HIS WAY IS IN THE SANCTUARY
Part 23/32 -
Stephen Bohr
THE SCAPEGOAT
AND REVELATION’S MILLENNIUM
Dibuka dengan doa.
In our last presentation we studied about the three distinct
phases or stages of the Judgment. We’ve noticed that there is a
pre-Advent stage that is before Jesus comes, before probation closes
that involves
those who claimed Jesus Christ as Savior and Lord. Those are the only
ones that enter in perspective before
the close of probation. And the reason is that Jesus is going to come to take
them to Heaven. So it has to be revealed that He has a right to take them to
Heaven before the universe.
The second stage of the Judgment
takes place during the thousand years. And that stage of the Judgment will be
performed by the saints, according to Revelation 20:4 and 1 Corinthians 6:1-3. Those who will be judged, will be the
wicked who are on planet earth, dead, as well as the Devil and his angels
will be judged by the saints.
The third stage of the Judgment takes place after the thousand years. And
after the thousand years, the wicked will resurrect and then they
will be able to see the records that the saints went over during the thousand
years. They will be able to see the justice of their sentence. And they will
bow along with everyone else in the universe, and admit that God acted
correctly in every single case.
Dalam pelajaran kita yang terakhir,
kita telah mempelajari tiga fase atau tiga tahap yang khas tentang Penghakiman.
Kita tahu bahwa ada tahap pra-Advent,
yaitu penghakiman yang terjadi sebelum kedatangan Yesus, sebelum pintu kasihan
ditutup, yang dilakukan hanya atas mereka yang mengaku menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat. Hanya mereka ini saja yang masuk
hitungan sebelum berakhirnya masa percobaan. Dan alasannya adalah karena Yesus
akan membawa mereka ke Surga, maka Yesus harus menyatakan di hadapan seluruh
alam semesta bahwa Dia memang berhak mengajak mereka ke Surga.
Tahap yang
kedua dari Penghakiman terjadi selama masa
1000 tahun. Dan menurut Wahyu 20:4 dan 1 Korintus 6:1-3, tahap penghakiman ini
akan dilakukan oleh orang-orang kudus. Mereka yang akan dihakimi adalah orang-orang jahat yang ada di planet bumi
dalam keadaan mati, dan juga Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Mereka ini akan dihakimi oleh orang-orang kudus.
Tahap yang
ketiga dari
penghakiman ini terjadi setelah berakhirnya masa 1000 tahun. Setelah masa 1000
tahun ini, orang-orang jahat akan dibangkitkan, lalu mereka akan bisa melihat
catatan hidup mereka yang sudah diteliti oleh orang-orang kudus selama masa
1000 tahun sebelumnya. Orang-orang
jahat ini akan bisa melihat adilnya vonis yang dijatuhkan kepada mereka.
Dan bersama semua orang di alam semesta ini, mereka juga akan sujud dan
mengakui bahwa Tuhan telah bertindak dengan benar dalam setiap kasus individu.
Now, today we are going to study the same theme or the same
topic but from a different perspective. We are going to deal with Leviticus 16,
the Scapegoat and the Revelation’s Millennium. And I’d like to begin by going
to the book of Hebrews 8:1-6. We’ve already said in previous lectures that the earthly sanctuary was an object
lesson that taught the way in which God
resolves the sin problem. And I’d like to read this passage again because it sets the stage for understanding
how God solves the sin problem in Heaven, illustrating it with the earthly sanctuary,
with the object lesson that we can see.
Nah,
hari ini kita akan mempelajari tema atau topik yang sama tetapi dari sudut
pandang yang berbeda. Kita akan membahas Imamat pasal 16, tentang si
Kambinghitam, dan Milenium (1000 tahun) yang ada di kitab Wahyu. Dan saya ingin
mulai dengan kitab Ibrani 8:1-6. Kita sudah tahu dari pelajaran-pelajaran yang
lalu bahwa Bait Suci di dunia
adalah suatu contoh yang mengajar kita bagaimana Tuhan menyelesaikan masalah
dosa. Dan saya ingin membaca ayat-ayat itu lagi karena ayat-ayat
itu memberikan latar belakang untuk memahami bagaimana Tuhan menyelesaikan
masalah dosa di Surga, yang digambarkan lewat Bait Suci di dunia, dengan
pelajaran yang akan kita pelajari.
Hebrews 8:1-6 “Now this is the main point of the things we are saying: We have such
a High Priest, who is seated at the right hand of the throne of the Majesty in
the heavens, 2a Minister of the sanctuary and of the true tabernacle
which the Lord erected, and not man….” So the heavenly sanctuary is the true
tabernacle. And then verse 3 says, “…3For every high priest is appointed to offer both
gifts and sacrifices. Therefore it is
necessary that this One….” that is Jesus Christ “…also have something to offer. 4
For if He were on earth, He would not be a priest, since there are
priests who offer the gifts according to the law; ….” And now notice verse 5 “… 5who serve the copy and shadow of the heavenly
things….” So what was the earthly sanctuary and its services? The
services of the High Priests, they were what? Shadows and copies of the
heavenly things. “…as
Moses was divinely instructed when he was about to make the tabernacle. For He
said, ‘See
that you make all things according to the pattern
shown you on the mountain.’ ….” Verse 6, “… 6 But now
He….” that is Jesus, “…has obtained a more excellent ministry, inasmuch as He is also
Mediator of a better covenant, which was established on better promises.”
So the new covenant is better because the blood of Jesus really
removes sin. The blood of Jesus actually deals with the sin problem. The blood
of bulls and goats cannot take away sin.
Ibrani
8:1-6 “Inti segala yang kita
bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di
sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga dan 2yang melayani
ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan
dan bukan oleh manusia….” Jadi Bait Suci di Surga adalah
Tabernakel yang sejati. Lalu di ayat 3 dikatakan, “…3Sebab setiap Imam Besar ditetapkan untuk mempersembahkan korban dan
persembahan dan karena itu Yang satu ini….” yaitu
Yesus Kristus “…. juga harus mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. 4Sekiranya
Ia di bumi ini, Ia tidak akan menjadi imam, karena di sini telah ada imam-imam yang mempersembahkan persembahan
menurut hukum Taurat...” dan sekarang perhatikan ayat 5 “…5yang melayani gambaran dan bayangan dari
apa yang ada di sorga…..” jadi Bait Suci yang di dunia dan
pelayanannya itu apa? Pelayanan para imam besar itu apa? Bayangan dan copy dari
hal-hal surgawi “…sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak
mendirikan kemah: ‘Pastikan’ demikian firman-Nya, ‘bahwa engkau membuat semuanya itu menurut
contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.’..” ayat
6 “…6 Tetapi sekarang Ia…” yaitu
Yesus “…telah mendapatkan
[untuk kita] pelayanan yang jauh lebih baik karena Ia juga
adalah Pengantara dari perjanjian yang lebih baik, yang didasarkan atas janji yang lebih baik.” [NKJV
yang diindonesiakan].
Jadi Perjanjian yang baru itu lebih
baik karena darah Yesus benar-benar menghapus dosa. Darah Yesus sungguh
menyelesaikan masalah dosa. Darah lembu dan kambing tidak bisa menghapus dosa.
Now, what we want to do today as we begin our study today, is
take a look at the daily service in the Hebrew Sanctuary. And I am going to
review it. If you read the first 15 chapters of Leviticus, you are going to
find several different passages that speak about the way in which the daily
service in the Sanctuary took place. But basically this is the outlined of what
took place in the daily service.
First of all we have the sinner. And of course the sinner
is guilty and therefore should die. But of course God doesn’t want the
sinner to die. And so the sinner can bring an unblemished animal ~ and let’s
use the lamb as our example, although there were other clean animals that were also sacrificed ~ but the
sinner could bring an unblemished lamb, which
represented Jesus Christ, and we are told there in several of the episodes,
that the sinner or the priest would place his hand on the head of the
immaculate unblemished victim, and confess the sin of that person upon the head
of that animal.
Now, we need to understand the reason why it was placed on the
head. What do you have in your head? Your brain. And the brain is the organ of
the mind. Where were the sins placed
upon Jesus? Where would He feel the tremendous burden of the sin? It was in his conscience or it was in His
mind. And so we find here that the sinner would place his hand, or the priest
sometimes would place his hand on the head of the victim and he would confess
the sin on the head of the victim. In this way, the sin was transferred from
the sinner to the victim. And then the sinner or the priest would take
a knife and he would shed the blood of that animal. And the sinner could go
home with the certainty of forgiveness. Because the sin had been transferred
from the sinner to the victim and the victim had died in place of the sinner.
This is the ceremony that is described primarily in Leviticus chapter 1-15.
Nah, apa yang akan kita lakukan hari
ini sementara kita memulai pelajaran kita, adalah melihat pelayanan harian di
Bait Suci Yahudi. Dan saya akan mengulangnya. Jika kita membaca 15 pasal
pertama dari kitab Imamat, kita akan menemukan beberapa perikop yang berbicara
mengenai cara pelayanan harian yang terjadi di Bait Suci. Tetapi pada dasarnya
inilah garis besarnya apa yang terjadi pada pelayanan harian Bait Suci:
Pertama tentunya ada orang yang
berdosa. Dan tentu saja orang
yang berdosa ini bersalah dan dia harus mati. Tetapi sudah pasti
Tuhan tidak menginginkan orang berdosa itu mati. Jadi si orang berdosa ini
boleh membawa seekor binatang yang tidak bercacat cela ~ dan sebagai
contoh marilah kita memakai seekor domba
walaupun ada binatang-binatang halal lainnya yang juga dipersembahkan ~ tetapi orang berdosa
itu boleh membawa seekor domba yang tidak bercacat cela, yang melambangkan
Yesus Kristus. Dan kita tahu dari beberapa episode di sana bahwa orang yang
berdosa itu atau imam akan meletakkan tangannya di atas kepala binatang kurban
yang tidak bernoda, dan tidak bercacat cela itu, lalu mengakui dosa orang
tersebut di atas kepala binatang itu. Nah, kita perlu memahami apa alasannya
dosa itu diletakkan di atas kepala domba itu. Apa yang ada di kepala kita?
Otak. Dan otak ini adalah organ dari pikiran. Di manakah dosa-dosa manusia
dipikul oleh Yesus? Di manakah Yesus merasakan beban terberat dosa-dosa
tersebut? Di kesadaranNya, atau di pikiranNya. Maka di sini kita dapatkan bahwa
orang yang berdosa itu harus
meletakkan tangannya, atau terkadang imam yang meletakkan tangannya di atas
kepala binatang kurban, dan dia harus mengakui dosa itu di atas kepala binatang
kurban tersebut. Dengan jalan ini, dosa itu dipindahkan dari orang yang berdosa
kepada binatang kurban tersebut. Kemudian orang yang berdosa itu
atau imam akan mengambil sebilah pisau dan dia akan mencurahkan darah binatang
kurban itu. Lalu orang yang berdosa itu boleh pulang dengan jaminan pengampunan,
karena dosanya telah dipindahkan dari dirinya kepada domba kurban dan domba kurban itu telah mati
menggantikannya. Inilah upacara yang terutama digambarkan di
Imamat pasal 1 hingga 15.
Now I am going to read a few examples from these chapters of
Leviticus so that we can catch a picture of this.
Leviticus 5:10, after speaking about one of the sacrifices, it
says this, “….So
the priest shall make atonement on his behalf….” Now, notice that this was an
individual work. “….So
the priest shall make atonement on his
behalf for his
sin which he has committed, and it shall be….” what? “… forgiven him.”
Is this an individual thing? It most
certainly is. Notice the personal pronoun used several times: his behalf, his sin, which he
has committed, and it shall be forgiven him.”
Sekarang,
saya akan membacakan beberapa contoh dari pasal-pasal di Imamat ini supaya kita
bisa menangkap gambarannya.
Imamat
5:10, setelah berbicara mengenai salah satu persembahan kurban, berkata
demikian, “….Dengan demikian imam
mengadakan pendamaian bagi orang itu…..” Sekarang perhatikan, ini adalah
pekerjaan untuk orang per orang.
“….Dengan demikian imam
mengadakan pendamaian demi orang itu karena
dosanya yang telah diperbuatnya, sehingga ia
menerima..” apa? “…pengampunan.” [NKJV yang diindonesiakan].
Apakah ini
bersifat individual? Tentu saja. Perhatikan kata-kata ganti orang yang dipakai
beberapa kali: demi orang itu, dosanya, yang diperbuatnya, sehingga ia menerima
pengampunan.
Notice also Leviticus 5:13, it says
there “The priest shall make atonement for him, for his sin that he
has committed in any of these matters; and it shall be forgiven….” what? “… him. ….”
Once again this is an issue of
forgiveness and it is an individual thing.
Perhatikan
juga Imamat 5:13, dikatakan di sana, “Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu karena
dosanya yang telah diperbuatnya dalam salah
satu perkara ini, sehingga..” apa? “… ia menerima pengampunan...” [NKJV yang diindonesiakan].
