THE 24 ELDERS
Part 06/06 - Stephen Bohr
FUTURE HISTORY AND
FUNCTIONS
Dibuka dengan
doa.
Isaiah chapters 24-27 are what some theologians have called “the Little Apocalypse” or “the Little
Book of Revelation in the Old Testament”. The reason why some
theologians have referred to these chapters as “the little book of Revelation
in the Old Testament” is because these three chapters actually have a very
close relationship with the last three chapters of the book of Revelation.
Beberapa
theolog menyebut Yesaya pasal 24-27 “buku
Apokalipa kecil” atau “Kitab
Wahyu Kecil di Perjanjian Lama”. Alasan mengapa beberapa theolog
menyebut pasal-pasal tersebut sebagai “Kitab Wahyu Kecil di Perjanjian Lama”
adalah karena ketiga pasal tersebut
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tiga pasal terakhir Kitab Wahyu.
Now, I’d like to begin by having us turning our Bibles to Isaiah
24, and I would like to read verses 1-4 and immediately you are going to
realize that this is describing the cataclysmic global events that will take
place at the second coming of Jesus Christ. It says there in Isaiah 24:1 “Behold, the LORD makes the earth empty and makes it
waste, distorts its surface and scatters abroad its inhabitants. 2 And it shall be: as with the people, so with
the priest; as with the servant, so with his master; as with the maid, so with
her mistress; as with the buyer, so with the seller; as with the lender, so
with the borrower; as with the creditor, so with the debtor…” in other words no one is going to escape this cataclysmic
catastrophe that is going to afflict planet earth. And then we find, continuing
our reading, “…3 The land shall be
entirely emptied and utterly plundered, for the LORD has spoken this word. 4The
earth mourns and fades away,
the world languishes and fades
away; the haughty people of the earth languish.”
Now notice the strong terminology that we find in these verses.
It speaks about the earth being emptied, being wasted, the inhabitants of the
earth being scattered, the high and the low not escaping the destruction. The
expression is used “entirely emptied… utterly plundered” and it speaks about the earth mourning.
Nah, saya akan mulai dengan mengajak kita membuka Alkitab kita ke Yesaya
24, dan saya ingin membacakan ayat 1-4, maka kalian akan segera menyadari bahwa
ini menggambarkan peristiwa-peristiwa bencana global yang akan terjadi pada
saat kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali. Dikatakan di Yesaya 24:1, “Lihatlah, TUHAN membuat bumi kosong dan
membuatnya gersang, menjungkirbalikkan
permukaannya, dan menyerakkan keluar penduduknya.
2 Maka sebagaimana nasib umat demikianlah nasib imam, sebagaimana nasib hamba laki-laki demikianlah
nasib tuannya, sebagaimana nasib hamba
perempuan demikianlah nasib nyonyanya, sebagaimana
nasib si pembeli demikianlah nasib si penjual, sebagaimana
nasib yang meminjami demikianlah nasib yang
meminjam, sebagaimana nasib orang yang
berutang demikianlah nasib orang yang berpiutang…” dengan kata lain tidak ada orang yang
akan terluput dari bencana besar yang akan mengenai planet bumi ini. Lalu kita
dapati ~ melanjutkan bacaan kita: “…3 Bumi akan seluruhnya dikosongkan dan sama sekali habis,
sebab Tuhanlah yang mengucapkan firman ini. 4 Bumi berkabung dan menjadi layu, dunia merana dan memudar; orang-orang
bumi yang sombong menjadi layu.” [NKJV yang diindonesiakan]
Sekarang perhatikan istilah yang keras yang kita
temui di ayat-ayat ini. Ini berbicara tentang bumi dikosongkan, dibuat gersang,
penduduk bumi diserakkan, manusia tinggi-rendah tidak ada yang luput dari
kehancuran ini. Istilah yang dipakai adalah
”seluruhnya dikosongkan” …
“sama sekali habis” dan ini
berbicara mengenai bumi berkabung.
Now the theologian Frederick Moriarty in the Jerome Bible Commentary Vol. 1 pg. 277,
explains exactly what this passage is describing. This is what he says, “God’s Word had once
established order in the world…” and he quotes
Genesis 1 that’s the Creation. Then he says regarding this passage, “…The picture is that of a
return to primeval chaos.” In other words it’s a
return to the condition of the earth before creation week.
Nah, theolog
Frederick Moriarty dalam Jerome Bible
Commentary Vol. 1 hal 277, menjelaskan sebenarnya apa yang digambarkan teks
tersebut. Inilah katanya, “Firman Tuhan pernah menciptakan keteraturan di
dunia…” dan dia
mengutip dari Kejadian pasal 1, yaitu tentang penciptaan. Lalu katanya mengenai
teks itu, “…Yang digambarkan adalah kembali ke kondisi kacau balau yang
mula-mula.” Dengan kata
lain, kembali ke kondisi bumi sebetulm minggu penciptaan.
Now, I’d also like to read from Isaiah 24:18-20 towards the end
of the chapter this description of this catastrophic cataclysmic event is
described with additional detail. It says in Isaiah 24:18-20, “And
it shall be that he who flees
from the noise of the fear shall fall into the pit, and he who comes up from
the midst of the pit shall be caught in the snare…” kind of reminds us of Revelation 6 where we are told that
the wicked are going to hide in the caves, and they are going to run and they
are going to cry for the rocks to fall upon them. It continues saying, “…For the windows from on high are
open, and the foundations of the earth are shaken…” notice huge earthquakes. Then it continues saying, “…19 The earth is
violently broken, the earth is split open, the earth is shaken exceedingly. 20
The earth shall reel to and fro like a drunkard, and shall totter like a hut;
its transgression shall be heavy upon it, and it will fall, and not rise
again.”
Once again we see strong expressions that are used in this
passage. We find expressions such as “the foundations of the
earth are shaken… the earth is violently broken, the earth is split
open...shaken exceedingly”, it ”shall
reel to and fro”, it “shall totter like a hut” now this is describing
that great earthquake that will take place at the second coming of Jesus
Christ. According to Isaiah 16, excuse me, Revelation 16:17-21.
Nah, saya juga mau membacakan dari Yesaya 24:18-20 menjelang akhir pasal
ini, peristiwa bencana besar itu dilukiskan dengan keterangan-keterangan
tambahan. Dikatakan di Yesaya 24:18-20, “Maka yang lari karena bunyi yang menakutkan
akan jatuh ke kedalaman, dan yang naik dari tengah kedalaman akan terperangkap dalam jerat…” mengingatkan
kita pada Wahyu pasal 6, bukan? Di mana kita diberitahu bahwa orang-orang fasik
akan bersembunyi di gua-gua, dan mereka akan berlarian, dan mereka akan berseru
kepada batu-batu agar menjatuhi mereka. Dikatakan selanjutnya, “…Sebab tingkap-tingkap di
langit akan terbuka dan fondasi bumi goncang…”
perhatikan, gempa bumi yang hebat. Lalu dikatakan
selanjutnya, “…19 Bumi remuk redam, bumi terbelah membuka, bumi bergetar sangat hebat. 20 Bumi
terhuyung-huyung seperti orang mabuk dan akan bergoyang
seperti gubuk yang ditiup angin; dosa pemberontakannya membebaninya dengan sangat, ia akan rebah
dan tidak akan bangkit-bangkit lagi.” [NKJV yang diindonesiakan]
Sekali lagi kita melihat istilah-istilah yang keras yang dipakai dalam
bacaan ini. Kita mendapati istilah seperti “…fondasi bumi goncang… Bumi remuk
redam, bumi terbelah membuka … bergetar sangat hebat …terhuyung-huyung… bergoyang seperti gubuk yang ditiup angin” ini
menggambarkan gempa bumi hebat yang akan terjadi saat kedatangan Yesus Kristus
yang kedua. Menurut Yesaya 16, maaf, Wahyu 16:17-21.
Now, the question is when this cataclysmic event takes place,
when Jesus comes the second time in power and glory, and the earth is emptied
and the earth is split open and there is this gigantic earthquake, how many are
going to be left as a result of this catastrophe?
Isaiah 24:6 has the answer, it says there Isaiah 24:6 “Therefore
the curse has devoured the earth, and those who dwell in it are desolate.
Therefore the inhabitants of the earth are burned…” so notice that there is fire involved in this destruction,
and then it says, “…and few men are…” what? “…few men are left.”
And so immediately the question is asked, “Who are the few men
that are left?”
Nah,
pertanyaannya adalah, pada saat peristiwa bencana besar ini terjadi, saat Yesus
datang kedua kalinya dalam kuasa dan kemuliaan, dan bumi dikosongkan, bumi
terbelah terbuka dan ada gempa bumi besar, berapa orang yang akan tersisa
sebagai akibat bencana ini?
Yesaya 24:6
memberikan jawabannya. Dikatakan di Yesaya 24:6, “Sebab kutukan itu telah melahap bumi, dan mereka
yang diam di sana menyedihkan. Sebab itu penduduk bumi akan terbakar…”
jadi perhatikan, dalam penghancuran ini melibatkan api.
Kemudian dikatakan, “…dan sedikit manusia yang tersisa.” [NKJV yang diindonesiakan].
Maka segera
pertanyaannya adalah, “Siapakah sedikit manusia yang tersisa ini?”
Now, we believe as SDA that when Jesus comes all human beings on
planet earth are going to be destroyed, don’t we? So what is meant here when
this catastrophe takes place at the second coming, what is meant by the
expression “few men are left”? Who are those who are left? We have to return to
the time before the flood, and at the flood. Go with me to Genesis 7:22-23, and
for now I want you to keep in the corner of your mind the word “few”, it says
“few men are left” when this disaster or catastrophe takes place at the second coming of Jesus Christ.
Now, Genesis 7:22-23 is speaking about the flood in Noah’s day,
and it says here in verse 23, speaking about God, “23 So He destroyed all living things
which were on the face of the ground: both man and cattle, creeping thing and
bird of the air. They were destroyed from the earth. Only Noah and those who were with him in the ark remained alive.”
Now you say, “What relationship does this have with Isaiah
24:6?”
Nah, sebagai
MAHK kita meyakini pada saat Yesus datang, semua makhluk di planet bumi akan
dibinasakan, bukan? Jadi apa yang dimaksudkan di sini, saat bencana ini terjadi pada
kedatangan Yesus kedua kalinya apa yang dimaksudkan dengan istilah “sedikit manusia yang tersisa”? Siapakah mereka yang tersisa?
Kita harus
kembali ke zaman sebelum Air Bah dan saat Air Bah. Marilah bersama saya ke
Kejadian 7:22-23 dan sementara ini saya minta kalian menyimpan di sudut pikiran
kalian perkataan “sedikit” itu, dari “sedikit manusia yang tersisa”
ketika bencana atau malapetaka itu terjadi waktu kedatangan Yesus
Kristus kedua kalinya.
Nah, Kejadian
7:22-23 berbicara mengenai air bah di zaman Nuh, dan dikatakan di ayat 23 di
sana, berbicara tentang Tuhan, “Demikianlah dibinasakan Allah segala yang hidup yang ada di
muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di
udara, mereka semuanya dibinasakan dari atas bumi; hanya Nuh dan semua yang bersama-sama
dengan dia dalam bahtera itu yang tinggal hidup.” [NKJV
yang diindonesiakan].
Sekarang kalian
berkata, “Apa kaitannya ini dengan Yesaya 24:6?”
On the surface it doesn’t appear to have any relationship
because in Isaiah 24:6 the word “left” is used. “Few men are left” And here in
Genesis 7:22-23 the word “left” is not used but the word “remained” , it says
Noah and his family “remained alive”, however the Hebrew word is identical in both
verses. I want you to notice how this is translated in Genesis 7:23.
This is in the English Standard Version which is one of the more contemporary
versions, it’s a translation it’s not a paraphrase, it’s not a dynamic
translation, it’s a translation full fledged. Notice how it translates Genesis
7:23. It says there, “Only Noah was left, and those who were with him in the
Ark”. So who were left when the catastrophe of the worldwide flood came? Only Noah and his family were left, or
remained alive.
