WORSHIP AT SATAN’S THRONE
Part 1/2 Stephen Bohr
DISAPPOINTMENT IN THE SANCTUARY
http://www.youtube.com/watch?v=tFzngAnX-FU
Dibuka dengan doa.
In our study today we are going to look at some
very revolutionary concepts. I must say, as we begin that this presentation is
not going to be politically correct. In fact, it might ruffle some feathers,
but I plead with the Lord and I prayed to the Lord that He will allow those who
hear this presentation to be objective in listening to the voice of God because
I believe that what we are going to study in our lecture today is of critical
importance and I believe that it’s the truth as it is found in Jesus. And so
all I ask is that those who listen to this presentation weigh the evidence,
take a look at the arguments in the light of Scripture first of all, and
secondly in the light of the Spirit of Prophecy. And I believe that if this
message is looked at openly and sincerely, you will see the extreme importance
of what we are going to study. Now it’s not my intention in this study to
offend anyone although probably some people will be offended. The purpose of
the presentation is not to be offensive, it’s to not cause people pain. The
purpose of the presentation is to present some critical truths for these last
days. Truths that are so important that the destiny of souls depends upon our
comprehension of these truths. And so I pray to God that if anything I
say is painful to anyone, that you will plead with the Lord, to help you see
what we are studying and understand the importance of it. It is out of a spirit
of love that I am sharing this message with those who are here today.
Dalam pelajaran kita hari ini kita akan
menyimak beberapa konsep yang revolusioner. Saat kita memulai, harus saya akui
bahwa presentasi ini secara politis, tidak tepat. Bahkan, ini bisa menyinggung
perasaan. Tetapi saya memohon kepada Tuhan, dan saya berdoa kepada Tuhan agar
Dia akan mengizinkan mereka yang mendengar presentasi ini, untuk bersikap
objektif dalam mendengarkan suara Tuhan, karena saya yakin apa yang kita
pelajari dalam ceramah kita hari ini adalah sangat penting dan saya yakin bahwa
inilah kebenaran sebagaimana yang kita dapati di dalam Yesus. Maka saya minta
kepada mereka yang mendengarkan presentasi ini, agar mau menimbang
bukti-buktinya, menyimak argumentasinya berdasarkan Alkitab terlebih dahulu, dan kemudian berdasarkan
Roh Nubuat. Dan saya yakin jika pekabaran ini dipandang dengan hati yang
terbuka dan tulus, kita akan melihat betapa sangat pentingnya apa yang akan
kita pelajari ini. Nah, bukan tujuan saya agar pelajaran ini menyinggung siapa
pun, walaupun kemungkinan ada beberapa orang yang akan tersinggung. Tujuan
presentasi ini bukan untuk menyinggung, bukan untuk membuat orang sakit hati.
Tujuan presentasi ini adalah untuk menyampaikan beberapa kebenaran yang penting
untuk masa akhir zaman ini. Sedemikian pentingnya kebenaran-kebenaran itu
hingga nasib jiwa-jiwa tergantung pemahaman kita kepada kebenaran-kebenaran
tersebut. Maka saya berdoa kepada Tuhan, sekiranya ada yang saya katakan itu
menyakiti hati seseorang, maka hendaknya dia mau memohon kepada Tuhan untuk
membantunya melihat apa yang sedang kita pelajari ini, dan memahani betapa
pentingnya hal itu. Demi cintalah saya membagikan pekabaran ini kepada mereka
yang ada di sini hari ini.
I would like to begin by reading a
statement from an individual with whom I disagree on almost everything. But on
this one particular issue, he is right. I am referring to Hal Lindsey, the
great Futurist, an individual who believes in the rapture of the church, the
establishment of literal Israel, the rebuilding of the Jerusalem temple and so
on. But in this statement I believe that he is right on target. It’s found in
his book Vanished Into Thin Air page 276, he says this,
speaking about the 7 churches of the book of Revelation chapters 2 and 3. “I believe that these
seven churches, were selected and arranged by our omniscient Lord because they
had problems and characteristics that would prophesy seven stages of history
through which the Church Universal would pass…” basically what he is saying is that the
seven literal churches of Asia Minor are actually symbolic of seven successive
stages of church history. Once again I want to read the most important
part of his statement, he says, “I believe that these
seven churches were selected and arranged by our omniscient Lord because they
had problems and characteristics that would prophesy…” here comes the key part “…seven stages of history
through which the Church Universal would pass…”
This must mean that the first church is
dealing with apostolic times because that’s where the Christian church begins.
And it must mean that churches # 6 and 7 would come towards the end of
Christian history, because they are they last two churches.
Saya ingin mengawali dengan membacakan
suatu pernyataan dari seseorang, dengan siapa saya tidak sependapat dalam
hampir segala sesuatu. Tetapi khusus dalam isu yang satu ini, dia benar. Yang
saya maksudkan adalah Hal Lindsey, tokoh Futurist yang terkemuka, seorang yang
meyakini adanya pengangkatan gereja (rapture), berdirinya kerajaan Israel literal, dibangunnya kembali
Bait Suci Yerusalem, dlsb. Tetapi dalam pernyataan yang satu ini, saya yakin
dia tepat sasaran. Pernyataannya itu ada di bukunya Vanished Into Thin Air, hal. 276, berbicara
tentang ke-7 sidang (gereja) di kitab Wahyu
pasal 2-3, dia berkata demikian, “Saya yakin ketujuh
sidang ini, dipilih dan diatur oleh Tuhan kita yang Mahatahu karena mereka
memiliki masalah dan karakteristik yang akan menubuatkan ketujuh tahap sejarah
yang akan dilalui oleh Gereja Universal…” Pada dasarnya dia berkata, ketujuh sidang literal di Asia Kecil itu adalah
simbol dari ketujuh tahap sejarah gereja secara berturut-turut. Sekali lagi
saya akan membacakan bagian yang paling penting dari pernyataannya itu, dia
berkata, “Saya yakin ketujuh
sidang ini, dipilih dan diatur oleh Tuhan kita yang Mahatahu karena mereka
memiliki masalah dan karakteristik yang akan menubuatkan…” inilah bagian kuncinya, “…ketujuh tahap sejarah
yang akan dilalui oleh Gereja Universal…”
Ini haruslah berarti bahwa sidang yang
pertama adalah yang ada di zaman para rasul karena dari sanalah gereja Kristen
dimulai. Dan itu haruslah berarti bahwa sidang # 6 dan 7 berada di bagian akhir
sejarah Kekristenan, karena mereka adalah dua sidang yang terakhir.
Now there is another author who agrees with
Hal Lindsey, and this author is probably known by most of you although those
who are watching this DVD presentation maybe have not heard of this author. Her
name is Ellen White, and she agrees with what Hal Lindsey says but she adds
details which he does not have in his quotation. The statement that I am
reading from her is found in the book Acts of the Apostles, pg 585.
And once again she is addressing the issue of the 7 churches of Revelation 2-3.
She says this, “The names of the 7
churches are symbolic of the church in different periods of the Christian
era….” We are going to stop there for a moment. In
other words, the names of the churches symbolize the
church in different stages or periods of its history. She continues
saying, “…The number 7 indicates
completeness, and is symbolic of the fact that the messages extend to the end
of time, while the symbols used reveal the condition of the church at different
periods in the history of the world.”
So she has here several important ideas:
v # 1 she says
that the 7 churches represent 7 periods of church history.
v Secondly she
says that the number 7 indicates that this is the complete history of the
Christian church from apostolic times till the end of time.
v And in the third
place she says that the symbols used in each one of the churches, reveal the
condition of the church at any given stage where those symbols are mentioned in
the sequence of the churches.
Nah, ada seorang penulis yang lain yang
sependapat dengan Hal Lindsey, dan penulis ini tentunya sudah dikenal oleh
sebagian besar kalian walaupun mereka yang menyaksikan presentasi DVD ini mungkin
belum pernah mendengar tentang penulis ini. Namanya adalah Ellen White, dan dia
sepakat dengan apa yang dikatakan Hal Lindsey, tetapi dia menambahkan
detail-detail yang tidak ada di dalam pernyataan Hal Lindsey ini. Pernyataan
yang akan saya bacakan ada di dalam buku Acts of the
Apostles, hal. 585. Dan sekali
lagi Ellen White menyinggung tentang ketujuh sidang Wahyu pasal 2-3. Dia
berkata demikian, “Nama ketujuh sidang
tersebut merupakan simbol zaman-zaman yang berbeda dari era Kekristenan…” kita akan berhenti di sini sejenak. Dengan
kata lain, nama-nama sidang-sidang tersebut melambangkan gereja dalam setiap
tahapnya yang berbeda selama sejarah perjalanannya. Ellen White melanjutkan
berkata, “…Angka 7 menunjukkan
keseluruhan, dan merupakan simbol bahwa pekabaran itu berlaku terus hingga
akhir zaman. Sementara itu, simbol-simbol tersebut menyatakan kondisi gereja
pada masa-masa yang berbeda dalam sejarah dunia.”
Maka di sini Ellen White menyatakan
beberapa ide yang penting:
v
Pertama, dia berkata bahwa ke-7 sidang itu
melambangkan 7 periode sejarah gereja.
v
Kedua, dia mengatakan bahwa angka 7
menunjukkan bahwa ini adalah sejarah gereja Kristen yang komplet, dari zaman
apostolik hingga akhir zaman.
v
Dan ketiga, dia berkata bahwa simbol yang
dipakai oleh setiap gereja, menyatakan kondisi gereja di tahap yang
bersangkutan, di mana simbol tersebut disebutkan dalam urutan gereja-gereja
itu.
Now there are three conclusions that we can
reach based on these two statements that we’ve read at the beginning of our
study today.
FIRST CONCLUSION:
The 7 churches
according to most conservative scholars both SDA and non-SDA represent ~ they
believe that the 7 churches represent 7
successive stages in the history of the Christian church, from the days of the
apostles till the end of time. Indicated by the number 7, the
totality or complete history of the Christian church. That’s the first point.
SECOND CONCLUSION:
The second point
that we can get from these statements is ~ and by the way tonight we are going
to study about the 6th church, the church of Philadelphia ~
this must mean that the 6th church,
the church of Philadelphia must come close to the end of the history of the
Christian church. Because it’s church # 6. If church # 1 is the
apostolic church, then church # 6 and 7 will be at the very end of the age. Are
you understanding my point? And so 7 successive stages but we are going to
discuss the church of Philadelphia, which is church # 6 which means that this church of church history must
come very close to the end of the history of the Christian church.
THIRD CONCLUSION:
And third, this
is a very important point, church # 7 is the last church of the church age, as
Hal Lindsey calls it. It’s interesting to notice that the name Laodecia which is the 7th church, means “Judging the people”. Now this
is extremely important for what we are going to study in our lecture today. The
name of the 7th church is Laodecia, it is a compound word
in Greek which means “Judging the people”. In other words, the 7th church is the period of
the judgment of the church. Which means that the church of Philadelphia must come immediately before the
judgment. Are you following what I am saying? If the 7th church
is judging the people that must mean that the church of Philadelphia, the
previous church exists immediately before the church which is judged, or the
church whose name means “judging the people.”
Nah, ada tiga kesimpulan yang bisa kita
peroleh berdasarkan kedua pernyataan yang kita baca pada awal pelajaran kita
hari ini:
KESIMPULAN PERTAMA:
Ketujuh sidang
itu ~ menurut
kebanyakan pelajar Alkitab baik dari golongan MAHK maupun yang bukan ~ diyakini bahwa ketujuh sidang itu
melambangkan 7 tahap secara suksesif di dalam sejarah gereja Kristen, dari zaman para rasul hingga akhir zaman. Angka 7 menyatakan keseluruhan
sejarah gereja Kristen yang lengkap. Ini poin yang pertama.
KESIMPULAN KEDUA:
Poin yang kedua
yang kita peroleh dari pernyataan-pernyataan itu adalah ~ dan ketahuilah malam
ini kita akan mempelajari sidang yang ke-6, sidang Filadelfia ~ ini haruslah
berarti bahwa sidang Filadelfia sudah dekat akhir sejarah gereja Kristen, karena
itu adalah sidang # 6. Jika sidang # 1 adalah gereja apostolik, maka sidang # 6
dan 7 berada di bagian akhir dari masa tersebut. Apakah kalian memahami poin
saya?
Jadi ada tujuh
tahap yang suksesif. Tetapi kita akan membahas sidang Filadelfia yang adalah
sidang # 6, yang berarti sidang ini dalam sejarah gereja, haruslah sangat dekat
ke bagian akhir sejarah gereja Kristen.
KESIMPULAN KETIGA:
Dan yang ketiga,
ini sangat penting, sidang # 7, adalah gereja yang terakhir dalam sejarah
gereja, seperti yang disebut oleh Hal Lindsey. Yang menarik adalah nama Laodekia, sidang yang
ketujuh, berarti “Menghakimi umat”. Nah, ini sangat penting bagi
apa yang akan kita pelajari dalam ceramah kita hari ini. Nama sidang yang
ke-7 adalah Laodekia, itu terdiri atas dua kata gabungan yang dalam bahasa
Greeka berarti “Menghakimi umat”. Dengan kata lain, sidang yang
ketujuh adalah periode penghakiman gereja. Berarti, sidang Filadelfia
harus berada tepat sebelum penghakiman itu. Apakah kalian
mengikuti apa yang saya katakan? Jika sidang ke-7 itu menghakimi umat, itu
haruslah berarti sidang Filadelfia, sidang sebelumnya, berada langsung sebelum
sidang yang dihakimi, atau sidang yang namanya berarti “menghakimi umat.”
Now let’s turn in our Bibles to the book of
Revelation 3:7 where we find the message to the church of Philadelphia.
Revelation 3:7 and we are going to do a preliminary reading of this passage and
we are going to stop after reading each one of the verses and I am going to
make some remarks or comments as we go along. Revelation 3:7 it says this: "And to the angel of the church
in Philadelphia write, 'These things says He who is holy, He who is true, He
who has the key of David…” Now, the question is, who has the key of David? Actually, if you read the
messages to the churches, the One who has the key of David, is Jesus.
