HIS WAY IS IN THE SANCTUARY
Part 26/32 -
Stephen Bohr
IN ANTICHRIST’S
TEMPLE ~ PART 2
Dibuka
dengan doa.
In
our last study we analyzed what the Bible has to say about the Antichrist. And
we were studying the passage of the apostle Paul that is found in 2 Thessalonians 2. And
basically we noticed that in the Christian world there are two ideas
concerning the identity of the Antichrist. The first idea is that the
Antichrist was a nasty individual that
arose in Old Testament time called Antiochus Ephiphanus who lived between
171-164 BC. Other Christians, mainly conservative Christians believe that the
Antichrist is a future nasty individual who is going to arise and sit in the
rebuilt Jewish temple after the rapture of the church. In other words for most Christians
in the world, the Antichrist either already came in the distant past or the Antichrist
has not yet come. But in our last study we noticed that the first stage of the
Antichrist has already taken place in Christian history, because Scripture
tells us that the Antichrist was going to sit in the temple of God, and the temple of God represents the
Church. And so it is a system that claims allegiance to Jesus Christ but actually
betrays Jesus Christ even though it professes to serve Him and to preach Him.
Dalam
pelajaran kita yang lalu, kita telah menganalisa apa yang dikatakan Alkitab
tentang Antikristus. Kita telah mempelajari tulisan rasul Paulus yang ada di 2
Tesalonika pasal 2. Dan pada dasarnya sudah kita simak bahwa di dunia Kristen ada dua teori
mengenai identitas Antikristus. Yang pertama adalah Antikristus
ini seorang yang jahat yang muncul di zaman Perjanjian Lama, bernama Antiochus
Ephiphanus, yang hidup antara 171-164BC. Golongan Kristen yang lain, terutama
golongan konservatif, meyakini bahwa Antikristus adalah seorang yang jahat yang
kelak akan muncul dan duduk di Bait Suci Yahudi yang telah dibangun kembali
setelah gereja (umat Tuhan) diangkat ke Surga. Dengan kata lain, bagi
kebanyakan orang Kristen di dunia, Antikristus
ini sudah datang di masa lampau yang sudah lama lewat atau Antikristus ini
masih belum muncul. Tetapi dalam pelajaran kita yang lalu, sudah
kita simak bahwa tahap pertama eksistensi Antikristus ini sudah terjadi di
dalam sejarah Kekristenan karena Alkitab mengatakan bahwa Antikristus akan duduk di Bait Allah dan bahwa Bait Allah
itu mewakili gereja (umat Allah). Maka ini
adalah suatu sistem yang mengaku berpihak kepada Yesus Kristus namun sebenarnya
dia mengkhianati Yesus Kristus, walaupun dia berpura-pura melayani Kristus dan berkhotbah
tentang Kristus.
Now,
we want to begin today where we left off in our last lecture. 2 Thessalonians
2:5 tells us that the apostle Paul had already told these things to the
Thessalonians. They already knew everything that he had said that we studied
last time. Notice 2 Thessalonians 2:5. Here the apostle Paul says, “Do you not remember that when I was
still with you I told you these things?” “Now, these shouldn’t be new to you. I’ve
already talked to you about the Antichrist.”
Nah,
hari ini kita akan melanjutkan dari mana kita terakhir berhenti dalam
pembahasan yang lalu. 2 Tesalonika 2:5 mengatakan bahwa rasul Paulus sudah
memberitahukan hal-hal ini kepada jemaat Tesalonika. Mereka sudah tahu semua
yang dikatakan Paulus, yang kita pelajari dalam pembahasan yang lalu.
Perhatikan 2 Tesalonika 2:5. Di sini rasul Paulus berkata, “Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah kukatakan kepadamu, ketika
aku masih bersama-sama dengan kamu?” [NKJV yang diindonesiakan]. “Hal-hal ini bukan barang baru bagi kalian.
Aku sudah pernah berbicara tentang Antikristus kepada kalian.”
And
then the apostle Paul goes on to speak about the mysterious restrainer. This is
something that was holding back the Antichrist from manifesting himself,
from actually revealing himself for what he was. Let’s read that verse. 2
Thessalonians 2:6 “And now you know….” See, they even knew this, they knew who the restrainer
was,
“….And now you know what is
restraining, that he….” that is the Antichrist,
“…. may be revealed in his own time.”
Lalu rasul Paulus melanjutkan berbicara
mengenai si pengekang
misterius. Ini adalah sesuatu yang menahan Antikristus dari menyatakan dirinya,
dari menunjukkan secara nyata siapakah dia sesungguhnya. Mari kita baca ayat
itu. 2 Tesalonika 2:6 “Dan sekarang kamu tahu….” Lihat,
mereka bahkan sudah mengetahui hal ini, mereka sudah tahu siapakah yang menahan
Antikristus itu, “… Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan
dia, sehingga ia….” maksudnya si Antikristus, “….baru akan dinyatakan pada waktu yang telah ditentukan baginya.”[NKJV yang diindonesiakan]
Now as we noticed
in our last study, many Christians say, “Well, you see, the personal
pronoun ‘he’ here in the case, that this is an individual, this is a
person, because the personal pronoun ‘he’ is used.” But we noticed four reasons
last time why just because the personal pronoun “he” is used, it doesn’t mean
that it
is speaking about an individual, but rather about a succession of individuals, in
other words, a system.
Nah, seperti yang telah kita simak dalam pelajaran
kita yang lalu, banyak orang Kristen berkata, “Yah, dalam kasus ini ada kata
ganti orang ketiga tunggal maskulin “he” [=dia], berarti “dia” adalah seorang
individu, seorang manusia, karena yang dipakai adalah kata ganti orang ketiga
tunggal maskulin.” Tetapi dalam
pelajaran yang lalu kita sudah melihat ada empat alasan mengapa pemakaian kata ganti
orang ketiga tunggal maskulin “he” ini tidak berarti bahwa yang dibicarakan adalah seorang individu,
melaikan suatu suksesi (estafet) dari
individu-individu, dengan kata lain itu adalah suatu sistem.
Now there is an interesting detail here and it is that the
apostle Paul does not actually identify the restrainer by name. Now, some
Christians believe that the restrainer is the Holy Spirit, that when the Holy
Spirit will be removed then the Antichrist will be manifested. But I don’t
believe that the restrainer here that kept the Antichrist from revealing
himself actually was the Holy Spirit. Because if it had been the Holy Spirit,
the apostle Paul would have had no problem identifying Him. But the apostle
Paul here is using ambiguous language, because he is saying “you
know what is restraining that he may be
revealed in his own time.” In other words there is some reason why the
apostle Paul does not identify the restrainer specifically by name.
Nah, di sini ada detail yang menarik dan itu adalah
rasul Paulus tidak mengidentifikasi si pengekang itu dengan
menyebutkan namanya. Nah, beberapa orang Kristen meyakini si pengekang adalah Roh
Kudus, bahwa ketika Roh Kudus ditarik, maka Antikristus akan menyatakan
dirinya. Tetapi saya tidak percaya bahwa si pengekang di sini
yang telah menghalangi Antikristus menyatakan dirinya sebenarnya adalah Roh
Kudus. Karena, seandainya itu Roh Kudus, tentunya rasul Paulus tidak kesulitan
menyebutNya. Tetapi di sini rasul Paulus memakai bahasa yang ambigu, karena dia
berkata, “kamu tahu apa yang menahan
dia, sehingga ia baru akan dinyatakan pada waktu yang telah ditentukan baginya.”[NKJV yang
diindonesiakan]. Dengan
kata lain, ada alasan mengapa rasul Paulus tidak mengidentifikasi si pengekang itu dengan namanya yang jelas.
Now, I want you to notice the comment that was made by the
noted Bible
Commentary, Albert Barnes, a very famous Bible commentator, he had this
to say about the meaning of the
restrainer who is keeping the man of sin from manifesting himself. This is what
he says, “The
belief among the primitive Christians was, that what hindered…” another word for restrain, “…what hindered the rise of the
man of sin, was the Roman empire. And therefore they trade for its peace and
welfare, as knowing that when the Roman empire should be dissolved, and broken
in pieces…” don’t
forget that expression, “…
and broken in pieces, the empire of the man of sin would be raised on its ruins.”
Now, if the restrainer was the Roman empire and
when the Roman empire was broken or divided in many pieces, then a new empire
would arise which is the empire of the Antichrist.
Nah, saya mau kalian memperhatikan Bible Commentary yang
dibuat oleh Albert Barnes, komentator
Alkitab yang sangat terkenal, dia berkata demikian mengenai makna si pengekang yang
menghalangi Manusia Dosa menyatakan dirinya. Inilah yang dikatakannya, “Orang-orang
Kristen abad permulaan meyakini bahwa apa yang menghalangi…” kata lain
untuk menahan, “…apa yang menghalangi
munculnya Manusia Dosa, adalah kekaisaran Roma. Oleh karena itu mereka menukarnya
demi kedamaian dan kesejahteraan
darinya, karena mereka tahu ketika kekaisaran Roma hancur dan
terpecah-belah…” jangan
melupakan ekspresi itu, “…dan terpecah belah, maka
kerajaan Manusia Dosa akan muncul di atas puing-puingnya.”
Nah, jika si pengekang adalah
kekaisaran Roma, dan ketika kekaisaran Roma ini pecah atau terbagi
menjadi banyak bagian, maka suatu kerajaan baru akan muncul, yaitu kerajaan
Antikristus.
Now, in order to understand what the restrainer is, we
must go back to the Old Testament prophecy that is being spoken of by the
apostle Paul. Do you remember that in our study last time we talked a little
bit about the Little Horn, the Little Horn who thought that it could change the
Law of God, that ruled for 1260 years? Well, the fact is, that Daniel 7 shows
us very clearly that the Roman empire would be broken in pieces and then when
it was broken in pieces, the Little Horn or the Antichrist would rise. In fact
let’s read Daniel 7:23-24 “Thus
he said: 'The fourth beast shall be a fourth kingdom on earth….” What does that fourth beast represent in Daniel 7?
Remember, Babylon, Medo-Persia, Greece and what? And Rome. Very well. So it
says,
“…Thus he said: 'The fourth beast shall be a fourth kingdom on earth
which shall be different from all other
kingdoms, and shall devour the whole earth, trample it and break it in
pieces….” And now notice what was going to happen to that empire, “…24The ten horns are ten kings who shall….” what? “….who shall arise from this kingdom.
….” So was the kingdom of Rome going to be divided?
Absolutely. And then who was going to arise when the empire was divided into
pieces? Ah, notice what it continues saying, “… And another shall
rise after them; he shall be different from the first ones, and shall subdue three kings.”
Are you catching the picture?
There is a restrainer. When the restrainer is taken out of
the way, the Antichrist manifests himself. And we noticed that the early
Christians believed that when the Roman empire was broken in pieces the empire
of the Antichrist would rise. Did they have it correct? Did they have it
straight? They most certainly did.
Nah, agar bisa memahami siapakah si pengekang itu, kita
harus kembali ke nubuatan Perjanjian Lama yang disinggung oleh rasul Paulus.
Ingatkah kalian dalam pelajaran kita yang lalu, kita pernah berbicara sedikit
mengenai si Tanduk Kecil, si Tanduk Kecil yang menganggap dia bisa mengubah
Hukum Allah, yang berkuasa selama 1260 tahun? Nah, faktanya adalah, Daniel
pasal 7 menunjukkan kepada kita dengan sangat jelas bahwa kekaisaran Roma akan
terpecah belah dan pada waktu dia terpecah belah, maka si Tanduk Kecil atau
Antikristus itu akan muncul. Sebaiknya marilah kita baca Daniel 7:23-24, “Maka demikianlah katanya: ‘Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang
keempat yang akan ada di bumi….” Binatang yang keempat itu melambangkan
siapa di Daniel pasal 7? Ingat, Babilon, Medo-Persia, Greeka dan apa? Dan Roma.
Bagus. Jadi dikatakan, “Maka demikianlah katanya: ‘Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang
keempat yang akan ada di bumi, yang akan berbeda dengan segala kerajaan dan
akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya….” Sekarang
perhatikan apa yang akan terjadi pada kerajaan itu, “….24 Kesepuluh tanduk itu ialah
kesepuluh raja yang….” apa? “….yang muncul dari kerajaan itu….” Jadi,
apakah kerajaan Roma itu akan terbagi? Betul sekali. Lalu siapa yang akan
muncul ketika kerajaan Roma itu terbagi menjadi beberapa bagian? Ah, perhatikan
apa yang dikatakan selanjutnya, “….Sesudah mereka akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan
raja-raja yang dahulu dan akan menaklukkan
tiga raja.” [NKJV yang diindonesiakan].
Apakah
kalian menangkap gambarnya?
Ada
yang menahan. Ketika yang menahan ini disingkirkan, Antikristus menyatakan
dirinya. Dan kita melihat bahwa orang-orang Kristen abad permulaan meyakini
ketika kekaisaran Roma terpecah belah, maka kerajaan Antikristus akan muncul.
Apakah keyakinan mereka ini betul? Apakah mereka menangkapnya dengan benar?
Betul sekali, mereka menangkapnya dengan benar.
