THE 24 ELDERS
Part
03/06 - Stephen Bohr
WHO ARE THE ELDERS?
Dibuka
dengan doa.
In the first two sermons in this series we studied about
the mission of Jesus on Earth. The title of that presentation was “Mission
Accomplished”. And then in our study,
our last study, we dealt with the
ascension of Jesus Christ to the holy place in heaven. And the title of that presentation was “The
Return of the War Hero”.
Now during the next three studies together we are going to deal
with a specific topic. We're going to
deal with the specific group that was present
there when Jesus arrived; a group that is called in scripture the “twenty-four
elders”.
Dalam dua pelajaran pertama dari seri ini,
kita belajar mengenai misi Yesus di dunia. Judul pelajaran itu adalah “Mission
Accomplished” (Tugas Terlaksana). Kemudian dalam pelajaran kita yang terakhir,
kita membahas kenaikan Yesus Kristus ke tempat Mahasuci di Surga. Dan judul
pelajaran itu adalah “The Return of the War Hero” (Kembalinya Sang Pahlawan
Perang).
Sekarang dalam tiga pelajaran berikutnya
kita akan membahas satu topik khusus. Kita akan membahas satu kelompok khusus
yang hadir di sana ketika Yesus tiba; satu kelompok yang di Alkitab disebut “ke-24
tua-tua”.
Now I need to make something very clear as we begin our study.
And that is that you need to be here for all three studies, because we're going to have a lot of
loose ends until at the very end we tie
all of these loose ends together. And
then everything will make sense. If you
come just to the presentation today,
you're going to have part of the picture. But if you come to all three, you're going to
have the full picture, and I can
guarantee that you're going to understand
this topic very, very well.
Nah, saat kita mengawali pelajaran kita
ini, saya mau menjelaskan sesuatu, yaitu kalian harus hadir di tiga pelajaran
itu karena akan ada banyak hal yang tidak tuntas hingga akhirnya semuanya akan dituntaskan
bersama-sama, maka semuanya akan menjadi masuk akal. Jika kalian hanya datang
ke presentasi hari ini, kalian hanya akan memiliki sebagian dari gambarnya. Tetapi
jika kalian datang ke semua tiga
pelajaran itu, kalian akan mendapatkan gambaran yang seutuhnya dan saya jamin
kalian akan memahami topik ini dengan sangat baik.
Now in our last study we noticed that when Jesus ascended to
heaven the heavenly throne room had been prepared before His arrival. We saw that God the Father was sitting on His
throne. Also in the midst of the throne
were four living creatures representing
the seraphim and the cherubim.
Surrounding the throne we noticed that there was a group called the twenty-four elders. And before the throne were the seven spirits
representing the fullness of the Holy
Spirit. Then later in chapter 5, when
Jesus arrives, then you have Jesus in
the scene, and you also have the angelic
hosts who had gone to Earth to pick up Jesus to take Him to heaven.
Dalam pelajaran kita yang lalu kita sudah
menyimak bahwa ketika Yesus naik ke Surga, ruang takhta di Surga sedang
dipersiapkan untuk kedatanganNya. Kita melihat bahwa Allah Bapa sedang duduk di
takhtaNya. Juga di tengah-tengah takhta ada empat makhluk hidup yang
melambangkan serafim dan kerubim. Di seputar takhta kita melihat ada suatu
kelompok yang disebut ke-24 tua-tua. Dan di hadapan takhta ada tujuh Roh yang
melambangkan Roh Kudus sepenuhnya. Kemudian di pasal 5 ketika Yesus tiba, kita
melihat kehadiran Yesus, dan juga bala tentara malaikat yang telah pergi ke
dunia untuk menjemput Yesus dan membawaNya ke Surga.
Now the specific group that we want to study about is that group called the twenty-four elders. Now the traditional view that is held, especially
in the Seventh-day Adventist Church, in
almost every single publication that I have read, is that the twenty-four elders represent
those that resurrected with Jesus, that
Jesus took to heaven upon His ascension,
and He presented to His Father as the first fruits of the great harvest that will take place at the second
coming of those who died in Christ. In other words, they were a little
sample, or a small guarantee, that the
rest of those who died in Christ would
resurrect when Jesus would return in power and glory.
Now we need to ask the question, does this interpretation square
with what is taught in Scripture, as well as in the Spirit of Prophecy, because our authority is
number one Scripture, and then we go to
the Spirit of Prophecy to see if the Spirit of Prophecy squares with what is
taught in Scripture. And we're going to
find that both of these sources are in perfect harmony.
Sekarang, kelompok yang akan kita pelajari
adalah kelompok yang disebut ke-24 tua-tua. Nah, pandangan tradisional yang
terutama ada pada gereja MAHK
~ dalam setiap publikasinya
yang pernah saya baca
~ adalah ke-24 tua-tua ini
melambangkan mereka yang bangkit bersama Yesus, yang dibawa Yesus ke Surga pada
saat kenaikanNya, dan yang dipersembahkanNya kepada BapaNya sebagai buah sulung dari tuaian besar mereka yang mati dalam Kristus, yang akan
terjadi saat kedatanganNya yang kedua. Dengan kata lain mereka itu hanyalah
contoh kecil, atau jaminan kecil, bahwa sisanya dari mereka yang mati dalam
Kristus, akan bangkit ketika Yesus kembali dalam kuasa dan kemuliaan.
Sekarang kita perlu bertanya, apakah
interpretasi ini cocok dengan apa yang diajarkan Firman Tuhan dan juga Roh
Nubuat, karena panduan kita pertama adalah Firman Tuhan kemudian kita ke Roh Nubuat untuk
melihat apakah Roh Nubuat cocok dengan apa yang diajarkan Firman Tuhan. Dan
kita akan melihat bahwa kedua sumber ini cocok dengan sempurna.
Now let's go in our Bibles as we begin our study, to Job 38, and
let's read verses 4 through 7. Job 38:4-7.
Here God is asking Job a series of questions, and it says this: “Where
were you when I laid the foundations of the earth? Tell Me, if you have understanding. 5 Who determined its
measurements? Surely you know!...” God says,
somewhat sarcastically.
“…Or who stretched the line upon it? 6 To what were its foundations fastened? Or who
laid its cornerstone…” So what event is being
described in these verses? There's no
doubt that its referring to the creation story
in Genesis chapter 1, and Genesis chapter 2. But now notice what happened at creation. It
says at the last part of this passage “…7 When the morning stars sang together, and all
the sons of God shouted for joy?” Interesting! We're told that at creation,
when this world was created, the morning
stars sang together, and all the sons of
God shouted for joy. This is taking
place at creation week. In other words, these beings were present when God
created this world, which means that they existed before the creation of this world. They
pre-existed creation in other words.
Nah,
marilah membuka Alkitab kita pada awal pelajaran ini ke Ayub 38, dan mari kita
baca ayat 4 hingga 7. Ayub 38:4-7. Di sini Tuhan mengajukan kepada Ayub
serangkaian pertanyaan, demikian, “Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah,
kalau engkau mempunyai pengertian! 5 Siapakah yang telah
menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya?…” kata Tuhan sedikit sarkastis, “…Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya? 6Fondasinya diikatkan pada
apa? Atau siapakah yang memasang batu penjurunya?…” Jadi peristiwa apa yang digambarkan di
ayat-ayat ini? Tidak diragukan ini mengacu kepada kisah penciptaan di Kejadian
pasal 1 dan pasal 2. Tetapi sekarang perhatikan apa yang terjadi saat
penciptaan. Dikatakan di bagian akhir dari bacaan ini, “…7 Pada waktu bintang-bintang fajar menyanyi
bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai gembira?” Menarik.
Kita diberitahu bahwa pada saat penciptaan, saat dunia ini diciptakan,
bintang-bintang fajar menyanyi bersama-sama, dan semua anak Tuhan
bersorak-sorai. Ini terjadi dalam minggu penciptaan. Dengan kata lain, makhluk-makhluk ini hadir ketika
Tuhan menciptakan dunia ini, yang berarti mereka sudah ada sebelum dunia ini diciptakan.
Dengan kata lain mereka mendahului
penciptaan.
Now we need to understand that here the expression, “morning
stars”, and the expression, “sons of God”
are really synonymous. These are
not two different groups. They are the
same group described in two different ways. In Hebrew poetry you know, you have
what is called synonymous parallelism, where what is said in the first line is repeated
in the second line, but in different words, the same thought. So when we're told here that the morning
stars sang together, and all the sons of God shouted for joy, the morning stars, and the sons of God,
are the same group, but they're
described in different language or
different terms.
Nah, kita perlu memahami di sini ungkapan
“bintang-bintang fajar” dan ungkapan “anak-anak Allah” itu sinonim. Ini bukan
dua kelompok berbeda, mereka adalah kolompok yang sama yang digambarkan dengan
dua cara berbeda. Dalam puisi Ibrani, kalian tahu, ada yang disebut paralelisme
sinonim, di mana apa yang dikatakan di baris pertama, diulangi lagi di baris
kedua tetapi dengan kata-kata yang berbeda, tapi maknanya sama. Jadi jika di
sini kita diberitahu bahwa bintang-bintang fajar menyanyi bersama-sama, dan
semua anak Allah bersorak-sorai gembira, maka bintang-bintang fajar dan anak-anak Allah adalah kelompok
yang sama, tetapi diungkapkan dengan bahasa yang berbeda atau
istilah yang berbeda.
Now lets talk a little bit about the identity of the morning
stars and the sons of God. When we look at scripture there's no doubt
whatsoever that stars represent angels. This is very, very clear, for example, in
Revelation chapter 12, and verse 3, where we're told that the dragon drew a
third of the stars of heaven with his
tail. And then a little bit later, in
verse 9, we're told that the devil was
cast out of heaven with his angels. In
other words, the stars that he drew with his tail represent the angels that decided to follow him in his
rebellion. In other words, the morning stars represent angels.
Marilah berbicara sedikit tentang identitas
bintang-bintang fajar dan anak-anak Allah. Jika kita melihat di Firman Tuhan,
tidak diragukan sama sekali bahwa bintang-bintang
mewakili malaikat-malaikat. Ini amat sangat jelas, misalnya di
Wahyu 12:3 di mana kita diberitahu bahwa naga itu menyeret sepertiga
bintang-bintang di Surga dengan ekornya. Lalu kemudian di ayat 9 kita
diberitahu bahwa Iblis dibuang keluar dari Surga bersama malaikat-malaikatnya.
Dengan kata lain, bintang-bintang yang diseret dengan ekornya mewakili para
malaikat yang memutuskan untuk mengikuti pemberontakannya. Dengan kata lain, bintang-bintang fajar mewakili
malaikat-malaikat.
Now it's interesting to notice that Ellen White explains that the sons of God are angels. So what we're seeing is that the Bible
defines the morning stars as angels. Ellen
White describes the sons of God as angels. That's why I'm saying that really its the
same group, but with two different
names. Notice The Great Controversy, page 519, where Ellen White describes what happened in Job 1 and 2. Do you remember that the sons of God came to
present themselves before the Lord? Notice
how she describes this. “The
Scriptures declare that upon one occasion,
when the angels of God came
to present themselves before the Lord,
Satan came also among them (Job 1:6)…” Now interesting. In the book of Job it says that the sons of God came to present themselves
before the Lord. Ellen White here says that ”… the angels of God came to present
themselves before the Lord,
Satan came also among them, not to bow before the Eternal King, but to further
his own malicious designs against the righteous.
With the same object he is in attendance when men assemble for the worship of
God.”
So we find that Ellen White identifies the sons of God as angels, and Scripture speaks of the stars as
angels.
Nah, yang menarik, perhatikan penjelasan
Ellen White bahwa anak-anak Allah adalah malaikat. Jadi apa yang kita lihat
adalah Alkitab mendefinisikan bintang-bintang fajar sebagai malaikat, Ellen White mendeskripsi
anak-anak Allah sebagai malaikat. Itulah mengapa saya berkata
bahwa ini adalah kelompok yang sama dengan dua nama yang berbeda. Perhatikan The Great Controversy hal 519 di mana Ellen
White menerangkan apa yang terjadi di Ayub pasal 1 dan 2. Apakah kalian ingat
bahwa anak-anak Allah datang menghadap di hadirat Tuhan? Perhatikan bagaimana
Ellen White menggambarkan ini. “Firman Tuhan menyatakan bahwa pada suatu kesempatan, ketika
para malaikat Tuhan datang menghadap di hadirat Tuhan, Setan juga datang di
antara mereka (Ayub 1:6)…”
Nah, menarik. Di kitab Ayub
dikatakan bahwa anak-anak Allah datang menghadap di hadirat
Tuhan. Ellen White di sini berkata,
“…para malaikat Tuhan datang menghadap di hadirat Tuhan, Setan juga datang di antara
mereka, bukan untuk sujud di depan Raja Kekal, melainkan untuk melaksanakan
rencana jahatnya sendiri terhadap orang yang benar. Dengan tujuan yang sama,
dia (=Setan) juga hadir ketika manusia berkumpul untuk menyembah Tuhan.”
