Sunday, February 14, 2016

EPISODE 5 ~ THE 24 ELDERS ~ STEPHEN BOHR

THE 24 ELDERS
Part 05/06 - Stephen Bohr
REDEEMED FROM THE EARTH


Dibuka dengan doa.


Now, in our last study together, we analyzed the characteristics of the 24 elders, and we noticed that according to Scripture and the Spirit of Prophecy, the 24 elders are strong angels, they are the highest of angels, that have been placed to represent the worlds that never sinned.
Now, we noticed the characteristics that identified the 24 elders, but today we are going to look at the same subject but from a different perspective. What we are going to do is follow a process of elimination. We are going to show who the 24 elders are not, because sometimes by knowing who they are not, we can know who they are. So we are looking at it from 2 different perspectives: who they are and who they are not.

Nah, dalam pelajaran kita bersama, kita telah menganalisa karakteristik ke-24 tua-tua dan kita sudah melihat bahwa menurut Firman Tuhan dan Roh Nubuat ke-24 tua-tua adalah malaikat-malaikat perkasa, mereka adalah malaikat-malaikat tertinggi, yang ditempatkan untuk mewakili dunia-dunia yang tidak pernah berdosa.
Nah, kita telah menyimak karakteristik ke-24 tua-tua tetapi hari ini kita akan melihat topik yang sama tetapi dari perspektif yang lain. Apa yang akan kita lakukan adalah melakukan suatu proses eliminasi. Kita akan menunjukkan ke-24 tua-tua bukan apa, karena terkadang dengan mengetahui mereka bukan apa, kita bisa tahu mereka itu apa. Jadi kita akan memandangnya dari 2 perspektif berbeda: mereka itu apa, dan mereka itu bukan apa.


Now, we want to begin by noticing the 24 elders are not cherubim or seraphim. Go with me in your Bibles to Revelation 4:4 where the 24 elders are described. It says there, Around the throne were twenty-four thrones, and on the thrones I saw twenty-four elders sitting, clothed in white robes; and they had crowns of gold on their heads.” So notice the 24 elders are sitting on thrones and they have crowns on their heads and they are around the throne.
Now let’s go to Revelation 4:6, here is another group, this is a distinct group. It says in verse 6 Before the throne there was a sea of glass, like crystal. And in the midst of the throne, and around the throne, were four living creatures full of eyes in front and in back.”
And then let’s go to verse 8 where these living creatures are identified. It says in verse 8, The four living creatures, each having six wings, were full of eyes around and within. And they do not rest day or night, saying:  ‘Holy, holy, holy, Lord God Almighty, Who was and is and is to come!’"
Now, we’ve already noticed in Isaiah 6:1-3 creatures that have 6 wings are seraphim. And in Isaiah 6 the seraphim are singing “Holy, holy, holy”, just like the 4 living creatures are here in Revelation 4. So very clearly Revelation 4 shows us that the 24 elders who are sitting on thrones and have crowns on their heads are distinct and different than the 4 living creatures that are in the midst of the throne. They are two different groups. So the 24 elders are not cherubim or seraphim.

Sekarang kita akan mulai dengan memperhatikan bahwa ke-24 tua-tua itu bukan kerubim atau serafim. Marilah bersama saya ke Alkitab kalian, ke Wahyu 4:4 di mana dijelaskan tentang ke-24 tua-tua itu. Dikatakan di sana, Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai jubah putih dan mahkota emas di kepala mereka.”
Jadi perhatikan ke-24 tua-tua ini duduk di atas takhta dan mereka memakai mahkota di kepala dan mereka berada mengelilingi takhta [Allah].
Sekarang mari kita ke Wahyu 4:6. Di sini ada kelompok yang lain, ini adalah kelompok yang berbeda. Dikatakan di ayat 6, Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk hidup  penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.”
Kemudian mari ke ayat 8 di mana makhluk-makhluk hidup ini diidentifikasi. Dikatakan di ayat 8, “Dan keempat makhluk hidup itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: ‘Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan ada.’"
Nah, kita sudah menyimak di Yesaya 6:1-3 bahwa makhluk-makhluk yang punya 6 sayap adalah serafim. Dan di Yesaya 6, serafim itu bernyanyi, ”Kudus, kudus, kudus”  persis seperti ke-4 makhluk hidup yang ada di Wahyu 4. Jadi sangat jelas Wahyu 4 menunjukkan kepada kita bahwa ke-24 tua-tua yang duduk di atas takhta dan memakai mahkota di kepala itu lain dan berbeda dari ke-4 makhluk hidup yang berada di tengah-tengah takhta. Ini adalah dua kelompok yang berbeda. Maka ke-24 tua-tua itu bukanlah kerubim atau serafim.


Now here’s another question: are the 24 elders part of the angelic host, the ten thousands time ten thousands and thousands of thousands of angels that stand around the throne of God? Can we say that the angels are the same as the angelic host? Once again no. These 24 elders are not part of the throng of angels that surround God’s throne. Go with me to Revelation 5:11-12 where the 24 elders are distinguished from the angelic host. It says there in Revelation 5:11,Then I looked, and I heard the voice of many angels around the throne, the living creatures, and the elders; and the number of them was ten thousand times ten thousand, and thousands of thousands, 12 saying with a loud voice:  ‘Worthy is the Lamb who was slain to receive power and riches and wisdom, and strength and honor and glory and blessing!’"
Question: are the 24 elders part of the angelic host?
Absolutely not. Because we are told here  “…I looked, and I heard the voice of many angels around the throne, the living creatures, and the elders..” The throng is distinguished from the elders. So the elders are not part of the ten thousands time ten thousands and thousands of thousands of angels.

Nah, ini ada pertanyaan yang lain: apakah ke-24 tua-tua bagian dari bala tentara malaikat yang berjumlah berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, yang berdiri mengelilingi takhta Allah? Bisakah kita mengatakan bahwa malaikat-malaikat ini sama dengan bala tentara malaikat itu? Sekali lagi, tidak. Ke-24 tua-tua ini bukanlah bagian dari jumlah besar malaikat yang mengelilingi takhta Allah.
Marilah bersama saya ke Wahyu 5:11-12 di mana ke-24 tua-tua itu dibedakan dari bala tentara malaikat. Dikatakan di Wahyu 5:1, “Maka aku melihat dan aku mendengar suara banyak malaikat di sekeliling takhta, makhluk-makhluk hidup dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, 12 berkata dengan suara nyaring:Layaklah Anak Domba yang telah disembelih itu untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan berkat!’”
Pertanyaan: apakah ke-24 tua-tua bagian dari bala tentara malaikat ini?
Sama sekali bukan. Karena kita diberitahu di sini,  “…aku melihat dan aku mendengar suara banyak malaikat di sekeliling takhta, makhluk-makhluk hidup dan tua-tua itu…”  Bala tentara malaikat itu beda dari para tua-tua. Jadi tua-tua ini juga bukan bagian dari bala tentara malaikat yang berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa.


Now somebody might be saying, “Well, Pastor Bohr, maybe the 24 elders are part of the hosts that cannot be numbered from every nation, tongue, kindred and people. Perhaps the 24 elders belong to that group from every nation on earth.”
Once again the answer is no. Notice Revelation 7:13-14, we’ve covered this conversation in a previous study together. John sees in verse 9 this great multitude which no one can number from every nation, kindred, tongue and people. And so then one of the elders speaks to John and I want you to notice what he says in verse 13, Then one of the elders answered, saying to me, ‘Who are these arrayed in white robes, and where did they come from?’ 14 And I said to him, ‘Sir, you know.’ So he said to me, ‘These are the ones who come out of the great tribulation, and washed their robes and made them white in the blood of the Lamb.’”
Question: are the 24 elders part of the unnumbered hosts from every nation, kindred, tongue and people?
Absolutely not. Because the elder is asking the question of John who that group is, in other words the elder does not belong to the unnumbered hosts from every nation, tribe, tongue and people.
Now, you are probably wondering then why Revelation 5:9-10 tell us that the 24 elders were redeemed from every nation, kindred, tongue and people. We are going to cover that issue a little bit later on.
Are you understanding so far?

Nah, mungkin ada yang berkata, “Ya, Pastor Bohr, barangkali ke-24 tua-tua adalah bagian dari kumpulan besar yang tak terbilang jumlahnya dari setiap bangsa, bahasa, suku dan kaum. Barangkali ke-24 tua-tua ini termasuk kelompok dari setiap bangsa di dunia.”
Sekali lagi jawabannya tidak. Perhatikan Wahyu 7:13-14, kita sudah pernah membahas percakapan ini dalam pelajaran sebelumnya. Di ayat 9, Yohanes melihat kumpulan besar ini yang tak terbilang jumlahnya, dari setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum. Maka salah satu tua-tua itu berbicara kepada Yohanes dan saya mau kalian perhatikan apa kata tua-tua itu di ayat 13,Dan seorang dari antara tua-tua itu menjawab dan berkata kepadaku: ‘Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?’ 14 Maka kataku kepadanya: ‘Tuanku, tuan yang mengetahuinya.’ Lalu ia berkata kepadaku: ‘Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.’”
Pertanyaan: apakah ke-24 tua-tua ini bagian dari kumpulan yang tak terbilang dari setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum?
Sama sekali bukan, karena salah satu tua-tua itu bertanya kepada Yohanes, siapakah kelompok itu. Dengan kata lain tua-tua itu tidak termasuk dalam kumpulan tak terbilang dari setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum.
Nah, barangkali kalian bertanya-tanya kalau begitu mengapa Wahyu 5:9-10 mengatakan bahwa ke-24 tua-tua itu ditebus dari setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum. Kita akan membahas isu ini nanti.
Apakah kalian paham sampai di sini?


Are the elders part of the angelic host? No.
Are they part of the cherubim and seraphim? No.
Are they part of the unnumbered throng from every nation, kindred, tongue and people? No, because the elder is asking about that group.

Apakah tua-tua itu bagian dari bala tentara malaikat? Tidak.
Apakah mereka itu kerubim dan serafim? Tidak.
Apakah mereka bagian dari kumpulan tak terbilang dari setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum? Tidak, karena salah satu tua-tua justru bertanya tentang kelompok itu.


Now, somebody might say, “Well, Pastor Bohr, maybe the 24 elders is a different way of describing the 144’000.”
Now, the 144’000 are those who will be alive when Jesus comes. Notice that that’s not possible. Revelation 14:3, speaking about the 144’000, it says, They sang as it were a new song before the throne, before the four living creatures, and…”  what? “…the elders; and no one could learn that song except the hundred and forty-four thousand who were redeemed from the earth.”
Question: are the 144’000 distinguished from the elders in this verse?
Absolutely. Because we are told that they sang a new song ”…before the throne, before the four living creatures, and…”  before   “… the elders…”   
So the 144’000 are not the 24 elders.

Nah, mungkin ada yang berkata, “Nah, Pastor Bohr, barangkali ke-24 tua-tua adalah istilah lain untuk menyebut ke-144’000.”
Ke-144’000 ini adalah mereka yang masih hidup ketika Yesus datang. Perhatikan bahwa itu tidak mungkin. Wahyu 14:3 berbicara mengenai ke-144’000, berkata, “Mereka menyanyi seakan-akan itu suatu nyanyian baru, di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan…” apa? “…tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain ke seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.”
Pertanyaan: apakah ke-144’000 berbeda dari tua-tua di ayat ini?
Tentu saja. Karena kita mendapat tahu bahwa mereka menyanyikan nyanyian yang baru , “…di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan…” di depan “…tua-tua itu,
Maka ke-144’000 bukanlah ke-24 tua-tua.


