Saturday, January 30, 2016

EPISODE 12 ~ STUDIES IN MATTHEW ~ THE FINAL ABOMNATION ~ STEPHEN BOHR

STUDIES IN MATTHEW
Part 12/14 - Stephen Bohr

THE FINAL ABOMINATION

http://www.youtube.com/watch?v=drkP4MmDtgA

Dibuka dengan doa.

 

 

As I mentioned in my prayer, the title of our study today is the Final Abomination. And basically what we are going to do is compare the condition of Israel before the destruction of Jerusalem in the year 586 BC with the final destruction of the world shortly before the second coming of Jesus in power and glory, because the sign of the Son of Man is going to be seen in the heavens, there are going to be earthquakes and calamities before Jesus actually arrives on planet earth.

 

Seperti yang tadi sudah saya singgung dalam doa saya, judul pelajaran kita hari ini adalah Kekejian yang Terakhir. Dan pada dasarnya apa yang akan kita lakukan sekarang adalah membandingkan kondisi Israel sebelum Yerusalem dihancurkan di tahun 586 BC dengan dimusnahkannya dunia sedikit waktu sebelum kedatangan Yesus yang kedua kalinya dengan kuasa dan kemuliaan, karena tanda Anak Manusia akan tampak di langit, akan ada gempa bumi dan bencana-bencana sebelum Yesus benar-benar tiba di planet bumi.

 

 

So let’s go back to the Old Testament, to the story of Israel before the Babylonian captivity. And there are several details that we are going to study that I want you to remember because we are going to come back to them in the second half of our study together. We are going to go to the book of Revelation and we are going to see a striking parallel between what was and what will be.

 

Jadi marilah kita kembali ke Perjanjian Lama, ke kisah Israel sebelum ditawan oleh Babilon. Dan ada beberapa detail yang akan kita pelajari, yang saya ingin kalian ingat karena kita nanti akan kembali ke sana dalam bagian kedua dari apa yang kita pelajari bersama ini. Kita akan ke kitab Wahyu, dan kita akan melihat persamaan yang menyolok antara apa yang sudah terjadi dengan apa yang akan terjadi.

 

 

Now, what we are going to be studying is about God’s professed people. We are not going to be studying about the pagans, that surrounded Israel. Everything that we are going to study are things that were happening among the people of God. This is what makes what we are going to study all the more striking because Israel was in a gigantic apostasy.

 

Nah, apa yang akan kita pelajari adalah mereka yang mengaku sebagai umat Allah. Kita tidak mempelajari tentang orang-orang kafir yang hidup di sekeliling Israel. Semua yang akan kita pelajari adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di antara umat Allah. Inilah yang membuat apa yang kita pelajari itu semakin menyolok karena Israel sedang dalam kondisi murtad besar.

 

 

Now, I’d like to begin by turning in my bible and invite you to turn in yours to the book of Jeremiah 31:32. Here we are going to find God describing what took place at Mt. Sinai. In fact Jeremiah is going to tell us, he is quoting God that God married Israel at Mt. Sinai. In other words the covenant between God and Israel at Sinai was a marriage ceremony. And God wanted Israel to belong only to Him. Notice Jeremiah 31:32, God is speaking about making a new covenant, not like the one at Sinai.  “not according to the covenant that I made with their fathers in the day that I took them by the hand to lead them out of the land of Egypt…” notice, “…My covenant which they broke, though I was a…”  what?   “…though I was a husband to them, says the LORD.”

So you see, God was the husband, and Israel was His wife. And they got married at Mt. Sinai. That was the covenant, it was a marriage covenant. And God wanted Israel to conserve herself only for Him, and for no one else.  But we find in the book of Ezekiel, a sad description of the condition of Israel shortly before the Babylonian captivity, in fact the condition of Israel was one of apostasy for approximately 800 years, after Mt. Sinai. One apostasy right after another.

 

Nah, saya ingin memulai dengan membuka Alkitab saya dan saya undang kalian membuka Alkitab kalian ke Yeremia 31:32. Di sini kita akan melihat Tuhan menggambarkan apa yang terjadi di G. Sinai. Bahkan Yeremia akan mengisahkannya kepada kita, dia sedang mengutip bahwa Tuhan telah menikahi Israel di G. Sinai. Dengan kata lain, perjanjian antara Tuhan dengan Israel adalah suatu upacara perkawinan. Dan Tuhan mau Israel menjadi hanya milikNya. Perhatikan Yeremia 31:32, Tuhan sedang berbicara tentang membuat perjanjian yang baru, bukan seperti perjanjian yang ada di Sinai. bukan menurut perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada hari Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir;…”  perhatikan, “…perjanjian-Ku yang telah mereka langgar, meskipun Aku adalah…”  apa?   “…meskipun Aku adalah suami bagi mereka, demikianlah firman TUHAN.”

Jadi, kalian lihat, Tuhan adalah sang suami, dan Israel adalah istriNya. Dan mereka menikah di G. Sinai. Itulah perjanjiannya, itu adalah suatu perjanjian perkawinan. Dan Tuhan ingin Israel mengkhususkan dirinya hanya untuk Tuhan, dan tidak untuk pihak yang lain mana pun. Tetapi di dalam kitab Yehezkiel kita temukan suatu gambaran yang menyedihkan tentang keadaan Israel tidak lama sebelum ditawan oleh Babilon. Bahkan setelah G. Sinai, Israel berada di dalam kondisi murtad untuk selama kira-kira 800 tahun, satu kemurtadan diikuti oleh kemurtadan yang lain.

 

 

Now I want you to notice Ezekiel 16:1-2. We are going to read a lot of texts from Ezekiel 16 and Ezekiel 23, not exclusively but many we will read from there. Ezekiel 16:1-2, and I want you to remember a key word in these verses. It says there in chapter 16:1Again the word of the LORD came to me, saying, 2             ‘Son of man, cause Jerusalem to know her…”  what?   “…abominations’”  Is that a key word that we find in Matthew chapter 24 that speaks about the destruction of Jerusalem? Most certainly. And so God is saying to Ezekiel, “I am going to show you the abominations that are taking place among My people.” He is not describing what is happening among the Philistines, or the Babylonians, or the Egyptians, or any other nation. These are His professed people, whom He married at Mt. Sinai.

 

Nah, saya mau kalian perhatikan Yehezkiel 16:1-2. Kita akan membaca banyak ayat dari Yehezkiel pasal 16 dan pasal 23, tidak hanya dua pasal itu tetapi banyak yang akan datang dari sana. Yehezkiel 16:1-2 dan saya mau kalian ingat kata kunci di dalam ayat-ayat ini. Dikatakan di pasal 16:1, Lagi-lagi datanglah firman TUHAN kepadaku, katanya, 2Hai anak manusia, buatlah Yerusalem mengetahui…” apa?   “…kekejiannya.’ Apakah itu sebuah kata kunci yang kita temukan di Matius pasal 24 yang berbicara tentang penghancuran Yerusalem? Betul sekali. Maka Tuhan berkata kepada Yehezkiel, “Aku akan menunjukkan kepadamu kekejian-kekejian yang sedang terjadi di antara umatKu.” Tuhan tidak berbicara tentang apa yang sedang terjadi di antara bangsa Filistin, atau bangsa Babilon, atau bangsa Mesir, atau bangsa lain mana pun. Ini adalah bangsa yang mengaku umatNya, yang telah dinikahiNya di G. Sinai.  

 

 

Now, the greatest abomination that was being committed, was sun worship. If you read Ezekiel chapter 8 you are going to notice that Ezekiel describes several abominations that were taking place in Jerusalem. Actually God is describing these abominations to Ezekiel.

And God shows Ezekiel an abomination.

And Ezekiel says, “Wow, that’s pretty bad.”

God says, “You haven’t seen anything yet. I am going to show you a greater abomination than this one.” So then God shows Ezekiel another abomination that is taking place among God’s own People, even in the Temple.

And Ezekiel says, “That’s terrible.”

And God says, “You haven’t seen anything yet. I’m going to show you an abomination that is worse than that.” And so then God shows Ezekiel another abomination that is taking place among His people.”

And Ezekiel says, “There can’t be anything worse than that.”

And God says, “You haven’t seen anything yet. I’m going to show you an abomination that is worse than that.”

And at the very, very, top of the list, is this abomination that is described in Ezekiel 8:15-16, it says there Then He said to me, ‘Have you seen this, O son of man? Turn again, you will see greater abominations than these.’ 16       So He brought me into the inner court of the LORD's house; and there, at the door of the temple of the LORD, between the porch and the altar, were about twenty-five men with their backs toward the temple of the LORD and their faces toward the east, and they were worshiping the sun toward the east.”

That is the last abomination in the list. That is the greatest of all abominations that Israel is committing, worshiping the sun with their backs to the Lord.

 

Nah, kekejian yang terbesar yang sedang dilakukan adalah penyembahan kepada matahari. Jika kita membaca Yehezkiel pasal 8, kita akan melihat bahwa Yehezkiel menggambarkan beberapa kekejian yang sedang terjadi di Yerusalem. Lebih tepat, Tuhan yang menggambarkan kekejian-kekejian itu kepada Yehezkiel.

Dan Tuhan menunjukkan kepada Yehezkiel suatu kekejian.

Dan Yehezkiel berkata, “Wow, itu parah!”

Tuhan berkata, “Itu belum apa-apa. Aku akan menunjukkan kepadamu kekejian yang lebih besar dari ini.” Lalu Tuhan menunjukkan kepada Yehezkiel kekejian yang lain yang sedang terjadi di antara umat Tuhan sendiri, yaitu di Bait Suci.

Dan Yehezkiel berkata, “Ini mengerikan.”

Dan Tuhan berkata, “Ini belum seberapa. Aku akan menunjukkan kepadamu kekejian yang lebih parah lagi dari itu.” Maka Tuhan pun menunjukkan kekejian lain yang sedang terjadi di antara umatNya.

Dan Yehezkiel berkata, “Sudah pasti tidak ada yang lebih parah dari itu.”

Dan Tuhan berkata, “Ini masih belum semuanya. Aku akan menunjukkan kepadamu suatu kekejian yang lebih parah daripada itu.”

Dan di urutan teratas, yang paling top dari daftar itu adalah apa yang digambarkan di Yehezkiel 8:15-16, dikatakan di sana, 15 Lalu Dia berkata kepadaku, ‘Hai anak manusia, sudah kaulihatkah apa yang mereka perbuat? Berpalinglah lagi, dan  engkau masih akan melihat kekejian-kekejian yang lebih besar lagi daripada ini. 16 Maka dibawa-Nya aku ke halaman dalam rumah Tuhan; dan di sana, di pintu masuk ke bait Tuhan, di antara serambi dan mezbah, ada kira-kira dua puluh lima orang laki-laki, yang membelakangi bait Tuhan dan wajahnya menghadap ke sebelah timur, dan mereka sedang menyembah kepada matahari ke arah timur.

Itulah kekejian yang terakhir di dalam daftar itu. Itulah kekejian yang terbesar yang dilakukan oleh Israel, yaitu menyembah matahari dengan punggung mereka menghadap Tuhan.