Jadi, kita lihat bahwa Ellen White mengidentifikasi
anak-anak Allah sebagai malaikat, dan Firman Tuhan berbicara tentang
bintang-bintang sebagai malaikat.
Now we're going to go in a few moments to Job 1 and 2 where this same expression, “sons of God”, is
used.
But before we do, I need to give you a word of explanation. A question that always comes up when I've
dealt with the issue of the twenty-four
elders is concerning Genesis chapter 6, where it says that “the sons of God saw that the daughters of men were beautiful”. And so scholars say the
sons of God are angels. And so what this
means is that before the flood the angels, called the sons of God, had sexual
relations with human women, with the daughters of men, and this relationship
produced the giants, or a hybrid that was
part human and part angel. And,
of course, they say, you know, if the sons of God in Job are angels, well, the
same expression should mean the same thing in Genesis chapter 6. And that
sounds very logical. However, terms and
expressions need to be understood within
the context that they are used. The expression does not always mean the same
thing. It can mean different things in different contexts. Let me give you an example.
Sekarang kita akan ke kitab Ayub pasal 1
dan 2 sebentar di mana ungkapan yang sama “anak-anak Allah” dipakai. Tetapi
sebelumnya, saya perlu memberikan sedikit penjelasan.
Suatu pertanyaan yang selalu muncul setiap
saya membahas isu ke-24 tua-tua adalah mengenai Kejadian pasal 6 di mana
dikatakan “maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu
cantik-cantik…”
[ay.2] Maka para pelajar Alkitab
berkata bahwa anak-anak Allah itu malaikat. Jadi yang dimaksudkan di sini
adalah sebelum air bah, malaikat-malaikat yang disebut anak-anak Allah,
berhubungan seksual dengan perempuan-perempuan manusia, dengan anak-anak
perempuan manusia, dan dari hubungan ini lahirlah raksasa-raksasa, atau spesies
campuran yang setengah manusia setengah malaikat. Dan tentu saja mereka
berkata, “Jika anak-anak Allah di Ayub adalah malaikat maka ungkapan yang sama
di Kejadian pasal 6 pasti berarti hal yang sama.” Dan ini kedengarannya cukup
logis. Namun, istilah dan ungkapan harus dipahami di dalam konteks di mana itu
dipakai. Ungkapan itu tidak selalu
berarti hal yang sama. Bisa berarti hal yang berbeda dalam
konteks yang berbeda.
Saya
akan memberikan contoh.
What does a lion represent in Scripture? If I asked you that
question, I believe that I would have several answers.
Can a lion represent Jesus Christ? Absolutely! He's the Lion of
the tribe of Judah.
Can a lion represent the devil?
He goes forth as a roaring lion seeking whom he may devour.
Can a lion represent the kingdom of Babylon? Absolutely! In
Daniel chapter 7.
Can a lion represent Judah, the son of Jacob? Absolutely!
And so lion doesn't
mean the same thing in every context. You have to respect the context.
Then you also have leaven.
When I ask, what does leaven,
or yeast represent?
The people say, “Oh, it represents sin.”
And that's true, but it doesn't
always represent sin, because in the parable that Jesus gave of the
leaven, Jesus speaks of putting the leaven in the dough, and it makes the dough
grow. Now what is Jesus saying? He's saying that when the Holy Spirit is in the
church represented by the loaf, the church grows just like the lump of dough
grows. And so the leaven can
represent also the Holy Spirit.
Dalam Firman Tuhan, singa itu melambangkan
apa? Jika saya menanyakan ini, saya yakin saya akan mendapat beberapa jawaban.
Bisakah singa melambangkan Yesus Kristus?
Tentu saja. Dialah Singa dari suku Yehuda.
Bisakah singa melambangkan Iblis? Dia
keluar seperti singa mengaum yang mencari mangsa yang bisa dibinasakannya.
Bisakah singa melambangkan kerajaan
Babilon? Tentu saja, di Daniel pasal 7.
Bisakah singa melambangkan Yehuda, anak Yakub? Tentu saja!
Jadi singa
tidak berarti hal yang sama dalam setiap konteks. Kita harus mengikuti
konteksnya.
Lalu ada ragi.
Bila saya tanya, ragi itu melambangkan apa?
Orang berkata, “Oh, itu melambangkan dosa.”
Dan itu benar, tetapi ragi tidak selalu melambangkan dosa,
karena dalam perumpamaan yang diberikan Yesus tentang ragi, Yesus berbicara
tentang meletakkan ragi di dalam adonan, dan itu membuat adonannya mengembang.
Nah, apa yang dikatakan Yesus? Dia berkata bahwa bila Roh Kudus ada di dalam
gereja yang dilambangkan oleh adonan itu, maka gereja akan bertumbuh sama
seperti sebuah adonan bertumbuh. Maka ragi
juga bisa mewakili Roh Kudus.
And so let's not jump to conclusions that just because sons of
God is used in Job, and it refers to angels,
that it has the same meaning in Genesis chapter 6. Actually, if you look
at the context of Genesis chapter 6, you're going to find that the sons of God
has a different meaning. Immediately before Genesis chapter 6, you have in
chapter 4 the wicked descendants of Cain. And there are three evil women in his
genealogy. Those would be the daughters of men.
In chapter 5 you have the descendants of Seth. That is the
lineage of the righteous. And then in
the very next verse, Genesis 6 verse 1, as well as verse 2, it speaks about the
sons of God and the daughters of men. The context indicates that the sons of God are the righteous
descendants of Seth, whereas the daughters of men are the wicked women
mentioned in the genealogy of Cain. So the context must dictate the
meaning.
Maka jangan tergesa-gesa menarik kesimpulan
bahwa hanya karena kata-kata “anak-anak Allah” dipakai di kitab Ayub mewakili
malaikat-malaikat, bahwa di Kejadian pasal 6 maknanya sama. Sebenarnya jika
kita melihat ke konteks Kejadian pasal 6 kita akan melihat bahwa “anak-anak
Allah” memiliki pengertian yang berbeda. Segera sebelum Kejadian pasal 6, di
pasal 4 kita temui keturunan yang jahat dari Kain. Dan ada tiga perempuan jahat
dalam silsilahnya. Mereka inilah “anak-anak perempuan manusia”.
Di pasal 5 kita bertemu dengan keturunan
Set. Ini adalah garis keturunan orang yang benar. Dan kemudian dalam ayat
berikutnya, Kejadian 6:1 dan 2, dikatakan tentang “anak-anak Allah” dan
“anak-anak perempuan manusia” Konteksnya mengindikasikan bahwa “anak-anak Allah” adalah
keturunan Set yang benar, sedangkan “anak-anak perempuan manusia” adalah
wanita-wanita jahat yang disebutkan dalam silsilah Kain. Jadi
konteksnya yang menentukan artinya.
Incidentally, in Scripture Adam is called the son of God, in Luke 3. And we know that Adam was not an
angel, right? And yet he's called the son of God.
So we see that “son of
God”, or “sons of God”, has different meanings in different contexts. Do you know that the apostle Paul refers to
the righteous as sons of God? Notice Romans 8 and verse 14. Romans 8:14. Here
the apostle Paul says: “For as many as are led by the Spirit of God, these are sons of
God.”
So I suppose that every believer is an angel? Of course not! The expression, “son of
God” represents the righteous; those who
have accepted Jesus Christ; those who are led by the Spirit just like the
descendants of Seth. Are you with me?
Kebetulan di dalam Firman Tuhan, Adam
disebut anak Allah, di Lukas 3. Dan kita tahu bahwa Adam bukanlah malaikat,
benar? Namun dia disebut “anak Allah”.
Jadi kita lihat bahwa “anak Allah” atau “anak-anak Allah” memiliki makna yang
berbeda dalam konteks yang berbeda. Apakah kalian tahu bahwa
rasul Paulus menyebut orang-orang benar sebagai anak-anak Allah? Perhatikan
Roma 8:14. Di sini rasul Paulus berkata, “Karena seberapa banyak yang dipimpin Roh Allah, mereka ini adalah anak Allah.”
Kalau begitu setiap orang percaya itu
malaikat? Tentu saja bukan! Ungkapan “anak Allah” di sini mewakili orang-orang
yang benar; mereka yang telah menerima Yesus Kristus; mereka yang dipimpin oleh
Roh Kudus sama seperti keturunan Set. Apakah kalian bisa mengikuti saya?
So I needed to clear this up, even though we're digressing from
the central theme that we're studying, because I know that if I don't touch
upon it, we're going to receive lots of
phone calls, and we're going to receive lots of e-mails saying, “Yeah, but what
about Genesis chapter 6?” So I decided that I would clarify this.
Jadi saya perlu menjernihkan ini, walaupun
kita sudah menyimpang dari tema inti yang kita pelajari, karena saya tahu jika
saya tidak menyinggungnya, kami akan menerima banyak sekali telepon dan kami
akan menerima banyak sekali email yang berkata, “Ya, bagaimana dengan Kejadian
pasal 6?” Jadi saya putuskan untuk menjernihkan ini.
Now let's go to two other places in Job where the expression “sons
of God” is used. Go with me to Job 1:6-7. Remember we already looked at Job 38:4-7,
where it speaks about creation, and it tells us that the sons of God, the
morning stars sang when God created this world, which means that they existed
before creation. And they actually witnessed creation.
Job 1:6-7 “Now there was a day when the sons of
God came to present themselves before the LORD, and Satan also came among them.
7 And the LORD said to Satan, ‘From where do you come?’ So Satan
answered the LORD and said, ‘From going to and fro on the earth, and from
walking back and forth on it.’"
Now there are several things that I want us to notice about
these two verses in Job 1, verses 6 and 7.
· First of all, the sons
of God do not always dwell in the presence of God, because we're told
in this passage that a certain day they came to present themselves before the
Lord. In other words, they don't dwell where the Lord is. They're invited to
come on certain days to be present before the Lord.
· Another thing that I want us to notice is that Satan felt that
he had a perfect right to belong to that group, because Satan comes not with them, but he comes among the sons of God. So he's saying, “I
have a perfect right to belong to this group.” Satan came among these sons of
God, a certain day from somewhere, because they came; they were not there.
· Another thing that we notice here is that when God asks Satan
where he came from, Satan answered, “I have come from the Earth.” Now the Earth
is a planet, right? The Devil is saying, “I have come among the sons of God,
and my
planet, that I represent, is planet Earth.”
· Would it be too much of an exaggeration to believe that the other
sons of God represented other worlds in the universe of God? If Satan
comes to that meeting representing a planet, what would make us think that the
other sons of God are not coming also
representing what? Representing the
planets that they came from.
Sekarang marilah kita ke
kedua ayat di Ayub di mana ungkapan “anak-anak Allah” dipakai. Marilah bersama
saya ke Ayub 1:6-7. Ingat, kita sudah membaca Ayub 38:4-7 di mana dibicarakan
tentang penciptaan, dan dikatakan bahwa anak-anak Allah, bintang-bintang fajar
menyanyi ketika Tuhan menciptakan dunia ini, artinya mereka sudah ada sebelum
penciptaan. Mereka justru yang menyaksikan penciptaan.
Ayub 1:6-7 “Pada suatu hari datanglah
anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Setan. 7 Maka bertanyalah TUHAN kepada Setan: ‘Dari mana engkau?’ Lalu jawab Setan kepada TUHAN: ‘Dari
perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."
Nah ada beberapa hal yang saya mau kita
perhatikan mengenai dua yat ini di Ayub 1:6-7:
·
Pertama,
anak-anak Allah yang disebutkan
itu tidak selalu berada di hadirat Tuhan, karena dalam bacaan
ini kita diberitahu bahwa pada suatu hari mereka datang menghadap Tuhan. Dengan
kata lain, mereka tidak tinggal bersama Tuhan. Mereka diundang datang pada
hari-hari tertentu untuk menghadap Tuhan.
·
Hal
yang lain yang saya mau kita perhatikan adalah, Setan merasa bahwa dia punya
hak untuk termasuk dalam kelompok itu, karena Setan tidak datang bersama-sama dengan mereka, tetapi dia
datang di antara anak-anak Allah. Jadi Setan berkata, “Saya
berhak termasuk kelompok ini.” Setan datang di antara anak-anak Allah, pada suatu
hari tertentu, dari suatu tempat; karena mereka datang, jadi mereka tidak
tinggal di sana.
· Hal yang lain yang kita lihat adalah ketika
Tuhan bertanya kepada Setan dari mana dia, Setan menjawab, “Aku datang dari
bumi.” Nah, bumi adalah sebuah planet, bukan? Iblis sedang berkata, “Aku
datang di antara anak-anak Allah, dan planetku
yang aku wakili adalah planet bumi.”
