Wednesday, February 10, 2016

RIGHTEOUSNESS BY FAITH IN VERITY PART 1 ~ STEPHEN BOHR

RIGHTEOUSNESS BY FAITH IN VERITY

A Sermon by Stephen Bohr  - PART 1


The sermon this morning is actually composed of two parts, and this will be part number 1, and part number 2 will be two weeks from today.
Let’s bow our heads for prayer.

Khotbah pagi hari ini sebenarnya terdiri atas dua bagian, dan ini adalah bagian yang pertama. Bagian yang kedua akan disampaikan dua minggu dari hari ini.
Marilah kita tunduk kepala dan berdoa.


I’d like to invite you to turning your Bibles with me to the book of Revelation chapter 16. And I am going to read in a few moments verse 15. Revelation 16:15. A beautiful sound I hear the pages of the Bibles turning, that’s nice. If you have an I-Phone, you know I can’t hear the click but ah, you know, I-Phones are allowable also, although they have a lot of other stuff in between the covers, but anyway turn with me to Revelation 16:15.

Saya ingin mengajak kalian membuka Alkitab kalian bersama saya ke kitab Wahyu pasal 16. Dan sebentar lagi saya akan membacakan ayat 15. Wahyu 16:15. Suara yang indah saat saya mendengar halaman-halaman Alkitab dibalik, itu menyenangkan. Jika kalian punya I-Phone, tentu saya tidak bisa mendengar kliknya, tetapi kalian tahu, juga boleh pakai I-Phone walaupun di dalamnya ada banyak isinya yang lain. Nah, pokoknya mari bersama saya ke Wahyu 16:15


Now let me give you a little bit of context so that we understand the location of this verse in the book of Revelation. Revelation chapter 16 describes the 7 last plagues. Is anyone here who has never heard of the 7 last plagues? Probably I would guess that there was no one here who has never heard at least of the 7 last plagues. The Bible says that after probation closes for the world, there will be 7 deadly plagues that will be poured out by God upon planet earth.

Nah, saya akan memberikan sedikit konteks supaya kita bisa memahami lokasi ayat ini di kitab Wahyu. Wahyu pasal 16 berbicara tentang ketujuh malapetaka yang terakhir. Apakah ada di sini yang belum pernah mendengar tentang tujuh malapetaka yang terakhir? Saya duga di sini mungkin tidak ada yang tidak pernah mendengar tentang tujuh malapetaka yang terakhir. Alkitab berkata, setelah masa percobaan bagi dunia berakhir, akan  ada tujuh malapetaka yang dicurahkan oleh Tuhan ke atas planet bumi.


Now the first 4 of these plagues ~ those of you who have been in prayer meetings have a little advantage here  ~ but the first 4 plagues are what I call jeopardy plagues because during the first 4 plagues the existence of God’s people is going to be in danger. The wicked are going to want to destroy God’s remnant people, during the first 4 plagues. In fact each plague that is poured out angers the wicked even more against God’s people. So that when the 4th plague falls which is the sun that scorches all of the vegetation, when the 4th plague falls, the wicked upon this earth are going to be livid with anger against God’s people. A death decree would be proclaimed upon those who keep God’s law particularly His holy Sabbath. And it appears that God’s faithful small remnant is going to be wiped off the face of the earth.
But then at the moment of the 5th plague, darkness falls upon the throne of the Beast. Then the 6th plague falls, the drying up of the river Euphrates. And then the 7th plague, the voice of God from the temple that says “It is done” then there is a global earthquake and there’s thunder and there’s lightening and hale. Now the last 3 plagues are what I call deliverance plagues, because during the last 3 plagues the existence of God’s people is no longer going to be in danger, because the wicked will no longer want to slay God’s people. As we examine Scripture, the wicked will turn on their religious leaders who have deceived them. Now that is the context that I want us to remember as we read this particular verse. Plague #6 is one of the deliverance plagues for God’s people.

Nah, empat malapetaka yang pertama ~ kalian yang mengikuti pertemuan doa sudah tahu sedikit tentang ini ~ 4 malapetaka yang pertama saya sebut sebagai malapetaka yang membahayakan karena selama terjadinya ke4 malapetaka itu, eksistensi umat Tuhan terancam bahaya. Selama masa ke-4 malapetaka yang pertama, orang-orang jahat mau membinasakan umat Tuhan yang sisa. Bahkan setiap malapetaka yang dicurahkan semakin membuat orang-orang jahat itu marah pada umat Tuhan. Maka, ketika malapetaka yang ke4 jatuh ~ yaitu matahari yang membakar kering semua tanaman ~ saat malapetaka yang ke4 itu jatuh, orang-orang jahat di atas bumi akan benar-benar murka terhadap umat Tuhan. Perintah untuk menghukum mati mereka yang memelihara Hukum Tuhan terutama hari SabatNya yang kudus, akan dikeluarkan. Dan tampaknya umat Tuhan yang sisa yang kecil jumlahnya ini akan terhapus dari muka bumi.
Tetapi saat jatuhnya malapetaka yang ke5, kegelapan jatuh ke atas takhta Binatang itu.
Lalu ketika malapetaka yang ke6 jatuh, mengeringlah sungai Efrat.
Kemudian malapetaka ke7, suara Tuhan dari Bait Suci berseru, “Sudah selesai”. Lalu akan terjadi gempa bumi secara global, dan guntur, dan kilat, dan hujan batu belerang.
Nah, tiga malapetaka yang terakhir ini saya sebut sebagai malapetaka pembebasan, karena selama masa ketiga malapetaka yang terakhir ini, eksistensi umat Tuhan tidak lagi terancam bahaya, karena orang-orang jahat tidak lagi ingin membunuh umat Tuhan. Dengan mempelajari Kitab Suci, kita tahu bahwa orang-orang jahat akan berbalik kepada pemimpin-pemimpin rohani mereka yang telah menipu mereka. Nah, itulah konteks yang saya mau kita ingat pada waktu kita membaca ayat tersebut. Malapetaka ke6 adalah salah satu malapetaka pembebasan bagi umat Tuhan.


Now, let’s read Revelation 16:15. Here Jesus is speaking. Now does anybody have a red letter edition of the Bible? I see that some of you do. Now, I want you to notice in your red letter edition of the Bible, what is the last previous time that Jesus spoke, because these words are spoken by Jesus. Now, look in your red letter edition and tell me what is the occasion that Jesus spoke before this in the book of Revelation? Chapter what? Chapter 3. So between chapter 3:21 all the way through chapter 16:15 you have descriptions but it’s not Jesus speaking. Suddenly in 16:15 Jesus speaks. So it must be extremely important that in chapter 16, the only verse where you have red letters is Revelation 16:15. Are you following me?
Now let’s read this verse, and we are going to study each one of the aspects of this verse.

Nah, mari kita baca Wahyu 16:15. Di sini Yesus sedang berbicara. Apakah ada yang punya Alkitab dengan teks merah? Saya lihat ada dari antara kalian yang punya. Nah, saya mau kalian perhatikan dalam Alkitab berteks merah, kapan Yesus terakhir berbicara sebelum ini, karena kata-kata ini diucapkan oleh Yesus? Coba lihat dalam Alkitab berteks merah kalian dan katakan kepada saya apa peristiwanya saat Yesus berbicara sebelum ini di dalam kitab Wahyu? Pasal berapa? Pasal 3. Jadi antara padal 3:21 terus hingga pasal 16:15 yang ada hanya keterangan, tetapi bukan kata-kata Yesus. Tiba-tiba di pasal 16:15, Yesus berbicara. Jadi pasti sangatlah penting di pasal 16, satu-satunya ayat yang dicetak dalam warna merah adalah Wahyu 16:15. Apakah kalian memahami saya?
Sekarang, mari kita  baca ayat ini, dan kita akan mempelajari setiap aspek dari ayat ini.


Here Jesus speaks, in the context of the 6th plague, He says,   "Behold, I am coming as a thief…”  so Jesus says He is coming as a thief. By the way Jesus is not a thief. The only comparison is between the surprise, the surprise aspect is the comparison. So He says,    “…Behold I am coming as a thief…”  Now, because He is coming as a thief, what is going to happen with us?   “…Blessed is he who watches, and…”  what?   “…keeps his garments…” so watching and keeping the garments,   “…lest he…”  now if you don’t watch and if you don’t keep  your garments, something is going to happen,   “…lest he…”  what?   “…walk…” it’s an important word, “…walk naked and they see his shame."

Di sini Yesus sedang berbicara, dalam konteks malapetaka ke6, Yesus berkata, Lihatlah, Aku datang seperti pencuri.…”  Jadi Yesus berkata Dia akan datang seperti pencuri. Kita tahu bahwa Yesus bukan pencuri. Satu-satunya yang diperbandingkan di sini adalah faktor keterkejutannya, aspek keterkejutan itulah yang sedang dibandingkan. Maka Yesus berkata, “…Lihatlah, Aku datang seperti pencuri.…”  Nah, karena Yesus akan datang sebagai pencuri, apa yang akan terjadi pada kita?   “…Berbahagialah dia yang berjaga-jaga dan…”  apa?   “…yang mempertahankan pakaiannya…”  jadi berjaga-jaga dan mempertahankan pakaiannya,   “…kalau tidak,…”  nah, jika kamu tidak berjaga-jaga dan tidak mempertahankan pakaianmu, sesuatu akan terjadi,    “…kalau tidak,…”  apa?   “…ia harus berjalan…”  ini adalah kata yang penting,   “…berjalan dengan telanjang dan mereka melihat aibnya.” [NKJV yang diindonesiakan].


Is the verse clear in your mind? So the verse says, Jesus says, I am coming as a thief, so make sure you watch, make sure you keep your garments, because if you don’t, you are going to walk naked and they are going to see your shame.
Now, the question is for whom is this message particularly given? Is it given for the world in general? Is it given primarily to the religious world? Or is it given particularly to the SDA church?
Notice Revelation 3:18, this is the message to the church of Laodecia. Let me ask you who is the church of Laodecia? Those are those Lutherans and Baptists and Presbyterians, right? Nope! Laodecia applies primarily to the SDA church, to our church. And we should not say that proudly. We should be embarrassed to say it. Because Laodecia is neither hot nor cold, in other words Laodecia does not have a living experience with Christ and it is not totally cold like the world. Half-way Christians. They come to church every Sabbath, maybe they read their Bibles. You know there is an appearance of religion but the heart is not with Christ. Not worldlings, not totally committed to Christ, lukewarm Christians.

Apakah ayat ini jelas bagi kalian? Jadi ayat ini berkata, Yesus berkata, Aku akan datang seperti pencuri, jadi pastikan kamu berjaga-jaga, pastikan kamu pertahankan pakaianmu, karena kalau tidak, kamu bakal berjalan dengan telanjang, dan mereka akan melihat aibmu.
Nah, pertanyaannya adalah, pesan ini terutama diberikan kepada siapa? Apakah diberikan kepada dunia secara umum? Apakah diberikan terutama kepada dunia reliji? Atau itu diberikan khususnya kepada gereja MAHK?
Perhatikan Wahyu 3:18, ini adalah pesan kepada greja Laodekia. Coba saya tanya, siapa gereja Laodekia ini?  Oh, mereka adalah orang-orang Lutheran, dan Baptis dan Presbyterian, benar? Bukan! Aplikasi Laodekia terutama adalah kepada gereja MAHK, gereja kita. Dan kita jangan mengatakan itu dengan bangga. Kita harus malu mengatakannya. Karena Laodekia tidak panas maupun dingin, dengan kata lain Laodekia tidak memiliki pengalaman hidup bersama Kristus dan juga tidak sama sekali dingin seperti dunia. Orang Kristen setengah-setengah. Mereka datang ke gereja setiap Sabat, mungkin mereka membaca Alkitabnya. Kalian tahu, ada penampilan memiliki agama, namun hati mereka tidak bersama Kristus. Mereka bukan orang dunia, tetapi juga tidak seluruhnya komit kepada Kristus, orang Kristen yang suam-suam.


I want you to notice how Revelation 3:18 has a couple of expressions that are very similar to what we have just read in Revelation 16:15. It says there ~ Jesus is speaking to Laodecia so that Laodecia you know is not spewed out of His mouth, Laodecia should do something.
I counsel you…”  Jesus is speaking   “…I counsel you  to buy from Me gold refined in the fire…”  that’s defined by the Spirit of Prophecy as faith that works through love. Faith that works through love,   “…that you may be rich; and white garments…”  notice the garments, the idea of garments we just read that in chapter 16:15. It says   “…and white garments, that you may be clothed…”  and now notice,   “…that the shame of your nakedness may not be revealed…”  is there a connection between this verse and Revelation 16:15? Very clearly. Because you have the idea of garments, and you have the idea of being ashamed because of being naked. So Revelation 16:15 applies especially to Laodecians, to us, to the SDA church. In other words the danger at the moment of the 6th plague is for God’s professed people to be found naked, and the world seeing their shame. And we are going to talk about what nakedness represents.

