Saturday, January 30, 2016

EPISODE 9 ~ STUDIES IN MATTHEW ~ THE GREAT TRIBULATION ~ STEPHEN BOHR

STUDIES IN MATTHEW
Part 9/14 - Stephen Bohr

THE GREAT TRIBULATION

http://www.youtube.com/watch?v=DHt_DZAyS5s

Dibuka dengan doa.

 

I’d like to begin in our study today by reading the passage that we are going to take a look at in the next hour that we will be together. Matthew chapter 24 and I want to read all of the verses that we will be dealing with. Matthew 24 and beginning with verse, actually 14.  “14 And this gospel of the kingdom will be preached in all the world as a witness to all the nations, and then the end will come. Therefore when you see the 'abomination of desolation,' spoken of by Daniel the prophet, standing in the holy place (whoever reads, let him understand), 16then let those who are in Judea flee to the mountains. 17Let him who is on the housetop not go down to take anything out of his house. 18 And let him who is in the field not go back to get his clothes. 19 But woe to those who are pregnant and to those who are nursing babies in those days! 20 And pray that your flight may not be in winter or on the Sabbath. 21For then there will be great tribulation, such as has not been since the beginning of the world until this time, no, nor ever shall be. 22 And unless those days were shortened, no flesh would be saved; but for the elect's sake those days will be shortened. 23Then if anyone says to you, 'Look, here is the Christ!' or 'There!' do not believe it. 24 For false christs and false prophets will rise and show great signs and wonders to deceive, if possible, even the elect. 25 See, I have told you beforehand. 26 Therefore if they say to you, 'Look, He is in the desert!' do not go out; or 'Look, He is in the inner rooms!' do not believe it. 27For as the lightning comes from the east and flashes to the west, so also will the coming of the Son of Man be. 28 For wherever the carcass is, there the eagles will be gathered together. 29Immediately after the tribulation of those days the sun will be darkened, and the moon will not give its light; the stars will fall from heaven, and the powers of the heavens will be shaken. 30Then the sign of the Son of Man will appear in heaven, and then all the tribes of the earth will mourn, and they will see the Son of Man coming on the clouds of heaven with power and great glory. 31And He will send His angels with a great sound of a trumpet, and they will gather together His elect from the four winds, from one end of heaven to the other.”

 

Saya ingin memulai pelajaran kita hari ini dengan membaca kutipan yang akan kita bahas berikut ini selama satu jam kita bersama-sama. Matius pasal 24, dan saya ingin membaca semua ayat yang akan kita kupas.

Matius 24 dan mulai dari ayat, tepatnya ayat 14. 14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya. 15Jadi apabila kamu melihat ‘Kekejian Yang  Menelantarkan’ ~ yang disebut oleh nabi Daniel ~ berdiri di tempat kudus –- barangsiapa yang membaca hendaklah dia mengerti ~ 16 Lalu hendaknya orang-orang yang di Yudea  melarikan diri ke pegunungan. 17 Hendaknya dia yang sedang di peranginan di atas rumah tidak turun untuk mengambil apa pum dari rumahnya, 18 dan hendaknya dia yang sedang di ladang tidak pulang untuk mengambil pakaiannya. 19 Tetapi celakalah mereka yang sedang hamil dan mereka yang menyusukan bayi pada masa itu. 20 Dan berdoalah, supaya pelarianmu tidak jatuh pada musim dingin atau pada hari Sabat. 21 Sebab setelah itu akan ada masa kesukaran besar yang seperti itu belum pernah ada sejak awal dunia sampai sekarang, tidak, dan tidak akan pernah ada lagi. 22 Dan kecuali hari-hari itu dipersingkat, tidak ada yang hidup yang akan selamat; tetapi demi orang-orang pilihan, hari-hari itu akan dipersingkat.23Lalu  jika ada yang berkata kepada kamu: ‘Lihat, Mesias ada di sini’, atau ‘di sana’, jangan kamu percaya. 24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan akan mempertujukkan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat untuk menyesatkan, sekiranya mungkin, bahkan orang-orang pilihan. 25 Lihat, Aku sudah memberitahu kamu terlebih dahulu. 26 Jadi, apabila orang berkata kepadamu, ‘Lihat, Ia ada di padang gurun’, janganlah keluar; atau ‘Lihat, Ia ada di dalam bilik’, jangan percaya. 27 Sebab seperti kilat yang datang dari sebelah timur dan memancarkan cahayanya ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia. 28 Karena  di mana ada bangkai, di situ burung rajawali akan berkerumun. 29 Segera sesudah masa kesukaran besar pada waktu itu, matahari akan digelapkan dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan tergoncang. 30 Lalu tanda Anak Manusia akan tampak di langit, kemudian semua bangsa di bumi akan berkabung, dan mereka akan melihat Anak Manusia datang di atas awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan-Nya yang besar. 31 Dan Ia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dengan bunyi sangkakala yang dahsyat,  dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat mata angin, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.

 

 

This is the long passage that we are going to take a look at in our study today. There are many things that we need to cover and we are going to try and do it within the time constrains that we have, which is one lecture. We can actually dedicate many lectures to each one of these topics that we have been studying. But unfortunately when you are   perusing program for television you have to stay within strict parameters of time.

 

Inilah  bacaan yang panjang yang akan kita kupas dalam pelajaran kita hari ini. Ada banyak hal yang harus kita bahas dan kita akan berusaha melakukannya di dalam batasan waktu yang kita miliki, yaitu satu ceramah. Sebenarnya kita bisa membuat banyak ceramah untuk membahas salah satu dari topik yang kita perlajari, tetapi sayangnya bila kita sedang memilih program televisi, kita harus tunduk kepada parameter waktu yang ketat.  

 

 

Now the first thing that I would like us to notice is the sequence of events that we find here in Matthew chapter 24. And I want to compare the sequence with the book of Revelation.

 

Nah, hal pertama yang saya ingin kita perhatikan adalah urut-urutan peristiwa yang kita jumpai di Matius pasal 24 ini. Dan saya mau membandingkannya dengan urut-urutan di dalam kitab Wahyu.

 

 

The first thing that I want us to notice is that verse 14 speaks about the preaching of the gospel, remember that, the preaching of the gospel. Immediately after that verse, in verse 15 we find the setting up of the abomination of desolation, which we have interpreted by our study as a national Sunday Law. We notice, however, that there is going to be a group of people at this time who will be keeping God’s holy Sabbath. And so, you’ll notice, we have the preaching of the gospel, then we have the abomination of desolation which separates two groups. It separates those who leave the city from those who stay within the city. It separates those who keep the Sabbath, who flee, and those who stay in the city and are there when the abomination of desolation is set up.

 

Hal pertama yang saya ingin kita perhatikan adalah ayat 14 yang berbicara mengenai pemberitaan Injil, ingat itu, pemberitaan Injil. Segera setelah ayat itu, di ayat 15 kita mendapati munculnya kekejian yang menelantarkan”, yang sudah kita kupas dalam pelajaran kita, yang adalah Undang-undang Hari Minggu nasional. Namun kita melihat bahwa pada waktu itu akan ada satu kelompok orang yang akan tetap memelihara hari Sabat kudus Tuhan.

Jadi, kita lihat bahwa ada pemberitaan Injil, lalu ada “kekejian yang menelantarkan” yang akan memisahkan dua kelompok, yaitu kelompok yang akan meninggalkan kota-kota, dan kelompok yang akan tetap tinggal di kota-kota. Kelompok yang memelihara hari Sabat yang melarikan diri, dan kelompok yang tetap tinggal di dalam kota dan masih ada di sana ketika “kekejian yang menelantarkan” dimunculkan.

 

 

Then I want you to notice that immediately after this you have the great tribulation that we read about. Then at the end of the tribulation you have signs in the heavens. And then you have the coming of Jesus to pick up His people.

Now it is interesting to notice that this very sequence of events we find in the book of Revelation.

And you say, “How is that?”

Allow me to make the parallel.

Revelation 14:6 speaks about the preaching of the everlasting gospel to every nation, kindred, tongue and people. Interestingly enough, after the Three Angels’ Messages are proclaimed, after the gospel in this new context is presented to the world, we find at the end of chapter 14 two groups, they are those who are sealed with the seal of God, which is God’s holy Sabbath, and we find those who are marked with the mark of the Beast. This is parallel to what we found in Matthew chapter 24.

 

Lalu saya ingin kalian perhatikan bahwa segera setelah itu, ada Masa Kesukaran Besar yang kita baca. Kemudian pada akhir masa kesukaran besar ini, ada tanda-tanda di langit. Lalu ada kedatangan Yesus untuk menjemput umatNya.

Nah, yang menarik itu, ini adalah urut-urutan peristiwa yang yang juga terdapat di kitab Wahyu.

Dan kalian berkata, “Di mana itu?”

Izinkan saya menunjukkan persamaannya. 

Wahyu 14:6 berbicara mengenai diberitakannya Injil yang kekal kepada setiap bangsa, suku, bahasa, dan kaum. Yang menarik itu, setelah Pekabaran Tiga Malaikat diumumkan, setelah Injil dalam konteksnya yang baru ini disampaikan kepada dunia, di akhir pasal 14 kita menemukan dua kelompok, mereka adalah yang dimeteraikan dengan  meterai Allah ~ yang adalah hari Sabat kudus Tuhan, dan ada kelompok yang dimeteraikan dengan tanda Binatang. Ini adalah persamaan (paralel) yang kita temukan di Matius pasal 24.

 

 

Interestingly enough, once God’s people have been sealed, and once the followers of the Beast have been marked, then in Revelation 15 you have the close of probation. And beginning with chapter 16 you have the falling of the plagues upon the earth, a terrible time of trouble and crises on the planet, when the plagues are falling upon the earth. Then interestingly enough, when you get to chapter 19, you see Jesus Christ seated on a white horse and the angels of heaven are on white horses following Jesus, to come to this world to pick up His people.

Now a careful study reveals that the sequence of events of Matthew chapter 24, is the same sequence of events of the book of Revelation, only different symbols are actually used.

 

Yang menarik, begitu umat Tuhan sudah dimeteraikan, dan begitu pengikut Binatang sudah ditandai, lalu di Wahyu pasal 15 kita dapati berakhirnya masa kemurahan bagi dunia. Dan dimulai dengan pasal 16 kita dapati jatuhnya malapetaka-malapetaka ke atas bumi, suatu masa kesukaran yang hebat dan krisis di atas bumi ketika malapetaka-malapetaka jatuh ke atas dunia. Lalu, yang menarik, pada waktu kita tiba di pasal 19, kita melihat Yesus Kristus duduk di atas kuda putih dan para malaikat Surga mengendarai kuda putih mengikuti Yesus datang ke dunia ini untuk menjemput umatNya.

Jadi, jika kita mempelajari dengan cermat, maka kita dapati bahwa urut-urutan peristiwa Matius pasal 24, adalah sama dengan yang ada di kitab Wahyu, hanya simbol yang berbeda yang dipakai.

 

 

Now, notice Matthew 24:21, it says there, For then there will be great tribulation…”  He said,  “… such as has not been since the beginning of the world until this time, no, nor ever shall be.”

Now, before we study this verse and the succeeding verses, there is something very important that I need to explain. And that is, that the abomination of desolation, the tribulation, and the signs in the heavens have two fulfillments, or actually they are fulfilled in two stages.

You are saying, “How is this?” Well, let me explain it.

 

Nah, perhatikan Matius 24:21, dikatakan di sana, 21   “21 Sebab setelah itu akan ada masa kesukaran besar…”  kata Yesus, “…yang seperti itu belum pernah ada sejak awal dunia sampai sekarang, tidak, dan tidak akan pernah ada lagi. Nah, sebelum kita mempelajari ayat ini dan ayat-ayat berikutnya, ada sesuatu yang sangat penting yang perlu saya jelaskan. Dan itu adalah, bahwa kekejian yang menelantarkan”, masa kesukaran Besar, dan tanda-tanda di langit memiliki dua penggenapan, atau lebih tepatnya mereka digenapi dalam dua tahap.

Kalian berkata, “Maksudnya?” Nah, coba saya jelaskan.

 

 

The book of Revelation speaks about a Beast, and we are told that this Beast rules 42 months, but we are told that at the end of the 42 months when this Beast persecutes the saints of the Most High, the Beast receives a deadly wound. And for a while the Beast is out of commission. It doesn’t function. But after a period, we are told that its deadly wound is healed. And the whole world marvels after the Beast, and once again the Beast persecutes. So what I am saying is that this Beast power has two stages of dominion.