Sekali
lagi, ini adalah masalah pengampunan dan bersifat pribadi.
Now,
notice Psalms 51:1-2, this is the penitential psalm of David, when David
committed his sin of adultery and murder. And notice what David prayed. “Have mercy upon me, O God, according to Your lovingkindness; according to
the multitude of Your tender mercies….” notice “…. blot out my
transgressions. 2Wash me
thoroughly from my iniquity, and cleanse me from my
sin.”
Sekarang, perhatikan Mazmur 51:1-2, ini adalah
Mazmur penyesalan Daud, ketika Daud berbuat dosa zinah dan pembunuhannya.
Perhatikan apa yang diminta oleh Daud, “Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu…..” perhatikan “…… hapuskanlah pelanggaranku
menurut rahmat-Mu yang besar! 2 Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,
dan tahirkanlah aku dari dosaku”
What was it that was cleansed in the daily service? Was it the sinner or the sanctuary?
What was cleansed was the sinner. The sinner was forgiven and cleansed of his
sin in the daily service.
Let’s notice also Leviticus 17:11
here it speaks about the sacrifices on the altar and we are told “For the life of the flesh is in the blood…” and God is speaking, “…and
I have given it to you upon the altar to make atonement for your souls; for it is the blood that makes atonement for the soul.'”
Apa yang
dibersihkan dalam pelayanan harian? Apakah orang yang berdosanya
atau Bait Sucinya? Yang dibersihkan adalah orang
berdosanya. Orang yang berdosa diampuni dan dibersihkan dari dosanya dalam pelayanan
harian.
Mari
perhatikan juga Imamat 17:11, di sini berbicara mengenai persembahan kurban
pada mezbah, dan kita mendapat tahu bahwa nyawa makhluk hidup itu ada dalam
darahnya. Dan Tuhan yang sedang berbicara, “Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan
darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu,
karena darahlah yang mengadakan pendamaian untuk nyawa.” [NKJV yang diindonesiakan].
Now an interesting detail about Leviticus is that if you
read chapters 1-15 there are certain words that appear time after time. These
words are, for example, “sin”, “transgression”, “uncleanness” and “iniquity”.
And in almost every single time that these words appear in Leviticus chapter
1-15, they appear in the singular. In other words, it is not “sins”, it is not
“transgressions”, it is not “iniquities”, it is
“sin”, “transgression”, “uncleanness” and “iniquity”. And the reason why
is because in the daily service you are dealing with the individual. The
individual needs forgiveness, the individual needs cleansing.
Detail yang
menarik tentang Imamat adalah, jika kita membaca pasal 1 hingga 15, ada
kata-kata tertentu yang muncul berulang-ulang. Kata-kata itu misalnya, “dosa”,
“pelanggaran”, “kenajisan” dan “kejahatan”. Dan hampir setiap kali kata-kata ini muncul di
Imamat pasal 1-15, mereka muncul dalam bentuk tunggal (singular). Dengan kata
lain, yang tertulis bukan “dosa-dosa”, bukan “pelanggaran-pelanggaran”, bukan “kejahatan-kejahatan” melainkan “dosa”, “pelanggaran”, “kenajisan”
dan “kejahatan”. Dan alasannya adalah, dalam pelayanan
sehari-hari, yang ditangani adalah individunya. Individunya yang membutuhkan
pengampunan, individunya yang membutuhkan pembersihan.
Now, let’s look at the fulfillment of this. What is it
that fulfilled these ceremonies that we read about in the Old Testament? Let’s
go to 1 John 1:9, how was the daily service fulfilled? With individuals. Let’s
notice. 1John 1:9 “If we
confess our sins, He is faithful and just
to forgive us our sins and to cleanse us
from all unrighteousness.”
So
if we confess our sins whom
does Jesus cleanse? The Sanctuary? No! He cleanses us from all unrighteousness,
He forgives our sins.
Nah, marilah kita melihat penggenapan kutipan ini.
Apa yang merupakan penggenapan upacara-upacara yang kita baca di Perjanjian
Lama ini? Marilah kita ke 1 Yohanes 1:9. Bagaimanakah pelayanan harian di Bait
Suci itu digenapi? Secara perorangan. Mari perhatikan 1 Yohanes 1:9 “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia
adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
Jadi, jika kita mengakui dosa-dosa kita, siapa yang
dibersihkan Yesus? Bait Suci? Bukan! Dia membersihkan kita dari segala
kejahatan, Dia mengampuni dosa-dosa kita.
Notice Acts 2:38, once again the daily
service was an individual thing, the individual was cleansed. The
Sanctuary was not cleansed. Acts 2:38, it says here, and this is Peter
preaching on the day of Pentecost, “Then Peter said to them, ‘Repent,
and let….” Now listen carefully “…let every one of you….” Is this an individual thing? Absolutely. “… let everyone of you be
baptized in the name of Jesus Christ for….” What reason? “…for the remission….” Other versions translate
“forgiveness”, it’s the same thing, “…for the forgiveness of sins; and you….” once again the personal pronoun “…shall receive the gift of the Holy Spirit.’”
Perhatikan
Kisah 2:38, sekali lagi pelayanan
harian bersifat perorangan, yang dibersihkan adalah orangnya.
Bait Suci tidak dibersihkan. Kisah 2:38, dikatakan di sini, dan ini adalah
Petrus yang sedang berkhotbah pada hari Pentakosta, “Jawab Petrus kepada mereka:
‘Bertobatlah dan hendaklah…..” sekarang
dengarkan baik-baik “…… hendaklah kamu masing-masing
memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk…..” alasan
apa? “…… untuk pengampunan dosamu, maka kamu…..” sekali lagi memakai kata ganti orang “…… akan menerima karunia Roh Kudus.’”
So is repentance an individual thing?
Absolutely! Each one of you, it says.
Is baptism and individual thing?
Absolutely.
Is forgiveness an individual thing?
Absolutely.
Jadi apakah
pertobatan itu bersifat pribadi? Betul sekali! “kamu masing-masing” katanya.
Apakah
baptisan bersifat pribadi? Tentu saja.
Apakah
pengampunan bersifat pribadi? Tentu saja.
Hebrews
9:22 says, “And
according to the law, almost….” this is talking about the ceremonial law “…
almost all things are purified with blood, and without shedding of blood there
is no remission.” The word “remission” means
forgiveness, don’t get confused it’s not a different Greek word, whenever you
find “forgiveness” and “remission”, it’s the same Greek word. So notice, “without shedding of blood there is no
remission” of sin.
Ibrani 9:22 berkata, “Dan hampir segala sesuatu
disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak
ada pengampunan.”
Kata “remisi” berarti pengampunan, jangan bingung, itu bukan perkataan
Greeka yang berdeda. Setiap kali kita melihat “pengampunan” dan “remisi” itu
adalah kata Greeka yang sama. Jadi perhatikan, “tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” dosa.
Now, notice Revelation 1:5, we are
looking at how the daily service was fulfilled, individual work of cleansing the sinner and forgiving the
individual sinner. Revelation 1:5 says, speaking about Jesus “…To Him who loved us and washed us
from our sins in His own blood…”
Who did Jesus wash? The Sanctuary or us? He washed us in
the daily service.
Sekarang
perhatikan Wahyu 1:5, kita lihat bagaimana pelayanan harian di Bait Suci itu
digenapi dalam pekerjaan pembersihan secara pribadi bagi orang yang berdosa,
dan mengampuni setiap orang yang berdosa. Wahyu 1:15 berkata, berbicara mengenai
Yesus, “…Bagi Dia, yang mengasihi kita
dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya…”
Siapakah
yang dibasuh Yesus? Bait Suci atau kita? Dia membasuh kita lewat pelayanan
harian Bait Suci.
One
final text, Acts 5:31, speaking about Jesus, and this is Peter who is speaking, “Him God has exalted to His right hand to be Prince and Savior, to give
repentance to Israel and….” what? “… and forgiveness of sins.”
Satu ayat
terakhir, Kisah 5:31, berbicara mengenai Yesus, dan ini adalah Petrus yang
sedang berbicara, “Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri ke tangan
kanan-Nya menjadi Pangeran dan Juruselamat untuk memberikan pertobatan
kepada Israel dan...” apa? “…pengampunan dosa.” [NKJV yang diindonesiakan].
What was it that was contemplated in
the daily service? Was it the cleansing of the Sanctuary or was it the
cleansing of the sinner? It was the cleansing of the sinner, according to
Scripture. When we receive Jesus Christ as Savior and Lord, when we repent,
when we confess our sins, when we trust in Jesus Christ, and we claim Him as
our High Priest, Jesus takes His life
and His death, and places them to our account and He looks upon us as if we had
never sinned. In other words we are forgiven, we are cleansed from our sins. Is
that clear?
Apa yang digambarkan
dalam pelayanan harian? Apakah pembersihan Bait Suci atau pembersihan orang
berdosa? Menurut Kitab Suci, itu adalah pembersihan orang yang berdosa. Ketika
kita menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan, ketika kita
bertobat, ketika kita mengakui dosa
kita, ketika kita percaya dalam Yesus Kristus dan kita klaim Dia sebagai Imam
Besar kita, Yesus mengambil hidupNya dan
matiNya dan memperhitungkannya kepada kita, dan Dia menganggap kita seolah-olah
kita tidak pernah berbuat dosa. Dengan kata lain kita diampuni, kita
dibersihkan dari dosa kita. Apakah ini jelas?
But now listen, that’s not where the
Sanctuary service ended. Because once the sinner was forgiven, the Bible tells
us that the priest would take the blood into the sanctuary, and he would
sprinkle the blood in the Sanctuary.
Now, where was the record of sin at
this point? The sin was no longer upon the sinner. The sin was placed on the
victim, in other words the blood of the victim was defiled, because it had the
sin of the sinner. And so when the blood was taken into the Sanctuary,
what happened with the Sanctuary? The Sanctuary became what? Defiled by
the record of sin that had been transferred through the
blood of the victim.
Tetapi
sekarang dengarkan, bukan di situ akhir pelayanan Bait Suci. Karena begitu
orang yang berdosa itu diampuni dosanya, Alkitab berkata bahwa imam akan
membawa darah binatang kurban masuk ke dalam Bait Suci dan dia akan memercikkan
darah itu di dalam Bait Suci. Nah, di mana catatan dosanya berada pada saat
ini? Dosanya tidak lagi berada pada orang yang berdosa. Dosanya tadi sudah
dipindahkan ke binatang kurban, dengan kata lain, darah binatang kurban itu
menjadi ternoda oleh dosa, karena mengandung dosa si manusia yang berdosa. Maka
ketika darah itu dibawa masuk ke
dalam Bait Suci, apa yang terjadi di dalam Bait Suci? Bait Suci menjadi
apa? Menjadi ternoda oleh
catatan dosa yang di pindahkan melalui darah binatang kurban.
Now, one question that people come up
with, they say, “How is it possible, that a Holy Sanctuary could have unholy
sin?” Well, I ask them another question. I say, “How is it that Jesus Christ
who is very, very holy could have sin upon Himself?” In fact let’s notice
regarding Jesus, Hebrews 7:26 what were
told about Jesus Christ? Hebrews 7:26 says,
“For such a High Priest was fitting
for us, who is holy, harmless,
undefiled, separate from sinners, and has become higher than the heavens.”
Sekarang,
satu pertanyaan yang diajukan orang, mereka berkata, “Mana mungkin, Bait Suci
yang suci bisa ternoda oleh dosa yang tidak suci?” Nah, saya bertanya kembali
kepada mereka, kata saya, “Mana mungkin Yesus Kristus yang amat sangat suci
bisa membawa dosa pada diriNya?” Nah, sebaiknya mari kita perhatikan apa yang
dikatakan tentang Yesus, Ibrani 7:26, apa yang dikatakan tentang Yesus Kristus?
Ibrani 7:26 berkata, “Sebab Imam Besar yang
demikianlah yang layak bagi kita: yaitu yang
saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa, dan lebih tinggi daripada tingkat-tingkat
sorga.” [NKJV yang diindonesiakan]
Was Jesus undefiled, and perfect and
unblemished, yes or no? He was holy. But did Jesus take sin upon Himself
inspite of the fact that He was holy? Absolutely. Notice 2 Corinthians 5:21,
here it says, “For He….” that is God the Father “… made Him….” that is Jesus “… who knew no sin to be….” what? “…sin for us….” You see, so He knew no sin, but was
made what? sin for us “…that we might become the
righteousness of God in Him.”
Now, the sin that Jesus bore was not
His own. It was alien to Christ, it was imputed to Him, it was credited to Him
but it was not His. However, He was a holy Being that was bearing what? Sin. In
the same way, that the Sanctuary is a holy place but it bears the record of what? The record
of sin. But it is not God’s sin. Whose sin is it? It’s the sin of the
sinner that is placed in the Sanctuary. Are you clear on this point? Very, very
important.
Apakah
Yesus tidak bernoda, sempurna dan tidak bercacat cela, ya atau tidak? Dia suci.
