Thursday, January 28, 2016

EPISODE 12 ~ HIS WAY IS IN THE SANCTUARY ~ STEPHEN BOHR

HIS WAY IS IN THE SANCTUARY
Part 12/32 - Stephen Bohr
THE SANCTUARY SHALL BE CLEANSED PART 1


Dibuka dengan doa.


I would like to begin by reviewing what we have studied in our last two lectures. Basically I want to go through the sequence of powers that are mentioned in Daniel chapter 2 and Daniel chapter 7.
·       The first power, and we are going to Daniel 7 as our example, the first power is a lion, represents what kingdom? Babylon.
·       The next kingdom is what? Meado-Persia.
·       The third kingdom, the leopard kingdom is what? Greece.
·       Then we have a terrible dragon beast, that has iron teeth, and what nation does that represent?  It represents the Roman empire.
·       Then from the head of that dragon beast comes forth what? 10 horns. And those represent the divisions of the Roman empire, into which the Roman empire was divided when it broke up in the year 476.
·       And then among the 10 rises what? A little horn, a nasty Little Horn, and does all kinds of wicked things, and it rules for how long? It rules for 1260 years, and that period begins when? In the year 538 when the Ostrogoths were defeated, the third of the three horns was ripped out by the roots and it continued until what date, the Little Horn? 1798.

Saya ingin mulai dengan mengulang apa yang telah kita pelajari dalam dua pelajaran yang terakhir. Pada dasarnya saya mau mengulangi urut-urutan kekuasaan yang disebutkan di Daniel pasal 2 dan Daniel pasal 7.
·       Kekuasaan yang pertama ~ dan kita akan mengambil dari Daniel pasal 7 sebagai contoh ~ kekuasaan yang pertama adalah seekor singa, yang mewakili kerajaan apa? Babilon.
·       Kerajaan berikutnya adalah apa? Medo-Persia.
·       Kerajaan ketiga, kerajaan macan tutul itu apa? Greeka.
·       Lalu ada seekor binatang naga yang mengerikan, yang mempunyai gigi dari besi, dan bangsa apa yang dilambangkannya? Dia melambangkan kekaisaran Roma.
·       Lalu dari kepala binatang naga ini muncul apa? 10 Tanduk. Dan ini melambangkan pembagian kekaisaran Roma yang terbagi ketika kekaisaran itu terpecah di tahun 476.
·       Lalu dari ke 10 tanduk itu muncul apa? Sebuah Tanduk Kecil, sebuah Tanduk Kecil yang jahat, yang melakukan segala macam hal yang keji, dan dia berkuasa berapa lama? Dia berkuasa selama 1260 tahun. Dan periode ini dimulai kapan? Di tahun 538 ketika bangsa Ostrogot dikalahkan, tanduk ketiga yang tercabut sampai ke akar-akarnya. Dan kekuasaan si Tanduk Kecil ini berlangsung hingga kapan?  1798.


And then you noticed that we have the next scene is what? THE JUDGMENT. So after what date does the Judgment take place?  It has to be after 1798. But it also happens before probation closes, before Jesus comes. Because we noticed in Revelation chapter 14 which says, “Fear God and give glory to Him for the hour of His Judgment has come” while the gospel is still being preached. Probation can’t have closed, if the gospel is being preached. And only after the third angel’s message do you have Jesus sitting in a cloud with a sickle coming to harvest the earth.

Lalu kita pelajari bahwa adegan berikutnya adalah apa? PENGHAKIMAN. Jadi, penghakiman ini terjadi setelah tahun berapa? Dia harus terjadi setelah tahun 1798. Tetapi dia juga harus terjadi sebelum berakhirnya masa percobaan, sebelum Yesus datang kembali. Karena kita lihat di Wahyu pasal 14, selagi Injil masih dikabarkan dikatakan  … Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya… ” Masa percobaan bagi manusia tidak mungkin sudah berakhir apabila Injil masih dikabarkan. Dan barulah setelah pekabaran malaikat yang ketiga, kita akan melihat Yesus duduk di atas awan dengan membawa sabit untuk menuai panen di bumi.


And so we noticed in our study, that the Judgment takes place sometime between 1798 and the close of probation, although we are not told exactly what the precise date is. All we have is the parameters.

Maka, dalam pelajaran kita, kita sudah tahu bahwa Penghakiman ini akan terjadi di antara 1798 dan berakhirnya masa percobaan bagi manusia, walaupun kita tidak diberitahu tanggalnya yang tepat. Yang kita miliki hanyalah parameternya.


But the prophecy that we are going to study in this evening’s lecture as well as our next one, regarding Daniel chapter 8, we are going to notice that Scripture pinpoints the exact date when that Judgment was going to begin. So let’s turn in our Bibles to Daniel chapter 8, and the first thing we are going to notice in this chapter is that it does not begin with Babylon like chapter 7 and like chapter 2. There is no symbol for Babylon. In fact in Daniel chapter 8, the vision begins with Meado-Persia.

Tetapi dari nubuatan yang akan kita pelajari dalam ceramah malam ini, dan  dalam pelajaran berikutnya, mengenai Daniel pasal 8, kita akan melihat bahwa Alkitab menunjukkan tanggal yang tepat kapan Pengadilan itu akan dimulai. Jadi, marilah kita membuka Alkitab kita ke Daniel pasal 8, dan hal pertama yang akan kita lihat dalam pasal ini adalah, berbeda dengan pasal 7 dan pasal 2, dia tidak mulai dengan kerajaan Babilon. Tidak ada simbol untuk Babilon. Ternyata  nubuatan Daniel pasal 8 diawali dengan Medo-Persia.


Now, you might be wondering, “Pastor Bohr, why does the vision of Daniel 8 begin with Meado-Persia, if Daniel 2 and Daniel 7 begin with Babylon?” Now, the traditional interpretation that has been given in the Adventist Church is that Babylon is about to pass from history. But the fact is this vision is taking place in the year 550 BC and Babylon was not going to fall for another 11 years. There is another more important reason why Babylon is not in this vision  of Daniel chapter 8. And let me explain the reason succinctly.

Nah, kalian mungkin bertanya-tanya, “Pastor Bohr, mengapa penglihatan Daniel 8 ini dimulai dengan Medo-Persia, padahal Daniel 2 dan Daniel 7 mulai dengan Babilon?” Nah, secara tradisi, interpretasi yang diberikan oleh Gereja Advent adalah karena periode Babilon sudah hampir berlalu dari sejarah. Namun sebenarnya penglihatan ini terjadi di tahun 550 BC, dan Babilon masih akan eksis selama 11 tahun lagi. Ada alasan yang lebih penting mengapa Babilon tidak terdapat di dalam penglihatan Daniel pasal 8. Dan izinkan saya menjelaskan alasannya dengan singkat dan jelas.


You see, the 2300 days that are mentioned in this prophecy, begin during the period of the Persian empire. And so the vision begins ~ now listen carefully ~ the vision begins where the 2300 days begin. You see the 2300 days do not begin in the kingdom of Babylon. They begin during the period of the kingdom of Persia. And therefore, the 2300 days prophecy begins with Persia and that’s the reason why this vision begins with Persia and not with Babylon. Are you understanding the reason? It is a very important reason. And we will have reason to come back to this a little bit later.

Ketahuilah, ke-2300 hari yang disebutkan dalam nubuatan ini, dimulai pada periode kerajaan Persia. Karena itu, penglihatan itu dimulai ~ nah, dengarkan baik-baik ~ penglihatan itu dimulai di mana ke 2300 hari itu mulai. Kalian lihat, nubuatan 2300 hari ini tidak terjadi dalam periode kerajaan Babilon. Dia mulai pada periode kerajaan Persia. Jadi, nubuatan 2300 hari ini berawal di zaman Persia, dan itulah alasannya mengapa penglihatan ini dimulai dengan Persia dan bukan Babilon. Apakah kalian sekarang mengerti alasannya? Ini adalah alasan yang sangat penting. Dan nanti kita punya alasan untuk kembali ke pembahasan ini.


Now, let’s go to Daniel chapter 8 verse 1 and move through this magnificent prophecy. It says there in verse 1  In the third year of the reign of King Belshazzar…”  I mentioned that this is the year 550 BC, it says,  In the third year of the reign of King Belshazzar a vision appeared to me—to me, Daniel—after the one that appeared to me the first time…”   Which is the one that appeared to him the first time? The one that is found in the previous chapter, in Daniel chapter what?  Chapter 7.

Sekarang, marilah ke Daniel pasal 8 ayat 1 dan kita akan melanjutkan terus membaca semua ayat dari nubuatan yang hebat ini. Dikatakan di ayat 1 di sana,  Pada tahun yang ketiga pemerintahan raja Belsyazar…” tadi sudah saya katakan bahwa ini adalah tahun 550 BC. Dikatakan,  Pada tahun yang ketiga pemerintahan raja Belsyazar, suatu pengelihatan tampak kepadaku, Daniel, setelah penglihatan yang tampak kepadaku pertama kalinya….” NKJV yang diindonesiakan. Yang tampak kepadanya pertama kalinya itu yang mana? Yang terdapat di pasal sebelumnya, di Daniel pasal berapa? Pasal 7.


Now, listen carefully. The word for “vision” here, is a very important word. You see, in Daniel chapter 8 there are two different words for vision and unless we understand that, we are not going to reach correct conclusions as we study this chapter. The word that is used here for “vision” where it says, In the third year of the reign of King Belshazzar a vision appeared to me” is the Hebrew word חזון [châzôn khaw-zone'], remember that because it is very, very important.

Sekarang, dengarkan baik-baik. Kata untuk “penglihatan” di sini adalah kata yang sangat penting. Kalian lihat, di Daniel pasal 8 ada dua kata yang diterjemahkan “penglihatan dan jika kita tidak mengerti hal itu, kita tidak akan mendapatkan kesimpulan yang tepat dengan pasal yang kita pelajari ini. Kata yang di sini diterjemahkan “penglihatan” dari  Pada tahun yang ketiga pemerintahan raja Belsyazar, suatu pengelihatan tampak kepadaku, …” kata Ibraninya adalah  חזון [châzôn  khaw-zone']. Ingat-ingat ini, karena ini sangat-sangat penting.

Now, let’s go to verse 2,    “….  I saw in the vision…”  once again the word חזון [châzôn  khaw-zone'],  “… I saw in the vision and it so happened while I was looking…” notice the emphasis on eyesight here,  “… that I was in Shushan…”  which is one of the capitals of the Meado-Persian empire,   “… the citadel…”  which is the capital,   “… which is in the province of Elam; and I saw in the vision…”  once again for the third time the word  חזון [châzôn  khaw-zone']  is used to describe the “vision”.
So it says in verse 2,  “ I saw in the vision…”  חזון [châzôn  khaw-zone']   “… and it so happened while I was looking, that I was in Shushan, the citadel, which is in the province of Elam; and I saw in the vision…”  that is חזון [châzôn  khaw-zone'] “… that I was by the River Ulai….” 

Sekarang, marilah ke ayat 2, “… Aku melihat dalam penglihatan itu…” sekali lagi perkataan חזון [châzôn khaw-zone'] “…Aku melihat dalam penglihatan itu dan sementara aku melihat…”  perhatikan, yang ditekankan di sini adalah yang dilihat oleh mata,  “… bahwa  aku berada di puri Susan…” salah satu ibu kota Medo-Persia,  “… ibu kota yang ada di wilayah Elam, dan aku melihat dalam penglihatan itu…” sekali lagi untuk ketiga kalinya kata חזון [châzôn khaw-zone'] dipakai untuk menyatakan “penglihatan”.    
Jadi dikatakan di ayat 2, Aku melihat dalam penglihatan…” חזון [châzôn khaw-zone']  “… itu, dan sementara aku melihat, bahwa aku berada di puri Susan,  ibu kota yang ada di wilayah Elam, dan aku melihat dalam penglihatan…” חזון [châzôn khaw-zone']  “… itu, bahwa aku sedang di tepi sungai Ulai.” [NKJV yang diindonesiakan].


Now, let’s go to verse 3,   “… Then I lifted my eyes and saw…”  notice once again the emphasis on visions, seeing, there’s tremendous emphasis on this,  “… Then I lifted my eyes and saw and there, standing beside the river, was a…”  what?   “… a ram…” just one beast, but now notice what it continues saying,   “… which had two…”  what?   “… two horns…”  So this is one nation that is composed of two kingdoms, as horns represent kingdoms. So it is one nation composed of two kingdoms. In other words, two kingdoms in one nation. So, it continues saying, “… which had two horns and the two horns were high; but one was higher than the other, and the higher one…”  what?   “… came up last.” 

