HIS WAY IS IN
THE SANCTUARY
Part 2/32 - Stephen Bohr
THE SANCTUARY’S
ANGELS
Dibuka dengan doa.
I’d like to invite you to open your bibles with me to the book
of Exodus. Exodus 36:8. As we examine the Hebrew Sanctuary, one thing sticks
out, I might say, as a sore thumb, and that
is the predominance of angels in the Hebrew Sanctuary. They seem to be all over
the place. Now in Exodus 36:8 we have a description of angels that were
embroidered on the different veils that were found in the Hebrew Sanctuary. It
says there in Exodus 36:8 “Then all the gifted artisans
among them who worked on the tabernacle made ten curtains woven of fine linen,
and of blue, purple, and scarlet thread;
with artistic designs of
cherubim they made them.” Of course the cherubim
are angels. So, there were angels embroidered on the different veils in the
Hebrew Sanctuary.
Saya ingin
mengundang kalian membuka Alkitab bersama saya ke kitab Keluaran. Keluaran
36:8. Pada waktu kita mempelajari Bait Suci Yahudi, ada satu hal yang sangat
menonjol, dan itu adalah dominasi malaikat di Bait Suci Yahudi.
Malaikat-malaikat ini sepertinya ada di mana-mana. Sekarang di Keluaran 36:8
kita menjumpai deskripsi malaikat yang disulamkan pada tabir-tabir yang berbeda
yang ada di Kemah Suci Yahudi. Dikatakan di Kel 36:8 “Lalu semua seniman berbakat di
antara mereka yang membuat Kemah Suci, membuat sepuluh kain tirai dari lenan halus yang dipintal, dan dari benang
biru,
ungu, kirmizi; mereka membuatnya dengan desain kerub.”[NKJV yang diindonesiakan] Tentu
saja, kerub itu malaikat. Jadi malaikat-malaikat disulamkan pada tabir-tabir
yang berbeda di Bait Suci Yahudi.
Now the bible also tells us that on the veil between the Holy
and the Most Holy Place of the Hebrew Sanctuary there were cherubim embroidered
as well.
Notice Exodus 36:35. This is talking about the veil that devided
the Holy Place from the Most Holy Place. We talked about the Holy Place last
evening, where we find the 7 branch candlesticks, we find the table of
showbread, and we find the golden altar of incense. And then of course beyond
the veil is the Ark of the Covenant. It says there in Exodus 36:35 “And he made a veil of blue, purple, and scarlet thread, and fine woven linen; it was worked with an artistic design of cherubim.” Notice once again the idea that there were cherubim
that were embroidered on this beautiful veil between the Holy and the Most Holy
Place.
Nah, Alkitab juga
memberitahu kita bahwa pada tabir antara Bilik Suci dan Bilik Maha Suci di Kemah Suci Yahudi, juga ada
malaikat-malaikat yang disulamkan di sana.
Perhatikan
Keluaran 36:35. Ini berbicara mengenai tabir yang memisahkan Bilik Suci dari
Bilik Maha Suci. Kita sudah berbicara mengenai Bilik Suci semalam, di mana kita
temukan ke 7 kaki dian, kita temukan meja roti sajian, dan kita temukan
mezbah dupa dari emas. Dan tentu saja di belakang tabir itu adalah Tabut
Perjanjian. Dikatakan di Kel.
36:35 “Dibuatlah tabir itu dari benang biru,
ungu dan merah kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; dibuat
dengan desain kerub yang indah.” [NKJV yang diindonesiakan]. Perhatikan sekali lagi, bahwa ada kerub
yang disulamkan pada tabir yang indah ini yang terdapat di antara Bilik Suci
dan Bilik Maha Suci.
But there were two special angels in the
Sanctuary. Actually in Solomon’s Temple there were 4, there were two on the Ark
of the Covenant and there were two that were standing. In other words, four of
them surrounded the Ark which represents the throne of God.
Let’s read in Exocus 25:18-22 about these two
special cherubim that overshadowed the Ark of the Covenant. It says there in
Exodus 25:18, these are instructions given to Moses, “And you shall make two cherubim of gold; of
hammered work you shall make them at the two ends of the mercy seat.” The mercy seat was the cover of the Ark of the
Covenant.
Verse 19: “Make
one cherub at one end, and the other cherub at the other end; you shall make
the cherubim at the two ends of it of one piece with the mercy seat.” Verse 20: “And the cherubim...” this is a key detail, “And the cherubim shall stretch out their wings above...,” and now
comes the key word: “... covering the mercy seat...” which represents God’s throne, “.... with their wings, and they shall face one
another; the faces of the cherubim shall
be toward the mercy seat.”
Verse 21: “You shall put the mercy seat on the top of the
ark,...” that’s where the Shekinah came over. And it
continues saying, “... and in the ark you shall put the Testimony
that I will give you. And
there I will meet with you, and I will speak with you from above the mercy
seat, from between the two cherubim which are on the ark of the Testimony, about everything
which I will give you in commandment to the children of Israel.”
Tetapi ada dua malaikat
istimewa di dalam Kemah Suci. Sebenarnya di Bait Suci yang dibangun Salomo ada
4 malaikat istimewa, dua di atas Tabut Perjanjian dan dua berdiri di
sebelahnya. Dengan kata lain ada empat malaikat yang mengelilingi Tabut yang
adalah lambang dari takhta Allah.
Mari
baca Keluaran 25:18-22 mengenai kedua kerub istimewa ini yang menudungi Tabut
Perjanjian. Dikatakan di Kel 25:18 ~ ini adalah instruksi yang diberikan kepada
Musa: “Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas,
kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu.” Tutup
Pendamaian adalah tutup dari Tabut Perjanjian. Ayat 19: “Buatlah satu kerub pada ujung
sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; dari potongan yang sama dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah
kerub itu di atas kedua ujungnya.” Ayat 20: “Kerub-kerub itu...” ini adalah detail kuncinya, “Kerub-kerub itu harus
mengembangkan kedua sayapnya ke atas...”
sekarang kita tiba pada kata
kuncinya: “...sedang
sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu...” yang melambangkan takhta Tuhan, “...dan wajahnya saling berhadapan; dan wajah-wajah itu mengarah ke tutup
pendamaian.” Ayat 21: “Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut...” di
sanalah Shekinah turun. Dan selanjutnya dikatakan, “...dan dalam tabut itu
engkau harus menaruh Kesaksian itu [loh
hukum], yang akan Kuberikan kepadamu. Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan
engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas
tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang
akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel." [NKJV yang diindonesiakan].
And so there were these special cherubim in the
Tabernacle in the wilderness, two of them
on the Ark of the Covenant, they overshadowed or covered the mercy seat
which represented the throne of God.
Jadi
di Kemah Suci di padang gurun, ada kerub-kerub istimewa ini, dua dari mereka di
atas Tabut Perjanjian, mereka menudungi atau menutupi Tutup Pendamaian yang
melambangkan takhta Tuhan.
And
in Solomon’s Temple of course we have two additonal cherubim that were standing, which means that God’s throne
was surrounded by four. This is the reason why in Psalms 80:1 we find a
description of where God sits or where God dwells. It says there in Psalms 80:1
“Give ear, O
Shepherd of Israel, You who lead Joseph like a flock; You who dwell between the
cherubim, shine forth!” Where does God dwell? Where was His glory manifested? Between the cherubim. In other words there
were two covering cherub that overshadowed the mercy seat where the glory of
God was manifested in the Sanctuary.
Dan di Bait Suci yang dibangun Salomo tentu saja ada dua kerub tambahan yang berdiri di sana, berarti takhta Tuhan dikelilingi oleh empat kerub. Inilah mengapa di Mazmur 80:1 kita temukan deskripsi mengenai di mana Tuhan duduk atau di mana Tuhan berdiam. Dikatakan di Mazmur 80:1 “Hai gembala Israel, pasanglah telinga, Engkau yang menggiring Yusuf sebagai kawanan domba! Ya Engkau, yang berdiam di antara para kerub, tampillah bersinar” [NKJV yang diindonesiakan]. Di mana Tuhan tinggal? Di mana kemuliaanNya dinyatakan? Di antara para kerub. Dengan kata lain ada dua kerub penudung yang menutupi Tutup Pendamaian di mana kemuliaan Tuhan dinyatakan di dalam Bait Suci.
Now, inside the Ark of the Covenant were found the tables of the
law with the 10 Commandments. And the reason why these chrubim according to
Scripture were looking down towards the mercy seat, is that they were looking
down in wonder at the law of God, which is the foundation of God’s government. In fact let’s read
Deuteronomy 10:1-5 where we find in the Scripture of the 10 Commandments that were
placed inside the Ark of the Covenant.
Deuteronomy 10:1, it says there:
“At that
time the Lord said to me, ‘Hew for yourself two
tablets of stone like the first,...” Now the reason why it says “like the first” is
because the first tables of stones that had the 10 Commandments were thrown to
the ground and broken into smittherines when Israel were worshiping the golden
calf. So God tells Moses to “Get two more slabs of stones and I am going to
write the 10 Commandments on those as well.” So it says, “At that time the Lord said to me, ‘Hew for yourself two
tablets of stone like the first, and come up to Me on the mountain and make
yourself an ark of wood.” And
then God says, “And I
will write on the tablets the words that were on the first tablets, which you
broke; and you shall put them...” where? “.... you shall put them in the ark.”
Verse 3:
“So I made an ark of acacia wood, hewed two
tablets of stone like the first, and went up the mountain, having the two
tablets in my hand.” And now notice verse 4. The only thing that God
ever wrote in scripture with His own finger. It says in verse 4: “And He...” that is
God, “...
wrote on the tablets according to the first writing, the Ten Commandments,
which the Lord had spoken to you in the mountain from
the midst of the fire in the day of the assembly; and the Lord gave them to me. Then I turned and
came down from the mountain...” and now
notice, “... and...” what? “... put the tablets...” where? “... in
the ark which I had made; and there they are, just as the Lord commanded me.”
Nah, di dalam
Tabut Perjanjian ada dua loh batu hukum dengan 10 Perintah. Dan menurut
Alkitab, alasan mengapa para kerub ini pandangannya terarah ke bawah ke arah
Tutup Pendamaian adalah mereka sedang menatap dengan kagum pada hukum Allah,
yang adalah dasar dari pemerintahan Allah. Ayo kita baca Ulangan 10:1-5 di mana
kita dapati tulisan bahwa ke 10 Perintah itu ditempatkan di dalam Tabut
Perjanjian.
Ulangan
10:1, dikatakan di sana: "Pada waktu itu
berfirmanlah TUHAN kepadaku: Pahatlah dua loh batu yang serupa dengan yang
mula-mula...” Mengapa dikatakan “serupa dengan yang
mula-mula”? Karena
loh-loh batu yang pertama yang berisikan 10 Perintah, dilemparkan [oleh Musa]
ke bawah dan pecah berkeping-keping, yaitu ketika umat Israel menyembah lembu
emas. Maka Tuhan menyuruh Musa membawa dua loh batu lagi dan Tuhan berkata Dia
akan menulis ke 10 Perintah itu pada loh-loh batu itu juga. "Pada waktu itu
berfirmanlah TUHAN kepadaku: ‘Pahatlah dua loh batu yang serupa dengan yang mula-mula, naiklah kepada-Ku ke atas gunung, dan buatlah
sebuah tabut dari kayu...” Lalu Tuhan berkata, “...maka Aku akan menuliskan pada loh itu firman-firman yang ada
pada loh yang mula-mula yang telah kaupecahkan itu, kemudian letakkanlah kedua
loh...” ke mana? “...ke dalam tabut itu.” Ayat 3: “Maka aku membuat sebuah tabut dari kayu penaga dan memahat dua loh batu
yang serupa dengan yang mula-mula; kemudian aku mendaki gunung dengan kedua loh
itu di tanganku.” Dan sekarang perhatikan ayat 4.
