THE 24 ELDERS
Part 04/06 - Stephen Bohr
EARTH’S TWO
REPRESENTATIVES
Dibuka
dengan doa.
Well,
in our study today we are going to take a look at the identity of the 24
elders. Now the first part of this we studied last time so we need to do a
little bit of review. I see some new people here today, praise the Lord, we are
very glad to have you. Now some of things I am going to say are going to appear
a little bit strange for those who weren’t here for the first presentation on the
24 elders, however, bear with me and as we go along things will become clearer
and clearer.
Nah,
dalam pelajaran kita hari ini kita akan melihat identitas ke-24 tua-tua. Bagian
pertamanya sudah kita pelajari dalam pelajaran yang lalu jadi kita perlu melakukan
sedikit pengulangan. Saya melihat beberapa orang baru di sini hari ini, puji
Tuhan, kami gembira kalian ada di sini. Nah, ada beberapa hal yang akan saya
katakan yang mungkin akan terdengar agak janggal bagi mereka yang tidak hadir
di sini saat presentasi yang pertama dari ke-24 tua-tua, namun demikian,
bersabarlah dan sambil jalan maka semuanya akan menjadi semakin jelas.
Reviewing
from last time. You remember that at Creation, the morning stars and the sons
of God shouted for joy. This tells us that the sons of God and the morning stars existed
before the creation of this world. Now, we also noticed that in Job
chapter 2 as well as in chapter 1 we find these sons of God coming to a meeting
in Heaven in the presence of God. And we noticed that these sons of God that are spoken of in
Job 1 and 2 actually are the representatives of the worlds that never sinned.
In other words there are many, many worlds in God’s universe that are filled
with living creatures, with individuals who have never committed sin, they are
absolutely holy and righteous. And each one of these worlds has a representative
in the heavenly council.
We’ve
also noticed in our studies that Ellen White identifies the 24 elders as “strong angels”,
in another place she calls them “the highest angels”.
Now,
we’ve noticed in our studies in Job chapter 1 and also chapter 2, Satan came to
these heavenly meetings among the sons of God. And the question is what was
Satan doing there among the sons of God in the heavenly council when he was
such a discarded note there? The answer is, that the original representative of planet earth
was Adam,
but as we know, the Devil conquered Adam and when the Devil was able to overcome
him, the Devil stole his throne and stole his position and Satan become the representative of
planet earth. That’s the reason why in Job 1 and 2, Satan went among
the sons of God that as all the representatives of the worlds, Satan went
representing planet earth.
Mengulangi
pelajaran yang lalu. Kalian ingat bahwa pada saat penciptaan dunia ini,
bintang-bintang fajar dan anak-anak Allah bersorak gembira. Ini mengatakan
kepada kita bahwa anak-anak Allah dan
bintang-bintang fajar itu sudah ada sebelum dunia ini diciptakan.
Nah, kita juga melihat di kitab Ayub pasal 2 dan juga pasal 1, kita dapati
anak-anak Allah ini datang ke suatu pertemuan di surga di hadirat Tuhan. Dan
kita sudah melihat bahwa anak-anak
Allah yang disebut di Ayub 1 dan 2 itu sebenarnya adalah wakil-wakil dari
dunia-dunia yang tidak pernah berdosa. Dengan kata lain, di alam
semesta Tuhan ini adalah banyak sekali dunia yang dipenuhi oleh makhluk-makhluk
hidup, dengan sosok-sosok yang tidak pernah berbuat dosa, mereka sepenuhnya
kudus dan benar. Dan setiap dunia itu memiliki wakil di dewan surgawi.
Kita
juga telah melihat dalam pelajaran kita bahwa Ellen White mengidentifikasi ke-24 tua-tua itu sebagai
“malaikat-malaikat yang besar kuasanya”, di tempat lain Ellen
White menyebut mereka “malaikat-malaikat yang
tertinggi.”
Nah,
kita sudah melihat dalam pelajaran kita di Ayub pasal 1 dan juga pasal 2, Setan
datang ke pertemuan-pertemuan surgawi ini di antara anak-anak Allah. Dan
pertanyaannya adalah: mengapa Setan
ada di sana di antara anak-anak Allah di dewan surgawi itu karena dia begitu
berbeda dengan yang lain? Jawabannya
adalah, wakil yang asli dari planet bumi,
yang adalah Adam,
seperti yang kita ketahui, telah
ditaklukkan Iblis. Dan ketika Iblis bisa menaklukkan Adam, Iblis
mencuri takhtanya dan kedudukannya dan Setan
pun menjadi wakil planet bumi. Itulah sebabnya mengapa di Ayub 1
dan 2, Setan datang di antara anak-anak Allah, dan seperti semua wakil
dunia-dunia lain, Setan datang mewakili planet bumi.
Now
we’ve also talked about God’s original plan for the human race. We’ve noticed
that the creation of man and woman was a new and distinct order of
creation by God. We’ve noticed that it was God’s purpose that the human
race reproduce, multiply, and the purpose of multiplying was that a holy race
would take the places of Satan and his angels that fell from heaven. In
other words those who would reproduce on planet earth would actually repopulate
heaven which had been depleted by the fall of Satan and his angels.
We’ve
also noticed that God’s plan was that human beings once they pass the test and the trial
will become equal to the angels. And we proved that from Scripture,
from Luke chapter 20, do you remember? When Jesus was talking with the
Sadducees about the resurrection? There’s a clear passage that Jesus clearly
teaches what I’ve shared.
Nah,
kita sudah berbicara tentang rancangan asli Tuhan bagi umat manusia. Kita telah
melihat bahwa penciptaan
laki-laki dan wanita adalah suatu jenis ciptaan yang baru dan khas yang dibuat
Tuhan. Kita sudah melihat bahwa tujuan Tuhan adalah agar umat
manusia berkembang biak, bertambah-tambah, dan tujuan penambahan itu adalah agar ada suatu bangsa yang
kudus untuk mengisi tempat Setan dan malaikat-malaikatnya yang jatuh dari
surga. Dengan kata lain mereka yang akan berkembang biak di
planet bumi, sesungguhnya akan mengisi populasi surga yang telah berkurang
akibat kejatuhan Setan dan malaikat-malaikatnya.
Kita
juga telah melihat bahwa rencana Tuhan adalah agar umat manusia setelah mereka melewati ujian dan pencobaan,
akan menjadi setara malaikat. Dan itu sudah kita buktikan dari
Alkitab, dari Lukas pasal 20, kalian ingat? Ketika Yesus berbicara dengan
orang-orang Saduki mengenai kebangkitan. Ada bacaan yang jelas bahwa Yesus
jelas-jelas mengajarkan apa yang telah saya bagikan.
Now
in our study today we want to begin by talking about the original
representative from planet earth. And of course that original representative of
planet earth before sin was none less than Adam. Now, we are going to notice
several characteristics about Adam when he was created by God.
Nah,
dalam pelajaran kita hari ini kita akan mulai dengan berbicara mengenai wakil
yang asli dari planet bumi. Dan tentu saja wakil yang asli dari planet bumi ini
sebelum masuknya dosa, tak lain tak bukan adalah Adam. Sekarang kita akan
melihat beberapa karakteristik Adam ini ketika dia diciptakan oleh Tuhan.
First of all, and this is very obvious but I want to prove every
point from Scripture and from the Spirit of Prophecy, Adam was a created being. He was
created by God. Notice Genesis 1:26-27, let’s not take anything for
granted. Genesis 1:26-27 “Then God said, ‘Let Us make man in
Our image, according to Our likeness; let them have dominion over the fish of
the sea, over the birds of the air, and over the cattle, over all the earth and
over every creeping thing that creeps on the earth.’…” verse 27
“…27 So God created man in His own image; in the image of God He created him; male and female
He created them.” So I think it is very
clear that man was originally created by God. And it took place after God had
created the heavenly intelligences because they sang at creation.
Pertama ~ dan ini sangat jelas, tetapi saya mau membuktikan setiap poin, baik dari
Alkitab maupun dari Roh Nubuat ~ Adam
adalah makhluk ciptaan. Dia diciptakan oleh Tuhan. Perhatikan
Kejadian 1:26-27, janganlah kita menyepelekan apa pun. Kejadian 1:26-27 “Berfirmanlah Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar
dan rupa Kita, biarlah mereka berkuasa atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh
bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.’…” ayat 27 “…27 Maka Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia;
laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Jadi menurut saya, sangat jelaslah manusia aslinya diciptakan oleh
Tuhan. Dan ini terjadi setelah Tuhan menciptakan semua makhluk surgawi karena
mereka menyanyi pada saat penciptaan dunia.
Now, Ellen White confirms this idea that Adam was created by
God. I don’t think that I need to read any quotations from her writings, Patriarchs and Prophets, the second chapter
makes this absolutely clear.
So Adam was created by God.
Nah, Ellen White menguatkan ide ini bahwa Adam diciptakan
oleh Tuhan. Saya rasa saya tidak perlu membaca kutipan apa pun dari tulisannya.
Di buku Patriarchs and Prophets bab kedua,
semuanya sudah sangat jelas.
Maka Adam diciptakan oleh Tuhan.
The second point that I want us to notice about Adam is that
Adam when
he was created, he was called the son of God. In Luke 3:38 we have the
conclusion of the genealogy of Christ. And the genealogy ends in Luke 3:38 by
saying, “the son of Enosh, the son of Seth, the
son of Adam, the son of
God.” So you notice that Adam is called the “son of God.” Not by
procreation but by creation.
Poin kedua
yang saya mau kita perhatikan mengenai Adam adalah, bahwa Adam ketika diciptakan,
dia disebut anak Allah. Di Lukas 3:38 ada kesimpulan dari silsilah Kristus. Dan
silsilah itu berakhir di Lukas 3:38 dengan berkata, “anak Enos, anak Set, anak
Adam, anak Allah.” Jadi
kita lihat bahwa Adam disebut “anak
Allah”, bukan melalui kelahiran tetapi melalui penciptaan.
Now, Ellen White confirms this idea that Adam when he was
created he was called the son of God because God created him. In Patriarchs and Prophets pg 45 we find the
following statement about Adam being the son of God. She says, “The genealogy of our race as
given by inspiration traces back its origin not to a line of developing germs,
mollusks and quadrupeds but to the Great Creator. Though formed from the dust, Adam was the son of God, he was placed
as God’s representative over the lower orders of beings.”
So clearly the Bible and Spirit of Prophecy tell us that Adam
was created by God, also that Adam when he was created was called the son of
God.
Sekarang, Ellen White menguatkan idea ini bahwa Adam ketika diciptakan
dia disebut “anak Allah” karena Allah yang menciptakannya. Di Patriarchs and Prophets hal. 45 kita lihat
pernyataan tentang Adam sebagai anak Allah. Ellen White berkata, “Silsilah
umat manusia sesuai yang diilhamkan Roh Kudus, menemukan jejak asal usulnya
bukan pada garis perkembangan kuman-kuman, moluska (hewan bertubuh lunak) dan
hewan berkaki empat, melainkan pada Sang Khalik Pencipta. Walaupun dibentuk dari debu, Adam adalah anak Allah. Dia ditempatkan
sebagai wakil Allah di atas semua jenis makhluk yang lebih rendah.”
Maka jelaslah Alkitab dan Roh Nubuat mengatakan kepada kita bahwa Adam
diciptakan oleh Tuhan, juga bahwa Adam pada saat diciptakan, dia disebut “anak
Allah.”
Now another interesting detail about Adam, the original
representative from planet earth in the heavenly council, we are told, that he was
crowned at creation as king over this earth. Notice Psalm 8:3-8, here
the psalmist says, “When I consider Your heavens, the
work of Your fingers, the moon and the stars, which You have ordained, 4 what
is man that You are mindful of him, and the son of man that You visit him? 5
For You have made him a little lower than the angels…” notice that it’s speaking about the creation of Adam, “…You have made him a little lower
than the angels…” and now notice this,
“…and You have crowned him with glory and honor…” was man crowned at the very
beginning? Absolutely. Now, every king has a realm of dominion. What was the
realm of dominion of this king Adam who was crowned at creation? It continues
saying,
“… 6 You
have made him to have dominion…” that means rulership, “…over the works of Your hands; You
have put all things under his
feet…” an expression that means “You have placed him to rule over
everything”, then it explains,
“…7All sheep and oxen --- even the beasts of the field, 8 the
birds of the air, and the fish of the sea that pass through the paths of the
seas.” Now in the Old Testament when this expression is used, “beasts
of the field, birds of the air, fish of the sea” it means everything relating
to planet earth ~ heaven, dry land
and seas. In other words Adam was crowned and he was placed as king over this
planet and everything relating to the planet.
