that John the Baptist had
preached, and at this point I said two years but it's actually two and a half
years that Jesus has been ministering to the
Jewish nation. Verse 8, “…8 But he answered and said to him,
‘Sir, let it alone this year also, until I dig around it and fertilize it….” So what is the vinedresser saying? He's saying, leave it for one more
year. How much longer did Jesus have to
minister at this point? One more year that's right. “…9 And if it bears fruit, well. But if not, after that you
can…” what? “…cut it down.’…” The parable ends. You don't know whether the tree bore fruit or not.
Sekarang, ini menarik. Yohanes Pembaptis memulai
pelayanannya enam bulan sebelum Yesus. Dua setengah tahun dalam pelayanan
Kristus, dua setengah tahun dalam pelayananNya kita bertemu dengan pohon ini
lagi. Mari ke Lukas 13:1, ini dua setengah tahun setelah pelayanan Kristus, dan
tiga tahun setelah Yohanes Pembaptis berbicara tentang pohon itu yang akan
ditebang dan dilemparkan ke api.
Lukas 13:1
berkata, “1 Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa
orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan
Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan…” jadi Pilatus
melakukan ini terhadap sekelompok orang Yahudi. Sekarang Yesus berkata di ayat
2, “…2 Yesus
menjawab mereka: ‘Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada
semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?…” lalu kata Yesus di
ayat 3, “…3 Aku katakan kepadamu, Tidak! Tetapi kecuali
kamu bertobat, kamu semua akan…” apa? “…binasa seperti
itu. 4 Atau kedelapan
belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, apa kamu sangka mereka adalah pendosa-pendosa yang lebih besar
daripada semua orang lain yang diam di Yerusalem? 5 Aku
katakan kepadamu, Tidak! Tetapi kecuali
kamu bertobat, kamu semua akan binasa seperti
itu.’…” kemudian Yesus memberikan suatu
perumpamaan, “…6 Lalu Yesus mengatakan
perumpamaan ini: ‘Ada seseorang mempunyai sebatang pohon ara yang ditanam di kebun anggurnya…” ini adalah pohon yang sama yang dibicarakan Yohanes
Pembaptis, “…dan ia datang untuk
mencari…” apa? “…buah
pada pohon itu tetapi ia tidak menemukannya…”
yang seharusnya diharapkan ada buahnya, bukan? Ellen White menjelaskan pohon ara yang akan kita
lihat nanti, punya daun tapi tidak punya buah. Dan kalian yang punya pohon ara,
kalian tahu bahwa buahnya muncul dulu baru kemudian daunnya tumbuh. Beberapa
hari yang lalu saya ada di Modesto di rumah seseorang, dan pohon ara di sana
sudah berbuah dan daunnya baru tumbuh. Tetapi dikatakan di ayat 7, “…7
Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu…” pengurus kebun
anggur itu ialah Yesus, pemilik kebun anggur itu Allah Bapa. Dia berkata kepada
pengurus kebun anggurnya, “…‘Lihat,
selama tiga tahun aku datang mencari
buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia makan
tempat?’…” jadi sebetulnya ada enam bulan selama
Yohanes Pembaptis berkhotbah, dan selama dua setengah tahun Yesus sudah
melayani bangsa Yahudi. Ayat 8, “…8
Tetapi dia menjawab
dan berkata kepadanya, ‘Tuan, biarkanlah dia tahun ini juga, hingga aku mencangkul tanah
sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya…”
jadi pengurus kebun itu berkata apa?
Dia berkata, biarkanlah satu tahun lagi. Berapa lama lagi Yesus mau melayani
mulai dari saat ini? Satu tahun lagi, benar? “…9
dan jika ia berbuah, baguslah. Tetapi jika tidak, setelah itu engkau boleh…” apa? “…menebangnya.’…” Perumpamaan ini
berakhir, kita tidak tahu apakah pohon itu akhirnya berbuah atau tidak.
But the last week of Jesus before He
dies, we meet the fig tree again. Jesus sees a fig tree in the
distance and He says, “Hey, I’m hungry, let's go get some figs off of that tree.”
Well, the tree must have had an abundance of leaves, right? And Ellen White
emphasizes that there were other trees that
were totally bare, they didn't have any leaves, so Jesus isn't going to look
for fruit, those represent the Gentiles by the way. He was going to look for
fruit on this tree, that would produce fruit first, that was supposed to
produce fruit first. And when Jesus comes He finds that the tree has bunches of
leaves, but it has no what? It has no fruit. So what happens? The tree dries up
by its roots. What happens when a tree dries up from the roots? That's it. It's
dry forever. And what happens, what do you do with a tree that dries up? You
cut it down and you use it for firewood.
