THE HOLY SPIRIT
Camp meeting at the Northern New England Conference
Dibuka
dengan doa.
One of the doctrines of the SDA church that is being seriously
questioned today within the church is the doctrine of the Trinity. Some people
feel very uncomfortable even when I use the word “Trinity”, they would prefer
that I use the word “Godhead”. I have no problem using the word “Godhead”, the
word “Godhead” simply includes the three Persons that Ellen White speaks of in
“the Heavenly Trio”. Many people today are teaching in the Adventist
church that the only eternal God is God the Father. That Jesus Christ at some
point in eternity past, so far back that we can’t even reckon it, was brought
forth into the universe by His Father. And they are teaching also that the Holy
Spirit is not a person, but the Holy Spirit is actually a force, or God’s
breath, or God’s energy that energizes creation. So basically the idea
is that there is only one eternal God, Jesus Christ was brought forth by the
eternal God at some point in eternity past, and the Holy Spirit is a force and
not a person.
Salah satu doktrin gereja MAHK yang
disorot secara serius hari ini di dalam gereja sendiri adalah doktrin mengenai
Trinitas. Ada orang-orang yang merasa tidak nyaman bila saya memakai kata
“Trinitas”, mereka lebih suka saya memakai kata “Godhead”[= Ketuhanan]. Saya
tidak keberatan memakai kata “Godhead”, kata “Godhead” sebenarnya mencakup ketiga Pribadi yang
disebut Ellen White sebagai “the Heavenly Trio” [Trio Surgawi].
Banyak
orang sekarang mengajarkan di dalam gereja Advent bahwa satu-satunya Allah yang
kekal adalah Allah Bapa, bahwa Yesus Kristus itu dikeluarkan oleh BapaNya suatu
saat jauuuuuh di masa lampau kekekalan,
sedemikian jauhnya hingga tidak bisa kita perhitungkan. Dan mereka juga mengajarkan bahwa Roh Kudus itu bukan
suatu pribadi, tetapi Roh Kudus adalah suatu tenaga, atau nafas Tuhan, atau
enerji Tuhan yang memberi enerji [=menghidupkan] ciptaan. Jadi
pada dasarnya, pendapat itu mengatakan hanya ada satu Tuhan yang kekal, pada
suatu saat di masa lampau kekekalan Yesus Kristus keluar dari Allah yang kekal,
dan Roh Kudus adalah suatu tenaga bukan pribadi.
I think that perhaps the reason why there is confusion in the
Adventist church about this issue particularly now of the Holy Spirit, is
because of the metaphors that the Bible uses to refer to the Holy Spirit. You
see, the Bible compares the Holy Spirit to a dove, it compares the Holy Spirit
to rain, it compares the Holy Spirit to oil, it compares the Holy Spirit to
fire, and it compares the Holy Spirit to wind. And so as a result because of
the metaphors that are used to describe the Holy Spirit, we get this impression
that the Holy Spirit is some substance or some essence that kind of permeates
everything and is present everywhere.
Because after all oil is poured, wind blows, fire burns, and so we say
the Holy Spirit must be an essence, or It must be a power, or It must be a
substance. However, the Bible is very clear that the Holy Spirit is a person. The Holy
Spirit loves, the Holy Spirit reasons, the Holy Spirit helps, the Holy Spirit
guides, the Holy Spirit reproves, He speaks, He can even be lied to. The
Bible and the Spirit of Prophecy are both very clear that the Holy Spirit is a
person.
We need to understand that when the Bible compares the Holy Spirit to rain
and to oil and to fire and to wind, these are metaphors that describe THE WORK
of the Holy Spirit. The Holy Spirit is not these things. He is compared to
these things.
Saya rasa, alasan mengapa terjadi
kerancuan di dalam gereja Advent mengenai isu ini tertutama tentang Roh Kudus,
mungkin karena metafora-metafora yang dipakai Alkitab dalam menunjuk kepada Roh
Kudus. Kalian lihat, Alkitab membandingkan Roh Kudus dengan seekor burung
merpati; Alkitab membandingkan Roh Kudus dengan hujan, membandingkan Roh Kudus
dengan minyak, membandingkan Roh Kudus dengan api, dan membandingkan Roh Kudus
dengan angin. Maka akibat metafora-metafora yang dipakai untuk menggambarkan
Roh Kudus ini, kita memperoleh kesan bahwa Roh Kudus itu adalah suatu zat, atau
suatu esensi yang menyebar dan menyerap ke dalam segala sesuatu, dan hadir di
mana-mana. Karena, bukankah minyak itu dicurahkan, angin bertiup, api membakar,
sehingga kita katakan bahwa Roh Kudus haruslah suatu esensi, atau suatu
kekuatan, atau suatu zat.
Namun, Alkitab sangat jelas mengatakan bahwa Roh Kudus adalah
satu pribadi. Roh Kudus mengasihi, Roh Kudus bergumul (berdebat), Roh Kudus
membantu, Roh Kudus membimbing, Roh Kudus menegur, Dia berbicara, bahkan orang
bisa berbohong kepadaNya. Alkitab dan Roh Nubuat sangat jelas menyatakan Roh Kudus
itu satu pribadi.
Kita perlu memahami bahwa ketika Alkitab membandingkan Roh
Kudus dengan hujan, dan dengan minyak, dan dengan api, dan dengan angin, ini
adalah metafora-metafora yang menggambarkan PEKERJAAN Roh Kudus. Roh Kudus
sendiri bukanlah benda-benda tersebut. Dia dibandingkan dengan benda-benda
tersebut.
Ellen White is absolutely clear that the Holy Spirit is a
person. I’d like to read as we begin three statements from Ellen White on the
personality of the Holy Spirit, and the veracity of the doctrine of Trinity.
Ellen White sangat jelas menyatakan
bahwa Roh Kudus adalah satu pribadi. Pada awal pembahasan ini saya ingin
membacakan tiga pernyataan dari Ellen White tentang kepribadian Roh Kudus, dan
ketepatan doktrin Trinitas.
The first statement is found in the book Evangelism, pg. 616 where Ellen
White is speaking to a group of students at Avondale College, and this is what
she says: “We
need to realize that the Holy Spirit who is as much a person as God is a
person, is walking through these grounds…”
So she says the Holy Spirit is as much a person as God is a person.
Pernyataan pertama ada di buku Evangelism, hal 616 di mana Ellen White sedang
berbicara kepada sekelompok mahasiswa di Avondale College, dan inilah yang dia
katakan, “Kita harus menyadari bahwa Roh Kudus itu adalah satu pribadi
sebagaimana Tuhan adalah satu pribadi, dan sedang berjalan di antara kita di
sini…” Jadi Ellen
White berkata bahwa Roh Kudus itu adalah satu pribadi sebagaimana Tuhan adalah
satu pribadi.
In another statement which we find in the book Evangelism, pg. 617 she speaks in these terms:
“The prince of the power
of evil can only be held in check by the
power of God…” now listen carefully, “…in the Third Person of the
Godhead, the Holy Spirit…” Notice she calls the
Holy Spirit the Third Person in the Godhead, which means that there must be the
Second and there must be the First.
Di pernyataan yang lain yang ada di
buku Evangelism, hal 617, Ellen White
berbicara demikian, “Pangeran kuasa kegelapan hanya
bisa ditahan oleh kuasa Tuhan..”
sekarang dengarkan baik-baik, “…dalam Pribadi Ketiga dari
Ketuhanan, yaitu Roh Kudus…” Perhatikan
Ellen White menyebut Roh Kudus: “Pribadi Ketiga dari Ketuhanan”, berarti
tentunya ada Pribadi yang Kedua, dan Pribadi yang Pertama.
Now the final statement that I would like to read is also from Evangelism pg. 615, here Ellen White states the following. “There are three living Persons
of the Heavenly Trio…” you catch that? For those who feel
uncomfortable with the word “Trinity”, they say “Trinity” is not in the Bible.
Neither is the word “incarnation” and the word “millennium” is not found in the
Scriptures and yet these are biblical concepts. The
word “Trinity” simply means “3 in unity” “tri-unity”. And so Ellen White
here says, “…There
are three living Persons of the Heavenly Trio, in the name of these three great
powers, The Father, The Son, and The Holy Spirit, those who receive Christ by
living faith, are baptized, and these powers will collaborate with the obedient
subjects of Heaven in their efforts to live the new life in Christ.”
Sekarang, pernyataan terakhir yang
ingin saya bacakan juga dari Evangelism,
hal 615, di sini Ellen White menyatakan yang berikutnya, “Ada
tiga Pribadi yang hidup dari Trio Surgawi…”
Kalian bisa menangkapnya? Mereka yang merasa tidak nyaman dengan kata
“Trinitas” berkata bahwa “Trinitas” tidak ada di dalam Alkitab. Tetapi kata
“inkarnasi” juga tidak ada, dan kata “millenium” pun tidak ditemukan di
Alkitab, kendati begitu ini adalah konsep-konsep Alkitab. Sederhananya, kata “Trinitas” berarti “3 dalam persatuan” “tri-unitas”
Maka Ellen White berkata di sini, “Ada tiga Pribadi yang
hidup dari Trio Surgawi. Mereka yang menerima Kristus melalui iman yang hidup,
dibaptiskan di dalam nama ketiga kuasa akbar ini, Bapa, Anak, dan Roh Kudus,
Dan kuasa-kuasa ini akan bekerja sama dengan warga Surgawi yang patuh, dalam
usaha mereka untuk menghidupkan kehidupan yang baru di dalam Kristus.”
Now this evening I would like us to talk about the work of the
Holy Spirit. How does the Holy Spirit accomplish His work? I am not going to talk about the nature of
the Holy Spirit because the nature of the Holy Spirit is a mystery. We
cannot understand what the Holy Spirit is in His essence, we cannot
understand what He is in His nature. Ellen White says that is a mystery too
deep for human understanding. But we can understand what is revealed about the
Holy Spirit. We can understand the work of the Holy Spirit. And I believe that
when we finish our study this evening we are going to understand a little bit
better how the Holy Spirit works and how it is that the Holy Spirit is a
Person.
Malam ini saya ingin membahas
pekerjaan Roh Kudus. Bagaimana Roh Kudus mengerjakan pekerjaanNya? Saya tidak
akan berbicara tentang kodrat Roh Kudus karena kodrat Roh Kudus adalah suatu misteri. Kita tidak bisa
memahami apakah Roh Kudus itu dalam esensinya, kita tidak bisa
memahami bagaimana Dia di dalam kodratNya. Ellen White berkata bahwa itu adalah
suatu misteri yang terlalu dalam bagi pemahaman manusia. Tetapi kita bisa
memahami apa yang dinyatakan tentang Roh Kudus. Kita bisa memahami pekerjaan
Roh Kudus. Dan saya yakin, pada waktu kita menyelesaikan pembahasan kita malam
ini kita akan memahami sedikit lebih baik lagi bagaimana cara kerja Roh Kudus
dan bagaimana Roh Kudus itu adalah satu pribadi.
I’d like to begin by reading a passage that we find in Psalm
8:3-8. Here we find 2 points that I want
to underline, and you’ll see what those points are in just a few moments when
we read the passage.
Here the Psalmist says this, “When I consider Your heavens, the
work of Your fingers, the moon and the stars, which You have ordained. 4What
is man that You are mindful of him, and the son of man that You visit him?...” this is speaking about the creation
of man, in other words the creation of Adam. Notice what it continues saying, “…5For You have made him
a little lower than the angels, and You have crowned him with glory and
honor…” who wears crowns? Kings wear crowns. And so we are told
here that when God created Adam He crowned him with glory and with honor. In
other words God created Adam to be king. Now every king has a realm of
dominion. Every king has a territory over which he governs. What was the
territory or the realm that God gave to Adam? Notice that this passage
continues telling us what it was. It continues saying, “….You have crowned him with glory
and honor. 6You have made him to have…” what? Aaah, that means rulership
“…to have dominion over the works of Your hands; You have put all things under his feet, …” that’s an expression that means “You have made him ruler over
all things”. And then it explains what those things are,
“… 7all sheep and oxen --- even the beasts of the field, 8the
birds of the air, and the fish of the sea that pass through the paths of the
seas…” when the Bible uses the expression “beasts of the field,
birds of the air and fish of the sea” it’s saying everything concerning planet
earth: sky, earth and waters. In other words, Adam was created by God to be king and his realm of dominion which he
was to rule over was planet earth. But then we have the temptation.
Saya ingin
mulai dengan membacakan tulisan yang ada di Mazmur 8:3-8. Di sini kita lihat 2
poin yang ingin saya garisbawahi, dan sebentar lagi kalian akan melihat
poin-poin apa ini saat kita membaca tulisan tersebut.
Di sini
pemazmur berkata, “Jika aku melihat langit-Mu,
buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: 4manusia
itu apa, sehingga Engkau memperhatikannya? Dan anak manusia itu apa, sehingga
Engkau mendatanginya? …” ini
berbicara tentang penciptaan manusia, dengan kata lain penciptaan Adam.
Perhatikan apa yang dikatakan selanjutnya, “…5 Engkau telah membuatnya sedikit lebih rendah daripada malaikat, dan Engkau telah memahkotainya dengan kemuliaan dan kehormatan…” siapa yang memakai mahkota? Raja-raja memakai
mahkota. Maka kita diberitahu di sini bahwa ketika Tuhan menciptakan Adam,
Tuhan memahkotainya dengan kemuliaan dan kehormatan. Dengan kata lain Tuhan
menciptakan Adam sebagai raja. Nah, setiap raja memiliki daerah kekuasaan.
Setiap raja memiliki daerah territorial yang diperintahnya. Apa daerah
kekuasaan yang diberikan Tuhan kepada Adam? Perhatikan, tulisan ini selanjutnya memberitahu kita apa itu. Dikatakan, “…Engkau telah memahkotainya
dengan kemuliaan dan kehormatan. 6 Engkau membuat dia …” apa?
Aaaah, itu berarti kekuasaan “…berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di
bawah kakinya…” ungkapan ini berarti “Engkau telah
menjadikan dia penguasa atas segala sesuatu.” Kemudian dijelaskan segala
sesuatu itu apa saja, “…7 kambing domba dan lembu sapi
sekalian, juga binatang-binatang di padang; 8 burung-burung di udara
dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan…” Bila
Alkitab memakai ungkapan “binatang-binatang di padang, burung-burug di udara,
dan ikan-ikan di laut” itu artinya segala sesuatu mengenai planet bumi: langit,
bumi, dan air. Dengan kata lain Adam diciptakan Tuhan untuk menjadi raja dan
daerah kekuasaannya di mana dia seharusnya memerintah adalah planet bumi.
Tetapi kemudian datanglah pencobaan.
Satan comes into the garden of Eden
and he overcomes Adam. And now, Adam from king becomes a slave or a servant.
