Thursday, November 26, 2020

EPISODE 05/24 ~ REVELATION'S SEVEN TRUMPETS ~ THE THIRD TRUMPET ~ STEPHEN BOHR

 

_____REVELATION’S SEVEN TRUMPETS_____

Part 05/24 - Stephen Bohr

THE THIRD TRUMPET

https://www.youtube.com/watch?v=uGhnuftvPZs

 

Dibuka dengan doa.

 

 

Okay, the First Trumpet represents what? Reviewing from yesterday. The destruction of Jerusalem.  The Second Trumpet describes which historical event? It describes the fall of what? Of the Roman Empire.  And then we have the Third Trumpet, so let's read Revelation 8:8 (actually verse 10) where you have a description of the Third Trumpet. We have several symbols here, 10 Then the third angel sounded: And a great star fell from Heaven, burning like a torch, and it fell on a third…” notice the concept of the third once again  “…on a third of the rivers and on the springs of water. 11 The name of the star is Wormwood. A third of the waters became wormwood, and many men died from the water, because it was made bitter.”

So we have several symbols in this verse. We have:

ü  a star, the falling of a star. The star is compared to a torch,

ü  we have the defiling of rivers and fountains of waters, that's drinking water. It's not the same as the seas of yesterday,

ü  and we have wormwood which embitters the waters,

ü  and when people drink the waters they are poisoned and they die.

That's the picture of the Third Trumpet.

 

Baiklah, Terompet Pertama melambangkan apa? Mengulang yang kemarin. Penghancuran Yerusalem. Terompet Kedua menggambarkan peristiwa sejarah yang mana? Menggambarkan jatuhnya apa? Kekaisaran Roma. Kemudian ada Terompat Ketiga. Jadi mari kita baca Wahyu  8:10, di mana ada deskripsi Terompet Ketiga. Ada beberapa simbol di sini, 10 Lalu malaikat yang ketiga meniup: dan sebuah bintang besar jatuh dari Surga, menyala-nyala seperti obor, dan ia jatuh ke atas sepertiga…”  lihat, konsep sepertiga sekali lagi,   “…ke atas sepertiga  sungai-sungai dan mata-mata air. 11 Nama bintang itu ialah Apsintus. Sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, karena dijadikan pahit. …” 

Jadi ada beberapa simbol di ayat ini. Ada:

ü  sebuah bintang, jatuhnya sebuah bintang. Bintang itu dibandingkan dengan sebuah obor,

ü  ada sungai-sungai dan mata-mata air yang dicemarkan, ini air minum, beda dengan lautan yang kemarin.

ü  ada apsintus, yang membuat pahit air-air,

ü  dan ketika manusia minum air-air itu, mereka keracunan  dan mereka mati.

Itulah gambaran Terompet Ketiga.

 

 

Now let's take a look at a little bit of historical context, following what we have in our study notes. There can be little doubt that the falling star of the Third Trumpet refers in a primary sense to whom? To Satan. Yet, this is an important detail.

·       This star cannot refer to the original fall of Satan from Heaven because that happened when? It happened before creation week, and the Third Trumpet is into the Christian era.

·       It cannot refer to the fall of Satan at the cross, because Satan had a further fall at the cross. You know, Jesus in John chapter 12  said “the prince of this world shall be cast out”. And in Luke 10:18 he spoke of Satan falling like lightning from Heaven; Ellen White describes that as being the fall of Satan at the cross, because Jesus took over the rulership of the world, the legal rulership of the world. So Satan was cast out at the cross.  It cannot refer to the casting of Satan at the cross because the Third Trumpet is taking place long after Jesus died on the cross.

So we have to look at the historical context in order to understand when this applies. 

 

Nah, mari kita lihat sedikit konteks sejarah, mengikuti apa yang ada di diktat kita. Tidak diragukan lagi bahwa bintang jatuh di Terompet Ketiga ini dalam pemahaman pertama mengacu kepada siapa? Kepada Setan. Namun, ini adalah detail yang penting.

·       Bintang ini tidak bisa mengacu kepada kejatuhan asli Setan dari Surga, karena itu terjadi kapan? Itu terjadi sebelum minggu penciptaan, sedangkan Terompet Ketiga itu sudah masuk ke era Kristen.

·       Itu tidak bisa mengacu ke kejatuhan Setan di salib, di salib Setan mengalami kejatuhan lebih jauh lagi. Kalian tahu, di Yohanes 12:31 Yesus berkata, penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar”. Dan di Lukas 10:18 Dia berbicara tentang Setan jatuh seperti kilat dari Surga; Ellen White menggambarkan ini sebagai kejatuhan Setan di salib, karena waktu itu Yesus mengambil alih kekuasaan atas dunia, kekuasaan sah atas dunia ini. Maka Setan pun terlempar di salib. Tapi ini tidak bisa mengacu ke dilemparkannya Setan di salib karena Terompet Ketiga terjadi lama setelah Yesus mati di salib.

Maka kita harus melihat ke konteks sejarahnya untuk memahami kapan ini diaplikasikan.

 

 

Now though this trumpet ~  we’re at the bottom of page 65 ~  though this trumpet cannot refer primarily to the fall of Satan, the original fall of Satan, at the beginning or at the cross; nevertheless the language is very reminiscent of the fall of Lucifer as described in Isaiah 14:12-14, correct?  Let's read those verses. Isaiah chapter 14:12-14, 12 “How you are fallen from heaven, O Lucifer, son of the morning! How you are cut down to the ground,  you who weakened the nations!...” by the way what does “Lucifer” mean? Lucifer means “the day star”,  that's the literal meaning of the word “Lucifer”.  So Lucifer is compared to a falling star. Verse 13,  “…13 For you have said in your heart: I will ascend into heaven, I will exalt my throne above the stars of God; I will also sit on the mount of the congregation on the farthest sides of the north; 14 I will ascend above the heights of the clouds, I will be like the Most High.’…”

So the sin of Lucifer was that he wanted to take the place of whom? He wanted to sit on the mountain of God ~ the sanctuaries on the mountain of God ~ and  he wanted to occupy the throne of God, does that sound familiar?

 

Nah, walaupun terompet ini ~ kita di bagian bawah hal. 65 ~ walaupun terompet ini tidak bisa mengacu secara primer kepada kejatuhan Setan yang asli, baik pada awal mulanya maupun saat di salib; namun demikian bahasanya mengingatkan tentang kejatuhan Lucifer seperti yang dilukiskan di Yesaya 14:12-14, benar? Mari kita  baca ayat-ayat itu. Yesaya 14:12-14, 12 Betapa engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Fajar, putera fajar, engkau sudah ditebang dan jatuh ke bawah, engkau yang melemahkan bangsa-bangsa! …”  Nah, apa arti kata “Lucifer”? Lucifer artinya bintang fajar, itulah arti literal kata “Lucifer”. Jadi Lucifer dibandingkan dengan bintang yang jatuh. Ayat 13, “…13 Karena  engkau telah berkata dalam hatimu: ‘Aku akan naik ke Surga, aku akan meninggikan takhtaku di atas bintang-bintang Allah, dan aku juga akan duduk di bukit pertemuan, di sebelah utara yang paling jauh. 14 Aku akan naik mengatasi ketinggian awan-awan, aku akan menjadi seperti Yang Mahatinggi!’ …” 

Jadi dosa Lucifer ialah dia mau mengambil tempat siapa? Dia mau duduk di gunung Allah ~ Bait Suci ada di gunung Allah ~ dan dia mau menempati takhta Allah. Apakah kita sudah pernah mendengar ini? 

 

 

Now let's go back to our study notes. The terminological links between the Third Trumpet in Isaiah 14 and Revelation 12 leave little doubt that say the fall of Satan is in the background of the Third Trumpet.  Satan, the star of the morning, who was originally perfect, apostatized and became what kind of star? He became a fallen star. He then did what? He defiled and poisoned Adam and Eve with his specious teachings and the result was that the entire human race became what? Infected with the virus of sin. The result was that the entire race came under the sentence of what? Of  death. That is the context in which we need to look at the Third Trumpet.

 

Nah, marilah kita kembali ke diktat kita. Terminologi mata rantai yang menghubungkan Terompet Ketiga di Yesaya 14 dengan Wahyu 12, membuat tidak ada keraguan bahwa kejatuhan Setan ialah latar belakang Terompet Ketiga. Setan, bintang fajar, yang aslinya sempurna, telah menjadi murtad dan menjadi bintang apa? Dia menjadi bintang yang jatuh. Dia kemudian berbuat apa? Dia mencemari dan meracuni Adam dan Hawa dengan ajaran-ajarannya yang palsu, dan akibatnya seluruh bangsa manusia menjadi apa? Terinfeksi virus dosa. Akibatnya seluruh bangsa manusia jatuh di bawah hukuman apa? Maut. Itulah konteks yang perlu kita simak di Terompet Ketiga.

 

 

Now the fall of a star portrays the great apostasy that defiled the church from within, when papal Rome rose to power from the shambles that the barbarians left in the Roman Empire. Do you remember that the Second Trumpet describes the barbarians carving up the Roman Empire? We studied that yesterday. And from there rose the Roman Catholic papacy. So this is speaking of the period when the Roman Catholic papacy is beginning its rise, not when it reaches its apex of power.

 

Nah, jatuhnya sebuah bintang menggambarkan kemurtadan besar yang mencemarkan gereja dari dalam ketika Kepausan Roma bangkit ke kekuasaannya dari kehancuran yang ditinggalkan bangsa-bangsa barbar di kekaisaran Roma. Ingatkah kalian bahwa Terompet Kedua menggambarkan bagaimana bangsa-bangsa barbar mencincang kekaisaran Roma? Kita sudah mempelajarinya kemarin. Dan dari sana bangkitlah Kepausan Roma Katolik. Jadi ini berbicara tentang periode ketika Kepausan Roma Katolik mulai bangkit, bukan ketika dia mencapai puncak kejayaannya.

 

 

Now the crucial question then is this, what principle allows us to say that the fallen star represents Satan as well as the fall of papal Rome. We have three reasons why we can say that this fall of Satan is really in the background of the fall of the church in the times of Constantine and thereafter for the next two centuries.

Three points that we need to take into account:

1.   in the first place what the Bible attributes to Satan he actually accomplished as through whom, or through what? Through human apostate powers. You all are aware that in Revelation 12:4 we’re told that the dragon stood next to the woman to devour her Child as soon as the Child was born. The dragon is doing this, but who did the dragon use? Who did Satan use? He used Herod, a Roman ruler. In fact in Great Controversy 438  Ellen White wrote,  “Thus while the dragon primarily represents Satan, it is in a secondary sense a symbol of…” what?  “…a symbol of pagan  Rome.”  Likewise when pagan Rome gave its power to the papacy ~ I want you to notice the terminology that is used in Revelation 13:2 ~  Notice this quotation from Ellen White,  “In the 6th century the papacy had become firmly established…” by the way, that means that the papacy had already been rising before that, right? It only becomes firmly established in 538, in the 6th century, “…the papacy had become firmly established. Its seat of power was fixed in the Imperial City and the bishop of Rome was declared the head over the entire church…”  Now listen to this, “…Paganism had given place to…” what? “…to the papacy…” and what text do we find that shows that paganism, the Roman Empire had given its power to the papacy? Revelation 13:2. “….The dragon had given to the Beast…”  so pagan Rome is compared to what? To the dragon, right? So,  “…The dragon had given to the Beast ‘his power, and his seat, and great authority’…” (GC pg 54)   So the dragon works through pagan Rome both when Jesus was born, and then pagan Rome gave its seat and its power to what? To the papacy. At the end of time Ellen White explains that the dragon represents the political rulers of the world.  Now, doesn't the dragon represent Satan? Yes, it's Satan working through visible powers that he uses. Notice a statement from Testimonies to Ministers page 39 (actually 38.2),  “Kings and rulers and governors have placed the brand of Antichrist upon themselves and are represented as the…” what?  So what does a dragon represent? Yes, Satan primarily, but also represents what? Kings, rulers, and governors. So it says,  “…are represented as the dragon who goes to make war with the saints; with those who keep the commandments of God and who have the faith of Jesus…” So that's the first reason why we can say that, you know, the Third Trumpet, the falling star can represent the papacy even though primarily it represents whom? Primarily it represents Satan. 

