HIS WAY IS IN
THE SANCTUARY
Part 1/32 - Stephen Bohr
Dibuka dengan doa.
I’d like to invite you to turn in your bibles with me to the
book of Psalms. We’re going to Psalms 73, and I would like to read verses 3,
and then verses 12-14 and then we will jump down to verse 17. This Psalm was
written by Aseph. You know, many of the Psalms were written by David, but this
particular Psalm was written by an individual called Aseph. And basically what
Aseph is struggling with is the prosperity of the boastful and of the wicked.
And I want you to notice how he expresses this envy at the beginning and then
how he answers his questions about why the wicked prosper.
Saya ingin mengajak kalian membuka Alkitab di Mazmur. Kita akan ke Mazmur pasal 73,
dan saya akan membacakan ayat 3, lalu ayat 12-14, kemudian kita akan melompat
ke ayat 17. Mazmur ini ditulis oleh Asap.
Kalian tahu, banyak dari Mazmur ditulis oleh Daud, tetapi Mazmur yang
satu ini di tulis oleh seseorang yang bernama Asap. Dan pada dasarnya, apa yang menjadi pergulumlan
Asap ialah kemakmuran orang-orang yang sombong dan
yang jahat. Dan saya ingin kalian memperhatikan bagaimana pada awalnya Asap
mengemukakan iri hatinya, dan bagaimana dia menjawab pertanyaan-pertanyaannya
mengapa orang-orang fasik bisa makmur.
Let’s begin by reading Psalms 73 and verse 3: “For I was envious of the
boastful when I saw the prosperity of the wicked.”
Then we jump down to verse 12: “Behold, these are the ungodly, who are always at ease. They
increase in riches...” And then he says, “... Surely I have
cleansed my heart in vain, washed my hands in innocence, for all day long I
have been plagued and chastened every morning.” In other words, what use is it to cleanse your
life, to be righteous, because the wicked prosper and the righteous are
chastened?
Marilah kita
mulai dengan membaca Mazmur 73 ayat 3. “Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat
kemujuran orang-orang fasik.” Lalu
kita melompat ke ayat 12: “Sesungguhnya,
itulah orang-orang fasik, yang selalu santai. Mereka bertambah dalam harta...” Lalu dia berkata, “Sesungguhnya sia-sia aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku dalam kemurnian, karena sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi.” (NKJV yang diindonesiakan) Dengan
kata lain, apa gunanya hidup suci, berjalan dalam kebenaran, karena orang-orang
fasik menjadi makmur
sementara orang-orang yang benar seperti kena hukuman?
(semua ayat disesuaikan dengan NKJV yang
diindonesiakan).
But now I want you to notice the answer that he found to his
problem. It’s found in verse 17. It says
there “... until I went into the
Sanctuary of God then I understood their end.” There was something in the Sanctuary, in the
Hebrew Sanctuary that explained that it is good to cleanse your heart from sin,
and that the wicked who prosper, the boastful who are successful in life will
eventually receive a just reward for their deeds. The Hebrew Sanctuary has the
explanations that many times leave questions to the mind.
Tetapi sekarang perhatikan jawaban yang
dia temukan untuk masalahnya. Ini ada di ayat 17. Katanya di sini, “… sampai aku masuk ke dalam
tempat kudus Allah, maka aku paham kesudahan
mereka.” [NKJV yang diindonesiakan]. Ada
sesuatu di dalam Bait Suci (tempat kudus Allah) ~ di Bait Suci orang Yahudi ~ yang telah menjelaskan bahwa membersihkan
hati dari dosa adalah hal yang baik; dan bahwa orang-orang fasik yang makmur,
orang-orang sombong yang berhasil dalam hidup mereka, akhirnya akan menerima
ganjaran yang setimpal dengan perbuatan mereka. Di Bait Suci Yahudi ditemukan
penjelasan-penjelasan kepada pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul di benak
kita.
I’d like to begin by mentioning the Sanctuaries that are brought
to view in Scripture, particularly the earthly Sanctuaries.
Now the first Sanctuary that was built of course was the
Sanctuary in the wilderness in the times of Moses. This Sanctuary was built around the
year 1445 BC. And I’d like to read Exodus 25 verse 8, and then we’ll go
down to verse 40 where this particular Tabernacle or this Sanctuary is spoken
of.
Exodus 25:8 here God is speaking and He says, “And let them make Me a Sanctuary that I may dwell among them.”
And then in verse 40, God told Moses to make this Sanctuary
according to the pattern that He showed him in the mountain. It says there, “And see to it that you make them according to the pattern which
was shown you in the mount.” And then in Exodus 36-39
we find the building of this Sanctuary that God told Moses to build.
Saya ingin mengawali dengan menyebutkan
Bait-Bait Suci yang dikemukakan di dalam Alkitab, terutama Bait-Bait Suci yang
ada di dunia.
Nah, Bait Suci yang pertama yang
dibangun tentu saja adalah Kemah Suci yang ada di padang gurun di zaman Musa. Kemah Suci ini didirikan sekitar
tahun 1445 sM (sebelum
Masehi). Dan saya ingin membaca Keluaran 25:8, kemudian kita akan ke ayat 40,
di mana Tabernakel dari Kemah Suci yang satu ini dibicarakan.
Keluaran 25:8,
Tuhan sedang berbicara dan Dia berkata, “Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku boleh diam di tengah-tengah mereka.”
Kemudian di ayat 40 Tuhan menyuruh Musa untuk membuat Kemah
Suci ini sesuai contoh [pola] yang ditunjukkanNya kepada Musa di atas gunung.
KataNya, “Dan pastikan, bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah
ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Lalu di Keluaran pasal 36-39 kita temukan catatan tentang
pembuatan Kemah Suci oleh Musa atas suruhan Tuhan.
Now after the Sanctuary had been built, all of its different
parts, we find in Exodus chapter 40:34 that the Shekinah glory of God entered
the Hebrew Sanctuary. Let’s read that verse. Exodus 40:34. The Sanctuary has been
built, all of its parts are complete and now we find these words: “Then the cloud covered the tabernacle of meeting and the glory of
the Lord filled the tabernacle.” So this is the first Sanctuary that is
mentioned in Holy Scripture, that was built on earth, the Hebrew Sanctuary at
the times of Moses.
Nah, setelah Kemah Suci itu dibangun, semua
bagian-bagiannya, di Keluaran 40:34 kita temukan bahwa Shekinah [= kemuliaan] Tuhan masuk ke Kemah Suci Yahudi ini. Mari kita baca
ayatnya. Keluaran 40:34. Kemah Suci sudah
didirikan, semua bagiannya sudah lengkap, dan sekarang kita temukan kata-kata
ini: “Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan
kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci.” Jadi ini adalah Kemah Suci yang pertama disebutkan di dalam Alkitab, yang
didirikan di dunia, Kemah Suci Yahudi pada zaman Musa.
But then God had Israel make a more permanet structure because
the Sanctuary in the wilderness was actually a tent that they could move
around. But when Israel entered the promised land, God told David and then
Solomon to build a more permanent structure, which came to be known as
Solomon’s Temple. Now, that’s a misnomer, because it wasn’t
Solomon’s Temple, because Solomon built it, but it was really the
Lord’s Temple.
This Temple was built around the year 960 BC, and to give
you a little bit of background, if you read in 2 Chronicles chapter 6, you’ll
find that Solomon offerred a prayer after the building of this Temple, and then
in 2 Chronicles 7:1-2, once again the Shekinah glory of God entered the
Sanctuary or the Temple that Solomon had built.
Let’s read from 2 Chronicles 7:1-2. It says, “When Solomon had finished praying, fire came down from Heaven
and consumed the burnt offering and the sacrifices and the glory of the Lord
filled the Temple. And the
priests could not enter the house of the Lord, because the glory of the Lord
had filled
the Lord’s house.” So once again we find the building of a Sanctuary. This is a
permanent temple in the year 960 BC, built by Solomon. The building is actually
described in 2 Chronicles 7:3, 4, 5. And then in chapter 6 we have Solomon’s
prayer, and in chapter 7 we have the Shekinah glory entering the temple that
Solomon built.
Tetapi kemudian Tuhan menyuruh Israel membuat bangunan yang
lebih permanen, karena Bait Suci yang di padang gurun itu hanyalah sebuah kemah
yang bisa dipindah-pindahkan. Tetapi ketika orang Israel masuk ke tanah
perjanjian, Tuhan menyuruh Daud dan kemudian Salomo mendirikan bangunan yang
lebih permanen, yang kemudian dikenal sebagai Bait Suci Salomo. Nah, itu adalah
istilah yang salah karena itu bukan Bait Suci Salomo karena sebenarnya itu Bait Suci Allah, Salomo yang
membangunnya.
Bait Suci ini didirikan sekitar
960 s.M. Saya berikan sedikit latar belakangnya. Jika kalian
baca di 2 Tawarikh pasal 6, kalian akan menemukan doa yang dipersembahkan
Salomo setelah Bait Suci ini didirikan. Lalu di 2 Tawarikh 7:1-2 sekali lagi
Shekinah [kemuliaan Tuhan] masuk ke Bait Suci yang didirikan Salomo.
Mari kita baca dari 2 Tawarikh 7:1-2, bunyinya, “Setelah Salomo mengakhiri doanya, api pun turun dari langit memakan habis korban bakaran dan korban-korban
sembelihan itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi rumah itu. Para imam tidak dapat
memasuki rumah TUHAN itu, karena kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.” Maka sekali lagi kita menemukan pembuatan
sebuah Bait Suci. Ini adalah Bait Suci yang permanen, dibangun oleh Salomo di
tahun 960 sM. Deskripsi bangunannya
digambarkan di 2 Tawarikh 7:3, 4, 5. Lalu di pasal 6 kita temukan doa Salomo,
dan di pasal 7 kita mendapatkan Shekinah kemuliaan Tuhan masuk ke Bait Suci
yang dibangun Salomo.
But because of the apostasy of Israel, this temple
was destroyed by king Nebukadnezzar in
the year 586 BC. And of course Israel was taken captive for a period of
70 years to Babilon. And there was a promise that after they were in Babilon
for 70 years, they would be able to go back to their land, reestablish their
religion and rebuild the temple once again. So after the captivity in the year 536 BC,
they went back to their land and they build the temple and the temple was
finished in the year 515 BC. This
temple is spoken of in Haggai 2:6-9.
Namun
karena kemurtadan orang Israel, Bait
Suci ini dihancurkan oleh raja Nebukadnezzar di tahun 586 sM. Dan tentu saja Israel
diangkut ke Babilon sebagai tawanan selama 70 tahun. Dan ada suatu janji,
setelah mereka hidup di Babilon selama 70 tahun, mereka boleh
pulang ke negeri mereka,
menegakkan kembali agama mereka dan
mendirikan sekali lagi Bait Sucinya.
Maka setelah masa penawanan itu berakhir, di
tahun 536 sM mereka pulang ke negara mereka dan mereka membangun Bait Sucinya, dan pembangunan itu selesai di tahun 515 sM.
Bait Suci inilah yang ditulis oleh
Hagai di 2:6-9.
Now, there is something very interesting about
this temple that was built after the captivity. And that is, that this temple
had no Shekinah glory go into it. In fact when this temple was
finished, many of those who had seen Solomon’s temple actually cried when they
saw how inferior this temple was to the temple that Solomon had built.
Let’s read about this temple in Haggai 2:6-9. “For thus says the Lord of host, ‘Once more, it is a little while, I will shake heaven and earth, the sea and dry land. And I will shake all nations,...” and
notice “... and they shall come to the Desire of all
nations, and I will fill this temple with glory, says the Lord of hosts. The silver is mine, and the gold is mine, says the Lord of hosts...” And then comes this promise: “... The glory of this latter temple...” that is the temple that was built after the
captiivity, “... the glory of this latter temple shall be greater than the former...,” that is the Solomon’s temple, “... says the Lord of hosts. And I will give in this place peace, says the Lord of hosts.’”
