_____REVELATION’S SEVEN TRUMPETS
2020_____
Part 01/24 - Stephen Bohr
INTRODUCTORY
MATTERS TO THE TRUMPETS
https://www.youtube.com/watch?v=ROE5np2OmqE
Alkitab
Indonesia menyebutnya “Sangkakala” tetapi di sini dipakai kata “Terompet”
supaya lebih mudah diingat.
Dibuka
dengan doa
Before we get into
our study we want to take a look at the table of contents. You have in your
hands the study notes for this class. There's close to 400 pages of material
that we're going to take a look at in the course of this class. There's also an
additional material, it's an article that appeared in Ministry Magazine for January 2012 an article written by Angel Manuel
Rodriguez, the title is Issues in the Interpretation of The Seven Trumpets of Revelation and
basically in this article Angel Manuel presents nine views of the Seven Trumpets
within the Seventh-Day Adventist Church. We did not receive permission to
include it in the manual, the study notes, but you can read
it, we copied it out so that you would have a copy and would be able to read
it.
Sebelum
kita terjun ke pelajaran kita, kita mau melihat ke daftar isinya. Di tangan
kalian ada diktat untuk kelas ini. Hampir 400 halaman materi di sana yang akan
kita bahas sepanjang waktu kelas ini. Juga ada materi tambahan, yaitu sebuah
artikel yang muncul di Ministry
Magazine untuk Januari 2012, sebuah artikel yang ditulis oleh Angel Manuel
Rodriguez. Judulnya ialah “Issues
in the Interpretation of The Seven Trumpets of Revelation” (Isu-isu tentang Penafsiran Ketujuh Terompet Kitab Wahyu).
Dan pada dasarnya dalam artikel ini Angel Manuel
mempersembahkan sembilan pandangan tentang Ketujuh Terompet di dalam gereja
MAHK. Kami tidak mendapatkan izin untuk memasukkannya ke dalam diktat, tetapi kalian bisa membacanya, kami sudah
mengcopynya sehingga kalian bisa memiliki copynya dan bisa membacanya.
So let's take a
look at where we're going in this particular class. The table of contents is on
page 2, actually page 1 of your study
notes. So let's take a look at where
we're going to go in this class.
You'll notice first
of all that we're going to deal with:
·
some
introductory matters, different views in the Seventh-Day Adventist Church and
in the Christian world on the Seven Trumpets, what principles do they use for
interpreting the Trumpets.
·
Then you'll
notice that we're going to take a look at the First Trumpet, and then the
Second Trumpet, the Third Trumpet, the
Fourth Trumpet, the Fifth Trumpet, and then you'll notice that under Chapter 6, the Fifth Trumpet, you have a chart that
explains Revelation 12 through 22. I'm not sure that we're going to be able to
cover the chart, but it's there on page 146, you'll be able to take a look at
it, study it. It's going to take you a while to negotiate the chart.
·
And then
you'll notice in Chapter 7 we have an
Interlude in Revelation chapter 11 and that Interlude covers two particular
periods of history:
ü the first period in the Interlude of
Revelation 11 deals with the 1260 years of papal dominance, the 1260 years in
which the papacy, the Little Horn, the Beast of Revelation chapter 13 ruled
primarily over Europe;
ü and then the second event that we find in
this Interlude is a depiction or description of the French Revolution.
So Revelation chapter 11 is actually an interlude that actually amplifies the
Fourth Trumpet and the Fifth Trumpet. So remember that. The Interlude
in Revelation 11 is an amplification of the Fourth Trumpet, which would be the
1260 years; and the Fifth Trumpet which is a description of the French
Revolution.
·
Then you'll
notice another chapter, this is Chapter 8: “Matthew, Luke, and the Times of the
Gentiles.” This is a chapter that deals with the times of the Gentiles spoken
of in Revelation 11, and also in Matthew chapter 24, and Luke chapter 21. So we're going to
take a look at that.
·
And then you’ll
notice from Chapter 9 through Chapter 12 we're going to deal with the little book
of Daniel 12:4 which is amplified in Revelation chapter 10. You'll notice that
Chapter 9 is titled “The Little Sealed Book”. We're going to see what the
contents of the little sealed book of Daniel 12:4 include.
·
Then we're going
to take a look at the mighty Angel from heaven. This is a study of the second interlude that we
find after
the Fifth Trumpet, and this interlude deals with the little book that was
opened in Revelation chapter 10.
·
Then we're going
to take a look at what it means to measure the temple of God that is in
Revelation 11:1 which really belongs with chapter 10, and we'll be studying
that particular point.
·
Then we have
“Daniel 10 and The Little Book”. We probably are not going to be able to study
this chapter because we don't have enough time to cover everything in the study
notes, but in “Daniel 10 and The Little Book”, I hope that you'll read that
chapter, it's about 20 pages long and it has a lot of very important material.
·
Then you'll
notice the next chapter that we're going to study is Chapter 13. We're going to deal with the Sixth Trumpet.
It's going to take us quite a while to study the Sixth Trumpet, there's a lot
of material there.
·
And then we will
study the Seventh Trumpet.
·
You'll notice
also that from Chapters 15 to 18 that there's some additional points. You'll
notice in Chapter 15 the title is “The Marriage Supper” and “Possessing the
Kingdom”. We're going to take a look at
wedding customs in Scripture and in antiquity and we're going to see that the
marriage of Jesus is the same as Jesus taking over the kingdom.
·
And then you’ll notice the next chapter deals with examining
the subjects of the kingdom, it has to do with the investigative judgment
·
Then you have
matters relating to literary structure. This is a detailed look at how
Revelation chapter 8-9-10 and 11 and 12 are organized.
·
And then you
have Chapter 18 “Views and Issues in the Study of the Trumpets” and you have
there included the prophecy of Josiah Litch, and also the Seven Trumpets in
Adventism.
·
And then you
have after that the contact information.
Jadi mari
kita lihat apa yang akan kita pelajari di kelas ini. Daftar isi ada di hal. 2,
yang benar hal. 1 dari diktat kalian. Jadi mari kita lihat ke mana tujuan kita
di kelas ini.
Kalian
akan melihat, pertama-tama kita akan membahas:
·
Beberapa bahan pengantar, pandangan-pandangan yang
berbeda dalam gereja MAHK dan di dunia
Kristen tentang Ketujuh Terompet, prinsip apa yang mereka pakai untuk
menafsirkan Terompet-terompet.
·
Lalu kalian akan melihat bahwa kita akan membahas
Terompet Pertama, lalu Terompet Kedua, Terompet Ketiga, Terompet Keempat,
Terompet Kelima, kemudian kalian akan melihat bahwa di Bab 6, Terompet Kelima,
ada sebuah bagan yang menjelaskan Wahyu pasal 12 hingga 22. Saya tidak yakin
kita bisa meliput bagan itu, tetapi ada di hal. 146, kalian bisa melihatnya dan
mempelajarinya. Kalian akan butuh waktu untuk menguasai bagan itu.
·
Lalu kalian akan melihat di Bab 7 ada Interlude (Sisipan)
yaitu Wahyu pasal 11 dan Interlude
ini meliputi dua periode sejarah:
ü Periode pertama di Interlude (Sisipan) Wahyu 11 ini membahas tentang 1260
tahun masa kejayaan Kepausan, 1260 tahun di mana Kepausan, Tanduk Kecil,
Binatang Wahyu 13, berkuasa terutama di Eropa;
ü Kemudian peristiwa kedua yang
kita dapatkan di Interlude
(Sisipan) ini ialah gambaran atau deskripsi dari Revolusi Perancis.
Jadi Wahyu 11 adalah sisipan yang memberikan penjelasan atas
Terompet Keempat dan Terompet Kelima. Jadi jangan lupa itu.
Sisipan Wahyu 11 adalah penjelasan lebih luas tentang Terompet Keempat, yaitu
tentang 1260 tahun; dan Terompet Kelima yang adalah gambaran dari Revolusi
Perancis.
·
Lalu, kita akan menyimak Bab yang lain, ini Bab 8: “Matthew, Luke and the Times of the Gentiles” (Matius, Lukas, dan Masa Bangsa-bangsa Non
Yahudi). Bab ini membahas masa bangsa-bangsa Non-Yahudi yang disebut di Wahyu
11, dan juga di Matius 24, dan Lukas 21. Jadi kita juga akan menyimak itu.
·
Lalu kita akan melihat dari Bab 9 hingga Bab 12 kita akan
membahas kitab kecil Daniel 12:4 yang diterangkan di Wahyu pasal 10. Kalian
akan melihat bahwa Bab 9 berjudul “The Little Sealed Book” (Buku Kecil yang Dimeteraikan). Kita akan
melihat apa isi yang termasuk di dalam
buku kecil yang dimeteraikan Daniel 12:4 ini.
·
Kemudian kita akan menyimak Malaikat yang perkasa dari
Surga. Ini mempelajari Interlude (Sisipan) Kedua, yang ada setelah Terompet Kelima, dan Sisipan ini membahas tentang kitab kecil
yang terbuka di Wahyu pasal 10.
·
Lalu kita akan melihat apa artinya mengukur Bait Suci
Allah, di Wahyu 11:1, yang sesungguhnya adalah bagian dari pasal 10, dan kita
akan mempelajari poin yang khusus itu.
·
Lalu ada “Daniel 10 and The Little
Book” (Daniel 10 dan Kitab Kecil).
Kemungkinan kita tidak akan sempat mempelajari Bab ini karena kita tidak punya
cukup waktu untuk membahas semuanya dari diktat, tetapi saya harap kalian akan membaca Bab “Daniel 10
dan Kitab Kecil” itu, sekitar 20 halaman dan berisikan banyak materi yang
sangat penting.
·
Lalu kita akan menyimak Bab berikutnya yaitu Bab 13. Kita
akan membahas Terompet Keenam. Akan makan cukup banyak waktu mempelajari
Terompet Keenam, ada banyak materi di sini.
·
Kemudian kita akan mempelajari Terompet Ketujuh.
·
Kalian akan melihat bahwa dari Bab 15 hingga 18, ada
poin-poin tambahan. Kalian akan menyimak di Bab 15 judulnya “The Marriage Supper”
(Perjamuan Perkawinan) dan “Possessing the Kingdom” (Menerima Kerajaan). Kita akan melihat
tradisi pesta perkawinan di Alkitab dan di zaman yang lampau, dan kita akan
melihat bahwa perkawinan Yesus
itu sama dengan Yesus menerima kerajaanNya.
·
Lalu kita akan menyimak Bab berikutnya tentang pemeriksaan rakyat kerajaan, ini
ada hubungannya dengan penghakiman investigasi.
·
Lalu ada hal-hal yang berkaitan dengan struktur
penulisan. Ini adalah pengamatan yang mendetail tentang bagaimana Wahyu pasal
8-9-10, 11, 12 diatur.
·
Kemudian di Bab 18 “Views and
Issues in the Study of the Trumpets”
(Pandangan dan Isu dalam Mempelajari Terompet-terompet) dan di sana termasuk
nubuatan Josiah Litch dan juga Ketujuh Terompet dalam ajaran
Advent.
·
Dan setelah itu ada informasi alamat kontak.
So let's go now to page 3 and take a look at the schools of study on the
Trumpets, there are four of them: the Preterist, the Futurist, the Dual
Fulfilment View and the Historicist view. This is not only views of Adventists,
but also views of non-Adventist.
Jadi mari kita ke hal. 3 dan melihat metode-metode
pemikiran yang dipakai dalam mempelajari Terompet-terompet. Ada empat:
pandangan Preterist, pandangan
Futurist, pandangan Penggenapan Ganda,
dan pandangan Historicist.
The first view that you'll noticed here is the Preterist view, and I'm
just going to read from the manual. The Trumpets depict events relating to the Roman
Empire and the Jewish nation in the first centuries of the Christian era.
Thus the Trumpets are simple history and therefore they are of historical
interest but they have no relevance for the church today. So basically the Preterist view is that the
Trumpets were fulfilled in the ancient Roman Empire and they were fulfilled
with the literal Jewish nation in the first years of the history of the
Christian Church. So if that's the case, then they’re of interest for
historical study but they have absolutely no relevance for the church today
because they're already past, they don't depict events that are going to
take place in the future.
Pandangan yang pertama yang akan kita simak di sini ialah
pandangan Preterist, dan saya hanya akan
membacakan dari diktatnya. Terompet-terompet
menggambarkan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan kekaisaran Roma dan
bangsa Yahudi di abad-abad pertama dari era Kristen. Dengan
demikian, Terompet-terompet ini semata-mata sejarah dan karenanya mereka hanya
menarik sebagai sejarah tetapi mereka tidak
punya relevansi bagi gereja hari ini. Jadi pada dasarnya
pandangan Preterist ialah,
Terompet-terompet itu sudah digenapi di zaman kekaisaran Roma dan mereka
digenapi atas bangsa Yahudi literal di tahun-tahun pertama sejarah gereja
Kristen. Maka, jika demikian, mereka hanya bernilai sebagai pembelajaran
sejarah tetapi mereka sama sekali tidak punya relevansi bagi gereja hari ini
karena mereka sudah lewat, dan mereka tidak menggambarkan peristiwa-peristiwa
yang akan terjadi di masa depan.
