Tuesday, February 9, 2016

THE HOLY SPIRIT ~ STEPHEN BOHR

THE HOLY SPIRIT

Camp meeting at the Northern New England Conference



Dibuka dengan doa.

One of the doctrines of the SDA church that is being seriously questioned today within the church is the doctrine of the Trinity. Some people feel very uncomfortable even when I use the word “Trinity”, they would prefer that I use the word “Godhead”. I have no problem using the word “Godhead”, the word “Godhead” simply includes the three Persons that Ellen White speaks of in “the Heavenly Trio”. Many people today are teaching in the Adventist church that the only eternal God is God the Father. That Jesus Christ at some point in eternity past, so far back that we can’t even reckon it, was brought forth into the universe by His Father. And they are teaching also that the Holy Spirit is not a person, but the Holy Spirit is actually a force, or God’s breath, or God’s energy that energizes creation. So basically the idea is that there is only one eternal God, Jesus Christ was brought forth by the eternal God at some point in eternity past, and the Holy Spirit is a force and not a person.

Salah satu doktrin gereja MAHK yang disorot secara serius hari ini di dalam gereja sendiri adalah doktrin mengenai Trinitas. Ada orang-orang yang merasa tidak nyaman bila saya memakai kata “Trinitas”, mereka lebih suka saya memakai kata “Godhead”[= Ketuhanan]. Saya tidak keberatan memakai kata “Godhead”, kata “Godhead”  sebenarnya mencakup ketiga Pribadi yang disebut Ellen White sebagai “the Heavenly Trio” [Trio Surgawi].
Banyak orang sekarang mengajarkan di dalam gereja Advent bahwa satu-satunya Allah yang kekal adalah Allah Bapa, bahwa Yesus Kristus itu dikeluarkan oleh BapaNya suatu saat jauuuuuh di masa lampau kekekalan, sedemikian jauhnya hingga tidak bisa kita perhitungkan. Dan mereka juga mengajarkan bahwa Roh Kudus itu bukan suatu pribadi, tetapi Roh Kudus adalah suatu tenaga, atau nafas Tuhan, atau enerji Tuhan yang memberi enerji [=menghidupkan] ciptaan. Jadi pada dasarnya, pendapat itu mengatakan hanya ada satu Tuhan yang kekal, pada suatu saat di masa lampau kekekalan Yesus Kristus keluar dari Allah yang kekal, dan Roh Kudus adalah suatu tenaga bukan pribadi.


I think that perhaps the reason why there is confusion in the Adventist church about this issue particularly now of the Holy Spirit, is because of the metaphors that the Bible uses to refer to the Holy Spirit. You see, the Bible compares the Holy Spirit to a dove, it compares the Holy Spirit to rain, it compares the Holy Spirit to oil, it compares the Holy Spirit to fire, and it compares the Holy Spirit to wind. And so as a result because of the metaphors that are used to describe the Holy Spirit, we get this impression that the Holy Spirit is some substance or some essence that kind of permeates everything and is present everywhere.  Because after all oil is poured, wind blows, fire burns, and so we say the Holy Spirit must be an essence, or It must be a power, or It must be a substance. However, the Bible is very clear that the Holy Spirit is a person. The Holy Spirit loves, the Holy Spirit reasons, the Holy Spirit helps, the Holy Spirit guides, the Holy Spirit reproves, He speaks, He can even be lied to. The Bible and the Spirit of Prophecy are both very clear that the Holy Spirit is a person.
We need to understand that when the Bible compares the Holy Spirit to rain and to oil and to fire and to wind, these are metaphors that describe THE WORK of the Holy Spirit. The Holy Spirit is not these things. He is compared to these things.

Saya rasa, alasan mengapa terjadi kerancuan di dalam gereja Advent mengenai isu ini tertutama tentang Roh Kudus, mungkin karena metafora-metafora yang dipakai Alkitab dalam menunjuk kepada Roh Kudus. Kalian lihat, Alkitab membandingkan Roh Kudus dengan seekor burung merpati; Alkitab membandingkan Roh Kudus dengan hujan, membandingkan Roh Kudus dengan minyak, membandingkan Roh Kudus dengan api, dan membandingkan Roh Kudus dengan angin. Maka akibat metafora-metafora yang dipakai untuk menggambarkan Roh Kudus ini, kita memperoleh kesan bahwa Roh Kudus itu adalah suatu zat, atau suatu esensi yang menyebar dan menyerap ke dalam segala sesuatu, dan hadir di mana-mana. Karena, bukankah minyak itu dicurahkan, angin bertiup, api membakar, sehingga kita katakan bahwa Roh Kudus haruslah suatu esensi, atau suatu kekuatan, atau suatu zat.
Namun, Alkitab sangat jelas mengatakan bahwa Roh Kudus adalah satu pribadi. Roh Kudus mengasihi, Roh Kudus bergumul (berdebat), Roh Kudus membantu, Roh Kudus membimbing, Roh Kudus menegur, Dia berbicara, bahkan orang bisa berbohong kepadaNya. Alkitab dan Roh Nubuat sangat jelas menyatakan Roh Kudus itu satu pribadi.
Kita perlu memahami bahwa ketika Alkitab membandingkan Roh Kudus dengan hujan, dan dengan minyak, dan dengan api, dan dengan angin, ini adalah metafora-metafora yang menggambarkan PEKERJAAN Roh Kudus. Roh Kudus sendiri bukanlah benda-benda tersebut. Dia dibandingkan dengan benda-benda tersebut.


Ellen White is absolutely clear that the Holy Spirit is a person. I’d like to read as we begin three statements from Ellen White on the personality of the Holy Spirit, and the veracity of the doctrine of Trinity.

Ellen White sangat jelas menyatakan bahwa Roh Kudus adalah satu pribadi. Pada awal pembahasan ini saya ingin membacakan tiga pernyataan dari Ellen White tentang kepribadian Roh Kudus, dan ketepatan doktrin Trinitas.


The first statement is found in the book Evangelism, pg. 616 where Ellen White is speaking to a group of students at Avondale College, and this is what she says: “We need to realize that the Holy Spirit who is as much a person as God is a person, is walking through these grounds…” So she says the Holy Spirit is as much a person as God is a person.

Pernyataan pertama ada di buku Evangelism, hal 616 di mana Ellen White sedang berbicara kepada sekelompok mahasiswa di Avondale College, dan inilah yang dia katakan, “Kita harus menyadari bahwa Roh Kudus itu adalah satu pribadi sebagaimana Tuhan adalah satu pribadi, dan sedang berjalan di antara kita di sini…” Jadi Ellen White berkata bahwa Roh Kudus itu adalah satu pribadi sebagaimana Tuhan adalah satu pribadi.


In another statement which we find in the book Evangelism, pg. 617 she speaks in these terms: “The prince of the power of evil  can only be held in check by the power of God…” now listen carefully, “…in the Third Person of the Godhead, the Holy Spirit…” Notice she calls the Holy Spirit the Third Person in the Godhead, which means that there must be the Second and there must be the First.

Di pernyataan yang lain yang ada di buku Evangelism, hal 617, Ellen White berbicara demikian, “Pangeran kuasa kegelapan hanya bisa ditahan oleh kuasa Tuhan..” sekarang dengarkan baik-baik, “…dalam Pribadi Ketiga dari Ketuhanan, yaitu Roh Kudus…” Perhatikan Ellen White menyebut Roh Kudus: “Pribadi Ketiga dari Ketuhanan”, berarti tentunya ada Pribadi yang Kedua, dan Pribadi yang Pertama.


Now the final statement that I would like to read is also from Evangelism pg. 615, here  Ellen White states the following. “There are three living Persons of the Heavenly Trio…”  you catch that? For those who feel uncomfortable with the word “Trinity”, they say “Trinity” is not in the Bible. Neither is the word “incarnation” and the word “millennium” is not found in the Scriptures and yet these are biblical concepts. The word “Trinity” simply means “3 in unity” “tri-unity”. And so Ellen White here says, “…There are three living Persons of the Heavenly Trio, in the name of these three great powers, The Father, The Son, and The Holy Spirit, those who receive Christ by living faith, are baptized, and these powers will collaborate with the obedient subjects of Heaven in their efforts to live the new life in Christ.”

Sekarang, pernyataan terakhir yang ingin saya bacakan juga dari Evangelism, hal 615, di sini Ellen White menyatakan yang berikutnya, “Ada tiga Pribadi yang hidup dari Trio Surgawi…” Kalian bisa menangkapnya? Mereka yang merasa tidak nyaman dengan kata “Trinitas” berkata bahwa “Trinitas” tidak ada di dalam Alkitab. Tetapi kata “inkarnasi” juga tidak ada, dan kata “millenium” pun tidak ditemukan di Alkitab, kendati begitu ini adalah konsep-konsep Alkitab.  Sederhananya, kata “Trinitas” berarti “3 dalam persatuan” “tri-unitas” Maka Ellen White berkata di sini, “Ada tiga Pribadi yang hidup dari Trio Surgawi. Mereka yang menerima Kristus melalui iman yang hidup, dibaptiskan di dalam nama ketiga kuasa akbar ini, Bapa, Anak, dan Roh Kudus, Dan kuasa-kuasa ini akan bekerja sama dengan warga Surgawi yang patuh, dalam usaha mereka untuk menghidupkan kehidupan yang baru di dalam Kristus.”


Now this evening I would like us to talk about the work of the Holy Spirit. How does the Holy Spirit accomplish His work?  I am not going to talk about the nature of the Holy Spirit because the nature of the Holy Spirit is a mystery. We cannot understand what the Holy Spirit is in His essence, we cannot understand what He is in His nature. Ellen White says that is a mystery too deep for human understanding. But we can understand what is revealed about the Holy Spirit. We can understand the work of the Holy Spirit. And I believe that when we finish our study this evening we are going to understand a little bit better how the Holy Spirit works and how it is that the Holy Spirit is a Person.

Malam ini saya ingin membahas pekerjaan Roh Kudus. Bagaimana Roh Kudus mengerjakan pekerjaanNya? Saya tidak akan berbicara tentang kodrat Roh Kudus karena kodrat Roh Kudus adalah suatu misteri. Kita tidak bisa memahami apakah Roh Kudus itu dalam esensinya, kita tidak bisa memahami bagaimana Dia di dalam kodratNya. Ellen White berkata bahwa itu adalah suatu misteri yang terlalu dalam bagi pemahaman manusia. Tetapi kita bisa memahami apa yang dinyatakan tentang Roh Kudus. Kita bisa memahami pekerjaan Roh Kudus. Dan saya yakin, pada waktu kita menyelesaikan pembahasan kita malam ini kita akan memahami sedikit lebih baik lagi bagaimana cara kerja Roh Kudus dan bagaimana Roh Kudus itu adalah satu pribadi.


I’d like to begin by reading a passage that we find in Psalm 8:3-8. Here we find  2 points that I want to underline, and you’ll see what those points are in just a few moments when we read the passage.
Here the Psalmist says this, When I consider Your heavens, the work of Your fingers, the moon and the stars, which You have ordained. 4What is man that You are mindful of him, and the son of man that You visit him?...” this is speaking about the creation of man, in other words the creation of Adam. Notice what it continues saying, “…5For You have made him a little lower than the angels, and You have crowned him with glory and honor…”  who wears crowns? Kings wear crowns. And so we are told here that when God created Adam He crowned him with glory and with honor. In other words God created Adam to be king. Now every king has a realm of dominion. Every king has a territory over which he governs. What was the territory or the realm that God gave to Adam? Notice that this passage continues telling us what it was. It continues saying, “….You have crowned him with glory and honor. 6You have made him to have…”  what? Aaah, that means rulership   “…to have dominion over the works of Your hands; You have put all things under his feet, …”  that’s an expression that means “You have made him ruler over all things”. And then it explains what those things are,   “… 7all sheep and oxen --- even the beasts of the field, 8the birds of the air, and the fish of the sea that pass through the paths of the seas…”  when the Bible uses the expression “beasts of the field, birds of the air and fish of the sea” it’s saying everything concerning planet earth: sky, earth and waters. In other words, Adam was created by God  to be king and his realm of dominion which he was to rule over was planet earth. But then we have the temptation.

Saya ingin mulai dengan membacakan tulisan yang ada di Mazmur 8:3-8. Di sini kita lihat 2 poin yang ingin saya garisbawahi, dan sebentar lagi kalian akan melihat poin-poin apa ini saat kita membaca tulisan tersebut.
Di sini pemazmur berkata, “Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: 4manusia itu apa, sehingga Engkau memperhatikannya? Dan anak manusia itu apa, sehingga Engkau mendatanginya? …”  ini berbicara tentang penciptaan manusia, dengan kata lain penciptaan Adam. Perhatikan apa yang dikatakan selanjutnya, “…5  Engkau telah membuatnya sedikit lebih rendah daripada malaikat, dan Engkau telah memahkotainya dengan kemuliaan dan kehormatan…”  siapa yang memakai mahkota? Raja-raja memakai mahkota. Maka kita diberitahu di sini bahwa ketika Tuhan menciptakan Adam, Tuhan memahkotainya dengan kemuliaan dan kehormatan. Dengan kata lain Tuhan menciptakan Adam sebagai raja. Nah, setiap raja memiliki daerah kekuasaan. Setiap raja memiliki daerah territorial yang diperintahnya. Apa daerah kekuasaan yang diberikan Tuhan kepada Adam? Perhatikan, tulisan ini selanjutnya memberitahu kita apa itu. Dikatakan, “…Engkau telah memahkotainya dengan kemuliaan dan kehormatan. 6   Engkau membuat dia …”  apa? Aaaah, itu berarti kekuasaan   “…berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya…”  ungkapan ini berarti “Engkau telah menjadikan dia penguasa atas segala sesuatu.” Kemudian dijelaskan segala sesuatu itu apa saja, “…7  kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; 8 burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan…”  Bila Alkitab memakai ungkapan “binatang-binatang di padang, burung-burug di udara, dan ikan-ikan di laut” itu artinya segala sesuatu mengenai planet bumi: langit, bumi, dan air. Dengan kata lain Adam diciptakan Tuhan untuk menjadi raja dan daerah kekuasaannya di mana dia seharusnya memerintah adalah planet bumi. Tetapi kemudian datanglah pencobaan.


