Wednesday, January 27, 2016

EPISODE 1 ~ HIS WAY IS IN THE SANCTUARY

HIS WAY IS IN THE SANCTUARY
Part 1/32 - Stephen Bohr

Dibuka dengan doa.


I’d like to invite you to turn in your bibles with me to the book of Psalms. We’re going to Psalms 73, and I would like to read verses 3, and then verses 12-14 and then we will jump down to verse 17. This Psalm was written by Aseph. You know, many of the Psalms were written by David, but this particular Psalm was written by an individual called Aseph. And basically what Aseph is struggling with is the prosperity of the boastful and of the wicked. And I want you to notice how he expresses this envy at the beginning and then how he answers his questions about why the wicked prosper.

Saya ingin mengajak kalian membuka Alkitab di Mazmur. Kita akan ke Mazmur pasal 73, dan saya akan membacakan ayat 3, lalu ayat 12-14, kemudian kita akan melompat ke ayat 17. Mazmur ini ditulis oleh Asap.  Kalian tahu, banyak dari Mazmur ditulis oleh Daud, tetapi Mazmur yang satu ini di tulis oleh seseorang yang bernama Asap. Dan pada dasarnya, apa yang menjadi pergulumlan Asap ialah kemakmuran orang-orang yang sombong dan yang jahat. Dan saya ingin kalian memperhatikan bagaimana pada awalnya Asap mengemukakan iri hatinya, dan bagaimana dia menjawab pertanyaan-pertanyaannya mengapa orang-orang fasik bisa makmur.


Let’s begin by reading  Psalms 73 and verse 3:  “For I was envious of the boastful when I saw the prosperity of the wicked.” Then we jump down to verse 12:  “Behold, these are the ungodly, who are always at ease. They increase in riches...” And then he says,  “... Surely I have cleansed my heart in vain, washed my hands in innocence, for all day long I have been plagued and chastened every morning.”  In other words, what use is it to cleanse your life, to be righteous, because the wicked prosper and the righteous are chastened?  

Marilah kita mulai dengan membaca Mazmur 73 ayat 3. Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik.”  Lalu kita melompat ke ayat 12:  “Sesungguhnya, itulah orang-orang fasik, yang selalu santai. Mereka bertambah dalam harta...”  Lalu dia berkata,  Sesungguhnya sia-sia aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku dalam kemurnian, karena sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi.” (NKJV yang diindonesiakan) Dengan kata lain, apa gunanya hidup suci, berjalan dalam kebenaran, karena orang-orang fasik menjadi makmur sementara orang-orang yang benar seperti kena hukuman?
(semua ayat disesuaikan dengan NKJV yang diindonesiakan).


But now I want you to notice the answer that he found to his problem. It’s found in verse 17.  It says there  “... until I went into the Sanctuary of God then I understood their end.”   There was something in the Sanctuary, in the Hebrew Sanctuary that explained that it is good to cleanse your heart from sin, and that the wicked who prosper, the boastful who are successful in life will eventually receive a just reward for their deeds. The Hebrew Sanctuary has the explanations that many times leave questions to the mind.

Tetapi sekarang perhatikan jawaban yang dia temukan untuk masalahnya. Ini ada di ayat 17. Katanya di sini,  “… sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, maka aku paham kesudahan mereka.” [NKJV yang diindonesiakan]. Ada sesuatu di dalam Bait Suci (tempat kudus Allah)  ~ di Bait Suci orang Yahudi  ~ yang telah menjelaskan bahwa membersihkan hati dari dosa adalah hal yang baik; dan bahwa orang-orang fasik yang makmur, orang-orang sombong yang berhasil dalam hidup mereka, akhirnya akan menerima ganjaran yang setimpal dengan perbuatan mereka. Di Bait Suci Yahudi ditemukan penjelasan-penjelasan kepada pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul di benak kita.


I’d like to begin by mentioning the Sanctuaries that are brought to view in Scripture, particularly the earthly Sanctuaries.
Now the first Sanctuary that was built of course was the Sanctuary in the wilderness in the times of Moses. This Sanctuary was built around the year 1445 BC. And I’d like to read Exodus 25 verse 8, and then we’ll go down to verse 40 where this particular Tabernacle or this Sanctuary is spoken of.
Exodus 25:8 here God is speaking and He says, “And let them make Me a Sanctuary that I may dwell among them.”
And then in verse 40, God told Moses to make this Sanctuary according to the pattern that He showed him in the mountain. It says there, “And see to it that you make them according to the pattern which was shown you in the mount.” And then in Exodus 36-39 we find the building of this Sanctuary that God told Moses to build.

Saya ingin mengawali dengan menyebutkan Bait-Bait Suci yang dikemukakan di dalam Alkitab, terutama Bait-Bait Suci yang ada di dunia.
Nah, Bait Suci yang pertama yang dibangun tentu saja adalah Kemah Suci yang ada di padang gurun di zaman Musa. Kemah Suci ini didirikan sekitar tahun 1445 sM (sebelum Masehi). Dan saya ingin membaca Keluaran 25:8, kemudian kita akan ke ayat 40, di mana Tabernakel dari Kemah Suci yang satu ini  dibicarakan.
Keluaran 25:8, Tuhan sedang berbicara dan Dia berkata,  Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku boleh diam di tengah-tengah mereka.” 
Kemudian di ayat 40 Tuhan menyuruh Musa untuk membuat Kemah Suci ini sesuai contoh [pola] yang ditunjukkanNya kepada Musa di atas gunung. KataNya,  “Dan pastikan, bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Lalu di Keluaran pasal 36-39 kita temukan catatan tentang pembuatan Kemah Suci oleh Musa atas suruhan Tuhan.


Now after the Sanctuary had been built, all of its different parts, we find in Exodus chapter 40:34 that the Shekinah glory of God entered the Hebrew Sanctuary. Let’s read that verse. Exodus 40:34. The Sanctuary has been built, all of its parts are complete and now we find these words: “Then the cloud covered the tabernacle of meeting and the glory of the Lord filled the tabernacle.”   So this is the first Sanctuary that is mentioned in Holy Scripture, that was built on earth, the Hebrew Sanctuary at the times of Moses.

Nah, setelah Kemah Suci itu dibangun, semua bagian-bagiannya, di Keluaran 40:34 kita temukan bahwa Shekinah  [= kemuliaan] Tuhan masuk ke Kemah Suci Yahudi ini. Mari kita baca ayatnya. Keluaran 40:34. Kemah Suci sudah didirikan, semua bagiannya sudah lengkap, dan sekarang kita temukan kata-kata ini: Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci.  Jadi ini adalah Kemah Suci yang pertama disebutkan di dalam Alkitab, yang didirikan di dunia, Kemah Suci Yahudi pada zaman Musa.


But then God had Israel make a more permanet structure because the Sanctuary in the wilderness was actually a tent that they could move around. But when Israel entered the promised land, God told David and then Solomon to build a more permanent structure, which came to be known as Solomon’s Temple. Now, that’s a misnomer, because  it wasn’t Solomon’s Temple, because Solomon built it, but it was really the Lord’s Temple.
This Temple was built around the year 960 BC, and to give you a little bit of background, if you read in 2 Chronicles chapter 6, you’ll find that Solomon offerred a prayer after the building of this Temple, and then in 2 Chronicles 7:1-2, once again the Shekinah glory of God entered the Sanctuary or the Temple that Solomon had built.
Let’s read from 2 Chronicles 7:1-2. It says, “When Solomon had finished praying, fire came down from Heaven and consumed the burnt offering and the sacrifices and the glory of the Lord filled the Temple. And the priests could not enter the house of the Lord, because the glory of the Lord had  filled the Lord’s house.” So once again we find the building of a Sanctuary. This is a permanent temple in the year 960 BC, built by Solomon. The building is actually described in 2 Chronicles 7:3, 4, 5. And then in chapter 6 we have Solomon’s prayer, and in chapter 7 we have the Shekinah glory entering the temple that Solomon built.

Tetapi kemudian Tuhan menyuruh Israel membuat bangunan yang lebih permanen, karena Bait Suci yang di padang gurun itu hanyalah sebuah kemah yang bisa dipindah-pindahkan. Tetapi ketika orang Israel masuk ke tanah perjanjian, Tuhan menyuruh Daud dan kemudian Salomo mendirikan bangunan yang lebih permanen, yang kemudian dikenal sebagai Bait Suci Salomo. Nah, itu adalah istilah yang salah karena itu bukan Bait Suci Salomo karena sebenarnya itu Bait Suci Allah, Salomo yang membangunnya.
Bait Suci ini didirikan sekitar 960 s.M. Saya berikan sedikit latar belakangnya. Jika kalian baca di 2 Tawarikh pasal 6, kalian akan menemukan doa yang dipersembahkan Salomo setelah Bait Suci ini didirikan. Lalu di 2 Tawarikh 7:1-2 sekali lagi Shekinah [kemuliaan Tuhan] masuk ke Bait Suci yang didirikan Salomo.
Mari kita baca dari 2 Tawarikh 7:1-2, bunyinya, Setelah Salomo mengakhiri doanya, api pun turun dari langit memakan habis korban bakaran dan korban-korban sembelihan itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi rumah itu. Para imam tidak dapat memasuki rumah TUHAN itu, karena kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.”  Maka sekali lagi kita menemukan pembuatan sebuah Bait Suci. Ini adalah Bait Suci yang permanen, dibangun oleh Salomo di tahun 960 sM. Deskripsi bangunannya digambarkan di 2 Tawarikh 7:3, 4, 5. Lalu di pasal 6 kita temukan doa Salomo, dan di pasal 7 kita mendapatkan Shekinah kemuliaan Tuhan masuk ke Bait Suci yang dibangun Salomo.

But because of the apostasy of Israel, this temple was destroyed by  king Nebukadnezzar in the year 586 BC. And of course Israel was taken captive for a period of 70 years to Babilon. And there was a promise that after they were in Babilon for 70 years, they would be able to go back to their land, reestablish their religion and rebuild the temple once again. So after the captivity in the year 536 BC, they went back to their land and they build the temple and the temple was finished in the year 515 BC. This temple is spoken of in Haggai 2:6-9. 

Namun karena kemurtadan orang Israel, Bait Suci ini dihancurkan oleh raja Nebukadnezzar di tahun 586 sM. Dan tentu saja Israel diangkut ke Babilon sebagai tawanan selama 70 tahun. Dan ada suatu janji, setelah mereka hidup di Babilon selama 70 tahun, mereka boleh pulang ke negeri mereka, menegakkan kembali agama mereka dan mendirikan sekali lagi Bait Sucinya. Maka setelah masa penawanan itu berakhir, di tahun 536 sM mereka pulang ke negara mereka dan mereka membangun Bait Sucinya, dan pembangunan itu selesai di tahun 515 sM. Bait Suci inilah yang ditulis oleh Hagai di 2:6-9. 


Now, there is something very interesting about this temple that was built after the captivity. And that is, that this temple had no Shekinah glory go into it. In fact when this temple was finished, many of those who had seen Solomon’s temple actually cried when they saw how inferior this temple was to the temple that Solomon had built.
Let’s read about this temple in Haggai 2:6-9. “For thus says the Lord of host, ‘Once more, it is  a little while, I will shake heaven and earth,  the sea and dry land.  And I will shake all nations,...”  and notice   “... and they shall come to the Desire of all nations, and I will fill this temple with glory, says the Lord of hosts. The silver is mine, and the gold is mine, says the Lord of hosts...” And then comes this promise: “...  The glory of this latter temple...” that is the temple that was built after the captiivity,  “... the glory of this latter temple  shall be greater than the former...,” that is the Solomon’s temple,  “... says the Lord of hosts. And I will give  in this place peace, says the Lord of hosts.’”