·
Apakah
terlalu jauh menyimpang untuk meyakini bahwa anak-anak Allah yang lain mewakili dunia-dunia lain dalam
alam semesta Tuhan? Jika Setan datang ke pertemuan itu mewakili
sebuah planet, apa yang akan membuat kita berpikir bahwa anak-anak Allah yang
lain juga tidak datang mewakili apa? Mewakili planet-planet dari mana mereka datang?
Now let's go to Job, chapter 2 and verses 1 and 2. This will get
clearer and clearer as we go along. You know, we're just introducing this
subject, but we're going to study some amazing things in our study today as
well as in the next two periods that we're going to spend together. Job 2
verses 1 and 2. This is a second meeting that takes place in heaven where the
sons of God are invited to come. Notice what it says in Job 2 verse 1. “Again
there was a day when the sons of God came to present themselves before the
LORD, and Satan came also among them to present himself before the LORD…” Also among them to present himself came whom? Satan. And now
notice: “…2 And the LORD said to Satan, ‘From where do you come?’ Satan
answered the LORD and said, ‘From going to and fro on the earth, and from
walking back and forth on it.’"
Now let's take a look at this. Do the same principles apply to
this second meeting as to the first
meeting? Absolutely! Did the sons of God leave and go back to where they came
from after the first meeting? Of course! They must have, because it says that
again they came. Which means that if
again they came, they must have left after the first meeting. Are you with me
or not? To wherever they came from. Satan came from where? He came
from planet Earth. And after the meeting where does he go? He
returns to planet Earth to afflict Job with boils from the tip of his head, to the bottom of
his feet. So, in other words, these
sons of God, they come to present themselves before the Lord. After the
meeting takes place they return to where they came from. They do not permanently live in the presence
of God. They come from planets, if you please.
Sekarang mari ke Ayub 2:1-2. Sambil jalan, ini akan menjadi semakin jelas. Kalian
tahu, kita baru diperkenalkan kepada subjeknya, tetapi dalam pelajaran kita
hari ini kita akan mempelajari beberapa hal yang mengagumkan, begitu juga dalam
dua kali pelajaran yang akan kita lewatkan bersama. Ayub 2:1-2. Ini adalah
pertemuan kedua yang terjadi di Surga di mana anak-anak Allah diundang datang.
Perhatikan apa yang dikatakan Ayub 2:1, “Kembali pada
hari yang lain datanglah anak-anak Allah
menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Setan
untuk menghadap TUHAN…” Di antara mereka menghadap juga siapa?
Setan. Sekarang perhatikan, “… 2 Maka bertanyalah TUHAN kepada Setan: ‘Dari mana engkau?’ Lalu jawab Setan
kepada TUHAN: ‘Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.’”
Sekarang, mari kita simak. Apakah prinsip
yang sama berlaku pada pertemuan kedua ini sebagaimana pada pertemuan yang
pertama? Tentu saja! Apakah setelah pertemuan yang pertama anak-anak Allah itu
pergi dan kembali ke tempat
masing-masing dari mana mereka datang? Tentu saja. Mereka pasti pergi karena
dikatakan bahwa mereka datang kembali. Artinya jika mereka kembali lagi, mereka
tentunya telah pulang setelah pertemuan yang pertama. Apakah kalian mengikuti
saya atau tidak? Mereka pulang ke mana mereka berasal. Setan datang dari mana?
Dia datang dari planet bumi. Dan setelah pertemuan itu ke mana dia pergi? Dia
kembali ke planet bumi untuk menyiksa Ayub dengan borok dari ujung kepalanya
hingga ke telapak kakinya. Jadi, dengan kata lain, anak-anak Allah itu, mereka datang
menghadap ke hadirat Tuhan. Setelah pertemuan terjadi, mereka pulang ke tempat
asal mereka. Mereka tidak
tinggal secara permanen di hadirat Tuhan. Mereka datang dari planet-planet,
begitulah.
Now do you know, that God operates the universe in a democratic
fashion? God
has a representative style of government, where representatives from the
different worlds in the universe come together to deliberate, and come together
to make decisions concerning the administration, and the operation of the
universe.
Let me give you another example from Scripture. Go with me to 2
Chronicles, chapter 18 and verses 18 to 22. This is a powerful passage.
You remember that in the days of king Ahab, Ahab had a
meeting with Jehoshaphat. Ahab was the
king of the ten tribes of the north, and Jehoshaphat was a king of the two
tribes of the south, known as Judah. And they had this family reunion in the
city of Samaria. And Jehoshaphat was a good king, and Ahab was a bad king.
And so Ahab says to Jehoshaphat, “You know, now that you're
here, don't you think it would be a good
idea for us to go and fight against our
common enemy, the Syrians?”
And Jehoshaphat says, “You know that might be a good idea. Don't you think we should consult the Lord?
Do you have any prophets around?”
And Ahab says, “Oh prophets, I've got prophets galore.”
And so he calls 400 prophets that he had. And he says to his 400
prophets, “Now Jehoshaphat and I want to go fight against the Syrians, our
common enemy. Do you think that's a good idea?”
And, of course, the 400 prophets, they were false prophets, say,
“Oh, yes, king. Go to battle and you're going to gain a great victory.”
But Jehoshaphat wasn't too convinced. And so he says, “Now ah,
Ahab, don't you have a prophet of the Lord around?”
And the king, king Ahab says, “Yeah, I've got him, but he's in
the dungeon. And because every time I ask him to prophesy he prophesies evil,
and so I've thrown him into the dungeon.”
And Jehoshaphat says, “That's God's prophet! That's where God's
prophets live. They live in prison, and they're hated, and so bring him.”
And so Micaiah comes before Ahab.
And Ahab says, “Should we go to battle against the Syrians?”
And I want you to notice what Micaiah answers; the name of the
prophet. It says there in 2 Chronicles 18, verses 18 to 22: “Then
Micaiah said, ‘Therefore hear
the word of the LORD: I saw the LORD sitting on His throne, and all the host of
heaven standing on His right hand and His left…” Hmm, interesting, by the way, who is the host
of heaven? All of the angelic host, right? “…19 And the LORD said, 'Who will persuade Ahab king
of Israel to go up, that he may fall at Ramoth Gilead?'…” In other words, who's going to convince Ahab to go to battle so
that he gets killed? Now listen to what happens. “…So one spoke in this manner, and another spoke in that
manner…” You know, everybody had their suggestion in the heavenly
council. And now notice what happens, verse 20. “…20 Then a spirit came forward and stood before the
LORD, and said, 'I will persuade him.'…” This is a
meeting happening in heaven, but it has to do with earthly events.
“…'I will persuade him.' The LORD said to him, 'In what way?' 21 So
he said, 'I will go out and be a lying spirit in the mouth of all his
prophets.'” And the LORD said,
'You shall persuade him and
also prevail; go out and do so.' 22 Therefore look! The LORD has put
a lying spirit in the mouth of these prophets of yours, and the LORD has
declared disaster against you.’"
Do you think that was a good angel, a loyal angel that says,
“I'll go out and I'll lie so that Ahab goes to battle and gets killed”?
Absolutely not! God does not use lying to accomplish His purposes. Who was this
being that was there in the heavenly council that says, “I'll go and I'll
deceive him to go to battle so that he gets killed”? Who do you think that
lying spirit was? It was Satan! The same one that went there in Job chapter 1,
to the heavenly council.
And you're saying, “What was he doing there?”
We'll come to that.
Nah, tahukah kalian Tuhan mengoperasikan
alam semesta secara demokratis? Tuhan
memiliki suatu bentuk pemerintahan di mana para wakil dari dunia-dunia yang
berbeda di alam semesta, datang berkumpul untuk mempertimbangkan, dan berkumpul
untuk membuat keputusan mengenai administrasi dan operasi alam semesta.
Saya akan memberikan suatu contoh dari
Firman Tuhan. Mari bersama saya ke 2 Tawarikh 18:18-22. Ini adalah bacaan yang
sangat berbobot.
Kalian ingat di zaman raja Ahab, Ahab
bertemu dengan Yosafat. Ahab adalah raja dari 10 suku di sebelah utara, dan
Yosafat adalah raja dari 2 suku di selatan yang dikenal sebagai Yehuda. Dan
mereka mengadakan reuni keluarga di kota Samaria. Yosafat adalah raja yang
baik, sedangkan Ahab raja yang jahat.
Maka Ahab berkata kepada Yosafat, “Kamu
tahu, mumpung kamu di sini, apakah bukan ide bagus jika kita pergi berperang
melawan musuh kita bersama, bangsa Siria?”
Dan Yosafat berkata, “Kayaknya itu ide yang
bagus. Apakah sebaiknya kita tidak bertanya dulu kepada Tuhan? Apakah kamu
memiliki nabi-nabi di sini?”
Dan Ahab berkata, “Oh, nabi, aku punya nabi
sebanyak-banyaknya.” Maka dia pun memanggil 400 nabinya. Dan dia berkata kepada
ke-400 nabi ini, “Nah, Yosafat dan aku mau pergi berperang melawan bangsa
Siria, musuh bersama kita. Menurut kalian apakah itu ide yang bagus?”
Dan tentu saja ke-400 nabi itu ~ mereka
adalah nabi-nabi palsu ~ berkata, “Oh, ya, Baginda. Pergilah berperang dan
Baginda akan memperoleh kemenangan besar.”
Tetapi Yosafat tidak terlalu yakin. Maka
dia berkata, “Nah, eh, Ahab, apa kamu tidak punya seorang nabi Tuhan di sini?”
Dan si raja, raja Ahab berkata, “Yah,
punya, tetapi dia ada di dalam penjara bawah tanah. Dan karena setiap kali aku
minta dia bernubuat, dia menubuatkan yang jahat, maka aku telah melemparkannya
ke penjara bawah tanah.”
Yosafat berkata, “Itu baru nabi Tuhan! Di
sanalah hidup nabi Tuhan, mereka hidup di penjara, mereka dibenci, jadi bawalah
dia kemari.”
Maka Mikha pun datang menghadap Ahab.
Dan Ahab berkata, “Baikkah jika kita pergi
berperang melawan bangsa Siria?”
Dan saya mau kalian memperhatikan jawaban
Mikha ~ nama nabi itu ~ dikatakan di sana di 2 Tawarikh 18:18-22, “Kata Mikha: ‘Sebab itu dengarkanlah firman TUHAN. Aku telah melihat
TUHAN sedang duduk di atas takhta-Nya dan segenap tentara sorga berdiri di
sebelah kanan-Nya dan di sebelah kiri-Nya…”
Hmmm, menarik. Coba, siapakah tentara sorga? Semua bala
tentara malaikat, benar? “…19 Dan TUHAN
berfirman: ‘Siapakah yang akan membujuk Ahab, raja Israel, untuk maju
berperang, supaya ia tewas di Ramot-Gilead?’…”
dengan kata lain siapa yang akan meyakinkan Ahab untuk pergi
berperang supaya dia mati? Sekarang dengarkan apa yang terjadi, “… Maka yang seorang
berkata begini, yang lain berkata begitu…”
kalian tahu, semua di Dewan Surgawi, punya usul. Dan
sekarang perhatikan apa yang terjadi. Ayat 20, “…20 Kemudian tampillah suatu
roh, lalu berdiri di hadapan TUHAN. Ia berkata: ‘Aku ini akan membujuknya.’
TUHAN bertanya kepadanya: ‘Dengan cara apa?’ 21 Maka
jawabnya: ‘Aku akan keluar dan menjadi roh dusta dalam mulut semua
nabinya.’ Dan TUHAN berkata: ‘Engkau akan membujuknya, dan engkau akan berhasil
pula. Keluarlah dan perbuatlah demikian!’ 22 Karena itu, lihatlah! TUHAN telah menaruh roh dusta ke
dalam mulut nabi-nabimu ini, dan TUHAN telah
menetapkan untuk menimpakan malapetaka kepadamu." [NKJV yang diindonesisakan].
Menurut pendapat kalian apa itu malaikat
yang baik, malaikat yang setia yang berkata, “Aku yang akan pergi dan aku akan
berbohong supaya Ahab pergi berperang dan supaya dia terbunuh”? Tentu saja
bukan! Tuhan tidak memakai bohong untuk mencapai tujuanNya. Siapakah makhluk
ini yang hadir di Dewan Surgawi yang berkata, “Aku yang pergi dan aku yang akan
membujuknya supaya berperang sehingga dia terbunuh”? Menurut kalian siapakah
roh pembohong ini? Itu Setan! Setan yang sama yang di Ayub pasal 1 pergi ke Dewan
Surgawi.
Dan kalian berkata, “Ngapain Setan di
sana?”
Nanti kita akan membahas ini.
Now do you know that when God makes decisions regarding this
world, or any other world in the universe, God calls the heavenly council
together?