And the territory over which Adam governed now passes into the hands of his
conqueror. Notice the principle of this that we find in Romans 6:16. You see,
Adam lost his position as king and he lost his realm of dominion or the
territory over which he reigned when he was overcome by Satan. Satan took over
the rulership and he took over the territory of this world. The principle is in
Romans 6:16, here the apostle Paul says, “Do you not know that to whom you present yourselves slaves to
obey, you are that one's slaves whom you obey, whether of sin leading to death, or of obedience leading to righteousness?”
In other words we are servants of the
one that we choose to obey. And thus, Adam from lord he became a servant. And
now Satan became the ruler of this world and this became his realm of dominion
or his territory.
Satan
datang ke taman Eden dan dia mengalahkan Adam. Dan sekarang, dari raja Adam menjadi
budak atau hamba. Dan daerah yang dikuasai oleh Adam sekarang beralih ke tangan
penakluknya. Perhatikan prinsip ini yang kita dapati di Roma 6:16. Kalian
lihat, Adam kehilangan posisinya sebagai raja dan dia kehilangan daerah
kekuasaannya atau teritorinya di mana dia memerintah ketika Satan
mengalahkannya. Satan mengambilalih kepemimpinannya dan dia mengambilalih
teritori dunia ini yang dikuasanya. Prinsip ini ada di Roma 6:16, di sini rasul
Paulus berkata, “Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada
seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang yang kamu
taati itu, entah
itu adalah dosa yang membawa kamu kepada
kematian, atau itu adalah ketaatan yang membawa kamu kepada kebenaran?” [NKJV yang diindonesiakan]
Dengan kata
lain kita adalah hamba siapa yang kita pilih untuk kita taati. Maka, dari tuan
Adam menjadi seorang hamba. Dan sekarang Setan menjadi penguasa dunia ini dan
dunia ini menjadi daerah kekuasaannya.
This is the reason why on the mount
of temptation Satan said something very interesting to Jesus. We find his words
in Luke 4:5-7. Jesus is on the mount of temptation and notice what we find
here. “Then the devil, taking Him up on a
high mountain, showed Him all the kingdoms of the world in a moment of
time…” You see, originally there was only one kingdom, by this time there are many kingdoms on
earth. And the Devil shows Jesus all of the kingdoms of the world and notice
what he says, “…. 6And the devil said to Him,
‘All this authority I will give You, and their glory; for this has been delivered to me, and I
give it to whomever I wish. 7Therefore, if You will worship before
me, all will be Yours.’"
What is the Devil offering
Jesus? All of the kingdoms of the world.
Is the Devil claiming to have dominion over this earth? Does he claim to be the
ruler of this earth? He most certainly does. And by the way, who delivered this
on to Satan? It was Adam.
Inilah alasannya mengapa di atas bukit pencobaan
Setan mengatakan sesuatu yang sangat menarik kepada Yesus. Kita dapati
kata-katanya di Lukas 4:5-7. Yesus berada di atas bukit pencobaan dan
perhatikan apa yang kita dapati di sana. “Kemudian Iblis membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap
mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia…” Kalian
lihat, aslinya hanya ada satu kerajaan, tetapi pada saat itu ada banyak
kerajaan di bumi. Dan Iblis menunjukkan kepada Yesus semua kerajaan di bumi dan
perhatikan apa katanya, “…. 6 Kata Iblis kepada-Nya: ‘Segala kuasa itu serta
kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan
kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. 7
Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.’"
Apa yang
ditawarkan Iblis kepada Yesus? Semua kerajaan di bumi. Apakah Iblis mengklaim
bahwa dia berkuasa atas bumi ini? Apakah dia mengklaim sebagai penguasa dunia
ini? Betul sekali. Dan sesungguhnya siapa yang menyerahkan ini kepada Setan?
Adam.
Now Ellen White has a very
interesting comment, in Patriarchs and Prophets
page 67, this is a phenomenal statement, this is what she says, “…At his creation Adam was placed in dominion over this earth
but by yielding to temptation he was brought under the power of Satan...” And then she quotes 2 Peter 2:19 “… ‘of whom a man is
overcome, of the same is he brought in bondage.’ When
man became Satan’s captives…”
please listen carefully now, “…the
dominion which he held, passed to his conqueror. Thus Satan became the god of
this world. He had usurped that dominion over the earth which had been
originally given to Adam. But Christ, by His sacrifice paying the penalty of
sin, would not only redeem man, but recover the dominion which he had
forfeited. All that was lost by the first Adam will be restored by the second.” Are you catching the picture?
And so now, as a result of sin, Satan
now becomes the ruler and this world becomes his realm of dominion.
Nah, Ellen
White mempunyai komentar yang sangat menarik di buku Patriarchs and Prophets, hal 67. Ini adalah pernyataan yang luar
biasa, inilah yang dikatakannya, “…Pada saat penciptaan, Adam ditempatkan sebagai
penguasa bumi ini tetapi karena dia menyerah kepada pencobaan, dia jatuh di
bawah kuasa Setan…” kemudian Ellen White mengutip 2
Petrus 2:19 “…Oleh siapa seseorang
dikalahkan, orang itulah yang menjadikan dia budaknya.’ Bilamana seseorang
menjadi tawanan Setan…” tolong dengarkan baik-baik sekarang, “…kekuasaan
yang dimilikinya, beralih kepada penakluknya. Maka Setan menjadi tuan dunia
ini. Dia telah merebut daerah kekuasaan atas bumi yang aslinya diberikan kepada
Adam. Tetapi dengan pengorbananNya membayarkan hukuman dosa, Kristus tidak
hanya menebus manusia, tetapi mengambil kembali kekuasaan yang telah
dihilangkan manusia. Semua yang dihilangkan oleh Adam yang pertama akan
dipulihkan oleh Adam yang kedua.”
Apakah
kalian menangkap gambarnya? Maka sekarang, sebagai akibat dosa, Setan menjadi
penguasa dan dunia ini menjadi daerah kekuasaannya.
Now how many people in this world
became the slaves of Satan? Every single person! “All have sinned and come short of the glory of God” “There is
none righteous, no, not one!” So how many of us became slaves of Satan? Every descendant of Adam became a slave
of Satan, a slave or a servant of his kingdom. Therefore the human race
needed someone to rescue that which were lost. Because no one within the human
race could recover the dominion. Because we all became slaves. No person on
this earth could recover the territory which Adam lost because we all became
slaves or servants of Satan. The human
race needed someone to recover that which was lost. And so Jesus in the
heavenly council said to His Father, “Father, I’ll go down. You see, I created
all of these beings…”
By the way do you know that Jesus
created us all? You know every time I say that somebody says, “No, no, I was
born from my mother.”
And so I tell them, “And who was your
mother born from?”
“Well, from her mother.”
“And where was her mother born from?”
“From her mother.”
“What happens if we go all the way
back to the beginning? All the way back to the beginning we end up with whom?
With Adam and Eve!” When Jesus created Adam and Eve, in them He created the entire human
race. Jesus was responsible for the existence of the entire human race.
And only He who created all could offer to come to this world to take the place
of us all.
And so Jesus said to His Father,
“Father, I’ll go down there and I’ll do battle with the Devil. He beat Adam and
took over the dominion, but I’ll beat the Devil. I will live the perfect life
that the Law demands from all human beings and then I will suffer the death
that all human beings deserve. In other words, I will live for all and I will
die for all. Because they are My creatures, I am responsible for their
existence. And once I have lived for all and I have died for all, whoever
receives Me as Savior and Lord will recover in Me the dominion which was lost.”
And when Jesus on the cross said, “It
is finished.” He had lived a perfect life in place
of all and He had died in place of all. He was the victor, this world now was
His, it was His realm of dominion and He was now King because He defeated the
Devil.
Berapa banyak
orang di dunia ini yang menjadi hamba Setan? Semua orang tanpa kecuali!
“Karena semua orang telah
berbuat dosa dan gagal mencapai kemuliaan Allah” [Rom
3:23] "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak” [Rom 3:10] Jadi berapa banyak dari kita menjadi hamba Setan? Setiap keturunan Adam menjadi
hamba Setan, hamba atau budak kerajaan Setan. Oleh karena itu, umat
manusia memerlukan seseorang untuk menyelamatkan apa yang telah hilang dari
mereka. Karena tidak ada seorang pun dari antara manusia yang bisa memulihkan
kekuasaan itu, karena kita semua telah menjadi hamba, tidak seorang pun di
dunia ini yang bisa memulihkan kekuasaan yang telah dihilangkan Adam, karena
kita semua sudah menjadi hamba atau budak Setan. Manusia membutuhkan seseorang
untuk mengambil kembali apa yang telah hilang. Maka di dalam dewan Surgawi
Yesus berkata kepada BapaNya, “Bapa, Aku yang akan turun. Aku yang telah
menciptakan semua makhluk ini…” apakah kalian tahu bahwa Yesus-lah yang telah
menciptakan kita semua?
Kalian
tahu, setiap kali saya berkata demikian, ada saja yang berkata, “Tidak, tidak,
saya dilahirkan ibu saya.”
Maka saya berkata kepada mereka, “Dan dari mana
datangnya ibu kalian?”
“Ya dari ibunya.”
“Dan dari mana datangnya ibunya?”
“Dari ibunya lagi.”
“Apa yang
terjadi jika kita terus mundur ke belakang hingga ke asal mulanya? Terus mundur
ke belakang maka kita berakhir dengan siapa? Dengan Adam dan Hawa!” Ketika Yesus menciptakan Adam
dan Hawa, maka di dalam mereka Yesus menciptakan seluruh umat manusia.
Dan hanya Dia yang telah menciptakan semuanya yang bisa menawarkan diri untuk
datang ke dunia ini dan menggantikan tempat kita semua.
Dan Yesus
berkata kepada Bapa-Nya, “Bapa, Aku akan turun ke dunia, dan Aku yang akan
berperang dengan Iblis. Dia telah mengalahkan Adam dan merebut kekuasaannya,
tetapi Aku akan mengalahkan Iblis. Aku akan menghidupkan hidup yang sempurna
yang dituntut oleh Hukum dari semua manusia, lalu Aku yang akan menderita
kematian yang seharusnya setimpal diterima semua manusia.” Dengan kata lain, “Aku
akan hidup bagi semua dan Aku akan mati bagi semua karena mereka itu ciptaanKu,
Aku yang bertanggungjawab atas eksistensi mereka. Dan bila Aku telah hidup bagi
semua dan mati bagi semua, maka siapa pun yang menerima Aku sebagai Juruselamat
dan Tuhan, di dalam DiriKu dia akan mendapatkan kembali kekuasaan yang telah
hilang.”
Dan ketika
di atas salib Yesus berkata, “Sudah selesai”, Dia telah
menjalani hidup yang sempurna sebagai pengganti kita semua dan Dia telah mati menggantikan
kita semua. Dia adalah pemenangnya. Dunia ini sekarang menjadi milikNya. Ini
adalah daerah kekuasaanNya dan Dia sekarang adalah Rajanya karena Dia telah
mengalahkan Iblis.
You know, shortly before Jesus’ death
Jesus spoke about this. In John 12:31-33 this is just a couple of days before
the death of Christ. Jesus said this, “Now is the judgment of this world; now the ruler of this world
will be cast out…” what was He talking about? Jesus
continued saying,
“…32And I, if I am lifted up from the earth, will draw all peoples to Myself.’ 33This
He said, signifying by what death He would die.”
So how was the Devil going to be cast
out as the ruler of this world? Through what? Through the death of Jesus Christ
on the cross to redeem the failure of every person on planet earth, to live the
life that everyone on planet earth should live.
Tahukah
kalian, tidak lama sebelum kematian Yesus, Dia berbicara mengenai hal ini. Di
Yohanes 12:31-33 ini hanya beberapa hari sebelum kematian Kristu, Yesus
berkata begini, “‘Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga
penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar…” apa yang dibicarakan Yesus di sini?
Yesus melanjutkan, “…32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua
orang kepada-Ku.’ 33 Ini
dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.”
Jadi
bagaimana caranya mencampakkan Iblis keluar sebagai penguasa dunia ini? Lewat
apa? Lewat kematian Yesus Kristus di salib untuk menebus kegagalan setiap
manusia di planet bumi, dengan menghidupkan hidup yang seharusnya dihidupkan
oleh setiap orang di planet bumi.
In the book Desire of Ages pg. 758 Ellen White talks about what Jesus
accomplished on the cross in the following words, “Christ did not yield up His life till He had accomplished the
work which He came to do, and with His parting breath He exclaimed, "It is
finished." [John 19:30]….” Now listen carefully, “…The battle had been won. His right
hand and His holy arm had gotten Him the victory. As a Conqueror He planted His
banner on the eternal heights. Was there not joy among the angels? All heaven
triumphed in the Saviour's victory. Satan was defeated, and knew that his
kingdom was lost….”
When did Satan lose his kingdom? He lost his kingdom legally at
the cross. Because at the cross Jesus had lived for all, Jesus had died for
all, and anyone who would accept Him would be included in Him, in other words,
Jesus when He died on the cross He defeated Satan and He recovered the kingdom
and the territory which had been lost. Now He was the ruler and this earth was
His dominion.
Di buku Desire of Ages, hal. 758 Ellen White berbicara
tentang apa yang telah diselesaikan Yesus di atas salib, dengan kata-kata
berikut ini, “Kristus tidak menyerahkan nyawaNya. Sebelum Dia menyelesaikan
pekerjaan yang Dia datang untuk lakukan, dan dengan nafasNya yang terakhir Dia
berseru, ‘Sudah selesai.’ [Yoh. 19:30]…” sekarang dengarkan baik-baik, “…Peperangan
itu telah dimenangkan. Tangan kananNya dan lenganNya yang kudus telah membuat Dia
memperoleh kemenangan. Sebagai Pemenang Dia telah menancapkan panjiNya di
ketinggian yang kekal. Apakah tidak ada sukacita di antara para malaikat? Seluruh
Surga berjaya dalam kemenangan Sang Juruselamat. Setan telah dikalahkan, dan
dia tahu bahwa kerajaannya sudah hilang…” Kapan Setan kehilangan kerajaannya? Secara sah dia
kehilangan kerajaannya di salib. Karena di salib Yesus telah hidup bagi semua
manusia, dan Yesus telah mati bagi semua manusia, dan barangsiapa yang mau
menerima Dia, termasuk di dalam Dia. Dengan kata lain ketika Yesus mati di
salib, Dia telah mengalahkan Setan, dan Dia telah merebut kembali kerajaan dan
kekuasaan yang tadinya hilang. Sekarang Yesus-lah penguasanya dan dunia ini
adalah daerah kekuasaanNya.
You know the apostle John, many years after this,
probably between 60-70 years after Jesus died on the cross reminisced about
this experience or remembered this experience and the reaction in heaven.