Ada sesuatu yang sangat menarik mengenai Bait Suci yang dibangun setelah masa penawanan itu, yaitu di Bait Suci ini tidak ada  Shekinah kemuliaan Tuhan yang masuk ke dalamnya. Malahan pada waktu Bait Suci ini selesai dibangun, banyak dari antara mereka yang pernah melihat Bait Suci yang dibangun Salomo, menangis ketika mereka melihat betapa inferiornya Bait Suci yang ini dibandingkan yang dibangun Salomo.
Mari kita baca mengenai Bait Suci ini  di Hagai 2:6-9 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: ‘Sekali lagi, sedikit waktu lagi, maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa…” perhatikan ini,  “…dan mereka akan datang kepada Yang dirindukan segala bangsa, dan Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemuliaan, firman TUHAN semesta alam.  Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.  Berikutnya diberikanNyalah janji ini:  kemuliaan  rumah yang belakangan ini…” yaitu Bait Suci yang dibangun setelah penawanan orang Israel,  akan melebihi kemuliaan rumah yang sebelumnya,...”  yaitu Bait Suci yang dibangun Salomo“...firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam." [NKJV yang diindonesiakan].
 
You know the Jews are still trying to explain how this prophecy were fulfilled. Because the temple that was built after the captivity ~ at least outwardly ~ never reached the magnitude of glory that the temple built by Solomon had reached. 
What was meant here, when God gave the promise  that this post-exilic  temple would be filled with glory, and that the glory of this latter temple would be greater than the former temple, the fact is, this was fulfilled because Jesus Christ himself walked in the Courts of this temple.
Now His glory according to Scripture was veiled, but He brought peace to this place because  He was the Prince of Peace.

Kalian tahu, orang Yahudi masih berusaha mengerti bagaimana penggenapan nubuatan ini. Karena Bait Suci yang dibangun setelah penawanan orang Israel [di Babilon] kemuliaannya tidak pernah menandingi kemuliaan Bait Suci yang dibangun Salomo ~ paling tidak dari bentuk luarnya.
Apa yang dimaksudkan di sini ketika Tuhan berjanji bahwa Bait Suci setelah masa penawanan itu akan dipenuhi oleh kemuliaan dan bahwa kemuliaan Bait Suci yang belakangan itu lebih besar daripada Bait Suci yang sebelumnya, digenapi karena Yesus Kristus sendiri berjalan di Pelataran Bait Suci ini.  
Menurut Firman Tuhan, kemuliaan Kristus saat itu masih tertutup selubung, tetapi Kristus telah membawa damai ke tempat ini karena Dia adalah Raja Damai.


Now this temple was actually beautified, and remodeled, and enlarged by Herod the Great. We find a description of this in John 2:20. Actually it took 46 years for Herod the Great to remodel, and to enlarge and to beautify this post-exilic  temple. It says there in John 2:20   Then the Jews said, “It has taken forty-six years to build this temple, and will You raise it up in three days?” Of course Jesus had said, “Destroy this temple and in three days I will raise it up.” [v. 19]. And they thought that He was talking about the temple that Herod had remodeled which had taken 46 years to remodel  and to beautify. 

Sesungguhnya Bait Suci ini telah diperindah, direnovasi, dan diperbesar oleh Herodes Agung. Kita menemukan tulisan tentang hal ini di Yohanes 2:20. Sesungguhnya makan waktu 46 tahun bagi Herodes Agung untuk merenovasi, memperbesar dan memperindah Bait Suci pasca-masa penawanan Israel itu. Di Yohanes 2:20 dikatakan  Lalu orang-orang Yahudi berkata, "Empat puluh enam tahun dibutuhkan untuk membangun Rumah Tuhan ini. Dan Engkau mau membangunnya kembali dalam tiga hari?" Tentu saja sebelum itu Yesus berkata "Runtuhkanlah Rumah ini, dan dalam tiga hari Aku akan membangunnya kembali." [ayat 19]. Dan mereka menyangka Yesus berbicara mengenai Bait Suci yang direnovasi Herodes selama 46 tahun untuk memugar dan memperindahnya.


So we find these temples in the Scripture:
1.   We find the temple in the wilderness,
2.   we find the temple of Solomon,
3.   we find the temple which was built after the exile in the year 515 BC,
4.   and then the temple that was beautified and enlarged by Herod the Great.
Now the question is, what did these Sanctuaries represent, what did these Sanctuaries symbolized? Did God just built these Sanctuaries because He wanted to dwell among  Israels, or was there a particular reason why God told Israel to build these Sanctuaries?   The fact is that these earthly Sanctuaries were symbolic or represented several things.
Jadi di dalam Alkitab kita temukan Bait-bait Suci ini.
1.   Kita temukan Kemah Suci di padang gurun,
2.   kita temukan Bait Suci Salomo,
3.   kita temukan Bait Suci yang dibangun tahun 515 sM  setelah orang Israel ditawan,
4.   dan Bait Suci yang diperindah dan diperbesar oleh Herodes Agung.
Sekarang pertanyaannya, Bait-bait Suci ini melambangkan apa? Bait-bait Suci ini merupakan simbol dari apa? Apakah Tuhan sekadar membangun Bait-bait Suci ini karena Dia mau tinggal bersama bangsa Israel, atau ada alasan khusus yang lain mengapa Tuhan menyuruh Israel membangun Bait-bait Suci ini? Faktanya adalah, Bait-bati Suci di dunia ini merupakan simbol dari, atau melambangkan beberapa hal.


I want you to notice the first thing that these Sanctuaries represented or symbolized. The earthly Sanctuary actually was a symbol of the heavenly Sanctuary. It was a  scale model of the heavenly Sanctuary. God wanted Israel to understand by looking at the earthly Sanctuary, things about the heavenly Sanctuary. 
Let’s go to Hebrews chapter 8 and verses 1-5 where we will find very clearly that the earthly Sanctuary was a symbol or was an illustration of the much greater heavenly Sanctuary.

Saya mau kalian perhatikan, hal pertama yang dilambangkan atau disimbolkan oleh Bait-bait Suci ini. Bait-bait Suci di dunia ini sebenarnya adalah simbol dari Bait Suci yang di Surga. Dia adalah sebuah replika dalam skala yang lebih kecil dari Bait Suci Surgawi. Tuhan mau orang Israel memahami hal-hal mengenai Bait Suci Surgawi, dengan memandang Bait Suci yang ada di dunia.
Marilah kita ke Ibrani pasal 8 dan ayat 1-5 di mana kita akan mendapatkan keterangan yang sangat jelas bahwa Bait Suci yang di dunia ini merupakan simbol atau ilustrasi [gambaran] dari Bait Suci Surgawi yang jauh jauh lebih besar.


It says there In Hebrews 8:1 Now this is the main point of the things we are saying: We have such a High Priest, who is seated at the right hand of the throne of the Majesty in the heavens,  a Minister of the sanctuary and of the...” what?  “... of the true tabernacle which the Lord erected, and not man.  For every high priest is appointed to offer both gifts and sacrifices. Therefore it is necessary that this One...”  that is Christ,  “... also have something to offer.  For if He were on earth, He would not be a priest, since there are priests who offer the gifts according to the law;...”  And now notice what is says about the earthly Sanctuary,  “...  who serve the copy and shadow of the heavenly things,...”  What was the earthly Sanctuary? It was a what?  It was a copy and shadow of the heavenly things.  “...  as Moses was divinely instructed when he was about to make the tabernacle. For He said, ‘See that you make all things according to the’...” what?  “... ‘according to the  pattern shown to you on the mount.’”  So the earthly Sanctuary was only a small scale illustration of  the heavenly Sanctuary,  the given idea of what God’s heavenly Sanctuary is like.

Dikatakan di Ibrani 8:1: Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga dan Pelayan ibadah di tempat kudus dan...”  apa? “...kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.  Sebab setiap Imam Besar ditetapkan untuk mempersembahkan korban dan persembahan dan karena itu Yang Satu ini…” yaitu Kristus, “…juga mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. Sekiranya Ia di bumi ini, Ia tidak akan menjadi imam, karena di sini telah ada imam-imam yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat….   Sekarang perhatikan apa yang dikatakan mengenai Bait Suci yang di dunia, “...yang melayani  gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga...”  Jadi Bait Suci di dunia itu apa? Dia adalah gambaran [copy] dan bayangan dari apa yang ada di Surga, “...sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah. Karena Dia berkata: ‘Pastikan engkau membuat semuanya itu menurut...”  apa? “...menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.’” [NKJV yang diindonesiakan]. Jadi Bait Suci di dunia hanyalah suatu ilustrasi dalam skala kecil dari Bait Suci Surgawi, suatu gambaran yang diberikan Tuhan bagaimana bentuk Bait Suci Surgawi itu.

Also Hebrews 9:11-12 tells us about this comparison between  the earthly Sanctuary and the heavenly Sanctuary. It says there in Hebrews 9:11-12 and I am reading from the KJV which is  more accurate, it says:    But Christ being come a high priest of good things to come,...”  now notice,  “... by a greater and more perfect tabernacle, not made with hands, that is to say, not of this building;  Neither by the blood of goats and calves, but by his own blood he entered into the holy place, having obtained eternal redemption...”   Notice once again that the true tabernacle, the heavenly Sanctuary is a more perfect Tabernacle not made with hands. In other words, the earthly Sanctuary had a purpose of serving as a scale model to illustrate great truths about the greater heavenly Sanctuary.  So, one reason why God had all of these earthly Sanctuaries built was because He wanted people to catch a vision of the heavenly Sanctuary.
Juga Ibrani 9:11-12 memberitahu kita mengenai perbedaan antara Bait Suci di dunia dengan Bait Suci Surgawi. Di Ibrani 9:11-12 dikatakan [dan saya membaca dari terjemahan KJV yang lebih akurat] begini,  Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar dari hal-hal yang baik yang akan datang...” sekarang perhatikan,  “...dari kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, --artinya, yang bukan dari bangunan ini, --  dan bukan dengan darah kambing dan anak lembu, melainkan dengan darahNya sendiri, Dia telah masuk ke dalam tempat yang kudus setelah Dia mendapatkan penebusan yang kekal bagi kita.” [KJV yang diindonesiakan]. Perhatikan sekali lagi, kemah yang sejati, Bait Suci Surgawi adalah Tabernakel yang lebih sempurna, tidak dibuat oleh tangan manusia. Dengan kata lain, Bait Suci di dunia berfungsi sebagai model dalam skala yang lebih kecil untuk menggambarkan kebenaran-kebenaran yang besar mengenai Bait Suci Surgawi yang lebih besar. Jadi, salah satu alasan mengapa Tuhan menyuruh Bait-bait suci di dunia ini dibangun adalah karena Dia mau manusia memiliki gambaran mengenai Bait Suci Surgawi.

But these earthly temples represent other things as well and when I studied this in a seminar, these temples also represented our body temple. Notice 1 Corinthians 6:19-20. You see, the Sanctuary is an illustration of us, of our body temple, in fact we have a whole lecture on this title “The Two Temples” towards the end of this series where I am going to compare the Sanctuary with our body temple.