Nah, mari ke ayat 3, Aku mengangkat mataku dan melihat…” sekali lagi perhatikan penekanannya pada apa yang dilihat oleh mata, pada melihat, ada penekanan besar pada hal ini,  Aku mengangkat mataku dan melihat,  tampak seekor…” apa?  “… domba jantan berdiri di tepi sungai itu…” hanya satu binatang, tetapi perhatikan sekarang apa yang dikatakan selanjutnya,  “… tanduknya…”  berapa?  “… tanduknya dua…”  jadi ini adalah satu bangsa yang terdiri atas dua kerajaan karena tanduk melambangkan kerajaan. Jadi ini satu bangsa yang terdiri atas dua kerajaan. Dengan kata lain, dua kerajaan dalam satu bangsa. Maka, dikatakan selanjutnya,  “… dan kedua tanduk itu tinggi, tetapi yang satu lebih tinggi dari yang lain, dan yang lebih tinggi itu…” bagaimana?   “… tumbuh belakangan.” [NKJV yang diindonesisakan].


So, you have two horns, one is higher than the other and the higher one comes out how? Last. Now, you should have received two sheets tonight. One of the sheets has the dynasty of the Meads and Persians. Now, if you look at that chart ~ we are not going to look at it carefully right now because we don’t have the time  ~  from the year 539 when the Meads and Persians began to rule, till the year 522, all of the kings were Meads except for Cyrus who was half Mead and half Persian. But from the year 522 till the year 331 almost 200 years, every single king was Persian. So, what was the nation that became more powerful last? It was the Persians. And interestingly enough, after Daniel chapter 8, everytime that this kingdom appears in prophecy it is no longer called Meado-Persia, it is called Persia. Because the Meads have basically disappeared and now Persia is ruling. Are you understanding my point? And you can see it on that chart. Prophecy is specific and exact on this point.

Jadi ada dua tanduk, yang satu lebih tinggi dari yang lain, dan yang lebih tinggi munculnya bagaimana? Munculnya belakangan. Nah, seharusnya malam ini kalian sudah menerima dua lembar kertas. Salah satu kertas itu berisikan nama dinasti Media dan Persia. Kita tidak akan menelitinya sekarang karena kita tidak punya waktu tetapi jika kalian melihat daftar itu, kalian lihat bahwa dari tahun 539BC pada waktu bangsa Medo-Persia mulai berkuasa, hingga tahun 522BC, semua rajanya berkebangsaan Media, kecuali Cyrus yang setengah orang Media dan setengah orang Persia. Tetapi mulai tahun 522BC hinga 331BC, hampir selama 200 tahun, semua rajanya berkebangsaan Persia. Jadi, bangsa yang menjadi lebih kuat pada akhirnya adalah yang mana? Bangsa Persia. Dan cukup menarik, setelah Daniel pasal 8, setiap kali kerajaan ini muncul dalam nubuatan, dia tidak lagi disebut Medo-Persia, tapi disebut Persia, karena pada dasarnya bangsa Media telah lenyap, dan sekarang Persia-lah yang berkuasa. Apakah kalian mengerti poin saya? Dan kalian bisa melihatnya dari daftar kalian. Nubuatan itu sangat spesifik dan tepat dalam hal ini.
 

Now, this battle that we are going to see here at the beginning of Daniel chapter 8 is taking place on a horizontal level on earth. There is no indication that these nations are in controversy or in conflict with God. This is a geographical fight among nations on a horizontal level. There is no fight against God in the early part of the chapter.

Nah, pertempuran yang akan kita lihat pada awal Daniel pasal 8 ini terjadi pada tingkat horizontal di dunia. Tidak ada indikasi bahwa bangsa-bangsa ini sedang bermasalah atau bertentangan dengan Tuhan. Ini adalah pertempuran geografikal antar bangsa pada tingkat horizontal. Tidak ada yang bertempur melawan Tuhan pada bagian awal pasal ini.


Notice Daniel 8:4. Oh, by the way, do you remember that the bear was raised up on one side? Hah! In Daniel chapter 7. And here we have 1 horn that’s what? That’s higher than the other. See, it’s parallel.

Perhatikan Daniel 8:4. Oh, iya, ingatkah kalian bahwa si beruang itu berdiri pada sebelah sisinya? Hah! Di Daniel pasal 7. Dan di sini kita mendapatkan satu tanduknya yang bagaimana? Yang lebih tinggi daripada yang lain. Lihat, berarti paralel, kan?


Now, Daniel 8:4  “ I saw the ram…”  which represents the Meads and Persians,  “… pushing westward, northward, and southward…”  How many ribs that the bear has in its mouth in Daniel 7? Three! And here the ram conquers in three directions. Westward would be Babylon in 539, northward would be Lydia in 546, and southward would be Egypt in the year 525. And it continues saying,  “… so that no animal could withstand him; nor was there any that could deliver from his hand, but he did according to his will and became great.” Now, remember that. The ram became what? The ram became great. That’s important.

Sekarang, Daniel 8:4  Aku melihat domba jantan itu…”  yang melambangkan bangsa Medo-Persia,  “… menanduk ke barat, ke utara dan ke selatan…”  Ada berapa tulang rusuk di mulut beruang? Tiga! Dan di sini domba jantan itu menaklukkan ke tiga arah. Ke barat yaitu Babilon di tahun 539, ke utara yaitu Lydia di tahun 546, dan ke selatan ialah Mesir di tahun 525. Dan dikatakan selanjutnya,   “… sehingga tidak ada seekor binatang pun yang tahan menghadapi dia, dan tidak ada yang selamat dari tangannya; tapi ia berbuat sekehendak hatinya dan menjadi besar.”[NKJV yang diindonesiakan]. Sekarang, ingatlah ini. Domba jantan itu menjadi apa? Domba jantan itu menjadi besar. Ini penting.


Now, we have another power that rises. Go with me to Daniel 8:5    “And as I was considering, suddenly a male goat came from the west…”  It’s interesting, “… a male goat came from the west…” Do you know that Greece is west of  Persia? And you know that Daniel was in Persia when he received this vision? And so he sees this beast coming from the west. What nation does this beast represent, this he-goat? Greece! Interesting, even the points of the compass are precise and exact. And so it says,   And as I was considering, suddenly a male goat came from the west across the surface of the whole earth, without…”  what?   “… without touching the ground…” 
  
Sekarang, ada kekuasaan lain yang muncul. Marilah bersama saya ke Daniel 8:5   Tetapi sementara aku memperhatikannya, tiba-tiba tampak seekor kambing jantan datang dari sebelah barat…” Ini menarik,  “… seekor kambing jantan datang dari sebelah barat…” Tahukah kalian Greeka itu terletak di sebelah barat Persia? Dan tahukah kalian bahwa Daniel lagi ada di Persia ketika dia menerima penglihatan itu? Dan dia melihat binatang itu datang dari arah barat. Binatang ini melambangkan bangsa apa, si kambing jantan ini? Greeka. Menarik, bahkan arah kompasnya pun akurat dan tepat. Maka dikatakan,    Tetapi sementara aku memperhatikannya, tiba-tiba tampak seekor kambing jantan datang dari sebelah barat yang melintasi seluruh bumi tanpa…” tanpa apa?  “… tanpa menginjak bumi…” [NKJV yang diindonesiakan].


What beast represented Greece in Daniel chapter 7? A leopard. Is a leopard swift? Yes. But the leopard had what?  Four wings of a bird, super swift. Here the he-goat represents the same power, it  is so swift that it is flying. Have you ever seen a flying goat? Oh, my, he is really conquering in a hurry.  And by the way, as I mentioned yesterday, the prophecy tells us that Alexander the Great who is represented by a notable horn ~ in fact let’s read it, and then I’ll tell you something about Alexander the Great. It says that this he-goat  “… without touching the ground and the goat had a…”  what?  “… a notable horn between his eyes…” which later on in chapter 8 says it represents the first king of this nation which is Alexander the Great. 
Alexander the Great moves from Athens all the way to the Indus valley, in three years he conquered the known world. And he died when he was only 33 years old of a drunken binge because he didn’t have anything  more to do, he didn’t have anything more to conquer. Amazing. He was swift.

Binatang apa yang melambangkan Greeka di Daniel pasal 7? Seekor macan tutul. Apakah macan tutul itu binatang yang cepat? Ya. Tetapi macan tutul itu memiliki apa? Empat sayap burung, jadi super cepat. Di sini kambing jantan itu melambangkan kekuasaan yang sama, dia begitu cepat sampai dianggap terbang. Apakah kalian pernah melihat kambing terbang? Astaga, dia benar-benar menaklukkan dengan cepat. Dan oh, ya, seperti yang sudah saya sebut kemarin, nubuatan ini memberitahu kita bahwa Alexander the Great yang dilambangkan oleh sebuah tanduk yang terkemuka ~ sebaiknya kita baca, lalu saya akan memberitahu kalian sesuatu tentang Alexander the Great ini. Dikatakan bahwa kambing jantan ini, “… tanpa menginjak bumi dan kambing jantan itu mempunyai satu…”  apa?   “… satu tanduk yang  terkemuka”  di antara kedua matanya.” [NKJV yang diindonesiakan].  Kemudian di pasal 8 dikatakan itu  melambangkan raja pertama dari bangsa ini, yaitu Alexander the Great.
Alexander the Great bergerak dari Athena terus sampai ke lembah Indus, dalam waktu tiga tahun dia menaklukkan dunia yang dikenal pada waktu itu. Dan dia mati ketika usianya hanya 33 tahun, akibat bermabuk-mabukan karena sudah tidak ada hal lain lagi yang bisa dikerjakannya, tidak ada negara lain lagi yang bisa ditaklukannya. Hebat. Dia benar-benar cepat.


Notice Dan 8:6-7.  “Then he came to the ram that had two horns, which I had seen standing beside the river, and ran at him with furious power.  And I saw him confronting the ram; he was moved with rage against him, attacked the ram, and broke his two horns. There was no power in the ram to withstand him, but he cast him down to the ground and trampled him; and there was no one that could deliver the ram from his hand.” Is this battle still taking place horizontally on earth? Is this an earthly battle? Any indication that the he-goat has any bone to pick with the Lord? Absolutely not. This is a geographical fight among nations on horizontal level.

Perhatikan Daniel 8:6-7  Ia datang pada domba jantan yang dua tanduknya dan yang kulihat berdiri di tepi sungai itu, lalu menyerangnya dengan keganasan yang hebat.  Aku melihatnya menantang domba jantan itu; ia dikuasai kegeraman terhadap domba jantan itu, diserangnya domba jantan itu, dipatahkannya kedua tanduknya, dan domba jantan itu tidak berdaya menghadapi dia; dihempaskannya dia ke bumi, diinjak-injaknya, dan tidak ada yang bisa menyelamatkan domba jantan itu dari tangannya.” [NKJV yang diindonesiakan].  Apakah pertempuran ini masih terjadi secara horizontal di atas dunia? Apakah ini pertempuran duniawi? Apakah ada indikasi bahwa kambing jantan ini mau melawan Tuhan? Tentu saja tidak. Ini adalah pertempuran geografikal antara bangsa-bangsa pada tingkat horizontal.


Now, let’s notice Daniel 8:8.  “Therefore the male goat grew…”  what?  “… very great…”  Aaaah, the ram grew what? Great. Now we see that the he-goat grows what? Very great. Don’t forget that, because we are going to come back to it.  Therefore the male goat…” which represents Greece,  “… grew very great but when he became strong…”  in other words at the climax of its strength, what happened?  “… the large horn was broken…”  Alexander the Great died when Greece was at the apex of its power, in a drunken binge like I mentioned. And notice what happened. It continues saying,   “… and in place of it four notable ones came up toward the four winds of heaven.”  
How many heads does the leopard have? The leopard has four heads. Now, how many horns come when this great horn is broken? Four. So Daniel 7 and Daniel 8 are parallel prophecies.

Sekarang, mari perhatikan Daniel 8:8  Kambing jantan itu menjadi sangat…” apa?  “…sangat besar”. Aaaah, domba jantan itu menjadi apa? Menjadi besar. Sekarang kita melihat bahwa kambing jantan ini menjadi apa? Menjadi SANGAT besar. Jangan lupa ini, karena nanti kita akan kembali ke topik ini.
 “… Kambing jantan itu…” yang melambangkan Greeka,  “… menjadi sangat besar, tetapi ketika ia sampai pada puncak kuasanya…” dengan kata lain, pada puncak kekuatannya, apa yang terjadi?  “… patahlah tanduk yang besar itu…” Alexander the Great mati ketika Greeka berada pada puncak kekuasaannya, akibat bermabuk-mabukan seperti yang saya sebutkan tadi. Dan perhatikan apa yang terjadi. Selanjutnya dikatakan,  “… lalu di tempatnya tumbuh empat tanduk yang berarti, ke arah keempat mata angin yang dari langit.” [NKJV yang diindonesiakan].
Si macan tutul punya berapa kepala? Macan tutul punya empat kepala. Nah, berapa tanduk yang keluar dari tanduk besar yang patah itu? Empat. Jadi Daniel pasal 7 dan 8 adalah nubuatan yang paralel atau sejajar.  