Saya mau kalian perhatikan, Wahyu 3:18 memiliki beberapa istilah yang sangat mirip dengan apa yang baru kita baca di Wahyu 16:15. Dikatakan di sana ~ Yesus sedang berbicara kepada Laodekia supaya Laodekia tidak dibuang keluar dari mulutNya, Laodekia harus berbuat sesuatu.
maka Aku menasihatkan engkau…”  Yesus sedang berbicara,   “…Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari Aku emas yang telah dimurnikan dalam api…”  Roh Nubuat menjelaskan itu adalah iman yang berbuat melalui kasih. Iman yang melahirkan perbuatan melalui kasih,   “…agar engkau menjadi kaya; dan juga pakaian putih…”  perhatikan pakaiannya, konsep tentang pakaian yang baru kita baca di Wahyu 16:15. Dikatakan,   “…dan juga pakaian putih, supaya engkau berpakaian…”  dan sekarang perhatikan,   “…agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan…” [NKJV yang diindonesiakan].  
Apakah ada hubungannya antara ayat ini dan Wahyu 16:15? Sangat jelas karena di sini disebutkan tentang pakaian, disebutkan tentang rasa malu karena telanjang. Maka Wahyu 16:15 terutama mengenai Laodekia, kepada kita, gereja MAHK. Dengan kata lain, bahaya pada saat malapetaka ke6 adalah bagi mereka yang mengaku sebagai umat Tuhan yang didapati telanjang, dan dunia melihat aib mereka. Dan kita akan membahas tentang apa yang dilambangkan oleh ketelanjangan.


Ellen White had no doubt about to whom the message to Laodecia applies. In Vol. 2 Selected Messages page 66, Ellen White explained this about the message to Laodecia, “The message to the Laodecians is applicable to Seventh Day Adventists who have had great light and have not walked in the light….” So to whom does the message to Laodecia apply? SDA who what? Who have had great what?  Great light but they do not walk in the light. That’s an important word “walk”, we’ll come to it later. “…have not walked in the light…” She says,  “…It is those who have made great profession, but have not kept in step with their Leader, that will be spewed out of His mouth unless they repent….”  “Spewed” you know that is a nice word, but really it’s the word “I will throw you up”, “vomit you”, some verses say “vomit you out”. In other words Laodecia causes God nausea. It’s what this verse is saying. And God is telling Laodecia, “Listen, get from Me the white garments so that the shame of your nakedness is not seen.” And then in Revelation 16:15 you have a repetition of the same idea, which means that those who are in danger of being found naked are Laodecians, particularly.
Now, how important is this message?

Ellen White sama sekali tidak meragukan pesan Laodekia itu ditujukan kepada siapa. Di
Selected Messages Vol. 2 hal 66, Ellen White menjelaskan tentang pesan kepada Laodekia ini.
“Pesan kepada jemaat Laodekia, ditujukan kepada MAHK yang telah memiliki terang besar, namun tidak berjalan di dalam terang itu…” Jadi pesan kepada Laodekia itu ditujukan kepada siapa? Kepada MAHK yang bagaimana? Yang sudah memiliki apa? Terang besar tetapi mereka tidak berjalan di dalam terang itu. Ini adalah kata yang penting “berjalan”, nanti akan kita bahas.  “…tidak berjalan di dalam terang itu…”  Ellen White berkata, “…Mereka yang telah membuat pengakuan besar, tetapi tidak mengikuti langkah Pemimpin mereka, yang akan dibuang keluar dari mulutNya, kecuali mereka bertobat…” Kata “dibuang keluar” adalah kata yang baik, tetapi sebenarnya katanya adalah “Aku akan memuntahkan kamu”, ada versi-versi Alkitab yang memakai istilah “memuntahkan kamu”. Dengan kata lain, Laodekia membuat Tuhan muak. Inilah yang dikatakan ayat ini. Dan Tuhan memperingatkan Laodekia, “Dengarkan, pakailah pakaian putih dari Aku, agar aib ketelanjanganmu tidak kelihatan.” 
Lalu di Wahyu 16:15 ada pengulangan konsep yang sama, berarti mereka yang terancam kedapatan ketlanjang, terutama adalah jemaat Laodekia.
Nah, seberapa pentingkah pesan ini?


I want to read a statement from the Spirit of Prophecy that we find in Vol. 1 of the Testimonies page 181. Ellen White tells us that the message to the  Laodecian church will cause the shaking. And you know, the spewing out of the mouth that is the shaking. This is how she says it  “I asked the meaning of the shaking I had seen, and was shown that it would be caused by the straight testimony called forth by the council of the True Witness to the Laodecians. This will have its effect upon the heart of the receiver, and will lead him to exalt the standard and pour forth the straight truth. Some will not bear this straight testimony. They will rise up against it, and this will cause a shaking among God’s people...”
So this message to the Laodecian church is going to cause a polarization, there are those who will receive it, and they will become hot. And there are those that will reject it and they will become cold. A shaking will take place that will put people on one side or on the other. There will be no more neutral ground.

Saya akan membacakan suatu pernyataan dari Roh Nubuat yang kita dapati di Vol. 1 Testimonies hal 181. Ellen White mengatakan kepada kita bahwa pesan kepada jemaat Laodekia akan mengakibatkan pengayakan. Dan kalian tahu, pemuntahan keluar dari mulut itulah pengayakannya. Beginilah kata Ellen White, “Saya menanyakan makna pengayakan yang saya lihat, dan ditunjukkan bahwa itu diakibatkan oleh kesaksian  tegas yang dinyatakan oleh dewan Saksi-saki yang Benar kepada jemaat Laodekia. Ini akan berdampak pada hati yang menerimanya, dan akan membawanya untuk meninggikan standar dan mencurahkan kebenaran yang hakiki. Ada yang tidak mau membawakan kesaksisan ini, mereka akan melawannya, dan ini akan menyebabkan suatu pengayakan di antara umat Tuhan…”
Jadi pesan ini kepada gereja Laodekia akan menyebabkan polarisasi, ada mereka yang akan menerimanya dan menjadi panas; dan ada mereka yang akan menolaknya dan mereka akan menjadi dingin. Suatu pengayakan akan terjadi yang akan menempatkan orang pada sisi yang satu atau sisi yang lain. Tidak akan ada lagi posisi tengah.


Now we need to take a look at the particular context of Revelation 16:15. We need to begin by looking at verse 12, Revelation16:12 because this Revelation 16:15 is in the context of the 6th plague, and the 6th plague covers from verse 12 through verse 16, so verse 15 is in the middle of the message concerning the 6th plague. So we need to take a look at what comes before and what comes after this particular verse. And it says there in Revelation 16:12 Then the sixth angel poured out his bowl on the great river Euphrates, and its water was dried up, so that the way of the kings from the east might be prepared…”
You say, “Well, that’s strange terminology.”
So let me just explain it so that we understand what this plague is. The Bible tells us that when God’s people are in danger of being annihilated at the end of time, the wicked will be like flooding waters. They will rush like mighty waters. You can read Isaiah 17:12-13. In other words the Euphrates river which are the waters, will be at flood stage wanting to drown or destroy God’s people. It appears that God’s people are going to be destroyed. They are going to be eradicated from the earth. By the way, the Euphrates river was Babylon’s river, right? Revelation 17 you have a harlot who sits on many waters, her name is Babylon, which means that this river that is spoken of, is the river of Babylon. The multitudes that follow Babylon are going to be at flood stage because the waters represent multitudes, nations, tongues and peoples, and so they’ll be at the point of destroying God’s people. But at the point of the 6th plague we are told that God is going to pour out a plague upon the waters. And the waters which represent multitudes, nations, tongues and peoples that want to destroy God’s people are going to be dried up. In other words, the waters, the multitudes, nations, tongues and peoples that want to annihilate God’s people are going to dry up on Babylon, spiritual worldwide Babylon. In other words, the plague is that the wicked multitudes are going to withdraw their support from the Babylonian system. And as a result they will no longer want to destroy God’s people, they will arise to destroy Babylon who has deceived them into believing that God’s people are the enemy.
And so verse 12 describes the 6th plague. The 6th plague is, it falls upon the river Euphrates, the multitudes, nations, tongues, peoples; that Babylon wants to destroy God’s people; and then the support of the multitudes is taken away from Babylon and God’s people are delivered.

Sekarang kita perlu menyimak pada konteks khusus Wahyu 16:15. Kita perlu mulai dengan menyimak ayat 12, Wahyu 16:12, karena Wahyu 16:15 terdapat dalam konteks malapetaka ke6, dan malapetaka ke6 itu ada dari ayat 12 hingga ayat 16, jadi ayat 15 ada di tengah-tengah pesan mengenai malapetaka ke6 tersebut. Maka kita perlu melihat apa yang ada sebelum dan apa yang ada setelah ayat tersebut. Dan dikatakan di sana di Wahyu 16:12 Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur.”
Kalian berkata, “Wah, itu terminologi yang janggal.”
Jadi coba saya jelaskan agar kita memahami, apa malapetaka ini. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa ketika umat Tuhan terancam dimusnahkan pada akhir zaman, orang-orang jahat itu akan bergerak seperti banjir bandang. Mereka akan datang seperti aliran air yang deras. Kalian bisa membacanya di Yesaya 17:12-13. Dengan kata lain, sungai Efrat, yaitu airnya itu, akan berada pada tahap banjir, siap menenggelamkan atau menyapu habis umat Tuhan. Tampaknya umat Tuhan akan dimusnahkan, mereka akan dihapus dari muka bumi. Kalian tahu, sungai Efrat adalah sungai Babilon, benar? Di Wahyu 17 ada seorang pelacur yang duduk di atas banyak air, namanya Babilon. Berarti sungai yang dibicarakan ini adalah sungai Babilon. Orang banyak yang mengikuti Babilon akan berada pada tahap banjir karena banyak air melambangkan orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa, dan kaum, maka mereka akan berada pada titik siap menghancurkan umat Tuhan. Tetapi pada saat turunnya malapetaka ke6, kita diberitahu bahwa Tuhan akan mencurahkan malapetaka kepada air-air tersebut. Dan air-air yang melambangkan orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa, dan kaum yang ingin menghancurkan umat Tuhan ini, akan mengering. Dengan kata lain, air-air itu, yaitu orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa, dan kaum  yang mau memusnahkan umat Tuhan, akan mengering bagi Babilon, yaitu Babilon rohani yang mendunia. Dengan kata lain, malapetakanya adalah orang-orang jahat itu akan menarik dukungan mereka dari sistem Babilon. Dan sebagai akibatnya, mereka tidak lagi mau membasmi umat Tuhan, mereka akan bangkit untuk menghancurkan Babilon yang telah menipu mereka sampai mereka menganggap umat Tuhan adalah musuh mereka.
Maka ayat 12 melukiskan malapetaka yang ke6. Malapetaka ke6 ini jatuh ke atas sungai Efrat, yang melambangkan orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa dan kaum; bahwa Babilon mau membasmi umat Tuhan;  lalu dukungan orang banyak itu ditarik dari Babilon; dan umat Tuhan pun selamat.    


Now, moving on to verse 13 and verse 14 in Revelation chapter 16, we discover that these verses do not come after verse 12 in time. In other words, verses 13 and 14 actually occur long before the 6th plague is poured out. They describe, in other words, the gathering of the multitudes to eventually want to slay God’s people. So in other words, Revelation 16:13-14 describe something that happens before the close of probation. It describes the gathering of the wicked of the multitudes, of the waters if you please, before the close of probation. But on the other hand you also have God’s people being gathered on God’s side. You have this polarization.

Sekarang, beralih ke ayat 13 dan 14 di Wahyu pasal 16, kita mendapati ayat-ayat ini tidak terjadi setelah ayat 12 dalam urutan waktu. Dengan kata lain, ayat 13 dan 14 sebenarnya terjadi jauh sebelum malapetaka ke6 dicurahkan. Dengan kata lain, ayat-ayat ini menggambarkan dikumpulkannya orang banyak yang akhirnya mau memusnahkan umat Tuhan. Jadi, dengan kata lain Wahyu 16:13-14 menggambarkan apa yang terjadi sebelum berakhirnya masa percobaan. Ayat-ayat itu menggambarkan berkumpulnya orang-orang banyak yang jahat, yang dilambangkan oleh air banyak itu, sebelum berakhirnya masa percobaan. Tetapi di pihak lain juga ada pengumpulan umat Tuhan di kubu Tuhan. Terjadilah polarisasi ini.


Now, let’s read verse 13 and verse 14, it says here,  “And I saw three unclean spirits…”  what are unclean spirits? What are unclean spirits? Ahhh, that’s what I wanted to hear, they are fallen angels, right? So you have three fallen angels ~ does the number 3 sound familiar? Hhmm.   “…I saw three unclean spirits like frogs coming out of the mouth of the dragon…”  those are the secular powers of the world,   “…out of the mouth of the beast…”  the Papacy,   “…and out of the mouth of the false prophet…”  apostate Protestantism. Now, what is the purpose of these three fallen angels? What are they doing? The message is coming out of their  mouth, they are speaking for a reason. Verse 14,   “… 14For they are spirits of demons, performing signs, which go out to the kings of the earth and of the whole world…”  to do what?   “…to gather them to the battle of that great day of God Almighty.”

