Dibuka
dengan doa.
I’d like to begin in our study today by reading the passage that
we are going to take a look at in the next hour that we will be together.
Matthew chapter 24 and I want to read all of the verses that we will be dealing
with. Matthew 24 and beginning with verse, actually 14. “14
And
this gospel of the kingdom will be preached in all the world as a witness to
all the nations, and then the end will come. Therefore when you see the 'abomination of
desolation,' spoken of by Daniel the prophet, standing in the holy place
(whoever reads, let him understand), 16then let those who are in
Judea flee to the mountains. 17Let him who is on the housetop not go
down to take anything out of his house. 18 And let him who is in the
field not go back to get his clothes. 19 But woe to those who are
pregnant and to those who are nursing babies in those days! 20 And
pray that your flight may not be in winter or on the Sabbath. 21For
then there will be great tribulation, such as has not been since the beginning
of the world until this time, no, nor ever shall be. 22 And unless
those days were shortened, no flesh would be saved; but for the elect's sake
those days will be shortened. 23Then if anyone says to you, 'Look,
here is the Christ!' or
'There!' do not believe it. 24
For false christs and false prophets will rise and show great signs and
wonders to deceive, if possible, even the elect. 25 See, I have told
you beforehand. 26 Therefore if they say to you, 'Look, He is in the
desert!' do not go out; or
'Look, He is in the inner
rooms!' do not believe it. 27For
as the lightning comes from the east and flashes to the west, so also will the
coming of the Son of Man be. 28 For wherever the carcass is, there
the eagles will be gathered together. 29Immediately after the
tribulation of those days the sun will be darkened, and the moon will not give
its light; the stars will fall from heaven, and the powers of the heavens will
be shaken. 30Then the sign of the Son of Man will appear in heaven,
and then all the tribes of the earth will mourn, and they will see the Son of
Man coming on the clouds of heaven with power and great glory. 31And
He will send His angels with a great sound of a trumpet, and they will gather
together His elect from the four winds, from one end of heaven to the other.”
Saya ingin memulai pelajaran kita hari ini dengan membaca kutipan yang
akan kita bahas berikut ini selama satu jam kita bersama-sama. Matius pasal 24,
dan saya ingin membaca semua ayat yang akan kita kupas.
Matius 24 dan mulai dari ayat, tepatnya ayat 14. 14 Dan Injil Kerajaan ini akan
diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu
barulah tiba kesudahannya. 15Jadi apabila kamu melihat ‘Kekejian Yang
Menelantarkan’ ~ yang disebut oleh nabi Daniel ~ berdiri di tempat
kudus –- barangsiapa yang membaca hendaklah dia mengerti ~ 16 Lalu hendaknya orang-orang yang di Yudea
melarikan diri ke pegunungan. 17 Hendaknya dia yang sedang di peranginan di atas rumah tidak turun untuk mengambil apa pum dari rumahnya, 18 dan
hendaknya
dia yang sedang di ladang tidak pulang untuk mengambil pakaiannya. 19 Tetapi celakalah mereka
yang sedang hamil dan mereka yang menyusukan bayi pada masa itu. 20 Dan berdoalah, supaya pelarianmu tidak jatuh pada musim dingin atau pada hari Sabat. 21
Sebab setelah itu akan ada masa kesukaran besar yang seperti itu belum pernah ada sejak awal dunia sampai sekarang, tidak, dan tidak akan pernah
ada lagi. 22 Dan kecuali hari-hari itu dipersingkat, tidak ada yang
hidup yang akan selamat; tetapi demi orang-orang pilihan, hari-hari itu akan dipersingkat.23Lalu jika ada yang berkata kepada kamu: ‘Lihat, Mesias ada di sini’, atau ‘di sana’, jangan kamu percaya. 24
Sebab Mesias-mesias palsu dan
nabi-nabi palsu akan muncul dan akan mempertujukkan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat untuk menyesatkan, sekiranya mungkin, bahkan orang-orang pilihan. 25 Lihat, Aku sudah memberitahu
kamu terlebih dahulu. 26 Jadi, apabila orang berkata kepadamu, ‘Lihat, Ia ada di padang
gurun’, janganlah keluar; atau ‘Lihat, Ia ada di dalam bilik’, jangan percaya. 27 Sebab
seperti kilat yang datang dari sebelah timur dan memancarkan cahayanya ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
28 Karena di mana ada bangkai, di situ burung rajawali akan berkerumun. 29 Segera sesudah masa kesukaran besar pada waktu itu, matahari akan digelapkan dan bulan tidak bercahaya dan
bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan tergoncang. 30 Lalu tanda Anak Manusia akan tampak di langit, kemudian semua bangsa di bumi akan berkabung, dan mereka akan melihat Anak Manusia datang di atas awan-awan di
langit dengan kuasa dan kemuliaan-Nya yang besar. 31 Dan Ia akan mengutus
malaikat-malaikat-Nya dengan bunyi
sangkakala yang dahsyat, dan mereka akan
mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat mata angin, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.
This is the long passage that we are going to take a look at in
our study today. There are many things that we need to cover and we are going
to try and do it within the time constrains that we have, which is one lecture.
We can actually dedicate many lectures to each one of these topics that we have
been studying. But unfortunately when you are
perusing program for television you have to stay within strict parameters
of time.
Inilah
bacaan yang panjang yang akan kita kupas dalam pelajaran kita hari ini.
Ada banyak hal yang harus kita bahas dan kita akan berusaha melakukannya di
dalam batasan waktu yang kita miliki, yaitu satu ceramah. Sebenarnya kita bisa
membuat banyak ceramah untuk membahas salah satu dari topik yang kita
perlajari, tetapi sayangnya bila kita sedang memilih program televisi, kita
harus tunduk kepada parameter waktu yang ketat.
Now the first thing that I would like us to notice is the sequence
of events that we find here in Matthew chapter 24. And I want to compare the
sequence with the book of Revelation.
Nah, hal pertama yang saya ingin kita
perhatikan adalah urut-urutan peristiwa yang kita jumpai di Matius pasal 24
ini. Dan saya mau membandingkannya dengan urut-urutan di dalam kitab Wahyu.
The first thing that I want us to notice is that verse 14 speaks
about the preaching of the gospel, remember that, the preaching of the gospel.
Immediately after that verse, in verse 15 we find the setting up of the
abomination of desolation, which we have interpreted by our study as a national
Sunday Law. We notice, however, that there is going to be a group of
people at this time who will be keeping God’s holy Sabbath. And so, you’ll
notice, we have the preaching of the gospel, then we have the abomination of
desolation which separates two groups. It separates those who leave the city from
those who stay within the city. It separates those who keep the Sabbath, who flee,
and those who stay in the city and are there when the abomination of desolation
is set up.
Hal pertama yang saya ingin kita
perhatikan adalah ayat 14 yang berbicara mengenai pemberitaan Injil, ingat itu, pemberitaan
Injil. Segera setelah ayat itu, di ayat 15 kita mendapati munculnya “kekejian yang menelantarkan”, yang sudah kita kupas dalam pelajaran
kita, yang adalah
Undang-undang Hari Minggu nasional. Namun kita melihat bahwa
pada waktu itu akan ada satu kelompok orang yang akan tetap memelihara hari
Sabat kudus Tuhan.
Jadi, kita lihat bahwa ada pemberitaan
Injil, lalu ada “kekejian yang menelantarkan” yang akan memisahkan dua
kelompok, yaitu kelompok yang akan meninggalkan kota-kota, dan kelompok yang
akan tetap tinggal di kota-kota. Kelompok
yang memelihara hari Sabat yang melarikan diri, dan kelompok
yang tetap tinggal di dalam kota dan masih ada di sana ketika “kekejian yang menelantarkan” dimunculkan.
Then I want you to notice that immediately after this you have the great
tribulation that we read about. Then at the end of the tribulation you
have signs
in the heavens. And then you have the coming of Jesus to pick up His people.
Now it is interesting to notice that this very sequence of
events we find in the book of Revelation.
And you say, “How is that?”
Allow me to make the parallel.
Revelation 14:6 speaks about the preaching of the everlasting gospel
to every nation, kindred, tongue and people. Interestingly enough, after the
Three Angels’ Messages are proclaimed, after the gospel in this new context is
presented to the world, we find at the end of chapter 14 two groups, they are those who
are sealed
with the seal of God, which is God’s holy Sabbath, and we find those
who are marked
with the mark of the Beast. This is parallel to what we found in
Matthew chapter 24.
Lalu saya ingin kalian perhatikan bahwa segera setelah itu,
ada Masa Kesukaran Besar
yang kita baca. Kemudian
pada akhir masa kesukaran besar ini, ada tanda-tanda
di langit. Lalu ada kedatangan
Yesus untuk menjemput umatNya.
Nah, yang menarik itu, ini adalah
urut-urutan peristiwa yang yang juga terdapat di kitab Wahyu.
Dan kalian berkata, “Di mana itu?”
Izinkan saya menunjukkan
persamaannya.
Wahyu 14:6 berbicara mengenai diberitakannya Injil yang kekal
kepada setiap bangsa, suku, bahasa, dan kaum. Yang menarik itu, setelah
Pekabaran Tiga Malaikat diumumkan, setelah Injil dalam konteksnya yang baru ini
disampaikan kepada dunia, di akhir pasal 14 kita menemukan dua kelompok, mereka adalah yang dimeteraikan dengan meterai Allah ~ yang adalah hari Sabat kudus Tuhan,
dan ada kelompok yang dimeteraikan
dengan tanda Binatang. Ini adalah persamaan (paralel) yang kita
temukan di Matius pasal 24.
Interestingly enough, once God’s people have been sealed, and once
the followers of the Beast have been marked, then in Revelation 15 you have the close
of probation. And beginning with chapter 16 you have the falling of
the plagues upon the earth, a terrible time of trouble and crises on
the planet, when the plagues are falling upon the earth. Then interestingly
enough, when you get to chapter 19, you see Jesus Christ seated on a white
horse and the angels of heaven are on white horses following Jesus,
to come to this world to pick up His people.
Now a careful study reveals that the sequence of events of Matthew
chapter 24, is the same sequence of events of the book of Revelation, only
different symbols are actually used.
Yang menarik, begitu umat Tuhan sudah dimeteraikan,
dan begitu pengikut Binatang sudah ditandai, lalu di Wahyu pasal 15 kita dapati
berakhirnya masa kemurahan bagi
dunia. Dan dimulai dengan pasal 16 kita dapati jatuhnya malapetaka-malapetaka
ke atas bumi, suatu masa kesukaran yang hebat dan krisis di atas bumi ketika
malapetaka-malapetaka jatuh ke atas dunia. Lalu, yang menarik, pada waktu kita
tiba di pasal 19, kita melihat Yesus Kristus duduk di atas kuda putih dan para
malaikat Surga mengendarai kuda putih mengikuti Yesus datang ke dunia ini untuk menjemput umatNya.
Jadi, jika kita mempelajari dengan
cermat, maka kita dapati bahwa urut-urutan
peristiwa Matius pasal 24, adalah sama dengan yang ada di kitab Wahyu,
hanya simbol yang berbeda yang dipakai.
Now, notice Matthew 24:21, it says there, “For then there will be great
tribulation…” He said, “… such as has not been
since the beginning of the world until this time, no, nor ever shall be.”
Now, before we study this verse and
the succeeding verses, there is something very important that I need to
explain. And that is, that the abomination of desolation, the tribulation,
and the signs in the heavens have two fulfillments, or actually they are fulfilled
in two stages.
You are saying, “How is this?” Well, let me explain it.
Nah,
perhatikan Matius 24:21, dikatakan di sana, 21 “21 Sebab setelah itu akan ada masa kesukaran besar…” kata
Yesus, “…yang seperti itu belum pernah ada sejak awal dunia sampai sekarang, tidak, dan tidak akan pernah
ada lagi.” Nah, sebelum kita mempelajari ayat ini dan ayat-ayat berikutnya, ada
sesuatu yang sangat penting yang perlu saya jelaskan. Dan itu adalah, bahwa “kekejian
yang menelantarkan”, masa kesukaran Besar,
dan tanda-tanda di langit memiliki dua penggenapan, atau lebih tepatnya mereka
digenapi dalam dua tahap.
Kalian
berkata, “Maksudnya?” Nah,
coba saya jelaskan.
The book of Revelation speaks about a
Beast, and we are told that this Beast rules 42 months, but we are told that at
the end of the 42 months when this Beast persecutes the saints of the Most
High, the Beast receives a deadly wound. And for a while the Beast is out of
commission. It doesn’t function. But after a period, we are told that its
deadly wound is healed. And the whole world marvels after the Beast, and once
again the Beast persecutes. So what I am saying is that this Beast power has two stages of
dominion.
1.