So let's take a look now at another view that is presented in the world
today, that is the Futurist view which
basically this is a view that teaches that the Seven Trumpets describe events
that will afflict humanity after the rapture of the church. Now
this is primarily a view outside the Seventh-Day Adventist Church. I don't know anyone in the Adventist Church
that teaches that the Trumpets fall after the rapture of the church, I don't
know of any Adventist who believes in the secret rapture. So basically these
Trumpets are describing events that are going to take place after the church is
raptured to heaven, terrible judgments that God is going to afflict humanity
with, which
means that the Seven Trumpets have no relevance for the church because the
church is going to be gone. So if the church is going to be gone in the
rapture, why should we even study the Trumpets? They don't have any relevance
for us.
Jadi mari sekarang kita melihat pandangan yang lain yang
ada di dunia hari ini, yaitu pandangan
Futurist, yang pada dasarnya pandangan
ini mengajarkan bahwa Ketujuh
Terompet menggambarkan peristiwa-peristiwa yang akan mendera manusia setelah
gereja diangkat ke Surga. Nah, ini adalah pandangan yang terutama
di luar gereja MAHK. Saya tidak mengenal siapa pun dari gereja MAHK yang
mengajarkan bahwa Terompet-terompet akan jatuh setelah gereja diangkat ke
Surga. Saya tidak kenal ada orang Advent mana pun yang percaya pada
pengangkatan rahasia (secret rapture). Jadi pada dasarnya Terompet-terompet ini
menggambarkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi setelah gereja diangkat ke
Surga, dengan penghukuman yang mengerikan dari Allah yang akan jatuh pada
manusia. Artinya Ketujuh Meterai
tidak punya relevansi bagi gereja karena gereja sudah tidak ada waktu itu.
Jadi jika gereja sudah dibawa oleh pengangkatan ke Surga, untuk apa kita
mempelajari Terompet-terompet? Mereka tidak punya relevansi apa-apa buat kita.
Then we have
another view which is the Dual Fulfillment view and you have some
Adventists in in this camp. Basically this is the idea that the Trumpets
have a dual fulfillment. Yes, you can apply Historicism and say that they
had a fulfilment in the past, but they will have
another literal fulfillment in the future. And some Adventists say
that the future fulfillment of the
Trumpets is going to take place before the close of probation, other Adventists
say that the Seven Trumpets take place after the close of probation in the
future.
Kemudian
ada pandangan yang lain yaitu pandangan Penggenapan
Ganda, dan di sini ada beberapa orang Advent yang ada di kelompok ini. Pada dasarnya konsepnya ialah Terompet-terompet ini memiliki
penggenapan ganda. Ya, kita bisa mengaplikasikan Historisme dan mengatakan mereka digenapi di masa lampau,
tetapi mereka akan digenapi lagi secara literal di masa depan. Dan beberapa orang Advent
berkata bahwa penggenapan masa depan Terompet-terompet ini akan terjadi sebelum
berakhirnya kemurahan Allah, sedangkan beberapa orang Advent yang lain berkata
Ketujuh Terompet terjadi setelah menutupnya pintu kasihan di masa depan.
And then you have
finally on page 4 the view that I
believe is the correct one, the Historicist interpretation of the Trumpets.
Basically what this view teaches is that the introductory vision to the Trumpets describes
the starting and ending points of the entire series. The
starting point we're going to notice is the day of Pentecost when
Jesus began His intercessory ministry at the golden altar in the Holy Place of
the heavenly sanctuary upon His ascension. Then the series will end when Jesus
throws down the censor and He ceases to intercede for humanity and He takes over
the kingdoms of the world. So in other words, the introductory vision
has the starting point and the ending point of the Seven Trumpets, it
summarizes the two points. And the Trumpets are the events in between the
introductory part which is the intercession of Jesus and when Jesus takes over
the kingdoms of the world. So for Historicists, strict Historicists, the
Trumpets do not have two applications, the Trumpets have one application, beginning in
apostolic times and ending when Jesus takes over the kingdoms of the world.
Kemudian
akhirnya di hal. 4 kita melihat pandangan yang menurut saya ialah yang benar, penafsiran Historicist atas Terompet-terompet. Pada dasarnya yang
diajarkan pandangan ini ialah, penglihatan pengantar Terompet-terompet menggambarkan titik mula dan
titik akhir dari keseluruhan serinya. Titik mulanya, seperti
yang akan kita simak, ialah
hari Pentakosta ketika Yesus memulai pelayanan perantaraNya di
mezbah ukupan dari emas di bilik Suci Bait Allah Surgawi setelah kenaikanNya ke
Surga. Lalu seri ini akan
berakhir ketika Yesus melemparkan tempat dupanya dan Dia
berhenti menjadi Perantara manusia, dan Dia mengambil alih kerajaan-kerajaan dunia.
Jadi dengan kata lain, di penglihatan pengantar terdapat titik mula dan titik
akhir dari Ketujuh Terompet, yang meringkas kedua titik tersebut. Dan
Terompet-terompet adalah peristiwa-peristwa di antara bagian pengantar yaitu
Yesus sebagai Perantara, dan ketika Yesus mengambil alih kerajaan-kerajaan
dunia. Maka bagi pandangan Historicist, Historicist yang murni, Terompet-terompet tidak memiliki aplikasi ganda. Terompet-terompet punya satu
aplikasi, dimulai di zaman apostolik dan berakhir ketika Yesus mengambil alih
kerajaan-kerajaan dunia.
Now let's go to the
subtitle: “Historicist Principles”.
Of all of the passages
in the book of Revelation, the Seven Trumpets series is the most difficult to
understand, and I must make an admission that for years I shied away from
teaching about the Seven Trumpets, because I looked at the Seven Trumpets through
the prism of Uriah Smith’s interpretation of the Trumpets, and to be honest
with you, it made little sense to me. In fact I will remember that many times I
taught Revelation seminars, the seminars on limited Revelation seminar, and it's lesson 23 and the title of lesson 23
is “Trumpets Herald Rome's Collapse”, I
always skipped that lesson. I went from lesson 22 to lesson 24 because it was
so long and it just, all of the interpretation of the symbolism just made absolutely no sense.
Then a few years
ago, actually many years ago, while I was serving as pastor of Fresno Central
church, I decided that we would study in the book of Revelation in
chronological order, and of course that obligated me to sit down and study the
Trumpets, because if you're going to study Revelation you can't say, “Okay,
we're going to skip the Trumpets, folks.” So I was forced to sit down and study
for myself the Seven Trumpets, applying the same principles that we apply to
every other section of the book of Revelation.
And the study notes that you have, are the result of my personal study
of the text of Scripture, not going to Uriah Smith, or going to Futurist
authors, or going to other individuals, who have written about the Trumpets;
but actually going to the book of Revelation itself with a good lexicon, with a
concordance, and studying the Trumpets for myself. And I think that everything
is going to make sense as we move along.
Sekarang
mari ke subtitel “Historicist Principles” (Prinsip
Historicist).
Dari
semua isi di kitab Wahyu, Tujuh
Terompet adalah yang paling sulit dipahami, dan harus saya akui
selama bertahun-tahun saya selalu
mengelak mengajarkan Ketujuh Terompet
karena saat itu saya memandang Ketujuh Terompet melalui sudut pandang
penafsiran Uriah Smith tentang Terompet-terompet, dan jujur saya katakan, itu
tidak masuk akal buat saya. Bahkan, saya ingat, banyak kali ketika saya
mengajarkan kitab Wahyu di seminar-seminar, seminar tentang kitab Wahyu yang
terbatas, itu adalah pelajaran #23, dan judulnya ialah “Trumpets
Herald Rome’s Collapse” (Terompet
Mengumumkan Kejatuhan Roma), saya selalu melompati pelajaran itu. Dari
pelajaran #22 saya lompat ke pelajaran #24, karena pelajaran itu begitu panjang
dan semua penafsiran simbol-simbolnya sama sekali tidak masuk akal.
Kemudian
beberapa tahun lalu, sebenarnya banyak tahun lalu, selagi saya menjadi gembala
di gereja Fresno
Central, saya memutuskan kami harus
mempelajari kitab Wahyu urut secara kronologis, dan tentu saja itu mewajibkan
saya untuk duduk dan mempelajari Terompet-terompet, karena jika kami akan
mempelajari kitab Wahyu, saya tidak bisa mengatakan, “Oke, Saudara-saudara,
kita akan lompati Terompet-terompet.” Jadi saya terpaksa duduk dan mempelajari
sendiri Ketujuh Terompet dengan memakai prinsip-prinsip yang sama yang kita aplikasikan
kepada setiap bagian yang lain dari kitab Wahyu. Dan diktat yang kalian terima
adalah hasil dari pembelajaran pribadi saya sendiri atas Kitab Suci, tanpa
merujuk ke Uriah Smith, atau ke penulis-penulis Futurist, atau ke orang-orang lain yang sudah
menulis tentang Terompet-terompet; tetapi betul-betul melulu ke kitab Wahyu itu
sendiri, dengan sebuah lexicon
(kamus) yang bagus, dengan sebuah Concordance (Konkordansi) dan mempelajari Terompet-terompet bagi diri saya
sendiri. Dan saya rasa semuanya akan masuk akal sambil kita jalan.
Now we need to have
certain interpretative principles in order to understand the Trumpets as well
as other sections of the book of Revelation.
Sekarang
kita perlu punya prinsip-prinsip penafsiran supaya bisa memahami
Terompet-terompet dan juga bagian lain dari kitab Wahyu.
Principle # 1
First of all, when
the book of Revelation does not interpret a symbol, we must go to other
places in Scripture to discover the correct interpretation of that symbol.
Is that point clear?
Prinsip #
1
Pertama-tama,
ketika kitab Wahyu tidak menafsirkan suatu simbol, kita harus ke tempat lain dalam Kitab Suci
untuk menemukan penafsiran yang tepat dari simbol tersebut.
Apakah poin itu jelas?
Principle # 2
Secondly ~ and this
is probably the most important principle of all ~ we must carefully consider
the order of events or the literary structure of the book of Revelation. The
book of Revelation
is an intricately woven document with flashbacks, foretastes, repetitions and expansions. We must remember that God did not
reveal the book of Revelation in strict chronological order. The visions of
Revelation run in cycles; just like the Book of Daniel has four cycles Daniel:
Daniel 2, Daniel 7, Daniel 8 and 9, and Daniel 10 through 11. In other words
the book of Revelation you can't say, “Well, I want to know what's going to
happen in the future,” so you start in
Revelation 1:1 you go to Revelation chapter 22 the last verse, you say, “Okay, now I know the chronological sequence
of events.” No! The book of Revelation has a very tricky
structure.
You know I can give you an example at the top of page 5 in your
study notes. There are three passages on 144,000 in the book of Revelation:
·
you have first
of all in Revelation 7:1-8 the sealing of the 144,000. Each section has a different emphasis. So in
Revelation 7:1-8 you have the sealing of 144,000.
·
Then you go to chapter 14, many chapters in
between. And you have the character of the 144,000.
·
and then in chapter
15:2-4 you have the victory of the 144,000 over the Beast, his image, his mark,
and the number of his name.
Now obviously this is not in chronological order, you simply
have three different passages that emphasize different aspects about 144,000.
Prinsip #
2
Kedua ~
dan ini mungkin prinsip yang paling penting dari semuanya ~ kita harus
mempertimbangkan dengan seksama, urut-urutan peristiwa atau struktur penulisan
kitab Wahyu. Kitab Wahyu adalah
dokumen yang dirajut dengan rumit, dengan kilas balik, kecapan pendahuluan,
pengulangan dan pelebaran. Kita harus ingat, bahwa Allah tidak
mengungkapkan kitab Wahyu dalam
urutan kronologis yang tepat.
Penglihatan-penglihatan di Wahyu diberikan dalam siklus-siklus; sama seperti
kitab Daniel yang memiliki 4 siklus: Daniel 2, Daniel 7, Daniel 8+9, dan Daniel
10-11. Dengan kata lain tentang Wahyu kita tidak bisa mengatakan, “Nah saya mau
tahu apa yang akan terjadi di masa depan”, lalu kita mulai dari Wahyu 1:1
hingga Wahyu 22 ayat terakhir dan kita berkata, “Oke, sekarang saya tahu urutan
kronologis peristiwa-peristiwa itu.” Tidak! Kitab Wahyu memiliki struktur yang sangat rumit.