Satan comes into the garden of Eden and he overcomes Adam. And now, Adam from king becomes a slave or a servant. And the territory over which Adam governed now passes into the hands of his conqueror. Notice the principle of this that we find in Romans 6:16. You see, Adam lost his position as king and he lost his realm of dominion or the territory over which he reigned when he was overcome by Satan. Satan took over the rulership and he took over the territory of this world. The principle is in Romans 6:16, here the apostle Paul says, “Do you not know that to whom you present yourselves slaves to obey, you are that one's slaves whom you obey, whether of sin leading to death, or of obedience leading to righteousness?”
In other words we are servants of the one that we choose to obey. And thus, Adam from lord he became a servant. And now Satan became the ruler of this world and this became his realm of dominion or his territory.

Satan datang ke taman Eden dan dia mengalahkan Adam. Dan sekarang, dari raja Adam menjadi budak atau hamba. Dan daerah yang dikuasai oleh Adam sekarang beralih ke tangan penakluknya. Perhatikan prinsip ini yang kita dapati di Roma 6:16. Kalian lihat, Adam kehilangan posisinya sebagai raja dan dia kehilangan daerah kekuasaannya atau teritorinya di mana dia memerintah ketika Satan mengalahkannya. Satan mengambilalih kepemimpinannya dan dia mengambilalih teritori dunia ini yang dikuasanya. Prinsip ini ada di Roma 6:16, di sini rasul Paulus berkata, Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang yang kamu taati itu, entah itu adalah dosa yang membawa kamu kepada kematian, atau itu adalah ketaatan yang membawa kamu kepada kebenaran?” [NKJV yang diindonesiakan]
Dengan kata lain kita adalah hamba siapa yang kita pilih untuk kita taati. Maka, dari tuan Adam menjadi seorang hamba. Dan sekarang Setan menjadi penguasa dunia ini dan dunia ini menjadi daerah kekuasaannya.


This is the reason why on the mount of temptation Satan said something very interesting to Jesus. We find his words in Luke 4:5-7. Jesus is on the mount of temptation and notice what we find here. “Then the devil, taking Him up on a high mountain, showed Him all the kingdoms of the world in a moment of time…”  You see, originally there was only one kingdom,  by this time there are many kingdoms on earth. And the Devil shows Jesus all of the kingdoms of the world and notice what he says,    “…. 6And the devil said to Him, ‘All this authority I will give You, and their glory; for this has been delivered to me, and I give it to whomever I wish. 7Therefore, if You will worship before me, all will be Yours.’"
What is the Devil offering Jesus?  All of the kingdoms of the world. Is the Devil claiming to have dominion over this earth? Does he claim to be the ruler of this earth? He most certainly does. And by the way, who delivered this on to Satan? It was Adam.

Inilah alasannya mengapa di atas bukit pencobaan Setan mengatakan sesuatu yang sangat menarik kepada Yesus. Kita dapati kata-katanya di Lukas 4:5-7. Yesus berada di atas bukit pencobaan dan perhatikan apa yang kita dapati di sana. Kemudian Iblis membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia…”  Kalian lihat, aslinya hanya ada satu kerajaan, tetapi pada saat itu ada banyak kerajaan di bumi. Dan Iblis menunjukkan kepada Yesus semua kerajaan di bumi dan perhatikan apa katanya,   “…. 6 Kata Iblis kepada-Nya: ‘Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. 7 Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.’"
Apa yang ditawarkan Iblis kepada Yesus? Semua kerajaan di bumi. Apakah Iblis mengklaim bahwa dia berkuasa atas bumi ini? Apakah dia mengklaim sebagai penguasa dunia ini? Betul sekali. Dan sesungguhnya siapa yang menyerahkan ini kepada Setan? Adam.


Now Ellen White has a very interesting comment, in Patriarchs and Prophets page 67, this is a phenomenal statement, this is what she says, “…At his creation Adam was placed in dominion over this earth but by yielding to temptation he was brought under the power of Satan...” And then she quotes 2 Peter 2:19 “… ‘of whom a man is overcome, of the same is he brought in bondage.’ When man became Satan’s captives…” please listen carefully now, “…the dominion which he held, passed to his conqueror. Thus Satan became the god of this world. He had usurped that dominion over the earth which had been originally given to Adam. But Christ, by His sacrifice paying the penalty of sin, would not only redeem man, but recover the dominion which he had forfeited. All that was lost by the first Adam will be restored by the second.” Are you catching the picture?
And so now, as a result of sin, Satan now becomes the ruler and this world becomes his realm of dominion.

Nah, Ellen White mempunyai komentar yang sangat menarik di buku Patriarchs and Prophets, hal 67. Ini adalah pernyataan yang luar biasa, inilah yang dikatakannya, “…Pada saat penciptaan, Adam ditempatkan sebagai penguasa bumi ini tetapi karena dia menyerah kepada pencobaan, dia jatuh di bawah kuasa Setan…” kemudian Ellen White mengutip  2 Petrus 2:19 “…Oleh siapa seseorang dikalahkan, orang itulah yang menjadikan dia budaknya.’ Bilamana seseorang menjadi tawanan Setan…” tolong dengarkan baik-baik sekarang, “…kekuasaan yang dimilikinya, beralih kepada penakluknya. Maka Setan menjadi tuan dunia ini. Dia telah merebut daerah kekuasaan atas bumi yang aslinya diberikan kepada Adam. Tetapi dengan pengorbananNya membayarkan hukuman dosa, Kristus tidak hanya menebus manusia, tetapi mengambil kembali kekuasaan yang telah dihilangkan manusia. Semua yang dihilangkan oleh Adam yang pertama akan dipulihkan oleh Adam yang kedua.”
Apakah kalian menangkap gambarnya? Maka sekarang, sebagai akibat dosa, Setan menjadi penguasa dan dunia ini menjadi daerah kekuasaannya.


Now how many people in this world became the slaves of Satan? Every single person! “All have sinned and come short of the glory of God” “There is none righteous, no, not one!” So how many of us became slaves of Satan? Every descendant of Adam became a slave of Satan, a slave or a servant of his kingdom. Therefore the human race needed someone to rescue that which were lost. Because no one within the human race could recover the dominion. Because we all became slaves. No person on this earth could recover the territory which Adam lost because we all became slaves or servants of Satan.  The human race needed someone to recover that which was lost. And so Jesus in the heavenly council said to His Father, “Father, I’ll go down. You see, I created all of these beings…”
By the way do you know that Jesus created us all? You know every time I say that somebody says, “No, no, I was born from my mother.”
And so I tell them, “And who was your mother born from?”
“Well, from her mother.”
“And where was her mother born from?”
“From her mother.”
“What happens if we go all the way back to the beginning? All the way back to the beginning we end up with whom? With Adam and Eve!” When Jesus created Adam and Eve, in them He created the entire human race. Jesus was responsible for the existence of the entire human race. And only He who created all could offer to come to this world to take the place of us all.
And so Jesus said to His Father, “Father, I’ll go down there and I’ll do battle with the Devil. He beat Adam and took over the dominion, but I’ll beat the Devil. I will live the perfect life that the Law demands from all human beings and then I will suffer the death that all human beings deserve. In other words, I will live for all and I will die for all. Because they are My creatures, I am responsible for their existence. And once I have lived for all and I have died for all, whoever receives Me as Savior and Lord will recover in Me the dominion which was lost.”
And when Jesus on the cross said, “It is finished.” He had lived a perfect life in place of all and He had died in place of all. He was the victor, this world now was His, it was His realm of dominion and He was now King because He defeated the Devil.

Berapa banyak orang di dunia ini yang menjadi hamba Setan? Semua orang tanpa kecuali!
Karena semua orang telah berbuat dosa dan gagal mencapai  kemuliaan Allah” [Rom 3:23] "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak” [Rom 3:10] Jadi berapa banyak dari kita menjadi hamba Setan? Setiap keturunan Adam menjadi hamba Setan, hamba atau budak kerajaan Setan. Oleh karena itu, umat manusia memerlukan seseorang untuk menyelamatkan apa yang telah hilang dari mereka. Karena tidak ada seorang pun dari antara manusia yang bisa memulihkan kekuasaan itu, karena kita semua telah menjadi hamba, tidak seorang pun di dunia ini yang bisa memulihkan kekuasaan yang telah dihilangkan Adam, karena kita semua sudah menjadi hamba atau budak Setan. Manusia membutuhkan seseorang untuk mengambil kembali apa yang telah hilang. Maka di dalam dewan Surgawi Yesus berkata kepada BapaNya, “Bapa, Aku yang akan turun. Aku yang telah menciptakan semua makhluk ini…” apakah kalian tahu bahwa Yesus-lah yang telah menciptakan kita semua?
Kalian tahu, setiap kali saya berkata demikian, ada saja yang berkata, “Tidak, tidak, saya dilahirkan ibu saya.”
Maka saya berkata kepada mereka, “Dan dari mana datangnya ibu kalian?”
“Ya dari ibunya.”
“Dan dari mana datangnya ibunya?”
“Dari ibunya lagi.”
“Apa yang terjadi jika kita terus mundur ke belakang hingga ke asal mulanya? Terus mundur ke belakang maka kita berakhir dengan siapa? Dengan Adam dan Hawa!” Ketika Yesus menciptakan Adam dan Hawa, maka di dalam mereka Yesus menciptakan seluruh umat manusia. Dan hanya Dia yang telah menciptakan semuanya yang bisa menawarkan diri untuk datang ke dunia ini dan menggantikan tempat kita semua.
Dan Yesus berkata kepada Bapa-Nya, “Bapa, Aku akan turun ke dunia, dan Aku yang akan berperang dengan Iblis. Dia telah mengalahkan Adam dan merebut kekuasaannya, tetapi Aku akan mengalahkan Iblis. Aku akan menghidupkan hidup yang sempurna yang dituntut oleh Hukum dari semua manusia, lalu Aku yang akan menderita kematian yang seharusnya setimpal diterima semua manusia.” Dengan kata lain, “Aku akan hidup bagi semua dan Aku akan mati bagi semua karena mereka itu ciptaanKu, Aku yang bertanggungjawab atas eksistensi mereka. Dan bila Aku telah hidup bagi semua dan mati bagi semua, maka siapa pun yang menerima Aku sebagai Juruselamat dan Tuhan, di dalam DiriKu dia akan mendapatkan kembali kekuasaan yang telah hilang.”
Dan ketika di atas salib Yesus berkata, “Sudah selesai”, Dia telah menjalani hidup yang sempurna sebagai pengganti kita semua dan Dia telah mati menggantikan kita semua. Dia adalah pemenangnya. Dunia ini sekarang menjadi milikNya. Ini adalah daerah kekuasaanNya dan Dia sekarang adalah Rajanya karena Dia telah mengalahkan Iblis.


You know, shortly before Jesus’ death Jesus spoke about this. In John 12:31-33 this is just a couple of days before the death of Christ. Jesus said this, “Now is the judgment of this world; now the ruler of this world will be cast out…”  what was He talking about? Jesus continued saying, “…32And I, if I am lifted up from the earth, will draw all peoples to Myself.’ 33This He said, signifying by what death He would die.”
So how was the Devil going to be cast out as the ruler of this world? Through what? Through the death of Jesus Christ on the cross to redeem the failure of every person on planet earth, to live the life that everyone on planet earth should live.

Tahukah kalian, tidak lama sebelum kematian Yesus, Dia berbicara mengenai hal ini. Di Yohanes 12:31-33 ini hanya beberapa hari sebelum kematian Kristu, Yesus berkata begini, “‘Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar…”  apa yang dibicarakan Yesus di sini? Yesus melanjutkan, “…32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang  kepada-Ku.’ 33 Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.”
Jadi bagaimana caranya mencampakkan Iblis keluar sebagai penguasa dunia ini? Lewat apa? Lewat kematian Yesus Kristus di salib untuk menebus kegagalan setiap manusia di planet bumi, dengan menghidupkan hidup yang seharusnya dihidupkan oleh setiap orang di planet bumi.


In the book Desire of Ages pg. 758 Ellen White talks about what Jesus accomplished on the cross in the following words, “Christ did not yield up His life till He had accomplished the work which He came to do, and with His parting breath He exclaimed, "It is finished." [John 19:30]….” Now listen carefully,  “…The battle had been won. His right hand and His holy arm had gotten Him the victory. As a Conqueror He planted His banner on the eternal heights. Was there not joy among the angels? All heaven triumphed in the Saviour's victory. Satan was defeated, and knew that his kingdom was lost….” When did Satan lose his kingdom? He lost his kingdom legally at the cross. Because at the cross Jesus had lived for all, Jesus had died for all, and anyone who would accept Him would be included in Him, in other words, Jesus when He died on the cross He defeated Satan and He recovered the kingdom and the territory which had been lost. Now He was the ruler and this earth was His dominion.

Di buku Desire of Ages, hal. 758 Ellen White berbicara tentang apa yang telah diselesaikan Yesus di atas salib, dengan kata-kata berikut ini, “Kristus tidak menyerahkan nyawaNya. Sebelum Dia menyelesaikan pekerjaan yang Dia datang untuk lakukan, dan dengan nafasNya yang terakhir Dia berseru, ‘Sudah selesai.’ [Yoh. 19:30]…” sekarang dengarkan baik-baik, “…Peperangan itu telah dimenangkan. Tangan kananNya dan lenganNya yang kudus telah membuat Dia memperoleh kemenangan. Sebagai Pemenang Dia telah menancapkan panjiNya di ketinggian yang kekal. Apakah tidak ada sukacita di antara para malaikat? Seluruh Surga berjaya dalam kemenangan Sang Juruselamat. Setan telah dikalahkan, dan dia tahu bahwa kerajaannya sudah hilang…” Kapan Setan kehilangan kerajaannya? Secara sah dia kehilangan kerajaannya di salib. Karena di salib Yesus telah hidup bagi semua manusia, dan Yesus telah mati bagi semua manusia, dan barangsiapa yang mau menerima Dia, termasuk di dalam Dia. Dengan kata lain ketika Yesus mati di salib, Dia telah mengalahkan Setan, dan Dia telah merebut kembali kerajaan dan kekuasaan yang tadinya hilang. Sekarang Yesus-lah penguasanya dan dunia ini adalah daerah kekuasaanNya.