God is not a dictator. God is not an autocrat. God doesn't
simply say, “I'll do it all, and this is the way we're going to do it.” God
consults the representatives of the universe.
Let me read to you from Patriarchs
and Prophets, page 36. This is when Lucifer had these jealous feelings
towards Christ. We're told: “In heavenly council…” that’s “c-o-u-n-c-i-l” it’s not talking about counseling. It's
talking like City Council, in other words, “ In heavenly council the angels
pleaded with Lucifer…” when the Devil laid his strategy to tempt Adam and Eve and lead
them into sin. In the book, Story of Redemption,
page 29, we find this interesting statement: “God assembled the angelic host to take measures to avert the
threatened evil….” That is of Adam and Eve
falling into sin. Notice, “…It was decided in heaven's council for angels to visit
Eden and warn Adam that he was in danger from the foe. Two angels sped on their
way to visit our first parents…” So everything concerning the operation and
administration of the universe is decided in the heavenly council. And God, of
course, presides in the heavenly council.
So what is being described in Job chapters 1 and 2, is the
heavenly council. And those who appear there are the representatives of all of
the sinless realms that God created; the representatives of the worlds that
never sinned.
Nah, apakah kalian tahu ketika Tuhan
membuat keputusan mengenai dunia ini atau dunia yang lain di alam semesta,
Tuhan memanggil Dewan Surgawi untuk berkumpul? Tuhan bukanlah diktator. Tuhan bukan autokrat. Tuhan tidak
begitu saja berkata, “Aku akan melakukannya Sendiri, dan inilah caranya
melakukannya.” Tuhan berunding dengan para wakil dari alam semesta.
Saya akan membacakan dari Patriarchs and Prophets hal. 36. Ini adalah
ketika Lucifer memiliki perasaan iri hati terhadap Kristus. Kita diberitahu, “Di Dewan Surgawi…”
itu “c-o-u-n-c-i-l” (= dewan) ini tidak
berbicara tentang konseling. Dengan kata lain ini berbicara tentang semacam
dewan pemerintahan. “Di Dewan Surgawi, para malaikat memohon Lucifer…” ketika
Iblis membeberkan strateginya untuk mencobai Adam dan Hawa agar memimpin
mereka untuk berbuat dosa. Dalam buku Story of
Redemption hal. 29, kita mendapat pernyataan yang sangat menarik ini: “Tuhan mengumpulkan bala tentara surgawi untuk
mengambil tindakan menhindarkan ancaman jahat itu…”
yaitu tentang membuat Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Perhatikan, “…Dalam Dewan Surgawi diputuskan
malaikat-malaikat akan berkunjung ke Eden dan memperingatkan Adam bahwa dia
berada dalam bahaya dari musuh. Dua orang malaikat bergegas pergi mengunjungi
orangtua kita yang pertama…”
Jadi segala sesuatu yang berkaitan
dengan operasional dan administrasi alam semesta diputuskan dalam Dewan Surgawi.
Dan Tuhan, tentu saja, mengepalai Dewan Surgawi ini.
Jadi apa yang digambarkan di Ayub pasal 1
dan 2 adalah Dewan Surgawi. Dan mereka yang muncul di sana adalah wakil-wakil
dari semua dunia yang tidak berdosa yang diciptakan Tuhan, wakil-wakil dari
dunia-dunia yang tidak pernah berdosa.
Now how does Ellen White identify the twenty-four elders? Who
are they? Who are the sons of God, and the morning stars according to the
Spirit of Prophecy?
In The Desire of Ages, in a
statement that we read in our last study together, Ellen White clearly identifies
who the sons of God are. Remember, the sons of God are angels, right? According
to her definition the sons of God are angels. But now she's going to amplify
what that means; who the sons of God are. When Jesus arrives in heaven we're
told who was present there. She says: “The commanders of the
angel hosts, the sons of God, the representatives of the unfallen worlds are
assembled.” Notice what she says, “…the sons of God, the
commanders of the angel hosts, the representatives of the unfallen worlds…” Three phrases that are describing the same group, “…are assembled.” And then she says this: “…The heavenly
council before which Lucifer had accused God and His Son, the representatives
of those sinless realms over which Satan had thought to establish his
dominion,—all are there to welcome the Redeemer.” Interesting statement!
So the sons of God are the commanders of the angel hosts. They're the
highest of angels. They're powerful angels. They are the representatives of the
worlds that never sinned. In other words, the worlds are represented by
powerful angels that God has placed to rule over them.
Nah, bagaimana Ellen White mengidentifikasi
ke-24 tua-tua? Siapakah mereka? Siapakah anak-anak Allah dan bintang-bintang
fajar menurut Roh Nubuat?
Di Desire
of Ages, dalam suatu pernyataan yang telah kita baca dalam pelajaran kita
yang terakhir, Ellen White dengan jelas mengidentifikasi siapa anak-anak Allah
tersebut. Ingat, anak-anak Allah adalah malaikat-malaikat, benar? Menurut
definisi Ellen White, anak-anak Allah adalah malaikat. Tetapi sekarang dia akan
memperjelas apa maksudnya itu, siapakah anak-anak Allah ini. Ketika Yesus tiba
di Surga, kita mendapat tahu siapa yang hadir di sana. Ellen White berkata, “Panglima-panglima bala tentara malaikat,
anak-anak Allah, wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak berdosa, berkumpul…” Perhatikan apa katanya, “…anak-anak Allah, panglima-panglima bala
tentara malaikat, wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak berdosa…” Tiga istilah yang menggambarkan kelompok
yang sama, “…berkumpul…” Kemudian Ellen White berkata ini, “…Dewan Surgawi kepada siapa
Lucifer pernah menggugat Tuhan dan PutraNya, wakil-wakil dari dunia-dunia yang
tidak pernah berdosa, di mana Setan menyangka bisa mendirikan kekuasaannya ~
semua hadir di sana untuk menyambut Sang Penebus…” Pernyataan
yang menarik!
Jadi anak-anak Allah adalah
panglima-panglima bala tentara malaikat. Mereka adalah malaikat-malaikat yang
tertinggi, malaikat-malaikat yang besar kuasanya, mereka adalah wakil-wakil
dari dunia-dunia yang tidak pernah berdosa. Dengan kata lain,
dunia-dunia tersebut diwakili oleh malaikat-malaikat yang besar kuasanya yang
ditempatkan Tuhan untuk memerintah di sana.
Now, the question comes up. So you're saying that there are
other inhabited worlds in the universe? Absolutely! The Bible has many hints to
that effect. Let me give you just one text that indicates that, and then I'm
going to read you a quotation from Billy Graham, probably the most famous
preacher that exists. He's well known in the whole world. Now notice what it
says in Revelation 12:12. “Therefore rejoice, O heavens, and you
who dwell in them!...” Did you notice that? Rejoice
what?
“…O heavens and you who dwell in them!...” And then it says, “…Woe to the inhabitants of the
earth and the sea! For the devil has come down to you, having great wrath,
because he knows that he has a short time."
So notice, it says here, “…rejoice, oh heavens and you
who dwell in them…” So there's inhabitants that
dwell in all of the heavens, according to this text.
Now Billy Graham, so that you know that this is not just a
preposterous idea that Pastor Stephen Bohr has,
notice what he had to say. “I believe there is life on other planets. We
have this galaxy, the Milky Way, and they now speculate that there are millions
and millions of galaxies. And in each galaxy a trillion stars, planets and all
that, I can’t imagine that we are the only one that has life, that would be a
terribly egotistical thing for us to say as a planet. I believe that God is the
God of all of it, and that’s why He is so awesome and so tremendous, and why
when I come into His presence, I feel that I am not worthy…” So Billy Graham is
saying, “I believe that there are many worlds in the universe that are
populated. They are inhabited.” But
listen up! None of them have sinned except for this little planet: planet
Earth.
Nah, muncul pertanyaan.
“Jadi Anda berkata bahwa ada dunia-dunia
lain yang berpenghuni di alam semesta?”
Tentu saja! Alkitab memberikan banyak petunjuk
akan hal itu. Saya akan memberikan hanya satu teks yang menunjukkan hal itu,
lalu saya akan membacakan kutipan dari Billy Graham, mungkin dia adalah pengkhotbah
yang paling terkenal yang pernah hidup. Dia sangat terkenal di seluruh dunia.
Sekarang, perhatikan apa yang dikatakan
Wahyu 12:12, “Karena itu bersukacitalah, hai seluruh
langit dan kamu sekalian yang diam di dalamnya…” Kalian simak itu? Bersukacitalah apa? “…hai seluruh langit dan kamu sekalian yang diam di dalamnya…” kemudian katanya, “…celakalah kamu, hai penghuni
bumi dan laut! Karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang
dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat." [NKJV yang diindonesiakan].
Jadi perhatikan, dikatakan di sana, “…bersukacitalah, hai seluruh langit
dan kamu sekalian yang diam di dalamnya…”
Jadi ada penduduk yang diam di seluruh langit, menurut teks ini.
Sekarang Billy Graham, supaya kalian tahu
ini bukan hanya ide tidak masuk akalnya Pastor Stephen Bohr. Perhatikan apa
yang dikatakan Billy Graham: “Saya yakin ada kehidupan di planet-planet yang lain. Kita
mempunyai galaksi ini, Bima Sakti, dan mereka sekarang berspekulasi bahwa ada
jutaan-jutaan galaksi, dan di setiap galaksi bertrilyun bintang, planet dan
semuanya itu. Saya tidak bisa membayangkan bahwa kita adalah satu-satunya
planet di mana ada kehidupan. Itu adalah sesuatu yang sangat egoistis jika kita
berkata demikian sebagai planet. Saya percaya Tuhan adalah Tuhan dari semuanya
itu, itulah sebabnya Dia begitu mengagumkan dan hebat, dan mengapa bila saya
masuk ke hadiratNya, saya merasa sangat tidak layak…” Jadi Billy Graham berkata, “Saya percaya
ada banyak dunia yang berpenduduk di alam semesta. Dunia-dunia itu
berpenghuni.” Tetapi dengarkan! Tidak satu pun dari mereka pernah berdosa
kecuali planet kecil ini: planet bumi.
Now Ellen White then identifies the sons of God as the commanders of the angel hosts, and as the representatives of the unfallen
worlds. Now I want to read you some additional
statements from Ellen White that shows
that the
elders are really angels. Now let me ask you, if the elders are really
angels, can the twenty-four elders be those who resurrected with Christ? Those
human beings who resurrected with Christ? It would be impossible.
Nah, jadi Ellen White mengidentifikasi
anak-anak Allah sebagai panglima-panglima bala tentara malaikat, dan sebagai
wakil-wakil dunia-dunia yang tidak pernah berdosa.
Sekarang saya mau membacakan beberapa
pernyataan tambahan dari Ellen White yang menunjukkan bahwa ke-24 tua-tua itu benar-benar
adalah malaikat.
Sekarang saya tanya, jika tua-tua itu
adalah malaikat, bisakah mereka itu yang dibangkitkan bersama Kristus, manusia-manusia
yang bangkit bersama Kristus? Mustahil, bukan?
Now Revelation, chapter 5, verse 5.
Notice, John is weeping because no one is worthy to open the
scroll. And no one is worthy to read the contents of the scroll. And we're told
in Revelation 5, verse 5 that one of the
twenty-four elders comes to John to console
him. Let me read that text, Revelation 5:5 “But one of the elders said to me…” notice, "…one of the elders said to me, ‘Do not weep. Behold, the
Lion of the tribe of Judah, the Root of David, has prevailed to open the scroll
and to loose its seven seals.”
Who was it that spoke those words, “Don't weep, behold the Lion
of the tribe of Judah, the root of David,
has prevailed to open the scroll and to loose its seven seals”? It says in Revelation 5, verse 5, that it was one of the
elders.
Sekarang,
Wahyu 5:5.
Perhatikan, Yohanes menangis karena tidak
ada yang layak membuka gulungan itu. Dan tidak ada yang layak membaca isi
gulungan itu. Kita diberitahu di Wahyu 5:5 bahwa salah satu dari ke-24 tua-tua
itu datang ke Yohanes dan menghiburnya. Saya akan bacakan teks itu. Wahyu 5:5, “Tetapi berkatalah seorang dari
tua-tua itu kepadaku…” perhatikan, “…berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku, ‘Jangan engkau menangis! Lihatlah, Singa dari suku Yehuda, yaitu Akar Daud telah menang untuk membuka gulungan kitab
itu dan membuka ketujuh meterainya.’
Siapa yang mengucapkan kata-kata ‘Jangan engkau menangis! Lihatlah, Singa dari suku Yehuda, yaitu Akar Daud telah menang untuk membuka gulungan kitab
itu dan membuka ketujuh meterainya.’ ? Dikatakan
di Wahyu 5:5, bahwa itu adalah salah satu tua-tua.