It has a past stage during the 42
months
2.
it will have a future stage when the deadly
wound of this Beast is healed.
The same could be said of Daniel
7:25. It speaks about the Little Horn. The Little Horn persecutes the saints of
the Most High. The Little Horn thinks it can change God’s Law and we know that
the Roman Catholic Papacy attempted to change the Sabbath. Now when you get to
the book of Revelation you have a future fulfillment to what the Little Horn
did. Once again God’s people will be persecuted and we find also that the Mark
of the Beast is going to be imposed in the end time upon God’s people on pain
of death. In other words, the change in God’s Law or the attempted change in
God’s Law, in Daniel 7:25 in the past during the 1260 years represents the
future period when the Mark of the Beast, which is the change in the Law which is the counterfeit day of worship will
be imposed upon people by force of Law.
Kitab
Wahyu berbicara mengenai seekor Binatang, dan kita membaca bahwa Binatang ini
memerintah selama 42 bulan, tetapi kita diberitahu bahwa pada akhir 42 bulan Binatang ini menganiaya orang-orang suci Yang
Mahatinggi, Binatang itu menerima pukulan yang
mematikan. Dan untuk sementara waktu Binatang itu lumpuh. Dia tidak berfungsi.
Tetapi setelah lewat suatu masa, kita diberitahu bahwa luka parahnya sembuh,
dan dunia mengagumi dan mengikuti Binatang itu, dan sekali lagi Binatang itu
melakukan persekusi.
Jadi, maksud saya adalah bahwa Binatang
ini memiliki kekuasaannya dalam dua
tahap.
1. Dia
memiliki tahap yang lampau yaitu selama 42 bulan,
2. dan
dia akan memiliki tahap yang akan datang pada waktu luka parahnya sembuh.
Hal
yang sama bisa dikatakan tentang Daniel 7:25 yang berbicara mengenai si Tanduk
Kecil. Tanduk Kecil ini mempersekusi
orang-orang kudus Yang Mahatinggi. Tanduk Kecil ini berpikir dia bisa mengubah
Hukum Tuhan, dan kita tahu bahwa Kepausan Roma Katolik telah berusaha mengubah
hari Sabat. Nah, jika kita menyimak kitab Wahyu, kita temukan penggenapan di
waktu mendatang atas apa yang dilakukan si Tanduk Kecil. Sekali lagi umat Tuhan
akan dipersekusi, dan kita juga mendapati bahwa tanda
Binatang itu pada akhir zaman akan dipaksakan kepada umat Tuhan disertai ancaman hukuman mati.
Dengan kata lain, diubahnya Hukum Tuhan,
atau upaya untuk mengubah Hukum Tuhan di Daniel 7:25 di masa lampau selama 1260 tahun,
melambangkan masa yang akan datang ketika Tanda
Binatang yaitu perubahan atas Hukum [Tuhan],
hari ibadah yang palsu, akan dipaksakan kepada masyarakat dengan kekuatan pemerintah.
You know we have been studying the
seals in prayer meeting and it is interesting to notice that there are
also two stages of martyrs in the 7 seals of Revelation.
You have the first 4 seals:
v the
first one represents the apostolic church;
v the
second seal represents the persecuted church under the Roman emperors;
v the
third seal represents when darkness entered the church in the days of
Constantine;
v the
fourth seal represents the period when death came into the church, the period
of the inquisition.
v And
then in the 5th seal, which is equivalent by the way to the 5th
church as well,
in
the 5th seal you have these martyrs crying out, they are crying out,
“Until when, Lord, don’t You judge
and avenge our blood on those who shed our blood upon the earth?” And this first group of martyrs that
is crying out, is told to rest a little while until the rest of the martyrs is
complete, which will be killed as they were killed.
Once again the 4th seal represents the
period when God’s people were slain during the 1260 years. But when the deadly
wound is healed, there is going to be another group of martyrs before the close
of probation, and then the number of the martyrs will be complete.
Kalian tahu,
di dalam persekutuan doa, kami sedang mempelajari tentang
meterai-meterai, dan yang menarik adalah juga
ada dua tahap martir di dalam seri ketujuh meterai kitab Wahyu.
Ke-4 meterai
yang pertama adalah:
v yang kesatu melambangkan gereja apostolik;
v yang kedua melambangkan gereja yang dipersekusi oleh
kaisar-kaisar Roma;
v yang ketiga melambangkan ketika kegelapan masuk ke
dalam gereja di zaman Constantine;
v meterai yang keempat melambangkan periode ketika
kematian masuk ke dalam gereja, zaman inkuisisi.
v Kemudian meterai yang kelima, yang adalah ekuivalen
sidang (gereja) yang kelima juga (Wahyu pasal 3),
di meterai yang kelima ada para martir yang
berseru, mereka berseru, ‘Sampai berapa lamakah lagi, ya, Tuhan, yang kudus dan benar, hingga Engkau
menghakimi dan membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di
bumi?” [Wahyu 6:10] Dan kelompok martir yang pertama yang sedang
berseru ini disuruh beristirahat sedikit waktu lagi hingga jumlah mereka yang
harus menjadi martir, yang harus dibunuh sebagaimana mereka dibunuh, tercapai.
Sekali lagi meterai yang keempat
melambangkan periode ketika umat Tuhan dibunuh selama 1260 tahun. Tetapi ketika
luka parah Binatang itu sembuh, akan ada kelompok martir yang lain, sebelum
berakhirnya masa kemurahan Tuhan bagi dunia, dan pada waktu itulah jumlah yang
harus menjadi martir, akan dicapai.
So what I want us to realize is, that
this
period of tribulation has two stages. The first stage is during the
1260 years, the second stage is in the future after the deadly wound is healed.
1.
The first stage are those martyrs
that are slain in the 1260 years.
2.
The second stage is when God’s people
will be slain if they do not receive the mark of the Beast.
The first stage is where the Beast
ruled for 42 months. The second stage is where its deadly wound is healed and
it will persecute again.
Jadi, yang
saya mau kita sadari adalah, Masa
Kesukaran Besar ini ada dua tahap. Yang pertama adalah selama 1260 tahun tersebut,
yang kedua adalah di masa yang akan datang, setelah luka parah Binatang itu
sembuh.
1. Pada tahap yang pertama, adalah para martir yang
terbunuh dalam 1260 tahun.
2. Pada tahap yang kedua adalah ketika umat Allah akan
dibunuh jika mereka menolak menerima Tanda Binatang.
Tahap yang
pertama adalah pada waktu Binatang itu berkuasa selama 42 bulan. Tahap yang
kedua adalah ketika luka parahnya sembuh dan Binatang itu akan menganiaya lagi.
So the “abomination
of desolation” has a past application and a future
application.
1.
The past application is when the
Little Horn thought he could change God’s Law.
2.
The future application is when the
same power imposes the false day of worship which is Sunday, upon the world.
Jadi “kekejian yang
menelantarkan” punya aplikasi di masa lampau dan aplikasi di masa mendatang.
1. Aplikasi masa lampaunya adalah ketika si Tanduk
Kecil berpikir dia bisa mengubah Hukum Tuhan.
2. Aplikasi masa depannya adalah ketika kekuasaan yang
sama memaksakan hari ibadah yang palsu yaitu hari Minggu kepada dunia.
Not only does the “abomination of desolation” has a twofold application but the tribulation as well. During
the 42 months, this Beast or this Little Horn persecuted God’s people. In the
future it is once again going to persecute God’s people.
1.
In the past during the Middle Ages,
God’s people had to flee,
2.
in the end time God’s people are
going to have to flee.
In both cases we find signs in the
heavens that mark the end of the great tribulation.
Bukan saja “kekejian yang menelantarkan”
memiliki aplikasi ganda, tetapi “Masa Kesukaran Besar” juga. Selama
42 bulan, Binatang itu atau si Tanduk Kecil ini mempersekusi umat Tuhan.
Di masa depan dia sekali lagi akan mempersekusi umat Tuhan.
1. Di masa lampau di Abad Pertengahan, umat Tuhan
harus melarikan diri;
2. di akhir zaman umat Tuhan juga harus melarikan
diri.
Dalam kedua kasus itu, kita melihat tanda-tanda di langit
yang menandai akhir dari masa kesukaran besar itu.
You know there were signs in the heavens
we are going to notice when the 1260 years were coming to an end.
But the bible tells us that in connection with the second coming of Jesus there will
be great signs in the heavens announcing the coming of Jesus. Signs in
the sun, the moon and the stars. Are you understanding what I am saying?
Kalian tahu
bahwa ada tanda-tanda di langit
yang akan kita simak, saat 1260 tahun persekusi
itu berakhir. Tetapi
Alkitab memberitahu kita bahwa sehubungan dengan kedatangan Yesus yang kedua
kalinya, di langit juga akan ada
tanda-tanda hebat, yang mengumumkan kedatangan Yesus.
Tanda-tanda pada matahari, bulan, dan bintang. Apakah kalian memahami apa yang
saya katakan?
Now, allow me to read you a couple of
very interesting statements that we find in the Spirit of Prophecy, in the
writings of Ellen White, where it shows that she understood, she caught this
idea of two stages to the great tribulation.
The first is in Desire of Ages page 631, this
is the past stage. She says, “For more than a thousand years such persecution as the world had never
before known was to come upon Christ’s followers. Millions upon millions of His
faithful witnesses were to be slain. Had not God’s hand been stretched out to
preserve His people, all would have perished. ‘But for the elects’ sake,’
He said, ‘those days shall be shortened.’”
So she is talking about the first
stage. By the way, we can’t refer to this as two separate tribulations. They
are two tribulations, they are actually two tribulations in one, because the future
one is a continuation of the past one with a short interruption in
between ~ are you understanding what I am saying? ~ during the time that the
deadly wound is enforced.
Now, notice what she says about the
future application of this period of tribulation. Review and Herald, November 22, 1892. She says, “We are to realize that the
judgments of God are about to fall upon the earth and we should most earnestly
present before the people the warning that the Lord has commissioned us to
give…” and then notice the quotation, “… ‘For then shall be great tribulation, such as was not since the
beginning of the world to this time, no nor ever shall be.’”
Nah, izinkan
saya membacakan dua pernyataan yang sangat menarik yang bisa kita temukan dalan
Roh Nubuat, dalam tulisan-tulisan Ellen White, di mana ditunjukkan bahwa dia
memahami, dia telah menangkap ide dua tahap “Masa Kesukaran Besar” tersebut.
Yang pertama
ada di Desire of Ages hal 631, ini adalah
tahap yang lampau. Ellen White berkata, “Selama lebih dari seribu tahun, persekusi hebat seperti yang belum pernah
dikenal oleh dunia akan terjadi atas pengikut-pengikut Kristus. Berjuta-juta
saksiNya yang setia harus terbunuh waktu itu. Seandainya tangan Tuhan tidak
terentang untuk memelihara umatNya, semua pasti binasa, ‘tetapi demi orang-orang pilihan…’ Yesus
berkata, ‘…masa itu akan dipersingkat.’ (Matius 24:22).”
Jadi
Ellen White berbicara mengenai tahap yang pertama. Sebenarnya kita tidak bisa
menyebut ini sebagai dua masa kesukaran yang terpisah. Memang ada dua kali masa
kesukaran, tetapi sebenarnya keduanya adalah satu, karena yang akan datang itu merupakan kelanjutan dari yang
lampau, yang dipisahkan oleh suatu interupsi singkat di
antaranya ~ apakah kalian paham apa yang saya katakan? ~ selama masa luka parah
itu berlangsung.
Nah,
perhatikan apa kata Ellen White mengenai aplikasi di masa depan dari “Masa Kesukaran Besar” itu. Dalam Review and Herald, terbitan November 22, 1892, Ellen White
berkata, “Kita
harus sadar bahwa penghakiman Tuhan akan segera mengenai dunia ini dan kita
harus menyampaikan kepada masyarakat dengan serius peringatan yang telah dipercayakan
Tuhan kepada kita untuk kita sampaikan…” kemudian
perhatikan kutipannya, ‘Sebab setelah itu akan ada masa
kesukaran
besar yang seperti itu belum pernah ada sejak awal dunia sampai sekarang,
tidak,
dan tidak akan pernah ada lagi.’” (Matius 24:21)
Now, some people say, “But, Pastor
Bohr, it says in Matthew 24 that this is such a terrible tribulation that it
has never been seen and it never will be seen again. So how can you say that
this tribulation during the 1260 years was the worst and then say that the
future tribulation is also going to be the worst?”
The fact is, that the persecution and
the tribulation during the Middle Ages was the worst with regards to length,
whereas the tribulation at the end of time is going to be the worst with
respect to intensity. So there are two emphazes, in other words, the
tribulation during the Middle Ages was the longest, it lasted over a thousand
years in length. But the end time tribulation is going to be more intense, such
as the world has never seen.