Now, let’s ask the question: Aren’t the 24 elders those who resurrected in the special resurrection immediately before the second coming of Jesus Christ? You know that there is going to be a special resurrection according to Daniel 12:2, also Revelation 1:7 tells us that those who pierced Jesus will resurrect. And there will be a group of righteous people according to Revelation 14:13, those who died once the message of the 3rd angel began to be proclaimed, they are going to resurrect shortly before the arrival of Jesus at His second coming.
So the question is, could the 24 elders perhaps be of those who are going to resurrect in that special resurrection shortly or immediately before the second coming of Christ?
Can’t be. Notice Daniel 12:1-2. It says, At that time Michael shall stand up…”  of course Michael is a name for Christ. “…the great Prince who stands watch over the sons of your people; and there shall be a time of trouble, such as never was since there was a nation, even to that time. And at that time your people shall be delivered, every one who is found written in the book…”  Now, is this talking about the end time of trouble? Yes, it is. Is it talking about the deliverance of God’s people from being annihilated in planet earth? Absolutely. It’s something that is going to happen in the future shortly before the second coming of Christ. And then notice what we find in verse 2, “…2 And many of those who sleep in the dust of the earth shall awake, some to everlasting life, some to shame and everlasting contempt.”
Now, my question is, could these people who are going to resurrect in this special resurrection perhaps be the 24 elders?
They can’t be.
And you say, “Why can’t they be?”
Very simple. According to what we’ve studied when Jesus arrived in heaven, the 24 elders were already there. So they cannot be those who resurrect shortly before the second coming of Jesus if they were already in heaven when Jesus ascended and went to the Holy Place. Are you understanding my point?
So they cannot be those who resurrect in the special resurrection that is spoken of in Daniel 12:2.

Nah, mari kita bertanya: Bukankah ke-24 tua-tua itu mereka yang bangkit dalam kebangkitan khusus menjelang kedatangan Yesus Kristus? Kalian tahu bahwa akan ada kebangkitan istimewa menurut Daniel 12:2, juga  Wahyu 1:7 mengatakan bahwa mereka yang menikam Yesus akan dibangkitkan. Dan menurut Wahyu 14:13 akan ada sekelompok orang-orang yang dibenarkan, yaitu mereka yang mati begitu pekabaran malaikat yang ketiga mulai diserukan, mereka akan bangkit sedikit waktu sebelum kedatangan Yesus pada kedatanganNya yang kedua.
Jadi pertanyaannya adalah, mungkinkah ke-24 tua-tua ini mereka yang akan dibangkitkan dalam kebangkitan istimewa menjelang atau segera sebelum kedatangan Kristus yang kedua?
Tidak mungkin. Perhatikan Daniel 12:1-2. Dikatakan, Pada waktu itu juga berdirilah Mikhael…”  tentu saja Mikhael adalah nama untuk Kristus,   “…Pangeran besar itu, yang menjaga anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Dan pada waktu itu bangsamu akan diselamatkan, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu…”  Nah, apakah ini berbicara tentang masa kesusahan di akhir zaman? Ya, betul. Apakah ini berbicara tentang diselamatkannya umat Tuhan dari dimusnahkannya mereka dari planet bumi? Betul sekali. Itu akan terjadi di masa depan dekat sebelum kedatangan Kristus yang kedua. Kemudian perhatikan apa yang kita temukan di ayat 2  “…2 Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kenistaan yang kekal.”
Nah, pertanyaan saya: bisakah orang-orang yang akan dibangkitkan dalam kebangkitan istimewa ini ke-24 tua-tua?
Tidak bisa.
Dan kalian berkata, “Mengapa tidak bisa?”
Sederhana sekali. Menurut apa yang telah kita pelajari, ketika Yesus tiba di Surga, ke-24 tua-tua itu sudah ada di sana. Jadi mereka tidak mungkin yang dibangkitkan sedikit waktu sebelum kedatangan Yesus yang kedua jika mereka sudah ada di Surga ketika Yesus naik ke Surga dan pergi ke bilik Kudus. Apakah kalian mengerti poin saya? Jadi ke-24 tua-tua tidak mungkin mereka yang bangkit dalam kebangkitan istimewa yang disebut di Daniel 12:2.


Somebody might say, “Well, maybe it’s another symbol to refer to those who will come forth in the general resurrection when Jesus is above the earth at His second coming. Perhaps they are those who are alive and remain when Jesus comes?”
Well, let’s read about that in 1 Thessalonians 4:15-17. The apostle Paul says there, For this we say to you by the word of the Lord, that we who are alive and remain until the coming of the Lord will by no means precede those who are asleep. 16 For the Lord Himself will descend from heaven with a shout, with the voice of an archangel, and with the trumpet of God. And the dead in Christ will rise first. 17      Then we who are alive and remain shall be caught up together with them in the clouds to meet the Lord in the air. And thus we shall always be with the Lord.”
So my question is, can the 24 elders perhaps be a way of defining or a way of describing those who will resurrect when Jesus comes or perhaps the living saints when Jesus comes?
Absolutely not.
And you say, “Why not?”
Once again, because when Jesus went to heaven at His ascension, the 24 elders were already present there. According to this passage, the righteous dead will resurrect when Jesus comes and the righteous living will be transformed when Jesus comes. They were not in heaven when Jesus arrived at His ascension. Are you understanding my point?

Mungkin ada yang berkata, “Nah, barangkali itu adalah simbol yang lain untuk menyebut mereka yang akan dibangkitkan dalam kebangkitan umum ketika Yesus berada di angkasa pada saat kedatanganNya yang kedua? Barangkali mereka adalah orang-orang yang masih hidup dan ada ketika Yesus datang?”
Nah, marilah kita baca tentang hal itu di 1 Tesalonika 4:15-17. Rasul Paulus berkata di sana, “Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang sedang tidur. 16 Sebab Tuhan sendiri akan turun dari Surga, dengan satu seruan, dengan suara Penghulu Malaikat, dan dengan sangkakala Allah dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit. 17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan bertemu Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.” [NKJV yang diindonesiakan]
Jadi pertanyaan saya adalah: mungkinkah ke-24 tua-tua itu istilah untuk menyebut atau menggambarkan mereka yang akan bangkit ketika Yesus datang atau mungkin orang-orang saleh yang hidup ketika Yesus datang?
Sama sekali tidak mungkin.
Dan kalian berkata, “Kenapa tidak?”
Sekali lagi, karena ketika Yesus pergi ke Surga pada saat kenaikanNya, ke-24 tua-tua sudah hadir di sana. Menurut bacaan ini, orang-orang benar yang sudah mati akan bangkit ketika Yesus datang dan orang-orang benar yang masih hidup akan diubahkan ketika Yesus datang. Mereka tidak ada di Surga ketika Yesus tiba di sana pada saat kenaikanNya. Apakah kalian paham poin saya?


Now, there is one further group that we need to mention that perhaps could be the 24 elders and this is the one that is usually identified as the 24 elders: those who resurrected with Jesus when Jesus ascended to heaven. We’ve already talked about this group, they are described in the last three pages of the book The Desire of Ages, they are also described in Matthew 27:51-53.
Now, my question is: can the 24 elders be this group that resurrected with Christ and went to heaven when Jesus ascended?
No.
You say, “Why not?”
Because, once again, the 24 elders were present there before Jesus arrived with those who resurrected with Him.

Nah, masih ada satu kelompok lagi yang perlu kita sebut, yang mungkin adalah ke-24 tua-tua dan kelompok inilah yang umumnya diidentifikasi sebagai ke-24 tua-tua: yaitu mereka yang bangkit bersama Yesus ketika Yesus naik ke Surga. Kita sudah membahas tentang kelompok ini, mereka dilukiskan dalam tiga halaman terakhir buku The Desire of Ages, mereka juga disebutkan di Matius 27:51-53.
Nah, pertanyaannya adalah: mungkinkah ke-24 tua-tua itu kelompok yang bangkit bersama Kristus dan pergi ke Surga ketika Yesus naik ke Surga?
Tidak.
Kalian berkata, “Kenapa tidak?”
Sekali lagi karena ke-24 tua-tua itu sudah hadir di sana sebelum Yesus tiba dengan mereka yang bangkit bersama-sama Dia.


And so basically we have disqualified practically every being in the universe that is mentioned in the Bible.
Are the 24 elders part of the angelic host? No.
Are they cherubim and seraphim? No.
Are they the living saints when Jesus comes? No.
Are they the saints that resurrected when Jesus comes? No.
Are they the ones that resurrected in the special resurrection? No.
Are they the ones that went to heaven with Jesus to heaven at His ascension? No.
I don’t know of any other category of human beings or of angels unless the 24 elders are a category of being that is different than any human group or than any angelic group. And we have already identified the 24 elders as those who what? Those who represent the worlds that never sinned.

Maka pada dasarnya kita telah mengeliminasi setiap makhluk di alam semesta yang disebutkan oleh Alkitab:
Apakah ke-24 tua-tua itu bagian dari bala tentara malaikat? Bukan.
Apakah mereka kerubim dan serafim? Bukan.
Apakah mereka orang-orang saleh yang hidup saat Yesus datang? Bukan.
Apakah mereka orang-orang saleh yang dibangkitkan ketika Yesus datang? Bukan.
Apakah mereka yang bangkit dalam kebangkitan istimewa? Bukan.
Apakah mereka yang pergi ke Surga bersama Yesus pada saat kenaikanNya? Bukan.
Saya tidak tahu ada kategori apa lagi baik dari kelompok manusia maupun kelompok malaikat, kecuali ke-24 tua-tua ini suatu kategori makhluk yang berbeda dari kelompok manusia mana pun dan kelompok malaikat mana pun. Dan kita telah mengidentifikasi ke-24 tua-tua sebagai mereka yang apa? Mereka yang mewakili dunia-dunia yang tidak pernah berdosa.


So you see there are 2 ways of looking at this.
One way is to give the characteristics of the 24 elders and say they are the sons of God, the representatives of the worlds that never sinned. That we do by looking at the positive characteristics. But then as we’ve started our study today we’ve studied it from the other perspective, by a process of elimination we’ve eliminated all of the groups of human beings that are going to be alive and resurrected, and we’ve also disqualified cherubim and seraphim and the angelic throng. So the 24 elders must be a special group  and that’s exactly what we’ve studied here in the last couple of studies together.

Jadi, kalian lihat ada dua cara memandang hal ini.
Yang satu adalah dengan menunjukkan karakteristik ke-24 tua-tua dan mengatakan bahwa mereka adalah anak-anak Allah, wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak pernah berdosa. Cara ini adalah dengan melihat dari sudut siapa mereka. Tetapi saat kita memulai pelajaran kita hari ini, kita mempelajarinya dari perspektif yang sebaliknya, melalui suatu proses eliminasi kita telah mengeliminasi semua kelompok manusia yang akan hidup dan dibangkitkan, dan kita juga telah mengeliminasi kerubim dan serafim dan bala tentara malaikat. Maka ke-24 tua-tua ini haruslah suatu kelompok yang khusus dan itulah yang telah kita pelajari di sini dalam dua pelajaran yang terakhir.