You know the apostle John, many years after this, probably between 60-70 years after Jesus died on the cross reminisced about this experience or remembered this experience and the reaction in heaven. Notice Revelation 12:10-12 this is long afterwards, but John inspired by the Holy Spirit is being shown this scene in heaven, of what happened in heaven when Jesus won the victory. It says there in Revelation 12:10: Then I heard a loud voice saying in heaven, ‘Now salvation, and strength, and the kingdom of our God…”  notice!   “…and the kingdom of our God, and the power of His Christ have come, for the accuser of our brethren, who accused them before our God day and night, has been…”  what?   “…cast down…”  did that happen at the cross according to what we’ve read? Absolutely. And now notice what we find:   “…11And they overcame him by the blood of the Lamb and by the word of their testimony, and they did not love their lives to the death…”  Now notice how Heaven reacted,   “…12Therefore rejoice, O heavens, and you who dwell in them!…”  So what was the reaction of the heavens as a result of the victory of Jesus? O, Heaven was to what? “…Rejoice O, heavens…”  But now notice,   “…Woe…”  See the contrast? Rejoice up there, but on earth what? Woe!     “…Woe to the inhabitants of the earth and the sea! For the devil has come down to you, having great wrath, because he knows that he has…”  what?   “…that he has a short time."
So at the cross of Calvary Jesus gained the victory. Satan now knows that this earth,  that Jesus is the legitimate king of this earth, this is His territory and the Devil knows that he has legally lost it.

Kalian tahu, rasul Yohanes, bertahun-tahun setelah ini, mungkin antara 60-70 tahun setelah kematian Yesus di salib, mengingat-ingat pengalaman itu dan reaksi di Surga. Perhatikan Wahyu 12:10-12 ini terjadi lama setelah itu, tetapi diilhami oleh Roh Kudus, Yohanes ditunjukkan adegan di Surga ini, tentang apa yang terjadi di Surga ketika Yesus mendapatkan kemenangan. Dikatakan di Wahyu 12:10  Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: ‘Sekarang keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita…”  perhatikan,   “…dan pemerintahan Allah kita dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya telah tiba, karena pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita, telah…”  apa?   “…dilemparkan ke bawah…”  apakah itu terjadi di salib menurut apa yang telah kita baca? Tentu saja. Sekarang perhatikan apa yang kita dapati,   “…11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka, dan mereka tidak menyayangkan nyawa mereka sampai mati pun.…” Sekarang perhatikan bagaimana Surga bereaksi,   “…12Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan  kamu sekalian yang diam di dalamnya…”  Jadi apa reaksi Surga sebagai hasil kemenangan Yesus? O, Surga bagaimana? “…bersukacilah, hai Surga…” tetapi sekarang perhatikan, “…celakalah…” lihat kontrasnya? Bersukacita di atas sana, tetapi di bumi apa? Celaka!   “…Celakalah kamu, hai penghuni bumi dan laut! Karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa…”  apa?   “…bahwa waktunya sudah singkat." [NKJV yang diindonesiakan].
Jadi di salib Kalvari, Yesus telah memperoleh kemenangan. Setan sekarang tahu bahwa dunia ini, bahwa Yesus adalah Raja yang sah dunia ini, ini adalah daerah kekuasaanNya dan Iblis tahu bahwa secara sah dia sudah kalah.


Now I would like us to transition to an event that took place  50 days after the resurrection of Christ, the day of Pentecost. There is an intimate relationship between the victory of Jesus at the cross and what happened on the day of Pentecost. Now, prepare yourselves for some surprises. Hang on to your seats, because now we are going to talk about some things that perhaps you have not even heard before but they are very biblical and very much in harmony with the Spirit of Prophecy about what happened on the day of Pentecost.

Sekarang saya ingin kita beralih ke suatu peristiwa yang terjadi 50 hari setelah kebangkitan Kristus, hari Pentakosta. Ada suatu hubungan yang intim antara kemenangan Yesus di salib dan apa yang terjadi pada hari Pentakosta. Nah, siap-siap untuk menerima kejutan. Perhatikan baik-baik! Karena kita akan berbicara mengenai beberapa hal yang mungkin belum pernah kalian dengar sebelumnya, tetapi hal-hal itu sangat alkitabiah dan sangat serasi dengan Roh Nubuat mengenai apa yang terjadi di hari Pentakosta.


Go with me to Acts 2:1-4, and this is the pattern for what’s going to happen under the latter rain. At the end of our study this evening we are going to talk about the latter rain, the final outpouring of God’s Holy Spirit. Notice Acts 2:1-4, there are several points that I want to underline here. It says there: When the Day of Pentecost had fully come, they were all with one accord in one place. 2And suddenly there came a sound from heaven, as of a rushing mighty wind…”  what is the first phenomena? A mighty rushing what?    “…wind, and it filled the whole house where they were sitting. 3Then there appeared to them divided tongues, as of…”  what?   “…fire…”  second phenomena is what?   “…fire…”  wind and what else? Fire. And now notice what it continues saying, verse 3   “…Then there appeared to them divided tongues, as of fire, and one sat upon each of them. 4And they were all filled with the Holy Spirit and began to speak with other tongues…”  now listen carefully, they   “…began to speak with other tongues, as the Spirit gave them utterance…”  who gave the utterance of, the gift of tongues to the disciples? The Spirit gave them utterance of these tongues.
Now let me ask you this, what is the first time in the Bible where God imparted the gift of tongues? At the tower of Babel.

Marilah bersama saya ke Kisah 2:1-4, dan ini adalah pola bagi apa yang akan terjadi di saat hujan akhir. Pada akhir pembahasan kita malam ini kita akan berbicara tentang hujan akhir, pencurahan Roh Kudus Tuhan yang terakhir. Perhatikan Kisah 2:1-4, ada beberapa poin yang ingin saya garisbawahi di sini. Dikatakan, Ketika hari Pentakosta benar-benar telah tiba, mereka semuanya dengan  sehati berkumpul di satu tempat. 2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras…”  apakah fenomena yang pertama? Suatu tiupan keras apa? Angin.   “…yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah yang bercabang, seperti…”  apa?   “…nyala api…”  Fenomena yang kedua apa?   “…nyala api…”  angin dan apa lagi? Api. Sekarang perhatikan apa yang dikatakan selanjutnya, ayat 3,   “…dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah yang bercabang, seperti nyala api, dan tiap satu hinggap pada mereka masing-masing. 4 Dan mereka semuanya dipenuhi oleh Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain…”  sekarang dengarkan baik-baik,  “…mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, sesuai yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengucapkannya.…” [NKJV yang diindonesiakan]. Siapa yang memberi karunia lidah kepada para murid? Roh yang memberi mereka ucapan-ucapan dari bahasa-bahasa tersebut.
Nah, coba saya tanya kalian, kapan pertama kalinya tertulis di Alkitab di mana Tuhan memberikan karunia lidah? Di menara Babel.


Now, granted, the purpose at Babel was different than the purpose at Pentecost. You see, the purpose at Babel was that they had consolidated  evil, they were all on the same page. They were all of one accord but for evil. And so God said, “So that evil cannot consolidate I am going to make them speak different tongues so that they have to spread out over the earth.” And in this way it is very difficult for evil to become a worldwide rebellion and for them all to unite in rebellion against God. And so you have all of the nations that come as a result of what happened at the tower of Babel.
Now at Pentecost, you see, after God confused the languages, there was a problem for the disciples because you had all of these nations represented on the day of Pentecost, and the disciples probably could only speak Aramaic. So God had created a problem at Babel. They say, “How are we going to reach all those people?” God said, “Not a problem, I’ll just give my disciples the ability to speak all these languages so then they can share the gospel.” And so He gave them the gift of tongues. And it says here that it was the Holy Spirit that gave them utterance.

Nah, memang benar tujuan di Babel itu berbeda dengan tujuan di Pentakosta. Kalian lihat, tujuan di Babel adalah karena mereka telah mempersatukan niat yang jahat, mereka semuanya sehati. Mereka semuanya sepakat tetapi untuk berbuat kejahatan. Maka Tuhan berkata, “Supaya kejahatan itu tidak bisa menyatu, Aku akan membuat mereka berbicara dalam bahasa-bahasa yang berbeda, supaya mereka harus menyebar ke seluruh dunia.” Dan dengan cara demikian sulitlah bagi yang jahat untuk menjadi pemberontakan yang mendunia dan bagi mereka semuanya untuk bersatu dalam pemberontakan terhadap Tuhan. Maka, akibat dari apa yang terjadi di menara Babel, terbentuklah segala macam bangsa.
Sekarang, di Pentakosta, kalian lihat, setelah Tuhan mengacaukan bahasa [di Babel], timbullah masalah bagi para murid karena ada segala macam bangsa yang terwakili pada hari Pentakosta itu, sedangkan para murid kira-kira hanya bisa berbahasa Aram. Maka Tuhan telah menciptakan masalah di Babel. Mereka berkata, “Bagaimana kita bisa menjangkau semua orang itu?” Tuhan berkata, “Bukan masalah, Aku beri saja murid-muridKu kemampuan untuk berbicara dalam bahasa-bahasa tersebut supaya mereka bisa membagikan Injil.” Maka Tuhan memberi para murid itu karunia lidah. Dan dikatakan di sini bahwa Roh Kudus-lah yang memberikan ucapan-ucapan kepada mereka.


But now let me read a very interesting passage in Scripture and then read what Ellen White had to say about happened at the tower of Babel.
Genesis 11:6-8 speaks about what happened at the tower of Babel. It says there:
“And the LORD said, ‘Indeed the people are one and they all have one language, and this is what they begin to do; now nothing that they propose to do will be withheld from them. 7              Come, let Us go down and there confuse their language…”  who was going to go down? God says,    “…let Us go down…”  would that include Him? Would that include the Lord who was speaking here? Yes.    “…let Us go down and there confuse their language, that they may not understand one another's speech.’ …”  now listen carefully, verse 8,   “… 8So the LORD scattered them abroad from there over the face of all the earth, and they ceased building the city …”  who scattered them? The Lord scattered them. Who was it that confused their languages? The Lord.

Sekarang, izinkan saya membacakan tulisan yang sangat menarik dari Alkitab, lalu saya akan membacakan apa yang dikatakan Ellen White tentang apa yang terjadi di menara Babel. 
Kejadian 11:6-8 berbicara tentang apa yang terjadi di menara Babel. Dikatakan, dan Ia berfirman: ‘Memang benar mereka ini satu bangsa, dengan satu bahasa untuk semuanya, dan inilah yang mulai mereka lakukan; mulai sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang menghalangi mereka 7 Baiklah Kita turun dan mengacaukan  bahasa mereka di sana…”  siapa yang akan turun? Tuhan berkata,    “…Baiklah Kita turun…”  apakah itu termasuk Tuhan? Apakah itu termasuk Tuhan yang sedang berbicara di sini? Ya.   “…Baiklah Kita turun dan mengacaukan bahasa mereka di sana, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.’…”  Sekarang dengarkan baik-baik, ayat 8,   “…8 Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu…”[NKJV yang diindonesiakan]  Siapa yang menyerakkann mereka? Tuhan yang menyerakkan mereka. Siapa yang mengacaukan bahasa mereka? Tuhan. 


But now listen to this comment from Ellen White.
It’s found in the book The Story of Redemption page 73. Remember we were talking of how the Holy Spirit accomplishes Its work. How can it be a Person and yet apparently be poured out and permeates everything, and be present personally everywhere? How is that? Well, let’s notice how the Holy Spirit works. The Story of Redemption pg. 73. Ellen White says,  “They have built their tower to a lofty height…” listen carefully now, “…when the Lord sent two angels to confound them in their work…”  what was that? The Lord what?    “…sent two angels to confound them in their work. Men had been appointed for the purpose of receiving word from the workmen at the top of the tower, calling for material for their work, which the first would communicate to the second, and he to the third, until the word reached those on the ground. As…”  now listen carefully,   “…As the word was passing from one to another in its descent, the angels confounded their language…”  who? Interesting,   “…the angels confounded their language, and when the word reached the workmen upon the ground, material was called for which had not been required.…”  And then Ellen White makes this very telling statement, she says,   “…Lightening from heaven as a token of God’s wrath  broke off the top of their tower, casting it to the ground.”
So who gave the gift of tongues?  It was God, through the ministration of what? Through the ministration of two angels.

Tetapi sekarang dengarkan komentar ini dari Ellen White.
Adanya di buku The Story of Redemption, hal. 73. Ingat ya sekarang yang kita bicarakan adalah bagaimana Roh Kudus menyelesaikan pekerjaanNya. Bagaimana mungkin Dia yang satu Pribadi namun ternyata bisa dicurahkan dan bisa masuk ke segala sesuatu, dan bisa hadir di mana-mana? Kok bisa? Nah, mari kita simak bagaimana Roh Kudus bekerja. The Story of Redemption, hal 73, Ellen White berkata, “…Mereka telah membangun menara sampai sangat tinggi…” dengarkan baik-baik sekarang, “…ketika Tuhan mengirimkan dua malaikat untuk mengacaukan mereka yang bekerja…” apa? Tuhan bagaimana?  “…mengirimkan dua malaikat untuk mengacaukan mereka yang bekerja. Ada orang-orang yang ditugaskan sebagai penyambung lidah para pekerja di bagian atas menara, untuk minta bahan bangunan yang mereka perlukan. Orang yang pertama akan meneruskan permintaan tersebut kepada orang yang kedua, dan dia kepada orang yang ketiga hingga permintaan itu sampai ke bawah. Sementara…” sekarang dengarkan baik-baik, “…sementara kata-kata itu diteruskan dari satu orang kepada yang lain dalam perjalanannya ke bawah, para malaikat mengacaukan bahasa mereka…” siapa? Menarik!  “…para malaikat mengacaukan bahasa mereka, dan pada saat kata-kata itu tiba pada para pekerja yang di bawah, bahan bangunan yang disebutkan bukanlah bahan bangunan yang diminta…” Lalu Ellen White memberikan pernyataan yang bisa dipercaya ini, dia berkata, “…Kilat dari langit yang melambangkan murka Tuhan, mematahkan bagian atas dari menara mereka, dan mencampakkannya ke bumi.”
Jadi siapa yang memberikan karunia lidah?  Tuhan. Melalui pelayanan siapa? Melalui pelayanan dua malaikat.