1.    It has a past stage during the 42 months

2.    it will have a future stage when the deadly wound of this Beast is healed.

 

The same could be said of Daniel 7:25. It speaks about the Little Horn. The Little Horn persecutes the saints of the Most High. The Little Horn thinks it can change God’s Law and we know that the Roman Catholic Papacy attempted to change the Sabbath. Now when you get to the book of Revelation you have a future fulfillment to what the Little Horn did. Once again God’s people will be persecuted and we find also that the Mark of the Beast is going to be imposed in the end time upon God’s people on pain of death. In other words, the change in God’s Law or the attempted change in God’s Law, in Daniel 7:25 in the past during the 1260 years represents the future period when the Mark of the Beast, which is the change in the Law   which is the counterfeit day of worship will be imposed upon people by force of Law.

 

Kitab Wahyu berbicara mengenai seekor Binatang, dan kita membaca bahwa Binatang ini memerintah selama 42 bulan, tetapi kita diberitahu bahwa pada akhir 42 bulan Binatang ini menganiaya orang-orang suci Yang Mahatinggi, Binatang itu menerima pukulan yang mematikan. Dan untuk sementara waktu Binatang itu lumpuh. Dia tidak berfungsi. Tetapi setelah lewat suatu masa, kita diberitahu bahwa luka parahnya sembuh, dan dunia mengagumi dan mengikuti Binatang itu, dan sekali lagi Binatang itu melakukan persekusi. Jadi, maksud saya adalah bahwa Binatang ini memiliki kekuasaannya dalam dua tahap.

1.    Dia memiliki tahap yang lampau yaitu selama 42 bulan,

2.    dan dia akan memiliki tahap yang akan datang pada waktu luka parahnya sembuh.

 

Hal yang sama bisa dikatakan tentang Daniel 7:25 yang berbicara mengenai si Tanduk Kecil. Tanduk Kecil ini mempersekusi orang-orang kudus Yang Mahatinggi. Tanduk Kecil ini berpikir dia bisa mengubah Hukum Tuhan, dan kita tahu bahwa Kepausan Roma Katolik telah berusaha mengubah hari Sabat. Nah, jika kita menyimak kitab Wahyu, kita temukan penggenapan di waktu mendatang atas apa yang dilakukan si Tanduk Kecil. Sekali lagi umat Tuhan akan dipersekusi, dan kita juga mendapati bahwa tanda Binatang itu pada akhir zaman akan dipaksakan kepada  umat Tuhan disertai ancaman hukuman mati. Dengan kata lain, diubahnya Hukum Tuhan, atau upaya untuk mengubah Hukum Tuhan di Daniel 7:25 di masa lampau selama 1260 tahun, melambangkan masa yang akan datang ketika Tanda Binatang yaitu perubahan atas Hukum [Tuhan], hari ibadah yang palsu, akan dipaksakan kepada masyarakat dengan kekuatan pemerintah.

 

 

You know we have been studying the seals in prayer meeting and it is interesting to notice that there are also two stages of martyrs in the 7 seals of Revelation.

You have the first 4 seals:

v   the first one represents the apostolic church;

v   the second seal represents the persecuted church under the Roman emperors;

v   the third seal represents when darkness entered the church in the days of Constantine;

v   the fourth seal represents the period when death came into the church, the period of the inquisition.

v   And then in the 5th seal, which is equivalent by the way to the 5th church as well,

in the 5th seal you have these martyrs crying out, they are crying out, “Until when, Lord, don’t You judge and avenge our blood on those who shed our blood upon the earth?” And this first group of martyrs that is crying out, is told to rest a little while until the rest of the martyrs is complete, which will be killed as they were killed.

Once again the 4th seal represents the period when God’s people were slain during the 1260 years. But when the deadly wound is healed, there is going to be another group of martyrs before the close of probation, and then the number of the martyrs will be complete.

 

Kalian tahu, di dalam persekutuan doa, kami sedang mempelajari tentang meterai-meterai, dan yang menarik adalah juga ada dua tahap martir di dalam seri ketujuh meterai kitab Wahyu.

Ke-4 meterai yang pertama adalah:

v   yang kesatu melambangkan gereja apostolik;

v   yang kedua melambangkan gereja yang dipersekusi oleh kaisar-kaisar Roma;

v   yang ketiga melambangkan ketika kegelapan masuk ke dalam gereja di zaman Constantine;

v   meterai yang keempat melambangkan periode ketika kematian masuk ke dalam gereja, zaman inkuisisi.

v   Kemudian meterai yang kelima, yang adalah ekuivalen sidang (gereja) yang kelima juga (Wahyu pasal 3),

di meterai yang kelima ada para martir yang berseru, mereka berseru, Sampai berapa lamakah lagi, ya, Tuhan, yang kudus dan benar, hingga Engkau  menghakimi dan membalaskan darah kami kepada mereka  yang diam di bumi? [Wahyu 6:10] Dan kelompok martir yang pertama yang sedang berseru ini disuruh beristirahat sedikit waktu lagi hingga jumlah mereka yang harus menjadi martir, yang harus dibunuh sebagaimana mereka dibunuh, tercapai.

Sekali lagi meterai yang keempat melambangkan periode ketika umat Tuhan dibunuh selama 1260 tahun. Tetapi ketika luka parah Binatang itu sembuh, akan ada kelompok martir yang lain, sebelum berakhirnya masa kemurahan Tuhan bagi dunia, dan pada waktu itulah jumlah yang harus menjadi martir, akan dicapai.

 

 

So what I want us to realize is, that this period of tribulation has two stages. The first stage is during the 1260 years, the second stage is in the future after the deadly wound is healed.

1.    The first stage are those martyrs that are slain in the 1260 years.

2.    The second stage is when God’s people will be slain if they do not receive the mark of the Beast.

The first stage is where the Beast ruled for 42 months. The second stage is where its deadly wound is healed and it will persecute again.

 

Jadi, yang saya mau kita sadari adalah, Masa Kesukaran Besar ini ada dua tahap. Yang pertama adalah selama 1260 tahun tersebut, yang kedua adalah di masa yang akan datang, setelah luka parah Binatang itu sembuh.

1.    Pada tahap yang pertama, adalah para martir yang terbunuh dalam 1260 tahun.

2.    Pada tahap yang kedua adalah ketika umat Allah akan dibunuh jika mereka menolak menerima Tanda Binatang.

Tahap yang pertama adalah pada waktu Binatang itu berkuasa selama 42 bulan. Tahap yang kedua adalah ketika luka parahnya sembuh dan Binatang itu akan menganiaya lagi.

 

 

So the abomination of desolation has a past application and a future application.

1.    The past application is when the Little Horn thought he could change God’s Law.

2.    The future application is when the same power imposes the false day of worship which is Sunday, upon the world.

 

Jadi kekejian yang menelantarkan” punya aplikasi di masa lampau dan aplikasi di masa mendatang.

1.    Aplikasi masa lampaunya adalah ketika si Tanduk Kecil berpikir dia bisa mengubah Hukum Tuhan.

2.    Aplikasi masa depannya adalah ketika kekuasaan yang sama memaksakan hari ibadah yang palsu yaitu hari Minggu kepada dunia.

 

 

Not only does the abomination of desolation has a twofold application but the tribulation as well. During the 42 months, this Beast or this Little Horn persecuted God’s people. In the future it is once again going to persecute God’s people.

1.    In the past during the Middle Ages, God’s people had to flee,

2.    in the end time God’s people are going to have to flee.

In both cases we find signs in the heavens that mark the end of the great tribulation.

 

Bukan saja “kekejian yang menelantarkan” memiliki aplikasi ganda, tetapi “Masa Kesukaran Besar juga. Selama 42 bulan, Binatang itu atau si Tanduk Kecil ini mempersekusi umat Tuhan. Di masa depan dia sekali lagi akan mempersekusi umat Tuhan.

1.    Di masa lampau di Abad Pertengahan, umat Tuhan harus melarikan diri;

2.    di akhir zaman umat Tuhan juga harus melarikan diri.

Dalam kedua kasus itu, kita melihat tanda-tanda di langit yang menandai akhir dari masa kesukaran besar itu.

 

 

You know there were signs in the heavens we are going to notice when the 1260 years were coming to an end. But the bible tells us that in connection with the second coming of Jesus there will be great signs in the heavens announcing the coming of Jesus. Signs in the sun, the moon and the stars. Are you understanding what I am saying?

 

Kalian tahu bahwa ada tanda-tanda di langit yang akan kita simak, saat 1260 tahun persekusi itu berakhir. Tetapi Alkitab memberitahu kita bahwa sehubungan dengan kedatangan Yesus yang kedua kalinya, di langit juga akan ada tanda-tanda hebat, yang mengumumkan kedatangan Yesus. Tanda-tanda pada matahari, bulan, dan bintang. Apakah kalian memahami apa yang saya katakan?

 

 

Now, allow me to read you a couple of very interesting statements that we find in the Spirit of Prophecy, in the writings of Ellen White, where it shows that she understood, she caught this idea of two stages to the great tribulation.

The first is in Desire of Ages page 631, this is the past stage. She says, “For more than a thousand years such persecution as the world had never before known was to come upon Christ’s followers. Millions upon millions of His faithful witnesses were to be slain. Had not God’s hand been stretched out to preserve His people, all would have perished. ‘But for the elects’ sake,’ He said, ‘those days shall be shortened.’”

So she is talking about the first stage. By the way, we can’t refer to this as two separate tribulations. They are two tribulations, they are actually two tribulations in one, because the future one is a continuation of the past one with a short interruption in between ~ are you understanding what I am saying? ~ during the time that the deadly wound is enforced.

Now, notice what she says about the future application of this period of tribulation. Review and Herald, November 22, 1892. She says, “We are to realize that the judgments of God are about to fall upon the earth and we should most earnestly present before the people the warning that the Lord has commissioned us to give…” and then notice the quotation, “… ‘For then shall be great tribulation, such as was not since the beginning of the world to this time, no nor ever shall be.’”

 

Nah, izinkan saya membacakan dua pernyataan yang sangat menarik yang bisa kita temukan dalan Roh Nubuat, dalam tulisan-tulisan Ellen White, di mana ditunjukkan bahwa dia memahami, dia telah menangkap ide dua tahap “Masa Kesukaran Besar tersebut.

Yang pertama ada di Desire of Ages hal 631, ini adalah tahap yang lampau. Ellen White berkata, “Selama lebih dari seribu tahun, persekusi hebat seperti yang belum pernah dikenal oleh dunia akan terjadi atas pengikut-pengikut Kristus. Berjuta-juta saksiNya yang setia harus terbunuh waktu itu. Seandainya tangan Tuhan tidak terentang untuk memelihara umatNya, semua pasti binasa, tetapi demi orang-orang pilihan…’ Yesus berkata,  ‘…masa itu akan dipersingkat.(Matius 24:22).

Jadi Ellen White berbicara mengenai tahap yang pertama. Sebenarnya kita tidak bisa menyebut ini sebagai dua masa kesukaran yang terpisah. Memang ada dua kali masa kesukaran, tetapi sebenarnya keduanya adalah satu, karena yang akan datang itu merupakan kelanjutan dari yang lampau, yang dipisahkan oleh suatu interupsi singkat di antaranya ~ apakah kalian paham apa yang saya katakan? ~ selama masa luka parah itu berlangsung. 

Nah, perhatikan apa kata Ellen White mengenai aplikasi di masa depan dari “Masa Kesukaran Besar itu. Dalam Review and Herald, terbitan November 22, 1892, Ellen White berkata, “Kita harus sadar bahwa penghakiman Tuhan akan segera mengenai dunia ini dan kita harus menyampaikan kepada masyarakat dengan serius peringatan yang telah dipercayakan Tuhan kepada kita untuk kita sampaikan…” kemudian perhatikan kutipannya, Sebab setelah itu akan ada masa kesukaran besar yang seperti itu belum pernah ada sejak awal dunia sampai sekarang, tidak, dan tidak akan pernah ada lagi.’” (Matius 24:21)

 

 

Now, some people say, “But, Pastor Bohr, it says in Matthew 24 that this is such a terrible tribulation that it has never been seen and it never will be seen again. So how can you say that this tribulation during the 1260 years was the worst and then say that the future tribulation is also going to be the worst?”