 

 

Now, I want you to notice what Israel is called in Ezekiel 16:15. You know this is an incredible language that God uses here in Ezekiel 16. You really need to read the whole chapter. Notice Ezekiel 16:15, two key words that we find here. But you trusted in your own beauty…”  God is speaking of His people   “…played the…”  what? There is the keyword: “…played the harlot because of your fame, and poured out your harlotry…”  by the way, the KJV translates this word “harlotry”: “fornications”, we need to remember that, because really the word “harlotry” means adulteries or fornications. So God says,  “…But you trusted in your own beauty, played the harlot because of your fame, and poured out your fornications  on everyone passing by who would have it.”

Primarily the fornication that was being committed was with the surrounding nations. In other words Israel was mixing with the surrounding nations and adopting their pagan practices.

 

Nah, saya mau kalian menyimak, Israel disebut apa di Yehezkiel 16:15. Kalian lihat bahasa yang dipakai Tuhan di sini di Yehezkiel 16 adalah bahasa yang luar biasa. Kalian harus membaca seluruh pasal itu. Perhatikan Yehezkiel 16:15, kita menemukan dua kata kunci di sini. "15 Tetapi engkau mengandalkan kecantikanmu sendiri…” Tuhan berbicara tentang umatNya, “…dan berperilaku seperti…” apa? Ini kata kuncinya: “…berperilaku seperti sundal karena kemasyhuranmu, dan engkau menghamburkan kesundalanmu…”  KJV menerjemahkan kata ini “perzinahan”, ini harus kita ingat karena sebenarnya kata “kesundalan” berarti perzinahan atau persetubuhan di luar pernikahan. Jadi Tuhan berkata,  "Tetapi engkau mengandalkan kecantikanmu sendiri dan berperilaku seperti sundal karena kemasyhuranmu,  dan engkau menghamburkan kesundalanmu kepada setiap orang yang lewat yang tertarik mendapatkannya.”

Perzinahan utama yang sedang dilakukan Israel adalah dengan bangsa-bangsa di sekitarnya. Dengan kata lain Israel bercampur dengan bangsa-bangsa di sekelilingnya dan menyerap praktek-prakek kekafiran mereka.

 

 

Notice Ezekiel 16:28-30 describes this fornication between Israel and the kings that surrounded Israel, and the assimilation of these pagan practices. It says there beginning with verse 28, “You also played the harlot with the Assyrians, because you were insatiable; indeed you played the harlot with them and still were not satisfied. 29 Moreover you multiplied your acts of harlotry as far as the land of the trader, Chaldea; and even then you were not satisfied. 30 How degenerate is your heart!’ says the Lord GOD, ‘seeing you do all these things, the deeds of a brazen harlot.’”

Isn’t that strong language that God uses to describe His own people? You see, they had forsaken their love relationship with their Husband. And they were going after the nations and after the gods of the nations, they were assimilating the pagan practices of the surrounding nations and therefore God describes what they are doing as fornications, as harlotry, and calls His people a harlot.

 

Simak bagaimana Yehezkiel 16:28-30 menggambarkan perzinahan antara Israel dengan raja-raja yang mengelilingi Israel, dan perpaduan dengan praktek-praktek kafir itu. Dikatakan di sana mulai ayat 28, 28 Engkau bersundal juga dengan orang Asyur, karena engkau tidak terpuaskan; sungguh engkau bersundal dengan mereka, tetapi masih belum merasa puas. 29 Selain ituengkau memperbanyak lagi aksi persundalanmu sampai sejauh negeri para pedagang Kasdim, tetapi bahkan itu pun, engkau belum merasa puas. 30 Betapa merosotnya hatimu!’ firman Tuhan ALLAH, ‘karena engkau melakukan semua ini, yaitu perbuatan seorang perempuan sundal yang tidak tahu malu.

Bukankah itu kata-kata yang keras yang dipakai Tuhan untuk menggambarkan umatNya? Kalian lihat, Israel telah meninggalkan hubungan cinta mereka dengan Suami mereka. Dan mereka mengikuti bangsa-bangsa lain dan mengikuti dewa-dewa bangsa-bangsa itu, Israel menggabungkan praktek-praktek kafir bangsa-bangsa di sekitarnya, oleh karena itu Tuhan menggambarkan apa yang mereka lakukan sebagai persetubuhan di luar perkawinan, perzinahan, dan Tuhan menyebut umatNya “sundal”.

 

 

Now, I want you to notice how Israel was garbed according to the book of Ezekiel. Notice Ezekiel 16:17 and please remember all of these details because we are going to come back to them again. Ezekiel 16:17, it says here, God speaking about His people, You have also taken your beautiful jewelry from My gold and My silver…”  remember that, they have taken the gold and the silver which belonged to God, “…which I had given you, and made for yourself male images and played the harlot with them.”

 

Sekarang, saya mau kalian simak bagaimana pakaian Israel menurut kitab Yehezkiel. Perhatikan Yehezkiel 16:17, dan tolong ingat semua detail ini karena nanti kita akan kembali ke detail-detail itu lagi. Yehezkiel 16:17. Dikatakan di sini, Tuhan berbicara tentang umatNya, 17 Engkau juga telah mengambil perhiasan-perhiasanmu yang indah, dari emas-Ku dan perak-Ku,…” ingat ini. Mereka telah mengambil emas dan perak milik Tuhan, “…yang telah Kuberikan kepadamu, dan engkau membuat bagimu sendiri patung-patung lelaki dan engkau bersundal dengan mereka.”

 

 

Notice also Ezekiel 23:40, it speaks about Israel garbing herself  ~ of course this is symbolic language ~ Israel is represented as an apostate woman, notice what we’ll find in Ezekiel 23:40 Furthermore you sent for men to come from afar, to whom a messenger was sent; and there they came. And you washed yourself for them, painted your eyes, and adorned yourself with ornaments.”

In other words, Israel was decked with gold and silver and precious stones that God had created for His glory not for her glory.

 

Perhatikan juga Yehezkiel 23:40, yang berbicara tentang bagaimana pakaian yang dikenakan Israel ~ tentu saja ini adalah bahasa simbolis ~ Israel dilambangkan oleh seorang wanita yang murtad, perhatikan apa yang kita dapati di Yehezkiel 23:40 40 Tambahan lagi engkau meminta orang-orang datang dari tempat yang jauh, dengan mengirimkan suruhan memanggil mereka, dan datanglah mereka. Dan engkau membasuh dirimu demi mereka, menggambar matamu, dan menghias dirimu dengan perhiasan-perhiasan.”

Dengan kata lain, Israel dihiasi oleh emas dan perak dan batu-batu permata yang telah diciptakan Tuhan untuk kemuliaanNya, bukan untuk kemuliaan Israel.

 

 

Notice also Ezekiel 16:32 where Israel is described as God’s unfaithful wife. It says there, You are an adulterous wife, who takes strangers instead of her husband.”

You see that there are fornications going on here? You see they are assimilating the practices of the nations, paganism, including the worship of the sun. And they have these illicit relationships with the kings of that time period.

Also we are told in Ezekiel 23:38 that Israel was trampling on the Sanctuary and they were trampling upon God’s Holy Sabbath.

 

Perhatikan juga Yehezkiel 16:32 di mana Israel digambarkan sebagai istri Tuhan yang tidak setia. Dikatakan di sana, 32Engkau isteri yang berzinah, yang menerima orang-orang asing ganti suaminya sendiri.”

Kalian lihat, apakah di sini ada perzinahan? Lihat, mereka menggabungkan praktek-praktek bangsa-bangsa lain, paganisme, termasuk menyembah matahari. Dan mereka menjalin hubungan-hubungan gelap ini dengan raja-raja pada masa itu.

Kita juga diberitahu di Yehezkiel 23:38 bahwa Israel menginjak-injak Bait Suci dan mereka menginjak-injak Sabat Tuhan yang suci.

 

 

By the way in case you are wondering, the book of Ezekiel was written approximately in the year 597 BC this is several years before Jerusalem was destroyed. So everything we are reading from Ezekiel is describing the condition of Israel before the destruction of Jerusalem. We are not taking anything out of context. God is simply describing what was taking place. Notice Ezekiel 23:38, trampling on the Sanctuary and on the Sabbath, “Moreover they have done this to Me, they have defiled My Sanctuary on the same day and profane My Sabbaths.” So you notice that they are trampling on the Sanctuary and they are profaning the Sabbaths of the Lord.

 

Sekiranya kalian bertanya-tanya, kitab Yehezkiel ditulis sekitar tahun 597 BC, berarti beberapa tahun sebelum Yerusalem dihancurkan. Jadi semua yang kita baca dari Yehezkiel menggambarkan kondisi Israel sebelum kehancuran Yerusalem. Kita tidak keluar dari konteks. Tuhan hanya menggambarkan apa yang terjadi. Perhatikan Yehezkiel 23:38, menginjak-injak Bait Suci dan Sabat,38 Selain itu, mereka lakukan ini terhadap Aku, mereka menajiskan tempat kudus-Ku pada hari yang sama  dan melanggar kekudusan hari-hari Sabat-Ku.” Jadi kalian lihat, mereka menginjak-injak Bait Suci dan mereka menajiskan Sabat Tuhan.  

 

 

By the way, Israel was also shedding innocent blood in her midst. She had become a persecutor against those who did not agree with her apostate religion. Notice Ezekiel 16:38 and I am reading this text from the NIV because it’s slightly clearer than the NKJV. It says there, “I will sentence you to the punishment of women who commit adultery and who do…” what?  “…who shed blood. I will bring upon you a blood vengeance of My wrath and jealous anger.”

And so Israel was guilty of shedding the blood of the innocent. In fact Jesus referred to this in Matthew 23, where He says,  “How many of the prophets and the holy men of old did you not kill?” Jesus was speaking about this period before the Babylonian captivity. He also referred to it in the parable ~ you remember ~ of the vineyard that we’ve already studied, where messengers were sent, they were killed. Further messengers were sent after the captivity, they were killed. Finally God sent His Son and He said, “They’ll respect My Son.” But they killed Him also. In other words Israel was guilty of the blood of God’s faithful people.

 

Nah, Israel juga menumpahkan darah orang yang tidak bersalah di tengah-tengah mereka. Dia menjadi penganiaya orang-orang yang tidak setuju dengan agamanya yang murtad. Simak Yehezkiel 16:38 dan saya membaca teks ini dari NIV karena terjemahannya sedikit lebih jelas daripada NKJV. Dikatakan di sana,38 Aku akan menjatuhkan padamu hukuman seorang perempuan yang berzinah dan yang…”  berbuat apa? “…menumpahkan darah. Aku akan melampiaskan atasmu pembalasan darah dari murka-Ku dan amarah kecemburuan-Ku.” [NIV yang diindonesiakan].

Maka Israel berdosa telah menumpahkan darah orang-orang yang tidak bersalah. Bahkan Yesus berbicara tentang hal ini di Matius pasal 23 di mana Dia berkata, “Berapa banyak sudah nabi dan orang-orang kudus dari masa lampau yang tidak kalian bunuh?” [ay. 34]. Yesus sedang berbicara tentang masa sebelum penawanan Babilon ini. Dia juga mengacu kepada hal itu di dalam perumpamaan ~ kalian ingat ~ tentang kebun anggur yang sudah kita pelajari, di mana utusan-utusan Tuhan dikirim, dan mereka dibunuh. Utusan-utusan yang lain dikirimkan setelah panawanan Babilon, mereka dibunuh. Akhirnya Tuhan mengirim AnakNya dan Dia berkata, “Mereka akan menghormati AnakKu.” Tetapi mereka membunuh Dia juga. Dengan kata lain, Israel bersalah atas darah umat Allah yang setia.