Satu-satunya yang pernah ditulis Tuhan dengan jariNya sendiri di dalam Alkitab.
Dikatakan di ayat 4: “Dan pada loh itu Ia...” yaitu
Tuhan, “...menuliskan, sama dengan
tulisan yang mula-mula, Kesepuluh Firman yang telah diucapkan TUHAN kepadamu di
atas gunung dari tengah-tengah api pada hari kamu berkumpul; sesudah itu TUHAN
memberikannya kepadaku. Lalu aku turun kembali dari atas gunung...” sekarang perhatikan, “...dan aku...” apa?
“...meletakkan loh-loh itu...” di
mana? “...ke dalam tabut yang telah kubuat; dan di
situlah tempatnya, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadaku.”
So notice what we
find inside the Ark of the Covenant: the Tables with the 10 Commandments. And
two cherubim in the Tabernacle in the wilderness, and two additional standing,
they are looking down at the mercy seat, looking down at the Law in reverence
for the constitution of God’s
government.
Jadi perhatikan apa yang kita temukan di dalam Tabut
Perjanjian: Loh-loh batu dengan 10 Perintah. Dan dua kerub di Kemah yang di
padang gurun, dan dua kerub tambahan yang berdiri tertunduk ke arah Tutup Pendamaian, menatap ke Hukum Tuhan
sebagai penghormatan kepada konstitusi pemerintahan Tuhan.
Now in Solomon’s
Temple we also find a predominance of angels. Everywhere in the temple of
Solomon you find angels. Go to 2 Chronicles 3:7 . There were angels carved into
the walls, because Solomon’s Temple was a solid structure. It’s not made with
curtains, it’s actually made with solid materials. So, it says in 2 Chronicles
3:7: “He
also overlaid the house—the beams and doorposts, its walls and doors—with
gold...” and now
notice: “... and he carved cherubim on the walls.” In other
words, in all of the walls in the Hebrew Sanctuary you find angels there carved there onto the walls. Angels are very
important obviously in the way that God administrate the universe.
Sekarang,
di Bait Suci yang dibangun Salomo, kita juga mendapati dominasi malaikat. Di
mana-mana di dalam Bait Suci Salomo itu kita temukan malaikat. Kita ke 2
Tawarikh 3:7. Di dinding-dinding ada pahatan malaikat, karena Bait Suci Salomo
dibangun dari bahan yang padat, bukan dari tabir-tabir, melainkan dibuat dari
bahan yang padat. Jadi, di 2 Tawarikh 3:7 dikatakan: “Demikianlah ruang itu, balok-baloknya, ambang-ambangnya,
dinding-dindingnya dan pintu-pintunya disaputnya dengan emas...” dan
sekarang perhatikan, “...dan pada
dinding-dindingnya diukirkannya kerub.” Dengan kata lain, di
semua dindingnya di Bait Suci Yahudi ini
kita temukan malaikat yang dipahatkan di sana. Jelaslah bahwa malaikat
sangatlah penting sehubungan dengan cara Tuhan mengurus alam semesta.
We find angels also in the veil that devided
the Holy from the Most Holy place in the temple that was built by Solomon.
Notice 2 Chronicles 3:14. It says there:
“And he made the veil of blue, purple, crimson,
and fine linen, and wove cherubim into it.” Also in Solomon’s Temple which by the way is a
misnomer, because it was the temple built by Solomon,
we find these cherubim that covered the Ark of the Covenant.
Kita temukan malaikat
juga pada tabir-tabir yang memisahkan Bilik Suci dari Bilik Maha Suci di Bait
Suci yang dibangun Salomo. Perhatikan 2 Tawarikh 3:14, dikatakan di sana: “Kemudian ia membuat tabirnya
dari warna biru, ungu, merah kirmizi dan
lenan halus, dan kerubim ditenunkan ke atasnya.
[NKJV yang diindonesiakan]. Juga di Bait Suci Salomo ~ ini
sebenarnya adalah istilah yang salah karena Bait Suci itu dibangun oleh Salomo
~ kita temukan kerubim-kerubim yang menudungi Tabut Perjanjian.
Notice 2 Chronicles 5:7-8. We now notice the temple that was built by
Solomon. It has the same principle, angels everywhere. Angels carved on the
walls, angels on this veil between the Holy and the Most Holy place. And we are
going to notice now that there were covering cherubs as well. It says there in
2 Chronicles 5:7: “Then the priests brought in
the ark of the covenant of the Lord to its place...” this is after the temple is built, “... into the inner sanctuary of the temple, to the Most Holy Place, under...” notice, “....under the wings of the cherubim. For the cherubim spread their wings over the place of the ark, and the
cherubim overshadowed the ark and its poles.” So notice the idea that these cherubim actually
overshadowed or they covered the Ark of
the Covenant
as they were looking down in reverence towards God’s laws.
Perhatikan 2 Tawarikh 5:7-8. Sekarang kita perhatikan Bait
Suci yang dibangun Salomo. Di sini memakai prinsip yang sama, yaitu malaikat di
mana-mana. Malaikat-malaikat dipahatkan ke dinding-dinding, malaikat-malaikat
pada tabir di antara Bilik Suci dan Bilik Maha Suci. Dan sekarang kita akan
melihat bahwa kerub-kerub penudung juga ada. Dikatakan di 2 Tawarikh 5:7 “Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian TUHAN itu ke
tempatnya...” ini
setelah Bait Suci itu selesai dibangun, “...ke ruang yang paling dalam dari Bait Suci, di Bilik Maha kudus, tepat di bawah...” perhatikan, “...di bawah sayap
kerub-kerub. Oleh karena kerub-kerub itu
mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, dan kerub-kerub itu menudungi
tabut serta kayu-kayu pengusungnya dari atas.” [NKJV yang diindonesiakan].
Jadi,
perhatikan prinsip bahwa kerubim benar-benar menudungi atau menutupi Tabut
Perjanjian sementara
mereka menunduk ke bawah sebagai tanda hormat kepada Hukum Tuhan.
But there were not only cherubim in the
sanctuary, there were also 6-winged creatures, angels known as seraphim. Notice
Isaiah 6:1-2 there were lots of angels
there in the sancntuary. Notice Isaiah 6:1-2 which is another order of angels
besides the
cherubim who had 4 wings, now we find seraphim who have 6 wings. It
says there in verse 1: “In the year that King Uzziah died, I saw the
Lord sitting on a throne, high and lifted up, and the train of His robe filled the temple.” And now notice: “...Above it...” that is above the throne, “...stood seraphim; each one had six wings:
with two he covered his face...” that is in reverence for God, “…with two he covered his feet...” also a sign of reverence to God, “...and with two he flew.”
By the way, if you want to know how powerful
are the voices of these seraphim if
you’re reading there in Isaiah chapter 6 it tells us that when the seraphims
sang, “Holy, holy, holy”, the temple literally shook. In other words these are
powerful angels who have powerful vocal cords.
Tetapi di dalam Bait Suci bukan hanya ada kerubim, ada juga
makhluk bersayap 6, yaitu malaikat yang dikenal sebagai serafim. Perhatikan
Yesaya 6:1-2. Ada banyak malaikat di dalam Bait Suci. Perhatikan Yesaya 6:1-2,
di mana ada kelompok malaikat yang lain di samping kerubim yang bersayap 4, sekarang kita temukan serafim
yang bersayap 6. Dikatakan di ayat 1: “Dalam tahun matinya raja Uzia
aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung
jubah-Nya memenuhi Bait Suci...” Sekarang perhatikan, “...Di atasnya…” artinya di atas takhta, “…berdirilah para Serafim masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi
muka mereka...” sebagai tanda hormat kepada Tuhan,
“...dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka...” ini
juga sebagai tanda hormat kepada Tuhan, “...dan dua
sayap dipakai untuk terbang.” [NKJV yang diindonesiakan]
Mungkin
kalian ingin tahu sekuat apa suara para serafim ini. Jika kalian membacanya di
Yesaya pasal 6, di sana dikatakan, pada waktu para serafim bernyanyi, “Suci,
suci, suci” Bait Suci benar-benar bergetar. Dengan kata lain, ini adalah
malaikat-malaikat yang hebat,
yang memiliki pita suara yang kuat.
Now we must ask the question, who are angels?
You know there is a common theory today
running even in the Christian world and that is, that angels are spirits of the departed that come back to help those who are
still walking on planet earth. Perhaps this was popularized by a program on the
television many years ago that was called “Highway to Heaven” with Michael
Landon. Many, I see many of you saying, “Yea,
I remember that”. You know supposedly he died and then he came back to this
earth to help people on earth and he came back as an angel. The fact is the
Bible does not sustain such an idea.
Sekarang,
kita punya pertanyaan, siapakah malaikat-malaikat itu? Kalian tahu, ada suatu
teori yang umum hari ini, bahkan dianut juga oleh dunia Kristen, bahwa malaikat
adalah roh dari orang-orang yang sudah mati, yang kembali untuk membantu mereka
yang masih hidup di planet bumi. Mungkin teori ini dipopulerkan oleh suatu
program di televisi di waktu yang lampau, yang berjudul “Highway to Heaven”
yang dimainkan oleh Michael Landon. Saya lihat banyak dari antara kalian
berkata “Ya, saya ingat.” Kalian tahu, ceritanya,
dia mati lalu dia kembali ke dunia untuk membantu orang-orang di dunia, dan dia
kembali sebagai seorang malaikat. Sesungguhnya, Alkitab tidak mendukung ide
seperti ini.
The angels are a separate order of being that existed
before human beings existed. Go with me to Job 38:4-7 and what we are
studying is extremely important, we are
going to study later on about the state of the dead. And you’d better
understand that angels will not come as the spirits of the departed to talk with
you and to communicate with you. This is a misconception that exist even within
the Christian world, unfortunately. Job 38:4-7, I want to show you that the
angels existed before this earth was created.
It says there, and God asked Job a series
of questions “Where
were you when I laid the foundations of the earth? Tell Me, if you have understanding. Who determined its
measurements?” And then God said with a touch of sarcasm, “... Surely you know! Or who
stretched the line upon it? To
what were its foundations fastened? Or who laid its cornerstone ...” And now notice, this is speaking about
creation, obviously, and something happened
at creation. Verse 7: “ When
the morning stars...” what? “...
sang together, and all the sons of God...” did
what? “... shouted for joy?”
Let me ask you, did the stars of God, the sons
of God, exist before this world was created? Absolutely. Very clearly it speaks about God laying the
foundations of the earth, and we were told that when God did that “the morning stars sang together and all the
sons of God shouted for joy.”
So the angels are a separate order of being
that existed before this world came into existence.
Malaikat adalah makhluk yang berbeda dari manusia, dan sudah
ada sebelum manusia ada. Mari kita ke Ayub 38:4-7. Apa yang kita pelajari ini sangat
penting, nanti kita akan pelajari
mengenai status orang mati. Sebaiknya kalian mengerti bahwa malaikat tidak datang sebagai
roh orang yang sudah mati untuk berbicara kepada kita dan
berkomunikasi dengan kita. Sangat disesalkan, Ini adalah suatu kesalahpahaman
yang terjadi bahkan di dalam dunia Kristen. Ayub 38:4-7, saya mau menunjukkan
bahwa malaikat sudah ada sebelum dunia diciptakan.