Ada sesuatu yang sangat menarik mengenai Bait Suci yang
dibangun setelah masa penawanan itu, yaitu di Bait Suci ini tidak ada
Shekinah kemuliaan Tuhan yang masuk ke dalamnya. Malahan
pada waktu Bait Suci ini selesai dibangun, banyak dari antara mereka yang
pernah melihat Bait Suci yang dibangun Salomo, menangis ketika mereka melihat
betapa inferiornya Bait Suci yang ini dibandingkan yang dibangun Salomo.
Mari kita baca mengenai Bait Suci ini di Hagai 2:6-9 “Sebab beginilah firman TUHAN
semesta alam: ‘Sekali lagi, sedikit waktu
lagi, maka Aku akan menggoncangkan
langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa…” perhatikan
ini,
“…dan mereka akan datang kepada Yang dirindukan segala bangsa, dan Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemuliaan, firman TUHAN semesta alam.
Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN
semesta alam. Berikutnya diberikanNyalah janji ini: kemuliaan
rumah yang belakangan ini…” yaitu
Bait Suci yang dibangun setelah penawanan orang Israel, akan melebihi kemuliaan rumah yang sebelumnya,...” yaitu Bait Suci yang dibangun Salomo, “...firman TUHAN
semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah
firman TUHAN semesta alam." [NKJV yang diindonesiakan].
You know the Jews are still trying to explain
how this prophecy were fulfilled. Because the temple that was built after the
captivity ~ at least outwardly ~ never reached the magnitude of glory that the
temple built by Solomon had reached.
What was meant here, when God gave the promise that this post-exilic temple would be filled with glory, and that
the glory of this latter temple would be greater than the former temple, the
fact is, this was fulfilled because Jesus Christ himself walked in the Courts
of this temple.
Now His glory according to Scripture was
veiled, but He brought peace to this place because He was the Prince of Peace.
Kalian
tahu, orang Yahudi masih berusaha mengerti bagaimana penggenapan nubuatan ini.
Karena Bait Suci yang dibangun setelah penawanan orang Israel [di Babilon]
kemuliaannya tidak pernah menandingi kemuliaan Bait Suci yang dibangun Salomo ~
paling tidak dari bentuk luarnya.
Apa
yang dimaksudkan di sini ketika Tuhan berjanji bahwa Bait Suci setelah masa
penawanan itu akan dipenuhi oleh kemuliaan dan bahwa kemuliaan Bait Suci yang
belakangan itu lebih besar daripada Bait Suci yang sebelumnya, digenapi karena
Yesus Kristus sendiri berjalan di Pelataran
Bait Suci ini.
Menurut
Firman Tuhan, kemuliaan Kristus saat itu masih tertutup selubung, tetapi Kristus
telah membawa damai ke tempat ini karena Dia adalah Raja Damai.
Now this temple was actually beautified, and
remodeled, and enlarged by Herod the Great. We find a description of
this in John 2:20. Actually it took 46 years for Herod the Great to
remodel, and to enlarge and to beautify this post-exilic temple. It says there in John 2:20 “Then
the Jews said, “It has taken forty-six years to build this temple, and will You
raise it up in three days?” Of course Jesus had said, “Destroy this temple and in three days I will
raise it up.” [v. 19]. And they thought that He was talking about the temple
that Herod had remodeled which had taken 46 years to remodel and to beautify.
Sesungguhnya Bait Suci ini telah diperindah,
direnovasi, dan diperbesar oleh Herodes Agung. Kita menemukan tulisan tentang hal ini
di Yohanes 2:20. Sesungguhnya makan waktu 46
tahun bagi Herodes Agung untuk merenovasi, memperbesar dan
memperindah Bait Suci pasca-masa penawanan
Israel itu. Di Yohanes 2:20 dikatakan “Lalu orang-orang
Yahudi berkata, "Empat puluh enam tahun dibutuhkan
untuk membangun Rumah Tuhan ini. Dan Engkau mau membangunnya kembali dalam tiga
hari?" Tentu saja sebelum itu Yesus berkata "Runtuhkanlah Rumah ini, dan dalam tiga hari Aku akan
membangunnya kembali." [ayat 19]. Dan mereka menyangka Yesus
berbicara mengenai Bait Suci yang direnovasi Herodes selama 46 tahun untuk
memugar dan memperindahnya.
So
we find these temples in the Scripture:
1.
We find the temple in the
wilderness,
2.
we find the temple of
Solomon,
3.
we find the temple which
was built after the exile in the year 515 BC,
4.
and then the temple that
was beautified and enlarged by Herod the Great.
Now the question is, what
did these Sanctuaries represent, what did these Sanctuaries symbolized? Did God
just built these Sanctuaries because He wanted to dwell among Israels, or was there a particular reason why
God told Israel to build these Sanctuaries?
The fact is that these earthly
Sanctuaries were symbolic or represented several things.
Jadi di
dalam Alkitab kita temukan Bait-bait Suci ini.
1. Kita temukan Kemah Suci di padang gurun,
2. kita temukan Bait Suci Salomo,
3. kita temukan Bait Suci yang dibangun
tahun 515 sM setelah orang Israel
ditawan,
4. dan Bait Suci yang diperindah dan
diperbesar oleh Herodes Agung.
Sekarang
pertanyaannya, Bait-bait Suci ini melambangkan apa? Bait-bait Suci ini
merupakan simbol dari apa? Apakah Tuhan sekadar membangun Bait-bait Suci ini
karena Dia mau tinggal bersama bangsa Israel, atau ada alasan khusus yang lain mengapa
Tuhan menyuruh Israel membangun Bait-bait Suci ini? Faktanya adalah, Bait-bati
Suci di dunia ini merupakan simbol dari, atau melambangkan beberapa hal.
I want you
to notice the first thing that these Sanctuaries
represented or symbolized. The earthly Sanctuary actually was a symbol of the
heavenly Sanctuary. It was a
scale model of the heavenly Sanctuary. God wanted Israel to understand
by looking at the earthly Sanctuary, things about the heavenly Sanctuary.
Let’s go to
Hebrews chapter 8 and verses 1-5 where we will find very clearly that the
earthly Sanctuary was a symbol or was an illustration of the much greater
heavenly Sanctuary.
Saya
mau kalian perhatikan, hal pertama yang dilambangkan atau disimbolkan oleh
Bait-bait Suci ini. Bait-bait Suci di
dunia ini sebenarnya adalah simbol dari Bait Suci yang di Surga.
Dia adalah sebuah replika dalam skala yang lebih kecil dari Bait Suci Surgawi.
Tuhan mau orang Israel memahami hal-hal mengenai Bait Suci Surgawi, dengan
memandang Bait Suci yang ada di dunia.
Marilah
kita ke Ibrani pasal 8 dan ayat 1-5 di mana kita akan mendapatkan keterangan yang
sangat jelas bahwa Bait Suci yang di dunia ini merupakan simbol atau ilustrasi
[gambaran] dari Bait Suci Surgawi yang jauh jauh lebih besar.
It says
there In Hebrews 8:1 “Now this
is the main point of the
things we are saying: We have such a High Priest, who is seated at the right
hand of the throne of the Majesty in the heavens, a
Minister of the sanctuary and of the...” what? “... of the
true tabernacle which the Lord erected, and not man. For every high priest is appointed
to offer both gifts and sacrifices. Therefore it is necessary
that this One...” that is Christ, “... also
have something to offer. For if He
were on earth, He would not be a priest, since there are priests who offer the
gifts according to the law;...” And now notice what is says about the earthly
Sanctuary, “...
who serve the
copy and shadow of the heavenly things,...” What was the earthly
Sanctuary? It was a what? It was a copy
and shadow of the heavenly things. “...
as Moses was divinely instructed when he
was about to make the tabernacle. For He said, ‘See that you
make all things according to the’...” what? “... ‘according
to the pattern shown to you on the mount.’” So the earthly Sanctuary
was only a small scale illustration of
the heavenly Sanctuary, the given
idea of what God’s heavenly Sanctuary is like.
Dikatakan
di Ibrani 8:1: “Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar
yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga dan Pelayan ibadah di tempat kudus dan...” apa?
“...kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan
bukan oleh manusia. Sebab setiap Imam Besar ditetapkan
untuk mempersembahkan korban dan persembahan dan karena itu Yang Satu ini…” yaitu Kristus, “…juga mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. Sekiranya
Ia di bumi ini, Ia tidak akan menjadi imam, karena di sini telah ada imam-imam yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat….” Sekarang perhatikan apa yang dikatakan
mengenai Bait Suci yang di dunia, “...yang melayani gambaran dan bayangan dari
apa yang ada di sorga...” Jadi Bait Suci di dunia itu apa? Dia
adalah gambaran [copy] dan bayangan dari apa yang ada di Surga, “...sama seperti yang
diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah. Karena Dia berkata: ‘Pastikan engkau membuat semuanya itu
menurut...” apa?
“...menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.’” [NKJV yang
diindonesiakan]. Jadi Bait Suci di dunia hanyalah suatu ilustrasi dalam skala kecil dari Bait Suci Surgawi, suatu
gambaran yang diberikan Tuhan bagaimana bentuk Bait Suci Surgawi itu.
Also
Hebrews 9:11-12 tells us about this comparison between the earthly Sanctuary and the heavenly
Sanctuary. It says there in Hebrews 9:11-12 and I am reading from the KJV which
is more accurate, it says: “ But
Christ being come a high priest of good things to come,...” now notice, “... by a greater and more perfect
tabernacle, not made with hands, that is to say, not of this building; Neither by the blood of goats and calves, but
by his own blood he entered into the holy place, having obtained eternal
redemption...” Notice once
again that the true tabernacle, the heavenly Sanctuary is a more perfect
Tabernacle not made with hands. In other words, the earthly Sanctuary had a
purpose of serving as a scale model to illustrate great truths about the
greater heavenly Sanctuary. So, one reason
why God had all of these earthly Sanctuaries built was because He wanted people
to catch a vision of the heavenly Sanctuary.
Juga
Ibrani 9:11-12 memberitahu kita mengenai perbedaan antara Bait Suci di dunia
dengan Bait Suci Surgawi. Di Ibrani 9:11-12 dikatakan [dan saya membaca dari
terjemahan KJV yang lebih akurat] begini, “Tetapi Kristus telah datang
sebagai Imam Besar dari hal-hal yang baik yang akan datang...” sekarang
perhatikan, “...dari kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat
oleh tangan manusia, --artinya, yang bukan
dari bangunan ini, -- dan bukan dengan darah kambing dan anak
lembu, melainkan dengan darahNya sendiri, Dia telah masuk ke dalam tempat yang kudus setelah Dia mendapatkan
penebusan yang kekal bagi kita.” [KJV yang diindonesiakan]. Perhatikan
sekali lagi, kemah yang sejati, Bait Suci Surgawi adalah Tabernakel yang lebih
sempurna, tidak dibuat oleh tangan manusia. Dengan kata lain, Bait Suci di
dunia berfungsi sebagai model dalam skala yang lebih kecil untuk menggambarkan
kebenaran-kebenaran yang besar mengenai Bait Suci Surgawi yang lebih besar.
Jadi, salah satu alasan mengapa Tuhan
menyuruh Bait-bait suci di dunia ini dibangun adalah karena Dia mau manusia
memiliki gambaran mengenai Bait Suci Surgawi.
But these earthly
temples represent other things as well and when I studied this in a seminar, these
temples also represented our body temple. Notice 1 Corinthians 6:19-20.
You see, the Sanctuary is an illustration of us, of our body temple, in fact we
have a whole lecture on this title “The Two Temples” towards the end of this
series where I am going to compare the Sanctuary with our body temple.