Now you say, it doesn't say here that the tree was thrown into the fire.
True enough but let's notice another parallel passage that speaks about what
happens when a plant does not bear fruit. Notice John 15:5-6. You know that the
vineyard is a symbol of Israel, right? Now notice John 15:5-6, Jesus is
speaking to His disciples and He says, “I am the vine,
you are the branches. He who abides in Me, and I in Him, bears…” what? “…much fruit. For without Me you can do nothing...” But what happens to a branch that doesn't bear fruit? Not only is it cut
off, but what happens then? It is burned, thrown into the fire, it says in
verse 6, “… 6 If anyone does not abide in Me, he is cast out as a branch and
is withered…” just like the fig tree, “…and they gather them and
throw them…” where? “…into the fire, and they are
burned.”
Are you with me? So the burning of the fig tree represents the
destruction of what? Of Jerusalem with fire, because the King sent
his armies to burn their city, because they had rejected the invitation to the
Son's wedding.
Now Ellen White wrote this. “Terribly was it realized in the
destruction of Jerusalem. Terribly has it been manifested in the condition of
the Jewish nation for eighteen hundred
years ~ a branch severed from the vine, a dead
fruitless branch, to be gathered up and…” what? “…and burned. From land to land throughout the world,
from century to century, dead, dead in trespasses and sins…” (DA 739)
Tetapi pada minggu terakhir Yesus sebelum kematianNya, kita bertemu lagi
dengan pohon ara ini. Yesus melihat pohon ara dari kejauhan dan Dia berkata,
“Hei, Aku lapar, ayo kita ambil beberapa buah dari pohon itu.” Nah, pohon itu
tentunya punya banyak daun, benar? Dan Ellen White menekankan bahwa ada
pohon-pohon lain tapi mereka gundul semuanya, mereka tidak punya daun, jadi
Yesus tidak akan mencari buah dari mereka, mereka itu melambangkan
bangsa-bangsa non-Yahudi. Yesus akan mencari buah dari pohon yang satu ini,
yang seharusnya sudah mengeluarkan buah lebih dulu. Dan ketika Yesus tiba, Dia
mendapatkan pohon ini punya banyak daun tetapi tidak ada apa? Tidak ada buah.
Jadi apa yang terjadi? Pohon itu akhirnya mengering dari akarnya. Apa yang
terjadi jika sebatang pohon mengering dari akarnya? Tamat riwayatnya, dia
selamanya kering. Dan apa yang terjadi, apa yang dilakukan orang dengan pohon
yang kering? Ditebang dan dipakai sebagai kayu bakar.
Nah,
kalian berkata, di sini tidak dikatakan bahwa pohon itu dilemparkan ke api.
Betul sekali,
tetapi mari kita simak paralel lain yang berbicara tentang apa yang terjadi
pada tanaman yang tidak menghasilkan buah. Simak Yohanes 15:5-6. Kalian tahu
kebun anggur itu simbol dari Israel. Nah, simak Yohanes 15:5-6 Yesus sedang
berbicara kepada murid-muridNya, dan Dia berkata, “5 Akulah pokok anggur dan kamulah cabang-cabangnya. Barangsiapa tinggal di dalam
Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah…” apa? “…berbuah banyak, sebab tanpa Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa…” Tetapi apa yang terjadi pada cabang yang tidak
mengeluarkan buah? Bukan saja dia ditebang, tetapi apa yang terjadi kemudian?
Dibakar, dilemparkan ke api. Dikatakan di ayat 6, “…6 Barangsiapa tidak tinggal di
dalam Aku, ia dibuang ke luar sebagai cabang dan menjadi kering…” sama seperti pohon ara itu, “…kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan
ke…” mana? “…ke dalam api dan
mereka dibakar…”
Apakah kalian mengikuti saya? Jadi dibakarnya pohon ara itu melambangkan
penghancuran apa? Penghancuran
Yerusalem dengan api, karena Raja itu mengirim pasukanNya untuk
membakar kota mereka, karena mereka telah menolak undangan ke pesta perkawinan
AnakNya.