Tetapi apakah Yesus mengambil dosa dan meletakkannya pada DiriNya sendiri
walaupun faktanya Dia itu suci? Betul sekali. Perhatikan 2 Korintus 5:21, di
sini dikatakan, “Dia ...” yaitu Yesus “…yang tidak mengenal dosa, telah dibuat Bapa
menjadi...” apa? “… dosa demi kita, supaya kita boleh memiliki
kebenaran Tuhan di dalam Dia.” [NKJV yang
diindonesiakan].
Nah, dosa
yang dipikul Yesus bukan dosaNya sendiri. Dosa itu asing bagi Kristus. Dosa itu
diperhitungkan kepadaNya, dimasukkan sebagai tanggunganNya namun bukan
milikNya. Demikianlah, Dia yang adalah Makhluk yang suci, menanggung apa? Dosa. Dalam hal yang sama, Bait Suci itu juga tempat yang
suci, tetapi dia berisikan catatan apa? Catatan dosa. Namun itu bukan dosa Tuhan.
Dosa siapa itu? Dosa orang yang berdosa yang ditempatkan di dalam Bait Suci.
Apakah kalian jelas mengenai poin ini? Amat sangat penting.
Now, let’s notice what the Bible has
to say about the transfer of sin from the priest into the Sanctuary, and it was
transferred in two different ways.
Go with me to Leviticus 4:5-7. We
could take many examples from the first 15 chapters of Leviticus, I just chose
some at random because we don’t have
time to study them all. Each one has its own nuance. Notice Leviticus 4:5-7,
this is one way which the sin of the sinner was transferred into the Sanctuary
through the blood. It says here, “Then
the anointed priest shall take some of the bull's blood….” In this case it was a bull because the sacrifice was
offered for the leaders of Israel. And so it says, “…Then the anointed priest shall take
some of the bull's blood and bring it to the tabernacle of meeting.6 The
priest shall dip his finger in the blood and sprinkle some of the blood seven times before the LORD, in front of the veil of the
sanctuary. ….” That is the veil that divided the Holy from the Most Holy place.
So was the blood of the victim transferred into the Sanctuary? It most
certainly was. And along with the blood, what was transferred into the
Sanctuary? The sin that the blood was bearing.
Nah, marilah
kita perhatikan apa yang dikatakan Alkitab mengenai dipindahkannya dosa dari
imam ke dalam Bait Suci. Ada dua cara pemindahannya.
Marilah bersama saya ke Imamat 4:5-7. Kita bisa
mengambil banyak contoh dari Imamat 15 pasal yang pertama, saya hanya memilih
satu secara acak karena kita tidak punya waktu untuk mempelajari semuanya.
Setiap contoh ada nuansanya sendiri. Perhatikan Imamat 4:5-7, inilah salah satu
cara untuk memindahkan dosa orang berdosa ke dalam Bait Suci melalui darah.
Dikatakan di sini, “Imam yang diurapi itu harus
mengambil sebagian dari darah lembu itu…..” dalam hal ini binatangnya adalah lembu
karena kurban persembahan itu adalah untuk pemimpin-pemimpin bangsa Israel.
Maka dikatakan, “……Imam yang diurapi itu harus
mengambil sebagian dari darah lembu itu lalu membawanya ke dalam Kemah
Pertemuan. 6Imam harus mencelupkan
jarinya ke dalam darah itu, dan memercikkan sedikit dari darah itu, tujuh kali
di hadapan TUHAN, di depan tabir penyekat tempat kudus…..” Ini
adalah tabir yang memisahkan Bilik Suci dari Bilik Mahasuci. Jadi apakah darah
kurban dipindahkan ke dalam Bait Suci?
Betul sekali. Dan bersama dengan darah itu, apa yang ikut dipindahkan ke
dalam Bait Suci? Dosa yang berada dalam darah itu.
Now,
there was another way in which sin was transferred into the Sanctuary, and that
is if the High Priest or all of the priests in the Holy Place eat the flesh of
the sacrifice. Now, notice Leviticus 10:17-18. Moses was kind of mad because
they had not done this. Notice what he says to the priests who had consumed the
sacrifice and had not eaten the way they should have. He says, "Why have you not eaten the sin
offering in a holy place, since it is
most holy, and God has given it
to you to bear the guilt of the congregation, to make atonement for them before
the LORD? 18See! Its blood was not brought inside
the holy place; indeed you
should have eaten it in a holy place,
as I commanded.”
You
see, sin
was transferred into the Sanctuary either by the blood, or it was transferred
into the Sanctuary by the priests eating the flesh of the victim in the
Sanctuary.
Now
the question is, how is this fulfilled in the antitype? How is it fulfilled in
reality? Go with me to Hebrews 9:11-12
because you know we have just dealt with the symbolism from the Old Testament Sanctuary, but how is it fulfilled in
reality, in the greater Tabernacle in Heaven? Hebrews 9:11-12, it says here, “But Christ being come an
high priest of good things to come, by a greater and ….” what? “……a more perfect tabernacle, not made with hands, that is to say,
not of this building….” A better translation is “not of this
creation” “… 12 Neither by the blood of goats and calves, but by
his own blood he entered in once into the ….” what? “…into the holy place….” I am reading from the KJV which is
more accurate, “…once into the holy place, having obtained eternal
redemption for us.”
Nah, ada cara yang lain memindahkan dosa ke dalam
Bait Suci, dan itu adalah jika Imam Besar atau imam-imam di Bilik Suci, memakan
daging kurban. Nah, perhatikan Imamat 10:17-18, di sini Musa rada marah karena
mereka tidak melakukan hal itu. Perhatikan apa katanya kepada imam-imam yang
telah memakan kurban tetapi tidak menurut cara yang seharusnya. Musa berkata, “Mengapa tidak kamu makan korban penghapus dosa itu di tempat yang kudus?
Bukankah itu sesuatu bagian maha kudus dan TUHAN memberikannya kepadamu, supaya
kamu mengangkut kesalahan umat itu dan mengadakan pendamaian bagi mereka di
hadapan TUHAN? 18Lihat, darahnya itu tidak dibawa masuk ke dalam
tempat kudus; bukankah seharusnya kamu memakannya di tempat kudus, seperti yang
telah kuperintahkan?"
Kalian lihat, dosa
dipindahkan ke dalam Bait Suci, melalui darah, atau dipindahkan ke dalam Bait
Suci oleh imam-imam dengan memakan daging kurban di dalam Bait Suci.
Sekarang, pertanyaannya adalah, bagaimanakah ini
digenapi oleh antitipenya? Bagaimana ini digenapi dalam kenyataannya?
Marilah
bersama saya ke Ibrani 9:11-12 karena kalian tahu, yang baru kita bahas adalah simbolisme dalam Perjanjian Lama. Tetapi
bagaimanakah ini digenapi dalam kenyataannya, di dalam Tabernakel yang lebih
agung di Surga? Ibrani 9:11-12, dikatakan di sini, “Tetapi Kristus telah datang
sebagai Imam Besar dari hal-hal yang baik
yang akan datang, dari kemah yang lebih
besar dan…..” apa? “…… yang lebih sempurna, yang
bukan dibuat oleh tangan manusia, --artinya, yang bukan dari dunia ini, --12dan bukan dengan darah domba
jantan atau anak lembu, melainkan dengan darahNya sendiri, Ia telah masuk ke…..” mana? “……ke dalam tempat yang kudus…..” saya membaca dari KJV yang lebih
akurat, “…… satu kali ke tempat yang Kudus, setelah
mendapatkan penebusan yang kekal bagi kita.” [KJV yang diindonesiakan].
So when the priest entered the Holy Place of the Sanctuary and sprinkled the
blood, that represented the fact that Jesus takes His blood into the sanctuary
and when we sin, our sin is transferred
to Christ and Christ introduces it into
the Sanctuary. In other words it’s recorded in the Sanctuary. The veil in
other words represents the books of Heaven. Does God keep a record in Heaven of our
lives? Does He keep a record of our words? Jesus said in Matthew 12 that by your words you will be justified, or
by your words you’ll be condemned. Does He keep a record of our works? The
Bible says we will be judged by our works. Does He keep a record of our secret
things? In Ecclesiastes 12 the last two verses say even the secret things will
be brought forth into judgment. In other words He has an exact transcript or
record of the sins that have entered the Sanctuary through the blood. Now,
don’t be, eh, you know, don’t think this is ah, something bad for you, “Oh, my
sins are written up there!” Listen, if you put them in the Sanctuary through
the blood, you don’t have to worry. Because if you didn’t put them into the
Sanctuary, repented and confessed, into
the Sanctuary by the blood, then you still have them upon yourself. So just
make sure that you come to Jesus Christ boldly and you send the sins into the
Sanctuary, so when they are written in the books, “FORGIVEN” is written next to
the sins in the book.
Jadi pada
waktu imam masuk ke Bilik Suci dari Bait Suci dan memercikkan darah hewan
kurban, itu melambangkan fakta bahwa Yesus membawa darahNya sendiri ke dalam
Bait Suci, dan pada waktu kita berbuat dosa, dosa kita dipindahkan kepada
Kristus, dan Kristus yang membawanya masuk ke Bait Suci. Dengan kata lain, dosa
kita tercatat di dalam Bait Suci. Dengan kata lain, tirai pembatas itu melambangkan kitab-kitab di Surga.
Apakah Tuhan membuat catatan di Surga mengenai hidup kita? Apakah Dia mencatat
kata-kata kita? Di Matius 12, Yesus berkata bahwa “Karena menurut ucapanmu
engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.” [Mat 12:37] Apakah
Dia punya catatan tentang perbuatan kita? Alkitab berkata, kita akan dihakimi
menurut perbuatan kita [Wah 20:12]. Apakah Dia memiliki catatan tentang segala
rahasia kita? Di dua ayat terakhir Pengkhotbah 12, dikatakan bahkan segala hal
yang tersembunyi akan dihadapkan kepada penghakiman. Dengan kata lain, Tuhan
memiliki salinan atau catatan semua dosa yang telah masuk ke dalam Bait Suci
melalui darah. Nah, jangan menjadi, eh, kalian tahu, jangan berpikir bahwa ini
adalah sesuatu yang buruk untuk kita. “Wah, dosa-dosa saya tercatat di atas
sana!” Dengarkan, jika dosa-dosa itu sudah kita letakkan di dalam Bait Suci, melalui
darah, kita tidak usah khawatir. Justru jika kita tidak menempatkan dosa-dosa
itu di dalam Bait Suci, tidak
kita tobati dan kita akui ke dalam Bait Suci melalui darah, maka dosa-dosa itu
masih ada pada kita. Jadi, pastikan kita datang kepada Yesus Kristus dengan
berani, dan kita kirim dosa-dosa kita ke dalam Bait Suci, agar pada saat mereka
dicatat di dalam kitab-kitab, di
sampingnya di dalam kitab itu tertulis ‘SUDAH DIAMPUNI.”
Now, when the sins were introduced in
to the Sanctuary, what happened with the Sanctuary? The Sanctuary was defiled
by the record of sin. They were forgiven sins, but the sins were still recorded
in the Sanctuary. So what needed to happen? At some point the Sanctuary needed
to be what? The Sanctuary needed to be cleansed from the record of sin. Had the
sin already been forgiven? Yes. Could the sinner go home and sleep well?
Absolutely. The sinner got a clear conscience, because he had presented his
sins to his Advocate in the Sanctuary and the Advocate had placed the sins in
the Sanctuary covered by His blood. That’s good news.
Nah, pada
waktu dosa-dosa itu dibawa masuk ke dalam Bait Suci, apa yang terjadi dengan
Bait Suci? Bait Suci menjadi najis oleh catatan dosa. Dosa-dosa tersebut sudah diampuni, tetapi dosa-dosa itu
tetap tercatat di dalam Bait Suci. Jadi apa yang harus terjadi?
Pada suatu saat Bait Suci itu perlu diapakan? Bait Suci itu perlu dibersihkan
dari catatan dosa. Apakah dosa-dosa itu sudah diampuni? Ya. Bolehkan orang yang
berdosa pulang dan tidur nyenyak? Tentu saja. Orang yang berdosa tidak merasa
berdosa lagi karena dia telah menyerahkan dosa-dosanya kepada Pembelanya di
Bait Suci, dan Sang Pembela telah menempatkan dosa-dosa itu di dalam Bait Suci,
tertutup oleh darahNya sendiri. Itu kabar baik.
You know some people say, “Adventists
they don’t have any assurance of
salvation because they believe your sins are written up in Heaven.” Yeah, they are written in Heaven but they are
covered by the blood. Which is really good news. You know, if they were not up
there, where are they? They are here! You’d better send them up there. That is
your greatest assurance, through repentance, and through confession, and
through trusting in the merits of Christ.