Nah,
ada orang yang berkata, “Tetapi, Pastor Bohr, di Matius 24 dikatakan bahwa Masa
Kesukaran Besar itu begitu mengerikan, belum pernah ada
yang melihatnya dan tidak akan ada yang
melihatnya lagi. Jadi bagaimana Anda bisa mengatakan bahwa Masa Kesukaran Besar selama 1260 tahun itu yang paling buruk, lalu Anda berkata
bahwa di masa mendatang Masa Kesukaran Besar
itu juga yang paling buruk?”
Faktanya
adalah, masa penganiayaan dan kesukaran yang terjadi di Abad Pertengahan adalah
yang terburuk bila dilihat dari lamanya. Sedangkan
masa kesukaran pada akhir zaman adalah yang terburuk dilihat dari
intensitasnya. Jadi ada dua penekanan, dengan kata lain Masa Kesukaran Besar selama Abad Pertengahan adalah yang
terpanjang, berlangsung selama seribu tahun lebih. Tetapi Masa Kesukaran Besar
pada akhir zaman tersebut lebih intens, lebih parah, seperti yang belum pernah
dilihat oleh dunia.
Now, I want you to notice Matthew 24:22.
We’ve just mentioned verse 21, let’s read verse 22. It says, “And unless those days were
shortened, no flesh would be…” what? “…no flesh would
be saved; but for the elect's sake those
days will be shortened.”
Who are “the
elect”? You know if you read the books that
have been written on bible prophecy today that you find in bookstores, they’ll
tell you that “the elect” are the Jews that will remain on planet earth after
the church has been raptured to heaven. But unfortunately, or fortunately rather, that explanation does not square
with
Scripture. Do you know for example that this word “elect” is the same word that is translated in the
New Testament “chosen”? In 1 Peter 2:9, Peter says, “you are a chosen generation…”
It is interesting to notice that also
in Romans 8, it says that the elect are those that have been justified, those
that have been sanctified. In other words “the elect” are those who have received Jesus
Christ as Savior and Lord.
Nah, saya mau
kalian memperhatikan Matius 24:22. Kita baru saja menyinggung ayat 21, mari
kita baca ayat 22, dikatakan, “ 22 Dan kecuali hari-hari itu dipersingkat, tidak ada yang
hidup yang akan selamat; tetapi demi orang-orang pilihan, hari-hari itu akan dipersingkat”
Siapakah “orang-orang pilihan” itu? Tahukah kalian jika kita membaca
buku-buku yang ditulis mengenai nubuatan Alkitab yang ada di toko-toko buku hari ini, mereka akan
mengatakan bahwa “orang-orang pilihan” adalah orang-orang Yahudi yang akan
ditinggalkan di planet bumi setelah jemaat (gereja) diangkat ke Surga. Tetapi
sayangnya, atau lebih tepatnya, untungnya, ungkapan tersebut tidak cocok dengan
Firman Tuhan. Tahukah kalian bahwa kata “orang-orang pilihan” ini adalah kata yang sama di Perjanjian Baru ἐκλεκτός [eklektos] yang diterjemahkan “terpilih”? Di 1 Petrus 2:9, Petrus berkata, “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, …”
Yang menarik adalah bila kita simak
Roma 8, dikatakan bahwa orang-orang pilihan adalah mereka yang telah
dibenarkan, mereka yang telah dikuduskan. Dengan kata lain, “orang-orang pilihan” adalah
mereka yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan.
Let me ask you, are God’s elect
going to go through the end time tribulation? Obviously. Because it says here, that unless
these days were shortened not one person would remain alive. But they are going to
be shortened because of whom? “The elect”. If “the elect” aren’t going to go
through this experience why would God need to shorten these days?
Do you know who wants us to think
that we are not going to go through the tribulation? It’s the Devil. Because
the Devil knows that we are going to need a special faith to get
through the tribulation. It’s going to be a faith that needs to be
strong, in the face of opposition, in the faith of hunger, in the face of lost
of liberty, in the face of even the risk of losing our lives. The Devil knows that. And so the
Devil tells Christians, “Hey, you are not going to be on planet earth during
the tribulation, you are going to be enjoying the glories of heaven, and the
Jews on earth are the ones that are going to go through the tribulation.” In
fact, do you know that most of those who expound upon bible prophecy today say
that Revelation 4 through Revelation 20 will be fulfilled after the church has
been raptured to heaven, and it is going to take place with the Jews. If that
is the case, folks, we might as well pack up our bags and cease being SDA,
because we say that the reason we exist is to proclaim the Three Angels’
Messages. But if those messages are going to be proclaimed after the church has
been raptured to heaven, why bother to proclaim them if they apply to the Jews
after the church is gone? Are you understanding what I am saying?
In other words this text makes it very clear
that God’s people are going to go through the tribulation, but God will protect
them in the midst of the tribulation.
In fact like in the destruction of
Jerusalem, those who obeyed and fled and who were Sabbath-keepers not one of
them perished. In the same way, those who go through the tribulation not one will
perish.
Coba saya
tanya, apakah orang-orang pilihan
Tuhan akan menjalani Masa Kesukaran Besar pada akhir zaman?
Jelas sekali. Karena dikatakan di sini, seandainya masa itu tidak dipersingkat,
tidak ada satu manusia pun yang tersisa yang bisa selamat. Tetapi masa itu akan
dipersingkat demi siapa? “Orang-orang pilihan”! Seandainya “orang-orang
pilihan” ini tidak bakal menjalani pengalaman itu, untuk apa Tuhan
mempersingkat masa tersebut?
Tahukah
kalian siapa yang ingin kita berpikir bahwa kita tidak akan melewati masa
kesukaran besar? Setan! Karena Setan
tahu kita bakal membutuhkan iman yang
istimewa untuk bisa melewati masa kesukaran besar itu. Iman itu
harus kuat menghadapi oposisi, menghadapi kelaparan, menghadapi hilangnya
kebebasan, menghadapi bahkan resiko kehilangan nyawa. Iblis tahu itu. Maka
Iblis berkata kepada orang-orang Kristen, “Hei, kamu tidak akan berada di atas
planet bumi selama Masa Kesukaran Besar, kamu akan menikmati kemuliaan di
Surga pada waktu itu, dan orang-orang Yahudi-lah di bumi yang akan
menjalani Masa Kesukaran Besar itu.” Bahkan, tahukah kalian bahwa kebanyakan
mereka yang memberikan penjelasan tentang nubuatan Alkitab sekarang ini berkata
bahwa Wahyu pasal 4 hingga pasal 20 akan digenapi setelah gereja diangkat ke
Surga, dan itu akan terjadi pada orang-orang Yahudi.
Jika demikian
kasusnya, Saudara-saudara, lebih baik kita mengemasi
barang-barang kita dan berhenti menjadi Masehi Advent Hari Ketujuh,
karena kita berkata tujuan kita eksis ini
adalah untuk membawakan Pekabaran Tiga Malaikat. Tetapi jika pekabaran itu akan
disampaikan setelah gereja sudah diangkat ke Surga, untuk apa lagi susah-susah
memberitakannya jika itu berlaku bagi orang Yahudi setelah gereja sudah tidak
ada? Apakah kalian mengerti apa yang saya katakan?
Dengan kata
lain, teks ini mengatakannya dengan sangat
jelas bahwa umat Allah akan menjalani Masa Kesukaran Besar, tetapi Tuhan akan
melindungi mereka di tengah-tengah kesukaran tersebut. Bahkan
seperti dalam peristiwa kehancuran Yerusalem, mereka yang patuh dan lari dan
yang adalah pemelihara hari Sabat, tidak satu pun dari mereka binasa. Demikian
pula dengan cara yang sama, mereka
yang menjalani masa kesukaran besar tidak satu pun akan binasa.
By the way is it possible to go
through tribulation and for God to
protect you in the midst of tribulation? Of course. Wasn’t Israel in Egypt
during the plagues? Of course they were. Didn’t the three young men go through
the fiery furnace and they were protected? Sure. How about Daniel in the lions’
den? Was he protected by the power of
God? So why can’t God protect these people that are going through tribulation?
He can do it. In fact He is going to do it. And He is going to shorten those
days, because if He didn’t there would be absolutely no flesh left alive.
Nah, apakah
mungkin melewati Masa Kesukaran Besar ini tetapi tetap berada
di bawah perlindungan Tuhan? Tentu saja. Bukankah Israel berada di Mesir pada
waktu tulah-tulah jatuh? Tentu saja. Bukankah ketiga orang pemuda
menjalani pengalaman berada di dalam tungku apiyang menyala namun mereka dilindungi? Tentu.
Bagaimana dengan Daniel di dalam kandang singa? Apakah dia dilindungi kuasa
dari Tuhan? Jadi mengapa Tuhan tidak bisa melindungi umatNya yang sedang
menjalani Masa Kesukaran Besar? Tuhan bisa melakukannya. Bahkan Dia pasti akan
melakukannya. Dan Dia akan mempersingkat masa itu, karena seandainya tidak,
tidak akan ada yang hidup yang tersisa.
Now allow me to read you a very interesting
statement that we find in Great Controversy page 631 where Ellen White draws
upon much of the language of Matthew chapter 24. You know it says there, that
you know, when you see the abomination of desolation you should flee to the
mountains, and woe to those who are with child in those days, and pray that
your flight not be in the Sabbath, and so on. Notice Ellen White’s comment on
this in the chapter “On the time of troubles” in The Great
Controversy. She says, “…Yet
for the elect’s sake, the time of trouble will be shortened…” We know what she is referring to.
She says, “…The heavenly sentinels, faithful to their trust, continue
their watch. Though a general decree has fixed the time when
commandment-keepers may be put to death, their enemies will in some cases
anticipate the decree and before the time specified, will endeavor to take
their lives. But none can pass the mighty guardians stationed about every
faithful soul. Some…” notice this, “…
some are assailed in their flight from the cities and villages…” does Matthew chapter 24 speak about
God’s people fleeing from the city into the country? Absolutely. “…Some
are assailed in their flight from the cities and villages but the swords raised
against them break and fall powerless as a straw. Others are defended by angels
in the form of men of war.”
Sekarang
izinkan saya membacakan suatu pernyataan yang sangat menarik yang kita temukan
di Great Controversy hal 631 di mana Ellen
White banyak mengambil dari bahasa Matius pasal
24. Kalian tahu, dikatakan di sana, pada waktu kamu melihat “kekejian yang menelantarkan”
kamu harus melarikan diri ke
gunung-gunung, dan celakalah ibu-ibu yang hamil pada saat itu, dan berdoalah
agar pelarianmu tidak terjadi pada hari Sabat, dan seterusnya. Perhatikan
komentar Ellen White mengenai hal ini di bab “Pada Waktu Kesukaran Besar” di
buku The Great Controversy. Dia berkata, “Tetapi
demi orang-orang pilihan, Masa
Kesukaran Besar itu akan dipersingkat…” Kita sudah paham apa yang dimaksudnya. Dia
berkata, “…Tentara
Surgawi, yang setia pada tugas yang dipercayakan kepada mereka, terus berjaga.
Walaupun suatu perintah yang umum telah menetapkan kapan waktunya para
pemelihara Perintah Allah boleh dibunuh, tetapi musuh-musuh
mereka di beberapa kasus mengantisipasi
surat perintah itu, dan sebelum
waktu yang ditetapkan itu, akan berusaha membunuh mereka. Tetapi tidak ada
yang bisa melewati penjaga-penjaga perkasa yang ditugaskan
berjaga di sekitar setiap orang yang setia. Beberapa dari
mereka…” perhatikan ini, “…beberapa
dari mereka diserang pada waktu mereka melarikan diri dari kota-kota ke
desa-desa…” apakah Matius pasal 24 berbicara tentang umat Allah melarikan diri dari
kota ke pedesaan? Betul sekali. “…Beberapa dari mereka diserang
pada waktu mereka melarikan diri dari kota-kota ke desa-desa, tetapi pedang
yang terangkat untuk membunuh mereka
patah dan jatuh tak berdaya bagaikan jerami. Yang lain-lain dibela oleh
malaikat-malaikat dalam
bentuk tentara-tentara bersenjata.”
So are we suppose to fear the
tribulation, are we suppose to shake in our shoes, because, “Oh, we are going
to go through this terrible tribulation!” No, because God says, “Though you
walk in the shadows of the valley of death you shall fear…” what? “…No evil. A
thousand shall fall on one side, ten thousand to the other side, but no plague
will come and touch your dwelling.”
In other words, God’s people will go
through the tribulation, God will shorten that period, but God’s people will be protected by
mighty angels who will not allow the wicked to touch His people.