Nah, Ellen White
menulis ini, “…Mengerikan realisasinya
di penghancuran Yerusalem. Mengerikan perwujudannya dalam kondisi bangsa Yahudi
selama 1800 tahun ~ sebagai cabang yang telah ditebang dari pokok anggur,
sebuah cabang mati yang tidak berbuah, untuk dikumpulkan dan…” apa? “…dibakar. Dari satu negara ke
negara yang lain di seluruh dunia, dari abad ke abad,
mati, mati dalam pelanggaran dan dosa… (DA hal. 739)
Notice Luke 23:27-31, “27 And a great multitude of the
people followed Him…” that is Jesus
“…and women who also mourned and lamented Him. 28 But Jesus, turning to
them, said, ‘Daughters of Jerusalem, do not weep for Me, but weep for
yourselves and for your children. 29 For indeed the days are coming in which
they will say, ‘Blessed are the
barren, wombs that never bore, and breasts which never nursed!’ 30 Then they will begin ‘to say to the mountains, ‘Fall
on us!’ and to the hills, ‘Cover us!’…” when is that going to take place? When are people going to cry for the rocks
and the hills to fall upon them? At the Second Coming. So was what happened to
them in Jerusalem a partial judgment, and there's going to be a far greater one
in the future? Absolutely. Now and then Ellen White quotes a bible verse, which
is Matthew 23:39 (it is Luke 23:31) “…31 For if they…” that is the Jewish nation,
“…do these things in the green wood…”
by the way the green wood is a symbol of Christ, “…what will be done in the dry?”
Are you following me or not?
Simak Lukas
23:27-31, “27
Sejumlah besar orang mengikuti Dia…” yaitu Yesus, “…dan perempuan-perempuan, yang juga
menangisi dan meratapi Dia. 28 Tetapi
Yesus berpaling kepada mereka dan berkata, ‘Hai, puteri-puteri Yerusalem,
janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan
anak-anakmu! 29 Sebab sungguh
akan tiba masanya orang berkata, ‘Berbahagialah perempuan yang mandul, rahim yang tidak
pernah melahirkan, dan susu yang tidak
pernah menyusui. 30 Pada saat itu
mereka akan mulai berkata kepada
gunung-gunung, ‘Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah
kami!’…” kapan itu akan
terjadi? Ketika orang-orang akan berteriak kepada batu-batu dan bukit-bukit
untuk menimpa mereka? Saat Kedatangan Kedua. Jadi apakah yang terjadi pada
mereka yang di Yerusalem suatu penghakiman parsial dan akan ada penghakiman
yang jauh lebih besar di masa depan? Tentu saja.
Nah, kemudian Ellen White mengutip sebuah ayat Alkitab
yaitu Lukas 23:31 “…31 Sebab jikalau mereka…” yaitu bangsa
Yahudi, “…berbuat demikian kepada kayu segar…” ketahuilah “kayu segar” ialah simbol Kristus
“…apakah yang akan diperbuat kepada
kayu kering?…”
Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?
Now let me read from Ellen White the explanation
of this last verse that is mentioned here
in verse 31 where it says, “31 For if they
do these things in the green wood, what will be done in the dry?”
Ellen White
explains in Desire of Ages 743, “From the fall of Jerusalem the thoughts of Jesus passed to a…” what? “…a wider judgment. In the destruction of
the impenitent city He saw a symbol of the final destruction to come upon the
world. He said, ‘Then shall they begin to say to the mountains, ‘Fall on us!’
and to the hills ‘Cover us!’ For if
they do these things in a green tree what shall be done in the dry?’ By the
green tree Jesus represented…” what? “…Himself, the innocent Redeemer. God suffered His wrath
against transgression to fall on His beloved Son. Jesus was to be crucified for
the sins of men. What suffering then would the sinner bear who continued in
sin? All the impenitent and unbelieving would know a sorrow and misery that
language would fail to express…” What is the dry wood? The dry
wood represents those who reject Christ. If they did this to the
greenwood, to Jesus, what's going to happen when the wood is dry?
Nah,
saya akan membacakan dari Ellen White penjelasan ayat yang terakhir yang
disebutkan di sini, di ayat 31, di mana dikatakan, “31 Sebab jikalau mereka berbuat demikian dengan kayu segar apakah yang akan diperbuat kepada kayu kering?”
Ellen White menjelaskan di Desire of Ages hal. 743, “…Dari kejatuhan Yerusalem, pikiran Yesus beralih ke…” apa? “…penghakiman yang lebih luas.
Pada penghancuran kota yang tidak bertobat Dia melihat suatu simbol dari
penghancuran terakhir yang akan datang ke atas dunia. Dia berkata, ‘30 Pada saat itu mereka
akan mulai berkata kepada gunung-gunung, ‘Runtuhlah menimpa kami! dan kepada
bukit-bukit: Timbunilah kami!’ 31 Sebab jikalau mereka berbuat demikian kepada kayu segar
apakah yang akan diperbuat kepada kayu
kering?’ Dengan kayu yang segar Yesus
melambangkan…” apa?