Kalian tahu, saya bisa memberikan
suatu contoh, di bagian atas hal. 5 diktat kalian. Ada tiga perikop tentang
ke-144’000 di kitab Wahyu:
·
Pertama di Wahyu 7:1-8 pemeteraian ke-144’000. Setiap
bagian punya penekanannya sendiri. Jadi di Wahyu 7:1-8 ada pemeteraian
ke-144’000.
·
Lalu kita ke pasal 14, melewati banyak pasal di
antaranya. Dan kita menemukan karakter ke-144’000.
·
Kemudian di pasal 15:2-4 kita melihat kemenangan
ke-144’000 atas Binatang, patungnya, tandanya, dan bilangan namanya.
Nah, jelas ini tidak urut secara
kronologis. Semata-mata ada tiga perikop berbeda yang menekankan aspek-aspek
yang berbeda tentang ke-144’000.
Principle # 3
The third principle
that we need to take a look at is the introductory scenes of each series contain the
beginning and ending points of the entire series. This is what I
mentioned at the very beginning. So in other words, the introductory verses to
each, to the series of the Churches, to the series of the Seals, to the series of the Trumpets, contain
the starting point of the entire series and the ending point of the entire
series, are you understanding the point that I'm making? You know, I have here
several points that illustrate this
principle.
In Revelation 1:1-7 you have the two points of time to the
Churches, let's go there for a moment. Revelation chapter 1:1-7 and you'll see
that you have the beginning point and you also have the ending point. Revelation chapter 1:1, actually let's go to
verse 4 because of the brevity of the time,
it says in verse 4, “ 4John to the Seven Churches which are in Asia…” so would that be the beginning point? He's writing to the Seven
Churches in Asia. But now notice verse 7, and we can't look at all of the details
in between. Verse 7 says, “…7 Behold, He is coming with clouds and
every eye will see Him, even they who pierced Him, and all the tribes of the
earth will mourn because of Him. Even so, amen…” Let me ask you, is verse 7 in chronological
order to what we find before and after? No,
because afterwards it goes back to speak about the Churches. So you have
in this introductory part of the Seven Churches, you have the
beginning point: which is John writing to the Seven Churches, and the ending
point: Jesus coming in the clouds. Is that point clear?
Now, let's notice also Revelation 3:21 this is the
conclusion of the Churches series and the introduction to the Seals. Revelation 3:21 “…To him who overcomes I will grant to sit with Me on My
throne…” that's future, right? Jesus says, “…I will grant to sit with Me on My
throne, as I also overcame and sat with My Father on His throne…” and then you have after this, the Seven Seals. So what is the starting point for the Seven Seals? When Jesus sits with His Father,
what? On
His throne at His ascension.
Where do the Seals end? When we sit with Jesus on the throne. Are you with me or not? So the introductory verse gives you the
beginning and the ending point.
Prinsip #
3
Prinsip
ketiga yang perlu kita simak ialah adegan
pengantar setiap seri mengandung titik mula dan titik akhir keseluruhan seri
tersebut. Ini sudah saya singgung tadi di awal-awal. Jadi dengan
kata lain, ayat-ayat pengantar kepada setiap seri, seri Jemaat-jemaat, seri
Meterai-meterai, seri Terompet-terompet mengandung titik mula dari keseluruhan
seri tersebut, dan titik akhir dari keseluruhan seri tersebut. Apakah kalian
paham poin yang saya buat? Kalian tahu, di sini saya masukkan beberapa poin
yang menggambarkan prinsip ini.
Di Wahyu
1:1-7 ada dua titik waktu untuk Jemaat-jemaat. Ayo kita ke sana sejenak. Wahyu
1:1-7, dan kita akan melihat ada titik mulanya dan juga ada titik akhirnya.
Wahyu 1:1, sebaiknya ke ayat 4 saja karena singkatnya waktu. Dikatakan di ayat
4, “4 Dari Yohanes kepada Ketujuh Jemaat yang di Asia Kecil…” jadi apakah ini titik mulanya? Dia
menulis kepada Ketujuh Jemaat di Asia. Tetapi sekarang simak ayat 7, kita tidak
bisa melihat ke detail yang lain di antaranya. Ayat 7 berkata, “…7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata
akan melihat Dia, bahkan mereka yang telah
menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan berkabung
karena Dia. Walaupun demikian, amin…” Coba
saya tanya, apakah ayat 7 sesuai urutan
kronologis dengan apa yang kita temukan sebelum dan sesudahnya? Tidak, karena
setelah itu, kembali berbicara tentang Jemaat-jemaat. Maka di bagian pengantar Ketujuh Jemaat
ini terdapat titik mulanya:
yaitu Yohanes menulis kepada Ketujuh Jemaat; dan titik akhirnya: Yesus datang
dalam awan-awan. Apakah poin ini jelas?
Sekarang
mari kita simak juga Wahyu 3:21, ini adalah konklusi dari seri Jemaat-jemaat
dan pengantar kepada seri Meterai-meterai. Wahyu 3:21,“21 Barangsiapa
menang Aku akan mengaruniakan kepadanya untuk duduk bersama-sama dengan Aku di
atas takhta-Ku…” itu masa depan, benar? Yesus berkata, “…Aku akan mengaruniakan
kepadanya untuk duduk bersama-sama dengan Aku di
atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah
menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku
di atas takhta-Nya…” Dan setelah ini ada Tujuh Meterai. Jadi
apa titik mula bagi Tujuh Meterai?
Ketika Yesus duduk bersama BapaNya, di mana? Di atas takhta BapaNya
pada saat kenaikanNya ke Surga. Di mana Meterai-meterai
berakhir? Ketika kita duduk bersama Yesus di takhta Yesus.
Apakah kalian mengikuti saya atau tidak? Jadi ayat pengantarnya memberikan
titik mula dan titik akhirnya.
The same is true
with Revelation chapter 8, the series on the Trumpets. You have ~ let's go there
to Revelation chapter 8 ~ the introduction
to the series of the Trumpets, Revelation chapter 8 and let's notice beginning
with verse 2, because verse 1 is the conclusion to the series of the Seals.
It says that, “…2 I saw seven angels who stand
before God and to them were given Seven Trumpets. Then another Angel having a golden censer came and
stood at the altar, He was given much incense that He should offer it with the prayers of
all the saints upon the golden altar which was before the throne. And the smoke
of the incense with the prayers of the saints ascended before God from the
Angel’s hand…” When did that
work of mingling the incense with the prayers of God's people begin? When did that
process begin? On the day of Pentecost when Jesus began His work of
intercession in the Holy Place, right?
But now notice, there's a change in scene, verse 5. In verse 5 it says, “…5 then the Angel took the censer, filled it with
fire from the altar…” we're going to see,
we’re going to come back to this in Revelation chapter 14, “…from the altar…” and what does He do with the censer now? No longer is He
interceding with the censer, what is He
doing? He “…threw it to the earth and there were noises, thunderings, lightnings and an earthquake…” that represents the end of intercession. We will study that a
little bit later on in this series when we deal with Ezekiel chapter 10, where
it speaks about taking the censor and throwing it in Jerusalem, that means
Jerusalem is now going to be punished. And
so, are you understanding this point?
Critically
important to understand that the introductory vision gives you the beginning
and ending point of the series.
Hal yang sama berlaku dengan Wahyu pasal 8, seri
Terompet-terompet. Di sana terdapat ~ mari ke Wahyu pasal 8 ~ pengantar ke seri Terompet-terompet. Wahyu
pasal 8, dan mari simak mulai dari ayat 2 karena ayat 1 itu konklusi seri
Meterai-meterai. Dikatakan bahwa, “2 Lalu aku
melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka
diberikan tujuh sangkakala. 3 Maka seorang Malaikat lain, membawa sebuah pedupaan emas, datang dan
berdiri di dekat mezbah. Dan kepadaNya
diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkanNya bersama-sama dengan doa semua
orang kudus di atas mezbah emas yang ada di
hadapan takhta itu. 4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan
doa orang-orang kudus itu dari tangan Malaikat itu ke hadapan Allah…” kapan pekerjaan mencampur dupa dengan
doa umat Allah dimulai? Kapan proses
itu mulai? Pada hari Pentakosta ketika Yesus memulai pekerjaan perantaraNya di
bilik Kudus, benar? Tetapi sekarang simak, ada perubahan adegan,
ayat 5. Di ayat 5 dikatakan, “…5 Lalu Malaikat itu mengambil
pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah…” kita akan melihat, kita akan kembali
kemari di Wahyu 14, “…dari mezbah…” dan apa yang dilakukanNya dengan
pedupaan itu sekarang? Dia tidak lagi menjadi perantara dengan pedupaan itu,
apa yang dilakukanNya? Dia “…melemparkannya ke bumi. Dan ada suara-suara, guruh, halilintar dan gempa bumi…” ini
melambangkan berakhirnya perantaraan. Kita akan mempelajari itu nanti dalam
seri ini ketika kita membahas Yehezkiel pasal 10, di mana dibicarakan tentang mengambil
pedupaan itu dan melemparkannya di Yerusalem, itu berarti Yerusalem
sekarang akan menerima hukuman.
Jadi, apakah kalian memahami poin ini?
Sangatlah
penting memahami bahwa penglihatan
pengantar memberikan titik mula dan titik akhir seri tersebut.
And then if you
continue here on page 5, Revelation 11:15-19
contain the conclusion to the Trumpets, a summary of the rest of the book, and the
introduction to the next section.
You say, “Now how
is that?”
Well, let's go to
Revelation chapter 11, and let's read verses 15 through 17. This is the seventh angel who blows the
Seventh Trumpet, “…15 Then the seventh
angel sounded and there were loud voices in heaven saying, ‘The kingdoms of
this world have become the kingdoms of our Lord and of His Christ, and He shall
reign forever and ever’. 16 And
the twenty-four elders who sat before God on their thrones fell on their faces
and worshipped God 17 saying, ‘We give You thanks, O, Lord God
Almighty, the One who is, and who was and who is to come, because You have
taken your great power and reigned…” that's where the
Seventh Trumpet ends. Notice that the series
of the Trumpets ends there at verse 17.
Kemudian
jika kita lanjut di sini di hal. 5, Wahyu 11:15-19 berisikan konklusi
Terompet-terompet, dan ringkasan sisa kitab Wahyu, dan pengantar ke seksi
berikutnya.
Kalian
berkata, “Kok bisa?”
Nah, mari kita ke Wahyu 11,
dan mari kita baca ayat 15 sampai 17. Ini malaikat ketujuh yang meniup Terompet
Ketujuh. “15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup
sangkakalanya. Dan terdengarlah suara-suara nyaring di Sorga, yang berkata, ‘Kerajaan
dunia ini telah menjadi kerajaan Tuhan kita
dan Kristus-Nya, dan Ia akan memerintah
sebagai raja sampai selama-lamanya.’ 16 Dan kedua puluh empat
tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan
menyembah Allah, 17 sambil
berkata, ‘Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang
ada sekarang, dan yang ada dulu, dan yang
ada kelak, karena Engkau telah mengambil
kuasa-Mu yang besar dan memerintah sebagai raja…” di sinilah Terompet Ketujuh berakhir.
Simak, seri Terompet-terompet selesai
di ayat 17 ini.
Now you say, “What
about verse 18?”
Some people make the mistake
of thinking that Revelation 11:18 follows what is in the in the
previous verse. That's not the case. What
happens is, Revelation (verse) 18 now is going to give you the summary of the rest
of the book.
You say, “How do
you know that?”
Well, let's read
this interesting statement from Ellen White. See, the little lady understood
this. How did she understand all these little intricate details? Lucky guess,
right? No! She was inspired, folks, that's how she knows. We're going to see detail after detail in the Trumpets where Ellen White is right on target
in her interpretation. Let's read this statement that we find in the book Early Writings page 36, you’re going to see
that this takes you back, “…Then
I saw that Jesus would not leave the Most Holy place until every case was
decided either for salvation or destruction, and that the wrath of God would
not come…” what is the wrath of God coming? It's the Seven Plagues, right? “…that the wrath of God
would not come until Jesus had…” what?
“…finished His work in the Most Holy place,
laid off His priestly attire and clothed Himself with the garments of
vengeance…” that's the close of probation, isn't it? Then it says, “…Then Jesus will step
out from between the Father and man, and God will keep silence no longer, but
pour out His wrath on those who have rejected His truth…” that is after the close of probation, the pouring out of the
Seven Last Plagues. But then notice what
Ellen White says, “…I saw that the anger of the nations, the wrath of God, and the
time to judge the dead were…” what? “…separate and distinct, one following the
other…” are you catching the picture? “…Also that Michael had not stood up and that
the time of trouble such as never was, had not yet commenced. The nations are
now getting angry…” let me ask you is that taking place before or after the
close of probation? Before, isn't
it? Now where do you find that
expression “nations getting angry”? In verse 18, right? So she says, “…The nations are now getting angry…” and by the way when she says “the nations are getting angry”
she's not describing just the nations are angry at each other, the nations are
getting angry ultimately, they'll be angry
against God's people. And by the way this phrase “the nations are getting
angry” is described in Revelation
chapter 12 through chapter 14, that's
where the anger of the nations is described.