Now notice what Ellen White had to say about this in Manuscript Releases Volume 12, and pages 296
and 297. This is powerful. She's speaking about the same event, and this is how
she describes it. “John
says: ‘I wept much, because no man was found worthy to open and to read the
book, neither to look thereon’ [verse 4].
The vision as presented to John made its impression upon his mind. The destiny
of every nation was contained in that book. John was distressed at the utter
inability of any human being or angelic intelligence to read
the words, or even to look thereon. His soul was wrought up to such a point of
agony and suspense…” now listen carefully, “…that one of
the strong angels had compassion on him, and laying his hand on him
assuringly, said, ‘Weep not: behold, the Lion of the tribe of Juda, the Root of
David, hath prevailed to open the book, and to loose the seven seals thereof” [verse 5].”
Are you understanding why I'm bringing this to view? Revelation
5:5, says that it was whom? One of the elders.
Ellen White says the same words were spoken
by one
of the strong angels.
Nah, perhatikan apa yang
dikatakan Ellen White mengenai ini dalam Manuscript
Releases Vol. 12 hal. 296-297. Ini sangat berbobot. Ellen White
membicarakan peristiwa yang sama, dan beginilah dia menggambarkannya. “Yohanes
berkata, ‘Aku banyak menangis, karena tidak ada yang didapati layak membuka dan
membaca kitab itu, maupun memandangnya.’ [ayat 4]. Penglihatan yang diberikan
kepada Yohanes meninggalkan kesan di pikirannya. Takdir setiap bangsa terdapat dalam kitab itu. Yohanes berduka atas
ketidakmampuan manusia atau malaikat mana pun untuk membaca kata-kata itu atau
untuk memandangnya. Jiwanya begitu terdera hingga ke titik tersiksa dan
tegang…” sekarang dengarkan baik-baik, “…sehingga
salah satu dari malaikat-malaikat yang perkasa
merasa iba padanya, dan sambil menyentuhnya untuk membesarkan hatinya, berkata,
‘Jangan menangis, lihatlah Singa dari suku Yehuda, Akar Daud, telah menang
untuk membuka kitab itu dan untuk melepaskan ketujuh meterainya [ayat 5]’”
Apakah kalian paham mengapa
saya mengetengahkan ini? Wahyu
5:5 berkata itu siapa? Salah satu tua-tua.
Ellen White mengatakan kata-kata yang sama diucapkan oleh salah satu malaikat yang perkasa.
Now let me give you another example. This one is from Revelation
chapter 7. You're aware that Revelation chapter 7 describes a great multitude
which no one can number, from every nation, tribe, tongue, and people. That's
found in Revelation, chapter 7, and verse 9. The great multitude, which no one
can number, from every nation, kindred, tongue, and people, is introduced there
in verse 9.
And John, of course, wants to know who this group is. And so we
find in verse 13 that it tells us: “Then one of the elders answered,
saying to me, ‘Who are these arrayed in white robes, and where did they come
from?’" In other words, “Who is this
great multitude that no one can number?” is what the elder is asking John. Then I want you to notice that John replies
to the elder's question by saying: “And I said to him, ‘Sir, you know.’…”
This is verse 14.
And then the elder says to John, this is in verse 15, “…So
he said to me, ‘These are the ones who come out of the great tribulation, and
washed their robes and made them white in the blood of the Lamb’.”
Now who is John entertaining a conversation with? With one of
the what? With one of the elders. John and the elder are conversing, and
they're conversing about the great multitude. Is the elder a part of the great
multitude? He is not, because the elder is actually asking about the great
multitude. He is not part of the great multitude from every nation, kindred, tongue,
and people. Is that clear in
your mind?
Nah, saya akan memberikan satu contoh yang
lain. Ini dari Wahyu pasal 7. Kalian tahu bahwa Wahyu pasal 7 menggambarkan kumpulan
orang banyak yang tidak bisa dihitung, dari setiap bangsa, suku, bahasa dan
kaum. Itu ditemukan di Wahyu 7:9. Kumpulan orang banyak yang tidak bisa
dihitung, dari setiap bangsa, suku, bahasa dan kamu, diperkenalkan di ayat 9 di
sana.
Dan Yohanes, tentu saja, mau tahu siapa
kelompok ini. Maka di ayat 13 kita dapati, “Lalu seorang dari antara tua-tua itu
menjawab, katanya kepadaku: ‘Siapakah
mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?" Dengan kata lain “Siapa kumpulan orang
banyak yang tidak terhitung ini?” Itulah yang ditanyakan tua-tua itu kepada
Yohanes. Lalu saya mau kalian memperhatikan jawaban Yohanes kepada pertanyaan
tua-tua itu, katanya, “Dan kataku kepadanya: ‘Tuanku, tuan mengetahuinya.’…” Ini ayat 14. Kemudian tua-tua itu
berkata kepada Yohanes, ini di ayat 15 (sebetulnya tetap ayat 14) “…Lalu ia berkata kepadaku: ‘Mereka ini adalah orang-orang yang
keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan
membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.’”
Nah,
Yohanes sedang berbicara kepada siapa? Dengan salah satu apa? Dengan salah satu
tua-tua. Yohanes dan tua-tua itu sedang berbicara, dan mereka membicarakan
tentang kumpulan orang banyak itu. Apakah tua-tua itu bagian dari kumpulan
orang banyak tersebut? Tidak. Karena tua-tua
itu yang malah bertanya tentang kumpulan orang banyak itu. Dia bukanlah bagian dari kumpulan
orang banyak ini yang terdiri dari segala bangsa, suku, bahasa dan kaum.
Apakah itu jelas di pikiran kalian?
Now, you say, why do you bring this to view? Because I want you
to notice how Ellen White interprets this.
In Signs of the Times, December 22,
1887, Ellen White describes this same
scene in these words: “John beholds an innumerable company,
precious, refined, purified around the throne of the Majesty of Heaven…” Now notice, “…The angel inquires of John, ‘What are these
which are arrayed in white robes and whence came they?’…” what does Revelation say? Who ask that question? The elder.
According to Ellen White, who ask the question? The angel, whom she has already
identified as one of the strong angels already. She continues saying, “…The angel
inquires of John, ‘What are these which are arrayed in white robes and whence
came they?’ And John answers, ‘Sir, thou knowest.’ Then the angel declares, ‘These are they which came out of great
tribulation, and have washed their robes, and made them white in the blood of
the Lamb.”
And so Revelation says that was one of the elders, and Ellen
White says that it was one of the angels who is describing this.
Now I want you to remember this point because we're going to
come back to it in the next two lectures.
Nah, kalian katakan, “Mengapa hal ini
diketengahkan?”
Karena saya mau kalian memperhatikan
bagaimana Ellen White mengartikan ini. Di Signs
of the Times edisi 22 Desember 1887, Ellen White menggambarkan adegan yang
sama ini dengan kata-kata ini: “Yohanes melihat suatu kelompok yang tidak terhitung, yang
sangat disayang, sudah dihaluskan, sudah dimurnikan, seputar takhta Raja
Surga…” sekarang perhatikan, “…Malaikat itu
bertanya kepada Yohanes, ‘Siapakah ini yang memakai jubah putih dan dari mana
datangnya?’…” apa kata Wahyu? Siapa
yang mengajukan pertanyaan itu? Salah satu tua-tua. Menurut Ellen White siapa
yang bertanya? Malaikat, yang telah diidentifikasinya sebagai salah satu
malaikat yang perkasa. Ellen White melanjutkan berkata, “…Malaikat itu
bertanya kepada Yohanes, ‘Siapakah ini yang memakai jubah putih dan dari mana
datangnya?’ Dan Yohanes menjawab, ‘Tuan, engkau yang tahu.’ Lalu malaikat itu menyatakan, ‘Mereka ini adalah
mereka yang keluar dari kesusahan besar, dan telah mencuci jubah mereka, dan
membuatnya putih dalam darah Anak Domba.’”
Maka kitab Wahyu berkata bahwa itu adalah
salah satu tua-tua. Ellen White berkata yang memberikan keterangan itu adalah
salah satu malaikat.
Sekarang saya mau kalian mengingat poin ini
karena nanti kita akan kembali kemari dalam dua pelajaran berikut.
Because there's a problem in translation in Revelation 5, verses
9 and 10, you get the impression there that the twenty-four elders were
redeemed from the earth, and they're going to reign on the earth, which would give the impression that they're
humans. Actually, we're going to find that there's a problem in translation
here because the elders, we've already noticed,
are not part of the great multitude that no one can number. I want you to save this in the corner
of your mind, because we're going to
come back to it a little bit later.
Karena ada
masalah penerjemahan di Wahyu 5:9-10, kita mendapat kesan bahwa
ke-24 tua-tua adalah mereka yang ditebus dari dunia dan mereka akan memerintah
dunia, sehingga memberikan kesan bahwa mereka adalah manusia. Sebenarnya kita
akan melihat bahwa di sini terjadi masalah penerjemahan karena tua-tua tersebut
~ sebagaimana yang sudah kita lihat ~ bukanlah bagian dari kumpulan orang
banyak yang tidak terhitung. Saya mau kalian menyimpan ini dulu di dalam
ingatan karena nanti kita akan kembali kemari.
Now, two more quotations from Ellen White.
This one is found in a book called, Sermons and Talks Volume 1, page 20. She says this, and she's also
still discussing Revelation, chapter 7. “John saw a company standing around the throne of
God, and the angel asked him, ‘Who are
these in white robes?’ He answered, ‘Thou knowest.’ And the angel said…” The angel said, notice. "…the angel said, ‘These
are they who have washed their robes, and made them white in the blood of the
Lamb.’. There is a fountain in which we may wash from every stain of impurity…”
And then she says, “…And says the angel, ‘He shall lead them to fountains of living waters,
and shall wipe away all tears from their eyes.’ This will be the happy
privilege of those that have kept the commandments of God in the earth…” Once again, three times in this statement Ellen White says, even
though Revelation says it was one of the elders, Ellen White says, “the angel asked him”, “the angel said”, “says the angel”.
In the mind of Ellen G. White, the elders are powerful angels.
Sekarang,
dua kutipan lagi dari Ellen White.
Yang satu
ada di buku Sermons and Talks Vol. 1 hal
20, dia berkata ini, dan dia masih berbicara tentang Wahyu pasal 7. “Yohanes
melihat suatu kelompok berdiri mengelilingi takhta Allah, dan malaikat itu bertanya kepadanya, ‘Siapakah ini
yang berjubah putih?’ Dia menjawab, ‘Tuan yang tahu.’ Dan malaikat itu berkata…” malaikat itu berkata, perhatikan, “…malaikat
itu berkata, ‘Ini adalah mereka yang telah mencuci jubah mereka dan
menjadikannya putih dalam darah Anak Domba.’ Ada suatu mata air di mana kita
boleh mencuci setiap noda ketidakmurinian…” kemudian Ellen White berkata, “…Dan
kata malaikat itu, ‘Dia akan membimbing
mereka ke mata air kehidupan dan akan menghapus semua air mata dari mata
mereka.’ Ini akan menjadi hak istimewa yang membahagiakan mereka yang saat di
dunia, telah memelihara perintah-perintah Tuhan…”
Sekali
lagi, tiga kali dalam pernyataan ini Ellen White berkata ~ walaupun Wahyu berkata
itu adalah salah satu tua-tua ~ Ellen White berkata, “malaikat itu bertanya kepadanya”, “malaikat
itu berkata”, “kata malaikat itu”. Dalam
pikiran Ellen G. White, tua-tua itu adalah malaikat-malaikat yang besar
kuasanya.
Now notice one other statement. This is found in Signs of the Times, November 22, 1905.
Speaking once again about Revelation, chapter 7: “As John saw the
multitude standing around the throne of God, the question was asked, ‘What are
these which are arrayed in white robes and whence came they?’…” Now notice! “…‘These are they which came out of great
tribulation,’ the angel answered, ‘and have
washed their robes and made them white in the blood of the Lamb’.”
I mean, if Ellen White had only one little statement where she
said an angel, that would be one thing, but she has several statements where
she says that the elder that spoke was one of the strong angels among the
heavenly hosts.
Sekarang perhatikan satu pernyataan yang lain. Ini
ditemukan di Signs of the Times edisi 22
November 1905. Sekali lagi berbicara mengenai Wahyu pasal 7, “Sementara Yohanes melihat kumpulan orang
banyak berdiri mengelilingi takhta Allah, suatu pertanyaan diajukan, ‘Siapakah
semua itu yang berjubah putih dan dari mana datangnya?’…” Sekarang perhatikan! “…‘Mereka ini telah keluar dari kesusahan
besar’, jawab malaikat itu, ‘dan telah mencuci jubah mereka dan menjadikannya
putih dalam darah Anak Domba.’”
