Sunday, November 1, 2020

EPISODE 24/24 ~ REVELATION'S SEVEN SEALS ~ SDA THEOLOGY OF THE SABBATH ~ STEPHEN BOHR

 

_____REVELATION’S SEVEN SEALS_____

Part 24/24 - Stephen Bohr

SESSION 24 ~ THE SEVENTH DAY ADVENTIST’S THEOLOGY OF THE SABBATH

https://www.youtube.com/watch?v=Zdq-uShyKGE

 

 

Dibuka dengan doa.

 

 

Page 401 in our syllabus. Seventh-Day Adventists are not the only ones who keep the Sabbath. The Seventh Day Baptists are Sabbath-keepers, there are Orthodox Jews, there are Messianic Jews, there are various offshoots of the Worldwide Church of God that still observe the Sabbath, and several Pentecostal churches keep the Sabbath as well. However, the Seventh-Day Adventist’s theology of the Sabbath is different than the theology of the Sabbath of all of these different groups. The Adventist’s view of the Sabbath is one of a kind, so to say.

Ellen White once wrote to a Seventh-Day Adventist evangelist in Wisconsin and she wrote some very significant words about the way in which this evangelist presented the doctrine of the Sabbath.  And I want to read that statement, it's found in Testimonies for the Church Vol. 1 page 337,  “As far as the Sabbath is concerned, he occupies the same position as the Seventh Day Baptists…” by the way the Seventh Day Baptists use the same arguments that Adventists use in favor of the Sabbath, you know, at the Creation God established the Sabbath, it's in the Fourth Commandment, Jesus kept the Sabbath, the Apostles kept the Sabbath, they use the same arguments that Adventists do. But now notice,   “…Separate the Sabbath from the messages…”  what  does she refer as “the messages”?  The Three Angels’ Messages.  “…and it…”  what? “…it loses its power;…” the Adventist Church is the only one that links the Sabbath message with The Three Angels’ Messages. She continues,  “…but when connected with the message of the Third Angel, a power attends it, which convicts unbelievers and infidels, and brings them out with strength to stand, to live, grow, and flourish in the Lord….”   So the Seventh-Day Adventist Church is the only Church that I know of in the world that links the Third Angel’s message with the Sabbath. The Third Angel’s Message  mentions the mark of the  Beast, which is the opposite of the Seal of God which is the Sabbath.

 

Hal. 401 dari silabus kita. MAHK bukan satu-satunya yang memelihara Sabat. Gereja Baptis Hari Ketujuh adalah pemelihara Sabat, ada Yahudi Ortodoks, ada Yahudi Mesianik, ada beberapa pecahan dari Worldwide Church of God yang masih memelihara Sabat, dan beberapa gereja Pentakostal memelihara Sabat juga. Namun, theologi MAHK tentang Sabat berbeda dari kelompok-kelompok yang bermacam-macam ini. Pandangan MAHK tentang Sabat itu, katakanlah unik.

Ellen White suatu kali menulis kepada seorang penginjil MAHK di Wisconsin, dan dia menulis beberapa kata yang sangat bermakna mengenai cara penginjil ini menyampaikan doktrin Sabat. Dan saya mau membacakan pernyataan itu, ada di Testimonies for the Church Vol. 1 hal. 337, “…Mengenai Sabat itu sendiri, dia menempati kedudukan yang sama seperti di golongan Baptis Hari Ketujuh…”  nah, golongan Baptis Hari Ketujuh memakai argumentasi yang sama yang dipakai MAHK untuk membenarkan Sabat: kalian tahu, saat Penciptaan Allah menetapkan Sabat, Sabat ada dalam Perintah Keempat, Yesus memelihara Sabat, para rasul memelihara Sabat; mereka memakai argumentasi yang sama yang dipakai MAHK. Tetapi sekarang simak,   “…Pisahkan Sabat dari pekabaran-pekabaran itu…” apa yang dimaksudnya dengan “pekabaran-pekabaran itu”?  Pekabaran Tiga Malaikat, “…dan dia kehilangan kuasanya…”  Gereja MAHK adalah satu-satunya yang mengaitkan pekabaran Sabat dengan Pekabaran Tiga Malaikat. Ellen White melanjutkan,  “…Tetapi bila dihubungkan dengan pekabaran Malaikat Ketiga, dia disertai oleh kuasa yang membuat yakin orang-orang tidak percaya dan orang-orang tidak beragama, dan membawa mereka keluar dengan kekuatan untuk berdiri, hidup, bertumbuh, dan berkembang dalam Tuhan…”  Jadi gereja MAHK adalah satu-satunya gereja di seluruh dunia yang saya tahu, yang menghubungkan pekabaran Malaikat Ketiga dengan Sabat. Pekabaran Malaikat Ketiga menyebut tentang tanda Binatang, yang adalah lawan dari Meterai Allah, yaitu Sabat.

 

 

Ellen White wrote that the observance of the Sabbath will be the separating wall between the faithful and the unfaithful in the final conflict. That also is unique. There is no church in the world that says that the Sabbath is going to be the dividing line between the righteous and the unrighteous in the end time, only the Seventh-Day Adventist Church.

 

Ellen White juga menulis pemeliharaan Sabat akan menjadi dinding pemisah antara mereka yang setia dan mereka yang tidak setia dalam konflik yang terakhir. Ini juga unik. Tidak ada gereja di dunia yang mengatakan bahwa Sabat akan menjadi garis pemisah antara yang benar dan yang tidak benar pada akhir masa, hanya gereja MAHK.

 

 

And also Ellen White emphasized that in the last days God's remnant people will have to proclaim the Sabbath more fully.

 

Juga Ellen White menekankan, di akhir masa umat Allah yang sisa harus mengumumkan Sabat dengan lebih lengkap.

 

 

Now, let's notice on page 402 two statements from the Spirit of Prophecy where Ellen White emphasizes that the Seventh-Day Adventist view of the Sabbath is, that the Sabbath will be the dividing wall between the righteous and the unrighteous, and that in the Little Time of Trouble when the Loud Cries are being proclaimed, the Sabbath must be proclaimed more fully than it is now.

 

Nah, mari kita simak di hal. 402, dua pernyataan dari Roh Nubuat di mana Ellen White menekankan bahwa pandangan MAHK tentang Sabat ialah, Sabat akan menjadi dinding pemisah antara mereka yang benar dan yang tidak benar, dan bahwa di masa kesukaran kecil ketika Seruan Nyaring disampaikan, Sabat harus dikumandangkan lebih lengkap daripada sekarang.

 

 

The first statement we find in ~  actually it's the same statement ~ Early Writings page 33 and then page 34 is the second reference. Ellen White wrote,  “I saw the holy Sabbath is, and will be, the separating wall between the true Israel of God…” notice the expression “Israel of God”, so it's spiritual Israel, right?  “…between the true Israel of God and unbelievers; and that the Sabbath is the great question to unite the hearts of God's dear waiting saints…”

and then comes the additional statement from the same book Early Writings page 34,   “I saw that God had children who do not see and keep the Sabbath. They have not rejected the light upon it. And at the commencement of the time of trouble,…” this is not the time of Jacob's trouble, this is the Little Time of Trouble right before the close of probation, when the loud cries are being proclaimed, and the latter rain is poured out. You'll notice that in a moment.  “…They have not rejected the light upon it. And at the commencement of the time of trouble we were filled with the Holy Ghost…”   See, there's the outpouring of the Holy Spirit “…as we went forth and proclaimed the Sabbath more fully…"  What does that mean “more fully”?  It means that the Sabbath will be proclaimed as  the opposite of the mark of the  Beast, not only that the Sabbath is God's rest day, but that it is the exact opposite of the mark of the  Beast, which is being pushed by the clergy and by other churches.

 

Pernyataan yang pertama ada di ~ sebenarnya ini pernyataan yang sama ~ di Early Writings hal. 33 lalu kemudian referensi yang kedua ada di hal. 34. Ellen White menulis,   “…Saya melihat Sabat yang kudus sekarang ini dan nanti akan menjadi dinding pemisah antara Israel Allah yang sejati…”  simak ungkapan “Israel Allah”, jadi Israel rohani, benar?   “…antara Israel Allah yang sejati dengan orang-orang tidak percaya; dan bahwa Sabat adalah topik besar untuk mempersatukan hati orang-orang saleh milik Allah yang sedang menunggu…”  Kemudian pernyataan tambahan dari buku yang sama Early Writings hal. 34,   “…Saya melihat Allah memiliki anak-anak yang tidak mengerti dan tidak memelihara Sabat. Mereka tidak menolak terang mengenai hal itu. Dan pada awal masa kesukaran…”  ini bukan masa kesukaran Yakub, ini adalah masa kesukaran kecil yang terjadi tepat sebelum pintu kasihan ditutup, saat Seruan Nyaring disampaikan dan hujan akhir dicurahkan. Kalian akan melihatnya nanti.  “…Mereka tidak menolak terang mengenai hal itu. Dan pada awal masa kesukaran, kami dipenuhi oleh Roh Kudus…”  lihat, ada pencurahan Roh Kudus,  “…saat kami keluar dan mengumandangkan Sabat dengan lebih lengkap…”  apa yang dimaksud dengan “lebih lengkap”? Maksudnya Sabat akan dikumandangkan sebagai lawan tanda Binatang, bukan hanya Sabat itu hari perhentian Allah, tetapi bahwa itu adalah lawan dari tanda Binatang yang sedang dipaksakan oleh petinggi-petinggi agama yang lain dan gereja-gereja yang lain.

 

 

Now how did this message react upon those individuals who hear it? Well, some will accept it, but notice what happens with others. “This enraged the churches, and nominal Adventists, as they could not refute the Sabbath truth.  And at this time God's chosen all saw clearly that we had the truth, and they came out…” that's coming out of the churches, the exit from Babylon, “…they came out and endured the persecution with us. And I saw the sword, famine, pestilence, and great confusion in the land. The wicked thought that we had brought the judgments upon them and they rose up and took counsel to rid the earth of us, thinking that then the evil would be stayed.”  (EW 33.2)

 

Nah bagaimana pekabaran ini menimbulkan reaksi pada mereka yang mendengarnya? Ya, beberapa akan menerimanya, tetapi simak apa yang terjadi pada yang lain. “…Ini menimbulkan amarah gereja-gereja, dan orang-orang Advent nominal, karena mereka tidak bisa membantah kebenaran Sabat. Dan pada saat ini, umat pilihan Allah semuanya bisa melihat dengan jelas bahwa kami memiliki kebenaran, dan mereka keluar…”  maksudnya keluar dari gereja-gereja mereka, eksit dari Babilon,   “…mereka keluar dan menanggung penganiayaan bersama-sama dengan kami. Dan saya melihat pedang, kelaparan, wabah, dan kekacauan besar di bumi. Orang-orang jahat mengira kami yang telah mendatangkan penghukuman pada mereka, dan mereka bangkit dan berunding untuk melenyapkan kami dari bumi, mengira dengan demikian bencana jahat itu akan terhenti. (EW 33.2)

 

 

So basically the Seventh-Day Adventist view of the Sabbath is unique. It's going:

·       to be the dividing wall,

·       it needs to be connected to the Third Angel's Message,

·       and it needs to be contrasted with the mark of the  Beast.

·       So the Sabbath for Adventist is not simply  one of the Ten Commandments,

·       it is the Seal of God,

·       and will be the final test that will divide the world into two groups: those who have the Seal of God, and those who have the mark of the  Beast.

 

Jadi pada dasarnya pandangan MAHK tentang Sabat itu unik. Itu akan:

·       menjadi dinding pemisah,

·       itu perlu dikaitkan ke Pekabaran Malaikat Ketiga,

·       dan itu perlu dibandingkan dengan tanda Binatang.

·       Maka Sabat bagi orang Advent bukan semata-mata salah satu dari Kesepuluh Perintah,

·       itu adalah Meterai Allah,

·       dan akan menjadi ujian terakhir yang akan memisahkan dunia ke dalam dua kelompok: mereka yang memiliki Meterai Allah, dan mereka yang memiliki tanda Binatang.

 

 

Another difference between the Seventh-Day Adventist manner of keeping the Sabbath and that of  many other churches, is that we believe that we are to suspend all secular activities for the full 24 hours of the Sabbath. Other churches who keep the Sabbath simply go to church on Sabbath, but then they'll go and play football in the afternoon, or they'll watch a football game on television. But Seventh-Day Adventists believe that we should suspend all secular activities for the 24 hours from sundown Friday to sundown on Sabbath.