Dikatakan di sini, Tuhan sedang memberikan serangkaian
pertanyaan kepada Ayub. “Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah,
kalau engkau mempunyai pengertian! Siapakah yang telah menetapkan ukurannya?” Lalu
Tuhan berkata dengan nada sinis, “...Bukankah engkau mengetahuinya? --Atau siapakah yang telah
merentangkan tali pengukur padanya? Fondasinya diikatkan pada apa? Atau siapakah yang memasang batu
penjurunya...” Sekarang, perhatikan, ini sudah jelas
berbicara mengenai penciptaan dunia, dan sesuatu terjadi pada saat
penciptaan. Ayat 7: “...pada waktu bintang-bintang fajar...” berbuat
apa? “...bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah...” berbuat
apa? “...bersorak-sorai?” [NKJV yang diindonesiakan]
Pertanyaan, apakah bintang-bintang fajar, anak-anak Allah,
sudah ada sebelum dunia ini diciptakan? Tentu saja. Disebutkan dengan sangat
jelas bagaimana Tuhan meletakkan dasar
bumi, dan kita diberitahu bahwa ketika Tuhan berbuat itu, “bintang-bintang fajar
bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai”
Jadi
malaikat adalah jenis makhluk yang berbeda, yang sudah ada sebelum dunia
dijadikan.
Now let’s talk a little bit about the number of
angels and their organization. Let’s deal first of all with the fact that the angels have
a commander in chief. Let’s go to the book of Joshua 5:13-15. Here we
find Joshua outside the city of Jericho. The city of Jericho is about to fall
before the Israelites, and there is this individual that comes and meets
Joshua and he has a sword drawn in his
hand. And Joshua asks him, he says, “Are you of those who are with us, or are you
against us?” And I want you to notice how this conversation
develops in Joshua 5:13 “And it came to
pass, when Joshua was by Jericho, that he lifted his eyes and looked, and
behold, a Man stood opposite him with His sword drawn in His hand. And Joshua went to Him and said to Him, ‘Are You for us or for
our adversaries?’”
Verse 14: “So He said, “No, but as...” what?
“... as Commander of the army of the Lord...” Do the angels have a Commander?
Absolutely. “...
Commander of the army of
the Lord I have now come.” And Joshua ~ now, notice
who this messenger is. This is not any
common ordinary angel. This is the Commander of the angelic host, it’s none
other than Jesus Christ according to most scholars. It says there continuing in
verse 14. “So He said, “No, but as Commander of the army of the Lord I have now come. And Joshua fell on his face to the earth and ...” what? “... worshiped...” This was not a common angel because angels refuse worship
according to Revelation 19:10 and Revelation 22:8-9. But there’s more. It says, he “...fell on his face to the earth worshiped and said to Him,
“What does my Lord say to His servant?” Then the Commander of the Lord’s army said to Joshua, ‘Take your sandal off your foot, for the place where you stand is holy.’ And Joshua did so.” The same thing that happened at the burning bush took place here
outside Jericho. This Messenger, this Commander was none other than Jesus Christ Himself.
Sekarang,
marilah kita berbicara sedikit mengenai jumlah malaikat dan organisasi mereka.
Marilah kita lihat dulu, faktanya adalah, para
malaikat memiliki seorang panglima. Marilah ke kitab Yosua
5:13-15. Di sini kita dapati Yosua berada di luar kota Yerikho. Kota Yerikho akan
segera jatuh ke tangan orang Israel, dan di sini ada satu sosok individu
yang datang dan bertemu dengan Yosua, dan sosok itu membawa pedang terhunus di
tangannya. Dan Yosua bertanya kepadanya, katanya, “Apakah engkau dari mereka
yang berpihak kepada kami atau yang menentang kami?” Saya ingin kalian perhatikan bagaimana
kelanjutan percakapan ini di Yosua 5:13 “Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya
seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya.
Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: ‘Apakah engkau di pihak kami atau di pihak lawan?’ " [NKJV yang diindonesiakan].
Ayat 14: “Jawabnya: ‘Bukan, tetapi...” sebagai apa? “...Akulah Panglima Balatentara
TUHAN....” Apakah
malaikat punya Panglima? Tentu saja! “...Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang Aku datang." Dan
Yosua ~ sekarang perhatikan siapa malaikat ini. Ini bukan sembarang malaikat
biasa. Ini adalah Panglima bala tentara Surga, tak lain dari Yesus Kristus, menurut kebanyakan pakar Alkitab. Selanjutnya dikatakan di ayat
14: “... Aku Panglima Balatentara TUHAN.
Sekarang Aku datang.’ Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah...” lalu
berbuat apa? “...menyembah...” Ini
bukan malaikat biasa karena menurut Wahyu 19:10 dan 22:8-9 malaikat menolak
disembah. Tetapi masih ada kelanjutannya. Dikatakan di sini “...Yosua dengan
mukanya ke tanah menyembah dan berkata kepadanya: ‘Apakah yang akan dikatakan Tuanku kepada hambanya ini?’ Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata
kepada Yosua: ‘Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu
kudus.’ Dan Yosua berbuat demikian.” Hal
yang sama yang terjadi di semak yang menyala,
terjadi pula di sini di luar kota Yerikho.
Malaikat ini, Panglima ini, tak
lain adalah Yesus Kristus sendiri.
Now, do you know that
the angels are organized in military fashion? They function in exact order and
they function in companies. You say, how do we know this? Because in Matthew
26:53 Jesus said some words that we’re probably all acquainted with. Matthew 26:53,
when they came to arrest Jesus, Jesus said some very interesting words. He
said, “Or do you think that I cannot now pray to My Father, and He will provide
Me with more than...” what? “...
than twelve legions of angels?” Are the angels organized in legions? Absolutely. And what were legions?
Legions were divisions or companies of
the Roman army. In other words God also has the angels organized in
military fashion.
Now, I’d like to
throw out an idea. If you want to read an interesting chapter about how the
angels function within God’s Sanctuary, you need to read Ezekiel chapter 1.
It’s not talking about a UFO in Ezekiel chapter 1. It’s talking there about
God’s throne and how God through His angels administrates the universe and
keeps the universe functioning in order. Everything functions there in Ezekiel
chapter 1 with absolute military precision.
Nah, tahukah kalian bahwa malaikat ini diatur menurut format militer?
Mereka berfungsi dalam urutan yang tepat dan mereka berfungsi di dalam
kelompok. Kalian berkata, dari mana kita tahu hal ini? Karena di Matius 26:53
Yesus mengucapkan kata-kata yang mungkin kita semua sudah kenal. Matius 26:53,
ketika orang-orang datang untuk menangkap Yesus, Yesus mengucapkan kata-kata
yang sangat menarik ini. Dia berkata, “Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku,
supaya Ia segera mengirim...” apa? “...lebih dari dua belas pasukan [legiun] malaikat membantu Aku?” Apakah malaikat diatur dalam bentuk pasukan? Tentu saja. Dan apakah itu
“legiun”? “Legiun” adalah divisi atau kesatuan tentara Roma. Dengan kata lain,
Tuhan juga mengatur para malaikat dalam format militer.
Sekarang saya ingin melemparkan suatu ide. Jika kalian mau membaca pasal
yang menarik mengenai bagaimana para malaikat berfungsi di dalam Bait Suci
Tuhan, kalian harus membaca Yehezkiel pasal 1. Yehezkiel pasal 1 ini tidak
berbicara mengenai UFO. Di pasal ini yang dibicarakan adalah takhta Tuhan, dan
bagaimana Tuhan lewat malaikat-malaikatNya, melayani alam semesta dan
memelihara agar alam semesta berfungsi dengan teratur. Di Yehezkiel pasal 1,
semuanya berfungsi dengan ketepatan militer secara mutlak.
Now what about the
number of the angels? Well, the good news is that there are two good angels
versus one bad, so the bad ones are outnumbered. But how many angels are there?
Notice Psalms 68:17 where we find an indication of the number of angels. It says there, speaking
about the chariots of God which are His angels,
“The chariots of God are twenty thousand, Even thousands of
thousands; The Lord is among them as in Sinai, in the Holy Place.”
In Revelation 5:11 we find another indication as to
the number of the angels. Revelation
5:11 it says, “Then I looked, and I
heard the voice of many angels around the throne, the living creatures, and the
elders; and the number of them was...” what? “... ten thousand times ten
thousand, and thousands of thousands” You know in the
Greek language there is no name for “million”, there is no number for “million”
and so the way in which you express “million” is by multiplying “thousand”. So
it says here “ten thousand times ten thousand, and thousands
of thousands” that
means “millions”.
Sekarang bagaimana dengan jumlah malaikat? Nah, kabar baiknya adalah ada
dua malaikat yang baik untuk setiap satu malaikat yang jahat, berarti yang
jahat kalah dalam jumlah. Tetapi ada berapakah jumlah malaikat? Perhatikan
Mazmur 68:17 di mana kita temukan indikasi
mengenai jumlah malaikat. Dikatakan di sana ~ berbicara mengenai kereta Tuhan
yang adalah malaikat-malaikatNya, “Kereta-kereta
Allah puluhan ribu, bahkan beribu-ribu banyaknya; Tuhan ada di antara mereka sebagaimana di Sinai, di Tempat Kudus!” [NKJV yang diindonesiakan].
Di Wahyu
5:11 kita temui indikasi yang lain mengenai jumlah malaikat. Wahyu 5:11
berkata: ”Maka
aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta,
makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka...” ada
berapa? “...berlaksa-laksa dan
beribu-ribu laksa.” Tahukah Anda bahwa di
bahasa Greeka tidak ada nama untuk jumlah “juta”, tidak ada angka “juta”, maka
untuk menyebut angka “juta” adalah dengan mengalikan kata “ribu”. Jadi
dikatakan di sini “...berlaksa-laksa dan
beribu-ribu laksa.” Artinya adalah
“berjuta-juta”.
Notice also Hebrew
12:22. Here once again we are told about
the number of the angelic messengers. It says there “But you have come to Mount Zion and to the
city of the living God, the heavenly Jerusalem...” and
then it says to a what? “... to an
innumerable company of angels.” How many angels are we talking about?
We are talking about millions and millions of angels. I can’t tell you
how many, but they are enumerable
according to Scripture.
Perhatikan juga Ibrani 12:22. Di sini sekali lagi kita mendapat tahu
berapa jumlah malaikat. Dikatakan di sini,
“Tetapi
kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi...” lalu
katanya kepada apa? “...dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang tidak terhitung banyaknya.”
[NKJV yang diindonesiakan]. Ada berapa malaikat yang kita bicarakan? Kita berbicara mengenai
berjuta-juta malaikat. Saya tidak bisa mengatakan berapa persisnya, tetapi
menurut Firman Tuhan jumlah mereka tidak bisa dihitung.
Now let’s talk a
little about the mission of the angels. What is the importance of the angels?
What do the angels do? Do they just sit
around playing their harps and praising the Lord? Absolutely not! Each one of
them has their function with regards to planet earth. Notice Matthew
4:11. This is speaking about Jesus after He had gone through the gruelling experience
of the three temptations. And it says ~ by the way He was famished because He
had gone 40 days and 40 nights without eating. We are told here that the angels
did something with Him. Matthew 4:11, it says “Then the devil left
Him, and behold, angels came and...” what? “... and ministered to Him.” What is the role of the angels? The role of the angels is to what? Is to
minister. They are ministering here to Jesus Christ.
Hebrews 1:14 tells us
that they not only minister to Jesus, but they also minister to those who will
inherit salvation. It says there in Hebrews 1:14 speaking about the angels, “Are they not all ministering
spirits sent forth to minister for those who will inherit salvation?” In other words the angels are ministers of Jesus Christ to meet the
needs of those who are being wooed to salvation.
Sekarang, marilah kita bicara mengenai tugas para malaikat. Apakah fungsi penting malaikat-malaikat ini? Apa yang mereka lakukan? Apa
mereka hanya duduk-duduk saja sambil memainkan harpanya dan memuji Tuhan? Sama
sekali tidak! Setiap malaikat
punya fungsinya sendiri berkaitan dengan planet bumi. Perhatikan
Matius 4:11. Ini berbicara mengenai Yesus setelah Dia mengalami pengalaman
berat dicobai tiga pencobaan. Dan dikatakan, “Lalu
Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat...” apa? “…datang melayani Yesus.” Apa
peranan malaikat? Peranan mereka untuk melakukan apa? Untuk melayani. Di sini
mereka melayani Yesus Kristus.