And so it says, “…He who has the key of
David…” Now, you notice
the mention of a key. Now, what does that key open? We are not told in verse 7
yet. Notice what it continues saying, “…He who opens and no one shuts, and shuts and no one
opens…” you’ll notice that
the key
is going to open something. And it’s going to open one thing and it’s going
to shut another. And nobody can open what has been shut. And no one can shut
what has been opened. Now, we have the mention of the key and opening
and closing, but we are not told exactly what the key opens. But now let’s go
to verse 8. It says here,
“… 8 I know your works. See, I have set before you
an…” what? “…an open door…” oh, now we know what the key opens. The key
opens a what? The key opens a door, according to this. So we know that a door
is opened with a key. But the question is, to where does that door lead once
the door is opened? That is not directly addressed here in Revelation 3:8, but
we are going to come to it later. So, a door is opened with a key but we are
not told where that door leads to. Obviously it leads into a building some
place. Now, notice once again, “…I know
your works…” verse 8, “…See, I have set before you an open
door, and no one can…” what? “…can shut it; for you have a
little strength, have kept My word, and have not denied My name…” And then in verse 9 we have a very
interesting expression. It says there, once again it’s still speaking in the
context of the church of Philadelphia, “…9Indeed I will make those of the synagogue of
Satan…” now we need to
ask the question, what is the synagogue of Satan? We’ll just ask the questions
and we’ll answer those questions later. But it says, “…Indeed I will make those of the
synagogue of Satan…” and now notice, “…who say they are Jews and are
not…” what does that
mean? A counterfeit Jew. Well, we’ll leave that question open for now too. “…Indeed I will make those of the
synagogue of Satan, who say they are Jews and are not, but lie --- indeed I
will make them come and worship before your feet, and to know that I have loved
you…”
Sekarang marilah kita buka Alkitab kita ke
Wahyu 3:7 di mana kita dapatkan pesan kepada sidang Filadelfia. Wahyu 3:7, dan
kita akan membacanya dulu dan kita akan berhenti setelah membaca setiap ayat
dan sambil jalan saya akan memberikan tanggapan atau komentar. Wahyu 3:7
berkata demikian: “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Filadelfia: ‘Inilah firman dari Dia yang
kudus, Dia yang benar, Dia yang memegang kunci Daud…” Sekarang, pertanyaannya adalah, siapa yang
memegang kunci Daud? Sebenarnya, jika kita baca pesan-pesan kepada
sidang-sidang itu, Yang memegang kunci
Daud adalah Yesus. Maka dikatakan, “…Dia yang
memegang kunci Daud…” Nah, kalian
melihat disebutkannya sebuah kunci. Nah, kunci itu membuka apa? Di ayat 7 kita
belum diberitahu. Perhatikan apa yang dikatakan selanjutnya, “…Ia membuka, dan tidak ada yang menutup; dan Ia
menutup, dan tidak ada yang
membuka…” Kalian nanti
lihat bahwa kunci itu
akan membuka sesuatu. Dan kunci itu akan
membuka sesuatu dan juga akan menutup sesuatu. Dan tidak ada yang bisa membuka
apa yang telah ditutup, dan tidak ada yang bisa menutup apa yang telah dibuka.
Nah jadi di sini disebutkan sebuah kunci, dan tentang membuka dan menutup, tetapi marilah kita ke
ayat 8 sekarang, dikatakan di sana, “…Aku
tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah menempatkan di depanmu sebuah…” apa?
“…sebuah pintu yang terbuka…” Oh, sekarang kita tahu kunci itu membuka
apa. Kunci itu membuka apa? Menurut ini, kunci itu membuka sebuah pintu. Jadi
kita tahu sekarang bahwa sebuah pintu telah dibuka dengan kunci itu. Tetapi
pertanyaannya sekarang, pintu tersebut menuju ke mana begitu dia terbuka? Itu
tidak dijelaskan secara langsung di sini di Wahyu 3:8, tetapi nanti kita akan
kembali ke sini. Maka, sebuah pintu dibuka dengan sebuah kunci, tetapi kita
belum diberitahu pintu itu menuju ke mana. Jelas sekali, pintu itu membuka ke
suatu bangunan entah di mana. Sekarang, perhatikan sekali lagi, “…Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah,
Aku telah menempatkan di depanmu sebuah
pintu yang terbuka, dan tidak ada yang bisa…” apa? “…yang bisa
menutupnya, karena engkau memiliki sedikit kekuatan, engkau telah menuruti
firman-Ku dan tidak menyangkal nama-Ku…” Lalu di ayat 9 kita temui suatu ungkapan
yang menarik. Dikatakan di sana, sekali lagi masih berbicara dalam konteks
sidang Filadelfia, “… 9 Sesungguhnya, Aku akan menjadikan mereka yang dari
jemaah Setan…” sekarang kita perlu mengajukan pertanyaan,
apa itu jemaat Setan? Kita hanya mengajukan pertanyaannya, kita akan
mendapatkan jawabannya nanti. Dikatakan, “…Sesungguhnya Aku akan menjadikan mereka yang dari jemaah Setan…” dan sekarang
perhatikan, “…yang menyebut dirinya orang
Yahudi, tetapi bukan…” apa maksudnya? Yahudi palsu. Nah,
pertanyaan ini pun kita tinggalkan dulu untuk saat ini. “…Sesungguhnya
Aku akan menjadikan mereka yang dari jemaah Setan yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi bukan, melainkan berdusta, sesungguhnya Aku akan membuat mereka datang dan
menyembah di depan kakimu dan mengakui,
bahwa Aku telah mengasihi
engkau.” [NKJV yang diindonesiakan]
And so reviewing what we have in the
context of the church of Philadelphia, you have:
v
The key of David.
v
The key of David opens a door. We are not told what is inside that door but
it opens a door.
v
And when the door is opened, you have in the same context a
mention of the synagogue of Satan, those who say that they are Jews and are not
Jews.
Jadi, mengulangi apa yang sudah kita
dapatkan dalam konteks sidang Filadelfia:
v
Ada kunci Daud.
v
Kunci Daud membuka sebuah pintu. Kita tidak
diberitahu apa yang berada di belakang pintu itu, tetapi pintu itu dibuka.
v
Dan pada waktu pintu itu dibuka, kita dapatkan
dalam konteks yang sama disebutkan tentang jemaat Setan, mereka yang mengatakan
mereka itu Yahudi padahal bukan.
Now, we are going to decipher all of these
language in a few moments, in fact let’s speak first of all about the key of
David. In order to understand the key of David in Revelation 3, we must
go back to the Old Testament source. This expression comes from Isaiah 22:22-23 this
is a messianic prophecy. It’s a prophecy about something that the Messiah is
going to do in the future from Isaiah’s day. It says there in Isaiah 22:22-23 ~
and there are some details here that are not found in Revelation 3 ~ it says, “The key of the house of
David…” who came from
the house of David? Kings, right? “…And the key of the house of David…” now, notice this, “…I will lay on His shoulder…” that is of critical importance. Where is
the key, the key that opens the door,
the key of David? It’s on the Messiah’s what? Shoulder according to this. And now
notice, “…So He…” and by the way this is Jesus, it’s a
messianic prophecy,
“…So He shall open, and no one shall shut; and He…” once again the Messiah “…shall shut, and no one shall
open. 23 I will fasten Him as a peg in a secure place, and
He will become…” now notice what
the Messiah’s going to become, the Messiah will become a what? “…He will become a glorious throne to His Father's house.”
Let me ask you, do you have the idea of
kingship in this verse? You most certainly do. You have a reference to the
house of David, you have a reference to a glorious throne. In other words, the
idea is the idea of kingship. And the key is going to be where?
The key is going to be upon the shoulder, the key of David that opens the door,
is on the Messiah’s shoulder.
Nah, kita akan mengupas semua kalimat itu.
Sebaiknya mari kita berbicara lebih dulu tentang kunci Daud. Supaya bisa
memahami kunci Daud di
Wahyu 3, kita harus kembali ke sumbernya di Perjanjian Lama. Ungkapan tersebut berasal dari Yesaya 22:22-23,
ini adalah nubuatan mesianik, nubuatan tentang sesuatu yang akan dilakukan Sang
Mesias di masa mendatang dilihat dari zaman Yesaya. Dikatakan di Yesaya
22:22-23 ~ dan di sini ada beberapa detail yang tidak terdapat di Wahyu pasal 3
~ dikatakan, “Kunci rumah Daud…” siapa yang muncul dari rumah Daud?
Raja-raja, bukan? “…Kunci rumah Daud…” sekarang, perhatikan ini, “…akan Aku taruh ke atas bahuNya…” ini sangat penting. Di mana kuncinya, kunci yang membuka
pintu, kunci Daud? Ada di mana? Di bahu Sang Mesias, menurut ayat ini.
Sekarang perhatikan, “…maka Dia…” ketahuilah ini adalah Yesus, ini adalah
nubuatan mesianik, “…maka Dia akan membuka, dan tidak ada yang akan menutup; dan Dia…” sekali lagi Sang Mesias, “…akan menutup, dan tidak
ada yang akan membuka. 23 Aku
akan memancang Dia dengan kuat seperti
tonggak di tempat yang kokoh dan Dia akan menjadi…” perhatikan Sang Mesias akan menjadi apa. Sang
Mesias akan menjadi apa? “…Dia akan menjadi takhta yang mulia bagi rumah
BapakNya.”[NKJV yang diindonesiakan]
Coba saya tanya, apakah di ayat ini ada
suatu gagasan tentang jabatan sebagai raja? Tentu saja. Ada rujukan tentang
keluarga Daud, ada rujukan tentang takhta yang mulia. Dengan kata lain, gagasannya adalah
tentang jabatan sebagai raja. Dan kunci itu akan berada di mana?
Kunci itu akan berada di atas bahu, kunci Daud yang membuka pintu, ada di atas
bahu Sang Mesias.
Now, go with me to Isaiah 9:6 we find a
very interesting reference here, also to the shoulder. It says there in Isaiah
9:6, and then we’ll read verse 7 because it has some very important points, and
by the way there’s probably no one here who has never read this verse, it’s a
messianic prophecy, referring to Jesus Christ. We are told here: “For unto us a Child is born, unto us a Son
is given…” and now notice
this, “…And the government will be upon His shoulder…” what does it mean to have the key on the
shoulder? It means to have what? The government. So what does the key do? The key opens the door which allows Him to get His
what? His government. Remember
the idea of kingship that we found in Isaiah 22:22-23? Now, let’s continue
reading. “…For unto us a Child is born,
unto us a Son is given. And the government will be upon His shoulder. And His
name will be called Wonderful, Counselor, Mighty God, Everlasting Father,
Prince of Peace…” so do you see
the relationship between the key, the shoulder and having the government? In
other words, ruling?
Now, notice verse 7, here’s where it
becomes even more interesting because there is another idea that comes in. It
says here, speaking about the same individual, His government will increase, He
will sit upon the what? The throne of David. What does the key allow Him to do? It opens the door for Him to do what? To
sit upon what? To sit upon the throne
of David to do what? To
rule. Notice, it says once again “…7 Of the increase of His government and peace there will
be no end. Upon the throne of David…” obviously as king
“…and over…” His what? “…over His kingdom. To order
it…” now, notice
this, “…to order it and establish it
with…” what? “… with judgment…” what is it that establishes His
kingdom? His kingdom is established by
judgment according to this. So it says, “…with judgment and justice from that time forward,
even…” how long? “…forever…” How long is His kingdom going to last when
He sits on the throne of David as a result of using the key that is on His
shoulder? His
kingdom is going to last forever. “…The zeal of the Lord of hosts will perform this.”
Sekarang, mari bersama saya ke Yesaya 9:6
di sini kita temukan suatu referensi yang sangat menarik, juga tentang bahu.
Dikatakan di Yesaya 9:6, dan nanti kita akan membaca ayat 7 juga karena
mengandung beberapa poin penting ~ dan tentunya tidak ada seorang pun di sini
yang belum pernah membaca ayat ini, ini adalah suatu nubuatan mesianik, mengacu
kepada Yesus Kristus. Kita baca di sana, “Sebab seorang Anak telah lahir untuk kita,
seorang Putera telah diberikan untuk kita…” sekarang perhatikan ini, “…dan pemerintahan akan ada di atas bahuNya…” apa artinya memiliki kunci di atas bahu? Artinya memilkiki apa?
Pemerintahan. Jadi kunci itu berbuat apa? Kunci itu membuka pintu yang
memungkinkan Dia untuk mendapatkan apaNya? pemerintahanNya.
Ingat gagasan jabatan sebagai raja yang kita temukan di Yesaya 22:22-23?
Sekarang, ayo kita teruskan membaca, “Sebab
seorang Anak telah lahir untuk kita, seorang Putera telah diberikan untuk
kita, dan pemerintahan akan ada di atas
bahuNya. Dan namaNya akan
disebut orang: Ajaib, Penasihat, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Pangeran Damai…”
Jadi, apakah kalian melihat hubungan antara
kunci, bahu dan memegang pemerintahan? Dengan kata lain, memerintah?
Sekarang perhatikan ayat 7, di sini lebih
menarik karena ada gagasan yang lain yang masuk. Dikatakan di sini, berbicara
tentang Individu yang sama, pemerintahanNya akan bertambah, Dia akan duduk di
atas apa? Takhta Daud. Jadi kunci itu memungkinkan Dia berbuat apa? Kunci itu
membukakan pintu bagiNya untuk berbuat apa? Untuk duduk di
mana? Untuk
duduk di atas takhta Daud, untuk apa? Untuk memerintah.
Perhatikan, dikatakan sekali lagi, “…7 Tentang pertambahan pemerintahanNya dan damai
sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud…” jelas-jelas sebagai raja, “…dan di dalam…” apaNya? “…kerajaanNya. Yang diperintahNya dan didirikanNya melalui…” apa? “…melalui penghakiman…” kerajaanNya didirikan oleh apa? KerajaanNya didirikan
melalui penghakiman, menurut ayat ini. Jadi dikatakan, “…melalui penghakiman dan keadilan dari saat
itu dan selanjutnya, yaitu…” berapa lama? “…sampai
selama-lamanya…” Berapa lama
kerajaanNya akan bertahan saat Dia duduk di atas takhta Daud sebagai akibat
memakai kunci yang ada di atas bahuNya? KerajaanNya akan bertahan
selama-lamanya “…Semangat TUHAN bala tentara Surga yang akan melakukan hal
ini.”