Now you are saying, “What does this have to do with the day of Pentecost?”
Well, let’s pursue this a little bit more. Go with me to Psalm 104 and let’s read verses 1-4 and I am going to read this first in the KJV, in the NKJV. And before I read this I need to tell you something about Bible translations. There are those who say that we must use only the KJ translation. After all if it is good enough for Christ, it should be good enough for me. Now, let me tell you that I believe that the manuscripts that were used for the KJ translation are the best manuscripts. I believe that Textus Receptus is the best manuscript trail, but I do not believe that the KJ translation is always the best translation of those texts. Are you understanding me? I have great respect for the KJ translation, tremendous respect, it’s a poetic version, a beautiful version, it’s a literary masterpiece, but there are many times in the KJV where there are mistranslations. The translations were not inspired. Are you understanding my point?

Sekarang kalian berkata, “Apa hubungannya itu dengan hari Pentakosta?”
Nah, marilah kita telusuri sedikit lebih dalam lagi. Mari bersama saya ke Mazmur 104 dan kita baca ayat 1-4, dan pertama-tama saya akan membaca dari NKJV. Dan sebelum saya bacakan itu, saya mau memberitahu kalian tentang penerjemahan Alkitab. Ada orang-orang yang berkata bahwa kita hanya boleh memakai terjemahan KJV. Bukankah itu sudah cukup baik buat Kristus, maka itu tentunya cukup baik buat saya. Nah, saya beritahukan kalian bahwa saya yakin, naskah-naskah yang dipakai untuk menerjemahkan KJV adalah naskah-naskah yang terbaik. Saya yakin bahwa Textus Receptus adalah jalur naskah yang terbaik, tetapi saya tidak yakin bahwa terjemahan KJV itu selalu terjemahan yang paling tepat dari naskah-naskah tersebut. Apakah kalian memahami saya? Saya sangat menghormati terjemahan KJV, amat sangat menghargainya. Itu adalah versi yang sangat puitis, versi yang sangat indah, itu adalah suatu mahakarya sastra. Tetapi seringkali di KJV ada kesalahan penerjemahan. Penerjemahannya tidak diilhami. Apakah kalian mengerti poin saya?


For example the state of the dead. The NIV is far better when it comes to the state of the dead than the KJV. Let me give you one example.
Acts 2 when Peter is preaching he says and he is quoting Jesus, it’s a quotation from Psalm 16, and Jesus is speaking prophetically, He says “You will not leave My soul in hell nor will you allow Your Holy One to see corruption.” So when you use that text, they say, “See, it is clear as day, Jesus had a soul and it went to hell.”
Do you know how the NIV translates it? It translates it correctly. We’ve always said that the soul is what? The person, right? And the word “hell” there, the word ᾅδης  [ hadēs hah'-dace]  really means “grave”. And so the NIV translates it “You will not leave ME in the grave…” Is it easier to use that translation with non-Adventists? It most certainly is, much easier. We say, “It’s in your very own Bible.” In the NIV which is the most common version used today.

Misalnya tentang status orang mati. Terjemahan NIV jauh lebih bagus mengenai status orang mati daripada KJV. Saya beri satu contoh.
Kisah 2:27, ketika Petrus berkhotbah dan dia berkata ~ dia sedang mengutip Yesus, dan itu adalah kutipan dari Mazmur 16, di mana Yesus berbicara dalam nubuatan ~ Yesus berkata, sebab Engkau tidak akan meninggalkan jiwa-Ku di dunia orang mati, dan tidak mengizinkan Orang Kudus-Mu melihat  pembusukan.” Jadi bila kita memakai teks ini, orang-orang akan berkata, “Tuh, jelas sekali kan, Yesus punya jiwa, dan jiwaNya pergi ke dunia orang mati.”
Tahukah kalian bagaiamana NIV menerjemahkannya? NIV menerjemahkannya dengan tepat. Kita kan sudah tahu bahwa jiwa itu apa? Jiwa adalah manusia itu sendiri, bukan? Dan kata “dunia orang mati” di sana, kata  Î±̔́ͅδης  [ hadēs hah'-dace] sesungguhnya berarti “kubur”. Maka NIV menerjemahkannya, “Engkau tidak akan meninggalkan Aku di dalam kubur…” Apakah terjemahan ini lebih mudah dipakai untuk berbicara dengan orang-orang non-Advent? Tentu saja. Jauh lebih mudah. Kita bisa berkata, “Kan tertulis di dalam Alkitab kalian sendiri?” NIV adalah versi yang paling umum dipakai sekarang.


And there is example after example of the fact that some of these modern versions have a better translation than the KJ even though that the manuscripts that are used for the KJ are the best manuscripts. Am I making myself clear?
Now with this in mind let me read you from Psalm 104:1-4 from the NKJV and then I am going to read from the NIV which is a more accurate translation. Here it says, Bless the LORD, O my soul! O LORD my God, You are very great: You are clothed with honor and majesty, 2Who cover Yourself with light as with a garment, Who stretch out the heavens like a curtain. 3He lays the beams of His upper chambers in the waters, …”  and now listen carefully, “…Who makes the clouds His chariot…”  what do clouds represent in Scripture? Angels. So what is God’s chariot? His angels. I wished I had time to amplify that point, it would take me 15 minutes to go through the material, to go to Ezekiel 1 and other passages  that we find in Scriptures but   we don’t have the time. So it continues saying here  “…Who makes the clouds His chariot, Who walks on the wings of the wind…”  and here comes the key portion   “…4Who makes His angels spirits, His ministers a flame of fire.”
Now, I believe this is a mistranslation. Let me explain why.

Dan ada banyak contoh bahwa beberapa versi modern ini terjemahannya lebih baik daripada KJV walaupun naskah-naskah yang dipakai oleh KJV adalah naskah-naskah yang paling baik. Apakah saya cukup jelas?
Sekarang, dengan mengingat hal ini, saya akan membacakan Mazmur 104:1-4 dari KJV lalu saya akan membacakannya dari NIV, yang terjemahannya lebih tepat.
Terjemahan KJV berkata,Pujilah TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar! Engkau yang berpakaian kehormatan dan kebesaran, 2 Yang menyelimuti DiriMu dengan terang seperti dengan pakaian, Yang membentangkan langit seperti tenda, 3 Dia menempatkan tiang-tiang dari kamar-kamar loteng-Mu di air…”  sekarang dengarkan baik-baik,   “…Yang menjadikan awan-awan sebagai kendaraan-Nya…”  apa yang dilambangkan awan-awan di dalam Alkitab? Malaikat. Jadi apa kendaraan Tuhan? Malaikat-malaikatNya. Sayang saya tidak ada waktu untuk menjelaskan poin ini, saya butuh 15 menit untuk membahas materi itu, untuk melihat Yehezkiel pasal 1 dan tulisan-tulisan lain yang ada di Alkitab, tetapi kita tidak ada waktu. Jadi, di sini dikatakan selanjutnya,    “…Yang menjadikan awan-awan sebagai kendaraan-Nya, yang berjalan  di atas sayap angin”  dan sekarang bagian kuncinya,   “…4 Yang membuat malaikat-malaikatNya roh, pelayan-pelayanNya suatu nyala api.”
Nah, menurut saya ini adalah terjemahan yang salah. Saya akan menjelaskan mengapa.


In Hebrew as well as in Greek the word that is translated “spirit” is the identical word that is translated “wind”. The Hebrew word רוּ×— [rûach roo'-akh] is translated in the Old Testament “spirit” but it also translated “wind” it means basically the same thing. The New Testament word  Ï€Î½ÎµÏ…͂μα [pneuma pnyoo'-mah] is also translated “spirit” but in John 3 when Jesus spoke to Nicodemus He used the word πνεῦμα [pneuma pnyoo'-mah] to speak about the “wind”. In other words, the word “spirit” or the word רוּ×— [rûach roo'-akh]    and   πνεῦμα [pneuma pnyoo'-mah] can very legitimately be translated not “spirit” but “wind”, and most modern versions have caught this nuance in their translation of Psalm 104:3-4.

Dalam bahasa Ibrani dan Greeka, kata yang diterjemahkan “roh” adalah kata yang persis sama yang diterjemahkan “angin.” Kata Ibrani רוּ×— [rûach  roo'-akh]  di dalam Perjanjian Lama diterjemahkan “roh” tetapi juga diterjemahkan “angin”, yang pada dasarnya berarti hal yang sama. Kata Perjanjian Baru πνεῦμα [pneuma pnyoo'-mah]  juga diterjemahkan “roh” tetapi di Yohanes pasal 3 ketika Yesus berbicara kepada Nikodemus Dia memakai kata πνεῦμα [pneuma pnyoo'-mah] untuk berbicara tentang “angin”.  Dengan kata lain, kata “roh” atau רוּ×— [rûach roo'-akh] dan πνεῦμα [pneuma pnyoo'-mah]  bisa secara sah diterjemahkan bukan “roh” tetapi “angin” dan kebanyakan versi-versi modern menangkap nuansa ini di dalam menerjemahkan Mazmur 104:3-4.


Now, let me read from the NIV which I believe is a better translation. It says there:   “The Lord wraps himself in light as with a garment;    He stretches out the heavens like a tent   and lays the beams of his upper chambers on their waters. He makes the clouds his chariot and rides on the wings of the wind.…”  and now listen to the last part,  “…He makes winds his messengers, flames of fire his servants.”
Now you are saying, “How do you know that’s talking about the angels,  that  the angels are being compared to winds and the angels are being compared to tongues of fire or flames of fire?”
Simply because the book of Hebrews tells us so. Go with me to Hebrews 1:7 very important verse. And once again I am going to read from the NIV version because really the best translation is not  “Who makes His angels spirits…” that is not the best translation. The best translation is “…He makes his angels…” what?   “…winds…”  and   “…tongues of fire.” Or “… flames of fire.”
Notice Hebrews 1:7   “In speaking of the angels he says, ‘He makes his angels winds,  and his servants flames of fire.’”
So who is compared with winds and fire? The angels.

Sekarang, saya akan membacakan dari NIV yang menurut saya adalah terjemahan yang lebih baik. Dikatakan di sana, 2 Tuhan membungkus DiriNya dalam terang sebagaimana dengan pakaian. Dia membentangkan langit seperti tenda, 3 dan  menempatkan tiang-tiang dari kamar-kamar loteng-Nya di atas air. Dia menjadikan awan-awan sebagai kendaraan-Nya, dan berjalan di atas sayap angin…”  dan sekarang dengarkan bagian yang terakhir,   “…4 Dia membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Nya, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Nya.
Sekarang kalian berkata, “Dari mana kita tahu itu berbicara tentang malaikat? Bahwa malaikat dibandingkan angin, dan malaikat dibandingkan lidah-lidah api atau nyala-nyala api?”
Sederhana, karena kitab Ibrani memberitahu kita demikian. Marilah bersama saya ke Ibrani 1:7, ayat yang sangat penting. Dan sekali lagi saya akan membaca dari versi NIV karena terjemahan yang tepat bukan  “…Yang membuat malaikat-malaikatNya roh…”  itu bukan terjemahan yang terbaik. Terjemahan yang terbaik adalah “…Dia membuat …”  apa?   “…angin sebagai suruhan-suruhan-Nya, dan…”  apa?   “…api yang menyala…”  atau lidah-lidah api,   “…sebagai pelayan-pelayan-Nya.
Perhatikan Ibrani 1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: Dia membuat malaikat-malaikat-Nya angin dan pelayan-pelayan-Nya nyala api."
Jadi siapa yang dibandingkan dengan angin dan api? Para malaikat.


Question: What were the two phenomena the two natural, so-called natural phenomena that took place on the day of Pentecost? Wind and what? Wind and fire. And the ability to speak other languages which Ellen White explains in Genesis chapter 11, God sent two angels to give the gift of tongues.
Now let me pursue this. Do you know that Ellen White understood this? This is so interesting that Ellen White would capture this thought. You know so many people are critical of Ellen White. And I find that those who criticize Ellen White fit in one of two categories. # 1 they never read Ellen White or # 2 they read Ellen White with the purpose of proving her wrong. If you don’t read Ellen White, you can’t criticize her because you don’t know what you are talking about. And if you read Ellen White with the purpose of criticizing and finding defects, you’ll find them, because as they say you can prove anything  you want to prove from the Bible. Now, that doesn’t mean that the Bible teaches it. It means that you can make the Bible teach what you believe and what you think and you can make it sound pretty reasonable. People who keep Sunday as a day of rest do that very frequently don’t they? They use all of those first day’s texts to say,  “See,  Jesus resurrected on Sunday, we are supposed to keep Sunday”, but of course the Bible doesn’t teach that.

Pertanyaan: Apakah kedua fenomena, kedua fenomena alam yang terjadi pada hari Pentakosta? Angin dan apa? Angin dan api. Dan kemampuan untuk berbicara dalam bahasa-bahasa yang lain yang dijelaskan Ellen White di Kejadian pasal 11, Tuhan mengirimkan dua orang malaikat untuk memberikan karunia lidah.
Sekarang, izinkan saya melanjutkan. Tahukah kalian bahwa Ellen White memahami hal ini? Ini sangat menarik, bahwa Ellen White menangkap pendapat tersebut. Kalian tahu ada banyak orang bersifat kritikal terhadap Ellen White. Dan menurut saya mereka yang mengritik Ellen White jatuh dalam salah satu dari dua kategori. Pertama mereka tidak pernah membaca Ellen White, atau kedua, mereka membaca Ellen White namun dengan tujuan untuk membuktikan dia keliru. Jika orang tidak membaca Ellen White, dia tidak berhak mengritiknya karena dia tidak tahu apa yang dia bicarakan. Dan jika orang membaca Ellen White dengan tujuan untuk mengritik dan mencari kesalahan, dia akan menemukannya, karena seperti yang kita ketahui, orang bisa membuktikan apa saja yang mau dia buktikan dari Alkitab. Nah, itu tidak berarti bahwa Alkitab mengajarkan demikian. Itu berarti orang bisa membuat Alkitab mengajarkan sesuai pendapatnya dan dia bisa membuatnya cukup masuk akal. Orang-orang yang memelihara hari Minggu sebagai hari perhentian sering melakukan demikian, bukan? Mereka memakai semua teks tentang hari pertama untuk mengatakan, “Lihat, Yesus bangkit pada hari Minggu, jadi kita harus memelihara hari Minggu.” Tetapi tentu saja Alkitab tidak mengajarkan demikian.