Ibrani 1:14 memberitahu kita bahwa mereka bukan saja melayani Yesus,
mereka melayani juga orang-orang yang mewarisi keselamatan. Dikatakan di Ibrani
1:14, berbicara mengenai para malaikat itu,
“Bukankah
mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka
yang akan mewarisi keselamatan?” [NKJV yang
diindonesiakan]. Dengan kata lain malaikat-malaikat
adalah pelayan Yesus Kristus untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang sedang dirayu agar menerima
keselamatan.
By the way, do you
remember the dream that Jacob had when he had to flee from home? He saw a
vision of this ladder that reached to the highest Heaven and its base was
planted upon the earth. And what were ascending and descending upon the ladder?
Angels of God were ascending and descending upon the ladder. That means the angels are
the emisaries of Jesus Christ. They take our prayers to God, our pleas to God,
and they bring answers of God to us. In fact let’s read about that ladder in John
1:51, Jesus applies the ladder to Himself.
John 1:51 “And He said to him, “Most assuredly, I say to you, hereafter you shall see heaven
open, and the angels of God ascending and...”
and what? “... ascending and descending upon the Son of Man.” Now, the angels are the emissaries of Jesus
Christ to bear our praises and our thanks and our requests to Jesus and to
bring the answers of God back to us.
Omong-omong, apakah kalian ingat mimpi Yakub ketika dia harus
melarikan diri dari rumahnya? Dia mendapat penglihatan sebuah tangga yang mencapai ke Surga, dan kaki tangga itu tertanam di bumi. Dan apa yang naik dan
turun di tangga ini? Malaikat-malaikat Tuhan naik-turun tangga ini. Itu
artinya, malaikat-malaikat ini adalah
duta-duta Yesus Kristus. Mereka membawa doa-doa kita kepada Tuhan,
permohonan-permohonan kita kepada Tuhan, dan mereka membawa jawaban Tuhan
kepada kita. Marilah kita baca mengenai tangga ini di Yohanes
1:51, Yesus mengaplikasikan tangga ini kepada diriNya sendiri. Yohanes
1:51 “Lalu kata Yesus kepadanya: "Sesungguhnya
Aku berkata kepadamu, sesudah ini engkau
akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun...” dan apa? “...turun naik pada Anak Manusia." [NKJV yang
diindonesiakan]. Nah,
malaikat-malaikat ini adalah duta-duta Yesus Kristus untuk membawa pujian dan
syukur kita dan permohonan kita kepada Yesus dan membawa jawaban Tuhan kembali
kepada kita.
Incidentally
the Bible several times uses the possessive pronoun to refer to the angels, it
says “When Jesus comes with all His
holy angels”, so the angels are His. He is the maximum Commander that tells
them what to do and how to minister to those who will inherit salvation.
Supaya tahu, Alkitab beberapa kali memakai kata ganti empunya
untuk menyebut para malaikat, katanya “Apabila
Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat[Nya] bersama-sama dengan Dia.” Jadi malaikat-malaikat itu adalah milik Yesus.
Dialah Panglima Tertinggi mereka yang memberi perintah kepada mereka apa yang
harus mereka lakukan dan bagaimana harus melayani orang-orang yang mewarisi
keselamatan.
Now
do you know that sin ~ and we are going to study this in a few moments ~ sin originated in Heaven, and it
originated before this world existed. And it involves the angels. This is a
very important detail that we need to keep in mind because we are going to
study about this a little later on in our series. The angels are involved in
the great controversy between good and evil. Because the Bible tells us that
1/3rd of the angels decided to accept the argument of Lucifer and went over to
the evil side. Which means that even before sin came into this world, the angels were
involved in the controversy between good and evil.
Nah, tahukah kalian bahwa dosa ~ dan kita akan mempelajari
ini sebentar lagi ~ dosa itu berasal
dari Surga, dan dia sudah ada sebelum dunia ini ada? Dan malaikat
terlibat di dalamnya. Ini adalah detail yang sangat penting yang perlu kita
ingat karena kita akan mempelajarinya nanti dalam seri kita ini.
Malaikat-malaikat terlibat dalam pertentangan besar antara kebaikan dan
kejahatan. Karena Alkitab memberitahu kita bahwa 1/3 malaikat memutuskan untuk
menerima argumentasi Lucifer dan beralih ke kubu jahat. Berarti, bahkan sebelum dosa masuk ke dunia ini,
malaikat-malaikat sudah terlibat dalam pertentangan antara kebaikan dan
kejahatan.
In
fact, in 1 Corinthians 4:9 we find a very intresting little word. The angels
are not passive bystanders in the great controversy. They are actively engaged.
They are observing what is happening in the universe. They are observing how
God are solving the problem of sin in
harmony with His character. The angels actually are called upon to impart God’s
message to the prophets. They are called upon to seek to persuade sinners to
repent. They are called upon to protect the people on earth from the power of
the evil one. They are sent to bring God’s word to the minds of people so that
they can use the Word of God as a weapon in times of need. They actually speak
to the voice of conscience so that we choose to do good and we reject evil.
They are actively engaged in this great controversy between good and evil.
Notice what the apostle Paul had to say in 1 Corinthians 4:9. He says, “For I think that God has displayed us, the
apostles, last, as men condemned to death; for we have been made a spectacle...”
what are
we? We are “... a spectacle to the world, both to...” what? “...to angels and to men.” That “spectacle” is the Greek
word θέατρον
[theh'-at-ron] where we get our word “theatre” from.
Malah di 1 Korintus 4:9 kita menemukan kata yang
sangat menarik. Malaikat-malaikat ini bukan hanya penonton pasif di dalam
pertentangan besar tersebut. Mereka terlibat secara aktif. Mereka memperhatikan
apa yang terjadi pada alam semesta. Mereka memperhatikan bagaimana Tuhan akan
menyelesaikan masalah dosa sesuai dengan karakterNya. Para malaikat sebenarnya
ditugaskan untuk membagikan pesan-pesan Tuhan kepada para nabi. Mereka
ditugaskan untuk melindungi manusia di bumi dari kuasa si Jahat. Mereka dikirim
untuk menyampaikan firman Tuhan ke benak manusia supaya manusia bisa memakai
Firman Tuhan sebagai senjata pada saat dibutuhkan. Mereka benar-benar berbicara
ke hati nurani kita supaya kita memilih
berbuat yang baik dan menolak yang jahat. Mereka terlibat secara aktif
dalam pertentangan besar antara kebaikan dan kejahatan. Perhatikan apa yang
dikatakan rasul Paulus dalam 1 Korintus 4:9. Katanya, “Sebab menurut pendapatku, Tuhan telah mempertontonkan kami, para rasul, paling
akhir sebagai orang-orang yang terhukum
mati; karena kami telah dijadikan tontonan…” kami ini apa? Kami adalah “…tontonan bagi dunia, baik bagi…” apa? “…malaikat maupun manusia.”
Kata “tontonan” bahasa
Greekanya adalah θέατρον [theh'-at-ron] dari mana kita mendapat kata “teater”.
In other
words there is this dramatic thing that is happening in the universe, and the
angels and men are watching what is happening to decide whether God acts in
harmony with His character, how God is going to solve this sin problem. Do you
know that the Bible tells us that when sinners repent the angels rejoice? There is a close connection between heaven
and earth. Notice Luke 15:10, I hope
that you are looking up the verses ahead of time because you know we really
have so much material to cover. Luke
15:10, here Jesus says, “Likewise, I say to you, there is joy in the presence of the...” what? “... of the angels of God over one sinner who
repents.” I can imagine the angels say, “Ha, we rescued
another one from the hands of the devil.”
They become very happy when God wins over subjects on earth to Himself.
By the way do you
know that God also confesses our names before His angels? Notice what we’ll find in Luke 12:8-9. I want
you to see there is a close connection between heaven and earth, between the
angels and human beings. The angels are engaged in the great controversy, they
are watching what’s happening. Luke 12:8-9
“Also I say to you, whoever confesses Me
before men, him the Son of Man also will confess before the angels of God. But
he who denies Me before men will be denied before the angels of God.”
And
so, folks, the angels are actively engaged in watching what is happening here.
They rejoice when sinners repent and Jesus confesses our names when we come to
Jesus and we are not ashamed of Him.
Dengan kata lain, ada suatu kejadian dramatis di alam semesta ini, dan
para malaikat dan manusia sedang memperhatikan apa yang terjadi, untuk
menyimpulkan apakah Tuhan bertindak serasi dengan karakterNya, bagaimana Tuhan
akan menyelesaikan masalah dosa ini. Tahukah kalian bahwa Alkitab memberitahu
kita ketika orang-orang berdosa bertobat, para malaikat bersukacita? Ada kaitan yang erat antara Surga dan dunia.
Perhatikan Lukas 15:10, saya berharap kalian sudah lebih dahulu membaca
ayat-ayat Alkitab ini karena kalian tahu bahan yang harus kita selesaikan ini
sangat banyak. Lukas 15:10, di sini Yesus berkata, “Aku
berkata kepadamu: ‘Demikian juga akan ada sukacita pada’...” pada siapa?
“...‘pada
malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.’" Bisa saya
bayangkan para malaikat berkata, “Ha, kita telah menyelamatkan satu lagi orang
dari tangan si Iblis.”
Mereka menjadi sangat gembira ketika Tuhan memenangkan orang-orang di dunia
kepada DiriNya.
Tahukah kalian bahwa Tuhan juga mengakui nama-nama kita di
hadapan malaikat-malaikatNya? Perhatikan apa yang akan kita temukan di Lukas
12:8-9. Saya mau kalian melihat hubungan yang erat antara Surga dan bumi,
antara malaikat dan manusia. Para malaikat terlibat dalam pertentangan besar,
mereka sedang memperhatikan apa yang terjadi. Lukas 12:8-9 “Aku berkata kepadamu: ‘Setiap orang
yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di
depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi
barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan
malaikat-malaikat Allah.’”
Jadi, saudara-saudara, para malaikat itu terlibat secara
aktif dalam memperhatikan apa yang sedang terjadi di sini. Mereka bergembira
ketika orang-orang berdosa bertobat dan Yesus mengakui nama-nama kita ketika
kita datang kepada Yesus dan kita tidak malu akan Dia.
Now
let’s talk a little bit about loyal and disloyal angels. You see, this whole
mess that we are experiencing on planet earth actually began in Heaven. And not
only in Heaven, but it began in the Most Holy place of the Sanctuary. You say, “What? The problem of sin began in
the Most Holy place of the Sanctuary?” And by the way it involves God’s holy
Law. Now let’s talk about the origin of evil in Heaven. Later on in this series
we are going to talk about the origin of evil on earth.
You
see, sin began with a being who is known as Lucifer. In fact let’s read about
his origin in the book of Ezekiel chapter 28 and we will read verse 13 and then
we’ll go to verse 15. Ezekiel 28:13
speaking about this majestic being,
who by the way was a cherub, it says here: “You were in Eden, the garden of God...” did
you know that the garden of Eden was in heaven before it was placed on
earth? It was a piece of heaven
transplanted to the earth. It
says here: “You were in Eden, the
garden of God. Every precious stone was your covering: The sardius, topaz, and diamond, beryl, onyx, and jasper,
sapphire, turquoise, and emerald with gold. The workmanship of your timbrels
and pipes was prepared for you on the day...” and this is a very important detail, “... on the day you were created.” And
let’s notice verse 15: “You were perfect in your ways from the day you were...” the
same idea again, “... from the day you
were...” what? “you were created, till iniquity was found in you.”