 

 

And how did the people look upon this apostasy? Who was really to blame for this apostasy? It was the leaders, but the people were very well satisfied with it.

 

Dan bagaimana orang-orang melihat kemurtadan ini? Siapakah yang sebenarnya bertanggungjawab atas kemurtadan ini? Para pemimpin, tetapi umat juga sangat puas dengan keadaan itu.

 

 

By the way Jeremiah also wrote right before the Babylonian captivity. Notice Jeremiah 5:31, we have read this in another context in a previous lecture, but let’s read it again. It says there, The prophets prophesy falsely, and the priests…” they would be called ministers by the way, today   “…and the priests rule by their own power;…”  and then the sad part of the verse says,   “…and My people love to have it so….

So the religious leaders were actually to blame for the apostasy of the people, but the people also had blame because they loved to have it so, they didn’t mind.

 

Tepat sebelum penawanan Babilon, Yeremia juga menulis. Simak Yeremia 5:31, kita sudah membaca ini dalam konteks yang lain di salah satu pelajaran sebelumnya, tetapi marilah kita baca lagi. Dikatakan di sana, 31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam…”  di zaman sekarang mereka disebut para pendeta, “…dan para imam memimpin dengan kuasa mereka sendiri;…”  lalu bagian yang menyedihkan dari ayat ini berbunyi,   “…dan umat-Ku menyukai yang demikian!...”

Jadi sebetulnya para pemimpin rohani yang bertanggungjawab atas kemurtadan umat, tetapi umat juga bersalah karena mereka menyukai yang demikian, mereka tidak keberatan.

 

 

Now, because Israel was in this apostasy, she had broken her wedding vows, God said, “I am going to pour out upon you My wrath.” Notice Ezekiel 23:32 God is speaking about Israel drinking the cup of His wrath. It says there, “31 You have walked in the way of your sister; therefore…”  it’s speaking about Samaria by the way here, the sister of Judah was Samaria, and Samaria had already been destroyed at this point. “…31 You have walked in the way of your sister; therefore I will put her cup in your hand.' 32Thus says the Lord GOD: ' You shall drink of your sister's cup, the deep and wide one; you shall be laughed to scorn and held in derision; it contains much.’” Notice that they were going to drink the cup of the wrath of God because of their apostasy.

 

Nah, karena Israel dalam kondisi murtad, dia telah mengkhianati sumpah perkawinannya, maka Tuhan berkata, “Aku akan mencurahkan kepadamu murkaKu.” Perhatikan Yehezkiel 23:32 Tuhan sedang berbicara tentang Israel minum dari cawan murkaNya. Dikatakan di sana, 31 Engkau hidup mengikuti kelakuan kakakmu, sebab itu…”  di sini berbicara tentang Samaria, saudara perempuan Yehuda adalah Samaria, dan Samaria pada saat itu sudah dihancurkan. “…31 ‘Engkau hidup mengikuti kelakuan kakakmu, sebab itu  Aku akan memberikan cawannya ke tanganmu’, 32 beginilah firman Tuhan ALLAH: ‘Engkau akan minum dari cawan kakakmu, cawan yang dalam dan lebar, engkau akan menjadi tertawaan dan olok-olok; cawan itu banyak isinya’.” Perhatikan, mereka akan minum cawan murka Tuhan karena kemurtadan mereka.

 

 

And God promised that the destruction was going to come from the four corners of the earth, that’s important. Notice Ezekiel 7 and we are going to read a rather extensive passage here. Ezekiel 7:1-8 where God is describing what is going to happen to Jerusalem because of her apostasy. It says there in Ezekiel 7:1  “1Moreover the word of the LORD came to me, saying, 2 ‘And you, son of man, thus says the Lord GOD to the land of Israel: 'An end! The end has come upon the four corners of the land…”  I want you to remember that expression. The end is coming upon what?    “…the four corners of the land. 3 Now the end has come upon you, and I will send My anger against you; I will judge you according to your ways, and I will repay you for all your…” there is the key word:   “…abominations. 4  My eye will not spare you, nor will I have pity; but I will repay your ways, and your…”  there is the key word again   “…abominations will be in your midst; then you shall know that I am the LORD!' 5Thus says the Lord GOD: 'A disaster, a singular disaster; behold, it has come! 6 An end has come, the end has come; it has dawned for you; behold, it has come! 7 Doom has come to you, you who dwell in the land; the time has come, a day of trouble is near, and not of rejoicing in the mountains. 8 Now upon you I will soon pour out My fury, and spend My anger upon you; I will judge you according to your ways, and I will repay you for all your abominations. …”  there is that word again. Interesting. Three times in this passage, God says that the judgment is going to come because of Israel’s abominations and we notice that the destruction is going to come upon the four corners of the land. A very, very important details for what we are going to look at in a few moments.

 

Dan Tuhan berjanji bahwa kehancuran akan datang dari empat penjuru dunia, itu penting. Perhatikan Yehezkiel 7 dan kita akan membaca kutipan yang rada panjang di sini. Yehezkiel 7:1-8 di mana Tuhan sedang menggambarkan apa yang akan terjadi pada Yerusalem karena kemurtadannya. Dikatakan di Yehezkiel 7:1, 1 Selain itu datanglah firman TUHAN kepadaku, mengatakan,2 Dan engkau, anak manusia, beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tanah Israel: Suatu kesudahan! Kesudahan itu telah tiba pada keempat penjuru negeri  itu. 3 Kini kesudahan telah tiba padamu dan Aku akan mencurahkan murka-Ku ke atasmu; Aku akan menghakimi engkau menurut tingkah lakumu, dan Aku akan membalaskan kepadamu untuk segala…” ini kata kuncinya,   “…kekejianmu. 4 MataKu tidak akan melepaskan kamu, maupun Aku tidak akan berbelas kasihan, tetapi Aku akan membalaskan kepadamu tingkah lakumu, dan…”  ini kata kuncinya lagi “…kekejian-kekejianmu akan ada di tengah-tengah kamu,  maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN. 5 Beginilah firman Tuhan ALLAH, Suatu bencana, suatu bencana tunggal, lihatlah ia sudah datang! 6 Suatu kesudahan telah datang, kesudahan itu telah tiba, waktunya sudah tiba untukmu, lihat, dia sudah datang! 7 Kebinasaan telah datang kepadamu, kamu yang diam di negeri ini! Waktunya sudah datang, suatu hari kesusahan sudah dekat! Dan bukan hari sukacita di atas gunung-gunung. 8 Sekarang Aku akan segera mencurahkan amarah-Ku ke atasmu, dan melampiaskan murka-Ku kepadamu, Aku akan menghakimi engkau menurut tingkah lakumu dan Aku akan membalaskan kepadamu untuk segala kekejianmu…” kata yang sama itu lagi.

Menarik. Tiga kali di dalam bacaan ini Tuhan berkata bahwa penghakiman akan datang karena kekejian-kekejian Israel, dan kita simak bahwa kehancuran akan tiba pada keempat ujung bumi negeri itu. Detail-detail yang sangat penting bagi apa yang akan kita perhatikan sebentar lagi.

 

 

But before the destruction would come something had to be done. There needed to be a sealing before the destruction. Because not everyone was practicing the abominations in the city. There was a faithful remnant, and so God needed to separate the faithful remnant from the unfaithful before the destruction came, so that He could preserve His people in the midst of destruction. Is this exactly what happened at the time of the flood when God closed the door, did He seal that door and God’s people were safe and sound from the destruction and from the anger of their enemies? Absolutely. And in Ezekiel, not everyone is committing these abominations. So God is going to say, “Before the destruction comes to the four corners of the land, I am going to seal My faithful people on their foreheads.” Does that ring a bell?

 

Tetapi sebelum datangnya kehancuran, ada yang harus dilakukan. Harus diadakan pemeteraian sebelum kehancuran. Karena tidak semua orang mempraktekkan kekejian-kekejian di kota itu. Masih ada sekelompok umat setia yang tersisa, maka Tuhan harus memisahkan umat sisa yang setia dari yang tidak setia sebelum kehancuran itu datang, supaya Tuhan boleh menyelamatkan umatNya di tengah-tengah kehancuran itu. Hal ini persis seperti yang terjadi di zaman air bah ketika Tuhan menutup pintu bahtera, apakah Tuhan memeteraikan pintu itu dan umat Tuhan selamat dan aman dari kehancuran dan dari amarah musuh-musuh mereka? Betul sekali. Dan di Yehezkiel, tidak semuanya melakukan kekejian-kekejian itu. Jadi Tuhan akan berkata, “Sebelum kehancuran datang ke keempat penjuru negeri itu, Aku akan memeteraikan umatKu yang setia pada dahi mereka.” Apakah ini mengingatkan kita kepada sesuatu?

 

 

Notice Ezekiel 9:1-6, 1Then He called out in my hearing with a loud voice, saying, ‘Let those who have charge over the city draw near, each with a deadly weapon in his hand.’…”  this is speaking about the angels, “… 2And suddenly six men came from the direction of the upper gate, which faces north, each with his battle-ax in his hand. One man among them was clothed with linen…”  by the way this is Jesus Christ,   “… and had a writer's inkhorn at his side. They went in and stood beside the bronze altar. 3Now the glory of the God of Israel had gone up from the cherub, where it had been, to the threshold of the temple. And He called to the Man clothed with linen, who had the writer's inkhorn at His side; 4and the LORD said to Him, Go through the midst of the city…”  which city? Is this dealing with the pagans? Is this sealing taking place, is this sealing God’s people and not sealing the pagans? No! It’s dealing with the sealing of God’s people that are among people who claimed to be God’s people, are you following me? Notice, “…Go through the midst of the city through the midst of Jerusalem, and put a mark on the foreheads of the men who sigh and cry over all the…” there it is again,  “…the  abominations that are done within it.’  5To the others He said in my hearing, ‘Go after Him through the city and kill; do not let your eye spare, nor have any pity. 6Utterly slay old and young men, maidens and little children and women; but do not come near anyone on whom is the mark; and begin at My sanctuary.’ So they began with the elders who were before the temple.”

Who did the angels begin with? They began with the leaders, the spiritual leaders of the people that ministered in the Sanctuary. Those individuals that have misled Israel and of course Israel loved to have it so.