“…DiriNya sendiri, Penebus yang tidak berdosa. Allah mengizinkan
murkanya terhadap dosa jatuh ke atas AnakNya yang dikasihiNya, Yesus harus
disalibkan demi dosa manusia. Penderitaan macam apa yang akan ditanggung orang-orang
berdosa yang terus berlanjut dalam dosa? Semua yang tidak mau bertobat dan
tidak percaya akan mengalami kesedihan dan kesengsaraan yang tidak bisa
dilukiskan oleh bahasa…” Kayu yang
kering itu apa? Kayu kering
melambangkan mereka yang menolak Kristus. Jika mereka melakukan
ini kepada kayu yang segar, kepada Yesus, apa yang akan terjadi bila kayunya
kering?
Let me read you two statements from
individuals who are not Adventists, a Methodist commentator, Adam Clarke from
many, many years ago, he explains what this verse means. Luke 23:31. “This seems to be a proverbial expression,
the sense of which is: If they spare not a tree which, by the beauty of its
foliage, abundance and excellence of its fruits, deserves to be preserved, then
the tree which is dry and withered…” remember the fig
tree, “… will surely
be…” what? “… cut down. If an
innocent man be put to death in the very face of justice, in opposition to all
its dictates and decisions, by a people who profess to be governed and directed
by divine laws; what desolation, injustice, and oppression may not be expected,
when anarchy and confusion sit in the place where judgment and justice formerly
presided? Our Lord alludes prophetically to those tribulations which fell upon
the Jewish people about forty years after…” the dry tree to be burned. (from Adam Clarke's Commentary, Electronic Database. Copyright (c) 1996 by
Biblesoft)
Saya akan membacakan dua pernyataan dari
individu-individu yang bukan Advent, yaitu dari seorang komentator Methodist,
Adam Clarke dari banyak tahun yang silam, dia menjelaskan apa makna ayat ini.
Lukas
23:31, “…Ini sepertinya suatu
ungkapan yang idiomatik, yang maknanya ialah, jika pohon yang masih segar, yang
karena dedaunannya yang
indah, buahnya yang banyak dan bagus layak dipertahankan, tidak mereka
selamatkan; maka pohon yang kering dan layu…”
ingat pohon
ara itu, “…sudah pasti
akan…” diapakan? “…ditebang. Jika
seorang manusia yang tidak berdosa, dihukum mati di hadapan pengadilan,
berlawanan dengan segala keputusan dan keharusan, oleh suatu bangsa yang
mengaku dipimpin dan diarahkan oleh Hukum Ilahi; bagamana pembinasaan,
ketidakadilan, dan penindasan tidak diharapkan terjadi bilamana anarki dan
kekacauan duduk di tempat di mana penghakiman dan keadilan tadinya memerintah?
Tuhan kita menyinggung dalam nubuat tentang kesukaran-kesukaran yang jatuh ke
atas bangsa Yahudi sekitar 40 tahun kemudian…” pohon kering
yang dibakar. (dari Adam Clarke's Commentary, Electronic Database. Copyright (c) 1996 by
Biblesoft)
Another commentator, a Presbyterian pastor,
Albert Barnes wrote the following about this verse. “This seems to be a proverbial expression. A “green” tree is not easily set
on fire; a dry one is easily kindled and burns rapidly; and the meaning of the
passage is – ‘If they, the Romans, do these things to Me, who am innocent and
blameless; if they punish Me in this manner in the face of justice, what will
they not do in relation to this guilty nation? What security have they that
heavier judgments will not come upon them? What desolations and woes may not be
expected when injustice and oppression have taken the place of justice, and
have set up a rule over this wicked people?’ Our Lord alludes, evidently, to
the calamities that would come upon them by…” whom? “…by the Romans…” in the destruction of Jerusalem, “…in the destruction of their city
and temple. The passage may be applied, however, without impropriety, and with
great beauty and force, to the punishment of the wicked in the future world…” So he's saying that what happened in Jerusalem foreshadows what's going to
happen at the end of time. Then he finishes the comment by saying, “…Thus applied, it means that the
sufferings of the Saviour, as compared with the sufferings of the guilty, were
like the burning of a green tree as compared with…” what? “…the burning of one that is dry. A green
tree is not adapted to burn; a dry one is. So the Saviour - innocent, pure, and
holy - stood in relation to suffering….” (Bible
Commentaries / Albert Barnes'
Notes on the Whole Bible/ Luke)
Seorang
komentator lain, seorang pendeta Presbyterian, Albert Barnes, menulis yang
berikut tentang ayat ini, “…Ini sepertinya ungkapan
yang idiomatik. Pohon yang “segar” tidak mudah dibakar; yang kering mudah disulut dan cepat terbakarnya; dan makna ayat ini ialah ~ ‘jika
mereka, bangsa Roma, melakukan hal-hal ini kepadaKu, yang tidak berdosa dan
tidak bersalah, jika mereka menghukum Aku dengan cara begini atas nama
keadilan, apa yang tidak akan mereka lakukan kepada bangsa yang berdosa ini?