 

Perbedaan lain antara cara MAHK memelihara Sabat dengan banyak gereja yang lain ialah, kita meyakini kita harus menangguhkan semua aktivitas sekuler selama 24 jam penuh pada hari Sabat. Gereja-gereja lain yang memelihara Sabat hanya ke gereja pada Sabat, tetapi kemudian mereka pergi bermain bola di sore harinya, atau mereka nonton bola di televisi. Namun  MAHK meyakini kita harus menangguhkan semua aktivitas sekuler selama 24 jam dari Jumat matahari terbenam hingga matahari terbenam Sabat.

 

 

Another difference between the Adventist view of the Sabbath and the view that is held by some other churches is, that we link the Sabbath with the Most Holy place of the sanctuary. We believe that when someone enters the Most Holy place of the heavenly sanctuary by faith, immediately they will see that the Sabbath is binding, because the Law is in the Ark of the Covenant, and they will also see that the Sabbath is binding because the Sabbath is in the center of the Law, which is in the Ark of the Covenant. So when you enter the Most Holy place, immediately you see the Law, it's still binding, and you also see that the Sabbath is still binding, because it is in the center of the Law. 

Perbedaan yang lain antara pandangan Advent tentang Sabat dan pandangan yang dimiliki gereja-gereja lain ialah, kita mengaitkan Sabat dengan bilik Mahakudus Bait Suci. Kita meyakini jika orang masuk ke bilik Mahakudus Bait Suci Surgawi melalui iman, dia akan langsung melihat bahwa Sabat itu mengikat, karena Hukum Allah ada dalam Tabut Perjanjian, dan dia juga akan melihat bahwa Sabat itu mengikat karena Sabat ada di tengah-tengah Hukum, yang terdapat di dalam Tabut Perjanjian. Maka ketika orang masuk ke bilik Mahakudus, dia segera melihat Hukum itu masih mengikat, dan juga melihat bahwa Sabat itu tetap mengikat, karena Sabat ada di tengah-tengah Hukum.

 

 

Furthermore the Sabbath is highlighted in the Most Holy place. You remember that Ellen White had a vision where she saw a halo of light around the Sabbath? Where did she get that from? Well, the fact is that the Sabbath is highlighted in the Ark of the Covenant because there you have the manna which taught Israel the importance of keeping the Sabbath. And it also is in the Fourth Commandment “Remember the Sabbath day, to keep it holy”.  So in other words, there's a double testimony to the Sabbath in the Ark of the Covenant: the manna that God gave to teach Sabbath observance, and also the Sabbath as it is found in the Ten Commandments.

 

Lebih lanjut, Sabat itu tersorot di bilik Mahakudus. Kalian ingat Ellen White mendapat penglihatan di mana dia melihat ada pancaran sinar yang mengelilingi tulisan Sabat? Dari mana Ellen White mendapatkan itu? Nah, faktanya ialah Sabat disorot di Tabut Perjanjian karena di sana terdapat manna yang mengajar Israel pentingnya memelihara Sabat; dan juga Perintah Keempat, 8 Ingatlah hari Sabat, peliharalah agar tetap kudus”. Jadi dengan kata lain, di dalam Tabut Perjanjian ada kesaksian ganda tentang Sabat: manna yang diberikan Allah untuk mengajarkan pemeliharaan Sabat, dan juga peraturan Sabat itu sendiri sebagaimana yang tertulis dalam Sepuluh Hukum.

 

 

Now what we want to do is, we want to show three things in our study together:  

1.   that the final conflict will involve the Ten Commandments, that's a general statement.

2.   Second, we want to see that the final conflict will not only have to do with the Ten Commandments but with the first four Commandments especially,

3.   and finally we're going to see that the final conflict has to do with the Fourth Commandment

So we're going from broad: all of the Commandments;  to the first four Commandments; to the Fourth Commandment.

 

Nah, apa yang mau kita lakukan ialah, kita mau mempelajari tiga hal bersama-sama:

1.   Bahwa konflik terakhir akan melibatkan Kesepuluh Perintah Allah, ini adalah pernyataan yang umum.

2.   Kedua, kita mau melihat bahwa konflik terakhir tidak hanya berkaitan dengan Sepuluh Hukum, melainkan khususnya dengan empat Perintah yang pertama.

3.   Dan akhirnya kita akan melihat bahwa konflik terakhir berkaitan dengan Perintah Keempat.

Jadi kita mulai dari yang paling luas: semua Perintah Allah; ke empat Perintah yang pertama; ke Perintah Keempat.

 

 

So let's notice how the Bible testifies that the final conflict will be over the Ten Commandments. Revelation 12:17,  this is speaking about the end time  crisis, “ 17 And the dragon was enraged with the woman, and he went to make war with the rest of her offspring…” and why is he going to make war against this group?  “…who keep the Commandments of God and have the testimony of Jesus Christ…” which we know to be the Spirit of Prophecy.

So does the devil hate the 10 Commandments? Is the final conflict going to have to do with the Ten Commandments? The devil’s angry at those who keep the Ten Commandments? Absolutely!

 

Jadi mari kita simak bagaimana Alkitab menyaksikan bahwa konflik terakhir itu  mengenai Kesepuluh Perintah. Wahyu 12:17, 17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi yang tersisa dari  benihnya…”  dan mengapa dia mau berperang dengan kelompok ini? “…yang memelihara Perintah-perintah Allah dan memiliki kesaksian Yesus Kristus…”  yang kita tahu adalah Roh Nubuat.

Jadi apakah Iblis membenci Kesepuluh Perintah? Apakah konflik terakhir akan berkaitan dengan Kesepuluh Perintah? Apakah Iblis marah pada mereka yang memelihara Kesepuluh Perintah? Tentu saja!

 

 

Revelation 14:1 tells us that the Seal of God is placed on the forehead. Notice let's read that verse, Revelation 14:1, 1 Then I looked, and behold, a Lamb standing on Mount Zion, and with Him one hundred and forty-four thousand, having His Father’s name written on their foreheads.”   So you'll notice that the the Seal of God is on the forehead.

Now what is it that God writes on our forehead? His Law. Would that include the Sabbath? Absolutely.  Let's notice Jeremiah 31:33,  and by the way this is also quoted in Hebrews 8:7-13, “ 33 ‘But this is the covenant that I will make with the house of Israel after those days,’ says the Lord, ‘I will put My Law…” where?  “…in their minds…” is that where your forehead is, your mind the frontal lobe? Yes.  “…‘I will put My Law in their minds and write it on their hearts; and I will be their God, and they shall be My people.’…  So what is it that God writes on the forehead? The Law.

So the seal must have something to do with what? With the Ten Commandments, with the Law of God.

Notice Isaiah 8:16, this is explicit, 16 Bind up the testimony, seal…” what?  “…seal the Law among my disciples…”  So what is it that's sealed? The Law.

 

Wahyu 14:1 mengatakan kepada kita bahwa Meterai Allah ditempatkan di dahi. Simak, mari kita  baca ayat itu, Wahyu 14:1, 1 Dan aku memandang, dan melihat, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia ke seratus empat puluh empat ribu, yang punya nama Bapa-Nya tertulis di dahi mereka…”  Jadi kita lihat bahwa Meterai Allah ada di dahi. Nah, apa yang ditulis Allah di dahi kita? HukumNya. Apakah itu termasuk Sabat? Tentu saja. Mari kita  simak Yeremia 31:33, dan ketahuilah ini juga dikutip di Ibrani 8:7-13,   “…33 Tetapi beginilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: ‘Aku akan menaruh Taurat-Ku…”  di mana?   “…di benak mereka,…”  apakah itu tempatnya di dahi? Apakah benak itu di lobus frontal? Ya! “… ‘Aku akan menaruh Taurat-Ku di benak mereka   dan menulisnya  di  hati mereka; dan aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.’…”  Jadi apa yang akan dituliskan Allah di dahi? HukumNya.

Berarti meterai itu harus berkaitan dengan apa? Dengan Kesepuluh Perintah, dengan Hukum Allah.

Simak Yesaya 8:16, ini eksplisit,  “…16 Simpanlah kesaksian ini, meteraikanlah…”  apa?   “…meteraikanlah Hukum di antara murid-muridKu…”  Jadi yang dimeteraikan itu apa? Hukum.

 

 

Now let's notice 2 Timothy 2:19, we're going to find here what distinguishes the righteous from the unrighteous. It says there,  the Apostle Paul is writing, “ 19 Nevertheless the solid foundation of God stands, having this seal…” so you'll notice here that the solid foundation of God has a seal. Now what is that seal?   “…The Lord knows those who are His, and, Let everyone who names the name of Christ depart from…” what?  “…iniquity. Who is it that has the seal? People who what?  Who depart from? Iniquity.

 

Sekarang mari simak 2 Timotius 2:19, kita akan melihat di sini apa yang membedakan orang-orang benar dari yang tidak benar. Dikatakan di sana, rasul Paulus yang menulis, 19 Walaupun begitu, dasar teguh yang diletakkan Allah itu tetap ada, yang meterainya ialah…”  Jadi kita simak di sini bahwa dasar Allah yang teguh itu punya meterai. Nah, meterainya itu apa?    “…‘Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya’ dan ‘Hendaklah setiap orang yang menyebut nama Kristus meninggalkan…”  apa?   “…dosa’…”  Jadi siapa yang punya meterai? Orang-orang yang bagaimana? Yang meninggalkan apa? Dosa.

 

 

Now that word “iniquity” is very interesting.  It's the word ἀδικία [adikia ]  in Greek. You say, well, what does that word mean? It's translated correctly “iniquity”, however, I want you to notice that the word “iniquity” there is used synonymously with another Greek word. Let's notice Matthew 7:23, “ 23 And then I will declare to them,…” these are those who profess to follow Jesus but did not really,   “…then I will declare to them, ‘I never knew you; depart from Me, you who practice lawlessness!’…” Now that's the New King James. The old King James in 1 John 3:4 translates that word  ἀνομία [anomia] as “transgression of the Law”. It translates it differently here, but it's the identical word. See, the expression “transgression of the Law” is one word in Greek,  the word ἀνομία [anomia].  So Jesus is going to say to those who professed His name, “I never knew you, depart from Me, you who practice lawlessness” or “you who are transgressors of the Law”.

 

Nah, kata “dosa” itu sangat menarik. Itu adalah dari kata ἀδικία [adikia ]  dalam bahasa Greeka. Kalian berkata apa artinya kata itu? Kata itu diterjemahkan “dosa” sudah tepat, namun saya mau kalian melihat bahwa kata “dosa” di sana dipakai secara sinonim dengan sebuah kata Greeka yang lain. Mari simak Matius 7:23, 23 Pada waktu itulah Aku akan menyatakan kepada mereka…”  mereka ini adalah yang mengaku sebagai pengikut-pengikut Kristus tetapi sebenarnya bukan,   “…Pada waktu itulah Aku akan menyatakan kepada mereka, ‘Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari-Ku, kamu sekalian yang melakukan pelanggaran hukum!’…”  Nah itu kata NKJV. KJV yang lama di 1 Yohanes 3:4 menerjemahkan kata ἀνομία [anomia] sebagai “pelanggaran Hukum”. Di sini diterjemahkan berbeda, tetapi itu adalah kata yang identik. Lihat, kata “pelanggaran Hukum” dalam bahasa Greeka itu satu kata, yaitu kata ἀνομία [anomia]. Jadi Yesus mau mengatakan kepada mereka yang mengakui namaNya, “…‘Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari-Ku, kamu sekalian yang melakukan pelanggaran hukum!’ …”  atau   “…kamu sekalian yang adalah pelanggar-pelanggar Hukum.”

 

 

But now I want you to notice that in the Gospel of Luke we have the same statement of Jesus, but a different word is used. Notice Luke 13:27,  “ 27 But He will say, ‘I tell you I do not know you, where you are from. Depart from Me, all you workers of ἀδικία [adikia]… all you workers of iniquity.’…”

So let me ask you, are “transgressors of the Law” and “iniquity”, are they synonymous terms? Yes, so you could very well translate Matthew 7:23 “…depart from Me you who are transgressors of the Law”.

So God's people have a seal. What is that seal?  “Depart from iniquity”.  And what is “iniquity”? “Iniquity” is “transgression of the Law”.  

 

Tetapi sekarang saya mau kalian menyimak bahwa di Injil Lukas ada pernyataan yang sama dari Yesus tetapi memakai kata yang lain. Simak Lukas 13:27, 27 Tetapi Ia akan berkata, ‘Aku katakan kepadamu, Aku tidak mengenalmu, dari mana kamu datang. Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian pelaku ἀδικία [adikia ]…  kamu sekalian pelaku dosa!’”