Jadi apakah
kita harus takut pada kesukaran, apakah kita harus gemetar di atas kaki kita,
karena “Aduh, kita akan mengalami kesukaran yang mengerikan ini!” Tidak! Karena
Tuhan berkata, “Sekalipun
kamu berjalan melalui lembah bayang-bayang maut,
kamu tidak akan takut pada…” apa? “…yang jahat.” [Maz 23:4]. “Seribu orang akan
jatuh di sisimu, dan sepuluh ribu di tangan
kananmu, tetapi itu tidak akan mendekatimu.”
(Mazmur
91:7). Dengan kata lain umat Tuhan akan mengalami Masa Kesukaran Besar, Tuhan akan
mempersingkat waktunya, tetapi umat
Tuhan akan dilindungi oleh malaikat-malaikat perkasa yang tidak akan
mengizinkan orang-orang jahat menyentuh umatNya.
And then in Matthew 24 we have the
counterfeit second coming of Jesus. Go with me to Matthew 24 and let’s read
verse 23. Matthew 24:23, “Then…” by the word “then” indicates this is taking place after
the close of probation, you see the sequence? Preaching of the gospel ~ the abomination of desolation ~ the two groups are divided ~ the great tribulation ~
and then it says, “Then…”, comes this falsification of the
second coming. So the counterfeiting of the second coming is going to take place after the
close of probation.
And people always ask, they say,
“Pastor Bohr, if the tribulation is after probation closes and the Devil
counterfeits the second coming of Jesus after the close of probation, why would
he do it? All of God’s people are saved and all of the wicked are already lost?
So the Devil knows that if he counterfeits the second coming, he’s not going to
be able to fool God’s people.”
Well, the fact is, folks, that the
Devil is the Devil. He knows that God says, that God’s people will not be
deceived. But ever since he sinned, he harbors this thought that “Perhaps
once, somehow I can
counteract what God says in His word.”
By the way the same thing is going to happen after the millennium. Does the
Devil know that it is written in Revelation 20 that he is going to prepare to
attack the City, that the wicked are going to turn against him before they go
against the City, the Devil knows all of that. So why waste his time, gathering
the wicked around the City to attack the City? Because the Devil is the
Devil. Because the Devil is never going to give up
without a fight. He thinks that at some point he can counteract the
Word of God. He says, “May be this one time, I can go against God’s Word and I
can prevail.” Although by his track record it becomes very clear that he is not
going to be able to do it. Now notice here, “Then if anyone says to
you, 'Look, here is the Christ!' or 'There!' do not…” what? “…do not believe it.”
Lalu di
Matius 24, ada kedatangan kedua Yesus yang dipalsukan. Mari
bersama saya ke Matius 24 dan kita baca
ayat 23. Matius 24:23, “…Lalu…” kata
“Lalu” ini menunjukkan bahwa ini terjadi setelah berakhirnya masa kemurahan
Tuhan bagi dunia, apakah kalian melihat urutannya? Pemberitaan Injil ~
“kekejian yang menelantarkan” ~ pemisahan dua kelompok ~ Masa Kesukaran Besar ~
kemudian dikatakan, “…Lalu…” muncullah
pemalsuan kedatangan Kristus yang kedua. Jadi pemalsuan kedatangan Kristus yang kedua akan terjadi
setelah berakhirnya masa kemurahan Tuhan bagi dunia.
Dan
banyak orang selalu berkata, mereka bilang, “Pastor Bohr, jika Masa Kesukaran
Besar itu terjadi setelah berakhirnya masa kemurahan Tuhan bagi dunia dan Iblis
memalsukan kedatangan Yesus yang kedua setelah berakhirnya masa kemurahan Tuhan
ini, mengapa dia melakukannya? Bukankah semua umat Allah sudah selamat dan
semua orang jahat sudah kehilangan keselamatan mereka? Jadi Iblis seharusnya
tahu bahwa jika dia memalsukan kedatangan Yesus yang kedua, dia toh tidak akan
bisa menipu umat Allah?”
Saudara,
saudara, faktanya adalah, Iblis tetap Iblis. Dia tahu bahwa Tuhan berkata umat
Tuhan tidak akan tertipu. Tetapi sejak dia jatuh dalam dosa, dia menyimpan niat
bahwa “Mungkin sekali saja, entah bagaimana
aku bisa mengubah apa yang Tuhan katakan dalam FirmanNya.” Dan ketahuilah, hal yang sama akan terjadi juga setelah
Millenium (masa 1000 tahun di Surga). Apakah Iblis tahu bahwa di kitab Wahyu
pasal 20 sudah tertulis bahwa dia akan membuat persiapan menyerang Kota Kudus
(Yerusalem Baru), bahwa orang-orang jahat nanti akan berbalik melawan dia
sebelum mereka menyerang Kota Kudus? Iblis tahu itu semua. Jadi mengapa dia
membuang-buang waktu mengumpulkan orang-orang jahat untuk mengepung Kota Kudus
dan menyerang Kota Kudus? Karena Iblis adalah Iblis. Karena Iblis tidak akan pernah mau
menyerah tanpa perlawanan. Dia berpikir, ada saatnya dia bisa
melawan Firman Tuhan. Dia berkata, “Mungkin sekali ini aku bisa melawan Firman
Tuhan dan aku bisa menang.” Walaupun kalau melihat track rekornya sangat jelas
dia tidak akan bisa melakukannya.
Sekarang,
perhatikan di sini “…Lalu jika ada orang berkata kepada kamu: ‘Lihat, Mesias ada di sini’, atau
‘Mesias ada di sana’, jangan…” apa? “…jangan kamu percaya.”
Now, you’ll notice that this is a
general statement, “Then
if anyone says to you, 'Look, here is
the Christ!' or 'There!' do not believe it.”
Let’s go to Matthew 24:24, the very
next verse. “For false christs and false prophets
will rise…” notice “christs” in plural, did you
catch that? “…false christs….” in plural “… and false prophets will rise, and…” what will they do? They will “…show great signs and
wonders to deceive, if possible…” whom? “…even the elect.”
Nah,
kalian perhatikan bahwa ini adalah pernyataan yang secara umum, “…Lalu jika ada yang berkata kepada kamu: ‘Lihat, Mesias ada di sini’, atau ‘di sana’, jangan kamu percaya…” Mari bersama saya ke Matius 24:24, ayat
berikutnya. “…24 Sebab Mesias-mesias palsu dan
nabi-nabi palsu akan muncul…” perhatikan
“mesias-mesias” dalam bentuk jamak, apakah kalian menangkapnya? “…mesias-mesias palsu…” bentuk jamak “…dan nabi-nabi palsu akan
muncul, dan…” apa
yang akan mereka lakukan? “…dan akan mempertujukkan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat untuk menyesatkan, sekiranya mungkin…” siapa? “…bahkan orang-orang
pilihan.”
Who is the target of the Devil? The
elect. By the way, is the group of the elect already clearly defined at this
point? Obviously, yes. Has the sealing taken place? Those that have fled, are
they Sabbath-keepers according to Matthew chapter 24, and the book of
Revelation? Absolutely! Are God’s people fleeing because their lives are in
danger? Yes! Will they be protected by God? Certainly! What is the Devil
going to do as a last resort? He is going to counterfeit the second coming of
Jesus. Notice what it continues saying, “For false christs and false prophets will rise and show great
signs and wonders to deceive, if possible even the elect.” And I want you to notice from “false
christs” plural, suddenly the “false christs” becomes an individual. Notice what
we find in verse 26. “Therefore
if they say to you,…” what? “…'Look, he…”
singular! There are going to be false
christs, but this is the counterfeiting of Christ coming by one
individual. It says,
“…Therefore if they say to you, ‘Look, he is in the desert!' do not go out; or 'Look, he is in the inner rooms!' do not
believe it.” In
other words, verse 26 makes it very clear that there will be one particular individual
who will claim to be Christ with the intention of deceiving God’s
elect.
Siapakah yang
ditarget oleh Iblis? Orang-orang pilihan! Coba, apakah kelompok orang-orang
pilihan ini sudah didefinisikan dengan jelas pada saat ini? Jelas sekali, ya!
Apakah pemeteraian sudah terjadi? Mereka yang sudah melarikan diri apakah
mereka adalah para pemelihara hari Sabat menurut Matius pasal 24 dan kitab
Wahyu? Tepat sekali! Apakah umat Tuhan melarikan diri karena nyawa mereka
terancam? Ya! Akankah Tuhan melindungi mereka?
Tentu saja. Apa yang dilakukan Iblis
sebagai upayanya yang terakhir? Dia akan
memalsukan kedatangan Yesus yang kedua. Perhatikan apa yang
dikatakan selanjutnya, “24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan akan mempertujukkan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat untuk menyesatkan, sekiranya mungkin, bahkan orang-orang pilihan” Dan saya mau kalian memperhatikan
“mesias-mesias palsu” ini dalam bentuk jamak, tiba-tiba “mesias-mesias
palsu” ini berubah menjadi satu individu. Perhatikan apa yang
kita temukan di ayat 26. “…26 Jadi, apabila orang berkata
kepadamu…” apa? “…‘Lihat, ia…” bentuk
tunggal! Akan ada mesias-mesias palsu, tetapi ini ada pemalsuan kedatangan
Kristus oleh satu
individu. Dikatakan, “…Jadi, apabila orang berkata kepadamu,
‘Lihat ia ada di padang gurun’, janganlah keluar; atau: ‘Lihat, ia ada di dalam bilik’,
janganlah kamu percaya.” Dengan kata lain, ayat 26 membuatnya
sangat jelas bahwa nanti akan ada satu individu khusus yang akan mengklaim
sebagai Kristus dengan
tujuan menyesatkan orang-orang pilihan Tuhan.
Now, it is interesting to find in
Scripture that this counterfeit second coming is not going to deceive God’s
people and it is not going to deceive God’s people because the bible makes it very, very clear in multiple places
that when Jesus returns the second time, He is not going to touch this earth. Allow me to share quickly some of
those verses with you.
v Notice
1 Thessalonians 4:16-17.
I am not going to read them. You probably know these verses. It
says “16For the Lord Himself will descend from heaven with a shout, with
the voice of an archangel, and with the trumpet of God. And the dead in Christ
will rise first.17Then we who are alive and remain shall be…” what? “…shall be caught up
together with them in the clouds to meet the Lord…” where?
“…to meet the Lord in the air…” If we are going to meet Him in the air, He did not come
all the way down.
v Matthew
24:30 says that
Jesus will send His angels to gather His elect. Notice, that He
is in the air and He is sending the angels to gather His elect.
v In
2 Thessalonians 2:1,
the apostle Paul is speaking about the second coming and he
speaks about our gathering to Him not His gathering to us, but our gathering to
Him.
v
And
of course you know John 14:3, where Jesus said,
“In My Father's house are many mansions; if it were not so, I would have told you. I go to prepare a place for you. 3And
if I go and prepare a place for you, I will come again…” and stay with you forever. That’s not
what He says! “…I will come again and…” what?
“…and receive you to Myself; that where I am, there you may be also.”
Nah, yang
menarik adalah di dalam Alkitab ditemukan bahwa kedatangan kedua yang dipalsukan ini tidak
akan menyesatkan umat Tuhan, dan itu tidak akan menyesatkan umat Tuhan karena Alkitab sudah membuatnya amat sangat
jelas di pelbagai ayat bahwa pada waktu Yesus kembali kedua kalinya, Dia tidak
akan menyentuh bumi. Izinkan saya membagikan dengan cepat ayat-ayat
tersebut kepada kalian.
v Perhatikan 1 Tesalonika 4:16-17.
Saya tidak akan membacanya. Kira-kira kalian sudah
tahu ayat-ayat itu. Dikatakan, “16 Sebab TUHAN sendiri akan turun dari surga, dengan satu seruan, dengan suara Penghulu
Malaikat, dan dengan sangkakala Allah dan
mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit 17 sesudah
itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan…” diapakan? “…diangkat
bersama-sama dengan mereka dalam awan bertemu
Tuhan di…” di mana? “…bertemu Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama
dengan Tuhan.” Jika
kita akan bertemu dengan Kristus di angkasa, Kristus tidak akan turun sampai ke
bumi.
v Matius
24:30 berkata bahwa
Yesus
akan mengirim malaikat-malaikatNya untuk
mengumpulkan orang-orang pilihan Tuhan. Perhatikan, Yesus ada di angkasa, dan
Dia mengirim malaikat-malaikatNya untuk mengumpulkan orang-orang pilihanNya.
v Di
2 Tesalonika 2:1,
rasul
Paulus berbicara mengenai kedatangan yang kedua dan dia berbicara tentang
dikumpulkannya kita kepada Kristus, bukan Kristus yang datang berkumpul dengan
kita, tetapi kita yang dikumpulkan kepadaNya.
v Dan
tentu saja kalian tahu tentang Yohanes 14:3,
di mana
Yesus berkata, “3 Dan apabila Aku pergi dan menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang
kembali…” dan
tinggal bersama kalian selamanya. Bukan itu yang dikatakan Yesus! “…Aku akan datang kembali dan…” apa? “…dan menerima kamu kepada DiriKu sendiri, supaya di mana Aku berada, kamu
pun boleh berada.”.