Now do you see all of the ideas that are
coming through here? You have first of all the Messiah. The Messiah has a key.
The key is on His shoulder. With the key He opens a door. And by going in
through the door He is going to establish His what? He is going to establish
His kingdom. And how is He going to establish His kingdom? He is going to
establish it with judgment and with justice according to this. So, if He is going to go through the door, He is
going there to get His what? To get His
kingdom by performing a work of judgment,
critically important. And this of course is the source of Revelation 3:7-8.
Because there you have the idea of the key, the open door, the shut door. So
wherever the door leads, the key that
opens the door leads to the judgment and to taking over the government or the
what? Or the kingdom. Are
you following what I am saying? This is critically important.
Sekarang apakah kalian melihat semua
gagasan yang disampaikan di sini? Pertama adalah Sang Mesias. Sang Mesias punya
sebuah kunci. Kunci itu ada di atas bahuNya. Dengan kunci itu Dia membuka
sebuah pintu. Dan melewati pintu itu, Dia akan mendirikan apaNya? Dia akan
mendirikan kerajaanNya. Dan bagaimana Dia akan mendirikan kerajaanNya? Dia akan
mendirikannya melalui penghakiman dan dengan keadilan, menurut tulisan ini.
Jadi, jika nanti Dia melewati pintu itu, Dia ke
sana untuk mengambil kembali apaNya? Untuk mengambil kerajaanNya dengan melakukan suatu
pekerjaan penghakiman. Sangat penting ini. Dan tentu saja
ini adalah sumber dari Wahyu 3:7-8, karena di sana ada gagasan sebuah kunci,
pintu yang terbuka, pintu yang tertutup. Jadi ke mana pun pintu tersebut
membuka, kunci
yang membuka pintu itu membawaNya kepada penghakiman, dan kepada pengambilan tampuk pemerintahan atau apa? Atau kerajaan.
Apakah kalian mengikuti apa yang saya katakan? Ini amat sangat penting.
Now, the question is, where does this door
lead to? The fact is, folks, that the
book of Revelation mentions two doors.
Now, let’s discuss first of all the first
door and where that first door leads to in the book of Revelation. Go
with me to Revelation 4:1-2, we are going to talk about the first door and
where that first door leads to when that door is opened. Revelation
4:1-2, and while you are looking for that text, if I can just mention, that we
have studied this text in the Genesis series. We have a whole presentation on
this particular chapter. And the title of that presentation was The War Hero
Returns. And in fact this chapter is describing, chapter 4 is describing the
preparation of the heavenly throne room to receive Jesus who is coming back
from earth as a conqueror to heaven at His ascension. And then chapter 5
describes how Jesus comes into the presence of His Father, He actually arrives
in chapter 5 and His Father gives Him the book or the scroll which is the
testament of the human race, and now He is going to reveal who is going to
inherit with Him, who is going to inherit the kingdom with Him.
Nah, pertanyaannya adalah, pintu itu menuju
ke mana? Faktanya, Saudara-saudara, kitab Wahyu menyebut dua pintu.
Nah, marilah kita bicarakan pintu yang pertama
dulu, dan di kitab Wahyu pintu itu menuju ke mana. Marilah bersama saya ke
Wahyu 4:1-2, kita akan membicarakan pintu yang pertama dan ke mana pintu itu
menuju jika pintu itu dibuka. Wahyu 4:1-2 dan sementara kalian mencari ayat
itu, saya ingin memberitahu bahwa ayat ini sudah pernah kita pelajari di dalam
seri kitab Kejadian. Ada presentasi yang lengkap tentang pasal khusus ini, dan
judul presentasi tersebut adalah “The War Hero Returns” [Kembalinya Sang Pahlawan Perang]. Dan
sesungguhnya pasal ini, pasal 4 ini menggambarkan persiapan ruang takhta
surgawi untuk menerima kembalinya Yesus dari dunia pada saat kenaikanNya
sebagai pemenang ke Surga.
Kemudian pasal 5 menggambarkan bagaimana
Yesus datang ke hadirat BapaNya, Yesus tiba di pasal 5, dan BapaNya memberi Dia
sebuah buku atau gulungan yang adalah kesaksian umat manusia, dan sekarang
Yesus akan menyatakan siapa yang akan menerima warisan bersama-sama dengan Dia,
siapa yang akan mewarisi kerajaan itu bersamaNya.
Now, notice Revelation 4:1-2 “After these things I looked, and behold, a
door standing open…” where? “…in heaven…” So is there an open door in heaven in this
verse? Yes. “…And the first voice which I
heard was like a trumpet speaking with me, saying, ‘Come up here, and I will
show you things which must take place after this.’ 2Immediately
I was in the Spirit; and behold, a throne set…” where? “…in heaven…” is the throne inside the door? There is an open door, right? And John in
vision goes through the door and inside the door he sees a what? He sees a
throne. Now, we don’t have time to go over what we have already studied but
allow me just to mention that there in chapter 4 we have a throne and it
continues saying “…and…” that there was One…” who “…sat on the throne. You’ll notice that there was only One on the throne in Revelation 4.
Sekarang simak Wahyu 4:1-2 “Kemudian
setelah itu aku
melihat, dan tampaklah sebuah pintu
terbuka…” di mana? “…di sorga…” Jadi apakah di ayat ini ada sebuah pintu yang terbuka di
Surga? Ya. “…Dan suara
pertama yang pernah
kudengar, seperti bunyi sangkakala berkata kepadaku, katanya: ‘Naiklah ke mari
dan aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.’ 2 Segera
aku berada dalam Roh dan tampaklah, sebuah takhta ditempatkan…” di mana?
“…di sorga…” Apakah takhta
tersebut ada di bagian dalam pintu? Ada pintu yang terbuka, kan? Dan Yohanes
dalam penglihatannya, pergi melalui pintu itu dan di dalamnya dia melihat apa?
Dia melihat sebuah takhta. Nah, kita tidak punya waktu untuk mengulangi lagi
apa yang telah kita pelajari, tetapi izinkan saya untuk mengatakan bahwa di
pasal 4 itu ada sebuah takhta, dan selanjutnya dikatakan, “…dan…” ada “…Satu…” yang “…duduk di takhta itu.” [NKJV yang diindonesiakan]. Kalian simak bahwa hanya ada Satu di
atas takhta di Wahyu pasal 4.
Now He is not the only one there, we are
told that also around that one throne where there is one Individual seated,
there are 24 thrones where the 24 elders are seated. By the way, the One who is seated on the throne is God the
Father. Those who are seated on the 24 thrones which are known as the 24 elders ~ we’ve already studied
this ~ represent the representatives of
the worlds that never sinned, the sinless realms of the universe.
The worlds have representatives, in other words, the heavenly court. There present also are the 4 living creatures, we have
studied that, those represent the
cherubim and the seraphim. But as you look at chapter 4, you’ll
discover that there are some elements that are missing. First of all Jesus
isn’t mentioned in chapter 4. He is absent. In fact let’s notice Revelation
3:21 something very interesting that Jesus says about Himself.
Nah, Dia bukanlah satu-satunya di sana,
kita juga diberitahu bahwa di sekitar takhta yang satu itu di mana duduk satu
Individu, ada 24 takhta di mana 24 tua-tua duduk. Ketahuilah Satu yang duduk di
atas takhta adalah Allah Bapa. Mereka yang duduk di atas 24
takhta yang dikenal sebagai ke-24 tua-tua ~ kita sudah
mempelajari ini ~ mewakili para wakil dari dunia-dunia yang tidak
pernah berdosa, dunia-dunia di alam semesta ini yang tidak
berdosa. Dunia-dunia itu memiliki wakil-wakil, dengan kata lain majelis surgawi. Di sana juga hadir ke-4 makhluk hidup ~
kita sudah pernah mempelajari itu, mereka itu mewakili kerubium dan
serafim. Tetapi jika kita simak pasal 4,
kita akan mendapati ada beberapa unsur yang hilang. Pertama, Yesus tidak
disebut di pasal 4. Dia absen. Sebaiknya marilah kita perhatikan Wahyu 3:21,
ada sesuatu yang sangat menarik yang dikatakan Yesus tentang diriNya Sendiri.
Revelation 3:21, Jesus says ~ and this is
the conclusion to the message to the Laodecian church, “To him who overcomes I will grant to sit
with Me on My throne, as I also overcame and sat down with My Father on His
throne.”
Where did Jesus sit when He went to heaven?
When He ascended to heaven where did He sit? He sat on His Father’s
throne. So how many should be on the
throne? After the ascension, two, but in Revelation 4 how many are on
the throne? One. So it must mean that in
Revelation 4, the second Person has not arrived yet. Chapter 4
describes the heavenly throne room prepared for the arrival of Jesus in chapter
5. And we know that because Jesus Himself said that when He ascended to heaven
He sat with His Father on His throne and in that case there should be Two on
the throne but in Revelation 4 there is only One. So in Revelation 4 there is
no reference to Jesus, there is no reference to angels, the angels ~ there are
cherubim and seraphim ~ but the angelic host is not there in chapter 4, there
is no reference to redemption in chapter 4, no reference whatsoever to
redemption, and all of the songs that are sung by the elders and the 4 living
creatures praise the Father who is seated on the throne because He is the Creator. In other words He is not praised
because He is the Redeemer but because He is the Creator.
Wahyu 3:21, Yesus berkata ~ dan ini
merupakan kesimpulan dari pesan kepada
sidang Laodekia, “Barangsiapa menang, Aku akan mengaruniakan dia duduk bersama-sama dengan Aku
di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama
dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.”[NKJV yang diindonesiakan]
Di mana Yesus duduk ketika Dia kembali ke
Surga? Ketika Dia naik ke Surga, di mana Dia duduk? Dia duduk di atas takhta
BapaNya. Jadi seharusnya ada berapa di atas takhta? Setelah kenaikan Yesus, dua. Tetapi
di Wahyu pasal 4 ada berapa yang di atas takhta? Satu. Jadi itu pasti
berarti di
Wahyu 4, Pribadi yang kedua masih belum tiba. Pasal 4
menggambarkan ruang takhta di Surga sedang
disiapkan untuk kedatangan Yesus di pasal 5. Dan kita tahu bahwa karena
Yesus sendiri berkata bahwa pada waktu Dia naik ke Surga Dia duduk bersama
BapaNya di atas takhta BapaNya, karena itu seharusnya ada Dua di atas takhta,
tetapi di Wahyu pasal 4, hanya ada Satu. Jadi, di Wahyu 4 tidak ada referensi
tentang Yesus, tidak ada referensi tentang para malaikat ~ ada malaikat kerub
dan serafim, tetapi bala tentara surgawi tidak
ada di pasal 4, tidak disebutkan tentang penebusan di pasal 4, tidak disebutkan
sama sekali tentang penebusan, dan semua lagu yang dinyanyikan oleh tua-tua dan
ke-4 makhluk hidup, memberikan pujian kepada Bapa yang duduk di atas takhta
karena Dia adalah Sang Pencipta. Dengan kata lain Dia tidak diberi pujian
karena Dialah Sang Penebus, tetapi karena Dia adalah Sang Pencipta.
So chapter 4 is describing the preparation
of the heavenly throne room before the arrival of Jesus. And by the way the
reason why Jesus is not there in chapter 4 and the reason why the angelic host
is not there either is because Jesus at that moment is being escorted by the
angels, the cloud ~ you remember He was caught up in the cloud when He came
back to heaven? ~ He was caught up by the cloud of angels, and now He is ascending to heaven and in
chapter 4 the throne room is prepared with the cherubim, the seraphim, God the
Father and the representatives of the worlds to receive Jesus who is coming
back as a Conqueror. And meanwhile the heavenly beings are singing, honoring, and glorying, praise to the Father who is seated upon the throne. And they are praising
Him not because He is the Redeemer, they are praising Him
because He is the what? Because He is the Creator. Because the Redeemer has not arrived yet. Are you with me or not?
Jadi pasal 4 menggambarkan persiapan ruang
takhta surgawi sebelum kedatangan Yesus. Dan ketahuilah, alasan mengapa Yesus
tidak ada di pasal 4 dan alasan mengapa bala tentara surgawi juga tidak ada di
sana, karena pada saat itu Yesus sedang diantarkan para malaikat, awan itu ~
kalian ingat, Dia disambut dan diangkat oleh awan ketika Dia kembali ke Surga?
~ Dia diangkat oleh awan malaikat, dan sekarang Dia sedang naik ke Surga, dan
di pasal 4 ruang takhta sedang dipersiapkan oleh para kerub, serafin, Allah
Bapa dan wakil-wakil dunia-dunia untuk menerima Yesus yang akan pulang sebagai Penakluk. Dan
sementara itu para makhluk surgawi sedang bernyanyi, menghormati,
memuliakan, dan memberi pujian kepada Allah Bapa yang duduk di atas takhta. Dan
mereka memberikan pujian kepada Bapa bukan karena Dialah Sang Penebus, tetapi
mereka memberikan pujian kepadaNya karena Dia apa? Karena Dia adalah Sang Pencipta.
Karena Sang Penebus masih belum tiba. Apakah kalian memahami saya atau tidak?
Now, where is this scene taking place?
Where is this
scene of Revelation 4 and Revelation 5 where Jesus actually arrives as
the Lamb, it says He comes to where His Father is, and suddenly all of the
angelic hosts are around the throne. In what place in heaven is this taking
place? Where in heaven does this door lead to, where this throne is, where
Jesus goes when He ascends to heaven? The fact is there is no doubt that this is taking place in the Holy Place of the
Sanctuary.
Sekarang, di manakah adegan itu terjadi? Di
manakah adegan Wahyu pasal 4 dan pasal 5
saat Yesus benar-benar tiba sebagai Anak Domba, dan dikatakan Dia
datang ke tempat di mana BapaNya berada, dan tiba-tiba semua bala tentara surgawi ada
mengelilingi takhta. Di tempat manakah di Surga adegan ini terjadi? Di Surga
mana pintu itu membuka, di mana takhta itu berada, ke mana Yesus pergi ketika
Dia naik ke Surga? Faktanya adalah, tidak diragukan lagi, adegan itu terjadi
di Bilik Kudus dari Bait Suci.