Notice Revelation 12:10-12 this is long afterwards, but John inspired by the
Holy Spirit is being shown this scene in heaven, of what happened in heaven
when Jesus won the victory. It says there in Revelation 12:10: “Then I heard a
loud voice saying in heaven, ‘Now salvation, and strength, and the kingdom of
our God…” notice! “…and the
kingdom of our God, and the power of His Christ have come, for the accuser of our
brethren, who accused them before our God day and night, has been…” what? “…cast
down…” did that happen at the cross according to
what we’ve read? Absolutely. And now notice what we find:
“…11And they overcame him by the blood of the Lamb and by the
word of their testimony, and they did not love their lives to the death…” Now notice how Heaven reacted,
“…12Therefore rejoice, O heavens, and you who dwell in
them!…” So what was the reaction of the heavens as
a result of the victory of Jesus? O, Heaven was to what? “…Rejoice O, heavens…”
But now notice, “…Woe…”
See the
contrast? Rejoice up there, but on earth what? Woe! “…Woe to the
inhabitants of the earth and the sea! For the devil has come down to you,
having great wrath, because he knows that he has…” what? “…that he has a
short time."
So at the cross of Calvary Jesus gained the victory.
Satan now knows that this earth, that
Jesus is the legitimate king of this earth, this is His territory and the Devil
knows that he has legally lost it.
Kalian tahu, rasul Yohanes, bertahun-tahun setelah ini,
mungkin antara 60-70 tahun setelah kematian Yesus di salib, mengingat-ingat
pengalaman itu dan reaksi di Surga. Perhatikan Wahyu 12:10-12 ini terjadi lama
setelah itu, tetapi diilhami oleh Roh Kudus, Yohanes ditunjukkan adegan di
Surga ini, tentang apa yang terjadi di Surga ketika Yesus mendapatkan
kemenangan. Dikatakan di Wahyu 12:10 “Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga
berkata: ‘Sekarang keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita…” perhatikan, “…dan pemerintahan Allah kita dan kekuasaan Dia
yang diurapi-Nya telah tiba, karena pendakwa
saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah
kita, telah…” apa? “…dilemparkan ke bawah…” apakah itu terjadi di salib menurut apa yang telah kita
baca? Tentu saja. Sekarang perhatikan apa yang kita dapati, “…11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak
Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka, dan
mereka tidak menyayangkan nyawa mereka
sampai mati pun.…” Sekarang
perhatikan bagaimana Surga bereaksi, “…12Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan kamu sekalian yang diam di dalamnya…” Jadi apa reaksi Surga sebagai hasil kemenangan Yesus? O,
Surga bagaimana? “…bersukacilah, hai Surga…” tetapi sekarang perhatikan, “…celakalah…”
lihat
kontrasnya? Bersukacita di atas sana, tetapi di bumi apa? Celaka! “…Celakalah kamu, hai penghuni bumi dan laut! Karena Iblis telah turun kepadamu, dalam
geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa…” apa? “…bahwa waktunya sudah singkat." [NKJV yang diindonesiakan].
Jadi di salib Kalvari, Yesus telah memperoleh kemenangan.
Setan sekarang tahu bahwa dunia ini, bahwa Yesus adalah Raja yang sah dunia
ini, ini adalah daerah kekuasaanNya dan Iblis tahu bahwa secara sah dia sudah
kalah.
Now I would like us to transition to an event that took
place 50 days after the resurrection of
Christ, the day of Pentecost. There is an intimate relationship between the
victory of Jesus at the cross and what happened on the day of Pentecost. Now, prepare
yourselves for some surprises. Hang on to your seats, because now we are going to
talk about some things that perhaps you have not even heard before but they are
very biblical and very much in harmony with the Spirit of Prophecy about what
happened on the day of Pentecost.
Sekarang saya ingin kita beralih ke suatu peristiwa yang
terjadi 50 hari setelah kebangkitan Kristus, hari Pentakosta. Ada suatu
hubungan yang intim antara kemenangan Yesus di salib dan apa yang terjadi pada
hari Pentakosta. Nah, siap-siap untuk menerima kejutan. Perhatikan baik-baik!
Karena kita akan berbicara mengenai beberapa hal yang mungkin belum pernah
kalian dengar sebelumnya, tetapi hal-hal itu sangat alkitabiah dan sangat serasi dengan Roh Nubuat mengenai apa yang terjadi di hari
Pentakosta.
Go with me to Acts 2:1-4, and this is the pattern for what’s going to
happen under the latter rain. At the end of our study this evening we
are going to talk about the latter rain, the final outpouring of God’s Holy
Spirit. Notice Acts 2:1-4, there are several points that I want to underline
here. It says there: “When the Day of Pentecost had fully
come, they were all with one accord in one place. 2And suddenly
there came a sound from heaven, as of a rushing mighty wind…” what is the first phenomena? A mighty rushing what? “…wind, and it filled the whole house where
they were sitting. 3Then there appeared to them divided tongues, as
of…” what? “…fire…”
second phenomena is what?
“…fire…” wind and what else? Fire. And now
notice what it continues saying, verse 3 “…Then there appeared
to them divided tongues, as of fire, and one
sat upon each of them. 4And they were all filled with the Holy
Spirit and began to speak with other tongues…”
now listen carefully, they
“…began to speak with other
tongues, as the Spirit gave them utterance…”
who gave the utterance of, the gift
of tongues to the disciples? The Spirit gave them utterance of these tongues.
Now let me ask you this, what is the first
time in the Bible where God imparted the gift of tongues? At the tower of
Babel.
Marilah
bersama saya ke Kisah 2:1-4, dan ini
adalah pola bagi apa yang akan terjadi di saat hujan akhir. Pada
akhir pembahasan kita malam ini kita akan berbicara tentang hujan akhir,
pencurahan Roh Kudus Tuhan yang terakhir. Perhatikan Kisah 2:1-4, ada beberapa
poin yang ingin saya garisbawahi di sini. Dikatakan, “Ketika hari Pentakosta benar-benar telah tiba, mereka semuanya dengan sehati berkumpul di satu tempat. 2
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras…” apakah
fenomena yang pertama? Suatu tiupan keras apa? Angin. “…yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 3 dan
tampaklah kepada mereka lidah-lidah yang
bercabang, seperti…” apa? “…nyala api…” Fenomena yang kedua apa? “…nyala api…” angin
dan apa lagi? Api. Sekarang perhatikan apa yang dikatakan selanjutnya, ayat 3, “…dan tampaklah kepada mereka
lidah-lidah yang bercabang, seperti nyala
api, dan tiap satu hinggap pada mereka
masing-masing. 4 Dan mereka semuanya dipenuhi oleh Roh Kudus, lalu mereka
mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain…” sekarang dengarkan baik-baik, “…mereka mulai berkata-kata
dalam bahasa-bahasa lain, sesuai yang
diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengucapkannya.…” [NKJV yang diindonesiakan]. Siapa
yang memberi karunia lidah kepada para murid? Roh yang memberi mereka ucapan-ucapan
dari bahasa-bahasa tersebut.
Nah, coba saya tanya kalian, kapan pertama kalinya tertulis di Alkitab di mana Tuhan
memberikan karunia lidah? Di menara Babel.
Now, granted, the purpose at Babel
was different than the purpose at Pentecost. You see, the purpose at Babel was
that they had consolidated evil, they
were all on the same page. They were all of one accord but for evil. And so God
said, “So that evil cannot consolidate I am going to make them speak different
tongues so that they have to spread out over the earth.” And in this way it is
very difficult for evil to become a worldwide rebellion and for them all to
unite in rebellion against God. And so you have all of the nations that come as
a result of what happened at the tower of Babel.
Now at Pentecost, you see, after God
confused the languages, there was a problem for the disciples because you had
all of these nations represented on the day of Pentecost, and the disciples
probably could only speak Aramaic. So God had created a problem at Babel. They
say, “How are we going to reach all those people?” God said, “Not a problem,
I’ll just give my disciples the ability to speak all these languages so then
they can share the gospel.” And so He gave them the gift of tongues. And it
says here that it was the Holy Spirit that gave them utterance.
Nah, memang benar tujuan di Babel itu berbeda dengan tujuan di
Pentakosta. Kalian lihat, tujuan di Babel adalah karena mereka telah
mempersatukan niat yang jahat, mereka semuanya sehati. Mereka semuanya sepakat
tetapi untuk berbuat kejahatan. Maka Tuhan berkata, “Supaya kejahatan itu tidak
bisa menyatu, Aku akan membuat mereka berbicara dalam bahasa-bahasa yang
berbeda, supaya mereka harus menyebar ke seluruh dunia.” Dan dengan cara
demikian sulitlah bagi yang jahat untuk menjadi pemberontakan yang mendunia dan
bagi mereka semuanya untuk bersatu dalam pemberontakan terhadap Tuhan. Maka, akibat
dari apa yang terjadi di menara Babel, terbentuklah segala macam bangsa.
Sekarang, di Pentakosta, kalian lihat, setelah Tuhan mengacaukan bahasa
[di Babel], timbullah masalah bagi para murid karena ada segala macam bangsa
yang terwakili pada hari Pentakosta itu, sedangkan para murid kira-kira hanya
bisa berbahasa Aram. Maka Tuhan telah menciptakan masalah di Babel. Mereka
berkata, “Bagaimana kita bisa menjangkau semua orang itu?” Tuhan berkata,
“Bukan masalah, Aku beri saja murid-muridKu kemampuan untuk berbicara dalam
bahasa-bahasa tersebut supaya mereka bisa membagikan Injil.” Maka Tuhan memberi
para murid itu karunia lidah. Dan dikatakan di sini bahwa Roh Kudus-lah yang
memberikan ucapan-ucapan kepada mereka.
But now let me read a very
interesting passage in Scripture and then read what Ellen White had to say
about happened at the tower of Babel.
Genesis 11:6-8 speaks about what
happened at the tower of Babel. It says there:
“And
the LORD said, ‘Indeed the people are one and they all have one
language, and this is what they begin to do; now nothing that they propose to
do will be withheld from them. 7 Come,
let Us go down and there confuse their language…” who was going to go down? God says, “…let Us go down…” would that include Him? Would that include the Lord who
was speaking here? Yes. “…let Us go down and there confuse their
language, that they may not understand one another's speech.’ …” now listen carefully, verse 8, “… 8So the LORD scattered them abroad from there
over the face of all the earth, and they ceased building the city …” who scattered them? The Lord scattered them. Who was it
that confused their languages? The Lord.
Sekarang, izinkan saya membacakan tulisan yang sangat menarik dari
Alkitab, lalu saya akan membacakan apa yang dikatakan Ellen White tentang apa
yang terjadi di menara Babel.
Kejadian 11:6-8 berbicara tentang apa yang terjadi di menara Babel.
Dikatakan, “dan Ia berfirman: ‘Memang benar
mereka ini satu bangsa, dengan satu bahasa untuk semuanya, dan inilah yang mulai
mereka lakukan; mulai sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang menghalangi mereka 7 Baiklah Kita
turun dan mengacaukan bahasa mereka di sana…” siapa yang akan turun? Tuhan berkata, “…Baiklah Kita turun…” apakah
itu termasuk Tuhan? Apakah itu termasuk Tuhan yang sedang berbicara di sini?
Ya. “…Baiklah Kita turun dan
mengacaukan bahasa mereka di sana, sehingga
mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.’…” Sekarang
dengarkan baik-baik, ayat 8, “…8 Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke
seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu…”[NKJV
yang diindonesiakan] Siapa
yang menyerakkann mereka? Tuhan yang menyerakkan mereka. Siapa yang mengacaukan
bahasa mereka? Tuhan.
But now listen to this comment from
Ellen White.
It’s found in the book The Story of Redemption page 73. Remember we
were talking of how the Holy Spirit accomplishes Its work. How can it be a
Person and yet apparently be poured out and permeates everything, and be
present personally everywhere? How is that? Well, let’s notice how the Holy
Spirit works. The Story of Redemption pg.
73. Ellen White says, “They have built their tower to
a lofty height…” listen
carefully now, “…when
the Lord sent two angels
to confound
them in their work…” what was that? The Lord what? “…sent two
angels to confound them in their work. Men had been appointed for the
purpose of receiving word from the workmen at the top of the tower, calling for
material for their work, which the first would communicate to the second, and
he to the third, until the word reached those on the ground. As…” now listen
carefully, “…As the word was
passing from one to another in its descent, the
angels confounded their language…” who? Interesting, “…the angels confounded their language, and
when the word reached the workmen upon the ground, material was called for
which had not been required.…” And then Ellen White makes this very telling
statement, she says, “…Lightening from
heaven as a token of God’s wrath broke off the
top of their tower, casting it to the ground.”
So who gave the gift of tongues? It was God, through the ministration of what?
Through the ministration of two angels.
Tetapi sekarang dengarkan komentar ini dari Ellen White.
Adanya di buku The Story of Redemption,
hal. 73. Ingat ya sekarang yang kita bicarakan adalah bagaimana Roh Kudus
menyelesaikan pekerjaanNya. Bagaimana mungkin Dia yang satu Pribadi namun
ternyata bisa dicurahkan dan bisa masuk ke segala sesuatu, dan bisa hadir di
mana-mana? Kok bisa? Nah, mari kita simak bagaimana Roh Kudus bekerja. The Story of Redemption, hal 73, Ellen White
berkata, “…Mereka telah membangun menara sampai sangat tinggi…” dengarkan
baik-baik sekarang, “…ketika Tuhan mengirimkan dua
malaikat untuk mengacaukan mereka yang bekerja…” apa? Tuhan bagaimana? “…mengirimkan dua
malaikat untuk mengacaukan mereka yang bekerja. Ada orang-orang yang ditugaskan
sebagai penyambung lidah para pekerja di bagian atas menara, untuk minta bahan
bangunan yang mereka perlukan. Orang yang pertama akan meneruskan permintaan
tersebut kepada orang yang kedua, dan dia kepada orang yang ketiga hingga
permintaan itu sampai ke bawah. Sementara…” sekarang dengarkan baik-baik, “…sementara
kata-kata itu diteruskan dari satu orang kepada yang lain dalam perjalanannya
ke bawah, para malaikat mengacaukan bahasa mereka…” siapa? Menarik!
“…para malaikat mengacaukan bahasa mereka, dan pada saat
kata-kata itu tiba pada para pekerja yang di bawah, bahan bangunan yang
disebutkan bukanlah bahan bangunan yang diminta…” Lalu Ellen White memberikan pernyataan yang bisa
dipercaya ini, dia berkata, “…Kilat dari langit yang
melambangkan murka Tuhan, mematahkan bagian atas dari menara mereka, dan
mencampakkannya ke bumi.”