Nah, sebuah detail yang menarik mengenai Adam, wakil planet bumi yang
asli di dewan surgawi, mengatakan kepada kita bahwa pada saat penciptaannya dia dimahkotai sebagai raja atas
bumi ini. Perhatikan Mazmur 8:3-8, di sini sang pemazmur
berkata, “Jika aku memikirkan
langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang telah Kautempatkan: 4 apakah manusia, sehingga Engkau memperdulikannya? Dan anak
manusia, sehingga Engkau mendatanginya? 5 Karena Engkau telah membuatnya…” sedikit lebih rendah daripada malaikat…” perhatikan
bahwa ini berbicara tentang penciptaan Adam, “…Engkau telah membuatnya sedikit lebih rendah daripada malaikat…” dan sekarang perhatikan ini, “…dan Engkau telah memahkotainya dengan kemuliaan dan kehormatan…” apakah manusia dimahkotai pada asal
mulanya? Betul sekali. Nah, setiap raja memiliki daerah kekuasaan. Apakah
daerah kekuasaan raja Adam ini yang dimahkotai saat penciptaan dunia? Dikatakan
selanjutnya, “…6 Engkau membuat dia
berkuasa…” artinya
dia punya hak memerintah, “…atas buatan tangan-Mu, segala-galanya
telah Kauletakkan di bawah kakinya…” ungkapan
yang berarti “Engkau telah menempatkannya untuk memerintah segala sesuatu.”
Lalu dijelaskan, “…7 kambing domba
dan lembu sapi sekalian, yaitu
binatang-binatang di padang; 8 burung-burung di udara dan ikan-ikan
di laut yang melintasi arus lautan…” [NKJV yang diindonesiakan]. Nah,
di Perjanjian Lama bilamana ungkapan ini dipakai: “binatang-binatang di
padang, burung-burung di udara, ikan di laut” itu berarti segala yang terkait
dengan planet bumi ~ langit, daratan dan lautan. Dengan kata lain Adam
dimahkotai dan dia ditempatkan sebagai raja di atas planet ini dan atas segala
sesuatu yang terkait kepada planet ini.
Ellen White confirms what we’ve just read from Psalm 8, in Review and Herald, February 24, 1874 she makes
this remarkable statement: “Adam
was crowned as king in Eden. To him was given dominion over every living thing
that God had created. The Lord blessed Adam and Eve with intelligence such as
He had not given to the animal creation. He made Adam the rightful sovereign
over all the works of His hands.”
So notice, Adam was crowned, he was created, he was called the
“son of God”, and he was crowned as king and he was placed to have dominion
over this planet.
Ellen White menguatkan apa yang baru kita baca dari Mazmur 8 di Review and Herald, 24 Februari 1874, dia
membuat pernyataan yang mengagumkan ini: “Adam
dimahkotai sebagai raja di Eden. Kepadanya diberikan kuasa atas setiap makhluk
hidup yang telah diciptakan Tuhan. Tuhan memberkati Adam dan Hawa dengan
inteligensia yang tidak diberikanNya kepada ciptaan hewan-hewan. Tuhan
menjadikan Adam penguasa yang resmi atas semua ciptaan tanganNya.”
Jadi perhatikan, Adam dimahkotai, dia diciptakan, dia disebut “anak Allah”
dan dia dimahkotai sebagai raja dan dia ditempatkan untuk menguasai planet ini.
Now another detail that I want us to notice about Adam is that
Adam and Eve had a particular type of clothing that covered them at creation.
Now you say, “What do you mean clothing? The Bibles says that
they were naked.”
Well, let’s take a closer look at this. In Genesis 2:25 the
Bible tells us that Adam dan Eve were naked. But what the text is really saying is
that they were naked with regards to artificial human garments made out of
human materials. Actually the Bible tells us that they were covered with garments of light
such as God and the angels wear. Let me read you a statement that we
find from Patriarchs and Prophets pg. 45
where Ellen White describes the covering of Adam and Eve. This is what she
says, “The
sinless pair wore no artificial garments. They were clothed with a covering of
light and glory such as the angels wear.”
That’s an important detail. So the garments of Adam and Eve, were the same
garments that are worn by whom? By the angels. Remember that! That’s
important.
So once again she says, “The sinless pair wore no artificial garments. They were clothed
with a covering of light and glory such as the angels wear. So long as they
live in obedience to God, this robe of light continued to enshroud them…”
Sekarang,
suatu detail lain yang saya mau kalian perhatikan tentang Adam ialah bahwa Adam
dan Hawa memiliki pakaian yang khas yang menutupi mereka saat penciptaan.
Nah, kalian
berkata, “Maksudnya pakaian apa? Kan Alkitab berkata bahwa mereka telanjang.”
Nah, marilah
kita simak lebih teliti. Di Kejadian 2:25, Alkitab mengatakan kepada kita bahwa
Adam dan Hawa itu
telanjang. Tetapi sebenarnya apa yang dikatakan teks tersebut adalah mereka
telanjang dalam arti pakaian buatan manusia yang dibuat dari bahan-bahan buatan manusia.
Sebenarnya Alkitab berkata kepada kita bahwa mereka ditutupi oleh pakaian cahaya seperti yang dikenakan Tuhan
dan para malaikat. Saya akan membacakan suatu pernyataan yang
ada di Patriarchs and Prophets hal. 45 di
mana Ellen White menggambarkan pakaian Adam dan Hawa. Inilah yang dikatakannya,
“Pasangan yang tidak berdosa itu tidak mengenakan pakaian
buatan. Mereka diselubungi oleh selubung cahaya dan kemuliaan seperti yang
dikenakan para malaikat.” Ini
adalah detail yang penting. Jadi, pakaian
Adam dan Hawa adalah pakaian yang sama yang dipakai siapa? Para malaikat.
Ingat itu. Ini penting. Jadi sekali lagi, Ellen White berkata, “Pasangan
yang tidak berdosa itu tidak mengenakan pakaian buatan. Mereka diselubungi oleh
selubung cahaya dan kemuliaan seperti yang dikenakan para malaikat. Selama
mereka hidup dalam kepatuhan kepada Tuhan, jubah cahaya ini akan terus
menyelubungi mereka…”
Incidentally do you know that this
is the same garment that covers God? Do you know the garments that God wears are also
white garments of light? Notice Psalm 104 where we find this clearly
revealed in Scripture. Psalm 104 and we want to read verses 1 and 2. It says
there “Bless
the LORD, O my soul! O LORD my God, You are very great: You are clothed with
honor and majesty, 2 Who…” now notice this, “…cover Yourself
with light as with a garment,
Who stretch out the heavens like a curtain.”
In fact if you read Daniel 7:9 that speaks about the beginning
of the judgment in heaven. We are told that the Ancient of Days was clothed in white
garments. Those garments are garments of light. In fact the Bible
tells us that God dwells “in light
unapproachable”, we are told in the New Testament.
Incidentally the true church in Revelation 12:1, the pure
righteous church is represented as a woman who is clothed with the sun. You see
the clothing is clothing of light, and light is white.
So we notice then that Adam and Eve were covered with the robe
of white garments of light.
Omong-omong tahukah kalian bahwa ini adalah pakaian yang sama yang
menyelubungi Tuhan? Tahukah kalian pakaian
yang dikenakan Tuhan juga pakaian putih dari cahaya? Perhatikan
Mazmur 104 di mana kita dapati ini sangat jelas diungkapkan Firman Tuhan.
Mazmur 104, dan kita akan membaca ayat 1 dan 2. Dikatakan di sana, “Pujilah TUHAN, hai jiwaku!
TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar! Engkau yang berpakaian kehormatan dan kebesaran, 2
Yang…” sekarang perhatikan ini, “…menyelimuti DiriMu dengan terang seperti dengan pakaian, Yang membentangkan langit seperti tenda.” [KJV yang
diindonesiakan.]
Bahkan jika kita membaca Daniel 7:9 yang berbicara mengenai awal
penghakiman di Surga. Kita diberitahu bahwa Yang Lanjut Usia berpakaian jubah
putih. Itu jubah putih adalah
pakaian dari cahaya. Bahkan Alkitab berkata kepada kita bahwa
Tuhan “bersemayam dalam terang yang tak
terhampiri” [1 Tim 6:16], seperti yang dikatakan di dalam
Perjanjian Baru.
Kita ingat bahwa gereja yang sejati di Wahyu 12:1, gereja yang murni dan
benar yang dilambangkan oleh seorang wanita yang berselubung matahari. Kalian
lihat, pakaiannya adalah pakaian dari cahaya, dan cahaya itu putih.
Maka kita lihat bahwa Adam dan Hawa diselubungi dengan jubah putih,
pakaian dari cahaya.
Now, another detail that I want us to notice about Adam and we
are talking about Adam particularly because he was the head and representative
of the race. I want to read you several statements where the Spirit of Prophecy
tells us that Adam was the original father, head and representative of the
human race, of the entire human family. In other words he represented planet
earth as the king of this realm.
Nah, satu
detail yang lain yang saya ingin kalian perhatikan mengenai Adam ~ dan kita
khusus berbicara mengenai Adam karena dialah kepala dan wakil dari umat
manusia. Saya mau membacakan beberapa pernyataan dari Roh Nubuat yang
mengatakan kepada kita bahwa Adam adalah bapak yang asli, kepala dan wakil dari
umat manusia, seluruh umat manusia. Dengan kata lain dia mewakili planet bumi
sebagai raja dari daerah kekuasaan ini.
Patriarchs
and Prophets pg. 48, we might just
read one now because time flies by, it says there, “In Eden God set up the
memorial of His work of creation in placing His blessing upon the 7th
day…” now listen, “…the
Sabbath was committed to Adam, the father and representative of the whole human
family.” What was Adam? He was the head and representative of the
whole human family. Don’t forget that because that is a very important
detail that we are going to talk about a little bit later on.
Patriarchs
and Prophets hal. 48,
sebaiknya kita baca satu saja karena waktunya mendesak. Dikatakan di sana, “Di
Eden, Tuhan mendirikan suatu peringatan atas pekerjaanNya dengan
menempatkan berkatNya pada hari yang ketujuh…” sekarang
dengarkan, “…hari Sabat itu dipercayakan kepada Adam, bapak dan wakil
seluruh umat manusia.” Adam itu apa? Dia adalah kepala dan wakil dari seluruh umat manusia.
Jangan melupakan ini karena ini adalah detail yang sangat penting yang akan
kita bicarakan lagi nanti.
Do you know that the Bible also corroborates this idea that is
expressed in Patriarchs and Prophets pg.48? Even though God created Adam and Eve and Eve sinned
first, the Bible tells us that God held Adam accountable for sin. And the
Bible tells us that Jesus is the 2nd Adam, He is not the 2nd
Eve. In other words Adam was placed as the head and the representative of the
human race. This has a lot to say also about the Women’s Organization debate
that is going on now in many churches in christiandom.
So I want you to notice then all of these details that we
studied about Adam because we are going to come back to them a little bit later
on.
Tahukah kalian
bahwa Alkitab juga membenarkan idea yang diungkapkan di Patriarchs and Prophets hal. 48? Walaupun Tuhan menciptakan Adam dan Hawa,
dan Hawa yang lebih dahulu berdosa,
Alkitab mengatakan bahwa Adam-lah
yang dimintai pertanggungjawaban atas dosa tersebut oleh Tuhan.
Dan Alkitab mengatakan bahwa Yesus adalah Adam yang kedua, Dia bukan Hawa yang
kedua. Dengan kata lain, Adam yang ditempatkan sebagai kepala dan wakil dari
seluruh umat manusia. Ini saja sudah membuat status Organisasi
Wanita yang sekarang ini banyak diperdebatkan di
banyak gereja di dunia Kristen, menjadi sangat jelas.
Jadi saya mau kalian perhatikan semua detail yang kita pelajari mengenai Adam
ini karena nanti kita akan kembali ke sana.
Now, let’s transition to Revelation chapter 4 and chapter 5, and
let’s study a little bit more details, a few more details about the beings that
were present there in the scene of Revelation 4 and Revelation 5. This will be
review, because we studied this last time.
If you remember Revelation 4, the heavenly throne room is being
prepared for the return of Jesus to heaven upon His ascension. And you remember
that present there, preparing to receive Jesus at His ascension were several
beings:
· First of all there was the Father sitting
on the throne.
· Secondly the 7 Spirits were before the
throne representing the fullness of the Holy Spirit.
· In the third place we notice there are 4
living creatures in the midst of the throne that represents seraphim.
· And finally we notice that surrounding the
throne were 24 elders.
Those were the beings that
were present in Revelation chapter 4.