Now, somebody might say, “But, Pastor Bohr, how do you explain the passage of Revelation 5:8-10?”
Let’s go there for a moment, because this passage more than any other has led Adventists to conclude that the 24 elders are human. We’ve already noticed that Ellen White clearly says that they are not human. Ellen White says that they are the highest of angels, they are strong angels, they represent the worlds. Ellen White settled that issue. And we’ve also studied it from the perspective of Scripture. But somebody might say, “Well, how do you explain Revelation 5:8-10 then?”
Well, let’s take a look at that passage and see what the problem is. It says there in Revelation 5:8-10,  And when he had taken the book…”  this is from the One who is sitting on the throne, “…the four beasts and four and twenty elders fell down before the Lamb, having every one of them harps, and golden vials full of odours, which are the prayers of saints…”  now I want you to notice that there are two groups here that are mentioned: the four living creatures and whom? And the 24 elders, right? Both groups are going to sing this song, that’s an important detail. Notice what we find following. It says, once again “…And when he had taken the book, the four beasts and four and twenty elders fell down before the Lamb, having every one of them harps, and golden vials full of odours, which are the prayers of saints.  9 And they sung a new song, saying…”  who is singing the song? The elders and the four living creatures, according to the context. Now, notice the song,   “…‘Thou art worthy to take the book, and to open the seals thereof: for thou wast slain, and hast redeemed…”  I am reading from the KJ,  “…hast redeemed…”  what?   “…us to God by thy blood out of every kindred, and tongue, and people, and nation; 10 and hast made us unto our God kings and priests: and we shall reign on the earth.’” [KJV]
Now, do you see what the problem is?  It tells us here that the 4 living creatures and the 24 elders are singing the song and in this song they are singing, “You redeemed us”, they are singing, “You have made us kings and priests and we are going to reign upon the earth”. So you see there is a discrepancy here. Ellen White on one side says these are strong angels, they are the highest angels; and yet we find here in Revelation 5:8-10 that it gives the impression that the 24 elders were redeemed from the earth.

Nah, mungkin ada yang berkata, “Tetapi, Pastor Bohr, bagaimana Anda menjelaskan teks Wahyu 5:8-10?”
Marilah kita ke sana sebentar, karena teks inilah yang terutama membuat orang-orang Advent mengambil kesimpulan bahwa ke-24 tua-tua itu manusia. Kita sudah menyimak bahwa Ellen White dengan jelas berkata bahwa mereka bukan manusia. Ellen White berkata bahwa mereka adalah malaikat-malaikat yang tertinggi, mereka adalah malaikat-malaikat yang perkasa, mereka mewakili dunia-dunia. Ellen White sudah menyelesaikan isu tersebut. Dan kita juga telah mempelajarinya dari perspektif Firman Tuhan. Namun mungkin ada yang berkata, “Yah, bagaimana Anda menjelaskan Wahyu 5:8-10?”
Marilah kita menyimak teks itu dan kita akan melihat apa masalahnya. Dikatakan di sini di Wahyu 5:8-10, “Nah, setelah Ia mengambil gulungan kitab itu…”  ini dari Yang duduk di atas takhta,  “…tersungkurlah keempat makhluk hidup dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan cawan-cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus…”  sekarang saya mau kalian perhatikan di sini ada dua kelompok yang disebutkan: ke-4 makhluk hidup dan siapa? Dan ke-24 tua-tua, benar? Kedua kelompok itu akan menyanyikan nyanyian ini, ini adalah detail yang penting. Perhatikan apa yang kita dapati berikutnya. Sekali lagi dikatakan, “…Nah, setelah Ia mengambil gulungan kitab itu tersungkurlah keempat makhluk hidup dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan cawan-cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. 9  Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya…”  siapa yang menyanyikan nyanyian ini? Menurut konteksnya, ke-24 tua-tua dan ke-4 makhluk hidup. Sekarang perhatikan nyanyiannya,  “…‘Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya karena Engkau telah disembelih dan telah menebus…”  saya sedang membaca dari KJV   “…telah menebus…”  apa?   “…kita bagi Allah dengan darah-Mu dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. 10 Dan Engkau telah membuat kita menjadi raja-raja dan imam-imam bagi Allah kita, dan kita akan memerintah sebagai raja di bumi.’” [KJV yang diindonesiakan].
Sekarang, apakah kalian melihat masalahnya? Ini berkata bahwa ke-4 makhluk hidup dan ke-24 tua-tua yang menyanyikan nyanyian itu, dan dalam nyanyian ini mereka berkata, “Engkau telah menebus kita”, mereka berkata, “Engkau telah membuat kita menjadi raja-raja dan imam-imam dan kita akan memerintah di bumi”. Maka kalian lihat, di sini ada ketidaksamaan. Di satu pihak Ellen White berkata bahwa mereka itu malaikat-malaikat yang perkasa, mereka malaikat-malaikat yang tertinggi; namun di Wahyu 5:8-10 kita dapati teks itu memberikan kesan ke-24 tua-tua ini ditebus dari bumi.


Now, allow me to say one thing before we take a closer look at this.
Who are the 4 living creatures? We’ve already studied who they are, right? The 4 living creatures are what? Seraphim.
Now, here’s my question, were the seraphim redeemed from the earth? Are the seraphim going to be kings upon the earth? Are they going to reign upon the earth? No. And yet they are singing the song, are they not? So we immediately find a problem with the idea that the 24 elders are human. Because not only are the 24 elders singing the song, but the 4 living creatures representing seraphim are singing the song, and the seraphim were not redeemed from the earth and they are not going to reign upon the earth. Are you understanding what I am saying?
So immediately we say, there must be a different explanation to this problem. Now, what is the explanation?

Sekarang, izinkan saya mengatakan satu hal sebelum kita meneliti ini dengan lebih seksama.
Siapakah ke-4 makhluk hidup? Kita sudah mempelajari siapa mereka, benar? Ke-4 makhluk hidup adalah apa? Serafim.
Nah, ini pertanyaan saya, apakah serafim itu ditebus dari bumi? Apakah serafim akan menjadi raja di atas bumi? Apakah mereka akan memerintah bumi? Tidak. Namun begitu, mereka menyanyikan lagu tersebut, bukan? Maka segera kita melihat ada masalah dengan ide bahwa ke-24 tua-tua itu manusia. Karena bukan hanya ke-24 tua-tua yang menyanyikan nyanyian itu, tetapi ke-4 makhluk hidup yang melambangkan serafim juga menyanyikan nyanyian tersebut, dan serafim tidak ditebus dari bumi dan mereka tidak akan memerintah bumi. Apakah kalian paham apa yang saya katakan?
Jadi kita langsung sadar, pasti ada penjelasan yang lain untuk masalah ini. Nah, apa penjelasannya?


Well, let me just share with you something about Bible versions and I don’t want to be misunderstood by what I am going to say. But I am going to say it anyway because I firmly believe it in the depths of my heart. And right now I am writing a couple of articles for Secrets Unsealed  newsletter that deals with  Bible translations and Bible versions because a lot of confusion out there about Bible versions and translations.
Allow me to tell you that I personally believe that the KJV is a very good translation. I believe that the manuscripts that were used to translate the KJV are very good manuscripts. Actually the manuscript trail that the KJV comes from is called the Textus Receptus and I believe that that manuscript trail is very, very good. I also believe that the KJV is a masterful use of Victorian English, I mean many people have memorized the texts from the KJV and they can repeat them from memory. The KJV is a great version of the Bible and yet it is not a perfect version of the Bible. The Textus Receptus is first of all is not a perfect manuscript trail and the KJV is not a perfect translation. Unfortunately some people revere the KJV so much that they almost feel like it was verbally dictated by God. And anybody who amends or makes any changes to the KJ translation is accused sometimes of being a Jesuit plant in the church. Now I want to make it clear that I believe that the KJV is a very good version, it’s a good translation, it comes from a good manuscript trail. But the Textus Receptus in the process of transmission is not perfect. Neither is the KJV that was translated from the manuscript of the Textus Receptus, is not perfect either.

Nah, izinkan saya berbagi sesuatu mengenai versi-versi Alkitab, dan saya tidak ingin perkataan saya nanti disalahmengerti. Tetapi saya akan menyampaikannya juga karena saya benar-benar meyakininya dari lubuk hati saya. Sekarang ini saya sedang menulis dua artikel untuk bulletin Secrets Unsealed mengenai penerjemahan-penerjemahan Alkitab dan versi-versi Alkitab, karena ada banyak kekacauan mengenai versi-versi dan terjemahan-terjemahan Alkitab. 
Izinkan saya mengatakan, saya pribadi yakin bahwa KJV adalah terjemahan yang sangat bagus. Saya yakin naskah yang dipakai nuntuk menerjemahkan KJV adalah naskah-naskah yang sangat bagus. Sebenarnya salinan naskah dari mana KJV itu berasal, disebut Textus Receptus, dan saya yakin bahwa salinan naskah ini amat sangat bagus. Saya juga yakin bahwa KJV telah menggunakan bahasa Inggris zaman Victorian dengan sangat indah, maksud saya banyak orang telah menghafal ayat-ayat dari KJV yang bisa mereka ulangi di luar kepala. KJV adalah versi Alkitab yang sangat hebat, namun demikian ini bukan versi Alkitab yang sempurna. Textus Receptus sendiri bukanlah naskah salinan yang sempurna, dan KJV bukanlah terjemahan yang sempurna. Sayangnya ada orang yang begitu menghormati KJV sehingga mereka nyaris merasa seakan-akan itu langsung didiktekan oleh Tuhan, dan siapa pun yang memperbaiki atau membuat perubahan pada KJV terkadang dituduh sebagai mata-mata Jesuit yang disusupkan di gereja.
Nah, saya mau menjelaskan bahwa saya yakin KJV adalah versi yang sangat bagus, itu adalah terjemahan yang bagus, dia berasal dari salinan naskah yang bagus. Tetapi Textus Receptus sendiri selama proses penyebarannya, menjadi tidak sempurna. Begitu juga KJV yang menerjemahkan dari naskah Textus Receptus, juga tidak sempurna.


Now, let me give you an example that sometimes modern versions are better at translation than the KJV. Let’s go as our example to Acts 2:25-27. And I am a very practical person. Don’t anybody take this to mean that I am disrespecting the KJV, that I don’t like the KJV, that I think the KJV is full of errors and mistakes. No. What I am saying is that sometimes modern versions translate the manuscript better than the KJ.
Notice what we find in Acts 2:25-27 in the KJV, this is how it reads, speaking about the resurrection of Christ, and His death and His period in the tomb, it says,  “For David speaketh concerning Him…”  that is concerning Jesus, “…I foresaw the Lord always before My face, for He is on My right hand, that I should not be moved: 26 Therefore did My heart rejoice, and My tongue was glad; moreover also My flesh shall rest in hope…”  this is Jesus speaking 1000 years before He is born, He is speaking prophetically about His experience of death, burial and resurrection. Notice verse 27, here Jesus is speaking and He says,  “…27 Because Thou wilt not leave My soul in hell, neither wilt Thou suffer Thine Holy One to see corruption.”
Is that a problematic verse for SDA? Very problematic, because Jesus is saying, “You are not going to leave My soul in hell”, so the soul of Jesus went to hell, right? That’s what people read when they read the KJ.
But now let me read you the NIV and you tell me if that is a better translation. I am not talking about manuscript trails here, I am talking about translation. Notice Acts 2:25-27 in the NIV. David said about Him: ‘I saw the Lord always before Me. Because He is at My right hand,  I will not be shaken. 26 Therefore My heart is glad and My tongue rejoices;   My body also will rest in hope,27 because You will not abandon Me to the grave nor  will  You allow Your Holy One to see decay.’”
Is that a better translation? Much better. So what is “the soul”? The NIV says “the soul” is “Me”.  You will not allow Me to what? You will not allow Me or abandon Me where? In the grave. In other words, it’s not “hell”, the word  ᾅδης [hadēs]  means grave according to the NIV. Is that a less problematic translation than the KJV? Yes. In fact the NIV is much better when it comes to the state of the dead generally than is the KJ translation.