Allow me to give you 2 explicit reasons in
Revelation chapter 4. Notice Revelation 4:5, it says there, “And from the throne proceeded lightnings,
thunderings, and voices. …” and now notice this,
“…Seven lamps of fire were burning before the throne, which are the seven
Spirits of God.”
Now, let me ask you, where were the 7 lamps
of fire in the Hebrew Sanctuary? They were in the Holy Place. So the throne
here is where the 7 branched candlestick is. And the 7 branched
candlestick was in the Holy Place in the Hebrew Sanctuary.
So where is the scene of Revelation 4 taking place? It’s taking place in the Holy Place.
By the way, chapter 5 is in the same place. If you continue
reading chapter 5 it is not a different location, it’s the same location, the
only difference is that Jesus has now arrived
with the angelic hosts at His ascension and presents Himself
before His Father as the Lamb as though He had
been slain.
Izinkan saya memberikan 2 alasan yang tepat
di Wahyu pasal 4. Perhatikan Wahyu 4:5, dikatakan di sana, “Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi
guruh yang menderu, dan suara-suara…” sekarang perhatikan ini, “…Tujuh obor menyala-nyala di
hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.” [NKJV yang diindonesiakan].
Sekarang, coba saya tanya, di manakah
ketujuh kaki dian berada dalam Bait Suci Yahudi? Di bilik Kudus. Jadi takhta itu berada di mana ke-7
kaki dian itu berada, dan ke-7 kaki dian itu ada di Bilik Kudus Bait Suci
Yahudi.
Jadi di manakah adegan Wahyu pasal
4 ini terjadi? Adegan itu terjadi di Bilik Kudus. Ketahuilah pasal 5 juga
terjadi di tempat yang sama. Jika kita lanjutkan membaca
pasal 5, itu bukan di lokasi yang berbeda, itu adalah lokasi yang sama.
Satu-satunya perbedaan adalah Yesus sekarang sudah tiba bersama bala tentara
surgawi dari kenaikanNya, dan mempersembahkan diriNya di hadapan
BapaNya sebagai Anak
Domba yang seakan-akan telah disembelih.
Now, secondly, the second reason why this
is taking place in the Holy Place is because of what we find in Revelation 5:8.
Go with me to Revelation 5:8, it says there, “Now when He had taken the scroll…” now Jesus takes the scroll in chapter 5
because He has arrived,
“…the four living creatures and the twenty-four elders fell down before the
Lamb, each having a harp, and golden bowls full of…” what? “…of incense, which are the prayers of the saints.”
Question: Where was incense offered in the
Hebrew Sanctuary? Incense was offered in the bowls in the Holy Place, at the altar of incense.
In fact go with me to Revelation 8:3-4 and you’ll see very clearly where the
incense or the prayer of the saints were offered. It says there in Revelation
8:3-4 “Then another Angel, having a golden censer, came and
stood at the altar…” which altar is
this? “…stood at the altar…” Is this the altar of sacrifice or
the golden altar of incense? It’s the one of incense. Let’s continue reading, “….He was given much incense, that He should offer it with the prayers of all
the saints…” is that the same
expression we found in Revelation 5:8? Yes. “…with the prayers of all the saints upon the golden altar…” where was that altar? In which apartment?
In the Holy Place, that’s right,
“…which was before the throne…” where is the throne? It’s in the Holy Place according to this, “… 4And the
smoke of the incense, with the prayers of the saints, ascended before God from
the Angel's hand.”
Sekarang, yang kedua, alasan yang kedua
mengapa ini terjadi di Bilik Kudus karena apa yang kita temukan di Wahyu 5:8.
Marilah bersama saya ke Wahyu 5:8, dikatakan di sana,
“8 Ketika
Ia telah mengambil gulungan
kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh
empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi
dan satu cawan emas, penuh dengan…” apa? “…kemenyan:
itulah doa orang-orang kudus.”
Pertanyaan: Di manakah kemenyan
dipersembahkan di dalam Bait Suci Yahudi? Kemenyan
dipersembahkan di mangkok-mangkok di dalam bilik Kudus, di mezbah ukupan.
Sebaiknya marilah bersama saya ke Wahyu 8:3-4 dan kalian akan melihat dengan
sangat jelas di mana kemenyan itu atau doa orang-orang saleh dipersembahkan.
Dikatakan di Wahyu 8:3-4, “Maka seorang Malaikat lain, membawa sebuah pedupaan emas, datang dan berdiri di dekat mezbah…” mezbah yang mana ini? “….berdiri di dekat mezbah…” apakah ini mezbah kurban atau mezbah emas
ukupan? Yang ukupan. Mari kita lanjutkan membaca, “…Dan
kepadaNya diberikan banyak kemenyan untuk
dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus…” apakah ini ungkapan yang sama yang ada di
Wahyu 5:8? Ya. “…bersama-sama
dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas…” di manakah mezbah ini? Di bilik yang mana?
Di bilik Kudus, benar. “…yang ada di hadapan takhta
itu…” di mana takhta
ini? Di bilik Kudus menurut ayat ini,
“…4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa
orang-orang kudus itu dari tangan Malaikat
itu ke hadapan Allah.” [NKJV yang
diindonesiakan]
Now if you want further corroboration from
the Spirit of Prophecy on this, the Lesser Light which bears testimony to the
Greater Light, the Bible, you can read Desire
of Ages pg. 833-835 where Ellen White describes in chapter 4, the
preparation of the throne room in Heaven, for the arrival of Jesus with the
angels and how Jesus entered the Holy Place of the Sanctuary amidst the rapture
song of the angels and how He received the scroll from the hand of the Father
who was seated upon the throne. Ellen White makes it very clear that this whole
scene is taking place in the Holy Place.
Sekarang, jika kita ingin melihat bukti
yang menguatkan dari Roh Nubuat tentang hal ini, Terang Kecil yang bersaksi
tentang Terang Besar, Alkitab, kita bisa membacanya di Desire of Ages hal. 833-835 di mana di
pasal 4 Ellen White menggambarkan persiapan ruang takhta di Surga untuk
kedatangan Yesus bersama para malaikat, dan bagaimana Yesus memasuki bilik
Kudus dari Bait Suci di tengah puji-pujian para malaikat, dan bagaimana Dia
menerima gulungan dari tangan Allah Bapa yang duduk di atas takhta. Ellen White
menggambarkannya dengan sangat jelas bahwa seluruh
adegan ini terjadi di bilik Kudus.
So let me ask you, where does this first open door lead to?
It leads into the Holy Place.
At which historical occasion? At the
ascension of Christ.
Jadi coba saya tanya, pintu yang pertama
itu membuka ke mana? Membuka ke bilik Kudus. Pada saat
peristiwa sejarah yang mana? Pada saat kenaikan Kristus.
Now, don’t miss this next point, it’s of
critical importance.
Can the open door which is placed before
the church of Philadelphia refer to this open door? I’ll let you digest that
question for a moment. Can the door of the church of Philadelphia, the 6th church,
be referring to the same door that was open in Revelation 4? It can’t be.
Because in Revelation chapter 4, the
door was opened when? The door was
opened when Jesus ascended to heaven. The 6th church
is when? Way towards the end of church history. So is that door which is open before the church of Philadelphia the same
door which was opened at the ascension of
Christ? Absolutely not! I hope
that you’re understanding my point, it’s of critical importance.
Sekarang, jangan melewatkan poin berikut,
ini amat sangat penting.
Bisakah pintu yang terbuka yang ditempatkan
di depan sidang Filadelfia ini mengacu kepada pintu yang terbuka di atas? Saya
memberi kalian waktu untuk mencerna pertanyaan ini. Bisakah pintu yang di
sidang Filadelfia, sidang keenam, mengacu kepada pintu yang sama yang ada di
Wahyu pasal 4? Tidak bisa.
Karena di
Wahyu pasal 4, kapan pintu itu dibuka? Pintu itu dibuka
ketika Yesus naik ke Surga. Sedangkan sidang keenam itu kapan?
Jauh menjelang berakhirnya sejarah gereja. Jadi apakah pintu yang terbuka di depan
sidang Filadelfia pintu yang sama yang dibuka pada saat Kristus naik ke Surga?
Sama sekali bukan! Saya harap kalian memahami poin saya
karena ini sangat penting.
Now, let’s go to the second door which is
opened in the book of Revelation. Revelation 11:19. This is a very important
verse, I want you to notice what it says, “Then the temple of God was opened in heaven, and the ark of His covenant
was seen in His temple. And there were lightnings, noises, thunderings, an
earthquake, and great hail.”
Now I want to read this verse again because
there is some very important items in it. It says here, the temple of God was
opened in heaven. Now in Greek there are two words for temple. One is the
word ἱερόν [hieron hee-er-on'] which refers to the totality of the
temple, the whole building. That is not the word that is used here. The Greek
word which is used here is ναός [naos nah-os'] which means the inner shrine of the temple.
It actually is referring to the Most Holy Place of the Sanctuary, which is
opened.
Sekarang, marilah kita pergi ke pintu yang
kedua yang dibuka di kitab Wahyu. Wahyu 11:19. Ini adalah ayat yang sangat
penting, saya mau kalian simak apa katanya, “Maka
terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya
di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru, guruh dan gempa bumi dan
hujan batu es besar.” [NKJV yang diindonesiakan]
Sekarang, saya ingin membaca ayat ini lagi
karena ada beberapa item yang sangat penting di dalamnya. Dikatakan di sini,
Bait Suci Allah terbuka di Surga. Nah dalam bahasa Greeka ada dua kata untuk
Bait Suci. Satu adalah kata ἱερόν [hieron hee-er-on'] yang mengacu kepada keseluruhan Bait
Suci, seluruh bangunannya. Itu bukan kata yang dipakai di sini. Kata Greeka
yang dipakai di sini adalah ναός [naos nah-os'] yang berarti bagian pemujaan yang
paling dalam dari Bait Suci. Sebenarnya ini mengacu kepada bilik Mahakudus dari Bait Suci, yang dibuka.
Now, the
first door when it was opened it led into where? To
the Holy Place.
This second
door when it is opened, where does it lead to? It leads to the ναός [naos nah-os'] or to the inner shrine of the
temple, because that’s what the word ναός [naos nah-os'] means. So it says, then the temple or
the inner shrine of God was opened. Must it have been closed till this point?
Yes. What must it have been opened with?
With the key of what?
Of David.
And why would Jesus be going in there? According to what we have studied
in Isaiah 9 He would be going in there
to perform a work of what? Of judgment in order to establish His? Kingdom.
Nah, pintu yang pertama saat
dibuka menuju
ke mana? Ke bilik Kudus.
Pintu yang kedua ini saat dibuka, menuju ke
mana? Menuju
ke ναός [naos nah-os'] atau ke tempat
pemujaan bagian dalam dari Bait Suci, karena itulah arti kata ναός [naos nah-os']. Jadi dikatakan, “Maka
terbukalah Bait Suci Allah” atau tempat pemujaan bagian dalam Bait Suci
Allah. Tentunya hingga saat ini pintu tersebut tertutup, bukan? Ya. Jadi terbukanya harus
dengan apa? Dengan kunci siapa? Dengan kunci Daud.
Dan mengapa Yesus harus masuk ke sana?
Menurut apa yang telah kita pelajari di Yesaya pasal 9, Yesus harus masuk
ke sana untuk melaksanakan pekerjaan apa? Pekerjaan penghakiman untuk mendirikan apaNya? KerajaanNya.
Now, it says the ναός [naos nah-os'] of God was opened in heaven and what
was seen? And the Ark of His Covenant was seen in His ναός [naos nah-os']. When this
door is opened what is seen in the ναός [naos nah-os']? The Ark of
the Covenant.
Which apartment does this door lead to? It
leads into the Most Holy Place.
So let me ask you, the key that
opens the door, opens how many doors? It opens two doors. The first
door is when Jesus what? Ascends to heaven. The
door to the Holy Place is opened where the 7 branch candlestick is and where
the altar of incense and the bowls of incense are, that’s where Jesus goes in
before His Father.
And then in the church of Philadelphia, and
according to Revelation 11:19, another door is opened in heaven, that’s the
temple door to the inner shrine, to the ναός [naos nah-os'] and when that door is opened with the
key, what is seen in the temple? The Ark of the Covenant.
Nah, dikatakan ναός [naos nah-os'] Allah
dibuka di Surga dan apa yang tampak? Dan Tabut PerjanjianNya tampak di ναός [naos nah-os']-Nya. Pada saat pintu ini dibuka,
apa yang tampak di dalam ναός [naos nah-os'] ?
Tabut Perjanjian.
Pintu ini membuka ke mana? Membuka ke bilik Mahakudus.
Jadi coba saya tanya, kunci yang
membuka pintu, membuka berapa pintu? Membuka dua pintu. Pintu pertama yang saat Yesus apa? Naik ke Surga. Pintu ke bilik Kudus dibuka di mana
terdapat ketujuh kaki dian dan mezbah ukupan dan mangkok-mangkok itu, ke
sanalah Yesus menghadap BapaNya.
Lalu di sidang Filadelfia, dan menurut
Wahyu 11:19, sebuah pintu lain di Surga dibuka, itu adalah pintu Bait Suci ke
bilik pemujaan yang dalam, ke ναός [naos nah-os'] dan ketika pintu itu dibuka dengan
kunci, apa yang tampak di dalamnya? Tabut Perjanjian.
Let me ask you, must the first door have been closed when the second
door was opened? Obviously yes.
Because the whole heavenly host is actually leaving the first apartment, and
they are moving where? They are moving to the second apartment of the
Sanctuary. Are you with me so far?
Now, you say this is all academic. It is
academic, but it is extremely important. Because if we don’t understand this,
the Spirit of Prophecy tells us that we will be caught and swept away by the
delusions of Satan in these last days.
Coba saya tanya, pintu yang pertama apakah harus sudah menutup ketika
pintu yang kedua dibuka? Ternyata iya.
Karena seluruh bala tentara Surga meninggalkan bilik yang pertama, dan mereka
pindah ke mana? Mereka pindah ke bilik kedua dari Bait Suci. Apakah kalian
mengikuti saya sampai di sini?