Jadi siapa yang memberikan karunia lidah? Tuhan. Melalui pelayanan siapa? Melalui
pelayanan dua malaikat.
Now you are saying, “What does this have to do with the
day of Pentecost?”
Well, let’s pursue this a little bit more. Go with me to
Psalm 104 and let’s read verses 1-4 and I am going to read this first in the
KJV, in the NKJV. And before I read this I need to tell you something about
Bible translations. There are those who say that we must use only the KJ
translation. After all if it is good enough for Christ, it should be good
enough for me. Now, let me tell you that I believe that the manuscripts that
were used for the KJ translation are the best manuscripts. I believe that Textus
Receptus is the best manuscript trail, but I do not believe that the KJ
translation is always the best translation of those texts. Are you
understanding me? I have great respect for the KJ translation, tremendous
respect, it’s a poetic version, a beautiful version, it’s a literary
masterpiece, but there are many times in the KJV where there are
mistranslations. The translations were not inspired. Are you understanding my
point?
Sekarang kalian berkata, “Apa hubungannya itu dengan hari
Pentakosta?”
Nah, marilah kita telusuri sedikit lebih dalam lagi. Mari
bersama saya ke Mazmur 104 dan kita baca ayat 1-4, dan pertama-tama saya akan
membaca dari NKJV. Dan sebelum saya bacakan itu, saya mau memberitahu kalian
tentang penerjemahan Alkitab. Ada orang-orang yang berkata bahwa kita hanya
boleh memakai terjemahan KJV. Bukankah itu sudah cukup baik buat Kristus, maka
itu tentunya cukup baik buat saya. Nah, saya beritahukan kalian bahwa saya
yakin, naskah-naskah yang dipakai untuk
menerjemahkan KJV adalah naskah-naskah yang terbaik. Saya yakin
bahwa Textus Receptus adalah jalur
naskah yang terbaik, tetapi saya tidak yakin bahwa terjemahan KJV itu selalu
terjemahan yang paling tepat dari naskah-naskah tersebut. Apakah
kalian memahami saya? Saya sangat menghormati terjemahan KJV, amat sangat
menghargainya. Itu adalah versi yang sangat puitis, versi yang sangat
indah, itu adalah suatu mahakarya sastra. Tetapi seringkali di KJV ada kesalahan penerjemahan.
Penerjemahannya tidak diilhami. Apakah kalian mengerti poin
saya?
For example the state of the dead. The NIV is far better
when it comes to the state of the dead than the KJV. Let me give you one
example.
Acts 2 when Peter is preaching he says and he is quoting
Jesus, it’s a quotation from Psalm 16, and Jesus is speaking prophetically, He
says “You will not leave My soul in hell nor will you
allow Your Holy One to see corruption.” So when you use that text, they say, “See, it is clear as day, Jesus had a
soul and it went to hell.”
Do you know how the NIV translates
it? It translates it correctly. We’ve always said that the soul is what? The
person, right? And the word “hell” there, the word ᾅδης [ hadēs hah'-dace]
really means “grave”. And
so the NIV translates it “You will not leave ME in the grave…” Is it easier to use that translation with non-Adventists? It
most certainly is, much easier. We say, “It’s in your very own Bible.” In the
NIV which is the most common version used today.
Misalnya tentang status orang mati. Terjemahan NIV jauh
lebih bagus mengenai status orang mati daripada KJV. Saya beri satu contoh.
Kisah 2:27, ketika Petrus berkhotbah
dan dia berkata ~ dia sedang mengutip Yesus, dan itu adalah kutipan dari Mazmur
16, di mana Yesus berbicara dalam nubuatan ~ Yesus berkata, “sebab Engkau tidak akan meninggalkan
jiwa-Ku di
dunia orang mati, dan tidak mengizinkan Orang Kudus-Mu melihat
pembusukan.” Jadi bila kita memakai teks ini,
orang-orang akan berkata, “Tuh, jelas sekali kan, Yesus punya jiwa, dan jiwaNya
pergi ke dunia orang mati.”
Tahukah kalian bagaiamana NIV
menerjemahkannya? NIV menerjemahkannya dengan tepat. Kita kan sudah tahu bahwa
jiwa itu apa? Jiwa adalah manusia itu sendiri, bukan? Dan kata “dunia orang
mati” di sana, kata ᾅδης [ hadēs hah'-dace] sesungguhnya berarti “kubur”. Maka NIV
menerjemahkannya, “Engkau tidak akan meninggalkan Aku di dalam kubur…”
Apakah terjemahan ini lebih mudah dipakai untuk berbicara dengan orang-orang
non-Advent? Tentu saja. Jauh lebih mudah. Kita bisa berkata, “Kan tertulis di
dalam Alkitab kalian sendiri?” NIV adalah versi yang paling umum dipakai
sekarang.
And there is example after example of the fact that some
of these modern versions have a better translation than the KJ even though that
the manuscripts that are used for the KJ are the best manuscripts. Am I making
myself clear?
Now with this in mind let me read you from Psalm 104:1-4
from the NKJV and then I am going to read from the NIV which is a more accurate
translation. Here it says, “Bless the LORD, O my soul! O LORD my God, You are very
great: You are clothed with honor and majesty, 2Who cover Yourself with light as with a garment, Who stretch out the
heavens like a curtain. 3He lays the beams of His upper chambers in
the waters, …” and now listen carefully, “…Who makes the clouds His
chariot…” what do clouds represent in Scripture?
Angels. So what is God’s chariot? His angels. I wished I had time to amplify
that point, it would take me 15 minutes to go through the material, to go to
Ezekiel 1 and other passages that we
find in Scriptures but we don’t have
the time. So it continues saying here “…Who makes the
clouds His chariot, Who walks on the wings of the wind…” and here comes the key portion
“…4Who makes His angels spirits, His ministers a flame of
fire.”
Now, I believe this is a mistranslation. Let me explain
why.
Dan ada banyak contoh bahwa beberapa versi modern ini
terjemahannya lebih baik daripada KJV walaupun naskah-naskah yang dipakai oleh
KJV adalah naskah-naskah yang paling baik. Apakah saya cukup jelas?
Sekarang, dengan mengingat hal ini, saya akan membacakan
Mazmur 104:1-4 dari KJV lalu saya akan membacakannya dari NIV, yang
terjemahannya lebih tepat.
Terjemahan KJV
berkata, “Pujilah TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar!
Engkau yang berpakaian kehormatan dan kebesaran,
2 Yang menyelimuti DiriMu dengan terang
seperti dengan pakaian, Yang membentangkan
langit seperti tenda, 3 Dia menempatkan
tiang-tiang dari kamar-kamar loteng-Mu di air…” sekarang
dengarkan baik-baik, “…Yang menjadikan awan-awan sebagai kendaraan-Nya…” apa yang dilambangkan awan-awan di
dalam Alkitab? Malaikat. Jadi apa kendaraan Tuhan? Malaikat-malaikatNya. Sayang
saya tidak ada waktu untuk menjelaskan poin ini, saya butuh 15 menit untuk
membahas materi itu, untuk melihat Yehezkiel pasal 1 dan tulisan-tulisan lain
yang ada di Alkitab, tetapi kita tidak ada waktu. Jadi, di sini dikatakan
selanjutnya, “…Yang menjadikan awan-awan
sebagai kendaraan-Nya, yang berjalan di atas sayap angin…” dan
sekarang bagian kuncinya, “…4 Yang membuat malaikat-malaikatNya roh, pelayan-pelayanNya suatu
nyala api.”
Nah, menurut saya ini adalah terjemahan yang salah. Saya
akan menjelaskan mengapa.
In Hebrew as well as in Greek the
word that is translated “spirit” is the identical word that is translated
“wind”. The Hebrew word רוּ×— [rûach
roo'-akh] is translated in the Old
Testament “spirit” but it also translated “wind” it means basically the same
thing. The New Testament word πνεῦμα [pneuma
pnyoo'-mah] is also translated
“spirit” but in John 3 when Jesus spoke to Nicodemus He used the word πνεῦμα
[pneuma
pnyoo'-mah] to speak about the
“wind”. In other words, the word “spirit” or the word רוּ×— [rûach
roo'-akh] and πνεῦμα
[pneuma
pnyoo'-mah] can very legitimately
be translated not “spirit” but “wind”, and most modern versions have caught
this nuance in their translation of Psalm 104:3-4.
Dalam
bahasa Ibrani dan Greeka, kata yang diterjemahkan “roh” adalah kata yang persis
sama yang diterjemahkan “angin.” Kata Ibrani רוּ×— [rûach roo'-akh] di dalam Perjanjian Lama diterjemahkan “roh”
tetapi juga diterjemahkan “angin”, yang pada dasarnya berarti hal yang sama.
Kata Perjanjian Baru πνεῦμα [pneuma pnyoo'-mah] juga diterjemahkan “roh” tetapi di Yohanes
pasal 3 ketika Yesus berbicara kepada Nikodemus Dia memakai kata πνεῦμα [pneuma pnyoo'-mah] untuk berbicara tentang “angin”. Dengan kata lain, kata “roh” atau רוּ×— [rûach roo'-akh] dan πνεῦμα [pneuma pnyoo'-mah] bisa secara sah diterjemahkan bukan “roh”
tetapi “angin” dan kebanyakan versi-versi modern menangkap nuansa ini di dalam
menerjemahkan Mazmur 104:3-4.
Now, let me read
from the NIV which I believe is a better translation. It says there: “2 The Lord wraps himself in light as with a garment; He stretches out the heavens like a tent 3 and lays the beams of his upper chambers on their waters. He makes the
clouds his chariot and rides on the wings of the wind.…”
and now listen to the last part, “…4 He makes winds his messengers, flames of fire his servants.”
Now you are saying, “How do you know that’s talking about the
angels, that the angels are being compared to winds and the
angels are being compared to tongues of fire or flames of fire?”
Simply
because the book of Hebrews tells us so. Go with me to Hebrews 1:7 very
important verse. And once again I am going to read from the NIV version because
really the best translation is not “Who makes His angels spirits…” that is not the best translation. The
best translation is “…4 He makes his angels…” what?
“…winds…” and “…tongues of fire.” Or “… flames of fire.”
Notice Hebrews 1:7
“In speaking of the angels he says, ‘He makes his angels
winds, and his servants flames of fire.’”
So who is compared with winds and fire? The angels.
Sekarang, saya akan membacakan dari NIV yang
menurut saya adalah terjemahan yang lebih baik. Dikatakan di sana, “2 Tuhan membungkus DiriNya dalam terang sebagaimana dengan pakaian. Dia membentangkan langit seperti tenda, 3
dan
menempatkan tiang-tiang dari kamar-kamar loteng-Nya di atas air. Dia menjadikan awan-awan sebagai kendaraan-Nya, dan
berjalan di atas sayap angin…” dan sekarang dengarkan bagian yang
terakhir, “…4 Dia membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Nya, dan api yang menyala sebagai
pelayan-pelayan-Nya.”
Sekarang kalian berkata, “Dari mana kita tahu itu berbicara
tentang malaikat? Bahwa malaikat dibandingkan angin, dan malaikat dibandingkan
lidah-lidah api atau nyala-nyala api?”
Sederhana, karena kitab Ibrani memberitahu kita
demikian. Marilah bersama saya ke Ibrani 1:7, ayat yang sangat penting. Dan
sekali lagi saya akan membaca dari versi NIV karena terjemahan yang tepat bukan
“…Yang membuat malaikat-malaikatNya roh…” itu bukan terjemahan yang terbaik. Terjemahan
yang terbaik adalah “…Dia membuat …” apa? “…angin sebagai suruhan-suruhan-Nya,
dan…”
apa? “…api yang menyala…” atau lidah-lidah api, “…sebagai pelayan-pelayan-Nya.”
Perhatikan Ibrani 1:7 “Dan tentang malaikat-malaikat
Ia berkata: Dia membuat malaikat-malaikat-Nya angin
dan pelayan-pelayan-Nya nyala api."
Jadi siapa yang dibandingkan dengan angin dan api?
Para malaikat.
Question: What were the two phenomena
the two natural, so-called natural phenomena that took place on the day of
Pentecost? Wind and what? Wind and fire. And the ability to speak other
languages which Ellen White explains in Genesis chapter 11, God sent two angels
to give the gift of tongues.
Now let me pursue this. Do you know
that Ellen White understood this? This is so interesting that Ellen White would
capture this thought. You know so many people are critical of Ellen White. And
I find that those who criticize Ellen White fit in one of two categories. # 1
they never read Ellen White or # 2 they read Ellen White with the purpose of
proving her wrong. If you don’t read Ellen White, you can’t criticize her
because you don’t know what you are talking about. And if you read Ellen White
with the purpose of criticizing and finding defects, you’ll find them, because
as they say you can prove anything you want
to prove from the Bible. Now, that doesn’t mean that the Bible teaches it. It
means that you can make the Bible teach what you believe and what you think and
you can make it sound pretty reasonable. People who keep Sunday as a
day of rest do that very frequently don’t they? They use all of those first
day’s texts to say, “See, Jesus resurrected on Sunday, we are supposed to
keep Sunday”, but of course the Bible doesn’t teach that.
Pertanyaan:
Apakah kedua fenomena, kedua fenomena alam yang terjadi pada hari Pentakosta?
Angin dan apa? Angin dan api. Dan kemampuan untuk berbicara
dalam bahasa-bahasa yang lain yang dijelaskan Ellen White di Kejadian pasal
11, Tuhan mengirimkan dua orang malaikat untuk memberikan karunia lidah.
Sekarang,
izinkan saya melanjutkan. Tahukah kalian bahwa Ellen White memahami hal ini?
Ini sangat menarik, bahwa Ellen White menangkap pendapat tersebut. Kalian tahu
ada banyak orang bersifat kritikal terhadap Ellen White. Dan menurut saya
mereka yang mengritik Ellen White jatuh dalam salah satu dari dua kategori.
Pertama mereka tidak pernah membaca Ellen White, atau kedua, mereka membaca
Ellen White namun dengan tujuan untuk membuktikan dia keliru. Jika orang tidak
membaca Ellen White, dia tidak berhak mengritiknya karena dia tidak tahu apa
yang dia bicarakan. Dan jika orang membaca Ellen White dengan tujuan untuk
mengritik dan mencari kesalahan, dia akan menemukannya, karena seperti yang
kita ketahui, orang bisa
membuktikan apa saja yang mau dia buktikan dari Alkitab. Nah, itu tidak berarti
bahwa Alkitab mengajarkan demikian. Itu berarti orang bisa membuat Alkitab
mengajarkan sesuai pendapatnya dan dia bisa membuatnya cukup masuk akal.
Orang-orang yang memelihara hari Minggu sebagai hari perhentian sering
melakukan demikian, bukan? Mereka memakai semua teks tentang hari pertama untuk
mengatakan, “Lihat, Yesus bangkit pada hari Minggu, jadi kita harus memelihara
hari Minggu.” Tetapi tentu saja Alkitab tidak mengajarkan demikian.