Incidentally in Revelation chapter 13, if you’ll go with
me there, Revelation 13:2 we notice the same sequence of the Roman empire
giving its throne and its power to the Beast, which is the same as the Little
Horn. Let’s read that. Revelation 13:2 “Now
the beast….” which is the same as the Little Horn,
“…which I saw….” The beast the ruled for 42 months, or
1260 years,
“… was like a leopard, his feet were like the feet of a bear, and his mouth like the mouth of a
lion….” And now notice, “….The dragon…” which is the fourth beast, which represents the Roman
empire,
“…. gave….” the beast his what? “…gave him his power, his throne, and great
authority.”
So where did the Antichrist get his power from? He got it
from the
4th beast, he got it from the dragon beast. So Antichrist
rises after the dragon beast has its fall, after the dragon beast is divided in
to 10 kingdoms. Is that point clear?
So the prophecies of Daniel and Revelation 13 clearly show
the sequence, the sequence is the Roman empire would rule, the Roman empire
would be divided into 10 kingdoms, or broken up into 10 kingdoms, and then the
Antichrist would arise.
So the question is, what was it that was restraining the
Antichrist from manifesting himself? It must have been the previous power. It
must have been the Roman empire.
Are you following me or not? In other words, it is the
previous power. While the previous power is ruling, a new power cannot rule.
The previous power has to be taken out of the
way, and then the Antichrist could manifest himself.
Kebetulan di Wahyu pasal 13 ~ marilah bersama saya
ke sana ~ Wahyu 13:2 ~ kita melihat urut-urutan yang sama dari kekaisaran Roma,
yang memberikan takhtanya dan kekuasaannya kepada Binatang itu, yang sama
dengan si Tanduk Kecil. Mari kita baca. Wahyu 13:2 “Nah, Binatang….” yaitu
sama dengan si Tanduk Kecil, “….yang kulihat….” yaitu
Binatang yang berkuasa selama 42 bulan atau 1260 tahun, “….itu serupa dengan macan
tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa.….” Sekarang,
perhatikan, “….Dan naga itu….” yaitu
binatang yang keempat, yang melambangkan kekaisaran Roma, “….memberikan….” apa kepada Binatang itu? “….memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya
yang besar.”
Jadi
dari mana si Antikristus
mendapatkan kekuasaannya? Dia mendapatkannya dari binatang yang keempat, dia mendapatkannya
dari si Naga. Jadi Antikristus ini bangkit setelah binatang naga
itu jatuh, setelah binatang naga itu terbagi menjadi 10 kerajaan. Apakah poin
ini sudah jelas?
Maka
nubuatan-nubuatan Daniel dan Wahyu 13, dengan jelas menunjukkan urut-urutannya.
Urutannya adalah kekaisaran Roma akan memerintah, lalu kekaisaran Roma akan
terbagi menjadi 10 kerajaan atau terpecah menjadi 10 kerajaan, dan setelah itu
Antikristus akan muncul.
Jadi
pertanyaannya adalah, apakah yang menahan Antikristus dari menyatakan dirinya?
Itu tentunya kekuasaan sebelumnya. Itu pasti kekaisaran Roma.
Apakah
kalian mengikuti saya atau tidak? Dengan kata lain, selama kekuasaan yang
mendahuluinya masih memerintah, kekuasaan yang baru tidak bisa memerintah.
Kekuasaan yang mendahuluinya itu harus disingkirkan, baru Antikristus bisa
menyatakan dirinya.
Now, let me ask you this, was this Antichrist, at least
the spirit of this Antichrist wanting to manifest itself even in the days of
the apostle Paul? Absolutely. Because he says, there is something that is what?
That is restraining it in the days of the Roman empire. Now, you can’t have
something restraining this power unless the power is there. And so, basically
what you have here is, you have this Antichrist spirit that is wanting to
manifest itself and it is already there
in the days of the apostle Paul just waiting to manifest itself.
Is this then speaking about a future Antichrist that is
going to arise after the rapture of the Church? No. This Antichrist power was
already wanting to manifest itself, when? In the days of the apostle Paul, he
was already wanting to manifest his power.
Nah, coba saya tanya ini, apakah si Antikristus
ini, atau paling tidak semangat Antikristus ini, ingin menyatakan dirinya sudah
sejak zaman rasul Paulus? Betul sekali. Karena rasul Paulus berkata, ada
sesuatu yang lagi apa? Yang lagi menghalanginya di zaman kekaisaran Roma. Nah,
tidak mungkin bisa ada sesuatu yang menghalangi kekuasaan itu jika kekuasaan
itu tidak ada, kan? Maka pada dasarnya, apa yang kita dapati adalah semangat Antikristus yang ingin
menyatakan dirinya dan sudah
eksis pada zaman rasul Paulus, menunggu saatnya untuk menyatakan dirinya.
Apakah ini berbicara mengenai seorang Antikristus
yang masih akan datang yang akan muncul setelah jemaat diangkat ke Surga?
Tidak! Kekuasaan Antikristus ini sudah ingin menyatakan dirinya, kapan? Di
zaman rasul Paulus, dia sudah ingin menyatakan kekuasaannya.
Now, allow me to give you a little bit of history. I am
going to read lots of quotations from historians in this presentation, that’s
why I have given you a copy of the lecture so that you can follow along. Now, I
want to just quote a little bit through the history.
The Roman empire around the 4th century started
to be invaded by the barbarian tribes from the northern sector of the empire.
And they began to carve up what had been the Roman empire. In fact by the year
476 the Roman empire had been carved into 10 pieces. In that year 476 the last
emperor of the Western Roman empire fell, his name was Romulus Augustulus.
After him there was no emperor in Rome.
Now, shortly before this, Constantine had transferred the
capital of his kingdom to Constantinople or Istambul, in the Eastern Roman
empire. And when he went to the Eastern Roman empire, the western empire was
left to the mercy of the barbarian tribes. There was no emperor, there was no
law, there was no order, everything was a disaster, everything was
anarchy.
Sekarang, izinkan saya memberikan sedikit pelajaran
sejarah. Saya akan membacakan banyak kutipan dari ahli-ahli sejarah dalam
presentasi ini, itulah mengapa saya memberikan kepada kalian materi dari
pembahasan ini, supaya kalian bisa mengikutinya. Nah, saya ingin mengutip
sedikit dari sejarah.
Kekaisaran Roma sekitar abad ke-4 mulai diinvasi
oleh suku-suku barbar dari sektor utara kekaisaran Roma. Bahkan pada tahun 476,
kekaisaran Roma sudah terpecah-belah menjadi 10 bagian. Di tahun 476 itu,
kaisar terakhir dari kekaisaran Romawi Barat, jatuh. Namanya adalah Romulus
Augustulus. Setelah dia, tidak ada lagi kaisar di Roma.
Nah, sebelum ini, Contantine telah memindahkan
ibukota kerajaannya ke Constantinople atau Istambul, di bagian timur kekaisaran
Roma. Dan ketika Constantine pindah ke kaisaran Romawi Timur, Romawi Barat
menjadi bulan-bulanan suku-suku barbar. Di sana tidak ada raja, tidak ada
hukum, tidak ada ketertiban, semuanya berantakan, semuanya menjadi anarki.
Now allow me to read you a few statements here from
historians about this period. Notice from Alexander Clarence Flick, in his book The Rise of
the Mediaeval Church,
pages 168-169, he says this, “The removal of the capital of the empire from Rome to Constantinople
in 330 left the Western Church practically…” what? Is that an important word “free”? If it left it
“free” what was it before? It was “restrained”, absolutely. “…practically
free from…” what? “…from imperial power.” So what was
restraining? The imperial power. Now, it continues saying, “… The removal of the capital
of the empire from Rome to Constantinople in 330 left the Western Church
practically free from imperial power to develop its own form of organization.
The bishop of Rome…” and now listen to this, “… in the seat of the…” what? Ahhh, it’s a continuation of Rome, right? “… in the seat of the Ceasers, was now the
greatest man in the West, and was soon
forced to become the political as well as the spiritual head.”
Sekarang, izinkan saya membacakan beberapa
pernyataan dari pakar-pakar sejarah mengenai periode ini. Perhatikan Alexander
Clarence Flick, dalam bukunya The Rise of the Mediaeval Church, hal.
168-169, dia berkata demikian, “Dipindahkannya ibukota
kekaisaran Roma ke Constantinople di tahun 330, meninggalkan gereja di sebelah
barat, praktis…” apa? Apakah ini kata yang penting, “merdeka”? Jika ditinggalkan
“merdeka” berarti sebelumnya apa? Sebelumnya “terkekang/tertahan”, betul
sekali, “…praktis merdeka dari…”
apa?
“…dari kekuasaan kekaisaran.” Jadi apa yang menahan/ mengekangnya? Kekuasaan kekaisaran. Nah, selanjutnya dikatakan, “Dipindahkannya
ibukota kekaisaran Roma ke Constantinople di tahun 330, meninggalkan gereja di
sebelah barat, praktis merdeka dari kekuasaan kekaisaran sehingga dia bisa
membentuk organisasinya sendiri. Uskup Roma…” dan sekarang dengarkan ini, “… yang duduk di…” apa? Ahhh, jadi ini adalah kelanjutan Roma,
bukan? “…yang duduk di tempat
para Kaisar, sekarang menjadi orang yang paling hebat di wilayah Barat, dan
dalam waktu singkat terpaksa menjadi kepala,
baik di bidang politik maupun di bidang kerohanian.”
Here’s another historian, Philip Schaff, one of the greatest
church historians in history, had this to say, “When the western empire fell into the hands of the barbarians,
the Roman bishop…” which
later was called the Pope, “…was
the only surviving heir of this imperial past, or in the well-known dictum of Hobbes,
‘the ghost of the deceased Roman empire sitting crowned upon the grave thereof.’” [History of the Christian Church Vol 3, Pg
248]
Interesing, isn’t it?
So who was it that took the place of the Roman empire? It
was the Roman Catholic Papacy.
Ini dari pakar sejarah yang lain, Philip
Schaff, salah satu pakar sejarah yang terhebat sepanjang masa, berkata
demikian, “Ketika
kekaisaran Barat jatuh ke tangan barbar, Uskup Roma…” yang
kemudian disebut Paus, “…adalah satu-satunya
ahliwaris yang hidup dari kekaisaran yang lampau, atau menurut ucapan Hobbes yang terkenal,
dialah ‘hantu dari kekaisaran Roma yang sudah mati, yang duduk di atas
kuburnya.’” [History of
the Christian Church Vol 3, Pg 248]
Menarik, bukan?
Jadi siapa yang mengambil tempat kekaisaran Roma?
Kepausan Roma Katolik.
Notice another comment. This is by a Roman Catholic, James P.
Conroy in the Journal American Catholic Quarterly Review,
he says, “Long
ages ago when Rome through the neglect of the western emperors was left to the
mercy of the barbarous hoards, the Romans turned to one figure for aid and
protection and asked him to rule them. And thus in this simple manner the best
title of all to kingly rights commenced the temporal sovereignty of the popes,
and meekly stepping to the throne of Ceaser…” listen to this “…and
meekly stepping to the throne of Ceaser, the
vicar of Christ took up the sceptre to which the emperors and kings of Europe
were to bow in reverence through so many ages.”
Perhatikan komentar yang lain. Ini oleh seorang
Roma Katolik, James P. Conroy di dalam Journal American Catholic Quarterly Review,
dia berkata, “Di
zaman lampau, karena kaisar-kaisarnya di sebelah Barat menelantarkan Roma, dia menjadi sasaran gerombolan barbar, maka
orang-orang Roma berpaling kepada satu-satunya tokoh untuk mendapatkan bantuan
dan perlindungan, dan meminta dia untuk mengepalai mereka. Dengan demikian,
lewat cara yang sederhana ini, kewenangan atas kedudukan sebagai raja di
dunia bagi Kepausan pun dimulai, dan
para Paus pun melangkah dengan rendah hati menuju takhta Kaisar…” dengarkan
ini, “…dan para Paus pun melangkah dengan rendah hati menuju takhta
Kaisar, Vikar Kristus mengambil tongkat
kerajaan, dan dia
kemudian disembah oleh kaisar-kaisar dan raja-raja Eropa dengan penuh hormat
sepanjang berabad-abad.”
One final quotation from Douglas Auchincloss
in his article City of God and Man in Times magazine, this was in 1960, he had
this to say, “The all conquering barbarians, was storming the gates of
Augustine city…” that’s Hippo in northern Africa “… when the saint died in 430. The north
African town of Hippo was one of the last imperial outposts to be attacked,
Rome had already gone under. Only four years before St. Augustine’s City of God
had laid the theological groundwork for the church to step into the void left
by the collapsing Roman empire.”
Are you catching the picture?
Satu kutipan yang terakhir dari Douglas
Auchincloss dalam artikel City of God and Man di majalah Times, ini
adalah terbitan 1960, dia berkata demikian, “Orang-orang Barbar, yang
menaklukkan di mana-mana, menyerbu gerbang kota Augustine…” yaitu Hippo di Afrika Utara, “…pada
waktu kematian orang suci itu di tahun 430. Kota Hippo di Afrika Utara itu
adalah salah satu pos terakhir kekaisaran yang diserang. Roma sudah lebih dulu
jatuh. Hanya empat tahun sebelumnya, kota "St. Augustine dari Tuhan" telah meletakkan dasar theologis bagi gereja
untuk menduduki tempat kosong yang ditinggalkan oleh kekasiaran Roma yang
ambruk.”