Nah, kalian berkata, semua ini akademis.
Memang akademis, tetapi ini sangat penting. Karena jika kita tidak memahami
ini, Roh Nubuat berkata bahwa kita akan terjerat dan hanyut oleh penipuan dan
kebohongan Setan di hari-hari akhir ini.
Now, this scene is described also in the
book of Daniel. The opening of the heavenly temple for the judgment and for
Jesus to take the kingdom is also mentioned in Daniel chapter 7. Now go with me
to Daniel 7 and as you are looking for that chapter, let me ask you this:
Was the Most Holy Place the location where
the judgment took place?
On the great day of Atonement is that when
the separation was made? Yes.
Does the Ark of the Covenant contain the
Law by which God’s people are judged? We will be judged by the perfect Law of
liberty. So when Revelation11:19 says the temple of God was opened, obviously with the
key of David, is there a work of judgment that is going to
take place in there because of the Ark of the Covenant being there?
Obviously yes.
Nah, adegan ini juga digambarkan di dalam
kitab Daniel. Dibukanya Bait Suci surgawi untuk penghakiman dan agar Yesus bisa
mengambil kembali kerajaanNya juga disebutkan di Daniel pasal 7. Sekarang
marilah bersama saya ke Daniel 7 dan sementara kalian mencari pasal itu saya
mau bertanya:
Apakah bilik Mahakudus itu tempatnya di mana pengadilan akan diadakan?
Pada hari besar Grafirat, apakah pada saat
itulah akan terjadi pemisahan? Ya.
Apakah Tabut Perjanjian itu berisi Hukum,
dengan mana umat Tuhan akan diadili? Kita akan dihakimi oleh hukum yang
sempurna yang memerdekakan. Maka ketika
Wahyu 11:19 berkata bahwa Bait Suci Allah dibuka, jelas dengan kunci Daud,
apakah ada pekerjaan penghakiman yang akan
berlangsung di sana karena Tabut Perjanjian itu ada di sana?
Jelas sekali, iya.
Now, notice Daniel chapter 7:9-10 and do
you know when this is taking place? Let me just give you a little historical
context.
In Daniel 7 you have a lion, you have a bear,
you have a leopard, you have a terrible dragon beast. The dragon beast sprouts
10 horns and then among the 10 horns rises a little horn, and the little horn
rules 1260 years. Now, we have studied this before. The lion is Babylon, the
bear is Medo-Persia, the leopard is Greece, the dragon beast is Rome, the 10
horns represent the 10 divisions into which Rome was divided, the little horn
represents the Roman Catholic Papacy which ruled from 538 – 1798. Now, listen
up to what I am going to say because this is critically important.
According to what we are going to
read in Daniel 7:9-10 this takes place after the little horn has ruled for 1260
years. Now, when did that rule come to an end,
which date? 1798. Which means that the
scene that we are going to read about must take place after which
date? It must take place after 1798,
because it’s after the rule of the little horn that this scene that we are
going to read about takes place. Let me ask you, would that be very similar to the period of the church of
Philadelphia? Is this towards the end of the history of the Christian
church? Obviously yes.
Nah, sekarang perhatikan Daniel 7:9-10 dan
tahukah kalian kapan peristiwa ini terjadi? Saya akan memberikan sedikit
konteks sejarahnya.
Di Daniel 7 ada seekor singa, seekor
beruang, seekor macan tutul, dan seekor naga yang mengerikan. Dari naga yang
mengerikan itu tumbuh 10 tanduk, dan dari antara 10 tanduk ini muncul sebuah
tanduk kecil, dan tanduk kecil ini berkuasa selama 1260 tahun. Nah, ini sudah
kita pelajari sebelumnya. Singa itu Babilon, beruang itu Medo-Persia, macan
tutul itu Greeka, dan naga mengerikan itu Roma, ke-10 tanduk mewakili 10 bagian
perpecahan Roma, dan tanduk kecil mewakili Kepausan Roma Katolik, yang
memerintah dari 538-1798. Sekarang, dengarkan apa yang akan saya katakan karena
ini amat sangat penting.
Menurut apa yang
akan kita baca di Daniel 7:9-10, ini terjadi setelah si tanduk kecil berkuasa
selama 1260 tahun. Nah, kapan
kekuasaan itu berakhir, tahun berapa? 1798. Berarti adegan yang akan
kita baca haruslah terjadi setelah tahun berapa?
Harus terjadi setelah 1798, karena itu peristiwa yang akan
kita baca itu baru terjadi setelah kekuasaan tanduk kecil. Coba saya
tanya, apakah itu sangat mirip dengan periode era sidang Filadelfia?
Apakah ini menjelang berakhirnya sejarah gereja Kristen? Jelas sekali,
ya.
Now notice what we find in Daniel
7:9-10, " I watched till thrones were
put in place…” “thrones”
singular or plural? Thrones. Did we have thrones in Revelation chapter 4? How
many thrones did we have in Revelation chapter 4? We had 24 thrones for whom?
For the 24 elders. Was there also an additional throne for God the Father? Yes.
Are we going to have the same phenomena now, is God the Father going to sit on
a throne and are there other thrones there as well? Yes. It must mean that now,
the beings that were in the first apartment of the Sanctuary are going to what?
The Father is going to what? Move from this throne to this one. And the thrones
which were in the Holy Place where the 24 elders were to receive Jesus upon His
ascension, now are moved and they are put where? In the Most Holy Place. In
other words the scene moves. The door to the Holy Place was opened, in
Revelation chapter 4, Jesus ascends, He goes before His Father, there
present is God the Father on the throne, there are 24 elders on the thrones,
the angelic host is present there, in the Holy Place. But in Daniel chapter 7
this is taking place after the dominion of the little horn, long after the time that Jesus ascended to heaven, and
now you once again have a throne and you have thrones, and we are going to
notice that there is the angelic host present again. But now the door which they go through is not
the door of the Holy Place, it is the
door of the what? Of the
most Holy Place. Because this
is during the period of the 6th church. This is at
the end of the history of the Christian church, not at the beginning when Jesus
ascended. Raise your hand if you are understanding what I am saying. This is of
critical importance.
Sekarang perhatikan apa yang kita dapati di
Daniel 7:9-10. “Sementara aku terus
melihat hingga takhta-takhta
diletakkan di tempatnya…” “takhta-takhta”, tunggal atau jamak?
Takhta-takhta. Apakah di Wahyu pasal 4 kita mendapatkan takhta-takhta? Ada
berapa takhta di Wahyu pasal 4? Ada 24 takhta untuk siapa? Untuk ke-24 tua-tua.
Apakah juga ada takhta tambahan untuk Allah Bapa? Ya. Apakah sekarang kita akan
bertemu dengan fenomena yang sama, apakah Allah Bapa akan duduk di atas satu
takhta dan apa masih ada takhta-takhta yang lain? Ya. Itu harus berarti bahwa
sekarang makhluk-makhluk yang tadinya berada di bilik pertama Bait Suci akan
berbuat apa? Allah Bapa akan apa? Pindah dari takhta yang ini, ke takhta yang
sana. Dan takhta-takhta yang ada di bilik Kudus di mana ke 24 tua-tua menerima
Yesus saat kenaikanNya, sekarang dipindah dan diletakkan di mana? Di bilik
Mahakudus. Dengan kata lain adegannya pindah. Pintu menuju bilik Kudus dibuka
di Wahyu 4, Yesus naik, Dia pergi menghadap BapaNya, dan di sana hadir Allah
Bapa di atas takhta, ada ke 24 tua-tua di atas takhta-takhta, bala tentara
Surga hadir di sana, di bilik Kudus. Tetapi di Daniel pasal 7, ini terjadi
setelah masa kekuasaan si tanduk kecil, jauh setelah saat Yesus naik ke Surga, dan sekarang sekali lagi kita mendapatkan
satu takhta, dan takhta-takhta, dan kita akan melihat bahwa bala tentara Surga
hadir lagi. Tetapi sekarang pintu lewat mana mereka masuk bukanlah
pintu menuju ke bilik Kudus, tetapi itu adalah pintu apa? Pintu bilik Mahakudus. Karena ini terjadi di era sidang yang keenam. Ini sudah
menjelang akhir sejarah gereja Kristen, bukan di awalnya ketika Yesus naik ke
Surga. Silakan angkat tangan jika kalian mengerti apa yang saya katakan. Ini
amat sangat penting.
Now, notice Daniel 7:9, “…I watched till thrones were
put in place…” were they there
before? Or are they put there at a certain point in history? They are put there
at a certain point in history. “…and
the Ancient of Days was seated…” Is this the same One who is seated on the throne in Revelation 4? Does He
move now? Sure. And now notice, “…His
garment was white as snow, and the hair of His head was like pure wool. His
throne was a fiery flame, its wheels…” oh, what are wheels for? They are for moving. So is the throne of God
movable? You know some people say, “Well, the throne of God was always in the
Most Holy Place, the Ark of the Covenant was the throne of God.” I beg to
differ. Scripture
says that the throne of God is movable. In fact we notice that it moved
from the Holy to the Most Holy because it says thrones were placed there, which
means that they weren’t there before. And so it says, “…His throne was a fiery flame, its
wheels a burning fire; 10 A fiery stream issued and came
forth from before Him.…” And now notice the angelic hosts. “…A thousand thousands ministered to Him; ten thousand times ten
thousand stood before Him…” Is this the same angelic host of Revelation 5:11? Absolutely yes. Are they all moving now
into the second apartment? Absolutely. And it says, “…The court was seated, and the books were
opened…” Is this the same
scene of Revelation 7:19 where the temple of God is opened in heaven and the
Ark of His Testament, the Ark of the Covenant is seen? No doubt. Because in the Most Holy Place the judgment took place
because inside the Ark were the 10 Commandments and the 10 Commandments are the
standard of the judgment. And so this passage is parallel to
Revelation 11:19.
Sekarang, perhatikan Daniel 7:9 “Sementara aku terus melihat hingga takhta-takhta diletakkan di tempatnya…” apakah takhta-takhta tersebut sudah ada di
sana sebelumnya? Atau mereka baru diletakkan di sana pada suatu saat dalam
sejarah? Mereka diletakkan di sana pada suatu saat dalam sejarah. “…lalu duduklah Yang Lanjut
Usianya…” apakah ini
Pribadi yang sama yang duduk di atas takhta di Wahyu 4? Apakah sekarang Dia
pindah? Tentu saja. Dan sekarang perhatikan, “…pakaian-Nya
putih seperti salju dan rambut di kepalaNya seperti bulu domba murni; takhta-Nya dari nyala api dengan
roda-rodanya…” Oh, apa gunanya
roda-roda? Untuk memindahkan sesuatu. Jadi apakah takhta Allah itu bisa
dipindahkan? Kalian tahu ada yang berkata, “Nah, takhta Allah itu selalu ada di
bilik Mahakudus, Tabut Perjanjian itulah takhta Allah.” Saya tidak
sependapat. Alkitab berkata
bahwa takhta Allah itu bisa dipindahkan. Bahkan kita simak bahwa
takhta itu sudah pindah dari bilik Kudus ke bilik Mahakudus karena dikatakan
takhta-takhta ditempatkan di sana, artinya tadinya mereka tidak berada di sana.
Maka dikatakan, “…takhtaNya dari
nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. 10 Suatu
sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya…” sekarang perhatikan bala tentara Surga, “…seribu kali beribu-ribu melayani Dia,
dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya…” Apakah ini bala tentera Surga yang sama
dengan yang di Wahyu 5:11? Betul sekali,
iya. Apakah mereka semuanya sekarang pindah ke bilik yang kedua? Tentu saja.
Dan dikatakan, “…Lalu duduklah Majelis
Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.” Apakah ini adegan yang sama dengan yang ada di Wahyu 7:19 di mana Bait Suci
Allah di Surga dibuka dan Tabut KesaksianNya, Tabut PerjanjianNya tampak? Tidak
diragukan lagi. Karena di dalam bilik Mahakudus itulah penghakiman diadakan
karena ke-10 Perintah Tuhan ada di dalam Tabut Perjanjian itu, dan ke 10
Perintah Tuhan itulah yang menjadi dasar penghakiman. Jadi
ayat-ayat ini paralel dengan Wahyu 11:19.
Now I want you to notice something else
that is very interesting. There is no reference so far to Jesus. It just says
the throne was placed, the Father goes in and sits down, there are ten thousand
times ten thousand angels that go in to
minister with Him, but so far in verses 9-10 there is no reference to Jesus.
You wonder where is Jesus? Is He still perhaps in the Holy Place where He
ascended to? Well, now let’s go to verses 13-14. It says there in verse
13, “I was watching in the night visions, and
behold, One like the Son of Man…” now, you know that this is a different period in human history, because the
first time that Jesus went to His Father, He presented Himself as a Lamb as
though He had been slain, He has just come from dying on the cross. He comes as
a Lamb. But here in Daniel 7 He is coming as whom? As the Son of Man. It’s a
different historical context. And so it says, “…I was watching in the night visions, and behold, One like the Son of Man,
coming with…” what? “…with the clouds of heaven!
…” what are the clouds of heaven here?
They are angels. Did Jesus come with the clouds of heaven to the Holy Place in
Revelation 5? He most certainly did. Now is He moving with the angels, with the
clouds to another place, to a second apartment? By the way He is moving to a
place in heaven not to the earth. This was the mistake the Millerites
committed, they read Daniel 7:13-14 and they understood this as Jesus coming to
the earth. But it doesn’t say that He is coming to the earth. And so it
says, “…I was watching in the night visions, and
behold, One like the Son of Man, coming with the clouds of heaven! He
came to…” where? “…to the Ancient of
Days…” did the Ancient
of Days sit there first? Yes, and then who came? Jesus. Revelation 4 was the
Ancient of Days seated there first and then who came? Jesus. Are they two
different apartments? Yes, they are two different apartments. Different periods
of history. Revelation 4 and 5 the Ascension, the 6th church
towards the end of church history because it’s one of the last churches. Now it
says, “…He came to the Ancient of Days , and
they…” that is the
angels “…brought Him near before Him.