Then she continues, “…The nations are now getting angry, but when
her High Priest has finished His work in the sanctuary, He will stand up, put
on the garments of vengeance, and then the Seven Last Plagues will be poured
out…”
Nah,
kalian berkata, “Bagaimana dengan ayat 18?”
Beberapa
orang membuat kesalahan
menganggap Wahyu 11:18 mengikuti apa yang ada di ayat sebelumnya.
Tapi nyatanya tidak begitu. Yang terjadi ialah, Wahyu ayat 18 sekarang memberikan kita ringkasan dari
sisa kitab Wahyu.
Kalian
berkata, “Dari mana kita tahu?”
Nah, mari
kita baca pernyatan menarik ini dari Ellen White. Kalian lihat, ibu kecil ini
memahami hal ini. Dari mana dia memahami detail-detail yang rumit ini? Tebakan
beruntung, benar? Tidak. Dia diilhami, Saudara-saudara, karena itulah dia tahu.
Kita akan melihat detail demi detail di seri Terompet-terompat di mana Ellen
White tepat sasaran dalam penafsirannya. Mari kita baca pernyataan yang kita dapati di buku Early Writings hal. 36, kalian akan melihat bahwa ini membawa kita
mundur, “…Lalu saya melihat, Yesus tidak akan
meninggalkan bilik Mahakudus hingga setiap kasus sudah diputuskan entah untuk
diselamatkan maupun untuk dibinasakan, dan bahwa murka Allah tidak akan
datang…” apa murka Allah yang akan datang? Ketujuh Malapetaka, benar? “…murka Allah tidak
akan datang hingga Yesus sudah…” apa? “…menyelesaikan
pekerjaanNya di bilik Mahakudus, melepas jubah imamNya dan mengenakan jubah
pembalasanNya…” ini berakhirnya masa kemurahan Allah, bukan? Lalu dikatakan, “…Lalu Yesus
melangkah keluar dari antara Bapa dan manusia, dan Allah tidak akan berdiam
diri lebih lama lagi, melainkan mencurahkan murkaNya ke atas mereka yang telah
menolak kebenaranNya. …” ini setelah pintu kasihan ditutup,
dicurahkannya Ketujuh Malapetaka Terakhir. Tetapi kemudian simak apa kata Ellen
White, “…Saya
melihat kemarahan bangsa-bangsa, murka Allah, dan saatnya untuk menghakimi
orang mati itu…” apa?
“…terpisah dan beda, yang satu
mengikuti yang lain…” apakah kalian menangkap gambarnya? “…Juga Mikhael masih
belum berdiri, dan masa kesukaran seperti yang belum pernah ada, belum dimulai.
Bangsa-bangsa sekarang marah…” Coba saya tanya, apakah itu
terjadi sebelum atau sesudah berakhirnya masa kemurahan Allah? Sebelum, bukan?
Nah, di mana kita melihat ungkapan “bangsa-bangsa marah”? Di ayat 18, benar?
Jadi Ellen White berkata, “…Bangsa-bangsa
sekarang marah…” dan ketahuilah bilamana Ellen White berkata “bangsa-bangsa sekarang
marah” dia tidak menggambarkan bangsa-bangsa sekadar marah satu sama lain.
Bangsa-bangsa marah tingkat dewa, mereka marah terhadap umat Allah. Dan
ketahuilah ungkapan ini, “bangsa-bangsa menjadi marah” dilukiskan di Wahyu
pasal 12 hingga pasal 14, di sanalah kemarahan bangsa-bangsa dilukiskan. Lalu
Ellen White melanjutkan, “…Bangsa-bangsa sekarang marah, tetapi
bilamana Imam Besar kita telah menyelesaikan pekerjaanNya di Bait Suci, Dia
akan berdiri, mengenakan pakaian pembalasan, kemudian Ketujuh Malapetaka
Terakhir akan dicurahkan…”
So notice the
summary of the five chronological states, five chronological sections of
Revelation 11:18.
§ “the nations are getting angry” that is described in Revelation 12 through
14. There you find a description of the powers of the earth angry at God's
people, wanting to destroy God's people.
§ Revelation 15 through 19 describe the close
of probation and the Seven Last Plagues that summarizes what phrase? “Your wrath
has come”.
§ Then it says the next event is “the time to
judge the dead.” Which dead? The righteous? No! Who is judged after the
plagues are poured out when Jesus comes? This is describing the Millennium, chapter 20.
§ And then it says “time to reward Your saints”, So when
Jesus comes is He going to reward His saints? Yes. Is He going to begin to judge the wicked?
Yes.
§ And then you have the final, which is “to destroy
those who destroy the earth”, when are those going to be destroyed who
destroy the earth? After the Millenium. Are you with me?
So verse 18 gives
you the introduction to the rest of the book.
Jadi
simak ringkasan lima kronologi kondisi, lima kronologi bagian dari Wahyu 11:18.
§ “Bangsa-bangsa telah marah” ini dilukiskan di Wahyu 12
hingga 14. Di sana ada deskripsi kekuasaan-kekuasaan dunia yang marah pada umat
Allah, yang ingin membinasakan umat Allah.
§ Wahyu 15 sampai 19 melukiskan berakhirnya masa kemurahan
Allah dan dicurahkannya Ketujuh Malapetaka Terakhir yang adalah ringkasan dari
apa? “amarah-Mu telah datang”.
§ Lalu dikatakan, peristiwa berikutnya ialah “saat bagi orang-orang mati, mereka harus dihakimi”. Orang mati yang mana? Orang-orang benar? Bukan. Siapa
yang dihakimi setelah malapetaka-malapetaka dicurahkan ketika Yesus datang? Ini
menggambarkan Millenium, pasal 20.
§ Kemudian dikatakan waktunya untuk “memberi upah kepada hamba-hamba-Mu”. Jadi waktu Yesus
datang apakah Dia akan memberi upah hamba-hambaNya? Ya. Apakah Dia akan mulai menghakimi orang-orang jahat? Ya.
§ Kemudian bagian terakhirnya ialah, “untuk membinasakan mereka yang membinasakan bumi.” Kapan mereka yang membinasakan bumi akan
dibinasakan? Setelah Millenium. Apakah kalian mengikuti saya?
Jadi ayat
18 memberi kita pengantar sisa kitab Wahyu.
And then Revelation
11:19, we're on page 6, Revelation 11:19 is the
introduction to the next section of Revelation 12 through 14, are you following me or not? So
Revelation 11:19 Ellen White always applies that verse to the beginning of the work of Jesus in
the Most Holy place in 1844.
Now wait a minute,
if you take Revelation in chronological order, then you will have to say, that,
you know, the opening of the temple in
Heaven and the Ark of the Testament is seen, you will have to say, that's after
the Second Coming of Jesus.
But what is Revelation
11:19 doing? God is taking you
back to the section that deals with the anger of the nations, are
you with me or not? I hope, I wish we
had more time to you know, fine-tune all of this, but you know that's why you
have the study time in the afternoon. Go
back, reflect on it, think on it, on the basis of what we are talking
about.
Kemudian
Wahyu 11:19, kita di hal. 6, Wahyu
11:19 adalah pengantar ke bagian berikutnya, yaitu Wahyu 12 hingga 14,
apakah kalian mengikuti saya atau tidak? Ellen White selalu mengaplikasikan Wahyu 11:19 ke awal pekerjaan Yesus di bilik
Mahakudus di tahun 1844.
Tunggu
dulu, jika kita menganggap Wahyu sesuai urutan kronologisnya, maka kita harus
berkata bahwa terbukanya bilik
Mahakudus di Surga dan terlihatnya Tabut
Perjanjian, itu setelah Kedatangan Kedua Yesus.
Tetapi Wahyu 11:19 itu
apa? Allah membawa kita mundur ke bagian yang berkaitan dengan bangsa-bangsa yang marah,
apakah kalian mengikuti saya atau tidak? Sayang kita tidak punya waktu lebih banyak
untuk memperdalam semua ini, tetapi kalian tahu, itulah mengapa kalian punya
waktu untuk belajar di sore hari. Ulangilah, renungkan, pikirkan berdasarkan
apa yang kita bicarakan sekarang.
Now, let's go to
our next section: “Serious Questions on Hermeneutical Consistency”.
1.
Hermeneutical
means principles of interpretation.
Interpreters of the book of Revelation ~
I found in my studies ~ are
frequently inconsistent in the way in which they interpret the book, for
example the Historicist method teaches that the Churches and the Seals begin when? In apostolic times. Ephesus is the Apostolic
Church, right? And in the Seals we teach
the white horse is the church that goes out conquering and to conquer, the Apostolic
Church. So the series begin in apostolic times and end when? When Christ
sets up His everlasting kingdom. This being the case, why does Uriah Smith and other
interpreters say that the Trumpets begin in the fourth century with the
barbarian invasions? Are you
catching my point?
2.
Secondly some
Adventist interpreters believe that there is a dual fulfillment of the
Trumpets, one past and the other future.
However, is there such a thing as dual fulfillments in chain prophecies? Are there two fulfillments to the Churches?
No! Are there two fulfillments to the
Seals? No! Are there two fulfillments to Daniel 2? and Daniel 7? and Daniel 8 and 9? and Daniel
11? No! In chain prophecies you have how
many fulfillment? You have one fulfillment in chain prophecies.
3. Another question, were the barbarian
invasions of such historical importance that you needed four Trumpets to
describe the barbarian invasions? That's what Uriah Smith does.
Furthermore, those who interpret the
Trumpets as a depiction of the barbarian invasions and the growth of Islam and
Turkey are many times inconsistent in the manner in which they interpret the
symbols. Sometimes they take the
language literally and other times they apply the language symbolically.
There's an inconsistency in the method of interpreting the symbols.
4.
Finally at the
top of page 7, for those who see the rise and fall of Islam and the role of
Turkey in the Trumpets, one must ask, where in other prophetic lines of prophecy do you
find a mention of Turkey or the Muslims?
ü Are they in Daniel 2? Are the Muslims and
Turkey in Daniel 2? No!
ü Are they in Daniel 7? No!
ü Are they in Daniel 8 and 9? No!
ü Are they in the series on the Churches? No!
ü Are they in the series on the Seals? No!
ü Are they in Daniel 11 and 12? No!
ü Are they in Revelation 12? No!
ü Are they in Revelation 13? No!
So to insert the Muslims and Turkey into the Trumpets simply as
a reflection of a view that was held by Uriah Smith who introduced this view
into the Adventist Church ~ and by the way I'm not demeaning the work of Uriah
Smith, you can read his commentaries, his commentaries on Daniel and Revelation
are very good ~ but:
·
he did not have
all the light on the Trumpets,
·
he did not have
all the light particularly on the Battle of Armageddon,
·
he believed that
you know, the king of the North is Turkey,
·
and the drying
up of the Euphrates was literal.
·
you saw he was,
you know he was, I think he was wrong in
his interpretation of Daniel 11, Revelation chapter 16;
that doesn't mean that everything that he wrote is not
trustworthy. Ellen White recommended
that his book be read.
So I'm just mentioning the
difficulties that we have with his particular interpretation of the
Trumpets.
Nah, mari
ke bagian berikutnya, “Serious Questions on Hermeneutical Consistency” (Pertanyaan Serious tentang Kekonsistenan
Hermeneutis).
1.
“Hermeneutis” artinya prinsip-prinsip penafsiran. Dalam
pembelajaran saya, saya dapati para penafsir kitab Wahyu sering tidak konsisten
dengan cara mereka menafsirkan kitab itu. Misalnya, metode Historicist
mengajarkan bahwa seri Jemaat-jemaat
dan seri Meterai-meterai mulai kapan? Di zaman apostolik. Efesus
adalah gereja apostolik, benar? Dan di Meterai-meterai kita mengajarkan kuda
putih ialah gereja yang keluar untuk mendapatkan kemenangan dan untuk
menaklukkan, gereja apostolik. Maka seri-seri itu dimulai di zaman apostolik dan berakhir
kapan? Ketika Kristus mendirikan
kerajaanNya yang kekal. Dengan demikian, mengapa Uriah Smith dan penafsir-penafsir lainnya
mengatakan Terompet-terompet mulai di abad keempat dengan invasi barbar?
Apakah kalian menangkap poin saya?
2.