Now, you need to understand what happened after Alexander the Great died. After he died there was a struggle among his generals to gain power in the kingdom. And for a while, sometimes there were three kingdoms, sometimes there were four kingdoms, sometimes there were even two kingdoms. But finally, four kingdoms emerged from what had been Alexander’s empire.
I want to read you a statement that is found in a book by W.W. Tarn “Hellenistic Civilization” page 6 where he explains these four kingdoms. He says this, “By 275 three dynasties descended from three of his generals and they were well established: the Seleucids…” ~ which by the way ruled from 312 to the year 63BC ~  he says, “…the Seleucids ruled much of what  had been the Persian empire in Asia. The Ptolomies…” who ruled from 323 to 30BC “… ruled Egypt,  and the Antigonids…” who ruled from  283 to 168, “… ruled Macedonia…”  and then he says this, “a fourth European dynasty, not connected with Alexander, the Attalids of Pergamum…”   263-133, “… subsequently grew up in Asia Minor at Seleucid’s expense, and became great by the favour of Rome.”

Nah, sekarang kalian perlu memahami apa yang terjadi setelah Alexander the Great mati. Setelah dia mati, terjadi perebutan kekuasaan antara jendral-jendralnya dalam kerajaannya. Dan untuk sementara waktu, terkadang ada tiga kerajaan, terkadang ada empat kerajaan, terkadang bahkan hanya ada dua kerajaan. Tetapi akhirnya, empat kerajaan muncul dari bekas kekaisaran Alexander.
Saya mau membacakan pernyataan yang ada di buku Hellenistic Civilization tulisan W.W. Tarn, hal 6, di mana dia menjelaskan tentang keempat kerajaan tersebut. Dia berkata demikian,  “Sejak tahun 275, ada tiga dinasti yang berasal dari ketiga jendralnya, dan kedudukan mereka sudah kokoh: dinasti Seleucid…”  ini memerintah dari tahun 312-63 BC. Dia berkata,  “… dinasti Seleucid memerintah bekas kerajaan Persia di Asia. Dinasti Ptolomi…” yang berkuasa dari 323-30 BC,  “… memerintah Mesir; dan dinasti Antigonid…” yang memerintah dari tahun 283-168, “… memerintah Macedonia…” lalu dia berkata demikian, suatu dinasti Eropa yang keempat, yang tidak terkait dengan Alexander, yaitu Dinasti Attalid dari Pergamum…” tahun 263-133, “… kemudian tumbuh di Asia Kecil, yang mengambil daerah Seleucid, dan menjadi sangat besar dengan bantuan Roma.”


So the four kingdoms that arose, four stable kingdoms that lasted a significant period of time, were the Seleucids, the Ptolomies, the Antigonids, and the Attalids in Pergamon. Now, I want to just mention that many scholars, probably most Roman Catholic scholars and Protestant scholars believe that the Little Horn that is going to come from these four horns at the four winds represents a nasty individual called Antiochus Epiphanus. He was a Syrian ruler that ruled from the year 171-163 BC. I want to tell you that I do not share the idea that this Little Horn of Daniel 8 that comes forth from the four horns represents Antiochus Epiphanus. Because there are too many parallels between the Little Horn of Daniel 7 and the Little Horn of Daniel 8 that indicate that this represents the same power.

Jadi keempat kerajaan yang muncul, empat kerajaan yang kokoh, yang bertahan selama periode yang cukup lama, adalah bangsa Seleucid, Ptolomi, Antigonid, dan Attalid di Pergamon. Sekarang, saya ingin menyebutkan bahwa pakar-pakar Alkitab, terutama pakar dari Roma Katolik dan Protestan, percaya bahwa si Tanduk Kecil yang akan berasal dari keempat tanduk yang mengarah ke empat mata angin itu melambangkan seorang individu yang jahat, yang bernama Antiochus Epiphanus. Dia adalah seorang penguasa bangsa Syria, yang memerintah dari tahun 171-163 BC. Saya mau kalian tahu bahwa saya tidak sependapat dengan ini, bahwa si Tanduk Kecil dari Daniel 8, yang berasal dari keempat tanduk itu merupakan lambang Antiochus Epiphanus, karena ada terlalu banyak persamaan yang paralel antara si Tanduk Kecil di Daniel pasal 7 dengan Tanduk Kecil di Daniel pasal 8, yang membuktikan bahwa ini adalah kekuasaan yang sama.  


Let me just mention some of those parallels:
·       First of all both are referred to as a horn. And even though Daniel 7 and Daniel 8 are in two different languages, Daniel 7 is in Aramaic and Daniel chapter 8 is in Hebrew, the same Hebrew word  קרן [qeren  keh'-ren] is used  to describe the horn, the identical  word for the horn of Daniel 7 and the horn of  Daniel 8. 
·       Secondly, both are described as “little”.
·       In the third place, both of them become great after they had a small beginning.
·       In the fourth place, both are described as persecuting powers.
·       In the fifth place, the persecution is against the same target group, that is against the people or the saints of the Most High.
·       In the sixth place, both of them are self-exalting and blasphemous powers.
·       In the seventh place, both are distinguished by crafty intelligence, one has the eyes of a man in Daniel chapter 7, and in Daniel chapter 8 the Little Horn understands riddles and cunning and deceit.
·       Number 8, both of these represent the final power that will rule upon this earth.
·       Number 9, both of these horns have to do with prophetic time.
·       Number 10, both of these horns extend until the time of the end.
·       And number 11, both of the horns are supernaturally destroyed when Jesus comes.

In other words the Little Horn of Daniel 8 represents the same power as the Little Horn of  Daniel chapter 7.

Saya mau menyebutkan beberapa paralel tersebut:
·       Pertama-tama kedua-duanya disebutkan sebagai tanduk. Dan walaupun Daniel 7 dan Daniel 8 ditulis dalam dua bahasa yang berbeda ~ Daniel 7 dalam bahasa Aramaik dan Daniel 8 dalam bahasa Ibrani ~  kata Ibrani yang sama קרן [qeren  keh'-ren] dipakai untuk menggambarkan tanduk, kata yang sama untuk tanduk di Daniel 7 dan tanduk di Daniel 8.
·       Kedua, keduanya sama-sama dikatakan kecil.
·       Ketiga, keduanya menjadi besar setelah mulai dari awal yang kecil.
·       Keempat, keduanya digambarkan sebagai kuasa yang menganiaya.
·       Kelima, penganiayaannya ditujukan kepada sasaran yang sama, yaitu umat atau orang-orang kudus dari Yang Mahatinggi.
·       Keenam, keduanya sama-sama adalah kuasa yang meninggikan diri dan menghujat Tuhan.
·       Ketujuh, keduanya dikenal memiliki kecerdikan dan pandai menipu, yang satu memiliki mata seorang manusia di Daniel pasal 7, dan di Daniel pasal 8 si Tanduk Kecil banyak akalnya, licik dan menipu.
·       Kedelapan, keduanya melambangkan kuasa yang terakhir yang akah memerintah bumi ini.
·       Kesembilan, kedua tanduk ini sama-sama terhubung dengan waktu nubuatan.
·       Kesepuluh, kedua tanduk ini bertahan hingga akhir masa.
·       Kesebelas, kedua tanduk ini akan dihancurkan secara supranatural pada saat Yesus datang.
Dengan kata lain, si Tanduk Kecil di Daniel pasal 8 melambangkan kuasa yang sama dengan si Tanduk Kecil dari Daniel pasal 7.

I want to read you a statement by an individual who was my teacher at the seminary in Michigan Andrews University, William Shae, a tremendous Old Testament scholar, in the book “Symposium on Daniel”  page 187. This is what he says,  “If the prophet…” that is Daniel  “… had desired to represent  different powers in this final position, he could easily have used different symbols to do so. But instead he used the same symbol of a Little Horn at the end of the vision in chapter 8, as he did at the end of the vision in chapter 7. This commonality of representation suggests that the same symbol has been used to refer to the same power in both cases.” So in other words, the Little Horn of Daniel 7 and the Little Horn of Daniel 8 represents basically the same power.

Saya mau membacakan sebuah pernyataan oleh seseorang, yang adalah guru saya di seminari Michigan, Andrews University, yaitu William Shae, seorang pakar hebat Perjanjian Lama, yang ditulisnya di buku “Symposium on Daniel” hal 187. Inilah yang dikatakannya,  “Andai nabi itu…” maksudnya Daniel,  “ingin menyatakan kuasa-kuasa yang berbeda dalam posisi yang terakhir ini, dia bisa dengan mudah memakai simbol-simbol yang berbeda untuk itu. Tetapi, dia memakai simbol yang sama yaitu Tanduk Kecil pada akhir penglihatan pasal 8, sebagaimana yang dilakukannya pada akhir penglihatan di pasal 7. Persamaan lambang itu menyatakan bahwa simbol yang sama dipakai untuk menyatakan kuasa yang sama dalam hal kedua kasus tersebut.” Jadi dengan kata lain, si Tanduk Kecil dari Daniel 7 dan Tanduk Kecil dari Daniel 8 pada dasarnya melambangkan kekuasaan yang sama.     


Now, there is a problem.
In Daniel chapter 7, the Little Horn rises from the head of the fourth beast.
In Daniel chapter 8, the Little Horn rises from one of the four horns, that were part of Alexander the Great’s broken up empire.
So you see, it gives the impression that in Daniel chapter 7 this Little Horn comes from Rome, but in Daniel chapter 8, this Little Horn comes from one of the four divisions of the empire of Greece, the empire of Alexander the Great.
Well, this problem is not as difficult as some people would believe.

Nah, ada masalah.
Di Daniel pasal 7, si Tanduk Kecil muncul dari kepala binatang keempat.
Di Daniel pasal 8, si Tanduk Kecil muncul dari salah satu keempat tanduk, yang merupakan bagian dari kerajaan Alexander the Great yang terpecah belah.
Jadi, kalian lihat, kesannya seakan-akan di Daniel pasal 7, Tanduk Kecil ini muncul dari Roma, tetapi di Daniel pasal 8, Tanduk Kecil ini muncul dari salah satu keempat bagian kerajaan Greeka, bekas kerajaan Alexander the Great.
Nah, masalah ini tidak terlalu sulit untuk dipecahkan seperti yang disangka beberapa orang.


Now, let’s go to Daniel 8:9, it says here,   “And out of one of them…”  that is out of one of the four horns at the four winds, “… came a…”  what?  “… a little horn…” now listen carefully,  “… which grew…” what?  “… exceedingly great…”  is there a progression here? The ram was what? “Great.” The he-goat was what? “Very great.” And the Little Horn is  exceedingly great”  That’s why I don’t believe this Little Horn can be Antiochus Epiphanus. Antiochus Epiphanus was a non-entity in history, he wasn’t greater than the  Meads and  Persians and the Greeks. There are other reasons why this Little Horn is not Antiochus Epiphanus, and so notice what it continues saying,      “…And out of one of them…” that is out of one of the four horns to the four winds,  “… came a little horn which grew exceedingly great toward the south, …”  that’s Egypt,  “… toward the east…”  that is towards Greece, Asia Minor and Syria,   “… and toward the Glorious Land….” that is Israel. 

Sekarang, mari kita ke Daniel 8:9, dikatakan di sini  Maka dari salah satu tanduk itu…” yaitu salah satu keempat tanduk yang mengarah ke keempat mata angin,  “… muncul satu…” apa?   “… satu Tanduk Kecil…”  sekarang dengarkan baik-baik,  “… yang menjadi…” apa?   “… amat sangat besar.  Apakah di sini terjadi peningkatan yang  progresif? Domba jantan itu bagaimana?  menjadi besar”.  Kambing jantan itu bagaimana?  menjadi sangat besar.”  Dan si Tanduk Kecil menjadi “AMAT SANGAT besar”. Itulah mengapa saya tidak percaya bahwa si Tanduk Kecil ini kemungkinan adalah Antiochus Epiphanus. Antiochus Epiphanus bukan siapa-siapa dalam sejarah, dia tidak lebih besar daripada bangsa Media dan Persia, dan Greeka. Ada alasan-alasan lain juga mengapa si Tanduk Kecil ini bukanlah Antiochus Epiphanus. Maka, perhatikan apa yang dikatakan selanjutnya,   Maka dari salah satu tanduk itu…”  maksudnya dari keempat tanduk yang mengarah ke keempat mata angin itu,  “… muncul satu tanduk kecil yang menjadi amat sangat besar ke arah selatan…” yaitu Mesir,   “… ke arah timur…” yaitu ke arah Greeka, Asia Kecil dan Syria,  “… dan ke arah Tanah Permai…” [NKJV yang diindonesisakan], yaitu Israel.


Now, listen carefully, there is one kingdom that conquered in those three directions to rise to power and that nation was what? Rome. If you look at history, you’ll find that Rome conquered the south: Egypt; it conquered toward the east: Greece, Asia Minor, and Syria where the previous power had ruled; and the Glorious Land which is what? The Land of Israel.

Sekarang, dengarkan baik-baik. Ada satu kerajaan yang menaklukkan dalam ketiga arah itu  agar dapat berkuasa, dan itu adalah bangsa apa? Roma! Jika kalian melihat ke sejarah, kalian akan menemukan bahwa Roma menaklukkan ke arah selatan: Mesir; dia menaklukkan ke arah timur: Greeka, Asia Kecil dan Syria di mana kerajaan sebelumnya berkuasa; dan ke Tanah Permai, mana itu? Tanah Israel.