Apakah kalian bisa melihat
gambarannya?
So what was restraining the Antichrist
from being manifested? What was restraining was, the existence of the Roman
empire. You see while the Roman empire was ruling, while you had an emperor in
the West, then the Antichrist could not rule. The emperor had to be removed,
and the first step was when Constantine moved the capital to Constantinople.
The second step is when the barbarians began carving up the empire which
finally culminated in the last emperor being deposed in the year 476. Then, at
that point the empire had fallen, it had then divided into 10 kingdoms, and now
the restrainer was taken out of the way and the Antichrist could manifest
himself and fill the void that had been left by Rome.
Jadi apa yang menghalangi
Antikristus menyatakan dirinya? Yang menghalanginya adalah eksistensi
kekaisaran Roma. Kalian lihat, sementara kekaisaran Roma masih berkuasa,
sementara masih ada kaisar di sebelah Barat, maka Antikristus tidak bisa
berkuasa. Kaisar itu harus disingkirkan, dan langkah pertama adalah ketika
Constantine memindahkan ibukotanya ke Constantinople. Langkah yang kedua adalah
ketika suku-suku barbar mulai mencincang kekaisaran itu, yang puncaknya pada akhirnya adalah sang
kaisar turun takhta di tahun 476. Lalu, pada saat kekaisaran itu sudah jatuh,
sudah terbagi menjadi 10 kerajaan, sekarang si penghalang sudah disingkirkan,
maka Antikristus bisa menyatakan dirinya dan mengisi kekosongan yang
ditinggalkan oleh [kaisar] Roma.
Now, let me read you some statements by
the early Church fathers. They were living shortly before this period and some
of them were living during this period. They knew who the restrainer was.
Listen to what Tertullian had to say ~ he was one of the renown church fathers.
He said this, “For the
mystery of iniquity doth already work,
only he who now hinders must…”
what? “…. must hinder,
until he be….” what? “….until he be
taken out of the way…” Is he quoting 2 Thessalonians chapter 2? Most certainly, that’s what he is commenting on. And now notice his
question.
“….What obstacle
is there but the Roman state ~ the falling away of which, by being scattered
into ten kingdoms shall introduce Antichrist upon (it’s own ruins)? And then
shall be revealed the wicked one.” [On the Resurrection of the Flesh, chapter 24,
Ante-Nicene Fathers, Vol. 3 pg. 563].
Is that clear? Absolutely crystal clear,
folks. Tertullian understood that what hindered the manifestation of the
Antichrist was the existence of the Roman state. That was the obstacle
according to him.
Nah, izinkan saya membacakan beberapa pernyataan
dari bapak-bapak Kristen abad permulaan. Mereka hidup sedikit waktu
sebelum periode ini, dan beberapa dari mereka hidup persis pada periode ini.
Mereka tahu siapa itu si pengekang. Dengarkan apa yang dikatakan Tertullian ~ dia adalah salah
satu bapak-bapak gereja yang terkenal. Dia berkata demikian, “Karena misteri dosa sudah sedang bekerja, hanya
saja dia yang sekarang masih merintangi…” apa? “… harus merintangi,
hingga dia …” apa? “…hingga
dia disingkirkan…” Apakah Tertullian sedang mengutip 2 Tesalonika pasal 2? Betul sekali, itulah yang sedang
dikomentarinya. Sekarang perhatikan pertanyaannya, “…Penghalang apakah yang ada di
sana selain negara Roma ~ yang kejatuhannya dengan diceraiberaikannya menjadi
10 kerajaan ~ akan memperkenalkan
Antikristus di atas puing-puingnya sendiri? Setelah itu, akan dinyatakanlah si
jahat.” [Tentang the Resurrection of the Flesh,
Bab 24, Ante-Nicene Fathers, Vol. 3 hal 563].
Jelaskah ini? Sangat jelas,
Saudara-saudara. Tertullian paham bahwa apa yang menghalangi manifestasi
Antikristus adalah eksistensi kerajaan Roma. Menurut dia, itulah penghalangnya.
Now, notice what Tertullian also had to
say in another place and you have the references to this if you want to check
them out. He said, “The very end of all things, threatening dreadful woes
is only retarded by…” what? “… by the continued
existence of the Roman empire.” [Apology, chapter 32 Ante-Nicene Fathers, Vol.3 pg.
43]
So what was going to happen when the
Roman empire was taken out of the way? He says, “threatening, dreadful woes” which happened when
the barbarians took over the Western Roman empire, there was no law and order,
and so they said to the bishop of Rome, “Why don’t you rule over us, and why
don’t you put down some order?”
Sekarang, perhatikan apa yang
dikatakan Tertullian
di tempat lain, dan kalian sudah memiliki referensinya, kalian bisa
mengeceknya. Dia berkata, “Akhir dari
segala sesuatu, ancaman celaka yang mengerikan
hanya diperlambat oleh…” apa? “…oleh
eksistensi kekaisaran Roma yang masih berlangsung.” [Apology, bab 32 Ante-Nicene Fathers, Vol.3 hal. 43]
Jadi apa yang akan terjadi ketika
kekaisaran Roma disingkirkan? Dia berkata, “ancaman celaka yang
mengerikan” yang terjadi ketika orang-orang Barbar mengambil alih kekaisaran
Roma Barat, dan tidak ada lagi hukum dan ketertiban, maka mereka berkata kepada
Uskup Roma, “Mengapa engkau tidak mengepalai kami, dan menerapkan
ketertiban?”
Notice what Ambrose had to say. This is
another church father. Ambrose, he says, “After the falling or decay of the Roman
empire, Antichrist shall appear.” [quoted
in Bishop Thomas Newton, Dissertations on the Prophecies, pg. 463.]
Perhatikan apa yang dikatakan Ambrose.
Ini adalah bapak gereja yang lain lagi. Ambrose berkata, “Setelah kejatuhan atau keruntuhan kekaisaran
Roma, Antikristus akan muncul.” [dikutip dalam Dissertations on the Prophecies,
hal 463. Oleh Bishop Thomas Newton].
Notice also what Chrysostom
had to say, and this is only a sampling. I have many more. I have about
3 pages of quotations from church fathers where they understood that power that
hindered, or the restrainer, as the Roman empire.
Chrysostom had to say: “When the
Roman empire is taken out of the way…” is that language from 2
Thessalonians 2? Absolutely. “….When the Roman empire is taken out of the way, then
he [the Antichrist] shall come. And naturally. For as long as the fear of this
empire lasts, no one will willingly exalt himself, but when that is dissolved…” when the empire is dissolved, “…he will attack
the anarchy and endeavor to seize upon the government of both…”
whom? “…of both man
and of God.” [Homily IV on 2 Thessalonians 2:6-9, Nicene and
Post Nicene Fathers Vol. 13, pg 389]
Interesting. That the church fathers would believe that
the restrainer was what? That the restrainer was the Roman empire.
Perhatikan juga apa yang dikatakan
Chrysostom,
dan ini hanya contoh. Saya memiliki lebih banyak lagi. Saya memiliki sekitar 3
halaman kutipan dari bapak-bapak gereja di mana mereka memahami bahwa kuasa yang menghalangi atau si
penghalang adalah kekaisaran Roma.
Chrysostom berkata, “Ketika kekaisaran Roma disingkirkan…” apakah itu bahasa dari 2 Tesalonika pasal 2? Betul sekali. “Ketika kekaisaran Roma disingkirkan, maka dia [yaitu si
Antikristus] akan muncul. Dan tentu saja. Karena selama masih ada rasa takut kepada kekaisaran itu, tidak ada yang secara sukarela meninggikan
dirinya, namun ketika itu sudah lenyap…” ketika kekaisaran itu lenyap, “… dia akan menyerang anarki itu dan berusaha
merampas kekuasaan kedua-duanya…” siapa? “…baik dari manusia maupun dari Allah.” [Homily IV on 2
Thessalonians 2:6-9, Nicene and Post Nicene Fathers Vol. 13,
hal. 389]
Menarik. Bagaimana bapak-bapak gereja meyakini bahwa si
penghalang adalah siapa? Si penghalang adalah kekaisaran Roma.
Now we understand
the reason why the apostle Paul did not identify by name the restrainer.
What if the apostle Paul had told the Thessalonians, “Oh, you know, the
restrainer is the Roman empire. That the Roman empire when it is taken out of
the way, then the Antichrist will be manifested.” What would be a problem
there? Oh, he would have trouble with the Roman empire, wouldn’t he? Because
the Roman empire would say, “You want me to be taken away? Are you promoting
the idea that the Roman empire is going to fall?” He would have been accused of
sedition against the Roman empire. And so the apostle Paul says, “You know what
is restraining.” The church fathers understood what was restraining, but he
does not identify by name the restrainer because if he did it would cause
persecution of Christians. Are you understanding the reason why? If it had been the Holy Spirit, he would have
clearly said, “The Holy Spirit is restraining.” Because that would not be a
difficult idea for the Romans to accept.
Sekarang kita memahami alasan mengapa rasul Paulus
tidak mengidentifikasi si penghalang itu dengan namanya. Seandainya rasul
Paulus berkata kepada jemaat Tesalonika, “Oh, kalian tahu, si penghalang adalah
kekaisaran Roma. Dan bila kekaisaran ini disingkirkan, maka si Antikristus akan
muncul.” Masalah apa yang akan muncul di situ? Wah, rasul Paulus akan kena
urusan dengan kekaisaran Roma, bukan? Karena kekaisaran Roma akan berkata,
“Kamu mau menyingkirkan saya? Apakah kamu mempromosikan ide bahwa kekaisaran
Roma ini akan jatuh?” Paulus akan dituduh menghasut melawan kekaisaran Roma.
Maka rasul Paulus berkata, “Kalian tahu apa yang menghalangi.” Para bapak gereja
memahami apa yang menghalangi, tetapi Paulus tidak menyebutkan nama si
penghalang karena seandainya dia berbuat demikian, itu akan menimbulkan
penganiayaan orang-orang Kristen. Apakah kalian mmengerti alasannya? Seandainya
si penghalang itu adalah Roh Kudus, Paulus akan berkata
dengan jelas, “Roh Kudus yang menghalangi.” Karena ide itu
tentunya tidak akan sulit diterima oleh orang-orang Roma.
Now I want to read you an interesting statement, actually
a couple of statements from a Roman Catholic cardinal. His name is Cardinal
Henry Edward Manning. He lived actually in the 19th century,
he converted from the Anglican community to the Roman Catholic church right
around the same time that John Henry Newman converted also from the Anglican
community to the Roman Catholic church. And I don’t believe that ~ in fact I
know that ~ Cardinal Manning really does not know the implications of what he
says in these statements, that he doesn’t understand it. But when we read it
carefully, we understand perfectly that he is writing about the removal of the
empire and he is actually saying that the Roman Catholic church is the
predicted Antichrist, even though he does not say so and he doesn’t believe
that. But notice the language. The first statement is in his book The
Temporal Power of the Vicar of Jesus Christ, in the Preface of the book
he says this, listen carefully, “Now
the abandonment of Rome…” he is speaking about Constantine moving to the east, “…the
abandonment of Rome was the…”
what? What needs to happen if you are going to be liberated? You have to
be restrained, right? So he says now, “…the
abandonment of Rome was the liberation of the pontiffs….” That is of the popes. Are you
understanding what he is saying? He
doesn’t understand what he is saying, hehehe. He doesn’t understand the
implications as they apply to 2 Thessalonians 2. Now, notice what he continues
saying, “…The
providence of God permitted a succession of irruptions…” and then he mentions several
barbarian tribes, “…Gothic, Lombard, and
Hungarian, to desolate Italy, and to efface from it every remnant of the empire…”
so what did the barbarians do? They effaced the remnant of the empire. In
other words the empire what? Fell. And then he says, “…The
pontiffs found themselves alone, the
sole fountains of order, peace, law and safety.” So who stepped into the void? The pontiffs. He continues
saying, “And
from the hour of this providential liberation…” interesting, again the word “liberation”, “…when
by a divine intervention, the chains fell off from the hands of the successor
of St. Peter…” so what
was the problem with the successor of Peter before this? He was what? He was chained. He was
restrained. But when the barbarians invaded, what happened? The bishop of Rome takes the ascendancy and
the chains fell off, he is not restrained anymore. Notice what he continues
saying, “…And from the hour of this providential liberation, when by a divine intervention, the chains
fell off from the hands of the successor of St. Peter as once before from his
own, no sovereign has ever reigned in Rome except the Vicar of Jesus Christ.” [Temporal Power of the Vicar of Jesus
Christ pg xxviii, xxix]
Is that a significant statement? That is a powerful
statement.