Kedua, beberapa penafsir Advent meyakini ada penggenapan
ganda dari Terompet-terompet, yang satu lampau yang lain akan datang. Tetapi,
apakah ada penggenapan ganda dalam nubuatan berantai? Apakah ada dua
penggenapan di Jemaat-jemaat? Tidak! Apakah ada dua penggenapan di
Meterai-meterai? Tidak! Apakah ada dua penggenapan Daniel pasal 2? Dan Daniel
7? Dan Daniel 8 dan 9? Dan Daniel 11? Tidak! Di nubuatan berantai ada berapa
penggenapan? Satu penggenapan
dalam nubuatan berantai.
3.
Pertanyaan berikut, apakah invasi barbar itu sedemikian
pentingnya dalam sejarah sehingga dibutuhan empat Terompet untuk menggambarkan
invasi barbar? Itulah yang dilakukan Uriah Smith. Lebih jauh, mereka yang
menafsirkan Terompet-terompet sebagai invasi barbar dan perkembangan Islam dan
Turki sering tidak konsisten dengan cara mereka menafsirkan simbol-simbol.
Terkadang mereka menganggap bahasa itu literal dan terkadang mereka
mengaplikasikan bahasa itu sebagai simbol. Ada ketidakkonsistenan dalam metode menafsirkan simbol-simbol.
4.
Akhirnya di bagian atas hal. 7 bagi mereka yang melihat
kebangkitan dan kejatuhan Islam dan peranan Turki di seri Terompet-terompet,
harus ditanyakan di mana di garis
nubuatan-nubuatan yang lain kita mendapati Turki atau Muslim?
ü Apakah mereka ada di Daniel 2?
Apakah Muslim dan Turki ada di Daniel 2? Tidak!
ü Apakah mereka di Daniel 7?
Tidak!
ü Apakah mereka di Daniel 8 dan
9? Tidak!
ü Apakah mereka ada di seri
Jemaat-jemaat? Tidak!
ü Apakah mereka ada di seri
Meterai-meterai? Tidak!
ü Apakah mereka ada di Daniel 11
dan 12? Tidak!
ü Apakah mereka di Wahyu 12?
Tidak!
ü Apakah mereka di Wahyu 13?
Tidak!
Maka memasukkan Muslim dan Turki
ke dalam Terompet-terompet semata-mata sebagai refleksi dari pandangan yang
dipegang Uriah Smith yang memperkenalkan pandangan ini kepada gereja Advent ~
dan ketahuilah saya tidak merendahkan pekerjaan Uriah Smith, kalian boleh
membaca komentarnya tentang Daniel dan Wahyu, mereka sangat bagus ~ tetapi:
§ dia tidak
memiliki semua terang mengenai Terompet-terompet,
§ dia tidak
memiliki semua terang khususnya tentang Peperangan Harmagedon,
§ kalian tahu,
dia menganggap raja negeri Utara
itu Turki,
§ dan
mengeringnya Efrat itu literal,
§ kalian lihat,
saya rasa penafsirannya tentang Daniel 11 itu salah, Wahyu pasal 16,
Tapi itu tidak berarti semua yang
ditulisnya tidak bisa dipercaya. Ellen White merekomen agar bukunya dibaca.
Jadi saya hanya menyebutkan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi dengan
penafsirannya khusus tentang Terompet-terompet.
Now we're on page 7:
“Introduction to the Trumpets”.
We begin by asking
the very important question: are we to understand the Trumpets from a Futurist
or from a Historicist perspective? Seventh Day Adventist theology has traditionally
interpreted the Churches, the Seals, and
the Trumpets from a Historicist perspective. However in recent times there has been a
tendency among some Seventh-Day Adventist interpreters to interpret the Trumpets
from a Futurist perspective, and probably the person who has popularized this
the most is Marvin Moore, who for many years ~ I don't know if he still
presently is ~ but was editor of Signs Of The
Times.
As regard the
Trumpets as I was mentioning at the beginning this morning, there are two
Futurist schools of thought in the Seventh-Day Adventist Church today.
· One school sees the fulfillment of the
Trumpets in post probationary time, that is after the close of probation.
· The other school sees their fulfillment as
future from our time, but occurring during probationary time before the close
of probation. Marvin Moore belongs to
this second group that believes that the Trumpets will be fulfilled shortly
before the close of probation.
Sekarang
kita di hal. 7, “Introduction to the Trumpets”
(Pengantar ke Terompet-terompet).
Kita
mulai dengan mengajukan pertanyaan yang penting: apakah kita harus memahami
Terompet-terompet dari sudut pandang Futurist atau
Historicist? Theologi MAHK secara tradisional menafsirkan
Jemaat-jemaat, Meterai-meterai, dan Terompet-terompet dari sudut pandang Historicist. Tetapi,
belakangan ini ada kecenderungan di antara beberapa penafsir MAHK yang
menginterpretasikan Terompet-terompet dari sudut pandang Futurist, dan mungkin orang yang paling
mempopulerkan konsep ini ialah Marvin Moore, yang selama banyak tahun ~ saya
tidak tahu apakah masih sampai sekarang ~ dia adalah editor Signs of the Times.
Sehubungan
dengan Terompet-terompet ~ seperti yang saya katakan pada awal-awal tadi pagi ~
ada dua pemikiran Futurist dalam gereja MAHK
sekarang ini.
· Satu pemikiran melihat
penggenapan Terompet di masa setelah kemurahan Allah berakhir, yaitu setelah pintu kasihan ditutup.
· Pemikiran yang lain melihat
penggenapannya masih di masa depan dari zaman kita, tetapi terjadi di dalam
masa kemurahan Allah sebelum
pintu kasihan ditutup. Marvin Moore termasuk grup kedua ini yang
meyakini Terompet-terompet akan digenapi tidak lama sebelum pintu kasihan
ditutup.
I believe that the Futurist
school commits two mistakes in their interpretation of the Trumpets.
1. First they often literalize the symbolic language,
they speak about meteorites and you know, falling from heaven literally,
and asteroids falling upon the earth you
know. But when the Bible speaks about a falling star, you know, you need to see
what the Bible interprets the falling star as.
Not just think that it's a meteorite or an asteroid. We have to let the Bible interpret its own
symbols. So first they often literalize
the symbolic language,
2. and second they fail to do a serious study
of the literary arrangement of the book of Revelation. You see, the literary structure of the book of Revelation
is the skeleton that holds the whole book together, and if you don't
have a skeleton you have a jellyfish that moves here, there, and everywhere.
Saya
meyakini bahwa pemikiran Futurist
melakukan dua kesalahan dalam penafsiran mereka tentang Terompet-terompet.
1.
Pertama-tama mereka
sering membuat bahasa simbolis menjadi literal, mereka berbicara
tentang meteor kalian tahu, yang secara literal jatuh dari langit, dan asteroid
yang jatuh ke bumi. Tetapi saat Alkitab berbicara tentang bintang yang jatuh,
kita perlu melihat apa yang Alkitab tafsirkan sebagai bintang. Bukan hanya
berpikir bahwa itu sebuah meteor atau asteroid. Kita harus mengizinkan Alkitab
menafsirkan simbol-simbolnya sendiri. Jadi pertama-tama mereka sering membuat
bahasa simbol menjadi literal.
2.
Dan kedua mereka gagal menyelidiki dengan serius
pengaturan penulisan kitab Wahyu. Kalian lihat, struktur penulisan kitab Wahyu adalah kerangka yang
mengikat seluruh kitab menjadi satu, dan jika kita tidak punya
kerangka, kita jadi seperti ubur-ubur yang meleyot ke sini, meleyot ke sana, ke
segala arah.
Many scholars ~ now
here's an important point ~ many scholars
have concluded that the book of Revelation follows the sequential order of the Hebrew
sanctuary, in other words, that structured around the Hebrew sanctuary.
· In the series of the Seven Churches, Jesus is walking
where? Among
the candlesticks.
·
In the series on
the Seals, Jesus has moved to where? To the table
of the showbread. Now if you want to know more on that you would have
to study this series that I did on the
Seals, there's a two volume set
of study notes on the Seals.
·
In the series on
the Trumpets,
where is Jesus’
ministry? We just read it a few moments ago, at the altar of incense.
· And in Revelation 11:19 Jesus moves where? He
moves to
where the
Ark of the Covenant is.
Banyak
pakar ~ nah ini poin yang penting ~ banyak pakar menyimpulkan bahwa kitab Wahyu mengikuti
urut-urutan Bait Suci Ibrani, dengan kata lain itu terstruktur seputar Bait
Suci Ibrani.
· Di seri Tujuh Jemaat, Yesus berjalan di mana? Di antara ketujuh kaki dian.
· Di seri Meterai-meterai, Yesus telah bergerak ke
mana? Ke meja roti sajian.
Nah, jika kalian ingin mengetahui lebih banyak tentang ini, kalian harus
mempelajari seri yang saya buat tentang Meterai-meterai, ada diktat dua volume
mengenai Meterai-meterai.
· Di seri Terompet-terompet, di mana Yesus melayani?
Kita baru membacanya tadi, di
mezbah dupa.
·
Dan di
Wahyu 11:9 Yesus bergerak ke mana? Dia bergerak ke tempat Tabut Perjanjian.
So you have this sequence
from,
ü actually the book of Revelation begins in
chapter 1 with the sacrifice of Christ, with the death of Christ, He redeemed
us through His blood, He was dead and
yet He's alive, so it begins actually with His work on earth.
ü Then you have the candlesticks,
ü then you have the table of showbread,
ü then you have the altar of incense,
ü then you have the opening of the Most Holy
place,
ü and then you'll notice in the next
paragraph, then in chapter 15:5-8 the sanctuary administration closes, the
temple is filled with smoke, nobody can enter because the intercession of
Christ has ended.
ü And then in Revelation 16 through 19 you
have a description of the Seven Last Plagues.
ü Chapter 20 you have the scapegoat ceremony,
ü and chapter 21 and 22 you have the new
heavens and the new earth.
Does Revelation
have a sanctuary structure? It most certainly does, it follows the order of the sanctuary. So if you extract the
Trumpets and you put them in the future, what happens? The sanctuary structure
of the book is interrupted.
So you have to
realize that the Trumpets fit within a certain a time period which is the period of
the intercession of Christ in the sanctuary. Is this point clear? So extracting the
Trumpets from the legitimate context and inserting them into the future destroys
the beautiful sanctuary symmetry of the book.
And if you want
more on the sanctuary symmetry of the book, you know if you have the book God Cares by C. Mervyn Maxwell my teacher in
the seminary. You'll find a beautiful description of the sanctuary symmetry of
the book of Revelation.
Jadi ada
urutan ini, dari:
ü Sesungguhnya kitab Wahyu mulai
di pasal 1 dengan kurban Kristus, kematian Kristus, Dia menebus kita dengan
darahNya, Dia mati tetapi Dia hidup. Jadi semuanya sebetulnya mulai dengan pekerjaanNya
di bumi.
ü Lalu ada kaki dian.
ü Lalu ada meja roti sajian.
ü Lalu ada mezbah dupa.
ü Lalu ada terbukanya bilik
Mahakudus.
ü Kemudian kalian akan melihat
di paragraf berikutnya, di pasal 15:5-8 pelayanan Bait Suci tutup, bilik
Mahakudus itu dipenuhi oleh asap, tidak ada yang bisa masuk karena perantaraan
Kristus sudah berakhir.
ü Kemudian di Wahyu 16 hingga 19
ada deskripsi Tujuh Malapetaka Terakhir.
ü Di pasal 20 ada upacara
kambing Azazel.
ü Pasal 21-22 ada langit baru
dan bumi baru.
Apakah Wahyu memiliki
struktur Bait Suci? Tentu saja, dia mengikuti
urut-urutan Bait Suci. Maka bila kita mengeluarkan
Terompet-terompet dan kita pindahkan itu ke masa depan, apa yang terjadi?
Struktur Bait Suci dalam kitab Wahyu itu
terganggu.
Jadi kita
harus menyadari bahwa Terompet-terompet
cocok masuk suatu periode waktu yaitu periode perantaraan Kristus di Bait Suci.
Apakah poin ini jelas? Maka dengan mengeluarkan Terompet-terompet dari
konteksnya yang sah dan menempatkannya di masa depan, itu menghancurkan
kesimetrisan Bait Suci yang indah dalam kitab tersebut.
Jika
kalian ingin mendapatkan lebih banyak keterangan tentang kesimetrisan Bait Suci
di kitab Wahyu, ada di buku God Cares oleh C. Mervyn Maxwell, dosen saya di seminari.
Kalian akan mendapatkan deskripsi yang indah tentang kesimetrisan Bait Suci di
kitab Wahyu.