Jadi coba saya tanya, apakah “pelanggar-pelanggar Hukum” dan “pelaku dosa” itu istilah yang sinonim? Ya. Jadi kita bisa menerjemahkan Matius 7:23, “…Enyahlah dari-Ku, kamu sekalian pelanggar Hukum!’…”

Jadi umat Allah punya meterai. Apa meterainya? “Meninggalkan dosa”. Dan “dosa” itu apa? “Dosa” ialah “pelanggaran Hukum.”

 

 

Notice Matthew 24:12, this is in the context of the signs of the coming of Christ. What  condition the world will be in.  It says, “ 12 And because lawlessness…” that’s the word ἀνομία [anomia]. It can be translated:  “…And because transgression of the Law will abound, the love of many will grow cold.  13 But he who endures to the end shall be saved.  

So what is going to characterize the world at the end of time? The transgression of the Law.

 

Simak Matius 24:12, ini dalam konteks  tanda-tanda kedatangan kedua Kristus, bagaimana kondisi dunia pada waktu itu. Dikatakan, 12 Dan karena makin bertambahnya pelanggaran hukum…” itu kata   ἀνομία [anomia], itu bisa diterjemahkan: ”…karena makin bertambahnya dosa, maka kasih banyak orang akan menjadi dingin. 13 Tetapi orang yang bertahan sampai kesudahan akan selamat.”

Jadi apa yang akan menjadi karakter dunia pada akhir masa? Pelanggaran Hukum (dosa).

 

 

I want you to notice also Revelation 14:9-11,  this is the Third Angel's Message, Then a third angel followed them, saying with a loud voice, ‘If anyone worships the beast and his image, and receives his mark on his forehead or on his hand, 10 he himself shall also drink of the wine of the wrath of God, which is poured out full strength into the cup of His indignation. He shall be tormented with fire and brimstone in the presence of the holy angels and in the presence of the Lamb. 11 And the smoke of their torment ascends forever and ever; and they have no rest day or night, who worship the beast and his image, and whoever receives the mark of his name.’…” And what  does the very next verse say? There's a contrast now, isn't there? There are those who receive the mark of the  Beast on their forehead and worship the image, but there's another group that stands in contrast to those, in the very next verse. What are they characterized by? 12 Here is the patience of the saints; here are those who…” what? “…keep the Commandments of God and the faith of Jesus.” So if the faithful remnant keeps the Commandments of God, what must characterize those who worship the  Beast and his image? It must be that they transgress the Commandments of God.

 

Saya mau kalian juga menyimak Wahyu 14:9-11, ini adalah pekabaran Malaikat Ketiga: 9 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, mengikuti mereka, dan berkata dengan suara nyaring:  ‘Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, 10       maka ia sendiri akan minum dari anggur murka Allah, yang dicurahkan dengan seluruh kekuatannya ke dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. 11       Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak memperoleh istirahat, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya. …”  dan apa kata ayat berikutnya? Ada kontras sekarang, bukan? Ada mereka yang menerima tanda Binatang di dahi mereka dan menyembah patungnya, tetapi di ayat berikutnya ada kelompok lain yang tampil sangat berbeda dengan mereka. Mereka ditandai oleh karakter yang bagaimana?   “…12 Di sinilah keuletan orang-orang kudus, inilah mereka yang…”  apa?   “…memelihara Perintah-perintah Allah dan iman Yesus…”  Jadi jika umat sisa yang setia memeliara Perintah-perintah Allah, apa yang menjadi karakter mereka yang menyembah Binatang dan patungnya? Tentunya mereka adalah pelanggar-pelanggar Perintah-perintah Allah.

 

 

So  the first point is that the final controversy, the final conflict is going to be related to the Ten Commandments.

·       One side will be those who keep the Ten Commandments, Satan will hate them, the dragon will be enraged with them,

·       and on the other hand there will be those who break the Commandments and Satan will be fine with those, because Satan hates God's Law from the time that he was in heaven.

 

Jadi poin pertama ialah pertentangan terakhir, konflik terakhir akan berkaitan dengan Kesepuluh Perintah.

·       Di satu sisi ialah mereka yang memelihara Kesepuluh Perintah, Setan akan membenci mereka, naga itu akan sangat marah pada mereka,

·       Dan di lain pihak akan ada mereka yang melanggar Perintah-perintah Allah, dan Setan baik-baik saja dengan mereka karena Setan membenci Hukum Allah sejak dari waktu dia masih di Surga.

 

 

Now we want to notice a second point and that is that the final conflict will be related to the first four Commandments of God's Law. Now we are streamlining  it, we started broadly with the Ten Commandments now we're going to see that the final controversy has to do with the first four Commandments or the first table of the Law. I'm going to skip Deuteronomy 6:4 and following, because we read this, this morning but what  I want you to notice is, that the final conflict has to do with worship, doesn't it?

Which table of the  Law has to do with worship to God? The first table of the Law. You see, the first table of the Law, the first four Commandments, define and explain what it means to worship and love God. The last six Commandments have to do with our horizontal relationship with our fellow human beings.

Now is the controversy in the book of Revelation related to the first table of the Law? Notice on page 406, this very important detail.

·       Is everyone on earth with the exception of a very small remnant, going to worship the dragon and worship the  Beast? Yes or no? Would that be a violation of the Commandment that says “Thou shall have no other gods before Me”? Absolutely.

·       What about the second that forbids the worship of images? What are people going to worship at the end of time? The image of the  Beast. Would that involve the second Commandment? Absolutely.

·       What about the third Commandment, respecting the name of God? Revelation 13:6 says that the  Beast blasphemes the name of God. So is the third Commandment involved? Absolutely.

·       Is the Fourth Commandment, the Creator involved in the last conflict in this world? Yes, because we've already identified the Seal of God as what?  As the Sabbath. And the mark of the  Beast as the observance of the first day of the week, once people are fully cognizant of what the Sabbath and what the Bible says, and history say about the Sabbath and about Sunday.

So we find that this final controversy is going to be related to the first four Commandments of God's holy Law.

 

Nah, kita mau menyimak poin kedua dan itu ialah konflik terakhir akan berkaitan dengan keempat Perintah pertama dari Hukum Allah. Sekarang kita mempersempit lingkarannya. Kita tadi mulai dengan yang lebih luas: Kesepuluh Perintah, sekarang kita akan melihat bahwa pertentangan terakhir berkaitan dengan keempat Perintah pertama atau loh Hukum yang pertama. Saya akan melompati Ulangan 6:4 dan seterusnya, karena tadi pagi kita sudah membaca ini, namun apa yang saya mau kalian simak ialah konflik yang terakhir itu berkaitan dengan penyembahan, bukan?

Loh Hukum yang mana yang berkaitan dengan penyembahan pada Allah? Loh Hukum yang pertama. Kalian lihat, loh Hukum yang pertama: keempat Perintah pertama, mendefinisikan dan menjelaskan apa artinya menyembah dan mengasihi Allah. Enam Perintah yang terakhir berurusan dengan hubungan horizontal kita dengan sesama manusia.

Nah, apakah pertentangan di kitab Wahyu berkaitan dengan loh Hukum yang pertama? Simak hal. 406 ini adalah detail yang sangat penting.

·       Apakah semua orang di bumi dengan perkecualian sekelompok umat sisa yang kecil, akan menyembah naga dan menyembah Binatang itu? Ya atau tidak? Apakah itu merupakan pelanggaran Perintah yang berkata, 3Jangan ada padamu allah lain di hadapanKu”? Tentu saja.

·       Bagaimana dengan yang kedua, yang melarang penyembahan patung? Apa yang akan disembah manusia pada akhir masa? Patung Binatang itu. Apakah itu melibatkan Perintah Kedua? Tentu saja.

·       Bagaimana dengan Perintah Ketiga, menghormati nama Allah? Wahyu 13:6 berkata bahwa Binatang itu menghujat nama Allah. Jadi apakah Perintah Ketiga terlibat? Tentu saja.

·       Apakah Perintah Keempat, Sang Pencipta terlibat dalam konflik terakhir di dunia ini? Ya, karena kita sudah mengidentifikasi Meterai Allah ialah apa? Ialah Sabat. Dan tanda Binatang ialah pemeliharaan hari pertama  setiap minggu, begitu manusia sudah paham betul tentang Sabat dan apa yang dikatakan Alkitab dan sejarah tentang Sabat dan hari Minggu.

Jadi kita lihat bahwa pertentangan terakhir ini akan terkait kepada keempat Perintah yang pertama dari Hukum Allah yang kudus.

 

 

However, there is a smaller circle, and that is that the final controversy is going to have to do with the Fourth Commandment of God's holy Law.

So we've moved from the controversy being over the Commandments, to the controversy primarily being related to the first four Commandments, to the conflict involving the fourth of the Ten  Commandments.

 

Namun, ada lingkaran yang lebih kecil, dan itu ialah pertentangan terakhir ini akan berkaitan dengan Perintah Keempat dari Hukum Allah yang kudus.

Jadi kita sudah melewati dari pertentangan itu mengenai Perintah-perintah Allah, ke pertentangan itu terutama berkaitan dengan keempat Perintah Allah yang pertama, ke pertentangan itu melibatkan Perintah Keempat dari Sepuluh Perintah.

 

 

Now let's pursue this. Psalm 95:1-6 tells us why we should worship God, because the final controversy has to do with worship.

1 Oh come, let us sing to the Lord! Let us shout joyfully to the Rock of our salvation. Let us come before His presence with thanksgiving; let us shout joyfully to Him with psalms.For the Lord is the great God, and the great King above all gods.
4In His hand are the deep places of the earth; the heights of the hills are His also.
The sea is His, for He made it; and His hands formed the dry land…” so these verses speak about the fact that God is the what?  The Creator. Now what is our response to the Creator? Verse 6,  “… Oh come, let us…” what?  “…worship and…” what?  “…bow down…” and in case you didn't understand “worship” and “bow down”,  “…Let us kneel before the Lord our Maker…” So why do we worship God? Because He is our Creator.

 

Sekarang mari kita bahas ini. Mazmur 95:1-6 mengatakan kepada kita mengapa kita harus menyembah Allah, karena pertentangan yang terakhir berkaitan dengan penyembahan. 1 O, datanglah, marilah kita bernyanyi untuk TUHAN! Marilah kita bersorak dengan gembira kepada Gunung batu keselamatan kita. 2 Biarlah kita menghadap hadirat-Nya dengan pujian syukur, marilah kita bersorak-sorak pada-Nya dengan nyanyian mazmur. 3 Sebab TUHAN adalah Allah yang besar, dan Raja yang besar di atas segala allah. 4 Bagian-bagian bumi yang paling dalam ada di tangan-Nya, puncak gunung-gunung pun kepunyaan-Nya. 5 Laut itu kepunyaan-Nya, karena Dialah yang menjadikannya, dan tangan-Nyalah yang membentuk daratan…”  jadi ayat-ayat ini berbicara tentang faktanya bahwa Allah adalah apa? Sang Pencipta. Sekarang, apa respons kita kepada Sang Pencipta? Ayat 6,   “…6 Datanglah, marilah kita…”  apa?   “…menyembah dan…”  apa?   “…sujud…”  dan seandainya kalian tidak mengerti “menyembah” dan “sujud”   “…marilah kita berlutut  di hadapan TUHAN Pencipta kita. …”  Jadi mengapa kita menyembah Allah, karena Dia Pencipta kita.  

 

 

Notice Nehemiah  9:6 that confirms the same thought. You alone are the Lord; You have made heaven, the heaven of heavens, with all their host, the earth and everything on it, the seas and all that is in them, and You preserve them all…” so once again God is presented as the Creator and now notice what the host of heaven does because He's the Creator,  “… The host of heaven…” what?  “…worships You.”

 

Simak Nehemia 9:6 yang menguatkan pendapat yang sama. 6 Hanya Engkau-lah TUHAN! Engkau telah menjadikan langit, ya langit segala langit dengan segala bala tentaranya, dan bumi dengan segala yang ada di atasnya, dan laut dengan segala yang ada di dalamnya. Dan Engkau memelihara mereka semua. …”  jadi seali lagi Allah digambarkan sebagai Sang Pencipta, dan sekarang simak apa yang dilakukan bala tentara surgawi karena Dialah sang Pencipta,   “…Bala tentara langit sujud menyembah Engkau.”