 

Simak Yehezkiel 9:1-6, 1 Lalu Dia berseru dalam pendengaranku dengan suara yang nyaring, mengatakan, ‘‘Hendaknya mereka yang  diberi kuasa atas kota itu mendekat, masing-masing dengan alat pemusnah di tangannya’…”  ini berbicara tentang para malaikat. “…2 Dan tiba-tiba enam orang laki-laki datang dari jurusan pintu gerbang atas, yang menghadap ke utara, masing-masing dengan kapak pemukul di tangannya. Satu Orang di antara mereka berpakaian lenan…”  ketahuilah ini adalah Yesus Kristus,   “…dan di sisiNya ada sebuah alat penulis. Mereka ini masuk dan berdiri di samping mezbah tembaga. 3 Pada saat itu kemuliaan Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke atas ambang pintu Bait Suci. Dan Dia memanggil Orang yang berpakaian lenan dan yang mempunyai alat penulis di sisiNya; 4 dan TUHAN berfirman kepadaNya,Pergilah menjelajahi tengah kota…”  kota yang mana? Apakah ini menyangkut orang-orang kafir? Apakah pemeteraian ini terjadi pada, apakah ini memeteraikan umat Allah dan tidak memeteraikan orang-orang kafir? Tidak! Ini berkaitan dengan pemeteraian umat Allah yang berada di antara orang-orang yang mengaku umat Allah. Apakah kalian bisa mengikuti saya? Perhatikan, “…‘Pergilah menjelajahi tengah kota, ke tengah-tengah Yerusalem dan berilah tanda pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah dan meratap karena segala…” itu lagi,  “…kekejian yang dilakukan di dalam kota itu.’ 5 Dan kepada yang lain-lain Dia berfirman dalam pendengaranku, ‘Ikutilah Dia di belakangNya menjelajahi kota itu dan bunuhlah,  janganlah biarkan matamu melepaskan, maupun berbelas kasihan.  6 Bunuhlah semuanya, orang-orang tua dan muda, dara-dara dan anak-anak kecil dan perempuan-perempuan; tetapi janganlah mendekati siapa pun yang memiliki tanda itu, dan mulailah dari Bait SuciKu!’ Maka mereka mulai dengan tua-tua yang ada di depan bait Suci. 

Malaikat-malaikat itu memulai dari siapa? Mereka mulai dari para pemimpin, para pemimpin rohani yang melayani di Bait Suci, orang-orang itulah yang telah menyesatkan Israel, dan tentunya Israel sendiri menyukainya demikian.

 

 

Now, it is interesting to notice that God had told Israel through Jeremiah, that if they kept the Sabbath, Jerusalem would never fall. It’s said very clearly in Jeremiah 17. But He also warned them that if they did not keep His holy Sabbath, Jerusalem would be destroyed. Notice Jeremiah 17:27, here God is speaking about Israel and He says this,But if you will not heed Me to hallow the Sabbath day, such as not carrying a burden when entering the gates of Jerusalem on the Sabbath day, then I will kindle a fire in its gates, and it shall devour the palaces of Jerusalem, and it shall not be quenched.”

Was the destruction of Jerusalem directly due to the Sabbath desecration according to Jeremiah? Among other things, yes. But

 this was one of the main reasons. And a little earlier in this chapter God says, “If you keep My Sabbaths, the gates of Jerusalem will remain open and this city will remain forever,” is what God says.

 

Nah, yang menarik itu perhatikan bahwa Tuhan telah memberitahu Israel melalui Yeremia bahwa jika mereka memelihara Hari Sabat, Yerusalem tidak akan jatuh. Ini dikatakan dengan jelas sekali di Yeremia pasal 17. Tetapi Tuhan juga memperingatkan mereka bahwa jika mereka tidak memelihara SabatNya yang kudus, Yerusalem akan dihancurkan.

Perhatikan Yeremia 17:27, di sini Tuhan sedang berbicara mengenai Israel, dan Dia berkata begini, Tetapi apabila kamu tidak mau menurut Aku untuk menguduskan hari Sabat, dengan misalnya tidak membawa barang-barang muatan saat melalui pintu-pintu gerbang Yerusalem pada hari Sabat, maka Aku akan menyalakan api di pintu-pintu gerbangnya, dan api itu akan memakan habis puri-puri Yerusalem, dan api itu tidak akan dipadamkan.

Apakah penghancuran Yerusalem langsung berkaitan dengan pencemaran Sabat, menurut Yeremia? Salah satunya, iya. Tetapi ini adalah salah satu alasan yang utama. Dan sedikit sebelum itu di dalam pasal ini Tuhan berkata, “Jika kamu memelihara Sabat-sabatKu, maka pintu gerbang Yerusalem akan tetap terbuka dan kota ini akan ada untuk selamanya,” [Yeremia 17:25] inilah yang dikatakan Tuhan.

 

 

In fact in Ezekiel 20:12 we find God saying to Israel that He gave them the Sabbath as a sign that He is the God Who sanctified them and that He was their true God. Notice Ezekiel 20:12Moreover I also gave them My Sabbaths, to be a sign between them and Me…”  what was the sign? The Sabbaths.   “…that they might know that I am the LORD who sanctifies them.”

 

Bahkan di Yehezkiel 20:12 kita dapati Tuhan berkata kepada Israel bahwa Dia memberikan kepada mereka hari Sabat sebagai tanda bahwa Dia adalah Allah yang menguduskan mereka dan bahwa Dia adalah Allah mereka yang sejati. Perhatikan Yehezkiel 20:12Selain itu, Aku juga memberikan kepada mereka hari-hari Sabat-Ku untuk menjadi pertanda di antara Aku dan mereka, …”  apa tandanya? Hari-hari Sabat.    “…supaya mereka boleh tahu  bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka.”

 

 

So God gave the Sabbath as the sign between Him and His people. And He said, “Keep My Sabbath and Jerusalem shall stand forever.” But instead we read that Israel trampled upon the Sabbath, and as a result  instead of worshiping the Creator, they worshiped the sun with their faces to the east and with their backs to the Lord. You see, to worship the sun is to turn your back to the Lord according to what Ezekiel has to say.

 

Jadi Tuhan memberikan Sabat sebagai pertanda antara Dia dan umatNya. Dan Tuhan berkata, “Peliharalah SabatKu maka Yerusalem akan tetap berdiri.” Tetapi sebaliknya kita  baca bahwa Israel menginjak-injak Sabat, dan akibatnya mereka bukan menyembah Sang Pencipta, melainkan mereka menyembah matahari dengan wajah mereka menghadap ke timur dan punggung mereka menghadap Tuhan. Kalian lihat, menyembah matahari berarti membalikkan tubuh membelakangi Tuhan, menurut apa yang dikatakan Yehezkiel.

 

 

Now, it is interesting to notice how God said Israel was going to come to an end at the Babylonian captivity. Notice Ezekiel 16:39. What we are told is that the kings with which Israel fornicated, were going to be the very ones who would turn against her. And they would make her naked, and they would burn her with fire, and they would destroy her, the very kings that she was committing fornications with. Notice Ezekiel 16:39, God says,I will also give you into their hand…”  that is into the hand of the kings   “…and they shall throw down your shrines and break down your high places. They shall also strip you of your clothes, take your beautiful jewelry, and leave you naked and bare.”

Is that kind of ring a bell? Is there anything in Revelation about the kings of the earth turning against the harlot and making her naked and burning her with fire? Absolutely.

 

Nah, yang menarik, perhatikan bagaimana Tuhan menggambarkan akhir yang akan dihadapi Israel saat penawanan Babilon. Simak Yehezkiel 16:39. Kita mendapat tahu bahwa raja-raja yang diajak Israel berzinah, justru adalah mereka yang akan berbalik melawannya. Dan mereka akan membuatnya telanjang, dan mereka akan membakarnya dengan api, dan mereka akan membinasakan dia, yaitu raja-raja yang sama yang telah berzinah dengannya. Perhatikan Yehezkiel 16:39, Tuhan berkata, 39 Aku juga akan menyerahkan engkau ke tangan mereka …”  yaitu ke tangan raja-raja,   “…dan mereka akan meruntuhkan kuil-kuilmu dan menghancurkan tempat-tempatmu yang tinggi, mereka juga akan menelanjangi engkau, akan merampas perhiasan-perhiasanmu yang indah, dan meninggalkan engkau telanjang dan terbuka.

Apakah ini mengingatkan kita kepada sesuatu? Apakah ada yang seperti ini di kitab Wahyu tentang raja-raja bumi yang berbalik memusuhi wanita pelacur itu dan membuatnya telanjang dan membakarnya dengan api? Betul sekali.

 

 

Now we have noticed the Old Testament story, now we need to go to the end time because we are discussing the final abomination in the light of what happened in connection with the first destruction of Jerusalem.

I want us to go now to the book of Revelation 12:1, here the church of Jesus is described as a woman who is clothed with the sun and the moon is under her feet. Notice what it says there, Now a great sign appeared in heaven: a woman clothed with the sun, with the moon under her feet…”  and then it says she has on her head a crown with…” what? “…with twelve stars. What does this woman representAt this point she represents the Old Testament church because she is with Child and the Child hasn’t been born yet. And the Child is Jesus. Obviously you can’t have the New Testament church before Jesus is born. So at this stage we have the Old Testament church from which Jesus was born.

 

Nah, kita telah menyimak kisah Perjanjian Lama, sekarang kita perlu pergi ke akhir zaman karena kita sedang membahas kekejian yang terakhir, dilihat dari koneksinya  sehubungan dengan apa yang terjadi saat kehancuran Yerusalem yang pertama.

Saya ingin sekarang kita ke kitab Wahyu 12:1, di sini gereja Yesus digambarkan sebagai seorang perempuan dengan matahari sebagai selubungnya dan bulan berada di bawah kakinya. Perhatikan apa yang dikatakan di sini, Sekarang tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya…” Lalu dikatakan bahwa “…di atas kepalanya sebuah mahkota…” dengan apa?  “…dengan dua belas bintang.” Perempuan ini melambangkan apa? Pada saat ini dia melambangkan gereja Perjanjian Lama karena dia sedang mengandung dan Anak itu belum dilahirkan. Anak itu adalah Yesus. Jelas tidak mungkin ada gereja Perjanjian Baru sebelum Yesus lahir. Jadi pada tahap ini, perempuan itu adalah gereja Perjanjian Lama, dari mana Yesus lahir.  

 

 

But in verse 6, the church has transitioned from the Old Testament church to the New Testament church. Notice,  after Jesus ascended  to heaven according to verse 6Then the woman fled into the wilderness, where she has a place prepared by God, that they should feed her there one thousand two hundred and sixty days.” This is the period of Papal oppression, this is the period which we know as the Dark Ages, when the woman or the church had to flee to the dessert to escape being destroyed and blotted out from the face of the earth. So the woman here represents the church. In fact in Ephesians 5:25 if you’ll go there with me, Ephesians 5:25 God describes His relationship with His people with the symbol of marriage. Notice Ephesians 5:25,  “Husbands, love your wives, just as Christ also loved the church and gave Himself for her.”

Do you see the comparison here? Husbands are to love their wives even as Jesus the Husband loved what? Loved the church. So once again the relationship between Jesus and His church is illustrated by marriage just like in the Old Testament story.

 

Tetapi di ayat 6, gereja telah berubah kedudukannya dari gereja Perjanjian Lama menjadi gereja Perjanjian Baru. Perhatikan, setelah kenaikan Yesus ke Surga menurut ayat 6, 6 Lalu  perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya mereka memberinya makan di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.” Periode ini adalah masa penganiayaan Kepausan, inilah periode yang kita kenal sebagai Zaman Kegelapan, ketika perempuan itu atau gereja harus melarikan diri ke padang gurun agar lolos dari dibinasakan dan dilenyapkan dari muka bumi. Maka perempuan itu di sini melambangkan gereja. Bahkan di Efesus 5:25 ~ silakan kalian ke sana bersama saya ~ Efesus 5:25 Tuhan menggambarkan hubunganNya dengan umatNya dengan simbol perkawinan. Simak Efesus 5:25 Hai suami-suami, kasihilah istri-isteri kalian sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan Diri-Nya baginya.”

Apakah kalian melihat perbandingannya di sini? Para suami harus mengasihi istri-istri mereka seperti Yesus Sang Suami mengasihi apa? Mengasihi gerejaNya. Jadi sekali lagi hubungan antara Yesus dan gerejaNya digambarkan oleh suatu perkawinan, sama seperti di kisah Perjanjian Lama.