Now let's take a
look at the normative Seventh-Day Adventist position on the Trumpets. There are
certain non-negotiables when it comes to the Seventh-Day Adventist concept of
the Seven Trumpets. After Desmond Ford ~
have you ever heard of him? He died just a short while ago ~ after Desmond Ford came up with his novel ideas
on Bible prophecy, the General Conference established a Daniel and Revelation
Study Committee, it's known as DARCOM to look into his arguments. The
result was the publication of seven volumes on various issues relating to the
Sanctuary and Bible prophecy. By the way I would recommend that you acquire
this seven set series, they're available from the Biblical Research Institute
of the General Conference, they are a powerful, powerful support for the
Seventh-Day Adventist view of the Sanctuary and Bible prophecy. I mean they answer
every single objection that was raised by Desmond Ford and is raised generally
by evangelicals. Regarding the Seven Trumpets ~ continuing here in page 8 ~ regarding the
Seven Trumpets, DARCOM gave the following explanation ~ this is the official
explanation that is given on the Trumpets by this committee, “Today Seventh-Day Adventists virtually stand
alone as exponents of the Historicist
method, since non-Catholic
groups in general have abandoned this approach in favor of one of the two
methods mentioned above, which is Preterism and Futurism. The Daniel and
Revelation committee wishes to reaffirm to the world Church, the validity of the Historicist approach to
these two apocalyptic books. The committee sees it as the only sound method to
use,…” So the Adventist Church is solidly expounding the view of
Historicism. It continues, “…The
committee sees it as the only sound method to use. Our pioneers did not follow
cunningly devised fables when they
searched and preached the truths of these prophecies. They have passed
on to us a rich heritage…” Now, while not providing a
definitive interpretation of the Trumpets the committee did establish
parameters that must be followed in the study of the Trumpets in the
Seventh-Day Adventist Church. They reach
three conclusions and here they are: “…The literary structure divides the book of Revelation into two
major sections, a historical section that emphasizes the experience of the
church and related events during the Christian era…” that would be the
Churches, the Seals, and the Trumpets, “…and an eschatological…” that means
end-time section that focuses particularly on end-time events and the end of
the world, that would be the series beginning with Revelation chapter 12 where
you have you know the introduction of the persecution of the 1260 years, the dragon be enraged with the woman; chapter 13 the Beast, his image, and his
mark; Revelation 14 the Three Angels’
Messages, etc. “…Secondly, the series of the Seals and the Trumpets occur in the
historical section of Revelation, consequently we should seek for their
fulfillment…” where? “…in historical time…” not in the end time except for the
very last two or three trumpets. “…And
finally the prophecies of the Seals and
of the Trumpets have only…” what? “…one symbolic fulfilment in the course of
history.”
Nah, mari
kita simak posisi normatif MAHK mengenai Terompet-terompet. Ada hal-hal yang
tidak bisa ditawar sehubungan dengan konsep MAHK tentang Ketujuh Terompet.
Setelah Desmond Ford ~ pernahkah kalian mendengar tentang dia? Dia meninggal
tidak lama ini ~ setelah Desmond Ford muncul dengan ide-ide barunya tentang
nubuatan Alkitab, General Conference menetapkan
sebuah Komite untuk mempelajari Daniel
dan Wahyu, yang dikenal dengan nama DARCOM, guna menyelidiki argumen-argumennya.
Hasilnya ialah publikasi tujuh volume tentang pelbagai isu berkaitan dengan
Bait Suci dan nubuatan Alkitab. Nah, saya ingin merekomen kalian mendapatkan
seri tujuh jilid ini, ada tersedia di Biblical Research Institute
General Conference, itu adalah dukungan
yang amat sangat kuat terhadap pandangan MAHK tentang Bait Suci dan nubuatan
Alkitab. Maksud saya, mereka menjawab
setiap keberatan yang diajukan Desmond Ford dan pada umumnya diajukan oleh
golongan Evangelikal Protestan.
Mengenai Ketujuh Terompet ~ lanjut di hal. 8 di sini ~ mengenai Ketujuh
Terompet, DARCOM memberikan penjelasan
berikut ~ ini adalah penjelasan resmi yang diberikan oleh komite
ini tentang Terompet-terompet.
“…Hari ini MAHK nyaris berdiri sendiri sebagai eksponen dari
metode Historicist karena kelompok non-Katolik pada umumnya telah meninggalkan
pendekatan ini demi salah satu dari kedua metode yang disebutkan di atas, yaitu
Preterisme dan Futurisme. Komite Daniel dan Wahyu ingin mengkonfirmasi kepada
gereja dunia, validitas pendekatan Historicist
ke kedua kitab apokaliptis ini. Komite ini berpendapat bahwa inilah
satu-satunya metode yang sehat untuk dipakai…” jadi gererja Advent itu menguraikan secara solid pandangan Historicisme.
Dilanjutkan,
“…Komite ini berpendapat bahwa inilah satu-satunya metode yang sehat
untuk dipakai, Pionir kami tidak mengikuti dongeng-dongeng yang dikarang secara
licik ketika mereka menyelidiki dan menyampaikan kebenaran nubuatan-nubuatan
ini. Mereka telah mewariskan kepada kami pusaka yang kaya…” Nah, sementara tidak memberikan penafsiran yang definitif tentang
Terompet-terompet, Komite itu menetapkan parameter-parameter yang harus diikuti
dalam mempelajari Terompet-terompet di gereja MAHK. Mereka mencapai tiga
kesimpulan, yaitu: “…Struktur penulisan membagi kitab Wahyu ke
dalam dua seksi besar: seksi sejarah yang menekankan pada pengalaman gereja dan
peristiwa-peristiwa yang berkaitan selama era Kristen…” yaitu Jemaat-jemaat, Meterai-meterai, dan Terompet-terompet, “…dan suatu
eskatologi…” artinya seksi akhir zaman yang fokus terutama pada kejadian-kejadian
akhir zaman dan akhir dunia. Ini adalah seri-seri dimulai dengan Wahyu pasal 12
di mana terdapat pengantar ke persekusi 1260 tahun, naga yang marah kepada
perempuan itu; pasal 13 Binatang, patungnya, dan tandanya; Wahyu 14 Pekabaran
Tiga Malaikat, dll. “…Yang kedua, seri Meterai-meterai dan
Terompet-terompet terjadi di seksi sejarah Wahyu, oleh karena itu kita harus
mencari penggenapan mereka…” di mana? “…dalam waktu
sejarah…” bukan di akhir zaman kecuali untuk dua-tiga Terompet yang paling akhir. “…Dan akhirnya
nubuatan-nubuatan Meterai-meterai dan Terompet-terompet hanya memiliki…” apa? “…satu
penggenapan simbolis sepanjang sejarah.”
Now Ellen White warned
about the dangers of extracting passages of Revelation from their legitimate
historical context. She wrote once to a school teacher by the name of John Bell
and actually she wrote two long testimonies to him, and I've only included just
a small portion of what she wrote to him, because he was taking prophecies that
applied to the past, he was applying them to the future. He was taking them out
of their legitimate historical context. Ellen White warned that we need to study each section
of Revelation within the time period when it was fulfilled.
I read from Selected Messages Volume 2 page 102, “…There have been one
and another who in studying their Bibles thought they discovered great light
and new theories but these have not been correct. The Scripture is all true,
however, by miss-applying the Scripture, men arrive at wrong conclusions. We are
engaged in a mighty conflict and it will become more closed and determined as
we near the final struggle. We have a
sleepless adversary…” in other words, he suffers from
insomnia “…and he is constantly at work upon human
minds that have not had a personal
experience in the teachings of the people of God for the past 50 years…” Is it important to go
back to what was believed originally in the Adventist Church? Absolutely. She continues, “…Some will take the
truth applicable to their time and place it…” where? “…in the future. Events in the train of prophecy that had their fulfillment away in the past are
made…” what? “…future and thus by these theories the faith
of some is undermined…”
In another part
of this testimony that Ellen White wrote
to John Bell on pages 102 and 103 Ellen White wrote, “…From the light that the Lord has been
pleased to give me, you are in danger of doing the same work, presenting before
others truths with which have had their place, and done their specific work for
the time in the history of the faith of the people of God. You recognize these facts in Bible history as
true, but apply them to win, apply them to the future. They have their force
still…” where? “…in their proper place in the chain of events that have made us
as a people, what we are today. And as
such they are to be presented to those who are in the darkness of error…” Very wise counsel from
the spirit of prophecy.
Sekarang
Ellen White memberi peringatan tentang bahayanya mengeluarkan perikop-perikop
Wahyu dari konteks sejarahnya yang sah. Dia pernah menulis kepada seorang guru
bernama John Bell, sebenarnya Ellen White menulis dua kesaksian panjang
kepadanya dan saya hanya memasukkan sebagian yang kecil dari apa yang
ditulisnya, karena John Bell mengambil nubuatan-nubuatan yang digenapi di masa
lampau dan dia mengaplikasikannya ke masa depan. Dia mengeluarkan mereka dari
konteks sejarahnya yang sah. Ellen White memperingatkan bahwa kita perlu mempelajari
setiap bagian Wahyu di dalam kurun waktunya sendiri ketika itu digenapi.
Saya baca
dari Selected Messages Vol. 2 hal. 102, “…Ada satu dan lain orang yang dalam mempelajari Alkitab, mengira mereka
telah menemukan terang besar dan teori-teori baru, tetapi mereka tidak benar.
Kitab Suci semuanya benar, tetapi dengan salah mengaplikasikan Kitab Suci,
manusia tiba pada kesimpulan yang salah. Kita terlibat dalam konflik hebat dan
semakin lama akan semakin merapat dan terarah dengan semakin mendekatnya ke
pertempuran yang terakhir. Kita punya musuh yang tidak pernah tidur…” dengan kata lain Setan itu menderita insomnia “…dan dia terus bekerja di pikiran manusia yang tidak
memiliki pengalaman pribadi dalam pembelajaran umat Allah selama 50 tahun
terakhir…” apa penting untuk kembali ke apa yang aslinya diyakini gereja Advent?
Tentu saja. Ellen White melanjutkan, “…Beberapa akan mengambil kebenaran yang
berlaku untuk zaman mereka dan menempatkannya…” di mana? “…di masa depan. Peristiwa-peristiwa dalam
urut-urutan nubuatan yang telah digenapi di masa lampau dijadikan…” apa? “…masa
depan, dan dengan demikian melalui teori-teori ini iman beberapa orang
dikacaukan.”
Di
bagian lain dari kesaksian ini yang ditulis Ellen White kepada John Bell di
hal. 102-103, Ellen White menulis, “…Dari terang yang Tuhan telah berkenan
memberikan saya, Anda berada dalam bahaya melakukan pekerjaan yang sama, yaitu
menyampaikan kepada orang lain kebenaran-kebenaran yang sudah digenapi dan
sudah melaksanakan tugas khusus mereka dalam sejarah umat Allah. Anda mengenali
fakta-fakta dalam sejarah Alkitab ini sebagai benar, namun Anda memakai mereka
untuk menang, mengaplikasikan mereka ke masa depan. Mereka masih punya
kekuatan…” di mana? “…di tempat mereka sendiri yang seharusnya
dalam rangkaian peristiwa yang telah menjadikan kita sebagai suatu umat,
sebagaimana kita hari ini. Dan sebagai itulah, mereka harus disampaikan kepada orang-orang yang berada dalam kegelapan ketidaktahuan. …” Nasihat yang sangat bijak dari roh nubuat.
I'm not extracting
things that apply to the future and making them past, not taking things that
happened in the past and applying them to the future, like some are doing with
the Trumpets.
The Trumpets had
their past fulfillment at least you know we're now in the period of the Sixth Trumpet.
All of this has been fulfilled, only the
Seventh Trumpet is future now. We should
not take all of the Trumpets and say, “Well,
this is going to take place at the very end before the close of probation,” because
it's dislocating what we find in the train of prophecy that God has given.
Saya tidak mengeluarkan apa-apa
yang adalah bagian masa depan dan menjadikan mereka lampau, tidak mengambil
apa-apa yang sudah terjadi di masa lampau dan mengaplikasikannya kepada masa
depan seperti yang dilakukan beberapa orang dengan Terompet-terompet.
Terompet-terompet memiliki
penggenapan mereka di masa lampau, paling tidak kalian tahu kita sekarang berada di periode
Terompet Keenam. Semuanya sudah digenapi kecuali Terompet Ketujuh
yang masih masa depan sekarang. Kita tidak boleh mengambil semua Terompet dan
berkata, “Nah, ini akan terjadi pada penghujung waktu, sebelum tutupnya pintu
kasihan” karena itu menyalahtempatkan apa yang ada dalam urutan nubuatan yang
telah diberikan Allah.
Now where does
Ellen White place the Trumpets in the flow of time? Does she make them future? Did
she believe they were past? We have clear
evidence that Ellen White believed that the Sixth Trumpet was
fulfilled beginning in 1844 which means that the first five Trumpets
must have been fulfilled when? Well, da
they must have been fulfilled before 1844, right? You don't have to have the
wisdom of King Solomon to understand that or of Albert Einstein.