 

 

Notice also Revelation 14:6-7 the point that I want us to catch now is that we worship God because He is the Creator. Notice the First Angel’s Message, Then I saw another angel flying in the midst of heaven, having the everlasting gospel to preach to those who dwell on the earth—to every nation, tribe, tongue, and people— saying with a loud voice, ‘Fear God and give glory to Him, for the hour of His judgment has come…” and now notice,  “…and worship Him who made heaven and earth, the sea and springs of water.” Once again we worship God because of, why? Because He is the Creator. That's a divine principle.

 

Simak juga Wahyu 14:6-7 poin yang saya mau kita tangkap sekarang ialah kita menyembah Allah karena Dialah Sang Pencipta. Simak, pekabaran Malaikat Pertama, 6 Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi, kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, 7 dan ia berseru dengan suara nyaring: ‘Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, …”  dan sekarang simak,   “…dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.’…”  Sekali lagi kita menyembah Allah karena apa? Karena Dialah Sang Pencipta. Itu suatu prinsip Ilahi.

 

 

Notice Isaiah 66:22-23 and here we're going to find another little interesting detail where we're going to go next in our study. Isaiah 66:22-23, 22  ‘For as the new heavens and the new earth which I will make…” God is speaking here,  “…shall remain before Me,’ says the Lord, ‘So shall your descendants and your name remain. 23 And it shall come to pass that from one New Moon to another…” that means from one month to another  “…and from one Sabbath to another, all flesh shall come to worship before Me,’ says the Lord.”

Is this speaking of a new creation? Is God going to create a new heavens and new earth? What  are we going to do because God created a new heavens and the new earth? We're going to worship. On which day? On the Sabbath, that's the additional point that I want us to notice now. The Sabbath is the sign that we worship the Creator, so God is the Creator, we worship the Creator because He is the Creator and we observe the Sabbath because it is the sign of the Creator.

 

Simak Yesaya 66:22-23 dan di sini kita akan menemukan detail kecil lain yang menarik ke arah mana pelajaran kita akan menuju berikutnya. Yesaya 66:22-23, 22 Sebab sama  seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan…”  Allah sedang berbicara di sini, “…itu tinggal tetap di hadapan-Ku,’ demikianlah firman TUHAN, ‘demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap.  23 Dan yang akan terjadi,  dari satu bulan baru ke bulan baru yang lain…”  itu artinya dari bulan ke bulan,  “…dan dari satu Sabat ke Sabat yang lain, maka semua manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku,’ firman TUHAN.”

Apakah ini berbicara tentang suatu ciptaan baru? Apakah Allah akan menciptakan langit baru dan bumi baru? Apa yang akan kita lakukan karena Allah menciptakan langit baru dan bumi baru? Kita akan menyembah. Pada hari apa? Pada hari Sabat, inilah poin tambahan yang saya mau kita simak sekarang. Sabat adalah tandanya bahwa kita menyembah Sang Pencipta, jadi Allah adalah Sang Pencipta, kita menyembah Sang Pencipta karena Dialah Sang Pencipta. Dan kita memelihara Sabat karena itu adalah tanda Sang Pencipta.

 

 

Let's notice Genesis 1:31 through chapter 2:2-3, this is  very interesting because it seems to say that God ended His work at creation week twice!

Now you say, how can you finish something twice? Well, let's read the passage and then we'll see what this is talking about.

31 Then God saw…” this is a chapter 1:31 and by the way we're going to notice that chapter 2:1 really belongs with chapter 1, okay? So chapter 2:1 is in the wrong chapter, it really should be the concluding verse of chapter 1, you'll see that in a minute.   “…Then God saw everything that He had made, and indeed it was very good. So the evening and the morning were the sixth day. 1 Thus the heavens and the earth, and all the host of them, were finished...”  which day did God finish? The sixth day. But now we have a problem. Verse 2,  “… And on the seventh day God ended His work…” now you say, well, it says “ended” there and before that it says “finished”. It's the identical Hebrew word, so you could translate it: “…and then the seventh day God finished His work  which He had done, and He rested on the seventh day from all His work which He had done. Then God blessed the seventh day and sanctified it, because in it He rested from all His work which God had created and made.”

How many times that God finished His work during creation week? Twice. He finished on the sixth day, and then we are told that He finished on the seventh day. So how can you finish something twice?

 

Mari kita simak Kejadian 1:31 terus hingga pasal 2:2-3, ini sangat menarik karena sepertinya ini mengatakan Allah menyelesaikan pekerjaanNya di minggu penciptaan dua kali!

Nah, kalian berkata, mana bisa orang menyelesaikan sesuatu dua kali? Nah, mari kita   baca kemudian kita akan lihat ini berbicara tentang apa.

31 Maka Allah melihat…”  ini pasal 1:31, dan ketahuilah kita akan melihat bahwa pasal 2:1 sesungguhnya adalah bagian pasal 1, oke? Jadi pasal 2:1 ada di pasal yang salah, seharusnya itu adalah ayat penutup pasal 1, nanti kalian akan melihat.  “…31 Maka Allah melihat  segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. 1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. …”  kapan Allah selesai? Hari keenam. Tetapi sekarang ada masalah. Ayat 2,   “…2 Dan pada hari ketujuh Allah mengakhiri pekerjaanNya…”  sekarang kalian berkata, “Nah, di sini dikatakan “mengakhiri” dan sebelumnya dikatakan “diselesaikan”. Itu adalah kata Ibrani yang sama, sehingga bisa kita terjemahkan: “…Dan pada hari ketujuh Allah menyelesaikan pekerjaanNya yang telah dibuatNya, dan berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. 3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.”

Berapa kali Allah menyelesaikan pekerjaanNya selama minggu penciptaan? Dua kali. Dia menyelesaikannya pada hari ke enam, kemudian kita diberitahu bahwa Dia menyelesaikannya pada hari ketujuh. Jadi bagaimana kita bisa menyelesaikan sesuatu dua kali?

 

 

Let me give you an illustration. I want you to imagine an artist who's painting a beautiful picture of nature. First thing he does is get the wooden frame, and he takes the canvas and he staples it to the frame. The first day he adds some background colors, and at the end of the first day of his work he looks and he says, “It's good.” The second day he paints a blue sky with maybe a few clouds here and there, and when he finishes his work the second day, he steps back and looks and he says, “It's good.” The third day he paints some trees, and some flowers, and some green grass, and when he finishes his work the third day, he looks, and he says, “It's good.” On the fourth day he paints a sun in the sky, you know, and a moon because sometimes you can see the moon in the daytime, and he finishes his work the fourth day and he steps back and he says, “It's good.” The fifth day he paints some birds in the trees and flying through the air, and he paints some fish jumping out of the waters and when he finishes his work the fifth day he looks and he says, “It's good.” The sixth day he sits down and he paints some land animals, and then he paints a man and a woman standing in the midst of this majestic scene of nature, adds the final touches to the canvas, steps back and he's finished the portrait, he looks and he says, “It is very good.” Is he finished? I just said he added the final touches. He's finished. But is something missing? What  is missing? What is missing is the signature of the person who painted the picture. Are you with me? 

The seventh day is God's signature on creation and when we keep the Sabbath we are recognizing and announcing that we believe that God is the Creator, the Creator of the heavens and the earth.  So we worship God because He's the Creator, and the seal or sign of God as the Creator, the signature of God on His work of creation is the holy Sabbath.

 

Coba saya berikan ilustrasi. Saya mau kalian membayangkan seorang pelukis yang sedang melukis sebuah lukisan alam yang indah. Hal pertama yang dilakukannya ialah mengambil kerangka kayu, dan dia mengambil selembar kanvas, dan dia lekatkan ke kerangka itu. Hari pertama dia membuat warna-warna latar belakang, dan pada akhir hari pertama dari pekerjaannya, dia memandangnya dan dia berkata, “Bagus.” Hari kedua dia melukis langit biru mungkin dengan beberapa awan di sana sini, dan ketika dia selesai dengan pekerjaanNya hari kedua itu, dia mundur dan memandangnya dan dia berkata, “Bagus.”  Hari ketiga dia melukis beberapa pohon, dan bunga, dan rumput hijau, dan ketika dia selesai dengan pekerjaannya pada hari ketiga, dia memandangnya dan dia berkata, “Bagus.” Hari keempat dia menggambar matahari di langit, dan bulan karena terkadang kita bisa melihat bulan juga di pagi hari, dan dia menyelesaikan pekerjaannya pada hari keempat dan dia mundur dan dia berkata, “Bagus.” Hari kelima dia melukis beberapa burung di pohon-pohon dan berterbangan di angkasa, dan dia melukis beberapa ikan yang melompat-lompat di air, dan ketika dia menyelesaikan pekerjaannya pada hari kelima, dia memandangnya dan berkata, “Bagus.” Hari keenam dia duduk dan melukiskan beberapa binatang darat, kemudian dia melukis seorang laki-laki dan seorang wanita berdiri di tengah-tengah adegan alam  yang mengagumkan ini, menambahkan beberapa sentuhan akhir ke atas kanvasnya, mundur, dan dia sudah menyelesaikan lukisannya, dia memandangnya dan berkata, “Sangat bagus.” Apakah dia sudah selesai? Saya baru saja mengatakan dia sudah menambahkan sentuhan-sentuhan akhirnya. Dia sudah selesai. Tetapi apakah ada yang kurang? Apa yang kurang? Yang kurang adalah tandatangan dari si pelukis itu. Apakah kalian mengikuti saya?

Hari ketujuh adalah tanda tangan Allah pada penciptaan, dan ketika kita memelihara Sabat kita mengakui dan mengumumkan bahwa kita meyakini Allah adalah Sang Pencipta, Sang Pencipta langit dan bumi. Maka kita menyembah Allah karena Dialah Sang Pencipta, dan meterai atau tanda bahwa Allah itu Sang Pencipta, tandatangan Allah atas hasil karya penciptaanNya ialah Sabat yang kudus.

 

 

Notice Exodus 31:16-17, the Sabbath is spoken of as a sign. It says, “ 16 Therefore the children of Israel…” and we are Israel, spiritually speaking, the 144,000 are sealed from the tribes of Israel, so it says,  “…Therefore the children of Israel shall keep the Sabbath, to observe the Sabbath throughout their generations as a perpetual covenant. 17 It is a…” what?   “…a sign…” that we recognize what?  That God is our Creator,  “…It is a sign between Me and the children of Israel forever; for in six days the Lord made the heavens and the earth, and on the seventh day He rested and was refreshed…”

 

Simak Keluaran 31:16-17, Sabat disebut sebagai suatu tanda. Dikatakan, 16 Maka haruslah orang Israel…”  dan kita adalah Israel, secara rohani, ke-144ribu dimeteraikan dari suku-suku Israel, jadi dikatakan, “…Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan merayakan Sabat, turun-temurun, menjadi perjanjian kekal. 17 Itulah suatu…”  apa?   “…suatu  tanda…”  bahwa kita mengakui apa? Allah itu Pencipta kita,   “…Itulah suatu tanda  antara Aku dan orang Israel selama-lamanya; sebab dalam enam hari TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja dan disegarkan.

 

 

Notice also Ezekiel 20:12 and verse 20, 12 Moreover I also gave them…”  what? “…My Sabbaths…” God says,  “…to be a…” what? There it is, a sign, or a signature, or seal “…a sign between them and Me, that they might know that I am the Lord who sanctifies them.”  And then verse 20,  “…20 hallow My Sabbaths…”  that means sanctify them, keep them holy  “…My Sabbaths and they will be…”  once again what?  “…a sign between Me and you, that you may know that I am the Lord your God.’…”

 

Simak juga Yeheziel 20:12 dan 20, 12 Selain itu,…”  apa?   “…hari-hari Sabat-Ku…”  kata Allah   “…juga Kuberikan kepada mereka menjadi…”  apa? Di sini lagi, suatu tanda, atau tandatangan, atau meterai,   “… suatu tanda di antara Aku dan mereka, supaya mereka boleh tahu  bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka…”  Kemudian ayat 20,   “… 20 Kuduskanlah hari-hari Sabat-Ku…”  itu artinya sucikan mereka, pelihara kekudusan mereka,  “…hari-hari Sabat-Ku, dan itu menjadi…”  apa sekali lagi?   “…suatu  tanda di antara Aku dan kamu, supaya kamu boleh tahu, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu….”