The fact is, that the persecution and the tribulation during the Middle Ages was the worst with regards to length, whereas the tribulation at the end of time is going to be the worst with respect to intensity. So there are two emphazes, in other words, the tribulation during the Middle Ages was the longest, it lasted over a thousand years in length. But the end time tribulation is going to be more intense, such as the world has never seen.

 

Nah, ada orang yang berkata, “Tetapi, Pastor Bohr, di Matius 24 dikatakan bahwa Masa Kesukaran Besar  itu begitu mengerikan, belum pernah ada yang  melihatnya dan tidak akan ada yang melihatnya lagi. Jadi bagaimana Anda bisa mengatakan bahwa  Masa Kesukaran Besar selama 1260 tahun itu yang paling buruk, lalu Anda berkata bahwa di masa mendatang Masa Kesukaran Besar itu juga yang paling buruk?”

Faktanya adalah, masa penganiayaan dan kesukaran yang terjadi di Abad Pertengahan adalah yang terburuk bila dilihat dari lamanya.  Sedangkan masa kesukaran pada akhir zaman adalah yang terburuk dilihat dari intensitasnya. Jadi ada dua penekanan, dengan kata lain Masa Kesukaran Besar selama Abad Pertengahan adalah yang terpanjang, berlangsung selama seribu tahun lebih. Tetapi Masa Kesukaran Besar pada akhir zaman tersebut lebih intens, lebih parah, seperti yang belum pernah dilihat oleh dunia.

 

 

Now, I want you to notice Matthew 24:22. We’ve just mentioned verse 21, let’s read verse 22. It says, “And unless those days were shortened, no flesh would be…”  what?    “…no flesh would be  saved; but for the elect's sake those days will be shortened.”

Who are the elect? You know if you read the books that have been written on bible prophecy today that you find in bookstores, they’ll tell you that “the elect” are the Jews that will remain on planet earth after the church has been raptured to heaven. But unfortunately, or fortunately rather, that explanation does not square with
Scripture. Do you know for example that this word “elect” is the same word that is translated in the New Testament “chosen”? In 1 Peter 2:9, Peter says,
“you are a chosen generation…”

It is interesting to notice that also in Romans 8, it says that the elect are those that have been justified, those that have been sanctified. In other words “the elect” are those who have received Jesus Christ as Savior and Lord.

 

Nah, saya mau kalian memperhatikan Matius 24:22. Kita baru saja menyinggung ayat 21, mari kita baca ayat 22, dikatakan, 22 Dan kecuali hari-hari itu  dipersingkat, tidak ada yang hidup yang akan selamat; tetapi demi orang-orang pilihan, hari-hari itu akan dipersingkat”

Siapakah “orang-orang pilihan” itu? Tahukah kalian jika kita membaca buku-buku yang ditulis mengenai nubuatan Alkitab yang ada di toko-toko buku hari ini, mereka akan mengatakan bahwa “orang-orang pilihan” adalah orang-orang Yahudi yang akan ditinggalkan di planet bumi setelah jemaat (gereja) diangkat ke Surga. Tetapi sayangnya, atau lebih tepatnya, untungnya, ungkapan tersebut tidak cocok dengan Firman Tuhan. Tahukah kalian bahwa kata “orang-orang pilihan” ini adalah kata yang sama di Perjanjian Baru ἐκλεκτός  [eklektos] yang diterjemahkan “terpilih”? Di 1 Petrus 2:9, Petrus berkata, Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, …”

Yang menarik adalah bila kita simak Roma 8, dikatakan bahwa orang-orang pilihan adalah mereka yang telah dibenarkan, mereka yang telah dikuduskan. Dengan kata lain, “orang-orang pilihan” adalah mereka yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan.

 

 

Let me ask you, are God’s elect going to go through the end time tribulation?  Obviously. Because it says here, that unless these days were shortened not one person would remain alive. But they are going to be shortened because of whom? “The elect”. If “the elect” aren’t going to go through this experience why would God need to shorten these days?

Do you know who wants us to think that we are not going to go through the tribulation? It’s the Devil. Because the Devil knows that we are going to need a special faith to get through the tribulation. It’s going to be a faith that needs to be strong, in the face of opposition, in the faith of hunger, in the face of lost of liberty, in the face of even the risk of losing our lives. The Devil knows that. And so the Devil tells Christians, “Hey, you are not going to be on planet earth during the tribulation, you are going to be enjoying the glories of heaven, and the Jews on earth are the ones that are going to go through the tribulation.” In fact, do you know that most of those who expound upon bible prophecy today say that Revelation 4 through Revelation 20 will be fulfilled after the church has been raptured to heaven, and it is going to take place with the Jews. If that is the case, folks, we might as well pack up our bags and cease being SDA, because we say that the reason we exist is to proclaim the Three Angels’ Messages. But if those messages are going to be proclaimed after the church has been raptured to heaven, why bother to proclaim them if they apply to the Jews after the church is gone? Are you understanding what I am saying?

In other words this text makes it very clear that God’s people are going to go through the tribulation, but God will protect them in the midst of the tribulation.

In fact like in the destruction of Jerusalem, those who obeyed and fled and who were Sabbath-keepers not one of them perished. In the same way, those who go through the tribulation not one will perish.

 

Coba saya tanya, apakah orang-orang pilihan Tuhan akan menjalani Masa Kesukaran Besar pada akhir zaman? Jelas sekali. Karena dikatakan di sini, seandainya masa itu tidak dipersingkat, tidak ada satu manusia pun yang tersisa yang bisa selamat. Tetapi masa itu akan dipersingkat demi siapa? “Orang-orang pilihan”! Seandainya “orang-orang pilihan” ini tidak bakal menjalani pengalaman itu, untuk apa Tuhan mempersingkat masa tersebut?

Tahukah kalian siapa yang ingin kita berpikir bahwa kita tidak akan melewati masa kesukaran besar?  Setan! Karena Setan tahu kita bakal membutuhkan iman yang istimewa untuk bisa melewati masa kesukaran besar itu. Iman itu harus kuat menghadapi oposisi, menghadapi kelaparan, menghadapi hilangnya kebebasan, menghadapi bahkan resiko kehilangan nyawa. Iblis tahu itu. Maka Iblis berkata kepada orang-orang Kristen, “Hei, kamu tidak akan berada di atas planet bumi selama Masa Kesukaran Besar, kamu akan menikmati kemuliaan di Surga pada waktu itu, dan orang-orang Yahudi-lah di bumi yang akan menjalani Masa Kesukaran Besar itu.” Bahkan, tahukah kalian bahwa kebanyakan mereka yang memberikan penjelasan tentang nubuatan Alkitab sekarang ini berkata bahwa Wahyu pasal 4 hingga pasal 20 akan digenapi setelah gereja diangkat ke Surga, dan itu akan terjadi pada orang-orang Yahudi.

Jika demikian kasusnya, Saudara-saudara, lebih baik kita mengemasi barang-barang kita dan berhenti menjadi Masehi Advent Hari Ketujuh, karena kita berkata tujuan kita eksis ini adalah untuk membawakan Pekabaran Tiga Malaikat. Tetapi jika pekabaran itu akan disampaikan setelah gereja sudah diangkat ke Surga, untuk apa lagi susah-susah memberitakannya jika itu berlaku bagi orang Yahudi setelah gereja sudah tidak ada? Apakah kalian mengerti apa yang saya katakan?

Dengan kata lain, teks ini mengatakannya dengan sangat jelas bahwa umat Allah akan menjalani Masa Kesukaran Besar, tetapi Tuhan akan melindungi mereka di tengah-tengah kesukaran tersebut. Bahkan seperti dalam peristiwa kehancuran Yerusalem, mereka yang patuh dan lari dan yang adalah pemelihara hari Sabat, tidak satu pun dari mereka binasa. Demikian pula dengan cara yang sama, mereka yang menjalani masa kesukaran besar tidak satu pun akan binasa.

 

 

By the way is it possible to go through tribulation and  for God to protect you in the midst of tribulation? Of course. Wasn’t Israel in Egypt during the plagues? Of course they were. Didn’t the three young men go through the fiery furnace and they were protected? Sure. How about Daniel in the lions’ den?  Was he protected by the power of God? So why can’t God protect these people that are going through tribulation? He can do it. In fact He is going to do it. And He is going to shorten those days, because if He didn’t there would be absolutely no flesh left alive.

 

Nah, apakah mungkin melewati Masa Kesukaran Besar ini tetapi tetap berada di bawah perlindungan Tuhan? Tentu saja. Bukankah Israel berada di Mesir pada waktu tulah-tulah jatuh? Tentu saja. Bukankah ketiga orang pemuda menjalani pengalaman berada di dalam tungku  apiyang menyala namun mereka dilindungi? Tentu. Bagaimana dengan Daniel di dalam kandang singa? Apakah dia dilindungi kuasa dari Tuhan? Jadi mengapa Tuhan tidak bisa melindungi umatNya yang sedang menjalani Masa Kesukaran Besar? Tuhan bisa melakukannya. Bahkan Dia pasti akan melakukannya. Dan Dia akan mempersingkat masa itu, karena seandainya tidak, tidak akan ada yang hidup yang tersisa.

 

 

Now allow me to read you a very interesting statement that we find in Great Controversy page 631 where Ellen White draws upon much of the language of Matthew chapter 24. You know it says there, that you know, when you see the abomination of desolation you should flee to the mountains, and woe to those who are with child in those days, and pray that your flight not be in the Sabbath, and so on. Notice Ellen White’s comment on this in the chapter “On the time of troubles”  in The Great Controversy. She says, “…Yet for the elect’s sake, the time of trouble will be shortened…” We know what she is referring to. She says,  “…The heavenly sentinels, faithful to their trust, continue their watch. Though a general decree has fixed the time when commandment-keepers may be put to death, their enemies will in some cases anticipate the decree and before the time specified, will endeavor to take their lives. But none can pass the mighty guardians stationed about every faithful soul. Some…” notice this, “… some are assailed in their flight from the cities and villages…” does Matthew chapter 24 speak about God’s people fleeing from the city into the country? Absolutely.  “…Some are assailed in their flight from the cities and villages but the swords raised against them break and fall powerless as a straw. Others are defended by angels in the form of men of war.”

 

Sekarang izinkan saya membacakan suatu pernyataan yang sangat menarik yang kita temukan di Great Controversy hal 631 di mana Ellen White banyak mengambil dari bahasa Matius pasal 24. Kalian tahu, dikatakan di sana, pada waktu kamu melihat “kekejian yang menelantarkan”  kamu harus melarikan diri ke gunung-gunung, dan celakalah ibu-ibu yang hamil pada saat itu, dan berdoalah agar pelarianmu tidak terjadi pada hari Sabat, dan seterusnya. Perhatikan komentar Ellen White mengenai hal ini di bab “Pada Waktu Kesukaran Besar” di buku The Great Controversy. Dia berkata, “Tetapi demi orang-orang pilihan, Masa Kesukaran Besar itu akan dipersingkat…” Kita sudah paham apa yang dimaksudnya. Dia berkata, “…Tentara Surgawi, yang setia pada tugas yang dipercayakan kepada mereka, terus berjaga. Walaupun suatu perintah yang umum telah menetapkan kapan waktunya para pemelihara Perintah Allah boleh dibunuh, tetapi musuh-musuh mereka di beberapa kasus mengantisipasi surat perintah itu, dan sebelum waktu yang ditetapkan itu, akan berusaha membunuh mereka. Tetapi tidak ada yang bisa melewati penjaga-penjaga perkasa yang ditugaskan berjaga di sekitar setiap orang yang setia. Beberapa dari mereka…” perhatikan ini, “…beberapa dari mereka diserang pada waktu mereka melarikan diri dari kota-kota ke desa-desa…” apakah Matius pasal 24 berbicara tentang umat Allah melarikan diri dari kota ke pedesaan? Betul sekali. “…Beberapa dari mereka diserang pada waktu mereka melarikan diri dari kota-kota ke desa-desa, tetapi pedang yang terangkat untuk membunuh mereka patah dan jatuh tak berdaya bagaikan jerami. Yang lain-lain dibela oleh malaikat-malaikat dalam bentuk tentara-tentara bersenjata.”

 

 

So are we suppose to fear the tribulation, are we suppose to shake in our shoes, because, “Oh, we are going to go through this terrible tribulation!” No, because God says, “Though you walk in the shadows of the valley of death you shall fear…” what? “…No evil. A thousand shall fall on one side, ten thousand to the other side, but no plague will come and touch your dwelling.”