Sekarang saya mau membacakan suatu pernyataan yang
menarik, sebenarnya dua pernyataan dari seorang kardinal Roma Katolik. Namanya
adalah Kardinal
Henry Edward Manning. Dia hidup di abad 19, dia pindah keyakinan dari
komunitas Anglikan ke gereja Roma Katolik sekitar waktu yang sama John Henry
Newman juga pindah keyakinan dari komunitas Anglikan ke gereja Roma Katolik.
Dan saya pikir ~ bahkan saya tahu bahwa ~ Kardinal Manning
sebenarnya tidak menyadari implikasi dari apa yang dikatakannya di dalam pernyataan-pernyataan itu, dia tidak
memahaminya. Tetapi bila kita baca dengan seksama, kita akan memahami dengan
jelas bahwa dia menulis tentang disingkirkannya kekaisaran, dan sebenarnya dia
mengatakan bahwa gereja Roma Katolik itu adalah Antikristus yang diramalkan,
walaupun dia tidak berkata demikian dan dia tidak meyakini itu. Tetapi
perhatikan bahasanya. Pernyataan yang pertama ada di bukunya The
Temporal Power of the Vicar of Jesus Christ, dalam Kata Pengantar buku
ini dia berkata demikian, dengarkan baik-baik, “Nah,
penelantaran Roma…” dia
berbicara mengenai Constantine pindah ke wilayah Timur, “…penelantaran
Roma adalah…” apa? Apa yang harus terjadi jika kita akan dimerdekakan? Sebelumnya
berarti kita terkekang, bukan? Maka sekarang dia berkata, “…penelantaran Roma
adalah pemerdekaan para pontif…” yaitu para Paus. Pahamkah kalian apa yang dikatakannya?
Dia tidak menyadari apa yang dikatakannya, hehehe. Dia tidak menyadari
implikasinya sehubungan dengan aplikasinya pada 2 Tesalonika pasal 2. Nah,
perhatikan apa katanya selanjutnya, “…Kehendak Tuhan
mengizinkan penyerbuan yang berturut-turut…”
lalu dia menyebutkan beberapa suku barbar “…Gothik,
Lombard, dan Hungaria untuk menghacurkan Itali dan menghapus darinya apa pun
yang tersisa dari kekaisaran tersebut…” Jadi apa yang dilakukan orang-orang barbar? Mereka
menghapus sisa-sisa kekaisaran. Dengan kata lain, kekaisaran itu apa? Jatuh.
Kemudian dia berkata, “…Para
pontif (Paus) menyadari bahwa mereka sekarang sendirian, satu-satunya sumber
ketertiban, kedamaian, hukum dan keamanan.”
Jadi siapa yang mengisi kekosongan itu? Para pontif. Dia melanjutkan
berkata, “…Dan sejak saat pemerdekaan yang menguntungkan ini…” menarik, lagi-lagi kata “pemerdekaan”, “…ketika melalui campur
tangan ilahi, rantai yang membelenggu terlepas dari tangan-tangan penerus St.
Petrus…” Jadi apa masalah yang dihadapi
penerus St. Petrus sebelum ini? Dia diapakan? Dia terbelenggu rantai.
Dia terhalang. Tetapi ketika para barbar menginvasi, apa yang terjadi? Uskup
Roma naik takhta dan rantai belenggunya terlepas, dia tidak terhalang lagi. Perhatikan
apa yang dikatakan selanjutnya, “…Dan
sejak saat pemerdekaan yang menguntungkan ini, ketika melalui campur tangan
ilahi, rantai yang membelenggu terlepas dari tangan-tangan penerus St. Petrus
sebagaimana dulu dialami sendiri [oleh St. Petrus] tidak ada raja lain yang
pernah berkuasa lagi di Roma selain Vikar Yesus Kristus.” [Temporal Power of the Vicar of Jesus
Christ hal. xxviii, xxix]
Apakah pernyataan ini signifikan? Ini adalah
pernyataan yang sangat kuat.
Notice there is another one. This is on pages 11-13 of the
same book the Temporal Power of the Vicar of Jesus Christ, he says
this, “It…” that is the Papacy, “…waited until such a
time as God should break its bonds asunder…” so what
needed to happen? The bonds needed to be broken asunder. “…and
should liberate it from subjection to civil powers…” why could they be released from subjection to civil powers? Because
the Roman empire what? Ceased to rule. It fell. There was no longer any
emperor. And so he says, the Papacy “…waited until such a time as God should break
its bonds asunder and should liberate it from subjection to civil powers and
enthrone it in the possession of a temporal sovereignty of its own.”
So who is
the restrainer? The restrainer is the what? The Roman empire. And when the
Roman Empire was taken out of the way then the Antichrist power could fill the
void, could take the place of the empire that existed before.
Perhatikan, ada satu lagi. Ini terdapat di halaman 11-13 buku yang
sama, The
Temporal Power of the Vicar of Jesus Christ, dia berkata demikian, “Dia…” maksudnya Kepausan, “sudah menunggu hingga waktunya
Tuhan akan mematahkan belenggunya menjadi dua…” Jadi apa yang harus terjadi? Belenggunya harus dipatahkan menjadi
dua. “…dan
memerdekakannya dari keharuskan tunduk kepada kuasa sipil…” Mengapa mereka dibebaskan
dari kewajiban tunduk kepada kuasa sipil? Karena kekaisaran Roma apa? Telah
berhenti berkuasa. Tidak ada kaisar lagi. Maka Manning berkata, Kepausan “…sudah menunggu hingga waktunya
Tuhan akan mematahkan belenggunya menjadi dua dan memerdekakannya dari
keharusan tunduk kepada kekuasaan sipil, dan menempatkannya di atas
takhta dengan memiliki kerajaan dunianya sendiri.”
Jadi siapakah si penghalang? Si penghalang adalah apa? Kekaisaran
Roma. Dan pada waktu kekaisaran Roma disingkirkan, maka kuasa Antikristus bisa
mengisi kekosongannya, bisa menempati tempat kekaisaran yang eksis sebelumnya.
Now, let
me ask you, was there a specific time set apart for this? Absolutely. Is there
a prophecy that says exactly when this power would rise and when this power
would fall? Do you remember we studied about the Little Horn how long was the
Little Horn going to rule? “Time, times, and a dividing of time”. Revelation chapter 13 says actually he will rule 42 months. Revelation
chapter 12 says that this power would rule 1260 days which are years. So was
there a time, specific when this power was going to manifest itself?
Absolutely.
Sekarang, coba saya tanya, apakah ada waktu yang khusus yang
dipisahkan untuk peristiwa ini? Betul sekali. Apakah ada nubuatan yang
menyatakan tepatnya kapan kekuasaan ini akan muncul dan kapan kekuasaan ini
akan jatuh? Apakah kalian ingat kita pernah mempelajari tentang si Tanduk
Kecil, berapa lama Tanduk Kecil ini akan berkuasa? “Satu masa, dua masa
dan setengah masa” [Daniel 7:25]. Wahyu pasal 13 berkata, sebenarnya dia akan
memerintah 42 bulan. Wahyu pasal 12 berkata bahwa kuasa ini akan memerintah
1260 hari yang berarti tahun. Jadi apakah ada waktu khusus saat kuasa ini
menyatakan dirinya? Betul sekali.
Now,
notice what the apostle Paul says next, 2 Thessalonians 2:6, he says, “And now you know what is restraining…” see once again he doesn’t identify the restrainer, he says, “…you know what is restraining that he may be
revealed…” when? “…in his own time.” Had God established a time when he
was going to be manifested? Absolutely. Daniel 7 has the chronology of when he
would be manifested. It would be when the 4th empire was broken apart, the ten
horns appeared, and then the Little Horn would be manifested. In other words
his time would come.
Nah, perhatikan apa yang dikatakan rasul Paulus
berikutnya, 2 Tesalonika 2:6, dia berkata, “Dan sekarang kamu tahu apa
yang menahan dia…. ” Lihat, sekali lagi Paulus tidak
mengidentifikasi si penghalang, dia berkata “….kamu tahu apa yang menahan dia, agar
ia boleh dinyatakan….” kapan? “….pada waktu yang telah
ditentukan baginya.” [NKJV yang diindonesiakan].
Apakah Tuhan telah menentukan waktu ketika dia
[Antikristus] itu akan dinyatakan? Betul sekali. Daniel 7 memberikan
kronologinya kapan Antikristus itu akan dinyatakan. Waktunya adalah ketika
kekaisaran yang keempat terpecah-pecah, muncul ke-10 tanduk, lalu si Tanduk
Kecil akan dinyatakan. Dengan kata lain, waktunya akan tiba.
Now, let’s go to 2 Thessalonians 2:7. Was this power
already wanting to manifest itself in the days of the apostle Paul? Absolutely. So is this some future Antichrist
who is going to sit in the rebuilt Jerusalem temple? Absolutely not. Because it
was already wanting to manifest its power in the days of Paul. So it already
existed, the spirit of it existed in the days of Paul. Now, notice 2
Thessalonians 2:7, he is going to give a new name to this system. He says, “7For the mystery of…” what? “….of lawlessness is already at work…” Did you notice that previously he was called the man of
what? Sin. Here it’s called the Mistery of what? Of Lawlessness. Is this
apostasy going to have anything to do with God’s Law? Absolutely. What is sin?
Transgression of the Law, right? Interestingly enough. The two words that are
used in 2 Thessalonians 2, “sin” the man of sin, and the mystery of
“lawlessness” those are the very two words that are used in 1 John 3:4 where it
says, “sin is lawlessness”.
So this power was going to be a power that would
attack God’s Law. Now, obviously it wouldn’t be an open attack, a
blasphemous attack; it would be a camouflaged attack against God’s Law, as it
says in Daniel 7:25, he will “think to”… what? “…
to change God’s Law”.
In that way he would attack God’s holy Law.
Nah, marilah ke 2 Tesalonika 2:7. Apakah kuasa ini
maunya sudah menyatakan dirinya di zaman rasul Paulus? Betul sekali. Jadi
apakah ini Antikristus di masa mendatang yang akan duduk di Bait Suci Yerusalem
yang akan dibangun kembali? Tentu saja tidak. Karena dia sudah mau menyatakan
kuasanya di zaman rasul Paulus. Jadi dia sudah ada, semangatnya sudah ada sejak
zaman Paulus. Sekarang, perhatikan 2 Tesalonika 2:7, Paulus akan memberikan
nama baru kepada sistem ini, dia berkata, “Karena misteri ….” apa? “….pelanggaran
hukum telah mulai bekerja…”
Apakah kalian perhatikan bahwa dia tadi
disebut Manusia apa? Dosa. Di sini dia disebut Misteri apa? Pelanggaran hukum.
Jadi apakah kemurtadan ini ada kaitannya dengan Hukum Allah? Betul sekali. Apakah dosa itu? Pelanggaran hukum, benar?
Cukup menarik. Kedua kata yang dipakai di 2 Tesalonika pasal 2, “dosa” dari
Manusia Dosa, dan “Misteri Pelanggaran hukum”, ini adalah kedua kata yang dipakai di 1 Yohanes 3:4 di mana dikatakan
“Dosa adalah pelanggaran hukum.”
Jadi kuasa ini akan merupakan kuasa yang menyerang Hukum Allah.
Nah, tentu saja serangan itu tidak terang-terangan secara terbuka, atau
serangan menghujat; melainkan serangan kepada Hukum Allah ini adalah serangan
yang tersamar, sebagaimana dikatakan di Daniel 7:25. Dia akan “berusaha untuk….” apa? “….mengubah waktu dan hukum…” Dengan
cara itulah dia akan menyerang Hukum Allah yang suci.
And so it says, “7For the mystery of
lawlessness is already at work…” the apostle Paul says. Even in his
days,
“….only he….” listen carefully
“…only he who now….” what? “….who now restrains, will do
so until he is taken out of the way….” And Christians they say, “See once again ‘he’ means a
person or an individual, because it says very clearly here, it says, ‘he who now restrains… until he is
taken out of the way’”.
Actually it’s a very weak argument to say that the word “he” that the personal
pronoun “he” means that it is an individual or a person. Because I want you to
notice that in Romans 13, that the Roman empire is referred to with a personal
pronoun masculine also. Notice Romans 13:4, speaking about the Roman empire,
and notice what he says. Not speaking about a specific ruler of the Roman
empire, he says, “For
he is…”
what? “…God's minister to you
for good. But if you do evil, be afraid; for he
does not bear the sword in vain; for he is
God's minister, an avenger to execute
wrath on him who practices evil.” Now, if you read the contexts of those verses, it’s
talking about the rulers and the magistrates of Rome. It’s not talking about a
specific magistrate or specific emperor. It’s simply saying that the Roman
empire is meant to keep the peace and to
keep civil order. And notice that three times in this passage the personal pronoun
masculine singular “he” is used to describe the Roman empire. So if the “he”
here can refer to the Roman empire, then why can’t the restrainer who is
referred to with the personal pronoun “he” refer also to the Roman empire?
Are you understanding my point?
Maka dikatakan, “Karena misteri pelanggaran hukum telah mulai bekerja….” kata
rasul Paulus. Bahkan di zamannya, “….hanya saja, dia….” dengarkan baik-baik “….hanya saja, dia yang sekarang masih…” apa? “….yang sekarang
masih menahan, akan terus melakukannya,
hingga dia itu disingkirkan.”[NKJV yang diindonesiakan].