Now, listen carefully to what I am going to say.
In Daniel chapter 8 the Little Horn represents both pagan Rome and papal Rome. And you’ll notice as we study this prophecy, that the Little Horn at first conquers only horizontally and geographically, but suddenly that Little Horn that is only conquering according to this, where? The south, the east and the glorious Land, suddenly he shifts. And now he is fighting against whom? He is fighting against the God of Heaven. Is this true of what happened in Daniel 7 with Rome? The iron monarchy of Rome conquered how? Horizontally. But then suddenly the Little Horn which is also Rome now does what? It speaks blasphemies against the Most High and it persecutes the saints of the Most High and it thinks it can change the law of the Most High.
And you say why is this Little Horn portrays as coming from one of the four kingdoms that came from the kingdom of Alexander the Great. Let me tell you why. The reason why is because historian such as Virgil ~ have you ever heard of Virgil? Seneca, and other historians of Rome make it very clear that Roman religion and Roman civilization and Roman culture had their origins in Asia Minor, specifically in Pergamon. And that was one of the kingdoms into which the kingdom of Alexander the Great was divided. In other words, it is strictly true that the Roman empire grew out of Asia Minor, it grew out of the kingdom of Pergamon, which was one of the four kingdoms that were formed after the fall of Alexander the Great.

Nah, dengarkan baik-baik apa yang akan saya katakan.
Di Daniel pasal 8, si Tanduk Kecil melambangkan baik Roma pagan maupun Roma papal. Dan nanti kalian akan melihat bilamana kita membahas nubuatan ini, bahwa si Tanduk Kecil pada mulanya hanya menaklukkan secara horizontal dan geografikal, tetapi tiba-tiba Tanduk Kecil ini yang menurut ayat ini hanya menaklukkan ke mana? Ke selatan, ke timur dan ke Tanah Permai, tiba-tiba dia berubah. Dan sekarang dia berperang melawan siapa?  Dia berperang melawan Allah Surgawi. Apakah ini benar demikian yang terjadi dengan Roma di Daniel 7?  Bagaimana kekaisaran besi Romawi menaklukkan? Secara horizontal. Tetapi tiba-tiba si Tanduk Kecil yang juga adalah Roma sekarang berbuat apa? Dia menghujat terhadap Yang Mahatinggi, dan dia menganiaya orang-orang kudus Yang Mahatinggi, dan dia berpikir dia bisa mengubah hukum Yang Mahatinggi.
Dan kalian berkata, “Mengapa Tanduk Kecil ini digambarkan keluar dari salah satu keempat kerajaan yang berasal dari kerajaan Alexander the Great?” Saya beritahu mengapa. Alasan mengapa para sejarahwan seperti Virgil ~ apakah kalian pernah mendengar nama Virgil? Seneca, dan sejarahwan lainnya dari Roma dengan sangat jelas mengatakan bahwa agama Romawi, dan peradaban Romawi, dan kebudayaan Romawi, akarnya ada di Asia Kecil, terutama di Pergamon, dan itu adalah salah satu kerajaan yang merupakan pecahan dari kerajaan Alexander the Great. Dengan kata lain, adalah benar bahwa kerajaan Roma itu berasal dari Asia Kecil, dia tumbuh dari kerajaan Pergamon, yang adalah salah satu dari keempat kerajaan yang terbentuk setelah kejatuhan Alexander the Great.


Now, let’s go to Daniel 8:10. By the way if you are interested in studying this more extensively, I wrote a document it’s about 30 pages long on the whole message of Daniel chapter 8 and it has a lot more material than what I am able to present here tonight and in our next lecture. So if you really want to get into an indepth study of these things, I have quotations from historians and so on showing that Roman civilization, religion, culture, arose from one of those kingdoms of Greece.

Sekarang, ayo ke Daniel 8:10. Omong-omong, jika kalian tertarik mempelajari hal ini secara lebih ekstensif, saya telah menulis suatu dokumen kira-kira 30 halaman tentang seluruh pesan di Daniel pasal 8, dan materinya jauh lebih banyak daripada apa yang bisa saya sajikan di sini malam ini dan besok.  Jadi jika kalian benar-benar mau mendapatkan pelajaran yang mendalam tentang hal-hal ini, saya memiliki kutipan-kutipan dari para sejarahwan dll. yang menunjukkan bahwa peradaban, agama dan kebudayaan Romawi, berasal dari salah satu kerajaan Greeka tersebut. 


Now, let’s go to Dan 8:10. Suddenly this Little Horn who is only concerned with conquering geographically and horizontally, suddenly like the Little Horn of Daniel chapter 7, it starts fighting against the God of Heaven. Now his fight becomes vertical. Notice Dan 8:10 it says,  “And it grew up to the…”  what?  “… to the host of heaven; and it cast down some of the host and some of the stars to the ground, and trampled them.” Now the question is, what is represented by the host” or by  the stars”? You know, we might be tempted to think that they were angels but somehow I don’t think that the Little Horn was able to grab the angels and throw them to the ground and trample on them. In fact the Bible uses the word “host” not only to describe the heavenly host of God but to describe His earthly people, His earthly armies because in Scripture the Church is described as what? As an army. Let me prove that.

Sekarang mari ke Dan 8:10. Tiba-tiba Tanduk Kecil ini yang tadinya hanya memusatkan perhatiannya menaklukkan secara geografikal dan horizontal, tiba-tiba seperti Tanduk Kecil di Daniel pasal 7, dia mulai berperang melawan Allah Surgawi. Nah, peperangan ini menjadi vertical. Perhatikan Dan 8:10, dikatakan,    “Ia tumbuh ke atas bahkan sampai…” ke mana?  “kepada bala tentara langit; dan dia menjatuhkan ke tanah beberapa bala tentara dan beberapa bintang, dan menginjak-injak mereka.” [NKJV yang diindonesiakan].
Sekarang pertanyaannya adalah, apa yang dilambangkan oleh bala tentara” atau oleh  “bintang-bintang”? Kalian tahu, kita mungkin tergoda untuk berpikir mereka adalah para malaikat, tetapi bagaimana pun saya tidak berpikir bahwa Tanduk Kecil ini mampu menangkap para malaikat dan melemparkan mereka ke bumi dan menginjak-injak mereka. Faktanya adalah Alkitab memakai kata bala tentarabukan hanya untuk menggarmbarkan bala tentara Surga tetapi juga untuk menggambarkan umat Allah di dunia, tentaraNya, karena di dalam Alkitab, gereja digambarkan sebagai apa? Sebagai bala tentara. Saya akan membuktikan itu.


Go with me to 1 Sam 17:45, this is speaking about the time that David met Goliath, and it says there,   “Then David said to the Philistine, ‘You come to me with a sword, with a spear, and with a javelin. But I come to you in the name of the…” what?   “… of the Lord of hosts…”  and now notice who the hosts are,  “…the Lord of hosts,  the God of…”  the what?  “… of the armies of Israel, whom you have defied.”
So what is the “host”? The armies of what? The armies of Israel.

Mari bersama saya ke 1 Samuel 17:45, ini berbicara mengenai saat Daud bertemu dengan Goliat, dan dikatakan di sana,  Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: ‘Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan…” apa?  “nama TUHANnya bala tentara, …”  dan sekarang perhatikan siapakah bala tentara ini,  “Tuhannya bala tentara, Allah dari…” apa?   …tentara Israel yang kautantang itu.” [NKJV yang diindonesiakan]
Jadi, siapakah “bala tentara” itu? Tentara dari apa? Tentara dari Israel.


So what is this Little Horn doing? Who is he casting down? In Daniel 7 it says that the Little Horn would persecute the saints of the Most High, so here “the stars” or God’s “hosts” represents what? It represents God’s people. Later on in the chapter we are going to find this very clearly expressed.

Jadi apa yang dilakukan Tanduk Kecil ini? Siapa yang dilemparkannya ke bawah? Di Daniel pasal 7 dikatakan bahwa Tanduk Kecil akan menganiaya orang-orang kudus Yang Mahatinggi, jadi di sini “bintang-bintang” atau bala tentara” Tuhan melambangkan apa? Itu melambangkan umat Tuhan. Selanjutnya di pasal ini kita akan mendapati hal ini diungkapkan dengan sangat jelas.


And so the first thing that this Little Horn does is the same thing as the Little Horn of Daniel 7. He persecutes the saints and he throws them to the ground and he tramples them. But then you notice in Daniel 8:11 that he goes even further.  It says in Dan 8:11 He even exalted himself as high as…”  whom?  “… as the Prince of the host…” the leader of the host, in other words,  “… and by him…” that is, by the Little Horn,  “… the daily sacrifices…” you need to delete that word “sacrifices” because it is not in the Hebrew, it is only the word “daily” and we will come to that in a minute,   “… and by him…” that is, by the Little Horn,  “… the daily  was…” what?  “… was taken away, and the place of His sanctuary was…”  what?  “…the place of His sanctuary was cast down.”   Interesting!

Dan, hal pertama yang dilakukan Tanduk Kecil ini adalah hal yang sama yang dilakukan Tanduk Kecil dari Daniel 7. Dia menganiaya orang-orang kudus dan dia melemparkan mereka ke tanah, dan dia menginjak-injak mereka. Tetapi lalu kita melihat di Daniel 8:11 Tanduk Kecil ini semakin menjadi-jadi. Dikatakan di Dan 8:11  Bahkan dia meninggikan dirinya sendiri sejajar dengan …” siapa?  “…sejajar dengan Panglima bala tentara…” dengan kata lain, pemimpin bala tentara itu,  “… dan olehnya…” yakni oleh si Tanduk Kecil,  “…yang sehari-hari…” [kata “korban persembahan” harus dihilangkan karena di dalam bahasa Ibraninya, hanya ada kata “sehari-hari”, dan hal ini akan kita bahas sebentar lagi], jadi “… dan olehnya…” yakni oleh si Tanduk Kecil,  “…yang sehari-hari…” diapakan? “… disingkirkan, dan tempat KudusNya …” diapakan? “…dicampakkan ke bawah.” [NKJV yang diindonesiakan].  Menarik!


Now the question is who is this  “Prince of the host”? Well, this identical expression is used in only one other place in the whole Bible. The  “Prince of the host” is not translated the same, but it is the identical expression. Joshua 5:13-15, let’s find out who this  “Prince of the host” is, from whom   the daily is taken away, and the Sanctuary is cast down.  
Notice Joshua 5:13, this is outside the city of Jericho and we have read this once before. And Joshua meets this Man with a sword in His hand,    And it came to pass, when Joshua was by Jericho, that he lifted his eyes and looked, and behold, a Man stood opposite him with His sword drawn in His hand. And Joshua went to Him and said to Him,  ‘Are You for us or for our adversaries?’  So He said, ‘No, but as Commander of the army of the Lord I have now come.’…”   That expression  Commander of the army of the Lord”  is the identical expression to Prince of the host”. It’s not translated the same but in Hebrew it’s identical.  “… So He said, ‘No, but as Commander of the army of the Lord I have now come.’  And Joshua…” what did Joshua do? Oooh, it says, he  “… fell on his face to the earth and worshiped…”  what? Was this a common ordinary man? A! A! This was Jesus.  “…and said to Him, ‘What does my Lord say to His servant?’  Then the Commander of the Lord’s army said to Joshua, ‘Take your sandal off your foot, for the place where you stand is holy.’” Who was that Prince of host?  It’s none other than Jesus Christ.

Sekarang, pertanyaannya adalah siapakah   Panglima bala tentara” ini? Nah, ungkapan yang sama ini hanya dipakai di satu ayat lain di dalam seluruh Alkitab. Panglima bala tentara” tidak diterjemahkan dengan kata-kata yang sama tetapi ungkapannya sama. Yosua 5:13-15, mari kita cari tahu siapa  Panglima bala tentara” ini, yang “sehari-hari”Nya  diambil dariNya, dan “Tempat Kudus-Nya dicampakkannya ke bawah.
Perhatikan Yosua 5:13, ini terjadi di luar kota Yerikho dan kita sudah pernah membaca ayat itu sebelumnya. Dan Yosua bertemu dengan Sosok itu yang membawa pedang di tanganNya.  “Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: ‘Apakah Engkau di pihak kami atau di pihak lawan?’ Jawab Orang itu: ‘Bukan, tetapi sebagai  Panglima Balatentara TUHAN, Aku datang sekarang.’…” Ungkapan itu,  Panglima Balatentara TUHAN” adalah ungkapan yang sama dengan Panglima bala tentara” [di Daniel 8].  Di Alkitab bahasa Indonesia ini diterjemahkan sama. Dalam bahasa Ibraninya sama.   “Jawab Orang itu: ‘Bukan, tetapi sebagai  Panglima Balatentara TUHAN, Aku datang sekarang.’  Lalu…”  apa yang dilakukan Yosua? Oh, dikatakan,   “… sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah…”  siapa? Apakah ini seorang manusia biasa? Tidak, tidak! Ini adalah Yesus.   “… dan berkata kepadanya: ‘Apakah yang akan dikatakan Tuanku kepada hambaNya ini?’  Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada Yosua: ‘Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat di mana engkau berdiri itu kudus.’…”
Siapakah Panglima bala tentara ini? Tak lain adalah Yesus Kristus.