In other words, God’s people will go through the tribulation, God will shorten that period, but God’s people will be protected by mighty angels who will not allow the wicked to touch His people.

 

Jadi apakah kita harus takut pada kesukaran, apakah kita harus gemetar di atas kaki kita, karena “Aduh, kita akan mengalami kesukaran yang mengerikan ini!” Tidak! Karena Tuhan berkata, Sekalipun kamu berjalan melalui lembah bayang-bayang maut, kamu tidak akan takut pada…” apa? “…yang jahat.” [Maz 23:4]. “Seribu orang akan jatuh di sisimu, dan sepuluh ribu di tangan kananmu, tetapi itu tidak akan mendekatimu.” (Mazmur 91:7). Dengan kata lain umat Tuhan akan mengalami Masa Kesukaran Besar, Tuhan akan mempersingkat waktunya, tetapi umat Tuhan akan dilindungi oleh malaikat-malaikat perkasa yang tidak akan mengizinkan orang-orang jahat menyentuh umatNya.

 

 

And then in Matthew 24 we have the counterfeit second coming of Jesus. Go with me to Matthew 24 and let’s read verse 23.  Matthew 24:23, “Then…” by the word “then” indicates this is taking place after the close of probation, you see the sequence? Preaching of the gospel ~ the abomination of desolation ~ the two groups are divided ~ the great tribulation ~ and then it says, “Then…”, comes this falsification of the second coming. So the counterfeiting of the second coming is going to take place after the close of probation.

And people always ask, they say, “Pastor Bohr, if the tribulation is after probation closes and the Devil counterfeits the second coming of Jesus after the close of probation, why would he do it? All of God’s people are saved and all of the wicked are already lost? So the Devil knows that if he counterfeits the second coming, he’s not going to be able to fool God’s people.”

Well, the fact is, folks, that the Devil is the Devil. He knows that God says, that God’s people will not be deceived. But ever since he sinned, he harbors this thought that Perhaps once, somehow I can counteract what God says in His word. By the way the same thing is going to happen after the millennium. Does the Devil know that it is written in Revelation 20 that he is going to prepare to attack the City, that the wicked are going to turn against him before they go against the City, the Devil knows all of that. So why waste his time, gathering the wicked around the City to attack the City? Because the Devil is the Devil.  Because the Devil is never going to give up without a fight. He thinks that at some point he can counteract the Word of God. He says, “May be this one time, I can go against God’s Word and I can prevail.” Although by his track record it becomes very clear that he is not going to be able to do it. Now notice here,  “Then if anyone says to you, 'Look,  here is the Christ!' or 'There!' do not…”  what?  “…do not believe it.”

 

Lalu di Matius 24, ada kedatangan kedua Yesus yang dipalsukan. Mari bersama saya ke Matius 24 dan kita  baca ayat 23. Matius 24:23,  “…Lalu…”  kata “Lalu” ini menunjukkan bahwa ini terjadi setelah berakhirnya masa kemurahan Tuhan bagi dunia, apakah kalian melihat urutannya? Pemberitaan Injil ~ “kekejian yang menelantarkan” ~ pemisahan dua kelompok ~ Masa Kesukaran Besar ~ kemudian dikatakan, “…Lalu…” muncullah pemalsuan kedatangan Kristus yang kedua. Jadi pemalsuan kedatangan Kristus yang kedua akan terjadi setelah berakhirnya masa kemurahan Tuhan bagi dunia.

Dan banyak orang selalu berkata, mereka bilang, “Pastor Bohr, jika Masa Kesukaran Besar itu terjadi setelah berakhirnya masa kemurahan Tuhan bagi dunia dan Iblis memalsukan kedatangan Yesus yang kedua setelah berakhirnya masa kemurahan Tuhan ini, mengapa dia melakukannya? Bukankah semua umat Allah sudah selamat dan semua orang jahat sudah kehilangan keselamatan mereka? Jadi Iblis seharusnya tahu bahwa jika dia memalsukan kedatangan Yesus yang kedua, dia toh tidak akan bisa menipu umat Allah?”

Saudara, saudara, faktanya adalah, Iblis tetap Iblis. Dia tahu bahwa Tuhan berkata umat Tuhan tidak akan tertipu. Tetapi sejak dia jatuh dalam dosa, dia menyimpan niat bahwa “Mungkin sekali saja, entah bagaimana aku bisa mengubah apa yang Tuhan katakan dalam FirmanNya. Dan ketahuilah, hal yang sama akan terjadi juga setelah Millenium (masa 1000 tahun di Surga). Apakah Iblis tahu bahwa di kitab Wahyu pasal 20 sudah tertulis bahwa dia akan membuat persiapan menyerang Kota Kudus (Yerusalem Baru), bahwa orang-orang jahat nanti akan berbalik melawan dia sebelum mereka menyerang Kota Kudus? Iblis tahu itu semua. Jadi mengapa dia membuang-buang waktu mengumpulkan orang-orang jahat untuk mengepung Kota Kudus dan menyerang Kota Kudus? Karena Iblis adalah Iblis. Karena Iblis tidak akan pernah mau menyerah tanpa perlawanan. Dia berpikir, ada saatnya dia bisa melawan Firman Tuhan. Dia berkata, “Mungkin sekali ini aku bisa melawan Firman Tuhan dan aku bisa menang.” Walaupun kalau melihat track rekornya sangat jelas dia tidak akan bisa melakukannya.

Sekarang, perhatikan di sini  “…Lalu jika ada orang berkata kepada kamu: ‘Lihat, Mesias ada di sini’, atau ‘Mesias ada di sana’, jangan…”  apa?   “…jangan  kamu percaya.”

 

 

Now, you’ll notice that this is a general statement, “Then if anyone says to you, 'Look, here is the Christ!' or 'There!' do not believe it.”

Let’s go to Matthew 24:24, the very next verse. “For false christs and false prophets will rise…”  notice “christs” in plural, did you catch that?  “…false christs….” in plural  “… and false prophets will rise, and…”  what will they do? They will  “…show great signs and wonders to deceive, if possible…”  whom?  “…even the elect.”

 

Nah, kalian perhatikan bahwa ini adalah pernyataan yang secara umum, “…Lalu  jika ada yang berkata kepada kamu: ‘Lihat, Mesias ada di sini’, atau ‘di sana’, jangan kamu percaya Mari bersama saya ke Matius 24:24, ayat berikutnya. “…24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul…”  perhatikan “mesias-mesias” dalam bentuk jamak, apakah kalian menangkapnya?   “…mesias-mesias palsu…”  bentuk jamak   “…dan nabi-nabi palsu akan muncul, dan…”  apa yang akan mereka lakukan?   “…dan akan mempertujukkan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat untuk menyesatkan, sekiranya mungkin…”  siapa?   “…bahkan orang-orang pilihan.

 

 

Who is the target of the Devil? The elect. By the way, is the group of the elect already clearly defined at this point? Obviously, yes. Has the sealing taken place? Those that have fled, are they Sabbath-keepers according to Matthew chapter 24, and the book of Revelation? Absolutely! Are God’s people fleeing because their lives are in danger? Yes! Will they be protected by God? Certainly! What is the Devil going to do as a last resort? He is going to counterfeit the second coming of Jesus. Notice what it continues saying, “For false christs and false prophets will rise and show great signs and wonders to deceive, if possible even the elect.” And I want you to notice from “false christs” plural, suddenly the “false christs” becomes an individual. Notice what we find in verse 26. “Therefore if they say to you,…” what? “…'Look, he…”  singular! There are going to be false christs, but this is the counterfeiting of Christ coming by one individual. It says, “…Therefore if they say to you, ‘Look, he is in the desert!' do not go out; or 'Look, he is in the inner rooms!' do not believe it.” In other words, verse 26 makes it very clear that there will be one particular individual who will claim to be Christ with the intention of deceiving God’s elect.

 

Siapakah yang ditarget oleh Iblis? Orang-orang pilihan! Coba, apakah kelompok orang-orang pilihan ini sudah didefinisikan dengan jelas pada saat ini? Jelas sekali, ya! Apakah pemeteraian sudah terjadi? Mereka yang sudah melarikan diri apakah mereka adalah para pemelihara hari Sabat menurut Matius pasal 24 dan kitab Wahyu? Tepat sekali! Apakah umat Tuhan melarikan diri karena nyawa mereka terancam? Ya! Akankah Tuhan melindungi mereka?  Tentu saja. Apa yang dilakukan Iblis sebagai upayanya yang terakhir? Dia akan memalsukan kedatangan Yesus yang kedua. Perhatikan apa yang dikatakan selanjutnya, 24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan akan mempertujukkan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat untuk menyesatkan, sekiranya mungkin, bahkan orang-orang pilihan” Dan saya mau kalian memperhatikan “mesias-mesias palsu” ini dalam bentuk jamak, tiba-tiba “mesias-mesias palsu” ini berubah menjadi satu individu. Perhatikan apa yang kita temukan di ayat 26.  “…26 Jadi, apabila orang berkata kepadamu…”  apa?   “…‘Lihat, ia…”  bentuk tunggal! Akan ada mesias-mesias palsu, tetapi ini ada pemalsuan kedatangan Kristus oleh satu individu. Dikatakan,   “…Jadi, apabila orang berkata kepadamu, ‘Lihat ia ada di padang gurun’, janganlah keluar; atau: ‘Lihat, ia ada di dalam bilik’, janganlah kamu percaya.” Dengan kata lain, ayat 26 membuatnya sangat jelas bahwa nanti akan ada satu individu khusus yang akan mengklaim sebagai Kristus dengan tujuan menyesatkan orang-orang pilihan Tuhan.

 

 

Now, it is interesting to find in Scripture that this counterfeit second coming is not going to deceive God’s people and it is not going to deceive God’s people because the bible makes it very, very clear in multiple places that when Jesus returns the second time, He is not going to touch this earth. Allow me to share quickly some of those verses with you.

v   Notice 1 Thessalonians 4:16-17.

I am not going to read them. You probably know these verses. It says 16For the Lord Himself will descend from heaven with a shout, with the voice of an archangel, and with the trumpet of God. And the dead in Christ will rise first.17Then we who are alive and remain shall be…”  what? “…shall be  caught up together with them in the clouds to meet the Lord…”  where? “…to meet the Lord  in the air…”  If we are going to meet Him in the air, He did not come all the way down.

v   Matthew 24:30 says that

Jesus will send His angels to gather His elect. Notice, that He is in the air and He is sending the angels to gather His elect.

v   In 2 Thessalonians 2:1,

the apostle Paul is speaking about the second coming and he speaks about our gathering to Him not His gathering to us, but our gathering to Him.

v   And of course you know John 14:3, where Jesus said,

“In My Father's house are many mansions; if it were not so, I would have told you. I go to prepare a place for you. 3And if I go and prepare a place for you, I will come again…” and stay with you forever. That’s not what He says!  “…I will come again and…”  what? “…and receive you to Myself; that where I am, there you may be also.”

 

Nah, yang menarik adalah di dalam Alkitab ditemukan bahwa kedatangan kedua yang dipalsukan ini tidak akan menyesatkan umat Tuhan, dan itu tidak akan menyesatkan umat Tuhan karena Alkitab sudah membuatnya amat sangat jelas di pelbagai ayat bahwa pada waktu Yesus kembali kedua kalinya, Dia tidak akan menyentuh bumi. Izinkan saya membagikan dengan cepat ayat-ayat tersebut kepada kalian.

v   Perhatikan 1 Tesalonika 4:16-17.

Saya tidak akan membacanya. Kira-kira kalian sudah tahu ayat-ayat itu. Dikatakan, 16 Sebab TUHAN sendiri akan turun dari surga, dengan satu seruan, dengan suara Penghulu Malaikat, dan dengan sangkakala Allah dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit 17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan…”  diapakan? “…diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan bertemu Tuhan di…” di mana? “…bertemu Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.Jika kita akan bertemu dengan Kristus di angkasa, Kristus tidak akan turun sampai ke bumi.

v   Matius 24:30 berkata bahwa

Yesus akan mengirim malaikat-malaikatNya untuk mengumpulkan orang-orang pilihan Tuhan. Perhatikan, Yesus ada di angkasa, dan Dia mengirim malaikat-malaikatNya untuk mengumpulkan orang-orang pilihanNya.

v   Di 2 Tesalonika 2:1,

rasul Paulus berbicara mengenai kedatangan yang kedua dan dia berbicara tentang dikumpulkannya kita kepada Kristus, bukan Kristus yang datang berkumpul dengan kita, tetapi kita yang dikumpulkan kepadaNya.

v   Dan tentu saja kalian tahu tentang Yohanes 14:3,

di mana Yesus berkata, 3 Dan apabila Aku pergi dan menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali…”  dan tinggal bersama kalian selamanya. Bukan itu yang dikatakan Yesus!   “…Aku akan datang kembali  dan…”  apa?   “…dan  menerima kamu kepada DiriKu sendiri, supaya di mana Aku berada, kamu pun boleh berada.”.