 

 

However, the book of Revelation speaks of the fact that a part from a small remnant, the church in the end of time is going to be in the same condition that it was before Babylon came in to destroy Jerusalem. Notice Revelation 17:1, and you tell me if this is similar terminology to what we have already studied. Revelation 17:1 Then one of the seven angels who had the seven bowls came and talked with me, saying to me, ‘Come, I will show you the judgment of the…”  excuse me, what is that word that says next?   “…of the great harlot who sits on many waters.”

What is this woman called? The great what? Harlot! Well, I suppose that this great harlot has to represent the Muslims? Well, it probably represents the Hindus, then? How about the Buddhists? No! What does this harlot represent? It represents the church of Christ that has become what? Corrupted. We are going to notice a series of parallels that makes it unmistakable, this is talking about the Christian church in the end time that has become a harlot for the same reasons that Israel became a harlot.

 

Tetapi, kitab Wahyu berbicara tentang fakta bahwa kecuali umat yang sisa, yang kecil jumlahnya, kondisi gereja akhir zaman akan sama dengan kondisi umat Allah sebelum Babilon datang untuk menghancurkan Yerusalem. Perhatikan Wahyu 17:1, menurut kalian apalah terminologinya sama dengan apa yang telah kita pelajari? Wahyu 17:11 Lalu seorang dari ketujuh malaikat yang membawa ketujuh cawan itu, datang dan berkata kepadaku,Mari kemari, aku akan menunjukkan kepadamu keputusan atas…”  maafkan saya, apa kata berikutnya?  “…atas pelacur besar, yang duduk di atas banyak air.”

Perempuan ini disebut apa? Apa besar? Pelacur! Nah, apa kira-kira pelacur besar ini melambangkan golongan Muslim? Yah, kalau begitu boleh jadi itu melambangkan golongan Hindu? Bagaimana dengan golongan Buddha? Tidak! Pelacur ini melambangkan siapa? Dia melambangkan gereja Kristus yang telah menjadi apa? Rusak. Kita akan memperhatikan sejumlah persamaan yang memberikan kepastian bahwa ini berbicara tentang gereja Kristen pada akhir zaman yang telah menjadi pelacur dengan alasan yang sama yang membuat Israel menjadi pelacur. 

 

 

Notice Revelation 17:1 once again, another detail that we need to take a look at, not only is this woman called the great harlot, but we are told that she sits where? “on many waters.” It says Then one of the seven angels who had the seven bowls came and talked with me, saying to me, ‘Come, I will show you the judgment of the great harlot who sits on many waters.’”

Now what is the act of sitting? The act of sitting means that she what? She rules over the  “many waters.” Sitting is an act of rulership.

Now, what do the waters represent? Notice Revelation 17:15Then he said to me, ‘The waters which you saw, where the harlot sits, are peoples, multitudes, nations, and tongues.’” Let me ask you, is this harlot church a universal church at the end of time? Yes, because she has dominion over every nation, kindred, tongue and what? And people.

 

Perhatikan Wahyu 17:1 sekali lagi, kita perlu melihat ke detail yang lain. Bukan saja perempuan itu disebut pelacur besar, tetapi kita diberitahu bahwa dia duduk di mana? di atas banyak air.” Dikatakan,1 Lalu seorang dari ketujuh malaikat yang membawa ketujuh cawan itu, datang dan berkata kepadaku,Mari kemari, aku akan menunjukkan kepadamu keputusan atas pelacur besar, yang duduk di atas banyak air.”

Nah, apa makna tindakan duduk itu? Tindakan duduk berarti bahwa perempuan itu apa? Bahwa dia menguasai “banyak air”. Duduk adalah tindakan menguasai.

Sekarang, air melambangkan apa? Perhatikan Wahyu 17:15 Lalu ia berkata kepadaku: ‘Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah kaum-kaum, dan orang banyak, dan bangsa-bangsa dan bahasa-bahasa’”

Coba saya tanya, apakah  gereja pelacur ini suatu gereja yang universal pada akhir zaman? Ya, karena dia berkuasa atas setiap bangsa, kaum, bahasa dan apa? Dan orang banyak.

 

 

And by the way, do you know that in the book of Revelation, God has a message to counteract her rulership?  He also sends a message to people of every nation, kindred, tongue and people to warn them about this system. Notice Revelation 14:6-7  “6Then I saw another angel flying in the midst of heaven, having the everlasting gospel to preach to those who dwell on the earth --- to every nation, tribe, tongue, and people ---7saying with a loud voice, ‘Fear God and give glory to Him, for the hour of His judgment has come; and worship Him who made heaven and earth, the sea and springs of water.’"

Is this a universal message? Does it go to the same group of people over which the harlot rules? Yes! The same terminology: “every nation, tribe, tongue, and people”. And so

v   you have this universal, this worldwide apostate church,

represented by a woman who is a harlot,

v   she sits upon the multitudes of the world,

in other words she is in every country of the world,

v   and she commits a particular sin which is very offensive to God,

because a church is to be married only to whom? To Jesus. The church is only to carry out the will of Jesus, through the power of Jesus, the church is not supposed to get the State to do the biddings of God, the church is supposed to have Jesus performed the mission of the church, not the State.

 

Dan, apakah kalian tahu bahwa di kitab Wahyu Tuhan punya pesan untuk mengkonter kekuasaan perempuan pelacur ini? Tuhan juga mengirimkan pesan kepada orang dari segala bangsa, suku, bahasa dan kaum, memperingatkan mereka tentang sistem ini. Simak Wahyu 14:6-7 6 Lalu aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit, dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakan kepada mereka yang diam di atas bumi ~ kepada setiap bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, 7  berseru dengan suara nyaring: ‘Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena saat penghakiman-Nya telah tiba, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.’"

Apakah ini suatu pesan yang bersifat universal? Apakah pesan ini juga ditujukan kepada kelompok-kelompok yang sama yang dikuasai si pelacur? Ya! Terminologi yang sama: “semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum”. Maka kita lihat:

v   gereja yang universal ini, gereja murtad yang mendunia ini,

yang dilambangkan oleh seorang perempuan pelacur,

v   dia duduk di atas kelompok-kelompok orang banyak di dunia,

dengan kata lain dia ada di setiap negara di atas bumi,

v   dan dia melakukan suatu dosa yang khas yang dianggap jijik oleh Tuhan,

karena gereja itu seharusnya hanya menikah dengan siapa? Dengan Yesus. Gereja hanya boleh melaksanakan kehendak Yesus melalui kuasa Yesus. Gereja seharusnya tidak memakai Negara untuk menjalankan perintah Tuhan, gereja seharusnya memakai Yesus untuk melaksanakan misi gereja, bukan Negara.

 

 

Notice Revelation 17:2, one of the problems with this harlot, it says there in verse 2, speaking about the harlot,  with whom the kings of the earth committed…”  what? Did we find that word before in Ezekiel? Yes! “…with whom the kings of the earth committed fornication, and the inhabitants of the earth were made drunk with the wine of her…” there it is again   “…with the wine of her fornication.”

Is this church in the end time also going to fornicate with the kings, the political powers of the earth? Is she going to assimilate many of the religious pagan practices that are out there among all of the nations? Absolutely.

 

Simak Wahyu 17:2, salah satu masalah pelacur ini, dikatakan di ayat 2 tentang si pelacur,2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat…” apa? Apakah kita sudah melihat kata itu sebelumnya di Yehezkiel? Ya! “…2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat zinah, dan penghuni-penghuni bumi telah dibuat mabuk oleh anggur…”  apanya? Kata yang sama lagi, “…oleh anggur perzinahannya."

Apakah gereja ini pada akhir zaman juga akan berzinah dengan raja-raja, kekuasaan politik dunia? Apakah dia akan menggabungkan banyak praktek agama pagan yang ada di luar sana di antara bangsa-bangsa? Betul sekali.

 

 

Now I want you to notice another interesting detail about this harlot. Revelation 17:5, she is not the only harlot, she has companions. Notice Revelation 17:55 And on her forehead a name was written: MYSTERY, BABYLON THE GREAT…”  notice this,  “…THE MOTHER OF HARLOTS…”  how many of you know a mother that never had children? Hehehe. I know women who have never had children. But I don’t know the first mother that never had a child. Now, if this is the “mother of harlots”  it must mean that she has what? Daughters that were born to her that share her fornications and that want to fornicate with the kings of the earth, want to get involved in other words in the political process. Notice the last part of the verse,  “…And on her forehead a name was written: MYSTERY, BABYLON THE GREAT THE MOTHER OF HARLOTS AND OF THE…”  there is that word again,   “…OF THE ABOMINATIONS OF THE EARTH.

 

Sekarang saya mau kalian perhatikan suatu detail menarik yang lain tentang pelacur ini. Wahyu 17:5, dia bukan satu-satunya pelacur, dia punya teman-teman. Simak Wahyu 17:5 5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama: “MISTERI, BABEL BESAR,…”  perhatikan ini,   “…IBU DARI WANITA-WANITA PELACUR…”  Apa ada dari kalian yang tahu seorang ibu yang tidak pernah punya anak? Hehehe. Saya kenal perempuan-perempuan yang tidak pernah punya anak, tetapi saya tidak kenal satu pun ibu yang tidak pernah punya anak. Nah, jika ini adalah “ibu dari pelacur-pelacur” maka berarti dia harus memiliki apa? Anak-anak perempuan yang lahir darinya, yang sama-sama berbagi perzinahan dan yang mau berzinah dengan raja-raja di bumi, dengan kata lain yang mau terlibat di dalam proses politik. Perhatikan bagian akhir dari ayat ini,  Dan pada dahinya tertulis suatu nama: MISTERI, BABEL BESAR, IBU DARI WANITA-WANITA PELACUR, DAN DARI…”  kata yang sama lagi,   “…DARI KEKEJIAN-KEKEJIAN BUMI.

 

 

By the way, Revelation 17:5 amplifies about these abominations. Notice what we find, “…And on her forehead a name was written: MYSTERY, BABYLON THE GREAT THE MOTHER OF HARLOTS AND OF THE ABOMINATIONS OF THE EARTH.” And if you read verse 4 you are going to notice that these abominations are found in a cup. And what is it that the cup contains? The cup contains wine. So the wine is composed of her abominations.

 

Ketahuilah Wahyu 17:5 memperjelas apa kekejian-kekejian ini. Perhatikan apa yang kita temukan, Dan pada dahinya tertulis suatu nama: ‘MISTERI, BABEL BESAR, IBU DARI WANITA-WANITA PELACUR, DAN DARI  KEKEJIAN-KEKEJIAN BUMI.’” Dan jika kita membaca ayat 4 kita akan melihat bahwa kekejian-kekejian ini ditemukan di dalam sebuah cawan. Dan apa isi cawan itu? Cawan itu berisi anggur. Jadi anggur itu terbuat dari kekejian-kekejiannya.

 

 

Now, you say, “What are the abominations of end time Babylon?” We don’t have time to read all of the verses so I am just going to share them with you.

v   In the Bible idolatry is called an abomination to the Lord. Many times.

For example Deuteronomy 7:25-26 speaks of idolatry as an abomination to God. So any church that will  have idols before which that people bow, would fit within this category.

v   Another thing that is spoken of as an abomination is claiming to be able to speak with the dead.