Dan orang-orang Kristen berkata, “Lihat, sekali
lagi, ‘dia’ kan berarti seseorang atau individu, karena sangat jelas dikatakan
di sini, ‘dia yang sekarang masih menahan… hingga dia itu disingkirkan.’” Sebenarnya
ini adalah argumentasi yang sangat lemah mengatakan bahwa kata “dia”, kata
ganti orang ketiga tunggal “dia” berarti itu adalah seorang individu atau
manusia. Karena saya mau kalian perhatikan di Roma pasal 13, bahwa kekaisaran
Roma disebut dengan kata ganti orang ketiga tunggal maskulin juga. Perhatikan
Roma 13:4, berbicara mengenai kekaisaran Roma, dan perhatikan apa katanya. Ini
tidak berbicara mengenai seorang pemimpin tertentu dalam kekaisaran Roma, perhatikan
apa katanya, “Karena dia [pemerintah] adalah…” apa? “…hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika
engkau berbuat jahat, takutlah; karena dia
tidak percuma menyandang pedang. Karena dia
adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat
jahat.”[NKJV yang diindonesiakan]. Nah,
jika kalian membaca konteks ayat-ayat itu, ayat-ayat itu berbicara mengenai
para kepala dan pemimpin Roma, tidak berbicara mengenai seorang kaisar atau
pemimpin yang khusus. Ayat itu hanya berkata bahwa kekaisaran Roma bertugas
untuk menjaga kedamaian, dan ketertiban sipil. Perhatikan tiga
kali dalam ayat ini kata ganti orang ketiga tunggal maskulin “dia” dipakai
untuk menyebut kekaisaran Roma. Jadi jika “dia” di sini bisa mengacu kepada
kekaisaran Roma, mengapa si penghalang yang disebut dengan kata ganti orang
ketiga “dia” tidak bisa mengacu kepada kekaisaran Roma? Apakah kalian memahami poin saja?
Now, do you know that the Bible teaches, that this power
was not only going to rule in the past, but this power is also going to rule in
the future. The Bible says that at the
end of its first stage that it would receive a deadly wound. But then its
deadly wound would be what? It’s deadly wound would be healed.
Now, let’s read once again 2 Thessalonians 2:7 and then
we’ll come to this aspect of the healing of the deadly wound, just for a few
moments. Verse 7 says, “7For
the mystery of lawlessness is already at work; only he who now restrains will do so until he is…” what? What does that expression indicate? “…taken out of the way”. Is that a case that he says, “Oh,
okay, I am just going to move, and you just move in.” No! Somebody is what? Taking him out of the
way! Who were the ones who took the Roman empire out of the way? A barbarian
invasions took the empire out of the way. And the barbarian invasions came
because Constantine moved the capital of the empire to the east, and as a
result the western Roman empire was greatly weakened.
Nah, tahukah kalian bahwa Alkitab mengajar bahwa
kuasa ini bukan saja berkuasa di masa lampau, tetapi kuasa ini juga akan
berkuasa di masa depan. Alkitab berkata bahwa pada akhir tahap kekuasaannya
yang pertama, dia akan menerima luka yang mematikan. Tetapi kemudian luka yang
mematikan ini akan apa? Akan disembuhkan.
Sekarang, marilah kita baca lagi 2 Tesalonika 2:7
lalu kita akan tiba pada aspek kesembuhan luka yang mematikan ini, sebentar
saja. Ayat 7 berkata, “Karena misteri pelanggaran hukum telah mulai bekerja, hanya saja, dia yang sekarang masih menahan, akan terus melakukannya, hingga dia itu….” apa?
Apa yang diindikasikan ungkapan itu? “….disingkirkan.” [NKJV yang diindonesiakan]. Apakah ini suatu kasus di mana dia
berkata, “Oh, oke, aku akan pindah saja, dan kamu boleh mengambil tempatku”?
Tidak! Ada yang melakukan apa? Menyingkirkan dia pergi! Siapakah orang-orang
yang menyingkirkan kekaisaran Roma pergi? Invasi suku-suku barbar menyingkirkan
kekaisaran itu. Dan invasi barbar itu datang karena Constantine memindahkan
ibukota kekaisaran ke timur, dan sebagai akibatnya, kekaisaran Roma Barat
menjadi lemah.
Now I’ve mentioned that this power’s strength is going to
be seen again. In other words, its deadly wound which it received in 1798 when
the pope was taken prisoner and he died in exile in France, he is going to be
healed from that wound and he is going to rule again.
Now let me read you a very significant statement that was
written by Malachi Martin. Now let me explain who Malachi Martin was. He
was a Jesuit Roman Catholic priest, he died a few years ago, he was also an
exorcist. And he wrote a very famous book called the Keys of this Blood. This
statement in Christianity today is a very interesting statement. You know, the
Papacy lost its power in 1798 which was the culmination of the French
revolution. The French revolution began in 1789 and it continued till 1798. The
pope taken prisoner was the climax of the spirit of the French revolution.
That’s when the Papacy lost its ability to use the civil powers of the world to
accomplish its purposes.
Notice what Malachi Martin has to say here in Christianity
Today, November 21, 1986. He says, “For 1500 years and more, Rome…” he means the Papacy, “… Rome had kept as strong a hand as possible in each local
community around the wide world…” What had the Papacy done according to him for 1500 years and
more? It had kept as strong a hand as possible in each local community around
the world. And then he says this, “…By and large and admitting some
exceptions, that had been the Roman view….” What had been the Roman view? It had kept as strong a
hand as possible in each local community around the whole world. That was the
Roman view. Now notice, “… By and large and admitting
some exceptions, that had been the Roman view until 200 years of inactivity had
been…” what? “…
imposed upon the Papacy by…”
whom? “…by
the major secular powers of the world.” Was this power restrained again? After it received the
deadly wound, was it restrained again? Who restrained it? The major what?
Secular powers of the world.
Nah, saya sudah menyinggung bahwa kekuatan
kekuasaan ini akan muncul lagi. Dengan kata lain, luka yang mematikan yang
diterimanya di 1798 ketika Paus ditangkap dan kemudian meninggal di
pengasingan di Perancis, akan disembuhkan. Dia akan sembuh dari luka itu dan dia akan
berkuasa lagi.
Sekarang saya akan membacakan suatu pernyataan yang
signifikan yang ditulis oleh Malachi Martin. Izinkan saya menjelaskan
siapa Malachi Martin ini. Dia adalah seorang imam Jesuit Roma Katolik, dia
meninggal beberapa tahun yang lalu, dia juga seorang pengusir setan. Dan dia
menulis buku yang sangat terkenal berjudul The Keys of this Blood. Di dunia
Kristen dewasa ini, pernyataan itu dianggap sangat penting. Kalian tahu,
Kepausan kehilangan kuasanya di 1798, yang merupakan kulminasi Revolusi
Perancis. Revolusi Perancis mulai tahun
1789 dan berlanjut hingga 1798. Paus ditangkap sebagai klimaks dari semangat
revolusi Perancis ini. Saat itulah Kepausan kehilangan kemampuannya menggunakan
kekuasaan sipil dunia untuk melaksanakan tujuan-tujuannya. Perhatikan apa yang
dikatakan Malachi Martin di sini di Christian Today, terbitan November 21,
1986. Dia berkata, “Selama 1500 tahun lebih, Roma…” maksudnya
Kepausan, “… Roma
telah mempertahankan kekuasaannya sekuat mungkin dalam setiap komunitas lokal
di seluruh dunia…” Apa yang
telah dilakukan Kepausan menurut Malachi Martin selama 1500 tahun lebih?
Kepausan telah mempertahankan kekuasaannya sekuat mungkin dalam setiap
komunitas lokal di seluruh dunia. Lalu dia berkata demikian, “Secara
umum ~ tetapi dengan mengakui
adanya beberapa perkecualian ~ itulah pandangan Roma…” Bagaimana pandangan Roma? Mempertahankan
kekuasaannya sekuat mungkin dalam setiap komunitas lokal di seluruh dunia.
Itulah pandangan Roma. Sekarang perhatikan, “…Secara
umum ~ tetapi dengan mengakui
adanya beberapa perkecualian ~ itulah pandangan Roma hingga selama 200 tahun
ketidakaktifan telah di…” apakan? “…dipaksakan
atas Kepausan oleh…” siapa? “…oleh
kekuasaan-kekuasan sekuler yang berpengaruh di dunia.” Apakah kekuasan itu terkekang lagi? Setelah dia
menerima luka yang mematikan, apakah dia terkekang lagi? Siapa yang
mengekangnya? Apa yang berpengaruh? Kekuasaan-kekuasaan sekuler di dunia.
Now, let me ask you, in order for its wound to be healed, what must
happen? It must be able once again to rule the secular powers of the world.
Are you with me? In other words it must be able to use the states of the world
to accomplish its purposes
Now, the interesting thing is this. This is being written
in 1986, and he is saying that 200 years up to that point of inactivity have
been imposed upon the Papacy. So let’s go back from 1986 two hundred years,
because that’s the period of inactivity according to him, imposed by the major
secular powers of the world. You go back and where does that take you? It takes
you back to 1786. And that’s very near to what? To the period of the deadly
wound and the French revolution.
So may I ask you,
what was it that took away the power from the Roman Catholic Papacy according
to this Roman Catholic theologian? It
was the French revolution and when the Pope was taken captive to France. He
says, since then the major secular
powers of the world have imposed upon this system, what? Inactivity.
Nah, coba saya tanya, agar lukanya sembuh apa yang harus terjadi? Sekali lagi
dia harus bisa menguasai kekuasaan sekuler dunia. Apakah kalian
bisa mengikuti? Dengan kata lain, dia harus mampu menggunakan
pemerintahan-pemerintahan dunia untuk mencapai tujuannya.
Nah, yang menarik adalah ini. Pernyataan ini
ditulis di tahun 1986, dan Malachi Martin berkata bahwa 200 tahun
ketidakaktifan telah dipaksakan atas Kepausan. Jadi, marilah kita mundur dari
1986 dua ratus tahun, karena itulah masa ketidakaktifan Kepausan menurut
Malachi Martin, yang dipaksakan oleh kekuasaan sekuler yang berpengaruh di
dunia. Kita mundur 200 tahun dan kita tiba di mana? Itu membawa kita ke tahun
1786, dan itu adalah tahun yang sangat dekat kepada apa? Kepada periode luka
yang mematikan dan revolusi Perancis.
Maka, izinkan saya bertanya, apakah yang telah
merampas kekuasaan Kepausan Roma Katolik, menurut theolog Roma Katolik ini?
Yang merampas adalah revolusi Perancis, ketika Paus ditangkap dan dibawa ke
Perancis. Malachi Martin berkata, sejak itu, kekuasaan sekuler yang berpengaruh
di dunia memaksakan apa atas sistem itu? Ketidakaktifan.
Now, let me read you a statement from Ellen White. This is
an amazing statement. It’s found in Great Controversy pg 564. She says that that restraint is going
to be removed. This is what she says, “Let the restraints…” notice the terminology, “Let the restraints now imposed by secular governments be
removed and Rome be reinstated in her former power, and there would speedily be
a revival of her tyranny and persecution.”
Are you understanding that thing? It’s a powerful
statement. What she is saying is, that the Papacy has a deadly wound. She says
that it needs to be reinstated and there would speedily be a revival. In order
to have a revival it has to be what? Inactive. And what is it that would lead
to her revival? The taking away of the what? Of the restraints imposed by what?
By the secular governments of the world.
Sekarang, izinkan saya membacakan pernyataan dari
Ellen White. Ini adalah pernyataan yang mengagumkan. Ini ada di The Great
Controversy, hal. 564. Ellen White berkata bahwa pengekangan itu akan
diangkat. Inilah yang dikatakannya,
“Jika pengekangan…” perhatian
terminologinya, “…Jika pengekangan yang sekarang dipaksakan
oleh pemerintahan-pemerintahan sekuler, diangkat, dan Roma dikembalikan ke kekuasaannya yang semula, maka
dengan cepat sekali tirani dan penganiayaan olehnya akan muncul kembali.”
Apakah kalian memahami hal itu? Ini adalah
pernyataan yang sangat mantap. Apa yang dikatakan Ellen White adalah bahwa
Kepausan telah menerima luka yang mematikan. Dia berkata bahwa Kepausan akan
dikembalikan ke kekuasaannya dan segera akan terjadi kebangkitannya. Supaya
terjadi kebangkitan, sebelumnya berarti dia sedang apa? Sedang tidak aktif. Dan
apakah yang akan menyebabkan dia bangkit? Diangkatnya apa? Diangkatnya
pengekangan yang dipaksakan oleh siapa? Oleh pemerintahan-pemerintahan sekuler
dunia.
In Great Controversy page 581 she says this, “Rome is aiming to reestablish
her power…” You can’t reestablish something that
wasn’t established first. She is aiming to reestablish her power “…to recover her lost supremacy…” and then she says how it is going to
happen, “…Let the principle once be
established in the United States that the Church may employ or control the
power of the state, that religious observances may be enforced by secular laws;
in short that the authority of church and state is to dominate the conscience,
and the triumph of Rome in this country is assured.”