Nah, di
mana Ellen White menempatkan Terompet-terompet dalam alur waktu? Apakah dia
menempatkan mereka di masa yang akan datang? Apakah dia meyakini mereka sudah
lampau? Kita punya bukti jelas bahwa Ellen
White meyakini Terompet Keenam digenapi mulai dari 1844, artinya lima Terompet yang pertama
haruslah sudah digenapi kapan? Nah, tuh, mereka tentunya sudah digenapi sebelum
1844, bukan? Kita tidak usah memiliki hikmat Raja Salomo atau Albert Einstein
untuk memahami itu.
Now what indications
do we have in the writings of Ellen White that the Trumpets have been fulfilled
to a great degree in the past with the exception of the fact that we are now in
the period of the Sixth Trumpet, and the Seventh Trumpet is totally future.
Well, the
expression “time will be no longer” is in Revelation
10, in
the context of the Sixth Trumpet. Now where does Ellen White place that
expression “time will be no longer”? Does she present
that as being past, or future? Past from our time. Notice this statement that
we find in Selected Messages Volume 2 page 105,
“…The book that was sealed was
not the book of Revelation, but that portion of the prophecy of Daniel
which related to the last days…” she's talking about Daniel 12:4 to
close and seal the book until the time
of the end. She continues, “…The
scripture says, ‘But thou, O Daniel, shut up the words and seal the book even to the time of the end.
Many shall run to and fro and knowledge shall be increased.’ When the book was opened
the proclamation was made ‘time shall be
no longer’…” that comes from
Revelation 10 which is in the context of the Sixth Trumpet. “…The Book of Daniel is now unsealed and the
Revelation made by Christ to John is to come to all the inhabitants of the
earth, by the increase of knowledge of people is to be prepared to stand in the
latter days…”
Nah,
indikasi apa yang kita miliki dari tulisan-tulisan Ellen White bahwa
Terompet-terompet telah digenapi sebagaian besar di masa lampau dengan
perkecualian bahwa kita sekarang berada di periode Terompet Keenam, sedangkan
Terompet Ketujuh itu seluruhnya masih akan datang.
Nah,
ungkapan “waktu tidak akan ada lagi” (ay.6) ada di Wahyu 10, dalam konteks Terompet Keenam.
Nah, di mana Ellen White menempatkan ungkapan “waktu tidak akan
ada lagi”? Apakah dia
menyampaikannya sebagai sudah lampau atau masih akan datang? Lampau bagi zaman
kita. Simak pernyataan ini yang kita temui di Selected
Messages Vol. 2 hal. 105, “…Kitab yang
dimeteraikan bukanlah kitab Wahyu, melainkan bagian dari nubuatan kitab Daniel
yang berkaitan dengan hari-hari akhir…” Ellen White berbicara tentang
Daniel 12:4 yaitu menyembunyikan dan memeteraikan kitab hingga akhir zaman. Dia
melanjutkan, “…Kitab
Suci berkata, ‘Tetapi
engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu
sampai pada akhir zaman; banyak orang
akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah’. Ketka kitab itu
dibuka, ada pengumuman ‘waktu tidak akan ada
lagi’ …” ini dari Wahyu 10 yang ada dalam
konteks Terompet Keenam. “…Kitab Daniel sekarang sudah dibuka
meterainya dan Wahyu yang diberikan oleh Kristus kepada Yohanes haruslah sampai kepada semua
penghuni bumi, dan dengan bertambahnya pengetahuan manusia, dipersiapkan untuk
tahan berdiri di hari-hari akhir.”
Now notice the next statement, this is on pages 107 and 108 of Selected Messages Vol. 2, “…The
message of Revelation 14 proclaiming that the hour of God's judgment is come is
given in the time of the end. And the Angel of Revelation 10 is represented as
having one foot on the sea, and one foot on the land, showing that the message
will be carried to distant lands, the ocean will be crossed, and the islands of
the sea will hear the proclamation of the last message of warning to our world.
‘And the Angel which I saw stand upon
the sea, and upon the earth, lifted up…” she’s quoting Revelation
10, which is in the context of the Sixth Trumpet by the way, “…and
the Angel which I saw stand upon the sea upon the earth, lifted up His hand to
heaven and swore by Him that liveth for ever and ever, who created heaven and
the things that therein are, and the earth and the things that therein
are, and the sea and the things which are therein, that there should be time no longer…” once again she's quoting Revelation 10, which is in the context
of the Sixth Trumpet. And then she tells
us when this was fulfilled. “…This message announces…” what? “…the end of the prophetic periods. The
disappointment of those who expected to see our Lord in 1844 was indeed bitter
to those who had so ardently looked for His appearing. It was in the Lord's
order that this disappointment should come and that hearts should be…” what? “…should be revealed.”
Sekarang
simak pernyataan berikut, ini di hal. 107-108 Selected Messages Vol. 2, “…Pekabaran Wahyu 14 yang mengumumkan bahwa saat penghakiman
Allah telah tiba, diberikan pada masa akhir zaman. Dan Malaikat Wahyu 10
digambarkan dengan satu kaki di laut dan satu kakiNya di darat, menunjukkan
bahwa pekabaran tersebut akan disampaikan hingga ke negara-negara yang jauh,
menyeberangi lautan, dan pulau-pulau di lautan akan mendengar proklamasi
pekabaran peringatan yang terakhir kepada dunia kita. ‘5 Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan
di atas bumi, mengangkat …” Ellen White mengutip Wahyu 10 yang
ketahuilah ini adalah konteks Terompet Keenam, “…Dan Malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi,
mengangkat tanganNya ke langit, 6 dan Ia bersumpah demi Dia yang
hidup selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi
dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, bahwa
waktu tidak akan ada lagi!’…” sekali lagi dia mengutip Wahyu 10
yang ada dalam konteks Terompet Keenam. Kemudian dia memberitahu kita kapan ini
digenapi. “…Pekabaran ini mengumumkan…” apa? “…akhir dari periode-periode nubuatan. Kekecewaan
mereka yang rindu bertemu dengan Tuhan kita di tahun 1844, benar-benar pahit bagi
mereka yang telah dengan begitu sungguh-sungguh menantikan kedatanganNya. Ini
adalah kehendak Tuhan, bahwa kekecewaan ini harus datang dan kesungguhan setiap
hati harus…” apa? “…harus dibuktikan.”
So when does Ellen
White place the expression “time will be no longer” what date? 1844. So do we project the Sixth Trumpet
to the future? No! The Sixth Trumpet Ellen White explains, is in the context of Revelation 10,
in the past, in 1844.
Notice that the Seven
Thunders that are mentioned in Revelation 10, the Seven Thunders we don't have
time to talk about the Seven Thunders now, we will talk about them a little bit
later in this class, but Ellen White speaks about the Seven Thunders which are
also in
Revelation 10 in the context of the Sixth Trumpet.
“…The special light
given to John which was expressed in the Seven Thunders was a delineation of
events which would transpire under the First and Second Angel’s Messages. It was not best for the people to know these
things, for their faith must necessarily be tested. In the order of God most wonderful and
advanced truths would be proclaimed. The
First and Second Angel’s Messages were to be proclaimed, but no further light
was to be revealed before these messages had done their specific work. This is represented by the Angel standing
with one foot on the sea proclaiming with the most solemn oath, that ‘time should be no longer’…” she's referring to Revelation. Many different phrases that are
in Revelation 10, 6th Trumpet. She ends
a statement by saying, “This time, which the Angel declares with a solemn oath…” that is “time will be no longer” “…is not the end of this world's history, neither of
probationary time but of prophetic time,
which should precede the advent of our Lord. That is, the people will not have another
message upon definite time. After this period of time, reaching from 1842
to 1844, there can be no
definite tracing of the prophetic time…”(Manuscript Releases 59, 1900 pg
99-100) Is that clear?
Jadi
kapan Ellen White memakai ungkapan “waktu tidak akan
ada lagi”, tahun berapa? 1844.
Jadi apakah kita proyeksikan Terompet Keenam ke masa depan? Tidak. Ellen White
menjelaskan Terompet Keenam ada
dalam konteks Wahyu 10, di masa lampau, tahun
1844.
Simak
Ketujuh Guntur yang disebutkan di Wahyu 10, kita tidak punya waktu untuk
membahas Ketujuh Guntur sekarang, kita akan berbicara tentang mereka nanti
dalam kelas ini, tetapi Ellen White berbicara tentang Ketujuh Guntur yang juga ada di Wahyu 10 dalam konteks Terompet Keenam.
“Terang istimewa yang diberikan kepada Yohanes yang
dinyatakan dalam Ketujuh Guntur, merupakan
gambaran peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di bawah pekabaran Malaikat
yang Pertama dan Kedua. Tidaklah baik bagi orang-orang untuk mengetahui
hal-hal itu karena iman mereka perlu diuji. Sesuai rancangan Allah, kebenaran-kebenaran
yang paling mengagumkan dan lebih lanjut akan diumumkan. Pekabaran Malaikat
Pertama dan Kedua harus diumumkan, tetapi tidak ada terang lebih lanjut yang
akan dinyatakan sebelum pekabaran-pekabaran ini melaksanakan tugas khusus
mereka. Ini dilambangkan oleh Malaikat yang berdiri dengan satu kaki di atas
laut mengumumkan dengan sumpah yang sangat khidmat bahwa ‘waktu tidak akan ada lagi’. …” Ellen White merujuk ke Wahyu. Banyak ungkapan di Wahyu 10, Terompet Keenam. Dia mengakhiri
pernyataan itu dengan berkata, “…Waktu ini,
yang diumumkan Malaikat itu dengan sumpah yang khidmat…” yaitu “waktu
tidak akan ada
lagi” “…bukanlah
waktu akhir sejarah dunia ini, juga bukan akhir dari waktu
kemurahan Allah, melainkan waktu nubuatan, yang harus mendahului kedatangan
Tuhan kita. Maksudnya, manusia tidak akan mendapat pekabaran yang lain tentang
waktu nubuatan yang ditetapkan. Setelah periode waktu ini yang menjangkau sampai
1842 hingga 1844, tidak akan ada lagi penelusuran waktu nubuatan.” (Manuscript Releases 59, 1900 pg 99-100)
Apa ini jelas?
So Revelation 10 is
in the context of this Sixth Trumpet. So
when is the Sixth Trumpet beginning its fulfillment? Its beginning its
fulfillment in 1844.
When do you hear
the Seven Thunders? We’ll find that the Seven
Thunders are events that took place between 1842 and 1844.
So clearly the Sixth
Trumpet began in the past and it continues as we will see in the
present. You can't extract this
and say, “No, it's right before the close of probation at the end of
time”, or “it's after the close of
probation”, it would make absolutely no sense.
Jadi
Wahyu 10 ada dalam konteks Terompet Keenam. Jadi kapan Meterai Keenam mulai
digenapi? Dia mulai digenapi tahun 1844.
Kapan
kita mendengar Ketujuh Guntur? Kita akan mendapatkan bahwa Ketujuh Guntur
adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi antara 1842 dan 1844.
Jadi
jelaslah, Terompet Keenam dimulai di masa
lampau dan dia berlanjut sebagaimana yang akan kita lihat, sampai sekarang.
Kita tidak bisa mengeluarkan ini dan berkata, “Tidak, ini tepat sebelum
tutupnya pintu kasihan pada akhir masa” atau “ini setelah tutupnya pintu
kasihan”, itu akan membuatnya sama sekali tidak masuk akal.
Also you remember the bittersweet book in Revelation 10 which is in the context
of the Sixth Trumpet, you know is sweet in the mouth and bitter in the stomach?
To when does Ellen White apply that which is found in Revelation 10 in the
context of the Sixth Trumpet? Notice the next statement that we find at the bottom
of page 11, this is Life Sketches Page 189, “…The waiting
people of God approached the hour when
they fondly hoped their joys would be complete in the coming of the Savior…” that's 1844. “…However the time again passed unmarked by
the advent of Jesus. Mortality still clung to us, the effects of the curse were
all around us. It was hard to take up the vexing cares of life that we thought
had been laid down forever. A bitter…” what? “…a bitter disappointment fell upon the
little flock whose faith had been so strong and whose hope had been so high.
But we were surprised that we felt so free in the Lord and were so strongly
sustained by His strength and grace…”
When was the bitter disappointment? When did that take place? At some
event that's going to take place right before the close of probation? Or after
the close of probation? Absolutely not!
It occurs when the Sixth Trumpet is beginning, because chapter 10 is in the
context of the Sixth Trumpet. Are you following me?
Kalian juga ingat kitab yang pahit-manis di Wahyu 10
yang ada di konteks Terompet Keenam, kalian tahu yang manis di mulut dan pahit
di dalam perut? Ellen White mengaplikasikan apa yang ditemukan di Wahyu 10 di
konteks Terompet Keenam kepada apa? Simak pernyataan berikut yang ada di bagian
bawah hal. 11, ini Life
Sketches hal. 189, “…Umat Allah yang sedang menanti, merasa semakin dekat ke saat ketika
mereka berharap sukacita mereka akan komplet dengan datangnya Sang Juruselamat…”
itu 1844.