Nah, saya akan memberikan sebuah contoh, terkadang versi-versi modern terjemahannya lebih baik daripada KJV. Sebagai contoh mari kita ke Kisah 2:25-27. Dan saya adalah orang yang praktis. Janganlah ada yang menganggap bahwa saya tidak menghormati versi KJV, bahwa saya tidak menyukai KJV, bahwa menurut saya KJV itu penuh kesalahan. Tidak. Apa yang saya katakan adalah terkadang versi-versi modern menerjemahkan naskah Alkitab lebih baik daripada KJV.
Perhatikan apa yang kita dapati di Kisah 2:25-27 di KJV, beginilah bunyinya, berbicara mengenai kebangkitan Kristus, kematianNya dan masaNya di dalam kubur, dikatakan,Sebab Daud berkata tentang Dia…”  maksudnya tentang Yesus,  “…‘Aku senantiasa melihat sebelumnya, bagaimana Tuhan di hadapanKu, karena Ia ada di sebelah kananKu, maka Aku tidak goyah. 26 Sebab itu hatiKu bersukacita dan lidahKu bergembira, bahkan dagingKu akan beristirahat dalam harapan…”  ini Yesus sedang berbicara 1000 tahun sebelum Dia lahir ke dunia, Dia berbicara secara nubuatan mengenai pengalamanNya dengan kematian, penguburan dan kebangkitan. Perhatikan ayat 27, di sini Yesus berbicara, dan Dia berkata, “…27 sebab Engkau tidak akan meninggalkan jiwaku di neraka, maupun Engkau tidak akan membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kerusakan.” [KJV yang diindonesiakan].
Apakah ayat ini menimbulkan masalah bagi MAHK? Sangat bermasalah, karena Yesus berkata, Engkau tidak akan meninggalkan jiwaku di neraka”  maka jiwa Yesus pergi ke neraka, betul? Itulah yang terbaca bila orang membaca KJV.
Tetapi sekarang saya akan membacakan dari NIV dan coba kalian katakan apakah itu bukan terjemahan yang lebih baik. Saya tidak berbicara tentang salinan naskah di sini, saya berbicara mengenai terjemahan. Perhatikan Kisah 2:25-27 dalam NIV. “Daud berkata tentang Dia: ‘Aku melihat Tuhan selalu di hadapanKu. Karena Dia ada di tangan kananKu, Aku tidak akan goyah. 26 Oleh karena itu hatiKu bersukacita dan lidahKu bergembira; tubuhKu juga akan beristirahat dalam harapan  27 karena Engkau tidak akan meninggalkan Aku di dalam kubur, maupun mengizinkan Orang KudusMu melihat pembusukan.” [NIV yang diindonesiakan]
Apakah ini terjemahan yang lebih baik? Jauh lebih baik. Jadi apa itu “jiwa”? NIV berkata “jiwa” adalah “Aku”, Engkau tidak akan mengizinkan Aku apa? Engkau tidak akan mengizinkan Aku atau meninggalkan Aku di mana? Di dalam kubur! Dengan kata lain, itu bukan “neraka”, kata ᾅδης [hadēs] berarti kubur menurut NIV. Apakah terjemahan ini sekarang tidak seberapa bermasalah seperti terjemahan KJV? Ya. Bahkan untuk status orang mati secara umum, terjemahan NIV itu jauh lebih baik dibandingkan terjemahan KJV.


Now having said that I just want to say that KJ translation and the NKJ translation simply are mistaken in the way that they translated Revelation 5:8-10. It’s that simple.
Now you say, “In what way that the KJ translators made a mistake there in their translation of Revelation 5:8-10?”
Well allow me to say this, every single Bible translation that I consulted ~ and I am going to read several of them now ~ other than the KJ and the NKJ translate this passage correctly. It is only the KJ and the NKJ that did not translate this passage in the proper way. All of the other versions have it right. Now, allow me to read you from several of these versions: Revelation 5:9-10 specifically.
I am going to read now from the NIV ~ I am going to read from several of them so that you can see that I am telling you the truth.

Nah setelah mengatakan ini, saya mau menyampaikan bahwa terjemahan KJ dan NKJ telah salah menerjemahkan Wahyu 5:8-10. Sesederhana itu.
Nah, kalian berkata, “Penerjemah KJ membuat kesalahan apa dalam menerjemahkan  Wahyu 5:8-10?”
Nah, izinkan saya mengatakan ini, semua terjemahan Alkitab yang saya periksa ~ dan saya akan membacakan beberapa dari mereka sekarang ~ kecuali KJ dan NKJ ~ menerjemahkan teks ini dengan benar. Hanya KJ dan NKJ yang tidak menerjemahkan bacaan ini dengan benar. Semua versi lain benar. Nah, izinkan saya membacakan beberapa: khususnya Wahyu 5:9-10. Saya akan membacakan dari NIV sekarang, saya akan membaca juga dari beberapa yang lain supaya kalian bisa melihat saya mengatakan yang sebenarnya.


NIV – Revelation 5:9-10:
And they sang a new song, saying: ‘You are worthy to take the scroll and to open its seals, because You were slain…”  now listen carefully,  “…and with Your blood You purchased men for God from every tribe and language and people and nation. 10 You have made them to be a kingdom and priests to serve our God, and they will reign on the earth.”
Is that a different translation? You’d better believe it! It makes all of the difference in the world because what it’s telling us is, that the 24 elders and the 4 living creatures are singing about the redeemed, they are not the redeemed.

NIV ~ Wahyu 5:9-10:
9 Dan mereka menyanyikan nyanyian baru, bunyinya: ‘Engkau layak mengambil gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih…”  sekarang dengarkan baik-baik, “…dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli manusia bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. 10 Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam untuk melayani Allah kita, dan mereka akan memerintah di bumi." [NIV yang diindonesiakan]
Apakah ini terjemahan yang berbeda? Tentu saja! Ini membuat artinya sangat berbeda, karena ini mengatakan bahwa ke-24 tua-tua dan ke-4 makhluk hidup menyanyi mengenai orang-orang tebusan, mereka bukanlah orang-orang tebusan.


Now allow me to read you several other Bible versions.
The New American Standard Version, reads this way:
And they sang a new song, saying, ‘Worthy are You to take the book and to break its seals; for You were slain, and purchased for God with Your blood men from every tribe and tongue and people and nation. 10 You have made them to be a kingdom and priests to our God; and they will reign upon the earth.’”

Nah, sekarang izinkan saya membacakan dari versi-versi Alkitab yang lain.
Dari New American Standard Version, bunyinya demikian:
9 Dan mereka menyanyikan nyanyian baru, bunyinya: ‘Layaklah Engkau mengambil kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan telah membeli bagi Allah dengan darah-Mu manusia dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. 10 Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan dan imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah di bumi." [NASV yang diindonesiakan]


How about the Revised Standard Version? It reads this way,
and they sang a new song, saying, ‘Worthy art Thou to take the scroll and to open its seals, for Thou wast slain and by Thy blood didst ransom men for God
from every tribe and tongue and people and nation,
10 and hast made them a kingdom and priests to our God, and they shall reign on earth.’”

Bagaimana dengan Revised Standard Version? Bunyinya demikian:
9 Dan mereka menyanyikan nyanyian baru, bunyinya: ‘Layaklah Engkau mengambil gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu telah menebus manusia bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa, 10 dan telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan dan imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah di bumi." [RSV yang diindonesiakan]


The New English Bible reads it this way,
They were singing a new song: ‘You are worthy to take the scroll and to break its seals for Thou were slain, and by Thy blood didst purchase for God men of every tribe, language, people, and nation.10 Thou hast made them  a royal house to serve our God as priests, and they shall reign on the earth.’”

New English Bible bunyinya demikian:
9 Mereka menyanyikan nyanyian baru: ‘Engkau layak mengambil gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu telah membeli bagi Allah manusia dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. 10 Engkau telah membuat mereka menjadi keluarga kerajaan untuk melayani Allah kita sebagai imam-imam, dan mereka akan memerintah di bumi." [NEB yang diindonesiakan].


Here’s the Waymouth translation. And you might be getting tired of me reading translations but I want to make a point here that the only versions that translate this incorrectly are the KJ and the NKJ. All the rest of the Bibles have it correct. Notice what Weymouth says, “And now they sing a new song, saying, ‘Worthy art Thou to take the book and break its seals; because Thou hast been slain, and hast purchased for God with Thine own blood men out of every tribe and tongue and people and nation, 10 and hast formed them into a Kingdom to be priests to our God, and they shall reign over the earth.’"

Ini terjemahan Waymouth. Mungkin kalian sudah bosan mendengar saya membacakan terjemahan-terjemahan ini tetapi saya mau menegaskan suatu poin di sini bahwa satu-satunya versi yang menerjemahkan ayat ini dengan tidak benar adalah KJ dan NKJ. Semua versi Alkitab yang lain benar. Perhatikan apa kata Waymouth:
9 Dan sekarang mereka menyanyikan nyanyian baru, bunyinya: ‘Layaklah Engkau mengambil kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan telah membeli bagi Allah dengan darah-Mu sendiri, manusia dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa, 10 dan telah membentuk mereka menjadi sebuah kerajaan untuk menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah di bumi.’" [Waymouth yang diindonesiakan].


Here’s the Phillips’ translation
They sang a new song and these are the words they sang, ‘Worthy art Thou to take the book and break its seal for Thou hast been slain, and by Thy blood hast purchased for God men from every tribe and tongue and people and nation. Thou hast made them a kingdom of priests for our God; and they shall reign as kings upon the earth.’”

Ini terjemahan Phillips’
9 Mereka menyanyikan nyanyian baru, dan inilah kata-kata yang mereka nyanyikan, ‘Layaklah Engkau mengambil kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu telah membeli bagi Allah, manusia dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. 10 Engkau telah menjadikan mereka sebuah kerajaan imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja-raja di bumi.’" [Phillips yag diindonesiakan].


Even the Jerusalem Bible, a Roman Catholic Bible reads this way:
“They sang a new hymn: ‘You are worthy to take the scroll and break the seals of it, because You were sacrificed, and with Your blood You bought men for God of every race, language, people and nation, and made them a line of kings and priests to serve our God and to rule the world.’”

Bahkan Alkitab Yerusalem, alkitab Roma Katolik berbunyi sebagai berikut:
9 Mereka menyanyikan himne baru: ‘Engkau layak mengambil gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah dikurbankan dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli manusia bagi Allah, dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. 10 dan menjadikan mereka suatu keluarga raja-raja dan imam-imam untuk melayani Allah kita, dan untuk memerintah dunia.’" [Jerusalem Bibile yang diindonesiakan]


The New American Bible, also a Roman Catholic Bible, reads this way:
“This is the new hymn they sang: ‘Worthy are You to receive the scroll and break open its seals, for You were slain. With Your blood You purchased for God, men of every race and tongue, of every people and nation, You made of them a kingdom and priests to serve our God, and they shall reign upon the earth.’”

New American Bible juga alkitab Roma Katolik, bunyinya demikian:
9 Inilah himne baru yang mereka nyanyikan: ‘Layaklah Engkau menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih. Dengan darah-Mu Engkau telah membeli bagi Allah, manusia dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. 10 Engkau menjadikan mereka suatu kerajaan dan imam-imam untuk melayani Allah kita, dan mereka akan memerintah di atas bumi.’" [NAB yang diindonesiakan].