Jesus promised Peter, He said, “Where
I am going, you can’t follow Me now. But you will follow Me later.” He says, “I
am going to My Father’s house.” So is Jesus promising
His people that He is going to take them to heaven? Yes.
By the way do you know why the
Protestant churches invented the theory of the rapture? You see, Jesus made two
promises.
1. He
promised first of all that He was going to take His people to His Father’s
house, that’s heaven.
2. But
He made another promise that the meek shall inherit the earth.
So Jesus has to fulfill two promises. He has to fulfill first of all
to take His people to heaven, and secondly the promise to give them the earth
as the inheritors.
So those who teach the rapture say,
“How could Jesus fulfill both of those promises?” Well, the only way is if Jesus comes back 7 years before His
glorious coming and He takes His people to heaven for 7 years, the church to
heaven for 7 years, that fulfills promise nr. 1, and then 7 years later He
comes in His glorious coming, He sets up His kingdom here and there He fulfills
His second promise.
But as Adventists we believe that
both of those promises can be fulfilled in a different way. We believe there is
only one second coming of Jesus, His glorious coming on the clouds of heaven. At that time Jesus will fulfill His
first promise by taking His people to heaven for a thousand years. And then
after the thousand years He will come back, and then the meek will inherit the
earth. In other words it is not necessary to have a pre-tribulation
rapture for Jesus to fulfill both those promises. The key is that the
Millennium will be the period of God’s people where? The period
of God’s people in heaven.
Yesus berjanji kepada Petrus, Dia
berkata, “Ke mana Aku pergi, engkau tidak
dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi engkau akan mengikuti Aku nanti.” [Yohanes 13:36] Yesus berkata, “Aku akan ke rumah
BapaKu.” Jadi apakah Yesus berjanji kepada umatNya bahwa Dia akan membawa
mereka ke Surga? Ya.
Nah, tahukah kalian mengapa
gereja-gereja Protestan mengarang teori Pengangkatan Rahasia? Kalian lihat, Yesus membuat dua janji.
1. Pertama
Dia berjanji bahwa Dia akan membawa umatNya ke rumah BapaNya, yaitu di Surga. [Yohanes 14:2-3]
2. Tetapi
Dia membuat janji yang lain, yaitu bahwa “orang-orang yang menurut (patuh) kepada Tuhan, … akan mewarisi bumi.” [Matius 5:5]
Jadi Yesus harus memenuhi dua janji.
Pertama Dia harus memenuhi janjinya membawa umatNya ke Surga, dan kedua, janji bahwa Dia memberikan bumi
kepada mereka sebagai ahliwarisnya.
Jadi, mereka yang mengajarkan
Pengangkatan berkata, “Bagaimana mungkin Yesus memenuhi dua janji tersebut?” Nah, satu-satunya jalan adalah bila
Yesus kembali 7 tahun sebelum kedatanganNya dengan penuh kemuliaan dan Dia
membawa umatNya (diam-diam) ke
Surga selama 7 tahun, yaitu gerejanya ke Surga selama 7 tahun, ini memenuhi
janji nomor satu; kemudian 7
tahun kemudian, Yesus kembali dengan kemuliaanNya, Dia mendirikan kerajaanNya
di bumi dan saat itu Dia memenuhi janjinya yang kedua.
Tapi sebagai orang Advent kita percaya
bahwa kedua janji tersebut bisa dipenuhi dengan cara yang lain. Kita percaya
bahwa hanya ada satu kedatangan kedua
Yesus, yaitu kedatanganNya dengan penuh kemuliaan di awan-awan di langit.
Pada waktu itu Yesus akan
memenuhi janjinya yang pertama dengan membawa
umatNya ke Surga selama seribu tahun. Lalu, setelah 1000 tahun, Yesus akan kembali
lalu mereka yang menurut, yang patuh pada Tuhan, akan mewarisi
bumi. Dengan kata
lain, tidaklah perlu ada Pengangkatan sebelum Masa Kesukaran Besar bagi Yesus untuk memenuhi kedua
janjiNya. Kuncinya adalah, waktu
Millenium (1000 tahun) itulah yang menjadi periode umat Tuhan
berada di mana? Periode umat
Tuhan berada di Surga.
By the way, did you know that
according to 2 Thessalonians 2 there is going to be a counterfeiting of the
second coming of Jesus? You know, one of the words that is used to
describe the second coming is the word παρουσία
[parousia], that’s translated “coming”. Do you
know that in 2 Thessalonians 2:2-3 it speaks about the fact that Jesus will not
come παρουσία
[parousia] until “the man of sin” is revealed, “the
son of perdition” “who sits in the temple of God”. Now, that Jesus will not come, His παρουσία
[parousia]
will not take place. But later on in the chapter you find the
Antichrist, who according to 2 Thessalonians chapter 2 also has a παρουσία [parousia],
the word is used for him also. It says, “whose
coming, with signs and wonders” and all kinds of lying miracles ~ in
other words, before Jesus comes there is going to be a false παρουσία
[parousia]
or a false coming of Satan, counterfeiting the second coming of Jesus.
Nah, tahukah
kalian bahwa menurut 2 Tesalonika 2, akan
ada pemalsuan kedatangan kedua Yesus? Kalian tahu, salah satu
kata yang dipakai untuk menggambarkan kedatangan Yesus yang kedua adalah kata παρουσία [parousia], yang diterjemahkan “kedatangan.”
Tahukah
kalian 2 Tesalonika 2:2-3 berbicara tentang fakta bahwa Yesus tidak akan
datang, παρουσία [parousia], hingga “manusia
durhaka” [manusia dosa] itu
dinyatakan, yaitu “Anak Kebinasaan” yang “duduk di Bait Allah”. Nah, karena Yesus tidak datang, maka παρουσία [parousia]-Nya tidak akan terjadi. Tetapi kemudian di pasal itu kita mendapatkan
Antikristus, yang menurut 2 Tesalonika pasal 2 juga memiliki παρουσία [parousia],
kata
yang sama dipakai untuk dia juga. Dikatakan, yang kedatangannya disertai “tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban bohong” (ayat 9) dan segala mujizat
palsu ~ dengan kata lain, sebelum
kedatangan Yesus, akan ada παρουσία [parousia] yang palsu, atau kedatangan Setan, yang memalsukan kedatangan Yesus yang kedua.
By the way, do you know that most of the
Christian world is going to receive Satan as Christ? Do you know why?
Because they are expecting when Jesus comes gloriously, they are expecting Him
to set up His kingdom here. So when Satan walks upon the earth and he does
miracles and he speaks some of the beautiful words that Jesus spoke, they are going
to say, “Hoh! This is the Christ!” because they are expecting Christ to come to the
earth. But God’s people will not be deceived. Because we know that when
Jesus comes, He is not coming all the way to the earth.
Tahukah
kalian bahwa kebanyakan orang di
dunia Kristen akan menerima Setan sebagai Kristus? Tahukah
kalian mengapa? Karena mereka mengira ketika Yesus datang dengan kemuliaanNya,
mereka menganggap Kristus akan mendirikan kerajaanNya di sini. Jadi ketika
Setan berjalan di atas bumi dan dia melakukan mujizat-mujizat dan dia
mengucapkan beberapa dari kata-kata yang indah yang pernah diucapkan Yesus,
orang-orang Kristen ini akan berkata, “Hoh! Ini adalah Kristus!” karena mereka mengira Kristus
akan turun ke bumi. Tetapi umat Tuhan tidak akan tertipu, karena kita
tahu bahwa ketika Yesus datang, Dia tidak akan turun sampai ke bumi.
So is it important for us to know where we are going to spend
the Millennium? Of course, it is vitally important. Is it important for us to
realize that there is not going to be a pre-tribulation rapture? It is a matter of life and death.
Jadi, apakah penting bagi kita untuk mengetahui ke mana
kita akan pergi untuk melewatkan Millenium? Tentu saja itu sangat penting.
Apakah penting bagi kita untuk menyadari bahwa tidak akan ada
Pengangkatan sebelum Masa Kesukaran Besar? Itu adalah masalah
hidup dan mati.
Now, allow me to
read you Ellen White’s vivid description of the counterfeit second coming of
Jesus, by Satan. This is found in the book The
Great Controversy pg 625. “As the crowing act in the great drama of deception,
Satan himself will personate Christ….” In other words, he’ll
present himself as Christ. “…The church has long professed to look to the
Savior’s advent as the consummation of her hopes. Now the great deceiver will
make it appear that Christ has come. In different parts of the earth, Satan
will manifest himself among men as a majestic being of dazzling brightness…” by the way, she is commenting on 2 Thessalonians 2, she says “…Satan will manifest himself among men as a majestic being of dazzling
brightness, resembling the description of the Son of God given by John in the
Revelation.…” Listen to this, “ …The glory that surrounds him is unsurpassed by anything that mortal eyes have
yet beheld. The shout of triumph rings out upon the air. ‘Christ has come!
Christ has come!’ The people prostrate themselves in adoration before him,
while he lifts up his hands, and pronounces a blessing upon them, as Christ
blessed his disciples when He was upon the earth. His voice is soft and
subdued, yet full of melody….” See, the Devil can talk full of melody too, “… In gentle, compassionate tones he presents some of the same gracious,
heavenly truths which the Savior uttered…” is he going to speak truth?
He most certainly is, some of them. “…he heals the diseases of
the people…” by the way 2 Thessalonians 2 says that this
Antichrist would perform signs and wonders, and miracles. She continues
saying, “…he heals the diseases of the people
and then, in his assumed character of Christ, he claims to have changed the
Sabbath to Sunday, and commands all to hallow the day which he has blessed. He
declares that those who persist in keeping holy the seventh day are blaspheming
his name by refusing to listen to his angels sent to them with light and truth….” And then she says
this, “…This is the strong, almost
overmastering delusion….” Almost overmastering delusion! By the way that
expression “God will send them strong
delusion”(2 Tesalonika
2:11) comes from where? 2 Thessalonians 2, we need to study that chapter because
it describes how the Devil is going to counterfeit the second coming of Jesus.
Nah, izinkan saya membacakan deskripsi yang hidup dari
Ellen White tentang kedatangan kedua Yesus yang dipalsukan oleh Setan. Ini
ditemui di buku The Great Controversy
hal 625. “Sebagai adegan puncak dalam drama penipuan akbarnya, Setan sendiri akan
menyamar sebagai Kristus…” Dengan kata lain dia akan
menampilkan dirinya sebagai Kristus. “…Sudah lama gereja
mengaku menantikan kedatangan Sang Juruselamat sebagai penggenapan harapannya. Sekarang, si penipu ulung akan membuat seolah-olah Kristus
telah datang. Di pelbagai bagian dunia, Setan akan mewujudkan dirinya di antara
manusia sebagai sosok yang penuh cahaya kemuliaan…” ketahuilah Ellen White sedang mengomentari 2
Tesalonika pasal 2, dia berkata, “…Setan akan mewujudkan
dirinya di antara manusia sebagai sosok yang penuh cahaya kemuliaan, menyerupai
deskripsi Anak Allah yang diberikan Yohanes di kitab Wahyu [Wahyu 1:13-15]…” Dengarkan ini, “…Kemuliaan yang
menyelubunginya tidak ada tandingannya oleh apa pun yang pernah dilihat mata
manusia. Pekik kemenangan terdengar di udara, ‘Kristus telah datang! Kristus
telah datang!’ Orang-orang sujud menyembah di hadapannya dengan penuh adorasi,
sementara dia mengangkat tangannya dan mengucapkan suatu berkat ke atas mereka,
sebagaimana Kristus dulu memberkati murid-muridNya ketika Dia hidup di bumi.