Tetapi Bait-bait Suci di dunia ini juga melambangkan hal-hal yang lain, ketika saya mempelajarinya di dalam suatu seminar, Bait-bait Suci ini juga melambangkan tubuh kita sebagai Bait Suci. Perhatikan 1 Korintus 6:19-20. Kalian lihat, Bait Suci itu adalah suatu ilustrasi/gambaran dari kita, tubuh kita sebagai Bait Suci. Ada pembahasan yang lengkap mengenai topik “Kedua Bait Suci” di bagian akhir seri pembahasan ini, di mana saya akan membandingkan Bait Suci dengan tubuh kita.


God gave these temples to illustrate the plans that He had for us on our own personal body temple. It says in 1 Corrinthians 6:19-20  Or do you not know that your body is the temple of the Holy Spirit who is in you,...”  see, the Shekinah is the Holy Spirit in the case of our body temple,   “... whom you have from God, and you are not your own?  For you were bought at a price; therefore glorify God in your body and in your spirit, which are God’s.”  So in another word, another reason why God had these Sancturies built is because He wanted to give great lessons about our own personal body temple.

Tuhan memberikan Bait-bait Suci ini untuk menjelaskan rancanganNya bagi  kita pada tubuh pribadi kita. Dikatakan di 1 Korintus 6:19-20  Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu...”  lihat, Shekinah adalah Roh Kudus dalam hal tubuh Bait Suci kita, “...Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?  Sebab kamu telah dibeli dengan harga yang telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” Jadi, dengan kata lain, alasan yang lain mengapa Tuhan menyuruh Bait-bati Suci itu dibangun adalah Dia mau memberikan pelajaran yang hebat mengenai tubuh pribadi kita sendiri yang adalah Bait Suci.


Incidentally these temples were also built to give great lessons about the body temple of Jesus. Notice what we’ll find in John 2:19-21. You see these earthly Sancturies also illustrated great truths about Jesus and His body temple.  It says there in John 2:19 “Jesus answered and said to them, ‘Destroy this temple, and in three days I will raise it up.’  Then the Jews said, ‘It has taken forty-six years to build this temple, and will You raise it up in three days?’...” Now notice verse 21: “...But He was speaking of the temple of His body.” Therefore when He had risen from the dead, the disciples remembered that He had said this to them, and they believed the Scripture and the word which Jesus had said.

Kebetulan Bait-bait Suci ini juga dibangun untuk memberikan pelajaran hebat mengenai tubuh Bait Suci Yesus. Perhatikan apa yang akan kita dapati di Yohanes 2:19-21. Kalian lihat, Bait-bait Suci ini juga menggambarkan kebenaran yang hebat mengenai Yesus dan tubuhNya sebagai Bait Allah. Dikatakan di Yohanes 2:19  JawabYesus kepada mereka: ‘Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.’ Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: ‘Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?’” Sekarang perhatikan ayat 21:  Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.”  Oleh karena itu ketika Yesus sudah bangkit, murid-muridNya teringat akan kata-kataNya ini kepada mereka, dan murid-muridNya percaya kepada Firman Tuhan dan kata-kata yang diucapkan Yesus.

So the temple was actually symbolic of the body temple of Jesus. Interesting don’t you know? So  the temple was  given not only to give lessons about the heavenly Sanctuary, about our body temple, but also about the body temple of Jesus Christ.

Jadi Bait Suci sesungguhnya adalah simbol dari tubuh Kristus. Menarik, bukan? Jadi Bait Suci dibuat bukan hanya menjadi pelajaran mengenai Bait Suci Surgawi, dan tubuh kita sebagai Bait Suci, tetapi juga tubuh Yesus Kristus sebagai Bait Suci.


But there is another dimension to these earthly temples. These earthly temples were also given as an illustration of the Christian church, which in Scripture is called the Temple of God. Go with me to Ephesians chapter 2:19-22. Here we find that these earthly temples or sanctuaries represented  the Christian church.  It says there in verse 19:  Now, therefore, you are no longer strangers and foreigners, but fellow citizens with the saints and members of the household of God,...”  Now notice this spiritual  temple,  “… having been built on the foundation of the apostles and prophets,...”  See these are not stones foundations. The foundations of this temple are the apostles and prophets   “...Jesus Christ Himself being the chief cornerstone,...”  See, the temple had a chief cornerstone that held it altogher.  And now notice we are the building. It says in verse 21:  “... in whom the whole building, being fitted together, grows into a...”  what?  “...grows into a holy temple in the Lord, in whom you also are being built together...”  Is there a Shekinah in this church temple? Absolutely! It says  “...in whom also you are being built together for a  dwelling place of God in the Spirit.”
Tetapi masih ada dimensi yang lain dari Bait-bait Suci di dunia ini. Bait-bait Suci di dunia ini juga berfungsi memberikan gambaran mengenai gereja Kristen, yang di dalam Firman Tuhan disebut Bait Suci Allah. Marilah kita ke Efesus 2:19-22. Di sini kita dapati bahwa Bait-bait Suci di dunia ini mewakili gereja Kristen. Dikatakan di ayat 19   Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,...”  Sekarang perhatikan Bait Suci spiritual ini, “...yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi...”  Perhatikan, fondasinya bukan dari batu. Fondasi Bait Suci ini adalah para rasul dan nabi.  “...dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.”  Perhatikan, Bait Suci ini memiliki sebuah batu penjuru yang mengikat semuanya menjadi satu. Dan sekarang perhatikan, kitalah bangunan itu. Dikatakan di ayat 21  “...Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi...” apa?   “...menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.  Di dalam Dia kamu juga turut dibangun...” Apakah di Bait Suci Gereja ini ada Shekinah? Tentu saja! Dikatakan  di dalam Dia kamu juga turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

So, these earthly temples were given to teach great lessons about the heavenly Sanctuary, about Jesus Christ, about our body temple, and  about the Christian church. In fact later we are going to have a lecture where we will take about the Antichrist, sitting in the Temple of God, showing themselves to be God. Some people think somebody is going to rise in the Middle East and sit in the literarly rebuilt Jewish Temple. Is it just possible that it is going to sit within the Christian church itself, and that’s the temple the Scripture is talking about?  I believe so.

Jadi Bait-bati Suci di dunia ini diberikan untuk mengajarkan pelajaran-pelajaran hebat mengenai Bait Suci Surgawi, mengenai Yesus Kristus, mengenai tubuh kita sebagai Bait Suci, dan mengenai gereja Kristen. Malah, nanti kita akan mendengarkan pelajaran mengenai Antikristus, yang duduk di Bait Suci Allah, menunjukkan dirinya sebagai Allah. Orang-orang menyangka nanti bakal ada satu orang yang muncul di Timur Tengah, dan secara harafiah benar-benar akan duduk di dalam Bait Suci Yahudi yang akan dibangun kembali. Apakah lebih mungkin bahwa Antikristus ini duduk di dalam gereja Kristen sendiri, dan itulah Bait Suci yang dimaksud oleh Firman Tuhan?  Itulah keyakinan saya.


Now, let’s talk a little bit about the geography of the Sanctuary or of the Temple. And you’ll find the illustration here on the platform. The only one that is not in order is the central one where you have the priest and you have the lamb. I put that one there because  that’s central to the Sanctuary service. Without that you don’t have anything. All of the other panels are in the exact order in which the Sanctuary was built. Now, we are supposed to read from East to West, because the Sanctuary was ~ actually the entrance to the Sanctuary was actually on the East side, which means that when people worshipped towards the Sanctuary, their backs were to the sun. That was intentional because in antiquity people worshipped with their faces towards the sun, according to Ezekiel chapter 8. But because the entrance to the Sanctuary was on the East side where  people faced East, their backs were what? Their backs were to the sun. They were not to worship the sun god.  

Sekarang marilah kita berbicara sedikit mengenai geografi Bait Suci ini. Dan kalian bisa melihat ilustrasinya di atas pangggung di sini. Satu-satunya yang tidak sesuai urutan adalah gambar yang di tengah di mana dilukiskan seorang imam dan seekor domba. Saya letakkan itu di sana karena itulah pusat pelayanan Bait Suci. Tanpa itu, kita tidak memiliki apa-apa. Semua panel yang lain sudah pas urutannya sesuai dengan bentuk Bait Suci. Sekarang, kita harus membacanya dari sebelah Timur ke Barat, karena Bait Suci ~ atau pintu masuk ke Bait Suci ada di sebelah Timur, artinya bilamana orang-orang menyembah menghadap Bait Suci, punggung mereka menghadap matahari. Itu memang disengaja demikian karena di zaman purba manusia menyembah dengan wajah mereka menghadap ke matahari seperti yang diceritakan Yehezkiel pasal 8. Tetapi karena pintu masuk ke Bait Suci ada di sebelah Timur sehingga orang-orang yang masuk itu punggung mereka bagaimana? Punggung mereka menghadap matahari, supaya mereka tidak menyembah kepada dewa matahari.


And so, you have, first of all, the Camp. And that’s not depicted here on the platform. You have the camp, that’s were Israels lived. That’s where sinners lived. They were the ones who needed the Sanctuary. The Sanctuary encampment was actually part of the Hebrew Sanctuary. We usually start with the Court, the Holy Place and the Most Holy Place. But  the Camp  ~ we’re going to find ~ was very very important in the Sanctuary service.  And so, the camp is the first key place of  the Hebrew Sanctuary. There were 3 tribes that camped at each  point of the compass of the Sanctuary.

Jadi yang pertama adalah Perkemahannya. Dan itu tidak ada gambarnya di atas panggung ini. Perkemahan, yaitu tempat di mana orang Israel hidup. Itulah tempat di mana orang-orang berdosa hidup. Mereka inilah yang membutuhkan Bait Suci. Perkemahan yang mengelilingi Bait Suci itu, sebenarnya adalah bagian dari Bait Suci Yahudi. Kita bisanya mulai dengan Pelataran, Bilik Suci, dan Bilik Mahasuci. Tetapi Perkemahannya ~ kita akan lihat ~ adalah amat sangat penting dalam pelayanan Bait Suci. Maka, perkemahan adalah tempat kunci pertama bagi Bait Suci Yahudi. Ada 3 bani yang berkemah pada masing-masing arah mata angin dari Bait Suci itu.


And then of course we have the Court, which is kind of like a yard without a roof on it. And the Court had two key pieces of furniture. As you went in through the gate into the Court, you had the altar of sacrifice, that was where all the animals that were sacrificed were placed and they were burned, and then a little bit further in before you got to the entrance of the Sanctuary, you had the laver, and so I want you to keep this in your mind because every aspect of the Sanctuary is extremely important.

Lalu tentu saja ada Pelataran, yaitu semacam halaman yang tidak beratap. Dan di Pelataran ini ada dua buah perabotan kunci. Jika kita masuk melalui pintu ke Pelataran, kita bertemu dengan mezbah kurban, di sanalah semua hewan kurban diletakkan dan dibakar. Lalu maju sedikit sebelum mencapai pintu masuk ke Bait Sucinya, ada bejana untuk membasuh. Saya ingin kalian mengingat ini semua karena setiap aspek dari Bait Suci itu sangat penting.


So you have the Camp, beyond all of this were where Israels would camp, where the needy sinners were living, and then you have the altar of sacrifice and then you have the laver, both of those pieces of furniture were actually in the Court of the Sanctuary.

Jadi, ada Perkemahan, dan di sanalah semua orang Israel berkemah, di mana orang-orang berdosa yang membutuhkan keselamatan, tinggal. Lalu ada mezbah kurban, dan kemudian bejana pembasuh. Kedua perabotan ini ada di Pelataran Bait Suci.