So it has to be a church that says you can communicate with the dead, even if it means in prayer. Have you ever heard of praying to the saints? Praying to Mary? Absolutely. Now, Deuteronomy 18:9-12 forbids the idea of communicating with the dead because the Bible says that the dead know nothing. So, it has to be a worldwide church that believes that the dead are not dead, that they actually survived at the moment of death. A church that practices idolatry.

v   Also in Proverbs 28:9 we are told that those who turn away their ears from hearing the Law, their prayer is an abomination to God.

So, to try and get rid of God’s Law is an abomination.

v   By the way also the Bible says that fornication, spiritual fornication is an abomination according to Jeremiah 13:26-27.

v   According to Luke 16:16, thinking that you can be saved by your works is an abomination to God.

So any church that says that you have to go on pilgrimages, you have to pay indulgences or you have to do this and you have to do that in order to not suffer eternal damnation, is violating the fact that Jesus said that he who says that he can be saved by his works, this is an abomination.

v   Deuteronomy 14:3 says that when people say that you can eat any old thing,

even the foods that God has forbidden, that is an abomination to God, eating things that God has forbidden.

v   Shedding innocent blood is an abomination according to Ezekiel 22:2.

v   And of course the greatest abomination that we already studied is, worshiping what? Worshiping the sun.

 

Sekarang kalian berkata, “Apa saja kekejian Babilon akhir zaman?” Kita tidak punya waktu untuk membaca semua ayatnya, jadi saya hanya akan membagikannya kepada kalian.

v   Di dalam Alkitab penyembahan berhala disebut kekejian oleh Tuhan.

Banyak kali. Misalnya di kitab Ulangan 7:25-26 berbicara tentang penyembahan berhala sebagai kekejian bagi Tuhan. Jadi gereja mana pun yang memiliki patung-patung di mana orang-orang membungkukkan badan (memberi hormat) atau bersujud di hadapannya, masuk dalam kategori ini.

v   Hal lain yang juga disebut sebagai kekejian adalah mengaku bisa berbicara dengan orang mati.

Jadi ini haruslah gereja yang mengatakan kita bisa berkomunikasi dengan orang mati, walaupun yang dimaksud adalah dalam doa. Pernahkah kalian mendengar tentang berdoa kepada orang-orang suci? Berdoa kepada Bunda Maria? Betul sekali. Nah, Ulangan 18:9-12 melarang konsep  berkomunikasi dengan orang mati, karena Alkitab berkata orang mati tidak tahu apa-apa(Pengkhotbah 9:5). Maka, ini haruslah suatu gereja yang mendunia, yang meyakini bahwa orang mati tidak mati, bahwa sesungguhnya mereka selamat pada saat kematian. Sebuah gereja yang mempraktekkan penyembahan berhala.

v   Di Amsal 28:9 kita diberitahu bila mereka memalingkan telinga dari Hukum Tuhan, maka doa mereka adalah kekejian bagi Tuhan.

Jadi usaha untuk menyingkirkan Hukum Tuhan adalah suatu kekejian.

v   Selain itu, Alkitab juga berkata bahwa perzinahan, perzinahan rohani adalah suatu kekejian, menurut Yeremia 13:26-27.

v   Menurut Lukas 16:16 menganggap bahwa kita bisa diselamatkan oleh perbuatan kita sendiri adalah suatu kekejian bagi Tuhan.

Jadi kalau ada gereja yang berkata bahwa kita harus pergi berziarah, kita harus membayar indulgensia, kita harus melakukan ini dan melakukan itu supaya tidak menderita kutukan kekal, itu melanggar fakta kata-kata Yesus, bahwa orang yang bilang dia bisa diselamatkan oleh perbuatannya sendiri, adalah suatu kekejian.

v   Ulangan 14:3 berkata bahwa bila orang mengatakan kita boleh makan apa saja, bahkan yang telah dilarang oleh Tuhan untuk dimakan,

itu adalah kekejian bagi Tuhan, yaitu makan apa yang telah dilarang oleh Tuhan.

v   Menumpahkan darah orang yang tidak bersalah adalah suatu kekejian menurut Yehezkiel 22:2.

v   Dan tentu saja, kekejian yang paling besar adalah apa yang telah kita pelajari, yaitu menyembah apa? Menyembah matahari.

 

 

So we have to look for a worldwide church that fits within all of these categories. These are the abominations that are in the cup. The abominations are the wine. And what does this universal church do? It gives its wine to whom? To all of the nations. In other words, it gives her false teachings to all of the nations. She gives wine to the kings of the earth and to the inhabitants of the earth and as a result they become drunk. Have any of you ever tried to give a bible study to a drunkard?  I tried once, I haven’t tried again. Because their mind can’t comprehend what you are talking about. Now apply that spiritually. You know when I talk to people about the Sabbath I show it clear as day in the Scripture, they say, 

ü   “Well, this is not what my preacher says.”

ü   Or  “Why does everybody keep Sunday, can everybody be wrong?”

ü   “Well, didn’t Jesus resurrect on the first day of the week?”

ü   Yes, all of these arguments, rational arguments  that they use. Are any of these arguments biblical? They are not biblical. And yet no matter how much Scripture you present, they fall on deaf ears. The reason why is because they are drunk with the wine of Babylon. And trying to get the truths into their minds that are drunk with the wine of Babylon is a very difficult thing.

 

Jadi kita harus mencari suatu gereja yang mendunia, yang cocok memenuhi semua kategori di atas. Itulah kekejian-kekejian yang ada di dalam cawan. Kekejian-kekejian itu adalah anggurnya. Dan apa yang dilakukan gereja universal ini? Dia memberikan anggurnya kepada siapa? Kepada semua bangsa. Dengan kata lain, dia memberikan ajaran-ajaran palsunya kepada semua bangsa. Dia memberikan anggur kepada raja-raja di bumi dan kepada penduduk bumi dan sebagai akibatnya mereka menjadi mabuk. Pernahkah kalian mencoba memberi pelajaran Alkitab kepada seorang yang mabuk? Saya pernah satu kali, saya tidak pernah mencoba lagi. Karena pikiran mereka tidak bisa menangkap apa yang kita bicarakan. Nah, aplikasikan itu secara rohani. Kalian tahu, kalau saya berbicara tentang Sabat, saya menunjukkannya dari tulisan Kitab Suci sejelas-jelasnya, mereka berkata,

ü    “Yah, ini bukan yang dikatakan pendeta saya.”

ü     atau “Kenapa semua orang memelihara hari Minggu? Masa semua orang itu salah?”

ü   “Yah, Yesus kan bangkit pada hari pertama dalam minggu?”

ü    Iya, semua argumentasi ini, argumentasi yang rasional yang mereka pakai. Tetapi apakah semua argumentasi ini alkitabiah? Tidak alkitabiah. Namun tidak perduli seberapa pun banyaknya ayat Alkitab yang kita sodorkan, semuanya hanya membentur telinga yang tuli. Mengapa? Karena mereka sudah mabuk dengan anggur Babilon, dan berusaha memasukkan kebenaran ke dalam pikiran mereka yang sudah mabuk dengan anggur Babilon adalah pekerjaan yang sangat sulit.

 

 

Now, I want you to notice how this harlot is garbed in Revelation 17. Notice verse 4, 4 The woman was arrayed in purple and scarlet…”  see those two interesting colors? Purple and scarlet. Did any of you watch the funeral of John Paul II? How could you have not watched it. It was the only thing that was on for two weeks. Did you see how the leaders of the Roman Catholic church were garbed? In purple and what? Scarlet. And notice, “…and adorned with…” what?  “…gold and precious stones and pearls…”  does that sound like Ezekiel? Certainly! And it says here,   “…having in her hand a golden cup full of abominations and the filthiness of her fornication.”

 


 

Nah, saya mau kalian perhatikan bagaimana pakaian pelacur itu di Wahyu 17. Perhatikan ayat 4, 4 Perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi…” lihat kedua warna yang menarik di sana? Ungu dan kirmizi. Apakah ada yang menonton pemakaman Paus Yohanes Paulus II? Mana mungkin tidak, acara itu adalah satu-satunya yang ditayangkan terus selama dua minggu. Apakah kalian melihat bagaimana pakaian pemimpin-pemimpin gereja Roma Katolik? Dalam warna ungu dan apa? Kirmizi. Dan perhatikan, “…yang dihiasi dengan…”  apa?   “…emas, permata dan mutiara,…”  apakah ini mirip yang di kitab Yehezkiel? Tentu saja. Dan dikatakan di sini, “…dan di tangannya ada sebuah cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan perzinahnannya.

 

 

Let me ask you, are the hands of this woman stained in blood? Yes they are, notice Revelation 17:6, it says there,6 I saw the woman, drunk with the blood of the saints and with the blood of the martyrs of Jesus. And when I saw her, I marveled with great amazement.”

Is there any doubt as to which church this is pointing to when we look at the characteristics? Absolutely not!

ü   Daughters were born from her,

ü   she is decked with gold and silver,

ü   she uses purple and scarlet,

ü   she gives her false teachings to the world,

there are just too many characteristics to not be able to identify this system which is spoken of in Bible prophecy. And yet it is a church that claims to be what? Claims to be Christian. And yet it is full of abomination and fornications and illicit relationships with the kings of the earth. Therefore God says, “I am going to come and I am going to destroy.”

 

Coba saya tanya, apakah tangan perempuan ini berlumuran darah? Ya, perhatikan Wahyu 17:6, dikatakan di sana, 6 Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah martir-martir Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku terkesima dengan keheranan yang besar.”

Melihat semua karakteristiknya apakah masih ada keraguan, semua ini menunjuk ke gereja yang mana? Sama sekali tidak.

ü   Anak-anak perempuan terlahir dari perempuan ini,

ü   dia berhiaskan emas dan perak,

ü   dia memakai warna ungu dan merah kirmizi,

ü   dia memberikan ajaran-ajaran palsunya kepada dunia,

ada terlalu banyak karakteristik sehingga mustahil kita tidak bisa mengidentifikasi sistem ini yang dibicarakan dalam nubuatan Alkitab. Namun, dia adalah gereja yang mengaku apa? Mengaku Kristen. Tetapi dia penuh dengan kekejian dan perzinahan dan hubungan-hubungan gelap dengan raja-raja dunia. Maka Tuhan berkata, “Aku akan datang dan Aku akan menghancurkan.”

 

 

Notice Revelation 6:14-17 it is speaking about the coming of Jesus, it says, 14               Then the sky receded as a scroll when it is rolled up, and every mountain and island was moved out of its place. 15And the kings of the earth, the great men, the rich men, the commanders, the mighty men, every slave and every free man, hid themselves in the caves and in the rocks of the mountains, 16    and said to the mountains and rocks, ‘Fall on us and hide us from the face of Him who sits on the throne and from the wrath of the Lamb! 17For the great day of His wrath has come, and who is able to stand?’"

So there is destruction coming, but before destruction comes what is God going to do? What did He do in the book of Ezekiel? He separated His people by placing a seal on their what? On their foreheads because they sighed and cried because of the abominations that were being committed among God’s professed people.