But in Revelation 4 there was also certain beings that were
absent. In Revelation 4 the angelic hosts were not there. Also Jesus Christ was
not there in Revelation 4. In other words as we look at Revelation 4 we say
where was Jesus and where were was the heavenly hosts of angels. Well, the fact
is, that when you get to Revelation 5 Jesus actually arrives in heaven and He
arrives with all of the hosts of angels as we studied. And then Jesus and the
angelic hosts joined the scene in heaven and of course Jesus goes into the
presence of His Father to make sure that His sacrifice had been accepted by His
Father.
Sekarang,
marilah kita beralih ke Wahyu pasal 4 dan pasal 5, dan marilah kita pelajari
sedikit lebih banyak lagi detail mengenai makhluk-makhluk yang hadir di sana di
adegan Wahyu 4 dan Wahyu 5. Ini hanya pengulangan karena ini sudah kita
pelajari sebelumnya.
Jika kalian ingat, di Wahyu 4, ruang
takhta surgawi sedang dipersiapkan untuk kembalinya Yesus ke Surga setelah
kenaikanNya. Dan kalian ingat mereka yang hadir di sana yang sedang
bersiap-siap untuk menyambut Yesus setelah kenaikanNya, ada beberapa:
· Pertama, Bapa
yang duduk di atas takhta.
· Kedua, ke-7 Roh
di hadapan takhta yang mewakili Roh Kudus sepenuhnya.
· Di tempat ketiga,
kita melihat ada 4 makhluk hidup di tengah-tengah takhta yang melambangkan
serafim.
· Dan akhirnya kita
melihat, mengelilingi takhta itu adalah ke-24 tua-tua.
Inilah mereka yang
hadir di Wahyu pasal 4.
Tetapi di
Wahyu pasal 4 itu juga ada yang tidak hadir. Di Wahyu 4, bala tengara malaikat
tidak ada. Juga Yesus Kristus tidak ada di Wahyu 4. Dengan kata lain, jika kita
melihat Wahyu 4, kita berkata, di mana Yesus dan di mana bala tentara malaikat?
Nah, faktanya ialah, jika kita sampai ke Wahyu 5, Yesus baru tiba di Surga dan
Dia tiba dengan seluruh bala tentara malaikat, sesuai yang kita pelajari.
Kemudian Yesus dan bala tentara malaikat bergabung dengan adegan di Surga itu
dan tentu saja Yesus menghampiri hadirat BapaNya untuk memastikan bahwa
kurbanNya telah diterima oleh BapaNya.
Now, let’s talk about the 24 elders that were around the throne,
before Jesus arrived and after Jesus arrived.
We’ve already noticed that the sons of God according to the
Spirit of Prophecy are angels. The representatives of the worlds are angels.
Now I know that surprised a lot of people this time but allow me to read you
that statement from Great Controversy once
again pg 518 about the sons of God because the 24 elders really are the sons of
God. They are the representatives of the worlds that never sinned. This is what
she says, Great Controversy pg 518, “The Scripture declare that
upon one occasion when the angels of God came to present themselves before the
Lord, Satan came also among them (Job 1:6) not to bow before the Eternal King
but to further his own malicious designs against the righteous. With the same
object he is in attendance when men assemble for the worship of God.”
Did you notice that in the book of Job it says that the sons of
God came to present themselves before the Lord, Ellen white says “upon one occasion when the
angels of God came to present themselves before the Lord,” Interesting. So in other
words the sons of God are to be related to the angels in some way. But let me
make something clear. The sons of God are not members of the common
angelic hosts. They are distinguished from the common hosts of “ten
thousand time ten thousand and thousands of angels”.
You say, “How do we know that?”
Let’s go to Revelation 5:11-12. I want you to notice that these
sons of God, or these angels ~ as Ellen White identifies them ~ are actually
distinguished from the tremendous hosts of millions and millions of angels.
They are not part of the general angelic hosts.
Notice Revelation 5:11, “Then I looked, and I heard the voice
of many angels around the throne…” now listen carefully, “…around the throne, the living
creatures, and the elders…” question:
are the many angels distinguished from the others? Yes they are. Once again. “…Then I looked and I heard the voice
of many angels around the throne, the living creatures and the elders; and the
number of them was ten thousand times ten thousand, and thousands of thousands,
12 saying with a loud voice: ‘Worthy is the Lamb who was slain to
receive power and riches and wisdom, and strength and honor and glory and
blessing!’"
So the question is: are
the elders different than the angelic hosts? Yes they are.
But are they angels? Yes they are angels. We noticed that Ellen
White identifies them as “strong angels” and as the “highest angels”.
Sekarang,
marilah kita bicara tentang ke-24 tua-tua yang mengelilingi takhta sebelum
Yesus tiba dan setelah Yesus tiba.
Kita sudah
menyimak bahwa anak-anak Allah menurut Roh Nubuat adalah malaikat. Wakil-wakil
dunia-dunia lain adalah malaikat. Nah, saya tahu, ini
mengejutkan bagi banyak orang, tetapi kali ini saya akan membacakan pernyataan
dari Great Controversy, sekali lagi dari
halaman 518 mengenai anak-anak Allah, karena ke-24 tua-tua itu benar-benar
adalah anak-anak Allah. Mereka adalah wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak
pernah berdosa. Inilah yang dikatakan Ellen White, Great Controversy hal. 518, “Firman
Tuhan menyatakan bahwa pada suatu kali ketika malaikat-malaikat Allah datang
menghadap ke hadirat Tuhan, Setan juga datang di antara mereka (Ayub 1:6),
bukan untuk sujud di depan Raja Kekal tetapi untuk mencapai tujuannya sendiri
yang jahat terhadap orang yang benar. Dengan tujuan yang sama, dia hadir ketika
yang lain berkumpul untuk menyembah Allah.”
Apakah kalian
simak bahwa di kitab Ayub dikatakan anak-anak Allah datang menhadap di hadirat
Tuhan? Ellen White berkata, “…pada suatu kali ketika
malaikat-malaikat Allah datang menghadap ke hadirat Tuhan…” Menarik. Jadi dengan kata lain
anak-anak Allah entah bagaimana punya kaitan dengan malaikat-malaikat. Tetapi
izinkan saya memberikan penjelasan. Anak-anak
Allah ini bukanlah anggota bala tentara malaikat yang biasa.
Mereka berbeda dari bala tentara malaikat yang “berlaksa-laksa dan beribu-ribu
laksa.”
Kalian
berkata, “Dari mana kita tahu?”
Marilah kita
ke Wahyu 5:11-12. Saya mau kalian simak bahwa anak-anak Allah ini, atau
malaikat-malaikat ini ~ sebagaimana Ellen White mengidentifikasi mereka ~
benar-benar berbeda dari berlaksa-laksa bala tentara malaikat. Mereka bukanlah
bagian dari bala tentara malaikat yang biasa. Perhatikan Wahyu 5:11, “Maka aku melihat dan aku mendengar suara banyak
malaikat di sekeliling takhta…” sekarang dengarkan baik-baik, “…di sekeliling takhta, makhluk-makhluk hidup dan tua-tua itu…”
Pertanyaan: apakah malaikat yang banyak itu dibedakan dari
yang lain? Iya! Sekali lagi, “…Maka aku melihat dan aku mendengar suara banyak malaikat di
sekeliling takhta, makhluk-makhluk hidup dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, 12
berkata dengan suara nyaring: ‘Layaklah Anak Domba yang telah disembelih itu untuk menerima
kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan berkat!"
Jadi
pertanyaannya adalah: apakah para tua-tua itu berbeda dari bala tentara
malaikat? Ya, beda.
Tetapi apakah
mereka itu malaikat? Ya, mereka malaikat. Kita sudah melihat bahwa Ellen White
mengidentifikasi mereka sebagai “malaikat-malaikat yang perkasa” dan sebagai
“malaikat-malaikat yang tertinggi.”
Now let’s look at the characteristics of the 24 elders so that
we can specify a little bit more and understand a little bit better what we are
studying. Let’s go to Revelation 4:4 and
notice the characteristics about the 24 elders. It says there in Revelation 4:4
“Around
the throne were twenty-four
thrones, and on the thrones I saw twenty-four elders…” what position were they in? “…sitting, clothed
in…” what? “…in white robes; and they had…” what? “…crowns of gold on their heads.” Interesting.
So you have these beings, the 24 elders:
· They are sitting on thrones
· They are clothed in white garments
· And they have crowns of gold on their
heads.
· And incidentally they are also created
beings according to Revelation 4:10-11.
Nah, mari kita melihat karakteristik ke-24 tua-tua ini supaya kita bisa
lebih spesifik sedikit dan memahami lebih baik apa yang kita pelajari. Mari
kita ke Wahyu 4:4 dan perhatikan karakteristik ke-24 tua-tua ini. Dikatakan di
Wahyu 4:4, “Dan sekeliling takhta itu ada
dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat
tua-tua…” mereka
sedang dalam posisi apa? Duduk, “…yang memakai…” apa? “…jubah
putih dan…” apa? “…mahkota emas di kepala
mereka.” Menarik.
Jadi ke-24
tua-tua ini:
· sedang duduk di atas takhta,
· mereka berpakaian jubah putih,
· dan mereka mengenakan mahkota emas di kepala mereka,
· dan jangan lupa, mereka juga makhluk yang diciptakan, menurut Wahyu 4:10-11.
Now some people have assumed
that these characteristics disqualify the 24 elders from being angels.
Because they say, “Well, you know, in the book of Revelation it’s the redeemed
that are clothed in white. It’s the redeemed
that have crowns and Jesus has a crown but nowhere do you find in the
Spirit of Prophecy or in the Bible the idea that the 24 elders actually are
angels rather than human beings, the characteristics would seem to reveal that
the 24 elders are actually human and not angelic.”
Well, hasty conclusions sometimes are risky. Allow me first of
all to read you a statement from Ellen White where she describes the 24 elders.
She says in Desire of Ages, we read this
quotation before ~ speaking about those who are present when Jesus arrives in
heaven, “The commanders of the angel hosts, the sons
of God, the representatives of the unfallen worlds are assembled…” so notice she uses
three different phrases to describe this group. She says, “…The commanders of the angel hosts, the sons of God, the
representatives of the unfallen worlds are assembled…” And then she says, “…The heavenly council…” we spoke about this last time, “… before which Lucifer had accused God and His
Son, the representatives of those sinless realms over which Satan had thought
to establish his dominion,—all are there to welcome the Redeemer.”
Nah, ada orang
yang berasumsi bahwa karakteristik-karakteristik ini menjadikan ke-24 tua-tua
itu tidak memenuhi syarat sebagai malaikat. Karena mereka berkata, “Nah, kalian
tahu, di dalam kitab Wahyu, orang-orang tebusanlah yang berpakaian putih.
Orang-orang tebusanlah yang punya mahkota, dan Yesus memiliki mahkota, tetapi
tidak ada di dalam Roh Nubuat atau Alkitab ide bahwa ke-24 tua-tua
sungguh-sungguh malaikat dan bukan manusia. Karakteristik-karakteristik mereka
sepertinya mengungkapkan bahwa ke-24 tua-tua sebenarnya adalah manusia dan
bukan malaikat.”
Nah,
kesimpulan yang gegabah terkadang berbahaya.
Pertama
izinkan saya membacakan suatu pernyataan dari Ellen White di mana dia
menggambarkan ke-24 tua-tua. Ellen White berkata dalam Desire of Ages ~ kita sudah pernah membaca kutipan ini ~ berbicara
tentang mereka yang hadir ketika Yesus tiba di Surga, “Panglima-panglima bala tentara malaikat,
anak-anak Allah, wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak berdosa, berkumpul…” Perhatikan dia memakai tiga istilah yang
berbeda untuk menggambarkan kelompok ini. Dia berkata, “…Panglima-panglima bala tentara malaikat,
anak-anak Allah, wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak berdosa, berkumpul…” Kemudian dia berkata, “…Dewan Surgawi…” kita sudah membahas ini dalam pelajaran
sebelumnya, “…kepada siapa Lucifer pernah menggugat Tuhan dan PutraNya,
wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak pernah berdosa, di mana Setan menyangka
bisa mendirikan kekuasaannya ~ semua hadir di sana untuk menyambut Sang
Penebus…”
Now, can we show from Scripture and from the Spirit of Prophecy
that the angels have the characteristics that the 24 elders have?
Can we prove that angels are created beings?
Can we prove that the angels, at least the 24 elders, sit on
thrones and they rule?
Can we prove they have crowns on their heads and that they are
robed in white garments?
The answer is absolutely yes.
Go with me to Colossians 1:16, first of all we are going to talk
about the angels whether they were created or not. It says there in Colossians
1:16 speaking about Jesus the creator, it says, “For by Him all things were created
that are in heaven and that are on earth…”
would that include the 24 elders?