Kalian
tahu, ada orang berkata, “Orang-orang Advent itu tidak punya jaminan
keselamatan karena mereka percaya bahwa dosa mereka tertulis di Surga.” Yea,
memang tertulis di Surga, tetapi sudah tertutup oleh darah [Kristus], yang
sebenarnya justru adalah kabar baik. Kalian tahu, seandainya dosa-dosa itu
tidak ada di atas sana, di manakah mereka? Mereka masih di sini! Jadi sebaiknya
kita kirim dosa-dosa kita ke atas sana. Justru itulah jaminan kita yang
terbesar, lewat pertobatan, lewat pengakuan, dan berserah kepada jasa-jasa
Kristus.
So in other words, the Sanctuary,
even though the sins do not belong to the Sanctuary, they are alien to the
Sanctuary, the Sanctuary assimilated these sins even though they did not belong
to the Sanctuary, just like Jesus took our sins that did not belong to Him. Are
you understanding what I am saying?
Jadi
dengan kata lain, Bait Suci itu ~
walaupun dosa bukan milik Bait Suci, dosa itu asing bagi Bait Suci, namun ~ Bait Suci menyerap dosa-dosa ini walaupun
mereka bukan milik Bait Suci, sama seperti Yesus mengambil dosa-dosa kita yang
bukan milikNya. Apakah kalian mengerti apa yang saya katakan?
Now, was the sinner cleansed by the
daily service? Yes. Was the Sanctuary cleansed by the daily service? No. By the
daily service, the Sanctuary was defiled. So what needed to happen to the
Sanctuary? It needed to be cleansed.
Nah,
apakah orang yang berdosa dibersihkan oleh pelayanan harian Bait Suci? Ya.
Apakah Bait Sucinya dibersihkan oleh pelayanan harian? Tidak. Pelayanan harian
justru membuat Bait Suci menjadi najis. Jadi apa yang harus terjadi pada Bait Suci? Bait
Suci harus dibersihkan.
Does the Bible speak about cleansing
the heavenly Sanctuary? Let’s read Daniel 8:14 which we have looked at before.
Daniel 8:14 says, “And he said to me, ‘For
two thousand three hundred days then the sanctuary shall be….” what? “…the sanctuary shall be cleansed.’”
And what Sanctuary is this? It is the
heavenly Sanctuary, we have already studied this previously in our lectures.
Apakah Alkitab berbicara tentang pembersihan Bait
Suci Surgawi? Mari kita baca Daniel 8:14 yang sudah pernah kita baca
sebelumnya. Daniel 8:14 berkata, “Maka ia menjawab: "Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan
pagi, lalu tempat kudus itu akan…..” apa? “……tempat kudus itu akan dibersihkan. " [NKJV yang diindonesiakan]
Bait Suci yang mana ini? Bait Suci yang di Surga.
Kita sudah mempelajarinya dalam pembahasan kita sebelumnya.
Notice
also in Hebrews 9:23, this text tells us that there is something in heaven that
is defiled that needs to be cleansed. Hebrews 9:23 says, “Therefore it was necessary that the copies of the things in the heavens
should be purified with these, but the heavenly things themselves with better
sacrifices than these.”
Was
the earthly Sanctuary cleansed by the sacrifices, by the blood that we shed?
Yes. Must the heavenly things be cleansed with a better blood than the blood
that was used to cleanse the earthly Sanctuary in the Old Testament service?
Absolutely.
Perhatikan juga di Ibrani 9:23, ayat ini
memberitahu kita bahwa ada sesuatu di Surga yang telah dinajiskan yang perlu
dibersihkan. Ibrani 9:23 “Jadi segala yang adalah tiruan benda-benda yang ada di sorga
haruslah ditahirkan oleh ini [darah kurban]
tetapi benda-benda sorgawi sendiri oleh kurban yang
lebih baik daripada ini.” [NKJV yang diindonesiakan]
Apakah Bait Suci di dunia dibersihkan oleh
kurban-kurban, oleh darah [hewan] yang kita curahkan? Ya. Haruskah benda-benda
Surgawi dibersihkan oleh darah yang lebih baik daripada darah yang dipakai
untuk membersihkan Bait Suci duniawi di masa Perjanjian Lama? Betul sekali.
Now, when was the Sanctuary cleansed? It was
actually cleansed once a year on what is known as the Day of Atonement.
So we need to take a look at the service of the Day of Atonement.
According
to Leviticus 16:7 on the Day of Atonement two goats were chosen. And lots were
cast, and one of them was going to be a goat for the Lord and the other goat
was going to be the Scapegoat, or for Azazel. Now let’s read about that in
Leviticus 16:7 “He
shall take the two goats and present them before the LORD at the door of the tabernacle of
meeting.”
Nah, kapan Bait Suci itu dibersihkan?
Dia dibersihkan sekali setahun pada
hari yang dikenal sebagai Hari Pendamaian atau Hari Grafirat.
Jadi kita perlu melihat hari Pendamaian ini.
Sesuai
Imamat 16:7 pada hari Pendamaian, dua ekor kambing dipilih dan diundi. Yang
satu akan menjadi kambing untuk Tuhan, sedangkan yang seekor lainnya akan
menjadi Kambinghitam, atau untuk Azazel. Marilah kita baca di Imamat 16:7 “Ia harus mengambil kedua ekor kambing jantan itu dan membawanya ke hadapan TUHAN di depan pintu
Kemah Pertemuan.”
[NKJV yang diindonesiakan].
So, you have two goats, one for the Lord, and one for Azazel and they are
presented at the door of the tabernacle of meeting. Now, some people say, “Why
in the world did this have to take place? Why did you have to have one goat for
the Lord and another goat for Azazel?”
Well, the goat for the Lord had the purpose of cleansing the Sanctuary.
We need to understand that first. Now, whose sins were in view on the Day of
Atonement? Was it the sins of all the unrighteous that came to view on the Day
of Atonement? Which were the only sins that were considered on the Day of
Atonement? Only the sins that through the course of the year had
what? Had
entered the Sanctuary through the blood.
Jadi,
ada dua ekor kambing, satu untuk Tuhan, dan satu untuk Azazel, dan mereka
dibawa ke pintu kemah pertemuan. Nah, ada orang berkata, “Mengapa ini harus
terjadi? Mengapa harus ada satu kambing untuk Tuhan dan satu untuk Azazel?”
Nah, kambing untuk Tuhan tujuannya
adalah untuk membersihkan Bait Suci. Kita perlu lebih dulu memahami
ini. Nah, dosa-dosa siapa yang menjadi fokus pada hari Pendamaian? Hanya dosa-dosa yang manakah
yang diperhitungkan pada hari
Pendamaian? Hanya dosa-dosa yang
selama satu tahun itu telah apa? Telah dibawa masuk ke dalam Bait Suci melalui darah.
And some people might say, “Why did
God have to examine the records in the heavenly Sanctuary? Didn’t He forgive
the sin of the sinner when the sinner confessed his sin and repented and
trusted in the merits of Christ? Wasn’t that enough?” Let me explain.
Are all Christians true Christians?
Is there such a thing as counterfeit Christian? If you don’t believe it let me
give you some examples. Jesus says, “Not
everyone who says to me, ‘Lord, Lord,’…” Are those Christians? Of course. “… will enter the kingdom of Heaven,
but he who does the will of My Father who is in Heaven. Many shall say in those days, ‘Lord,
Lord, did we not perform miracles in Your name?
Lord, Lord, did we not cast out demons in Your name? Lord, Lord, did we not prophesy in Your
name?” And Jesus is going to say, “Yea, thank you for using My name, come, You
are Mine.” No! He says, “I never knew
you, depart from Me, you workers of iniquities.”
Dan
beberapa orang mungkin berkata, “Mengapa Tuhan harus memeriksa cacatan di Bait
Suci Surgawi? Bukankah Dia telah mengampuni dosa orang yang berdosa ketika
orang itu mengakui dosanya dan bertobat dan berserah kepada jasa-jasa Kristus?
Apakah itu belum cukup?” Saya ingin menjelaskan.
Apakah semua orang Kristen benar-benar Kristen yang
sejati? Apakah ada Kristen yang palsu? Jika kalian tidak percaya, saya mau
memberikan beberapa contoh. Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang
berseru kepada-Ku: ‘Tuhan, Tuhan!’ …..” apakah mereka ini orang-orang Kristen?
Tentu saja! “…… akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak
orang akan berseru kepada-Ku: ‘Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi
nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi
nama-Mu juga?’” Dan Yesus akan berkata, “Yea, terima kasih kalian
telah memakai namaKu. Kemarilah, kalian adalah milikKu.” Tidak! Yesus berkata, “Aku tidak pernah mengenal
kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" [Mat 7:21-23]
Does the Bible say that even some
ministers disguise themselves as ministers of righteousness? Absolutely. Does the Bible tell us there are
wheat and tares in the church? Absolutely. Does the Bible tell us that the
gospel net gathers good fish and bad fish and they need to be separated ~
that’s the judgment by the way ~ does the Bible tell us there are wise virgins
and also foolish virgins? Did they all claim to be Christians? Yes, because
they all had lamps which represented the Bible, and they all had a certain
measure of oil so is there such a thing
as people who professed to believe in Jesus Christ but they are counterfeit
believers? Absolutely. Must Jesus bring forth the names in the judgment to show
who truly repented of sin and confessed sin and trusted in the merits of Jesus
and their lives showed that they had a faith that works, yes or no? Absolutely. In other words the purpose of the
judgment is to reveal if repentance is genuine or not. And only those who
professed the name of Jesus Christ are
actually even looked at during this stage of the judgment because as I mentioned, when Jesus
comes, He is going to take them home. So it is urgent to decide who He has a
right to take home, He needs to reveal to the universe “These are Mine”, He is
going to open the records, and He is going to show whether they are genuine or
not, and the heavenly beings are going to say, “You got it all right. These are
genuine, and those are counterfeit.”
Apakah
Alkitab menulis bahwa bahkan ada beberapa imam yang menyamar sebagai hamba
Tuhan yang benar? Betul sekali. Apakah Alkitab memberitahu kita bahwa di dalam
gereja ada gandum dan lalang? Betul sekali. Apakah Alkitab memberitahu kita
bahwa jaring Injil akan menangkap ikan yang baik dan ikan yang buruk dan mereka
perlu dipisahkan ~ maksudnya ini adalah penghakimannya. Apakah
Alkitab memberitahu kita ada perawan yang bijak dan perawan yang bodoh? Apakah
mereka juga mengaku sebagai orang Kristen? Ya, karena mereka semua membawa
lampu yang melambangkan Alkitab, dan mereka semua punya sejumlah minyak. Jadi
apakah ada orang-orang yang mengaku percaya dalam Yesus Kristus tetapi mereka
adalah penganut yang palsu? Betul sekali. Jadi haruskah Yesus membawa nama-nama itu ke penghakiman untuk
membuktikan siapa yang benar-benar telah bertobat, dan mengakui dosa-dosanya
dan berserah dalam jasa-jasa Yesus, dan kehidupan mereka telah membuktikan
bahwa iman mereka membuahkan perbuatan-perbuatan yang benar, ya atau tidak? Betul
sekali. Dengan kata lain, tujuan
penghakiman adalah untuk menyatakan apakah pertobatan itu tulus atau tidak. Dan pada
tahap penghakiman ini hanya nama-nama yang mengakui nama Yesus Kristus yang
diperiksa, karena seperti yang telah saya katakan, pada waktu Yesus datang, Dia
akan membawa mereka pulang. Oleh karena itu, waktu untuk memutuskan siapa yang
layak dibawaNya pulang, sudah mendesak, Dia harus menyatakannya kepada alam
semesta “Inilah milikKu”, Dia akan membuka catatan-catatannya dan Dia akan menunjukkan
apakah orang-orang itu tulus atau tidak, dan makhluk-makhluk Surgawi akan
berkata, “Engkau benar dalam setiap keputusanMu. Mereka ini benar-benar tulus, dan itu
yang palsu.”
And so two goats were chosen. Notice
Leviticus 16:8-9 it says here, “Then
Aaron shall cast lots for the two goats: one lot for the LORD and the other lot
for the scapegoat.9 And Aaron shall bring the goat on which the
LORD's lot fell, and offer it as….” what? “…offer it as a sin offering.”
So who does the first goat represent, the Lord’s goat? The Lord’s
goat represents Jesus Christ.
Maka dua ekor kambing dipilih. Perhatikan Imamat 16:8-9 dikatakan di
sini, “lalu Harun harus membuang undi atas kedua kambing jantan itu, yang satu diundi bagi TUHAN dan yang
satu sebagai Kambinghitam [Azazel]. 9 Lalu Harun harus mempersembahkan kambing jantan
yang kena undi bagi TUHAN itu dan mengolahnya sebagai…..” apa?
“…… korban penghapus dosa.”
Jadi kambing yang pertama, kambing Tuhan, melambangkan siapa? Kambing untuk Tuhan melambangkan
Yesus Kristus.