Let me just read you one more. The Jewish New Testament, reads this way:
“…and they sang a new song: ‘You are worthy to take the scroll and break its seals, because You were slaughtered, at the cost of blood You ransomed for God, persons from every tribe, language, people and nation. You made them into a kingdom for God to rule, cohanim…”  that means “priests”   “…to serve Him; and they will rule over the earth.’”

Izinkan saya membacakan satu lagi. Dari Jewish New Testament, bunyinya demikian:
9 Dan mereka menyanyikan nyanyian baru: ‘Engkau layak mengambil gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah dibantai,  dengan mengorbankan darah-Mu sendiri Engkau telah menebus bagi Allah, manusia dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.10 Engkau telah menjadikan mereka sebuah kerajaan untuk diperintah Tuhan,  kohainim…”  artinya imam-imam  “…untuk melayaniNya, dan mereka akan memerintah di bumi.’" [Jewish New Testament yang diindonesiakan].


Are you catching the point?
How do we solve the problem of Revelation 5:9-10?
We solve the problem by realizing that in the KJ and the NKJ there is a mistranslation. Was Ellen White right then in identifying the  24 elders not as human but as angelic? She most certainly was correct.
Now, if you believe that the KJ translation is the correct translation then you have a discrepancy between the Bible and the Spirit of Prophecy. But if you believe the KJ simply mistranslates these verses then there is perfect harmony between Scripture and the writings of Ellen White.

Apakah kalian menangkap poinnya?
Bagaimana kita menyelesaikan masalah Wahyu 5:9-10?
Kita selesaikan masalah tersebut dengan menyadari bahwa di KJ dan NKJ ada salah penerjemahan. Apakah Ellen White benar dengan mengidentifikasi ke-24 tua-tua bukan sebagai manusia melainkan malaikat? Dia benar sekali.
Sekarang, jika kita yakin bahwa terjemahan KJ itu terjemahan yang  benar, maka akan ada ketidaksesuaian antara Alkitab dengan Roh Nubuat. Tetapi jika kita meyakini KJ salah menerjemahkan ayat-ayat itu, maka ada keserasian yang sempurna antara Firman Tuhan dengan tulisan Ellen White.


Now, why is it that the elders cannot be human? Let me give you 4 reasons:
1.   The elders were already present in heaven when Jesus arrived with those who resurrected so they cannot be those individuals who resurrected with Christ, because the 24 elders were there when the throne room was prepared for Jesus to arrive with those who resurrected with Him.
2.   The 24 elders cannot be human because the elders and the 4 living creatures are singing the song, and the 4 living creatures are seraphim, they weren’t redeemed from the earth, they are not going to reign upon the earth, so if they are singing this song, this song cannot be about their experience, they are singing about the experience of the redeemed.
3.   We notice very clearly in Revelation 7 that the elder is actually distinguished from the great multitude that no one can number from every nation, kindred, tongue and people. And so how can you say that the elders are those from every nation, kindred, tongue and people like it says there in the passage that we just read in Revelation 5, if clearly in chapter 7 the elder is distinguished from those who come from every nation, kindred, tongue and people?
4.   Finally, Ellen White explicitly says that the 24 elders are strong angels or the highest of angels, they are the sons of God, the representatives of the worlds that never sinned. They are in a special category, they are not part of the angelic host, they are not part of the cherubim and seraphim, they are not part of any human group, they are in a category all by itself, they are the representatives of the worlds that never sinned.

Nah, mengapa tua-tua itu tidak mungkin manusia? Saya akan memberikan 4 alasan:
1.   Tua-tua ini sudah hadir di Surga ketika Yesus tiba dengan mereka yang dibangkitkan, maka mereka tidak mungkin orang-orang yang dibangkitkan bersama Kristus, karena ke-24 tua-tua sudah ada di sana ketika ruang takhta disiapkan untuk kedatangan Yesus bersama mereka yang dibangkitkan bersamaNya.
2.   Ke-24 tua-tua tidak mungkin manusia karena tua-tua itu dan ke-4 makhluk hidup menyanyikan nyanyian itu, dan  ke-4 makhluk hidup adalah serafim, mereka tidak ditebus dari bumi, mereka tidak akan memerintah di bumi, maka jika mereka menyanyikan nyanyian ini, nyanyian ini bukanlah tentang pengalaman mereka, mereka menyanyikan pengalaman orang-orang yang telah ditebus.
3.   Kita telah menyimak dengan jelas di Wahyu 7 bahwa tua-tua itu benar-benar dibedakan dari kumpulan besar yang tidak terbilang dari setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum. Maka bagaimana kita bisa mengatakan bahwa tua-tua itu adalah dari setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum seperti yang dikatakan dalam teks yang baru kita baca di Wahyu 5 jika di pasal 7 jelas para tua-tua itu dibedakan dari mereka yang berasal dari setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum?
4.   Akhirnya, Ellen White dengan jelas berkata bahwa ke-24 tua-tua adalah malaikat-malaikat yang perkasa atau malaikat-malaikat yang tertinggi, mereka adalah anak-anak Allah, wakil-wakil dunia-dunia yang tidak pernah berdosa. Mereka adalah suatu kategori yang istimewa, mereka bukan bagian dari bala tentara malaikat, mereka bukan bagian dari kerubim dan serafim, mereka bukan bagian dari kelompok manusia mana pun, mereka adalah suatu kategori tersendiri, mereka adalah wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak pernah berdosa.


Now we need to transition into talking about the 24 elders in the rest of the book of Revelation.
You see, we’ve only noticed the 24 elders in Revelation 4 and 5, but the 24 elders are mentioned in several other chapters. Let me just mention which chapters. They are mentioned in Revelation 7, they are mentioned in Revelation 11, they are mentioned in Revelation 14, and they are mentioned once again in Revelation 19:1-2.

Sekarang kita harus beralih dan berbicara mengenai ke-24 tua-tua di dalam sisa kitab Wahyu.
Kalian lihat, kita baru menyimak ke-24 tua-tua ini di Wahyu 4 dan 5, tetap ke-24 tua-tua disebutkan di beberapa pasal yang lain. Saya akan menyebutkan pasal-pasal yang mana. Mereka disebut di Wahyu 7, mereka disebut di Wahyu 11, mereka disebut di Wahyu 14, dan sekali lagi mereka disebut di Wahyu 19:1-2.


Now, let’s take a look at all of these different passages where the 24 elders are mentioned so that we can see at what point in time they are found depending on the chapter where they are mentioned.
Now, in Revelation 4 ~ we are just reviewing a little bit ~ present there in the heavenly throne room are God the Father on His throne, you remember that? God the Father sitting on His throne, the 24 elders are on thrones around the throne, the 4 living creatures are in the midst of the throne, and the 7 Spirits are before the throne. Those are the beings that are present in Revelation 4. Now in Revelation 4 there are two entities missing. # 1 Christ is not mentioned in chapter 4 and in the second place the angelic host are not there either.
Now, when you get to chapter 5 you find the same beings in chapter 4 but you have the addition of the great multitude of angels ~ ten thousands time ten thousands and thousands of thousands that are there in the throne room in chapter 5 and then Jesus is also there presenting Himself as the Lamb as though He had been slain. Clearly when you read Revelation 4 and 5 from this perspective, in Revelation 4 the throne room is being prepared, in Revelation 5 the War Hero Jesus Christ arrives with the heavenly hosts into the Holy Place of the Heavenly Sanctuary. And notably in chapter 5 we are told that the 7 Spirits are sent to the earth. Interesting that when Jesus arrives and He presents Himself as the Lamb as though He had been slain, immediately He sends the 7 Spirits to the earth. What event is being described there? It has to be the outpouring of the Holy Spirit when? On the day of Pentecost when Jesus arrived and He was inaugurated in Heaven.

Sekarang mari kita melihat bacaan-bacaan yang berbeda ini di mana ke-24 tua-tua itu disebut supaya kita bisa melihat pada saat apa saja mereka ada, tergantung pada pasal di mana mereka disebutkan.
Nah, di Wahyu 4 ~ kita akan mengulangi sedikit ~ hadir di sana di ruang takhta Surgawi adalah Tuhan, Allah Bapa di atas takhtaNya, kalian ingat itu? Tuhan, Allah Bapa duduk di atas takhtaNya, ke-24 tua-tua duduk di takhta-takhta mengelilingi takhta [Bapa], ke-4 makhluk hidup ada di tengah-tengah takhta, dan ketujuh Roh ada di hadapan takhta. Itulah yang hadir di Wahyu 4. Nah, di Wahyu 4 ada dua entitas yang tidak ada. Pertama, Kristus tidak disebut di pasal 4, dan kedua para bala tentara malaikat juga tidak ada.
Nah, pada saat kita tiba di pasal 5 kita mendapati semua yang ada di pasal 4 tetapi dengan tambahan kumpulan besar malaikat ~ yang berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa ~ yang ada di ruang takhta di pasal 5, kemudian Yesus juga ada di sana mempersembahkan DiriNya sebagai Anak Domba seakan telah tersembelih. Jelas ketika kita membaca Wahyu 4 dan 5 dari perspektif ini, di Wahyu 4, ruang takhta sedang dipersiapkan, di Wahyu 5 Sang Pahlawan Perang Yesus Kristus tiba bersama bala tentara malaikat masuk ke Bilik Kudus Bait Suci Surgawi. Dan perlu diperhatikan di pasal 5 kita mendapat tahu bahwa ketujuh Roh dikirim ke bumi. Menarik bahwa ketika Yesus tiba dan Dia mempersembahkan DiriNya sebagai Anak Domba yang telah disembelih, segera Dia mengirim ketujuh Roh ke bumi. Peristiwa apa yang digambarkan di sana? Pastilah pencurahan Roh Kudus, kapan? Pada hari Pantekosta ketika Yesus tiba dan Dia diinagurasi di Surga.


Now, in Revelation chapter 11 once again you have several of the same beings that you have in Revelation 4 and 5. But in Revelation 11 you don’t have all of them. You have God sitting on the throne, and you have the Lamb and you have the multitude of angels and they are singing, not all of the individuals that are on Revelation 4 and 5 are mentioned there. However, in Revelation 11 there is no mention of the great multitude of the redeemed people. The reason is, in Revelation 11:15-16 what is being described is the close of probation.   In other words it’s the moment when Jesus stands up as Michael, He closes the door of probation right before the time of trouble begins. And then of course after the time of trouble Jesus returns with the angels in power and glory to take His people to heaven. So Revelation 11, God’s people are not in heaven yet, they are not gathered in heaven yet. That’s the reason why in Revelation 11 there is no mention of the great multitude which no one can number from every nation, kindred, tongue and people.

Nah, di Wahyu pasal 11 sekali lagi ada beberapa entitas yang terdapat di Wahyu 4 dan 5, tetapi di Wahyu 11 tidak semuanya lengkap. Ada Tuhan yang duduk di takhtaNya, ada Anak Domba, dan kumpulan besar malaikat yang sedang menyanyi. Tidak semua yang hadir di Wahyu 4 dan 5 disebut di sini. Nah, di Wahyu 11 tidak disebut kumpulan besar umat tebusan. Alasannya, di Wahyu 11:15-16 yang digambarkan adalah berakhirnya masa percobaan. Dengan kata lain itulah saat ketika Yesus berdiri sebagai Mikhael, Dia menutup pintu kasihan tepat sebelum dimulainya masa kesusahan besar. Kemudian tentu saja setelah masa kesusahan besar Yesus kembali bersama malaikat-malaikatNya dengan kuasa dan kemuliaan untuk menjemput umatNya ke Surga. Maka di Wahyu 11, umat Tuhan belum berada di Surga, mereka belum dikumpulkan di Surga. Itulah alasannya mengapa di Wahyu 11 tidak disebutkan kumpulan orang banyak yang tidak terbilang dari setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum.