Jaminan apakah yang dimiliki bangsa ini bahwa penghakiman yang lebih berat
tidak akan jatuh ke atas mereka? Kehancuran dan celaka macam apa yang tidak
diharapkan datang ketika ketidakadilan dan penindasan telah mengambil alih
tempat keadilan dan berkuasa atas bangsa yang jahat ini?’ Ternyata Tuhan kita
menyinggung kepada bencana-bencana yang akan datang ke atas mereka oleh…” apa? “…bangsa Roma…” dalam
penghancuran Yerusalem, “…dalam penghancuran kota dan Bait Suci
mereka. Namun, ayat ini bisa
diaplikasikan tanpa ketidaklayakan, dan dengan ketepatan dan keindahan, kepada penghakiman orang-orang jahat di masa depan…” Jadi Barnes
berkata bahwa apa yang terjadi di Yerusalem adalah bayangan pendahulu dari apa
yang akan terjadi pada akhir zaman. Kemudian dia mengakhiri komentarnya dengan
berkata, “…Bila diaplikasikan demikian, itu berarti
penderitaan Sang Juruselamat, dibandingkan penderitaan mereka yang berdosa,
ibarat terbakarnya pohon yang segar dibandingkan dengan…” apa? “…terbakarnya
pohon yang kering. Pohon yang segar memang tidak untuk dibakar; pohon yang kering memang untuk dibakar. Maka
Sang Juruselamat ~ tidak berdosa, murni, dan kudus ~ tetap berdiri dalam kaitan
penderitaan.” (Bible
Commentaries / Albert Barnes'
Notes on the Whole Bible/ Luke)
So far so good?
So what is this
symbolism of the First Trumpet pointing to? It's pointing to the destruction of Jerusalem, when you allow the Scripture
to explain itself.
Jadi sampai
di sini semua jelas?
Jadi simbol
ini dalam Terompet Pertama menunjuk kepada apa? Menunjuk ke penghancuran
Yerusalem, bila kita izinkan Firman Allah menjelaskan dirinya sendiri.
Now you notice also that all the green grass is burned. Now what does the
word “grass” mean? What is the symbol grass? Well, let's notice several verses here.
The first is in Isaiah 40:6-8. “6 The voice said, ‘Cry out!’
And he said, ‘What shall I cry?’ ‘All flesh is…” what? “…grass…” So grass represents what? People, “…and all its loveliness is like the flower of the
field….” What happens with the grass? “…7 The
grass withers, the flower fades, because the breath of the Lord blows upon it; surely the
people are…” what? “…grass. 8 The grass withers, the
flower fades, but the word of our God…” what? “…stands forever.’…”
Nah,
kalian menyimak juga bahwa semua rumput hijau terbakar. Nah, apa makna kata
“rumput”? Apa simbol rumput? Nah, mari kita simak beberapa ayat di sini.
Yang pertama dari Yesaya 40:6-8, “6 Suara itu
berkata: "Berserulah!" Dan dia
berkata, ‘Apa yang
harus kuserukan?’ ‘Semua manusia
adalah…” apa? “…rumput…” Jadi rumput
melambangkan apa? Manusia, “…dan semua semaraknya seperti bunga di
padang…” apa yang terjadi
pada rumput? “…7 Rumput menjadi kering, bunga
menjadi layu, karena nafas TUHAN ditiup padanya. Memang
manusia itu…” apa? “…rumput. 8 Rumput menjadi kering,
bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita…”
apa? “…tetap tegak
untuk selama-lamanya.’…”
Psalm 37 describes the destruction of the
wicked, it says here, “1Do not fret because of evildoers, nor
be envious of the workers of iniquity…” so what's going to happen with evil doers and the workers of iniquity?
“…2 For
they shall soon be…” what?
“…cut down…” and what is it compared with? “…like the grass, and wither as the green herb.”