Suaranya lembut dan halus, namun sangat merdu…” Lihat, Iblis
bisa berbicara dengan suara yang merdu juga,
“…dengan nada yang penuh kasih sayang, dia
menyampaikan beberapa kebenaran Surgawi yang sama indahnya dengan yang pernah diucapkan Sang Juruselamat….” Apakah Setan akan bicara kebenaran? Betul sekali,
beberapa kebenaran. “…Dia akan menyembuhkan penyakit orang-orang…” ketahuilah 2 Tesalonika 2 berkata bahwa
Antikristus ini akan mengadakan tanda-tanda dan perbuatan-perbuatan ajaib, dan
mujizat-mujizat. Ellen White melanjutkan berkata, “…dia
menyembuhkan penyakit orang-orang, lalu, dalam penyamarannya sebagai sosok
Kristus, dia mengaku telah mengubah hari Sabat menjadi hari Minggu dan menyuruh
semua untuk menguduskan hari yang telah diberkatinya itu. Dia
[Setan] menyatakan bahwa mereka yang bersikukuh tetap memelihara hari yang
ketujuh berarti menghujat namanya dengan menolak mendengarkan malaikat-malaikatnya yang
telah dikirimkan kepada mereka membawa terang dan kebenaran…” Lalu Ellen White berkata
demikian, “Ini adalah penipuan yang sangat kuat, dan nyaris menyesatkan semua…” Penipuan yang nyaris menyesatkan semua! Ketahuilah ungkapan “Allah mengirimi mereka khayalan palsu yang kuat”, datang dari
mana? 2 Tesalonika 2 (ayat 11), kita perlu mempelajari pasal itu karena itu
menggambarkan bagaimana Iblis akan memalsukan kedatangan Yesus yang kedua.
Now, how are God’s people going to be protected from this almost
overmastering delusion? Allow me to continue reading this statement and I’ll
give you the answer, and then I’ll read the rest of the statement.
Two things:
1.
Satan will not be allowed to counterfeit the manner of Christ’s coming,
the way in which He comes,
according to the bible.
2.
the content of his teachings will unmask him.
The manner of his coming and the content of his teachings.
Nah, bagaimanakah umat Tuhan bisa
dilindungi dari penipuan yang nyaris menyesatkan semua ini? Izinkan saya
melanjutkan membaca pernyataan ini dan saya akan memberikann jawabannya, lalu
saya akan melanjutkan membaca sisa pernyataannya.
Dua hal:
1.
Menurut Alkitab, Setan tidak
diizinkan meniru
cara kedatangan Kristus, bagaimana Yesus
akan datang.
2.
Isi dari ajarannya akan
membuka kedoknya.
Cara kedatangannya dan isi ajarannya.
Now, look for this in the last part of this statement. She says,
“…But the people of God will not be misled. The teachings…” notice this, “…The teachings of this false christ are not in accordance with the
Scriptures. His blessing is pronounced upon the worshipers of the Beast and his
image —the very class upon whom the Bible declares that God’s unmingled wrath
shall be poured out….” In other words, he blesses those upon whom the wrath of God is going to be poured out.
Then she says, “…And, furthermore, Satan is
not permitted to counterfeit the manner of Christ’s advent. The Savior has
warned His people against deception upon this point, and has clearly foretold
the manner of His second coming. ‘There shall arise false christs, and false prophets, and shall show
great signs and wonders; insomuch that, if it were possible, they shall deceive
the very elect.... Wherefore if they shall say unto you, ‘Behold, he is in the
desert…” notice what she is quoting
here as she spoke about this counterfeit coming, here it is again, “…The Savior has warned His people against deception upon this point, and
has clearly foretold the manner of His second coming. ‘There shall arise false christs,
and false prophets, and shall show great signs and wonders; insomuch that, if
it were possible, they shall deceive the very elect.... Wherefore if they shall
say unto you, ‘Behold, he is in the desert go not forth: behold, he is in the
secret chambers; believe it not. For as the lightning cometh out of the east,
and shineth even unto the west; so shall also the coming of the Son of man be…”
And then she concludes by saying this, “…This coming, there is no possibility
of counterfeiting. It will be universally known—witnessed by the whole world.”
Nah, carilah ini di bagian akhir dari
pernyataan ini. Ellen White berkata, “…Tetapi
umat Allah tidak akan tertipu. Ajaran-ajaran…” perhatikan ini, “…Ajaran-ajaran kristus
palsu ini tidak sesuai dengan Alkitab. Berkat yang diucapkannya tertuju bagi penyembah-penyembah Binatang (dari Wahyu 13) dan patungnya ~ justru
golongan yang dinyatakan Alkitab akan mendapat curahan murka Allah sepenuhnya…” Dengan kata lain, dia
memberkati mereka yang justru akan mendapat curahan murka Allah. Lalu Ellen White berkata, “…Dan, selain itu, Setan juga tidak diizinkan memalsukan cara kedatangan
Kristus. Sang Juruselamat telah memperingatkan umatNya akan penipuan ini, dan
telah dengan jelas menubuatkan cara kedatanganNya yang kedua. 24 ‘Sebab
Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan akan mempertujukkan tanda-tanda yang dahsyat dan
mujizat-mujizat untuk menyesatkan, sekiranya
mungkin, bahkan orang-orang
pilihan.… 26 Jadi, apabila orang berkata kepadamu:
‘Lihat, Ia ada di padang gurun’…” perhatikan
apa yang dikutip Ellen White di sini sementara dia berbicara mengenai
kedatangan kedua yang palsu ini. Inilah, sekali lagi, “…Sang Juruselamat telah memperingatkan umatNya
akan penipuan ini, dan telah dengan jelas menubuatkan cara kedatanganNya yang
kedua. 24 ‘Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi
palsu akan muncul dan akan mempertujukkan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat untuk menyesatkan, sekiranya mungkin, bahkan orang-orang pilihan.… 26Jadi, apabila orang berkata kepadamu: ‘Lihat, Ia ada di padang gurun janganlah keluar; atau: ‘Lihat, Ia ada di dalam bilik’,
jangan percaya. 27 Sebab seperti kilat yang datang dari sebelah timur dan memancarkan cahayanya ke barat, demikian
pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.’…” Lalu Ellen
White mengakhirinya dengan berkata demikian, “…Kedatangan ini, tidak ada kemungkinan bisa dipalsukan.
Ini akan diketahui secara universal ~ disaksikan oleh seluruh dunia.”
So what are the two ways in which God’s people are going to protect
themselves from this almost overmastering delusion?
1.
because of the content of the teachings of this false christ
he is going to teach that
Sunday is the day of rest when the bible says that it is the
Sabbath.
2.
he is going to be walking upon
the earth, as a glorious being.
He is not going to be able to counterfeit the coming of Jesus on the clouds
to planet earth in power and great glory.
But, folks, we say “Oh, this will be easy. Piece of cake!” Don’t you think
so. The
Devil can counterfeit things perfectly ~ believe it or not ~ the voice
of Jesus, he has heard the voice of Jesus, many times. He heard it in heaven,
he heard it while Jesus was on earth. He is able to counterfeit the description
of Jesus of the second coming in Scripture. And if we go by our eyes and by our
ears, and by our feelings and emotions and experiences, we will be deceived in
an instant. We must check everything by what the Word of God says.
Jadi umat Tuhan punya dua cara manakah
untuk melindungi diri sendiri dari penipuan yang nyaris menyesatkan semua itu?
1.
Karena isi ajaran kristus
palsu ini
dia akan mengajarkan bahwa hari Minggu adalah hari
perhentian, padahal Alkitab berkata itu adalah hari
Sabat.
2.
Dia akan berjalan di bumi sebagai sosok yang penuh
cahaya kemuliaan.
Dia tidak akan bisa memalsukan
kedatangan Yesus ke planet bumi dengan kuasa dan kemuliaan besar di awan-awan
Tetapi, Saudara-saudara, kita berkata,
“Oh, itu bakal mudah. Gampang!” Jangan berpikir begitu. Iblis bisa meniru hal-hal dengan sempurna
~ percaya atau tidak ~ suara Yesus, dia sudah pernah mendengar suara Yesus
banyak kali. Dia pernah mendengarnya saat masih di Surga, dia mendengarnya saat
Yesus hidup di dunia. Jadi dia akan bisa memalsukan deskripsi Yesus saat kedatanganNya yang kedua dari yang ditulis di Alkitab.
Dan jika kita mengandalkan mata kita, dan telinga kita, dan perasaan kita dan
emosi kita, dan pengalaman kita, kita akan segera tertipu. Kita harus mengecek semuanya dengan apa yang dikatakan
Firman Tuhan.
And then I want you to notice Matthew 24:28. This is a very interesting
verse. You remember the eagles that were the signs of the destruction, the
abomination that was going to lead to desolation and destruction? Notice
Matthew 24:28 “For wherever the carcass is, there
the…” what? “…there the eagles will be
gathered together.”
And we have already studied about the eagle. The eagle of ancient Rome. The
eagle which was adopted by the USA as their symbol. The golden reed around the eagle
representing the sun god, Mithra. And what we find on the Great Seal of
the US? The eagle with its face turned towards the right, arrows in its talons
and a sunburst above its
head.
Lalu saya ingin kalian memperhatikan Matius 24:28. Ini adalah
ayat yang sangat menarik. Kalian ingat burung rajawali yang merupakan tanda
kehancuran, kekejian yang akan membawa penelantaran dan kehancuran? Perhatikan
Matius 24:28 “28
Karena di mana ada bangkai, di situ…” apa? “… burung rajawali** akan berkerumun.”
**Catatan: Tulisan
aslinya adalah ἀετός [aetos] yang adalah burung rajawali,
bukan burung nazar pemakan bangkai menurut terjemahan LAI.
Dan
kita telah mempelajari tentang burung rajawali ini, rajawali dari Roma kuno,
rajawali yang diambil Amerika Serikat sebagai simbol mereka, lingkaran buluh
emas mengelilingi rajawali yang
melambangkan dewa matahari, Mithra. Dan apa yang kita temukan pada Great Seal (Stempel Agung) Amerika Serikat? Rajawali dengan wajahnya menghadap ke
kanan, dengan anak panah pada cakarnya, dan pancaran matahari di atas
kepalanya.
By the way, during the Middle Ages you also see this great abomination of
the sun god. You know, you look in Roman Catholic cathedrals, you look for
example at the St. Peter’s Basilica, or in the Vatican museum it is incredible
the number of illustrations, the number of pictures, the number of artifacts
that contain sunbursts. Once when you enter
St. Peter’s Basilica, the first thing that catch your eye, at least the
first thing that caught my eye is a huge sunburst at the front of St. Peter’s
Basilica. In other words the sun is everywhere. And of course the Roman Catholic church claims that they have
changed the day of worship from God’s Sabbath to the day of the sun.
Protestants have adopted this and Bible prophecy says that ~ believe it
or not ~ that in the USA, this nation represented by the eagle, the day of the
sun will be enforced and those who do not receive this will not be able to buy
or sell and eventually a death decree will be uttered against them. And
probably some of those who are watching are saying, “Pastor Bohr, this is
preposterous, it could never happen in these US.” Well, we have studied that
once before it almost happened. And we also had one full lecture where I read quotations about what the Religious Right in
the US is saying, about the union between Protestants and Catholics, about the
separation of church and state, about the importance of Sunday for them as a
day of rest. We’ve noticed And so before
we say that this is a preposterous interpretation, perhaps we should go back to
Scripture and study Scripture more
carefully.
Nah, pada zaman Abad Pertengahan, kita
juga bisa melihat kekejian hebat dari dewa matahari ini. Kalian tahu, jika
kalian melihat katedral-katedral Roma Katolik, misalnya di Basilika St. Petrus,
atau di museum Vatikan, sungguh menakjubkan jumlah ilustrasi, lukisan, artifak,
yang ada pancaran mataharinya. Begitu kita memasuki Basilika St. Petrus, hal
pertama yang kita lihat ~ paling tidak hal pertama yang saya lihat adalah suatu
pancaran matahari yang sangat besar di depan Basilika St. Petrus.
Dengan kata lain, lambang matahari itu ada di mana-mana.
Dan tentu saja, gereja Roma Katolik
mengakui bahwa mereka telah mengubah hari ibadah dari hari Sabat milik Tuhan ke
hari matahari. Golongan Protestan telah mengadopsi ini dan nubuatan Alkitab
berkata bahwa ~ percaya atau tidak ~ di Amerika Serikat, bangsa yang
dilambangkan oleh burung rajawali ini, hari matahari akan dipaksakan dan mereka
yang tidak mau menerimanya, tidak akan bisa berjual-beli dan akhirnya akan dikeluarkan suatu keputusan untuk
memberi hukuman mati kepada mereka.
Dan mungkin ada dari antara yang
menonton video ini berkata, “Pastor Bohr, ini mustahil, ini tidak mungkin
terjadi di Amerika Serikat.”
Nah, kita sudah mempelajari bahwa dulu
ini nyaris terjadi. Dan kita juga sudah membahasnya dalam satu ceramah di mana
saya telah membacakan kutipan-kutipan tentang apa yang dikatakan golongan Religious Right (pro agama) di Amerika Serikat, tentang
persatuan antara Protestan dan Katolik, tentang pemisahan gereja dan
pemerintahan, tentang pentingnya hari Minggu sebagai hari perhentian bagi
mereka. Kita juga telah menyimak bukan
saja hal ini mungkin, tetapi sudah sedang terjadi di depan mata kita. Dan suatu
kali di tahun 1880-an, sudah pernah terjadi di Amerika Serikat. Sudah ada
Undang-undang Hari Minggu yang diusulkan, yang nyaris disetujui.