Nah, marilah kita baca ayat 13 dan 14, dikatakan di sini, Dan aku melihat tiga roh najis…”  roh najis itu apa? Apa roh-roh najis itu? Ahhh, itulah yang ingin saya dengar, mereka adalah malaikat-malaikat yang murtad, benar? Jadi ada tiga malaikat yang murtad ~ apakah angka 3 ini terasa familier? Hmmm.   “…Aku melihat tiga roh najis yang menyerupai katak keluar dari mulut naga…”  ini adalah kekuasaan sekuler dunia,   “… dan dari mulut binatang…”  yaitu Kepausan,   “…dan dari mulut nabi palsu…”  yaitu Protestantisme yang murtad.   Nah, apa tujuan ketiga malaikat yang murtad ini? Apa yang mereka lakukan? Pekabarannya keluar dari mulut mereka, mereka berbicara karena suatu alasan. Ayat 14:   “…14 Itulah roh-roh setan yang mengadakan tanda-tanda ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di bumi dan seluruh dunia…”  untuk apa?   “…untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.” [NKJV yang diindonesiakan]


So you notice that these three evil powers, the dragon, the Beast and the false prophet, the secular powers of the world, the Papacy and apostate Protestantism, inspired by 3 fallen angels, present the message that gathers the kings of the whole world to gather them for the battle of the great day of God Almighty. And that battle of course is called the battle of Armageddon.
But at the same time what is happening with God’s people? Are there 3 faithful angels also? Yea, Revelation 14 speaks of 3 faithful angels and they proclaim their message, and what is the purpose of their message? It’s to gather God’s people on God’s side.
And so you have two gatherings. You have one gathering by the Dragon, the Beast and the False Prophet, inspired by 3 wicked angels, to gather the kings of the earth and the whole world to the battle of God;  and then on the other side you have God’s 3 faithful angels proclaiming the message to the world to inspire the world to gather on God’s side.
Let me ask you, does that take place after the close of probation or before? Takes place before. So verses 13-14 are describing events that take place before the close of probation.  It goes back from chapter 16:12 the 6th plague when the waters dried up, it goes back to describe how those waters were gathered together and how God’s people were gathered together. So that when that moment would come God’s people would be delivered.

Jadi kalian melihat bahwa ketiga kuasa kegelapan ini, si naga, Binatang, dan nabi palsu, yang adalah kekuasaan sekuler dunia, Kepausan dan Protestantisme murtad, yang digerakkan oleh ketiga malaikat yang murtad itu, menyampaikan pekabaran guna  mengumpulkan raja-raja seluruh dunia, mengumpulkan mereka untuk berperang pada hari besar Tuhan Yang Mahakuasa. Dan sudah barang tentu, peperangan itu disebut perang Armagedon.
Tetapi pada waktu yang sama apa yang terjadi dengan umat Tuhan? Apakah ada 3 malaikat yang setia juga? Ya, Wahyu 14 berbicara tentang 3 malaikat yang setia dan mereka mengumandangkan pekabaran mereka. Dan apa tujuan pekabaran mereka? Tujuannya untuk mengumpulkan umat Tuhan di kubu Tuhan.
Maka ada dua kelompok. Satu kelompok yang dikumpulkan oleh si naga, Binatang, dan nabi palsu, digerakkan oleh tiga malaikat jahat, untuk mengumpulkan raja-raja bumi dan seluruh dunia agar maju dalam peperangan Tuhan; dan di pihak lain ada 3 malaikat Tuhan yang setia menyampaikan pekabaran kepada dunia untuk menggerakkan dunia berkumpul di kubu Tuhan.
Coba saya tanya, apakah ini terjadi setelah berakhirnya atau sebelum berakhirnya masa percobaan? Sebelumnya. Jadi ayat 13-14 menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum berakhirnya masa percobaan. Ceritanya sebelum pasal 16:12, sebelum malapetaka ke6 ketika air-air mongering. Ceritanya mundur untuk menggambarkan bagaimana air-air itu tadinya dikumpulkan menjadi satu dan bagaimana umat Tuhan dikumpulkan menjadi satu, sehingga ketika tiba saatnya, umat Tuhan akan diselamatkan.


In other words, Revelation speaks of two gatherings.
·       On God’s side you have three holy angels that gather God’s people on His side.
v Revelation says that they follow the Lamb wherever the Lamb goes.
v Revelation says that they worship God.
v Revelation tells us that they are gathered to spiritual Jerusalem, which is the faithful remnant church.
v And they receive the seal of God.

·       On the other hand the book of Revelation tells us that 3 evil angels gather the wicked on Satan’s side.
v Those who are gathered, follow the Beast.
v They worship not God, they worship the Beast.
v They are not gathered to Jerusalem, they are gathered to Babylon.
v And they do not receive the seal of God, they receive the mark of the Beast.
So Revelation 16:13-14 is describing events that take place before what happens in verse 12. Verse 12 is the 6th plague. But there was a gathering that took place before that, that gathers  God’s people on God’s side and the Devil through his three evil angels gather the wicked on his side. And that gathering took place during probationary time.

Dengan kata lain kitab Wahyu bicara tentang dua kelompok:
·       Di pihak Tuhan, ada tiga malaikat suci yang mengumpulkan umat Tuhan di kubuNya.
v Wahyu berkata bahwa mereka itu mengikut Anak Domba ke mana Ia pergi.
v Wahyu berkata mereka itu menyembah Tuhan.
v Wahyu berkata mereka itu dikumpulkan ke Yerusalem rohani, yang adalah gereja orang-orang setia yang tersisa.
v Dan mereka menerima meterai Allah.

·       Di pihak lain, kitab Wahyu memberitahu kita bahwa tiga malaikat kegelapan mengumpulkan orang-orang jahat ke kubu Setan.
v Mereka yang dikumpulkan itu mengikuti si Binatang.
v Mereka tidak menyembah Tuhan, mereka menyembah si Binatang.
v Mereka tidak dikumpulkan ke Yerusalem, mereka dikumpulkan ke Babilon.
v Dan mereka tidak menerima meterai Tuhan, mereka menerima tanda Binatang.
Maka Wahyu 16:13-14 menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum apa yang terjadi di ayat 12. Ayat 12 adalah peristiwa malapetaka ke-6. Tetapi ada suatu pengelompokan yang terjadi sebelum itu, yang mengumpulkan umat Tuhan ke kubu Tuhan; dan melalui ketiga malaikatnya kegelapannya, Setan juga mengumpulkan orang-orang jahat ke kubunya. Dan pengumpulan itu terjadi pada masa percobaan.


Ellen White makes it very clear that these two verses apply to probationary time. That gathering is going on right now by the way, folks. This gathering of God’s people on God’s side and the gathering of the wicked on the Devil’s side is happening as we speak. You don’t believe it? Look at what’s happening with the rulers of the earth. They are buying air, hook, line and sinker and eventually they will swallow the fishing pole, the fisherman and the boat too, so to speak.
The gathering is taking place now for what will happen at the 6th plague. The battle of Armageddon is at the 6th plague. But the gathering for that battle of the two armies, takes place now during probationary time.

Ellen White menerangkannya dengan sangat jelas bahwa kedua ayat tersebut terjadi di masa percobaan. Pengumpulan itu sedang terjadi sekarang ini, Saudara-saudara. Pengumpulan umat Tuhan di pihak Tuhan, dan pengumpulan orang-orang jahat di pihak Iblis sedang terjadi selagi kita berbicara ini. Kalian tidak percaya? Lihat apa yang terjadi dengan para pimpinan dunia. Katakanlah, mereka sedang menelan mentah-mentah semua kebohongan, umpan, kail, dan akhirnya mereka juga akan menelan alat pancing, si pemancing dan perahunya sekalian, ibaratnya begitu.
Pengumpulan itu sedang terjadi sekarang sebagai persiapan untuk apa yang akan terjadi pada saat malapetaka ke-6. Peperangan Armagedon adalah malapetaka ke-6, tetapi pengumpulan orang untuk pasukan kedua belah pihak yang berlawanan sedang terjadi sekarang, pada masa percobaan ini.


I’d like to read from Ellen White Vol. 7 of the Bible Commentary page 983, Ellen White clearly says that these verses apply to probationary time. I read her statement, “The present is a solemn fearful  time for the church…” what would she write today? She says, “…the angels are already girded awaiting the mandate of God to pour out their vials of wrath upon the world…” So the angels are just waiting for the order to pour out the 7 last plagues. She says, “…destroying angels are taking up the work of vengeance. For the Spirit of God is gradually withdrawing from the world…” Now listen carefully, “…Satan is also mustering his forces of evil….” So what is God doing? He is gathering His people, right? Now, she goes on to say, “…Satan is …” notice in her time, “…is also mustering his forces of evil going forth unto the kings of the earth and of the whole world…” she is quoting Revelation 16:14. “…going forth unto the kings of the earth and whole world, to gather them under his banner to be trained for the battle of that great day of God Almighty.”
Do you understand this quotation from Ellen White?

Saya ingin membacakan dari tulisan Ellen White di Vol. 7 Bible Commentary hal. 983. Ellen White dengan jelas berkata bahwa aplikasi ayat-ayat itu ada di masa percobaan. Saya bacakan pernyataannya, “Saat sekarang ini adalah saat yang menegangkan dan mengkhawatirkan bagi gereja…” bayangkan apa yang akan ditulisnya hari ini? Dia berkata, “…para malaikat sudah mengencangkan ikat pinggang dan menantikan mandat Tuhan untuk mencurahkan cawan-cawan murka ke atas bumi…” Jadi para malaikat tinggal menunggu perintah untuk mencurahkan ke-7 malapetaka terakhir. Dia berkata, “…malaikat-malaikat pembinasa sedang memikul tugas pembalasan. Karena Roh Tuhan sedikit demi sedikit mengundurkan diriNya dari bumi…” Sekarang dengarkan baik-baik, “…Setan juga sedang memperkuat kekuatan gelapnya…” Jadi apa yang sedang Tuhan lakukan? Tuhan sedang mengumpulkan umatNya, benar? Nah, Ellen White melanjutkan, “…Setan juga sedang…” perhatikan, berarti di zaman Ellen White, “…memperkuat kekuatan gelapnya, untuk pergi mendapatkan raja-raja di bumi dan seluruh dunia…” dia sedang mengutip Wahyu 16:14, “…untuk pergi mendapatkan raja-raja di bumi dan seluruh dunia untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.”
Apakah kalian mengerti kutipan Ellen White ini?


So what is the Devil doing now? He’s  gathering his army on his side.  And what is he doing? He is training them. Training them for what? For the great battle of Armageddon.
Is God gathering His people also?  Yes. Is He training them also? Absolutely. Because the final war is a battle, folks, between two armies: the faithful and the unfaithful; and two generals: Jesus and the Devil.  And there are two gatherings going on. One by 3 righteous angels and the other by 3 wicked angels.

Jadi apa yang sedang dilakukan Iblis sekarang? Dia sedang mengumpulkan pasukan di pihaknya.  Dan apa yang sedang dia lakukan? Dia sedang melatih mereka. Melatih mereka untuk apa? Untuk peperangan besar Armagedon.
Apakah Tuhan juga mengumpulkan umatNya? Ya. Apakah Tuhan juga sedang melatih mereka? Tentu saja. Karena perang yang terakhir, Saudara-saudara, adalah peperangan antara dua pasukan: yang setia dan yang tidak setia; dan antara dua jenderal: Yesus dan Iblis. Dan saat ini ada dua pengumpulan, yang satu oleh 3 malaikat yang suci, dan yang lain oleh 3 malaikat yang jahat.

And then we have verse 15. Verse 15 is a warning that takes place in probationary time. In other words God is saying in verse 15 ~ in a moment we are going to see this very clearly ~ God is saying in verse 15, when this moment comes, when the moment of the 6th plague comes, make sure that you are on the right side.
So verse 15 does not come at the battle of Armageddon. What would be the use of Jesus saying, you know, “Watch! Keep your garments!” What would be the use of giving that message at the 6th plague if probation is already closed. Jesus says, “When this time comes, make sure that before you have watched and you kept your garments so that you don’t walk naked and they see your shame.”  Are you understanding what I am saying?

Lalu ayat 15. Ayat 15 adalah peringatan yang terjadi di masa percobaan. Dengan kata lain, di ayat 15 Tuhan berkata ~ nanti kita akan memahami ini dengan sangat jelas ~ Tuhan berkata di ayat 15, “Jika saat itu tiba, jika saat malapetaka ke-6 tiba, pastikan kamu berada di pihak yang benar.”
Jadi aplikasi ayat 15 tidak pada saat perang Armagedon. Apa gunanya Yesus berkata, “Berjagalah, pertahankan pakaianmu”?  Apa gunanya memberikan pesan itu pada saat malapetaka ke-6 jika masa percobaan sudah berakhir? Yesus berkata, “Jika saat itu tiba, pastikan kamu sudah berjaga-jaga dan kamu sudah mempertahankan pakaianmu supaya kamu tidak berjalan dengan telanjang dan mereka melihat aibmu.” Apakah kalian paham apa yang saya katakan? 


Now, Revelation 16:16. You see, Revelation 16:16 we need to connect with verse 14. Because verse 16 is really coming back to the theme that we found in verse 12. Notice what it says in verse 16. And let’s read actually ah verse 13, I think it is.   Verse 14.For they are spirits of demons, performing signs, which go out to the kings of the earth and of the whole world, to…”  what?   “…to gather them to the battle of that great day of God Almighty.”  Now, let’s skip verse 15 and connect with verse 16, it says,   “And they…”  that is the evil spirits,   “…and they gathered them together to the place called in Hebrew, Armageddon.”
So does verse 14 connect with verse 16? Yes.

Sekarang, Wahyu 16:16. Kalian lihat, Wahyu 16:16 harus kita hubungkan dengan ayat 14, karena ayat 16 sebenarnya kembali ke tema yang kita temukan di ayat 12. Perhatikan apa yang dikatakan di ayat 16. Marilah kita baca ah, saya rasa ayat 13, oh, ayat 14. Itulah roh-roh setan yang mengadakan tanda-tanda ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di bumi dan seluruh dunia untuk…”  apa? “…untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.” Sekarang kita lompati ayat 15 dan menyambungnya dengan ayat 16, dikatakan, Lalu mereka…”  yaitu roh-roh jahat itu,  “…mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon.” [NKJV yang diindonesiakan].
Jadi apakah ayat 14 berhubungan dengan ayat 16? Ya.