Ellen White understood that the
angels were involved powerfully in the
day of Pentecost. I am going to read several statements now from the Spirit of
Prophecy, the first of them is in My Life Today
page 58. And by the way I am not leaving anything out of the quotation. I am
going to read it exactly as she wrote it, there is no dot, dot, dot. This is
what she says, “When the truth in its simplicity is lived in
every place…” what does she say? “…When the truth in its simplicity is lived
in every place…” listen carefully now, “…, then God will work through His angels as He
worked on the day of Pentecost, and hearts will be changed so decidedly that
there will be a manifestation of the influence of genuine truth, as is
represented in the descent of the Holy Spirit.”
Isn’t that interesting. If that was
the only one you might say, “Well, you know, you can interpret that in
different ways.
But there is more. Selected Messages Vol. 2 pg 57, listen
carefully to what she says, “When
the angels of heaven come among us…” when who comes
among us? “…When the angels of
heaven come among us,
and work through human agents, there will be solid, substantial conversions,
after the order of the conversions after the day of Pentecost.”
Notice once again she says that when
the angels of heaven come in our midst and work through human agents, that is
through us, as the Holy Spirit works through the disciples, there will be
solid, substantial conversions after the order of the conversions after the day
of Pentecost.
Ellen White
memahami bahwa para malaikat sangat terlibat pada hari Pentakosta. Saya akan
membacakan beberapa pernyataan sekarang dari Roh Nubuat, yang pertama ada di My Life Today, hal. 58. Dan ketahuilah saya
tidak menghilangkan apa-apa dari kutipan itu. Saya akan membacakannya persis
sebagaimana ditulis oleh Ellen White, tidak ada titik, titik, titik. Inilah apa
yang dia katakan, “Bilamana di segala tempat
kebenaran yang sederhana dihidupkan,…” apa katanya? “Bilamana di segala tempat kebenaran yang sederhana
dihidupkan,…” sekarang dengarkan baik-baik, “…maka Tuhan akan bekerja melalui malaikat-malaikatNya
sebagaimana Dia bekerja pada hari Pentakosta, dan hati-hati akan diubahkan
sedemikian nyata sehingga akan tampak suatu manifestasi dari pengaruh kebenaran
yang sejati, sebagaimana yang digambarkan oleh turunnya Roh Kudus.”
Menarik, kan?
Seandainya itu satu-satunya, kalian boleh berkata, “Yah, itu bisa diartikan
beda-beda.
Tetapi masih
ada yang lain. Di Selected Messages Vol. 2,
hal 57, dengarkan baik-baik apa yang dikatakan Ellen White. “Pada waktu malaikat-malaikat surga mendatangi kita…” pada waktu
siapa mendatangi kita? “…Pada waktu
malaikat-malaikat Surga mendatangi kita, dan bekerja melalui agen-agen manusia,
akan ada pertobatan yang menyeluruh dan besar sama seperti pertobatan yang
terjadi setelah hari Pentakosta.”
Perhatikan
sekali lagi, Ellen White berkata bahwa ketika malaikat-malaikat Surga datang ke
tengah-tengah kita dan bekerja melalui agen-agen manusia ~ yaitu melalui kita,
sebagaimana Roh Kudus bekerja melalui para murid ~ akan ada pertobatan yang menyeluruh dan besar sama
seperti pertobatan yang terjadi setelah hari Pentakosta.
In Manuscript
Releases Vol. 10 page 112 Ellen White says this, “All
heaven is interested in your salvation, and…” listen
carefully now, “…and angels of
God are waiting to do for you what they did for the early disciples on the day
of Pentecost.…” who is waiting to do for us what they did for the
disciples? Angels are waiting to do for us what they did for the disciples on
the day of Pentecost.
Di Manuscript Releases Vol. 10, hal 112, Ellen
White berkata demikian, “Seluruh Surga tertarik pada
keselamatanmu, dan…” dengarkan baik-baik sekarang, “…dan
malaikat-malaikat Tuhan sedang menunggu untuk melakukan untukmu apa yang mereka
lakukan bagi para murid mula-mula pada hari Pentakosta…” Siapa yang
menunggu-nunggu untuk melakukan untuk kita apa yang mereka lakukan untuk para
murid? Para malaikat sedang menunggu untuk melakukan bagi kita apa yang mereka
lakukan untuk para murid pada hari Pentakosta.
One more, in the book That I May Know Him, listen carefully to what
Ellen White says about angels. By the way I’ve been studying this for over 30
years, this particular topic. And do you know what led me to study this topic?
I took a denominational history class with a Seymour Irving Maxwell, ever heard
of Seymour Irving Maxwell? Tremendous church historian. Now I remember I was
sitting in class one day and Dr. Maxwell
speaking about the Holy Spirit he says, “I
want to share with you what I think about the personality of the Holy Spirit,
and how the Holy Spirit operates.” He says, “The Holy Spirit
is in the command and control center of the universe. He is in a certain place
but He knows everything. He is aware of everything that happens on the
battlefield, everything that happens on planet earth. And He ~ now that Jesus
has assumed a human body…”
and Ellen White corroborates this point “…now
that Jesus has a human body now the Holy Spirit has become the Representative
of the Commander of the Lord’s host. And now the Holy Spirit from the command
and control center, commands the angels, ‘Go do this’, ‘Go do that’, do the
other thing, etc.’” In other words the Holy Spirit is a Person who is in a certain
location and He is aware of everything because He is omniscient and therefore
He uses the angels to keep an active communication with every part of God’s
dominion.
Satu lagi,
di buku That I May Know Him, dengarkan
baik-baik apa kata Ellen White tentang para malaikat. Ketahuilah saya telah
mempelajari ini selama 30 tahun lebih, topik khusus ini. Dan tahukah kalian apa
yang membuat saya mempelajari topik ini? Saya pernah ikut kelas sejarah
denominasi pada Seymour Irving Maxwell. Kalian pernah mendengar tentang Seymour
Irving Maxwell? Seorang sejarahwan gereja yang hebat. Nah, saya ingat, suatu
hari saya sedang berada di dalam kelas, dan Dr. Maxwell yang berbicara tentang
malaikat, berkata, “Saya mau berbagi dengan kalian apa
pendapat saya tentang kepribadian Roh Kudus dan bagaimana Roh Kudus bekerja.” Dia
berkata, “Roh Kudus berada di pusat komando dan kontrol alam semesta ini.
Dia berada di suatu tempat khusus, tetapi Dia mengetahui segala sesuatu. Dia
tahu tentang segala yang terjadi di lapangan, segala yang terjadi di planet
bumi. Dan dia ~ sejak Yesus memakai tubuh manusia…” dan Ellen White menguatkan poin ini, “…sejak
Yesus memakai tubuh manusia, sekarang Roh Kudus menjadi Wakil/Representatif
Komandan bala tentara Tuhan. Dan
sekarang Roh Kudus dari pusat komando dan kontrolnya, memerintah para malaikat.
‘Pergi, lakukan ini’, ‘Pergi, lakukan
itu’, ‘Lakukan yang lain’ dll.” Dengan kata lain Roh Kudus adalah satu Pribadi yang berada di satu lokasi
tertentu dan Dia tahu segala sesuatu karena Dia Mahatahu, dan oleh karena itu
Dia memakai para malaikat untuk tetap menjalin komunikasi yang aktif dengan
setiap bagian daerah kekuasaan Tuhan.
Ellen White says this, That I May Know Him, page 57, “Through the ministry of the
angels…” now this is powerful, “… the Holy Spirit is enabled…” what does that
mean the Holy Spirit is enabled? What does that mean He is able? He has the
ability, right? She says, “…Through the ministry of the angels the Holy
Spirit is enabled
to work upon the mind and heart of the human agent and draw him to Christ, who has paid the ransom money for his soul, that
the sinner may be rescued from the slavery of sin and Satan.”
Ellen White
berkata di That I May Know Him, hal. 57, “Melalui pelayanan para malaikat…” nah ini hebat sekali, “…Melalui pelayanan para malaikat, Roh Kudus dimampukan…” apa maksudnya
Roh Kudus dimampukan? Apa maksudnya Roh Kudus mampu? Dia memiliki kemampuannya,
benar? Ellen Whie berkata, “…Melalui
pelayanan para malaikat, Roh Kudus dimampukan bekerja pada pikiran dan hati
agen manusia, dan membawanya kepada Kristus, yang telah membayar tebusan bagi
nyawanya, supaya orang yang berdosa boleh diselamatkan dari perhambaan dosa dan
Setan.”
You see God
has a certain way that He administrates the universe. We are talking about the
work of God. Don’t ask me to explain how the Holy Spirit knows everything that is
happening all over the universe at the same time. And He’s known this since
eternity. I can’t explain that, it’s impossible, it’s His nature. How can the
Holy Spirit be omniscient and omnipotent and omnipresent, that is beyond our
understanding, but we can understand how the Holy Spirit works.
You see the
Holy Spirit has or God has a modus operandi. God has a motive operation. God is
the great delegator. What can I say, God is what? The delegator. God delegates
responsibilities. Revelation chapter 1 explains how it works, God the Father
gave the message of the book of Revelation to whom? To Jesus. Whom did Jesus
give it to? [Audience: the angel]. Oh, there
is a missing link there. No, He gave it to the Holy Spirit first. “He who has an
ear let him hear what the Spirit says to the churches.” That’s
repeated with every church. And so the Father gives it to His Son, the Son
gives it to the Holy Spirit and the Holy Spirit gives it to whom? To the angel.
And then the angel gives it to whom? To John. And then what does John do? He
writes it in a book. And he sends it where? To the 7 churches. And what is the
purpose of sending it to the 7 churches? So the 7 churches will share it with
what? With the world.
Kalian lihat,
Tuhan memiliki cara yang khusus untuk mengatur alam semesta. Kita sekarang sedang
berbicara tentang pekerjaan Tuhan. Jangan minta saya menjelaskan bagaimana Roh
Kudus bisa tahu segala sesuatu yang sedang terjadi di seluruh alam semesta pada
waktu yang bersamaan. Dan Dia telah mengetahuinya sejak kekekalan. Saya tidak
bisa menjelaskan itu, itu mustahil, itu adalah kodratNya. Bagaimana Roh Kudus
bisa mahatahu dan mahakuasa dan hadir di mana-mana, itu adalah di luar
pemahaman kita, tetapi kita bisa mengerti bagaimana Roh Kudus bekerja.
Kalian lihat
Roh Kudus atau Tuhan memiliki modus operandi. Tuhan punya motivasi dalam beroperasi.
Tuhan adalah pendelegasi tugas yang paling hebat. Apa yang bisa saya katakan?
Tuhan itu apa? Tuhan itu pendelegasi tugas. Tuhan mendelegasikan tanggung
jawab. Wahyu pasal 1 menjelaskan bagaimana kerjanya. Allah Bapa memberikan
pekabaran kitab Wahyu kepada siapa? Kepada Yesus. Yesus memberikannya kepada
siapa? [Hadirin: malaikat!] Oh, ada mata rantai yang hilang di situ. Tidak,
Yesus memberikannya kepada Roh Kudus dulu. “Siapa bertelinga, hendaklah
ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat…” [Wah 2:7] Perintah ini diulangi untuk setiap jemaat. Maka
Allah Bapa memberikannya kepada AnakNya, Anak memberikannya kepada Roh Kudus,
dan Roh Kudus memberikannya kepada siapa? Kepada malaikat. Kemudian malaikat
itu memberikannya kepada siapa? Kepada Yohanes. Lalu apa yang dilakukan
Yohanes? Dia menulisnya menjadi kitab. Dan dia mengirimkannya ke mana? Ketujuh
jemaat. Dan apa tujuannya mengirimkannya ke ketujuh jemaat? Agar ketujuh jemaat
membagikannya kepada siapa? Kepada dunia.
So God’s chain
of command functions wonderfully, the Father works through the Son, the Son
works through the Spirit, the Spirit works through the angels, and then the
angels give the message to John, and the church sits on the message. The place
where the chain of command breaks is with us. Am I right? Absolutely.
The angels have their arms crossed, see the Holy Spirit says, “I want to be
able to work down there.” But nobody wants to work, and so they are waiting for
us. The Holy Spirit is waiting to work through the angelic hosts with us and to
empower us in the preaching of the gospel of Jesus Christ to the world. But we
are indolent. You know, it’s kind of like Isaiah, you know when Isaiah caught
this beautiful view of the holiness of God and Isaiah says, “I’m undone for my
eyes have seen the holy King of the universe.” Then an angel comes and an angel
touches his lips and forgives his sin and cleanses his sin, and then he hears a
voice in heaven that says, “Who are We going to sent to tell Israel about this
so that Israel knows the same thing that
Isaiah has seen.” And Isaiah hears this conversation in heaven “Whom shall I
send?” And Isaiah immediately blurts out, “Here am I, send him!” Hahahaha. What
does he say? “Here am I,
send me.”
Maka rangkaian
komando Tuhan bekerja dengan sempurna. Bapa bekerja melalui Anak, Anak bekerja
melalui Roh, dan Roh bekerja melalui para malaikat, kemudian para malaikat
memberikan pekabaran itu kepada Yohanes, dan jemaat menduduki pekabaran itu. Titik di mana mata rantai itu
terputus ada pada kita. Apa saya benar? Tentu saja. Para
malaikat sedang menunggu penuh harap, lihat Roh Kudus berkata, “Saya mau bisa
bekerja di bawah sana.” Tetapi tidak ada orang yang mau bekerja, jadi mereka sedang menantikan kita. Roh Kudus sedang
menunggu untuk bekerja melalui bala tentara malaikat, dan memberi kuasa kepada
kita untuk menyampaikan Injil Yesus Kristus kepada dunia. Tetapi kita malas.
Kalian tahu, seperti Yesaya begitulah, kalian tahu, ketika Yesaya melihat
pemandangan yang indah tentang kekudusan Tuhan, dia berkata, “Matilah saya
karena mata saya telah melihat Raja alam semesta yang kudus.” Kemudian seorang
malaikat datang dan dia menyentuh bibirnya dan memberikan pengampun dosanya dan
membersihkan dosanya, lalu dia mendengar suara dari langit berkata, "Siapakah
yang akan Kuutus untuk memberitahu Israel tentang hal ini supaya Israel tahu
hal yang sama yang dilihat Yesaya?” Dan Yesaya mendengar pembicaraan ini di
Surga, “Siapa yang akan Kuutus?” Dan Yesaya segera berkata, “Aku di sini,
utuslah dia!” Hahahahah. Apa kata Yesaya? “Aku di sini, utuslah aku.” [Yesaya 6:5-8].