Sekarang marilah kita berbicara mengenai kesetiaan dan ketidaksetiaan para
malaikat. Kalian lihat, seluruh kekacauan yang kita alami sekarang di planet
bumi ini sesungguhnya dimulai di Surga. Dan bukan hanya di Surga, tetapi dimulai di Bilik yang Maha Suci
dari Bait Suci. Kalian berkata, “Apa? Masalah dosa dimulai di Bilik
Maha Suci dari Bait Suci?” Dan supaya
tahu saja, itu melibatkan Hukum Tuhan yang kudus. Nah, marilah kita bicara
mengenai asal mula kejahatan di Surga. Nanti, lebih jauh dalam sesi ini kita
akan berbicara mengenai asal mula kejahatan di bumi.
Kalian lihat, dosa dimulai oleh satu sosok yang dikenal
sebagai Lucifer. Enaknya marilah kita membaca mengenai asal mulanya sosok ini
di Yehezkiel pasal 28, dan kita akan membaca ayat 13, lalu kita akan ke ayat
15. Yehezkiel 28:13 berbicara mengenai sosok yang anggun ini, yang tidak lain adalah
kerub, dikatanya di sini: “Engkau di taman Eden, yaitu taman Allah, segala batu permata yang
berharga adalah pakaianmu: yaspis merah,
krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu
darah, malakit dan emas. Keindahan
pembuatan tambur dan alat tiupmu sudah disiapkan untukmu pada hari...” dan
ini adalah detail yang sangat penting, “...pada hari penciptaanmu.” Sekarang
marilah kita perhatikan ayat 15: “Engkau
tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak...” ungkapan
yang sama lagi, “...hari penciptaanmu...” hari
apa? “...hari penciptaanmu
sampai ditemukan hati yang jahat padamu.” [NKJV yang
diindonesiakan].
Let
me ask you, is evil eternal? Is Satan eternal? Is Lucifer eternal? No, because he was what? He was created. Which means that evil
will come to an end. Evil and good will not exist forever as
competing systems. Evil will be eradicated from the universe. It had a
beginning and it will have an end.
Saya mau bertanya, apakah kejahatan itu kekal? Apakah Setan
itu kekal? Apakah Lucifer itu kekal? Tidak, karena dia diapakan? Dia
diciptakan. Berarti, kejahatan
akan berakhir. Kejahatan dan kebaikan tidak akan hadir
bersama-sama selamanya sebagai sistem yang bertolak belakang. Kejahatan akan
dihapuskan dari alam semesta. Kejahatan
ada awalnya, dan dia akan ada akhirnya.
So
the first thing we notice is that this being was created. Now, what did he
look like when he was created? Ezekiel 28:12. It is using the king of Tyre as
an example. It says, “Son of man, take up a lamentation for the king of
Tyre, and say to him, ‘Thus says the Lord God: “You were the...” what? “...
the seal of perfection, full of wisdom
and perfect in...” what? “...
in beauty.”
And verse 15 says “You were perfect in your ways from the day you were created, till iniquity was
found in you.” So
my question is this, does the Bible tell us that this being was originally
perfect and beautiful? Absolutely! Blameless in his ways. He was created not with a taint of sin, no
inclination towards sin.
Jadi hal pertama yang kita lihat adalah bahwa makhluk ini [Lucifer] diciptakan.
Nah, bagaimana modelnya ketika dia diciptakan? Yehezkiel 28:12. Di sini dipakai
raja Tirus sebagai contah. Dikatakan: "Hai
anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah
kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Engkaulah
meterai dari...” dari apa? “...dari
kesempurnaan, penuh hikmat dan sempurna...” apa? “...keindahannya” Dan ayat 15
berkata, “Engkau tak bercela di
dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai ditemukan hati yang jahat padamu.” [NKJV yang
diindonesiakan]. Jadi,
pertanyaan saya adalah, apakah Alkitab memberitahu kita bahwa sosok ini awalnya
sempurna dan cantik? Tentu saja! Tidak bercela dalam tingkah lakunya. Dia
diciptakan tanpa sedikit noda pun, tidak ada kecenderungan terhadap dosa.
Now
the question is, what was his job? Well,
the Bible tells us what his job was. Notice Ezekiel 28:13 and we are going to
read only the last part of this verse because we already read the first part.
It says, in Ezekiel 28:13 “… The workmanship of your timbrels and pipes, was prepared for
you on the day you were created.”
Now
timbrels are like a tambourine to mark the beat of the music. And the word
“pipes” means flutes. In other words, Lucifer was created to be a what? To be a
musician. Do you think he knows a little bit about music? Do you think he can use music? Even Christian
music in the world today can lead people astray. Absolutely! He’s the master musician. He knows how music
affects us, physically, mentally, pshycologically and spiritually. And he not
only uses secular music but many times he uses so called sacred music to
distract people from God.
Sekarang,
pertanyaannya adalah, apakah pekerjaannya? Nah, Alkitab memberitahu kita
apa pekerjaannya. Perhatikan Yehezkiel
28:13 dan kita akan membaca hanya bagian terakhir dari ayat ini karena kita
telah membaca bagian awalnya. Dikatakan di sini, Yehezkiel 28:13: “Seni pembuatan tambur dan alat tiupmu sudah
disiapkan untukmu pada hari penciptaanmu.” [NKJV yang diindonesiakan].
Yang
disebut “timbrels” itu seperti tambur/rebana untuk menandai irama musik. Dan
kata “pipes” berarti alat tiup, seperti suling.
Dengan kata lain Lucifer diciptakan untuk menjadi apa? Menjadi musikus. Menurut
kalian apakah dia tahu sedikit tentang musik? Menurut kalian apakah dia bisa
memakai musik? Bahkan musik Kristen di dunia hari ini bisa menyesatkan orang.
Tentu saja! Setan adalah ahlinya musik. Dia tahu bagaimana musik bisa
mempengaruhi kita, secara fisik, mental, psikologis dan spiritual. Dan dia tidak
hanya menggunakan musik sekular tetapi sering dia memakai bahkan musik yang
sakral untuk mengalihkan orang dari Tuhan.
Now the question is what was his position? The
fact is the Bible tells us that he was one of the two covering cherub next to the throne
of God. In other words he was in the very presence of God. In the
Temple of God, on Mt. Sion in the New Jerusalem.
Notice what we will find in Ezekiel 28:14 where it speaks about his position. It says
here: “You were the anointed cherub who...” what? Remember that word that we read in
Exodus. It says “You were the anointed cherub who covers; I established
you; you were on the holy mountain of
God...” this is the heavenly Mt. Sion. “.... You walked back and forth in the midst of
the fiery stones.” The
fiery stones represent the angels. He walked back and forth in the midst of the
angels according to Scripture.
Sekarang
pertanyaannya adalah, apakah jabatannya? Alkitab memberitahu kita, faktanya
dia adalah salah satu dari kedua
kerub yang menudungi takhta Allah. Dengan kata lain dia ada di
hadapan hadirat Allah, di dalam Bait Suci, di G. Sion yang ada di Yerusalem
Baru.
Perhatikan
apa yang akan kita temukan di Yehezkiel 28:14 di mana diceritakan posisinya. Dikatakan
di sini: “Engkau adalah kerub yang
telah diurapi, yang menudungi (maksudnya menudungi takhta Allah); Aku telah menetapkan engkau; engkau ada di gunung kudus Tuhan...” ini
adalah Gunung Sion di Surga, “...engkau berjalan
bolak-balik di tengah-tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya.” [NKJV yang diindonesiakan].
Batu yang bercahaya mewakili para malaikat. Jadi Lucifer ini berjalan
bolak-balik di tengah-tengah para malaikat, menurut Alkitab.
He was one of the two covering cherub that were
over the throne of God. Let’s read Exodus 25:20 once again so that you can see
the key word “covering”. It says there Exodus 25:20 “And the cherubim shall stretch out their wings above...” notice the key word now, “... covering the mercy seat with their wings, and
they shall face one another; the faces of the cherubim shall
be toward the mercy seat.” Now you say, “Pastor are you saying that in
heaven there is an Ark of the Covenant and there are two cherubim that covered
the Ark of the Covenant just like in the Sanctuary on earth?” Absolutely! In our first lecture we studied that our earthly Sanctuary was a shadow or was a
copy of what? Of the heavenly Sanctuary.
So there
is an Ark of the Covenant in heaven and God in person is the Shekinah there. And
there are two covering cherub over the Ark.
Dia
adalah salah satu dari dua kerub yang menudungi, di atas takhta Tuhan. Marilah
kita baca Keluaran 25:20 sekali lagi agar kalian bisa melihat kata “menudungi”
ini. Dikatakan di Keluaran 25:20 “Kerub-kerub itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas...” perhatikan kata kuncinya sekarang “...sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu dan wajahnya saling berhadapan; dan
wajah-wajah itu mengarah
ke tutup pendamaian.” [NKJV yang diindonesiakan]. Sekarang,
kalian akan berkata, “Pendeta, Anda berkata bahwa di Surga ada Tabut Perjanjian
dan ada dua kerub yang menudungi Tabut Perjanjian sama seperti di Bait Suci
yang di dunia?” Tentu saja! Dalam pelajaran kita yang pertama kita mempelajari
bahwa Bait Suci di dunia adalah bayangan atau copy dari apa? Dari Bait Suci
Surgawi. Jadi di Surga ada Tabut
Perjanjian dan Tuhan sendirilah Shekinahnya di sana. Dan ada dua kerubim di
atas Tabut.
You’d say, where does the Bible say that there
is such a place in heaven? Notice what we’ll find in the Book of Revelation
11:19. Very clearly there is a temple in heaven with the Ark of the Covenant.
It says there “Then the
temple of God was...” what? “... was opened...” where? “... in
heaven...” and what
is seen when the temple is opened in heaven? It says “...
and the ark of His...” what? “... of His covenant was seen in His temple. And there were
lightnings, noises, thunderings, an earthquake, and great hail.” So
my question is, is there an Ark of the Covenant in the heavenly Sanctuary?
Absolutely. Are there covering cherub that cover over, that overshadow the Ark
of Covenant? Absolutely.
Kalian
akan berkata, di mana di Alkitab dikatakan ada tempat seperti itu di Surga?
Perhatikan apa yang kita temukan di kitab Wahyu 11:19. Sangat jelas di Surga
ada Bait Suci dengan Tabut Perjanjiannya. Dikatakan di sana “Maka terbukalah Bait Suci
Allah...” di mana? “...yang di sorga...” dan apa yang terlihat ketika Bait Suci
itu terbuka? “...dan kelihatanlah tabut...” tabut apa? “...tabut perjanjian-Nya
di dalam Bait Suci itu, dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan
hujan batu es lebat.” Maka pertanyaan saya adalah, apakah di
Bait Suci Surga ada Tabut Perjanjian? Pasti. Apakah ada kerub yang menudungi
yang membayangi Tabut Perjanjian? Pasti.
What do you suppose is found inside the Ark of
the Covenant? What was inside the Ark of
the Covenant on earth? The tables of the Law, the 10 Commandments. The earthly
is the reflection of the heavenly so what must be in the heavenly Sanctuary?
Underneath the place where God manifested His presence as the foundation of His
throne, the
10 Commandments must be in the heavenly Sanctuary.
Menurut kalian apa yang
ditemukan di dalam Tabut Perjanjian? Apa yang ada di dalam Tabut Perjanjian
yang di dunia? Kedua loh batu Hukum, yaitu ke 10 Perintah. Yang di dunia adalah
cerminan dari yang di Surga, maka apa yang seharusnya ada di Bait Suci Surga?
Di bawah tempat di mana Tuhan menyatakan kehadiranNya sebagai fondasi
takhtaNya, ke 10 Hukum pasti ada
di Bait Suci Surga.
Now, let’s talk a little bit about Lucifer’s
sin. Do you know what Lucifer wanted to do? He wanted to overthrow the
government of God. In fact he wanted to take over the throne of the universe.