Tetapi
Bait-bait Suci di dunia ini juga melambangkan hal-hal yang lain,
ketika saya mempelajarinya di dalam suatu seminar, Bait-bait Suci ini juga melambangkan tubuh kita sebagai
Bait Suci. Perhatikan 1 Korintus 6:19-20. Kalian lihat, Bait
Suci itu adalah suatu ilustrasi/gambaran dari kita, tubuh kita sebagai Bait
Suci. Ada pembahasan yang lengkap mengenai
topik “Kedua Bait Suci” di bagian akhir seri pembahasan ini, di mana
saya akan membandingkan Bait Suci dengan tubuh kita.
God gave these
temples to illustrate the plans that He had for us on our own personal body
temple. It says in 1 Corrinthians 6:19-20 “Or do you not know that your body is the temple of the
Holy Spirit who is in you,...” see, the Shekinah is the Holy Spirit in the case of our body temple, “... whom you have from God, and you are not your own? For you were bought at a price; therefore glorify God in your
body and in your spirit,
which are God’s.” So in another
word, another reason why God had these Sancturies built is because He wanted to
give great lessons about our own personal body temple.
Tuhan
memberikan Bait-bait Suci ini untuk
menjelaskan rancanganNya bagi kita pada
tubuh pribadi kita. Dikatakan di 1 Korintus 6:19-20 “Atau
tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam
kamu...”
lihat,
Shekinah adalah Roh Kudus dalam hal
tubuh Bait Suci kita, “...Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan
milik kamu sendiri? Sebab kamu telah
dibeli dengan harga yang
telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”
Jadi, dengan kata lain, alasan
yang lain mengapa Tuhan menyuruh Bait-bati Suci itu dibangun adalah Dia mau
memberikan pelajaran yang hebat mengenai tubuh pribadi kita sendiri yang adalah
Bait Suci.
Incidentally these
temples were also built to give great lessons about the body temple of Jesus.
Notice what we’ll find in John 2:19-21. You see these earthly Sancturies also
illustrated great truths about Jesus and His body temple. It says there in John 2:19 “Jesus
answered and said to them, ‘Destroy
this temple, and in three days I will raise it up.’ Then
the Jews said, ‘It has taken forty-six years to build this temple, and will You
raise it up in three days?’...” Now notice
verse 21: “...But He was speaking of the temple of His body.” Therefore when He had risen from the dead, the disciples
remembered that He had said this to them, and they believed the Scripture and
the word which Jesus had said.
Kebetulan Bait-bait Suci ini juga dibangun
untuk memberikan pelajaran hebat mengenai tubuh Bait Suci Yesus.
Perhatikan apa yang akan kita dapati di Yohanes 2:19-21. Kalian lihat,
Bait-bait Suci ini juga menggambarkan kebenaran yang hebat mengenai Yesus dan
tubuhNya sebagai Bait Allah. Dikatakan di Yohanes 2:19 “JawabYesus kepada mereka: ‘Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku
akan mendirikannya kembali.’ Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: ‘Empat puluh enam tahun orang
mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?’” Sekarang
perhatikan ayat 21: “Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya
sendiri.” Oleh karena itu ketika Yesus sudah bangkit,
murid-muridNya teringat akan kata-kataNya ini kepada mereka, dan murid-muridNya
percaya kepada Firman Tuhan dan kata-kata yang diucapkan Yesus.
So the temple was
actually symbolic of the body temple of Jesus. Interesting don’t you know?
So the temple was given not only to give lessons about the
heavenly Sanctuary, about our body temple, but also about the body temple of
Jesus Christ.
Jadi
Bait Suci sesungguhnya adalah simbol dari tubuh Kristus. Menarik, bukan? Jadi
Bait Suci dibuat bukan hanya menjadi pelajaran mengenai Bait Suci Surgawi, dan
tubuh kita sebagai Bait Suci, tetapi juga tubuh Yesus Kristus sebagai Bait
Suci.
But there is another
dimension to these earthly temples. These earthly temples were also given as an
illustration of the Christian church, which in Scripture is called the
Temple of God. Go with me to Ephesians chapter 2:19-22. Here we find that these
earthly temples or sanctuaries represented
the Christian church. It says
there in verse 19: “Now, therefore, you are no longer strangers and
foreigners, but fellow citizens with the saints and members of the household of
God,...” Now notice this spiritual temple, “… having
been built on the foundation of the apostles and prophets,...” See these are not stones foundations. The
foundations of this temple are the apostles and prophets “...Jesus Christ Himself being the chief cornerstone,...” See, the temple had a chief cornerstone
that held it altogher. And now notice we
are the building. It says in verse 21: “... in whom the whole building, being fitted together, grows into
a...” what? “...grows into a holy temple in the Lord, in whom you also are being built together...” Is
there a Shekinah in this church temple? Absolutely! It says “...in whom also you are being built together for a dwelling place of God in the Spirit.”
Tetapi masih ada dimensi yang lain dari Bait-bait Suci di
dunia ini. Bait-bait Suci di
dunia ini juga berfungsi memberikan gambaran mengenai gereja Kristen, yang di dalam
Firman Tuhan disebut Bait Suci Allah. Marilah kita ke Efesus 2:19-22. Di sini
kita dapati bahwa Bait-bait Suci di dunia ini mewakili gereja Kristen.
Dikatakan di ayat 19 “Demikianlah kamu bukan lagi
orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan
anggota-anggota keluarga Allah,...” Sekarang
perhatikan Bait Suci spiritual ini, “...yang dibangun di atas
dasar para rasul dan para nabi...” Perhatikan,
fondasinya bukan dari batu. Fondasi Bait Suci ini adalah para rasul dan
nabi. “...dengan Kristus Yesus
sebagai batu penjuru.”
Perhatikan, Bait Suci ini memiliki sebuah batu penjuru yang
mengikat semuanya menjadi satu. Dan sekarang perhatikan, kitalah bangunan itu.
Dikatakan di ayat 21 “...Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun,
menjadi...” apa?
“...menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangun...” Apakah
di Bait Suci Gereja ini ada Shekinah? Tentu saja! Dikatakan “…di dalam Dia kamu juga turut
dibangun menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.”
So,
these earthly temples were given to teach great lessons about the heavenly
Sanctuary, about Jesus Christ, about our body temple, and about the Christian church. In fact later we
are going to have a lecture where we will take about the Antichrist, sitting in
the Temple of God, showing themselves to be God. Some people think somebody is
going to rise in the Middle East and sit in the literarly rebuilt Jewish
Temple. Is it just possible that it is going to sit within the Christian church
itself, and that’s the temple the Scripture is talking about? I believe so.
Jadi Bait-bati Suci di dunia ini diberikan untuk mengajarkan
pelajaran-pelajaran hebat mengenai Bait Suci Surgawi, mengenai Yesus Kristus,
mengenai tubuh kita sebagai Bait Suci, dan mengenai gereja Kristen. Malah,
nanti kita akan mendengarkan pelajaran mengenai Antikristus, yang duduk di
Bait Suci Allah, menunjukkan dirinya sebagai Allah. Orang-orang menyangka nanti
bakal ada satu orang yang muncul di Timur Tengah, dan secara harafiah
benar-benar akan duduk di dalam Bait Suci Yahudi yang akan dibangun kembali. Apakah lebih mungkin
bahwa Antikristus ini duduk di dalam gereja Kristen sendiri, dan itulah Bait
Suci yang dimaksud oleh Firman Tuhan? Itulah
keyakinan saya.
Now,
let’s talk a little bit about the geography of the Sanctuary or of the Temple.
And you’ll find the illustration here on the platform. The only one that is not
in order is the central one where you have the priest and you have the lamb. I
put that one there because that’s
central to the Sanctuary service. Without that you don’t have anything. All of
the other panels are in the exact order in which the Sanctuary was built. Now, we
are supposed to read from East to West, because the Sanctuary was ~ actually the
entrance to the Sanctuary was actually on the East side, which
means that when people worshipped towards the Sanctuary, their backs were to the sun.
That was intentional because in antiquity people worshipped with their faces
towards the sun, according to Ezekiel chapter 8. But because the entrance to
the Sanctuary was on the East side where
people faced East, their backs were what? Their backs were to the sun.
They were not to worship the sun god.
Sekarang marilah kita berbicara sedikit mengenai geografi
Bait Suci ini. Dan kalian bisa melihat ilustrasinya di atas pangggung di sini.
Satu-satunya yang tidak sesuai urutan adalah gambar yang di tengah di mana
dilukiskan seorang imam dan seekor domba. Saya letakkan itu di sana karena
itulah pusat pelayanan Bait Suci. Tanpa itu, kita tidak memiliki apa-apa. Semua
panel yang lain sudah pas urutannya sesuai dengan bentuk Bait Suci. Sekarang,
kita harus membacanya dari sebelah Timur ke Barat, karena Bait Suci ~ atau pintu masuk ke Bait Suci ada di
sebelah Timur, artinya bilamana orang-orang menyembah menghadap
Bait Suci, punggung mereka
menghadap matahari.
Itu memang disengaja demikian karena di zaman purba manusia menyembah dengan
wajah mereka menghadap ke matahari seperti yang diceritakan Yehezkiel pasal 8.
Tetapi karena pintu masuk ke Bait Suci ada di sebelah Timur sehingga
orang-orang yang masuk itu punggung mereka bagaimana? Punggung mereka menghadap
matahari, supaya mereka tidak menyembah kepada dewa matahari.
And
so, you have, first of all, the Camp.
And that’s not depicted here on the platform. You have the camp, that’s were
Israels lived. That’s where sinners lived. They were the ones who needed the
Sanctuary. The Sanctuary encampment was actually part of the Hebrew Sanctuary.
We usually start with the Court, the Holy Place and the Most Holy Place. But the Camp ~ we’re going to find ~ was very very
important in the Sanctuary service. And
so, the camp is the first key place of the Hebrew Sanctuary. There were 3 tribes that
camped at each point of the compass of
the Sanctuary.
Jadi yang
pertama adalah Perkemahannya. Dan itu tidak ada gambarnya di
atas panggung ini. Perkemahan, yaitu tempat di mana orang Israel hidup. Itulah
tempat di mana orang-orang berdosa hidup. Mereka inilah yang membutuhkan Bait
Suci. Perkemahan yang mengelilingi Bait Suci itu, sebenarnya adalah bagian dari
Bait Suci Yahudi. Kita bisanya mulai dengan Pelataran, Bilik Suci, dan Bilik
Mahasuci. Tetapi Perkemahannya ~ kita akan lihat ~ adalah amat sangat penting
dalam pelayanan Bait Suci. Maka, perkemahan adalah tempat kunci pertama bagi
Bait Suci Yahudi. Ada 3 bani yang berkemah pada masing-masing arah mata angin
dari Bait Suci itu.
And
then of course we have the Court, which is kind of like a yard
without a roof on it. And the Court had two key pieces of furniture. As you
went in through the gate into the Court, you had the altar of sacrifice, that
was where all the animals that were sacrificed were placed and they were
burned, and then a little bit further in before you got to the entrance of the
Sanctuary, you had the laver, and so I want you to keep this in your mind because
every aspect of the Sanctuary is extremely important.
Lalu tentu saja ada Pelataran, yaitu semacam halaman
yang tidak beratap. Dan di Pelataran ini ada dua buah perabotan kunci. Jika kita
masuk melalui pintu ke Pelataran, kita bertemu dengan mezbah kurban, di sanalah semua hewan
kurban diletakkan dan dibakar. Lalu maju sedikit sebelum mencapai pintu masuk
ke Bait Sucinya, ada bejana
untuk membasuh. Saya ingin kalian mengingat ini semua karena
setiap aspek dari Bait Suci itu sangat penting.
So
you have the Camp, beyond all of this were where Israels would camp, where the
needy sinners were living, and then you have the altar of sacrifice and then
you have the laver, both of those pieces of furniture were actually in the
Court of the Sanctuary.
Jadi, ada Perkemahan, dan di sanalah semua orang Israel
berkemah, di mana orang-orang berdosa yang membutuhkan keselamatan, tinggal.
Lalu ada mezbah kurban, dan kemudian bejana pembasuh. Kedua perabotan ini ada
di Pelataran Bait Suci.