Mazmur 37
menggambarkan pembinasaan orang-orang jahat, dikatakan di sini, “1Jangan
marah karena para pelaku kejahatan, maupun iri hati kepada orang yang berbuat dosa…” jadi apa yang akan
terjadi dengan pelaku kejahatan dan pembuat dosa? “…2 sebab mereka
akan segera…” apa? “…dipotong…” dan mereka dibandingkan dengan apa? “…seperti rumput
dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau.”
Psalm 90:5-7 once again describes the
wicked under the symbol of grass. It says there, “5 You carry them away like a flood; they are like a sleep. In the
morning they are like grass which grows
up: 6 In the
morning it flourishes and grows up; in the evening it is cut down and withers. 7 For we have been consumed
by Your anger, and by Your wrath we are
terrified.”
Mazmur 90:5-7
sekali lagi menggambarkan orang jahat dengan simbol rumput. Dikatakan di sana, “5 Engkau menghanyutkan mereka seperti air bah, mereka seperti mimpi. Di pagi hari mereka seperti rumput yang tegak, 6 di waktu pagi itu subur dan
bertumbuh; di waktu petang dia dipotong dan
layu. 7 Karena kami telah dibakar habis oleh amarah-Mu, dan oleh murka-Mu kami ketakutan.”
And then one final verse that I have in here and you could look for others
in a concordance, Psalm 92:6-7, “6 A senseless man does not know,
nor does a fool understand this…” so it's kind of speaking about people who are not followers of the Lord,
right? A senseless man and a fool does not understand this, “…7 When the wicked spring up like…” what? “…like grass, and when all the workers of
iniquity flourish, it is that
they may be…” what?
“…that they may be destroyed forever.”
Kemudian satu ayat
terakhir yang ada di sini, dan kalian bisa mencari yang lain dalam Konkordansi,
Mazmur 92:6-7, “6 Orang yang tidak berpikir tidak akan mengetahui, maupun orang bodoh mengerti hal ini…” jadi ini sepertinya bicara tentang mereka yang bukan
pengikut Tuhan, benar? Orang yang tidak berpikir dan orang bodoh tidak mengerti
ini, “…7 Apabila orang-orang fasik bermunculan seperti…” apa?
“…seperti rumput, dan bila semua orang yang melakukan kejahatan tumbuh subur, itu
ialah supaya mereka boleh …” apa? “…boleh dibinasakan untuk selama-lamanya.”
So the question is to what does the First Trumpet point, to what historical event? It points to the destruction of Jerusalem.
Now, is this during apostolic times? Does the First Trumpet begin during apostolic
times? Absolutely. Some of the apostles were still alive at this point. The
gospel is still being preached at this point. So the First Trumpet, in harmony
with all of the series that we find in Scripture ~ all the prophetic series
~ begins in the days when the prophet
wrote, and of course John wrote in the 90s, in the mid 90s. So this is
happening you know this description of
what happened with Jerusalem is covering from the time of Christ, the
persecution of His followers in the church, culminating finally with the
destruction of Jerusalem.
Jadi pertanyaannya ialah, Terompet Pertama ini mengacu kepada peristiwa
sejarah yang mana? Mengacu kepada penghancuran Yerusalem.
Nah, apakah ini di zaman apostolik? Apakah Terompet Pertama dimulai di
zaman apostolik? Tentu saja. Beberapa dari rasul-rasul itu masih hidup pada
saat ini. Injil masih sedang disampaikan saat itu. Jadi Terompet Pertama,
sesuai dengan semua seri yang ada di Kitab Suci ~ semua seri nubuatan ~ dimulai
di zaman ketika rasul/nabi itu menulis, dan tentu saja Yohanes menulisnya di
tahun 90-an, pertengahan tahun 90-an. Jadi ini terjadi, kalian tahu, deskripsi
apa yang terjadi dengan Yerusalem ini meliputi zaman Kristus, persekusi
pengikut-pengikutNya di gereja, dan memuncak akhirnya dengan penghancuran
Yerusalem.
So notice once again the symbols.
· Hail and fire: are those symbols of
God’s judgment upon His own apostate people? Yes.
· Mingle with blood: is that true of
what happened to the city of Jerusalem and the inhabitants of Jerusalem?
Absolutely.
· Now trees: what do the trees represent? Trees that don't produce fruit,
here it’s speaking about the
individuals. The “tree” is the nation. But then it refers to “trees” it refers
to individuals in the nation what happens if they don't bear fruit, the fruit
of the Spirit by receiving the Messiah?
They are cut down and they are thrown into what? They're thrown into the
fire.
· And what happens to all of the wicked symbolized by the green grass? The green grass withers,
and it is also burned up.