Di Great Controversy hal 581, Ellen White
berkata demikian, “Roma sedang bekerja untuk mengembalikan
kekuasaannya…” Kita tidak
bisa mengembalikan sesuatu yang sebelumnya tidak ada. “Roma sedang
bekerja untuk mengembalikan kekuasaannya,
untuk mendapatkan kembali supremasinya yang hilang…” lalu Ellen White berkata bagaimana hal itu akan
terjadi, “…Jika satu kali prinsip itu ditegakkan di Amerika Serikat bahwa
Gereja boleh menggunakan atau mengendalikan kekuasaan pemerintah, bahwa ibadah
keagamaan boleh dipaksakan oleh hukum-hukum sekuler, pendeknya yang berwewenang
dari Gereja dan Negara akan mendominasi hati nurani manusia, maka kemenangan
Roma di negara ini telah terjamin.”
Now, let me read you a statement from a reformed
theologian. He is actually quoting Ayn Rand. And this woman was a novelist, a
philosopher, a playwright, a screenwriter, a multitalented person, and notice
what she said all the way back in 1967. “The Catholic Church has never given up the hope to reestablish
the mediaeval union of Church and State with a global state and a global
theocracy, as its ultimate goal. The Roman Church-State is a hybrid, a monster
of ecclesiastical and political power. It’s political thought is totalitarian,
and whenever it has had the opportunity to apply its principles, the result has
been bloody repression. If during the last 30 years it has softened its
assertions of full supreme and irresponsible power, and has murdered fewer
people than before, such changes in behavior are not due to a change in its
ideas, but to a change in its circumstances.” What are those
circumstances? It is restrained by the secular powers of the world. The
governments do not allow her to lord it over them like in the Middle Ages. She
continues saying “The
Roman church state in the 20th century however, is an institution
recovering from a mortal wound….” And then she says this, “If and when…” I would take away the
”if” because it’s a matter of “when”. But she says, “…if and when it regains its
full power and authority, it will impose a regime more sinister than any the
planet has yet seen.”
Nah, saya akan membacakan suatu pernyataan dari seorang
theolog yang telah mengalami reformasi. Dia mengutip Ayn Rand. Perempuan ini adalah
seorang novelis, filosofis, penulis drama, penulis skenario, seorang
multi-talenta, dan perhatikan apa katanya jauh di tahun 1967. “Gereja
Katolik tidak pernah berhenti berharap untuk menghidupkan kembali persatuan
antara Gereja dengan Pemerintah ala abad pertengahan, tujuan akhirnya adalah
membentuk suatu pemerintahan global dengan theokrasi global. Gabungan
Gereja-Pemerintah model Roma adalah suatu produk campuran, suatu kekuasaan
raksasa gabungan gereja dengan politik. Secara politis fahamnya adalah
totaliter [= rakyat
tidak punya hak azasi, negara yang menentukan semuanya], dan kapan saja dia
mendapat kesempatan untuk memberlakukan prinsipnya, hasilnya adalah represi
yang berdarah. Jika selama 30 tahun terakhir, dia telah melunakkan tuntutannya untuk
memperoleh kekuasaan tertinggi yang penuh dan
merajalela, dan telah mengurangi jumlah manusia yang dibunuhnya
dibandingkan sebelumnya, maka perubahan dalam sikapnya ini bukanlah karena
konsepnya telah berubah, melainkan karena kondisi yang telah berubah.” Kondisi
apa itu? Dia telah dikekang oleh kuasa sekuler dunia. Pemerintahan-pemerintahan
dunia tidak mengizinkan dia merajalela di atas mereka seperti ketika zaman abad
Pertengahan. Ayn Rand melanjutkan berkata, “Akan
tetapi kondisi Gereja Roma di abad 20 adalah suatu institusi yang sembuh dari
luka yang mematikan…” Lalu dia
berkata demikian, “Jika dan bila…” andai saya,
saya akan menghapus kata “jika” karena ini hanya masalah “bila”, tetapi Ayn
Rand berkata, “…Jika dan bila dia mendapatkan kembali
kekuasaan dan wewenangnya yang penuh, dia akan memaksa memberlakukan suatu
rejim yang lebih menyeramkan daripada apa yang pernah dilihat oleh planet bumi
ini.”
Is the restraint going to be removed? Absolutely. What was
the restraint in the times of the apostle Paul? The secular power was ruling
and the religious power was bound. What happened when the secular power was
removed? The chains fell off.
In 1798 what happened? The cuffs were put back on by the civil powers of the world.
When will the cuffs fall off again? When the secular
powers of the world step back and they say, “We’ll do as you say what we are
supposed to do.” It’s that simple.
Apakah pengekangnya akan diangkat? Betul sekali.
Apakah yang mengekangnya di zaman rasul
Paulus? Yang berkuasa adalah kekuasaan
sekuler, sehingga kekuasaan agamis terkekang.
Apa yang terjadi ketika kekuasaan sekuler diangkat?
Rantai belenggunya lepas.
Di tahun 1798 apa yang terjadi? Rantai belenggunya
dipasang kembali oleh kekuasaan sipil di dunia.
Kapan rantai belenggu ini akan terlepas lagi? Pada
waktu kekuasaan sekuler dunia mundur dan berkata, “Kami akan melakukan
kehendakmu, apa pun yang harus kami lakukan.” Sesederhana itu.
Now, the Bible tells us what this final controversy is
about. This is the Man of Sin, this is the Mystery of Lawlessness. The end-time
controversy is going to have to do with God’s holy Law. That’s why Revelation 12:17 ~ a very famous verse in
Adventist circles ~ says, “And the dragon was enraged with the
woman, and he went to make war with the rest of her offspring, who….” what? “….who
keep the commandments of God and have the testimony of Jesus Christ.”
Satan hates those who keep the commandments. And so does
the Man of Sin who is the representative of the Mystery of Lawlessness. Who
claims to have had the power to change
God’s holy Law? Can any human being change God’s holy Law? Absolutely not.
Nah, Alkitab mengatakan kepada kita, pertentangan
terakhir ini mengenai apa. Ini adalah si Manusia Dosa, ini adalah Misteri
Pelanggaran Hukum. Pertentangan akhir zaman akan berkaitan dengan Hukum Tuhan
yang kudus. Itulah mengapa Wahyu 12:17 ~ ayat yang terkenal di kalangan
Advent ~ berkata, “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi
keturunannya yang sisa, yang….” apa? “….yang memelihara
perintah-perintah Allah dan memiliki kesaksian Yesus Kristus.” [NKJV yang diindonesiakan]
Setan membenci mereka yang memelihara
perintah Allah. Begitu juga si Manusia Dosa yang mewakili Misteri
Pelanggaran Hukum. Siapa yang mengklaim memiliki kuasa untuk mengubah Hukum
Tuhan yang kudus? Bisakah manusia mana pun mengubah Hukum Tuhan yang kudus?
Tentu saja tidak.
By the
way, most of the attacks on God’s Law is an attack on the first table of the
Law.
· The Bible says that this power is
going to sit in the temple of God claiming himself to be god. Is he breaking
the first commandment “Thou shalt have no other gods before Me?”
· Is he going to raise an image and
command everyone to worship the image? Does that involve the second
commandment? “Thou shalt not make unto
thee any graven image”? Absolutely.
· How about the 3rd
commandment? “Don’t take the name of the Lord your God in vain.” Does this
power blaspheme the name of God by claiming to exercise the power and
prerogatives of God? Yes.
· Is this power a power that attacks
God’s holy Sabbath by claiming to have changed Sabbath to Sunday? Yes.
In other words the final attack is against the first table
of God’s holy Law. Primarily.
Not primarily against the second table of the Law.
Ketahuilah, kebanyakan serangan atas Hukum Tuhan
adalah pada tablet/loh hukum yang pertama.
· Alkitab
berkata bahwa kuasa ini akan duduk di Bait Allah, menyatakan dirinya sebagai
allah. Apakah dia melanggar hukum yang pertama “Jangan ada padamu allah lain di
hadapanKu”?
· Apakah dia
akan mendirikan suatu patung dan menyuruh semua orang menyembah patung itu?
Apakah itu melibatkan hukum yang kedua, “Jangan membuat bagimu patung”? Betul
sekali.
· Bagaimana
dengan hukum ketiga, “Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu,
dengan sembarangan”? Apakah kuasa ini menghujat nama Tuhan dengan
mengklaim mengerjakan kuasa dan prerogatif milik Tuhan saja? Ya!
· Apakah
kuasa ini menyerang hari Sabat Tuhan yang kudus dengan mengganti Sabat ke hari
Minggu? Ya.
Dengan kata lain, serangan terakhir
adalah terhadap tablet/loh hukum yang pertama, dari Hukum Tuhan yang kudus.
Secara primer. Secara tidak primer, juga terhadap tablet/loh hukum yang kedua.
Now the Bible predicts amazing things that are going to
happen in the future. Once this power regains its authority and regains its throne, as Ayn Rand said, it
would “establish
a regime more sinister than any the planet has yet seen.”
And it is going to do it not only
through force, but through deception.
Nah, Alkitab menubuatkan hal-hal yang mengagumkan
yang akan terjadi di kemudian hari. Satu kali kekuasaan ini mendapatkan
wewenangnya kembali dan menaiki takhtanya lagi, maka seperti yang dikatakan Ayn
Rand, dia “akan memaksa memberlakukan
suatu rejim yang lebih menyeramkan daripada apa yang pernah dilihat oleh planet
bumi ini.” Dan dia tidak hanya akan memberlakukannya dengan pemaksaan kekuatannya,
tetapi juga melalui penipuan.
Let’s continue our study in 2 Thessalonions 2:9. It says
here, “The coming…” do you know what that word is “coming” there? It’s the
word παρουσία [parousia].
Is the Antichrist also going to have his παρουσία [parousia]? Is it going to be before the παρουσία [parousia] of Christ? Absolutely! There is going to be a counterfeit παρουσία [parousia] by the Antichrist. The same word is used as we studied before. And so
it says, “…the coming of the lawless one….” notice, once again the emphasis on
lawless.
“….
the coming of the lawless
one is according to the working of….”
whom? “… of Satan, with all
power, signs, and…” what? “….and lying wonders….”
Are all miracles from God?
You know I was once talking to an individual who belongs
to a charismatic church.
And he says, “You Adventists got half the truth but we got
the Spirit.”
And I said, “We’ve got the Truth but you don’t have the
Spirit.”
And he said, “What do you mean?”
I said, “The Bible says we are supposed to worship God in
Spirit and in Truth. We cannot worship God in the Spirit without the Truth and
we cannot worship God in Truth without the Spirit. They have to go together.”
He said, “Well, we have signs and wonders. We have
miracles and we speak in tongues. And we have healings and all these things.”
I said, “So does the Devil.”
Mari
kita lanjutkan pelajaran kita di 2 Tesalonika 2:9. Dikatakan di sana “Kedatangan….” tahukah kalian apa kata “kedatangan” di
sana? Itu adalah kata παρουσία [parousia]. Apakah Antikristus juga akan mengalami παρουσία [parousia]-nya? Apakah kedatangannya itu
akan terjadi sebelum παρουσία [parousia]-nya
Kristus? Betul sekali. Nanti akan terjadi παρουσία [parousia]
yang palsu oleh si Antikristus. Kata yang sama yang dipakai, seperti yang telah
kita pelajari sebelum ini. Maka dikatakan “….Kedatangan si pelanggar
hukum itu….” perhatikan, sekali lagi penekanannya ada pada pelanggaran hukum. “….Kedatangan si pelanggar hukum itu adalah sesuai pekerjaan…. ” siapa? “…. Iblis, dengan segala kuasa, tanda-tanda dan….” apa? “….
mujizat-mujizat palsu.”[NKJV yang
diindonesiakan].
Apakah semua mujizat itu berasal dari
Tuhan?
Kalian tahu, suatu kali saya pernah
berbicara dengan seseorang yang berasal dari gereja karismatik.
Dan dia berkata, “Kalian orang Advent
hanya memiliki setengah kebenaran, tetapi kami memiliki Roh.”
Dan saya berkata, “Kami memiliki
Kebenarannya, tetapi kalian tidak memiliki Roh.”
Dan dia berkata, “Apa maksudmu?”
Saya berkata, “Alkitab berkata kita
harus menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran. Kita tidak mungkin bisa
menyembah Tuhan dalam Roh tanpa Kebenaran, dan kita tidak dapat menyembah Tuhan
dalam Kebenaran tanpa Roh. Keduanya harus jalan bersama-sama.”
Dia berkata, “Nah, pada kami ada
tanda-tanda dan keajaiban, ada mujizat, dan kami berbicara dalam bahasa lidah.
Dan pada kami ada penyembuhan dan semua hal itu.”
Saya berkata, “Begitu juga Iblis.”
In fact let’s continue reading here. Don’t depend on signs and wonders and
miracles because the Devil can counterfeit the genuine. Notice what we
find in Acts 2:22. This is speaking about the miracles that were performed by Jesus. Now you’ll notice three words
that we have just read in 2 Thessalonians 2:9
it says the Antichrist will come with “power, signs, and lying wonders.