So verse 15 is a parenthetical statement, in fact the English Standard Version which is becoming one of the better used versions of the Bible in the church these days put parenthesis around verse 15, to make it clear that this is breaking the flow between verse 14 and verse 16. There is a warning that is placed in the middle.

Jadi ayat 15 adalah pernyataan di dalam kurung, bahkan Alkitab versi ESV yang semakin banyak dipakai di gereja-gereja sekarang ini, memberikan tanda kurung pada ayat 15 untuk membuatnya jelas bahwa pernyataan itu menginterupsi alur cerita antara ayat 14 dan ayat 16. Di tengah-tengah kedua ayat itu ditempatkan suatu peringatan.


So summarizing what we find in Revelation 16  verses 12-16 so  you will have a clear picture of the entire  passage now.
·       Revelation 16:12 speaks of the 6th plague, probation is closed. The plague falls upon the river of Babylon. The multitudes, nations, tongues and peoples, they dry up on  Babylon, they take away their support from Babylon.
·       Then in verse 13-14, it goes back to the gathering process, during probationary time, by 3 righteous angels and 3 wicked angels trying to persuade the world to follow on one side or the other.
·       And then you come to verse 15 and God warns us, He says during this gathering process make sure that you watch and that you keep your garments because when the time of the battle of Armageddon comes it will be too late and they will see the shame of your nakedness.
·       And then verse 16 of course connects with verse 14 they gather them together in a place called Armageddon.

Jadi kita simpulkan apa yang kita temukan di Wahyu 16:12-16 supaya kalian punya gambaran yang jelas tentang seluruh kutipan itu.
·       Wahyu 16:12 berbicara tentang malapetaka ke-6, masa percobaan sudah berakhir. Malapetaka jatuh ke atas sungai Babilon. Orang banyak, bangsa-bangsa, bahasa dan kaum, mereka mengering terhadap Babilon, mereka menarik dukungan mereka dari Babilon.
·       Lalu  ayat 13-14, mundur ke peristiwa proses pengumpulan pendukung, pada waktu masa percobaan, oleh tiga malaikat yang benar dan tiga malaikat yang jahat yang mencoba membujuk dunia untuk bergabung dengan salah satu pihak.
·       Kemudian di ayat 15 Tuhan memberi peringatan kepada kita. Tuhan berkata, selama proses penggalangan pendukung ini, pastikan kamu berjaga-jaga dan mempertahankan pakaianmu karena pada waktu perang Armagedon tiba, sudah terlambat, dan mereka akan melihat aib ketelanjanganmu.
·       Lalu ayat 16 tentu saja terhubung dengan ayat 14, mereka mengumpulkan pasukannya ke tempat yang disebut Armagedon.


Now, let’s analyze verse 15 phrase by phrase.
First of all Jesus says   "… I am coming as a thief…” what does this mean when Jesus says I am coming as a thief? You know most everybody believe this is talking about the second coming of Christ. “Oh, yea, Jesus is coming as a thief, that’s the second coming.” But when you study it carefully it’s not describing only the second coming. It’s describing the close of probation.
You say, “How’s that?”
Well, I’ve preached here before on Matthew 24:37-39. Remember when Jesus said, “As it was in the days of Noah, so also it will be at the coming of the Son of Man….  They were eating and drinking, marrying and giving in marriage, until…” until? “…Noah…” what? “…entered the ark, and they did not know until the flood came and took them all away.” There are two points of time there. (1) when Noah entered the ark and  they did not know (2) until the flood came. What didn’t they know until the flood came? That they were lost. There is a period between the close of probation and the destruction. And then Jesus goes on to say there, “So also will it be at the coming of the Son of Man” in that same text. So we must expect probation is going to close and then there is going to be a period of time and then destruction will come.

Sekarang mari kita kupas ayat 15 istilah demi istilah.
Pertama, Yesus berkata, Aku datang seperti pencuri.…”   apa artinya ini ketika Yesus berkata Aku datang seperti pencuri? Kalian tahu, kebanyakan orang yakin ini berbicara tentang kedatangan Kristus yang kedua. “Oh, iya, Yesus akan datang seperti pencuri, itu adalah kedatanganNya yang kedua.” Tetapi bila kita pelajari dengan seksama, ini bukan saja menggambarkan kedatanganNya yang kedua, ini menggambarkan penutupan masa percobaan.
Kalian berkata, “Kok bisa?”
Nah, saya sudah pernah mengkhotbahkan Matius 24:37-39 di sini. Ingat, ketika Yesus berkata "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. 38…mereka…  makan dan minum, kawin dan mengawinkan sampai…”  apa?   “…sampai kepada hari Nuh…”  apa?   “…masuk ke dalam bahtera  39 dan mereka tidak menyadarinya sampai air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua…” [NKJV yang diindonesiakan].
Ada dua titik waktu di sini: (1) ketika Nuh masuk ke dalam bahtera dan mereka tidak sadar (2) sampai air bah itu datang. Apa yang tidak mereka sadari hingga air bah itu datang? Bahwa mereka sudah tidak punya harapan. Ada suatu masa antara berakhirnya masa percobaan dengan saat kehancuran. Kemudian Yesus melanjutkan berkata di sana, “…demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia”  dalam teks yang sama. Maka kita harus tahu bahwa masa percobaan akan berakhir lalu akan ada suatu masa tenggang, dan kemudian kehancuran tiba.


Allow me to read you a passage from the Spirit of Prophecy which is very interesting. Vol. 2 of the Testimonies page 190-192. Listen carefully, folks. She is talking about this idea that Jesus says “I am coming as a thief.” She says, she is quoting Scriptures,
“Jesus has left us word, ‘Watch ye therefore for ye know not when the master of the house cometh, at even or at midnight, or at the cock crowing, or in the morning. Lest coming suddenly he finds you sleeping.’…” she is quoting Mark 13. In order words, watch  in order not to get caught sleeping because your master is coming when you don’t expect it. So people say, “Ah, that’s the second coming.” Ah-ah, notice what she continues saying, “…We are…” whom is she writing to? Which church? The SDA church. She says, “…We are waiting and watching for the return of the Master, who is to bring the morning. Lest coming suddenly He finds us sleeping…” now listen to what she says, “…what time is here referred to when it says ‘lest coming suddenly He finds us sleeping’?...” what time is here referred to, she asks. “…Not to the revelation of Christ in the clouds of heaven to find the people asleep. No…” I’ll read that again, “…what time is here referred to? Not to the revelation of Christ in the clouds of heaven to find the people asleep. No. But to His return from His ministration in the Most Holy Place of the heavenly Sanctuary when He lays off His priestly attire and clothes Himself with garments of vengeance, and when the mandate goes forth ‘he that is unjust let him be unjust still, and he which is filthy let him be filthy still, and he that is righteous let Him be righteous still, and he that is holy let him be holy still,’…” She amplifies, “…When Jesus ceases to plead for men, the cases of all are forever decided. This is the time of reckoning with His servants….” Now listen to her words, “…To those who have neglected the preparation of purity and holiness…” neglected, “…which fits them to be waiting ones to welcome their Lord, the sun sets in gloom and darkness and rises not again, probation closes. Christ’s intercession ceased in heaven. This time finally comes suddenly upon all. And those who have neglected…” notice the word “neglected” again,  not “rejected”, but “…those who have neglected to purify their souls by obeying the truth are found sleeping…” they are not watching. She continues saying,  “…they became weary of waiting and watching, they became indifferent…” interesting word, “…they became indifferent, in regard to the coming of the Master…” they didn’t reject the idea of the coming of the Master, they grew indifferent. She says, “…They longed not for His appearing and thought there was no need of such continued persevering watching. They have been disappointed in their expectations and might be again, they concluded there was time enough yet to arouse, they would be sure not to lose the opportunity of securing an earthly treasure. It would be safe to get all of this world that they could and in securing this object they lost all anxiety and interest in the appearing of their Master. They became indifferent and careless as though His coming were yet in the distance. But while their interest was buried up in their worldly gains, the work closed in the    heavenly Sanctuary and they were unprepared.” What a powerful passage.

Izinkan saya membacakan suatu kutipan dari tulisan Roh Nubuat yang sangat menarik. Vol. 2 Testimonies hal 190-192. Dengarkan baik-baik, Saudara, di sini Ellen White berbicara tentang konsep yang dikatakan Yesus, “Aku datang seperti pencuri.” Ellen White berkata, dan dia mengutip Alkitab, “Yesus telah meninggalkan pesan, “‘Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau saat ayam berkokok atau pagi hari36supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur.’…” dia mengutip Markus 13. Dengan kata lain, berjaga-jagalah supaya tidak tertangkap sedang tidur karena si tuan akan datang pada saat yang tidak kamu sangka. Jadi orang-orang berkata, “Ah, itu adalah kedatangan kedua.” Bukan, perhatikan apa kata Ellen White selanjutnya, “…Kita…” kepada siapa dia menulis? Gereja yang mana? Gereja MAHK. Dia berkata, “…Kita sedang menunggu dan menantikan kembalinya Sang Tuan, yang akan membawa pagi yang cerah. Jangan sampai saat Dia mendadak datang Dia mendapati kita tertidur…” Sekarang dengarkan apa katanya, “…Waktu mana yang dimaksudkan di sini?…”  ketika dikatakan  ‘Jangan sampai saat  Dia mendadak datang, Dia mendapati kita tertidur’?’ Waktu mana yang dimaksudkan di sini, tanyanya. “…Bukan saat kedatangan Kristus di awan-awan di langit, yang mendapati orang-orang tertidur. Bukan…” Saya bacakan lagi, “…waktu mana yang dimaksudkan di sini? Bukan saat kedatangan Kristus di awan-awan di langit, yang mendapati orang-orang tertidur. Bukan. Tetapi kembalinya Dia dari pelayananNya di Bilik Mahasuci Bait Suci Surgawi, ketika Dia melepaskan jubah imamNya dan mengenakan pakaian pembalasanNya, dan ketika mandat itu diucapkan, Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat, barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus benar; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus kudus!’…” Ellen White menegaskan, “…Ketika Yesus berhenti menjadi pembela manusia, semua kasus sudah diputuskan untuk selamanya. Ini adalah waktu membuat perhitungan dengan hamba-hambaNya…” Sekarang dengarkan kata-katanya. “…Bagi mereka yang telah lalai mempersiapkan kemurnian dan kekudusan…” lalai, “…yang menjadikan mereka sesuai untuk menantikan dan menyambut Tuhan mereka, matahari akan terbenam dalam kesuraman dan kegelapan dan tidak akan terbit lagi, masa percobaan telah berakhir. Pengantaraan Kristus di Surga telah berakhir. Masa itu benar-benar akan mengenai setiap manusia secara mendadak. Dan mereka yang telah melalaikan…” perhatikan kata “melalaikan” itu lagi, bukan “menolak”, tetapi, “…mereka yang telah melalaikan pemurnian jiwa mereka dengan mematuhi kebenaran, mereka itu yang kedapatan tertidur…” mereka tidak berjaga-jaga. Ellen White melanjutkan, “…mereka menjadi jemu menunggu dan berjaga, mereka menjadi tidak perduli…” kata yang menarik, “…mereka menjadi tidak perduli lagi dengan kedatangan Tuhan.” Mereka tidak menolak konsep kedatangan Tuhan, mereka menjadi tidak perduli. Ellen White berkata, “…Mereka tidak lagi merindukan kedatanganNya dan mengganggap tidak perlu terus bertahan berjaga-jaga. Mereka sudah pernah kecewa dalam harapan mereka dan bisa kecewa lagi. Mereka memutuskan masih cukup waktu untuk bangkit nanti, mereka tidak mau lagi kehilangan kesempatan untuk mendapatkan harta duniawi. Masih aman untuk mendapatkan segalanya yang bisa diperoleh dari dunia ini, dan dalam upaya mereka mendapatkan itu, mereka kehilangan segala kekhawatiran dan minat dalam kedatangan Tuhan mereka. Mereka menjadi tidak perduli dan ceroboh seolah-olah kedatanganNya masih jauh di masa depan. Tetapi sementara minat mereka terpendam dalam perolehan harta dunia mereka, pekerjaan di Bait Suci Surgawi berakhir, dan mereka tidak siap.” Kutipan yang penuh kuasa.


So when Jesus says, I am coming as a thief, He’s not talking about the second coming, He’s talking about the close of probation, which will take the world by surprise.  You know, I’ve given this illustration before, supposing that you know it’s December 31, it’s cold, don’t we long for those days? Hehehehe. It’s freezing cold. And you know, you’ve lowered the thermostat. And you are under the cover nice and warm. You say, “Ha, I am going to sleep well tonight.” And then suddenly, “I forgot to lock the door. Ah, I’ve lived here for 25 years and the thief has never come.” Well it just so happens that that night that you decide the thief isn’t coming is when the thief comes. He goes into your house, steals your money, steals your video camera, your I-phone, steals all kinds of  things and you are not aware of it because you are sleeping, you are not watching, you are sleeping. When did you discover that the thief has come?  When you wake up in the morning but then it’s too late. See, the morning is the second coming of Christ. The coming of the thief is when probation closes. So Jesus is warning in Revelation 16, He is saying, make sure that in this gathering of the righteous and the wicked by two groups of three angels, make sure that you are on the right side because then it is going to be too late, you are going to be on the wrong side.