Now allow me
to read you an interesting statement from Ellen White. See, the little old lady
had this clear. When we read her writings carefully I’m amazed at the insight
that Ellen White had. It’s mind boggling.
You see
somebody who was a critic of Ellen White within the church once came to me and
sarcastically said, “You know Ellen White says that Jesus before He comes to
this world He is going to change His
garments from His priestly garment to His kingly garment. Ellen White says
that. Where is that in the Bible?”
I looked at
him and I smiled, I knew him well. I said, “Listen, if you just use a little
bit of the grey matter that God gave you, you’d be able to figure it out.”
He said, “What
do you mean?”
I said, “Okay.
How is Jesus ~ what is Jesus doing today?”
He said,
“Well, He is High Priest, He is interceding for us.”
“Good answer.
And how is Jesus clothed right now? If He is High Priest He must be clothed as what?”
“As a High
Priest.”
And then I
asked him this question. I said, “When Jesus comes again how is He clothed
according to the book of Revelation?”
Now he knew he
was up the creek without a paddle. He said, “Well, Revelation 19 says He is
going to come clothed as King of kings and Lord of lords.”
So I say, “If
He is clothed as a High Priest now, and when He comes He is clothed as King of
kings and Lord of lords, at some point in between He must have changed.”
That’s food
for thought, hehehe.
Sekarang
izinkah saya membacakan kalian suatu pernyataan yang menarik dari Ellen White.
Lihat, ibu tua ini memahaminya dengan jelas. Saat kita membaca tulisannya, saya
kagum pada pemahaman yang dimiliki Ellen White. Sungguh menakjubkan.
Kalian tahu, di
gereja ada seorang pengritik Ellen White, suatu saat dia datang pada saya dan
berkata dengan sinis, “Anda tahu, Ellen White berkata bahwa sebelum Yesus
datang ke dunia ini, Dia akan menukar pakaianNya dari jubah imamNya ke jubah
rajaNya. Ellen White berkata begitu. Mana ada tulisan itu di Alkitab?”
Saya pandang
dia dan saya tersenyum, saya mengenalnya dengan baik. Saya berkata, “Dengar,
jika Anda mau memakai sedikit saja sel-sel otak yang diberikan Tuhan kepada
Anda, Anda bisa mendapatkan jawabannya sendiri.”
Dia berkata,
“Apa maksudnya?”
Saya berkata,
“Oke. Bagaimanakah Yesus ~ apa yang dilakukan Yesus sekarang?”
Dia berkata,
“Yah, Dia adalah Imam Besar, Dia sedang menjadi perantara kita.”
“Jawaban yang
tepat. Dan saat ini Yesus mengenakan pakaian apa? Jika dia Imam Besar, Dia
tentunya berpakaian sebagai apa?”
“Sebagai Imam
Besar.”
Lalu saya
tanya padanya, kata saya, “Pada waktu Yesus datang lagi, menurut kitab Wahyu
bagaimanakah pakaianNya?”
Sekarang dia
menyadari bahwa dia dalam kesulitan. Dia berkata, “Nah, Wahyu 19 berkata bahwa
Yesus akan datang berpakaian sebagai Raja segala raja dan Tuan segala tuan.”
Lalu kata
saya, “Jika Dia sekarang berpakaian sebagai Imam Besar, dan pada waktu Dia
datang Dia akan berpakaian sebagai Raja segala raja dan Tuan segala tuan, maka
pada suatu saat di antara itu Dia tentunya menukar pakaianNya.”
Ini adalah
makanan untuk otak, hehehe.
Who performed
the miracles of Jesus Christ? Desire of Ages
pg. 143, listen to this. I know this is
a new view but it’s the biblical view and it’s the view of the Spirit of
Prophecy. Folks, there are millions upon millions of angels just waiting to
help us in the work of proclaiming the gospel under the command of the Holy
Spirit. Desire of Ages 143, listen to this,
“The angels of
God are ever passing from earth to heaven, and from heaven to earth. …” and then she says this, “…The miracles
of Christ…” and I must clarify that in the
Spirit of Prophecy Vol. 2 pg. 67 and 68 Ellen White does not say “the
miracles of Christ”, she says “All the miracles of Christ”. So I feel at
liberty to say, “All the miracles of Christ for the afflicted and suffering were
wrought by the power of God through the ministration of the angels…” How were the
miracles of Jesus performed? “…by the power of God
through…” what? “…through the ministration of the angels…” She continues
saying, “…And it is through Christ, by the ministration of His heavenly
messengers…” Notice, “…it is through Christ, by the ministration
of His heavenly messengers, that every blessing comes from God to us.”
Siapa yang melakukan mujizat Yesus Kristus? Desire of Ages, hal 143, dengarkan ini. Saya tahu ini adalah
pandangan yang baru tetapi ini adalah pandangan yang alkitabiah, dan ini adalah
pandangan Roh Nubuat. Saudara-saudara, ada berjuta-juta malaikat yang menunggu
untuk menolong kita dalam pekerjaan menyampaikan Injil di bawah komando Roh
Kudus. Desire of Ages 143, dengarkan ini, “Para malaikat Tuhan terus-menerus bolak-balik dari bumi ke Surga dan dari Surga ke bumi…” lalu Ellen White berkata demikian, “…Mujizat-mujizat Kristus…” dan saya harus menjelaskan bahwa
di Spirit of Prophecy Vol. 2 hal 67 dan 68,
Ellen White tidak berkata “Mujizat-mujizat Kristus” melainkan dia berkata “Semua mujizat Kristus” maka saya merasa boleh berkata, “Semua mujizat Kristus yang diadakan bagi
mereka yang sengsara dan menderita, terjadi oleh kuasa Tuhan melalui pelayanan
malaikat-malaikat…” Bagaimanakah mujizat-mujizat Yesus diadakan? “…oleh
kuasa Tuhan melalui…” apa? “…melalui pelayanan malaikat-malaikat…” Ellen White melanjutkan, “…Dan
melalui Kristuslah, oleh pelayanan pesuruh-pesuruh SurgawiNya…” perhatikan, “melalui
Kristulah oleh pelayanan pesuruh-pesuruh SurgawiNya, setiap berkat datang dari
Tuhan kepada kita.”
Let me give
you a biblical example. You remember the story of the centurion whose servant
was ill? This gives us a biblical example. Let’s read it. Matthew 8:5-10, this
is a fascinating story. It says there, “Now when Jesus had entered Capernaum, a centurion came to Him,
pleading with Him, 6saying, ‘Lord, my servant is lying at home
paralyzed, dreadfully tormented.’ 7And Jesus said to him, ‘I will
come and heal him.’ 8The
centurion answered and said, ‘Lord, I am not worthy that You should come under
my roof. But only speak a word, and my servant will be healed…” You know, you used to think that when Jesus spoke the
word, you know the word went mystically flying through the air, sst sst sst and
healed him. But now, notice the centurion understood this better than the Jews
themselves. Notice what it continues saying in verse 9,
“… 9For I also am a man under authority, having soldiers
under me. And I say to this one,
'Go,' and he goes; and to another, 'Come,' and he comes; and to my servant, 'Do
this,' and he does it.’ 10When
Jesus heard it, He marveled,
and said to those who followed, ‘Assuredly, I say to you, I have not found such
great faith, not even in Israel!’”
Saya akan
memberikan satu contoh dari Alkitab. Kalian ingat cerita perwira tentara Roma
yang hambanya sakit? Itu adalah salah satu contoh di Alkitab. Mari kita baca.
Matius 8:5-10, ini adalah cerita yang menarik. Dikatakan di sana, “Ketika Yesus masuk
ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
6 ‘Tuan, hambaku terbaring di rumah, lumpuh dan ia sangat menderita.’ 7 Yesus berkata
kepadanya: ‘Aku akan datang menyembuhkannya.’ 8 Tetapi jawab perwira
itu kepada-Nya: ‘Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan
saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh…” kalian tahu, kita dulu selalu mengira
bahwa saat Yesus mengucapkan perkataanNya, perkataan itu lalu terbang secara
mistik di udara, sst, sst, sst, dan menyembuhkan hamba itu. Tetapi sekarang
perhatikan, perwira itu memahami hal ini jauh lebih baik daripada orang Yahudi sendiri.
Perhatikan apa katanya di ayat selanjutnya, ayat 9, “…9 Sebab aku sendiri seorang yang punya wewenang, dan di bawahku ada pula
prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia
pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada
hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.’ 10 Ketika Yesus mendengar hal itu, kagumlah Ia dan berkata kepada mereka yang
mengikuti-Nya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak
pernah Aku jumpai pada seorang pun bahkan tidak
di antara orang Israel.’”[NKJV yang diindonesiakan]
Now it is
interesting to read the inspired interpretation of this event that is given by
the Spirit of Prophecy. In Desire of Ages
pg. 316, we find exactly how it was as it took place. The healing of the
servant of the centurion. She is actually quoting this centurion as if this
centurion is speaking. And this is what she says, “As I represent the power of Rome, and my soldiers recognize
my authority as supreme, so dost Thou represent the power of the Infinite God,
and all created things obey Thy word…” now listen
carefully, “… Thou canst
command the disease to depart, and it shall obey Thee. Thou canst summon Thy heavenly
messengers, and they shall impart healing virtue. Speak but the word,
and my servant shall be healed.”
When Jesus
spoke the word, you know what happened? An angel was already on his way. And
through the power of God, that angel brought healing to that servant.
Nah, membaca interpretasi yang diilhami tentang peristiwa ini seperti
yang diberikan Roh Nubuat, itu menarik. Di Desire
of Ages hal 316, kita dapatkan persis seperti ketika peristiwa itu terjadi.
Sembuhnya hamba perwira Roma itu. Ellen White benar-benar mengutip perwira itu
seolah-olah dia sendiri yang berbicara, dan inilah yang dikatakan Ellen White, “Sebagaimana saya mewakili kekuasaan Roma, dan tentara saya
mengakui wewenang saya sebagai yang tertinggi, demikian pula Engkau mewakili
kekuasaan Allah yang Mahakuasa, dan semua makhluk ciptaan tunduk pada
kata-kataMu…” sekarang dengarkan baik-baik, “…Engkau bisa memerintahkan penyakit itu untuk pergi, dan
penyakit itu akan mematuhi Engkau. Engkau
bisa memanggil pesuruh-pesuruh surgawiMu, dan mereka akan membagikan
kesembuhan. Cukup ucapkan saja perkataannya, dan hambaku akan
sembuh.”
Ketika Yesus mengucapkan perkataanNya, tahukah kalian apa yang terjadi?
Seorang malaikat sudah berangkat. Dan melalui kuasa Tuhan, malaikat itu membawa
kesembuhan pada hamba itu.
Now you are
probably wondering what does this have to do with Adam having dominion, being a
ruler over the earth, and losing his position of rulership over the earth and Jesus coming to recover that position of
rulership and the territory that Adam lost? Let’s go back to our original
thoughts on this issue.
In the Old
Testament Jesus did not intervene in the events of history very frequently. When you look
at the total of 4000 years of history. He did intervene now and then, and every time that Jesus intervened what did the Devil
do? He accused
Jesus. I’m going to give you an example. He said, “You have no right to
come here and interfere, everybody on this earth had chosen me as their lord,
and this is my territory. How dare You come and interfere and intervene in the
affairs of my territory.” And you know, the Devil to a certain point was
correct because everyone on planet earth had chosen him as a ruler. Every time
that Jesus intervened, Satan contested the right of Jesus to do it. Let me give
you one biblical example of this.
Sekarang
kira-kira kalian bertanya-tanya, apa hubungannya ini dengan Adam memiliki
daerah kekuasaan, menjadi penguasa atas bumi, dan kehilangan kedudukannya
sebagai penguasa atas bumi dan Yesus datang untuk memulihkan kedudukan penguasa
dan daerah kekuasaan yang dihilangkan Adam? Mari kita kembali ke jalur pikiran
kita yang pertama tentang topik ini.
Di Perjanjian Lama, Yesus tidak terlalu sering campur
tangan dalam peristiwa-peristiwa sejarah. Jika kita
lihat dari total 4000 tahun sejarah, Yesus campur tangan hanya sekali-kali, dan
setiap kali Yesus campur tangan,
apa yang dilakukan Iblis? Iblis
menuduh Yesus. Saya akan
memberikan sebuah contoh.
Iblis berkata,
“Engkau tidak berhak datang kemari dan ikut campur. Semua orang di bumi ini
sudah memilih aku sebagai tuan mereka, dan ini adalah daerah kekuasaanku.
Berani betul Engkau datang dan campur tangan dan mengintervensi urusan-urusan
di daerah kekuasaanku.” Dan tahukah kalian, ada benarnya juga
kata-kata Iblis karena semua orang di planet bumi telah
memilih dia sebagai penguasa. Jadi setiap kali Yesus intervensi, Setan
memprotes hak Yesus untuk melakukannya.
Saya akan
memberikan satu contoh dari Alkitab tentang hal ini.
You remember
when Jesus came down, He was called Michael the Archangel, when He came down to
resurrect Moses? Listen to the inspired comment of Ellen White in Confrontation page 26. She says this, “Christ
resurrected Moses and took Him to heaven. This enraged Satan and he accused…” remember the
accuser of the brethren, what we have read? “…and he accused the Son of God of invading his
dominion by robbing the grave of his lawful prey…” “So You came and You took away what belonged to
my dominion! Moses sinned! He is mine! How dare You infringe on my territory!”
Jude says about the resurrection of Moses, “Yet Michael the
archangel, when contending with the devil he disputed about the body of Moses,
durst not bring against him a railing accusation, but said, The Lord rebuke
thee"
You see after the cross the Devil could
no longer argue. Why couldn’t he argue? Why couldn’t he say to Jesus, “Now, how
dare You infringe on my realm of dominion”? Why couldn’t he say it? Because Jesus was
now the King and the territory was His. He had won it back. And so now
Jesus says, “Hey, I can unleash upon planet earth anyone I want to, because
this is now My dominion!”
Kalian ingat ketika Yesus turun ke dunia ~ saat
itu Dia disebut Mikael Penghulu Malaikat ~ ketika Dia turun untuk membangkitkan
Musa? Dengarkan Ellen White komentar yang diilhami dalam Confrontation hal 26. Ellen White berkata, “Kristus membangkitkan Musa dan membawanya ke Surga. Ini
membuat murka Setan dan dia menuduh…” ingat, si penuduh saudara-saudara kita, yang
sudah kita baca tadi? “…Dan dia menuduh Anak Allah menginvasi daerah kekuasaannya
dengan mencuri dari kuburan mangsanya yang sah…” “Jadi
Engkau datang dan Engkau mengambil apa yang adalah milik daerah kekuasaanku!
Musa sudah berbuat dosa, dia milikku! Berani betul Engkau melanggar daerah
kekuasaanku!”