Now listen carefully to what I am
going to say. A few years ago there was a theologian of the Adventist Church ~
I am not going to mention his name ~ who said that the Day of Atonement took
place at the cross. And Pastor Jensens knows who I am talking about. Now let me
tell you this. There is one aspect of the Day of Atonement that was fulfilled
at the cross, the sacrificial aspect of the Day of Atonement was fulfilled at
the cross. Jesus did not die again in 1844. He died once for all. In other words, the death that He suffered
2000 years ago is the blood that He uses to cleanse the Sanctuary. In other
words, the sacrificial aspect of the Day of
Atonement took place at the cross, but that doesn’t mean that
everything regarding the Day of Atonement took place at the cross. It was only
the sacrifice of this goat that was offered on the Day of Atonement which
represents the fact that Jesus 2000 years ago sacrificed Himself and gave His
blood. Is that point very clear?
Nah,
dengarkan baik-baik kepada apa yang akan saya katakan. Beberapa tahun yang lalu
ada seorang theolog dari gereja Advent ~ saya tidak akan menyebut namanya ~
yang mengatakan bahwa Hari Pendamaian terjadi pada waktu Yesus disalibkan. Dan
Pastor Jensens tahu siapa yang saya bicarakan. Nah, dengarkan ini. Ada satu
aspek dari hari Pendamaian yang digenapi di salib, yaitu aspek kurban pada Hari
Pendamaian, itu betul digenapi di salib. Yesus tidak mati lagi di tahun 1844,
Dia mati satu kali untuk semua. Dengan kata lain, kematian yang dideritaNya
2000 tahun yang lalu adalah darah yang Dia pakai untuk membersihkan Bait Suci.
Dengan kata lain, aspek kurban pada
Hari Pendamaian itu terjadi pada waktu penyaliban, tetapi itu
tidak berarti bahwa semuanya mengenai hari Pendamaian itu terjadi pada waktu
penyaliban. Hanya bagian kambing yang dikurbankan pada Hari Pendamaian itu
saja, yang melambangkan bahwa 2000 tahun yang lalu Yesus telah mengurbankan
DiriNya Sendiri dan memberikan darahNya. Apakah poin ini jelas?
Now listen carefully. In Leviticus 16
those words which were singular in Leviticus
chapters 1-15 suddenly became plural in chapter 16. It’s no longer
“sin”, it’s “sins”, it’s no longer “iniquity”, it’s “iniquities”. It’s no
longer “uncleanness” it’s “uncleannesses”. Because what is in view on the Day
of Atonement is the cleansing of the corporate sin of everyone in the camp of
Israel, it’s not an individual work, it’s the cleansing of what? Of the
record of sin in the Sanctuary.
Sekarang
dengarkan baik-baik. Di Imamat pasal 16, kata-kata yang di pasal 1-15 Imamat
dalam bentuk tunggal [singular], tiba-tiba berubah menjadi bentuk jamak [plural]
di pasal 16. Bukan lagi “dosa”, tetapi “dosa-dosa”; bukan lagi “kejahatan” tapi
“kejahatan-kejahatan”, bukan lagi
“kenajisan” tetapi “kenajisan-kenajisan”. Karena apa yang dikerjakan pada Hari Pendamaian adalah
membersihkan kumpulan dosa semua orang di dalam perkemahan Israel.
Ini bukan pekerjaan pembersihan untuk satu individu, melainkan pembersihan apa?
Pembersihan seluruh catatan dosa di dalam Bait Suci.
Now,
let’s read Leviticus 16:15-16, it says, "Then he shall kill the goat of the sin offering, which is for the people, bring its blood
inside the veil, do with that blood as he did with the blood of the bull, and
sprinkle it on the mercy seat and before the mercy seat.16 So he
shall make atonement for the Holy Place….” And now notice the word “…because of the uncleanness….” actually “uncleannesses” in Hebrew “… of the children of Israel, and because of their
transgressions, for all their sins….” is this a corporate work in favor of
all the people? Absolutely. “…and so he shall do for the tabernacle of meeting which remains
among them in the midst of their uncleanness.”
And you know when the Day of Atonement ended, the
Sanctuary and the people had been cleansed from the record of sin that had
entered into the Sanctuary. Let’s read that in Leviticus 16:30 and then we’ll
jump down to verse 33.
Nah, marilah kita baca Imamat 16:15-16, dikatakan, “Lalu ia harus menyembelih kambing
jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa
darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah
itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus
memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu. 16
Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu…..” sekarang perhatikan perkataannya, “… karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, karena segala dosa mereka...” apakah
ini pekerjaan gabungan demi kebaikan seluruh umat? Betul sekali. “…Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap berada di antara mereka di tengah-tengah segala
kenajisan mereka.” [NKJV
yang diindonesiakan].
Dan kalian tahu, ketika Hari Pendamaian ini
berakhir, Bait Suci dan seluruh umat sudah dibersihkan dari semua catatan dosa
yang telah dibawa masuk ke dalam Bait Suci. Marilah kita baca itu di Imamat
16:30, lalu kita akan melompat ke ayat 33.
Leviticus 16:30 “For
on that day the priest shall
make atonement for you, to cleanse you, that
you may be….” what? “…clean from all your sins before the
LORD. ….. 33 then he shall make atonement for the Holy Sanctuary,
and he shall make atonement for the tabernacle of meeting and for the altar,
and he shall make atonement for the priests and for all the people of the
assembly.”
And when the Day of Atonement ended, everybody was clean.
It was a clean people, it was a clean Sanctuary, it was a clean priest, it was
a clean camp. In other words sins had been eradicated from the encampment of
Israel.
Imamat 16:30 “Karena pada hari itu, imam harus mengadakan
pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu supaya kamu boleh…..” apa? “…ditahirkan dari segala dosamu di hadapan TUHAN… 33 Ia
harus mengadakan pendamaian bagi tempat maha kudus, bagi Kemah Pertemuan dan
bagi mezbah, juga bagi para imam dan bagi seluruh bangsa itu, yakni jemaah
itu.” [NKJV yang diindonesiakan]
Dan ketika Hari Pendamaian itu berakhir, semua
orang sudah bersih. Seluruh umat sudah bersih, Bait Sucinya sudah bersih,
imam-imamnya sudah bersih, perkemahannya sudah bersih. Dengan kata lain, semua
dosa telah dihapus dari perkemahan Israel.
Now, there is something very
important. And that is when the Day of Atonement ended, all cases in Israel were decided. In the
fulfillment of this, we have studied this in previous lectures, what happens
when the service in the Sanctuary comes to an end, when probation comes to a
close, when the Sanctuary has been cleansed? Is there a day coming when God is
going to close the Sanctuary service and He is going to say, “he who is filthy
will still be filthy, he who is holy will still be holy”? Can we bring our sins
to the Sanctuary today, can we still confess our sins and receive forgiveness
and have those sins covered by the blood in the Sanctuary? We can!
But there is a day coming when we shall not be able to introduce sin
into the Sanctuary by the blood anymore. Absolutely. Notice Revelation 15:5-8,
we read this before but let’s read it again. “After these things I looked, and behold, the temple of the
tabernacle of the testimony in heaven was opened.6 And out of the
temple came the seven angels having the seven plagues, clothed in pure bright
linen, and having their chests girded with golden bands.7 Then one
of the four living creatures gave to the seven angels seven golden bowls full
of the wrath of God who lives forever and ever….” is the cup full at this point? Is
mercy come to an end? Yes, the full wrath of God is going to be poured out. Now
notice verse 8 “….8 The temple was filled with smoke from the glory
of God and from His power, and no one was able to enter the temple till the
seven plagues of the seven angels were completed.”
Can we enter the Sanctuary today by
the blood of Jesus? Can our sins enter the Sanctuary when we repent and we
confess our sins and we trust in Jesus Christ? Absolutely. But the time is
coming when we won’t be able to enter. And it is not talking about physically
entering, it is talking about entering by faith, by faith coming to the throne
of grace boldly as it says in chapter 4 of the book of Hebrews.
Do you understand how we can come to
the Sanctuary today in heaven? We come boldly through Jesus Christ.
Nah, ada
sesuatu yang sangat penting. Dan itu adalah, ketika hari Pendamaian berakhir,
semua kasus di Israel sudah diputuskan. Penggenapannya telah kita pelajari
dalam pembahasan-pembahasan sebelumnya. Apa yang terjadi ketika pelayanan Bait
Suci berakhir, ketika masa percobaan berakhir, ketika Bait Suci sudah
dibersihkan? Apakah akan datang suatu hari di mana Tuhan akan menutup pelayanan
Bait Suci dan Dia akan berkata, “…barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; barangsiapa
yang kudus, biarlah ia terus
menguduskan dirinya!” [Wah 22:11].
Bisakah
kita membawa dosa-dosa kita ke Bait Suci hari ini? Bisakah kita masih mengakui
dosa-dosa kita dan mendapatkan pengampunan, dan dosa-dosa itu ditutupi oleh
darah dalam Bait Suci? Bisa!. Tetapi
akankah datang suatu hari ketika kita tidak lagi bisa membawa masuk dosa kita
ke dalam Bait Suci melalui darah? Betul sekali. Perhatikan Wahyu 15:5-8, kita
sudah pernah membaca ini sebelumnya, tetapi mari kita baca lagi.
“Kemudian dari pada itu aku
melihat, dan tampaklah Bait Suci --kemah kesaksian [tabernakel]--di sorga terbuka. 6Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait
Suci berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya
berlilitkan ikat pinggang dari emas. 7Dan
satu dari keempat makhluk itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh
cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai
selama-lamanya…..” apakah
cawannya penuh pada saat itu? Apakah rahmat Tuhan sudah berakhir? Ya. Seluruh
murka Tuhan akan segera dicurahkan. Sekarang perhatikan ayat 8, “…8Dan Bait Suci itu dipenuhi asap dari
kemuliaan Allah dan dari kuasa-Nya, dan
seorang pun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, hingga
ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu
terjadi semuanya.”{NKJV yang diindonesiakan].
Bisakah kita masuk ke Bait Suci hari ini melalui
darah Yesus? Bisakah dosa-dosa kita masuk ke Bait Suci pada waktu kita bertobat
dan kita mengakui dosa-dosa kita dan kita berserah dalam jasa-jasa Yesus
Kristus? Tentu saja. Tetapi akan datang saatnya ketika kita tidak akan bisa
masuk lagi. Dan ini tidak berbicara mengenai masuk secara fisik, ini berbicara
mengenai masuk secara iman, secara iman datang ke hadapan takhta kasih karunia
dengan berani, sebagaimana dikatakan di pasal 4 kitab Ibrani.
Apakah kalian mengerti bagaimana kita bisa datang
menghampiri Bait Suci Surgawi sekarang? Kita datang dengan berani melalui Yesus
Kristus.
We also notice in one of our previous lectures, Revelation
22:11 where it says, “He
who is unjust, let him be unjust still; he who is filthy, let him be filthy
still; he who is righteous, let him be righteous still; he who is holy, let him
be holy still.”
Does that have a certain ring of
finality to it? You know, when there is that day coming when you are going to be still filthy,
the Sanctuary service will have closed, we can’t introduce sin into the Sanctuary anymore, and
therefore we will remain defiled forever.
Kita juga sudah menyimak dari salah satu pembahasan kita sebelumnya,
Wahyu 22:11 di mana dikatakan, “Barangsiapa yang berbuat
jahat, biarlah ia terus berbuat jahat, barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus
cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus benar; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus kudus!"
Apakah ini
terdengar seperti harga mati? Kalian tahu, pada waktu hari itu datang dan pada
waktu itu kita masih tetap cemar, pelayanan Bait Suci bakal sudah berakhir,
kita tidak lagi bisa membawa masuk dosa kita ke dalam Bait Suci, dan dengan
demikian kita akan selamanya najis.
Now,
let’s talk about the last event that took place on the Day of Atonement.
Because when it happens is that sin has been cleansed from the Sanctuary. Do
you understand? The Lord’s goat is sacrificed,
it cleanses the Sanctuary, the
blood cleanses the Sanctuary. But there is still a very important ceremony that
took placed.
Notice
Leviticus 16:20-22, after the Sanctuary had been cleansed by the High Priest,
by the blood of the sacrifice, the Bible tells us that the High Priest would go
to the door of the Tabernacle of meeting, in other words this is in the court,
the door that leads into the Holy Place, the Bible tells us that he would place
both his hands on the head of the Scapegoat, the Sanctuary had already been
cleansed by the blood of the Lord’s goat, but now he is bringing all of the
iniquities and all of the sins and he is going to place them with both of his hands
on the head of the Scapegoat, and he is going to confess those sins on the head
of the Scapegoat. Let’s read about them in Leviticus 16:20, it says, “And when he has made an end of
atoning for the Holy Place, the
tabernacle of meeting, and the altar, he shall bring the live goat….” Let me ask you has the Sanctuary
already been atoned for and already been cleansed when the Scapegoat ceremony takes place?