He suffered a severe case of spiritual myopia, he was nearsighted. All he could
see was himself. In fact let’s read about that in Isaiah 14:12-14, it says
there “How you are fallen from heaven, Lucifer, son of the morning! How you are cut down to the ground,You who weakened
the nations!” Now notice the key word here: “... For
you have said in your heart: ‘I will ascend into heaven, I will exalt my throne
above the stars of God...” that is
above the angels. “... I will also sit on the mount of the
congregation on the farthest sides of the north; I will ascend above the heights of the clouds, I will
be like the Most High.’” What is the key word in this passage? “I”. He didn’t want God to be
the ruler anymore. He wanted to take over the government of the universe by
sitting upon God’s throne.
Sekarang, marilah berbicara sedikit mengenai dosa Lucifer.
Tahukah kalian apa yang ingin dilakukan Lucifer? Dia mau menjatuhkan
pemerintahan Tuhan. Sebenarnya dia mau mengambil alih takhta alam semesta ini.
He menderita penyakit rabun jauh spiritual, dia tidak bisa melihat jauh. Yang
bisa dilihatnya hanyalah dirinya sendiri. Mari kita baca mengenai hal ini di
Yesaya 14:12-14, dikatakan di sana "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera
Fajar, engkau sudah ditebang dan jatuh ke
bumi, engkau yang melemahkan bangsa-bangsa!”
Sekarang perhatikan kata kuncinya di sini: “...karena engkau telah berkata dalam hatimu: ‘Aku akan naik ke langit, aku akan meninggikan takhtaku di atas
bintang-bintang Allah...” artinya di atas para malaikat, “...dan aku juga akan duduk
di bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku akan
naik mengatasi ketinggian awan-awan, aku akan
menjadi seperti Yang Mahatinggi!”[NKJV yang diindonesiakan]. Apa
kata kuncinya di bacaan ini? “Aku”.
Dia tidak mau Tuhan menjadi penguasa lagi. Dia mau mengambil
alih pemerintahan alam semesta dengan duduk di takhta Tuhan.
I want you to remember that expression “I will be like the
Most High” because in a couple of lectures we are going to talk about
how the devil tempted Eve and how he was successful in gaining the victory over
Eve, he used the same method, because it worked in heaven. He said to Eve, “You shall be like the Most High.” The temptation on earth was simply a replica
of what happened in heaven. And when we study this lecture you are going to see
that.
Saya
mau kalian ingat ungkapan itu. “Aku akan menjadi seperti Yang Mahatinggi!” karena dalam beberapa pelajaran ke
depan, kita akan berbicara mengenai bagaimana Setan mencobai Hawa dan bagaimana
dia berhasil mendapatkan kemenangan dari Hawa, dia memakai metode yang sama,
karena itu sudah berhasil di Surga. Dia berkata kepada Hawa, “Kamu
akan menjadi seperti Yang Mahatinggi!” Pencobaan di dunia semata-mata adalah replika
dari apa yang terjadi di Surga. Dan bilamana kita mempelajari ini kalian akan
memahaminya.
Now the Bible tells us that Lucifer sinned.
Notice Ezekiel 28:16, that word is used. Ezekiel 28:16 “By the abundance of your trading...” speaking about Lucifer, “... you became filled with violence within,
and you...” what? “… and you sinned...”
Question: did Lucifer sin? He most certainly
did. Now, since when has the devil sinned? Many Christians think, the Law was
first given for the first time in Mt. Sinai, in other words when the 10
Commandments were given on Mt. Sinai that’s
the first time the Law comes in. Can’t be.
I want you to notice 1 John 3:8, it’s speaking here about where sin
originated and when sin originated. It
says there in 1 John 3:8: “He who sins is of the devil, for the devil has
sinned since Mt. Sinai...” Is that
what the Bible says? No. It says, “... the devil has sinned from...” when? “... from the beginning. For this
purpose the Son of God was manifested, that He might destroy the works of the
devil.” What are
the works of the devil? Sin, right? So did Jesus come to destroy the Law or did
He come to destroy sin? He came to destroy sin.
Sekarang
Alkitab memberitahu kita bahwa Lucifer telah berbuat dosa. Perhatikan Yehezkiel
28:16, kata itu dipakai. Yehezkiel 28:16 “Dengan banyaknya perniagaan yang engkau lakukan...” ini berbicara mengenai Lucifer, “...hatimu menjadi
penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat...” apa?
“...engkau berbuat dosa...” [NKJV yang diindonesiakan].
Pertanyaan:
Apakah Lucifer berbuat dosa? Jelas sekali, iya. Nah, sejak kapan Setan berbuat
dosa? Banyak orang Kristen berkata, Hukum pertama kalinya diberikan di Gunung
Sinai, dengan kata lain ketika ke 10 Perintah diberikan di G. Sinai itulah
pertama kalinya Hukum muncul. Tidak bisa. Saya mau kalian memperhatikan 1
Yohanes 3:8: “barangsiapa yang tetap
berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari G. Sinai...” Apa
itu kata Alkitab? Tidak! Alkitab berkata, “...Iblis berbuat dosa dari...” kapan?
“...dari
mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia menghancurkan perbuatan-perbuatan Iblis itu.” Apa yang dilakukan oleh Iblis? Dosa,
benar? Jadi, apakah Yesus datang untuk melenyapkan Hukum atau Dia datang untuk
melenyapkan dosa? Dia datang untuk melenyapkan dosa.
Now the question is what is sin? We are told that Lucifer sinned, and he
sinned at the very beginning. Now, what is sin? 1 John 3:4 has the biblical
definition of sin. 1 John 3:4 it says “Whoever
commits sin also commits lawlessness, and sin is...” what? “...
lawlessness”, or as the KJV says, “sin
is the transgression of the Law”.
Now the question is, how could Lucifer sin if there
was no Law to transgress? Must there have been a Law in order for Lucifer to
sin? Absolutely! And the Law was inside the Ark of the Covenant.
Sekarang, pertanyaannya
adalah, apakah dosa itu? Kita diberitahu bahwa Lucifer telah berbuat dosa, dan
dia berdosa dari mulanya. Sekarang,
apakah dosa itu? 1 Yohanes 3:4 memberikan definisi alkitabiah mengenai dosa. 1
Yohanes 3:4 berkata, “Setiap orang yang berbuat
dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah...” apa?
“... pelanggaran hukum Allah.”
Sekarang pertanyaannya
adalah, bagaimana Lucifer bisa berbuat dosa seandainya tidak ada Hukum yang
bisa dilanggarnya? Haruskah sudah ada Hukum bagi Lucifer untuk bisa melanggarnya? Tentu
saja! Dan Hukum itu ada di dalam Tabut Perjanjian.
Now some people might say, how could a perfect
being that was created blameless and had no tendency towards evil, suddenly
come up with the idea of rebelling against God? All I can say is that for some
strange reason, unexplainable reason, he decided to use his freedom of choice
against God. This shows that even in heaven God respects the freedom of choice.
Because He allows His angels to say “No” to Him. Now, why would he say “No” when he was perfect and blameless and beautiful and had no
inclination and tendency to sin, that is a mystery. And if we could give an
explanation of that, we would be able to give a reason for sin, and ultimately
God would be to blame for sin, but of course God isn’t.
Sekarang mungkin ada
orang berkata, bagaimana sosok yang sempurna yang diciptakan tanpa cela dan
tidak ada kecenderungan berbuat jahat, tiba-tiba bisa punya ide untuk
memberontak terhadap Tuhan? Saya hanya bisa berkata karena suatu alasan yang
tidak diketahui, alasan yang tidak bisa dijelaskan, dia memutuskan memakai
kebebasannya memilih, untuk melawan Tuhan. Ini membuktikan bahwa bahkan di Surga pun Tuhan
menghargai kebebasan memilih. Karena Dia mengizinkan
malaikat-malaikatNya berkata “Tidak,” kepadaNya. Nah, mengapa Lucifer berkata
“Tidak” pada saat dia masih sempurna dan tidak bercela dan indah dan tidak
punya kecenderungan untuk berdosa, adalah suatu rahasia. Dan bila kita bisa
memberikan penjelasan hal itu, kita akan bisa memberikan alasan dosa, dan akhirnya
menyalahkan Tuhan untuk itu, tetapi tentu saja itu bukan salah Tuhan.
So, Lucifer sinned. He went against the Law that was found inside the Ark of the Covenant. But
of course just one being against the government of God wouldn’t cut it. And so
what he had to do was spread his rebellion. He had to recruit followers. He had
to recruit people that would accept his arguments and decide to follow him
instead of following God. But of course, for this
he had to give God a black eye. He had to make God look bad because you know, if he made God look good, nobody
would want to follow him. So he had to magline the character of God. He had to say
the Law of God is restrictive, it takes away your freedom. All He wants is slaves,
all He wants is blind service. We are going to find he said the same thing to Eve in the garden of Eden.
And “I am the great emancipator. I have come to deliver you from
the Law, I have come to give you freedom so you can follow the inclinations of
your own heart because your own heart will always show you what is right and
what is wrong, without God having to tell you what is right and what is wrong.”
Jadi Lucifer berbuat
dosa. Dia bertindak melanggar Hukum yang ada di dalam Tabut Perjanjian. Tetapi
tentu saja, jika hanya satu sosok yang melawan pemerintahan Tuhan, itu tidak
akan ada dampaknya. Jadi dia harus menebarkan pembrontakannya. Dia harus
merekrut pengikut. Dia harus merekrut orang-orang untuk menerima argumentasinya
dan memutuskan untuk mengikutinya dan bukan mengikuti Tuhan. Tetapi tentu saja
untuk ini dia harus menjelekkan Tuhan. Dia harus membuat Tuhan tampak buruk
karena kalian tahu, jika dia membuat Tuhan tampak baik, tidak akan ada yang
mengikutinya. Jadi dia harus menjelek-jelekkan karakter Tuhan. Dia harus
berkata bahwa Hukum Tuhan itu mengekang, itu melenyapkan kebebasanmu. Tuhan
hanya menginginkan budak, Tuhan hanya ingin dilayani tanpa perbantahan. Kita
akan melihat bahwa Lucifer mengatakan hal yang sama kepada Hawa di taman Eden.
Dan bahwa dia itulah sang pembebas agung, dia telah datang untuk membebaskan
kamu dari Hukum, dia telah datang untuk memberikan kemerdekaan sehingga kamu
bisa mengikuti kecenderungan hatimu sendiri karena hatimu selalu akan
menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah, tanpa Tuhan yang harus
memberitahumu apa yang benar dan apa yang salah.
And so the Bible tells us, if you will go with
me to Ezekiel 28:16 , the first part of the verse, there is an interesting little
word that is used. Ezekiel 28:16 says, speaking about Lucifer: “By the abundance of your TRADING you
became filled with violence within, and you sinned...” That
word “trading” is very, very
interesting. It’s a commercial word. You can look it up in the Concordance if
you wish. It has to do with buying and selling. And so somehow Lucifer was
trying to sell something to the heavenly beings. The question is, what
was he trying to sell them?
Maka Alkitab memberitahu kita, coba kita ke Yehezkiel 28:16,
bagian pertama dari ayat itu, di sana ada sebuah kata kecil yang dipakai, yang
sangat menarik. Yehezkiel 28:16, berbicara mengenai Lucifer: “Dengan banyaknya perniagaan yang engkau lakukan, hatimu menjadi penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa.” Kata
“perniagaan” itu sangat, sangat menarik. Ini
adalah kata komersial. Kalian bisa memeriksanya di Kamus jika ingin. Ini ada
kaitannya dengan membeli dan menjual. Dan dengan demikian Lucifer
berusaha menjual sesuatu kepada para makhluk Surgawi.
Pertanyaannya adalah, apa yang mau dijualnya kepada mereka?