2.   Now the second reason why we know this, is because when you look at Daniel chapter 7 you have a Little Horn,  right? And the Little Horn  persecutes whom? The saints of the Most High. In Revelation 13 you have a Beast that persecutes the saints of the Most High. In Daniel the Little Horn  persecutes God's people for “time, times and the dividing of time”. In Revelation chapter 13 the Beast persecutes God's people for 42 months. It's the same period of time. However, when you go back to Revelation chapter 12, you find that the woman flees to the wilderness because the dragon wants to slay the woman. So if you take Revelation 13 it's the Little Horn. and the Beast that are persecuting God's people, but Revelation chapter 12 tells us that for “time, times, and the dividing of time” it is the dragon that is persecuting God's people.  So who is the papacy an emissary of? It’s an emissary of the dragon, an emissary of Satan.

3.   In the third place, the third reason why we can say that this fallen star represents the papacy and not only Satan personally, is because of what we find in 2 Thessalonians 2:3-4. Here we are told explicitly that the man of sin exalted himself because he wanted to take whose place? He wanted to take God's place, “sitting in the temple of God showing himself to be God” are you with me? Who is this man of sin? This man of sin is primarily Satan, but Satan working through whom? Working through papal Rome. And it's interesting that in 2 Thessalonians 2:9 we are told, and the literal Greek says this, that “the man of sin is energized ἐνέργεια [energeia] by Satan” that's a terminology that is used there in 2 Thessalonians 2:9. So the backdrop  to the idea  expressed above is, that Satan does not accomplish his work in person but through his seed, or his body, what he was not able to accomplish in Heaven he does on earth through his vice-gerent or through his representative. And as Christ works through His body ~ what is the body of Christ? The church. ~  Satan also has a what? He also has a body through whom he works.  Is this principle clear? 

 

Sekarang pertanyaan yang krusial ialah ini, prinsip apa yang mengizinkan kita mengatakan bahwa bintang yang jatuh mewakili Setan dan juga jatuhnya (murtadnya) Kepausan Roma. Ada tiga alasan mengapa kita bisa mengatakan bahwa kejatuhan Setan ini sesungguhnya adalah latar belakang dari kejatuhan gereja di zaman Constantine dan selanjutnya selama dua abad berikutnya.

Tiga poin yang perlu kita pertimbangkan:

1.    Pertama, apa yang diatributkan Alkitab kepada Setan, sesungguhnya dia laksanakan melalui siapa atau apa? Melalui kekuasaan manusia yang murtad. Kalian semuanya pasti tahu bahwa di Wahyu 12:4 kita diberitahu bahwa naga itu berdiri di samping perempuan siap mencaplok Anaknya begitu Anak itu lahir. Naga itu yang melakukan ini, tetapi siapa yang dipakai naga itu? Siapa yang dipakai Setan? Dia memakai Herodes, seorang penguasa Roma. Bahkan di Great Controversy hal. 438, Ellen White menulis,  “…Dengan demikian, sementara naga itu utamanya mewakili Setan, dalam pemahaman kedua dia adalah simbol dari…”  apa?  “…simbol Roma pagan…”  Demikian juga ketika Roma pagan memberikan kuasanya kepada Kepausan, saya mau kalian simak terminologi yang dipakai di Wahyu 13:2. Simak kutipan ini dari Ellen White, “…Di abad ke-6 kedudukan Kepausan sudah mantap…” nah, itu artinya Kepausan sudah bangkit sebelumnya, benar? Hanya di tahun 538, di abad ke-6, kedudukannya sudah mantap “…kedudukan Kepausan sudah mantap. Pusat kedudukannya sudah tetap di Kota Kekaisaran, dan uskup Roma dinyatakan sebagai kepala atas semua gereja…”  sekarang dengarkan ini,   “…Paganisme telah digantikan oleh…”  apa?   “…Kepausan…”  dan ayat apa yang kita temukan yang menunjukkan bahwa paganisme, kekaisaran Roma, telah memberikan kuasanya kepada Kepausan? Wahyu 13:2  “…Naga telah memberikan kepada Binatang itu…”  jadi Roma pagan dibandingkan apa? Naga, benar? Jadi, “…naga telah memberikan kepada Binatang itu kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar’ (GC hal. 54). Maka naga itu bekerja melalui Roma pagan baik ketika Yesus lahir, maupun kemudian ketika Roma pagan memberikan kedudukannya dan kuasanya kepada siapa? Kepada Kepausan. Ellen White menjelaskan pada akhir zaman naga itu mewakili pemimpin-pemimpin politik dunia. Nah, bukankah naga itu mewakili Setan? Ya, itu Setan yang bekerja melalui kuasa-kuasa yang tampak yang dipakainya. Simak pernyataan dari Testimonies to Ministers hal. 38.2,   “…Raja-raja, dan penguasa-penguasa, dan gubernur-gubernur telah memasang cap Antikristus pada diri mereka sendiri, dan dilambangkan sebagai…”  apa? Jadi naga mewakili apa? Ya, utamanya Setan, tetapi juga mewakili apa? Raja-raja, penguasa-penguasa, gubernur-gubernur. Maka dikatakan,   “…dan dilambangkan sebagai naga yang maju berperang dengan orang-orang kudus, dengan mereka yang memelihara perintah-perintah Allah dan yang memiliki iman Yesus…”  Jadi itulah alasan pertama mengapa kita bisa mengatakan, Terompet Ketiga, bintang yang jatuh mewakili Kepausan walaupun utamanya dia mewakili siapa? Utamanya dia mewakili Setan.

2.   Sekarang, alasan kedua mengapa kita mengetahui ini ialah karena jika kita simak Daniel pasal 7, ada Tanduk Kecil, betul? Dan Tanduk Kecil ini mempersekusi siapa? Orang-orang kudus Yang Mahatinggi. Di Wahyu 13, ada satu Binatang yang mempersekusi orang-orang kudus Yang Mahatinggi. Di Daniel, Tanduk Kecil mempersekusi umat Allah selama “satu masa, dua masa, dan setengah masa”. Di Wahyu 13, Binatang itu mempersekusi umat Allah selama 42 bulan. Ini adalah periode waktu yang sama. Namun, jika kita kembali ke Wahyu 12, kita dapati perempuan itu lari ke padang gurun karena naga mau membunuh perempuan itu. Jadi, jika kita lihat Wahyu 13, itu si Tanduk Kecil dan Binatang itu yang mempersekusi umat Allah.  Tetapi Wahyu 12 mengatakan selama “satu masa, dua masa dan setengah masa” naga itu yang mempersekusi umat Allah. Jadi Kepausan adalah utusan siapa? Utusan naga, utusan Setan.

3.   Yang ketiga, alasan ketiga mengapa kita bisa mengatakan bintang jatuh ini mewakili Kepausan dan bukan hanya Setan pribadi, ialah karena apa yang kita temukan di 2 Tesalonika 2:3-4. Di sini kita diberitahu secara eksplisit bahwa “manusia durhaka” meninggikan dirinya karena dia mau mengambil tempat siapa? Dia mau mengambil tempat Allah, “ia duduk sebagai Allah di Bait Allah dan menyatakan dirinya bahwa dia adalah Allah.”   Apakah kalian mengikuti saya? Siapakan “manusia durhaka” ini? Manusia durhaka ini utamanya Setan, tetapi Setan bekerja melalui siapa? Melalui Kepausan Roma. Dan yang menarik di 2 Tesalonika kita diberitahu, dan bahasa Greeka aslinya berkata bahwa “manusia durhaka ini diberi tenaga ἐνέργεια [energeia] oleh Setan”, itulah terminologi yang dipakai di 2 Tesalonika 2:9. Jadi latar belakang konsep yang diutarakan di atas ialah, Setan tidak melaksanakan pekerjaannya sendiri, melainkan melalui benihnya atau tubuhnya. Apa yang tidak berhasil dicapainya di Surga, dilakukannya di bumi melalui wakil-wakilnya, atau melalui agen-agennya. Dan sebagaimana Kristus bekerja melalui tubuhNya ~ tubuh Kristus itu apa? GerejaNya ~ Setan juga punya apa? Dia punya tubuh melalui mana dia bekerja. Apakah prinsip ini jelas?

 

 

Now, let's talk about Satan and his vice-gerent. On the Mount of Temptation, you remember that Satan offered Jesus what? All the kingdoms of the world if He would simply bow before him. Jesus rejected the offer of all of the kingdoms of the world. But in the times of Constantine, Satan offered the bishop of Rome those same kingdoms, and he what? And he accepted the offer. And so if Christ had accepted Satan's offer, Christ would have become Satan's what? Vice-gerent or representatives. But in the times of Constantine when the papacy accepted the offer of the kingdoms of the world, the papacy ~ the line of popes ~  became what? The vice-gerent of Satan. Are you understanding the principle?

 

Nah, mari kita bicara tentang Setan dan wakilnya. Di bukit pencobaan, kalian ingat Setan pernah menawarkan kepada Yesus apa? Semua kerajaan di dunia, jika Yesus mau cuma sujud saja di hadapannya. Yesus menolak tawaran semua kerajaan di dunia. Tetapi di zaman Constantine, Setan menawari uskup Roma kerajaan-kerajaan yang sama, dan dia bagaimana? Dan dia menerima tawaran tersebut. Maka, seandainya Kristus menerima tawaran Setan, Dia akan menjadi apanya Setan? Wakilnya atau agennya. Tetapi di zaman Constantine ketika Kepausan menerima tawaran kerajaan-kerajaan dunia, Kepausan ~ deretan paus-paus ~ menjadi apa? Menjadi wakil Setan. Apakah kalian memahami prinsipnya?

 

 

Now,  let's read these statements from the Spirit of Prophecy, Ellen White understood this.

“There is one pointed out in prophecy as the man of sin…” What is he? He is the representative of Satan, that's the meaning of the word “vice-gerent”, “…he is the representative of Satan, taking the suggestions of Satan concerning the Law of God which is as unchangeable as His throne.  This man of sin comes in and represents to the world that he has changed that Law and that the first day of the week instead of the seventh is now the Sabbath.  Professing infallibility he claims the right to change the Law of God to suit his own purposes…” (7BC 910.3)   So very clearly Ellen White explains that the papacy is the representative of Satan because the papacy accepted the offer of the kingdoms of the world.

 

Nah, sekarang mari kita baca pernyataan dari Roh Nubuat. Ellen White paham ini.   “…Ada satu yang ditunjukkan oleh nubuatan sebagai manusia durhaka (manusia dosa)…”  siapa dia? Dia adalah wakil Setan, itulah arti kata “vice-gerent”,  “…dia adalah wakil Setan, yang menerima usul-usul Setan mengenai Hukum Allah yang sama tidak berubahnya sebagaimana takhtaNya. Manusia durhaka ini datang dan menyatakan kepada dunia bahwa dia telah mengubah Hukum itu, dan bahwa sekarang hari pertama setiap minggu adalah Sabat, menggantikan hari yang ketujuh. Mengaku bahwa dirinya tidak bisa berbuat kesalahan (infalibel), dia mengklaim wewenang untuk mengganti Hukum Allah untuk menyesuaikan dengan tujuahnya…” (7BC 910.3)  Jadi sangat jelas Ellen White menjelaskan bahwa Kepausan itulah wakil Setan karena Kepausan telah menerima ditawari kerajaan-kerajaan dunia.  

 

 

We find also this other statement, Story of Redemption page 327,  “This compromise between paganism and Christianity…” this is taught in the days of Constantine  “…resulted in the development of the man of sin, foretold in prophecy as opposing and exalting himself above God…” is this what Satan wanted to do originally, exalting himself above God? Yes.  “…That gigantic system of false religion is a masterpiece of…” whose power?  “…of Satan’s power—a monument of his efforts to seat himself upon the throne to rule the earth according to his will…”    Is this exactly what he wanted to do in Heaven? So who does he work through now? The papacy.  She continues, “…To secure worldly gains and honors, the church was led to seek the favor and support of the great men of earth, and having thus rejected Christ, she was induced to yield allegiance to the…”  whom? “…the representative of Satan—the Bishop of Rome…”   and when she refers to the “Bishop of Rome” she's not referring to one particular pope, she's referring to the entire succession of popes, she's referring to the papacy, in other words.