But now, listen to what I am going to say.
The interesting thing is that in Revelation 14 and in Revelation 7 and in Revelation 19, there is another group added to the groups that were there in Revelation 4, 5, and 11. Now what is the group that is added in Revelation 14, in Revelation 7 as well as in Revelation 19?
First of all let’s deal with Revelation 7. If you read verses 9-14 of chapter 7 you are going to discover every single one of the beings that was present there in Revelation 4 and 5 is mentioned again: there is a throne, there is One sitting on the throne that is the Father, there is the Lamb, there is the 24 elders, there is the 4 living creatures, all of them are mentioned. But there is an additional group there in Revelation 7. The additional group is the great multitude of redeemed people from every nation, kindred, tongue and people. They are singing a song of praise to God and to the Lamb. Who has joined this celebration at this point? The redeemed have joined the celebration at this point. Because if you read Revelation 7:9-14 that’s talking about what happens after the second coming of Jesus when Jesus takes His people to heaven, and His people the great multitude from all nations, kindred, tongue and people are gathered there before the throne worshiping and praising Jesus Christ.

Tapi sekarang, dengarkan apa yang akan saya katakan.
Yang menarik di Wahyu 14 dan Wahyu 7 dan Wahyu 19 ada satu kelompok yang ditambahkan yang tidak ada di Wahyu 4, 5, dan 11. Nah, kelompok apa itu yang ditambahkan di Wahyu 14, Wahyu 7 dan juga Wahyu 19?
Pertama-tama marilah kita membahas Wahyu 7, jika kita membawa ayat 9-14 dari pasal 7, kita akan mendapati bahwa setiap yang hadir di Wahyu 4 dan 5, disebutkan lagi: ada takhta, ada Yang duduk di atas takhta yaitu Allah Bapa, ada Anak Domba, ada 24 tua-tua, ada 4 makhluk hidup, mereka semuanya disebutkan. Tetapi ada kelompok tambahan di Wahyu 7 ini. Kelompok tambahan itu adalah kumpulan orang banyak umat tebusan dari setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum. Mereka sedang menyanyikan nyanyian pujian kepada Tuhan dan kepada Anak Domba. Siapa yang telah bergabung dalam perayaan itu pada saat itu? Umat tebusan bergabung dengan perayaan itu saat itu. Karena jika kita membaca Wahyu 7:9-14 itu berbicara tentang apa yang terjadi setelah kedatangan Yesus kedua kalinya ketika Yesus membawa umatNya ke Surga, dan umatNya ~ kumpulan orang banyak dari setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum ~ dikumpulkan di sana di depan takhta untuk menyembah dan memuji Yesus Kristus.


Revelation 14 you have the same idea. The same beings are mentioned again, there’s the throne, the Lamb, there’s the 24 elders, there’s the 4 living creatures that are mentioned, but now there is an additional group that are standing before the throne and they are singing the song of Moses and the Lamb. Who are those? The 144’000 who were redeemed from the earth. What are they doing there? Well, the fact is that in Revelation 14 the redeemed have joined the celebration in heaven because this is after the great tribulation, this is after the second coming of Christ.

Di Wahyu 14, kita bertemu dengan ide yang sama. Yang hadir disebutkan lagi, ada takhta, Anak Domba, ke-24 tua-tua, ke-4 makhluk hidup disebutkan. Tetapi sekarang ada kelompok tambahan yang berdiri di depan takhta dan mereka sedang menyanyikan nyanyian Musa dan Anak Domba. Siapakan mereka ini? Ke-144’000 yang ditebus dari bumi. Apa yang mereka lakukan di sana? Yah, faktanya ialah di Wahyu 14, orang-orang tebusan telah bergabung dalam perayaan di Surga karena ini terjadi setelah masa kesusahan besar, ini adalah setelah kedatangan Kristus yang kedua.


Then when you get to Revelation 19:1-9 once again you have the same beings that were there in Revelation 4 and 5, you have the throne, you have the Father sitting on the throne, you have the Lamb, you have the 4 living creatures, you have the 24 elders, you have everyone who is present there in Revelation 4 and 5, but once again you have a great multitude which no one can number from every nation that are rendering God honor and praise and glory because He has redeemed them from the earth.

Lalu saat kita tiba di Wahyu 19:1-9 sekali lagi ada mereka yang disebutkan di Wahyu 4 dan 5, ada takhta, ada Bapa yang duduk di atas takhta, ada Anak Domba, ada ke-4 makhluk hidup, ada ke-24 tua-tua, semua yang hadir di Wahyu 4 dan 5, tetapi sekali lagi ada kumpulan orang banyak yang tidak terbilang dari semua bangsa yang memberikan penghormatan, dan pujian, dan kemuliaan kepada Tuhan karena Dia telah menebus mereka dari bumi.


So what am I saying? I am saying that in the book of Revelation there is a progression.
In Revelation 4 God is sitting there, God the Father; the 4 living creatures are there; the 24 elders are there, the representatives of the worlds that never sinned; and present there is the Holy Spirit.
Chapter 5: Jesus and the angelic throng joined the celebration [40’0]. The redeemed are not there yet. Because in Revelation 4 and 5 we are dealing with the ascension of Jesus Christ to heaven.
Revelation 11: the great multitude from every nation, kindred, tongue and people are not there because Revelation 11:15-16 is speaking about the close of probation of the 7th trumpet and the redeemed have not gone to heaven yet.
But in Revelation 14 you have the same beings mentioned as in chapter 4 and 5, but now you have the 144’000, the living saints that are alive when Jesus comes. They are present there praising the Lord on the heavenly Mt. Zion. What has happened? What has happened, folks, is that now the living saints have joined the celebration in heaven.
And then in Revelation 19: this great multitude from every nation, kindred, tongue and people are once again singing the song of their redemption and they are actually praising the Lord because He has judged the great harlot who wanted to shed their blood on the earth.

Jadi saya bicara apa? Saya mengatakan bahwa di kitab Wahyu terjadi suatu progresi. Di Wahyu 4 Tuhan duduk di sana, Allah Bapa; ke-4 makhluk hidup di sana, ke-24 tua-tua di sana, yaitu wakil-wakil dunia-dunia yang tidak pernah berdosa; dan hadir di sana juga Roh Kudus.
Wahyu 5: Yesus dan kumpulan besar malaikat bergabung dalam perayaan. Orang-orang tebusan belum ada di sana karendi Wahyu 4 dan 5 kita hanya mengenai kenaikan Yesus Kristus ke Surga.
Wahyu 11: kumpulan besar dari setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum tidak ada karena Wahyu 11:15-16 berbicara mengenai berakhirnya masa percobaan terompet ke-7 dan umat tebusan belum berada di Surga.
Tetapi di Wahyu 14 semua yang disebutkan di pasal 4 dan 5 ada, tetapi sekarang juga ada ke-144’000 orang saleh yang hidup ketika Yesus datang. Mereka hadir di sana memuji Tuhan di Bukti Zion Surgawi. Apa yang terjadi? Apa yang terjadi, Saudara-saudara, adalah sekarang orang-orang saleh yang masih hidup itu telah bergabung dengan perayaan di Surga.
Kemudian di Wahyu 19: kumpulan besar dari setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum sekali lagi menyanyikan nyanyian penyelamatan mereka dan mereka sedang memuji Tuhan karena Dia telah menghakimi pelacur besar yang ingin menumpahkan darah mereka di bumi.


So in other words the 24 elders, folks, are present there in everyone of these scenes. They are present there when Jesus is about to ascend. They are present there when Jesus arrives. They are present there when probation closes. And they will be present there when the redeemed will be returned to heaven with Jesus both the living saints and those  who died in Christ.

Maka dengan kata lain ke-24 tua-tua itu, Saudara-saudara, hadir di setiap adegan. Mereka hadir di sana ketika Yesus akan naik. Mereka hadir di sana ketika Yesus tiba. Mereka hadir ketika masa percobaan berakhir. Mereka akan hadir di sana ketika umat tebusan kembali ke Surga bersama Yesus, baik orang-orang saleh yang hidup maupun mereka yang mati dalam Kristus.


Now allow me to say this, as we draw this to a close.
Jesus gives a parable that illustrates very clearly what we’ve been talking about this evening. Jesus told the story of the lost sheep. Now, usually when we talk about the story of the lost sheep we apply it to when a church member leaves church and goes astray and as church members we’re supposed to go and we are supposed to rescue that sheep from the church that went astray. Now that parable certainly has that application. But that parable actually has a much broader application than just rescuing church members who have left church. It has a cosmic perspective.
Notice Luke 15:4-7, here Jesus tells this interesting parable which is contained also in the gospel of Matthew. Here Jesus says, "What man of you, having a hundred sheep, if he loses one of them, does not leave the ninety-nine in the wilderness, and go after the one which is lost until he finds it? 5 And when he has found it, he lays it on his shoulders, rejoicing…”  and now notice this:  “…6 And when he…”  what?   “…And when he comes home, he calls together his friends and neighbors, saying to them, 'Rejoice with me, for I have found my sheep which was lost!' 7 I say to you that likewise there will be more joy in heaven over one sinner who repents than over ninety-nine just persons who need no repentance.”
Beautiful parable. Now what is the cosmic or broader perspective of this parable? Actually, the 99 sheep that are safe and sound in the fold, represent the worlds that never sinned. The one sheep that went astray from the fold represents this little planet, planet earth in the midst of the universe of God. The act of the shepherd going after the sheep that is lost and leaving the others safe and sound represents Jesus leaving the safety of heaven to come to this world to give His life to rescue the one sheep, the one world that was lost. And the joy of the shepherd when he finds the sheep and he places it upon his shoulders and brings it home represents Jesus when He returns the second time and then goes back to heaven He will have rescued this little world and He would have put it on His shoulders and when He gets to heaven He is going to call ~ so to speak ~ neighbors and friends to come and celebrate the rescue of the one world that was lost in the midst of the universe of God.

Sekarang izinkan saya mengatakan ini sebagai penutup pelajaran ini.
Yesus memberikan perumpamaan yang menggambarkan dengan sangat jelas apa yang kita bicarakan malam ini. Yesus menceritakan kisah domba yang hilang. Nah, biasanya bila kita berbicara mengenai kisah domba yang hilang, kita aplikasikan itu kepada seorang anggota gereja yang telah meninggalkan gereja dan hilang, dan sebagai anggota gereja kita diharuskan pergi dan diharuskan menyelamatkan domba yang telah tersesat dari gereja itu. Nah, perumpamaan tersebut memang untuk aplikasi itu. Tetapi perumpamaan itu sebenarnya memiliki aplikasi yang jauh lebih luas dari sekadar menolong seorang anggota gereja yang telah meninggalkan gereja. Perumpamaan itu memiliki perspektif kosmik.
Perhatikan Lukas 15:4-7, di sini Yesus menceritakan perumpamaan yang menarik ini yang juga ada di injil Matius. Di sini Yesus berkata, "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? 5 Dan saat ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira…”  sekarang perhatikan ini,   “…6 dan ketika dia…” apa? “…ketika dia tiba di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: ‘Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.’ 7 Aku berkata kepadamu: ‘Demikian juga akan ada sukacita yang lebih besar di sorga atas satu orang berdosa yang bertobat, daripada atas sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.’" [NKJV yang diindonesiakan]
Perumpamaan yang indah. Nah, apa perspektif kosmiknya atau perspektif yang lebih luas dari perumpamaan ini? Sebenarnya ke-99 domba yang aman di dalam kawanan, melambangkan dunia-dunia yang tidak pernah berdosa. Satu domba yang tersesat dari kawanannya melambangkan planet kecil ini, planet bumi di tengah-tengah alam semesta Tuhan. Tindakan si gembala mencari domba yang hilang dan meninggalkan yang lain di tempat yang aman melambangkan Yesus meninggalkan tempat yang aman di Surga untuk datang ke dunia ini menyerahkan hidupNya untuk menyelamatkan domba yang satu itu, dunia yang satu yang hilang. Dan sukacita si gembala ketika dia menemukan domba itu dan dia menempatkannya di atas bahunya dan membawanya pulang melambangkan Yesus ketika Dia datang kedua kalinya ke dunia lalu kembali ke Surga, Dia sudah berhasil menyelamatkan satu dunia kecil ini, dan Dia akan meletakkannya di atas bahuNya dan ketika Dia tiba di Surga Dia akan memanggil ~ ibaratnya ~ para tetangga dan sahabat untuk datang merayakan penyelamatan satu dunia itu yang pernah hilang di tengah alam semesta Tuhan.