So what did the Little Horn do? He even attacks the Prince of the host, Jesus Christ, and he takes away from Jesus what? The daily! And he casts the Sanctuary to the ground. And you say, what is meant by that? The daily?
As I mentioned, the word “sacrifice” is not there, it is added by the translators but it is nowhere to be found in the original Hebrew. You see, the translators, they felt that this Little Horn represents Antiochus Epiphanus and Antiochus Epiphanus eliminated the sacrifices in the temple for three years, so they got their thinking that it was Antiochus Epiphanus, they are translating “daily sacrifices.”  The fact is, that the word “daily” here is an adjective that has no noun to qualify. The word simply means “something that goes on, and on, and on, without interruption.” In other words it’s a technical term and it should be understood not as an adjective although technically it is, it should be understood as a noun.

Jadi apa yang dilakukan si Tanduk Kecil? Dia bahkan menyerang Panglima bala tentara, Yesus kristus, dan dia mengambil apa dari Yesus? Sehari-harinya! Dan dia mencampakkan ke bawah Tempat Kudus-Nya. Dan kalian berkata, apa maksudnya itu? Apa maksudnya  yang “sehari-hari”?
Seperti yang sudah saya katakan tadi, kata “korban persembahan” itu tidak ada, itu ditambahkan oleh para penerjemah, tetapi kata-kata itu tidak ditemukan dalam tulisan Ibraninya yang asli. Kalian tahu, para penerjemah, mereka menganggap Tanduk Kecil ini melambangkan Antiochus Epiphanus, dan Antiochus Epiphanus ini pernah menghapus praktek persembahan kurban di Bait Suci selama tiga tahun, maka para penerjemah ini berpikir, ayat ini berbicara mengenai Antiochus Epiphanus, jadi mereka menerjemahkan “kurban persembahan sehari-hari.” Sebenarnya, kata sehari-hari di sini adalah suatu kata sifat [adjektiva] yang tidak menjelaskan kata benda apa pun. Kata tersebut berarti “sesuatu yang berlangsung terus-menerus tanpa interupsi [tanpa jeda].” Dengan kata lain, ini adalah istilah teknis, dan kata ini harus dipahami bukan sebagai kata sifat walaupun secara teknis dia adalah kata sifat, melainkan kata ini harus dipahami sebagai kata benda.


And of course the question is, he took away the daily what?
Well, it must have something to do with the Sanctuary, right? Because the whole theme of Daniel chapter 8 is the Sanctuary, correct? Even the two animals that you find in Daniel chapter 8 are the two most important animals of the Sanctuary. The daily service, morning and evening, a ram animal sacrifice, and the yearly service a he-goat was sacrificed. So, God is saying, by choosing these two beasts, the central theme of Daniel 8 is what? The Sanctuary.
So the question is ~  the Little Horn took away the daily ~ the question is, the daily what? Well, we need to look at the answer in the Sanctuary. Is that word used in connection with the Sanctuary? It most certainly is.

Dan tentu saja, pertanyaannya adalah, Tanduk Kecil itu mengambil sehari-hari apa?
Nah, hal itu pasti berkaitan dengan Bait Suci, bukan? Karena seluruh tema Daniel pasal 8 adalah mengenai Bait Suci, benar? Bahkan kedua binatang yang kita temukan di Daniel pasal 8 adalah dua binatang yang paling penting dalam Bait Suci. Pada pelayanan setiap hari, pagi dan petang, yang dikurbankan adalah domba jantan, dan pelayanan tahunan yang dikurbankan adalah kambing jantan. Jadi, Tuhan berkata, dengan memilih dua binatang tersebut, tema inti dari Daniel 8 adalah apa? Bait Suci.
Maka, pertanyaannya adalah ~ si Tanduk Kecil mengambil “sehari-hari” ~ pertanyaannya adalah, apa yang “sehari-hari”?
Nah, kita perlu mencari jawabannya di dalam Bait Suci. Apakah kata tersebut dipakai sehubungan dengan Bait Suci? Tentu saja.


Now, allow me to tell you that this word is used in connection with the ministry of the priests in the Court and in the Holy Place of the Sanctuary. It’s never used to refer to anything that the priest do in the Most Holy Place.  It is used to refer to what he did in the Court and in the Holy Place of the Sanctuary. Let me mention several verses where this very word   תּמיד  [ tâmı̂yd taw-meed' ] is used.

Sekarang, izinkan saya memberitahu kalian bahwa kata tersebut dipakai sehubungan dengan pelayanan para imam di Pelataran dan di dalam Bilik Suci atau Tempat Kudus Bait Suci.  Kata tersebut tidak pernah dipakai untuk mengacu kepada apa pun yang dilakukan para imam di  dalam Bilik Mahasuci atau Tempat Mahakudus. Kata tersebut dipakai untuk apa yang dilakukan di Pelataran dan di dalam Bilik Suci [Tempat Kudus] dari Bait Suci.  Saya akan menyebutkan beberapa ayat di mana kata ini תּמיד         [ tâmı̂yd taw-meed' ] dipakai.


Exodus 28:30 and we are going to go there quickly. Exodus 28:30. The high priest who ministered in the Holy Place, the Bible says that he ministered continually. Notice what it says there,    “And you shall put in the breastplate of judgment the Urim and the Thummim…”  we have read this once before,  “… and they shall be over Aaron’s heart when he goes in before the Lord. So Aaron shall bear the judgment of the children of Israel over his heart before the Lord…”  what?   “… continually…” that’s the word תּמיד    [ tâ̂yd taw-meed' ].

Keluaran 28:30, kita akan ke sana cepat-cepat. Keluaran 28:30. Imam Besar yang melayani di dalam Bilik Suci, menurut Alkitab dikatakan, dia melayaninya secara tidak berkeputusan. Perhatikan apa yang dikatakan di sana,Dan pada tutup dada keputusan penghakiman itu haruslah kautaruh Urim dan Tumim…” kita sudah pernah membaca ini,  “… haruslah itu di atas jantung Harun, apabila ia masuk menghadap TUHAN, maka Harun harus…” apa?  “terus menerus… Itulah kata tersebut  תּמיד  [ tâmı̂yd taw-meed' ]  “… membawa keputusan penghakiman bagi orang Israel di atas jantungnya, di hadapan TUHAN.” [NKJV yang diindonesiakan].


Notice the similar language in Hebrews 7:23-25 where it talks about Jesus. Hebrews 7:23-25, speaking about the old system, it says,   Also there were many priests, because they were prevented by death from continuing…”  See that word “continuing”? They couldn’t continue because they what? Because they died. But now notice,   “… But He, because He…”  what? Aaaah,  “… He continues forever, has …”  a what?  “… an unchangeable priesthood.  Therefore He is also able to save to the uttermost those who come to God through Him, since He…”  what?  “… always lives to make intercession for them.” Is the intercession of Jesus continual? Is it תּמיד [tâ̂yd taw-meed'] ? See, it shouldn’t really be translated “daily”, it should be translated “continual.”

Perhatikan bahasa yang sama dalam kitab Ibrani 7:23-25 di mana ayat itu berbicara mengenai Yesus. Ibrani 7:23-25, berbicara mengenai sistem [kurban] lama, dikatakan, Juga dulu ada banyak imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk melayani terus-menerus …”  Lihat kata “terus menerus” di sini? Imam-imam itu tidak bisa terus-menerus melayani karena mereka apa? Karena mereka mati. Tetapi sekarang perhatikan,   “… Tetapi, karena Ia…”  apa?  Aaaah,  “… Ia terus-menerus selamanya,  Ia memiliki …”  apa?   “…imamat yang tidak berubah.  Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang datang kepada Allah melalui Dia, Sebab Ia…”  apa?   “… hidup senantiasa untuk melakukan perantaraan bagi mereka.” [NKJV yang diindonesiakan]. Apakah perantaraan Yesus ini terus-menerus tanpa henti? Apakah perantaraanNya תּמיד   [ tâmı̂yd taw-meed' ]?  Lihat, jadi kata ini sebenarnya tidak seharusnya diterjemahkan “sehari-hari”, melainkan seharusnya diterjemahkan “terus-menerus /tidak berkeputusan”


Notice Exodus 29:42 the sacrifices that were offered morning and evening are also referred to by the word תּמיד  [ tâ̂yd taw-meed' ] continual.  It says,  This shall be a continual burnt offering throughout your generations at the door of the tabernacle of meeting before the Lord, where I will meet you to speak with you.” Notice, the offering was what?  The continual burnt offering.”

Perhatikan Keluaran 29:42, kurban yang dipersembahkan pagi dan petang juga memakai kata תּמיד  [ tâ̂yd taw-meed' ] yaitu terus-menerus. Dikatakan, Ini akan menjadi suatu korban bakaran yang terus-menerus di antara kamu turun-temurun, di depan pintu Kemah Pertemuan di hadapan TUHAN. Sebab di sana Aku akan bertemu dengan kamu, untuk berfirman kepadamu.” Perhatikan, korban bakaran yang bagaimana?  korban bakaran yang terus-menerus”.


The fire that was used to burn the sacrifices was also a continual fire. Notice Leviticus 6:13, it says,    A fire shall always be burning on the altar; it shall never go out. In other words it was to be burning continually.

Api yang dipakai membakar kurban-kurban itu juga adalah api yang terus-menerus ada. Perhatikan Imamat 6:13, dikatakan,  “Harus dijaga supaya api tetap [terus-menerus] menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam.” Dengan kata lain, api itu harus terus-menerus menyala.


The Table of Showbread, the bread on the table is called the continual bread. Notice Exodus 25:30   “And you shall set the showbread on the table before Me always. It is translated “always” but it is the word תּמיד  [ tâ̂yd taw-meed' ]. It could be translated “And you shall set the showbread on the table before Me continually.”

Meja Roti Sajian, roti di atas meja tersebut disebut roti yang tidak berkeputusan. Perhatikan Keluaran 25:30   Dan haruslah engkau tetap [= terus-menerus] meletakkan roti sajian di atas meja itu di hadapan-Ku.” Di sini diterjemahkan “tetap”, tetapi ini adalah kata תּמיד  [ tâ̂yd taw-meed' ]. Ayat ini bisa diterjemahkan, “Dan haruslah engkau terus-menerus meletakkan roti sajian di atas meja itu di hadapan-Ku.”


Notice also that the 7 Lamps of the Holy Place are called the continual lamps. Leviticus 24:1-4, it says here,   “Then the Lord spoke to Moses, saying:  ‘Command the children of Israel that they bring to you pure oil of pressed olives for the light, to make the lamps burn…” what? There’s the word,  “… continually.  Outside the veil of the Testimony, in the tabernacle of meeting, Aaron shall be in charge of it from evening until morning before the Lord continually…”  there’s that word again,   “… it shall be a statute forever in your generations.  He shall be in charge of the lamps on the pure gold lampstand before the Lord continually.’…”  once again the same word.

Perhatikan juga, bahwa Ketujuh Lampu di dalam Bilik Suci disebut lampu yang selalu menyala. Imamat 24:1-4, dikatakan di sana  TUHAN berfirman kepada Musa:  ‘Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu perasan minyak zaitun murni untuk lampu, supaya lampu dapat dipasang dan…” apa? Kata itu lagi,  “…terus menerus menyala. Di sebelah luar tabir dari Tabut Kesaksian, di dalam Kemah Pertemuan,  Harun harus bertanggung jawab atasnya dari petang hingga pagi terus menerus…” nah, kata itu lagi,  “… di hadapan Tuhan. Itu harus menjadi suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.  Dia harus bertanggungjawab atas lampu-lampu pada kaki dian emas murni di hadapan Tuhan terus menerus…” [NKJV yang diindonesiakan],  sekali lagi, kata yang sama.


So the continual refers to the sacrifice, to the ministration of the priests in the Holy Place, to the fire that was offered in the Court, it refers to the Showbread, it refers to the 7 Lamps, it also refers to the Golden Altar of Incense in the Holy Place.
Notice Exodus 30:8 it says,  “And when Aaron lights the lamps at twilight, he shall burn incense on it, a…” what? Well the translation says   “… a perpetual incense…”  it’s the same identical word. It could be “… a continual incense before the Lord throughout your generations.”