 

Kita juga menemukan pernyataan ini, Story of Redemption hal. 327,   “…Kompromi antara paganisme dan Kekristenan ini …” ini diajarkan di zaman Constantine,   “…mengakibatkan lahirnya manusia durhaka yang  sudah diramalkan dalam nubuatan sebagai yang melawan dan meninggikan dirinya di atas Allah…”  inikah yang aslinya mau dilakukan Setan, meninggikan dirinya di atas Allah? Ya. “…Sistem agama palsu yang raksasa ini adalah karya terunggul dari…” kuasa siapa?  “…kuasa Setan – upaya monumentalnya untuk menempatkan dirinya di atas takhta untuk memerintah dunia menurut kehendaknya…”  Apakah ini persis apa yang mau dilakukannya di Surga? Jadi sekarang Setan bekerja melalui siapa? Kepausan. Ellen White melanjutkan,   “…Guna mendapatkan harta dan kehormatan duniawi, gereja dituntun untuk mencari perkenan dan dukungan orang-orang besar di dunia, dan setelah menolak Kristus, gereja dipaksa untuk berpihak kepada…”  siapa?   “…wakil Setan – uskup Roma. …”  dan bilamana Ellen White menyebut “uskup Roma” maksudnya bukan satu paus khusus, maksudnya seluruh suksesi paus, dengan kata lain dia berbicara tentang Kepausan.

 

 

Now, let's go to the next section, “Pagan and Papal Rome”.  It is important to take into account the chronological sequence of the Second and Third Trumpets.  As we have already studied,  Satan’s throne was originally where?  If you read  the  ~  we didn't cover this in class  ~   but if you read your homework for today,  you’ll notice that first of all Satan’s throne was where? In pagan Rome.  And then his throne was transferred via the Church of Pergamum  ~  which is the period of Constantine  ~   to where? To papal Rome in the year 538.  If you didn't read the pages, well, you're kind of  out in left-field in the bleachers right now. That's why I recommended that you read these twelve or thirteen pages, it's an eye-opening thing how the religion of ancient Babylon is transferred directly to the papacy, and ultimately to the United States.  This is very, very interesting.

 

Sekarang mari kita ke bagian berikutnya, “Roma Pagan dan Roma Kepausan”. Penting untuk mempertimbangkan urutan kronologi Terompet Kedua dan Ketiga. Sebagaimana yang sudah kita pelajari, takhta Setan itu aslinya di mana? Jika kalian sudah membaca ~ kita tidak meliput ini di dalam kelas ~ tetapi jika kalian sudah membaca tugas kalian untuk hari ini, kalian akan menyimak bahwa pertama takhta Setan ada di mana? Di Roma pagan. Kemudian takhtanya dipindahkan melalui jemaat Pergamum ~ yaitu di periode Constantine ~ ke mana? Ke Roma Kepausan di tahun 538. Jika kalian tidak membaca halaman-halaman itu, yah, kalian akan tertinggal di bangku pemain cadangan sekarang. Itulah mengapa saya merekomendasikan agar kalian membaca 12-13 halaman itu, itu bisa membuka mata kita bagaimana agama Babilon purba dipindahkan langsung ke Kepausan, dan akhirnya ke Amerika Serikat. Ini amat sangat menarik.

 

 

Now let's continue. In all the great lines of prophecy pagan Rome is almost always followed by what?  By papal Rome.  

·       Does  papal Rome continue after the iron legs? Yes, because the legs have iron and clay. The clay represents the Church, the iron represents the continuation of Rome. So after Rome, the iron Kingdom, you have another kingdom which is divided, and the clay represents the church. 

·       Do we have in Daniel 7 also papal Rome following pagan Rome? Yes, because you have the dragon sprouts 10 horns, and then you have the Little Horn  which is the next power.

·       How about Revelation chapter 12? Yes, after the dragon tries to slay the man Child, the man Child ascends to go to His throne, then the dragon persecutes the church for “time, times, and the dividing of time”. The papacy is the next power on the scene.

·       Is that true of  Revelation 13? Yes, the dragon gives his seat, and his power to the Beast. And then the Beast, the papacy persecutes the church for 42 months.  Are you with me or not?

·       In 2 Thessalonians 2 there's a restrainer that is restraining the papacy from manifesting itself. That represents the Roman Empire. When the restrainer is taken away, what happens then? The man of sin rises to power.

So let me ask you this then, what would be the next trumpet after the Second Trumpet which describes the barbarian invasions and the fall of the Roman Empire? What would be the next power that would rise according to the great lines of prophecy? It would have to be papal Rome. Are you with me or not? So all you have to do is look at the chronology of this.

 

Sekarang mari kita lanjutkan. Dalam semua rangkaian nubuatan yang besar, Roma pagan hampir selalu diikuti oleh apa? Oleh Roma Kepausan.

·       Apakah Roma Kepausan adalah lanjutan setelah kaki besi (nubuatan Daniel 2)? Ya, karena ada campuran besi dengan tanah liat di kaki itu. Tanah liat melambangkan gereja, besi melambangkan lanjutan kerajaan Roma. Jadi setelah Roma, kerajaan besi, ada kerajaan lain yang terbagi, dan tanah liat mewakili gereja.

·       Apakah di Daniel 7 Roma Kepausan juga mengikuti Roma pagan? Ya, karena dari naga itu tumbuh 10 tanduk, kemudian ada Tanduk Kecil, yang adalah kekuasaan berikutnya.

·       Bagaimana dengan Wahyu 12? Ya, setelah naga itu berusaha membunuh Anak laki-laki dan Anak laki-laki itu naik ke takhtaNya, naga itu kemudian mempersekusi gereja selama “satu masa, dua masa, dan setengah masa”. Kepausan adalah kekuasaan berikutnya yang muncul.

·       Apakah begitu juga di Wahyu 13? Ya, naga itu memberikan kedudukannya, dan kuasanya, kepada Binatang itu. Lalu Binatang itu ~ Kepausan ~ mempersekusi gereja selama 42 bulan. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?

·       Di 2 Tesalonika 2 ada satu penahan yang menahan Kepausan dari menyatakan dirinya. Itu mewakili kekaisaran Roma. Ketika penahan itu diambil, apa yang terjadi? Manusia durhaka yang berkuasa.

Jadi coba saya tanya, apa terompet berikutnya setelah Terompet Kedua yang menggambarkan invasi barbar dan jatuhnya kerajaan Roma? Apa kekuasaan berikutnya yang akan bangkit menurut rangkaian nubuatan? Tentunya harus Roma Kepausan. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak? Jadi yang kita harus lakukan ialah melihat kronologi ini.

 

 

Now let's go to the paragraph in the middle of page 69, the prophecy of Daniel 7 leaves no doubt that after the ten horns devastated the Roman Empire, after the ten horns, another power would arise to subdue and defile them. 2 Thessalonians explains that after the removal of the restrainer by the ten horns ~ the barbarian tribes ~  the man of sin would reveal himself sitting in the temple of God ~ that is the church ~ showing himself that he is god, much like Satan intended to do when he fell from Heaven and he said, “I will be like the Most High.” Are you with me so far?

 

Nah, mari kita ke paragraph di bagian tengah hal. 69, nubuatan Daniel 7 menghilangkan segala keraguan bahwa setelah ke-10 tanduk memporakporandakan kekaisaran Roma, setelah ke-10 tanduk, suatu kuasa lain akan bangkit untuk menaklukkan dan mencemarkan mereka. 2 Tesalonika menjelaskan bahwa setelah disingkirkannya si penahan oleh ke-10 tanduk ~ bangsa-bangsa barbar ~ maka manusia durhaka akan menyatakan dirinya duduk di Bait Allah ~ yaitu gereja ~ menunjukkan dirinya bahwa dia allah, sangat mirip dengan apa yang mau dilakukan Setan ketika dia jatuh dari Surga dan dia berkata, “Aku akan menjadi seperti Yang Mahatinggi.” Apakah kalian mengikuti saya sampai di sini? 

 

 

Now let's go to the perspective of 2 Thessalonians 2, let's amplify this a little bit more. In the writings of the Apostle Paul he always identifies the temple of God as the church, never as a rebuilt Jewish temple like the Futurists believe. They say, “Oh you know there it says that the Antichrist is going to sit in the temple of God, so the Jewish temple has to be rebuilt for the Antichrist to sit there.”  The problem is in all of the other texts where the Apostle Paul refers to the temple of God, he always says that it refers to the church. So where is the Antichrist going to sit? He's going to sit in the church.  He's an enemy from within. So let's go to the paragraph that begins with John 17:12. John 17:12 calls Judas by the identical name as the man of sin. Judas is called “the son of perdition”,  the man of sin is called “the son of perdition”,  so  must they have a similar character? Absolutely. Judas was an insider that feigned loyalty to Christ but secretly betrayed Him with a kiss.  These three expressions in 2 Thessalonians 2: 

·       the apostasy, by the way you can’t apostatize unless you had embraced the truth at some time first,  so “the apostasy”,

·       the temple of God which is the church,

·       and “the son of perdition”,

clearly indicate that an enemy from within,  a fallen enemy from within, would defile and poison what? And poison the church. 

 

Sekarang mari kita ke sudut pandang 2 Tesalonika 2, mari kita perjelas ini sedikit lagi. Di tulisan-tulisan rasul Paulus, dia selalu mengidentifikasi bait Allah sebagai gereja, tidak pernah sebagai bait suci Yahudi yang dibangun kembali seperti yang diyakini golongan Futurist. Mereka berkata, “Oh, kalian tahu di sana dikatakan bahwa Antikristus akan duduk di bait Allah, maka bait suci Yahudi harus dibangun kembali supaya Antikristus bisa duduk di sana.” Masalahnya ialah, dalam semua ayat lain di mana rasul Paulus berbicara tentang bait Allah, dia selalu berkata itu mengacu kepada jemaat. Maka di mana Antikristus ini duduk? Dia duduk di dalam jemaat. Dia adalah musuh yang ada di dalam. Jadi mari kita ke paragraf yang mulai dengan Yohanes 17:12. Yohanes 17:12 menyebut Yudas dengan nama yang sama dengan manusia durhaka. Yudas disebut “anak kebinasaan”, manusia durhaka disebut “anak kebinasaan” jadi apakah mereka pasti memiliki karakter yang serupa? Tentu saja. Yudas adalah orang dalam yang berpura-pura setia kepada Kristus tetapi secara diam-diam mengkhianati Dia dengan sebuah ciuman.

Ketiga ungkapan di 2 Tesalonika 2 ini:

·       “kemurtadan” ~ nah, orang tidak bisa murtad kecuali dia pernah memeluk kebenaran lebih dulu. Jadi “kemurtadan”,

·       Bait Allah, yaitu gereja/jemaat,

·       dan “anak kebinasaan”,

jelas mengindikasikan bahwa seorang musuh di dalam, seorang musuh di dalam yang sudah jatuh dalam dosa, akan mencemarkan dan meracuni apa? Meracuni gereja/jemaat.

 

 

2 Thessalonians 2:6-7 describe the restrainer with both the masculine and neuter genders. First Paul tells the Thessalonians, you know “what” is holding back, and then he refers to “he” who holds back will be taken out of the way. So in other words, Paul uses both the neuter and the masculine. Now what does that mean?

Next paragraph in Romans 13:1-10 we see a similar phenomenon. Paul begins by telling the Romans to subject themselves to whom? To the governing authorities. Then in verse 4 he uses the masculine singular “he” to refer to the individual rulers of the governing authorities.  Are you understanding my point? It is very clear that the “he” here does not refer to a particular person but rather to whoever is ruling the civil power of Rome at any given moment.  How many of you understand what that means?  Good, there's four of you.

 

2 Tesalonika 2:6-7 menggambarkan si penahan dengan dua gender, gender maskulin, dan gender netral. Pertama Paulus berkata kepada orang-orang di Tesalonika, kalian tahu “apa” (netral) yang menahan, kemudian dia menyebut “dia” (maskulin) yang menahan akan disingkirkan. Jadi dengan kata lain, Paulus memakai baik gender netral maupun gender maskulin. Nah, apa maksudnya?