I want to read the inspired commentary on this, Christ’s Objects Lessons pg 190-191: “By the lost sheep Christ represents not only the individual sinner but the one world that has apostatized and has been ruined by sin. This world is but an atom in the vast dominions over which God presides, yet this little fallen world--the one lost sheep--is more precious in His sight than are the ninety and nine that went not astray from the fold. Christ, the loved Commander in the heavenly courts, stooped from His high estate, laid aside the glory that He had with the Father, in order to save the one lost world. For this He left the sinless worlds on high, the ninety and nine that loved Him, and came to this earth, to be ‘wounded for our transgressions’ and ‘bruised for our iniquities.’ (Isa. 53:5.) God gave Himself…”  now listen carefully  “… in His Son that He might have the joy of receiving back the sheep that was lost.”
Isn’t that a marvelous interpretation of that parable?

Saya mau membaca komentar yang diilhami [Roh Kudus] mengenai hal ini di Christ’s Object Lessons hal 190-191. “Kristus tidak hanya melambangkan domba yang hilang itu sebagai satu orang berdosa, tetapi satu dunia yang telah murtad dan rusak oleh dosa. Dunia ini hanyalah sebuah atom di daerah kekuasaan Tuhan yang luas, namun dunia kecil yang berdosa ini ~ satu domba yang hilang ini ~ lebih berharga di mataNya daripada ke-99 yang tidak meninggalkan kawanannya. Kristus, pemimpin yang dikasihi di Surga, merendahkan Dirinya dari kedudukanNya yang tinggi, mengesampingkan kemuliaan yang dimilikiNya bersama Allah Bapa, demi menyelamatkan satu dunia yang hilang tersebut. Untuk tujuan ini Dia tinggalkan dunia-dunia yang tidak berdosa di atas, ke-99 yang mengasihiNya, dan datang ke bumi ini untuk  “dilukai karena pelanggaran-pelanggaran kita” dan “memar karena kejahatan-kejahatan kita” [Yes 53:5]. Tuhan menyerahkan DiriNya…” sekarang dengarkan baik-baik, “…lewat PutraNya, agar Dia boleh merasakan sukacitanya menerima kembali domba yang telah hilang.”
Bukankah ini suatu interpretasi perumpamaan tersebut yang mengagumkan?

Now you say, “What does this have to do with the 24 elders?”
Do you know that what took place in Revelation 4 and 5 is going to be repeated again on a larger scale? You see what happened in Revelation 4 and 5 is, primarily chapter 4 first, is that all of heaven has prepared to receive the War Hero who is returning from the battlefield? Present there is God the Father on His throne, present there are cherubim and seraphim, present there are the representatives of the worlds that never sinned, present there is the Holy Spirit, they are all there waiting to welcome the War Hero back from where He has rescued His one lost world.
In chapter 5 the angelic throng entered through the gates into the city, and they come with Jesus into the presence of all of those who are waiting in the heavenly throne room, and as we notice they are singing and praising the Lord and Jesus raises His hands and He says, “Silence!” And He goes in before His Father, He wants to make sure that His sacrifice has been sufficient to bring all of His people home someday. The Father gives Him a hug and the Father says, “Yes, it’s enough.” And then the Father gives the order, He says, “Let all the angels, let all of the heavenly beings worship Him!” Now there is an explosion of praise in heaven in honor of the Lamb and the One who is sitting on the throne.
But do you know, that very soon there is going to be another party even greater than this one?
You say, “How could it be any greater?”
Yes! Once again Jesus is going to leave heaven ~ according to the Bible ~ with all of His holy angels. Are you listening to what I am saying? [48’15] He is not going to come just with a little small group of angels, it says in the gospels that Jesus is going to leave heaven and He is going to come with all of His holy angels, and in heaven the Father will be sitting on His throne.

Sekarang kalian berkata, “Apa hubungannya ini dengan ke-24 tua-tua?”
Tahukah kalian apa yang terjadi di Wahyu 4 dan 5 itu akan terulang kembali dalam skala yang lebih besar? Kalian lihat, apa yang terjadi di Wahyu 4 dan 5 itu, terutama di pasal 4 dulu, adalah seluruh Surga mempersiapkan untuk menerima Sang Pahlawan Perang yang akan kembali dari medan pertempuran. Hadir di sana adalah Tuhan, Allah Bapa di takhtaNya, hadir di sana kerubim dan serafim, hadir di sana wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak pernah berdosa, hadir di sana Roh Kudus, mereka semuanya menunggu untuk menyambut Sang Pahlawan Perang kembali dari menyelamatkan satu dunia ini yang hilang.
Di pasal 5, kumpulan besar malaikat masuk melalui pintu gerbang ke dalam kota dan mereka datang bersama Yesus ke hadapan semua yang sedang menantikan di ruang takhta. Dan seperti yang sudah kita lihat, mereka sedang menyanyi dan memuji Tuhan dan Yesus mengangkat tanganNya dan Dia berkata, “Diam!” Dan Yesus pergi ke hadapan BapaNya. Dia mau memastikan bahwa pengorbananNya itu cukup untuk membawa pulang umatNya suatu hari.  Allah Bapa memelukNya dan berkata, “Ya, sudah cukup.” Kemudian Bapa memberikan perintah, kataNya, “Hendaknya semua malaikat, semua makhluk Surgawi, menyembah Dia!” Pada saat itu terjadilah ledakan puji-pujian di Surga, sebagai penghormatan kepada Anak Domba dan Yang duduk di atas takhta.
Tetapi tahukah kalian bahwa tidak lama lagi akan ada pesta yang lain yang lebih besar daripada pesta ini?
Kalian berkata, “Mana bisa lebih besar?”
Ya! Sekali lagi Yesus akan meninggalkan Surga ~ menurut Alkitab ~ dengan semua malaikatNya yang kudus. Apakah kalian dengar apa yang saya katakan? Yesus tidak akan datang dengan hanya sekelompok kecil malaikat, di dalam kitab-kitab injil dikatakan bahwa Yesus akan meninggalkan Surga dan Dia akan datang dengan semua malaikatNya yang kudus, sementara di Surga Allah Bapa akan duduk di atas takhtaNya.


You say, “You mean the Father isn’t coming at the second coming?”
No, He is not. If you read the New Testament carefully you’ll find that we are told for example in Acts 3:20 that “the Father shall send forth Jesus” in other words the Father is not coming with Jesus. Jesus is coming with all of the holy angels. The Father will be sitting on His throne. In the midst of the throne will be the cherubim and the seraphim, surrounding the throne will be the 24 elders which are the representatives of the worlds that never sinned. The Holy Spirit will be there, because His work on earth has been finished, He’s wooed sinners to accept Jesus Christ as Savior and Lord, and so Jesus will leave heaven. Once again the 2 groups that were not there in Revelation 4 will not be there again because Jesus and His holy angels will be coming to planet earth to pick up all of the rest of the redeemed.

Kalian berkata, “Maksud Anda Allah Bapa tidak akan datang dalam kedatangan yang kedua?”
Tidak. Allah Bapa tidak akan datang. Jika kita membaca kitab Perjanjian Baru dengan teliti, kita akan melihat misalnya di Kisah 3:20 bahwa “Dia … mengutus Yesus Kristus” dengan kata lain Allah Bapa tidak datang bersama Yesus. Yesus akan datang dengan semua malaikatNya yang kudus. Bapa akan duduk di atas takhtaNya. Di tengah-tengah takhta ada kerubim dan serafim, mengelilingi takhta ke-24 tua-tua yang adalah wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak pernah berdosa. Roh Kudus ada di sana karena pekerjaanNya di dunia telah selesai, Dia telah merayu orang-orang berdosa untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan. Maka Yesus akan meninggalkan Surga. Sekali lagi kedua kelompok yang tidak ada di sana di Wahyu 4 tidak akan berada di sana lagi karena Yesus dan malaikatNya yang kudus akan datang ke planet bumi untuk menjemput semua orang tebusan yang masih tersisa.


Do you remember that Jesus presented before the throne of the Father those who resurrected with Him? Do you know that that group was simply a down payment, it was a guarantee that someday Jesus was going to return to heaven with all of His saints, those who died in Christ and those who are alive and remain. And so Jesus will come down to heaven, and as He is above the earth He will say, “Awake, ye who sleep in the dust of the earth.” suddenly all of the graves of the righteous will move and God’s people will come forth, those who died in Christ will come forth, the living will be transformed and changed, and then Jesus and all of the angels, and this time not a group of the redeemed but all of the redeemed will begin the journey to heaven where the heavenly throne room is waiting for the reception. The Father is there, the representatives of the worlds are there, the cherubim and the seraphim are there, the Spirit says “Come” according to Revelation 22, He must be there if He says “Come”. And now Jesus will return to heaven, with all of His holy angels like He did upon His ascension, but this time He is not taking a sampling of His people, this time He is bringing people from every nation, kindred, tongue and people from every age of the history of the world, bringing them back home that which was lost has been found. And then Psalm 24 will be sung again, “Open up ye gates and the King of glory will come in” and the sentinel angels who will be waiting at the gates of the city will say, “Who is this King of glory?” And the answer will come, “The Lord of hosts, He is the King of glory.” Once again the gates of the holy city will open wide and God’s people along with Jesus and the holy angels will sweep through the gates into the city. “Blessed are those who keep the commandments that they might have the right to the tree of life that they may enter through the gates to the city.” And then Jesus will take His people into that huge heavenly throne room.
And you say, “How are they all going to fit?”
Well, let met tell you the heavenly Sanctuary is much larger than the one here. The Sanctuary on earth was only a little scale model. God did not show Moses the heavenly Sanctuary on the mount. He showed him a scale model of the heavenly Sanctuary. What that scale is we don’t know, but we do know that ten thousands time ten thousands and thousands of thousands of angels fit in it.
And so God’s people will enter into the heavenly throne room, and then you’ll have that marvelous song that is mentioned in Revelation 5:12-13. Do you know this song actually was sung when Jesus ascended but it is going to be sung again. The whole universe is going to sing this song when God’s people arrive with Jesus and the angels in heaven. It says there in verse 12, let’s read verse 11 for the context, Then I looked, and I heard the voice of many angels around the throne, the living creatures, and the elders; and the number of them was ten thousand times ten thousand, and thousands of thousands, 12 saying with a loud voice: ‘Worthy is the Lamb who was slain to receive power and riches and wisdom, and strength and honor and glory and blessing!’"…”  and then notice verse 13, “…13 And every creature…”  notice this is “every creature” now  “…every creature which is in heaven and on the earth and under the earth and such as are in the sea, and all that are in them, I heard saying: ‘Blessing and honor and glory and power be to Him who sits on the throne, and to the Lamb, forever and ever!’ 14 Then the four living creatures said, ‘Amen!’ And the twenty-four elders fell down and worshiped Him who lives forever and ever.”