Ellen White understood that the angels were involved powerfully  in the day of Pentecost. I am going to read several statements now from the Spirit of Prophecy, the first of them is in My Life Today page 58. And by the way I am not leaving anything out of the quotation. I am going to read it exactly as she wrote it, there is no dot, dot, dot. This is what she says, When the truth in its simplicity is lived in every place…”  what does she say?   “…When the truth in its simplicity is lived in every place…”  listen carefully now,   “…, then God will work through His angels as He worked on the day of Pentecost, and hearts will be changed so decidedly that there will be a manifestation of the influence of genuine truth, as is represented in the descent of the Holy Spirit.”
Isn’t that interesting. If that was the only one you might say, “Well, you know, you can interpret that in different ways.
But there is more. Selected Messages Vol. 2 pg 57, listen carefully to what she says, “When the angels of heaven come among us…”  when who comes among us?   “…When the angels of heaven come among us, and work through human agents, there will be solid, substantial conversions, after the order of the conversions after the day of Pentecost.”
Notice once again she says that when the angels of heaven come in our midst and work through human agents, that is through us, as the Holy Spirit works through the disciples, there will be solid, substantial conversions after the order of the conversions after the day of Pentecost.

Ellen White memahami bahwa para malaikat sangat terlibat pada hari Pentakosta. Saya akan membacakan beberapa pernyataan sekarang dari Roh Nubuat, yang pertama ada di My Life Today, hal. 58. Dan ketahuilah saya tidak menghilangkan apa-apa dari kutipan itu. Saya akan membacakannya persis sebagaimana ditulis oleh Ellen White, tidak ada titik, titik, titik. Inilah apa yang dia katakan, “Bilamana di segala tempat kebenaran yang sederhana dihidupkan,…” apa katanya? “Bilamana di segala tempat kebenaran yang sederhana dihidupkan,…” sekarang dengarkan baik-baik, “…maka Tuhan akan bekerja melalui malaikat-malaikatNya sebagaimana Dia bekerja pada hari Pentakosta, dan hati-hati akan diubahkan sedemikian nyata sehingga akan tampak suatu manifestasi dari pengaruh kebenaran yang sejati, sebagaimana yang digambarkan oleh turunnya Roh Kudus.”
Menarik, kan? Seandainya itu satu-satunya, kalian boleh berkata, “Yah, itu bisa diartikan beda-beda.
Tetapi masih ada yang lain. Di Selected Messages Vol. 2, hal 57, dengarkan baik-baik apa yang dikatakan Ellen White. “Pada waktu malaikat-malaikat surga mendatangi kita…” pada waktu siapa mendatangi kita? “…Pada waktu malaikat-malaikat Surga mendatangi kita, dan bekerja melalui agen-agen manusia, akan ada pertobatan yang menyeluruh dan besar sama seperti pertobatan yang terjadi setelah hari Pentakosta.”
Perhatikan sekali lagi, Ellen White berkata bahwa ketika malaikat-malaikat Surga datang ke tengah-tengah kita dan bekerja melalui agen-agen manusia ~ yaitu melalui kita, sebagaimana Roh Kudus bekerja melalui para murid ~ akan  ada pertobatan yang menyeluruh dan besar sama seperti pertobatan yang terjadi setelah hari Pentakosta.


In Manuscript Releases Vol. 10 page 112 Ellen White says this, All heaven is interested in your salvation, and…”  listen carefully now,   “…and angels of God are waiting to do for you what they did for the early disciples on the day of Pentecost.…”  who is waiting to do for us what they did for the disciples? Angels are waiting to do for us what they did for the disciples on the day of Pentecost.
  
Di Manuscript Releases Vol. 10, hal 112, Ellen White berkata demikian, “Seluruh Surga tertarik pada keselamatanmu, dan…” dengarkan baik-baik sekarang, “…dan malaikat-malaikat Tuhan sedang menunggu untuk melakukan untukmu apa yang mereka lakukan bagi para murid mula-mula pada hari Pentakosta…” Siapa yang menunggu-nunggu untuk melakukan untuk kita apa yang mereka lakukan untuk para murid? Para malaikat sedang menunggu untuk melakukan bagi kita apa yang mereka lakukan untuk para murid pada hari Pentakosta.


One more, in the book That I May Know Him, listen carefully to what Ellen White says about angels. By the way I’ve been studying this for over 30 years, this particular topic. And do you know what led me to study this topic? I took a denominational history class with a Seymour Irving Maxwell, ever heard of Seymour Irving Maxwell? Tremendous church historian. Now I remember I was sitting in class one day and Dr. Maxwell  speaking about the Holy Spirit he says, “I want to share with you what I think about the personality of the Holy Spirit, and how the Holy Spirit operates.” He says, “The Holy Spirit is in the command and control center of the universe. He is in a certain place but He knows everything. He is aware of everything that happens on the battlefield, everything that happens on planet earth. And He ~ now that Jesus has assumed a human body…” and Ellen White corroborates this point “…now that Jesus has a human body now the Holy Spirit has become the Representative of the Commander of the Lord’s host. And now the Holy Spirit from the command and control center, commands the angels, ‘Go do this’, ‘Go do that’, do the other thing, etc.’” In other words the Holy Spirit is a Person who is in a certain location and He is aware of everything because He is omniscient and therefore He uses the angels to keep an active communication with every part of God’s dominion.

Satu lagi, di buku That I May Know Him, dengarkan baik-baik apa kata Ellen White tentang para malaikat. Ketahuilah saya telah mempelajari ini selama 30 tahun lebih, topik khusus ini. Dan tahukah kalian apa yang membuat saya mempelajari topik ini? Saya pernah ikut kelas sejarah denominasi pada Seymour Irving Maxwell. Kalian pernah mendengar tentang Seymour Irving Maxwell? Seorang sejarahwan gereja yang hebat. Nah, saya ingat, suatu hari saya sedang berada di dalam kelas, dan Dr. Maxwell yang berbicara tentang malaikat, berkata, “Saya mau berbagi dengan kalian apa pendapat saya tentang kepribadian Roh Kudus dan bagaimana Roh Kudus bekerja.” Dia berkata, “Roh Kudus berada di pusat komando dan kontrol alam semesta ini. Dia berada di suatu tempat khusus, tetapi Dia mengetahui segala sesuatu. Dia tahu tentang segala yang terjadi di lapangan, segala yang terjadi di planet bumi. Dan dia ~ sejak Yesus memakai tubuh manusia…” dan Ellen White menguatkan poin ini, “…sejak Yesus memakai tubuh manusia, sekarang Roh Kudus menjadi Wakil/Representatif Komandan bala tentara Tuhan.  Dan sekarang Roh Kudus dari pusat komando dan kontrolnya, memerintah para malaikat. ‘Pergi, lakukan ini’,  ‘Pergi, lakukan itu’, ‘Lakukan yang lain’ dll.” Dengan kata lain Roh Kudus adalah satu Pribadi yang berada di satu lokasi tertentu dan Dia tahu segala sesuatu karena Dia Mahatahu, dan oleh karena itu Dia memakai para malaikat untuk tetap menjalin komunikasi yang aktif dengan setiap bagian daerah kekuasaan Tuhan.
  

Ellen White says this, That I May Know Him, page 57, “Through the ministry of the angels…”  now this is powerful,   “… the Holy Spirit is enabled…”  what does that mean the Holy Spirit is enabled? What does that mean He is able? He has the ability, right? She says,   “…Through the ministry of the angels the Holy Spirit is enabled to work upon the mind and heart of the human agent and draw him to Christ, who has paid the ransom money for his soul, that the sinner may be rescued from the slavery of sin and Satan.”

Ellen White berkata di That I May Know Him, hal. 57, “Melalui pelayanan para malaikat…” nah ini hebat sekali, “…Melalui pelayanan para malaikat, Roh Kudus dimampukan…” apa maksudnya Roh Kudus dimampukan? Apa maksudnya Roh Kudus mampu? Dia memiliki kemampuannya, benar? Ellen Whie berkata, “…Melalui pelayanan para malaikat, Roh Kudus dimampukan bekerja pada pikiran dan hati agen manusia, dan membawanya kepada Kristus, yang telah membayar tebusan bagi nyawanya, supaya orang yang berdosa boleh diselamatkan dari perhambaan dosa dan Setan.”


You see God has a certain way that He administrates the universe. We are talking about the work of God. Don’t ask me to explain how the Holy Spirit knows everything that is happening all over the universe at the same time. And He’s known this since eternity. I can’t explain that, it’s impossible, it’s His nature. How can the Holy Spirit be omniscient and omnipotent and omnipresent, that is beyond our understanding, but we can understand how the Holy Spirit works.
You see the Holy Spirit has or God has a modus operandi. God has a motive operation. God is the great delegator. What can I say, God is what? The delegator. God delegates responsibilities. Revelation chapter 1 explains how it works, God the Father gave the message of the book of Revelation to whom? To Jesus. Whom did Jesus give it to? [Audience: the angel]. Oh, there is a missing link there. No, He gave it to the Holy Spirit first. “He who has an ear let him hear what the Spirit says to the churches.” That’s repeated with every church. And so the Father gives it to His Son, the Son gives it to the Holy Spirit and the Holy Spirit gives it to whom? To the angel. And then the angel gives it to whom? To John. And then what does John do? He writes it in a book. And he sends it where? To the 7 churches. And what is the purpose of sending it to the 7 churches? So the 7 churches will share it with what? With the world.

Kalian lihat, Tuhan memiliki cara yang khusus untuk mengatur alam semesta. Kita sekarang sedang berbicara tentang pekerjaan Tuhan. Jangan minta saya menjelaskan bagaimana Roh Kudus bisa tahu segala sesuatu yang sedang terjadi di seluruh alam semesta pada waktu yang bersamaan. Dan Dia telah mengetahuinya sejak kekekalan. Saya tidak bisa menjelaskan itu, itu mustahil, itu adalah kodratNya. Bagaimana Roh Kudus bisa mahatahu dan mahakuasa dan hadir di mana-mana, itu adalah di luar pemahaman kita, tetapi kita bisa mengerti bagaimana Roh Kudus bekerja.
Kalian lihat Roh Kudus atau Tuhan memiliki modus operandi. Tuhan punya motivasi dalam beroperasi. Tuhan adalah pendelegasi tugas yang paling hebat. Apa yang bisa saya katakan? Tuhan itu apa? Tuhan itu pendelegasi tugas. Tuhan mendelegasikan tanggung jawab. Wahyu pasal 1 menjelaskan bagaimana kerjanya. Allah Bapa memberikan pekabaran kitab Wahyu kepada siapa? Kepada Yesus. Yesus memberikannya kepada siapa? [Hadirin: malaikat!] Oh, ada mata rantai yang hilang di situ. Tidak, Yesus memberikannya kepada Roh Kudus dulu. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat…” [Wah 2:7]  Perintah ini diulangi untuk setiap jemaat. Maka Allah Bapa memberikannya kepada AnakNya, Anak memberikannya kepada Roh Kudus, dan Roh Kudus memberikannya kepada siapa? Kepada malaikat. Kemudian malaikat itu memberikannya kepada siapa? Kepada Yohanes. Lalu apa yang dilakukan Yohanes? Dia menulisnya menjadi kitab. Dan dia mengirimkannya ke mana? Ketujuh jemaat. Dan apa tujuannya mengirimkannya ke ketujuh jemaat? Agar ketujuh jemaat membagikannya kepada siapa? Kepada dunia.


So God’s chain of command functions wonderfully, the Father works through the Son, the Son works through the Spirit, the Spirit works through the angels, and then the angels give the message to John, and the church sits on the message. The place where the chain of command breaks is with us. Am I right? Absolutely. The angels have their arms crossed, see the Holy Spirit says, “I want to be able to work down there.” But nobody wants to work, and so they are waiting for us. The Holy Spirit is waiting to work through the angelic hosts with us and to empower us in the preaching of the gospel of Jesus Christ to the world. But we are indolent. You know, it’s kind of like Isaiah, you know when Isaiah caught this beautiful view of the holiness of God and Isaiah says, “I’m undone for my eyes have seen the holy King of the universe.” Then an angel comes and an angel touches his lips and forgives his sin and cleanses his sin, and then he hears a voice in heaven that says, “Who are We going to sent to tell Israel about this so that Israel knows  the same thing that Isaiah has seen.” And Isaiah hears this conversation in heaven “Whom shall I send?” And Isaiah immediately blurts out, “Here am I, send him!” Hahahaha. What does he say? “Here am I, send me.”

Maka rangkaian komando Tuhan bekerja dengan sempurna. Bapa bekerja melalui Anak, Anak bekerja melalui Roh, dan Roh bekerja melalui para malaikat, kemudian para malaikat memberikan pekabaran itu kepada Yohanes, dan jemaat menduduki pekabaran itu. Titik di mana mata rantai itu terputus ada pada kita. Apa saya benar? Tentu saja. Para malaikat sedang menunggu penuh harap, lihat Roh Kudus berkata, “Saya mau bisa bekerja di bawah sana.” Tetapi tidak ada orang yang mau bekerja, jadi mereka sedang menantikan kita. Roh Kudus sedang menunggu untuk bekerja melalui bala tentara malaikat, dan memberi kuasa kepada kita untuk menyampaikan Injil Yesus Kristus kepada dunia. Tetapi kita malas. Kalian tahu, seperti Yesaya begitulah, kalian tahu, ketika Yesaya melihat pemandangan yang indah tentang kekudusan Tuhan, dia berkata, “Matilah saya karena mata saya telah melihat Raja alam semesta yang kudus.” Kemudian seorang malaikat datang dan dia menyentuh bibirnya dan memberikan pengampun dosanya dan membersihkan dosanya, lalu dia mendengar suara dari langit berkata, "Siapakah yang akan Kuutus untuk memberitahu Israel tentang hal ini supaya Israel tahu hal yang sama yang dilihat Yesaya?” Dan Yesaya mendengar pembicaraan ini di Surga, “Siapa yang akan Kuutus?” Dan Yesaya segera berkata, “Aku di sini, utuslah dia!” Hahahahah. Apa kata Yesaya? “Aku di sini, utuslah aku.”  [Yesaya 6:5-8].