Paragraf berikut di Roma 13:1-10 kita melihat fenomena yang sama. Paulus mulai dengan menyuruh orang-orang di Roma untuk tunduk kepada siapa? Kepada pemerintah yang berkuasa. Kemudian di ayat 4 dia memakai bentuk kata ganti orang tunggal maskulin “dia” (he) untuk mengacu kepada penguasa-penguasa individu. Apakah kalian paham poin saya? Sangat jelas kata “he”(dia, maskulin) di sini tidak mengacu kepada seorang manusia khusus, melainkan kepada siapa pun yang sedang memegang pemerintahan sipil Roma pada saat yang tertentu. Berapa dari kalian yang mengerti apa artinya ini? Bagus, ada empat dari kalian.

 

 

Alright, now let's notice a very interesting statement by Cardinal Edward Manning. He was a convert from the Anglican Church to the Roman Catholic Church, and then he was made a cardinal later on. He wrote this interesting statement. He didn't even know what he was describing really, he didn't know that he was describing that the papacy is the power of 2 Thessalonians 2. Let's read now what he wrote, “Now the abandonment of Rome…” you remember that Constantine, you know he went, he took the see of the Empire to Constantinople, to Istanbul, it’s  Istanbul today. So this is what he is referring to,    “…Now the abandonment of Rome was the liberation of the pontiffs…”   in other words, when Constantine the emperor goes to the Eastern Roman Empire, what happens with the Pope? With the pontiffs? They are suddenly liberated. Why? Because they are sovereign in the West. It continues,  “…Whatsoever claims to obedience the emperors may have made, and whatsoever compliance the pontiff may have yielded…”   that is to the Emperor, “… the whole previous relation, anomalous, and annulled again and again by the vices and outrages of the emperors, was finally dissolved by a higher power. The providence of God permitted…” now notice, the barbarian invasions  “…The providence of God permitted a succession of irruptions,  Gothic, Lombard, and Hungarian, to desolate Italy, and to efface from it every remnant of the empire…” Is that describing the barbarian invasions, the Second Trumpet? Absolutely. What happened when this took place? Because the emperor was gone, there was no law and order in the West.  The barbarians are finishing off the economy and causing social disorder and disarray. So what happens?   “…The pontiffs found themselves alone, the sole fountains of order, peace, law, and safety. And from the hour of this providential…” what?  “…liberation…” liberation from whom? From the power of the Emperor,  “…And from the hour of this providential liberation when by a divine intervention, the…” what?  “…the chains fell off…”  so was this power restrained before? Yes.  But “…the chains fell off from the hands of the successor of St. Peter, as once before from his own, no sovereign has ever reigned in Rome except the vicar of Jesus Christ.”—(The Temporal Power of the Vicar of Jesus Christ, by Henry Edward ManningD. D. (R. C.)Prefacepp. xxviiixxix. London: Burns and Lambert1862.

What a statement! He doesn't realize he's commenting on 2 Thessalonians 2, and he's incriminating the papacy! I'm sure that Manning did not realize that his remark indicted the papacy. History proves that the removal of the Roman Empire did indeed lead to the liberation of the Roman pontiff.  It is noteworthy that Manning describes the fall of the Roman Empire as what? Chains falling off the hands of the successor of St. Peter, the restrainer is taken away. From  Manning's own words we can conclude that the fall of the Roman Empire removed the chains that restrained the bishop of Rome. Are you with me?

See, it's a very important to study history. The historical context, the sequence, you know it's not only interpreting symbols, you have to look at what historical period these symbols apply to.

 

Baiklah, sekarang mari kita simak pernyataan yang sangat menarik dari Kardinal Edward Manning. Dia dulunya dari gereja Anglikan lalu pindah masuk gereja Roma Katolik, kemudian dia diangkat menjadi kardinal. Dia menulis pernyataan yang menarik ini. Dia sesungguhnya tidak tahu apa yang dikatakannya, dia tidak sadar bahwa dia sedang menyatakan bahwa Kepausan adalah kekuasaan yang disebutkan oleh 2 Tesalonika 2. Mari kita  baca apa yang ditulisnya,   “…Sekarang ditelantarkannya Roma…”  kalian ingat bahwa Constantine, dia hengkang, dia membawa kedudukan kewenangan kekaisaran ke Konstantinopel, ke Istanbul, sekarang namanya Istanbul. Jadi inilah yang dikatakan Manning,   “…Sekarang ditelantarkannya Roma adalah pembebasan para paus…”  dengan kata lain, ketika Constantine sang kaisar  hengkang ke kaisaran Romawi Timur, apa yang terjadi dengan paus, dengan para pontiff? Mereka tiba-tiba bebas. Mengapa? Karena mereka yang menjadi penguasa di sebelah Barat. Lanjut,  “…Apa pun tuntutan kepatuhan yang diminta para kaisar, dan apa pun bentuk penurutan yang diberikan para paus…”  kepada kaisar,   “…seluruh hubungan yang lama, yang tidak wajar, dan yang dibatalkan berulang-ulang oleh kejahatan dan kemarahan para kaisar, akhirnya diselesaikan oleh kekuasaan yang lebih tinggi. Kemahatahuan Allah mengizinkan…”  sekarang simak: invasi barbar,  “…Kemahatahuan Allah mengizinkan berturut-turutnya invasi bengis dari bangsa Goth, Lombard dan Hungari, untuk menghancurkan Italia, dan menghapus darinya setiap bekas kekaisarannya…”  apakah ini menggambarkan invasi barbar Terompet Kedua? Tepat sekali. Apa yang terjadi ketika itu? Karena kaisarnya hengkang, tidak ada lagi hukum dan pemerintahan di sebelah Barat. Bangsa-bangsa barbar menghabisi perekonomian dan mengakibatkan kekacauan dan keberantakan sosial. Maka apa yang terjadi?    “…Para paus mendapatkan mereka sendirilah satu-satunya sumber keteraturan, damai, hukum, dan keamanan. Dan mulai dari saat…” apa?  “…pembebasan oleh takdir ini…”  pembebasan dari siapa? Dari kekuasaan para kaisar,   “…Dan mulai dari saat pembebasan oleh takdir ini, ketika oleh campur tangan Ilahi…”  apa?   “…belenggu-belenggunya terlepas…”  jadi apakah kekuatan ini tadinya tertahan? Ya. Tetapi,    “…belenggu-belenggunya terlepas dari tangan-tangan penerus St. Petrus, sebagaimana dulu dari tangan Petrus sendiri, tidak pernah ada lagi raja yang memerintah Roma kecuali vicar Yesus Kristus.” (The Temporal Power of the Vicar of Jesus Christ, by Henry Edward ManningD. D. (R. C.)Prefacepp. xxviiixxix. London: Burns and Lambert1862.

Pernyataan yang luar biasa! Manning tidak sadar dia sedang mengomentari 2 Tesalonika 2, dan dia menginkriminasi Kepausan! Saya yakin Manning tidak sadar bahwa komentarnya telah mendakwa Kepausan. Sejarah membuktikan bahwa disingkirkannya kekaisaran Roma memang sungguh-sungguh mengakibatkan pembebasan paus-paus Roma. Sangat signifikan bahwa Manning menggambarkan jatuhnya kekaisaran Roma sebagai apa? Lepasnya belenggu-belenggu dari tangan-tangan para penerus St. Petrus. Yang menahan telah disingkirkan. Dari kata-kata Manning sendiri, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa jatuhnya kekaisaran Roma telah melepas belenggu-belenggu yang menahan uskup Roma.  Apakah kalian mengikuti saya?

Lihat, belajar sejarah itu sangat penting, konteks sejarahnya, urut-urutannya, kalian tahu, bukan hanya menafsirkan simbol, kita harus di melihat periode sejarah mana simbol-simbol ini diaplikasikan.

 

 

So let's go to page 71. The early church fathers were unanimous in the opinion that the restrainer was a reference to the Roman Empire in general, and to the individual emperors in particular. Paul made it clear that the church at Thessalonica knew the identity of the restrainer. He says,  “You know who I'm talking about if you read that passage in 2 Thessalonians.”  However, Paul wrote in what kind of language? Veiled language. Why? The answer is that he could not speak openly about the fall of the Roman Empire that was ruling in his day. Why not? Well, because if he was going to say that the Roman Empire was going to be taken out of the way, he could be accused of sedition against the Roman government. Therefore Paul had to be what? Cautious.

 

Mari ke hal. 71. Bapak-bapak gereja yang mula-mula semuanya sepakat dengan opini bahwa yang menahan/mengekang adalah referensi kepada kekaisaran Roma secara umum, dan kaisar-kaisar individu secara khusus. Paulus membuatnya jelas bahwa gereja di Tesalonika mengetahui identitas si penahan ini. Dia berkata, “Kamu tahu aku bicara tentang siapa jika kamu membaca tulisan di 2 Tesalonika.” Namun Paulus menulis dalam bahasa apa? Bahasa tersamar. Mengapa? Alasannya ialah dia tidak bisa bicara terbuka tentang kejatuhan kekaisaran Roma yang berkuasa di zamannya. Mengapa? Nah, karena jika dia mengatakan kekaisaran Roma akan disingkirkan, dia bisa dituduh menghasut orang untuk memberontak terhadap pemerintahan Roma. Itulah sebabnya Paulus harus apa? Hati-hati.

 

 

Now, the Futurists,  and by the way also  the Andrews University Study Bible claim that the restrainer is the Holy Spirit. But why would Paul use veiled language if he was going to say that the removal of the Holy Spirit was going to cause this? That's not controversial. The Romans would have had no problem whatsoever with that.

Now let's notice several statements by the early church fathers where they identified the restrainer as the Roman Empire.

 

Nah, kelompok Futurist dan ketahuilah juga Andrews University Study Bible mengklaim bahwa si penahan adalah Roh Kudus. Tetapi jika begitu, mengapa Paulus harus memakai bahasa tersamar kalau dia mau berkata disingkirkannya Roh Kudus yang akan mengakibatkan ini? Itu tidak kontroversial. Bangsa Roma tidak punya masalah apa pun dengan pernyataan itu.

Sekarang, mari kita simak beberapa pernyataan oleh bapak-bapak gereja mula-mula di mana mereka mengidentifikasi si penahan sebagai kekaisaran Roma.

 

First of all Tertullian.  By the way we're not going to read all of these statements because we simply don't have the time.

Tertullian lived between 160 and 240, the barbarian invasions had not taken place yet, so he writes, “For the mystery of iniquity doth already work; only he who now hinders must hinder, until he be taken out of the way.…” and then he asked the question,  “…What obstacle is there but the Roman state…”  so what was it that was restraining? The pagan Rome! “…the falling away of which, by being scattered into ten kingdoms…” he understood that the Empire was going to be divided into ten kingdoms  “…shall introduce Antichrist upon its own ruins. “And then shall be revealed the wicked one….” (On the Resurrection of the Flesh, chapter 24; Ante-Nicene Fathers, vol. III, p. 563 [New York: Charles Scribner’s Sons, 1908].

He also wrote, “The very end of all things threatening dreadful woes is only retarded by…”   what?  “…by the continued existence of the Roman Empire…” (“Apology,” chapter 32; Ante-Nicene Fathers, Vol. III, p. 43) They were living at that time.

 

Pertama-tama, Tertullian. Nah, kita tidak akan membaca semua pernyataan itu karena kita tidak punya waktu.

Tertullian hidup antara 160 dan 240 AD. Invasi barbar waktu itu belum terjadi. Jadi, dia menulis, “…Karena misteri dosa sudah sedang bekerja; hanya saja dia yang sekarang menghalangi, masih harus menghalangi, hingga dia disingkirkan…”  lalu dia mengajukan pertanyaan,   “…Halangan apa yang ada selain negara Roma…”  jadi apa yang menahan? Roma pagan!   “…yang kejatuhannya dengan dipecah-pecahkannya menjadi sepuluh kerajaan…”  dia mengerti bahwa kekaisaran Roma akan dibagi menjadi sepuluh kerajaan   “…akan memperkenalkan Antikristus di atas puing-puingnya sendiri. Dan pada saat itulah si jahat akan dinyatakan…”(On the Resurrection of the Flesh, chapter 24; Ante-Nicene Fathers, vol. III, p. 563 [New York: Charles Scribner’s Sons, 1908].