The fact is he was trying to sell them lies. You know that even today, we use a figurative expression when somebody
tells us that we find hard to believe, we say “I don’t buy that”. You see we
have a remnant of this idea of buying and selling. His trading is that he wanted to sell his lies to the
heavenly hosts. In fact we are told in John 8:44 that he is “the father of all lies.” Jesus says there
speaking to the Jews of His day, “You are
of your father the
devil, and the desires of your father you want to do. He was a murderer from
the beginning, and does not stand in the truth, because there is no truth in
him. When he speaks a lie, he speaks from his own resources, for he is a liar and the father of
it.” That’s why we call him “The father of
lies.”
Faktanya adalah dia berusaha menjual kebohongan kepada
mereka. Kalian tahu, bahkan hingga hari ini, ketika orang mengatakan sesuatu
yang sulit bisa kita percaya, [dalam bahasa Inggris] kita memakai ungkapan,
“Tidak laku itu sama saya.” [= artinya saya tidak percaya kata-katamu]. Jadi
kalian lihat bahwa ide menjual dan membeli ini berlaku hingga hari ini.
Perdagangan Lucifer adalah dia mau menjual kebohongannya kepada balatentara Surga. Kita
diberitahu di Yohanes 8:44 bahwa dia adalah
“bapak segala dusta.” Yesus berkata di sana, berbicara kepada orang-orang
Yahudi di zamanNya, “Kamu berasal dari bapakmu, si Iblis, dan keinginan bapakmu-lah
yang kamu lakukan Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam
kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, itu bersumber dari dirinya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.” [NKJV yang diindonesiakan] Itulah
mengapa kita menyebutnya “bapak segala dusta.”
Now let’s go to Revelation 12:4 the first part
of the verse, and notice how he drew a third part of the angels with him, he used
something to draw them. Notice
Revelation 12:4, the first part of the verse, speaking of this dragon which
symbolizes Satan. It says his what? “His tail drew a third of the stars of
heaven...” that is
a third of the angels, “...and threw them to the earth.” Now
what is this? That he used his tail to draw a third of the angels to his side.
Well, Isaiah 9:15 tells us what the tail represents. Isaiah 9:15 explains the
symbolic meaning of the tail. It says there “The elder and honorable, he is the head; The prophet who teaches...” what? “...who teaches lies, he is...” what? “ ...the tail.” So what did the devil
use to draw the heavenly angels with? With his tail, which means that he lied
to the heavenly angels.
Sekarang marilah ke Wahyu 12:4, bagian pertama dari ayat itu,
dan perhatikan bagaimana Lucifer mencakup 1/3 malaikat bersamanya. Dia memakai
sesuatu untuk mencakup mereka. Perhatikan Wahyu 12:4, bagian pertama dari ayat
itu, berbicara mengenai si naga yang
melambangkan Setan. Dikatakan apanya? “Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit...” artinya
sepertiga dari para malaikat di Surga, “...dan melemparkannya ke atas bumi...” Sekarang,
apa artinya ini? Bahwa dia memakai
ekornya untuk mencakup 1/3 dari para malaikat ke pihaknya. Yesaya 9:15 memberitahu kita ekor itu
melambangkan apa. Yesaya 9:15 menjelaskan arti simbolis dari ekor. Dikatakan di
sana: “Tua-tua dan orang yang
terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan... “ apa?
“...yang mengajarkan dusta, itulah...” apa? “...itulah ekor.” Jadi apa yang dipakai Iblis untuk
menarik malaikat Surga? Ekornya, yang artinya dia berbohong kepada
malaikat-malaikat Surga.
Incidentally that
word “trading” that is used in Ezekiel 28, the root of that word is also used
in two other texts in the Old Testament and I want to read now. Notice what we’ll find in Ezekiel 22:9. The
same root word that is translated “trading” in chapter 28. It says here in
chapter 22:9 “In you...” speaking about Tyre, “In you
are men who slander...” that is
the same root word, “...who slander to cause bloodshed; in you
are those who eat on the mountains; in your midst they commit lewdness.” So notice here, that the same root word is translated what? “slander”.
So what did Lucifer do? He slandered God and His character. This word is also used in
Leviticus 19:16, notice what it says there. God is speaking to Israels He says “You shall not go about as a talebearer among your people...” the
same root word that is translated “trading”.
It says, “You shall not go about as a talebearer
among your people nor shall you take a
stand against the life of your neighbor: I am the Lord.”
Kebetulan kata “perniagaan” yang dipakai di
Yehezkiel 28, akar katanya juga dipakai dalam dua ayat lain di Perjanjian Lama
dan saya ingin membacanya sekarang. Perhatikan apa yang kita temukan di
Yehezkiel 22:9. Akar kata yang sama yang diterjemahkan “perniagaan” di pasal 28.
Dikatakan di Yehezkiel 22:9: “Di
tempatmu...” ini berbicara mengenai Tirus, “Di tempatmu ada orang-orang yang memfitnah...” inilah
akar kata yang sama, “...yang memfitnah untuk mengakibatkan pertumpahan darah; di tempatmu ada orang-orang yang makan persembahan (berhala)
di atas gunung-gunung; kemesuman dilakukan di tengah-tengahmu.” [NKJV diindonesiakan]. Jadi
perhatikan di sini, akar kata yang sama, diterjemahkan juga
apa? “fitnah.” Jadi apa yang dilakukan Lucifer? Dia memfitnah Tuhan dan karakterNya.
Kata yang sama ini juga dipakai di Imamat 19:16, perhatikan apa yang dikatakan
di sana, Tuhan sedang berbicara kepada bangsa Israel, perhatikan apa yang
dikatakanNya: “Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan
fitnah di antara orang-orang sebangsamu...” akar
kata yang sama yang diterjemahkan “perniagaan”. Dikatakan di sini “Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara
orang-orang sebangsamu; janganlah engkau menjadi
saksi dusta yang mencelakakan hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.”[NKJV yang diindonesiakan]
Now, what do these lies look like? One of my
favorite books is called Patriarchs and Prophets, its the story of
the Old Testament upto the time of the Hebrew Kings from the time that sin
originated in heaven. So I’m going to read you a statement that is found in The Great Controversy page, oh excuse me, this is from The Great Controversy but also in
Patriarchs
and Prophets. But the reference is in the Great Controversy page 499, by
the same writer, Ellen White. She says this, speaking about Lucifer “He reiterated his claims that angels needed no control but should be left to follow their own will,
which would ever guide them right. Don’t let God tell you what to do, your
heart will tell you what to do. He denounce” ~ now notice ~ “he denounce the divine statutes as a restriction to their
liberty, and declared it was his purpose to secure the abolition of Law that
freed from this restrain, the hosts of heaven might enter upon a more exalted, more glorious state of existence.”
So if there is anyone out there teaching that the Law is nailed to the
cross or that it’s abolished, it’s the repetiition of the lies of the Father of
Lies, because God is not going to abolish the constitution of His government to
save sinners. What He does is provide someone to take the penalty upon
himself to save sinners. But He doesn’t
do away with His Law.
Sekarang, bagaimana modelnya kebohongan itu?
Salah satu buku favorit saya bernama Patriarchs
and Prophet (Para Bapak dan Nabi)
yaitu tentang kisah-kisah di Perjanjian Lama hingga zaman para raja Yahudi,
sejak dosa mulai muncul di Surga. Jadi saya mau membacakan suatu pernyataan
yang ada di buku The Great Controversy (Kemenangan Akhir)
halaman, oh, maafkan saya, ini adalah dari buku The
Great Controversy tetapi
juga ada di Patriarchs and Prophets. Tetapi
referensi ini terdapat di Great Controversy
halaman 499, oleh penulis yang sama, Ellen White. Dia berkata, berbicara
mengenai Lucifer, “dia
mengulangi klaimnya bahwa malaikat tidak memerlukan pengendalian, tetapi
seharusnya diiizinkan mengikuti kehendaknya sendiri, yang akan selalu
membimbing mereka dengan benar. Jangan membiarkan Tuhan yang memerintahkan apa
yang harus kamu lakukan. Hatimu akan memberitahu dirimu apa yang harus
dilakukan. Dia mencela...” sekarang perhatikan “...dia mencela peraturan ilahi sebagai
pengekangan terhadap kebebasan mereka, dan menyatakan kehendaknya untuk
memperoleh penghapusan Hukum, agar dengan terbebasnya dari pengekangan
ini, balatentara Surga bisa memiliki
eksistensi yang lebih ditinggikan dan mulia.”
Jadi jika
ada siapa pun di luar sana yang mengajarkan bahwa Hukum sudah dipakukan di kayu
salib atau sudah dihapus, maka itu adalah repetisi dari kebohongan si bapak
segala dusta karena Tuhan tidak akan menghapus konstitusi pemerintahanNya untuk
menyelamatkan orang berdosa. Apa yang dilakukanNya adalah
menyediakan Seseorang agar memikul hukumannya sendiri untuk menyelamatkan
orang-orang berdosa. Tetapi Dia tidak akan menghapus HukumNya.
The Bible tells us that as a result of the arguments of Satan, war broke out in
heaven. Revelation 12:4 the first part of the verse, and then we’ll go to verse
7-9. It says there in chapter 12 verse 4 “His tail drew a third of the stars of heaven
and threw them to the earth.” Verse 7: “And war broke out in heaven: Michael and his
angels...” by the way that’s Jesus Christ, you’d say “Oh,
you’re saying that Michael is Jesus?”
Yes, but you need to understand that the
SDA church believes it. Even though Jesus is spoken of as Michael, He’s not,
He wasn’t created by God, He is Eternal
God. He’s called Michael in Scripture
because that means “Who is like God?” It’s a name of a challenge, “Who is like
God?”
Alkitab
memberitahu kita bahwa sebagai akibat tuduhan Setan, di Surga terjadi
peperangan. Wahyu 12:4 bagian pertama dari ayat itu, dan kemudian kita ke ayat
7-9. Dikatakan di pasal 12 ayat 4 itu: “Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan
melemparkannya ke atas bumi.” Ayat 7: “Maka timbullah peperangan di
sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya...”
itu adalah Yesus Kristus. Kalian akan berkata, “Oh, Mikhael
kok dibilang Yesus?” Ya, kalian perlu mengerti bahwa gereja MAHK meyakini
ini. Walaupun Yesus disebut Mikhael, Dia tidak, Dia bukan diciptakan
Tuhan. Dia adalah Allah yang kekal. Dia
disebut Mikhael di dalam Firman Tuhan karena itu artinya, “Siapakah yang
seperti Tuhan?” Itu adalah suatu nama yang menantang, “Siapa yang seperti
Tuhan?”
Now, we don’t believe like some churches in the
world that think that Michael was the first creature of God and that Jesus was
the first creation of God. We believe that Jesus Christ is Eternal God, even
though He is called Michael here. And so it says, “Michael
and his angels”, that is Jesus and His angels, “... fought with the dragon; and the dragon and
his angels fought.” So there was this war in heaven. And it says in verse 8 “... but
they did not prevail ...” that is
the devil and his angels, “... nor
was a place found for them in heaven any longer. So the great dragon was cast out, that serpent
of old, called the Devil and Satan, who deceives the whole world; he was cast
to the earth, and his angels were cast out with him.”
Nah,
kami tidak sama dengan beberapa gereja yang lain yang meyakini bahwa Mikhael
adalah ciptaan Tuhan dan bahwa Yesus adalah ciptaan Tuhan yang pertama. Kami
meyakini bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang kekal, walaupun di sini Dia
disebut Mikhael. Nah, jadi katanya, “Mikhael dan malaikat-malaikatnya...” yaitu Yesus dan malaikat-malaikatNya, “...berperang melawan naga itu,
dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya.” Maka di Surga terjadi peperangan ini.
Dan dikatakan di ayat 8, “... tetapi mereka tidak
dapat bertahan...” yaitu
Iblis dan malaikat-malaikatnya, “... mereka tidak mendapat tempat lagi di
sorga. Dan naga besar itu dilemparkan keluar, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan
seluruh dunia, dia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya” [NKJV yang diindonesiakan].