 

 

Jesus promised Peter, He said, “Where I am going, you can’t follow Me now. But you will follow Me later.” He says, “I am going to My Father’s house. So is Jesus promising His people that He is going to take them to heaven? Yes.

By the way do you know why the Protestant churches invented the theory of the rapture? You see, Jesus made two promises.

1.    He promised first of all that He was going to take His people to His Father’s house, that’s heaven.

2.    But He made another promise that the meek shall inherit the earth.

So Jesus has to fulfill  two promises. He has to fulfill first of all to take His people to heaven, and secondly the promise to give them the earth as the inheritors.

So those who teach the rapture say, “How could Jesus fulfill both of those promises? Well, the only way is if Jesus comes back 7 years before His glorious coming and He takes His people to heaven for 7 years, the church to heaven for 7 years, that fulfills promise nr. 1, and then 7 years later He comes in His glorious coming, He sets up His kingdom here and there He fulfills His second promise.

But as Adventists we believe that both of those promises can be fulfilled in a different way. We believe there is only one second coming of Jesus, His glorious coming on the clouds of  heaven. At that time Jesus will fulfill His first promise by taking His people to heaven for a thousand years. And then after the thousand years He will come back, and then the meek will inherit the earth. In other words it is not necessary to have a pre-tribulation rapture for Jesus to fulfill both those promises. The key is that the Millennium will be the period of God’s people where? The period of God’s people in heaven.

 

Yesus berjanji kepada Petrus, Dia berkata, Ke mana Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi engkau akan mengikuti Aku nanti. [Yohanes 13:36] Yesus berkata, “Aku akan ke rumah BapaKu.” Jadi apakah Yesus berjanji kepada umatNya bahwa Dia akan membawa mereka ke Surga? Ya.

Nah, tahukah kalian mengapa gereja-gereja Protestan mengarang teori Pengangkatan Rahasia? Kalian lihat, Yesus membuat dua janji.

1.    Pertama Dia berjanji bahwa Dia akan membawa umatNya ke rumah BapaNya, yaitu di Surga. [Yohanes 14:2-3]

2.    Tetapi Dia membuat janji yang lain, yaitu bahwa orang-orang yang menurut (patuh) kepada Tuhan, akan mewarisi bumi.” [Matius 5:5]

Jadi Yesus harus memenuhi dua janji. Pertama Dia harus memenuhi janjinya membawa umatNya ke Surga, dan kedua, janji bahwa Dia memberikan bumi kepada mereka sebagai ahliwarisnya.

Jadi, mereka yang mengajarkan Pengangkatan berkata, “Bagaimana mungkin Yesus memenuhi dua janji tersebut? Nah, satu-satunya jalan adalah bila Yesus kembali 7 tahun sebelum kedatanganNya dengan penuh kemuliaan dan Dia membawa umatNya (diam-diam) ke Surga selama 7 tahun, yaitu gerejanya ke Surga selama 7 tahun, ini memenuhi janji nomor satu; kemudian 7 tahun kemudian, Yesus kembali dengan kemuliaanNya, Dia mendirikan kerajaanNya di bumi dan saat itu Dia memenuhi janjinya yang kedua.

Tapi sebagai orang Advent kita percaya bahwa kedua janji tersebut bisa dipenuhi dengan cara yang lain. Kita percaya bahwa hanya ada satu kedatangan kedua Yesus, yaitu kedatanganNya dengan penuh kemuliaan di awan-awan di langit. Pada waktu itu Yesus akan memenuhi janjinya yang pertama dengan membawa umatNya ke Surga selama seribu tahun. Lalu, setelah 1000 tahun, Yesus akan kembali lalu mereka yang menurut, yang patuh pada Tuhan, akan mewarisi bumi. Dengan kata lain, tidaklah perlu ada Pengangkatan sebelum Masa Kesukaran Besar bagi Yesus untuk memenuhi kedua janjiNya. Kuncinya adalah, waktu Millenium (1000 tahun) itulah yang menjadi periode umat Tuhan berada di mana? Periode umat Tuhan berada di Surga.  

 

 

By the way, did you know that according to 2 Thessalonians 2 there is going to be a counterfeiting of the second coming of Jesus? You know, one of the words that is used to describe the second coming is the word  παρουσία  [parousia], that’s translated “coming”. Do you know that in 2 Thessalonians 2:2-3 it speaks about the fact that Jesus will not come  παρουσία  [parousia] until “the man of sin” is revealed, the son of perdition who sits in the temple of God. Now, that Jesus will not come, His  παρουσία  [parousia]  will not take place. But later on in the chapter you find the Antichrist, who according to 2 Thessalonians chapter 2 also has a παρουσία  [parousia],  the word is used for him also. It says, whose coming, with signs and wonders and all kinds of lying miracles ~ in other words, before Jesus comes there is going to be a false παρουσία  [parousia]  or a false coming of Satan, counterfeiting the second coming of Jesus.

 

Nah, tahukah kalian bahwa menurut 2 Tesalonika 2, akan ada pemalsuan kedatangan kedua Yesus? Kalian tahu, salah satu kata yang dipakai untuk menggambarkan kedatangan Yesus yang kedua adalah kata  παρουσία  [parousia], yang diterjemahkan “kedatangan.”

Tahukah kalian 2 Tesalonika 2:2-3 berbicara tentang fakta bahwa Yesus tidak akan datang, παρουσία  [parousia], hingga “manusia durhaka” [manusia dosa]  itu dinyatakan, yaitu “Anak Kebinasaan” yang duduk di Bait Allah. Nah, karena Yesus tidak datang, maka παρουσία  [parousia]-Nya tidak akan terjadi. Tetapi kemudian di pasal itu kita mendapatkan Antikristus, yang menurut 2 Tesalonika pasal 2 juga memiliki παρουσία  [parousia], kata yang sama dipakai untuk dia juga. Dikatakan, yang kedatangannya disertai tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban bohong (ayat 9) dan segala mujizat palsu ~ dengan kata lain, sebelum kedatangan Yesus, akan  ada παρουσία  [parousia]  yang palsu, atau kedatangan Setan, yang memalsukan kedatangan Yesus yang kedua.

 

 

By the way, do you know that most of the Christian world is going to receive Satan as Christ? Do you know why? Because they are expecting when Jesus comes gloriously, they are expecting Him to set up His kingdom here. So when Satan walks upon the earth and he does miracles and he speaks some of the beautiful words that Jesus spoke, they are going to say, “Hoh! This is the Christ!” because they are expecting Christ to come to the earth. But God’s people will not be deceived. Because we know that when Jesus comes, He is not coming all the way to the earth.

 

Tahukah kalian bahwa kebanyakan orang di dunia Kristen akan menerima Setan sebagai Kristus? Tahukah kalian mengapa? Karena mereka mengira ketika Yesus datang dengan kemuliaanNya, mereka menganggap Kristus akan mendirikan kerajaanNya di sini. Jadi ketika Setan berjalan di atas bumi dan dia melakukan mujizat-mujizat dan dia mengucapkan beberapa dari kata-kata yang indah yang pernah diucapkan Yesus, orang-orang Kristen ini akan berkata, “Hoh! Ini adalah Kristus!” karena mereka mengira Kristus akan turun ke bumi. Tetapi umat Tuhan tidak akan tertipu, karena kita tahu bahwa ketika Yesus datang, Dia tidak akan turun sampai ke bumi.

 

 

So is it important for us to know where we are going to spend the Millennium? Of course, it is vitally important. Is it important for us to realize that there is not going to be a pre-tribulation rapture?  It is a matter of life and death.

 


Jadi, apakah penting bagi kita untuk mengetahui ke mana kita akan pergi untuk melewatkan Millenium? Tentu saja itu sangat penting. Apakah penting bagi kita untuk menyadari bahwa tidak akan  ada Pengangkatan sebelum Masa Kesukaran Besar? Itu adalah masalah hidup dan mati.

 

 

Now, allow me to read you Ellen White’s vivid description of the counterfeit second coming of Jesus, by Satan. This is found in the book The Great Controversy pg 625. “As the crowing act in the great drama of deception, Satan himself will personate Christ….” In other words, he’ll present himself as Christ.   “…The church has long professed to look to the Savior’s advent as the consummation of her hopes. Now the great deceiver will make it appear that Christ has come. In different parts of the earth, Satan will manifest himself among men as a majestic being of dazzling brightness…” by the way, she is commenting on 2 Thessalonians 2, she says  “…Satan will manifest himself among men as a majestic being of dazzling brightness, resembling the description of the Son of God given by John in the Revelation.…” Listen to this,  “ …The glory that surrounds him is unsurpassed by anything that mortal eyes have yet beheld. The shout of triumph rings out upon the air. ‘Christ has come! Christ has come!’ The people prostrate themselves in adoration before him, while he lifts up his hands, and pronounces a blessing upon them, as Christ blessed his disciples when He was upon the earth. His voice is soft and subdued, yet full of melody….” See, the Devil can talk full of melody too,  “… In gentle, compassionate tones he presents some of the same gracious, heavenly truths which the Savior uttered…” is he going to speak truth? He most certainly is, some of them.  “…he heals the diseases of the people…”  by the way 2 Thessalonians 2 says that this Antichrist would perform signs and wonders, and miracles. She continues saying,  “…he heals the diseases of the people and then, in his assumed character of Christ, he claims to have changed the Sabbath to Sunday, and commands all to hallow the day which he has blessed. He declares that those who persist in keeping holy the seventh day are blaspheming his name by refusing to listen to his angels sent to them with light and truth….” And then she says this,  “…This is the strong, almost overmastering delusion….”  Almost overmastering delusion! By the way that expression “God will send them strong delusion”(2 Tesalonika 2:11) comes from where? 2 Thessalonians 2, we need to study that chapter because it describes how the Devil is going to counterfeit the second coming of Jesus.

 

Nah, izinkan saya membacakan deskripsi yang hidup dari Ellen White tentang kedatangan kedua Yesus yang dipalsukan oleh Setan. Ini ditemui di buku The Great Controversy hal 625“Sebagai adegan puncak dalam drama penipuan akbarnya, Setan sendiri akan menyamar sebagai Kristus…” Dengan kata lain dia akan menampilkan dirinya sebagai Kristus. “…Sudah lama gereja mengaku menantikan kedatangan Sang Juruselamat sebagai penggenapan harapannya. Sekarang, si penipu ulung akan membuat seolah-olah Kristus telah datang. Di pelbagai bagian dunia, Setan akan mewujudkan dirinya di antara manusia sebagai sosok yang penuh cahaya kemuliaan…” ketahuilah Ellen White sedang mengomentari 2 Tesalonika pasal 2, dia berkata, “…Setan akan mewujudkan dirinya di antara manusia sebagai sosok yang penuh cahaya kemuliaan, menyerupai deskripsi Anak Allah yang diberikan Yohanes di kitab Wahyu [Wahyu 1:13-15]…” Dengarkan ini, “…Kemuliaan yang menyelubunginya tidak ada tandingannya oleh apa pun yang pernah dilihat mata manusia. Pekik kemenangan terdengar di udara, ‘Kristus telah datang! Kristus telah datang!’ Orang-orang sujud menyembah di hadapannya dengan penuh adorasi, sementara dia mengangkat tangannya dan mengucapkan suatu berkat ke atas mereka, sebagaimana Kristus dulu memberkati murid-muridNya ketika Dia hidup di bumi. Suaranya lembut dan halus, namun sangat merdu…” Lihat,  Iblis bisa berbicara dengan suara yang merdu juga,  “…dengan nada yang penuh kasih sayang, dia menyampaikan beberapa kebenaran Surgawi yang sama indahnya dengan yang pernah diucapkan Sang Juruselamat….” Apakah Setan akan bicara kebenaran? Betul sekali, beberapa  kebenaran. “…Dia akan menyembuhkan penyakit orang-orang…” ketahuilah 2 Tesalonika 2 berkata bahwa Antikristus ini akan mengadakan tanda-tanda dan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mujizat-mujizat. Ellen White melanjutkan berkata, “…dia menyembuhkan penyakit orang-orang, lalu, dalam penyamarannya sebagai sosok Kristus, dia mengaku telah mengubah hari Sabat menjadi hari Minggu dan menyuruh semua untuk menguduskan hari yang telah diberkatinya itu. Dia [Setan] menyatakan bahwa mereka yang bersikukuh tetap memelihara hari yang ketujuh berarti menghujat namanya dengan menolak mendengarkan malaikat-malaikatnya yang telah dikirimkan kepada mereka membawa terang dan kebenaran…” Lalu Ellen White berkata demikian, “Ini adalah penipuan yang sangat kuat, dan nyaris menyesatkan semua…” Penipuan yang nyaris menyesatkan semua! Ketahuilah ungkapan Allah mengirimi mereka khayalan palsu yang kuat”, datang dari mana? 2 Tesalonika 2 (ayat 11), kita perlu mempelajari pasal itu karena itu menggambarkan bagaimana Iblis akan memalsukan kedatangan Yesus yang kedua.