Dia juga menulis,  “…Kesudahan dari segala sesuatu, yang membawa celaka-celaka yang mengancam hanya ditahan oleh…”  apa?   “…oleh eksistensi kekaisaran Roma yang masih berlangsung…” (“Apology,” chapter 32; Ante-Nicene Fathers, Vol. III, p. 43)

 Mereka hidup di zaman itu.  

 

 

Notice what Lactantius wrote, early in the 4th century, “The subject itself declares that the fall and ruin of the world will shortly take place; except that while the city of Rome remains, it appears that nothing of this kind is to be feared…” notice, everything is okay as long as Rome is ruling.  “…But when that  capital of the world shall have fallen, and shall have begun to be a street, which the Sibyls say shall come to pass, who can doubt that the end has now arrived to the affairs of men and the whole world? It is that city, that only, which still sustains all things.” (“The Divine Institutes,” book 7, chapter 25; Ante-Nicene Fathers, vol. VII, p. 220)  So they actually prayed for the Lord to keep the Roman Empire in place because they knew that something worse was going to come after that.

 

Simak apa yang ditulis Lactantius, awal abad ke-4.  “…Subjek itu sendiri menyatakan bahwa kejatuhan dan kehancuran dunia akan segera terjadi; hanya saja selama kota Roma masih ada, sepertinya hal-hal seperti ini tidak perlu ditakuti…”  simak, semuanya baik-baik saja selama Roma masih memerintah.  “…Tetapi apabila ibukota dunia itu jatuh, dan mulai diinjak-injak seperti jalan, seperti yang dikatakan Sibyls itu akan terjadi, siapa yang meragukan bahwa akhir sudah tiba bagi kehidupan manusia dan seluruh dunia? Kota itulah, hanya kota itu yang masih mempertahankan semuanya.” (“The Divine Institutes,” book 7, chapter 25; Ante-Nicene Fathers, vol. VII, p. 220)  Jadi mereka benar-benar berdoa agar Tuhan tetap memelihara kekaisaran Roma karena mereka tahu yang akan datang setelah itu justru lebih parah lagi.

 

 

Notice what Cyril of Jerusalem wrote,  he lived between 318 and 386, “But this aforesaid Antichrist is to come when the times of the Roman Empire shall have been…” what? Did they have this straight? Did they understand this? They most certainly did.  “…when the times of the Roman Empire shall have been fulfilled, and the end of the world is drawing near. There shall rise up together ten kings of the Romans…” so he’s saying that the divisions are also Roman  “…reigning in different parts perhaps, but all about the same time; and after those an eleventh, the Antichrist, who by his magical craft shall seize upon the Roman power; and of the kings who reigned before him, “three he shall humble,” and the remaining seven he shall keep in subjection to himself.” (“Catechetical Lectures,” section 15, on II Thessalonians 2:4; Nicene and Post-Nicene Fathers, vol. VII, p. 108 [New York: The Christian Literature Company, 1895]).

 

Simak apa yang ditulis Cyril dari Yerusalem, dia hidup antara 318 dan 386.   “…Tetapi Antikristus yang sebelumnya sudah disebut itu, akan datang ketika saatnya bagi kekaisaran Roma akan…”  apakah mereka punya pemahaman yang tepat? Apakah mereka mengerti ini? Jelas mereka mengerti.  “…ketika saatnya bagi kekaisaran Roma akan digenapi dan akhir dunia semakin dekat. Akan bangkit bersama-sama sepuluh raja dari bangsa Roma…”  jadi dia mengatakan bahwa perpecahan menjadi banyak bagian itu juga dari Roma   “…yang memerintah mungkin di pelbagai tempat yang berbeda, namun pada waktu yang hampir bersamaan. Dan setelah semua itu, yang kesebelas, yaitu Antikristus, yang dengan kepandaiannya membuat keajaiban, akan merebut kekuasaan Roma dan raja-raja yang memerintah sebelum dia. Tiga akan direndahkannya, dan tujuh yang tersisa akan dijadikannya tunduk kepada dirinya.” (“Catechetical Lectures,” section 15, on II Thessalonians 2:4; Nicene and Post-Nicene Fathers, vol. VII, p. 108 [New York: The Christian Literature Company, 1895]).

 

 

Ambrose, died in 398, “After the falling or decay of the Roman Empire, Antichrist shall appear.” (Quoted in, Bishop Thomas Newton, Dissertations on the Prophecies, p. 463 [London: B. Blake, 1840])

 

Ambrose, yang mati tahun 398,   “…Setelah kejatuhan dan kematian kekaisaran Roma, akan muncul Antikristus.” (Quoted in, Bishop Thomas Newton, Dissertations on the Prophecies, p. 463 [London: B. Blake, 1840])

 

 

Chrysostom he died in 407, by this time the barbarian invasions are going on. He says, “When the Roman Empire is taken out of the way…” he is really referring to 2 Thessalonians 2  “…then he…” that is the Antichrist  “…shall come. And naturally. For as long as the fear of this empire lasts, no one will willingly exalt himself, but when that is dissolved…”  in other words when the empire is dissolved,   “…he will attack the anarchy, and endeavor to seize upon the government both of man and of God.” ( “Homily IV on 2 Thessalonians 2:6-9,” Nicene and Post-Nicene Fathers, vol. XIII, p. 389 [New York: Charles Scribner’s and Sons, 1905]).

 

Chrysostom, dia mati tahun 407, pada waktu ini invasi barbar sedang berlangsung. Dia berkata, “…Ketika kekaisaran Roma disingkirkan…”  dia benar-benar mengacu ke 2 Tesalonika 2, “…maka dia…”  yaitu Antikristus,   “…akan datang. Dan wajar. Karena selama masih ada ketakutan terhadap kekaisaran ini, tidak ada yang mau terang-terangan meninggikan dirinya sendiri. Tetapi ketika kekaisaran itu runtuh…”  dengan kata lain ketika kekaisaran itu hancur,  “…dia akan menyerang keanarkisan, dan berusaha untuk merebut pemerintahan baik milik manusia maupun milik Allah.” ( “Homily IV on 2 Thessalonians 2:6-9,” Nicene and Post-Nicene Fathers, vol. XIII, p. 389 [New York: Charles Scribner’s and Sons, 1905]).

 

 

Let's talk about Jerome, the one who translated the Scriptures, the famous Vulgate. He wrote, “He that letteth…”  that means restraints “…is taken out of the way, and yet we do not realize that Antichrist is near.” (Letter to Ageruchia, written about 409 A. D. Letter 123, section 16; Nicene and Post-Nicene Fathers, vol. VI, p. 236 [New York: Charles Scribner’s Sons, 1912]).  He said, “Well you know, the barbarians are invading now,  the Roman Empire is being taken all the way”,  and he said, “and we do not realize that Antichrist is near.”

 

Mari kita bicara tentang Jerome, yang menerjemahkan Kitab Suci Vulgata yang terkenal. Dia menulis,  “…Dia yang menghalangi…”  artinya yang menahan   “…disingkirkan, dan kita masih belum sadar bahwa Antikristus sudah dekat. …” (Letter to Ageruchia, written about 409 A. D. Letter 123, section 16; Nicene and Post-Nicene Fathers, vol. VI, p. 236 [New York: Charles Scribner’s Sons, 1912]).   Dia berkata, “Nah, kalian tahu, bangsa-bangsa barbar sekarang sedang menginvasi, kekaisaran Roma sedang disingkirkan seluruhnya”, dan dia berkata, “dan kita masih tidak sadar bahwa Antikristus sudah dekat.”

 

 

Ellen White wrote some significant statements as well.  She wrote in Great Controversy page 49, “The spirit of compromise and conformity  was restrained…”   was what? “…restrained…”  by what? “…for a time by the fierce persecutions which the church endured under paganism…”  in other words, under the Roman Empire  “…But as persecution ceased…”  this is the times of Constantine, Third Trumpet “…and Christianity entered the courts and palaces of kings, she laid aside the humble simplicity of Christ and His apostles for the pomp and pride of pagan priests and rulers; and in place of the requirements of God, she substituted human theories and traditions.”

 

Ellen White menulis beberapa pernyataan yang signifikan. Di Great Controversy hal. 49 dia menulis,   “…Semangat kompromi dan penyesuaian ditahan…”  diapakan? “…ditahan... oleh apa?  “…oleh persekusi hebat yang selama beberapa waktu lamanya diderita oleh gereja di bawah paganisme…”  dengan kata lain di bawah kekaisaran Roma.   “…Tetapi dengan berakhirnya persekusi…”  ini di zaman Constantine, Terompet Ketiga,   “…dan Kekristenan memasuki ruang-ruang mewah dan istana raja-raja, dia (kekristenan) melepas kesederhanaan Kristus dan rasul-rasulNya yang rendah hati dan menukarnya dengan keangkuhan dan kebanggaan imam-imam pagan dan para penguasa; dan di tempat kehendak Allah, dia (gereja) menukarnya dengan teori-teori dan tradisi manusia.”

 

 

In this statement that she makes, by the way, is the papacy restrained now, again? Who put the restraint on the papacy? Well, there are two answers:

·       one is the French Revolution: the deadly wound.

·       and secondly the United States of America: the earth helped the woman that was being persecuted.

And the France gave the papacy it's deadly wound from which it has not healed yet.

So Ellen White describes that the restraint of the civil powers of the world is going to be removed again. Notice this statement. “Let the restraints now imposed by…” what? Ah, just like Rome, the  “…secular governments…” restrained the papacy before and then the papacy rose to power to receive a deadly wound. She says,  “…Let the restrains now imposed by secular governments be…”  what?  “…removed and Rome…” she's speaking about papal Rome  “…be reinstated in her former power, and there would speedily be a revival of her tyranny and persecution.” (GC p. 564).

Very significant statement, isn't it? Because she uses the same terminology as 2 Thessalonians 2, the removal of the secular governments is going to heal the wound and the papacy will do as she did during the period of her dominion. 

 

Dalam pernyataan ini yang dibuat Ellen White ~ nah, apakah Kepausan sekarang sedang dikekang, lagi? Siapa yang mengekang Kepausan? Nah, ada dua jawaban:

·       satu adalah Revolusi Perancis: luka yang mematikan.

·       dan kedua ialah Amerika Serikat: bumi yang menolong perempuan yang dipersekusi itu.

Dan Perancis memberikan luka yang mematikan yang masih belum sembuh sampai sekarang.

Jadi Ellen White menggambarkan bahwa pengekangan kekuasaan sipil dunia akan disingkirkan lagi. Simak pernyataan ini, “Bilamana pengekangan sekarang yang dipaksakan oleh…”  apa? Aah, sama seperti Roma,   “…oleh  pemerintahan-pemerintahan sekuler…”   yang pernah mengekang Kepausan sebelumnya dan kemudian Kepausan bangkit berkuasa hingga menerima luka yang mematikan. Ellen White berkata,   “…Bilamana pengekangan sekarang yang dipaksakan oleh pemerintahan-pemerintahan sekuler…” diapakan? “… disingkirkan, dan Roma…”  dia berbicara tentang Roma Kepausan, “…dikembalikan ke kekuasaannya yang sebelumnya, maka akan terjadi suatu kebangkitan yang cepat pada tiraninya dan penganiayaannya.” (GC hal. 564)

Pernyataan yang sangat signifikan, bukan? Karena Ellen White memakai terminologi yang sama dengan 2 Tesalonika 2, disingkirkannya pemerintahan sekuler akan menyembuhkan luka, dan Kepausan akan berbuat seperti yang diperbuatnya selama masa kejayaannya.

 

 

And then Don asked a very interesting question yesterday about Ellen White, and whether she has anything to say about the disintegration of the Roman Empire. This is the only statement I was able to find in the writings of Ellen White. There might be more, I haven't found them where she describes the demise of the Roman Empire by the barbarian invasions, how the empire crumbled into pieces and then from that the papacy rose. 

This is in Volume 1 of Manuscript Releases page 50, “The vast empire of Rome…”   what? There you have what the barbarian invasions did, “…crumbled to pieces, and from its…”  what? “…from its ruins rose that mighty power, the Roman Catholic Church. This church boasts of her infallibility and her hereditary religion.”