Now isn’t the flood symbolic of events connected with the second
coming of Christ? Yes. Because Jesus says, “As it was in the
days of Noah, so also will it be at the coming of the Son of Man.” Are you with me?
So the question is, in Isaiah 24:6 who are “the few” that are
left? It is not wicked people, a small
group of wicked people that are left, the few that are left are the what? Are the
righteous who survived this catastrophe.
Sekilas tampaknya tidak ada kaitannya, karena di Yesaya
24:6 kata yang dipakai adalah “tersisa”: “sedikit manusia yang tersisa”;
sedangkan di sini di Kejadian 7:22-23, kata “tersisa” tidak dipakai,
melainkan kata “tinggal”, dikatakan Nuh dan keluarganya “yang tinggal hidup”. Tetapi kata dalam bahasa Ibraninya di kedua ayat itu sama.
Saya mau kalian perhatikan bagaimana ini diterjemahkan di Kejadian 7:23. Ini
adalah terjemahan English Standard Version (ESV) salah satu versi yang lebih
kontemporer. Ini adalah terjemahan harafiahnya, bukan terjemahan bebas, bukan
terjemahan dinamis, tetapi ini adalah terjemahan yang baku. Perhatikan
bagaimana Kejadian 7:23 diterjemahkan. Dikatakan di sana, “…Hanya Nuh yang tersisa, dan
mereka yang bersamanya di dalam bahtera.” Jadi siapakah yang tersisa saat
bencana atau air bah yang mendunia itu terjadi? Hanya Nuh dan keluarganya yang
tersisa, atau yang tinggal hidup.
Nah,
bukankah air bah itu merupakan simbol dari peristiwa yang berkaitan dengan
kedatangan Kristus yang kedua kali? Ya, karena Yesus berkata, “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak
pada kedatangan Anak Manusia.” [Mat 24:37]. Apakah kalian mengikuti saya?
Jadi pertanyaannya adalah, di Yesaya
24:6 siapakah yang “sedikit” yang “tersisa”? Mereka bukanlah orang-orang jahat,
sekelompok kecil orang jahat yang tersisa, yang
sedikit yang tersisa adalah apa? Adalah orang-orang BENAR yang selamat melewati bencana ini.
Now, I want us to go to 1 Peter 3:20 and do you remember the
word “few” that I told you to keep in the corner of your mind? Now notice that
here Peter is speaking about the flood, and he is going to refer to the
survivors with the same word. Notice 1 Peter 3:20 speaking about the ark it
says, “…in
which a few, that is, eight persons souls,
were brought safely through the water.”
So my question is who are the few that are left when Jesus comes?
They are the same idea of the few that are left at the time of the flood. In
other words the few that are left according to Isaiah 24:6 are not the wicked, a small
group of wicked people, but they represent what? The
righteous who remained alive in the midst of this catastrophe.
Sekarang saya
mau kita ke 1 Petrus 3:20, dan apakah kalian ingat kata “sedikit” yang saya
minta kalian simpan di sudut pikiran
kalian? Nah, perhatikan di sini Petrus berbicara mengenai air bah, dan dia akan
menyebut mereka yang selamat dengan kata yang sama. Perhatikan 1 Petrus 3:20,
berbicara mengenai bahtera, dikatakan, “…di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang
diselamatkan dari air bah itu.”
Jadi
pertanyaan saya adalah, siapakah yang
sedikit yang tersisa ketika Yesus datang? Mereka ini berasal
dari ide yang sama dengan yang tersisa pada waktu air bah. Dengan kata lain,
yang sedikit yang tersisa menurut Yesaya 24:6 bukanlah mereka yang jahat, satu kelompok
kecil orang-orang jahat, melainkan mereka
mewakili apa? Orang-orang
benar yang tetap hidup di tengah-tengah bencana itu.
Now I want us to go back to Isaiah 24, and we’ve noticed already
that Isaiah
24 up till verse 20 is describing the cataclysmic events connected with the
second coming, the catastrophe having to do with the second coming,
we’ve noticed there is going to be a small group of righteous people who will
be left, those are “the few”; but now I want you to notice something very
interesting that is going to happen with the wicked.
It says in Isaiah 24:21 listen carefully, this is at the second
coming, “It
shall come to pass in that day…” which day? It’s been describing the
second coming, right? “…It shall come to pass in that day that the LORD will punish on high the
host of exalted ones, and on the earth the kings of the earth.…”
Now do you notice that there are two groups
that are punished here? The first group that are punished on high are the host of
the exalted ones, and the other group are the kings of the earth.
Now I need to read this in a
different translation because it comes
through in a clearer way. In the Revised Standard Version Isaiah 24:21 reads in
this way: “In that day…” that is the day when this catastrophe takes place, the
second coming, “…In that day, the Lord will punish the
powers in the heavens above and the kings on the earth below.” I like that translation.
Sekarang saya
mau kita kembali ke Yesaya 24, dan sudah kita simak bahwa Yesaya pasal 24
hingga ayat ke-20 menggambarkan peristiwa-peristiwa bencana yang berkaitan
dengan kedatangan Kristus yang kedua, malapetaka yang terkait dengan kedatangan
Kristus yang kedua. Sudah kita simak akan ada sekelompok orang benar yang akan
tersisa, mereka itulah disebut yang “sedikit” tetapi sekarang saya mau kalian memperhatikan
sesuatu yang sangat menarik yang akan terjadi pada orang-orang jahat.
Dikatakan di
Yesaya 24:21, dengarkan baik-baik, ini adalah pada saat kedatangan Kristus yang
kedua, “Maka akan terjadi pada
hari itu…” hari
yang mana? Ini menggambarkan kedatangan Kristus yang kedua, benar? “…Maka akan terjadi pada hari itu TUHAN akan menghukum yang di langit, bala tentara yang di tempat tinggi, dan di atas bumi raja-raja dunia. [NKJV yang diindonesiakan]
Nah, apakah
kalian melihat bahwa akan ada dua
kelompok yang akan dihukum di sini? Kelompok pertama yang akan
dihukum di langit adalah bala
tentara yang di tempat tinggi, dan kelompok yang lain adalah raja-raja dunia.
Nah, saya
harus membacakan dari terjemahan yang lain karena terjemahan itu lebih jelas.
Di Revised Standard Version (RSV), Yesaya 24:21 terbaca seperti ini: “Pada hari itu…” yaitu hari ketika malapetakan ini
terjadi, kedatangan Kristus yang kedua, “…Pada hari itu, Tuhan akan menghukum kekuasaan di langit di atas,
dan raja-raja di bumi di bawah.” Saya
suka terjemahan ini.
Two groups are going to be punished:
the powers in the heavens above, and the kings on the earth below. So there is
a heavenly group that is going to be punished, and there is also an earthly
group that is going to be punished.
And you say now, “Who is the heavenly
group that is going to be punished in this passage? Who is it talking about?”
Let’s go to Ephesians 6:12. Ephesians
6:12 identifies that the group that is spoken of as “the powers in the heavens”. Ephesians
6:12, here the apostle Paul says, “For
we do not wrestle against flesh and blood…”
what does he mean about flesh and
blood? He is talking about human beings, right? And if you want to prove that
point all you have to do is go to Hebrews 2:14 where it says that because the
children had flesh and blood Jesus also partook of the same, in other words
Jesus became a human being, so “…we do not wrestle against flesh and blood…”
that is against human beings, merely “…but against…” what? “…principalities, against powers, against the rulers of the
darkness of this age…” and
now notice, “…against spiritual hosts of wickedness…” where? “…in the heavenly places.”
And let me ask you, who are those
hosts, those spiritual hosts in high places that we are struggling against?
They are not flesh and blood, they are what? Satan and his angels.
So the question is, who are these
that are described in Isaiah 24:21 as being punished because they are the powers
in the heavens? It’s talking about Satan and his angels.
Dua kelompok
akan dihukum: kekuasaan di langit di atas, dan raja-raja di bumi di bawah. Jadi
ada satu kelompok yang di langit yang
akan dihukum, dan ada juga satu kelompok duniawi yang akan dihukum.
Dan kalian
berkata, “Siapa kelompok yang di langit yang
akan dihukum dalam ayat itu? Siapa yang dibicarakan?”
Marilah ke
Efesus 6:12. Efesus 6:12 mengidentifikasi kelompok yang disebut sebagai
“kekuasaan di langit”. Efesus 6:12, di sini rasul Paulus berkata, “karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging…” apa yang dimaksudkan “darah dan
daging”? Paulus berbicara tentang manusia, bukan? Dan jika kalian ingin
membuktikan ini, kalian hanya perlu ke Ibrani 2:14 di mana dikatakan karena “anak-anak itu adalah anak-anak dari
darah dan daging, maka Yesus juga mengambil bagian yang sama” dengan kata lain
Yesus menjadi manusia. Jadi, “…perjuangan kita bukanlah
melawan darah dan daging…” maksudnya
semata-mata melawan manusia, “…tetapi melawan…” apa? “… pemerintah-pemerintah, melawan
penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu kegelapan
masa kini…” dan
sekarang perhatikan, “…melawan bala tentara roh-roh jahat…” di mana? “…di langit.”
[NKJV yang diindonesiakan].
Coba saya tanya, siapakah bala tentara itu, bala tentara
roh-roh di tempat tinggi yang kita lawan? Mereka bukan darah dan daging, mereka
adalah apa? Setan dan malaikat-malaikatnya.
Jadi pertanyaannya adalah, siapakah mereka yang digambarkan di Yesaya 24:21 sebagai
yang dihukum karena mereka adalah penguasa-penguasa
di langit? Ini berbicara
mengenai Setan dan malaikat-malaikatnya.
But now I want you to notice that
there is another group that is punished at the second coming of Christ.
Revelation 19:19. Go with me to Revelation 19:19, this verse is describing the
conclusion of the 2nd coming of Christ. And I want you to notice who
is going to be punished at the second coming of Christ. It says there in
Revelation 19:19, “And
I saw the beast…” and then who else? “…the
kings of the earth, and their armies, gathered together to make war against Him
who sat on the horse and against His army…”
and then verse 21 says that the kings
of the earth are destroyed by the sword that comes forth from the mouth
of He who is seated on the white horse. In other words they are destroyed by Christ.
Tetapi sekarang saya mau kalian perhatikan ada kelompok lain yang
dihukum pada saat kedatangan Kristus yang kedua. Wahyu 19:19. Mari bersama saya
ke Wahyu 19:19, ayat ini menggambarkan konklusi dari kedatangan Kristus yang
kedua. Dan saya mau kalian perhatikan siapa yang akan dihukum pada saat
kedatangan Kristus yang kedua. Dikatakan di Wahyu 19:19, “Dan aku melihat binatang itu…”
lalu siapa lagi? “…dan raja-raja di bumi serta
tentara-tentara mereka telah berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Dia yang duduk di atas kuda itu dan melawan tentara-Nya.” [NKJV yang diindonesiakan]. Lalu
ayat 21 berkata bahwa raja-raja
di bumi itu dibinasakan oleh pedang yang keluar dari mulut Dia
yang duduk di atas kuda putih. Dengan kata lain mereka dibinasakan oleh Kristus.
So what are the two groups that are
punished when Jesus comes?
·
The first group is Satan and his angels that are
described in the book of Ephesians as spiritual hosts of wickedness in heavenly
places.
·
The other group is described as the kings of the earth.
Now, the question is, what is the
punishment that is given to these exalted heavenly ones and these kings of the
earth?
Jadi kedua
kelompok mana yang akan dihukum saat Yesus datang?
·
Kelompok pertama adalah Setan
dan malaikat-malaikatnya yang digambarkan di Efesus sebagai bala tentara
roh-roh jahat di langit.
·
Kelompok satunya digambarkan
sebagai raja-raja dunia.