And then you go into the tent proper, and as you go into the tent, you’ll go into an apartment which is called the Holy Place of the Sanctuary. And by the way, you are going from East to West, so  as you go in through the door, into the tent,  you look to the left, that’s South, and you see a 7 branch candlestick. And you have the illustration in your hands, you have a 7 branch candlestick that remained lighted all the time, it had oil all the time. And then as you look to the right which is North, you have the table of showbread, 12 loaves of bread in 2 stacks on this golden table, the table of the showbread.

Lalu kita masuk ke bagian inti kemah itu, dan pada waktu kita masuk ke dalam kemah itu, kita ada di suatu bagian yang disebut Bilik Suci dari Bait Suci. Dan jangan lupa, kita datang dari arah Timur ke Barat, jadi pada waktu kita melewati pintu masuk ke dalam kemah, di sebelah kiri berarti itu Selatan, kita akan melihat 7 kaki dian. Gambarnya ada di kertas di tangan kalian. Nah, ketujuh kaki dian ini menyala terus sepanjang waktu, minyaknya selalu ada. Lalu kita memandang ke sebelah kanan berarti ke Utara, dan kita dapati meja roti sajian, di mana ada 12 roti yang disusun dalam dua tumpuk di atas meja dari emas ini, meja roti sajian.


And then straight in front of you as you go towards the Most Holy Place, right before you go beyond the veil, you have the altar, the golden altar of incense. So in other words, in the Holy Place of the Sanctuary you have three pieces of furniture. You have in the South the 7 branch candlestick, pure gold, 120 lbs, we are going to study this, they are pure gold, and then you have the table of  the showbread which is North as you look to your right, and 12 loaves of bread ~ that is a very important number we are going to find ~ and then straight ahead of you before you go into the Most Holy Place, you have the golden altar of incense where incense was burning all the time.

Lalu persis di depan kita pada waktu kita menuju ke Bilik Maha Suci, tepat sebelum kita masuk ke belakang tirai, ada mezbah emas untuk pembakaran dupa. Jadi dengan kata lain, di dalam Bilik Suci dari Bait Suci, ada tiga buah perabotan. Di sebelah Selatan ada ketujuh kaki dian dari emas murni, beratnya 120 lbs (sekitar 60an kg), yang akan kita pelajari nanti, ini dari emas murni. Lalu ada meja roti sajian yang berada di sebelah Utara di sebelah kanan kita, dan ada 12 buah roti ~ nanti kita akan tahu bahwa ini adalah jumlah yang sangat penting ~ lalu lurus di depan kita sebelum kita masuk ke Bilik Maha Suci, ada mezbah emas untuk dupa di mana dupa dibakar terus-menerus.


And then you have the veil. And behind the veil you have the apartment which is called the Most Holy Place of the Sanctuary.
And in the Most Holy Place you have one piece of furniture and you can see it over there on the far side you have what is called the Ark of the Covenant. And above  the  Ark of the Covenant you have the Shekinah glory, the glory of God that was above the ark. And the Bible tells us that inside the Ark  were the two tables of stone that contain the 10 Commandments. But not only were the 10 Commandments inside the Ark of the Covenant, beneath was the glory of God manifested  above the mercy seat, which was the cover of the Ark. But you also had inside the Ark of the Covenant a pot of manna, very, very important symbolic, you have a pot of manna, the manna that fell in the wilderness for 40 years. And you also had in the Most Holy Place inside the Ark of the Covenant, Aaron’s rod, which was a dead rod, that budded miraculously. And so in the Ark of the Covenent you have three things: You have the Tables of the Law, you have a pot of manna, and you have Aaron’s rod that budded.

Lalu ada tirai. Dan di balik tirai itu adalah bagian yang disebut Bilik Mahasuci dari Bait Suci.
Dan di dalam Bilik Mahasuci ada sebuah perabot dan kalian bisa melihat gambarnya di sana, namanya adalah Tabut Perjanjian. Dan di atas Tabut Perjanjian adalah Shekinah, kemuliaan Tuhan, yang ada di atas Tabut. Dan Alkitab memberitahu kita bahwa di dalam Tabut terdapat dua loh batu yang berisi 10 Perintah Allah. Tetapi bukan hanya 10 Perintah Allah ini saja yang ada di dalam Tabut Perjanjian, di bawah, ada kemuliaan Tuhan yang dimanifestasikan di atas Tutup Pendamaian, yang adalah penutup Tabut. Di dalam Tabut Perjanjian juga ada satu pot manna, simbol yang amat sangat penting. Ada satu pot manna, manna yang jatuh di padang gurun selama 40 tahun. Dan di dalam Bilik Mahasuci ini di dalam Tabut Perjanjian, ada tongkat Harun, yang tadinya adalah sebuah batang yang mati, yang bertunas secara ajaib. Maka di dalam Tabut Perjanjian ada tiga benda: Ada loh batu Hukum, sebuah pot berisi manna, dan tongkat Harun yang bertunas.


So is it clear in your mind the geography of the Sanctuary? It is very important that we have this clear in our minds because we are going to refer to it times and again, as we move during this seminar.

Jadi, apakah sudah jelas dalam benak kalian geografis dari Bait Suci? Adalah sangat penting hal ini jelas bagi kita karena kita akan membicarakannya berulang-ulang selama kita mengikuti seminar ini.


Now let’s talk about the relationship between the earthly Sanctuary and the heavenly Sanctuary. Now, the earthly Sanctuary was a small scale model of the heavenly Sanctuary. In other words it was a miniature of the heavenly Sanctuary. The heavenly Sanctuary is far greater than the earthly Sanctuary ever was.

Sekarang marilah kita berbicara mengenai hubungan antara Bait Suci di dunia dengan Bait Suci Surgawi. Bait Suci di dunia adalah bentuk dalam skala kecil dari Bait Suci Surgawi. Dengan kata lain, dia adalah sebuah miniatur dari Bait Suci Surgawi. Bait Suci Surgawi amat sangat jauh lebih besar daripada Bait Suci di dunia yang mana pun.


Let’s go to 1 Kings 8:27-30 where it speaks about the heavenly Sanctuary. It says there: “But will God indeed dwell on the earth?  Behold, heaven and the heaven of heavens cannot contain You. How much less this temple which I have built!...”   is what Solomon said. He continued saying,  “...  Yet regard the prayer of Your servant and his supplication, O Lord my God, and listen to the cry and the prayer which Your servant is praying before You today:  that Your eyes may be open toward this temple...”   In this earthly temple, God is looking upon the earthly temple so it says here  “... that Your eyes may be open toward this temple  night and day, toward the place of which You said, ‘My name shall be there,’ that You may hear the prayer which Your servant makes toward this place...”    Verse 30:   “...  And may You hear the supplication of Your servant and of Your people Israel, when they pray toward this place...”   And now listen!  “... Hear in heaven Your dwelling place; and when You hear, forgive.”   Where was God? God was in His heavenly temple, but He also was present through His Spirit, where? In the earthly temple. But the earthly temple was far inferior to the heavenly temple.

Mari kita ke 1 Raja 8:27-30 yang menulis tentang Bait Suci Surgawi. Dikatakan di sana 8:27  “Tetapi benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit pun tidak dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini.”  Inilah yang dikatakan Salomo. Dia melanjutkan:  “....Maka berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya TUHAN Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadapan-Mu pada hari ini!”  Yaitu di Bait Suci yang di dunia ini. Tuhan sedang memandang ke Bait Suci yang di dunia, begitu yang tertulis di sini. ...Kiranya mata-Mu terbuka ke arah rumah ini, malam dan siang, ke arah tempat yang Kaukatakan: nama-Ku akan ada di sana; dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini.” Ayat 30 “...Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel yang mereka panjatkan di tempat ini...”    Sekarang, perhatikan! “...bahwa Engkau juga yang mendengarnya di tempat kediaman-Mu di sorga; dan apabila Engkau mendengarnya, maka Engkau akan mengampuni.” [NKJV yang diindonesiakan]. Di manakah Tuhan? Tuhan ada di Bait Suci SurgawiNya, tetapi Dia juga hadir lewat RohNya, di mana? Di Bait Suci yang di dunia. Tetapi Bait Suci yang di dunia adalah jauh lebih inferior daripada Bait Suci Surgawi.

Notice also Acts 7:47-50, here Stephen is speaking,  he’s telling the story of Israel in Acts chapter 7, and he says there in verse 47:  But Solomon built Him a house..,”  that is built God a house. “...However, the Most High does not dwell in temples made with hands,...”  Where does God dwell then? God dwells in the heavenly temple. The earthly temple is  simply a figure, or a symbol. And then it says, eh, it continues saying: “...as the prophet says: ‘Heaven is My throne, and earth is My footstool. What house will you build for Me? says the Lord, Or what is the place of My rest?...”  In other words the earthly Sanctuary was only a scale model  of the heavenly Sanctuary.

Perhatikan juga Kisah 7:47-50, di sini Stefanus yang berbicara, dia sedang menceritakan kisah Israel di Kisah pasal 7, dan katanya di ayat 47: “Tetapi Salomo-lah yang mendirikan sebuah rumah untuk Allah.... ”  maksudnya membangun Bait Suci.  “...Tetapi Yang Mahatinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan manusia...,”  Jadi di manakah Tuhan tinggal? Tuhan tinggal di Bait Suci Surgawi. Bait Suci di dunia hanyalah suatu bentuk atau simbol. Kemudian katanya, eh, lanjutnya,   “... seperti yang dikatakan oleh nabi: ‘ Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku. Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, demikian firman Tuhan, tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?’”  Dengan kata lain, Bait Suci di dunia hanyalah suatu lambang dalam skala yang kecil dari Bait Suci Surgawi.


In fact, let’s notice Exodus 25:40 which we already read. Let’s take a look at it again. Exodus 25:40 it says, and I want to include verse 8 also. It says:  And let them make Me a sanctuary, that I may dwell among them.” And then it says in verse 40, God speaking to Moses:  “And see to it that you make them according to the pattern which was shown you on the mountain.”  So what did God show Moses on the mountain? God did not show Moses the heavenly Sanctuary. God showed Moses a scale model of the heavenly Sanctuary. In other words, God made a miniature of the heavenly Sanctuary.
 In fact let’s notice Exodus 26:30 where we find the same idea. Exodus 26:30, it says:   And you shall raise up the tabernacle according to its pattern which you were shown on the mountain.” Now, we’ve already read Hebrews 8:1-5 where it says that the earthly Sanctuary was a copy, the earthly Sanctuary was a shadow of the true heavenly Sanctuary.  Allow  me to explain and illustrate so that we can understand the relationship between the heavenly Sanctuary and the earthly Sanctuary.

Marilah kita perhatikan Keluaran 25:40 yang tadi sudah kita baca. Marilah kita baca lagi. Keluaran 25:40, dan saya mau mengikutkan ayat 8 juga. Dikatakan: Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.” Kemudian katanya di ayat 40, Tuhan sedang berbicara kepada Musa,  Dan pastikan  engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu." Jadi apa yang ditunjukkan Tuhan kepada Musa di atas gunung? Tuhan tidak menunjukkan kepada Musa Bait Suci SurgawiNya. Tuhan menunjukkan kepada Musa sebuah maket dalam skala yang kecil dari Bait Suci Surgawi. Dengan kata lain, Tuhan membuat sebuah miniatur dari Bait Suci Surgawi.
Marilah kita perhatikan Keluaran 26:30 di mana kita melihat konsep yang sama. Keluaran 26:30 berkata  “Kemudian haruslah kaudirikan Kemah Suci sesuai dengan rancangan yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.”  Nah, kita sudah membaca Ibrani 8:1-5 di mana dikatakan bahwa Bait Suci di dunia adalah suatu copy, Bait Suci di dunia adalah bayangan dari Bait Suci Surgawi yang sejati. Izinkan saya menjelaskan dan menggambarkan supaya kita bisa mengerti hubungan antara Bait Suci Surgawi dan yang ada di dunia.