Maksud saya, jika Ellen White hanya membuat satu
pernyataan kecil di mana dia berkata itu adalah malaikat, itu satu hal. Tetapi
dia membuat beberapa pernyataan di mana dia berkata bahwa tua-tua yang
berbicara adalah salah satu dari malaikat-malaikat yang besar kuasanya di
antara bala tentara samawi.
Now in Revelation, chapter 5, and verse 8, we're told that the
living creatures, and the twenty-four elders play harps. And they present the
prayers of the saints before the throne of God. The elders and the four living
creatures, we're told there in Revelation 5, verse 8, that they actually
present the prayers of the saints before the throne of God in bowls of incense.
Now Ellen White is going to comment on this verse, Revelation 5
and verse 8. And I want you to notice what she says about these beings that
offer the prayers of the saints before the throne of God. This is in the
devotional book, Lift Him Up, page 370. She says: “Heavenly
beings are appointed to answer the prayers of those who are
working unselfishly for the interests of the cause of God…” What does she say? Heavenly beings are appointed to what? To answer prayers. But then she says who
these beings are. Its not just any old
being, any old heavenly being, because she says, “…The very highest angels in the heavenly courts are appointed to work
out the prayers which ascend to God for the advancement of the cause of God.
Each angel has his particular post of duty which he is not permitted to leave
for any other place. If he should leave, the powers of darkness would gain an
advantage.”
So in the mind of Ellen White the twenty-four elders are,
according to her terms, strong angels, and according to this text, the highest
of angels.
So my question is, are the twenty-four elders those that Jesus
presented before the Father forty days after His resurrection? It's impossible
because they were not angels. They were human beings.
Nah, di Wahyu 5:8 kita mendapat tahu bahwa
makhluk-makhluk hidup dan ke-24 tua-tua memainkan kecapi. Dan mereka
mempersembahkan doa-doa orang kudus di hadapan takhta Allah. Tua-tua dan ke-4 makhluk hidup
di Wahyu 5:8 itu benar-benar mempersembahkan doa-doa orang kudus di hadapan
takhta Allah dalam cawan-cawan dupa.
Sekarang, Ellen White akan memberi komen
mengenai ayat Wahyu 5:8 ini. Dan saya mau kalian memperhatikan apa katanya
mengenai makhluk-makhluk ini yang mempersembahkan doa-doa orang kudus di
hadapan takhta Allah. Ini ada di buku devosi Lift
Him Up hal. 370. Ellen White berkata, “Makhluk-makhluk
surgawi diangkat untuk menjawab doa-doa mereka yang bekerja tanpa pamrih
demi kepentingan tujuan Tuhan…”
Apa katanya? Makhluk-makhluk surgawi diangkat untuk apa? Untuk menjawab
doa-doa. Kemudian dia mengatakan siapakah makhluk-makhluk ini. Mereka bukan
sekadar sembarang makhluk surgawi, karena dia berkata, “...Malaikat-malaikat
yang tertinggi dalam pengadilan surgawi diangkat untuk menangani doa-doa
yang naik ke Tuhan demi kemajuan pekerjaan Tuhan. Setiap malaikat memiliki
kedudukannya sendiri yang tertentu yang tidak boleh ditinggalkannya ke tempat
lain. Jika dia sampai pergi, kuasa kegelapan akan mendapat keuntungan.”
Jadi dalam pikiran Ellen White, ke-24
tua-tua, menurut keterangannya, adalah malaikat-malaikat yang besar kuasanya,
dan menurut teks ini, mereka adalah malaikat-malaikat yang tertinggi.
Maka pertanyaannya adalah, apakah ke-24
tua-tua ini mereka yang dipersembahkan Yesus di hadapan Bapa 40 hari setelah
kebangkitanNya? Mustahil karena mereka bukanlah malaikat, mereka manusia.
Now we need to answer the question, why was Satan among the sons
of God in that meeting in Job chapter 2?
I think you already know the answer.
But let's go in Scripture to Luke 4, and verses 5 and 6. Luke, chapter 4:5-6
is going to explain why in the Old Testament, that is until the death of
Jesus Christ, why, when there was a heavenly counsel, like
the one mentioned in Chronicles, and the one mentioned in Job. It says that Satan went among the sons of God ~ that
is the highest of angels, the strongest angels ~ the Devil goes among
that group and he presents himself before the heavenly council. Why? Luke 4:5
and 6, speaking about the temptation of Jesus on the mount, it says: “Then
the devil, taking Him up on a high mountain, showed Him all the kingdoms of the
world in a moment of time…” To whom did these kingdoms
belong at first? To whom did the kingdoms belong? They belonged to Adam! But
now notice what the devil says. “…6 And the devil said to Him,
"All this authority…” that
is over these kingdoms, “…I will give You, and their glory; for this…” listen carefully, “…has been delivered to me, and I give it to
whomever I wish. 7 Therefore, if You will worship before me, all
will be Yours."” Did the devil claim that this
was his? He claimed it was his. Who gave it to him? He says, “Its been delivered to me”. Who
delivered it to him? Adam delivered it to him. Who would have been in that
heavenly council meeting if Adam had not given in to the tempter? Adam would have been there in the heavenly council representing planet Earth. But the Bible
tells us that the devil stole Adam's throne. He stole Adam's territory, and
therefore he says, “I now represent planet Earth.” And that's the reason why he
appeared in the heavenly council in Chronicles as well as in the book of Job.
Satan stole the legitimate position of Adam, the original representative of planet Earth.
In fact Jesus, you know, shortly before His death, He says, “Now is the judgment of this world. Now the ruler of this world
will be…” what? “…cast out!” And He was talking about the cross. So Jesus
Himself is saying, before His death, that the devil is the ruler of this world,
because we become slaves of him who we choose to obey. Adam chose to obey the
devil, and so now from being lord, from occupying the throne, from having the
crown, Adam now becomes the servant, and he becomes the slave of the one who
conquered him, as we've studied before.
Sekarang kita perlu menjawab pertanyaan,
mengapa Setan ada di antara anak-anak Allah dalam pertemuan di Ayub pasal 2?
Saya rasa kalian sudah tahu jawabannya. Tetapi marilah kita ke Lukas 4:5-6 yang
akan menjelaskan mengapa di dalam
Perjanjian Lama, yaitu hingga kematian Yesus Kristus, mengapa bila ada pertemuan Dewan Surgawi
seperti yang disebut di Tawarikh dan yang disebut di Ayub, dikatakan bahwa Setan datang di antara anak-anak Allah ~ yaitu
malaikat-malaikat yang tertinggi, malaikat-malaikat yang
kuasanya terbesar ~ Iblis datang di antara kelompok itu dan dia menghadirkan
dirinya di hadapan Dewan Surgawi.
Mengapa?
Lukas 4:5-6 berbicara mengenai pencobaan
Yesus di atas bukit. Dikatakan, “Kemudian Iblis membawa Yesus ke gunung yang tinggi dan memperlihatkan
kepada-Nya semua kerajaan dunia dalam sekejap
mata…” Siapa yang tadinya
memiliki kerajaan-kerajaan itu? Kerajaan-kerajaan itu tadinya milik siapa?
Mereka milik Adam! Tetapi sekarang perhatikan apa kata Iblis, “…6 Kata Iblis
kepada-Nya: ‘Segala kekuasaan ini…” yaitu
atas kerajaan-kerajaan itu, “…serta kemuliaannya akan kuberikan
kepada-Mu, sebab semuanya itu…” dengarkan baik-baik, “…telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja
yang kukehendaki. 7 Jadi jikalau Engkau mau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu." [NKJV yang diindonesiakan].
Apakah Iblis mengklaim bahwa itu miliknya?
Dia mengklaim itu miliknya. Siapa yang memberikannya kepada dia? Dia berkata, “itu telah diserahkan kepadaku”. Siapa yang menyerahkannya kepada dia?
Adam yang menyerahkannya kepada dia. Siapa yang seharusnya ada dalam pertemuan Dewan
Surgawi seandainya Adam tidak menyerah kepada yang mencobainya? Adam yang
seharusnya ada di Dewan Surgawi itu mewakili planet bumi. Tetapi Alkitab
mengatakan kepada kita Iblis telah mencuri takhta Adam. Dia mencuri daerah
kekuasaan Adam, oleh karena itu dia berkata, “Sekarang aku yang mewakili planet
bumi.” Dan itulah alasannya mengapa dia muncul di Dewan Surgawi yang tercatat
di kitab Tawarikh dan juga di kitab Ayub.
Setan
telah mencuri kedudukan resmi Adam ~ wakil planet bumi yang asli. Bahkan
tahukah kalian singkat sebelum kematianNya, Yesus berkata, “Sekarang ini berlangsung penghakiman atas dunia ini:
sekarang juga penguasa dunia ini akan…” apa? “… dilemparkan ke luar.” Dan
Yesus sedang berbicara tentang salib.
Jadi
Yesus sendiri berkata sebelum kematianNya, bahwa Iblis adalah penguasa dunia
ini karena kita telah menjadi budak siapa yang kita pilih untuk kita patuhi.
Adam memilih mematuhi Iblis, maka dari posisi tuan, dari menduduki takhta, dari
memiliki mahkota, Adam sekarang menjadi hamba, menjadi budak yang telah
mengalahkannya, seperti yang sudah kita pelajari.
Now we need to transition.
Why do all of the worlds of
the universe have strong angels, or the highest of the angels representing
them, while planet Earth was represented
by Adam?
Are you understanding my question?
Wouldn't we expect God also to place a powerful, or the highest
of angels to represent planet Earth? Why did God do something different with
this Earth, and have someone from the human race represent planet Earth, and
not one of the strong, or powerful angels?
The answer is that God's
plan for the human race was a different
plan than for any other world that God created in the universe. You
see, the worlds are represented by strong angels, or by the highest of angels,
as is going to become clearer and clearer. But the purpose for the creation of
this world was different than the creation of any other world in the universe.
And you say, “How do you know that?” Sons and
Daughters of God, page 7. In this devotional book, Ellen White explains
that this world had a different type of being than every other world in the
universe. This is what she says: “All heaven took a deep and joyful interest in the creation of the
world and of man…” Notice, all heaven is
interested in what's taking place on Earth. She says: “…Human beings were a new and
distinct order…” They were a new and distinct
order. “…They
were made ‘in the image of God’…” and, listen carefully, “…and
it was the Creator's design that they should populate the earth. They were to
live in close communion with heaven, receiving power from the Source of all
power. Upheld by God, they were to live sinless lives..”
Was this order a distinct order? Was it different than any other
planet in the universe? Yes. She says this was a new and a distinct order, and
the idea was that man would do what? He would populate the what? He would
populate the Earth.
Sekarang kita harus beralih.
Mengapa
semua dunia di alam
semesta memiliki malaikat-malaikat yang besar kuasanya, atau malaikat-malaikat
tertinggi yang mewakili mereka sementara planet bumi diwakili oleh Adam?
Apakah kalian paham pertanyaan saya?
Tidakkah seharusnya Tuhan juga mengangkat
malaikat yang berkuasa, atau malaikat tertinggi untuk mewakili planet bumi?
Mengapa Tuhan melakukan sesuatu yang berbeda pada bumi ini dan mengangkat dari
umat manusia untuk mewakili planet bumi, bukan salah satu malaikat yang perkasa
atau yang besar kuasanya?
Jawabannya adalah, rancangan Tuhan bagi umat manusia berbeda dari rancangan
untuk dunia-dunia lain yang diciptakan Tuhan di alam semesta.
Kalian lihat, dunia-dunia itu diwakili oleh malaikat-malaikat yang perkasa,
atau oleh malaikat-malaikat yang tertinggi, dan ini semakin lama semakin jelas.
Tetapi tujuan menciptakan dunia ini berbeda dari tujuan menciptakan dunia lain
mana pun di alam semesta.
Dan kalian berkata, “Dari mana Anda tahu
itu?”
Buku Sons
and Daughters of God, hal. 7. Dalam buku devosi ini Ellen White menjelaskan
bahwa dunia ini memiliki tipe makhluk yang berbeda dari dunia-dunia lain di alam semesta. Inilah
yang dikatakannya, “Seluruh
Surga memberikan perhatian dan sukacita yang besar dalam penciptaan dunia dan
manusia…” perhatikan, seluruh
Surga memberi perhatian atas apa yang terjadi di bumi. Ellen White berkata, “…Manusia adalah jenis yang baru dan khas…” mereka ini jenis baru dan khas. “…Mereka dibuat ‘menurut gambar Allah’…” dan dengarkan baik-baik, “…dan sesuai rancangan Sang Pencipta mereka
dijadikan untuk mengisi dunia. Mereka dirancang untuk hidup dalam hubungan yang
erat dengan Surga, menerima kuasa dari Sumber segala kuasa. Ditopang oleh
Tuhan, mereka dirancang untuk hidup tanpa dosa…”
Apakah jenis ini suatu jenis yang khas?