 

 

What  does keeping the Sabbath means?  It means that we are announcing to the world that God is our Lord, that God is the Creator, it's the visible sign that we believe that creation literally took place six days, God rested the seventh, and when we rest the seventh we are announcing that we believe the creation story.

 

Memelihara Sabat itu apa maknanya? Maknanya kita mengumumkan kepada dunia bahwa Allah itu Tuhan kita, bahwa Allah itulah Sang Pencipta, itu adalah tanda yang kelihatan bahwa kita meyakini penciptaan literal terjadi selama enam hari, Allah berhenti pada hari ketujuh, dan bilamana kita berhenti pada hari ketujuh kita menyatakan bahwa kita meyakini kisah penciptaan.

 

 

By the way some people might say,  “Well but it says in the Bible that the Sabbath is a sign, it doesn't say it's the seal.”  Well, in the Bible “sign” and “seal” are used interchangeably. Notice Romans 4:11, I'm reading now from the NIV, speaking about Abraham, 11 And he received…” the what?   “…the sign of circumcision...”  and then it continues saying what? “…a…”  what?  “…a seal of the righteousness that he had by faith while he was still uncircumcised. So then, he is the father of all who believe but have not been circumcised, in order that righteousness might be credited to them.”

So “sign” and “seal” are used interchangeably. The Sabbath is the sign of God or the Seal of God. 

 

Nah, ada orang mungkin berkata, “Yah, di Alkitab dikatakan Sabat itu suatu tanda, tapi tidak dikatakan itu suatu meterai.”   Nah, di Alkitab, “tanda” dan “meterai” itu dipakai bergantian. Simak Roma 4:11, saya membacakan sekarang dari NIV, berbicara tentang Abraham,   11 Dan dia menerima tanda sunat…”  lalu selanjutnya apa yang dikatakan?   “… suatu…”   apa?   “… suatu meterai  pembenaran yang dimilikinya melalui iman saat dia belum bersunat. Dengan demikian ia adalah bapa semua orang percaya namun tak bersunat, supaya pembenaran boleh diperhitungkan kepada mereka.”

Jadi “tanda” dan “meterai” dipakai bergantian. Sabat adalah tanda Allah atau Meterai Allah.

 

 

But in the Bible there's a contrary sign as we discussed in our last presentation this morning. Let's go through this again, Ezekiel 8:16-18, Jerusalem is committing serious abominations, the greatest of which was sun worship. It says there in verse 16, 16 So He brought me into the inner court of the Lord’s house; and there, at the door of the temple of the Lord, between the porch and the altar, were about twenty-five men with their backs toward the temple of the Lord and their faces toward the east, and they were worshiping the sun toward the east. 17 And He said to me, ‘Have you seen this, O son of man? Is it a trivial thing to the house of Judah to commit the abominations which they commit here?...” so is worshiping the sun an abomination? Absolutely.  “…For they have filled the land with violence; then they have returned to provoke Me to anger. Indeed they put the branch to their nose…” in other words they snub their nose at Me.  “…18 Therefore I also will act in fury. My eye will not spare nor will I have pity; and though they cry in My ears with a loud voice, I will not hear them.”

So is everybody in the city of Jerusalem committing these abominations or was there a small faithful remnant? There was a small faithful remnant. Therefore it was necessary to do what with them? It was necessary to seal them with a protective seal before the destruction came, correct?  And so you have this Angel with the writer's inkhorn in His hand and He's commanded to place a seal on the foreheads of those who sigh and cry because of the abominations that are being committed in the earth. And then the command is given to the other destroying angels with the battle axes in their hands, after He seals the faithful, after they're signaled for protection, “Go through the midst of the city, destroy, have no pity, and begin…” where? “…begin at My sanctuary with the religious leaders.” That's the picture. We didn't read the passage, but that's the picture.

 

Tetapi di Alkitab ada suatu tanda kebalikannya, seperti yang kita bahas dalam presentasi kita yang terakhir tadi pagi. Mari kita lihat lagi, Yehezkiel 8:16-18, Yerusalem sedang melakukan kekejian-kekejian yang serius, yang paling parah ialah menyembah matahari. Dikatakan di ayat 16, 16 Kemudian dibawa-Nya aku ke pelataran dalam rumah TUHAN; dan di sana, di pintu masuk ke bait TUHAN, di antara pelataran dan mezbah ada kira-kira dua puluh lima orang laki-laki, yang membelakangi bait TUHAN dan wajah mereka menghadap ke sebelah timur, dan mereka sedang menyembah kepada matahari di sebelah timur. 17 Lalu firman-Nya kepadaku: ‘Kaulihatkah itu, hai anak manusia? Perkara kecilkah itu bagi kaum Yehuda untuk melakukan kekejian-kekejian  yang mereka lakukan di sini? …”  apakah menyembah matahari itu suatu kekejian? Tentu saja!   “…Karena mereka telah memenuhi negeri ini dengan kekerasan, lalu mereka berbalik untuk menyulut murkaKu. Sungguh, mereka meletakkan ranting ke hidung mereka…”  dengan kata lain mereka menghina Aku,  “…18 Oleh karena itu Aku akan membalas di dalam kemurkaan-Ku. Aku tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan. Dan kalaupun mereka berseru-seru kepada-Ku dengan suara yang nyaring, Aku tidak akan mendengarkan mereka.’”

Jadi apakah semua yang di dalam kota Yerusalem melakukan kekejian-kekejian ini atau adakah sejumlah kecil umat sisa yang setia? Ada sejumlah kecil umat sisa yang setia. Oleh karena itu mereka perlu diapakan? Mereka perlu dimeteraikan dengan meterai pelindung sebelum kehancuran datang, betul? Maka Malaikat ini dengan wadah tinta di tanganNya, Dia diperintahkan untuk menempatkan meterai pada dahi mereka yang berkeluh kesah dan meratap karena kekejian-kekejian yang sedang dilakukan di bumi. Setelah Dia memeteraikan mereka yang setia, setelah mereka sudah ditandai sebagai perlindungan mereka, kemudian perintah diberikan kepada malaikat-malaikat pembinasa yang lain yang membawa kapak-kapak di tangan mereka, “Pergi ke tengah-tengah kota, hancurkan, tanpa iba, dan mulai dari…” mana? “…mulai dari tempat kudusKu, pada para pemimpin agama.” Itulah gambarannya. Kita tidak membaca perikopnya, tetapi itulah gambarannya.

 

 

Now did the Sabbath have anything to do with the destruction of Jerusalem? The desecration of the Sabbath, did it? Remember, we read this morning that God said to the Jews, He said this, “and if you keep the Sabbath this city is going to remain forever”,  in other words it's not going to be destroyed by Nebuchadnezzar. “But if you trample on the Sabbath, if you do business on the Sabbath, then I'm going to destroy the city.” Let's just read Jeremiah 17:27, 27 But if you will not heed Me to hallow the Sabbath day, such as not carrying a burden when entering the gates of Jerusalem on the Sabbath day, then I will kindle a fire in its gates…” like Nebuchadnezzar did ,  “…and it shall devour the palaces of Jerusalem, and it shall not be quenched.’

Did Sabbath  desecration have anything to do with the destruction of Jerusalem? Yes. Did sun worship have anything to do with the destruction of Jerusalem? Would they have been worshiping the sun if they were keeping the Sabbath in honor of the Creator? Absolutely not! So you have the Sabbath and you have the worship of the sun related in this passage. Would you expect to find something similar in the end time? Of course! The Christian world doesn’t worship the sun, but as we noticed this morning when we spoke about the idol sabbath, worshiping on the day of the sun in principle is the same as worshiping the sun, because the sun was not made for worship, it's a secular object. The first day of the week was not made for worship, it is a secular day. So whatever man establishes for worship that God has not established for worship is ultimately what?  Is ultimately idolatry. 

 

Nah, apakah Sabat berkaitan dengan penghancuran Yerusalem? Penajisan Sabat, apakah itu ada hubungannya? Ingat, tadi pagi kita membaca bahwa Allah berkata kepada orang-orang Yahudi, Dia mengatakan, “Jika kamu memelihara Sabat, kota ini akan tetap ada selamanya.” Dengan kata lain, kota itu tidak akan dihancurkan Nebukadnezar. “Tetapi jika kamu menginjak-injak Sabat, jika kamu berdagang pada hari Sabat, maka Aku akan menghancurkan kota ini.” Mari kita baca Yeremia 17:27, 27 Tetapi apabila kamu tidak mendengarkan perintah-Ku untuk menguduskan hari Sabat seperti tidak mengangkut barang-barang muatan saat memasuki pintu-pintu gerbang Yerusalem pada hari Sabat, maka di pintu-pintu gerbangnya Aku akan menyalakan api…”  seperti yang dilakukan Nebukadnezar,  “…yang akan memakan habis puri-puri Yerusalem, dan api itu tidak akan terpadamkan.”

Apakah penajisan Sabat ada hubungannya dengan penghancuran Yerusalem? Ya. Apakah penyembahan matahari ada hubungannya dengan penghancuran Yerusalem? Apakah mereka mungkin menyembah matahari andai mereka memelihara Sabat menghormati Sang Pencipta? Tentu saja tidak! Jadi kita lihat Sabat dan penyembahan matahari terlibat dalam konteks ini. Apakah kita memperkirakan sesuatu yang mirip ini akan terjadi pada akhir masa? Tentu saja! Dunia Kristen tidak menyembah matahari, tetapi seperti yang sudah kita simak tadi pagi ketika kita berbicara tentang sabat berhala, beribadah pada hari matahari secara prinsip itu sama dengan menyembah matahari, karena matahari tidak diciptakan untuk disembah, itu adalah sebuah objek sekuler. Hari pertama setiap minggu tidak diciptakan untuk ibadah, itu adalah suatu hari sekuler. Jadi apa pun yang ditentukan manusia untuk ibadah yang tidak ditentukan Allah untuk ibadah pada akhirnya itu apa? Pada akhirnya itu penyembahan berhala.

 

 

And so you have this contrast between Revelation 13:16-17 and Revelation 14:1. Let's read Revelation 14:1 first, this is page 411, 1 Then I looked, and behold, a Lamb standing on Mount Zion, and with Him one hundred and forty-four thousand, having His Father’s name written…” where?  “…on their foreheads.”

Now you notice in the previous chapter that there's another group, the faithful have the Seal of God on their foreheads. But in the very previous chapter in verses 16 and 17 you have the other group. What does the other group have? The mark of the  Beast. Notice Revelation 13:16-17, 16 He causes all, both small and great, rich and poor, free and slave, to receive a mark on their right hand or on their foreheads, 17 and that no one may buy or sell except one who has the mark or the name of the beast, or the number of his name.”

So the question is, does the final controversy have to do with the issue of Sabbath versus Sunday observance? Is the Sabbath the sign of the Creator or the seal of the Creator? Yes. It is the seal that God put on His work of creation, the seventh day.

 

Maka ada kontras ini antara Wahyu 13:16-17 dengan Wahyu 14:1. Mari kita  baca Wahyu 14:1 dulu, ini hal. 411, 1 Dan aku memandang, dan melihat, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia ke seratus empat puluh empat ribu, yang punya nama Bapa-Nya tertulis di…”  mana?   “…di  dahi mereka…” 

Nah, kalian melihat di pasal sebelumnya ada satu kelompok, mereka yang setia memiliki Meterai Allah di dahi mereka. Tetapi di pasal sebelum itu di ayat 16 dan 17, ada kelompok yang lain lagi. Kelompok ini memiliki apa? Tanda Binatang. Simak Wahyu 13:16-17,  “…16 Dan ia menyebabkan, semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, untuk menerima suatu tanda pada tangan kanan atau pada dahi mereka. 17 dan tidak seorang pun boleh membeli atau menjual selain mereka yang mempunyai tanda atau nama Binatang itu, atau bilangan namanya.”

Jadi pertanyaannya ialah, apakah pertentangan terakhir ada hubungannya dengan isu pemeliharaan Sabat versus Minggu? Apakah Sabat itu tanda Sang Pencipta atau Meterai Sang Pencipta? Ya. Itulah meterai yang Allah letakkan pada pekerjaan penciptaanNya, hari ketujuh.

 

Now let's look at an analogy that helps us understand this. We mentioned that the Fourth Commandment has three characteristics that identify who the Lawgiver is.

·       First of all the name of the person who is giving the Law

·       secondly the office or position of the person who is giving the Law

·       finally the jurisdictional territory where the Lawgiver is reigning over.