And
then you go into the tent proper, and as you go into the tent, you’ll go into
an apartment which is called the Holy Place of the Sanctuary. And by
the way, you are going from East to West,
so as you go in through the door, into
the tent, you look to the left, that’s
South, and you see a 7 branch candlestick. And you have the
illustration in your hands, you have a 7 branch candlestick that remained
lighted all the time, it had oil all the time. And then as you look to the
right which is North, you have the
table of showbread, 12 loaves of bread in 2 stacks on this golden table,
the table of the showbread.
Lalu kita masuk ke bagian inti kemah itu, dan pada waktu kita
masuk ke dalam kemah itu, kita ada di suatu bagian yang disebut Bilik Suci dari Bait Suci.
Dan jangan lupa, kita datang dari arah Timur ke Barat, jadi pada waktu kita melewati pintu
masuk ke dalam kemah, di sebelah kiri berarti itu Selatan, kita akan melihat 7 kaki dian.
Gambarnya ada di kertas di tangan kalian. Nah, ketujuh kaki dian ini menyala terus
sepanjang waktu, minyaknya selalu ada. Lalu kita memandang ke sebelah kanan
berarti ke Utara, dan kita dapati meja
roti sajian, di mana ada 12 roti yang disusun dalam dua tumpuk di atas meja
dari emas ini, meja roti sajian.
And
then straight in front of you as you go towards the Most Holy Place,
right before you go beyond the veil, you have the altar, the golden altar of incense. So
in other words, in the Holy Place of the Sanctuary you have three pieces of
furniture. You have in the South the 7 branch candlestick, pure gold, 120 lbs,
we are going to study this, they are pure gold, and then you have the table of the showbread which is North as you look to
your right, and 12 loaves of bread ~ that is a very important number we are
going to find ~ and then straight ahead of you before you go into the Most Holy
Place, you have the golden altar of incense where incense was burning all the
time.
Lalu persis di depan kita pada waktu kita menuju ke Bilik Maha Suci,
tepat sebelum kita masuk ke belakang tirai, ada mezbah
emas untuk pembakaran dupa. Jadi dengan
kata lain, di dalam Bilik Suci dari Bait Suci, ada tiga buah perabotan. Di
sebelah Selatan ada ketujuh kaki dian dari emas murni, beratnya 120 lbs (sekitar 60an kg), yang akan kita
pelajari nanti, ini dari emas murni. Lalu ada meja roti sajian yang berada di
sebelah Utara di sebelah kanan kita, dan ada 12 buah roti ~ nanti kita akan
tahu bahwa ini adalah jumlah yang sangat penting ~ lalu lurus di depan kita
sebelum kita masuk ke Bilik Maha Suci, ada mezbah emas untuk dupa di mana dupa
dibakar terus-menerus.
And
then you have the veil. And behind the veil you have the apartment which is
called the Most Holy Place of the Sanctuary.
And
in the
Most Holy Place you have one piece of furniture and you can see it over
there on the far side you have what is called the Ark of the Covenant. And above the
Ark of the Covenant you have the Shekinah glory, the glory of
God that was above the ark. And the Bible tells us that inside the Ark were the two tables of stone that contain the
10 Commandments. But not only were the 10 Commandments inside the Ark
of the Covenant, beneath was the glory of God manifested above the mercy seat, which was the
cover of the Ark. But you also had inside the Ark of the Covenant a pot of
manna, very, very important symbolic, you have a pot of manna, the manna that
fell in the wilderness for 40 years. And you also had in the Most Holy Place
inside the Ark of the Covenant, Aaron’s rod, which was a dead rod, that
budded miraculously. And so in the Ark of the Covenent you have three things:
You have the Tables of the Law, you have a pot of manna, and you have Aaron’s
rod that budded.
Lalu ada tirai. Dan di balik tirai itu adalah bagian yang
disebut Bilik Mahasuci dari Bait Suci.
Dan di
dalam Bilik Mahasuci ada sebuah perabot dan kalian bisa melihat
gambarnya di sana, namanya adalah Tabut
Perjanjian.
Dan di atas Tabut Perjanjian adalah
Shekinah, kemuliaan Tuhan, yang ada di atas Tabut. Dan Alkitab
memberitahu kita bahwa di
dalam Tabut terdapat dua loh batu yang berisi 10 Perintah Allah.
Tetapi bukan hanya 10 Perintah Allah ini saja yang ada di dalam Tabut
Perjanjian, di bawah, ada kemuliaan
Tuhan yang dimanifestasikan di atas Tutup Pendamaian, yang
adalah penutup Tabut. Di dalam Tabut Perjanjian juga ada satu pot manna, simbol
yang amat sangat penting. Ada satu
pot manna, manna yang jatuh di padang gurun
selama 40 tahun. Dan di dalam Bilik Mahasuci ini di dalam Tabut Perjanjian, ada
tongkat Harun, yang tadinya adalah
sebuah batang yang mati, yang bertunas secara ajaib. Maka di dalam Tabut
Perjanjian ada tiga benda: Ada loh batu Hukum, sebuah pot berisi manna, dan
tongkat Harun yang bertunas.
So
is it clear in your mind the geography of the Sanctuary? It is very important
that we have this clear in our minds because we are going to refer to it times
and again, as we move during this seminar.
Jadi, apakah sudah jelas dalam benak kalian geografis dari Bait Suci? Adalah sangat penting hal ini jelas bagi
kita karena kita akan membicarakannya berulang-ulang selama kita mengikuti
seminar ini.
Now
let’s talk about the relationship between the earthly Sanctuary and the
heavenly Sanctuary. Now, the earthly Sanctuary was a small scale model of the
heavenly Sanctuary. In other words it was a miniature of the heavenly
Sanctuary. The heavenly Sanctuary is far greater than the earthly Sanctuary
ever was.
Sekarang marilah kita berbicara mengenai hubungan antara Bait
Suci di dunia dengan Bait Suci Surgawi. Bait Suci di dunia adalah bentuk dalam
skala kecil dari Bait Suci Surgawi. Dengan kata lain, dia adalah sebuah
miniatur dari Bait Suci Surgawi. Bait Suci Surgawi amat sangat jauh lebih besar
daripada Bait Suci di dunia yang mana pun.
Let’s
go to 1 Kings 8:27-30 where it speaks about the heavenly Sanctuary. It says
there: “But will God indeed dwell on the earth? Behold, heaven and the heaven of heavens
cannot contain You. How much less this temple which I have built!...” is what Solomon said. He continued saying, “... Yet regard the prayer of Your servant and his supplication, O Lord my God, and listen to the cry and the prayer which Your servant is
praying before You today: that Your eyes may be open toward this temple...” In this
earthly temple, God is looking upon the earthly temple so it says here “... that Your eyes may be open toward this temple night and day, toward the place of which You
said, ‘My name shall be there,’ that You may hear the prayer which Your servant
makes toward this place...” Verse 30: “... And may You hear the supplication of Your servant and of Your
people Israel, when they pray toward this place...” And now
listen! “... Hear in heaven Your dwelling place; and when You hear, forgive.” Where was God? God was in His heavenly temple,
but He also was present through His Spirit, where? In the earthly temple. But
the earthly temple was far inferior to the heavenly temple.
Mari kita ke 1 Raja 8:27-30 yang menulis tentang Bait Suci
Surgawi. Dikatakan di sana 8:27
“Tetapi benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya
langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit pun tidak dapat memuat
Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini.” Inilah
yang dikatakan Salomo. Dia melanjutkan: “....Maka
berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya TUHAN Allahku,
dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadapan-Mu pada hari
ini!” Yaitu di Bait Suci yang di dunia ini. Tuhan sedang memandang ke Bait
Suci yang di dunia, begitu yang tertulis di sini. “...Kiranya mata-Mu terbuka ke arah rumah ini, malam dan siang, ke arah tempat yang Kaukatakan: ‘nama-Ku akan ada di sana’; dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini.” Ayat
30 “...Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan
umat-Mu Israel yang mereka panjatkan di tempat ini...” Sekarang, perhatikan! “...bahwa Engkau juga yang mendengarnya di tempat kediaman-Mu di
sorga; dan apabila Engkau mendengarnya, maka Engkau akan mengampuni.” [NKJV yang diindonesiakan].
Di manakah Tuhan? Tuhan ada di Bait Suci SurgawiNya, tetapi Dia juga hadir
lewat RohNya, di mana? Di Bait Suci yang di dunia. Tetapi Bait Suci yang di
dunia adalah jauh lebih inferior daripada Bait Suci Surgawi.
Notice
also Acts 7:47-50, here Stephen is speaking,
he’s telling the story of Israel in Acts chapter 7, and he says there in
verse 47: “But Solomon built Him a house..,” that is built God a house. “...However, the
Most High does not dwell in temples made with hands,...” Where does
God dwell then? God dwells in the heavenly temple. The earthly temple is simply a figure, or a symbol. And then it
says, eh, it continues saying: “...as the
prophet says: ‘Heaven is My
throne, and earth is My
footstool. What house will you build for Me? says the Lord, Or what is the
place of My rest?...” In other
words the earthly Sanctuary was only a scale model of the heavenly Sanctuary.
Perhatikan
juga Kisah 7:47-50, di sini Stefanus yang berbicara, dia sedang menceritakan
kisah Israel di Kisah pasal 7, dan katanya di ayat 47: “Tetapi Salomo-lah yang mendirikan sebuah rumah untuk Allah.... ” maksudnya
membangun Bait Suci. “...Tetapi Yang
Mahatinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan manusia...,” Jadi
di manakah Tuhan tinggal? Tuhan tinggal di Bait Suci Surgawi. Bait Suci di
dunia hanyalah suatu bentuk atau simbol. Kemudian katanya, eh, lanjutnya, “... seperti yang dikatakan oleh nabi: ‘ Langit
adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku. Rumah apakah yang akan kamu
dirikan bagi-Ku,’ demikian firman Tuhan, ‘tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?’” Dengan kata lain, Bait Suci di dunia
hanyalah suatu lambang dalam skala yang kecil dari Bait Suci Surgawi.
In fact, let’s
notice Exodus 25:40 which we already read. Let’s take a look at it again.
Exodus 25:40 it says, and I want to include verse 8 also. It says: “And let
them make Me a sanctuary, that I may dwell among them.” And
then it says in verse 40, God speaking to Moses: “And see
to it that you make them according to the pattern which was
shown you on the mountain.” So what did God show
Moses on the mountain? God did not show Moses the heavenly Sanctuary. God
showed Moses a scale model of the heavenly Sanctuary. In other words, God made
a miniature of the heavenly Sanctuary.
In fact let’s notice Exodus 26:30 where we
find the same idea. Exodus 26:30, it says:
“And you
shall raise up the tabernacle according to its pattern which you were shown on
the mountain.” Now, we’ve already
read Hebrews 8:1-5 where it says that the earthly Sanctuary was a copy, the
earthly Sanctuary was a shadow of the true heavenly Sanctuary. Allow me to explain and illustrate so that we can
understand the relationship between the heavenly Sanctuary and the earthly
Sanctuary.
Marilah
kita perhatikan Keluaran 25:40 yang tadi sudah kita baca. Marilah kita baca
lagi. Keluaran 25:40, dan saya mau mengikutkan ayat 8 juga. Dikatakan: “Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam
di tengah-tengah mereka.” Kemudian katanya di ayat 40, Tuhan
sedang berbicara kepada Musa, “Dan pastikan
engkau
membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas
gunung itu." Jadi apa yang ditunjukkan Tuhan kepada
Musa di atas gunung? Tuhan tidak menunjukkan kepada Musa Bait Suci SurgawiNya. Tuhan menunjukkan kepada Musa sebuah maket dalam skala
yang kecil dari Bait Suci Surgawi. Dengan kata lain, Tuhan membuat sebuah
miniatur dari Bait Suci Surgawi.