Jadi, sebelum kita berkata bahwa ini adalah interpretasi yang tidak masuk akal,
mungkin sebaiknya kita kembali ke Alkitab dan mempelajari Alkitab dengan lebih
teliti.
Now, let’s read verses 29-31 of Matthew 24. It
says there in verse 29, “Immediately
after the tribulation of those days…” remember that I’ve said that the
signs in the heavens have how many fulfillments?
1.
They have a preliminary fulfillment
when the first period of the tribulation is coming to an end,
2.
and they will have another greater fulfillment
on
a worldwide scale announcing the second coming of Jesus at the end of the
second stage of the tribulation.
Now, let’s read this passage. “…Immediately after the tribulation
of those days, the sun will be darkened,
and the moon will not give its light; the stars will fall from heaven, and the
powers of the heavens will be shaken…” These are signs that announced that
Jesus is about to come. Signs in the sun, in the moon, and in the stars. And
then notice verse 30: “…30Then the sign of the Son of
Man will appear in heaven, and then all the tribes of the earth will mourn, and
they will see the Son of Man coming on the clouds of heaven with power and
great glory. 31And He will send His angels with a great sound of a
trumpet, and they will gather together His elect from the four winds, from one
end of heaven to the other.”
Nah, marilah
membaca ayat 29-31 dari Matius 24. Dikatakan di ayat 29, “…29 Segera
sesudah masa kesukaran besar pada waktu itu,…” ingat tadi saya katakan bahwa
tanda-tanda di langit memiliki berapa penggenapan?
1. Mereka
memiliki penggenapan pendahuluan
ketika masa kesukaran besar yang
pertama berakhir,
2. dan
mereka akan memiliki penggenapan yang lebih luas
yang mendunia, yang memproklamirkan
kedatangan Yesus yang kedua pada akhir masa kesukaran tahap yang kedua.
Nah,
marilah kita baca kutipan ini, “…29 Segera
sesudah masa kesukaran besar pada waktu itu,
matahari akan digelapkan dan bulan tidak
bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan tergoncang.…” Ini adalah tanda-tanda yang mengumumkan
bahwa Yesus akan segera datang. Tanda-tanda pada matahari, bulan dan
bintang-bintang. Lalu perhatikan ayat 30, “…30 Lalu tanda Anak Manusia akan tampak di langit, kemudian semua bangsa di bumi akan berkabung, dan mereka akan melihat Anak Manusia datang di atas awan-awan di
langit dengan kuasa dan kemuliaan-Nya yang besar. 31 Dan Ia akan mengutus
malaikat-malaikat-Nya dengan bunyi
sangkakala yang dahsyat, dan mereka akan
mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat mata angin, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.”
Now I want to underline, folks, that
v the Papacy has two stages.
v Therefore the tribulation through
which God’s people go, has two stages.
v The signs in the heavens
also have two stages, indicating that the tribulation is coming to an end and
the coming of Jesus is near.
Now, as Adventists we’ve always said that there were signs that took place
toward the end of the 1260 years which fulfilled bible prophecy. We have for
example the
great Lisbon earthquake in 1755, we have also the Dark Day in 1780, actually
the day got dark and that night the moon looked like it was what? Blood. And
then in
1833 we have the falling of the stars from heaven. Now, interestingly
enough, if you look at the order of the signs, as they are given in Revelation
6:12-13, you’ll notice that there the signs are in the identical order as when
they took place chronologically at the end of the first period of tribulation.
You have first of all a great earthquake, it says there in Revelation 6:12.
Then it says, that the sun would not give its light, then it says that the moon
will be turned into blood or would look like blood and the stars would fall
from heaven. That is the exact chronological sequence of what happened in 1755,
1780, and 1833, exactly chronologically the way we find it in Scripture.
Nah, saya ingin menggarisbawahi,
Saudara-saudara, bahwa
v Kepausan memiliki dua tahap.
v Karena itu Masa Kesukaran Besar
yang harus dijalani umat Tuhan memiliki dua tahap.
v Tanda-tanda di langit juga
memiliki dua tahap, menandakan bahwa masa kesukaran besar itu berakhir dan kedatangan Yesus sudah dekat.
Nah, sebagai orang-orang Advent, kami
selalu berkata bahwa ada tanda-tanda yang terjadi menjelang akhir 1260 tahun
yang menggenapi nubuatan Alkitab. Contohnya, ada gempa bumi besar di Lisbon tahun 1755,
juga ada Hari Gelap di tahun 1780,
sesunggunya pagi hari itu gelap dan malamnya bulan tampak
seperti apa? Seperti darah. Kemudian di tahun
1833 bintang-bintang berjatuhan dari langit. Nah, yang cukup
menarik, jika kita melihat urut-urutan tanda-tanda itu sebagaimana disebutkan
di Wahyu 6:12-13, kita akan melihat bahwa di situ tanda-tanda ini urutannya
sama dengan yang terjadi secara kronologis
pada akhir Masa Kesukaran Besar yang pertama. Pertama ada gempa bumi
besar, seperti yang dikatakan di Wahyu 6:12. Kemudian dikatakan matahari tidak
memberikan terangnya, lalu dikatakan bulan akan berubah menjadi darah atau akan
tampak seperti darah, dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit. Itulah
urut-urutan kronologis yang persis dari apa yang terjadi di tahun 1755, 1780,
dan 1833, kronologinya tepat seperti yang kita temukan dalam Alkitab.
So were there signs in the sun, the moon, and the stars, marking the end of
the period of tribulation? Absolutely. But let me ask you, when God’s people
are being persecuted in the end time tribulation, when this Beast system, when
this Little Horn resurrects the power again, are there going to be signs in the
heavens that announced the second coming of Jesus in power and glory and the
end of the captivity of God’s people? Absolutely.
Jadi apakah tanda-tanda pada matahari,
bulan dan bintang-bintang menandai berakhirnya Masa Kesukaran Besar? Betul
sekali. Tetapi coba saya tanya, ketika umat Tuhan sedang dipersekusi pada Masa Kesukaran Besar
akhir zaman, pada masa sistem Binatang itu, ketika si Tanduk Kecil menghidupkan
kembali kekuasaannya, apakah akan ada tanda-tanda di langit yang mengumumkan
kedatangan Yesus yang kedua dengan kuasa dan kemuliaan dan berakhirnya masa
penawanan bagi umat Allah? Betul sekali.
Now, you’ll
notice that in Revelation 6:12-13 it says that the moon would be turned into
blood and the stars would fall from heaven. But you’ll notice in Matthew 24 we
are told that the sun would not give its light, it says that the moon would not
give its light, and the stars of heaven would not give their light, in other
words they would be darkened. The signs are a little bit different. The signs
of Revelation 6:12-13 are the preliminary signs: the darkening of the
sun, the great earthquake, the moon looking like blood and the falling of the
stars from heaven. In Matthew 24, the emphasis is upon the end time signs because
they are a little bit different. There is the darkening of the sun, there is
the darkening of the moon, and there is also the stars not giving their light,
in other words the stars disappearing from the firmament, disappearing from the
sky.
Nah, kalian akan segera melihat bahwa di Wahyu
6:12-13 dikatakan bahwa bulan akan berubah menjadi arah, dan bintang-bintang
berjatuhan dari langit. Tetapi kita akan melihat di Matius 24 kita mendapat
tahu bahwa matahari akan digelapkan, bulan tidak akan bercahaya dan
bintang-bintang di langit akan berjatuhan. Dengan kata lain mereka semuanya
menjadi gelap. Tanda-tandanya sedikit berbeda. Tanda-tanda di Wahyu 6:12-13 adalah tanda-tanda pendahuluan: matahari menjadi gelap, gempa bumi besar, bulan
seperti darah, dan jatuhnya bintang-bintang. Di Matius 24, penekanannya adalah pada tanda-tanda akhir
zaman karena mereka sedikit berbeda. Ada matahari yang
digelapkan, ada bulan yang digelapkan dan bintang-bintang juga tidak memberikan
cahaya mereka, dengan kata lain bintang-bintang itu lenyap dari cakrawala,
lenyap dari langit.
It says there
in Matthew chapter 24, that
“the powers of the heavens will be shaken.” (v. 29) What are the
powers of the heavens? The powers of the heavens ~ what did God create to rule
the day? You see “to rule” is the word used in Genesis 1:16. The sun rules the
day. What rules the night? The night is ruled by the moon. So the powers
of heavens that are moved, or that don’t give their light, are what? The sun,
the moon and the stars.
Dikatakan di Matius pasal 24, bahwa “kuasa-kuasa langit akan tergoncang” [ay 29]. Kuasa-kuasa
langit itu apa? Kuasa-kuasa langit ~ apa yang diciptakan Tuhan untuk menguasai
siang? Kalian lihat “menguasai” adalah kata yang dipakai di Kejadian 1:16.
Matahari menguasai siang. Apa yang menguasai malam? Malam dikuasai oleh bulan.
Jadi kuasa-kuasa langit yang tergoncang,
atau yang tidak memberikan cahayanya adalah
apa? Matahari, bulan, dan
bintang-bintang.
Interestingly
enough, Ellen White explains that in Early
Writings pg 41, that when God utters His voice, delivering His people, when
He says, “It is done!” the tribulation is finished. She says there that God’s
voice is so powerful ~ you know the voice of Enrico Caruso could break glasses,
and we say, “Wow! What a voice that the vibrations could actually break
glasses.” Well, I tell you, folks, the voice of God is going to be so
powerful according to Early Writings pg
41, she says, “The sun, the moon, and the stars, will be moved out of their
places.” That is the reason
why during the Millennium the planet earth is in darkness because the
sun has been moved out of its place, the moon has been moved out of its place,
the stars no longer shine upon planet earth because at the voice of God, when
God’s people are delivered, at the end of this second stage of the tribulation,
the voice of God is so powerful that the powers of the heavens are moved out of
their places. And that is the reason why when God makes the new heavens and the new earth He is going to once again place the
sun, the moon and the stars in a place
where they will benefit planet earth.
Yang cukup menarik, Ellen White menjelaskan hal itu dalam Early
Writings hal 41,
bahwa ketika Tuhan memperdengarkan suaraNya, menyelamatkan umatNya, ketika Dia
berkata, “Sudah selesai!”, berakhirlah Masa Kesukaran Besar. Ellen White
berkata di sana bahwa suara Tuhan itu begitu besar kuasanya ~ kalian tahu suara
Enrico Caruso yang bisa memecahkan kaca, dan kita berkata, “Wow! Hebat suaranya
yang getarannya benar-benar bisa memecahkan kaca.” Nah, ketahuilah,
Saudara-sauara, suara Tuhan bakal
begitu besar kuasanya menurut Early Writings hal 41, Ellen White berkata, “Matahari,
bulan dan bintang-bintang, akan pindah dari tempat mereka.” Itulah
alasannya mengapa selama
Millenium planet bumi ini gelap gulita karena matahari telah
berpindah dari tempatnya, bulan telah berpindah dari tempatnya, dan
bintang-bintang tidak lagi menyinari planet bumi karena suara Tuhan, ketika
Tuhan menyelamatkan umatNya pada akhir Masa Kesukaran Besar tahap yang kedua.
Suara Tuhan sedemikian besar kuasanya sehingga penguasa
langit pindah dari tempat mereka. Dan itulah alasannya mengapa ketika Tuhan menciptakan langit
baru dan bumi baru, sekali lagi Dia akan menempatkan matahari, bulan dan
bintang-bintang di tempat di mana mereka akan memberikan kebaikan bagi planet
bumi.
Finally I
would like to deal with one point before we draw this to an end. It says
that the sign of the Son of Man will be seen in heaven and He will send His
angels and His angels will go to the four winds and they will gather together
His elect from the four winds (v.
30-31), not only those who are alive and remain, but those who died in Christ
will be raised up. The angels will be sent to gather God’s people, those who
died in Christ and those who are alive and remain, will be gathered together by
the holy angels to be taken up to meet the Lord Jesus in the air.
Akhirnya saya ingin membahas satu poin lagi
sebelum kita mengakhiri pembahasan ini. Dikatakan bahwa tanda Anak Manusia akan
tampak di langit dan Dia akan mengirim malaikat-malaikatNya dan
malaikat-malaikatNya akan pergi ke empat mata angin dan akan mengumpulkan orang-orang
pilihanNya dari keempat mata angin (ay 30-31), bukan hanya mereka yang masih
hidup dan tersisa, tetapi mereka yang sudah mati di dalam Kristus pun akan
dibangkitkan. Para malaikat akan dikirim untuk mengumpulkan umat Tuhan, mereka
yang mati di dalam Kristus dan mereka yang masih hidup dan tersisa akan
dikumpulkan bersama-sama oleh malaikat-malaikat yang kudus untuk diangkat naik
bertemu dengan Tuhan Yesus di angkasa.