 

 

Now, how are God’s people going to be protected from this almost overmastering delusion? Allow me to continue reading this statement and I’ll give you the answer, and then I’ll read the rest of the statement.

Two things:

1.    Satan will not be allowed to counterfeit the manner of Christ’s coming,

the way in which He comes, according to the bible.

2.    the content of his teachings will unmask him.

The manner of his coming and the content of his teachings.

 

Nah, bagaimanakah umat Tuhan bisa dilindungi dari penipuan yang nyaris menyesatkan semua ini? Izinkan saya melanjutkan membaca pernyataan ini dan saya akan memberikann jawabannya, lalu saya akan melanjutkan membaca sisa pernyataannya.

Dua hal:

1.    Menurut Alkitab, Setan tidak diizinkan meniru

cara kedatangan Kristus, bagaimana Yesus akan datang.

2.    Isi dari ajarannya akan membuka kedoknya.

Cara kedatangannya dan isi ajarannya.

 

 

Now, look for this in the last part of this statement.  She says,  “…But the people of God will not be misled. The teachings…” notice this,  “…The teachings of this false christ are not in accordance with the Scriptures. His blessing is pronounced upon the worshipers of the Beast and his image —the very class upon whom the Bible declares that God’s unmingled wrath shall be poured out….” In other words, he blesses those upon whom the wrath of God is going to be poured out. Then she says, “…And, furthermore, Satan is not permitted to counterfeit the manner of Christ’s advent. The Savior has warned His people against deception upon this point, and has clearly foretold the manner of His second coming. ‘There shall arise false christs, and false prophets, and shall show great signs and wonders; insomuch that, if it were possible, they shall deceive the very elect.... Wherefore if they shall say unto you, ‘Behold, he is in the desert…” notice what she is quoting here as she spoke about this counterfeit coming, here it is again,  “…The Savior has warned His people against deception upon this point, and has clearly foretold the manner of His second coming. ‘There shall arise false christs, and false prophets, and shall show great signs and wonders; insomuch that, if it were possible, they shall deceive the very elect.... Wherefore if they shall say unto you, ‘Behold, he is in the desert go not forth: behold, he is in the secret chambers; believe it not. For as the lightning cometh out of the east, and shineth even unto the west; so shall also the coming of the Son of man be…” And then she concludes by saying this,  “…This coming, there is no possibility of counterfeiting. It will be universally known—witnessed by the whole world.”

 

Nah, carilah ini di bagian akhir dari pernyataan ini. Ellen White berkata, “…Tetapi umat Allah tidak akan tertipu. Ajaran-ajaran…” perhatikan ini, “…Ajaran-ajaran kristus palsu ini tidak sesuai dengan Alkitab. Berkat yang diucapkannya tertuju bagi penyembah-penyembah Binatang (dari Wahyu 13) dan patungnya ~ justru golongan yang dinyatakan Alkitab akan mendapat curahan murka Allah sepenuhnya…” Dengan kata lain, dia memberkati mereka yang justru akan mendapat curahan murka Allah. Lalu Ellen White berkata, “…Dan, selain itu, Setan juga tidak diizinkan memalsukan cara kedatangan Kristus. Sang Juruselamat telah memperingatkan umatNya akan penipuan ini, dan telah dengan jelas menubuatkan cara kedatanganNya yang kedua. 24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan akan mempertujukkan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat untuk menyesatkan, sekiranya mungkin,  bahkan orang-orang pilihan.… 26 Jadi, apabila orang berkata kepadamu: ‘Lihat, Ia ada di padang gurun’…” perhatikan apa yang dikutip Ellen White di sini sementara dia berbicara mengenai kedatangan kedua yang palsu ini. Inilah, sekali lagi, “…Sang Juruselamat telah memperingatkan umatNya akan penipuan ini, dan telah dengan jelas menubuatkan cara kedatanganNya yang kedua. 24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan akan mempertujukkan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat untuk menyesatkan, sekiranya mungkin, bahkan orang-orang pilihan.… 26Jadi, apabila orang berkata kepadamu: ‘Lihat, Ia ada di padang gurun janganlah keluar; atau: ‘Lihat, Ia ada di dalam bilik’, jangan percaya. 27 Sebab seperti kilat yang datang dari sebelah timur dan memancarkan cahayanya ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.’…” Lalu Ellen White mengakhirinya dengan berkata demikian, “…Kedatangan ini, tidak ada kemungkinan bisa dipalsukan. Ini akan diketahui secara universal ~ disaksikan oleh seluruh dunia.”

 

 

So what are the two ways in which God’s people are going to protect themselves from this almost overmastering delusion?

1.    because of the content of the teachings of this false christ 

he is going to teach that Sunday is the day of rest when the bible says that  it is the Sabbath.

2.    he is going to be walking upon the earth, as a glorious being. 

He is not going to be able to counterfeit the coming of Jesus on the clouds to planet earth in power and great glory.

But, folks, we say “Oh, this will be easy. Piece of cake!” Don’t you think so. The Devil can counterfeit things perfectly ~ believe it or not ~ the voice of Jesus, he has heard the voice of Jesus, many times. He heard it in heaven, he heard it while Jesus was on earth. He is able to counterfeit the description of Jesus of the second coming in Scripture. And if we go by our eyes and by our ears, and by our feelings and emotions and experiences, we will be deceived in an instant. We must check everything by what the Word of God says.

 

Jadi umat Tuhan punya dua cara manakah untuk melindungi diri sendiri dari penipuan yang nyaris menyesatkan semua itu?

1.    Karena isi ajaran kristus palsu ini  

dia akan mengajarkan bahwa hari Minggu adalah hari perhentian, padahal Alkitab berkata itu adalah hari Sabat.

2.    Dia akan berjalan di bumi sebagai sosok yang penuh cahaya kemuliaan.

Dia tidak akan bisa memalsukan kedatangan Yesus ke planet bumi dengan kuasa dan kemuliaan besar di awan-awan

Tetapi, Saudara-saudara, kita berkata, “Oh, itu bakal mudah. Gampang!” Jangan berpikir begitu. Iblis bisa meniru hal-hal dengan sempurna ~ percaya atau tidak ~ suara Yesus, dia sudah pernah mendengar suara Yesus banyak kali. Dia pernah mendengarnya saat masih di Surga, dia mendengarnya saat Yesus hidup di dunia. Jadi dia akan bisa memalsukan deskripsi Yesus saat kedatanganNya yang kedua dari yang ditulis di Alkitab. Dan jika kita mengandalkan mata kita, dan telinga kita, dan perasaan kita dan emosi kita, dan pengalaman kita, kita akan segera tertipu. Kita harus mengecek semuanya dengan apa yang dikatakan Firman Tuhan.

 


And then I want you to notice Matthew 24:28. This is a very interesting verse. You remember the eagles that were the signs of the destruction, the abomination that was going to lead to desolation and destruction? Notice Matthew 24:28 For wherever the carcass is, there the…”  what?    “…there the eagles will be gathered together.”

And we have already studied about the eagle. The eagle of ancient Rome. The eagle which was adopted by the USA as their symbol. The golden reed around the eagle representing the sun god, Mithra. And what we find on the Great Seal of the US? The eagle with its face turned towards the right, arrows in its talons and a sunburst above its

head.

 



Lalu saya ingin kalian memperhatikan Matius 24:28. Ini adalah ayat yang sangat menarik. Kalian ingat burung rajawali yang merupakan tanda kehancuran, kekejian yang akan membawa penelantaran dan kehancuran? Perhatikan Matius 24:28  28 Karena  di mana ada bangkai, di situ…”  apa?   “… burung rajawali** akan berkerumun.”

 

**Catatan: Tulisan aslinya adalah ἀετός [aetos] yang adalah burung rajawali, bukan burung nazar pemakan bangkai menurut terjemahan LAI.

 

Dan kita telah mempelajari tentang burung rajawali ini, rajawali dari Roma kuno, rajawali yang diambil Amerika Serikat sebagai simbol mereka, lingkaran buluh emas  mengelilingi rajawali yang melambangkan dewa matahari, Mithra. Dan apa yang kita temukan pada Great Seal (Stempel Agung) Amerika Serikat? Rajawali dengan wajahnya menghadap ke kanan, dengan anak panah pada cakarnya, dan pancaran matahari di atas kepalanya.

 

 

By the way, during the Middle Ages you also see this great abomination of the sun god. You know, you look in Roman Catholic cathedrals, you look for example at the St. Peter’s Basilica, or in the Vatican museum it is incredible the number of illustrations, the number of pictures, the number of artifacts that contain sunbursts. Once when you enter  St. Peter’s Basilica, the first thing that catch your eye, at least the first thing that caught my eye is a huge sunburst at the front of St. Peter’s Basilica. In other words the sun is everywhere. And of course   the Roman Catholic church claims that they have changed the day of worship from God’s Sabbath to the day of the sun. Protestants have adopted this and Bible prophecy says that ~ believe it or not ~ that in the USA, this nation represented by the eagle, the day of the sun will be enforced and those who do not receive this will not be able to buy or sell and eventually a death decree will be uttered against them. And probably some of those who are watching are saying, “Pastor Bohr, this is preposterous, it could never happen in these US.” Well, we have studied that once before it almost happened. And we also had one full lecture where I read   quotations about what the Religious Right in the US is saying, about the union between Protestants and Catholics, about the separation of church and state, about the importance of Sunday for them as a day of rest. We’ve noticed  And so before we say that this is a preposterous interpretation, perhaps we should go back to Scripture and  study Scripture more carefully.

 




 

Nah, pada zaman Abad Pertengahan, kita juga bisa melihat kekejian hebat dari dewa matahari ini. Kalian tahu, jika kalian melihat katedral-katedral Roma Katolik, misalnya di Basilika St. Petrus, atau di museum Vatikan, sungguh menakjubkan jumlah ilustrasi, lukisan, artifak, yang ada pancaran mataharinya. Begitu kita memasuki Basilika St. Petrus, hal pertama yang kita lihat ~ paling tidak hal pertama yang saya lihat adalah suatu pancaran matahari yang  sangat besar di depan Basilika St. Petrus. Dengan kata lain,  lambang matahari itu ada di mana-mana.

Dan tentu saja, gereja Roma Katolik mengakui bahwa mereka telah mengubah hari ibadah dari hari Sabat milik Tuhan ke hari matahari. Golongan Protestan telah mengadopsi ini dan nubuatan Alkitab berkata bahwa ~ percaya atau tidak ~ di Amerika Serikat, bangsa yang dilambangkan oleh burung rajawali ini, hari matahari akan dipaksakan dan mereka yang tidak mau menerimanya, tidak akan bisa berjual-beli dan akhirnya akan dikeluarkan suatu keputusan untuk memberi hukuman mati kepada mereka.

Dan mungkin ada dari antara yang menonton video ini berkata, “Pastor Bohr, ini mustahil, ini tidak mungkin terjadi di Amerika Serikat.”