“…Namun waktu berlalu lagi, tanpa ditandai oleh kedatangan Yesus.
Kefanaan masih melekat pada kami, akibat kutukan ada di sekeliling kami.
Sangatlah berat mengangkat lagi beban penderitaan hidup yang kami sangka sudah
diturunkan untuk selama-lamanya. Suatu kekecewaan yang…” apa?
“…pahit, jatuh ke atas kawanan kecil yang imannya tadi begitu kuat dan
yang harapannya sedemikian tinggi. Tetapi kami heran kami merasa sedemikian
bebas dalam Tuhan dan begitu didukung oleh kekuatan dan anugerahNya…”
Kapankah
kekecewaaan yang pahit itu? Kapan itu terjadi? Kapan-kapan itu akan terjadi
tepat sebelum tutupnya pintu kasihan? Atau setelah tutupnya pintu kasihan? Sama
sekali tidak! Itu terjadi ketika Terompet Keenam dimulai, karena pasal 10 ada
dalam konteks Terompet Keenam. Apakah kalian mengikuti saya?
Now, Ellen White
also places as the 1260 days and 42 months of Revelation 11 which is also in the context
of the Sixth Trumpet, she places those events in the context of the
Sixth Trumpet. Ellen White understood
that the papacy fulfilled the 1260 days and the 42 months of Revelation 11
which is an Interlude in the Sixth Trumpet.
She believed that these events the 1260 days and the 42 months occurred
from 538 to 1798 and that the second part of Revelation 11 was fulfilled in
the French Revolution. And
Revelation 11 is in the context of the Sixth Trumpet.
Marvin Moore and
others believe that we must reapply the symbolic 42 months and 1260 days and
reinterpret them as literal future time.
Ellen White,
however, explicitly wrote that the 42 months cover the same period as the 1260
days, and that both periods apply to the period of papal supremacy during the
dark ages. She also did a verse by verse
analysis of Revelation 11 and interpreted it from a Historicist perspective as
applying to the French Revolution. Are you with me or not?
Nah,
Ellen White juga menempatkan ke-1260
hari dan ke-42 bulan Wahyu 11 ~ yang juga ada dalam konteks Terompet Keenam
~ dia menempatkan peristiwa-peristiwa itu dalam konteks Terompet Keenam. Ellen
White paham bahwa Kepausan yang menggenapi ke-1260 hari dan ke-42 bulan Wahyu
11, yang adalah Sisipan di Terompet Keenam. Ellen White meyakini bahwa
peristiwa-peristiwa ini ~ 1260 hari dan
ke-42 bulan terjadi dari 538 hingga 1798, dan bahwa bagian kedua Wahyu 11 digenapi oleh Revolusi Perancis.
Dan Wahyu 11 ada dalam konteks Terompet Keenam.
Marvin
Moore dan yang lain meyakini bahwa kita harus mengaplikasikan kembali ke-42
bulan dan 1260 hari yang simbolis dan menafsirkan mereka lagi sebagai literal
di masa mendatang.
Ellen
White, di pihak lain, secara eksplisit menulis bahwa ke-42 bulan meliputi
periode yang sama dengan ke-1260 hari, dan bahwa kedua periode berlaku bagi
periode kejayaan Kepausan selama Abad Kegelapan. Dia juga membuat analisa ayat
demi ayat dari Wahyu 11, dan menafsirkannya dari sudut pandang Historicist sebagai Revolusi Perancis. Apakah kalian
mengikut saya atau tidak?
Past events
Let's read this
particular statement here. This is found
in the book Great Controversy page 439, “…The periods here
mentioned, 42 months and a thousand two
hundred and threescore days, are the same, alike representing the time in which
the Church of Christ was to suffer oppression from Rome. The 1260 years of papal supremacy began in 538
and were therefore terminate in 1798…” So Revelation chapter 11 when it mentions the
1260 days and 42 months, is that describing past events? Yes! She continues, “…At that time a
French army entered Rome and made the Pope a prisoner and he died in exile.
Though a new pope was soon afterward elected the papal hierarchy has never
since been able to wield the power which it before possessed…” Then she continues, even more explicitly, “…Power was given unto
him to continue forty two months. And says the prophet, ‘I saw one of his heads as it were wounded to death’…” Again she's quoting Scripture, “… ‘And he that leadeth into captivity shall
go into captivity, he that killeth with the sword must be killed with the
sword.’ The 42 months are the same as the ‘time, times, and dividing of time’ three years and a half or 1260
days in Daniel 7…” clear? “…The time during which the papal power was to oppress God's
people, this period as stated in preceding chapters began with the supremacy of
the papacy, AD 538 and terminated in 1798. At that time the Pope was made
captive by the French army. The papal power received its deadly wound, and the
prediction was fulfilled ‘he that
leadeth into captivity shall go into captivity’…”
So Ellen White
places Revelation
10 and 11 which are in the
context of the Sixth Trumpet as beginning in the past, events in
1844 and also events that occurred during the 1260 years of papal supremacy as
well as the French Revolution.
Peristiwa-peristiwa
lampau
Mari
kita baca pernyataan ini di sini. Ini
dari buku Great Controversy hal. 439, “…Periode-periode yng
disebutkan di sini, 42 bulan dan 1260 hari, itu sama, sama-sama mewakili waktu di mana gereja Kristus menderita penindasan dari Roma.
Ke-1260 tahun kejayaan Kepausan dimulai di 538 dan dengan demikian berakhir di
1798…” Jadi Wahyu pasal 11 ketika menyebut 1260 hari dan 42 bulan apakah itu
menggambarkan peristiwa-peristiwa lampau? Ya! Ellen White melanjutkan, “…Pada waktu itu
pasukan Perancis memasuki Roma dan menjadikan Paus seorang tawanan dan dia mati
dalam pengasingan. Walaupun seorang Paus baru terpilih tak lama setelah itu,
tetapi hirarki Kepausan tidak pernah bisa melaksanakan kekuasaan yang dulu pernah dimilikinya…” Lalu Ellen White melanjutkan, bahkan lebih eksplisit, “…Kuasa diberikan
kepadanya untuk berlanjut selama 42 bulan. Dan nabi itu berkata, ‘3 Maka tampaklah kepadaku
satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang mematikan…” lagi-lagi dia mengutip Kitab Suci, “…’10 Siapa yang menyebabkan orang lain
masuk penawanan, dia sendiri akan masuk ke dalam penawanan; dia yang membunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang.’ Ke-42 bulan sama dengan ‘satu
masa, dua masa, dan setengah masa’ tiga setengah tahun atau 1260 hari di
Daniel 7,” jelas?
“…Waktu selama kekuasaan Kepausan menindas umat Allah, periode ini
sebagaimana dinyatakan dalam bab-bab sebelumnya mulai dengan supremasi Kepausan
di tahun 538 AD dan berakhir di 1798. Pada waktu itu Paus
dijadikan tawanan oleh pasukan Perancis. Kekuasaan Kepausan menerima lukanya
yang mematikan, dan prediksinya pun tergenapi ‘Siapa yang menyebabkan orang lain masuk penawanan, dia
sendiri akan masuk ke dalam penawanan’…”
Jadi Ellen White menempatkan Wahyu 10 dan 11
yang adalah konteks Terompet
Keenam sebagai sudah
dimulai di masa lampau, peristiwa-peristiwa yang terjadi di
1844, dan juga peristiwa-peristiwa yang terjadi selama 1260 tahun supremasi
Kepausan dan juga Revolusi Perancis.
Now, finally Ellen
White applies the measuring of the temple which is also Revelation chapter 11, really it should be part of Revelation chapter
10 but it's in Revelation chapter 11:1.
The measuring of
the temple of Revelation 11:1 which is in the context of the Sixth Trumpet Ellen
White applies that to, what began in 1844.
Once again she's applying the Sixth Trumpet to the past. I read this very quickly, “…The grand judgment is
taking place and has been going on for some time. ‘Now’, the Lord says, ‘measure the temple and the worshipers
thereof.’ Remember, when you are walking
the streets about your business God is measuring you. When you are attending
your household duties, when you engage in conversation, God is measuring you…” in other words He is judging you, “…Remember that your words and actions are
being daguerreotyped…”
that's an old English word for photographed, “…in the books of heaven, as the artists on
the polished plate reproduces the face. Here is the work going on measuring the
temple and its worshipers to see who will stand in the last day. Those who stand fast shall have an abundant
entrance into the kingdom of our Lord and Savior Jesus Christ. When we are doing our work, remember, there
is One that is watching the spirit in which we are doing it. Shall we not bring the Savior into our
everyday lives, into our secular work, and domestic duties? Then in the name of God we want to leave
behind everything that is not necessary, all gossiping or unprofitable visiting
and present ourselves as servants of the Living God.” (7 Bible Commentary pg. 972)
So when it says
measure the temple is that something that's going to happen in the future or is
that something that began in 1844 and continues to this day?
Thus we are still
in the period of the Sixth Trumpet, in other words.
Nah,
akhirnya Ellen White mengaplikasikan pengukuran Bait Suci yang juga ada di
Wahyu 11, sesungguhnya seharusnya itu bagian dari Wahyu pasal 10, tetapi ini
ada di Wahyu 11:1.
Pengukuran
Bait Suci Wahyu 11:1 yang ada di konteks Terompet Keenam, Ellen White
mengaplikasikan itu kepada apa yang dimulai di 1844. Sekali lagi Ellen White
mengaplikasikan Terompet Keenam ke masa lampau. Saya bacakan ini dengan cepat, “…Penghakiman besar sedang terjadi dan sudah terjadi selama
beberapa waktu lamanya. ‘Sekarang’, kata Tuhan, ‘ukur bait sucinya dan
penyembah-penyembahnya’. Ingat, bila kamu sedang berjalan melakukan
pekerjaanmu, Allah sedang mengukur kamu. Bila kamu sedang mengerjakan
tugas-tugas rumah tanggamu, bila kamu sedang terlibat dalam percakapan, Allah
sedang mengukurmu…” dengan kata lain Dia sedang
menghakimimu.
“…Ingatlah, perkataanmu dan tindakanmu sedang diambil gambarnya…” itu adalah sebuah kata Inggris kuno untuk difoto, “…di kitab-kitab surgawi, seperti seorang seniman mencetak
gambar wajah di atas lempengan yang terpoles. Di sini pekerjaan mengukur Bait
Suci dan para penyembah sedang berlangsung untuk melihat siapa yang akan tahan berdiri pada hari terakhir.
Mereka yang berdiri teguh akan punya jalan masuk yang lebar ke dalam kerajaan
Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Pada waktu kita sedang melakukan
pekerjaan kita, ingat, ada Satu Sosok yang sedang mengamati, dengan roh apa
kita sedang melakukannya. Tidakkah kita seharusnya membawa Sang Juruselamat ke
dalam kehidupan kita sehari-hari, ke pekerjaan sekuler kita, dan ke tugas-tugas
rumah tangga kita? Maka dalam nama Allah kita mau meninggalkan segala yang
tidak penting, semua gossip atau kunjungan yang tidak bermanfaat, dan
mempersembahkan diri kita sendiri sebagai hamba-hamba dari Allah yang hidup.” (7 Bible Commentary
hal. 972)
Jadi
ketika dikatakan mengukur Bait Suci, apakah itu sesuatu yang akan terjadi di
masa depan atau itu sesuatu yang sudah dimulai di 1844 dan berlangsung hingga
hari ini?
Jadi
dengan kata lain, kita masih berada di periode Terompet Keenam.
Well, we are going to
stop our first session here and when we get together for our second session we
are going to finish this chapter on introductory matters relating to the Trumpets.
We’ll begin at the bottom of page 13, “The
Relationship Between The Seals And The Trumpets”, so we're going to go back and
take a look at the Seals and we're going
to see how important that is, as it relates to
the Seven Trumpets.
So don't miss the next
exciting episode.
Nah,
kita akan menghentikan sesi pertama kita di sini, dan nanti kalau berkumpul
lagi untuk sesi kedua, kita akan menyelesaikan bab ini tentang Materi Pengantar sehubungan dengan
Terompet-terompet. Kita akan mulai di bagian bawah hal. 13 “The
Relationship Between the Seals and the Trumpets” (Hubungan antara Meterai-meterai dengan Terompet-terompet) jadi kita akan kembali dan melihat Meterai-meterai, dan kita
akan menyimak seberapa pentingnya itu, dalam hubungannya dengan Ketujuh
Terompet.
Jadi
jangan melewatkan episode berikut yang menarik.
08
11 20
No comments:
Post a Comment