So did Ellen White recognize that the barbarian invasions carved up their empire and ruined the empire? She most certainly did.

Did she say, did she  think that we need four trumpets to describe that historical event? I very much doubt that.

 

Kemudian kemarin Don mengajukan pertanyaan yang sangat menarik tentang Ellen White, apakah dia mengatakan sesuatu tentang disintegrasinya kekaisaran Roma. Ini adalah satu-satunya pernyataan yang bisa saya temukan di tulisan-tulisan Ellen White. Mungkin ada lebih banyak, saya belum menemukannya di mana dia menggambarkan kematian kekaisaran Roma oleh invasi barbar, bagaimana kekaisaran itu runtuh berkeping-keping dan kemudian dari sana bangkit Kepausan.

Ini di Manuscript Releases Vol. 1 hal. 50, “…Kekaisaran Roma yang luas…” apa? Di sini kita dapati apa yang dilakukan invasi barbar, “…hancur berkeping-keping, dan dari…”  apanya?   “…dari puing-puingnya bangkitlah kekuasaan yang besar itu, gereja Roma Katolik. Gereja ini menyombongkan infalibilitasnya dan agama keturunannya.…”  

Jadi apakah Ellen White mengenali bahwa invasi barbar telah mencincang habis kekaisaran mereka dan menghancurkan kekaisaran itu? Tepat sekali.

Apakah dia mengatakan, apakah dia menganggap kita butuh empat terompet untuk menggambarkan peristiwa sejarah ini? Sangat saya ragukan.

 

 

Now let's talk about the falling star, the Third Trumpet describes the star that fell from Heaven as a burning lamp, see? Now we need to go one step further, as a burning lamp. Therefore we must not only discover the meaning of the word “star” but also of the expression what? “burning lamp”. As we have seen in the first instance, the falling star represents whom? Satan. Several texts of Scripture make this absolutely clear.  So let's notice those texts. Isaiah 14:12-14 we already read.

Let's read Revelation 12:7-9, And war broke out in heaven: Michael and His angels fought with the dragon; and the dragon and his angels fought, but they did not prevail, nor was a place found for them in heaven any longer. So the great dragon was…” what?  “…cast out, that serpent of old, called the Devil and Satan, who deceives the whole world; he was cast to the earth, and his angels were cast out with him.”

In Luke 10:18 Jesus said that He saw Satan fall like lightning from Heaven.

Ellen White says that this is an allusion to his casting out originally, but she  specifies that it's especially talking about the casting out of Satan at the cross.

Notice what Luke 10:18 says,17 Then the seventy returned with joy, saying, ‘Lord, even the demons are subject to us in Your name.’ 18 And He said to them, ‘I saw Satan…” what?  “…fall like lightning from heaven’…”  Is that similar to what we notice in the Third Trumpet?  Absolutely.  “…19  Behold, I give you the authority to trample on serpents and scorpions, and over all the power of the enemy, and nothing shall by any means hurt you…”  

By the way in Scripture angels are compared to lamps. Is Satan an angel? He's a fallen star. But angels are also called “lamps”. 

Notice Ezekiel 1:13-14, 13 As for the likeness of the living creatures…” which are angels,  “…their appearance was like burning coals of fire, like the appearance of…” what?  “… torches…” Interesting!   “…going back and forth among the living creatures. The fire was bright, and out of the fire went…” what? ‘I saw Satan fall like what? like “…lightning…” Angels here are compared to lamps. Verse 14,  “…14 And the living creatures ran back and forth, in appearance like a flash of…” what?  “…like a flash of lightning.”

 

Nah, sekarang mari kita bicara tentang bintang yang jatuh, Terompet Ketiga menggambarkan bintang yang jatuh dari Surga bagaikan sebuah lampu yang menyala, lihat? Nah, kita perlu melangkah lebih jauh, bagaikan lampu yang menyala. Jadi kita bukan saja harus menemukan makna kata “bintang” tetapi juga ungkapan apa? “lampu yang menyala”. Seperti yang telah kita lihat di kalimat pertama, bintang jatuh mewakili siapa? Setan. Beberapa ayat Firman Tuhan membuat ini benar-benar jelas. Jadi mari kita simak ayat-ayat itu. Yesaya 14:12-14 sudah kita  baca.

Mari kita baca Wahyu 12:7-9, 7 Maka timbullah peperangan di Surga: Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dengan malaikat-malaikatnya berperang. 8 tetapi mereka kalah, dan  tidak mendapat tempat lagi di sorga. 9Maka naga besar itu…”  apa?   “…dilemparkan keluar, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dia dilemparkan ke bumi, dan malaikat-malaikatnya dilemparkan keluar bersama-sama dengan dia. …” 

Di Lukas 10:18, Yesus berkata bahwa Dia melihat Setan jatuh seperti kilat dari Surga.

Ellen White berkata bahwa ini mengingatkan kepada pelemparan Setan yang pertama, tetapi Ellen White menjelaskan bahwa ini terutama berbicara tentang pelemparan Setan saat salib. Simak apa yang dikatakan Lukas, “…17 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata, ‘Tuhan, bahkan setan-setan pun takluk kepada kami dalam nama-Mu.’ 18 Lalu kata Yesus kepada mereka: ‘Aku melihat Iblis…”  apa?   “…jatuh seperti kilat dari Surga…”  apakah ini mirip dengan apa yang kita lihat di Terompet Ketiga? Tentu saja.   “…19 Lihatlah, Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking, dan atas semua kekuatan musuh, dan tidak ada yang akan mencelakakan kamu.’ …” 

Nah, di Kitab Suci malaikat dibandingkan dengan lampu. Apakah Setan seorang malaikat? Dia sebuah bintang jatuh. Tetapi malaikat disebut “lampu”.

Simak Yehezkiel 1:13-14,  “…13 Tentang rupa makhluk-makhluk hidup itu…”  yang adalah malaikat-malaikat, “…penampilan mereka seperti bara api yang menyala, seperti penampilan…”  apa?   “…suluh (obor)…”  menarik!  “…yang bergerak bolak balik di antara makhluk-makhluk hidup itu. Api itu terang, dan dari api itu keluar…”  apa? ‘Aku melihat Setan jatuh seperti’ apa? Seperti   “…kilat. …”  Malaikat-malaikat di sini dibandingkan dengan lampu. Ayat 14,  “…14 Makhluk-makhluk hidup itu berlarian ke sana ke mari, dan tampaknya  seperti kilatan…”  apa?   “…kilatan  petir.”

 

 

Top of page 75, and as we have already seen, however the star that falls from Heaven at this point cannot directly represent whom? Satan, because he had already fallen long before, both from Heaven and at the cross. Then the star must represent something that came later. Now let's go one step further.

 

Bagian atas hal. 75, dan sebagaimana yang sudah kita simak, bintang yang jatuh dari Surga pada kesempatan ini tidak bisa secara langsung mewakili siapa? Setan, karena dia sudah jatuh lama sebelumnya, baik dari Surga maupun saat di salib. Kalau begitu bintang itu tentunya mewakili sesuatu yang muncul kemudian. Sekarang mari kita ambil satu langkah lebih jauh.

 

 

Not only is Satan spoken of as a star, and also angels spoken of as lamps or as torches, as it says here ~  because in the New Testament the lamp is actually a torch, they did not have lamps like we know today, the lamps were actually torches.  So stars not only represent angels in the Bible, they frequently also represent God's people who are agents of God in preaching the pure gospel. In Revelation 1:20 the seven stars in the right hand of Jesus represent what? The messengers or the pastors of the Seven Churches. So, yes, Satan is spoken of as a star, a fallen star; but the star can also represent what? Can also represent God's people.

Notice Revelation 1:20,  20 The mystery of the seven stars which you saw in My right hand, and the seven golden lampstands: The seven stars are the…” what? “…are the angels…” or the messengers, better, “…of the seven churches, and the seven lampstands which you saw are…”  what? “…the seven churches.”

·       Now the seven stars are in the right hand of Jesus and this represents the fact that Jesus what? He directs the work of these messenger.

·       The seven churches represent what? Seven consecutive eras or periods of church history. 

So the Seven Stars must represent the messengers or pastors that proclaim God's message to the church in each of those periods. Are you understanding my point?

Now that is to say each of the seven churches has one star, and each of those stars represents the religious leaders of that particular period represented by that church. These preachers were to keep the truth of the pure gospel how? Alive. They were not to be fallen stars, they were to be stars fixed in Heaven, giving their light. 

 

Bukan saja Setan disebut sebuah bintang dan juga malaikat-malaikat disebut lampu atau obor/suluh seperti dikatakan di sini ~ karena di zaman Perjanjian Baru, lampu itu sebenarnya obor/suluh, mereka tidak memiliki lampu seperti yang kita kenal hari ini, lampu waktu itu adalah obor. Jadi bintang-bintang bukan saja mewakili malaikat-malaikat dalam Alkitab, mereka sering juga mewakili umat Allah yang adalah agen-agen Allah dalam menyampaikan injil yang murni. Di Wahyu 1:20 ketujuh bintang dalam tangan kanan Yesus melambangkan apa? Utusan-utusan atau gembala-gembala dari Ketujuh Jemaat. Jadi, iya Setan disebut bintang, bintang yang jatuh; tetapi bintang juga bisa mewakili apa? Bisa juga mewakili umat Allah.

Simak Wahyu 1:20, 20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat di tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah…”  apa?   “…malaikat-malaikat…”  atau lebih baik, utusan-utusan   “…ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah…”  apa?   “…ketujuh jemaat …” 

·       Nah, ketujuh bintang ada di dalam tangan kanan Yesus dan ini mewakili fakta bahwa Yesus apa? Dia yang mengatur pekerjaan ketujuh utusan itu.

·       Ketujuh jemaat mewakili apa? Tujuh periode/era sejarah gereja secara berturut-turut.

Jadi ketujuh bintang haruslah mewakili utusan-utusan atau gembala-gembala yang menyampaikan pekabaran Allah kepada jemat-jemaat di setiap periode itu. Apakah kalian memahami poin saya?

Nah, itu artinya setiap satu dari tujuh jemaat itu memiliki satu bintang, dan setiap bintang itu mewakili pemimpin relijius khusus periode yang diwakili oleh jemaat itu. Para pengkhotbah ini harus memelihara kebenaran injil yang murni, bagaimana? Tetap hidup. Mereka tidak boleh menjadi bintang jatuh, mereka harus menjadi bintang-bintang yang tetap ada di langit, memancarkan terang mereka.

 

 

Let's continue. Revelation 12:1. We're saying that the stars not only represent angels but they also represent what? Human beings that do the bidding of the Lord.

·       In Revelation 12:1 these twelve stars on the crown of the woman represent what? The twelve  apostles of the Lamb. What did they do? They taught the truth as it is in Jesus.

·       In Zechariah 9:16 the prophet saw the final remnant under a symbol of stars on a crown of glory.

·       In Daniel 8:10 and verse 24 we're told that the Little Horn cast down the stars which represents those who have been, who are persecuted during the period of papal  dominion.

·       And in Daniel 12:3 we're told that the wise will shine as stars for ever and ever.

So do stars represent God's faithful people as well? Absolutely, as long as they're not fallen stars, by the way.

 

Mari kita lanjut. Wahyu 12:1. Kita mengatakan bahwa bintang-bintang bukan hanya mewakili para malaikat tetapi mereka juga mewakili apa? Manusia yang melakukan kehendak Tuhan.

·       Di Wahyu 12:1 keduabelas bintang di mahkota perempuan itu mewakili apa? Keduabelas rasul Anak Domba. Apa yang mereka lakukan? Mereka mengajarkan kebenaran sebagaimana yang ada dalam Yesus.

·       Di Zakharia 9:16 nabi itu melihat umat sisa yang terakhir di bawah sebuah simbol bintang-bintang pada mahkota kemuliaan.

·       Di Daniel 8:10 dan 24 kita diberitahu bahwa Tanduk Kecil mencampakkan  bintang-bintang yang mewakili mereka yang telah dipersekusi selama masa kejayaan Kepausan

·       Dan di Daniel 12:3 kita diberitahu bahwa orang-orang bijak akan bersinar bagaikan bintang selama-lamanya.

Jadi apakah bintang-bintang mewakili umat Allah yang setia juga? Tentu saja, asalkan mereka bukan bintang jatuh.