Let’s take the idea of the scale model. You know, several years ago, our airport here in Fresno was remodeled. And I don’t know if those of you who are here, remember there was a little scale model of  what the final airport would look like. Now you can get an idea of where everything is going to be, where the parking’s going to be, where the terminal is going to be, you have an idea of where everything is going to be. But that was only a small scale model of the finished product. In other words, what God showed Moses was a little scale model of the heavenly Sanctuary because the heavenly Sanctuary is so large that nothing like it could have been built upon the earth. Or it’s kind of  like taking a picture. You know, you take a camera and you take a picture of someone. Does that picture give you an idea about that person? Yes. Is the person a lot smaller in the picture? Absolutely yes. But does the picture give you an idea of the greater reality? Of course. And so it is with the Sanctuary.

Marilah kita mengupas konsep sebuah maket. Kalian tahu beberapa tahun yang lalu, bandara kita di Fresno di sini direnovasi. Dan saya tidak tahu apa ada dari antara kalian di sini yang ingat adanya sebuah maket dari bentuk bandara itu kalau sudah jadi. Kita bisa mendapatkan gambaran di mana segala sesuatu akan berada, di mana tempat parkirnya kelak, di mana terminalnya kelak, kita punya gambaran di mana segalanya akan berada. Tapi itu hanyalah sebuah maket kecil dari produk akhirnya. Dengan kata lain, apa yang ditunjukkan Tuhan kepada Musa adalah sebuah maket dalam skala kecil dari Bait Suci Surgawi karena Bait Suci Surgawi itu begitu luas, sehingga mustahil bisa dibangun di dunia. Jadi ini seperti mengambil potret. Kalian tahu, kita ambil kamera, lalu kita mengambil foto seseorang. Apakah foto itu memberikan gambaran mengenai orang tersebut? Ya. Apakah orang di foto itu jauh lebih kecil? Tentu saja. Tetapi apakah foto itu memberi kita gambaran dari kenyataannya yang lebih besar? Tentu saja. Demikianlah juga dengan Bait Suci.


God got a snapshot of the Sanctuary, and He showed the snapshot to Moses and then Moses built  the Sanctuary according to the scale model that God showed him. Or we could compare it with a map. Have you ever seen a map of California? Let me ask you, what existed first, the map or California?  Of course California. And then they make a little map  and  it shows you where the cities are, the distances, where are the rivers, where the mountains are, and you get a pretty good idea of a  bird’s view of California, right? But it’s a miniature of California. California is much greater. And so, the Sanctuary was that way. God showed Moses so to speak a little map of the heavenly Sanctuary which is far greater.
Katakanlah Tuhan membuat potret Bait Suci, dan Dia menunjukkan fotonya kepada Musa kemudian Musa membangun Bait Suci menurut model skala kecil yang ditunjukkan Tuhan kepadanya. Atau kita bisa membandingkannya dengan peta. Pernahkah kalian melihat peta California? Coba saya tanya, yang mana lebih dulu ada, peta itu atau California? Tentu saja California. Lalu orang membuat sebuah peta kecil dan peta itu menunjukkan di mana kota-kotanya, berapa jaraknya, di mana sungai-sungainya, di mana gunung-gunungnya dan kita punya gambaran yang di lihat dari atas, yang cukup tepat dari California, bukan?  Tetapi itu adalah miniaturnya California. California sendiri jauh lebih besar. Maka, Bait Suci juga demikian. Tuhan menunjukkan Musa ibaratnya sebuah peta kecil dari Bait Suci Surgawi yang jauh lebih besar.


The Bible says that the earthly Sanctuary was a shadow of the heavenly Sanctuary. Now, in order for there to be a shadow there has to be a reality, right? This projects the shadow. Let me ask you, which is more real, the shadow or the reality that projects the shadow? The reality. What is more real, a  picture or the person who is in the picture? The person who is in the picture.  Let me ask you, what is more real, a scale model or the finished product that the scale model was pointing to? The finished product.

Alkitab berkata bahwa Bait Suci di dunia adalah bayangan dari Bait Suci Surgawi. Sekarang, supaya ada bayangannya, berarti harus ada aslinya, bukan? Yang aslinya itu yang memproyeksikan bayangan. Coba saya tanya, yang mana lebih nyata, bayangannya atau aslinya yang memproyeksikan bayangan itu? Yang asli. Yang mana yang lebih nyata, foto seseorang atau orang yang ada di foto itu? Orang yang ada di foto itu. Coba saya tanya, yang mana lebih nyata, maket skala kecil atau produk akhir yang dilambangkan oleh maket skala kecil itu? Produk akhirnya.


And so, the heavenly Sanctuary is very real, but it’s huge, it’s immense. The Bible tells us that millions and millions of angels are in the Sanctuary. We are going to study that tomorrow morning, the Lord willing. I mean there is no earthly person that can even see what the Sanctuary is like, so God made a little small scale model and He said to Moses, “You build the Sanctuary according to the scale model which is an illustration of the greatness of  the heavenly Sanctuary.”
It reminds me of 1 Corinthians 13:12 where it says: “For now we see in a mirror, dimly, but then face to face. Now I know in part, but then I shall know just as I also am known.” In other words, we can know a little now, enough to get there, and when we get there we will see the real thing.

Maka, Bait Suci Surgawi itu sangat nyata, tetapi ukurannya sangat luas, luar biasa besarnya. Alkitab berkata ada berjuta-juta malaikat di dalam Bait Suci. Insya Allah, kita akan mempelajari ini besok pagi. Maksud saya, tidak ada manusia yang bisa melihat Bait Suci Surgawi itu seperti apa, maka Tuhan membuat sebuah maket skala kecil dan Dia berkata kepada Musa, “Kamu dirikan Bait Suci ini sesuai dengan maket skala kecil yang adalah gambaran dari kemegahan Bait Suci Surgawi.”
Saya teringat 1 Kor 13:12 di mana dikatakan Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.”  Dengan kata lain, sekarang kita bisa mengetahui sedikit, cukup untuk membawa kita ke sana, dan bilamana kita sudah tiba di sana, kita akan melihat yang sesungguhnya.


Now, we need to also  talk about the Messiah’s calendar in relation  to the Sanctuary. The Sanctuary primarily presents the events of salvation  history  by  Jesus Christ. But the Hebrew feasts presents  a calendar or the timing of those events that are illustrated in the Hebrew Sanctuary.

Sekarang kita perlu berbicara mengenai kalender Mesias sehubungan dengan Bait Suci. Bait Suci terutama menyatakan peristiwa-peristiwa sejarah penyelamatan oleh Yesus Kristus. Tetapi perayaan-perayaan Yahudi merupakan kalender dari kapan saat terjadinya peristiwa-peristiwa yang digambarkan oleh Bait Suci Yahudi ini.


Now let’s go to Leviticus 23:3 and read about these so-called Hebrew feasts.  They followed the exact order of the Sanctuary.  Leviticus 23:3, and actually let’s start  reading at verse 1 for the context. It says:  And the Lord spoke to Moses, saying,  ‘Speak to the children of Israel, and say to them: ‘The feasts of the Lord, which you shall proclaim to be holy convocations, these are My feasts.’”
Sekarang marilah kita ke Imamat 23:3 dan kita baca mengenai hari-hari raya orang Yahudi ini. Hari-hari raya itu disusun persis urut-urutan Bait Suci.  Imamat 23:3, sebaiknya mari kita mulai membaca dari ayat 1 untuk mendapatkan konteksnya. Katanya, TUHAN berfirman kepada Musa:  ‘Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Hari-hari raya TUHAN yang harus kamu maklumkan sebagai waktu pertemuan kudus, inilah hari-hari raya-Ku.’” [NKJV yang diindonesiakan]

Now there were 4 spring feasts and there were 3 fall feasts. And in between the spring feasts and the fall feasts you have a long summer draught, a long summer where there was no feast at all.
Now allow me to mention the spring feasts. The spring feasts were: (1) the Passover. What was the Passover? What was sacrified in the Passover? A lamb. See there you have the altar of sacrifice represented. And then in  the next two feasts were (2) unleavened bread and (3) first fruits. Now, do you know what unleavened bread represents? It represents the burial of Christ. And first fruits represents His resurrection because the apostle Paul says in 1 Corinth. 15, that Jesus rose the first fruits of those who went to sleep. We are going to find in our study that the laver represents the resurrection of Jesus Christ. Interestingly not? And the Feast of First Fruits represents the resurrection of Jesus.

Nah, ada 4 hari raya di musim semi dan 3 hari raya di musim gugur. Dan di antara hari-hari raya musim semi dan musim gugur, terdapat musim panas yang panjang dan kering, musim panas di mana lama tidak ada perayaan sama sekali.
Sekarang saya jelaskan tentang perayaan-perayaan musim semi ini. Perayaan-perayaan musim semi adalah: (1) Passah [Paskah]. Apakah Passah ini? Apa yang dikorbankan saat Passah? Seekor domba. Kalian lihat, yang digambarkan di sini oleh mezbah kurban. Lalu dua perayaan berikutnya adalah (2) Roti tidak beragi dan (3) Buah Sulung [Hasil Pertama]. Tahukah kalian Roti tidak beragi itu melambangkan apa? Itu melambangkan pemakaman Kristus. Dan Buah Sulung [hasil pertama] melambangkan kebangkitanNya karena kata rasul Paulus di 1 Korintus 15, Yesus bangkit sebagai yang sulung dari mereka yang tidur. Kita akan tahu dari pelajaran kita bahwa bejana pembasuh melambangkan kebangkitan Yesus Kristus. Menarik, bukan? Dan Hari Raya Buah Sulung [Hasil Pertama] melambangkan kebangkitan Yesus.


So we have the Passover and Unleavened Bread they were connected, and then we have First Fruits represented also by the laver,  the resurrection of Jesus Christ, and then you have after this (4) the Feast of Pentecost. On the Feast of Pentecost we are going to find that Jesus entered the Holy Place, He entered there to intercede for us. In other words He entered where the candlestick is and where the table of the showbread is, and also where the altar of incense is found. In other words, Pentecost which came exactly 50 days after First Fruits represents the beginning of the intercession of Jesus in the Holy Place of the Sanctuary.

Jadi ada Passah dan Roti tidak Beragi yang berkaitan, lalu ada Hari Raya Buah Sulung [Hasil Pertama] yang dilambangkan oleh bejana pembasuh, kebangkitan Yesus Kristus. Lalu setelah itu adalah (4) Hari Raya Pentakosta. Pada hari raya Pentakosta kita akan mendapatkan Yesus memasuki Bilik Suci, Dia masuk ke sana untuk menjadi pengantara kita. Dengan kata lain, Yesus masuk ke tempat di mana ada ke-7 kaki dian dan meja roti sajian, dan juga mezbah pembakaran dupa. Dengan kata lain Pentakosta yang tiba tepat 50 hari setelah hari raya Buah Sulung melambangkan awal pengantaraan Yesus di Bilik Suci dari Bait Suci.