Now there is only one other verse in
the Bible that uses those three identical words, they are not translated the
same but they are the same three words, and they refer to the miracles that
Christ performed. Acts 2:22: “…Men
of Israel, hear these words: Jesus of Nazareth, a Man attested by God to you by
miracles, wonders, and signs…” those are the identical three words,
“….which God did through Him in your midst, as you yourselves also know
---“
Baiklah, mari kita lanjutkan membaca di sini. Jangan bersandar pada
tanda-tanda dan keajaiban dan mujizat karena Iblis akan memalsukan yang asli.
Perhatikan apa yang kita temukan di Kisah 2:22. Ini berbicara mengenai
keajaiban yang dilakukan oleh Yesus. Sekarang kalian akan memperhatikan tiga
patah kata yang baru kita baca di 2 Tesalonika 2:9, dikatakan bahwa Antikristus
akan datang “dengan segala kuasa, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu.”
Nah, di dalam Alkitab hanya ada satu ayat yang
memakai ketiga kata yang sama itu, mereka tidak diterjemahkan persis namun
mereka adalah tiga kata yang sama, dan kata-kata itu mengacu kepada
mujizat-mujizat yang dilakukan Kristus.
Kisah 2:22 “Hai orang-orang Israel,
dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang
yang telah dijamin kebenarannya oleh Allah
kepadamu dengan mujizat-mujizat, perbuatan-perbuatan yang menakjubkan dan tanda-tanda….” itulah
ketiga kata yang sama, “….yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan
Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu sendiri
juga tahu.”[NKJV
yang diindonesiakan].
So what is the Antichrist going to do? He is going to perform the same signs and
wonders that who performed? That Jesus Christ performed. Only the Antichrist
does it by the power of Satan according to what we have just read. Whereas
Jesus performed these things by the power of whom? By the power of God. In fact
this prophecy tells us that Satan is going
to counterfeit the second coming of Jesus Christ.
Now you say, “Where does the Bible say that?”
Go with me to Matthew chapter 24, this isn’t in your list, I added it afterwards. Matthew
24:23-27 and we’ll read this quickly. Matthew 24:23-27, this is at the very end
of the tribulation period and notice once again signs and wonders and miracles
through which the Devil is going to try and deceive people. It says there in
verse 23 "Then if anyone says to you,
'Look, here is the Christ!' or
'There!' do not believe it. 24For
false christs and false prophets will rise and show great…” what? “…signs and wonders to deceive, if possible,
even…” whom? “….even the elect. 25See, I have
told you beforehand…” Now, notice, is there going to be
someone who is going to counterfeit the second coming of Christ? Listen
carefully, verse 26 “…. 26Therefore if they say to
you, 'Look, He is in the desert!' do not go out; or 'Look, He is
in the inner rooms!' do not believe it.
27For as the lightning comes from the east and flashes to the
west, so also will the coming of the Son of Man be.”
Jadi, apa yang akan dilakukan Antikristus ini? Dia
akan melakukan tanda-tanda dan keajaiban yang sama yang dilakukan siapa? Yang
dilakukan Yesus Kristus. Hanya saja Antikristus ini melakukannya dengan kuasa Setan,
menurut apa yang baru kita baca tadi,
sementara Yesus melakukannya oleh kuasa siapa? Oleh kuasa Allah. Bahkan
nubuatan ini memberitahu kita bahwa Setan
akan memalsukan kedatangan Yesus Kristus.
Nah, kalian berkata, “Di mana di Alkitab berkata demikian?”
Marilah bersama saya ke Matius pasal 24, ini tidak
ada di daftar kalian, saya menambahkannya kemudian. Matius 24:23-27 dan kita
akan membacanya dengan cepat. Matius 24:23-27, ini adalah pada akhir-akhir masa
kesusahan besar dan perhatikan sekali lagi bagaimana Setan akan mencoba menipu
manusia melalui tanda-tanda, perbuatan-perbuatan menakjubkan dan
mujizat-mujizat. Dikatakan di sana di ayat 23, “Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: ‘Lihat, Mesias ada di
sini’, atau ‘Mesias ada di sana’, jangan kamu percaya. 24Sebab Mesias-mesias palsu dan
nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan….” apa? “….tanda-tanda yang
dahsyat dan mujizat-mujizat untuk menyesatkan,
sekiranya mungkin, bahkan….” siapa? “….bahkan orang-orang pilihan juga. 25Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.….” Sekarang,
perhatikan, apakah nanti akan ada yang memalsukan kedatangan Kristus yang
kedua? Dengarkan baik-baik, ayat 26 “….26 Jadi, apabila orang berkata
kepadamu: ‘Lihat, Ia ada di padang gurun’, janganlah kamu pergi ke situ; atau
‘Lihat, Ia ada di dalam bilik’, janganlah kamu percaya. 27 Sebab
sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai
ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.”[NKJV yang diindonesiakan].
Ellen White calls this the almost overmastering delusion.
In fact let me read you the description that she gives that she saw in vision
of how Satan is going to counterfeit the
second coming of Christ. This is in Great Controversy page 624. It’s rather long passage but it’s very
significant. She says, “As
the crowing act in the great drama of deception, Satan himself will personate
Christ. The church has long professed to look to the Saviour’s advent as the
consummation of her hopes. Now the great deceiver will make it appear that
Christ has come. In different parts of the earth, Satan will manifest himself among men
as a majestic being of dazzling brightness, resembling the description of the
Son of God given by John in the Revelation. The glory that surrounds
him is unsurpassed by anything that mortal eyes have yet beheld. The shout of triumph rings out upon the air,
‘Christ has come!’ ‘Christ has come!’…” If you believe that Jesus is
coming back to this earth to establish His kingdom here for a thousand
years, you are going to be deceived. Now notice what she continues saying, “…The people prostate
themselves in adoration before him…” these are Christians,
folks! “…while he lifts up his
hands, and pronounces a blessing upon them, as Christ blessed His disciples
when He was upon the earth. His voice is soft and subdued, yet full of melody.
In gentle compassionate tones he presents some of the same gracious heavenly
truths which the Saviour uttered; he heals the diseases of the people, and
then, in
his assumed character of Christ, he claims to have changed the Sabbath to
Sunday, and commands all to hallow the day which he has blessed. He
declares that those who persists in keeping holy the seventh day are
blaspheming his name by refusing to listen to his angels sent to them with
light and truth. This is the strong, almost overmastering delusion…”
Interesting. She is referring to 2 Thessalonians chapter
2, that’s where the language comes from. This is the strong, almost
overmastering delusion.
Ellen White menyebut ini sebagai delusi yang nyaris
menenggelamkan. Baiklah saya bacakan deskripsi yang diberikannya yang
dilihatnya dalam penglihatan, bagaimana Setan akan memalsukan kedatangan
Kristus yang kedua. Ini terdapat di Great Controversy hal 624. Ini adalah
kutipan yang cukup panjang, namun sangat signifikan. Dia berkata, “Sebagai
adegan puncak dalam drama penipuan yang besar, Setan sendiri akan menyamar
sebagai Kristus. Gereja sudah sejak lama mengaku menantikan kedatangan Sang
Juruselamat sebagai perwujudan harapannya. Sekarang, si Penipu Ulung akan
membuat seakan-akan Kristus telah datang. Di pelbagai tempat yang berbeda di bumi, Setan
akan menampilkan dirinya di antara manusia sebagai makhluk yang anggun, yang
terang benderang menyerupai deskripsi Anak Allah yang digambarkan oleh Yohanes
di kitab Wahyu. Kemuliaan yang menyelimutinya tidak tertandingi oleh
apa pun yang pernah dilihat oleh mata manusia. Teriakan kemenangan berdering di
angkasa, ‘Kristus telah datang!’ ‘Kristus telah datang!’…” Jika kita
percaya bahwa Yesus akan kembali ke dunia ini untuk mendirikan kerajaanNya di
sini selama 1000 tahun, kita akan tertipu. Sekarang, perhatikan apa kata Ellen
White selanjutnya, “…Orang-orang sujud menyembah di
hadapannya…” ini adalah orang-orang Kristen, Saudara-saudara! “…sementara
dia [Setan] mengangkat tangannya dan mengucapkan berkat ke atas mereka,
sebagaimana Kristus dulu memberkati murid-muridNya sewaktu Dia hidup di dunia.
Suaranya [suara Setan] lembut dan halus, namun merdu. Dengan nada-nada yang
lembut dan penuh kasih sayang dia menyampaikan beberapa kebenaran Surgawi yang
sama yang pernah diucapkan Sang Juruselamat; dia menyembuhkan penyakit
orang-orang, lalu sementara dia memainkan karakter Kristus, dia mengaku telah mengubah
hari Sabat ke hari Minggu, dan memerintahkan semua untuk menguduskan hari yang
telah diberkatinya. Dia menyatakan bahwa mreka yang bersikeras
memelihara kekudusan hari yang ketujuh, menghujat namanya dengan menolak
mendengarkan malaikat-malaikatnya yang dikirimkan kepada mereka dengan terang
dan kebenaran. Ini adalah delusi yang sangat kuat, yang nyaris menenggelamkan.”
Menarik. Ellen White mengacu kepada 2 Tesalonika
pasal 2, dari sanalah kata-kata itu berasal. Ini adalah delusi kuat yang nyaris
menenggelamkan.
How are God’s people going to know if this isn’t really
Christ? By two things. First we need to know how Jesus is going to come.
You know, I once heard a minister, an
Advent minister say,
“I don’t care how Jesus is coming. I only care that He is coming.” Let
me tell you, if you don’t know HOW He is coming, you’ll probably accept the
wrong “he”. Because you have to know how He is coming ~ that’s the first one ~
and secondly, you have to know what the Bible teaches.
Bagaimana umat Allah akan tahu bahwa ini bukan
benar-benar Kristus? Dengan dua hal. Pertama
kita harus tahu bagaimana cara kedatangan Yesus. Kalian tahu,
saya pernah mendengar seorang pendeta Advent berkata, “Bagi saya tidak penting
bagaimana cara Yesus datang, yang penting bagi saya Dia akan datang.” Saya
katakan kepada kalian, jika kita tidak tahu BAGAIMANA caranya Dia datang, kita
mungkin akan menerima “Dia” yang salah. Karena kita harus tahu bagaimana cara
kedatanganNya ~ itulah yang pertama ~ dan yang kedua, kita harus tahu apa yang diajarkan Alkitab.
Now, notice what she continues saying “…But
the people of God will not be misled. The
teachings of this false Christ are not in accordance with the Scriptures…” So what do we compare and where? The
Scriptures! His blessing is pronounced
upon the worshipers of the Beast and his image ~ the very class upon whom the
Bible declares that God’s unmingled wrath shall be poured out. And then she
says, not only are his teachings contrary
to the Bible but then she speaks about the manner of Christ coming, “… And furthermore, Satan is not permitted to counterfeit the
manner of Christ’s advent. The Savior has warned His people against deception
upon this point, and has clearly foretold the manner of His second coming. ‘For there shall arise false
Christs, and false prophets, and shall shew great signs and wonders; insomuch
that, if it were possible, they shall deceive the very elect. … Wherefore if
they shall say unto you, Behold, he is in the desert; go not forth: behold, he
is in the secret chambers; believe it not.
For as the lightning cometh out of the east, and shineth even unto the
west; so shall also the coming of the Son of man be.’ This coming, there is no
possibility of counterfeiting. It will be universally known, witnessed by the
whole world.”
So every eye is going to see Him simultaneously.
Don’t ask me to scientifically explain that, but the Bible says so and I believe it.
And He is not going to touch the earth, He is
going to be above the earth, and we are going to be gathered together to Him,
He said so in verse 1, not Him gathered to us. We are gathered to Him, and then
He is going to take us to His Father’s house. So if any individual comes, even if he
looks like Christ and performs miracles and walks on the earth and
speaks beautiful words like Jesus spoke, if he is walking on the earth, that is not Christ!
And we are not supposed to go out and even look.
She ends this statement by saying, “Only
those who have been diligent students of the Scriptures and who have received
the love of the truth, will be shielded from the powerful delusion that takes
the world captive. By the Bible testimony these will detect the deceiver in his
disguise.”
Nah,
perhatikan apa yang dikatakannya selanjutnya,
“… Tetapi umat Allah tidak akan tertipu. Ajaran kristus palsu ini tidak sesuai
dengan Alkitab…” Jadi dengan
apa kita membandingkannya dan di mana? Dengan Alkitab! Berkatnya diumumkannya
kepada para penyembah Binatang dan patungnya ~ justru golongan yang dinyatakan
oleh Alkitab sebagai mereka yang akan menerima curahan murka Allah yang tidak bercampur. Lalu dia berkata, bukan saja ajarannya
bertentangan dengan Alkitab, tetapi dia juga berbicara mengenai cara kedatangan
Kristus, “…Dan
lagi pula, Setan tidak diizinkan memalsu cara kedatangan Kristus. Sang
Juruselamat telah memperingatkan umatNya akan pemalsuan dalam hal ini, dan
sudah dengan jelas menubuatkan cara kedatanganNya yang kedua. ‘24Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka
akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat untuk menyesatkan, sekiranya mungkin, bahkan orang-orang pilihan juga…….26 Jadi,
apabila orang berkata kepadamu: ‘Lihat, Ia ada di padang gurun’, janganlah kamu
pergi ke situ; atau ‘Lihat, Ia ada di dalam bilik’, janganlah kamu percaya. 27
Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan
cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.” Kedatangan ini, tidak ada kemungkinan
bisa dipalsukan. Kedatangan ini akan diketahui secara universal, disaksikan
oleh seluruh dunia.”