…” And what does He come for? Obviously
He comes for the judgment because it says that the judgment was set and the
books were opened. But what is the end result of the judgment? Notice,
critically important, “…14 Then
to Him was given dominion and glory and a kingdom…” any relationship with Isaiah 9:6-7? How is
the kingdom established in Isaiah 9:6-7? With judgment and with what? Justice.
And what does He use the key for? He uses the key to go in through an opened
door to take over the what? The throne and the kingdom. So is this judgment process going to take place in the
church of Philadelphia? Yes. Because the quotation comes from Isaiah
22. Now notice, it says, “…Then
to Him was given dominion and glory and a kingdom, that all peoples, nations,
and languages should serve Him. His dominion is an everlasting
dominion…” did we notice
that expression in Isaiah 9 where the government is upon His shoulder, the key
is upon His shoulder? Yes. It says,
“…His dominion is an everlasting dominion which shall not pass away, and His
kingdom the one which shall not be…” what? “…which shall not be
destroyed.”
Sekarang saya mau kalian menyimak hal yang
lain yang sangat menarik. Sejauh ini tidak ada referensi kepada Yesus. Hanya
dikatakan bahwa takhta-takhta ditempatkan, Allah Bapa pergi dan duduk, ada
sepuluh ribu kali sepuluh ribu malaikat yang masuk dan melayani Dia, tetapi
sampai di sini di ayat 9-10 tidak ada referensi kepada Yesus. Kita
bertanya-tanya, dimana Yesus? Apakah Dia mungkin masih berada di bilik Kudus di
mana Dia pergi saat kenaikanNya ke Surga?
Nah, marilah ke ayat 13-14. Dikatakan di
ayat 13, “…sedang
aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seorang seperti Anak
Manusia…” sekarang kalian
tahu bahwa ini terjadi di era sejarah yang berbeda, karena pertama kalinya
Yesus pergi menghadap BapaNya, Dia tampil sebagai Anak Domba yang seakan-akan
telah disembelih, Dia baru datang dari mati di atas salib. Dia datang sebagai
Anak Domba. Tetapi di sini di Daniel 7, Dia datang sebagai apa? Sebagai Anak
Manusia. Ini adalah konteks sejarah yang berbeda. Maka dikatakan, “…sedang
aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seorang seperti Anak Manusia,
datang dengan…” apa? “…dengan awan-awan surgawi…” apa awan-awan surgawi itu di sini?
Malaikat. Apakah Yesus datang bersama awan-awan surgawi ke bilik Kudus di Wahyu
5? Betul sekali. Sekarang bersama para malaikat, awan-awan surgawi itu, Dia
pindah ke tempat yang lain. Perhatikan Yesus pindah ke tempat lain di Surga,
tidak ke bumi. Inilah kesalahan yang dibuat golongan Millerit, mereka membaca
Daniel 7:13-14 dan mereka memahami ini sebagai Yesus datang ke bumi. Tetapi
ayat-ayat ini tidak mengatakan Yesus datang ke dunia. Jadi, dikatakan, “…sedang
aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seorang seperti Anak
Manusia, datang dengan awan-awan surgawi. Datanglah
Ia…” ke mana?
“…kepada Yang Lanjut Usianya itu…” apakah Yang Lanjut Usianya sudah duduk di sana lebih dulu? Ya. Kemudian
siapa yang datang? Yesus. Di Wahyu 4 apakah Yang Lanjut Usianya duduk di sana
lebih dulu lalu siapa yang datang? Yesus. Apakah itu dua bilik yang berbeda? Ya,
itu dua bilik yang berbeda. Era sejarah yang berbeda. Wahyu 4 dan 5 adalah saat
Kenaikan. Ini adalah era sidang keenam menjelang akhir sejarah gereja karena
ini adalah salah satu dari dua sidang yang terakhir. Sekarang, dikatakan, “…Datanglah Ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan mereka…” yaitu para
malaikat, “…membawaNya ke dekat-Nya…” Untuk tujuan apa Yesus datang kepada Bapa?
Jelas Yesus datang untuk pekerjaan penghakiman, karena dikatakan bahwa
penghakiman ditata dan kitab-kitab pun dibuka. Tetapi apa hasil akhir
penghakiman ini? Perhatikan, sangat penting, “…14Lalu
diberikan kepadaNya kekuasaan dan kemuliaan dan sebuah kerajaan…” apa ada kaitan dengan Yesaya 9:6-7? Menurut Yesaya 9:6-7 bagaimanakah
kerajaan tersebut didirikan? Melalui penghakiman dan apa? Dan keadilan. Dan
kunci itu dipakaiNya untuk apa? Dia memakai kunci itu untuk membuka pintu agar
bisa masuk dan mengambil apa? Mengambil kembali takhta dan kerajaanNya. Jadi,
apakah proses
penghakiman ini akan terjadi di masa sidang Filadelfia? Ya.
Karena kutipannya berasal dari Yesaya 22. Sekarang perhatikan apa katanya, “…14Lalu diberikan kepadaNya
kekuasaan dan kemuliaan dan sebuah
kerajaan supaya semua suku, bangsa, dan bahasa mengabdi
kepadaNya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal…” apakah kita sudah bertemu dengan ungkapan
ini di Yesaya 9 di mana dikatakan pemerintahan ada di atas bahuNya, kunci ada
di atas bahuNya? Ya. Dikatakan, “…KekuasaanNya
ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah
kerajaan yang tidak…” apa? “…tidak akan dihancurkan. [NKJV
yang diindonesiakan].
Let’s go to Daniel 7:26-27 which repeats
the same scene but it gives additional details. It says there in verses
26-27: “But the court shall be
seated…” is that a
judgment? What apartment is that taking place in? The Most Holy. Is it the same
as Revelation 11:19, the temple opened and the Ark of His Testimony, where the
Law is found? Is it the same open door that is placed before Philadelphia to
enter under the 6th church? Yes, because the next church is
called “Judging the People”. You are not with me are you? Yea? Praise the Lord,
good. “…the court shall be seated, and they shall
take away his dominion…” that is the dominion of the little horn, “…to consume and destroy it forever. 27 Then
the kingdom and dominion, and the greatness of the kingdoms under the whole
heaven, shall be given to the people, the saints of the Most High. His kingdom
is an everlasting kingdom, and all dominions shall serve and…” what? “…and obey Him.”
Ayo kita ke Daniel 7:26-27 yang mengulangi
adegan yang sama tetapi memberikan detail tambahan. Dikatakan di ayat 26-27
itu, “Lalu Majelis
Pengadilan akan duduk…” apakah ini penghakiman? Di bilik yang mana peristiwa ini terjadi? Bilik
Mahakudus. Apakah ini sama dengan Wahyu 11:19, Bait Suci terbuka dan tampak
Tabut Perjanjian di mana Hukum itu berada? Apakah ini sama dengan pintu terbuka
yang ditempatkan di hadapan Filadelfia untuk dimasuki di bawah era sidang yang
keenam? Ya, karena sidang berikutnya bernama “Menghakimi umat”. Kalian tidak
mengerti kata-kata saya, ya? Betul? Puji Tuhan, bagus. “…Lalu Majelis Pengadilan akan duduk,
dan mereka akan mencabut kekuasaan
darinya…” maksudnya
kekuasan dari tanduk kecil, “…untuk
dimusnahkan dan dihancurkan selama-lamanya. 27 Lalu
kerajaan dan kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah
semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang
Mahatinggi. KerajaanNya adalah kerajaan yang kekal, dan segala kekuasaan
akan mengabdi dan…” apa? “…dan mematuhi Dia.” [NKJV yang
diindonesiakan]
Now, allow me to read you a very
interesting statement that we find in the book Early Writings, the
earliest writings of Ellen White. By the way, this is a vision that Ellen White
saw in 1846. She was called as a prophet in 1844, in December of 1844. So this
is, if we could say, “the early Ellen White”. Now, I want you to see how she
understood this vision of Daniel chapter 7, because she saw it in vision as
well. It’s a quite extensive statement, but I want to read it anyway because it
is critically important. In fact I am going to read a lot of statements from
Ellen White, once we have finished the biblical foundation. We are dealing with
the biblical foundations then we’ll look at Ellen White.
Notice what she says, “I saw a throne, and on
it sat the Father and the Son…” So she saw a throne and who was on the throne? The Father and the Son. You
think that throne was in the Holy or in the Most Holy? Hmmm, the Holy. Let’s
continue reading, “…I gazed on Jesus'
countenance and admired His lovely person. The Father's person I could not
behold, for a cloud of glorious light covered Him. … Before the throne I saw the Advent
people -- the church and the world.…” By the way they are symbolic, they are not there in person obviously,
because this is taking place in heaven. “…Before the throne I saw
the Advent people ~ the church and the world. I saw two companies, one
bowed down before the throne, deeply interested,
while the other stood uninterested and careless. Those who were bowed before the throne would offer up
their prayers and look to Jesus; then He would look to His Father, and appear
to be pleading with Him. A light would come from the Father to the Son and
from the Son to the praying company. Then I saw an exceeding bright light come
from the Father to the Son, and from the Son it waved over the people before the throne…” Is
this the intercessory work of Christ? Is this the prayers of the saints that we
read about in Revelation 5 and Revelation 8? This is the work of the Holy
Place. Now, notice what she continues saying, “…But few would receive this great light.
Many came out from under it and immediately resisted it; others were careless
and did not cherish the light, and it moved off from them. Some cherished it,
and went and bowed down with the little praying company. This company all
received the light and rejoiced in it, and their countenances shone with its
glory.…” Notice, this is
the idea of presenting the prayers to Jesus, Jesus presenting them before the
Father, and the Father blessing the people with the assurance of forgiveness
and with every spiritual blessing in high places. This is the work of the Holy
Place. Now, notice what she continues saying, “…I saw the Father rise from the throne…” Hello! She saw the Father what? Rise from the throne. And now, notice, “…and in a flaming chariot go into the holy of holies
within the veil, and sit down…” now you don’t have to be a rocket scientist
to figure out that if the Father got up from the throne, and He went into the
Holy of Holies and sat down, the throne He was sitting on before must have been
in the Holy Place, hello? Yea? Of course. She continues saying, now
notice this, “….I
saw the Father rise from the throne and in a flaming chariot go into the Holy
of Holies within the veil, and sit down. Then Jesus rose up from the throne,
and the most of those who were bowed down arose with Him. I did not see one ray
of light pass from Jesus to the careless multitude after He arose, and they
were left in perfect darkness…” Only those who arose with Jesus and
followed Him by faith according to this. Now, notice, “… Those who arose…” excuse me, “…when
Jesus did, kept their eyes fixed on Him as He left the throne and led them out
a little way. Then He raised His right arm, and we heard His lovely voice
saying, ‘Wait here; I am going to My Father to receive the kingdom’…” Of course that’s not in the Bible is it? Is
it in Daniel 7? Is it in Revelation 11? Is it in the message to the church of
Philadelphia, Revelation 3? It’s the open door, the second open door in
heaven. She continues saying, “…Then Jesus rose up from the throne, and the most of
those who were bowed down arose…” also. And the rest, the careless
multitude were left in darkness. “…Those who arose when Jesus did, kept their eyes fixed
on Him as He left the throne and led them out a little way. Then He raised His
right arm, and we heard His lovely voice saying, ‘Wait here; I am going to My
Father to receive the kingdom; keep your garments spotless, and in a little
while I will return from the wedding and receive you to Myself.’ Then a cloudy
chariot, with wheels like flaming fire, surrounded by angels, came to where
Jesus was. He stepped into the chariot and was borne to the holiest, where the
Father sat. …” what chapter of
the Bible is Ellen White commenting on here? Daniel chapter 7 where we just read,
isn’t she? Now, notice “…There I beheld Jesus, a great High Priest, standing
before the Father. On the hem of His garment was a bell and a
pomegranate, a bell and a pomegranate. Those
who rose up with Jesus would send up their faith to Him in the holiest, and
pray, ‘My Father, give us Thy Spirit.’ Then Jesus would breathe upon them the
Holy Ghost. In that breath was light, power, and much love, joy, and peace…” who were the only ones who received according
to this, the breath of Jesus which is
the Holy Ghost, in light, power, love, joy and peace? Who were the only ones who would receive
that? Those who kept their eyes fixed
on Jesus. And when Jesus got up and went into the Holy of Holies, they
by faith did what? They moved
into the Holy of Holies with Him.
Sekarang izinkan saya membacakan suatu
pernyataan yang sangat menarik yang ada di buku Early Writings hal. 54-55, tulisan-tulisan paling awal Ellen White.
Ketahuilah, ini adalah penglihatan yang diperoleh Ellen White di tahun 1846.
Dia dipanggil Tuhan menjadi nabi di tahun 1844, di bulan Desember 1844. Jadi
ini adalah, katakanlah “Ellen White yang mula-mula”. Sekarang saya mau kalian
melihat bagaimana Ellen White memahami penglihatan Daniel di pasal 7, karena
dia juga melihat penglihatan ini. Ini adalah pernyataan yang cukup panjang,
tetapi saya tetap ingin membacakannya karena sangat penting. Malah saya akan
membacakan banyak pernyataan Ellen White setelah kita menyelesaikan fondasi
alkitabiahnya. Kita membahas fondasi alkitabiahnya dulu lalu kita akan membahas
tulisan Ellen White.
Perhatikan apa katanya, “Aku melihat sebuah
takhta, dan di atasnya duduk Allah Bapa dan Allah Anak…” Jadi dia melihat sebuah takhta dan
siapa yang ada di atas takhta itu? Allah Bapa dan Allah Anak. Menurut kalian
takhta itu ada di bilik Kudus atau bilik Mahakudus? Hmmm, bilik Kudus. Mari
kita teruskan membaca, “…Aku memandang wajah Yesus dan mengagumi
kecantikan pribadiNya. Aku tidak bisa melihat Pribadi Bapa, karena ada awan
indah yang berkilauan yang menutupiNya… Di depan takhta aku melihat orang-orang Advent ~ gereja ~ dan dunia…” Ketahuilah semua ini simbolis, sudah pasti mereka tidak berada di
sana secara pribadi karena adegan ini terjadi di Surga. “…Di depan takhta aku melihat orang-orang Advent ~ gereja ~ dan dunia. Aku melihat dua kelompok, yang satu sujud di
depan takhta, penuh perhatian, sementara kelompok yang lain berdiri dengan tak
acuh dan tidak perduli. Mereka yang sujud di depan takhta mempersembahkan
doa-doa mereka dan memandang ke Yesus; lalu Yesus akan memandang BapaNya dan
tampaknya sedang memohon padaNya. Suatu cahaya datang dari Bapa kepada Anak,
dan dari Anak kepada kelompok yang sedang berdoa itu. Kemudian aku melihat suatu cahaya yang terang
benderang memancar dari Bapa kepada Anak, dan dari Anak cahaya itu
melayang-layang di atas mereka yang berada di depan takhta…” Apakah ini pekerjaan perantaraan Kristus?