 

Simak Wahyu 6:14-17, berbicara tentang kedatangan Yesus, dikatakan, 14 Lalu menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung, dan setiap gunung dan pulau pun pindah dari tempatnya. 15 Dan raja-raja di bumi, dan pembesar-pembesar, orang-orang kaya, perwira-perwira, orang-orang perkasa, dan setiap budak serta setiap orang merdeka menyembunyikan diri di dalam gua-gua dan celah batu-batu karang di gunung-gunung. 16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu, ‘Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami dari wajah Dia, yang duduk di atas takhta dan dari murka Sang Domba!’ 17 Sebab sudah tiba hari besar murkaNya, dan  siapakah yang dapat bertahan?

Jadi bakal ada penghancuran, tetapi sebelum datang penghancuran apa yang akan dilakukan Tuhan? Di kitab Yehezkiel, apa yang dilakukan Tuhan? Dia memisahkan umatNya dengan memasang meterai di mana? Di dahi mereka, karena umatNya ini berkeluh kesah dan meratapi kekejian-kekejian yang dilakukan di antara mereka yang mengaku sebagai umat Tuhan.

 

 

Notice that immediately after this picture of destruction that I have just read from Revelation 6, you have the sealing. Notice Revelation 7:1-3 1After these things I saw four angels standing at the four corners of the earth…”  does that ring a bell “the four corners of the earth”? See, when the angels release the wind from the four corners what comes? A cataclysm, destruction, just like it says in Ezekiel. It says that they were   “…holding the four winds of the earth, that the wind should not blow on the earth, on the sea, or on any tree…” this is before the destruction.  “…2Then I saw another angel ascending from the east…”  this is the Man clothed in linen, by the way,  “…having the seal of the living God. And he cried with a loud voice to the four angels to whom it was granted to harm the earth and the sea, 3saying, ‘Do not harm the earth, the sea, or the trees till we have sealed the servants of our God on their foreheads.’"

So is God going to separate His people and and seal them before the destruction comes? Absolutely! So that when the general ruin comes they will not be destroyed.

 

Perhatikan, segera setelah gambaran penghancuran ini yang baru saya bacakan dari Wahyu pasal 6, kita melihat pemeteraian. Simak Wahyu 7:1-31 Setelah hal-hal itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi…” apakah ini mengingatkan kita akan sesuatu ~ “keempat penjuru bumi”? Lihat, pada waktu malaikat melepaskan angin dari keempat penjuru bumi, apa yang datang? Malapetaka besar, penghancuran, persis seperti yang dikatakan di Yehezkiel. Dikatakan “…dan mereka menahan keempat angin bumi supaya angin tidak bertiup di darat, di laut, atau di pohon mana pun…” ini sebelum penghancurannya, “…2 Lalu aku melihat seorang malaikat lain naik dari timur,…” ketahuilah ini adalah Orang yang berpakaian linen,  “…sambil membawa meterai Allah yang hidup; dan Ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang diberi wewenang untuk mencelakai bumi dan laut, 3 katanya, ‘Janganlah mencelakai bumi, atau laut, atau pohon-pohon, sampai kami telah memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!’ "

Jadi apakah Tuhan  akan memisahkan umatNya dan memeteraikan mereka sebelum penghancuran datang? Benar sekali. Sehingga apabila kehancuran global datang, mereka tidak akan dibinasakan.

 

 

Now, the question is, what is this mark?

Well, let’s notice Revelation 13:16, I want you to notice that the mark of the Beast is in contrast to the seal of God. Both of them are placed on the foreheads. Now, notice Revelation 13:16, speaking about the mark of the Beast, it says,  “He causes all, both small and great, rich and poor, free and slave, to receive a…”  what?   “…a  mark on their right hand or on their foreheads.”

Now, is this in contrast to the seal the God places on the foreheads? Yes. Notice in chapter 14:1, right after this verse we find the other group. It says in Revelation 14:1,Then I looked, and behold, a Lamb standing on Mount Zion, and with Him one hundred and forty-four thousand, having His Father's name written…”  where?   “… written on their foreheads.”

So whatever the mark of the Beast is, it is in contrast to what? To the seal of God because they are spoken of one right after the other.

 

Sekarang pertanyaannya, apakah meterai itu?

Nah, mari kita simak Wahyu 13:16, saya mau kalian perhatikan bahwa tanda Binatang itu bertolakbelakang dengan meterai Tuhan. Keduanya sama-sama ditempatkan di dahi. Nah, perhatikan Wahyu 13:16, berbicara mengenai tanda Binatang, dikatakan, 16  Dan ia menyebabkan semua, baik kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau budak, untuk menerima sebuah…”  apa? “…sebuah tanda pada tangan kanan mereka atau pada dahi mereka...

Nah, apakah ini bertolakbelakang dengan meterai yang ditempatkan Tuhan pada dahi? Ya. Perhatikan di pasal 14:1, segera setelah ayat ini kita bertemu dengan kelompok yang satunya. Dikatakan di Wahyu 14:11 Dan aku memandang, dan melihat, seekor Domba berdiri di bukit Sion, dan bersama dengan Dia ke seratus empat puluh empat ribu, yang punya nama Bapa-Nya tertulis di…”  mana?   “…di dahi mereka.”

Jadi apa pun tanda Binatang itu, dia sangat berbeda dengan apa? Dengan meterai Tuhan karena mereka dibicarakan satu setelah yang lain.

 

 

Now, going back to the book of Ezekiel what came immediately before Ezekiel 9:1 where the sealing is spoken of? You go to the previous chapter to verses 16-17, don’t miss this point. You go back to the previous chapter verses 16-17 immediately before the sealing of God’s people on their foreheads, and what does it speak about? It speaks about the leaders of God’s house, kneeling and worshiping the sun to the east with their backs to God. In other words the seal is in contrast to the abomination of worshiping what? Of worshiping the sun.

 

Nah, kembali ke kitab Yehezkiel, apa yang muncul segera sebelum Yehezkiel 9:1 di mana pemeteraian itu dibicarakan? Kita ke pasal sebelumnya, ke ayat 16-17, jangan sampai melewatkan poin ini. Kembalilah ke pasal sebelumnya, ayat 16-17, segera sebelum pemeteraian umat Tuhan di dahi mereka, ayat ini bicara tentang apa? Tentang pemimpin-pemimpin di Bait Allah, sedang sujud dan menyembah matahari ke arah Timur dengan punggung mereka ke Tuhan. Dengan kata lain, meterai itu bertolakbelakang dengan kekejian menyembah apa? Menyembah matahari.

 

 

Now you say, “Now, wait a minute, there is no Christian today who worships the sun.” True or not? But there are Christians who worship on the day of the sun.

And you say, “Pastor, it is not the same thing.”

Yes, it is.

You say, “How is that?”

Well, let me ask you, “Who made the sun?” God did. Did He make it for worship? So what happens if you make it into an object of worship? What is that called? Idolatry. Who made the first day of the week?   Did He make it for worship? So what happens if you make it a day of worship? It’s idolatry! It doesn’t matter whether it is an object, or whether it is a day. Whatever man makes for worship in place of  what God established for worship is idolatry!

And so in the Old Testament is was the literal sun, at the end of time as we have studied before, the Eagle and the Sun of the US, the abomination that we found in Matthew chapter 24, it’s not going to be the literal sun because the Devil is not going to convince Christians to kneel and worship the sun towards the East, he is more sophisticated.

 

Nah, kalian berkata, “Tunggu dulu, zaman sekarang tidak ada orang Kristen yang menyembah matahari.” Benar atau tidak? Tetapi ada orang-orang Kristen yang menyembah pada hari matahari.

Dan kalian berkata, “Pastor, itu bukan hal yang sama.”

Oh, sama.

Kalian berkata, “Bagaimana bisa?”

Nah, coba saya tanya, siapa yang menciptakan matahari? Tuhan. Apakah Tuhan menciptakan matahari untuk disembah? Maka apa yang terjadi jika kita menjadikan matahari suatu objek untuk disembah? Apa namanya itu? Pemujaan berhala.  Siapa yang menciptakan hari-hari dalam satu minggu? Apakah Tuhan menciptakan hari-hari itu untuk disembah? Maka apa yang terjadi jika kita menjadikannya hari penyembahan? Itu pemujaan berhala! Tidak soal apakah itu suatu objek, atau apakah itu suatu hari, apabila manusia menjadikannya untuk disembah menggantikan apa yang telah ditentukan Tuhan untuk disembah, itu adalah pemujaan berhala!

Maka di Perjanjian Lama yang disembah adalah matahari betulan, pada akhir zaman seperti yang telah kita pelajari di pembahasan burung Rajawali dan Matahari Amerika Serikat, kekejian yang kita temukan di Matius pasal 24, bukan lagi matahari literal karena Iblis tidak akan meyakinkan orang-orang Kristen untuk sujud dan menyembah matahari ke arah Timur, Iblis lebih canggih.

 

 

By the way I want you to notice a very interesting contrast here between Revelation 14:7 and Revelation 14:9. The final issue is about worship.

Notice Revelation 14:7, it says,7 saying with a loud voice, ‘Fear God and give glory to Him, for the hour of His judgment has come…”  and now notice,   “…and worship Him who made heaven and earth, the sea and springs of water.’"

In other words, worship God who is the what? Who is the Creator.

But in verse 9, God denounces the worship of the Beast. Is that in contrast to the worship of the Creator? Absolutely. Notice  verse 9, it says,9Then a third angel followed them, saying with a loud voice, ‘If anyone worships the beast and his image, and receives his mark on his forehead or on his hand.  10  he himself shall also drink of the wine of the wrath of God, which is poured out full strength into the cup of His indignation. …” did we read about the cup in the Old Testament, that God was going to empty His cup upon His professed people? Absolutely.

So you see the contrast is between worshiping God the creator and worshiping the Beast and receiving his mark.

 

Saya mau kalian memperhatikan suatu kontras yang sangat menarik di sini antara Wahyu 14:7 dan Wahyu 14:9. Yang menjadi isu terakhir adalah mengenai penyembahan.

Perhatikan Wahyu 14:7 yang berkata, 7 berseru dengan suara nyaring, ‘Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena saat penghakiman-Nya telah tiba,…”  sekarang perhatikan, “…dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." Dengan kata lain, menyembah Tuhan yang adalah apa? Yang adalah Sang Pencipta.

Tetapi di ayat 9, Tuhan mengutuk penyembahan Binatang itu. Apakah ini bertolakbelakang dengan penyembahan Sang Pencipta? Benar sekali. Perhatikan ayat 9, dikatakan, Dan malaikat yang ketiga mengikuti mereka, berkata dengan suara nyaring,  ‘Jikalau siapa pun menyembah Binatang itu dan patungnya, dan menerima tandanya di dahinya atau di tangannya, 10 maka orang yang sama akan minum anggur murka Allah, yang dicurahkan dengan seluruh kekuatannya ke dalam cawan murka-Nya;’” Apakah kita sudah pernah membaca tentang cawan murka di dalam Perjanjian Lama, bahwa Tuhan akan mencurahkan cawanNya ke atas mereka yang mengaku sebagai umatNya? Benar sekali.

Jadi kita melihat perbedaan yang mencolok antara menyembah Tuhan Sang Pencipta dan menyembah Binatang itu dan menerima tandanya.

 

 

Now what is the mark of God? What is the sign of God? The Sabbath is His sign or His seal.

What is the mark of the Beast? It must be an opposite mark.