Jadi, “terus-menerus” ini mengacu kepada kurban, kepada pelayanan imam-imam di dalam Bilik Suci, kepada api yang dipersembahkan di Pelataran, kepada roti sajian, kepada ketujuh dian/lampu,  juga mengaju kepada Mezbah Ukupan dari emas di dalam Bilik Suci.
Perhatikan Keluaran 30:8, dikatakan, Dan apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu di antara dua senja [pukul 3 sore], dia harus membakar kemenyan, suatu…” apa? Nah, terjemahan itu menulis  “…kemenyan yang abadi…” ini kata yang sama. Bisa saja ditulis,  “… yang terus-menerus di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun.”[NKJV yang diindonesiakan]

Now, let me ask you, what did the Altar, and the Lampstand, and the Showbread, and the priests, and the Altar of Incense represent? They represented different aspects of the saving ministry of whom? Of the saving ministry of Jesus Christ.

Coba saya tanya, Mezbah dan Kaki Dian, dan Meja Roti Sajian, dan imam-imam, dan Mezbah Ukupan itu melambangkan apa? Mereka melambangkan aspek-aspek yang berbeda dalam pelayanan untuk penyelamatan manusia dari siapa? Pelayanan penyelamatan dari Yesus Kristus.


Now notice the place of the Sanctuary was going to be what? Cast down to the earth. Where does Jesus minister? He ministers in the heavenly Sanctuary. What was the Little Horn going to do?  The Little Horn was going to take the heavenly ministry of Christ and he was going to cast it where? He was going to cast it to the earth. He was going to establish a rival earthly ministry in place of the ministry of  Jesus Christ.

Sekarang, perhatikan tempat dari Bait Suci itu akan diapakan? Akan dicampakkan ke bumi. Di manakah Yesus sedang melayani? Dia sedang melayani di dalam Bait Suci Surgawi. Apa yang dilakukan si Tanduk Kecil? Si Tanduk Kecil akan mengambil pelayanan Surgawi Kristus dan dia akan mencampakkan/melemparkannya ke mana? Dia akan mencampakkannya ke bumi. Dia akan membuat suatu pelayanan tandingan di dunia untuk menggantikan pelayanan Yesus Kristus.


Let me ask you, how many times does Jesus have to die? The book of Hebrews 7:27 says that He died once for all. But in the Roman Catholic church they teach that at every mass Jesus Christ is sacrificed once again. Interesting. But there is more.
They believed that in the little wafer host, Jesus is contained in each one of those wafer host. If there is 10 million people participating in the host, Christ is fully and complete in each one of them.

Coba saya tanya, berapa kalikah Yesus harus mati? Kitab Ibrani 7:27 berkata bahwa Kristus mati satu kali untuk semua. Tetapi di dalam gereja Roma Katolik, mereka mengajar bahwa setiap kali misa, Yesus Krisitus dipersembahkan sebagai kurban lagi. Menarik. Tetapi masih ada yang lain.
Mereka yakin bahwa di dalam roti hosti yang kecil itu, Yesus ada di dalam setiap roti hosti. Jika ada 10 juta manusia yang mengambil bagian dalam hosti itu, Kristus ada secara utuh dan sempurna di dalam setiap potong hosti.


Furthermore, the interesting thing is, that is this little host is what shape? Round. And what color is it? It’s yellow. What is round and yellow? The sun!
Now, listen carefully, the host is kept in an artifact that is called the Tabernacle.
In other words, it’s a little circle, and the host is placed inside, and outside the place where you put the host, there are the rays of the sun sprouting out. I don’t know if you have ever seen that in the Roman Catholic church, but it is very interesting. And Catholics are told that when the host is raised up, they are to bow and they are to what? They are to worship the host, because Jesus is in the host.





Ada lagi, yang menarik adalah, roti hosti ini bentuknya bagai-mana? Bulat. Dan apa warnanya? Kekuningan. Apa yang bentuknya bulat dan berwarna kuning? Matahari!
Sekarang dengarkan baik-baik, roti hosti ini disimpan dalam sebuah wadah yang mereka sebut Tabernakel. Dengan kata lain, bentuknya bulat kecil, dan hosti ini diletakkan di dalamnya, dan di luar wadah di mana hosti itu disimpan, digambarkan ada sinar matahari yang memancar keluar. Saya tidak tahu apakah kalian pernah melihat ini di gereja Roma Katolik, tetapi ini sangat menarik. Dan umat Katolik diberitahu bahwa pada saat hosti itu diangkat ke atas [oleh tangan imam], umat harus sujud dan melakukan apa? Mereka harus menyembah hosti itu karena Yesus ada di dalam hosti itu.


Furthermore, listen to what I am going to say, the Roman Catholic Church teaches, that when the priest pronounces  those words,  “Hoc est corpus meum” [= that is My body], he says it in Latin, in the traditional way, what he does is he creates Jesus Christ, really and truly in the host. And the host is no longer bread, even though it appears like bread, the appearance doesn’t change but it is the real body of Jesus Christ, and the grape juice or the wine that the priest drinks, is the real blood of Jesus Christ, even though it tastes like grape juice.

Masih ada lagi, dengarkan apa yang akan saya katakan. Gereja Roma Katolik mengajarkan bahwa ketika seorang imam (istilah mereka: romo) mengucapkan “Hoc est corpus meum” [= inilah tubuhKu], menurut tradisi ini diucapkan dalam bahasa Latin, maka apa yang dilakukan romo itu adalah dia menciptakan Yesus Kristus dalam roti hosti itu, secara benar-benar dan sungguh-sungguh. Dan hosti itu bukan lagi roti, walaupun bentuknya roti, penampilannya tidak berubah, namun dia menjadi benar-benar tubuh Yesus Kristus; dan sari anggur atau anggur yang diminum si romo, adalah sungguh-sungguh darah Yesus Kristus, walaupun rasanya seperti sari anggur.


So where is the focus of people in Roman-Catholicism? Is it upon the body and blood of Jesus Christ, in heaven, who died once for all for us? No, it is focused where? It is focused on earth. And an earthly system cannot save. This is very, very serious!
In fact do you know that one Roman Catholic theologian said, that the priest could be called the creator of his Creator, because he creates Jesus in the host? Amazing!

Jadi, di mana fokus umat dalam Roma-Katolikisme? Apakah fokusnya ada pada tubuh dan darah Yesus Kristus di Surga, yang sudah mati satu kali untuk kita semua? Tidak. Fokusnya di mana? Fokusnya ada di dunia, pada suatu sistem duniawi yang tidak bisa menyelamatkan. Ini adalah amat sangat serius!
Sesungguhnya, tahukah kalian bahwa seorang teolog Roma Katolik berkata, bahwa si romo bisa disebut pencipta dari Penciptanya, karena dia (si romo) yang menciptakan Yesus di dalam roti hosti! Hebat!


What does the Candlestick represent? We already studied this. What does the Candlestick represent?  It represents the oil   of the Holy Spirit that is given to the church so that the church can give what? So it can give light. What happened during the period of the dominion of the Little Horn? The light flickered. That’s why it was called what kind of ages? It’s called the Dark Ages. Because the Church no longer preached the gospel of Jesus Christ, which is spoken of as Light in Scripture.  In other words, it affected the mission and the message of the Church.

Apakah yang dilambangkan oleh Kaki Dian? Kita sudah mempelajari hal ini. Apa yang dilambangkan Kaki Dian? Dia melambangkan minyak yang diberikan Roh Kudus kepada gereja supaya gereja bisa apa? Bisa memancarkan terang. Apa yang terjadi selama masa berkuasanya si Tanduk Kecil? Terang itu meredup. Itulah sebabnya mengapa zaman itu disebut apa? Disebut Zaman Kegelapan. Karena Gereja tidak lagi mengabarkan injil Yesus Kristus, yang oleh Alkitab disebut Terang. Dengan kata lain, itu mempengaruhi misi dan pekabaran Gereja.


What about the Showbread? What does the Showbread represent? The Showbread represents the Word of God. 12 loaves because there is enough to feed all of Israel, all of God’s people.
What did the Roman Catholic Church establish in place of the Word of God?  Tradition! All kinds of traditions came into the Church: purgatory, limbo, celibacy, auricular confession, an eternally burning hell, Lent, processions, the mass, relics, canonization of saints, the rosary, bowing before images, the immaculate conception, the assumption of Mary, the baptism of infants by sprinkling, novena, the observance of Sunday, I could continue the list. None of which are taught in Holy Scripture.
In other words, instead of the Word of God being the rule of the Church, the result was that the Church established traditions and therefore people were starving to death on earth.

Bagaimana dengan Roti Sajian? Apa yang dilambangkan oleh Roti Sajian? Roti Sajian melambangkan Firman Tuhan. 12 potong roti karena jumlahnya cukup untuk memberi makan seluruh Israel, semua umat Allah.
Apa yang disodorkan gereja Roma Katolik sebagai ganti Firman Tuhan? Tradisi! Segala jenis tradisi masuk ke dalam Gereja: api pencucian, limbo [=tempat penantian orang mati], selibat, pengakuan dosa-dosa pribadi, pembakaran abadi di neraka, Lent [= puasa sebelum Paskah], arak-arakan patung, misa, benda-benda keramat, kanonisasi orang-orang suci, rosario, sujud di depan patung, kelahiran Maria yang tanpa dosa, kenaikan Maria ke Surga, baptisan bayi dengan percikan, novena, ibadat hari Minggu, saya masih bisa terus melanjutkan daftar ini. Tidak satu pun dari ini diajarkan di dalam Alkitab.
Dengan kata lain, Firman Tuhan tidak lagi dijadikan hukum di dalam Gereja, tetapi hasilnya adalah Gereja menciptakan tradisi-tradisi, dan dengan demikian umat di dunia menjadi amat sangat kelaparan Firman Tuhan.


By the way, at the Council of Toulouse in the year 1229,  the Roman Catholic Church officially forbade lay people from reading the Scripture. And there were other decrees by other councils  where people were forbidden from reading the Bible. That’s the reason why Martin Luther, even when he was a monk, when he discovered the Bible he was surprised, because the Bible was not accessible, it was in Latin. In fact, people like Wycliffe, you know, when he translated the Bible into English, they burnt him at the stake, for translating the Bible into a language that people could understand. And so the Roman Catholic Church substituted, instead  of the Bible, it substituted tradition.

Selain itu, dalam Konsili di Toulouse tahun 1229, gereja Roma Katolik secara resmi melarang orang awam membaca Alkitab. Dan ada dekrit-dekrit (keputusan-keputusan) yang lain dalam konsili-konsili yang lain, di mana umat dilarang membaca Alkitab. Itulah mengapa Martin Luther, yang dirinya sendiri adalah seorang biarawan [romo] ketika dia menemukan Alkitab, dia begitu terkejut, karena Alkitab itu tidak bisa diakses, karena tertulis dalam bahasa Latin. Tahukah kalian orang-orang seperti Wycliffe, ketika dia menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Inggris, dia dibakar di tiang pembakaran hanya karena telah menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa yang bisa dipahami orang kebanyakan? Dengan demikian gereja Roma Katolik mensubstitusi Tradisi sebagai ganti Alkitab.


Let me ask you what does the Altar of Incense represent? The Altar of Incense represents that when we pray our prayers are blended with the perfect merits of Christ’s righteousness and we are accepted in the sight of God.
Question: what did the Roman Catholic Church establish in place  of the only intercession of Christ?  We have one Mediator between God and man, Jesus Christ, the man, Scripture says. What does the Roman Catholic Church teach? They say that we are supposed to confess to whom? We are supposed to confess our sins to a priest, an earthly priest! And not only that, they say that if we want access to Jesus Christ, we have to go through the virgin Mary, and we have to go through the saints.  Do you know why they teach that even though they would never admit it because in their theological formulations they don’t say this, but in practical reality, it is this way.  You see, because Jesus is seen by the Roman Catholics as a stern judge. See, He was human, but He really was not exactly like one of us. So we have to go through someone who can really understand us, like Mary and like the saints. And so what do we have happening here? All of the functions that belong to Jesus Christ in the heavenly Sanctuary, what does the Papacy do? What did the Little Horn do? It took all of those functions and it placed them where? And it placed them on earth.

Coba saya tanya, Mezbah Ukupan itu melambangkan apa? Mezbah Ukupan melambangkan pada waktu kita berdoa, doa kita dicampur dengan jasa-jasa kebenaran Kristus yang sempurna, dan kita diterima di hadapan Allah.
Pertanyaan: Apa yang disodorkan gereja Roma Katolik sebagai ganti satu-satunya perantaraan Kristus? Menurut Alkitab, kita hanya punya satu Perantara antara Tuhan dan manusia, yaitu Manusia Yesus Kristus. Apakah yang diajarkan gereja Roma Katolik? Mereka berkata, kita harus mengaku dosa kepada siapa? Kita harus mengaku dosa kepada seorang romo, seorang romo manusia! Dan bukan itu saja, mereka berkata jika kita mau mengakses Yesus Kristus, kita harus lewat perawan Maria, dan kita harus lewat orang-orang suci. Tahukah kalian mengapa mereka mengajarkan hal ini walaupun mereka tidak mau mengakuinya, karena di dalam formulasi teologia mereka, mereka tidak berkata demikian, namun di dalam praktek sesungguhnya, inilah yang terjadi. Kalian tahu, karena Roma Katolik memandang Yesus sebagai hakim yang garang. Oh ya, Dia adalah Manusia, tetapi sebenarnya Dia tidak benar-benar seperti kita. Jadi kita harus lewat bantuan seseorang yang bisa benar-benar memahami kita, seperti Maria, dan orang-orang kudus.  Maka apa yang terjadi di sini? Apa yang dilakukan Kepausan dengan semua fungsi yang adalah hak Yesus Kristus di Bait Suci Surgawi? Apa yang dilakukan si Tanduk Kecil? Dia mengambil semua fungsi tersebut dan menempatkannya di mana? Dan dia menempatkannya di dunia. 