Apakah kalian ingat Yesus telah mempersembahkan mereka yang bangkit bersamaNya di hadapan takhta BapaNya? Tahukah kalian bahwa kelompok itu hanyalah semacam “uang muka”, suatu jaminan bahwa suatu hari Yesus akan kembali ke Surga bersama semua orang kudusNya, mereka yang mati dalam Kristus dan mereka yang masih hidup dan ada pada waktu itu. Maka Yesus akan turun dari Surga, dan sementara Dia mengawang di atas bumi Dia akan berkata, “Bangkitlah, kamu yang tidur dalam debu bumi” dan tiba-tiba semua kubur orang-orang yang benar akan bergerak dan umat Tuhan akan keluar, mereka yang mati dalam Kristus akan keluar; dan yang masih hidup akan diubahkan; kemudian Yesus dan semua malaikat ~ dan kali ini bukan hanya sekelompok umat tebusan, tetapi semua umat tebusan ~ akan mengawali perjalanan mereka ke Surga di mana ruang takhta Surgawi sedang menantikan penyambutan mereka. Allah Bapa ada di sana, wakil-wakil dunia-dunia ada di sana, kerubim dan serafim ada di sana, dan menurut Wahyu 22 Roh berkata, Mari!”,  berarti Dia juga pasti ada di sana jika Dia berkata, “Mari!” Dan sekarang Yesus akan kembali ke Surga bersama semua malaikatNya yang kudus, sama seperti pada saat kenaikanNya, tetapi kali ini Dia tidak hanya mengajak sejumlah umatNya sebagai contoh, kali ini Dia akan membawa manusia dari setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum dari segala zaman sejarah dunia, membawa mereka pulang, mereka yang pernah hilang tetapi sudah ditemukan kembali. Lalu Mazmur 24 akan dinyanyikan lagi, “Angkatlah kepalamu, O, pintu-pintu gerbang, …Raja Kemuliaan akan masuk.” Dan malaikat-malaikat penjaga yang berjaga di gerbang-gerbang kota akan berkata, ”Siapakah Raja Kemuliaan ini?” dan jawaban yang diberikan adalah, ”Tuhan bala tentara samawi, Dialah Raja Kemuliaan.”  Sekali lagi gerbang kota kudus akan terbuka lebar dan umat Tuhan bersama Yesus dan malaikat-malaikat kudus akan masuk melalui gerbang-gerbang ke dalam kota. “Berbahagialah mereka yang memelihara perintah-perintah Tuhan sehingga mereka boleh memperoleh hak atas pohon kehidupan,  sehingga mereka boleh masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.” [Wah 22:14]  Lalu Yesus akan membawa umatNya ke ruang takhta yang mahabesar itu.
Dan kalian berkata, “Bagaimana mereka semua bisa muat di sana?”
Nah, saya akan mengatakannya kepada kalian bahwa Bait Suci Surgawi itu jauh lebih besar daripada yang ada di dunia ini. Bait Suci yang di dunia hanyalah sebuah model berskala kecil. Tuhan tidak menunjukkan kepada Musa Bait Suci yang di atas bukit. Tuhan menunjukkan suatu maket dari Bait Suci itu. Skalanya berukuran berapa kita tidak tahu tapi yang kita ketahui adalah berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa malaikat cukup masuk ke dalamnya. Maka umat Tuhan akan masuk ke ruang takhta Surgawi, kemudian tibalah kita pada nyanyian yang mengagumkan yang disebutkan di Wahyu 5:12-13. Tahukah kalian nyanyian ini sudah dinyanyikan saat Yesus naik ke Surga, tetapi dia akan dinyanyikan lagi. Seluruh alam semesta akan menyanyikan nyanyian ini ketika umat Tuhan tiba bersama Yesus dan para malaikatNya di Surga. Dikatakan di ayat 12 sana, mari kita  baca ayat 11nya untuk konteks, “Maka aku melihat dan aku mendengar suara banyak malaikat di sekeliling takhta, makhluk-makhluk hidup dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, 12 berkata dengan suara nyaring:Layaklah Anak Domba yang telah disembelih itu untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan berkat!’…” lalu perhatikan ayat 13, “…13 Dan aku mendengar semua makhluk…”  perhatikan, sekarang ini,  “…semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: ‘Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, segala puji dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!’”


What do you think? Fantastic! We are going to meet the representatives from all of the worlds that never sinned. In fact they are probably going to invite us to be guest speakers at their worlds, hehehe, to tell the story of redemption. They are going to say, “Could you put me on your calendar to come and speak in my world?” And I am going to say, “Give me a break, I took lots of appointments while I was on planet earth, let me rest a little.” That is not what I am going to say! Because I am going to be in the flower of youth in the fullness of strength, and we will be able to travel to other worlds, we’ll be able to meet the representatives of those worlds, the inhabitants of those worlds who have been faithful to God and have kept His commandments.
But, folks, in order to get there we must have a personal relationship with Jesus Christ. We can’t let anything in this world stand in the way between us and Jesus.

Menurut kalian bagaimana? Fantastis! Kita akan berjumpa dengan wakil-wakil semua dunia yang tidak pernah berdosa. Bahkan kira-kira mereka akan mengundang kita sebagai pembicara tamu di dunia mereka, hehehe, untuk menceritakan tentang kisah penebusan. Mereka akan berkata, “Bisakah Anda memasukkan dalam agenda Anda untuk datang dan berbicara di dunia saya?” Dan saya akan berkata, “Berilah saya kesempatan bernapas, saya telah melayani banyak permintaan ketika hidup di planet bumi, sekarang saya mau istirahat dulu.” Saya tidak akan berkata demikian, karena saya akan berada dalam kondisi segar dan muda, gagah perkasa, dan kita bisa menempuh perjalanan ke dunia-dunia lain, kita bisa bertemu dengan wakil-wakil dunia-dunia itu, penduduk dunia-dunia itu yang setia kepada Tuhan dan memelihara perintah-perintahNya.
Tetapi, Saudara-saudara, supaya kita bisa berada di sana kita harus memiliki hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. Kita tidak boleh mengizinkan apa pun dari dunia ini menjadi penghalangan antara kita dan Kristus.


You know Christians are so attached to their stuff, to their things. You know some Christians have so much stuff and so many things that God couldn’t take them out of the world with the most powerful crane in the universe because they are weighed down. Let’s not get attached to the things that perish, the things that are vanishing away. Let’s keep our focus on heaven. You know somebody once said to me, “Oh, you know, you are so heavenly minded you are no earthly good.” And so I looked at him and I said, “Yeah, and you are so earthly minded you are not heavenly good.” You know because the opposite is also true. You know we are in this world, folks, to reach souls for Christ, to prepare for the coming of Jesus so that we can be there for this glorious celebration when Jesus comes in power and glory. What a wonderful magnificent day that will be.

Tahukah kalian, orang Kristen itu begitu terikat pada barang-barang mereka, milik mereka. Kalian tahu, ada orang Kristen yang memiliki begitu banyak barang dan milik sampai Tuhan pun tidak bisa membawa mereka keluar dari dunia ini walaupun memakai alat derek yang paling kuat yang ada di alam semesta, karena mereka begitu terbebani oleh barang-barang mereka. Marilah jangan kita terikat kepada benda-benda yang tidak kekal, benda-benda yang akan lenyap. Marilah kita tetap mengarahkan fokus kita ke Surga.
Tahukah kalian, seseorang pernah berkata kepada saya, “O, Anda tahu, pikiran Anda begitu kesurgawian sehingga Anda tidak ada gunanya di dunia.” Dan saya memandang dia dan saya berkata, “Yeah, dan pikiran Anda begitu keduniawian sehingga Anda tidak ada gunanya bagi Surga.” Tahukah kalian, yang berlawanan juga sama benarnya.  Kalian tahu, kita hidup di dunia ini, Saudara-saudara, untuk menjangkau jiwa-jiwa bagi Kristus, mempersiapkan kedatangan Yesus supaya kita boleh berada di sana untuk mengikuti perayaan yang mulia saat Yesus datang dalam kuasa dan kemuliaan. Betapa hebatnya hari itu.


Now, the question comes up and we’ll conclude with this, and we’ll introduce what we are going to speak about in our last topic in this series. What is the role of the 24 elders? What is their function in the universe? How does God employ them in the administration of the universe? Is there a comparable model on earth that will help us understand the way in which the 24 elders are used by God to administrate and operate the universe? I believe that there is a model on earth. And do you know what they are called? Elders. The elders of the church are actually the model of how the elders operate in the heavenly council. Do you remember the Jerusalem council? I am just getting ahead of myself a little bit. Remember the Jerusalem council? They were making the decisions that were affecting the churches everywhere. The Bible tells us the elders from all of the churches came together to deliberate and decide exactly what needed to be done with the issue of circumcision. In other words, the elders were the representatives of all the churches on earth, and the elders are God’s representatives from the worlds in heaven that gather in heavenly council to help the Lord in the administration of the universe.
You say, “God can do everything Himself.”
Yes, but God is a God who delegates responsibilities, He cares what people think and He wants to involve His people in the administration of the universe. What a wonderful God we have.
So don’t miss the last subject in this series.

Sekarang, ada pertanyaan yang muncul dan kita akan mengakhiri pelajaran dengan pertanyaan itu, dan kita diperkenalkan kepada apa yang akan kita bahas dalam topik yang terakhir dari serie ini. Apakah peranan ke-24 tua-tua? Apakah fungsi mereka di alam semesta ini? Bagaimana Tuhan mempekerjakan mereka dalam administrasi alam semesta ini? Apakah di dunia ada model bandingannya yang setara yang bisa membantu kita mengerti bagaimana Tuhan memakai ke-24 tua-tua itu untuk mengatur dan menjalankan alam semesta? Saya yakin di dunia ada modelnya. Dan tahukah kalian mereka disebut apa? Ketua-ketua! Ketua-ketua dalam gereja sesungguhnya adalah model bagaimana tua-tua itu bekerja dalam dewan surgawi.
Apakah kalian ingat dewan Yerusalem? Saya mendahului sedikit pembahasan saya nanti. Ingat dewan Yerusalem? Mereka membuat keputusan-keputusan yang mempengaruhi gereja-gereja di mana-mana. Alkitab mengatakan bahwa ketua-ketua dari semua gereja berkumpul untuk mempertimbangkan dan memutuskan tepatnya apa yang perlu diperbuat dengan isu penyunatan. Dengan kata lain, ketua-ketua adalah wakil-wakil semua gereja di dunia, dan tua-tua adalah wakil-wakil Tuhan dari dunia-dunia di alam semesta, yang berkumpul dalam dewan surgawi untuk membantu Tuhan mengatur alam semesta.
Kalian berkata, “Tuhan mampu melakukan segalanya Sendiri.”
Ya, tetapi Tuhan adalah Tuhan yang mendelegasikan tanggung jawab. Dia perduli apa yang dipikir oleh umatNya dan Dia mau melibatkan umatNya dalam pengaturan alam semesta. Betapa hebatnya Tuhan kita.
Jadi jangan lewatkan topik terakhir serie ini.





25 01 16


No comments:

Post a Comment