Nah, kita sudah mempelajari bahwa dulu ini nyaris terjadi. Dan kita juga sudah membahasnya dalam satu ceramah di mana saya telah membacakan kutipan-kutipan tentang apa yang dikatakan golongan Religious Right (pro agama) di Amerika Serikat, tentang persatuan antara Protestan dan Katolik, tentang pemisahan gereja dan pemerintahan, tentang pentingnya hari Minggu sebagai hari perhentian bagi mereka. Kita juga telah menyimak bukan saja hal ini mungkin, tetapi sudah sedang terjadi di depan mata kita. Dan suatu kali di tahun 1880-an, sudah pernah terjadi di Amerika Serikat. Sudah ada Undang-undang Hari Minggu yang diusulkan, yang nyaris disetujui. Jadi, sebelum kita berkata bahwa ini adalah interpretasi yang tidak masuk akal, mungkin sebaiknya kita kembali ke Alkitab dan mempelajari Alkitab dengan lebih teliti.

 

 

Now, let’s read verses 29-31 of Matthew 24. It says there in verse 29,Immediately after the tribulation of those days…”  remember that I’ve said that the signs in the heavens have how many fulfillments?

1.    They have a preliminary fulfillment

when the first period of the tribulation is coming to an end,

2.    and they will have another greater fulfillment

on a worldwide scale announcing the second coming of Jesus at the end of the second stage of the tribulation.

Now, let’s read this passage. “…Immediately after the tribulation of those days,  the sun will be darkened, and the moon will not give its light; the stars will fall from heaven, and the powers of the heavens will be shaken…”  These are signs that announced that Jesus is about to come. Signs in the sun, in the moon, and in the stars. And then notice verse 30:  “…30Then the sign of the Son of Man will appear in heaven, and then all the tribes of the earth will mourn, and they will see the Son of Man coming on the clouds of heaven with power and great glory. 31And He will send His angels with a great sound of a trumpet, and they will gather together His elect from the four winds, from one end of heaven to the other.”

 

Nah, marilah membaca ayat 29-31 dari Matius 24. Dikatakan di ayat 29, “…29                Segera sesudah masa kesukaran besar pada waktu itu,…”  ingat tadi saya katakan bahwa tanda-tanda di langit memiliki berapa penggenapan?

1.    Mereka memiliki penggenapan pendahuluan

ketika masa kesukaran besar yang pertama berakhir,

2.    dan mereka akan memiliki penggenapan yang lebih luas

yang mendunia, yang memproklamirkan kedatangan Yesus yang kedua pada akhir masa kesukaran tahap yang kedua.

Nah, marilah kita baca kutipan ini, “…29 Segera sesudah masa kesukaran besar pada waktu itu, matahari akan digelapkan dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan tergoncang.…”  Ini adalah tanda-tanda yang mengumumkan bahwa Yesus akan segera datang. Tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang. Lalu perhatikan ayat 30,   “…30 Lalu tanda Anak Manusia akan tampak di langit, kemudian semua bangsa di bumi akan berkabung, dan mereka akan melihat Anak Manusia datang di atas awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan-Nya yang besar. 31 Dan Ia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dengan bunyi sangkakala yang dahsyat,  dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat mata angin, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.

 

 

Now I want to underline, folks, that

v   the Papacy has two stages.

v   Therefore the tribulation through which God’s people go, has two stages.

v   The signs in the heavens also have two stages, indicating that the tribulation is coming to an end and the coming of Jesus is near.

 

Now, as Adventists we’ve always said that there were signs that took place toward the end of the 1260 years which fulfilled bible prophecy. We have for example the great Lisbon earthquake in 1755, we have also the Dark Day in 1780, actually the day got dark and that night the moon looked like it was what? Blood. And then in 1833 we have the falling of the stars from heaven. Now, interestingly enough, if you look at the order of the signs, as they are given in Revelation 6:12-13, you’ll notice that there the signs are in the identical order as when they took place chronologically at the end of the first period of tribulation. You have first of all a great earthquake, it says there in Revelation 6:12. Then it says, that the sun would not give its light, then it says that the moon will be turned into blood or would look like blood and the stars would fall from heaven. That is the exact chronological sequence of what happened in 1755, 1780, and 1833, exactly chronologically the way we find it in Scripture.

 

Nah, saya ingin menggarisbawahi, Saudara-saudara, bahwa

v     Kepausan memiliki dua tahap.

v     Karena itu Masa Kesukaran Besar yang harus dijalani umat Tuhan memiliki dua tahap.

v    Tanda-tanda di langit juga memiliki dua tahap, menandakan bahwa masa kesukaran besar itu  berakhir dan kedatangan Yesus sudah dekat.

 

Nah, sebagai orang-orang Advent, kami selalu berkata bahwa ada tanda-tanda yang terjadi menjelang akhir 1260 tahun yang menggenapi nubuatan Alkitab. Contohnya, ada gempa bumi besar di Lisbon tahun 1755, juga ada Hari Gelap di tahun 1780, sesunggunya pagi hari itu gelap dan malamnya bulan tampak seperti apa? Seperti darah. Kemudian di tahun 1833 bintang-bintang berjatuhan dari langit. Nah, yang cukup menarik, jika kita melihat urut-urutan tanda-tanda itu sebagaimana disebutkan di Wahyu 6:12-13, kita akan melihat bahwa di situ tanda-tanda ini urutannya sama dengan yang terjadi secara kronologis  pada akhir Masa Kesukaran Besar yang pertama. Pertama ada gempa bumi besar, seperti yang dikatakan di Wahyu 6:12. Kemudian dikatakan matahari tidak memberikan terangnya, lalu dikatakan bulan akan berubah menjadi darah atau akan tampak seperti darah, dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit. Itulah urut-urutan kronologis yang persis dari apa yang terjadi di tahun 1755, 1780, dan 1833, kronologinya tepat seperti yang kita temukan dalam Alkitab.

 

 

So were there signs in the sun, the moon, and the stars, marking the end of the period of tribulation? Absolutely. But let me ask you, when God’s people are being persecuted in the end time tribulation, when this Beast system, when this Little Horn resurrects the power again, are there going to be signs in the heavens that announced the second coming of Jesus in power and glory and the end of the captivity of God’s people? Absolutely.

 

Jadi apakah tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang menandai berakhirnya Masa Kesukaran Besar? Betul sekali. Tetapi coba saya tanya, ketika umat Tuhan sedang dipersekusi pada Masa Kesukaran Besar akhir zaman, pada masa sistem Binatang itu, ketika si Tanduk Kecil menghidupkan kembali kekuasaannya, apakah akan ada tanda-tanda di langit yang mengumumkan kedatangan Yesus yang kedua dengan kuasa dan kemuliaan dan berakhirnya masa penawanan bagi umat Allah? Betul sekali.

 

 

Now, you’ll notice that in Revelation 6:12-13 it says that the moon would be turned into blood and the stars would fall from heaven. But you’ll notice in Matthew 24 we are told that the sun would not give its light, it says that the moon would not give its light, and the stars of heaven would not give their light, in other words they would be darkened. The signs are a little bit different. The signs of Revelation 6:12-13 are the preliminary signs: the darkening of the sun, the great earthquake, the moon looking like blood and the falling of the stars from heaven. In Matthew 24, the emphasis is upon the end time signs because they are a little bit different. There is the darkening of the sun, there is the darkening of the moon, and there is also the stars not giving their light, in other words the stars disappearing from the firmament, disappearing from the sky.

 

Nah, kalian akan segera melihat bahwa di Wahyu 6:12-13 dikatakan bahwa bulan akan berubah menjadi arah, dan bintang-bintang berjatuhan dari langit. Tetapi kita akan melihat di Matius 24 kita mendapat tahu bahwa matahari akan digelapkan, bulan tidak akan bercahaya dan bintang-bintang di langit akan berjatuhan. Dengan kata lain mereka semuanya menjadi gelap. Tanda-tandanya sedikit berbeda. Tanda-tanda di Wahyu 6:12-13 adalah tanda-tanda pendahuluan: matahari menjadi gelap, gempa bumi besar, bulan seperti darah, dan jatuhnya bintang-bintang. Di Matius 24, penekanannya adalah pada tanda-tanda akhir zaman karena mereka sedikit berbeda. Ada matahari yang digelapkan, ada bulan yang digelapkan dan bintang-bintang juga tidak memberikan cahaya mereka, dengan kata lain bintang-bintang itu lenyap dari cakrawala, lenyap dari langit.

 

 

It says there in Matthew chapter 24, that “the powers of the heavens will be shaken.” (v. 29) What are the powers of the heavens? The powers of the heavens ~ what did God create to rule the day? You see “to rule” is the word used in Genesis 1:16. The sun rules the day. What rules the night? The night is ruled by the moon. So the powers of heavens that are moved, or that don’t give their light, are what? The sun, the moon and the stars.

 

Dikatakan di Matius pasal 24, bahwa kuasa-kuasa langit akan tergoncang” [ay 29]. Kuasa-kuasa langit itu apa? Kuasa-kuasa langit ~ apa yang diciptakan Tuhan untuk menguasai siang? Kalian lihat “menguasai” adalah kata yang dipakai di Kejadian 1:16. Matahari menguasai siang. Apa yang menguasai malam? Malam dikuasai oleh bulan. Jadi kuasa-kuasa langit yang tergoncang, atau yang tidak memberikan cahayanya adalah apa? Matahari, bulan, dan bintang-bintang.

 

 

Interestingly enough, Ellen White explains that in Early Writings pg 41, that when God utters His voice, delivering His people, when He says, “It is done!” the tribulation is finished. She says there that God’s voice is so powerful ~ you know the voice of Enrico Caruso could break glasses, and we say, “Wow! What a voice that the vibrations could actually break glasses.” Well, I tell you, folks, the voice of God is going to be so powerful according to Early Writings pg 41, she says, “The sun, the moon, and the stars, will be moved out of their places.” That is the reason why during the Millennium the planet earth is in darkness because the sun has been moved out of its place, the moon has been moved out of its place, the stars no longer shine upon planet earth because at the voice of God, when God’s people are delivered, at the end of this second stage of the tribulation, the voice of God is so powerful that the powers of the heavens are moved out of their places. And that is the reason why when God makes the new heavens and the  new earth He is going to once again place the sun, the moon and the stars in a  place where they will benefit planet earth.

 

Yang cukup menarik, Ellen White menjelaskan hal itu dalam Early Writings hal 41, bahwa ketika Tuhan memperdengarkan suaraNya, menyelamatkan umatNya, ketika Dia berkata, “Sudah selesai!”, berakhirlah Masa Kesukaran Besar. Ellen White berkata di sana bahwa suara Tuhan itu begitu besar kuasanya ~ kalian tahu suara Enrico Caruso yang bisa memecahkan kaca, dan kita berkata, “Wow! Hebat suaranya yang getarannya benar-benar bisa memecahkan kaca.” Nah, ketahuilah, Saudara-sauara, suara Tuhan bakal begitu besar kuasanya menurut Early Writings hal 41, Ellen White berkata, “Matahari, bulan dan bintang-bintang, akan pindah dari tempat mereka.” Itulah alasannya mengapa selama Millenium planet bumi ini gelap gulita karena matahari telah berpindah dari tempatnya, bulan telah berpindah dari tempatnya, dan bintang-bintang tidak lagi menyinari planet bumi karena suara Tuhan, ketika Tuhan menyelamatkan umatNya pada akhir Masa Kesukaran Besar tahap yang kedua. Suara Tuhan sedemikian besar kuasanya sehingga penguasa langit pindah dari tempat mereka. Dan itulah alasannya mengapa ketika Tuhan menciptakan langit baru dan bumi baru, sekali lagi Dia akan menempatkan matahari, bulan dan bintang-bintang di tempat di mana mereka akan memberikan kebaikan bagi planet bumi.

 

 

Finally I would like to deal with one point before we draw this to an end.   It says that the sign of the Son of Man will be seen in heaven and He will send His angels and His angels will go to the four winds and they will gather together His elect from the four winds  (v. 30-31), not only those who are alive and remain, but those who died in Christ will be raised up. The angels will be sent to gather God’s people, those who died in Christ and those who are alive and remain, will be gathered together by the holy angels to be taken up to meet the Lord Jesus in the air.

 

Akhirnya saya ingin membahas satu poin lagi sebelum kita mengakhiri pembahasan ini. Dikatakan bahwa tanda Anak Manusia akan tampak di langit dan Dia akan mengirim malaikat-malaikatNya dan malaikat-malaikatNya akan pergi ke empat mata angin dan akan mengumpulkan orang-orang pilihanNya dari keempat mata angin (ay 30-31), bukan hanya mereka yang masih hidup dan tersisa, tetapi mereka yang sudah mati di dalam Kristus pun akan dibangkitkan. Para malaikat akan dikirim untuk mengumpulkan umat Tuhan, mereka yang mati di dalam Kristus dan mereka yang masih hidup dan tersisa akan dikumpulkan bersama-sama oleh malaikat-malaikat yang kudus untuk diangkat naik bertemu dengan Tuhan Yesus di angkasa.