Let me ask you, is salvation at stake here? It most certainly is. Are you understanding what the taking away of the “daily” is?  He took away the continual ministration of Christ: He is feeding the Church with the bread, He is interceding for the Church, He is giving the Holy Spirit to the Church so that it could shed light, the preaching that Jesus died once for all for the sins of the world.
And by the way, the Roman Catholic Church also established the idea that, you know, you have to do penance in order for your sins to be forgiven. So it wasn’t enough for Jesus to die on the cross! You still have to do part of the payment yourself. Are you understanding what Daniel here is talking about?  It’s very serious, it has to do with salvation.

Coba saya tanya, apakah keselamatan sedang dipertaruhkan di sini? Tentu saja. Apakah kalian memahami apa yang dimaksudkan dengan dan olehnya yang sehari-hari disingkirkan”? Si Tanduk Kecil mengambil pelayanan sehari-hari [terus-menerus] Kristus: Yesus memberi makan gerejaNya dengan roti, Yesus menjadi perantara bagi gerejaNya, Yesus memberikan Roh Kudus kepada gereja supaya bisa memancarkan terang,  pekabaran bahwa Yesus mati satu kali untuk semua dosa seluruh dunia.
Dan ketahuilah, gereja Roma Katholik juga menyodorkan pendapat bahwa, manusia harus menjalani [membayar] penance [hukuman untuk dosa-dosanya] agar dosa-dosanya boleh diampuni. Jadi Yesus mati di salib itu ternyata belum cukup! Mereka masih harus membayar sebagian dari hukumannya sendiri! Apakah kalian memahami apa yang dibicarakan Daniel di sini? Ini sangat, sangat serius, ini berkaitan dengan keselamatan.

Now, let’s go to Daniel 8:12, it says,     “Because of transgression…”  listen carefully,  “… an army was given over to the [little] horn to oppose the daily [the word “sacrifices” shouldn’t be there]…” What does that mean “an army was given over to him”?  What did we talk about when we dealt with the feet of the image?  What were joined together? Church and what? State. How did the Church make sure that people kept this system going that we talked about? The Church couldn’t do it as a church, they had to have an army, they had to have a political power to back them up. Is that exactly what happened during the Dark Ages? Did the Church appeal to the power of the State to punish anyone who is not in favor of their beliefs and their practices? All you have to do is read the history books.

Sekarang marilah ke Dan 8:12, dikatakan, “Oleh karena dosa,” dengarkan baik-baik,  “…suatu bala tentara diberikan kepada tanduk [kecil] itu, untuk melawan yang sehari-hari …” [Ingat kata “kurban persembahan” tidak seharusnya ada]. Apa maksudnya “…suatu bala tentara diberikan kepada tanduk [kecil] itu…”? Apa yang kita dapatkan ketika kita membahas kaki patung [Daniel pasal 2]? Apa yang digabungkan menjadi satu? Gereja dan apa? Negara! Bagaimana Gereja bisa menjamin orang-orang tetap mau menjalankan sistem yang kita bicarakan ini? Gereja tidak mampu melakukannya sebagai gereja, dia harus memiliki bala tentara, dia harus mendapatkan dukungan dari kekuatan politik. Bukankan persis demikian yang terjadi pada Zaman Kegelapan? Bukankah Gereja minta kekuatan Negara untuk menghukum siapa pun yang tidak setuju dengan kepercayaan dan praktek-prakteknya? Kita hanya perlu membaca dari buku-buku sejarah.  


And so it says,    Because of transgression an army was given over to the   horn to oppose the daily…”  not the “daily sacrifice”,  “… the daily, and he cast truth down to the ground…”  and now notice,  “… He did all this and…” what?  “… and prospered.” Did the Little Horn prosper when it was persecuting the saints? Absolutely, it prospered. Things went well.
Was it necessary to perform a judgment in Heaven to rectify things? You think? Absolutely!  And we are going to be coming to that in a few moments. Now notice, it continues saying ~ and by the way, the word that is used here “prospered” is the same idea used in Daniel chapter 7 for the Little Horn.

Maka dikatakan, “Oleh karena dosa, suatu bala tentara diberikan kepada tanduk itu, untuk melawan yang sehari-hari…” bukan “kurban persembahan sehari-hari”,  “… yang sehari-hari, dan tanduk itu mencampakkan kebenaran ke bumi…”  dan sekarang perhatikan,  “… Dia melakukan semua ini dan…” bagaimana?  “… dan tetap berjaya.” Apakah si Tanduk Kecil ini berjaya ketika dia sedang menganiaya orang-orang kudus? Betul sekali, dia berjaya, semuanya lancar baginya.
Apakah perlu diadakah suatu penghakiman di Surga untuk memperbaiki kondisi ini? Menurut kalian bagaimana? Tentu saja! Dan sebentar lagi kita akan tiba pada topik itu. Sekarang, perhatikan, selanjutnya dikatakan ~ oh, iya, kata yang dipakai di sini “berjaya” adalah ungkapan yang sama yang dipakai di Daniel pasal 7 untuk si Tanduk Kecil.    


Now, when we get to this point of the vision, the video goes blank, and now Daniel can only hear the audio.
Daniel 8:13-14, the video goes blank, now he is not seeing, he is only hearing. He’s hearing a conversation between two angels. “Then I heard a holy one speaking; and another holy one said to that certain one who was speaking, ‘How long will the vision be…”  that is the word חזון  [châzôn  khaw-zone']. Now, let me ask you, what does the חזון  [châzôn  khaw-zone'] include? It includes the whole vision, right? Does that include Meado-Persia? Does it include Greece? Does it include the first king of Greece? The four horns? The Little Horn in its first and second stages? That’s the vision, that’s the חזון  [châzôn  khaw-zone'].

Nah, ketika kita tiba pada bagian ini dari penglihatan Daniel, videonya mati, dan sekarang Daniel hanya bisa mendengarkan audionya.
Daniel 8:13-14, videonya gelap, dan sekarang Daniel tidak melihat apa-apa lagi, dia hanya mendengar. Dia mendengar suatu pembicaraan antara dua malaikat. Kemudian kudengar seorang kudus berbicara, dan seorang kudus lain berkata kepada yang berbicara itu: ‘Berapa lama penglihatan …” ini adalah kata חזון  [châzôn  khaw-zone'] itu. Sekarang, saya mau tanya, apa yang termasuk dalam חזון  [châzôn  khaw-zone'] ini? Seluruh penglihatan termasuk di dalamnya, bukan? Apakah ini termasuk Medo-Persia? Apa termasuk Greeka? Apa termasuk di dalamnya raja Greeka yang pertama? Keempat tanduk? Tanduk Kecil dalam tahapnya yang pertama dan kedua? Itulah penglihatannya, itulah חזון  [châzôn  khaw-zone'] nya.


And so the question is, “how long”  ~ a better translation would be “until when” will the חזון  [châzôn  khaw-zone'] be concerning the daily [elimate the word “sacrifices” it is not there]  and the transgression of desolation, the giving of both the sanctuary and the host to be trampled underfoot?’…”  You know we have a similar scene to this in Revelation  6:9-11. There you have some martyrs that are crying out from under the altar, this is the fifth seal, I wished we had time to  speak about this in the same historical time frame. And they are crying out and they are saying ~ because they have been mowed down by the Church, that claims to be the Church of Jesus Christ, but they are crying out and they say, “Lord, until when…” same question, “… will You not judge and avenge our blood on those who have shed our blood upon the earth?”  

Maka pertanyaannya adalah, "… ‘Berapa lama…”  terjemahan yang lebih tepat adalah “… ‘Sampai berapa lama  חזון  [châzôn  khaw-zone'] ini akan terjadi, yakni mengenai yang sehari-hari [hapuskan kata “kurban” yang memang tidak ada]  dan pelanggaran yang mengakibatkan penelantaran, dan diserahkannya baik Tempat Kudus maupun bala tentara [= orang-orang kudus Yang Mahatinggi] untuk diinjak-injak?” [NKJV yang diindonesiakan] Kalian tahu di Wahyu 6:9-11 ada adegan yang mirip ini. Di sana ada martir-martir yang berteriak dari bawah mezbah, ini adalah meterai yang kelima. Moga-moga kita punya waktu untuk membicarakan ini dalam kurun waktu sejarah yang sama. Dan martir-martir ini berteriak dan mereka berkata ~ karena mereka telah digilas habis oleh Gereja yang mengaku sebagai Gereja Yesus Kristus, tetapi mereka sedang berteriak dan mereka berkata, "Sampai berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar…” pertanyaan yang sama,  “… Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang telah mencurahkan darah kami ke atas di bumi?" [NKJV yang diindonesiakan]


Now, notice verse 14 “And he said to me, ‘For two thousand three hundred days…”  literally it says in Hebrews “for two thousand three hundred evening morning” in other words, units that are composed of evening and morning, in other words “days”, translation “days” is good,  “… ‘For two thousand three hundred days then…”  what?  “… then the sanctuary shall be cleansed.’”

Sekarang, perhatikan ayat 14,  Maka ia menjawab: ‘Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi…” dengan kata lain unit yang terdiri atas petang dan pagi, dengan kata lain “hari”,  “… lalu tempat kudus itu akan dibersihkan.’" [NKJV yang diindonesiakan].


Now, listen, there is a very interesting nuance here, before Daniel 8:14 the word that is used for Sanctuary is the word מקּדש  מקדּשׁ   [miqdâs  miqqedâsh mik-dawsh', mik-ked-awsh']  but in Daniel 8:14, the word for Sanctuary is changed. Instead of the wordמקּדשׁ  קדּש   [miqdâsh miqqedâsh mik-dawsh', mik-ked-awsh'], it uses the word  קדשׁ  [qôdesh ko'-desh]. Interesting. The Sanctuary shall be cleansed. It’s not the entire Sanctuary that’s been talked about, it must be something different, because a different word is used. Are you understanding me? 

Sekarang, dengarkan, di sini ada suatu perbedaan kecil yang sangat menarik. Sebelum Daniel 8:14, kata yang dipakai untuk Tempat Kudus (Bait Suci) adalah מקּדשׁ  מקדּשׁ    [miqdâsh miqqedâsh mik-dawsh', mik-ked-awsh'] tetapi di Daniel 8:14, kata untuk Tempat Kudus (Bait Suci) berubah. Bukan lagi מקּדשׁ  מקדּשׁ    [miqdâsh miqqedâsh mik-dawsh', mik-ked-awsh'] melainkan memakai kata קדשׁ [qôdesh ko'-desh]. Menarik. Bait Suci atau Tempat Kudus itu akan dibersihkan atau dipulihkan. Jadi bukan seluruh Bait Suci yang dibicarakan, pasti ini sesuatu yang lain, karena yang dipakai adalah kata yang berbeda. Apakah kalian memahami saya?


So the Sanctuary to be cleansed is not the מקּדשׁ מקדּשׁ    [miqdâsh  miqqedâsh mik-dawsh', mik-ked-awsh'] the whole Sanctuary structure, it is the קדשׁ [qôdesh ko'-desh ] which must refer to the Most Holy Place of the Sanctuary, and we’ll notice that a little bit later on.

Jadi, Bait Suci yang akan dibersihkan atau dipulihkan bukanlah קּדשׁ מקדּש              [miqdâsh miqqedâsh mik-dawsh', mik-ked-awsh'] atau seluruh struktur Bait Suci, tetapi adalah  קדשׁ  [qôdesh ko'-desh] yang tentunya mengacu kepada Bilik Yang Mahasuci dari Bait Suci, dan ini akan kita buktikan sebentar lagi.


Now, notice Dan 8:15-19  “Then it happened, when I, Daniel, had seen the vision…” the  חזון  [châzôn  khaw-zone']  “… and was seeking the meaning, that suddenly there stood before me one having the appearance of a man…”  That word “appearance” is the same word as translated “vision” we are going to notice in verse 16.  Notice, so it says, “… and was seeking the meaning, that suddenly there stood before me one having the appearance of a man.  And I heard a man’s voice between the banks of the Ulai, who called, and said…”  what did he say?  “… ‘Gabriel, make this man understand theמראה  [mar'eh mar-eh']…” see if you are only reading in English, you wouldn’t know that a different word was used for “vision” here.