Jadi simak sekali lagi simbol-simbolnya.
· Hujan batu menyala dan api: apakah ini simbol-simbol
penghakiman Allah kepada umatNya sendiri yang murtad? Ya.
· Bercampur dengan darah: benar demikiankah yang terjadi pada
kota Yerusalem dan penduduk Yerusalem? Betul sekali.
· Sekarang pohon-pohon: melambangkan apa? Pohon-pohon yang
tidak menghasilkan buah, di sini berbicara tentang individu-individu. “Pohon”
adalah bangsanya, tetapi bila menyebut “pohon-pohon” itu mengacu kepada
individu-individu dalam bangsa itu, apa yang terjadi bila mereka tidak
menghasilkan buah, buah Roh dengan menerima Sang Mesias. Mereka ditebang dan
mereka dilemparkan ke dalam apa? Mereka dilemparkan ke dalam api.
· Dan apa yang terjadi kepada semua orang jahat yang
dilambangkan oleh rumput hijau? Rumput hijau mengering, dan juga dibakar habis.
So clearly the First Trumpet points to the destruction of Jerusalem. And
you know there's something very interesting, if you read the article that I mentioned,
see if I have it here, the article that you got on loose pages, I don't have it
with me but that article has the different concepts
that Adventist scholars have about the Trumpets. There's a chart there with many of the
scholars of the Seventh-Day Adventist Church, and you'll notice that even C.
Mervin Maxwell ~ have you ever heard of C. Mervin Maxwell? You know
of the famous Maxwell family, you know he was my teacher at the
seminary, staunch believer in the Spirit of Prophecy, staunch believer in the
Historicist view of bible prophecy ~ if
you look at that chart, you'll notice that he deviates from the concept of
Uriah Smith concerning the First Trumpet. Uriah Smith says the First Trumpet is
fulfilled in the 4th century with the barbarian invasions, but C. Mervin Maxwell ~ he, among others ~
says, “No, this trumpet, the First
Trumpet represents the destruction of Jerusalem by the Romans.” How did he reach this conclusion? Simply by
allowing the Bible to interpret itself and by taking what Ellen White says in
the Spirit of Prophecy in conjunction with the Bible, in amplification of what
the Bible has to say.
Jadi jelas Terompet pertama menunjuk kepada penghancuran Yerusalem. Dan
kalian tahu, ada yang sangat menarik jika kalian membaca artikel yang saya
sebutkan, coba saya lihat apakah ada pada saya di sini, artikel yang dibagikan
sebagai halaman-halaman lepas. Tidak ada pada saya, tetapi artikel itu mencantumkan konsep-konsep berbeda di antara
pakar-pakar Alkitab Advent mengenai Terompet-terompet. Ada
sebuah bagan di sana dengan banyak pakar Alkitab MAHK, dan kalian akan melihat
bahwa bahkan C. Mervin Maxwell ~ pernahkah kalian mendengar tentang C. Mervin
Maxwell? Dari keluarga Maxwell yang tersohor, dia adalah dosen saya di
seminari, sangat meyakini Roh Nubuat, sangat meyakini pandangan Historicist
dalam nubuatan Alkitab. Jika kalian lihat bagan itu, kalian akan melihat bahwa
dia berbeda dengan konsep Uriah Smith mengenai Terompet Pertama. Uriah Smith
berkata bahwa Terompet Pertama digenapi di abad ke-4 oleh invasi barbar, tetapi
C. Mervin Maxwell ~ dia, di antara yang lain ~ mengatakan, “Tidak, terompet
ini, Terompet Pertama melambangkan penghancuran Yerusalem oleh bangsa Roma.”
Bagaimana dia bisa tiba pada konklusi ini? Semata-mata dengan mengizinkan
Alkitab menafsirkan dirinya sendiri dan dengan mengambil apa yang dikatakan
Ellen White dalam Roh Nubuat dalam hubungannya
dengan Alkitab, yang memberikan penjelasan lebih luas tentang apa yang
dikatakan Alkitab.
So the First Trumpet deals with the destruction of Jerusalem because
Jerusalem has done what with God’s people? First of all, it cried out for the
blood of Christ, “Let His blood be upon us and upon our children!” Jesus said, all of the righteous blood will fall upon the nation, and as a
result the nation was burned with fire, the blood was shed, and the green grass
~ those who were wicked in the city ~ were destroyed, and the trees that did
not bear fruit were cut down and were burned in the fire.
So I hope that you're understanding the First Trumpet which is the
beginning point of the Seven Trumpets. You know if we don't have a starting
point it's hard to know where we're moving to.