Absolutely, “…visible and invisible, whether
thrones or dominions or principalities or powers…” notice different ranks of rulers.
“…thrones or dominions or principalities or powers. All things were created through Him and for
Him.”
Ellen White corroborates this idea in Review and Herald April 5, 1906, she says, “Before men or angels were
created, the Word was with God, and was God.”
So are the angels created beings like the 24
elders? They most certainly are.
Nah, bisakah
kita buktikan dari Firman Tuhan dan dari Roh Nubuat bahwa para malaikat
memiliki karakteristik yang dimiliki ke-24 tua-tua tersebut?
Bisakah kita
buktikan bahwa malaikat adalah makhluk ciptaan?
Bisakah kita
buktikan bahwa malaikat ~ sedikitnya ke-24 tua-tua itu ~ duduk di atas takhta
dan bahwa mereka memerintah?
Bisakah kita
buktikan bahwa mereka punya mahkota di kepala mereka dan bahwa mereka memakai
jubah putih?
Jawabannya, tentu saja!
Marilah
bersama saya ke Kolose 1:16, pertama kita akan berbicara tentang malaikat, apakah mereka itu diciptakan atau
tidak. Di Kolose 1:16 dikatakan, berbicara mengenai Yesus Sang Pencipta, “Karena oleh Dialah telah diciptakan
segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi…” apakah itu termasuk ke-24 tua-tua?
Tentu saja, “…yang
kelihatan dan yang tidak
kelihatan, baik singgasana maupun penguasa atau pemerintah, maupun kekuasaan…” perhatikan
penguasa dalam tingkat yang berbeda-beda, “…singgasana maupun penguasa atau pemerintah, maupun kekuasaan.
Segala sesuatu diciptakan melalui Dia dan untuk Dia.” [NKJV
yang diindonesiakan]
Ellen White
membenarkan ide ini di dalam Review and Herald 5 April 1906, dia berkata, “Sebelum
manusia atau malaikat diciptakan, Firman ada bersama Allah, dan adalah Allah.”
Jadi, apakah malaikat makhluk ciptaan
seperti ke-24 tua-tua? Benar, mereka diciptakan.
Now, you say, “Do the angels wear crowns?” Absolutely. And you
know, one of the arguments used against the idea that the 24 elders could be
angels is that the word for crowns that is used here for the 24 elders is the
Greek word στέφανος [stephanos]. And a theologian says, στέφανος [stephanos] means the crown of a person who has gained victory. So how can
you say that the 24 elders are angels? They haven’t gained the victory, they
never sinned.”
So how do we resolve this problem of the word στέφανος [stephanos]
being used for the crowns that the 24 elders have, and not say
that they were victorious over sin. Those who assume that the 24 elders are
those who resurrected with Jesus and Jesus took to heaven, they say, “They had
to be human beings because they wear the crowns of the victor, the στέφανος [stephanos].” Are you understanding my point?
Nah, kalian
berkata, “Apakah malaikat memakai mahkota?” Tentu saja. Dan kalian tahu, salah
satu argumentasi yang dipakai untuk menolak ke-24 tua-tua sebagai malaikat
adalah kata “mahkota” yang dipakai di sini untuk ke-24 tua-tua. Itu adalah kata
Greeka στέφανος [stephanos]. Dan
seorang theolog berkata, “στέφανος [stephanos]
berarti mahkota seseorang yang telah berhasil mencapai kemenangan. Jadi
mana mungkin Anda berkata ke-24 tua-tua itu malaikat? Mereka tidak pernah
mencapai kemenangan, karena mereka tidak pernah berdosa.”
Jadi bagaimana
kita menyelesaikan masalah kata στέφανος [stephanos] yang
dipakai untuk mahkota ke-24 tua-tua, dan tidak membenarkan bahwa mereka telah
mengalahkan dosa? Orang-orang yang berasumsi bahwa ke-24 tua-tua adalah mereka
yang bangkit bersama Yesus dan yang dibawa Yesus ke Surga, berkata, “Ke-24
tua-tua itu pasti harus manusia karena mereka mengenakan mahkota pemenang, στέφανος [stephanos].” Apakah kalian paham maksud saya?
However, even though usually the word στέφανος [stephanos] is used for the crown of a victor, it is not always used in
that way in Scripture. Let me give you a
couple of examples.
Matthew 27:29 speaks about the crown that was placed on the head
of Christ, the crown of thorns. It says there in Matthew 27:29 “When
they had twisted a crown of thorns, they put it on His head…” that word “crown” there is the word στέφανος [stephanos]. Do you think that those who were
placing this crown on the head of Jesus were saying that Jesus was the victor?
Of course not. They were just saying, “Hey, this is the King, your King, the
king of the Jews”. It continues saying, “…When they had twisted a crown of thorns they put it on His
head, and a reed in His right hand. And they bowed the knee before Him and
mocked Him, saying, ‘Hail, King of the Jews!’” And
so here the word στέφανος [stephanos] is used for a king,
simply a king.
Walaupun
biasanya kata στέφανος [stephanos] dipakai untuk mahkota seorang pemenang, kata itu tidak selalu dipakai seperti itu di dalam Firman Tuhan. Saya akan memberikan dia contoh.
Matius 27:29
berbicara mengenai mahkota yang diletakkan di atas kepala Kristus, mahkota
duri. Dikatakan di Matius 27:29, “Setelah mereka menganyam sebuah mahkota duri, mereka
menaruhnya di atas kepala-Nya…” kata
“mahkota” di sana adalah kata στέφανος [stephanos].
Menurut kalian apakah orang-orang yang meletakkan mahkota itu di atas kepala
Yesus sedang berkata Yesus adalah seorang pemenang? Tentu saja tidak! Yang
mereka katakan adalah, “Hei, inilah si raja, raja kalian, raja orang Yahudi!”
Dikatakan selanjutnya, “…Setelah mereka menganyam sebuah mahkota duri, mereka menaruhnya di atas kepala-Nya, dan sebatang buluh di tangan kanan-Nya.
Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokNya, dengan berkata: ‘Salam, hai
Raja orang Yahudi!’"
Maka di sini kata στέφανος [stephanos] dipakai
untuk seorang raja, seorang
raja saja.
Another example we find in Revelation 14:14 the same word στέφανος [stephanos] is used not for a victor but is used for a king. Notice
Revelation 14:14 this is speaking about Jesus sitting on a cloud. It says, “Then
I looked…” and we usually apply this to the 2nd coming of
Christ, “…Then I looked, and behold, a white
cloud, and on the cloud sat One
like the Son of Man, having on His head a golden…” what? “…a golden crown…” that’s the στέφανος [stephanos], “…and in His hand a
sharp sickle.”
So the word στέφανος [stephanos] generally refers to the victor’s crown, but
not always. Just because στέφανος [stephanos] is used for the 24 elders does not necessarily mean that they
were victorious over sin and that they were human beings.
Contoh lain kita temukan di Wahyu 14:14, kata yang sama στέφανος [stephanos] dipakai
bukan bagi seorang pemenang, tetapi dipakai untuk seorang raja. Perhatikan
Wahyu 14:14, ini berbicara tentang Yesus duduk di atas awan. Dikatakan, “Dan aku melihat…” biasanya
ini kita aplikasikan ke peristiwa kedatangan Kristus yang kedua, “…Dan aku melihat,
sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti
Anak Manusia dengan sebuah…” apa? “…sebuah mahkota emas di
atas kepala-Nya…” itu
adalah kata στέφανος [stephanos] “…dan sebilah sabit tajam di
tangan-Nya.”
Maka kata στέφανος [stephanos] secara umum mengacu kepada mahkota seorang
pemenang, tetapi tidak selalu. Hanya karena kata στέφανος [stephanos] dipakai untuk ke-24 tua-tua tidak harus
berarti bahwa mereka telah mengalahkan dosa dan bahwa mereka pasti manusia.
Now, do you know that there are many statements from Ellen White
where she says that the angels use crowns? Allow me to read you several of
those statements. The first one is found in Early
Writings pg. 148, speaking about man’s fall she says, “The news of man’s fall spread
through heaven. Every harp was hushed. The angels cast their crowns from their
heads in sorrow.”
Early Writings pg. 167, when Jesus was suffering in Gethsemane, Ellen White
says, “There
was no joy in heaven. The angels cast their crowns and harps from them and with
the deepest interest silently watched Jesus.”
Early Writings pg. 191 speaking about the ascension of Christ to heaven, she
says, “Then
all the heavenly hosts surrounded their majestic Commander, and with the
deepest adoration bowed before Him and cast their glittering crowns at His
feet.”
Early Writings pg. 279-280 speaking about the close of probation she says, “And all the angelic hosts laid
off their crowns as Jesus made the solemn declaration, ‘He that is unjust let
him be unjust still, and he that is filthy let him be filthy still, and he that
is righteous let him be righteous still, and he that is holy let him be holy
still.’”
Early Writings pg. 191 speaking about the ascension of Christ to heaven, she
says, “Then
all the heavenly hosts surrounded their majestic Commander, and with the
deepest adoration bowed before Him and cast their glittering crowns at His
feet.”
Early Writings pg. 279-280 speaking about the close of probation she says, “And all the angelic hosts laid
off their crowns as Jesus made the solemn declaration, ‘He that is unjust let him be
unjust still, and he that is filthy let him be filthy still, and he that is
righteous let him be righteous still, and he that is holy let him be holy
still.’”
One final reference, at the second coming of Christ, Early Writings pg. 286 Ellen White says, “A retinue of holy angels with
bright glittering crowns upon their heads escorted Him on His way. No language
can describe the glory of the scene.”
Are angels created beings? Do angels wear crowns? Yes.
Nah,
tahukah kalian bahwa ada banyak pernyataan dari Ellen White di mana dia berkata
bahwa malaikat mengenakan mahkota? Saya akan membacakan beberapa pernyataan
itu. Yang pertama ada di Early Writings hal
148, berbicara mengenai kejatuhan manusia dalam dosa, Ellen White berkata, “Berita
tentang kejatuhan manusia menyebar di Surga. Setiap kecapi pun terdiam. Para
malaikat menurunkan mahkota mereka dari kepala mereka dengan perasaan berduka.”
Early Writings hal 167, ketika Yesus sedang menderita di taman
Getsemani, Ellen White berkata, “Di Surga tidak ada sukacita.
Para malaikat menurunkan mahkota mereka dan kecapi mereka, dan dengan penuh
perhatian dalam kebisuan mereka mengamati Yesus.”
Early Writings hal 191 berbicara tentang kenaikan Yesus ke Surga,
Ellen White berkata, “Lalu semua bala tentara samawi
mengelilingi Komandan mereka
yang agung dan dengan adorasi yang sedalam-dalamnya, sujud di hadapanNya dan
menurunkan mahkota-mahkota mereka yang bergemerlapan di kakiNya.”
Early
Writings hal 279-280 berbicara tentang berakhirnya masa percobaan untuk dunia,
Ellen White berkata, “Dan semua bala tentara
malaikat menurunkan mahkota mereka saat Yesus membuat pengumuman yang khidmat, ‘Barangsiapa
yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat, barangsiapa yang cemar,
biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus benar; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus
kudus!"
Satu lagi referensi yang terakhir, saat
kedatangan Kristus yang kedua, Early Writings
hal 286 Ellen White berkata, “Serombongan malaikat yang
kudus dengan mahkota gemerlapan di kepala mereka, mendampingi Dia dalam
perjalananNya. Kemuliaan adegan tersebut tidak dapat dilukiskan dalam bahasa
mana pun.”
Apakah malaikat makhluk ciptaan? Apakah
malaikat mengenakan mahkota? Ya!
Now what kind of garments cover angels?
Well, let’s notice Matthew 28, we won’t read it because of the
scarcity of time but if you want to read it on your own you can, Matthew 28:3
tells us that the angel that came down from heaven to resurrect Christ, its
garment was white as snow.
In Acts 1:10 we are told that the 2 angels that came and spoke
to the disciples as Jesus was ascending to heaven, they were clothed in white
garments.
So do angels wear white garments?
Don’t assume that just because the 24 elders wear white
garments, “oh the 24 elders you know they can’t be angels, they have to be
human beings because in Revelation human beings are the ones garbed in white.”
Don’t just assume that.
Early Writings pg. 181 Ellen White
confirms that the angels wear white garments. She says regarding the angel who
came to resurrect Christ, I quote, “His
face was like the lightning, and his garments white as snow.”
Spirit of Prophecy Vol.
3 pg. 200-201 Ellen White is talking about the angels that came
to the tomb of Jesus, she says, “As
she stood weeping…” that is Mary, “…she stooped down to once more
look into the sepulcher and lo, there were two angels clothed in garments of
white.”