Sekarang, perhatikan Daniel 8:15-19,   Lalu terjadilah, sedang aku, Daniel, melihat penglihatan  חזון  [châzôn  khaw-zone']  itu dan berusaha memahaminya, maka tiba-tiba seorang berdiri di depanku, yang rupanya seperti seorang laki-laki…”  Kata “rupanya” adalah kata yang sama yang diterjemahkan “penglihatan” seperti yang akan kita lihat di ayat 16. Perhatikan, jadi dikatakan,  “….dan berusaha memahaminya, maka tiba-tiba seorang berdiri di depanku, yang rupanya seperti seorang laki-laki dan aku mendengar suara seorang manusia dari antara tepi sungai Ulai itu memanggail, dan berkata,…”  apa katanya?  "… ‘Gabriel, buatlah orang ini memahami מראה  [mar'eh mar-eh'] itu!" [NKJV yang diindonesiakan]. Lihat, jika kita hanya membaca ayat dalam bahasa Inggris [atau Indonesia], kita tidak akan tahu bahwa ada kata lain yang dipakai untuk  “penglihatan” di sini.


It’s not the word  חזון [châzôn  khaw-zone'] it’s not referring to the whole vision, but a different word is used, the wordמראה  [mar'eh mar-eh'] which is the same word that is used here where it says, “One appeared to me one “having the appearance of a man…” the word “appearance” is מראה  [mar'eh mar-eh']. The word מראה  [mar'eh mar-eh'] is used in connection with the 2300 days. With that particular conversation between the two heavenly beings.

Ini bukan kata חזון [châzôn  khaw-zone'] ini tidak mengacu kepada seluruh penglihatannya, tetapi kata lain yang dipakai, kata מראה  [mar'eh mar-eh'] yang adalah kata yang sama yang dipakai di  tampaklah seorang berdiri di depanku, yang rupanya seperti seorang laki-laki”, kata “rupanya” adalah מראה  [mar'eh mar-eh']. Kata מראה  [mar'eh mar-eh'] dipakai sehubungan dengan ke-2300 hari, yaitu bagian khusus yang dibicarakan kedua makhluk surgawi.


Verse 17  “So he came near where I stood, and when he came I was afraid and fell on my face; but he said to me, ‘Understand, son of man, that the vision…” this is the חזון  [châzôn  khaw-zone']  “… refers to the time of the end.  Now, as he was speaking with me, I was in a deep sleep with my face to the ground; but he touched me, and stood me upright.  And he said, ‘Look, I am making known to you what shall happen in the latter time of the indignation; for at the appointed time the end shall be.’”

Ayat 17  Lalu datanglah ia ke tempat aku berdiri, dan ketika ia datang, takutlah aku dan jatuh tertelungkup, tetapi ia berkata kepadaku: ‘Pahamilah, anak manusia, bahwa penglihatan…” ini adalah  חזון [châzôn  khaw-zone']   “… itu mengenai akhir masa!’ Sementara ia berbicara dengan aku, jatuh pingsanlah aku tertelungkup ke tanah; tetapi ia menyentuh aku dan mengangkat aku berdiri kembali. Lalu berkatalah ia: ‘Akan  kuberitahukan kepadamu apa yang akan terjadi pada bagian akhir masa kemarahan itu, karena akhir masa itu akan tiba pada waktu yang telah ditentukan.’” [NKJV yang diindonesiakan].


And then he goes on to explain the vision that we just looked at. Let’s go to Dan 8:20 quickly, we have very little time.  “The ram which you saw, having the two horns—they are…” what?  “… the kings of Media and Persia…”  now comes the explanation, verse 21 “… And the male goat is the kingdom of…” what?  “… Greece. The large horn that is between its eyes is the first king…”  Verse 22,  “… As for the broken horn and the four that stood up in its place, four…” what?  “… four kingdoms shall arise out of that nation, but not with its power…” in other words they are not going to be the descendents of Alexander the Great.  Is he explaining the vision? Absolutely, the whole vision.

Lalu dia melanjutkan menerangkan tentang penglihatan yang baru saja kita bahas. Marilah ke Dan 8:20 cepat-cepat karena waktu kita sangat singkat.  Domba jantan yang kaulihat itu, dengan kedua tanduknya, ialah…” siapa?  “… raja-raja orang Media dan Persia…” sekarang keterangannya, di ayat 21  “… Dan kambing jantan yang berbulu kesat itu ialah raja negeri…”  mana?   “… Yunani, dan tanduk besar yang di antara kedua matanya itu ialah raja yang pertama…” Ayat 22  “… Mengenai tanduk yang patah dan keempat tanduk yang muncul di tempatnya itu adalah…” apa?   “… empat kerajaan yang akan muncul dari bangsa itu, tetapi tidak dengan kekuatan bangsa itu…” [NKJV yang diindonesiakan], dengan kata lain mereka bukanlah keturunan dari Alexander the Great. Apakah ini menjelaskan tentang penglihatannya? Betul sekali, seluruh penglihatan itu.


Verse 23  “And in the latter time of their kingdom…”  that is of the four,  “… when the transgressors have reached their fullness, a king shall arise…” this is the Little Horn by the way,   “… having fierce features, who understands sinister schemes…” You know he is a crafty politician. Verse 24   “… His power shall be mighty, but not by his own power…”  why not by his own power? Where is he going to get his power from? What was given to him? An army was given him. In Daniel 7 who was it that helped him? The iron monarchy of Rome, the iron mixed with the clay. And so it says, in verse 24,   “… His power shall be mighty, but not by his own power,  he shall…” what?  “… destroy fearfully, and shall prosper and thrive…”  we already saw that,  “… he shall destroy the mighty, and also…” what? Aaahh, there’s “the host” explained. He was going to destroy what?    “… the holy people…” that’s “the stars” that he was going to trample.

Ayat 23  Dan pada bagian akhir kerajaan mereka…” yaitu keempat kerajaan itu,  “… apabila orang-orang fasik telah penuh kejahatannya, maka akan muncul seorang raja…”  ini adalah si Tanduk Kecil,  “… dengan muka yang garang dan yang mahir dengan rancangan-rancangan yang jahat…” Kalian tahu dia adalah politikus yang licik. Ayat 24,  “… Kekuatannya akan hebat, tetapi kekuatan itu tidak berasal dari dirinya sendiri…”  Mengapa tidak berasal dari dirinya sendiri? Dari mana dia akan memperoleh kekuatannya? Apa yang diberikan kepadanya? Suatu bala tentara diberikan kepadanya. Di Daniel pasal 7, siapa itu yang menolongnya? Kekaisaran besi Romawi, besi yang tercampur dengan tanah liat. Maka dikatakan di ayat 24, “… Kekuatannya akan  hebat, tetapi kekuatan itu tidak berasal dari dirinya sendiri dan ia akan…” apa?  mendatangkan kebinasaan yang mengerikan, dan akan berjaya dan tumbuh dengan subur…” dan kita sudah melihat kebenarannya,  “… dan dia akan membinasakan orang-orang yang kuat, dan juga…” apa? Aaahhh, sekarang kata “bala tentara” dijelaskan. Dia akan membinasakan apa?  “… umat yang kudus.” Inilah “bintang-bintang” yang dikatakan akan diinjak-injaknya. [NKJV yang diindonesiakan].



Now, comes the last part with has something to do with the Prince of the host. Verse 25,
“Through his cunning…”  so, he is a shrewd politician,  “… he shall cause deceit…”  he is using deceit  “… to prosper under his rule; and he shall exalt himself in his heart…” Is he going to be a hardy power like the Little Horn who spoke blasphemies against the Most High? And tried to occupy the place of the Most High? Absolutely! And notice, and  “… He shall destroy many in their prosperity….”  And now notice the last part,  “… He shall even rise against…”  what?  “… against the Prince of princes…”  that’s the same as the Prince of host, right? Is he explaining every element of this vision? Absolutely. And then he says,   “… but he shall be broken without human means.” But there was one part that he did not explain. The one part he did not explain was the conversation between the two angels. The time period. He ends with the Prince of princes.

Sekarang tiba pada bagian terakhir yang berkaitan dengan Panglima bala tentera. Ayat 25  Dan karena kelicikannya…” jadi dia adalah seorang politikus yang licik,  “… di bawah pemerintahannya, dia akan menjadikan tipu muslihat berkembang makmur…” dia memakai tipu muslihat,  “… dan ia akan meninggikan dirinya dalam hatinya…” Apakah dia akan menjadi kekuasaan yang tangguh seperti Tanduk Kecil yang menghujat Yang Mahatinggi dan mencoba menempati kedudukan Yang Mahatinggi [Daniel pasal 7]? Tentu saja! Dan perhatikan, “…dia akan membinasakan banyak orang yang  makmur…”  Perhatikan bagian yang terakhir,  “… bahkan dia juga akan bangkit melawan…” siapa?  “… Raja segala raja…” Ini sama dengan Panglima bala tentara, benar? Apakah si malaikat ini menjelaskan semua elemen dalam penglihatan itu? Betul sekali. Lalu dia berkata,  “… Tetapi tanpa upaya manusia, ia akan dihancurkan.” [NKJV yang diindonesiakan].
Tetapi ada satu bagian yang tidak dijelaskan oleh malaikat itu. Satu bagian yang tidak dijelaskan adalah percakapan antara kedua malaikat. Mengenai periode waktu. Malaikat ini mengakhiri keterangannya dengan Raja segala raja.


Let’s notice verse 26:“And the vision…” this is thמראה  [mar'eh mar-eh'] the conversation of the two, the appearance,“And the מראה  [mar'eh mar-eh'] of the evenings and mornings…”  see, we know what the מראה  [mar'eh mar-eh'is, it has to do with the 2300 days of the evenings and mornings,   “…“And the vision of the evenings and mornings which was told is true; therefore seal up the vision, for it refers to many days in the future.’” What was the only thing that was not explained in Daniel chapter 8? The 2300 days aspect. Do you know why?  Because Daniel got sick.

Marilah kita perhatikan ayat 26: Ada pun penglihatan…”  ini adalah מראה  [mar'eh mar-eh'] kata yang dipakai untuk pembicaraan antara kedua malaikat, penampakannya,   “… Ada pun מראה  [mar'eh mar- eh'] tentang petang dan pagi itu…” lihat, kita sudah tahu yang מראה  [mar'eh mar-eh'] itu yang mana, yaitu yang berkaitan dengan ke2300 hari petang dan pagi,  “… Ada pun penglihatan tentang petang dan pagi itu,  yang dikatakan itu benar. Oleh karena itu, meteraikanlah  penglihatan itu, sebab hal itu mengenai masa depan yang masih jauh.’" [NKJV yang diindonesiakan]. Jadi, apakah satu-satunya yang tidak dijelaskan dalam Daniel pasal 8?  Perihal ke-2300 hari itu. Tahukah kalian mengapa? Karena Daniel jatuh sakit.


Notice verse 27  “And I, Daniel, fainted and was sick for days; afterward I arose and went about the king’s business…” And now listen carefully. “… I was astonished by the vision…”  that is the מראה  [mar'eh mar-eh'not the חזון  [châzôn  khaw-zone']. Have the חזון[châzôn khaw-zone'been explained? Yes.   “… I was astonished by the מראה  [mar'eh mar-eh' but no one…” what?   “… no one understood it.”  He understood the חזון [châzôn khaw-zone'] because God told him through Gabriel. Everything upto the Prince of the host. But the only thing that was left unexplained was what? The time period. The 2300 days.

Perhatikan ayat 27, Maka aku, Daniel, pingsan dan jatuh sakit beberapa hari lamanya; kemudian bangunlah aku dan melakukan pula urusan raja…” sekarang dengarkan baik-baik,  “… Dan aku tercengang oleh penglihatan…”  ini adalah kata מראה  [mar'eh mar-eh'] bukan kata חזון  [châzôn  khaw-zone']. Apakah חזון  [châzôn khaw-zone']–nya sudah dijelaskan? Ya.  “… Dan aku tercengang oleh  מראה  [mar'eh mar-eh'] itu, tetapi tidak ada yang memahaminya” Daniel memahami חזון [châzôn khaw-zone']-nya, karena Tuhan memberitahunya melalui Gabriel. Semua hingga ke Panglima bala tenteranya. Tetapi satu-satunya hal yang dibiarkan tidak dijelaskan adalah apa? Periode waktunya. Ke-2300 hari itu.


Now the big question is, how can you know where the 2300 days end if you don’t know where they begin. Daniel doesn’t tell us where they begin. Where would you expect to find in the Bible the place where it will tell you where the 2300 days begin? How about the next chapter?  We are going to notice in our next study, that the next chapter tells us the exact date for the beginning of the cleansing of the Sanctuary.

Sekarang, pertanyaan yang penting adalah, bagaimana kita tahu di mana ke-2300 hari itu berakhir jika kita tidak tahu di mana mereka dimulai? Di mana kira-kira kita akan menemukan di dalam Alkitab, yang memberitahu kita kapan ke-2300 hari ini dimulai? Bagaimana dengan pasal berikutnya? Kita akan melihat dalam pelajaran kita berikutnya, bahwa pasal berikutnya memberitahu kita tepatnya kapan tanggalnya Bait Suci itu dibersihkan atau dipulihkan.







25 02 14

No comments:

Post a Comment