Jadi ketika Yesus berkata, “Aku datang seperti pencuri”, Dia tidak berbicara tentang kedatanganNya yang kedua. Dia berbicara tentang berakhirnya masa percobaan, yang akan menyergap dunia secara tiba-tiba tanpa persiapan. Kalian tahu, saya pernah memberikan ilustrasi ini. Misalkan sekarang ini tanggal 31 Desember, lagi dingin-dinginnya, tidakkah kita merindukan hari-hari itu? Heheheh. Dingin membeku. Dan kalian tahu, kita sudah menurunkan thermostatnya, dan kita sudah berada di bawah selimut, nyaman dan hangat, dan kita berkata, “Ha, aku akan tidur nyenyak malam ini.” Dan tiba-tiba, “Wah, aku lupa mengunci pintu. Tapi aku sudah tinggal di sini 25 tahun dan tidak pernah ada pencuri datang.” Nah, pas malam itu di mana kita menganggap si pencuri tidak akan datang, dia datang. Dia masuk ke dalam rumah, mencuri uang, mencuri video kamera, mencuri I-phone, mencuri segala sesuatu dan kita tidak menyadarinya karena kita lagi tidur, kita tidak berjaga-jaga, kita lagi tidur. Kapan kita tahu bahwa si pencuri telah datang? Ketika kita bangun keesokan harinya, tetapi waktu itu sudah terlambat. Lihat, pagi hari itu adalah kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Kedatangan si pencuri adalah saat berakhirnya masa percobaan. Jadi Yesus memberi peringatan di Wahyu 16, Dia berkata, pastikan bahwa pada saat penggalangan orang yang benar dan orang yang jahat oleh dua kelompok trio-malaikat, pastikan kamu berada di pihak yang benar, karena kalau tidak, sudah terlambat, kamu sudah berada di pihak yang salah.  


So Jesus says, “I am coming as a thief,” and then He says “Watch!” What is it to watch? Well, watch as Jesus uses refers to not slumbering and sleeping but to be alert, to be awake, to be aware, to be vigilant. Let’s read a few verses where the word “watch” is used. Matthew 24:42-44, Jesus says, “Watch therefore, for you do not know what hour your Lord is coming.…”  once again the close of probation,   “…43But know this, that if the master of the house had known what hour the thief would come…”  in other words if probation would close, “…he would have…”  what?   “…he would have watched and not allowed his house to be broken into. 44Therefore you also be ready, for the Son of Man is coming at an hour you do not expect…”  Probation is closing at an hour that you do not expect, that’s the reason you need to be prepared always.

Maka Yesus berkata, “Aku datang seperti pencuri”, lalu Dia berkata, “Berjagalah!” Berjaga itu artinya apa? Nah, berjaga seperti yang dipakai Yesus mengacu kepada tidak mengantuk dan tertidur, tetapi sedang awas, terjaga, sadar, memperhatikan sekitar. Mari kita  baca beberapa ayat di mana kata “berjaga” ini dipakai.
Matius 24:42-44 Yesus berkata, “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.…”  sekali lagi, ini adalah berakhirnya masa percobaan,   “…43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang…”  dengan kata lain seandainya masa percobaan berakhir,   “…sudahlah pasti ia…”  apa?   “…sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dimasuki. 44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” Masa percobaan akan berakhir pada saat yang tidak kamu duga, itulah alasannya mengapa kamu harus selalu siap.


And incidentally let me share this, folks, if we should die before the close of probation for the world, our probation is over. Because there is a corporate probation for the world, after all cases are decided, but when a person dies, that’s the close of probation for that person. So there is a close of probation before the corporate close of probation.

Kebetulan, saya ingin berbagi hal ini, Saudara-saudara, jika kita mati sebelum berakhirnya masa percobaan bagi dunia, maka masa percobaan bagi kita berakhir. Karena ada masa percobaan umum untuk seluruh dunia, setelah semua kasus diputuskan, tetapi pada saat seseorang mati, saat itu berakhirlah masa percobaan baginya. Jadi ada berakhirnya masa percobaan pribadi sebelum berakhirnya masa percobaan secara umum.


So Jesus is saying, “Watch”, it means be alert, be awake, be committed, don’t go to sleep, don’t slumber, don’t be in  Laodecian  condition, don’t be lukewarm, don’t be in a coma, watch.
Notice Matthew 25:13, the conclusion of the parable of the 10 virgins. Did all of the virgins have lamps? Did all of them claim to be Christians? Did all of them have a certain measure of oil? Yeah, but some of them did not receive the latter rain, the special provision of oil. Notice how Jesus finishes this parable. By the way, the closing of the door in the parable of the ten virgins  is not the second coming of Christ, that is the close of probation, because after that the foolish virgins still had time to go and buy oil, but it’s too late. So Jesus says, "Watch therefore, for you know neither the day nor the hour in which the Son of Man is coming.” Once again referring to the close of probation. When Jesus says, Watch, He is saying stay awake about what’s happening in the world. Be aware.

Jadi Yesus berkata, “Berjagalah!” itu artinya harus awas, bangun, punya komitmen, jangan tidur, jangan mengantuk, jangan berada dalam kondisi Laodekia, jangan suam-suam kuku, jangan berada dalam koma, berjaga-jagalah.
Perhatikan Matius 25:13, kesimpulan dari perumpamaan 10 anak dara. Apakah semua anak dara itu punya lampu? Apakah mereka semua mengaku sebagai orang Kristen? Apakah mereka semua memiliki sejumlah minyak? Ya, tetapi beberapa dari mereka tidak menerima hujan akhir, yaitu suplai minyak yang istimewa. Perhatikan bagaimana Yesus mengakhiri perumpamaan ini. Kalian tahu bahwa menutupnya pintu di dalam perumpamaan 10 anak dara itu bukan kedatangan Kristus yang kedua, itu adalah berakhirnya masa percobaan, menutupnya pintu kasihan, karena setelah itu anak-anak dara yang bodoh masih punya waktu untuk pergi dan membeli minyak, tetapi sudah terlambat. Maka Yesus berkata, Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan jamnya Anak Manusia akan datang." [NKJV yang diindonesiakan]. Sekali lagi mengacu kepada berakhirnya masa percobaan. Ketika Yesus berkata, “Berjagalah”, Dia berkata, tetaplah jaga dengan apa yang terjadi di dunia. Harus sadar.


Matthew 26:38, 40. Here Jesus gives counsel to His disciples you know, what did they do in the garden of Gethsemane when these tremendous prophetic events were about to be fulfilled with Jesus? What did they all do?  They learned and await and said, we knew exactly what’s going to happen? No.  Notice what Jesus said to them. "My soul is exceedingly sorrowful, even to death. Stay here and…”  what?   “…and watch with Me…”  same word.   “……40Then He came to the disciples and found them…”  what? So watching is the opposite of? “…sleeping, and said to Peter, ‘What! Could you not watch with Me one hour?…”  Couldn’t you stay awake? Aren’t you aware of the prophetic events that are going to soon take place? I am going to be arrested in just a short little while, the way prophecy says, I am going to go to the cross.
Does watching involve studying Scriptures? And knowing what’s going to happen? Absolutely. And I don’t know if you are aware of everything that’s happening in the world, things that are bad seem so rapidly it’s so hard to keep up. It’s amazing how everything is going south. But soon the Lord is going to come from the North and from the East.

Matius 26:38, 40. Di sini Yesus memberi nasihat kepada murid-muridNya. Apa yang  mereka lakukan di taman Getsemani saat peristiwa-peristiwa nubuatan yang hebat akan digenapi oleh Yesus? Apa yang mereka semua lakukan? Apa mereka semuanya sedang  belajar dan menunggu, dan berkata, kami sudah tahu apa yang bakal terjadi? Tidak. Perhatikan Yesus berkata kepada mereka, Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan…”  apa?   “…dan berjaga-jagalah dengan Aku…”  kata yang sama,   “…40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka…”  apa? Jadi berjaga-jaga adalah kebalikan dari “…sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: ‘Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku’…” Tidakkah kamu bisa tetap terjaga? Tidakkah kamu sadar bahwa peristiwa-peristiwa nubuatan akan segera terjadi? Aku akan segera ditangkap, seperti kata nubuatan, Aku akan dibawa ke salib.
Apakah berjaga itu termasuk belajar Alkitab? Dan mengetahui apa yang akan terjadi? Tentu saja. Dan saya tidak tahu apakah kalian menyadari segala sesuatu yang sedang terjadi di dunia saat ini, peristiwa-peristiwa yang buruk sepertinya terjadi begitu cepat sehingga susah diikuti. Mengagumkan, bagaimana semuanya sepertinya terus memburuk. Tetapi tak lama lagi Tuhan akan datang dari Utara dan dari Timur.


Now, notice another word that is used here. It says, “I’m coming as a thief… watch…” and then it says, “…keep your garments.” Keep your garments.  Now what does the word “keep” mean? That word means to preserve, to protect or to safeguard your garments. Let me ask you can you safeguard something that you haven’t received? No. It means that those individuals in Revelation 16:15 at some point received what? The garments. But they did not what? They did not keep them or protect them or guard them. The call here, folks, is to remain faithful until the end by preserving the garments that we once received. It does not refer to the moment that the person receives the garment, it applies to the time when the person needs to protect, or guard, or preserve the garment he once received. That’s an important detail we are going to notice. It means to preserve, to protect or to safeguard the garment that you received in the past.

Sekarang, perhatikan kata lain yang dipakai di sini. Dikatakan Aku datang seperti pencuri.… berjaga-jaga…”  lalu kataNya,   “…yang mempertahankan pakaiannya…”  Pertahankan pakaianmu. Nah, apakah arti kata “mempertahankan”? Kata itu berarti memelihara, melindungi, atau mengamankan pakaianmu. Coba saya tanya, bisakah kita mengamankan sesuatu yang belum pernah kita terima? Tidak. Artinya orang-orang yang disebutkan di Wahyu 16:15 suatu saat pernah menerima apa? Pakaian itu. Tetapi mereka tidak apa? Mereka tidak mempertahankan atau melindungi atau mengamankannya. Panggilannya di sini, Saudara-saudara, adalah untuk tetap tinggal setia hingga akhir dengan mempertahankan pakaian yang pernah kita terima. Ini tidak mengacu kepada saat seseorang menerima pakaian tersebut, tetapi aplikasinya adalah pada saat orang ini harus mempertahankan, atau melindungi atau memelihara pakaian yang sudah pernah dia terima. Itu adalah detail yang penting, yang akan kita sadari. Artinya kita harus memelihara, atau melindungi atau mengamankan pakaian yang sudah pernah kita terima di waktu yang lalu.


Now, what does it mean “to keep your garments”? Well, there are three verses, I am only going to mention them. One is 2 Timothy 4:7 where the apostle Paul says that “…I have kept the faith…”, what does Paul mean when he says “…I have kept the faith…”? Same word.   I have been faithful till the end, right? I preserved the faith, I protected the faith, I have safeguarded the faith.
In Ephesians 4:3 the apostle Paul encourages the Ephesians to keep unity, to stay united. Now, did Paul have the faith in order to be able to keep it? Of course. Were the Ephesians united in order to be able to keep their unity? Of course.
And then in Jude 6 in a negative sense the word is used to describe the rebel angels who did not keep their place in Heaven. So what does it mean to keep? It means to preserve, and to safeguard what we received. Keep the garments. Not at the moment you receive, but the moment, but the time will come when it will be shown whether you kept the faith or not.

Apa artinya “mempertahankan pakaian kita”? Nah, ada tiga ayat, saya hanya akan menyebutkan mereka. Salah satunya adalah 2 Timotius 4:7 di mana rasul Paulus berkata bahwa “…aku telah mempertahankan iman…”,  apa maksud Paulus saat dia berkata “…aku telah mempertahankan iman…”? Kata yang sama. Aku tetap setia hingga akhir, betul? Aku telah memelihara iman, aku telah melindungi iman, aku telah mengamankan iman.
Di Efesus 4:3, rasul Paulus mendorong jemaat Efesus untuk mempertahankan persatuan, untuk tetap bersatu.
Nah, apakah Paulus sudah memiliki iman sehingga dia bisa mempertahankannya? Tentu saja.
Apakah jemaat Efesus sudah bersatu sehingga mereka bisa mempertahankan persatuan mereka? Tentu saja.
Lalu di Yudas ayat 6, secara negatif kata tersebut dipakai untuk menggambarkan malaikat-malaikat yang memberontak yang tidak mempertahankan tempat mereka di Surga.
Jadi apa maksudnya mempertahankan? Maksudnya memelihara, dan mengamankan apa yang sudah kita terima.
Pelihara pakainnya. Bukan pada saat kita menerimanya, tetapi pada saat, waktunya akan tiba ketika akan terbukti apakah kita mempertahankan iman atau tidak.


Now what is meant by white garments and walking naked? Did you notice that in this verse it says that we need to keep our  garments lest we walk naked and they see our shame. Now everytime in the Bible where “walk” is used  in a figurative sense not in a literal sense ~ you know I’m walking right now ~ I am not talking about that kind of walking. Whenever it’s used in a figurative or symbolic sense it has to do with conduct or behavior. What did I say? That whenever the word “walk” is used in a spiritual sense it means behavior or conduct, how you act.