Jadi Terompet Pertama bicara tentang penghancuran Yerusalem karena
Yerusalem telah melakukan apa pada umat Allah? Pertama, dia telah berteriak
menuntut darah Kristus, “Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!” Yesus berkata, semua darah orang benar akan ditanggungkan
ke atas bangsa itu, dan sebagai akibatnya bangsa itu akan dibakar dengan api,
darah dicurahkan, dan rumput yang hijau ~ mereka yang jahat di dalam kota itu ~
dibinasakan, dan pohon-pohon yang tidak menghasilkan buah ditebang dan dibakar
dengan api.
Jadi saya berharap kalian paham Terompet Pertama yang adalah titik awal
dari Ketujuh Terompet. Kalian tahu, jika kita tidak punya titik awal, sulit
untuk mengetahui ke mana kita bergerak.
Now in our next
study together we're going to see that the Second Trumpet does deal with the
barbarian invasions and the fall of the Roman empire that oppressed God’s
people.
Nah, dalam pelajaran kita berikutnya kita akan melihat bahwa Terompet Kedua
memang berurusan dengan invasi barbar dan jatuhnya kekaisaran Roma yang
menindas umat Allah.
17 11 20
VIEWS
ON THE TRUMPET
Trum-pets |
Uriah Smith |
E. Thiele |
R. Naden |
M.C. Maxwell |
W. Shea |
J. Paulien/ H. LaRondelle/ R. Stefanovic |
A. Treiyer |
First |
Attack of Visigoths
against Rome under Alaric. |
God’s judgment on
Jerusalem. |
God’s judgment on
Jerusalem. |
God’s judgment on
Jerusalem. |
Pagan Rome persecutes
Christians |
God’s judgment on
Jerusalem |
Attack of Visigoths
against Rome under Alaric. |
Second |
Attack
of the Vandals against Rome. |
God’s
judgment on pagan Rome. |
God’s
judgment on pagan Rome. |
God’s
judgment on pagan Rome. |
Fall
of pagan Rome. |
Fall
of the Roman Empire. |
Attack
of the Vandals against Rome. |
Third |
Attack of the Huns
against Rome. |
God’s judgment against professed Christian
church |
God’s judgment against professed Christian
church |
God’s judgment against professed Christian
church |
Apostasy of the
Christian church |
Apostasy of the
Christian church |
Attack of the Huns
against Rome. |
Fourth |
Fall of Western Rome. |
Darkness of the Middle
Ages. |
Darkness of the Middle
Ages. |
Darkness of the Middle
Ages. |
Darkness of the Middle
Ages. |
Rise of secular-
atheism (Rev. 11:7). |
Collapse of Western
Rome and its system of worship. |
Fifth |
Rise and progress of Islam.
(5 months period; 1299 + 150 = 1449.) |
Rise and progress of
Islam. (5 months period; 1299 + 150 = 1449.) |
Satan’s
attack on the Reformation by the Counter- Reformation. (5 months = 150 years;
1535–1685.) |
Rise and progress of
Islam. (5 months = 150 years; first Muslim attack on Constantinople in 674 to
the last in 823 [only 149 years] |
Crusades during the
Middle Ages. (5 months = 150 years; 1099–1249; from the capture of Jerusalem
to the beginning of the last crusade.) |
Reign of secular-
atheism. (5 months = God’s judgments are comprehensive but limited;
cf. Gen. 7:24; 8:3.) |
Rise of Islam against apostate Christianity.
(5 months = 150
years; 632–782; first Islamic
expansionist wave.) |
Sixth |
Ottoman
Empire. (1 day, 1 month, 1 year = 391 years; 1449– 1840.) |
Ottoman
Empire. (391 years; 1449–1840.) |
Time
of final crisis; from 18th century to close of probation. |
Ottoman
Empire. (391 years; 1453, fall of Byzantine Empire to 1844.) |
Ottoman
Empire. (391 years; 1453–1844, when the edict of toleration was issued.) |
Rise
of end- time Babylon. The final crisis described in 7:1–3 and Rev. 13–16. (1
hour, 1 day, 1 month, refers to a divine appointed moment of time.) |
Ottoman
Empire. (391 years; 1453–1844, when the edict of toleration was issued.) |
Seventh |
Mystery
of God is finished. |
Mystery
of God is finished. |
Consum-mation. |
Mystery
of God is finished. |
Mystery
of God is finished. |
.
Sets final events in motion. (Sum-mary of events described in Rev. 12–22.) |
.
Time of the end when the mystery of God is accomplished |
No comments:
Post a Comment