In Patriarchs and Prophets
pg. 45 which we already read, Ellen White speaks about the clothing that covers
Adam and Eve, she says, “The
sinless pair wore no artificial garments. They were clothed with a covering of
light and glory such as the angels wear.”
Sekarang, malaikat itu
pakaiannya apa?
Nah, mari kita perhatikan
Matius 28, kita tidak akan membacanya karena kurangnya waktu, tetapi jika
kalian mau membacanya sendiri, silakan. Matius 28:3 mengatakan kepada kita
bahwa malaikat yang turun dari Surga untuk memanggil Kristus bangkit,
pakaiannya putih seperti salju.
Di Kisah 1:10 kita mendapat
tahu bahwa kedua malaikat yang datang dan berbicara kepada murid-murid saat
Yesus sedang naik ke Surga, mereka berpakaian jubah putih.
Jadi, apakah malaikat memakai pakaian putih?
Jangan beranggapan hanya karena
ke-24 tua-tua mengenakan pakaian putih, maka “Oh, ke-24 tua-tua itu tidak mungkin
malaikat, mereka pasti manusia karena di Wahyu dikatakan manusialah yang
berjubah putih.” Jangan mengasumsikan itu.
Early
Writings hal 181 Ellen
White mengkonfirmasi bahwa malaikat memakai jubah putih. Dia berkata tentang
malaikat yang datang untuk membangkitkan Kristus, saya kutip, “Wajahnya
seperti kilat, dan pakaiannya putih seperti salju.”
Spirit
of Prophecy Vol. 3 hal
200-201 Ellen White berbicara tentang malaikat-malaikat yang datang ke kubur
Yesus, Ellen White berkata, “Sementara dia berdiri sambil
menangis…” maksudnya
Maria, “…dia membungkuk untuk melihat sekali lagi ke dalam liang kubur,
dan ternyata, ada dua malaikat mengenakan pakaian putih.”
Di Patriarchs and Prophets hal 45 yang sudah kita
baca tadi, Ellen White berbicara mengenai pakaian yang menutupi Adam dan Hawa,
katanya, “Pasangan yang tidak berdosa itu tidak mengenakan pakaian
buatan. Mereka diselubungi oleh selubung cahaya dan kemuliaan seperti yang
dikenakan para malaikat.”
Let me ask you are angels also representatives of the worlds
that never sin? Yes. Job 1 and 2. Ellen White says that those who came to
present themselves before the Lord were angels, so they represent worlds that
never sin.
Now, I want to read you a passage that I read once before. This
is a long passage from the book Desire of Ages,
actually it’s the last three pages of The
Desire of Ages, where Ellen White is simply describing the ascension of
Christ, and what took place as Jesus was ascending and once Jesus arrives. And
I must warn you that many times Ellen White does not use the biblical
terminology but she is commenting on things in Scripture but she doesn’t use
the language of Scripture because she is actually interpreting the symbols of
Scripture in matter of fact language. This passage is found in Desire of Ages pg. 833-835.
She says, “…All
heaven was
waiting to welcome the Saviour to the celestial courts. As He ascended, He led
the way, and the multitude of captives…” now, we’ve
talked about those, right? Those who resurrected with Jesus? Are they ascending
with Christ? Yes, that’s important. “…and the multitude of captives set free at
His resurrection, followed…” Now notice, “…The heavenly hosts…” who are those? The angels, “…with shouts and acclamations of praise and
celestial song, attended the joyous train. As they drew near to the city of
God, the challenge is given by the escorting angels: ‘Lift up your
heads, O ye gates; and be ye lift
up, ye everlasting doors; and the
King of glory shall come in.’ Joyfully the
waiting sentinels respond, ‘Who is this King of glory?’ This they say, not because they know
not who He is, but because they would hear the answer of exalted praise, ‘The
Lord strong and mighty, the Lord
mighty in battle! Lift up your heads, O ye gates; even lift them up, ye everlasting
doors; and the King of glory
shall come in.’ again is heard
the challenge, ‘Who is this King of glory?’ For the angels never weary of
hearing His name exalted. The escorting angels make reply, ‘The Lord of hosts; He is the King of glory.’ Then the
portals of the city of God are opened wide, and the angelic throng…” notice, the reason why the angels are not there
in chapter 4, is because they’ve gone to pick up Jesus. They are ascending to
heaven with Christ. She says, “…Then the portals of the city of God are
opened wide and the angelic throng sweep through the gates amid a burst of
rapturous music.…” and now
listen, who’s there when Jesus goes in to the Holy Place. She says, “…There is the throne…” do we find that in Revelation chapter 4? The
throne? Yes. “…and around it the
rainbow of promise…” did we see that
in Revelation 4? Absolutely. “…There are
cherubim and seraphim…” Now the Bible
calls them “living creatures”. Ellen White interprets the living creatures as
what? Cherubim and seraphim, we’ve studied this in one of the previous
lectures. And then she identifies the other group that is there. Notice, she’s
identified the throne, the cherubim and the seraphim which are the 4 living
creatures, and now she is going to identify the 24 elders. She says, “…The commanders of
the angel hosts, the sons of God, the representatives of the unfallen worlds,
are assembled. The heavenly council before which Lucifer had accused God and
His Son, the representatives of those sinless realms over which Satan had
thought to establish his dominion,—all are there to welcome the Redeemer. They
are eager to celebrate His triumph and to glorify their King…”
Coba saya tanya, apakah
malaikat juga mewakili dunia-dunia yang tidak pernah berdosa? Ya. Ayub 1 dan 2,
Ellen White berkata bahwa mereka yang datang hadir di hadapan Tuhan adalah
malaikat-malaikat, jadi mereka mewakili dunia-dunia yang tidak pernah berdosa.
Sekarang, saya mau membacakan suatu
bacaan yang sudah saya bacakan sebelumnya. Ini adalah bacaan yang panjang dari
buku Desire of Ages, sebenarnya ini adalah
tiga halaman terakhir Desire of Ages di
mana Ellen White menggambarkan kenaikan Kristus dan apa yang terjadi sementara
Yesus sedang naik, dan begitu Yesus tiba. Dan saya harus mengingatkan bahwa
seringkali Ellen White tidak memakai terminologi Alkitab tetapi dia memberi
komen pada hal-hal di Firman Tuhan bukan dengan bahasa Firman Tuhan tetapi sebenarnya dia menjelaskan
simbol-simbol Firman Tuhan dalam bahasa sehari-hari. Bacaan ini terdapat di Desire of Ages hal 833-835.
Ellen
White berkata, “Seluruh Surga sedang menunggu untuk
menyambut kedatangan Sang Juruselamat ke ruang pengadilan surgawi. Pada saat
Dia naik, Dia yang memimpin di depan, dan banyak orang tawanan…” Nah,kita sudah membicarakan mereka ini, bukan? Mereka
yang bangkit bersama-sama Yesus? Apakah mereka juga naik ke Surga bersama-sama
dengan Kristus? Ya. Ini penting. “…dan banyak orang
tawanan yang dibebaskan pada saat kebangkitanNya, mengikuti…” Sekarang perhatikan, “…Bala
tentara samawi…” siapakah
mereka? Para malaikat, “…dengan seruan dan aklamasi, pujian dan lagu surgawi, mendampingi
iring-iringan yang penuh sukacita ini. Saat mereka mendekati Kota Allah,
malaikat-malaikat pendamping memberikan perintah: ‘Angkatlah kepalamu, O,
pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu pintu-pintu yang abadi, maka Raja Kemuliaan akan masuk.’ [Maz. 24:7]
Dengan penuh sukacita, penjaga-penjaga (malaikat-malaikat) yang sedang
menunggu, menjawab, ‘Siapakah Raja
Kemuliaan ini?’ Ini mereka katakan bukan karena mereka tidak tahu siapa Dia,
tetapi karena mereka suka mendengar pujian yang diberikan, ‘Tuhan yang kuat dan
perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!’ ‘Angkatlah kepalamu, O,
pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu pintu-pintu yang abadi, maka Raja Kemuliaan akan
masuk.’ Lagi-lagi terdengar perintah, ‘Siapakah Raja Kemuliaan ini?’
karena para malaikat tidak jemu-jemunya mendengar namaNya ditinggikan.
Malaikat-malaikat pendamping menjawab, ‘Tuhan bala tentara samawi, Dialah Raja
Kemuliaan.’ Lalu gerbang Kota Allah terbuka lebar, dan
malaikat dalam jumlah besar…” lihat alasan mengapa para
malaikat tidak ada di pasal 4 dikarenakan
mereka pergi menjemput Yesus. Sekarang mereka naik ke Surga bersama Kristus.
Ellen White berkata, “…Lalu gerbang Kota Allah
terbuka lebar, dan malaikat dalam jumlah besar melintas melalui gerbang di
antara ledakan musik yang mempesona…” dan sekarang dengarkan,
siapa yang ada di sana ketika Yesus masuk ke Bilik Kudus. Ellen White berkata, “…Di sana ada takhta…” apakah kita melihat itu di
Wahyu pasal 4? Takhta itu? Ya, “…yang dikelilingi pelangi
perjanjian…” apakah kita melihatnya di Wahyu 4?
Tentu saja. “…Ada kerubim dan serafim…” Nah, Alkitab menyebut mereka
“makhluk-makhluk hidup.” Ellen White menjelaskan makhluk-makhluk hidup itu
sebagai apa? Kerubim dan serafim, kita
telah mempelajari ini dalam pembahasan yang lalu. Kemudian dia mengidentifikasi
kelompok lain yang ada di sana. Perhatikan, dia sudah mengidentifikasi
takhtanya, kerubim dan serafimnya yang adalah makhluk-makhluk hidup. Dan sekarang Ellen
White akan mengidentifikasi ke-24 tua-tua. Ellen White berkata, “…Para panglima bala tentara malaikat, anak-anak Allah, wakil-wakil dari
dunia-dunia yang tidak pernah berdosa, berkumpul. Dewan surgawi kepada siapa
Lucifer pernah menggugat Tuhan dan PutraNya, wakil-wakil dari dunia-dunia yang
tidak pernah berdosa, di mana Setan menyangka bisa mendirikan kekuasaannya ~
semua hadir di sana untuk menyambut Sang Penebus. Mereka rindu merayakan
kemenanganNya dan memuliakan Raja mereka…”
Question: are
the 24 elders those who resurrected with Christ and went to heaven when Jesus
went to heaven? It can’t be, because the 24 elders which are angelic, according
to what we’ve identified last time from Great
Controversy and several other statements, are already there in Revelation
chapter 4 before Jesus arrives in chapter 5. Now she continues saying, “….But He
waves them back…” that is Jesus
waves back the heavenly hosts, “… Not yet; He cannot now receive the coronet of glory and
the royal robe. He enters into the presence of His Father…” Revelation simply identifies Him as the One who
is seated on the throne, He is never call the Father. Ellen White is
interpreting. She is saying the One on the throne is the Father. There is a
rainbow over the throne, the 4 living creatures are cherubim and seraphim, and
she is saying that the 24 elders are the commanders of the heavenly hosts, they
are the sons of God. Ah, but there is one more symbol in Revelaton chapter 4
and in Revelation chapter 5. Notice what she continues saying, “…But He waves them back. Not yet. He cannot
now receive the coronet of glory and the royal robe. He enters into the
presence of His Father. He points to His wounded head, the pierced side, the
marred feet; He lifts His hands, bearing the print of nails…” how is Jesus presenting Himself? Revelation 5 it
says, that there in the midst of the throne a Lamb as though it had been slain.
Ellen White does not speak of a Lamb, she is interpreting what the Lamb means.