Absolutely. The Scapegoat doesn’t save Israel. The salvation and the cleansing
of the Sanctuary had already taken place. Notice verse 21 “….21 Aaron shall lay both his hands on the head of
the live goat, confess over it all the iniquities ….” plural “…of the children of Israel, and all their transgressions….” plural “…concerning all their sins…”
because of the cumulous of all of
them, “…putting them on
the head of the….” what? “…of the goat, and shall send it away into….” what? “…into the wilderness by the hand of a suitable man. ….” Verse 22 “…22 The goat shall bear on itself all their
iniquities to an uninhabited land; and he shall release the goat in the
wilderness.” Two characteristics: the goat, after
the sins were placed upon him, he was sent to the wilderness, to a land where
there was no what? Where there were no
inhabitants.
Sekarang, marilah kita berbicara tentang peristiwa
terakhir yang terjadi pada Hari Pendamaian. Karena pada saat peristiwa itu
terjadi, Bait Suci sudah dibersihkan dari dosa. Kalian paham? Kambing untuk
Tuhan sudah dikurbankan, dia sudah membersihkan Bait Suci, darahnya
membersihkan Bait Suci. Tetapi masih ada suatu upacara penting yang harus
terjadi.
Perhatikan Imamat 16:20-22, setelah Bait Suci dibersihkan oleh Imam
Besar, dengan darah kurban, Alkitab memberitahu kita bahwa Imam Besar akan
pergi ke pintu kemah pertemuan, dengan kata lain ini adalah di Pelatarannya, di
pintu masuk ke Bilik Suci. Alkitab
berkata kepada kita bahwa Imam Besar akan meletakkan kedua tangannya di atas
kepala Kambinghitam, pada waktu itu Bait Suci sudah dibersihkan oleh darah kambing
untuk Tuhan, tetapi sekarang Imam Besar membawa semua kejahatan dan semua dosa
dan dia menempatkannya dengan kedua tangannya di atas kepala Kambinghitam itu,
dan Imam Besar akan mengakui semua dosa itu di atas kepala Kambinghitam ini.
Mari kita baca di Imamat 16:20, dikatakan, “Setelah selesai mengadakan
pendamaian bagi tempat kudus dan Kemah Pertemuan serta mezbah, ia harus
mempersembahkan kambing jantan yang masih hidup itu…..” Coba saya tanya, apakah Bait Suci
sudah didamaikan dan sudah dibersihkan pada saat upacara Kambinghitam ini
terjadi? Betul sekali. Kambinghitam itu tidak menyelamatkan Israel.
Penyelamatan dan pembersihan Bait Suci sudah dilakukan. Perhatikan ayat 21, “…… 21dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas
kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan…..” bentuk jamak [plural] “…… orang Israel dan segala pelanggaran…..” bentuk
jamak [plural]
“…… mereka, mengenai
segala dosa mereka; ia harus menanggungkan
semuanya itu ke atas kepala…..” apa? “……kepala kambing jantan itu dan
kemudian melepaskannya ke…..” mana? “…… ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap sedia
untuk itu…..” Ayat
22, “……. 22Demikianlah
kambing jantan itu harus mengangkut segala kesalahan Israel ke tanah yang tidak ada penghuninya, dan kambing itu harus
dilepaskan di padang gurun.” [NKJV yang diindonesiakan].
Jadi ada dua ciri khas: kambing itu, setelah dosa-dosa ditanggungkan
kepadanya, dibawa ke padang gurun, ke tanah di mana tidak ada apa? Di mana
tidak ada penduduknya.
Now, my question is where is this ceremony fulfilled?.
Let’s go to Revelation 20:1-3. We are going to look at some exciting stuff now.
Revelation 20:1-3, this is after, immediately after the second coming of Jesus
is seen in chapter 19. It says, “Then
I saw an angel coming down from heaven, having the key to the bottomless pit ……” that expression “bottomless pit” is a deplorable
translation. It’s really the Greek word ἄβυσσος [abussos] which should be
translated “deep”. Do you know it’s the same word that appears in Genesis 1:2
where it says, where it speaks about “the deep” have you ever read that? It says, “The earth was without form, and void;
and darkness was on the face of
the……” what? “…of the deep.” And you say, “How do you know that ἄβυσσος [abussos]
in Greek is the same as תּהם תּהום [tehôm tehôm]
in Hebrew?” Very simple. We have a
translation of the Old Testament into Greek. Everytime תּהם תּהום [tehôm tehôm] the word in
Genesis 1:2 appears in the Greek Old Testament,
it’s translated ἄβυσσος [abussos]. So what does the word
ἄβυσσος [abussos] mean? It’s speaking about the earth in what condition? In a condition where it is without form, and void,
and in darkness and without any what? Without any inhabitant. That’s
right. So that is the earth where this is taking place.
So
it says, “Then I saw an angel coming down from heaven, having the key to
the bottomless pit and a great chain in his hand.2 He laid hold of
the dragon, that serpent of old, who is the
Devil and Satan, and bound him for a thousand years; 3 and he cast
him into the bottomless pit……” once again the
same word, the ἄβυσσος [abussos],
the תּהם תּהום [ tehôm tehôm], the
place where
there is darkness, and there is disorderly, and it’s empty or void, and where
there is no one who is alive because creation hasn’t taken place yet.
And so it says in verse 3 “….3
and
he cast him into the bottomless pit and shut him up, and set a seal on him, so
that he should deceive the nations no more till the thousand years were
finished. But after these things he must be released for a little while.”
Nah, pertanyaan saya adalah, di manakah upacara ini
digenapi? Mari kita ke Wahyu 20:1-3. Sekarang kita akan menyimak hal-hal yang
menarik. Wahyu 20:1-3, ini adalah setelah, segera setelah kedatangan Yesus yang
kedua kalinya kita temui di pasal 19. Dikatakan, “Lalu aku melihat seorang
malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut…..” istilah “jurang maut” ini adalah
terjemahan yang menyedihkan. Kata Greekanya adalah ἄβυσσος [abussos] yang harus diterjemahkan “kedalaman” [tempat
yang dalam]. Tahukah kalian, kata ini adalah kata yang sama yang muncul di
Kejadian 1:2 di mana dikatakan, di mana ayat itu berbicara mengenai “kedalaman”
[terjemahan KJV, terjemahan ABI = “samudra raya”], pernahkah kalian membacanya?
Dikatakan, “Bumi belum berbentuk dan kosong; dan
kegelapan berada di atas permukaan…..” apa? “… kedalaman…” [NKJV yang diindonesiakan].
Dan
kalian berkata, “Dari mana kita tahu bahwa ἄβυσσος [abussos] dalam bahasa
Greeka itu sama dengan kata תּהם תּהום [tehôm tehôm] dalam
bahasa Ibrani?” Mudah sekali. Kita punya terjemahan Kitab Perjanjian Lama dalam
bahasa Greeka. Setiap kali תּהם תּהום [tehôm tehôm],
kata
di Kejadian 1:2 muncul dalam Perjanjian Lama bahasa Greeka, kata itu
diterjemahkan ἄβυσσος [abussos]. Jadi, apa arti kata ἄβυσσος [abussos]? Kata
itu menerangkan bumi
dalam kondisi bagaimana? Dalam
kondisi tidak berbentuk, dan kosong, dan dalam kegelapan, dan
tanpa apa? Tanpa penghuni.
Betul. Jadi itulah bumi, di mana hal itu sedang terjadi.
Jadi
dikatakan, “Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak
kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; 2 ia
menangkap naga, si ular dari zaman purba itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya
seribu tahun lamanya, 3 lalu melemparkannya ke dalam jurang maut…..” sekali lagi kata yang sama, kata ἄβυσσος [abussos], kata תּהם תּהום [tehôm tehôm] tempat
di mana ada kegelapan, dan
keberantakan, dan tempat itu kosong, di mana tidak ada yang hidup karena
penciptaan belum dimulai. Maka dikatakan di ayat 3 “……3lalu melemparkannya ke dalam jurang maut dan menutup jurang maut itu
dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan
bangsa-bangsa, hingga berakhir masa seribu
tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu
lamanya.” [NKJV yang diindonesiakan].
By
the way, Jeremiah saw this, the earth in this condition. Notice Jeremiah
4:20-25. There are many similar words. Actually you should read from verse 19
all the way to verse 29. We don’t have time to read all of the verses, but we
are going to read verses 23-25. Listen to Jeremiah describing what the earth is
going to be like when Jesus comes, the earth where the Devil is going to be
bound for a thousand years. Jeremiah says, “I beheld the earth, and indeed it was without form, and……” what? “….
and void……” just like before
creation week. “….and the heavens, they had ……” what? “….they
had no light……” like in creation “….24I beheld the mountains, and indeed
they trembled, and all the hills moved back and forth.25I beheld,
and indeed there was lots of
men…” a! a! It says, “….there was
no man,
and all the birds of the heavens had……” what? “…. had fled.”
Ketahuilah, Yeremia melihat ini, kondisi bumi yang
seperti itu. Simak Yeremia 4:20-25. Ada banyak kata yang sama. Sebenarnya
sebaiknya kalian membaca mulai ayat 19 terus hingga ayat 29. Kita tidak punya
waktu untuk membaca semua ayat itu, tetapi kita akan membaca ayat 23-25.
Dengarkan bagaimana Yeremia menggambarkan bumi ini nanti ketika Yesus datang,
bumi di mana Iblis akan “terpenjara” selama seribu tahun. Yeremia berkata, “Aku melihat ke bumi, ternyata campur baur dan…..” apa? “……dan kosong…..” sama seperti sebelum minggu
penciptaan. “…dan langit, tidak ada terangnya…..” seperti
waktu penciptaan. “…24 Aku melihat ke gunung-gunung, mereka
bergoncang; dan semua bukit pun bergoyang-goyang. 25Aku melihat,
ternyata ada banyak manusia…..” A!
A! Dikatakan, “…tidak ada manusia, dan semua burung di udara
sudah…..” apa? “… lari terbang.”[NKJV yang diindonesiakan].
Let’s read a parallel passage. Isaiah 24, and we are only going
to read verses 18-23, this is describing the second coming of Jesus and what is
going to happen when Jesus comes. Isaiah 24:18. Let’s begin with verse 19. “The
earth is violently broken, the earth is split open, the earth is
shaken exceedingly. 20The earth shall reel to and fro like a
drunkard, and shall totter like a hut; Its
transgression shall be heavy upon it, and it will fall, and not rise again. 21It
shall come to pass in that day……” that’s the second
coming when the earth shall return to this condition. “….21It shall come to pass in that day that the LORD will punish on high the host of exalted ones, and
on the earth the kings of the earth. 22They will be gathered
together, as prisoners are
gathered in the pit, and will be shut up in the prison……” is Revelation 20 talking about Satan being shut up in the
prison? Absolutely. But here it includes also his angels. “the host of the
exalted ones” here are Satan and his angels. It says “….22They will be gathered together, as prisoners are gathered in the pit,
and will be shut up in the prison……” but listen, this
isn’t their final punishment, because it
says “….after many days they will be
punished. ……” how many are those “many days” according to Revelation? A thousand years.
And then after the thousand years you have the New Jerusalem appearing, if you
read Revelation 21 and 22. Here you have it also. It says “…. 23Then the moon will be
disgraced and the sun ashamed……” remember we
talked about that when we said that there will be sun and moon but you know
they are going to be eclipsed by the glory of God? So it says, “….the moon will be disgraced and the
sun ashamed; For the LORD of hosts will reign……” where? “…. on Mount Zion and in Jerusalem……” that’s Revelation 21 and 22, “….and before His elders, gloriously.”
Marilah kita baca teks paralelnya. Yesaya 24, dan
kita akan membaca ayat 18-23, ini menggambarkan kedatangan Yesus kedua kalinya,
dan apa yang akan terjadi pada saat Yesus datang. Yesaya 24:18. Mari kita mulai
dengan ayat 19. “Bumi remuk redam, bumi terbelah
membuka, bumi bergetar sangat hebat. 20Bumi terhuyung-huyung sama seperti orang mabuk dan akan bergoyang seperti gubuk yang ditiup angin; dosa pemberontakannya membebaninya dengan sangat, ia akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi.