Now allow me to read you an interesting statement from Ellen White. See, the little old lady had this clear. When we read her writings carefully I’m amazed at the insight that Ellen White had. It’s mind boggling.    
You see somebody who was a critic of Ellen White within the church once came to me and sarcastically said, “You know Ellen White says that Jesus before He comes to this world  He is going to change His garments from His priestly garment to His kingly garment. Ellen White says that. Where is that in the Bible?”
I looked at him and I smiled, I knew him well. I said, “Listen, if you just use a little bit of the grey matter that God gave you, you’d be able to figure it out.”
He said, “What do you mean?”
I said, “Okay. How is Jesus ~ what is Jesus doing today?”
He said, “Well, He is High Priest, He is interceding for us.”
“Good answer. And how is Jesus clothed right now? If He is High Priest He must be clothed as what?”
“As a High Priest.”
And then I asked him this question. I said, “When Jesus comes again how is He clothed according to the book of Revelation?”
Now he knew he was up the creek without a paddle. He said, “Well, Revelation 19 says He is going to come clothed as King of kings and Lord of lords.”
So I say, “If He is clothed as a High Priest now, and when He comes He is clothed as King of kings and Lord of lords, at some point in between He must have changed.”
That’s food for thought, hehehe.

Sekarang izinkah saya membacakan kalian suatu pernyataan yang menarik dari Ellen White. Lihat, ibu tua ini memahaminya dengan jelas. Saat kita membaca tulisannya, saya kagum pada pemahaman yang dimiliki Ellen White. Sungguh menakjubkan.
Kalian tahu, di gereja ada seorang pengritik Ellen White, suatu saat dia datang pada saya dan berkata dengan sinis, “Anda tahu, Ellen White berkata bahwa sebelum Yesus datang ke dunia ini, Dia akan menukar pakaianNya dari jubah imamNya ke jubah rajaNya. Ellen White berkata begitu. Mana ada tulisan itu di Alkitab?”
Saya pandang dia dan saya tersenyum, saya mengenalnya dengan baik. Saya berkata, “Dengar, jika Anda mau memakai sedikit saja sel-sel otak yang diberikan Tuhan kepada Anda, Anda bisa mendapatkan jawabannya sendiri.”
Dia berkata, “Apa maksudnya?”
Saya berkata, “Oke. Bagaimanakah Yesus ~ apa yang dilakukan Yesus sekarang?”
Dia berkata, “Yah, Dia adalah Imam Besar, Dia sedang menjadi perantara kita.”
“Jawaban yang tepat. Dan saat ini Yesus mengenakan pakaian apa? Jika dia Imam Besar, Dia tentunya berpakaian sebagai apa?”
“Sebagai Imam Besar.”
Lalu saya tanya padanya, kata saya, “Pada waktu Yesus datang lagi, menurut kitab Wahyu bagaimanakah pakaianNya?”
Sekarang dia menyadari bahwa dia dalam kesulitan. Dia berkata, “Nah, Wahyu 19 berkata bahwa Yesus akan datang berpakaian sebagai Raja segala raja dan Tuan segala tuan.”
Lalu kata saya, “Jika Dia sekarang berpakaian sebagai Imam Besar, dan pada waktu Dia datang Dia akan berpakaian sebagai Raja segala raja dan Tuan segala tuan, maka pada suatu saat di antara itu Dia tentunya menukar pakaianNya.”
Ini adalah makanan untuk otak, hehehe.


Who performed the miracles of Jesus Christ? Desire of Ages pg. 143, listen  to this. I know this is a new view but it’s the biblical view and it’s the view of the Spirit of Prophecy. Folks, there are millions upon millions of angels just waiting to help us in the work of proclaiming the gospel under the command of the Holy Spirit. Desire of Ages 143, listen to this, The angels of God are ever passing from earth to heaven, and from heaven to earth. …”  and then she says this, “…The miracles of Christ…” and I must clarify that in the Spirit of Prophecy Vol. 2 pg. 67 and 68 Ellen White does not say “the miracles of Christ”, she says “All the miracles of Christ”. So I feel at liberty to say,    “All the miracles of Christ for the afflicted and suffering were wrought by the power of God through the ministration of the angels…”  How were the miracles of Jesus performed?    “…by the power of God through…”  what? “…through the ministration of the angels…”  She continues saying, “…And it is through Christ, by the ministration of His heavenly messengers…”  Notice,   “…it is through Christ, by the ministration of His heavenly messengers, that every blessing comes from God to us.”

Siapa yang melakukan mujizat Yesus Kristus? Desire of Ages, hal 143, dengarkan ini. Saya tahu ini adalah pandangan yang baru tetapi ini adalah pandangan yang alkitabiah, dan ini adalah pandangan Roh Nubuat. Saudara-saudara, ada berjuta-juta malaikat yang menunggu untuk menolong kita dalam pekerjaan menyampaikan Injil di bawah komando Roh Kudus. Desire of Ages 143, dengarkan ini, “Para malaikat Tuhan terus-menerus bolak-balik dari bumi ke Surga dan dari Surga ke bumi…” lalu Ellen White berkata demikian, “…Mujizat-mujizat Kristus…” dan saya harus menjelaskan bahwa di Spirit of Prophecy Vol. 2 hal 67 dan 68, Ellen White tidak berkata “Mujizat-mujizat Kristus” melainkan dia berkata Semua mujizat Kristus” maka saya merasa boleh berkata, “Semua mujizat Kristus yang diadakan bagi mereka yang sengsara dan menderita, terjadi oleh kuasa Tuhan melalui pelayanan malaikat-malaikat…” Bagaimanakah mujizat-mujizat Yesus diadakan?  “…oleh kuasa Tuhan melalui…” apa? “…melalui pelayanan malaikat-malaikat…” Ellen White melanjutkan, “…Dan melalui Kristuslah, oleh pelayanan pesuruh-pesuruh SurgawiNya…” perhatikan, “melalui Kristulah oleh pelayanan pesuruh-pesuruh SurgawiNya, setiap berkat datang dari Tuhan kepada kita.”


Let me give you a biblical example. You remember the story of the centurion whose servant was ill? This gives us a biblical example. Let’s read it. Matthew 8:5-10, this is a fascinating story. It says there, Now when Jesus had entered Capernaum, a centurion came to Him, pleading with Him, 6saying, ‘Lord, my servant is lying at home paralyzed, dreadfully tormented.’ 7And Jesus said to him, ‘I will come and heal him.’  8The centurion answered and said, ‘Lord, I am not worthy that You should come under my roof. But only speak a word, and my servant will be healed…”  You know, you used to think that when Jesus spoke the word, you know the word went mystically flying through the air, sst sst sst and healed him. But now, notice the centurion understood this better than the Jews themselves. Notice what it continues saying in verse 9,   “… 9For I also am a man under authority, having soldiers under me. And I say to this one, 'Go,' and he goes; and to another, 'Come,' and he comes; and to my servant, 'Do this,' and he does it.’ 10When Jesus heard it, He marveled, and said to those who followed, ‘Assuredly, I say to you, I have not found such great faith, not even in Israel!’”

Saya akan memberikan satu contoh dari Alkitab. Kalian ingat cerita perwira tentara Roma yang hambanya sakit? Itu adalah salah satu contoh di Alkitab. Mari kita baca. Matius 8:5-10, ini adalah cerita yang menarik. Dikatakan di sana, “Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: 6 ‘Tuan, hambaku terbaring di rumah, lumpuh dan ia sangat menderita.’ 7 Yesus berkata kepadanya: ‘Aku akan datang menyembuhkannya.’ 8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: ‘Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh…”  kalian tahu, kita dulu selalu mengira bahwa saat Yesus mengucapkan perkataanNya, perkataan itu lalu terbang secara mistik di udara, sst, sst, sst, dan menyembuhkan hamba itu. Tetapi sekarang perhatikan, perwira itu memahami hal ini jauh lebih baik daripada orang Yahudi sendiri. Perhatikan apa katanya di ayat selanjutnya, ayat 9, “…9 Sebab aku sendiri seorang yang punya wewenang, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.’ 10 Ketika Yesus mendengar hal itu, kagumlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun bahkan tidak di antara orang Israel.’”[NKJV yang diindonesiakan]


Now it is interesting to read the inspired interpretation of this event that is given by the Spirit of Prophecy. In Desire of Ages pg. 316, we find exactly how it was as it took place. The healing of the servant of the centurion. She is actually quoting this centurion as if this centurion is speaking. And this is what she says, As I represent the power of Rome, and my soldiers recognize my authority as supreme, so dost Thou represent the power of the Infinite God, and all created things obey Thy word…”  now listen carefully,  “… Thou canst command the disease to depart, and it shall obey Thee. Thou canst summon Thy heavenly messengers, and they shall impart healing virtue. Speak but the word, and my servant shall be healed.” 
When Jesus spoke the word, you know what happened? An angel was already on his way. And through the power of God, that angel brought healing to that servant.

Nah, membaca interpretasi yang diilhami tentang peristiwa ini seperti yang diberikan Roh Nubuat, itu menarik. Di Desire of Ages hal 316, kita dapatkan persis seperti ketika peristiwa itu terjadi. Sembuhnya hamba perwira Roma itu. Ellen White benar-benar mengutip perwira itu seolah-olah dia sendiri yang berbicara, dan inilah yang dikatakan Ellen White, “Sebagaimana saya mewakili kekuasaan Roma, dan tentara saya mengakui wewenang saya sebagai yang tertinggi, demikian pula Engkau mewakili kekuasaan Allah yang Mahakuasa, dan semua makhluk ciptaan tunduk pada kata-kataMu…” sekarang dengarkan baik-baik, “…Engkau bisa memerintahkan penyakit itu untuk pergi, dan penyakit itu akan mematuhi Engkau. Engkau bisa memanggil pesuruh-pesuruh surgawiMu, dan mereka akan membagikan kesembuhan. Cukup ucapkan saja perkataannya, dan hambaku akan sembuh.”
Ketika Yesus mengucapkan perkataanNya, tahukah kalian apa yang terjadi? Seorang malaikat sudah berangkat. Dan melalui kuasa Tuhan, malaikat itu membawa kesembuhan pada hamba itu.


Now you are probably wondering what does this have to do with Adam having dominion, being a ruler over the earth, and losing his position of rulership over the earth   and Jesus coming to recover that position of rulership and the territory that Adam lost? Let’s go back to our original thoughts on this issue.
In the Old Testament Jesus did not intervene in the events of history very frequently. When you look at the total of 4000 years of history. He did intervene now and then,   and every time that Jesus intervened what did the Devil do? He accused Jesus. I’m going to give you an example. He said, “You have no right to come here and interfere, everybody on this earth had chosen me as their lord, and this is my territory. How dare You come and interfere and intervene in the affairs of my territory.” And you know, the Devil to a certain point was correct because everyone on planet earth had chosen him as a ruler. Every time that Jesus intervened, Satan contested the right of Jesus to do it. Let me give you one biblical example of this.

Sekarang kira-kira kalian bertanya-tanya, apa hubungannya ini dengan Adam memiliki daerah kekuasaan, menjadi penguasa atas bumi, dan kehilangan kedudukannya sebagai penguasa atas bumi dan Yesus datang untuk memulihkan kedudukan penguasa dan daerah kekuasaan yang dihilangkan Adam? Mari kita kembali ke jalur pikiran kita yang pertama tentang topik ini.
Di Perjanjian Lama, Yesus tidak terlalu sering campur tangan dalam peristiwa-peristiwa sejarah. Jika kita lihat dari total 4000 tahun sejarah, Yesus campur tangan hanya sekali-kali, dan setiap kali Yesus campur tangan, apa yang dilakukan Iblis? Iblis menuduh Yesus. Saya akan  memberikan sebuah contoh.
Iblis berkata, “Engkau tidak berhak datang kemari dan ikut campur. Semua orang di bumi ini sudah memilih aku sebagai tuan mereka, dan ini adalah daerah kekuasaanku. Berani betul Engkau datang dan campur tangan dan mengintervensi urusan-urusan di daerah kekuasaanku.” Dan tahukah kalian, ada benarnya juga kata-kata Iblis karena semua orang di planet bumi telah memilih dia sebagai penguasa. Jadi setiap kali Yesus intervensi, Setan memprotes hak Yesus untuk melakukannya.
Saya akan memberikan satu contoh dari Alkitab tentang hal ini.


You remember when Jesus came down, He was called Michael the Archangel, when He came down to resurrect Moses? Listen to the inspired comment of Ellen White in Confrontation page 26. She says this, “Christ resurrected Moses and took Him to heaven. This enraged Satan and he accused…” remember the accuser of the brethren, what we have read? “…and he accused the Son of God of invading his dominion by robbing the grave of his lawful prey…” “So You came and You took away what belonged to my dominion! Moses sinned! He is mine! How dare You infringe on my territory!” Jude says about the resurrection of Moses,  “Yet Michael the archangel, when contending with the devil he disputed about the body of Moses, durst not bring against him a railing accusation, but said, The Lord rebuke thee"
You see after the cross the Devil could no longer argue. Why couldn’t he argue? Why couldn’t he say to Jesus, “Now, how dare You infringe on my realm of dominion”? Why couldn’t he say it? Because Jesus was now the King and the territory was His. He had won it back. And so now Jesus says, “Hey, I can unleash upon planet earth anyone I want to, because this is now My dominion!”

Kalian ingat ketika Yesus turun ke dunia ~ saat itu Dia disebut Mikael Penghulu Malaikat ~ ketika Dia turun untuk membangkitkan Musa? Dengarkan Ellen White komentar yang diilhami dalam Confrontation hal 26. Ellen White berkata, “Kristus membangkitkan Musa dan membawanya ke Surga. Ini membuat murka Setan dan dia menuduh…” ingat, si penuduh saudara-saudara kita, yang sudah kita baca tadi? “…Dan dia menuduh Anak Allah menginvasi daerah kekuasaannya dengan mencuri dari kuburan mangsanya yang sah…”  “Jadi Engkau datang dan Engkau mengambil apa yang adalah milik daerah kekuasaanku! Musa sudah berbuat dosa, dia milikku! Berani betul Engkau melanggar daerah kekuasaanku!”
Kata Yudas tentang kebangkitan Musa, “Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani  melancarkan kepada Iblis  tuduhan yang keras, tetapi berkata: ‘TUHAN-lah yang menegur engkau!’" [NKJV yang diindonesiakan]
Kalian lihat, setelah salib, Iblis tidak lagi bisa berdebat. Mengapa dia tidak bisa lagi berdebat? Mengapa dia tidak bisa berkata kepada Yesus, “Nah, kok berani Engkau melanggar daerah kekuasaanku”? Mengapa dia tidak bisa berkata demikian? Karena sekarang Yesus adalah Raja, dan daerah kekuasaan itu milikNya. Dia telah memenangkannya kembali. Maka sekarang Yesus berkata, “Hei, Aku bisa melepaskan siapa pun di planet bumi yang Aku mau, karena sekarang ini adalah daerah kekuasaanKu!”