You see how this is following the order of the events in the ministry  of Christ?  But it is giving us the dates. Because Passover in the year that Jesus died was the 14th Nissan, Unleavened Bread was the 15th Nissan, First Fruits was the 16th Nissan, the third day, and Pentecost was 50 days later. And the bible  tells us that on the day of Pentecost, the Holy Spirit was poured out because Jesus had begun His intercessory ministry in the heavenly Sanctuary.

Jelas ini mengikuti urutan peristiwa pelayanan Kristus, dan memberikan tanggal-tanggalnya kepada kita. Karena Passah pada tahun kematian Yesus jatuh pada tanggal 14 Nissan, Roti tidak Beragi pada 15 Nissan, Buah Sulung pada 16 Nissan ~ hari yang ketiga, dan Pentakosta terjadi 50 hari kemudian. Alkitab memberitahu kita pada hari Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan karena Yesus telah memulai pelayanan pengantaraanNya di Bait Suci Surgawi.


And then we have the Fall Feasts:
You see (5) the Feast of Trumpets was the first fall feast and it announced the coming of (6) the Day of Atonement  which took place. It was the great day of Judgment in the Most  Holy  Place of the Sanctuary. Let me ask you what is the next apartment in the Sanctuary in the ministration of Christ? It is the Most Holy Place where the Ark of the Covenant and where the Law is. In other words we find in the Sanctuary the movements of Jesus Christ and the timing of those events. Because the Hebrew feasts give specific dates   when Jesus was going to begin His ministry in these particular apartments of the Sanctuary. Of course we are going to be studying this in detail as we move along.

Lalu kita tiba pada perayaan-perayaan musim gugur:
(5) Hari Raya Nafiri [Terompet] adalah perayaan musim gugur yang pertama, dan dia mengumandangkan datangnya (6) Hari Pendamaian [Hari Grafirat]. Itu adalah hari besar Penghakiman di dalam Bilik Maha Suci dari Bait Suci. Coba saya tanya, apa bagian berikutnya dari Bait Suci, dalam pelayanan Kristus? Bilik Maha Suci, di mana terdapat Tabut Perjanjian dan di mana terdapat Hukum Tuhan. Dengan kata lain di Bait Suci kita dapatkan perjalanan Yesus Kristus dan kapan terjadinya peristiwa-peristiwa itu. Karena hari-hari raya orang Yahudi memberikan tanggal-tanggalnya secara spesifik kapan Yesus akan memulai pelayananNya di dalam bagian-bagian yang khusus dari Bait Suci. Tentu saja kita akan mempelajari ini dengan mendetail dalam rangkaian pelajaran ini.


Now, how important is the Sanctuary? Let met just mention a few very importang things. The book of Daniel is seethed in Sanctuary terminology. In fact there is no way you can understand the book of Daniel without the Sanctuary, particularly chapter 8 where it speaks about the Little Horn that takes away “the daily”. In other words, it speaks about the Sanctuary being cleansed are reference to Leviticus chapter 16, what happened on the Day of Atonement. There’s no way you can understand Daniel without understanding the Sanctuary.  Furthermore the whole book of Hebrews from beginning to end, is  an illustration of what Jesus has accomplished in the Sanctuary. There is no way you can understand the book of Hebrews unless you understand the Old Testament Hebrew Sanctuary  because the book of Hebrews is saturated with Sanctuary terminology.

Nah, betapa pentingnya Bait Suci itu? Izinkan saya menyebutkan beberapa hal yang penting. Kitab Daniel itu penuh dengan terminologi Bait Suci. Bahkan, tidak mungkin kita bisa mengerti Kitab Daniel tanpa mengerti Bait Suci, terutama Daniel pasal 8 di mana dia berbicara mengenai si Tanduk Kecil yang mengambil “sehari-hari”-[harian]nya. Dengan kata lain dia berbicara mengenai penyucian Bait Suci, ini mengacu kepada Imamat pasal 16, apa yang terjadi pada Hari Pendamaian [Hari Grafirat]. Tidak mungkin kita bisa memahami Kitab Daniel tanpa memahami Bait Suci. Lebih lanjut seluruh Kitab Ibrani dari awal hingga akhir adalah gambaran dari apa yang telah dilakukan Yesus di Bait Suci. Tidak mungkin kita bisa memahami Kitab Ibrani kecuali kita memahami Bait Suci Yahudi di Perjanjian Lama, karena Kitab Ibrani dipenuhi oleh terminologi Bait Suci.


The book of Psalms ~ there is no way that the book of Psalms can be understood independently of the feasts and of the Sanctuary. You know David was called the ~ the Bible tells us that he was skillful in playing the harp, he was a great musician, you can read that in 1 Samuel chapter 16:18. He was so proficient in playing the harp that the demons even fled when he was  playing for King Saul. The Bible also tells us in 2 Samuel 23:1 that David was called the Sweet Psalmist of Israel. He wrote 73 of the 150 psalms. In fact the book of Psalms was the hymnal of the Sanctuary. Each psalm had a particular Sanctuary setting or the psalm was read during a particular Hebrew feast.
Let me illustrate the point. You know when Jesus met with His disciples in the upper room to institute the Lord’s Supper, they sang psalm 113 and 114. You see the psalms were the hymnal of the Sanctuary. And when the service was finished, when Jesus had instituted the Lord’s Supper, they sang psalm 115 through psalm 118. You remember how it says in the gospel that when they had sung the hymn they went out to the mount of Olives? Well, what they sang was actually psalm 115 through 118.

Kitab Mazmur ~ mustahil Kitab Mazmur bisa dipahami jika berdiri sendiri di luar pemahaman hari-hari raya Yahudi dan Bait Suci. Kalian tahu, Daud disebut ~ menurut Alkitab  dia sangat mahir memainkan harpa, dia adalah seorang musikus besar, kalian bisa membaca itu di 1 Samuel 16:18. Dia begitu ahli memainkan harpa bahkan Setan pun lari saat dia bermain untuk raja Saul. Alkitab juga memberitahu kita di 2 Samuel 23:1 bahwa Daud disebut Pemazmur Manis Israel. Dia menulis 73 dari total 150 mazmur. Bahkan Kitab Mazmur adalah kitab nyanyian Bait Suci. Setiap mazmur adalah khusus untuk bagian tertentu dari Bait Suci, atau mazmur itu dibacakan untuk  khusus salah satu perayaan Yahudi.
Saya akan menjelaskan poin ini. Kalian tahu ketika Yesus bertemu dengan murid-muridNya di ruang di atas untuk melembagakan Perjamuan Tuhan, mereka menyanyikan Mazmur 113 dan 114. Kalian tahu, Mazmur adalah kitab nyanyian Bait Suci. Dan pada waktu upacara itu selesai, ketika Yesus sudah melembagakan Perjamuan Tuhan, mereka menyanyikan Mazmur 115 hingga 118. Kalian ingat Alkitab bercerita setelah mereka menyanyikan lagu-lagu pujian mereka keluar ke Bukit Zaitun? Nah, apa yang mereka nyanyikan adalah Mazmur 115 hingga 118.


Psalm 135 was sung at the Feast of Unleavened Bread.
Pslam 29 and psalm 132 were sung at Pentecost and at the Feast of Tabernacle.
The book of Ruth was sung at the Feast of Pentecost because it has to do with the harvest.
Psalms 47, 68, 29  and 132 were sung at the Feast of Tabernacles.
In other words, the Psalms help us understand the Sanctuary and the Hebrew feasts because the psalms were connected with the Sanctuary service. In other words the themes of the psalms were connected with specific events that had to do with the Hebrew Sanctuary.

Mazmur 135 dinyanyikan pada Perayaan Roti tidak Beragi.
Mazmur 29 dan Mazmur 132 dinyanyikan saat Pentakosta dan Hari Raya Tabernakel.
Kitab Rut dinyanyikan di perayaan Pentakosta karena berkaitan dengan panen.
Mazmur 47, 68, 29 dan 132 dinyanyikan di Perayaan Tabernakel.
Dengan kata lain, Mazmur membantu kita memahami Bait Suci dan Perayaan-perayaan Yahudi karena Mazmur berkaitan dengan pelayanan Bait Suci. Dengan kata lain, tema-tema Mazmur berkaitan dengan peristiwa-peristiwa tertentu dengan Bait Suci Yahudi.


The book of Revelation cannot be understood without the Hebrew Sanctuary. In fact the book of Revelation is saturated with sanctuary terminology. Let’s notice several examples. Notice Revelation 5:6 it says there   “And I looked, and behold, in the midst of the throne and of the four living creatures, and in the midst of the elders, stood a Lamb as though it had been slain,...”  There were millions of lambs that were killed in the Sanctuary service. It continues saying:   “…but  having seven horns and seven eyes, which are the seven Spirits of God sent out into all the earth.”
The 7 candlesticks are mentioned in the book of Revelation. Notice Revelation 1:12-13, it says there  “Then I turned to see the voice that spoke with me. And having turned I saw seven golden lampstands,...”  See, there you have the Holy Place, the ministry of Christ. “... and in the midst of the seven lampstands One like the Son of Man, clothed with a garment down to the feet and girded about the chest with a golden band.”
Kitab Wahyu tidak bisa dipahami tanpa pemahaman akan Bait Suci Yahudi. Bahkan Kitab Wahyu itu penuh dengan terminologi Bait Suci. Mari kita perhatikan beberapa contoh. Perhatikan Wahyu 5:6 dikatakan di sini   Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih,...”  Ada jutaan domba yang disembelih di dalam pelayanan Bait Suci. Lebih lanjut dikatakan: “ ...bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.”  Ketujuh  kaki dian disebut di dalam Kitab Wahyu. Perhatikan Wahyu 1:12-13, dikatakan di sini  Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas... ”  Lihat, di sini ada Bilik Suci, pelayanan Kristus.    “...Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.”

The altar of incense is in the Book of Revelation. Notice Revelation 8:3-5, it says there:  Then another angel, having a golden censer, came and stood at the altar. He was given much incense, that he should offer it with the prayers of all the saints upon the golden altar which was before the throne. And the smoke of the incense, with the prayers of the saints, ascended before God from the angel’s hand...”  So notice here you have the lamb, you have the 7 candlesticks, you have the altar of incense, you also have the manna. Notice Revelation 2:17, it says:   “He who has an ear, let him hear hat the Spirit says to the churches. To him who overcomes I will give some of the hidden manna to eat...” 

Mezbah dupa ada di Kitab Wahyu. Perhatikan Wahyu 8:3-5, dikatakan di sini:  Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.  Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah...” Jadi perhatikan di sini ada domba, ada ketujuh kaki dian, ada mezbah dupa, dan juga ada manna.
Perhatikan Wahyu 2:17, katanya,  Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi...”

Do you know that the Most Holy Place is also mentioned in the book of Revelation?  Notice Revelation 11:19, it says there  “Then the temple of God was opened...”  where?   “... in heaven, and the ark of His covenant was seen in His temple...”   In which temple? In the heavenly temple. Is there an Ark in the heavenly temple? Most certainly. It says,  “Then the temple of God was opened in heaven, and the ark of His covenant was seen in His temple. And there were lightnings, noises, thunderings, an earthquake, and great hail.”
Tahukah kalian bahwa Bilik Maha Suci juga disebutkan di dalam Kitab Wahyu? Perhatikan Wahyu 11:19, dikatakan di sana:  Maka terbukalah Bait Suci Allah...” di mana?  “...  yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu...”    di Bait Suci yang mana? Di Bait Suci Surgawi. Apakah di Surga ada Tabut Perjanjian? Tentu saja. Dikatakan  Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan batu es lebat.”