21 Maka pada hari itu…..” yaitu
pada saat kedatangan Yesus yang kedua ketika bumi akan kembali kepada kondisi
ini, “……21 Maka pada hari itu TUHAN akan menghukum bala tentara mereka yang ditinggikan,
dan di atas bumi raja-raja di bumi. 22
Mereka akan dikumpulkan bersama-sama, seperti tahanan dikumpulkan dalam liang; mereka akan dimasukkan dalam penjara…..” apakah Wahyu 20 berbicara mengenai
Setan dikunci dalam penjara? Betul sekali. Tetapi di sini para malaikatnya juga
termasuk. “Bala tentara mereka yang ditinggikan” di sini adalah Setan dan
malaikat-malaikatnya. Dikatakan, “……22 Mereka akan dikumpulkan bersama-sama, seperti tahanan dikumpulkan dalam liang; mereka akan dimasukkan
dalam penjara…..” tetapi
dengarkan, ini bukanlah hukuman akhir mereka, karena dikatakan, “…… setelah lewat banyak hari, mereka akan
dihukum.” Berapa
banyakkah “banyak hari” itu? Menurut
Wahyu, 1000 tahun. Lalu setelah 1000 tahun itu, muncullah Yerusalem Baru, jika
kita baca Wahyu pasal 21 dan 22. Di sini juga disebutkan. Dikatakan, “23Bulan purnama akan tersipu-sipu, dan matahari akan mendapat malu…..” ingat, kita pernah berbicara mengenai
ini ketika kita mengatakan matahari dan bulan tetap ada, tetapi kalian tahu,
mereka akan dikalahkan oleh kemuliaan Tuhan? Maka dikatakan, “…23Bulan purnama akan tersipu-sipu, dan matahari akan mendapat malu sebab
TUHAN semesta alam akan memerintah di…..” mana? “……di gunung Sion dan di Yerusalem…..” ini
dibahas di Wahyu 21 dan 22, “…dan di depan tua-tua umat-Nya, dengan kemuliaanNya.”[NKJV yang diindonesiakan].
Now allow me to read you
a statement from Ellen White on this ceremony of the Scapegoat. She says, “Now the events take place…”
this is from The Great Controversy, page 658. “Now the events take place
foreshadowed in the last solemn service of the Day of Atonement. When
the ministration in the holy of holies had been completed and the sins of
Israel had been removed from the Sanctuary by virtue of the blood of the sin
offering…” see, sin had already been taken care of, the Sanctuary had
already been cleansed. She continues saying,
“… then
the scapegoat was presented alive before the Lord, and in the presence of the
congregation the High Priest ‘confessed over him all the iniquities of the
children of Israel, and all their transgressions, and all their sins, putting
them upon the head of the goat’ Leviticus 16:21…” she says, then “…In
like manner, when the work of atonement in the heavenly Sanctuary has been
completed, then in the presence of God and the heavenly angels and the hosts of
the redeemed, the sins of God’s people will be placed upon Satan, he will be
declared guilty of all the evil which he has caused them to commit. And as the
scapegoat was sent away into a land not inhabited, so Satan will be banished to
the desolate earth, an uninhabited and dreary wilderness.”
Isn’t it amazing the parallel between
the Day of Atonement in the Old Testament and what is going to happen at the
end of time?
Sekarang, izinkan saya membacakan suatu pernyataan
Ellen White mengenai upacara Kambinghitam ini. Dia berkata, “Nah,
peristiwa itu terjadi…” ini adalah
dari buku The
Great Controversy hal 658. “Nah, peristiwa itu
terjadi, dilambangkan dalam pelayanan Hari Pendamaian yang khusuk. Pada saat
pelayanan di Bilik Mahasuci sudah selesai, dan dosa-dosa Israel sudah dihapuskan dari Bait Suci melalui jasa
darah kurban untuk dosa…” lihat, dosa sudah ditangani, Bait Suci sudah
dibersihkan. Ellen White melanjutkan, “lalu
Kambinghitam itu dibawa hidup-hidup ke hadapan Tuhan, dan disaksikan oleh
seluruh jemaat, Imam Besar mengakui di atas kambing itu semua kejahatan umat
Israel, dan semua pelanggaran mereka, dan semua dosa mereka, dan menempatkannya
di atas kepala kambing tersebut. [Imm 16:21]…” Lalu Ellen White berkata, “Begitu juga, pada waktu pekerjaan
pendamaian di Bait Suci Surgawi telah diselesaikan, maka di hadapan Tuhan dan
para malaikat di surga, dan umat tebusan, dosa-dosa umat Tuhan akan ditempatkan
di atas Setan, dan Setan akan dinyatakan bersalah atas semua kejahatan yang
telah disuruhkannya untuk dilakukan oleh mereka. Dan Kambinghitam itu, dibawa pergi ke sebuah
tempat yang tidak berpenghuni, dengan demikian Setan akan dibuang di bumi yang
terlantar, suatu padang belantara yang suram dan tidak berpenghuni.”
Apakah
tidak mengagumkan keparalelan antara hari Pendamaian di Perjanjian Lama dan apa
yang akan terjadi pada hari-hari akhir?
Now,
most scholars think that both Scapegoats represent Jesus Christ. But they don’t
represent Jesus Christ. Because, one of them, the Bible says, was for the Lord,
and the other one was for Azazel. Notice Leviticus 16:7-8. “He shall take the two goats and
present them before the LORD at
the door of the tabernacle of meeting.8 Then Aaron shall cast lots
for the two goats: one lot for the LORD and the other lot for the scapegoat.” How can you say, “one
lot for the LORD and the other for the scapegoat” and
you say both are for the Lord? Obviously one is for the Lord and the other one
is for the Scapegoat. So, really you have one representing Jesus, and the other representing
the enemy of Jesus Christ.
Nah,
kebanyakan pakar Alkitab berpikir bahwa kedua kambing dalam upacara Kambinghitam
itu melambangkan Yesus Kristus. Tetapi itu tidak benar. Karena Alkitab berkata,
kambing yang satu adalah untuk Tuhan, sedangkan yang lain untuk Azazel.
Perhatikan Imamat 16:7-8 “Ia harus mengambil kedua ekor kambing jantan itu dan menempatkannya
di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan. 8 lalu Harun harus membuang undi atas kedua
kambing jantan itu, yang satu diundi bagi
TUHAN dan yang satu sebagai Kambinghitam [Azazel]. [NKJV yang diindonesiakan]
Mana
mungkin kita berkata bahwa, “yang satu diundi bagi TUHAN dan yang satu sebagai Kambinghitam” itu berarti dua-duanya untuk Tuhan? Sudah jelas sekali satu
untuk Tuhan dan yang satunya lagi adalah Kambinghitam. Maka, hanya ada satu kambing yang melambangkan
Yesus, dan yang satu lagi melambangkan musuh Yesus Kristus.
Some people say, “Well,
the Adventist Church, they believe that the Devil is their savior because the
Devil bears their sins.” Listen, let’s read Leviticus 16:20 and you are going
to see that we don’t believe that at all. Has the sacrifice of the Lord’s goat
already taken place at this point? Have
all the sins already been cleansed from the Sanctuary at this point? Yes. So
really, what is it that cleansed the Sanctuary? It was the blood of Christ.
Only afterwards do you have this goat having the sins, because he is the
originator and the instigator of sin. If it hadn’t been for him there wouldn’t
have been any sin in the universe.
Ada orang berkata, “Nah, gereja Advent percaya
bahwa Iblis itu juruselamat mereka karena Iblis yang menanggung dosa mereka.”
Dengarkan, mari kita baca Imamat 16:20 dan kalian akan melihat bahwa bukan itu
yang kita percayai. Apakah kurban kambing Tuhan sudah terjadi pada saat itu?
Apakah semua dosa sudah dibersihkan dari Bait Suci pada saat itu? Ya. Jadi,
sesungguhnya apa yang telah membersihkan Bait Suci? Darah Kristus. Barulah
kemudian kambing yang satu itu dibebani dosa-dosa karena dialah [lambang] si pencipta dan pemulai dosa. Seandainya
bukan karena dia, tidak akan ada dosa di
alam semesta.
Notice Leviticus 16:20, it says here, “And when he has made an end of
atoning for the Holy Place……” that is once he has already performed the cleansing of
the Sanctuary, it says, “….And
when he has made an end of atoning for the Holy Place the tabernacle of meeting, and the altar, he shall bring ……” what? “….the
live goat..” Had already sin been cleansed from the lives and been cleansed
from the Sanctuary at this point? Absolutely.
Now, furthermore the goat for Azazel was presented alive, so he
could not have atoned for sin. What is it that atones for sin? Notice Hebrews
9:22, it says, “…without shedding of blood there is no……” what? “….there is no forgiveness or remission” of sin.
In other words, this goat was presented alive. He was not sacrificed for sin.
Furthermore, and this is very important, the sins were imposed
upon this Scapegoat. Whereas the Bible tells us that the sins of us, human
beings were voluntarily taken by Jesus Christ on Himself.
Finally, and this is the most persuasive argument, the book of
Revelation follows the exact order of the Hebrew Sanctuary service. Let me just
walk
through it quickly, we don’t have time to read all of the verses.
Perhatikan
Imamat 16:20, dikatakan di sana “Setelah selesai mengadakan
pendamaian bagi tempat kudus…..” maksudnya
setelah dia selesai melakukan pembersihan Bait Suci, dikatakan, “……Setelah selesai mengadakan pendamaian bagi tempat kudus dan Kemah
Pertemuan serta mezbah, ia harus mempersembahkan…..” apa? “…… kambing jantan yang masih
hidup itu.” Apakah dosa sudah dibersihkan dari hidup umat dan dari Bait Suci pada
saat itu? Betul sekali.
Nah,
apalagi kambing untuk Azazel ini tetap hidup, sehingga dia tidak bisa menjadi
pendamai dosa. Apa yang bisa mendamaikan dosa? Perhatikan Ibrani 9:22,
dikatakan, “… tanpa penumpahan darah tidak ada…..” apa? “……tidak ada pengampunan dosa.” [NKJV yang diindonesiakan].
Dengan kata lain, kambing yang satu ini
dibawa kepada Tuhan dalam keadaan hidup. Dia tidak dikurbankan untuk
pengampunan dosa.
Lebih jauh, dan ini sangat penting,
dosa-dosa dibebankan ke atas Kambinghitam
ini, sementara Alkitab memberitahu kita bahwa dosa-dosa kita, umat manusia,
diambil untuk dipikul oleh Yesus Kristus sendiri secara sukarela.
Akhirnya, dan ini adalah argumentasi
yang paling meyakinkan adalah, kitab Wahyu mengikuti urut-urutan pelayanan Bait
Suci Yahudi secara persis. Saya akan membahas
secara singkat, karena kita tidak punya waktu untuk membaca semua ayatnya.
If you read Revelation
1:4-5, these should be on your list,
there it says that Jesus shed His
blood and cleansed it from our sins. That has to do with what? With the daily
service. Then in chapters 1-3 Jesus is walking among the seven candlesticks. He
is in the Holy Place. In the series on the seals, which is chapter 4-7, Jesus
is at the Table of Showbread. In the
trumpet series, the trumpet series begins with Jesus at the Altar of Incense.
Are you noticing how He is moving? First of all the sacrifice of His blood in
the Court, and then He is among the candlesticks, then He is at the Table of
Showbread, then He is at the Altar of Incense. Where would He be expected to go
next? It would be the Most Holy Place. Revelation 11:19, says that the temple
in heaven is opened and the Ark of the Covenant is seen. And then in Revelation
14, the Judgment message is proclaimed. See the temple is open, so now you have
to proclaim “the hour of His judgment” what? “has come.” But when the three
angels’ messages have been proclaimed, Revelation 14:14-20 which comes right
after that the final warning to the world that the Judgment is here, the world
is divided into how many groups? Into two groups. The three angels messages, the judgment
message divided the world into two groups. Just like the message of
Noah. And then the next chapter says that nobody is able to enter the temple ~
that’s the passage that we read ~ because probation is what? Probation is
closed. And then after that, in the very next chapter we have the plagues, is that the tribulation period? Yes. After
the close of probation you have the tribulation period. And then you come to
chapter 19 and you have the second coming of Jesus. He is seated on a white
horse and the armies of heaven are coming with Him. And then what do you have?
In chapter 20 you have the Scapegoat ceremony, Satan is bound to planet earth,
in a non-inhabited land because all of his followers are dead and the earth is
like a vast wilderness. And then after the thousand years, God makes a new
heaven and a new earth in Revelation 21 and 22. Are you seeing the sequence?
Clearly in the
sequence of Revelation, the scapegoat ceremony comes in the exact
place where you will expect it according to the model of the Hebrew Sanctuary
of the Old Testament.
Jika kita membaca Wahyu 1:4-5 ~ ini seharusnya ada
di daftar yang di tangan kalian ~di sana dikatakan bahwa Yesus mencurahkan
darahNya dan menyucikan dosa kita. Ini berkaitan dengan apa? Dengan pelayanan
harian Bait Suci. Lalu di pasal 1-3 Yesus sedang berjalan di antara ketujuh
kaki dian. Dia berada di dalam Bilik Suci. Dalam seri meterai yaitu pasal 4-7,
Yesus berada di meja Roti Sajian. Di serial sangkakala, dimulai dengan Yesus
berada di Mezbah Ukupan. Apakah kalian memperhatikan bagaimana Yesus bergerak?
Pertama adalah pengurbanan darahNya di Pelataran, lalu Dia berada di antara kaki-kaki
dian, lalu Dia berada di Meja Roti Sajian, lalu Dia berada di Mezbah Ukupan.
Berikutnya Dia diperkirakan ke mana? Pasti ke Bilik Mahasuci. Wahyu 11:19
berkata bahwa Bait Suci di Surga terbuka dan tampaklah Tabut Perjanjian. Lalu
di Wahyu 14, diserukanlah pekabaran tentang Penghakiman. Kalian lihat, Bait
Suci terbuka, maka sekarang kita harus menyerukan “saat Penghakiman” bagaimana?