Now allow me
to talk about that sign of the second coming. You know what the sign is? I’ll
just be very brief. All we have to do is go back to the story of Elijah. You
know after Elijah went through his experience with the threefold union, you
know, with Ahab and Jezebel, and the
false prophets of Baal ~ by the way
that whole story symbolizes what’s going to happen in the end time ~ after Elijah went through that experience, there
was a death decree given against him and he fled to the wilderness, he went
through a period of tribulation, God fed him while he was in the wilderness and
so on. Immediately after that the bible says that he saw in heavens a little
what? A
little cloud! He goes and looks actually he goes and looks six times,
when he goes and looks the 7th time he sees a little cloud about the
size of a man’s fist. Do you know what that was? That was the chariot that was coming from heaven to pick
up Elijah. Interesting! The story is told in 2 Kings chapter 2. You
know Elijah and Eliza crossed the Jordan river. Elijah had seen the sign. It
was a sign that announced that the chariot is coming, and that he was going to
be picked up by the Lord to be taken to heavenly glory. And then of course we
know what happened when they crossed the Jordan. The bible says that in 2 Kings
2 that a glorious chariot descended from heaven. Do you know what the chariot
of God is? The bible says that the chariots of God are His glorious angels.
And so the glorious angels who drive this chariot they are the wheels that
drive the chariot according to Ezekiel chapter 1, will come and will pick up God’s elect
and put them in the chariot, and then they will be taken to Christ’s heavenly
kingdom to dwell with Him for a period of a thousand years.
Nah, izinkan saya berbicara mengenai tanda kedatangan yang kedua itu.
Kalian tahu apa tandanya? Saya tidak akan mengambil waktu lama. Apa yang perlu
kita lakukan adalah kembali ke kisah Elia. Kalian tahu setelah Elia mendapat
pengalaman dengan persatuan bertiga Ahab dan Izebel dan para nabi palsu Baal ~
ketahuilah seluruh kisah itu melambangkan apa yang akan terjadi pada akhir
zaman ~ setelah Elia mengalami peristiwa itu, keluarlah perintah untuk
menghukum mati dia dan dia melarikan diri ke padang gurun, dan dia menjalani
masa kesukaran besar. Tuhan memberinya makan pada waktu dia berada di padang
gurun dan seterusnya. Langsung setelah itu, Alkitab berkata bahwa dia melihat
di langit suatu apa? Sebuah
awan kecil. Dia pergi dan melihat, tepatnya dia pergi melihat 6
kali. Dan ketika dia pergi melihat yang ke-7 kalinya, dia melihat sebuah awan
yang kecil sebesar kepalan tangan. Tahukah kalian apa itu? Itu adalah kereta yang datang dari Surga untuk menjemput
Elia. Menarik! Kisahnya ada di 2 Raja-raja pasal 2. Kalian tahu
Elia dan Eliza menyeberangi sungai Yordan. Elia telah melihat tandanya. Itu
adalah tanda yang mengumumkan bahwa kereta akan datang dan bahwa dia akan
dijemput oleh Tuhan dan dibawa ke kemuliaan surgawi. Kemudian tentu saja kita
sudah tahu apa yang terjadi pada waktu mereka menyeberangi Yordan. Alkitab
berkata di 2 Raja 2 bahwa suatu kereta yang mulia turun dari Surga. Tahukah
kalian apa itu kereta Tuhan? Alkitab berkata bahwa kereta Tuhan adalah para malaikatNya yang mulia.
Jadi malaikat-malaikat yang mulia ini yang menjalankan kereta, mereka adalah
roda-roda yang menjalankan kereta, menurut Yehezkiel pasal 1, akan datang dan akan menjemput
orang-orang pilihan Tuhan dan menempatkan mereka di dalam
kereta, dan mereka akan dibawa ke kerajaan surgawi Kristus untuk tinggal
bersamaNya selama 1000 tahun.
By the way,
this is the scene that inspired that famous Negro spiritual “Swing Low Sweet
Chariot, coming for to…” what? “…Coming
for to carry me home.” You know that song was composed in the midst of great
tribulation and great persecutions by the African Americans in the US when they
were going through a period of terrible slavery. These songs were composed,
that were the songs of their experience and their desire, in their intense
desire for the suffering to come to an end and for Jesus to return, for the
chariot to come to take His people home.
Nah, inilah adegan yang menjadi inspirasi lagu
spiritual Negro yang terkenal “Swing Low
Sweet Chariot [= Turunlah rendah-rendah,
kereta manis] yang datang untuk…” apa? “…datang untuk membawa aku pulang.” Kalian
tahu, lagu itu diciptakan oleh orang-orang Amerika keturunan Afrika di tengah
masa kesukaran dan masa penganiayaan hebat di Amerika
Serikat ketika mereka mengalami suatu masa perbudakan yang sangat mengerikan.
Lagu-lagu yang diciptakan ini adalah lagu-lagu pengalaman mereka dan kerinduan
mereka, dalam kerinduan mereka yang sangat besar agar penderitaan mereka boleh
berakhir dan agar Yesus kembali, agar kereta itu datang
untuk membawa umatNya pulang.
Well the time
is coming when God’s people are going to be enslaved upon planet earth once
again, jailed, forbidden from buying and selling, under the sentence of death, and then God’s
people will be able probably to compose songs during that period or perhaps
even sing this song, because now it will be the song of the experience of all
of God’s people “Swing low sweet
chariot, coming for to carry me home…” This is the glorious hope of the church,
folks, this is the reason for our existence.
Nah, waktunya akan tiba ketika umat Tuhan akan
diperbudak di planet bumi sekali lagi, dipenjarakan, dilarang membeli dan
menjual, di bawah ancaman
hukuman mati, dan pada waktu itu mungkin umat Tuhan akan bisa menciptakan
lagu-lagu selama masa itu, atau bahkan menyanyikan lagu ini, karena itu akan
menjadi lagu pengalaman semua umat Tuhan, “Turunlah rendah-rendah, kereta
manis, datang untuk membawa aku pulang…” Ini adalah harapan yang mulia dari gereja, Saudara-sauara, inilah alasan
eksistensi kita.
Unfortunately
we have been distracted from our hope. We have been distracted from our roots.
We have been distracted from our message. We have been distracted from our
mission. And we have been distracted from our hope. We are so caught up in this
world. We are so caught up in our things, in our toys, in our houses, in our
money, in our automobiles, in so many things that are going to be destroyed
when Jesus comes. None of this counts. None of this matters. “What shall it
profit a man, if he gains the whole world, and loses his soul?”
Sayangnya, perhatian kita telah dialihkan dari
harapan kita. Perhatian kita telah dialihkan dari akar kita. Perhatian kita
telah dialihkan dari pekabaran kita. Perhatian kita telah dialihkan dari misi
kita. Dan perhatikan kita telah dialihkan dari harapan kita. Kita demikian terikat
pada dunia ini. Kita begitu terikat dengan barang-barang kita, dengan mainan
kita, dengan rumah kita, dengan uang kita, dengan mobil kita, dengan begitu
banyak barang yang akan dihancurkan ketika Yesus datang. Tidak satu pun yang
masuk hitungan. Tidak satu pun yang berarti. “Apa keuntungannya bagi seorang manusia jika dia
mendapatkan seluruh dunia, dan kehilangan nyawanya?” [Markus 8:36]
Folks, there
is a very important preparation that needs to take place before the coming of
Jesus. God’s people ~ if we should be
alive ~ will go through this great
tribulation, the most intense period of persecution in the history of the
world. There
will only be two groups on planet earth. Those who keep God’s holy Sabbath and
those who keep the first day of the week, both of those will be signs
either of obedience or of disobedience. Those who flee will not flee in the
winter or in the Sabbath, because the Sabbath is a day of rest. All of the rest
will remain where they are and when they see the abomination of desolation, it
will be too late, because they have not escaped from the general ruin which is
about to come.
Saudara-saudara, ada suatu persiapan yang sangat
penting yang harus terjadi sebelum kedatangan Yesus. Umat Tuhan ~ jika kita
masih hidup ~ akan mengalami Masa Kesukaran Besar ini, masa persekusi yang paling parah dalam sejarah dunia. Hanya akan ada dua kelompok di planet bumi: mereka yang
memelihara hari Sabat kudus Tuhan, dan mereka yang memelihara hari pertama setiap minggu. Kedua-duanya
akan menjadi tanda, baik tanda
kepatuhan atau tanda pemberontakan. Mereka yang melarikan diri tidak akan melarikan
diri pada musim dingin atau hari Sabat, karena Sabat adalah hari perhentian.
Sisanya akan tinggal di tempat mereka, dan pada
waktu mereka melihat “kekejian yang menelantarkan”, sudah terlambat, karena mereka tidak melarikan
diri dari kehancuran global yang akan datang.
And so God
calls upon us to prepare a character fit for eternity, a character that will withstand
everything and anything that will come. You know that’s not going to
come automatically, it’s not going to be easy, it’s going to be difficult. But
Jesus promises to walk with us all the way. It reminds me of the three young
men who were thrown into the fiery furnace. You know, the firmness of their character was not
formed in that crisis, it was exhibited in that crisis. They had their
minds made up beforehand. They had a close relationship with Jesus beforehand,
before going through that tribulation. The period of the furnace heated hotter
than ever before, just like the final tribulation will be the worst in history
in intensity, and when they appeared before Nebuchadnezzar, who raised this
image in honor of himself, the Beast, and commanded everyone to worship on pain
of death, the young men said, “We will not. We will serve the true God. And the
God whom we serve is able to deliver us, but if He doesn’t, we still are His
servants.” That’s the kind of faith that God wants us to have. A service of love, that
even if nothing good comes we would still serve God because God is our Lord and
because we love Him. That’s the kind of character that God is expecting
from us who will go through this period of tribulation.
Maka Tuhan memanggil kita untuk mempersiapkan suatu tabiat yang
pantas untuk kekekalan, tabiat yang bisa bertahan terhadap segalanya, dan apa
saja yang akan datang. Kalian tahu, itu tidak akan terjadi
secara otomatis, itu tidak akan mudah, itu sulit. Tetapi Yesus berjanji untuk
berjalan setiap hari bersama kita. Ini mengingatkan saya kepada ketiga pemuda
yang dilemparkan ke tungku api yang panas. Kalian tahu, kekokohan tabiat mereka tidak terbentuk pada waktu krisis
itu. Kekokohan tabiat mereka dibuktikan saat krisis
itu. Mereka telah membuat keputusan sebelumnya.
Mereka sudah memiliki hubungan dengan Yesus sebelumnya, sebelum mereka harus
menjalani Masa Kesukaran Besar itu. Waktu tungku tersebut dipanaskan lebih
panas daripada yang pernah terjadi itu sama dengan
masa kesukaran terakhir yang akan menjadi yang paling parah dalam sejarah, dan
ketika mereka muncul di hadapan Nebukadnezar, yang mendirikan patung ini
sebagai kehormatan bagi dirinya sendiri, Binatang itu, yang memerintahkan semua
orang untuk menyembah dengan ancaman hukuman mati, pemuda-pemuda itu berkata,
“Kita menolak. Kita akan menyembah Allah yang benar. Dan Allah yang kita sembah
mampu menyelamatkan kita. Tetapi walaupun Dia tidak menyelamatkan kita, kita
tetap adalah hambaNya.” Itulah iman
yang Tuhan mau kita miliki. Suatu pelayanan atas dasar kasih, bahkan bila tidak
ada hal yang baik yang kita dapatkan, kita tetap akan melayani Tuhan karena
Dialah Tuhan kita dan karena kita mengasihiNya. Itulah tabiat
yang diharapkan Tuhan dari kita yang akan melewati Masa Kesukaran Besar itu.
And so we must
make decisions that will last unto eternity. We must place our priorities in
order. We must take that which we consider primary and put it as secondary. And
take that what we have considered secondary, and place it as primary in our
lives. And I pray to God that that will be the experience of each one of us.
Maka kita harus membuat keputusan yang akan
bertahan hingga kekekalan. Kita harus menempatkan prioritas kita dengan baik.
Kita harus mengambil apa yang kita anggap terutama dan meletakkannya di tempat
yang kedua, dan mengambil apa yang kita anggap tidak penting lalu meletakkannya
di tempat yang utama dalam hidup kita. Dan saya berdoa kepada Tuhan bahwa
itulah yang akan menjadi pengalaman masing-masing kita.
28 11 14
No comments:
Post a Comment