Apakah berbeda dari planet yang lain di alam semesta? Ya. Ellen White berkata
ini adalah jenis baru yang khas, dan rencananya adalah manusia akan apa? Akan
memenuhi apa? Akan memenuhi bumi.
Now the question is, what would be the purpose of populating the
Earth? Is it possible that the other worlds do not have procreation, that God established procreation
on this world for a very specific purpose?
The Bible tells us that man was created a little lower than the
angels. That after man would pass the test of being loyal to God, God would
use the human race to repopulate the vacancies that were left in heaven by
Satan and his angels.
Now you're saying, “Wow! Is that in the Bible?”
Hold on! You're going to see it.
First of all, allow me to read The
Truth About Angels page 48 and 49. The
Truth About Angels, 48 and 49, where Ellen White explicitly states that
this was God's purpose in establishing procreation on this earth. This is the
earth that has procreation. It has marriage, and the purpose of marriage, which
the devil has destroyed, to a great degree, is to prepare a group of people to
take the places that were left vacant by the fall of Satan and his angels. This
is what Ellen White says: “God created man for His own glory that after
test and trial…” Notice, after they passed
the test and trial, “…the human family might become one with the heavenly family. It
was God’s purpose to repopulate heaven with the human family.”
What does it mean to repopulate? Were there vacancies left in
heaven? Yes! She says it was God's purpose to repopulate heaven.
Now you say, “Well, that was before sin. What about after sin?
Was it still God's plan to repopulate heaven?”
Listen to this statement. Prophets
and Kings, and then we're going to go to the Bible.
Sekarang pertanyaannya, apa tujuannya untuk
memenuhi bumi? Apakah mungkin dunia-dunia
lain tidak memiliki kemampuan berkembangbiak sehingga Tuhan menjadikan dunia
ini mampu berkembangbiak untuk suatu tujuan yang sangat khas?
Alkitab mengatakan kepada kita bahwa
manusia diciptakan sedikit lebih rendah dari malaikat. Bahkan setelah manusia lulus ujian kesetiaan
kepada Tuhan, Tuhan akan memakai
umat manusia untuk mengisi lowongan yang ditinggalkan di Surga oleh Setan dan
malaikat-malaikatnya.
Nah, kalian berkata, “Wow! Apakah itu
tertulis di Alkitab?”
Jangan terkejut, kalian akan melihatnya.
Pertama, izinkan saya membaca The Truth about Angels hal. 48-49, di mana
Ellen White secara khusus menyatakan bahwa inilah tujuan Tuhan menciptakan
kemampuan berkembangbiak di dunia ini. Dunia inilah yang bisa berkembangbiak,
ada perkawinan, dan tujuan perkawinan ~ yang telah dirusak oleh Iblis ~ utamanya
adalah mempersiapkan sekelompok manusia untuk menggantikan tempat yang
ditinggalkan lowong oleh kejatuhan Setan dan malaikat-malaikatnya. Inilah yang
dikatakan Ellen White, “Tuhan menciptakan manusia untuk kemuliaanNya sendiri sehingga
setelah ujian dan pencobaan...”
perhatikan, setelah mereka melewati ujian dan pencobaan, “…keluarga manusia boleh menjadi satu dengan
keluarga surgawi. Tujuan Tuhan adalah mengisi populasi Surga kembali dengan
keluarga manusia.”
Apa maksudnya mengisi populasi lagi? Apakah
ada lowongan di Surga? Ya! Ellen White berkata bahwa tujuan Tuhan adalah untuk
mengisi populasi Surga lagi.
Nah, kalian berkata, “Tapi itu kan sebelum
dosa. Bagaimana setelah ada dosa? Apakah Tuhan masih bermaksud mengisi populasi
Surga lagi?”
Dengarkan pernyataan ini. Prophets and Kings, kemudian kita akan ke
Alkitab.
Prophets and Kings, page 588 and 589. She says: “Satan has an accurate knowledge
of the sins that he has tempted God's people to commit, and he urges his
accusations against them, declaring, that by their sins they have forfeited
divine protection, and claiming that he has the right to destroy them. He
pronounces them just as deserving as himself of exclusion from the favor of
God…” And now
notice what he says to God.
“…‘Are these,’ he says, ‘the people who are to take my place in
heaven, and the place of the angels who united with me?’...” Interesting! Are you understanding what he's saying? Are these
the ones that are going to take my place, and the place of the angels that fell
from heaven?
That's Prophets and Kings,
588 and 589.
Prophets and Kings hal. 588-589, Ellen White berkata, “Setan
memiliki pengetahuan yang akurat mengenai dosa-dosa yang berhasil diumpankannya
yang dilakukan umat Tuhan, dan dia melontarkan tuduhan-tuduhannya terhadap
mereka, menyatakan bahwa dengan dosa-dosa itu mereka telah kehilangan
perlindungan ilahi, dan mengklaim bahwa dia berhak membinasakan mereka. Dia
menyatakan bahwa mereka sama layaknya seperti dirinya untuk dikucilkan dari
rahmat Tuhan…” Dan sekarang perhatikan apa katanya kepada Tuhan. “…‘Apakah
ini’ katanya, ‘manusia-manusia yang akan menggantikan tempatku di Surga dan
tempat para malaikat yang bergabung bersamaku?’…” Menarik! Apakah kalian paham apa yang dikatakannya? Apakah ini
yang akan mengambil tempatku, dan tempat para malaikat yang jatuh dari Surga?
Itu dari Prophets and Kings, hal. 588-589.
Notice, Story of Redemption,
page 19. She mentions this many times. Story of
Redemption, page 19. She says: “The Father consulted His Son in regard to at once carrying out
their purpose to make man to inhabit the earth…” This is
after Lucifer sinned. God says, “Should We go ahead?” “Yes, Let's go ahead with the plan.” She
continues saying: “…He
would place man upon probation to test his loyalty before he could be rendered
eternally secure. If he endured the test wherewith God saw fit to prove him, he
should eventually…”
now listen carefully,
“…he should eventually be equal with the angels. He was to have the favor of
God, and he was to converse with angels, and they with him…” What would happen with man if
he passed the test and the trial? He would become equal with what? With the angels! He was created a little
lower than the angels according to Psalm 8, but if he passed the test of the
trial, we're told here that he would be equal with the angels.
Perhatikan, The Story of Redemption, hal. 19. Ellen White
menyebut ini banyak kali. Story of Redemption
hal 19, Ellen White berkata, “Bapak bertanya kepada AnakNya mengenai
segera dilaksanakannya rencana menciptakan manusia untuk mengisi bumi…” ini adalah setelah Lucifer
berdosa. Tuhan berkata, “Apakah Kita akan lanjut?” “Ya. Mari Kita lanjut dengan
rencana itu.” Ellen White meneruskan, “…Dia
akan memberi masa percobaan kepada manusia untuk menguji kesetiaannya sebelum
manusia bisa dianggap pasti selamanya.
Jika manusia lulus
ujian yang dianggap Tuhan tepat untuk membuktikan kesetiaannya, akhirnya
manusia akan…” sekarang dengarkan baik-baik, “…akhirnya
manusia akan sederajat dengan para malaikat. Manusia akan mendapatkan rahmat
Tuhan, dan akan berkomunikasi dengan malaikat, dan malaikat dengan manusia…” Apa yang akan terjadi jika
manusia lulus ujian dan pencobaan? Dia akan menjadi sederajat dengan apa?
Dengan malaikat-malaikat! Menurut Mazmur 8, dia tadinya diciptakan sedikit
lebih rendah dari malaikat tetapi jika dia lulus ujian pencobaan, kita
diberitahu bahwa manusia akan menjadi sederajat dengan malaikat.
One more statement then we'll go to the Bible.
The Truth About Angels, page 49. This is so clear that nobody can misunderstand what
Ellen White is saying. She says: “The vacancies made in heaven by the fall of Satan and his
angels will be filled by the redeemed of the Lord.”
I mean how could she be clearer?
She says, the vacancies made in heaven by the fall of Satan and his
angels will be filled by the redeemed of the Lord.
Satu lagi pernyataan, kemudian kita akan
melihat Alkitab.
The
Truth About Angels,
hal 49. Ini begitu jelas, hingga tidak ada yang bisa salah mengartikan apa yang
dikatakan Ellen White. Dia berkata, “Lowongan yang terjadi di Surga karena kejatuhan Setan dan
malaikat-malaikatnya, akan diisi oleh mereka yang diselamatkan Tuhan.”
Maksud saya, mana bisa Ellen White
menyatakan lebih jelas daripada ini? Dia berkata, “Lowongan yang terjadi di Surga karena
kejatuhan Setan dan malaikat-malaikatnya, akan diisi oleh mereka yang
diselamatkan Tuhan.”
And so people ask, they say, “Well, all you're doing is reading
Ellen White.”
So far! But now let's go and see if Scripture says the same
thing; if Ellen White is in harmony with
Scripture.
Go with me to Luke, chapter 20, and verses 34 to 36. Luke, chapter 20:34-36. Jesus is entertaining a conversation with the
Sadducees. The Sadducees did not believe in the resurrection of the dead, and so they present this hypothetical case of
this individual who was married seven times. Who would the spouse be when the
resurrection took place? In other words, they're ridiculing the idea that
there's going to be a resurrection by giving this extreme case.
Now notice Luke 20:34 to 36, how Jesus answers. “Jesus
answered and said to them, ‘The sons of this age marry and are given in
marriage…” What does “this
age” mean? This world, right? “…’The sons of this age marry and are given
in marriage. 35 But those who are counted worthy to attain that
age…” What is “that age”? The new earth, right?
“…that age, and the resurrection from the dead, neither marry nor are
given in marriage…” Why is there not going to be any marriage? Because the purpose
of marriage has been what? fulfilled. Luke continues saying, quoting Jesus once
again, “…But those who are counted worthy to attain
that age and the resurrection from the dead, neither marry nor are given in
marriage,36 nor can they die anymore…” Now listen
carefully, “…for they are equal to the angels…” Wow! They are equal to what? To the angels! Is that what Ellen
White said? Absolutely! But there's more. “…they are equal to the
angels and are…”
what?
“…sons of God, being sons of the resurrection.”
Maka orang-orang berkata, mereka berkata,
“Yiiah, Anda hanya membaca Ellen White.”
Sejauh ini! Tetapi marilah kita pergi dan
melihat apakah Firman Tuhan mengatakan hal yang sama, apakah Ellen White itu
selaras dengan Firman Tuhan.
Marilah bersama saya ke Lukas 20:34-36
Yesus sedang melayani pembicaraan dengan orang-orang Saduki. Orang Saduki tidak
percaya adanya kebangkitan orang mati, maka mereka mengajukan kasus hipotetikal
mengenai seseorang yang menikah 7 kali. Siapakah yang menjadi pasangannya ketika
kebangkitan? Dengan kata lain, mereka sedang mengolok-olok ide bahwa akan ada
kebangkitan dengan mengajukan kasus yang ekstrem ini.
Nah, perhatikan Lukas 20:34-36 bagaimana
Yesus menjawab. “Jawab Yesus kepada mereka: ‘Orang-orang zaman ini kawin dan dikawinkan…”
apa maksudnya “zaman ini”? Dunia ini, benar? “…’Orang-orang zaman ini kawin dan dikawinkan, 35
tetapi mereka yang dianggap layak untuk mencapai
zaman yang itu…” apa
maksudnya “zaman yang itu”? Dunia Baru, benar? “…zaman yang
itu dan kebangkitan dari orang mati, tidak kawin maupun dikawinkan…” mengapa
nanti tidak akan ada perkawinan? Karena tujuan perkawinan sudah apa? Sudah
dipenuhi. Lukas melanjutkan berkata, mengutip Yesus lagi, “…tetapi mereka yang
dianggap layak untuk mencapai zaman yang itu
dan kebangkitan dari orang mati, tidak kawin maupun
dikawinkan. 36 Sebab mereka tidak dapat mati lagi…” sekarang dengarkan baik-baik, “…karena mereka sama seperti malaikat-malaikat…” Wow! Mereka sama seperti apa? Malaikat!
Apakah itu yang dikatakan Ellen White? Tentu saja! Tetapi masih ada terusannya. “…mereka sama seperti
malaikat-malaikat dan mereka adalah…” apa? “…anak-anak Allah, yaitu anak-anak kebangkitan.’” [NKJV yang diindonesiakan].
Are you catching the picture here?
Four conclusions that we can reach from this answer of Jesus:
1.
Marriage had a specific
purpose in this age. And that purpose was what? procreation.
2.
There will be no marriage in
the world to come, because the purpose of marriage has been fulfilled.
3.
In the world to come the
redeemed will be equal to the angels, as we read from Ellen White.
4.
The redeemed will be called
sons of God. The same name that is given in the book of Job.