Nah, pertanyaannya adalah, apakah hukuman yang diberikan kepada mereka yang
di tempat tinggi dan raja-raja dunia ini?
We have to go to Isaiah 24:22 and for
now we’ll only read the first half of the verse. Notice what the punishment is,
remember this is taking place at the second coming of Christ, there is this
cataclysm, there is this catastrophe that is taking place, and there are few
that are left which are the righteous, the ones that survive this catastrophe,
but then there are two groups that are going to be punished at the second
coming.
Now, notice Isaiah 24:22 for what the
punishment is. It says there, “…22
They will be gathered together, as
prisoners are gathered in the pit, and will
be shut up in the prison…” what is the punishment that takes place for the hosts on
high and for the kings of the earth, the wicked? They are going to be what?
They are going to become prisoners in the pit and they are going to be shut up
in the prison. It says here in Isaiah 24:22.
Now, the question is, what is meant
by “the pit”?
Well, we need to look at other texts
from Scripture to find out what the pit it.
Let’s go to Genesis 37:24 this is the
same identical Hebrew word that we are going to look at now, Genesis 37:24,
it’s talking about the experience of Joseph and I want you to notice what they
did, what his brothers did with Joseph. It says there in Genesis 37:24 “Then they took him and cast him into
a…” what? “…into a pit…” the same identical word that we have in Isaiah. “…And the pit was empty; there was
no water in it…” what was this really? It was a
cistern, right? Where water was drawn to supply the needs of the people that
lived nearby. And so it says here that Joseph was cast into this pit. Now, let
me ask you, was he alive? Yes. Did he stay there permanently? No, it was only
until it could be decided what was going to be done with him.
Kita harus ke Yesaya 24:22 dan sementara ini kita hanya akan membaca
bagian pertama dari ayat itu. Perhatikan apa hukumannya. Ingat ini terjadi pada
saat kedatangan kedua Kristus, ada bencana, ada malapetaka yang sedang terjadi,
dan hanya sedikit yang tersisa yaitu mereka yang benar, mereka yang selamat
dari malapetaka ini; tetapi kemudian ada dua kelompok yang akan dihukum pada
kedatangan Kristus yang kedua itu.
Nah, perhatikan Yesaya 24:22 untuk melihat apa hukumannya. Dikatakan di
sana, “Mereka akan dikumpulkan menjadi satu, seperti tahanan dikumpulkan di kedalaman; dan akan dikunci
dalam penjara…” apa
hukuman yang akan terjadi bagi bala tentara di langit dan bagi raja-raja di
bumi yang jahat? Mereka akan diapakan? Mereka akan menjadi tahanan di
kedalaman, dan mereka akan dikunci di dalam penjara. Dikatakan demikian di
Yesaya 24:22.
Sekarang pertanyaannya adalah, apa yang dimaksud dengan “kedalaman”?
Nah kita harus melihat ayat-ayat lain dalam Firman Tuhan
untuk menemukan apa itu “kedalaman”.
Marilah ke Kejadian 37:24, ini adalah kata Ibrani yang
persis sama yang akan kita lihat sekarang. Kejadian 37:24 berbicara tentang
pengalaman Yusuf, dan saya mau kalian simak apa yang mereka lakukan, apa yang
dilakukan saudara-saudaranya kepada Yusuf. Dikatakan di Kejadian 37:24, “Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke…” apa? “…ke kedalaman…” kata yang sama yang terdapat di Yesaya.
“…Dan kedalaman itu kosong, tidak berair di dalamnya…”
apa ini sebenarnya? Sebuah sumur, benar? Dari mana
orang mengambil air untuk kebutuhan masyarakat yang hidup di sekitarnya. Maka
dikatakan di sini bahwa Yusuf dilemparkan ke dalam sumur ini.
Sekarang coba saya tanya, apakah Yusuf masih hidup? Ya.
Apakah dia tinggal di sana selamanya? Tidak. Dia hanya berada di sana hingga
mereka memutuskan apa yang akan mereka lakukan kepadanya.
Now, let’s go to Jeremiah 38 where
this same word is used. Jeremiah 38:6, this time it is talking about Jeremiah,
and you know Jeremiah was thrown into the dungeon and that word “dungeon” is
the same word that is used in Isaiah 24. It says there in Jeremiah 38:6, “So they took Jeremiah and cast him
into the dungeon of Malchiah the king's
son, which was in the court of
the prison, and they let Jeremiah down with ropes. And in the dungeon there was no water, but mire. So
Jeremiah sank in the mire…”
that is in the mud. That word
“dungeon” is the same identical word that is translated “pit” in Isaiah chapter
24.
Now, what was this pit that Jeremiah
was thrown into, this dungeon? It was actually the water well of the
prison.
Now let me ask you again, was
Jeremiah thrown into the pit in living state? Yes, he was. Was he thrown into
the pit permanently? No. He was only thrown in there until it could be decided
what they were going to do with him, until a final decision was made.
And so the “pit” can refer to a place of
confinement where living individuals exist until a decision is made about what
is going to happen with them.
But do you know the word “pit” is the
same identical Hebrew word is also used to describe people who are placed in
the tomb and are prisoners of the grave. Notice Isaiah 38:18, very interesting
that the
“pit” can also refer to a place where dead people are, where dead people are
confined in prison, so to speak.
It says there in Isaiah 38:18, “For Sheol…” some versions translate that as “the grave” that’s the correct
translation, “…For Sheol cannot
thank You, death cannot praise You; those who go down to the…” what?
“…to the pit
cannot hope for Your truth.”
Do you see the three synonymous
terms? It uses the word “sheol” which means grave, it refers to the word “death
cannot praise You”, and then it refers to the place of confinement as the “pit”.
Mari ke Yeremia 38 di mana kata yang sama ini dipakai. Yeremia 38:6,
kali ini berbicara tentang Yeremia, dan kalian tahu Yeremia dilemparkan ke
penjara bawah tanah dan kata “penjara bawah tanah” ini adalah kata yang sama
yang dipakai di Yesaya 24. Dikatakan di sana, di Yeremiah 38:6, “Maka mereka mengambil Yeremia dan memasukkannya ke dalam penjara bawah tanah milik Malkia, putra raja
itu, yang ada di pelataran penjara itu; dan mereka menurunkan Yeremia dengan tali. Dan di dalam penjara bawah tanah itu tidak ada
air, hanya lumpur. Maka terbenamlah Yeremia ke dalam lumpur itu.” Perkataan “penjara
bawah tanah” itu adalah kata yang sama yang diterjemahkan “kedalaman” di Yesaya
pasal 24.
Nah, apakah “kedalaman” ini ke mana Yeremia dilemparkan, penjara bawah
tanah ini? Sebenarnya itu adalah sebuah sumur di penjara itu.
Sekarang coba saya tanya lagi, apakah Yeremia dilemparkan ke kedalaman
ini dalam kondisi hidup? Ya, betul. Apakah dia dilemparkan ke kedalaman itu
untuk selama-lamanya? Tidak. Dia hanya dilemparkan ke sana hingga bisa diputuskan
apa yang akan mereka lakukan padanya, hingga suatu keputusan akhir bisa dibuat.
Maka “kedalaman” bisa
mengacu ke suatu tempat penahanan di mana makhluk-makhluk hidup berada hingga
suatu keputusan bisa diambil sehubungan dengan apa yang akan dilakukan kepada
mereka.
Tetapi tahukah kalian kata
“kedalaman” adalah kata Ibrani yang sama yang dipakai untuk menggambarkan
orang-orang yang ditempatkan di dalam kubur dan menjadi tahanan kubur? Perhatikan
Yesaya 38:18, sangat menarik bahwa “kedalaman”
ini juga bisa mengacu kepada suatu tempat di mana orang mati berada, atau
katakanlah di mana orang mati ditahan di dalam penjara.
Dikatakan di Yesaya 38:18, “Sebab sheol…” beberapa
versi menerjemahkannya sebagai “kubur” itulah terjemahan yang benar “…Sebab sheol [atau
kubur] tidak dapat mengucap syukur kepada-Mu, dan kematian tidak dapat memuji-muji Engkau;
orang-orang yang turun ke…” apa? “…ke kedalaman tidak bisa berharap akan kebenaran-Mu.” [NKJV yang diindonesiakan]
Apakah kalian melihat ketiga istilah yang bersinonim ini?
Ayat ini memakai kata “sheol”
yang berarti “kubur”, dia mengacu ke kata “kematian tidak bisa memuji-muji
Engkau”, kemudian dia mengacu ke tempat
penahanannya yang disebut “kedalaman”.
So in other words the word “pit” can
refer:
·
to individuals who are placed in a prison in a living
state until it’s decided what is going to happen with them,
·
or it can refer to individuals who are retained or kept
in prison in
a state of death.
Jadi dengan
kata lain “kedalaman” bisa mengacu:
·
kepada individu yang
ditempatkan di dalam penjara dalam
keadaan hidup, sampai diputuskan apa yang akan terjadi pada
mereka,
·
atau kepada individu yang
ditahan atau disimpan di penjara dalam
keadaan mati.
Now, why do I bring this up? I think
you already know, I can see some smiles on some faces here.
Go with me to Revelation 20:2-3, is
there a group that is going to be confined to a prison on this earth at the
second coming in a living state? Yes or no? Who? The high and exalted ones,
that’s right, that we’ve studied about.
Revelation 20:2-3, and you are
probably wondering, what does this have to do with the 24 elders? Well, we are
studying the context, we’ll come to the elders in a few moments. It says there,
“He laid hold of the dragon…” who is the dragon? The Devil. “…that serpent of old, who is the Devil and Satan…” and what did He do with him? “…and bound him for a thousand
years…” is he going to be retained somewhere? Absolutely.
“… 3 and he cast him into the bottomless pit…” the Greek word is ἄβυσσος
[abussos] in
the “abyss”, and it says, “…and shut him up, and set a seal on him, so
that he should deceive the nations no more till the thousand years were
finished. But after these things he must be released for a little while.”
Nah, mengapa saya mengetengahkan ini? Saya rasa kalian sudah tahu, saya
melihat ada senyuman pada beberapa wajah di sini.
Mari bersama saya ke Wahyu 20:2-3, apakah ada satu kelompok
yang akan ditahan dalam penjara di bumi ini dalam keadaan hidup pada kedatangan
Yesus yang kedua? Ya atau tidak? Siapa? Mereka yang di
atas, yang di tempat tinggi, benar, kita baru saja mempelajarinya.
Wahyu 20:2-3, dan mungkin kalian bertanya-tanya apa kaitannya ini dengan
ke-24 tua-tua? Nah, kita sedang mempelajari konteksnya, nanti kita akan tiba
pada tua-tua itu. Dikatakan di sini, “ia menangkap naga itu…” siapakah
naga ini? Iblis, “…si ular dari zaman purba itu, yaitu Iblis dan Satan…” lalu apa yang dilakukan padanya? “…Dan ia mengikatnya seribu
tahun lamanya…” apakah
dia akan ditahan di suatu tempat? Betul sekali, “…3 lalu
melemparkannya ke kedalaman yang tidak ada
dasarnya…” kata
Greekanya adalah ἄβυσσος [abussos],
“lubang yang dalam”, lalu dikatakan, “…dan menguncinya,
dan memasang
meterai di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, hingga berakhir masa seribu tahun itu. Tetapi setelah itu, ia harus dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.” [NKJV yang diindonesiakan].
So the question is, is the Devil
placed in a living state in a prison at the second coming of Jesus Christ?
Absolutely. Now some people have wondered, what about his angels? Well,
Revelation doesn’t speak about the angels because in Revelation the focus is
that the
Devil is fulfilling the Azazel prophecy of Leviticus 16 as the originator and instigator
of sin. So the focus is on Satan who is the scapegoat of Leviticus
chapter 16.
But Isaiah 24 does tell us that his
angels will also be retained, because it says, “the hosts of the high ones in
heaven”. “hosts” it refers to more than
one.