Kata Yudas tentang kebangkitan Musa, “Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan
bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani melancarkan
kepada Iblis tuduhan yang keras, tetapi berkata: ‘TUHAN-lah yang menegur engkau!’" [NKJV yang diindonesiakan]
Kalian lihat, setelah salib, Iblis tidak lagi bisa
berdebat. Mengapa dia tidak bisa lagi berdebat? Mengapa dia tidak bisa berkata
kepada Yesus, “Nah, kok berani Engkau melanggar daerah kekuasaanku”? Mengapa
dia tidak bisa berkata demikian? Karena sekarang Yesus adalah Raja, dan daerah kekuasaan itu milikNya. Dia
telah memenangkannya kembali. Maka sekarang Yesus berkata, “Hei,
Aku bisa melepaskan siapa pun di planet bumi yang Aku mau, karena sekarang ini
adalah daerah kekuasaanKu!”
And so do you know what Jesus did on
the day of Pentecost? Jesus unleashed all of the host of the heavenly angels
upon the earth to help the disciples in
the work of proclaiming the gospel. And the Devil couldn’t say, “How dare You
unleash your angels upon the earth” because He says, “Hey, this is My territory.”
Dan tahukah
kalian apa yang dilakukan Yesus pada hari Pentakosta? Yesus melepaskan semua
bala tentara malaikat ke dunia untuk membantu para murid di dalam pekerjaan
mengabarkan Injil. Dan Iblis tidak bisa lagi berkata, “Berani betul Engkau
melepaskan malaikat-malaikatMu ke dunia” karena Yesus berkata, “Hei, ini
sekarang daerah kekuasaanKu!”
Now listen, even though the Devil
lost at the cross do you think the Devil is going to roll over and play dead?
The Devil said, “Okay, You beat me. Take it all, it Yours.” Are you kidding?
The Devil says, “Okay, You say that this world is Yours, You legally won it,
this is Your dominion,” he says, “Come and get it!”
And Jesus says, “You want Me to come
and get it? Okay.” So He commands the Holy Spirit to unleash all of the angel
hosts to go all over the Roman empire to proclaim the victory of Jesus Christ.
Sekakrang
dengarkan, walaupun Iblis sudah kalah di salib, menurut kalian apakah dia akan
menyerah begitu saja? Apakah Iblis akan berkata, “Ya sudah, Engkau telah
mengalahkan aku. Ambillah. Itu milikMu.”? Yang bener aja. Iblis berkata, “Oke,
Engkau mengatakan dunia ini milikMu, Engkau telah memenangkannya secara sah,
ini adalah daerah kekuasaanMu,” katanya, “Datang dan ambillah!”
Dan Yesus
berkata, “Kamu menyuruh Aku datang dan mengambilnya? Oke.” Maka Dia memerintahkan
Roh Kudus untuk melepaskan semua bala tentara malaikat ke seluruh kekaisaran
Roma guna mengabarkan kemenangan Yesus Kristus.
Do you know what evangelism is? It’s
very simple. Evangelism is telling other people that they belong to the army of the
looser. Heheheheh. It’s simple. “You’re with the looser. He is not king
and this is not his dominion. Jesus won the dominion over this world. It’s His.
So I call you to leave the army of the looser and join the army of the winner.”
Nobody likes a looser. Everybody wants to be with the winner. So we invite
people to come over to the side of the winner.
Tahukah
kalian apa itu evangelisasi? Sederhana. Evangelisasi
adalah mengatakan kepada orang lain bahwa mereka masuk dalam bala tentara si
pecundang. Hehehehe. Sederhana. “Kamu ada di pihak yang kalah.
Dia bukan rajanya, dan ini bukan daerah kekuasaannya. Yesus telah memenangkan
daerah kekuasaan atas dunia ini. Dunia ini milikNya. Jadi saya memanggilmu
untuk meninggalkan barisan si pecundang dan bergabung dengan bala tentara si
pemenang.” Tidak ada orang yang suka di pihak si pecundang. Semua orang ingin
di pihak pemenang. Jadi kita undang orang-orang untuk menyeberang ke pihak si
pemenang.
Now let me ask you why was Jesus
through the Holy Spirit able to unleash all of the angelic host upon the earth to help the disciples in
the proclamation of the Gospel? Folks, there was a very special reason,
and that is that the disciples had prepared themselves to be used. They were totally
empty of self. They were united in prayer. They were united in Bible
study. They were emptied of self. They had no personal agenda. All of their
possessions they placed at the disposal of God’s work. In other words
everything the were and everything they had were now at the disposal of the
Lord. And God
said, “Now, I can use you.” And so He unleashes all of the heavenly
hosts upon the earth to help the disciples in the proclamation of the gospel because
they are prepared to receive the power of the Holy Spirit through the ministry
of the angels.
Sekarang
coba saya tanya, mengapa Yesus
melalui Roh Kudus mampu melepaskan semua bala tentara malaikat ke bumi untuk
membantu para murid dalam mengabarkan Injil? Saudara-saudara,
ada alasan yang sangat istimewa, dan itu adalah para murid telah mempersiapkan diri mereka untuk
dipergunakan. Mereka telah seluruhnya mengosongkan diri. Mereka
bersatu dalam doa. Mereka bersatu dalam mempelajari Alkitab. Mereka mengosongkan
diri. Mereka tidak memiliki agenda pribadi. Semua milik mereka, mereka
serahkan untuk dipakai dalam pekerjaan Tuhan. Dengan kata lain, seluruh diri
mereka, dan segala yang mereka miliki, sekarang diserahkan kepada Tuhan. Dan Tuhan berkata, “Sekarang, Aku
bisa memakaimu.” Maka Tuhan melepaskan semua bala tentara
surgawi ke dunia untuk membantu para murid dalam mengabarkan Injil, karena mereka sudah siap
menerima kuasa Roh Kudus melalui pelayanan para malaikat.
Listen to this statement from Ellen
White. Desire
of Ages pg 352 this is very powerful. She is speaking about the first
evangelists which are the disciples. She says, “They are to contend with
supernatural forces, but they are assured of supernatural help. All the
intelligences of heaven are in this army. And more…” listen
carefully, “…And more than angels
are in the ranks. The Holy Spirit,…” now, listen,
listen, “…The Holy Spirit, the Representative
of the Captain of the Lord’s host…” who is the
Captain of the Lord’s host? Jesus. And who is the Representative of the
Captain? The Holy Spirit. See, Jesus is not able because He’s assumed humanity
to do this work and so He delegated to the Holy Spirit who then uses the angels
to accomplish the work. So she says, “…The Holy Spirit,
the Representative of the Captain of the Lord’s host…” listen
carefully, “…comes down to
direct the battle…” Is that good news? Praise the Lord, it’s
wonderful news. In other words there is a link between the angels and us. They
are waiting, they are waiting for us.
Dengarkan pernyataan ini dari Ellen White. Desire of Ages, hal 352, ini sangat kuat. Dia berbicara mengenai para
evangelist yang pertama yaitu para murid. Ellen White berkata, “Mereka akan berperang dengan kekuatan supranatural, tetapi
mereka mendapat jaminan bantuan supranatural. Semua kemampuan untuk memakai
pengetahuan dan skill surgawi ada pada tentara ini. Dan yang lebih daripada…” dengarkan baik-baik, “…Dan yang lebih daripada malaikat berada di barisan itu. Roh
Kudus…” sekarang, dengarkan, dengarkan, “…Roh Kudus, Wakil/Representatif Komandan bala tentara
Tuhan…” siapa Komandan bala tentara Tuhan? Yesus. Dan siapa
Wakil Komandan itu? Roh Kudus. Lihat, Yesus tidak bisa, karena Dia telah memakai
kemanusiaan untuk melaksanakan tugasNya, maka Dia mendelegasikan kepada Roh
Kudus yang lalu memakai para malaikat untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Kata
Ellen White, “…Roh Kudus, Wakil/Representatif Komandan bala
tentara Tuhan…” dengarkan baik-baik, “…turun untuk mengarahkan pertempuran…” Bukankah ini kabar baik? Puji Tuhan, ini kabar yang sangat baik. Dengan
kata lain ada kaitan antara para malaikat dengan kita. Mereka sedang menunggu,
mereka sedang menunggu kita.
Ellen White
has a very interesting statement for us which all of us know, it’s talking
about the youth, an army of youth at the end of time. Have you read the total
statement, let me read the total statement. It’s found in the book A Call to Stand Apart, page 66. This is a
powerful statement, she says this, “…There is no line of work in which it is possible for the
youth to receive greater benefit…” than working
for others. She says, “… All who engage in ministry are God’s helping
hand…” now listen carefully, “…They are co-workers with the angels; rather,
they are the human agencies through whom the angels accomplish their mission…” Now here’s, this is powerful, “…Angels speak through their voices, and work by
their hands. And the human workers, co-operating with heavenly agencies, have
the benefit of their education and experience. As a means of education, what
“university course” can equal this?…” and then comes
the statement “…With such an
army of workers as our youth, rightly trained, might furnish, how soon the
message of a crucified, risen, and soon-coming Saviour might be carried to the
whole world! How soon might the end come—the end of suffering and sorrow and
sin! How soon, in place of a possession here, with its blight of sin and pain,
our children might receive their inheritance where ‘the righteous shall inherit the land, and dwell therein forever;’ where
‘the inhabitant shall not say, I am
sick,’ and ‘the voice of weeping
shall be no more heard.’…”
Ellen White punya pernyataan yang sangat menarik bagi kita, yang kita
semua tahu, ini berbicara tentang orang-orang muda, suatu barisan pemuda pada
akhir zaman. Sudahkah kalian membaca seluruh pernyataannya? Izinkan saya
membacakan seluruh pernyataan itu. Ada di buku A
Call to Stand Apart, hal. 66. Ini adalah pernyataan yang sangat kuat. Ellen White berkata demikian, “…Tidak ada pekerjaan lain di mana para pemuda bisa
mendapatkan manfaat yang lebih besar…” daripada bekerja untuk orang
lain. Ellen White berkata, “…Semua yang
terlibat di dalam pelayanan adalah para pembantu Tuhan…” sekarang dengarkan baik-baik, “…Mereka
bermitra-kerja dengan para malaikat; mereka adalah agen-agen manusia yang
dipakai para malaikat untuk menyelesaikan pekerjaan mereka…” Sekarang ini dia, ini pernyataan yang sangat kuat, “…Malaikat-malaikat berbicara lewat suara mereka, dan bekerja
dengan tangan mereka. Dan para pekerja manusia ini, bekerjasasma dengan
agen-agen surgawi, menerima manfaat pembelajaran dan pengalaman dari mereka. Sebagai
sarana edukasi, pelajaran universitas mana yang bisa menandingi ini?...” kemudian inilah pernyataannya, “…Dengan barisan pekerja seperti orang-orang muda kita ini,
yang dididik dengan benar, akan melengkapi, berapa lama lagi pekabaran seorang
Juruselamat yang telah disalibkan, bangkit dan akan segera kembali, bisa dibawa
ke seluruh dunia! Berapa lama lagi kesudahan itu datang ~ akhir dari
penderitaan dan kesedihan dan dosa! Berapa
lama lagi, sebagai ganti harta milik di sini, dengan noda dosa dan sakit,
anak-anak kita boleh menerima warisan mereka di mana ‘orang-orang benar akan mewarisi bumi dan tinggal selamanya di sana’ [Mazmur
37:29] di mana ‘penduduknya tidak lagi akan
berkata, aku sakit’ [Yes. 33:24] dan ‘suara
ratapan tak lagi terdengar.’ [Yes 65:19]…”
Now, let’s talk very briefly because
time is up. Very briefly about what’s going to happen under the outpouring of
the latter rain. Are you praying for the latter rain? What do you suppose the
latter rain is? It’s the power of the Holy Spirit working through whom? What is
the link between the Holy Spirit and us? The angelic hosts. See, Ellen White had
this right. Listen to this statement in the book Maranatha
page 212, remember there is no dot, dot, dot, here. This is a continuous
statement. Maranatha page 212, Ellen White
says this, “Before the work is
closed up and the sealing of God’s people is finished, we shall receive the
outpouring of the Spirit of God. Angels from heaven will be in our
midst.…” what are we
going to receive? “…the outpouring of
the Spirit of God…” and then she explains immediately “…Angels from heaven
will be in our midst.”
Sekarang
mari kita berbicara singkat saja karena waktunya akan habis, sangat singkat
tentang apa yang akan terjadi pada saat pencurahan hujan akhir. Apakah kalian
berdoa untuk curahan hujan akhir? Menurut kalian apa itu hujan akhir? Itu
adalah kuasa Roh Kudus yang bekerja melalui siapa? Apakah penghubung antara Roh
Kudus dengan kita? Bala tentara malaikat. Lihat, Ellen White memahaminya dengan
benar. Dengarkan pernyataan ini di buku Maranatha,
hal 212. Ingat di sini tidak ada titik, titik, titik. Ini adalah pernyataan
yang lengkap. Maranatha hal 212, Ellen
White berkata demikian, “Sebelum pekerjaan itu usai, dan pemeteraian
umat Allah selesai, kita akan menerima pencurahan Roh Tuhan.
Malaikat-malaikat surgawi akan berada di tengah-tengah kita…” apa yang
akan kita terima? “…pencurahan Roh Tuhan…” kemudian
dia segera menjelaskannya, “…Malaikat-malaikat surgawi
akan berada di tengah-tengah kita.”
Review
and Herald January 20, 1891, she says “After
the outpouring of the Holy Spirit, thousands were converted. …” How did that happen? She continues saying, “…After the
outpouring of the Holy Spirit thousands were converted. Angels of God
that excel in strength, clothed with the brightness of heaven, came to the help
of the church, and swept back the forces of Satan.…” Then she says, “…The work of
the Holy Spirit was not limited to apostolic days; it is not confined to any
church, large or small: the field of His ministration is the world. ‘He will convict the world of sin, and of
righteousness, and of judgment.’ …” but now
notice, “…But the
instrumentalities through which the Holy Spirit works are the members of
Christ’s body, those who believe in his name. It is through these light-bearers
that the gospel is to be carried to all the nations of the earth.”
Review and Herald, Januari 20, 1891, Ellen White berkata, “Setelah pencurahan Roh Kudus, ribuan orang bertobat…” Bagaimana itu terjadi? Dia melanjutkan berkata, “…Setelah pencurahan Roh Kudus ribuan orang bertobat. Malaikat-malaikat Tuhan yang sangat kuat,
berselubung terang surgawi, datang untuk membantu gereja, dan menghalau mundur
kekuatan Setan…” Lalu Ellen White berkata, “…Pekerjaan Roh Kudus tidak terbatas hanya pada zaman
apostolik, tidak terbatas pada gereja tertentu, besar atau kecil, bidang
pelayananNya adalah dunia ini. ‘Ia akan menginsafkan dunia akan
dosa, kebenaran dan penghakiman’ [Yoh
16:8]…” tetapi
perhatikan sekarang, “…Tetapi alat yang dipakai Roh Kudus untuk bekerja adalah anggota tubuh
Kristus, mereka yang mempercayai namaNya. Melalui pembawa-pembawa terang inilah
Injil dibawa ke semua bangsa di bumi.”