Marilah kita perhatikan Keluaran 26:30 di mana kita melihat
konsep yang sama. Keluaran 26:30 berkata “Kemudian haruslah kaudirikan
Kemah Suci sesuai dengan rancangan yang telah ditunjukkan kepadamu di atas
gunung itu.” Nah,
kita sudah membaca Ibrani 8:1-5 di mana dikatakan bahwa Bait Suci di dunia
adalah suatu copy, Bait Suci di dunia adalah bayangan dari Bait Suci Surgawi
yang sejati. Izinkan saya menjelaskan dan menggambarkan supaya kita bisa
mengerti hubungan antara Bait Suci Surgawi dan yang ada di dunia.
Let’s take the idea
of the scale model. You know, several years ago, our airport here in Fresno was
remodeled. And I don’t know if those of you who are here, remember there was a
little scale model of what the final
airport would look like. Now you can get an idea of where everything is going
to be, where the parking’s going to be, where the terminal is going to be, you have an idea of where everything is going
to be. But that was only a small scale model of the finished product. In other
words, what God showed Moses was a little scale model of the heavenly Sanctuary
because the heavenly Sanctuary is so large that nothing like it could have been
built upon the earth. Or it’s kind of like taking a picture. You know, you take a
camera and you take a picture of someone. Does that picture give you an idea about
that person? Yes. Is the person a lot smaller in the picture? Absolutely yes.
But does the picture give you an idea of the greater reality? Of course. And so
it is with the Sanctuary.
Marilah kita mengupas konsep sebuah maket. Kalian tahu beberapa tahun yang
lalu, bandara kita di Fresno di sini direnovasi. Dan saya tidak tahu apa ada dari antara kalian di sini yang ingat adanya sebuah maket dari
bentuk bandara itu kalau sudah jadi. Kita bisa mendapatkan gambaran di mana
segala sesuatu akan berada, di mana tempat parkirnya kelak, di mana terminalnya
kelak, kita punya gambaran di mana segalanya akan berada. Tapi itu hanyalah
sebuah maket kecil dari produk akhirnya. Dengan kata lain, apa yang ditunjukkan
Tuhan kepada Musa adalah sebuah maket dalam skala kecil dari Bait Suci Surgawi
karena Bait Suci Surgawi itu begitu luas, sehingga mustahil bisa dibangun di
dunia. Jadi ini seperti mengambil potret. Kalian tahu, kita ambil kamera, lalu
kita mengambil foto seseorang. Apakah foto itu memberikan gambaran mengenai
orang tersebut? Ya. Apakah orang di foto itu jauh lebih kecil? Tentu saja.
Tetapi apakah foto itu memberi kita gambaran dari kenyataannya yang lebih besar?
Tentu saja. Demikianlah juga dengan Bait Suci.
God got a snapshot of
the Sanctuary, and He showed the snapshot to Moses and then Moses built the Sanctuary according to the scale model
that God showed him. Or we could compare it with a map. Have you ever seen a
map of California? Let me ask you, what existed first, the map or
California? Of course California. And
then they make a little map and it shows you where the cities are, the
distances, where are the rivers, where the mountains are, and you get a pretty
good idea of a bird’s view of
California, right? But it’s a miniature of California. California is much
greater. And so, the Sanctuary was that way. God showed Moses so to speak a
little map of the heavenly Sanctuary which is far greater.
Katakanlah Tuhan membuat potret Bait Suci,
dan Dia menunjukkan fotonya kepada Musa kemudian Musa membangun Bait Suci
menurut model skala kecil yang ditunjukkan Tuhan kepadanya. Atau kita bisa
membandingkannya dengan peta. Pernahkah kalian melihat peta California? Coba
saya tanya, yang mana lebih dulu ada, peta itu atau California? Tentu saja California. Lalu orang membuat
sebuah peta kecil dan peta itu menunjukkan di mana kota-kotanya, berapa
jaraknya, di mana sungai-sungainya, di mana gunung-gunungnya dan kita punya gambaran yang di lihat dari atas, yang cukup tepat dari California,
bukan? Tetapi itu adalah miniaturnya
California. California sendiri jauh lebih besar. Maka, Bait Suci juga demikian.
Tuhan menunjukkan Musa ibaratnya sebuah peta kecil dari Bait Suci Surgawi yang jauh lebih besar.
The Bible says that the
earthly Sanctuary was a shadow of the heavenly Sanctuary. Now, in order for
there to be a shadow there has to be a reality, right? This projects the
shadow. Let me ask you, which is more real, the shadow or the reality that
projects the shadow? The reality. What is more real, a picture or the person who is in the picture?
The person who is in the picture. Let me
ask you, what is more real, a scale model or the finished product that the
scale model was pointing to? The finished product.
Alkitab berkata bahwa Bait Suci di dunia adalah bayangan dari Bait Suci
Surgawi. Sekarang, supaya ada bayangannya, berarti harus ada aslinya, bukan?
Yang aslinya itu yang memproyeksikan bayangan. Coba saya tanya, yang mana lebih
nyata, bayangannya atau aslinya yang memproyeksikan bayangan itu? Yang asli.
Yang mana yang lebih nyata, foto seseorang atau orang yang ada di foto itu?
Orang yang ada di foto itu. Coba saya tanya, yang mana lebih nyata, maket skala
kecil atau produk akhir yang dilambangkan oleh maket skala kecil itu? Produk
akhirnya.
And so, the
heavenly Sanctuary is very real, but it’s huge, it’s immense. The Bible tells us that millions and millions
of angels are in the Sanctuary. We are going to study that tomorrow morning, the
Lord willing. I mean there is no earthly person that can even see what the
Sanctuary is like, so God made a little small scale model and He said to Moses,
“You build the Sanctuary according to the scale model which is an illustration
of the greatness of the heavenly
Sanctuary.”
It reminds me of 1 Corinthians 13:12 where it says:
“For now we see in a mirror, dimly, but then face to face.
Now I know in part, but then I shall know just as I also am known.” In other words, we can know a little now, enough to get there, and when
we get there we will see the real thing.
Maka, Bait Suci Surgawi
itu sangat nyata, tetapi ukurannya sangat luas, luar biasa besarnya.
Alkitab berkata ada berjuta-juta malaikat di dalam Bait Suci. Insya Allah, kita
akan mempelajari ini besok pagi. Maksud saya, tidak ada manusia yang bisa
melihat Bait Suci Surgawi itu seperti apa, maka Tuhan membuat sebuah maket
skala kecil dan Dia berkata kepada Musa, “Kamu dirikan Bait Suci ini sesuai
dengan maket skala kecil yang adalah gambaran dari kemegahan Bait Suci
Surgawi.”
Saya teringat 1 Kor 13:12 di mana dikatakan “Karena
sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi
nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan
tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku
sendiri dikenal.” Dengan kata lain,
sekarang kita bisa mengetahui sedikit, cukup untuk membawa kita ke sana, dan
bilamana kita sudah tiba di sana, kita akan melihat yang sesungguhnya.
Now, we need to also talk about the Messiah’s calendar in
relation to the Sanctuary. The
Sanctuary primarily presents the events of salvation history by Jesus Christ. But the Hebrew feasts presents a calendar or the timing of those events
that are illustrated in the Hebrew Sanctuary.
Sekarang kita perlu berbicara mengenai kalender Mesias sehubungan dengan
Bait Suci. Bait Suci terutama menyatakan peristiwa-peristiwa sejarah
penyelamatan oleh Yesus Kristus. Tetapi perayaan-perayaan
Yahudi merupakan kalender dari kapan saat terjadinya peristiwa-peristiwa yang
digambarkan oleh Bait Suci Yahudi ini.
Now let’s go to
Leviticus 23:3 and read about these so-called Hebrew feasts. They followed the exact order of the
Sanctuary. Leviticus 23:3, and
actually let’s start reading at verse 1
for the context. It says: “And the Lord spoke to Moses,
saying, ‘Speak
to the children of Israel, and say to them: ‘The feasts of the Lord, which you
shall proclaim to be holy convocations,
these are My feasts.’”
Sekarang marilah kita ke Imamat 23:3 dan kita baca mengenai hari-hari raya orang Yahudi ini.
Hari-hari raya itu disusun persis urut-urutan Bait Suci. Imamat 23:3, sebaiknya mari kita mulai membaca
dari ayat 1 untuk mendapatkan konteksnya. Katanya, “TUHAN berfirman kepada Musa:
‘Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Hari-hari
raya TUHAN yang harus kamu maklumkan sebagai waktu pertemuan kudus, inilah hari-hari
raya-Ku.’”
[NKJV yang diindonesiakan]
Now
there were 4 spring feasts and there were 3 fall feasts. And in between the
spring feasts and the fall feasts you have a long summer draught, a long summer
where there was no feast at all.
Now
allow me to mention the spring feasts. The spring feasts were: (1) the Passover. What
was the Passover? What was sacrified in the Passover? A lamb. See there you
have the altar of sacrifice represented. And then in the next two feasts were (2) unleavened bread and (3) first
fruits. Now, do you know what unleavened bread represents? It represents
the
burial of Christ. And first fruits represents His resurrection
because the apostle Paul says in 1 Corinth.
15, that Jesus rose the first fruits of those who went to sleep. We are going
to find in our study that the laver represents the resurrection of Jesus
Christ. Interestingly not? And the Feast of First Fruits represents the
resurrection of Jesus.
Nah, ada 4 hari raya di musim semi dan 3 hari raya di musim
gugur. Dan di antara hari-hari raya musim semi dan musim gugur, terdapat musim
panas yang panjang dan kering, musim panas di mana lama tidak ada perayaan sama
sekali.
Sekarang saya jelaskan tentang perayaan-perayaan musim semi
ini. Perayaan-perayaan musim semi adalah: (1) Passah [Paskah]. Apakah Passah
ini? Apa yang dikorbankan saat Passah? Seekor domba. Kalian lihat, yang
digambarkan di sini oleh mezbah kurban. Lalu dua perayaan berikutnya adalah (2) Roti
tidak beragi dan (3) Buah Sulung [Hasil Pertama].
Tahukah kalian Roti tidak beragi
itu melambangkan apa? Itu melambangkan pemakaman Kristus. Dan Buah Sulung [hasil pertama]
melambangkan kebangkitanNya karena kata rasul Paulus di 1
Korintus 15, Yesus bangkit sebagai yang sulung dari mereka yang tidur. Kita
akan tahu dari pelajaran kita bahwa bejana
pembasuh melambangkan kebangkitan Yesus Kristus. Menarik, bukan?
Dan Hari Raya Buah Sulung [Hasil Pertama] melambangkan kebangkitan Yesus.
So
we have the
Passover and Unleavened Bread they were connected, and then we have First
Fruits represented also by the laver,
the resurrection of Jesus Christ, and then you have after this (4) the
Feast of Pentecost. On the Feast of Pentecost we are going to find that
Jesus entered the Holy Place, He entered there to intercede for us. In other
words He entered where the candlestick is and where the table of the showbread
is, and also where the altar of incense is found. In other words, Pentecost
which came exactly 50 days after First Fruits represents the beginning of the
intercession of Jesus in the Holy Place of the Sanctuary.
Jadi ada Passah
dan Roti tidak Beragi yang berkaitan, lalu ada Hari Raya Buah Sulung [Hasil
Pertama] yang dilambangkan oleh bejana pembasuh, kebangkitan
Yesus Kristus. Lalu setelah itu adalah (4) Hari Raya Pentakosta.
Pada hari raya Pentakosta kita akan mendapatkan Yesus memasuki Bilik Suci, Dia
masuk ke sana untuk menjadi pengantara kita. Dengan kata lain, Yesus masuk ke
tempat di mana ada ke-7 kaki dian dan meja roti sajian, dan juga mezbah
pembakaran dupa. Dengan kata lain Pentakosta
yang tiba tepat 50 hari setelah hari raya Buah Sulung melambangkan awal pengantaraan Yesus di Bilik Suci dari
Bait Suci.