Jadi pertanyaannya adalah, apakah si
Iblis ditempatkan dalam keadaan hidup-hidup dalam sebuah penjara pada saat
kedatangan Yesus Kristus yang kedua? Betul sekali. Nah, ada
orang yang bertanya-tanya, bagaimana dengan malaikat-malaikatnya? Nah, kitab
Wahyu tidak berbicara mengenai malaikat-malaikat itu karena di kitab Wahyu
fokusnya ialah si Iblis ini
menggenapi nubuatan Azazel di kitab Imamat pasal 16 sebagai pencipta dan pencetus dosa. Jadi
fokusnya ada pada Setan yang adalah kambing hitamnya Imamat pasal 16. Tetapi
Yesaya 24 mengatakan kepada kita bahwa malaikat-malaikatnya juga akan
dipenjarakan, karena dikatakan, “bala tentara mereka yang di
atas, di langit”, “bala tentara” berarti lebih dari satu.
Now, here’s another question. What
about all of the wicked? Are the wicked going to be retained in a prison during
the 1000 years? Absolutely. Notice Revelation 20:5, and I am only going
to read a part of this verse. If you read for example in the NIV you are going
to notice that this is a parenthetical statement, it breaks the flow of thought
with what comes before and what comes after because it wants to clarify what is
going to happen with the rest of the dead who did not resurrect when Jesus
came, in other words with the wicked dead who did not raise when Jesus came on
the clouds of heaven.
It says in Revelation 20:5, “But the rest of the dead…” that is those who were not taken to heaven with Christ when He
came to resurrect the righteous dead,
“…But the rest of the dead did not live again until…” when?
“…until the thousand years were finished….”
What’s going to happen with the rest
of the
wicked during the 1000 years? They are going to be contained in the
tomb. They are going to be dead. They are also going to be in the pit, but they
are going to be in the pit dead, whereas the Devil and his angels are going to
be in the pit how? Alive. Are you understanding what I am
saying?
Nah, ini ada pertanyaan yang lain. Bagaimana dengan semua orang jahat?
Apakah yang jahat akan ditahan di dalam penjara selama masa 1000 tahun? Betul
sekali. Perhatikan Wahyu 20:5 dan saya hanya akan membacakan sebagian ayat ini.
Jika kalian membaca misalnya dari NIV, kalian akan melihat bahwa pernyataan ini
terdapat di dalam kurung, ini adalah alur yang terpisah dari apa yang ada
sebelumnya dan apa yang ada setelahnya karena ini bertujuan menjelaskan apa
yang akan terjadi pada mereka yang mati yang tidak bangkit pada saat Yesus
datang, dengan kata lain, pada orang-orang jahat yang tidak bangkit ketika
Yesus datang di atas awan di langit.
Dikatakan di Wahyu 20:5, “Tetapi orang-orang mati yang
tersisa…” maksudnya mereka yang tidak dibawa ke
Surga bersama Kristus ketika Dia datang untuk membangkitkan orang-orang mati, “…Tetapi orang-orang mati
yang tersisa, tidak hidup lagi sampai…” kapan? “… sampai berakhir masa yang seribu tahun itu…” [KNJV yang diindonesiakan].
Apa yang akan terjadi dengan orang-orang
jahat yang tersisa selama 1000 tahun?
Mereka akan ditempatkan di dalam kubur. Mereka akan mati. Mereka juga akan berada di kedalaman,
tetapi mereka akan berada di kedalaman dalam
kondisi mati, sementara Iblis
dan malaikat-malaikatnya akan berada di kedalaman dalam kondisi
bagaimana? Hidup.
Apakah kalian memahami apa yang saya katakan?
Now, let’s go to Isaiah 24:22. And I
know you might have questions and at the end we are going to allow you a chance
to ask questions, in case something isn’t absolutely clear.
Isaiah 24:22, are we doing well so
far? So we have the second coming of Christ, terrible catastrophe, few
individuals are left ~ that’s the righteous, at that time two groups are going
to be punished, one group are the wicked angels, Satan and his angels, the
other group are those who live upon the earth described as the kings of the
earth. The high and exalted ones are going to be placed as prisoners in the pit
on planet earth, during the 1000 years in a living state whereas all of the
wicked will also be in the pit so to speak but they will be dead.
Sekarang marilah ke Yesaya 24:22. Dan saya tahu kalian mungkin punya
pertanyaan-pertanyaan dan nanti pada akhir pelajaran ini kami akan memberi
kesempatan kalian untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan semisal ada yang tidak
benar-benar jelas.
Yesaya 24:22 ~ sampai di sini apakah semuanya beres? Jadi ada kedatangan
Kristus yang kedua, ada bencana yang mengerikan, hanya sedikit orang yang
tersisa yaitu mereka yang benar, pada saat itu ada dua kelompok yang akan
dihukum, satu adalah kelompok malaikat-malaikat jahat: Setan dan
malaikat-malaikatnya, kelompok yang lain adalah mereka yang hidup di bumi yang
disebut sebagai raja-raja dunia. Mereka yang di
atas di tempat tinggi akan ditempatkan sebagai tawanan di kedalaman di
planet bumi selama 1000 tahun dalam keadaan hidup, sementara semua orang jahat
juga akan berada di kedalaman tetapi mereka mati.
Now the question is how long they are
going to remain in the pit? How long they are going to remain in this prison? Isaiah
24:22, the last part of the verse has the answer. And I am going to read the
first part of the verse again so that we’ll have the context. It says, “… 22 They will be
gathered together, as prisoners
are gathered in the pit, and will be shut up in the prison…” and now notice, “…after…”
what? “…after many days they will be…” what? “…punished.
Sekarang pertanyaannya, berapa lama mereka akan berada di kedalaman?
Berapa lama mereka akan berada dalam penjara ini? Yesaya 24:22, bagian terakhir
ayat itu memberikan jawabannya. Dan saya akan membacakan bagian pertama dari
ayat itu lagi supaya kita mempunyai konteksnya. Dikatakan, “Mereka akan dikumpulkan menjadi satu,
seperti tahanan dikumpulkan dalam kedalaman; dan
akan dikunci dalam penjara…” Dan sekarang perhatikan, “…Setelah…” apa? “…setelah lewat banyak
hari, mereka akan…” apa? “…dihukum.” [NKJV yang
diindonesiakan].
Now, that’s interesting. I thought we
already read that they were punished once when Jesus came? Now it says “…after many
days they will be punished.” How many stages do the
punishment of the exalted ones and the kings of the earth? How many
stages? Two
stages. The first stage is when they are placed in the prison or in the pit.
Many days go by, and then comes their final stage of punishment. Are
you clear?
Now the big question is how long are
the “many days”?
I think you have the answer.
Revelation 20 tells us how long that period is. The “many days” are equivalent to
how long? They are equivalent to a thousand years.
Incidentally do you know that here we
have proof for what is known as the year-day principle? Because in Isaiah it
says “many days”, but that’s interpreted in Revelation as “a thousand years”.
“Days” are equivalent to “years”.
So as you compare these two passages
you have the year-day principle as you compare Isaiah 24 with Revelation 20.
Nah, itu menarik. Bukankah tadi sudah kita baca bahwa mereka sudah
dihukum ketika Yesus datang? Sekarang dikatakan, “…setelah lewat banyak hari,
mereka akan dihukum.” Ada berapa
tahap penghukuman atas mereka yang di tempat tinggi dan raja-raja dunia? Berapa
tahap? Dua tahap. Tahap pertama adalah
ketika mereka ditempatkan di dalam penjara atau kedalaman. Lalu banyak hari
lewat, maka tibalah tahap terakhir penghukuman mereka. Apakah
kalian jelas?
Nah, sekarang pertanyaan yang menarik adalah, berapa lamakah “banyak hari”
ini?
Saya rasa kalian punya jawabannya. Wahyu 20 memberitahu kita berapa lama
masa itu. “Banyak hari” itu sama dengan berapa lama? “Banyak hari” itu sama dengan 1000 tahun.
Kebetulan, tahukah kalian di sini kita melihat bukti
dari apa yang dikenal sebagai prinsip 1 tahun = 1 hari? Karena di Yesaya dikatakan “banyak hari”
tetapi itu di Wahyu diterjemahkan sebagai “seribu tahun.” Jadi “hari” sama
dengan “tahun”.
Maka saat kita membandingkan kedua ayat ini, kita mendapatkan prinsip 1
tahun = 1 hari, dengan membandingkan Yesaya 24 dengan Wahyu 20.
Now let’s talk about what happens at
the end of the thousand years, after the “many days” when they are shut up in
prison.
First of all Revelation 21:2, you go
with me there, Revelation 21:2 tells about the descent of the Holy City. And
then let me ask you, are the wicked going to resurrect then after the thousand
years? Yes, because we read in Revelation 20:5 “…the rest of the dead did not live again until the thousand
years were finished.”
So are they going to resurrect at the
end of the thousand years? Of course they are. Now I want you to notice
Revelation 21:2 the New Jerusalem descends, it says, “Then I, John, saw the holy city, New
Jerusalem, coming down out of heaven from God, prepared as a bride adorned for
her husband.”
So the Holy City comes down.
And I want you to notice something
very interesting about the Holy City. Notice Isaiah 24:23. Keep one finger in
Isaiah 24 and keep another finger in Revelation because we are going to go back
and forth. Isaiah 24:23 says something very interesting about the sun and the
moon. It says there, “Then the moon will be disgraced…” this is after the “many days” according to the context,
“…then the moon will be disgraced and the
sun ashamed; for the LORD of hosts will…” what? “…will reign on Mount Zion and in Jerusalem and before His
elders, gloriously.”
Nah, marilah kita berbicara tentang apa yang terjadi pada akhir 1000
tahun itu, setelah masa “banyak hari” mereka terkunci di dalam penjara.
Pertama, Wahyu 21:2, marilah bersama saya ke sana. Wahyu 21:2
memberitahu kita tentang turunnya Kota Kudus. Lalu saya
akan bertanya, apakah orang-orang jahat akan bangkit setelah masa 1000 tahun
itu? Ya, karena kita baca di Wahyu 20:5, “…Tetapi orang-orang mati
yang tersisa, tidak hidup lagi sampai berakhir masa yang seribu tahun itu…” [KNJV yang diindonesiakan].
Jadi apakah mereka akan bangkit pada akhir 1000 tahun itu?
Tentu saja. Nah, saya mau kalian memperhatikan Wahyu 21:2, Yerusalem Baru
turun, dikatakan, “Dan aku, Yohanes, melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari
sorga, dari Allah, dipersiapkan sebagai
pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.” [NKJV yang diindonesiakan].
Jadi Kota Kudus itu turun.
Dan saya mau kalian perhatikan sesuatu yang sangat menarik tentang Kota Kudus ini.
Perhatikan Yesaya 24:23. Letakkan satu jari di Yesaya 24 dan jari yang lain di
Wahyu karena kita akan kembala-kembali ke situ.
Yesaya 24:23 mengatakan sesuatu yang sangat menarik mengenai matahari dan
bulan. Dikatakan di sana, “Lalu bulan akan hilang kemuliaannya…” ini setelah masa “banyak hari” menurut
konteksnya, “…Lalu bulan akan hilang
kemuliaannya, dan matahari akan dipermalu
sebab TUHAN semesta alam akan…” apa? “…akan memerintah di gunung Sion dan di Yerusalem dan di hadapan
tua-tua-Nya, dengan muliaNya.” [NKJV
yang diindonesiakan]
Now what I want you to notice here is what is going to happen
with the sun and the moon when the Holy City descends. It says “…the moon will be disgraced and the
sun…” will be “…ashamed…”
Now you say, “Is there any relationship between this text
and the book of Revelation?” Absolutely.
I want you to see that Revelation amplifies Isaiah 24, notice Revelation 21:23.
It’s speaking about the New Jerusalem and it says, “The city had…” what? “…no
need of…” what?