Jadi setiap mata akan bisa melihat Yesus secara bersama-sama.
Jangan minta saya menjelaskan hal itu secara saintifik, tetapi Alkitab berkata
demikian dan saya meyakininya.
Dan Yesus tidak akan menyentuh bumi. Dia akan
berada di atas bumi, dan kita yang akan dikumpulkan dan dibawa kepadaNya, Dia yang berkata demikian di ayat 1. Bukan
Dia yang datang berkumpul dengan kita. Kita yang dikumpulkan dan dibawa
kepadaNya, lalu Dia akan membawa kita ke rumah BapaNya. Jadi siapa pun yang datang, bahkan jika penampilannya
seperti Kristus dan mengerjakan mujizat dan berjalan di atas
bumi dan mengucapkan kata-kata yang indah seperti yang pernah diucapkan Yesus, jika dia berjalan di atas bumi,
itu bukan Kristus! Dan kita bahkan tidak dibenarkan keluar dan melihatnya.
Ellen White mengakhiri pernyataannya dengan berkata, “Hanya
mereka yang adalah pelajar-pelajar Alkitab yang rajin, dan yang telah menerima
cinta akan kebenaran, akan terlindung dari delusi hebat yang menguasai dunia.
Dengan kesaksian yang ada di Alkitab inilah, penyamaran si penipu akan
terdeteksi.”
How important is it to study the Bible and
strengthen your mind with Scripture. It is a matter of life and death. And the
church has gone far astray from Scripture, justifying all kinds of practices
that are contrary to Scripture in the name of culture. It’s not culture that
dictates what we believe, and what we practice, it’s God’s holy Word that
dictates what Christians should do, and what they should speak, and where they
should go, and what they should eat, and when they should worship and how they
should worship. God has given indications on all of these things.
Betapa pentingnya mempelajari Alkitab
dan menguatkan pikiran kita dengan Alkitab. Ini adalah masalah hidup atau mati.
Dan gereja sudah menyeleweng jauh dari Alkitab, dengan membenarkan segala macam
praktek yang bertentangan dengan Alkitab atas nama kebudayaan. Bukan kebudayaan
yang menentukan apa yang kita yakini dan apa yang kita praktekkan, tapi Firman
Tuhan yang kudus yang menentukan apa yang harus dilakukan orang Kristen, apa
yang harus diucapkan, ke mana mereka harus pergi, dan apa yang harus mereka makan,
dan kapan mereka harus beribadah dan bagaimana mereka harus beribadah. Tuhan
telah memberikan penjelasan-penjelasan mengenai semua hal ini.
Now, let’s go to verse 10 as our time is
running out. 2 Thessalonians 2:10. Why are most people going to be deceived?
Listen carefully. It says that the Antichrist will come 10and with all unrighteous
deception among those who perish….” why? Listen!
“…. because…” here is the reason why they are going
to perish,
“….because they did not receive….” what? “…the love of the truth, that they might be
saved…” How important is it to know the truth, and follow the
truth? It’s a matter of life and death, folks. And where do we find truth? On CNN? There are some truth in CNN. In the
New York Times? Look, what our preachers
say? Maybe some truths. But where do we find absolute and undiluted truth? In
God’s Word. And so it says,
“…..because they did not
receive the love of the truth, that they
might be saved…” Jesus
says in John 17:17 “Sanctify
them by Your truth....” that is make them holy by Your truth, “…Your Word is truth.”
By the way the Bible also says that
God’s Law is the truth, Psalm 119:142 says “Your
righteousness is an everlasting
righteousness, And Your law is…” what? “….Your law is truth.”
Nah, marilah kita ke ayat 10 karena waktu kita
hampir habis. 2 Tesalonika 2:10. Mengapa banyak orang akan tertipu? Dengarkan
baik-baik. Dikatakan bahwa Antikristus akan datang “dengan rupa-rupa tipu daya jahat di
antara orang-orang yang harus binasa…” mengapa? Dengarkan! “….karena mereka tidak menerima untuk….” apa? “….mencintai kebenaran, agar
mereka boleh selamat.” [NKJV yang diindonesiakan]
Seberapa pentingkah mengenal kebenaran itu, dan mengikuti
kebenaran itu? Ini adalah masalah hidup atau mati, Saudara-saudara. Dan di
manakah kita bisa menemukan kebenaran? Di CNN? Ada beberapa kebenaran di CNN.
Di New York Times? Lihat, apa kata pengkhotbah-pengkhotbah kita? Mungkin
beberapa kebenaran. Tetapi di mana kita bisa menemukan kebenaran yang mutlak,
yang tidak bercampur apa pun? Di dalam Firman Tuhan. Maka dikatakan, “….karena mereka tidak menerima untuk mencintai kebenaran, agar mereka boleh selamat…”
Yesus berkata di Yohanes 17:17 “Kuduskanlah mereka melalui kebenaran-MU…”
artinya jadikan mereka kudus dengan kebenaranMu, “…firman-Mu adalah kebenaran.” [NKJV yang diindonesiakan]
Ketahuilah Alkitab juga berkata bahwa
Hukum Allah adalah kebenaran, Mazmur 119:142 berkata, “Kebenaran-Mu adalah kebenaran yang kekal, dan Taurat-Mu adalah …” apa? “….kebenaran.” [NKJV yang diindonesiakan]
And so what is the issue going to be at the end of time?
The issue is very simple. Do you obey God’s commandment because you love Him?
Are you willing even to die to be loyal to God? Not as a legalist, but as
someone who loves Jesus so much that you are not willing to bend your knee to
anyone else, to the Beast, his image or receive his mark because your love for
Jesus is number one. That is going to be the issue. Just like Shadrach, Meshach
and Abednego, for them being loyal to God and not bowing before the image which
was raised up by Nebuchadnezzar was more important than life itself. They lived
by every word that proceeds out of the mouth of God.
Jadi, apakah isunya nanti pada akhir masa? Isunya
sangat sederhana. Apakah kita patuh kepada perintah Tuhan karena kita mengasihi
Dia? Apakah kita rela bahkan untuk mati agar tetap setia kepada Tuhan? Bukan
sebagai seorang legalis, tetapi sebagai orang yang begitu mengasihi Yesus
sehingga kita tidak bersedia melipat lutut kita bagi orang lain siapa pun, bagi
Binatang itu, atau patungnya, atau menerima tandanya karena kasih kita kepada
Yesus adalah nomor satu. Itulah yang akan menjadi isunya. Sama seperti Sadrakh,
Mesakh dan Abednego, karena bagi mereka setia kepada Tuhan dan
tidak sujud kepada patung yang didirikan Nebukadnezar itu lebih penting
daripada nyawa mereka sendiri. Mereka hidup dari setiap firman yang keluar dari
mulut Tuhan. [Matius 4:4]
And now I want to end by going to verses 11 and 12. The
Bible says that because they did not receive the love of the truth that they
might be saved, something happens. It says, God will send them ~ now the Bible
attributes to God what God allows, you understand that, it is not that God is
deluding people. It is these people do not want to receive the love of the
truth, and so God says, “I am not going to force the truth on you, I will just withdraw.”
And when
God withdraws, then they are deluded. Are you understanding what this
is saying? It’s not that God deludes people or deceives people because God does
not deceive anyone, He wants everyone to be saved. And so it says, “11And for this reason God will
send them strong delusion…” in other words He will allow them to be deluded
“…that they should believe the
lie…” Now listen carefully, this is not that they should believe
a lie, the word “lie” here has the definite article “the”
lie. What lie is this referring to? According to the context, what is the lie?
The counterfeit what? The counterfeit second coming of Christ. “….that they should believe the lie…” in other words the counterfeit παρουσία [parousia]. So because they did not receive the love of the truth,
they believe the lie, and the word “lie” here is the word ψεῦδος [pseudo] which means “false”, “counterfeit”. “….that
they should believe the lie, 12that
they all may be condemned who did not…” once again the same idea
“….who did not believe…” what? “….the truth but had
pleasure in unrighteousness.”
Dan sekarang saya mau mengakhiri dengan pergi ke
ayat 11 dan 12. Alkitab berkata karena mereka tidak mau menerima untuk mencintai kebenaran supaya mereka boleh selamat, sesuatu terjadi. Dikatakan bahwa
Tuhan akan mengirimi mereka ~ nah, Alkitab sering mengatributkan kepada Tuhan
apa yang Tuhan izinkan ~ kalian mengerti itu, jadi bukan Tuhan yang menipu
manusia, tetapi manusia-manusia ini yang tidak mau menerima untuk mencintai
kebenaran, maka Tuhan berkata, “Aku tidak akan memaksakan kebenaran kepadamu,
Aku akan mengundurkan diri saja.” Dan bilamana
Tuhan mengundurkan diri, maka manusia-manusia itu tertipu oleh khayalan yang
palsu. Apakah kalian paham apa yang dikatakan di sini? Bukan
Tuhan yang memberikan khayalan palsu kepada manusia atau menipu manusia karena
Tuhan tidak mau menipu siapa pun, Tuhan ingin semua manusia boleh selamat. Maka
dikatakan, “Dan itulah sebabnya Allah mengirimi mereka khayalan palsu yang kuat…” dengan
kata lain Tuhan akan mengizinkan mereka
tertipu oleh khayalan yang palsu, “….yang menyebabkan mereka
percaya akan dusta tersebut…. ” Sekarang
dengarkan baik-baik, ini bukan agar mereka akan mempercayai suatu dusta. Kata
“dusta” di sini memiliki kata sandang tentu “the” [bah. Indonesia:
itu/tersebut], dusta itu/dusta tersebut. Dusta yang mana yang dimaksudkan di
sini? Menurut konteksnya, dusta tentang apa? Apa yang palsu? Kedatangan Kristus
yang kedua yang dipalsukan, “…yang menyebabkan mereka
percaya akan dusta tersebut…” dengan
kata lain παρουσία [parousia] yang palsu. Jadi karena mereka tidak menerima untuk
mencintai kebenaran, mereka percaya kepada dusta tersebut. Dan kata “dusta” di
sini adalah kata ψεῦδος [pseudo] yang berarti “palsu”, “tiruan” “….yang menyebabkan mereka percaya akan dusta
tersebut 12 supaya dihukum semua
orang yang tidak….” sekali lagi ide yang sama “….yang tidak percaya…” apa? “….akan kebenaran dan yang
suka pada ketidakbenaran.”[NKJV yang diindonesiakan]
Folks, the only standard in this world that we can trust
is God’s Word. Not science, not philosophies, not historians, not that they
don’t have some truth, we need to compare what they say with Scripture, but the
ultimate authority by which we test everything in this world to determine
whether it is true or false is the absolute standard of God’s holy Word. As
Jesus said as He was in the mount of temptation, the Devil used all kinds of
temptations to try and get Jesus to sin, but everytime that the Devil came to
Jesus, Jesus didn’t say, “Well, I don’t think what you’re saying is right, you
know, it doesn’t look right,” or “it doesn’t feel right”, or “it doesn’t sound
right”, that wasn’t the standard that Jesus applied. Every single time, all
three times when the Devil came, Jesus said what? “It
is written, man shall not live by bread alone, but by every word that proceeds
out of the mouth of God.”
It is my prayer that we will make the choice of living by
every word that proceeds from the mouth of God no matter what it might cost. “For what does it profit a man if he
gains the whole world and loses his soul?”
Saudara-saudara, satu-satunya standar di dunia ini
yang bisa kita andalkan adalah Firman Tuhan. Bukan sains, bukan filosofi,
bukan sejarah, bukan karena mereka tidak mengandung kebenaran, tetapi kita
harus membandingkan apa yang mereka katakan dengan Alkitab. Tetapi autoritas
tertinggi dengan mana kita menguji segala sesuatu di dunia ini untuk menentukan
apakah itu benar atau palsu, adalah mutlak Firman Tuhan yang suci
sebagai standar. Sebagaimana kata Yesus ketika Dia berada di bukit pencobaan,
Iblis memakai segala macam pencobaan untuk mencoba membuat Yesus berbuat dosa,
tetapi setiap kali Iblis datang kepada Yesus, Yesus tidak berkata, “Yah, Aku
pikir apa yang kamu katakan itu tidak benar, kamu tahu, itu kelihatannya tidak
benar,” atau “rasanya tidak benar”, atau “kedengarannya tidak benar”. Itu
bukanlah standar yang dipakai Yesus. Setiap kali, ketiga-tiga kalinya, ketika
Iblis datang, Yesus berkata apa? "Ada tertulis: Manusia
hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut
Allah." [Matius 4:4]
Semoga kita akan membuat pilihan untuk hidup setiap
hari dari setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan, apa pun harga yang harus
kita bayar. “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan
nyawanya?” [Matius 16:26]
22 10 14
No comments:
Post a Comment