It’s Jesus who is presenting Himself there. Are you with me? “…He points to
the tokens of His triumph; He presents to God the wave sheaf, those raised with
Him as representatives of that great multitude who shall come forth from the
grave at His second coming. He approaches the Father, with whom there is joy
over one sinner that repents; who rejoices over one with singing. Before the
foundations of the earth were laid, the Father and the Son had united in a
covenant to redeem man if he should be overcome by Satan. They had clasped
Their hands in a solemn pledge that Christ should become the surety for the
human race. This pledge Christ has fulfilled…” we’ve talked about this in our second
presentation. “…When upon the cross
He cried out, ‘It is finished,’ He addressed the Father. The compact had been fully carried out. Now He declares: ‘Father, it is
finished.’ I have done Thy will, O My God. I have completed the work of
redemption. If Thy justice is satisfied, ‘I will that they also, whom Thou hast given Me,
be with Me where I am.’[ John 19:30;17:24] The voice of God is heard proclaiming that justice is
satisfied. Satan is vanquished…” notice it
doesn’t say that “Satan will be vanquished”, she says “…Satan is vanquished. Christ's toiling,
struggling ones on earth are “accepted in the Beloved.” [Ephesians 1:6]. Before the heavenly angels…” listen carefully, “…Before the heavenly
angels and the representatives of unfallen worlds…” are they two different groups? Yes, they are two
different groups. “…Before the heavenly
angels and the representatives of unfallen worlds, they are declared
justified…” that is God’s
people, “….Where He is, there
His church shall be. ‘Mercy and truth are met together; righteousness and peace
have kissed each other.’ [Psalm 85:10]. The Father's arms encircle His Son, and the word is given, ‘Let all the
angels of God worship Him.’ [Hebrews 1:6.] With joy unutterable, rulers and
principalities and powers acknowledge the supremacy of the Prince of life. The
angel hosts prostrate themselves before Him, while the glad shout fills all the
courts of heaven…” now she is
going to quote Revelation 5:12 in case you are wondering whether she is
actually dealing with Revelation 5, “…‘Worthy is the
Lamb that was slain to receive power, and riches, and wisdom, and strength, and
honor, and glory, and blessing.’ [Revelation 5:12.] Songs of triumph mingle with the music from
angel harps, till heaven seems to overflow with joy and praise. Love has
conquered. The lost is found. Heaven rings with voices in lofty strains
proclaiming, ‘Blessing, and honor, and glory, and power, be unto Him that
sitteth upon the throne, and unto the Lamb forever and ever.’ [Revelation 5:13]. …”
Pertanyaan: apakah ke-24 tua-tua itu mereka yang
bangkit bersama Kristus dan pergi ke Surga ketika Yesus pergi ke Surga? Tidak
mungkin, kan, karena ke-24 tua-tua yang adalah malaikat menurut apa yang telah
kita identifikasi dalam pelajaran yang lalu dari Great
Controversy dan beberapa pernyataan lainnya, sudah ada di sana di Wahyu
pasal 4 sebelum Yesus tiba di pasal 5. Sekarang Ellen White melanjutkan
berkata, “…Tetapi Dia mengisyaratkan supaya mereka
mundur…” maksudnya Yesus menyuruh bala tentara malaikat mundur, “…Belum waktunya; sekarang Dia masih belum bisa menerima
mahkota kemuliaan dan jubah kebesaran…” dengarkan baik-baik, “…Dia masuk ke hadirat BapaNya…” kitab Wahyu hanya mengidentifikasi Bapa sebagai Yang duduk di atas takhta, Dia tidak
pernah disebut Allah Bapa. Ellen White yang menerjemahkannya. Ellen White
berkata bahwa Yang duduk di atas takhta adalah Allah Bapa. Ada pelangi yang
menyelubungi takhta, keempat makhluk hidup adalah kerubim dan serafim, dan
Ellen White berkata bahwa ke-24 tua-tua
adalah para komandan bala tentara malaikat, mereka adalah anak-anak Allah.
Tetapi sekarang masih ada satu simbol lagi di Wahyu pasal 4 dan Wahyu pasal 5.
Perhatikan apa yang dikatakan Ellen White selanjutnya, “…Tetapi Dia mengisyaratkan supaya mereka mundur. Belum
waktunya; sekarang Dia masih belum bisa menerima mahkota kemuliaan dan jubah
kebesaran. Dia masuk ke hadirat BapaNya. Dia menunjuk ke kepalaNya yang
terluka, ke lambungNya yang tertusuk, kakiNya yang terluka, Dia mengangkat
tanganNya yang berbekas paku…” Bagaimana Yesus menampilkan DiriNya? Wahyu 5
berkata, bahwa di tengah-tengah takhta ada seekor Anak Domba yang seperti
tersembelih. Ellen White tidak menyebut anak domba, dia mengartikan apa yang
dimaksud oleh anak domba itu. Yang berada di sana adalah Yesus. Apakah kalian
bisa mengikuti saya? “…Dia menunjuk
ke tanda-tanda kemenanganNya, Dia mempersembahkan kepada Tuhan persembahan
unjukan, yaitu mereka yang dibangkitkan bersamaNya yang mewakili kumpulan orang
banyak yang akan keluar dari kubur saat kedatanganNya yang kedua. Dia
menghampiri Allah Bapa, yang bersukacita bilamana ada satu saja orang berdosa
yang bertobat, yang bersukacita atas yang satu itu dengan nyanyian. Sebelum
dasar dunia diletakkan, Allah Bapa dan Putra telah bersatu dalam suatu
kesepakatan untuk menyelamatkan manusia jika manusia sampai dikalahkan oleh
Setan. Mereka telah sepakat dalam suatu perjanjian yang khidmat bahwa Kristus akan
menjadi jaminan untuk umat manusia. Janji ini telah digenapi oleh Kristus
ketika di atas salib …” Kita telah membahas ini dalam presentasi kita
yang kedua. “…Ketika di atas salib Dia berseru, ‘Sudah selesai’ Dia berbicara kepada
Bapa. Perjanjian itu sudah dilaksanakan dengan sempurna. Sekarang Dia
menyatakan, ‘Bapa, ‘sudah selesai’ [Yoh.19:30].
Aku telah melakukan kehendakMu, O, Allahku. Aku telah menyelesaikan pekerjaan
penebusan. Jika keadilanMu sudah terpuaskan, Aku mau ‘supaya mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, boleh bersama-sama dengan Aku di mana Aku berada.’ [Yoh. 17:24]. Suara
Tuhan terdengar menyatakan bahwa keadilan telah dipuaskan. Setan telah
dikalahkan…” perhatikan, tidak dikatakan bahwa “Setan akan
dikalahkan”, Ellen White berkata, “…Setan telah dikalahkan, Umat Kristus yang
menderita dan bergumul di dunia telah diterima ‘di dalam Dia yang dikasihiNya’ [Efe. 1:6]. Di hadapan malaikat surgawi…” dengarkan baik-baik, “…Di hadapan malaikat surgawi dan wakil-wakil
dunia-dunia yang tidak pernah berdosa…” apakah ini
dua kelompok yang berbeda? Ya, ini dua kelompok yang berbeda. “…Di hadapan malaikat surgawi dan wakil-wakil
dunia-dunia yang tidak pernah berdosa, mereka dinyatakan sudah dibenarkan.…” ini ialah umat-umat Tuhan,
“…Di mana pun Dia berada, di sanalah gerejaNya akan berada. “Pengampunan dan kebenaran bertemu, keadilan dan damai
sejahtera telah saling cium” [Maz. 85:10]. Lengan
Bapa memeluk PutraNya dan perintah pun diserukan, ‘Biarlah semua malaikat Allah
menyembah Dia’ [Ibr. 1:6] Dengan sukacita yang tak
terkatakan, pemerintah dan penguasa dan kekuasaan mengakui supremasi Pangeran
Kehidupan. Bala tentara samawi sujud di hadapanNya, sementara seruan sukacita
memenuhi ruang pengadilan surgawi…” sekarang
Ellen White akan mengutip Wahyu 5:12, sekiranya kalian bertanya-tanya apakah
Ellen White benar-benar membahas Wahyu pasal 5. ‘Layaklah Anak Domba yang telah disembelih itu untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat,
dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan berkat!
[Wah.
5:12]. Lagu kemenangan bercampur dengan musik dari kecapi para malaikat
hingga Surga seakan berlimpah sukacita dan pujian. Kasih telah menang. Yang
hilang telah ditemukan. Surga berdentang dengan suara-suara dalam nada-nada
surgawi, mengumumkan, ‘Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi
Anak Domba, segala puji
dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!’ [Wah. 5:13]…”
Are you
understanding who the 24 elders are? They are angelic but they are not part of the
angelic hosts. They are not human.
Apakah kalian mengerti siapa
ke-24 tua-tua itu? Mereka itu malaikat tetapi mereka bukan bagian dari bala
tentara malaikat. Mereka bukan manusia.
Now, when Jesus ascended there was somebody missing there.
You say, “Well, who was missing?”
Do you know who was missing that wasn’t present there? SATAN WAS
NOT THERE.
Who would have normally been there when the heavenly council was
gathered together for an event that involve planet earth? Satan would have been
there. But if you read Revelation 4 and 5, Satan is not there. And the question
is why wasn’t Satan there?
The Bible makes it clear. John 12:31-33. This is happening on
Palm Sunday, just before the death of Christ. Jesus was going to die just 5
days later and I want you to notice what Jesus said about the Devil. John
12:31-33, Jesus says, “‘Now
is the judgment of this world; now the ruler of this world will be…” what?
“…will be cast out…” Interesting. Jesus is saying, “…Now the ruler of this world…” who is the ruler of this world? At that time, the Devil. “…will be cast out…” notice it’s future. Now notice what is going to cast him
out? He says,
“…32 And I, if I am lifted up from the earth, will draw all peoples to Myself’. 33 This He said, signifying by
what death He would die.”
So why didn’t Satan go representing planet earth before the
heavenly council like he did in the book of Job, like he did in Chronicles as
we studied before? Because the earth now had a new Ruler and King, who had
defeated the one who took the throne from Adam.
Nah, ketika Yesus naik ke
Surga, ada yang tidak ada di sana.
Kalian berkata, “Ya, siapa yang
tidak ada?”
Tahukah kalian siapa yang tidak
ada, yang tidak hadir di sana? SETAN TIDAK ADA DI SANA.
Siapa yang biasanya pasti ada
di sana bilamana dewan surgawi berkumpul untuk hal-hal yang berkaitan dengan
planet bumi? Setan seharusnya ada di sana. Tetapi jika kita baca Wahyu pasal 4
dan 5, Setan tidak ada di sana. Dan pertanyaannya adalah, mengapa Setan tidak
di sana?
Alkitab menjelaskannya. Yohanes
12:31-33. Ini sedang terjadi pada hari Minggu Palem, sebelum kematian Kristus.
Yesus akan mati hanya 5 hari kemudian, dan saya mau kalian perhatikan apa kata
Yesus tentang Iblis. Yohanes 12:31-33, Yesus berkata, “‘Sekarang ini berlangsung penghakiman atas dunia ini; sekarang penguasa dunia
ini akan…” apa? “…akan dilemparkan ke luar…” Menarik. Yesus berkata, “…‘Sekarang ini berlangsung penghakiman atas dunia ini;
sekarang penguasa dunia ini…” siapa
penguasa dunia ini? Pada saat itu Iblis, “… akan dilemparkan ke luar…” perhatikan itu masih akan datang.
Sekarang perhatikan apa yang akan melemparkannya keluar? Yesus berkata, “…32 dan Aku,
apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua bangsa kepada-Ku.’ 33
Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.”
Jadi mengapa Setan tidak pergi
mewakili planet bumi di hadapan dewan surgawi seperti yang dilakukannya di
kitab Ayub, seperti yang dilakukannya di Tawarikh, yang sudah kita pelajari
sebelum ini? Karena bumi sekarang
memiliki Penguasa dan Raja yang baru, yang telah mengalahkan dia yang merebut
takhtanya dari Adam.
Several years later, John in the book of Revelation is
reminiscing about the casting out of Satan. Revelation 12:12 we find this,
actually verses 10-12 but we will only read a portion of that passage. “Then
I heard a loud voice saying in heaven…” this is happening at the cross
according to the context.
“…‘Now salvation, and strength, and the kingdom of our God, and the power of
His Christ have come, for the accuser of our brethren, who accused them before
our God day and night, has been…” what? “…has been cast
down…” was the Devil the accuser of the brethren in the days of
Job? You’d better believe he was. But now, the accuser of the brethren at the
cross was cast down.
So the question is, who then is the new
representative of planet earth? It is Jesus Christ.
Beberapa
tahun kemudian, di dalam kitab Wahyu Yohanes sedang mengenang tentang peristiwa
dicampakkannya Setan keluar. Di Wahyu 12:12 kita dapatkan ini,
sebenarnya ayat 10-12 tetapi kita hanya akan membaca satu bagian saja dari
bacaan itu. “Dan aku mendengar suara yang
nyaring di sorga berkata…” ini terjadi di salib menurut konteks
ayat ini, “…‘Sekarang keselamatan dan kuasa dan kerajaan
Allah kita dan kekuasaan Dia yang
diurapi-Nya telah tiba, karena pendakwa
saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah
kita, telah…” apa? “…telah dilemparkan ke bawah…” Apakah
Iblis yang mendakwa saudara-saudara kita di zaman Ayub? Percayalah, betul itu.
Tetapi sekarang si pendakwa saudara-saudara di penyaliban telah dicampakkan ke
bawah.
Maka pertanyaannya adalah,
siapa kalau begitu wakil baru planet
bumi? Itu adalah Yesus Kristus.