“…of the sun or of the moon to
shine in it, for the glory of God illuminated it. The Lamb is its light.”
Now, let me ask you, is there going to be sun and moon in the
new earth? Of course, because there is going to be months, we are going to eat
from the tree of life from new moon to new moon, and the month is determined by
the new moon. Now, if there are months is there going to be weeks and days? Of
course because we are going to keep the 7th day Sabbath according to
Isaiah 66. And so I want you to notice that there is going to be sun and there
is going to be moon.
Sekarang, yang
saya mau kalian perhatikan di sini adalah apa yang akan terjadi pada matahari
dan bulan ketika Kota Kudus itu turun.
Dikatakan, “…bulan akan hilang
kemuliaannya, dan matahari akan dipermalu…”
Nah, kalian berkata, “Apakah ada kaitannya antara ayat ini
dengan kitab Wahyu?”
Betul sekali. Saya mau kalian melihat bahwa Wahyu
memperjelas Yesaya 24, perhatikan Wahyu 21:23, ini berbicara tentang Yerusalem
Baru dan dikatakan, “Dan kota itu tidak…” apa? “…memerlukan…” apa? “…matahari atau
bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu
cahayanya.” [NKJV yang diindonesiakan].
Nah, coba saya
tanya, apakah akan ada matahari dan
bulan di Dunia Baru? Tentu saja, karena di sana akan ada perhitungan bulan, kita akan makan dari
Pohon Kehidupan dari bulan baru ke bulan baru, dan setiap bulan itu ditentukan
oleh bulan baru. Nah, jika akan ada
perhitungan bulan, apakah akan ada perhitungan minggu dan hari? Tentu saja
karena menurut Yesaya 66 kita akan memelihara Sabat hari ketujuh. Jadi saya mau
kalian perhatikan bahwa di sana akan ada
matahari dan akan ada bulan.
And so people say, “But, wait a minute, this must mean that
there is not going to be any weekly or
monthly cycle because it says there is not going to be any sun or moon.”
That’s not what the text says. The text if we read it carefully,
says, “The
city had no need…” we have to read carefully, “…had no
need of the sun or of the moon to shine in it…”
Let me give you an illustration. Let’s supposing that it’s high
noon, July in Fresno. You know what the sun shines like here, right? And you go
out, you have a flashlight in your hand and you are shining the flashlight on
the ground. Is the light on the flashlight on? Yes. Can you see it? No. Why?
Because the brightness of the sun outshines the brightness of the flashlight.
There will be sun and moon, but the glory in the City will be so
great that it’s like the sun and the moon are not there. That’s why Isaiah
says, “…the moon will be disgraced and the
sun ashamed; for the LORD of hosts will reign on Mount Zion
and in Jerusalem and before His elders, gloriously.”
Maka ada orang
yang berkata, “Tunggu dulu, berarti nanti tidak ada hitungan siklus mingguan
atau siklus bulanan karena katanya di sana tidak ada matahari atau bulan.”
Bukan begitu
kata ayatnya. Ayat itu jika kita baca dengan teliti berkata, “…kota itu tidak memerlukan…” kita
harus membaca dengan teliti, “…tidak memerlukan matahari atau bulan untuk menyinarinya…”
Saya akan
memberikan ilustrasi. Misalnya lagi tengah hari di bulan Juli di Fresno. Kalian
tahu bagaimana teriknya matahari bersinar di sini, bukan? Dan kita keluar, kita
membawa lampu senter di tangan dan kita sorotkan
lampu senter itu ke jalan. Apakah lampu senter itu menyala? Ya. Bisakah kita
lihat terangnya? Tidak. Mengapa? Karena terangnya sinar matahari melampaui
terangnya lampu senter.
Di sana
akan ada matahari dan bulan, tetapi
kemuliaan di dalam Kota itu akan sedemikian hebatnya sehingga seolah-olah
matahari dan bulan tidak ada. Itulah mengapa Yesaya berkata, “…bulan akan hilang kemuliaannya,
dan matahari akan dipermalu sebab TUHAN
semesta alam akan memerintah di gunung Sion dan di Yerusalem dan di hadapan tua-tua-Nya, dengan muliaNya.”
Now, we still have to talk about what’s going to happen with the
kings of the earth and with Satan and his angels after the thousand years. We
are told that after the thousand years, after the “many days”, they are going
to be punished. Now, let’s notice Revelation 20:7-9 to see if there is going to
be a punishment of both groups, if the final punishment is after the thousand
years.
Revelation 20:7-9, “Now when the thousand years have expired…” is that the “many days” yes or no? “…when the thousand years have
expired, Satan will be released from his prison…” ooow, okay, so he must have been in prison during the
“many days”, right? “…Satan will be released from his prison 8 and will go out to
deceive…” what? “…the nations…” have the nations been released from
the grave as well? Absolutely! “…which are in the four corners of the
earth, Gog and Magog, to gather them together to battle, whose number is as the sand of the sea. 9 They
went up on the breadth of the earth and surrounded the camp of the saints and
the beloved city…” And now notice the final punishment
after the “many days”. It says,
“…And fire came down from God out of heaven and…” what? “…out of heaven and devoured them.”
Are you understanding this message?
Nah, kita
masih harus berbicara mengenai apa yang akan terjadi dengan raja-raja dunia dan
dengan Setan dan malaikat-malaikatnya setelah masa 1000 tahun. Kita diberitahu
bahwa setelah seribu tahun itu, setelah “banyak hari” itu, mereka akan dihukum.
Nah, mari kita simak Wahyu 20:7-9 untuk melihat apakah akan ada penghukuman atas kedua kelompok itu, dan
apakah penghukuman akhir itu terjadinya setelah masa 1000 tahun.
Wahyu 20:7-9, “Dan ketika masa seribu tahun itu berakhir…” apakah ini “banyak hari” itu, ya atau
tidak? “…ketika masa seribu tahun itu berakhir, Setan akan dilepaskan dari penjaranya…” ooow, oke, berarti sebelumnya dia
berada di dalam penjara selama masa “banyak hari” itu, benar? “…Setan akan dilepaskan dari
penjaranya 8 dan ia akan pergi menyesatkan…”
apa? “…bangsa-bangsa…” apakah bangsa-bangsa ini juga sudah
dilepaskan dari kubur? Betul sekali! “…yang ada di keempat penjuru bumi, Gog dan Magog, dan mengumpulkan
mereka menjadi satu untuk berperang, dan
jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. 9 Mereka naik ke seluruh dataran bumi, lalu
mengepung perkemahan orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu…” sekarang perhatikan hukuman yang
terakhir setelah “banyak hari” itu. Dikatakan, “…Tetapi api turun dari Tuhan, dari langit dan melahap mereka.” [NKJV yang diindonesiakan]
Apakah kalian paham
pekabaran ini?
Now, let’s talk a little bit about life after the destruction of
the wicked and what it’s going to be like. In a moment we are going to get to
the 24 elders. But I want you to notice Revelation 21:1, what happens after the
destruction of the hosts of the high ones and the kings of the earth. “Now
I saw a new heaven and a new earth, for the
first heaven and the first earth had passed away. Also there was no more sea.”
So notice now, after the destruction of these two groups there
is a new heaven and a new earth. And then notice Revelation 21:4 “And God will wipe away every tear
from their eyes; there shall be no more death, nor sorrow, nor crying. There
shall be no more pain, for the former things have passed away."
Now, if you are still wondering whether there is a connection
between Revelation 20 and 21 and the book of Isaiah, that idea will be
dissipated because this verse comes from Isaiah, Isaiah 25, the Little
Apocalypse or the Little Book of Revelation. It says there in Isaiah 25:8 “He
will swallow up death forever, and the Lord GOD will wipe away tears from all
faces; the rebuke of His people He will take away from all the earth; for the
LORD has spoken.”
So is there a relationship between Isaiah 24 and Revelation 20
and 21? I am only giving you a couple of examples, you know, we could go ~
let’s just go for a moment to Isaiah 24, and I want you to notice, ah, actually
let’s go to chapter 27 and let’s read verse 1. This is speaking about after the
thousand years, after the “many days”, notice what God is going to do. “In that day the LORD with His severe
sword, great and strong, will punish Leviathan the fleeing…” what?
“…fleeing serpent, Leviathan that twisted serpent; and He will slay…” and unfortunately the NKJV translates
He will slay
“…the reptile…” You know that’s not a
good translation. The KJ has it right here, the KJ says, “…and He will slay…” what?
“…He will slay the dragon that is in the sea.”
Who is that dragon who is going to be
slain or who is going to be destroyed? It’s Satan, and this is referring to
after the thousand years.
Nah, marilah
berbicara sedikit mengenai kehidupan setelah dibinasakannya yang jahat dan
bagaimana itu nantinya. Sebentar lagi kita akan sampai pada ke-24 tua-tua.
Tetapi saya mau kalian menyimak Wahyu 21:1, apa yang terjadi setelah dibinasakannya bala
tentara yang di langit dan raja-raja dunia. “Lalu aku melihat langit yang baru
dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah
berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.”
Jadi perhatikan sekarang, setelah dibinasakannya kedua
kelompok ini, ada langit baru dan bumi baru. Kemudian perhatikan Wahyu 21:4, “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut
tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi duka,
atau ratap tangis. Tak akan ada lagi sakit,
sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." [NKJV yang diindonesiakan].
Nah, jika kalian masih bertanya-tanya apakah ada hubungannya
antara Wahyu 20-21 dengan kitab Yesaya, maka keraguan itu akan sirna karena
ayat ini ada di Yesaya, Yesaya 25, Apokalipa Kecil atau Kitab Wahyu Kecil.
Dikatakan di Yesaya 25:8, “Ia akan menelan habis maut untuk selama-lamanya; dan Tuhan ALLAH akan
menghapuskan air mata dari segala wajah dan
aib umat-Nya akan dilenyapkanNya dari
seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya.” [NKJV yang diindonesiakan]
Jadi, apakah ada kaitan antara Yesaya 24 dengan Wahyu 20 dan
21? Saya hanya memberikan dua contoh, kalian tahu, kita bisa melanjutkan ~
marilah kita ke Yesaya 24 sejenak dan saya mau kalian memperhatikan, ah, lebih
baik kita ke pasal 27 dan marilah membaca ayat 1. Ini berbicara mengenai 1000
tahun itu, setelah “banyak hari” itu, perhatikan apa yang akan dilakukan
Tuhan. “Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya
yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan…” apa? “…ular
yang melarikan diri, Lewiatan, ular yang memutarbalikkan kebenaran itu dan
Ia akan membunuh…” dan amat disayangkan NKJV menerjemahkan
“Ia akan membunuh reptil itu”. Kalian tahu itu bukanlah terjemahan yang baik.
KJV yang menerjemahkannya dengan benar. KJV berkata, “…Ia akan membunuh naga yang ada di laut.” Siapa
naga itu yang akan dibunuh atau yang akan dibinasakan? Itu adalah Setan, dan
ini mengacu kepada kejadian setelah masa 1000 tahun.
Now, let’s go to Isaiah 24:23 and take a look at a group that is
spoken of there as the elders above which God will rule when He creates a new
heaven and a new earth. It says there in Isaiah 24:23 “Then the moon will be disgraced and
the sun ashamed…”
this is speaking after God creates a
new heaven and a new earth and the Holy City has descended “…for the LORD of hosts will…” what?
“…will reign on Mount Zion and in Jerusalem…” this is the New Jerusalem according to Revelation 21, and then
what does it say? “…and
before His…” what?
“…before His elders, gloriously.”
Who is God going to rule before according to this? He is going to
rule before His what? Before His elders.
Now, it’s interesting, that when everything is done and finished, God is going
to rule over His elders ~ the heavenly council ~ in the same way that
He did from the very beginning when Lucifer sinned, in the days of Job, in the
experience in 1 Chronicles, and successively throughout the history of the
world. You see, God governs the universe through representatives from every planet in
the universe.