 

 

Now Ellen White gives this insightful comment about the stars. This is found in Acts of the Apostles page 586 and 587, "These things saith He that holdeth the seven stars in His right hand.( Revelation 2:1). These words are spoken to…” what?  “…to the teachers in the church--those entrusted by God with weighty responsibilities…” so what do the stars represent? The teachers in the church and they're entrusted with what? With weighty responsibilities.  “…The sweet influences that are to be abundant in the church are bound up with God's…”   what?  “…ministers, who are to reveal the love of Christ. The stars of heaven are under His control. He fills them with light. He guides and directs their movements…” what would happen if they were not directed by Christ? Aaaah,  “… If He did not do this, they would become…”   what?  “…fallen stars...” Are you understanding this point?  “…So with His ministers. They are but instruments in His hands, and all the good they accomplish is done through His power. Through them His light is to shine forth. The Savior is to be their efficiency. If they will look to Him as He looked to the Father they will be enabled to do…”  whose work? “…His work. As they make God their dependence, He will give them His brightness to reflect to the world.”

Isn't that a marvelous statement?

 

Sekarang, Ellen White memberikan komentar yang mencerahkan ini mengenai bintang-bintang. Ini ada di Acts of the Apostles hal. 586 dan 587.   “…’Inilah kata Dia yang memegang ketujuh bintang di tangan kananNya’ (Wah. 2:1). Kata-kata ini diucapkan kepada…”  siapa?   “…kepada guru-guru di dalam gereja ~ mereka yang dipercayai oleh Allah dengan tanggung jawab yang berat…”  Jadi bintang-bintang mewakili apa? Para guru dalam gereja, dan mereka diberi kepercayaan apa? Tanggung jawab yang berat.  “…Pengaruh-pengaruh manis yang akan berlimpah di dalam gereja itu berkaitan dengan …”  apa?   “…hamba-hamba Allah yang harus menyatakan kasih Kristus. Bintang-bintang Surga ada di bawah kendaliNya, Dia yang memenuhi mereka dengan cahaya. Dia yang memimpin dan mengarahkan gerakan mereka…”  apa yang terjadi bila mereka tidak diatur oleh Kristus? Aaah,   “…Jika Dia tidak melakukan ini, mereka akan menjadi…”  apa?   “…bintang-bintang jatuh…”  Apakah kalian paham poin ini?  “…Demikianlah dengan hamba-hamba Allah, mereka hanyalah alat di tanganNya, dan semua kebaikan yang mereka hasilkan itu tercapai melalui kuasaNya. Melalui merekalah sinarNya harus terpancar. Sang Juruselamat yang harus menjadi kompetensi mereka. Jika mereka mau memandang kepadaNya sebagaimana Dia memandang kepada BapaNya, mereka akan dimampukan melakukan…”  pekerjaan siapa? “…pekerjaanNya. Bila mereka menjadikan Allah sandaran mereka, Dia akan memberikan cahayaNya untuk dipantulkan ke dunia. …”  

Bukankah ini pernyataan yang luar biasa?

 

 

So does Satan have fallen stars that do his bidding? He is the fallen star but does he have fallen stars? Yes, he does. Is Jesus the bright and Morning Star? Yes. Does He also have stars that do His bidding?  Absolutely. But they're not fallen stars, they're stars that are fixed in Heaven, that are shedding light. I hope you're following me.

 

Jadi apakah Setan punya bintang-bintang jatuh yang melakukan perintahnya? Dia adalah bintang jatuh tetapi apakah dia punya bintang-bintang jatuh? Ya, dia punya. Apakah Yesus itu Bintang Fajar yang terang benderang? Ya. Apakah Yesus punya bintang-bintang yang melakukan perintahNya? Tentu saja. Tetapi mereka bukan bintang-bintang yang jatuh, mereka adalah bintang-bintang yang mantap ada di langit yang mengirimkan cahaya. Moga-moga kalian mengikuti saya.

 

 

Now let's take a look at the positive side of the burning lamp. There's a positive side to the star, as a burning lamp. The word “lamp” with which in Greek is “lampades” λαμπάς [lampas]  in Revelation 8 verse 8 (should be verse 10) refers to a burning torch. John 18:3 uses the identical word to describe the Pharisees who came with torches to arrest Jesus. So the lamp is really a torch back then.  Acts 20:8 describes the torches that provided light when the Apostle Paul was long-winded one night and preached till after midnight and Eutychus fell out of the window and had to be resurrected by the power of God. And you think I'm long-winded, I tell people. Now Scripture not only compares God's people to stars, but also to what? To lamps. Satan is a star, but he's a lamp, a fallen lamp.  God's people are stars and they are lamps, but they're not fallen lamps. 

Notice Isaiah 61:1-2 where we are told that Scripture not only compares God's people to stars but also to lamps or torches that shared God's light upon a world of darkness.

Isaiah 62:1-2,  1For Zion’s sake I will not hold my peace, and for Jerusalem’s sake I will not rest, until her righteousness goes forth as…” what?  “…as brightness, and her salvation as…”  what?  “…as a lamp that burns. The Gentiles shall see your righteousness, and all kings your glory…” that's the glory of the lamp, the glory of the torch.  “…You shall be called by a new name, which the mouth of the Lord will name.”



Nah, mari kita lihat sisi positifnya lampu yang menyala. Ada sisi positif bintang, begitu juga lampu yang menyala. Kata “lampu” yang bahasa Greekanya ialah “lampades” λαμπάς [lampas] di Wahyu 8:10 mengacu kepada sebuah obor yang menyala. Yohanes 18:3 memakai kata yang sama untuk menggambarkan orang-orang Farisi yang datang membawa obor untuk menangkap Yesus. Jadi lampu sebenarnya ialah obor di zaman itu. Kisah 20:8 menggambarkan obor-obor yang menjadi penerangan ketika suatu malam rasul Paulus bicara berkepanjangan dan berkhotbah hingga lewat tengah malam dan Eutikus jatuh keluar dari jendela dan harus dihidupkan kembali oleh kuasa Allah. Dan kalian menganggap saya kalau bicara kepanjangan, kata saya kepada orang-orang. Nah, Kitab Suci tidak hanya membandingkan umat Allah dengan bintang-bintang melainkan juga dengan apa? Dengan lampu-lampu. Setan itu sebuah bintang, dia juga sebuah lampu, lampu yang sudah jatuh. Umat Allah adalah bintang-bintang dan mereka juga lampu-lampu, tetapi mereka bukan lampu-lampu yang jatuh.

Simak Yesaya 62:1-2 di mana kita diberitahu bahwa Kitab Suci tidak hanya membandingkan umat Allah dengan bintang-bintang tetapi juga dengan lampu-lampu atau obor-obor yang membagikan terang Allah kepada suatu dunia yang gelap.

Yesaya 62:1-2, 1 Demi Sion aku tidak akan bungkam, dan demi Yerusalem aku tidak akan berhenti kerja, sampai kebenarannya bersinar seperti…” apa? “…cahaya dan keselamatannya seperti…”  apa?   “…seperti  suluh yang menyala. 2 Bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu…”  itulah kemuliaan lampu itu, kemuliaan obor itu,   “…engkau akan dipanggil dengan nama baru yang akan dinamai oleh mulut TUHAN.”

 

 

Let's skip the next one, 2 Corinthians 4:5-6, because we need to advance.

Let's go to Matthew 5:14-16 Jesus said to His followers, 14 You are the…” what? Well, now wait a minute, I thought Jesus is the light of the world. You know, does Jesus contradict Himself when He says “I am the light of the world” -  “you are the light of the world”?  No, He is the sun, and we are moons. The sun is original light, the moon reflects the light of the sun. So Jesus is the Morning Star but those who are His followers and preach the pure gospel are stars under the leadership of the Star.  So He says,  “…You are the light of the world. A city that is set on a hill cannot be hidden. 15 Nor do they light a lamp…” now it's not the same word λαμπάς [lampades], it is the word λύχνος [luchnos] “luchnos” but it's a synonym  “…Nor do they light a lamp and put it under a basket, but on a lampstand...” the word λυχνία [luchnia]  “...and it gives light λάμπω [lampō]...”   So you see that the word λύχνος [luchnos] and the word λαμπάς [lampades] are synonymous.  So it says, “...Nor do they light a lamp and put it under a basket, but on a lampstand and it gives light to all who are in the house...”  and then He says what? “… 16 Let your light…” which is the light of the lamp, right?  “…Let your light so shine before men, that they may see your good works…” what is the light? It's the character, the good works,  “…that they may see your good works and glorify your Father in heaven.”

 

Mari kita lompati yang berikut, 2 Korintus 4:5-6 karena kita harus lanjut.

Mari kita ke Matius 5:14-16, Yesus berkata kepada pengikut-pengikutNya, 14 Kamu adalah…” apa? Nah, tunggu sebentar. Saya sangka Yesuslah terang dunia. Apakah Yesus mengkontradiksi DiriNya sendiri ketika Dia berkata “Akulah terang dunia” dan “kamu adalah terang dunia”? Tidak. Dialah mataharinya, kita bulannya. Matahari adalah terang yang asli. Bulan memantulkan terang matahari. Jadi Yesus adalah Bintang Fajar tetapi mereka yang adalah pengikut-pengikutNya yang menyampaikan injil yang murni adalah bintang-bintang di bawah kepemimpinan Sang Bintang. Jadi Yesus berkata, “…14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas bukit tidak mungkin tersembunyi. 15 Demikian pula orang tidak menyalakan pelita…”  nah ini bukan kata yang sama dengan λαμπάς [lampades]  tapi ini kata λύχνος [luchnos] tetapi itu sinonimnya   “…Demikian pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian...” katanya ialah  λυχνία [luchnia] “...dan itu memberi terang λάμπω [lampō]…” jadi kalian lihat, kata  λύχνος [luchnos]  dan kata λαμπάς [lampades] itu sinonim. Jadi dikatakan, “…Demikian pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian dan itu memberi terang kepada semua orang di dalam rumah itu…” Lalu Dia berkata apa? “…16 Hendaknya terangmu…” yaitu terang lampu itu, kan? “…Hendaknya terangmu bercahaya sedemikian di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik…”  terang itu apa? Itu karakter, perbuatan baik, “…supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

 

 

Now I'm not going to read the next passage because you're very well acquainted with it, it's the parable of the ten virgins. Interesting the word “lamp” is used several times. It's highlighted there. What do the bridesmaids represent? They represent God's people that are lighting  the way to the marriage chamber, the marriage of Jesus with His people, with His corporate people, isn't it?  So are God's people compared to lamps? They most certainly are compared to lamps.

 

Nah, saya tidak akan membacakan perikop berikut karena kalian sudah sangat mengenalnya, itu adalah perumpamaan kesepuluh anak dara. Menarik, kata “lampu” dipakai beberapa kali. Di sini sudah diberi highlight. Para pengiring pengantin melambangkan apa? Mereka melambangkan umat Allah yang menerangi jalan ke kamar perkawinan, perkawinan Yesus dengan umatNya, dengan kesatuan umatNya, bukan? Jadi apakah umat Allah dibandingkan dengan lampu? Betul mereka dibandingkan dengan lampu-lampu.

 

 

Now let's go to the next page, page 78, the passage in Matthew 25 describes God's people as illuminating the way to the bridegroom's chamber for the wedding. The idea in this parable is that human beings shed light like a what? Like a lamp. Notice this interesting statement from Christ’s Object Lessons page 414.  “So the followers of Christ are to shed light into the darkness of the world. Through the Holy Spirit…”  that's the oil in the lamp, by the way,  “…God's Word is a light as it becomes a transforming power in the life of the receiver. By implanting in their hearts the principles of His word, the Holy Spirit develops in men the attributes of God. The light of His glory—His character—is to…” what?  “…is to shine forth in His followers…”   so whose is the original glory? Jesus. We are reflected glory. Is that true of Satan's work too? Satan is a fallen star, the fallen lamp, so does he work through other fallen lamps? He most certainly does, or fallen stars.  Then she concludes by saying, “…Thus they are to glorify God, to lighten the path to the Bridegroom's home, to the city of God, to the marriage supper of the Lamb.”  