By the way have you ever noticed that the final crisis has to do mainly with the first 4 commandments?

v   The Beast claims to be God (1st Commandment).

v   He raises up an image. The image to the Beast (2nd Commandent).

v   He has a false prophet who speaks in the name of God. He uses the name of God in vain (3rd Commandment).

v   And he claims to exercise the power and prerogatives of the Creator because he claims worship in contrast to the Creator (4th Commandment).

 

Nah, meterai Tuhan itu apa? Apa tanda Tuhan? Sabat adalah tanda Tuhan atau meterai Tuhan.

Apa tanda Binatang? Ya yang sebaliknya dari itu.

Apakah kalian pernah tahu bahwa krisis yang terakhir berkaitan dengan keempat hukum yang pertama dari 10 Perintah Tuhan?

v   Binatang itu mengaku sebagai Tuhan (Perintah 1).

v   Dia mendirikan sebuah patung, sebuah patung Binatang (Perintah 2).

v   Dia mempunyai seorang nabi palsu yang berbicara atas nama Tuhan, dia memakai nama Tuhan dengan sia-sia (Perintah 3),

v   dan dia mengklaim menjalankan kuasa dan prerogatif Sang Pencipta karena dia mengklaim penyembahan yang kontras dengan Sang Pencipta (Perintah 4)

 

 

Now what is God going to do with this system and those who choose to remain within this system? Notice Revelation 17:16, speaking about the kings, the 10 horns represent the kings of the world, the number 10 represent global extent, I don’t have time to get into that, so you have to accept that by faith. And I know that some of you are going to email me and going to ask me about that, and I am going to give you the evidence.  It says there, Revelation 17:16 “And the ten horns which you saw on the beast, these will…”  what? “…hate the harlot…”  before they loved her, right? But what are they going to do? They are going to   “…hate the harlot, make her…”  what?   Oh, is that a word that we found in Matthew? The abomination of what? Desolation. They will make her   “…desolate and…” what? “…naked, eat her flesh and burn her with…” what?   “…fire.”

Is that what happened with Jerusalem when Jerusalem was destroyed, both the first and second time? Yes, we have studied this.

 

Nah, apa yang akan dilakukan Tuhan kepada sistem ini dan kepada mereka yang memilih untuk tetap tinggal di dalam sistem ini? Simak Wahyu 17:16, berbicara tentang raja-raja, ke-10 tanduk melambangkan raja-raja dunia, angka 10 melambangkan keseluruhan globalnya. Saya tidak punya waktu untuk menjelaskan ini, jadi kalian hanya bisa menerimanya dengan iman. Dan saya tahu beberapa dari kalian akan mengemail saya dan akan menanyakannya, dan saya akan memberikan buktinya. Dikatakan di sana, Wahyu 17:16 16 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat pada binatang itu, mereka akan…”  apa?  “…membenci pelacur itu…”  sebelumnya mereka mencintai pelacur ini, bukan? Lalu apa yang akan mereka lakukan? Mereka akan  “…membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia…”  apa? Oh, apakah ini kata yang sama yang kita temukan di Matius? Kekejian yang apa? Menelantarkan. Mereka akan membuatnya “…terlantar, dan…”  apa?   “…telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan…”  apa?   “… api.”

Apakah itu yang terjadi dengan Yerusalem ketika Yerusalem dihancurkan, baik yang pertama kali maupun yang kedua kalinya? Ya, kita sudah mempelajarinya.

 

 

Now, folks, God is not going to leave His sincere people in this system, either in the mother or in her daughters. He is calling them out today. Just like in the Old Testament, God wants to seal His people before the destruction. Just like He gave a sign to those who were in Jerusalem so that they could flee and not be destroyed. God today is making a call by those who sigh and cry because of those abominations that are taking place in Christendom. Notice Revelation 18:1, this is the sighing and crying part in the end time. Notice Revelation 18:1, After these things I saw another angel coming down from heaven, having great authority, and the earth was illuminated with his glory…”  And notice verse 2  “…2 And he cried mightily with a loud voice…” is this the sighing and the crying because of the abominations that are being committed among those who professed to be God’s people? Yes. “…saying, ‘Babylon the great is fallen, is fallen, and has become a dwelling place of demons, a prison for every foul spirit, and a cage for every unclean and hated bird!…”  In other words Babylon has been filled with what? With demons, with the occult! Notice verse 3, several key terms. “… 3For all the nations have drunk of the wine of the wrath of her fornication…”  there’s the key word,   “…the kings of the earth have committed fornication with her, and the merchants of the earth have become rich through the abundance of her luxury.’…”  And then we have this beautiful call of Revelation 18:4, just like there was sighing and crying in Jerusalem, so that God’s true people would not participate in the abominations.

 

Nah, Saudara-saudara, Tuhan tidak akan meninggalkan umatNya yang tulus di dalam sistem ini, baik di dalam si ibu maupun di dalam anak-anak perempuannya. Tuhan sedang memanggil mereka keluar sekarang. Sama seperti di Perjanjian Lama, Tuhan mau memeteraikan umatNya sebelum penghancuran. Sama seperti Dia telah memberikan tanda kepada mereka yang berada di Yerusalem agar mereka boleh lari keluar dan tidak dibinasakan. Hari ini Tuhan sedang memanggil mereka yang berkeluh-kesah dan meratapi kekejian-kekejian yang sedang terjadi di dunia Kekristenan. Perhatikan Wahyu 18:1, ini adalah keluh-kesah dan ratapan pada akhir zaman. Simak Wahyu 18:1, 1 Dan setelah hal-hal itu, aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga, mempunyai kekuasaan besar dan bumi diterangi oleh kemuliaannya…” dan perhatikan ayat 2, “…Dan ia berseru keras-keras dengan suara yang kuat…” apakah ini keluh-kesah dan ratapan sehubungan dengan kekejian-kekejian yang dilakukan di antara mereka yang mengaku sebagai umat Tuhan ? Ya. “…katanya, ‘Babel yang besar sudah roboh, sudah roboh,  dan telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat, dan tempat penahanan setiap roh najis dan  sebuah sangkar untuk setiap  burung yang najis dan yang dibenci…”  dengan kata lain Babilon sudah dipenuhi apa? Dengan setan-setan, dengan okultisme! Perhatikan ayat 3, “…3 karena semua bangsa telah minum anggur murka zinahnya…” ini kata kuncinya, “…dan raja-raja di bumi telah berbuat zinah dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan barang-barang mewahnya.’

Lalu kita bertemu dengan panggilan yang indah ini di Wahyu 18:4, sama seperti adanya keluh-kesah dan ratapan di Yerusalem, demikian pula umat Tuhan yang sejati tidak akan mengambil bagian dalam kekejian-kekejian itu.

 

 

As the sealing was taking place there was a sighing and crying because of what was happening to those who professed to be God’s people. At the end time there is going to be sighing and crying because of the condition of the church, and God is going to give a call to His faithful people to come out. So I guess, Christendom is filled with God’s people. You know many people think that the Adventist church believes that only Adventists are going to be saved. Far from it. We believe that most of God’s true people are outside the SDA church. We believe that they belong to this universal church that we’ve talked about, they belong to the daughters, they are out there, they don’t know the truth as it is in Jesus. But we believe that when this message is proclaimed they will heed the call of Jesus and they will come out and not participate in the abominations of this end time religious system. Notice Revelation 18:4, “…4And I heard another voice from heaven saying, ‘Come out of her, My people…”  does God have people there? Yes, He does, praise the Lord. “…’Come out of her, My people, lest you share in her sins, and lest you receive of her plagues.’”

Is there an amazing parallel between both of these stories? It’s unbelievable.

 

Sementara pemeteraian berjalan, ada keluh kesah dan ratapan karena apa yang terjadi pada mereka yang mengaku sebagai umat Tuhan. Di akhir zaman, juga akan ada keluh kesah dan ratapan karena kondisi gereja, dan Tuhan akan memanggil umatNya yang setia untuk keluar. Jadi, saya rasa, Kekristenan akan dipenuhi oleh umat Tuhan.

Tahukah kalian, banyak orang beranggapan bahwa gereja Advent meyakini hanya orang Advent yang akan diselamatkan? Jauh dari itu. Kami meyakini bahwa kebanyakan umat Tuhan yang sejati ada di luar gereja MAHK. Kami meyakini mereka berasal dari gereja universal ini yang telah kita bicarakan, mereka berasal dari anak-anak perempuannya, mereka sedang ada di luar sana, yang belum tahu kebenaran yang sebenarnya di dalam Yesus. Tetapi kami yakin bahwa ketika pesan ini diserukan, mereka akan mendengar panggilan Yesus dan mereka akan keluar dan tidak mengambil bagian dalam kekejian-kekejian sistem keagamaan akhir zaman itu. Simak Wahyu 18:4, 4 Dan aku mendengar suara lain dari sorga berkata,Keluarlah darinya, hai umat-Ku,…”  apakah Tuhan memiliki umat di sana? Ya, ada. Puji Tuhan!   “…‘‘Keluarlah darinya, hai umat-Ku, supaya kamu jangan ikut mengambil bagian dalam dosa-dosanya, sehingga kamu tidak ditimpa malapetaka-malapetakanya.

Apakah ada persamaan yang menyolok antara kedua kisah ini? Menakjubkan.   

 

 

Now, allow me to finish by saying this, the final controversy is not primarily about two days. It is about two authorities. And the days are the way in which God tests you to see whose authority you accept. You see, when you keep the Sabbath, you are saying, “I accept God’s authority. He says ‘Keep the seventh day Sabbath as a sign of  Myself’ , therefore I keep the Sabbath and in this way I show that I accept God’s authority.”

However, those who worship the Beast and receive his mark, they keep the first day of the week which is the sign of the authority of the Beast because the Beast is the one who changed the day from Sabbath to Sunday. So those who choose to follow the Beast and receive the mark are actually accepting the authority of the Beast. So the issue of the days is really the issue of which authority will you accept: the authority of God the Creator of the heavens and the earth, or the authority of the Beast. I pray to God that it will be the authority of God.

 

Nah, izinkan saya untuk mengakhiri ini dengan mengatakan bahwa konfrontasi yang terakhir bukanlah terutama mengenai dua hari, tetapi mengenai dua kekuasaan. Dan hari-hari itu adalah cara yang dipakai Tuhan untuk menguji kita, untuk melihat kekuasaan siapa yang kita akui. Kalian lihat, kalau kita memelihara Sabat, kita menyatakan “Saya menerima autoritas Tuhan. Tuhan berkata, ‘Pelihara Sabat hari ketujuh sebagai tanda dari-Ku.’ Maka saya memelihara Sabat dan dengan jalan ini saya mengakui autoritas Tuhan.”

Namun, mereka yang menyembah Binatang itu dan menerima tandanya, mereka memelihara hari yang pertama setiap minggu, yang merupakan tanda autoritas Binatang itu, karena Binatang itulah yang mengubah harinya dari Sabat ke hari Minggu. Maka mereka yang memilih untuk mengikuti Binatang itu dan menerima tandanya sebenarnya mengakui autoritas Binatang itu. Jadi isu mengengai hari sebenarnya adalah isu mengenai autoritas siapa yang akan kita akui: autoritas Tuhan, Sang Pencipta langit dan bumi; atau autoritas Binatang itu. Saya berdoa kepada Tuhan semoga autoritas Tuhanlah yang diakui.

 

 

 

26 02 15 






  

No comments:

Post a Comment