Sekarang, apa artinya pakaian putih dan berjalan telanjang? Apakah kalian melihat bahwa di ayat ini dikatakan kita perlu mempertahankan pakaian kita, kalau tidak kita akan berjalan telanjang dan mereka akan melihat aib kita?
Nah, setiap kali Alkitab memakai kata “berjalan” dalam arti kiasan bukan secara harafiah ~ kalian tahu saya sekarang ini sedang berjalan ~ saya tidak berbicara mengenai berjalan seperti ini. Setiap kali kata itu dipakai dalam arti kiasan atau secara simbolis, kata itu berkaitan dengan sikap atau tingkah laku. Apa kata saya? Bahwa setiap kali kata “berjalan” dipakai dalam pengertian spiritual, artinya adalah sikap atau perilaku,  bagaimana kita berbuat.


So let met ask you, does having the garments mean that you walk in a certain way? That your conduct is different? That your conduct, that your behavior is different? Yes. But there will be some that will be naked, they will walk naked, which means that their behavior will reflect their condition. Let’s read a few verses where the word “walk” is used.
Ephesians  2:10 “For we are His workmanship, created in Christ Jesus for good works…”  what did God created us for?   “…for good works, which God prepared beforehand that we should…”  what?   “…walk in them.”
So what does that mean “to walk”?  It means to perform what? Good works.
Notice 1 John 2:6, you know this verse probably from memory, “He who says he abides in Him ought himself also to walk just as He walked.”
Does that have to do with behavior? Absolutely. By the way, Enoch walked with God. and he was translated without seeing death. We’ll come back to Enoch in a few moments.

Jadi coba saya tanya, apakah memiliki pakaian itu berarti kita berjalan dengan cara yang khas? Bahwa perilaku kita berbeda? Bahwa sikap kita berbeda? Ya. Tetapi akan ada mereka yang telanjang, mereka ini akan berjalan telanjang, yang artinya sikap mereka akan mencerminkan kondisi mereka. Mari kita baca beberapa ayat di mana kata “berjalan” ini dipakai.
Efesus 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik…” Tuhan menciptakan kita untuk apa?   “…untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya agar kita harus…”  apa?   “…berjalan di dalamnya.” [NKJV yang diindonesiakan].
Jadi apa artinya “berjalan”? Artinya melakukan apa? Melakukan pekerjaan yang baik.
Perhatikan 1 Yohanes 2:6, ayat ini kira-kira kalian sudah hafal,Barangsiapa mengatakan, bahwa ia tinggal di dalam Dia, ia wajib berjalan sama seperti Kristus telah berjalan. [NKJV yang diindonesiakan] Apakah ini ada kaitannya dengan sikap? Tentu saja. Ketahuilah, Henokh berjalan bersama Tuhan dan dia diubahkan tanpa merasakan kematian. Kita nanti akan kembali ke Henokh.


The word “walk” is also used for nasty behavior. Notice Ephesians 2:1-3, here the apostle Paul explains speaking to these Ephesians who were once pagans, he says, “And you He made alive, who were dead in trespasses and sins, 2in which you once…”  what?   “… walked…”  so they walked in what? In trespasses and sins, so that has to do with behavior. So, he says,   “…in which you once walked according to the course of this world, according to the prince of the power of the air, the spirit who now works in the sons of disobedience. 3 among whom also we all once…”  what’s the next word?   “… conducted…”  see, conduct,   “…conducted ourselves in the lusts of our flesh, fulfilling the desires of the flesh and of the mind, and were by nature children of wrath, just as the others.”
So they are those who walk wickedly. It means that their behavior reflects their alienation from God. But if you have the white garments, your conduct or your behavior will show it.

Kata “berjalan” juga dipakai untuk menggambarkan perilaku yang buruk. Perhatikan Efesus 2:1-3, di sini rasul Paulus menulis kepada jemaat Efesus yang dulunya penyembah berhala, menjelaskan, Dan Dia telah menghidupkan kamu, yang dahulu sudah mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa, 2 di mana kamu dulu…”  apa?   “… berjalan…”  jadi mereka dulu berjalan dalam apa? Dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa, berarti ini berkaitan dengan perilaku. Maka, Paulus berkata,    “…di mana kamu dulu berjalan sesuai haluan dunia ini, menurut pangeran yang menguasai angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara anak-anak durhaka. 3 di antaranya juga termasuk kami semua dahulu, yang …”  apa kata berikutnya?   “… berperilaku…”  lihat, “berperilaku”,   “…berperilaku mengikuti hawa nafsu daging kami, memuaskan kehendak daging dan pikiran, dan secara alami adalah anak-anak murka, sama seperti yang lain.” [NKJV yang diindonesiakan].
Jadi mereka ini yang berjalan dalam kefasikan. Artinya perilaku mereka mencerminkan terpisahnya mereka dari Tuhan. Tetapi jika kita memiliki pakaian putih, maka perilaku kita atau sikap kita akan membuktikannya.


In Colossians 3:6-7 the apostle Paul explains to the Colossians who were once pagans as well “Because of these things the wrath of God is coming upon the sons of disobedience, 7in which you yourselves once walked when you lived in them.” See?

Di Kolose 3:6-7, rasul Paulus menjelaskan kepada jemaat Kolose yang dulunya juga penyembah berhala, Karena semua hal inilah, murka Allah datang ke atas anak-anak durhaka. 7 yang dahulu kamu juga berjalan demikian ketika kamu hidup di dalamnya.” [NKJV yang diindonesiakan]. Lihat?


So what does this text mean when it says “lest you walk naked and they see your shame”? It’s speaking about behavior or conduct. In other words, what I’m saying, folks, is that the garments that are being spoken of in this verse are not describing the robes that you received when you accepted Jesus Christ as your Savior. The robe is describing the trajectory of the sanctified life that you’ve lived, that you keep and you preserve by maintaining a close relationship with the Lord. In other words it’s the robe of sanctification that is being described here.

Jadi apa arti kutipan ini yang mengatakan, “…kalau tidak, ia harus berjalan dengan telanjang dan mereka melihat aibnya.”? Ini berbicara tentang sikap atau perilaku. Dengan kata lain, Saudara-saudara, yang saya katakan adalah, pakaian-pakaian yang disebut di ayat ini bukanlah jubah yang kita peroleh pada saat kita menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita. Jubah itu menggambarkan perjalanan dari hidup yang dikuduskan yang kita jalani, yang kita pertahankan dan kita pelihara dengan memelihara suatu hubungan yang erat dengan Tuhan. Dengan kata lain, yang digambarkan di sini adalah jubah pengudusan.


You say, “Do you have any proof of that?”
Yes, I do. Notice Revelation 19:8, this is a very interesting verse. And we will read verse 7 for the context. It says,  “Let us be glad and rejoice and give Him glory, for the marriage of the Lamb has come, and His wife has made herself ready…”  what is the wife? God’s faithful people. Verse 8,   “…8 And to her…”  that is to the wife,   “…it was granted to be arrayed in…”  what?   “…in  fine linen, clean and bright, for the fine linen is the righteous acts of the saints.”
Are you understanding that verse?

Kalian berkata, “Apa ada buktinya?”
Ya, ada. Perhatikan Wahyu 19:8, ini adalah ayat yang sangat menarik. Dan kita akan membaca ayat 7 untuk konteksnya. Dikatakan,  7Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah mempersiapkan dirinya.…”  siapa si istri ini? Umat Tuhan yang setia,   “…8 Dan kepadanya…”  yaitu kepada si istri itu,   “…dikaruniakan supaya memakai…”  apa?   “…kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih! Karena lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.” [NKJV yang diindonesiakan].
Apakah kalian memahami ayat itu?


Listen, folks. Justification will always lead to a sanctified life, if it’s a true experience. And  what is going to be examined at the end of time is our works, to see whether we have kept our robe or garment or not, which will prove that we truly remain allied to Christ.
Notice Revelation 22:11, I am reading it from the English Standard Version (ESV) you know because the KJV does not capture the meaning of the verbs. It says in the ESV, most versions have it this way, “Let the evil doers still do evil, and the filthy still be filthy, and the righteous still…” what? “…do right. And the holy still be holy.”

Dengarkan, Saudara-saudara, pembenaran selalu akan menuju kepada hidup yang dikuduskan, jika itu pengalaman yang sejati. Dan yang akan diperiksa pada akhir zaman adalah perbuatan kita, untuk menentukan apakah kita telah mempertahankan jubah atau pakaian kita, atau tidak; yang akan membuktikan apakah kita benar-benar tetap bersekutu dengan Kristus.
Perhatikan Wahyu 22:11, saya akan membacakan dari Alkitab ESV kalian tahu karena KJV tidak menangkap makna kata-kata kerjanya. Di ESV dikatakan ~ dan banyak versi yang lain juga demikian, Hendaklah  orang yang berbuat jahat tetap berbuat jahat, dan hendaklah orang yang cemar, tetap cemar; dan orang yang benar tetap…”  apa?   “…berbuat benar; dan orang yang kudus, tetap kudus!" [ESV yang diindonesiakan].


So when probation closes, is your doing important? Yes. There are going to be those who continue to do, it says “…and the righteous still do right…” See, our righteousness is found only in Christ. But when we are in Christ, the result is that we do right. Righteous standing leads to righteous actions.
On the other hand the evil doer is evil, and therefore he does evil.
The garment has to do with the sanctified life which shows whether justification is true or not in the life of the person.

Jadi pada waktu masa percobaan berakhir, apakah perbuatan kita itu penting? Ya. Akan  ada orang-orang yang akan terus berbuat. Dikatakan, “…dan orang yang benar tetap berbuat benar…”  Lihat, kebenaran kita hanya ada di dalam Kristus. Tetapi bilamana kita ada di dalam Kristus, hasilnya adalah kita berbuat yang benar. Berada dalam posisi yang benar, membawa kepada perbuatan yang benar.
Di pihak lain, orang yang berbuat jahat itu jahat, oleh karena itu dia berbuat yang jahat.
Pakaian itu berkaitan dengan hidup yang dikuduskan, yang membuktikan apakah pembenaran di dalam kehidupan manusia itu, sejati atau tidak.


Ellen White explains it this way in Christ’s Object Lessons page 310, she says, “By the wedding garment in the parable is represented the purest  spotless character which Christ’s true followers  will possess. To the church it is given that she should be arrayed in fine linen clean and white not having spot or wrinkle or any such thing. The fine linen, says the Scriptures, is the righteousness of saints. It is the righteousness of Christ…” Now, listen carefully, “…it is the righteousness of Christ, His own unblemished character, that through faith is imparted to all who received Him as their personal Savior.”  It is not talking about the garment being imputed, it is talking about the garment being what? Imparted.
·      Imputed means that He credited to our account.
·      Imparted means that He gives it to us each day so that we can come and reflect His character.

Ellen White di Christ’s Object Lessons hal. 310 menjelaskan demikian, katanya, “Pakaian pengantin di dalam perumpamaan itu melambangkan karakter yang paling murni, tidak bercacat yang akan dimiliki pengikut-pengikut sejati Kristus. Kepada gereja dikaruniakan pakaian lenan halus yang bersih dan putih, tanpa noda atau kerutan atau apa pun. Linen halus itu, kata Alkitab, adalah kebenaran orang-orang kudus. Itu adalah kebenaran Kristus…” Sekarang dengarkan baik-baik, “…Itu adalah kebenaran Kristus, karakterNya sendiri yang tanpa cela, yang dibagikan kepada semua yang telah menerima Dia sebagai Juruselamat pribadi mereka.” Ini tidak berbicara tentang pakaian yang diperhitungkan, ini berbicara tentang pakaian yang apa? Dibagikan
·      Diperhitungkan artinya diperhitungkan/sebagai milik kita, dikreditkan ke rekening kita.
·      Dibagikan artinya Kristus memberikannya kepada kita setiap hari supaya kita boleh datang dan mencerminkan karakterNya.


On page 311 of the same book, this is a powerful statement, Ellen White says ~ inspired by God’s Spirit ~ “By His perfect obedience He has made it possible for every human being to obey God’s commandments.”  Do you believe that?
You know some people say, “Aaaah, Pastor Bohr, you know we have weak sinful flesh.” And some people say, “This weak, sinful flesh is so powerful that we are not going to be able to overcome sin before Jesus comes.” You know what you are really saying when you say that?  What you are really saying is not that the flesh is strong, but you are saying that God is weak. Are you saying that your flesh is so powerful that even God cannot give you victory over flesh? If you say that, you are saying that God is not powerful enough to give victory over sin. So you are not really saying that man is weak, you are saying that God is not strong.
And the first question that comes up, “Are you perfect?” And if you ask my wife she’ll tell you, “Far from it.” But whether I am perfect or not is irrelevant. Because my perfection or imperfection does not mean whether it is possible or not.