Allow me to end by reading a couple
more of statements from the Spirit of Prophecy. Powerful statements. The first
is from Signs of the Times, November 17,
1898, listen carefully, “The
Lord is in active communication with every part of His vast dominions…” the Lord is what? “…in active
communication with every part of His vast dominions. He is represented as bending
toward the earth and its inhabitants. He is listening to every word that is
uttered. He hears every groan; He listens to every prayer; He observes the
movements of every one; He approves or condemns every action. The hand of
Christ draws aside the veil which conceals from our eyes the glory of heaven…” and listen carefully, “…and we behold Him in His high and holy place…” where is God? Jesus taught us to pray, ‘Our God
which art everywhere’, ‘Our Father which art everywhere’. No, we pray God is in
heaven, sitting on His throne. But now notice what she continues saying, “…we behold Him in
His high and holy place,
not in a state of silence and indifference to His subjects in a fallen world,
but surrounded by all the heavenly host,—ten thousand times ten thousand, and
thousands of thousands, all waiting to go at His bidding on errands of mercy
and love….”
Izinkan
saya mengakhiri dengan membacakan dua lagi pernyataan dari Roh Nubuat.
Pernyataan-pernyataan yang sangat kuat. Pertama dari Signs of the Times, November 17, 1898, dengarkan baik-baik, “Tuhan
sedang berkomunikasi aktif dengan stiap bagian dari daerah kekuasaanNya yang
luas…” Tuhan apa? “...sedang berkomunikasi aktif dengan
setiap bagian dari daerah kekuasaanNya yang luas. Dia digambarkan lagi
membungkuk ke arah bumi dan penduduknya.
Dia sedang mendengarkan setiap perkataan yang diucapkan. Dia mendegar setiap
keluhan. Dia mendengar setiap doa. Dia memperhatikan gerakan setiap orang. Dia membenarkan
atau menyalahkan setiap perbuatan. Tangan Kristus menyingkapkan tabir yang
menutupi kemuliaan Surga dari pemandangan kita …” dan dengarkan baik-baik, “…dan
kita memandangNya di tempatNya yang tinggi dan kudus…” Di manakah
Tuhan? Yesus mengajarkan kita berdoa, “Bapak kami yang ada di mana-mana”?
Tidak. Kita berdoa kepada Tuhan di Surga, yang duduk di takhtaNya. Tetapi
perhatikan sekarang apa kata Ellen White, “…kita
memandangNya di tempatNya yang tinggi dan kudus, tidak dalam kondisi diam dan
tidak perduli pada umatNya di dunia yang berdosa, tetapi dikelilingi oleh
seluruh bala tentara surgawi ~ sepuluh ribu kali sepuluh ribu, beribu-ribu
ribuan, semuanya menunggu untuk berangkat atas perintahNya untuk melakukan
tugas karunia dan kasih…”
The other statement is similar but
has some differences. The Ministry of Healing
pg. 417, she says, “The Bible shows us God in His high and holy place, not
in a state of inactivity, not in silence and solitude, but surrounded by ten
thousand times ten thousand and thousands of thousands of holy beings, all
waiting to do His will. …” and then
notice what she says, “…Through these messengers He is in active
communication with every part of His dominion…” How is God in
active communication with every part of His dominion? Through what? Through
these messengers. Then she says, “… By His Spirit
He is everywhere present. Through the agency of His Spirit and His angels He
ministers to the children of men. Above the distractions of the
earth He sits enthroned; all things are open to His divine survey; and from His
great and calm eternity He orders that which His providence sees best.”
Pernyataan
yang lain itu mirip tetapi ada sedikit bedanya. The
Ministry of Healing, hal. 417, Ellen White berkata, “Alkitab menunjukkan kepada kita Tuhan di tempatNya yang maha
tinggi dan kudus, bukan dalam keadaan tidak aktif, bukan dalam kebisuan dan kesendirian, tetapi dikelilingi oleh sepuluh ribu kali sepuluh
ribu dan beribu-ribu ribuan makhluk yang kudus, semuanya menunggu untuk
melaksanakan kehendakNya…” lalu simak apa katanya, “…Melalui pesuruh-pesuruh ini, Tuhan berada dalam komunikasi
yang aktif dengan setiap bagian daerah kekuasaanNya…” Bagaimana
Tuhan berada dalam komunikasi aktif dengan setiap daerah kekuasaanNya? Melalui
apa? Melalui pesuruh-pesuruh ini. Lalu Ellen White berkata, “…Dalam RohNya Dia hadir di mana-mana. Melalui agen RohNya
dan malaikat-malaikatNya, Dia melayani anak-anak manusia. Di atas hiruk pikuk
dunia, Tuhan duduk di takhtaNya, segala hal terbuka kepada pengawasan IlahiNya,
dan dari kekekalanNya yang agung dan tenang, Dia menentukan apa yang terbaik
menurut kebijakanNya.”
Folks, what is Jesus waiting for?
More earthquakes? More signs in the sun, the moon and the stars? Is He waiting
for the Sunday Law? God isn’t waiting for any of those things. God is
waiting for us. He is waiting for us to get serious about Him so that
we can see the return of Jesus Christ. He is waiting for us to be united as a
praying people, as a Bible-studying people, as an empty of self people, as a
people who take the resources that God has given us and place them at the
disposal of the work. A 100’000 dollars is a pittance, a drop in the bucket for
all you rich people, hehehehe. You should raise 300’000, half a million
dollars. Don’t we have much more than what we really need? Shouldn’t we put
that at the disposal of God’s work? We have our own agendas, we just want to be
comfortable we want to have our toys.
You know somebody said to me, “Well,
you know, I have a very nice house.”
And I say, “Is it made of gold?”
“Well, I have a late model beautiful
Lexus.”
I say, “Does it fly?”
Nothing that we have on this earth is
going to be as good as what we are going to have in the Kingdom, but we have to
believe in the Kingdom. I think sometimes our problem is, we say, “I believe
that Jesus is coming and I am going to have an eternal inheritance, but just in
case we hang on to what we have here, because we believe it up here [in
our heads], but we don’t believe it here [in our hearts].” And the evidence of
that is we are with our arms crossed and God through the Holy Spirit is waiting
to unleash the angels like He did at Pentecost because the disciples were ready
to receive it to finish the work on this earth.
Saudara-saudara,
apa yang ditunggu Yesus? Lebih banyak
gempa bumi? Lebih banyak tanda-tanda pada matahari,
bulan dan bintang? Apakah Dia menunggu Undang-undang Hari Minggu? Tuhan tidak
menantikan hal-hal itu. Tuhan
menantikan kita. Dia menunggu kita bersikap serius tentang Dia,
supaya kita bisa melihat kembalinya Yesus Kristus. Dia menunggu kita untuk
bersatu sebagai umat yang berdoa, sebagai umat yang mempelajari Alkitab,
sebagai umat yang mengosongkan diri, sebagai umat yang memakai sarana yang telah
diberikan Tuhan kepada kita dan menyerahkannya untuk pekerjaan Tuhan. Uang
100,000 dollar itu kecil, hanya setetes air dalam satu ember bagi kalian
semua orang kaya, hehehe. Kalian seharusnya mengumpulkan 300,000, setengah juta
dollar. Tidakkah kita punya jauh lebih banyak daripada apa yang benar-benar
kita butuhkan? Tidakkah kita harus menyerahkan itu untuk pekerjaan Tuhan? Kita
memiliki agenda kita sendiri, kita ingin hidup nyaman, kita mau membeli mainan
kita.
Tahukah
kalian ada orang berkata kepada saya, “Yah, Anda tahu, saya punya rumah yang
indah.”
Saya
berkata, “Apakah itu terbuat dari emas?”
“Yah, saya
memiliki mobil Lexus terbaru yang indah.”
Kata saya,
“Apakah itu bisa terbang?”
Tidak ada
apa pun di dunia ini yang bisa menyamai apa yang
akan kita miliki di Kerajaan, tetapi kita harus yakin pada Kerajaan itu.
Saya rasa,
terkadang masalah kita adalah, kita berkata, “Saya percaya Yesus akan datang,
dan saya akan memiliki warisan yang kekal, tetapi
untuk berjaga-jaga, kita pertahankan apa yang kita miliki,
karena kita meyakininya di atas sini [di kepala kita] tetapi kita tidak
meyakininya di sini [di hati kita].” Dan buktinya adalah kita melipat tangan
kita sementara Tuhan melalui Roh KudusNya sedang menunggu untuk melepaskan para
malaikat sebagaimana yang dilakukanNya pada hari Pentekosta karena para murid
sudah siap menerimanya untuk menyelesaikan pekerjaan di dunia ini,.
So my challenge to the constituencies
of the Northern New England Conference
as well as those who are visiting here, is that when we go home we get serious
about the Lord. And we pray to the Lord to see what God wants us to do and that
we will be willing to do it. Because
I’ll tell you what, I am tired of living in this world of sin, sorrow,
sickness, suffering, and death. There is nothing worth living for here except
reaching souls for the Kingdom. So how
about it, do you want to accept this challenge and say to the Lord Jesus, “Lord
Jesus, I want Pastor Bohr to pray so that when I go home I will receive a special
outpouring of the Spirit so that I can dedicate all to the Lord, and proclaim
the gospel in my neighborhood, in my city and in the world.”
If that is the desire of your heart,
I want to pray for you this evening and I ask you to please stand because I am
going to have a special prayer for God to empower the member of this
conference, to go out and do God’s work.
Let us pray.
Jadi
tantangan saya kepada anggota Northern New England Conference dan juga mereka
yang sedang berkunjung di sini, adalah pada waktu kita pulang, kita akan
mengambil sikap yang serius tentang Tuhan. Dan kita berdoa kepada Tuhan untuk
mengetahui apa yang Tuhan ingin kita lakukan dan agar kita bersedia
melakukannya. Karena, saya beritahukan kalian, saya sudah capek hidup di dunia
yang berdosa, yang berisi kesedihan, penyakit, penderitaan, dan kematian. Tidak
ada yang berharga untuk mempertahankan hidup di sini kecuali menjangkau
jiwa-jiwa bagi Kerajaan.
Jadi
bagaimana, apakah kalian mau menerima tantangan ini dan berkata kepada tuhan
Yesus, “Tuhan Yesus, saya mau Pastor Bohr berdoa supaya bila saya pulang, saya
akan menerima suatu pencurahan Roh Kudus yang istimewa, supaya saya bisa
mendedikasikan semuanya kepada Tuhan, dan mengabarkan Injil di lingkungan saya,
di kota saya, dan di dunia”?
Jika itu
adalah kerinduah hati kalian, saya mau mendoakan kalian malam ini dan saya
undang kalian untuk berdiri karena saya akan memanjatkan doa yang istimewa
kepada Tuhan untuk memberi kuasa kepada anggota Conference ini, untuk keluar
dan melakukan pekerjaan Tuhan.
Mari kita
berdoa.
Father in heaven, thank You that You
spare no resources of heaven to pour upon Your children. This evening, Father,
we ask, we beg Your forgiveness for our laziness, our spiritual laziness. We
ask Your forgiveness, Lord, for dedicating so much time to watching and listening
to that which does not edify. We ask Your forgiveness for sitting around and
doing nothing to enlarge Your kingdom. Father, we come before Your throne,
repentant, asking that You will forgive us. But we ask for more than
forgiveness. We ask, Father, that through the ministration of the Holy Spirit
the Representative of the Commander of Your host, as Your people I am ready to
receive it. The Holy Spirit will send these angels to this world so that there
can be a revival of primitive godliness that has not been seen since apostolic
times.
Father, we plead for the outpouring
of the Holy Spirit. I ask Father that You will empower each of those who had
stood this evening that You will speak to each sincere heart and to each
sincere mind. Lord, how nice it would be if we don’t have to spend camp meeting
on this earth next year, if we could spend camp meeting in heaven with You. We
long for that day.
I ask, Lord, that You will pour our
Your Spirit upon the leaders of this conference, You’ll pour out Your Spirit
upon the pastors, the church leaders, and upon the church members, that great
things might be done in the Northern New England Conference. And thank You,
Father, for having been with us in this wonderful camp meeting experience. We
ask, Lord, that You’ll answer our prayer for we ask it in the precious name of
Jesus. Amen.
Bapa di
Surga, terima kasih Engkau tidak menyayangkan segala sarana Surga untuk
dicurahkan kepada anak-anakMu. Malam ini, Bapa, kami minta, kami mohon
pengampunanMu untuk kemalasan kami, kemalasan spiritual kami. Kami mohon
pengampunanMu, Tuhan, karena telah menghabiskan begitu banyak waktu menonton
dan mendengarkan apa yang tidak menguatkan iman. Kami mohon pengampunanMu,
karena telah duduk-duduk dan tidak berbuat apa-apa untuk memperluas KerajaanMu.
Bapa, kami datang ke hadapan takhtaMu, dengan menyesal, memohon agar Engkau
mengampuni kami. Tetapi kami minta lebih dari pengampunan. Kami minta, Bapa,
agar melalui pelayanan Roh Kudus, Wakil dari Komandan bala tentaraMu, sebagai
umatMu saya siap menerimanya. Roh Kudus akan mengirim malaikat-malaikat ini ke
dunia ini supaya akan terjadi suatu kebangunan kekudusan primitif yang belum
pernah terlihat sejak zaman apostolik.
Bapa, kami
mohon untuk pencurahan Roh Kudus. Saya mohon, Bapa, Engkau akan memberi kuasa
kepada setiap orang yang berdiri malam
ini, agar Engkau berbicara kepada setiap hati yang tulus dan setiap
pikiran yang tulus. Tuhan, alangkah indahnya jika kita tidak usah menghadiri
camp meeting di dunia ini tahun depan, jika kita bisa menghadiri camp meeting
di Surga bersamaMu. Kami merindukan hari itu.
Saya mohon
Tuhan, Engkau akan mencurahkan RohMu ke atas para pemimpin Conference ini.
Engkau akan mencurahkan RohMu kepada para pendeta, pemimpin gereja, dan
anggota-anggota gereja, agar Northern New England Conference bisa melakukan
hal-hal yang besar.
Dan terima
kasih, Bapa, telah menyertai kami dalam pengalaman yang indah di camp meeting
ini. Kami mohon, Tuhan, Engkau akan menjawab doa kami karena kami memohonnya di
dalam nama Yesus yang kami cintai. Amin.
19 08 15
No comments:
Post a Comment