Apakah ini doa orang-orang saleh yang kita baca di Wahyu pasal 5 dan pasal 8?
Ini adalah pekerjaan di bilik Kudus. Sekarang, perhatikan apa yang dikatakan
Ellen White selanjutnya, “…Tetapi hanya sedikit
yang menerima cahaya terang benderang itu. Banyak yang keluar dari bawahnya dan
segera menolaknya; yang lain tidak acuh dan tidak menghargai cahaya itu, dan
cahaya itu beralih dari mereka. Ada yang menghargainya, dan pergi sujud
bergabung dengan kelompok kecil yang sedang berdoa. Di kelompok ini semuanya
menerima cahaya itu dan bersukacita dalamnya, dan wajah mereka bersinar dengan
kemuliaannya…” Perhatikan, inilah pola
mempersembahkan doa kepada Yesus, Yesus mempersembahkannya di hadapan Bapa, dan
Bapa memberkati umat dengan jaminan pengampunan dan dengan semua berkat rohani
dari tempat yang tinggi. Ini adalah pekerjaan di bilik Kudus. Sekarang Ellen
White melanjutkan berkata, “…Aku melihat Bapa
bangkit dari takhta…” Halo! Dia
melihat Bapa apa? Bangkit dari takhta. Dan sekarang, perhatikan, “…dan di dalam suatu
kereta yang menyala, Dia pergi ke bilik Mahakudus di balik tirai, lalu duduk…” sekarang kalian tidak perlu menjadi
ilmuwan roket untuk mengerti bahwa Bapa bangkit dari takhta, dan Dia pergi ke
bilik Mahakudus lalu duduk. Takhta yang tadinya Dia duduki tentunya berada di
bilik Kudus, halo? Yah? Tentu saja! Ellen White melanjutkan berkata, nah,
perhatikan ini, “…Aku melihat Bapa bangkit dari takhta dan
di dalam suatu kereta yang menyala, Dia pergi ke bilik Mahakudus di balik
tirai, lalu duduk. Kemudian Yesus bangkit dari takhta, dan kebanyakan mereka
yang sujud, bangkit bersama Yesus. Aku tidak melihat seberkas cahaya pun dari
Yesus melewati kumpulan orang banyak yang tak acuh itu setelah Yesus bangkit,
dan kelompok itu ditinggalkan dalam kegelapan…” Hanya mereka yang bangkit bersama Yesus dan
mengikutiNya dengan iman menurut tulisan ini. Sekarang, perhatikan, “…Mereka yang bangkit…” maafkan saya, “…ketika Yesus bangkit,
memusatkan pandangan mata mereka kepada Yesus, saat Yesus meninggalkan takhta
dan membawa mereka berjalan sebentar. Lalu Dia mengangkat tangan kananNya, dan
kami mendengar suaraNya yang merdu berkata, ‘Tunggu di sini; Aku akan pergi
kepada BapaKu untuk menerima kerajaan itu.’…” Tentu saja itu tidak ada di dalam Alkitab, bukan? Apakah ada di
Daniel pasal 7? Apakah ada di Wahyu 11? Apakah ada di pesan kepada gereja
Filadelfia, Wahyu 3? Itu adalah pintu yang terbuka, pintu
kedua di Surga yang dibuka. Ellen White melanjutkan berkata, “…Kemudian Yesus bangkit
dari takhta, dan kebanyakan mereka yang sujud, bangkit bersama Yesus…” juga. Sedangkan sisanya, kumpulan orang banyak yang tidak acuh itu,
ditinggalkan dalam kegelapan. “…Mereka yang bangkit
ketika Yesus bangkit, memusatkan pandangan mata mereka kepada Yesus, saat Yesus
meninggalkan takhta dan membawa mereka berjalan sebentar. Lalu Dia mengangkat
tangan kananNya, dan kami mendengar suaraNya yang merdu berkata, ‘Tunggu di
sini; Aku akan pergi kepada BapaKu untuk menerima kerajaan itu. Pertahankan
pakaianmu tidak bernoda, dan sebentar lagi Aku akan kembali dari perkawinan dan menerima kalian kepada
DiriKu.’ Lalu suatu kereta yang berawan dengan roda-roda seperti api yang
menyala-nyala, dikelilingi malaikat, menghampiri tempat Yesus. Yesus naik ke
dalam kereta itu dan dibawa ke bilik Mahakudus, di mana Bapa sudah duduk…” Di sini Ellen White sedang
mengomentari pasal yang mana dari Alkitab? Daniel pasal 7 yang baru saja kita
baca, bukan? Sekarang, perhatikan, “…Di sana aku melihat Yesus, Imam Besar yang agung,
berdiri di hadapan Bapa. Pada ujung jubahNya ada satu lonceng dan buah
delima, satu lonceng dan buah delima. Mereka yang bangkit bersama Yesus
mengirimkan iman mereka kepadaNya di bilik Mahakudus, dan berdoa, ‘Bapa, karuniakan
RohMu kepada kami.’ Kemudian Yesus meniupkan kepada mereka Roh Kudus. Di dalam
napas itu ada cahaya, kuasa, dan banyak cinta, sukacita dan damai…” menurut tulisan ini hanya siapa yang
menerima nafas Yesus yang adalah Roh Kudus dalam terang, kuasa, cinta,
sukacita dan damai? Hanya
siapa sajakah yang akan menerima itu? Mereka yang tetap memandang kepada Yesus. Lalu
Yesus bangkit dan masuk ke dalam bilik Mahakudus, dan mereka melalui iman berbuat
apa? Mereka juga pindah ke bilik Mahakudus bersama Yesus.
Now, immediately you ask, “What happened
with all those people who bowed but did not keep their eyes fixed on Jesus, and
stayed in the Holy Place?”
Now comes a chilling statement by Ellen
White. She says this, “…I turned to look at the company who were still
bowed before the
throne…” by
the way these are the counterfeit Jews of the synagogue of Satan. I’ll just
throw that out for now. By the way they are also Babylon which rejects the
First Angel’s message: “The hour of His Judgment has come”. That’s just my
interjection. “…I turned to
look at the company who were still
bowed before the throne; they
did not know that Jesus had left it.…” why not? Because they did not follow Jesus through
Scripture into the Holy of Holies. Now, listen to this, “…Satan appeared to be by the throne, trying to carry on
the work of God. I saw them look
up to the throne and pray…” those who are bowed, praying. Let me ask you, do these claim to be Christians?
If they bow before the throne do they claim to be Christians? But whose
followers are they? Wow! This is amazing, you say. So whoever stays in the Holy Place and does not
follow Jesus into the Holy of Holies, is in danger of worshiping whom? Satan.
Nah, segera kalian bertanya, “Apa yang
terjadi pada semua orang yang sujud tetapi tidak memusatkan pandangan mata
mereka pada Yesus dan tertinggal di bilik Kudus?”
Sekarang muncullah suatu pernyataan yang
mengerikan dari Ellen White. Dia berkata demikian, “…Aku berpaling dan melihat kumpulan yang
masih sedang sujud di depan takhta…” ketahuilah mereka inilah Yahudi palsu dari jemaat Setan. Sementara ini saya hanya bisa
berkata demikian. Ketahuilah mereka juga adalah Babilon yang telah menolak
pekabaran malaikat pertama: “…telah tiba saat penghakiman-Nya…” ini tambahan saya. “…Aku berpaling dan
melihat kumpulan yang masih sedang sujud di depan takhta; mereka tidak tahu
Yesus telah meninggalkannya…” Mengapa tidak? Karena mereka tidak mengikuti Yesus lewat FirmanNya ke dalam
bilik Mahakudus. Nah, dengarkan ini, “…Setan muncul di
samping takhta, mencoba melanjutkan pekerjaan Tuhan. Aku melihat mereka
mengangkat kepala memandang takhta dan berdoa…” mereka yang sujud, berdoa. Coba saya tanya, apakah mereka ini mengaku
sebagai orang Kristen? Jika mereka sujud di depan takhta apakah mereka mengaku
sebagai Kristen? Tetapi mereka itu pengikut siapa? Namun pengikut siapakah
mereka? Wow! Ini sungguh mengagumkan, kata kalian. Jadi, siapa pun yang
tinggal di bilik Kudus dan tidak mengikuti Yesus ke bilik Mahakudus, terancam
bahaya menyembah siapa? Setan.
Remember the church of Philadelphia, God
places an open door, the key opens the door so that Jesus can go in, and He can
perform a work of judgment and take over the kingdom? In Philadelphia there are those who followed Jesus
through the open door, but there is another group referred to as what?
As the synagogue of Satan. They
say they are Jews but they are not. We’ll come to that in a moment. Now, notice
what she continues saying. Those who
are bowed before the throne, would say this, “…‘Father, give us Thy Spirit.’ Satan would then
breathe upon them an unholy influence; in it there was light and much power…” light in the sense that the Devil gives
light obviously not in the sense that God gives light, “…there was light
and much power, but no sweet love, joy, and
peace. Satan's object was to keep them deceived…” who deceived? The ones who were still what? Bowing before the throne to,
and notice, not only “…to keep them deceived and to draw back and deceive God's children…” what does “draw back” mean? It means to get God’s children who
follow Jesus into the Most Holy Place to draw back in other words to
backslide, to forsake what they once believed when they entered with
Jesus into the Most Holy Place.
Now, I am not going
to get ahead of myself but that is
happening now in the SDA church.
Ingat gereja Filadelfia, bahwa Tuhan
menempatkan sebuah pintu yang terbuka, kunci itu yang membuka pintu itu supaya
Yesus bisa masuk, dan Dia bisa melaksanakan pekerjaan penghakiman lalu
mengambil kembali kerajaanNya? Di Filadelfia ada orang-orang yang mengikuti Yesus
masuk melalui pintu yang terbuka itu, tetapi ada kelompok lain yang disebut sebagai
apa? Sebagai jemaat Setan, yang mengaku sebagai orang Yahudi
tetapi bukan. Nanti kita akan kembali ke soal ini. Sekarang, perhatikan apa
kata Ellen White selanjutnya. Mereka yang sujud di hadapan takhta, berkata demikian, “…‘Bapa, karuniakanlah
kepada kami Roh-Mu.’ Lalu Setan akan
meniupkan suatu pengaruh yang najis kepada mereka, yang
mengandung banyak terang dan kuasa…” terang yang dimaksud di sini adalah “terang” yang diberikan Iblis, jelas
bukan terang yang diberikan Tuhan, “…ada terang dan banyak
kuasa, tetapi tidak ada kasih yang manis, sukacita dan damai. Tujuan Setan
adalah membuat mereka tetap tertipu…” Siapa yang
tertipu? Mereka yang masih apa? Sujud di depan takhta, dan perhatikan, bukan
saja “…membuat
mereka itu tetap tertipu, tetapi untuk menarik mundur dan menipu anak-anak
Tuhan…” apa artinya “menarik mundur”? Artinya membuat
anak-anak Tuhan yang sudah mengikuti Yesus ke bilik Mahakudus, untuk mundur,
dengan kata lain untuk menjadi
murtad, meninggalkan apa yang sudah mereka
yakini pada waktu mereka masuk bersama Yesus ke bilik Mahakudus.
Nah, saya tidak mau mendahului materi
pelajaran saya sendiri, tetapi inilah yang sekarang sedang terjadi di dalam gereja
MAHK.
Now, let’s pause here for a moment and ask
these questions.
When the Most Holy Place was opened in 1844,
those who had their eyes fixed on Jesus went into the Most Holy Place, whereas
those who did not, stayed where? In the Holy Place. Those who went into the
Most Holy Place were benefited by the intercession of Jesus, those who stayed in the Holy Place were now under
the delusions and the power of Satan.
Sekarang, marilah kita jeda sebentar dan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini.
Ketika bilik Mahakudus dibuka tahun 1844,
mereka yang matanya terfokus pada Yesus, masuk ke dalam bilik Mahakudus, sementara
mereka yang tidak, tinggal di mana? Di bilik Kudus. Mereka yang masuk ke bilik
Mahakudus mendapat keuntungan dari perantaraan Yesus. Mereka yang tetap
tinggal di bilik Kudus sekarang berada di bawah pengaruh penipuan dan kuasa
Setan.
When you go into the Most Holy Place of the
Sanctuary, what do you see?
You see the Ark of the Covenant. Now, let
me ask you this, what is in the Ark of the Covenant? The Law of God, the 10
Commandments. Correct? Now, when you see the 10 Commandments, what do the 10
Commandments tell you? That you are what? That you are a sinner. So when you
see the Law, you say, “I am a sinner. I am undone.” But then what does Jesus
say? That if we repent and we confess our
sins, He will be faithful and just to what? To forgive our sins. And by the
way when we come to Jesus in faith, we
are going to the Most Holy Place, we see the Law and we recognize our
sinfulness that leads us to repentance and to confess our sins and then we send
our sins to whom? To Jesus, into the Most Holy Place, and what does He do? He
puts them in the Sanctuary covered by His blood. And what is going to happen
with all of those sins that have been repented of and confessed on the day of
Atonement? What is He going to do with those sins that have entered through the
blood of Jesus? They are going to be taken out and cleansed and not
held against God’s people. That’s the message of the Most Holy Place.
Bila kita masuk ke bilik Mahakudus Bait
Suci, apa yang kita lihat?
Kita melihat Tabut Perjanjian. Sekarang,
coba saya tanya, Tabut Perjanjian itu apa? Hukum Tuhan, ke-10 Perintah. Betul?