Nah, mari kita ke Yesaya 24:23 dan melihat satu kelompok yang disebut di
sana sebagai tua-tua yang di atas mereka Tuhan akan memerintah pada waktu Dia
menciptakan langit baru dan bumi baru. Dikatakan di Yesaya 24:23 di sana, “Lalu bulan akan hilang kemuliaannya,
dan matahari akan dipermalu…” ini berbicara tentang setelah Tuhan
menciptakan langit baru dan bumi baru, dan Kota Suci telah turun, “… sebab TUHAN semesta alam
akan…” apa? “…akan
memerintah di gunung Sion dan di Yerusalem…” ini adalah Yerusalem Baru menurut Wahyu
21, lalu apa katanya? “…dan di hadapan…” apa? “…di hadapan
tua-tua-Nya, dengan muliaNya.”
Menurut ini di hadapan siapakan Tuhan akan memerintah? Dia
akan memerintah di hadapan siapa? Di hadapan tua-tuaNya.
Nah, yang menarik ialah, ketika segalanya sudah tuntas dan selesai, Tuhan akan
memerintah atas tua-tuaNya ~ dewan surgawi itu ~ dengan cara
yang sama yang Dia lakukan sejak awal mulanya ketika Lucifer berbuat dosa, di
zaman Ayub, di pengalaman 1 Tawarikh, dan berturut-turut sepanjang sejarah
dunia. Kalian lihat, Tuhan
memerintah alam semesta melalui wakil-wakil setiap planet di alam semesta.
Now somebody might say, “Well, Pastor Bohr are the 24 elders
really just 24 worlds?”
The answer is “No”. We are dealing here with symbolic
number. Just like in Revelation you find numbers that are symbolic.
Let me read you a statement from Review
and Herald September 25, 1900, where Ellen White describes the number of
worlds in God’s universe. She says this, “God has worlds upon worlds
that are obedient to His law. These worlds are conducted with reference to the
glory of the Creator. As the inhabitants of these worlds see the great price
that has been paid to ransom men, they are filled with amazement. With intense
interest they watch the controversy between Christ and Satan, and as this
controversy progresses and the glory of God shines brighter and brighter, they
give praise to God.”
God has what? Worlds upon worlds that are obedient to His law.
Nah, mungkin
ada yang berkata, “Nah, Pastor Bohr, apakah ke-24 tua-tua itu sungguh-sungguh
hanya 24 dunia?”
Jawabannya
“Tidak.” Di sini kita berurusan dengan angka
simbolis. Persis seperti di Wahyu, kita bertemu dengan
angka-angka yang simbolis.
Saya akan
membacakan suatu pernyataan dari Review and
Herald, September 25, 1900, di mana Ellen White menggambarkan jumlah dunia
di alam semesta Tuhan. Ellen White berkata demikian, “Tuhan
memiliki berjibun dunia yang taat pada
hukumNya. Dunia-dunia ini diatur menurut kemuliaan Sang Pencipta. Pada saat
penduduk dunia-dunia ini melihat harga yang sangat mahal yang telah dibayarkan
untuk menebus manusia, mereka dipenuhi kekaguman. Dengan perhatian penuh mereka
mengikuti pertentangan antara Kristus dengan Setan, dan saat pertentangan itu terus
berkembang dan kemuliaan Tuhan bersinar semakin terang, mereka memberikan
pujian kepada Tuhan.”
Tuhan memiliki
apa? “…berjibun
dunia yang taat pada hukumNya.”
Now I’d like to read you a statement that we find in the book Counsels
for the Church, pg 240-241. Do you know that the organizational system that the
church has on earth is really a reflection of the organizational system that
God has in heaven? So if you see how the church is organized on earth
you will have a general idea about how God operates the universe. Now, notice
this very interesting passage. Ellen White states, “The church of God below is one
with the church of God above. Believers on the earth and the beings in heaven
who have never fallen constitute one church. Every heavenly intelligence is
interested in the assemblies of the saints who on earth meet to worship God. In
the inner court of heaven they listen to the testimony of the witnesses for
Christ in the outer court on earth, and the praise and thanksgiving from the
worshipers below is taken up in the heavenly anthem, and praise and rejoicing
sound through the heavenly courts because Christ has not died in vain for the
fallen sons of Adam. While angels drink from the fountainhead, the saints on
earth drink of the pure streams flowing from the throne, the streams that make
glad the city of our God..”
Sekarang saya mau membacakan suatu pernyataan yang kita
dapati di buku Counsels for the Church,
hal. 240-241. Tahukah kalian bahwa sistem
organisasi yang dimiliki gereja-gereja di dunia sebenarnya adalah cerminan dari
sistem organisasi yang dimiliki Tuhan di surga? Jadi jika kita
melihat bagaimana gereja itu diatur di dunia, kita akan mendapatkan bayangan
secara umum bagaimana Tuhan menjalankan alam semesta. Sekarang, perhatikan
bacaan yang sangat menarik ini. Ellen White menyatakan, “Gereja Tuhan di bawah itu menyatu dengan gereja Tuhan di
atas. Orang-orang percaya di dunia dan makhluk-makhluk di surga yang tidak
pernah jatuh dalam dosa, membentuk satu gereja. Setiap makhluk surgawi
mempunyai perhatian atas perhimpunan orang-orang saleh yang di dunia bertemu
untuk beribadah kepada Tuhan. Di ruangan di dalam surga mereka mendengarkan
kesaksian saksi-saksi Kristus di pelataran luar di dunia, dan pujian serta
ucapan syukur mereka yang beribadah di bawah dibawa naik dalam nyanyian
surgawi, dan pujian dan sukacita bergema di seluruh ruangan surgawi karena
Kristus tidak mati sia-sia bagi anak-anak Adam yang berdosa. Sementara
malaikat-malaikat minum dari sumber air, orang-orang saleh di dunia minum dari
air sungai yang murni yang mengalir dari takhta, air sungai yang membuat
sukacita kota Allah kita.”
Let me ask you, was the earthly Sanctuary a reflection of the
heavenly Sanctuary? Was the earthly priesthood illustrative to the priesthood
of Christ?
Were the ceremonies of the Sanctuary illustrative of the
ceremonies that Jesus was to carry on in heaven? Absolutely.
Was the earthly seated Jerusalem an earthly copy of the heavenly
Jerusalem? We could get into that. Absolutely.
So in other words, God’s organizational system on earth is
actually a reflection or a copy of how God in heaven operates the universe.
Coba saya
tanya, apakah Bait Suci di dunia cerminan dari Bait Suci surgawi?
Apakah imamat
duniawi menggambarkan imamat Kristus?
Apakah upacara-upacara
Bait Suci menggambarkan upacara-upacara yang dilakukan Yesus di surga? Betul
sekali.
Apakah
Yerusalem duniawi copy dari Yerusalem surgawi? Kita bisa masuk ke sana. Betul
sekali.
Jadi dengan
kata lain sistem organisasi Tuhan di dunia sebenarnya adalah cerminan atau copy
bagaimana Tuhan di surga mengatur alam semesta.
Now, let me ask you, does God have different ranks of beings in
heaven? Yes. There are Michael the Archangel who is Christ, cherubim,
seraphim, what Ellen White calls “tall commanding
angels”, “strong angels”, “highest angels”, in other words there are different
ranks and orders of beings in heaven, each in a chain of command.
Notice Colossians 1:16, there are several categories of
leadership that are mentioned here. Colossians 1:16, speaking about Christ who
is the Creator of all, it says, “For by Him all things were created
that are in heaven and that are on earth, visible and invisible…” and now notice the categories, “…whether thrones or…” what? “…or dominions or…” what? “…or principalities or powers…”
Now somebody might be saying, “Well,
Pastor Bohr, this is probably talking about the wicked thrones, dominions or
principalities or powers.”
Not so. Notice Desire of Ages pg 834, when Christ ascends to heaven and enters
through the gates into the City to go into the Holy Place, where all heaven is
waiting for His arrival, we find this statement, “With joy unutterable, rulers and principalities
and powers acknowledge the supremacy of the Prince of life. …”
And so does God have different ranks
of beings in heaven? He most certainly does.
Nah, coba saya
tanya, apakah Tuhan memiliki berbagai tingkat kepangkatan
yang berbeda dari sosok-sosok di surga? Ya. Ada Penghulu Malaikat Mikhael yaitu
Kristus, ada kerubim, ada serafim yang disebut Ellen White sebagai “malaikat-malaikat
yang tinggi dan berkuasa”, “malaikat-malaikat yang perkasa”, “malaikat-malaikat
tertinggi”, dengan kata lain ada pelbagai tingkat kepangkatan dan derajat yang berbeda di surga,
masing-masing berada dalam rantai komandonya sendiri.
Simak Kolose
1:16, ada beberapa kategori kepemimpinan yang disebut di sini. Kolose 1:16,
berbicara mengenai Kristus yang adalah Sang Pencipta segalanya, dikatakan, “Karena oleh Dialah telah diciptakan
segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang
tidak
kelihatan…” dan
sekarang perhatikan kategorinya, “…apakah itu singgasana, atau…” apa? “…atau penguasa, atau…” apa? “…atau pemerintah, atau kekuasaan…” [NKJV yang
diindonesiakan].
Nah mungkin ada yang berkata, “Pastor Bohr, kira-kira ini
berbicara mengenai takhta, penguasa, pemerintah atau kekuasaan yang jahat.”
Tidak begitu.
Perhatikan Desire of Ages, hal. 834, ketika
Kristus naik ke surga dan masuk melalui pintu gerbang ke dalam Kota dan pergi
ke Bilik Kudus di mana seluruh surga sedang menantikan kedatanganNya, kita
mendapatkan pernyataan ini, “Dengan sukacita yang tak
terkatakan, penguasa dan pemerintah dan kekuasaan mengakui keunggulan Pangeran
Kehidupan…”
Jadi apakah
Tuhan memiliki tingkat kepangkatan
yang berbeda dari sosok-sosok di surga? Betul sekali.
Incidentally do you know that the
Devil also has copied the same ranks in his organizational system?
You say, “How do you know that?”
Well, go with me to Ephesians 6:12 we
find once again these same words but they apply to the wicked, to the wicked
leaders of the hosts of spiritual darkness here on earth, the Devil and his
angels. It says in Ephesians 6:12, “For
we do not wrestle against flesh and blood, but against principalities, against powers,
against the rulers of the darkness of this
age, against spiritual hosts of
wickedness in the heavenly places.”
Notice again: “principalities”,
“powers” and what? And “rulers”.
Notice also Colossians 2:15, two of
these names are used to describe those who are in the ranks of Satan, “Having disarmed principalities and powers, He
made a public spectacle of them, triumphing over them in it….” that is in His cross.
So does the Devil has a similar organizational system to what
God has? Absolutely he does. Because the Devil was once an exalted angel in
heaven. He knows what the heavenly Santuary looks like. He knows what the New
Jerusalem looks like. He knows how God operates the universe, and so he says,
“If it works up there it’s certainly going to work down here.”
Tahukah kalian bahwa Iblis juga telah meniru tingkatan yang sama dalam
sistem organisasinya?
Kalian berkata, “Dari mana Anda tahu itu?”
Nah, marilah bersama saya ke Efesus 6:12, sekali lagi kita bertemu
dengan kata-kata yang sama tetapi itu mengacu kepada yang jahat, kepada
pemimpin-pemimpin jahat bala tentara kegelapan rohani di dunia di sini, Iblis
dan malaikat-malaikatnya. Dikatakan di Efesus 6:12, “Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging tetapi
melawan pemerintah-pemerintah,
melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu kegelapan masa kini, melawan bala
tentara roh-roh jahat di langit.” [NKJV yang diindonesiakan]
Perhatikan lagi: “pemerintah-pemerintah”, “penguasa-penguasa” dan apa?
“penghulu-penghulu”.
Perhatikan juga Kolose 2:15, dua dari nama-nama tersebut dipakai untuk
menggambarkan mereka yang berada dalam barisan Setan, “Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah
dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka
tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka…” yaitu
dalam salibNya.