In fact we don’t have the time right now to show this, but the Book of Revelation follows the exact order of the Hebrew Sanctuary. It goes from the people in the camp to the lamb, to the candlesticks, to the table of showbread, to the altar of incense, to the Most Holy Place and then to the cessation of intercession in the Most Holy Place.

Sayang kita tidak punya waktu sekarang untuk menunjukkan ini, tetapi Kitab Wahyu mengikuti susunan yang sama dari Bait Suci Yahudi. Dia mulai dari orang-orang di perkemahan, ke domba, ke tujuh kaki dian, ke meja roti sajian, ke mezbah dupa, ke Bilik Maha Kudus, kemudian ke berakhirnya pengantaraan di Bilik Maha Suci.


In fact let’s read that, Revelation 15:5-8. Do you know the time is coming when the service of the Sanctuary is going to come to an end? Nobody is going to be able to enter the Sanctuary by faith anymore. Probation will have closed. That is presented in Revelation 15:5-8, notice  “After these things I looked, and behold, the temple of the tabernacle of the testimony in heaven was opened. And out of the temple came the seven angels having the seven plagues, clothed in pure bright linen, and having their chests girded with golden bands.  Then one of the four living creatures gave to the seven angels seven golden bowls full of the wrath of God who lives forever and ever....” Now, notice verse 8:   The temple was filled with smoke from the glory of God and from His power, and no one was able to enter the temple till the seven plagues of the seven angels were completed.”

Mari kita membaca Wahyu 15:5-8, tahukah kalian waktunya akan tiba ketika pelayanan di Bait Suci akan berakhir? Tidak ada lagi yang boleh masuk ke Bait Suci dengan iman. Masa percobaan bagi manusia telah berakhir. Itu dikemukakan di Wahyu 15:5-8, perhatikan:  Kemudian setelah itu aku melihat dan tampaklah Bait Suci--kemah kesaksian--di sorga, terbuka.  Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.  Dan satu dari keempat makhluk itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya...”   Sekarang perhatikan ayat 8:  “Dan Bait Suci itu dipenuhi asap dari kemuliaan Allah dan dari kuasa-Nya, dan seorang pun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, hingga ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu terjadi semuanya.” [NKJV yang diindonesiakan].


Is the Sanctuary service going to come to an end someday? Most certainly it will. The Most Holy Place ministry of Christ will come to an end and when it comes to an end, probation will close, and a time of tribulation will come, the time of the plagues, and then Jesus will return in power and glory.
Apakah pelayanan Bait Suci akan berakhir suatu hari? Tentu saja akan. Pelayanan Kristus di Bilik Maha Suci akan berakhir, dan bilamana itu terjadi, masa percobaan bagi manusia akan ditutup, dan suatu masa kesesakan [masa kesusahan besar] akan terjadi, masa datangnya malapetaka-malapetaka, dan kemudian Yesus akan kembali dengan kuasa dan kemuliaanNya.


The book of  Revelation follows the exact order of the Hebrew Sanctuary from beginning to end which means that there is no way we can understand the book of Revelation unless we understand the Sanctuary. So we must understand the Sanctuary to understand the Psalms, to understand the Book of  Revelation, to understand the book of Hebrews, to understand other portions of the Scripture. The Sanctuary is a critical informant for understanding the Scriptures.

Kitab Wahyu mengikuti susunan yang sama dengan Bait Suci Yahudi dari awal hingga akhir, berarti mustahil kita bisa memahami Kitab Wahyu tanpa pemahami Bait Suci. Jadi kita harus memahami Bait Suci agar bisa memahami Kitab Mazmur, Kitab Wahyu, Kitab Ibrani, dan bagian-bagian lain dari Firman Tuhan. Bait Suci adalah pemberi informasi yang sangat penting untuk memahami Alkitab.


Do you know that the Sanctuary also presents step by step each event of the life of Christ, of the ministry of Christ? Let’s read several verses now so you’ll see how the Sanctuary points to each action of the ministry of Christ.

Tahukah kalian Bait Suci juga melambangkan setiap peristiwa dalam kehidupan Kristus, dalam pelayanan Krisitus langkah demi langkah? Marilah kita baca beberapa ayat sekarang agar kita paham bagaimana Bait Suci menunjukkan setiap tindakan dalam pelayanan Kristus.

John 1:14 speaks about Jesus coming to the camp to live with us.  John 1:14, it says here:   And the Word became...” what?   “... flesh...” And what’s the next word?  And what? “... and dwelt... “  Do you know that word “dwell”?  It actually means He pitched His tent. The Greek word  κηνόω [skēnoō] means He came and He pitched His tent. He came to live in our midst. Before He goes into the Court to die  at  the altar, He lives in our midst  because He came to live a perfect life so that His sacrifice would be accepted.  You see,  sometimes we forget that He had to live a holy life in order for His sacrifice to be accepted. So the first step of the ministry of Jesus is to come and live with us in the camp. And so it says, “The Word became flesh and dwelt among us, and we beheld His glory, the glory as of the only begotten of the Father, full of grace and truth.”  

Yohanes 1:14 berbicara mengenai Yesus datang ke perkemahan untuk tinggal bersama kita. Yohanes 1:14, dikatakan di sini:  Firman itu telah menjadi...” apa?  “... daging...”  dan apa kata berikutnya? Dan apa?   “...dan diam...”  tahukah kalian kata “diam” ini? Sebenarnya artinya adalah “dia mendirikan tendanya.” Kata Greeka κηνόω [skēnoō] berarti Dia datang dan Dia mendirikan tendaNya. Dia datang untuk hidup di tengah-tengah kita. Sebelum Dia pergi ke Pelataran untuk mati di mezbah, Dia tinggal di tengah-tengah kita  karena Dia datang untuk menjalani hidup yang sempurna, agar kurbanNya diterima. Kalian lihat, terkadang kita lupa bahwa Kristus harus menjalani suatu kehidupan yang suci agar kurbanNya diterima. Jadi langkah pertama pelayanan Kristus adalah datang untuk hidup bersama kita di perkemahan. Maka dikatakan,  “Firman itu telah menjadi daging dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan sebagai satu-satunya yang berasal dari Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” [NKJV yang diindonesiakan].

Did Jesus live without sin in our midst? He most certainly did. Notice Hebrew 4:15   For we do not have a High Priest who cannot sympathize with our weaknesses, but was in all points tempted as we are, yet...”  what?  “...  without sin.” He lived in the camp with us, but He never what? He never sinned. Because He was that perfect lamb of the Sanctuary service.

Apakah Yesus hidup tanpa dosa di tengah-tengah kita? Tentu saja. Perhatikan Ibrani 4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya...”  apa?  “...tidak berbuat dosa.”  Dia tinggal di perkemahan bersama kita, tetapi Dia tidak pernah berbuat apa? Dia tidak pernah berdosa. Karena Dia adalah domba yang sempurna dari pelayanan Bait Suci.


But then the lamb had to die. That’s the next step in the ministry of Jesus. He was slain and then placed on the altar. Notice 1 Peter 1:18-20 speaks about the death of the unblemished lamb. It says  “... knowing that you were not redeemed with corruptible things, like silver or gold, from your aimless conduct received by tradition from your fathers,  but with the precious blood of Christ, as of a lamb...”  what kind of lamb? “... as of a lamb without blemish and without spot.”

Tetapi setelah itu Sang Domba harus mati. Itulah langkah berikutnya dalam pelayanan Yesus. Dia disembelih dan diletakkan di atas mezbah. Perhatikan 1 Petrus 1:18-20 berbicara mengenai kematian domba yang tak bercela. Katanya, Sebab kamu tahu, bahwa kamu tidak ditebus dengan barang yang fana seperti perak atau emas, dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu,  melainkan dengan darah Kristus yang mahal, seperti darah anak domba...”   anak domba yang bagaimana?  “...anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.”

Was He without blemish and without spot before He shed His blood? Absolutely. He came to live in our midst, to live a life without sin so the sacrifice of the lamb would be acceptable. So, first He came to live with us, then He came to die. Now, the interesting thing is, the next thing that Jesus does is intercede for us in the Holy Place. Notice what we’ll find in the book of Hebrews 7:25. This is the next step. Jesus is in the  Holy Place  where the table of showbread is, where the 7 branch candlestick is, where the altar of incense is. And we are going to follow Him in each lecture, we are gonna follow Him in His track through the Sanctuary. It says there in chapter 7:25  Therefore He is also able to save to the uttermost those who come to God through Him, since He always lives to...” what?  “... to make intercession for them.”  See, Jesus went to heaven to the Holy Place to be the Intercessor.

Apakah Kristus tanpa cacat dan tanpa cela sebelum Dia mencurahkan darahNya? Tentu saja. Dia datang untuk hidup di tengah-tengah kita, untuk menjalani hidup tanpa dosa agar kurban dari domba itu boleh diterima. Jadi, pertama Dia datang untuk hidup bersama kita, lalu Dia datang untuk mati. Nah, hal yang menarik adalah, tindakan berikut yang dilakukan Yesus adalah menjadi perantara kita di Bilik Suci. Perhatikan apa yang akan kita temukan dalam Kitab Ibrani 7:25. Inilah langkah berikutnya. Yesus berada di Bilik Suci di mana meja roti sajian itu berada, di mana ketujuh dian itu berada, di mana mezbah dupa itu berada. Dan kita akan mengikuti Dia dalam setiap pelajaran ini. Kita akan mengikuti Dia dalam perjalananNya dalam Bait Suci. Dikatakan di pasal 7 ayat 25 ini:  “Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang datang kepada Allah melalui Dia. Sebab Ia hidup senantiasa untuk...”  apa?   “... untuk menjadi Pengantara mereka.” [NKJV yang diindonesiakan]. Lihatlah, Yesus pergi ke Surga ke Bilik Suci untuk menjadi perantara.

Notice also 1 John 2:1 speaks about this stage of the ministry of Christ. It says:  My little children, these things I write to you, so that you may not sin. And if anyone sins, we have...”  what?  “...we have an Advocate with the Father, Jesus Christ the...”  what?  “...the righteous.”
Perhatikan juga 1 Yohanes 2:1 berbicara mengenai tahap pelayanan Kristus. Katanya,  “...Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai...” apa? “...kita mempunyai  seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang...”   apa?  “...yang benar.”

Let me ask you. Is Jesus also going to perform someday the  Most Holy Place ministry of judgment?  He most certainly is. Notice 2  Corinthians 5:10  it says here  “For we must all appear before the judgment seat of Christ, that each one may receive the things done in the body, according to what he has done, whether...” what?  “... whether good or bad.”.
Coba, saya tanya, apakah suatu hari Yesus juga akan melakukan pelayanan penghakiman di Tempat yang Maha Suci? Tentu saja. Perhatikan 2 Korintus 5:10, dikatakan di sini, Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun...”   apa?  “...jahat.”

And let me ask you, where was the judgment in the Sanctuary?  Where did the judgment take place once a year? It took place in the Most Holy Place of the Sanctuary because people will be judged by the perfect law of liberty. The judgment takes place where the law is. So Jesus is going to fulfil that function as well. But do you know what is interesting? After Jesus performs His work in the Most Holy Place of the Sanctuary, the Bible tells us that He will take off His priestly garments and He will return to this earth as King.