And so do you know what Jesus did on the day of Pentecost? Jesus unleashed all of the host of the heavenly angels upon  the earth to help the disciples in the work of proclaiming the gospel. And the Devil couldn’t say, “How dare You unleash your angels upon the earth”  because He says, “Hey, this is My territory.”

Dan tahukah kalian apa yang dilakukan Yesus pada hari Pentakosta? Yesus melepaskan semua bala tentara malaikat ke dunia untuk membantu para murid di dalam pekerjaan mengabarkan Injil. Dan Iblis tidak bisa lagi berkata, “Berani betul Engkau melepaskan malaikat-malaikatMu ke dunia” karena Yesus berkata, “Hei, ini sekarang daerah kekuasaanKu!”


Now listen, even though the Devil lost at the cross do you think the Devil is going to roll over and play dead? The Devil said, “Okay, You beat me. Take it all, it Yours.” Are you kidding? The Devil says, “Okay, You say that this world is Yours, You legally won it, this is Your dominion,” he says, “Come and get it!”
And Jesus says, “You want Me to come and get it? Okay.” So He commands the Holy Spirit to unleash all of the angel hosts to go all over the Roman empire to proclaim the victory of Jesus Christ.

Sekakrang dengarkan, walaupun Iblis sudah kalah di salib, menurut kalian apakah dia akan menyerah begitu saja? Apakah Iblis akan berkata, “Ya sudah, Engkau telah mengalahkan aku. Ambillah. Itu milikMu.”? Yang bener aja. Iblis berkata, “Oke, Engkau mengatakan dunia ini milikMu, Engkau telah memenangkannya secara sah, ini adalah daerah kekuasaanMu,” katanya, “Datang dan ambillah!”
Dan Yesus berkata, “Kamu menyuruh Aku datang dan mengambilnya? Oke.” Maka Dia memerintahkan Roh Kudus untuk melepaskan semua bala tentara malaikat ke seluruh kekaisaran Roma guna mengabarkan kemenangan Yesus Kristus.


Do you know what evangelism is? It’s very simple. Evangelism is telling other people that they belong to the army of the looser. Heheheheh. It’s simple. “You’re with the looser. He is not king and this is not his dominion. Jesus won the dominion over this world. It’s His. So I call you to leave the army of the looser and join the army of the winner.” Nobody likes a looser. Everybody wants to be with the winner. So we invite people to come over to the side of the winner.

Tahukah kalian apa itu evangelisasi? Sederhana. Evangelisasi adalah mengatakan kepada orang lain bahwa mereka masuk dalam bala tentara si pecundang. Hehehehe. Sederhana. “Kamu ada di pihak yang kalah. Dia bukan rajanya, dan ini bukan daerah kekuasaannya. Yesus telah memenangkan daerah kekuasaan atas dunia ini. Dunia ini milikNya. Jadi saya memanggilmu untuk meninggalkan barisan si pecundang dan bergabung dengan bala tentara si pemenang.” Tidak ada orang yang suka di pihak si pecundang. Semua orang ingin di pihak pemenang. Jadi kita undang orang-orang untuk menyeberang ke pihak si pemenang.


Now let me ask you why was Jesus through the Holy Spirit able to unleash all of the angelic  host upon the earth to help the disciples in the proclamation of the Gospel? Folks, there was a very special reason, and that is that the disciples had prepared themselves to be used. They were totally empty of self. They were united in prayer. They were united in Bible study. They were emptied of self. They had no personal agenda. All of their possessions they placed at the disposal of God’s work. In other words everything the were and everything they had were now at the disposal of the Lord. And God said, “Now, I can use you.” And so He unleashes all of the heavenly hosts upon the earth to help the disciples in the proclamation of the gospel because they are prepared to receive the power of the Holy Spirit through the ministry of the angels.

Sekarang coba saya tanya, mengapa Yesus melalui Roh Kudus mampu melepaskan semua bala tentara malaikat ke bumi untuk membantu para murid dalam mengabarkan Injil? Saudara-saudara, ada alasan yang sangat istimewa, dan itu adalah para murid telah mempersiapkan diri mereka untuk dipergunakan. Mereka telah seluruhnya mengosongkan diri. Mereka bersatu dalam doa. Mereka bersatu dalam mempelajari Alkitab. Mereka mengosongkan diri. Mereka tidak memiliki agenda pribadi. Semua milik mereka, mereka serahkan untuk dipakai dalam pekerjaan Tuhan. Dengan kata lain, seluruh diri mereka, dan segala yang mereka miliki, sekarang diserahkan kepada Tuhan. Dan Tuhan berkata, “Sekarang, Aku bisa memakaimu.” Maka Tuhan melepaskan semua bala tentara surgawi ke dunia untuk membantu para murid dalam mengabarkan Injil, karena mereka sudah siap menerima kuasa Roh Kudus melalui pelayanan para malaikat.


Listen to this statement from Ellen White. Desire of Ages pg 352 this is very powerful. She is speaking about the first evangelists which are the disciples. She says, They are to contend with supernatural forces, but they are assured of supernatural help. All the intelligences of heaven are in this army. And more…”  listen carefully,   “…And more than angels are in the ranks. The Holy Spirit,…”  now, listen, listen,   “…The Holy Spirit, the Representative of the Captain of the Lord’s host…”  who is the Captain of the Lord’s host? Jesus. And who is the Representative of the Captain? The Holy Spirit. See, Jesus is not able because He’s assumed humanity to do this work and so He delegated to the Holy Spirit who then uses the angels to accomplish the work. So she says,    “…The Holy Spirit, the Representative of the Captain of the Lord’s host…”  listen carefully,   “…comes down to direct the battle…”  Is that good news? Praise the Lord, it’s wonderful news. In other words there is a link between the angels and us. They are waiting, they are waiting for us.

Dengarkan pernyataan ini dari Ellen White. Desire of Ages, hal 352, ini sangat kuat. Dia berbicara mengenai para evangelist yang pertama yaitu para murid. Ellen White berkata, “Mereka akan berperang dengan kekuatan supranatural, tetapi mereka mendapat jaminan bantuan supranatural. Semua kemampuan untuk memakai pengetahuan dan skill surgawi ada pada tentara ini. Dan yang lebih daripada…” dengarkan baik-baik, “…Dan yang lebih daripada malaikat berada di barisan itu. Roh Kudus…” sekarang, dengarkan, dengarkan, “…Roh Kudus, Wakil/Representatif Komandan bala tentara Tuhan…” siapa Komandan bala tentara Tuhan? Yesus. Dan siapa Wakil Komandan itu? Roh Kudus. Lihat, Yesus tidak bisa, karena Dia telah memakai kemanusiaan untuk melaksanakan tugasNya, maka Dia mendelegasikan kepada Roh Kudus yang lalu memakai para malaikat untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Kata Ellen White, “…Roh Kudus, Wakil/Representatif Komandan bala tentara Tuhan…” dengarkan baik-baik, “…turun untuk mengarahkan pertempuran…” Bukankah ini kabar baik? Puji Tuhan, ini kabar yang sangat baik. Dengan kata lain ada kaitan antara para malaikat dengan kita. Mereka sedang menunggu, mereka sedang menunggu kita.


Ellen White has a very interesting statement for us which all of us know, it’s talking about the youth, an army of youth at the end of time. Have you read the total statement, let me read the total statement. It’s found in the book A Call to Stand Apart, page 66. This is a powerful statement, she says this, “…There is no line of work in which it is possible for the youth to receive greater benefit…”  than working for others. She says,   “… All who engage in ministry are God’s helping hand…”  now listen carefully,   “…They are co-workers with the angels; rather, they are the human agencies through whom the angels accomplish their mission…”  Now here’s, this is powerful,    “…Angels speak through their voices, and work by their hands. And the human workers, co-operating with heavenly agencies, have the benefit of their education and experience. As a means of education, what “university course” can equal this?…”  and then comes the statement   “…With such an army of workers as our youth, rightly trained, might furnish, how soon the message of a crucified, risen, and soon-coming Saviour might be carried to the whole world! How soon might the end come—the end of suffering and sorrow and sin! How soon, in place of a possession here, with its blight of sin and pain, our children might receive their inheritance where ‘the righteous shall inherit the land, and dwell therein forever;’ where ‘the inhabitant shall not say, I am sick,’ and ‘the voice of weeping shall be no more heard.’…”

Ellen White punya pernyataan yang sangat menarik bagi kita, yang kita semua tahu, ini berbicara tentang orang-orang muda, suatu barisan pemuda pada akhir zaman. Sudahkah kalian membaca seluruh pernyataannya? Izinkan saya membacakan seluruh pernyataan itu. Ada di buku A Call to Stand Apart, hal. 66. Ini adalah pernyataan yang sangat kuat.  Ellen White berkata demikian, “…Tidak ada pekerjaan lain di mana para pemuda bisa mendapatkan manfaat yang lebih besar…” daripada bekerja untuk orang lain. Ellen White berkata, “…Semua yang terlibat di dalam pelayanan adalah para pembantu Tuhan…” sekarang dengarkan baik-baik, “…Mereka bermitra-kerja dengan para malaikat; mereka adalah agen-agen manusia yang dipakai para malaikat untuk menyelesaikan pekerjaan mereka…” Sekarang ini dia, ini pernyataan yang sangat kuat, “…Malaikat-malaikat berbicara lewat suara mereka, dan bekerja dengan tangan mereka. Dan para pekerja manusia ini, bekerjasasma dengan agen-agen surgawi, menerima manfaat pembelajaran dan pengalaman dari mereka. Sebagai sarana edukasi, pelajaran universitas mana yang bisa menandingi ini?...” kemudian inilah pernyataannya, “…Dengan barisan pekerja seperti orang-orang muda kita ini, yang dididik dengan benar, akan melengkapi, berapa lama lagi pekabaran seorang Juruselamat yang telah disalibkan, bangkit dan akan segera kembali, bisa dibawa ke seluruh dunia! Berapa lama lagi kesudahan itu datang ~ akhir dari penderitaan dan kesedihan dan dosa!  Berapa lama lagi, sebagai ganti harta milik di sini, dengan noda dosa dan sakit, anak-anak kita boleh menerima warisan mereka di mana ‘orang-orang benar akan mewarisi bumi dan tinggal selamanya di sana’ [Mazmur 37:29] di mana ‘penduduknya tidak lagi akan berkata, aku sakit’ [Yes. 33:24] dan ‘suara ratapan tak lagi terdengar.’ [Yes 65:19]…”


Now, let’s talk very briefly because time is up. Very briefly about what’s going to happen under the outpouring of the latter rain. Are you praying for the latter rain? What do you suppose the latter rain is? It’s the power of the Holy Spirit working through whom? What is the link between the Holy Spirit and us? The angelic hosts. See, Ellen White had this right. Listen to this statement in the book Maranatha page 212, remember there is no dot, dot, dot, here. This is a continuous statement. Maranatha page 212, Ellen White says this, Before the work is closed up and the sealing of God’s people is finished, we shall receive the outpouring of the Spirit of God. Angels from heaven will be in our midst.…”  what are we going to receive?   “…the outpouring of the Spirit of God…”  and then she explains immediately   “…Angels from heaven will be in our midst.”

Sekarang mari kita berbicara singkat saja karena waktunya akan habis, sangat singkat tentang apa yang akan terjadi pada saat pencurahan hujan akhir. Apakah kalian berdoa untuk curahan hujan akhir? Menurut kalian apa itu hujan akhir? Itu adalah kuasa Roh Kudus yang bekerja melalui siapa? Apakah penghubung antara Roh Kudus dengan kita? Bala tentara malaikat. Lihat, Ellen White memahaminya dengan benar. Dengarkan pernyataan ini di buku Maranatha, hal 212. Ingat di sini tidak ada titik, titik, titik. Ini adalah pernyataan yang lengkap. Maranatha hal 212, Ellen White berkata demikian, “Sebelum pekerjaan itu usai, dan pemeteraian umat Allah selesai, kita akan menerima pencurahan Roh Tuhan. Malaikat-malaikat surgawi akan berada di tengah-tengah kita…” apa yang akan kita terima? “…pencurahan Roh Tuhan…” kemudian dia segera menjelaskannya, “…Malaikat-malaikat surgawi akan berada di tengah-tengah kita.”


Review and Herald January 20, 1891, she says After the outpouring of the Holy Spirit, thousands were converted. …”  How did that happen? She continues saying,   “…After the outpouring of the Holy Spirit thousands were converted. Angels of God that excel in strength, clothed with the brightness of heaven, came to the help of the church, and swept back the forces of Satan.…”  Then she says,   “…The work of the Holy Spirit was not limited to apostolic days; it is not confined to any church, large or small: the field of His ministration is the world. ‘He will convict the world of sin, and of righteousness, and of judgment. …”  but now notice,   “…But the instrumentalities through which the Holy Spirit works are the members of Christ’s body, those who believe in his name. It is through these light-bearers that the gospel is to be carried to all the nations of the earth.”

Review and Herald, Januari 20, 1891, Ellen White berkata, “Setelah pencurahan Roh Kudus, ribuan orang bertobat…” Bagaimana itu terjadi? Dia melanjutkan berkata, “…Setelah pencurahan Roh Kudus ribuan orang bertobat. Malaikat-malaikat Tuhan yang sangat kuat, berselubung terang surgawi, datang untuk membantu gereja, dan menghalau mundur kekuatan Setan…” Lalu Ellen White berkata, “…Pekerjaan Roh Kudus tidak terbatas hanya pada zaman apostolik, tidak terbatas pada gereja tertentu, besar atau kecil, bidang pelayananNya adalah dunia ini. Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman’ [Yoh 16:8]…” tetapi perhatikan sekarang, “…Tetapi alat yang dipakai Roh Kudus untuk bekerja adalah anggota tubuh Kristus, mereka yang mempercayai namaNya. Melalui pembawa-pembawa terang inilah Injil dibawa ke semua bangsa di bumi.”