You
see how this is following the order of the events in the ministry of Christ?
But it is giving us the dates. Because Passover in the year that Jesus
died was the 14th Nissan, Unleavened Bread was the 15th Nissan, First Fruits
was the 16th Nissan, the third day, and Pentecost was 50 days later. And the
bible tells us that on the day of Pentecost, the Holy
Spirit was poured out because Jesus had begun His intercessory ministry in the
heavenly Sanctuary.
Jelas ini mengikuti urutan peristiwa pelayanan Kristus, dan
memberikan tanggal-tanggalnya kepada kita. Karena Passah pada tahun kematian
Yesus jatuh pada tanggal 14 Nissan, Roti tidak Beragi pada 15 Nissan, Buah
Sulung pada 16 Nissan ~ hari yang ketiga, dan Pentakosta terjadi 50 hari
kemudian. Alkitab memberitahu kita pada
hari Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan karena Yesus telah memulai pelayanan
pengantaraanNya di Bait Suci Surgawi.
And
then we have the Fall Feasts:
You see (5)
the Feast of Trumpets
was the first fall feast and it announced the coming of (6) the Day of Atonement which took place. It was the great day of
Judgment in the Most Holy Place of the Sanctuary. Let me ask you what is
the next apartment in the Sanctuary in the ministration of Christ? It is the
Most Holy Place where the Ark of the Covenant and where the Law is. In other
words we find in the Sanctuary the movements of Jesus Christ and the timing of
those events. Because the Hebrew feasts give specific dates when Jesus was going to begin His ministry
in these particular apartments of the Sanctuary. Of course we are going to be
studying this in detail as we move along.
Lalu kita tiba pada perayaan-perayaan
musim gugur:
(5) Hari
Raya Nafiri [Terompet] adalah perayaan musim gugur yang pertama, dan dia
mengumandangkan datangnya (6) Hari Pendamaian [Hari Grafirat]. Itu adalah hari besar
Penghakiman di dalam Bilik Maha Suci dari Bait Suci. Coba saya tanya, apa bagian
berikutnya dari Bait Suci, dalam pelayanan Kristus? Bilik Maha Suci, di mana terdapat Tabut Perjanjian dan di mana terdapat Hukum
Tuhan. Dengan kata lain di Bait Suci kita dapatkan perjalanan Yesus Kristus dan
kapan terjadinya peristiwa-peristiwa itu. Karena hari-hari raya orang Yahudi
memberikan tanggal-tanggalnya secara spesifik kapan Yesus akan memulai
pelayananNya di
dalam bagian-bagian yang khusus dari Bait Suci. Tentu saja kita akan
mempelajari ini dengan mendetail dalam rangkaian pelajaran ini.
Now,
how important is the Sanctuary?
Let met just mention a few very importang things. The book of Daniel is seethed
in Sanctuary terminology. In fact there is no way you can understand the book
of Daniel without the Sanctuary, particularly chapter 8 where it speaks about
the Little Horn that takes away “the daily”. In other words, it speaks about
the Sanctuary being cleansed are reference to Leviticus chapter 16, what
happened on the Day of Atonement. There’s no way you can understand Daniel
without understanding the Sanctuary.
Furthermore the whole book of Hebrews from beginning to end, is an illustration of what Jesus
has accomplished in the Sanctuary. There is no way you can understand the book
of Hebrews unless you understand the Old Testament Hebrew Sanctuary because the book of Hebrews is saturated with
Sanctuary terminology.
Nah, betapa pentingnya Bait Suci itu? Izinkan saya menyebutkan beberapa hal yang penting. Kitab
Daniel itu penuh dengan terminologi Bait Suci. Bahkan, tidak mungkin kita bisa
mengerti Kitab Daniel tanpa mengerti Bait Suci, terutama Daniel pasal 8 di mana
dia berbicara mengenai si Tanduk Kecil yang mengambil “sehari-hari”-[harian]nya. Dengan kata lain dia berbicara mengenai
penyucian Bait Suci, ini mengacu kepada Imamat pasal 16, apa yang terjadi pada
Hari Pendamaian [Hari Grafirat]. Tidak mungkin kita bisa memahami Kitab Daniel
tanpa memahami Bait Suci. Lebih lanjut seluruh Kitab Ibrani dari awal hingga
akhir adalah gambaran dari apa yang telah dilakukan Yesus di Bait Suci. Tidak
mungkin kita bisa memahami Kitab Ibrani kecuali kita memahami Bait Suci Yahudi
di Perjanjian Lama, karena Kitab Ibrani dipenuhi oleh terminologi Bait Suci.
The
book of Psalms ~ there is no way that the book of Psalms can be understood independently
of the feasts and of the Sanctuary. You know David was called the ~
the Bible tells us that he was skillful in playing the harp, he was a great
musician, you can read that in 1 Samuel chapter 16:18. He was so proficient in
playing the harp that the demons even fled when he was playing for King Saul. The Bible also tells
us in 2 Samuel 23:1 that David was called the Sweet Psalmist of Israel. He
wrote 73 of the 150 psalms. In fact the book of Psalms was the hymnal of the
Sanctuary. Each psalm had a particular Sanctuary setting or the psalm
was read during a particular Hebrew feast.
Let me illustrate the
point. You know when Jesus met with His disciples in the upper room to
institute the Lord’s Supper, they sang psalm 113 and 114. You see the psalms
were the hymnal of the Sanctuary. And when the service was finished, when Jesus
had instituted the Lord’s Supper, they sang psalm 115 through psalm 118. You
remember how it says in the gospel that when they had sung the hymn they went
out to the mount of Olives? Well, what they sang was actually psalm 115 through
118.
Kitab Mazmur ~ mustahil Kitab Mazmur bisa dipahami jika berdiri sendiri
di luar pemahaman hari-hari raya Yahudi dan Bait Suci. Kalian tahu, Daud
disebut ~ menurut Alkitab dia sangat
mahir memainkan harpa, dia adalah seorang musikus besar, kalian bisa membaca
itu di 1 Samuel 16:18. Dia begitu ahli memainkan harpa bahkan Setan pun lari
saat dia bermain untuk raja Saul. Alkitab juga memberitahu kita di 2 Samuel
23:1 bahwa Daud disebut Pemazmur Manis Israel. Dia menulis 73 dari total 150
mazmur. Bahkan Kitab Mazmur adalah
kitab nyanyian Bait Suci. Setiap mazmur adalah khusus untuk bagian tertentu dari Bait Suci, atau mazmur itu dibacakan untuk khusus salah satu perayaan Yahudi.
Saya akan menjelaskan poin ini. Kalian tahu ketika Yesus bertemu dengan
murid-muridNya di ruang di atas untuk melembagakan Perjamuan Tuhan, mereka
menyanyikan Mazmur 113 dan 114. Kalian tahu, Mazmur adalah kitab nyanyian Bait
Suci. Dan pada waktu upacara itu selesai, ketika Yesus sudah melembagakan
Perjamuan Tuhan, mereka menyanyikan Mazmur 115 hingga 118. Kalian ingat Alkitab
bercerita setelah mereka menyanyikan lagu-lagu pujian mereka keluar ke Bukit
Zaitun? Nah, apa yang mereka nyanyikan adalah Mazmur 115 hingga 118.
Psalm 135 was sung at
the Feast of Unleavened Bread.
Pslam 29 and psalm
132 were sung at Pentecost and at the Feast of Tabernacle.
The book of Ruth was
sung at the Feast of Pentecost because it has to do with the harvest.
Psalms 47, 68,
29 and 132 were sung at the Feast of
Tabernacles.
In other words, the
Psalms help us understand the Sanctuary and the Hebrew feasts because the
psalms were connected with the Sanctuary service. In other words the themes of
the psalms were connected with specific events that had to do with the Hebrew
Sanctuary.
Mazmur 135 dinyanyikan pada Perayaan Roti tidak Beragi.
Mazmur 29 dan Mazmur 132 dinyanyikan saat Pentakosta dan Hari Raya
Tabernakel.
Kitab Rut dinyanyikan di perayaan Pentakosta karena berkaitan dengan
panen.
Mazmur 47, 68, 29 dan 132 dinyanyikan di Perayaan Tabernakel.
Dengan kata lain, Mazmur membantu kita memahami Bait Suci dan
Perayaan-perayaan Yahudi karena Mazmur berkaitan
dengan pelayanan Bait Suci. Dengan kata lain, tema-tema Mazmur berkaitan dengan peristiwa-peristiwa tertentu dengan Bait Suci
Yahudi.
The book of
Revelation cannot be understood without the Hebrew Sanctuary. In fact the book
of Revelation is saturated with sanctuary terminology. Let’s notice several
examples. Notice Revelation 5:6 it says there “And I looked, and behold, in the midst of the throne and of the
four living creatures, and in the midst of the elders, stood a Lamb as though
it had been slain,...” There were millions of lambs that were killed in the Sanctuary service.
It continues saying: “…but having seven horns and
seven eyes, which are the seven Spirits of God sent out into all the earth.”
The 7 candlesticks
are mentioned in the book of Revelation. Notice Revelation 1:12-13, it says
there “Then I turned to see
the voice that spoke with me. And having turned I saw seven golden
lampstands,...” See,
there you have the Holy Place, the ministry of Christ. “... and in the midst of the seven lampstands One like the Son of Man, clothed with a garment
down to the feet and girded about the chest with a golden band.”
Kitab
Wahyu tidak bisa dipahami tanpa pemahaman akan Bait Suci Yahudi. Bahkan Kitab Wahyu itu penuh dengan
terminologi Bait Suci. Mari kita perhatikan beberapa contoh. Perhatikan Wahyu
5:6 dikatakan di sini “Maka aku melihat di
tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu
berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih,...” Ada jutaan domba yang disembelih di
dalam pelayanan Bait Suci. Lebih lanjut dikatakan: “ ...bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah
yang diutus ke seluruh bumi.” Ketujuh kaki dian disebut di dalam Kitab Wahyu.
Perhatikan Wahyu 1:12-13, dikatakan di sini
“Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan
setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas... ” Lihat, di sini ada Bilik Suci,
pelayanan Kristus. “...Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak
Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya
berlilitkan ikat pinggang dari emas.”
The altar of incense
is in the Book of Revelation. Notice Revelation 8:3-5, it says there: “Then another angel, having a
golden censer, came and stood at the altar. He was given much incense, that he
should offer it with the prayers of
all the saints upon the golden altar which was before the throne. And the smoke of the
incense, with the prayers of the saints, ascended before God from the angel’s
hand...” So notice here you have the lamb, you have
the 7 candlesticks, you have the altar of incense, you also have the manna.
Notice Revelation 2:17, it says: “He who has an ear, let him hear
hat the Spirit says to the churches. To him who overcomes I will give some of
the hidden manna to eat...”
Mezbah dupa ada di Kitab Wahyu. Perhatikan Wahyu 8:3-5,
dikatakan di sini: “Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah
dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk
dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas
di hadapan takhta itu. Maka naiklah asap
kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu
ke hadapan Allah...” Jadi perhatikan di sini ada domba, ada
ketujuh kaki dian, ada mezbah dupa, dan juga ada manna.
Perhatikan Wahyu 2:17, katanya, “Siapa bertelinga, hendaklah
ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa
menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi...”
Do you know that the Most
Holy Place is also mentioned in the book of Revelation? Notice Revelation 11:19, it says there “Then the temple of God was opened...” where? “... in heaven, and the ark of His covenant was seen in His temple...” In
which temple? In the heavenly temple. Is there an Ark in the heavenly temple?
Most certainly. It says, “Then the temple of God was opened in heaven, and the ark of His
covenant was seen in His temple.
And there were lightnings, noises, thunderings, an earthquake, and great hail.”