Now, the question that comes up is this: Why didn’t God destroy Satan immediately?
Think about it. The devil had said that God was a tyrant, that His Law was
restrictive, that God didn’t respect freedom, and so now all of these angels say,
“We are going to go against God,” and God snuffs them out. What would happen?
The angels would say, “Well maybe Lucifer was right. Because He didn’t respect the
freedom of choice, He snuffed them out.” So God
said, “I have to
allow the principles of Lucifer’s government to develop so all of the universe
can see what his plan of government was
like.” Let me
ask you, has his plan of government been
successful? Just look at the world today. Tell me, is a world without Law a
successful government? Absolutely not! It is a mess. But the heavenly beings
would never have known that unless God allowed evil to what? To develop and to
mature. And by the way God is going to
make the devil sit down for a thousand years here without having anyone to
tempt because everyone is going to be dead, all his followers are going to be
dead, and God’s people are going to be in heaven and God is going to force the
devil to sit there and God is going to say, “Look at what you have done.”
Sekarang,
pertanyaan yang muncul adalah ini: Mengapa Tuhan tidak segera melenyapkan
Setan? Pikirkanlah. Setan sudah berkata bahwa Tuhan itu tiran, bahwa HukumNya
mengekang, bahwa Tuhan tidak menghargai kebebasan, maka sekarang semua malaikat
berkata, “Kita akan bangkit
melawan Tuhan,” dan Tuhan mematikan
mereka. Apa yang akan terjadi? Para malaikat akan berkata, “Wah, kalau begitu
Lucifer benar. Karena Tuhan tidak menghormati kebebasan memilih, Dia membunuh
mereka semua.” Jadi Tuhan berkata, “Aku
harus membiarkan prinsip pemerintahan Lucifer berkembang supaya seluruh alam
semesta bisa melihat bagaimana pemerintahan yang direncanakannya itu.”
Coba, saya tanya, apakah rencana pemerintahan Lucifer
berhasil? Lihat saja dunia hari ini. Coba jawab, apakah dunia tanpa Hukum itu
pemerintahan yang berhasil? Sama sekali tidak! Itu berantakan. Tetapi
makhluk-makhluk Surgawi tidak akan mengetahui hal itu kecuali Tuhan mengizinkan
kejahatan untuk apa? Untuk berkembang dan menjadi matang. Dan Tuhan akan
membuat Setan duduk diam selama 1000 tahun di dunia ini tanpa ada siapa pun
yang bisa dicobainya karena semua manusia akan mati pada waktu itu, semua
pengikutnya akan mati, sementara umat Allah akan berada di Surga dan Tuhan akan
memaksa Setan duduk di sini dan berkata, “Lihat, apa yang telah kamu lakukan.”
You see, if God had snuffed Lucifer out, heavenly beings would
probably serve God, but they would serve Him
out of fear not out of love. And they would have wondered, who is the
next who is going to disappear from the scene, who uses his/her freedom of
choice to go against God?
Kalian
lihat, seandainya Tuhan membunuh Lucifer, maka para makhluk Surga mungkin akan
melayani Tuhan tetapi mereka akan melayani Tuhan karena rasa takut dan bukan
karena rasa kasih. Dan mereka akan bertanya-tanya, siapa yang memakai kebebasan
memilihnya untuk melawan Tuhan yang akan dilenyapkan berikutnya?
Now let’s talk about Lucifer’s end, because he
will have an end. The purpose of the Sanctuary, we are going to find in these
series, is that God through the Sanctuary service is exonerating his character.
God, in other words, the purpose of allowing this whole thing to transpire
before the angels before the heavenly beings, before this earth, is to show how
God solve this sin problem in harmony with His character. So that when sin is
destroyed, everyone will say, “God is right, God is love, God is just, God is
good.”
Sekarang
marilah kita berbicara mengenai akhir Lucifer, karena dia akan tamat. Tujuan
dari Bait Suci ~ ini akan kita temukan dalam seri pelajaran ini ~ adalah bahwa lewat pelayanan Bait Suci, Tuhan membersihkan
nama baikNya. Dengan kata lain, Tuhan mengizinkan semua ini terjadi di hadapan
para malaikat, di hadapan para makhluk Surga, di hadapan dunia, untuk menunjukkan bagaimana Tuhan
menyelesaikan masalah dosa ini sesuai dengan karakterNya. Agar pada waktu dosa
dilenyapkan, semua akan berkata, “Tuhan benar, Tuhan itu kasih, Tuhan adil,
Tuhan baik.”
Lucifer will come to an end. We are told in Malachi
4:1 that root and branch of evil will be destroyed. It says there, “For behold, the day is coming, burning like an
oven...” this
is verse 1 “... and
all the proud, yes, all who do wickedly will be stubble. And the day which is
coming shall burn them up,’ says the Lord of hosts, ‘That will leave them neither...” what? “... will leave them neither root nor branch.’” Let me ask you, who is the root? The root of
all evil is the devil. And who are the branches? His followers. You remember
Jesus says, “I am the vine you are the branches?” Well the devil also is the root and he has
his branches.
Lucifer
akan tamat. Kita diberitahu di Maleakhi 4:1 bahwa akar dan cabang kejahatan
akan dilenyapkan. Dikatakan di sana: “Bahwa sesungguhnya hari itu akan datang, menyala seperti perapian...” ini ayat 1, “...maka semua orang sombong dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan
terbakar oleh hari yang datang itu,’ firman TUHAN semesta alam, ‘sampai tidak ditinggalkannya...” apa? “... sampai tidak ditinggalkannya akar maupun cabang mereka.’” [NKJV yang diindonesiakan] Coba
saya tanya, siapakan akar ini? Akar dari semua yang jahat adalah
Iblis. Dan siapa cabang-cabangnya? Pengikut-pengikutnya. Kalian ingat kata-kata
Yesus, “Akulah pokok anggur dan kalian cabang-cabangnya?” Nah, Iblis juga
adalah akarnya dan dia memiliki cabang-cabangnya.
And so the Bible says, root and branches
will be eradicated, once and for all. In
fact Ezekiel 28, that passage that we studied several texts from this
morning, Ezekiel 28:18-19 tells us what
the final end of this being will be and all those who choose to follow him. It
says there in Ezekiel 28:18, speaking about this being “You defiled your sanctuaries by the multitude
of your iniquities, by the iniquity of your trading...” that is by the iniquity of your lying, “...therefore...” what is God going to do? “...I brought...” what? “...fire from your midst...” and what
did it do? “...It devoured you, and I turned you to...” what? “...to ashes upon the earth In the sight of all
who saw you. All
who knew you among the peoples are astonished at you; you have become a horror...” and now notice, “...and shall be no more forever.” Is that good news?
Maka
Alkitab berkata, akar dan cabang akan dimusnahkan, satu kali untuk selamanya. Bahkan
di Yehezkiel 28, perikop yang kita pelajari beberapa ayat darinya pagi ini,
Yehezkiel 28:18-19 memberitahu kita apa
akhir dari sosok ini dan semua yang memilih untuk mengikutinya.
Dikatakan di Yehezkiel 28:18, berbicara mengenai makhluk ini, “Engkau menajiskan tempat-tempat kudusmu dengan dosamu yang banyak dan dosa perniagaanmu...” artinya
dengan dosa kebohonganmu, “...Maka...”
apa yang akan dilakukan Tuhan? “...Aku menyalakan...”
apa? “...api dari tengahmu...” dan
apa yang dilakukan api itu? “...yang memakan habis
engkau. Dan Kubiarkan engkau menjadi…” apa? “…abu di atas bumi di hadapan semua yang melihatmu.
Semua di antara bangsa-bangsa yang mengenal engkau tercengang melihat keadaanmu. Engkau
menjadi mengerikan..” dan sekarang perhatikan, “...dan akan lenyap selamanya.” [NKJV yang diindonesiakan]. Apa
ini bukan kabar baik?
The question is who we are going to ally our lives with. You
see, to be with the devil is to be with a looser. It’s already been predicted
that he’s a looser. If you’re with him, you are going to lose. If you are with
Jesus you are going to win, because Jesus already won on the cross according to
what we are going to study in this seminar.
Pertanyaannya
adalah, kepada siapa kita akan bergabung? Kalian lihat, memihak Iblis adalah
memihak si pecundang. Hal ini sudah dinubuatkan bahwa dia adalah pecundang.
Jika kalian memihaknya, kalian akan kalah. Jika kalian memihak Yesus, kalian
akan menang, karena Yesus sudah menang di atas salib menurut apa yang akan kita
pelajari dalam seminar ini.
Another question is, after sin is eradicated,
will it ever rise again? Listen, what person in his right mind, would ever want
to experiment with sin again, after seeing what sin has caused? You see, one of the reasons why God allows sin
to proliferate and to develop is so that God’s people can see what it means to
live independently of God, what it means to trample upon His Law. At the very
end people will say, “It’s a mess when you go down that road.” And people will exalt God’s Law because the Law will be written upon their hearts. People
will see that the Law of God is holy, just and good, as the apostle Paul tells
us in Roman 7:12. We will see that sin is the evil culprit, not God’s Law. You
see, God’s Law is holy, you see it shows that sin is bad, so what do you do?
You get rid of the Law in order to
solve the problem of sin which is bad? Of course not. It does no good to do
away with the Law. In fact we’re told in Nahum, our last verse, Nahum 1:9, “that affliction will not rise a second time.”
Pertanyaan
yang lain, setelah dosa dilenyapkan, apakah dia akan muncul lagi? Dengarkan,
mana ada orang yang berpikiran waras yang mau bermain-main dengan dosa lagi
setelah melihat apa yang telah diakibatkan dosa? Kalian lihat, salah satu
alasan mengapa Tuhan membiarkan dosa bertambah-tambah dan berkembang adalah
agar umat Tuhan bisa melihat bagaimana modelnya hidup terpisah dari Tuhan,
bagaimana akibatnya menginjak-injak HukumNya. Pada akhirnya orang akan berkata,
“Mengambil jalan itu [menginjak-injak Hukum Tuhan], akibatnya adalah berantakan.”
Dan manusia akan meninggikan Hukum Tuhan karena Hukum akan tertulis di hati
mereka. Manusia akan melihat bahwa Hukum Tuhan itu suci, adil dan baik,
sebagaimana dikatakan rasul Paulus di Rom 7:12. Kita akan melihat bahwa dosa
itulah biang keladinya, bukan Hukum Tuhan. Kalian lihat, Hukum Tuhan itu suci,
kalian lihat hukum itu menunjukkan bahwa
dosa itu jahat, jadi apa yang harus dilakukan? Apakah dengan melenyapkan Hukum bisa
menyelesaikan masalah dosa? Malah, kita
diberitahu di kitab Nahum, ayat terakhir kita untuk hari ini, Nahum 1:9 bahwa
“kesengsaraan tidak akan timbul kedua
kalinya!” [NKJV
yang diindonesiakan].
Then the Bible tells us in Revelation 21:4 that
God will wipe away all tears from their eyes. And there will be no more sorrow,
no more pain, no more suffering and no more death. Because God will live with
us, and we will live with Him, and
forever more the universe will be secured, because it has been inoculated
against sin.
Do you want to be there?
Lalu Alkitab
memberitahu kita di Wahyu 21:4 bahwa Tuhan akan menghapus semua air mata dari
mata mereka. Dan tidak akan ada lagi kesusahan, tidak akan ada lagi sakit,
tidak akan ada lagi penderitaan, dan tidak akan ada lagi kematian. Karena Tuhan akan diam bersama
kita, dan kita akan diam bersamaNya, dan untuk selama-lamanya alam semesta ini
akan menjadi aman, karena dia sudah pernah divaksin terhadap dosa.
Apakah
kalian mau berada di sana?
04 11 2013
No comments:
Post a Comment