Di hal. 311 buku yang sama, ada pernyataan yang hebat, Ellen White yang diilhami oleh Roh Tuhan, berkata “Lewat kepatuhanNya yang sempurna, Dia telah memungkinkan setiap manusia untuk mematuhi perintah-perintah Tuhan.” Apakah kalian percaya itu?
Kalian tahu, ada orang berkata, “Aaaah, Pastor Bohr, Anda tahu daging kita itu lemah dan berdosa.” Dan ada yang berkata, “Daging yang lemah dan berdosa ini sedemikian kuatnya, kita tidak mungkin mengatasi dosa sebelum Yesus datang.”
Tahukah kalian, apa yang sebenarnya kalian katakan saat kalian berkata demikian? Apa yang sesungguhnya kalian katakan bukan daging itu kuat, tetapi kalian berkata Tuhan itu lemah. Apakah kalian mengatakan bahwa daging kalian itu sedemikian kuatnya bahkan Tuhan pun tidak sanggup memberi kalian kemenangan atas daging? Jika kalian berkata begitu, kalian berkata Tuhan itu tidak cukup kuat untuk memberi kemenangan atas dosa. Jadi sebenarnya kalian bukan berkata manusia itu lemah, yang kalian katakan itu Tuhan yang tidak kuat.
Maka pertanyaan yang pertama pun muncul, “Apakah Anda sudah sempurna?” Dan jika kalian bertanya kepada istri saya, dia akan mengatakan, “Jauh dari itu.” Tetapi apakah saya sempurna atau tidak, itu tidak relevan karena kesempurnaan atau ketidaksempurnaan saya tidak berarti apakah  menjadi sempurna itu mungkin atau tidak.


Listen to this statement. “By His perfect obedience He has made it possible for every human being to obey God’s commandments…” Now she gives the secret, listen, “…When we submit ourselves to Christ, the heart is united with His heart, the will is merged with His will, the mind becomes one with His mind, the thoughts are brought into captivity to Him, we live His life.” That’s sanctification! That’s imparted righteousness which the emphasis that verse 15 is talking about.  And now notice the result. Then she says ~ let me just go back a little way to give you the context, “By His perfect obedience He has made it possible for every human being to obey God’s commandments. When we submit ourselves to Christ, the heart is united with His heart, the will is merged with His will, the mind becomes one with His mind, the thoughts are brought in to captivity to Him, we live His life….” And now notice,  “…This is what it means to be clothed with the garment of His righteousness….” Wow! And now here is the result, “…Then as the Lord looks upon us, He sees not the fig leaf garment…” by the way do you know that the fig leaf garment, that you are still naked with the fig leaf garment? You go back to Genesis and you find that after Adam and Eve covered themselves with fig leaves. God comes. “Adam and Eve, where are you?” They say, “Oh, we were afraid because we were naked.” But they weren’t naked anymore they had the fig leaves. That shows they knew that the fig leaves do not cover their nakedness. And so she says, “…Then as the Lord looks upon us, He sees not the fig leaf garment, not the nakedness and deformity of sin, but His own robe of righteousness which is perfect obedience to the law of Jehovah.”

Dengarkan pernyataan ini. “Lewat kepatuhanNya yang sempurna, Dia telah memungkinkan setiap manusia untuk mematuhi perintah-perintah Tuhan…” Sekarang dia mengungkapkan rahasianya, dengarkan, “…Bilamana kita menyerahkan diri kepada Kristus, hati kita dipersatukan dengan hatiNya, kemauan kita menyatu dengan kemauanNya, pikiran kita menjadi satu dengan pikiranNya, pikiran kita tunduk kepada kekuasaanNya, kita menjalani hidupNya.” Itulah pengudusan! Itulah pembenaran yang dibagikan, penekanan yang dibicarakan oleh ayat 15.
Sekarang perhatikan hasilnya. Lalu Ellen White berkata ~ izinkan saya mundur sedikit untuk memberikan konteksnya kepada kalian, “Lewat kepatuhanNya yang sempurna, Dia telah memungkinkan setiap manusia untuk mematuhi perintah-perintah Tuhan. Bilamana kita menyerahkan diri kepada Kristus, hati kita dipersatukan dengan hatiNya, kemauan kita menyatu dengan kemauanNya, pikiran kita menjadi satu dengan pikiranNya, pikiran kita tunduk kepada kekuasaanNya, kita menjalani hidupNya...” Dan sekarang perhatikan, “…Inilah yang dimaksud dengan mengenakan pakaian kebenaranNya…” Wow! Dan inilah hasilnya, “…Maka pada saat Tuhan memandang kita, Dia tidak  melihat pakaian daun ara…” Nah, kalian tahu kan pakaian daun ara itu, bahwa kita ini masih tetap telanjang dengan pakaian daun ara itu? Kalian mundur ke kitab Kejadian dan kalian akan mendapatkan Adam dan Hawa menutupi diri mereka dengan daun-daun ara. Tuhan datang. “Adam dan Hawa, di mana kalian?” Mereka berkata, “Oh, kami takut karena kami telanjang.” Tetapi sebenarnya saat itu mereka tidak telanjang lagi, mereka sedang mengenakan daun-daun ara. Itu menunjukkan bahwa mereka menyadari daun-daun ara itu tidak menutupi ketelanjangan mereka. Maka Ellen White berkata, “…Maka pada saat Tuhan memandang kita, Dia tidak melihat pakaian daun ara, tidak melihat ketelanjangan dan keburukan dosa, tetapi Dia melihat jubah kebenaranNya sendiri, yaitu kepatuhan yang sempurna kepada hukum-hukum Yehovah.”


You know there is a lot of debate about 1888. There is even an 1888 study group. I am not saying that’s bad. But if I had to summarize the 1888 message with one short quotation from Ellen White, it would be this one. She’s talking about the message of Jones and Waggoner. “In it…” that is, this message, “…presented justification through faith in the surety…” So the message was a message of justification by faith in the surety, in other words, when you accept Christ as your Savior, His righteousness stands in place of your righteousness, or  unrighteousness. His righteousness is imputed to you. It is credited to your account. But it doesn’t end there. Because she says, “… it invited people to receive the righteousness of Christ which is made manifest in obedience to all the commandments of God…” When you receive truly the righteousness of Christ, it will be your delight to keep all the commandments of God. And you have this beautiful statement that Ellen White made after the 1888 Minneapolis Congress, this is a beautiful statement. She says, “Righteousness within is testified by righteousness without. The righteousness by which we are justified is imputed…” imputed means credited to our account. We are in debt because of sin, when we accept Jesus as our Savior and as our Lord, He takes His righteousness and He places it to my account, and God looks upon me as if I have never sinned. That’s good news. But if the experience is genuine there will be more than just justification, because she says, “…the righteousness by which we are justified is imputed, the righteousness by which we are sanctified is imparted…” The first is our title to Heaven, or our right to Heaven: imputed righteousness; the second is our fitness for Heaven.

Kalian tahu, telah terjadi banyak perdebatan tentang 1888. Bahkan ada kelompok belajar khusus untuk 1888. Saya tidak mengatakan itu tidak baik, tetapi jika saya harus menyimpulkan pekabaran 1888 dengan satu kutipan singkat dari Ellen White, inilah dia. Ellen White berbicara mengenai pekabaran Jones dan Waggoner. “Di dalamnya…” yaitu pekabaran ini, “…disampaikan jaminan pembenaran melalui iman…” Jadi pekabaran itu adalah pekabaran pembenaran oleh iman yang dijamin, dengan kata lain, pada waktu kita menerima Kristus sebagai Juruselamat kita, kebenaranNya yang tegak menggantikan kebenaran kita atau ketidakbenaran kita. KebenaranNya diperhitungkan sebagai milik kita, dikreditkan ke rekening kita. Tetapi itu tidak berakhir di sana. Karena Ellen White berkata, “…itu mengundang orang untuk menerima kebenaran Kristus yang tercermin di dalam kepatuhan kepada semua perintah Tuhan…” Bilamana kita sungguh-sungguh menerima kebenaran Kristus, kita akan gemar memelihara semua perintah Tuhan.
Dan ada pernyataan yang indah ini yang dibuat oleh Ellen White setelah kongres 1888 di Minneapolis, pernyataan yang indah ini, “…Kebenaran di dalam, dibuktikan oleh kebenaran di luar. Kebenaran yang membenarkan kita, itu diperhitungkan…” diperhitungkan artinya dikreditkan ke rekening kita. Kita punya utang karena dosa, ketika kita menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita, Dia mengambil kebenaranNya dan Dia memasukkannya ke rekening saya, dan Tuhan memandang saya seolah-olah saya tidak pernah berdosa. Itu adalah kabar baik. Tetapi jika pengalaman kita itu tulen, harus ada lebih dari sekadar pembenaran, karena Ellen White berkata, “…Kebenaran yang membenarkan kita, itu diperhitungkan; kebenaran yang menguduskan kita, itu dibagikan…” Yang pertama adalah hak kita ke Surga: pembenaran yang diperhitungkan. Yang kedua adalah kesesuaian kita bagi Surga.


Let met give you an illustration. Do you think somebody could buy, you know, if they have enough money they could bribe and buy a driver’s license? Do you think somebody could buy a driver’s license? I think so. In the world today, sure. Would that give him the title or the right to drive? Sure it would. But what if he does not know how to drive? Hehehe. He doesn’t have the fitness.
Would it possible if somebody knows how to drive but doesn’t have a driver’s license? Oh, you’d better believe it! That person has the fitness but he doesn’t have the right, the title.
And so what Ellen White is saying is, that justification is our right to Heaven but God is not going to take anyone to Heaven who only has a right, He is going to take people who are fit, which is imparted righteousness.

Mari saya beri ilustrasi. Menurut kalian apakah orang bisa membeli, jika mereka punya cukup uang, mereka bisa menyogok dan membeli SIM? Menurut kalian apakah orang bisa membeli SIM? Saya rasa bisa, di zaman sekarang, pasti. Apakah SIM itu memberinya hak untuk mengemudikan kendaraan? Tentu saja. Tetapi bagaimana kalau dia tidak tahu bagaimana caranya mengemudi kendaraan? Heheheh. Dia tidak punya kemampuan untuk mengemudi.
Mungkinkah ada orang yang bisa mengemudi tapi tidak punya SIM? Oh, percayalah! Orang ini punya kemampuan tetapi dia tidak punya hak, tidak punya SIMnya.
Jadi apa yang dikatakan Ellen White adalah, pembenaran itu hak kita masuk Surga, tetapi Tuhan tidak akan membawa siapa pun ke Surga yang hanya punya hak, Tuhan akan membawa orang yang sesuai untuk Surga, itulah pembenaran yang dibagikan.


Now bear with me for just a few more moments. Are we okay?
Now, this end time generation that God is speaking about is known as the 144.000, this end time generation that will do battle in the battle of Armageddon against the Devil and his forces will be the 144.000.
By the way this is not, you know, it doesn’t mean that we are not supposed to go out and get guns and swords you know because we are going to fight against the Devil’s armies. No, no, no. We use spiritual weapons. The wicked will use literal weapons, we will use spiritual weapons. And the spiritual weapons are much more powerful than the literal ones. I mean Ellen White says, you know angels that excel in strength will come and the swords of the wicked will fall like, like straw, hehehe.   So you know, let’s just make sure we are on the Lord’s side so the Lord is on our side in this battle. And by the way, the battle is really ~ Ellen White explains ~ she says, it is the battle of the wicked against God in the person of His witnesses. No, it’s not the wicked, the wicked are not going to be shooting nuclear weapons at Christ as He’s coming in the clouds, no, no, no. The battle is between God and Satan, and the respective armies, and their armies are the righteous and the wicked. And the Devil fights against God by fighting against His people.

Nah, mohon kalian bersabar sejenak lagi. Setuju?
Sekarang, generasi akhir zaman ini, yang dibicarakan Tuhan, dikenal sebagai kelompok  144.000, generasi akhir zaman yang akan berperang di perang Armagedon melawan Iblis dan pasukannya adalah kelompok 144.000 ini.
Ketahuilah, ini bukan, kalian tahu, ini tidak berarti kita harus keluar untuk membeli senapan dan pedang karena kita akan berperang melawan pasukan Iblis. Tidak, tidak, tidak. Kita memakai senjata rohani. Orang-orang jahat akan memakai senjata literal, tapi kita akan memakai senjata rohani. Dan senjata rohani lebih hebat daripada senjata literal. Maksud saya, Ellen White berkata bahwa para malaikat yang sangat kuat akan datang dan pedang orang-orang jahat akan jatuh seperti? Seperti jerami. Jadi supaya tahu saja, sebaiknya kita pastikan kita berada di pihak Tuhan, supaya Tuhan ada di pihak kita dalam pertempuran ini. Dan kalian tahu, peperangan itu sesungguhnya ~ seperti yang dijelaskan Ellen White ~ dia berkata, itu adalah peperangan antara yang jahat melawan Tuhan dalam pribadi saksi-saksiNya. Jadi, bukannya orang-orang jahat akan menembakkan senjata nuklir kepada Kristus pada saat Kristus datang di atas awan, tidak, tidak, tidak. Peperangan itu adalah antara Tuhan dengan Setan, dan pasukan-pasukan ke dua belah pihak yang bersangkutan. Dan pasukan-pasukannya adalah orang-orang benar dan orang-orang jahat. Dan Iblis memerangi Tuhan dengan memerangi umatNya.


We have three pictures of the 144.000 in the Revelation, this end time generation that I am talking about. Those who will not be found naked, those who watch.
·      One is in Revelation 7 where it speaks of the sealing of the 144.000, doesn’t say anything about their character, it says that they are sealed.
·      Then you have Revelation 14 where it speaks about their character. Revelation 14:1-5. They were not defiled with women, by the way that doesn’t mean that they weren’t married because marriage does not defile. It’s only when you commit adultery that you defile. And so these people do not have illicit relations with apostate churches is what it says. They are without spots before the throne of God. In their mouth there was no guile. Talks about their character Revelation 14:1-5.
·      And then Revelation 15:2-4 speaks about the victory of the 144.000 over the Beast, his image, his mark, and the number of his name. I want you to remember that detail because we are going to come back to it in our next study together.
So the 144.000 those who are going to battle the Beast, his image, his mark, and the number of his name.  Are those the ones that are going to battle? Absolutely. Three pictures.