Tahukah kalian bahwa Bilik Maha Suci juga disebutkan di dalam Kitab
Wahyu? Perhatikan Wahyu 11:19, dikatakan di sana: “Maka terbukalah
Bait Suci Allah...” di
mana? “... yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya
di dalam Bait Suci itu...” di Bait Suci yang mana? Di Bait Suci
Surgawi. Apakah di Surga ada Tabut Perjanjian? Tentu saja. Dikatakan “Maka terbukalah
Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam
Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan
batu
es lebat.”
In fact we don’t have
the time right now to show this, but the Book of Revelation follows the exact
order of the Hebrew Sanctuary. It goes from the people in the camp to the lamb,
to the candlesticks, to the table of showbread, to the altar of incense, to the
Most Holy Place and then to the cessation of intercession in the Most Holy
Place.
Sayang kita tidak punya waktu sekarang untuk menunjukkan ini, tetapi Kitab Wahyu mengikuti susunan yang sama dari Bait Suci Yahudi.
Dia mulai dari orang-orang di perkemahan, ke domba, ke tujuh kaki dian, ke meja
roti sajian, ke mezbah dupa, ke Bilik Maha Kudus, kemudian ke berakhirnya
pengantaraan di Bilik Maha Suci.
In fact let’s read
that, Revelation 15:5-8. Do you know the time is coming when the service of the
Sanctuary is going to come to an end?
Nobody is going to be able to enter the Sanctuary by faith anymore. Probation
will have closed. That is presented in Revelation 15:5-8, notice “After these
things I looked, and behold, the temple of the tabernacle of the testimony in heaven was opened. And out of the temple
came the seven angels having the seven plagues, clothed in pure bright linen,
and having their chests girded with golden bands. Then one of the four
living creatures gave to the seven angels seven golden bowls full of the wrath
of God who lives forever and ever....” Now, notice verse 8: “The temple was filled with smoke from the glory of God and
from His power, and no one was able to enter the temple till the seven plagues
of the seven angels were completed.”
Mari kita membaca Wahyu 15:5-8, tahukah kalian waktunya akan
tiba ketika pelayanan di Bait Suci akan berakhir? Tidak ada lagi yang boleh
masuk ke Bait Suci dengan iman. Masa percobaan bagi manusia telah berakhir. Itu
dikemukakan di Wahyu 15:5-8, perhatikan:
“Kemudian setelah itu aku melihat dan tampaklah
Bait Suci--kemah kesaksian--di sorga, terbuka. Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh
malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan
berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. Dan satu dari keempat makhluk itu memberikan
kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka
Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya...” Sekarang perhatikan ayat 8: “Dan Bait Suci itu
dipenuhi asap dari kemuliaan Allah dan dari kuasa-Nya, dan seorang pun tidak dapat
memasuki Bait Suci itu, hingga ketujuh
malapetaka dari ketujuh malaikat itu terjadi semuanya.” [NKJV yang diindonesiakan].
Is
the Sanctuary service going to come to an end someday? Most certainly it will.
The Most Holy Place ministry of Christ will come to an end and when it comes to
an end, probation will close, and a time of tribulation will come, the time of
the plagues, and then Jesus will return in power and glory.
Apakah pelayanan Bait Suci akan berakhir suatu hari? Tentu
saja akan. Pelayanan Kristus di Bilik Maha Suci akan berakhir, dan bilamana itu
terjadi, masa percobaan bagi manusia akan ditutup, dan suatu masa kesesakan
[masa kesusahan besar] akan terjadi, masa datangnya malapetaka-malapetaka, dan
kemudian Yesus akan kembali dengan kuasa dan kemuliaanNya.
The
book of Revelation follows the exact
order of the Hebrew Sanctuary from beginning to end which means that there is
no way we can understand the book of Revelation unless we understand the
Sanctuary. So we must understand the Sanctuary to understand the Psalms, to
understand the Book of Revelation, to
understand the book of Hebrews, to understand other portions of the Scripture. The
Sanctuary is a critical informant for understanding the Scriptures.
Kitab Wahyu mengikuti susunan yang sama dengan Bait Suci
Yahudi dari awal hingga akhir, berarti mustahil kita bisa memahami Kitab Wahyu
tanpa pemahami Bait Suci. Jadi kita harus memahami Bait Suci agar bisa memahami
Kitab Mazmur, Kitab Wahyu, Kitab Ibrani, dan bagian-bagian lain dari Firman
Tuhan. Bait Suci adalah pemberi
informasi yang sangat penting untuk memahami
Alkitab.
Do
you know that the Sanctuary also presents step by step each event of the life of
Christ, of the ministry of Christ? Let’s read several verses now so
you’ll see how the Sanctuary points to each action of the ministry of Christ.
Tahukah kalian Bait
Suci juga melambangkan setiap peristiwa dalam kehidupan Kristus, dalam
pelayanan Krisitus langkah demi langkah? Marilah kita baca beberapa ayat sekarang
agar kita paham bagaimana Bait Suci menunjukkan setiap tindakan dalam pelayanan
Kristus.
John 1:14 speaks about Jesus coming to the camp
to live with us. John 1:14, it says
here: “And
the Word became...”
what? “...
flesh...” And what’s the next word? And what? “...
and dwelt... “ Do you know that word “dwell”? It actually means He pitched His tent. The Greek
word κηνόω
[skēnoō] means He came and He pitched His tent. He came to live in our midst. Before He goes
into the Court to die at the altar, He lives in our midst because
He came to live a perfect life so that His sacrifice would be accepted. You see,
sometimes
we forget that He had to live a holy life in
order for His sacrifice to be accepted. So the first step of the ministry of Jesus is to come and live with us in the camp. And so it says, “The Word became flesh and dwelt among us, and
we beheld His glory, the glory as of the only begotten of the Father, full of
grace and truth.”
Yohanes 1:14 berbicara mengenai Yesus datang ke perkemahan
untuk tinggal bersama kita. Yohanes 1:14, dikatakan di sini: “Firman itu telah menjadi...” apa? “... daging...” dan apa kata berikutnya? Dan apa? “...dan diam...” tahukah kalian kata “diam” ini?
Sebenarnya artinya adalah “dia mendirikan tendanya.” Kata Greeka κηνόω [skēnoō]
berarti Dia datang dan Dia mendirikan
tendaNya. Dia datang untuk hidup di tengah-tengah kita. Sebelum Dia pergi ke
Pelataran untuk mati di mezbah, Dia tinggal di tengah-tengah kita karena Dia datang untuk menjalani hidup yang
sempurna, agar kurbanNya diterima. Kalian lihat, terkadang kita lupa bahwa Kristus harus menjalani suatu
kehidupan yang suci agar kurbanNya diterima. Jadi langkah pertama pelayanan
Kristus adalah datang untuk hidup bersama kita di perkemahan. Maka dikatakan, “Firman itu telah menjadi daging dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan sebagai
satu-satunya yang berasal dari Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” [NKJV yang diindonesiakan].
Did
Jesus live without sin in our midst?
He most certainly did. Notice Hebrew 4:15
“For we do not have a High Priest who cannot
sympathize with our weaknesses, but was in all points tempted as we
are, yet...” what? “... without sin.” He lived in the camp
with us, but He never what? He never sinned. Because He was that perfect lamb
of the Sanctuary service.
Apakah Yesus hidup tanpa dosa di tengah-tengah kita? Tentu saja.
Perhatikan Ibrani 4:15 “Sebab Imam
Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan
kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya...”
apa? “...tidak
berbuat dosa.”
Dia tinggal di perkemahan bersama
kita, tetapi Dia tidak
pernah berbuat apa? Dia tidak pernah berdosa. Karena Dia adalah domba yang
sempurna dari pelayanan Bait Suci.
But then the lamb had
to die. That’s the next step in the ministry of Jesus. He was slain and then
placed on the altar. Notice 1 Peter 1:18-20 speaks about the death of the
unblemished lamb. It says “... knowing that you were not redeemed with
corruptible things, like silver or gold, from
your aimless conduct received by tradition from
your fathers, but
with the precious blood of Christ, as of a lamb...” what kind of lamb? “... as of a lamb without blemish and without spot.”
Tetapi setelah itu Sang Domba harus mati. Itulah langkah
berikutnya dalam pelayanan Yesus. Dia disembelih dan diletakkan di atas mezbah.
Perhatikan 1 Petrus 1:18-20 berbicara mengenai kematian domba yang tak bercela.
Katanya, “Sebab kamu tahu, bahwa kamu tidak ditebus dengan barang yang fana seperti perak atau emas, dari cara hidupmu yang
sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu, melainkan dengan darah Kristus yang mahal, seperti darah
anak domba...” anak domba
yang bagaimana? “...anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.”
Was
He without blemish and without spot before He shed His blood? Absolutely. He
came to live in our midst, to live a life without sin so the sacrifice
of the lamb would be acceptable. So, first He came to live with us, then He
came to die. Now, the interesting thing is, the next thing that Jesus does is
intercede for us in the Holy Place. Notice what we’ll find in the book of
Hebrews 7:25. This is the next step. Jesus is in the Holy Place
where the table of showbread is, where the 7 branch candlestick is,
where the altar of incense is. And we are going to follow Him in each lecture,
we are gonna follow Him in His track through the Sanctuary. It says there in
chapter 7:25 “Therefore He is also
able to save to the uttermost those who come to God through Him, since He
always lives to...” what? “... to make intercession for them.” See, Jesus went to heaven to the Holy Place to
be the Intercessor.
Apakah Kristus tanpa cacat dan tanpa cela sebelum Dia
mencurahkan darahNya? Tentu saja. Dia datang untuk hidup di tengah-tengah kita,
untuk menjalani hidup tanpa dosa agar kurban dari domba itu boleh diterima.
Jadi, pertama Dia datang untuk hidup
bersama kita, lalu Dia datang untuk mati. Nah, hal yang menarik adalah,
tindakan berikut yang dilakukan Yesus adalah menjadi perantara
kita di Bilik Suci. Perhatikan apa yang akan kita temukan dalam Kitab Ibrani
7:25. Inilah langkah berikutnya. Yesus berada di Bilik Suci di mana meja roti
sajian itu berada, di mana ketujuh dian itu berada, di mana mezbah dupa itu
berada. Dan kita akan mengikuti Dia dalam setiap pelajaran ini. Kita akan
mengikuti Dia dalam perjalananNya dalam
Bait Suci. Dikatakan di pasal 7 ayat
25 ini: “Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua
orang yang datang kepada Allah melalui Dia. Sebab Ia hidup senantiasa untuk...” apa?
“... untuk menjadi Pengantara mereka.” [NKJV yang
diindonesiakan]. Lihatlah, Yesus pergi ke Surga ke Bilik Suci untuk menjadi
perantara.
Notice
also 1 John 2:1 speaks about this stage of the ministry of Christ. It says: “My little children, these things I write to
you, so that you may not sin. And if anyone sins, we have...”
what? “...we have an Advocate with the Father, Jesus Christ the...” what?
“...the righteous.”
Perhatikan
juga 1 Yohanes 2:1 berbicara mengenai tahap pelayanan Kristus.
Katanya, “...Anak-anakku, hal-hal ini
kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat
dosa, kita mempunyai...” apa? “...kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus
Kristus, yang...” apa? “...yang benar.”
Let me ask you. Is
Jesus also going to perform someday the
Most Holy Place ministry of judgment?
He most certainly is. Notice 2
Corinthians 5:10 it says here “For we must all
appear before the judgment seat of Christ, that each one may receive the things done in the body, according to what he has
done, whether...” what? “... whether good or bad.”.
Coba,
saya tanya, apakah suatu hari Yesus juga akan melakukan pelayanan penghakiman
di Tempat yang Maha Suci? Tentu saja. Perhatikan 2 Korintus 5:10, dikatakan di
sini,
“Sebab kita semua harus
menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang
patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik
ataupun...” apa?
“...jahat.”
And let me ask you,
where was the judgment in the Sanctuary?
Where did the judgment take place once a year? It took
place in
the Most Holy Place of the Sanctuary because people will be judged by
the perfect law of liberty. The judgment takes place where the law is. So Jesus is going to fulfil that function as
well. But do you know what is interesting? After Jesus performs His work in the
Most Holy Place of the Sanctuary, the Bible tells us that He will take off His
priestly garments and He will return to this earth as King.