Now notice this statement that we find in the Spirit of Prophecy, Great Controversy page 452,  “The Seal of God's Law is found in the Fourth Commandment. This only, of all the ten, brings to view the name and the title of the Lawgiver. It declares Him to be the Creator of the heavens and the earth, and thus shows His claim to…” what?  “…to reverence and worship above all others. Aside from this precept there is nothing in the Decalogue to show by whose authority the Law is given. When the Sabbath was changed by the papal power, the seal was taken from the Law. The disciples of Jesus are called upon to restore it by exalting the Sabbath of the Fourth Commandment to its rightful position, as the Creator's memorial and the sign of His authority.”

 

Sekarang marilah kita lihat pada sebuah analogi yang membantu kita memahami ini. Kita sudah mengatakan bahwa Perintah Keempat memiliki tiga sifat yang mengidentifikasi siapa pembuat Hukum itu.

·       Pertama, nama dari yang membuat Hukum.

·       Kedua, jabatan atau kedudukan yang membuat Hukum.

·       Akhirnya, daerah jurisdiksi di mana yang membuat Hukum berkuasa.

Nah, simak pernyataan ini yang ada di Roh Nubuat, Great Controversy hal. 452.   “…Meterai Hukum Allah terdapat di Perintah Keempat. Hanya ini, dari semua sepuluh yang lain, yang menampilkan nama dan jabatan Sang Pembuat Hukum, yang menyatakan Dia sebagai Sang Pencipta langit dan bumi, dan dengan demikian menunjukkan klaimNya atas…”  apa?   “…hormat dan sembah di atas semua yang lain. Di luar petunjuk ini, di Sepuluh Perintah tidak ada apa pun yang menunjukkan oleh autoritas siapa Hukum itu diberikan. Ketika Sabat diubah oleh kekuasaan Kepausan, meterai itu dicabut dari Hukum Allah. Murid-murid Yesus dipanggil untuk memulihkannya dengan meninggikan Sabat Perintah Keempat ke kedudukannya yang sah, sebagai tanda peringatan Sang Pencipta dan tanda autoritasNya.”

 

 

Have you ever noticed the Great Seal of the President of the United States? How many elements does the seal contain? It says,

“Donald Trump” ~ that's the name,

“President” ~ that's his title,

“United States of America” ~ that's his jurisdictional territory.

 

And you might say, “Well, but that's just seals these days. Who knows that in the times of the Bible you had to have those three elements for a seal?” The fact is, that I spoke about those seals. In a moment we're going to come back to that, where the ancient seals that were stamped in the middle of the clay tablet had those three elements. Because you have to know who the Lawgiver is, has to be identified, you also have to identify what right he has to give that Law, as well as what territory that Law applies to. 

So you have the testimony of analogy.

 

Pernahkah kalian perhatikan stempel agung Presiden Amerika Serikat? Berapa elemen yang terkandung dalam stempel itu?  Bunyinya,

“Donald Trump” ~ itu namanya,

“President” ~ itu jabatannya,

“United States of America” ~ itu daerah jurisdiksinya.

 

Dan kalian mungkin berkata, “Mungkin meterai sekarang begini. Siapa tahu di zaman Alkitab meterainya juga harus mengandung tiga elemen itu?” Faktanya, saya sudah berbicara tentang meterai-meterai itu. Sebentar lagi kita akan kembali ke sana, di mana meterai-meterai purba yang distempelkan di tengah-tengah loh tanah liat menunjukkan ketiga elemen itu. Karena kita harus tahu siapa pembuat Hukumnya, harus diidentifikasi. Kita juga harus mengidentifikasi kekuasaan apa yang dimilikinya untuk membuat Hukum itu, juga Hukum itu berlaku di teritori mana.

Jadi sudah ada kesaksian analoginya.

 

 

You also have the testimony of archeology, as we mentioned this morning.

The dynastic seals in the city of Ugarit were very similar to the Ten Commandments. They wrote covenants on both sides of the tablets of clay, and in the middle of the tablet they placed the dynastic seal of the great king. The seal had three elements: the name of the Lawgiver, his title, and his jurisdictional territory. The Ten Commandments are very similar. And you know, one of those tablets says the name of the king is (1)Suppiluliuma, (2)king of (3)Ugarit, you have those three elements on the seal.

 


Kita juga memiliki kesaksian arkeologi, seperti yang sudah saya katakan tadi pagi. Meterai dinasti di kota Ugarit sangat mirip dengan Kesepuluh Perintah Allah. Mereka menulis perjanjian-perjanjian pada kedua belah sisi loh-loh tanah liat, dan di bagian tengah loh itu mereka menempatkan meterai dinasti dari raja yang agung.

Meterai itu memiliki tiga elemen: nama pembuat Hukum, jabatannya, dan teritori jurisdiksinya. Mirip dengan Kesepuluh Perintah. Dan kalian tahu, salah satu dari loh-loh itu menyatakan bahwa nama rajanya ialah (1)Suppiluliuma, (2)raja dari (3)Ugarit, jadi ada ketiga elemen pada meterainya.

 

 

Now this is what's interesting, the parallel between those tablets and the Ten Commandments.

·       The city was in the general geographical territory of Israel, it was in Syria north of Israel.

·       The Ten Commandments are also God's covenant as we noticed this morning.

·       The Ten Commandments were also written on tables, stone ~ yes, not clay ~  but stone because they were permanent.

·       The tables were written on both sides like the ancient seals.

·       And in the middle of the tablets what do you have? The Sabbath Commandment stamped in the middle, just like on these ancient tablets.

·       And the Fourth Commandment contains the name, the office, and the title of the Lawgiver. In Patriarchs and Prophets page 307 Ellen White wrote, “…The Fourth Commandment is the only one of all the 10 in which are found both the name and title of the Lawgiver. It is the only one that shows by whose authority the Law was given. Thus it contains the Seal of God  affixed to His Law as evidence of…” what?  “…of its authenticity…” what makes a document authentic? Because it has the signature or the seal on it. So it says,  “…affixed to His Law as evidence of its authenticity…”   as well as what?  “…as well as binding force.”

 

Nah, ini menarik, adanya keparalelan antara loh-loh itu dan Kesepuluh Perintah Allah.

·       Kotanya berada dalam teritori geografis yang sama dengan Israel, yaitu di Syria, sebelah utara Israel.

·       Kesepuluh Perintah juga adalah perjanjian dari Tuhan seperti yang sudah kita simak tadi pagi.

·       Kesepuluh Perintah juga ditulis pada loh-loh, batu ~ betul, bukan tanah liat ~ tetapi batu karena mereka permanen.

·       Loh-loh itu ditulis pada kedua belah sisinya seperti loh-loh purba.

·       Dan di tengah-tengah loh itu ada apa? Perintah Sabat, tertera di bagian tengahnya, sama seperti pada loh-loh purba ini.

Dan di Perintah Keempat terdapat nama, jabatan, Sang Pembuat Hukum. Di Patriarchs and Prophets hal. 307, Ellen White menulis, “…Perintah Keempat adalah satu-satunya dari semua Sepuluh Perintah di mana terdapat baik nama maupun jabatan Sang Pembuat Hukum. Itu satu-satunya yang menunjukkan oleh autoritas siapa Hukum tersebut diberikan. Dengan demikian itu mengandung Meterai Allah, yang dibubuhkan pada HukumNya sebagai bukti dari…”  apa?   “…dari keasliannya…”  dan juga apa?   “… dan keabsahannya yang mengikat.”

 

 

We also have the testimony of history to show that the final controversy is going to have to do with the Fourth Commandment of God's Law. Daniel chapter 7 has a sequence of nations.

·       You have a lion which represents Babylon;

·       you have a bear: Medo-Persia;

·       you have a leopard: Greece;

·       you have a dragon beast: the Roman Empire.

·       The dragon beast then sprouts ten horns: the Roman Empire is divided;

·       then among the ten horns rises a little horn, so it's a power that arises after the Roman Empire is divided, speaks blasphemies against the Most High, persecute the saints of the Most High, it's dominion last time, times, and the dividing of time: which is equivalent to 1260 years. And there's another characteristic, this little horn which represents the papacy very clearly by the sequence of powers, it thought that it could change what?  That it could actually change God's holy Law. Does the papacy claim that it has changed God's Law? That it has the power to change God's Law? Absolutely!

So history proves that at the time when prophecy indicated the papacy rose and changed the day of worship from Sabbath, the sign of the Creator, to Sunday the sign of the papacy, instead of the sign of the Creator.

 

Juga ada kesaksian dari sejarah untuk menunjukkan bahwa pertentangan terakhir ada hubungannya dengan Perintah Keempat dari Hukum Allah. Di Daniel pasal 7 ada urut-urutan bangsa-bangsa yang berkuasa:

·       Ada singa yang melambangkan Babilon;

·       Ada beruang: Medo-Persia;

·       Ada macan tutul: Greeka;

·       Ada naga: kekaisaran Roma;

·       Lalu dari binatang naga itu muncul 10 tanduk: kekaisaran Roma yang terpecah;

·       Lalu dari antara ke-10 tanduk itu muncul sebuah tanduk kecil. Jadi ini adalah suatu kekuasaan yang muncul setelah kejatuhan kekaisaran Roma, yang menghujat melawan Yang Mahatinggi, menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi, dia berkuasa selama satu masa, dua masa, dan setengah masa yang sama dengan 1260 tahun. Dan masih ada karakteristik yang lain: tanduk kecil ini yang berdasarkan urut-urutan kekuasaan sangat jelas melambangkan Kepausan, berpikir dia bisa mengubah apa? Berpikir dia bisa mengubah Hukum Allah yang kudus. Apakah Kepausan mengklaim bahwa dia telah mengubah Hukum Allah, bahwa dia punya kuasa untuk mengubah Hukum Allah? Betul sekali.

Maka sejarah membuktikan bahwa pada waktu yang sudah diindikasikan oleh nubuatan, Kepausan betul-betul bangkit dan mengubah hari ibadah dari Sabat, tanda Sang Pencipta ke Minggu, tanda Kepausan, menggantikan tanda Sang Pencipta.

 

 

In Revelation 12:13-17, I want to read those verses and then we're going to unpack them.

13 Now when the dragon saw that he had been cast to the earth, he persecuted the woman who gave birth to the male Child.  14 But the woman was given two wings of a great eagle, that she might fly into the wilderness to her place, where she is nourished for a time and times and half a time, from the presence of the serpent…” is that the same time period as the little horn? Yes or no? Same time period. Now notice “… 15 So the serpent spewed water out of his mouth like a flood after the woman, that he might cause her to be carried away by the flood. 16 But the earth helped the woman…” What is the earth that helped the woman? The territory of the United States, it's not a  Beast that rises yet, it's the territory. There was no United States of America when the pilgrims came here. This was a colony of Great Britain of England. And so it says here, “…But the earth helped the woman and the earth opened its mouth and swallowed up the flood which the dragon had spewed out of his mouth…” so in other words, the United States, the territory of the United States becomes a refuge for those who are fleeing from Europe. Do you think the devil was happy that the United States provided refuge for those who were persecuted in Europe? No. Is he going to launch a final persecution against God's people? Yes and what will it be about? Notice verse 17,  “…17 And the dragon was enraged with the woman…” that's because the earth has helped the woman  “…and he went to…”  what? “…to make war with (the remnant of her seed  or) the rest of her offspring, who keep the commandments of God and have the testimony of Jesus Christ.”

 

Wahyu 12:13-17, saya mau membacakan ayat-ayat itu dan kemudian kita akan mengupas mereka. 13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan ke bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu. 14 Tetapi kepada perempuan itu diberikan dua sayap burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, ke tempat di mana ia dipelihara selama satu masa, masa-masa dan setengah masa, jauh dari tempat ular itu…”  apakah itu periode waktu yang sama dengan tanduk kecil? Ya atau tidak? Periode waktu yang sama. Sekarang simak, “…15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, seperti air bah, ke arah perempuan itu, supaya ia boleh mengakibatkan perempuan itu hanyut oleh air bah itu. 16 Tetapi bumi menolong perempuan itu…”  Bumi yang menolong perempuan itu apa? Teritori Amerika Serikat. Waktu itu masih belum binatang yang muncul, tetapi teritorinya. Masih belum ada Amerika Serikat ketika para Pilgrim mendarat. Waktu itu ini masih koloni Great Britain of England. Jadi dikatakan di sini, “…Tetapi bumi menolong perempuan itu, dan bumi membuka mulutnya, dan menelan air bah yang disemburkan naga itu dari mulutnya…”  jadi dengan kata lain, Amerika Serikat, teritori Amerika Serikat menjadi tempat perlindungan bagi mereka yang lari dari Eropa. Menurut kalian apakah Iblis senang Amerika Serikat memberikan tempat bagi mereka yang dipersekusi di Eropa? Tidak. Apakah Iblis akan melancarkan persekusi terakhir terhadap umat Allah? Ya. Dan itu akan mengenai apa? Simak ayat 17,  “…17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu,…”  karena bumi telah menolong perempuan itu,   “…lalu pergi…”  apa?   “…memerangi yang tersisa dari  benihnya,  yang memelihara perintah-perintah Allah dan memiliki kesaksian Yesus Kristus.