“telah tiba.” Tetapi setelah pekabaran Tiga Malaikat itu sudah disampaikan,
Wahyu 14:14-20 yang segera mengikuti peringatan terakhir itu kepada dunia bahwa
Penghakiman sudah tiba, maka dunia pun terbagi menjadi berapa kelompok? Dua
kelompok. Pekabaran Tiga Malaikat tentang
Penghakiman telah membagi dunia menjadi dua kelompok. Sama
seperti pekabaran Nuh. Lalu di pasal berikutnya dikatakan, tidak ada lagi yang
bisa masuk ke Bait Suci ~ itu adalah ayat-ayat yang kita baca ~ karena masa
percobaan sudah apa? Masa percobaan sudah berakhir. Kemudian setelah itu, di pasal berikutnya kita
bertemu dengan malapetaka-malapetaka. Apakah itu masa kesusahan besar? Ya.
Setelah masa percobaan berakhir tibalah masa kesusahan besar. Lalu kita tiba di
pasal 19, dan kita bertemu dengan kedatangan Yesus yang kedua. Dia duduk di
atas kuda putih dan bala tentara Surga datang bersamaNya. Lalu setelah itu
apa? Di pasal 20, kita bertemu dengan
upacara Kambinghitam, Setan terpenjara di planet bumi, di tempat yang tidak
berpenghuni karena semua pengikutnya sudah mati dan dunia ini menjadi belantara
yang luas. Lalu setelah berakhirnya 1000 tahun, Tuhan menciptakan langit yang
baru dan bumi yang baru, di Wahyu 21 dan 22. Apakah kalian melihat
urut-urutannya?
Jelas dalam
urut-urutan Wahyu, upacara Kambinghitam berada persis di tempat di mana kita
bisa menduganya sesuai dengan urut-urutan Bait Suci Yahudi di Perjanjian Lama.
Now you are saying, “What about the wicked?” We talked about
Satan, you know, because he is the originator, the instigator, he is going to
suffer the final penalty, but what about the wicked? Well, the Devil is not going to, the sins of
the wicked aren’t going to be placed on him, who is going to bear the sins of the
wicked? The wicked. Because they did not sympathize with the work of the High
Priest on the Day of Atonement.
Nah, kalian
berkata, “Bagaimana dengan orang-orang jahat?” Kita sudah berbicara mengenai
Setan. Kalian tahu karena dialah si pencipta dan instigator dosa, dia akan
menderita hukuman yang terakhir, tetapi bagaimana dengan manusia-manusia yang
jahat? Nah, Iblis tidak akan, dosa orang-orang jahat tidak akan ditanggungkan
kepada Iblis, jadi siapa yang harus
menanggung dosa orang-orang jahat? Orang-orang jahat itu sendiri. Karena mereka
tidak mengikuti pekerjaan Imam Besar pada Hari Pendamaian.
Now go with me to
Leviticus 23:29-30. On the Day of Atonement, everybody in Israel had to be focused
on what was happening while the High Priest was cleansing the Sanctuary, they
had to be afflicting their souls and cleansing their lives from sin. Notice
Leviticus 23:29-30, it says, “For any person who is not afflicted in soul on that same day shall be cut
off from his people.30 And any person who does any work on that same
day, that person I will destroy from among his people..”
See, people had to fast
on the Day of Atonement. They had to afflict their souls on the Day of Atonement.
And they couldn’t work on the Day of Atonement.
You are saying, “Does that mean that we don’t work since 1844?” No. The reason
why they didn’t work was because their mind had to be focused on what was
happening in the Most Holy Place. So any work that you have today, that
distracts your attention from being focused on what Jesus is doing that is cleansing the Sanctuary and that He
wants to cleanse our lives from sin, we need to beware of anything that interferes with
us gathering around the Sanctuary, because everyone had to gather
around the Sanctuary to focus on what the High Priest was doing. The High
Priest had bells around the bottom of his garment, so that Israel could follow
his movements in the Sanctuary.
Can we follow Jesus in
what He is doing? That’s why God gave us the model in the Old Testament so that
we could understand what Jesus is doing today.
Nah, mari
bersama saya ke Imamat 23:29-30. Pada Hari Pendamaian semua orang di Israel
harus memfokuskan diri kepada apa yang terjadi sementara Imam Besar sedang
membersihkan Bait Suci, mereka harus berintrospeksi dan membersihkan hidup
mereka dari dosa. Perhatikan Imamat 23:29-30
“Karena setiap orang yang
pada hari itu tidak sungguh-sungguh menyelidiki
hatinya, pada hari yang sama akan dipotong dari antara bangsanya. 30Setiap orang yang melakukan
sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah
bangsanya”[NKJV yang diindonesiakan].
Kalian
lihat, orang-orang harus berpuasa pada Hari Pendamaian. Mereka harus
menyelidiki hati mereka pada Hari Pendamaian. Dan mereka tidak boleh bekerja
pada Hari Pendamaian. Kalian berkata, “Apakah itu berarti sejak 1844 kita tidak
bekerja?” Tidak. Alasan mengapa
mereka tidak bekerja adalah pikiran mereka harus terpusat pada apa yang sedang
terjadi di Bilik Mahasuci.
Jadi pekerjaan apa pun yang kita miliki hari ini,
jika itu mengalihkan perhatian kita dari memusatkan perhatian kepada apa yang
dilakukan Yesus yaitu membersihkan Bait Suci, dan bahwa Yesus mau membersihkan
hidup kita dari dosa, kita
perlu berhati-hati terhadap segala yang mengganggu kita berkumpul seputar Bait
Suci, karena semua orang harus berkumpul seputar Bait Suci untuk
memusatkan perhatian kepada apa yang sedang dilakukan oleh Imam Besar.
Sekeliling pakaian Imam Besar digantungi kliningan
di bawahnya supaya umat Israel bisa mengikuti gerakannya di dalam Bait Suci
[lewat pendengaran mereka]. Apakah kita bisa mengikuti apa yang dilakukan Yesus
sekarang? Itulah sebabnya Tuhan memberikan kepada kita model dalam Perjanjian
Lama supaya kita bisa memahami apa yang dilakukan Yesus sekarang.
By the way what does it
mean “to cut off from among the people”? It’s a very serious thing. Notice
Psalms 109:14-15 tells us what it means to be cut off. It means your memory will be cut off
forever. When the wicked are
destroyed because they bear their own
sins. You see, you can decide to let Jesus bear your sins or you can bear them
yourselves. There are two ways to pay for your sin. Either Jesus pays for your
sin or you can pay for it. I’d rather have Jesus pay for it. How about you?
Psalms 109:14-15, this
is what it means to cut off, “Let the iniquity of his fathers……” this is speaking
about Judas specifically “….“Let the iniquity of his fathers be
remembered before the LORD, and let not the sin of his mother be blotted out. 15Let
them be continually before the LORD, that He may cut off the memory of them
from the earth”
Tahukah kalian apa artinya “dipotong dari antara bangsanya.” Itu adalah
hal yang sangat serius. Perhatikan Mazmur 109:14-15 yang memberitahu kita apa
artinya “dipotong”. Itu artinya ingatan
akan kita bakal dibuang untuk selamanya. Ketika
orang-orang jahat dibinasakan karena mereka harus menanggung dosa mereka
sendiri. Kalian lihat, kita boleh memutuskan untuk membiarkan Yesus yang
menanggung dosa kita atau kita bisa menanggungnya sendiri. Ada dua cara untuk
membayar dosa kita. Bisa Yesus yang membayarkan dosa kita, atau kita bisa
membayarnya sendiri. Kalau saya, mending Yesus yang membayarkannya. Bagaimana
dengan kalian?
Mazmur 109:14-15,
inilah artinya “dipotong”: “Biarlah kesalahan nenek moyangnya…..” ini berbicara mengenai Yudas, “……“Biarlah kesalahan nenek moyangnya diingat-ingat
di hadapan TUHAN, dan janganlah dihapuskan dosa ibunya. 15 Biarlah
itu selalu ada di hadapan TUHAN, supaya TUHAN boleh memotong ingatan akan mereka dari bumi.” [NKJV yang diindonesiakan].
And do you know where people were destroyed, where the wicked
were destroyed in the Old Testament when you have highhanded sinners? Leviticus
24:14 and 23 tell us that this happens outside the camp of the saints. Where
are the wicked going to be after the Millennium? The Bible tells us that the
Devil and all the wicked will gather outside the camp of the saints, exactly
what we find in Leviticus 24:14 and 23.
Dan tahukah
kalian di mana manusia dibinasakan, di mana orang-orang jahat dibinasakan di
zaman Perjanjian Lama ketika ada orang yang berbuat kejahatan yang parah?
Imamat 24:14 dan 23 memberitahu kita bahwa pembinasaan itu terjadi di luar
perkemahan orang-orang saleh.
Di manakah
orang-orang jahat akan dibinasakan setelah berakhirnya masa 1000 tahun? Alkitab
berkata bahwa Iblis dan semua orang jahat akan berkumpul di luar perkemahan
orang-orang saleh, persis seperti yang kita temukan di Imamat 24:14 dan 23.
Now the question is,
what we should be doing today? Many Christians think we should be having a good
time in Church, we should be jumping and dancing and just having a jolly good
time. Now is the time that Jesus is cleansing the Sanctuary and we should
gather there and through His power cleanse our lives from sin.
Notice Joel 2:10-11
speaking about the second coming of
Christ, it says “The earth quakes before them, the
heavens tremble; the sun and moon grow dark, and the stars diminish their
brightness. 11The LORD gives voice before His army, for His camp is
very great; for strong is the One
who executes His word, for the day of the LORD is great and very terrible; who can endure it?”
Sekarang, pertanyaannya adalah, apa yang harus kita
lakukan hari ini? Banyak orang Kristen berpikir kita harus bersenang-senang di
gereja, kita harus melompat-lompat dan berdansa dan semata-mata
bersenang-senang. Sekarang ini adalah saatnya Yesus membersihkan Bait Suci dan
kita harus berkumpul di sana dan melalui kuasaNya, membersihkan hidup kita dari
dosa.
Perhatikan Yoel 2:10-11 yang berbicara tentang
kedatangan Yesus yang kedua, dikatakan, “Di depan mereka bumi bergetar, langit
bergoncang; matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan
cahayanya. 11 Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan
tentara-Nya karena pasukan-Nya sangat banyak dan kuatlah Yang
melaksanakan firman-Nya. Karena hari
TUHAN itu hebat dan sangat mengerikan! Siapakah yang akan tahan?” [NKJV yang diindonesiakan].
And if you continue
reading, let’s notice Joel 2:12, it is describing the Day of Atonement. Verses
10-11 are speaking about the second coming of Christ, and then verses 12-17
describe the preparation. It says, "
‘Now, therefore,’ says the LORD, ‘Turn
to Me with all your heart, with fasting, with weeping, and with mourning.’ 13So
rend your heart, and not your garments; Return to the LORD your God, for He is gracious and merciful, slow to
anger, and of great kindness; and He relents from doing harm. 14Who
knows if He will turn and
relent, and leave a blessing behind Him……” Let’s go down to
verse 16 “….16Gather the people, sanctify the
congregation, assemble the elders, gather the children and nursing babes; let
the bridegroom go out from his chamber, and the bride from her dressing room. 17 Let the priests, who
minister to the LORD weep between the porch and the altar; let them say, ‘Spare
Your people, O LORD……” this is all
describing the Day of Atonement. What attitude should we have on the Day of Atonement? Through the power of God, we should all be
overcoming sin.
Dan jika
kita lanjutkan membaca, marilah kita simak Yoel 2:12, yang menggambarkan Hari
Pendamaian. Ayat 10-11 berbicara tentang kedatangan Kristus yang kedua kali,
lalu ayat 12-17 menggambarkan persiapannya. Dikatakan, “… ‘nah, oleh karena itu,’ demikianlah
firman TUHAN, ‘berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu dengan berpuasa,
dengan menangis dan dengan berkabung.’ 13 maka koyakkanlah hatimu dan bukan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia
pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia mau berbalik dari menjatuhkan celaka. 14Siapa tahu, mungkin Ia mau
berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat…..” Mari kita lompat ke ayat 16, “……16 kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah
orang-orang yang tua, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu;
baiklah penganten laki-laki keluar dari kamarnya, dan penganten perempuan dari
kamar tidurnya; 17 baiklah para imam, pelayan-pelayan TUHAN,
menangis di antara beranda depan dan mezbah,
dan berkata: ‘Luputkanlah, ya TUHAN, umat-Mu’…” [NKJV yang diindonesiakan].
Ini menggambarkan Hari Pendamaian.
Sikap apakah yang harus kita ambil pada Hari Pendamaian? Melalui kuasa Tuhan, kita
semua harus mengalahkan dosa.
03 09 14
No comments:
Post a Comment