I don't know if we'll be able to get to the part in our study notes dealing with marriage customs. You want to read that because sometimes God's people are spoken of as guests to the wedding and they're also called the bride. So how can they be the bride and the guests?  Well, we might not have time to get there, but it's very carefully explained in the section towards the end of the study notes on the marriage.

 

Nah, mari kita ke halaman berikut, hal. 78, perikop di Matius 25 menggambarkan umat Allah sebagai menerangi jalan ke kamar mempelai laki-laki untuk perkawinan itu. Konsep dalam perumpamaan ini ialah, manusia memancarkan sinar seperti apa? Seperti lampu. Simak pernyataan yang menarik ini dari Christ’s Object Lessons hal. 414,   “…Maka para pengikut Kristus harus memancarkan sinar ke kegelapan dunia. Melalui Roh Kudus…”  itulah minyak dalam lampu, “…Firman Allah adalah terang saat dia menjadi kuasa yang mengubahkan hidup manusia yang menerimanya. Dengan menanamkan di hati mereka prinsip-prinsip FirmanNya, Roh Kudus mengembangkan di dalam manusia sifat-sifat Allah. Terang kemuliaanNya ~ karakterNya ~ harus…”  apa?   “…harus dipancarkan oleh pengikut-pengikutNya…”  Jadi kemuliaan yang asli itu punya siapa? Yesus. Kita adalah kemuliaan yang dipantulkan. Apakah begini juga pekerjaan Setan? Setan adalah bintang yang jatuh, lampu yang jatuh, maka apakah dia bekerja melalui lampu-lampu lain yang jatuh? Atau bintang-bintang yang jatuh? Betul sekali. Lalu Ellen White mengakhiri dengan berkata,   “…Dengan demikian mereka harus memuliakan Allah, menerangi jalan ke rumah Mempelai Laki-laki, ke kota Allah, ke perjamuan perkawinan Anak Domba.”

Saya tidak tahu apakah kita akan sampai ke bagian di dalam diktat kita yang membahas tradisi perkawinan. Kalian harus membacanya karena terkadang umat Allah disebut sebagai tamu-tamu pesta perkawinan itu dan mereka juga disebut sebagai mempelai perempuannya. Jadi bagaimana mereka bisa menjadi mempelai perempuan dan juga tamu? Nah, mungkin kita tidak punya waktu ke sana tetapi itu dijelaskan dengan sangat teliti di seksi menjelang akhir dari diktat tentang perkawinan.

 

 

Now Revelation 4:5 is a very interesting verse. Let's read it, “ And from the throne proceeded lightnings, thunderings, and voices. Seven lamps…” the same word λαμπάς [lampades] “…Seven lamps of fire were burning before the throne, which are the seven Spirits of God."  So what does the seven-branch candlestick represent?  It represents the church, and the church receives the oil, and the church gives what? Light because the λαμπάς [lampades] represents the seven churches, seven periods of church history. 

So during the seven periods of church history, the oil goes into the lamp in that period of the church, and the church gives what? The church gives light. So you know it's the church that sheds the light of Jesus Christ through the power of the Holy Spirit.

 

Nah, Wahyu 4:5 itu ayat yang sangat menarik. Mari kita  baca, 5  Dan dari takhta itu keluar kilat, dan bunyi guruh yang menderu, dan suara-suara. Tujuh obor menyala-nyala…”  kata yang sama λαμπάς [lampades]    “…Tujuh obor menyala-nyala  di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah…”  Jadi ketujuh kaki dian melambangkan apa? Itu melambangkan gereja. Dan gereja menerima minyak, dan gereja itu memberikan apa? Terang, karena λαμπάς [lampades]  melambangkan ketujuh jemaat, tujuh periode sejarah gereja.

Jadi selama ketujuh periode sejarah gereja, minyak masuk ke lampu di periode jemaat itu, dan gereja memberikan apa? Gereja memberi terang. Jadi kalian tahu, gerejalah yang memancarkan terang Yesus Kristus melalui kuasa Roh Kudus.  

 

 

Incidentally the Bible also speaks of the Word of God as a lamp. Well, what do God's people preach? Well, they preach the Word, right? So God's people are the lamp because they preach the content that is found in the lamp, if you please.

So it says in Psalm 119:105,  “Your Word is a lamp to my feet and a light to my path”.

 

Kebetulan Alkitab juga menyebut Firman Allah sebagai lampu. Nah, apa yang disampaikan umat Allah? Mereka menyampaikan Firman, benar? Jadi umat Allah adalah lampu karena mereka menyampaikan isi yang terdapat di dalam lampu, katakanlah demikian.

Jadi di Mazmur 119:105 dikatakan, 105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”

 

 

And finally John the Baptist is called “a shining lamp”.  Whom did John the Baptist give witness to? He gave witness to Jesus. In fact it says in John 1, he was not the light, and yet in John 5:35 he's called a lamp.  So what was John the Baptist? He was a lesser light that led people to what? To the Greater Light.

 

Dan akhirnya Yohanes Pembaptis disebut “lampu yang bersinar”. Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang siapa? Dia memberi kesaksian tentang Yesus. Bahkan dikatakan di Yohanes 1, dia bukanlah terang itu, namun di Yohanes 5:35 dia disebut sebuah lampu. Jadi Yohanes Pembaptis itu apa? Dia adalah terang yang lebih kecil yang menuntun manusia ke mana? Ke Terang yang lebih besar.

 

 

Top of page 79 very interesting statement of Ellen White, speaking to the youth of the church,  “You are God's…”  what “…God's light bearer. He has placed in your hands a…” what? “…a lamp…” what is the lamp? The Word of God. “…He has placed in your hands a lamp that you are to keep trimmed and burning for Him…” (The Youth’s Instructor – June 12, 1902).  So are you following me so far?

 

Bagian atas hal. 79 pernyataan yang sangat menarik dari Ellen White, berbicara kepada orang-orang muda di gereja, “…Kamu adalah…”  apa?   “…pembawa terang Allah. Dia telah menempatkan di tanganmu sebuah…”  apa?   “…sebuah lampu…”  lampu itu apa? Firman Allah.   “…Dia telah menempatkan di tanganmu sebuah lampu yang harus kamu ratakan sumbunya dan pelihara supaya tetap menyala bagiNya…”(The Youth’s Instructor –  12 Juni, 1902).   Jadi apakah kalian mengikuti saya sampai di sini?

 

 

Now let's look at the negative side of the lamp. We might not be able to finish this particular section, but let's do our best before our first session is over. Revelation 8:8 (should be verse 10) indicates that the ministers and teachers, that is the angel or the star of the Church of this period, were supposed to do what? They were supposed to shine as lamps. Instead what happened? They fell from their post and defiled the waters. In other words the teachers started teaching what? Error, heresy, apostate ideas.

Ellen White wrote in Bible Echo, November 1, 1892 “Satan had been Lucifer…” what was he? “…the light bearer…” notice it was God's light that shone in him, “…the light bearer, the sharer of God's glory in Heaven…”    Before sin Lucifer was the light bearer, a shining star, like a lamp that brought glory to whom?  To God. However, when he became proud and sought to bring glory to himself, he defiled and embittered the angels with false accusations against God. As a result he fell from Heaven and he became what? He became a fallen star, or a fallen lamp. Something similar occurred in the Apostolic Church. Originally it reflected the purity of the gospel of Jesus, however, in the course of time it fell into apostasy, poisoned the pure waters of the gospel, and brought in spiritual death.

 

Nah, mari kita lihat segi negatif dari lampu. Mungkin kita tidak bisa menyelesaikan bagian ini, tetapi mari kita berbuat sebisanya sebelum sesi yang pertama ini selesai. Wahyu 8:10 mengindikasikan bahwa hamba-hamba Allah dan guru-guru, malaikat-malaikat atau bintang-bintang Jemaat periode ini, seharusnya berbuat apa? Mereka seharusnya bersinar seperti lampu. Sebaliknya apa yang terjadi? Mereka jatuh dalam tugas mereka dan mencemarkan airnya. Dengan kata lain, guru-guru ini mulai mengajarkan apa? Kesalahan, bidat, konsep-konsep murtad.

Ellen White menulis di Bible Echo 1 November 1892,   “…Setan dulunya Lucifer…”  siapakah dia?  “…pembawa terang…”  simak yang bersinar darinya adalah terang Allah,   “…pembawa terang, yang  mendapat bagian kemuliaan Allah di Surga…”  Sebelum dosa, Lucifer adalah pembawa terang, bintang yang bersinar, seperti lampu yang membawa kemuliaan kepada siapa? Kepada Allah. Namun, ketika dia menjadi sombong dan berusaha mendatangkan kemuliaan bagi dirinya sendiri, dia mencemarkan dan membuat getir para malaikat dengan tuduhan-tuduhan palsu terhadap Allah. Akibatnya dia jatuh dari Surga, dan dia menjadi apa? Dia menjadi bintang yang jatuh, atau lampu yang jatuh. Sesuatu yang mirip terjadi dalam jemaat apostolik. Aslinya dia memantulkan kemurnian injil Yesus, namun dengan berjalannya waktu, dia jatuh dalam kemurtadan, meracuni air injil yang murni dan mengakibatkan kematian rohani.

 

 

Proverbs 13:9 tells us “The light of the righteous rejoices but the lamp of the wicked will be put out.” So are the wicked spoken of as lamps also? Absolutely.  

Jude 11 to 13 speaks of wandering stars that have no anchor, and compares them to three notable apostates of the Old Testament: Cain, Korah, and Balaam. Let's read those verses.

11 Woe to them! For they have gone in the way of Cain, have run greedily in the error of Balaam for profit, and perished in the rebellion of Korah. 12 These are spots in your love feasts, while they feast with you without fear, serving only themselves. They are clouds without water, carried about by the winds; late autumn trees without fruit, twice dead, pulled up by the roots; 13 raging waves of the sea, foaming up their own shame…”  and then it says what? “…wandering…” what?  “…wandering stars for whom is reserved the blackness of…” what?  “…of darkness forever.”

In contrast to the falling star; in those who study the prophecy of the Morning Star, the Morning Star rises in their hearts, thus the rising star stands in contrast to the falling star.

You understand what we've studied so far?

 

Amsal 13:9, 9 Terang orang benar bercahaya, bersukacita, sedangkan pelita orang fasik akan dipadamkan.” Jadi apakah orang jahat juga disebut sebagai lampu? Betul sekali.

Yudas 11-13 berbicara tentang bintang-bintang yang mengembara yang tidak punya jangkar, dan membandingkan mereka kepada tiga orang murtad dari zaman Perjanjian Lama: Kain, Korah, dan Bileam. Mari kita  baca ayat-ayat itu. 11 Celakalah mereka, karena mereka telah mengikuti jalan yang ditempuh Kain,  telah menjadi serakah dalam kesalahan Bileam mencari keuntungan, dan binasa dalam pemberontakan Korah. 12 Mereka inilah noda-noda dalam pesta kasihmu, sementara mereka berpesta bersamamu tanpa rasa takut, hanya melayani diri mereka sendiri. Mereka itu awan yang tak berair, yang dibawa ke sana kemari oleh angin.  Pohon-pohon akhir musim gugur tanpa buah, dua kali mati, dicabut dengan akar-akarnya. 13 Ombak laut yang ganas, yang membuihkan keaiban mereka sendiri…”  lalu apa katanya?   “…bintang-bintang yang …”  apa?   “…mengembara, yang baginya telah tersedia kehitaman…”  apa?   “…kegelapan untuk selama-lamanya. …” 

Bertolak belakang dengan bintang yang jatuh; pada mereka yang mempelajari nubuatan Bintang Fajar, Bintang Fajar bangkit di dalam hati mereka, dengan demikian bintang yang bangkit berdiri sebagai kontras bintang yang jatuh.

Kalian paham apa yang sudah kita pelajari sampai di sini?

 

 

Now we still have to talk about the pollution of the waters, the fountains of waters, and the bitterness of the wormwood, and that will be the subject that we will study in our next exciting episode.

 

Nah, kita masih harus membahas tentang polusi air-air, mata-mata air, dan kepahitan apsintus, dan itu akan menjadi subjek yang akan kita pelajari dalam episode menarik kita berikutnya.

 

 

 

 

26 11 20

No comments:

Post a Comment