Coba saya tanya lagi, di manakah penghakiman terjadi di Bait Suci? Di manakah penghakiman setahun sekali terjadi? Penghakiman terjadi di Bilik Maha Suci di Bait Suci karena orang-orang akan dihakimi oleh hukum yang sempurna yang memerdekakan orang (Yak 1:25). Penghakiman terjadi di tempat di mana hukum berada. Jadi Yesus akan menggenapi fungsi itu juga. Tetapi, tahukah kalian apa yang menarik? Setelah Yesus melaksanakan pekerjaanNya di Bilik Maha Suci dalam Bait Suci, Alkitab memberitahu kita bahwa Dia akan menanggalkan jubah imamNya dan Dia akan kembali ke dunia ini sebagai Raja.


The Sanctuary also tells us that stage of the ministry of Christ. Notice Revelation 19. We will read first verse 11 and then we’ll jump down to verse 16. Revelation 19:11  “Now I saw heaven opened, and behold, a white horse. And He who sat on him was called Faithful and True, and in righteousness He judges and makes war....  And He has on His robe and on His thigh a name written,... what is it?  “... KING OF KINGS AND LORD OF LORDS.” In other words, Jesus will come back to this earth as King of kings when He has finished His Most Holy Place ministry.

Bait Suci juga bercerita kepada kita mengenai tahap-tahap pelayanan Kristus. Perhatikan Wahyu 19. Kita akan membaca ayat 11 dulu lalu kita akan melompat ke ayat 16. Wahyu 19:11  “Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: ‘Yang Setia dan Yang Benar, Ia menghakimi dan berperang dengan adil. ...Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama...” apa itu?  “...yaitu: Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan." Dengan kata lain, Yesus akan kembali ke dunia ini sebagai Raja segala raja ketika Dia telah menyelesaikan pelayananNya di dalam Bilik Maha Suci.

But do you know that there’s another ceremony that needs to take place after this? It’s found in the very next chapter, chapter 20 of Revelation. Have you ever heard about the Scapegoat  ceremony? Well, the scapegoat was sent to the wilderness to an uninhibited land, well you see that’s in the next chapter.  Revelation 20:1-2, let’s read it. Then I saw an angel coming down from heaven, having the key to the bottomless pit and a great chain in his hand.  He laid hold of the dragon, that serpent of old, who is the Devil and Satan, and...”  what?  “…and bound him...” for how long?  “…for a thousand years.”
Tahukah kalian setelah ini ada suatu upacara lain yang harus terjadi? Ini ditemukan di pasal berikutnya, Wahyu pasal 20. Pernahkah kalian mendengar tentang upacara kambing hitam? Nah, si kambing hitam dikirim ke padang gurun, ke tempat yang tidak ada penghuninya. Nah ini akan kalian lihat di pasal berikutnya. Wahyu 20:1-2, mari kita baca: Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya;  ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan...” apa?  “...dan  ia mengikatnya...”  untuk berapa lama?  “...seribu tahun lamanya.”

So the Sanctuary presents the order of all of the steps  that Jesus takes in the plan of Salvation.

Jadi, Bait Suci menyatakan urutan setiap langkah yang diambil Yesus dalam rancangan penyelamatan.


Now the final point that I want to make in our lecture today is that the Sanctuary actually explains all the doctrines of the Bible. The Sanctuary is the great magnet that brings all of the doctrines of the Bible together. Now, let me mention some of those doctrines.
Does the Sanctuary present the character of God? It most certainly does. It shows that God is justice,  the law demands death. But it shows that God is mercy because God  takes the judgment upon Himself. It shows His justice and His love.

Sekarang, poin terakhir yang ingin saya kemukakan dalam pelajaran hari ini adalah bahwa Bait Suci sesungguhnya menjelaskan semua doktrin di dalam Alkitab. Bait Suci adalah magnit yang membawa semua doktrin Alkitab menjadi satu. Izinkan saya menyebutkan beberapa dari doktrin itu.
Apakah Bait Suci menyatakan karakter Tuhan? Tentu saja. Dia menunjukkan bahwa Tuhan itu adil, hukum menuntut kematian. Tetapi dia juga menunjukkan bahwa Tuhan itu welasasih, karena Tuhan memikul hukuman itu Sendiri. Bait Suci menunjukkan keadilan dan kasih Tuhan.


Does the Sanctuary present the doctrin of sin? Millions of sacrifices died in the Sanctuary service showing that the wages of sin is what? Death!

Apakah Bait Suci menyatakan doktrin dosa? Berjuta-juta kurban (binatang) mati dalam pelayanan Bait Suci, menunjukkan bahwa upah dosa adalah apa? Maut!


Does the Sanctuary present the humanity of Jesus? It most certainly does. You know, it’s interesting that the Sanctuary’s outside was very ordinary, but inside it was beautiful. And that was a picture of Jesus. Inside His character was beautiful but outside He had no comeliness that we should desire  Him.

Apakah Bait Suci menyatakan kemanusiaan Yesus? Tentu saja. Kalian tahu, adalah sangat menarik Bait Suci itu bagian luarnya sangat biasa, tetapi di dalamnya sangat indah. Dan itulah gambaran dari Yesus. Bagian dalamNya, karakterNya sangat indah, tetapi bagian luarnya Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada ...tidak sehingga kita  menginginkannya.” (Yes 53:2)

Does the Sancutary present the perfection of  the life of Christ? Yes! Because the priest could not have any blemish, and the lamb could not have any blemish, which shows that Jesus had to be a perfect sacrifice and He had to be a perfect priest.

Apakah Bait Allah menyatakan kesempurnaan hidup Kristus? Ya! Karena para imam tidak boleh punya cacat, dan dombanya juga tidak boleh cacat, yang menunjukkan bahwa Yesus harus menjadi kurban yang sempurna dan Dia harus menjadi imam yang sempurna.


Is death revealed in the Sanctuary? It most certainly is. Is forgiveness revealed in the Sanctuary? Absolutely! When the sinner placed his sin on the head of the animal, and confessed his sin on the head of the animal, the transfer was made and now the sinner could have the assurance of forgiveness.

Apakah kematian dinyatakan oleh Bait Suci. Tentu saja.
Apakah pengampunan dinyatakan oleh Bait Suci? Pasti! Pada saat orang berdosa meletakkan dosanya di atas kepada hewan [yang akan dikurbankan], dan mengakui dosanya di atas kepala hewan itu, pemindahan itu terjadi, dan sekarang orang yang berdosa itu boleh mendapatkan jaminan pengampunan.


Is the priesthood of Jesus presented in the Sanctuary?  Most certainly. Because  the priest would take the blood into the Holy Place, the blood of the victim to whom the sin had been transferred, the blood was taken in and in this way forgiven sin was transferred into the Sanctuary.

Apakah keimamatan Yesus dinyatakan oleh Bait Suci? Tentu saja. Karena imam harus membawa darah masuk ke Bilik Suci, darah kurban yang telah menerima dosa yang dipindahkan, darah itu dibawa masuk dan dengan cara ini dosa yang diampuni dipindahkan ke Bait Suci.


Is the importance of the study of Scripture presented in the Sanctuary?  Yes, in the table of showbread.

Apakah pentingnya mempelajari Alkitab dinyatakan oleh Bait Suci? Ya, oleh meja roti sajian.


Is prayer presented in the Sanctuary?  Yes, the altar of incense. We are going to study all of these things.

Apakah doa dinyatakan oleh Bait Suci? Ya, adanya mezbah dupa. Kita akan mempelajari semua hal ini.


Is the importance of the church shedding the light of Jesus Christ through the power of the Holy Spirit presented in the Sanctuary?  Yes, in the 7 branch candlestick.

Apakah pentingnya gereja memancarkan cahaya Yesus Kristus lewat kuasa Roh Kudus dinyatakan oleh Bait Suci? Ya, oleh ketujuh kaki dian.


Are angels presented in the Sanctuary? We are going to study this tomorrow morning. Amazing.

Apakah malaikat dinyatakan oleh Bait Suci? Kita akan mempelajari ini besok. Mengagumkan.


The doctrine of baptism is presented in the laver.

Doktrin baptisan dinyatakan oleh bejana pembasuh.


The Trinity is presented. There is One seated  on the throne, before the throne a  Lamb is  as though He had been slain, and also the 7 branch candlesticks which are called the 7 Spirits of God. The three are there.

Trinitas dinyatakan. Ada Yang duduk di atas takhta, di depan takhta ada Domba yang seolah-oleh telah disembelih, dan ada ke-7 kaki dian yang disebut ke-7 Roh Allah. Ketiganya ada di sana.


Tithing is presented in the Sanctuary. This whole system was sustained by the tithes and by offerings.

Perpuluhan dinyatakan oleh Bait Suci. Seluruh sistem Bait Suci ditunjang oleh perpuluhan dan persembahan.


All of the doctrines of the Bible come together and you see the relationship  of those doctrines  in the perspective of the Sanctuary. But not only the general truth but also the distinctive truths.

Semua doktrin dalam Alkitab menjadi satu di sini dan kalian bisa melihat hubungan dari semua doktrin itu lewat perspektif Bait Suci. Bukan hanya kebenarannya secara umum, tetapi juga kebenaran=kebenaran khusus.


Is the judgment presented in the Sanctuary? Absolutely. The cleansing of the Sanctuary.

Apakah penghakiman dinyatakan oleh Bait Suci? Pasti. Lewat pembersihan Bait Suci.


Is the Law presented in the Sanctuary? Yes, it was in the Ark of the Covenant.

Apakah Hukum dinyatakan oleh Bait Suci? Ya, ada di dalam Tabut Perjanjian.


Is the Sabbath found in the Sanctuary? Yes it’s in the Ark of the Covenant.

Apakah Sabat ditemukan di dalam Bait Suci? Ya, ada di dalam Tabut Perjanjian.


Is healthful living in the Sanctuary? Yes, the manna appointed to healthful living . We are going to study about that. God gave manna to teach Isreal to have a simple diet.

Apakah hidup sehat ada di Bait Suci? Ya, manna menunjuk kepada hidup yang sehat. Kita akan mempelajari hal itu. Tuhan memberikan manna untuk mengajar orang Israel mengikuti diet yang sederhana.


Is the state of the dead presented in the Sanctuary?  Yes, that rod that sproutted life  by the   miracle of God,  we’re going to find, that life comes only through Jesus Christ.

Apakah kondisi orang mati dinyatakan oleh Bati Suci? Ya, tongkat Harun yang bertunas oleh mujizat Tuhan. Kita akan melihat bahwa hidup ada hanya melalui Yesus Kristus.


The antichrist is presented in the Sanctuary as well. He sits in the temple of God, showing himself to be God.

Antikristus dinyatakan oleh Bait Suci juga. Dia duduk di Bait Suci Allah, menunjukkan dirinya sebagai Allah.


The millenium is in the Sanctuary, because the Scapegoat ceremony is found in Revelation 20.

Milenium juga ada di Bait Suci, karena upacara kambing hitam terdapat di Wahyu 20.


So all of the doctrines of the Bible are found in the Sanctuary. What a magnificent lesson God taught through the Hebrew Sanctuary.  

Jadi semua doktrin Alkitab ditemukan di dalam Bait Suci. Betapa hebatnya pelajaran yang diajarkan Tuhan lewat Bait Suci Yahudi.






10 2013


No comments:

Post a Comment