Coba saya tanya lagi, di manakah penghakiman
terjadi di Bait Suci? Di manakah penghakiman setahun sekali
terjadi? Penghakiman terjadi di
Bilik Maha Suci di Bait Suci karena orang-orang akan dihakimi
oleh hukum yang sempurna yang
memerdekakan orang (Yak 1:25). Penghakiman terjadi di tempat di mana hukum berada. Jadi Yesus akan
menggenapi fungsi itu juga. Tetapi, tahukah kalian apa yang menarik? Setelah
Yesus melaksanakan pekerjaanNya di Bilik Maha Suci dalam Bait Suci, Alkitab
memberitahu kita bahwa Dia akan menanggalkan jubah imamNya dan Dia akan kembali
ke dunia ini sebagai Raja.
The Sanctuary also
tells us that stage of the ministry of Christ. Notice Revelation 19. We will
read first verse 11 and then we’ll jump down to verse 16. Revelation 19:11 “Now I saw heaven opened, and behold, a white
horse. And He who sat on him was called
Faithful and True, and in righteousness He judges and makes war.... And He has
on His robe and on
His thigh a name written,...” what is it?
“... KING OF KINGS AND LORD OF LORDS.” In other words, Jesus will come back
to this earth as King of kings when He has finished His Most Holy Place ministry.
Bait Suci
juga bercerita kepada kita mengenai tahap-tahap pelayanan Kristus. Perhatikan Wahyu 19.
Kita akan membaca ayat 11 dulu lalu kita akan melompat ke ayat 16. Wahyu
19:11 “Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda
putih; dan Ia yang menungganginya bernama: ‘Yang Setia dan Yang Benar’, Ia menghakimi dan berperang
dengan adil. ...Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama...” apa
itu? “...yaitu: ‘Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan’." Dengan
kata lain, Yesus akan kembali ke dunia ini sebagai Raja segala raja ketika Dia
telah menyelesaikan pelayananNya di dalam Bilik Maha Suci.
But do you know
that there’s another ceremony that needs to take place after this? It’s found
in the very next chapter, chapter 20 of Revelation. Have you ever heard about the
Scapegoat ceremony? Well, the
scapegoat was sent to the wilderness to an uninhibited land, well you see
that’s in the next chapter. Revelation
20:1-2, let’s read it. “Then I
saw an angel coming down from heaven, having the key to the bottomless pit and
a great chain in his hand. He laid hold of the dragon, that serpent of old, who is the Devil and Satan, and...” what? “…and bound him...” for how long? “…for a thousand years.”
Tahukah kalian setelah ini ada suatu upacara lain yang harus
terjadi? Ini ditemukan di pasal berikutnya, Wahyu pasal 20. Pernahkah kalian
mendengar tentang upacara kambing
hitam? Nah, si kambing
hitam dikirim ke padang gurun, ke tempat yang tidak ada penghuninya.
Nah ini akan kalian lihat di pasal berikutnya. Wahyu 20:1-2, mari kita baca: “Lalu aku melihat seorang
malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai
besar di tangannya; ia menangkap naga,
si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan...” apa?
“...dan ia
mengikatnya...” untuk
berapa lama? “...seribu tahun lamanya.”
So
the Sanctuary presents the order of all of the steps that Jesus takes in the plan of Salvation.
Jadi, Bait Suci menyatakan urutan setiap langkah yang diambil
Yesus dalam rancangan penyelamatan.
Now
the final point that I want to make in our lecture today is that the
Sanctuary actually explains all the doctrines of the Bible. The Sanctuary is the great magnet that brings
all of the doctrines of the Bible together. Now, let me mention some of those
doctrines.
Does
the Sanctuary present the character of God? It most certainly does. It shows
that God is justice, the law demands
death. But it shows that God is mercy because God takes the judgment upon Himself. It shows His
justice and His love.
Sekarang, poin terakhir yang ingin saya kemukakan dalam
pelajaran hari ini adalah bahwa Bait
Suci sesungguhnya menjelaskan semua doktrin di dalam Alkitab.
Bait Suci adalah magnit yang membawa semua doktrin Alkitab menjadi satu.
Izinkan saya menyebutkan beberapa dari doktrin itu.
Apakah Bait Suci menyatakan karakter Tuhan? Tentu saja. Dia
menunjukkan bahwa Tuhan itu adil, hukum menuntut kematian. Tetapi dia juga
menunjukkan bahwa Tuhan itu welasasih, karena Tuhan memikul hukuman itu
Sendiri. Bait Suci menunjukkan keadilan dan kasih Tuhan.
Does
the Sanctuary present the doctrin of sin? Millions of sacrifices died in the
Sanctuary service showing that the wages of sin is what? Death!
Apakah Bait Suci menyatakan doktrin dosa? Berjuta-juta kurban (binatang) mati dalam
pelayanan Bait Suci, menunjukkan bahwa upah dosa adalah apa? Maut!
Does
the Sanctuary present the humanity of Jesus? It most certainly does. You know,
it’s interesting that the Sanctuary’s outside was very ordinary, but inside it
was beautiful. And that was a picture of Jesus. Inside His character was
beautiful but outside “He had no comeliness that we should desire Him.”
Apakah Bait Suci menyatakan kemanusiaan Yesus? Tentu saja.
Kalian tahu, adalah sangat menarik Bait Suci itu bagian luarnya sangat biasa,
tetapi di dalamnya sangat indah. Dan itulah gambaran dari Yesus. Bagian
dalamNya, karakterNya sangat indah, tetapi
bagian luarnya “Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada ...tidak sehingga
kita menginginkannya.” (Yes
53:2)
Does
the Sancutary present the perfection of
the life of Christ? Yes! Because the priest could not have any blemish, and
the lamb could not have any blemish, which shows that Jesus had to be a perfect sacrifice and
He had to be a perfect priest.
Apakah Bait Allah menyatakan kesempurnaan hidup Kristus? Ya!
Karena para imam tidak boleh punya cacat, dan dombanya juga tidak boleh cacat,
yang menunjukkan bahwa Yesus
harus menjadi kurban yang sempurna dan Dia harus menjadi imam yang sempurna.
Is
death revealed in the Sanctuary? It most certainly is. Is forgiveness revealed in the Sanctuary?
Absolutely! When the sinner placed his sin on the head of the animal, and
confessed his sin on the head of the animal, the transfer was made and now the
sinner could have the assurance of forgiveness.
Apakah kematian dinyatakan oleh Bait Suci. Tentu saja.
Apakah pengampunan dinyatakan oleh Bait Suci? Pasti! Pada saat orang berdosa meletakkan dosanya di atas
kepada hewan [yang akan dikurbankan], dan mengakui dosanya di atas kepala hewan
itu, pemindahan itu terjadi, dan sekarang orang yang berdosa itu boleh
mendapatkan jaminan pengampunan.
Is
the priesthood of Jesus presented in the Sanctuary? Most certainly. Because the priest would take the blood into the Holy
Place, the blood of the victim to whom the sin had been transferred, the blood
was taken in and in this way forgiven sin was transferred into the Sanctuary.
Apakah keimamatan Yesus dinyatakan oleh Bait Suci? Tentu
saja. Karena imam harus membawa darah masuk ke Bilik Suci, darah kurban yang telah menerima dosa yang dipindahkan,
darah itu dibawa masuk dan dengan cara ini dosa yang diampuni dipindahkan ke
Bait Suci.
Is
the importance of the study of Scripture presented in the Sanctuary? Yes, in the table of showbread.
Apakah pentingnya mempelajari Alkitab dinyatakan oleh Bait
Suci? Ya, oleh meja roti sajian.
Is
prayer presented in the Sanctuary? Yes,
the altar of incense. We are going to study all of these things.
Apakah doa dinyatakan oleh Bait Suci? Ya, adanya mezbah dupa.
Kita akan mempelajari semua hal ini.
Is
the importance of the church shedding the light of Jesus Christ through the
power of the Holy Spirit presented in the Sanctuary? Yes, in the 7 branch candlestick.
Apakah pentingnya gereja memancarkan cahaya Yesus Kristus
lewat kuasa Roh Kudus dinyatakan oleh Bait Suci? Ya, oleh ketujuh kaki dian.
Are
angels presented in the Sanctuary? We are going to study this tomorrow morning.
Amazing.
Apakah malaikat dinyatakan oleh Bait Suci? Kita akan
mempelajari ini besok. Mengagumkan.
The
doctrine of baptism is presented in the laver.
Doktrin baptisan dinyatakan oleh bejana pembasuh.
The
Trinity is presented. There is One seated on the throne, before the throne a Lamb is as though He had been slain, and also the 7
branch candlesticks which are called the 7 Spirits of God. The three are there.
Trinitas dinyatakan. Ada Yang duduk di atas takhta, di depan
takhta ada Domba yang seolah-oleh telah disembelih, dan ada ke-7 kaki dian yang
disebut ke-7 Roh Allah. Ketiganya ada di sana.
Tithing
is presented in the Sanctuary. This whole system was sustained by the tithes
and by offerings.
Perpuluhan dinyatakan oleh Bait Suci. Seluruh sistem Bait
Suci ditunjang oleh perpuluhan dan persembahan.
All
of the doctrines of the Bible come together and you see the relationship of those doctrines in the perspective of the Sanctuary. But not
only the general truth but also the distinctive truths.
Semua doktrin dalam Alkitab menjadi satu di sini dan kalian
bisa melihat hubungan dari semua doktrin itu lewat perspektif Bait Suci. Bukan
hanya kebenarannya secara umum, tetapi juga kebenaran=kebenaran khusus.
Is
the judgment presented in the Sanctuary? Absolutely. The cleansing of the
Sanctuary.
Apakah penghakiman dinyatakan oleh Bait Suci? Pasti. Lewat
pembersihan Bait Suci.
Is
the Law presented in the Sanctuary? Yes, it was in the Ark of the Covenant.
Apakah Hukum dinyatakan oleh Bait Suci? Ya, ada di dalam
Tabut Perjanjian.
Is
the Sabbath found in the Sanctuary? Yes it’s in the Ark of the Covenant.
Apakah Sabat ditemukan di dalam Bait Suci? Ya, ada di dalam
Tabut Perjanjian.
Is
healthful living in the Sanctuary? Yes, the manna appointed to healthful living
. We are going to study about that. God gave manna to teach Isreal to have a
simple diet.
Apakah hidup sehat ada di Bait Suci? Ya, manna menunjuk
kepada hidup yang sehat. Kita akan mempelajari hal itu. Tuhan memberikan manna
untuk mengajar orang Israel mengikuti diet yang sederhana.
Is
the state of the dead presented in the Sanctuary? Yes, that rod that sproutted life by the
miracle of God, we’re going to
find, that life comes only through Jesus Christ.
Apakah kondisi orang mati dinyatakan oleh Bati Suci? Ya,
tongkat Harun yang bertunas oleh mujizat Tuhan. Kita akan melihat bahwa hidup ada
hanya melalui Yesus Kristus.
The
antichrist is presented in the Sanctuary as well. He sits in the temple of God,
showing himself to be God.
Antikristus dinyatakan oleh Bait Suci juga. Dia duduk di Bait
Suci Allah, menunjukkan dirinya sebagai Allah.
The
millenium is in the Sanctuary, because the Scapegoat ceremony is found in Revelation
20.
Milenium juga ada di Bait Suci, karena upacara kambing hitam
terdapat di Wahyu 20.
So
all of the doctrines of the Bible are found in the Sanctuary. What a
magnificent lesson God taught through the Hebrew Sanctuary.
Jadi semua doktrin Alkitab ditemukan di dalam Bait Suci.
Betapa hebatnya pelajaran yang diajarkan Tuhan lewat Bait Suci Yahudi.
10 2013
No comments:
Post a Comment