Apakah kalian menangkap gambarnya di sini?
4 konklusi yang bisa kita peroleh dari
jawaban Yesus ini:
1. Perkawinan memiliki tujuan khusus dalam masa
ini. Dan tujuannya itu apa? Berkembang biak.
2. Tidak akan ada perkawinan di dunia yang
akan datang karena tujuan perkawinan sudah dipenuhi.
3. Di dunia yang akan datang, orang-orang
tebusan akan menjadi sederajat dengan malaikat-malaikat, seperti yang kita baca
dari tulisan Ellen White.
4. Orang-orang tebusan akan disebut anak-anak
Allah, nama-nama yang sama yang disebut di kitab Ayub.
Now let's conclude by reading a powerful statement from Ellen White. This is found in the book, Medical Ministry page 99. And this will be our
concluding thought.
Have you
learned anything new tonight? There's a lot of stuff in Scripture that,
perhaps, we haven't seen before. And
this is only one of the three. See, this
will give you just a piece of the puzzle. Now you need to come to the two other
pieces, so that you have a complete picture. This is what she says: “There are men today who express
their belief that there will be marriages and births in the new earth…” There are individuals who say
what? That there will be marriages and births in the new earth, “…but
those who believe the Scriptures cannot accept such doctrines. The
doctrine…” listen carefully, “…that children
will be born in the new earth is not a part of the ‘sure word
of prophecy’.…” Is there going to be
procreation when we are established in the new earth? Absolutely not! Why
not? Because the purpose of procreation
has been fulfilled. The vacancies left by the devil and his angels have been
what? Have been filled! She continues saying: “…The words of
Christ are too plain to be misunderstood...” Those are the words that we just read from
the gospel of Luke. “…They
should forever settle the question of marriages and births in the new earth.
Neither those who shall be raised from the dead, nor those who shall be
translated without seeing death, will marry or
be given in marriage. They will be as the angels of God, members of the royal
family.”
Powerful statement! Is what she is saying Biblical? Absolutely
Biblical! And I'll tell you something. I'll just testify to this.
Sekarang mari kita akhiri dengan membaca
suatu pernyataan yang berbobot dari Ellen White. Ini ada di buku Medical Ministry hal. 99. Dan ini akan
merupakan renungan pamungkas kita.
Apakah kalian telah mendapat pelajaran baru
malam ini? Ada banyak bahan di dalam Firman Tuhan yang mungkin belum pernah
kita lihat sebelumnya. Dan ini hanya satu dari ketiganya. Lihat, ini hanya satu
potongan saja dari puzzlenya. Sekarang kita perlu datang ke dua potongan yang
lain supaya kita memperoleh gambaran yang lengkap.
Inilah yang dikatakan Ellen White, “Sekarang ini ada orang-orang yang menyatakan keyakinan mereka bahwa di
dunia baru akan ada perkawinan dan kelahiran…” Ada orang-orang yang
berkata apa? Akan ada perkawinan dan kelahiran di dunia baru. “…tetapi mereka yang mempercayai Firman Tuhan tidak bisa menerima doktrin
demikian. Doktrin bahwa…” dengarkan baik-baik, “…anak-anak akan dilahirkan di dunia baru bukanlah bagian dari ‘kata-kata nubuat
yang pasti’ (2 Pet. 1:19)…” Apakah nanti ada kelahiran bila kita sudah
berada di dunia baru? Sama sekali tidak! Mengapa tidak? Karena tujuan
berkembangbiak sudah dipenuhi. Lowongan yang ditinggalkan Iblis dan malaikat-malaikatnya telah apa? Telah
diisi! Ellen Whitel melanjutkan berkata, “…Kata-kata
Kristus terlalu jelas untuk disalahpahami…” Maksudnya, kata-kata
yang baru kita baca dari Injil Lukas. “…Mereka
harus menerima soal perkawinan dan kelahiran di dunia baru itu dan tidak
mempermasalahkannya lagi. Baik yang dibangkitkan dari kematian maupun mereka
yang diubahkan tanpa mengalami kematian, tidak akan menikah atau dinikahkan.
Mereka akan seperti malaikat-malaikat Tuhan, anggota keluarga kerajaan.”
Pernyataan yang berbobot! Apakah yang
dikatakan Ellen White itu alkitabiah? Seluruhnya alkitabiah! Dan saya akan
mengatakan sesuatu, saya akan memberikan kesaksian.
There are many people who are critical of Ellen White.
They say, “Oh no, you Adventists, you go by what Ellen White
says, but we go by what the Bible says.”
Well, surprise, surprise! If you really sat down with an open
mind, and a sincere heart, and you read the writings of Ellen White, and you
searched in Scripture for what she says, you would always find it, because her
writings are in harmony with Scripture. It's only a misinterpretation of her
writings that leads people to think that what she wrote, under inspiration, was
contrary to what the scriptures say.
You know, I find that there are two different kinds of people
that criticize Ellen White. The first
type are those that never read anything that she wrote. There are plenty of
those. They go to the internet and they open these websites, you know, that are
critical of Ellen White. Some of them are hateful, and they raise objections
that, by the way, have been answered by the White Estate with luxury of detail.
If you go to the White Estate website all of these objections are answered. But
they bring them up and the novices who are unacquainted with Ellen White, they
read these criticisms of Ellen White, and they say, “Oh, Adventists; they're a
cult, because Ellen White, you know, they have this prophet who contradicts
Scripture.” So one group are those individuals who never read what Ellen White
says.
The other group are those who read the writings of Ellen White
with the intention of criticizing. Do you know that there are people who read
the Bible with the intention of criticizing the Bible, in finding mistakes in
the Bible? If you go to the Bible you might find some mistakes of minor
details. But that does not effect my view of the inspiration of the Bible. The Bible has shown
that it is beyond human reason to have produced it.
Are there little insignificant details that might be a problem
in the Bible? Yes. If you let these things ruin your faith I feel sorry for
you. But the Bible shows that it is trustworthy.
The same is true with Ellen G. White. Her writings, folks, are
trustworthy. What we need to do is we need to sit down, read what she says, and
then do what I usually do, and that is now where does the Bible say that? And
so we go from her writings to the Bible.
Sometimes I'll go to the Bible and I'll read something that I can't
understand in the Bible, and I say, “I wonder what Ellen White has to say about
this.” And so then I go to the writings of Ellen White, where she comments on
that verse, and she gives some light and some understanding that I had not
found in my study of Scripture. I say, “Oh, now I understand what the scripture
is saying.” It works both ways.
You can go to scripture and then go to see what Ellen White
says, or you can go to Ellen White and then say, “Now wait a minute. Is that
found in the Bible?” And then you go to the Bible. They work back and
forth. In other words, its not either
or, it's both.
Banyak orang suka mengritik Ellen White.
Mereka berkata, “Oh, kalian orang Advent,
kalian menuruti apa kata Ellen White, tetapi kami menuruti apa kata Alkitab.”
Nah, kejutan! Jika kita sungguh-sungguh mau
berpikir dengan hati yang terbuka, hati yang tulus, dan membaca tulisan-tulisan
Ellen White, dan mencari di dalam Firman Tuhan tentang apa yang dikatakannya,
kita akan selalu menemukannya, karena tulisan-tulisan Ellen White itu selaras
dengan Firman Tuhan. Hanyalah bila tulisan-tulisannya disalahpahami maka itu
membuat orang berpikir bahwa apa yang ditulisnya di bawah ilham [Roh Kudus],
bertentangan dengan apa kata Firman Tuhan.
Kalian tahu, saya temukan dua jenis orang
yang mengritik Ellen White. Yang pertama adalah mereka yang tidak pernah
membaca apa pun yang ditulisnya. Ada banyak yang seperti ini. Mereka membuka
internet, dan mereka membuka situs-situs yang, kalian tahu, mengritik Ellen
White, beberapa dari situs-situs itu isinya penuh kebencian, dan mereka
menyuarakan banyak keberatan yang sebenarnya telah dijawab oleh White Estate
dengan banyak sekali detail. Jika kita ke situs White Estate semua keberatan
itu dijawab. Tetapi mereka masih mengetengahkannya dan orang-orang baru yang
belum kenal Ellen White yang membaca kritikan-kritikan tentang Ellen White ini,
berkata, “Oh, orang Advent. Mereka itu sebuah kult, karena mereka memiliki nabi
Ellen White itu yang mengkontradiksi Firman Tuhan.” Jadi kelompok pertama
adalah mereka yang tidak pernah membaca apa yang dikatakan Ellen White.
Kelompok satunya adalah mereka yang membaca
tulisan-tulisan Ellen White dengan tujuan untuk mengritik. Tahukah kalian ada
orang-orang yang membaca Alkitab dengan tujuan untuk mengritik Alkitab, dengan
mencari-cari kesalahan di Alkitab? Jika kita ke Alkitab kita bisa saja
menemukan beberapa kesalahan detail kecil-kecil, tetapi itu tidak mempengaruhi pandangan
saya bahwa Alkitab itu tulisan yang diilhami [oleh Roh Kudus]. Alkitab telah
membuktikan bahwa itu adalah suatu produksi yang melampaui nalar manusia.
Apakah ada detail-detail kecil yang tidak signifikan yang mungkin menjadi
masalah dalam Alkitab? Ya. Jika kita mengizinkan hal-hal kecil ini merusak iman
kita, maka saya merasa iba untuk kalian. Alkitab telah membuktikan bahwa dia
bisa dipercaya.
Hal yang sama berlaku juga bagi Ellen G.
White. Tulisannya, Saudara-saudara, dapat dipercaya. Apa yang harus kita
lakukan adalah kita duduk, membaca apa yang dikatakannya, kemudian lakukan apa
yang biasanya saya lakukan dan itu adalah mencari dalam Alkitab, di mana di
Alkitab dikatakan demikian. Jadi dari tulisan Ellen White kita ke Alkitab.
Terkadang saya membuka Alkitab dan saya membaca sesuatu yang tidak bisa saya
pahami di Alkitab, dan saya berkata, “Kira-kira apa kata Ellen White tentang
ini?” Lalu saya ke tulisan-tulisan Ellen White di mana dia mengomentari ayat
itu, dan dia memberikan terang dan pemahaman yang tadinya tidak saya peroleh
dari mempelajari Firman Tuhan. Dan saya berkata, “Oh, sekarang saya paham apa
kata Firman Tuhan.” Jadi bisa berlaku dua arah. Kita bisa ke Firman Tuhan
kemudian melihat apa kata Ellen White, atau kita bisa ke Ellen White dan
kemudian berkata, “Tunggu, apakah itu ada di Alkitab?” Lalu pergilah ke
Alkitab. Bisa berlaku dua arah. Dengan kata lain, bukan cuma salah satu, tetapi
kedua-duanya sama.
And folks, if we read the writings of Ellen White with an open
heart, you'll receive a tremendous blessing. She's not contradicting scripture,
for example, when she says that the elders are strong and the highest of
angels. As we're going to continue studying, you're going to be amazed as we
continue studying these things at how what Ellen White says is in perfect
harmony with Scripture.
So folks, we have a lot to study yet. We still have two more
lectures in this series. Now next time, Lord willing, we're going to talk about
Adam, the original son of God, that God placed upon this planet. And then we're going to study about Jesus.
And we're going to look at the characteristics of the twenty-four elders. And
we're going to see that those characteristics apply to Adam before he sinned.
And they apply to Jesus Christ who reconquered the position that Adam lost. So
folks, don't miss the next exciting episode
in this series of presentations.
Dan Saudara-saudara, jika kita membaca
tulisan-tulisan Ellen White dengan hati yang terbuka, kita akan menerima berkat
yang sangat besar. Ellen White tidak mengkontradiksi Firman Tuhan, misalnya
ketika dia berkata bahwa tua-tua adalah malaikat-malaikat yang perkasa dan
paling tinggi ~ maka dalam kelanjutan pelajaran kita, kalian akan kagum saat
kita mempelajari hal-hal ini, bagaimana yang dikatakan Ellen White itu sama
sekali selaras dengan Firman Tuhan.
Maka, Saudara-saudara, masih banyak yang
harus kita pelajari. Masih ada dua pelajaran lagi dalam seri ini. Nah, lain kali,
jika Tuhan berkenan, kita akan berbicara tentang Adam, anak Allah yang asli
yang ditempatkan Tuhan di planet ini. Lalu kita akan mempelajari Yesus. Dan
kita akan melihat karakter ke-24 tua-tua itu. Dan kita akan melihat bahwa
karakter-karakter itu ada pada Adam sebelum dia berdosa. Dan ada pada Yesus
Kristus yang memenangkan kembali posisi yang dihilangkan Adam. Jadi,
Saudara-saudara, jangan ketinggalan episode-episode berikutnya yang menarik
dalam seri presentasi ini.
02 01 16
No comments:
Post a Comment