Let’s notice a few details about
Christ to see if He fits the same description of the elders. 1 Corinthians
15:22. Jesus is being compared to the first Adam. It says there, “For as in Adam all die, even so in
Christ all shall be made alive.”
To Adam, He’s being compared, Jesus is the new Adam, the last
Adam, the second Adam if you please.
1 Corinthians 15:45 “And so it is written, ‘The first man Adam was made a living
soul; the last Adam was made a quickening spirit.’” [KJV]
One more text, Romans 5:18 “Therefore as by the
offence of one, judgment came upon all men to condemnation; even so by the
righteousness of one, the free gift came upon all men unto justification of
life.” [KJV]
So Jesus is spoken of as
Adam, as the last Adam.
Marilah kita perhatikan
beberapa detail tentang Kristus, untuk melihat apakah Dia cocok dengan
deskripsi para tua-tua.
1 Korintus 15:22. Yesus sedang
dibandingkan dengan Adam yang
pertama. Dikatakan di sana, “Karena sebagaimana di dalam Adam semua orang mati, demikian pula di dalam Kristus semua orang akan dihidupkan.” [NKJV yang
diindonesiakan]
Yesus dibandingkan dengan Adam, Yesus adalah Adam yang baru,
Adam yang terakhir, Adam yang kedua.
1
Korintus 15:45 “Seperti ada tertulis: ‘Adam, manusia
yang pertama, dijadikan sebagai makhluk yang
hidup’, Adam yang terakhir, dijadikan Roh yang menghidupkan.” [KJV yang diindonesiakan].
Satu teks lagi, Roma 5:18, “Sebab itu, sebagaimana oleh
pelanggaran satu orang, penghakiman jatuh ke atas semua orang menuju
kebinasaan, demikian pula oleh kebenaran satu
orang, semua orang beroleh pemberian
cuma-cuma menuju pembenaran untuk hidup.” [KJV yang diindonesiakan].
Jadi Yesus disebut sebagai
Adam, Adam yang terakhir.
Now, is Jesus called the Son of God? He most certainly is.
Notice Luke 1:35, not that Jesus wasn’t the Son of God before, but when He
became a man He became the Son of God in a special sense, in the sense of His
humanity. Notice Luke 1:35, this is the annunciation to Mary, “And the angel answered and said unto her, ‘The Holy Ghost shall
come upon thee, and the power of the Highest shall overshadow thee: therefore
also that holy thing which shall be born of thee shall be called…”
what? “…shall be called the Son of God.’” [KJV]
Was Adam called the son of God? Yes. He was a man that came into
existence by creation. Now Jesus is called the Son of God because He is the
second Adam, He comes into this world not as other human beings come in but by
direct creation of God placing Him in the womb of Mary.
Nah,
apakah Yesus disebut Anak Allah? Betul sekali. Perhatikan Lukas 1:35, maksudnya
bukan karena Yesus itu sebelumnya bukan Anak Allah, tetapi ketika Dia menjadi
manusia, Dia menjadi Anak Allah dalam arti yang khusus, dalam arti
kemanusiaanNya. Perhatikan Lukas 1:35, ini adalah pengumuman yang diberikan
kepada Maria, “Jawab malaikat itu kepadanya: ‘Roh Kudus akan turun atasmu dan
kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang kudus yang akan kaulahirkan itu akan
disebut…” apa? “…Anak Allah.’” [KJV yang diindonesiakan]
Apakah
Adam disebut anak Allah? Ya. Dia adalah seorang manusia, dan dia dijadikan
melalui penciptaan. Nah, Yesus disebut Anak Allah karena Dia adalah Adam yang
kedua, Dia datang ke dunia ini tidak seperti manusia-manusia yang lain, tetapi
melalui penciptaan langsung yang dilakukan Tuhan dengan menempatkanNya dalam
rahim Maria.
Ellen White says in Vol. 1 Selected Messages pg. 26, that
when Jesus became incarnate she says, “He became the Son of God in a new sense…” that is speaking about Luke 1:35, “…Thus He stood in our world… the Son of God, yet allied by
birth to the human race.”
And so Jesus is the last Adam. Jesus is the
Son of God.
Ellen
White berkata dalam Vol.1 Selected Messages
hal 26 bahwa ketika Yesus menjadi manusia, “Dia
menjadi Anak Allah dalam pengertian yang baru…” ini berbicara tentang Lukas 1:35, “…Dengan demikian, Dia berdiri di dunia kita… Anak Allah, namun melalui
kelahiranNya dia terhubung kepada umat manusia.”
Maka
Yesus adalah Adam yang terakhir. Yesus adalah Anak Allah.
Let me ask you is Jesus also King at
present? Does He sit on a throne? Yes He does.
Go with me to Hebrew 4:16, here we find the
apostle Paul whom I believe to be behind the book of Hebrews, “Let us therefore come boldly unto
the…” what? “…to the throne of grace, that we may obtain mercy, and
find grace to help in time of need.” [KJV]
Coba saya tanya, apakah Yesus sekarang ini juga
Raja? Apakah Dia duduk di atas takhta? Ya, benar. Marilah bersama saya ke
Ibrani 4:16, di sini kita lihat rasul Paulus yang saya yakini sebagai penulis
kitab Ibrani, berkata, “Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri…” apa? “…takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih
karunia untuk dapat menolong kita pada waktu kita
membutuhkannya.” [KJV yang diindonesiakan]
Now Jesus is King, but He is King of the
kingdom of grace. Later on He will be King of the kingdom of glory. Notice in
the book of God’s Amazing Grace pg. 68,
Ellen White amplifies what we have just read from Hebrews 4. She says, “The throne of grace represents the kingdom
of grace, for the existence of a throne implies the existence of a kingdom.”
And so Jesus is the new King, and He has a
kingdom, and He’s crowned with a crown over this realm.
Sekarang Yesus adalah Raja, tetapi Dia adalah Raja
dari kerajaan kasih karunia. Nanti Dia akan menjadi Raja dari kerajaan
kemuliaan. Perhatikan di buku God’s Amazing
Grace hal 68, Ellen White menjelaskan apa yang baru kita baca di Ibrani pasal 4. Ellen White berkata, “Takhta kasih karunia mewakili kerajaan kasih karunia, karena adanya takhta
menunjukkan adanya kerajaan.”
Maka Yesus adalah Raja yang baru, dan Dia memiliki
kerajaan, dan Dia dimahkotai dengan mahkota atas bumi ini.
In Acts of
the Apostles pg. 38 Ellen White makes this interesting comment about what
happened to Jesus when He went to heaven and when He was finally installed as our
High Priest. This is what she says, “Christ’s ascension to heaven was the
signal that His followers would receive the promised blessing. For this they
were to wait before they enter upon their work…”, they were to wait for the Holy Spirit. She continues saying “…When Christ passed within the heavenly
gates…” we just read in The
Desire of Ages about that. Notice this, “…He was enthroned amidst the adoration of the angels…” what happened to Jesus? He was what?
Enthroned! So He must have become a what? A king. She continues saying,
“… As soon as this ceremony was completed the Holy Spirit
descended upon the disciples in rich currents and Christ was indeed glorified,
even with the glory which He had with the Father from all eternity. The
Pentecostal outpouring was heaven’s communication that the Redeemer’s
inauguration was accomplished. According to His promise He had sent the Holy
Spirit from heaven to His followers as…” now listen to this, “…as a token that He had, as Priest and
King received all authority in heaven and on earth, and was the Anointed One
over His people.”
Di buku Acts of the
Apostles hal 38, Ellen White membuat komentar yang menarik tentang apa yang
terjadi pada Yesus ketika Dia naik ke Surga dan ketika Dia akhirnya menjadi
Imam Besar kita. Inilah yang dikatakan Ellen White, “Kenaikan
Kristus ke Surga adalah tanda bahwa pengikut-pengikutNya akan menerima berkat
yang dijanjikan. Untuk inilah mereka harus menunggu sebelum mereka memulai
pekerjaan mereka…” mereka harus menunggu Roh Kudus. Ellen White melanjutkan
berkata, “…Ketika Kristus melewati pintu gerbang
surgawi…” kita baru membaca di The
Desire of Ages tentang hal ini. Perhatikan ini,
“…Dia didudukkan di atas takhta di tengah pujian para malaikat…” apa yang terjadi pada Yesus?
Dia diapakan? Didudukkan di takhta! Jadi Dia tentunya menjadi apa? Seorang
Raja. Ellen White melanjutkan berkata, “…Begitu
upacara ini selesai, Roh Kudus turun ke atas murid-muridNya dalam gelombang
yang besar dan Kristus benar-benar dimuliakan, yaitu dengan kemuliaan yang
sudah dimilikiNya bersama Bapa sejak kekekalan. Pencurahan Pentakosta adalah
komunikasi dari Surga bahwa inagurasi Sang Penebus telah terlaksana. Sesuai
janjiNya, Dia telah mengirim Roh Kudus dari Surga kepada pengikut-pengikutNya
sebagai…” sekarang dengarkan ini, “…sebagai
tanda bahwa sebagai Imam dan Raja, Dia
telah menerima segala kuasa di Surga dan di bumi dan Dia adalah Yang Diurapi
atas umatNya.”
Question: Was Jesus the new head and
representative of the human race?
I am just going to give you this reference
for you to read because time is of the essence. If you go to Psalm 8:3-5
that we’ve already read before, remember that it speaks about Adam being crowned
with glory and splendor and being given dominion? Clearly the context of Psalm
8 is talking about the creation of Adam. But the interesting detail is that
the same passage from Psalm 8 is quoted in Hebrews 2:5-9, but in Hebrews 2:5-9 that passage that
is applied to Adam in Psalm 8, is applied to Jesus Christ in the book of
Hebrews, which means that Jesus is the new Adam, created to occupy the
position of Adam to redeem the position that man lost at the beginning.
Pertanyaan:
Apakah Yesus kepala dan wakil yang baru dari umat manusia?
Saya
akan memberikan referensi ini kepada kalian untuk dibaca karena waktunya
singkat. Jika kalian ke Mazmur
8:3-5 ~ yang sudah kita
baca sebelumnya ~ ingat bahwa ini berbicara
tentang Adam dimahkotai dengan kemuliaan dan kemegahan dan
diberi kekuasaan? Jelas sekali konteks
Mazmur 8 berbicara tentang penciptaan Adam. Tetapi detail yang menarik adalah,
teks yang sama dari Mazmur 8 ini dikutip di Ibrani 2:5-9, tetapi di Ibrani 2:5-9 teks yang diaplikasikan kepada
Adam di Mazmur 8, diaplikasikan kepada Yesus Kristus di kitab Ibrani,
yang berarti Yesus adalah Adam yang baru, diciptakan untuk menduduki posisi
Adam untuk menebus posisi yang dihilangkan manusia pada awal mulanya.
Allow me to read you also some statements
from Ellen White. Isn’t it amazing how Ellen White is so much in harmony with
Scripture? Listen to this.
Signs of the Times, June 11, 1894. She says, “The human race does not stand in the righteousness of character which Adam
possessed at his creation. Although neglect to keep the requirements of God is
sin, and the wages of sin is death, yet there is no claim made that man may
have eternal life except through the obedience and righteousness of Jesus
Christ…” now listen, “…who is the
representative and head of all humanity.”
Izinkan saya membacakan beberapa pernyataan dari
Ellen White. Tidakkah mengagumkan bagaimana Ellen White begitu serasi dengan
Firman Tuhan? Dengarkan ini.
Signs of the Times edisi 11 Juni 1894, Ellen
White berkata, “Umat manusia tidak memiliki kebenaran di dalam
karakter yang dimiliki Adam saat penciptaannya. Walaupun mengabaikan mematuhi
perintah Tuhan itu adalah dosa dan upah dosa itu maut, namun tidak ada janji yang diberikan bahwa manusia bisa memiliki hidup kekal selain melalui kepatuhan dan kebenaran milik Yesus Kristus…” sekarang dengarkan, “…yang adalah wakil dan kepala semua manusia.”
Here’s another one. Signs of the Times, January 16, 1896, she says, “Jesus humbled Himself, clothing His divinity
with humanity, in order that He might stand as the head and representative of
the human family and by both precept and example condemn sin in the flesh and
give the lie to Satan’s charges.”
Ini
satu lagi. Signs of the Times, 16 Januari
1896, Ellen White berkata, “Yesus merendahkan diriNya, menyelubungi
keilahianNya dengan kemanusiaan supaya Dia boleh berdiri sebagai kepala dan
wakil keluarga manusia dan baik melalui perintah maupun teladanNya
mempersalahkan dosa dalam daging dan menanggungkan kebohongan itu kepada
Setan.”
Let’s read a couple more.