Ada tiga gambaran tentang kelompok 144.000 ini di kitab Wahyu, generasi akhir zaman yang saya bicarakan ini. Mereka adalah yang tidak akan kedapatan telanjang, mereka yang berjaga-jaga.
·      Satu ada di Wahyu pasal 7, yang berbicara tentang pemetraian ke-144.000 ini. Tidak dikatakan apa-apa tentang karakter mereka. Dikatakan bahwa mereka itu dimeteraikan.
·      Lalu di Wahyu pasal 14, karakter mereka dibicarakan. Wahyu 14:1-5. Mereka tidak dinajiskan oleh perempuan. Ketahuilah itu tidak berarti mereka tidak menikah, karena pernikahan tidak menajiskan. Hanya bila kita berzinah itu menajiskan. Jadi orang-orang ini tidak punya hubungan gelap dengan gereja-gereja yang murtad, itulah yang dikatakan di sini. Mereka tanpa noda di hadapan takhta Tuhan. Di mulut mereka tidak ada dusta. Berbicara tentang karakter mereka, Wahyu 14:1-5.
·      Lalu Wahyu 15:2-4 berbicara tentang kemenangan 144.000 ini atas Binatang itu, patungnya, tandanya, dan angka namanya. Saya mau kalian mengingat detail ini karena kita akan kembali ke hal ini dalam pelajaran kita berikutnya.
Jadi kelompok 144.000, yaitu mereka yang akan berperang melawan Binatang itu, patungnya, tandanya, dan angka namanya. Apakah mereka yang akan berperang? Betul sekali. Tiga gambaran.

Have you ever noticed that Revelation 6:17 ends with a question? The previous verses describe the second coming of Christ, you know it says people are hiding in the caves, they are crying for the rocks to fall upon them, to hide them from the wrath of the Lamb who is sitting on the throne. And then it ends with a question. In verse 17, “For the great day of His wrath has come, and who is able to stand?”
And then you have the sealing of the 144.000. Those are the ones who are able to stand, the sealed ones, the 144.000.

Pernahkah kalian perhatikan bahwa Wahyu 6:1-7 berakhir dengan suatu pertanyaan? Ayat-ayat sebelumnya menggambarkan kedatangan Kristus yang kedua, kalian tahu dikatakan orang-orang bersembunyi di gua-gua, mereka berseru agar batu-batu menjatuhi mereka untuk menyembunyikan mereka dari murka Anak Domba yang duduk di takhta. Lalu diakhiri dengan pertanyaan. Ayat 17,Sebab sudah tiba hari besar murkaNya, siapakah yang dapat bertahan?” [NKJV yang diindonesiakan]
Lalu pemeteraian ke-144.000 itu. Mereka yang bisa bertahan adalah mereka yang dimeteraikan, ke-144.000 itu.


But do you know that in the Bible this is not the only time this question is asked? “Who shall be able to stand?” It’s asked in other places. And I want to end by bringing these places to view very quickly.
·      Joel 2:1-10 describes the second coming of Christ. And then verse 11 says this, “The LORD gives voice before His army, for His camp is very great; for strong is the One who executes His word. For the day of the LORD is great and very terrible; Who can endure it?”  Same question. If you read the succeeding verses, verse 12-17 you are going to notice that it is talking about the Day of Atonement, afflicting the soul, crying out to the Lord, “Spare Your people.”
·      Psalm 15  “Lord, who may abide in Your tabernacle? Who may dwell in Your holy hill?” Begins with a question. Now, notice the answer has to do with your behavior, with your conduct. “He who walks uprightly…” walks, “…and works righteousness and speaks the truth from his heart. He who does not backbite with his tongue, nor does evil to his neighbor, nor does he take up a reproach against his friend, in whose eyes a vile person is despised, but he honors those who fear the Lord, he who swears to his own hurt and does not change, he who does not put out his money at usury…” in other words charging exorbitant amount of interest, “…nor does he take a bribe against the innocent,  he who does these things shall never be moved.” Who is going to be able to stand on God’s holy hill? Those who have this behavior that is described in the succeeding verses.
·      Isaiah 33 has the same thing. Verse 14, “The sinners in Zion are afraid; Fearfulness has seized the hypocrites…”  now comes the question:   “…‘Who among us shall dwell with the devouring fire? Who among us shall dwell with everlasting burnings?’…”  No,  Heaven doesn’t say that the wicked are going to be in the fire forever, no. It’s the righteous, because they’ll be fireproof. Notice the answer to these questions, “…‘Who among us shall dwell with the devouring fire? Who among us shall dwell with everlasting burnings?’…” here’s the answer:  “…15 He who walks righteously…” notice again,  “…walks righteously, and speaks uprightly, he who despises the gain of oppressions, who gestures with his hands, refusing bribes, who stops his ears from hearing of bloodshed, and shuts his eyes from seeing evil: 16 he will dwell on high; his place of defense will be the fortress of rocks; bread will be given him, his water will be sure.”  Once again, behavior. Sanctification.
·      One more passage. Psalm 24:3-6 “Who may ascend into the hill of the LORD? Or who may stand in His holy place?…”  Here’s the answer,   “… 4He who has clean hands and a pure heart, who has not lifted up his soul to an idol, nor sworn deceitfully. 5He shall receive blessing from the LORD, and righteousness from the God of his salvation. 6This is Jacob, the generation of those who seek Him, who seek Your face.”

Tetapi tahukah kalian bahwa di Alkitab, bukan hanya sekali itu saja pertanyaan tersebut diajukan ~ “Siapa yang dapat bertahan?” Pertanyaan itu diajukan di tempat-tempat lain. Dan saya ingin mengakhiri dengan menunjukkan tempat-tempat itu secara cepat.
·      Yoel 2:1-10 menggambarkan kedatangan Kristus yang kedua. Lalu ayat 11 berkata demikian,Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya, karena pasukan-Nya sangat banyak,  dan yang melaksanakan firman-Nya kuat. Karena hari TUHAN hebat dan sangat mengerikan! Siapakah yang dapat bertahan terhadapnya?” [NKJV yang diindonesiakan]. Pertanyaan yang sama. Jika kalian membaca ayat-ayat berikutnya, ayat 12-17, kalian akan melihat bahwa itu berbicara tentang Hari Pendamaian, menyesah jiwa, berseru kepada Tuhan “Selamatkan umatMu.”
·       Mazmur 15, …Siapa yang boleh tinggal dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?…” dimulai dengan pertanyaan. Nah, perhatikan, jawabannya ada kaitannya dengan sikap kita, dengan perilaku kita,   “…2  Yaitu dia yang berjalan dengan benar,…” berjalan,  “…yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dari hatinya,  3 yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap tetangganya,  dan yang tidak memulai pertengkaran dengan temannya4 yang membenci orang yang keji, tetapi menghormati mereka yang takut akan TUHAN; yang berpegang teguh pada sumpahnya, dan tidak berubah walaupun merugi5 yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba…”  dengan kata lain mengenakan bunga yang tinggi,   “…dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.” [NKJV yang diindonesiakan] Siapa yang bisa bertahan di gunung Tuhan yang kudus? Mereka yang memiliki sikap ini yang digambarkan di ayat-ayat di atas.
·       Yesaya 33 mencantumkan hal yang sama. Ayat 14, Orang-orang yang berdosa di Sion ketakutan, orang-orang munafik diliputi kegentaran…”  sekarang muncul pertanyaannya,  “….‘Siapakah di antara kita yang akan hidup bersama api yang memusnahkan ini?…”  Tidak, Surga tidak mengatakan bahwa orang jahat akan berada di dalam api selamanya, tidak. Justru orang benar, karena orang benar bakal tahan api. Perhatikan jawaban kepada pertanyaan-pertanyaan ini:   “…‘Siapakah di antara kita yang akan hidup bersama api yang memusnahkan ini? Siapakah di antara kita yang akan hidup bersama pembakaran yang abadi ini?’…”  inilah jawabannya,   “… 15 orang yang berjalan dengan benar,…”  perhatikan lagi,   “…berjalan dengan benar, yang berbicara dengan jujur, yang membenci pendapatan dari hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya menolak suap, yang menutup telinganya dari mendengarkan rencana penumpahan darah, dan menutup matanya dari melihat kejahatan,  16dialah yang akan tinggal di tempat yang tinggi, tempat pertahanannya ialah benteng dari batu-batu; rotinya disediakan, air minumnya terjamin.” [NKJV yang diindonesiakan]. Sekali lagi, perilaku. Pengudusan.
·       Satu kutipan lagi. Mazmur 24:3-6 Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Atau yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?…”  inilah jawabannya,   “…4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan nyawanya kepada berhala, dan yang tidak bersumpah palsu. 5 Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia. 6 Inilah Yakub,  angkatan orang-orang yang mencari Dia, yang mencari wajah-Mu." [NKJV yang diindonesiakan]


You say, “Pastor Bohr, they were living in a different time. The world is very wicked today. How can we live a righteous life in a wicked world? There is no hope.”
Let me end by bringing to your attention:  Enoch. Do you know when Enoch lived? He lived right before the flood. You read Jude 14-15, I think somehow God wants us to know that these people were ungodly before the flood. And yet this one man who prefigures those who will live at the end of time, Enoch, we are told in Genesis 5:24 Enoch walked with God, and he was not, for God took him.” And in Hebrews we find an additional detail. Hebrews 11:5-6 “By faith Enoch was taken away that he did not see death. And was not found because God had taken him. For before he was taken he had this testimony, that he pleased God.…”  That’s what God wants His people to aspire. Holiness.

Kalian berkata, “Pastor Bohr, mereka itu hidup di zaman yang berbeda. Dunia sekarang sangat jahat. Bagaimana kita bisa hidup benar di dunia yang jahat? Tidak ada harapan.”
Izinkan saya mengakhirinya dengan membawa Henokh kepada perhatian kalian. Tahukah kalian kapan Henokh hidup? Dia hidup tepat sebelum air bah. Kalian baca di Yudas ayat 14-15, saya rasa Tuhan ingin kita mengetahui bahwa orang-orang zaman sebelum air bah  itu sangat jahat, walaupun begitu satu manusia ini yang melambangkan mereka yang akan hidup pada akhir zaman, Henokh, dikatakan di Kejadian 5:24Dan Henokh berjalan dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.” [NKJV yang diindonesiakan]. Dan di Ibrani kita temukan keterangan tambahan. Ibrani 11:5-6 Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah…” Itulah aspirasi yang diinginkan Tuhan dari umatNya. Kekudusan.


There is little talk today about holiness in the church. There is a lot of talk about having fun, being entertained, “Ya, Jesus is my righteousness I don’t have to worry about what I do.”  The fact is that when we truly are linked with Jesus Christ, we’ll walk with Him, and we will walk like Him.

Dewasa ini di dalam gereja sedikit sekali dibicarakan tentang kekudusan. Yang banyak dibicarakan adalah bersenang-senang, hiburan, “Ya, Yesus itu pembenaranku, aku tidak usah khawatir dengan apa yang aku lakukan.” Sesungguhnya, bila kita benar-benar terhubung dengan Yesus Kristus, kita akan berjalan denganNya, dan kita akan berjalan seperti Dia.

So this is what verse 15 is describing. Revelation 16:15. It is describing those who have kept their garments. Their justification has been revealed in a sanctified life to the similitude of the life of Christ.

Jadi inilah yang digambarkan ayat 15. Wahyu 16:15. Menggambarkan mereka yang telah mempertahankan pakaian mereka. Pembenaran mereka telah dinyatakan di dalam hidup yang kudus yang mirip hidup Kristus.


I’d like to close by introducing what we are going to study next time.
Ellen White said something very strange. She says that the Third Angel’s message is righteousness by faith in verity. That’s the title of the sermon today. Now, you know, for many years I said, “Why would she say something like that? What does not worshipping the Beast’s  image, or receiving the mark you know, and you know receiving the unmitigated wrath of God if you worship the Beast, what does that have to do with righteousness by faith, in verity?” And then I discovered the connection between Revelation 16:15 which is the text that we studied today and what we find in the rest of the book of Revelation. There is an amazing connection. So, I hope that all of you will make it a point to be here, two weeks from today. We are going to study part 2. Very, very important that we understand this from the perspective of the Third Angel’s Message.

Let us pray.

Saya ingin mengakhiri dengan memperkenalkan apa yang akan kita pelajari berikutnya. Ellen White berkata sesuatu yang janggal. Dia berkata bahwa Pekabaran Malaikat yang Ketiga adalah pembenaran oleh iman yang sesungguhnya. Itulah judul khotbah hari ini. Nah, kalian tahu, selama bertahun-tahun saya berkata, “Mengapa Ellen White mengatakan seperti itu? Apa kaitannya menyembah patung Binatang, atau menerima tandanya, dan menerima murka Tuhan tanpa keringanan, apa kaitannya itu dengan pembenaran oleh iman yang sesungguhnya?” Lalu saya menemukan hubungan antara Wahyu 16:15 yaitu teks yang kita pelajari hari ini, dengan apa yang kita temukan di sisa buku Wahyu. Ada hubungan yang mengagumkan. Jadi saya berharap kalian semua akan memastikan untuk hadir di sini dua minggu lagi. Kita akan mempelajari bagian kedua. Amat sangat penting bagi kita untuk memahami ini dari perspektif Pekabaran Malaikat yang Ketiga.

Mari kita berdoa.






07 05 15


No comments:

Post a Comment