 

 

So let's notice the sequence.

v The dragon persecutes the faithful church for time, times, and the dividing of time: 1260 years.

v Towards the end of this period, the earth: the territory of the United States helps the woman who is persecuted in Europe, by swallowing up the waters of persecution.

v But then the dragon hates the remnant because of that, and will once again persecute the remnant.

What  characterizes that remnant that arouses the rage of the dragon? They keep the Commandments of God. But they have something else: the testimony of Jesus Christ. What is the testimony of Jesus Christ? It's the Spirit of Prophecy.

v By the way do you know that this  Beast that will restore the power to the papacy, that makes the image to the  Beast ~ the  Beast that rises from the earth,  that has two horns like a lamb, do you know what that  Beast is called in Revelation 16? The false prophet. So do you think that God in the last days,  if the Devil  is going to raise up a false prophet, God is going to raise up a true prophet to counteract the prophetic scenario of the  false prophet? Yes. Does Ellen White give us a crystal clear picture of endtime events, correcting Futurism and Preterism? She does in the minutest detail. So God not only raised up a remnant who teaches that we have to keep all of the  Commandments of God, but He raised up a remnant that has the gift of prophecy to correct the counterfeit views of Bible  prophecy that are being taught out there.

 

Jadi mari kita simak urut-urutannya.

v Naga yang mempersekusi gereja yang setia selama satu masa, dua masa, dan setengah masa: 1260 tahun.

v Menjelang berakhirnya periode di atas, bumi: teritori Amerika Serikat, menolong perempuan yang dipersekusi di Eropa, dengan menelan semua air persekusi.

v Tetapi kemudian naga itu membenci umat yang sisa karena hal tersebut, dan sekali lagi akan mempersekusi umat yang sisa.

Apa yang menjadi karakter umat yang sisa yang membangkitkan amarah naga? Mereka memelihara Perintah-perintah Allah. Tetapi mereka memiliki hal yang lain: kesaksian Yesus Kristus. Apa kesaksian Yesus Kristus? Roh Nubuat.

v Nah, apakah kalian tahu Binatang ini yang akan memulihkan kekuasaan Kepausan, yang membuat patung Binatang ~ binatang yang muncul dari bumi, yang memiliki dua tanduk seperti domba, tahukah kalian Binatang ini disebut apa di Wahyu 16? Nabi palsu. Jadi menurut kalian, di akhir zaman jika Iblis akan membangkitkan nabi palsu, apakah Allah akan membangkitkan seorang nabi sejati untuk mengkonter skenario nubuatan nabi palsu ini? Ya. Apakah Ellen White memberi kita gambaran yang sangat jelas tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman, mengoreksi ajaran Futurisme dan Preterisme? Betul, sampai detail yang terkecil. Jadi Allah bukan hanya membangkitkan suatu umat yang sisa, yang mengajarkan bahwa kita harus memelihara semua Perintah Allah, tetapi Allah membangkitkan suatu umat sisa yang memiliki karunia nubuat untuk mengoreksi pandangan-pandangan yang palsu tentang nubuatan Alkitab yang diajarkan di luar sana.

 

 

Now history also proves that the final conflict is going to be concerning Sabbath and Sunday, and that the papacy actually changed the day of worship. Let's notice several statements that we find here.

“For ages all Christian nations looked to the Catholic Church, and, as we have seen, the various states enforced by law her ordinances as to  worship and cessation of labor on Sunday…”  Do you notice how she linked up with the state here? “…. Protestantism, in discarding the authority of the Church, has no good reason for its Sunday theory, and ought logically, to keep Saturday as the Sabbath. The State in passing laws for the due Sanctification of Sunday, is unwittingly acknowledging the authority of the Catholic Church, and carrying out more or less faithfully its prescription…” This is a bold-faced admission! They're saying that the state did what the church wanted. The statement continues,    “…The Sunday as a day of the week set apart for the obligatory public worship of Almighty God is purely a creation of the Catholic Church."--John Gilmary Shea, in The American Catholic Quarterly Review, January 1883, p. 139 [Shea (1824-1892) an important Catholic historian, of his time.

And that's not written by a Protestant, this is written by a Roman Catholic.

 

Sekarang, sejarah juga membuktikan bahwa konflik terakhir akan mengenai Sabat dan Minggu, dan bahwa Kepausan sungguh telah mengubah hari ibadah. Mari kita simak beberapa pernyataan yang ada di sini.

“…Selama berabad-abad semua bangsa Kristen memandang ke gereja Katolik, dan seperti yang kita lihat, pelbagai negara itu memberlakukan menurut hukum peraturan-peraturan gereja Katolik mengenai ibadah dan saat berhenti kerja pada hari Minggu…”  Apakah kalian simak bagaimana gereja Katolik terkait dengan negara di sini?   “…Protestantisme, dengan meninggalkan autoritas gereja (Katolik) tidak punya alasan yang tepat bagi teori hari Minggunya, dan menurut logika seharusnya memelihara hari Sabtu sebagai Sabat. Negara dalam menciptakan undang-undang untuk menguduskan hari Minggu, tanpa menyadari  telah mengakui autoritas gereja Katolik, dan sedikit banyak dengan setia melaksanakan peraturannya…”  Ini adalah pengakuan yang sangat berani! Mereka berkata bahwa negara melakukan apa yang dikehendaki gereja. Pernyataan ini berlanjut,  “…Hari Minggu sebagai hari dalam satu minggu yang dipisahkan untuk ibadah umum yang wajib kepada Allah yang Mahakuasa, semata-mata adalah ciptaan gereja Katolik.”  --John Gilmary Shea,  The American Catholic Quarterly Review, Januari 1883, hal. 139 [Shea (1824-1892) sejarahwan Katolik yang terkemuka di zamannya.

Dan ini tidak ditulis oleh seorang Protestan, ini ditulis seorang Roma Katolik.

 

 

Notice the next statement. "Protestants . . . accept Sunday rather than Saturday as the day for public worship after the Catholic Church made the change…”  notice the word “change”! “ . . . But the Protestant mind does not seem to realize that in accepting the Bible, in observing the Sunday, they are accepting the authority of the spokesman for the church, the Pope." (Our Sunday Visitor, Feb. 5, 1950   One of the largest U.S. Roman Catholic magazines.)

So what are the Protestants doing? Following the authority of whom? Of the Pope.

 

Simak pernyataan berikut.   “…Protestan… menerima hari Minggu daripada hari Sabtu sebagai hari ibadah umum setelah gereja Katolik membuat perubahan itu…”  perhatikan kata “perubahan”!   “…Tetapi pemikiran Protestan sepertinya tidak menyadari bahwa dengan menerima Alkitab, tetapi memelihara hari Minggu, mereka menerima autoritas jurubicara gereja Katolik: yaitu Paus.” (Our Sunday Visitor, 5 Feb., 1950,  salah satu majalah Roma Katolik yang terbesar di Amerika).

Jadi apa yang sedang dilakukan Protestan? Mengikuti autoritas siapa? Autoritas Paus!

 

 

Here's another one.

"Question: What Bible authority is there for changing the Sabbath from the seventh to the first day of the week? Who gave the Pope the authority to change a command of God?

Answer: It was the Catholic Church which, by the authority of Jesus Christ…” which is not true  “…has transferred this rest [from the Bible Sabbath] to the Sunday. Thus the observance of Sunday by the Protestants is an homage they pay, in spite of themselves, to the authority of the [Catholic] Church."  (Monsignor Louis Segur, Plain Talk About the Protestantism of Today, 1868, p. 213 [L.G. Segur (1820-1881) a French Catholic prelate and apologist, and later a diplomatic and judicial official at Rome.

 

Ini ada yang lain lagi.

“Pertanyaan: Di mana di dalam Alkitab terdapat autoritas untuk mengganti Sabat dari hari ketujuh ke hari pertama dalam satu minggu? Siapa yang memberi Paus autoritas untuk mengganti sebuah Perintah Allah?

Jawaban: Gereja Katolik, dengan autoritas Yesus Kristus…”  yang sebenarnya tidak benar,   “…telah memindahkan perhentian ini [dari Sabat Alkitab] ke hari Minggu. Dengan demikian, pememeliharaan hari Minggu oleh Protestan merupakan penghormatan yang mereka berikan kepada autoritas gereja [Katolik], walaupun tidak mereka akui.” (Monsignor Louis Segur, Plain Talk About the Protestantism of Today, 1868, hal. 213 [L.G. Segur (1820-1881) …”  yang adalah seorang petinggi agama Katolik Perancis dan seorang apologist (pembela suatu pendirian), yang kemudian menjadi seorang pejabat diplomatik dan judisial di Roma.

 

 

Here's another one.

"Q. What is the Third Commandment?...” Roman Catholics believe that the third Commandment is the one that speaks about the observance of the Sabbath, but anyway  “…What is the Third Commandment?...

A. The Third Commandment is: Remember that thou keep holy the Sabbath day.

Q. Which is the Sabbath day?

A. Saturday is the Sabbath day.

Q. Why do we observe Sunday instead of Saturday?

A. The Catholic Church, after changing the day of rest from Saturday, the seventh day of the week, to Sunday, the first day, made the third commandment refer to Sunday as the day to be kept as the Lord's Day." (Catholic Encyclopedia, vol. 4, p. 153).

See they don't even try to hide that they were the ones who change the day of worship. Just like the Bible says, the Little Horn did.

 

Ini ada yang lain. 

“T: Apa Perintah Ketiga? …”  Roma Katolik meyakini Perintah Ketiga adalah yang berbicara tentang pemeliharaan Sabat. Jadi,    “…Apa Perintah Ketiga?

J: Perintah Ketiga ialah: Ingatlah supaya kamu memelihara kekudusan hari Sabat.

T: Yang mana hari Sabat?

J: Sabtu adalah hari Sabat.

T: Mengapa kita memelihara Minggu bukan Sabtu?

J: Gereja Katolik, setelah mengganti hari perhentian dari Sabtu, hari yang ketujuh dalam satu minggu, ke hari Minggu hari pertama, menjadikan Perintah Ketiga merujuk ke hari Minggu sebagai hari yang harus dipelihara sebagai Hari Tuhan.” (Catholic Encyclopedia, vol. 4, hal. 153)  

Lihat, mereka bahkan tidak berusaha menyembunyikan fakta bahwa merekalah yang telah mengubah hari ibadah. Persis seperti yang dikatakan Alkitab, itulah yang dilakukan si Tanduk Kecil.

 

 

Here's another one.

"Prove to me from the Bible alone that I am bound to keep Sunday holy.

There is no such law in the Bible. It is a law of the holy Catholic Church alone. The Bible says 'Remember the Sabbath day to keep it holy.' The Catholic Church says, ‘No. By my…” what?  She’s claiming to be God on earth? Absolutely!  “…By my divine power I abolish the Sabbath day and command you to keep holy the first day of the week. And lo! The entire civilized world bows down in reverent obedience to the command of the Holy Catholic Church."  (Priest Thomas Enright, CSSR, President of Redemptorist College, Kansas City, Mo., in a lecture at Hartford, Kansas, February 18, 1884, and printed in the Hartford Kansas Weekly Call, February 22, 1884, and the American Sentinel, a New York Roman Catholic journal in June 1893, page 173.

 

 

 

Ini ada yang lain.

“…Buktikan kepada saya hanya dari Alkitab, bahwa saya terikat memelihara kekudusan hari Minggu.

Tidak ada hukum seperti itu dalam Alkitab. Itu semata-mata adalah hukum gereja Katolik yang kudus. Alkitab berkata ‘Ingatlah hari Sabat, peliharalah kekudusannya’. Gereja Katolik berkata, ‘Tidak. Oleh…”  apa? Apa dia mengklaim sebagai Allah di bumi? Betul sekali!   “…Oleh kuasa Ilahi saya menghapus hari Sabat dan memerintahkan kamu untuk memelihara kekudusan hari pertama setiap minggu. Dan lihatlah! Seluruh dunia yang beradab sujud dalam kepatuhan menghormati perintah gereja Katolik yang kudus.” (Imam Thomas Enright, CSSR, President of Redemptorist College, Kansas City, Mo., dalam ceramah di Hartford, Kansas, 18 Februari, 1884, dicetak di the Hartford Kansas Weekly Call, 22 Februari, 1884, and the American Sentinel, a New York Roman Catholic journal in Juni 1893, hal. 173.