Manuscript 126, 1901, she says, “As
representative of the fallen race, Christ passed over the same ground on which
Adam stumbled and fell. By a life of perfect obedience to God’s law, Christ
redeemed man from the penalty of Adam’s disgraceful fall.”
Mari
kita baca dua lagi.
Manuscript 126, 1901, Ellen White berkata, “Sebagai wakil dari manusia
yang berdosa, Kristus menapak jalan yang sama di mana Adam telah tersandung dan
jatuh. Melalui hidupNya dengan kepatuhan yang sempurna kepada hukum Tuhan,
Kristus menebus manusia dari hukuman kejatuhan Adam yang memalukan.”
And one final one, The Gospel Herald, March 1, 1901, she says, “Christ was to suffer on our behalf,
standing at the head of humanity as representative of the race…” so in whose place is Jesus standing now? In the place
that was originally given to whom? To Adam, and was taken away from whom? From
the Devil. She says, “…He was to work out the character which every follower of His is to work
out, through the provision He has made ~ His infinite sacrifice, His life and
death on earth.”
Dan yang terakhir, The
Gospel Herald, 1 Maret 1901, Ellen White berkata, “Kristus
harus menderita demi kita, Dia berdiri sebagai kepala umat manusia, sebagai
wakil umat ini…” jadi di tempat siapakah Yesus sekarang berdiri? Di
tempat yang aslinya diberikan kepada siapa? Kepada Adam. Dan yang diambil
darinya oleh siapa? Oleh Iblis. Ellen White berkata, “Kristus
harus membentuk karakterNya sendiri, yang juga harus dibentuk oleh setiap pengikutNya,
melalui apa yang telah disediakanNya ~ pengurbananNya yang tak ada batasnya,
hidupNya, dan matiNya di dunia.”
Now we need to answer one final question before
we bring this to a close. Have you understood what we’ve studied? It’s amazing
how when you study Scripture and you study the Spirit of Prophecy together how
everything becomes clear.
I want to end with one question, “Will Adam
ever be placed upon the throne that he lost again?”
Sekarang
kita harus menjawab satu pertanyaan yang terakhir sebelum kita sudahi pelajaran
ini. Apakah kalian sudah mengerti apa yang kita pelajari? Bila kita belajar
Firman Tuhan dan pada waktu yang sama kita belajar Roh Nubuat,
sungguh
mengagumkan bagaimana semuanya menjadi jelas.
Saya
mau mengakhiri dengan satu pertanyaan, “Apakah Adam akan pernah ditempatkan
lagi di atas takhta yang pernah dihilangkannya?”
I want to read you a thrilling passage that
is found in the book Great Controversy pg. 647. If this doesn’t
make your skin tingle nothing will. Listen to what she says, she is speaking
about when the two Adams meet eventually in heaven. She says, “As the ransomed ones are welcomed to the
city of God, there rings out upon the air an exultant
cry of adoration. The two Adams are about to meet. The Son of God is standing
with outstretched arms to receive the father of our race—the being whom He
created, who sinned against his Maker, and for whose sin the marks of the
crucifixion are borne upon the Saviour's form. As Adam discerns the prints of
the cruel nails, he does not fall upon the bosom of his Lord, but in
humiliation casts himself at His feet, crying: ‘Worthy, worthy is the Lamb that
was slain!’ Tenderly the Saviour lifts him up and bids him look once more upon
the Eden home from which he has so long been exiled. After his expulsion from Eden, Adam's life on earth was filled
with sorrow. Every dying leaf, every victim of sacrifice, every blight upon the
fair face of nature, every stain upon man's purity, was a fresh reminder of his
sin. Terrible was the agony of remorse as he beheld iniquity abounding, and, in
answer to his warnings, met the reproaches cast upon himself as the cause of
sin…” You can imagine people saying “Oh, we
are in this mess because of you! If you
hadn’t sinned we wouldn’t have been in this mess.” She continues saying ~ by
the way those were my inspiration ~ she continues saying, “….With patient humility he [Adam] bore, for nearly a
thousand years, the penalty of transgression. Faithfully did he repent of his
sin and trust in the merits of the promised Saviour, and he died in the hope of
a resurrection.…” now listen to this, “…The Son of God redeemed man's failure and
fall; and now, through the work of the atonement, Adam is
reinstated in his first dominion…” Is Adam going to occupy the throne again?
Yes, he is
going to occupy the throne again. And it’s all because Jesus had to
come down and fight against the tempter, against he who took the throne from
Adam. He had to take the throne from the Devil so He could it back to Adam and
to all of those who accept Jesus Christ as Savior and Lord.
Saya mau membacakan bacaan
yang mengharukan yang terdapat di buku Great
Controversy hal 647. Jika ini tidak membuat bulu kuduk kalian berdiri,
tidak ada hal lain yang bisa. Dengarkan
apa yang dikatakan Ellen White, dia berbicara mengenai saat kedua Adam akhirnya
bertemu di Surga. Ellen White berkata, “Pada saat umat tebusan disambut masuk ke kota Allah, terdengarlah di udara
teriakan pujian penuh kegembiraan. Kedua Adam akan bertemu. Anak Allah berdiri
dengan kedua tanganNya terbuka untuk menerima bapak umat manusia ~ makhluk yang
diciptakanNya, yang telah berdosa terhadap Penciptanya, dan karena dosanya itu noda penyaliban membekas pada
sosok Sang Juruselamat. Saat Adam melihat bekas-bekas paku yang kejam, dia
tidak berani menghampiri dada Tuhannya, tetapi dengan segala kerendahan tersungkur di kaki Sang Juruselamat, sambil menangis, ‘Layaklah, layaklah Anak Domba
yang tersembelih!’ Dengan lemah lembut Sang Juruselamat mengangkatnya berdiri
dan menyuruhnya memandang sekali lagi ke taman Eden, ke rumahnya dari mana dia telah begitu lama diasingkan. Setelah Adam
dikeluarkan dari Eden, hidupnya di dunia ini dipenuhi oleh dukacita. Setiap
daun yang gugur, setiap korban yang disembelih, setiap cacat yang muncul di
atas alam yang indah, setiap noda pada kemurnian manusia, merupakan peringatan
baru akan dosanya. Kepiluan penyesalannya sangatlah berat saat dia melihat
bertambahnya dosa, dan sebagai jawaban kepada tegurannya, dia mendapatkan
dirinya dituding sebagai penyebab dosa…” Bayangkan orang-orang
berkata, “Oh, kemelut ini gara-gara kamu! Seandainya kamu tidak berdosa, kami
tidak akan berada dalam kemelut ini.” Ellen White melanjutkan ~ tadi itu adalah
inspirasi saya sendiri ~ Ellen White melanjutkan berkata, “…Dengan kerendahan hati dan kesabaran dia [Adam] menanggung hukuman dosa selama
hampir seribu tahun. Dengan setia dia bertobat dari dosanya dan berserah dalam
jasa Penebus yang dijanjikan, dan dia mati dengan harapan akan dibangkitkan…” sekarang, dengarkan ini, “…Anak Allah telah menebus kegagalan dan kejatuhan manusia; dan sekarang
melalui pekerjaan penebusan, Adam dikembalikan ke kuasaannya yang semula…” Apakah Adam akan menduduki takhtanya lagi? Ya,
dia akan menduduki takhta lagi. Dan semua itu karena Yesus telah turun ke dunia
dan melawan si penggoda, yaitu dia yang telah mengambil takhta itu dari
Adam. Yesus harus mengambil takhta itu dari Iblis supaya Dia bisa memberikannya
kembali kepada Adam dan kepada semua yang menerima Yesus Kristus sebagai
Juruselamat dan Tuhan.
I don’t know, folks, about you, but it’s comforting to me to know that that old accuser who always was going to heaven to accuse God’s people to
give Him a black eye, and make Him look bad, has been cast down, and now planet
earth is represented by Jesus Christ.
The Bible tells us that we have an Advocate with the Father, Jesus Christ,
the righteous. It’s comforting I am sure for the heavenly intelligences also
that they don’t have to put up with the rants and ravings of this foe of God.
But you know, the conflict in this world continues, doesn’t it? You know right
after that text that I read in Revelation 12 where it says, “The accuser of our
brethren… has been cast down,” it says, “rejoice, ye
heavens, and ye that dwell in them….” Notice, “ye heavens and ye that dwell in them” You’re talking about not only one world, this world, you
are talking about “heavens and all that who dwell in them” in all of the heavens. Ahh, but then the tone changes
because it goes on to say, “Woe…” notice: “rejoice heavens” the past is gone,
oho, “…Woe to the
inhabitants of the earth and of the sea! for the devil is come down unto you, …”
because he has
been cast out, right? “…the Devil is come down unto you having great wrath, because he knoweth that he hath but
a short time.” [KJV]
Saya tidak tahu tentang
kalian, Saudara-saudara, tetapi bagi saya adalah perasaan yang
menyenangkan mengetahui bahwa si pendakwa tua yang tadinya selalu pergi ke
Surga untuk mendakwa umat Tuhan, memfitnah Tuhan dan menjelek-jelekkan Tuhan,
telah dicampakkan, dan sekarang planet bumi diwakili oleh Yesus Kristus.
Alkitab mengatakan kepada
kita bahwa kita memiliki seorang Perantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang
benar. Saya yakin bagi makhluk-makhluk surgawi, tidak lagi harus menerima
kata-kata kasar dan ocehan gila dari musuh Tuhan ini, adalah suatu yang
menyenangkan. Tetapi, kalian tahu bahwa konflik di dunia ini masih berlanjut,
bukan? Kalian tahu, segera setelah teks yang saya bacakan di Wahyu 12 di mana
dikatakan pendakwa saudara-saudara kita telah dicampakkan, dikatakan, “Karena itu bersukacitalah, hai seluruh
langit dan kamu sekalian yang diam di
dalamnya…” ini berbicara bukan hanya tentang satu dunia, dunia ini,
ini berbicara tentang “…seluruh
langit dan kamu sekalian yang diam di dalamnya…” yaitu di seluruh langit. Aaah, tetapi kemudian nadanya
berubah karena selanjutnya dikatakan, “…celakalah…”
perhatikan:
bersukacitalah hai seluruh langit, masa lalu telah lewat, oho, “…celakalah kamu, hai penghuni bumi dan laut! Karena Iblis telah
turun kepadamu…” karena dia telah dicampakkan, benar? “…Iblis telah turun kepadamu dalam geramnya yang
dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
So, folks, the 24 elders play a very
important function in the universe. God has a representative style of
government and the worlds of the universe have their representatives in the
heavenly council. God knows everything. God could dictate everything. God could
do everything. But God cares about what His creatures think and God involves
them in the administration of the universe. What a wonderful God we have.
Jadi,
Saudara-saudara, ke-24 tua-tua memainkan peranan yang sangat penting dalam alam
semesta ini. Tuhan memiliki bentuk pemerintahan perwakilan dan dunia-dunia di
alam semesta memiliki wakil-wakil mereka dalam dewan surgawi. Tuhan mengetahui
segalanya. Tuhan bisa saja mendikte semuanya. Tuhan bisa saja melakukan segala
sesuatu. Tetapi Tuhan perduli apa yang dipikirkan makhluk-makhluk ciptaanNya
dan Tuhan melibatkan mereka dalam administrasi alam semesta. Betapa hebatnya
Tuhan kita.
Now we have some tactical matters that we
have to deal with yet. And this will be in our next lecture.
“Now, Pastor, wait a minute, doesn’t
Revelation 5:9-10 tell us that the 24 elders were redeemed from the earth and
that they shall reign upon the earth? How can you say then that the 24 elders
are angels if it says there clearly that the 24 elders were redeemed from the
earth and they shall reign upon the earth?”
Is it perhaps that that translation that we
find in the KJV is not the proper and correct translation? In our next study
together we will deal with some tactical matters that are very important to
define in this study that we are going through.
Sekarang
kita tiba pada beberapa masalah teknis yang masih harus kita selesaikan. Dan
ini akan menjadi pembahasan kita berikutnya.
“Nah,
Pastor, tunggu sebentar, bukankah Wahyu 5:9-10 mengatakan bahwa ke-24 tua-tua
ditebus dari dunia dan bahwa mereka akan memerintah bumi? Mengapa Anda berkata
bahwa ke-24 tua-tua adalah malaikat, jika di sana jelas dikatakan bahwa ke-24
tua-tua itu ditebus dari dunia dan mereka akan memerintah bumi?”
Mungkinkah
penerjemahan yang kita temui di KJV bukanlah terjemahan yang tepat dan
benar? Dalam pelajaran kita berikutnya
kita akan membahas beberapa masalah teknis yang sangat penting untuk
menjabarkan pembahasan yang sedang kita lakukan ini.
15 01 16
No comments:
Post a Comment