Allow me to end by reading a couple more of statements from the Spirit of Prophecy. Powerful statements. The first is from Signs of the Times, November 17, 1898, listen carefully, “The Lord is in active communication with every part of His vast dominions…”  the Lord is what?    “…in active communication with every part of His vast dominions. He is represented as bending toward the earth and its inhabitants. He is listening to every word that is uttered. He hears every groan; He listens to every prayer; He observes the movements of every one; He approves or condemns every action. The hand of Christ draws aside the veil which conceals from our eyes the glory of heaven…”  and listen carefully,   “…and we behold Him in His high and holy place…”  where is God? Jesus taught us to pray, ‘Our God which art everywhere’, ‘Our Father which art everywhere’. No, we pray God is in heaven, sitting on His throne. But now notice what she continues saying,   “…we behold Him in His high and holy place, not in a state of silence and indifference to His subjects in a fallen world, but surrounded by all the heavenly host,—ten thousand times ten thousand, and thousands of thousands, all waiting to go at His bidding on errands of mercy and love….”

Izinkan saya mengakhiri dengan membacakan dua lagi pernyataan dari Roh Nubuat. Pernyataan-pernyataan yang sangat kuat. Pertama dari Signs of the Times, November 17, 1898, dengarkan baik-baik, “Tuhan sedang berkomunikasi aktif dengan stiap bagian dari daerah kekuasaanNya yang luas…” Tuhan apa? “...sedang berkomunikasi aktif dengan setiap bagian dari daerah kekuasaanNya yang luas. Dia digambarkan lagi membungkuk ke  arah bumi dan penduduknya. Dia sedang mendengarkan setiap perkataan yang diucapkan. Dia mendegar setiap keluhan. Dia mendengar setiap doa. Dia memperhatikan gerakan setiap orang. Dia membenarkan atau menyalahkan setiap perbuatan. Tangan Kristus menyingkapkan tabir yang menutupi kemuliaan Surga dari pemandangan kita …” dan dengarkan baik-baik, “…dan kita memandangNya di tempatNya yang tinggi dan kudus…” Di manakah Tuhan? Yesus mengajarkan kita berdoa, “Bapak kami yang ada di mana-mana”? Tidak. Kita berdoa kepada Tuhan di Surga, yang duduk di takhtaNya. Tetapi perhatikan sekarang apa kata Ellen White, “…kita memandangNya di tempatNya yang tinggi dan kudus, tidak dalam kondisi diam dan tidak perduli pada umatNya di dunia yang berdosa, tetapi dikelilingi oleh seluruh bala tentara surgawi ~ sepuluh ribu kali sepuluh ribu, beribu-ribu ribuan, semuanya menunggu untuk berangkat atas perintahNya untuk melakukan tugas karunia dan kasih…”


The other statement is similar but has some differences. The Ministry of Healing pg. 417, she says, The Bible shows us God in His high and holy place, not in a state of inactivity, not in silence and solitude, but surrounded by ten thousand times ten thousand and thousands of thousands of holy beings, all waiting to do His will. …”  and then notice what she says,   “…Through these messengers He is in active communication with every part of His dominion…”  How is God in active communication with every part of His dominion? Through what? Through these messengers. Then she says,    “… By His Spirit He is everywhere present. Through the agency of His Spirit and His angels He ministers to the children of men. Above the distractions of the earth He sits enthroned; all things are open to His divine survey; and from His great and calm eternity He orders that which His providence sees best.”

Pernyataan yang lain itu mirip tetapi ada sedikit bedanya. The Ministry of Healing, hal. 417, Ellen White berkata, “Alkitab menunjukkan kepada kita Tuhan di tempatNya yang maha tinggi dan kudus, bukan dalam keadaan tidak aktif, bukan dalam kebisuan dan kesendirian, tetapi dikelilingi oleh sepuluh ribu kali sepuluh ribu dan beribu-ribu ribuan makhluk yang kudus, semuanya menunggu untuk melaksanakan kehendakNya…” lalu simak apa katanya, “…Melalui pesuruh-pesuruh ini, Tuhan berada dalam komunikasi yang aktif dengan setiap bagian daerah kekuasaanNya…” Bagaimana Tuhan berada dalam komunikasi aktif dengan setiap daerah kekuasaanNya? Melalui apa? Melalui pesuruh-pesuruh ini. Lalu Ellen White berkata, “…Dalam RohNya Dia hadir di mana-mana. Melalui agen RohNya dan malaikat-malaikatNya, Dia melayani anak-anak manusia. Di atas hiruk pikuk dunia, Tuhan duduk di takhtaNya, segala hal terbuka kepada pengawasan IlahiNya, dan dari kekekalanNya yang agung dan tenang, Dia menentukan apa yang terbaik menurut kebijakanNya.”


Folks, what is Jesus waiting for? More earthquakes? More signs in the sun, the moon and the stars? Is He waiting for the Sunday Law? God isn’t waiting for any of those things. God is waiting for us. He is waiting for us to get serious about Him so that we can see the return of Jesus Christ. He is waiting for us to be united as a praying people, as a Bible-studying people, as an empty of self people, as a people who take the resources that God has given us and place them at the disposal of the work. A 100’000 dollars is a pittance, a drop in the bucket for all you rich people, hehehehe. You should raise 300’000, half a million dollars. Don’t we have much more than what we really need? Shouldn’t we put that at the disposal of God’s work? We have our own agendas, we just want to be comfortable  we want to have our toys.
You know somebody said to me, “Well, you know, I have a very nice house.”
And I say, “Is it made of gold?”
“Well, I have a late model beautiful Lexus.”
I say, “Does it fly?”
Nothing that we have on this earth is going to be as good as what we are going to have in the Kingdom, but we have to believe in the Kingdom. I think sometimes our problem is, we say, “I believe that Jesus is coming and I am going to have an eternal inheritance, but just in case we hang on to what we have here, because we believe it up here [in our heads], but we don’t believe it here [in our hearts].” And the evidence of that is we are with our arms crossed and God through the Holy Spirit is waiting to unleash the angels like He did at Pentecost because the disciples were ready to receive it to finish the work on this earth.

Saudara-saudara, apa yang ditunggu Yesus?  Lebih banyak gempa bumi? Lebih banyak tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang? Apakah Dia menunggu Undang-undang Hari Minggu? Tuhan tidak menantikan hal-hal itu. Tuhan menantikan kita. Dia menunggu kita bersikap serius tentang Dia, supaya kita bisa melihat kembalinya Yesus Kristus. Dia menunggu kita untuk bersatu sebagai umat yang berdoa, sebagai umat yang mempelajari Alkitab, sebagai umat yang mengosongkan diri, sebagai umat yang memakai sarana yang telah diberikan Tuhan kepada kita dan menyerahkannya untuk pekerjaan Tuhan. Uang 100,000 dollar itu kecil, hanya setetes air dalam satu ember bagi kalian semua orang kaya, hehehe. Kalian seharusnya mengumpulkan 300,000, setengah juta dollar. Tidakkah kita punya jauh lebih banyak daripada apa yang benar-benar kita butuhkan? Tidakkah kita harus menyerahkan itu untuk pekerjaan Tuhan? Kita memiliki agenda kita sendiri, kita ingin hidup nyaman, kita mau membeli mainan kita.
Tahukah kalian ada orang berkata kepada saya, “Yah, Anda tahu, saya punya rumah yang indah.”
Saya berkata, “Apakah itu terbuat dari emas?”
“Yah, saya memiliki mobil Lexus terbaru yang indah.”
Kata saya, “Apakah itu bisa terbang?”
Tidak ada apa pun di dunia ini yang bisa menyamai  apa yang akan kita miliki di Kerajaan, tetapi kita harus yakin pada Kerajaan itu.
Saya rasa, terkadang masalah kita adalah, kita berkata, “Saya percaya Yesus akan datang, dan saya akan memiliki warisan yang kekal, tetapi untuk berjaga-jaga, kita pertahankan apa yang kita miliki, karena kita meyakininya di atas sini [di kepala kita] tetapi kita tidak meyakininya di sini [di hati kita].” Dan buktinya adalah kita melipat tangan kita sementara Tuhan melalui Roh KudusNya sedang menunggu untuk melepaskan para malaikat sebagaimana yang dilakukanNya pada hari Pentekosta karena para murid sudah siap menerimanya untuk menyelesaikan pekerjaan di dunia ini,.


So my challenge to the constituencies of the Northern New England  Conference as well as those who are visiting here, is that when we go home we get serious about the Lord. And we pray to the Lord to see what God wants us to do and that we will be willing to do it.  Because I’ll tell you what, I am tired of living in this world of sin, sorrow, sickness, suffering, and death. There is nothing worth living for here except reaching souls for the Kingdom.  So how about it, do you want to accept this challenge and say to the Lord Jesus, “Lord Jesus, I want Pastor Bohr to pray so that when I go home I will receive a special outpouring of the Spirit so that I can dedicate all to the Lord, and proclaim the gospel in my neighborhood, in my city and in the world.”
If that is the desire of your heart, I want to pray for you this evening and I ask you to please stand because I am going to have a special prayer for God to empower the member of this conference, to go out and do God’s work.
Let us pray.

Jadi tantangan saya kepada anggota Northern New England Conference dan juga mereka yang sedang berkunjung di sini, adalah pada waktu kita pulang, kita akan mengambil sikap yang serius tentang Tuhan. Dan kita berdoa kepada Tuhan untuk mengetahui apa yang Tuhan ingin kita lakukan dan agar kita bersedia melakukannya. Karena, saya beritahukan kalian, saya sudah capek hidup di dunia yang berdosa, yang berisi kesedihan, penyakit, penderitaan, dan kematian. Tidak ada yang berharga untuk mempertahankan hidup di sini kecuali menjangkau jiwa-jiwa bagi Kerajaan.
Jadi bagaimana, apakah kalian mau menerima tantangan ini dan berkata kepada tuhan Yesus, “Tuhan Yesus, saya mau Pastor Bohr berdoa supaya bila saya pulang, saya akan menerima suatu pencurahan Roh Kudus yang istimewa, supaya saya bisa mendedikasikan semuanya kepada Tuhan, dan mengabarkan Injil di lingkungan saya, di kota saya, dan di dunia”?
Jika itu adalah kerinduah hati kalian, saya mau mendoakan kalian malam ini dan saya undang kalian untuk berdiri karena saya akan memanjatkan doa yang istimewa kepada Tuhan untuk memberi kuasa kepada anggota Conference ini, untuk keluar dan melakukan pekerjaan Tuhan.
Mari kita berdoa.


Father in heaven, thank You that You spare no resources of heaven to pour upon Your children. This evening, Father, we ask, we beg Your forgiveness for our laziness, our spiritual laziness. We ask Your forgiveness, Lord, for dedicating so much time to watching and listening to that which does not edify. We ask Your forgiveness for sitting around and doing nothing to enlarge Your kingdom. Father, we come before Your throne, repentant, asking that You will forgive us. But we ask for more than forgiveness. We ask, Father, that through the ministration of the Holy Spirit the Representative of the Commander of Your host, as Your people I am ready to receive it. The Holy Spirit will send these angels to this world so that there can be a revival of primitive godliness that has not been seen since apostolic times.
Father, we plead for the outpouring of the Holy Spirit. I ask Father that You will empower each of those who had stood this evening that You will speak to each sincere heart and to each sincere mind. Lord, how nice it would be if we don’t have to spend camp meeting on this earth next year, if we could spend camp meeting in heaven with You. We long for that day.
I ask, Lord, that You will pour our Your Spirit upon the leaders of this conference, You’ll pour out Your Spirit upon the pastors, the church leaders, and upon the church members, that great things might be done in the Northern New England Conference. And thank You, Father, for having been with us in this wonderful camp meeting experience. We ask, Lord, that You’ll answer our prayer for we ask it in the precious name of Jesus. Amen.

Bapa di Surga, terima kasih Engkau tidak menyayangkan segala sarana Surga untuk dicurahkan kepada anak-anakMu. Malam ini, Bapa, kami minta, kami mohon pengampunanMu untuk kemalasan kami, kemalasan spiritual kami. Kami mohon pengampunanMu, Tuhan, karena telah menghabiskan begitu banyak waktu menonton dan mendengarkan apa yang tidak menguatkan iman. Kami mohon pengampunanMu, karena telah duduk-duduk dan tidak berbuat apa-apa untuk memperluas KerajaanMu. Bapa, kami datang ke hadapan takhtaMu, dengan menyesal, memohon agar Engkau mengampuni kami. Tetapi kami minta lebih dari pengampunan. Kami minta, Bapa, agar melalui pelayanan Roh Kudus, Wakil dari Komandan bala tentaraMu, sebagai umatMu saya siap menerimanya. Roh Kudus akan mengirim malaikat-malaikat ini ke dunia ini supaya akan terjadi suatu kebangunan kekudusan primitif yang belum pernah terlihat sejak zaman apostolik.
Bapa, kami mohon untuk pencurahan Roh Kudus. Saya mohon, Bapa, Engkau akan memberi kuasa kepada setiap orang yang berdiri malam  ini, agar Engkau berbicara kepada setiap hati yang tulus dan setiap pikiran yang tulus. Tuhan, alangkah indahnya jika kita tidak usah menghadiri camp meeting di dunia ini tahun depan, jika kita bisa menghadiri camp meeting di Surga bersamaMu. Kami merindukan hari itu.
Saya mohon Tuhan, Engkau akan mencurahkan RohMu ke atas para pemimpin Conference ini. Engkau akan mencurahkan RohMu kepada para pendeta, pemimpin gereja, dan anggota-anggota gereja, agar Northern New England Conference bisa melakukan hal-hal yang besar.
Dan terima kasih, Bapa, telah menyertai kami dalam pengalaman yang indah di camp meeting ini. Kami mohon, Tuhan, Engkau akan menjawab doa kami karena kami memohonnya di dalam nama Yesus yang kami cintai. Amin.

  


19 08 15


No comments:

Post a Comment