Sekarang, bila kita melihat 10 Perintah, apa yang dikatakan ke-10 Perintah itu
kepada kita? Bahwa kita ini apa? Bahwa kita ini orang berdosa. Jadi bila kita
melihat Hukum Tuhan, kita berkata, “Saya orang berdosa. Saya celaka.” Tetapi,
kemudian apa kata Yesus? Bahwa jika kita bertobat dan mengakui dosa-dosa kita, Dia
setia dan adil untuk apa? untuk mengampuni dosa-dosa kita. Dan ketahuilah, pada waktu kita
datang kepada Yesus dengan iman, maka kita masuk ke bilik Mahakudus, dan
kita melihat Hukum Tuhan dan kita mengenali keberdosaan kita yang membawa kita
kepada pertobatan dan pengakuan dosa-dosa kita, lalu ke mana kita mengirim
dosa-dosa kita? Ke Yesus, ke bilik Yang Mahakudus. Lalu apa yang dilakukan
Yesus? Yesus menempatkan dosa-dosa itu di dalam Bait Suci, menutupinya dengan
darahNya. Dan apa yang akan terjadi pada semua dosa yang sudah ditobati dan
diakui pada hari Grafirat? Apa yang akan dilakukan Yesus dengan semua dosa yang telah masuk ke
bilik Mahakudus melalui darah Yesus? Semuanya akan dibuang keluar dan
dibersihkan, dan tidak akan diperhitungkan lagi pada umat Tuhan.
Itulah pekabaran bilik Mahakudus.
But there’s more. You have the Law. What
is at the center of the Law? The
Sabbath! Hmmm.
Is the idea of healthful living contained there? The first
angel’s message says, “Fear God and
give glory to Him…” Does the apostle
Paul say we have to glorify God
with our body and with our spirit which are God’s? Yes that’s an
aspect of glorifying God.
Let met ask you when you go into the Most
Holy Place, do you grasp and understand the doctrine of the Judgment? That Jesus is now cleansing the
heavenly Sanctuary when you go in there? Absolutely.
And so you have a cluster of ideas.
v
You have the Law,
v
you have the Sabbath,
v
you have healthful living,
v
you have the idea that now since 1844 we are in the judgment and we are to
put our lives in harmony with the Law of God, because we are in the judgment,
v
but by the way also there you find
the doctrine of the state of the dead.
Because if Jesus begins His work of judgment, separating the righteous from
the unrighteous in 1844, then they did not go to heaven or to hell before they
were judged. That means that they’ve been where? They’ve been in the grave.
They didn’t go to heaven or hell, in that case they would have received their
reward before they were judged. And so the idea of the judgment also contains
within it the idea that the dead know nothing.
Let me ask you are these the distinctive teachings of the SDA church?
Are they? Yes.
Tetapi masih ada lagi. Ada Hukum Tuhan. Apa
yang ada di tengah-tengah Hukum itu? Hari Sabat. Hmmm.
Apakah gagasan hidup sehat terdapat
di sana? Pekabaran Malaikat Pertama berkata, “…Takutlah
akan Allah dan muliakanlah Dia…” Apakah rasul Paulus berkata kita harus
memuliakan Tuhan dengan tubuh kita dan dengan roh kita yang adalah milik Tuhan?
Ya. Itulah aspek memuliakan Tuhan.
Coba saya tanya, bila kita masuk ke bilik
Mahakudus, apakah kita menangkap pemahaman doktrin penghakiman? Bahwa Yesus
sekarang sedang membersihkan Bait Suci surgawi bila kita masuk ke sana? Tentu
saja.
Maka kita menjumpai sekumpulan gagasan.
v Ada Hukum,
v ada Sabat,
v ada hidup sehat,
v ada gagasan
bahwa sejak 1844 hingga sekarang kita berada dalam masa penghakiman, dan kita harus
menyelaraskan hidup kita dengan Hukum Tuhan, karena kita berada di masa
penghakiman,
v tetapi kita juga
mendapatkan doktrin tentang orang mati di sana,
karena jika Yesus memulai pekerjaan penghakiman di tahun 1844 untuk
memisahkan yang benar dari yang tidak benar maka orang mati tidak pergi ke
Surga atau Neraka sebelum mereka dihakimi. Itu berarti selama ini mereka di
mana? Mereka di dalam kubur. Mereka tidak ke Surga atau Neraka,
seandainya tidak demikian berarti mereka telah menerima pahala mereka
sebelum mereka dihakimi. Maka gagasan tentang penghakiman juga berisi gagasan
bahwa orang mati tidak tahu apa-apa.
Coba saya tanya, apakah ini ajaran-ajaran
khas gereja MAHK? Benarkah? Ya.
What does much of the Christian world say?
They say, “The Law was nailed to the cross. We’re not under Law, we’re what? We
are under grace.” Why can’t they see the importance of the Law? Because
they are in the Holy Place.
What day of the week they keep? They keep
the first day of the week. Why? Because if they went with Jesus into the Most
Holy Place, they would see at the center of the Law is what? The Sabbath.
What do they say about principles of
healthful living and taking care of our body temple? They say anything goes.
“It’s not what you eat the defiles a man, God has made everthing clean. Just
pray and the prayer will cleanse the pork.” Is that in harmony with the message
of the Most Holy Place? No, because we are to glorify God with our body and with
our spirit. “Give glory to Him”, the first angel’s message says.
Apa kata sebagian besar dunia Kristen
sekarang? Mereka berkata, “Hukum sudah dipakukan ke salib. Kita tidak di bawah
Hukum, kita apa? Kita di bawah kasih karunia.” Mengapa mereka tidak bisa melihat betapa pentingnya Hukum Tuhan?
Karena mereka ada di bilik Kudus.
Hari apa yang mereka pelihara? Mereka
memelihara hari pertama setiap minggu. Mengapa? Karena seandainya mereka masuk
ke bilik Mahakudus, mereka akan melihat bahwa pusat Hukum Tuhan adalah apa?
Hari Sabat.
Apa kata mereka tentang prinsip hidup sehat
dan memelihara tubuh Bait Suci kita? Mereka mengatakan semuanya boleh. “Bukan
apa yang kamu makan yang menajiskan manusia, Tuhan telah menjadikan semuanya
bersih. Berdoa saja dan doa itu akan membersihkan daging babinya.” Apakah itu
sesuai dengan pekabaran bilik Mahakudus? Tidak, karena kita harus memuliakan
Tuhan dengan tubuh kita dan roh kita. Pekabaran Malaikat yang pertama
berkata, “muliakanlah
Dia…”
Let me ask you, what do the churches say
about the idea that Adventists have, that now is the work of judgment and the sins are entering the Sanctuary
and only those sins that have entered by the blood of Jesus will be cleansed
from the Sanctuary and be placed upon the scapegoat Azazel or Satan, what do
they say about that? They say that idea of the Adventists is totally whacky.
And of course they cannot understand the importance of preparing a character for
heaven because they don’t realize that Jesus will only cleanse from the Sanctuary
the sins that we have placed in the Sanctuary.
Coba saya tanya, apa kata gereja-gereja
tentang ajaran Advent bahwa sekarang ini pekerjaan penghakiman sedang
berlangsung dan bahwa dosa-dosa yang masuk ke Bait Suci dan hanya dosa-dosa
tersebut yang telah masuk melalui darah Yesus yang akan dibersihkan dari Bait
Suci dan ditempatkan di atas kepala kambing Azazel atau Setan, apa kata mereka
tentang hal itu? Mereka bilang gagasan orang Advent itu gila. Dan tentu saja mereka tidak bisa mengerti
pentingnya mempersiapkan suatu karakter yang pantas untuk Surga karena mereka
tidak menyadari bahwa Yesus hanya akan membersihkan dari Bait Suci dosa-dosa
yang telah kita tempatkan di Bait Suci.
What do they teach about death? They teach
that the dead know everything. In other words, when a person dies they go to heaven if they were good or they go to hell
if they were bad, and there is one church that teaches that they go to
purgatory if they were half good or half bad. You see, but if you go to the Most Holy Place suddenly
you grasp this cluster of truth that is sustained by the Adventist church, the
Law, the Sabbath, the state of the dead, the investigative pre-advent
Judgment, healthful living, it’s all in there, the distinctives of the
Adventist church and the Christian world cannot see it because they are
in the wrong apartment.
Are you following me? Here we find the true
picture of what’s happening in the Christian world today.
Apa yang mereka ajarkan tentang kematian?
Mereka mengajarkan bahwa yang mati tahu segala sesuatu. Dengan kata lain
orang-orang mati pergi ke Surga kalau mereka baik, atau mereka ke neraka
jika tidak baik, dan ada satu gereja yang mengajarkan mereka pergi ke api
pencucian jika mereka setengah baik atau setengah tidak baik. Kalian lihat,
jika kita masuk ke bilik Mahakudus tiba-tiba kita bisa menangkap rangkaian
kebenaran yang didukung oleh gereja Advent: Hukum Tuhan, Sabat, status orang
mati, penghakiman sebelum kedatangan Kristus yang kedua, hidup sehat, semuanya
ada di sana, ajaran-ajaran yang berbeda dari gereja Advent, dan dunia Kristen tidak bisa melihatnya
karena mereka berada di bilik yang salah.
Apakah kalian mengikuti saya? Di sini kita
mendapatkan gambaran yang sebenarnya tentang apa yang terjadi di dunia Kristen
dewasa ini.
By the way do you know that the first angel’s message has the same elements of
the Most Holy Place?
v
The first angel’s message says “Fear God”.
Do you know that expression “Fear God” in Scripture is constantly linked
with keeping God’s commandments? For example Ecclesiastes 12 says “Fear God and keep His commandments
for this is the whole duty of man.” Time and again in the Old Testament fearing God is linked with
keeping God’s commandment. So when the first
angel says “Fear God” it’s saying “Keep His…” what? “…commandments”.
v
It says, “Give glory to
Him”.
Is the same expression that Paul uses that we are supposed to glorify God
with our body and with our spirit. Our
spirit means our mind. Does that mean that we have to be careful about
what we allow to come through our mind through television and other means? Yes.
We are supposed to keep our body temple, mind and physical nature fit. That’s
the Most Holy Place’s message. No wonder most Christians don’t see any problem
going to the movie theatre and seeing violence and illicit sex, because they
don’t understand the first angel’s message that says that Jesus is coming soon
and we need to prepare a character fit for heaven. Our mind and our body need
to be sanctified and cleansed, and prepared for living with Jesus. “Blessed are the pure in heart for they
shall see God.” Anyone who has this hope in
him, purifies himself even as He is pure. Jesus will come and He will receive a
church without spot or wrinkle or any such thing. That’s what Scripture
teaches. And that’s what going into the Most Holy Place teaches. Are you
understanding me?
v
Does the first angel’s message also tell us that we are in the hour of
Judgment?
“Fear God and give glory to Him for the hour of His Judgment has come.”
v
Does the first angel’s message point out the Sabbath?
“Worship Him who made the heavens, the earth, the seas and the fountains of
waters…”
Do we have in the Most Holy Place the same
elements of the first angel’s message? Absolutely. And they are the distinctive teachings of the Adventist church
which the Christian world rejects.
Tahukah kalian bahwa pekabaran Malaikat
Pertama memiliki unsur-unsur yang sama dengan bilik Mahakudus?
v
Pekabaran Malaikat Pertama berkata, “…Takutlah
akan Allah…”
tahukah kalian ungkapan “…Takutlah akan Allah…” dalam Alkitab selalu dikaitkan dengan
pemeliharaan perintah-perintah Allah? Contohnya di Pengkhotbah 12, dikatakan “…takutlah
akan Allah dan peliharalah perintah-perintah-Nya,
karena ini adalah kewajiban setiap orang.” [ay.13] Berulang-ulang di Perjanjian Lama, takut
akan Allah dikaitkan dengan pemeliharaan perintah Tuhan. Pada waktu Malaikat
Pertama berkata, “Takutlah akan Allah” dia berkata “Peliharalah…” apa? “…perintah-perintahNya.”
v
Dikatakan, “…muliakanlah Dia…”
adalah ungkapan yang sama yang dipakai Paulus bahwa kita harus memuliakan Allah dengan tubuh kita dan dengan roh
kita. Roh
kita artinya pikiran kita. Apakah itu berarti kita harus
berhati-hati dengan apa yang kita izinkan masuk ke dalam pikiran kita melalui
televisi dan sarana-sarana yang lain? Ya. Kita harus memelihara Bait Suci tubuh
kita, pikiran dan fisik kita supaya tetap fit. Itulah pekabaran bilik
Mahakudus. Tidak heran kebanyakan orang Kristen menganggapnya tidak masalah
pergi nonton bioskop dan melihat kekerasan dan seks yang tidak sah, karena
mereka tidak memahami pekabaran Malaikat Pertama yang berkata bahwa Yesus
segera datang dan kita perlu mempersiapkan karakter yang pantas untuk Surga.
Pikiran kita dan tubuh kita harus dikuduskan dan dibersihkan, dan dipersiapkan
untuk hidup bersama Yesus. “Diberkatilah orang yang murni hatinya, karena mereka akan melihat
Allah.” [Matius 5:8 NKJV yang diindonesiakan] Siapa pun yang memegang harapan ini,
memurnikan dirinya sebagaimana Yesus itu murni. Yesus akan datang dan Dia akan
menerima satu gereja yang tanpa noda atau kerut atau cacat apa pun. Itulah yang
diajarkan Alkitab. Dan itulah yang diajarkan bilik Mahakudus dengan masuk ke
dalamnya. Apakah kalian memahami saya?
v
Apakah pekabaran Malaikat Pertama juga
memberitahu kita bahwa kita berada di era penghakiman?
“…Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia karena
telah tiba saat penghakiman-Nya…”
v
Apakah Pekabaran Malaikat Pertama menunjuk
jelas kepada Sabat?
“…dan
sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata
air."
Apakah di bilik Mahakudus ada unsur-unsur
yang sama dengan pekabaran Malaikat Pertama? Tentu saja. Dan itulah ajaran-ajaran yang
khas gereja Advent yang ditolak oleh dunia Kristen.
(BERSAMBUNG KE
PART 2)
04 09 15
No comments:
Post a Comment