 

 

Now allow me to talk about that sign of the second coming. You know what the sign is? I’ll just be very brief. All we have to do is go back to the story of Elijah. You know after Elijah went through his experience with the threefold union, you know,  with Ahab and Jezebel, and the false prophets of Baal ~ by the way that whole story symbolizes what’s going to happen in the end time ~ after Elijah went through that experience, there was a death decree given against him and he fled to the wilderness, he went through a period of tribulation, God fed him while he was in the wilderness and so on. Immediately after that the bible says that he saw in heavens a little what? A little cloud! He goes and looks actually he goes and looks six times, when he goes and looks the 7th time he sees a little cloud about the size of a man’s fist. Do you know what that was? That was the  chariot that was coming from heaven to pick up Elijah. Interesting! The story is told in 2 Kings chapter 2. You know Elijah and Eliza crossed the Jordan river. Elijah had seen the sign. It was a sign that announced that the chariot is coming, and that he was going to be picked up by the Lord to be taken to heavenly glory. And then of course we know what happened when they crossed the Jordan. The bible says that in 2 Kings 2 that a glorious chariot descended from heaven. Do you know what the chariot of God is? The bible says that the chariots of God are His glorious angels. And so the glorious angels who drive this chariot they are the wheels that drive the chariot according to Ezekiel chapter 1, will come and will pick up God’s elect and put them in the chariot, and then they will be taken to Christ’s heavenly kingdom to dwell with Him for a period of a thousand years.

 

Nah, izinkan saya berbicara mengenai tanda kedatangan yang kedua itu. Kalian tahu apa tandanya? Saya tidak akan mengambil waktu lama. Apa yang perlu kita lakukan adalah kembali ke kisah Elia. Kalian tahu setelah Elia mendapat pengalaman dengan persatuan bertiga Ahab dan Izebel dan para nabi palsu Baal ~ ketahuilah seluruh kisah itu melambangkan apa yang akan terjadi pada akhir zaman ~ setelah Elia mengalami peristiwa itu, keluarlah perintah untuk menghukum mati dia dan dia melarikan diri ke padang gurun, dan dia menjalani masa kesukaran besar. Tuhan memberinya makan pada waktu dia berada di padang gurun dan seterusnya. Langsung setelah itu, Alkitab berkata bahwa dia melihat di langit suatu apa? Sebuah awan kecil. Dia pergi dan melihat, tepatnya dia pergi melihat 6 kali. Dan ketika dia pergi melihat yang ke-7 kalinya, dia melihat sebuah awan yang kecil sebesar kepalan tangan. Tahukah kalian apa itu? Itu adalah kereta yang datang dari Surga untuk menjemput Elia. Menarik! Kisahnya ada di 2 Raja-raja pasal 2. Kalian tahu Elia dan Eliza menyeberangi sungai Yordan. Elia telah melihat tandanya. Itu adalah tanda yang mengumumkan bahwa kereta akan datang dan bahwa dia akan dijemput oleh Tuhan dan dibawa ke kemuliaan surgawi. Kemudian tentu saja kita sudah tahu apa yang terjadi pada waktu mereka menyeberangi Yordan. Alkitab berkata di 2 Raja 2 bahwa suatu kereta yang mulia turun dari Surga. Tahukah kalian apa itu kereta Tuhan? Alkitab berkata bahwa kereta Tuhan adalah para malaikatNya yang mulia. Jadi malaikat-malaikat yang mulia ini yang menjalankan kereta, mereka adalah roda-roda yang menjalankan kereta, menurut Yehezkiel pasal 1, akan datang dan akan menjemput orang-orang pilihan Tuhan dan menempatkan mereka di dalam kereta, dan mereka akan dibawa ke kerajaan surgawi Kristus untuk tinggal bersamaNya selama 1000 tahun.

 

 

By the way, this is the scene that inspired that famous Negro spiritual “Swing Low Sweet Chariot, coming for to…”  what? “…Coming for to carry me home.” You know that song was composed in the midst of great tribulation and great persecutions by the African Americans in the US when they were going through a period of terrible slavery. These songs were composed, that were the songs of their experience and their desire, in their intense desire for the suffering to come to an end and for Jesus to return, for the chariot to come to take His people home.

 

Nah, inilah adegan yang menjadi inspirasi lagu spiritual Negro yang terkenal “Swing Low Sweet Chariot [= Turunlah rendah-rendah, kereta manis] yang datang untuk…” apa? “…datang untuk membawa aku pulang.” Kalian tahu, lagu itu diciptakan oleh orang-orang Amerika keturunan Afrika di tengah masa kesukaran dan masa penganiayaan hebat di Amerika Serikat ketika mereka mengalami suatu masa perbudakan yang sangat mengerikan. Lagu-lagu yang diciptakan ini adalah lagu-lagu pengalaman mereka dan kerinduan mereka, dalam kerinduan mereka yang sangat besar agar penderitaan mereka boleh berakhir dan agar Yesus kembali, agar kereta itu datang untuk membawa umatNya pulang.

 

 

Well the time is coming when God’s people are going to be enslaved upon planet earth once again, jailed, forbidden from buying and selling, under the sentence of death, and then God’s people will be able probably to compose songs during that period or perhaps even sing this song, because now it will be the song of the experience of all of God’s people  “Swing low sweet chariot, coming for to carry me home…” This is the glorious hope of the church, folks, this is the reason for our existence.

 

Nah, waktunya akan tiba ketika umat Tuhan akan diperbudak di planet bumi sekali lagi, dipenjarakan, dilarang membeli dan menjual, di bawah ancaman hukuman mati, dan pada waktu itu mungkin umat Tuhan akan bisa menciptakan lagu-lagu selama masa itu, atau bahkan menyanyikan lagu ini, karena itu akan menjadi lagu pengalaman semua umat Tuhan, “Turunlah rendah-rendah, kereta manis, datang untuk membawa aku pulang…” Ini adalah harapan yang mulia dari gereja, Saudara-sauara, inilah alasan eksistensi kita.

 

 

Unfortunately we have been distracted from our hope. We have been distracted from our roots. We have been distracted from our message. We have been distracted from our mission. And we have been distracted from our hope. We are so caught up in this world. We are so caught up in our things, in our toys, in our houses, in our money, in our automobiles, in so many things that are going to be destroyed when Jesus comes. None of this counts. None of this matters. “What shall it profit a man, if he gains the whole world, and loses his soul?”

 

Sayangnya, perhatian kita telah dialihkan dari harapan kita. Perhatian kita telah dialihkan dari akar kita. Perhatian kita telah dialihkan dari pekabaran kita. Perhatian kita telah dialihkan dari misi kita. Dan perhatikan kita telah dialihkan dari harapan kita. Kita demikian terikat pada dunia ini. Kita begitu terikat dengan barang-barang kita, dengan mainan kita, dengan rumah kita, dengan uang kita, dengan mobil kita, dengan begitu banyak barang yang akan dihancurkan ketika Yesus datang. Tidak satu pun yang masuk hitungan. Tidak satu pun yang berarti.Apa keuntungannya bagi seorang manusia jika dia mendapatkan seluruh dunia, dan kehilangan nyawanya?[Markus 8:36]

 

 

Folks, there is a very important preparation that needs to take place before the coming of Jesus.   God’s people ~ if we should be alive ~ will go through  this great tribulation, the most intense period of persecution in the history of the world. There will only be two groups on planet earth. Those who keep God’s holy Sabbath and those who keep the first day of the week, both of those will be signs either of obedience or of disobedience. Those who flee will not flee in the winter or in the Sabbath, because the Sabbath is a day of rest. All of the rest will remain where they are and when they see the abomination of desolation, it will be too late, because they have not escaped from the general ruin which is about to come.

 

Saudara-saudara, ada suatu persiapan yang sangat penting yang harus terjadi sebelum kedatangan Yesus. Umat Tuhan ~ jika kita masih hidup ~ akan mengalami Masa Kesukaran Besar ini, masa persekusi yang paling parah dalam sejarah dunia. Hanya akan ada dua kelompok di planet bumi: mereka yang memelihara hari Sabat kudus Tuhan, dan mereka yang memelihara hari pertama setiap minggu. Kedua-duanya akan menjadi tanda, baik tanda kepatuhan atau tanda pemberontakan. Mereka yang melarikan diri tidak akan melarikan diri pada musim dingin atau hari Sabat, karena Sabat adalah hari perhentian. Sisanya akan tinggal di tempat mereka, dan pada waktu mereka melihat “kekejian yang menelantarkan”, sudah terlambat, karena mereka tidak melarikan diri dari kehancuran global yang akan datang.

 

 

And so God calls upon us to prepare a character fit for eternity, a character that will withstand everything and anything that will come. You know that’s not going to come automatically, it’s not going to be easy, it’s going to be difficult. But Jesus promises to walk with us all the way. It reminds me of the three young men who were thrown into the fiery furnace. You know, the firmness of their character was not formed in that crisis, it was exhibited in that crisis. They had their minds made up beforehand. They had a close relationship with Jesus beforehand, before going through that tribulation. The period of the furnace heated hotter than ever before, just like the final tribulation will be the worst in history in intensity, and when they appeared before Nebuchadnezzar, who raised this image in honor of himself, the Beast, and commanded everyone to worship on pain of death, the young men said, “We will not. We will serve the true God. And the God whom we serve is able to deliver us, but if He doesn’t, we still are His servants.” That’s the kind of faith that God wants us to have. A service of love, that even if nothing good comes we would still serve God because God is our Lord and because we love Him. That’s the kind of character that God is expecting from us who will go through this period of tribulation.

 

Maka Tuhan memanggil kita untuk mempersiapkan suatu tabiat yang pantas untuk kekekalan, tabiat yang bisa bertahan terhadap segalanya, dan apa saja yang akan datang. Kalian tahu, itu tidak akan terjadi secara otomatis, itu tidak akan mudah, itu sulit. Tetapi Yesus berjanji untuk berjalan setiap hari bersama kita. Ini mengingatkan saya kepada ketiga pemuda yang dilemparkan ke tungku api yang panas. Kalian tahu, kekokohan tabiat mereka tidak terbentuk pada waktu krisis itu. Kekokohan tabiat mereka dibuktikan saat krisis itu. Mereka telah membuat keputusan sebelumnya. Mereka sudah memiliki hubungan dengan Yesus sebelumnya, sebelum mereka harus menjalani Masa Kesukaran Besar itu. Waktu tungku tersebut dipanaskan lebih panas daripada yang pernah terjadi itu sama dengan masa kesukaran terakhir yang akan menjadi yang paling parah dalam sejarah, dan ketika mereka muncul di hadapan Nebukadnezar, yang mendirikan patung ini sebagai kehormatan bagi dirinya sendiri, Binatang itu, yang memerintahkan semua orang untuk menyembah dengan ancaman hukuman mati, pemuda-pemuda itu berkata, “Kita menolak. Kita akan menyembah Allah yang benar. Dan Allah yang kita sembah mampu menyelamatkan kita. Tetapi walaupun Dia tidak menyelamatkan kita, kita tetap adalah hambaNya.” Itulah iman yang Tuhan mau kita miliki. Suatu pelayanan atas dasar kasih, bahkan bila tidak ada hal yang baik yang kita dapatkan, kita tetap akan melayani Tuhan karena Dialah Tuhan kita dan karena kita mengasihiNya. Itulah tabiat yang diharapkan Tuhan dari kita yang akan melewati Masa Kesukaran Besar itu.

 

 

And so we must make decisions that will last unto eternity. We must place our priorities in order. We must take that which we consider primary and put it as secondary. And take that what we have considered secondary, and place it as primary in our lives. And I pray to God that that will be the experience of each one of us.

 

Maka kita harus membuat keputusan yang akan bertahan hingga kekekalan. Kita harus menempatkan prioritas kita dengan baik. Kita harus mengambil apa yang kita anggap terutama dan meletakkannya di tempat yang kedua, dan mengambil apa yang kita anggap tidak penting lalu meletakkannya di tempat yang utama dalam hidup kita. Dan saya berdoa kepada Tuhan bahwa itulah yang akan menjadi pengalaman masing-masing kita.

 

 

28 11 14




No comments:

Post a Comment