 

 

Here's another one.

"Of course the Catholic Church claims that the change was her act . . . and the act is a…” what?  “…a mark of her ecclesiastical power." (From the office of Cardinal Gibbons, through Chancellor H.F. Thomas, November 11, 1895.)

 

Ini yang lain lagi.  

“Tentu saja gereja Katolik mengklaim bahwa perubahan itu tindakannya…dan tindakan itu ialah suatu…”  apa?   “…suatu tanda dari kekuasaan keimamatannya.” (dari the office of Cardinal Gibbons, through Chancellor H.F. Thomas, 11 November, 1895.)

 

 

Here's another one, there's many of them.

“A word about Sunday. God said: Remember that thou keep holy the Sabbath day! The Sabbath was Saturday, not Sunday; why, then, do we keep Sunday holy instead of Saturday? The Church altered the observance of the Sabbath to the observance of Sunday. . . Protestants who say that they go by the Bible and the Bible only, and that they do not believe anything that is not in the Bible, must be rather puzzled by the keeping of Sunday when God distinctly said, ‘Keep holy the Sabbath day.’ The word Sunday does not come anywhere in the Bible so, without knowing it, they are obeying the authority of the Catholic Church.” (Henry T. Cafferata, The Catechism Simply Explained ~ London: Burns Oates & Washbourne Ltd., 1938, p. 89).

 

Ini ada yang lain. Ada banyak seperti ini.  

“…Sebuah komen tentang hari Minggu. Allah berkata, ‘Ingatlah supaya kamu memelihara kekudusan hari Sabat!’  Sabat ialah hari Sabtu, bukan hari Minggu; kalau begitu mengapa kita memelihara kekudusan hari Minggu bukan hari Sabtu? Gereja (Katolik) telah mengganti pemeliharaan Sabat menjadi pemeliharaan hari Minggu… Protestan yang berkata bahwa mereka hanya menurut Alkitab dan semata-mata Alkitab, dan bahwa mereka tidak percaya apa pun yang tidak ada di Alkitab, tentunya rada bingung dengan pemeliharaan hari Minggu karena Allah berkata dengan jelas, ‘Pelihara kekudusan hari Sabat’. Kata ‘hari Minggu’ sama sekali tidak ada dalam Alkitab. Maka, tanpa menyadarinya, mereka (Protestan) sedang mematuhi autoritas gereja Katolik.” (Henry T. Cafferata, The Catechism Simply Explained ~ London: Burns Oates & Washbourne Ltd., 1938, hal. 89)

 

 

I read the one by Father O'Brien, in the work the book The Faith of Millions (pg.400) He taught at the University of Notre Dame for many years in the theology Department. What did he say? He says, listen,  Protestants by keeping Sunday they have not been able to sever themselves totally from the mother. They are like a little boy who runs away from home but still carries in his pocket a picture of his mother or a lock of her hair. In other words there has not been a total severing of Protestants from the Roman Catholic Church and that's why they are quickly returning to mother.

 

Saya sudah membacakan yang ditulis Romo O’Brian dalam buku The Faith of Millions (hal. 400), dia mengajar di Universitas Notre Dame selama banyak tahun di departemen theologi. Apa katanya? Dia berkata, dengar, dengan memelihara hari Minggu, Protestan tidak berhasil memutuskan hubungan secara tuntas dari ibunya. Mereka seperti seorang anak kecil yang lari dari rumah namun masih membawa di sakunya sebuah foto ibunya atau seikal rambutnya. Dengan kata lain tidak ada pemutusan hubungan yang tuntas oleh Protestan dari gereja Roma Katolik, dan itulah sebabnya mengapa mereka cepat-cepat mau pulang ke ibunya.

 

 

Now, let's go to page 417, we're almost to the end. Let's go to the bottom of the page.

 “…The Sabbath will be the great test of loyalty for it is the point of truth  especially controverted. When the final test shall be brought to bear upon men, then the line of distinction will be drawn between those who serve God, and those who serve Him not. While the observance of the false Sabbath in compliance with the law of the state contrary to the fourth Commandment will be an avowal…” that's an announcement   “…of allegiance to a power that is in opposition to God, the keeping  of the true Sabbath in obedience to God's Law is an evidence.of loyalty to the Creator. While one class by accepting the sign of submission to earthly powers  receive the mark of the Beast; the other, choosing the token of allegiance to divine authority, receive the Seal of God…” (Great Controversy 605)

 

Sekarang mari ke hal. 417, kita hampir selesai. Mari ke bagian bawah halaman itu.

“…Sabat akan menjadi ujian kesetiaan yang utama karena itulah inti kebenaran yang terutama dipertentangkan. Ketika ujian yang terakhir ditimpakan manusia, maka garis pemisah akan ditarik antara mereka yang menyembah Allah dan mereka yang tidak menyembahNya. Sementara pemeliharaan Sabat yang palsu demi mematuhi hukum negara yang bertentangan dengan Perintah Keempat akan merupakan suatu pengakuan…”  ini suatu pengumuman  “…keberpihakan kepada suatu kekuasaan yang bertentangan dengan Allah; maka memelihara Sabat yang benar sebagai kepatuhan kepada Hukum Allah ialah suatu bukti kesetiaan kepada Sang Pencipta. Sementara satu golongan dengan menerima tanda kepatuhan kepada kekuasaan dunia, menerima tanda Binatang; golongan yang lain yang memilih token (tanda) keberpihakan kepada autoritas Ilahi, menerima Meterai Allah…” (Great Controversy hal. 605)

 

 

Are only literal Jews going to be sealed with the Seal of God?  Of course not. People from every nation, kindred, tongue, and people are going to be sealed with the Seal of God. That's why the messages,  The Three Angels’ Messages are proclaimed to the whole world, that proves that the 144’000, the endtime generation are not literal Jews, they are spiritual Jews, they truly are committed to Jesus Christ as Savior and Lord.

 

Apakah hanya Yahudi literal yang akan dimeteraikan dengan Meterai Allah? Tentu saja tidak. Orang dari setiap bangsa, suku, bahasa, dan kaum, akan dimeteraikan dengan Meterai Allah. Itulah mengapa pekabaran-pekabaran, Pekabaran Tiga Malaikat dikumandangkan ke seluruh dunia. Itu membuktikan bahwa ke-144’000, generasi akhir zaman bukanlah Yahudi literal, mereka adalah Yahudi spiritual, mereka benar-benar komit kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan.

 

 

Now I want to mention one further thing.

You'll notice that the Seal of God is placed only on the forehead, why? Because God's people will serve God totally and completely because they're persuaded in their mind that that's what they need to do.

On the other hand there are those who receive the mark of the  Beast, they will receive it where? On the forehead or on their right hand. Why would they receive it on their forehead? Because they are totally persuaded and convinced that Sunday is the day that they're supposed to keep, they are totally and completely deceived. Why on the right hand? Because the right hand represents the ability to work. There will be people who know that the Sabbath is the day of rest, they are not deceived in following the  Beast, they will receive the seal on their hand which means that they will do it out of convenience, because they want to be able to work and they don't want to be subjects of the death decree even though they know in their minds, they have not given their minds over to the  Beast. Are you following me or not?

It's the same way that Adam and Eve sinned.  Let me ask you, did Adam and Eve sinned differently? Yes, they did. Eve was totally deceived in her mind, she was convinced, the devil took possession of her mind, and she was totally convinced that what the serpent said was true. How about Adam? Did Adam know that Eve had blown it? Yes. Why did he sin? He sinned out of convenience. He said, “I cannot bear the thought of living without my precious  Eve.” He knew that she had done wrong, in other words his mind was not deceived, he did it out of convenience.

So there will be two kinds of people that receive the mark of the  Beast: those who are totally persuaded that the  Beast is right, they're deceived in their minds. And there will be those that know that the  Beast is wrong, but to be able to buy or sell, to be able to carry on business, to be able to continue living, because a death decree has been given, they will say, “We know that this isn't right, but we will receive the mark on our hand.”

 

Sekarang saya mau bicara tentang satu hal lagi.

Kalian akan melihat bahwa Meterai Allah ditempatkan hanya di dahi. Mengapa? Karena umat Allah akan melayani Allah  tanpa reserve dan sepenuhnya karena mereka yakin dalam pikiran mereka itulah yang harus mereka lakukan.

Di pihak lain, akan ada mereka yang menerima tanda Binatang, mereka akan menerimanya di mana? Di dahi atau di tangan kanan mereka. Mengapa mereka akan menerimanya di dahi? Karena mereka benar-benar diyakinkan dan percaya bahwa hari Minggu itulah hari yang harus mereka pelihara, mereka seluruhnya dan sepenuhnya tertipu. Mengapa di tangan kanan? Karena tangan kanan melambangkan kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Akan ada orang-orang yang tahu bahwa Sabat itulah hari perhentian, mereka tidak tertipu mengikuti Binatang itu, mereka akan menerima tanda itu di tangan kanan mereka yang artinya mereka akan melakukannya demi kemudahan (memilih jalan mudahnya), karena mereka mau tetap bisa bekerja, dan mereka tidak mau menjadi sasaran perintah bunuh, walaupun mereka tahu di pikiran mereka, pikiran mereka tidak mereka serahkan kepada Binatang itu. Apakah kalian mengikuti saya atau tidak?

Ini sama dengan cara Adam dan Hawa berdosa. Coba saya tanya, apakah Adam dan Hawa berbuat dosa yang berbeda? Ya, betul. Hawa seratus persen tertipu, di pikirannya dia sudah diyakinkan, Iblis sudah berhasil menguasai pikirannya, dan dia seluruhnya diyakinkan bahwa apa yang dikatakan ular itu benar. Bagaimana dengan Adam? Apakah Adam tahu bahwa Hawa sudah jatuh? Ya. Mengapa Adam berdosa? Dia berdosa demi kemudahan. Dia berkata, “Aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa Hawa-ku yang tersayang”. Dia tahu Hawa sudah berbuat dosa, dengan kata lain pikiran Adam tidak tertipu, dia berbuat dosa demi kemudahan.

Jadi akan ada dua jenis manusia yang menerima tanda Binatang: mereka yang seratus persen yakin bahwa Binatang itu benar, pikiran mereka sudah tertipu. Dan akan ada mereka yang tahu bahwa Binatang itu salah, tetapi supaya mereka masih bisa berjual-beli, bisa melanjutkan usaha, bisa terus hidup karena akan keluar suatu surat perintah bunuh, mereka akan berkata, “Kami tahu ini salah, tetapi kamu mau menerima tanda itu di tangan kami.”

 

 

So this is the conflict, this is the trial that awaits God's people. And I trust that as we've studied these lessons, that our faith has grown, we are stronger Seventh-Day Adventists, we are more convicted and convinced that God has given this church the truth, and that we will ask God to give us the ability to go out and share the marvelous message that God has given to the Seventh-Day Adventist Church in His present truth. This church has the truth and Satan knows it, that's why he's causing all kinds of internal division in fighting because he doesn't want the truth as it is in Jesus to be proclaimed. May we be among those that will proclaim God's message with the utmost power of the Spirit

 

Jadi inilah konflik itu, inilah ujian yang menunggu umat Allah. Dan saya percaya bahwa setelah kita mempelajari hal-hal ini, iman kita sudah bertumbuh, kita menjadi MAHK yang lebih kuat, kita lebih teguh dan yakin bahwa Allah telah memberi gereja ini kebenaran, dan kita akan mohon agar Allah memberi kita kemampuan untuk keluar dan membagikan pekabaran yang luar biasa yang telah Allah berikan kepada gereja MAHK dalam kebenaran masa kiniNya. Gereja ini memiliki kebenaran dan Setan tahu itu. Itulah mengapa dia menimbulkan segala jenis perpecahan internal dengan pertengkaran, karena dia tidak ingin kebenaran yang ada dalam Yesus dikumandangkan. Semoga kita berada di antara mereka yang akan mengumandangkan pekabaran Allah dengan kuasa Roh yang maksimal.

 

 

 

 

 

 

30 10 20

No comments:

Post a Comment