Jadi apakah Iblis memiliki sistem organisasi yang mirip dengan apa yang
Tuhan punya? Betul sekali. Karena Iblis dulunya pernah malaikat yang
ditinggikan di surga. Dia tahu bagaimana bentuk Bait Suci surgawi. Dia tahu
rupa Yerusalem Baru. Dia tahu bagaimana Tuhan menjalankan alam semesta, maka
dia berkata, “Jika itu berhasil di atas sana, pasti itu akan berhasil juga di
bawah ini.”
Now what would be the equivalent of the representatives of the
worlds, that rule over those worlds and represent those worlds and oversee
those worlds, what would the equivalent be in the earthly structure?
How about the elders? Go with me to Titus 1:5, here the apostle
Paul is writing to Titus his pupil, and he tells Titus that he has to do
something in every city that he goes to, he has to do something. It says there
in verse 5 of Titus 1, “For this reason I left you in Crete,
that you should…” what? “…set in order the things that are lacking, …” evidently there wasn’t order there in the
church, and how was this going to take place, how is it going to be order?
“…and appoint…” what? “…elders in every city as I
commanded you ---“
Nah, apakah yang setara dengan wakil-wakil dunia-dunia itu, mereka yang
mengepalai dunia-dunia itu dan mewakili dunia-dunia itu dan mengatur
dunia-dunia itu? Apakah yang setara dengan mereka dalam
struktur duniawi?
Bagaimana
dengan para ketua? Marilah bersama saya ke Titus 1:5, di sini rasul Paulus
sedang menulis kepada Titus muridnya, dan dia memberitahu Titus bahwa dia harus
melalukan sesuatu di setiap kota yang disinggahinya, dia harus melakukan
sesuatu. Dikatakan di sana, di ayat 5 Titus 1, “Aku telah meninggalkan
engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau…” apa? “…membenahi
apa yang masih kurang…” ternyata
gereja di sana tidak teratur. Dan bagaimana ini akan dilakukan? Bagaimana bisa
dijadikan teratur? “…dan menetapkan penatua-penatua di setiap kota,
seperti yang telah kupesankan kepadamu.” [NKJV yang diindonesiakan].
Now let me ask you what was the role of these elders? We’ll come back to that in a few moments. But the role of
these elders was to represent their churches. The role of these elders
was to
rule or govern over the churches. The role of these elders was for them
to
oversee the functioning of God’s work in that specific church.
Sekarang coba
saya tanya, apa peranan tua-tua ini? Kita nanti akan kembali kemari. Tetapi peranan tua-tua itu adalah
mewakili gereja mereka. Peranan tua-tua itu adalah mengepalai atau memimpin
gereja-gereja. Peranan tua-tua itu adalah mengatur berfungsinya pekerjaan Tuhan di gereja tersebut.
Now let me go for a moment before we go and prove this from the
New Testament, I want to go to the Old Testament to Numbers 11:16-17 where it
speaks about the 70 elders. Have you ever heard of the 70 elders that Moses
established? I want you to notice that they were leaders, that they were
rulers, they were overseers, and they were representatives of their tribes. It
says there in Number 11:16, “So the LORD said to Moses: ‘Gather to
Me seventy men of the elders of Israel, whom you know to be the elders of the
people and…” what? “…officers over
them…” did they rule over them? Most certainly. “…bring them to the tabernacle of
meeting, that they may stand there with you. 17 Then I will come
down and talk with you there. I will take of the Spirit that is upon you and will put the same upon them…” are they ordained with the Spirit for their function? Yes.
And notice,
“…and they shall…” what? “…they shall bear the
burden of the people with you…” is that an administrative post? Yes.
“…the burden of the people with you that you may not bear it yourself alone.’”
Nah, sebelum
kita membuktikan ini dari Perjanjian Baru, izinkan saya sejenak ke Perjanjian
Lama, ke kitab Bilangan 11:16-17 di mana dibicarakan tentang ke-70 tua-tua.
Pernahkah kalian mendengar tentang ke-70 tua-tua yang diangkat Musa? Saya mau
kalian perhatikan bahwa mereka adalah pemimpin, mereka adalah kepala, mereka
adalah pengatur, dan mereka adalah wakil-wakil suku mereka. Dikatakan di
Bilangan 11:16, “Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: ‘Kumpulkanlah di hadapan-Ku
dari antara para tua-tua Israel tujuh puluh orang, yang kauketahui adalah tua-tua umat
dan…” apa? “…yang
mengatur mereka…” apakah
tua-tua itu mengatur umat? Tentu saja. “…kemudian bawalah mereka ke Kemah
Pertemuan, supaya mereka boleh berdiri di
sana bersama-sama dengan engkau. 17 Maka Aku akan turun dan
berbicara dengan engkau di sana. Aku akan
mengambil dari Roh yang ada padamu dan akan Kutaruh [Roh] yang sama atas mereka…” apakah
mereka diurapi dengan Roh untuk memikul jabatan mereka? Ya. Perhatikan, “…maka mereka akan…” apa? “…mereka akan memikul
beban umat ini bersama-sama dengan engkau, …” apakah itu suatu jabatan administratif?
Ya. “…beban umat ini bersama-sama dengan engkau supaya engkau tidak
seorang diri memikulnya.” [NKJV yang diindonesiakan].
It’s interesting to notice Ellen White’s comments in Acts of the Apostles pg. 94, she speaks about
these elders and she says the following, “Later, when choosing seventy
elders to share with him the responsibilities of leadership, Moses was careful
to select, as his helpers, men possessing dignity, sound judgment,
and experience. In his charge to these elders…” listen carefully “… at the time of their ordination…” were they ordained the 70 elders? Absolutely. Did they receive
the Spirit? We’ve already read it. And so it says “…In his charge to these elders
at the time of their ordination, he outlined…”
now, was there a pattern back then also apply to the
organizational structure of the church? She says “…In his charge to these elders at the time of
their ordination, he outlined some of the
qualifications that fit a man to be a wise ruler in the church.
…” Are you with me?
Komentar Ellen White di Acts of the
Apostles hal. 94 menarik untuk
disimak. Ellen White berbicara mengenai tua-tua ini dan dia mengatakan sbb.: “Kemudian,
ketika memilih 70 orang tua-tua untuk berbagi tanggung jawab kepemimpinan, Musa
berhati-hati memilih sebagai pembantu-pembantunya, laki-laki yang memiliki wibawa, kebijaksanaan dalam memutuskan, dan
pengalaman. Dalam pesannya kepada tua-tua ini…” dengarkan baik-baik, “…pada
saat pengurapan mereka…” apakah mereka diurapi, ke-70 tua-tua itu? Betul
sekali. Apakah mereka menerima Roh Kudus? Kita sudah membacanya. Maka
dikatakan, “…Dalam pesannya kepada
tua-tua ini pada saat pengurapan mereka, Musa memberikan garis besar…” apakah di
zaman itu juga ada pola yang berlaku untuk struktur organisasi gereja? Ellen
White berkata, “…Dalam pesannya kepada tua-tua ini pada
saat pengurapan mereka, Musa memberikan garis besar beberapa persyaratan yang
sesuai bagi seorang laki-laki untuk menjadi
pemimpin yang bijak di dalam gereja…”
Apakah kalian bisa mengikuti saya?
Now let’s go to 1 Timothy 5:17 and we
really have to motor now because the clock is the greatest enemy we have. 1
Timothy 5:17 notice what the apostle Paul has to say. “Let the elders…” And if you are read the previous
verse it is talking about the elders of the church, that’s the context. “Let the elders who…” what? What’s the next word? Oh, “…who rule…” so they are rulers. Are the 24 elders
rulers? Do they sit on thrones, do they have crowns on their heads? Absolutely.
“…Let the elders who rule well be counted worthy of double honor,
especially those who labor in the word and doctrine.”
Nah, mari kita ke 1 Timotius 5:17 dan kita harus cepat-cepat sekarang
karena lonceng adalah musuh terbesar kita. 1 Timotius 5:17, perhatikan apa kata
rasul Paulus, “Hendaknya Penatua-penatua…” jika kalian membaca ayat sebelumnya,
itu berbicara tentang tua-tua gereja, itulah konteksnya, “…Hendaknya penatua-penatua yang…”
apa? Apa kata berikutnya? Oh! “…memimpin…” jadi mereka adalah pemimpin. Apakah
ke-24 tua-tua memimpin? Apakah mereka duduk di atas takhta, apakah mereka
mengenakan mahkota di kepala mereka? Betul sekali. “…Hendaknya penatua-penatua yang memimpin dengan baik, diperhitungkan pantas dihormati dua kali lipat, terutama
mereka yang bekerja dengan jerih payah dalam Firman dan doktrin.” [NKJV yang diindonesiakan].
Notice 1 Timothy 3:4-5, once again it is speaking about the
elders. Notice 1 Timothy 3:4-5 here the apostle Paul says that the bishop or
overseer ~ interesting word, “bishop” means “overseer” the bishop or overseer must be “one
who…” what? There it is again,
“…
who rules his own house well, having his
children in…” what?
“…in submission with all reverence 5 (for
if a man does not know how to rule his own
house, how will he…” what?
“…take care of the church of God?);
Perhatikan 1
Timotius 3:4-5, sekali lagi ini berbicara tentang tua-tua. Perhatikan 1
Timotius 3:4-5, di sini rasul Paulus berkata bahwa uskup atau pengurus ~ kata
yang menarik, “uskup” berarti “pengurus”, jadi uskup atau pengurus itu
haruslah, “…seorang…” apa?
Kata yang sama lagi, “…yang memimpin
rumah tangganya sendiri dengan baik, yang
anak-anaknya…” apa? “…tunduk dengan segala hormat 5
(karena
jika seorang laki-laki tidak tahu bagaimana mengepalai rumah tangganya sendiri, bagaimanakah ia dapat…” apa? “…mengurus Jemaat Allah?)” [NKJV yang diindonesiakan].
Are you understanding the role of the elders on earth? Is that
the same type of role that the elders play in heaven? Absolutely. And you know
what? The
elders in the New Testament were representatives of their churches when a general
council was celebrated on earth.
Notice Acts 15:6 it’s speaking about the first general council
of the church. This was in the year 49 AD. It was celebrated in Jerusalem. And
I want you to notice who were the ones who gathered there to make the decision
about whether the Gentiles should be circumcised or not. You see the churches
were dealing with this thorny issue of circumcision, so who’s going to decide?
Is it decided by Peter who is sitting there and he is the Pope and he says, “I
declare no more circumcision!” No, it’s decided in a council of
representatives, elders representatives from all over the empire.
Notice Acts 15:6 “Now the apostles and elders came
together…” to do what?
“…to consider this matter.”
And then let’s go to Acts 16:4-5, we don’t have time to study
everything concerning the Jerusalem council, but I want you to notice that once the
decision was made in the council everybody had to abide by it. The decision
went to all of the churches. It says in Acts 16:4-5, “And
as they went through the cities…” this is Paul and Barnabas (note:
should be Paul and Silas), “…As
they went through the cities, they delivered to them…” that is to the churches in those cities, “…the decrees to keep, which were
determined by…” whom? “…by the apostles and…” who else? “…elders at Jerusalem. 5 So the churches were
strengthened in the faith, and increased in number daily.”
Apakah kalian
paham peranan tua-tua di bumi? Apakah itu peranan yang sama yang dipunyai
tua-tua di surga? Betul sekali. Dan kalian tahu, tua-tua di Perjanjian Baru adalah wakil-wakil dari
gereja-gereja mereka pada saat suatu pertemuan dewan gereja diselenggarakan di
bumi.
Perhatikan
Kisah 15:6, berbicara mengenal pertemuan dewan gereja yang pertama di bumi. Ini
di tahun 49 AD. Diselenggarakan di Yerusalem. Dan saya mau kalian simak siapa
yang berkumpul di sana untuk memutuskan apakah orang-orang non-Yahudi harus
disunat atau tidak. Kalian lihat, gereja-gereja pada waktu itu sedang
menghadapi masalah yang pelik tentang penyunatan, jadi siapa yang akan
memutuskan? Apakah Petrus yang duduk di sana sebagai Paus yang memutuskan dan
dia berkata, “Saya menyatakan, tidak ada penyunatan lagi!” Tidak. Hal itu
diputuskan dalam suatu dewan perwakilan, tua-tua yang mewakili dari seluruh
tanah kerajaan.
Perhatikan
Kisah 15:6, “Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua…” untuk apa? “…untuk mempertimbangkan soal itu.” [NKJV yang diindonesiakan].
Lalu mari kita ke Kisah 16:4-5, kita tidak punya waktu untuk
mempelajari segalanya tentang dewan gereja di Yerusalem ini, tetapi saya mau
kalian perhatikan, bahwa begitu
keputusan sudah diambil oleh dewan itu, semua harus mematuhinya.
Keputusan itu lalu disampaikan kepada semua gereja. Dikatakan di Kisah 16:4-5, “Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas
menyampaikan kepada mereka…” yaitu kepada gereja-gereja di kota-kota
itu, “…keputusan-keputusan yang harus dipatuhi, yang telah diambil
oleh…”
siapa? “…oleh para
rasul dan…” siapa lagi? “…para penatua di Yerusalem. 5
Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah
besar jumlahnya.”
[NKJV yang diindonesiakan]
Question: do the elders gather in a general council to make
decisions concerning the welfare of the entire church? Absolutely. Is that true
also of the elders in
God’s heavenly kingdom? They represent planets and they come to deliberate regarding the wellbeing of the entire universe? Absolutely.
God’s heavenly kingdom? They represent planets and they come to deliberate regarding the wellbeing of the entire universe? Absolutely.
Pertanyaan:
apakah para tua-tua itu berkumpul dalam suatu dewan untuk membuat keputusan
mengenai kesejahteraan seluruh gereja? Betul sekali. Apakah hal yang sama juga
terjadi pada para tua-tua di kerajaan surgawi Tuhan? Apakah mereka mewakili
planet-planet dan mereka datang untuk membuat keputusan mengenai kesejahteraan
seluruh alam semesta? Betul sekali.
Now, notice how Ellen White comments about this in the book Acts of the Apostles pg. 95. She says,
“The order that was maintained in the early Christian church made it
possible for them to move forward solidly as a well-disciplined army clad with
the armor of God. The companies
of believers, though scattered over a large territory, were all members of one
body; all moved in concert and in harmony with one another. When dissension
arose in a local church, as later it did arise in Antioch and elsewhere, and
the believers were unable to come to an agreement among themselves, such
matters were not permitted to create a division in the church, but were
referred to a general council of the entire body of believers, made up of
appointed delegates from the various local churches, with the apostles and
elders in positions of leading responsibility. Thus the efforts of Satan to
attack the church in isolated places were met by concerted action on the part
of all, and the plans of the enemy to disrupt and destroy were thwarted.”
Are you catching the picture?
Nah, perhatikan bagaimana Ellen White mengomentari hal
ini di dalam buku Acts of the Apostles hal.
95. Ellen White berkata, “Tata tertib
yang ditegakkan di gereja Kristen mula-mula memungkinkan mereka untuk bergerak
maju dengan kompak, sebagai tentara yang penuh disiplin yang diperlengkapi
dengan senjata Allah. Rombongan-rombongan orang percaya, walaupun tersebar di wilayah
yang luas, semuanya adalah anggota satu tubuh; semuanya bergerak secara selaras
dan harmonis satu sama lain. Bila timbul perselisihan dalam gereja lokal ~
sebagaimana kemudian muncul di Antiokia dan di tempat-tempat lainnya ~ yang
tidak dapat diselesaikan di antara orang-orang percaya sendiri, hal-hal itu
tidak diperbolehkan menciptakan perpecahan di dalam gereja, tetapi disampaikan
kepada dewan gereja milik semua orang
percaya, yang terdiri atas perwakilan-perwakilan yang telah ditentukan dari
pelbagai gereja lokal, di mana para rasul dan tua-tua adalah yang paling bertanggungjawab.
Dengan demikian upaya Setan menyerang gereja di tempat-tempat yang terpencil,
dihadapi oleh aksi gabungan dari semua pihak, dan rencana musuh untuk
mengganggu dan merusak pun digagalkan.”
Apakah kalian menangkap gambarannya?
So what is the role of the 24 elders? Remember it’s a symbolic
number. What is the role of the representatives of the world? They rule over
those worlds. They oversee those worlds. They represent those worlds before the
heavenly council. Do you remember that we noticed that when Lucifer sinned,
what did God do? God could have sat on His throne, God could have said, “Oh,
this individual has violated My law, he’s rebellious, throw him out!” But according to the Spirit of Prophecy God
gathered the heavenly council and He says, “Okay, folks, this is what we have,
this is the problem that has come up in the universe. Now, what do you suppose
we are supposed to do?” The Spirit of Prophecy tells us that the heavenly
council said to God to expel him from heaven. Interesting, that God cares what
His creatures, eh how His creatures see Him. In other words God run a
representative style of government. Interesting. God is a God of democracy.
Now, could God do it all by Himself if He had wanted to? Of course He could. But
God cares to involve all of the beings in His entire universe and has delegated
the responsibility to represent in the heavenly council every planet in His
vast universe when decisions are made that effect not only a local situation
but which effects the entirety of the universe.
Let me ask you, would the rebellion of Satan in heaven cause
turmoil for all universe or was it just a localized problem in the presence of
God? Listen, if it was not handled it would eventually affect the whole
universe. And so God gathered the heavenly council together.
Jadi apa
peranan ke-24 tua-tua? Ingat ya ini adalah angka simbolis. Apakah peranan
wakil-wakil dari dunia-dunia? Mereka memimpin dunia-dunia itu. Mereka mengatur
dunia-dunia itu. Mereka mewakili dunia-dunia itu di dewan surgawi. Apakah
kalian ingat kita sudah mempelajari ketika Lucifer berbuat dosa, apa yang
dilakukan Tuhan? Tuhan bisa saja hanya duduk di takhtaNya dan berkata, “Oh,
individu ini telah melanggar hukumKu, dia bersifat memberontak, lemparkan dia keluar!”
Tetapi menurut Roh Nubuat, Tuhan mengumpulkan dewan surgawi dan Dia berkata,
“Baik, Saudara-saudara, inilah yang sedang kita hadapi, inilah masalah yang
telah timbul di alam semesta. Nah, menurut kalian, apa yang sebaiknya kita
lakukan?” Roh Nubuat menceritakan kepada kita bahwa dewan surgawi berkata
kepada Tuhan untuk mengusir Lucifer dari surga. Menarik, bagaimana Tuhan
perduli bagaimana makhluk ciptaanNya berpendapat tentang Dia. Dengan kata lain
Tuhan menjalankan tipe pemerintahan perwakilan. Menarik. Tuhan adalah Tuhan dari
demokrasi. Nah, bisakah Tuhan memutuskan semuanya Sendiri seandainya Dia mau?
Tentu saja Dia bisa. Tetapi Tuhan perduli untuk melibatkan semua makhluk di
seantero alam semesta, dan telah mendelegasikan tanggung jawab perwakilan
setiap planet di alam semestaNya yang luas di dalam dewan surgawi, untuk
keputusan-keputusan yang akan dibuat yang tidak hanya menyangkut suatu kondisi
lokal tetapi yang mempengaruhi seluruh alam semesta.
Coba saya
tanya, apakah pemberontakan Setan di surga menimbulkan gejolak bagi seluruh
alam semesta atau itu hanya suatu problem lokal saja di hadirat Tuhan?
Dengarkan, seandainya problem itu tidak ditangani, problem itu akhirnya akan
mempengaruhi seluruh alam semesta. Maka Tuhan memanggil dewan surgawi berkumpul.
Now, summarizing then, the elders on earth give us a pattern so
that we can understand the roles of the elders in heaven. The elders are rulers
and overseers. The elders are representatives of different planets as the
elders on earth are the representatives of individual churches. The elders
deliberate in a council and the elders are administrators of their section of
the church. They are officers as Ellen White says, many times in her writings.
Nah, sebagai
rangkuman, para tua-tua di dunia memberikan suatu gambaran kepada kita supaya
kita bisa memahami peranan para tua-tua di surga. Para tua-tua adalah pemimpin
dan pengatur. Tua-tua adalah wakil-wakil dari planet-planet yang berbeda
sebagaimana tua-tua di bumi adalah wakil-wakil dari gerejanya masing-masing.
Tua-tua membuat keputusan dalam dewan gereja dan tua-tua adalah administrator [pengurus] gereja bagiannya. Mereka adalah
petugas-petugas seperti kata Ellen White berulang-ulang dalam tulisan-tulisannya.
So do the elders have a very important function in God’s
administration of the universe?
They most certainly do.
And you know, it’s really nice that someday as I was mentioning
before we’ll be able to travel to all these worlds and we’ll be able to meet
the representatives from those worlds. And we’ll be able to talk to the
representatives of those worlds. And as we’ve also studied, Adam will be
reinstated in his first dominion, he will represent planet earth in the
heavenly council.
Isn’t it marvelous the way that God operates His universe?
You know God could do it all Himself. But God gives different
gifts in the church to make sure that the church functions in perfect harmony
and in perfect unity. What a wonderful and marvelous God we have.
Jadi, apakah tua-tua ini memiliki fungsi yang
sangat penting dalam sistem pengaturan alam semesta Tuhan? Tentu
saja.
Dan kalian
tahu, seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, sungguh menyenangkan suatu
hari kita bisa berjalan-jalan ke dunia-dunia itu, dan kita akan bisa bertemu
dengan wakil-wakil dari dunia-dunia itu, dan kita akan bisa berbicara dengan
wakil-wakil dunia itu. Dan seperti yang telah kita pelajari, Adam akan
dikembalikan ke kedudukannya yang semula, dia akan mewakili planet bumi di dewan
surgawi.
Bukankah cara
Tuhan menjalankan alam semestaNya ini sangat mengagumkan?
Kalian tahu,
Tuhan bisa saja melakukan segalanya Sendiri. Tetapi Tuhan menganugerahkan
pemberian yang berbeda-beda di dalam gereja untuk memastikan agar gereja
berfungsi dalam keharmonisan yang sempurna dan dalam kesatuan yang sempurna.
Betapa hebat dan mengagumkannya Tuhan yang kita miliki.
And so in conclusion, the 24 elders are powerful, strong, the
highest of angels, that have been placed in different worlds to oversee and
rule those worlds, and represent those worlds before the heavenly council.
And someday we will have the privilege of meeting them and we’ll
be acquainted with them and we’ll be able to ask them undoubtedly many
questions about history and how it
transpired and how God was vindicated before all of the beings
of His universe. What a wonderful and marvelous God we have. Let’s make sure
that we don’t miss the boat and that we are there.
Dan sebagai
penutup, ke-24 tua-tua adalah malaikat yang berkuasa, perkasa, dan tertinggi,
yang telah ditempatkan di dunia-dunia yang berbeda untuk mengatur dan memimpin
dunia-dunia itu, dan mewakili dunia-dunia ini di dewan surgawi.
Dan suatu hari
kita akan mendapat kesempatan bertemu mereka dan kita akan mengenal mereka dan
tidak diragukan lagi kita akan boleh mengajukan banyak pertanyaan kepada mereka
mengenai sejarah dan bagaimana terjadinya dan bagaimana kehormatan Tuhan
dipulihkan di hadapan semua makhluk alam semestaNya. Betapa hebatnya dan
mengagumkannya Tuhan kita. Marilah kita pastikan kita tidak akan ketinggalan
kereta, dan bahwa kita nanti akan ada di sana.
12 02 16
No comments:
Post a Comment